SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK ...

37 downloads 449006 Views 99KB Size Report
3 Okt 2011 ... acara resmi tetapi juga acara pesta dan sudah menjadi baju gaul dari ... Bapak Presiden dan Ibu sejak awal sangat konsisten dalam hal ini.
SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 Yang terhormat Ibu Ani Yudhoyono; Yang terhormat Ibu Herawati Budiono; Yang terhormat Ibu-Ibu dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu; Yang terhormat Ibu-Ibu dari Ria Pembangunan; Yang terhormat Gubernur Jawa Tengah beserta Istri dan jajarannya; Yang terhormat Walikota Pekalongan beserta Istri dan jajarannya; Yang terhormat Ketua Yayasan Batik Indonesia beserta jajarannya; Para Pengrajin yang kami cintai; Pecinta dan Peduli Batik; Para undangan, dan hadirin sekalian yang berbahagia.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ridho-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama-sama di sini dalam keadaan sehat untuk mengikuti peringatan Hari Batik Nasional.

Sepanjang mata semua menggunakan batik dan coraknya tidak satu pun yang sama. Itulah kekayaan dan warisan budaya yang di sebut dengan batik. Sepanjang jalan dari stasiun sampai tempat ini kita disambut anak-anak sekolah yang berbusana batik.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan penghargaan setinggitingginya

kepada

seluruh

pihak

atas

bantuan

dan

dukungannya

sehingga 1

penyelenggaraan peringatan Hari Batik Nasional di Pekalongan dapat kita laksanakan dengan baik hari ini.

Kegiatan Hari Batik Nasional di Pekalongan kali ini merupakan rangkaian dari penyelenggaraan World Batik Summit (WBS) 2011 yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 September hingga 2 Oktober 2011 yang lalu. Sejalan dengan tema WBS yaitu “Indonesia: Global Home of Batik”, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan batik Indonesia dan sebagai upaya nyata untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal dan mencintai Batik Indonesia baik dari sisi warisan budaya, sosial maupun ekonomi.

Mengapa kami melakukannya di Pekalongan? Karena Pekalongan merupakan salah satu sentra batik utama di Indonesia baik di Kota Pekalongan

maupun

kabupaten

Pekalongan

dan

mempunyai

potensi

untuk

mengembangkan batik karena didukung oleh pengrajin yang handal, ketersediaan bahan baku dan distribusi pemasaran. Pekalongan adalah bandar batik terbesar di Indonesia dan itu peringkat yang di peroleh sejak dahulu kala serta adanya pendidikan khusus mengenai batik. Mulai dari taman kanak-kanak sampai SMK adanya muatan lokal untuk pendidikan batik. Bahkan Univertas Pekalongan akan memiliki jurusan mengenai batik. Selain itu telah Batik diakui oleh Unesco.

Kami patut bergembira dengan perkembangan batik di tanah air selama beberapa tahun terakhir. 5 tahun yang lalu, kami hadir di sini bersama Bapak Presiden, dan jika refleksi 5 tahun sekarang dan 5 tahun kemudian, banyak yang sudah tercapai. Apakah itu dari peningkatan nilai produksi dari 2,9 triliun menjadi 3,9 triliun atau permintaan batik yang mengalami peningkatan sekitar 56% ataupun peningkatan ekspor yang sudah mencapai 69 juta jika kita totalkan semua produk dan turunan batik.

Selain itu usaha batik menjadi penggerak kegiatan ekonomi rakyat dengan jumlah tenaga kerja yang hampir mencapai 1 juta orang sebagian besar wanita. Sangat membantu perekonomian rakyat dan berbasis wanita. Usahanya sekitar 56 ribu yang sebagian besar adalah usaha mikro. 2

Keberhasilan lain adalah meningkatnya apresiasi batik oleh masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Survey menunjukkan 70% responden mengenal dan memberi apresiasi kepada produk batik dan 70% menggunakan batik minimal sekali dalam sebulan. Itu pencapaian yang cukup baik

Bapak Gubernur mengatakan bahwa kami tidak lagi hanya menggunakan batik saat di acara resmi tetapi juga acara pesta dan sudah menjadi baju gaul dari kaum muda. Ini tentu sangat penting. Sudah ada mobil batik, ban batik, tegel batik dan kami tadi naik kereta api yang gerbongnya bermotif batik.

Hebohnya batik tidak terlepas dari komitmen dan kampanye gerakan untuk melestarikan dan mengembangkan batik mulai dari kepala negara sampai ke bawah. Bapak Presiden dan Ibu sejak awal sangat konsisten dalam hal ini. Tetapi yang sering di sebut bapak Presiden termasuk dalam pembukaan Batik Summit tidak cukup hanya dengan apresiasi dan cinta batik tetapi harus sering menggunakan batik dan membujuk orang lain untuk sering menggunakan batik.

Keberhasilan mendapatkan pengakuan dari Unesco juga suatu keberhasilan namun harus mempertahankan sebagai living tradition. Inilah menjadi PR bagi kita semua.

Hadirin yang berbahagia, Tak henti-hentinya saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk bersyukur atas pengakuan batik Indonesia sebagai “masterpiece of oral and intangible of humanity” oleh UNESCO pada bulan Oktober tahun 2009 yang lalu. Pengukuhan UNESCO terhadap Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik dan nilai pentingnya bagi peradaban dan perkembangan kebudayaan.

Pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia membawa manfaat yang besar dalam upaya pelestarian dan pengembangan batik, antara lain sebagai momentum untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya tak benda, khususnya batik. Pengakuan tersebut telah memberikan motivasi semua pemangku kepentingan dalam budaya batik, 3

termasuk kepentingan akademik, swasta dan pemerintah, untuk menjadi lebih aktif dalam melakukan upaya untuk melindungi budaya batik.

Pengakuan ini juga berfungsi untuk menjamin penghormatan masyarakat, kelompok dan individu yang masih memproduksi batik dengan cara tradisional. Jadi generasi muda yang cenderung untuk meninggalkan profesi mereka dalam pembuatan batik tidak akan lagi malu untuk memilih profesi mereka sebagai pengrajin batik, mengikuti jejak orang tua mereka dan nenek moyang.

Lebih jauh, hal tersebut akan lebih meningkatkan kesadaran pada tingkat lokal, nasional dan internasional mengenai pentingnya warisan budaya batik. Pengakuan itu jelas akan meningkatkan kesadaran publik dan media di tingkat lokal, nasional dan internasional mengenai warisan budaya batik serta mengenai program UNESCO keseluruhan untuk menjaga warisan budaya tersebut. Tentunya ke depan, diharapkan akan meningkatkan kerjasama internasional dan bantuan Kolaborasi pada tingkat nasional maupun dengan lembaga-lembaga internasional diperlukan untuk melakukan upaya untuk melindungi budaya batik.

Hadirin sekalian, Agar upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan pengakuan UNESCO dan untuk membuat Batik menjadi tradisi yang hidup di dalam masyarakat Indonesia secara luas, maka perlu dikembangkan sebuah rencana pelestarian dan pengembangan batik secara komprehensif dan holistik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Oleh karena itu, Bapak Presiden RI telah menugaskan kami untuk menyiapkan Cetak Biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional yang telah kami sampaikan langsung kepada bapak Presiden RI pada Pembukaan World Batik Summit (WBS) 2011 tanggal 28 September 2011 yang lalu. Cetak Biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional untuk menjadi suatu rujukan bersama dalam melestarikan dan mengembangkan batik Indonesia sehingga dapat tercipta kolaborasi serta sinergi yang positif dalam pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pemangku kepentingan. 4

Selain itu, diharapkan cetak biru tersebut dapat dijadikan tolok-ukur pencapaian dalam pengembangan Batik di Indonesia baik sebagai warisan budaya maupun sebagai bagian dari industri kreatif di Indonesia. Lebih jauh lagi, cetak biru tersebut dapat menjadi acuan bersama dalam menciptakan program pengembangan dan pelestarian Batik bagi seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat luas untuk berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengembangan Batik Indonesia. Melalui visi pengembangan batik Indonesia 2025 yaitu “Menjadikan batik sebagai tradisi yang hidup di masyarakat Indonesia dan penggerak ekonomi kerakyatan yang berwawasan lingkungan”, maka ke depan kami berharap akan ada langkahlangkah nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk dapat

melindungi,

melestarikan dan mengembangkan batik di Indonesia. Yang terpenting adalah pada saat gilirannya nanti, perkembangan batik tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha dan industri, namun yang terutama dapat memberikan kesejahteraan bagi perajin batik itu sendiri.

Hari ini sudah merupakan wujud nyata dari implementasi cetak biru karena kita sudah mulai dengan acara apresiasi terhadap pengrajin batik. Kita melakukan semua untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik. Wujud pelestarian dengan keberadaan musium batik, pameran dan promosi serta konvensi yang dimulai sejak World Batik Summit sampai Pekalongan.

Para Hadirin yang berbahagia, Kepada seluruh pihak pendukung kegiatan ini, baik pemerintah khususnya pemerintah daerah Pekalongan, Yayasan Batik Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya, saya memberi penghargaan yang tinggi atas konsistensi dan komitmennya dalam mengembangkan batik Indonesia terutama terima kasih kami sampaikan kepada juru kampanye batik yang piawai yaitu Ibu Negara seperti julukan Kompas hari ini. Diharapkan Ibu bisa memberikan arahan untuk bagaimana melestarikan, melindungi dan mengembangkan batik. 5

Akhir kata, kepada seluruh pihak pendukung kegiatan ini, baik pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Pekalongan, Yayasan Batik Indonesia serta pihak-pihak terkait lainnya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, atas konsistensi dan komitmennya dalam mengembangkan batik Indonesia.

Marilah kita bukan hanya suka dan cinta batik tetapi suka dan sering menggunakan batik seperti pesan Presiden karena kita 100% cinta Indonesia. Jika kita melakukan itu, saya yakin batik akan hidup 1000 tahun lagi.

Selamat Hari Batik Indonesia, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pekalongan, 3 Oktober 2011 Menteri Perdagangan RI MARI ELKA PANGESTU

6