SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PEMBUKAAN MUNAS XII ...

15 downloads 137 Views 28KB Size Report
19 Nov 2008 ... SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI. PADA PEMBUKAAN MUNAS XII LPTQ. DI BATAM, 19 NOVEMBER 2008. Assalamu'alaikum wr.wb.
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PEMBUKAAN MUNAS XII LPTQ DI BATAM, 19 NOVEMBER 2008 Assalamu'alaikum wr.wb. Yth. Gubernur Propinsi Kepulauan Riau, Yth. Pengurus LPTQ Nasional dan Daerah seluruh Indonesia, Hadirin dan hadirat yang berbahagia, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S WT atas Ramat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga pada hari ini kita dapat bersama-sama menghadiri upacara pembukaan Musyawarah Nasional Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) yang berlangsung di Batam ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya. Musyarawah Nasional LPTQ yang dilaksanakan menjelang akhir tahun 2008 ini merupakan momentum yang baik untuk meninjau ulang secara keseluruhan posisi organisasi, dengan memperhatikan keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan oleh LPTQ selama ini. Melalui forum Munas ini, saya berharap LPTQ melakukan penataan organisasi dan merumuskan langkah-langkah serta program kerja yang bisa dilaksanakan dalam rangka memperkuat dinamika organisasi LPTQ di masa mendatang. Para peserta Munas dan hadirin yang terhormat, Sebagaimana kita ketahui, LPTQ dibentuk atas dasar Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Mei 1977. Dalam tiga puluh tahun lebih, LPTQ telah berupaya mengembangkan dan membudayakan Musabaqah Tilawatil Quran di berbagai tingkat dan jenjang pelaksanaan serta kelompok usia peserta. Memang, MTQ itu sendiri sebenarnya telah berjalan bertahun-tahun sebelum lahirnya LPTQ. Dalam keberhasilan penyelenggaraan MTQ itu tidak dapat dipungkiri peran dan abdi LPTQ baik pada tingkat nasional maupun di daerah. Dalam perkembangan ke depan, fungsi dan peranan aktual yang diharapkan dari keberadaan LPTQ tidak hanya sekadar memperkuat dan melestarikan apa yang telah ada. Tetapi LPTQ harus mampu melahirkan gagasan-gagasan dan langkah-langkah baru yang signifikan untuk membina dan memajukan berbagai aspek yang terkait dengan per-MTQ-an, seperti sistem dan metode penilaian, kaderisasi hakim, dan sebagainya. Di samping itu, dalam tataran kemasyarakatan LPTQ memiliki fungsi dan peran yang penting untuk turut menumbuhkembangkan pendidikan Al Quran di tengah masyarakat. Kita merasa prihatin bahwa di beberapa daerah yang di masa lalu melahirkan tokoh-tokoh ulama terkemuka serta guru dalam qiraat dan tajwid Al Quran yang diperhitungkan di tingkat nasional dan manca negara, belakangan ini mengalami penurunan prestasi.

Untuk itu, LPTQ Daerah perlu melakukan pembenahan dan perbaikan yang orientasinya tidak semata-mata untuk kepentingan keikutsertaan dalam MTQ atau STQ, tapi dalam rangka peningkatan pendidikan Al Qur'an secara keseluruhan. LPTQ juga perlu bersinerji dan menjalin kerjasama serta kemitraan dengan lembaga-lembaga dan yayasan masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan Al Quran. LPTQ perlu memberikan motivasi, stimulasi dan pembinaan terhadap lembagalembaga dan yayasan tersebut. Dalam rangka pemberdayaan LPTQ ke depan, saya mengambil kebijakan sebagaimana juga lembaga-lembaga semi pemerintah di bawah Departemen Agama seperti BP4 dan P2A, semuanya direstrukturisasi menjadi organisasi yang mandiri tanpa menghilangkan hubungan koordinasi dengan Departemen Agama. Dalam kedudukan dan status sebagai lembaga yang mandiri, LPTQ bisa lebih fokus dan profesional mengelola kegiatannya, dan di sisi lain pemerintah akan memberikan bantuan anggaran operasional secara proporsional sesuai dengan kebijakan keuangan pemerintah. Para peserta Munas dan hadirin yang terhormat, Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan segenap jajaran LPTQ Pusat dan Daerah agar mengedepankan bobot dan efektivitas program dibanding banyaknya program, tapi tidak bisa dan mampu dilaksanakan. Para pengurus LPTQ harus berpikir strategis dan profesional dalam menyusun program kerja, sehingga program kerja LPTQ tidak sekadar menampilkan "daftar keinginan" yang belum tentu bisa direalisasikan. Program kerja yang efektif seperti saya maksud, sekurangnya harus memperhatikan 5 hal yakni: Pertama, koherensi dan kesesuaian program dengan visi dan misi organisasi. Kedua, daya dukung sumber daya organisasi. Ketiga, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi berjalannya program. Keempat, fokus kebutuhan dan skala prioritas. Kelima, responsibilitas masyarakat terhadap program yang telah dilaksanakan selama ini. Para peserta Munas dan hadirin yang terhormat, Perkembangan dan kemajuan per-MTQ-an di tanah air memang sudah pesat. Tidak hanya dinamika perkembangan yang terjadi di dalam negeri, tapi para qari/qariah, hafiz/hafizah asal Indonesia telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan dalam kegiatan MTQ Internasional yang diadakan di manca negara. Namun sisi lain, perilaku dan kesadaran moral masyarakat mengalami kemerosotan dan ketidaksesuaian dengan nilai-nilai Qurani. Hal ini memerlukan perhatian dan penanganan serius dari semua pihak. Kita bersyukur pada akhirnya DPR dapat mensahkan Undang-Undang Pornografi setelah melewati penantian panjang dan polemik yang tajam di masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang Pornografi bukan berarti menuntaskan seluruh masalah akhlak, moral dan kesusilaan yang terjadi di masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan moral sangat besar dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Undang-undang Pornografi tersebut. Peran institusi keluarga yang berintikan penguatan nilai-nilai perkawinan dan keluarga sakinah sesuai dengan tujuan syariah pernikahan perlu dioptimalkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Mari kita lindungi masyarakat, bangsa dan negara kita dari bahaya kerusakan akhlak dan moral dengan upaya terpadu antara pemerintah, penegak hukum, organisasi keagamaan, peran keluarga dan lembaga pendidikan. Para peserta Munas dan hadirin yang terhormat,

Demikianlah beberapa hal yang saya pandang perlu dikemukakan dalam kesempatan Munas LPTQ ini. Akhirnya dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim" dengan ini Musyawarah Nasional XII LPTQ saya nyatakan dibuka secara resmi. Selamat bermusyawarah. Semoga Allah SWT memberkahi dan memberi petunjuk kepada kita semua. Terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Batam, 19 November 2008 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni