Riwayat pemberian makan, status gizi dan status kesehatan siswa ...

8 downloads 1778 Views 290KB Size Report
Anak adalah aset bagi orang tua dan ditangan orangtualah anak-anak ... mepraktekkan pemberian MP-ASI bahkan pada usia dini dengan berbagai alasan,.
PENDAHULUAN Latar Belakang Anak adalah aset bagi orang tua dan ditangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalannya. Anak sebagai amanah tentunya harus dijaga, dirawat, dan dididik sebaik-baiknya. Hal tersebut sangat penting agar anak tumbuh sehat jasmani-rohani, cerdas, dan berguna bagi bangsa-negaranya. Anak prasekolah adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik (Rahmawati & Kusharto 2006). Masa prasekolah merupakan priode perkembangan yang dimulai dari usia 2-6 tahun (Santrock 1997). Para psikolog anak menyatakan bahwa tahun-tahun prasekolah adalah masa paling penting dari seluruh tahapan perkembangan (Hurlock 1998). Menurut Mustafa (2004) dalam Rahmawati (2006), anak prasekolah bukan sekedar manusia muda yang tidak berdaya bila tidak mendapatkan bantuan dari orang dewasa yang berada di sekelilingnya, melainkan individu yang memiliki potensi luar biasa. Potensi itu akan muncul manakala mendapatkan perawatan makanan, kesehatan, perhatian, kasih sayang yang memadai. Perkembangan anak akan menjadi baik apabila ditunjang pertumbuhan yang baik pula. Pertumbuhan seseorang sangat dipengaruhi oleh asupan gizinya mulai dari masa bayi hingga beranjak dewasa. Agar perkembangan kesehatan anak tidak terganggu, maka orang tua perlu menjaga asupan gizinya. Tumbuh kembang anak dapat dipantau salah satunya melalui pengukuran fisiknya yang digambarkan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga dapat diperoleh gambaran status gizinya (Santoso & Ranti 2004). Menurut Henrik Blum (1981) dalam Depkes RI (2002), status kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor penentu yang saling berinteraksi satu sama lain. Keempat faktor tersebut adalah: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan (imunisasi) dan keturunan (genetik). Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik memungkinkan terjadinya berbagai jenis penyakit antara lain diare, cacingan, dan infeksi saluran pencernaan (Supariasa et al 2002). Menurut Santoso dan Ranti (2004), defisiensi zat gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem kekebalan sehingga

2

perlu diberikan imunisasi. Apabila anak menderita infeksi saluran pencernaan, maka penyerapan zat-zat gizi akan terganggu yang menyebabkan terjadinya kekurangan zat gizi. Seseorang yang kekurangan zat gizi akan mudah terserang penyakit, dan pertumbuhan akan terganggu (Supariasa et al 2002). Masalah kesehatan dan gizi dapat timbul dalam bentuk penyakit, menurut Soemanto (1990), salah satu usaha yang berperan dalam masalah kesehatan adalah pemberian ASI. ASI eksklusif memberikan zat gizi terbaik dalam kualitas dan kuantitas pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang terjadi pada usia 0 sampai 6 bulan. Oleh karena itu ASI memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan tumbuh kembang anak dan status kesehatannya kelak. Pada usia bayi sampai dengan umur 2 tahun, kekurangan zat gizi akan mengganggu kesehatan, menghambat pertumbuhan dan mengurangi kecerdasan. Pada tahun 2004, Departemen Kesehatan sesuai dengan ketetapan WHO menetapkan program ASI eksklusif selama enam bulan. Tujuan pemberian ASI eksklusif tersebut untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi terutama diare (Villalpando & Alarcon 2000). Meskipun ASI merupakan makanan terbaik bagi anak untuk meningkatkan kelangsungan hidupnya serta sangat besar manfaatnya bagi anak maupun ibu, namun kenyataannya tidak semua ibu dapat memberikan ASI secara ideal

kepada anaknya yaitu hingga 24 bulan. Karena ibu-ibu banyak

mepraktekkan pemberian MP-ASI bahkan pada usia dini dengan berbagai alasan, termasuk kekhawatiran bayi tidak bertahan hidup jika hanya diberi ASI saja sampai usia 4-6 bulan (Setyowati & Budiarso 1999). Menurut Prabantini (2010), setelah bayi berumur 6 bulan pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang aktivitasnya sudah cukup banyak. Pesatnya pertumbuhan bayi perlu dibarengi dengan pemberian kalori dan gizi yang cukup. Oleh karena itu, makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan juga ASI sangatlah penting bagi bayi. Selain kecukupan ASI dan MP-ASI kecukupan konsumsi zat gizi lainnya juga sangat penting bagi anak. Seorang anak yang mengalami defisiensi zat gizi tersebut dapat berakibat pada berbagai aspek fisik dan mental. Zat gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak selanjutnya. Kecukupan zat gizi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. (Santoso & Ranti 2004). Berdasarkan uraian

3

diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang riwayat pemberian makan, status gizi dan status kesehatan siswa PAUD. Tujuan Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji riwayat pemberian makan, status gizi dan status kesehatan siswa PAUD. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik Ibu dan karakteristik anak PAUD. 2. Mengidentifikasi riwayat pemberian ASI dan MP-ASI, serta asupan gizi saat ini anak PAUD. 3. Mengidentifikasi status gizi dan status kesehatan anak PAUD. 4. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dan status kesehatan anak PAUD. Kegunaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu bahwa pemberian ASI dan pemenuhan asupan gizi yang cukup akan memberikan manfaat bagi kesehatan anak. Selain itu diharapkan juga dapat memberikan gambaran atau informasi kepada ibu dan penyelenggara PAUD mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi anak serta perawatan kesehatan yang diberikan kepada anak usia dini. Bagi para ibu diharapkan dapat lebih sadar dan siap lagi dalam memberikan ASI-nya, terutama ASI eksklusif dan selanjutnya memberikan ASI secara ideal yaitu sampai 24 bulan. Selain itu menjadi bahan pertimbangan bagi instansi pemerintah dan lembaga-lembaga terkait untuk lebih maksimal lagi dalam melakukan promosi ASI Eksklusif melalui media cetak maupun melalui media elektronik.

4

Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan status gizi anak PAUD. 2. Adanya hubungan antara status gizi dengan status kesehatan anak PAUD. 3. Adanya pengaruh riwayat pemberian makan terhadap status gizi dan status kesehatan anak PAUD.