RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK ... - Unnes

116 downloads 156 Views 5MB Size Report
PENGESAHAN. Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi ... tablet PC dengan sistem operasi android dikarenakan perkembangan.
RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

oleh Ragil Oktaviyani 5301409092

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada tanggal 28 Agustus 2013. Panitia : Ketua

Sekretaris

Drs. Suryono, M.T. NIP. 195503161985031001

Drs. Agus Suryanto, M.T. NIP. 196708181992031004

Penguji I

Anggraini Mulwinda, S.T.,M.Eng. NIP. 197812262005012002

Penguji II /Pembimbing I

PengujiIII/Pembimbing II

Drs. Agus Suryanto, M.T. NIP. 196708181992031004

Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T. NIP. 197808222003121002

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

Drs. M. Harlanu, M.Pd. NIP. 196602151991021001

ii

PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau karya orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

September 2013

Ragil Oktaviyani NIM. 5301409092

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (Q.S.13:11).  Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. 94:6).  Jadikanlah hidupmu berarti dan berguna untuk orang lain selagi di beri kesempatan untuk menikmati hidup ini dan yakinlah bahwa Allah yang akan membalas semua kebaikan kita.

PERSEMBAHAN

 Untuk Bapak, Ibu dan Kakak tercinta atas kasih sayang dan motivasi yang diberikan.  Orang yang aku cintai terima kasih atas semangat yang diberikan.  Untuk Keluarga Besar Almamater FT UNNES  Untuk teman seperjuangan dikos Reyna  Untuk teman-teman PTE 2009

iv

KATA PENGANTAR Alhamdulillah berkat ridho Allah SWT, semangat dan kerja keras, serta dukungan dari teman-teman, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Android untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga”, ini dapat diselesaikan dan diajukan untuk memenuhi syarat akhir guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Dalam Penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan doasehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Drs. Agus Suryanto,M.T., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi. 3. Feddy Setio Pribadi, S.Pd.,M.T., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi. 4. Drs.Suryono,M.T., Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. 5. Bapak, Ibu dosen dan staf di Jurusan Teknik Elektro UNNES yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis. 6. Drs. M. Harlanu,M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik. 7. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semarang,

Penulis

v

September 2013

ABSTRAK Oktaviyani, Ragil.2013.Rancang Bangun Aplikasi Android untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga.Skripsi.JurusanTeknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.Pembimbing I: Drs. Agus Suryanto, M.T., Pembimbing II: Feddy Setio Pribadi,S.Pd., M.T. Kata Kunci: Aplikasi Android, biaya Listrik rumah tangga. Perhitungan pembayaran listrik masih belum banyak dipahami dan diketahui oleh orang, baik perhitungan sistem reguler maupun sistem prabayar. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 yang naik secara tiga tahap menimbulkan permasalahan baru berkaitan dengan pembayaran energi listrik. Oleh karena itu, peneliti ingin membuat aplikasi untuk menghitung biaya listrik. Penelitian ini dibatasi hanya pada sistem pembayaran biaya listrik rumah tangga. Peneliti membuat aplikasi yang dapat dijalankan pada smartphone atau tablet PC dengan sistem operasi android dikarenakan perkembangan smartphoneatau tablet PCdengan sistem operasi android yang begitu pesat dan banyak dimiliki serta digunakan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D), dengan pendekatan desain penelitian menggunakan eksperimen. Langkahlangkah dalam penelitian ini meliputi menganalisis perhitungantarif dasar listrik sistem reguler mapun prabayar, perancangan dan pembuatan dengan bantuan komputer yang meliputi desain tampilan dan pembuatan menggunakan software adobe flash Cs6. Pengujian aplikasi terdiri atas dua sistem yaitu sistem reguler dan sistem prabayar. Penelitian ini menghasilkan aplikasi android yang dapat digunakan untuk menghitung biaya listrik rumah tangga menurut hasil perhitungan besar kesalahan aplikasi android dibandingan dengan perhitungan Perusahaan Listrik Negara menggunakan metode MSE sistem reguler terkecil sebesar 0 dan terbesar sebesar 0.13. Dengan menggunakan metode MAPE sistem reguler terkecil sebesar 0% dan MAPE terbesar sebesar 0.0001%. Kemudian didapat hasil MSE sistem prabayar terkecil sebesar 0.0016 dan terbesar 0.0028 serta MAPE sistem prabayar terkecil sebesar 0.3% dan terbesar sebesar 0.7%. Semakin kecil nilai MSE dan MAPE maka semakin besar tingkat keakurasian dari aplikasi android ini. Kesimpulan dari hasil tersebut aplikasi android sudah terbukti berfungsi dengan baik untuk menghitung biaya listrik.

vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 1.3. Batasan Masalah .................................................................................. 3 1.4. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3 1.5. Manfaat Penelitian................................................................................ 4 1.6. Penegasan Istilah ................................................................................. 4 1.7. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6

vii

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tarif Listrik Reguler ............................................................................ 8 2.2. Tarif Listrik Prabayar ........................................................................... 9 2.3. Tarif Dasar Listrik .............................................................................. 12 2.4. KWH Meter ....................................................................................... 18 2.5. Pengenalan Android ........................................................................... 41 2.6. Adobe Flash ……............................................................................... 46 2.7. Action Script 3.0………….. .............................................................. 48 2.8. Kerangka Berfikir ............................................................................... 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ................................................................................. 51 3.2. Desain Penelitian ............................................................................... 52 3.3. Prosedur Penelitian ............................................................................. 53 3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 61 3.5. Instrumen Penelitian ........................................................................... 62 3.6. Analisis Data ...................................................................................... 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 65 4.2. Pembahasan ..................................................................................... 81 4.3. Kekurangan Penelitian ...................................................................... 87

viii

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 88 5.2. Saran ................................................................................................. 89 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 90 LAMPIRAN ......................................................................................................... 92

ix

DAFTAR GAMBAR Gambar

Halaman

2.1

KWH Meter Analog ............................................................................ 19

2.2

KontruksinyaKWH Meter Analog ...................................................... 19

2.3

Cara kerja KWH Meter Analog ........................................................ 21

2.4

Pergeseran Fasa Magnet ...................................................................... 22

2.5

Rekening Pembayaran Reguler ........................................................... 27

2.6

KWh Meter Prabayar merk Actaris type ACE9000IBS ..................... 31

2.7

Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar ...................................... 32

2.8

Blok Aliran Sistem Prabayar ............................................................... 33

2.9

Rangkaian Pembagi Tegangan ........................................................... 34

2.10 Proses Pengisian Pulsa Prabayar ........................................................ 36 2.11 Kartu Voucher .................................................................................... 37 2.12 Rekening Pembelian Listrik Prabayar ................................................. 38 2.13 Smartphone dan tablet PC .................................................................. 42 2.14 Arsitektur Android ............................................................................. 44 2.15 Tampilan Awal Flash .......................................................................... 46 2.16 Jendela Utama .................................................................................... 47 2.17 Kerangka Berpikir .............................................................................. 50 3.1

Bagan Langkah-langkah Penelitian .................................................... 53

3.2

Tampilan Awal .................................................................................. 55

3.3

Layar Tutorial ..................................................................................... 56

3.4

Desain Layar Reguler ......................................................................... 57

3.5

Desain Layar Prabayar ....................................................................... 58

3.6

Flowchart Aplikasi Menghitung Biaya Listrik.......................................... 59

4.1

Uji Tampilan Awal Aplikasi .............................................................. 66

4.2

Uji Tampilan Tutorial Aplikasi, .......................................................... 67

4.3

Uji Tampilan Sistem Reguler ............................................................. 68

4.4

Uji Tampilan Sistem Prabayar ................................................................ 69

4.5

A.Grafik Analisis MSE Reguler dan B. analisis MAPE Reguler ....... 85

4.6

A.Grafik Analisis MSE Prabayar dan B. analisis MAPE Prabayar .... 86 x

DAFTAR TABEL Tabel

Halaman

2.1

Tarif Dasar Listrik 1 Januari – 31 Maret ............................................. 14

2.2

Tarif Dasar Listrik 1 April – 30 Juni................................................... 15

2.3

Tarif Dasar Listrik 1 Juli – 30 September ........................................... 16

2.4

Tarif Dasar Listrik 1 Oktober .............................................................. 17

2.5

Hasil Pengujian Daya 450VA Reguler ............................................... 72

4.1

Hasil Pengujian Daya 900VA Reguler ................................................73

4.2

Hasil Pengujian Daya 1300VA Reguler ..............................................74

4.3

Hasil Pengujian Daya 2200VA Reguler ..............................................74

4.4

Hasil Pengujian Daya 3500VA Reguler ..............................................75

4.5

Hasil Pengujian Daya 5500VA Reguler ..............................................76

4.6

Hasil Pengujian Daya 6600VA Reguler ..............................................77

4.7

Hasil Pengujian Daya 450VA Prabayar ...............................................77

4.8

Hasil Pengujian Daya 900VA Prabayar ...............................................78

4.9

Hasil Pengujian Daya 1300VA Prabayar .............................................79

4.10 Hasil Pengujian Daya 2200VA Prabayar .............................................79 4.11 Hasil Pengujian Daya 3500VA Prabayar .............................................80 4.12 Hasil Pengujian Daya 5500VA Prabayar .............................................81 4.13 Data Analisis Sistem Reguler...............................................................83 4.14 Data Analisis Sistem Prabayar .............................................................85

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Halaman

1. Program Aplikasi ...................................................................................92 2. Rekening Reguler Daya 450 VA...........................................................114 3. Rekening Reguler Daya 900 VA...........................................................115 4. Rekening Reguler Daya 1300 VA.........................................................116 5. Rekening Reguler Daya 2200 VA.........................................................117 6. Rekening Reguler Daya 3500 VA.........................................................128 7. Rekening Reguler Daya 5500 VA.........................................................119 8. Rekening Reguler Daya 6600 VA.........................................................120 9. Rekening Prabayar Daya 450 VA .........................................................121 10. Rekening Prabayar Daya 900 VA .........................................................122 11. Rekening Prabayar Daya 1300 VA .......................................................123 12. Rekening Prabayar Daya 2200 VA .......................................................124 13. Rekening Prabayar Daya 3500 VA .......................................................125 14. Rekening Prabayar Daya 5500 VA .......................................................126 15. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 450 VA .................128 16. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 900 VA .................130 17. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 1300 VA ...............132 18. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 2200 VA ...............134 19. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 3500 VA ...............136 20. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 5500 VA ...............138 21. Pengambilan Data dan Analisis Uji Reguler Daya 6600 VA ...............139 22. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 450 VA ................140 23. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 900 VA ................142 24. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 1300 VA ..............144 25. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 2200 VA ..............146 26. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 3500 VA ..............148 27. Pengambilan Data dan Analisis Uji Prabayar Daya 5500 VA ..............149

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan, baik dalam kegiatan rumah tangga maupun industri. Barang-barang elektronik sekarang ini diciptakan dengan ketergantungan menggunakan energi listrik seperti kompor listrik, rice cooker, motor listrik dan lain-lain,mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang semua memerlukan energi listrik. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 berkaitan dengan kenaikan tarif listrik tahun 2013, Jero Wacik menyatakan biaya listrik akan naik setiap tiga bulan sekali. (http://bisnis.liputan6.com diakses 5 Februari 2013). Tarif dasar listrik yang semakin naik tiap tiga bulan sekali juga akan membuat permasalahan bagi orang awam yang belum mengetahui informasi tersebut dan belum mengetahui tentang perhitungan biaya tarif listrik. Permasalahan lain yang timbul berkaitan dengan pembelian energi listrik antara lain: 1. Human Error oleh petugas pencatatan listrik yang salah mencatat pemakaian energi listrik sehingga dapat merugikan atau menguntungkan salah satu pihak 2. Konsumen listrik sistem prabayar yang belum mengetahui harga energi listrik dan belum mengetahui sistem perhitungan pembelian listrik prabayar.

1

2

3. Konsumen tidak menyadari pemakaian energi listrik yang tidak terkontrol sehingga pembayaran energi listrik naik bagitu besar dan menyalahkan pihak PLN. Permasalahan di atas sering terjadi saat pembayaran listrik, untuk dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut peneliti ingin membuat sebuah aplikasi perhitungan biaya listrik khususnya golongan rumah tangga. Aplikasi ini di rancang untuk mengetahui pembayaran biaya pemakaian energi listrik reguler dan jumlah pembelian energi listrik sistem prabayar yang secara bertahap naik. Aplikasi ini diharapkan mampu membantu menyelesaikan permasalahan pada saat pembayaran energi listrik serta dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pemakaian energi listrik agar dapat terkontrol. Peneliti mencoba untuk mengembangkan sistem perhitungan pembayaran biaya listrik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya pada smartphone atau tablet PC bersistem operasi android. Perkembangan Smartphone atau tablet PC dengan sistem operasi yang canggih yaitu android sudah banyak beredar di masyarakat dan banyak peminatnya serta bukan merupakan barang yang sulit untuk didapat. Dengan pembuatan aplikasi pembayaran listrik pada Smartphone atau tablet PC android diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pembayaran listrik. Uraian dasar inilah yang mendorong peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Android Untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga”.

3

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga? 2. Bagaimana tingkat keakuratan hasil perhitungan dari aplikasi android itu dengan hasil perhitungan Perusahaan Listrik Negara?

1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, tidak semua masalah dapat dibahas, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu yang digunakan untuk memperdalam analisis data. Oleh karena itu, batasan masalah hanya meliputi bagaimana membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik sistem reguler dan sistem prabayar khususnya golongan rumah tangga serta seberapa besar keakuratan hasil perhitungan aplikasi android dengan perhitungan Perusahaan Listrik Negara.

1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Membuat aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga. 2. Mengetahui tingkat keakuratan dari perhitungan biaya listrik aplikasi android dengan perhitungan biaya listrik Perusahaan Listrik Negara yang ada pada struk pembayaran listrik.

4

1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dengan adanya aplikasi android untuk menghitung biaya listrik keperluan rumah tangga yaitu: 1. Bagi pengguna atau masyarakat dapat mengetahui dan menghitung biaya penggunaan energi listrik yang di tarifkan oleh Perusahaan Listrik Negara. 2. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan tambahan informasi untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah yang sama dengan penelitian ini dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. 3. Bagi peneliti untuk mengetahui tentang bagaimana membuat aplikasi android dan mengetahui sistem perhitungan pembayaran biaya listrik Perusahaan Listrik Negara khususnya golongan rumah tangga.

1.6. Penegasan Istilah Penegasan istilah dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyatukan pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Android untuk Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga. 1. Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian menghasilkan panas, cahaya, atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan sebuah mesin. 2. Dasar tarif tenaga listrik merupakan harga kesepakatan yang telah ditentukan oleh Perusahaan Listrik Negara menurut peraturan. Berdasarkan Peraturan

5

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 yang berkaitan dengan kenaikan tarif listrik tahun 2013 tarif biaya listrik akan naik setiap 3 bulan sekali. 3. Tarif listrik reguler merupakan tarif listrik yang dibayar setelah pemakaian energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara. 4. Tarif listrik prabayar merupakan suatu produk inovasi tarif listrik yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik dengan sistem transaksi pembayaran dimuka sebelum listrik dipakai. 5. KWH merupakan alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus, faktor kerja, kali waktu tertentu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu. KWH ini terdiri atas KWH meter analog dan KWH meter digital. 6. Androidadalah sistem operasi untuk ponsel yang berbasis linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android merupakan sebuah perangkat lunak untuk perangkat mobile, yang mana terdiri dari sebuah sistem operasi. 7. Adobe flash merupakan salah satu perangkat lunak komputer yang termasuk produk unggulan dari sistem adobe. Adobe flash dapat digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar. 8. Action scriptmerupakan bahaya yangterdiri dari dua kata yaitu action (aksi) dan script (tulisan/naskah) yang berarti tulisan/naskah yang beraksi. Action script adalah sebuah bahasa pemprograman yang digunakan pada adobe flash.

6

9. Aplikasi, menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 52) aplikasi adalah suatu penerapan dari rancangan sistem untuk pengolahan data yang menggunakanaturan atau ketentuan bahasa pemograman tertentu. 10. Rancang bangun merupakan usaha menciptakan suatu program atau software yang efektif dan user friendlysesuai dengan keinginan dan kebutuhanuser.

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir. 1. Bagian awal Bagian awal skripsi meliputi judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian isi Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap babnya yaitu sebagai berikut: Bab I: PENDAHULUAN Bertujuan mengantarkan pembaca memahami dahulu gambaran mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II: TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini mengemukakan tentang: landasan teori, tinjauan materi,dan kerangka berpikir.

7

Bab III: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Didalam bab ini dibahas tentang rancangan penelitian, metode pengumpulan data serta analisis data. Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas uji coba dari aplikasi dan data hasil penelitian dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditentukan dan selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut. Bab V: PENUTUP Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Bagian akhir Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan ataupun melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa digunakan untuk kemudian menghasilkan panas,cahaya, bahkan bisa dimanfaatkan untuk menggerakan sebuah mesin. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar lainnya dan Perusahaan Listrik Negara yang memegang peran dalam energi listrik ini. Perusahaan Listrik Negara menjual energi tersebut dengan dua tarif alternatif yaitu tarif listrik reguler dan tarif listrik prabayar.

2.1. Tarif Listrik Reguler Tarif listrik reguler yaitu tarif listrik yang dibayar setelah pemakaian. Pelanggan tarif listrik reguler membayar jasa Perusahaan Listrik Negara setelah pemakaian energi listrik sesuai dengan tarif yang telah ditentukan, yang sebelumnya ada petugas pencatat pemakaian energi listrik. Pelanggan akan membayar listrik reguler pada petugas yang datang untuk menagih tagihan listrik atau lewat tempat-tempat yang di sediakan Perusahaan Listrik Negara seperti kantor Pos, bank dan lain-lain.Keterlambatan pembayaran energi listrik sistem reguler ini dikenai biaya dan apabila selama 3 bulan belum membayar energi listrik makaenergi listrik yang tersambung di dalam rumah akan diputus oleh

8

9

Perusahaan Listrik Negara. Kekurangan lain penggunaan listrik reguler ini sering terjadinya kesalahan pencatatan dan dikenai biaya beban serta adanya biaya keterlambatan pembayaran. Ada beberapa keuntungan menggunakan listrik cara reguler : 1. Pelanggan tidak repot untuk memasukan nomer token pulsa bulannya. 2. Pelanggan tidak terganggu dengan adanya alarm seperti pada listrik prabayar. 3. Pelanggan tidak memikirkan dahulu pengeluaran uang untuk listrik. 4. Pelanggan memiliki toleransi masa pembayaran jasa energi listrik selama 3 bulan.

2.2. Tarif Listrik Prabayar Tarif listrik prabayar yaitu suatu produk inovasi tarif listrik yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik dengan sistem transaksi pembayaran dimuka sebelum listrik dipakai. Sistemtarif listrik prabayar pelanggan terlebih dahulu membeli token (voucher listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Kemudian 20 digit nomor token dimasukkan ke dalam KWH Meter khusus yang disebut dengan meter prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB. Layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya seperti: 1. Informasi jumlah energi listrik (KWH) yang dimasukan (diinput). 2. Jumlah energi listrik (KWH) yang sudah terpakai selama ini.

10

3. Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time). 4. Jumlah energi listrik yang masih tersisa. Jika energi listrik yang tersimpan di meter prabayar (MPB) sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang sehingga pelanggan secararealtime setiap saat dapat mengetahui secara pasti penggunaan listrik di rumah. (Sumber: http://www.pln.co.id di akses 10 April 2013). Menurut (Kadaffi, 2011: hal 6) beberapa keuntungan dan kekurangan dari pemakaian listrik prabayar bagi konsumen. Keuntungannya sebagai berikut: 1. Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik, melalui meter prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. 2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi. 3. Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja. 4. Tidak terkena biaya keterlambatan dan bebas pemutusan listrik karena tunggakan serta bebas kesalahan pencatatan meter. 5. Privasi lebih terjaga, aman dan nyaman dengan menggunakan listrik prabayar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik. 6. Jaringan luas pembeliaan listrik isi ulang.Saat ini pembelian pulsa listrik (voucher) sudah bisa didapatkan lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket pembayaran listrik online.

11

Kekurangan dari penggunaan listrik prabayar sebagai berikut: 1. Konsumen harus keluar dan lebih dahulu mengeluarkan uang untuk pembelian energi listrik. 2. Konsumen awal pemakaian akan merasa bingung dalam pengisian token. 3. Konsumen akan terganggu dengan bunyi alarm sebagai tanda pengisian ulang. 4. Konsumen tidak memiliki masa toleransi pemakaian energi listrik, jika tidak punya uang atau rumah tersebut tidak ditempati dan pembelian KWHnya telah habis maka listrik dirumah akan mati. 2.2.1 Cara Pembelian Listrik Prabayar Pembelian listrik prabayar dengan memasukan 20 angka digit ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik. Nilai listrik isi ulang yang dijual sebesar Rp.20.000,00; Rp.50.000,00; Rp.100.000,00; Rp.250.000,00; Rp.500.000,00; Rp.1.000.000,00. Listrik isi ulang dapat dibeli di loket point online banking (Mitra Bank), bank Bukopin, bank Danamon, Bank BTN(ATM),BNI, Mandiri(ATM), BRI, NISP(ATM), BCA(ATM) dan dapat dilakukan melalui loket-loket pembayaran listrik online. Cara pembelian isi ulang listrik prabayar sebagai berikut: 1. Datang ke tempat layanan pembelian token (voucher listrik isi ulang) diloket pembayaran listrik. 2. Tunjukan ID meter atau nomor seri meter kepada operator yang melayani. 3. Beritahu nilai nominal jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli. 4. Akan menerima 20 digit kode listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima.

12

5. Isikan 20 digit kode listrik pada keyboard angka yang ada pada KWH prabayar anda. (Sumber: http://www.pln.co.id di akses 15 April 2013).

2.3. Tarif Dasar Listrik (TDL) Tarif Dasar listrik (TDL) adalah besarnya biaya yang telah ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negarakarena pemakaian jasa pelayanan berupa energi listrik. Tarif Dasar Listrik untuk tahun 2013 ini berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012 mengenai tarif listrik. Pemerintah memutusakan menaikan TDL secara bertahap. Tidak semua pelanggan yang mengalami kenaikan tarif listrik. Pelanggan 450VA dan 900VA dari seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan listrik. Penetapan harga baru tersebut mencakup tarif listrik reguler (pascabayar) dan tarif listrik prabayar. Tarif listrik reguler (pascabayar) adalah tarif yang dibayarkan konsumen setelah pemakaian. Sedangkan listrik prabayar dibayar sebelum listrik dipakai konsumen. 2.3.1

Pembagian Tarif Berdasarkan Kelompok Penggunaan Berdasarkan persetujuan DPR RI dan pada Pasal 34 Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 ditetapkan tanggal 21 Desember 2012 tentang tarif tenaga listrik yang di sediakan oleh Perusahaan Listrik Negaramemuat stuktur maupun penggolongan tarifnya tidak mengalami perubahan. Penggolongan tarif tersebut didasarkan pada penggunaan listrik itu sendiri. Adapun penggolongannya dibagi menjadi golongan

13

tarif sosial,golongan tarif bisnis, golongan tarif industri, golongan tarif traksi, golongan tarif curah, golongan tarif pemerintah dan golongan tarif rumah tangga. 2.3.1.1Golongan Tarif Rumah Tangga (R) Pelanggan tarif rumah tangga adalah pelanggan perseorangan atau badan sosial yang tenaga listriknya digunakan untuk keperluan rumah tangga. Contoh yang termasuk didalam golongan tarif rumah tangga sebagai berikut. 1. Rumah untuk tempat tinggal 2. Rumah susun milih perorangan 3. Rumah susun milik perumnas. 4. Kelompok rumah kontrakan. 5. Asrama keluarga pegawai perusahaan swasta 6. Asrama mahasiswa. Tarif dasar listrik untuk keperluan rumah tangga terdiri atas: 1. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah, dengan daya 450 VA s.d 2.200 VA (R-1/TR). 2. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga menengah pada tegangan rendah dengan daya 3500 VA s.d 5500 VA (R-2/TR). 3. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga besar pada tegangan rendah dengan daya 6.600 VA ke atas (R-3/TR). Daftar tarif energi listrik yang berlaku diambil dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 khusus golongan rumah tangga sebagai berikut.

14

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 Januari - 31 Maret 3013 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

NO.

Tabel 2.1 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Januari 2013 - 31 Maret 2013 REGULER PRA BIAYA BEBAN BIAYA PEMAKAIAN GOL. BATAS BAYAR TARIF

DAYA

(Rp/kVA/bulan)

(Rp/kWh) DAN

BAIAYA kVarh

(Rp/kWh)

(Rp/kVarh)

1

R-1/TR

s.d 450 11.000 VA

Blok 1 : 0 s.d 30 kWh 415 : 169

2

R-2/TR

900 VA

20.000

3

R-1/TR

*)

4

R-1/TR

*)

843

843

5

R-2/TR

*)

948

948

6

R3/TR

1300 VA 2200 VA 3500 s.d 5500 VA 6600 VA ke atas

Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh 605 : 275 Blok II : Diatas 833 833

**)

Blok I : 0 s.d 55 jam 1336 nyala = 980 Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung. Sumber: http://www.esdm.go.iddi akses 5 Februari 2013

15

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 April - 30 Juni 2013 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 April - 30 Juni 2013 REGULER NO.

GOL. TARIF

BATAS DAYA

BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan)

PRA

BIAYA PEMAKAIAN

BAYAR

(Rp/kWh) DAN BAIAYA

(Rp/kWh)

kVarh (Rp/kVarh)

1

R-1/TR

s.d 450 11.000 VA

2

R-2/TR

900 VA

20.000

3

R-1/TR

*)

4

R-1/TR

*)

893

893

5

R-2/TR

*)

1009

1009

6

R3/TR

1300 VA 2200 VA 3500 s.d 5500 VA 6600 VA ke atas

Blok 1 : 0 s.d 30 kWh 415 : 169 Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh 605 : 275 Blok II : Diatas 879 879

**)

Blok I : 0 s.d 55 jam 1342 nyala = 1.225 Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung. Sumber: http://www.esdm.go.iddi akses 5 Februari 2013

16

Tarif Dasar Listrik yang berlaku 1 Juli - 30 September 2013 dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku 1 Juli - 30 September 2013 REGULER NO.

GOL. TARIF

BATAS DAYA

BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan)

PRA

BIAYA PEMAKAIAN

BAYAR

(Rp/kWh) DAN BAIAYA

(Rp/kWh)

kVarh (Rp/kVarh)

1

R-1/TR

s.d 450 11.000 VA

2

R-2/TR

900 VA

20.000

3

R-1/TR

*)

4

R-1/TR

*)

947

947

5

R-2/TR

*)

1.075

1.075

6

R3/TR

1300 VA 2200 VA 3500 s.d 5500 VA 6600 VA ke atas

Blok 1 : 0 s.d 30 kWh 415 : 169 Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495 Blok 1 : 0 s.d 20 kWh 605 : 275 Blok II : Diatas 928 928

**)

Blok I : 0 s.d 55 jam 1.347 nyala = 1.290 Blok II : diatas 55 jamnyala = 1.380

Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian **) Diterapkan Rekening Minimum (RM) RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok I. Jam nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung. Sumber: http://www.esdm.go.iddi akses 5 Februari 2013

17

Tarif Dasar Listrik yang berlaku setelah 1 Oktober 2013, dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut. Tabel 2.4 Tarif Dasar Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga Berlaku setelah 1 Oktober 2013 REGULER NO.

GOL. TARIF

BATAS DAYA

BIAYA BEBAN (Rp/kVA/bulan)

PRA

BIAYA PEMAKAIAN

BAYAR

(Rp/kWh) DAN BAIAYA

(Rp/kWh)

kVarh (Rp/kVarh)

1

R-1/TR

s.d 450 11.000 VA

Blok 1 : 0 s.d 30 kWh 415 : 169 Blok II : Diatas 30 kWh s.d 60 kWh :360 Blok III : Di atas 60 kWh : 495

2

R-2/TR

900 VA

Blok 1 : 0 s.d 20 kWh 605 : 275 Blok II : Diatas

3

R-1/TR

979

979

4

R-1/TR

1.004

1.004

5

R-2/TR

1300 *) VA 2200 *) VA 3500 s.d *) 5500 VA

1.145

1.145

6

R3/TR

6600 *) VA ke atas

1.352

1.352

20.000

Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimun (RM) : RM I = 40 (Jam Nyata) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Sumber: http://www.esdm.go.iddi akses 5 Februari 2013

18

2.4. KWH Meter KWH meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus, faktor kerja, kali waktu tertentu ( U I Cos Q T) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. KWH biasanya digunakan untuk mengukur daya listrik. Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan kilo watt hour (KWH). Alat yang digunakan untuk mengukur energi pada industri dan rumah tangga dikenal dengan watt hour meters. KWH ada dua jenis yaitu: KWH meter analog dan KWH meter digital. (Sumber : Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan). 2.1.1

KWH Meter Analog KWH meter analog adalah KWH meter yang sistem pengoperasiannya

untuk mengukur daya listrik dengan sistem pembacaan angka yang tertera pada KWH. KWH meter ini biasanya dipakai pada tarif listrik reguler. Besar tagihan listrik berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya. Bagian-bagian sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan alumunium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet yang dibangkitkan oleh arus yang mengalir melalui kumparan arus dan medan magnet akan menggerakan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH-nya.Berikut contoh gambar KWH meter analog seperti gambar 2.1 di bawah ini.

19

Gambar 2.1 KWH Meter Analog Kontruksi dari KWH meter analog dapat digambarkan pada gambar 2.2 di bawah ini. Keterangan gambar B: a. Kumparan Tegangan b. Kumparan Arus c. Piringan Alumunium d. Magnet Permanen e. Terminal Klemp f. Dari Sumber g. Ke beban Gambar 2.2 Kontruksi KWH Meter

Bagian-bagian KWH meter dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Piringan KWH Meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang digunakan agar piringan KWH meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin. 2. Rem magnet terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub (utara dan selatan) yang gunanya mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan KWH meter dan menghilang/mengerem ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi semua batas arus.

20

3. Roda gigi dan alat pencatat (register), sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya perputaran untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh KWH meter tersebut dan mempunyai satuan , puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan. 4. Kumparan tegangan terdiri atas KWH meter 1 phasa sebanyak 1 set, KWH meter 3 phasa 3 kawat sebanyak 2 set dan KWH meter 3 phasa 4 kawat sebanyak 3 set. 5. Kumparan arus sama jumlah setnya dengan kumparan tegangan. Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur cosinus phi (faktor kerja). 6. Magnit permanen berfungsi sebagai pengereman dan memberikan perlawanan putaran ikutan dari piringan alumunium. 7. Register/ Pencatat sebagai pencatat atau penghitung jumlah energi terpakai ditempat pelanggan. (Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan) 2.1.1.1 Prinsip Kerja KWH Meter Analog Meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya. Pada piringan KWH meter terdapat suatu garis penanda (biasanya berwarna hitam atau merah). Garis ini berfungsi sebagai indikator putaran piringan. Satu KWH biasanya setara dengan 900 putaran (ada juga 450 putaran tiap KWH). Saat beban banyak memakai daya listrik, maka putaran piringan KWH ini akan semakin

21

cepat. Hal ini tampak dari cepatnya garis penanda ini melintas. Sensor infrared dan photodiode dipakai untuk mendeteksi lewatnya garis penanda ini, sehingga mikrokontroler dapat menghitung jumlah putaran piringan KWH meter. Gambar 2.3dibawah ini menunjukkan cara kerja dari sebuah KWH meter.

A

B

Keterangan gambar A. Cp = Inti besi kumparan tegangan Cc = Inti besi kumparan arus Wp = Kumparan tegangan Wc = Kumparan arus D = Kepingan roda Aluminium J = Roda-roda pencatat ( register ) M = Magnet permanen sebagai pengerem keping aluminium saat beban kosong S = Kumparan penyesuai beda fase arus dan tegangan Gambar 2.3 Cara Kerja KWH Meter Analog A. Prinsip suatu meter penunjukenergi listrik arus B-B (jenis induksi ).

B. Arus-arus eddy pada suatu piring

KWH meter bekerja sebagai pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja, kali waktu tertentu (U I Cos φ t) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya

22

induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap disc (piringan putar) KWH meter, dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap piringan putar yang sama.

Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap piringan putar karena induksi magnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 derajat satu terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap induktansi murni. Pada dasarnya prinsip kerja KWH sebagai berikut: 

Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc



Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 derajat terhadap tegangannya, dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini. V ϕ α Sin α = Cos ϕ

Φ1 Φ2 Gambar 2.4Pergeseran Fasa Magnet Dengan mengambil persamaan moment alat ukur tipe induksi maka, T = KW Ø1.Ø2 sin α Ø1 I sebanding dengan I 𝑉

Ø2 2 sebanding dengan 𝑊 Sin α = Cos Ҩ

23

𝑉

Maka : TD = W.I 𝑊 Cos Ҩ = V.I.Cos Ҩ Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila karena pengaruh momen TD. Piringan logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut memotong garis-garis fluksi magnetik m (akibat adanya magnit permanen) sehingga menyebabkan terjadinya arus-arus putar (arus foucault) didalam piringan logam yang berbanding lurus terhadap n Ø m. Arus-arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya Ø1, Ø2 dan Øm seperti dalam gambar 2.2, B. Arus-arus putar yang memotong garis-garis fluksi m menyebabkan piringan logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m2. Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka: Kd.V.I. cos Ҩ= Km.n. Ø 𝑚2 𝐾𝑑

N = 𝐾𝑚 Ø

𝑚2

V . I Cos Ҩ

Kd, Km = konstanta Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan V.I.CosҨ, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk mendapat angka hasil pengukuran dari piringan D tadi harus ditransformasikan lagi ke alat register.(Modul PT PLN Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan).

24

2.1.1.2

Perhitungan Biaya KWH Meter Analog KWH meter berarti kilo watt hour meter dan kalau diartikan menjadi n

ribu watt dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH meter maka akan tercantum X putaran per KWH, artinya untuk mencapai 1 KWH dibutuhkan putaran sebanyak x kali putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per KWH maka harus ada putaran 900 putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWH. Pada name plate KWH meter, disana akan ditemukan banyak spesifikasi dari meteran listrik. Konstanta KWH meter selalu diikuti satuan PUTARAN/KWH atau PUT/KWH. Sebagai contoh adalah konstanta 900 Put/KWH. Maksudnya, untuk menghasilkan angka 1 KWH di stand meter piringan KWH harus berputar sebanyak 900 kali. Konstanta KWH meter berbeda-beda, jadi harus melihat langsung di name plate KWH meter tersebut. Konstanta yang umum adalah 900 put/KWH, 1250 put/KWH, 720 put/KWH dan 600 put/KWHJumlah KWH itu secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik ditambahkan dengan biaya abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Mudita (2011) menyatakan, pembayaran energi listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: 1. Tarif berlaku Tarifberlaku disini Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 30 Tahun 2012 tentang tarif harga listrik

25

yang naik,yaitu di bagi menjadi empat tahap. Empat tahapan tersebut meliputi tahap 1 Januari - 31 Maret 2013, 1 April - 30 Juni 2013, 1 Juli - 30 September 2013 dan setelah 1 Oktober 2013. 2. Pilih batas daya pemakaian Batas daya pemakaian ini mengambil dari batas tarif keperluan rumah tangga yang terdiri dari 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA dan 3500-5500VA serta yang paling besar 6600VA. Batas daya 450VA, 900VA dan 1300VA serta 6600VA harga tiap satuan KWHberjenjang tergantung blok pemakaian. Batas daya lainnya berlaku harga flat (tidak berjenjang). 3. Persentasi Biaya PPJ Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya, karena ditetapkan pemerintah daerah setempat dan akan menjadi kas daerah. Pajak Penerangan Jalan bisa dikatakan dengan Pajak Jalan Umum (PJU). Besarnya ditentukan dari persentase biaya pemakaian ditambah biaya beban. 4. Perhitungan Biaya Administrasi Operator Biaya administrasi juga berbeda dari satu operator dengan operator lainnya. Besarnya bervariasi tergantung operator loket pembelian energi listrik (contoh biaya administrasi via ATM BCA Rp 3.000,00 kantor Pos sebesar Rp 1900,00 dan admin bank sebesar Rp 1600,00 serta masih banyak yang lainnya). 5. Biaya Beban Biaya beban tergantung pada batas daya yang terpasang, untuk batas daya 450VA dan 900VA biaya beban adalah tetap yaitu:

26

a. Batas daya 450VA: 11.000 x 450/1000 = 4.950,00 b. Batas daya 900VA: 20.000 x 900/1000 = 18.000,00 Artinya berapapun pemakaian yang dilakukan, biaya beban perbulannya tetap sebesar tersebut diatas. Daya 1300VA, 2200VA dan 3500-5500VA berlaku biaya beban dengan aturan rekening minimum RM1 (*) dengan rumus: RMI = 40 (jam nyala) X Daya tersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian Daya 6600 berlaku biaya beban dengan aturan rekening minimum RM2 (**)dengan rumus : RM2 = 40 (jam nyala) X Daya tersambung (dalam KVA) X Biaya Pemakaian Blok 1

Rumus dari jam nyala sendiri yaitu: Jam nyala = KWH perbulan / Batas Daya KVA tersambung

Artinya jika biaya pemakaian lebih besar dari nilai yang didapat dari rumus tersebut RM1 atau RM2, maka biaya beban akan menjadi nol (tidak ada biaya beban). Tetapi jika biaya pemakaian lebih kecil dari nilai yang didapat dari rumus tersebut RM1 atau RM2, maka biaya beban akan menjadi sebesar RM1 atau RM2 dan biaya pemakaian menjadi nol. 6. Perhitungan Biaya Materai Biaya materai berlaku umum untuk semua transaksi keuangan, besarnya sebagai berikut : a. Transaksi sampai dengan Rp 250.000,00 : Rp 0,00 b. Transaksi > Rp 250.000,00 sampai dengan Rp 1 juta : Rp 3.000,00 c.

Transaksi > Rp 1 juta : Rp 6.000,00

27

Berikut salah satu contoh rekening atau struk listrik sistem reguler dapat dilihat pada gambar 2.5berikut.

Gambar 2.5. Rekening Pembayaran Reguler (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013)

Contoh cara menghitung biaya pemakaian energi listrik yang harus dibayar oleh seseorang dengan daya yang berbeda sebagai berikut: a. Pelanggan A (Daya 450VA) seorang pelanggan dengan daya 450VA meteran yang dicatat akhir bulan mei 2013 adalah 00457300, dan dicatat bulan sebelumnya April 2013 adalah 00442500 (rekening dilihat pada gambar 2.4). Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut adalah: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 004573000 – 00442500 = 148 KWH. 1. Biaya beban = 450VA = 0,45KVA = 0,45 x Rp 11.000 = Rp.4.950,00. 2. Biaya pemakaian blok I = 30 KWH x Rp 169 = Rp.5.070,00. 3. Biaya pemakaian blok II = 30 KWH x Rp 360 = Rp.10.800,00. 4. Biaya pemakaian blok III =88 KWH x Rp 495 = Rp.43.560,00. 5. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus:

28

Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban. = (5.070,00 + 10.800,00+ 43.560,00)+ 4.950,00 = Rp.64.380,00. 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 12.270) = Rp.6.438,00. 7. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00. 8. Biaya materai = Rp.0,00karena transaksi kurang dari Rp 250.000,00. 9. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Total biaya pemakaian +PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 64.380,00 + 6.438,00 + 1600 + 0,00 = Rp.72.418,00. b. Pelanggan B (Daya 900VA) seorang pelanggan dengan daya 900VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 03423300dan dicatat bulan sebelumnya Januari 2013 adalah 03405700. Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut adalah: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 03423300 – 03405700 = 176 KWH. 1. Biaya Beban = 900VA = 0,9 KVA = 0,9 x Rp 20.000 = Rp.18.000,00. 2. Biaya pemakaian blok I = 20 KWH x Rp 275 = Rp.5.500,00. 3. Biaya pemakaian blok II = 40 KWH x Rp 445 = Rp.17.800,00. 4. Biaya pemakaian blok III = 116 KWH x Rp 495 = Rp.57.420,00. 5. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus: Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + biaya beban. = (5.500,00 + 17.800,00 + 57.420,00) + 18.000,00 = Rp.98.720,00. 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = (10 % x Rp 98.720) = Rp.9.872,00. 7. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00. 8. Biaya materai = 0,00karena transaksi kurang dari Rp.250.000,00.

29

9. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai = 98.720,00 + 9.872,00 + 1600,00 + 0,00 = Rp.110.192,00. c. Pelanggan C (Daya 1.300VA) seorang pelanggan dengan daya 1.300VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 01766600, dan dicatat bulan sebelumnya Januari 2013 adalah 01750200. Jumlah pembayaran energi listrik yang harus dibayar pada periode tersebut: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 01785800 – 01766600 = 164 KWH. 1. Biaya pemakaian = 164 KWH x Rp 833 = Rp.136.612,00. 2. Biaya Beban = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya beban. 3. Total biaya pemakaian dapat dihitung dengan rumus: Jumlah biaya pemakaian + biaya beban. = Rp 136.612,00 + 0 = Rp.136.612,00. 4. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 159936) = Rp.13.661,00. 5. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00. 6. Biaya Materai = 0,00karena transaksi kurang dari Rp.250.000,00. 7. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 136.612,00 + 13.661,00 + 1600,00 + 0,00 = Rp.151,873,00. d. Pelanggan D (Daya 2200VA) seorang pelanggan dengan daya 2200VA meteran yang dicatat akhir bulan Februari 2013 adalah 01320400, dan dicatat bulan sebelumnya januari 2013 adalah 01316300. Jumlah pembayaran energi

30

listrik yang harus dibayar pada periode tersebut: Pemakaian KWH = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu = 01320400 – 01316300 = 41 KWH. 1. Biaya pemakaian = 0,00 karena biaya pemakaian lebih besar dari biaya beban berlaku biaya beban RM1 = 88 yaitu 40 x (2200VA/1000) = 88. 2. Biaya beban = 88 x 843 = Rp.74.184 ,00. 3. Total biaya pemakaian dapat dicari dengan rumus: Jumlah biaya pemakain + biaya beban. = 0,00 + 74.184,00 = Rp.74.184,00. 4. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 9 % x 74.184) = Rp.6.677,00. 5. Biaya adimistrasi = Rp.1600,00. 6. Biaya materai = 0,00 karena transaksi kurang dari Rp.250.000,00. 8. Total biaya yang harus dibayar dicari dengan rumus: Total biaya pemakaian + PPJ + biaya administrasi + biaya materai. = 74.184 ,00 + 6.677,00 + 1600,00 + 0,00 =Rp.82.461,00. 2.1.2

KWH Meter Digital KWH meter digital yaitu KWH yang dirancang dengan menggunakan

KWH elektronik.KWH meter elektronik termasuk dalam KWH meter statik yang menggunakan komponen elektronik sebagai pemproses utama. Komponen elektronik mendeteksi tegangan dan arus sesaat dan diproses untuk menghasilkan pulsa yang mempunyai frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). Sistem pembayaran atau pengisian listriknya adalah dengan menggunakan chip card. Chip card adalah suatu jenis kartu pembayaran yang semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi mikroelektronika serta semakin meningkatnya

31

tuntutan masyarakat terhadap alat pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana penggunaannya semakin luas. Salah satu kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik. Salah satu contoh pada KWH meter merek Actaris ACE9000 IBS komponen-komponen bagian paling luar dari KWH meter prabayar ini sangat mudah dikenali dan secara signifikan bisa membedakan antara satu tipe dengan tipe yang lainnya. Fitur standar dapat dilihat pada gambar 2.6dibawah ini.

Keterangan 1. Label Informasi : Informasi umum untuk mengetahui nomor meter, daya maksimal, 2. Indikator LED Rate, 1000 pulsa/KWH: Informasi untuk mengetahui ketika pulsa hampir habis, 3. Indikator Contactor ON/OFF : Informasi untuk mengetahui status light, 4. Segel Metrologi : Informasi untuk mengetahui segel tera dan segel metrology, 5. LCD 7 segment untuk 8 karakter : Informasi untuk pengisian TOKEN, 6. Keypad dengan lapis karet. Gambar 2.6 KWH Meter Prabayar merk Actaris type ACE9000 IBS (Sumber. PT. PLN (Persero) 2013) 2.1.2.1

Prinsip Kerja KWH Meter Digital Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke rumah tangga (beban), terlebih

dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman bila terjadi short circuit. Kemudian dialirkan juga ke dalam KWHmeter

32

yang berfungsi untuk menghitung daya yang terpakai. Sistem prabayar ini tetap mempergunakan KWH meter yang sudah ada dengan sedikit modifikasi untuk memasang sensor dan unit sistem. Hal ini bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan KWH meter yang sudah ada. Berikut alat-alat pada sistem KWH meter digital diantaranya: KWH meter, mikrokontroler, LCD, keypad, RTC, EEPROM, downloader usbasp. Blok diagram sistem KWH meter digital dapat dilihat pada gambar 2.7 di bawah ini.

PLN

Tombol isi

Display LED

MCB Power Supply

MIKROKONTROLER

MEMORI

RELAY SENSOR

KARTU CHIP

KWH

BEBAN Gambar 2.7 Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar (Sumber. http://www.eepisits.edu/uploadta/search.php diakses 01 - 4- 2013)

KWH meter digital termasuk dalam KWH meter statik yang menggunakan komponen elektronik sebagai pemroses utama. Komponen elektronik mendeteksi tegangan dan arus sesaat diproses untuk menghasilkan pulsa yang mempunyai

33

frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (KWH). KWH meter digital ini mempunyai empat bagian utama yaitu : 1. Bagian sensor tegangan dan arus 2. Bagian pemproses 3. Bagian pengali 4. Bagian tampilan/display Cara kerja KWH meter digital secara umum terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1. Mendeteksi tegangan dan arus sesaat. 2. Mengalikan kedua besaran (tegangan dan arus) untuk memperoleh daya sesaat. 3. Mengintegrasikan/mengakumulasi hasil perkalian tegangan dan arus pada butir 2 di atas. Berikut gambar blok aliran sistem prabayar dapat dilihat pada gambar 2.8berikut.

Arus ADE7757 Tegangan

Mikrokontroler

Relay Gambar 2.8 Blok Aliran Sistem Prabayar (Sumber. http://www.eepisits.edu/uploadta/search.php diakses 01 - 4- 2013)

Bagian pengali adalah bagian alat ukur yang mengintegrasikan besaran tegangan dan besaran arus. Rangakaian sensor digital berfungsi untuk membaca tegangan dan arus listrik PLN yang digunakan oleh rumah tangga. Pada KWH

34

digital ini menggunakan sensor digital ADE7757. Fungsi IC ini mengubah input analog menjadi digital. Input IC ini berupa tegangan dan arus. Akan tetapi IC ini tidak dapat menerima masukan arus dan tegangan yang besar. Maka dari itu dirancang sebuah desain input tidak terlalu besar. Sensor tegangandapat digunakan sebuah sebuah trafo yang mempunyai impedansi masukan tinggi sehingga arus yang mengalir ke trafo sebagai arus rugirugi tidak signifikan yang sesuai dengan pengukurannya.Bila tegangan masukan adalah 𝑉𝑖𝑛 dan tegangan keluaran adalah 𝑉𝑜𝑢𝑡 persamaan yang digunakan adalah 𝑉𝑖𝑛 = a x𝑉𝑜𝑢𝑡 , a adalah perbandingan belitan primer dan belitan sekunder. Selain menggunakan trafo, dapat juga menggunakan rangkaian pembagi tegangan yang dapat dilihat pada gambar 2.9 dibawah ini.

Vin

R1

Vo

R2

Gambar 2.9 Rangkaian Pembagi Tegangan Vo 

Dari rangkaian di atas, diketahui nilai Vo melalui persamaan :

R2 R1  R 2 .

R1 harus jauh lebih besar dari pada R2.Sedangkan untuk sensor arus digunakan travo arus. R shunt dan besar beban yang digunakan dengan menghitung beda potensial pada titik-titik batas R shunt (𝑉𝑗𝑒𝑝𝑖𝑡 ). Beban akan mempengaruhi 𝑉𝑗𝑒𝑝𝑖𝑡 . Semakin besar beban, semakin besar pula harga 𝑉𝑗𝑒𝑝𝑖𝑡 . Pada datasheet ADE7757

35

telah ditentukan R shunt sebesar 350μΩ. Untuk mendapatkan nilai ini dapat dipergunakan teori jembatan kelvin. Kontrol sistem dengan mikrokontroler mencakup counter, display, memory, dan prabayar. Setelah menerima input dari IC ADE7757, mikrokontroler akan menghitungnya dan menampilkannya di LCD. Selain ditampilkan pada LCD, data juga disimpan pada memori. Data yang tersimpan pada memoritidak hanya data dari KWH meter saja, tetapi juga nilai dari besaran pulsa. Besaran pulsa didefinisikan dengan angka-angka tertentu sebagai kode voucher. Apabila kode voucher yang dimasukkan itu valid, maka besar pulsa KWH akan bertambah dan akan berkurang seiring dengan pemakaian daya PLN. Kode voucher dimasukkan melalui keypad dan kode yang telah dimasukkan tidak dapat digunakan lagi. Data-data ini tidak boleh hilang saat tidak ada supply. Oleh karena itu diperlukan sebuah mikrokontroleryang memiliki EEPROM internal. Relay digunakan untuk memutuskan daya PLN bila pulsa prabayar habis. Mekanisme prabayar adalah dengan memasukkan kode voucher ke KWH meter digital. Dimana kode yang dimasukkan berisi besaran KWH yang bisa digunakan oleh pelanggan. Voucher dapat dibeli pada penjual yang telah terdaftar. Konsumen mendatangi penjual voucher, kemudian memberitahukan no id dan jumlah nominal yang diinginkan. Distributor memberikan kode voucher-nya. Kode voucher dibuat berdasarkan no id, nominal, no voucher yang sudah terenkripsi. Jadi pelanggan menerima kode yang sudah terenkripsi. masukkan kode vouchertersebut ke KWH meternya. Pada KWH meter kode voucher tersebut dilakukan proses validasi dan dekripsi kode.

36

Khoirudin (2011) proses dekripsi dilakukan untuk mendapatkan kode aslinya (berupa no. id, nominal, no voucher). Proses validasi adalah pengecekan kode yang dimasukkan tersebut valid atau tidak. Apabila kode tersebut valid maka kode tersebut akan disimpan agar tidak dapat digunakan kembali. Secara umum proses enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli (plaintext) menjadi suatu pesan dalam bahasa sandi (ciphertext).Dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam suatu bahasa sandi menjadi pesan asli kembali. Proses pengisian pulsa pada KWH meter prabayar dapat dilihat pada gambar 2.10 sebagai berikut. START

MASUKAN KODE VOUCHER

DEKRIPSI KODE Tidak KODE VALID Ya PULSA BERTAMBAH

SIMPAN DIMEMORI

END

Gambar 2.10Proses Pengisian Pulsa Prabayar.

37

2.1.2.2

Sistem Pembayaran KWH Digital Sistem pembayaran KWH meter digital yaitu dengan sistem pembayaran

modern membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital yang berfungsi sebagai pulsa dan sebagai pembanding besaran energi yang digunakan. Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besarantersebut mencapai nilai 0. Pembelian dengan voucher memakai kartu voucher salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Kartu Voucher (Sumber: PT. PLN (Persero) 2013) Besar nominal pembelian isi pulsa listrik tersebut sebesar Rp 20.000,00; Rp 50.000,00; Rp 100.000,00; Rp 250.000,00; Rp 500.000,00; Rp 1.000.000,00. Mudita (2011), pembelian listrik prabayar berbeda dengan pembelian listrik reguler, dalam sistem prabayar pembelian listrik tidak dikenai biaya beban, sehingga hanya meliputi unsur harga KWH, biaya PPJ, biaya administrasi dan biaya materai serta tidak ada biaya keterlambatan saat pembelian listrik sistem prabayar. Berikut contoh perhitungan pembelian KWH prabayar dengan nominal pembelian pulsa yang berbeda dan contoh rekening/struk pembelian KWH sistem prabayar dapat dilihat pada gambar 2.12dibawah ini.

38

Gambar 2.12 Rekening Pembelian Listrik Prabayar (Sumber. Loket ASA sekaran)

a.

Pelanggan A dengan daya 450VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 20.000,00. Pada bulan Januari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut: 1. Harga beli listrik = Rp.20.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00. 3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 20.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.18400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) =10 di cari dengan cara: = (18400/(1+10/100))*10/100 = Rp.1.672,28. 6. Total harga = 18400,00 - 1.672,28 = Rp.16.727,27. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.415,00. 8. Total KWh yang didapat = 16727,27 / 415,00 = 40,30 KWH.

39

b. Pelanggan B dengan daya 900VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 20.000,00. Pada bulan bulan Februari (Rekening dapat dilihat pada gambar 2.11) dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 8%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut: 1. Harga beli listrik = Rp. 20.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00. 3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli – biaya materai – biaya administrasi = 20.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.18400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 8 di cari dengan cara: = (18400/(1+8/100))*8/100 = 1.362.96. 6. Total harga = 18400,00 - 1.362.96 = 17.037.04. 7. Harga tiap satu KWH = Rp. 605,00. 8. Total KWH yang didapat = 17.037.04 / 605,00 = 28,20 KWH. c. Pelanggan C dengan daya 1300VA membeli isi ulang pulsa listrik dengan harga beli Rp. 100.000,- pada bulan Februari dengan Pajak Penerangan Jalan sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut: 1. Harga beli listrik = Rp.100.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00. 3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus:

40

Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 100.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.98400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 di cari dengan cara: = (98400/(1+10/100))*10/100 = 8.945,45. 6. Total harga = 98400 – 8.945,45 = 89.454,54. 7. Harga tiap KWH = Rp 833,00. 8. Total KWH yang didapat = 89.454,54 / 833,00= 107,40 KWH. d. Pelanggan D dengan daya 2200VA membeli isi ulang pulsa dengan harga beli Rp. 150.000,00 pada bulan Maret dengan persentase Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, maka KWH yang diperoleh sebagai berikut: 1. Harga beli listrik = Rp.150.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00. 3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 150.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.148400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara: = (148400/(1+10/100))*10/100 = Rp.13.490,09. 6. Total harga = Rp.148400,00 – 13.490,09 = Rp.134.909,09. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.843,00. 8. Total KWH yang didapat = 134.909,09 / 843,00 = 160.00 KWH. e. Pelanggan E dengan daya 3500VA membeli isi ulang pulsa energi listrik dengan harga beli Rp. 200.000,00 pada bulan Maret dengan persentase Pajak

41

Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 10%, Maka KWH yang diperoleh sebagai berikut: 1. Harga beli bistrik = Rp.200.000,00. 2. Biaya materai = Rp.0,00. 3. Biaya administrasi = Rp.1600,00. 4. Sisa harga beli dicari dengan rumus: Harga beli – biaya materai – biaya administrasi. = 200.000,00 – 0,00 – 1600,00 = Rp.198.400,00. 5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 dicari dengan cara: = (198400/(1+10/100))*10/100 = Rp.18.036,63. 6. Total harga = 198400,00 – 18.036,63 = 180.363,63. 7. Harga tiap satu KWH = Rp.948,00. 8. Total KWH yang didapat = 180.363,63/ 948,00 = 190.30 KWH.

2.5. Pengenalan Android Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi (Safaat, 2011:hal 1). Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptaan aplikasi mereka. Android tidak terkait ke satu vendor smartphone, beberapa smartphone berbasis android yaitu HT, Motorolla, Samsung, LG, Huawei, Archos, dan lain-lain. Tidak hanya menjadi sistem dalam smartphone tapi juga dalam sistem tablet PC. Contohsmartphone dan tablet PC yang operasi sistemnya menggunakan android ditunjukkan pada gambar 2.13.

42

Gambar 2.13Smartphone dan Tablet PC Safaat (2011:hal 3) menyatakan android merupakan platform yang lengkap, terbuka dan bebas yang artinya : a. Lengkap

artinya

para

desainer

dapat

melakukan

pendekatan

yang

komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android. Sistem operasinya aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun software dan memungkinkan peluang untuk pengembangan aplikasi b. Terbuka artinya platform android disediakan melalui lisensi terbuka (open source) sehingga pengembang dapat dengan bebas mengembangkan aplikasi. c. Bebas artinya tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada platform android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Aplikasi android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun. d. Aplikasi android sendiri dikembangkan pada sistem operasi berikut : 1. Windows XP. 2. Vista/Seven. 3. Mac OS X (Mac OS X 10.4.8 atau lebih baru). 4. Linux.

43

2.5.1 Fitur-fitur Android Android tersedia secara terbukabagi manufaktur perangkat keras untuk memodifikasi sesuai kebutuhan. konfigurasi perangkat android tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lainnya, namun android sendiri mendukung fitur-fitur tertentu, menurut (Supriyanto, 2012: hal 10) fitur-fitur android sebagai berikut: a. Penyimpanan (storage) menggunakan SQLite yang merupakan database relational yang ringan untuk menyimpan data. b. Koneksi (connectivity) mendukung GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluetooth (termasuk A2DP dan AVRCP), WiFi, LTE dan WiMAX. c. Pesan (Messaging) mendukung SMS dan MMS. d. Web browser menggunakan open source WebKit termasuk di dalamnya engine Chrome V8 Java Script. e. Media yang didukung antara lain: H.263, H.264 (3GP atau MP4), MPEG – 4 SP, AMR, AMR-WB (3GP container), ACC, HE-ACC (MP4 atau 3GP), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF dan BMP. f. Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable. g. Hardware

terdapat

accelerometer

proximitysensor dan GPS. h. Multi-touc i. Multi-tasking j. Dukungan flash

sensor,

camera,

digital

kompas,

44

2.5.2

Arsitektur Android Supriyanto (2012; hal 11) arsitektur android dapat dijelaskan dan

digambarkan pada gambar 2.14berikut. APPLICATIONS Home

Contacts

Phone

Browse

Your App Here

APPLICATIONS FRAMEWORK Activity Manager

Window Manager Manager

Package Manager

Telephone Manager

Location Manager

View System

Content Provider

Resource Manager

Notification Manager

ANDROID RUNTIME

LIBRARIES Surface Manager

Media Framework

SQLite

Core Libraries

OpenLG/ES

FreeType

WebKit

Dalvik Virtual Machine

SGL

SSL

Libc

LINUX KERNEL Display Driver

Camera Driver

Keypad Driver

WiFi Driver

Flash Memory Driver

Audio Drivers

Brinder (IPC) Driver

Power Management

Gambar 2.14 Arsitektur Android Penjelasan mengenai gambar di atas sistem operasi android terbagi menjadi: a. Applications: layer dimana akan berhubungan dengan aplikasi saja. Biasanya aplikasi yang didownload dan diinstal dan semua aplikasi yang dibuat terletak pada tingkat aplications seperti ditemui : phone,contact, browser.

45

b. Applications framework: semacam built-in yang tertanam dalam sistem operasi android sehingga pengembang dapat memanfaatkannya untuk aplikasi yang sedang dibangun. c. Libraries: semua kode program yang menyediakan layanan-layanan utama sistem operasi android. Contoh library SQLite yang menyediakan dukungan database sehingga aplikasi android dapat untuk menyimpan data. d. Android Runtime: kumpulan pustaka inti yang dapat diaktifkan oleh pengembang untuk menulis kode aplikasi android. Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan prosesnya menggunakan implementasi linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi android. Runtime android terbagi menjadi dua yaitu : 1. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual mesin java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa java yang ditangani oleh core libraries. 2. Dalvik Virtual Machine: virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien dimana merupakan pengembangannya yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah. e. Linux Kernel: layer inti operating sistem android itu berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing,memory,resource,drivers dan sistemsistem android lainnya. Linux kernel yang dipakai android itu linux kernel release 2.6.

46

2.6. Adobe Flash Cs6 Menurut Madcoms (2012), adobe flash professional Cs6 merupakan salah satu program yang menyediakan berbagai macam fitur yang akan sangat membantu animator untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Adobe flash Cs6 telah mampu mengolah teks mapun objek dengan efek tiga dimensi sehingga tampak menjadi lebih menarik. Halaman awal adalah tampilan yang pertama kali muncul ketika kita mengakses adobe flash Cs6 professional. Tampilan awalpertama kali membuka adobe flash Cs6 professional yang ditunjukan pada gambar 2.15 dibawah ini.

Gambar 2.15Tampilan Awal Flash

2.6.1 Jendela Utama Jendela utama merupakan awal dari pembuatan program, pembuatannya dilakukan dalam kotak movie dan stage yang didukung oleh tools lainnya. Jendela

47

kerja flash terdiri dari panggung (stage) dan panel-panel. Panggung merupakan tempat objek diletakkan, menggambar dan menganimasikan objek. Sedangkan panel disediakan untuk membuat gambar, mengedit gambar, menganimasi, dan pengeditan lainnya. Berikut ini adalah bentuk tampilan jendela utama pada adobe flash Cs6 yang ditunjukan pada gambar 2.16di bawah ini. 5

1

2 3

4

6

Gambar 2.16Jendela Utama Penjelasan gambar 2.15 di atas sebagai berikut: 1. Menu Baradalah kumpulan yang terdiri atas dasar menu-menu yang digolongkan dalam satu kategori. Misalnya menu file terdiri atas perintah New, Open, Save, Import, Export, dan lain-lain. 2. Timeline

adalah

menentukan

durasi

animasi,

jumlah

layer,

frame,

menempatkan script dan beberapa keperluan animasi lainnya. Semua bentuk animasi yang anda buat akan diatur dan ditempatkan pada layer dalam timeline.

48

3. Stageadalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat atau mendesain objek yang akan dianimasikan. Objek yang dibuat dalam lembar kerja dapat berupa vector, movie clip, text, button dan lain-lain. 4. Toolboxadalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, text, 3D Rotation dan lain-lain. 5. Panel propertiesadalah sebagai penampil parameter dari sebuah tombol yang terpilih sehingga anda dapat memodifikasi dan memaksimalkan fungsi dari tombol tersebut. Panel properties menampilkan parameter sesuai dengan tombol yang terpilih.

2.7. Action Script 3.0 Menurut Agus (2012), action script merupakan bahasa pemrograman yang bekerja di dalamplatformadobe flash. Action script memang dibangun sebagai cara untuk mengembangkan pemrograman interaktif secara efisien menggunakan platform aplikasi adobe flash, action script mulai dari animasi yang sederhana sampai dengan yang komplek sekalipun, penggunaan data, dan aplikasi interface yang interaktif. Pertama kali diperkenalkan dalam flash player 9. Action script merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek didasarkan pada ECMA script standar yang sama yang menjadi dasar java scriptdan memberikan hasil yang luar biasa dalamkinerja dan produktifitas pengembang. Dasar-dasar program action script 3.0 meliputi: 1. Penggunaan perintah trace

49

Perintah Trace digunakan untuk menampilkan informasi pada panel output. Panel output hanya digunakan untuk menguji jalannya program saja, bukan sebagai tampilan utama program. Tampilan utama program adalah stage. 2. Pendeklarasian variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam script harus dideklarasikan terlebih dahulu. Beberapa tipe variabel yang sering digunakan antara lain: Text field, number, string, array,sprite,shape, dan Movie clip. Perintah deklarasi variabel mempunyai bentuk umum: var namaVariabel:TipeVariabel ; atau cara kedua berikut juga memberikan hasil yang sama: var namaVariabel:TipeVariabel = new TipeVariabel () ; 3. Event, Listener, dan Event Handler Semua interaksi user di dalam flash dikelola oleh event-event, beberapa contoh event adalah: mouse click, mouse move, input keyboard, loading file, dan lain-lain.

2.8. Kerangka Berfikir Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2009:60) kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitianini, disajikan dalam gambar 2.17 dibawah ini.

50

Penggunaan energi listrik yang semakin banyak

Kenaikan tarif energi listrik yang naik secara bertahap baik reguler maupun prabayar

Banyak orang yang belum mengetahui kenaikan tersebut dan belum mengetahui perhitungan mengenai pembayaran energi listrik

Kemajuan bidang teknologi khususnya pada smartphonedan tablet Pc

OS pada smartphone dan tablet Pcandroid

Hampir semua orang memiliki smartphone atau tablet Pc dengan sistem operasi android

Aplikasi android untuk perhitungan biaya listrik rumah tangga Gambar 2.17 Kerangka Berpikir Kerangka berfikir yang telah dibuat dari permasalahan kenaikan tarif dasar listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), mengakibatkan permasalahan di kalangan masyarakat yang belum mengetahui informasi dan masih banyaknya orang yang belum mengetahui cara perhitungan biaya listrik serta semakin pesatnya perkembangan teknologi smartphoneatau tablet Pcdengan sistem android yang banyak dimiliki oleh masyarakat, maka dalam penelitian ini peneliti ingin merancang sebuah aplikasi android untuk menghitung pembayaran biaya listrik. Aplikasi ini hanya menampilkan perhitungan berdasarkan input data yang diperlukan dalam aplikasi misalkan KWH terpakai, biaya PPJ, biaya administrasi dan lain-lain. Perhitungan aplikasi ini ada dua jenis, yaitu reguler dan prabayar sehingga terlihat perbedaan perhitungan antara sistem raguler dan prabayar.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bertujuan untuk rancang bangun sebuah aplikasi. Oleh karena itu, metode penelitian yang tepat adalah metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009: 297) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk

tertentu.

Produk

tertentu

dapat

dihasilkan

dengan

menggunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut Metode Research and Development (R&D) banyak digunakan pada bidang teknik dimana hampir semua produk teknologi seperti alat-alat elektronik, perangkat keras (hardware), kendaraan bermotor, pesawat terbang, senjata dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian ini. Metode Penelitian ini selain digunakan di bidang teknik juga digunakan pada bidang ilmu alam, administrasi dan sosial. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berbentuk perangkat lunak (software) yaitu aplikasi perhitungan biaya listrik rumah tangga yang dijalankan di smartphone atau tablet PC bersistem operasi android.

51

52

3.2. Desain Penelitian 3.2.1Alat dan Bahan Dalam penelitian rancang bangun suatu aplikasi, tentu tidak lepas dari peran serta alat dan bahan yang digunakan. Pada penelitian ini dibutuhkan alat berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun

kebutuhan perangkat

kerasdan perangkat lunaksebagai berikut: 1. Kebutuhan perangakat keras Spesifikasi perangkat keras komputer yang digunakan dalam membangun aplikasi perhitungan biaya listrik rumah tangga sebagai berikut: a. Prosesor

: intel core i3

b. Memori

: 2048MB

c. VGA

:Intel GMA 4500 MHD

d. Hard Disk

: 320 Gb

e. Display

: 14”LED

f. Mouse dan keyboard g. Tablet Pc 2. Kebutuhan perangkat lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut : a. Sistem operasi windows 7 ultimate. b. Adobe flash Cs6. c. Adobe photoshop Cs5. d. Microsoft office 2010.

53

3.3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dibuat agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan, berikut langkah-langlah prosedur penelitiannya seperti gambar 3.1 berikut.

Mulai

Potensi dan masalah

Perencanakan dan pengumpulan data

Desain produk

Uji coba

Penyempurnaan dan perbaikan

Validasi aplikasi Tidak Valid Ya Evaluasi hasil akhir

Akhir Gambar 3.1. Bagan Langkah-langkah Penelitian

54

1. Potensi dan Masalah Studi pendahuluan awal penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah. Analisis masalah kenaikan tarif listrik dan sering terjadinya masalah human error pencatatan pemakaian listrik serta banyaknya orang yang belum mengetahui tentang perhitungan biaya listrik baik secara reguler maupun prabayar, sehingga dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang bangun aplikasi android untuk menghitung biaya listrik keperluan rumah tangga. 2. Perencanaan dan Pengumpulan Data Perencanaan dalam pembuatan aplikasi ini berkaitan dengan pengumpulan data yang dilaksanakan melalui informasi-informasi dari Perusahaan Listrik Negara dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian serta kegiatan perencanaan konsep.Perencanaan harus dipersiapkan secara matang untuk memperlancar proses selanjutnya. 3. Desain Produk Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti untuk kelangsungan pembangunan sistem. Dalam pembuatan aplikasi ini desain yang baik dan terencana akan mempermudah proses pembuatan aplikasi selanjutnya. Sebelum membuat desain pada software yang digunakan, perlu dipersiapkan skenario/alur dan rancangan awal dari program yang akan dibuat. Tahap ini memerlukan waktu yang panjang yang lebih lama dibandingkan dengan tahap-tahap lain. Berikut desain dari aplikasi perhitungan biaya listrik rumah tangga:

55

a. Desain Perancangan Tampilan Perancangan tampilan digunakan untuk mendesain antar muka pada aplikasi android untuk menghitung biaya listrik rumah tangga. Tampilan utama yang akan muncul ketika aplikasi dijalankan adalah halaman utama (home). Halaman utama berisi judul serta list-list menu tutorial dan pilihan perhitungan. Pada tampilan awal (layar ke 1) terdapat 4 tombol pilihan yaitu tutorial, pilihan program reguler, program prabayar dan exit, yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.

JUDUL List Pilihan Program

TUTORIAL REGULER PRABAYAR

EXIT Gambar 3.2 Tampilan Awal Layar ke 2 apabila user memilih tombol tutorial akan muncul layar yang berisikan petunjuk penggunaan aplikasi android perhitungan biaya listrik. Tutorial ini menjelaskan pemilihan list program reguler dan prabayar,menjelaskan program Hitung, Clear,Homeserta Exit yang ada pada aplikasi. Layar tutorial dapat dilihat seperti gambar 3.3 di bawah ini.

56

TUTORIAL 1. Pilihlah salah satu pilihan yang ada yaitu Prabayar atau Reguler. 2. Pilihlah tarif berlaku dan batas daya yang sesuai kebutuhan anda. 3. Isilah Biaya PPJ sesuai daerah masing-masing antara 3-10 % (Informasi PPJ Hubungi Call Center 123 atau hubungi PLN terdekat). 4. Isilah Biaya Admin sesuai tempat administrasi pembayaran listrik. 5. Isilah Keterlambatan khusus tarif reguler dengan biaya keterlambatan pembayaran sesuai ketentuan harga masing-masing daya yang di tetapkan PLN, jika anda terlambat membayar. Daya 450 VA = 3000 Daya 900 VA = 3000 Daya 1300 VA = 5000 Daya 2200 VA = 10000 Daya 3500- 5500 VA = 50000 Daya 6600 - 14000VA = 3 % dari tagihan listrik (minimum 75.000). 6. Periode Batas Akhir pembayaran ada dua yaitu: Tanggal 1-10 dan tanggal 11-20 sesuai ketentuan PLN masing – masing. 7. Isilah KWHTerpakai pada pilihan Reguler, terhitung dari perhitungan = KWH yang terbaca di meteran di kurangi KWH bulan lalu (selisih angka di meteran listrik, antara angka bulan lalu dan bulan ini). 8. Isilah Harga beli pada pilihan Prabayar dengan harga pulsa yang kita beli. 9. Pilih tombol pilihan Hitung untuk memunculkan hasil perhitungan. 10. Pilih tombol Clear untuk kembali ke perhitungan awal. 11. Pilih tombol Homeakan kembali ke menu utama. 12. Pilih tombol Exit untuk mengakhiri perhitungan

Home

Gambar 3.3 Layar Tutorial Layar ke 3 apabila user memilih tombol reguler akan muncul layar aplikasi perhitungan reguler. Pada layar ini user harus memilih tarif berlaku, dan mengisi batas daya, KWH terpakai serta persentase biaya PPJ pada kolom yang sudah disediakan. Terdapat 3 tombol di layar reguler yaitu tombol hitung yang harus dipilih user setelah memasukan data pada tabel dan tombol Home

57

untuk menuju ke layar utama serta tombol Hitunguntuk memunculkan hasil dan Clear untuk mengosongkan layar perhitungan dan kembali ke perhitungan awal. Layar reguler ini dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut.

REGULER Tarif Berlaku Dipilih user Batas Daya Dipilih user Presentase bea PPJ Diisi user Bea Admin

Keterlambatan

Diisi user

Diisi user

KWH Terpakai Diisi user Hitung

Clear

Home

HASIL PERHITUNGAN Gambar 3.4Desain Layar Reguler Pada layar 4 aplikasi prabayar disediakan tarif berlaku, batas daya, persentase biaya PPJ dan harga beli yang harus diisi olehuser. Disediakan juga tombol Hitung,Clear dan Homeyang fungsinya sama seperti pada layar 3 yaitu reguler. Layar prabayar dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut.

58

PRABAYAR Tarif Berlaku Dipilih user Batas Daya Dipilih user Presentase bea PPJ Diisi user Bea Administrasi Diisi user Harga Beli Diisi user Hitung

Clear

Home

HASIL PERHITUNGAN Gambar 3.5 Desain Layar Prabayar

b. Design Flow Chart Flowchart adalah suatu standar untuk menggambarkan suatu proses yang berkesinambungan. Setiap langkah digambarkan dengan sebuah simbol dan aliran yang menyambungkan setiap simbol yaitu garis yang dilengkapi tanda panah. Berikut gambar flow chart dari aplikasi android untuk menghitung biaya listrik keperluan rumah tangga, yang dapat dilihat paada gambar 3.6dibawah ini.

59

Mulai

Pilihan 1.Tutorial 2.Reguler 3.Prabayar

Reguler

Prabayar

Tarif Berlaku

Tarif Berlaku

Batas Daya

Batas Daya

Masukan biaya admin, biaya PPJ, KWH

Masukan biaya admin, biaya PPJ, harga beli

Tampilkan hitung dengan rumus: A=(B + C + D + E) Dimana: B = Biaya admin C = Biaya pemakaian (KWH terpakai*harga tarif + biaya beban) D = Biaya PPJ dalam % E = Biaya materai

Tampilkan hitung dengan rumus: A=(B/C) Dimana: B = Sisa rupiah pembelian (D-E) D = Harga beli – biaya materai – biaya admin E = Biaya PPJ (D/(1+K/100)*K/100) dimana K= isian user PPJ C = Harga KWH

Tutorial

Ya Lanjutkan Tidak

Selesai

Gambar 3.6 Flowchart Aplikasi Menghitung Biaya Listrik

60

c. Desain Coding Menerjemahkan data yang telah dirancang dalam bahasa pemrograman yang biasanya disebut mencoding. Coding adalah bahasa atau kode pemprograman agar aplikasi dapat berjalan. Dalam pembuatan aplikasi perhitungan biaya listrik rumah tangga ini proses codingmenggunakan bahasa action script 3.Bahasa coding ini digunakan dalam pembuatan aplikasi flash yang bisa dijalankan di smartphone. Penyusunan coding ini berdasarkan desain aplikasi dan tampilan yang telah dihasilkan. Pada tahap ini dihasilkan suatu produk awal yang siap untuk diuji.

4. Uji Coba, Penyempurnaan dan Perbaikan Produk Pada tahap ini aplikasi yang telah di buat di uji coba di jalankan pada komputer, jika masih ada kekurangan maka akan diperbaiki dan disempurnakan sehingga kesalahan aplikasi lebih sedikit. 5. Tahap Validasi Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah aplikasi dalam hal ini valid atau belum, validasi dilakukan dengan cara mengukur tingkat keakuratan (prosentase kesalahan hitung) dari hasil perhitungan aplikasi. Cara pengujian dengan membandingan hasil perhitungan aplikasi android dan data sampel rekening atau struk listrik dari berbagai tarif listrik yang berbeda berdasarkan Perusahaan Listrik Negara. Proses validasi ini menggunakan tablet PC agar mempermudah pengujian.

61

6. Evaluasi Hasil validasi kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keakuratan dari hasil perhitungan aplikasi android yang telah dibuat baik sistem reguler maupun prabayar serta menilai kekurangan dari aplikasi.

3.4. Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009:137) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat oaring lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interfiew (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga Perusahaan Listrik Negara dan literatur yang mendukung dan berhubungan serta data dari warga berupa rekening atau struk listrik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

62

1. Wawancara Wawancara banyak digunakan dalam penelitian. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai cara perhitungan tarif listrik sistem reguler dan sistem prabayar dengan Perusahaan Listrik Negara. 2. Metode Dokumen Metode dokumen digunakan untuk memperoleh data subyek penelitian, yaitu dokumen mengenai peraturan kenaikan tarif listrik, sampel dari berbagai struk pembayaran rekening listrik dan hasil uji coba produk.

3.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2009:102). Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi dilapangan. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran maka dalam penelitian perlu adanya alat ukur. Instrumen untuk penelitian ini adalah rekening atau struk biaya listrik dengan daya yang berbeda yang distandarkan dengan Perusahaan Listrik Negara.

63

3.6. Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Dalam penelitian ini analisis data mengunakan teknik perhitungan rata-rata

kesalahan atau MSE

(Mean Square Error) untuk mengetahui tingkat kesalahan dari perhitungan biaya listrik keperluan rumah tangga yang di hasilkan aplikasi android dengan hasil perhitungan Perusahaan Listrik Negara. Mean Square Error merupakan metode mengetahui rata-rata tingkat kesalahan dengan menkudratkan hasil selisih dari perhitungan aplikasi android dengan Perusahaan Listrik Negara. Akurasi menunjukan kedekatan nilai hasil pengukuran dengan yang sebenarnya. Menentukan tingkat akurasi perlu diketahui nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar tingkat keakurasinya. Selain menghitung dengan metode MSE, metode lain dalam bentuk persentase menggunakan metode MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yaitu metode memperoleh tingkat keakurasian dengan menemukan kesalahan absolute dan membagi dengan jumlah percobaan yang menghasilkan rata-rata dalam persentase sehingga di peroleh kesalahan ukur antara hasil perhitungan aplikasi android dengan perhitugan Perusahaan Listrik Negara. Metode analisis tingkat keakuratan aplikasi tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

 Y  Y  n

MSE 

t 1

t

…………………………...

Persamaan 1

n n

MAPE 

t

2

 t 1

IYt  Yt I x100 ...………………. Yt n

Persamaan 2

64

Keterangan persamaan 1 dan persamaan 2: MSE

= Mean Squared Error

MAPE = Mean Absolute Percentage Error 𝑌𝑡

= Perhitungan hasil yang distrandarkan Perusahaan Listrik Negara

𝑌𝑡

= Perhitungan hasil dari aplikasi android

n

= Jumlah unit yang terhitung Persamaan rumus di atas digunakan untuk mengetahui antara perhitungan

aplikasi android dengan harga ketentuan perhitungan Perusahaan Listrik Negara sehingga diketahui tingkat keakuratannya dari besar kesalahan yang diperoleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Coba Tampilan Aplikasi Pengujian aplikasi ini bertujuan untuk memastikan komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih terjadi serta merupakan pengetesan dari sistem secara keseluruhan. Sistem telah di tes terlebih dahulu berdasarkan program yang telah diintegrasikan untuk melihat apakah sistem dapat menerima input, memproses dengan baik dan dapat memberikan output yang tepat. Uji coba sistem ini menggunakan tablet PC huawai idions S7 slim ukuran layar 480 x 800 dengan sistem operasi android froyo. Sistem kerja dari aplikasi ini dapat untuk mengetahui dan mencocokan biaya tagihan yang harus dikeluarkan oleh konsumen serta jumlah pembelian energi listrik sistem prabayar dalam bentuk KWH apakah sesuai dengan Perusahaan Listrik Negara atau tidak. Hasil dari pengujian sistem dapat dilihat pada percobaan pengujian di bawah ini : 1. Pengujian tampilan awal Tampilan awal pada aplikasi perhitungan biaya listrik rumah tangga dapat dilihat pada gambar 4.1 terdapat empat tombol pilihan yaitu tutorial, reguler, prabayar dan exit.

65

66

Gambar 4.1 Uji Tampilan Awal Aplikasi 2. Pengujian tutorial Tutorial pada aplikasi ini sebagai petunjuk penggunaan aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam memakai aplikasi android untuk menghitung biaya listrik baik sistem reguler maupun sistem prabayar. Berikut tampilan tutorial aplikasi yang dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

67

Gambar 4.2 Uji Tampilan Tutorial Aplikasi 3. Pengujian program listrik reguler Pengujian fungsi perhitungan listrik reguler dari aplikasi android salah satu contohnya sebagai berikut: a. Jenis tarif berlaku = 1 April-31 Juni 2013 b. Batas daya = 450VA c. Persentase PPJ = 10 d. Biaya administrasi = 1600

68

e. KWH pemakaian = 148 Tampilan hasil perhitungan dalam program dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut.

Gambar 4.3 Uji Tampilan Sistem Reguler 4. Pengujian tampilan program listrik prabayar Pengujian fungsi perhitungan listrik prabayar dari aplikasi android salah satu contohnya sebagai berikut. a. Jenis tarif berlaku = 1 April- 30 Juni 2013 b. Batas daya = 450VA

69

c. Persen PPJ = 10 d. Biaya administrasi = 1600 e. Harga beli = 50000 Tampilan hasil perhitungan dalam program dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut.

Gambar 4.4 Uji Tampilan Sistem Prabayar 4.1.2 Hasil Uji Coba Tingkat Keakuratan Aplikasi Aplikasi android ini sebagai alat penghitung biaya listrik maka perlu diuji besar kesalahan hasil perhitungannya. Pengujian dengan membandingan hasil

70

yang didasarkan pada Perusahaan Listrik Negara dan hasil aplikasi android. Setelah dibandingkan kemudian dihitung besar kesalahan dan diperoleh tingkat keakurasian aplikasi. Perhitungan untuk mengukur tingkat akurasi dari aplikasi ini meliputi dua percobaan, yaitu secara reguler dan prabayar. Pada pengujian ini data pengukur diambil dari bulan yang berbeda dan berbagai daerah, sehingga persentase biaya PPJ-nya berbeda-beda. Pengujian menggunakan rumus persamaan 1 dan 2. Persamaan 1 menghitung kesalahan pengukuran dengan MSE (Mean Square Error) yaitu mengevaluasi suatu pengukuran kesalahan atau selisih perhitungan antara Perusahaan Listrik Negara dan aplikasi android dikuadratkan dan dibagi dengan jumlah pengukuran. Persamaan 2 menghitung keakurasian persentase MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yaitu mengevaluasi hasil pungukuran selisih perhitungan antara Perusahaan Listrik Negara dengan aplikasi android yang kemudian diubah ke bentuk absolute, dikalikan 100 untuk menjadi persentasedan dibagi dengan jumlah pengukuran. Misalkan hasil perhitungan pada sistem listrik reguler dari Perusahaan Listrik Negara daya 450VA terdapat data sebesar 75551 dan 72481 rupiah dan hasil perhitungan dari aplikasi android sebesar 75551,05 dan 72481 rupiah maka perhitungan untuk mencari kesalahan dalam aplikasi sehingga diketahui tingkat keakuratan menggunakan rumus sebagai berikut :

 Y  Y  n

MSE 

t 1

t

n

t

2

IYt  Yt I x100  Y t MAPE  t 1 n n

71

Keterangan dari persamaan rumus di atas: MSE = Mean Square Error MAPE = Mean Absolute Percentage Error Yt = Hasil perhitungan dari Perusahaan Listrik Negara Yt = Hasil perhitungan dari aplikasi android n = Jumlah percobaan pengukuran Tahapan dalam memecahkan persamaan rumus di atas sebagai berikut: 1. Menentukan nilai kesalahan (error) dihitung dari selisih dari hasil perhitungan Perusahaan Listrik Negara dengan hasil perhitungan aplikasi android.

et

=

Yt ─ Yt

2. Menentukan kuadrat kesalahan (error) dan kesalahan absolute (absolute disini untuk menghilangkan hasil selisih negatif menjadi positif ) yaitu

et

2

dan

et

Dari data di atas didapat : Data 1 = Data 2 =

et = 75551 – 75551.05 = ─ 0.05 = et = 0.05 = et 2= 0.0025 et = 72418 – 72418 = 0 = et = 0 = et 2= 0

Mencari nilai MSE = jumlahkan ∑ MSE=

2

et = 0.0025 + 0 = 0.0025 dan n = 2 maka,

0.0025 2

= 0.00125

Mencari MAPE, dihitung dahulu nilai persentase tiap percobaan sebagai berikut:

Data 1=

=

Data 2 =

=

0.05 75551 0 72481

* 100 =0.0001 * 100 = 0

Jumlahkan ∑ = 0.0001 + 0 = 0.0001 maka MAPE =

0.0001 2

=0.00005%.

72

Semakin kecil nilai MSE dan MAPE-nya maka semakin baik hasil perhitungan aplikasi android. Dengan hasil perhitungan nilai MSE dan nilai MAPE yang kecil menggambarkan nilai kesalahan pengukuran dari aplikasi kecil. Pengujian sistem prabayar sama dengan sistem reguler. Hasil uji coba tingkat kesalahan perhitungan untuk mengetahui keakuratan dari aplikasi sebagai berikut: 1. Uji coba aplikasi sistem reguler meliputi: a. Pengujian tingkat keakuratan daya 450VA aplikasi sistem reguler dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Daya 450VA Reguler

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Penunjukan Penunjukan Biaya PLN Biaya Aplikasi (Rp) (Rp) 75551 75551.05 72418 72418 33466 33466.15 29689 29689.3 90387 90386.5 70785 70784.5 66380 66379.7 10127 10127.07 9138 9138 65340 65339.5 79328 79327.9 73507 73507 93896 93895.75 19193 19192.6 53430 53429.5 41115 41114.5 38312 38312.2 39589 39589 128125 128125 30828 30827.8 n = 20 Jumlah ∑ MSE MAPE

𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Error

Selisih Persen Error

0.0025 0 0.0225 0.09 0.25 0.25 0.09 0.0049 0 0.25 0.01 0 0.0625 0.16 0.25 0.25 0.04 0 0 0.04 0.33 0.07

0.0001 0.0000 0.0004 0.0010 0.0006 0.0007 0.0005 0.0007 0.0000 0.0008 0.0001 0.0000 0.0003 0.0021 0.0009 0.0012 0.0005 0.0000 0.0000 0.0006 0.0024 0.0001%

73

Hasil uji coba pada aplikasi daya 450VA didapat rata-rata persentase kesalahan aplikasi MAPE sebesar 0.0001% dari 20 percobaan. Besarnya kesalahan MSE sebesar 0.07. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15. b. Pengujian tingkat keakuratan daya 900VA aplikasi sistem reguler dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Daya 900VA Reguler

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Penunjukan Penunjukan Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Persen Error Error (Rp) (Rp) 107347 107346.6 0.16 0.0004 71436 71436.3 0.09 0.0004 72515 72515.4 0.16 0.0006 122154 122154 0 0.0000 93018 93018.3 0.09 0.0003 76469 76468.6 0.16 0.0005 35946 35945.9 0.01 0.0003 91939 91939.2 0.04 0.0002 112260 112259.8 0.04 0.0002 74838 74837.8 0.04 0.0003 90576 90575.8 0.04 0.0002 64380 64380.4 0.16 0.0006 83926 83926 0 0.0000 64146 64145.8 0.04 0.0003 76292 76292.2 0.04 0.0003 110192 110192 0 0.0000 76832 76831.6 0.16 0.0005 184992 184992.2 0.04 0.0001 160074 160073.8 0.04 0.0001 103941 103940.8 0.04 0.0002 n = 20 Jumlah ∑ 0.28 0.0009 MSE 0.01 MAPE 0.0000% Uji coba aplikasi daya 900VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi MSE

sebesar 0.01 dari 20 percobaan. Besarnya kesalahan rata-rata persentase MAPE sebesar 0.000%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

74

c. Pengujian tingkat keakuratan daya 1300VA aplikasi sistem regular dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Daya 1300VAReguler

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Penunjukan Penunjukan Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Persen Error Error (Rp) (Rp) 145059 145059.2 0.04 0.0001 230755 230755.3 0.09 0.0001 342048 342048.1 0.01 0.0000 208517 208516.6 0.16 0.0002 149643 149642.76 0.0576 0.0002 343366 343366.44 0.1936 0.0001 95267 95266.5 0.25 0.0005 322372 322372.22 0.0484 0.0001 178543 178542.7 0.09 0.0002 130198 130197.7 0.09 0.0002 464844 464844.4 0.16 0.0001 407797 407797 0 0.0000 315942 315941.8 0.04 0.0001 150273 150273.2 0.04 0.0001 444389 444388.56 0.1936 0.0001 n = 15 Jumlah ∑ 1.46 0.0022 MSE 0.10 MAPE 0.0001% Pengujian daya 1300VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi MSE sebesar

0.10 dari 15 percobaan. Besarnya kesalahan dalam bentuk persentase MAPE sebesar 0.0001%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. d. Pengujian tingkat keakuratan daya 2200VA aplikasi sistem reguler dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Daya 2200VA Reguler

No 1 2 3

Penunjukan Biaya PLN (Rp) 808861 586675 415362

Penunjukan Biaya Aplikasi (Rp) 808860.5 586675.26 415362

𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Error

Selisih Persen Error

0.25 0.0676 0

0.0001 0.0000 0.0000

75

No 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Penunjukan Penunjukan Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Persen Error Error (Rp) (Rp) 87257 87256.56 0.1936 0.0005 387697 387697 0 0.0000 457440 457440.3 0.09 0.0001 466281 466281 0 0.0000 664545 664544.86 0.0196 0.0000 369033 369033.3 0.09 0.0001 374927 374927.1 0.01 0.0000 544820 544820.35 0.1225 0.0001 244228 244228.1 0.01 0.0000 510897 510897.37 0.1369 0.0001 397520 397520 0 0.0000 85657 85656.56 0.1936 0.0005 n = 15 Jumlah ∑ 1.18 0.0015 MSE 0.08 MAPE 0.0001% Uji coba aplikasi daya 2200VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi MSE

sebesar 0.08 dari 15 percobaan. Besarnya dalam persentase kesalahan rata-ratanya MAPE sebesar 0.0001%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18. e. Pengujian tingkat keakuratan daya 3500VA aplikasi sistem reguler dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Daya 3500VA Reguler

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penunjukan Biaya PLN (Rp) 567127 451395 484717 740724 478618 349779 531409 413795 347662 339790 508293 358239

Penunjukan Biaya Aplikasi (Rp) 567126.72 451394.88 484716.78 740724.48 478618.11 349778.9 531408.99 413794.72 347662.2 339789.8 508293.4 358238.63

𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Error

Selisih Persen Error

0.0784 0.0144 0.0484 0.2304 0.0121 0.01 0.0001 0.0784 0.04 0.04 0.16 0.1369

0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001

76

No 13 14 15

Penunjukan Penunjukan Selisih Persen 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Error Error (Rp) (Rp) 369237 369236.73 0.0729 0.0001 703579 703578.97 0.0009 0.0000 144665 144664.8 0.04 0.0001 n = 15 Jumlah ∑ 0.96 0.0008 MSE 0.06 MAPE 0.0001% Uji coba pada aplikasi daya 3500VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi

MSE sebesar 0.06 dari 15 percobaan. Besarnya kesalahan dalam bentuk persentase MAPE sebesar 0.0001%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19. f. Pengujian tingkat keakuratan daya 5500VA aplikasi sistem reguler dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Daya 5500VA Reguler

No 1 2 3 4

Penunjukan Penunjukan Selisih Persen 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Error Error (Rp) (Rp) 581500 581500.06 0.0036 0.0000 603439 603439.26 0.0676 0.0000 534126 534126.48 0.2304 0.0001 509893 509893.48 0.2304 0.0001 n=4 Jumlah ∑ 0.53 0.0002 MSE 0.13 MAPE 0.0001% Pengujian daya 5500VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi MSE sebesar

0.13 dan besar kesalahan dalam bentuk persentase MAPE sebesar 0.0001% dari 4 percobaan. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20. g. Pengujian tingkat keakuratan daya 6600VA aplikasi sistem reguler hanya menggunakan satu rekening listrik karena keterbatasan pemakai daya 6600VA dengan golongan rumah tangga, dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.

77

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Daya 6600VA Reguler

No 1

Penunjukan Penunjukan Selisih Persen 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Error Error (Rp) (Rp) 355506 355506 0 0 n=1 Jumlah ∑ 0 0 MSE 0 MAPE 0% Uji coba pada aplikasi perhitungan daya 6600VA didapat rata-rata

kesalahan aplikasi MSE sebesar 0 dari 1 percobaan, rata-rata kesalahan dalam bentuk persentase sebesar 0%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

2. Uji coba aplikasi sistem prabayar ini untuk mengetahui jumlah pembelian jumlah KWH. Berikut hasil uji coba dapat dilihat dibawah ini: a. Pengujian tingkat keakuratan daya 450VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Daya 450VA Prabayar

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penunjukan Penunjukan Biaya PLN Biaya Aplikasi (Rp) (Rp) 113.3 113.22 40.3 40.3 62.2 62.21 51.7 51.72 84.1 84.11 113.3 113.22 66.5 66.44 43.1 43.04 62.8 62.78 43.1 43.04 n = 10 Jumlah ∑ MSE MAPE

𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Error

Selisih Persen Error

0.0064 0.0000 0.0001 0.0004 0.0001 0.0064 0.0036 0.0036 0.0004 0.0036 0.0246 0.0025

0.07 0.00 0.02 0.04 0.01 0.07 0.09 0.14 0.03 0.14 0.61 0.06%

78

Uji coba aplikasi daya 450VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi MSE sebesar 0.0025 dari 10 percobaan. Besarnya kesalahan rata-rata dalam persentase MAPE sebesar 0.06%. Besar kesalahan aplikasi dari data diatas menggambarkan bahwa perhitungan aplikasi memiliki kesalahan yang kecil dan tingkat keakuratan yang tinggi. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22. b. Pengujian tingkat keakuratan daya 900VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Daya 900VA Prabayar

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Penunjukan Penunjukan Selisih Persen 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Error Error (Rp) (Rp) 74.1 74.07 0.0009 0.04 73.4 73.39 0.0001 0.01 88.6 88.55 0.0025 0.06 149.2 149.21 0.0001 0.01 42.7 42.67 0.0009 0.07 77.7 77.66 0.0016 0.05 29.6 29.52 0.0064 0.27 77.7 77.66 0.0016 0.05 77.7 77.66 0.0016 0.05 29.6 29.52 0.0064 0.27 158 157.9 0.0100 0.06 73.4 73.39 0.0001 0.01 158 157.9 0.0100 0.06 73.4 73.39 0.0001 0.01 73.4 73.39 0.0001 0.01 n = 15 Jumlah ∑ 0.0424 1.05 MSE 0.0028 MAPE 0.07% Dari data uji coba pada aplikasi perhitungan daya 900 VA didapat rata-rata

kesalahan aplikasi MSE sebesar 0.0028 dari 15 percobaan. Besarnya kesalahan dalam persentase MAPE sebesar 0.07%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23.

79

c. Pengujian tingkat keakuratan daya 1300VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Daya 1300VA Prabayar

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Penunjukan Penunjukan Selisih Persen 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN Biaya Aplikasi Error Error (Rp) (Rp) 107.4 107.38 0.0004 0.02 82.6 82.58 0.0004 0.02 52.9 52.82 0.0064 0.15 53.3 53.3 0.0000 0.00 292.1 292.03 0.0049 0.02 50.7 50.63 0.0049 0.14 344.3 344.29 0.0001 0.00 114.7 114.68 0.0004 0.02 56.5 56.41 0.0081 0.16 207.6 207.56 0.0016 0.02 53.5 53.45 0.0025 0.09 53.5 53.45 0.0025 0.09 52.9 52.82 0.0064 0.15 108.7 108.68 0.0004 0.02 108.7 108.68 0.0004 0.02 n = 15 Jumlah ∑ 0.0394 0.93 MSE 0.0026 MAPE 0.06% Uji coba perhitungan daya 1300 VA didapat rata-rata kesalahan aplikasi

MPE sebesar 0.0026 dari 15 percobaan dan kesalahan persentase MAPE sebesar 0.06%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. d. Pengujian tingkat keakuratan daya 2200VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Daya 2200VA Prabayar No 1 2 3 4

Penunjukan Biaya PLN (Rp) 161.5 49.8 52.2 39.8

Penunjukan Biaya Aplikasi (Rp) 161.5 49.72 52.19 39.81

𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Error 0.0000 0.0064 0.0001 0.0001

Selisih Persen Error 0.00 0.16 0.02 0.03

80

No 5 6 7 8 9 10

Penunjukan Penunjukan Biaya Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN (Rp) Aplikasi (Rp) Persen Error Error 163 162.99 0.0001 0.01 52.7 52.62 0.0064 0.15 321.2 321.16 0.0016 0.01 52.7 52.62 0.0064 0.15 484.3 484.24 0.0036 0.01 202 201.97 0.0009 0.01 n = 10 Jumlah ∑ 0.0256 0.55 MSE 0.0026 MAPE 0.06% Pengujian perhitungan daya 2200VA didapat rata-rata kuadrat kesalahan

aplikasi MSE sebesar 0.0026 dari 10 percobaan. Besarnya rata-rata kesalahan dalam persentase sebesar MAPE sebesar 0.06%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. e. Pengujian tingkat keakuratan daya 3500VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12 Hasil Pengujian Daya 3500VA Prabayar No 1 2 3 4 5

Penunjukan Penunjukan Biaya Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN (Rp) Aplikasi (Rp) Persen Error Error 192 192 0.0000 0.00 95.3 95.22 0.0064 0.08 44 44 0.0000 0.00 89.5 89.46 0.0016 0.04 66.8 66.8 0.0000 0.00 n=5 Jumlah ∑ 0.0080 0.013 MSE 0.0016 MAPE 0.03% Uji coba pada aplikasi perhitungan daya 3500VA didapat rata-rata

kesalahan aplikasi MSE sebesar 0.0016 dari 5 percobaan. Besarnya rata-rata persentase kesalahan MAPE sebesar 0.03%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.

81

f. Pengujian tingkat keakuratan daya 5500VA aplikasi sistem prabayar dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Daya 5500VA Prabayar No 1 2 3 4

Penunjukan Penunjukan Biaya Selisih 𝑺𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝟐 Biaya PLN (Rp) Aplikasi (Rp) Persen Error Error 43.7 43.63 0.0049 0.16 135 134.93 0.0049 0.05 192 192 0.0000 0.00 254.4 254.39 0.0001 0.00 n=4 Jumlah ∑ 0.0099 0.22 MSE 0.0024 MAPE 0.05% Uji coba pada aplikasi perhitungan daya 5500VA didapat rata-rata

kesalahan aplikasi MSE sebesar 0.0024 dari 4 percobaan. Besarnya persentase rata-rata kesalahan MAPE sebesar 0.05%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27. g. Pengujian tingkat keakuratan daya 6600VA aplikasi sistem prabayar belum ada percobaannnya dikarenakan sulitnya mendapatkan pelanggan rumah tangga dengan daya yang begitu besar, kebanyakan daya 6600VA sistem prabayar sudah dialihkan ke golongan tarif bisnis atau industri serta masih mudanya perberlakuan sistem listrik prabayar yang dimulai dari tahun 2010.

4.2. Pembahasan Aplikasi penghitung biaya listrik ini dibuat khusus dijalankan pada smartphone atau tablet PC android yang sistem operasinya

bersifat terbuka

sehingga lebih mudah dalam membuat aplikasi. Sistem kerja aplikasi ini dibuat secara simulasi seperti halnya kalkulator biaya tagihan listrik sehingga orang yang

82

memakai hanya menginputkan data yang diperlukan. Aplikasi ini diawali dengan tutorial agar pemakaian lebih mudah, isi dari tutorial tersebut berkaitan dengan petunjuk penggunaan fungsi-fungsi tombol yang ada dan petunjuk penggunaan dari sistem baik secara reguler maupun prabayar. Sistem perhitungan dari aplikasi ini terdiri dari dua system, yaitu sistem reguler dan sistem prabayar. Sistem reguler menghitung biaya pemakaian energi listrik sedangkan sistem prabayar menghitung jumlah KWH yang diperoleh dari pembelian. Perhitungan dari sistem reguler ini bekerja berdasarkan pada beberapa komponen yang ada untuk dipilih dan diinputkan. Komponen tersebut meliputi pilihan tarif berlaku, pilihan batas daya, inputan biaya PPJ, inputan biaya administrasi dan biaya keterlambatan jika ada serta inputan KWH terpakai. Perhitungan diawali dengan memilih tarif berlaku yang terdiri dari empat pilihan, yaitu 1 Januari - 31 Maret, 1 April - 30 Juni, 1 Juli - 30 September dan piliha terakhir mulai 1 Oktober. Pilihan batas daya rumah yang terpakai terdiri atas daya 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA, 3500VA, 5500VA dan 6600VA. Komponen biaya PPJ besarnya sesuai daerah masing-masing yang berbeda-beda nilainya antara 3 sampai 10%. Komponen biaya administrasi ditentukan dari tempat pembayaran dan jika ada tanggal pembayaran melebihi batas waktu ketentuan Perusahaan Listrik Negara maka isi biaya keterlambatan sesuai harga ketentuan PLN dan terakhir inputkan pemakaian KWH yang digunakan diperoleh dari pengurangan nomor putaran KWH bulan sekarang dan bulan yang berlalu.

83

Perhitungan sistem prabayar berbeda dengan sistem reguler meskipun didasarkan pada komponen yang sama yaitu pilihan tarif berlaku, pilihan batas daya, inputan PPJ dan inputan biaya administrasi serta inputan harga beli yang di isi dengan sejumlah rupiah untuk pembelian KWH. Sistem prabayar ini tidak ada ketentuan biaya keterlambatan karena dalam pembelian tidak ada ikatan dengan Perusahaan Listrik Negara. Pengisian komponen harus secara berurutan karena komponen tersebut menentukan hasil perhitungan. Aplikasi android sebagai penghitung biaya listrik dapat dikatakan sebagai alat ukur biaya listrik maka perlu pengujian hasil yang diperoleh dari penggunaan aplikasi. Hasil pengujian sistem kerja aplikasi reguler dapat dikatakan bahwa fungsi dari setiap komponen yang ada pada tampilan reguler dapat berjalan dengan baik dan hasil perhitungan yang dibandingan dengan ketentuan Perusahaan Listrik Negara diperoleh besar kesalahan dan persentase kesalahan hitung dari aplikasi android yang sangat kecil. Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi baik digunakan atau tidak. Hasil keseluruhan pengujian setiap daya untuk aplikasi sistem reguler dari setiap daya dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14 Analisis Sistem Reguler NO

DAYA

MSE

MAPE

1

450

0.07

0.0001

2

900

0.01

0

3

1300

0.1

0.0001

4

2200

0.08

0.0001

5

3500

0.06

0.0001

6

5500

0.13

0.0001

7

6600

0

0

84

Data di atas jika digambarkan dengan grafik dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini.

Besar Error Perhitungan

MSE REGULER 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 MSE

0.04 0.02 0 450

900 1300 2200 3500 5500 6600

Daya

A

Besar Kesalahan %

MAPE REGULER 0.00012 0.0001 0.00008 0.00006 0.00004

MAPE

0.00002 0 450 900 1300 2200 3500 5500 6600

Daya

B Gambar 4.5 A. Grafik Analisis MAPE Sistem Reguler B. Grafik Analisis MSE Sistem Reguler.

85

Data dan grafik diatas menggambarkan tingkat kesalahan dari hasil aplikasi yang terhitung dengan membandingkan hasil perhitungan antara aplikasi dan perhitunga Perusahaan Listrik Negara. Besar kesalahan yang dinyatakan dengan MSE yang paling kecil sebesar 0 yaitu pada daya 6600VA dan besar kesalahan yang paling besar pada daya 5500VA sebesar 0.13. Besar rata-rata kesalahan dalam bentuk persentase menggambarkan paling kecil sebesar 0% yaitu daya 900VA dan 6600VA, dan persentase terbesar 0.0001%. Hasil di atas berarti kesalahan perhitungannya sangat kecil dan dapatdisimpulkan bahwa antara perhitungan Perusahaan Listrik Negara dan perhitungan aplikasi didapatkan perbedaan yang minimum sehingga hasil pengujian sudah mendekati hasil perhitungan yang telah distandarkan Perusahaan Listrik Negara dan aplikasi dapat digunakan sebagai alat penghitung biaya listrik. Pengujian aplikasi sistem prabayar terbukti fungsi komponen yang ada pada tampilan prabayar dan sistem kerja dari aplikasi dapat berjalan dengan baik karena besar kesalahan dari pengujian sistem prabayar juga kecil. Hasil pengujian besar kesalahan dari setiap daya prabayar dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut. Tabel 4.15 Data Analisis Sistem Prabayar NO 1 2 3 4 5 6

DAYA 450 900 1300 2200 3500 5500

MSE 0.0025 0.0028 0.0026 0.0026 0.0016 0.0024

MAPE 0.06 0.07 0.06 0.06 0.03 0.05

Apabila digambarkan dengan grafik dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.

86

Besar Error Perhitungan

MSE PRABAYAR 0.003 0.0025 0.002 0.0015 0.001

MSE

0.0005 0 450

900

1300

2200

3500

5500

Daya

A

Besar kesalahan %

MAPE PRABAYAR 0.08 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0

MAPE

450

900

1300

2200

3500

5500

Daya

B Gambar 4.6 A. Grafik Analisis MAPE Sistem Prabayar B. Grafik Analisis MSE Sistem Prabayar

Data sistem prabayar menggambarkan hasil pengujian aplikasi memiliki kesalahan kecil, nilai rata-rata kesalahan yang sudah dikuadratkan MSE minimum sebesar 0.0016 yaitu pada daya 3500VA dan MSE maksimum pada

87

daya 900VA sebesar 0.0028. Dalam bentuk persentase nilai rata-rata kesalahan minimum persentase MAPE sebesar 0.03% pada daya 3500VA dan maksimum rata-rata kesalahan persentase sebesar 0.07% pada daya 900VA. Dari gambaran di atas dapat dikatakan perhitungan sistem aplikasi prabayar memiliki tingkat keakurasian yang tinggi dikarenakan besar kesalahan perhitungan yang kecil, baik MSE maupun MAPE. Dalam pengujian aplikasi sistem reguler dan prabayar terdapat kesalahan perhitungan dikarenakan hasil perhitungan untuk aplikasi sistem reguler dan prabayar tidak dapat dibulatkan di angka terakhir seperti hasil perhitungan Perusahaan Listrik Negara.

4.3. Kekurangan Aplikasi : Berdasarkan dari percobaan di atas dalam aplikasi ini terdapat kekurangan diantaranya: 1. Hasil dari perhitungan aplikasi belum sepenuhnya sama persis dengan perhitungan ketentuan Perusahaan Listrik Negara dikarenakan kurangnya program pembulatan angka. 2. Aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk keperluan golongan tarif listrik rumah tangga. 3. Aplikasi hanya digunakan jika Perusahaan Listrik Negara masih menggunakan perhitungan dengan ketentuan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.30 Tahun 2012, jika ada ketentuan baru maka aplikasi tidak dapat digunakan.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam merancang bangun aplikasi android ini melalui beberapa tahap, yaitu menganalisis perhitungan biaya listrik,

melakukan perancangan

dan

pembuatan dilakukan dengan bantuan komputer serta beberapa software pendukung

yang

meliputi

proses

desain

tampilan

program,

pembuatanrancangan awal yang kemudian hasil akhir berupa aplikasi siap untuk diuji coba menggunakan Tablet PC bersistem operasi android, dari hasil uji coba tersebut aplikasi sudah terbukti berfungsi berjalan dengan baik. 2. Hasil analisis besar kesalahan perhitungan sistem reguler MSE terkecil sebesar 0 dan MSE terbesar 0.13 terhadap perbandingan perhitungan ketentuan Perusahaan Listrik Negara sedangkan dalam bentuk persentase MAPE terkecil sebesar 0% dan MAPE terbesar sebesar 0.0001%. Besar kesalahan analisis perhitungan sistem prabayar diketahui MSE terkecil sebesar 0.0016 dan MSE terbesar sebesar 0.0028 dan dalam bentuk persentasenya MAPE terkecil sebesar 0.03% dan MAPE terbesar sebesar 0.07%. Hal ini menunjukan kesalahanyang sangat kecil. Semakin kecil nilai MSE dan MAPE-nya, semakin tinggi tingkat keakurasiannya.

88

89

5.2. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut: 1. Aplikasi android ini sebaiknya digunakan untuk menghitung pembelian energi listrik khususnya keperluan rumah tangga. 2. Kelemahan aplikasi ini sebaiknya diperbaiki dan dikembangan pada penelitian selanjutnya yaitu dengan menambahkan program pembulatan angka dan program lain yang diperlukan, dikembangkan lagi aplikasi androidpada golongan tarif listrik yang berbeda, serta dikembangkan lebih lajut jika ada ketentuan peraturan baru berkaitan dengan tarif dasar listrik.

DAFTAR PUSTAKA Agus, Nugroho. 2012. Pengenalan Flas dan Action Script 3.0. Tersedia di http://lecture.ukdw.ac.id/cnuq/ [Diakses 05 – 4 - 2013]. Anonim. 1999. Pemeriksaan KWH dan KVARH Meter. Surabaya: PT PLN.

______.2012. Mean Absolute Percentage Error.Tersedia dihttp://en.wikipedia.org /wiki/Mean_Absolute_Percentage_Error [Diakses 27-07-2013]. ______.2012.Mean Square Error. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/Mean _squared_error [Diakses 27-07-2013]. ______.2012.Peraturan Menteri ESDM No.30 Tahun 2012. Tersedia di http://www.esdm.go.id/regulasi/permen/catview/64-regulasi/70peraturanmenteri/276-peraturan-menteri-esdm/359-tahun-2012.html [Diakses 05-2-2013]. ______. 2012. Tarif Tenaga Listrik. Tersedia di http://www.pln.co.id. [Diakses 25 – 2 - 2013]. Kadaffi, Muhammar. 2011. Tarif Dasar Listrik. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Khoerudin.2011. Kwh Meter Prabayar untuk Skala Rumah Tangga dengan Menggunakan sistem. Tersedia di http://www.eepisits.edu/uploadta /search.php[Diakses 01 - 4 - 2013]. Madcoms.2011.Kupas Tuntas Adobe Flash Profesional CS6. Jakarta:Andi Publisher. Mudita. 2011. Menghitung Tarif PLN. Tersedia di http://imudita.blogspot.com /2011/02/cara-menghitung-tarif-pln-berdasarkan.html [Diakses tanggal 25 – 3 - 2013]. Safaat, Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

90

91

Suprianto. D, & R. Agustina. 2012. Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta: MediaKom. Sutedi,Rini.2012.Kenaikan Tarif Listrik. Tersediadi http://bisnis.liputan6.com. [Diakses 5 – 2 - 2013].

92

Lampiran 1

Program Lengkap Aplikasi Android Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga

tutorial.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame); function fl_ClickToGoToAndStopAtFrame(event:MouseEvent):void { gotoAndStop(2); } reguler.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_2); function fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_2(event:MouseEvent):void { gotoAndStop(3); } prabayar.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_3); function fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_3(event:MouseEvent):void { gotoAndStop(4); } stop(); home.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_4); function fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_4(event:MouseEvent):void { gotoAndStop(1); } stop(); homeR.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_5); function fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_5(event:MouseEvent):void { gotoAndStop(1);

93

} clearR.addEventListener(MouseEvent.CLICK, resetR); function resetR(event:MouseEvent):void { dayaR.selectedIndex=0; bulanR.selectedIndex=0; inputAr.text = ""; inputBr.text = ""; inputCr.text = ""; inputDr.text = ""; hasilr.text = ""; } inputAr.restrict = "0-9"; inputBr.restrict = "0-9"; inputCr.restrict = "0-9"; inputDr.restrict = "0-9";

bulanR.addEventListener(Event.CHANGE,bulanSelectr); function bulanSelectr(event:Event) { var bulan= event.target.value; dayaR.addEventListener(Event.CHANGE,dayaSelectr); function dayaSelectr(event:Event) { var daya= event.target.value;

function fl_MouseClickHandler(event:MouseEvent):void { if (daya==450&&bulan=="januari") { trace("450 januari"); var blok1=169; var blok2=360; var blok3=495; var beabeban=11; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-30; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60)

94

{ var b=blok1*30; var c=blok2*30; var d=blok3*b3; } else if (kwh30) { var b=blok1*30; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==900&&bulan=="januari") { trace("900 januari"); var blok1=275; var blok2=445; var blok3=495; var beabeban=20; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-20; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*20; var c=blok2*40; var d=blok3*b3; } else if (kwh20) { var b=blok1*20; var c=blok2*b2; var d=0; } else {

95

var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==1300&&bulan=="januari") { trace("1300 januari"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=833; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==2200&&bulan=="januari") { trace("2200 januari"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=843; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==3500&&bulan=="januari")

96

{ trace("3500 januari"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=948; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==5500&&bulan=="januari") { trace("5500 januari"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=948; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==6600&&bulan=="januari") { trace("6600 januari"); var beabeban=980; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var b6= kwh-363;

97

var b62= 1380; if (kwh>363) { var b=beabeban*363; var c=b62*b6; var d=0; } else { var b=kwh*beabeban; var c=0; var d=0; } var e:Number=b+c; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==450&&bulan=="april") { trace("450 april"); var blok1=169; var blok2=360; var blok3=495; var beabeban=11; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-30; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*30; var c=blok2*30; var d=blok3*b3; } else if (kwh30) { var b=blok1*30; var c=blok2*b2; var d=0; }

98

else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==900&&bulan=="april") { trace("900 april"); var blok1=275; var blok2=445; var blok3=495; var beabeban=20; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-20; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*20; var c=blok2*40; var d=blok3*b3; } else if (kwh20) { var b=blok1*20; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==1300&&bulan=="april") { trace("1300 april"); var blok1=0; var blok2=0;

99

var blok3=0; var beabeban=879; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==2200&&bulan=="april") { trace("2200 april"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=893; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==3500&&bulan=="april") { trace("3500 april"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1009; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){

100

var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==5500&&bulan=="april") { trace("5500 april"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1009; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==6600&&bulan=="april") { trace("6600 april"); var beabeban=1225; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var b6= kwh-363; var b62= 1380; if (kwh>363) { var b=beabeban*363; var c=b62*b6; var d=0; } else { var b=kwh*beabeban; var c=0; var d=0;

101

} var e:Number=b+c; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==450&&bulan=="juli") { trace("450 juli"); var blok1=169; var blok2=360; var blok3=495; var beabeban=11; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-30; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*30; var c=blok2*30; var d=blok3*b3; } else if (kwh30) { var b=blok1*30; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==900&&bulan=="juli") { trace("900 juli"); var blok1=275;

102

var blok2=445; var blok3=495; var beabeban=20; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-20; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*20; var c=blok2*40; var d=blok3*b3; } else if (kwh20) { var b=blok1*20; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==1300&&bulan=="juli") { trace("1300 juli"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=928; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j;

103

} } if (daya==2200&&bulan=="juli") { trace("2200 juli"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=947; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==3500&&bulan=="juli") { trace("3500 juli"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1075; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==5500&&bulan=="juli") { trace("5500 juli"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0;

104

var beabeban=1075; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==6600&&bulan=="juli") { trace("6600 juli"); var beabeban=1290; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var b6= kwh-363; var b62= 1380; if (kwh>363) { var b=beabeban*363; var c=b62*b6; var d=0; } else { var b=kwh*beabeban; var c=0; var d=0; } var e:Number=b+c; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==450&&bulan=="oktober") {

105

trace("450 oktober"); var blok1=169; var blok2=360; var blok3=495; var beabeban=11; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-30; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*30; var c=blok2*30; var d=blok3*b3; } else if (kwh30) { var b=blok1*30; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==900&&bulan=="oktober") { trace("900 oktober"); var blok1=275; var blok2=445; var blok3=495; var beabeban=20; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= kwh-60; var b2= kwh-20; var e:Number=daya*beabeban; if (kwh>60) { var b=blok1*20; var c=blok2*40;

106

var d=blok3*b3; } else if (kwh20) { var b=blok1*20; var c=blok2*b2; var d=0; } else { var b=blok1*kwh; var c=0; var d=0; } var f:Number=b+c+d+e; } if (daya==1300&&bulan=="oktober") { trace("1300 oktober"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=979; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==2200&&bulan=="oktober") { trace("2200 oktober"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1004; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0;

107

var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==3500&&bulan=="oktober") { trace("3500 oktober"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1145; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } } if (daya==5500&&bulan=="oktober") { trace("5500 oktober"); var blok1=0; var blok2=0; var blok3=0; var beabeban=1145; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; }

108

} if (daya==6600&&bulan=="oktober") { trace("6600 oktober"); var beabeban=1352; var kwh:Number= Number(inputCr.text); var b3= 0; var b2= 0; var b6= kwh-363; var b62= 1380; var e:Number=kwh*beabeban; var j:Number=(40*daya*beabeban/1000); if (e>=j){ var f=e; } else{ var f=j; } }

var a:Number=Number(inputBr.text); var g1:Number=Number(inputAr.text)/100; var g:Number=f*g1; var l:Number=Number (inputDr.text); var h1:Number=f+g; if (h1=250000&&h1 3) { var chunk:String = numString.substr(-3) numString = numString.substr(0, numString.length - 3) result = ',' + chunk + result } if (numString.length > 0) { result = numString + result } return result }

stop(); homeP.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_ClickToGoToAndStopAtFrame_P); gotoAndStop(1); } clearP.addEventListener(MouseEvent.CLICK, resetP); function resetP(event:MouseEvent):void { dayaP.selectedIndex=0; bulanP.selectedIndex=0; inputAp.text = ""; inputBp.text = ""; inputCp.text = ""; hasilp.text = "";

110

} inputAp.restrict = "0-9"; inputBp.restrict = "0-9"; inputCp.restrict = "0-9";

bulanP.addEventListener(Event.CHANGE,bulanSelectp); function bulanSelectp(event:Event) { { var dayap= event.target.value; hitungP.addEventListener(MouseEvent.CLICK, fl_MouseClickHandlerP); function fl_MouseClickHandlerP(event:MouseEvent):void { if (dayap==450&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=415; } if (dayap==900&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=605; } if (dayap==1300&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=833; } if (dayap==2200&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=843; } if (dayap==3500&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=948; } if (dayap==5500&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=948; } if (dayap==6600&&bulanp=="januari") { var beabeban:Number=980;

111

} if (dayap==450&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=415; } if (dayap==900&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=605; } if (dayap==1300&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=879; } if (dayap==2200&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=893; } if (dayap==3500&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=1009; } if (dayap==5500&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=1009; } if (dayap==6600&&bulanp=="april") { var beabeban:Number=1225; } if (dayap==450&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=415; } if (dayap==900&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=605; } if (dayap==1300&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=928; } if (dayap==2200&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=947;

112

} if (dayap==3500&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=1075; } if (dayap==5500&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=1075; } if (dayap==6600&&bulanp=="juli") { var beabeban:Number=1290; } if (dayap==450&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=415; } if (dayap==900&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=605; } if (dayap==1300&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=979; } if (dayap==2200&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=1004; } if (dayap==3500&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=1145; } if (dayap==5500&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=1145; } if (dayap==6600&&bulanp=="oktober") { var beabeban:Number=1352; } var a:Number = Number(inputCp.text); if (a=250000&&a