sambutan menteri agama ri pada pembukaan seminar, lokakarya ...

17 downloads 127 Views 40KB Size Report
31 Ags 2006 ... PADA PEMBUKAAN SEMINAR, LOKAKARYA. DAN RAKORNAS ... Dengan kata lain, kegiatan ini ... Para peserta seminar yang saya hormati.
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PEMBUKAAN SEMINAR, LOKAKARYA DAN RAKORNAS GERAKAN MASYARAKAT PEDULI AKHLAK MULIA (GMP-AM) TANGGAL 31 AGUSTUS 2006 DI JAKARTA Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. 1. Para Pengurus Komite Pusat GMP-AM 2. Para Nara Sumber Semiloka 3. Para Peserta Semiloka Serta Para Tamu Undangan yang berbahagia Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita bersamasama dapat menghadiri acara Seminar, Lokakarya dan Rakornas Komite PusavGerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia (GNPAM). Pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa gembira atas penyelenggaraan kegiatan ini. Tema yang dibahas pada seminar, lokakarya dan rakornas ini sangat penting, sebab membangun kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berakhlak mulia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu kemestian dalam rangka pengembangan kehidupan beragama secara terus-menerus. Pertemuan ini diharapkan dapat memberi dorongan kepada umat agar mereka memahami ajaran agamanya dengan sebaikbaiknya, menjadi semakin cerdas, lebih bijak, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan baik sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan kata lain, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas hidup umat dari segi material maupun spiritual. Saudara sekalian yang berbahagia, Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi norma dan nilai agama serta keluhuran adatistiadat yang berlaku dalam masyarakat. Kini, sebaliknya, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang tengah mengalami berbagai "krisis sosial-budaya" atau "krisis peradaban" yang sangat memprihatinkan. Fenomena tindak korupsi, penyalahgunaan narkoba, perjudian, pembunuhan, kenakalan remaja, pornografi dan pornoaksi, pergaulan bebas, dan munculnya berbagai konflik sosial di Indonesia sebagaimana kita saksikan dewasa ini, merupakan sejumlah contoh realitas terjadinya krisis sosial-budaya atau krisis peradaban yang tengah terjadi di tengah kehidupan bangsa kita. Pada tataran sosial-teologis, kita rasakan bersama bahwa kualitas keberagamaan sebagian masyarakat masih terkategori "memprihatinkan". Berdasarkan refleksi terhadap realitas kehidupan keberagamaan keseharian masyarakat di satu pihak, dan pengamatan terhadap realitas sosial yang terjadi di pihak lain, ternyata kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama masyarakat Indonesia cenderung masih rendah. Rendahnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama tersebut, diantaranya cenderung disebabkan oleh faktor kuatnya penyerapan dan penghayatan negatif terhadap nilai-nilai modernitas oleh masyarakat. Pendewaan terhadap akal pikiran, persepsi berlebihan terhadap kecanggihan ilmu dan teknologi, pola hidup yang berorientasi pada nilai kebendaan, nilai ekonomi, dan nilai kepraktisan yang diusung oleh modernitas (modernisme) pada gilirannya berakibat pada tumbuhnya orientasi, persepsi, sikap, dan gaya hidup yang mengabaikan nilai-nilai agama

atau spiritualitas. Situasi ini, tentu saja, secara sosial-budaya, menjadi faktor penumbuhsuburnya proses sekularisasi di Indonesia dengan segenap implikasi sosial budayanya. Sebagai salah satu komponen bangsa yang memiliki komitmen terhadap nasib bangsa, kita tidak boleh mendiamkan keadaan tersebut terjadi berlarut-larut. Kita harus ikut aktif dalam berupaya memperkecil dampak-dampaknya dengan mengarahkan, menentukan dan menetapkan batasan-batasan tertentu dan terukur. Ukuran dan patokan yang kita gunakan harus mempertahankan dan mengembangkan etika dan nilai yang terkenal religius. Para peserta seminar yang saya hormati Misi pokok dari gerakan peduli akhlak mulia merupakan bentuk konsistensi sikap kita dalam semua ranah kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik, hukum, maupun sosial budaya untuk bersama-sama merangkai kejujuran, kepercayaan, dan keadilan diantara sesama dalam membangun bangsa dan negara. Namun demikian kelemahan bangsa yang menjadi keprihatinan kita adalah belum adanya kesungguhan masingmasing dari kita dalam mcnghidupkan dan membangkitkan kekuatan hati nurani sebagai pijakan dalam melakukan gcrakan peduli akhlak mulia. Kekuatan hati nurani akan menentukan akal pikiran, sikap, dan tingkah laku yang bcrisikan nilai kemuliaan dan kehormatan yang hakiki hati nurani tidak pernah berdusta dan tidak bisa dibohongi. Hati nurani merupakan inti dari martabat dan kemuliaan manusia itu sendiri. Rasulullah SAW mengatakan

Artinya : Mulailah dan dirimu sendiri. Yang dapat membantu bangsa Indonesia keluar dari krisis moral adalah kita sendiri. Kita harus secara bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai akhlak Inulia, baik yang bersumber dari khazanah budaya maupun ajaran agama yang dianut oleh seluruh bangsa Indonesia. Kita sebagai umat Islam Indonesia cukuplah kiranya berpedoman kepada akhlak dan perilaku Nabi Muhammad SAW, karna akhlak beliau telah dijamin oleh Allah sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada din Rasulullah teladan yang baik bagirnar, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah. dan (kedatangan) hari akhir sera banyak mengutgat Allah (Q.S. Al Ahzab 21) Untuk mengefektifkan gerakan ini, kita harus terus belajar menjadi pribadi yang tulus untuk kebaikan bersama dalam menata bangsa menuju kehidupan yang lebih baik dengan memberikan keteladanan yang baik. Kita harus saling mendukung di antara kita dan bekerja keras untuk memperbaiki diri, membangun ketahanan akhlak keluarga, khususnya generasi muda serta berkiprah dalam membangun lingkungan dan bangsa, sehingga bangsa kita mampu keluar dari krisis akhlak yang merupakan sumber dari segala sumber krises multidimensi yang kita alami sampai saat ini. Saudara sekalian yang berbahagia, Dernikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Saya sangat berharap kepada Saudarasaudara agar berbagai hal pokok di atas dapat dikaji dan dijabarkan sesuai arah, tujuan dan

sasaran yang tepat, sehingga Gerakan Masyarakat Peduli Ahlak Mulia dapat berjalan dengan efektif dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat banyak. Akhirnya dengan memohon rahmat dan bimbingan Allah SWT, serta dengan mengucapkan "Bismillahirrahmannirrahim", saya nyatakan Seminar, Lokakarya dan Rakornas Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia secara resmi dibuka. Mudah-mudahan kita senantiasa mendapat bimbingan dan pertolongan Allah SWT dalam menjalankan tugas sehari-hari dan mengemban tugas pembinaan umat untuk kemaslahatan bersama dan segenap warga masyarakat. Semoga Allah SWT selalu menyertai dan meridhai kita semua. Amien. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2006 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni