2.2.7 Penerapan Persamaan Diferensial Orde satu . ... 3 Persamaan Diferensial
Order Dua. 45 ... 4. mengerti tentang pengertian order persamaan diferensial.
Persamaan Diferensial Biasa. (PDB). 1. PDB Tingkat Satu. 1.1. Persamaan
diferensial. 1.2. Metode pemisahan peubah dan. PD koefisien fungsi homogen.
1.3.
Membangun sistem persamaan diferensial dari beberapa persamaan yang ...
Sistem persamaan differensial sering digunakan untuk menyusun model yang.
diferensial linier orde-dua dengan koefisien peubah dengan menggunakan deret
... Persamaan diferensial linear orde-dua sering muncul dalam matematika.
TEORI PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN METODE BEDA
HINGGA: Telah dibahas Definisi Turunan pertama: Beda Maju: h xf hxf dx dy. )(. ).
Persamaan diferensial dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
persamaan ... PDB orde 2, yaitu PDB yang turunan tertingginya adalah turunan
kedua.
satu peubah bebas. 2. Menurut orde: orde persamaan diferensial adalah orde
tertinggi turunan fungsi yang ada dalam persamaan. 3. 3 dx yd adalah orde tiga;.
PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL. 1. Pendahuluan : Pemodelan Arus
Panas Satu Dimensi. Misalkan bila ada batang yang dapat menghantarkan
panas.
Persamaan Diferensial (PD) adalah persamaan yang mengandung ... Orde suatu
persamaan diferensial adalah orde tertinggi dalam persamaan (orde = tingkat) ...
PERTEMUAN-1
Persamaan Diferensial 1.1 Pendahuluan Persamaan Diferensial (PD) adalah persamaan yang mengandung beberapa turunan dari suatu fungsi.
F ( x, y, y (1) , y ( 2) , K , y (n) ) = 0 Orde suatu persamaan diferensial adalah orde tertinggi dalam persamaan (orde = tingkat). Derajat (degree) suatu PD adalah pangkat dari turunan yang tertinggi. Contoh PD: 2
⎛ d 3Y ⎞ ⎛ d2Y ⎞ ⎛ dy ⎞ XY ⎜⎜ 3 ⎟⎟ + sin ⎜⎜ 2 ⎟⎟ + 8 X 2 y ⎜ ⎟ + Y 2 = 0 ⎝ dx ⎠ ⎝ dx ⎠ ⎝ dx ⎠
PD linear adalah persamaan yang mempunyai bentuk:
y ( n ) + a1 ( x) y (n -1) + K + a n −1 ( x) y = k (x) Type-type PD tingkat 1 derajat 1 adalah: 1. 2. 3.
PD dengan variabel yang dapat dipisahkan PD Homogen PD yang dapat diubah menjadi PD Homogen
4. 5.
PD Eksak PD yang dapat diubah menjadi PD eksak du PD linear dalam Y dan dx PD Bernaully
6. 7.
1.2 PD dengan variabel yang dapat dipisahkan Kaidah penyelesaian: Unsur x dan y dipisah, lalu semua persamaan diintegralkan. Bentuk Umum:
P( x, y )dx + Q( x, y )dy = 0 Teori pengerjaan: Misal:
M (x) adalah fungsi x N ( y ) adalah fungsi y
M ( x)dx + N ( y )dy = 0 Unsur-unsur x dan y sudah terpisah, Integralkan!
∫ M ( x)dx + ∫ N ( y)dy = 0 ∫ M ( x)dx + ∫ N ( y)dy = C ← konstanta Misal:
M (x) dan R(x) adalah fungsi x N ( y ) dan S ( y ) adalah fungsi y
M ( x) ⋅ S ( y )dx + N ( y ) R( x)dy = 0 Unsur x dan y belum terpisah.
M ( x) N ( y) ⋅ dx + ⋅ dy = 0 [sudah terpisah] R( x) S ( y) M ( x)
N ( y)
M ( x)
N ( y)
∫ R( x) ⋅ dx + ∫ S ( y) ⋅ dy = ∫ 0 ∫ R( x) ⋅ dx + ∫ S ( y) ⋅ dy = c Contoh-sontoh Soal: 1.
dy = 3x 2 − 6 x + 5 dx Cara I:
(
)
dy = 3x 2 − 6 x + 5 dx ← sudah terpisah
∫ dy
=
∫ (3x
2
)
− 6 x + 5 dx
dy = x 3 − 3x 2 + 5x + c Cara II: dy = 3x 2 − 6 x + 5 dx dy − 3x 2 + 6 x − 5 = 0 dx
dy − (3x 2 − 6 x + 5) dx = 0
∫ dy − ∫ (3x
2
)
− 6 x + 5 dx = ∫ 0
y − ( x 3 − 3x 2 + 5 x) = c y = x 3 − 3x 2 + 5x + c 2.
dy = (1 + x ) (1 + y) dx
dy = (1 + x ) (1 + y) dx dy − (1 + x ) (1 + y ) dx = 0 dy dy − (1 + x ) dx = 0 → ∫ − (1 + x ) dx = ∫ 0 (1 + y ) 1+ y ∫
1 2 x )=c, 2
n (1 + y ) − ( x + ln(1 + y ) − ln e ln
(1 + y ) ⎛ x2 ⎜ x+ ⎜ 2 ⎝
e (1 + y ) e
⎛ x2 ⎜ x+ ⎜ 2 ⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
3.
x2
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
= ln c ,
= ln c ,
=c,
1+ y = c ⋅ e y = c⋅e
⎛ x2 ⎜ x+ ⎜ 2 ⎝
⎛ x2 ⎜ x+ ⎜ 2 ⎝
⎛ x2 ⎜ x+ ⎜ 2 ⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
,
− 1.
dy dy y2 + y2 = 0 → =− 2 dx dx x
Tentukan solusi umum PD , dan solusi PD jika syarat awal x=1; y=2
!
x 2 dy + y 2 dx = 0 dy dx dy dx + 2 = 0 → ∫ 2 + ∫ 2 = ∫0 2 y x y x
−
1 1 − = c [ Solusi Umum PD ] y x 1 1 atau + = −c y x 1 1 + =0 y x
Syarat awal ⇒ x = 1 , y = 2 1 1 3 + =D → D= 2 1 2 Solusi PD : 4.
(1 + x 2 )
1 1 3 + = y x 2
dy dy xy − xy = 0 → = dx dx 1 + x 2
x dx dy xdx dy − =0→∫ −∫ = 0 2 y 1+ x y 1+ x2 ∫ ln y −
( (
) )
1 d x2 +1 = c1 2 ∫ x2 +1
1 ln y − ln (x 2 + 1) = ln c 2 2
2 ln y − ln( x 2 + 1) = 2 ln c 2 ln y 2 − ln( x 2 + 1) = ln c2
2
⎡ y2 ⎤ y2 ln ⎢ 2 = ln c → =c ⎥ ( x 2 + 1) ⎣ ( x + 1) ⎦ y 2 = c( x 2 + 1) y = c x2 +1
5.
dy ⎛ 4 x + xy 2 ⎞ ⎟=0 −⎜ dx ⎜⎝ y − x 2 y ⎟⎠
( (
) )
y dy dy x 4 + y 2 x dx =0→ − =0 − 2 2 4+ y 1− x2 dx y 1 − x
(
) (
)
x dx = 0 2 −1 ∫
y dy
∫ (4 + y ) + ∫ (x 2
)
( ) ( ) ( ) ln ( y + 4) + ln (x − 1) = ln c ln ( y + 4) + ln (x − 1) = 2 ln c ln (( y + 4 ) (x − 1) ) = ln c 1 d 4 + y 2 1 x dx + ∫ 2 =c 2 ∫ 4 + y2 2 x −1 2
1 2
2
2
2
1 2
2
2
2
( y 2 + 4 )(x 2 − 1) = c 6.
dy = cotg x ⋅ tg y dx dy ∫ tg y − ∫ cotg x dx =∫ 0 → ∫ cotg y dy − ∫ cotg x dx = c
∫
cos y dy cos x dx d (sin y ) d (sin x ) −∫ =c→∫ −∫ =c (sin y ) (sin x ) sin y sin x
ln (sin y) − ln (sin x) = ln c ⎛ sin y ⎞ ln⎜ ⎟ = ln c ⎝ sin x ⎠