RANSUM ITIK PETELUR (DUCK LAYER) SNI 01 ... - WordPress.com

14 downloads 353 Views 35KB Size Report
jajo66.wordpress.com. 1. RANSUM ITIK PETELUR (DUCK LAYER). SNI 01-3910 -1995. PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap.
RANSUM ITIK PETELUR (DUCK LAYER) SNI 01-3910-1995 PENDAHULUAN Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap ransum itik petelur (duck layer) maka diperlukan suatu standar yang harus dipenuhi. 1. Ruang Lingkup Standar ini meliputi deskripsi, klasifikasi, persyaratan mutu, bahan baku, bahan tambahan/ imbuhan, penandaan dan pengemasan, serta cara pengambilan contoh dan metode analisis. 2. Deskripsi a. Ransum adalah campuran beberapa bahan baku pakan hasil pabrik/industri yang diedarkan/ diperjualbelikan. b. Bahan baku pakan terdiri dari hasil pertanian, bahan asal hewan/ikan dan hasil industri beserta hasil ikutannya berikut bahan imbuhan. c. Ransum itik petelur (duck layer) adalah ransum itik petelur umur diatas 24 minggu 3. Klasifikasi Ransum itik petelur digolongkan dalam 1 (satu) tingkatan mutu. 4. Persyaratan Persyaratan mutu meliputi kandungan zat makanan dan kandungan bahan pelengkap/ imbuhan serta batas toleransi 4.1. Persyaratan Mutu Standar untuk ransum itik petelur (duck layer) sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.

Kadar air (%, maksimum) Protein kasar (%, minimal) Lemak kasar (%, minimal) Serat kasar (%, maksimum) A b u (%, maksimal) Calsium (%, minimal) Fosfor (%, minimal) Fosfor Tersedia Energi Metabolis (kkal/kg, minimal) Aflatoxin (ppb, maksimum) Asam amino Lisin (%, minimum) Metionin (%, minimum) Metionin + Sistien (%, minimal)

14.0 18.0 3.5 7.5 14.0

3.25-4.0

0.6 0.4 2800 20 0.70 0.35 0.65

4.2. Ransum Ransum harus tidak melewati ambang batas cemaran mikroba dan residu zat kimia dan obat-obatan yang membahayakan kesehatan manusia sesuai dngan ketentuan yang berlaku. 4.3. Bahan Pelengkapan atau Imbuhan Jenis bahan imbuhan atau tambahan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 Tahun 1992: Pelengkap Pakan: vitamin,mineral, asam amino Imbuhan: medikasi, pemacu pertumbuhan (growth promotant) 5. Penandaan dan Pengemasan 5.1. Penandaan Kemasan ransum yang diperedarkan diwajibkan melalui proses sertifikasi dengan dilengkapi etiket/label yang mencantumkan: a. Nama atau merek ransum b. Nama atau alamat perusahaan pembuat c. Nomor izin perusahaan pembuat d. Jenis dan kode ransum e. Bentuk ransum (tepung atau butiran atau pellet) f. Berat netto ransum dalam kemasan g. Persentase kadar air (maks) h. Persentase kadar protein kasar (min) i. Persentase lemak kasar (min) j. Persentase serat kasar (maks) k. Nilai energi termetabolis (min) l. Kandungan asam amino Lisin (min) Metionin (min) Metionin + Sistin (min) m. Aflatoxin (maks) n. Bahan baku penyusun ransum o. Tanggal dan atau kode produksi p. Cara penggunaan ransum q. Warna dasar etiket hijau muda dengan kode Pengenal IP4 5.2. Pengemasan a. Ransum dikemas dalam kemasan 5 kg, 10 kg 25 kg, 50 kg dan curah (bulk) jajo66.wordpress.com 1

b. Ransum yang tidak dikemas mengikuti ketentuan-ketentuan curah 6. Pengambilan Contoh dan Analisis 6.1. Pengambilan Contoh Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas pengawas mutu pakan yang bersertifikat dan berpengalaman. Contoh diambil di pabrik dan di lapangan. 6.2. Pengambilan contoh untuk kemasan 6.2.1. Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat 2 (dua) dari sejumlah karung dengan maksimum dari 30 karung yang akan diperiksa 6.2.2. Contoh dari setiap kemasan diambil dari bagian atas, tengah dan bawah, kemudian diaduk, diambil tiga bagian secara diagonal +sebanyak 250 gram dan dibungkus serta disegel dihadapan pemilik/petugas perusahan dengan sebuah duplikat yang juga disegel dan disimpan pada perusahaan.

6.2.3. Contoh tersebut dalam keadaan disegel dan setelah diberi nomor kode oleh petugas pengawas mutu pakan dikirim ke Balai Pengujian Mutu yang ditunjuk untuk dianalisis. 6.3 Pengambilan contoh untuk curah Ransum dalam bentuk curah pengawasan dan pengambilan contoh mengikuti prosedur yang berlaku untuk bahan-bahan baku dan bahan jadi curahan 6.4 Analisis 6.4.1. Analisis Proksimat A.O.A.C (Association of Official Agriculture Chemists) dan metode lainnya yang telah disetujui oleh lembaga yang berwenang. 6.4.2. Pada kadar protein contoh yang ‘mencurigakan’ dan ‘meragukan’ perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kandungan asam amino.

.

jajo66.wordpress.com 2