sambutan menteri agama ri pada acara peringatan 1 muharram ...

19 downloads 12787 Views 46KB Size Report
13 Feb 2006 ... menganugerahi kesempatan kepada kita semua untuk memperingati tahun baru Islam 1. Muharram 1427 Hijriyah di Masjid Mathla'ul Anwar ...
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ACARA PERINGATAN 1 MUHARRAM 1427 H TANGGAL 13 FEBRUARI 2006 DI MASJID MATHLA'UL ANWAR, LEBAK, BANTEN Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Para pengurus dan keluarga besar Mathla'ul Anwar, Hadirin dan hadirat yang berbahagia, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahi kesempatan kepada kita semua untuk memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1427 Hijriyah di Masjid Mathla'ul Anwar Lebak ini. Mengawali kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1427 Hijriyah kepada seluruh kaum Muslimin yang memperingati hadirnya Tahun Baru Hijriyah 1427 ini. Marilah kita memaknai Tahun Baru Hijriyah ini untuk lebih memahami dan menyadari posisi, peran dan misi kita sebagai muslim di semua tataran kehidupan yang kita hadapi. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. adalah merupakan tonggak sejarah yang telah mengubah peta baru dalam sejarah Islam dan sejarah peradaban umat manusia di muka bumi ini. Mengenang peristiwa tersebut mengandung hikmah yang besar bagi kehidupan umat Islam, yakni mendorong semangat setiap muslim di mana pun untuk mengembangkan kesadaran dan kesungguhan mengamalkan ajaran Islam sehingga Islam dapat berperan menjadi kekuatan sejarah sepanjang masa serta berupaya membangun dan memelihara martabat umat. Dalam Al-Quran terdapat penegasan tentang posisi, peran dan misi umat Islam ialah, kita (umat Islam) dinyatakan sebagai sebaik-baik umat yang pernah dilahirkan dimuka bumi ini. Di pundak kita ada kewajiban mengajak manusia ke jalan Allah, dari risalah atau misi kita adalah mendatangkan rahmat bagi seluruh alam. Tetapi, apakah umat Islam dewasa ini sebaik-baik umat di tengah-tengah umat yang lainnya? Apakah kita sudah berbuat secara optimal melalui dakwah untuk memanggil manusia ke jalan Allah? Apakah misi mendatangkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lii'alamin) telah kita laksanakan dengan sebaik-baiknya? Marilah kita jadikan pertanyaan di atas sebagai renungan dan refleksi dalam memperingati dan memaknai tahun baru hijriyah ini. Pada waktu meninggalkan abad XIV Hijriyah dan memasuki abad XV pada tahun 1979, di seluruh Dunia Islam, termasuk di negara kita Republik Indonesia diselenggarakan pencanangan abad XV Hijriyah sebagai Abad Kebangkitan Islam Kembali, sesuai dengan rekomendasi Konferensi Menteri Luar Negeri Negara-negara Islam di Jeddah bulan Juli 1975. Tekad dan semangat kebangkitan Islam itu tetap harus kita pelihara dari waktu ke waktu secara konsisten, betapa pun banyak ujian dan tantangan yang dihadapi umat Islam dewasa ini. Umat Islam, seperti digambarkan oleh pujangga besar Dr. Mohammad Iqbal dalam syairnya, "Janganlah memilih hidup bagai nyanyian ombak, hanya berbunyi ketika terhempas di pantai. Tetapi, jadilah kamu air bah. Gubahlah dunia dengan amalmu! Dan sinarilah zaman dengan cahaya imanmu!"

Hadirin dan hadirat yang saya hormati, Dalam berbagai kesempatan saya sering menyampaikan bahwa pemahaman keagamaan dan keberagamaan masyarakat muslim Indonesia masih belum optimal. Hal ini karena kurangnya perhatian dan upaya pembinaan umat dan peningkatan kualitas kehidupan beragama dalam aspek yang menyeluruh. Sehingga fenomena yang terjadi di sekitar kita ialah munculnya pemahaman agama yang eksklusif, cenderung radikal dan tertutup, sementara di sisi lain terjadi kerusakan moral dan akhlak yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan sebagai bangsa yang beradab dan beragama. Dalam kaitan ini, saya mengajak segenap elemen umat Islam, khususnya para ulama, muballigh, ormas Islam, lembaga dakwah dan lembaga pendidikan Islam, agar memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya pembinaan umat dan peningkatan kualitas kehidupan beragama melalui pemberdayaan yaitu, dakwah, tarbiyah, dan ukhuwah yang menyentuh kedalaman isi, pesan dan tujuan beragama yang sesungguhnya. Peringatan pergantian tahun hijriyah hendaknya kita jadikan sebagai momentum untuk mengaktualisasikan nilai dan semangat hijrah untuk perbaikan diri dari masyarakat kita secara keseluruhan. Semangat hijrah, antara lain semangat untuk meninggalkan hal-hal yang buruk dan menuju kepada yang lebih baik, berhijrah dan kehidupan yang mengabdi kepada materi kepada kehidupan yang mengabdi kepada Ilahi, berhijrah dari kehidupan yang mementingkan diri sendiri kepada kehidupan yang peduli dan benempati terhadap penderitaan sesama, perlu kita kobarkan dalam memperingati tahun baru Hijriyah ini. Demikian, semoga rahmat dan ridha Allah SWT selalu tercurah kepada kita semua. Tenima kasih. Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabanakatuh. Jakarta, Februari 2006 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni