Sengon pernah diberi nama latin Albizia moluccana, Albizia falcata dan Albizia
falcataria. Nama lokal ... Keasaman tanah dari agak masam sampai netral.
SENGON (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.) Sengon pernah diberi nama latin Albizia moluccana, Albizia falcata dan Albizia falcataria. Nama lokal Batai (Eropa dan Amerika), Kayu Machis (Malaysia) dan Puah (Brunei Darussalam). Keunggulan Sengon merupakan jenis yang paling cepat pertumbuhannya di antara jenis-jenis yang dikenal di dunia saat ini. Setelah berumur 1 tahun tingginya 7 m dan setelah 12 tahun mencapai 39 m dengan diameter batang 60 cm. Eloknya lagi tinggi bebas cabangnya sekitar 10-30 m. Batangnya lurus tidak berbanir dengan kayu berwarna putih. Berat jenis kayu sekitar 0,3. Sengon tumbuh baik pada daerah bercurtah hujan 1.500-4.500 mm/th. Ketinggian tempat 0-1200 m dpl. Keasaman tanah dari agak masam sampai netral. Solum tanah minimal 50 cm. Pada tanah yang kurang subur pun jenis ini masih dapat tumbuh dengan baik. Sengon merupakan salah satu komoditas hutan rakyat di Jawa. Kayu sengon digunakan sebagai bahan baku kayu panel, kerajinan seni, kotak peti, bubur kayu, kayu lapis dan kayu pertukangan. Kayunya lumayan awet asal direndam dahulu di dalam lumpur selama beberapa bulan. Diusahakan kayu jangan muncul di udara. Ketika digunakan sebagai konstruksi bangunan jangan terkena air hujan. Kayu sengon juga sering digunakan sebagai lagur dalam rumah walet. Penanamannya dapat secara monokultur dapat juga polikultur. Sistem tumpang sari dengan nenas, jahe, padi huma, cabe atau jenis lainnya yang penting perakarannya tidak lebih dari 40 cm. Tumpang sari dengan pepohonan juga dapat asal jarak tanam dan sistem perakarannya diperhatikan. Sengon juga dapat digunakan sebagai pohon sisipan di perkebunan teh. Sengon tidak perlu dipupuk terutama nitrogen, karena pada perakarannya ada bintil akar yang di dalamnya ada bakteri Rhizobium yang dapat mengikat N dari udara. Pupuk yang dibutuhkan TSP dan KCl. Hama yang penting adalah Kupu Kuning (Eurema sp), Kumbang (Xylasandrus moriqeus), boktor (Xystrocera festiva), dan penggerek batang (Endoclita sericea). Hama boktor dianggap sangat merugikan karena setelah tanaman berumur 3-5 tahun tanaman akan menjadi mati. Penyakit puru (galls) akibat Uromycdalium tepperianum yang menyerang daun dan cabang muda. Penyakit lainnya yang berbahaya adalah jamur upas (Upassia salmonicolor) dan Ganoderma sp. Banyaknya tanah kritis dan adanya ancaman pemanasan global akibat meningkatnya gas CO2, belakangan ini sengon banyak digunakan bersama trembesi untuk penghijauan di daerah kurang subur.