PRINSIP DASAR PERBANKAN SYARIAH (Wiroso, IAI, Presentasi ...

179 downloads 560 Views 12MB Size Report
PRINSIP DASAR PERBANKAN SYARIAH. CAKUPAN MATERI. Disampaikan oleh. Wiroso. This training material is solely for the use of training participants.
PRINSIP DASAR PERBANKAN SYARIAH

CAKUPAN MATERI

Disampaikan oleh Wiroso This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced for distribution inside or outside the training participants organization without prior written approval from Sharia Accounting Team Teaching – Islamic Banking - Jakarta

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Sekilas diriku Nama Alamat

: Wiroso : Jl. Kebembem III/72, Rt 006/07 Jagakarsa - Jakarta 12620 Telp rumah : (021) 7271959, 7271959 HP : 0812-9934800 E-mail : [email protected] Pengalaman bidang perbankan: (1) satu tahun (1982) di Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah , (2) lima tahun (1982-1986) di Citibank Jakarta, (3) tujuh tahun (1987 – 1993) di Bank Universal (Bank Permata), (4) sebelas tahun (1993 – 2004) di Bank Muamalat Indonesia, (5) Tim Penyusun PSAK 59 dan PAPSI – Akuntansi Perbankan Syariah (1999 sd 2006), (6) Anggota Komite Akuntansi Syariah – IAI ( tim penyusun PSAK syariah) (2006 sd 2010) Kegiatan saat ini : (1) D Dosen FE d dan M Magister i t Ak Akuntansi t i FE Universitas U i it Trisakti T i kti J Jakarta k t (2006 sd d sekarang), k ) (2) A Anggota t D Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) ( 2010 sd sekarang), (3) Anggota Dewan Penguji Sertifikasi Akuntansi Syariah – IAI (2008 sd sekarang) (5) Tim Penyusun PAPSI revisi 2012 (5) Partner dan instruktur pada konsultan – ICDIFLPPI, Batasa Tazkia, Service Quality Partner, Pantarhai dan instruktur pelatihan internal beberapa Bank Syariah, Multi Finance Syariah, Koperasi Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya Karya tulis : (1) Jual beli Murabahah - 2005, (2) Akuntansi Perbankan Syariah – 2004 bersama Prof Sofian S. Harahap, (3) Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah -2005, (4) Business Syariah - 2007 bersama Muhamad Yusuf (5) Produk Perbankan Syariah -2009, (6) Akuntansi Transaksi Syariah - 2010

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Pokok-pokok Pokok pokok Bahasan Sekilas Perbankan Syariah Penghimpunan Dana Pembiayaan dan Investasi Jasa Layanan Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 6. Sekilas Akuntansi Syariah

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

1. 1 2. 3. 4. 5.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Secara llengkap S k dan d rinci i i materi t i ini i i tercantum t t dalam d l buku b k dibawah : Cakupan isi buku 1 Komparasi bank syariah dan 1. bank konvensional 2. Penghimpunan g p dana 3. Pengelolaan dana 4. Jasa layanan 5. Perhitungan pembagian hasil usaha 6. Sekilas akuntansi syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

SEKILAS PERBANKAN SYARIAH

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Sekilas diriku Nama Alamat

: Wiroso : Jl. Kebembem III/72, Rt 006/07 Jagakarsa - Jakarta 12620 Telp rumah : (021) 7271959, 7271959 HP : 0812-9934800 E-mail : [email protected] Pengalaman bidang perbankan: (1) satu tahun (1982) di Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah , (2) lima tahun (1982-1986) di Citibank Jakarta, (3) tujuh tahun (1987 – 1993) di Bank Universal (Bank Permata), (4) sebelas tahun (1993 – 2004) di Bank Muamalat Indonesia, (5) Tim Penyusun PSAK 59 dan PAPSI – Akuntansi Perbankan Syariah (1999 sd 2006), (6) Anggota Komite Akuntansi Syariah – IAI ( tim penyusun PSAK syariah) (2006 sd 2010) Kegiatan saat ini : (1) D Dosen FE d dan M Magister i t Ak Akuntansi t i FE Universitas U i it Trisakti T i kti J Jakarta k t (2006 sd d sekarang), k ) (2) A Anggota t D Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) ( 2010 sd sekarang), (3) Anggota Dewan Penguji Sertifikasi Akuntansi Syariah – IAI (2008 sd sekarang) (5) Tim Penyusun PAPSI revisi 2012 (5) Partner dan instruktur pada konsultan – ICDIFLPPI, Batasa Tazkia, Service Quality Partner, Pantarhai dan instruktur pelatihan internal beberapa Bank Syariah, Multi Finance Syariah, Koperasi Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya Karya tulis : (1) Jual beli Murabahah - 2005, (2) Akuntansi Perbankan Syariah – 2004 bersama Prof Sofian S. Harahap, (3) Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah -2005, (4) Business Syariah - 2007 bersama Muhamad Yusuf (5) Produk Perbankan Syariah -2009, (6) Akuntansi Transaksi Syariah - 2010

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Pokok-pokok Bahasan Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

1. Pengantar 1 2. Pengertian, landasan hukum dan organisasi 3 Fungsi dan kegiatan Usaha 3. 4. Operasional dan produk 5. Pembagian hasil usaha dan Akuntansi

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Bahasan pertama

Pengantar

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Pelaksana

Jakarta, Januari 2013

Masyarakat Murni Syariah

Regulasi

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

ASPE A EK B BISN NIS

AS SPEK K SY YAR RIAH H

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Implementasi p LKS

5

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

UU 21/2008 – Perbankan Syariah  Pengertian pembiayaan => penyediaan dana  Pasal 4 UU no. 21/2008 => menghimpun dana dan penyalurkan dana.

 Pasal 26 UU 21 / 2008 =>kegiatan usaha (produk dan jasa) wajib tunduk kepada p insip syariah prinsip s a iah (Fatwa (Fat a MUI / DSN)  Fatwa dituangkan dalam PBI

Pelaksanaannya

? Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Pengertian g p pembiayaan y

((UU 21/2008 / p ps 1 angka g 25))

25. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

 transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;  transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam b t k ijarah bentuk ij h muntahiya t hi bittamlik; bitt lik  transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

 ttransaksi k i pinjam i j meminjam i j dalam d l bentuk b t k piutang i t qardh; dh dan d  transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa

berdasarkan b d k persetujuan t j atau t kkesepakatan k t antara t B Bankk Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan b lik dana d tersebut b setelah l h jangka j k waktu k tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

Pengertian produk (PBI 10/17/PBI/2008 – kodifikasi produk ) Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

II. PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD MUSYARAKAH a. Definisi

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau Unit Usaha Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

b. Akad Musyarakah

Transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yyang g disepakati, p , sedangkan g pembagian p g kerugian g berdasarkan p proporsi p modal masingmasing. g g

III. PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD MURABAHAH a. Definisi

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b b. transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau Unit Usaha Syariah dan pihak l i yang mewajibkan lain jibk pihak ih k yang dibiayai dibi i dan/atau d / t diberi dib i fasilitas f ilit dana d untuk t k mengembalikan b lik dana d tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

b. Akad Murabahah

Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Sengketa Transaksi Syariah PERADILAN AGAMA ( Ps 49 UU No 3 Th 2006 – Amandemen Undang-undang Peradilan Agama) 

Peradilan Umum Basyarnas Musyawarah

? • • • •

Jakarta, Januari 2013

UU No 21 Th 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 55 – penyelesaian sengketa) : (1) dilakukan dil k k oleh l h pengadilan dil d dalam l lilingkungan k Peradilan Agama (2) Para pihak telah memperjanjikan selain pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan isi Akad. (3) Penyelesaian P l i sengketa k t pada d ayatt (2) tid tidak kb boleh l h bertentangan dengan Prinsip Syariah Penjelasan pasal: "penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad" Akad adalah : musyawarah; mediasi perbankan; melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau lembaga arbitrase lain; dan/atau melalui l l i pengadilan dil d dalam l lilingkungan k P Peradilan dil U Umum

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Kenaikan uang dibenarkan jika diikuti kegiatan ekonomi nyata y

Paradigma d tentang UANG Jual Beli Barang Harga pokok Rp. 10.000.000 Harga jual Rp. 12.000.000 ----------------Keuntungan Rp. 2.000.000

Haram

Halal

Pinjaman Uang Pinjam Rp. 10.000.000 Kembali Rp. 10.020.000 -------------------Kelebihan Rp. 20.000

Jakarta, Januari 2013

Return n Rp. 200.000 (0 0,02%)

Re eturn Rp. 2.000.000 (20% %)

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

uang hanya alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan komoditas

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Golongan masyarakat … dan d kamu k menjadi j di tiga ti golongan: l  Yaitu golongan kanan alangkah mulianya golongan kanan itu  Dan golongan kiri alangkah sengsaranya golongan kiri itu  Dan golongan orang orang-orang orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga) (QS : waqi’ah 7-10)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Bahasan kedua

 Pengertian Pengertian, landasan hukum dan organisasi Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Pengertian Bank (UU 21/2008)  Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat  Bank B kS Syariah i h adalah d l h Bank B k yang menjalankan j l k kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurutt jjenisnya i terdiri t di i atas t Bank B k Umum U Syariah S i h dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Pen nge ertia an S Syariah

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (UU 21/2008) y merupakan p ketentuan hukum Islam yang y g  Syariah mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk (KDPPLKS)

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

UU N No 7/92 tentang Perbankan P b k PP No 72/92 tentang Bank Berdasarkan Bagi Hasil

UU No 10/98 tentang perubahan UU 7/92

Dicabut dg PP 30/99

UU U No 21 1 Tahun 2008 – Perbankan Sya ariah

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Landasan Hukum

BANK SYARIAH Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Syariah RUPS / Rapat Anggota

Dewan Komisaris

Dewan Audit

Divisi / Urusan

PSAK Syariah

Dewan Pengawas Syariah

Dewan Direksi

Divisi / Urusan

Kantor Cabang

Jakarta, Januari 2013

Divisi / Urusan

Kantor Cabang

Divisi / Urusan

Kantor Cabang

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Contoh Organisasi g Cab Syariah y Bank Konvensional

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

PSAK - 31

D Dewan K Komisaris i i

Dewan Audit

PSAK Syariah

RUPS / Rapat Anggota

D Dewan P Pengawas S Syariah i h

Dewan Direksi

Divisi / Urusan

Divisi / Urusan

Kantor Cabang Konvensional

Jakarta, Januari 2013

Divisi / Urusan

Kantor Cabang Konvensional

Unit Usaha Syariah

Kantor Cabang Syariah

Kantor Cabang Syariah

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Tugas DPS

Mengawasi kegiatan usaha b k agar tidak bank tid k menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Bahasan B h ketiga

Fungsi dan kegiatan usaha Bank Syariah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

BANK SYARIAH

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

BS : 400 juta , Nsb : 600 juta --------------Pendapatan-------------------- Rp. 1 Milyard BS : 4 , Nsb : 6 --------------Pendapatan-------------------- Rp. 10 ,Ni b h  BS : 40 , Nasabah Nisbah N b h : 60

Pembayaran bagi hasil Tergantung pendapatan yag diterima

Shahibul Maal

Sh hib l maall Shahibul

Menerima pendapatan Bagi Hasil / Margin / sewa

Mudharib

Mudharib

Penghimpunan dana

Penyaluran dana

Bank

Deposan M b Membayar b bunga ttetap t

Nsb debitur

Tdk dipengaruhi pendpatan yg diterima

Menerima bunga kredit tetap

Bunga Deposito (tetap) = 6%

LR = COM + RISK COST + SPREAD LR = (6% + 4%) + 1% + 2% = 13%

6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 20% 6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 10%

BANK KONVENSIONAL Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional Bank Syariah

Bank Konvensional

Fungsi dan kegiatan g bank

Manager Investasi, Investor, Sosial, Jasa keuangan

Intermediary unit, Jasa keuangan g

Mekanisme dan obyek usaha

Maghrib dilarang

Maghrib Tidak ada larangan

Kegiatan Usaha Tidak membedakan Sektor Moneter sektor riil dan (Keuangan) moneter

Maisir

Gharar

(judi/gambling)

(ada unsur penipuan)

Jakarta, Januari 2013

Riba

Bathil (rusak/tidak syah)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

21

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Karakteristik Bank Syariah y (pr 2-5)

 Tidak membedakan secara tegas g sektor moneter dan sektor riil=> dapat melakukan transaksi-2 sektor riil

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

22

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Lembaga Keuangan di Indonesia

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Kesetaraan Kegiatan Usaha Bank Syariah Lainnya LK bukan Bank Bank Syariah  Leasing L i  Ij h Ijarah  Anjak Piutang  Hawalah / Hiwalah  Consumer Financing  Murabahah  Modal Ventura  Musyarakah  Pegadaian  Rahn  Penjaminan P j i  K f l h Kafalah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24

Karakteristik lain Bank Syariah Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

uang hanya  h berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai bukan sebagai nilai, komoditas;; Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Fungsi Sosial

Penyaluran dana kebajikan Qardhul hasan S Santunan kkebajikan b k Pengeluaran lainnya Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Bahasan ke empat ke-empat

Operasional p Bank Syariah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Tabel

Alur Operasional Bank Syariah Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Penghimpunan dana

Mudharib

Penyaluran dana

Wadiah yad dhamanah

Prinsip bagi hasil

Mudharabah Mutlaqah

Prinsip Ujroh

(Dana Syirkah Temporer)

Lainnya (modal dsb)

Prinsip jual beli

Pendapatan

Bagi hasil

Bagi hasil/laba

Neto Sewa Margin

Perhitungan

Laporan p Laba Rugi g Pendapatan Mdh Mutlaqah (Dana Syirkah Temporer) Pendapatan berbasis imbalan (fee base income)

Jakarta, Januari 2013

Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Produk dan jasa Bank Syariah Penghimpunan h Prinsip wadiah  

Giro Tabungan

Prinsip p mudharabah  Deposito  Tabungan

Penyaluran l

Jasa keuangan k

Prinsip p jual j beli   

Murabahah Istishna Salam

Prinsip Ujroh  

Ijarah IMBT

     

Wakalah Kafalah Hiwalah Rahn Qardh Sharf

Prinsip bagi hasil  

Jakarta, Januari 2013

Mudharabah Musyarakah

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PENDANAAN

GIRO

WADIAH

DEPOSITO

PEMBIAYAAN

JASA

TABUNGAN

WAKALAH

JUAL BELI

BAGI HASIL

UPAH

KAFALAH MUDHARABAH

WADIAH

MURABAHAH

MUDHARABAH

SALAM

MUSYARAKAH

HAWALAH MUDHARABAH

RAHN ISTISHNA QARDH

IJARAH IMBT

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

30

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Bahasan h kelima

Pembagian hasil usaha dan Akuntansi Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

31

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

(NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan:  pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra ra’su su al-mal al mal) dan biaya-biaya,  pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang g dari pendapatan p p setelah dikurangi g modal (ra’su al-mal); dihitung Ketentuan Umum 1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue g) maupun p Bagi g Untung g (Profit Sharing g) dalam pembagian p g hasil Sharing usaha dengan mitra (nasabah)-nya. 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing). 3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Prinsip Distribusi Hasil Usaha Uraian

Jumlah Metode

Penjualan Harga pokok penjualan

100 65 ---------35 Net Revenue sharing 25 ---------10 Profit Sharing

Laba kotor Beban Laba rugi bersih

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Gross profit bagi bank syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Perbandingan pembagian hasil usaha Penjualan 100 Modal (hpp) 90 ----Gross profit 10

Nisbah Nasabah (sebagai mudharib) : 60 Bank syariah (shahibul maal) : 40

PEMBAGIAN HASIL USAHA

D i penjualan Dari j l D i laba Dari l b kotor k t Nasabah sbg mudharib (60)

60

6

Bank Syariah sbg pemilik dana (40)

40

4

Jika pembagian dari penjualan (omzet) Nasabah sebagai mudharib menanggung risiko kerugian 36  tdk sesuai dengan prinsip mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Profit sharing

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

NO: 14/DSN-MUI/IX/2000

1. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan. keuangan 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya p y digunakan g sistem Accrual Basis;; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis). Basis) 3. Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Pengelolaan Risiko (UU 21/2008)  Pasal P l 38 1. Bank Syariah dan UUS wajib menerapkan manajemen risiko, isiko prinsip p insip mengenal nasabah, nasabah dan perlindungan pe lind ngan nasabah. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur 2. dengan Peraturan Bank Indonesia.

 Pasal 39 1. Bank Syariah dan UUS wajib menjelaskan kepada Nasabah mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi Nasabah yang y dan/atau / UUS. dilakukan melalui Bank Syariah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Komparasi Akuntansi B kK Bank Konvensional i l

B kS Bank Syariah i h

PSAK



PSAK 50, PSAK 55



PSAK 101 – dst (PSAK syariah)

LLaporan Keuangan

1 1.

LLaporan posisi i i keuangan Laporan Laba Rugi Laporan Arus Kas Laporan perubahan Ekuitas Catatan atas Lap Keuangan

1. 1 2. 3. 4. 5. 6 6. 7.

LLaporan posisi i i keuangan k Laporan Laba Rugi Laporan Arus Kas Laporan perubahan Ekuitas Catatan atas Lap Keuangan Laporan Sumber dan Penggunaan Zakat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan L Laporan rekonsiliasi k ili i pendapatan d t dan d bagi b i hasil

2. 3. 4. 5.

8 8.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Ringkasan Beda Konvensional dan Syariah No

Masalah

Konvensional

Syariah

1.

Prinsip

konvensional

Berdasarkan prinsip syariah

2.

Pembuatan produk

Umum (sesuai kebutuhan)

Harus sesuai kodifikasi produk BI

3 3.

Unit kerja dalam Sesuai kebutuhan organisasi

4

Imbalan kepada Bunga => besarnya Bagi Hasil => besarnya pemodal ditetapkan didepan tergantung hasil usaha yg diperoleh

Jakarta, Januari 2013

BUS => > Dewan Pengawas Syariah UUS => DPS dan UUS

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Ringkasan Beda Konvensional dan Syariah N No

M l h Masalah

K Konvensional i l

S i h Syariah

5

Fungsi

Intermediasi dan jasa Manajer Investasi, Investor, jasa layanan y layanan y dan sosial

6

Mekanisme dan obyek usaha

Maghrib => tidak ada larangan

Maghrib => harus dihindari (dilarang)

7

Sektor Usaha

Sektor keuangan

Tidak membedakan dengan tegas sektor keuangan dan sektor riil

8

Titik padang terhadap uang

Sebagai Komoditi

Hanya sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai (bukan k komoditi) diti)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Ringkasan Beda Konvensional dan Syariah N No 9

10

11

M l h Masalah

K Konvensional i l

S i h Syariah

Produk Giro penghimpunan Tabungan dana Deposito

Wadiah => Giro dan Tabungan Mudharabah Mutlaqah = Deposito dan Tabungan

Produk pengelolaan dana

Bagi hasil => > Mudharabah dan Musyarakah Ujroh => Ijarah dan IMBT Jual Beli => Murabahah, Salam, Istishna

Kredit

Imbalan (jasa) Kliring Kliring, inkaso, inkaso bank garansi dsb

Jakarta, Januari 2013

Wakalah => > transfer, transfer inkaso dsb Kafalah => bank garansi

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Wiroso – S W Sekilas Perbankan n Syariah

Ringkasan Beda Konvensional dan Syariah No

Masalah l h

Konvensionall

S Syariah h

12

Acuan akuntansi

PSAK umum (no 01 sd 99)

PSAK syariah ( no 101 sd 199)

13

Laporan Keuangan g

Neraca, Laba Rugi, Arus kas,, Perubahan modal

Neraca, Laba Rugi, Arus kas, Perubahan modal,, Lap p sumber dan penggunaan zakat, Lap sumber penggunaan dana kebajikan, Lap Perubahan Investasi Terikat

14

Hasil usaha

Seluruhnya milik entitas tit

Yang nyata-nyata diterima ( h basis) (cash b i ) sebagian b i milik ilik pemodal

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

43

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

PENGHIMPUNAN G DANA PERBANKAN SYARIAH

Mudharib

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Alur Operasional Bank Syariah Penghimpunan g p dana

Perhit Hasil Usaha

Penyaluran dana

Wadiah yad dhamanah

Prinsip bagi hasil

Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tdk Terikat)

P i i Ujroh Prinsip Uj h

Lainnya y ((modal dsb))

Prinsip jual beli

Pendapatan Bagi hasil/laba

S Sewa Margin

Tabel

Laporan Laba Rugi Pendapatan Mdh Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) Pendapatan berbasis imbalan (fee base income)

Jakarta, Januari 2013

Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Pokok Bahasan 1. Prinsip mudharabah 2. Prinsip Wadiah 3 Aplikasi prinsip 3. mudharabah 4 Aplikasi 4. A lik i prinsip i i wadiah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Bahasan pertama

Prinsip p Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Pengarap g p sawah

“siap mi, Insya Allah akan dijaga amanahnya”

p prinsip p bagi g hasil yang paling baik

“Gus..saya kan nggak bisa nyangkul, itu sawah digarap (tanami) nanti hasilnya dibagi berdua”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

5

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Mudharabah suatu t akad k d kerja k j sama kkemitraan it antara t Penyedia dana usaha (disebut shahibul h hib l maall / rabulmal) b l l) dengan d Pengelolaan dana / manajemen usaha (di b t sebagai (disebut b i mudharib) dh ib) untuk t k memperoleh hasil usaha dengan pembagian b i h hasil il usaha h sesuaii porsii (nisbah) yang disepakati bersama pada awal. awal

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

JENIS MUDHARABAH

(DARI SEGI KUASA YANG DIBERIKAN KPD MUDHARIB)

 MUDHARABAH MUTHLAQAH (Unrestricted Investment / Investasi Tidak tertikat / Dana Syirkah Temporer) 

shahibul maal memberi kuasa penuh kepada mudharib, untuk menjalankan proyek tanpa larangan/batasan yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan

 MUDHARABAH MUQAYYADAH (Retricted Investment / Investasi Terikat / IT) 

shahibul maal memberikan batasan mengenai dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut diinvestasikan kepada pengusaha / bank (sebagai mudharib) dalam pengelolaan dananya

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

B k Syariah Bank S i h sebagai b i Pengelola P l l Dana D

Bankk S B Syariah i h sebagai pengelola l l dana d

Tabungan g Mdh Deposito Mdh

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Aplikasi prinsip mudharabah dalam perbankan

Mudharabah Mutlaqah (penghimpunan dana)  Tabungan Mudharabah  Deposito Mudharabah

Mudharabah Mutlaqah (penyaluran dana)  Investasi Mudharabah (pembiayaan) (p y )

Mudharabah Muqayyadah  Kredit K dit U Usaha h T Tanii (KUT) (KUT), K Kredit dit U Usaha h R Rakyat k t (KUR), KKPA, dsb Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Syarat Mudharabah  Modal Mudharabah  dalam bentuk uang tunai dan dinyatakan dengan de ga jelas ju jumlahnya la ya  harus segera diserahkan kepada mudharib, agar dapat melakukan usaha.  Dana tidak dapat diambil sewaktu-waktu (sesuai jangka waktu yang diperjanjikan). Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Syarat Mudharabah

(lanjutan)

Keuntungan :  Pembagian keuntungan antara mudharib dan shahibul maal, berdasarkan nisbah sesuai kesepakatan awal awal.  Nisbah pembagian keuntungan harus di dicapai i melalui l l i negosiasi i id dan dit dituangkan k dalam akad secara tertulis  Pembagian keuntungan hanya untuk satu pihak, tidak sah akadnya. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

NISBAH COUNTER Nsb BSy Tabungan 45 55 Dep 1 bl 65 35 dst

Special Nisbah Deposito 1 bulan return April (riil) Return harapan nasabah April 2008 Bank Syariah y Nasabah

6,5% 9%

nisbah return 10 90

9%

Mei 2008 Bank Syariah Nasabah

Jakarta, Januari 2013

nisbah return mei juni 10 8% 12% 90

?

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Semua risiko anda

Special rate  Deposito Mudharabah  Nisbah mudharabah : mei • Bank Syariah (mudharib) : 10 • Nasabah (shahibul maal) : 90  8 %  Bonus Return

1% ---9%

juni 6% 3% ---9%

Modalku 100 Milyar Returnku 9 % Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Kerugian Mudharabah

 Ditanggung oleh Shahibul maal  kecuali kejahatan dan kelalaian mudharib

 Jika kejahatan j dan kelalaian mudharib  mudharib berubah sebagai penjamin  dana tersebut berubah menjadi hutang mudharib kepada Rabulmal  Mudharib berubah sebagai pekerja yang digaji oleh Rabulmal Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Syarat Mudharabah (lanjutan)

 Pekerjaan j  Bersifat mutlak, artinya tidak mengikat mudharib dalam usaha-usahanya memperoleh keuntungan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Bahasan ketiga Aplikasi Prinsip Mudharabah  Tabungan g Mudharabah  Deposito Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Tabungan T b Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Pengertian tabungan Simpanan p yyang g penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang d dapat t dipersamakan di k d dg ititu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Aplikasi Tabungan Mudharabah dalam perbankan syariah Tabungan Qurban Tabungan Pendidikan Tabungan Umroh / Haji Tabungan Walimah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Tabungan Mudharabah (Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000)

1. 2 2.

3. 4. 5. 6.

Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang Pembagian e bag a keuntungan eu tu ga harus a us d dinyatakan yata a da dalam a be bentuk tu nisbah sba da dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening Mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

KONV VENSION NAL

Bank B k Mega M Bank Mandiri Bank BRI Dsb

Besar nominal B i l imbalan yang diterima pemodal SAMA

8% 8% 8% 8%

Nisbah Bank Syariah y

Nisbah Nasabah

BMI

40

60

BSM

40

60

BSMI

40

60

y BRI Syariah

40

60

Bank

SYA ARIAH

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Besarnya Imbalan kepada pemodal

Jakarta, Januari 2013

Besar nominal imbalan yang diterima pemodal TIDAK SAMA

Tergantung g g Hasil Usaha

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

21

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Deposito Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

22

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Pengertian g deposito p berjangka j g

 Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara p penyimpan y p dengan g bank ybs

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Deposito Mudharabah (Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000)

1 Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana 1. dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana 2. Bank dapat p melakukan berbagai g macam usaha yyang g tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan g p pihak lain. 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang 4 Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk 4. nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening 5. Mudharib menutup p biaya y operasional p deposito p dengan g menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Sistem Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah :

 Dihitung sampai dengan (setiap) ulang tanggal  Dihitung sampai dengan (setiap) setiap akhir b l bulan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Perhitungan bagi hasil pada ulang tanggal 30 April 31 Maret

31 Mei

Pembayaran dg indikasi rate 10%

25 April

30 Juni

Pembayaran dg indikasi rate 6%

25 Mei

10%

?

25 Juni

6%

Seharusnya 6% Tgl pembukaan deposito

Jakarta, Januari 2013

?

25 Juli

?

8%

Seharusnya 8%

Tgl pembayaran bagi hasil •So rata2 x hr x ind rate (10%) -----------------------------------365x100

Tgl tutup buku (indikasi rate April 10%) (hi per mil – Rp.125)

Pembayaran dg indikasi rate 8%

Tgl pembayaran bagi hasil

Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) (hi per mii – Rp. R 75)

Tgl pembayaran bagi hasil

Tgl tutup buku (Indikasi rate 8%) (hi per mil il – Rp. R 90)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Perhitungan bagi hasil akhir bulan Pembayaran bagi hasil 25 s/d 30 April dengan indikasi rate April - 10% ( t hi permil-Rp. (atau il R 125 125,-

31 Maret

30 April

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 31 Mei dengan indikasi rate Mei - 6% (atau hi permil – Rp. 75,-

25 April

Tgl pembukaan deposito

31 Mei

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 30 Juni dengan indikasi rate Juni - 8% (atau hi permil – Rp. 90,-

25 Mei

Tgl ulang bukan (tidak ada pembayaran bagi hasil)

30 Juni

31 Juli

25 Juli

25 Juni

Tgl ulang bukan (tidak ada pembayaran bagi hasil)

Tgl jatuh tempo (tidak ada pembayaran bagi hasil)

Tgl tutup buku (indikasi rate 8%) (hi per mil – Rp. 90)

Tgl tutup buku (indikasi rate 10%) (hi per mil – Rp.125) Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) (hi per mii – Rp. R 75)

Jakarta, Januari 2013

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 25 Juli dengan indikasi rate Juli 10% (atau hi permil – Rp. 80, 80,-

Tgl tutup buku (indikasi rate 7%) (hi per mil il – Rp. R 80)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Bahasan kedua

Prinsip Wadiah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Alhamdulillah p uang g dapat parkir

Tukang gp parkir Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Stop..

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

PENGERTIAN WADIAH  Wadiah adalah titipan p murni nasabah yang y g harus dijaga dan dikembalikan kapan saja menghendakinya  Jenis wadiah :  Wadiah yad Amanah  Wadiah yad Dhamanah

Hubungan timbal balik bank dapat memberi bonus (2)

(1)

penitip/pemilik d dana/nasabah / b h Jakarta, Januari 2013

nasabah menitipkan dana

p penerima titipan / bank

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

30

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

WADI’AH YAD’ AL AMANAH MERUPAKAN TITIPAN MURNI DENGAN PENGERTIAN:

 Barang yang dititipan tidak boleh dipergunakan (diambil manfaatnya) oleh penerima titipan  Sewaktu titipan dikembalikan harus dalam keadaan utuh baik nilai maupun fisik barangnya  Jika selama dalam penitipan terjadi kerusakan, pihak yyang g menerima titipan p tidak maka p dibebani tanggung jawab  Sebagai kompensasi atas pemeliharaan dapat dik dikenakan k “bi “biaya titipan” titi ”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

31

WADI’AH YAD’ AD DHAMANAH Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

 penerima titipan / simpanan diberi izin untuk menggunakan dan mengambil manfaat dari titipan tersebut (tidak idle)  penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap kehilangan / kerusakan barang tersebut  semua keuntungan k yang diperoleh di l hd darii titipan tersebut menjadi hak penerima titipan  sebagai imbalan kepada kepada pemilik barang / dana dapat diberikan semacam insentiff berupa bonus, yang tidak disyaratkan sebelumnya.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Berapa besarnya

PEMBERIAN BONUS GIRO WADI’AH  Merupakan kebijakan mutlak (hak prerogratif) p g ) dari penerima p titipan p  Tidak disyaratkan sebelumnya d jumlahnya dan j l h tidak tid k ditetapkan dit t k dalam nominal atau prosesntase dimuka

Oh........ begitu tho Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Bahasan keempat p

Aplikasi prinsip wadiah  Giro Wadiah  Tabungan Wadiah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Gi Giro Wadiah d h

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Simpanan Giro ( Demand Deposit)  UU RI No.10 tahun 1998 pasal 1 (6)  Yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap p saat dengan g menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

K t t Ketentuan GIRO Wadiah W di h (Fatwa DSN No. 01/DSN-MUI/IV/2000)

1. Bersifat simpanan 2 Simpanan bisa diambil 2. kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan 3. Tidak ada imbalan yang di disyaratkan, tk kkecualili dalam bentuk pemberian ( th (athaya) ) yang bersifat b if t sukarela dari pihak bank Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

KARAKTERISTIK GIRO WADIAH  harus dikembalikan utuh seperti semula => tidak boleh overdraft  dapat dikenakan biaya titipan  dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang titi titipan => > saldo ld minimum i i  Penarikan giro wadi`ah dilakukan dengan cek dan bilyet giro sesuai ketentuan yang berlaku berlaku.  Jenis dan kelompok rekening sesuai ketentuan yang berlaku => sepanjang tidak bertentang dengan syariah  Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seijin penitip

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Cerukan / Overdraf Saldo rekening Penarikan Cerukan

100 juta (125 juta) -----------(25 juta)

Qardh

 + 25 juta =125 juta (125 juta) -----------(0)

Risiko Qardh (1) Tidak Tid k menghasilkan h ilk (2) Sumber dana => Laba dan modal (3) Membentuk M b kb beban b PPAP / C Cad d KAP Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Tabungan Wadiah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Pengertian Tabungan Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dg itu Ketentuan Bank Indonesia => lihat Tabungan Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

T b Tabungan Wadiah W di h

(Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000)

1. Bersifat simpanan 2 Simpanan bisa diambil 2. kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan 3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam disyaratkan, bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Wiroso o – Penghiimpunan D Dana Perb bankan Sya ariah

Perbandingan tabungan wadiah dan mudharabah No

Tabungan mudharabah Investasi

1

Sifat dana

2

Penarikan

3

Isentif

4

Pengembalian Modal tidak dijamin modal dikembalikan 100% Jakarta, Januari 2013

y dapat p Hanya dilakukan pada periode tertentu / waktu kt tertentu t t t Bagi hasil

Tabungan wadiah Titipan Dapat p dilakukan penarikan setiap saat

Bonus (jika ada) Dijamin dikembalikan 100%

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

43

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

PEMBIAYAAN DAN INVESTASI PERBANKAN SYARIAH

Mudharib

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Alur Operasional Bank Syariah Penghimpunan g p dana

Perhit Hasil Usaha

Penyaluran dana

Wadiah yad dhamanah

Prinsip bagi hasil

Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tdk Terikat)

P i i Ujroh Prinsip Uj h

Lainnya y ((modal dsb))

Prinsip jual beli

Pendapatan Bagi hasil/laba

S Sewa Margin

Tabel

Laporan Laba Rugi Pendapatan Mdh Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) Pendapatan berbasis imbalan (fee base income)

Jakarta, Januari 2013

Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pokok Bahasan 1. 2 2. 3. 4. 5. 6. 7 7.

Jakarta, Januari 2013

Jual beli Murabahah Jual beli Salam Jual beli Istishna Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah dan IMBT Pi j Pinjaman Q Qardh dh

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas bahas,

“MURABAHAH” (pokok bahasan pertama)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Murabahah  adalah akad jual beli b barang d dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

5

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Harga yang disepakati adalah harga jual, sedang d harga h beli b li harus h diberitahukan dib it h k

(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) :

6.

Bank menjual barang kepada nasabah (pemesan) dengan h harga jual j l senilai il i harga h b belili plus l kkeuntungannya. t => bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

JENIS MURABAHAH Tanpa pesanan T Mengikat

JENIS Berdasarkan pesanan CARA PEMBAYARAN

Tid k mengikat Tidak ik

Tunai Jakarta, Januari 2013

Tangguh IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Unsur Murabahah Harga perolehan Keuntungan Harga jual

Rp. xxx  diberitahukan Rp. xxx  dinegosiasi ----------Rp. xxx  disepakati

Hutang Pembeli (jika pembayaran tangguh)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Harga perolehan Aset Murabahah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

H Harga pokok k kB Barang Harga pokok barang => jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh p suatu aset sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau digunakan

Biaya,Diskon Biaya Diskon Uang g Muka Jakarta, Januari 2013

? IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Bi Biaya sbg b unsur harga h perolehan l h

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

Diskon M D Muraba ahah

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Diskon Murabahah (psak 102/20) Sebelum Akad  (a) Pengurang biaya perolehan

Hak pembeli  (b) Kewajiban LKS

Diperjanjikan p j j

S t l h akad Setelah k d

Hakk penjual H j l  (c) + keuntungan Mbh

Tidak diperjanjikan  (d) Pendapatan ops lainnya Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

DISKON DALAM MURABAHAH NO: 16/DSN-MUI/IX/2000

1. Harga (tsaman) dalam jual beli adalah suatu jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (qîmah) benda yang menjadi obyek jual beli beli, lebih tinggi maupun lebih rendah rendah. 2. Harga dalam jual beli murabahah adalah harga beli dan biaya yang diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan. 3 Jika 3. Jik d dalam l jjuall b belili murabahah b h h LKS mendapat d t di diskon k d darii supplier, li harga sebenarnya adalah harga setelah diskon; karena itu, diskon adalah hak nasabah. 4. Jika pemberian diskon terjadi setelah akad, pembagian diskon tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian (per-setujuan) yang dimuat dalam akad. 5. Dalam akad, pembagian diskon setelah akad hendaklah diperjanjikan dan ditandatangani.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Murabahah (psak 102, prgf 6-17)  Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara t lain, l i meliputi: li ti a. diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian b li b barang; b. diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka pembelian barang; dan c. komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan pembelian barang.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

DISKON DARI PEMASOK (sebelum akad)  Tgl 15 Mei dibeli mobil Inova  Harga barang  Diskon Di k

Rp. 125.000.000,-R Rp. 5 5.000.000,-000 000

 Tgl 16 Mei mobil Inova dijual  Berapa Harga g perolehan barang g tersebut ? Perhitungan harga perolehan barang Harga barang Diskon Harga g p perolehan Jakarta, Januari 2013

Rp. 125 Rp 125.000.000, 000 000 -Rp. 5.000.000,--------------------------Rp. p 120.000.000,-, p persediaan IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

UANG MUKA MURABAHAH  Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan (fatwa no 4)  harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok (papsi)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Uang Muka Murabahah  Jika Jik akad k d dib dibatalkan t lk nasabah: b h  nasabah harus memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tsb  Jika uang muka lebih kecil dari kerugian => LKS dapat meminta tambahan kepada nasabah  Jika uang muka lebih besar dari kerugian => LKS harus mengembalikan kelebihannya kepada nasabah

 Jika akad dilaksanakan:  “keuntungan murabahah” didasarkan pada porsi harga barang yang dibi dibiayai i oleh l hb bank k  menjadi bagian pelunasan piutang murabahah (tidak diperkenankan sbg pembayaran angsuran) angsuran). Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Contoh perhitungan Murabahah Berapa di ditawarkan k harga jualnya

 Bank Syariah “Mitra Mandiri” melakukan transaksi jual beli Mobil Kijang Inova dengan harga pokok sbb: Harga barang Diskon (sebelum akad) - 10%

Rp. 160.000.000,-Rp. 16.000.000,-------------------------- (-/-) Rp. 144.000.000,--

Beban lain yang dikeluarkan (sesuai syarat penyerahan brg) Rp. 6.000.000,--------------------------- (+) Harga g p pokok barang g Rp. p 150.000.000,--

 Sebagai komitmennya Nasabah memberikan uang muka kepada BS Mitra Mandiri sebesar Rp Rp. 30 juga  Pembayaran dilakukan secara tangguh selama satu tahun dan BS Mitra Mandiri memperhitungkan keuntungan setara dengan 21% Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pembiayaan Murabahah - Praktis Perhitungan Keuntungan Bank : Harga Mobil

=

150,000,000

Uang muka Nasabah

=

30,000,000

Biaya Bank

=

120,000,000

Marjin Keuntungan Bank

=

25,200,000 (120,000,000 x 21% x 1)

Fasilitas Murabahah :

BANK SYARIAH

Harga Beli Mobil

=

150,000,000

Marjin Keuntungan Bank

=

25,200,000

Harga Jual Bank

=

175,200,000

Uang Muka Nasabah

=

30 000 000 30,000,000

Sisa Angsuran

=

145,200,000

Angsuran per Bulan

=

12,100,000 (145 200 000 : 12) (145,200,000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Keuntungan Murabahah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Keuntungan Murabahah  Metode PERHITUNGAN Keuntungan Murabahah  ? (intern Bank Syariah)  Metode PENGAKUAN Keuntungan Murabahah p psak Syariah y

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

21

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

METODE “PERHITUNGAN” MARGIN  Metode perhitungan k keuntungan t (belum (b l ada d aturannya)  Flat  Anuitas (Efektif)  Tukang sayur  dsb

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

22

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Perhitungan keuntungan dengan metode FLAT

Rumus FLAT AP = P/n AM = P * mum Keterangan g AP = Angsuran Pokok P = Pokok n = bulan (jumlah bulan angsuran) AM = Angsuran Margin mum = Marjin (%) per bulan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Perhitungan keuntungan metode Efektif / Anuitas

AT = P X mum 1 - {1/[(1 + mum))n]} AM = OSn X mum AP = AT – AM OSn = OSn-1 – AP Keterangan K t P = Pokok Pembiayaan AM = Angsuran marjin OS = Outstanding pembiayaan AP = Angsuran Pokok AT = Angsuran g total mum = Marjin (%) per bulan n = bulan ke

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

METODE PENGAKUAN KEUNTUNGAN  Metode pengakuan keuntungan (diatur dalam PSAK syariah – psak 102)  Saat penyerahan barang (dimuka)  Proporsional  Setelah pokok diterima

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pengakuan pendapatan Murabahah Saat penyerahan barang

Proporsional

Seluruh Piutang Tertagih

Tunai atau jangka waktu kurang satu tahun Lebih satu tahun risiko relatif kecil

Lebih satu tahun risiko dan beban relatif besar Tangguh => risiko dan beban cukup besar (Diragukan dan Macet)

Secara lengkap lihat akuntansi Murabahah (psak 102)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Hutang Nasabah dan Potongan k kewajiban jib nasabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Harga Dalam Murabahah

(psak 102, prgf 6-17)

 memperkenankan penawaran harga h yang berbeda => akad di disepakati k ti h hanya ada d satu harga (harga dalam akad) yang digunakan. g

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Hutang Murabahah (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)

1. Hutang Murabahah (hutang nasabah)  Secara prinsip, prinsip penyelesaian hutang tidak ada kaitannya dengan transaksi lain.  Jika nasabah menjual j barang g

• sebelum masa angsuran berakhir => ia tidak wajib g melunasi seluruhnya y segera • menyebabkan kerugian => tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. • tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Jadwal Angsuran Nasabah Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Fasilitas Pembiayan Murabahah Angs

Angsuran

Sisa Angs

1

12 100 000 12,100,000

133 100 000 133,100,000

02/01/03

2

12,100,000

121,000,000

02/02/03

3

12,100,000

108,900,000

02/03/03

4

12,100,000

96,800,000

02/04/03

5

12,100,000

84,700,000

02/05/03

6

12 100 000 12,100,000

72 600 000 72,600,000

02/06/03

7

12,100,000

60,500,000

02/07/03

8

12,100,000

48,400,000

02/08/03

9

12,100,000

36,300,000

02/09/03

10

12,100,000

24,200,000

02/10/03

11

12 100 000 12,100,000

12 100 000 12,100,000

02/11/03

Harga pokok brg Uang muka

12

12,100,000

0

02/12/03

Porsi bank

Juml

145,200,000

Jakarta, Januari 2013

Tgl. Angs

Harga pokok Margin

150.000.000 150 000 000 25.200.000 ---------------Harga jual 175 200 000 175.200.000 Uang muka 30.000.000 ----------------Sisa S sa kewajiban e aj ba 145.200.000 5 00 000

Perhitungan Bank Syariah 150.000.000 30.000.000 ----------------120.000.000

Margin : 21% x 120.000.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25.200.000

30

Hutang Nasab H bah

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Piutang Murabahah  saat akad murabahah => diakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. (psak 102, prgf 22) disepakati

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

31

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Hubungan harga jual dan hutang

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Po otonga an Kew wajiba an Na asaba ah

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Potongan Kewajiban Nasabah Potongan pelunasan pengurang keuntungan murabahah Prestasi Nasabah  Pengurang keuntungan murabahah Potongan P t angsuran

Jakarta, Januari 2013

Penurunan kemampuan nasabah  Beban operasional IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Jadwal Angsuran Nasabah Angs

Angsuran

Sisa Angs

Tgl. Angs

1

12,100,000

133,100,000

02/01/03

2

12,100,000

121,000,000

02/02/03

3

12,100,000 , ,

108,900,000 , ,

02/03/03

4

12,100,000

96,800,000

02/04/03

5

12,100,000

84,700,000

02/05/03

6 12,100,000 12 100 000

72 600 000 72,600,000

02/06/03

7

12,100,000

60,500,000

02/07/03

8

12,100,000

48,400,000

02/08/03

9

12,100,000

36,300,000

02/09/03

10

12,100,000

24,200,000

02/10/03

11

12 100 000 12,100,000

12 100 000 12,100,000

02/11/03

12

12,100,000

0

02/12/03

Juml

145 200 000 145,200,000

Jakarta, Januari 2013

Yang hrs dibayar nasabah jika dilunasi sebelum jatuh tempo

Dalam catatan Bank Syariah Sisa pokok 60.000.000 Sisa Margin 12.600.000 Margin 2 bln

4.200.000

Potongan pelunasan (muqasah) 12.600.000 – 4.200.000 = 8.400.000 atau Dibayar nasabah = 60 jt + 4.2 4 2 jt = 64,2 64 2 jt

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Potongan pelunasan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

potongan t pelunasan l Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN No: 23/DSN-MUI/III/2002)

1. Jika nasabah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, LKS boleh memberikan potongan d i kkewajiban dari jib pembayaran, b dengan syarat tidak diperjanjian dalam akad 2. Besarnya potongan => diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan LKS Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

POTONGAN TAGIHAN MURABAHAH (Al-KHASHM FI AL-MURABAHAH) Fatwa DSN Nomor: 46/DSN-MUI/II/2005

1. LKS boleh memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada nasabah dalam transaksi (akad) ( ) murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilannya dengan tepat waktu dan/atau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran. pembayaran 2. Besar potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan LKS. 3. Pemberian potongan tdk boleh diperjanjikan dalam akad. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Murabahah diwakilkan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Contoh kasus  Bank Syariah Mitra Mandiri melakukan transaksi murabahah dengan Amir atas Mobil Kijang Inova dengan pembayaran dilakukan dengan cicilan selama setahun. setahun  Harga jual Inova disepakati sebesar Rp.145.200.000,-- yang g perolehan p Rp.120.000.000,-p , ditambah terdiri dari harga keuntungan disepakati Rp.25.200.000,- BS Mitra Mandiri menyerahkan uang ke Amir sebesar R 120 000 000 sbg Rp.120.000.000,-b wakil kil BS Mitra Mit Mandiri M di i untuk t k membeli b li mobil Inova untuknya. Jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang d i pihak dari ih k ketiga, k i akad k d jual j l beli b li murabahah b h h harus h dilakukan dil k k setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) 04/DSN MUI/IV/2000)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Murabahah diwakilkan Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Saat penyerahan uang tunai Dr. Piutang Wakalah Rp. 120 jt Cr. Kas / rek pembeli Rp. 120 jt

Saat barangnya sudah ada : Dr. Persediaan Rp. 120 juta Cr. Piutang Wakalah Rp. 120 juta

Kalau akad wakalah dan akad murabahah ditumpuk dan ditandatangani bareng..hehehe. Apa bedanya dengan akad kredit ?

Akad Wakalah Bank Syariah menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 120 juta BANK SYARIAH

Amir

Akad Murabahah

Jakarta, Januari 2013

Dr. Piutang Murabahah Rp. 145,2 jt Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 25,2 jt Cr. Persediaan Rp. 120 jt

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Lain-lain

Apa yang akan dibahas abi ?

 Jaminan  Denda  Line Facility  Penyelesaian P l i hutang murabahah b i nasabah bagi b h tidak id k mampu Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Murabahah (Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)

 Jaminan Murabahah :  Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanann pesanannya. a  Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan di k jjaminan i yang d dapatt dipegang

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Sanksi (denda) dalam Murabahah Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN No. 17/DSN-MUI/IX/2000)

 Nasabah yang tidak mampu disebabkan force majeur tidak boleh dikenakan sanksi  Nasabah N b h mampu => > tidak tid k mempunyaii kkemauan dan itikad baik => boleh dikenakan sanksi  Tujuan sanksi => agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya  Sanksi => besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani. g  Dana berasal dari denda diperuntukkan sbg dana sosial. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

43

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

LINE FACILITY (AT-TASHILAT) (Fatwa DSN No: 45/DSN/II/2005)

1. Line facility boleh dilakukan berdasarkan wa’d dan dapat digunakan untuk pembiayaan-2 tertentu. 2. Akad yang digunakan dalam pembiayaan dapat berbentuk akad Murabahah, Istishna’, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah. 3. LKS hanya boleh mengambil margin, bagi hasil dan/atau fee atas akad-akad yang direalisasikan dari Line Facility. 4. Penetapan margin, nisbah bagi hasil dan/atau fee (ujrah) => harus mengacu kepada ketentuan-2 masing-2 akad dan ditetapkan pada saat akad dibuat. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

44

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

LINE FACILITY (PLAFOND)  Tanggal 1 Juni 2010, Bank menyetujui nasabah beli 100 bus Mercy dengan harga Rp. 10 milyard, return 20%, jangka waktu pembayaran setahun  Tanggal 10 Juni, realisasi pembelian 75 bus Mercy, harga Rp. 7,5 milyard  Tanggal 10 Juli, realisasi pembelian sisa bus Mercy (25 bus) Rp. 2,5 milyard Tanggal

Bank Konvensional

Bank Syariah

1 Juni 2010

1. 2.

Akad Kredit Agunan g  sbg gp pelengkap g p “akad kredit”

1. 2.

Wa’ad  ? Agunan  ?

10 Juni 2010

1. 2. 3.

Permohonan Realisasi 75 bus (7,5 M) Pengakuan Hutang / Promes I (7,5 M) Kelonggaran Tarik / LCU (2,5 M)  dlm akt “Kewajiban Komitmen”

1.

Akad Murabahah I, 75 bus (Rp.7,5 M + keuntungan) Pengakuan hutang  tercantum d l dalam akad k d (tdk dib dibuatt tterpisah) i h) Tidak ada kelonggaran tarik  dlm akt “tidak dicatat” (termasuk labul BI)

2. 3.

10 Juli 2010

1. 2. 3.

Permohonan Realisasi 25 bus (2,5 M) Pengakuan Hutang / Promes II (2,5 M) Kelonggaran Tarik / LCU “nihil”

1. 2. 3 3.

Jakarta, Januari 2013

Akad Murabahah II, 25 bus (Rp.2,5 M + keuntungan) Pengakuan hutang  tercantum dalam akad (tdk dibuat terpisah) Tid k ada Tidak d kkelonggaran l ttarik ik

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

45

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH BAGI NASABAH TIDAK MAMPU MEMBAYAR (Fatwa DSN Nomor: 47/DSN-MUI/II/2005)

 Pertama:Ketentuan Penyelesaian LKS boleh melakukan penyelesaian murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, dengan ketentuan: a Obyek murabahah dan atau jaminan lainnya dijual oleh nasabah a. kepada atau melalui LKS dengan harga pasar yang disepakati; b. Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil penjualan; c. Apabila A bil h hasilil penjualan j l melebihi l bihi sisa i h hutang maka k LKS mengembalikan sisanya kepada nasabah; d. Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah; e. Apabila nasabah tidak mampu membayar sisa hutangnya, maka LKS dapat p membebaskannya. y Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

46

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN MURABAHAH (Fatwa DSN Nomor: 48/DSN-MUI/II/2005)

 Pertama:Ketentuan Penjadwalan Kembali LKS boleh melakukan p penjadwalan j kembali (rescheduling) tagihan murabahah bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan / melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, dengan ketentuan: 1. Tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa; 2. Pembebanan biaya dalam proses penjadualan kembali adalah biaya riil; 3. Perpanjangan masa pembayaran harus berdasarkan p kedua belah p pihak. kesepakatan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

47

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KONVERSI AKAD MURABAHAH (Fatwa DSN Nomor: 49/DSN-MUI/II/2005)

 Pertama:Ketentuan Konversi Akad LKS boleh melakukan konversi dengan membuat akad baru bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/ melunasi pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, tetapi ia masih prospektif, dengan ketentuan: a. Akad murabahah dihentikan dengan cara: i. Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS dengan harga pasar; ii Nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil penjualan; ii. iii. Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka kelebihan itu dapat dijadikan uang muka untuk akad ijarah atau bagian modal dari mudharabah dan musyarakah; iv. Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah yang cara pelunasannya disepakati antara LKS dan nasabah. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

48

KONVERSI AKAD MURABAHAH Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN Nomor: 49/DSN-MUI/II/2005)

b LKS d b. dan nasabah b h eks-murabahah k b h h ttersebut b t d dapatt membuat akad baru dengan akad: i i.

Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik atas barang tersebut di atas dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 27/DSNMUI/III/2002 tentang Al Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik; ii. Mudharabah dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah ((Qiradh); ) atau iii. Musyarakah dengan merujuk kepada fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

49

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas bahas,

“SALAM” (pokok bahasan kedua) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

50

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Salam  adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam l ililaihi ihi (penjual) ( j l) d dan pelunasannya dilakukan segera sebelum b l muslam l fiih dit diterima i sesuaii dengan syarat-syarat tertentu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

51

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Syarat 2 dalam jual beli Syarat-2 Transaksi

Syarat penyerahan brg

Syarat pembayaran

1

Murabahah

Saat akad barang harus sudah ada (diserahkan pada saat akad)

 

2

S l Salam

Kemudian

Seluruhnya saat akad ditanda tangani

Jakarta, Januari 2013

Tunai Tangguh cicilan Tangguh,

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

52

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Transaksi salam Transaksi salam => Bank Syariah sebagai produsen / pembuat

Transaksi salam => B kS Bank Syariah i h sebagai b i pembeli / pemesan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

53

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Al transaksi Alur t k i salam l Salam – Bank Syariah sebagai pembuat

Salam – Bank Syariah sebagai pembeli

1a. Pesan barang (akad 1)

2a. Pesan barang (akad 2)

1b Penerimaan modal 1b.

2b Penyerahan 2b. Pen erahan modal

(dimuka seluruhnya saat akad)

(dimuka seluruhnya saat akad)

Bulog PEMBELI

KUD Berkah PEMBUAT

BANK SYARIAH 4. penyerahan barang pesanan

3. penyerahan barang pesanan

Salam Paralel – Bank Syariah sebagai pembeli dan sebagai pembuat (dengan akad terpisah)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

54

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik–pembayaran p y salam (Fatwa DSN No.05/DSN-MUI/IV/2000)

 Ketentuan tentang salam parallel  Dibolehkan melakukan salam sa a pa paralel a e de dengan ga sya syarat, at, akad kedua terpisah dari dan tidak berkaitan dari akad pertama

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

55

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

M d l salam Modal l

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

56

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik–pembayaran p y salam (Fatwa DSN No.05/DSN-MUI/IV/2000)

 Ketentuan tentang pembayaran (1)Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa p uang, g, barang g atau manfaat. (2)Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati (3)Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang hutang.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

57

PENYE ERAHAN N MODAL L

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Modal salam LKS memesan JAGUNG HIBRIDA BISI-16 type yp A sebanyak y 10 ton seharga Rp. 940.000.000,--

Modal non kas

Bibit (500kg), pupuk (5 ton), obat2an (100 lt), alat pertanian

800.000.000 (nilai wajar saat penyerahan)

Modal kas

Uang tunai

140.000.000 ----------------

Jumlah modal

940.000.000

Bank Konvensional dalam b t k uang ttunaii bentuk Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

58

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Barang salam Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

59

K kt i tik – barang Karakteristik b salam l Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN No.05/DSN-MUI/IV/2000)

 Ketentuan tentang barang ( ) Harus jjelas cirri-cirinya (1) y dan dapat p diakui sebagai g hutang g (2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya (3) Penyerahan e ye a a d dilakukan a u a kemudian e ud a (4) Waktu dan tempat penyerahan barang hrs ditetapkan berdasarkan kesepakatan. p (5) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya (6) Tidak boleh menukar barang, kecuali dng brg sejenis sesuai kesepakatan. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

60

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik – barang salam (Fatwa DSN No.05/DSN-MUI/IV/2000)

 Penyerahan barang sebelum atau pada waktunya: (1) Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. (2) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, gg , p penjual j tidak boleh meminta tambahan harga. (3) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

61

Karakteristik – barang salam Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN No.05/DSN-MUI/IV/2000)

 Penyerahan … lanjutan (4) Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan syarat => > kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga (5) Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan : (a) Membatalkan kontrak dan meninta kembali uangnya (b) Menunggu sampai barang tersedia

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

62

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas bahas,

“ISTISHNA” (pokok bahasan ketiga) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

63

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Istishna'  adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

64

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Syarat-2 dalam Jual beli Transaksi 1

Syarat penyerahan brg

Syarat pembayaran

Murabahah Saat akad barangg harus  Tunai sudah ada (diserahkan pada saat akad)



Tangguh, cicilan

2

Salam

Kemudian

Seluruhnya saat akad ditanda tangani

3

Istishna

Kemudian

  

Jakarta, Januari 2013

Dimuka Selama dalam progres pembuatan barang Setelah penyerahan barang

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

65

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

T Transaksi k i Istishna I ti h Transaksi istishna => Bank Syariah sebagai produsen / pembuat

Transaksi istishna => Bank Syariah sebagai pembeli / pemesan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

66

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Alur transaksi Istishna Istishna – Bank Syariah sebagai pembuat

Istishna – Bank Syariah sebagai pembeli

1a. Pesan barang (akad 1)

1b. Pesan barang (akad 2)

2a. Penerimaan modal

2b. Penyerahan modal

H. Syaifulah PEMESAN

PT. Anugrah SUB KONTRAKTOR 3a. penyerahan barang pesanan

BANK SYARIAH

3b. penyerahan barang pesanan

Istiahna Paralel – Bank Syariah sebagai pemesan dan sebagai pembuat (dengan akad terpisah)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

67

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

P b Pembayaran Istishna I ti h (Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, g, atau manfaat 2. Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan 3. Pembayaran tidak boleh dalam b t k pembebasan bentuk b b h hutang. t

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

68

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Istishna (Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan tentang barang (1) (2) (3) (4)

Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang Harus dapat dijelaskan spesifikasinya Penyerahnnya dilakukan kemudian Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan (5) Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya. menerimanya (6) Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan (7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sdengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) utnuk melanjutkan atau membatalkan akad Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

69

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Istishna (Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan lain : (1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan, hukumnya mengikat. (2) Semua ketentuan dalam jual beli salam l yang tid tidak k di disebutkan b tk di diatas t berlaku pula pada jual beli isthisna’

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

70

Pe enyelesa aian 2 25% %

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Istishna Paralel dengan pembayaran tangguh

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

71

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas, bahas

“MUSYARAKAH” (pokok bahasan keempat) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

72

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Musyarakah y  Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan g dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (fatwa DSN)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

73

Laba L

Nisbah : 80%

Modal Syirkah : 70%

BANK SYARIAH ( LKS / Mitra 1) Proposional p Modal : 70%

Penjualan / pemindahan kepesertaan secara b t h kkepada bertahap d nasabah b h / mitra it 2

Jakarta, Januari 2013

Nisbah : 20%

Modal Syirkah : 30% SYIRKAH

Rugi R

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Alur Pembiayaan Musyarakah

Tn. Amirulah Tn (Nasabah / Mitra 2) Proporsional p Modal : 30%

Pembelian secara bertahap kepesertaan L b Lembaga K Keuangan S Syariah i h / Mitra Mi 1

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

74

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

JENIS MUSYARAKAH  Musyarakah permanen • •

musyarakah yang jumlah modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah. Bagian modal tetap sampai akhir akad

 Musyarakah M k h menurun • •

jumlah modalnya secara berangsurangsur menurun karena dibeli oleh mitra musyarakah Bagian modal bank beralih secara b t h kkepada bertahap d mitra it => akhir khi masa akad mitra akan menjadi pemilik usaha

(Penjelasan PAPSI) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

75

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Modal Musyarakah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

76

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

K t t Ketentuan P Pembiayaan bi Musyarakah M k h (Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Modal Musyarakah (obyek Akad) g diberikan harus :  Modal yyang  uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.  dapa dapat terdiri e d da dari asse asset pe perdagangan, daga ga , seperti sepe ba baranga g barang, property, dan sebagainya => harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra.

 Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan y g atau menghadiahkan g modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan p Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

77

(LKS memberikan modal untuk modal kerja) PENYE ERAHAN N MODAL L

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Modal Musyarakah

Modal non kas

Barang dagangan

500.000.000 (nilai wajar saat penyerahan)

Modal kas

Uang tunai Jumlah modal

200.000.000 ---------------700.000.000

Bank Konvensional d l dalam bentuk b t k uang tunai t i Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

78

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Kerja j dan pembagian k keuntungan t Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

79

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah (Fatwa DSN No No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Kerja musyarakah (obyek akad) 



Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan syarat. Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan tambahan bagi dirinya Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari mitranya. Kedudukan masingmasing dalam organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

80

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Keuntungan Musyarakah (obyek akad)  

 

Keuntungan harus dikuantifikasikan dengan jelas untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau ketika penghentian musyarakah Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional p p atas dasar seluruh keuntungan g dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang ditetapkan bagi seorang mitra Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadanya Sistem pembagian keuntungan hrs tertuang dg jelas dalam akad

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

81

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah ((Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000))

Kerugian 

Kerugian harus dibagi antara para mitra secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal

Biaya Operasional dan Persengketaan  Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

82

(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

Jaminan dala am usyarrakah h Mu

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah

Jakarta, Januari 2013

 Pada p prinsipnya, p y dalam p pembiayaan y musyarakah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari g terjadinya j y penyimpangan, LKS dapat meminta j jaminan

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

83

MUSYARAKAH MUTANAQISAH Q Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan : a. Musyarakah Mutanaqisah adalah Musyarakah atau Syirkahyang kepemilikan asset (barang) ata atau modal salah sat satu pihak (s (syarik) arik) berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya; b. Syarik adalah mitra, yakni pihak yang melakukan akad syirkah (musyarakah). c. Hishshah adalah porsi atau bagian syarik dalam kekayaan y yang y g bersifat musya’. y musyarakah d. Musya’ ( ‫ )ع‬adalah porsi atau bagian syarik dalam kekayaan musyarakah (milik bersama) secara nilai dan tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara fisik. fisik Kedua : Ketentuan Hukum Hukum Musyarakah Mutanaqisah adalah boleh. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

84

MUSYARAKAH MUTANAQISAH

Keten K ntuan n Aka ad

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

1. Akad Musyarakah Mutanaqisah terdiri dari akad Musyarakah / Syirkah dan Bai’ (jual-beli). 2 Dalam 2. D l Musyarakah M k hM Mutanaqisah t i hb berlaku l k h hukum k sebagaimana yang diatur dalam Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang g Pembiayaan y Musyarakah, yang para mitranya memiliki hak dan kewajiban, di antaranya: a Memberikan modal dan kerja berdasarkan kesepakatan a. pada saat akad. b. Memperoleh keuntungan berdasarkan nisbah yang disepakati pada saat akad akad. c. Menanggung kerugian sesuai proporsi modal.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

85

MUSYARAKAH MUTANAQISAH

Keten K ntuan n Aka ad

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

3. Dalam akad Musyarakah Mutanaqisah, pihak pertama ((syarik) p y ) wajib j berjanji j j untuk menjual j seluruh hishshah-nya secara bertahap dan pihak kedua (syarik) wajib membelinya. 4. Jual beli sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dilaksanakan sesuai kesepakatan. 5. Setelah selesai pelunasan penjualan, seluruh hishshah LKS beralih kepada syarik lainnya (nasabah).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

86

MUSYARAKAH MUTANAQISAH

Keten K ntuan Khus sus

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

1 Aset 1. A t Musyarakah M k h Mutanaqisah M t i hd dapatt di di-ijarahij h kan kepada syarik atau pihak lain. 2 Apabila aset Musyarakah menjadi obyek Ijarah 2. Ijarah, maka syarik (nasabah) dapat menyewa aset tersebut dengan g nilai ujrah j yyang g disepakati. 3. Keuntungan yang diperoleh dari ujrah tersebut dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dalam akad akad, sedangkan kerugian harus berdasarkan proporsi kepemilikan. Nisbah keuntungan dapat mengikuti perubahan proporsi kepemilikan sesuai kesepakatan para syarik.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

87

MUSYARAKAH MUTANAQISAH

Keten K ntuan Khus sus

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

4. Kadar/Ukuran bagian/porsi kepemilikan asset Musyarakah syarik (LKS) yang berkurang akibat pembayaran oleh syarik (nasabah), harus jelas dan disepakati dalam akad; 5. Biaya perolehan aset Musyarakah menjadi beban bersama sedangkan biaya peralihan kepemilikan menjadi beban pembeli;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

88

KPR – Musyarakah Mutanaqisah

1a Pen 1a. Penyertaan ertaan modal 50% = Rp. 60 juta

1b Pen 1b. Penyertaan ertaan modal 50% = Rp. 60 juta

Rp. 120 juta BANK SYARIAH ( mitra - 1 )

NASABAH ( mitra - 2 )

Akad M Musyarak kah

2b. Nisbah Nasabah : 40%

4 Pembayaran porsi modal bank dari nasabah sebesar Rp 4. Rp. 960.000 960 000 (pendapatan nasabah)

Perhitungan pembagian hasil usaha: Harga sewa Rp. 2.400.000 HPP Sewa Rp. 00 ------------------Pendapatan neto ijarah Rp. Rp 2.400.000 2 400 000 Pembagian hasil usaha Bank syariah : 60% x 2.400.000 = 1.440.000 Nasabah : 40% x 2.400.000 = 960.000

Jakarta, Januari 2013

Ak kad Ijarah h

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

2a. Nisbah Bank Syariah : 60%

3 N 3. Nasabah b h menyewa => R Rp. 2 2,4 4 per b bulan l

Penyusutan sebagai harga pokok ijarah tidak diperhitungkan krn bank syariah sebagai mitra tidak meminta kembali aset tersebut.

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

89

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas bahas,

“MUDHARABAH” (pokok bahasan kelima)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

90

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mudharabah  Adalah Ad l h suatu t akad k d kkerja j sama kkemitraan it antara penyedia dana usaha (disebut shahibul h hib l maall / rabulmal) b l l) d dengan Pengelolaan dana / manajemen usaha (di b t sebagai (disebut b i mudharib) dh ib) untuk t k memperoleh hasil usaha dengan pembagian b i h hasilil usaha h sesuaii porsii (nisbah) yang disepakati bersama pada a al awal.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

91

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Alur pembiayaan mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

92

JENIS MUDHARABAH Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(DARI SEGI KUASA YANG DIBERIKAN KEPADA MUDHARIB)

 MUDHARABAH MUTHLAQAH (Unrestricted Investment / Investasi Tidak tertikat / Dana Syirkah Temporer) 

shahibul maal memberi kuasa penuh kepada mudharib, untuk menjalankan proyek tanpa larangan/batasan yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan pelanggan

 MUDHARABAH MUQAYYADAH (Retricted Investment / Investasi Terikat / IT) 

shahibul maal memberikan batasan mengenai dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana tersebut diinvestasikan kepada pengusaha / bank (sebagai mudharib) dalam pengelolaan dananya

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

93

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Penerimaan Investasi Terikat

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

94

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Bank Syariah sebagai P ilik Dana Pemilik D Bank Syariah sebagai pemilik dana

Pembiayaan P bi Mudharabah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

95

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Modal M d l mudharabah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

96

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Keten ntuan n Pem mbiaya aan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah (1) Pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif (2) Pemilik dana/LKS membiayai 100% sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib. mudharib (3) Jangka waktu, tatacara pengembalian dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan (5) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang p g Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

97

(Fatwa DSN : 07/DSN 07/DSN-MUI/IV/2000) MUI/IV/2000)

Rukun d dan s syara at pemb biaya aan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah (3) Modal =>sejumlah uang dan/atau asset yg dib ik oleh diberikan l h shahibul h hib l maall kkpd d mudharib dh ib untuk tujuan usaha dg syarat: a. Harus diketahui junmlah dan jenisnya b. Dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jik d Jika dalam l b bentuk t k asset, t h harus di dinilai il i pada d waktu kt akad c Tidak berbentuk piutang dan harus dibayarkan c. kepada mudharib

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

98

(LKS memberikan modal untuk pengusaha pengangkutan)

PENY YERAHA AN MODA AL

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Modal mudharabah

Modal non kas

10 buah angkot

800.000.000 (nilai wajar saat penyerahan)

Modal kas

Uang tunai Jumlah modal

200.000.000 ------------------1.000.000.000

Bank Konvensional dalam b t k uang ttunaii bentuk Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

99

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Pekerjaan dalam mudharabah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

100

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan n Pem mbiaya aan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah (1) Pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif d ktif (4) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah; dan LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

101

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Ru ukun n dan syarrat pem mbiay yaan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah 5.

Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), harus memperhatikan p : a. Hak ekslusif mudharib, tanpa campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. pengawasan b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan. c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam => dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

102

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Jamin J nan d dalam m Mud dhara abah

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah

 (7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah dh b h tidak tid k ada d jaminan, j i namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

103

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Keuntungan / kerugian mudharabah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

104

(Fatwa DSN : 07/DSN 07/DSN-MUI/IV/2000) MUI/IV/2000)

Keten ntuan n Pem mbiaya aan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah (6) LKS (shahibul maal) menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi p j j perjanjian. (8) Kriteria pengusaha, prosedur, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

105

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Rukun n dan s syarat pembiayaan n

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah 4 Keuntungan mudharabah => jumlah kelebihan 4. modal, dengan syarat: a Harus diperuntukan bagi kedua pihak dan tidak a. boleh diisyaratkan untuk satu pihak b. dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan c. Penyedia dana menanggung semua kerugian => dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

106

Penjualan j Rp. p 120.000.000 Harga pokok Penjualan Rp. 72.000.000 -------------------L b kotor Laba k t (revenue) ( ) Rp. R 48 48.000.000 000 000

Perhitungan Proyeksi Return Bank Modal mudharabah Expect Return (24%) Realisas si Reven nue

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Estimasi Gross Profit Nasabah

Rp. 50.000.000 Rp.12.000.000

Penjualan Harga Pokok Penj

12 juta 8 juta -----------4 juta

Laba Kotor Pembagian Hasil Usaha: Bank Syariah (25%) 1 juta Nasabah (75%) 3 juta

Jakarta, Januari 2013

Multi Nisbah Bank Sy 25 Nasabah 75

15 85

10 90

Nisbah Mudharabah Bank syariah y : 25 Nasabah : 75 Proyeksi y Pendapatan p ((PP)) Realisasi Pendapatan (RP) 7,4 juta 7,0 juta ---------0,4 juta

20 juta 14 juta ----------6 juta

0,1 jt 0,3 jt

1,5 juta 4,5 juta

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

107

Fungsi Proyeksi Pendapatan Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PROYEKSI DAN REALISASI BULANAN

Bln-1

Bln-2

Bln-3

Proyeksi

1.000.000

1.000.000

1.000.000

Realisasi

1.000.000

100.000

1.500.000

PERHITUNGAN KOLEKTIBILITAS

Akumulasi

Bln-1 Bln 1

Bln-2 Bln 2

Bln-3 Bln 3

Proyeksi

1.000.000

2.000.000

3.000.000

Realisasi

1.000.000

1.100.000

2.600.000

RP/PP

100%

55%

86%

Kolektibilitas

L

KL

L

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

108

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH (NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan:  pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing) Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal) dan biaya-biaya,  pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal);

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

109

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH (NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

Ketentuan Umum 1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian b i h hasilil usaha h d dengan mitra it ((nasabah)-nya. b h) 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha usa a seba sebaiknya ya d digunakan gu a a p prinsip s p Bagi ag Hasil as ((Net et Revenue e e ue Sharing). 3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus di disepakati k ti d dalam l akad. k d

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

110

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

 Revenue sharing  Profit sharing Prinsip Distribusi Hasil Usaha Uraian Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban Laba rugi bersih

Jakarta, Januari 2013

Jumlah

Metode

100 65 --------35 Net Revenue sharing 25 --------10 Profit Sharing

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

111

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH NO: 14/DSN-MUI/IX/2000

1. Pada p prinsipnya, p y LKS boleh menggunakan gg sistem Accrual Basis maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan. 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis). 3 Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad 3. akad.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

112

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

P Penghasilan h il Usaha U h (psak 105, prgf 20-24)

 Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana. dana Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. (psak 105, prgf 22)  Kerugian g akibat kelalaian atau kesalahan p pengelola g dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. (psak 105, prgf 23)  Bagian hasil usaha saha yang ang bel belum m diba dibayar ar oleh pengelola dana diak diakuii sebagai piutang. (psak 105, prgf 24)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

113

(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)

Kete entuan Pem mbiay yaan

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah

(9) Biaya operasional dibebankan kepada mudharib (10)Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan l k k kkewajiban jib atau t melakukan l k k pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib dh ib b berhak h k mendapat d t ganti ti rugii atau t biaya yang telah dikeluarkan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

114

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Apa yang akan dibahas abi ?

Mudharabah M Musytarakah t k h Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

115

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mudharabah Musytarakah  adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi  Akad mudharabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

116

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mudharabah Musytarakah

(psak 105, prgf 31-35)

 Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana (berdasarkan akad mudharabah) menyertakan juga dananya dalam investasi bersama (berdasarkan akad musyarakah). Pemilik dana musyarakah (musytarik) memperoleh bagian hasil usaha sesuai porsi dana yang disetorkan. Pembagian hasil usaha antara pengelola dana dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha musyarakah setelah dikurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik dana musyarakah. musyarakah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

117

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pembagian Hasil Usaha (pola 1) P i i Mudharabah Prinsip M dh b h (1)

P i i Musyarakah Prinsip M k h (2) Musytarik 1 (porsi modal) “Q” (50)

Shahibull Maal Shahib (nisbah) “Y” (80) Hasil Investasi ( X – Z) (80)

Hasil Investasi “X” (100) Mudharib M dh ib (nisbah) “Z” (20) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Musytarik 2 ( (porsi i modal) d l) “V” (30)

118

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pembagian Hasil Investasi (pola 2) Pi i M Prinsip Mudharabah dh b h (2)

Pi i M Prinsip Musyarakah k h (1)

Hasil Investasi X (100)

Musytarik 1 (Mitra Aktif) (porsi modal) “Y” Y (30)

Shahibul Sh hib l M Maall (nisbah) “Q” (50) Hasil Investasi “X X-Y Y” (70)

Musytarik 2 ( (Mitra Pasif) f) (porsi modal) “Z” (70) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Mudharib M dh ib (nisbah) “V” (20)

119

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mudharabah Musytarakah

(psak 105, prgf 31-35)

 Jika terjadi kerugian atas investasi investasi, maka kerugian dibagi sesuai dengan porsi modal para musytarik

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

120

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas,

“IJARAH” (pokok bahasan keenam)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

121

Ijarah Fee

Ijarah SDB Ijarah pemeliharaan Rahn Emas Ijarah penyimpanan Rahn Emas dsb

Ijarah Aset

Ijarah Aset berwujud 1. Ijarah 2. Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) 3. Jual – Ijarah Ijarah Aset tidak berwujud 1. Ijarah Berlanjut 2. Multijasa

IJA ARA AH

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Jenis Ijarah

Aktiva produktif Bank Indonesia Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

122

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pengertian Ijarah Obyek Ijarah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

123

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

PENGERTIAN IJARAH  Ijarah adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur ma jur (obyek sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya. disewakannya

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

124

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Pengertian ja a Muntahiyah u ta ya Bittamlik tta Ijarah  Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada d saatt tertentu t t t sesuaii dengan akad sewa. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

125

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Perpindahan kepemilikan IMBT  dilakukan jika seluruh pembayaran sewa telah diselesaikan dan => d dengan membuat b t akad k d tterpisah i h secara: (prgf – 6)  hibah;  penjualan sebelum akad berakhir;  penjualan pada akhir masa akad; atau  penjualan secara bertahap bertahap.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

126

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ij Ijarah h Muntahiyah M t hi h Bittamlik Bitt lik (Fatwa : 27/DSN-MUI/III/2002 )

 Akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik boleh dilakukan dengan g ketentuan sbb: 1. Semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad Ijarah (Fatwa DSN nomor : 09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalam akad al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik. 2 Perjanjian 2. P j ji untuk t k melakukan l k k akad k d al-Ijarah l Ij h all Muntahiyah bi al-Tamlik harus disepakati ketika akad Ijarah ditandatangani. ditandatangani 3. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

127

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Fatwa : 27/DSN-MUI/III/2002 )



Ketentuan tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik 1.

2.

Pihak yyang g melakukan al-Ijarah j al-Muntahiyah y bi al-Tamlik harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah pemberian, selesai Janjij p pemindahan kepemilikan p yyang g disepakati p di awal akad Ijarah adalah wa’ad yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janjian itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

128

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Obyek Ijarah  Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset berwujud atau tidak berwujud.  Implementasi: p  Aset berwujud => Ijarah dan IMBT  Aset Tidak berwujud => ijarah berlanjut : multijasa

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

129

Obyek Ijarah Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa : 09/DSN-MUI/IV/2000 )

1 Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang 1. dan/atau jasa 2. Manfaat barang g harus bisa dinilai dan dapat p dilaksanakan dalam kontrak 3. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan 4 Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai 4. dengan syariah 5. Manfaat arus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan hil k jjahalah h l h (k (ketidaktahuan) id k h ) yang akan k mengakibatkan sengketa 6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka waktunya. Bisa juga dikenali dengan spesifikasi atau identifikasi fisik Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

130

Obyek Ijarah Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

(Fatwa : 09/DSN-MUI/IV/2000 )

7. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada p LKS sebagai g p pembayaran y manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam ijarah 8. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak 9. Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa dapat diiwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

131

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Kewajiban masing2 pihak (Fatwa : 09/DSN-MUI/IV/2000 )

1. Kewajiban LKS sebagai pemberi sewa a. Menyediakan aset yang disewakan b. Menanggung biaya pemeliharaan aset c. Menjaminan bila terdapat cacat pada aset yang disewakan 2. Kewajiban nasabah sebagai penyewa a. Membayar sewa dan bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai kontrak b Menanggung biaya pemeliharaan aset yang sifatnya ringan (tidak b. materiil) c. Jika aset yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan, dibolehkan juga bukan karena kelalaian pihak penyewa dalam menjaganya, ia tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

132

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Harga sewa Penyusutan Pemeliharaan dan perbaikan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

133

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

 

Ijarah => sesuai kebijakan Bank Syariah IMBT => sama dengan masa sewa

Masa Penyusutan

Beban Penyusutan Akt Ijarah Beban Pemeliharaan Akt Ijarah

JUAL BELI

SEWA

Harga pokok jual beli

xxxxx

Harga pokok sewa

Keuntungan jual beli

xxxxx

Keuntungan

Harga Jual

xxxxx

Harga sewa

Pendapatan P d t neto t Ijarah (7) Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat (profit distribusi)

pula l dijadikan dij dik sewa dalam d l ijarah ij h (Fatwa (F t DSN)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

134

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Penyusutan Obyek Ijarah  Obyek ijarah disusutkan atau diamortisasi, jika berupa aset yang dapat disusutkan atau diamortisasi, sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk aset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis). (prgf – 11)

 Kebijakan K bij k penyusutan t atau t amortisasi ti i yang dipilih di ilih h harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan p dari obyek y ijarah. j Umur ekomonis dapat berbeda dengan umur teknis.  Misalnya, mobil yang dapat dipakai selama 10 tahun diijarahkan dengan akad ijarah muntahiyah bittamlik selama 5 tahun tahun. Dengan demikian umur ekonomisnya adalah 5 tahun. (prgf – 12)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

135

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Penyusutan Obyek Ijarah  Pengaturan penyusutan obyek ijarah yg berupa :  aset tetap sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap dan  amortisasi aset tidak berwujud sesuai dengan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud (psak 107 107, prgf – 13)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

136

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Metode penyusutan Aktiva Tetap  Berbagai metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu aset selama umur manfaatnya. y Metode tersebut antara lain:  metode garis lurus (straight line method),  metode saldo menurun (diminishing balance method) dan  metode jumlah unit (sum of the unit method) method). (psak 16 prg 65)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

137

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Metode Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud  Metode amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh perusahaan.Jika pola tersebut tid k dapat tidak d t ditentukan dit t k secara andal, d l maka k h harus digunakan metode garis lurus…… dst (psak 19, prg 67)  Terdapat T d t berbagai b b i metode t d amortisasi ti i untuk t k mengalokasi jumlah yang dapat diamortisasi dari suatu aset atas dasar yang sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metode-metode itu meliputi metode garis lurus metode saldo menurun dan metode jumlah unit lurus, produksi. Dst.... ( psak 19 prgf 68)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

138

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Biaya Perbaikan Obyek Ijarah  merupakan tanggungan pemilik.  Perbaikan dapat dilakukan oleh pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan t j pemilik. ilik (psak 107, prgf – 18)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

139

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Biaya Pemeliharaan (psak 107, prgf – 16 & 17) a. tid tidak k rutin ti => di diakui k i pada d saatt terjadinya; t j di b. jika dilakukan penyewa dengan persetujuan pemilik, maka biaya tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui sebagai beban pada saat terjadinya; dan c. IMBT melalui p penjualan j secara bertahap, p biaya perbaikan dimaksud (a) dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing atas obyek ijarah. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

140

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN REVIEW UJRAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH - FATWA : 56/DSN-MUI/V/2007 56/DSN MUI/V/2007

Pertama : Ketentuan Umum a. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), tanpa p diikuti dengan g p pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. j adalah p peninjauan j kembali b. Review Ujrah terhadap besarnya ujrah dalam akad Ijarah antara LKS dengan nasabah setelah periode t t t tertentu.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

141

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN REVIEW UJRAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH - FATWA : 56/DSN-MUI/V/2007

Kedua : Ketentuan Hukum 1 Review Ujrah boleh dilakukan antara para pihak 1. yang melakukan akad Ijarah apabila memenuhi syarat-syarat t t sebagai b ib berikut ik t : a. Terjadi perubahan periode akad Ijarah; b. Ada indikasi sangat kuat bahwa bila tidak dilakukan review, maka akan timbul kerugian bagi salah satu pihak; c. Disepakati oleh kedua belah pihak. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

142

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN REVIEW UJRAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH - FATWA : 56/DSN-MUI/V/2007 2. Review atas besaran ujrah setelah periode tertentu : a. Ujrah yang telah disepakati untuk suatu periode akad Ijarah tidak boleh dinaikkan; b. Besaran ujrah boleh ditinjau ulang untuk periode berikutnya dengan cara yang diketahui dengan jelas (formula tertentu) oleh kedua belah pihak; c. Peninjauan kembali besaran ujrah setelah jangka waktu tertentu harus disepakati kedua pihak sebelumnya dan disebutkan dalam akad. akad d. Dalam keadaan sewa yang berubah-ubah, sewa untuk periode akad pertama harus dijelaskan jumlahnya. Untuk periode akad berikutnya b l hb boleh berdasarkan d k rumusan yang jjelas l d dengan kketentuan t t tid tidak k menimbulkan perselisihan.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

143

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ijarah Lanjut Jual- Ijarah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

144

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Ijarah-Lanjut  Suatu S t entitas tit menyewakan k lebih l bih llanjut j t kkepada d pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa dari pemilik (prgf ( f – 27)  Contoh:  Amir A i iingin i menyewa ki kios T Taufik, fik ttapii tid tidak k cukup k d dana untuk menyewa  Bank Syariah menyewa kios milik Taufik Taufik, kemudian menyewakan kembali ke Amir

 Implementasi p  Pembiayaan Multijasa => pendidikan, traveling, penyelenggaraan pernikahan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

145

PEMBIAYAAN MULTIJASA Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

FATWA : 44/DSN-MUI/VIII/2004

Pertama : Ketentuan Umum 1. Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah. 2. Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Ijarah. 3 D 3. Dalam l h hall LKS menggunakan k akad k dK Kafalah, f l h maka k h harus mengikuti ik ti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Kafalah. 4. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau fee. 5. Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk prosentase.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

146

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Jual-dan-Ijarah  Transaksi jual-dan-ijarah harus merupakan transaksi yang t i hd terpisah dan tid tidak k saling li b bergantung t (t (ta’alluq) ’ ll ) sehingga hi harga jual harus dilakukan pada nilai wajar. (prgf – 24)  Contoh:  Hasan memiliki rumah dijual ke Bank Syariah, kemudian Bank Syariah tersebut menyewakan kembali kepada Abdullah  Hasan H menjual j l rumahnya h kke B Bank kS Syariah, i h d dan B Bank kS Syariah i h tersebut menyewakan kembali ke Hasan  TIDAK DIPERKENANKAN (kecuali pengalihan hutang dari konvensional ke syariah i h sebagaimana b i di diatur t d dalam l ffatwa t nomor 31)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

147

SALE AND LEASE BACK Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Fatwa : 71/DSN-MUI/VI/2008.

Pertama : Ketentuan Umum Sale and Lease Back adalah jual beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset tersebut kepada penjual. penjual Kedua : Ketentuan Hukum Sale and Lease Back hukumnya y boleh. Ketiga : Ketentuan Khusus 1. Akad yang digunakan adalah Bai' dan Ijarah yang dilaksanakan secara terpisah terpisah. 2. Dalam akad Bai', pembeli boleh berjanji kepada penjual untuk menjual j kembali kepadanya y aset yyang g dibelinya y sesuai dengan kesepakatan. 3. Akad Ijarah baru dapat dilakukan setelah terjadi jual beli atas aset yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah. Ijarah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

148

SALE AND LEASE BACK Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Fatwa : 71/DSN-MUI/VI/2008.

4. Obyek Ijarah adalah barang yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis. 5. Rukun dan syarat Ijarah dalam fatwa Sale and Lease Back ini harus memperhatikan substansi ketentuan t k it dalam terkait d l ffatwa t DSN-MUI DSN MUI N Nomor: 09/DSN 09/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah. 6 Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam 6. akad. 7 Biaya-biaya 7. Biaya biaya yang timbul dalam pemeliharaan Obyek Sale andLease Back diatur dalam akad

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

149

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Mari kita bahas bahas,

“QARDH” (pokok bahasan ketujuh)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

150

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Qardh  Qardh adalah pinjam meminjam i j d dana ttanpa imbalan dengan kewajiban pihak ih k peminjam i j mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka j g waktu tertentu Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

151

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN UMUM AL QARDH Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IX/2000

1 Al qardh 1. dh adalah d l h pinjaman i j kpd k d nasabah b h yang memerlukan l k 2. Nasasbah wajib mengembalikan jumlah pokok pada waktu yang disepakati bersama 3. Biaya y administrasi dibebankan kepada p nasabah 4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah … 5 N 5. Nasabah b h dapat d t memberikan b ik tambahan t b h (sumbangan) ( b ) dengan d sukarela kepada LKS sepanjang tidak diperjanjikan dalam akad akad. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

152

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN UMUM AL QARDH F t Fatwa DSN No. N 19/DSN-MUI/IX/2000 19/DSN MUI/IX/2000

6 Jika nasabah tidak dapat 6. mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya … dan LKS telah memastikan ketidak mampuannya, LKS dapat: a. memperpanjang jangka waktu pengembalian b menghapus b. h ( it off) (write ff) sebagian b i atau seluruh kewajibannya.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

153

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN SANKSI - AL QARDH Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IX/2000

1. Kepada nasabah yang tidak menunjukkan keinginannya untuk memenuhi hi kewajibannya k jib dapat d t dikenakan sanksi oleh LKS 2. Sanksi dapat berupa tapi tidak terbatas pada penjualan barang jaminan 3. Bila barang jaminan tdk mencukupi, nasabah b h tetap t t h harus memenuhi hi kewajibannya secara penuh

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

154

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

KETENTUAN SUMBER DANA - AL QARDH Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IX/2000

Dana al qardh dapat bersumber dari: a Bagian modal LKS a. b. Keuntungan LKS yang disisihkan c. Lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaqnya kepada LKS

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

155

Wiroso o – Pembiay yaan dan Inv vestasi Perb bankan Syarriah

Produk dengan akad Qardh  Talangan haji  Pengalihan hutang dari Bank Konvensional ke Bank Syariah  Rahn  Cerukan / overdraft  Dsb

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

156

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

JASA LAYANAN PERBANKAN SYARIAH

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Pokok-pokok Bahasan 1. Wakalah 2 Hawalah 2. 3. Sharf 4. Kafalah 5. Rahn R h 6. Qardh Q

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Bahasan pertama

W k l h Wakalah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

yariah Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy

Karakteristik Wakalah (PSAK 59 - pr 148)

Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakil (pemberi kuasa / nasabah) kepada wakil (penerima k kuasa /b bank) k) untuk t k melaksanakan l k k suatu taukil (tugas) atas nama pemberi kuasa kuasa. Digunakan a.l : dalam pengiriman transfer penagihan hutang baik kliring transfer, maupun inkaso. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Rukun Wakalah Pemberi kuasa (muwakil) Penerima kuasa (wakil) Obyek y yyang g dikuasakan (taukil) Ijab Qabul (Sighat)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

5

yariah Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy

Ketentuan Wakalah (Fat (Fatwa a DSN No No. 10/DSN 10/DSN-MUI/IV/2000) MUI/IV/2000)

Ketentuan tentang wakalah 1.

2.

Pernyataan ijab Kabul harus dinyatakan oleh para pihak p a untuk u u menunjukkan u ju a kehendak da mereka a dalam da a mengadakan kontrak (akad) Wakalah dengan dan tidak g imbalan bersifat mengikat g boleh dibatalkan secara sepihak

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Wakalah (Fatwa DSN No. 10/DSN-MUI/IV/2000)

R k dan Rukun d syaratt wakalah k l h 1.

2.

3.

Syarat-syarat muwakil (yang mewakilkan), adalah : a. Harus seorang g pemilik p sah yg dapat p bertindak terhadap p sesuatu yg ia wakilkan b. Orang mukalaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima i hibah, hib h menerima i sedekah d k h dan d sebagainya b i Syarat-syarat wakil (yang mewakili) a. Cakap hukum b. Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya, c. Wakil adalah orang yang diberi amanat Hal-hal yang diwakilkan a. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili b. Tidak bertentangan dengan syariah islam c. Dapat p diwakilkan menurut syariah y islam

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Bahasan kedua

Hawalah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Hiwalah Pengertian 

Akad pengalihan hutang dari satu pihak yang berhutang kepada pihak lain yang wajib menanggung (membayar)-nya (dsn)

Rukun     

Pihak yang memindahkan piutang (Muhil) Pihak yang berhutang (Muhal) Pihak yang menerima pindahan piutang (Muhal ‘Alaih) Piutang g (Muhal ( Bih)) Ijab Qobul (Sighat)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Hawalah (Fatwa DSN No. 12/DSN-MUI/IV/2000)

Rukun R k hawalah h l h adalah d l h: a. muhil yakni orang yang berhutang dan sekaligus berpiutang, berpiutang b. muhal atau muthai yakni orang yang berpiutang p muhil,, kepada c. muhal alaih yakni orang yang berhutang kepada muhil dan wajib membayar hutang kepada muhtal, d. muhal h l bih b h yakni k hutang h muhil h l kepada k d muhtal, h l dan d sighat (ijab qabul). 2 2. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad) 1.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Hawalah (Fatwa DSN No. 12/DSN-MUI/IV/2000)

3. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan cara-cara k komunikasi ik i modern d 4. Hawalah dilakukan harus dengan persetujuan muhil muhal/muhtal, muhil, muhal/muhtal dan muhal alaih. alaih 5. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad secara tegas tegas. 6. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, pihakpihak yang p y g terlibat hanyalah y muhtal dan muhal alaih; dan hak penagihan mulai berpindah kepada muhal alaih. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

yariah Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy

PENGALIHAN HUTANG (F (Fatwa t DSN N No 31/DSN 31/DSN-MUI/VI/2002) MUI/VI/2002)

Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan 







Pengalihan hutang adalah pemindahan hutang nasabah dari bank/lembaga keuangan konvensional ke bank/lembaga keuangan syariah Al Qardh adalah akad pinjaman dari LKS kepada nasabah dengan Al-Qardh ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan pokok pinjaman yang diterimanya kepada LKS pada waktu dan dengan cara pengembalian yang telah disepakati Nasabah adalah (calon) nasabah LKS yang mempunyai kredit (hutang) kepada Lembaga Keuangan Konvensional (LKK) untuk pembelian asset, asset yang ingin mengalihkan hutangnya ke LKS Aset adalah aset nasabah yang dibelinya melalui kredit dari LKK dan belum lunas pembayan kreditnya

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

PENGALIHAN HUTANG – Alternatif 1 (Fatwa DSN No : 31/DSN-MUI/VI/2002) (5) Menjual secara Murabahah

(2) Membayar Hutangnya

(1) Memberi Qard

Nasabah

Bank Syariah y (4) Menjual barang dan melunasi Qard

Jakarta, Januari 2013

Bank Konv (3) Nasabah menerima barangnya

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

PENGALIHAN HUTANG – Alternatif 2 (Fatwa DSN No : 31/DSN-MUI/VI/2002) (2) Menjual secara Murabahah

Bank Syariah

Nasabah

Bank Konv

(1) Membeli sebagian g asset nasabah dengan g ijin j LKK => syirkah y al-milk

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

PENGALIHAN HUTANG – Alternatif 3 (Fatwa DSN No : 31/DSN-MUI/VI/2002) (2) Dapat membantu menalangi kewajiban nasabah (jika perlu)

Catatan : 1. Akad Ijarah tidak boleh disyaratkan (harus terpisah) memberi talangan 2. Imbalan jasa Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan yang diberikan

(3) Imbalan Ijarah

Bank Syariah

Nasabah

Bank Konv

(1) Ijarah atas pengurusan kepemilikan asset penuh

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

PENGALIHAN HUTANG – Alternatif 4 (Fatwa DSN No : 31/DSN-MUI/VI/2002) (5) Menyewakan dengan akad IMB

(2) Melunasi kredit

(1) Memberi Qard

Nasabah

B kS Bank Syariah i h (4) Menjual barang dan melunasi Qard

Jakarta, Januari 2013

Bank Konv

(3) Asset yg dibeli dg kredit milik Nasabah

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

HAWALAH BIL UJRAH Fatwa NO: 58/DSN-MUI/V/2007

Pertama : Ketentuan Umum a. Hawalah adalah pengalihan utang dari satu pihak ke pihak lain terdiri atas hawalah muqayyadah dan hawalah lain, muthlaqah. b. Hawalah muqayyadah adalah hawalah di mana muhil adalah orang yang berutang b t sekaligus k li berpiutang b i t kepada k d muhal h l ’alaih sebagaimana dimaksud dalam Fatwa No.12/DSNMUI/IV/2000 tentang Hawalah. c. Hawalah muthlaqah adalah hawalah di mana muhil adalah orang yang berutang tetapi tidak berpiutang kepada muhal ’alaih; alaih; d. Hawalah bil ujrah adalah hawalah dengan pengenaan ujrah/fee; Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

HAWALAH BIL UJRAH Fatwa NO: 58/DSN-MUI/V/2007

Kedua : Ketentuan Akad 1. Hawalah bil ujrah hanya berlaku pada hawalah muthlaqah. 2. Dalam hawalah muthlaqah, muhal ’alaih boleh menerima ujrah/fee atas kesediaan d komitmennya dan k i untukk membayar b utang muhil hil. 3. Besarnya fee tersebut harus ditetapkan pada saat akad secara jelas, tetap dan pasti sesuai kesepakatan para pihak. 4 Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan 4. kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad). 5. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan caracara komunikasi modern; 6. Hawalah harus dilakukan atas dasar kerelaan dari para pihak yang terkait. 7. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad secara tegas. 8. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, hak penagihan muhal berpindah kepada muhal ‘alaih. 9. LKS yang melakukan akad Hawalah bil Ujrah boleh memberikan sebahagian fee hawalah kepada shahibul mal.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

ANJAK PIUTANG SYARIAH Fatwa Nomor: 67/DSN-MUI/III/2008

Pertama : Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan Anjak Piutang Secara y adalah p pengalihan g penyelesaian p y piutang p g atau tagihan g jangka j g Syariah pendek dari pihak yang berpiutang kepada pihak lain yang kemudian menagih piutang tersebut kepada pihak yang berutang atau pihak yang ditunjuk oleh pihak yang berutang sesuai prinsip syariah.

Kedua : Ketentuan Akad

1. Akad yang dapat digunakan dalam Anjak Piutang Secara Syariah adalah

W k l h bil Ujrah. Uj h Wakalah

2. Pihak yang berpiutang mewakilkan kepada pihak lain untuk melakukan pengurusan dokumen-dokumen penjualan kemudian menagih piutang kepada pihak yang berutang atau pihak lain yang ditunjuk oleh pihak yang berutang;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

ANJAK PIUTANG SYARIAH Fatwa Nomor: 67/DSN-MUI/III/2008

3. Pihak yang ditunjuk menjadi wakil dari yang berpiutang untuk melakukan penagihan (collection) kepada pihak yang berutang atau pihak lain yang ditunjuk oleh pihak yang berutang untuk membayar; 4. Pihak yang ditunjuk menjadi wakil dapat memberikan dana talangan (Qardh) kepada pihak yang berpiutang sebesar nilai piutang; 5. Atas jasanya untuk melakukan penagihan piutang tersebut, pihak yang dit j k menjadi ditunjuk j di wakil kil dapat d t memperoleh l h ujrah/fee j h/f ; 6. Besar ujrah harus disepakati pada saat akad dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk prosentase yang dihitung dari pokok piutang; 7. Pembayaran ujrah dapat diambil dari dana talangan atau sesuai kesepakatan dalam akad; 8 Antara akad Wakalah bil Ujrah dan akad Qardh, tidak dibolehkan adanya 8. keterkaitan (ta’alluq).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Bahasan ketiga

Sharf

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

21

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Sh Sharff Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta asing lainnya Transaksi valuta asing pada B kS Bank Syariah i h (diluar (dil jual j l beli b li banknotes) hanya dapat dil k k untuk t k tujuan t j li d dilakukan lindung nilai (hedging) dan tidak dib dibenarkan k untuk t k tujuan t j spekulatif. (PSAK 59 – pr 144) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

22

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

R k Rukun (1) (2) (3)

(4) (5)

Sharf

Penjual / Ba’i Pembeli / Musytari Mata uang yang diperjualbelikan / Sharf Nilai tukar / Si’rus Sharf Ijab Qabul / Sighat

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

KETENTUAN JUAL BELI MATA UANG ASING (AL-SHARF) (Fatwa DSN No. : 28/DSN 28/DSN-MUI/III/2002) MUI/III/2002)

Ketentuan Umum 1. 2. 3. 4.

Tidak untuk spekulasi (untung-untungan) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga ( i (simpanan) ) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh) (at taqabudh) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24

yariah Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy

KETENTUAN JUAL BELI MATA UANG ASING (AL-SHARF) (Fatwa DSN No. : 28/DSN-MUI/III/2002)

Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu ( over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. hari Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang dinalainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. haram karena harga yang digunakan adalah harga Hukumnya adalah haram, yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan dikemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum g nilai yang y g disepakati, p , kecuali dilakukan dalam tentu sama dengan bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

KETENTUAN JUAL BELI MATA UANG ASING (AL-SHARF) (Fatwa DSN No. : 28/DSN-MUI/III/2002)

Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena pengandung unsur maisir (spekulasi) Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jjangka g waktu atau tanggal gg akhir tertentu. Hukumnya y haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Bahasan keempat

Kafalah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Karakteristik Kafalah

(PSAK 59 - pr 149)

Kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan oleh kaafil (pejamin / bank) kepada makful (penerima jaminan) dan penjamin bertanggung jawab atas pemenuhan k b li suatu t kewajiban k jib yang menjadi j di kembali hak penerima jaminan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Rukun Kafalah Pihakk penjamin Pih j i / kaafil Pihak yang dijamin / makful Obyek penjaminan / makful alaih Ijab Qabul / sighat

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

JENIS KAFALAH Kafalah bi an nafs 

merupakan akad memberikan jaminan atas diri (personal guarantee)

Kafalah f l h bi b all mall 

merupakan jaminan pembayaran p j p y hutang atau pelunasan hutang

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

30

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Jenis Kafalah (lanjutan) Kafalah bit Taslim 

jenis ini biasa dilakukan untuk menjamin pengembalian atas barang yang disewa pada waktu masa sewa berakhir

Kafalah al munjazah 

jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu dan untuk kepentingan p g / tujuan j tertentu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

31

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Jenis kafalah (lanjutan) Kafalah al mualaqah 

jaminan ini merupakan menyederhanaan dari kafalah al munjazah dimana jaminan dibatasi munjazah, hanya untuk jangka waktu tertentu 

Jakarta, Januari 2013

Fe fo mance Bonds (jaminan prestasi) p estasi) Ferformance

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Kafalah (Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan umum : 1 Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan 1. oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak nereka dalam mengadakan kontrak (akad). (akad) 2. Dalam akad kafalah, penjamin dapat menerima imbalan (fee) sepanjang tidak memberatkan 3. Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak id k boleh b l h dibatalkan dib lk secara sepihak. ih k

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Kafalah (Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000)

1.

Pihak penjamin (Kafill) a a. b.

2.

Pih k orang yang b Pihak berhutang h t (A (Ashil, hil Makfuul’anhu) M kf l’ h ) a. b.

3.

Baligh (dewasa) dan berakal sehat Berhak penuh untuk melakukan tindakan hokum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin Dikenal oleh penjamin

Pihak orang yang berpiutang (Makfuul lahu) a. b. c.

Diketahui identitasnya Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa. Berakal sehat

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan Kafalah (Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000)

4. Obyek penjaminan (makfuul bihi) a. Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa uang, benda, maupun pekerjaan b. Bisa dilaksanakan oleh penjamin c.

Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin dihapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan dibebaskan.

d. Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. e. Tidak Tid k b bertentangan t t dengan d syariah i h (dih (diharamkan) k )

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Bahasan kelima

Rahn

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Rahn Pengertian 

Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

R k n Rukun     

Yang menggadaikan (Raahin) Penerima gadai (Murtahin) Harta yang digadaikan (Marhun) Hutang (Marhun bih) Ijab Qabul (Sighat)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan RAHN (Fatwa DSN No. : 25/DSN-MUI/III/2002

Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua hutang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi (2) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin,, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya (3) Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi k kewajiban jib Rahin, R hi namun dapat d t dilakukan dil k k juga j oleh l h Murtahin, M t hi sedangkan biaya pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin (4) Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman (1)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan RAHN

(Fatwa DSN No. : 25/DSN-MUI/III/2002

(5) Penjualan Marhun : (a) Apabila jatuh tempo, tempo Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk segera melunasi hutangnya ((b)) Apabila p Rahin tetap p tidak dapat p melunasi hutangnya, g y , maka Marhun dijual / dieksekusi melalui lelang sesuai syariah (c) Hasil H il penjualan j l Marhun M h digunakan di k untuk t k melunasii l ii hutang, biaya pemeliharaan dan penyimpaan yang belum dibayar y serta biaya y penjualan. p j (d) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

Ketentuan RAHN EMAS (Fatwa DSN No. 26/DSN-MUI/III/2002)

1 1. 2. 3. 4.

Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn) Ongkos dan biaya penyimpanan barang gadai (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin) Ongkos g sebagaimana g dimaksud ayat y 2 besarnya y didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan Biaya penyimpanan barang gadai dilakukan berdasarkan akad Ijarah.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

RAHN TASJILY

Fatwa NO: 68/DSN-MUI/III2008

Pertama : Ketentuan Umum

Rahn Tasjily adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang tetapi g jaminan j tersebut (marhun) tetap p berada dalam penguasaan p g barang (pemanfaatan) Rahin dan bukti kepemilikannya diserahkan kepada murtahin;

Kedua: : Ketentuan Khusus

Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk Rahn Tasjily dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Rahin menyerahkan bukti kepemilikan barang kepada murtahin; b. Penyimpanan barang jaminan dalam bentuk bukti sah kepemilikan atau sertifikat tersebut tidak memindahkan kepemilikan barang ke Murtahin. Dan apabila terjadi wanprestasi atau tidak dapat melunasi utangnya utangnya, Marhun dapat dijual paksa/dieksekusi langsung baik melalui lelang atau dijual ke pihak lain sesuai prinsip syariah;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wiroso : Jasa Lay yanan Perb bankan Sy yariah

RAHN TASJILY

Fatwa NO: 68/DSN-MUI/III2008

c Rahin memberikan wewenang kepada Murtahin untuk mengeksekusi c. barang tersebut apabila terjadi wanprestasi atau tidak dapat melunasi utangnya; g marhun oleh rahin harus dalam batas kewajaran j d. Pemanfaatan barang sesuai kesepakatan; e. Murtahin dapat mengenakan biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang marhun (berupa bukti sah kepemilikan atau sertifikat) yang dit ditanggung oleh l h rahin hi ; f. Besaran biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang marhun tidak boleh dikaitkan dengan jumlah pinjaman yang diberikan; g. Besaran B bi biaya sebagaimana b i dimaksud di k d huruf h f e tersebut t b t didasarkan did k pada d pengeluaran yang riil dan beban lainnya berdasarkan akad Ijarah. h. Biaya asuransi pembiayaan Rahn Tasjily ditanggung oleh Rahin.

Ketiga : Ketentuan-ketentuan umum fatwa No.25/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn yang terkait dengan pelaksanaan akad Rahn Tasjily tetap berlaku berlaku. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

Perhitungan P hit Pembagian P b i Hasil Usaha

This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced for distribution inside or outside the training participants organization without prior written approval from International Center for Development Islamic Finance (ICDIF) Indonesian Banking Development Institute (LPPI)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Distribusi hasil usaha (Pembagian Hasil Usaha)

 Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal (p (pemilik dana)) dengan mudharib (pengelola dana), atas hasil usaha yyang g diperoleh p dengan g akad mudharabah  Perhitungan selalu dilakukan mudharib

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pembagian Hasil Usaha Bank Syariah

 Prinsip p Bagi g Hasil  Sistem Bagi Hasil Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Landasan syariah Revenue Sharing  Syafi’i y : Mudharib tidak boleh menggunakan harta mudharib sebagai biaya baik dalam keadaan menetap maupun bepergian (diperjalanan).  K Karena mudharib dh ib telah t l h mendapatkan d tk bagian b i keuntungan, maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah) dari harta itu => mendapat b i yang lebih bagian l bih besar b dari d i Rabbul R bb l maall

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Landasan syariah g Profit sharing 



Abu Hanifah, Malik, Zaidiyah : Mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah hanya bila perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan, minum, pakaian dsb Imam Hambali b l : 



Membolehkan mudharib untuk menafkahkan sebagian dari harta mudharabah baik dalam keadaan menetap atau bepergian dengan ijin Rabbul maal Besarnya nafkah yang boleh digunakan adalah nafkah fk h yang telah l h dik dikenall (menurut ( kebiasaan) k bi ) para pedagang dan tidak boleh boros.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

5

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Landasan syariah manfaat / keuntungan wadiah  Imam Malik, Al Laits, Abu Yusuf  Jika ia mengembalikan harta, maka keuntungan tersebut halal walaupun dengan cara menghasab ((menggunakan gg tanpa p ijin) j )

 Abu Hanifah, Zufar, Muhammad bin Al Hasan:  Mengembalikan pokok harta (yang dititipkan kepadanya) sedangkan keuntungannya disedekahkan.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH (NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan: pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), ) yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal l l) dan d biaya-biaya, b b  pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), ) yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal);



Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH (NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

Ketentuan Umum 1 Pada dasarnya, 1. dasarnya LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan mitra (nasabah)-nya. 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al al-ashlah ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing). 3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH NO: 14/DSN-MUI/IX/2000

1. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan. 2. Dilihat dari segi g kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar benar benar terjadi (Cash Basis). 3. Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Prinsip Distribusi Hasil Usaha Uraian Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor eba Beban Laba rugi bersih

Jakarta, Januari 2013

Jumlah

Metode

100 65 --------35 Net Revenue sharing 25 5 --------10 Profit Sharing

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

P b di Perbandingan pembagian b i hasil h il usaha h Penjualan j (Revenue) ( ) Modal / hpp (Cost)

100 90 ----Laba kotor (gross profit) 10

Nisbah Nasabah (sebagai mudharib) : 60 Bank syariah (shahibul maal) : 40

PEMBAGIAN HASIL USAHA

Dari penjualan

Dari laba kotor

Nasabah sbg mudharib (60)

60

6

Bank Syariah sbg pemilik dana (40)

40

4

Jika pembagian dari penjualan (omzet) Nasabah sebagai mudharib menanggung risiko kerugian 36  tdk sesuai dengan g prinsip p p mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

bagi hasil

Lap L/R Pengelolaan Dana M dh Mudharabah b h ((sbg b mudharib) dh ib)

=

Pendapatan penyaluran Mudharabah

Pendapatan: Pengelolaan dana

(-/-)

Bagi hasil (prinsip bagi hasil) Margin (prinsip jual beli) Lainnya (SWBI, IMA dsb)

Revenue sharing

Hak pihak ketiga atas bagi hasil Investasi Tidak Terikat

T b l Tabel

(+/+)

(-/-)

Pendapatan :

Fee base income

Beban Pengelolaan Mudharabah

(-/-) Beban mudharib: m dha ib

Beban Tenaga kerja Beban Administrasi Beban Beban Opr Lainnya

=

Laba / rugi Jakarta, Januari 2013

Shahibul maal

Profi fit sharingg

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Lap Laba Rugi Bank Sistem ( b mudharib (sbg dh ib + LKS)

Beban Beban Beban Beban

tenaga kerja mudharabah administrasi mudharabah penyusutan mudharabah opr mudharabah lainnya

= Laba/Rugi Mudharabah

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Gross profit bagi bank syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pembagian Hasil Usaha Bank Syariah

Pendapatan p dibagikan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Faktor yang mempengaruhi pendapatan p p dibagikan: g  Sumber dana  Penyaluran dana  Pendapatan cash basis penyaluran dana (pendapatan usaha utama)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

S Sumber b D Dana  Sumber dana dengan prinsip MUDHARABAH => tabungan, deposito dsb  Sumber S b dana d dengan d prinsip i i WADIAH dapat d diperhitungan dalam profit distribusi dengan ketentuan:  Semua hasil yang diperoleh menjadi milik bank syariah  Dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan pemberian bonus (jika ada) oleh bank syariah kepada nasabah wadiah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Penyaluran dana  Penyaluran dana dengan prinsip jual beli:  Piutang murabahah  Piutang Salam  Piutang i Istishna i h

 Penyaluran dana dengan prinsip ujroh  Aktiva Ijarah  Aktiva Ijarah Muntahia Bittamlik  Uang U Muka M k Sewa S disewakan di k kembali k b li

 Penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil  IInvestasi t i Mudharabah M dh b h  Investasi Musyarakah Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pendapatan bersih penyaluran dana ( (pendapatan d t usaha h utama) t )  Pendapatan dari jual beli:  pendapatan marjin murabahah;  pendapatan bersih salam paralel;  pendapatan bersih istishna paralel;

 Pendapatan dari sewa:  pendapatan bersih ijarah;

 Pendapatan d dari d bagi b hasil: h l  pendapatan bagi hasil mudharabah;  pendapatan bagi hasil musyarakah;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan Neto Usaha Utama PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH Pendapatan Margin Murabahah Diskon Murabahah (setelah akad) Pengurang : Potongan Pelunasan Piutang Mbh (Dr) Potongan Angs Piutang Mbh - Prestasi (Dr) ( ) Jumlah pengurang pendapatan Total pendapatan bersih murabahah

Rp. 150.000 Rp. 50.000 (Rp. 60.000) ( (Rp. 10.000)) (Rp. 70.000) Rp. 130.000

PENDAPATAN SALAM Pendapatan Keutungan salam K Keuntungan t Penyerahan P h A Asett Salam S l Pengurang : Kerugian Penyerahan Aset Salam (Dr) Kerugian Salam (Dr.) (Dr ) Jumlah pengurang pendapatan salam Total pendapatan bersih salam

Jakarta, Januari 2013

Rp. 100.000 R Rp. 20 20.000 000 (Rp. 10.000) (Rp 50 (Rp. 50.000) 000) (Rp. 60.000) Rp. 60.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan Neto Usaha Utama PENDAPATAN MARGIN ISTISHNA' Pendapatan Margin Istishna Pot Pelunasan Piut Istishna (Dr) Pot Angsuran Piut Istishna (Dr)

Rp. 100.000 (Rp. 20.000) (Rp. 10.000) ((Rp. p 30.000))

Pendapatan istishna sbg penjual Pendapatan Istishna (Istishna Revenue) Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Dr Pendapatan istishna sbg produsen Total pendapatan bersih istishna

Jakarta, Januari 2013

Rp. 70.000 Rp.200.000 (Rp.150.000) Rp.50.000 Rp. 120.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan Neto Usaha Utama PENDAPATAN IJARAH Pendapatan Sewa Ijarah Pengurang : Biaya Penyusutan. Aktiva Ijarah (Dr) (Rp. 150.000) Biaya Pemeliharaan Aktiva Ijarah (Dr) (Rp. 50.000) Biaya Perbaikan Aktiva Ijarah (Dr) ( ) ( (Rp. 25.000)) Biaya lainnya (Dr) (Rp. 25.000) Jumlah penguran pendapatan Ijarah P d Pendapatan t neto t Ijarah Ij h

Rp. 300.000

(Rp. 250.000) R Rp. 50 50.000 000

PENDAPATAN IJARAH LANJUT Pendapatan P d t Sewa S Lanjut L j t Biaya Amortisasi Sewa Lanjut (Dr) Pendapatan neto Sewa (Ijarah) Lanjut Pendapatan Multijasa Biaya Amortisasi Multijasa (Dr) Pendapatan neto Multijasa

Jakarta, Januari 2013

Rp. 100 R 100.000 000 (Rp. 80.000) Rp. 20.000 Rp. 150 Rp 150.000 000 (Rp. 100.000)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Rp. 50.000

21

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan p Neto Usaha Utama PENDAPATAN IMBT Pendapatan Sewa IMBT Pendapatan Keuntungan Pelepasan Pengurang : Biaya Penyusutan Aktiva IMBT (Dr) Biaya Pemeliharaan Aktiva IMBT(Dr) Biaya Perbaikan Aktiva IMBT (Dr) Kerugian Pelepasan Aktiva Ijarah (Dr) Jumlah pengurang pendapatan IMBT Total pendapat neto IMBT

Jakarta, Januari 2013

Rp. 250 Rp 250.000 000 Rp. 20.000 (Rp. 120 (Rp 120.000) 000) (Rp. 30.000) (Rp. 10.000) (Rp. 10.000)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

(Rp.170.000) Rp. 100.000

22

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan p Neto Usaha Utama PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah Keuntungan Pengembalian Aset Mudharabah Pengurang : Kerugian Penyerahan Aset Mudharabah (Dr.) Kerugian Pengembalian Aset Mudharabah (Dr. Biaya Penurunan Nilai Investasi Mdh (Dr) Pendptan Amort Keuntungan mdh Tangguhan

Rp. 250 Rp 250.000 000 Rp. 50.000 Rp. 20.000

(Rp. 50.000) (Rp. 10.000) Rp. 60.000 (Rp.10.000) (Rp. 50.000) Kerugian g Investasi Mudharabah ((Dr)) ((Rp. p 10.000)) Jumlah pengurang pendapatan investasi mudharabah (Rp. 120.000) Total pendapatan bersih investasi mudharabah Rp. 200.000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Pendapatan p Neto Usaha Utama PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Keuntungan Penyerahan Aset Musyarakah Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah Jumlah pendapatan investasi musyarakah Pengurang : Kerugian Penyerahan Aset Musyarakah (Dr) 100 000 100.000 Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (Dr.) 20.000 Biaya Penurunan Nilai Investasi Musyarakah (Dr) 100.000 Pendptan p Amortisasi Keuntungan g Msy y Tghan g ( 30.000)) 70.000 Kerugian Investasi Musyarakah(Dr) 30.000 Jumlah p pengurang g g hasil investasi musyarakah y Total pendapatan bersih investasi musyarakah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

500.000 50.000 20 000 20.000 570.000

220.000 300.000

24

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pendapatan yang akan dibagikan No

Penghimpunan dana

Penyaluran dana

Pendapatan penyaluran

Pendapatan yg dibagikan

Keterangan

1.

150.000

150.000

325

325



Semua pendapatan penyaluran dibagikan

2

150.000

175.000

350

312

 

150.000 / 175.000 x 350 Sebesar porsi penghimpunan dana saja

3.

150.000

125.000

275

275

 

Semua pendapatan dibagikan Ada dana yang belum disalurkan

Strategi peningkatan bagi hasil “Apabila DPK mudharabah tdk tersalurkan, l k maka k diberhentikan dib h ik penghimpunan dana mudharabah”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Rumus Perhitungan Bagi Hasil Pemilik Dana (individu rekening) 1. Bagi hasil => dengan mempergunakan return kelompok produk dan nisbah yang sama dengan nisbah produk yang tercantum dalam tabel pembagian hasil usaha So rata2 harian rek x HBH x return produk ---------------------------------------------------365 x 100 2. Bagi hasil => dengan mempergunakan return total pendapatan So rata2 S t 2h harian i rekk x HBH x (nisbah ( i b h nasabah b h x return t total t t l pendptan) d t ) --------------------------------------------------------------------------------------365 x 100 Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Rumus Perhitungan Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana ((individu rekening) g) 3. Bagi g hasil => dengan g mempergunakan p g hasil investasi per p seribu (mil) ( ) So rata2 harian rek 1 000 1.000

x

H I per mil

x

Nisbah nasabah

4. Bagi hasil => individu per total produk So rata2 harian rek

x

Pendapatan produk

So rata2 total produk

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pembagian Hasil Usaha Bank Syariah

 Cara perhitungan distribusi hasil usaha Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Cara perhitungan pembagian hasil usaha

 Tabel distribusi hasil usaha (profit distribution)  Perhitungan P hit setiap ti seribu ib rupiah (h.i per mil)  Return pendapatan yang akan dibagikan g

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Cara perhitungan hit distribusi

Distribusi Di t ib i dengan d tabel (Tabel Profit Di t ib ti ) Distribution)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

30

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

TABEL PERHITUNGAN PEMBAGIAN HASIL USAHA Jenis Simpanan

Saldo 2 Rata2 harian

Pendapatan d mudharabah

Nisbah

Pend.

Rtn.

Nisbah

Pend.

A

B

C

D

(%)

E

F

Porsi penyimpan dana

Porsi Bank

(B X C)

(B X E)

Giro Wadiah

A1

B1

00

D1

100

F1

Tab. Mudharabah

A2

B2

45

D2

55

F2

Dep. Mudharabah 1 bulan

IDR

A3

B3

65

D3

35

F3

3 bulan

IDR

A4

B4

66

D4

34

F4

6 bulan

IDR

A5

B5

66

D5

34

F5

12 bulan

IDR

A6

B6

63

D6

37

F6

Tot-A

Tot-B

TOTAL

Jakarta, Januari 2013

Tot-D

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Tot-F

31

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

K t kolom Ket k l A - saldo ld rata-rata t t harian h i  Sumbernya : dari saldo SSL yang bersangkutan so tgl ke-1 + so tgl ke-2 + dst …..+ tgl tutup buku --------------------------------------------------------------------------

Jumlah hari dalam bulan ybs (n hari)

 Tutup buku April =>28 April  Tanggal a gga ke-1 e  29 9 April p  Tanggal ke-2  30 April dst

 Tutup buku bulan Mei  30 Mei  “n hari” (hari bagi hasil) =>29 April – 30 Mei = 32 hari Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

K t Keterangan Kolom K l -B Porsi Pendapatan Yang Akan dibagihasilkan (Tot-B)

Saldo rata sumber dana ------------------------------- x Soldo rata penyaluran dana

Jakarta, Januari 2013

Pendapatan y dana Penyaluran (cash basis)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Ket kolom B - pendapatan kelompok produk

 misalnya  pendapatan tabungan mudharabah (B2) Saldo rata2 tabungan mdh (A2) ------------------------------------- x total pendapatan (Tot-B) Total sumber dana (Tot-A)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Ket kolom D – pendapatan hak kelompok produk

 Rumus :  Pendapatan kelompok dana x Nisbah umum Nasabah

 Misalnya Mi l tabungan t b (D2)  B2 (kolom B) x C 2 (kolom c)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Ket kolom Return  Rumus perhitungan Return Pendapatan 365 --------------------------- x ---------Saldo rata sumber dana n hari (riil)

 Contoh dalam tabel:

 Return produk tabungan (D2/A2) X (365/ n hari)  Return total pendapatan (B2/A2) X (365 / n hari) atau (Tot-B / Tot-A) x (365 / n hari)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

 Dijamian oleh pemerintah jika:

Penjaminan n Simpanan n Nasabah Bank Be erdasarkan Prinsip Syariah

 Dana < 2 milyard  Return < 6%

PP No o 39 / 2 2005

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Program penjaminan (LPS) ?

Jakarta, Januari 2013

Bank Syariah ikut program penjaminan tetapi bank syariah tidak menjaminan ikut penjaminan

Bank syariah tidak bisa menjamin return selalu dibawah % ditetapkan oleh LPS IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Rumus Perhitungan Bagi Hasil Pemilik Dana (individu rekening) 1. Bagi hasil => dengan mempergunakan return kelompok produk dan nisbah yang sama dengan nisbah produk yang tercantum dalam tabel pembagian hasil usaha So rata2 harian rek x HBH x return produk ---------------------------------------------------365 x 100 2. Bagi hasil => dengan mempergunakan return total pendapatan So rata2 S t 2h harian i rekk x HBH x (nisbah ( i b h nasabah b h x return t total t t l pendptan) d t ) --------------------------------------------------------------------------------------365 x 100 Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Cara perhitungan hit distribusi

Distribusi Hasil per mil (setiap seribu)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Rumus perhitungan h i per mil h.i.

1

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D) ------------------------ x ------------------------ x T t l IInvestasi Total t i (J) DPKM (E)

2

1000

Pendapatan dibagikan (tot B) ----------------------------------- x 1000 S b dana Sumber d (tot (t t A) (lihat tabel distribusi)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening So rata2 harian rek 1.000

x

H I per mil

x

Nisbah nasabah

Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening (penyempurnaan) So rata2 harian rek ---------------------1000

Jakarta, Januari 2013

x H I per mil

x

Nisbah nasabah x

Lama pengendapatan dana -------------------------------“n” hari (hari distribusi)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh perhitungan Bagi Hasil Lain DPKM (Dana Pihak Ketiga Mudharabah) yaitu Dana Nasabah dengan Akad Mudharabah

A

90 000 000 90.000.000

DPKM yang dapat disalurkan pada pembiayaan = DPKM x (1GWM => > simpanan wajib pd Bank Indonesia =5%) 5%)

B

85.500.000

Dana bank

14.500.000

Pembiayaan yang disalurkan

C

100 000 000 100.000.000

Pendapatan dari penayaluran pembiayaan

D

1.666.667

Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM

E

15 83 15,83

B 1 E = --- X D X --- X 1.000 C A

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Contoh Perhitungan Bagi Hasil Contoh : Tuan Ahmad memiliki deposito Mudharabah di BMI sebesar Rp. 10 juta d dengan nisbah i b h nasabah b h 71 dan d BMI 29, 29 d dan masa pengendapatan d selama l satu bulan Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM

E

15,83

Saldo rata-rata harian

F

10.000.000,00

Nisbah nasabah (disepakati awal akad)

G

71 00 71,00

Porsi bagi hasil untuk nasabah bulan ini (rupiah)

H

112.393,00

F G H = ------- X E X -----1.000 100

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

43

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Cara perhitungan hit distribusi

Return total pendapatan yang dibagikan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

44

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Return Total Pendapatan yang akan dibagi Pendapatan Dibagikan (tot B) 365 ------------------------------------ x -------------Saldo rata sumber dana (tot A) n hari (riil) ((lihat tabel distribusi))

Return produk Return Total Pendapatan x Nisbah Umum Produk = Return Produk Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

45

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x return total pendptan) --------------------------------------------------------------------------------------365 x 100

Itu lho rumus perhitungan bagi hasil Individu Rekening k

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

46

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Pembagian Hasil Usaha Bank Syariah

Contoh p perhitungan g bagi hasil Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

47

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

D t d t P Data-data Perhitungan hit pembagian b i hasil h il usaha h Sumber dana Prinsip Wadiah

Pendapatan cash basis

Penyaluran dana

Saldo Rata2

Prinsip Bagi Hasil

Tabungan wadiah

40.000.000

Pembiayaan Mudharabah

30.000.000

200.000

Giro wadiah

30.000.000

Pembiayaan Musyarakah

20.000.000

200.000

Sub total

50.000.000

400.000

Sub total

70.000.000

Prinsip Jual Beli

Prinsip Mudharabah Deposito Mudharabah

50 000 000 50.000.000

Murabahah

50 000 000 50.000.000

250 000 250.000

Tabungan Mudharabah

30.000.000

Salam & Salam Paralel

20.000.000

100.000

80.000.000

Istishna & Istishna Pr

20.000.000

50.000

Sub total

90 000 000 90.000.000

400 000 400.000

Ijarah & IMB

20.000.000

200.000

Sub total

20 000 000 20.000.000

200 000 200.000

40.000.000

500.000

200 000 000 200.000.000

1 500 000 1.500.000

Sub total

Prinsip Ujroh (Sewa)

Lainnya Sertifikat IMA

Total Penyaluran Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

48

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Informasi tambahan deposito mudharabah Jenis dana

Saldo rata2

Nisbah SM

Nisbah MD

Deposito Mudharabah 1 bulan

20.000.000

65

35

3 bulan

10.000.000

66

34

6 bulan

15.000.000

66

34

12 bulan b l

5 000 000 5.000.000

63

37

Tutup buku dilakukan pada tgl 29 Juni dan hari perhitungan bagi hasil : 30 hari (riil hari) Pertanyaan y ((1): ) A. Buatlah perhitungan pembagian hasil usaha (profit distribution) B. Hitung indikasi rate (return) untuk masing-masing kelompok dana D. Hitung indikasi rate dari total pendapatan. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

49

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan bagi hasil induvidu rekening 

Apabila Abdullah memiliki saldo rata-rata dalam rekeningnya sebesar Rp.10.000.000,-Pertanyaan (2): A A. B.

Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah jika diberikan nisbah normal (45) Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah, jika diberikan special nisbah yaitu 80 untuk nasabah dan 20 untuk bank syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

50

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

P hit Perhitungan bagi b i hasil h il individu i di id deposito d it 

Ahmad tgl 25 Juni menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito mudharabah sebesar Rp. 5.000.000,untuk jangka waktu satu bulan Pertanyaan (3): Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Ahmad jika: A. Bagi Hasil dibayarkan dengan nisbah normal: (1) pada ulang tanggal. (2) setiap ti akhir khi bulan b l

B.

Bagi g Hasil dibayarkan y dengan g special p nisbah (80 ( untuk nasabah dan 20 untuk bank) (1) pada setiap ulang tanggal (2) setiap akhir bulan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

51

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban J b C Caraii k kesatu t DISTRIBUSI DENGAN TABEL Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

52

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1) Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)

Jenis Simpanan

P Porsi i penyimpan i dana d

P Porsi iB Bank k

Saldo Rata2 harian

Penda Patan

Nisbah

Pend.

Rtn.

Nisbah

Pend.

A

B

C

D

(%)

E

F

(B X C) 00

(B X E)

Wadiah (giro,tab)

70.000.000

525.000

Bonus

00

----

Tab. Mudharabah

30.000.000

225.000

45

101.250

4.10625

55

150.000

65

97.500

5.93125

35

525.000

Dep. Mudharabah 1 bulan

Rph

20.000.000

3 bulan

Rph

10.000.000

66

34

6 bulan

Rph

15.000.000

66

34

12 bulan

Rph

5.000.000

63

37

TOTAL

150.000.000 Lihat slide : 57

Jakarta, Januari 2013

1.125.000 Lihat slide : 58

Lihat slide : 59

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Lihat slide : 60

53

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-2) (Wadiah - tidak dikutsertakan - dalam Tabel Distribusi Pendapatan)

Jenis Simpanan

Porsi penyimpan dana

Porsi Bank

Saldo Rata2 harian

Penda Patan

Nisbah

Pend.

Rtn.

Nisbah

Pend.

A

B

C

D

(%)

E

F

(B X C)

(B X E)

Wadiah (giro, tab)

---

---

---

---

---

----

Tab. Mudharabah

30.000.000

225.000

45

101.250

150.000

65

35

---

55

Dep. Mudharabah 1 bulan

Rph

20.000.000

3 bulan

Rph

10.000.000

66

34

6 bulan

Rph

15.000.000

66

34

12 bulan

Rph

5.000.000

63

37

TOTAL

Jakarta, Januari 2013

80.000.000

600.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

54

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan Kolom B Saldo rata sumber dana ------------------------------- x Pendapatan penyaluran dana (cash Basis) Soldo rata penyaluran dana

 Sumber dana    

Wadiah Mudharabah Penyaluran y dana Pendapatan Cash Basis

: : : :

70 jt j 80 jt 200 jjt 1,5 jt

 Pendapatan e dapata yang ya g dibagi d bag (Tot ( ot B))  Sumber dana Wadiah + Mudharabah (tabel 1) •

150 jjt / 200 jt j x 1,5 jt j = 1.125.000

 Sumber dana Mudharabah saja (tabel 2) •

80 jt / 200 jt x 1,5 jt = 600.000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

55

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan Kolom B Saldo S ld rata2 2 tabungan b mdh dh (A2) ------------------------------------- x total pendapatan (Tot-B) Total sumber dana (Tot-A)

 Pendapatan Wadiah (B1)  Sumber dana (A1): 70 jt •

B1 = 70 jt / 150 jt x 1.125.000 = 525.000

 Pendapatan Tabungan Mudharabah (B2)  Sumber dana (A2): 30 jt •

B2 = 30 jt / 150 jt x 1 1.125.000 125 000 = 225.000 225 000

 Pendapatan Deposito 1 bulan (B3)  Sumber dana (A3): 20 jt •

B3 = 20 jt / 150 jt x 1.125.000 = 150.000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

56

Perhitungan Kolom D Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha



Rumus :  Pendapatan kelompok dana x Nisbah umum Nasabah  Kolom B X kolom C

 Pendapatan milik Tabung Mudharabah (D2)  Nisbah Ni b h N b h (C2) : 45 Nasabah  B2 = 225.000  D2 = 0,45 x 225.000 = 101.250

 Pendapatan p milik Deposan p 1 bulan (D3) ( )  Nisbah Nasabah (C3) : 65  B3 = 150.000  D3 = 0,65 x 150.000 = 97.500

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

57

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Return Produk Pendapatan 365 --------------------------- x ---------Saldo rata sumber dana n hari (riil)

 Return Tabungan   

Pendapatan (D2) Sumber dana (A2) Return produk

: 101.250 101 250 : 30 jt : 101.250/30jt x (365/30) = 4,10625 %

 Return Deposito p 1 bulan   

Pendapatan (D3) Sumber dana (A3) Return produk

Jakarta, Januari 2013

: 97.500 : 20 jt : 97.500/20jt x (365/30) = 5.93125%

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

58

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1) (Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)

Jenis Simpanan

Porsi penyimpan dana

Porsi Bank

Saldo Rata2 harian

Penda Patan

Nisbah

Pend.

Rtn.

Nisbah

Pend.

A

B

C

D

(%)

E

F

(B X C) Giro Wadiah

70 000 000 70.000.000

525 000 525.000

Bonus

Tab. Mudharabah

30.000.000

225.000

45

101.250

(B X E) ----

525 000 525.000

4,10625

55

123.750

Dep. Mudharabah 1 bulan

Rph

20.000.000

150.000

65

97.500

5,93125

35

52.500

3 bulan

Rph

10.000.000

75.000

66

49.500

6,02250

34

25.500

6 bulan

Rph p

15.000.000

112.500

66

74.250

6.02250

34

38.250

12 bulan

Rph

5.000.000

37.500

63

23.625

5,74875

37

13.875

150.000.000

1.125.000

TOTAL

Jakarta, Januari 2013

346.125

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

778.875

59

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-2) (Tabel 2) Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

(Wadiah - tidak dikutsertakan - dalam Tabel Distribusi Pendapatan)

Jenis Simpanan

Porsi penyimpan dana

Porsi Bank

Saldo Rata2 harian

Penda Patan

Nisbah

Pend.

Rtn.

Nisbah

Pend.

A

B

C

D

(%)

E

F

(B X C) Giro Wadiah Tab. Mudharabah

(B X E)

---

---

---

---

---

----

---

30.000.000

225.000

45

101.250

4,10625 ,

55

123.750

Dep. Mudharabah 1 bulan

Rph

20 000 000 20.000.000

150 000 150.000

65

97 500 97.500

5 93125 5,93125

35

52 500 52.500

3 bulan

Rph

10.000.000

75.000

66

49.500

6,02250

34

25.500

6 bulan

Rph

15.000.000

112.500

66

74.250

6.02250

34

38.250

12 bulan

Rph

5.000.000

37.500

63

23.625

5,74875

37

13.875

80.000.000

600.000

TOTAL

Jakarta, Januari 2013

346.125

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

253.875

60

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban J b cara kedua k d HASIL INVESTASI PER SERIBU ( HI PER MIL) Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

61

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan hasil investasi per mil

1A

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D) ------------------------ x ------------------------ x Total Investasi (J) DPKM (E)

   

1000

DPKM wadiah & Mdh (tanpa GWM) Rp. 150.000.000 Total Investasi (penyaluran dana) Rp. 200.000.000 Pendapatan cash basis investasi Rp. 1.500.000 HI per mil: 150.000.000 ---------------200.000.000

Jakarta, Januari 2013

X

1.500.000 --------------150.000.000

X 1.000 = 7,5

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

62

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan hasil investasi per mil

1B

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D) ------------------------ x ------------------------ x Total Investasi (J) DPKM (E)

   

DPKM mudharabah (tanpa GWM) Total Investasi ( penyaluran dana) Pendapatan cash basis investasi HI per mil: 80.000.000 ---------------200.000.000

Jakarta, Januari 2013

X

1.500.000 ------------80.000.000

1000

Rp. 80.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 1.500.000

X 1.000 = 7,5

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

63

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan Hasil Investasi per mil

2

Pendapatan dibagikan (tot B) ----------------------------------- x 1000 Sumber dana (tot A) (lihat tabel distribusi)

 Pendapatan P d t yg dib dibagii  (tot-B)

: 1.125.000

 Sumber S b dana d  (tot-A)

: 150 jt

 H.i.per-mil H i pe mil  1.125.000 /150jt x Rp. 1.000 = Rp. 7,50

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

64

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan prosentase hi per mil (hi per mil/1000) x (nisbah/100) x (365/hari bulan berjalan)

 Return tabungan (7 5/1000) x (45/100) x (365/30) = 4,10625 (7,5/1000) 4 10625 % pa

 Return deposito 1 bulan (7,5/1000) x (65/100) x (365/30) = 5,93125 % pa

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

65

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban cara ketiga RETURN PENDAPATAN YANG DIBAGI Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

66

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Return Total Pendapatan Pendapatan P d --------------------------- x Saldo rata sumber dana

365 ---------n hari (riil)

 Return Total Pendapatan Tabungan   

Total pendapatan (B2) : 225.000 Sumber dana (A2) : 30 jt Return Total Pedptan : 225.000/30jt x (365/30) = 9.125% • •

Jika nisbah umum nasabah : 45% Return produk : 0,45 x 9.125 = 4.10625 %

 Return Deposito 1 bulan   

Total pendapatan(B3) Sumber dana (A3) Return Total Pedptan • •

: 150.000 : 20 jt : 150.000/20jt x (365/30) = 9.125%

Jika nisbah umum nasabah : 65% produk : 0,65 x 9,125 = 5.93125 % Return p

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

67

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban Perhitungan bagi h il rekening hasil k i tabungan g Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

68

Perhitungan b bagi h hasil ndivid du (ru umus 1) In

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x return produk ---------------------------------------------------365 x 100

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah  Saldo rata tabungan  Hari investasi  Return produk

: 10 jt : 30 hr : 4.10625 % pa

 Bagi hasil dengan nisbah : 45% • 10jt x 30 x 4.10625 / (365x100) = 33.750  Bagi Hasil dengan nisbah : 80% • Dengan D Ni Nisbah b h normall • Tambahan: (80-45)/45 x 33.750 • Total

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33.750 33 750 26.250 60.000

69

Perh hitung gan B Bagi H Hasil Individu (rumus 2 2)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x return total pendptan) -----------------------------------------------------------------------------------------------365 x 100

 Bagi B i Hasil H il Tabungan T b Tabungan T b Abdullah Abd ll h  Saldo rata tabungan  Hari Investasi  Return total pendptan

: Rp. 10 jt : 30 hr : 9.125 % pa

 Bagi g Hasil dengan g nisbah : 45% •

10jt x 30 x (0,45 x 9.125) / (365x100) = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%

Jakarta, Januari 2013



10 jt x 30 x (0,80 x 9.125) / (365x100) = 60.000 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

70

1.000

x

H I per mil

x

Nisbah nasabah

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah Perh hitung gan Ba agi Hasil In ndividu u (rum mus 3))

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek

 Saldo rata tabungan  Hari Investasi  H.i.per-mil

: Rp. 10 jt : 30 hr : Rp. 7,5

 Bagi Hasil dengan nisbah : 45% • 10 jt /1000 x 7,50 x 0.45 = 33.750  Bagi Hasil dengan nisbah : 80% • 10 jt /1000 x 7,50 7 50 x 0.80 0 80 = 60.000 60 000 

Jakarta, Januari 2013

Catatan : hanya boleh dipergunakan jika seluruh indikatornya sama => terutama jjangka g waktu investasi individu dengan g n hari sama

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

71

Total So Rata-2 produk

Perh hitungan Bagi Has sil Individu u (rum mus 4)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

S rata2 So t 2 IIndividu di id Rek R k

x

Hasil produk

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah  Saldo ld rata tabungan b : Rp. 10 jt  So rata2 produk : Rp. 30 jt  Hasil produk : Rp.101.250,- Bagi Hasil dengan nisbah : 45% •

10jt / 30 jt x 101.250 = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80% •

10 jt /30 jt x 101.250 = 33.750 (seharusnya 60.000)

Catatan : 1. Hanya boleh dipergunakan kalau seluruh indikator sama => nisbah nasabah sama dengan nisbah dalam tabel profit distribusi

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

72

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ulang Tanggal Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

73

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan bagi hasil ulang tanggal 30 April 31 Maret

31 Mei

Pembayaran dg indikasi rate 10%

25 April

30 Juni

Pembayaran dg indikasi rate 6%

25 Mei

10%

?

25 Juni

6%

Seharusnya 6% Tgl pembukaan d deposito i

Tgl tutup buku (indikasi rate 10%) (hi per mil – Rp.125)

Jakarta, Januari 2013

Pembayaran dg indikasi rate 8%

?

25 Juli

?

8%

Seharusnya 8%

Tgl pembayaran bagi hasil So rata2 x hr x 10% ------------------------365x100

Tgl g ppembayaran y bagi g hasil So rata2 x hr x 6% ------------------------365x100

Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) (hi per mi – Rp. 75)

Tgl pembayaran bagi hasil

Tgl tutup buku (Indikasi rate 8%) (hi per mil – Rp. 90)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

74

Perhitungan b bagi h hasil ndivid du (ru umus 1) In

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x return produk ---------------------------------------------------365 x 100

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad  Saldo rata tabungan  Hari investasi ((hari))  Return produk

: 5 jt : 25 juni j sd 25 juli j = 30 hr : 5.93125% pa

 B Bagii hasil h il dengan d nisbah i b h : 65% • 5 jt x 30 x 5.93125 / (365x100) = 24.375  Bagi Hasil dengan nisbah : 80% • Hasil nisbah umum • Tambahan: (80-65)/65 x 24.375 • Total

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24.375 5.625 30.000

75

 Bagi Deposito Mudharabah Ahmad

Perh hitungan B Bagi H Hasil In ndivid du (ru umus 2)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x return total pendptan) -----------------------------------------------------------------------------------------------365 x 100

 Saldo rata tabungan  Hari Investasi (hari)  Return total p pendptan p

: Rp. 5 jt : 25 juni sd 25 juli = 30hr : 9.125 % p pa

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65% •

5 jt x 30 x (0.65 x 9.125) / (365x100) = 24.375

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80% •

Jakarta, Januari 2013

5 jjt x 30 x (0.80 ( x 9.125)) / (365 ( x100)) = 30.000 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

76

1.000

x

H I per mil

x

Nisbah nasabah

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad

Perh hitung gan Ba agi Hasil In ndividu u (rum mus 3))

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek

 Saldo S ld rata t tabungan t b  Hari Investasi (hari)  H.i.per-mil H i per-mil

:R Rp. 5 jt : 25 juni sd 25 juli = 30 hr : Rp. Rp 7,5 75

 Bagi g Hasil dengan g nisbah : 65% • 5 jt x 7,5 x 0,65 = 24.375  Bagi Hasil dengan nisbah : 80% • 5 jt x 7,5 x 0,80 = 30.000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

77

Rumus Lain : Saldo rata rek Indv ---------------------- x Pedpt kelompok produk Total saldo produk

Perh hitungan Bagi Has sil Individu u (rum mus 4)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha





Perhitungan Simpanan Berjangka Ahmad   

Saldo Sim-ka Ahmad Total Saldo produk Hasil pendpt kel produk



Bagi Hasil Ahmad (nisbah 65) •



: 5 jt : 20 jt : 97.500

5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.365

Bagi Hasil Ahmad (mis : nisbah 80) •

5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 30.000)

Catatan : 1. Hanya y dipergunakan p g jika j seluruh indikator sama,, khususnya y nisbah dan jangka j g waktu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

78

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Jawaban Perhitungan Bagi Hasil D Deposito it Mudharabah M dh b h Tutup p Buku Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

79

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

 Perhitungan Deposito Mudharabah (tutup buku akhir bulan)  Penempatan simpanan berjangka satu bulan pada tanggal 25 Juni  Tutup buku akhir bulan pada tanggal 29 Juni

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

80

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan bagi hasil akhir bulan Pembayaran bagi hasil 25 s/d 30 April dengan indikasi rate April 10% (atau hi permil-Rp. 125,-

31 Maret

30 April

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 31 Mei dengan indikasi rate Mei - 6% (atau hi permil – Rp. 75,-

25 April

Tgl pembukaan deposito

25 Mei

Tgl ulang bukan (tidak ada pembayaran bagi hasil)

Tgl tutup buku (indikasi rate 10%) (hi per mil – Rp.125)

Jakarta, Januari 2013

31 Mei

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 30 Juni dengan indikasi rate Juni - 8% (atau hi permil – Rp. 90,-

Pembayaran bagi hasil 01 s/d 25 Juli dengan indikasi rate Juli 7% (atau hi permil – Rp. 80,-

30 Juni

25 Juli

25 Juni

Tgl ulang bukan (tidak ada pembayaran bagi hasil)

31 Juli

Tgl jatuh tempo (tidak ada pembayaran bagi hasil)

Tgl tutup buku (indikasi rate 8%) (hi per mil – Rp. 90) Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) (hi per mi – Rp. 75)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Tgl tutup buku (indikasi rate 7%) (hi per mil – Rp. 80)

81

Perhitungan b bagi h hasil ndivid du (ru umus 1) In

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x return produk ---------------------------------------------------365 x 100

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad  Saldo rata tabungan  Hari H i investasi i t i (hari) (h i)  Return produk

: 5 jt : 25 juni j i sd d 29 juni j i = 4 hr h : 5.93125% pa

 Bagi hasil dengan nisbah : 65% • 5 jjt x 4 x 5.93125 / ((365x100)) = 3.250  Bagi Hasil dengan nisbah : 80% • Hasil nisbah umum • Tambahan: (80-65)/65 x 3.250 • Total

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3.250 750 4 000 4.000

82

 Bagi Hasil Depsoito Mudharabah Ahmad

Perh hitung gan B Bagi H Hasil Individu (rumus 2 2)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x return total pendptan) -----------------------------------------------------------------------------------------------365 x 100

 Saldo rata tabungan  Hari Investasi (hari)  Return total p pendptan p

: Rp. 5 jt : 25 juni sd 29 juni = 4 hr : 9.125 % p pa

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65% •

5 jt x 4 x (0,65 x 9.125) / (365x100) = 3.250

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80% •

Jakarta, Januari 2013

5 jjt x 4 x (0.80 ( x 9.125)) / (365x100) ( ) = 4.000 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

83

1.000

Perh hitung gan Ba agi Hasil In ndividu u (rum mus 3))

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

So rata2 harian rek

x

H I per mil

x

Nisbah nasabah

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad  Saldo ld rata tabungan b  Hari Investasi (hari)  H.i.per-mil

: Rp. 5 jt : 25 juni sd 29 juni = 4 hr : Rp. 7,5

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65% •

5 jt / 1000 x 7,5 x 0,65 = 24.375 (seharusnya 3.250)

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80% •

5 jt / 1000 x 7.5 x 0,80 = 30.000 (seharusnya 4.000)

Catatan: 1. Hanya dipergunakan jika seluruh indikator sama => jangka waktu investasi sama dengan dalam tabel

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

84

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Perhitungan bagi hasil dengan rumus baru Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening (penyempurnaan) So rata2 harian rek ---------------------1000

x H I per mil

x

Nisbah nasabah x

Lama pengendapatan dana -------------------------------“n” hari (hari distribusi)

 Bagi g hasil dengan g nisbah normal (65) ( ) (5.000.000/1000) x 7,5 x (65/100) x (4/30) = 3.250

 Bagi hasil dengan nisbah 80 (5.000.000/1000) x 7,5 x (80/100) x (4/30) = 4.000 Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

85

Perh hitungan Bagi Has sil Individu u (rum mus 4)

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha



Rumus Lain Saldo rata rek Indv ---------------------- x Pedpt kelompok produk Total saldo produk



Perhitungan Simpanan Berjangka Ahmad   

Saldo Sim-ka Ahmad : 5 jt Total Saldo produk : 20 jt Hasil pendpt kel produk : 97.500



Bagi Hasil Ahmad (nisbah 65) • 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 3.250)



Bagi Hasil Ahmad (mis : nisbah 80) • 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 4.000)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

86

Penda apatan P Penyaluran dana Rp p……

Wirroso : Perh hitungan P Pembagian Hasil Us saha

Analisis Distribusi Hasil Usaha Dana Wadiah 525.000

Pendapatan Akrual Rp…….

Rek Abdullah 33.750

dst

Rek Achmad

Kel Nasabah 101.250 Dana dari DPK 1.125.000

Tabungan 225.000 Bank Syariah 123.750 Dana Mdh 600.000

Pendapatan cash basis 1.500.000

Dep 1 bl 150.000 dst

Dana Lainnya 375.000

Jakarta, Januari 2013

Dep amir

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Bank Syariah y

Nasabah

Dep Hasan

dst

87

Prinsip Dasar Perbankan S i h Syariah

Sekilas S kil Akuntansi Ak i Perbankan Syariah

This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced for distribution inside or outside the training participants organization without prior written approval from International Center for Development Islamic Finance (ICDIF) Indonesian Banking Development Institute (LPPI)

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengantar

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

2

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengertian g Akuntansi dan Landasan syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

3

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengertian Mengidenfikasi => transaksi keuangan dan non da o keuangan eua ga

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidenfikasi, mencatat, serta mengkomunikasikan transaksi ekonomi yang terjadi pada suatu organisasi g kepada p p pihak yyang g berkepentingan

Mencatat => secara kronologis dansistematis

Mengkomunikasikan => dalam bentuk Laporan apo a Keuangan eua ga Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

4

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Tiga aktivitas akuntansi  Aktivitas identifikasi (identifying) o Akan dilakukan idenfikasi terhadap transaksi yang terjadi => diklasifikasikan transaksi ekonomi/keuangan atau non keuangan

 Aktivitas Akti it pencatatan t t (recording) ( di ) o Setelah diidentifikasi => dicatat secara kronologis dan sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu

 Aktivitas komunikasi (communicating) o Akan dilakukan pelaporan dan distribusi terhadap informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

5

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

LANDASAN SYARIAH AKUNTANSI SYARIAH

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai t i untuk t k waktu kt yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar” (QS Al Baqarah 2:282)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

6

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

LANDASAN SYARIAH (lanjutan)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan y p amanat kepada p yang y g berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil adil” (QS. An Nissa 4 : 58)

“ Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang beriman, yang benar-benar penegak keadilan” (QS An Nissa 4 : 135 Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

7

LANDASAN SYARIAH

(lanjutan)

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil adil” (QS An Nahl (16) : 90)

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima i ttakaran k dari d i orang llain i mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” (QS Al Muthaffifiin (83): 1-3)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

8

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pendekatan yang dilakukan dalam pembuatan ”Konsep Konsep Akuntansi Bank Islam Islam”  IIndentifikasi d ifik i konsep-konsep k k akuntansi k i yang ada dan sesuai dengan cita-cita Islam mengenai akurasi dan kejujuran  Tolak / ubah konsep akuntansi keuangan yang ada tetapi tidak k konsisten i d dengan S Syariah i h IIslam l  Membuat konsep-konsep akuntasi keuangan yang khas dan sesuai dengan transaksi bisinis yang Islami

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

9

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Akuntansi Bank Islam  Mencakup pengakuan, pengakuan pengukuran dan pencatatan transaksi serta pengungkapan hak a dan da kewajiban e aj ba entitas e t tas a akuntansi u ta s

secara adil

 menyajikan y j posisi p keuangan g dan hasil operasi entitas akuntansi secara jujur dengan cara yang sesuai dengan syariah I l Islam

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

10

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Cakupan dan Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

11

Pem mbinaan da an Pengawa asan - Bank k Indonesia

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pembin naan dan Pe engawasan n - Departem men Keuangan

Jakarta, Januari 2013

Kegiatan Usaha Bank Syariah Leasing  Ijarah Factoring  Hawalah Cons Financing  Murabahah Modal Ventura  Musyarakah Pegadaian  Rahn Penjaminan  Kafalah

AKUNTANSINYA ?

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

12

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Perkembangan Akt Syariah  Sebelum tahun buku 2002 o PSAK 31 tentang Akuntansi Perbankan, sepanjang tidak bertentangan g dengan g syariah y o Accounting, Auditing for Islamic Financial Institutions ((AAOIFI – Bahrain))

 Tahun buku 2002 sd 2007 o PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah

 Setelah tahun buku 2007 o PSAK 101 sd d PSAK 108

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

13

Perkembangan Akt Syariah TA AHUN BUKU 200 08 TAHUN B T BUKU 20 009

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

No

PSAK

1

Judul Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah

2

101

Penyajian Laporan Keuangan Syariah

3

102

Akuntansi Murabahah

4

103

Akuntansi Salam

5

104

Akuntansi Istishna

6

105

Akuntansi Mudharabah

7

106

Akuntansi Musyarakah

8

107

Akuntansi Ijarah

9

108

Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

10

109

Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

14

Mengapa g p Direvisi PSAK 59 Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

 Diterapkan untuk Bank Umum Syariah, BPR-Syariah, kantor cabang syariah bank konvensional yang beroperasi b i di IIndonesia d i  Hal-hal umum yang tidak diatur => mengac pada PSAK dan ata mengacu atau prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang tidak bertentang dengan syariah.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

15

Perkembangan Akt Syariah Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) T Transaksi k i non syariah i h

T Transaksi k i Syariah S i h



Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)



Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)



PSAK 01 - 99



PSAK 101 – 199



Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)



Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS)

Laporan Keuangan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

16

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Perbedaan PSAK 59 dan PSAK Syariah PSAK 59

PSAK Syariah



Hanya untuk perbankan Syariah (BUS, BPRS, Cabang Syariah Bank Konvensional)



Untuk Entitas yang melaksanakan transaksi syariah



Hanya mengatur dari segi perbankan syariah saja



LLKS dan pihak terkait (nasabah)



Penyempurnaan ketentuan PSAK 59 (ketentuan dan istilah)

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah terpisah dari KDPPLK Umum Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

17

Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59 Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

 PSAK 101 (Penyajian Lap Keungan Syariah) o Lampiran 1 – Contoh LK Bank Syariah o Lampiran 2 – Contoh LK Asuransi Syariah

 PSAK 102 (Akt Murabahah) o Tiga pengakuan keuntungan margin murabahah dilengkapi dengan contoh.

 PSAK 104 (Akt Istishna) o Ketentuan tentang Pembayaran Tangguh yg dilengkapi dengan contoh

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

18

Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59 Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

 PSAK 105 (Akt Mudharabah) o Pengakuan P k Keuntungan K t Tangguhan T h Penyerahan P h Aset Mudharabah => diamortisasi selama jangka waktu akad o Tidak Tid k di diperkenankan k k pengakuan k pendapatan d t dari proyeksi  PSAK 106 (Akt Musyarakah) o Harus dibuat catatan terpisah o Pengakuan Keuntungan Tangguhan Penyerahan Aset Musyarakah => diamortisasi selama jangka waktu akad  PSAK 107 (Akt Ijarah) o Dipertegas penggunaan metode penyusutan Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

19

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Perbedaan Akt Bank dan Akt Bank Syariah  Akuntansi Bank Konvensional o Droping kredit : • Dr. PYD/KYD (KKB,KPR, MK, KI dsb) • Cr. Cr Rekening Nasabah

 Akuntansi Bank Syariah y o Murabahah => Akt Murabahah (PSAK 102) • Dr. Piutang Murabahah o Ijarah => Akt Ijarah (PSAK ( S 107)) • Dr. Akt Ijarah o Mudharabah => Akt Mudharabah (PSAK 105) • Dr. Investasi Mudharabah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

20

Jurnal Buku Besar

Proses

Neraca Percobaan

Laporan keuangan Jakarta, Januari 2013

Input EKONO OMI IS SLAM

Dittanganii kompuuter

Transaksi EK KONOM MI KAPITALIS

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Alur Akuntansi Syariah

Output

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

21

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Transaksi T k i Syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

22

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Paradigma Transaksi Syariah alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (k (kepercayaan ilahi) il hi) d dan sarana kkebahagiaan b h i hid hidup b bagii seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al-falah)





menekankan setiap p aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai illahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha. akan membentuk integritas yang membantu terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good governance) dan disiplin pasar (market discipline) yang baik.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

23

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Paradigma Transaksi Syariah  Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan T h maupun interaksi Tuhan i t k i horisontal h i t l dengan d sesama makhluk.  Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi k i syariah. i h  Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan, sinergis dan harmonis. Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

24

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asas Transaksi Syariah 1.

Prinsip s p pe persaudaraan sauda aa (ukhuwah); (u u a ); o

o

o

esensinya merupakan nilai universal yang menata interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk k kemanfaatan f t secara umum dengan d semangatt saling li tolong t l menolong. Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing economics) sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain. Ukh Ukhuwah hd dalam l transaksi k i syariah i hb berdasarkan d k prinsip i i saling li mengenal (ta’aruf ), saling memahami (tafahum), saling menolong g ((ta’awun), ), saling g menjamin j ((takaful), ), saling g bersinergi g dan beraliansi (tahaluf ).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

25

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asas Transaksi Syariah 2.

Prinsip p keadilan ((‘adalah); ); o

esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya posisinya. Implementasi => berupa aturan prinsip muamalah yang melarang adanya unsur:

o • • • • •

riba ib (unsur ( b bunga d dalam l segala l b bentuk t kd dan jjenisnya, i b baik ik riba ib nasiah i h maupun fadhl); kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan); maysir (unsur judi dan sikap spekulatif); gharar (unsur ketidakjelasan); dan haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas operasional yang terkait).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

26

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asas Transaksi Syariah 3.

Prinsip kemaslahatan (maslahah);  



esensinya i merupakan k segala l b bentuk t k kkebaikan b ik d dan manfaat f t yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur yakni kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan kemudharatan. Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan ketetapan syariah (maqasid syariah) yaitu berupa pemeliharaan terhadap:     

akidah, keimanan dan ketakwaan (dien); intelek (‘aql); keturunan (nasl); jiwa dan keselamatan (nafs); dan harta benda (mal).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

27

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asas Transaksi Syariah 4.

Prinsip s p keseimbangan ese ba ga (ta (tawazun); a u ); 





esensinya meliputi keseimbangan aspek material dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian. Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan pemilik (shareholder). Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi ekonomi.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

28

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asas Transaksi Syariah 5. Prinsip universalisme (syumuliyah).  esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

29

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah  transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham h d dan saling li ridha; idh  prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya bj k h halal l ld dan baik b ik (th (thayib); ib)  uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur k nilai, il i b bukan k sebagai b i kkomoditas; dit  tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; h h haram;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

30

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah  tid tidak k menganutt prinsip i i nilai il i waktu kt d darii uang (ti (time value l off money) o karena keuntungan g yyang g didapat p dalam kegiatan g usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);

 transaksi dilakukan berdasarkan : o suatu perjanjian yang jelas dan benar; o untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain o tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad o tidak tid k menggunakan k dua d transaksi t k i bersamaan b yang berkaitan b k it (ta’alluq) dalam satu akad;

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

31

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah  Transaksi syariah komersial berupa: o investasi untuk mendapatkan bagi hasil; o jual beli barang untuk mendapatkan laba; dan atau o pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan.

 Transaksi syariah nonkomersial berupa: o pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh); o penghimpunan dan penyaluran dana sosial seperti zakat zakat, infak infak, sedekah, wakaf dan hibah.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

32

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Ta'limat tentang Pembiayaan Bank Syariah Kepada Jasa Keuangan Konvensional Nomor

: U-029/DSN-MUI/I/2011

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan mengenai penyaluran dana Bank Syariah kepada [asa Keuangan Konvensional, serta upaya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dalam menumbuhkembangkan Lembaga Bisnis Syariah, Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia menetapkan bahwa: 1 Pada prinsipnya DSN-MUI melarang Bank Syariah menyalurkan dana kepada Jasa K Keuangan K Konvensional i lk karena b bertentangan t t d dengan prinsip i i syariah i h (larangan (l transaksi t k i ribawi). 2 Namun demikian, DSN-MUI dapat memahami apabila Bank Syariah menyalurkan dana kepada Jasa Keuangan Konvensional dengan alas an adanya kemaslahatan, yaitu untuk mendorong lembaga yang bersangkutan agar membentuk Unit Usaha Syariah; 3 DSN-MUI tidak memperbolehkan Bank Syariah menyalurkan pembiayaan [asa Keuangan Konvensional terhitung mulai 1Juni 2011; 4 Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun Lembaga yang bersangkutan belum memiliki Unit Usaha Syariah, maka Bank Syariah dilarang menyalurkan lagi dana kepada lembaga tersebut; dan 5 Obyek y dan metode p pembiayaan y Bank Syariah y harus sesuai dengan g p prinsip p syariah y y yang g terdapat dalam fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia. 6 Dewan Pengawas Syariah pada masing-masing Bank Syariah agar mengawasi pelaksanaan ta 'limat ini.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

33

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Penjelasan P j l Ta’limat T ’li t DSN-MUI DSN MUI No. U-220/DSN-MUI/VI/2011 Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan adanya beberapa penafsiran yang berbeda atas Ta‘limat Dewan Syariah Nasionat -Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.U-029/DSN-MUI/I/2011, maka dengan ini DSN-MUI menyampaikan penjelasan sebagai berikut: 1. Ta'limat DSN-MUI merupakan keharusan/wajib. 2. Ta'limat DSN-MUIberlaku untuk executing dan chanelling. 3. Sasaran/pihak yang diatur dalam ta’limat ini adalah lembaga keuangan bank (Bank Umum Umum, BPR) dan Lembaga Pembiayaan Konvensional Konvensional. 4. Sesuai dengan rapat Badan Pelaksana Harian (BPH) DSN-MUI pada tanggal 22 Juni 2011, yang mempertimbangkan berbagai hal termasuk kemaslahatan LKS, maka waktu pemberlakuan Ta'limat DSN-MUI, diperpanjang satu tahun lagi yaitu berlakusampai dengan 01 Juni 2012. lagi, 2012

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

34

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Kepatuhan p terhadap SAK

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

35

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Kepatuhan terhadap SAK (psak 101 : 19)  Entitas syariah yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara ekspisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan laporan keuangan. keuangan  Entitas syariah tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan telah patuh terhadap suatu pernyataan dalam SAK

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

36

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Ketaatan terhadap SAK (psak 101 : 20)  Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku => manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijkan akuntansi yang menghasilkan informasi yang: (a) Revelan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan (b) Andal, A d l dalam d l llaporan kkeuangan yang: i menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas ii mencerminkan subtansi ekonomi transaksi, peristiwa, atau kondisi lain, dan bukan hanya bentuk hukum; iii netral, yyaitu bebas dari bias iv pertimbangan sehat; dan v lengkap dalam semua hal yang material

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

37

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Ketaatan terhadap SAK (psak 101 : 23)

 Dalam hal tidak ada PSAK syariah yang mengatur suatu transaksi, peristiwa, atau konsisi lain maka dianjurkan untuk lain, mengacu pada SAK umum, sepanjang tidak bertentangan d dengan prinsip i i syariah i h

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

38

GASAP (General Accepted Sharia Accounting Principle)

Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum untuk Entitas Syariah di Indonesia

Tingkat 3

Landasan Operasional atau Landasan Praktik

Tingkat 2

Tingkat 1

Landasan Konseptual

Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah SAK internasional / negara lain yang sesuai syariah

Buletin tehnis

PSAK & ISAK Syariah

Buku Teks/Ajar, Simpulan riset, Artikel dan Pendapat Ahli Artikel,

Paraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi)

Pedoman atau Praktek Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi syariah)

PSAK & ISAK umum yang sesuai syariah

KDPPLK Syariah FATWA SYARIAH AL HADITS

GASAP (General Ac ccepted d Sharia a Accou unting P Principle)

GA AAP (Ge eneral A Accepted Accountting Principle) A

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

PRINSIP AKUNTANSI SYARIAH YANG BERLAKU UMUM

AL QUR QUR’AN AN Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

39

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan  Ada 4 dasar pengukuran berbeda: o Biaya historis. o Biaya kini (current cost) o Nilai realisasi/penyelesaian / (realizable/settlement ( / value))

o Nilai sekarang (present value) • Akti Aktiva dinilai di il i sebesar b arus kkas masuk kb bersih ih di masa d depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat p memberikan hasil dalam p pelaksanaan usaha normal. • Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

40

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Asumsi Dasar  Kelangsungan Usaha (Going Concern) o Dasar yang berbeda dapat digunakan jika: • Ada pembatasan kelangsungan usaha • Ingin melikuidasi perusahaan; atau • Mengurangi g g secara material skala usahanya y

 Dasar Akrual (Accrual Basis) o Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas diterima atau dibayar) o Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

41

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengakuan pendapatan Bank Syariah  Akrual Pendapatan :  Hanya pendapatan atas aktiva produktif performing  Non performing => pendapatan diakui dijurnal b lik balik

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

42

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Akun dan Laporan Keuangan

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

43

ASET Investasi

Akun-akun dalam Akuntansi Syariah

Aktiva Ijarah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Piutang PASIVA

Kewajiban

Pendapatan Ops Utama - pendptan milik bersama bank syariah sbg pengelola dan DPK sbg pemodal

Dana Syirkah Temporer

Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Jakarta, Januari 2013

Pendapatan Ops p Lainnya y

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

44

Disajika an dalam satu ke esatuan la aporan ke euangan

LAPO ORAN KE EUANGA AN ENT TITAS SY YARIAH

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Disajikan tterpisah da ari laporan keuangan n Jakarta, Januari 2013

KOMPONEN LENGKAP LAPORAN KEUAGAN 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat 6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 7 Catatan 7. C t t laporan l keuangan k KOMPONEN TAMBAHAN LAPORAN KEUANGAN Menjelaskan karakteristik utama entitas syariah (jika subtansi informasinya belum tercakup diatas) Laporan dapat meliputi kajian mengenai (beberapa entitas syariah) 1. 2. 3 3.

Faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat entitas syariah beroperasi dsb Sumber pendaan dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas Sumber daya yang tidak diakui dalam laporan keuangan sesuai SAK

Laporan lain : laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

45

Jakarta, Januari 2013 KOMPO ONEN TAMBA AHAN

KARAK KTER KHUS SUS

N KOMPONEN LENGKAP

KARAKTER UMUM

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Unsur Laporan p Keuangan g Syariah y

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

46

Jual Belli Ujroh Bagi H Hasil

Earning Assets

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Lap Posisi Keuangan Bank Syariah Akti Aktiva P i Pasiva Piutang

Kewajiban

•Murabahah •Salam •Istishna

•Tabungan wadiah •Giro wadiah

Akt Ijarah •Ijarah Ijarah

Investasi

 

Prinsip wadiah Dana dijamin (wajib) dikembalikan semua ((100%))

Dana Syirkah Temporer

(PSAK 59 – Investasi Tidak Terikat)

•Tabungan mudharabah •Deposito mudharabah

•Mudharabah M dh b h •Musyarakah

  

Prinsip Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted Kerugian => ditanggung shahibul maal Tidak ada jaminan dana dikembalikan 100%

Pinj Qardh Fixed Assets Jakarta, Januari 2013

Equity

Equity of share holder

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

47

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

48

Jakarta, Januari 2013 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

49

Lap poran Posis si Keu uangan Bank Syariiah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Laporan Laba Rugi Komprehensif Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Laba Usaha

XXX

Beban Usaha

(XXX) LABA RUGI -------

LABA (RUGI) TOTAL LABA KOMPREHENSIF

XXX

Pendapatan konprehensif xxx Beban komprehensif

(xxx) PENGHASILAN KOMPREHENSIF

-----Penghasilan komprehensif

xxx -------

Total laba (rugi) komprehensif

Jakarta, Januari 2013

xxxx

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

50

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Penghasilan komprehensif  Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 : Aset Tetap dan PSAK 19 : Aset Takberwujud).  Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pastiti yang diakui di k i sesuaii PSAK 24 : IImbalan b l K Kerja j  Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporn keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing)  Keuntungan dan kerugian dai pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual ((lihat PSAK 55 – Instrumen Keuangan g : Pengakuan g dan Pengukuran)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

51

Hasil us saha bersa ama LKS dan pemodal mudh harabah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Laporan p Laba Rugi g Komprehensif p Pendptan Pengelolaan Dana sbg mudharib xxx H k pihak Hak ih k kketiga ti atas t bagi b i hasil h il ((xxx)) -----Hak bagi hasil bagi bank xxx Pendapatan usaha lainnya xxx Beban usaha (xxx) -----Laba Usaha xxx Pendapatan dan Beban Non Usaha xxx ----Laba sebelum pajak xxx Beban pajak penghasilan (xxx) ----Laba neto xxx

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Bukan sebagai beban atau pendapatan LKS)

52

Jakarta, Januari 2013 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

53

La aporan n Laba a Rugi Ko ompreh hensiff Bank k Sy yariah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Contoh laporan Perubahan Equitas ((mengacu g pada p PSAK yang y g terkait)) Modal Saham Ditempatka n dan Di t Disetor Penuh Saldo per 31 Des 2006

492.790.792

Tambahan Modal Disetor B ih Bersih 132.498.258

Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaan nya

Belum Ditentukan Penggunaan nya

Jumlah Ekuitas

45.559.662

115.592.280

786.440.991

22 755 020 22.755.020

(22 755 020) (22.755.020)

0

Deviden Kas

(85.602.216)

(85.602.216)

Laba bersih tahun 2007

145.324.930

145.324.930

68.314.682

152.559.974

846.163.706

58.129.972

(58.129.972)

0

Deviden Kas

(87.194.958)

(87.194.958)

Laba bersih tahun 2008

207.210.886

207.210.886

214.445.930

966.179.634

Pembentukan Cad umum

Saldo per 31 Des 2007

492.790.792

132.498.258

Pembentukan Cad umum

Saldo per Des 2008

Jakarta, Januari 2013

492.790.792

132.498.258

126.444.654

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

54

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Laporan sumber dan penggunaan dana Zakat

J l h Jumlah

Jakarta, Januari 2013

xxx

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

55

Lap poran sumber da an penggu unaan da ana keba ajikan

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

BANK SYARIAH “X” LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN P i d yang b Periode beakhir khi pada d 31 Desember D b 20X1

Jakarta, Januari 2013

SUMBER DANA KEBAJIKAN Infak dari bank syariah Sedekah Hasil pengelolaan wakaf Penegmbalian dana kebajikan produktif Denda Pendapatan non halal Jumlah

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN Dana kebajikan produktif Sumbangan Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum J mlah Jumlah

(xxx) (xxx) (xxx) ( (xxx) )

KENAIKAN

xxx

SALDO AWAL

xxx

SALDO AKHIR

xxx

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

56

Jakarta, Januari 2013 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

57

Lapo oran re ekonsiliasi pend dapatan n dan b bagi hassil

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Contoh sederhana jurnal transaksi y syariah

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

58

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Contoh jurnal Transaksi Penghimpunan Dana

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

59

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengertian tabungan Simpanan yang penarikannya hanya y dapat p dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, p , tetapi p tidak dapat p ditarik dengan cek atau alat yyang g dapat p dipersamakan p dg g itu

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

60

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Tabungan Mudharabah 1. Diterima setoran tunai pembukaan rekening tabungan mudharabah atas nama Zaenab sebesar Rp.10.000.000,Rp 10 000 000 Dr. Kas / Rek Zaenab Cr. Dana Syirkah Temporer

Rp. p 10.000.000,-, Rp. 10.000.000,-

(Tab Mudharabah - a/n Zaenab)

2. Zaenab melakukan penarikan tabungan atas namanya melalui counter teller sebesar Rp.1.000.000,-Dr. Dana Syirkah Temporer

Rp 1.000.000,--

(Tab Mudharabah - a/n Zaenab)

Cr. Kas

Jakarta, Januari 2013

Rp 1.000.000,--

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

61

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Tabungan Mudharabah 3. dibayarkan y bagi g hasil tabungan g mudharabah untuk Zaenab sebesar Rp. 20.000,- dan atas pembayaran bagi hasil tersebut dipotong pajak 15% Dr. Hak pihak ke3 atas Bagi hasil Cr. Kas / Rekening Zaenab Cr. Titipan kas negara

Jakarta, Januari 2013

Rp. 20.000,-Rp. 17.000,-Rp. 3.000,--

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

62

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Deposito Mudharabah 1. Bank Syariah menerima setoran tunai atas nama Maskaryo sebesar Rp.25.000.000,-- sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu satu bulan dengan nisabah 65 untuk nasabah dan 35 untuk bank syariah syariah. Dr. Kas Dr Cr. Dana Syirkah Temporer

Rp 25 25.000.000 000 000 Rp. 25.000.0000

((Dep p Mudharabah-a/n Maskaryo) y )

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

63

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Deposito Mudharabah 2. Dibayar deposito Mudharabah yang telah jatuh tempo atas nama Maskaryo M k sebesar b R Rp.25.000.000,2 000 000 Bagi B ih hasilil sebesar b Rp. 170.000,- setelah dikurangi PPH 21 sebesar Rp.30.000,Jurnal Dr. Dana Syirkah y Temporer

Rp. 25.000.000,--

(Dep Mudharabah-a/n Maskaryo)

Dr. Hak pihak ke3 atas bagi hasil Cr Titipan PPh 21 Cr. Cr. Kas/Rek nasabah

Jakarta, Januari 2013

Rp

200.000,Rp 30 30.000,-000 Rp. 25.170.000,--

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

64

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Giro Wadiah 1 Diterima setoran tunai pembukaan giro wadiah atas nama Qohar p 20.000.000,-, sebesar Rp. Jurnal : Dr. Kas Cr. Titipan (Wadiah) (Giro Wadiah – an Qohar)

Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000

2 Q Qohar h melakukan l k k penarikan ik giro i wadiahnya di h melalui l l i ATM sebesar b R Rp. 2.000.000,-Jurnall J Dr. Titipan (Wadiah) (Giro wadiah - an Qohar) Cr Kas ATM (Bank Lain) Cr.

Jakarta, Januari 2013

Rp. 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp. 2 000 000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

65

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Jurnal Giro Wadiah 3 Qohar menyerahkan Aplikasi transfer untuk dilakukan pemindahbukuan dari rekening gironya sebesar Rp Rp.5.000.000,--untuk 5 000 000 untuk dibuatkan Deposito Mudharabah dengan nisbah 65:35 Jurnal Dr. Titipan (Wadiah) (Giro Wadiah – an Qohar) Cr. Dana Syirkah Temporer (D (Deposito i Mudharabah-a/n M dh b h / Qohar) Q h )

Rp. 5.000.000 R 5.000.000 Rp. 000 000

4 Yusuf melakukan penyetoran tunai sebesar Rp.10.000.000,-- sebagai setoran pertama giro wadiah Jurnal : Dr. Kas Cr. Titipan (Wadiah) (Giro Wadiah – an Yusuf)

Jakarta, Januari 2013

Rp. p 10.000.000 Rp. 10.000.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

66

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Contoh jurnal T Transaksi k i Penyaluran Dana

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

67

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

(1) Contoh Transaksi Murabahah B Bank k Syariah S i h melakukan l k k ttransaksi k i murabahah b h hd dengan nasabahnya atas mobil Inova dengan harga perolehan sebesar Rp. p 150.000.000,-,  Nasabah telah menyerahkan uang muka ke Bank Syariah sebesar Rp. 30.000.000,-- dan atas murabahah tersebut di disepakati k ti kkeuntungan t setara t 21%. 21% Pembayaran P b dil dilakukan k k secara angsuran selama 12 bulan  Bank Syariah membayar uang muka kepada pemasok sebesar Rp. 7.500.000 dan jika dibatalkan hangus.  Pengakuan g keuntungan g murabahah secara p proporsional p

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

68

Jadwal Angsuran Nasabah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Angs

Angsuran

Sisa Angs

Fasilitas Pembiayan Murabahah

Tgl. Angs

1

12,100,000

133,100,000

02/01/03

2

12,100,000

121,000,000

02/02/03

3

12,100,000

108,900,000

02/03/03

4

12 100 000 12,100,000

96 800 000 96,800,000

02/04/03

5

12,100,000

84,700,000

02/05/03

6

12,100,000

72,600,000

02/06/03

7

12 100 000 12,100,000

60 500 000 60,500,000

02/07/03

8

12,100,000

48,400,000

02/08/03

9

12,100,000

36,300,000

02/09/03

10

12,100,000

24,200,000

02/10/03

11

12,100,000

12,100,000

02/11/03

12

12,100,000

0

02/12/03

Harga pokok Margin

150.000.000 25.200.000 ---------------Harga jual 175.200.000 Uang muka 30.000.000 ----------------Sisa kewajiban 145.200.000

Perhitungan Bank Syariah Harga pokok brg Uang muka Porsi bank

150.000.000 30.000.000 ----------------120.000.000

Margin : 21% x 120.000.000

Juml

25.200.000

145,200,000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

69

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Uang muka

Dr. Hutang UM Cr. Piutang UM Cr. Kas / rek pembeli

Nasabah membatalkan pesanan k d B kepada Bank kS Syariah i h

Rp. 30 jt Rp. 7,5 jt Rp. 22,5 jt

Bank Syariah membatalkan pesanan k d d kepada dealer l => > rugii Rp. R 77,5 5 jt

Dr. Kas/ rek Pembeli Rp. 30 jt Cr Hutang Uang Muka Rp. Cr. Rp 30 jt

Dr. Piutang Uang Muka Rp. 7,5 jt Cr. Kas / Rek pemasok Rp. 7,5 jt

Uang g muka dari nasabah Rp. 30 juta

Uang muka kepada pemasok sebesar Rp. 7,5 juta (jika batal UM hangus) Bank Syariah

Pembeli Nasabah membatalkan pesanan kepada Bank Syariah

Pemasok Bank Syariah tidak membatalkan pesanan / dealer kepada dealer => tidak rugi Rp. 7,5 jt

Dr. Hutang UM Cr. Kas / rek pembeli Jakarta, Januari 2013

Rp. 30 jt Rp. 30 jt

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

70

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Transaksi Murabahah dilaksanakan Dr. Kas/ rek Pembeli Rp. 30 jt Cr. Hutang Uang Muka Rp. 30 jt

Dr. Piutang Uang Muka Rp. 7,5 jt Cr. Kas / Rek pemasok Rp. 7,5 jt

Uang muka dari nasabah Rp. 30 juta

Uang muka kepada pemasok sebesar Rp. 7,5 juta (jika batal UM hangus) Bank Syariah

Pembeli

Dr. Piutang Murabahah Rp. 175,2 jt Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 25.2 jt Cr. Persediaan Rp. 150 jt

Dr. Hutang Uang Muka Cr. Piutang Murabahah

Jakarta, Januari 2013

Pemasok / dealer

Dr. Persediaan Rp. 150 jt Cr. Piutang Uang MukaRp. 7,5 jt Cr. Kas / rekening dealer Rp. 142,5 jt

Rp. 30 jt Rp. 30 jt

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

71

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Neraca Bank Syariah Piutang Pi t Murabahah M b h h Rp. 145 R 145.200.000 200 000 Margin Murabahah Ditangguhkan (Rp. 25.200.000)

C d Cadangan PPAP

(R …………)) (Rp.

Harga jual (piutang Murabahah) Hutang Uang Muka

Atas piutang murabahah diangsur 12 kali => Rp. p 12,1 , jjuta

Sisa (saldo)Piutang Murabahah

Rp. 175.200.000 (Rp. 30.000.000) --------------------Rp. 145.200.000

Komponen pokok Rp. 10.000.000,Komponen margin Rp. 2.100.000,-

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

72

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

PEMBAYARAN ANGSURAN  Angsuran pertama diterima angsuran tunai Rp. 12,1 juta Dr. Kas /rek pembeli Dr Cr. Piutang Murabahah

Rp. 12,1 Rp 12 1 juta Rp. 12,1 juta

Dr. Margin Mbh tangg Dr tangguhan han Cr. Pendapatan Magin Mbh

Rp. 2 Rp 2,1 1 jjuta ta Rp. 2,1 juta

 Angsuran kedua telah jatuh tempo namun nasabah belum bayar Dr. Piutang Murabahah JT Cr. Piutang Murabahah

Rp. 12,1 juta Rp. 12,1 juta

Dr. Margin Mbh tangguhan Cr. Pendapatan Magin Mbh

Rp. 2,1 juta Rp. 2,1 juta

Jakarta, Januari 2013

Diperhitungan (sbg unsur) dalam Distribusi Hasil Usaha

Terjadi aliran kas masuk

Tidak diperhitungan dalam Di t ib i H Distribusi Hasilil U Usaha h

Tidak terjadi aliran kas masuk

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

73

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Diterima pembayaran angs yang tertunggak Dr. Kas Rp. 12.100.000,Cr. Piutang Mbh JT Rp. 12.100.000,-

Rp. 2,1 juta diperhitungan dalam perhitungan distribusi hasil usaha h

Jakarta, Januari 2013

Tidak ada pengakuan pendapatan

Dalam pembayaran Rp 12,1 Rp. 12 1 juta terkandung aliran kasa masuk pendapatan d t sebesar b Rp. 2,1 juta

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

74

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Perubahan dan Performing ke Non Performing Dr.Pendapatan Margin Murabahah Rp. 6,3 juta Cr Margin Mbh Tangguhan Jatuh Tempo Cr. Rp 6 Rp. 6,3 3 juta Rekening administratif (tagihan kontijen) D P Dr. Pendapatan d t D Dalam l P Penyelesaian l i Cr. Kontra Tagihan Kontijen

Jakarta, Januari 2013

R 6 Rp. 6,3 3 jjuta t Rp. 6,3 juta

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

75

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Potongan Pelunasan Piutang Murabahah  Nasabah melunasi hutangnya sebelum jatuh tempo sebesar Rp. 72.600.000. Dalam administrasi Bank Syariah hutang tersebut terdiri sisa pokok Rp. 60.000.000, sisa margin Rp. 12.600.000. Atas pelunasan tersebut bank syariah memberikan potongan pelunasan sebesar Rp. 8.400.000 Alternatif Pertama Dr. Kas Cr. Piutang Murabahah

Rp. 72.600.000 Rp. 72.600.000

Dr. Margin Murabahah Tangguhan C P Cr. Pendapatan d t M Margin i Murabahah M b h h

Rp. 12.600.000 R 12 Rp. 12.600.000 600 000

Dr. Biaya Muqasah (pot pelunasan) *) Cr. Kas/ Rekening nasabah

Rp. 8.400.000,-Rp. 8.400.000

Alternatif kedua Dr. Kas Dr. Margin Murabahah Tangguhan Cr. Piutang Murabahah Cr. Pendapatan Margin Murabahah

Rp. 64.200.000 Rp. 12.600.000 Rp. 72.600.000 Rp. 4.200.000

*) disajikan sbg pengurang akun “Pendapatan Margin Murabahah”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

76

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

(2) Contoh Transaksi Salam  Bank Syariah menerima pesanan dari Bulog jagung HIBRIDA BISI-16 kualitas A sebanyak 100 ton seharga Rp.940.000.000,-- Penyerahan dilakukan empat bulan k kemudian. di  Atas pesanan itu Bank Syariah melakukan pemesanan kepada KUD Amanah Karawang, Karawang jagung HIBRIDA BISI-16 kualitas A, sebanyak 100 ton dengan harga Rp. 800.000.000. Penyerahan dilakukan tiga bulan kemudian setelah l h akad k d di ditanda d tanganii

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

77

Akuntansi Salam paralel

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

BANK SYARIAH SEBAGAI PENJUAL Dr. Kas Cr. Hutang salam

BANK SYARIAH SEBAGAI PEMBELI

Rp. 940.000.000,-Rp. 940.000.000,--

Dr. Piutang salam

Rp. 800.000.000,-

(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16, Qts A)

Cr. Kas

(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A)

(2) Penerimaan modal salam

Rp. 800.000.000,--

(2 ) P (2a) Penyerahan h M Modal d l salam l

Bulog

KUD Amanah

Bulog (3) Penyerahan Pen erahan brg pesanan Dr. Hutang salam

Bank Syariah

Rp. 940.000.000,-

Dr. Persd / Aset slm

((100 ton jagung j g g HIBRIDA BISI-16 Qts A))

Cr. Persd / Aset slm

Jakarta, Januari 2013

Rp. 800.000.000,--

((100 ton jjagung g g HIBRIDA BISI-16 Qts A))

Rp. 800.000.000,-

(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A)

Cr. Keuntungan salam

((3)) Penyerahan y brgg pesanan p KUD Amanah

Cr. Piutang salam

Rp. 800.000.000,--

(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A)

Rp. 140.000.000,-

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

78

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

(3) Contoh Transaksi Istishna  Untuk keperluan p tersebut “Al Hidayah” y p pada tanggal gg 2 Juni 2009 melakukan kontrak pembanguan rumah dengan kontraktor “PT. WIJAYA” developer perumahan Muslim Mandiri dengan spesifikasi sebagaimana penyerahan y dilakukan 4 bulan setelah akad ditanda tersebut diatas, p tangani sebesar Rp 60.000.000,- dengan pembayaran sebagai berikut: 1. Tanggal 2 Juli 2009 dibayar termin pertama pada saat penyelesaian proyek p y 25% sebesar Rp. p 15.000.000,-, 2. Tanggal 2 Agustus 2009 dibayar termin kedua pada saat penyelesaian proyek 60% sebesar Rp. 21.000.000,-3 Tanggal 2 September 2009 dibayar termin ketiga pada saat 3. penyelesaian proyek 100% sebesar Rp. 24.000.000,--

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

79

Jakarta, Januari 2013 IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

80

Pe enyellesaia an 25%

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Perhitungan LKS sbg penjual: Harga jual LKS ke pembeli akhir Rp. 72.000.000, Rp 72 000 000 -Penyelesaikan 25% = 25% x Rp. 72.000.000 = Rp. 18.000.000,-Harga jual Harga pokok barang (25% x 60 Jt)

Rp. 18.000.000,-Rp 18 000 000 Rp. 15.000.000,-- (termin) --------------------K Keuntungan t Istishna I ti h TangguhanRp. T h R 3 3.000.000,-000 000 NERACA Per 05 Juli 2009

Aktiva Uraian

LKS sbg penjual

LKS sbg pembeli

Jakarta, Januari 2013

Jumlah

Piutang Istishna

18.000.000

Keuntungan Istishna Tangguhan

(3.000.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian y

15.000.000

Termin Istishna

pasiva Uraian

Hutang istishna

Jumlah

00

(15.000.000)

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

81

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Laporan Laba Rugi: Laporan Laba Rugi Periode 1 Januari s/d 02 Juli 2009 Keuntungan Istishna

Rp.

Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) Harga pokok Istishna (Cost of Istishna)

Rp. 15.000.000,Rp. 15.000.000,--------------------Rp. 00,-

Keuntungan Istishna (Profit of Istishna)

200,-

Keuntungan LKS sbg penjual Keuntungan LKS sbg kontraktor Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

82

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

(4) Contoh transaksi Mudharabah  Pada tanggal 15 Januari 2008 LKS “Amal Sejahtera” menyetujui untuk p Zainudin,, seorang gp pengusaha g memberikan modal mudharabah kepada textil di Medan, sebesar Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta). Pembagian hasil usaha (nisbah) disepakati 70 untuk LKS “Amal Sejahtera” dan 30 untuk Zainudin.  Investasi Mudharabah dengan jangka waktu 2 tahun, yaitu sampai dengan 15 Januari 2010  Penyerahan modal mudharabah oleh LKS Amal Sejahtera kepada Zainudin dilakukan tgl 25 Januari 2008 diserahkan uang tunai sebesar Rp.50.000.000,--

Pada saat pembiayaan mudharabah disetujui Bank Syariah Dr Kontra komitmen Investasi Mdh Rp. Dr. Rp 50.000.000,-50 000 000 Cr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh Rp. 50.000.000,--

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

83

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Penyerahan modal kas Atas persetujuan pemberian modal mudharabah kepada Zainudin, pada tanggal 25 Januari 2008 LKS “Amal Sejahtera” penyerahan modal mudharabah dalam bentuk uang tunai, sebesar b R Rp. 50.000.000,-.kepada 50 000 000 k d Z Zainudin i di Dr. Investasi Mudharabah Cr. Rekening mudharib

Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000

Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh Cr. Kontra komitmen Investasi Mdh

Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

84

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Bagi Hasil Mudharabah Tanggal 20 Februari 2008 LKS “Amal Sejahtera” menerima bagi hasil dari Z i di yang menjadi Zainudin j di h hak k LKS sebesar b R Rp.3.500.000,3 500 000 (70% x R Rp. 5.000.000) yang dibayar dengan tunai. Penerimaan secara tunai Dr. Kas / Rekening Zainudin C Pendapatan Cr. P d t Bagi B iH Hasilil Mdh

Rp. 3.500.000,-R 3 Rp. 3.500.000,-500 000

Pendapatan akrual (sdh dilaporkan tapi dana belum dikirim) Dr. Piutang Mudharib (Piutang Bahas Mdh) Rp. 3.500.000,-Cr. Pendapatan Baghas Mdh Rp. 3.500.000,-Pembayaran bagi hasil (penerimaan dana bagi hasil) Dr. Kas Rp.3.500.000 Cr. Piutang Mudharib (Piutang Bagi Hasil) Rp. 3.500.000 Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

85

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Pengembalian modal A Pengembalian modal kas A. Tanggal 15 Januari 2010 Zainudin sesuai kesepakatan dalam akad, LKS Amal Sejahtera j menerima p pengembalian g modal mudharabah kas sebesar Rp.50.000.000,Dr. Rekening mudharib Rp. 50.000.000,-Cr. Investasi Mudharabah Rp. 50.000.000,--

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

86

((5)) Contoh Transaksi Ijarah j Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

 

Tgl 1 Maret 2008, Bank syariah membeli mobil Inova, dng harga dan biayabiaya lain (harga perolehan) sebesar Rp.120.000.000,-2 Tgl T l 10 M Marett 2008 2008, B Bank k syariah i h melakukan l k k ttransaksi k i IjIjarah hd dengan d datat data sebagai berikut:   

 

Jenis barang yang disewa :Kijang Inova Harga g barang gp perolehan :Rp. p 120.000.000,-, Nilai sisa / residual value :Rp. 0

Kebijakan penyusutan aktiva tersebut selama 5 tahun Return yang diharapkan 20% / pa

Alternatif pilihan: a. Ijarah b b. IMBT untukk masa sewa 2 tahun h

JJurnall ttgll 10 M Marett 2008 ((saatt penyewaan mobil) bil) Dr. Aktiva Diperoleh untuk Ijarah Rp. 120.000.000,-Cr. Persd / Rek Suplier Rp. 120.000.000,Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

87

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

A. Perhitungan penyusutan: o Ijarah (kebijakan bank disusut 5 th) • Beban penyusutan per thn : (120.000.000 – 00) : 5 = 24.000.000 • Beban penyusutan per bln : 24.000.000 : 12 = 2.000.000 o Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) => masa sewa 2 thn • Beban penyusutan per thn: (120.000.000 – 00) : 2 = 60.000.000 • Beban B b penyusutan t per bln: bl 60 60.000.000 000 000 : 12 = 5 5.000.000 000 000 B. Perhitungan harga sewa Ijarah Harga perolehan Rp. 24.000.000 Return ((20%)) Rp. p 4.800.000 ---------------------Harga sewa Rp. 28.800.000

IMBT Rp. 60.000.000 Rp. p 12.000.000 --------------------Rp. 72.000.000

Angs per bulan

Rp. 6.000.000

Jakarta, Januari 2013

Rp. 2.400.000

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

88

4.

Jurnal beban penyusutan p y

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah





5.

Ijarah Dr. Beban penyusutan *) Cr. Akum p penyusutan y Aktiva Ijarah j

Rp. 2.000.000,-Rp. p 2.000.000,--

Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) Dr. Beban penyusutan *) Cr. Akum penyusutan Aktiva Ijarah

Rp. 5.000.000,-Rp. 5.000.000,-

Jurnal p penerimaan p pendapatan p Ijarah j • Ijarah Dr. Kas / rekening penyewa Rp. 2.400.000 Cr. Pendapatan p sewa •

IMBT Dr. Kas as / rekening e e g penyewa pe ye a Rp. p 6 6.000.000 000 000 Cr. Pendapatan sewa

Rp. p 2.400.000

Rp. 6.000.000

*) disajikan sebagai pengurang akun “Pendapatan Sewa”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

89

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

7.

Jurnal biaya y pemeliharaan p

 Pada bulan yang bersangkutan dilakukan perbaikan aktiva ijarah sebesar Rp. 500.000,-o Ijarah : Dr. Biaya perbaikan/pemeliharaan *) Rp. 500.000,-Cr. Kas / rekening bengkel Rp. 500.000,-o IMBT Dr. Beban perbaikan/pemeliharaan *) Cr. Kas C as / rekening e e g

Rp. 500.000,-Rp. p 500 500.000,-000,

*) disajikan sebagai pengurang akun “Pendapatan Sewa”

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

90

Ijarah

Pendapatan sewa (harga jual)

2.400.000,--

Pengeluaran beban bank (HPP) 2.000.000,--

Beban penyusutan Beban pemeliharaan

500.000,-0,-0,

Beban lain

2.500.000,--

Total beban bank Pendapatan neto Ijarah (keuntungan)

(100.000),--

Pendapatan sewa (harga jual)

Imbt

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Penyajian transaksi Ijarah

6.000.000,--

Pengeluaran g beban bank (HPP) ( ) 5.000.000,--

Beban penyusutan Beban pemeliharaan

500.000,-0 0,--

B b llain Beban i

5.500.000,--

Total beban bank Pendapatan neto ijarah (keuntungan)

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

500.000,--

91

8. Jurnal Pemindahan Hak (khusus hanya IMBT) Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

A.

melalui hibah => seluruh pendapatan sewa telah diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa Dr. Akum penyusutan aktiva ijarah Dr. Beban Hibah Ijarah Cr. Aktiva ijarah

B.

Rp. 120.000.000,-Rp. 0,-- (residu) Rp. 120.000.000,--

penjualan obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga jual sebesar sisa cicilan sewa atau harga disepakati 1)

jika harga jual lebih besar dari nilai buku => harga disepakati Rp 50 000 000 nilai buku Rp Rp.50.000.000,-Rp.15.000.000 15 000 000 (sisa cicilan) Db. Kas/Rekening penyewa Db. Akumulasi Penyusutan aktiva ijarah C Akti Cr. Aktiva ijijarah h Cr.Keuntungan penjualan aktiva ijarah

Jakarta, Januari 2013

Rp. 50.000.000,Rp.105.000.000,R 120 Rp. 120.000.000,000 000 Rp. 35.000.000,-

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

92

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

8. Jurnal Pemindahan Hak (khusus hanya IMBT) 2) jika harga jual sama dengan nilai buku, => sisa cicilan Rp 15 000 000 -- nilai buku aset Rp Rp.15.000.000,-Rp. 15 15.000.000 000 000 Db. Kas/Rekening penyewa Db Akumulasi Penyusutan aktiva ijarah Db. Kr. Aktiva ijarah

Rp. 15.000.000,-Rp 105 Rp. 105.000.000, 000 000 -Rp. 120.000.000,-

3) jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, => harga disepakati Rp.10.000.000,-- Nilai buku Rp. 15.000.000 Db. Kas/Rekening gp penyewa y Db. Akum Penyusutan akt ijarah Db. Kerugian penjualan akt ijarah Cr. Aktiva ijarah

Jakarta, Januari 2013

Rp. p 10.000.000,-, Rp. 105.000.000,-Rp. 5.000.000,-Rp. 120.000.000,--

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

93

Wiro oso – Sekilas Akunta ansi Perban nkan Syariiah

Terima kasih Wassalamualaikum W l l ik wa Rahmatullah wa barakatuh.

Jakarta, Januari 2013

IAI - PPL - Prinsip Dasar Perbankan Syariah

94