Dikirim oleh prasetya1 pada 05 Februari 2005 | Komentar : 0 | Dilihat : 629. Prof.
Dr. Ir. Bambang Guritno. Perlu usaha memajukan pendidikan tanpa mengenal ...
Pidato Tahunan Rektor: Memajukan Pendidikan, Memajukan Bangsa di Kemudian Hari Dikirim oleh prasetya1 pada 05 Februari 2005 | Komentar : 0 | Dilihat : 2969
Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno Perlu usaha memajukan pendidikan tanpa mengenal perbedaan ras, golongan, dan agama, agar kita menjadi bangsa terhormat di mata bangsa lain. Sekecil apapun usaha kita memajukan pendidikan, pasti akan ada pengaruhnya bagi kemajuan bangsa kelak di kemudian hari. Demikian ditegaskan Rektor Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno dalam pidato di depan Rapat Terbuka Senat Universitas Brawijaya dalam rangka Dies Natalis ke-42, di Widyaloka Unibraw, Sabtu 5 Februari 2005. Dalam pidato laporan tahunan itu, beberapa hal menjadi perhatian rektor, di antaranya tentang otonomi; prestasi dan kerjasama internasional; bidang akademik, dosen dan karyawan; dana hibah kompetisi dan kegiatan lembaga; perpustakaan, UPT Bahasa dan teknologi informasi; sarana dan prasarana kampus; serta kepedulian terhadap lingkungan. Otonomi Rencana otonomi mulai tahun 2006 merupakan salah keputusan penting yang diambil Senat Universitas Brawijaya, pada awal Desember 2004. Dikemukan bahwa otonomi perguruan tinggi merupakan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan organisasi perguruan tinggi. Pemerintah mengupayakan infrastuktur perundangan yang memungkinkan perguruan tinggi negeri di Indonesia melakukan pembenahan organisasi dan melaksanakan otonomi. Otonomi perguruan tinggi adalah hal yang tak terelakkan sebagai respon terhadap perubahan jaman. Dengan perubahan status menjadi perguruan tinggi otonom, Unibraw diharapkan mempunyai kemandirian dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan. Agar dapat berjalan dengan baik, perlu beberapa pembenahan, antara lain meningkatkan kesehatan organisasi, yang diindikasikan oleh lama studi mahasiswa, efektivitas proses pembelajaran, peran lulusan di masyarakat, relevansi antara kegiatan pengajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, kedisiplinan staf dan mahasiswa, efisiensi penggunaan sumberdaya, maupun tingkat transparansi dan akuntabilitas. Khusus untuk akademik, Rektor menyatakan Unibraw akan menerapkan standar pendidikan setara perguruan tinggi di negara maju. Prestasi Internasional
Mengenai prestasi dan kerjasama internasional, Rektor menyebut beberapa penelitian atas kerjasama internasional di bidang peternakan, pertanian dan agroforestry, teknologi informasi, dan bidang-bidang lain. Yang sangat membang-gakan, seorang staf pengajar Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Liliek Sulistyowati berhasil meraih satusatunya riset unggulan terpadu internasional (RUTI) di bidang pertanian. Disinggung pula perkuliahan jarak jauh kerjasama Unibraw dan Keio University yang semakin meningkat frekuensi dan beragam topiknya, meliputi teknologi informasi, ekonomi, teknik mesin, perikanan, dan yang sedang berjalan bioteknologi. Prestasi internasional juga diraih mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yang terpilih sebagai Vice President IAAS (imternational Association of Agricultural Students). Di bidang akademik untuk tahun 2003/2004, dilaporkan angka produktivitas rata-rata mahasiswa S1 per angkatan mencapai 68,03%. Artinya 68,03% dari seluruh mahasiswa angkatan tersebut berhasil menyelesaikan studinya. Sementara indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan S1 mencapai 3,11 atau di atas nilai B dengan rata-rata lama studi 4,67 tahun. Dilaporkan pula rasio dosen : mahasiswa S1 dinilai sangat baik, yaitu 1:13 untuk fakultas sosial, dan 1:14 untuk fakultas eksakta. Dari 1271 dosen yang ada, 294 orang saat ini sedang studi lanjut, 67,01% di antaranya S3 di dalam dan di luar negeri. Untuk meningkatkan buadaya akademis dalam era global sekarang ini, Unibraw mengambil kebijakan menugasbelajarkan dosen untuk studi lanjut ke luar negeri, khususnya dosen yang berumur 35 tahun atau kurang. Peduli lingkungan Sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan warga Aceh dan sebagian Sumatra Utara, Unibraw menggalang dana. Sebagai langkah awal, berhasil dihimpun Rp 100 juta yang disalurkan melalui redaktur Radar Malang. Selain itu, Unibraw juga mengirim tim relawan medis, serta memberikan pembebasan SPP dan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa Unibraw asal Aceh yang tertimpa musibah. Mengiringi kematian pejuang HAM Munir SH, Unibraw melaksanakan dialog publik, memberikan asuransi beasiswa kepada putra almarhum, sebagai bentuk penghargaan pada salah satu alumni terbaiknya itu. Dengan kampus yang berada di lokasi pendidikan kota Malang yang mencanangkan diri sebagai "Kota Pendidikan Internasional", menurut Rektor, Unibraw sangat berkepentingan untuk menjaga kawasan sekitar Jalan Bandung dan Jalan Veteran agar tidak dicemari oleh kawasan industri maupun bisnis. Oleh karena itu, "keprihatinan akan berdirinya Matos (Malang Town Square) di kawasan ini bukan hanya menjadi keprihatinan sivitas akademika Unibraw, tetapi juga keprihatinan banyak institusi pendidikan di kota Malang yang asri ini", ujar Rektor. [Far]