sejumlah provinsi di seluruh tanah air, dan dalam kegiatan ini rombongan
Menteri ... telah memberikan perhatian khusus dan berkenan melepas secara
resmi.
SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA ACARA TATAP MUKA DAN BUKA PUASA KAPOLRI BERSAMA DENGAN PARA PIMPINAN ORGANISASI KEAGAMAAN DAN TOKOH AGAMA DI MABES POLRI, JAKARTA TANGGAL, 2 SEPTEMBER 2009 Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil 'alamîn. Washshalatu wassalamu 'ala sayyidina wa maulana Muhammadin, wa'ala alihî wa shahbihî ajma'în. Âmîn. Yang kami hormati, Saudara Kepala Kepolisian Republik Indonesia beserta segenap jajaran Polri, Yang kami hormati, para Alim Ulama, Pemuka Agama, dan Tokoh Masyarakat, Para undangan dan hadirin sekalian yang terhormat. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa pada hari ini kita dapat bertemu dalam pada Acara Tatap Muka dan Buka Puasa Kapolri Bersama dengan Para Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Tokoh Agama. Kepada Saudara Kapolri, saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan ini sehingga kita dapat bertemu muka dan menjalin silaturahim. Kepada Saudara-saudara kaum muslimin, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1430 H. Semoga puasa kita tahun ini lebih baik kualitasnya daripada tahun lalu, sehingga kita akan mencapai tujuan puasa, yaitu menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Kepada Saudarasaudara para pemuka agama lain, kami mengucapkan terima kasih atas toleransi dan penghargaan yang telah ditunjukkan kepada kaum muslimin, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya dan suasana yang penuh khidmat. Saudara-saudara yang terhormat. Izinkan saya memberitahukan bahwa pada Bulan Ramadhan Tahun 1430 H ini, Departemen Agama juga menyelenggarakan Safari Ramadhan yang dilaksanakan di sejumlah provinsi di seluruh tanah air, dan dalam kegiatan ini rombongan Menteri Agama disertai juga oleh para alim ulama. Oleh karena Safari Ramadhan ini adalah yang terakhir yang dilaksanakan oleh para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu, maka Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, telah memberikan perhatian khusus dan berkenan melepas secara resmi Tim Safari Ramadhan tersebut di Istana Negara, pada tanggal 27 Agustus 2009 yang lalu. Dalam kata pengarahan beliau pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan salam kepada seluruh kaum muslimin di Indonesia, dan juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1430 H. Beliau juga menyatakan bahwa sebagai muslim beliau meyakini bahwa Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam, sebagai rahmatan lil 'alamin. Beliau juga menyatakan bahwa nilai-nilai ajaran Islam adalah nilai-nilai yang sifatnya universal, yang sesuai dengan kemajuan kehidupan manusia dan prinsip-prinsip demokrasi. Karena itu, beliau mengharapkan agar nilainilai universal itu dapat ikut memberi kontribusi bagi perkembangan peradaban
bangsa Indonesia dan peradaban dunia yang damai, yang di dalamnya berisi kerjasama antar sesama umat manusia yang dipenuhi oleh rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Beliau juga menyatakan bahwa kita bersyukur bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia telah membuktikan dirinya sebagai negara demokrasi, sebagaimana terlihat melalui pelaksanaan Kepalakepala Daerah di seluruh Indonesia, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Presiden yang telah berlangsung secara aman dan damai. Saudara-saudara yang terhormat. Kebijakan Pemerintah di bidang agama sekarang ini masih tetap bertumpu kepada dua hal utama, yaitu: pertama, memberikan pelayanan kepada umat beragama dalam rangka memberdayakan umat beragama, sehingga mereka memperoleh hak-hak mereka untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya itu, menjadi umat yang taat beragama, maju, cerdas, dan sejahtera, sambil tetap menghormati pemeluk dan agama orang lain. Kedua, memelihara kerukunan antarumat beragama sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar pemeluk dan kelompok-kelompok agama yang merupakan salahsatu syarat mutlak bagi terpeliharanya kerukunan nasional dan ketahanan nasional, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan pemeliharaan kerukunan umat beragama ini dilaksanakan dengan cara membantu memberdayakan umat beragama, karena pada hakikatnya tanggung jawab pemeliharaan kerukunan umat beragama itu pertamatama adalah di tangan umat beragama itu sendiri. Hadirin sekalian yang kami hormati. Kedua kebijakan di atas sesungguhnya dilaksanakan secara saling terkait, karena saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Kita bersyukur bahwa kedua kebijakan itu telah berjalan dengan baik selama ini, dan telah mendapat respon positif dari umat beragama, khususnya dari para pemuka agama. Pandangan, pemahaman, sikap, dan perilaku para pemuka agama adalah sangat penting di dalam memberdayakan umat beragama menjadi umat yang taat dan maju, dan juga penting dalam memelihara kerukunan antarumat beragama. Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua lapisan umat beragama, terutama para pemuka agama, yang telah secara bertanggung jawab memberikan respon positif terhadap kebijakan-kebijakan tersebut di atas. Hadirin sekalian yang kami hormati. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa kita tidak lagi memiliki masalahmasalah terkait kehidupan beragama. Sesekali kita masih menghadapi masalahmasalah yang harus kita selesaikan secara arif dan cepat. Belakangan, misalnya, muncul kesan atau bahkan pendapat dalam masyarakat bahwa kegiatan dakwah Islam harus dibatasi dan diawasi, sehingga menimbulkan reaksi dari sebagian ulama. Perlu diketahui bahwa isu seperti ini pernah juga muncul pada dekade 70-an, yang kemudian diklarifikasi dengan baik oleh Menteri Agama pada saat itu. Dalam kesempatan ini, kami ingin menegaskan bahwa Pemerintah memberikan kebebasan untuk melakukan dakwah agama, Pemerintah tidak akan menghalang-halangi kegiatan dakwah agama, dan tidak akan melakukan pengawasan terhadap dakwah. Tetapi ini tidaklah berarti bahwa para da'i mempunyai kebebasan yang sebebasbebasnya, karena kebebasan tak terbatas itu memang tidak ada dalam kehidupan di
dunia ini, dalam bidang apapun juga. Semua kebebasan harus disertai dengan tanggung jawab, dan tetap harus berada dalam koridor hukum. Salahsatu tanggungjawab yang harus selalu disadari ialah, misalnya, bahwa paham-paham keagamaan yang kita kembangkan harus selalu selaras dengan wawasan kebangsaan Indonesia. Kita harus ingat bahwa kita bangsa Indonesia sekarang ini berada dalam suatu fakta bahwa bangsa ini tegak dan berdiri dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, paham-paham keagamaan yang menafikan konsep negara bangsa (nation state), misalnya, adalah tidak sejalan dengan wawasan kebangsaan Indonesia, karena dapat berhadapan dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia. Justeru kita harus bersyukur bahwa NKRI itu amatlah luas wilayahnya, membentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri atas 17.000 pulau lebih, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar. Dalam kaitan ini maka setiap tindakan termasuk yang berselimutkan paham keagamaan yang dapat menceraiberaikan negeri yang besar ini justeru dalam pandangan agama adalah tindakan yang tidak bersyukur atas nikmat besar yang telah diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa itu. Hadirin yang kami hormati. Masalah lain yang belakangan kita hadapi ialah tindakan kekerasan termasuk membunuh orang dengan sekaligus membunuh dirinya sendiri, yang seolah-olah memberi kesan bahwa tindakannya itu ditujukan terhadap musuh-musuh agama tertentu dan untuk membela agama tertentu. Dalam hubungan ini, kami ingin menyatakan bahwa setiap tindakan kekerasan adalah bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri, apalagi tindakan membunuh seseorang adalah sangat bertentangan dengan tujuan dasar agama, karena agama mengajarkan kedamaian dan bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia. Agama mengajarkan bahwa membunuh satu orang sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia, dan menyelamatkan jiwa satu orang adalah sama nilainya dengan menyelamatkan seluruh umat manusia. Karena itu pula, kami mengharapkan kiranya masyarakat dapat bersatu padu dan bahu membahu untuk membina lingkungannya masing-masing agar tidak terjadi penyalahgunaan agama untuk tindakan kekerasan, dan agar tidak ada pemboncengan kegiatan keagamaan untuk tindakan kekerasan. Marilah kita jaga anak-anak kita dan masyarakat kita agar tidak terpengaruh oleh paham-paham yang salah yang menggunakan kekerasan dengan berselimutkan agama itu. Marilah kita jaga rumahrumah ibadat kita dan tempat-tempat pendidikan anak-anak kita agar tidak menjadi tempat yang rawan akan pengaruh paham yang salah itu. Dalam hubungan ini, kami ingin mengajak para pemuka agama, baik yang memimpin maupun tidak memimpin lembaga atau ormas keagamaan untuk bersama-sama menyatukan langkah dan terus memberdayakan umat kita masing-masing agar terus berkembang menjadi umat yang lebih baik dari waktu ke waktu, umat yang cinta kedamaian, dan umat yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraannya. Pada bulan Ramadhan seperti sekarang ini, ketika semua hati sedang menjadi jernih, rasa solidaritas sosial sedang tinggi, rasa kasih sayang terhadap sesama juga sedang tumbuh semerbak, dan jarak dengan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa sedang semakin mendekat, rasanya patutlah kita melipatgandakan upaya-upaya kita dalam pembinaan umat itu.
Hadirin yang kami hormati. Demikianlah beberapa hal yang ingin kami sampaikan dalam kesempatan ini. Sekali lagi, selamat menunaikan ibadat puasa dan selamat menyongsong Idul Fitri 1430 H. Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni