Penanganan HIV/AIDS menjadi fokus utama Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam ini.
Berkat ... tunggal buku “Membidik AIDS: Ikhtiar Memahami HIV dan Odha.
Prof. dr. Zubairi Djoerban Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat Penanganan HIV/AIDS menjadi fokus utama Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam ini. Berkat keterampilannya dalam mengidentifikasi dan menghitung jumlah limfosit helper atau yang lebih dikenal dengan CD4, ia dapat mendiagnosis AIDS pada saat ia tengah menempuh pendidikan di post-graduate training di laboratorium Imunologi, Pusat Kanker dan Imunogenetika RS Paul Brousse, Perancis pada tahun 1982-1983. Sejak saat itu, ia semakin giat meneliti tentang HIVAIDS hingga saat ini. Pria kelahiran Yogyakarta, 11 Februari 1947 ini lulus dari pendidikan kedokteran di FKUI pada tahun 1971. kemudian ia menyelesaikan pendidikan spesialisasi dengan mengambi spesialisasi ilmu penyakit dalam di instansi yang sama pada tahun 1978. dan di tahun 1986 mengikuti pendidikan sebagai konsultan Hematologi-Onkologi medik di FKUI/RSCM. Beliau menghasilkan belasan hasil penelitian baik sebagai penukis utama maupun penulis pembantu dalam majalah atau buku ilmiah nasional maupun internasional. ia juga telah menulis sekitar 72 karya ilmiah yang disampaikan dalam berbagai kongres. Kepeduliannya pada HIV dan AIDS telah mendorongnya untuk berkontribusi dalam penulisan berbagai buku. Antara lain; Enhancing The Role of Medical School in STI/HIV and TB control. World Health Organization, tahun 2000 sebagai kontributor, Teaching HIV/AIDS in The Medical Schools. New delhi: World Health Organization Regional Office for South-East Asia; tahun 1999, dan penulis tunggal buku “Membidik AIDS: Ikhtiar Memahami HIV dan Odha.”Yogyakarta: Penerbit Galang, tahun 1999.