18 Mei 2011 ... PIDATO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL. REPUBLIK INDONESIA ...
peningkatan kegemaran membaca masyarakat. Ibu, Bapak dan ...
BH KA I NN EKA TUNGGAL I
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
PIDATO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL KE-31 Rabu, 18 Mei 2011
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yth. Para pejabat struktural dan fungsional Yth. Para Kepala Badan Perpustakaan Provinsi, Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia Serta seluruh pegawai Perpustakaan Nasional, Badan Perpustakaan provinsi, dan Badan/Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota yang saya cintai.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya berkat Rahmat dan Ridho-Nya kita dapat bersama-sama secara serentak di seluruh Indonesia, pada pagi hari yang berbahagia ini kita dapat memperingati Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ke-31. Tema 1
HUT Perpustakaan Nasional tahun 2011 ini adalah Dengan Membaca Kita Bangkitkan Karakter Bangsa. Sekedar mengingatkan kembali, terutama bagi generasi muda perpustakaan, bahwa Perpustakaan Nasional berdiri berdasarkan Keputusan Mendikbud Nomor 0164/O/1980 tanggal 17 Mei 1980, dan sejak itulah ditetapkan sebagai hari lahirnya Perpustakaan Nasional. HUT Perpustakaan Nasional ke-31 tahun 2011 ini, tepatnya jatuh pada hari libur nasional, yaitu pada Selasa, 17 Mei kemarin, karenanya acara peringatan HUT Perpustakaan Nasional dilaksanakan pada hari ini. Ibu, Bapak dan Saudara-saudara yang berbahagia, Perpustakaan Nasional dengan segala keterbatasannya, selama kurun waktu 31 tahun telah berusaha untuk mengatasi berbagai kendala dan tantangan yang tumbuh dan berkembang sebagai konsekuensi tugas fungsi yang diamanahkan. Kritik demi kritik, komentar dan tanggapan dari berbagai pihak, yang datang dari dalam maupun dari luar perpustakaan, harus diterima dengan lapang dada dengan dasar pemikiran yang positif sehingga menjadikan hikmah bagi Perpustakaan Nasional maupun Badan Perpustakaan Provinsi dan Badan/Kantor Perpustakaan Kabupaten/Kota, untuk kita sama-sama sadar dan mawas diri serta berusaha membenahi hal-hal yang menjadi kekurangan tersebut, sebagai upaya keberhasilan mencapai visi dan misinya. Keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai Perpustakaan Nasional selama ini, tidak lepas dari peran dan kerja keras saudara-saudara sekalian, baik yang di pusat maupun yang di daerah, untuk itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan serta terima kasih yang tak terhingga atas prestasi gemilang yang telah diberikan bagi kemajuan dan perkembangan perpustakaan di tanah air. Saya berharap 2
pertahankan prestasi kerja kita, dan jangan menjadikan kita sombong, takabur karenanya, merasa paling pintar, paling berhasil dan paling berjasa, karena hal tersebut dapat menghambat kemajuan kita. Selain itu masih banyak kekurangan dan kelemahan kita sebagai instansi pembina perpustakaan, baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai ke desa-desa, masih banyaknya kekurangan dan kelemahan itu saya harapkan dapat memotivasi kita semua untuk bekerja lebih baik lagi, menyatukan barisan, bergerak maju bersama. Semua itu dapat kita capai dengan meningkatkan profesionalisme, kerajinan, kejujuran, kedisiplinan, loyalitas, sehingga perpustakaan di Indonesia menjadi salah satu pilar utama keberhasilan peningkatan kegemaran membaca masyarakat. Ibu, Bapak dan Saudara sekalian yang saya hormati, Perpustakaan bukan lagi menjadi lembaga yang dianaktirikan, perpustakaan merupakan lembaga yang patut diperhitungkan sebagai lembaga fungsional yang ikut memajukan dunia pendidikan di tanah air. Apalagi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, sebagai payung hukum yang melindungi perjalanan perpustakaan ke gerbang keberhasilan. Saya berharap walaupun kondisi seperti ini, kita harus tetap menjaga stabilitas kinerja dan tetap profesional dalam melayani masyarakat. Sebagai ujung tombaknya perpustakaan, layanan jasa perpustakaan harus tetap profesional, demokratis, santun, dan beretika. Kita harus tetap selalu berpegang teguh pada visi dan misi, selalu berkoordinasi baik dilingkup internal maupun eksternal, ciptakan suasana kondusif dalam bekerja, gali setiap potensi yang dimiliki pegawai untuk meningkatkan kinerja, serta tumbuhkan semangat dan jaga mentalitas kerja. 3
Hadirin, peserta upacara yang saya banggakan, Salah satu bentuk terobosan yang dapat digunakan untuk mewujudkan masyarakat sadar informasi yaitu dengan membangun suatu perpustakaan masyarakat. Perpustakaan masyarakat ini merupakan perpustakaan milik masyarakat, artinya perpustakaan ini dibangun dan dikelola serta dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian proses pembentukannya benar-benar dari keinginan dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga mereka akan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perpustakaan yang ada. Perpustakaan yang timbul dari keinginan masyarakat tersebut akan menjadikan kegiatan di perpustakaan berjalan dengan baik. Masyarakat setempat juga akan mendapatkan nilai tambah, baik dalam ilmu pengetahuan, informasi maupun jasa perpustakaan lainnya. Perpustakaan menjadi tetap eksis dan berkembang mengikuti kemajuan masyarakat. Untuk mendukung eksistensi atau keberlangsungan perpustakaan masyarakat, diperlukan suatu upaya untuk memasyarakatkan perpustakaan tersebut pada anggota masyarakat secara lebih luas. Untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat, bukan hanya tugas Perpusnas, tapi tugas kita semua. Kita harus saling mendukung, bersinergi, bekerja sama, merapatkan barisan dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Bapak/Ibu yang di provinsi, kabupaten/kota punya kewajiban yang sama dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu, yang terpenting adalah antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota tetap solid, menyatukan tangan dan hati untuk sama-sama memajukan perpustakaan di Indonesia. 4
Banyak pula upaya dalam pemasyarakatan perpustakaan yang dapat dilakukan, diantaranya: membuat papan petunjuk supaya masyarakat dapat mengenal dan mengetahui lokasinya; membuat leaftlet dan brosur untuk disebar dan dibagikan kepada masyarakat; membuat publikasi atau promosi secara teratur dan sistematis supaya masyarakat dapat mengikuti perkembangan yang terjadi; mengadakan berbagai kegiatan seperti perlombaan guna menarik simpati dan peran aktif dari berbagai kalangan baik internal masyarakat maupun eksternal seperti lembaga penerbit, instansi pemerintah dan lain-lain; dan membuka akses informasi yang semakin luas dan terbuka untuk semua orang. Langkah-langkah tersebut merupakan tindakan yang strategis untuk menumbuhkan dan menjaga momentum arti penting dari perpustakaan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena kebiasaan dan budaya lama kita yang melakukan sesuatu hanya bersifat sesaat atau hangat-hangat kuku saja tidak ada kelanjutannya. Hambatan budaya semacam itu tidak mudah untuk dihilangkan, namun harus dikurangi secara bertahap. Ibu, Bapak, Hadirin yang saya muliakan, Kita tahu minat baca harus dikembangkan sejak usia dini, sehingga penyediaan bahan bacaan untuk anak sangat penting pada perpustakaan masyarakat. Proses pengembangan minat baca anak tersebut harus dilakukan secara teratur agar mampu menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak. Kebiasaan membaca merupakan landasan bagi berkembangnya budaya baca. Jadi secara jelas dapat ditarik suatu benang merah bahwa adanya perpustakaan masyarakat yang merupakan penyedia koleksi buku akan menarik selera pembaca sehingga timbul minat baca masyarakat. 5
Perpustakaan Nasional sampai saat ini, tak henti-hentinya terus berupaya menciptakan program dan kegiatan untuk meningkatkan pemberdayaan perpustakaan di masyarakat dan berupaya secara berkesinambungan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Bantuan stimulasi seperti Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan juga Kapal Perpustakaan Keliling yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota sebagai wujud nyata kepedulian Perpusnas dalam mengemban amanah sebagai lembaga yang ikut mencerdaskan bangsa melalui perpustakaan. Bahkan sekarang ini Perpusnas menjadikan prioritas pembangunan perpustakaan melalui pengembangan perpustakaan digital dan perpustakaan desa. Mari selanjutnya ke depan, kita bahu membahu, menciptakan peluang mengejar ketertinggalan dengan menciptakan prestasi dan kreasi dalam bekerja. Jadikan perpustakaan sebagai sebuah sumber inspirasi kita, sahabat pintar bagi keluarga dan masyarakat. Hadirin yang berbahagia, Membudayakan gemar membaca adalah sebuah langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Ketika bangsa ini telah gemar membaca, sel-sel otak secara otomatis akan menjadi mesin penyedot pengetahuan yang sangat efisien. Mereka akan selalu haus akan ilmu dan pengetahuan. Secara perlahan namun pasti, kualitas pendidikan Indonesia akan meningkat. Bahkan tidak akan mengeharankan jika nanti suatu saat akan muncul ide-ide dan karya-karya brilian yang dihasilkan oleh anak-anak Indonesia. Sehingga, cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik, maju dan bermartabat akan menjadi kenyataan. Semuanya diawali dengan membaca.
6
Mudah-mudahan dengan itu semua, karakter atau jatidiri bangsa yang terbangun karena adanya perpustakaan, karena masyarakatnya memahami pentingnya membaca, inilah yang menandakan kemajuan peradaban bangsa. Sebab bangsa yang maju, adalah bangsa yang memperhatikan perpustakaannya, dan bangsa yang mempunyai budaya baca yang tinggi. Semoga dengan memberdayakan perpustakaan dimana saja berada, akan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Demikian sambutan saya, marilah kita melangkah bersama dalam satu kata, satu arah, dan satu tujuan, demi terwujudnya cita-cita lembaga tercinta ini. Selamat Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional ke-31 dan Dirgahayu Perpustakaan Indonesia...
Terima kasih. Wassalamuálaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 18 Mei 2011 Kepala Perpustakaan Nasional RI,
Dra. Hj. Sri Sularsih, MSi
7