a) Gender dan kemiskinan dalam proses perencanaan. ..... perencanaan
pembangunan sarana air minum, sanitasi dan kesehatan. Setiap kegiatan (yang
...
PROGRAM PENYEDIAAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) Fieldbook Proses Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
Februari 2010
DAFTAR ISI 1. Pendahuluan ......................................................................................................................... 25 2. Konsep Dasar ........................................................................................................................ 25 2.1. Konsep Dasar MPA .............................................................................................................. 25 a) Gender dan kemiskinan dalam proses perencanaan. ............................................................ 25 b) Keberlanjutan dan Kesetaraan............................................................................................ 26 c) Efektifitas penggunaan ...................................................................................................... 26 d) Demand Responsive Approach (DRA) .................................................................................. 27 2.2 Konsep Dasar PHAST............................................................................................................ 27 a) Efektivitas Penggunaan ...................................................................................................... 27 b) Alur Penularan Penyakit ..................................................................................................... 27 c) Menghambat Alur Penularan Penyakit ................................................................................ 27 d) Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Dan Perubahan ............................. 28 e) Epidemiologi Penyakit Menular .......................................................................................... 28 3. Manfaat MPA/PHAST............................................................................................................. 28 4. Perencanaan Masyarakat dalam PAMSIMAS ............................................................................ 29 4.1. Kegiatan Dalam MPA/PHAST ................................................................................................ 29 4.2. Metoda Pertemuan / Diskusi ................................................................................................ 29 4.3. Penggunaan Tools untuk Perencanaan .................................................................................. 30 4.4. Hasil dan Rencana Tindak Lanjut Setiap Kegiatan MPA/PHAST ................................................ 31 4.5. Tahap Persiapan Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi ....................................................... 31 5. ALAT KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF MASYARAKAT KEGIATAN PAMSIMAS ................................ 32 ; Alat kajian untuk identifikasi kondisi umum desa ..................................................................... 32 ; Alat kajian untuk analisis situasi dan identifikasi masalah ......................................................... 32 PERTEMUAN DENGAN APARAT DESA/KELURAHAN............................................................................... 29 INVENTARIS DATA KOMUNITAS .......................................................................................................... 32 SEJARAH PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI, DAN PROMOSI KESEHATAN ................... 36 KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN .............................................................................................................. 39 PEMETAAN SOSIAL............................................................................................................................. 43 RAPID TECHNICAL ASSESSMENT (RTA) ................................................................................................. 49 PERENCANAAN TRANSECT WALKS DAN PERTEMUAN KELOMPOK TERFOKUS (FGD) ................................ 53 TINJAUAN PENGELOLAAN PELAYANAN ................................................................................................ 56 TRANSECT WALKS .............................................................................................................................. 77 1) Pengelolaan Sumber Air ......................................................................................................... 77 2) Penilaian Tingkat Kualitas Kerja .............................................................................................. 77 3) Penilaian Pelayanan oleh Kelompok Pengguna Perempuan dan Laki‐laki ................................... 77 4) Masyarakat yang Tidak Terlayani ............................................................................................ 79 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SARANA AIR MINUM ................................................................................ 95 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SARANA SANITASI .................................................................................... 99 PEMBAGIAN KERJA BERDASARKAN GENDER DAN WAKTU KERJA ......................................................... 103 HAK SUARA DAN PILIHAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ........................................................... 107 ALUR PENULARAN PENYAKIT DAN PENGHAMBATNYA ........................................................................ 113
PERTEMUAN PLENO MASYARAKAT UNTUK MEMBAHAS HASIL IMAS ................................................... 119
Field Book CFT Pamsimas 2009
1
1.
Pendahuluan
Salah satu tujuan dari proses perencanaan di masyarakat pada Program PAMSIMAS adalah membantu masyarakat dalam mengembangkan pengelolaan pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan dan digunakan secara efektif oleh masyarakat sendiri. Pencapaian keberhasilan PAMSIMAS berdasarkan dampak yang terjadi dapat terlihat apabila: Adanya keberlanjutan pelayanan sarana air minum dan sanitasi Adanya perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup sehat serta terjadi peningkatan pelayanan kesehatan dan sanitasi Adanya kesetaraan gender dalam proses dan hasil pencapaian program Adanya prioritas program kepada masyarakat yang miskin dan termarjinalkan Sesuai kebutuhan masyarakat (menggunakan demand responsive approach) Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan secara efektif adalah sarana yang dapat berfungsi terus menerus, sehingga pengguna mendapat kepuasan yang tinggi dan bersedia untuk mengunakan dan memelihara sarana, serta sebagian besar masyarakat mempunyai akses. Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang digunakan secara efektif adalah sarana yang oleh sebagian besar masyarakat digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan. 2. Konsep Dasar 2.1. Konsep Dasar MPA MPA adalah sebuah metodologi untuk membantu masyarakat, pelaksana program dan pengambil keputusan untuk mencapai keberlanjutan dan pemerataan pelayanan. Metodologi ini dibuat untuk dapat melibatkan semua pihak dan dapat melakukan identifikasi masalah dan analisis situasi dengan melibatkan pengguna pelayanan utama yaitu kelompok masyarakat baik laki‐laki, perempuan, kaya dan miskin.
a)
Gender dan kemiskinan dalam proses perencanaan.
Ketika perempuan dan kelompok miskin memiliki hak suara dan pilihan1 dalam memilih opsi sarana dan dalam pembangunan serta pemeliharaannya, maka sarana air minum dan sanitasi akan lebih berkelanjutan dan digunakan dengan efektif. Hal ini juga akan meningkatkan adanya suatu kesetaraan, yang berarti adanya keadilan dalam pembagian manfaat dan biaya dari sarana bagi semua anggota masyarakat. Dalam PAMSIMAS, isu gender dan kemiskinan adalah ‘mainstreamed’ di dalam proses perencanaan masyarakat melalui penggunaan tools/kegiatan dalam buku panduan lapangan (field book) ini dan dengan memastikan bahwa perempuan, laki‐laki, kaya dan miskin terlibat dalam menilai kebutuhan mereka sendiri terhadap sarana. Hal yang dicakup dalam pendekatan yang sensitif terhadap gender dan kemiskinan yang dapat mempengaruhi keberlanjutan sarana adalah : • Identifikasi kebutuhan terhadap sarana dan peningkatan kesehatan • Identifikasi tentang pilihan yang mungkin untuk pengembangan sarana • Pengambilan keputusan pada opsi‐opsi, biaya, dan kontribusi • Pelatihan untuk pengelolaan pelayanan • Pembagian kerja antara perempuan dan laki‐laki, kaya dan miskin dalam pemeliharaan dan pengelolaan pada pelayanan sarana air minum dan sanitasi
1
‘Suara’ = seseorang dapat mengeluarkan pendapatnya dan dapat didengar. “Pilihan” = seseorang dapat menentukan pilihanpilihan berdasarkan keadaan mereka sendiri.
Field Book CFT Pamsimasi 2009
25
b)
Keberlanjutan dan Kesetaraan
Dalam kerangka analisis MPA berkaitan dengan pembangunan sarana air minum dan sanitasi serta pelayanan kesehatan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi keberlanjutannya, dimana masing‐masing faktor yang berbeda mempunyai hubungan saling untuk pencapaian keberlanjutan. i. Keberlanjutan Teknis
Mencakup kepada berfungsinya secara benar dan dapat diandalkan terhadap teknologi serta pelayanan air minum dan dapat memberikan pelayanan dengan jumlah air yang memadai secara kontinu dengan kualitas air yang memenuhi standar kesahatan. Equity/Kesetaraan mencakup pelayanan diberikan kepada seluruh kelompok masyarakat dengan prioritas orang miskin.
ii.
Keberlanjutan Finansial
iii.
Sistem hanya dapat berfungsi bila sumber pendanaan/financial paling tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk operasional, pemeliharaan dan perbaikan. Equity/kesetaraan berhubungan dengan siapa yang akan menjadi sumber pendanaan, bagaiamana secara adil asal sumber pendanaan ini akan ditanggung secara bersama diantara para pemanfaat yang mempunyai tingkat kesejahteraan yang berbeda. Keberlanjutan Kelembagaan
Apakah dalam proses pembentukan badan pengelola telah memperhatikan kesetaraan gender dan pelibatan kelompok miskin, serta mewujudkan nilai‐nilai demokrasi dan transparansi. Kelembagaan yang ada harus mempunyai karakteristik lokal, aturan dan akuntabilitas. Equity/kesetaraan mempertimbangkan suara semua golongan, terutama masyarakat miskin dan wanita didalam organisasi yang akan mengelola dan mengkontrol sistem. Selain itu dalam kaitannya dengan pengembangan kemampuan melalui pelatihan juga harus melibatkan kelompok miskin dan kesetaraan gender, baik dalam menentukan jenis pelatihan maupun peserta pelatihan. iv.
Keberlanjutan Sosial Pemanfaat akan mendukung keberlanjutan sistem bila harapan mereka dapat terpenuhi, ini berarti bahwa pelayanan yang ada harus mudah mereka akses, yang mana pemanfaat diberikan pilihan untuk teknologi pelayanan sesuai dengan kemampuan pembiayaan, budaya dan tata cara keseharian. Aspek equity/kesetaraan melihat bagaimana keuntungan dari pemanfaatan sistem dapat dibagi secara adil sesuai dengan perbedaan kondisi sosio‐ekonomi, gender dan kemisikinan.
v.
c)
Keberlanjutan Lingkungan Sumber air akan menghadapi banyak ancaman, seperti terlalu besarnya penyadapan, kontaminasi, penggundulan hutan, dan fasilitas/sarana air minum dan sanitasi sendiri juga akan menjadikan ancaman terhadap lingkungan seperti tidak tersedianya drainase yang memadai sehingga minimbulkan genangan yang memungkinkan tempat berkembang biaknya serangga pembawa penyakit seperti malaria dsb. Hal‐hal tersebut diatas yang harus diperhatikan untuk dilaksanakan atau dihindari. Aspek equity/kesetaraan mencakup pembagian tanggung jawab secara adil diantara pemanfaat untuk melindungi sumber air dan lingkungan. Efektifitas penggunaan
Efektifitas penggunaan bertumpu kepada : - Peningkatan akses oleh kelompok miskin - Peningkatan penggunaan SAB/S dan pelayanan kesehatan oleh kelompok miskin - Adanya perubahan perilaku oleh masyarakat (sekolah, rumah dan lingkungan).
Field Book CFT Pamsimasi 2009
26
d)
Demand Responsive Approach (DRA)
Demand atau “kebutuhan” adalah orang‐orang/kelompok masyarakat yang terdiri dari laki‐laki, perempuan, kaya dan miskin yang mempunyai kemauan untuk mengeluarkan pembiayaan baik in‐cash dan in‐kind untuk pembangunan, operasi, pemeliharaan dan pengelolaan pelayanan sesuai dengan sistem pelayanan dan teknologi sarana yang mereka pilih. Sedang reponsive atau “tanggap” adalah memberikan pilihan‐pilihan atau memungkinkan kelompok masyarakat untuk memilih berapa besar air yang akan digunakan, teknologi dan tingkat pelayanan dengan didasari pengertian bahwa setiap pilihan disertai kesanggupan yang harus dilaksanakan sesuai dengan pilihan. Proses perencanaan kegiatan PAMSIMAS ini dirancang agar masyarakat mampu mengembangkan PJM Pro‐AKSi dan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang akan memperkuat kemampuan mereka dalam kelima hal di atas. 2.2 Konsep Dasar PHAST a)
Efektivitas Penggunaan
Mengidentifikasi dan menganalisa pola dan perilaku masyarakat dari kelompok kaya dan miskin, perempuan dan laki‐laki yang berkaitan dengan kebiasaan pemakaian tempat buang air besar, serta pemakaian sumber air dan hal‐hal yang perlu untuk ditingkatkan. b) Alur Penularan Penyakit
Terjadinya penularan penyakit karena ada interaksi antara penyebab penyakit (agent) yang berasal dari sumber penyakit (penderita), lingkungan dan penjamu (host). Sebagai contoh, penularan penyakit diare seperti digambarkan dalam diagram 5F. Terjadinya penularan penyakit diare karena penyebab penyakit yang keluar dari penderita bersama tinja (faeces) dapat masuk kedalam tubuh orang lain kedalam mulut melalui tangan (finger), serangga (flies), tanah (field) dan cairan (fluids), serta makanan (food). Dengan menggunakan tool yang sederhana dan secara partisipatif, masyarakat belajar memahami proses/ alur penularan penyakit. Agar dapat menjadi fasilitator yang baik harus mempelajari alur penularan penyakit yang sering terjadi di masyarakat terutama penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan. c) Menghambat Alur Penularan Penyakit
Setelah masyarakat mengetahui alur penularan penyakit, masyarakat dapat memikirkan bagaimana mencegah berlangsungnya alur penularan penyakit tersebut dengan memasang penghambat yang sesuai dengan lintasan penyebaran penyakit, dengan kegiatan pembangunan sarana (fisik) atau kegiatan non fisik (perilaku hidup bersih dan sehat). Sebagai contoh, penghambat penulatan penyakit diare ialah dengan : • Pembuangan tinja di tempat yang aman, terutama tinja dari penderita diare (baik bayi, anak dan orang dewasa) atau disebut dengan Stop Buang Air Sembarangan (Stop BABS). Secara lebih Jelas hal ini dapat merujuk pada Panduan Pemicuan Stop BABS (CLTS). • Cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar, setelah membersihkan kotoran bayi, dan sebelum makan, menyuapi bayi/ anak, atau sebelum menyiapkan makanan. • Menjaga agar air minum terbebas dari pencemaran baik pada waktu mengkonsumsi air, penyimpanan air, pengambilan air atau air pada sumbernya. Fasilitator harus mampu memfasilitasi masyarakat, agar masyarakat dapat merumuskan sendiri cara menghambat alur penularan penyakit yang sering terjadi di masyarakat, terutama penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Field Book CFT Pamsimasi 2009
27
d)
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Dan Perubahan
Pada umumnya masyarakat tidak mengerti akan hubungan antara kesehatan dengan penyediaan air minum, sarana sanitasi dan kualitas lingkungan. Untuk mencapai agar masyarakat mengerti bahwa penyediaan air minum, sanitasi dan peningkatan kualitas lingkungan mempunyai dampak terhadap peningkatan derajat kesehatan, memerlukan perubahan perilaku yang berlangsung terus menerus dan tahap demi tahap. Masyarakat dapat dengan mudah melihat manfaat yang diberikan oleh sarana air minum dan sanitasi, yaitu berupa kemudahan pola hidup, keleluasaan pribadi, gengsi; dan hal ini akan mendorong masyarakat untuk membangun sarana air minum dan sanitasi. Lambat laun masyarakat akan mengerti bahwa pembangunan sarana air minum, sarana sanitasi, peningkatan kualitas lingkungan dapat mencegah penularan penyakit sehingga mempunyai dampak terhadap peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian maka masyarakat akan meninjau perilaku kesehatan pada saat ini serta sarana apa yang mereka perlukan sehubungan dengan perilaku tersebut, sehingga timbul minat tahap demi tahap merubah perilaku yang dianggap kurang baik menuju perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Fasilitator harus memahami bahwa perubahan perilaku tidak sekaligus terjadi, tetapi dengan melakukan setahap demi setahap. Kegiatan pertama selesai tidak harus buru‐buru melangkah ke kegiatan kedua, sebelum memastikan bahwa kegiatan pertama terjamin keberlanjutannya. Melalui metoda partisipatif dan pemahaman yang luas tentang kaitan antara kesehatan dan kesejahteraan (kualitas hidup) serta masyarakat, akan mendorong masyarakat terpanggil untuk melaksanakan rencana pembangunan sarana air minum, sanitasi dan perbaikan kualitas lingkungan. e) Epidemiologi Penyakit Menular
Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan perubahan perilaku tersebut dibutuhkan fasilitator. Fasilitator tersebut perlu memahami informasi tambahan tentang epidemiologi sederhana tentang penyakit‐ penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan terutama yang sering terjadi di masyarakat. Epidemiologi sederhana tersebut meliputi : • Penyebab penyakit • Cara penularan penyakit • Mengapa penyakit dianggap berbahaya (resiko penyakit). • Gejala‐gejala penyakit • Pengobatan dan pengelolaan penderita penyakit • Cara pencegahan dan pemberantasan penyakitkan dengan PHAST mempunyai tujuan fokus pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta pencegahan penyakit.
3. Manfaat MPA/PHAST Manfaat metoda MPA/PHAST adalah :
a.
b.
c.
Peningkatan partisipasi masyarakat Mendorong keikutsertaan setiap individu dalam proses kelompok tanpa memandang usia, jenis kelamin, kelamin, kelas sosial dan latar belakang pendidikan. Mendorong keikutsertaan perempuan Saling belajar antara sesama anggota kelompok Pemberdayaan masyarakat Menambah rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab Mudah dan menyenangkan dalam proses pengambilan keputusan oleh kelompok masyarakat Perubahan perilaku Memperbaiki dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Field Book CFT Pamsimasi 2009
28
Mendorong usaha pencegahan penyakit Mendorong masyarakat untuk mengelola dan menggunakan sarana air minum dan sanitasi Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan air minum dan sanitasi dengan status kesehatan Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam merencanakan pembangunan sarana air minum dan sanitasi.
4. Perencanaan Masyarakat dalam PAMSIMAS Untuk meningkatkan proses perencanaan yang tanggap terhadap kebutuhan2, PAMSIMAS menggunakan satu set tools dari Methodology for Participatory Assessments (MPA) and Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST). MPA mempunyai fokus pada penilaian kebutuhan terhadap sarana air minum dan sanitasi. Sedangkan PHAST mempunyai fokus pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga dan masyarakat. Tool lain juga bisa digunakan untuk melengkapi proses tersebut, sebagai contoh Rapid Technical Assessments (RTA). 4.1. Kegiatan Dalam MPA/PHAST MPA/PHAST terdiri dari dua metoda yaitu MPA dan PHAST, masing‐masing terdiri dari serangkaian kegiatan. Serangkaian kegiatan tersebut perlu disusun dalam suatu logical framework sehingga merupakan alur (proses) perencanaan pembangunan sarana air minum, sanitasi dan kesehatan. Setiap kegiatan (yang berupa tools) mempunyai tujuan khusus, sehingga dalam melaksanakan kegiatan dengan tool tertentu terlebih dahulu harus mengetahui tujuan (hasil) apa yang ingin dicapai. Kegiatan merupakan apa yang dikerjakan kelompok dengan tujuan untuk menemukan informasi (identifikasi masalah), memperoleh pengetahuan dan keterampilan, atau mengambil keputusan. Dalam melaksanakan kegiatan dibutuhkan/ menggunakan perangkat peralatan (alat bantu) misalnya berupa gambar‐gambar, kertas plano, spidol dan lain‐lain, tergantung masalah yang ingin ditangani (misal untuk penanganan penyakit diare, malaria, demam berdarah dengue menggunakan peralatan yang berbeda‐beda). Untuk melaksanakan setiap kegiatan dalam MPA/PHAST telah disusun suatu pedoman yang memuat tentang :
Maksud dan tujuan Waktu yang diperlukan Alat bantu yang diperlukan Personal/ kelompok dalam masyarakat yang diajak berdiskusi (Kaya/Miskin, Laki‐laki/Perempuan) Cara melaksanakan kegiatan (proses kegiatan) Lembar pencatatan Dengan mengikuti pedoman tersebut masyarakat (termasuk masyarakat sekolah) dapat mengetahui kebutuhan mereka sendiri, menggunakan hasilnya untuk perencanaan pembangunan sarana air minum dan sanitasi umum, serta intervensi bidang kesehatan dan hygiene sanitasi sesuai dengan kebutuhan mereka. 4.2. Metoda Pertemuan / Diskusi
Untuk menjamin terjadinya proses keberlanjutan pembangunan sarana air minum, sanitasi dan kesehatan, maka setiap tahap kegiatan perencanaan, pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi, harus dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dengan memperhatikan sensitif gender dan kemiskinan. Anggota masyarakat perempuan‐laki‐laki, kaya‐miskin, tua‐muda harus ambil bagian dalam identifikasi masalah dan pengambilan keputusan dalam setiap tahap kegiatan. 2
‘Kebutuhan’ dalam PAMSIMAS, konsep ini mencakup kemauan dan kemampuan untuk membayar.
Field Book CFT Pamsimasi 2009
29
Ada 6 (enam) jenis pertemuan/ diskusi dalam perencanaan di masyarakat dengan metoda MPA/PHAST : a. Pertemuan dengan aparat desa Sebelum melaksanakan kegiatan perencanaan dengan metoda MPA/PHAST, fasilitator mengadakan pertemuan dengan aparat desa, untuk : Memperoleh data awal desa tentang gambaran umum desa (sosial‐ekonomi, kesehatan, kesehatan lingkungan, akses pelayanan air minum dan sanitasi) Hambatan masyarakat dalam partisipasi Mendiskusikan strategi perencanaan dengan metoda MPA/PHAST b. Pertemuan Pleno dengan masyarakat Untuk memperoleh gambaran identifikasi masalah secara menyeluruh maka diperlukan pertemuan dalam bentuk pleno yang dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat. c. Diskusi Kelompok Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) Untuk memperoleh gambaran identifikasi masalah, pendapat/ pandangan masyarakat dan keputusan masyarakat, maka setiap kegiatan dalam metoda MPA/PHAST harus sensitif gender dan kemiskinan. Oleh karena itu setiap tool MPA/PHAST harus memperhatikan : Apakah dilakukan pada kelompok campuran kaya‐miskin, perempuan‐laki‐laki. Apakah dilakukan/ mendatangi kelompok (cluster) miskin dilakukan campuran perempuan‐laki‐laki, atau terpisah antara perempuan dan laki‐laki. Apakah dilakukan/ mendatangi kelompok (cluster) kaya dilakukan campuran perempuan‐laki‐laki, atau terpisah antara perempuan dan laki‐laki. Jenis Focus Group Discussion (FGD) adalah sebagai berikut: FGD di daerah / cluster kaya, kelompok perempuan FGD di daerah / cluster kaya, kelompok laki‐laki FGD di daerah / cluster miskin, kelompok perempuan FGD di daerah / cluster miskin, kelompok laki‐laki FGD di daerah / cluster kaya, kelompok campuran perempuan‐laki‐laki FGD di daerah / cluster miskin, kelompok campuran perempuan‐laki‐laki FGD campuran (perempuan‐laki‐laki, kaya‐miskin) d. Pertemuan dengan badan Pengelola Sarana air minum dan Sanitasi e. Transect Walk untuk melakukan pertemuan dengan kelompok terfokus. 4.3. Penggunaan Tools untuk Perencanaan
Tools yang digunakan pada tahap perencanaan kegiatan PAMSIMAS ini ditentukan berdasarkan kebutuhan informasi yang ingin kita dapatkan di tingkat masyarakat. Tools dimaksudkan sebagai alat untuk mendapatkan informasi, jadi bukan tujuan. Masyarakat menggunakannya dengan bantuan fasilitator untuk mengetahui kebutuhan mereka dan menggunakan hasilnya untuk perencanaan pelayanan sarana air minum dan sanitasi, serta intervensi di bidang kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Penggunaan tools dan sistem skor dengan anggota masyarakat dapat menyediakan informasi yang berharga tentang: Keadaan secara keseluruhan pada masyarakat mengenai status kesehatan yang berhubungan dengan air dan sanitasi Kelebihan dan kekurangan dari fasilitas sarana air dan sanitasi yang ada Keinginan perempuan dan laki‐laki, kelompok kaya dan miskin, untuk pengembangan pada pelayanan mereka, dan kemauan mereka untuk membayar. Field Book CFT Pamsimasi 2009
30
Secara khusus, tools yang digunakan sebagai alat kajian untuk penggalian informasi tentang kesetaraan akses pada pelayanan yang ada, partisipasi dalam pengambilan keputusan, kebutuhan dan kepuasan pengguna, kualitas pelayanan dan pengelolaan oleh masyarakat serta kebutuhan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dengan tujuan agar pelayanan dapat berkeberlanjutan, selain itu juga meningkatkan kondisi hidup bersih dan sehat. Untuk lebih jelasnya, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Pelayanan yang ada seperti dimaksud dalam fieldbook dan proses perencaan ini adalah sarana air minum dan sanitasi yang dibangun dari proyek sebelumnya. Apabila ada beberapa proyek pada satu desa, maka sistem yang menjadi fokus adalah sistem yang paling utama dan yang digunakan sedikitnya oleh 25% rumah tangga di desa yang bersangkutan. Jika tidak ada sistem sarana air minum dan sanitasi dari proyek, maka beri fokus pada penggunaan sarana yang ada saja, sehingga tidak semua skor dari tools perlu digunakan. Hasil tiap proses MPA/PHAST di masyarakat, seperti peta sosial, diagram batang dan sebagainya, ditinggalkan untuk masyarakat. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) hanya mengambil salinannya saja. 4.4. Hasil dan Rencana Tindak Lanjut Setiap Kegiatan MPA/PHAST Buku Lapangan ini menyediakan uraian rinci dari masing‐masing tool dan informasi yang diperlukan untuk diskusi anggota masyarakat dalam analisis situasi mengenai kesehatan, sarana air minum dan sanitasi. Informasi ini bermanfaat untuk mengidentifikasi masalah dan analisis situasi untuk penyusunan PJM ProAKSi dan memilih prioritas opsi yang mungkin dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Masyarakat. Hasil dari proses masyarakat seperti tercantum dalam Buku Lapangan ini harus dicatat di dalam Buku Lembar Skor dan Catatan.
4.5.
Tahap Persiapan Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
Perencanaan partisipatif masyarakat dalan PAMSIMAS ini mengacu kepada pendekatan yang menggunakan metode MPA/PHAST, dengan peran utama perencana adalah masyarakat dan dipandu oleh Tim Fasilitator Masyarakat. Berdasarkan kondisi masyarakat yang tergali melalui proses tersebut diharapkan muncul temuan‐ temuan yang penting yang dapat dirumuskan sebagai permasalahan yang dapat diwadahi oleh kegiatan PAMSIMAS ini, dengan mempertimbangkan prinsip‐prinsip Tanggap Kebutuhan dan Kesetaraan Gender dan Sosial. Agar didapat perencanaan masyarakat yang cukup memadai, persiapan yang perlu dilakukan antara lain adalah : 9 Tim Fasilitator Persiapan di tingkat tim fasilitator bertujuan untuk menyamakan pandangan tentang konsep, metodologi, alat kajian serta pembagian peran dalam tim. 9 Masyarakat Persiapan di tingkat masyarakat bertujuan untuk membangun hubungan, kepercayaan, motivasi, dan kesadaran bersama. Proses ini penting dan akan ikut menentukan keberhasilan perencanaan. 9 Perlengkapan pendukung Melakukan persiapan menyangkut berbagai hal yang dibutuhkan selama proses. Kegiatan ini juga perlu dilakukan sebaik mungkin karena tim fasilitator masyarakat juga akan berada di tengah masyarakat. Penyiapan logistik untuk kegiatan selama perencanaan dapat dilakukan oleh masyarakat; yakinlah bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk mempersiapkannya, sehingga dukungan yang dapat diberikan tim dikomunikasikan bersama masyarakat. 9 Rancangan kegiatan Dimaksudkan untuk merumuskan alur kegiatan, informasi kajian, alat kajian yang digunakan, kelompok diskusi serta jadual kegiatan proses perencanaan bersama masyarakat. Yang penting untuk diperhatikan adalah dasar untuk merancang kegiatan adalah informasi apa yang ingin kita gali, bukan menyelesaikan alat kajian (tools). Rencana rancangan kegiatan ini sebaiknya dibahas kembali bersama masyarakat untuk menyepakati perihal waktu pelaksanaannya, dan segera lakukan perbaikan bila ada masukan dari masyarakat. Field Book CFT Pamsimasi 2009
31
5. Alat Kajian Perencanaan Partisipatif Masyarakat Kegiatan PAMSIMAS Dalam buku panduan ini, alat‐alat kajian untuk membantu proses diskusi dalam penggalian informasi bersama masyarakat dan perencanaan oleh masyarakat ini telah dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu: ; Alat kajian untuk identifikasi kondisi umum desa Alat kajian ini akan memberikan hasil tentang kondisi umum desa yang sangat penting dan harus diperoleh dalam membantu menetapkan lokasi kajian berdasarkan kriteria pemilihan lokasi seperti derajat kesehatan masyarakat menurut angka diare, tingkat ekonomi masyarakat sasaran, akses masyarakat terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang ada, dan ada/ tidaknya program/ kegiatan sejenis yang sedang berjalan di lokasi tersebut. Alat kajian yang digunakan antara lain: Pertemuan dengan aparat desa ; Inventaris Data Komunitas (CD); Alur sejarah pengembangan Sarana air minum dan sanitasi, serta kesehatan (Timeline); Klasifikasi Kesejahteraan; Pemetaan Sosial, Rapid Technical Assessment (RTA). ; Alat kajian untuk analisis situasi dan identifikasi masalah Alat kajian yang akan diterapkan tergantung kepada informasi atau hasil yang diharapkan dan akan didalami, dan tidak terlepas dari informasi awal yang diperoleh dari hasil identifikasi kondisi umum desa. Beberapa alat kajian juga dapat digunakan untuk melakukan cek‐silang (cross check) atau triangulasi terhadap hasil yang diperoleh. Namun demikian, harus hati‐hati dalam menerapkan alat kajian, jangan sampai “banjir informasi”. Pilihan alat kajian untuk analisis situasi dan identifikasi masalah antara lain: Lanjutan Pemetaan Sosial (termasuk perencanaan transect walk dan FGD); Transect Walk; Alur Penularan Penyakit dan Pengahambat (Contamination Route & Blocking); Efektivitas Penggunaan/ Pocket Voting SAB&S (EU); Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja (MPA); Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan; Pertemuan Musyawarah Masyarakat. Dalam setiap alat kajian ini dilengkapi dengan uraian tentang tujuan, bahan yang dibutuhkan, proses pelaksanaannya, dan informasi minimal yang diharapkan. Untuk mempermudah tim fasilitator dalam merekam proses dan hasil kegiatan tersebut dalam buku ini juga dilengkapi dengan contoh lembaran catatan dan skoring yang harus diisi sebagai kesimpulan dari setiap rangkaian kegiatan MPA. Pada prinsipnya alat kajian yang dibahas dalam buku panduan ini bukan sekedar sebagai alat analisis situasi dan identifikasi masalah, tetapi sebenarnya sebagai media untuk bercermin terhadap kondisi‐kondisi masyarakat pada saat itu. Disinilah peran utama seorang fasilitator dalam melakukan proses pemberdayaan sudah mulai dilakukan, berproses bersama‐sama untuk mengajak masyarakat menyadari kondisi mereka dan melakukan promosi‐promosi ke arah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk tujuan khusus, seperti untuk ”pemicuan” perkembangan akses jamban keluarga, terdapat beberapa alat kajian/ tools dalam buku panduan ini yang dapat digunakan untuk fungsi tersebut, tetapi diperlukan suatu modifikasi gaya fasilitasinya. Alat kajian tersebut antara lain: Pemetaan sosial, perjalanan transek, dan alur penularan penyakit. Selain alat kajian tersebut diperlukan juga simulasi lain, misalnya Simulasi air yang telah terkontaminasi seperti ada dalam Panduan CLTS.
Field Book CFT Pamsimasi 2009
32
Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah
Identifikasi Kondisi Umum Desa
Lainnya
Campuran
Laki‐laki
FGD Kelompok Miskin Perempuan
Campuran
Laki‐laki
Perempuan
Aktivitas/Tools
Diskusi Campuran
FGD Kelompok kaya
1.
Pertemuan dengan aparat desa
X
2.
Inventaris Data Komunitas (CD)
X
3.
Alur sejarah pengembangan Sarana air minum dan sanitasi, serta kesehatan (Timeline) Klasifikasi Kesejahteraan (P) Pemetaan Sosial (M) Rapid Technical Assessment (RTA) Perencanaan Transect Walks dan FGD (PL) Transect Walks (SM, WR, TW, UP)
4. 5. 6. 7. 8.
9.
X
X X X X
X
X
X
X
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan (CM, FIN, TR, H)
X
10. Alur Penularan Penyakit dan Pengahambat (Contamination Route & Blocking) 11. Efektivitas Penggunaan/ Pocket Voting SAB&S (EU) 12. Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja (DIV) 13. Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan (VC)
14. Pertemuan Pleno membahas Hasil IMAS
Field Book CFT Pamsimas 2009
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Dilakukan hanya bila ada sarana
Tabel ‐1: Alat Kajian/Tools Perencanaan Masyarakat
Keterangan
Dilakukan bersama aparat desa; bila memungkinakan dapat juga menghadirkan tokoh masyarakat Menggunakan Monografi Desa dan Peta Sosial; informasi bisa didapat dari narasumber lain, seperti puskesmas, bidan, dll. Dilakukan bersama kelompok yang terdiri dari orang‐orang yang mengetahui betul, sejarah perkembangan desa, khususnya berkaitan dengan sarana air minum, sanitasi, kesehatan.
Menggunakan form RTA
X
Mengunjungi clusters kaya dan miskin (FGD dalam aktivitas ini sifatnya lebih kepada observasi dan diskusi dengan masyarakat yang ditemui pada titik‐titik kunjungan transect berdasarkan perencanaan sampling) Diskusi dengan Badan Pengelola yang sudah ada di Desa atau dengan anggota masyarakat yang mengerti tentang pengelolaan SAB yang sudah ada sebelum PAMSIMAS. Tool ini tidak perlu dilakukan apabila tidak ada pengelolaan terhadap SAB existing. Hanya gunakan beberapa pertanyaan relevan saja kepada anggota masyarakat. Perempuan dan laki‐laki melakukan secara terpisah untuk kemudian membandingkan hasilnya. Dilakukan juga dengan masyarakat sekolah Suara perempuan dan laki‐laki dibedakan
X Perempuan dan laki‐laki melakukan secara terpisah mengidentifikasi jenis dan pengambil keputusan, serta bagaimana mengatasi hambatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Apabila tidak ada proyek sebelumnya, maka tool ini dilakukan tanpa menggunakan skoring. Diikuti oleh masyarakat luas (laki‐laki, perempuan, kaya, miskin) dari seluruh RT/ Dusun, serta dari masyarakat sekolah.
27
Alat Kajian untuk Identifikasi Kondisi Umum Desa/Kelurahan
Pertemuan dengan Aparat Desa/Kelurahan
Pertemuan Dengan Aparat Desa/Kelurahan Tujuan 5 Untuk mensosialisasikan pendekatan kegiatan PAMSIMAS, prinsip‐prinsip keberlanjutan, sehingga diperoleh kejelasan tentang arah dari tiap tahapan kegiatan baik perencanaan maupun pelaksanaan. 5 Untuk menjelaskan kegiatan‐kegiatan yang berkenaan dengan proses perencanaan di masyarakat dengan menggunakan berbagai tools seperti diuraikan dalam buku panduan ini. 5 Untuk mengidentifikasi hambatan masyarakat untuk berpartisipasi serta strategi‐strategi untuk mengatasinya, sehingga dapat memastikan peserta kelompok diskusi terfokus telah diwakili oleh semua kelompok yang ada di masyarakat (perempuan, laki‐laki, kaya, dan miskin) Bahan yang dibutuhkan
Sticky Cloth/Flip Chart Kertas/Karton Alat tulis
Proses Sebelum pertemuan dilakukan, sebaiknya telah ada persetujuan untuk waktu dan tempat yang akan digunakan, serta pastikan bahwa aparat desa (anggota lembaga‐lembaga formal desa), termasuk tokoh masyarakat telah mendapatkan informasi dan diundang dalam pertemuan ini. Hal ini biasanya tidak sulit untuk dilakukan karena pemerintah desa telah memiliki garis koordinasi yang jelas. Mulailah pertemuan dengan memberikan ulasan tentang kegiatan PAMSIMAS, mengenai tujuan dan sasaran kegiatan, prinsip‐prinsip keberlanjutan, pendekatan kegiatan, proses pengumpulan data dan pelaporan, serta tahapan kegiatan. Dalam kaitannya dengan proses perencanaan di masyarakat secara partisipatif yang menggunakan tools MPA/PHAST, jelaskan bahwa kegiatan PAMSIMAS menggunakan pendekatan yang sensitif terhadap gender dan kemiskinan, yang berarti sangat menuntut adanya keterlibatan perempuan dan kelompok miskin dalam program.
Kelompok Miskin Perempuan
Laki-laki
Kelompok Kaya
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
29
Pertemuan dengan Aparat Desa/Kelurahan
Integrasi keempat komponen masyarakat (perempuan, laki‐laki, kelompok kaya, dan miskin) dalam setiap tahapan program akan sangat menunjang berjalannya program serta tercapainya keberlanjutan sarana yang dibangun, sebagai ilustrasi maka hal itu dapat digambarkan sebagai sebuah roda yang dapat berputar dengan baik apabila terdapat keempat komponen tersebut. Keterlibatan masyarakat seperti digambarkan di atas tentu akan menemukan berbagai hambatan, diskusikan hambatan‐hambatan yang mungkin terjadi pada keempat komponen di masyarakat tersebut untuk berpartisipasi memberikan suara dan pilihannya dalam kegiatan perencanaan, khususnya untuk mengikuti kegiatan perencanaan masyarakat dan yang lainnya. Diskusikan pula bagaimana cara untuk mengatasi hambatan‐hambatan tersebut, serta strategi yang perlu dilakukan agar dapat memastikan adanya keterlibatan seluruh anggota masyarakat dalam setiap tahapan program. Catat berbagai temuan dan hasil diskusi tersebut, yang tentunya akan sangat membantu bagi fasilitator dan pihak perencana program dalam melakukan kegiatannya di lapangan.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
30
Pertemuan dengan Aparat Desa/Kelurahan
Lembar Catatan (Pertemuan Dengan Aparat Desa/Kelurahan) 1. 2.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
3. 4. 5.
Tanggal : Jumlah peserta perempuan dalam diskusi: Jumlah peserta laki‐laki dalam diskusi:
WAKTU MULAI
Tabel Hambatan Masyarakat untuk Berpartisipasi dan Strategi untuk Mengatasi No Hambatan di Masyarakat
Strategi untuk Mengatasi
Analisis Temuan dan Kesimpulan :
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
31
Inventaris Data Komunitas
Inventaris Data Komunitas Tujuan Untuk mendapatkan data umum mengenai profil desa dan keadaan pelayanan yang ada di desa saat ini, yang dapat dibandingkan dengan data yang akan diperoleh dari proses penilaian selanjutnya. Proses Tim fasilitator masyarakat mengisi lembar isian Inventaris Data Komunitas ini bersama‐sama dengan aparat pemerintah desa. Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat pertemuan dengan aparat desa/kelurahan. Gunakan pula informasi lain yang diperoleh sebagai sumber data sekunder, seperti monografi desa, dsb.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
32
Inventaris Data Komunitas
Lembar Catatan (Inventaris Data Komunitas)
1.
Nama pencatat:
2.
Tanggal:
3.
Nama Desa :
4.
Nama Dusun :
CD 1
Jumlah dan Komposisi Penduduk berdasarkan umur Jumlah Perempuan
Umur 16 tahun ke atas
Umur 15 tahun ke bawah
Total
Kode
(CD 1.1)
(CD 1.2)
(CD 1.3)
Jumlah Perempuan
Jumlah Laki‐laki
Total
Kode CD 2
Jumlah Laki‐laki
(CD 1.4)
(CD 1.5)
(CD 1.6)
Jumlah Rumah Tangga (KK)
Jumlah Rumah tangga (KK) : Kode CD 3
(CD 2) Lokasi Kelompok Masyarakat Pertanyaan
Skor
Skor yg diberikan
Kode
Lokasi dengan periode hujan rendah
(Ya=1; Tidak=0)
(CD 3.1)
Lokasi dengan pendapatan yang tinggi
(Ya=1; Tidak=0)
(CD 3.2)
CD 4
Tingkat Pendidikan Perempuan (5 tahun keatas) Jumlah
Jumlah
Total
Kode
Jumlah
Kode
Tanpa pendidikan formal
CD 4.10
CD 4.11
CD 4.12
Tingkat sekolah dasar
CD 4.20
CD 4.21
CD 4.22
Tingkat sekolah menengah
CD 4.30
CD 4.31
CD 4.32
Di atas tingkat sekolah menengah Total
CD 4.40
CD 4.41
CD 4.42
CD 4.50
CD 4.51
CD 4.52
CD 5
Kode
Laki‐Laki (5 tahun keatas)
Tipe sumber air tradisional di masyarakat
Sumur terbuka, tidak terlindungi
(CD 5.10)
Jumlah Sumber Pribadi
Sumur terbuka, terlindungi/ditingkatkan
(CD 5.20)
(CD 5.21)
Kolam, tidak terlindungi
(CD 5.30)
(CD 5.31)
Kolam, terlindungi/ ditingkatkan
(CD 5.40)
(CD 5.41)
Mata air, tidak terlindungi
(CD 5.50)
(CD 5.51)
Mata air, terlindungi/ ditingkatkan
(CD 5.60)
(CD 5.61)
Tipe Sumber Air
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
Jumlah Sumber Umum
Kode
Kode (CD 5.11)
33
Inventaris Data Komunitas Sungai/air terjun/kanal/danau, tidak ditingkatkan
(CD 5.70)
(CD 5.71)
Sungai/air terjun/kanal/danau, terlindungi/ ditingkatkan Lainnya (Sebutkan)
(CD 5.80)
(CD 5.81)
(CD 5.90)
(CD 5.91)
CD 6
Sistem jaringan pipa air di lingkungan masyarakat
Jumlah Sarana Air (keran) Umum
Tahun Berfungsi
Sistem pipa air 1
Kode
Jumlah Dengan Drainase (SPAL)
(CD 6.11)
Kode
Jumlah Sambungan Pribadi
(CD 6.10)
Sistem pipa air 2
Jumlah Dengan Drainase (SPAL)
(CD 6.12)
(CD 6.13)
(CD 6.14)
(CD 6.20)
(CD 6.21)
(CD 6.22)
(CD 6.33)
(CD 6.44)
CD 7
Sumur pompa tangan di lingkungan masyarakat Jumlah Sumur Pompa Umum Sumur pompa tangan Kode
Jumlah Dengan Drainase (SPAL)
Jumlah Dengan Drainase (SPAL)
(CD 7.1)
CD 8
Jumlah Sumur Pompa Pribadi
(CD 7.2)
(CD 7.3)
(CD 7.4)
Sumber penyediaan air lain yang ada di lingkungan masyarakat Pertanyaan
Skor
Skor yang diberikan
Kode
Penjual air (contoh tangki, kios, dll)
(Ya=1, Tidak=0)
(CD 8.1)
Lain‐lain (Sebuktan)
(Ya=1, Tidak=0)
(CD 8.2)
CD 9
Jarak Daerah terdekat dimana spare part, alat‐alat dan keahlian teknis lainnya untuk kegunaan sarana air dan sanitasi dapat diperoleh.
Nama Daerah
Jarak (dalam kilometer)
Kode*
Penyediaan air
(CD 9)
Sanitasi
(CD 9S)
CD 10S
*hanya untuk jarak dalam kilometer
Detil Sanitasi Rumahtangga
Jumlah
Kode
Total jumlah rumahtangga
(CD 10.1S)
Jumlah: dengan saluran pembuangan
(CD 10.2S)
Jumlah: dengan jamban saniter
(CD 10.3S)
Jumlah: dengan jamban tidak saniter
(CD 10.4S)
Jumlah: tanpa sarana
(CD 10.5S)
Jumlah: memiliki sarana pembuangan sampah
(CD 10.6S)
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
34
Inventaris Data Komunitas CD 11S Sanitasi di Sekolah CD 11.NS Taman Kanak‐kanak Taman Kanak‐kanak 1
Taman Kanak‐kanak 2
Jumlah
Kode
Jumlah
Kode
Total jumlah anak laki‐laki
(CD 11.N10S)
(CD 11.N20S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.N11S)
(CD 11.N21S)
Total jumlah anak perempuan
(CD 11.N12S)
(CD 11.N22S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.N13S)
(CD 11.N23S)
Jumlah total: kakus/ toilet
(CD 11.N14S)
(CD 11.N24S)
CD 11.PS Sekolah Dasar Sekolah Dasar 1
Sekolah Dasar 2
Jumlah
Kode
Jumlah
Kode
Total jumlah anak laki‐laki
(CD 11.P10S)
(CD 11.P20S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.P11S)
(CD 11.P21S)
Total jumlah anak perempuan
(CD 11.P12S)
(CD 11.P22S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.P13S)
(CD 11.P23S)
Jumlah total: kakus/ toilet
(CD 11.P14S)
(CD 11.P24S)
CD 11.SS Sekolah Menengah Sekolah Menengah
Sekolah Menengah
Jumlah
Kode
Jumlah
Kode
Total jumlah anak laki‐laki
(CD 11.S10S)
(CD 11.S20S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.S11S)
(CD 11.S21S)
Total jumlah anak perempuan
(CD 11.S12S)
(CD 11.S22S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 11.S13S)
(CD 11.S23S)
Jumlah total: kakus/ toilet
(CD 11.S14S)
(CD 11.S24S)
CD 12S
Sanitasi di Pusat Kesehatan (Puskesmas, dsb)
Jumlah
Kode
Rata‐rata jumlah: laki‐laki yang berobat ke klinik per hari
(CD 12.1S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 12.2S)
Rata‐rata jumlah: perempuan yang berobat ke klinik per hari
(CD 12.3S)
Jumlah: kakus/toilet
(CD 12.4S)
Jumlah total: kakus/ toilet
(CD 12.5S)
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
35
Sejarah Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi, dan Promosi Kesehatan
Sejarah Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi, dan Promosi Kesehatan Tujuan ¾ Untuk memperoleh informasi tentang pengalaman yang lalu berkaitan dengan sarana air minum dan sanitasi ¾ Untuk mendorong masyarakat melihat bagaimana bantuan dari luar ditanggapi pada masa lalu, hasil bantuan tersebut dan pengalaman mereka tentang kegiatan yang merupakan inisiatif mereka sendiri
Bahan yang dibutuhkan
Spidol aneka warna 2 set sticker warna Kertas besar/flipchart 2 set kertas kosong aneka warna
Proses: Diskusi sebaiknya diikuti perwakilan masyarakat, terutama perempuan dan laki‐laki manula yang tinggal sejak lama di desa. Jelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Lakukan proses ini untuk sarana sanitasi dulu, jika terdapat jamban di masyarakat (berdasarkan data dari Inventaris Data Komunitas). Tempelkan kertas besar dengan tulisan Sarana Sanitasi (dengan huruf besar) di bagian atas kertas. Tanyakan kepada masyarakat : - Kapan desa ini terbentuk? - Bagaimana bentuk utama sarana sanitasi (jamban) pada saat itu? - Bagaimana sarana air minum yang pada saat itu? Pada bagian atas kertas, tuliskan tahun desa terbentuk Tanyakan kapan jamban pertama dibangun (berapa tahun yang lalu atau tahun tertentu) dan siapa yang memperoleh jamban tersebut. Diskusikan bagaimana hal tersebut terjadi (misalnya “Beberapa orang yang bekerja di kota membangun jamban di rumahnya di desa” atau “Suatu proyek memberikan tujuh buah jamban kepada desa sehingga kepala desa memberikan satu buah masing‐masing untuk sekolah dan gereja dan lima buah untuk lima rumahtangga”). Pada kertas kosong kemudian tuliskan hasilnya (apa yang telah dibangun, dimana, dan oleh siapa) dan tempelkan pada kertas dibawah tahun. Sekarang ulangi untuk waktu pembangunan yang kedua (menggunakan kertas lain) dan ulangi sampai waktu sekarang. Dengan cara ini, sejarah sarana sanitasi akan tergambarkan. Kemudian lakukan langkah yang sama untuk sarana air minum, bisa dengan kertas yang sama dengan menggunakan kertas dengan warna yang berbeda atau pada kertas kosong lainnya. Tandai setiap kertas dengan spidol/sticker warna untuk aktivitas yang merupakan inisiatif masyarakat sendiri dan tanda yang berbeda untuk yang merupakan inisiatif pihak luar. Diskusikan dengan masyarakat: - apa yang terjadi selama waktu tersebut berkaitan dengan sarana air minum dan sanitasi di desa ini? - Siapa yang memberikan inisiatif pada kegiatan tersebut? - Kontribusi apa yang diberikan oleh kelompok‐kelompok yang berbeda di masyarakat pada kegiatan tersebut? - Apa artinya hal ini di masa yang akan datang?
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
36
Sejarah Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi, dan Promosi Kesehatan
-
Apa yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat dan apa yang membutuhkan bantuan untuk melakukannya?
Pastikan bahwa masyarakat mendiskusikan siapa saja yang terlibat dalam pembangunan dan kontribusinya, tidak hanya para pemimpin atau laki‐laki yang membangun sarana. Terakhir, tanyakan tentang kegiatan promosi kesehatan; kapan dimulai, siapa yang memberikan inisiatif, apa jenis kegiatannya, apa perubahan yang terjadi sebagai hasilnya, sejauhmana efektivitasnya dan mengapa. Catat jawaban yang menarik saat diskusi. Ungkapkan kepada masyarakat bahwa hasil ini akan dipresentasikan pada Musyawarah Masyarakat dengan hasil dari tools yang lain, ucapkan terimakasih kepada mereka. Salin hasil diskusi dan tinggalkan hasil aslinya pada masyarakat. Informasi yang diharapkan: − Informasi sarana air minum, sanitasi dan kegiatan kesehatan − Rentang waktu sejarah sarana
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
37
Sejarah Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi, dan Promosi Kesehatan
Lembar catatan:
Tabel Alur Sejarah Sarana Air Minum/Sanitasi/Promosi Kesehatan
Kejadian/Kegiatan
Alur Dahulu Sekarang
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
Siapa yang terlibat?
Kapan? (tahun)
Dimana?
Keterangan
38
Klasifikasi Kesejahteraan
Klasifikasi Kesejahteraan Tujuan 5 Mengklasifikasi jumlah penduduk desa kedalam kategori tingkatan sosial‐ekonomi (seperti kaya, miskin, menengah) menurut kriteria khusus setempat dan sesuai istilah yang biasa digunakan di desa tersebut 5 Hasil proses klasifikasi kesejahteraan ini digunakan untuk mengidentifikasi kelompok yang terlibat dalam diskusi kelompok terfokus (FGD), untuk pemetaan akses orang miskin dan kaya terhadap sarana air minum dan sanitasi, fungsi, dan pekerjaannya, serta mengidentifikasi perbedaan tingkat partisipasi di masyarakat, dan sebagainya.
Bahan yang dibutuhkan
Kertas/karton Spidol/Alat tulis Flip chart/Sticky Cloth Batu atau benih
Proses Mulailah diskusi dengan kelompok masyarakat (yang menyertakan perempuan), tentang bagaimana membedakan keadaan rumah tangga dalam komunitas desa mereka Jenis tingkatan yang disebutkan oleh masyarakat dicatat dan dilanjutkan dengan kriterianya, fasilitator menyediakan kertas kosong dan minta kelompok membuat gambar orang kaya umumnya dalam masyarakat mereka Setelah satu kelompok sibuk dan mulai menggambar, fasilitator meminta kelompok lainnya membuat gambar orang miskin dan menengah. Istilah yang digunakan untuk kaya/miskin dan lainnya diambil dari istilah lokal, agar dapat dimengerti dan diterima oleh mereka. Kegiatan ini membutuhkan kreativitas kelompok‐kelompok tersebut. Biasanya hasil gambar itu mengundang perasaan geli (ingin tertawa) dan memecahkan kekakuan yang ada. Kemudian letakkan gambar tersebut secara terpisah di atas tanah/sticky cloth Dengan menggunakan gambar tersebut, minta masing‐masing kelompok menjelaskan ciri‐ciri setiap kategori, satu demi satu. Jawaban yang muncul, oleh salah satu anggota kelompok urutkan di bawah gambar yang sesuai. Akan cukup menolong, bila dimulai dengan “kategori kaya”, kemudian “kategori miskin”, baru selanjutnya “kategori menengah”. Langkah ini dilanjutkan terus hingga sekurangnya 6 atau 7 ciri muncul untuk masing‐masing kategori. Fasilitator harus menggali keterangan yang rasional atau alasan khusus dari masyarakat dibalik ciri‐ciri yang keluar. Selain itu dapat diklarifikasi dengan menanyakan ke setiap kepala rumah tangga. Bagaimana kebiasaan mereka? Apakah mereka tetap mengutamakan sumber tunggal? Bagaimana keadaan sosio‐ ekonomi mereka? Seberapa jauh generalisasi dapat dilakukan? Minta kelompok diskusi mendistribusikan 100 benih atau batu kecil (menunjukkan populasi total masyarakat) menurut ketiga kategori, di mana jumlah benih pada setiap kategori menunjukkan persentase populasi pada setiap kategori. Kemudian kelompok diskusi menuliskan karakteristik dan persentase hasil diskusi dalam lembaran kertas yang besar, sebagai acuan untuk memulai kegiatan selanjutnya yang membutuhkan pengelompokan masyarakat yang kaya dan miskin. Informasi minimum yang diharapkan
Kesepakatan kriteria klasifikasi keluarga kaya, miskin dan menengah. Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
39
Klasifikasi Kesejahteraan
Perkiraan distribusi keluarga/rumah tangga untuk setiap kategori yang muncul. Memberikan informasi tersebut di atas untuk proses pemetaan sosial dan identifikasi peserta untuk berpartisipasi dalam kelompok terfokus. Hal yang perlu diperhatikan 6 Pastikan bahwa kelompok diskusi telah terwakili oleh anggota masyarakat laki‐laki, perempuan, serta kaya dan miskin 6 Fasilitator sebaiknya mendiskusikan dahulu keadaan desa secara umum, sebelum membicarakan tentang tingkat kesejahteraan, karena pada beberapa komunitas masalah tingkat kesejahteraan menjadi hal yang sangat peka 6 Pastikan pula bahwa tingkat kesejahteraan sosial yang dibuat berdasarkan atas kesepakatan masyarakat yang mengikuti proses, begitu pula untuk istilah yang digunakan untuk menyebutkan kaya, menengah, dan miskin 6 Perlu untuk diingat bahwa pembagian tingkat kesejahteraan (status ekonomi) dalam proses ini dapat digunakan sebagai dasar untuk diskusi dengan masyarakat tentang kemampuan masyarakat (untuk berkontribusi dan membayar iuran) dalam perencanaan, pelaksanaan dan pasca proyek.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
40
Klasifikasi Kesejahteraan
Lembar Catatan dan Skor (Klasifikasi Kesejahteraan)
1.
Nama Desa/Kelurahan :
2.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Kota/Propinsi :
3.
Tanggal :
4.
Nama Anggota Tim Fasilitator : 1) 2) 3)
5.
Bpk/Ibu ……………….. Bpk/Ibu ……………….. Bpk/Ibu ……………….. Jumlah Perempuan yang hadir :
6.
Jumlah Laki‐laki yang hadir :
WAKTU MULAI
Kategori Tingkatan Kesejahteraan (diperoleh dari masyarakat) Indikator
Mampu
Menengah
Tidak Mampu
Pola makan
Aset/ Kepemilikan
Komposisi Rumah Tangga *
Pekerjaan
Akses terhadap pelayanan
Pendidikan formal dan non‐ formal
Rasa aman sosial dan psikologis dalam masyarakat
Lain‐lain**
*termasuk bila kepala rumah tangga seorang Perempuan ** periksa tentang kesehatan, suku dan kelompok agama, kelas sosial
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
41
Klasifikasi Kesejahteraan 3
Komposisi masyarakat berdasarkan klasifikasi kesejahteraan : Kode
Pertanyaan
Jumlah
P1
Jumlah rumah tangga kelompok mampu
P2
Jumlah rumah tangga kelompok menengah
P3
Jumlah rumah tangga kelompok tidak mampu
P4
Jumlah total rumah tangga
3
Catatan untuk pembuatan PJM Pro AKSi dan RKM :
WAKTU SELESAI
3
Data yang diisikan bukan hasil % proporsional, tetapi angka riil hasil perhitungan peta sosial
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
42
Pemetaan Sosial
Pemetaan Sosial Tujuan 5 Mempelajari keadaan masyarakat menyangkut sarana air minum dan sanitasi (tradisional maupun dari program/proyek tertentu) 5 Mempelajari akses keluarga miskin, kaya dan menengah terhadap sarana tersebut 5 Mengetahui dari keluarga kelas sosial apa (kaya, menengah, atau miskin) anggota badan pengelola baik laki‐ laki maupun perempuan yang bekerja dalam bidang pelayanan air minum, sanitasi, dan promosi hidup sehat/bersih, serta siapa yang pernah dan atau akan mendapatkan pelatihan. Bahan yang dibutuhkan
Material lokal untuk menggambar yang dikenal oleh peserta, seperti kapur tulis, pensil, spidol berwarna, lem, kertas lipat warna‐warni, gunting
Lembaran kertas buram besar, atau kertas
Material lokal yang ada untuk menandai, seperti benih, biji‐bijian, kertas minyak, kertas warna, tali dsb
Persiapan: o
Idealnya, tempat untuk kegiatan ini merupakan tempat umum sehingga lebih mudah diakses dan dapat menampung kelompok yang besar. Juga harus cukup penerangan pada malam hari dan terlindung dari cuaca yang buruk (angin, hujan).
o
Sebaiknya fasilitator telah mengumpulkan informasi pendahuluan mengenai wilayah desa (saat pertemuan dengan aparat dan tokoh masyarakat – baik laki‐laki maupun perempuan, dapat dilanjutkan dengan orientasi desa).
o
Siapkan kebutuhan bahan untuk kegiatan pemetaan sosial ini, termasuk skoring‐skoring untuk kode M9 dan M9S (satu pilihan skor dituliskan dalam 1 lembar kertas ukuran A4).
Proses kegiatan: Fasilitator menjelaskan tujuan dari kegiatan pemetaan sosial ini. Agar peta sosial yang dibuat memiliki informasi yang jelas dan rapi, penting untuk menyepakati legenda/simbol informasi yang akan dituangkan dalam peta tersebut, yang dapat dibedakan menurut informasi umum dan informasi khusus.
Informasi umum:
Informasi khusus:
1. 2.
1.
3.
4.
Jalan Tanda alam (sungai, danau, gunung, bukit, rawa, dan lain sebagainya) Bangunan/ fasilitas umum (mesjid, gereja, pura, kelenteng, kuil, sekolah, sarana kesehatan, pasar dan lain sebagainya) Lain‐lain: sawah, ladang, dan lain‐lain
2.
3.
4.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
Rumah anggota masyarakat (dibedakan menurut klasifikasi kesejahteraan yang ada) Sumber/sarana air yang dimanfaatkan masyarakat saat ini/ sebelum PAMSIMAS. Tandai garis akses terhadap sumber/sarana tersebut) Tempat‐tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk Buang Air Besar (BAB) – termasuk kepemilikan jamban (penting untuk dibedakan jamban yang dibangun proyek dan oleh masyarakat sendiri). Lokasi dimana terdapat potensi material lokal yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sarana air minum dan jamban dari PAMSIMAS. 43
Pemetaan Sosial
5.
6.
Rumah anggota badan pengelola sarana air minum/ sanitasi sebelum PAMSIMAS, bila ada. (tanda dibedakan antara perempuan dan laki‐laki) Rumah seluruh anggota TKM.
Peta dibuat dengan ukuran besar yaitu dengan menggunakan kertas plano (kertas roti/ kertas flip chart), dengan tujuan memudahkan partisipan untuk terlibat, dan isi/informasi dalam peta tidak berimpitan. Misal: posisi kertas 2 membujur dan 3 melintang (dibutuhkan 6 lembar kertas) Setelah legenda/ simbol untuk informasi yang diperlukan selesai disepakati, lanjutkan dengan membuat dasar dari peta sosial: i.
Pertama‐tama menentukan batas wilayah desa tersebut dengan menggunakan tali sebagai alat bantu, setelah dianggap benar, tandai batas desa tadi secara permanen (contoh: menggunakan spidol bila media gambarnya kertas), menurut simbol yang disepakati.
ii.
Lanjutkan menggambar informasi umum yang dianggap penting.
Setelah peta dasar dianggap selesai, lanjutkan dengan menggambarkan informasi khusus: i.
Gambar rumah‐rumah penduduk, dimulai dari rumah yang digunakan untuk kegiatan pemetaan sosial atau rumah terdekat dari tempat kegiatan.
ii.
Dilanjutkan dengan tempat‐tempat dimana masyarakat mengambil air untuk kebutuhan sehari‐hari seperti minum, memasak, mandi, cuci, dan kebutuhan rumah tangga lainnya; dan seterusnya dilanjutkan dengan informasi khusus lainnya.
Lakukan diskusi bersama peserta dengan memanfaat informasi yang tersedia dari peta sosial tersebut mengenai:
Kecukupan dan akses kepada sarana air minum dan sanitasi yang ada, lanjutkan dengan pemberian skoring tentang keadaan akses terhadap sarana air minum dan sanitasi (M9 dan M9S).
Upaya apa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat dalam menyikapi hasil skor M9 dan M9S.
Bila akses kepada sarana air minum dan sanitasi rendah, potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecukupan dan akses kepada sarana air minum dan sanitasi.
Pastikan untuk menyalin peta kedalam kertas setelah kegiatan ini selesai. Informasi minimum yang diharapkan
Jumlah, jenis, dan lokasi semua sumber air, yang dibuat oleh masyarakat, baik yang tidak maupun melalui proyek sebelumnya.
Pembatasan wilayah untuk pemakaian sumber air, mengklarifikasi akses rumah tangga terhadap sumber, terutama titik sumber umum.
Lokasi keluarga kaya, miskin, dan menengah berdasarkan kriteria yang disetujui dan kaitannya dengan pengaksesan dan keteraturan pelayanan air minum.
Rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap berbagai jenis sumber air minum. Jumlah, jenis, dan lokasi sarana sanitasi, baik umum maupun keluarga, menurut yang dibangun sebelum, selama, atau setelah intervensi proyek sebelumnya.
Rumah‐rumah anggota masyarakat yang berperan dalam Unit Pengelola/ pemeliharaan pelayanan air minum dan sanitasi sebelumnya. Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
44
Pemetaan Sosial
Penggunaan untuk proses perencanaan •
Gunakan informasi dari peta, dan minta perempuan dan laki‐laki untuk berdiskusi dalam kelompok yang terpisah tentang pengembangan sarana air minum dan sanitasi yang diinginkan oleh mereka
•
Diskusikan pula tentang kesetaraan akses terhadap sarana yang ada saat ini dan implikasinya terhadap perencanaan proyek, termasuk masyarakat yang tidak memperoleh akses dari sarana
•
Jika ada konsensus dari kelompok tentang pengembangan yang diinginkan, minta mereka untuk memberikan ide tersebut dalam sketsa peta berdasarkan peta yang ada
•
Buat salinan tentang pengembangan yang diinginkan tersebut dalam membuat RKM
•
Peta sosial tersebut tetap harus disimpan di desa untuk diskusi yang akan datang
•
Tim fasilitator menggunakan hasil peta ini (titik air dan fasilitas sanitasi yang ada) untuk acuan kegiatan selanjutnya, terutama untuk merencanakan jalur dan partisipan yang terlibat dalam Transect Walk, serta penentuan lokasi diskusi kelompok terfokus.
Hal yang perlu diperhatikan
6 Ada perwakilan dari masing‐masing lokasi (dusun, RW, RT) baik laki‐laki/perempuan dari kelompok sosial yang berbeda
6 6 6 6 6
Media yang digunakan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang terlibat Media (kertas gambar) cukup besar, sehingga gambar/simbol tidak berimpit‐impitan Tempat yang digunakan adalah tempat yang setiap orang mudah untuk hadir (baik kaya/miskin) Terlindung dari gangguan cuaca (angin, hujan, dll) Buat lebih dahulu legenda yang disepakati oleh masyarakat
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
45
Pemetaan Sosial
Lembar Catatan dan Skor (Pemetaan Sosial) 1. 2.
Nama Desa/Kelurahan:
3. 4. 5.
Tanggal : Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
WAKTU MULAI Akses terhadap Fasilitas 4 M1 Jumlah rumah tangga yang menggunakan/ memiliki akses yang baik kepada sarana air minum Kode
M2
Pertanyaan
Jumlah
M1.1
Jumlah rumah tangga kaya
M1.2
Jumlah rumah tangga menengah
M1.3
Jumlah rumah tangga miskin
M1.4
Total jumlah rumah tangga
Jumlah rumah tangga dengan akses rendah terhadap sarana air minum Kode
Pertanyaan
Jumlah
M2.1
Jumlah rumah tangga kaya
M2.2
Jumlah rumah tangga menengah
M2.3
Jumlah rumah tangga miskin
M2.4
Total jumlah rumah tangga
M3
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan sarana air minum Kode
Pertanyaan
Jumlah
M3.1
Jumlah rumah tangga kaya
M3.2
Jumlah rumah tangga menengah
M3.3
Jumlah rumah tangga miskin
M3.4
Total jumlah rumah tangga
4
Akses yang baik:
1) secara teknik, jarak maksimum ke titik pelayanan air minum adalah 100 m. Dalam proses diskusi dengan masyarakat inipun disepakati bersama masyarakat melihat kondisi medan/ profil lokasi (bukit/lembah, terjal, dst). 2) air masih memenuhi kecukupan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti untuk minum, masak dan kegiatan hygiene dan sanitasi. 3) air secara kualitas aman digunakan untuk kebutuhan minum dan masak.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
46
Pemetaan Sosial M4
Alasan mengapa rumah tangga tidak menggunakan sarana air minum Kode
M 5
Pertanyaan
M4.1
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan karena alasan teknis
M4.2
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan karena alasan keuangan
M4.3
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan karena alasan sosial
M4.4
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan karena ada alternatif sumber air lain
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan sarana air yang ada karena ada sumber air alternatif Kode
M6S
Pertanyaan
Jumlah
Jumlah rumah tangga kaya
M5.2
Jumlah rumah tangga menengah
M5.3
Jumlah rumah tangga miskin
M5.4
Total jumlah rumah tangga
Jumlah rumah tangga yang memiliki sarana sanitasi yang telah terpasang untuk pembuangan kotoran manusia (dari proyek sebelumnya) Pertanyaan
Jumlah
M6.1S
Jumlah rumah tangga kaya
M6.2S
Jumlah rumah tangga menengah
M6.3S
Jumlah rumah tangga miskin
M6.4S
Total jumlah rumah tangga
Jumlah rumah tangga yang memiliki dan membangun sendiri sarana sanitasi pribadi yang telah terpasang untuk pembuangan kotoran manusia Kode
M8S
Jenis Sumber Air Alternatif
M5.1
Kode
M7S
Jumlah
Pertanyaan
Jumlah
M7.1S
Jumlah rumah tangga kaya
M7.2S
Jumlah rumah tangga menengah
M7.3S
Jumlah rumah tangga miskin
M7.4S
Total jumlah rumah tangga
Jumlah rumah tangga tanpa akses terhadap sarana jamban Kode
Pertanyaan
Jumlah
M8.1S
Jumlah rumah tangga kaya
M8.2S
Jumlah rumah tangga menengah
M8.3S
Jumlah rumah tangga miskin
M8.4S
Total jumlah rumah tangga
Anggota masyarakat menggunakan analisa pada peta untuk menghitung skor akses
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
47
Pemetaan Sosial M9
Proporsi dan jenis tingkat kesejahteraan masyarakat yang memilki akses yang baik kepada sarana air minum Pilihan
Skor
Konversi ke
Kurang dari ¼ dan sebagian besar masyarakat mampu
0
0
Antara ¼ dan ½, sebagian besar menengah ke atas
1
25
Antara ½ dan ¾ dari semua tingkatan masyarakat
2
50
Lebih dari ¾ semua tingkatan masyarakat
3
75
Semua rumah tangga
4
100
M9S
Skor yg dikonversi (M9)
Proporsi dan jenis tingkat kesejahteraan masyarakat yang punya akses terhadap sarana jamban Pilihan
Skor
Konversi ke
Kurang dari ¼, sebagian besar masyarakat mampu
0
0
Antara ¼ dan ½, sebagian besar menengah ke atas
1
25
Antara ½ dan ¾ dari semua tingkatan masyarakat
2
50
Lebih dari ¾ semua tingkatan masyarakat
3
75
Semua rumah tangga
4
100
Skor yg dikonversi (M9S)
Isu Kecukupan dan kesetaraan terhadap akses penyediaan air minum?
Kecukupan dan kesetaraan terhadap akses sanitasi?
Analisis Kelompok terhadap Hasil Pemetaan Kesimpulan Input untuk pembuatan PJM ProAKSi dan RKM
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
48
Rapid Technical Assessment (RTA)
Rapid Technical Assessment (RTA) Tujuan 5 Dapat dibuatnya pilihan‐pilihan sistem sarana air minum yang memungkinkan untuk dibangun berdasarkan potensi area proyek 5 Dapat diketahuinya keuntungan dan kerugian dari masing‐masing pilihan yang memungkinkan. Keuntungan dan kerugian mencakup biaya konstruksi, cakupan layanan, biaya pemeliharaan dsb. 5 Masyarakat nantinya dapat mendiskusikan diantara mereka sendiri untuk menentukan pilihan akan sarana air minum dan sanitasi yang akan dibangun.
Bahan yang dibutuhkan
Alat ukur praktis untuk elavasi, kuantitas air dan kualitas air yang dikenal oleh peserta, seperti altimeter, stop watch, roll meter, calculator, pensil, , dsb Lembaran/formulir hasil identifikasi Sumber air dan rencana sistem sarana air minum
Proses Sebelum kegiatan ini, Fasilitator menjelaskan tujuan dari kegiatan ini, lalu mendiskusikan dengan masyarakat (baik laki‐laki dan perempuan) mengenai potensi sumber air untuk penyediaan air minum. Kemudian dapat digali informasi potensi masing‐masing sumber air selanjutnya untuk dapat dilaksanakan perencanaan kunjungan kepada masing‐masing potensi sumber air. Idealnya, tempat untuk kegiatan ini merupakan tempat umum sehingga lebih mudah diakses dan dapat menampung kelompok yang besar. Pada kegiatan berikutnya Fasilitator bersama‐sama beberapa wakil masyarakat yang mengetahui keberadaan potensi‐potensi sumber air mengadakan kunjungan lapangan kepada masing‐masing sumber air. Fasilitator bersama‐sama beberapa wakil masyarakat mengadakan pengukuran kasar terhadap sumber air yang dikunjungi mengenai jarak, kedalaman, keberadaan, posisi sumber, kualitas air, kuantitas air (musim kemarau). Pastikan untuk mencatat semua hasil kegiatan pengukuran kedalam kertas catatan setelah kegiatan ini selesai. Fasilitator mengisi lembar isian formulir Hasil Identifikasi Sumber air dan Rencana Sistem Sarana air minum. Informasi minimum yang diharapkan Jarak, kedalaman, keberadaan, posisi sumber, kualitas air, kuantitas air (musim kemarau) semua potensi sumber air
Keperluan pengolahan air atau tidak Sistem pengaliran, tingkat layanan, dan model pelayanan. Perkiraan biaya pembangunan dan pengoperasian dan pemeliharaan.
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
49
Rapid Technical Assessment (RTA)
Penggunaan untuk proses perencanaan • Gunakan informasi dari hasil pengukuran yang telah dimasukan kedalam formulir beserta gambar‐gambar opsi sarana air minum dan sanitasi untuk berdiskusi dalam kelompok yang terpisah tentang pengembangan sarana air minum dan sanitasi yang diinginkan oleh mereka. • Tim fasilitator menggunakan hasil ini (potensi sumber air ) untuk acuan kegiatan selanjutnya, terutama untuk memilih opsi sarana yang akan dibangun berdasar pilihan masyarakat yang didasari pertimbangan kuntungan dan kerugian masing‐masing pilihan/opsi. Hal yang perlu diperhatikan 6 Ada perwakilan dari masyarakat untuk mengetahui keberadaan sumber air 6 Media yang digunakan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang terlibat
Field Book IMAS PAMSIMAS 2010
50
Rapid Technical Assessment (RTA)
RTA 1 NO
Formulir Hasil Identifikasi Potensi Sumber Air dan Rencana Sistem Sarana Air Minum Kedalama n
m
m
(4)
(5)
9/X
Sumber Air
(1)
Jarak
(2)
(3)
Keberada an
Posisi Sumber
in/ out (6)
atas/ bawah (7)
Kualitas Air
Kuantitas Musim Kemarau
Pengolahan Air
Sistem pengaliran
Tingkat Layanan
J/K/W
B/T
1,1/2,1/4
Y/T
G/P/ St
HH/Com
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Model Pelayanan HH/ComPT/ ComHC/Com C (14)
1
Mata Air
A1
2
A2
3
Air tanah dangkal Air tanah dalam
A3
4
Danau
B1
5
Sungai
B2
6
Rawa / Gambut
B3
7
Air hujan
C1
8
……………
9
……………
Potensi Pendukung Ketersediaan PLN Kontraktor Lokal Tukang Batu Tukang Kayu Tukang Perpipaan Material lokal
Field Book CFT Pamsimas 2009
9/X
51
Rapid Technical Assessment (RTA) Keterangan : 9/x (3) Jarak (4) Kedalaman (5) Keberadaan (6) Posisi Sumber (7) Kualitas air (8) = Kualitas air (9) = Kuantitas (10) Pengolahan air (11) Sistem pengaliran(12) Tingkat layanan(13) Model Pelayanan(14) Pontensi Pendukung 9/ x
= Beri Kode untuk sumber air yang ada di desa dan kode untuk yang tidak ada = Jarak dari sumber air sampai dengan di desa berapa meter = Perkiraan kedalaman sumur yang ada berapa meter = "Keberadaan sumber dalam wilayah atau diluar wilatah desa, jika di dalam beri kode in dan di luar out" = "Apakah posisi sumber air lebih tinggi atau lebih rendah dari desa, jika lebih tinggi beri kode atas, sebaliknya jika posisinya lebih rendah" beri kode bawah "Kualitas secara visual apakah jernih (J), Keruh (K), atau berwarna (W)" Berdasarkan penciuman air tersebut apakah bau (B) atau Tidak (T) ? = "Dibandingkan dengan saat normal, berapa banyak jumlah/debit air sumber ketika musim kemarau?, sama (1), setengah, seperempat, seberapa? = "Air sumber membutuhkan pengolahan/tidak, jika tidak perlu diolah beri kode T jika perlu pengolahan Y" = "Nantinya untuk pengantaran (delivery) akan menggunakan sistem apa?; apakah grafitasi (G), pompa (P), atau dikumpulkan kemudian disimpan (St) = "Seberapa banyak yang nantinya akan menggunakan sarana?; jika hanya untuk satu rumah tangga atau sekelompok rumah tangga beri kode (RT), dan untuk komunal beri kode (Com) = Model pelayanan nantinya akan seperti apa?; apakah hanya untuk kelompok rumah tangga beri kode HH, komunal public tap (Com PT), sambungan rumah (Com HC) atau untuk kombinasi (Com C) =
Beri kode jika di desa tersedia potensi pendukung yang dimaksud atau beri kode jika di desa tidak tersedia potensi pendukung sebagaimana yang dimaksud dalam tabel
Hasil Pengamatan dan Relevansinya untuk RKM:
WAKTU SELESAI
Field Book CFT Pamsimas 2009
52
Alat Kajian untuk Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
Perencanaan Transect Walks dan Pertemuan Kelompok Terfokus
Perencanaan Transect Walks dan Pertemuan Kelompok Terfokus (FGD) Tujuan 5 Untuk menentukan kunjungan ke titik sarana air minum dan sarana sanitasi, serta memperoleh informasi tentang kondisi pada semua kelompok masyarakat (perempuan, laki‐laki, kaya, dan miskin) 5 Untuk memastikan peserta kelompok terfokus telah diwakili oleh semua kelompok yang ada di masyarakat
Bahan yang dibutuhkan
Peta sosial Buku catatan Kertas untuk mengundi Alat tulis
Proses perencanaan Transect Walks Waktu yang terbaik dalam melakukan perencanaan transect walk adalah sesaat sebelum dilakukan di tempat yang dipilih, baik pagi hari sebelum transect walks atau malam sebelumnya, sebaiknya kunjungan tidak dilakukan secara resmi dan tanpa menggunakan informasi yang diarahkan oleh orang tertentu. Tentukan dengan kelompok yang akan melakukan transect walks, seberapa banyak titik di suatu daerah yang biasanya digunakan kelompok kaya dan menengah serta elit desa. Pilih titik yang akan dikunjungi, dengan cara memberikan nomor pada titik air atau sanitasi di daerah tersebut pada peta dan secarik kertas untuk kemudian diundi agar terpilih secara acak. Ulangi proses diatas untuk daerah dimana terdapat titik air yang biasanya digunakan oleh kelompok miskin. Pemilihan juga dilakukan dengan cara menentukan proporsi, sebagai contoh untuk titik sarana yang digunakan secara umum, jika ada 4 buah titik air di daerah kelompok miskin dan 20 buah titik air di daerah yang kebanyakan adalah kelompok menengah keatas, maka pilih 1 titik di kelompok miskin dan 5 titik di daerah menegah keatas. Pastikan bahwa anda juga mengunjungi daerah dimana akses terhadap sarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Bersama kelompok masyarakat rencanakan kunjungan ke titik yang terpilih, pastikan kunjungan tersebut mengikutsertakan semua kelompok masyarakat, tidak hanya elit desa dan laki‐laki ! Rencanakan pula waktu transect walks dimana anda bisa menemui pengguna perempuan dan laki‐laki. Catatlah semua temuan dan diskusi untuk tiap titik pada lembar yang berbeda. Untuk kasus fasilitas pribadi (Keran dalam rumah, penampung air hujan, dsb) Gunakan jumlah rumah tangga pemilik sarana pribadi dari tiga tingkatan sosial dalam masyarakat yang dihasilkan dari klasifikasi kesejahteraan atau peta sosial, kemudian tentukan titik yang akan dikunjungi secara proporsional untuk tiap tingkatan masyarakat dan lakukan secara pilihan acak dengan mengundi, sehingga titik transect walks bukanlah titik yang dipilihkan oleh orang tertentu di desa. Selama melakukan kunjungan, lakukan rating scale untuk menilai penggunaan pelayanan dan kualitas pengerjaan sarana air atau air minum, lakukan secara terpisah untuk perempuan dan laki‐laki. Proses pemilihan sampel untuk pertemuan kelompok terfokus Gunakan peta sosial, temukan dimana lokasi terbaik untuk kelompok kaya dan miskin untuk hadir dalam pertemuan terpisah, begitu pula untuk kelompok perempuan dan laki‐laki, jika perlu minta petunjuk dari beberapa perempuan dan laki‐laki dalam kelompok diskusi. Setujui tempat terbaik untuk setiap kelompok dan hari dan waktu yang cocok untuk perempuan dan laki‐laki dari kedua kelompok. Tempat yang digunakan sebaiknya cukup luas untuk perempuan dan laki‐laki untuk Field Book IMAS Pamsimas 2010
53
Perencanaan Transect Walks dan Pertemuan Kelompok Terfokus
duduk dalam kelompok terpisah, yang memudahkan bagi perempuan untuk berbicara dan memberikan pendapat mereka. Dengan menggunakan bantuan kelompok masyarakat dan temuan dari peta sosial, berikan informasi pada kedua kelompok (kaya dan miskin) dan undang untuk menghadiri pertemuan. Jelaskan pentingnya perempuan dan laki‐laki untuk berpartisipasi, sehingga pandangan dan pengalaman dari tiap kelompok dapat terwakili. Pertemuan terpisah bisa juga dibuat dengan kelompok yang berbeda di tempat yang sama pada waktu yang bersamaan. Hal ini akan mendorong proses yang lebih terbuka. Pastikan bahwa tempat yang digunakan cukup nyaman bagi kedua kelompok, sehingga dapat duduk secara terpisah dan tidak saling mengganggu. Buat perempuan dan laki‐laki dapat saling memberikan pengalaman dan pandangan, juga membangun kepercayaan diri bagi perempuan untuk bicara di depan umum.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
54
Perencanaan Transect Walks dan Pertemuan Kelompok Terfokus
Lembar Catatan dan Skor (Perencanaan Transect Walk) PL 1 Jumlah titik air yang digunakan oleh masyarakat Kode PL 1.1 PL 1.2 PL 1.3 PL 1.4
Pertanyaan Jumlah total titik air dalam sistem Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga kaya Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga menengah Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga miskin
Jumlah
PL 2 Jumlah titik air yang digunakan oleh masyarakat, yang dijadikan sampel Kode PL 1.1 PL 1.2 PL 1.3 PL 1.4
Pertanyaan Jumlah total titik air yang dijadikan sampel Jumlah sampel titik air yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga kaya Jumlah sampel titik air yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga menengah Jumlah sampel titik air yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga miskin
Jumlah
PL 3 Jumlah fasilitas air pribadi Kode PL 3.1 PL 3.2 PL 3.3 PL 3.4
Pertanyaan Jumlah total fasilitas air pribadi Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga kaya Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga menengah Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga miskin
Jumlah
PL 4 Jumlah fasilitas air pribadi, yang dijadikan sampel Kode PL 3.1 PL 3.2 PL 3.3 PL 3.4
Pertanyaan Jumlah total fasilitas air pribadi Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga kaya Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga menengah Jumlah fasilitas air pribadi milik rumah tangga miskin
Jumlah
PL 5S Jumlah sarana sanitasi (jamban) Kode PL 4.1S PL 4.2S PL 4.3S PL 4.4S
Pertanyaan Jumlah sarana sanitasi Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga kaya Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga menengah Jumlah yang kebanyakan digunakan oleh rumah tangga miskin
Jumlah
PL 6S Jumlah dan jenis rumah tangga yang dijadikan sample untuk sarana sanitasi (jamban) Kode PL 5.1S PL 5.2S PL 5.3S PL 5.4S
Pertanyaan Jumlah rumah tangga kaya yang dijadikan sample Jumlah rumah tangga menengah yang dijadikan sample Jumlah rumah tangga miskin yang dijadikan sample Total rumah tangga yang dijadikan sample
Jumlah
Bagaimana membuat pilihan sampel :
Field Book IMAS Pamsimas 2010
55
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan Hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan sesi kegiatan ini:
9 kegiatan “tinjauan pengelolaan pelayanan” dilakukan bersama dengan badan pengelola sarana air minum/sanitasi yang ada. 9 Apabila tidak ada badan pengelola, kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat dan kemungkinan tidak semua skoring dapat diterapkan (skoring yang dinilai oleh masyarakat hanya skoring yang terdapat keterangan “anggota masyarakat menggunakan hasil diskusi untuk memberikan skor”)
1) Pengelolaan dan Pengambilan Keputusan Tujuan 5 Menilai wewenang dan komposisi dari organisasi pengelola, menyangkut keterwakilan dan pengaruh gender dan kemiskinan 5 Menilai pelaksanaan organisasi, menyangkut tentang sudut pandang gender dan kemiskinan 5 Mengukur/meneliti informasi sebelumnya (peta sosial) dan memahami permasalahan yang ada
Bahan yang dibutuhkan
Kartu/gambar dengan berbagai pilihan untuk pengelolaan, pemeliharaan, dan akuntabilitas Peta Sosial dan gambaran tentang keadaan lebih baik, lebih buruk dan sedang (diantaranya), jika mungkin Salinan skala skoring untuk organisasi pengelola Tambahan: Kertas, alat tulis dan kacang untuk matriks voting
Proses Fasilitator sebaiknya melakukan pertemuan dengan anggota badan pengelola setempat, baik dalam satu sesi penuh atau dalam beberapa kali sesi pendek selama tim fasilitator berada di lokasi, mana yang paling mudah dilakukan. Hal terpenting adalah kehadiran beberapa orang anggota pengurus untuk triangulasi dan baik anggota perempuan maupun laki‐laki turut ambil bagian, jika organisasi tersebut campuran laki‐laki dan perempuan. Gunakan pilihan kartu (card sorting) atau wawancara terbuka bagi pengelola setempat. Untuk pilihan kartu, anggota pengurus membaca, atau dibacakan pilihan pada kartu. Mereka kemudian memilih kartu yang paling mendekati keadaan disekitarnya. Fasilitator menempatkan kartu‐kartu tersebut dalam urutan skala dan grup mendiskusikan pilihan dan skala serta menyetujui skor (Ingat bahwa skor yang lebih tinggi atau lebih rendah (skor diantaranya) adalah mungkin, jika keadaan sesungguhnya dinilai lebih baik atau buruk daripada pilihan yang diambil). Dalam kasus ini, catat mengapa skor yang lebih tinggi atau lebih rendah yang diberikan. Diskusikan skala tersebut agar ada pengertian dua arah dengan rincian yang sesuai keadaan setempat, pendapat‐pendapat mengenai kemungkinan pengembangan, dst. Catat hal‐hal yang relevan dari diskusi tersebut. Gunakan Tabel CM1 dan gambar‐gambar klasifikasi kesejahteraan untuk mengisi komposisi organisasi pengelola setempat dengan mempertimbangkan gender dan kelas sosial. Alternatif lain adalah dengan menggunakan matriks voting. Jika ada lebih dari satu organisasi yang melakukan tugas pengelolaan,
Field Book IMAS Pamsimas 2010
56
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
contohnya suatu pengurus dan suatu badan, catat keduanya. Diskusikan pola dalam komposisi dan pembagian fungsi. Catat pandangan anggota laki‐laki dan perempuan tentang aspek tersebut.
Kembalilah pada pilihan kartu/wawancara terbuka untuk aspek‐aspek lain, gunakan prosedur yang sama seperti sebelumnya.
Diskusikan pengalaman pengelola setempat dalam merawat dan memperluas akses rumah tangga terhadap pelayanan, gunakan peta sosial sebagai bahan rujukan.
Diakhir sesi, tanyakan secara terpisah pada anggota perempuan tentang pengalaman mereka sebagai anggota pengurus. Dapatkan juga pandangan dari laki‐laki, namun berhati‐hatilah karena dapat menciptakan konflik dan malah memperbesar bukan menghilangkan masalah, saat mendiskusikan masalah dan masalah mengurangi tindakan. Penggunaan untuk proses perencanaan • Informasi yang berisi tentang pengelolaan sarana pelayanan yang ada saat ini yang digunakan oleh mayoritas penduduk untuk merencanakan pengembangan kemampuan pada TKM dan pengelolaan untuk sarana baru
Field Book IMAS Pamsimas 2010
57
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Lembar Catatan dan Skor (Pengelolaan dan Pengambilan keputusan – Interview dengan badan pengelola) 1.
2. 3.
4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Tanggal :
Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
CM1 Fungsi dalam Pengelolaan (bila tidak terdapat unit pengelola khusus, lanjutkan dikusi bersama masyarakat dan gunakan skor CM2 saja) Skor Skor (Perempuan=1, Laki‐ Fungsi dalam Pengelolaan Kode (Kaya=1, Menengah=2, laki=0) Miskin=3)
Kode
(1)
Ketua
CM 1.10
CM 1.11
(2)
Sekretaris
CM 1.20
CM 1.21
(3)
Bendahara
CM 1.30
CM 1.31
Fungsi lain (Sebutkan) (4)
CM 1.40
CM 1.41
(5)
CM 1.50
CM 1.51
(6)
CM 1.60
CM 1.61
Teknis dan fungsi perawatan Operator 1
CM 1.70
CM 1.71
Operator 2
CM 1.80
CM 1.81
CM2
Siapa yang mengelola dan memperbaiki sistem? (anggota masyarakat menggunakan hasil Pilihan kartu untuk memberikan skor) Skor yg Pilihan Skor Konversi ke dikonversi (CM2) 0 Lembaga luar saja; masyarakat tidak mempunyai peran 0 25 Pengelolaan dibagi antara lembaga luar dan masyarakat 1 Para pengguna sendiri yang mengelola sistem, tetapi harus melalui pemerintahan desa atau lembaga administrasi (untuk perijinan, penyelesaian pekerjaan, dll) dimana tidak ada petugas/unit khusus untuk pelayanan air minum Para pengguna sendiri yang mengelola sistem, tetapi harus melalui pemerintahan desa atau lembaga administrasi (untuk perijinan, penyelesaian pekerjaan, dll) dimana telah ada petugas/unit khusus untuk pelayanan air minum Para pengguna sendiri yang mengelola sistem, dan semua perbaikan dapat dilakukan oleh pengguna baik dengan lembaga swasta atau lembaga pemerintah
Field Book IMAS Pamsimas 2010
50 2 75 3 4
100
58
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan CM3
Kesetaraan dalam Pengelolaan (anggota pengelola menggunakan hasil untuk memberikan skor) Pilihan
Tidak ada badan pengelola sarana khusus; keberlangsungan pelayanan air minum dipegang oleh kantor desa dan tokoh Tokoh setempat Anggota badan pengelola sarana air minum dan sanitasi semuanya laki‐laki, yang mewakili para pengguna dari masyarakat golongan menengah ke atas Anggota badan pengelola sarana semuanya laki‐laki, yang mewakili pengguna dari masyarakat golongan bawah, menengah dan atas Ada badan pengelola sarana khusus yang beranggotakan lebih dari 50% perempuan dan mewakili pengguna dari masyarakat golongan menengah ke atas Ada badan pengelola sarana khusus yang beranggotakan lebih dari 50% perempuan dan mewakili pengguna dari masyarakat golongan bawah, menengah dan atas CM 4 Tingkat Perbaikan yang dilakukan oleh Organisasi Pengelola
Skor
Konversi ke
0
0
1
25
2
50
100
4
Skor
Konversi ke
0
0
1
25
Tidak ada perbaikan yang dilakukan masyarakat; dilakukan oleh lembaga luar atau tidak dilakukan Beberapa perbaikan ringan dilakukan/dikelola masyarakat; tapi tidak untuk perbaikan besar Semua perbaikan ringan dilakukan/dikelola masyarakat; tapi tidak untuk perbaikan besar
2
Semua perbaikan ringan dilakukan/dikelola masyarakat; juga beberapa perbaikan besar
3
50 75
Semua perbaikan ringan dan berat dilakukan atau dikelola masyarakat CM 5 Jangka waktu perbaikan saat terjadi kerusakan
4
100
Skor
Konversi ke
Pilihan Lebih dari 4 hari tanpa pelayanan air minum, dan tidak ada alternatif sumber yang aman
0
0
3‐4 hari tanpa pelayanan air minum, dan tidak ada alternatif sumber yang aman
1
25
Penyediaan air minum pulih dalam 2 hari tetapi tidak ada alternatif sumber yang aman
2
50
Sumber alternatif tersedia dalam jangka waktu kerusakan pelayanan
3
75
Air tersedia kembali pada hari yang sama
4
100
CM 6 CM 7
75
3
Pilihan
Skor yg dikonversi (CM3)
Skor yg dikonversi (CM4)
Skor yg dikonversi (CM5)
Deskripsi tentang “alternatif sumber yang aman” (jika ada) :
Pelaporan tentang keuangan dan pelaksanaan lainnya Skor yg Pilihan
Skor
Konversi ke
Tidak ada pelaporan dan diskusi mengenai pelaksanaan pelayanan dan keuangan Pelaksanaan pelayanan atau keuangan diperiksa, tetapi tidak rutin, dan tidak diumumkan dalam suatu pertemuan dengan seluruh masyarakat Pelaksanaan pelayanan atau keuangan diperiksa secara rutin tetapi tidak disebarluaskan, dan tidak setiap orang dapat mengetahui atau ikut serta Pelaksanaan pelayanan dan keuangan diperiksa pada pertemuan rutin dengan masyarakat, tetapi tidak ada usaha khusus untuk memberi kemudahan bagi kelompok tidak mampu dan perempuan untuk ikut serta dalam pertemuan; sehingga mereka yang seharusnya ada tidak hadir Pelaksanaan pelayanan dan keuangan diperiksa dan kegiatan periode berikutnya direncanakan menjadi pertemuan rutin yang baik dengan terwakilinya kelompok tidak mampu dan perempuan
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
dikonversi (CM7)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
59
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan CM 8
Jenis pertemuan pengurus Pilihan
Skor
Konversi ke
Tidak pernah dilakukan 0 Dilakukan hanya sekali atau kadang‐kadang, untuk demi‐, pengambilan keputusan tidak 1 efektif Dilakukan rutin; pengambilan keputusan efektif tapi bisa lebih baik, hanya sedikit 2 anggota kunci/penting yang perhatian dan hadir serta berpartisipasi Rutin dan sesering yang diperlukan, pengambilan keputusan sudah efektif tapi bisa lebih 3 baik; kebanyakan anggota hadir dan berpartisipasi Sesering yang diperlukan; seluruh anggota hadir dan berpartisipasi; pengambilan 4 keputusan efektif NB : Pengukuran akuntabilitas dilakukan dalam Pertemuan Grup Terfokus dengan Gender dan Kelas CM 9 Aturan‐aturan tentang pengelolaan sarana?* Pilihan
Skor yg dikonversi (CM8)
0 25 50 75 100
Skor
Konversi ke
Tidak ada aturan
0
0
Aturan telah dibuat; tetapi tidak diketahui dan dipatuhi
1
25
Aturan telah dibuat; tetapi hanya beberapa orang yang mematuhi aturan atau hanya beberapa aturan dipatuhi
2
50
Aturan telah dibuat; kebanyakan orang sudah mematuhi beberapa aturan atau semua aturan sudah dipatuhi oleh kebanyakan orang
3
75
Aturan telah dibuat; semua aturan dipatuhi
4
100
Skor yg dikonversi (CM9)
* catat bahwa jika sebagian aturan dipatuhi dan sebagian tidak, skor antara 0 – 25 dapat diberikan CM 10 Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan Piihan
Skor
Konversi ke
Sama sekali tidak terdapat perempuan dalam badan pengelola air di tingkat masyarakat, atau hanya sekedar tercantum namanya Perempuan menjadi anggota dari badan pengelola air di tingkat masyarakat, tetapi tidak secara teratur mengikuti pertemuan Perempuan menjadi anggota dari badan pengelola air dan ikut pertemuan, tetapi tidak turut serta dalam pengambilan keputusan Perempuan menjadi anggota badan pengelola air, ikut pertemuan dan dapat memberi pengaruh pada keputusan Laki‐laki dan perempuan, keduanya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap pengelolaan air pada pertemuan yang diadakan baik tidak maupun dengan masyarakat
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
Field Book IMAS Pamsimas 2010
Skor yg dikonversi (CM10)
60
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan Analisis Temuan dan Diskusi Pandangan dan permasalahan terhadap : (catat secara terpisah untuk anggota perempuan dan laki‐laki jika mereka punya pandangan yang berbeda) • Pengelolaan : • Pemeliharaan : • Perempuan dan kelompok Miskin dalam organisasi : • Peningkatan akses/jangkauan : • Partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan : • Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
61
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
2)
Sejarah Partisipasi saat Pembangunan Pelayanan
Tujuan 5 Untuk menilai dan menganalisa kesetaraan dan transparansi kontribusi pengguna saat pembangunan sarana 5 Untuk menilai dan menganalisa komposisi dan pengaruh badan pengelola masyarakat selama pembangunan sarana layanan, termasuk keterwakilan gender dan kemiskinan dan kontrol mereka saat pelaksanaan
Bahan yang dibutuhkan
Kartu/gambar dengan berbagai pilihan untuk memberikan kontribusi dalam bentuk uang dan in‐kind Kartu/gambar yang menjelaskan sistem monitoring kontribusi Salinan skala skoring untuk organisasi pengelola Tambahan: Kertas, alat tulis dan benih untuk matriks voting
Proses
Pemberian penilaian tentang sejarah pembangunan pelayanan dilakukan oleh perempuan dan laki‐laki yang
tinggal dalam masyarakat dan tahu sejarah dari pengalamannnya. Oleh karenanya penting untuk mengikutsertakan anggota masyarakat dalam penilaian, sebagai contoh perempuan dan laki‐laki yang terlibat dalam badan pengelola setempat atau masyarakat yang terlibat dalam pembangunan. Pertama berikan penilaian untuk anggota badan pengelola pada saat pembangunan layanan (jika ada). Beri hasil skor dalam H1. Kelompok diskusi kemudian membahas tentang siapa berkontribusi apa pada saat pembangunan. Kontribusi bisa dalam bentuk tenaga kerja (sebagai contoh menggali lubang) dan bahan‐bahan setempat serta uang, disamping itu juga bisa berbentuk bahan‐bahan makanan untuk para pekerja dan tukang. Tanyakan bagaimana para peserta mengartikan kontribusi oleh laki‐laki dan perempuan ? Apakah peserta perempuan dan laki‐laki punya pengertian yang berbeda tentang kontribusi ? Kelompok kemudian memberikan hasil skor dalam H2 dan H3. Jika kelompok miskin memberikan kontribusi lebih sedikit, penting untuk mencari tahu bagaimana keputusan tersebut dibuat; oleh satu orang, tokoh elit setempat, atau oleh seluruh perempuan dan laki‐laki anggota masyarakat. Karena jika hanya elit yang menentukan tentang variasi kontribusi yang disesuaikan dengan kemampuan membayar, maka mereka yang memberikan kontribusi lebih besar mungkin akan menggunakan hal tersebut sebagai suatu alasan untuk melakukan kontrol terhadap pelayanan. Di beberapa lingkungan masyarakat, perempuan dan laki‐laki biasanya memiliki sumber pendapatan masing‐ masing. Oleh karena itu penting untuk mengetahui sumber‐sumber tersebut, bagaimana pengelolaan pengeluaran rumah tangga dan bagaimana pola kontribusinya untuk pelayanan sarana air dan sanitasi ?
Penggunaan untuk proses perencanaan • Penilaian partisipasi masyarakat pada saat pembangunan pelayanan yang ada, dihubungkan dengan kesetaraan gender dan kelas sosial serta kualitas pengerjaan, dapat memberikan informasi tentang sejarah pembangunan pelayanan dan kemampuan membayar (kontribusi) masyarakat untuk kegunaan perencanaan proyek.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
62
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
63
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Lembar Catatan dan Skor (Sejarah Pembangunan Pelayanan) 1.
2. 3.
4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Tanggal :
Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
H 1 Badan pengelola pada saat pembangunan (bila tidak terdapat unit pengelola khusus, lanjutkan diskusi bersama masyarakat dan gunakan skor H2, H3, H5, dan H8) Skor Skor Fungsi dalam Pengelolaan Kode (Kaya=1, Menengah=2, (Perempuan=1, Laki‐laki=0) Miskin=3) (1) Ketua H 1.10
H 1.11
(2)
Sekretaris
H 1.20
H 1.21
(3)
Bendahara
H 1.30
H 1.31
Fungsi lain (Sebutkan) (4) (5)
H 1.40
H 1.41
H 1.50
H 1.51
(6)
H 1.60
H 1.61
Teknis dan fungsi perawatan Operator 1 Operator 2
H 1.70
H 1.71
H 1.80
H 1.81
Kode
H2 Jenis dan divisi kontribusi‐‐dari sudut pandang gender dan kemiskinan (anggota masyarakat menggunakan hasil card sorting untuk memberi skor) Tipe Kontribusi
Skor
Konversi ke
Tidak berkontribusi
0
0
Satu jenis kontribusi saja (uang, bahan‐bahan, atau tenaga) Dua jenis kontribusi
1
25
2
50
Tiga jenis kontribusi
3
75
Lebih dari tiga jenis kontribusi
4
100
KODE
Perempuan Miskin
Skor yg dikonversi Laki‐laki Miskin Perempuan Kaya
Laki‐laki Kaya
(H 2.1)
(H 2.2)
(H 2.3)
(H 2.4)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
64
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan H 3
Sistem kontribusi dalam bentuk uang pada saat pembangunan dari rumah tangga/laki‐laki dan perempuan dewasa (anggota masyarakat menggunakan hasil card sorting untuk memberi skor) PILIHAN Skor Konversi ke Skor yg dikonversi (H 3) Tidak berkontribusi 0 0 Pengumpulan dana secara bebas: tidak ada penetapan jumlah dan tidak ada keharusan untuk berkontribusi Semua harus berkontribusi, tetapi jumlahnya terserah pada masing‐masing rumah tangga (tidak penting bila kelompok kaya membayar lebih banyak) Semua harus berkontribusi dengan jumlah yang sama
1
25
2
50
3
75
Semua harus berkontribusi, tetapi dengan jumlah yang disesuaikan dengan tingkat 4 100 kemampuan membayar (dan hal itu disetujui oleh semua bahwa kelompok kaya akan membayar lebih banyak) H 4 Sistem kontribusi dalam bentuk in‐kind (tenaga, bahan‐bahan, makanan, dsb) oleh rumah tangga/laki‐laki dan perempuan dewasa PILIHAN Skor Konversi ke Skor yg dikonversi (H 4) Tidak berkontribusi 0 0 Tidak ada penetapan jumlah dan tidak ada keharusan untuk berkontribusi
1
25
Semua harus berkontribusi, tetapi jumlahnya terserah pada masing‐masing rumah tangga (tidak penting bila kelompok kaya membayar lebih banyak) Semua harus berkontribusi dengan jumlah yang sama
2
50
3
75
Semua harus berkontribusi, tetapi dengan jumlah yang disesuaikan dengan tingkat 4 100 kemampuan membayar (dan hal itu disetujui oleh semua bahwa kelompok kaya akan membayar lebih banyak) H 5 Sistem pengawasan kontribusi dari rumah tangga dalam bentuk uang, tenaga dan bahan‐bahan selama pembangunan sarana (anggota masyarakat menggunakan hasil card sorting untuk memberi skor) Skor yg dikonversi (H PILIHAN Skor Konversi ke 5) Tidak ada pengawasan dan kontrol 0 0 Kontribusi diawasi, tetapi tidak ada sanksi bagi yang tidak membayar
1
25
Kontribusi diawasi dan ada sanksi bagi beberapa yang tidak membayar
2
50
Kontribusi diawasi dan ada sanksi bagi sebagian besar yang tidak membayar (tapi 3 75 beberapa tidak terkena) Kontribusi diawasi dan ada sanksi bagi semua yang tidak membayar; tidak ada 4 100 diskriminasi Untuk membedakan tipe hukuman/sanksi: H 6 Apabila ada masyarakat yang tidak berkontribusi, apa tindakan yang diambil‐‐jika ada—apa bentuknya dan dijatuhkan kepada siapa ? H 7 Apakah perempuan turut serta dalam pengawasan dan kontrol ? 1. Ya 2. Tidak Jika ya, apa yang dilakukan : H 8 Tingkat pengawasan/kontrol dalam masyarakat terhadap kualitas rancangan dan kontruksi (anggota masyarakat menggunakan hasil card sorting untuk memberi skor) PILIHAN Skor Konversi ke Skor yg dikonversi (H 8) Badan pengelola ataupun pengguna tidak memiliki kontrol terhadap pelaksanaan; 0 0 dilakukan oleh badan/orang luar Hanya beberapa tokoh laki‐laki tertentu yang memiliki kontrol terhadap kualitas 1 25 rancangan dan konstruksi Hanya beberapa tokoh laki‐laki tertentu dan Tokoh masyarakat yang memiliki 2 50 kontrol Tokoh masyarakat, perempuan dan laki‐laki memiliki kontrol 3 75 Laki‐laki dan perempuan pengguna sarana terlibat penuh dalam memastikan 4 100 kualitas rancangan dan konstruksi H 9 Contoh para pengguna/anggota badan pengelola melaksanakan kontrol terhadap pelaksanaan : Perempuan : Laki‐laki : Field Book IMAS Pamsimas 2010
65
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan Analisis Temuan dan Diskusi Apa pandangan anggota badan pengelola laki‐laki dan perempuan atas skor pada : • Kesetaraan dalam kontribusi, termasuk oleh perempuan dan kelompok miskin : • Monitoring dan kontrol terhadap kontribusi dari dalam (dari sumbangan rumah tangga) : • Monitoring dan kontrol terhadap pengerjaan oleh pihak luar (kontraktor, instansi lain) : • Peranan perempuan dalam monitoring : • Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
66
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
3) Penilaian pelatihan – Akses dan Penggunaan Tujuan 5 Untuk mengetahui siapa di masyarakat yang pernah mengikuti pelatihan, termasuk akses bagi perempuan dan kelompok miskin 5 Untuk mengetahui apa topik pelatihan (teknis, manajemen/organisasi masyarakat, manajemen finansial, kesehatan/kebersihan, pelatihan untuk penyegaran) yang pernah diberikan, dan yang belum tercakup dalam pelatihan (jenis pelatihan yang diperlukan) 5 Untuk mengetahui apakah ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan telah digunakan, dan jika tidak mengapa.
Bahan yang dibutuhkan
Gambar dan informasi dari peta sosial Indikator dari proses klasifikasi kesejahteraan Gambar perempuan dan laki‐laki dan gambar kegiatan pelatihan Benih/biji‐bijian dengan warna dan bentuk yang berbeda‐beda Kertas yang besar Alat tulis
Proses Menilai sejarah pelatihan yang telah diikuti oleh perempuan dan laki‐laki dalam kelompok yang berbeda di masyarakat. Buat sebuah matriks dengan menggunakan gambar seorang perempuan dan laki‐laki secara horizontal dan gambar pelatihan secara vertical. Dengan kelompok yang buta huruf, kegiatan ini sebaiknya dilakukan di tanah sehingga orang bisa membuat gambar di tanah. Hasilnya kemudian dipindahkan ke dalam kertas catatan, gunakan gambar atau symbol untuk mengganti benih. Diskusikan bagaimana peserta mengerti gambar‐gambar terhadap kategori pelatihan sehingga terdapat suatu kesamaan interpretasi. Gunakan benih dengan warna atau bentuk yang berbeda untuk anggota masyarakat dan anggota badan pengelola (jika ada). Ajak peserta untuk menandai berapa banyak perempuan dan laki‐laki di dalam badan pengelola dan di dalam masyarakat yang mungkin dilatih untuk setiap fungsi. Jika anda memilih untuk melakukan satu per satu dari fungsi, pastikan bahwa perempuan dan laki‐laki terlibat secara adil. Dsikusikan hasil terhadap aspek gender, kesetaraan dan stereotype, apa yang dibutuhkan untuk merubah suatu stereotipe yang muncul. Gunakan gambar/indicator klasifikasi kesejahteraan, ajak kelompok untuk mempertimbangkan untuk kelompok mana pelatihan sebaiknya dilberikan dan berikan skor TR3. Ajaklah kelompok untuk memisahkan benih dalam setiap kotak dalam matrik pada jumlah orang yang pernah dilatih dan masih mempratekkan dan siapa yang tidak. Diskusikan apa alasan mengapa tidak menggunakan ketrampilan. Kemudian isi hasil pada TR3.1‐3.9 dan TR4. Diskusikan hasil dan tool, apakah mereka menyukainya, dapat menggunakannya, dan apakah ada reaksi yang menarik dari perempuan dan laki‐laki dan catat hal tersebut. Diskusikan hal‐hal lain yang menyangkut suara dan pilihan dalam pelatihan dan gunakan kartu skor dengan kelompok untuk mengisi TR 6 – 9. Ucapkan terima kasih pada kelompok. Field Book IMAS Pamsimas 2010
67
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Penggunaan untuk proses perencanaan • Untuk kegunaan perencanaan dan perancangan pelayanan baru, berikan ulasan dan analisa pelatihan sebelumnya untuk ketrampilan yang sudah dimiliki dan kekurangan yang dapat diisi oleh pelatihan berikutnya, termasuk kebutuhan untuk peningkatan gender dan akses yang lebih baik baik perempuan dan kelompok miskin. • Jelaskan bahwa proses ini dilakukan untuk mendapatkan pengertian ketrampilan apa yang diperlukan oleh masyarakat untuk mengelola sarana yang ada dengan lebih baik dan pengembangan yang dibutuhkan. Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
68
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Lembar Catatan dan Skor (Penilaian pada Pelatihan – dari Interview dengan badan pengelola/Peta Sosial) 1.
2. 3.
4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Tanggal : Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI TR 1.1 Pelatihan yang diterima sampai saat ini Jenis Program Pelatihan
Nama Program Pelatihan
Diadakan oleh?*
Tahun
Total Laki‐ Perem laki puan
Teknik Manajemen/ Kepemimpinan /Or‐mas ManajemenKeuangan/ Pembukuan Kesehatan dan Kebersihan * 1. Proyek pemerintah 2. Proyek Donor 3. LSM TR 1.2 Pelatihan yang akan diterima Jenis Program Pelatihan
Miskin Laki‐ Perem laki puan
Jumlah orang yang menerima pelatihan Kaya Sedang
Total Laki‐laki
Jumlah orang yang menerima pelatihan Kaya Sedang Laki‐ Perem Laki‐ Perem laki puan laki puan
Perempuan
Laki‐laki
Perempuan
Laki‐laki
Miskin
Perempuan
Teknik Manajemen/ Kepemimpinan /Or‐mas ManajemenKeuangan/ Pembukuan Kesehatan dan Kebersihan TR 2 Keseimbangan gender terhadap jenis pelatihan yang diterima
Laki‐laki
Perempuan
Skor yg dikonversi untuk setiap topik pelatihan PILIHAN
Skor
Konversi ke
Tidak ada yang menerima pelatihan
0
0
Satu atau lebih laki‐laki yang menerima pelatihan Satu atau lebih perempuan yang menerima pelatihan Baik laki‐laki dan perempuan menerima pelatihan, tetapi jumlahnya tidak seimbang Ada keseimbangan jumlah antara laki‐laki dan perempuan yang menerima pelatihan Kode Skor
1
25
2
50
3
75
Field Book IMAS Pamsimas 2010
4
Teknik
Manajemen/Kepemi mpinan/Or‐mas
Manajemen keuangan/ pembukuan
(TR 2.1)
(TR 2.2)
(TR 2.3)
Kesehatan dan kebersihan
100
(TR 2.4)
69
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan TR 3
Keseimbangan sosial terhadap jenis pelatihan yang diterima Skor yg dikonversi untuk setiap topik pelatihan Skor
PILIHAN
Konversi ke
Tidak ada yang dilatih
0
0
Pelatihan diberikan hanya pada anggota dari kelompok kaya Pelatihan diberikan pada anggota dari kelompok menengah dan kaya Pelatihan diberikan pada anggota dari golongan bawah dan menengah/atas Pelatihan diberikan sebagian besar pada anggota dari golongan bawah Kode Skor
1
25
2
50
3
75
4
100
Teknik
Manajemen/Kepemi mpinan/Or‐mas
Manajemen keuangan/ pembukuan
(TR 3.1)
(TR 3.2)
(TR 3.3)
Kesehatan dan kebersihan
(TR 3.4)
TR 4
Jumlah orang yang menggunakan keahlian yang didapat dari pelatihan Badan Pengelola Anggota masyarakat (dulu & sekarang) (di luar badan pengelola) Jenis pelatihan Laki‐laki Perempuan Laki‐laki Perempuan Teknik Manajemen/ Kepemimpinan /Or‐mas Manajemen Keuangan/ Pembukuan Kesehatan dan Kebersihan TR 5 Alasan mengapa tidak menggunakan ketrampilan yang diperoleh : Perempuan : Laki‐laki: TR 6 Apakah masyarakat diberi informasi tentang pelatihan ?
Total
Kode
TR 4.1 TR 4.2
TR 4.3
TR 4.4
PILIHAN
Skor
Konversi ke
Tidak ada kesempatan untuk pelatihan atau tidak ada orang yang diberi informasi tentang pelatihan Ada kesempatan untuk pelatihan tetapi tidak disebarluaskan, dan hanya sedikit orang tertentu yang tahu tentang pelatihan Ada kesempatan untuk pelatihan tetapi tidak disebarluaskan, dan hanya orang kaya dan menengah yang tahu Ada kesempatan untuk pelatihan yang disebarluaskan, dengan usaha khusus untuk memberikan informasi kepada orang miskin tetapi masih beberapa orang miskin tidak tahu Ada kesempatan untuk pelatihan yang disebarluaskan, dengan usaha khusus berulang‐ulang untuk memberikan informasi kepada orang miskin, dan semua tahu
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
Field Book IMAS Pamsimas 2010
Skor yg dikonversi (TR6)
70
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan TR 7
Apakah masyarakat diberi kesempatan untuk ikut pelatihan ? Pilihan
Skor
Konversi ke
Tidak ada kesempatan untuk pelatihan atau tidak ada orang yang diberi informasi tentang pelatihan Ada kesempatan untuk pelatihan, tetapi diambil alih oleh elit desa
0
0
1
25
Semua diberi kesempatan untuk mendaftar untuk pelatihan tetapi informasi yang cukup tidak diberikan kepada masyarakat (terutama perempuan dan orang miskin) untuk ikut pelatihan Semua diberi kesempatan untuk mendaftar untuk pelatihan dan informasi yang cukup, tetapi tidak ada usaha khusus untuk memudahkan perempuan dan orang miskin untuk ikut pelatihan Semua diberi kesempatan untuk mendaftar untuk pelatihan dan informasi yang cukup, dan ada usaha khusus untuk memudahkan perempuan dan orang miskin untuk ikut pelatihan TR 8 Apakah pelatihan digunakan dengan efektif ?
2
50
3
75
4
100
PILIHAN
Skor
Konversi ke
Tidak ada kesempatan untuk pelatihan atau tidak ada orang yang diberi informasi tentang pelatihan Pelatihan diterima tetapi tidak digunakan
0
0
1
25
Pelatihan yang diterima hanya digunakan oleh sedikit orang, tetapi hanya beberapa yang baik dalam menggunakan ketrampilan dari pelatihan Pelatihan yang diterima digunakan oleh sebagian besar orang, dan kebanyakan baik dalam menggunakan ketrampilan dari pelatihan Pelatihan yang diterima digunakan oleh semua orang, dan semua baik dalam menggunakan ketrampilan dari pelatihan
2
50
3
75
4
100
Field Book IMAS Pamsimas 2010
Skor yg dikonversi (TR7)
Skor yg dikonversi (TR8)
71
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan Analisis temuan dan diskusi •
Kecukupan dalam pelatihan :
•
Pengembangan dalam pelatihan yang akan datang : -
Untuk perempuan :
Untuk kelompok miskin :
Untuk laki‐laki :
•
Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM :
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
72
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
4) Pengelolaan Keuangan Tujuan 5 Untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk kegunaan sarana air. 5 Untuk mengetahui kesetaraan dan keterbukaan dari sistem pembayaran dan implikasinya terhadap pengawasan pada sarana.
Bahan yang dibutuhkan
Lembar skala scoring dengan pilihan yang berbeda untuk pembiayaan sarana Gambar dan indicator dari klasifikasi kesejahteraan (lembar kode 2.1) Catatan pembukuan keuangan setempat
Proses Temui para petugas yang bertanggung jawab untuk keuangan dan bersama sama mengulas buku keuangan dan catatan pembayaran. Berdasarkan ulasan tentang catatan, petugas kemudian memilih skor yang cocok dengan keadaan pada pembiayaan dan kualitas pembukuan, dan berikan skor yang relevant untuk kedua indicator tersebut. Ajak para petugas mengambarkan sistem pembayaran, termasuk pengawasan pembayaran. Diskuskikan bagaimana sistem mengakomodir perbedaan kemampuan membayar tiap rumah tangga dalam masyarakat. Jika rumah tangga miskin meberikan kontribusi yang lebih rendah atau tidak harus membayar, bagaimana mereka dipilih. Juga tanyakan apakah hal tersebut membuat mereka kehilangan suara terhadap pengelolaan pelayanan. (Berikan penilaian terhadap hal ini dalam pertemuan kelompok terfokus nanti). Bantulah para petugas untuk memilih opsi dari kartu yang menggambarkan keadaan yang paling cocok. Ingatkan bahwa petugas bisa memberikan skor di antaranya. Dalam kasus itu, catat mengapa terdapat skor yang lebih tinggi atau rendah yang diberikan. Catat skor di dalam lembar kode dan nilai yang relevan dari diskusi. Ucapkan terima kasih.
Penggunaan untuk proses perencanaan • Informasi tentang sistem keuangan pada pelayanan yang ada bisa digunakan untuk bahan diskusi untuk perencanaan kontribusi dan pengelolaan keuangan untuk sistem sarana yang baru. • Informasi tentang kesadaran dari masyarakat terhadap kesetaraan dalam pemberian kontribusi yang pertimbangkan kemampuan dan kemauan untuk membayar dari tingkatan sosial masyarakat, sehingga masyarakat dapat merencanakan suatu keadilan dalam pelayanan.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
73
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
Lembar Catatan dan Skor (Pengelolaan Keuangan) 1.
2. 3. 4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Tanggal : Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
(Bila tidak terdapat unit pengelola khusus, lanjutkan diskusi bersama masyarakat dan gunakan skor FIN 1, 2, 6, dan 7) FIN 1 Tanggung jawab masyarakat terhadap iuran pelayanan air (anggota masyarakat menggunakan hasil Pilihan kartu untuk memberikan skor) Pilihan
Skor
Konversi ke
Lembaga luar yang membiayai semua pelayanan (100% subsidi dari luar)
0
0
Masyarakat dan Lembaga luar membagi pembiayaan (sebagian subsidi dari luar)
1
25
Desa yang membiayai, berasal dari pajak yang dibayarkan pengguna dan sumber lainnya (tidak ada subsidi dari luar, tetapi tidak ada iuran dari pengguna secara langsung) Desa dan pengguna membagi pembiayaan (tidak ada subsidi dari luar, dan sebagian langsung dari iuran pengguna)
2
50
3
75
Semua dibiayai oleh keluarga pengguna
4
100
Skor yg dikonversi (FIN 1)
FIN 2
Kecukupan biaya yang diterima dari iuran para pengguna (anggota masyarakat menggunakan hasil Pilihan kartu untuk memberikan skor) Pilihan
Skor
Konversi ke
Tidak ada iuran yang diterima dari para pengguna
0
0
Iuran diterima, tetapi tidak menutupi biaya O&M (operasi dan pemeliharaan)
1
25
Iuran hanya menutupi biaya O&M tahunan
2
50
Iuran menutupi biaya O&M tahunan dan perbaikan kerusakan
3
75
Iuran menutupi seluruh biaya O&M tahunan dan perbaikan kerusakan dan ada sisa
4
100
Skor yg dikonversi (FIN2)
FIN 3 Jika ada sisa, untuk tujuan apa digunakan: 1. ................................................................. 2. ................................................................. 3. .................................................................
Field Book IMAS Pamsimas 2010
74
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan
FIN 4
Perencanaan keuangan yang telah dilakukan untuk pelayanan Pilihan
Skor
Konversi ke
Tidak ada perkiraan biaya (budget) yang dibuat
0
0
Perkiraan biaya (budget) dibuat satu kali; hanya mencukupi untuk biaya langsung
1
25
Perkiraan biaya (budget) dibuat tahunan, tetapi hanya mencukupi untuk sebagian biaya (tidak semua—seperti pengeluaran pengelola untuk perjalanan, snack, dsb)
2
50
Perkiraan biaya (budget) dibuat tahunan, mencukupi untuk seluruh biaya
3
75
4
100
Skor
Konversi ke
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
Skor
Konversi ke
Tidak ada iuran
0
0
Iuran tidak didasari biaya pelayanan sesungguhnya
1
25
Iuran disamakan untuk semua, tetapi didasari oleh biaya pelayanan sesungguhnya
2
50
3
75
4
100
Skor
Konversi ke
Pengguna tidak diminta untuk membayar
0
0
Pengguna diminta untuk membayar, tapi tidak satupun yang membayar
1
25
Pengguna harus membayar, tetapi beberapa tidak membayar (kurang dari setengah)
2
50
Pengguna harus membayar, dan hampir semua membayar (tetapi tidak semua)
3
75
Pengguna harus membayar, dan semua membayar
4
100
Perkiraan biaya (budget) dibuat tahunan, mencukupi untuk seluruh biaya termasuk biaya yang tidak hitung FIN 5 Tingkat keterbukaan dalam pembukuan keuangan Pilihan Tidak ada catatan keuangan yang dibuat Catatan keuangan dibuat, tetapi tidak yang terbaru atau tidak lengkap, salah, atau tidak ada pembukuan, dsb Catatan keuangan dibuat, berisi catatan terbaru dan lengkap, tetapi tidak disebarluaskan kepada umum dan anggota badan pengelola, hanya bendahara yang bisa menjelaskan isian Catatan keuangan dibuat, berisi catatan terbaru, lengkap dan benar, disebarluaskan kepada umum tetapi hanya bisa dimengerti oleh bendahara dan beberapa anggota masyarakat Catatan keuangan dibuat, berisi catatan terbaru, lengkap dan benar, disebarluaskan kepada umum dan semua anggota masyarakat yang bisa mengerti isian FIN 6 Kesetaraan biaya dalam sistem iuran (anggota masyarakat menggunakan hasil Pilihan kartu untuk memberikan skor) Pilihan
Iuran didasari oleh jumlah pemakaian air dan biaya pelayanan, pada jumlah yang sama untuk seluruh pengguna Iuran didasarkan dari jumlah pemakaian air dan biaya pelayanan, tetapi jumlah iuran didasari pada kemampuan membayar.
Skor yg dikonversi (FIN4)
Skor yg dikonversi (FIN5)
Skor yg dikonversi (FIN6)
FIN 7
Pengalaman ketepatan dalam sistem pembayaran (anggota masyarakat menggunakan hasil Pilihan kartu untuk memberikan skor) Pilihan
FIN 8 Apakah si kaya membayar? Jika tidak, alasan: FIN 9 Apakah si miskin membayar? Jika tidak, alasan:
Field Book IMAS Pamsimas 2010
1. YA
Skor yg dikonversi (FIN7)
2. TIDAK
75
Tinjauan Pengelolaan Pelayanan FIN 10 FIN 11
Adakah alasan lain untuk tidak membayar : Jumlah pengguna yang tidak membayar Pertanyaan
Jumlah
Kode
Jumlah pengguna seharusnya membayar
FIN 11.1
Jumlah pengguna yang tidak membayar setahun terakhir
FIN 11.2
Analisis temuan dan diskusi Kesimpulan
Isu Tingkat kecukupan pembayaran Kualitas operasional manajemen Kesetaraan dalam sistem pembayaran untuk kelompok miskin dan kaya Disiplin pembayaran
Apa relevansinya untuk pembuatan RKM
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
76
Transect Walks
Transect Walks 1) Pengelolaan Sumber Air 2) Penilaian Tingkat Kualitas Kerja 3) Penilaian Pelayanan oleh Kelompok Pengguna Perempuan dan Laki‐laki Tujuan 5 Memeriksa ulang informasi pada peta yang dibuat oleh masyarakat 5 Mempelajari keadaan masyarakat menyangkut sarana air minum dan sanitasi 5 Mempelajari akses keluarga miskin, kaya dan menengah terhadap sarana tersebut 5 Promosi hidup sehat dan di antara keluarga yang mendapat pelatihan selama program
Bahan yang dibutuhkan
Cek list pengamatan. Semi‐structured interview dengan patokan scoring sistem Tali dengan panjang kurang lebih 2 meter Tiga gambar dengan gambar orang tersenyum, sedih dan biasa‐biasa saja
Proses Kegiatan ini dilakukan dengan anggota badan pengelola sarana air minum dan sanitasi dan anggota masyarakat yang diantaranya terdiri dari orang miskin, kaya, dan menengah, perempuan dan laki‐laki (maksimum 10 orang). Identifikasikan titik yang akan dikunjungi dari peta, yaitu sarana air dan sanitasi yang digunakan saat ini oleh masyarakat. Tandai pada Peta titik‐titik yang akan dikunjungi dengan angka/nomor. Selain itu sumber air (sungai, kolam, dsb) juga harus dikunjungi. Untuk sarana sanitasi, beri nomor semua jamban baik yang dibangun oleh proyek sebelumnya atau oleh pribadi, secara acak pilihlah titik dengan proporsional (10% dari total) untuk masing‐masing kategori. Selama perjalanan anggota tim fasilitator mengamati sarana air minum dan sanitasi, diskusikan hasil observasi dengan anggota masyarakat, dan catat temuan‐temuannya. Kunjungan ke sarana air Untuk menilai pelayanan sarana gunakan rating scales pada setiap titik sarana air yang dikunjungi selama Transect Walks. Hal ini dilakukan dengan membuat dua rating scale di tanah, masing‐masing sepanjang 2 meter, atau menggunakan tali untuk rating scale juga sepanjang 2 meter. Pada ujung tali buatlah gambar “Wajah Tersenyum” (100% baik/puas) dan di pangkal tali gambar “Wajah Sedih” (0% atau sangat buruk/tidak puas). Skala ini bisa ditandai pada titik puluhan. Jelaskan pada kelompok perempuan dan laki‐laki (rating scale dilakukan terpisah berdasarkan jenis kelamin), bahwa mereka dapat memberikan skor dengan berdiri atau menunjuk titik skala pilihannya. Jelaskan pula bahwa tiap orang dapat menentukan pilihannya masing‐masing. Kelompok perempuan dan laki‐laki kemudian memberikan penilaian terhadap aspek pelayanan penyediaan air minum untuk masyarakat, tingkat akses terhadap sarana, kecukupan akan kebutuhan air dari pengguna laki‐laki dan perempuan, keteraturan pelayanan, perkiraan pelayanan, memadainya operasi dan pemeliharaan, kesesuaian iuran atau kontribusi yang dibayarkan untuk pelayanan, dan catatan pembukuan untuk pelayanan yang diberikan pada para pengguna. Tulis aspek pertama pada kartu (sebagai contoh keteraturan pelayanan air) dan taruh dekat skala, minta semua yang hadir dalam kelompok menentukan nilai aspek tersebut dengan satu orang sebagai sukarelawan untuk mewakili pilihan kelompok. Catat skor dengan menghitung jarak antara “wajah sedih” (titik 0) sampai titik akhir yang ditentukan/dipilih kelompok, catat sebagai suatu skor persentase (%), dimana 2 meter Field Book IMAS Pamsimas 2010
77
Transect Walks
menunjukkan 100%. Jika tidak terjadi satu kesepakatan diantara anggota kelompok, catatlah setiap posisi yang diberikan oleh mereka yang berbeda. Ketika pilihan jatuh pada titik skala yang berbeda, tanyakan apakah mungkin ada suatu konsensus di antara mereka, bila bisa catatlah hasil konsensus tersebut. Jika tidak catat skor yang berbeda tersebut dan tanyakan mengapa sampai terjadi perbedaan. Diskusikan dan catat setiap alasan yang diberikan. Ulangi pelaksanaan ini untuk musim yang berbeda, yaitu di musim hujan dan musim kemarau. Kelompok diskusi bisa dibagi ke dalam kelompok kaya dan miskin dengan tujuan mendapatkan pendapat kelompok secara lebih terbuka. Diakhir kegiatan tim fasilitator memberikan skor dari pengamatan ke dalam tabel skor. Dengan cara yang sama gunakan pula penilaian ini pada sarana sanitasi. Seberapa besar kegunaan dan fungsi jamban yang dimiliki dapat ditentukan melalui rating scale untuk setiap pengguna secara perorangan dari tiap rumah tangga. Untuk pengamatan jamban rumah tangga gunakan daftar isian skor pada WR18S. Informasi minimum yang diharapkan Nilai kondisi fisik dari sarana air minum dan fasilitas sanitasi yang diamati. Pandangan dari kelompok sosial‐ekonomi yang berbeda mengenai penggunaan dan akses pelayanan, berfungsinya dan keberaturan pelayanan, operasi dan pemeliharaan, keadilan kontribusi yang harus dibayar untuk menggunakan pelayanan. Penggunaan pada proses perencanaan Gunakan informasi yang diperoleh mengenai pengelolaan sumber, kualitas sarana dan kepuasan pengguna dari masyarakat kaya dan miskin, laki‐laki dan perempuan, diskusikan untuk menentukan pengembangan sarana yang mereka inginkan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
78
Transect Walks
4) Masyarakat yang Tidak Terlayani Tujuan 5 Untuk mengetahui jenis dan berapa jumlah rumah tangga yang tidak terlayani dengan sistem sarana air minum (penilaian dari peta sosial) 5 Untuk mengetahui alasan mengapa masyarakat yang tidak terlayani 5 Untuk mengetahui jika ada sumber air alternatif dan aman yang digunakan oleh rumah tangga yang tidak terlayani dengan sistem sarana air minum yang ada
Bahan yang dibutuhkan
Peta Sosial Biji‐bijian/benih Kertas yang besar Alat tulis
Proses Gunakan peta sosial untuk diskusi dengan kelompok masyarakat berapa jumlah rumah tangga yang tidak terlayani oleh sistem air masyarakat. Berapa rumah tangga tersebut dari kelompok kaya, sedang atau miskin. Dengan peta sosial, diskusikan alasan yang mungkin untuk akses yang kurang. Tanyakan berapa jumlah rumah tangga dalam tiga kelompok sosial tidak terlayani karena alasan teknis, keuangan atau lainnya. Catat alasan lain jika diberikan oleh kelompok. Gunakan pemetaan sosial untuk diskusi dengan kelompok masyarakat berapa jumlah rumah tangga yang tidak terlayani oleh fasilitas sanitasi. Bantulah kelompok untuk membuat matrik dengan tiga kategori kesejahteraan secara vertikal dan kartu atau gambar rumah tangga ‘dengan jamban’ atau ‘tanpa jamban’ secara horizontal. (Hitung jumlah dari jamban yang terbuat dari bahan setempat yang tingkat kesehatannya tergantung pada kekuatan bahannya). Tinggalkan kelompok untuk menyelesaikan table. Ajak kelompok untuk melihat pola siapa yang memiliki akses terbaik dan terburuk terhadap sarana sanitasi jamban dan diskusikan alasannya, seperti kurangnya uang, kurangnya tenaga kerja dan bahan‐bahan dan kurangnya ekspresi kebutuhan. Kunjungi daerah dimana banyak yang tidak mendapatkan pelayanan dengan kelompok masyarakat untuk menilai hasil analisa. Diskusikan temuan dan implikasi sosial dan kesehatan dari sebagian masyarakat yang tidak memiliki akses pada sarana air yang aman. Juga diskusikan implikasi dari kegagalan perencanaan sarana air minum dan sanitasi, dan tindakan yang diambil. Tanyakan kepada kelompok apakah mereka menyukai tools ini dan mau menggunakannya lagi. Ucapkan terima kasih. Catat temuan dan hasil dari diskusi. Penggunaan untuk perencanaan • Informasi yang diperoleh digunakan untuk merancang dan merencanakan sarana baru yang dapat memberikan pelayanan kepada seluruh anggota masyarakat.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
79
Transect Walks – Pengelolaan sumber air
Lembar Catatan dan Skor untuk Pengelolaan Sumber Air (Dari Pengamatan, diskusi) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
3.
Tanggal :
4. 5.
Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
Untuk SM 1.1 dan SM 1.2, pilih salah satu sesuai kondisi keberadaan pemeriksanaan air SM 1.1 Jenis kontaminasi pada sumber air 1 (jika tidak ada pemeriksaan air) Pilihan
Skor
Konversi ke
Terkontaminasi oleh empat jenis kontaminan (pupuk dan pestisida, limbah industri, kotoran manusia dan kotoran hewan) Terkontaminasi oleh tiga jenis kontaminan
0
0
1
25
Terkontaminasi oleh dua jenis kontaminan atau hanya kotoran manusia
2
50
Terkontaminasi oleh satu jenis kontaminan (selain kotoran manusia)
3
75
Hanya kontaminasi biasa (debu, daun)
4
100
SM 1.2
Jenis kontaminasi pada sumber air 1 (jika ada pemeriksaan air) Pilihan
Skor
Konversi ke
Air tidak cocok untuk dikonsumsi manusia
0
0
Air terkontaminasi dengan bahan kimia dan kotoran manusia dalam jumlah yang masih dapat diterima tubuh manusia, sebaiknya tidak diminum kalau mungkin Terkontaminasi dengan bahan kimia untuk pertanian dan kotoran hewan, tetapi masih bisa untuk diminum Hanya kontaminasi biasa (debu atau daun) dan bisa diminum
1
25
2
50
3
75
Tidak ada kontaminasi bahkan debu dan daun
4
100
Skor
Konversi ke
Air pada sumber hanya ada untuk 6 bulan dalam setahun
0
0
Air pada sumber hanya ada untuk 6‐9 bulan dalam setahun, tapi untuk 3‐6 bulan tidak cukup Air pada sumber cukup kecuali 2‐3 bulan di musim kemarau
1
25
2
50
Air pada sumber cukup untuk 11 bulan (kecuali untuk 1 bulan di musim kemarau)
3
75
Air pada sumber cukup untuk setahun
4
100
SM 2
Skor yg deberikan (SM 1.1)
Skor yg dikonversi (SM1.2)
Kuantitas sumber air Pilihan
Skor yg dikonversi (SM 2)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
80
Transect Walks – Pengelolaan sumber air Hasil Pengamatan dan Relevansinya untuk PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
81
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja
Lembar Catatan dan Skor untuk Penilaian Tingkat Kualitas Kerja (Dari pengamatan, penilaian oleh pengguna) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
3.
Tanggal :
4. 5.
Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
Lembar terpisah diisi untuk tiap bagian utama sistem perpipaan, atau titik sumber indvidual – seperti sumur, pompa tangan WR 1 Jenis pengerjaan Pilihan
Kode
Kode yg relevan (WR 1)
Sistem air minum perpipaan: Sarana penangkap air
IW
Bak pengendap
ST
Bak atau menara penampung air
ESR
Titik sarana pengambilan air
WP
Lainnya: Sumur terbuka
W
Pompa tangan pada sumur bor
HP
Sumur dalam
DW
Penangkap Air Hujan
RWC
Etc WR 2 WR 3
Nomor sarana air pada peta sosial masyarakat Nomor Sarana Pada Peta :
Apakah sistem berfungsi ?
Field Book IMAS Pamsimas 2010
1. Ya
2. Tidak
82
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja WR 4
Pendapat pengguna mengenai kualitas rancangan bangunan (menurut pengguna) Pertimbangan aspek (maks 6)
Puas
Tidak puas
WR5
Penjelasan/ jenis kesalahan yang disebutkan oleh perempuan, laki‐laki, tenaga ahli (apa saja ketidakpuasan terhadap rancangan) Perempuan 1. 2. 3. Laki‐laki 1. 2. 3. Tenaga ahli 1. 2. 3.
WR 6
Kualitas rancangan menurut kelompok Skor yang diberikan Perempuan (WR 6.1)
Skor yang diberikan Laki‐laki (WR6.2)
Jumlah kesalahan
Skor
> 5
0
4 –5
25
2 –3
50
1
75
0
100
Kesalahan = ketidakpuasan WR 7
Kesalahan utama dalam perancangan/perencanaan (menurut tenaga ahli) Pilihan
Skor
Konversi ke
Kesalahan utama dalam perancangan/perencanaan, sistem tidak berfungsi (seperti kesalahan penghitungan hidrolis) Kesalahan utama, sistem bekerja tetapi membutuhkan perbaikan yang besar/mahal
0
0
1
25
Kesalahan kecil yang mengganggu sistem
2
50
Satu kesalahan kecil yang memberikan dampak yang rendah pada sistem
3
75
Tidak ada kesalahan dalam perancangan
4
100
Skor yg dikonversi (WR7)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
83
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja WR 8
Apakah konstruksi sesuai dengan rancangan Pilihan
Skor
Konversi ke
Banyak terdapat sambungan liar dibandingkan rancangan aslinya, buruknya tekanan pada sistem Banyak terdapat sambungan legal tetapi lebih banyak dari rancangan, turunnya tekanan air dalam sistem Konstruksi sesuai dengan rancangan, tidak ada penambahan sambungan, ada penurunan tekanan saat sistem mulai usang Tidak ada penambahan sambungan, walau tanpa pompa sistem masih berjalan dengan baik, tidak ada penurunan tekanan pada sistem Ada penambahan sambungan, ada pengembangan sistem , sistem masih berjalan baik
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
Skor yg dikonversi (WR8)
WR9
Penjelasan/jenis kesalahan yang disebutkan oleh perempuan, laki‐laki, tenaga ahli (apa saja ketidakpuasan terhadap ketidaksesuaian perancangan) Perempuan 1. 2. 3.
Laki‐laki
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Tenaga ahli
WR 10
Kualitas bahan‐bahan (menurut pengguna) Pertimbangan aspek (maks 6)
Puas
Tidak puas
WR 11
Penjelasan/jenis kesalahan yang disebutkan oleh perempuan, laki‐laki, tenaga ahli (apa saja ketidakpuasan terhadap bahan) Perempuan 1. 2. 3.
Laki‐laki
1. 2. 3.
Tenaga ahli
1. 2. 3.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
84
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja WR 12
Kualitas bahan‐bahan menurut kelompok Jumlah kesalahan
Skor
> 5
0
4 –5
25
2 –3
50
1
75
0
100
Skor yg diberikan perempuan (WR 12.1)
Kesalahan = ketidakpuasan WR 13
Skor yg diberikan Laki‐laki (WR 12.2)
Kualitas terhadap pengerjaan (menurut pengguna) Pertimbangan aspek (maks 6)
Puas
Tidak puas
WR 14
Penjelasan/jenis kesalahan yang disebutkan oleh perempuan, laki‐laki, tenaga ahli (apa saja ketidakpuasan terhadap pengerjaan) Perempuan 1. 2. 3. Laki‐laki 1. 2. 3. Tenaga ahli 1. 2. 3.
WR 15
Kualitas pengerjaan menurut kelompok Jumlah kesalahan
Skor
> 5
0
4 –5
25
2 –3
50
1
75
0
100
Kesalahan = ketidakpuasan
Skor yg diberikan perempuan (WR 15.1)
Skor yg diberikan laki‐laki (WR 15.2)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
85
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja WR 16
Pengamatan kondisi drainase menurut tim dan pengguna Pilihan
Skor
Konversi ke
0
0
1
25
2
50
3
75
4
100
Tidak ada drainase air kotor di sarana umum (atau pribadi), ada genangan air atau air juga mengalir ke jalan Ada drainase tetapi rancangannya buruk, rusak atau mampet, ada genangan air atau air juga mengalir ke jalan Ada drainase, tetapi air masih tertampung dalam kolam (tidak mengalir) dan sedikit mengalir ke jalan, sebelum mengering Ada drainase, rancangannya baik, dibersihkan secara rutin dan berfungsi dengan baik, tidak ada genangan air dalam waktu lama Ada drainase, rancangannya baik, dibersihkan secara rutin dan berfungsi dengan baik,tidak ada genangan air sama sekali
Skor yg dikonversi (WR 16)
WR 17 Adakah jadwal untuk membersihkan drainase ? WR18S Kualitas konstruksi, O&M, dan penggunaan jamban rumah tangga (pengamatan oleh fasilitator) Skor 1= ya/ada, 0=tidak/tidak ada
Jamban yang dibangun oleh proyek
Jamban yang dibangun oleh yang lain* 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 .... 1 .... Jamban berfungsi dengan baik Jamban digunakan utk BAB Kloset/dudukan dibuat dengan baik Kualitas pengerjaan Sumur penampung kotoran dengan jarak aman >7m dan tidak mencemari sumber air 6. Jamban diluar rumah memberikan privasi untuk pengguna 7. Ada penutup pada lubang baik kering atau dengan air 8. Tidak ada feses di lantai/dinding/dudukan 9. Ada air dan sabun/penggantinya di jamban atau dekat (buktikan penggunaan untuk mencuci tangan) 10. Tidak ada kotoran manusia (khususnya anak‐ anak) di halaman, ditimbunan sampah, di saluran air TOTAL SKOR *pilih contoh yang dibutuhkan, sehingga bisa dibandingkan antara jamban pribadi dan jamban yang dibangun oleh proyek sebelumnya, untuk menilai perubahan dan penggunaannya. Jumlah titik harus disesuaikan dengan jumlah total sampel. Apa kekurangan yang ada pada sarana jamban : 1. 2. 3. 4. 5.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
86
Transect Walks – Penilaian tingkat kualitas kerja WR19S
Kualitas konstruksi, O&M, dan penggunaan jamban pada Sekolah Jamban dibangun oleh proyek yang lalu
Skor 1= ya/ada, 0=tidak/tidak ada
Jamban dibangun setelah proyek yang lalu selesai Sekolah 1 Sekolah 2
Sekolah 1 Sekolah 2 Jamban berfungsi dengan baik Jamban digunakan utk BAB Kloset/dudukan dibuat dengan baik Kualitas pengerjaan Sumur penampung kotoran dengan jarak aman >7m dan tidak mencemari sumber air 6. Jamban diluar rumah memberikan privasi untuk pengguna 7. Ada penutup pada lubang baik kering atau dengan air 8. Tidak ada feses di lantai/dinding/dudukan 9. Ada air dan sabun/penggantinya di jamban atau dekat (buktikan penggunaan untuk mencuci tangan) 10. Tidak ada kotoran manusia (khususnya anak‐ anak) di halaman, ditimbunan sampah, di saluran air TOTAL SKOR WR20S Seberapa besar kegunaan dan fungsi jamban yang dimiliki (dari rating scale perorangan) 1. 2. 3. 4. 5.
Pengguna Jamban Skor
1
2
3
4
5
6
Analisis temuan dan kesimpulan 1.
Apakah perbedaan penilaian antara laki‐laki dan perempuan ? Mengapa ?
2.
Apakah perbedaan penilaian antara pengguna dan tenaga ahli ? Mengapa ?
3.
Apakah pengaruhnya terhadap rancangan/monitoring/pemeliharaan fasilitas yang akan datang ?
4.
Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM ?
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
87
Transect Walks – Penilaian Pelayanan oleh Pengguna
Lembar Catatan dan Skor untuk Penilaian Pelayanan oleh Pengguna Perempuan dan Laki‐laki (Dari rating scale) 1.
2. 3.
4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Tanggal : Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI
Isi pada lembar terpisah untuk setiap titik sarana air yang dikunjungi. TW 1 Nomor titik sarana pada peta: Nomor titik air pada peta TW 2 Jenis lokasi Kode Pilihan 1 Miskin 2 Campuran 3 Kaya TW 3 Jenis daerah Kode Pilihan 1 Air tidak pernah sulit 2 Kadang‐kadang air sulit 3 Air selalu sulit TW 4 Pemenuhan jumlah air pada titik sarana air di musim kemarau (skor dari pengguna) Skor aktual Jumlah Perempuan/skor Jumlah laki‐laki/skor
0
10
20
30
40
50
Kode yg relevan (TW2)
Kode yg relevan (TW3)
60
70
80
90
100
80
90
100
Skor hasil kesepakatan/ konsensus :
Perempuan TW 4.1 TW 4.3 TW 4.4 TW 5
Laki‐laki TW 4.2
Alasan untuk nilai kesepakatan/ konsensus, atau sebaliknya, di antara perempuan:
Alasan untuk nilai kesepakatan/ konsensus, atau sebaliknya, di antara laki‐laki:
Pemenuhan jumlah air pada titik sarana air di musim hujan (skor dari pengguna) Skor aktual
Jumlah perempuan/skor Jumlah laki‐laki/skor
0
10
20
30
40
50
60
70
Skor hasil kesepakatan/ konsensus :
Perempuan TW 5.1
Laki‐laki TW 5.2
TW 5.3
Alasan untuk nilai kesepakatan/ konsensus, atau sebaliknya, di antara perempuan:
Field Book IMAS Pamsimas 2010
88
Transect Walks – Penilaian Pelayanan oleh Pengguna TW 5.4
Alasan untuk nilai kesepakatan/ konsensus, atau sebaliknya, di antara laki‐laki:
TW 7
Kecukupan air untuk kebutuhan rumah tangga
Pilihan Air tidak cukup untuk minum Air hanya cukup untuk minum Air hanya cukup untuk minum, masak, dan mencuci piring Air hanya cukup untuk minum, masak, mencuci piring dan pakaian, dan mandi Air cukup untuk semua kebutuhan dan juga persediaan
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Skor yg dikonversi (TW7)
TW 8 Periode waktu kekurangan air untuk kebutuhan rumah tangga Jumlah bulan dalam setahun ketika kuantitas air tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga dari laki‐laki dan perempuan Kode TW 9 Jumlah hari dimana tidak ada air pada titik air di musim kemarau Jumlah bulan di musim kemarau Jumlah hari dimana tidak ada air pada titik air selama bulan tersebut TW 10 Jumlah hari dimana tidak ada air pada titik air di musim hujan Jumlah bulan di musim hujan Jumlah hari dimana tidak ada air pada titik air selama bulan tersebut TW 11 Kualitas air pada titik air di musim kemarau Pilihan
(TW8)
(TW9)
(TW10)
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Keluhan terjadi pada semua faktor (bau, rasa, warna, kekeruhan) Keluhan untuk dua faktor, kecuali kaporit/klorin Keluhan untuk satu faktor (sebagai contoh bau), kecuali kaporit/klorin Hanya keluhan kecil (pemberian kaporit/klorin) Tidak ada keluhan mengenai bau, rasa, warna, dan kekeruhan TW 12 Kualitas air pada titik air di musim hujan Pilihan Keluhan terjadi pada semua faktor (bau, rasa, warna, tampilan) Keluhan untuk dua faktor, kecuali tawas Keluhan untuk satu faktor (sebagai contoh bau), kecuali tawas Hanya keluhan kecil (pemberian tawas) Tidak ada keluhan mengenai bau, rasa, warna, dan tampilan TW 13 Kesadaran pengguna terhadap sarana air yang telah diperiksa kualitasnya Pilihan Air tidak pernah diperiksa Air diperiksa pada permulaan saja atau kadang‐kadang, tetapi banyak pengguna tidak tahu hasilnya Diperiksa secara kadang‐kadang, tetapi banyak pengguna tahu hasilnya Diperiksa secara berkala, dan banyak pengguna tahu hasilnya Diperiksa secara rutin, semua pengguna tahu hasilnya Field Book IMAS Pamsimas 2010
Skor yg dikonversi (TW 11)
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Skor yg dikonversi (TW 12)
Skor
Konversi ke
0 1
0 25
2 3 4
50 75 100
Skor yg dikonversi (TW 13)
89
Transect Walks – Penilaian Pelayanan oleh Pengguna TW 14
Drainase dan kebersihan disekeliling titik air di musim kemarau Pilihan
Tidak ada saluran, ada genangan air yang tidak tersalur dan daerah sekitarnya berlumpur Tidak ada saluran, ada genangan air yang tidak tersalur, daerah sekitarnya yang berlumpur cepat mengering setelah keran/pompa air digunakan Ada saluran, tetapi tetap ada genangan air yang tidak tersalur ketika keran/pompa air digunakan, daerah sekitarnya yang berlumpur cepat mengering Ada saluran, tidak ada genangan air tetapi daerah sekitarnya masih berlumpur Ada saluran, tidak ada genangan air, atau daerah sekitarnya tidak berlumpur TW 15 Drainase dan kebersihan disekeliling titik air di musim hujan Pilihan
Skor
Konversi ke
0 1
0 25
2
50
3 4
75 100
Skor
Konversi ke
Skor yg dikonversi (TW 14)
Skor yg dikonversi (TW 15)
Tidak ada saluran, ada genangan air yang tidak tersalur dan daerah sekitarnya berlumpur 0 0 Tidak ada saluran, ada genangan air yang tidak tersalur, daerah sekitarnya yang berlumpur cepat 1 25 mengering setelah keran/pompa air digunakan Ada saluran, tetapi tetap ada genangan air yang tidak tersalur ketika keran/pompa air digunakan, 2 50 daerah sekitarnya yang berlumpur cepat mengering Ada saluran, tidak ada genangan air tetapi daerah sekitarnya masih berlumpur 3 75 Ada saluran, tidak ada genangan air, atau daerah sekitarnya tidak berlumpur 4 100 TW 16 Apakah perempuan punya pengaruh dalam penentuan waktu mengambil/mengantri untuk air pada titik air ? 1. YA 2. TIDAK Beri contoh (baik positif atau negatif): Khusus untuk sistem perpipaan TW 17 Keteraturan penyediaan air di musim kemarau (untuk sistem lain seperti sumur gali, PAH, PMA, gunakan “rope scoring” untuk panjang waktu antrian)
Pilihan
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Tidak pernah ada air pada titik sarana air Air keluar tidak tentu Air keluar sekali dalam sehari Air keluar lebih dari sekali dalam sehari Air selalu tersedia pada sistem perpipaan TW 18 Keteraturan penyediaan air di musim hujan Pilihan Tidak pernah ada air pada titik sarana air Air keluar tidak tentu Air keluar sekali dalam sehari Air keluar sekali lebih dari sehari Air selalu tersedia pada sistem perpipaan TW 19 Adakah kebocoran air pada keran ? Pilihan Bocor terus menerus Banyak kebocoran kadang‐kadang Selalu ada kebocoran tetapi sedikit Sedikit kebocoran kadang‐kadang Tidak ada kebocoran sama sekali Field Book IMAS Pamsimas 2010
Skor
Konversi ke
0 1 2 3 4
0 25 50 75 100
Skor yg dikonversi (TW 17)
Skor yg dikonversi (TW 18)
Skor yg dikonversi (TW 19)
90
Transect Walks – Penilaian Pelayanan oleh Pengguna TW 20
Perkiraan penyediaan air dari keran di musim kemarau Pilihan
Skor
Konversi ke
Penyediaan air tidak dapat diperkirakan, tidak diketahui kapan air ada atau tidak Penyediaan air diketahui setiap hari, tetapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan Penyediaan air diketahui baik siang/ malam, tetapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan Penyediaan biasanya di jadwal, tetapi tidak selalu Penyediaan selalu di jadwal atau selalu ada TW 21 Perkiraan penyediaan air dari keran di musim hujan
0 1 2
0 25 50
3 4
75 100
Pilihan
Skor
Konversi ke
Penyediaan air tidak dapat diperkirakan, tidak diketahui kapan air ada atau tidak Penyediaan air diketahui setiap hari, tetapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan Penyediaan air diketahui baik siang/ malam, tetapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan Penyediaan biasanya di jadwal, tetapi tidak selalu Penyediaan selalu di jadwal atau selalu ada
0 1 2
0 25 50
3 4
75 100
Skor yg dikonversi (TW 20)
Skor yg dikonversi (TW 21)
Analisis temuan dan kesimpulan Pandangan terhadap kuantitas/kualitas/keteraturan/perkiraan · Menurut perempuan :
· Menurut laki‐laki : Tindakan yang potensial untuk dilakukan · Oleh pengguna perempuan : · Oleh pengguna laki‐laki : · Oleh badan pengelola : Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
91
Transect Walks – Masyarakat yang Tidak Terlayani
Lembar Catatan dan Skor untuk Masyarakat yang Tidak Terlayani (Dari pengamatan dengan checklist, diskusi) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
3.
Tanggal :
4. 5.
Jumlah peserta perempuan : Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI UP 1
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan pelayanan sarana air minum
Kode
Pertanyaan
UP 1.1
Jumlah rumah tangga yang Mampu
UP 1.2
Jumlah rumah tangga yang Menengah
UP 1.3
Jumlah rumah tangga yang Kurang mampu
UP 1.4
Total jumlah rumah tangga
UP2
UP 2.1 UP 2.2 UP 2.3 UP 2.4
Jumlah
Alasan rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana air minum
Kode
UP3
Pertanyaan
Jumlah
Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana air minum tersebut dengan alasan teknis Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana air minum tersebut dengan alasan keuangan Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana air minum tersebut dengan alasan sosial Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana air minum tersebut karna ada sumber air alternatif
Sumber alternatif yang digunakan untuk kebutuhan air minum oleh rumah tangga Jenis sumber
Apakah aman? (Ya/Tidak)
Jumlah KK tidak terlayani yang menggunakan sumber ini
UP4
Jumlah rumah tangga yang tidak menggunakan sarana karena mempunyai sumber alternatif (skor menggunakan informasi yang diberikan di atas)
Kode
Pertanyaan
Jenis sumber alternatif
Jumlah
UP 4.1
Jumlah rumah tangga yang Mampu
UP 4.2
Jumlah rumah tangga yang Menengah
UP 4.3
Jumlah rumah tangga yang Kurang mampu
UP 4.4
Total jumlah rumah tangga
Field Book IMAS Pamsimas 2010
92
Transect Walks – Masyarakat yang Tidak Terlayani UP5S
Jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses kepada sarana jamban saniter
Kode
Pertanyaan
Jumlah
UP 5.1S
Jumlah rumah tangga yang Mampu
UP 5.2S
Jumlah rumah tangga yang Menengah
UP 5.3S
Jumlah rumah tangga yang Kurang mampu
UP 5.4S
Total jumlah rumah tangga
UP6S
Jumlah rumah tangga yang memiliki jamban saniter pribadi
Kode
Pertanyaan
Jumlah
UP 6.1S
Jumlah rumah tangga yang Mampu
UP 6.2S
Jumlah rumah tangga yang Menengah
UP 6.3S
Jumlah rumah tangga yang Kurang mampu
UP 6.4S
Total jumlah rumah tangga
UP7S
Alasan rumah tangga tidak menggunakan jamban saniter umum
Kode
Pertanyaan
UP 7.1S UP 7.2S
Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana jamban tersebut dengan alasan teknis Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana jamban tersebut dengan alasan keuangan Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana jamban tersebut dengan alasan sosial Jumlah rumah tangga tidak menggunakan pelayanan sarana jamban tersebut karna ada sumber air alternatif
UP 7.3S UP 7.4S
Jumlah
Field Book IMAS Pamsimas 2010
93
Transect Walks – Masyarakat yang Tidak Terlayani Analisis temuan dan kesimpulan Pandangan terhadap akses yang rendah pada sumber air untuk kebutuhan minum dari kelompok pengguna · Menurut perempuan : · Menurut laki‐laki : Tindakan yang potensial untuk dilakukan · Oleh pengguna perempuan : · Oleh pengguna laki‐laki : · Oleh badan pengelola : Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : Pandangan terhadap akses yang rendah pada fasilitas jamban saniter dari kelompok pengguna · Menurut perempuan: · Menurut laki‐laki: Tindakan yang potensial untuk dilakukan · Oleh pengguna perempuan: · Oleh pengguna laki‐laki: · Oleh badan pengelola: Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
94
Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum
Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum Tujuan 5 Mengidentifikasi dan menganalisa pola dan perilaku masyarakat dari kelompok kaya dan miskin, perempuan dan laki‐laki yang berkaitan dengan kebiasaan pemakaian sumber air minum, serta hal‐hal yang perlu untuk ditingkatkan.
Bahan yang dibutuhkan
Set gambar dan kegiatan pemakaian air Amplop/kantong kertas untuk voting Potongan kertas (beberapa warna) atau bahan lainnya sebagai “suara” masyarakat Form isian/matriks dalam flip chart untuk mencatat hasil kantung suara Lem perekat untuk menempel atau sticky cloth
Proses Tunjukkan gambar‐gambar yang berkaitan dengan kebiasaan penggunaan air minum (sumber air). Tanyakan sumber air apa yang biasa digunakan oleh masyarakat, kemudian pilih gambar yang sesuai dan tempatkan secara horizontal. Tempatkan gambar jenis penggunaan air minum (minum/masak, mandi/cuci,lain‐lain) secara vertikal. Tempatkan amplop pada masing‐masing pilihan. Masukkan kartu suara untuk memperlihatkan bagaimana penggunaan sarana air minum oleh masyarakat, proses ini dibedakan dalam musim hujan dan musim kemarau. Pemberian suara dilakukan seorang demi seorang untuk tiap baris pilihan. Akhirnya setelah semua peserta diskusi memasukkan pilihan, mintalah peserta untuk menghitung hasil pilihan. Pastikan bahwa mereka dapat memberikan suara sesuai dengan keadaan mereka. Buat dalam chart dan letakkan sedemikian rupa, sehingga peserta bisa membahas hasil yang diperoleh. Fasilitasikan diskusi kelompok mengenai apa yang telah diperlihatkan oleh proses kantung suara, yang mengambarkan keadaan perilaku masyarakat saat ini. Informasi minimum yang diharapkan Sumber yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk beberapa pemakaian/keperluan dalam rumah tangga (minum/masak, mandi/cuci, dan lain‐lain) yang bervariasi menurut musim Mengamati/memahami perbedaan pola sumber air yang dipakai oleh kelompok kaya dan miskin (berdasarkan tingkat kesejahteraan)
Field Book IMAS Pamsimas 2010
95
Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
96
Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum
Field Book IMAS Pamsimas 2010
97
Efektivitas Penggunaan Sarana Air Minum
Lembar Catatan dan Skor (Efektivitas Penggunaan Air minum) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2. 3.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
4. 5.
Tanggal : Jumlah peserta perempuan dalam diskusi: Jumlah peserta laki‐laki dalam diskusi:
WAKTU MULAI EU 4
Jumlah rumah tangga yang menggunakan sumber air minum untuk minum dan memasak sepanjang tahun Kelompok kaya
Kelompok miskin
Skor
Konversi ke
Kurang dari ¼
0
0
Antara ¼ sampai ½
1
25
Antara ½ sampai ¾
2
50
Pilihan
Skor yg dikonversi (EU 4.1)
Pilihan
Skor
Konversi ke
Kurang dari ¼
0
0
Antara ¼ sampai ½
1
25
Antara ½ sampai ¾
2
50
3
75
4
100
Lebih dari ¾, tetapi belum semua
3
75
Lebih dari ¾, tetapi belum semua
Semua
4
100
Semua
Skor yg dikonversi (EU 4.2)
Analisis temuan dan kesimpulan Pandangan terhadap sarana air minum · Menurut perempuan:
· Menurut laki‐laki: Tindakan yang potensial untuk dilakukan · Oleh pengguna perempuan : · Oleh pengguna laki‐laki : · Oleh badan pengelola : Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
98
Manfaat, Kebutuhan dan Nilai terhadap Biaya
Efektivitas Penggunaan Sarana Sanitasi Tujuan 5 Mengidentifikasi dan menganalisa pola dan perilaku masyarakat dari kelompok kaya dan miskin, perempuan dan laki‐laki yang berkaitan dengan kebiasaan pemakaian tempat buang air besar, serta hal‐hal yang perlu untuk ditingkatkan.
Bahan yang dibutuhkan Set gambar sarana sanitasi dan gambaranggota keluarga (kakek, nenek, bapak, ibu, anak‐anak, bayi/balita) Amplop/kantong kertas untuk voting Potongan kertas (beberapa warna) atau bahan lainnya sebagai “suara” masyarakat Form isian/matriks dalam flip chart untuk mencatat hasil kantung suara Lem perekat untuk menempel atau sticky cloth
Proses Tunjukkan gambar‐gambar yang berkaitan dengan kebiasaan penggunaan tempat untuk buang air besar. Tanyakan apa dan bagaimana keadaan di daerah mereka, kemudian pilih gambar yang sesuai (secara horizontal). Kemudian tempatkan gambar pengguna sarana sanitasi (kakek,nenek, bapak, ibu, anak‐anak, dan bayi/balita) secara vertikal. Tempatkan amplop pada masing‐masing pilihan. Masukkan kartu suara untuk memperlihatkan bagaimana penggunaan sanitasi oleh masyarakat. Pemberian suara dilakukan seorang demi seorang untuk tiap baris pilihan. Akhirnya setelah semua peserta diskusi memasukkan pilihan, mintalah peserta untuk menghitung hasil pilihan. Pastikan bahwa mereka dapat memberikan suara sesuai dengan keadaan mereka. Buat dalam chart dan letakkan sedemikian rupa, sehingga peserta bisa membahas hasil yang diperoleh. Fasilitasikan diskusi kelompok mengenai apa yang telah diperlihatkan oleh proses kantung suara sanitasi ini, yang mengambarkan perilaku masyarakat saat ini dalam menggunakan sarana sanitasi. Informasi minimum yang diharapkan Pola kebiasaan buang air besar di masyarakat Memahami perbedaan pola antara usia, dan kelompok masyarakat kaya dan miskin Pola buang air besar anggota masyarakat bila dihubungkan dengan penyebaran penyakit (sebaiknya dapat dihubungkan dengan tool Alur Penularan Penyakit) Sarana sanitasi yang sehat dan aman, sebagai bahan masukan untuk proses pemilihan opsi sarana sanitasi. Bagaimana menurunkan resiko penyakit bila dihubungkan dengan kebiasaan buang air besar.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
99
Manfaat, Kebutuhan dan Nilai terhadap Biaya
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
100
Manfaat, Kebutuhan dan Nilai terhadap Biaya
Field Book IMAS Pamsimas 2010
101
Manfaat, Kebutuhan dan Nilai terhadap Biaya
Lembar Catatan dan Skor (Efektivitas Penggunaan Sarana Sanitasi) 1. 2. 3.
Nama Desa :
4. 5. 6. 7.
Tanggal :
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : Proyek :
Jumlah rumah tangga pengguna yang mewakili cluster pada titik air : Jumlah peserta perempuan dalam diskusi: Jumlah peserta laki‐laki dalam diskusi:
WAKTU MULAI EU 5S
Pola penggunaan jamban yang aman Skor yg dikonversi
Skor
Konversi ke
Perem‐ puan muda + remaja
Laki‐laki muda + remaja
Perem‐ puan tua
Laki‐laki tua
BAB di sembarang tempat 0 0 Kurang dari ½ masyarakat selalu 1 25 menggunakan jamban ½ – ¾ masyarakat selalu menggunakan 2 50 jamban > ¾ tapi belum semua, selalu 3 75 menggunakan jamban Semua selalu menggunakan jamban 4 100 Kode EU5.1S EU5.2S EU5.3S EU5.4S * Feses dibuang oleh ibu/lainnya EU 6S Alasan untuk pola yang berbeda, jika ada, pada perempuan dan laki‐laki dengan usia yang bervariasi Analisis temuan dan kesimpulan
Anak‐anak (5 –12 th)
Bayi + * Balita
EU5.5S
EU 5.6S
· Menurut perempuan: · Menurut laki‐laki : Tindakan yang potensial untuk dilakukan · Oleh pengguna perempuan : · Oleh pengguna laki‐laki : · Oleh badan pengelola : Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
102
Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja
Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja Tujuan 5 Untuk menilai dan menganalisa pembagian kerja, jenis pekerjaan dan pekerjaan yang dibayar maupun tidak. Berkaitan dengan pelayanan sarana antara perempuan dan laki‐laki serta kaya dan miskin. 5 Sebagai alat kajian ulang bagi data dari tools lain.
Bahan yang dibutuhkan
Gambar tugas‐tugas tertentu untuk laki‐laki dan perempuan berkaitan dengan sarana Kertas kosong jika dibutuhkan gambar baru Batu, benih/biji‐bijian, atau potongan kertas untuk menandai gambar Kertas untuk mencatat Alat tulis
Proses Kegiatan ini dilakukan dengan kelompok diskusi terfokus laki‐laki dan perempuan, kaya dan miskin. Minta kelompok menentukan tugas/pekerjaan yang berhubungan dengan sarana air yang ada. Peserta menuliskan setiap macam pekerjaan pada sebuah kartu. Peserta dengan kemampuan baca‐tulis rendah dapat membuat gambar dari pekerjaan atau tugas yang berkaitan dengan kontruksi, pemeliharaan dan manajemen sarana yang telah dibangun. Kelompok tersebut kemudian mendiskusikannya dimana pekerjaan yang membutuhkan keahlian/pelatihan seperti pengelolaan administrasi keuangan, menarik iuran, dan memimpin rapat yang merupakan pekerjaan dengan status tinggi, sedang pekerjaan yang hanya membutuhkan kemampuan fisik seperti membersihkan sarana dan memperbaiki kerusakan merupakan pekerjaan dengan status rendah. Tunjukkan gambar‐gambar yang berkaitan dengan pembangunan dan pemeliharaan sarana. Jika kelompok diskusi tidak setuju dengan arti sebuah gambar sisihkan gambar tersebut. Sebaliknya jika ada ide kelompok yang belum ditunjukkan oleh gambar maka buatlah gambar tersebut atau tulis di kertas baru. Gunakan potongan kertas berwarna, batu, biji‐bijian atau bahan ٛocal lainnya, kemudian peserta menandakan pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan dan laki‐laki, serta pekerjaan yang dibayar dan tidak dibayar. Bantu kelompok untuk mendiskusikan temuan dan hasil dari pertemuan. Penggunaan untuk proses perencanaan • Kegiatan ini dilakukan untuk fasilitas yang sudah ada saat ini, jika tidak ada, lakukan pada tingkat rumah tangga yang menggunakan sarana air
Field Book IMAS Pamsimas 2010
103
Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
104
Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja
Lembar Catatan dan Skor (Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2. 3.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
4. 5.
Jumlah peserta perempuan :
Tanggal :
Jumlah peserta laki‐laki :
WAKTU MULAI DIV 10
Keseimbangan beban kerja antara perempuan, laki‐laki, kaya dan miskin selama masa pelaksanaan pemeliharaan sarana Skor yg Pilihan Skor Konversi ke dikonversi (DIV 10) Perempuan miskin hanya melakukan pekerjaan berstatus rendah (tanpa ketrampilan). Semua 0 0 pekerjaan dengan status tinggi (perlu ketrampilan) dilakukan oleh laki‐laki menengah ke atas/kaya Pekerjaan dengan ketrampilan dikerjakan hanya oleh laki‐laki (baik kaya maupun miskin), 1 25 sedangkan perempuan mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan ketrampilan Pekerjaan dengan ketrampilan dilakukan oleh laki‐laki (kaya dan miskin) dan oleh perempuan 2 50 yang berpendidikan, sedangkan perempuan miskin melaksanakan pekerjaan tanpa ketrampilan Baik laki‐laki dan perempuan dari tingkat sosio‐ekonomi tinggi dan rendah melakukan pekerjaan 3 75 dengan ketrampilan Pekerjaan dengan ketrampilan maupun tanpa ketrampilan dibagi secara seimbang antara laki‐laki 4 100 dan perempuan dari semua tingkatan sosio‐ekonomi DIV 11 Keseimbangan dalam pembayaran upah kerja (dalam bentuk uang dan in‐kind/lainnya) selama masa pemeliharaan Skor yg diberikan Pilihan Skor Konversi ke (DIV 11) Tak ada pekerjaan yang dibayar, atau jika ada, pekerjaan tersebut untuk laki‐laki yang mampu; 0 0 perempuan miskin melakukan pekerjaan yang bersifat sukarela Pekerjaan yang dibayar hanya dilakukan oleh laki‐laki (baik mampu maupun miskin), perempuan 1 25 hanya melakukan pekerjaan yang sifatnya sukarela Pekerjaan dengan upah dilakukan oleh laki‐laki (baik mampu maupun miskin) dan oleh 2 50 perempuan berpendidikan, sedangkan perempuan miskin tidak melakukan atau hanya melakukan pekerjaan sukarela untuk sarana air dan sanitasi Baik laki‐laki dan perempuan dari kelompok sosial‐ekonomi rendah dan tinggi melakukan 3 75 pekerjaan yang dibayar Pekerjaan dengan dan tanpa bayaran untuk dibagi secara seimbang antara laki‐laki dan 4 100 perempuan dari semua tingkatan ekonomi
Field Book IMAS Pamsimas 2010
105
Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja Analisis temuan dan diskusi Kesetaraan dalam pembagian kerja dan remunerasi: • berdasarkan gender : • berdasarkan tingkat ekonomi : Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
106
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan Tujuan • Untuk mengidentifikasi dan menganalisa akses (kemudahan untuk mendapatkan kesempatan) dari perempuan dan kelompok miskin terhadap informasi tentang pengambilan keputusan • Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada waktu perencanaan dan perancangan proyek. Bahan yang dibutuhkan Gambar‐gambar berbagai orang atau kelompok di masyarakat Pertanyaan untuk jenis keputusan yang di butuhkan dalam pembangunan sarana Benih/batu kerikil dengan beberapa warna atau kartu kecil dengan warna dan bentuk yang berbeda. Beberapa lembar kertas ukuran besar (flip chart) Spidol/Alat tulis Proses Perlihatkan gambar‐gambar orang atau kelompok orang di masyarakat dan biarkan kelompok diskusi memilih siapa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan pada pembangunan sarana air minum dan sanitasi yang ada sebelumnya. Buatlah matriks dengan gambar‐gambar pengambil keputusan pada sisi atas‐horizontal dan jenis‐jenis keputusan pada sisi vertikal Jelaskan pada kelompok diskusi untuk memberikan pilihan untuk setiap jenis keputusan yang akan diambil, siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan, apakah hambatan yang mungkin terjadi dalam proses partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Catat hal‐hal yang diungkapkan oleh peserta diskusi Informasi minimum yang diharapkan Siapa yang berpartisipasi dalam pembuatan keputusan untuk sarana air minum dan sanitasi Status gender dalam pengambilan keputusan Hambatan yang terjadi pada proses partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan Hal‐hal yang perlu diperhatikan • Apabila dalam diskusi diketahui adanya hambatan yang mungkin merintangi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, maka sebaiknya ditentukan strategi yang diperlukan untuk mengatasi hambatan tersebut • Fasilitator masyarakat harus mampu untuk mengadvokasi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
107
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
108
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan
Lembar Catatan dan Skor (Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan) 1.
Nama Desa/Kelurahan :
2.
Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
3. 4. 5. 6. 7.
Tanggal : Jumlah peserta perempuan miskin dalam diskusi: Jumlah peserta perempuan kaya dalam diskusi: Jumlah peserta laki‐laki miskin dalam diskusi: Jumlah peserta laki‐laki kaya dalam diskusi:
WAKTU MULAI VC1 Jenis Kelompok Diskusi Terfokus Pilihan Kode Perempuan miskin 1 Perempuan kaya 2 Laki‐laki miskin 3 Laki‐laki kaya 4 VC2. Siapa yang memprakarsai adanya proyek untuk masyarakat? Pilihan Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang diikutsertakan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC3. Siapa yang mendapat informasi mengenai rincian proyek? Pilihan Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb), tidak menginformasikan masyarakat desa Hanya tokoh masyarakat sendiri, tidak ada orang lain yang diinformasikan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diinformasikan Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain yang diinformasikan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan miskin tidak diinformasikan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan diinformasikan Field Book IMAS Pamsimas 2010
Kode yg relevan (VC1)
Skor
Konversi ke
0 1 2
0 20 40
3
60
4
80
5
100
Score
Konversi ke
0
0
1 2
20 40
3
60
4
80
5
100
Skor yang diberikan perempuan (VC2.1)
Skor yang diberikan laki‐ laki (VC2.2)
Skor yang diberikan perempuan (VC3.1)
Skor yang diberikan laki‐ laki (VC3.2)
109
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan VC4.
Siapa yang terlibat dalam penentuan jenis pilihan teknologi sarana (sebelum Badan pengelola terbentuk)? Skor yang Skor yang diberikan diberikan laki‐ Pilihan Skor Konversi ke perempuan laki (VC4.2) (VC4.1) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang diikutsertakan 1 20 Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan perempuan, 5 100 serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC5. Siapa yang terlibat dalam penentuan tingkat pelayanan air minum? Skor yang Skor yang diberikan diberikan laki‐ Piihan Skor Konversi ke perempuan laki (VC5.2) (VC5.1) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang 1 20 diikutsertakan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC6. Siapa yang terlibat dalam penentuan lokasi sarana air minum? Skor yg diberikan Skor yg Pilihan Skor Konversi ke perempuan diberikan laki‐ (VC6.1) laki (VC6.2) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 1 20 Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC7. Siapa yang terlibat dalam penentuan komposisi/orang yang tergabung dalam badan pengelola sarana air minum? Skor yg diberikan Skor yg Pilihan Skor Konversi ke perempuan diberikan laki‐ (VC7.1) laki (VC7.2) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang 1 20 diikutsertakan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan Field Book IMAS Pamsimas 2010
110
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan VC8.
Siapa menentukan pengaturan untuk operasi dan pemeliharaan pelayanan air minum? Pilihan
Skor
Konversi ke
Skor yang diberikan perempuan (VC8.1)
Skor yang diberikan laki‐ laki (VC8.2)
Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 1 20 Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC9. Siapa yang terlibat dalam penentuan sistem keuangan pelayanan (seperti : waktu pembayaran, pembebasan, penunggakan, cara pengumpulan iuran, penyimpanan uang, dll)? Skor dari Skor dari laki‐ Pilihan Skor Konversi ke perempuan laki (VC9.2) (VC9.1) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang 1 20 diikutsertakan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC10 Keputusan apa yang diambil oleh masyarakat, perihal keuangan untuk pelayanan air minum: 1. 2. 3. VC 11 Siapa yang terlibat dalam penentuan orang yang dilatih? Skor dari Skor dari laki‐ Pilihan Skor Konversi ke perempuan laki (VC12.2) (VC11.1) Lembaga dari luar desa (proyek, kontraktor, LSM,dsb) 0 0 Hanya tokoh masyarakat laki‐laki saja, tidak ada orang lain yang 1 20 diikutsertakan Hanya tokoh laki‐laki dan perempuan, tidak ada oranglain yang diikutsertakan 2 40 Tokoh laki‐laki dan perempuan dan kelompok elit laki‐laki, tidak ada oranglain 3 60 yang diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, kelompok elit dan laki‐laki miskin. Perempuan 4 80 miskin tidak diikutsertakan Tokoh laki‐laki dan perempuan, bersama kelompok elit laki‐laki dan 5 100 perempuan, serta masyarakat biasa laki‐laki dan perempuan VC 12 Jangka waktu diadakan pertemuan masyarakat tentang pengelolaan sarana : (tanyakan kepada pihak perempuan dulu – untuk mencari tahu apakah mereka diberi informasi) VC13 Apakah pertemuan tersebut dilakukan secara rutin atau tidak ? (tanyakan kepada pihak perempuan dulu, lingkari jawaban yang tepat) 1. Tidak pernah/Tidak tahu 2. Kadang kala 3. Sering kali 4. Selalu Field Book IMAS Pamsimas 2010
111
Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan VC14 Siapa yang ikut pertemuan tersebut ? (tanyakan kepada pihak perempuan) VC15 Pembagian fungsi dan pengambilan keputusan pada pertemuan (tanyakan pada perempuan dan laki‐laki) Analisis temuan dan diskusi Keterwakilan yang seharusnya ada dalam pengambilan keputusan: · Menurut perempuan · Menurut laki‐laki Tindakan yang potensial untuk dilakukan: • Oleh pengguna perempuan • Oleh pengguna laki‐laki • Oleh badan pengelola Apa relevansinya untuk pembuatan PJM dan RKM : WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
112
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya Tujuan • Membantu peserta untuk menemukan dan menganalisis bagaimana penyakit dapat menular secara luas melalui lingkungan. • Untuk mengidentifikasi tindakan‐tindakan yang dapat diambil untuk menghambat (blocking) atau memutus alur penularan penyakit. • Untuk memperoleh program promosi kesehatan yang diinginkan oleh masyarakat yang akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Masyarakat.
Bahan yang dibutuhkan : • • • • • •
Berbagai gambar alur penularan penyakit Tanda panah Gambar‐gambar penghambat alur penularan penyakit Spidol besar Kertas untuk mencatat Kertas besar/sticky cloth (bila ada) untuk menempel hasil
Proses Pembuatan Alur Penularan Penyakit Jelaskan kepada peserta diskusi tujuan dari kegiatan ini. Apabila peserta diskusi cukup banyak, bagi ke dalam kelompok kecil (6 – 8 orang). Berikan satu set gambar kepada masing‐masing kelompok dan tugaskan peserta diskusi dengan petunjuk sebagai berikut : ‐ Letakkan satu gambar yang memperlihatkan seseorang sedang buang air besar di tempat yang terbuka (ada feses/kotoran manusia, sesuai keadaan setempat) di sebelah kiri. ‐ Satu gambar yang menunjukkan mulut orang, di sebelah kanan. (Akan tampak seperti gambar di bawah)
Gambar Kotoran manusia
‐
Gambar Mulut
Dari set gambar yang ada, mintalah peserta diskusi untuk membuat diagram yang menggambarkan bagaimana caranya kotoran yang dikeluarkan manusia dapat sampai /masuk melalui mulut orang lain, sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat. Gunakan tanda panah diantara berbagai gambar untuk memperlihatkan jalur‐jalur yang ditempuh antara tempat buang air besar dengan mulut orang.
Setelah peserta selesai mengerjakan diagram masing‐masing, setiap kelompok diminta untuk memperlihatkan dan menerangkan diagram mereka kepada seluruh peserta. Biarkan mereka menjawab pertanyaan ‐pertanyaan yang timbul dari peserta lain. Bicarakan kesamaan dan perbedaan antara satu diagram dengan diagram yang lain. Catat hasil diagram dari masing‐masing kelompok.
Bantulah mereka untuk membentuk suatu diagram alur yang benar, apabila alur yang dibuat oleh mereka ternyata kurang tepat dalam penyusunan gambarnya.
Kemudian fasilitasikan sebuah diskusi untuk membantu peserta menggunakan pengetahuan yang baru saja mereka dapatkan untuk membahas keadaan di masyarakat mereka sendiri.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
113
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Perilaku beresiko mana yang dalam alur penularan penyakit tersebut yang masih terjadi di masyarakat? Siapa/ kelompok masyarakat mana yang masih berperilaku seperti disebutkan tadi?
Penghambat Alur Penularan Penyakit Setelah peserta selesai membuat dan mendiskusikan tentang alur penularan penyakit, kemudian lanjutkan proses dengan menghambat alur tersebut.
Untuk memulai diskusi beri petunjuk sebagai berikut : "Sekarang kita sudah tahu bagaimana caranya kotoran manusia menularkan penyakit, maka sekarang kita harus memikirkan upaya agar penularan ini jangan sampai berlangsung terus menerus”.
Berikan kepada kelompok diskusi satu set gambar penghambat alur penularan penyakit (perbanyak untuk gambar jamban dan cuci tangan), kemudian ajaklah masyarakat untuk mencari kesepakatan bersama dimana gambar‐gambar tersebut harus diletakkan untuk bisa menghentikan atau menghambat berbagai jalur yang ada.
Setelah itu mintalah peserta kelompok diskusi untuk mempresentasikan diagram alur penularan penyakit yang sudah diberikan gambar penghambatnya. Biarkan mereka menjawab pertanyaan‐pertanyaan yang diajukan oleh peserta lainnya.
Mintalah kepada peserta diskusi untuk membuat catatan kesimpulan, karena ini akan diperlukan untuk kegiatan selanjutnya. Kemudian ajak pula masyarakat yang hadir untuk berdiskusi dengan pertanyaan‐ pertanyaan berikut: Adakah kebiasaan yang dilakukan oleh laki‐laki, perempuan, anak‐anak yang dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit diare? Bagaimana resiko‐resiko tersebut dapat dikurangi oleh laki‐laki, perempuan, serta anak laki‐laki dan anak perempuan? Siapa yang bertanggung jawab untuk mengurangi resiko tersebut‐apa yang dapat laki‐laki dan perempuan lakukan dan apakah pembagian tanggungjawab terhadap hal tersebut sudah seimbang dengan adil?
Fasilitasikan sebuah diskusi dengan seluruh peserta mengenai apa yang telah mereka pelajari Penggunaannya dalam perencanaan • Pengetahuan tentang penyebaran penyakit yang mungkin terjadi di masyarakat yang dihasilkan dari proses tersebut di atas bisa digunakan untuk membuat program promosi kesehatan di masyarakat • Pengetahuan tentang wilayah yang bermasalah dan perilaku hidup yang menyebabkan resiko penularan penyakit yang dapat digunakan untuk program Hal‐hal yang perlu diperhatikan • Buatlah penekanan bahwa kegiatan penghambat alur penularan penyakit adalah kelanjutan dari pembuatan diagram alur penularan penyakit. • Perlu diingat bahwa tidak ada satu jawaban yang mutlak benar. Persyaratan minimum yang diharapkan adalah dimana kelompok diskusi sudah mencoba untuk menghambat semua alur yang mereka ketahui. • Hal yang juga perlu untuk mendapatkan perhatian khusus bagi fasilitator, pada saat diskusi berlangsung sebaiknya pertanyaan diberikan dahulu pada peserta perempuan baru kepada laki‐laki. Hal ini disebabkan pada umumnya peserta laki‐laki kadangkala lebih mendominasi jawaban atas suatu pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan, walaupun sesungguhnya keterlibatan mereka pada masalah tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan perempuan. • Akan berguna sekali jika disediakan kertas kosong dan pena/spidol, sehingga apabila kelompok diskusi dapat mengidentifikasi penghambat‐penghambat lain jika gambar yang ada terasa tidak dapat mencakup semua keadaan. • Sebaiknya diagram alur penularan penyakit diletakkan di dinding ruang pertemuan bersama‐sama dengan peta komunitas dan bahan‐bahan lain yang mungkin relevan dengan kegiatan ini.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
114
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Set gambar yang digunakan
Field Book IMAS Pamsimas 2010
115
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Field Book IMAS Pamsimas 2010
116
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Alur Penularan Penyakit dan Penghambat Alur Penularan Penyakit
Lembar Catatan
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
Tanggal : Jumlah peserta perempuan dalam diskusi: Jumlah peserta Laki‐laki dalam diskusi:
WAKTU MULAI
Gambar Diagram Alur Penularan Penyakit:
Field Book IMAS Pamsimas 2010
117
Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya
Perilaku beresiko yang masih terjadi di masyarakat:
Siapa/ Kelompok masyarakat yang melakukan
Perilaku Beresiko
Penghambat Alur Penularan Penyakit
Analisis Temuan dan Relevansinya untuk PJM dan RKM Catatan penting dari diskusi kelompok laki‐laki: Catatan penting dari diskusi kelompok perempuan: Adakah kebiasaan yang dilakukan oleh laki‐laki, perempuan, anak‐anak yang dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit? Bagaimana resiko‐resiko tersebut dapat dikurangi oleh laki‐laki, perempuan, serta anak laki‐laki dan anak perempuan? Siapa yang bertanggung jawab untuk mengurangi resiko tersebut‐apa yang dapat laki‐laki dan perempuan lakukan dan apakah pembagian tanggungjawab terhadap hal tersebut sudah seimbang dengan adil? Pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan ini:
Field Book IMAS Pamsimas 2010
WAKTU SELESAI
118
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS Tujuan • Masyarakat dapat memberikan ulasan tentang temuan dan kesimpulan dari tiap pertemuan dan kegiatan sebelumnya. • Masyarakat mampu mengidentifikasi tindakan selanjutnya dalam masyarakat dan dengan lembaga lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek, sehingga akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan Rencana Kerja Masyarakat. Bahan yang dibutuhkan • Semua hasil pertemuan dengan menggunakan tools MPA/PHAST (klasifikasi kesejahteraan, peta sosial, matriks, skor, diagram batang, dsb). • Lem dan pin • Kertas untuk menulis kesimpulan dan rencana kerja/tindakan • Kertas besar/Sticky cloth untuk menempel hasil diskusi Proses: 1. Persiapan
Sebelum pertemuan musyawarah masyarakat dilakukan, sebaiknya telah ada persetujuan untuk waktu dan tempat yang akan digunakan oleh perempuan dan laki‐laki anggota masyarakat, baik dari kelompok miskin dan kaya. Serta pastikan bahwa semua anggota masyarakat telah mendapatkan informasi dan diundang dalam pertemuan ini.
Sebelum pertemuan dilakukan tentukan kelompok yang akan hadir, dan siapa yang akan menjelaskan tentang hasil tersebut. Pastikan bahwa perempuan dan laki‐laki secara bergantian melakukan presentasi, dan bantulah jika diperlukan. Buatlah diagram batang dengan nilai skor secara vertikal dan indikatornya secara horizontal, diagram batang sebaiknya dibuat dengan bahan yang mudah ditemukan, seperti kertas atau karton/flip chart, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri. Diagram batang yang dibutuhkan dalam pertemuan musyawarah dengan masyarakat ini, dapat dilihat pada Tabel Diagram Batang di sub bab Pendahuluan fieldbook ini. Untuk itu gunakan diagram batang dari hasil skor yang diperoleh dalam proses sebelumnya. Akan lebih baik apabila pada setiap akhir sesi kegiatan (yang terdapat skoring‐nya) dibuatkan diagram batang‐nya. 2. Pelaksanaan
Tunjukkan bahan‐bahan yang akan digunakan untuk musyawarah masyarakat (peta sosial, hasilnya dari PHAST, diagram batang untuk musyawarah di masyarakat seperti dapat dilihat pada Tabel : Diagram Batang dan Penggunaannya) dari hasil proses yang telah dilakukan sebelumnya dalam FGD di dinding atau di lantai. Fasilitasikan diskusi tentang hasil tersebut dan bantu peserta untuk memperhatikan hal‐hal penting yang berhubungan dengan temuan, sebagai contoh hubungan antara perilaku sanitasi masyarakat dengan kesehatan. Dari hasil pembuatan diagram batang (yang sebaiknya telah dipersiapkan oleh masyarakat sendiri sebelum pertemuan musyawarah masyarakat), maka akan diperoleh skor diatas atau dibawah 50. Untuk skor yang bernilai di bawah 50 sebaiknya didiskusikan apa yang menyebabkan nilai yang diberikan rendah serta tindakan apa yang dapat merubah hal tersebut menjadi lebih baik. Sebaliknya bila skor di atas 50, diskusikan pula mengapa hal tersebut dapat terjadi dan bagaimana caranya untuk tetap mempertahankan atau bila mungkin bahkan dapat ditingkatkan lagi.
Field Book IMAS Pamsimas 2010
119
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS
Sebagai contoh diskusi yang dapat dilakukan adalah seperti berikut : 100 75 50
skor M9
25 0 skor saat ini
skor yang diharapkan
Gunakan skor M9 untuk diskusi tentang akses terhadap layanan sarana air minum. Apabila skor yang diperoleh adalah 25, yang berarti hanya diantara ¼ dan ½ dari masyarakat yang memiliki kemudahan dalam mengakses sarana air minum, dan sebagian besarnya adalah masyarakat menengah ke atas, maka dari skor ini dapat diidentifikasi tindakan apa yang harus dilakukan sehubungan dengan perencanaan proyek pengadaan sarana air minum yang akan dilakukan. Pertanyaan “Siapa dan dimanakah masyarakat yang punya kemudahan akses terhadap sarana air minum?” dapat dipakai sebagai salah satu pertanyaan pembuka diskusi dengan masyarakat. Akhirnya, bantu mereka untuk menyimpulkan tentang kelebihan (skor tinggi) dan kekurangan (skor rendah), yang berguna sebagai bahan untuk perencanaan promosi kesehatan dan pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi dalam bentuk PJM dan Rencana Kerja Masyarakat. Fasilitasikan pencatatan dari kesimpulan dan keputusan tentang perencanaan pada kertas besar, sehingga hasil tersebut dapat dilihat oleh seluruh masyarakat. Catatan tersebut dapat dibuat dalam bentuk Tabel Perencanaan (lihat pada contoh Tabel Perencanaan Masyarakat untuk Kegiatan PAMSIMAS). Pada Tabel tersebut hal yang perlu diperhatikan adalah komponen pada masing‐masing kolom. Kolom bidang perencanaan, berisi bidang‐bidang yang akan menjadi pokok perencanaan dalam proyek yaitu bidang kesehatan, bidang air minum, dan bidang sanitasi (dapat ditambahkan dengan bidang lainnya bila ada). Kolom masalah berisi tentang berbagai hal yang menjadi masalah di masyarakat dan ingin di atasi lewat proyek, sedangkan kolom mengapa/bagaimana, adalah tentang bagaimana suatu masalah bisa terjadi. Kolom terhadap siapa, menjelaskan tentang siapa yang menghadapi masalah tersebut, dan kolom dimana berisi tentang lokasi yang biasa menjadi tempat masalah terjadi. Tabel perencanaan ini, juga memuat kolom apa yang ingin dilakukan untuk mengatasi masalah, dimana kolom ini harus menjadi perhatian bagi fasilitator. Karena kolom ini akan memuat sasaran dari perencanaan proyek pada suatu bidang, sehingga diskusi yang lebih mendalam tentang hal ini akan menghasilkan suatu masukan yang sangat berarti bagi penyusunan PJM Pro‐AKSi dan RKM. Tabel Perencanaan Masyarakat untuk Kegiatan PAMSIMAS Contoh: Bidang untuk perencanaan Kesehatan (dari Contamination Route) Air minum (dari peta dan efektifitas penggunaan) Field Book IMAS Pamsimas 2010
Masalah
Mengapa/ Bagaimana
Terhadap siapa?
Diare
Sarana sanitasi yang buruk
Setiap orang, khususnya bayi dan anak‐anak
½ dari jumlah seluruh masyarakat mempunyai akses
Sumber air mengering dan harus membeli air
Seluruh masyarakat, khususnya orang miskin
Dimana?
Wilayah masyarakat
Apa yang ingin dilakukan untuk mengatasinya? Menurunkan tingkat penyakit diare, menjadi ………., pada tahun …… Meningkatkan akses terhadap air minum menjadi lebih dari 75% (khususnya bagi
120
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS terhadap air minum untuk minum dan masak
kelompok miskin), pada tahun ……..
Sanitasi (dari peta dan efektifitas penggunaan)
Lainnya
Kurang dari setengah dari masyarakat yang memiliki akses terhadap sarana jamban
Pembangunan sarana jamban membutuhkan ketersediaan air, serta biaya pembangunan
Seluruh masyarakat, khususnya orang miskin
Wilayah masyarakat
75% dari masyarakat memiliki jamban sendiri, pada tahun …….. (meliputi 50% dari keluarga miskin)
Terakhir fasilitasikan suatu diskusi tentang pengalaman mereka dalam menggunakan tools, metode dan proses MPA/PHAST. Tinggalkan semua bahan dan hasil dari proses bersama masyarakat yang telah dilakukan selama di lokasi, fasilitator sebaiknya hanya mengambil salinan dan foto, serta lembar hasil skor. Fasilitator kemudian membuat rekaman hasil skor ke dalam tabel skoring seperti terdapat dalam fieldbook, serta membuat suatu Laporan Kerja Lapangan dengan menggunakan metode MPA/PHAST yang nantinya akan dilampirkan dalam RKM. Penggunaan dalam proses perencanaan • Untuk mempelajari dari pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang hal‐hal yang berkaitan dengan keadaan kesehatan dan pelayanan sarana air minum dan sanitasi, baik dari perempuan maupun laki‐laki dari kelompok kaya dan miskin, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan proyek yang partisipatif untuk menghasilkan intervensi yang tepat yang diwujudkan dalam PJM ProAKSi dan RKM • Diskusikan dalam pertemuan musyawarah masyarakat ini, tentang perencanaan pembangunan sarana berkenaan dengan cakupan sarana yang akan dibangun dan akan melayani masyarakat sasaran di dusun‐ dusun yang selama ini belum terlayani atau mempunyai akses rendah terhadap sarana. • Selain isu yang berkaitan dengan sarana air minum dan sanitasi, musyawarah masyarakat juga sebaiknya diarahkan pada pengelolaan kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari rencana kerja masyarakat. • Beberapa informasi yang dikumpulkan pada tahap identifikasi masalah dan analisis situasi dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam diagram batang. Tiap diagram batang memberikan informasi secara terpisah dari aspek/indikator keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi, serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Tabel berikut ini menunjukkan informasi apa yang terdapat dalam tiap diagram batang dan penggunaannya dalam PJM ProAKSi dan RKM, serta penggunaan dalam diskusi (dengan TKM atau dalam musyawarah masyarakat). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut. Field Book IMAS Pamsimas 2010
121
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS
Tabel Diagram Batang dan Penggunaannya Diagram Batang Air minum A 1 Kualitas Sarana Air MInum A2 Efektivitas Fungsi Sarana Air Minum A1‐2 Bagaimana Keberlanjutan Sarana Air Minum B Bagaimana Sarana Air Minum digunakan secara efektif Sanitasi A1‐2 Bagaimana Keberlanjutan Sarana Sanitasi B Bagaimana Sarana Sanitasi digunakan secara efektif PHBS Hasil Metode PHAST
Rapid Technical Assessment (RTA)
Peta Sosial
Informasi dalam Diagram Batang dsb WR6, WR7, WR8, WR12, WR15, WR16, SM1, SM2 TW4, TW5, TW7, TW11, TW12, TW13, TW17, TW18, TW19, TW20,TW21 Semua kode A1, A2 EU4.1 EU4.2, WR16, TW14, TW15 WR18S, W20S M9S, EU5.1S, EU5.2S, EU5.3S, EU5.4S, EU5.5S, EU5.6S, WR18S 2‐3 prioritas utama perubahan perilaku Siapa akan melakukan apa di sekolah/rumah tangga/ masyarakat Perubahan apa yang akan dimonitor oleh siapa, kapan dan bagaimana Hasil RTA
M9, M9S
Hal yang Perlu Didiskusikan Keadaan sumber air dan desain sarana yang ada saat ini Kecukupan air dari sarana yang ada saat ini
Hal‐hal yang akan dimasukkan ke dalam PJM dan RKM Pola pemanfaatan sarana air sepanjang tahun dari rumah tangga tiap kelompok sosial, Keadaan drainase sarana yang berdampak pada kesehatan Hal‐hal yang berkaitan dengan sanitasi yang akan dimasukkan ke dalam PJM dan RKM Pola perilaku sanitasi dari rumah tangga tiap kelompok sosial dan gender, Keadaan sarana sanitsi yang berdampak pada kesehatan Hal‐hal yang berkaitan dengan Rencana Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang akan dimasukkan ke dalam PJM dan RKM
Potensi air yang dapat dimanfaatkan Akses terhadap sarana air minum dan sanitasi, Peningkatan kesadaran dan advokasi bagi kelompok miskin sebagai target utama proyek
Field Book IMAS Pamsimas 2010
122
Pertemuan Pleno Masyarakat untuk Membahas Hasil IMAS
Pertemuan Pleno Masyarakat Membahas Hasil IMAS
Lembar Catatan
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Desa/Kelurahan : Nama Kecamatan/Kabupaten/Propinsi :
Tanggal : Jumlah peserta perempuan dalam diskusi: Jumlah peserta Laki‐laki dalam diskusi:
WAKTU MULAI
Tabel Perencanaan Masyarakat untuk Kegiatan PAMSIMAS
Bidang untuk perencanaan Kesehatan Air minum Sanitasi Lainnya
Masalah
Mengapa/ Bagaimana
Terhadap siapa?
Apa yang ingin dilakukan untuk mengatasinya?
Dimana?
WAKTU SELESAI
Field Book IMAS Pamsimas 2010
123