PIDATO MENTERI AGAMA RI. MENYAMBUT ... yang lebih baik. Kepada seluruh
elemen bangsa saya mengucapkan terima kasih atas pengertiannya selama.
PIDATO MENTERI AGAMA RI MENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1429 H DI TELEVISI DAN RADIO
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR LA ILAHA ILLALLAH HUWALLAHU AKBAR WA LILLAHIL HAMD Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia; Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya pada saat ini kita telah mampu melaksanakan ibadah puasa ramadhan sebulan penuh. Selama satu bulan penuh kita telah mampu menahan diri dari makan dan minum di siang hari serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan dosa serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Diharapkan pada malam Idul Fitri ini segala kesalahan dan dosa diampunkan Allah SWT sehingga pada hari Idul Fitri ini kita dalam keadaan suci tanpa noda dan dosa. Sejak petang hari tadi, di kala matahari terbenam di ufuk barat, kita telah ditinggalkan oleh bulan suci Ramadhan tahun 1429H, bulan yang di dalamnya penuh dengan limpahan rahmat, maghfirah dan ampunan dari Allah SWT. Kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu, apakah kita masih dapat berjumpa dengan Ramadhan yang akan datang. Kita berdoa semoga semua amaliyah kita diterima Allah SWT dan mendapat ganjaran yang berlipat ganda. Dengan berakhirnya puasa di bulan Ramadhan umat Islam menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid yang berarti mengagungkan asma Allah, memuji kebesaran dan kemulianNya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur'an surat al Bagarah ayat 185:
Artinya . "Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian supaya kalian bersyukur ". (Q. S. Al-Bagarah/2 . 185) Islam mengenal dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Kedua-duanya memiliki implementasi yang sama, sehingga keagungan ajaran agama akan tampak tercermin pada setiap yang melaksanakannya secara ikhlas dan benar. Di hari yang fitri ini umat Islam di seluruh dunia menyambut bahagia karena hari raya Idul Fitri adalah hari raya kemenangan dan kesucian. Disebut hari kemenangan, karena dengan puasa
itu kita mampu mengendalikan hawa nafsu syaithoniyah. Disebut hari kesucian, karena dengan puasa itu kita telah mensucikan diri dari kesalahan dan dosa sehingga kembali kepada fitrah dan jati diri kita seperti waktu dilahirkan. Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia. Ibadah puasa ramadan yang merupakan salah satu rukun Islam itu mengandung berbagai aspek pendidikan yang amat penting artinya bagi kehidupan muslim, baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Secara individual, puasa melatih seseorang untuk berlaku jujur kepada dirinya sendiri dan orang lain. Sebagai anggota masyarakat, puasa melatih kepekaan kita atas nasib sesama yang menderita kelaparan dan kehausan. Dalam konteks itulah kita bisa memahami adanya perintah untuk mengeluarkan zakat fitrah di penghujung bulan Ramadhan. Secara fungsional dan simbolik perintah zakat fitrah merupakan refleksi bagi adanya sasaran sosial yang hendak diraih dalam berpuasa, yaitu sebuah komitmen moral dan keprihatinan sosial untuk mengubur jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Dengan demikian, disamping sebagai hablum minallah pada saat yang sama puasa juga menekankan hablum minannas, sehingga tak pelak lagi, puasa merupakan latihan terbaik dalam pengendalian diri, melatih kesabaran, kejujuran, memupuk solidaritas kemanusiaan yang universal. Ramadhan juga melatih seseorang untuk menjadi orang yang disiplin, taat pada hukum dan aturan yang berlaku, kita dilatih untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, isitgamah dalam beribadah, menjalin dan mempertahankan hubungan harmonis yang selama ini sudah terjalin kepada sesama muslim maupun nonmuslim yang diharapkan terus berlanjut secara berkesinambungan pada bulan-bulan berikutnya. Allah berfirman dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 133-134
Artinya : "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ". ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAAHIL HAMD Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia. Akhirnya, marilah kita jadikan Hari Raya Idul Fitri ini untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, memantapkan keberhasilan pembangunan karakter bangsa, meningkatkan keuletan dan ketangguhan kita, untuk melangkah dengan tegar dan penuh rasa percaya diri, menghadapi tantangan dan menjawab segala permasalahan masa depan. Insya Allah, kita akan dapat mewujudkan hari esok yang lebih baik. Kepada seluruh elemen bangsa saya mengucapkan terima kasih atas pengertiannya selama bulan Ramadhan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kesucian bulan Ramadhan.
Demikian juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menghormati dan mengagungkan bulan Ramadhan. Akhirnya atas nama Pemerintah maupun pribadi saya mengucapkan. Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1429 H.
Semoga amal ibadah puasa kita dan ibadah lainnya diterima Allah SWT. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, September 2008 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni