Shaping the Future Through Innovation - Angkasa Pura

33 downloads 999 Views 8MB Size Report
percepatan pembangunan bandara dengan konsep “Airport City”. Hingga saat ini, tiga bandara sedang dalam proses pengembangan yaitu Bandara Ngurah ...
Shaping the Future Through Innovation Accelerating Laporan Tahunan

2011 Annual Report

The Capacity Expansion

Laporan Tahunan 2011 Annual Report

2011 Annual Report

281

Accelerating The Capacity Expansion Kondisi bandara di wilayah kelola PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengalami “lack of capacity”, oleh karena itu manajemen baru PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan percepatan pembangunan bandara dengan konsep “Airport City”. Hingga saat ini, tiga bandara sedang dalam proses pengembangan yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan – Balikpapan, dan Juanda – Surabaya. Selanjutnya akan dikembangkan pula bandara di Semarang, Banjarmasin, dan Kupang yang sedang dalam proses penyusunan Rencana Teknik Terinci (RTT), serta Bandara Baru Yogyakarta Baru yang tengah dalam proses Master Planning (MP). Penerapan konsep Airport city dapat dilakukan perusahaan dengan serentak berupa peningkatan kapasitas, aksesibilitas, dan konektivitas pada Bandara Yogyakarta Baru. Di samping itu, PT Angkasa Pura I (Persero) juga sedang melakukan akselerasi pengembangan human capital yang berbasis kompetensi, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan Incheon Airport Aviation Academy. Untuk mendukung percepatan peningkatan pencapaian customer satisfaction, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang membangun sistem yang terintegrasi melalui ERP yang berbasis web, juga sebagai langkah konkret perusahaan untuk mencapai Customer Satisfaction Index (CSI) yang berskala internasional dan peningkatan pendapatan non aeronautika.

The condition of the airports under PT Angkasa Pura I (Persero) management runs into lack of capacity, therefore, the new management commit to carry out an acceleration of airport development with the concept of Airport City. Until now, three airports in on process of development. Those are Ngurah Rai – Bali, Sepinggan – Balikpapan, and Juanda – Surabaya. Further onwards, Semarang, Banjarmasin, and Kupang airports are on detail technical plan, while New Yogyakarta are on process of master plan. Specially for New Yogyakarta Airport, the application of Airport City concept is actualized in the form of capacity increment, accessibility, and connectivity. Those can be carried out simultaneously. On the other hand, Angkasa Pura Airports is carrying out an acceleration in human capital development based on competency, these are done by both by itself and by cooperation with Incheon Airport Aviation Academy. To support the acceleration in the achievement of customer satisfaction index, Angkasa Pura Aiports is building an integrated system by using a web-based ERP. This is a concrete step of the Company in achieving an International CSI as well as increasing non aeronautics revenue.

282

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

1

Kinerja 2011 Performance 2011 (dalam jutaan rupiah) No.

(in millions of rupiah) URAIAN

1

Pendapatan Aeronautika

2

Pendapatan Non Aeronautika

3

2011

2010

2009

2008

2007

DESCRIPTION

1.989.095

1.650.498

1.579.119

1.415.236

1.178.324

Aeronautical Revenue

677.107

583.636

476.134

446.170

371.073

Non Aeronautical Revenue

Total Pendapatan

2.666.202

2.234.133

2.055.253

1.861.407

1.549.397

Total Revenue

4

Total Beban Operasional

2.192.538

1.784.787

1.778.631

1.460.558

1.305.756

Total Operating Expenses

5

Laba Operasional

473.663

449.346

276.622

400.849

234.640

Operating Income

6

Pendapatan (Beban) lain-lain

182.689

22.648

171.581

261.483

145.130

Other Income (Expenses)

7

Laba Sebelum Pajak

656.353

471.994

448.203

662.332

388.771

Income Before Tax

8

PPh Badan Tahun Berjalan

112.126

94.062

124.867

133.677

61.808

Total Income Tax

9

Laba Bersih Setelah Pajak

544.227

377.933

323.336

528.655

326.962

Net Income

10

Pendapatan (Beban) Komperhensif / lainnya

1.577

2.861

-

-

-

Other Comprehensive Income

11

Laba (Rugi) Komperhensif

545.804

380.794

-

-

-

Total Comprehensive Income

12

Total Aset

10.136.129

9.197.386

8.622.338

8.157.603

7.476.187

Total Assets

13

Total Liabilitas

1.225.897

1.060.456

912.858

484.100

494.080

Total Liabilities

14

Ekuitas

8.910.231

8.136.930

7.709.480

7.532.705

6.982.107

Shareholders'Equity

RASIO-RASIO KEUANGAN

FINANCIAL RATIO

15

Laba Sebelum Pajak / Pendapatan

24,62%

21,13%

32,31%

35,58%

25,09%

Profit Before Tax / Revenue

16

Beban Operasi / Pendapatan

82,23%

79,84%

76,04%

78,47%

84,28%

Operating Expences/Revenue

17

Laba Sebelum Pajak/Total Aset

6,48%

5,13%

7,70%

8,12%

5,20%

Profit Before Tax/Total Assets

18

Rasio Lancar

492,31%

498,71%

508,11%

543,10%

519,58%

Assets/Liabilities

19

Rasio Kas

415,10%

397,39%

367,95%

401,15%

363,41 %

Cash Ratio

20

Hutang Terhadap Aset

12,09%

11,53%

8,08%

5,93%

6,61%

Liabilities/Assets

21

Hutang Terhadap Modal

13,76%

13,03%

8,79%

6,43%

7,10%

Liabilities/Equity

22

Hutang Terhadap Aset Tetap

20,62%

21,84%

14,37%

13,09%

11,09%

Liabilities/Fixed Assets

Total Pendapatan Total Revenue

Total Beban Operasional Total Operating Expenses

Laba Bersih Setelah Pajak Net Profit 2,192

2,666 1,861

2,055

2,234

1,549

1,460

1,305

544,2

528,6

1,784 1,778

377,9

326,9 323,3

2007 2008 2009 2010 2011

Total Aset 9,197 8,157 8,662

2007 2008 2009 2010 2011

Ekuitas Equity

Total Liabilitas Total Liabilities

Total Assets 7,476

2007 2008 2009 2010 2011

10,136

1,225 1,060

8,418 6,982 7,532 7,925

8,910

912,85 494,05

2007 2008 2009 2010 2011

2

Laporan Tahunan 2011

484,10

2007 2008 2009 2010 2011

2007 2008 2009 2010 2011

Selayang Pandang Angkasa Pura Airports Angkasa Pura Airports at a Glance

PT Angkasa Pura I (Persero) untuk selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan.

PT Angkasa Pura I (Persero) hereinafter referred to as Angkasa Pura Airports, constitutes one of State-Owned Enterprises (SEOs) within transportation sector that carries out its business in the field of management and operation of airport services and flight navigation.

Wilayah pelayanan Angkasa Pura Airports meliputi 13 bandar udara utama di kawasan tengah dan timur Indonesia yang sedang berkembang pesat. Sementara, bandar udara di kawasan barat Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura II.

The service coverage of Angkasa Pura Airports comprises 13 main airports in the central and eastern regions of Indonesia which develop rapidly. Meanwhile, the airport in the west region of Indonesia is managed by Angkasa Pura II.

Tujuan Angkasa Pura Airports sebagai entitas bisnis milik Negara adalah mendukung kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Tujuan lainnya adalah menghasilkan keuntungan bagi perseroan melalui usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluasluasnya dan usaha-usaha lainnya yang relevan dengan usaha jasa kebandarudaraan, baik dilaksanakan mandiri maupun bekerja sama dengan badan lain.

An objective of Angkasa Pura Airports as a state-owned business entity is to support the Government policy and program in the field of economy and development. Another objective is to generate profit for the company through the airport service business in the broadest context and other businesses that are relevant to the airport service business either performed independently or by collaboration with other parties.

Untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut, Angkasa Pura Airports telah menetapkan visi dan misi korporasi sebagai berikut : Visi : Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada stakeholders. Misi :  t .FOZFEJBLBO QFMBZBOBO KBTB LFCBOEBSVEBSBBO ZBOH nyaman  t .FNCFSJLBO QFOHBMBNBO ZBOH CFSLFTBO LFQBEB pengguna jasa bandar udara  t .FOJOHLBULBO OJMBJ 1FSVTBIBBO EBO LFTFKBIUFSBBO pegawai  t .FOEVLVOH QFOJOHLBUBO QFSFLPOPNJBO VOUVL kesejahteraan rakyat

To realize the great objective, Angkasa Pura Airports has determined corporation vision and mission as follows:

Keinginan menjadi korporasi kelas dunia harus didukung oleh fondasi yang kuat berupa strategi korporasi yang efektif dan komprehensif yang didukung oleh keuangan yang mapan, sistem manajemen yang baik serta SDM yang handal yang memiliki komitmen tinggi terhadap Perusahaan.

An intention to become the world class corporation should be supported by a strong foundation in the form of effective and comprehensive corporation strategy supported by stable finance, good management system and reliable HR having high commitment towards the Company.

Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan telah malansir grand starategy baru korporasi yang dikenal dengan Reposisi

In 2010, the Company management launched a new grand strategy of the Corporation known as Repositioning

Vision

:

To become the world class airport company which provides a point plus to the stakeholders.

Missions :  t 5PQSPWJEFBDPNGPSUBCMFBJSQPSUTFSWJDF   

t 5P QSPWJEF BO JNQSFTTJWF FYQFSJFODF UP UIF airport service users t 5P FOIBODF $PNQBOZT WBMVF BOE FNQMPZFFT welfare. t 5P TVQQPSU FDPOPNJD FOIBODFNFOU GPS QFPQMFTXFMGBSF

2011 Annual Report

3

SELAYANG PANDANG | AT A GLANCE

4

dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan menuju perusahaan jasa kebandarudaraan kelas dunia yang ditandai dengan tren pengembangan bandar udara sebagai Airport City dan Green Airport. Esensi dari Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan adalah: a. Mengubah positioning bandar udara dalam pengelolaan Angkasa Pura Airports dari komparasi domestik dengan berbasis kinerja keuangan, menjadi komparasi universal dengan bandar udara luar negeri yang berbasis Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Service Index). b. Mengubah pendapatan non aeronautika dari pendapatan prioritas kedua menjadi pendapatan utama bandar udara.

and Restructuring of Corporation Business towards the world class airport service company as indicated by airport development trend as Airport City and Green Airport.

Terobosan strategis lain yang dilakukan oleh manajemen baru Angkasa Pura Airports diantaranya adalah : a. Percepatan pengembangan skala besar Bandara Ngurah Rai dan Sepinggan serta pembangunan Bandar Udara Lombok Baru untuk mengimbangi laju pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang per tahunnya mencapai 49.237.437 penumpang, 487.808 pesawat dan 289.678 ton kargo, sekaligus peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa. b. Membuka kerjasama langsung dengan operator bandar udara yang lebih maju di luar negeri seperti International Incheon Airport Corporation Korea untuk pengembangan dibidang non aero Terminal Bandara Juanda dan GVK di India dalam pengembangan dibidang non aero Bandara Ngurah Rai dan rencana pembangunan bandar udara baru di Yogyakarta. c. Intensifikasi dan ekstensifikasi pelatihan pegawai untuk mendukung visi sebagai perusahaan kelas dunia.

Other strategy innovations performed by the new management of Angkasa Pura Airports among others: a. Acceleration of large-scale development for Ngurah Rai and Sepinggan Airport as well as Lombok Baru Airport development in order to balance flight traffic growth per annum attains to 49,237,437 passengers, 487,808 aircrafts and 289,678 tons of cargoes, and service quality improvement to the service users. b. To open a direct cooperation with the more developed airport operators in overseas such as International Incheon Airport Corporation Korea for development in the filed of non-aero Terminal for Juanda Airport and GVK in India in the development of non-aero field of Ngurah Rai Airport and new airport development plan in Yogyakarta. c. Intensification and extensification of the employee training in order to support the vision as the world class company.

Dengan spirit DO IT NOW yang terus menerus digemakan dan dipompakan ke dalam jiwa seluruh jajaran perusahaan, diyakini bahwa keinginan bersama untuk melakukan perubahan menyeluruh melalui program reposisi dan restrukturisasi bisnis perusahaan dalam rangka mewujudkan pengelolaan bandar udara secara modern akan dapat dilakukan dengan efektif. Sehingga, tujuan untuk menjadi perusahaan kelas dunia adalah sebuah keniscayaan.

6OEFS B TQJSJU i%0 *5 /08 XIJDI LFFQT FDIPJOH BOE pumping into the soul of all company management of which is believed that a collective desire to carry out a change comprehensively through the repositioning and restructuring of company business in the purpose of actualizing a modern airport management will be able to be performed effectively. Hence, to be the world class company is a certainty.

Laporan Tahunan 2011

The essence of the Repositioning and Restructuring of the Company Business is: a. To change the airport positioning in the management of Angkasa Pura Airports from domestic comparison with financial performance basis, turns into a universal comparison with overseas airport on the basis of Customer Service Index. b. To change non-aeronautical revenue from second prioritized revenue turns into main airport revenue.

Pencapaian Tahun Ini Achievement of This Year CSI Membaik Improved CSI Kebijakan manajemen Angkasa Pura Airports merupakan tindak lanjut atas

3.60

perubahan orientasi, dari profit oriented menjadi Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa Pura Airports tahun 2011 adalah 3,60 meningkat dari tahun 2010 yang berada pada level 3,57. Dari skala 1-5, nilai CSI tahun ini diinterpretasikan bahwa pelanggan menyatakan “puas” terhadap pelayanan di sepanjang tahun 2011. The management policy of Angkasa Pura Airports is a following up implementation

3.57

of changes in orientation, from profit-oriented to customer-satisfaction oriented. #BTFEPOUIFSFTVMUTPGNFBTVSFNFOUT "OHLBTB1VSB"JSQPSUT$4*JOJODSFBTF 3.60 from the 2010 figure which stood at 3.57. From a scale of 1-5, the current year CSI value is interpreted that the customers are satisfied with the service in the year 2011.

Pendapatan Meningkat Pesat Revenue Increasing Rapidly Pendapatan Non-Aeronautika naik signifikan Kinerja manajemen didorong untuk meningkatkan pendapatan Non-Aeronautika. Tahun ini pendapatan non aeronautika sebesar 677,11miliar atau 25.39% dari total

25.39%

pendapatan operasional dan 10,57% diatas kenaikan jumlah penumpang. Non-Aeronautical Revenue moves up significantly The management performance is encouraged to increase the non-Aeronautical income. The current year revenue is 677.11 billion or increase 25.39% from operating income and 10,57 higher than passangers amount increment.

Pendapatan Aeronautika terus naik Pendapatan Aeronautika bergerak naik dari 1.650,50 miliar menjadi 1.989,10 miliar atau naik 20,51% dari tahun 2010

20,51%

Tahun | Year 2011

1.989,10 miliar

Tahun | Year 2010

1.650,50 miliar

Aeronautical revenues moving up Aeronautical revenues moved up continuously from 1,650.50 billion in 2010 to 1.989,10 billion in 2011, or increasing equivalently 20,51%.

2011 Annual Report

5

PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR

Produksi Meningkat Increase of Production Pergerakan Penumpang Pesawat Naik Perusahaan bertekad untuk menjadi salah satu pengelola bandara yang mampu melayani pergerakan penumpang domestik maupun internasional secara

14,72%

profesional. Pergerakan penumpang pada tahun 2011 sebanyak 56.485.881 bertumbuh 14,72 % dari tahun 2010 sebesar 49.237.437. Tahun | Year 2011

56.485.881

Tahun | Year 2010

49. 237.437

Increase in Flight Passenger Movement The company has a strong intention to become one of the airport managements which capable of serving either domestic or international passenger professionally. The passenger movement in 2011 was 56,485,881 increased 14.72%, meanwhile, it attained 49,237,437 in 2010. Pergerakan Pesawat Tumbuh Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan baru, berpengaruh

14,60%

terhadap peningkatan trafik lalu lintas angkutan udara, sehingga pertumbuhan trafik domestik menjadi 559.029 tahun 2011 naik sebesar 14,60 % dari tahun 2010 sebesar 487.808 Tahun | Year 2011

559.029

Tahun | Year 2010

487.808

Increase in Flight Movement Increase in flight frequency and new flight route influence towards the increasing air transportation traffic, so that a domestic traffic growth turned into 559,029 in 2011 increased to 14.60% from 2010. Angkutan Kargo Meningkat

7,57%

Pergerakan barang/kargo menjadi 311.598 ton pada tahun 2011 meningkat 7,57 % dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 289.678 ton. Tahun | Year 2011

311.598 ton

Tahun | Year 2010

289.678 ton

Increase in Cargo Transportation The cargo movement turned into 311,598 tons in 2011 increased to 7.57% compared to 2010 as much as 289.678 tons.

6

Laporan Tahunan 2011

PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR

Aset Terus Tumbuh Assets Keep Growing Up Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 pengelolaan perusahaan mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan aset perusahaan selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 7,87% per tahun. Pertumbuhan aset tertinggi

10.21%

terjadi pada tahun 2011 yaitu tumbuh sebesar 10,21%. Tahun | Year 2011

10.136 Milliar

Tahun | Year 2010

9.197 Milliar

Since 2007 up to 2011, the company management experienced a growth. Average growth of the company assets during the last five years experienced an increase of 7.87% per annum. The most peak asset growth occurred in 2011 at 10.21%.

83 “AA”

Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Health Rate Tingkat kesehatan perusahaan, Angkasa Pura Airports memperoleh predikat “AA” dengan capaian skor 83 untuk kinerja perusahaan dan masuk dalam katagori “sehat”. The company health rate, Angkasa Pura Airports acquired an “AA” predicate with a score achievement of 83 for the company performance and categorized as “healthy”.

93.22

Pencapaian Skor KPI KPI Score Achievement Pengukuran kinerja perusahaan berbasis Key Performance Indicators (KPI), tercapai sebesar 93.22 meningkat dibandingkan tahun 2010 yang dicapai sebesar 92.49 The company performance measurement on the basis of Key Performance Indicators (KPI), achieved 93.22 increasingly compared to 2010 which achieved 92.49.

92.49

2011 Annual Report

7

PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR

81.16

Skor GCG Meningkat Increase in GCG Score Perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan menerapkan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh aktivitasnya. Hasilnya, skor pencapaian GCG terus meningkat dan pada tahun 2011, skor GCG Angkasa Pura Airpots mencapai 81,16 dibandingkan tahun

80.53

2010 dengan skor 80,53. The company keeps maintaining integrity values by applying Good Corporate Governance principles in all of its activities. As a result, the achievement score to the GCG keeps increasing and in 2011, the GCG score of Angkasa Pura Airports achieved 81.16 compared to 2010 with score 80.53.

5 Penghargaan 5 Awards

5 AWARDS

Perusahaan terus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan dan Air Traffic Services (ATS). Kinerja Perusahaan telah berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. The company keeps improving the airport services and Air Traffic Services "54 5IF$PNQBOZTQFSGPSNBODFIBTCFFOPOBSJHIUMBOF*UJTQSPWFOEVSJOH 2011, Angkasa Pura Airports achieved 5 prestigious awards.

8

Laporan Tahunan 2011

Fokus Pada Target Utama Focus on Main Target

Pengembangan Bandara Airport Development Penambahan kapasitas terminal Bandar Udara Ngurah Rai Bali akan menjadi 24,7juta penumpang dalam setahun. Kapasitas Bandara Sepinggan Balikpapan juga akan ditingkatkan hingga 15 juta penumpang, begitu pula Bandar Udara Juanda di Surabaya, total kapasitas terminal akan menjadi 14 juta penumpang dalam setahun. Ketiga proyek pengembangan bandara tersebut direncanakan akan siap dioperasionalkan tahun 2013. Addition to terminal capacity of Ngurah Rai Airport Bali will become 24.7 million passengers within a year. The capacity of Sepinggan Balikpapan Airport will be also enhanced to 15 million passengers. Likewise, Juanda Airport in Surabaya, total terminal capacity will turn into 14 million passengers within a year. The third airport development project planned will be ready for operation in 2013.

Kerja Sama dengan Incheon, GVK, dan SITA Cooperation with Incheon, GVK, and SITA Perusahaan telah menjalin kerja sama

internasional dalam pengembangan

pendapatan melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Commercial Service Management. Dan juga penandatanganan Memorandum of Cooperation Advanced Passanger Solution for Intelligent Airport antara Angkasa Pura Airports dengan SITA The company has engaged an international cooperation in terms of revenue enhancement through Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon International Airport Cooperation (IIAC) and Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial Service Agreement. The signing on Memorandum of Cooperation Advanced Passenger Solution for Intelligent Airport between Angkasa Pura Aiports and SITA is also carried out.

Pembentukan Anak Perusahaan Subsidiary Establishment Perusahaan telah mendirikan empat anak perusahaan pada tanggal 6 Januari 2012 yang akan membantu perusahaan untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index (CSI) dan pendapatan usaha non aeronautika. Keempat perusahaan itu adalah PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property dan PT Angkasa Pura Supports. The company has established four subsidiaries on January 6, 2012 which will support the company in order to enhance Customer Satisfaction Index (CSI) and non-aeronautical revenue. The four subsidiaries are PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property and PT Angkasa Pura Supports.

2011 Annual Report

9

FOKUS PADA TARGET UTAMA FOCUS ON MIND TARGET

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Social Responsibility of the Company Aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang dikelola secara profesional menjadi penting. Tidak semata-mata mendapatkan keuntungan (profit), tetapi juga memberikan perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet). The economic, social and environmental aspect in the social responsibility of the company managed professionally is an essential issue. It is not merely to acquire profit however, it also gives an attention to the improvement of community welfare and environmental conservation.

Aspek Ekonomi The Economic Aspect

95.53% EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA KEMITRAAN

Memaksimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar bandara yang diwujudkan melalui pembayaran pajak maupun retribusi sebesar Rp. 5.456 miliar, rekrutmen sumber daya manusia untuk pekerja di bandara dari masyarakat setempat, dan pembangunan infrastruktur serta penyaluran dana program kemitraan sebesar Rp. 25.106 miliar dengan daya serap 95,53%. In maximizing the economic empowerment for the community surrounding the airport is actualized through tax or retribution payment in the amount of Rp 5,456 billion, human resources recruitment for workers at the airport from local community and infrastructure development as well as partnership program fund distribution in the amount of Rp 25,106 billion under absorption of 95.53%. Tahun Year

Dana Tersedia Available Fund

DanaTersalurkan Distributed Fund

Persentasi Percentage

2011

26,281,874,753

25,106,733,498

95.53%

2010

30,657,050,927

29.256.850.603

95.43%

Aspek Sosial The Social Aspect Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bandara secara berkesinambungan telah memberi kontribusi sosial berupa: pemberian bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, serta bantuan sarana ibadah dan pelestarian alam. Efforts to improve the welfare of the community in the vicinity of the airport on an ongoing basis have contributed to the social form: To provide assistance to victims of natural disasters; assistance or education and training, help increase the public health, help the development of public infrastructure and facilities, as well as the assistance of worship and nature conservation.

Aspek Lingkungan The Environmental Aspect Pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan atau Green Airports melalui konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco Airports) di wilayah kerja Angkasa Pura Airports merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pengembangan bandara tersebut Angkasa Pura Airports selalu memperhatikan penghematan energi, pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK), pengelolaan limbah cair dan limbah padat, pemulihan ekosistem melalui kegiatan penanaman pohon 118.000 batang pohon dengan alokasi biaya mencapai Rp1,48 miliar selama tahun 2011. The concept development of eco-friendly airport or green airport through the so-called Eco Aiports in all Angkasa Pura Airports is a real care action to build environmental preservation. In developing the airports, Angkasa Pura Airports consistently pays attention to energy saving, greenhouse gas emissions control, liquid and solid wastes management, ecosystem recoveries by 118,000 trees plantation program amounting to Rp1, 48 billion for the year 2011.

10

Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Menuju Airport City Review Towards Airport City Peningkatan ningkatan Jumlah Penumpang creasing in Passangers Quantity Increasing

Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth

6.5%

Perekonomian Indonesia tumbuh 6,5% mengalami pertumbuhan yang cukup baik di Asia Tenggara, dan salah satu dari tiga negara terbaik di kawasan Asia Pasifik setelah China dan India. Indonesian economy grows 6.5%, which is quite good in Southeast Asia, and is one of the best three countries in Asia Pacific after China and India.

2011 Annual Report

11

TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY

Geografi Geography Posisi geografis Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terluas di dunia (17.508 pulau, luas laut ± 4 juta km² dan panjang pantai ± 81.000 km²), menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang jarak tempuhnya beragam. The Indonesian geographic position as one of the largest archipelagic state in the world (17,508 islands, with extent of sea ± 4 million km² and shore length ± 81,000 km²) has made Indonesia as the archipelagic state with various distances.

Jumlah Pesawat Komersial Total Commercial Plane Idealnya Indonesia dengan jumlah penduduk yang ada memiliki jumlah pesawat sekitar 2000 armada dengan jumlah penumpang 500 juta per tahun, namun saat ini jumlah pesawat komersial di Indonesia baru 300 armada. Ideally, Indonesia with the existing population has plane about 2,000 fleets with total passengers 500 million per annum, however currently total commercial planes in Indonesia are just 300 fleets.

12

Laporan Tahunan 2011

TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY

Peningkatan Sumber Pendapatan Non-Aeronautika Increase in Non-Aeronautical Source of Income Pendapatan Non Aeronautika direncanakan dalam RJPP pada tahun 2013 sebesar 25%. Seiring dengan kerja keras yang dilakukan manajemen, realisasi pada tahun 2011 sudah mencapai 26,38%. Hingga akhir tahun 2020 nanti ditargetkan pendapatan non-aeronautika akan mencapai di atas 50% dari total Revenue. The Non-Aeronautical income planned in 2013 RUPP is 29%. In line with the hardworking of the management, the realization in 2011 has reached 26.39%. Up to the end of 2020 the target of non-aeronautical income will reach more than 50% of total income.

Bandara Baru di Lokasi Baru New Airport in New Location Pemindahan bandar udara dari Adisutjipto Yogyakarta ke Kulon Progo karena bandar udara itu sudah sangat padat. Bandara ini ditargetkan memiliki kapasitas 5-6 juta penumpang per tahun, dengan landasan pacu sepanjang 3.250 meter dan mampu menampung pesawat berbadan lebar. Pengembangan Bandara Baru Yogyakarta ini rencananya akan bekerja sama dengan investor asing, yaitu GVK India. The relocation of Adisutjipto Airport Yogyakarta is because that airport has already been too dense. It is targeted to possess the capacity of 5-6 million passengers per annum with runway along 3,250 meters and will be able to accommodate the widebody airplanes. The development of this New Airport of Yogyakarta will be planned to cooperate with the foreign investor namely GVK India.

2011 Annual Report

13

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT

Sekilas kinerja 2011 | Performance 2011 Selayang Pandang Angkasa Pura Airports | Angkasa Pura Airports At a Glance Pencapaian Tahun ini | Achievement of This Year Focus Pada Target Utama | Focus on Main Target Tinjauan Menuju Airports City | Review Towards The Airports City Daftar isi | Table of Content Jejak langkah | Milestone Peristiwa Penting | Event Highlights Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST3FQPSU Laporan Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST3FQPSU Pernyataan Tanggungjawab Atas Laporan Tahunan 2011 | Responsibility Annual Report 2011 Testimoni Pelanggan Utama |.BJO$VTUPNFST5FTUJNPOZ

2 3 5 9 11 14 18 20 23 30 40 46 48

PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE

51

Riwayat Perusahaan | History of Company Bidang Usaha | Line of Business Struktur Organisasi | Organization Structure Visi – Misi Baru | New Vision & Mission Strategi | Strategy Profil Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST1SPöMF Profil Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST1SPöMF Profil Pejabat 1 Tingkat Dibawah Direksi | Profile of Officer One Level Below the Board of Directors Sumber Daya Manusia | Human Resources Pencapaian Key Performance Indicators | The Achievment of Key Performance Indicators (KPI) Komposisi Pemegang saham | Composition of Shareholders Akuntan Perseroan | Corporate Accountant Konsultan Hukum & Notaris | Lawyers & Notaries Anak Perusahaan | Subsidiaries Perusahaan Afiliasi & Yayasan | Affiliated Companies & Foundation Penghargaan & Sertifikat | Awards & Certifications Kantor Cabang | Branch Offices

52 54 56 58 59 63 66 69 70 85 88 89 90 91 94 101 103

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMAN | MANAGEMANT DISCUSSION & ANALYSIS

105

Tinjauan Industri | Industrial Overview

106 106 107 109 110

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kebijakan Open Sky 2015 | Open Sky Policy is 2015 Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan | Trends of Airport Service Management Industry Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang & cargo | Development of Aircraft, Passengers & Cargo Traffic Dampak Perubahan Undang-Undang | Impact of Changing Laws Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi & Restrukturisasi | Based Business Prospects Reposition & Restructuring Concept Sasaran, Starategi & Program | Goals, Strategies & Programs Program & Strategi Pemasaran | Marketing Program & Strategy

Tinjauan Operasi | Operational Overview 1. 2. 3.

14

Tinjauan Operasi per segmen | Operational Overview Per-segments Segmen Aeronautika | Aeronautical Segment Segmen non-Aeronautika | Non-Aeronautical Segment

Laporan Tahunan 2011

111 114 117 121 123 124 127

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT

Tinjauan Keuangan | Financial Overview 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Laporan Posisi Keuangan 2011 | Statements of Financial Position 2011 Laporan Laba / Rugi Komprehensif 2011 | Statement of Comprehensive Income 2011 Laporan Perubahan Ekuitas | Statement of Changes in Equity Laporan Perubahan Arus Kas | Statement of Changes in cash Flows Struktur Modal | Capital Structure Investasi | Investment Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha | Collectibility Level of Accounts Receivable Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang | Analysis of The Capacity to Repay Debts Kejadian Penting Setelah Laporan Keuangan | Important Events After The Date of Financial Statement Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja & Risiko Perusahaan | Important Events After The Date of The Acountant Statement which Affect The Companies Performance And Risk Transaksi dengan pihak Afiliasi | Transaction With Affiliation Kebijakan Deviden | Dividend Policy Perubahan Akuntansi | Accounting Changes Penyajian Kembali Laporan Keuangan | Representation of Financial Statements

131 131 133 147 149 150 151 156 157 157 159 159 159 160 162

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK | GOOD CORPORATE GOVERNANCE

166

Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports | The Implementation of Good Corporate Governance

167 168 169

1. 2. 3. 4. 5.

Sejarah dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports | The History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura AIrports | The Development of APA GCG Application Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011 | Achievement of Angkasa Pura Airports GCG Implementation in 2006-2011 Pedoman Penerapan GCG | GCG Application Guidelines Asesmen Penerapan GCG | GCG Application Assesment

Struktur Tata Kelola | Governance Structure 1. 2.

3.

4. 5.

Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders Dewan Komisaris | Board of Commissioners a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris | Description of Duties of The Board of Commissioner b. Komposisi BOC | Composition of the BOC c. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Dewan Komisaris | Duties & Responssibilities of Each Member of The Board of Commisioners d. Rapat Dewan Komisaris | The #PBSEPG$PNNJTJPOFST.FFUJOH Direksi | Board of Directors a. Komposisi Direksi | Composition of The Board of Directors b. Pembagian Tugas Direksi | Distribution of Duties of The Board of Directors a. Direktur Utama | President Directors b. Direktur Keuangan | Finance Director c. Direktur Operasi dan Teknik | Operation and Technical Director d. Direktur Komersial dan pengembangan Usaha | Comercial and Bussines Development Director e. Direktur Personalia dan Umum | Human Resources and General Affair Director c. Rapat Direksi | .FFUJOHPG5IF#PBSEPG%JSFDUPST Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi | Remuneration Policy of The Board of Commissioners and The Board of Directors Komite Komite Yang Ada Dibawah BOC | Committees Under The BOC a. Profile Anggota Komite Audit | Profile of Member of The Audit Committee 1. Tugas Komite Audit | Duties of Audit Committee 2. Kewajiban Komite Audit | Obligations of Audit Committee 3. Kegiatan Komite Audit | Activities of The Audit Committee

2011 Annual Report

169 170 175 176 176 178 179 182 183 184 187 187 188 188 189 189 189 190 190 191 195 196 196 197 198

15

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT

6.

7.

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

b. Profil Anggota Komite Risiko Usaha & GCG | Profile of The Member of Business Risk & GCG Committee 1. Tugas Komite Risiko Usaha & GCG | Duties of Business Risk & GCG Committee 2. Kewajiban Komite Risiko Usaha & GCG | Obligations of The Business Risk & GCG Committee 3. Kegiatan Komite Risiko Usaha & GCG Tahun 2011 | Activity of The Business Risk & GCG Committee 2011 c. Profil Anggota Komite Nominasi & Remunerasi | Profile of the Member of The Nomination & Remurenation Committee 1. Fungsi & Tugas Pokok Komite Nominasi & Remunerasi | Functions & Duties of The Nomination & Remuneration Committee 2. Kewajiban Komite Nominasi & Remunerasi | Obligations of The Nominations & Remuneration Committee 3. Kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi | Activities of The Nominations & Remuneration Committee Sekretaris Perusahaan | The Corporate Secretary a. Peranan Umum | General Role b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan | Functions and Duties of The Corporate Secretary c. Struktur Organisasi Perusahaan | Organization Structure of The Corporate Secretary d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan | Activities of The Company Secretary e. Profil Sekretaris Perusahaan | Profile of The Corporate Secretary Satuan Pengawas Intern (SPI) | Intern Audit Unit (IAU) a. Tugas & Tanggung Jawab SPI | Duties & Responsbilities of The IAU b. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI | Qualification & Competencies of The Internal Auditor c. Rencana Kerja dan Anggaran 2011 | Work Plan & Budget 2011 d. Komposisi dan Kondisi SDM SPI | HR & Conditions of IAU e. Realisasi Kegiatan 2011 | Activities Realization in 2011 f. Realisasi Anggaran | Realization of The Budget g. Profil Kepala Satuan Pengawas Internal | Profile The Head of Internal Audit Unit Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen | 5IF$PNQBOZT$PNNJUNFOUUP$POTVNFS1SPUFDUJPO 1. Pelayanan | Services 2. Profil & Keluhan Pelanggan | Customer & Profile Complains 3. Mekanisme Pengukuran | Measurement Mechanism 4. Customer Satisfaction Index | Customer Satisfaction Index 5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan | Air Traffic Operation Tata Kelola Teknologi Informasi | Information Technology Management Perkara Penting Yang dihadapi Perusahaan | Important Cases Faced by The Company Media Penyebaran Informasi | Media Information Distribution Etika Perusahaan | 5IF$PNQBOZT$PEFPG$POEVDU Praktek GCG | GCG Practices Pengadaan Barang dan Jasa | Goods & Services Procurement Manajemen Risiko | Risk Management 1. Sistem Manajemen Risiko | Risk Managemant System 2. Pelaksanaan Manajeman Risiko | Implementation of Risk management 3. Identifikasi Risiko Perusahaan | 5IF$PNQBOZT3JTL*EFOUJöDBUJPO

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibiility 1. 2. 3.

Aspek Ekonomi | Economic Aspects Aspek Sosial | Social Aspects Aspek Lingkungan | Environmental Aspects

Laporan Keuangan | Financial Statement 279

16

Laporan Tahunan 2011

199 196 197 198 199 200 200 201 205 205 206 207 208 210 213 214 215 216 216 218 220 220 222 222 223 224 225 227 229 233 239 239 239 240 242 243 244 244 246 253 266 271

2011 Annual Report

17

Jejak Langkah Milestone 15 November 2006 | November 15, 2006 Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Juanda Surabaya oleh Presiden Republik Indonesia. Inauguration of Juanda New Airport, Surabaya by President of The Republic of Indonesia

28 Maret 2007 | March 28, 2007

06

20

Ngurah Rai Airport, Bali has been acknowledged by TSA (Transportation Security Administration) as the international airport fulfilling the security standard of United States of America.

20

Bandara Ngurah Rai Bali mendapat pengakuan dari TSA (Transportation Security Administration) sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar keamanan Amerika Serikat.

07

15 Mei 2007 | May 15, 2007 Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar Udara dilakukan oleh Angkasa Pura Airports dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa dengan melakukan kegiatan pemantauan kondisi bandara, penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa, dan dialog publik dengan pengguna jasa. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandara Juanda Surabaya (15 Mei 2007), Bandara Ngurah Rai Bali (22 Mei 2007), dan Bandara Sam Ratulangi Manado (25 Mei 2007). Public Consultation Program and Airport Service Improvement are conducted by Angkasa Pura Airport in the frame of improving the service quality for the service user by conducting the monitoring activity of airport condition, organizing the Service User Complaining Month and public dialogue with the service user. This activity was conducted at Juanda Airport, Surabaya (May 15, 2007), Ngurah Rai Airport, Bali (May 22, 2007) and Sam Ratulangi Airport, Manado (May 25, 2007).

13 November 2007 | November 13, 2007 Open House Air Traffic Management di Bandar Udara Juanda Surabaya dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan pengguna jasa. Pada kesempatan ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan “Safety Road Map“ penerbangan Indonesia. Air Traffic Management Open House at Juanda Airport, Surabaya is conducted with the purpose of making the closer relationship to the service users. In this occasion, Director General of Air Transportation submits the Safety Road Map of Indonesian aviation.

23 November 2007 | November 23, 2007 Pencabutan travel warning dari Transportation Security Administration (TSA), lembaga pengamanan transportasi Amerika Serikat. Travel ban revocation by TSA, transportation security institution of United States America.

18

Laporan Tahunan 2011

20 08

200 9 20 10

3 Desember 2007 | December 3, 2007 Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut berpartisipasi mendukung pelaksanaan World Climate Change Conference melalui peningkatan keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai dengan standar internasional (TSA). Kegiatan ini berlangsung 3 - 14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 144 negara. Ngurah Rai Airport as the gate of Bali Island participates in supporting the implementation of World Climate Conference through the improvement of flight safety and airport security according to the international standard (TSA). This activity took place on December 3-14, 2007 and attended by more than 10,000 participants from 144 countries.

26 Agustus 2008 | August 26, 2008 Peresmian underpass Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Inauguration of Adisutjipto Airport underpass, Yogyakarta.

26 September 2008 | September 26, 2008 Peresmian Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin Makassar oleh Presiden RI. Inauguration of New Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar by President of the Republic of Indonesia.

7 Maret 2009 | March 7, 2009 Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Adisumarmo Solo. Inauguration of the New Airport Terminal Adisumarmo Solo.

20 Oktober 2011 | October 20, 2011 Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok di Praya oleh Presiden RI Inauguration of Lombok International Airport in Praya by President of the Republic of Indonesia.

1 Desember 2011 | December 1, 2011 Groundbreaking Terminal 2 Bandar Udara Juanda Surabaya. Groundbreaking of Terminal 2 of Juanda Airport, Surabaya.

21 Desember 2011 | December 21, 2011 Pencanangan pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa dan underpass Simpang Dewa Ruci oleh Menteri Perhubungan RI.

4

20

15

Launching of construction of toll road of Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa and Simpang Dewa Ruci underpass by Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia.

012 2 2011

13 20

1 20

2015 2014

2 Juni 2009 | June 2, 2009 Peresmian pengoperasian Hasanuddin Makassar.

radar

di

Bandara

2013

Sultan

2012

Inauguration of radar operation at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar.

23 Juli 2009 | July 23, 2009 Pelantikan Komisaris Utama dan Direksi Baru Angkasa Pura Airports di Kementerian BUMN. Inauguration of New President Commissioner and Board of Directors of Angkasa Pura Airports of Ministry of StateOwned Enterprise.

15 Oktober 2009 | October 15, 2009 Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 20102012 antara Angkasa Pura Airports (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I. Execution of Cooperation Agreement of 2010-2012 between Angkasa Pura Airport (Persero) and Angkasa Pura I Association and Labor Union of Angkasa Pura I.

2011 Pembangunan pondasi yang kuat

Road Map 2012 - 2015

2015 2014

2012 Perkuatan pilar-pilar bisnis Strengthening of business pillars

2013 Percepatan pertumbuhan bisnis Business growth acceleration

Optimalisasi potensi bisnis secara penuh Business potential full optimization

High Performing Organization High Performing Organization

2011 Annual Report

19

Peristiwa Penting Event Highlights

16 Februari 2011 | February 16, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Finance Supervisory Board.

13 Januari 2011 | January 13, 2011 Penandatanganan Kontrak Manajemen Direksi dengan Manajer dan penyerahan RKAP tahun 2011 di Bali Execution of Management Contract of Board of Directors and Manager and submission of RKAP of 2011 in Bali.

20 Februari 2011 | February 20, 2011 Peringatan HUT ke-47 Angkasa Pura Airports Celebration of 47th anniversary of Angkasa Pura Airport.

21 Januari 2011 | January 21, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Financial Audit Board regarding Development and Management of Information System as an instrument in the frame of State Finance Management and Responsibility Audit.

25 Februari 2011 | February 25, 2011 Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement between Angkasa Pura Airport and Incheon International Airport Corporation (IIAC).

28 Februari 2011 | February 28, 2011 25 Januari 2011 | January 25, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura I dengan GVK India tentang Pembangunan Bandara Baru di Yogyakarta Execution of MoU between Angkasa Pura I and GVK India regarding New Airport Construction in Yogyakarta.

20

Laporan Tahunan 2011

Sosialisasi Perjanjian Kerjasama (PKB) Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I tahun 2010-2012 Awareness raising on Cooperation Agreement of Angkasa Pura Airport and Angkasa Pura Airport Association and Labor Union of Angkasa Pura I of the year 2012-2012

14 April 2011 | April 14, 2011

10 Mei 2011 | May 10, 2011

Peresmian gate dan garbarata Bandara Pattimura, Ambon

Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Pelayanan & Komersial Manajemen

Inauguration of gate and bridge of Pattimura Airport, Ambon.

Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and GVK India regarding Management Service and Commercial.

11 Mei 2011 | May 11, 2011 Kesepakatan bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan Bandara Baru di wilayah Provinsi DIY Joint Covenant on Cooperation on Preparation of Study on New Airport Planning and Development in territory of Special Province of Yogyakarta.

26 April 2011 | April 26, 2011 Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan SITA Information Networking Computing Indonesia Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and SITA Information Networking Computing Indonesia.

22 Juni 2011 | June 22, 2011 Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Bank Mandiri (Persero) tentang Peningkatan Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan

27 April 2011 | April 27, 2011 Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Merukh Ama Coal tentang Pemanfaatan Bandara Internasional Selaparang

Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Bank Mandiri (Persero) regarding Improvement of Service and Banking Transaction Easiness.

Execution of Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Merukh Ama Coal regarding Utilization of Selaparang International Airport.

2011 Annual Report

21

PERISTIWA PENTING EVENT HIGHLIGHTS

23Juni 2011 | June 23, 2011 MoU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT AAPC Indonesia MoU for Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airport and PT AAPC Indonesia.

30 Juni 2011 | June 30, 2011 Penghargaan Indonesian Human Capital Study Award 2011 untuk kategori Best CEO for Commitment.

26 September 2011 | September 26, 2011 Penganugerahan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandar Udara Internasional/Nasional 2011 Sapta Pesona award for clean public lavatory at International/ national Airport 2011

1 Desember 2011 | Desember 1, 2011 Penyerahan Penghargaan CEO BUMN Inovatif Delivery of Innovative State-Owned Enterprise CEO award.

Indonesian Human Capital Study Award 2011 for Best CEO for Commitment.

22

21Juli 2011 | July 21, 2011

7 Desember 2011 | December 7, 2011

Penanganan Gawat Darurat (PGD) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta

Penyerahan Penghargaan Bandara Award 2011

Emergency handling at Adisutjipto Airport, Yogyakarta.

Bandara Award 2011 delivery.

Laporan Tahunan 2011

2011 201 2 20 01 0 11 Annual A Annu nnu n nn nual nu nual al Report Rep Re Rep ep o ort or rt rt

23 2 3

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laporan Posisi Keuangan Komparatif

Statements of Comparative Financial Position

Dalam juta rupiah

In million rupiah

TAHUN | YEAR URAIAN

DESCRIPTION 2011

2010

2009

2008

2007

Aset

Assets

Aset Lancar

  Current Assets

Kas Dan Setara Kas

2.696.266

2.262.232

1.820.551

1.763.041

1.203.576

Deposito Berjangka

2.629.305

2.167.889

1.560.900

1.595.900

1.033.297

   Cash And Cash Equivalents Time deposits

Investasi Pada Efek

227.087

53.203

25.110

59.210

71.250

   Investments on Stock

Piutang Usaha

127.327

156.748

250.843

251.243

197.648

   Account Receivables

Piutang Lain - Lain

7.499

10.427

21.244

18.560

14.859

   Other Receivables

Persediaan

8.980

8.106

9.431

7.578

6.986

Inventory

10.761

43.257

36.743

931

1.459

Advance and Prepaid Expenses

Pendapatan Yang Harus Diterima

137.120

119.857

108.169

115.551

103.680

Accrued Income

Pajak Dibayar Dimuka

252.124

251.980

276.672

250.899

223.202

Prepaid tax

Jumlah Aset Lancar

3.467.165

2.905.811

2.548.762

2.467.055

1.822.659

Total Current Assets

93.368

152.269

91.465

-

-

Long Term Receivables Long Term Investment

Uang Muka Dan Biaya Dibayar Dimuka

Aset Tidak Lancar Piutang Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset Dalam Penyelesaian Beban Ditangguhkan Aset Tidak Produktif Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset

Non Current Assets

393.327

346.322

358.712

395.568

519.371

5.946.385

4.856.408

4.848.831

4.772.322

4.455.419

Fixed Assets

183.272

842.913

678.231

353.702

542.248

Assets in Settlement

1.674

3.195

5.941

75.892

32.864

Deferred Cost

50.938

90.469

90.396

93.065

103.625

Non Productive Assets

6.668.964

6.291.575

6.073.576

5.690.548

5.653.528

    Total Non Current Assets

10.136.129

9.197.386

8.622.338

8.157.603

7.476.187

Total Assets

Liabilitas Dan Ekuitas

Liabilities And Equity

Liabilitas Jangka Pendek

Short Term Liabilities

Beban Yang Masih Harus Dibayar

244.978

182.500

147.233

129.217

92.901

Outstanding Cost

Utang Pembelian Aset Tetap & Persediaan

180.062

187.154

155.472

118.516

99.495

Purchasing Fund for Fixed Assets & Inventory

33.095

26.971

22.219

22.643

23.585

Advance Income

-

-

-

3.525

7.310

Liability of Post Employment Benefit

Pendapatan Yang Diterima Dimuka Liabilitas Manfaat Pasca Kerja Utang Pajak

73.753

43.567

35.787

43.558

29.467

Tax Payble

172.370

142.469

140.901

136.795

98.037

Other Current Liabilities

704.257

582.661

501.612

454.255

350.795

Total Short Term Liabilities

14.918

12.861

10.613

8.960

7.213

Collateral Debt

106

252

606

5.241

11.039

Other Long Term Debt

Utang Imbalan Pasca Kerja

481.524

387.524

299. 816

-

-

Post Employment Fee Debt

Liabilitas Pajak Tangguhan

25.092

77.158

100.212

156.442

125.033

Deferred Tax Liability

521.640

477.795

411.246

170.643

143.285

Total Long Term Liability

Modal Saham

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.800.000

Share Capital

Penyertaan Modal Pemerintah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (Bpybds) Laba Yang Belum Direalisasi Atas Efek

1.388.244

-

-

-

-

3.393.091

4.538.815

4.308.830

4.308.830

4.202.050

5.019

3.441

580

1.116

942

Government Capital Placement Profit on Stock not realized Profit on Stock not realized Profit on Stock not realized

1.779.651

1.416.741

1.276.734

894.104

652.152

Reserve

544.227

377.933

323.336

528.655

326.963

Current Yera Profit

8.910.232

8.136.930

7.709.480

7.532.705

6.982.107

Total Equity

10.136.129

9.197.386

8.622.338

8.157.603

7.476.187

Total Liability and Equity

Utang Lancar Lain-Lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang Utang Jaminan Utang Jangka Panjang Lain-Lain

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

Long term Liability

Ekuitas

Equity

Saldo Laba:

Profit Balance:

Cadangan Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas

24

Laporan Tahunan 2011

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Statements of Comprehensive Income

Laporan Laba / (Rugi) Komprehensif Dalam juta rupiah URAIAN

In million rupiah 2011

2010*

2009*

2008

2007

DESCRIPTION

Pendapatan Aero Air Traffic Services (ATS) PJP

Aero Air Traffic Services Revenue (Ats) A. PJP

- Domestik

37.364

32.934

28.186

30.511

24.808

- Domestic

- Internasional

90.622

79.573

96.718

89.433

69.900

- International

- Overflying Jumlah Pendapatan Aero Ats

310.438

301.504

323.227

341.624

301.204

- Overflying

438.425

414.011

448.131

461.568

395.912

Total ATS Income of Aero

Pendapatan Aero Non Ats

Non ATS Income of Aero

PJPU

PJPU

- Domestik

112.914

87.174

73.847

69.415

66.680

- Domestic

- Internasional

160.479

145.722

149.398

135.354

108.809

- International

273.392

232.896

223.245

204.769

175.489

Number 1

Jumlah 1 2. PJP2U

PJP2U

- Domestik

697.268

475.425

386.784

333.151

318.677

- Domestic

- Internasional

529.880

481.563

427.479

376.112

256.090

- International

1.227.148

956.988

814.263

709.263

574.767

Number 2

- Domestik

18.465

15.961

15.548

11.026

8.928

- Domestic

- Internasional

31.665

30.642

34.096

28.610

23.228

- International

50.131

46.602

49.644

39.636

32.156

36.222

30.475

26.204

19.411

16.494

- Domestic - International

Jumlah 2 3. Aviobridge

Aviobridge

4. Counter - Domestik - Internasional

Counter 18.955

17.400

17.632

14.537

11.608

55.177

47.875

43.836

33.948

28.102

1.605.847

1.284.361

1.130.988

987.616

810.514

Total Non ATS Income of Aero

621.930

535.761

476.134

412.222

342.972

Non Aero Income

-

-

-

-

-

2.666.202

2.234.133

2.055.253

1.861.407

1.549.398

Total Operating Income

-

-

-

-

-

Operating Cost

Pegawai

904.411

674.299

714.737

467.738

386.556

Employee

Pemeliharaan

159.960

137.919

110.207

98.570

91.367

Maintenance Supply & Equipment

Jumlah Pendapatan Aero Non Ats Pendapatan Non Aero Jumlah Pendapatan Operasi Beban Operasi

Suplai & Perlengkapan

33.244

30.204

24.962

28.533

24.869

Utilitas

209.393

179.345

164.095

143.116

131.871

Utility

Umum

423.298

354.910

396.991

363.865

312.093

General

Penyusutan Aset Tetap

400.549

373.270

345.924

319.950

315.593

Fixed Assets Depreciation

60.027

32.992

12.881

27.636

35.017

Doubted Receivable Appropriation

Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Amortisasi Jumlah Biaya Operasi Laba/(Rugi) Operasi

1.657

1.848

8.835

11.150

8.390

Amortization

2.192.538

1.784.787

1.778.631

1.460.558

1.305.757

Total Operating Costs

-

-

-

-

-

473.664

449.346

276.622

400.849

243.641

-

-

-

-

-

Operating Profit/(Loss)

Pendapatan Lain-Lain

304.660

239.702

405.306

436.762

229.794

Biaya Lain-Lain

121.971

217.053

233.725

175.279

84.664

Other Costs

Laba/(Rugi) Non Operasi

182.689

22.648

171.581

261.483

145.130

Non Operations Profit / (Loss)

-

-

-

-

-

Laba/(Rugi) Sebelum Pajak

656.353

471.994

448.203

662.332

388.771

Profit / (Loss) Before Tax

112.126

94.062

124.867

133.677

61.809

Tax Expenses

-

-

-

-

-

544.227

377.933

323.336

528.655

326.963

Current Year Profit

-

-

-

-

-

Other Comprehensive Income

1.577

2.861

-

-

-

Biaya Pajak Laba Tahun Berjalan

Pendapatan Komprehensif Lain Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan

545.804

380.794

323.336

528.655

326.963

Other Income

Financial Assets Available For Sale Current Year Comprehensive Income

2011 Annual Report

25

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Realisasi pendapatan 5 tahun terakhir

Realization of 5 last year’s operating income

Dalam juta rupiah

In million rupiah

URAIAN

2011

2010

2009

2008

2007

DESCRIPTION

Pendapatan Operasional

Operating Income

Pendapatan Aeronautika

1.989.095

1.650.498

1.535.284

1.415.236

1.178.324

  Aeronautical Revenue

677.107

583.636

519.970

446.170

371.074

  Non-Aeronautical Revenue

2.666.202

2.234.134

2.055.254

1.861.406

1.549.398

   Number of Operating Income

304.660

239.701

405.305

436.762

229.794

  Non operating income

2.970.862

2.473.835

2.460.559

2.298.168

1.779.192

Toal Revenue

Pendapatan Non Aeronautika Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional Total Pendapatan

Realisasi pendapatan Operasional 5 tahun terakhir

Realisasi pendapatan non Operasional 5 tahun terakhir

Realisasi total pendapatan 5 tahun terakhir

3FBMJ[BUJPOPGMBTUZFBST non operating income

3FBMJ[BUJPOPGMBTUZFBST non operating income

Realization of total 5 lasts year operating income

2.666

436.7

2.234 1.861

2.055

2.970 405.3 2.298

2,055

304.6

1,861

1.549

229.7

1.779

239.7

2007 2008 2009 2010 2011

2007 2008 2009 2010 2011

2.460 2.473

2007 2008 2009 2010 2011

Beban Perusahaan 5 tahun terakhir

5 last year company expenses

Dalam juta rupiah

In million rupiah

URAIAN

2011

2010

2009

2008

2007

Pegawai

904.411

674.299

Pemeliharaan

159.960

DESCRIPTION

714.737

467.738

386.556

   Employee

137.919

110.207

98.570

91.367

   Maintenance

33.244

30.204

24.962

28.533

24.869

   Stationery and Office Purposes

Utilitas

209.393

179.345

164.095

131.871

Utility

Umum

423.298

354.910

396.991

363.865

312.093

   General

Penyusutan Aset Tetap

400.549

373.270

345.924

319.950

315.593

Fixed Assets Depreciation

35.017

Appropriation of Loss of Value Decrease

Beban Operasional

Operating Cost

Alat Tulis dan Keperluan Kantor

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Amortisasi Jumlah Beban Operasional Beban Non Operasional Total Beban

60.027

32.992

143,116

12.881

27.636

1.657

1.848

8.835

11.150

8.390

   Amortization

2.192.538

1.784.787

1.778.631

1.460.558

1.305.757

   Number of Operating Expenses

121.971

217.053

233.725

175.279

84.664

   Non Operating Expenses

2.314.510

2.001.841

2.012.356

1.635.837

1.390.421

   Total Expenses

Beban Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir

Beban Non Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir

Total Beban Perusahaan 5 tahun terakhir

5 last years operating cost of Company

5 last years non operating cost of Company

Total 5 last years operating cost of Company

2.192

1.305

1.460

2.314

1.748 1.778

2.001 233.7

217

1.635

2.012

1.390

175.2 121.9 84.6

2007 2008 2009 2010 2011

26

Laporan Tahunan 2011

2007 2008 2009 2010 2011

2007 2008 2009 2010 2011

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Laporan Arus Kas 5 Tahun Terakhir

Statement of 5 Last Years Cash Flows

Dalam juta rupiah

In million rupiah

URAIAN

2011

2010

2009

2008

2007

DESCRIPTION

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi

1,099,416

843,811

616,330

679,297

467,931

Cash flow from (for) Operating Activity

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi

(521,328)

(216,664)

(376,553)

(32,420)

(175,344)

Cash flow from (for) Investment Activity

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan

(140,549)

(185,465)

(182,268)

(87,411)

(83,545)

Cash flow from (for) Funding Activity

437,540

441,681

57,510

559,466

209,042

Net Increase of Cash & Equivalent Cash

Kenaikan Bersih Kas & Setara Kas Pengaruh Selisih Kurs kas dan Setara kas

(3,506)

Effect of Foreign Currency Cash and cash equivalents

Kas & Setara Kas pada awal periode

2,262,232

1,820,551

1,763,041

1,203,576

994,533

Cash & Equivalent Cash in initial period

Kas & Setara Kas pada akhir periode

2,696,266

2.262.232

1,820,551

1,763,041

1,203,576

Cash & Equivalent Cash in end period

Arus Kas | Cash Flow Millions

2007

2008

2009

2010

2011

800 616

600 400

Aktivitas Operasi

200

Aktivitas Investasi

0

0

1 0

1 0

-200

-182

-400

-377

1 0 -1

Aktivitas Pendanaan

-600

Laporan Perubahan Ekuitas

Statements of Changes in Equity

Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun

Comparative Equity Change of 5 year

dalam jutaan rupiah KETERANGAN

in million rupiah 2011

2010

2009

2008

2007

8.136.930

7.709.480

7.532.705

6.982.106

4.535.864

Balance as per initial period

Laba bersih tahun berjalan

544.227

377.933

539.204

528.655

326.963

Current year net profit

Dividen

155.300

161.761

130.380

81.741

71.435

dividend

2.979

Tantiem

8.572

PUKK / PKBL

Saldo per awal periode

Tantiem PUKK/PKBL

17.749

21.568

15.646

Cadangan

-

Penyertaan Modal Pemerintah

1.388.244

229.985

BPYBDS

1.145.724

2.861

Laba pemilikan efek yg belum Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per akhir periode

3.270

535

158.025

215.867 8.136.930

Reserve Government Capital Placement

1.577

8.910.231

DESCRIPTION

7.709.480

106.780

2.203.684

BPYBDS

174

1.418

Stock ownership profit not yet Last year profit balance correction

7.532.705

6.982.106

Balance as per end period

2011 Annual Report

27

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir

Financial Ratios Over 5 Years

Dalam juta rupiah

In million rupiah

RASIO-RASIO KEUANGAN

2011

2010

2009

2008

FINANCIAL RATIO

2007

RENTABILITAS / RENTABILITY Laba Sebelum Pajak / Pendapatan

Laba Terhadap Aset Rasio Operasi

24.62%

21.13%

32.31%

35.58%

25.09%

Profit Before Tax / Revenue

6.48%

5.13%

7.70%

8.12%

5.20%

Profit Before Tax/Total Assets

82.23%

79.84%

76.04%

78.47%

84.28%

Operating Expences/Revenue

LIKUIDITAS / LIQUIDITY Rasio Lancar

492.31%

498.71%

508.11%

543.10%

519.58%

Assets/Liabilities

Rasio Kas

415.10%

397.39%

367.95%

401.15%

363.41%

Cash Ratio

Rasio Hutang Terhadap Aset

12.09%

11.53%

8.08%

5.93%

6.61%

Liabilities/Assets

Rasio Hutang Terhadap Modal

13.76%

13.06%

8.79%

6.43%

7.10%

Liabilities/Equity

Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap

20.62%

21.84%

14.37%

13.09%

11.09%

Liabilities/Fixed Assets

SOLVABILITAS / SOLVABILITY

Rentabilitas

Likuiditas

90,00%

600,00%

80,00% 500,00%

70,00% 60,00%

400,00%

50,00%

Rasio Laba Operasi

40,00%

Laba Terhadap Aset

30,00%

Rasio Operasi

300,00%

Rasio Lancar Rasio Kas

200,00%

20,00% 100,00% 10,00% 0,00%

0,00%

2007

2008

2009

2010

2011

2007

Solvabilitas 25,00%

20,00%

Rasio Hutang Terhadap Aset

15,00%

Rasio Hutang Terhadap Modal

10,00%

Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap

5,00%

0,00%

2007

28

2008

2009

Laporan Tahunan 2011

2010

2011

2008

2009

2010

2011

Simply the Best to Lead the Competitiveness H a n y a y a n g Te r b a i k a k a n M e m e n a n g k a n K o m p e t i s i

More efficient and measurable financial system is required in order to make airport operations capable to compete with others, and give high value added to the stakeholders.

Perlunya Sistem Keuangan yang Lebih Efisien dan Terukur di Segala Lini, Sehingga Operasi Bandara akan Mampu Bersaing serta Memberikan Nilai Tambah yang Tinggi Kepada Para Stakeholder 2011 Annual Report

29

30

Laporan Tahunan 2011

Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Report

Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran direksi Angkasa Pura Airports yang telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur yang

PENGHARGAAN

tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih lima penghargaan bergengsi.

Board of Commissioners gives the highest appreciation to all members of board of directors of Angkasa Pura Airports who have made the Company performance in its right track. It is proven that in 2011, it grabbed five prestigious awards.

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Praise be to the One Supreme God that Angkasa Pura

bahwa Angkasa Pura Airports telah mengalami peningkatan

Airports has improved its performance as reflected in this

kinerjanya sebagaimana tercermin dalam laporan ini.

report.

Laporan Keuangan Perseroan pada tahun 2011 ini, kinerja

In this 2011, Company Financial Statement, the financial

keuangan telah membukukan total laba setelah pajak sebesar

performance booked total profit after tax by Rp 545,804

Rp 545.804 miliar tumbuh Rp 165.010 miliar atau 43,33%

billion, growing Rp 165,010 billion or 43.33% from 2010 by Rp

dari tahun 2010 sebesar Rp 380.794 miliar. Pendapatan

380,794 billion. The operating income in 2011 has reached

operasional pada tahun 2011 telah tercapai sebesar Rp 2,66

Rp 2.66 trillion, growing 19.34% from 2010 operational

triliun tumbuh 19,34% dari pendapatan operasional tahun

income namely Rp 2.23 trillion. Whereas the operating cost

2010 yaitu Rp 2,23 triliun. Sedangkan beban operasional

was Rp 2.19 trillion, increasing 22.84% of 2010 operating cost

adalah sebesar Rp 2,19 triliun, naik 22,84% dari beban

namely Rp 1.78 trillion.

operasional tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1,78 triliun. Laba operasional tahun 2011 ini adalah sebesar Rp 473,66

The operating profit in 2011 was Rp 473.66 billion, increasing

miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan

compared to that of 2010 by Rp 24.32 billion or 5.41%.

realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 24,32 miliar atau 5,41%. The internal factor during 2011 affects the company Faktor internal yang selama tahun 2011 mempengaruhi

performance in general among others the construction of

kinerja perseroan secara umum antara lain pembangunan

Ngurah Rai Airport, Bali and Sepinggan Airport, Balikpapan.

Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan.

2011 Annual Report

31

LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)&#0"3%0'$0..*44*0/&343&1035

Semua capaian yang diperoleh pada tahun 2011 ini merupakan

All achievements in 2011 were the very valuable capital

modal yang sangat berharga untuk memacu seluruh karyawan

to trigger all employees and management in improving

dan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas

the performance and capacity as well as capability of all

serta kapabilitas seluruh sumber daya Angkasa Pura Airports

resources of Angkasa Pura Airport so that in the following

sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang bisa

years it will make the better success.

meraih keberhasilan yang lebih baik lagi.

32

Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-

Board of Commissioner gives the highest appreciation

tingginya kepada manajemen Angkasa Pura Airports yang

to the management of Angkasa Pura Airport who has

telah mendukung diterapkannya pengendalian kinerja

supported the application of Key Performance Indicator

berbasis Key Performance Indicators (KPI). Sesuai tugas

based performance control. In accordance with the tasks

dan fungsi Dewan Komisaris, dalam rangka pengawasan

and function of the Board of Commissioners, in the frame

dan pengendalian internal, selama tahun 2011, beberapa

of internal supervision and control, during 2011, some

hal sudah dilakukan seperti melakukan pertemuan rutin

matters have been conducted such as holding the regular

mingguan, memberikan masukan dan tanggapan terhadap

weekly meeting, giving the input and response to the 2010

Laporan Manajemen Tahun 2010, memberikan pendapat

Management Report, giving opinion and suggestion as

dan saran serta rekomendasi atas usulan Direksi untuk

well as recommendation on the proposal of the Board of

rencana kerjasama pengelolaan aset dengan pihak ketiga,

Directors to plan the cooperation on assets management

memberikan saran kepada Direksi mengenai permasalahan

with the third party, giving the suggestion to the Board of

yang terkait dengan SDM, meminta Direksi membuat

Directors on the matters relating to HR, asking the Board of

feasibility study, misalnya dalam rencana pembangunan

Directors to prepare the feasibility study for example in the

beberapa bandara, memberikan arahan kepada Direksi

plan of construction of some airports, giving the direction to

agar terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas

the Board of Directors to continuously evaluate in order to

pelayanan dan operasional bandara, meminta Direksi agar

improve the service quality and airport operational, asking

meningkatkan daya serap investasi dan melakukan evaluasi/

the Board of Director to improve the investment absorption

penyempurnaan atas sistim pengadaan barang dan jasa serta

power and evaluating/improving the goods and service

telah memberikan persetujuannya untuk pengembangan

procurement system as well as giving the approval for the

teknologi informasi (ERP) guna meningkatkan kinerja

information technology development (ERP) to improve the

perusahaan, dan melakukan kunjungan kerja ke beberapa

DPNQBOZT QFSGPSNBODF  BOE DPOEVDUJOH UIF XPSL WJTJU UP

bandara untuk melihat kesiapan fasilitas, pelaksanaan

some airports to know the readiness of the facility, service

pelayanan dan operasional bandara.

procurement and airport operational.

Dewan Komisaris juga telah meminta perhatian Direksi

Board of Commissioners has also asked the attention of

terhadap beberapa hal seperti:

the Board of Directors to some matters such as:

Manajemen, Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Management, Organization and Human Resources

Dalam membangun pola manajemen yang berorientasi

In constructing the measurable result oriented management

pada hasil yang dapat diukur sesuai Key Performance

patterns according to Key Performance Indicator already

Indicators yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan

stipulated. In an effort to improve HR capability and

kapabilitas dan kompetensi SDM, perlu segera dibangun,

competence, it is necessary to construct, straighten and

dibenahi

dan dipelihara sistem database kepegawaian;,

maintain the employees affairs database system, work system

sistem dan prosedur kerja, pola karier yang mendorong

BOE QSPDFEVSF  DBSSJFS QBUUFSO FOIBODJOH UIF FNQMPZFFT

motivasi karyawan untuk bekerja; sistem kepangkatan dan

motivation to work, rank system, and fair & transparent

Laporan Tahunan 2011

LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)&#0"3%0'$0..*44*0/&343&1035

remunerasi yang fair dan transparan; sistem dan mekanisme

remuneration; education, training system and mechanism

pendidikan dan latihan yang menunjang dan memacu

supporting, and triggering HR technical and managerial

kemampuan teknis dan manajerial SDM sehingga tercipta

abilities in order to create more conducive work climate.

iklim kerja yang semakin kondusif. Daya Serap Investasi dan Likuiditas Keuangan Perusahaan

Investment Absorption Power and Financial Liquidity of the Company

Likuiditas perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas pada

The company liquidity in terms of cash and equivalent

akhir periode tahun 2011 berjumlah Rp 2,70 triliun atau

cash at the end period of 2011 was Rp 2.70 trillion or

meningkat sebesar Rp 434,03 miliar dibandingkan dengan

increasing Rp 434.03 billion compared to that of initial

awal periode sebesar Rp 2,26 triliun. Sementara daya serap

period Rp 2.26 trillion. Whereas the investment absorption

investasi secara fisik adalah 22,85% terhadap program

physically was 22.85% to the program already tendered,

yang telah dilelangkan, daya serap secara program sebesar

the programmedly absorption power was 81.92% and

81,92%, dan daya serap secara kontrak sebesar 84,14%.

contractually 84.14%.

Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memberikan

The Board of Commissioners has asked the Board of Directors

perhatian meningkatkan daya serap investasi melalui

to pay the attention to the improvement of investment

langkah-langkah perencanaan yang lebih baik agar pada

absorption power through the better planning measures

saatnya tidak berdampak negatif pada tingkat pelayanan,

that at the time it will not result in negative impact to the

kenyamanan, keselamatan dan keamanan bagi pengguna

service level, convenience, safety and security of the airport

jasa kebandarudaraan.

affairs service users.

Kehandalan

Instrumen

Navigasi

dan

Infrastruktur

Reliability of Navigation Instrument and Airport Affairs

Kebandarudaraan serta Pengembangan Sistim Informasi

Infrastructure as well as Management Information System

Manajemen

Development

Kepada Direksi diminta untuk memastikan kehandalan

The Board of Directors is asked to ensure the operational

operasional semua instrumen navigasi dan instrumen

reliability of all navigational instruments and airport affairs

kebandarudaraan yang dapat menjamin keamanan dan

instruments that can guarantee the flight and passengers

keselamatan penerbangan dan penumpang dengan kualitas

security and safety with the good quality using the up

yang baik dengan menggunakan instrumen berteknologi

to dated technology instrument fulfilling the operational

mutakhir yang memenuhi standard operasional yang

standard stipulated by the authorities.

ditetapkan oleh pihak-pihak otoritas. Prospek Usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi

Company’s Business Prospects Prepared By the Board of Directors

Dewan Komisaris menyadari bahwa dengan meningkatnya

The Board of Commissioners realizes that by the service

pelayanan kepada masyarakat diharapkan citra bandara

improvement to the community it is expected that the

sebagai pintu gerbang negara atau wilayah selain pelabuhan

image of the airport as the gate of a country or territory

akan meningkat citranya.

besides harbors will be improved.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa

To improve the service to the airport affairs service users

kebandarudaraan dan meningkatkan pendapatan di masa

and increase the future income, the Board of Commissioners

2011 Annual Report

33

LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)&#0"3%0'$0..*44*0/&343&1035

mendatang, Dewan Komisaris mendukung dilakukannya

supports the Business Restructuring comprising 4 (four)

Restrukturisasi Bisnis yang meliputi 4 (empat) sasaran

strategic targets namely Service Excellence, Revenue

strategis yaitu Service Excellence, Revenue Enhancement,

Enhancement,

Organisasi Bertaraf Internasional, dan Memberikan kontribusi

Providing Positive contribution to the environment.

International

Scale

Organization

and

positif kepada lingkungan. Dewan Komisaris juga mendukung kerjasama internasional

Board of Commissioners also supports the international

yang dilakukan Angkasa Pura Airports dengan Incheon

cooperation made by Angkasa Pura Airports and incheon

International

bidang

International Airport Corporation in airport affairs as well as

kebandarudaraan, serta kerjasama dengan GVK India berupa

Airport

Corporation

dalam

cooperation with GVK India in terms of cooperation taxes in

penjajakan kerjasama dalam bidang pengelolaan area

commercial area management.

komersial. Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai,

Development of Ngurah Rai International Airport,

Sepinggan Balikpapan, dan Rencana Pengembangan

Sepinggan Balikpapan Airport and Other Airports

Bandara-Bandara lainnya

Development Plan

Selama tahun 2011, perusahaan sedang dalam proses

During 2011, the company was processing the new airport

menyelesaikan pembangunan bandara baru di Bali dan

construction completion in Bali and Balikpapan, as well as

Balikpapan, serta rencana pembangunan bandara seperti

the airport construction plan such as Juanda, Surabaya,

Juanda - Surabaya, Adisutjipto-Jogjakarta dan Ahmad Yani-

Adisutjipto, Yogyakarta and Ahmad Yani, Semarang.

Semarang. Pengelolaan Bandara Pasca Undang-Undang Nomor 1

Airport Management After Law Number 1 of 2009

Tahun 2009 tentang Penerbangan

regarding Flight

Setelah

1

After the enforcement of Law Number 1 of 2009 regarding

Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka pengelolaan

diberlakukannya

Flight, the airport affairs management in Indonesia will be

kebandarudaraan di Indonesia akan terbuka bagi badan

opened for the Indonesian legal entity other than State-

hukum Indonesia selain BUMN.

Owned Enterprise.

Dengan kemungkinan di atas, maka kepada Direksi telah

With the above possibility, the Board of Directors has

diminta untuk secara seksama membuat business plan baru

been asked to carefully prepare the new business plan

dengan mengoptimalkan produktivitas dan pemanfaatan

by optimizing the productivity and utilization of assets

dari aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini sehingga

possessed by the company now so that the existence of

eksistensi Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara

Angkasa Pura Airport as the airport management in the

di tanah air tetap terjaga.

country will still be maintained.

Peningkatan Pengendalian Internal dan Good Corporate

Improvement of Internal Control and Good Corporate

Governance

Governance

Penerapan

34

prinsip-prinsip

Undang-Undang

dimulai

The application of GCG principles already started from some

sejak beberapa waktu lalu perlu terus dikembangkan

time ago should be continuously developed to obtain the

implementasinya agar diperoleh manfaat yang kongkrit

concrete benefit while the company internal control is

sedangkan Pengendalian Internal perusahaan bertujuan

aimed at obtaining the certainty on the financial statement

Laporan Tahunan 2011

GCG

yang

Nomor

telah

LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)&#0"3%0'$0..*44*0/&343&1035

untuk mendapatkan keyakinan mengenai keandalan laporan

reliability, operational effectiveness and efficiency as well as

keuangan, keefektifan dan efisiensi operasi serta kepatuhan

compliance with the prevailing law and regulation.

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan pengendalian internal ini, Dewan

In implementing this internal control, the Board of Directors

Komisaris telah melakukan evaluasi secara periodik, terus

has made the periodical evaluation, continuously and

menerus dan berkesinambungan dengan fokus perhatian

sustainably with the focal point on the five COSO based

kepada lima komponen pengendalian internal berbasis

internal control components – Conceptual Framework and

COSO - Conseptual Framework dan mengacu kepada

referring to the Decree of State Minister of State Owned

Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-

Enterprise Number KEP-117/M-MBU/2002 regarding GCG

MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada BUMN.

practice application to State Owned Enterprise.

Dalam tahun 2011, manajemen Angkasa Pura Airports telah

In 2011, the management of Angkasa Pura Airport produced

menghasilkan laporan keuangan perusahaan dan laporan

the company financial statement and management

manajemen, laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina

report, financial statement of Partnership and Environment

Lingkungan (PKBL), yang telah diaudit oleh KAP Soejatna,

Development Program (PKBL) already audited by KAP

Mulyana dan Rekan (SMR) dan diterbitkan laporan auditnya

Soejatna, Mulyana and Partner (SMR) and the audit report

dengan pendapat akuntan “Wajar Tanpa Pengecualian”

was issued with Disclaimer opinion of accountant.

(WTP). Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya

Board of Commissioners gives the highest appreciation to all

kepada seluruh jajaran Direksi Angkasa Pura Airports yang

members of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports

telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur

who has made the Company performance in the right track.

yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura

It is proven that in 2011 it grabbed 5 prestigious awards.

Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. Peran Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)

Role of Internal Audit Unit (SPI)

Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas langkah-

Board of Commissioners expresses its appreciation to the

langkah yang telah dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan

measures already taken by the Board of Directors among

menerbitkan surat keputusan Direksi tentang pengesahan

others by issuing the letter of decision of Board of Directors

Piagam Audit/ Audit Charter; menyusun Pedoman Audit

regarding ratification of Audit Charter, preparing SPI Audit

SPI yang juga sedang dilakukan penyempurnaan bersama

Guidance which is being improved together with BPKP;

BPKP; penyempurnaan restrukturisasi organisasi SPI, Job

improving the SPI organization restructuring, Job Description

Description dan perbaikan sistem dan prosedur kerja SPI

and SPI system improvement and work procedure including

termasuk peningkatan kapasitas SDM.

HR capacity improvement.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/Corporate

Partnership and Environment Development Program /

Social Responsibilty

Corporate Social Responsibility

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini diharapkan

It is expected that it is the realization of the participation

merupakan suatu wujud peran serta Angkasa Pura Airports

of Angkasa Pura Airports in running its social responsibility

dalam menjalankan fungsi tanggung jawab sosialnya atau

function or CSR for community development. Relating to

Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan

that, and in connection with the obligation to implement

masyarakat (community development). Berkenaan dengan

CSR program in accordance with Article 74 of Law Number

2011 Annual Report

35

LAPORAN DEWAN KOMISARIS 5)&#0"3%0'$0..*44*0/&343&1035

hal tersebut di atas dan sehubungan juga dengan adanya

40 of 2007 regarding Company, the Board of Commissioners

kewajiban untuk menjalankan program CSR sesuai Pasal

asked that in the future this CSR program implementation

74, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

can improve more the program which benefit is directly

Perseroan, maka Dewan Komisaris meminta agar di waktu

enjoyed by the people, especially those around the work

mendatang pelaksanaan program CSR atau PKBL ini dapat

territory managed by Angkasa Pura Airports.

lebih meningkatkan program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Akhirnya

Komisaris

Finally in this occasion, the Board of Commissioners

menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan segenap

dalam

kesempatan

ini

Dewan

expresses its gratitude to the Board of Directors and all

karyawan atas dukungan dan kerjasama yang telah

employees for the support and cooperation already shown

ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi.

in implementing the tasks and functions.

Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua.

May God bless us all.

Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner

36

Laporan Tahunan 2011

1 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner

3

2

1

4

5

2 D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner

4 Suyitno Affandi Komisaris | Commissioner

3 H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner

5 Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner

1 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner

2

4

3

6

5

1

3

38

2

1

Laporan Tahunan 2011

4

5

2 H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner

5 Tundjung Inderawan Komisaris | Commissioner

3 D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner

6 Robert Pakpahan Komisaris | Commissioner

4 Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner

2011 Annual Report

39

Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director

40

Laporan Tahunan 2011

Laporan Dewan Direksi

5IF#PBSEPG%JSFDUPST3FQPSU

3,6

CSI

Dalam hal service excellence, Perusahaan selalu berusaha untuk terus memperbaiki tingkat layanan kepada pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta konsesioner. Hal ini tercermin dari peningkatan level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,57. In service excellence, the Company always tries to continuously improve the service level to the main service users namely passengers, airlines as well as concessionary. It is reflected from the CSI level improvement by 3.60 compared to the previous year by 3.57.

Selama tahun 2011 Perusahaan telah melayani pergerakan

During 2011, the Company has served the airplane

pesawat sebanyak 559,029 yang bertumbuh sebesar

movement by 559.029 growing 14% and passenger

14%, dan pergerakan penumpang sebanyak 56 juta orang

movement by 56 million person growing 15% and cargo

bertumbuh 15% dan pergerakan kargo sebanyak 311 juta ton

movement by 311 million tons growing 8%. Such realization

bertumbuh 8%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan

increases compared to that of the previous year. It gives the

dibandingakan dengan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut

positive impact to the company profit achievement by Rp

berdampak positif terhadap pencapaian laba perusahaan

656.35 billion (before tax) exceeding the target of 5.44% of

sebesar Rp 656,35 milyar (Laba sebelum pajak) melampaui

that already planned Rp 622.46 billion, and increasing from

target sebesar 5,44% dari yang direncanakan sebesar Rp

that of 2010 by 39% which was realized by Rp 471.75 billion.

622,46 milyar, dan meningkat dari tahun 2010 sebesar 39%

*UBMTPBòFDUFEUIF$PNQBOZTTPVOEOFTTMFWFMCZPCUBJOJOH

yang terealisasi sebesar Rp 471,75 milyar. Hal tersebut juga

“AA” predicate with achievement 83 and included in “Sound”

mempengaruhi tingkat kesehatan Perusahaan dengan

category. The reached KPI was 93.22 increasing compared to

memperoleh predikat “AA” dengan capaian nilai 83 dan

that of 2010 which was realized 92.49.

masuk dalam katagori “Sehat”. Key Performance Indicator (KPI) tercapai sebesar 93,22 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 yang terealisasi sebesar 92,49 Tahun 2011 merupakan tahun kelanjutan proses transformasi

2011 was the continuation year of company transformation

perusahaan

yang telah dicanangkan di dalam konsep

process already launched in the restructuring and reposition

restrukturasasi dan reposisi, dan sejalan dengan konsep

concept, and in line wit that concept, in the 2011 work and

tersebut dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran

budget plan the company has determined 5 main strategies

tahun 2011 perusahaan menetapkan 5 strategi utama

focusing on the service excellence, revenue enhancement,

yang berfokus pada service excellent, revenue enhancement,

reasonable cost, sound organization, environment. It is as the

reasoneble cost, sound organization, environment. Sebagai

effort to achieve the vision and mission to become the world

upaya untuk menuju pencapaian visi dan misi menjadi

class airport management.

pengelola bandara kelas dunia.

2011 Annual Report

41

LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)&#0"3%0'%*3&$50343&1035

Dalam hal service excellence, perusahaan selalu berusaha

In service excellence, the company always tries to

untuk

kepada

continuously improve the service level to the main service

pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta

users namely passengers, airlines as well as concessionaries

konsesioner di mana hal ini tercermin dari peningkatan

which is reflected in the CSI level improvement by 3.60

level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya

compared to the previous year by 3.57. As the realization

sebesar 3,57. Sebagai wujud dan komitmen peningkatan

and commitment of service improvement sustainably,

pelayanan secara berkesinambungan, Perusahaan telah

the Company has completed the construction of

menyelesaikan

Internasional

Lombok International Airport simultaneously marking the

Lombok sekaligus menandai dimulainya pengoperasian

commencement of its full operation in October 2011. As the

secara penuh pada bulan oktober 2011. Sebagai langkah

concrete measure in CSI improvement the management

konkret dalam peningkatan CSI dan manajemen secara

continuously tries to accelerate the construction and

terus menerus berupaya mempercepat pembangunan

development of airport in the work territory of PT Angkasa

dan pengembangan bandara diwilayah kerja PT Angkasa

Pura I (Persero) especially 7 (seven) airports which were

Pura I (Persero) khususnya 7 (tujuh) bandara yang sudah

lack of capacity. The fund has been provided for those

terus

memperbaiki

tingkat

pembangunan

layanan

Bandara

mengalami keterbatasan kapasitas (lack of capacity). Untuk

seven airports namely ± 6 trillion and it is simultaneously

ketujuh bandara tersebut telah dipersiapkan dana sebesar ±

for supporting the government program in Indonesian

6 triliun sekaligus mendukung program pemerintah dalam

Economic Development Acceleration Master Plan (MP3EI).

Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia

In 2011, the Company was conducting the acceleration and

(MP3EI). Pada tahun 2011 Perusahaan sedang melakukan

development of 3 (three) main airports namely Ngurah Rai –

percepatan dalam pengembangan di 3 (tiga) bandara utama

Bali, Sepinggan – Balikpapan and Juanda – Surabaya airports,

yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan - Balikpapan dan

which will plannedly be completed in 2013. For Syamsuddin

Juanda - Surabaya, yang direncanakan akan selesai pada

Noor – Banjarmasin, Ahmad Yani – Semarang, Eltari – Kupang

tahun 2013, untuk bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin,

airports, the Detailed Technical Plan is now being prepared,

Ahmad Yani – Semarang, Eltari – Kupang saat ini sedang

then for the Adisutjipto – Yogyakarta airport which location

proses penyusunan Rencana Teknis Terinci, kemudian untuk

can not likely be developed, it is planned to relocate it to an

Bandara Adisutjipto – Yogyakarta yang lokasinya sudah

area around Yogyakarta and its Feasibility Study is not being

tidak mungkin untuk dikembangkan, direncanakan akan

prepared.

direlokasi di sekitar Yoyakarta dan saat ini sedang dalam proses penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study).

42

Pada sasaran Revenue Enhancement Perusahaan berhasil

In the target of Revenue Enhancement, the Company

membukukan pendapatan operasi sebesar

Rp. 2,6 Triliun

booked the operational income of Rp 2.6 trillion above the

diatas anggaran sebesar 4,77% dari yang direncanakan Rp.

budget of 4.77% of those already planned namely Rp 2.54

2,54 triliun, bertumbuh sebesar 19 % dari tahun 2010, hal

trillion, growing 19% from that of 2010. It is indicated in the

ini tergambar dari komponen pendapatan non aeronautika

non aeronautic income component increasing 20.51% and

yang meningkat 20,51% dan non aeronautika meningkat

non aeronautic increasing 16.02% compared to that of 2010

16,02% dibandingkan tahun 2010 dengan komposisi

with the composition of non aeronautic income to total

pendapatan non aeronautika terhadap total pendapatan

operational income by 25.39%. Such above achievement is

operasi sebesar 25,39%. Pencapaian tersebut diatas seiring

in line with the revenue deepening, revenue safeguarding,

dengan program revenue deepening, revenue safeguarding,

appropriation price programs which realization is among

appropriate price, yang realisasinya antara lain dilakukannya

others the renegotiation of amount of share of cargo

renegoisasi besaran sharing pengelolaan kargo, renegosiasi

management, parking management, optimization of space

besaran sharing pengelolaan parkir, optimalisasi sewa

lease and concession, terminal block plan revision and

ruangan dan konsesi, revisi terminal blok plan, dan penerapan

integrated cashier system application, e-post in cooperation

sistem kasir terpadu, e-pos yang bekerjasama dengan PT

with PT Telkom. The four subsidiaries have been established

Laporan Tahunan 2011

LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)&#0"3%0'%*3&$50343&1035

Telkom. Dan telah terbentuknya empat anak perusahaan

namely Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic, Angkasa

yaitu Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logistik, Angkasa

Pura Property and Angkasa Pura Support. Besides, the

Pura Properti, dan Angkasa Pura Support. Di samping itu

average collection period quality increased from 36 days in

kualitas average collection period meningkat dari 36 hari di

2010 to 17 days in 2011.

tahun 2010 menjadi 17 hari pada tahun 2011. Sesuai aspirasi pemegang saham terkait dengan sasaran

In accordance with the aspiration of the shareholders relating

Reasonable Cost, Perusahaan diharuskan dapat mencapai

to the Reasonable Cost target, the Company is required to be

delta pendapatan yang lebih tinggi dari delta biaya. Meskipun

able to reach the higher income delta than the cost delta.

pendapatan operasi telah berhasil dicapai 4,77% di atas

Although the operational income has successfully reached

anggaran namun realisasi delta biaya operasi masih lebih

4.7% above the budget, but the operational cost delta

tinggi yaitu sebesar 8,67%. Hal ini disebabkan tertundanya

realization is still higher namely 8.67%. It is due to the delay

pembebanan imbalan pasca kerja pada tahun sebelumnya

of post work fee imposition of the previous year according to

sesuai PSAK 24 yang mengharuskan pembukuan beban

PSAK 24 requiring the cost booking in 2011 fiscal year by Rp

tersebut pada tahun buku 2011 sebesar Rp 209 miliar dan

209 billion and correction of capital reserve of 2010 namely

koreksi atas cadangan modal tahun 2010 sebesar Rp 215,87

Rp 215.87 billion.

miliar. Untuk mencapai visi dan misi, perusahaan telah melakukan

To attain the mission and vision the company has made the

perkuatan organisasi antara lain dengan melakukan

organization strengthening among others by restructuring

restrukturisasi serta transformasi budaya. Selain itu, untuk

and culture transformation. Besides, for sustainably HR

peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan Perusahaan

quality improvement, the Company has developed the

telah mengembangkan pusat pelatihan ”center for excellence”

center for excellence training center as well as reactivating

serta mengaktifkan kembali training reguler untuk berbagai

the regular training for various levels with total participants

level dengan total peserta mencapai 2.452 orang untuk

2,452 persons to improve the HR capacity and competence.

meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM. Selain itu

Besides, to add the knowledge from the international best

untuk menambah knowledge dari segi international best

practice point of view, by cooperation on management

practices dengan melakukan kerjasama management

training with the world class airport management such as

training dengan pengelola bandara kelas dunia seperti

IIAC (South Korea) and GVK (India). Last but not least is that

IIAC (Korea Selatan) dan GVK (India). Hal yang tidak kalah

the Company has also stipulated IT Master Plan and Enterprise

penting perusahan juga telah menetapkan Master Plan

Resource Planning application as the company backbone in

IT

dan penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)

integrating all company systems which will expectedly be

sebagai backbone perusahaan dalam mengintegrasikan

able to accelerate the process business, supported by the

seluruh sistem perusahaan yang nantinya diharapkan

application of the good information governance.

dapat mempercepat bisnis proses, yang didukung dengan penerapan Tata Kelola Informasi yang baik. Di bidang environment, untuk mendukung program

In environment sector, to support the government program

pemerintah

dalam

relating to the Environment Preservation, in running the

menjalankan bisnis pengelolaan bandara, PT Angkasa Pura

airport management business, PT Angkasa Pura I (Persero)

I (Persero) tetap memperhatikan aspek lingkungan hal

still pays the attention to the environment aspect. It is in

ini sesuai dengan rencana pembangunan bandara telah

accordance with the airport construction plan referring to

terkait

Pelestarian

Lingkungan,

mengacu pada konsep green airport dan eco airport dalam

green airport and eco airport concepts in the design process

proses desain dan pemilihan materialnya. Terkait aspek

and material selection. Relating to the socio economy

sosial ekonomi, perusahaan telah merealisasikan penyaluran

aspect, the company has realized the partnership program

2011 Annual Report

43

LAPORAN DEWAN DIREKSI 5)&#0"3%0'%*3&$50343&1035

dana program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp.

fund channeling and environment development by Rp 38.8

38,8 miliar yang meliputi pembangunan pendidikan, sarana

billion comprising the educational development, general

umum serta pelestarian lingkungan berupa penanaman

facility as well as environment preservation in terms of

118.000 pohon di lokasi bandara-bandara.

planting of 118,000 trees in the airport locations.

Kemudian dalam penerapan good corporate governance,

Then in the good corporate governance application,

perusahaan telah melaksanakan sejak tahun 2006 sampai

the company has implemented it since 2006 until now,

dengan saat ini, dan dalam pelaksanaan tersebut perusahaan

and in that implementation, the Company always makes

selalu mengalami perbaikan dan peningkatan dalam

improvement and increase which is reflected in the GCG

penerapannya, hal ini tercermin dalam pencapaian skor GCG

score achievement. In 2006 it reached score 62.36 points,

pada tahun 2006 memperoleh skor 62,36 yang meningkat

increasing continuously that until 2010 the Company

secara terus menerus hingga pada tahun 2010 Perusahaan

reached 81.16 point and included in the “good” category.

mencapai skor 81,16 dan masuk dalam katagori ”baik”. Di

Besides in 2010 the Company also got the appreciation and

samping itu perusahaan pada tahun 2011 juga mendapat

awards from the various parties, due to the hardworking of

apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak, berkat kerja

the management and employees despite the condition of

keras manajemen dan karyawan meskipun kondisi beberapa

some airports which is lack of capacity.

bandara tersebut sudah lack off capacity. Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah

Finally, by the bless of the One Supreme God, let use go

kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat dan

ahead enthusiastically and with the strong determination,

tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,

sincerity and seriously, with the noble goal to make the

cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik kepada

best for our beloved company, let us work and work and

perusahaan yang kita cintai ini, marilah kita kerja, kerja, dan

work enthusiastically. This is the new beginning, do it now.

kerja dengan semangat. This is the new beginnings ”do it now”

May the One Supreme God always give his direction and

Semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan

protection for all of us.

bimbingan, petunjuk, dan lindungan-nya kepada kita sekalian.

Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director

44

Laporan Tahunan 2011

1 Tommy Soetomo

Direktur Utama | President Director

3

1 2

4

5

2 Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director

3 Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

4 Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director

5 Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director

Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2011

Accountability Statement of Annual Report 2011

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan

This Annual Report, together with the financial statement

informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab

and other related information are the responsibility of

Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) dan telah disetujui

Management of PT Angkasa Pura I (Persero) and has been

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan

approved by all members of Board of Commissioners and

membubuhkan tanda tangannya masing-masih di bawah

Board of Directors by affixing their respective signature

ini.

below.

Jakarta, Maret 2011 PT Angkasa Pura I (Persero) Dewan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)

Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director

Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director

Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director

Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Affairs Director

Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner

Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner

46

Laporan Tahunan 2011

H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner

D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner

Suyitno Affandi Komisaris Commissioner

2011 201 01 11 Annual A Annu nnu nnual nuall Report Rep port or

47 47

Testimoni Pelanggan Utama

Home Customer Testimonials

“Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan operator yang terampil, yang dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga keselamatan bagi pengoperasian garbarata.”

A. Soebagyo

Dirut Gapura Angkasa Presiden Director of Gapura Angkasa

Kami telah kembali dipercaya untuk bekerja sama dalam

We have again trusted to cooperate in the operation

pengoperasian Garbarata. Garbarata atau lebih dikenal

garbarata. Garbarata or better known as Jetway, means the

dengan jetway, merupakan sarana penunjang bagi

support for passenger service of aircraft and exit through the

pelayanan penumpang dari dan keluar pesawat terbang

hallway toward the airport terminal.

menuju Terminal Bandara melalui lorong. Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan

Angkasa Pura Airports has supported us to prepare a skilled

operator

memberikan

operator, which can provide comfort for passengers and

kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga

yang

terampil,

at the same time maintaining the safety of the operation

keselamatan bagi pengoperasian garbarata.

garbarata.

Terimakasih untuk dukungan Angkasa Pura Airports hingga

Thank you for the support Angkasa Pura Airports to us to

akhirnya kami dapat optimal memberikan sumbangsih

optimally contribute to the safety related airport facilities

berkait dengan safety fasilitas bandara yang mendukung

that support the success of the operation of airport as a

keberhasilan dan suksesnya pengoperasian bandara secara

whole.

keseluruhan.

48

Laporan Tahunan 2011

yang

dapat

2011 Annual Report

49

50

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Nama | Name Angkasa Pura Airports (Persero) Bidang Usaha | Line of Business 1.

Pelayanan lalu Lintas Penerbangan/Flight Traffic Service

2.

Pelayanan Jasa Kebandarudaraan/Airport Affairs Service

3.

Pelayanan Jasa terkait bandara/ Airport Related Service

Status Perusahaan | Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/State Owned Enterprise Pemilik | Owner 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia/ 100% is owned by the State of The Republic of Indonesia Tanggal Pendirian | Date of Incorporation 4 Februari 1964/ February 4, 1964 Dasar Hukum Pendirian | Incorporation Legal Basis PP Nomor 5 tahun 1992/Government Regulation Number 5 of 1992 Akte Pendirian | Deed of Incorporation Akte Perubahan Nomor 1992 tanggal 15 Agustus 2008 Deed of Amendment Number 1992 dated August 15, 2008 Produk | Products 1. Aeronautical Air Traffic (ATS) 2. Aeronautical Non Air Traffic (ATS) 3. Non-aeronautical Service Jaringan Kantor | Office Network 13 Kantor Cabang, 2 Terminal Kargo, 1 MATSC 13 Branch Offices, 2 Cargo Terminals, 1 MATSC Kantor Pusat | Head Office Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2 Jakarta 10610 Phone 62-21 6541961 Fax 62-21 6541513, 6541514 www.angkasapura1.co.id

2011 Annual Report

51

Riwayat Perusahaan | History of Company

52

Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia bermula dari Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang dibentuk pada tanggal 20 Februari 1962 dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 1962. Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

The history of Angkasa Pura Airport as the pioneer of airport affairs business commercially in Indonesia is started from the State Company (PN) Angkasa Pura Kemayoran established on February 20, 1962 by virtue of Government Regulation Number 33 of 1962. Its main task is to manage and arrange the Kemayoran Airport Jakarta which was at that time the only one international airport serving the flight from and to overseas besides the domestic flight.

Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).

In its development, for easier scope of work in managing other airport in the territory of Indonesia, by virtue of Government Regulation Number 21 of 1965, PN Angkasa Pura Kemayoran changed its name to State Company (PN) Angkasa Pura since May 17, 1965. Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 37 of 1974, the status of the company legal entity was changed into Public Company (Perum).

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Kemayoran sejak tanggal 1 Oktober 1985, seluruh kegiatan operasi perusahaan dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.

By the closing of Kemayoran International Airport since October 1, 1985, all operational activities of the company were transferred to Soekarno-Hatta Airport.

Untuk mengatur pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, sejak tanggal 19 Mei 1987 Perum Angkasa Pura berubah nama menjadi Perum Angkasa Pura Airports bersamaan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura yang khusus bertugas mengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

To arrange the airport management territory division, by virtue of Government Regulation Number 25 of 1987, since May 19, 1987, Perum Angkasa Pura changed its name to Perum Angkasa Pura Airports coincided with the establishment of Perum Angkasa Pura specially having the task to manage Soekarno-Hatta and Halim Perdanakusuma Airports.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor: C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 2914/1993.

Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 5 of 1992, the form of the Public Company was changed into Limited Liability Company (PT) which shares are held fully by the State of The Republic of Indonesia so that its name becomes PT Angkasa Pura I (Persero) by virtue of Deed of Notary Muhani Salim, SH dated January 3, 1993 and already approved by the Minister of Justice by virtue of decree Number: C2-470.HT.01.01 Year 1993 dated April 24, 1993 as well as publicized in the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 2914/1993.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

The recent amendment to the Articles of Association of the Company is based on the resolution of General Meeting of Shareholders dated January 14, 1998 and already contained in deed of Notary Imas Fatimah, SH Number 30 dated September 18, 1998. Such amendment to Articles of Association is already ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Number: C2-25829.HT.01.04 Year 1998 dated November 19, 1998 and publicized in the State Gazette of The Republic of Indonesia Number 3740/1999.

2011 Annual Report

53

Bidang Usaha | Line of Business

Selain mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura

Besides managing the airport affairs service, Angkasa Pura

Airports (Persero) juga memberikan pelayanan navigasi

Airports (Persero) also provides the flight navigational

penerbangan/pelayanan air traffic services (ATS). Wilayah

service/air traffic service (ATS). The ATS service management

pengelolaan pelayanan ATS oleh Angkasa Pura Airports

territory by Angkasa Pura Airports is Flight Information

adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang

Region II (FR II) comprising Semarang air territory boundaries

meliputi batas wilayah udara Semarang sampai ke arah timur

through the eastern of Indonesia namely Papua air territory

Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS pada

boundaries. ATS piloting at FR II is centralized in Makassar

FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian Pusat

with operation of Makassar Flight Traffic Controlling Center

Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (PPLPM)

(PPLPM) or Makassar Air Traffic System Center (MATSC).

atau Makassar Air Traffic System Centre (MATSC). Tiga bidang usaha Angkasa Pura Airports yaitu Aeronautika

The three lines of business of Angkasa Pura Airports are

Air Traffic Services (ATS), Aeronautika Non-Air Traffic Services,

Aeronautic Air Traffic Services (ATS), Aeronautic Non Air

dan Non-Aeronautika mencakup pelayanan-pelayanan

Traffic Service, and Non Aeronautic comprising the following

sebagai berikut:

services:

1.

1.

Jasa Pelayanan Aeronautika Air Traffic Services (ATS) sebagai pelayanan jasa navigasi penerbangan meliputi

navigation service comprising the Flight Service

produk Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang terdiri

product consisting of domestic and international change route as well as overflying (international).

atas route charge domestik dan internasional, serta 2.

overflying (internasional). 2.

service comprising the products of Landing Service,

jasa kebandarudaraan meliputi produk Pelayanan

Aircraft Placement and Storage, Airplane Passenger

Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang

Service as well as bridge Service. 3.

Non-aeronautical product comprising the counter use

Pesawat Udara (PJP2U), serta Pelayanan Jasa Garbarata

service, lease (space and land lease), concession to

(aviobridge).

the businesses in airport, vehicle parking and permit,

Produk Non-Aeronautika meliputi jasa pemakaian

billboard, VIP lounge management as well as cargo

counter, sewa-sewa (sewa ruang dan sewa lahan),

terminal management.

konsesi terhadap usaha-usaha di bandar udara, parkir kendaraan dan pas, sewa ruang reklame, pengelolaan VIP Lounge, serta pengelolaan terminal kargo. 4.

Non ATS Aeronautical Service as the airport affairs

Jasa Pelayanan Aeronautika Non-ATS sebagai pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan

3.

Air Traffic Service Aeronautical Service as the flight

4.

Other line of business supporting the airport business such as: t

transportation

bandar udara seperti: t

penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan,

or other business sector developed among the community

penyediaan

lahan

t untuk

jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan. usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

54

Laporan Tahunan 2011

consultation, education and training service relating to the airport affairs

pengembangan

berkembang di masyarakat.

t

land procurement for property development

lainnya yang berhubungan dengan kelancaran

properti atau sektor bisnis lainnya yang t

t

industri, serta gedung-gedung atau bangunan angkutan udara. t

land procurement for building, field, industry as well as other buildings relating to the smooth air

Bidang usaha lainnya yang menunjang pengusahaan

t

other businesses possible supporting the attainment of the company objective.

2011 Annual Report

55

Struktur Organisasi | Organization Structure

Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL

DIREKTUR UTAMA Pengawas Intern Bidang Operasi Pengawas Intern Bidang Komersial & Pengembangan Usaha

SPI

Pengawas Intern Bidang Teknik, Perencanaan & SIM Pengawas Intern Bidang Personalia & Umum Asisten Karo Bidang Peraturan Perusahaan Biro Hukum

DIREKTUR KEUANGAN

Asisten Karo Bidang Perjanjian & Bantuan Hukum Asisten Karo Bidang Pengadaan Barang & Jasa Konsultasi Asisten Karo Bidang Pengadaan Jasa Pemborongan

Biro Pengadaan

Deputy Direktur Akuntansi

Deputy Direktur Perbendaharaan

Deputy Direktur Anggaran & PKBL

Asisten DD Bidang Akuntansi Keuangan

Asisten DD Bidang Administrasi Keuangan

Asisten DD Bidang Anggaran

Asisten DD Bidang Akuntansi Manajemen

Asisten DD Bidang Administrasi Perpajakan

Asisten DD Bidang Penyaluran Dana PKBL

Asisten DD Bidang Akuntansi Persediaan & Aktiva Tetap

Asisten DD Bidang Pengelolaan Dana

DIREKTUR KOMERSIAL & PENGEMBANGAN USAHA

Asisten DD Bidang Pengendalian PKBL

Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif

Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah I

Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah II

Asisten DD Bidang Pengembangan, Pembinaan & Pemasaran Bisnis Aviasi & Traffic Penerbangan

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah II

Asisten DD Bidang Perumusan Tarif Aero, Non Aero & Kerjasama Aero

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah I

Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah II

General Manager 172

56

ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan

Asisten Sek. Per. Bidang Hubungan Antar Lembaga & Humas Asisten Sek. Per. Bidang Sekretariat Direksi

Asisten Karo Bidang Perencanaan Biro Perencanaan & SIM

Asisten Karo Bidang Sistem Informasi Manajemen Asisten Karo Bidang Riset, Data & Laporan

DIREKTUR OPERASI & TEKNIK

DIREKTUR PERSONALIA & UMUM

Asisten Karo Bidang Manajemen Risiko Biro Manajemen Risiko & Keselamatan

Asisten Karo Bidang Kepatuhan Asisten Karo Bidang Keselamatan

Deputy Direktur Operasi Lalu Lintas Penerbangan

Deputy Direktur Operasi Bandar Udara

Deputy Direktur Teknik Perencanaan & Spesifikasi Teknis

Deputy Direktur Teknik Pengawasan & Jaminan Kualits

Deputy Direktur Administrasi Personalia

Deputy Direktur Perencanaan SDM & Organisasi

Deputy Direktur Umum

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Umum

Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Umum

Asisten DD Bidang Administrasi Personalia

Asisten DD Bidang Perencanaan & Pengembangan SDM

Asisten DD Bidang Tata Usaha Perkantoran

Asisten DD Bidang Bantuan Operasi Penerbangan

Asisten DD Bidang Keselamatan & Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fasilitas Kespen

Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Elektronika

Asisten DD Bidang Kesejahteraan Personil

Asisten DD Bidang Pendidikan & Pelatihan Pegawai

Asisten DD Bidang Pelayanan Umum

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Lalu Lintas Penerbangan & Bantuan Operasi Penerbangan

Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Bandar Udara & Keselamatan & Keamanan Bandar Udara

Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fas. Bandar Udara & A2B

Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Listrik & Peralatan

Asisten DD Bidang Administrasi Penilaian Karya Pegawai

Asisten DD Bidang Organisasi & Tata Kerja

Asisten DD Bidang Penyiapan Asset Bersifat Umum

Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesifikasi Teknik Fas. Elektrikal, Mekanikal & Air ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT

173

2011 Annual Report

57

Visi Misi Baru | New Vision and Mission

Visi

Vision

Menjadi perusahaan pengelola Bandar Udara Kelas

To become the World Class Airport management

Dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah

company giving the benefit and added-value for the

kepada stakeholders.

stakeholders

Misi

Mission

t

Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan

t

melalui kenyamanan t

the convenience t

To give experience of impressive airport atmosphere for

Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan

t

5PJNQSPWFUIFDPNQBOZWBMVFBOEFNQMPZFFTXFMGBSF

pegawai

t

To support the economic improvement for people

Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa

t t

Mendukung

peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

58

To provide the management of airport service through

Laporan Tahunan 2011

perekonomian

the service users

untuk

welfare.

Strategi | Strategy

Strategi Utama

Main Strategy

Dalam upaya untuk mengarahkan perjalanan Perusahaan

In the effort to direct the trip of the Company to attain

untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura Airports fokus

its vision and mission, Angkasa Pura Airports focuses

pada peningkatan pendapatan melalui peningkatan kualitas

on the income increase through the service quality

pelayanan.

improvement. .

Peningkatan Pendapatan

Income Increase

Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada

The income increase is undertaken not only to the income

besaran kuantitatif pendapatan saja, tetapi lebih difokuskan

quantity but also on the income composition namely the

pada komposisi pendapatan, yaitu pendapatan yang berasal

income derived from the reliable sources to secure the long

dari sumber-sumber yang dapat diandalkan untuk menjamin

term Company sustainability. In increasing the income, there

keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Dalam

are 3 (three) strategies to be executed by the Company

meningkatkan pendapatan, ada 3 (tiga) strategi yang akan

namely:

dijalankan oleh Perusahaan, yaitu:

1.

1.

Income optimization from the business already managed all this time

Optimalisasi pendapatan dari usaha yang selama ini telah dilaksanakan.

2.

New business development

2.

Pengembangan bisnis baru.

3.

Airport capacity improvement.

3.

Peningkatan kapasitas bandara.

Peningkatkan Kualitas Pelayanan

Service Quality Improvement

Sebagai sebuah perusahaan jasa bandara, peningkatan

As an airport service company, the improvement of

kualitas pelayanan menjadi hal yang akan terus diupayakan

service quality becomes the matters that will continuously

oleh Perusahaan dengan mengacu kepada tolok ukur

conducted by the Company by referring to the service

kinerja pelayanan yang digunakan oleh seluruh pemain

performance benchmark used by all players of airport

pada industri bandara, yaitu Customer Satisfaction Index

industry namely Customer Satisfaction Index (CSI). Through

(CSI). Melalui berbagai upaya perbaikan pelayanan, sasaran

the various service improvement efforts the target to

yang ingin dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2013 adalah

achieve by the Company in 2013 is level 4.0 (Likert 1-6

level 4,0 (skala Likert 1-6). Peningkatan kualitas pelayanan

scale). It can expectedly be attained through 4 (four)

diharapkan dapat dicapai melalui 4 (empat) strategi, yaitu:

strategies namely:

1.

1.

Transformation of all management and workers

Transformasi seluruh komponen manajemen dan

components into service-focused people

pekerja menjadi service-focussed people. 2.

Peningkatan kapasitas bandara.

2.

Airport capacity improvement

3.

Peningkatan fasilitas bandara.

3.

Airport facility improvement

4.

Pengembangan dan implementasi standar layanan dan

4.

Development and implementation of service standard

sistem monitoring kualitas layanan.

and service quality monitoring system.

2011 Annual Report

59

Strategi Jangka Pendek | Short Term Strategy WORLDCLASS AIRPORTS

5 Strategic Directions

Service Excellence

1

Revenue Enhancement

2 Environment

3 4

Reasonable Cost

5 Sound Organization

Strategi Jangka Panjang | Long Term Strategy ROADMAP RJPP

2015

Organisasi

2014

Optimalisasi Potensi Bisnis secara Penuh

2013

Percepatan Pertumbuhan Bisnis

High Performance Orgainzation

Full Optimization of Business Potency

Business Growth Acceleration

2012

Perkuatan Pilar-Pilar Bisnis Business Pillars Strengthening

60

Laporan Tahunan 2011

2011

Pembangunan Pondasi yang Kuat Strong Foundation Construction

2011 Annual Report

61

Realizing Vision Through Expansion Me w uju d k an Vis i Mel a lu i E k s p ans i

It is the commitment of Angkasa Pura Airports management to realize its vision to become the world class airport operator through the various airport expansion activities based on the concept of Airport City, meaning that the airport is not only a transit terminal but simultaneously “a gate to improve the regional economy”.

Adalah komitmen manajemen Angkasa Pura Airports untuk mewujudkan visinya menjadi operator bandara kelas dunia, melalui berbagai kegiatan perluasan bandara dengan konsep Airport City, dimana bandara bukan hanya sebagai terminal transportasi udara tapi sekaligus dijadikan “pintu masuk untuk meningkatkan ekonomi daerah”.

Profil Dewan Komisaris | 5IF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST1SPöMF

Lahir di Solo, 2 juli 1946. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 21 Juli 2010. Sebelumnya menduduki posisi Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) dan pernah menjabat sebagai Komisaris Bank BUKOPIN. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta pada tahun 1992. Born in Solo, July 2, 1946. Now holding the position as the President Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since July 21, 2010. Previously he held the position as Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) and has ever

Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner

held the position as the Commissioner of Bank BUKOPIN. He graduated from Indonesian Air Force Academy in Yogyakarta in 1969. Then he continued his education at Jakarta State University (UNJ) in 1992.

Lahir di Yogyakarta, tanggal 2 April 1950. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 2 Februari 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT PELNI (1999 – 2009). Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Jurusan Bahasa Inggris IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 1978. Born in Yogyakarta on April 2, 1950. Now he holds the

Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner

position as the Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since February 2, 2009. Previously he held the position as President Director of PT PELNI (1999-2009). Graduated from University of Gajah Mada, Faculty of Economy, Department of Accounting and IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, Faculty of English, in 1978.

2011 Annual Report

63

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Lahir di Makassar, tanggal 10 November 1944. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, dan Gubernur Provinsi Banten. Lulus Sarjana Ilmu Administrasi Niaga tahun 1970 dari Fakultas Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan lulus Pasca Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2002. Born in Makassar on November 10, 1944. Now he holds the position as Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as Regional Secretary of Province of South Sulawesi, Expert

H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner

Staff of Minister of Home Affairs, and Governor of Province of Banten. Graduated from Commercial Administration Science in 1970 of Faculty of Governance Science (IIP) Jakarta and Post Graduate Program of Governance Science in 2002.

Lahir di Ambarawa, tanggal 1 Mei 1961. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di IPB, dan tahun 1992 memperoleh gelar Ph.D dari The University of Tsukuba, Jepang. Menempuh program post-doctoral di Cornell University, New York. Pernah menjadi Pemimpin Umum Surat Kabar Jurnal Nasional (2006 - 2007). Born in Ambarawa on May 1, 1961. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. Previously he held the position as Chairman of Post Graduate Program of Bogor Agricultural

D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner

Institute. He took his education of Graduate and Post Graduate Program at IPB and in 1992 got the title of Ph.D from The University of Tsukuba, Japan. He went to post doctoral program at Cornell University, New York. He has ever been the General Chairman of Jurnal Nasional Daily (2006-2007).

64

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Lahir di Jombang, tanggal 2 Mei 1954. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007.

Pernah menjabat sebagai Komisaris

Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari Universitas Indonesia Jurusan Administrasi dan Kebijakan Publik, lulus tahun 1999. Born in Jombang on May 2, 1954. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as President Commissioner of PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). He finished his study from

Suyitno Affandi Komisaris Commissioner

the University of Indonesia, Administration and Public Policy Department, and passed in 1999.

Lahir di Madiun, tanggal 31 Juli 1953. Menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 24 Nopember 2011. Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan. Menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Sipil di ITB tahun 1978 dan pendidikan S-2 di IPB pada tahun 2002. Born in Madiun on July 31, 1953. He holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 24, 2011. Now he holds the position as Director General of Railway of Ministry of Transportation. He finished his education of Graduate Program of Civil Engineer at ITB in 1978 and Post Graduate Program at IPB in 2002.

Tundjung Inderawan Komisaris Commissioner

2011 Annual Report

65

Profil Dewan Direksi | 5IF#PBSEPG%JSFDUPST1SPöMF

Tommy Soetomo Direktur Utama President Director

Lahir di Cimahi, Jawa barat, 17 Januari 1960, mengawali karir di Bank Bukopin pada tahun 1987 setelah menyelesaikan studi sebagai Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung sampai mencapai posisi Assistant Vice President Treasury tahun 1993. Mendapat penghargaan Superior Performance pada saat mengikuti program Advance Bank Management di Asian Institut of Management, Manila tahun 1989. Pernah menjadi Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama di Induk KUD tahun 1994-1995, Direktur Treasury & Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia tahun 1996, Direktur Kredit Bank Intan tahun 1996, Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa, Tbk tahun 1999-2002, serta Staf Khusus Menteri Negara BUMN tahun 2006. Pada tahun 2006 beliau menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini. Born in Cimahi, West Java on January 17, 1960, and starting his career in Bank Bukopin in 1987 after finishing his study as the Accounting Bachelor in University of Padjadjaran, Bandung until he reached the position of Assistant Vice President Treasury in 1993. He got the Superior Performance award when participating in Advance Bank Management program at Asian Institute of Management, Manila in 1989. He has became the Managing Director of Finance and then Vice President Director of Induk KUD in 1994-1995, Managing Director of Treasury and Overseas of Bank Muamalat Indonesia in 1996, Managing Director of Credit of Bank Intan in 1996, Managing Director of Finance and then Vice President Director of PT Abdi Bangsa, Tbk in 1999-2002 as well as Special Staff of State Minister of State Owned Enterprise in 2006. In 2006 he became the Managing Director of Finance PT Angkasa Pura II (Persero) before being appointed as President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.

66

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director Lahir di Yogyakarta, 25 Agustus 1955, Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1982. Bergabung di PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat, karirnya terus meningkat hingga menempati posisi Kepala Sub Direktorat Keuangan sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996 menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) sampai dengan tahun 2004, setelah itu menjadi Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa sampai dengan tahun 2008. Pada tahun yang sama menjadi Direktur Utama Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA), dan kembali menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) pada tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini.

Born in Yogyakarta, August 25, 1955. He graduated from Faculty of Economy, Accounting Department of University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1982. He joined PT Angkasa Pura I (Persero) in 1983 as the Head Office Finance Service staff, and his career continuously improved until he held the position as the Head of Sub Directorate of Finance until 1996. In 1996, he became Managing Director of Finance PT Angkasa Pura Airports through 2004, then as Finance Director of PT Gapura Angkasa through 2008. In the same year he became President Director of Pension Fund of Angkasa Pura I (DAPENRA) and then Managing Director of Finance PT Angkasa Pura I (Persero) on July 27, 210 until now.

Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operational & Engineering Director Lahir di Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1952, menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2001 dan Program Magister Manajemen Peminatan Manajemen Transportasi Udara di Universitas Sahid, Jakarta pada tahun 2008. Sejak awal karirnya, tahun 1975 berkecimpung di dunia penerbangan khususnya pemanduan lalu lintas penerbangan (Air Traffic Control/ATC) sampai menjadi Kepala Unit Tower, sambil menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug selesai pada tahun 1983. Selanjutnya ditugaskan di Bandara Ahmad Yani Semarang tahun 1984 2000, terakhir sebagai Kepala Dinas ADC/APP. Pada tahun 2001 menjadi Kepala Seksi Standarisasi dan Jaminan Kualitas Operasi Lalulintas Penerbangan di Kantor Pusat. Tahun 2004 menjadi Manajer Operasi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, selanjutnya tahun 2006 menjadi Deputi Direktur Operasi dan Lalulintas Penerbangan. Tahun 2009 sebagai Staf Khusus Direksi sebelum menjabat Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai dengan saat ini. Born in Blitar, East Java, December 19, 1952. He finished his study from Faculty of Literature, English Department, University of Diponegoro, Semarang in 2001 and Management Magister Program of Air Transportation Management Interest of University of Sahid, Jakarta in 2008. Since his career in 1975, he engaged in flight sector especially air traffic control/ATC until he became the Tower Unit Head while taking his education at Indonesian Flight Collect of Curug which was completed in 1983. Furthermore he was assigned at Ahmad Yani Airport, Semarang in 1984-2000, recently as the Head of ADC/APP Service. In 2001 he became the Head of Standardization and Air Traffic Operation Quality Guarantee Section at Ahmad Yani Airport, Semarang. Then in 2006 he became the Deputy Director of Operational and Air Traffic. In 2009 he became the Special Staff of Board of Directors before holding the position as the Operational and Engineering Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.

2011 Annual Report

67

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commercial & Business Development Director

Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum HR and General Affairs Director

Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 16 September 1954, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tahun 1980. Memulai karir di dunia penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975 sampai mencapai posisi penting seperti General Manager di Spanyol, Jepang, Inggris, dan Irlandia, Regional Director untuk Jepang, Korea, dan China, serta Vice President untuk kawasan Amerika dan Australia. Jabatan terakhir di PT Garuda Indonesia adalah sebagai Vice President Production sebelum dipromosikan sebagai Direktur Niaga di PT Gapura Angkasa pada tahun 1998. Pada tahun 2000 sebagai Direktur Produksi dan Niaga PT Gapura Angkasa, tahun 2004 sebagai Direktur Utama di PT Gapura Angkasa. Pada tahun 2008 menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum menjabat posisi yang sama di PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini.

Lahir di Pariaman, Sumatera Barat, 19 Maret 1952, Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Udara tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU tahun 1980 (Angkatan 25). Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang tahun 1992, Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tahun 2005, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1995. Memasuki masa pensiun dari dinas di TNI-AU pada 1 April 2010 dengan pangkat terakhir Marsekal Muda sebelum ditunjuk menjadi Direktur Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini.

Born in Pariaman, West Sumatra, March 19, 1952. He graduated from Air Forces Academy of The Republic of Indonesia in 1976 and Aviation College in 1980 (25th generation). He was the Air Squadron 4 Commander at Abdulrachman Saleh Air

Born in Manado, North Sulawesi, September 16, 1954. He obtained his title of Bachelor of Science from Faculty of Economy, Management Department, University of Sam Ratulangi, Manado in 1980. He started his career in flight sector by becoming the employee of PT Garuda Indonesia in 1975 until he reached the important position such as General Manager in Spain, Japan, England and Ireland, Regional Director for Japan, Korea and China as well as Vice President for America and Australia regions. His last position at PT Garuda Indonesia is as the Vice President Production before being promoted to Commercial Director of PT Gapura Angkasa in 1998. In 2000, he became Production & Commercial Director of PT Gapura Angkasa, in 2004 as President Director of PT Gapura Angkasa. In 2008 he became Commercial and Business Development Director of PT Angkasa Pura II (Persero) before holding the same position in PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.

68

Laporan Tahunan 2011

Force Base in 2005 and Commander in Chief of Indonesian Air Force Operation Command II in 2007. He got Bachelor of Economic title from Universitas Terbuka in 1995. Entering the retirement from Indonesian Air Force Service on April 1, 2010 with last rank as Junior Admiral before being appointed as HR and General Affairs Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.

Profil Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi Profile of Officer One Level Below Director Kantor Pusat NO

Head Offices

NAMA / NAME

JABATAN / TITLE

UNIT KERJA / UNIT

LOKASI / LOCATION

1

Miduk Situmorang, Drs.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan

Kantor Pusat - Jakarta

2

Dwi Tedjowati, Ir.

Kepala SPI

Satuan Pengawasan Intern

Kantor Pusat - Jakarta

3

Farid Indra Nugraha, S.H.

Kepala Biro Hukum

Biro Hukum

Kantor Pusat - Jakarta

4

Yudhaprana Sugarda, Ir., MMA

Kepala Biro Perencanaan & SIM

Biro Perencanaan & SIM

Kantor Pusat - Jakarta

5

Rusli Amrin, S.E.

D.D. Akuntansi

DD Akuntansi

Kantor Pusat - Jakarta

6

M. Syarif Luturlean, S.E, MM

D.D. Perbendaharaan

DD Perbendaharaan

Kantor Pusat - Jakarta

7

Ridwan Moeis, S.E, MMA

D.D. Anggaran & PKBL

DD Anggaran & PKBL

Kantor Pusat - Jakarta

8

Irwan Garniwa, S.E.

D.D. Komersial & P.U. Wil. I

DD Komersial & P.U. Wil. I

Kantor Pusat - Jakarta

9

I G K Mangku, S.E.

D.D. Komersial & P.U. Wil. II

DD Komersial & P.U. Wil. II

Kantor Pusat - Jakarta

10

Setyo Suprijadi, S.E

D.D. Bisnis Aviasi & Tarif

DD Bisnis Aviasi & Tarif

Kantor Pusat - Jakarta

11

Edi Prasetyo D A, S.Sos

D.D. Operasi L.L.P.

DD Operasi L.L.P.

Kantor Pusat - Jakarta

12

Chadik Wibowo, S.Si.T.

D.D. Operasi Bandar Udara

DD Operasi Bandar Udara

Kantor Pusat - Jakarta

13

Yudi Maisa Ir., MM.

D.D. Teknik Perencanaan

DD Tek. Ren. & Spes. Teknis

Kantor Pusat - Jakarta

14

Andiko Surya Widjaya, Ir.

D.D. Teknik Pengawasan

DD Tek. Was. & Jam. Kualitas

Kantor Pusat - Jakarta

15

I B G Winaya, SH

D.D. Adm. Personalia

DD Adm. Personalia

Kantor Pusat - Jakarta

16

Purwanto, Drs., M.M.

D.D. Perenc. SDM & Org.

DD Perenc. SDM & Organisasi

Kantor Pusat - Jakarta

17

Putu Puja Supradnyana, SH

D.D. Umum

DD Umum

Kantor Pusat - Jakarta

18

I Gst Ngurah Ardita, S.H.

Kepala Biro Pengadaan

Biro Pengadaan

Kantor Pusat - Jakarta

19

Eko Permadi Boedi S, Ir

Kepala Biro Manj. Resiko & Kes

Biro Manaj. Resiko & Kes

Kantor Pusat - Jakarta

20

Singgih Prapto, S.T.

Pimpro Enterprise Resource Planning (ERP)

Pimpro ERP

Kantor Pusat - Jakarta

Kantor Cabang NO

NAMA / NAME

Branch Offices JABATAN / TITLE

UNIT KERJA / UNIT

LOKASI / LOCATION

1

Purwanto, S.E.MM

General Manager

General Manager

Ngurah Rai - Denpasar

2

Trikora Harjo

General Manager

General Manager

Juanda - Surabaya

3

Rachman Syafrie H, Ir., MM

General Manager

General Manager

Sultan Hasanuddin - Makassar

4

Herry A.Y. Sikado, S.H., M.Si.

General Manager

General Manager

Sepinggan - Balikpapan

5

Eduard Mirino

General Manager

General Manager

Frans Kaisiepo - Biak

6

Maslin Panggabean, Drs., M.M.

General Manager

General Manager

Sam Ratulangi - Manado

7

Agus Adriyanto

General Manager

General Manager

Adisutjipto - Jogyakarta

8

Andri Iskandri

General Manager

General Manager

Adisumarmo - Surakarta

9

Gerrit N. Mailenzun.Drs

General Manager

General Manager

Syamsudin Noor - Banjarmasin

10

Priyo Jatmiko, Kol. Cpn

General Manager

General Manager

Achmad Yani - Semarang

11

Reggynald Krones

General Manager

General Manager

Pattimura - Ambon

12

I Ketut Erdi Nuka, S.H, MM

General Manager

General Manager

Lombok - Lombok Tengah

13

Imam Pramono, S.Kom., M.M.

General Manager

General Manager

El Tari - Kupang

14

Nur Sapto Winoto,Drs.MM.

General Manager

General Manager

SBU Terminal Kargo UPG

15

Huybert Olaf de Bont, Drs

General Manager

General Manager

SBU Terminal Kargo Balikpapan

16

Wahyudi Tugiyono, Drs.

General Manager

General Manager MAATS

MATSC - Makassar

17

Sri Unon Setiyasih, Ir

Bali Project Leader

Pimpro Pemb. Bandara Int'l Bali

BIB - Denpasar

18

Wendo Asrul Rose, S.T.

Balikpapan Project Leader

Pimpinan Proyek

BIS - Balikpapan

2011 Annual Report

69

Sumber Daya Manusia | Human Resources

70

Tinjauan Sumber Daya Manusia

Human Resources Overview

Bagi Angkasa Pura Airports, sumber Daya Manusia (SDM)

For Angkasa Pura Airports, the human resources are the

adalah aspek terpenting yang memegang peranan dalam

most important aspect playing a role in achieving the vision

mencapai visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara

to become a profound company to manage a world class

kelas dunia. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan

airport. The Company always tries to improve the capability

kemampuan dan keterampilan SDM baik secara individu

and skill of the HR both individually and on team basis for

maupun tim untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang

the optimum performance and productivity so that it can

optimal sehingga mampu mendorong percepatan proses

enhance the acceleration of Company transformation

transformasi Perusahaan menuju “world-class airport”.

process to the world class airport.

Capaian KPI (Key Performance Indicator) aspek kepuasan

The achievement of KPI of employee satisfactory aspect

pegawai pada tahun 2011 yang meliputi penilaian kinerja,

in 2011 comprising the performance assessment, career

pola

pattern, rotation/transfer/promotion/demotion, education

karir,

pola

rotasi/mutasi/promosi/demosi,

Laporan Tahunan 2011

pola

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

pendidikan dan pelatihan serta pola rekrutmen mencapai

and training pattern as well as recruitment reach the score

skor 3,60 dari target 4 skala Likert (90%). Hasil survei kepuasan

3.60 of the target 4 Likert scale (90%). The survey on the

pegawai yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Angkasa

employee satisfactory conducted throughout the work

Pura Airports bekerjasama dengan Universitas Indonesia

territory of Angkasa Pura Airports in cooperation with

sebagai lembaga independen secara umum menyatakan

University of Indonesia as the independent institution

bahwa pegawai merasa puas walaupun masih terdapat

generally states that the employees are satisfied although

beberapa faktor yang masih harus disempurnakan seperti

there are still some factors that must be enhanced such as

pola karir dan kualitas komunikasi.

career pattern and communication quality.

Profil SDM

HR Profile

Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan

Up to December 31, 2011, total employees of Angkasa Pura

Angkasa Pura Airports adalah 3.681 orang, sedikit menurun

Airports are 3.681, it decreased less compared to that of 2010

dibandingkan dengan jumlah karyawan pada tahun 2010

which was 3,771. The employees distribution spread out

sebanyak 3.771 orang. Distribusi karyawan tersebar di 20

in 20 work territories, as mentioned in the following: Head

wilayah kerja yaitu Kantor Pusat, 13 bandara, 2 terminal

Office, 13 airports, 2 cargo terminals, 1 Air Traffic Control

kargo, 1 Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan dan 3

Center and 3 international airport development projects.

proyek pembangunan bandara internasional. Perusahaan melakukan proses rekrutmen secara terbuka

The Company conducts the recruitment process openly

dan fair dengan memperhatikan ketersediaan tenaga

and fairly by taking into account the availability of local/

kerja lokal/nasional. Proses seleksi dilakukan berdasarkan

national workers. The selection process is made based on

kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki

the competence, need and competence of the candidate.

kandidat. Pada Tahun 2011 Perusahaan telah merekrut 104

In 2011 the Company has recruited 104 persons (High

orang (kualifikasi SLTA) dengan perincian 53 orang dilakukan

School qualification) as the following details; 53 person

rekrutment di Bandara Frans Kaisiepo Biak dan 61 orang

were recruited by Frans Kaiseipo Airport, Biak and 61 by

dilakukan rekrutment di Bandara Selaparang Mataram

Selaparang Airport, Mataram with the consideration to give

dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada

the opportunity to the local youths to join the Company. (For

putra-putri daerah untuk bergabung dengan Perusahaan

recruitment of qualification Graduate and Under Graduate:

(Untuk rekrut kualifikasi S1 dan D3 Umum, D3 Operasional

General, Under Graduate: Operational as well as for Junior

serta rekrutment untuk Junior ATC sudah dilaksanakan dan

ATC were already implemented and will be plannedly

direncanakan akan selesai pada Tahun 2012).

completed in 2012).

2011 Annual Report

71

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Jumlah

Karyawan

per

31

Desember

2011

dan

Total Employees as Per December 31, 2011 and its

perbandingannya dengan tahun 2009 & 2010

No.

Lokasi Unit Kerja

coparation ratio to that of 2009 & 2010

2009

2010

2011

1

Kantor Pusat – Jakarta

360

358

376

Head Office – Jakarta

2

Ngurah Rai – Denpasar

738

694

670

Ngurah Rai – Denpasar

3

Juanda – Surabaya

545

522

476

Juanda – Surabaya

4

Sultan Hasanuddin – Makassar

281

267

245

Sultan Hasanuddin – Makassar

5

Sepinggan – Balikpapan

275

271

253

Sepinggan – Balikpapan

6

Frans Kaisiepo – Biak

126

124

122

Frans Kaisiepo – Biak

7

Sam Ratulangi – Manado

176

178

166

Sam Ratulangi – Manado

8

Adisutjipto – Yogyakarta

204

199

191

Adisutjipto – Yogyakarta

9

Adisumarmo – Surakarta

151

145

139

Adisumarmo – Surakarta

10

Syamsudin Noor – Banjarmasin

157

154

141

Syamsudin Noor – Banjarmasin

11

Achmad Yani – Semarang

181

178

174

Achmad Yani – Semarang

12

Pattimura – Ambon

123

127

118

Pattimura – Ambon

13

Lombok - Praya

146

147

180

Lombok - Praya

14

El Tari – Kupang

125

130

125

El Tari – Kupang

15

SBU Terminal Kargo UPG

11

12

11

SBU Terminal Kargo UPG

16

SBU Terminal Kargo BPN

12

14

16

SBU Terminal Kargo BPN

17

MATSC – Makassar

224

219

232

MATSC – Makassar

18

Proyek BIL – Mataram

18

18

11

Proyek BIL – Mataram

19

Proyek BIB – Denpasar

15

14

14

Proyek BIB – Denpasar

20

Proyek BIS - Balikpapan

1

Proyek BIS - Balikpapan

JUMLAH

3,868

3,771

3,681

Profil Sumber Daya Manusia di Angkasa Pura Airports

Profile of Human Resource of Angkasa Pura Airports is

disajikan pada tabel-tabel berikut:

presented in the following table:

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian No.

72

Location of Unit

Status

Composition of Employee by Employment Status

2011

2010

2009

Status

1

Pegawai Perusahaan

3,191

3,225

3,280

2

PNS Diperbantukan

404

441

481

Gov. Employees Assigned

3

PNS Ditugaskan

2

2

2

Gov. Employees Assigned

4

TNI Ditugaskan

63

81

87

Army assigned

5

Honorer

21

22

18

Honorary

JUMLAH

3,681

3,771

3,868

Laporan Tahunan 2011

Company Employees

TOTAL

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan No.

Jenjang Pendidikan

Composition of Employee By Education

2011

2010

2009

Study of Education

1

S3

1

1

1

S3

2

S2

73

47

52

S2

3

S1

722

682

700

4

D.I – D.IV

1,065

1,139

1,099

D.I – D.IV

5

SD - SLTA

1,820

1,902

2,016

SD - SLTA

TOTAL

3,681

3,771

3,868

TOTAL

Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia No.

Kelompok Usia

S1

Composition of Employee By Age Group

2011

2010

2009

Age Group

1

>56

217

225

218

>56

2

51 – 55

790

845

865

51 – 55

3

46 – 50

537

588

653

46 – 50

4

41 – 45

388

394

420

41 – 45

5

36 – 40

513

472

448

36 – 40

6

31 – 35

482

523

554

31 – 35

7

26 – 30

412

369

354

26 – 30

8

21 – 25

332

347

322

21 – 25

9

< 20

10

8

34

< 20

3,681

3,771

3,868

JUMLAH

TOTAL

Composition of Employee By Title Class

Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan

No.

Kelas Jabatan

2011

2010

2009

Class Title

1

1

1

1

1

1

2

2

3

3

3

2

3

3

32

27

23

3

4

4

7

8

5

4

5

5

53

46

46

5

6

6

96

93

79

6

7

7

80

60

55

7

8

8

349

310

304

8

9

9

289

310

286

9

10

10

303

312

230

10

11

11

438

514

612

11

12

12

969

998

787

12

13

13

569

642

465

13

14

14

195

190

606

14

15

15

276

235

347

15

16

16

-

-

1

16

17

Honorer

21

22

18

Honorer

3,681

3,771

3,868

TOTAL

JUMLAH

2011 Annual Report

73

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Pegawai pada

Composition of Employee By Term of Office in December 2011

Desember 2011 Masa Kerja (dalam tahun)

2011

1

> 31

457

> 31

2

26 – 30

517

26 – 30

3

21 – 25

470

21 – 25

4

16 – 20

498

16 – 20

5

11 – 15

684

11 – 15

6

6 – 10

455

6 – 10

No.

7

0–5

600

0–5

JUMLAH

3,681

TOTAL

Kompetensi SDM

Human Resources Competence

Angkasa Pura Airports menjunjung tinggi prinsip kewajaran

Angkasa Pura Airports upholds the fairness principle in the

dalam manajemen sumber daya manusia. Setiap karyawan

human resources management. Each employee gets the

mendapatkan kesempatan yang setara dalam meningkatkan

equal opportunity in improving the competence, career

kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas

development and perform the tasks professionally without

secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,

differing the tribe, religion, race, group, gender and physical

golongan, gender dan kondisi fisik sesuai dengan potensi,

condition in accordance with the potency, ability and skill

kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan.

required.

Sesuai ketentuan Regulator, personil di bidang operasional

In accordance with the Regulation terms, the personnel

dan teknis harus mempunyai Serifikat Kecakapan Personil

in operational and technical department must hold the

(SKP)/Lisensi dan Rating. Untuk memastikan bahwa setiap

Personnel Capability Certificate (SKP)/License and Rating.

SDM yang wajib memegang SKP mempunyai SKP yang valid,

To ensure that each Human Resource possesses the valid

Perusahaan secara berkala memprogramkan re-current (uji

SKP, the Company will periodically program the recurrent

performance check) bagi yang telah memiliki SKP dan Diklat

(performance check test) for those already possessing SKP

Teknis dalam rangka penerbitan SKP/lisensi dan rating

and Technical Education and Training in the frame of issuing

baru bagi yang belum memiliki lisensi. Dengan demikian

new SKP/license and rating for those not holding the license.

dapat dipastikan bahwa seluruh SDM yang bertugas dalam

Therefore it can be ensured that all human resources being

pelayanan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan

assigned to the airport affairs and air navigation service

di lingkungan Angkasa Pura Airports telah mempunyai

within the environment of Angkasa Pura Airports already

kompetensi di bidangnya.

have the competence in their fields.

Pada tahun 2011, pelaksanaan Re-current SKP dilakukan

In 2011, the SKP recurrent will be conducted for the KPK-PK

untuk petugas PKP-PK dilaksanakan di 13 Kantor Cabang

officer made in 13 Airport Branch Offices. Whereas Aviation

Bandara. Sedangkan Re-current SKP Petugas Security

Security SKP is conducted in Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin,

Bandara (Aviation Security) dilaksanakan di Bandara Ngurah

Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi, Ahmad Yani, El Tari and

Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi,

Frans Kaiseipo Airports. SKP MMC recurrent program is

Ahmad Yani, EL Tari, dan Frans Kaisiepo. Pelaksanaan Recurrent

conducted in Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin and

SKP AMC dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan

Solo Airports.

Hasanuddin, dan Solo.

74

Period of Employment (in years)

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Jumlah Personil Pemegang Lisensi tahun 2011 BANDARA

Total Personnel Holding License 2011

AVSEC

 

PKP-PK

AMC

TEKNIK

ATS

Basic

Junior

Senior

Basic

Junior

Senior

Kantor Pusat

-

-

-

-

-

-

-

16

-

Ngurah Rai-Bali

-

141

113

11

19

47

39

67

73

131

32

12

14

11

38

38

62

79

-

40

23

17

6

32

23

55

-

Juanda-Surabaya Sultan Hasanuddin-Makassar

AIRPORTS

  Head Office Ngurah Rai-Bali Juanda-Surabaya Sultan Hasanuddin-Makassar

MATSC-Makassar

-

-

-

-

-

-

-

25

162

MATSC-Makassar

Sepinggan-Balikpapan

-

21

13

7

-

36

6

50

40

Sepinggan-Balikpapan

Frans Kaisiepo-Biak

-

8

11

-

1

8

2

9

24

Frans Kaisiepo-Biak

Sam Ratulangi-Manado

2

26

10

5

1

13

5

34

29

Sam Ratulangi-Manado

Ahmad Yani-Semarang

-

8

5

5

11

9

7

35

32

Ahmad Yani-Semarang

Syamsuddin Noor-Banjarmasin

5

1

12

8

2

9

7

22

33

Syamsuddin Noor-Banjarmasin

Adisumarmo-Solo

-

13

6

7

11

7

7

28

31

Adisumarmo-Solo

Adisutjipto-Yogyakarta

-

10

5

6

7

17

12

37

57

Adisutjipto-Yogyakarta

Selaparang-Mataram

-

2

4

7

2

9

4

29

21

Selaparang-Mataram

Pattimura-Ambon

-

-

2

7

2

6

3

22

19

Pattimura-Ambon

Eltari-Kupang

1

13

8

6

-

10

7

24

17

Eltari-Kupang

139

315

224

100

73

241

160

515

617

Sub Total

160

515

617

TOTAL

Sub Total Total

678

414

Pengembangan Karir

Career Development

Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama

Each employee has the equal opportunity to achieve the

untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan

highest position level based on his/her ability. The Company

kemampuannya. Perusahaan mengatur persamaan hak

arranges the right equality of the employees among others

karyawan, antara lain dalam hal sistem remunerasi, hak

in remuneration system, training and career development

pelatihan dan pengembangan karir.

rights.

Pengembangan karir berbasis kompetensi diterapkan

The competence based career development is applied by

dengan melaksanakan asesmen kompetensi pegawai.

carrying out the employee competence assessment. Until

Sampai akhir tahun 2011 telah dilakukan asesmen psikologi

the end of 2011, the psychology assessment has been

terhadap

conducted to 125 employees to obtain the comprehensive

125

karyawan

untuk

mendapatkan

profil

kompetensi dan potensi karyawan secara komprehensif.

employee competence and potency profile.

Untuk pengembangan karir dan kebutuhan operasional

For the career development and company operational

perusahaan,

telah

requirements, in 2011 the Company has realized HR

merealisasikan Program Penataan dan Optimalisasi SDM

Arrangement and Optimization Program based on Work

berdasarkan Perhitungan Analisa Beban Kerja untuk

Load Analysis Calculation to determine the HR formation.

menentukan formasi SDM Sampai dengan Triwulan IV

Until Quarter IV of 2011 there have been realized 467 work

tahun 2011 telah direalisasikan 467 kenaikan kelas pekerjaan

class increases with various degrees. This process has been

dengan berbagai tingkatan. Proses ini telah berjalan dengan

taken place well, fairly, transparently and acceptable to all

baik, wajar, terbuka dan dapat diterima oleh semua karyawan.

employees.

pada

tahun

2011

Perusahaan

2011 Annual Report

75

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Human Resources Training and Development

Pelatihan dan Pengembangan SDM Angkasa Pura Airports mempunyai komitmen yang tinggi

Angkasa Pura Airports has the high commitment to improve

untuk

UIF FNQMPZFFT LOPXMFEHF BOE DPNQFUFOU UISPVHI JO

meningkatkan

karyawan

melalui

pengetahuan

pendidikan

dan

dan

kompetensi yang

house training and public training in the home country and

dilaksanakan secara in-house training maupun public

pelatihan

overseas. The type of education and training is carried, from

training, bertempat di dalam maupun di luar negeri. Jenis

the mandatory training, expertise education, managerial

pendidikan dan pelatihan bervariasi, mulai dari mandatory

education as well as various sharing sessions to sharpen the

training, pendidikan keahlian, pendidikan managerial serta

quality of human resources.

berbagai sharing session untuk mempertajam kualitas SDM. Education and training program for HR conducted

Program pendidikan dan pelatihan SDM yang dilaksanakan

in 2011 is among others

pada tahun 2011 diantaranya adalah:

Uraian

Description

Program Pendidikan Magister Manajemen Resiko (S2)

Magister Education Program: Risk Management

Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen (Strategic Infastruktur)

Post Graduate Program: Management Science (Strategic Infrastructure)

Program Pendidikan Magister Ketahanan Nasional

Magister Program: National Resilience

Program Pendidikan Magister Manajemen

Magister Program: Management

Diklat D IV ALLU

Education and Training D IV ALU

Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Telekomunikasi & Nav. Udara

Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Telecommunication & Air Navigation Engineering

Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Listrik Bandara

Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Airport Electrical Engineering

Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.III Teknik

Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D III Engineering

D III AIS

D III AS

Orientation Education:

Diklat Orientasi :

76

Laporan Tahunan 2011

Uraian

Description

Orientasi Type A

Orientation Type A

Orientasi Type B

Orientation Type B

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

Perpanjangan dan penerbitan SKP

SKP Extension and Issuance

Uraian

Description

Perpanjangan SKP Avsec.

Extension of SKP Avsec

Perpanjangan Lisensi Teknik Elektronika Penerbangan.

Extension of Aviation Electronic Engineering License

Perpanjangan SKP AMC

Extension of SKP MMC

Perpanjangan SKP FSO.

Extension of SKP FSO

Perpanjangan SKP AIS.

Extension of SKP AS

Perpanjangan SKP ATC.

Extension of SKP ATC

Perpanjangan SKP PKP-PK.

Extension of SKP PKP-PK

Penerbitan Rating X-Ray Security

Issuance of X-Ray Security Rating

Penerbitan rating TCC secondary surveillance radar

Issuance of TCC rating of secondary surveillance radar

Diklat Teknis Substantif dan Fungsional Uraian

Substantive and Functional Engineering Education and Training Description

Diklat Basic Avsec

Basic Education and Training of Avsec

Diklat Basic PKP-PK

Basic Education and Training of PKP-PK

Pelatihan MOB Tingkat Lanjut th 2011

Training of Office Administration Grade III

Pelatihan Administrasi Perkantoran Tingkat III

Education and Training of Internal Audit Basic I

Diklat Audit Internal Tk. Dasar I

Technical Training of Airport Affairs Engineering of Elementary Degree (For Mechanical, Electrical Personnel and A2B)

Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Mula (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B)

Technical Training of Airport Affairs Engineering of Intermediate Degree (For Construction, Runway and Environment Arrangement Technician)

Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Lanjut (Bagi Teknisi Bangunan, Landasan & Tata Lingkungan)

Technical Training of Airport Affairs Engineering of Intermediate Degree (For Mechanical, Electrical and A2B)

Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B)

Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of Mechanical, Electrical & A2b)

2011 20 201 2 011 Annual 01 A Annu nnuall Report nn Rep Rep e ort ort r

77 77

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Pelatihan Manajerial

Managerial training

Uraian

Description

Pelatihan Manajerial Tingkat Muda untuk 3 (tiga) Angkatan

Managerial Training for Junior Degree for 3 (three) generations

Pelatihan Manajerial Refreshing Program (setara manajerial tingkat madya)

Managerial Training for Refreshing Program (equal to medium degree managerial)

Pelatihan Manajerial Tingkat Madya untuk 1 (satu) Angkatan

Managerial Training for Medium Degree for 1 (one) generation

Workshop Pegawai Luar Negeri NO

Overseas Employee Workshop

DIKLAT

PENYELENGGARA

TEMPAT

1

Aviation Security Manager Course

Dirkampen

7 s.d 15 Februari 2011

Inggris

2

Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability

Pemerintah Australia

20 s.d 25 Januari 2011

Australia

3

World Cargo Alliance in Vietnam

ATT

23 s.d 28Februari 2011

Vietnam

4

Comparative Study on Airport Cargo Management at Incheon International Airport

PT. Angkasa Pura I

23 Februari s.d 1 Maret 2011

Korea

5

Asia World Expo

08 s.d 10 Maret 2011

Cina

6

Comparative Study to Chatapati Shivaji International Airport, Mumbai

20 s.d 25 Maret 2011

Mumbai

7

Managing Service Quality at Airpor

ACI

30 Mei s.d 1 Juni 2011

Incheon

8

Human Factor Course: The Operation Personnel

20 Juni s.d 1 Juli 2011

Thailand

9

KCAO/Asia Pacific Simless ATM Symposium and Adhock Group Meeting

ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara

05 s.d 08 Juli 2011

Thailand

10

Airport Management For Executive

PT. Angkasa Pura I (Persero)/IIAC

10 s.d 26 Juli 2011

Incheon

11

Vision Sharing Program “Visiting World Class Data Center Equinix”

Sharing Vision

28 s.d 29 Juli 2011

Singapura

12

Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Service, 2011

IQPC

05 s.d 07 Oktober 2011

13

Comparative Study of SMS and ATC System

ASA

14 s.d 19 November 2011

Australia

14

Workshop First Canso Asia Pacific ffset

Dir.Navpen Hubud

01 s.d 2 Desember 2011

Singapura

15

Staff Exchange program – ITSAP

ITSAP

04 s.d 10 Desember 2011

Australia

Workshop Pegawai Dalam Negeri NO

78

PELAKSANAAN

Kuala Lumpur

Domestic Employee Workshop

DIKLAT

PENYELENGGARA

PELAKSANAAN

TEMPAT

1

Dangerous Goods Regulation

Dirjen Perhubungan Udara

06 s.d 08 Januari 2011

Makassar

2

Training/Job Visit Ground Control

MATSC

10 s.d 14 Januari 2011

Jakarta

3

Socialization & Implementation of e SPT VAT Application

PT. Angkasa Pura I

10 s.d 14 Januari 2011

Jakarta

4

Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 1

PT. Angkasa Pura I/Dunamis

12 s.d 13 Januari 2011

Denpasar

5

Socialization of Regulation of President No. 54 of 2010

LPKN

15 s.d 16 Januari 2011

Manado

6

Training/Job Visit Ground Control

MATSC

17 s.d 21 Januari 2011

Surabaya

7

Workshop on Distinct Job Profile

Dunamis

18 s.d 19 Januari 2011

Jakarta

8

Workshop New Flight Plan Format

Aisindo Chapter Soekarno Hatta

19 s.d 21 Januari 2011

Jakarta

9

Training/Job Visit Ground Control

MATSC

24 s.d 28 Januari 2011

Denpasar

10

Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 2

PT. Angkasa Pura I/Dunamis

27 s.d 28 Januari 2011

Jakarta

Laporan Tahunan 2011

Bandara

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

11

Stress Management Training

MATSC

31 Januari 2011

Makassar

12

Workshop Measuring Customer Satisfaction

Diklat Centre

3 s.d 5 Februari 2011

Yogyakarta

13

Workshop on Performance Based Navigation

ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara

7 s.d 11 Februari 2011

Jakarta

14

Workshop Nas. Ketenagakerjaan

Depnakertrans

8 s.d 9 Februari 2011

Jakarta

15

Workshop on National OHS&E “SMK3 Audit Technique and Risk Assessment Terms

Depnakertrans

10 s.d 11 Februari 2011

Batam

16

Seminar on Enterprise Risk Management Using ISO 31000

PRIMA-CRMS

16 Februari 2011

Jakarta

17

Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability

Dir. Kempen Ditjen.Hubud

21 s.d 24 Februari 2011

Jakarta

18

Basic Mikrotik Training-Essentials (MTCNA)

CV. CNI

22 s.d 25 Februari 2011

Jakarta

19

Familiarization Flight & Study Visit 2011

MATSC

22 s.d 26 Februari 2011

MDC,NGR,SUB

20

Accounting Training

Formasi

23 s.d 24 Februari 2011

Surabaya

21

Workshop on Land Affairs Legal Aspect

PSPIN

23 s.d 24 Februari 2011

Jakarta

22

Familiarization Flight & Study Visit 2011

PT. Angkasa Pura I

23 s.d 26 Februari 2011

Jakarta

23

Familiarization Flight & Study Visit 2011

MATSC

28 Februari s.d 4 Maret 2011

24

Workshop IT Project Management

PT. LAPI Ganeshatama

03 s.d 04 Maret 2011

Bandung

25

Investigative Audit Training

Lembangtek

07 s.d 08 Maret 2011

Bandung

26

Workshop ARFFS dan AEP

Ditjen. Perhubungan Udara

08 s.d 11 Maret 2011

Jakarta

27

Workshop on Managing the Clean and Free Of Corruption State Owned Enterprise

Indes

14 s.d 15 Maret 2011

Denpasar

28

Education and Training ATC Supervisor I

Dirvavpen. Ditjenud

14 s.d 24 Maret 2011

Jakarta

29

BUMN (State Owned Enterprise) Executive Breakfast Meeting “Role of BUMN In Welcoming Economic Corridor Development Plan 2011-2025”

BUMN Executive Club

16 Maret 2011

Jakarta

30

Education and Training of Approach Control Surveillance Generation 94

STPI Curug

18 Maret 2011 - 17 Juni 2011

Jakarta

31

Strategic Planning Training

LPPM

22 s.d 24 Maret 2011

Jakarta

32

General Practitioner Scientific Meeting

Ikatan Dokter Indonesia

24 s.d 26 Maret 2011

Jakarta

33

Training on Mastering ITJL Foundation V3 Preparation % Exam

Andalan Teknologi Informasi

34

Training on procedure for evaluation tender & its cases on goods/service procurement

35

SUB, MDC, AMQ,Jakarta

28 s.d 30 Maret 2011

Jakarta

Beprof

30 Maret s.d 1 April 2011

Badung

Education and Training ATC Supervisor II

Dirvavpen. Ditjenud

28 Maret s.d 7 April 2011

Jakarta

36

CSA Review Course

Pusilkom UI

19 Maret s.d 28 Mei 2011

37

Integrated A & B Grade Taxes

Patria Artha

01 April 2011

38

Training and Certification of Project (Construction) Management Junior Expert

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI

04 April s.d 08 April 2011

Bogor

39

Intensive Training on ISO 31000 International Standard of Risk Management: ERM Fundamental and certification examination

CRMS Indonesia

04 April s.d 08 April 2011

Bandung

40

Site Training Radar MSSR Mode

PT. Aerotek Indonesia

06 s.d 19 April 2011

Denpasar

41

Outsourcing Workshop

11 April s.d 13 April 2011

Manado

42

Project Supervision Mentoring & Sispro Program

11 April s.d 14 April 2011

Bogor

43

Workshop on Making Relationship To Media & Community

PT. Angkasa Pura I (Persero)

13 s.d 14 April 2011

44

Health Service Nurturing & Counseling

PT. Angkasa Pura I (Persero)

13 s.d 15 April 2011

45

Workshop Appron Safety “Operational Safety in Appron Area”

DJU

Minggu ke IV

46

National Seminar of Internal Audit 2011 & QIA Inauguration

YPIA

18 s.d 21 April 2011

Batam

47

Technical Counseling

Kementrian Perhub.Sek. Data & Informasi

19 s.d 21 April 2011

Semarang

48

Indonesian Slot Time System Training

Direktorat Angkutan Udara

21 April 2011

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI

Jakarta Makassar

Yogyakarta Makassar

Jakarta

2011 Annual Report

79

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

49

80

Knowledge Sharing Forum “Developing, Implementing & Using KPI”

LPPM

26 April s.d 27 April 2011

Jakarta

50

Professional Secretary Training

PT Perfexindo Prima

27 April s.d 28 April 2011

Batam

51

API Cargo System

Bandara Sepinggan

28 April s.d 05 Mei 2011

Balikpapan

52

English Training

Wall Streeat

1 Mei 2011 s.d 31 Juli 2014

53

Workshop on Performance management & Business Intelligence

LAPI ITB

5 Mei s.d 6 Mei 2011

Bandung

54

Comparative Study on Trolley, CSC, Bridge & Security Management

PT. Angkasa Pura I (Persero)

17 Mei s.d 20 Mei 2011

Denpasar

55

Personal Branding Seminar

John Robert Power

19 Mei 2011

Makassar

Jakarta

56

Effectiveness Evaluation Training

PQM

19 s.d 20 Mei 2011

Jakarta

57

Aerodrome Safety Plan/Case Workshop

DJU

23 s.d 24 Mei 2011

Jakarta

58

Workshop in Human Capital Management System (HCMS)

PT. Angkasa Pura I/Dunamis

24 Mei s.d 25 Mei 2011

Jakarta

59

Internal Auditor Association Seminar

AAI

25 Mei 2011

60

ATEL/ANAV Certification Assistance Confinement

PT. Angkasa Pura I (Persero)

04 s.d 08Juni 2011

Surabaya

61

ITSAP Human Factor Training The Trainer

Ditjen. Perhubungan Udara

13 s.d 17 Juni 2011

Jakarta

62

ITSAP Human Factor Training Seminar

Ditjen. Perhubungan Udara

20 s.d 21 Juni 2011

Jakarta

63

Pre After Service Education & Training

PT. Kepurun Pawana Indonesia

20 s.d 25 Juni 2011

Klaten

64

Kespen Seminar & Operational Technical Discussion

20 s.d 24 Juni 2011

Bandung

65

Training on Special Education on Advocate Profession Generation XV

PERADI

Jakarta

20 Juni s.d 22 Juli 2011

Jakarta

66

Workshop on HPS preparation of Company Goods/Service

23 Juni s.d 25 Juni 2011

Yogyakarta

67

Aerodrome Safety Plan/Case Workshop

Ditjen. Perhubungan Udara

26 Juni s.d 27 Juni 2011

Denpasar

68

Subsidiary Training

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ Vitarka Gita

27 Juni s.d 30 Juni 2011

Jakarta

69

IHSC Award 2011

Business Review

30 Juni 2011

Jakarta

70

Discussion on aviation service database system optimization and Flight Plan ATS Message

Dirnavpen. Ditjenhubud

04 s.d 06 Juli 2011

Jakarta

71

Tapor Training

PT. Angkasa Pura I (Persero)

10 s.d 16 Juli 2011

Bogor

72

Workshop on Effective Method of Inter Company Debt Collection

INDES

11 s.d 13 Juli 2011

Yogyakarta

73

Training on Aerospace Weather Impact Dissemination 2012

LAPAN

13 Juli 2011

74

CMS & Collection Training of PT API

PT. Angkasa Pura I/BRI/Mandiri/ BNI

17 s.d 21 Juli 2011

Jakarta

75

ATC Supervisor Generation III Education and Training

Dirnavpen. Ditjenhubud

18 s.d 30 Juli 2011

Jakarta

76

Safety Meeting

PT. Angkasa Pura I (Persero)

19 s.d 22 Juli 2011

77

National Seminar on Airport Electrical System

STPI Curug

20 Juli 2011

78

Capacity Building Workshop: Role of government & community in public service organizing policy and government – private cooperation of transportation sector

Kapuskakem & pelayanan jasa transportasi kemenhub

20 s.d 22 Juli 2011

Batam

79

Improvement of Airport Regulator & Operator Personal Competence

DJU

25 s.d 26 Juli 2011

Jakarta

80

Hyperless & KK Training of Company Practitioners

Balai Besar Keselamatan Kesehatan Kerja MKS

25 s.d 29 Juli 2011

Makassar

81

BPPT Workshop

PT. Angkasa Pura I (Persero)

26 s.d 28 Juli 2011

Jakarta

82

Workshop on information and communication technology to support the flight safety

BPPT

27 Juli 2011

Jakarta

83

Spiritual Great Customer Services Training Batch I

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM

28 s.d 30 Juli 2011

Jakarta

84

Socialization of Information System Construction of National Vital Object Security of 2011

04 Agustus 2011

Jakarta

Laporan Tahunan 2011

&

Bandung

Jakarta Tangerang

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

85

Workshop on National Legal Enforcement of Cyber Crime and Electronic Transaction Crime by virtue of Law No. 11/2008 regarding ITE (Inf & Electronic Transaction)

LIPP

10 s.d 11 Agustus 2011

Jakarta

86

Current PSAK Provisioning of IFRS and IAS Convergence As Well As GAP ANALYSIS

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAI

8 s.d 13 Agustus 2011

Jakarta

87

Fraud Audit Education and Training

8 s.d 13 Agustus 2011

Sukabumi

88

Spiritual Great Customer Services Training Batch II

PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM

10 s.d 12 Agustus 2011

Jakarta

89

National Training: Implementation of Audit Management Application through e-BPK Technology Information (e-Auditee)

LADARI

11 s.d 12 Agustus 2011

Jakarta

90

Socialization of Lebaran Transportation Application

DJU

15 Agustus 2011

Jakarta

91

Workshop on Organization Model Formulation

Dunamis

23 s.d 25 Agustus 2011

Jakarta

92

Workshop on Establishment of Organization Chart Phase II

Dunamis

15 September 2011

Jakarta

93

Workshop on Establishment of Organization Chart Phase III

Dunamis

22 s.d 23 September 2011

Jakarta

94

Training of Trainer Safety Oversight

95

Training on HRM Professional Certification

96

Training on Risk Legal Management

97

Socialization of Regulation of Minister of Transportation Number 77 of 2011 regarding Responsibility of Air Transportation

98

26 s.d 29 September 2011

Jakarta

27 s.d 30 September 2011

Bandung

28 s.d 29 September 2011

Jakarta

Dirjen Perhubungan Udara

29 September 2011

Jakarta

Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Services 2011

IQPC

05 s.d 07 Oktober 2011

99

Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart I

Dunamis

06 s.d 07 Oktober 2011

Jakarta

100

Workshop of National Secretary “Essential Skill for Secretary and Administration Professional”

PSPIN

12 s.d 14 Oktober 2011

Bandung

MKI Maximizing

Kuala Lumpur

101

Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart II

Dunamis

01 s.d 02 November 2011

Jakarta

102

After Service Training

PT. Angkasa Pura I/ LP2MM

01 s.d 04 November 2011

Bandung

103

Seminar on Aviation Navigation Facility Service Concept in Indonesia

STPI Curug

8 November 2011

Tangerang

104

Workshop on Airspace Planning PBN

Dirnavpen-ICAO

14 s.d 18 November 2011

Denpasar

105

Seminar on Flight Security

Dirjen Perhubungan Udara

17 s.d 18 November 2011

Bandung

106

Training on Verification of Medical Service and Cost Control

24 s.d 25 November 2011

Jakarta

107

ATC Checker Education and Training

27 November Desember 2011

s.d

5

Yogyakarta

108

Competition of National Quality and Productivity Forum

29 November Desember 2011

s.d

2

Makassar

109

Intensive Training ISO 31000: International Risk Management Standard ERM Fundamental and Certification

110

ATS Checker

111 112 113

TKMPN WKM

05 s.d 09 Desember 2011

Denpasar

STPI Curug

06 s.d 16 Desember 2011

Depok

Workshop on Public Relation & Protocol Affairs

PT. Angkasa Pura I/ Veloxxe

07 s.d 9 Desember 2011

Jakarta

Conference on Risk Management of Asia Pacific 2011

CRMS Indonesia

08 s.d 9 Desember 2011

Denpasar

ERMCP Title Certification

CRMS Indonesia

10 s.d 11 Desember 2011

Denpasar

114

HCIS Training

Dunamis

15 s.d 16 Desember 2011

Jakarta

115

Training on Governance, Risk and Compliance (GRC) Program

GBI

15 s.d 16 Desember 2011

Denpasar

116

Training on Legal Contract & Paperwork Audit Strategy

Beprof

21 s.d 23 Desember 2011

Yogyakarta

2011 Annual Report

81

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Workshop Komisaris & Direksi

Workshop of Board of Commissioner and Board of Directors

Uraian

Description

BUMN Executive Breakfast Meeting “Reflexi BUMN 2010 untuk menyonsong masa depan gemilang”

BUMN Executive Breakfast Meeting “Reflection of 2010 BUMN to welcome the bright future”

Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN “ Etika Bisnis & Good Corporate Governance BUMN”

Refreshment of Board of Commissioners and Board of Directors of State Owned Enterprise (BUMN) “Business Ethic and Good Corporate Governance of BUMN”

Workshop on Development of Aerotropolis

Workshop on Development of Aerotropolis

Untuk tahun 2011 realisasi anggaran pengembangan SDM

For 2011, the realization of HR Development budget by Rp

sebesar Rp 21.116.488.000 lebih rendah 15,06% dari realisasi

21,116,488,00 is lower than 15.06% of the 2010 realization

tahun 2010 sebesar Rp 24.859.127.000. Sedangkan jumlah

namely Rp 24,859,127,000. Whereas total employee

karyawan yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2011

obtaining the training in 2011 is 2,452 persons, decreasing

sebanyak 2.452 karyawan, turun 33,39% dibandingkan tahun

33.39% compared to that of 2010 by 3,681 persons.

2010 sebanyak 3.681 orang. For the hour of education and training as per employee per Untuk jam diklat per pegawai per tahun, tahun 2011 adalah :

annum, in 2011 is: 97.24 hours/employee/annum (of 2,452

97,24 jam/karyawan/tahun ( dari 2.452 karyawan dengan

person with total study hour: 238,437 hours), increasing

jumlah jam pelajaran : 238.437 jam), meningkat dibanding

compared to that of 2010: 72.54 hours/employee/annum

tahun 2010 : 72,54 jam /karyawan/tahun (dari 3.681 karyawan

(from 3,681 employees with total study hours: 267,003 hours).

dengan jumlah jam pelajaran : 267.003 jam)

Reward dan Punishment

Reward dan Punishment

Perusahaan menerapkan kebijakan Reward dan Punishment

The Company applies the Reward and Punishment policy

bagi karyawan berdasarkan penilaian kinerja karyawan dan

for the employee based on the employee performance

kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan. Manajemen telah

assessment and compliance with the Company Regulation.

menetapkan komponen/faktor dasar penetapan Reward

The management has stipulated the basic component/

dan Punishment berdasarkan measurement dictionary KPI

factor of stipulation of Reward and Punishment based

individu. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada

on the measurement dictionary of individual KPI. As the

tahun 2011 Perusahaan telah menetapkan penerima reward

implementation of such policy, in 2011 the Company has

dalam bentuk promosi kenaikan pangkat, kenaikan kelas

stipulated the reward recipient in terms of promotion,

jabatan, penerima penghargaan dan penerima bantuan

position class increase, award and religious worship aid

ibadah keagamaan bagi 1.331 karyawan dengan perincian

recipient for 1,331 employees with breakdown as follows:

sebagai berikut:

Tabel: Penerima Reward tahun 2011 Uraian

Jumlah / Numbers

Description

Kenaikan Pangkat

791

Promotion

Kenaikan Kelas Jabatan

467

Position Class Increase

Bantuan Biaya Haji

47

Haj Pilgrimage Expenses Aid

Bantuan Biaya Ziarah ke Yerusalem

14

Jerusalem Pilgrimage Expenses Aid

Bantuan Tirthayatra ke India

12

Tirtayatra Aid to India

JUMLAH

82

Table of Reward Recipient of 2011

Laporan Tahunan 2011

1331

TOTAL

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Sementara itu, pelanggaran disiplin karyawan sampai periode

Meanwhile it was recorded that the employee discipline

31 Desember 2011 tercatat sebanyak 14 pelanggaran.

violation through December 31, 2011 were 14. Such violation

Terhadap pelanggaran dan penurunan kinerja telah diberikan

and performance decrease were subject to punishment or

hukuman atau sanksi. Dari 14 pelanggaran kedisiplinan di

sanction. Of 14 disciplinary violations within such company

lingkungan perusahaan tersebut, telah ditetapkan 11 sanksi

environment, 11 sanctions have been stipulated and other

dan 3 orang disiplin lainnya tidak diberikan sanksi tetapi

13 disciplinary sanctions were not imposed but they were

dilakukan pembinaan oleh perusahaan, dengan rincian

nurtured by the company with breakdown as follows:

sebagai berikut:

Table of Disciplinary Violation Sanction Recipient 2011

Penerima Sanksi Pelanggaran Kedisiplinan tahun 2011 Uraian

Jumlah / Numbers

Description

Penurunan Kelas Jabatan

6

Demotion of Position Class

Penurunan Pangkat

2

Demotion of Rank

Penurunan Gaji Berkala JUMLAH

3 11

Periodical Salary Decrease TOTAL

2011 201 20 2 011 Annual 01 Annu nnual al Report Report rtt

83 83

Peran Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja

Role of Employee Association and Labor Union

Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja sebagai mitra

Employee Association and Labor Union as the partner of

Perusahaan telah menunjukkan peran positif dalam

the Company has shown the positive role in settling the

penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan. Para pihak

manpower affairs issues. The parties always communicate

senantiasa saling berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai

and consult each other on the manpower affairs for work

ketenagakerjaan untuk meningkatkan produktivitas kerja

QSPEVDUJWJUZBOEXPSLFSTXFMGBSFJNQSPWFNFOU

dan kesejahteraan pekerja. To improve the harmonious industrial relationship of Untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial

Angkasa Pura Airports, on August 20, 2010 there has been

Angkasa Pura Airports, pada tanggal 20 Agustus 2010

executed the Normalization Pact between the management

telah ditandatangani Pakta Normalisasi antara manajemen

of Angkasa Pura Airports and Association of Employee of

Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan PT.

PT Angkasa Pura Airports I (Persero) and Labor Union of PT

Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura

Angkasa Pura I (Persero). The parties are covenanted and

I (Persero) . Para pihak menyepakati dan menyetujui bahwa

agreed that the preparation of negotiation on renewal

persiapan perundingan pembaharuan Perjanjian Kerja

of Collective Labor Agreement (CLA) will be conducted

Bersama (PKB) akan dilaksanakan paling lambat tanggal 6

on at the latest September 6, 2010 after the verification of

September 2010 setelah dilakukan verifikasi keanggotaan

membership at the latest on August 30, 2010.

paling lambat tanggal 30 Agustus 2010.

84

Perundingan PKB dilakukan pada tanggal 25 September

The negotiation of CLA was conducted on September 25

sampai 3 Oktober 2010 dan penandatanganan PKB

through October 3, 2010 and its execution was on October

dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010. PKB antara

15, 2010. CLA between PT Angkasa Pura Airports I (Persero)

PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan PT.

and Labor Union of PT Angkasa Pura Airports I (Persero)

Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura

has been registered with the Ministry of Manpower of The

I (Persero) telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja RI

Republic of Indonesia and has been registered legitimately

dan telah terdaftar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal

in accordance with the Letter of Decision of Director General

Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga

of Industrial Relationship Nurturing and Manpower Social

Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.

Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.

Laporan Tahunan 2011

Pencapaian Key Performance Indicators (KPI) The Achievement of Key Performance Indicator

KEY PERFORMANCE INDICATOR

Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Kunci

Key Performance Indicators (KPI) is the benchmark of

merupakan alat ukur keberhasilan kinerja Direksi Angkasa

performance of the Board of Directors of Angkasa Pura

Pura Airports yang merupakan Kontrak Manajemen antara

Airports being the Management Contract between the

Kuasa Pemegang Saham dengan Komisaris dan Direksi

Shareholders Proxy and Board of Commissioners and Board

Angkasa Pura Airports. KPI dapat dikatakan memadai

of Directors of Angkasa Pura Airports. It can be said that KPI is

apabila

(relevant),

adequate if fulfilling the conditions of relevant, appropriate,

tepat (appropriate), wajar (fairy represent) dan lengkap

fairly represent and comprehensive. KPI framework indicates

(comprehensive). Kerangka KPI tersebut menunjukkan

directly the achievement of strategic target to be attained in

secara langsung pencapaian sasaran strategis yang hendak

accordance with the company vision and mission.

memenuhi

syarat-syarat

relevan

dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Manajemen telah menandatangani Kontrak Manajemen

Management has signed Management Contract on April

pada tanggal 26 April 2011 antara Kuasa Pemegang Saham

26, 2011 between the Proxy of Shareholders of Angkasa

Angkasa Pura Airports diwakili oleh Deputi Menteri Negara

Pura Airports represented by Deputy State Minister of State-

BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata dengan Direksi

Owned Enterprise of Logistic and Tourism Affairs and Board

dan Komisaris Angkasa Pura Airports. Pada tanggal 11

of Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura

Januari 2011 telah dilaksanakan penandatanganan kontrak

Airports. On January 11, 2011 the management contract

manajemen antara Direksi dengan para GM.

was signed between the Board of Directors and General Managers.

86

KPI tahun 2010 dipersiapkan dengan mempertimbangkan

The KPI 2010 were prepared by considering the matters that

adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama proses

needed improvements during the KPI of 2009 and were

KPI 2009 dan dikembangkan dengan mempertimbangkan

made for developments by considering the gap between

kesenjangan antara kebutuhan pelanggan dan pemangku

UIFOFFETPGDVTUPNFSTBOETUBLFIPMEFSTBOEUIF$PNQBOZT

kepentingan dan pencapaian perusahaan hingga sekarang.

BDIJFWFNFOUT VQ UP QSFTFOU 5P BDIJFWF UIF $PNQBOZT

Untuk mencapai tujuan perusahaan, Angakasa Pura Airports

goals, Angkasa Pura I already mapped such gaps in the

telah memetakan kesenjangan tersebut dalam rencana

$PNQBOZTMPOHUFSNQMBO 3+11

BOEUIFJNQMFNFOUBUJPO

jangka panjang, dan pelaksanaannya diwujudkan dalam

PG XIJDI JT NBOJGFTUFE JO UIF DPNQBOZT XPSL QSPHSBNT

program kerja perusahaan (RKAP) dan dimasukkan dalam

(RKAP) and adopted in Management Work Program (RKM) in

program kerja manajemen pada setiap bagian.

each Directorate.

Laporan Tahunan 2011

KEY PERFORMANCE INDICATOR

KPI tahun 2011 disusun dengan memperhatikan hal-hal yang

In 2011, KPI was prepared by considering the issues to be

perlu mendapat perbaikan dalam KPI tahun 2010, untuk

improved in 2010 KPI, for improvement by considering the

dilakukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan

gap between the need of customer and stakeholders with

gap

pemangku

the Company performance already achieved all this time. To

kepentingan dengan kinerja Perusahaan yang telah dicapai

attain the objective of the Company, Angkasa Pura Airports

selama ini. Untuk mencapai tujuan Perusahaan, Angkasa

has mapped those gaps in Company Long term Plan (RUPP),

Pura Airports telah memetakan gap-gap tersebut di dalam

then the implementation was elaborated in the company

Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kemudian

work programs as well as implemented in the Management

pelaksanaannya dijabarkan dalam program-program kerja

Work Plan of each Directorate.

antara

kebutuhan

pelanggan

dan

perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan dalam Rencana Kerja Manajemen (RKM) di tiap Direktorat. Pencapaian target KPI kontrak manajemen tahun 2011

The KPI target achievement of management contract in 2011

sesuai bobot setiap KPI pada enam perspektif mencapai skor

in accordance with the weight of each KPI in six perspectives

93,24 dengan perincian masing-masing persepektif sebagai

reached the score 93.24 with breakdown of each perspective

berikut:

as follows:

BOBOT WEIGHT

CAPAIAN BOBOT WEIGHT ACHIEVED

Pelanggan

10

9,46

Customer

Produk & Layanan

30

9,83

Product & Service

Proses Internal

10

27,30

Internal Process

Sumber Daya Manusia

20

9,23

Human Resource

PERSPEKTIF

PERSPECTIVE

Keuangan

20

18,23

Finance

Kepemimpinan

10

19,19

Leadership

Total

10

93,24

TOTAL

2011 Annual Report

87

Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders

PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah perseroan yang seluruh

PT Angkasa Pura I (Persero) is the company which shares are

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan

fully held by the Government of the Republic of Indonesia

belum mencatatkan sahamnya di pasar modal.

and does not yet list its shares at the capital market.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Nomor

The amendment to the Articles of Association of the

02 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris

Company by virtue of Deed Number 2 dated August 9, 2007

Nanda Fauz Iwan, SH., pada Pasal 4 menyebutkan sebagai

drawn up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, Article 4 states

berikut:

as follows:

1.

2.

Modal

dasar

perseroan

berjumlah

sebesar

Rp

1.

Company authorized capital shall amount to

7.000.000.000.000,- (tujuh triliun rupiah) yang terbagi

Rp 7,000,000,000,000 (seven trillion rupiah) consisting

atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing

of 7,000,000 (seven million) shares, each at nominal

bernilai nominal Rp 1.000.000,-

value Rp 1,000,000.

Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil

2.

Of that capital there has been subscribed/taken up and

bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik

fully paid up by the State of the Republic of Indonesia

Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya

1,800,000 shares or entirely Rp 1,800,000,000,000.

sebesar Rp 1.800.000.000.000,3.

100% dari nominal setiap saham yang telah

3.

100% of the nominal value of each share already

ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah

subscribed as mentioned above or entirely amounting

Rp 1.800.000.000.000,- telah disetor penuh oleh Negara

to Rp 1,800,000,000,000 has been fully paid up by

Republik Indonesia ke dalam kas perseroan, dengan

the State of the Republic of Indonesia to the cash of

cara sebagai berikut:

the company in the manner as follows:

t

Sebesar Rp 925.000.000.000,- telah disetor

t

the old capital payment;

dengan uang tunai sebagai setoran modal lama t

Penambahan penyertaan modal negara sebesar

t

Modal donasi sebesar Rp 2.796.336.642,-

t

Laba

belum

dibagi

sebesar

Rp.98.295.982.326,t

Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306,-.

88

Laporan Tahunan 2011

"EEJUJPO PG TUBUF DBQJUBM QMBDFNFOU CZ 3Q 264,109,538,326;

Rp 264.109.538.326,t

yang

3Q   IBWFCFFOQBJEVQJODBTIBT

t

%POBUJPODBQJUBM3Q   

t

1SPöUOPUEJTUSJCVUFEZFU3Q   

t

3FTFSWFVQUPöTDBMZFBS3Q   

Akuntan Perseroan | Corporate Accountant

NAMA AKUNTAN ACCOUNTANT

PEKERJAAN WORK

TAHUN YEAR

NILAI KONTRAK (Rp) CONTRACT VALUE (Rp)

2007

466.600.000

2008

470.360.000

2009

925.000.000

2010

888.000.000

2011

740.000.000

General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL KAP Grant Thornton Hendrawinata General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan

General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit

General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Capaian KPI, dan KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Laporan Keuangan PKBL Dadang General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, KPL Achievement Audit and PKBL Financial Statement

2011 2 201 20 01 0 011 11 Annual Ann nn nnu nu ua all Report Report

89

Konsultan Hukum & Notaris | Legal Consultant

Konsultan Hukum

NO

1

2

Lawyers

REKANAN PARTNER

Mustofa & Rekan

Benny Joesoef, SH & Ass

PEKERJAAN WORK

TEMPAT VENUE

Konsultan hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Pajak masa Pajak Januari s/d November 2006 dan masa pajak Januari s/d Desember 2007 Legal consultant in handling the case in Tax Court of Tax Period January through November 2006 through tax period January through December 2007

Jakarta

Jasa Konsultan Hukum dalam penanganan pengajuan gugatan pembatalan putusan BANI No. 326/X/ARB-BANI/2009 terkait perkara antara Angkasa Pura Airports dengan PT Hutama Karya Legal consultant service in handling the filing of suit against the BANI award cancellation No. 326/X/ARB-BANI/2009 relating to the case between Angkasa Pura Airports and PT Hutama Karya

Jakarta

Pekerjaan penunjukan konsultan hukum dalam pendampingan pemeriksaan di Kejati Jatim atas dugaan TPK dalam penjualan space iklan di Bandara Juanda Surabaya kepada PT SIE Work on appointment of legal consultant in accompanying the examination in High General Attorney Office of East Java on the allegation of TPK in the sale of advertisement space at Juanda Airport, Surabaya to PT SIE

Jakarta

Jasa konsultan hukum dalam penanganan pelaporan pidana 19 orang terkait masalah rumah dinas Legal consultant service in handling the reporting of crime by 19 persons relating to the official house issue

Jakarta

Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara pada tingkat penyidikan di Polda Metrojaya Legal consultant service in handling the case in investigation instance in Regional Police of Metrojaya

Jakarta

Penanganan perkara gugatan PT Aneka Glass Abadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Handling the case of suit of PT Aneka Glass Abadi in District Court of Central Jakarta

Jakarta

3

JBW Law Office

Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara penyelesaian permasalahan hukum pembangunan terminal & fasilitas penunjang di BIL Legal consultant service in handling the case of settlement of legal issue on construction of terminal and supporting facilities at BII

Jakarta

4

Kudri Djamaris Sitohang Attorney & Counsellors At Law

Pembuatan Legal Opinion Mengenai Rencana Penyertaan YAKKAP I pada Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports (Persero) Preparation of Legal Opinion on YAKKAP I Placement Plan at Subsidiary

Jakarta

Angkasa Pura Airports (Persero)

Notaris

NO

1

Notary REKANAN PARTNER Penunjukan Notaris (Grace Margareth Goenawan, SH, MM) Appointment of Notary Grace Margareth Goenawan, SH MM

PEKERJAAN WORK

TEMPAT VENUE

Pelaksanaan pembayaran ganti rugi tanah milik di lingkungan Bandara Pattimura Ambon seluas 45.350M2

Ambon

Implementation of payment of compensation for the land within the environment of Pattimura Airport, Ambon to the extent of 45,350 M2

Surat perjanjian pekerjaan Jasa notaris dan Konsultan Hukum terkait dengan likuidasi Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (Persero) 2

Nanda Fauz Iwan, SH,MKn.

Jakarta Letter of Agreement of work of Notary service and related Legal Consultant with Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura I (Persero) in liquidation

90

Laporan Tahunan 2011

Anak Perusahaan | Subsidiaries

Angkasa Pura Hotel Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66490 [F] (62-21) 654 1513/14

Angkasa Pura Property Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66495 [F] (62-21) 654 1513/14

Angkasa Pura Support

Angkasa Pura Logistic

Gd. Angkasa Pura Center for Excellence

Gd. Angkasa Pura Center for Excellence

lt. Dasar

lt. Dasar

Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat

Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat

[T] (62-21) 658 66496

[T] (62-21) 658 66406

[F] (62-21) 654 1513/14

[F] (62-21) 654 1513/14

2011 Annual Report

91

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Anak Perusahaan

Subsidiaries

Sejalan dengan konsep Reposisi dan Restrukturisasi

In line with the concept of Reposition and Restructuring of

Angkasa Pura Airports, serta dengan memperhatikan

Angkasa Pura Airports as well as by taking into account the

posisi perusahaan dan struktur bisnis saat ini, Angkasa Pura

company position and current business structure, Angkasa

Airports melakukan transformasi di bidang bisnis. Hal ini

Pura Airports conducts the transformation in business. It is

sekaligus juga untuk mempercepat sasaran perusahaan,

simultaneously for acceleration of company target namely

yaitu meningkatkan CSI dan meningkatkan pendapatan

improving CSI and non-aeronautical income. To that end,

non aeronautika. Untuk itu, pada tahun 2011 Angkasa

in 2011 Angkasa Pura Airports suggested the shareholders

Pura Airports mengusulkan pembentukan empat anak

on the establishment of four subsidiaries. On December

perusahaan kepada pemegang saham. Pada 15 Desember

15, 2011, the establishment of three subsidiaries had been

2011, telah disetujui pendirian tiga anak perusahaan, yaitu:

approved namely:

1.

1.

2.

PT Angkasa Pura Hotels; didirikan atas persetujuan

PT Angkasa Pura Hotels; established upon the approval

Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)

of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports

Nomor 192/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan

(Persero) Number 192/DKAP/2011 and Deed of

Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn

Incorporation of Company Number 03 by Notary Nanda

tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan

Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of

ini adalah penyediaan akomodasi pariwisata dengan

business is tourism accommodation procurement with

modal dasar sebesar Rp 120 miliar. Kepemilikan saham

authorized capital Rp 120 billion. The shareholding

Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini

of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is

adalah 99,88%.

99.88%.

PT Angkasa Pura Logistics; didirikan atas persetujuan

2.

PT Angkasa Pura Logistics; established upon the

Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)

approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura

Nomor

Pendirian

Airports (Persero) Number 194/DKAP/2011 and Deed of

Perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,

194/DK.API/2011

dan

Akte

Incorporation of Company Number 01 by Notary Nanda

SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak

Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of

perusahaan ini adalah jasa pengurusan transportasi

business is freight forwarding service with authorized

(freight forwarding) dengan modal dasar sebesar Rp

capital Rp 80 billion. The shareholding of Angkasa Pura

80 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports

Airports (Persero) in this company is 98%.

(Persero) pada perusahaan ini adalah 98%. 3.

4.

92

PT Angkasa Pura Property; didirikan atas persetujuan

3.

PT Angkasa Pura Property; established upon the

Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)

approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura

Nomor

Pendirian

Airports (Persero) Number 193/DKAP/2011 and Deed

Perusahaan Nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,

of Incorporation of Company Number 02 by Notary

SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak

Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its

perusahaan ini adalah pembangunan, perdagangan,

line of business is construction, trading and service

dan jasa dengan modal dasar sebesar Rp 42 miliar.

with authorized capital Rp 42 billion. The shareholding

Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero)

of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is

pada perusahaan ini adalah 99,43%.

99.43%.

193/DK.API/2011

dan

Akte

Selanjutnya, atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa

4.

Furthermore, upon the approval of the Board of

Pura Airports (Persero) Nomor 17/DK.API/2012 tanggal

Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero)

31 Januari 2012 dan dan Akte Pendirian Perusahaan

Number 17/DKAP/2012 dated January 31, 2012 and

Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn

Deed of Incorporation of Company Number 03 drawn

tanggal 9 Februari 2012, didirikan satu anak perusahaan

up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

lagi, yaitu PT Angkasa Pura Supports. Bidang usaha

February 9, 2012, one more subsidiary was established

perusahaan ini adalah bidang jasa, pembangunan,

namely PT Angkasa Pura Supports. Its line of business

pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, dan

is service, construction, land transportation, service

perdagangan dengan modal dasar Rp 125 miliar.

station, printing and trading with authorized capital

Kepemilikan saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada

Rp 125 billion. The shareholding of PT Angkasa Pura I

perusahaan ini adalah 98,5%.

(Persero) in this company is 98.5%.

NO

REKANAN | PARTNER

BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD

KEPEMILIKAN | OWNERSHIP

KETERANGAN | NOTE

Perhotelan | Hotel

99.88%

belum beroperasi | Not Operated Yet

PT Angkasa Pura Logistics

Jasa Transportasi | Transportation Service

98%

belum beroperasi | Not Operated Yet

3

PT Angkasa Pura Property

Perumahan | Property

99.44%

belum beroperasi | Not Operated Yet

4

PT Angkasa Pura Supports

Jasa dan Trading | Service and Trading

98.50%

belum beroperasi | Not Operated Yet

1

PT Angkasa Pura Hotels

2

2011 2 201 011 1 Annual Annu Annu n al Report Report ort

93

Perusahaan Afiliasi dan Yayasan Affiliated Companies and Foundation

NO

REKANAN | PARTNER

BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD

KEPEMILIKAN | OWNERSHIP

KETERANGAN | NOTE

Perhotelan | Hotel

99.88%

belum beroperasi | Not Operated Yet

PT Angkasa Pura Logistics

Jasa Transportasi | Transportation Service

98%

belum beroperasi | Not Operated Yet

3

PT Angkasa Pura Property

Perumahan | Property

99.44%

belum beroperasi | Not Operated Yet

4

PT Angkasa Pura Supports

Jasa dan Trading | Service and Trading

98.50%

belum beroperasi | Not Operated Yet

1

PT Angkasa Pura Hotels

2

PT Gapura Angkasa

PT Gapura Angkasa

PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang

PT Gapura Angkasa is the joint venture established by

didirikan oleh tiga BUMN, yaitu

PT Garuda Indonesia

three BUMN (State-Owned Enterprises) namely PT Garuda

(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan Angkasa Pura II

Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and Angkasa

(Persero), yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa

Pura II (Persero), running the business in independent

ground handling independen yang meliputi kargo dan

ground handling service comprising cargo and warehousing,

pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi

passenger and baggage handling, aviation operation and

penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan

airplane service as well as other business activities which

usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan

can support the aviation business in the work territory of

di wilayah kerja Angkasa Pura Airports dan Angkasa Pura II.

Angkasa Pura Airports and Angkasa Pura II.

Berkantor pusat di Jalan Angkasa Blok B12 Kav.6, Kemayoran,

Occupying its head office at Jalan Angkasa Block B 12 Kav.

Jakarta, Gapura Angkasa memiliki willayah operasi tersebar

6 Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa has the operational

di 25 bandara di Indonesia yang seluruhnya di kelola oleh 21

territories spread out at 25 airports in Indonesia which are

kantor cabang , 1 kantor perwakilan, 2 kantor proyek smart

entirely managed by 21 branch offices, 1 representative office, 2

handling, dan 2 proyek yang pengelolaan operasionalnya di

smart handling project offices and 2 projects which operational

bawah kendali kantor cabang lainnya.

management is under the control of other branch office.

PT Gapura Angkasa didirikan berdasarkan Akta No. 32 tanggal

PT Gapura Angkasa is established by virtue of Deed No.

26 Januari 1998 oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta

32 dated January 26, 1998 by Imas Fatimah, SH, Notary in

dan di sahkan oleh Menteri Kehakiman sesuai keputusan

Jakarta and ratified by Minister of Justice in accordance

Nomor: C-21003 HT.01.01-TH-99 tanggal 31 Desember 1999.

with the Decree Number: C-21003.HT.01.01-TH-99 dated December 31, 1999.

Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri

The incorporation of company is already approved by

Keuangan RI Nomor: SR-546/MK.016/97 tanggal 5 Nopember

Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number:

1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground

SR-546/MKJ.016/97 dated November 5, 1997 regarding

Handling antara tiga BUMN tersebut. Dari masing-masing

Incorporation of Joint Venture of Ground Handling among

pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan

those three State-Owned Enterprises. Of each founders, the

modal sebagai berikut:

rights and obligations in the capital placement is already provided namely:

t

PT Garuda Indonesia (Persero) dengan penyertaan modal sebesar 37,50%, berkewajiban menyerahkan

94

Laporan Tahunan 2011

t

PT Garuda Indonesia (Persero) with capital placement 37.50%, is obliged to submit all assets of ground

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

t

seluruh aset ground support equipment (GSE) sesuai

support equipment (GSE) according to the assessment

hasil penilaian oleh PT Sucofindo yang ditetapkan

result of PT Sucofindo which value is stipulated Rp

nilainya sebesar Rp 122.521.957.000,- dan berhak

122,521,957,000 and is entitled to receive goodwill Rp

menerima goodwill sebesar Rp 23.040.000.000,-

23,040,000,000;

PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyertaan modal

t

sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset senilai Rp

31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp

1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar Rp 65.784.400,t

PT Angkasa Pura II (Persero) dengan penyertaan

PT Angkasa Pura I (Persero) with capital placement 1,415,000,000 and cash Rp 65,784,400;

t

PT Angkasa Pura II (Persero) with capital placement

modal sebesar 31,25% , berkewajiban menyetor aset

31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp

senilai Rp 600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp

600,239,000 and cash Rp 66,599,761,000.

66.599.761.000,-

   

Anggaran pendirian perusahaan mengalami perubahan

The budget of the company establishment changed by

berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999

virtue of Deed Number 33 dated December 21, 1999 drawn

oleh Imas Fatimah SH. Notaris yang mengubah salah satu

VQCFGPSF*NBT'BUJNBI 4)DIBOHJOHPOFPGUIFDPNQBOZT

kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo

lines of business from originally cargo and main to currently

and mail menjadi cargo , warehousing and mail, dan diubah

cargo, warehousing and mail, and changed again by virtue

lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010

of Deed Number 2 dated September 1, 2010 legalized by R.

oleh R. Suryawan Budi Prasetiyono SH, MKn, notaris di Jakarta

Suryawan Budi Prasetiyono, SH, MKn, notary in Jakarta and

dan telah memperoleh persetujuan perubahan anggaran

the amendment to the articles of association was already

dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor:

approved by virtue of the Decree of Minister of Law and

AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September

Human Rights of The Republic of Indonesia Number AHU-

2010.

4597/4AH/01/02 Year 2010 dated September 28, 2010.

Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta

The main lines of business of the company after the

adalah sebagai berikut:

amendment to the deed are as follows:

1.

Akomodasi dan representasi

1.

Accommodation and transportation

2.

Kontrol muatan, komunikasi, dan kontrol keberangkatan

2.

Cargo control, communication and departure control

3.

Unit perangkat kontrol muatan

3.

Cargo control device unit

4.

Penumpang dan bagasi

4.

Passenger and baggage

5.

Kargo, pergudangan, dan surat-menyurat

5.

Cargo, warehousing and correspondence

6.

Layanan perjalanan

6.

Traveling service

7.

Pelayanan pesawat

7.

Airplane service

8.

Minyak dan bahan bakar

8.

Oil and fuel

9.

Pemeliharaan pesawat

9.

Airplane maintenance

10. Operasi penerbangan dan administrasi kru

10. Flight and crew administration operation

11. Transportasi landasan

11. Runway transportation

12. Katering dan pelayanan

12. Catering and service

13. Administrasi dan pengawasan

13. Administration and supervision

14. Keamanan bandara

14. Airport security

15. Pergudangan dan logistik

15. Warehousing and logistic

16. Konsultan penanganan landasan

16. Runway handling consultant

17. Pendidikan dan pelatihan serta penyediaan tenaga ahli

17. Education and training as well as procurement of

penanganan landasan

runway handling expert

2011 Annual Report

95

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Memasuki tahun ke-14, PT Gapura Angkasa telah mengukir

Entering the 14th year, PT Gapura Angkasa has booked

peran penting dalam industri bandara setempat. Sebagai

the important role in the local airport industry. As the joint

perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda

venture between the national airline PT Garuda Indonesia

Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara,

and two state owned main airport authorities, Angkasa Pura

Angkasa Pura Airports dan PT Angkasa Pura II (Persero),

Airports and PT Angkasa Pura II (Persero), the performance in

kinerja di bidang layanan, personil, dan peralatan senantiasa

service, personnel and equipment has always developed up

mengalami perkembangan hingga per 31 Desember 2011

to December 31, 2011 and the company equity position has

posisi ekuitas perusahaan telah mencapai Rp 359 miliar.

reached Rp 359 billion.

Ikhtisar Posisi Keuangan PT Gapura Angkasa

Summary of Financial Position of PT Gapura Angkasa (in thousands of rupiah)

(dalam ribuan Rupiah) KETERANGAN

2011

2010

DESCRIPTION

Jumlah Aset Lancar

291.508.294

258.613.137

Total Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

232.046.640

196.671.499

Total Non Current Assets

Jumlah Aset

523.554.934

454.284.636

Total Assets

Jumlah Kewajiban Lancar

141.909.079

90.995.582

Total Current Liabilities

21.737.021

26.101.769

Total Non Current Liabilities

Jumlah Ekuitas

359.908.833

337.187.283

Total Equity

Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas

523.554.934

454.284.636

Total Liabilities and Equity

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

Summary of Income Statement of PT Gapura Angkasa

Ikhtisar Laporan Laba Rugi PT Gapura Angkasa (dalam ribuan Rupiah)

KETERANGAN Pendapatan Usaha

2011

2010

DESCRIPTION

702.810.705

610.568.767

Operating Income

(552.437.470)

(492.856.113)

Principle Cost

150.373.235

117.712.654

Gross Profit

(105.819.258)

(86.360.618)

Ordering, Administration and Work Fee Expenses

Laba Usaha

44.553.997

31.352.036

Operating Profit

Pendapatan (Beban) Lain-Lain

16.399.531

38.147.500

Other Income (Expenses)

Laba Sebelum Pajak

60.953.528

69.499.535

Profit Before Tax

(21.623.836)

(21.896.733)

Income Tax Benefit (Expenses)

39.329.692

47.459.053

Net Profit

Beban Pokok Laba Kotor Beban Pemasaran, Administrasi, dan Imbalan Kerja

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Bersih

96

(in thousands of rupiah)

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia

Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar

In accordance with the Minutes of Extraordinary General

Biasa Perusahaan Perseroan Angkasa Pura Airports Nomor

Meeting of Shareholders of Company Angkasa Pura Airports

RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan

Number RS-01/MBJ/2008 dated June 27, 2008 stating

persetujuan meratifikasi atau mengesahkan konversi

the approval for ratification or to ratify the conversion

obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah

of the to-be-converted bonds into share placement by

124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp

124,248 shares with nominal value per share Rp 1,000,000

1.000.000,- atau sebesar Rp 124.248.000.000,- (seratus dua

or Rp 124,248,000,000 (one hundred twenty four billion

puluh empat miliar dua ratus empat puluh delapan juta

two hundred forty eight million rupiah). Such GMS also

rupiah). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi Angkasa Pura

approved the Board of Directors of Angkasa Pura Airports to

Airports melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda

negotiate with that of PT Garuda Indonesia (Persero) on the

Indonesia (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian

compensation of conversion settlement as of November 2,

konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai

UISPVHI"QSJM CBTFEPOUIFQBSUJFTBHSFFNFOU

dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para

by Rp 4,050,484,800 before deducted by tax already recorded

pihak sebesar Rp 4.050.484.800,- sebelum dipotong pajak

in the extraordinary income account.

yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda

By virtue of the deed of amendment to Articles of Association

Indonesia (Persero) Nomor 24 tanggal 16 November

of PT Garuda Indonesia (Persero) Number 24 dated November

2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH perihal penerbitan

16, 2010 drawn up by notary Fatimah Helmi, SH regarding

saham seri A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp

issue of shares serial A and B and change of share nominal

1.000.000,- per lembar saham menjadi Rp 500,- per lembar

value from Rp 1,000,000 per share to Rp 500 per share. By

saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham

such change, total shareholding of Angkasa Pura Airports

kepemilikan Angkasa Pura Airports menjadi 248.496.000

became 248,496,000 shares. The market price of shares of

lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) on December 31, 2011 was

(Persero) pada tanggal 31 Desember 2011 Rp 475/lembar,

Rp 475/share, then total market price of shareholding of

dengan demikian total harga pasar kepemilikan Angkasa

Angkasa Pura Airports as per December 31, 2011 was Rp

Pura Airports pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp

118,035,600,000.

118.035.600.000,Investasi saham pada PT Garuda Indonesia tersebut dicatat

Share investment of PT Garuda Indonesia is recorded in the

pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost

company accounting using cost method.

method.

PT Jasa Marga Bali Tol

PT Jasa Marga Bali Tol

Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan

The investment in share at PT Jasa Marga Bali Tol is the

konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua –

consortium of investment in the construction of Nusa Dua

Ngurah Rai – Benoa di Bali oleh beberapa perusahaan BUMN.

– Ngurah Rai – Benoa toll road in Bali by some State-Owned

Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN

Enterprises. It is approved by the Minister of State-Owned

dengan surat Nomor S-549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober

Enterprises by virtue of the letter Number S-549/MBU/2011

2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18

dated October 25, 2011. The investment at PT Jasa Marga Bali

miliar atau kepemilikan saham sebesar 10%.

Tol Rp 18 billion or shareholding 10%.

2011 Annual Report

97

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat

It is recorded in the company accounting using cost method.

pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method.

Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2011: Pemegang Saham

Composition of Shareholders as per December 31, 2011:

Jumlah Saham

Persentase Kepemilikan

shareholder

108.000

60,00%

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

36.000

20,00%

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Angkasa Pura Airports (Persero)

18.000

10,00%

Angkasa Pura Airports (Persero)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

9.000

5,00%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

3.600

2,00%

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

PT Hutama Karya (Persero) Tbk

3.600

2,00%

PT Hutama Karya (Persero) Tbk

PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)

1.800

1,00%

PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Dana Pensiun dan Yayasan

NO

1 2

REKANAN / PARTNER

Pension Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA)

BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD

KEPEMILIKAN |

KETERANGAN / NOTE

OWNERSHIP

Dana Pensiun Angkasa Pura

Pengelola Dana Pensiun AP I

Dana yang dikelola 693,45 miliar

Jumlah peserta 4991 orang

Yayasan Kesejahteraan Karyawan AP I (YAKKAPI)

Pengelola Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan PT AP I

Aset Rp 213,55 miliar

-

Dana Pensiun Angkasa Pura Airports (DAPENRA)

Retiree Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA)

DAPENRA didirikan untuk mengelola Program Dana Pensiun

DAPENRA was established to manage the Certain Benefit

Manfaat Pasti, yaitu penyediaan manfaat pensiun untuk

Retiree Fund Program namely the provision of pension

karyawan Angkasa Pura Airports dan keluarganya pada saat

benefit for the employees of Angkasa Pura Airports and

mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala.

their families when reaching the pension age in terms of periodical payment.

Didirikan berdasarkan Keputusan Direksi Angkasa Pura No. KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober

It is established by virtue of the Decision of Board of

1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun

Directors of Angkasa Pura Airports No. KEP.1156/K160/1998

Angkasa Pura Airports yang telah mendapat pengesahan

dated October 6, 1998 regarding Regulation of Retiree Fund

dari Menteri Keuangan berdasarkan keputusan Nomor:

from the Retiree Fund of Angkasa Pura Airports already

KEP.393/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Peraturan

ratified by the Minister of Finance by virtue of his Decree

Dana Pensiun tersebut kemudian disempurnakan melalui

Number KEP.393/KM.17/1999 dated November 15, 1999. It

Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:

was then improved through the Letter of Decision of Board

KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000 tentang Peraturan

of Directors of PT Angkasa Pura (Persero) Number: KEP.19/

Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I. Peraturan

KI.60/2000 dated May 11, 2000 regarding Pension Fund of

Airports

98

Laporan Tahunan 2011

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Dana Pensiun tersebut telah mendapat pengesahan dari

Retiree Fund of Angkasa Pura Airports. The Retiree Fund

Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor:

regulation was ratified by the Minister of Finance by virtue of

KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan dicatat dalam

his Decree Number KEP.274/KM.17/2000 dated June 12, 2000

Berita Negara Nomor 64 tahun 2000 dan Tambahan Berita

and recorded in the State Gazette Number 64 year 2000 and

Negara RI Nomor 59/DAPEN tahun 2000 serta sesuai dengan

Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia

Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Number 59/DAPEN year 2000 as well as in accordance with Law No. 11 of 1992 regarding Pension Fund.

Tujuan didirikannya DAPENRA adalah untuk membantu

The objective of the establishment of DAPENRA is to assist

Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan pemberian

Angkasa Pura Airports in realizing the providing of welfare

kesejahteraan kepada pensiunan yang semakin meningkat

to the retiree which increased more by the source of fund

dengan sumber dana berasal dari iuran pendiri, iuran

from the dues of the founders and employees, and its assets

pegawai,

development.

dan

hasil

pengembangan

kekayaannya.

Ikhtisar Kinerja Keuangan DAPENRA 5 tahun terakhir

Keterangan

2007

2008

Summary of Financial Performance of DAPENRA in the last 5 years 2009

2010

2011

Jumlah Peserta

Description Total participan

Peserta Aktif

3.526

3.639

3.444

3.262

3.503

Active participant

Peserta Pasif

933

1.068

1.211

1.342

1.488

Passive participant

Investasi (nilai Wajar)

438.741.842

464.034.753

583.582.473 712.406.347

693.450.604

Investments (fair value)

Total Aktiva Bersih

460.541.185

463.499.186

595.307.649 719.954.652

696.138.021

Total Net Assets

Kekayaan Untuk Pendanaan

453.643.621

462.881.527

594.950.154 719.537.272

696.162.244

Asset for Funding

Penerimaan Iuran

17.639.683

19.427.647

23.802.227

23.975.265

28.888.949

Dues revenue

Pembayaran Manfaat Pensiun

16.999.068

23.820.806

28.612.657

30.956.666

37.275.838

Pension Benefit Payment

Jumlah Aktiva

463.071.601

476.276.611

601.103.436 729.781.987

705.277.787

Kewajiban Aktuaria

444.877.388

460.108.782

504.963.232 615.135.850

664.444.578

Actuary liability

15.663.796

3.390.404

90.344.417 104.818.801

31.693.443

Actuary Liability Difference

Aktiva Bersih

Net assets

Perubahan Aktiva Bersih

Changes of Net Assets

Neraca **)

Selisih Kewajiban Aktuaria

Balance Sheet

Hasil Usaha

Operating Yield

Hasil Usaha Investasi (HUI)

53.513.609

48.897.085

99.787.454 111.922.930

Hasil Usaha Setelah Pajak

46.781.952

40.569.469

88.828.283

98.721.644

111.628.498

Investment Operating Yields(HUI)

98.765.830

perating Yields After Tax

Rasio-Rasio Rasio Kecukupan Dana (RKD) Rasio HUI / TIR (ROI)

Total Assets

Ratios 101,97%

100,60%

117,82%

116,97%

104,77%

Fund Sufficiency Ratio (RKD)

12,78%

10,45%

28,03%

 22,35%

-0,36% 

Ratio of HUI / TRI(ROI)

2011 Annual Report

99

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

Perkembangan dana yang dikelola sejak DAPENRA didirikan

The progress of the fund managed since the establishment

telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun

of DAPENRA has grew significantly. In 1999 the fund

1999 dana yang dikelola sebesar Rp 122,62 miliar dan per 31

managed was Rp 122.62 billion and as per December 31,

Desember 2010 telah mencapai Rp 712,40 miliar.

2010 it reached Rp 712.40 billion.

Jumlah peserta DAPENRA terdiri dari peserta aktif (pegawai

Total participants of DAPENRA consists of the active ones

aktif ) dan peserta pasif (pensiunan). Sampai dengan akhir

(active employees) and passive ones (retiree). Up to the end

tahun 2011 jumlah peserta sebanyak 4.991 peserta terdiri

of 2011 total participants were 4,991 persons consisting of

dari 3.503 peserta aktif dan 1.488 peserta pasif.

3,503 active participants and 1,488 passive participants.

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports (YAKKAP I)

Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports (YAKKAP I)

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports

Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports

(YAKKAP) didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal,

(YAKKAP) was established by virtue of the deed of notary

SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan

Mully Kamila Sareal SH Number 2 dated September 2,

oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam

2003 already ratified by the Minister of Justice and Human

keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19

Rights in his Decree Number C-116.HT.01.02 Year 2003 dated

September 2003.

September 19, 2003.

Tujuan pendirian YAKKAP I adalah untuk mengelola

The objective of YAKKAP I establishment is to manage the

Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan Angkasa Pura Airports

Old Age Security of the employees of Angkasa Pura Airports

dan melaksanakan program-program pelayanan bagi

and implement the service programs for the employees

karyawan seperti program pemberian Tunjangan Hari Tua,

such as Old Age Security providing program, health care aid

program bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program-

program and other assistance programs.

program bantuan lainnya. Neraca YAKKAP I per 31 Desember 2011 dan 2010 URAIAN

2011

Balance sheet of YAKKAP I as per December 31, 2011 and 2010 2010

ASET

ASSET

Aset Lancar

113.226.133

74.361.267

Current Assets

Investasi Jangka Panjang

63.553.352

57.721.613

Long-term Investment

123.205

Fixed Assets

Aset Tetap

89.895

Aset Lain-lain

36.682.342

Total Aset

213.551.724

35.258.929 167.465.015

KEWAJIBAN Kewajiban Lancar

Other Assets Total Assets Liabilities

19.021.163

10.451.616

Aset Bersih :

100

DESCRIPTION

Current liabilities Net Assets

Aset Bersih Terikat Temporer

100.528.827

Aset Bersih Terikat Permanen

633.435

90.625.714

Temporary bound net assets

623.435

Permanently bound net assets

Aset Bersih Tidak Terikat

93.368.298

65.764.248

Non bound net assets

Total Kewajiban dan Aset Bersih

213.551.724

167.465.015

Total Liabilities and Net assets

Laporan Tahunan 2011

Penghargaan & Sertifikat | Award & Certifications

1. Terbaik Kedua CEO BUMN Inovatif dalam Penghargaan Anugerah BUMN 2011 2. Penghargaan CEO Human Capital Study 30 Juni 2011 untuk katagori Best CEO for Commitment

1. The second best of CEO of Innovative State Owned Enterprise (BUMN) in BUMN Award 2011. 2. CEO Human Capital Study CEO award June 30, 2011 for Best CEO for Commitment category.

3. Mendapatkan penghargaan untuk 7 Bandar Udara yang

3. Obtaining award for 7 Airports managed by Angkasa

dikelola Angkasa Pura Airports (Persero) mendapatkan

Pura Airports (Persero) obtaining Airport Award 2011

penghargaan Bandara Award 2011. yaitu:

namely:

a. Bandar Udara Juanda, Surabaya (The Best Airport of Year)

a. Juanda Airport, Surabaya (The Best Airport of Year)

b. Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo (Excellent Service

b. Adi Sumarmo Airport, Solo (Excellence Service of

kategori kelas bandara dengan pergerakan kurang

airport class category with movement less than 1

dari 1 juta penumpang)

million of passengers)

c. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airport: - Bandara Ngurah Rai, Bali untuk koridor Nusa Tenggara - Bandara Sepinggan, Balikpapan untuk koridor Kalimantan - Bandara Pattimura, Ambon untuk koridor Maluku Papua - Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk koridor Sulawesi 4. Penghargaan Toilet Bersih dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka Hari Pariwisata Dunia: - Peringkat I : Bandara Juanda, Surabaya - Peringkat III : Bandara Ngurah Rai, Bali 5. Peringkat ke-3 Kategori Early Improvement dalam Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 6. Peringkat ke-4 Annual Report Award (ARA) 2010 kategori BUMN Non Keuangan Non Listed yang dilaksanakan

c. Sultan Hasanuddin Airport, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airports: - Ngurah Rai Airport, Bali for Nusa Tenggara corridor - Sepinggan Airport, Balikpapan for Kalimantan corridor - Pattimura Airport, Ambon for Maluku-Papua corridor - Sam Ratulangi Airport, Manado for Sulawesi corridor 4. Clean Lavatory Award from Ministry of Culture and Tourism in the frame of World Tourism Day: - Rank I : Juanda Airport, Surabaya - Rank II : Ngurah Rai Airport, Bali 5. Third rank for Early Improvement category in Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence 6. 4th rank in Annual Report Award (ARA) 2010 for non listed non financial SEO category implemented on December 14, 2011.

tanggal 14 Desember 2011.

2011 Annual Report

101

PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN

102

Laporan Tahunan 2011

Kantor Cabang | Branch Offices

Ngurah Rai International Airport Jl. Raya I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali 80362 Telephone : (0361) 751011, 751020 Facsimile : (0361) 751032 E-mail : [email protected] Juanda International Airport Surabaya 61253 A Telephone : (031) 8667513, 8667514 Facsimile : (031) 8667506 E-mail : [email protected] Sultan Hasanuddin International Airport Makassar 90552 Telephone : (0411) 510123, 550082-3 Facsimile : (0411) 553183 E-mail : [email protected] Sepinggan International Airport Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 76115 Telephone : (0542) 766886 Facsimile : (0542) 766882 www.sepingganairport.com

Syamsudin Noor Airport Banjarmasin 70724 Telephone : (0511) 705277, 705274 Facsimile : (0511) 705251 E-mail : [email protected] Ahmad Yani International Airport Jl. Puad A.Yani Semarang 50145 Telephone : (024) 7608735 Facsimile : (024) 7603506 E-mail : [email protected] Selaparang Internasional Airport Jl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124 Telephone : (0370) 622987 Facsimile : (0370) 632030 E-mail : [email protected] Pattimura International Airport Jl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236 Telephone : (0911) 311768 Facsimile : (0911) 345686 E-mail : [email protected]

Frans Kaisiepo International Airport Jl. M. Yamin 99 Biak 98111 Telephone : (0981) 22555, 21855 Facsimile : (0981) 22106 E-mail : [email protected]

El Tari International Airport Jl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361 Telephone : (0380) 882031 Facsimile : (0380) 881263 E-mail : [email protected] SBU Cargo Warehousing

Sam Ratulangi International Airport Manado 95374 Telephone : (0431) 811449, 814320 Adisutjipto International Airport Jl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282 Telephone : (0274) 484261, 484266 Facsimile : (0274) 488155 E-mail : [email protected]

Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar Makassar 90552 Telephone : (0411) - 552811 Facsimile : (0411) - 554239 Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan Telephone : 0542 - 766866 Facsimile : 0542 - 766839 E-mail : [email protected]

Adi Sumarmo International Airport Bandar Udara Adi Sumarmo Telephone : (0271) 780715-4, 705274 Facsimile : (0271) 705251 E-mail : [email protected]

MATSC (Makassar Air Traffic Service Center) Jl. Bandara Baru Gedung MATSC - Makassar 90552 Telephone : 0411 - 4813210 Facsimile : 0411 - 4813717 E-mail : [email protected]

2011 Annual Report

103

Quick Response and Quality Assurance Resp on yang C epat dan Jaminan Ku alit as

Management’s commitment to provide quick response to any problem in professional way in accordance with each of their competence to give reliable results that can be justified as Woldwide qualified...

Komitmen manajemen untuk selalu cepat memberikan respon kepada seluruh permasalahan yang akan ditangani secara profesional, sesuai dengan masing-masing kompetensinya sehingga memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dengan kualitas dunia...

104

Laporan Tahunan 2011

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Tinjauan Industri | Industrial Overview Setelah krisis keuangan global yang melanda dunia

Following the global financial crisis by the end of 2008,

menjelang akhir tahun 2008, tren pertumbuhan ekonomi

the trend of the world economic growth began to go

dunia mulai merambat naik sepanjang tahun 2009.

up gradually in 2009. Although several countries, such as

Meskipun beberapa negara seperti Amerika Serikat dan

the United States and some European countries have not

Eropa belum menunjukkan pemulihan ekonomi yang

indicated significant recovery, countries like China, India and

bermakna, beberapa negara seperti China dan India serta

those in ASEAN have indicated better growth.

negara-negara kawasan ASEAN telah memperlihatkan pertumbuhan yang mulai membaik. Di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global,

Amid the imbalanced global economic recovery, the

kinerja perekonomian domestik selama tahun 2011 terus

domestic economic performance in 2011 improved.

mengalami perbaikan. Keberhasilan Indonesia lepas dari

*OEPOFTJBTTVDDFTTUPSFMFBTFJUTFMGGSPNUIFUSBQPGUIFHMPCBM

jeratan krisis finansial global, hingga mampu menjadi satu

financial crisis that enabled it to join other Asian countries

dari dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan

that recorded the positive economic growth in 2009 raised

ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme

our optimism in the following years.

di tahun-tahun selanjutnya. Kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik dalam negeri

The conducive domestic economic, security, social and

yang kondusif mengakibatkan indikator makro ekonomi

political condition contributed to the improvement of

Indonesia selama tahun 2011 membaik. Pertumbuhan

*OEPOFTJBTNBDSPFDPOPNJDJOEJDBUPSTJO*UTFDPOPNJD

ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,5% dan

growth went up at the level of 6.5% and the rupiah exchange

nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung

rate against the United States dollar was strengthening.

menguat. Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak pada

The improved economic growth imacts the growth of the

pertumbuhan industri penerbangan termasuk industri

aviation industry, including the airport service management

pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi

industry. The high frequencies of arrivals and departures

kedatangan dan keberangkatan orang-orang termasuk

of people, including those who escort and pick up the

pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara)

passengers at the airports, have enabled the economic

memungkinkan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi.

activities to increase.

Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan

The higher frequency of the flights and new flight routes

baru berpengaruh terhadap peningkatan trafik lalu lintas angkutan

affects the air traffic movements, and thus causing the

udara, sehingga pertumbuhan trafik domestik tumbuh sebesar

growth of the domestic air traffic to grow by 15.09% and

15,09% dan trafik internasional 10,49%.

international trafic by 10.49%.

1. Adanya Kebijakan Open Sky 2015 Pemisahaan Air Traffic Services

1. The Policy of Open Sky 2015 Separation Of Air Traffic Services

(Perusahaan Pelayanan Navigasi

(Indonesian Flight Navigation Service Company)

Penerbangan Indonesia)

106

Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada

The improved economic growth also affects the flight

pertumbuhan industri penerbangan. IATA (International

industrial growth. The IATA (International Air Transport

Air Transport Association) pada 2011 melaporkan bahwa

Association) in 2011 reported that the commercial aircraft

industri pesawat komersial menunjukkan tren pertumbuhan

industry indicated the trend of demands of new aircraft by

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

permintaan pesawat baru sebesar 4.5 % sampai 5 % di

4.5% to 5% in 2011 that were encouraged the increased

tahun 2011 yang didorong oleh peningkatan jumlah

number of aircraft passengers. From the viewpoint of

penumpang pesawat udara. Ditinjau dari revenue passanger

revenue passenger kilometer (RPK), the global RPK growth

kilometer (RPK), pertumbuhan RPK global di tahun 2011 telah

in 2011 increased by 5.8% year-to-date (YTD). The Middle

meningkat sebesar 5,8 % year-to-date (YTD). Wilayah Timur

East recorded the highest RPK growth, namely 21.7% YTD.

Tengah mencatat pertumbuhan RPK tertinggi yaitu sebesar

In addition, the efficiency of aircraft use has increased the

21,7 % YTD. Selain itu, efisiensi penggunaan pesawat telah

percentage of the passanger load factor (PLF) up to 76.7%,

meningkatkan persentase kursi terisi (passanger load factor/

although this figure varies by the geographical regions.

PLF) hingga 76,7%, walaupun angka ini bervariasi menurut wilayah geografis.

2. Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan

2. Trend of Airport Service Management Industry

Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara memberi

The increase in total airplane passengers gave impact to

dampak bagi industri pengelolaan jasa kebandarudaraan.

the airport affairs service management industry. The high

Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang-

frequency of arrival and departure of the people including

orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara

the one escorting and picking up the passengers at the

(bandara) memungkinkan terjadinya kegiatan ekonomi.

airport enabled the economic activity.

Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya

In 1950-1970, the airport was functioned only as the flight

sebagai fasilitator penerbangan yang melayani jasa Air Traffic

facilitator serving the Air Traffic Operation by providing the

Operations dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas

infrastructure and facility for the flight. In its progress, during

untuk penerbangan. Pada perkembangannya, periode tahun

the period of 1970-1990 the airports have developed their

1970-1990 bandara telah mengembangkan operasinya

operation to become the full service provider for the aviation

menjadi penyedia layanan penuh bagi masyarakat pengguna

service users by providing the various public services

jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan

including restaurants and shopping site.

publik termasuk restoran dan tempat belanja. Starting from 1990 the airport business model has been Mulai tahun 1990 model bisnis bandara telah bertransformasi

transformed by applying the airport city concept giving the

dengan menerapkan konsep “airport city”, yang memberikan

various services not only limited to the flight but also non-

berbagai macam pelayanan yang tidak hanya terbatas untuk

aeronautical services. The airport has developed into the

penerbangan namun juga memberikan pelayanan non-

business center.

aeronautika. Bandara sudah berkembang menjadi pusat kegiatan bisnis. Beberapa

seperti

Some reputable world airports such as Changi, Incheon,

Changi, Incheon, KLIA, Hongkong dan Beijing sedang

bandara

terkemuka

di

dunia

KLIA, Hongkong and Beijing are developing their airports

mengembangkan bandaranya dengan konsep airport city,

with airport city concept providing various facilities and

yang menyediakan berbagai fasilitas dan layanan seperti

services such as Central Business District. The airport has

sebuah Central Business District. Bandara sudah menjadi

become the national competitive tool besides its role as the

“national competitive tool” di samping perannya sebagai

2011 Annual Report

107

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

“nexus of intermodal transportation and economic engine”.

nexus of intermodal transportation and economic engine.

Laporan tahunan dan brosur perusahaan dari bandara-

The annual statement and company brochures of the

bandara terkemuka sudah menampilkan kontribusi ekonomi

reputable airports have indicated the economic contribution

bagi komunitasnya berupa retribusi, pajak, dan lapangan

for their communities in terms of retribution, tax and work

kerja yang tercipta akibat keberadaan bandara tersebut.

opportunity created due to the existence of such airport.

Di Indonesia, pemberlakuan Undang-Undang Penerbangan

In Indonesia, the enforcement of Law on Flight No. 1 of 2009

Nomor 1 tahun 2009 (UU No. 1/2009) membawa

caused the significant change by the existence of separation

perubahan yang signifikan dengan adanya pemisahan

of flight navigational service from the airport management

pelayanan navigasi penerbangan dari pengelola bandara

and firm separation between the operator and regulator.

dan pemisahan yang tegas antara operator dan regulator.

Angkasa Pura Airports which still temporarily provided the

Angkasa Pura Airports yang sementara ini masih memberi

flight navigational service and some of its General Managers

layanan navigasi penerbangan (ATS), dan beberapa General

who still hold the double positions of airport administrators

Manager Angkasa Pura Airports yang masih merangkap

will immediately concentrate on the main tasks and function

fungsi administrator bandara, akan segera berkonsentrasi

according to Law No. 1/2009 as the Airport Enterprise.

pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU No.1/2009

However the application of Law No. 1/2009 especially

sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun demikian

ATS service providing is still in the process of Government

penerapan dari UU No.1 tahun 2009 khususnya pemberian

Regulation Draft.

pelayanan ATS masih dalam proses Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). UU No.1 tahun 2009 mulai diterapkan pada tahun 2012

Law No. 1 of 2009 was started to be applied in 2012 after

setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP). Dengan

the issue of Government Regulation. By the application of

diterapkan Peraturan Pemerintah ini maka Kegiatan

such Government Regulation, the Air Traffic Service will be

Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (ATS) akan dikelola

managed by the entity itself.

oleh entitas sendiri. Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 (UU

Law on Flight No. 1 of 2009 reflects the change of paradigm

No.1/2009) mencerminkan perubahan paradigma dalam

in the aviation industry arrangement in Indonesia with the

pengaturan industri penerbangan di Indonesia dengan

target to improve the fulfillment of 3S+1C aspect (Safety,

sasaran untuk meningkatkan pemenuhan aspek 3S+1C

Security, Service and Compliance). The philosophy embraced

(Safety, Security, Service and Compliance). Filosofi yang dianut

in such law amendment is the focus or specialization and

dalam perubahan undang-undang ini adalah fokus atau

privatization. The firm separation between the regulator

spesialisasi dan swastanisasi. Pemisahan yang tegas antara

and operator roles, as well as the chance for the individual

peran regulator dan operator, serta peluang bagi orang

to manage the airport is the reflection of this philosophy

perorangan untuk mengelola bandara merupakan cerminan

application.

dari penerapan filosofi ini.

108

Pengaturan mengenai kegiatan usaha di bandar udara diatur di

The arrangement of the business activities at the airports is

UU No.1/2009 BAB XI Pasal 232 tentang Kegiatan Pengusahaan

regulated in Law Number 1/2009 CHAPTER XI Article 232

di Bandar udara. Angkasa Pura Airports sebagai pemegang

on Business Activities at Airports. Angkasa Pura Airports

otoritas 13 bandar udara di wilayah Indonesia Tengah dan Timur

as holder of authority 13 of airports in Central and Eastern

mempunyai kewenangan untuk mengusahakan, menguasai

Indonesia has the authority to undertake, dominate and

dan mengatur kawasan bandar udara tersebut untuk dikelola

regulate the airport areas to be managed and provide

dan memberikan pelayanan terhadap semua pengguna jasa

services for all the service users at the airports and

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

di bandar udara tersebut sekaligus menghasilkan pendapatan

simultaneously generate non-aeronautic revenues in the

non-aeronautika dalam upaya memberikan kontribusi

effort to provide contributions of profits as much as possible

keuntungan sebesar mungkin bagi pemegang saham.

for the shareholders.

Di lain pihak, mengacu pada Pasal 233 bahwa kegiatan

On the other hand, with reference to Article 233 that the

pengusahaan Bandara dilaksanakan oleh Badan Usaha

airport undertaking activities are conducted by the Airport

Bandar Udara (BUBU) yang dapat berupa perusahaan swasta

Business Entities (BUBU), which may be in the form of private

atau perorangan yang memenuhi persyaratan, maka Angkasa

and individual companies that meet the requirements,

Pura Airports harus bersaing di dalam lingkungan bisnis yang

Angkasa Pura Airports should compete in the changing

sudah berubah. Angkasa Pura Airports sebagai pengusaha

business circle. Angkasa Pura Airports as a business entity

harus menyesuaikan pola usaha dan menghindari praktek

should adjust to the business pattern and avoid the “business

“business as usual” dan fokus pada “airport customers”.

as usual” practice and focus on the “airport customers”.

UU No.1/2009 ini sejalan dengan tren yang sedang

Law Number 1/2009 is in line with the current trend in the

berlangsung pada industri bandara di dunia. Pasal 194

world airport industries. Article 194 stipulates that the role

menyebutkan peran bandara di Indonesia yang antara lain

of the airports in Indonesia, which among others is the

sebagai simpul dalam jaringan transportasi (huruf a) dan

knot of the transportation network (letter a) and the place

tempat kegiatan alih moda transportasi (huruf c). Hal ini

of activities of transportation transferring mode (letter c).

mencerminkan perubahan paradigma dan memberikan

This reflects the paradigme of changes amd provides the

peluang pengembangan bandara dengan konsep airport

opportunities for airport development by the airport city

city seperti yang sedang berlangsung di dunia saat ini.

concept as what is presently taking shape in the world.

Pengembangan airport dengan konsep airport city menjadi

Airport development by the airport city concept has become

pilihan model bisnis yang dapat diadopsi dan diterapkan

a choice of the business model adopted and applied in

sesuai dengan visi perusahaan menjadi “perusahaan

accordance with the vision of the company to become “a

pengelola bandara udara kelas dunia yang memberikan nilai

world-class airport management company that provides

tambah kepada stakeholder”.

added values for the stakeholders”.

3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang, dan Kargo

3. Development of Aircraft, Passengers and Cargo Traffic

Perkembangan lalu lintas pesawat dan penumpang

The development of the airplane traffic and passenger in

penerbangan di Indonesia, khususnya di bandara yang

Indonesia especially in the airports managed by Angkasa

dikelola oleh Angkasa Pura Airports, sangat dipengaruhi

Pura Airports is highly affected by the low ticket price

oleh strategi harga tiket murah. Strategi menawarkan tarif

strategy. The strategy to offer the low tariff is generally

yang murah ini umumnya ditawarkan oleh perusahaan

made by the new comer in aviation service business. The

pendatang baru di bisnis jasa penerbangan. Persaingan

price competition gives many choices for the passengers

harga memberikan banyak pilihan bagi para penumpang

causing the increase in the passengers especially the

yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah

domestic one.

penumpang terutama penumpang domestik. Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan dalam

Meanwhile, several aviation companies in the period from

periode tahun 2003-2008 menambah armada penerbangan

2003 to 2008 added their flights fleets by purchasing/renting

dengan membeli/sewa pesawat-pesawat jenis baru (A319,

new types of aircraft (A319, A320, B737-400,B737-900ER)

A320, B737-400,B737-900ER) dengan alasan keselamatan

for the commercial and safety reasons. The international

atau alasan komersial. Pergerakan pesawat internasional dari

aircraft movements from 2004 to 2008 on average grew by

tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar

3%. The domestic aircraft movements on average grew by

2011 Annual Report

109

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

3%. Untuk pergerakan pesawat domestik rata-rata tumbuh

3%, whereas the regional aircraft movemenhts on average

sebesar 3%. Sedangkan untuk pergerakan pesawat regional

grew by 3% as well.

rata-rata tumbuh sebesar 3%. Pergerakan penumpang internasional dari tahun 2004

The international passenger movements from 2004 to 2008

sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar 7%. Untuk

on average grew by 7%. The domestic passenger movements

pergerakan penumpang domestik rata-rata tumbuh sebesar

on average grew by 6%, whereas the transit passengers on

6%. Sedangkan untuk penumpang transit rata-rata tumbuh

average grew by 7%. Meanwhile, the international cargo

sebesar 7%. Sementara pergerakan kargo internasional

movements from 2004 to 2008 on average increased by 1%,

dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata mengalami

whereas the domestic cargo movements on average grew

kenaikan sebesar 1%. Sedangkan untuk pergerakan kargo

by 4%.

domestik rata-rata tumbuh sebesar 4%. Grafik: Tren Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara-Bandara Angkasa Pura I 1995 - 2009. Sumber: Data Statistik LLAU, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010 Graph: Trends in Aircraft Movements, Passenger and Cargo at the Airport-Airport Angkasa Pura I from 1995 to 2009. Sources : Airport Data Statistic, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010

PERGERAKAN PESAWAT (AIRCRAFT MOVEMENT)

PERGERAKAN PENUMPANG (PASSENGER MOVEMENT)

10.000

INT. DOM LOKAL TOTAL

9.000

1.200.000

DOM INT. TRANS TOTAL

1.200.000 1.000.000 800.000

8.000

600.000 400.000

7.000 200.000 0

6.000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

5.000

4.000 7.000.000

PERGERAKAN KARGO (KG) (CARGO MOVEMENT)

6.000.000

3.000

5.000.000 4.000.000

2.000

3.000.000 2.000.000

1.000

1.000.000 0 JAN FEB

110

MAR APR MEI

JUN

JUL

AGT

SEP

OKT NOV DES

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

4. Dampak Perubahan Undang-Undang

4. Impact of Changing Laws

Bagi Angkasa Pura Airports, penerapan UU No.1/2009

For Angkasa Pura Airports, the application of Law Number

berdampak langsung pada berkurangnya pendapatan dari

1/2009 impacts directly the reduced revenues of the Flight

Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang pada tahun 2009

Service (PJP), which in 2009 was in the amount of Rp 448

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

bernilai Rp 448 miliar atau 22,28% dari total pendapatan

CJMMJPOPSPGUIFUPUBMDPNQBOZTCVTJOFTTFBSOJOHT

usaha perusahaan. Jumlah ini lebih besar dari pendapatan

The amount is bigger than the earnings obtained from all

yang diperoleh dari seluruh kegiatan bisnis non-aeronautika

the non-aeronautical business activities in the net amount of

yang bernilai bersih Rp 420 miliar. Sekalipun pengurangan

Rp 420 billion. Even if the reduced earnings are accompanied

pendapatan ini disertai dengan menurunnya biaya yang

by the declining relevant costs, the lost revenue is a heavy

terkait, hilangnya pendapatan ini merupakan tantangan

challenge for the company because the nature of the PJP

berat bagi perusahaan mengingat sifat dari bisnis PJP selama

business thus far of being “captive & monopolistic”.

ini yang “captive & monopolistic”. Meskipun demikian, perubahan lingkungan usaha ini

However, the change of the business environment is already

sudah dialami oleh bandara-bandara hampir di seluruh

felt by almost all airports in the world. The world airport trend

dunia. Tren bandara di dunia dalam tiga dekade terakhir ini

in the last three decades is to increase the non-aeronautical

adalah meningkatkan pendapatan non-aeronautika (non-

income through the capacity development and service

aeronautical revenues) melalui pengembangan kapasitas dan

level improvement. Many regional airports have successfully

perbaikan tingkat pelayanan. Banyak bandara sekawasan

eliminated or reduced the aeronautical income domination

yang telah berhasil menghilangkan atau mengurangi

through the non-aeronautical even non aviation business

dominasi pendapatan aeronautika melalui pengembangan

development using the airport city concept.

usaha

non-aeronautika

bahkan

non-aviasi

dengan

menggunakan konsep airport city. Peningkatan

dilakukan

Such increase in income is made in line with the service

sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada para

pendapatan

non-aeronautika

quality improvement for all service users. It is why the airport

pengguna jasanya. Itu sebabnya bandara yang menduduki

occupying the high rank in Customer Satisfaction Index has

ranking atau posisi tinggi dalam CSI (Customer Satisfaction

the strong business structure where the non-aeronautical

Index) memiliki struktur bisnis yang kokoh dimana proporsi

income proportion is higher than the aeronautical one, for

pendapatan non-aeronautika lebih besar dari pendapatan

example IAAC with CSI > 5 (beyond expectation) with non-

aeronautika, misalnya IAAC dengan CSI >5 (beyond

aeronautical income 57% of total operating income.

expectation) dengan pendapatan non-aeronautika 57% dari total pendapatan operasi.

5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi dan Restrukturisasi

5. Reposition and Restructuring Concept Based Business Prospect

Memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat

Taking into account the current company position and

ini, diperlukan upaya perbaikan yang tidak hanya sekedar

business structure, it needs the improvement effort not

optimalisasi tetapi memerlukan transformasi mulai dari

only the optimization but also the transformation from

cara pandang sampai model bisnis yang diterapkan secara

the point of view through the business model applicable

menyeluruh melalui suatu pentahapan yang terencana

comprehensively through the well planned phasing both

baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu

in long term period. Therefore the management of Angkasa

manajemen Angkasa Pura Airports telah menetapkan arah

Pura Airports has stipulated the direction of the company

pengembangan bisnis perusahaan dengan konsep reposisi

business development with the reposition and restructuring

dan restrukturisasi untuk bertransformasi menuju world-class

concept to transform to the world class airport in line with the

airport sejalan dengan visi menjadi “perusahaan pengelola

vision to become the world class airport managing company

bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan

giving the benefit and added value to the stakeholder.

nilai tambah kepada stakeholder”.

2011 Annual Report

111

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Implementasi konsep reposisi dan restrukturisasi harus

The implementation of repositioning and restructuring

diarahkan

untuk

concept must be directed to the capability improvement to

memberikan jaminan layanan pada 8 (delapan) pemangku

give the service assurances on 8 (eight) stakeholders which

kepentingan yang paling bersinggungan dalam kegiatan

have most interest within the business activity of Angkasa

usaha Angkasa Pura Airports, yaitu (1) airlines,(2) penumpang

Pura Airports, namely (1) airlines, (2) passenger and visitor, (3)

dan pengunjung, (3) konsesioner, (4) pemegang saham, (5)

concessionaire, (4) shareholder, (5) vendor and supplier, (6)

vendor dan pemasok, (6) regulator, (7) pemerintah daerah,

regulator, (7) local government, and (employee).

pada

peningkatan

kemampuan

serta (8) karyawan. Perusahaan harus berubah menjadi service organization

The company has to change to become service organization

dan model bisnis ditransformasi dengan konsep airport

and business model transformed by airport city concept.

city. Konsep ini selain terbukti berhasil diterapkan oleh

Such concept is proven successful applicable by airports in

bandara-bandara di seluruh kawasan Indonesia, juga sejalan

Indonesia, which it is in line with mandate of the Law No.1 of

dengan amanat UU No.1/2009 pasal 194 dan pasal 232 yang

1999 of article 194 and article 232 which gives an application

memberi peluang penerapan konsep airport city seperti

chance for airport city concept as a rule in a developed

aturan di negara maju.

country.

Gambar berikut merupakan rencana pentahapan atas

The following figures constitute a staging plan for the

konsep reposisi dan restrukturisasi untuk bertransformasi

repositioning and restructuring concept to get transformed

menuju world-class airport.

towards world-class airport.

Gambar: Fase menuju bandara kelas dunia

2020

HIGHLY SUSTAINABLE GROWTH

TRANSFORMATION

2014-2019

OPTIMAZION

2012-2013

HIGH GROWTH

CONSOLIDATION NORMALIZATION

112

Laporan Tahunan 2011

2011

2010

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Mencapai tingkatan bandara kelas dunia tidak mengacu pada

Reaching level of world-class airport does not refer to the

tingkat pencapaian laba, tetapi berdasarkan tingkat layanan

profit achievement level but it is based on level of service

(Level of Service/LoS) yang diberikan kepada pengguna jasa

(LoS) provided to the airport service users. Meanwhile, such

bandara. Sementara perolehan laba merupakan hasil dari

profit acquisition constitutes an outcome of the services

pelayanan yang diberikan.

provided.

Data

yang

The data indicates that the airports on a high rank seen

menduduki ranking tinggi dari segi pelayanan atau The

menunjukkan

GSPNTFSWJDFPG8PSMET#FTU"JSQPSUIBTBTPVOESFWFOVF

World’s Best Airport memiliki struktur pendapatan yang sehat

structure where proportion of non-aeronautical revenue

dimana proporsi pendapatan non-aeronautika berada di

is above or equal to 50% of total revenue. The leading

atas atau sama dengan 50% dari total pendapatan. Bandara

airports in the world always enhance the non-aeronautical

terkemuka di dunia senantiasa meningkatkan pendapatan

revenue to replace the aeronautical revenue domination

non-aeronautika untuk mengganti dominasi pendapatan

in the frame of making healthy the revenue business

aeronautika

structure.

dalam

bahwa

bandara-bandara

rangka

menyehatkan

struktur

pendapatan atau struktur bisnis. Gambar (a) menunjukkan posisi Angkasa Pura Airports saat

Picture (a) indicates the current position of Angkasa Pura I

ini menurut paradigma world-class dengan indeks kepuasan

according to the world-class paradigm with the customer

pelanggan (CSI) mencapai angka 3,60 dari maksimum 5 pada

satisfaction index (CSI) reaching 3.60 of the maximum 5 on

skala Linkert dan pendapatan Non-Aero (net) pada tahun

the Linkert scale and the Non-Aero revenue (net) 25.39%,

2011 sebesar 25.39%. Sedangkan gambar (b) menunjukkan

whereas picture (b) indicates the projected position of

proyeksi posisi Angkasa Pura I di antara bandara-bandara kelas

Angkasa Pura I among the world-class airports (Incheon,

dunia (Incheon, Changi, KLIA, HKIA, dan Schipol) pada tahun

Changi, KLIA, HKIA, and Schipol) in 2020 with the Non-Aero

2020 dengan pendapatan Non-Aero 60% dan CSI di atas 5.

revenue 60% and the CSI above 5.

(a) Posisi AP1 saat ini pada tahun 2011

The Position of AP1 in the Current Year 2011 Proportion of Non Aero Revenue (in25.39% 22.79%) To Total Revenue

(b) Proyeksi Posisi AP1 pada tahun 2020

Projection of AP1 Position in 2020 Proportion of 25.39% Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue

6 6

5 2

5

3

5 4

2

3

LikerScale Scale CSICSI onon Likert

5 4

3

6

CSIon onLikert Liker Scale CSI Scale

3

25.21%(2013 ref RJPP) 25.21% (2013 ref RJPP)

2 2009 2011

(CSI 3.60 NON-AERO 25.39%)

2 2009 2011

(CSI 3.6 NON-AERO 25.39%)

Beyond Expection Experience

2011 Annual Report

113

ANAL ANALISA ANA NALLIS LIIS ISA & PEMBAHASAN PEEMBA AHAS HA HA ASSAN AN MANAJEMEN MA M AN A NAJEEMEN EN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS MAN MA M A A AG GEMEN NT D IISC IS SCU SC USSS USS SSION IIO ON O NA AN D ANAL ALLYSI YSISS

6.

Sasaran, Strategi, dan Program

6.

Goals, Strategies, And Programs

Sasaran

Target

Sasaran perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan

5IF DPNQBOZT UBSHFUT JO UIF TIPSU  NFEJVN BOE MPOH

panjang ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai

term are established by taking into the account various

peluang maupun perkembangan dunia penerbangan dan

opportunities and developments of the flights and airport

pengelolaan bandara secara global, regional, dan dalam

management globally, regionally and domestically. The

negeri. Perubahan orientasi bandara menjadi konsep airport

changing orientation of the airports to become the airport

city membutuhkan upaya yang sistematis dari seluruh

DJUZ DPODFQU OFFET TZTUFNBUJD FòPSUT PG BMM UIF DPNQBOZT

elemen perusahaan, mulai dari perubahan pola pikir sampai

elements, beginning from the mindset until the changing

dengan berubahnya pola operasi di lapangan. Manajemen

operating pattern in the field. The Management of Angkasa

Angkasa Pura Airports menetapkan dua sasaran utama

Pura Airports established two main targets of the company

perusahaan yang akan dicapai dengan mengerahkan

that will be achieved by deploying all of its resources, namely:

seluruh sumber daya yang dimiliki, yaitu: a.

Peningkatan Pendapatan

a.

Increase in Revenue

Peningkatan pendapatan akan menjadi sasaran utama

The increase in revenue will become a key target of the

perusahaan dengan pemikiran bahwa untuk menuju

company under a thought that towards the world-class

operator bandara kelas dunia masih dibutuhkan upaya

airport is still required a huge effort and investment for the

dan investasi yang besar untuk peningkatan kapasitas

DBQBDJUZ BOE GBDJMJUZ FOIBODFNFOU  UP JNQSPWF DPNQBOZT

dan fasilitas, memperbaiki infrastruktur perusahaan, dan

infrastructure and bring HR at a higher level.

membawa SDM pada tataran lebih tinggi. Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada

The increase in revenue is strived not only on quantitative

besaran kuantitatif saja, tetapi perhatian utama akan

but also main attention to focus on composition, i.e. quantity

lebih difokuskan pada komposisi, yaitu besaran-besaran

of the revenue coming from reliable sources to assure a

pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang

sustainability of strengthening the company in a long term.

dapat diandalkan menjamin keberlangsungan penguatan perusahaan dalam jangka panjang.

114

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Sebagaimana praktek global saat ini yang fokus pada

As a global practice which is currently focusing on

penguatan komposisi pendapatan yang berasal dari

strengthening composition of non-aeronautical revenue,

non-aeronautika, Angkasa Pura Airports akan berupaya

Angkasa Pura Airports will strive to change such revenue

untuk mengubah komposisi pendapatan yang semula

composition which is previously concentrated on the

terkonsentrasi pada aeronautika (sekitar 74% pada tahun

aeronautical revenue (around 74% in 2011), thereafter it is

2011), selanjutnya didorong untuk mengikuti norma

supported to follow a norm of the revenue composition

komposisi pendapatan bandara-bandara terbaik yakni

of the best airports namely the non-aeronautical revenue

pendapatan non-aeronautika mencapai sekitar 60%.

attains around 60%.

Secara kuantitatif, sasaran jangka menengah perusahaan

Quantitatively, a medium-term target of the company is to

adalah mencapai pendapatan sebesar Rp 3,4 trilliun dengan

attain the revenue Rp 3.4 trillion with composition of the

komposisi pendapatan non-aeronautika mencapai 25%

non-aeronautical revenue attains 25% in 2012, and in 2020

pada tahun 2013, dan pada tahun 2020 ditargetkan akan

is targeted to attain Rp 8 trillion with a portion of the non-

mencapai Rp 8 trilliun dengan porsi pendapatan non-

aeronautical revenue would have reached 60%.

aeronautika sudah mencapai 60%.

Increased Revenue Projections and the proportion of Non-Aeronautical

Proyeksi Peningkatan Pendapatan dan Proporsi Non-Aeronautika

Tahun Year

b.

Aero dalam milyar Rupiah Aero in billion Rupiah

Non Aero

Total revenue (Rp milyar)

Proporsi Non-Aero

2011

1.989

677

2.666

25.39%

2013

2.543

857

3.400

25,21%

2020

3.464

5.196

8.660

60%

Peningkatan Kualitas Layanan

b.

Service Quality Improvement

Peningkatan kualitas layanan disandingkan dengan peningkatan

The service quality improvement is in line with increase in

pendapatan sebagai sasaran utama perusahaan karena layanan

revenue as a main target of the company since the service

adalah bisnis utama perusahaan. Dalam beberapa tahun ke

is a core business of the company. In several years ahead,

depan, fokus utama perusahaan adalah menjadikan Angkasa

the main focus of the company is to become the company

Pura Airports sebagai perusahaan yang memberikan layanan

providing a very satisfied service. Such satisfied services of the

sangat memuaskan. Bentuk-bentuk layanan memuaskan

company are addressed to the airline company, passenger,

perusahaan ditujukan kepada perusahaan penerbangan,

concessioner, vendor and supplier, airport community, and

penumpang, konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas

worker as the stakeholder. Their satisfaction becomes a

bandara, dan pekerja sebagai pemangku kepentingan.

benchmark of success of the company and it constitutes a

Kepuasan mereka menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan

key in maintaining sustainability of the company in a long-

dan merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan

term.

perusahaan dalam jangka panjang. Sebagaimana yang digunakan oleh industri bandara lainnya,

As applied by other industrial airports, such benchmark of

tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian

the service performance used to achieve the target is the

(CSI)

benchmark for Customer Satisfaction Index (CSI) where

dimana rata-rata CSI Angkasa Pura Airports pada tahun

CSI of Angkasa Pura Airports in 2011 was 3.60. Through

2011 adalah 3,60. Melalui berbagai upaya di bidang layanan,

various efforts in the field of service, the desired target to be

sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tahun 2020

achieved by the company in 2020 is to reach level 5 (from 1-6

adalah mencapai level 5 (dari 1-6 skala Likert), dan target

Likert scale), and achievement target between 2013 was 4.0.

sasaran adalah besaran

antara pada tahun 2013 adalah mencapai 4,0.

2011 Annual Report

115

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Strategi

Strategy

Perusahaan telah menyusun strategi yang akan menjadi

The company has composed a strategy which becomes a

acuan bagi setiap elemen perusahaan, yang kemudian

hint for each element of the company of which is accurately

secara akurat diterjemahkan ke dalam program-program

interpreted into action plans that lead to the target

aksi yang mengarah pada pencapaian sasaran. Selanjutnya,

achievement. Afterward, such program is executed accurately

program tersebut dilaksanakan secara cermat dan disiplin

and in a discipline manner in a daily operation by all levels of

dalam operasi sehari-hari oleh seluruh jajaran perusahaan.

the company.

a. Strategi Peningkatan Pendapatan

a.

1) Optimalisasi pendapatan non-aeronautika

Strategy to Increase Revenue 1) Optimization on non-aeronautical revenue

Sampai saat ini sudah cukup banyak usaha-usaha

Up to now, there have been many businesses run

yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan

to acquire the non-aeronautical revenue such as

non-aeronautika seperti parkir, penyewaan retail

parking, outlet retail lease, advertisement, hotel

outlet, reklame, pembangunan hotel, dan lain-lain.

development, and so forth.

Sumber pendapatan ini akan ditingkatkan lagi dengan

Such sources of income will be enhanced more by

optimalisasi

optimizing the sources of non-aeronautical revenue.

sumber-sumber

pendapatan

non-

aeronautika. 2) Pengembangan bisnis baru

2) New business development

Pengembangan bisnis baru dilakukan baik yang

A new business development is directly carried out

secara langsung oleh Angkasa Pura Airports sendiri

by Angkasa Pura Airports itself or cooperating with

maupun bekerjasama dengan mitra bisnis seperti

business partners such as State-Owned Enterprises

Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Swasta

or Private Company having competency and

yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang

resources to synergize each other.

cukup untuk bersinergi. 3) Peningkatan kapasitas

3) Capacity improvement

Peningkatan kapasitas bandara juga akan dilakukan

A capacity improvement for the airport is also

karena dengan penambahan

kapasitas akan

carried out due to addition to the capacity which

berpengaruh pada bertambahnya luasan area retail

will influence on the increase in retail area and

dan area penempatan iklan serta meningkatkan

advertisement placement as well as to improve

kualitas

konsumen

service quality to all customers (passenger, airline

(penumpang, perusahaan penerbangan, dan lain-

layanan

kepada

seluruh

company, and so forth). The addition to the capacity

lain). Penambahan kapasitas secara langsung akan

XJMM EJSFDUMZ JNQSPWF UIF DPNQBOZT DBQBCJMJUZ UP

meningkatkan

acquire more revenue.

kemampuan

perusahaan

untuk

mendapatkan pendapatan yang lebih besar. b. Strategi Peningkatan Layanan

b. Strategy to Improve Services

1) Peningkatan Kapasitas Peningkatan

116

kapasitas

1) Capacity Improvement meningkatkan

The capacity improvement is to increase the revenue

pendapatan juga meningkatkan layanan. Dari sisi

and services. Of the service sides, the capacity

layanan, peningkatan kapasitas akan berdampak

improvement will impact on comfort to all parties

pada kenyamanan semua pihak yang memanfaatkan

which utilize the airport so that it is expected a

bandara sehingga diharapkan tingkat kepuasan, baik

satisfaction level, either intended for the business

mitra usaha yang menggunakan bandara sebagai

partner using the airport as a business place or the

Laporan Tahunan 2011

selain

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

tempat usaha maupun penumpang akan mengalami

passenger who will undergo such improvement.

peningkatan. 2) Mentransformasi seluruh komponen manajemen dan

2) Transforming all components of the management and

pekerja menjadi service people

workers to become service people.

Manajemen telah menetapkan bahwa layanan adalah

The management has defined that the service is a main

orientasi utama perusahaan dan salah satu strategi

orientation of the company and one of strategies which

yang akan diterapkan adalah membentuk karakter

will be applied to form a character to all components

seluruh komponen perusahaan, mulai dari direksi

of the company commencing from board of directors

sampai ke jajaran terendah perusahaan menjadi

up to the lower level of the company to become the

service people.

service people.

3) Peningkatan fasilitas

3) Facility Improvement

Manajemen menyadari bahwa pada saat ini banyak

The management realizes that currently there have

fasilitas bandara yang tidak memenuhi kualitas seperti

been numerous airport facilities that are far from

yang diharapkan. Oleh karena itu strategi peningkatan

quality fulfillment as expected. Hence, such facility

fasilitas akan diterapkan dengan perhitungan yang

improvement strategy will be applied by an accurate

cermat di bidang keuangan.

computation in the field of finance.

4) Standar layanan dan sistem monitoring kualitas

4) Service standard and monitoring system of service

layanan

quality

Ketiga strategi di atas tidak akan berjalan dengan

The three strategies above will not run well without

baik

keempat,

any support from the fourth strategy, namely

yakni pengembangan dan pengimplementasian

tanpa

didukung

oleh

strategi

development and implementation of service quality

standar kualitas layanan dan adanya sebuah sistem

standard and a monitoring system of airport service

monitoring kinerja layanan bandara. Strategi ini

performance. Such strategy assists the executing levels

membantu jajaran pelaksana memahami hal-hal

to comprehend anything to be carried out to achieve

yang harus dilakukan dalam pencapaian kualitas

the service quality and to enable the upper levels to

layanan dan memungkinkan jajaran di atasnya untuk

monitor the performance achievement defined and to

memantau pencapaian kinerja yang ditetapkan dan

determine an improved step.

menentukan langkah perbaikan.

Program Pokok

Principal Program

Dalam upaya mengarahkan perjalanan perusahaan untuk

In the effort to direct the course of the company to

mencapai sasaran dan menjalankan strategi yang sudah

achieve its targets and run the strategies established, the

ditetapkan, manajemen akan fokus pada program-program

management will focus on the main programs that will be

pokok yang akan dilaksanakan, baik untuk peningkatan

carried out for increasung not only the revenue but also the

pendapatan maupun peningkatan kualitas layanan.

service quality.

a. Program Peningkatan Pendapatan

a. Revenue Increase Program

Dalam menjalankan strategi optimalisasi pendapatan

In undertaking the strategy on the revenue optimization of

dari usaha-usaha yang selama ini telah dijalankan dan

the businesses which have been insofar carried out and

pengembangan bisnis baru, program pokok yang akan

new business development, then the principal program

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

which will be implemented are as follows:

2011 Annual Report

117

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

1) Penataan retail/tenant mix yang sesuai dengan

1) Tenant mix in accordance with positioning of the

positioning bandara dan karakter penumpang,

airport and characteristic of the passenger, so that it

sehingga tercipta sebuah pengalaman berbelanja

will optimize expenditure value spent by the customer

yang baik sehingga mengoptimalkan nilai belanja

which is benefit to the concession management or

yang dikeluarkan konsumen yang menguntungkan

company.

bagi pengelola konsesi maupun perusahaan. 2) Mengimplementasikan

kaidah-kaidah

profesional

2) Implementing

professional

principals

in

the

dalam mengelola sumber pendapatan sehingga

management of source of income so that it can

dapat mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh

optimize the revenue acquired by the company.

perusahaan. 3) Pada bisnis-bisnis yang membutuhkan technical know-

3) In the businesses requiring a high technical know-how

how yang tinggi dan belum dikuasai oleh sumber daya

and not mastered by the company resources, then

perusahaan, maka perusahaan akan membentuk anak

the company will establish subsidiary by partnering.

perusahaan dengan cara kemitraan. Mitra usaha dapat

Business partner can be from State-Owned Enterprises

berasal dari Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan

or Private Company having sufficient competency.

Usaha Swasta yang memiliki kompetensi yang cukup.

Business development through establishing the

Pengembangan usaha melalui pembentukan anak

subsidiary with the airport as a core is deemed effective

perusahaan dengan bandara sebagai core dipandang

in increasing the revenue significantly.

efektif dalam meningkatkan pendapatan secara bermakna. 4) Pada bisnis yang dinilai tidak membutuhkan technical

4) In the business deemed the technical know-how is not

know-how ataupun akumulasi keterampilan dan

required or accumulation of skill and high knowledge,

pengetahuan yang tinggi, atau sumber daya

or the company resources is deemed capable of

perusahaan dinilai mampu menanganinya sendiri,

handling itself, the company will then establish

perusahaan akan membentuk anak perusahaan

subsidiary with a full investment of the company.

dengan investasi sepenuhnya dari perusahaan. Melalui pengembangan bisnis baru akan mengubah/

Through the new business development will change/

menambah model pendapatan yang selama ini telah

increase the revenue model which has been insofar

dikembangkan oleh Perusahaan, karena akan muncul

developed by the company since it will emerge the new

sumber-sumber pendapatan baru. Dengan demikian

income sources. Thus, a sustainability of the revenue

keberlangsungan pertumbuhan pendapatan dalam

growth in a long-term is expected maintainable.

jangka panjang diharapkan dapat terjaga. b. Program Peningkatan Layanan

b. Improvement of Services Program

Dalam menjalankan strategi peningkatan pelayanan,

In running the service improvement strategy, the principal

program pokok yang akan dijalankan oleh perusahaan

program which will be undertaken by the company is

adalah

Angkasa

to prepare all levels of Angkasa Pura Airports to become

Pura Airports untuk menjadi service people, serta

mempersiapkan

seluruh

jajaran

the service people, and to develop and apply the service

mengembangkan dan menerapkan standar kualitas

quality standard of Angkasa Pura Airports. The detailed

layanan Angkasa Pura Airports. Rincian program tersebut

programs are as follows:

adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan

1) Providing training to all employees regarding excellent

mengenai layanan prima (excellent service), tidak

service which is not only as knowledge but also to

hanya sebagai pengetahuan tetapi didorong untuk

become character and culture of the Company.

menjadi karakter dan budaya Perusahaan.

118

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

2) Mengembangkan standar kualitas layanan yang

2) Developing the service quality standard that is

kemudian diterjemahkan ke dalam prosedur operasi

interpreted into standard operating procedure in the

standar di bidang layanan.

field of services.

3) Melaksanakan diseminasi standar kualitas layanan

3) Implementing dissemination on the service quality

kepada seluruh jajaran perusahaan.

standard to all levels in the company.

4) Menyiapkan staf front-line yang mampu menerapkan

4) Preparing front-line staff that is capable of applying

standar kualitas layanan yang akan ditetapkan.

the service quality standard to be defined.

5) Mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas

5) Implementing monitoring system of the service

layanan setiap bandara.

quality for each airport.

6) Melakukan perbaikan pelayanan berdasarkan evaluasi

6) Improving the services based upon evaluation of

hasil pemantauan pencapaian kinerja layanan. c. Program Peningkatan Kapasitas

monitoring result for the service performance. c. Capacity Improvement Program

Peningkatan kapasitas bandara merupakan program

The airport capacity improvement constitutes a principal

pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk

program to be implemented by the company to increase

peningkatan revenue maupun peningkatan pelayanan.

the revenue and services. Each plan to increase such

Setiap rencana peningkatan kapasitas akan disusun

capacity will be composed based upon a deep study seen

berdasarkan kajian yang mendalam, baik dari sisi

from utilization in the long term or feasibility in the field

pemanfaatan dalam jangka panjang maupun kelayakan

of finance.

di bidang keuangan. d. Program Efisiensi

d. Efficiency Program

Efisiensi merupakan program pokok yang akan dijalankan

The efficiency constitutes a principal program to be

di seluruh perusahaan dengan jalan mengembangkan

undertaken by all companies by developing standard

prosedur operasi standar. Dengan demikian setiap unit

operating procedure. Thus, each unit has a clear hint with

memiliki acuan yang jelas tentang tindakan-tindakan

regard to the acts to be taken and performance to be

yang harus diambil dan kinerja yang harus dihasilkan. Hal

generated. It will avoid any excessive resources utilization

ini akan menghindari terjadinya pemakaian sumber daya

and enable to relocate resources of the company.

berlebihan dan memungkinkan dilakukannya realokasi sumber daya perusahaan.

7.

Program dan Strategi Pemasaran

7.

Marketing Program and Strategy

Angkasa Pura Airports telah menyusun strategi yang

Angkasa Pura Airports has composed a strategy which

menjadi acuan bagi tim pemasaran dan selanjutnya di

becomes a hint for the marketing team which is then

terjemahkan dalam program-program untuk mencapai

interpreted into the program to reach the target.

sasaran. Perusahaan aktif dalam melakukan penetrasi pasar

The company is active in performing a market penetration

dengan menarik pelanggan/ mitra usaha yang potensial

by enticing potential customer / business partner and has

dan memiliki image terbaik di tahun 2011. Angkasa Pura

the best image in 2011. Angkasa Pura Airports has engaged

Airports telah menjalin kerjasama dalam pengembangan

cooperation in the revenue development particularly in the

pendapatan khususnya dari bidang usaha non aeronautika

field of non-aeronautical business by signing Memorandum

dengan penandatanganan Memorandum of Cooperation

of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon

and Sister Airport Agreement dengan Incheon International

International Airport Cooperation (IAAC) on February 25,

Airport Cooperation (IAAC) per tanggal 25 Februari 2011 dan

2011 and Memorandum of Cooperation between Angkasa

Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports

Pura Airports and GVK India with regard to the Management

2011 Annual Report

119

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

dengan GVK India tentang Komersial Servis Manajemen

Service (Ngurah Rai Airport Bali and Adi Sutjiipto Airport

(Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Adi Sutjipto

Yogyakarta) on May 10, 2011.

Yogyakarta) pertanggal 10 Mei 2011. Sementara itu, sebagai upaya pengembangan usaha

.FBOXIJMF BTBOFòPSUUPEFWFMPQUIFDPNQBOZTCVTJOFFTFT 

perusahaan telah membentuk beberapa anak perusahaan

the company has incorporated several subsidiaries and

dan telah mendapatkan persetujuan RUPS tentang ijin

obtained the approval of the General Meeting of Shareholders

prinsip pembentukan anak perusahaan terdapat dalam

(RUPS) on the principle license for incorporating the

Risalah RUPS Nomer: RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni

subsidiaries as stated in the Minutes of the RUPS Number: RIS-

2011. Empat anak perusahaan dimaksud adalah:

32/D3.MBU/2011, dated 24 June 2011. The four subsidiaries

1. Angkasa Pura Property

are:

2. Angkasa Pura Logistics

1. Angkasa Pura Property

3. Angkasa Pura Hotels

2. Angkasa Pura Logistics

4. Angkasa Pura Supports

3. Angkasa Pura Hotel 4. Angkasa Pura Support

Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports | Subsidiary Establishment Plan of Angkasa Pura Airports

120

Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Operasi | Operational Overview

Selama tahun 2011 Angkasa Pura Airports melayani 559.029

During 2011, Angkasa Pura Airports served 559,029 flight

pergerakan pesawat, 56.485.881 penumpang dan 311.598

movement, 56,485, 881 passengers and 311,598 tons of

ton barang. Pergerakan pesawat meningkat sebesar 14,60%,

cargoes. The flight movement increased 14.60%, passenger

penumpang meningkat 14,72% dan pergerakan barang/

increased 14.72% and cargo movement increased 7.57%

kargo meningkat 7,57% dibandingkan dengan tahun 2010

compared to 2010.

Lalu lintas angkutan udara tahun 2011 dibandingkan

Air transportation traffic in 2011

dengan tahun 2010

NO

compared to 2010

URAIAN

2011

PERTUMBUHAN GROWTH (%)

2010

DESCRIPTION

5 = (3-4) : 4 1 1

2

3

2 Aircraft (a / c)

501.392

435.645

15,09%

- Domestic

57.637

52.163

10,49%

- International

559.029

487.808

14,60%

Total

48.157.656

41.609.909

15,74%

- Domestic

8.328.225

7.627.528

9,19%

- International

56.485.881

49.237.437

14,72%

Total

251.576

222.530

13,05%

- Domestic

60.022

67.148

-10,61%

- International

289.678

311.598

7,57%

- Internasional J u m la h

Passengers (pax)

Penumpang (pax) - Domestik - Internasional Jumlah

3

5

Pesawat (a/c) - Domestik

2

4

Cargo (tons)

Kargo (Ton) - Domestik - Internasional Jumlah

600000

Realization of Aircraft Traffic

300000

400000

200000

200000

100000

0 a/c Dom a/c Int’l

Total

Realization of Cargo Traffic

0 Real 2010

Real 2011

50000000

Kargo Dom Kargo Int’l

Real 2010

Real 2011

Realization of Passangers Traffic

40000000 30000000

Pax Dom Pax Int’l

20000000 10000000 0 Real 2010

Real 2011

2011 Annual Report

121

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Pergerakan Jumlah Pesawat per Bandara NO

BANDARA

1

Bandara Ngurah Rai

2 3

SATUAN UNIT

The number of aircraft movement per airport REALISASI / REALIZATION 2011 2010

AIRPORT

Pesawat

103.846

84.959

22,23%

Bandara Juanda

Pesawat

115.772

99.928

15,86%

Juanda Airport

Bandara Sultan Hasanudin

Pesawat

73.099

64.908

12,62%

Sultan Hasanudin

4

Bandara Sepinggan

Pesawat

63.389

57.109

11,00%

Sepinggan airport

5

Bandara Adisutjjipto

Pesawat

51.216

46.457

10,24%

Adisutjjipto airport

6

Bandara Samsudin Noor

Pesawat

25.154

22.346

12,57%

Noor Samsudin airport

7

Bandara Ahmmad Yani

Pesawat

25.858

22.287

16,02%

Yani airport Ahmmad

8

Bandara Selaparang

Pesawat

24.091

19.226

25,30%

Selaparang airport

9

Bandara Sam Ratulangi

Pesawat

16.450

16.955

-2,98%

Sam Ratulangi airport

10

Bandara Adi sumarmo

Pesawat

16.872

17.291

-2,42%

Airport Adisumarmo

11

Bandara Pattimura

Pesawat

11.315

10.390

8,90%

Pattimura airport

12

Bandara Eltari

Pesawat

18.824

14.814

27,07%

Eltari airport

13

Bandara Frans Kaisiepo

Pesawat

13.143

11.138

18,00%

Frans Kaisiepo airport

Jumlah

559.029

487.808

14,60%

NO

BANDARA

SATUAN UNIT

Ngurah Rai airport

The number of passenger movement per airport

Pergerakan Jumlah Penumpang per Bandara

REALISASI / REALIZATION 2011 2010

+ / (-)

AIRPORT

1

Bandara Ngurah Rai

Orang

12.780.563

11.123.224

14,90%

2

Bandara Juanda

Orang

13.778.287

12.078.872

14,07%

Juanda Airport

3

Bandara Sultan Hasanudin

Orang

7.456.381

6.546.831

13,89%

Sultan Hasanudin

4

Bandara Sepinggan

Orang

5.680.961

5.106.944

11,24%

Sepinggan airport

5

Bandara Adisutjjipto

Orang

4.291.646

3.690.592

16,29%

Adisutjjipto airport

6

Bandara Samsudin Noor

Orang

3.013.191

2.619.867

15,01%

Noor Samsudin airport

7

Bandara Ahmmad Yani

Orang

2.432.511

2.018.818

20,49%

Yani airport Ahmmad

8

Bandara Selaparang

Orang

1.676.921

1.418.538

18,21%

Selaparang airport

9

Bandara Sam Ratulangi

Orang

1.820.629

1.665.673

9,30%

Sam Ratulangi airport

10

Bandara Adi sumarmo

Orang

1.195.812

968.271

23,50%

Airport Adisumarmo

11

Bandara Pattimura

Orang

817.666

737.970

10,80%

Pattimura airport

12

Bandara Eltari

Orang

1.174.928

932.825

25,95%

Eltari airport

13

Bandara Frans Kaisiepo

366.385

329.012

11,36%

Frans Kaisiepo airport

56.485.881

49.237.437

14,72%

Orang Jumlah

122

+ / (-)

Laporan Tahunan 2011

Ngurah Rai airport

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Pergerakan Barang/Kargo per Bandara NO

BANDARA

Movement of Goods / Cargo by Airport

SATUAN UNIT

REALISASI / REALIZATION 2011 2010

+ / (-)

AIRPORT

1

Bandara Ngurah Rai

Ton

62.150

67.714

-8,22%

Ngurah Rai airport

2

Bandara Juanda

Ton

95.146

76.774

23,93%

Juanda Airport

3

Bandara Sultan Hasanudin

Ton

43.339

40.141

7,97%

Sultan Hasanudin

4

Bandara Sepinggan

Ton

45.125

37.973

18,83%

Sepinggan airport

5

Bandara Adisutjipto

Ton

12.850

12.307

4,41%

Adisutjjipto airport

6

Bandara Samsudin Noor

Ton

13.732

17.050

-19,46%

Noor Samsudin airport

7

Bandara Ahmad Yani

Ton

9.380

9.711

-3,41%

Yani airport Ahmmad

8

Bandara Selaparang

Ton

6.557

6.619

-0,94%

Selaparang airport

9

Bandara Sam Ratulangi

Ton

11.614

11.520

0,82%

Sam Ratulangi airport

10

Bandara Adi sumarm o

Ton

3.154

2.600

21,31%

Airport Adisumarmo

11

Bandara Pattimura

Ton

3.104

3.061

1,40%

Pattimura airport

12

Bandara Eltari

Ton

4.148

2.904

42,84%

Eltari airport

13

Bandara Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo airport

Ton Jumlah

1.299

1.304

-0,38%

311.598

289.678

7,57%

Tinjauan Operasi Per Segmen

Operational Overview Per Segment

Produksi

Production

Produksi Angkasa Pura Airports meliputi segmen usaha

The production of Angkasa Pura Airports comprises segments

Aeronautika dan Non Aeronautika. Realisasi produksi

on Aeronautical and Non-Aeronautical business. The

segmen

Aeronautika tahun 2011 rata-rata diatas target

production realization of the Aeronautical segment of 2011 is

anggaran 2011 kecuali realisasi produksi Aviobridge, namun

over the targeted budget of 2011 except for the production

apabila dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2010

realization of 2010 increased in its entirety. Also, the realization

secara keseluruhan rata-rata meningkat. Demikian juga

for the Non-Aeronautical production of 2011 was over the

dengan realisasi produksi Non Aeronautika tahun 2011 rata-

space lease production realization, advertisement, electricity,

rata diatas target anggaran 2011 dan realisasi tahun 2010

water and telephone usage.

kecuali realisasi produksi sewa ruang, pemakaian reklame, listrik, air, dan telepon.

2011 Annual Report

123

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

A.

A.

Segmen Aeronautika

SATUAN UNIT

URAIAN 1

2011

Aeronautical Segment

DEVIASI (%) DEVIATION (%)

REALISASI REALIZATION

RKAP TARGET

2010 REALISASI REALIZATION

6 = (3-5) : 5

7 = (3-4) : 4

3

4

5

6

7

2

DESCRIPTION 8

1. PJP4U

1. PJP4U

a) Dalam Negeri

Ton

13.191.703

11.875.889

11.525.051

14,46

11,08

a) Domestic

b) Luar Negeri

Ton

3.502.471

3.407.510

2.736.719

27,98

2,79

b) International

JUMLAH 1

Ton

16.694.174

15.283.399

14.261.770

17,06

9,23

TOTAL 1

Pax

21.150.308

18.341.697

17.603.294

20,15

15,31

a) Domestic

2. PJP2U

2. PJP2U

a) Dalam Negeri b) Luar Negeri

Pax

4.069.412

3.740.072

3.441.785

18,24

8,81

b) International

JUMLAH 2

Pax

25.219.720

22.081.769

21.045.079

19,84

14,21

TOTAL 2

a) Dalam Negeri

Route

45.581.162

42.289.895

39.978.906

14,01

7,78

a) Domestic

b) Luar Negeri

Route

30.210.479

29.859.515

27.936.767

8,14

1,18

b) International

3. PJP

2. PJP

c) Lintas Udara

Route

72.893.832

68.205.260

66.082.634

10,31

6,87

c) Airway

JUMLAH 3

Route

148.685.473

140.354.670

133.998.307

10,96

5,94

TOTAL 3

4. AVIOBRIDGE Ton

8.187.791

9.249.031

7.078.891

15,66

(11,47)

a) Domestic

b) Luar Negeri

Ton

6.098.385

6.334.525

4.192.389

45,46

(3,73)

b) International

JUMLAH 4

Ton

14.286.176

15.583.556

11.271.280

26,75

(8,33)

TOTAL 4

1.

124

4. AVIOBRIDGE

a) Dalam Negeri

Pelayanan

Jasa

Pendaratan

Penempatan

dan

1.

Placement Landing and Storage Services of Aircraft

Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)

(PJP4U)

a. PJP4U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

a. Domestic PJP4U in 2011 was realized in the amount of

13.191.703 ton atau 11,08% di atas anggaran

13,191,703 tons or 11.08% over the targeted budget

yang ditargetkan sebesar 11.875.889 ton, Apabila

in the amount of 11,875,889 tons. If compared to the

dibandingkan

2010

realization of 2010 increased 14.46%. it was caused by

mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Hal ini

additional flight frequency in several airports, among

disebabkan

others:

terhadap adanya

realisasi

tahun

penambahan

frekuensi

penerbangan di beberapa bandara, antara lain :

1) Ngurah Rai Aiport :

1)

t 8JOHT"JS YQFSXFFL

Bandara Ngurah Rai: t

Wings Air 86x per minggu

t (BSVEB*OEPOFTJB YQFSXFFL

t

Garuda Indonesia 15x per minggu

t "JS"TJB*OEPOFTJB YQFSXFFL

t

Air Asia Indonesia 5x per minggu

t 3JBV"JS YQFSXFFL

t

Riau Air 10x per minggu

t 5SBWJB"JS YQFSXFFL

t

Travira Air 1x per minggu

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

2)

Bandara Hasanuddin – Makassar : t

2) Hasanuddin Airport Makasar: t

Batavia Air ke Surabaya 4x per minggu, Jakarta 3x per minggu, Merauke 3x per

3 x per week, Merauke 3x per week. t

minggu. t

Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya,

Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya

average 1x per day. t

Lion Air to Sorong, Yogyakarta, Poso, average 1x per day.

Lion Air ke Jayapura, Jakarta, Yogyakarta, t

Denpasar rata-rata 1x per hari. t

Garuda Indonesia to Jayapura, Gorontalo,

Garuda Indonesia ke Jayapura, Gorontalo, rata-rata 1x per hari.

t

Bataiva Air to Surabaya, 4x per week, Jakarta

Xpress Air to Sorong, Yogyakarta, Poso average 1x per day

Xpress Air ke Sorong, Yogyakarta, Poso rata-rata 1x per hari.

b.

b.

PJP4U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

International PJP4U of 2011 was realized in the

3.502.471 ton atau 2,79% di atas anggaran yang

amount of 3.502,471 tons or 2.79% over the targeted

ditargetkan

Apabila

budget of 3,407,510 tons. If compared to the

dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010

realization of 2010 increased 27.98%. It was caused

mengalami kenaikan sebesar 27,98%.

by additional flight frequency to Australia at Ngurah

Hal ini disebabkan adanya penambahan frekuensi

Rai Airport.

sebesar

3.407.510

ton,

penerbangan ke Australia di Bandara Ngurah Rai.. 2.

Pelayaanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)

2.

Aircraft Passenger Services (PJP2U)

a. PJP2U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

a. Domestic PJP2U of 2011 was realized in the amount

21.150.308 pax atau 15,31% di atas anggaran

of 21,150,308 pax or 15.31% over the targeted budget

yang ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, Apabila

of 18,341,697 pax. If compared to the realization of

dibandingkan

2010 increased 20.15%. It was caused by :

terhadap

realisasi

tahun

2010

mengalami kenaikan sebesar 20,15%. Hal ini disebabkan adanya :

1)

Additional flight frequency.

1) Penambahan frekuensi penerbangan.

2)

Conducive Security condition and the increasing

2) Situasi

Keamanan

yang

kondusif

dan

QFPQMFTCVZ

meningkatnya daya beli masyarakat. b. PJP2U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

b. International PJP2U of 2011 was realized in the amount

4.069.412 pax atau 8,81% di atas anggaran yang

of 4,069,412 pax or 8.81% over the targeted budget of

ditargetkan

3,740,072 pax. If compared to the realization of 2010

dibandingkan

sebesar

3.740.072

terhadap

realisasi

pax, tahun

Apabila 2010

increased 18.24%. it was caused by:

mengalami kenaikan sebesar 18,24%. Hal ini disebabkan oleh : 1) Kenaikan jumlah penumpang musim libur

1) The increasing number of passengers on school

sekolah pada bulan Juni – Juli di Bandara

vacation season between June – July at Ngurah

Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi

Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi

Sumarmo.

Sumarno Airports

2) Adanya hari libur nasional/agama yang jatuh pada akhir minggu (long weekend).

2) National/religious public holidays fall on the weekend (long weekend).

2011 Annual Report

125

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

3.

Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)

3.

Aviation Services (PJP)

a PJP Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

a. The realized Domestic Aviation Services in 2011 were

45.581.162 route unit atau 7,78% di atas anggaran

45,581,162 route units or 7.78% above the targeted

yang ditargetkan sebesar 42.289.895 route unit,

42,289,895 route units. Compared to the realization in

Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010

2010, there has been an increase by 14.01%.

mengalami kenaikan sebesar 14,01%. b PJP Luar Negeri tahun 2011

terealisasi

sebesar

b. The realized International Aviation Services in 2011

30.210.479 route unit atau 1,18 % di atas anggaran

were 30,210,479 route units or 1.18% above the

yang ditargetkan sebesar 29.859.515 route unit,

targeted 29,859,515 unit routes. Compared to the

Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun

realization in 2010, there has been an increase by

2010 mengalami kenaikan sebesar 8,14%. Hal ini

8.14% due to the changes of long routes to be short

disebabkan adanya perubahan rute dari rute panjang

routes, among other things at Ngurah Rai Aiport such

menjadi rute pendek, diantaranya di Bandara Ngurah

as the decrease of routes to Japan and increase of

Rai seperti rute ke Jepang berkurang dan rute

routes to Australia.

Australia bertambah. c Lintas

Udara

tahun

2011

terealisasi

sebesar

c. The realized Air Traffics in 2011 were 72,893,832 route

72.893.832 route unit atau 6,87% di atas anggaran

units or 6.87% above the targeted 68,205,260 unit

yang ditargetkan sebesar 68.205.260 route unit,

routes. Compared to the realization in 2010, there

Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun

has been an increase by 10.31% due to the increase

2010 mengalami kenaikan sebesar 10,31%. Hal ini

of number of airlines such as Strategic Airlines, Jet

disebabkan adanya tambahan airlines antara lain

Star Asia Ltd, China Hainan Airlines and increase of

Strategic Airlines, Jet Star Asia Ltd, China Hainan

frequency of several airlines.

Airlines serta tambahan frekuensi pada beberapa airlines. 4.

Aviobridge (Garbarata)

4.

Aviobridge

a Aviobridge Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi

a. The realization of Domestic Aviobridge in 2011 was

sebesar 8.187.791 ton atau 11,47% di bawah

8,187,791 tons or 11.47% above the targeted 9,249,031

anggaran yang ditargetkan sebesar 9.249.031

tons due to the termination of operation of Mandala

ton. Hal ini disebabkan berhentinya penerbangan

Air leading to the decreasing use of Aviobridge at

Mandala Air yang mengakibatkan berkurangnya

Juanda Airport (with the frequency of use 49 times per

pemakaian Avio di Bandara Juanda (frekuensi 49

week). In addition, during peak hours, the aviobridge

kali per minggu), selain itu pada saat peak hours

available cannot provide optimum service. Compared

aviobridge yang ada tidak dapat melayani secara

to the realization in 2010, there has been an increase

optimal. Apabila dibandingkan terhadap realisasi

by 15.66%.

tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,66%.

126

b Aviobridge Luar Negeri tahun 2011 terealisasi

b. The realization of International Aviobridge in 2011 was

sebesar 6.098.385 ton atau 3,73% di bawah anggaran

6,098,385 tons or 3.73% above the targeted 6,334,525

yang ditargetkan sebesar 6.334.525 ton. Hal ini

tons due to the incapability of aviobridge at Ngurah Rai

disebabkan Aviobridge di Bandara Ngurah Rai tidak

Airport to provide optimum service due to the landing

dapat melayani secara optimal karena kedatangan

of aircrafts at the same times in Denpasar leading to

pesawat di Denpasar bersamaan sehingga ada yang

the failure of Aviobridge to provide optimum services

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

tidak terlayani dengan Aviobridge pada jam padat

during peak hours. Compared to the realization in

pendaratan (peak hours). Apabila dibandingkan

2010, there has been an increase by 45.46%.

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 45,46%. B.

Segmen Non Aeronautika

URAIAN 1

SATUAN UNIT 2

B.

2011

Non-Aeronautical Segment

REALISASI REALIZATION

RKAP TARGET

2010 REALISASI REALIZATION

3

4

5

DEVIASI (%) DEVIATION (%)

DESCRIPTION

6 = (3-5) : 5

7 = (3-4) : 4

6

7

8

PEMAKAIAN COUNTER

USAGE COUNTER

Dalam Negeri

Pax

21,132,927

18,341,697

17,380,809

21.59

15.22

Domestic

Luar Negeri

Pax

3,972,121

3,735,345

2,724,952

45.77

6.34

International

TOTAL

Pax

25,105,048

22,077,042

20,105,761

24.86

13.72

TOTAL

Sewa Ruang

M2xBln

1,173,817

1,215,574

1,173,558

0.02

(3.44)

ROOM FOR RENT

SEWA TANAH

M2xBln

6,761,874

5,059,131

5,432,725

24.47

33.66

ground rent

2,288,042,965

1,900,403,136

1,870,343,037

22.33

20.40

KONSESI

KONSESI

Omzet/Rp (000)

Parkir MobilL

Lbr

14,583,495

12,606,094

12,412,429

17.49

15.69

CAR PARKING

Parkir Motor

Lbr

3,842,702

3,728,472

3,467,029

10.84

3.06

PARKING MOTOR

Peron

Lbr

375,871

365,899

382,473

(1.73)

2.73

PERON

Pemakaian Listrik

Kwh

33,115,706

33,910,771

33,772,066

(1.94)

(2.34)

ELECTRICITY USAGE

M2xBln

162,064

221,767

200,628

(19.22)

(26.92)

PEMAK. PLACE billboard

M3

292,725

330,147

333,016

(12.10)

(11.33)

WATER USE

PesxBln

25,830

26,056

25,209

2.46

(0.87)

Pemak. Tempat Reklame Pemakaian Air Pemakaian Telpon WAREHOUSING

PHONE USE WAREHOUSING

OUTGOING :

Outgoing:

1). Dalam negeri

Kg

72,184,287

65,121,376

63,360,582

13.93

10.85

1). domestic

2). Luar negeri

Kg

46,889,256

52,795,868

50,949,964

(7.97)

(11.19)

2). foreign

119,073,543

117,917,244

114,310,546

4.17

0.98

TOTAL outgoing

JUMLAH OUTGOING

INCOMING :

Incoming:

1). Dalam negeri

Kg

110,071,645

93,111,877

97,763,957

12.59

18.21

1). domestic

2). Luar negeri

Kg

26,702,272

26,166,940

27,183,276

(1.77)

2.05

2). foreign

136,773,917

119,278,817

124,947,233

9.47

14.67

Total incoming

255,847,460

237,196,061

239,257,779

6.93

7.86

TOTAL NUMBER OF WAREHOUSING

880,537

766,306

795,630

10.67

14.91

PREMIUM LOUNGE

JUMLAH INCOMING JUMLAH TOTAL WAREHOUSING

PREMIUM LOUNGE

Pax

2011 Annual Report

127

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Realisasi Produksi Non Aeronautika yang melebihi

The realization of Non-Aeronautical Production which

target, antara lain:

exceeds the targets includes:

1.

1.

Counter Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar

The realized Domestic Counter in 2011 was

21.132.927 pax atau 15,22% di atas anggaran yang

21,132,927 pax or 15.22% above the targeted

ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, dan Counter

18,341,697 pax and International Counter was

Luar Negeri sebesar 3.972.121 pax atau 6,34%

3,972,121 pax or 6.34% above the targeted

di atas anggaran sebesar 3.735.345 pax, Apabila

3,735,345 pax. Compared to the realization in 2010,

dibandingkan

2010

there has been an increase respectively by 21.59%

mengalami kenaikan masing-masing sebesar 21,59%

terhadap

realisasi

tahun

and 45.77% due to the realization of Domestic and

dan 45,77%. Hal ini berkorelasi dengan realisasi

International PJP2U.

produksi PJP2U Dalam Negeri dan Luar Negeri. 2.

Konsesi tahun 2011 terealisasi sebesar Rp. 2.28 triliun

2.

The realized concession in 2011 was Rp 2.28 trillion

atau 20,40% di atas anggaran yang ditargetkan

or 20.40% above the targeted Rp 1.90 trillion.

sebesar Rp. 1.90 triliun, Apabila dibandingkan

Compared to the realization in 2010, there has

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan

been an increase by 22.33% due to the increase of

sebesar 22,33%. Hal ini disebabkan adanya

revenue in several airports in line with the increased

kenaikan omzet di beberapa bandara yang seiring

number of passengers.

dengan kenaikan jumlah penumpang. 3.

Sewa Tanah tahun 2011 terealisasi sebesar

3.

The realized land rent in 2011 was 6,761,874 m2

6.761.874 m2 atau 33,66% di atas anggaran

or 33.66% above the targeted 5,059,131 m2.

yang ditargetkan sebesar 5.059.131 m2, Apabila

Compared to the realization in 2010, there has been

dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010

an increase by 24.47% due to, among other things,

mengalami

Hal

cooperation of management of 174,203 m2 land

ini disebabkan antara lain adanya kerjasama

in Demak with UD Wahyu Jaya as from November

pengelolaan tanah Demak seluas 174.203 m2

2010.

kenaikan

sebesar

24,47%.

dengan UD. Wahyu Jaya tmt Nopember 2010. 4.

Parkir Mobil tahun 2011 terealisasi sebesar 14.583.495

4.

The realized car parking tickets in 2011 was

lbr atau 15,69% di atas anggaran yang ditargetkan

14,583,495 tickets or 15.69% above the targeted

sebesar 12.606.094 lbr, Apabila dibandingkan

12,606,094 tickets. Compared to the realization in

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan

2010, there has been an increase by 17.49% due to

sebesar 17,49%. Hal ini berkorelasi dengan

the increased number of passengers.

peningkatan jumlah penumpang. 5.

Parkir Motor tahun 2011 terealisasi sebesar 3.842.702

5.

The realized motorcycle parking tickets in 2011

lbr atau 3,06% di atas anggaran yang ditargetkan

was 3,842,702 tickets or 3.06% above the targeted

sebesar 3.728.472 lbr, Apabila dibandingkan

3,728,742 tickets. Compared to the realization in

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan

2010, there has been an increase by 10.84% due to

sebesar 10,84%. Hal ini disebabkan peningkatan

the increased number visitors with motorcycle.

pengguna sepeda motor. 6.

Peron tahun 2011 terealisasi sebesar 375.871 lbr

The realized waving gallery tickets in 2011 was

atau 2,73% di atas anggaran yang ditargetkan

375,871 tickets or 2,73% above the targeted 365,899

sebesar

disebabkan

tickets due to the increased number of waving

meningkatnya pengunjung pada waving gallery,

gallery visitors in line with the increased number of

seiring kenaikan jumlah penumpang. Apabila

passengers. Compared to the realization in 2010,

dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010

there has been a decrease by 1.73%.

365.899

lbr.

Hal

ini

mengalami penurunan sebesar 1,73%.

128

6.

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

7.

Warehousing tahun 2011 terealisasi sebesar 255.847.460

7.

The realized warehousing in 2011 was 255,847,460

kg atau 7,86% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar

kg or 7.86% above the targeted 237,196,061 kg.

237.196.061 kg, Apabila dibandingkan terhadap realisasi

Compared to the realization in 2010, there has been

tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,93%. Hal

an increase by 6.93% due to:

ini disebabkan :

a. Change in the trend of cargo delivery via

a.

Perubahan perilaku pengiriman Cargo lewat

land / sea transportation (international

darat/ laut (Outgoing Luar Negeri Bandara

outgoing of Ngurah Rai airport) to be via air

Ngurah Rai) beralih dengan menggunakan

transportation.

pengiriman jalur udara. b. 8.

b. Increased cargo volume.

Peningkatan volume kargo.

Pelayanan Premium Lounge tahun 2011 terealisasi

8.

The realized premium longue service in 2011 was

sebesar 880.537 pax atau 14,91% di atas anggaran

880,537 pax or 14.91% above the targeted 766,306

yang ditargetkan sebesar 766.306 pax, Apabila

pax. Compared to the realization in 2010, there has

dibandingkan

2010

been an increase by 10.67% due to the increased

mengalami kenaikan sebesar 10,67%. Hal ini

premium longue service users at Juanda Airport

disebabkan penambahan pengguna jasa pelayanan

Surabaya by China Airlines passengers around 50

premiumm lounge di bandara juanda surabaya dari

pax per month.

terhadap

realisasi

tahun

penumpang China Airlines berkisar 50 pax per bulan. Di samping itu terdapat beberapa realisasi produksi non

In addition, there have been also several non-nautical

aeronautika yang berada di bawah anggaran, antara

production realizations which were below the budget,

lain:

including:

1.

Sewa Ruang tahun 2011 terealisasi sebesar

1.

The realized total room rent area in 2011 was

1.173.817 m2 atau 3,44% di bawah anggaran

1,173,817 m2 or 3.44% below the targeted 1,215,574

yang ditargetkan sebesar 1.215.574 m2. Hal ini

m2 due to non-realization of several rooms which

disebabkan oleh belum terealisasinya beberapa

have been budgeted at Sultan Hasanuddin

ruang yang sudah dianggarkan di Bandara Sultan

airport, non-realization of commercial area in the

Hasanuddin, belum terealisasinya pengoperasian

connecting building of Sepinggan Airport and

area komersial pada connecting building Bandara

returning of several commercial rooms at Ngurah

Sepinggan, dan adanya pengembalian beberapa

Rai Airport, among other things:

ruang usaha di Bandara Ngurah Rai, antara lain :

a.

a.

PT. Gapura Angkasa

luas

: 485 m2

(returned in January 2011).

(dikembalikan/ Januari 2011). b.

Kresna Duta Boga

PT. Gapura Angkasa in a total area of 485 m2

b. Kresna Duta Boga in a total area of 801,88 m2

luas : 801,88 m2

(returned in March 2011).

(dikembalikan/ Maret 2011) 2.

Pemakaian Listrik tahun 2011 terealisasi sebesar

2.

The realized electricity use in 2011 was 33,115,706

33.115.706 kwh atau 2,34% di bawah anggaran

kwh or 2.34% below the targeted 33,910,771 kwh

yang ditargetkan sebesar 33.910.771 kwh. Hal ini

due to the decrease in the use of electricity by

disebabkan penurunan pemakaian listrik oleh

business partners. Compared to the realization in

Mitra Usaha. Apabila dibandingkan terhadap

2010, there has been a decrease by 1.94%.

realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,94%.

2011 Annual Report

129

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

3.

Tempat Reklame tahun 2011 terealisasi sebesar

3.

in 2011 is 162,064 M2 or 26.92% below the target

yang ditargetkan sebesar 221.767 m2. Hal ini

namely 221,767 square meters. This condition

disebabkan adanya rencana tambahan produksi

is caused by the failure to realize the addition of

reklame yang belum terealisasi, diantaranya di

advertisement spaces, among other things at

Bandara Ngurah Rai, Bandara Juanda dan Bandara

Ngurah Rai, Juanda and Sultan Hasanuddin Airports

Sultan Hasanuddin sebagai berikut :

as follows:

BANDARA NGURAH RAI :

NGURAI RAI INTERNATIONAL AIRPORT:

a. Visual Mandiri

: 128 m2

a. Visual Mandiri

b. Karin Disni Jaya

:

b. Karin Disni Jaya

:

50 m2

c. Indo Bali Mitra

: 300 m2

c. Indo Bali Partners

:

300 m2

d. Point Media

:

26 m2

d. Point Media

:

26 m2

e. Udara Mulia Indah

:

15 m2

e. Beautiful Honor Air

:

15 m2

734 m2

50 m2

BANDARA JUANDA :

4.

The total area of advertisement spaces realized

162.064 m2 atau 26,92% di bawah anggaran

:

128 m2

AIRPORT JUANDA:

a. Duta Printa

: 734 m2

a. Ambassadors Printa

:

b. Reklame Toll Gate

: 1.414 m2

b. Advertising Toll Gate

: 1414 m2

c. Reklame Boarding Lounge : 245 m2

c. Advertising Boarding Lounge:

BANDARA SULTAN HASANUDDIN :

SULTAN HASANUDDIN AIRPORT:

Jet Media

Jet Media

: 1.410 m2.

245 m2

: 1410 m2.

Selain itu ada pengurangan titik reklame akibat

In addition, there has also been reduction of

pembangunan (Bandara Ngurah Rai) serta tidak

advertisement spaces due to construction (at

terealisasinya pemasangan reklame di Trolley

Ngurah Rai Airport) and failure to realize the provision

(Bandara Sam Ratulangi Manado).

of advertisement spaces at trolleys (at Sam Ratulangi

Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun

Airport Manado). Compared to the 2010 realization,

2010 mengalami penurunan sebesar 19,22%.

there has been a reduction at 19.22%.

Pemakaian Air tahun 2011 terealisasi sebesar

4.

The realization of water usage in 2011 is 292,725

292.725 m3 atau 11,34% di bawah anggaran

m3 or 11.34% below the target namely 330.148 m3.

yang ditargetkan sebesar 330.148 m3. Hal ini

This condition is caused by the decrease of the use

disebabkan penurunan penggunaan air oleh Mitra

of water by Business Partners at almost all airports

Usaha di hampir semua Bandara kecuali Bandara

except Juanda Airport Surabaya, Adi Sumarno

Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Ahmad

Airport Solo and Ahmad Yani Airport Semarang.

Yani Semarang. Apabila dibandingkan terhadap

Compared to the 2010 realization, there has been a

realisasi tahun 2010 mengalami penurunan

decrease at 12.10%.

sebesar 12,10%. 5.

Pemakaian Pesawat Telepon tahun 2011 sebesar

The total units of telephone used in 2011 is 25,830 units or 0.87% below the target namely 26,056

ditargetkan sebesar 26.056 pswt. Hal ini disebabkan

units. This condition is caused by the preference to

adanya peralihan penggunaan pesawat telepon

use cellular phone compared to portable phone.

dengan menggunakan Handphone. Apabila

Compared to the 2010 realization, there has been

dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010

an increase of 2.47%.

mengalami kenaikan 2,47%.

130

5.

25.830 pswt atau 0,87% di bawah anggaran yang

Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Keuangan | Financial Overview

1. Laporan Posisi Keuangan tahun 2011

1. 2011 Financial Position Report

Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011

The Financial Position Report as of December 31, 2011

menunjukkan total aset serta total liabilitas & ekuitas

indicates that the total assets and total liabilities and

sebesar Rp 10,14 triliun, berada di atas anggaran sebesar

equity is Rp 10.14 trillion, or 6.60% above the budget

6,60% dari yang direncanakan sebesar Rp. 9,51 triliun.

namely Rp 9.51 trillion. Compared to the position as

Bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2010

of 31 December 2010, there has been an increase at

mengalami kenaikan sebesar 10,21%.

10.21%.

Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 & 2010

Financial Position as of December 31, 2011 & 2010 in million rupiah

dalam jutaan rupiah PERBANDINGAN %

URAIAN

REAL 2011

RKAP 2011

REAL 2010

5 = (2-4) : 4

6 = (2-3) : 3

1

2

3

4

5

6

7

Aset :

Assets : Current Assets

Aset Lancar : Kas dan Setara Kas

DESCRIPTION

2.696.266

941.671

2.262.323

19,19

186,33

Cash and cash equivalents

Investasi Efek

227.087

19.905

53.203

326,83

1040,88

Investment in securities

Piutang Usaha

127.327

354.182

156.748

(18,77)

(64,05)

Trade receivables

7.499

9.223

10.427

(28,08)

(18,7)

Other receivables

Piutang lain - lain Persediaan Uang Muka & Biaya dibayar di muka

8.980

6.657

8.106

10,78

34,88

Inventories

10.761

8.584

43.257

(75,12)

25,37

Prepaid expensence Accured income

Pendapatan yang masih harus diterima

137.120

69.910

119.857

14,40

96,14

Pajak dibayar dimuka

252.124

425.609

251.980

0,06

(40,76)

Prepaid Taxes

3.467.165

1.835.742

2.905.811

19,32

88,87

Total Current Assets

93.368

80.375

152.269

7,51

16,17

Long-term Receivables Long Term Investments

Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar : Piutang Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang Aset Tetap Aset dalam penyelesaian Aset Lain-2 Total Aset Tidak Lancar Total Aset

Non Current Assets 393.327

452.980

346.321

13,57

13,17

5.946.385

6.053.829

4.856.408

22,44

1,77

Fixed Assets

183.272

969.160

842.913

78,26)

81,09

Assets under construction

43,83)

54,97

52.612

116.827

93.664

6.668.964

7.673.171

6.291.576

10.136.129

9.508.913

9.197.386

10,21

6,60

Liabilitas :

liabilities: 704.258

356.729

582.661

20,87

97,42

Short-Term Liabilities

25.092

162.879

77.158

(67,48)

(84,59)

Deferred Tax Liability

481.524

-

387.524

24,26

-

Post-retirement benefit liabilities

15.024

365.708

13.113

14,57

95,89

Jk debt lain2 Long & Security

1.225.898

885.316

1.060.456

15,60

38,47

8.360.985

8.156.341

7.755.555

7,81

2,51

Authorized capital, issued blm, capital reserves, etc.

-

-

-

-

-

- Profit s / d last year

544.227

466.848

377.934

44

16,57

- Income year running

5.018

408

3.441

45,83

1.129,90

- Profit-inv. Jk MDD who realized blm Total Ekuitas Total Liabilities & Stockholders' Equity

Liabilitas Jangka Panjang : Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Manfaat Pasca Kerja Utang Jangka Panjang Lain2 & Jaminan Total Liabilitas

Long-Term Liabilities

Ekuitas: Modal dasar, modal blm ditempatkan, cadangan modal dll

equity:

Saldo Laba - Laba s/d tahun lalu - Laba thn berjalan - Laba inv. Jk pdk yg blm terealisir Total Ekuitas Total Liabilitas & Ekuitas

Total Assets -JBCJMJUJFT4UPDLIPMEFST&RVJUZ

Liabilitas & Ekuitas : Liabilitas Jangka Pendek

Other assets Total Non Current Assets

Retained Earnings

8.910.231

8.623.597

8.136.930

9,50

3,32

10.136.129

9.508.913

9.197.386

10,21

6,60

2011 Annual Report

131

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011 bila

Regarding the balance sheet position as of 31 December

dibandingkan 31 Desember 2010 terjadi kenaikan

Compared to the financial position as of December 31, 2011,

sebesar

apabila

there has been a total increase of Rp 938.74 billion or 10.21%

dibandingkan dengan anggaran meningkat sebesar Rp.

Rp.938,74

miliar

atau

10,21%

compared to the position as of December 31, 2010 or there

627,21 miliar atau 6,60% yang antara lain disebabkan

has been an increase in the amount of Rp 938.74 billion or

oleh :

10.21% compared to the budget in the amount of Rp 627.21 billion or 6.60% which is caused by, among other things:

a.

Kelompok Aset : 1) Saldo kas dan setara kas terealisasi di atas

a. Asset Group: 1)

RKA sebesar Rp 1,75 triliun yang disebabkan

is Rp 1.75 trillion above the Work Plan and Budget

penerimaan kas dari penjualan tunai dan

because of the realization of cash income from cash

kredit terealisasi di atas rencana, serta adanya

and credit sale which is over the plan and the failure

investasi yang tidak terealisasi serta rendahnya

to realize several investments and low physical realization of investment programs.

realisasi fisik program investasi. 2) Aset tetap terealisasi di bawah RKA sebesar

2)

below the Work Plan and Budget which is caused

lain penyerahan aset DPPU Bandara Juanda

by, among other things, delivery of assets of Juanda Airport DPPU to PT Pertamina.

kepada PT. Pertamina. 3)

785.89 billion below the Work Plan and Budget

disebabkan rendahnya daya serap investasi

which is caused by the low investment rate namely

yaitu 22,85% sedangkan dalam RKA 2011

22.85% while in the 2011 Work Plan and Budget the

diasumsikan tercapai 95%.

achievement assumption is 95%.

Liabilitas jangka pendek terealisasi di atas RKA

b. Liability and Equity Group, among other things: 1)

increased payable expenses.

meningkatnya beban yang masih harus dibayar.

3)

The realization of long term liability is Rp 6.95 billion

3)

The realization of capital and reserve is Rp 286.63

due to the increase of post service liability.

meningkatnya liabilitis manfaat pasca kerja

billion above the Work Plan and Budget due to the

Modal dan Cadangan terealisasi di atas RKA

existence of BPYBDS which has been determined

sebesar Rp. 286,63 miliar, yang disebabkan

to be PMN and addition of Capital Reserves from

adanya BPYBDS yang telah ditetapkan

distribution of the 2010 company profit through

menjadi PMN dan penambahan Cadangan

GMS.

Modal dari pembagian laba perusahaan tahun 2010 melalui RUPS.

132

2)

Liabilitas Jangka Panjang terealisasi di bawah RKA sebesar Rp. 6,95 miliar, disebabkan

The realization of short term liability is Rp 347.53 billion above the Work Plan and Budget due to the

sebesar Rp. 347,53 miliar yang disebabkan

2)

The realization of fixed assets in settlement is Rp

bawah RKA sebesar Rp. 785,89 miliar yang

Kelompok Liabilitas & Ekuitas, antara lain: 1)

The realization of fixed asset is Rp 107.44 billion

Rp 107,44 miliar, yang disebabkan antara

3) Aset tetap dalam penyelesaian terealisasi di

b.

The realization of cash and cash equivalent balance

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif 2011

2. Comprehensive Statement of Income 2011

a.

a.

Realisasi Pendapatan tahun 2011

2011 Income Realization

Realisasi Pendapatan tahun 2011 sebesar Rp. 2,97 triliun,

The 2011 income realization is Rp 2.97 trillion – 11.60%

berada di atas anggaran11,60% atau Rp. 308,79 miliar

above the budget or Rp 308.79 billion above the planned

dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,66 triliun. Bila di

Rp 2.66 trillion. Compared to the 2010 realization, there

bandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

has been an increase at 20.09% or Rp 497.03 billion.

kenaikan sebesar 20,09% atau Rp. 497,03 milliar. Realisasi pendapatan tahun 2011 dibandingkan

The realization of the 2011 income compared to the

dengan anggaran tahun 2011 dan realisasi tahun 2010

2011 budget and 2010 realization

in million rupiah

dalam jutaan rupiah 2011 URAIAN

1

REALISASI REALIZATION

RKAP TARGET

2010 REALISASI REALIZATION

2

3

4

DEVIASI (%) DEVIATION (%)

DESCRIPTION

5 = (2-4) : 4

6 = (2-3) : 3

5

6

7

1 Aeronautika

1. Aeronautica

a. PJP4U

a. PJP4U

‐ Dalam Negeri

112.914

88.203

87.174

29,53

28,02

‐ Domestic

- Luar Negeri

160.479

163.487

145.722

10,13

(1,84)

‐ International

Jumlah PJP4U

273.392

251.690

232.896

17,39

8,62

Total PJP4U

- Dalam Negeri

697.268

610.484

475.425

46,66

14,22

‐ Domestic

- Luar Negeri

529.880

497.240

481.563

10,03

6,56

‐ International

1.227.148

1.107.724

956.988

28,23

10,78

PJP2U Total

37.364

35.541

32.934

13,45

5,13

‐ Domestic ‐ International

b. PJP2U

Jumlah PJP2U

b. PJP2U

c. PJP - Dalam Negeri - Luar Negeri

c. PJP

90.622

130.643

79.573

13,89

(30,63)

- Penerbangan Lintas

310.438

298.415

301.504

2,96

4,03

Airways

Jumlah PJP

438.425

464.599

414.011

5,90

(5,63)

Total PJP

- Dalam Negeri

18.465

17.296

15.961

15,69

6,76

‐ Domestic

- Luar Negeri

31.665

35.985

30.649

3,34

(12,00)

‐ International

d. Pemakaian Aviobridge

Jumlah Aviobridge Jumlah Pendapatan Aeronautika

Aviobridge Usage

50.131

53.280

46.602

7,57

(5,91)

Total Aviobridge

1.989.095

1.877.293

1.650.498

20,51

5,96

Total Revenue

Jumlah Pendapatan Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI B PENDAPATAN LAIN-‐LAIN JUMLAH TOTAL PENDAPATAN

Total Revenue 667.456.139

677.106.862

16,02

1,45

Non Aeronautika

2.544.749.486

2.666.202.342

117.325.669

304.660.331

19,34

4,77

Total Operating Income

27,10

159,67

2.662.075.155

2.970.862.673

20,09

11,60

B OTHER INCOME GRAND TOTAL INCOME

2011 Annual Report

133

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

in million rupiah

dalam jutaan rupiah 2011 URAIAN DESKRIPSI 1

RKAP TARGET

REALISASI REALIZATION

2010 REALISASI REALIZATION

2

3

4

DEVIASI (%) DEVIATION (%) (2-4):4

DESCRIPTION

(2-3):3

5

6

7

2. Non Aeronautika

2. Non Aeronautika

a. Pemakaian Counter

a. Counter Usage

- Dalam Negeri 30.475.165

36.222

18.86

31.366

15,48

- Domestic

- Luar Negeri

16.808

18.955

17.310

8,94

12,77

- International

Jumlah Counter

48.174

55.177

47.875

15,25

14,54

Total Counter

b. Pemakaian Telepon

11.652

10.942

11.547

(5,25)

(6,10)

b. Telephone

c. Pemakaian Listrik

36.335

39.220

37.645

4,18

7,94

c. Electricity

4.129

3.895

4.119

(5,43)

(5,66)

d. Water

e. Pemakaian Parkir/Peron/ Pas

49.167

56.577

43.141

31,15

15,07

e. Parking

f. Pemakaian Ruang Tunggu (Premium Lounge)

15.217

17.114

15.953

7,28

12,47

f. Waiting room

182.155

168.985

153.168

10,33

(7,23)

g.Rental

d. Pemakaian Air

g.Sewa-‐Sewa h. Sewa Tempat Reklame i. Konsesi j. Warehousing

47.552

32.287

36.847

(12,38)

(32,10)

h. Billboard

202.186

205.489

168.186

22,18

1,63

i. Consession

70.889

87.420

65.155

34,17

23,32

j. Warehousing

Jumlah Pendapatan

Total Revenue

Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI

667.456

677.107

583.636

16,02

1,45

Non Aeronautika

2.544.749

2.666.202

2.234.133

19,34

4,77

Total Operating Income

117.326

304.660

239.702

27,10

159,67

OTHER INCOME

2.662.075

2.970.863

2.473.835

20,09

11,60

GRAND TOTAL INCOME

PENDAPATAN LAIN-LAIN JUMLAH TOTAL PENDAPATAN

1) Pendapatan Operasional

Operational Income The 2011 realization of operational income is in the

Rp. 2,67 triliun, berada di atas anggaran 4,77% atau Rp.

amount of Rp 2.67 trillion – 4.77% above the budget or

121,45 milliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,54

Rp 121.45 billion above the planned Rp 2.54 trillion with

trilliun, dengan penjelasan sebagai berikut :

the detail as follows:

a)

Pendapatan Aeronautika

a)

Aeronautical Income

Realisasi Pendapatan Aeronautika tahun 2011

The 2011 realization of aeronautical income is

sebesar Rp. 1,99 triliun, berada di atas anggaran

Rp 1.99 trillion – 5.96% or Rp 111.80 above the

5,96% atau Rp. 111,80 miliar dari yang

planned Rp 1.88 trillion with the details as follows:

direncanakan sebesar Rp. 1,88 triliun, dengan

(1) Aircraft Landing, Placement and Hangar

penjelasan sebagai berikut:

Services (PJP4U)

(1) Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan

(a) Domestic in the amount in the amount

dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)

of Rp 112.91 billion, 28,02% above the

(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 112,91

budget or Rp 24.71 billion above the

miliar,

134

1)

Realisasi Pendapatan Operasional tahun 2011 sebesar

anggaran

planned Rp 88.20 billion. Compared to

28,02% atau Rp. 24,71 miliar dari

the 2010 realization, there has been an

yang direncanakan sebesar Rp. 88,20

increase of 29.53% or Rp 25.74 billion due

miliar, Apabila dibandingkan terhadap

to the increased production domestic

Laporan Tahunan 2011

berada

di

atas

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan

PJP4U and adjustment of domestic

sebesar 29,53% atau Rp. 25,74 miliar. Hal

PJP4U tariff effective from October 1,

ini disebabkan karena meningkatnya

2011 at 30%.

realisasi produksi PJP4U Dalam Negeri dan adanya penyesuaian tarif PJP4U Domestik per 1 Oktober 2011 sebesar 30%. (b) Luar Negeri sebesar

160,48

(b) International in the amount of Rp 160.48

miliar, berada di bawah anggaran

billion – 1.84% or Rp 3.01 billion below

1,84% atau Rp. 3,01 miliar dari yang

the planned Rp 163.49 billion due to the

direncanakan sebesar Rp. 163,49 miliar.

strengthening of the exchange rate of

Hal ini disebabkan oleh menguatnya

Rupiah against US Dollar, in which the

nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar,

exchange rate of the 2011 Work Plan and

dimana kurs pada RKAP tahun 2011

Budget is determined at Rp 9,250 / USD

ditetapkan sebesar Rp. 9.250/USD,

while the average 2011 exchange rate

sedangkan kurs rata-rata Tahun 2011

is Rp 8,774/USD and the failure to reach

adalah Rp. 8.774/USD dan tidak

the targeted income from parking fee

tercapainya pendapatan dari parkir

(progressive fee). Compared to the 2010

fee (progresif ). Apabila dibandingkan

realization, there has been an increase

terhadap

by 10.13% or Rp 14.76 billion.

realisasi

Rp.

tahun

2010

mengalami kenaikan sebesar 10,13% atau Rp. 14,76 miliar. (2) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara

(2) Aircraft Passenger Services (PJP2U)

(PJP2U) (a) Dalam Negeri sebesar Rp. 697,27 miliar,

berada

di

atas

(a) Domestic in the amount of Rp 697.27

anggaran

billion – 14.22% above the budget or

14,22% atau Rp. 86,78 miliar dari yang

Rp 86.78 billion above the planned Rp

direncanakan sebesar Rp. 610,48 miliar.

610.48 billion due to the realization of

Hal ini berkorelasi dengan realisasi

domestic PJP2U production. Compared

produksi PJP2U Dalam Negeri. Apabila

to the 2010 realization, there has been

dibandingkan terhadap realisasi tahun

an increase by 46.66% or Rp 221.84

2010 mengalami kenaikan sebesar 46,66% atau Rp. 221,84 miliar. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 529,88 miliar,

di

atas

529.88 billion – 6.56% above the budget

anggaran

or Rp 32.64 billion above the planned Rp

6,56% atau Rp. 32,64 miliar dari yang

497.24 billion due to the achievement

direncanakan sebesar Rp. 497,24 miliar.

of

Hal ini berkorelasi dengan pencapaian

realization. Compared to the 2010

realisasi produksi PJP2U Luar Negeri.

realization, there has been an increase

Apabila

by 10.03% or Rp 48.32 billion.

realisasi

berada

billion. (b) International in the amount of Rp

dibandingkan tahun

2010

terhadap

International

PJP2U

production

mengalami

kenaikan sebesar 10,03% atau Rp. 48,32 miliar.

2011 Annual Report

135

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

(3) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)

(3). Aviation Services (PJP)

(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 37,36 miliar,

(a) Domestic in the amount of Rp 37.36

berada di atas anggaran 5,13% atau

billion – 5.13% above the budget or

Rp. 1,82 miliar dari yang direncanakan

Rp 1.82 billion above the planned Rp

sebesar Rp. 35,54 miliar, Apabila

35.54 billion. Compared to the 2010

dibandingkan terhadap realisasi tahun

realization, there has been an increase

2010 mengalami kenaikan sebesar

by 13.45% or Rp 4.43 billion due to the

13,45% atau Rp. 4,43 miliar. Hal ini

increased realization of domestic PJP

disebabkan meningkatnya realisasi

production above the target.

produksi PJP Dalam Negeri diatas target. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 90,62 miliar,

(b) International Rp. 90.62 billion, were

berada di bawah anggaran 30,63%

under budget 30.63% or Rp. 40.02 billion

atau Rp. 40,02 miliar dari yang

from the planned Rp. 130.64 billion. This

direncanakan

130,64

is caused by the presence of revenue

miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya

sharing to PT. AP II and the strengthening

sharing pendapatan kepada PT. AP II

of the rupiah against the U.S. dollar, with

serta menguatnya nilai tukar Rupiah

the exchange rate at RKAP in 2011 is

terhadap US Dollar, dimana kurs pada

set at Rp. 9.250/USD, while the average

RKAP tahun 2011 ditetapkan sebesar

rate year 2011 is Rp. 8.774/USD. In

Rp. 9.250/USD, sedangkan kurs rata-

comparison to the realization in 2010

rata Tahun 2011 adalah Rp. 8.774/

increased by 13.89% or Rp. 11.05 billion.

sebesar

Rp.

USD. Apabila dibandingkan terhadap realisasi

tahun

2010

mengalami

kenaikan sebesar 13,89% atau Rp. 11,05 miliar. (c) Lintas Udara sebesar Rp. 310,44 miliar,

(c) Cross-flight in the amount of Rp. 310.44

berada di atas anggaran 4,03% atau

billion, 4.03% above the budget or Rp.

Rp. 12,02 miliar dari yang direncanakan

12.02 billion above the planned Rp.

sebesar Rp. 298,42 miliar, Apabila

298.42 billion; compared to the 2010

dibandingkan terhadap realisasi tahun

realization, there has been an increase

2010 mengalami kenaikan sebesar

by 2.96% or Rp. 8.94 billion. This was

2,96% atau Rp. 8,94 miliar. Hal ini

due to the increased realization of

disebabkan meningkatnya realisasi

cross-flight PJP production above the

produksi PJP Lintas Udara di atas target.

target (4) Aviobridge

(4) Aviobridge (Garbarata) (a) Dalam Negeri realisasi sebesar Rp.

(a) Domestic in the amount of Rp. 18.47

18,47 miliar, berada di atas anggaran

billion, which was above the budget by

6,76% atau Rp. 1,17 miliar dari yang

6.76% or Rp. 1.17 billion of the plan in the

direncanakan sebesar Rp. 17,30 miliar,

amount of Rp. 17.30 billion; compared to

Apabila

terhadap

the realization in 2010, this increased by

mengalami

15.69% or Rp. 2.51 billion. This was due

realisasi

136

Laporan Tahunan 2011

dibandingkan tahun

2010

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

kenaikan sebesar 15,69% atau Rp. 2,51

to the imposition of the Aviobridge tariff

miliar. Hal ini disebabkan pengenaan

based on the use, and thus the tariff was

tarif

the same for big and small aircraft.

Aviobridge

berdasarkan

pemakaian sehingga tarif untuk tipe pesawat besar dan pesawat kecil sama. (b) Luar Negeri realisasi sebesar Rp. 31,66

(b) International, in the amount of Rp. 31.66

miliar, berada di bawah anggaran

billion, 12.00%

12,00% atau Rp. 4,32 miliar dari yang

Rp. 4.32 billion of the planned Rp. 35.98

direncanakan

35,98

billion. This is related to the international

miliar. Hal ini berkorelasi dengan

Aviobridge production realization and

realisasi produksi Aviobridge Luar

the strengthening Rupiah exchange

Negeri dan menguatnya nilai tukar

rate against the US Dollar. Compared to

Rupiah terhadap US Dollar. Apabila

the realization in 2010, there has been

dibandingkan terhadap realisasi tahun

increase by 3.34% or Rp. 1.02 billion.

sebesar

Rp.

below the budget or

2010 mengalami kenaikan sebesar 3,34% atau Rp. 1,02 miliar. b)

Pendapatan Non Aeronautika

b)

Non-Aeronautical Revenues

Realisasi Pendapatan Non Aeronautika tahun

The 2011 realization of the Non-Aeronautical

2011 sebesar Rp. 677,11 miliar, berada di atas

Revenue of Rp. 677.11 billion is 1.45% above the

anggaran 1,45% atau Rp. 9,65 miliar dari yang

budget or Rp.9.65 billion of the targetted Rp.

ditargetkan sebesar Rp. 667,46 miliar, dengan

667.46 billion, with the explanation as follows:

penjelasan sebagai berikut: (1) Pemakaian Counter sebesar Rp. 55,18 miliar,

(1) Counter Usage in the amount of Rp. 55.17

berada di atas anggaran 14,54% atau Rp.

billion is 14.54% above the budget or Rp.

7,00 miliar dari yang direncanakan sebesar

7.00 billion of the planned Rp. 48.17 billion.

Rp. 48,17 miliar, Apabila dibandingkan

Compared to the realization in 2010,

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

there has been increase by 15.25% or Rp

kenaikan sebesar 15,25% atau Rp 7,30 miliar.

7.30 billion. This is related to the counter

Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi

production realization and rate differences

Counter dan adanya perbedaan tarif antara

between big airports and small the ones.

bandara besar dan bandara kecil. (2) Pemakaian Telepon sebesar Rp. 10,94 miliar,

(2) Telephone usage in the amount of Rp.

berada di bawah anggaran 6,10% atau Rp.

10.94 billion is 6.10% below the budget

710,24 juta dari yang direncanakan sebesar

or Rp. 710.24 million of the planned Rp.

Rp. 11,65 miliar, Apabila dibandingkan

11.65 billion. Compared to the realization

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

in 2010, ther has been decrease by 5.25%

penurunan sebesar 5,25% atau Rp. 605,66

or Rp. 605.66 million. This is due to the

juta. Hal ini dsebabkan menurunnya

declined realization of the telephone

realisasi produksi telepon dibawah target.

production to below the target.

2011 Annual Report

137

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

(3) Pemakaian Listrik sebesar Rp. 39,22 miliar,

(3) Electricity use was in the amount of Rp

berada di atas anggaran 7,94% atau Rp.

39.22 billion which was 7.94% above the

2,89 miliar dari yang direncanakan sebesar

budget or Rp 2.89 billion compared to

Rp. 36,34 miliar, Apabila dibandingkan

the planned Rp 36.34 billion. Compared

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

to the realization in 2010, there has been

kenaikan sebesar 4,18% atau Rp. 1,58 miliar.

an increase at 4.18% or Rp 1.58 billion due

Hal ini disebabkan adanya kenaikan Tarif

to the increase in the electricity basic tariff

Dasar Listrik (TDL).

(TDL).

(4) Pemakaian Air sebesar Rp. 3,90 miliar,

(4) Water use was in the amount of Rp 3.90

berada di bawah anggaran 5,66% atau Rp.

billion which was 5.66% below the budget

233,76 juta dari yang direncanakan sebesar

or Rp 233.76 million compared to the

Rp. 4,13 miliar, Apabila dibandingkan

planned Rp 4.13 billion. Compared to

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

the realization in 2010, there has been an

penurunan sebesar 5,43% atau Rp. 223,44

deccrease at 5.43% or Rp 223.44 million

juta. Hal ini disebabkan menurunnya

due to the decrease of realization of water

realisasi produksi air dibawah target.

production below the target.

(5) Parkir/Peron/Pas sebesar Rp. 56,58 miliar,

(5) Parking/Waving Gallery/Pass was in

berada di atas anggaran 15,07% atau

the amount of Rp 56.58 billion, which

Rp. 7,41 miliar dari yang direncanakan

was 15.07% above the budget or Rp

sebesar

Apabila

7.41 billion above the planned Rp 49.17

dibandingkan terhadap realisasi tahun

billion. Compared to the realization in

2010 mengalami kenaikan sebesar 31,15%

2010, there has been an increase by

atau Rp. 13,44 miliar. Hal ini disebabkan

31.15% or Rp 13.44 billion due to the

adanya peningkatan jumlah penumpang

increased number of passengers and

dan penerapan parkir progresif, serta

application of progressive parking tariff

penyesuaian

dan

and adjustment of motorcycle parking

renegosiasi prosentase revenue sharing

tariff and renegotiation of percentage of

di Bandara Selaparang serta penyesuaian

revenue sharing at Selaparang Airport

prosentase minimal omzet di Bandara

and adjustment of minimum revenue

Juanda.

percentage at Juanda Airport.

(6) Pemakaian

Rp.

49,17

tarif

Ruang

miliar,

parkir

motor

Tunggu

(Premium

(6) Premium Lounge was in the amount of Rp

Lounge) sebesar Rp. 17,11 miliar, berada di

17.11 billion which was 12.47% or Rp 1.89

atas anggaran 12,47% atau Rp. 1,89 miliar

billion above the planned Rp 15.22 billion.

dari yang direncanakan sebesar Rp. 15,22

Compared to the realization in 2010, there

miliar, Apabila dibandingkan terhadap

has been an increase by 7.28% or Rp

realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan

1.16 from the revenue from the 11.91%

sebesar 7,28% atau Rp. 1,16 miliar. Hal ini

increased realization of premium lounge

didapatkan dari pendapatan pemakaian

use at Juanda Airport Surabaya above the

ruang tunggu (premium lounge) di Bandara

Work Plan and Budget in the amount of Rp

Juanda Surabaya yang terealisasi sebesar

15.21 billion.

11,91% diatas RKA sebesar Rp. 15,21 miliar.

138

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

(7) Sewa-sewa sebesar Rp. 168,99 miliar,

(7) Rents were in the amount of Rp 168,99

berada di bawah anggaran 7,23% atau Rp.

billion which was 7.23% below the budget

13,16 miliar dari yang direncanakan sebesar

or Rp 13.16 billion compared to the

Rp. 182,15 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh :

planned Rp 182.15 billion due to:

(a) Sewa Ruang 3,82% dibawah anggaran

(a) Room Rent was 3.82% below the

atau

Rp.

5,43

miliar

dari

yang

target or Rp 5.43 billion compared to

direncanakan sebesar Rp. 142,37 miliar. (b) Sewa

Tanah

39,43%

the planned Rp 142.37 billion.

dibawah

(b) Land Rent was 39.43% below the

anggaran atau Rp. 15,68 miliar dari

target or Rp 15.68 billion compared

yang direncanakan sebesar Rp. 39,78

to the planned Rp 39.78 billion.

miliar Apabila dibandingkan terhadap realisasi

Compared to the 2010 realization, there

tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar

has been an increase by 10.33% or Rp

10,33% atau Rp. 15,82 miliar.

15.82 billion.

(8) Sewa

Tempat

Reklame

sebesar

Rp.

(8)

Advertising Spots Rent was in the

32,29 miliar, berada di bawah anggaran

amount of Rp 32.29 billion which was

32,10% atau Rp. 15,26 miliar dari yang

32.10% below the target or Rp 15.26

direncanakan sebesar Rp. 47,55 miliar,

billion compared to the planned Rp

Apabila dibandingkan terhadap realisasi

47.55 billion. Compared to the 2010

tahun

penurunan

realization, there has been a decrease

sebesar 12,38% atau Rp. 4,56 miliar. Hal ini

by 12.38% or Rp 4.56 billion due to the

disebabkan menurunnya realisasi produksi

decreased realization of advertising

tempat reklame dibawah target.

spots production below the target.

2010

mengalami

(9) Realisasi Konsesi sebesar Rp 205.49 miliar,

(9) Concession realization was in the

berada di atas anggaran sebesar 1,63

amount of Rp 205.49 billion which was

% atau sebesar Rp 3.30 miliar dari yang

1.63% above the target or Rp 3.30 billion

direncanakan sebesar Rp 202.19 miliar. Hal

compared to the planned Rp 202.19

tersebut disebabkan oleh peningkatan

billion due to the increased minimum

penetapan minimum omset di beberapa

revenue target at several airports

Bandara. Apabila dibandingkan dengan

Compared to the 2010 realization, there

realisasi

has been an increase by 22.18% or Rp

tahun

2010

mengalami

peningkatan sebesar 22,18 % atau sebesar

37.30 billion.

Rp 37.30 miliar. (10) Warehousing sebesar Rp. 87,42 miliar,

(10) The Warehousing in the amount of

berada di atas anggaran 23,32% atau Rp.

Rp. 87.42 billion was above the budget

16,53 miliar dari yang direncanakan sebesar

by 23.32% or Rp. 16.53 billion of the

Rp. 70,89 miliar, Apabila dibandingkan

planned Rp. 70.89 billion. Compared to

terhadap realisasi tahun 2010 mengalami

the realization in 2010, this increased

peningkatan sebesar 34,17% atau Rp.

by 34.17% or Rp. 22.27 billion. This was

22,27 miliar. Hal ini disebabkan adanya

due to the PJKP2U tariff adjustment

penyesuaian tarif PJKP2U di Bandara

at Sultan Hasanuddin Airport as of 1

Sultan Hasanuddin TMT 1 Januari 2011,

January 2011, Sepinggan Airport as of

2011 Annual Report

139

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Bandara Sepinggan TMT 1 Januari 2011,

1 January 2011, Ngurah Rai Airport as of

Bandara Ngurah Rai TMT 16 Pebruari 2011

16 February 2011, and the renegotiated

dan renegosiasi revenue sharing kargo di

cargo revenue sharing at Juanda Airport.

Bandara Juanda. 2)

2) Pendapatan Non Operasional

Non Operational Income.

Pendapatan non operasional tahun 2011 terealisasi

The total realized non operational income in 2011 was

sebesar Rp.304,66 miliar, sebesar 159,67% atau

in the amount of Rp 304.66 billion which was 159.67%

sebesar Rp.187,33 miliar berada di atas anggaran

or Rp 187.33 billion above the planed Rp 117.33 billion.

dari yang direncanakan sebesar Rp.117,33 miliar.

Compared to the 2010 realization, there has been

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,

an increase by 27.10%. The non-operational income

maka mengalami peningkatan sebesar 27,10%.

realization is caused by or largely influenced by :

Realisasi pendapatan non operasional tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi antara lain oleh : a)

Pendapatan selisih kurs terrealisasi sebesar

a)

Income from realized exchange rate difference

Rp.86,16 miliar yang tidak dianggarkan dalam

in the amount of Rp 86.16 billion which was not

perencanaan tahun 2011 yang disebabkan

budgeted in the 2011 plan due to the influence

oleh pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah

of the fluctuating exchange rate of rupiah against

terhadap US Dollar dimana nilai tukar

US Dollar in which the exchange rate was set at Rp

ditetapkan sebesar Rp.9.250,-/USD sedangkan

9,250.- / USD while the realized average exchange

nilai tukar secara rata-rata di tahun 2011

rate in 2011 was Rp 8,774- / USD.

terealisasi sebesar Rp.8.774,-/USD. b)

Pendapatan jasa giro dan bunga deposito

b) The realized giro and deposit interest in 2011 was in

tahun 2011 terrealisasi sebesar Rp.144,21

the amount of Rp 144.21 billion which was 76.03%

miliar, sebesar 76,03% atau sebesar Rp.62,28

or Rp 62.28 billion above the planned budget in

miliar berada di atas anggaran dari yang

the amount of Rp 81.92 billion. Compared to the

direncanakan sebesar Rp.81,92 miliar. Apabila

2010 realization, there has been an increase by

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,

37.64%. The increase in the realization of giro and

maka

sebesar

deposit interest against the planned budget was

37,64%. Peningkatan realisasi pendapatan jasa

caused by the increased funds invested in giro and

giro dan bunga deposito terhadap anggaran

deposits.

mengalami

peningkatan

yang

direncanakan

tersebut

oleh

meningkatnya

jumlah

disebabkan dana

yang

diinvestasikan pada giro dan deposito. c)

Pendapatan laba investasi pada perusahaan

Investment

profit

revenue

in

associated

companies was in the amount of Rp 12.30 billion

dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011,

which was not budgeted in the 2011 planning

yang diperoleh atas penyertaan 672.000

from the ownership of 672,000 shares of 31.25% in

lembar saham atau 31,25% ke PT. Gapura

PT Gapura Angkasa.

Angkasa.

140

c)

asosiasi sebesar Rp.12,30 miliar yang tidak

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

d)

b.

Pendapatan lain-lain tahun 2011 terealisasi

d) The realized miscellaneous revenues in 2011 was

sebesar Rp.38,38 miliar, terdapat diantaranya

in the amount of Rp 38.38 billion including income

adalah pendapatan atas investasi reksadana

from mutual funds investment of the company in

yang dimiliki perusahaan sebesar Rp.18,31

the amount of Rp 18.31 billion, insurance claim

miliar, klaim asuransi dari PT. Jasindo sebesar

from PT Jasindo in the amount of Rp 4.84 billion,

Rp.4,84 miliar, pendapatan profit sharing

KDPPU of PT Angkasa Pura I and Jasa Raharja

asuransi KDPPU PT. Angkasa Pura I dengan

Insurance profit sharing revenue in the amount

Jasa Raharja sebesar Rp.1,03 miliar, koreksi

of Rp 1.03 billion, correction of fixed assets

penyusutan aset tetap sebesar Rp.1,93 miliar

depreciation in the amount of Rp 1.93 billion and

dan keuntungan penjualan aset tetap sebesar

profits from the sale of fixed in the amount of Rp

Rp 711 juta.

711 million. b.

Realisasi Beban Tahun 2011

Realization of Expenses in 2011

Beban tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.2,31 triliun,

The realized expenses in 2011 were in the amount of

sebesar 13,48% atau sebesar Rp.274,90 miliar berada di

Rp 2.31 trillion which was 13.48% or Rp 274.90 billion

atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,04

above the planned budget in the amount of Rp 2.04

triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

trillion. Compared to the 2010 expenses, there has been

2010, maka mengalami peningkatan sebesar 15,62%.

an increase by 15,62%. The realization of expenses was

Realisasi beban tersebut dipengaruhi oleh realisasi beban

influenced by expenses realization consisting of two

yang terdiri atas dua komponen beban berikut ini :

expenses components as follows:

1) Beban Operasional Realisasi beban operasional tahun 2011 terealisasi

1)

Operational Expenses

sebesar Rp.2,19 triliun, sebesar 8,67% atau sebesar

The realized operational expenses in 2011 were in

Rp.174,84 miliar berada di atas anggaran dari

the amount of Rp 2.19 trillion which was 8.67% or

yang direncanakan sebesar Rp.2,02 triliun. Apabila

Rp 174.84 billion above the planned budget in the

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka

amount of Rp 2.02 trillion. Compared to the 2010

mengalami peningkatan sebesar 22,85%, dimana

expenses, there has been an increase by 22.85%. Operational expenses realization consisted of:

realisasi beban operasional terdiri atas: a)

a)

Beban Pegawai

Employee Expenses

Beban pegawai tahun 2011 terealisasi sebesar

The realized employee expenses in 2011 were

Rp.904,41 miliar, sebesar 20,86% atau sebesar

in the amount of Rp 904.41 billion which was

Rp.156,10 miliar berada diatas anggaran dari

20.86% or Rp 156.10 billion above the planned

yang direncanakan sebesar Rp.748,31 miliar.

budget in the amount of Rp 748.31. Compared

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

to the realization in 2010, there has been an

2010, maka mengalami peningkatan sebesar

increase by 34.13%. The increase of realization

34,13%. Peningkatan realisasi beban pegawai

of employee expenses is largely influenced by

tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi

the employee Old Age Benefit (THT) in the

oleh adanya pembebanan tambahan Iuran

amount of Rp 209.10 billion which constituted

Tunjangan Hari Tua (THT) pegawai sebesar

UIF DPNQBOZT PCMJHBUJPO UP UIF FNQMPZFFT

Rp.209,10 miliar yang merupakan kewajiban

(work remuneration) in accordance with

perusahaan

Financial Accounting Standard Statement

terhadap

pegawai

(imbalan

kerja) sesuai Pernyataan Standar Akuntansi

(PSAK) 24.

Keuangan (PSAK) 24.

2011 Annual Report

141

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

b)

b)

Beban Pemeliharaan

Maintenance Expenses

Beban pemeliharaan tahun 2011 terealisasi

The realized maintenance expenses in 2011

sebesar Rp.159,96 miliar, sebesar 12,62%

were in the amount of Rp 159.96 billion which

atau sebesar Rp.23,11 miliar berada di bawah

was 12.62% or Rp 23.11 billion above the

anggaran dari yang direncanakan sebesar

planned budget in the amount of Rp 183.07

Rp.183,07

dibandingkan

billion. Compared to the realization in 2010,

dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami

there has been an increase by 15.98%. The

peningkatan

Kurang

non-absorption of realization of maintenance

terserapnya realisasi beban pemeliharaan

expenses from the planned budget was

terhadap

direncanakan

caused by or largely influenced by the

tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi

delay in the use or inauguration of Lombok

oleh mundurnya realisasi penggunaan atau

International Airport which should have been

peresmian Bandara Internasional Lombok yang

realized in the second quarter but in fact was

seharusnya terealisasi pada triwulan II menjadi

only realized in the fourth quarter or October

terealisasi pada triwulan IV atau lebih tepatnya

2011.

miliar.

Apabila

sebesar

15,98%.

anggaran

yang

terealisasi pada bulan Oktober tahun 2011. c)

c)

Beban Alat Tulis dan Keperluan Kantor

Stationery and Office Supplies Expenses

Beban alat tulis dan keperluan kantor tahun

The realized stationery and office supplies

2011 terealisasi sebesar Rp.33,24 miliar, sebesar

expenses in 2011 were in the amount of Rp

18,58% atau sebesar Rp.7,58 miliar berada

33.24 billion which was 18.58% or Rp 7.58

di bawah anggaran dari yang direncanakan

billion above the planned budget in the

sebesar Rp.40,83 miliar. Apabila dibandingkan

amount of Rp 40.83 billion. Compared to the

dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami

realization in 2010, there has been an increase

peningkatan

Kurang

by 10.06%. The non-absorption of realization

terserapnya realisasi beban alat tulis dan

of stationery and office supplies expenses

persediaan kantor terhadap anggaran yang

from the planned budget was caused by or

direncanakan

atau

largely influenced by the failure to fully add

sangat dipengaruhi oleh tidak terealisasinya

computer rent and non realization of fuel/

secara

sewa

lubricant expenses due to the decreasing

komputer dan kurang terserapnya realisasi

frequency of blackout which is correlated with

beban BBM/Pelumas akibat berkurangnya

the use of generators at several branch offices.

sebesar

10,06%.

tersebut

keseluruhan

disebabkan

penambahan

frekuensi pemadaman listrik yang berkorelasi terhadap penggunaan peralatan genset di beberapa Kantor Cabang. d)

142

Beban Utilitas

d)

Utility Expenses

Beban utilitas tahun 2011 terealisasi sebesar

The realized utility expenses in 2011 were in

Rp.209,39 miliar, sebesar 15,24% atau sebesar

the amount of Rp 209.39 billion which was

Rp.27,69 miliar berada di atas anggaran dari

15.24% or Rp 27.69 billion above the planned

yang direncanakan sebesar Rp.181,70 miliar.

budget in the amount of Rp 181.70 billion.

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

Compared to the realization in 2010, there has

2010, maka mengalami peningkatan sebesar

been an increase by 16.75%. The increase of

16,75%. Peningkatan realisasi beban utilitas

utility expenses realization was caused by or

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi

largely influenced by the increasing electricity

oleh adanya peningkatan beban rekening listrik

bills due to the development of Ngurah

karena pelaksanaan proyek pengembangan

Rai Bali and Sepinggan Balikpapan Airports

di Bandara Ngurah Rai – Bali dan Bandara

development projects and follow up of the

Sepinggan – Balikpapan serta tindak lanjut

findings of the Indonesia National Air Carrier

atas temuan Costumer Satisfaction Index (CSI)

Association (INACA) on the lightings of airport

yang dilakukan oleh Indonesia National Air

terminal rooms and increasing operational

Carrier Assosiation (INACA) atas penerangan

expenses of Multi-User Check in System

cahaya

dan

which is connected with the increasing of

meningkatnya beban operasional Multy User

ruangan

terminal

bandara

realization of domestic and international

Check in System (MUCS) yang berkorelasi

PJP2U production.

dengan meningkatnya realisasi produksi PJP2U domestik maupun internasional. e)

Beban Umum

e)

General Affairs Expenses

Beban umum tahun 2011 terealisasi sebesar

The realized general affairs expenses in 2011

Rp.423,30 miliar, sebesar 0,12% atau sebesar

were in the amount of Rp 423.30 billion

Rp.519 juta berada di bawah anggaran dari

which was 0.12% or Rp 519 million below

yang direncanakan sebesar Rp.423,82 miliar.

the planned budget in the amount of Rp

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

423.82 billion. Compared to the realization in

2010, maka mengalami peningkatan sebesar

2010, there has been an increase by 19.27%.

19,27%. Kurang terserapnya realisasi beban

The non-absorption of realization of general

umum terhadap anggaran yang direncanakan

affairs expenses from the planned budget

tersebut disebabkan oleh kurang terserapnya

was caused by the non-absorption of sport

realisasi beban olah raga akibat berkurangnya

expenses due to the decreasing frequency of

aktivitas atau partisipasi acara olah raga

mass sport activity organized by the internal

bersama yang diselenggarakan oleh pihak

and external parties of the company and non-

internal

perusahaan

absorption of realization food and beverages

dan kurang terserapnya realisasi beban

expenses due to failure to realize addition

permakanan dan minuman akibat tidak

PG UIF DPNQBOZT PSHBOJD IVNBO SFTPVSDFT

terealisasinya penambahan tenaga Sumber

affecting the realization of provision of daily

Daya Manusia (SDM) organik perusahaan yang

food allowances for employees.

maupun

eksternal

berpengaruh terhadap realisasi pemberian uang makan harian kepada karyawan. f)

Beban Penyusutan Aset Tetap

f)

Fixed Assets Depreciation Expenses

Beban penyusutan aset tetap tahun 2011

The

terealisasi sebesar Rp.400.55 miliar, sebesar

expenses in 2011 were in the amount of Rp

8,08% atau sebesar Rp.35,19 miliar berada

400.55 billion which was 8.08% or Rp 35.19

di bawah anggaran dari yang direncanakan

billion below the planned budget in the

sebesar Rp.435,74 miliar. Apabila dibandingkan

amount of Rp 435.74 billion. Compared to the

dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami

realization in 2010, there has been an increase

peningkatan

by 7.31%. The non-absorption of realization

sebesar

7,31%.

Kurang

realized

fixed

assets

depreciation

2011 Annual Report

143

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

terserapnya realisasi beban penyusutan aset

of fixed assets depreciation from the planned

tetap terhadap anggaran yang direncanakan

budget was caused by the poor absorption of

tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi

investment of 2011 with regard to the physical

oleh kurangnya daya serap investasi tahun

realization of investment works and correction

2011 terkait realisasi phisik pekerjaan investasi

in fixed assets depreciation in the amount of

serta adanya koreksi penyusutan aset tetap

Rp 86.22 billion in the assets of Juanda Airport

sebesar Rp.86,22 miliar atas aset DPPU

Surabaya DPPU which have been delivered to

Bandara Juanda – Surabaya yang diserahkan

PT Pertamina.

kepada PT. Pertamina. g)

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai

g)

Value Depreciation Loss Provision Expenses

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai

The realized value depreciation loss provision

tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.60,03 miliar,

expenses in 2011 were in the amount of Rp

sebesar 2.128,83% atau sebesar Rp.57,33

60.03 billion which was 2,128.83% or Rp 57.33

miliar berada di atas anggaran dari yang

billion above the planned budget in the

direncanakan sebesar Rp.2,69 miliar. Apabila

amount of Rp 2.69 billion. Compared to the

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,

realization in 2010, there has been an increase

maka

sebesar

by 81.94%. The increase of utility expenses

81,94%. Peningkatan realisasi beban utilitas

realization was caused by or largely influenced

tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi

by the application of PSAK 55 concerning

oleh penerapan PSAK 55 tentang instrumen

financial instruments related to the treatment

keuangan

of receivable provision which has not been

mengalami

terkait

peningkatan

perlakuan

penyisihan

piutang, dimana belum diperhitungkan dalam

calculated in the planned budget.

anggaran yang direncanakan. h)

Beban Amortisasi

h)

Amortization Expenses

Beban amortisasi tahun 2011 terealisasi

The realized amortization expenses in 2011

sebesar Rp.1,66 miliar, sebesar 8,37% atau

were in the amount of Rp 1.66 billion which

sebesar Rp.127,98 juta berada di atas anggaran

was 8.37% or Rp 127.98 million above the

dari yang direncanakan sebesar Rp.1,53 miliar.

planned budget in the amount of Rp 1.53

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

billion. Compared to the realization in 2010,

2010, maka mengalami penurunan sebesar

there has been a decrease by 10.31%. The

10,31%. Peningkatan realisasi beban utilitas

increase of utility expenses realization against

terhadap

direncanakan

the planned budget was caused by the

tersebut disebabkan oleh nilai amortisasi

amortization value of study and post graduate

atas beban studi dan program beasiswa

scholarship expenses for employees.

anggaran

yang

pendidikan pasca sarjana kepada pegawai.

2) Beban Non Operasional

144

2)

Non Operational Expenses

Realisasi beban non operasional tahun 2011

The realized non operational expenses in 2011

terealisasi sebesar Rp.121,97 miliar, sebesar 456,59%

were in the amount of Rp 121.97 billion which

atau sebesar Rp.100,06 miliar berada di atas

was 456.59% or Rp 100.06 billion above the

anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.21,91

planned budget in the amount of Rp 21.91

miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun

billion. Compared to the 2010 expenses, there

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

c.

2010, maka mengalami penurunan sebesar 43,81%.

has been a decrease by 43.81%. The increase of

Peningkatan realisasi beban non operasional

non operational expenses realization against

terhadap anggaran yang direncanakan tersebut

the planned budget was caused or largely

disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh realisasi

influenced by the exchange rate difference

beban selisih kurs sebesar Rp.86,22 miliar yang tidak

expenses in the amount of Rp 86.22 billion

dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011 akibat

which was not budgeted in the 2011 plan due

pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap

to the influence of the fluctuating exchange

US Dollar dimana nilai tukar ditetapkan sebesar

rate of rupiah against US Dollar in which the

Rp.9.250,-/USD sedangkan nilai tukar secara rata-

exchange rate was set at Rp 9,250.- / USD

rata di tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.8.774,-/

while the realized average exchange rate in

USD.

2011 was Rp 8,774- / USD.

Realisasi Laba (Rugi) Tahun 2011

c.

Profit (Loss) Realization in 2011

Pada tahun 2011 perusahaan membukukan laba

In 2011, the company recorded a profit before tax in

sebelum pajak sebesar Rp.656,35 miliar, sebesar 5,44%

the amount of Rp 656.35 billion which was 5.44% or Rp

atau sebesar Rp.33,89 miliar berada di atas anggaran

33.89 billion above the planned budget in the amount

dari yang direncanakan sebesar Rp.622,46 miliar. Apabila

of Rp 622.46 billion. Compared to the realization in 2010,

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka

there has been an increase by 39.06%. The realization of

mengalami peningkatan sebesar 39,06%. Realisasi laba

UIFDPNQBOZTQSPöUXBTBDIJFWFEGSPNUIFSFBMJ[BUJPOT

perusahaan tersebut dicapai atas realisasi yang terdiri dari :

as follows :

1)

1)

2)

3)

Laba (Rugi) Operasional

Operational Profit (Loss)

Laba (rugi) operasional tahun 2011 terealisasi

The realized operational profit (loss) in 2011 was in

sebesar Rp.473,66 miliar, sebesar 10,13% atau

the amount of Rp 473.66 billion which was 10.13%

sebesar Rp.53,39 miliar berada di bawah anggaran

or Rp 53.39 billion below the planned target in

dari yang direncanakan sebesar Rp.527,05 miliar.

the amount of Rp 527.05 billion. Compared to the

Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,

realization in 2010, there has been an increase by

maka mengalami peningkatan sebesar 5,41%.

5.41%.

Laba (Rugi) Non Operasional

2)

Non-operational profit (loss)

Laba (rugi) non operasional tahun 2011 terealisasi

The realized operational profit (loss) in 2011 was in

sebesar Rp.182,69 miliar, sebesar 91,47% atau

the amount of Rp 182.69 billion which was 91.47%

sebesar Rp.87,28 miliar berada di atas anggaran dari

or Rp 87.28 billion below the planned target in

yang direncanakan sebesar Rp.95,41 miliar. Apabila

the amount of Rp 95.41 billion. Compared to the

dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka

realization in 2010, there has been an increase by

mengalami peningkatan sebesar 706,64%.

706.64%.

Laba Rugi Komprehensif Tahun 2011

3)

Comprehensive Profit (Loss) in 2011

Laba (Rugi) komprehensif tahun 2011 sebesar Rp

The realized comprehensive profit (loss) in 2011 was

545,80 milliar. Bila di bandingkan dengan tahun

in the amount of Rp 545.80 billion. Compared to

2010 naik sebesar Rp 165,01 milliar atau 43,33%

the realization in 2010, there has been an increase in the amount of Rp 165.01 billion or 43.33%.

2011 Annual Report

145

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Realisasi Laba (Rugi) Komperhensif Tahun 2011 dan 2010

Realization of Comprehensive Income 2011 and 2010

dalam jutaan rupiah

URAIAN

1

in million rupiah PERBANDINGAN %

REAL 2011

RKAP 2011

2010

2

3

4

DESCRIPTION 5 = (2-4) : 4

6 = (2-3) : 3

5

6

7

PENDAPATAN OPERASI

Aeronautika Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI

OPERATIONAL REVENUE

1.989.095

1.877.293

1.650.498

20,51

5,96

aeronautics

677.107

667.456

583.635

16,02

1,45

Non Aeronatics

2.666.202.

2.544.749

2.234.133

19,34

4,77

TOTAL OPERATING REVENUE

BEBAN OPERASI Pegawai

904.411

748.313

674.299

34,13

20,86

employee

Pemeliharaan

159.960

183.067

137.919

15,98

12,62

maintenance

33.244

40.828

30.204

10,06

18,58

Supply and Equipment

Utilitas

209.393

181.704

179.345

16,75

15,24

Utility

Umum

423.298

423.818

354.910

19,27

(0,12)

General Affairs

Penyusutan

400.549

435.745

373.270

7,31

8,08

Depreciation

60.027

2.693

32.992

81,94

2.128,83

Provision for Doubtful

1.657

1.529

1.848

10,31

8,37

Amortization

2.192.538

2.017.697

1.784.787

22,85

8,67

TOTAL OPERATIONAL

JUMLAH LABA OPERASI

473.664

527.052

449.346

5,41

10,13

PROFITS

PENDAPATAN LAIN-LAIN

304.660

117.326

239.701.561

27,10

159,67

MISCELLANEOUS REVENUE

(121.971)

(21.914)

(217.053)

43,81

456,59

MISCELLANEOUS EXPENSES

182.689

95.411

22.648

706,64

91,47

TOTAL NON-OPERATIONAL

TOTAL PENDAPATAN

2.970.863

2.662.075

2.473.835

20,09

11,60

TOTAL REVENUE

TOTAL BEBAN

2.314.510

2.039.612

2.001.841

15,62

13,48

TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK

656.353

622.464

471.994

39,06

5,44

PROFIT BEFORE TAX

Pajak Penghasilan

112.126

-

94.062

19.20%

-

Income Tax

Laba Tahun Berjalan

544.227

-

377.933

44%

-

Current Year Profit

1.577

-

2.861

-

-

Comprehensive Income

545.804

-

386.794

-

-

Current Year Comprehensive Incomet

Suplai dan Perlengkapan

Penyisihan Piutang Ragu-ragu Amortisasi JUMLAH BEBAN OPERASI

BEBAN LAIN-LAIN JUMLAH LABA NON OPERASI

Pendapatan Konfrensif Laba Konfrensif tahun Berjalan

146

OPERATIEXPENSES

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

3. Laporan Perubahan Ekuitas

3. Statement of Changes in Equity

Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun

Comparative Changes in Equity 5 Year

dalam jutaan rupiah KETERANGAN

in million rupiah 2011

2010

2009

2008

2007

DESCRIPTION

8.136.930

7.709.480

7.532.705

6.982.106

4.535.864

Initial balance at the period beginning

Laba bersih tahun berjalan

544.227

377.933

539.204

528.655

326.963

Current year Net profit

Dividen

155.300

161.761

130.380

81.741

71.435

dividends

2.979

Bonus

8.572

PUKK / PKBL

Saldo per awal periode

Ta nti em PUKK/PKBL

17.749

21.568

15.646

Cadangan

-

Penyertaan Modal Pemerintah

1.388.244

229.985

BPYBDS

1.145.724

2.861

Laba pemilikan efek yg belum direalisasi Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per akhir periode

3.270

Government Equity

1.577

535

158.025

215.867

8.910.231

8.136.930

Reserve

7.709.480

106.780

2.203.684

BPYBDS

174

1.418

Non Realized Fund for Security Holding 1SFWJPVTZFBSTQSPöUCBMBODF correction

7.532.705

6.982.106

Balance at end of period

2011 Annual Report

147

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

dalam jutaan rupiah

in million rupiah

Modal Saham

Penyertaan Modal Pemerintah Dan Bpybds

Laba Belum Direalisasi Atas Emilikan Efek

Saldo per 31 Desember 2009

1,800,000

4,308,830

580

koreksi saldo laba

215,867

216

Saldo per 31 Desember 2009 (disaji

1,800,000

4,308,830

Keterangan

Saldo Laba Laba Tahun Cadangan Berjalan 1,276,734

539,204,103

Jumlah Ekuitas

7,925,3

DESCRIPTION

Balance at December 31, 2009 correction of retained earnings

580

laba bersih thn berjalan 2010 (Disajikan kembali)

1,276,734

323,337

377,933

378

7,709,4

Balance at December 31, 2009 Net earnings year running 2010 (restated)

Dividen

161,761

161,7

dividend

PUKK/PKBL

21,568

21,5

PUKK / PKBL

Cadangan

355,875

B PYB D S

355,875

229,985

Laba pemilikan efek yg belum direalisasi

Saldo per 31 Desember 2010

229,9

2,861

Koreksi saldo laba tahun lalu 1,800,000

4,538,815

Cadagan

3 215,867

215,867

3,441

1,416,741

PYB B D S Profit unrealized securities which Correction last year retained earnings

377,933

8,136,9

Laba bersih tahun berjalan

544,227

544,2

Net income current year

Dividen

155,300

155,2

dividend

PUKK/PKBL

17,749

17,7

PUKK / PKBL

Cadangan

270,666

270,666

Balance at December 31, 2010

Cadagan

Penyertaan Modal Pemerintah

1,388,244

1,388,2

Government Equity

B PYB D S

1,145,724

1,145,7

PYB B D S

Laba pemilikan efek yg belum direalisasi

1,577

Koreksi saldo laba tahun lalu Saldo per 31 Desember 2011

148

1,800,000

Laporan Tahunan 2011

4,781,335

1 92,244

65,782

158

5,019

1,779,650,6741

544,227,182

Non Realized Fund for Security Correction last year retained earnings 8,910,2

Balance at December 31, 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

4. Laporan Perubahan Arus Kas

4. Statements of Changes in Cash Flow

Realisasi Arus Kas Perusahaan

The Company’s Cash Flow Realization

Posisi kas dan setara kas pada akhir Desember 2011

The position of cash and cash equivalent at the end of

sebesar Rp. 2,69 triliun, atau berada di atas anggaran

December 2011 was Rp 2.69 trillion which was 186.33%

sebesar 186,33% atau Rp. 1,75 triliun, dengan penjelasan

or Rp 1.75 trillion above the budget with the detail as

sebagai berikut:

follows:

a.

a.

b.

Arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp. 1,09

amount of Rp 1.09 trillion which was 403.08% above

meningkatnya penerimaan dari penjualan tunai

the Work Plan and Budget due to the increase of

dan pelunasan piutang atas aktivitas operasional

revenue from the cash sale and full repayment of

terutama pada pendapatan aeronautika dan non

receivables of operational activities particularly

aeronautika.

aeronautical and non aeronautical revenues.

Arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp.

b.

The cash flow for investment activities was in

521,33 miliar, berada di bawah RKA 65,97% yang

the amount of 521,33 billion which was 65.97%

disebabkan rendahnya daya serap investasi, serta

below the Work Plan and Budget due to the low

belum terealisasinya penyertaan modal ke anak

investment absorption and non realization of

perusahaan. c.

The cash flow from operational activities was in the

triliun, berada di atas RKA 403,08% yang disebabkan

investment in subsidiaries.

Arus kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.

c.

140,55 miliar, berada di bawah RKA 173,59%.

The cash flow for funding activities was in the amount of Rp 140.55 billion which was 173.59% below the Work Plan and Budget.

Realisasi Arus Kas Perusahaan Tahun 2011 & 2010

Realization of the Company’s Cash Flow in 2011 & 2010

dalam jutaan rupiah

NO 1

in million rupiah

URAIAN 2

REAL 2011

RKAP 2011

2010

3

4

5

PERBANDINGAN %

6

7

8

Arus Kas dari (untuk): 1

Aktivitas Operasi

2

DESCRIPTION

6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4

Cash flows from (to): 1.099.416

218.538

843.810

30,29

403,08

Operating Activities

Aktivitas Investasi

521.328

1.531.808

216.664

140,62

65,97

Investment activities

3

Aktivitas Pendanaan

144.054

190.977

185.465

22,33

175,43

Financing Activities

4

Kenaikan bersih kas dan setara kas

434.034

1.122.293

441.681

1,73

138,67

Net increase in cash and cash equivalents

5

Kas dan setara kas pada awal periode

2.262.232

2.063.964

1.820.551

24,26

9,61

Cash and cash equivalents at beginning of period

6

Kas dan setara kas pada akhir periode

2.696.266

941.671

2.262.323

19,19

186,33

Cash and cash equivalents at end of period

2011 Annual Report

149

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

5. Struktur Modal

5. Capital structure

Rasio Keuangan Periode 2007-2011

2007-2011 Financial Ratio

Kondisi rentabilitas dan likuiditas perusahaan selama

5IF $PNQBOZT SFOUBCJMJUZ BOE MJRVJEJUZ DPOEJUJPO

tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 memiliki kinerja

during the 2007 up to 2011 shows a relatively pretty

yang cukup baik. Hal ini diperlihatkan oleh rata-rata

good performance as indicated by the average revenue

pertumbuhan rentabilitas sebesar 5,14% per tahun.

rentability of 5.14% per year and the average solvability

Pertumbuhan rata-rata solvabilitas sebesar 17,23% per

growth of 17.23% per year. However, on average, the

tahun. Namun likuiditas mengalami penurunan rata-rata

liquidity has decreased by 1.26% per year in connection

sebesar 1,26% per tahun, seiring dengan pendanaan

with the ongoing airport development projects as

proyek pengembangan bandara yang sedang berjalan.

stated in the comparative financial statement table and

Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik laporan rasio

chart below:

keuangan komparatif di bawah ini:

Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir URAIAN

2011

Financial Ratio in the last 5 years 2010

2009

2008

2007

RENTABILITAS

RENTABILITY

Rasio Laba Operasi

17.77%

20.11%

23.96%

21.53%

15.72%

Ratio of Operating Income

Laba Terhadap Aset

6.48%

5.13%

7.70%

8.12%

5.20%

Against Earnings Assets

82.23%

79.89%

76.04%

78.47%

84.28%

Operating Ratio

Rasio Operasi

LIKUIDITAS

LIQUIDITY

Rasio Lancar

492.31%

498.71%

508.11%

543.10%

519.58%

Current ratio

Rasio Kas

415.10%

397.39%

367.95%

401.15%

363.41%

Cash ratio

SOLVABILITAS

150

DESCRIPTION

SOLVABILITY

Rasio Hutang Terhadap Aset

12.09%

11.53%

8.08%

7.66%

6.61%

Against Debt Assets

Rasio Hutang Terhadap Modal

13.76%

13.06%

8.79%

8.30%

7.08%

Against Debt Capital

Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap

20.62%

21.84%

14.37%

13.09%

11.09%

Against Debt Fixed Assets

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

6. Investasi

6. Investment

Realisasi Investasi sampai dengan 31 Desember 2011

Investment up to December 31, 2011

dalam jutaan rupiah

No.

URAIAN

1

2

1

Rutin ATS

2

3

in million rupiah REALISASI NILAI KONTRAK TAHUN 2011 TAHUN SEBELUMNYA

TAHUN 2011

TOTAL

3

4

5

RKAP 2011 (revisi)

% 7=(5-6) : 6

DESCRIPTION

6

7

8

5.849

53.929

59.777

69.779

-14,33%

ROUTINE ATS

Rutin Non ATS

74.470

359.898

434.368

927.298

-53,16%

NON ROUTINE ATS

Non Rutin

27.907

1.182.346

1.210.253

1.518.629

-20,31%

NON-ROUTINE

108.226

1.596.172

1.704.398

2.515.706

-32,25%

TOTAL

Total

Investment up to December 31, 2011

Realisasi Program Investasi sampai dengan 31 Desember 2011

dalam jutaan rupiah

in million rupiah REALISASI

No.

PROGRAM

NILAI KONTRAK

RKAP 2011 PROGRAM

JUMLAH PROGRAM

% FISIK

% PROGRAM

59,371

44

0.49

89.80

69,779

49

Routine Ats

434,171

307

13.40

81.87

927,298

375

Non Routine Ats

NILAI

JUMLAH PROGRAM

1

Rutin ATS

2

Rutin Non ATS

3

Non Rutin / Proyek

1,009,966

16

8.96

66.67

1,518,629

24

Non Routine / Project

Jumlah

1,503,507

367

22.85

81.92

2,515,706

448

Total

a.

Investment Realization

a.

Realisasi Investasi Sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani

In accordance with the contracts that have been

sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi nilai

signed up to December 31, 2011, the realized

kontrak investasi mencapai Rp. 1,70 triliun atau

investment contract value reaches Rp 1.70 trillion

32,25% di bawah RKAP tahun 2011 (ATS, Non ATS

or 32.25% below the 2011 Work Plan and Budget

dan Non Rutin).

(ATS, Non ATS and Non Routine).

2011 Annual Report

151

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Program Investasi Strategis

Strategic Investment Program

URAIAN | DESCRIPTION

TARGET KPI 2011 | 2011 TARGET KPI

REAL 2011 | 2011 REALIZATION

85%

81,92%

75%

22,85,%

Realisasi Program | Program Realization Prestasi Fisik terhadap Bobot Investasi | Physical Progress against Investment Significance

Realisasi program investasi strategis antara lain sebagai

The strategic investment program realization includes,

berikut :

among other things:

1)

1)

Program Investasi pendukung Keselamatan

Aviation Safety / Security Supporting Investment

Penerbangan / Keamanan

Program

a)

a)

Pekerjaan Overlay Permukaan berikut Shoulder

Surface overlay and construction of taxiway

Taxiway di N-4, N-5, dan N-6 seluas 31.927 m2 dan

shoulder works at N-4, N-5, and N-6 in an area of

Rekonstruksi Apron Taxiway di Barat N-3 seluas

31,927 meter square and reconstruction of taxiway

1.125 m2 di Bandara Ngurah Rai dengan nilai Rp.

apron in the west N-3 in an area of 1,125 meter

7,88 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-

square at Ngurah Rai Airport with the value of Rp

2011)

7.88 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

b)

Pekerjaan Overlay landasan 13-31 peningkatan

b)

keseragaman menjadi PCN 50 F/C/X/T dan

uniformity to be PCN 50 F/C/X/T and construction

Pembuatan Paved Shoulder ke arah Runway 13

of 480 meters paved shoulder of Runway 13 at

sepanjang 480m' di Bandara Ahmad Yani dengan

Ahmad Yani Airport with the value of Rp 38.29

nilai Rp. 38,29 miliar prestasi fisik 100% (multiyears

billion with the physical progress of 100% (multi-

2010-2011) c)

d)

Runway 13-31 overlay work to increase the

years 2010-2011).

Overlay Runway 18-36 di Bandara Sam Ratulangi

c)

Overlay of runway 18-36 work at Sam Ratulangi

dengan nilai Rp. 25,88 miliar prestasi fisik 100%

Airport with the value of Rp 25.88 billion with the

(multiyears 2010-2011)

physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

Satu paket Overlay (R/W & T/W) seluas 120.022,1

d)

One overlay package (R/W & T/W) in an area of

m2 di Bandara El-Tari dengan nilai Rp. 22 miliar

120,022.1 meter square at El-Tari Airport with the

prestasi fisik 50,69% (multiyears 2010-2011)

value of Rp 22 billion with the physical progress of 50.69% (multi-years 2010-2011).

e)

Pengadaan dan pemasangan Radio Komunikasi

e)

Procurement and installation of 1 set of HF Rdara

HF Rdara 1 set dual di MATSC dengan nilai Rp. 5,85

dual Communication Radio at MATSC with the

miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2009-2011)

value of Rp 5.85 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2009-2011).

f)

g)

Pengadaan dan Pemasangan CCTV Lengkap

Procurement and installation of a full set of CCTV and recording for air side at Juanda Airport with the

Juanda dengan nilai Rp. 7,5 miliar prestasi fisik

value of Rp 7,5 billion with the physical progress of

100% (multiyears 2010-2011)

100% (multi-years 2010-2011).

Pengadaan 5 unit Kendaraan PKP-PK Crash Car

g)

Procurement of 5 units of PKP-PK Crash Car Foam

Foam Tender Type I Combined Agent untuk 5

Tender Type I Combined Agent for 5 airports (UPG,

Bandara (UPG, MDC, JOG, SOC dan SRG) dengan

MDC, JOG, SOC and SRG) with the value of Rp 63

nilai Rp. 63 miliar, sampai saat ini masih dalam

billion which, to date, is still in fabrication process

proses

and will be delivered later (multi-years 2010-2011).

pabrikasi

untuk

selanjutnya

pengiriman (multiyears 2010-2011)

152

f)

dengan Recording untuk Air Side di Bandara

Laporan Tahunan 2011

proses

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

h)

Pengadaan X-Ray untuk 5 Bandara (DPS, BPN,

h)

SOC, SRG) and 1 SBU and UPG cargo terminal with

UPG dengan nilai Rp. 37 miliar, telah dilakukan

the value of Rp 37 billion. They have undergone

Factory Acceptance Test dan selanjutnya proses

factory acceptance test and will be delivered later

pengiriman (multiyears 2010-2011) i)

Procurement of X-Rays for 5 airports (DPS, BPN, JOG,

JOG, SOC, SRG) dan 1 SBU. Terminal Kargo

(multi-years 2010-2011)

Pengadaan ATC System di Bandara Sepinggan

i)

Procurement of ATC System at Sepinggan Airport

dengan nilai Rp. 19,35 miliar, akan dilakukan

with the value of Rp 19.35 billion which will

Factory Acceptance Test (multiyears 2009-2011)

undergo factory acceptance test (multi-years 2009-2011).

j)

2)

Procurement of MSSR Mode S Radar at Pattimura

Pattimura dengan nilai Rp. 21,96 miliar, akan

Airport with the value of Rp 21.96 billion which

melakukan Factory Acceptance Test (multiyears

will undergo factory acceptance test (multi-years

2009-2011)

2009-2011).

Program Investasi pendukung Pelayanan a)

j)

Pengadaan Radar MSSR Mode S di Bandara

2)

Service Supporting Investment Program a)

Perluasan Ruang Tunggu Keberangkatan Domestik

Expansion of Domestic Departure Waiting Rooms

di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 1,50 miliar

at Sepinggan Airport with the value of Rp 1.50

prestasi fisik 100% (multiyears 2010-2011)

billion with the physical progress of 100% (multiyears 2010-2011).

b)

b)

Pengadaan dan pemasangan hardware dan infrastruktur FIDS 1 (satu) set di Bandara Sepinggan

hardware and infrastructure at Sepinggan Airport

dengan nilai Rp. 1,69 miliar prestasi fisik 100%

with the value of Rp 1.69 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

(multiyears 2010-2011) c)

c)

Pengadaan dan Pemasangan Chiller AC Central 1

Procurement and installation of 1 unit of Central

unit 300 TR di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai

AC Chiller 300 TR at Sam Ratulangi Airport with the

Rp. 2,40 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-

value of Rp 2.40 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

2011) d)

Procurement and installation of 1(one) set of FIDS

d)

Pengadaan & pemasangan 1 unit Trafo Daya 1250

Procurement and installation of 1 unit of Power

KVA beserta kelengkapannya di Bandara Sam

Transformer 1250 KVA and its equipment at Sam

Ratulangi dengan nilai Rp. 1,42 miliar prestasi fisik

Ratulangi Airport with the value of Rp 1.42 billion

100% (multiyears 2010-2011)

with the physical progress of 100% (multi-years 2010- 2011).

e)

e)

Pengadaan dan Pemasangan 3 (tiga) unit Escalator

Procurement and installation of 3 (three) units of

Terminal dan Renovasi Terminal lantai 1 untuk

Terminal Escalators and renovation of the 1st floor of

Konsesioner & Foodcourt Area seluas 1.244 m2 di

the terminal for concessionaires and food court area

Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 4,12 miliar

in an area of 1,244 meter square at Sam Ratulangi

prestasi fisik 100% (multiyears 2010-2011)

Airport with the value of Rp 4.12 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

3)

Program Peningkatan Pendapatan/Efisiensi Beban

3)

Revenue Increase/Expense Efficiency Program

Pembuatan Gedung Airline Maintenance beserta

Construction of airline maintenance building and its

Fasilitas Penunjang dengan luas 1.080 m2 di Bandara

supporting facilities in an area of 1,080 meter square at

Juanda dengan nilai Rp. 1,72 miliar prestasi fisik 100%

Juanda Airport with the value of Rp 1.72 billion with the

(multiyears 2010-2011)

physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

2011 Annual Report

153

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

4)

Program Produktivitas Kerja a)

4)

Work Productivity Program a)

Pekerjaan Renovasi Gedung Perwara Tahap II

Second Phase Renovation Work of Perwara

termasuk Furniture dan Sarana Penunjangnya di

Building, including the furniture and supporting

Kantor Pusat dengan nilai Rp. 4,04 miliar prestasi

facilities of the Head Office, with the value of Rp

fisik 100% (multiyears 2010-2011)

4.04 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).

b)

5)

Construction of Adisutjipto Airport Branch Office, including the furniture, with the value of Rp 6.39

6,39 miliar prestasi fisik 100% (multiyears 2010-

billion with the physical progress of 100% (multi-

2011)

years 2010-2011). 5)

Program Citra Perusahaan a)

b)

Pembuatan Gedung Kantor Cabang Bandara Adisutjipto termasuk Furniture dengan nilai Rp.

Corporate Image Program a)

Pembangunan Masjid dan Sarana Penunjangnya

Construction of mosque and its supporting

termasuk Jasa Konsultan di Bandara Adisumarmo

facilities,

including

consultant

services

at

dengan nilai Rp. 2,43 miliar prestasi fisik 100%

Adisumarmo Airport with the value of Rp 2.43

(multiyears 2010-2011)

billion with the physical progress of 100% (multiyears 2010-2011).

b)

6)

Construction of Sultan Hasanuddin Airport icon

Sultan Hasanuddin) dengan nilai Rp. 6,3 miliar

(Sultan Hasanuddin Statue) with the value of Rp

prestasi fisik 100%.

6.3 billion with the physical progress of 100%.

Proyek Pengembangan Bandara a)

b)

Pembuatan Icon Bandara Hasanuddin (Patung

6)

Proyek Pengembangan Bandara Internasional

Airport Development Project a)

Lombok International Airport Development (PP-

Lombok (PP-BIL) dalam tahap proses penyelesaian:

BIL) which is now at the completion phase:

t

t

Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp. 1,43 miliar oleh PT.

consultation

of Rp 1.43 billion by PT. Isoplan. t

Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas

Passenger terminal and its supporting

penunjangnya dengan nilai kontrak Rp. 39,59

facilities work with the contract value in the

miliar oleh PT. Slipi Raya Utama, prestasi fisik

amount of Rp 39.59 billion by PT. Slipi Raya

93%. t

management

service with the contract value in the amount

Isoplan. t

Construction

Pekerjaan

Utama with the physical progress of 93%. fasilitas

pembangunan

(pek.

penunjang Sipil,

t

proyek

Development project supporting facilities

mekanikal,

work (civil, mechanical and electrical work)

elektrikal) dengan nilai kontrak Rp. 12,44

with the contract value in the amount of Rp

miliar oleh PT. PP. Dirganeka, prestasi fisik 30%.

12.44 billion by PT. PP. Dirganeka with the physical progress of 30%.

b)

Proyek Pengembangan Bandara Internasional

b)

Ngurah Rai International Airport Development

Ngurah Rai (PP-BIB) sebagai berikut :

Project (PP-BIB) as follows:

t

t

t

Paket I nilai kontrak : Rp. Rp. 214,91 miliar oleh

Package I with the contract value of Rp 214.91

PT. Duta Graha dan PT. Nindya Karya (Persero)

billion by PT. Duta Graha and PT. Nindya Karya

KSO dengan prestasi fisik 29,71%.

(Persero) under Operational Cooperation

Paket II nilai kontrak : Rp. 341,30 miliar oleh PT.

Pattern with the physical progress of 29.71%.

Pembangunan Perumahan dengan prestasi fisik 10,21%.

t

Package II with the contract value of Rp 341.30 billion by PT. Pembangunan Perumahan with the physical progress of 10.21%.

154

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

t

c)

t

Paket III nilai kontrak : Rp. 1,17 triliun oleh

Package III with the contract value of Rp 1.17

PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya dengan

trillion by PT. Adhi Karya and PT. Wijaya Karya

prestasi fisik 3,68%.

with the physical of progress 3.68%.

Proyek Pengembangan Bandara Internasional

c)

Development of Sepinggan International Airport

Sepinggan dengan realisasi sebagai berikut :

Project with the realization as follows:

t

t

t

t

t

Pekerjaan

Jasa

Konsultan

Manajemen

Construction Management Consultant Service

Konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp.

Work with the contract value of Rp 14.24 billion

14,24 miliar oleh PT. Ciriajasa CM and PT.

by PT. Ciriajasa CM and PT. Artefak Arkindo

Artefak Arkindo (KSO)

(under an Operation Cooperation Scheme). t

Paket I : Design & Build Pembangunan

Package I: Designing and Construction of

Gedung dengan nilai kontrak sebesar Rp.

building with the contract value of Rp 108.08

108,08 miliar oleh PT. Waskita Karya dengan

billion by PT. Waskita Karya with the physical

prestasi fisik 6,14%.

progress of 6.14%. t

Paket II : Pekerjaan Gedung Terminal & Fasilitas

Package

II: Terminal

building

and

its

Penunjangnya dengan nilai kontrak sebesar

supporting facilities work with the contract

Rp. 1,12 triliun dengan pelaksana PT. Wijaya

value of Rp 1.12 trillion with the contractors

Karya, PT. Adhi Karya dan PT. Pembangunan

PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya and PT.

Perumahan (KSO) dengan prestasi fisik 2,45%.

Pembangunan

Paket III : Pekerjaan Infrastruktur & Fasilitas

Operation Cooperation Scheme) with the

Penunjangnya terealisasi nilai kontrak sebesar

Perumahan

(under

an

physical progress of 2.45%. t

Rp. 252,94 miliar pelaksana PT. Jaya Konstruksi

Package III: Realization of infrastructure and

& PT. Istaka Karya (KSO) dengan prestasi fisik

its supporting facilities work with the contract

3,09%.

value of Rp 252.94 billion with the contractors PT. Jaya Konstruksi and PT. Istaka Karya (under an Operation Cooperation Scheme) with the physical progress of 3.09%.

d)

e)

Penyempurnaan Terminal & Fasilitas Penunjangnya

d)

Refurbishment of terminal and supporting facilities

di Bandara Sultan Hasanuddin dengan nilai kontrak

at Sultan Hasanuddin Airport with the contract

Rp. 27,9 miliar dengan prestasi fisik 95,67% dengan

value of Rp 27.9 billion with the physical progress

pelaksana PT. Adhi Karya (Persero)

of 95.67% by contractor PT. Adhi Karya (Persero).

Proyek Pengembangan Terminal Selatan Bandara

e)

South terminal development project of Juanda

Juanda:

Airport:

t

t

t

Design & Build Pekerjaan Terminal Selatan

The designing and building of the South

dan Fasilitas Penunjangnya masih dalam

Terminal and its supporting facilities is still

tahap persiapan dan pengembangan design.

in the design preparation and development

Jasa Konstruksi Manajemen Konstruksi (CM) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3,8 miliar

phase. t

Construction management service (CM)

pelaksana PT. Cakra Manggilingan Jaya,

with the contract value of Rp 3.8 billion with

PT. Emekon Prakasita dan PT. Bita Enerco

by PT. Cakra Manggilingan Jaya, PT. Emekon

Engineering (KSO)

Prakasita and PT. Bita Enerco Engineering (under an Operation Cooperation Scheme).

2011 Annual Report

155

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

b.

Ikatan yang material untuk investasi belanja

b.

Material commitment for capital expenditures

modal

investment

Pada Tahun 2011 tidak terdapat ikatan yang

In 2011 there was no material commitment for

material untuk investasi belanja modal (capital

capital expenditures investment. The realized

expensitures) Realisasi investasi yang dicapai

investments of the Company were fully financed

oleh perusahaan, sepenuhnya didanai dengan

CZUIFDPNQBOZTJOUFSOBMGVOET

menggunakan dana internal perusahaan. Anggaran investasi Tahun 2011 meningkat

The investment budget in 2011 increased very

yang sangat signifikan, yakni dari Rp. 610,23

significantly from Rp 610.23 billion in 2010 to

milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 2,52 triliun

be Rp 2.52 trillion in 2011. The budget with the

pada Tahun 2011. Anggaran investasi non rutin

highest increase was non-routine investment

(proyek pengembangan bandara) mengalami

budget (airport development projects budget)

peningkatan tertinggi, yakni dari Rp. 119,42

namely from Rp 119.42 billion in 2010 to be Rp

milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 1,52

1.52 trillion in 2011. The increase of investment

triliun pada Tahun 2010. Peningkatan anggaran

budget in airport development projects is a

investasi pada proyek pengembangan bandara

strategic decision of the management to allow

merupakan keputusan strategis manajemen agar

airports capacities to meet the national air

kapasitas bandara dapat mengimbangi trend

transportation industry trend that has continually

industri transportasi udara nasional yang terus

grown significantly during the last few years. The

mengalami

selama

implementation of airport development projects

beberapa tahun terakhir. Pelaksanaan proyek

JT POF PG UIF DPNQBOZT TUSBUFHJFT UP BDIJFWF JUT

pengembangan bandara merupakan salah satu

strategic objectives, among other things service

bentuk implementasi strategi perusahaan untuk

excellence and revenue enhancement.

pertumbuhan

signifikan

mencapai tujuan strategis perusahaan, antara lain service excellence dan revenue enhancement.

7. Collectability Level of Account Receivables

7. Tingkat kolektibilitas piutang usaha

156

Tingkat kolektibilitas piutang usaha menunjukkan

Business receivables collectability level indicates the

kemampuan merealisasikan penerimaan pembayaran

DBQBCJMJUZUPSFDFJWFSFQBZNFOUGSPNUIFDPNQBOZTEFCUPST

dari debitur perusahaan (Average Collection Period

(also known as the Average Collection Period / ACP). In 2011

/ ACP) Pada Tahun 2011, realisasi ACP = 17 hari,

the ACP realization was 17 days, which means that on average,

yang berarti bahwa secara rata-rata piutang usaha

UIF DPNQBOZT CVTJOFTT SFDFJWBCMFT DBO CF DPOWFSUFE JOUP

perusahaan dapat dikonversi menjadi penerimaan kas

cash in 17 days. Compared to the realization in 2010, the ACP

dalam waktu 17 hari. Apabila dibandingkan dengan

realization in 2011 decreased by 9 days of collection. The

Tahun 2010, realisasi ACP Tahun 2011 mengalami

relatively significant ACP decrease is partially contributed by

penurunan 9 hari penagihan. Penurunan ACP yang

the decreasing business receivables balance (18.77%) and

cukup signifikan secara bersama-sama disebabkan

increasing business revenue (19.34%) in 2011 compared to

oleh penurunan saldo piutang usaha (18,77%) dan

UIBUPG5IFDPNQBOZTJODSFBTJOHCVTJOFTTSFDFJWBCMFT

peningkatan

pada

DPMMFDUBCJMJUZJTDMPTFMZSFMBUFEUPUIFDPNQBOZTDBTIJOøPX

Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.

and the total funds that can be optimized through fund

Peningkatan kolektibilitas piutang usaha perusahaan

management. Therefore, the increasing business receivables

berhubungan erat dengan realisasi arus kas masuk

collectability also gives indirect contribution to the

pendapatan

Laporan Tahunan 2011

usaha

(19,34%)

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

(cash inflow) perusahaan dan jumlah dana yang dapat

BDIJFWFNFOU PG POF PG UIF DPNQBOZT TUSBUFHJD PCKFDUJWFT

dioptimalkan melalui pengelolaan dana. Dengan

namely revenue enhancement.

demikian, peningkatan kolektibilitas piutang usaha secara tidak langsung juga berperan dalam pencapaian salah satu tujuan strategis perusahaan, yakni revenue enhancement.

8. Analysis of Capacity to Repay Debts

8. Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang Sebagai salah satu ukuran likuiditas, perusahaan

"T POF PG UIF JOEJDBUPST PG MJRVJEJUZ  UIF DPNQBOZT

mempunyai rasio lancar (current ratio) sebesar 492,31%

current ratio in 2011 was 492.31% which indicates that

pada Tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa

the company has a very good capability to repay its

perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik

short-term obligations. The Company also has a very

untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek.

good capability to repay its short-term liabilities and

Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang

long term liabilities as indicated by the debt to asset

sangat baik untuk membayar kewajiban jangka pendek

ratio of 12.09%. Its debt to asset ratio was relatively

kewajiban jangka panjang dimana rasio hutang

stable at around 12% in 2010 and 2011.

terhadap aset (debt to asset ratio) sebesar 12,09%. Rasio hutang terhadap aset relatif stabil pada kisaran 12% pada Tahun 2010 dan Tahun 2011. Rasio ini menunjukkan bahwa sampai dengan akhir

This ratio indicates that until the end of 2011, most

Tahun 2011, sebagian besar aset-aset perusahaan

PG UIF DPNQBOZT BTTFUT XFSF öOBODFE CZ JUT JOUFSOBM

didanai

internal

funds. Until the end of 2011, the company does not

perusahaan. Sampai dengan akhir Tahun 2011,

have any material debts. The composition of the

perusahaan belum mempunyai hutang dalam jumlah

DPNQBOZT DVSSFOU PCMJHBUJPOT JT EPNJOBUFE CZ TIPSU

yang material. Komposisi kewajiban perusahaan saat ini

term obligations, namely 57.45% of all obligations, but

lebih didominasi oleh kewajiban yang bersifat jangka

not in a significant amount.

dengan

menggunakan

dana

pendek, yakni 57,45% dari seluruh kewajiban, namun dengan jumlah yang relatif tidak besar.

9. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Keuangan

9. Important Events after the Date Of Financial Statement

Pada tanggal 6 Januari 2012, perusahaan telah

On 6 January 2012, the company established 4

mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu

subsidiaries to assist in expanding its business, namely:

perusahaan dalam perluasan usahanya, yakni: a.

PT Angkasa Pura Logistics

a.

PT. Angkasa Pura Logistics

PT Angkasa Pura Logistics didirikan atas persetujuan

PT. Angkasa Pura Logistics was established pursuant

Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

to Approval of the Board of Commissioners of PT.

nomor 194/DK.API/2011 tangal 15 Desember 2011.

Angkasa Pura I (Persero) Number 194/DK.API/2011,

Bidang usaha PT Angkasa Pura Logistics adalah

dated December 15, 2011. It engages in freight

jasa pengurusan transportasi (freight forwarding)

forwarding services with the authorized capital of

dengan modal dasar Rp. 80 miliar dan telah disetor

Rp 80 billion; of that amount Rp 21 billion has been

2011 Annual Report

157

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

b.

penuh Rp. 21 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura

fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura

Logistics telah disahkan melalui keputusan Menteri

Logistik has been ratified pursuant to decree of the

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Minister of Law and Human Rights of the Republic

nomor AHU-03158.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal

of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01 Tahun

18 Januari 2012.

2012, dated January18, 2012.

PT Angkasa Pura Property PT

Angkasa

Pura

b.

Property

didirikan

PT Angkasa Pura Property

atas

PT Angkasa Pura Property was established pursuant

persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura

to Approval of the Board of Commissioners of PT.

I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15

Angkasa Pura I (Persero) Number 193/DK.API/2011,

Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura

dated December 15, 2011. It engages in the fields

Property adalah pembangunan, perdagangan dan

of development, trade and services with the

jasa dengan modal dasar Rp. 42 miliar dan telah

authorized capital in the amount of Rp 42 billion;

disetor penuh Rp. 10,5 miliar. Pendirian PT Angkasa

of that amount Rp 10.5 billion has been fully paid

Pura Property telah disahkan melalui keputusan

up. The establishment of PT. Angkasa Pura Logistik

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

has been ratified pursuant to Decree of the

Indonesia nomor AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012

Minister of Law and Human Rights of the Republic

tanggal 20 Januari 2012.

of Indonesia Number AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012.

c.

PT Angkasa Pura Supports PT

Angkasa

Pura

c.

Supports

atas

PT Angkasa Pura Supports was established pursuant

persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I

to Approval of the Board of Commissioners of PT.

(Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari

Angkasa Pura I (Persero) Number 17/DK.API/2012,

2012. Bidang usaha PT Angkasa Pura Supports

dated January 31 2012. It engages in land

adalah

pengangkutan

darat,

didirikan

PT Angkasa Pura Supports

perbengkelan,

transportation, workshop, printing and trade with

percetakan dan perdagangan dengan modal dasar

the authorized capital in the amount of Rp 125

Rp 125 miliar dan telah disetor penuh Rp 32 miliar.

billion, of that amount Rp 32 billion has been fully

Pendirian PT Angkasa Pura Supports telah disahkan

paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura

melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Support has been ratified pursuant to decree of the

Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.

Minister of Law and Human Rights of the Republic

AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

of Indonesia Number AHU-08735.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012.

d.

158

PT Angkasa Pura Hotels

d.

PT Angkasa Pura Hotels

PT Angkasa Pura Hotels didirikan atas persetujuan

PT Angkasa Pura Hotels was established pursuant

Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)

to Decree of the Board of Commissioners of PT.

nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember

Angkasa Pura I (Persero) Number 192/DK.API/2011,

2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Hotels adalah

dated December 15, 2011. It engages in tourism

penyewaan akomodasi pariwisata dengan modal

accommodation rent with the authorized capital in

dasar Rp 120 miliar dan telah disetor penuh Rp

the amount of Rp 120 billion, of that amount Rp 35.5

35,5 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Hotels telah

billion has been fully paid up fully. The establishment

disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan

of PT. Angkasa Pura Hotel has been approved

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor

pursuant to decree of the Minister of Law and Human

AHU-03688.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20

Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-

Januari 2012.

03688.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20 2012.

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Pada tanggal 15 Januari 2012 telah disepakati perjanjian

On January 15, 2012, PT. Mandala Airlines and PT.

penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines

Angkasa Pura I (Persero) have agreed the Agreement for

dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Dijelaskan bahwa

the Settlement of Obligations. It rules that PT. Mandala

PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan

Airlines will resume its operation and will settle its

menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura

obligations to PT. Angkasa Pura I (Persero) in the amount

I (Persero) sebesar Rp 3,33 miliar (kewajiban pokok)

of Rp 3.33 billion (the principal amount). The debt will

Penyelesaian hutang akan dilaksanakan dengan

be settled by monthly installment payment that will be

pembayaran angsuran bulanan yang dimulai sejak

started in April 2012 for 30 months with the interest rate

bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat

of 12% per year and fine at 0.33% per day in the event of

bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,33% per hari

delays in the monthly installment payment.

jika ada keterlambatan pembayaran angsuran bulanan.

10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja Dan Resiko Perusahaan.

10. Important Events after the Date of Accountant Statement which Affect the Company’s Performance and Risk.

Perusahaan tidak memiliki peristiwa penting setelah

There is no important event after the date of accountant

tanggal laporan akuntan yang berdampak pada kinerja

TUBUFNFOU XIJDI BòFDUT UIF $PNQBOZT QFSGPSNBODF

dan risiko perusahaan.

and risk.

11. Transaksi dengan pihak afiliasi

11. Transactions with Affiliates

Selama tahun 2011 perusahaan tidak memiliki transaksi

During 2011, the company had no material transactions

material dengan pihak afiliasi yang mengandung

with the affiliates that contain the element of conflict

benturan kepentingan.

of interest.

12. Kebijakan Dividen

12. Dividend Policy

Kebijakan pembayaran dividen ditetapkan dalam Rapat

The dividend payment policy was made at the annual

Umum Pemegang Saham setiap tahunnya, dalam hal

General Meeting of Shareholders, in this case by the

ini oleh Kementerian BUMN. Besaran deviden yang

Ministry for State-Owned Enterprises (BUMN). The

telah disetor ke Kas Negara pada tahun 2012 adalah Rp.

total dividends paid to the state treasury in 2012 is Rp

182.316.105.970 atau sebesar 33,50% dari laba bersih tahun

182,316,105,970 or 33.50% of the net profit in 2011,

2011, yang mengalami peningkatan besaran nilai deviden

which increased from the total dividends in 2010 which

tahun 2010 yang disetor tahun 2011 sebesar 17,40%.

was paid in 2011 namely 17.40% of the total net profit.

Pembayaran dividen selama 5 tahun terakhir adalah

The dividends paid in the last five years are as

sebagai berikut :

follows:

2007 Rp. 81.741.000.000

2007 Rp 81,741,000,000

2008 Rp. 130.380.000.000

2008 Rp 130,380,000,000

2009 Rp. 161.761.231.000

2009 Rp 161,761,231,000

2010 Rp. 155.299.940.000

2010 Rp 155,299,940,000

2011 Rp. 182.316.105.970

2011 Rp 182,316,105,970

2011 Annual Report

159

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

13. Perubahan Akutansi

13. Accounting Changes

Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero)

The financial statement of PT. Angkasa Pura I for

untuk tahun buku 2011 telah dilakukan penyesuaian

2011 accounting was adjusted to comply with the

pedoman

Standar

accounting guidelines in accordance with the Standard

Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku sesuai

Financial Accounting Statement (PSAK) applicable

dengan Konvergensi International Financial Reporting

under the International Financial Statement Reporting

Standard (IFRS) Langkah awal tersebut sudah dilakukan

Convergence (IFRS). The initial step was taken by

dengan membentuk Tim Internal pada Bulan juli 2011

forming an internal team in July 2011 to improve the

untuk melakukan penyempurnaan Pedoman akuntansi

applicable accounting guidelines, namely KEP.97/

yang berlaku yaitu KEP.97/KU.02/2009 tanggal 02

KU.02/2009, dated November 2, 2009 with the

Nopember 2009 dengan pendampingan oleh Ikatan

assistance of the Indonesian Accounting Association

Akuntan Indonesia (IAI) Pekerjaan penyempurnaan

(IAI). The accounting guidelines improvement work is

pedoman akuntansi tersebut diharapkan selesai pada

expected to be completed in July 2012.

akuntansi

sesuai

Pernyataan

bulan Juli 2012. Selain itu pada laporan Keuangan tahun buku 2011

In addition, in the financial statement for 2011 accounting

telah dilakukan penyesuaian kebijakan akuntansi

year, adjustments were made to the accounting policies

mengantisipasi perubahan PSAK terkini sesuai dengan

in anticipation of the most recent PSAK in accordance

konvergensi IFRS dengan diterbitkannya surat Direktur

with the IFRS convergence pursuant to Letter of the

Keuangan nomor AP.I.5470/KU.70.3/2011/DK-B tanggal

Finance Director Number AP.I.5470/ KU.70.3/2011/DK-

08 Desember 2011 perihal Perubahan Pedoman

B, dated December 8, 2011 concerning Amendments

Akuntansi Keuangan dan Penyelesaian Laporan

to Financial Accounting Guidelines and Completion of

Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2011.

Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for Accounting Year 2011.

Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi

Below

yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan

interpretation that are effective as of January 1, 2011

mempunyai pengaruh terhadap perusahaan :

and have impacts on the Company:

t

t

PSAK No.1 (revisi 2009) , “Penyajian laporan Keuangan”

are

the

standards,

amendments

and

PSAK No. 1 (Revised in 2009), “Financial Statements Presentation”

t

PSAK No.2 (revisi 2009) , “Laporan Arus Kas”

t

PSAK No.5 (revisi 2010) , “Segmen Operasi”

t

PSAK No.7 (revisi 2010) , “Pengungkapan pihak-

t

PSAK No. 5 (Revised in 2010), “Operation Segments”

pihak berelasi”

t

PSAK No. 7 (Revised in 2010), “Disclosure of Related

t

t

Statements”

PSAK No.8 (revisi 2010) , “Peristiwa setelah Periode Pelaporan”

PSAK No. 2 (Revised in 2009), “Cash Flow

Parties” t

PSAK No. 8 (Revised in 2010), “Events after the

t

PSAK No.19 (revisi 2010) , “Aset Tak Berwujud”

t

PSAK No.22 (revisi 2010) , “Kombinasi bisnis”

t

PSAK No. 19 (Revised in 2010), “Non-Tangible Assets”

t

PSAK No.23 (revisi 2010) , “Pendapatan”

t

PSAK No. 22 (Revised in 2010), “Business

t

PSAK No.25 (revisi 2009) , “Kebijakan Akuntansi

t

Reporting Period”

Combination”

Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan”

t

PSAK No. 23 (Revised in 2010), “Income”

PSAK No.48 (revisi 2009) , “Penurunan Nilai Aset”

t

PSAK No. 25 (Revised in 2009) “Accounting Policies on Accounting Estimation Change and Errors”

t

PSAK No. 48 (Revised in 2009), “Asset Value Depreciation”

160

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

t

PSAK No.57 (revisi 2009) , “Provisi, Liabilitas

t

Kontijensi dan Aset Kontijensi” t

Contingency Liability and Contingency Assets”

PSAK No.58 (revisi 2009) , “Aset Tidak Lancar yang

t

Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” t

ISAK No.9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas

ISAK No. 9, “Change to Activity Liability PostOperation, Restoration and Similar Liability”

t

ISAK No.10, “Program Loyalitas Pelanggan”

PSAK No. 58 (Revised in 2009), “Non-Current Assets Owned to be Sold and Halted Operations”.

t

Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” t

PSAK No. 57 (Revised in 2009), “Provision,

ISAK No. 10, “Customer Loyalty Program”

Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas

#FMPX BSF UIF NBUFST BòFDUFE CZ UIF $PNQBOZT

perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan

accounting policy changes in relation to the application

dengan penerapan standar akuntansi baru diatas :

of the new accounting standard above:

a)

Perusahaan menerapkan revisi PSAK No.1 (Revisi

a) The Company applied the revised PSAK No. 1

2009), “Penyajian laporan Keuangan” yang

(Revised in 2009), “Financial Statement” which was

berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2011.

effective from January 1, 2011. The impact of this

Perubahan signifikan ini atas standar akuntansi

significant change of accounting standard towards

ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut :

the company is as follows:

1)

1)

2)

Laporan keuangan terdiri dari laporan

The financial statement now consists of

Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi

Financial Position Statement, Comprehensive

Komprehensif, laporan Perubahan Ekuitas,

Profit and Loss Statement, Equity Change

laporan Arus kas dan Catatan atas Laporan

Statement, Cash Flow Statement and Notes

keuangan serta tambahan Laporan Posisi

to Financial Statement and Supplement to

Keuangan yang menunjukan saldo awal

Financial Position Statement indicating the

(karena adanya reklasifikasi) Sebelum 01

initial balance (due to reclassification). Before

Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari

January 1, 2011, the financial statement

atas laporan Posisi keuangan, Laporan Laba

consisted of Financial Position Statement,

Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan

Comprehensive Profit and Loss Statement,

Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas

Equity

Laporan Keuangan.

Statement and Notes to Financial Statement.

Tambahan

Pengungkapan

diwajibkan,

2)

Change

Statement,

Cash

Flow

Supplement to Disclosure is now mandatory,

antara lain manajemen risiko. Sesuai

among other things risk management. In

dengan yang disyaratkan dalam revisi

accordance with the requirements in the

standar akuntansi, informasi pembanding

revised accounting standards, the comparative

telah disajikan kembali. Oleh karena

information is now presented again. Since

dampak perubahan kebijakan akuntansi

the accounting policy changes only affect

hanya

the presentation aspects, the changes do not

berdampak

terhadap

aspek

penyajian, maka perubahan tersebut tidak

affect the profit per shares.

berpengaruh terhadap laba per saham.

2011 Annual Report

161

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

b)

Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi

b) Operation Segment Determination and Presentation

Mulai tanggal 01 Januari 2011, perusahaan

Effective as of January 1, 2011, the company

menetukan dan menyajikan segmen operasi

determined and presented the operation segments

berdasarkan informasi yang secara internal

based on the information internally presented

disajikan

merupakan

to the Board of Directors - the decision maker in

pengambil keputusan operasional Perusahaan.

untuk

Direksi,

yang

UIF DPNQBOZT PQFSBUJPOT 5IJT BDDPVOUJOH QPMJDZ

Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan

change is in line with the application of PSAK

penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen

Number 5 (Revised in 2009), “Operational Segments”.

Operasi”. Sebelum 01 januari 2011 segmen operasi

Before January 1, 2011, the operation segments

ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK

were determined and presented according to PSAK

No.5 (Revisi 2000), “Segmen Operasi”. Berdasarkan

Number 5 (Revised in 2000), “Operations Segments”.

kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi

Based on the new accounting policy, the operations

disajikan sebagai berikut:

segments are presented as follows:

Segmen operasi adalah komponen dari entitas

Operations segments are the components of the

yang

yang

entities involved in the business activities that

menghasilkan pendapatan dan menimbulkan

generate revenues and incur expenses, including

beban, termasuk pendapatan dan beban yang

revenues and expenses in connection with

terkait dengan transaksi dengan komponen lain

transactions with other components of the entity, in

entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara

which the operation outcomes are reviewed regularly

berkala oleh pengambil keputusan operasional

by the operational decision maker to make a decision

untuk membuat keputusan mengenai sumber

concerning the resources that will be allocated to

daya yang akan dialokasikan pada segmen

the segments. In addition, the performance and

tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia

availability of the financial information that can be

informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

separated will also be assessed.

Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada

The accounting standards which have been

tanggal 01 januari 2012 :

revoked as of January 01 2012 are as follows:

PSAK No.27, “Akuntansi Koperasi”

PSAK Number 27, “Cooperative Accounting”

PSAK No. 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi”

PSAK Number 39, “Operation Cooperation Accounting”

PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan

PSAK Number 44, “Real Estate Development

Real Estate”

Activity Accounting”

PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi – Reorganisasi”

PSAK Number 51, “Quasi – Reorganization Accounting”

Perusahaan sedang dalam proses menganalisis

The company is now in the process of analyzing the

dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan

impacts of the application of these standards.

terlibat

dalam

aktivitas

bisnis

standar-standar ini

14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan

14. Re-Representation Of Financial Statements

posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan

The company re-represented its financial statement

penyesuaian terhadap pernyataan standar Akuntansi

as of December 31, 2010 in connection with the

Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif

adjustment to the statement of the Financial

yang dijelaskan sebagai berikut :

Accounting Standard (SAK) which applies retroactively with the detail as follows:

162

Laporan Tahunan 2011

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

a)

b)

Sesuai Undang-undang (UU) No.13 tahun 2003

Pursuant to Law Number 13/2003 concerning “Manpower” or Joint Employment Agreement

Bersama(PKB) antara Perusahaan dan Serikat

1,#  CFUXFFO UIF DPNQBOZ BOE UIF 8PSLFST

Pekerja dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I yang

Union and Employees Association of Angkasa

disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan

Pura I which was formulated based on the Law,

memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas

the company has decided to revise the Net Work

Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja

Remuneration Liability and Work Remuneration

sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian

Expenses balance from 2009 resulting in the re-

kembali saldo Liabilitas Bersih imbalan Kerja dan

representation of Net Work Remuneration Liability

Beban Imbalan kerja di tahun 2010, sehingga

and Work Remuneration Expenses balance in

penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai

2010 so that the work remuneration calculation

dengan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan

is in compliance with the Financial Accounting

(PSAK) No.24

Standard Statement (PSAK) Number 24.

Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan

c)

a)

tentang “Ketenagakerjaan” atau Perjanjian Kerja

Pendapatan

Adjustment to Deferred Tax Liabilities and Deferred Tax Revenue (expenses) balance as the

tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian

result of correction of re-representation against

kembali

saldo

the re-representation of balance of Net Work

Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan

Remuneration Liability and Work Remuneration

kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan

Expenses in 2010, so that it is in accordance with

Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK)

Financial Accounting Standard Statement (PSAK)

No. 46.

Number 46.

terhadap

atas

penyajian

kesalahan

(Beban)

b)

Pajak

Koreksi

dan

kembali

mendasar

dalam

c)

Correction on fundamental errors in calculating

menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca

and estimating the post-service liabilities that

kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba

resulted in the re-representation of the profit

yang belum ditentukan penggunaannya tersebut

balance -the allocation of which in 2010 has not

di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum

been determined, so that the calculation and

ditentukan

menjadi

estimation of the profit balance which has not

akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan

penggunaanya

tersebut

been allocated can be accurate in accordance

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK)

with the Financial Accounting Standard Statement

No. 25

(PSAK) Number 25.

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan

For comparison purposes, certain accounts in the financial

keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

statements for years ending on December 31, 2010 have

Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan

been restated in accordance with the application of the

penerapan standar akuntansi keuangan tersebut diatas.

aforementioned accounting standards. The implications of

Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan

these adjustments in the financial statements are as follows:

adalah sebagai berikut:

2011 Annual Report

163

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

dalam jutaan rupiah

in million rupiah

Uraian

Seperti dilaporkan sebelumnya

Penyajian

As Reported Previously

Representated

Kembali

Setelah disajikan

Description

kembali After re-representation

Financial statement position Akun-akun posisi laporan keuangan: accounts: Liabilitas Imbalan Pasca kerja Liabilitas Pajak Tangguhan

-

387,524

387,524

183,034

(105,876)

77,158

Post Service Remuneration Liability Deferred Tax Liabilities

Saldo laba awal tahun (telah

Profit balance in beginning of year 1,632,608

(299,816)

1,332,792

ditentukan penggunaannya)

(its use has been determined)

Saldo laba awal tahun (belum

Profit balance in year beginning (the 443,714

(65,781)

377,933

8,418,579

(281,649)

8,136,930

allocation of which has not been determined)

ditentukan penggunaannya) Jumlah ekuitas

Total equity Financial statement position

Akun-akun posisi laporan keuangan: accounts: Beban Pegawai

486,426

187,873

Beban Umum

455,075 (1,127) 443,714

Beban Pajak Tangguhan Jumlah Pendapatan Komprehensif

674,299

Employee Expenses

(100,165)

354,910

General Affairs Expenses

(21,927)

(23,054)

Deferred Tax Expense

(65,781)

377,933

15. Pemenuhan kewajiban pajak dalam jutaan rupiah URAIAN

15. Tax Obligation Fulfillment in million rupiah

2007

2008

2009

2010

2011

DESCRIPTION

PPh Pasal 21

48,148

59,988

53,030

53,935

55,367

Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 Sewa Ruang/ Tanah

10,782

11,621

14,431

16,467

16,882

Income Tax Article 23 Room/Land Lease

PPh Pasal 23 Bunga Deposito/Giro

25,740

32,169

35,719

24,281

28,972

Income Tax Article 23 Deposit/Giro Interest

PPh Pasal 25

29,998

36,407

95,078

117,115

164,191

Income Tax Article 25

Pajak Pertambahan Nilai

37,093

131,107

69,297

103,553

117,290

Value Added Tax

Pajak Bumi dan Bangunan

20,440

21,458

28,772

30,487

33,868

Land and Building Tax

193

4,978

10,701

15,245

20,699

Vehicle Tax

172,394

297,728

307,028

361,083

437,269

Total

Pajak Kendaraan Jumlah

Realisasi pemenuhan kewajiban pajak oleh perusahaan

The realization of tax payment obligation of the company

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 28,63% per

has increased in the average of 28.63% per year during

tahun selama 5 tahun terakhir, yakni dari Rp. 172,39 milyar

the last 5 years namely from Rp 172.39 billion in 2007 to

pada Tahun 2007 menjadi Rp. 437,27 milyar pada Tahun

be Rp 437.27 billion in 2011. Compared to in 2010, the tax

2011. Dibandingkan dengan Tahun 2010, kewajiban pajak

obligation in 2011 increased by 21.10%. Most of the tax

Tahun 2011 meningkat sebesar 21,10%. Sebagian besar

obligations in 2011 are Value Added tax and Income Tax

kewajiban pajak Tahun 2011 merupakan Pajak Pertambahan

Article 25 namely 64.37% of the total tax liability in 2011 in

Nilai (PPN) dan PPh Pasal 25, yakni 64,37% dari jumlah

line with the increase of the business volume and realization

keseluruhan kewajiban pajak Tahun 2011. Hal ini sesuai

PGUIFDPNQBOZTPQFSBUJPOBMQSPöUJODPNQBSFEUPJO

dengan peningkatan volume bisnis dan realisasi laba operasi

2010.

perusahaan Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.

164

Total Comprehensive Revenue

Laporan Tahunan 2011

Progress Through Commitment B erbagi Inovasi Untu k Kes ejahteraan

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

CO M M I T M E N T

Keeping the commitment to operate airports through a transparent management according to international standard in the airport industry to gain confidence from international aviation business in all airports of Angkasa Pura Airports.

Menjaga komitmen untuk mengoperasikan Bandara melalui sistem manajemen yang transparan serta berstandar internasional dalam industri bandara, sehingga akan mendapatkan kepercayaan dari dunia penerbangan internasional untuk singgah di seluruh bandara Angkasa Pura Airports

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE

166 16 66

Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG

Angkasa Pura Airports is striving to fulfill the GCG principles

dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.

in its work culture and the entire organizational operation.

Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai

The company is also committed to provide service as a good

korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi

corporate and provide transparent material information

material secara tepat waktu dan akurat.

timely and accurate manner.

LLaporan Lap a ora oran T Tahunan ahunan ah an 20 2 2011 011 11

Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports Implementation of Good Corporate Governance in Angkasa Pura I

Perjalanan Angkasa Pura Airports membangun reputasi

The journey of “Angkasa Pura Airports” to build its reputation

dalam

bidang

in providing airport public services for nearly six decades has

kebandarudaraan selama hampir enam dekade membuat

urged the Company to comply with the values of integrity

perusahaan

integritas

at all times by applying the principles of Good Corporate

dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

Governance (GCG) in all its activities. Good corporate

atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh

governance policy covers a clear separation of duties and

aktivitasnya. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik

responsibilities between the Board Directors and the Board

meliputi pemisahan tugas dan tanggungjawab yang jelas

of Commissioners, check and balances, clear company

memberikan

pelayanan

senantiasa

menjaga

publik

di

nilai-nilai

diantara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances,

strategies, business ethics, harmonious relationships among

strategi Perusahaan yang jelas, etika bisnis, hubungan yang

all stakeholders, and supervision of operation by the Board

harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan

of Commissioners. The Company is also committed to be a

pengawasan operasional oleh Dewan Komisaris. Perusahaan

good corporate and be transparent on material information

juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang

in a timely and accurate manner.

baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan akurat. Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG

Angkasa Pura Airports has strived to meet the good

dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.

corporate governance principles in its work culture and

Perusahaan berusaha secara konsisten mematuhi peraturan

all organizational operations. The company has strived to

perundang-undangan yang berlaku, sejalan dengan visi,

consistently comply with the applicable laws and regulations,

misi dan tujuan perusahaan untuk pertumbuhan usaha,

JOMJOFXJUIUIFWJTJPO NJTTJPOBOEUIFDPNQBOZTPCKFDUJWFT

profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku

for business growth, profitability, added value for all

kepentingan,

stakeholders as well as improved ability to achieve long-term

serta

meningkatkan

kemampuan

agar

business continuity.

keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai. yang

Given the importance of continuous GCG implementation,

berkesinambungan, pemegang saham, Dewan Komisaris,

the shareholders, Board of Commissioners, and Board of

dan Direksi sebagai organ perusahaan selalu berkomitmen

Directors as the Company organs are always committed

untuk terus melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan

to keep applying good corporate governance. The

yang baik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap

commitment is manifested in the implementation of each

pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan

activity that always refers to the prevailing regulations, and

yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etika

application of policies of ethical values stated explicitly as

yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standard

B NBOEBUPSZ TUBOEBSE PG CFIBWJPS GPS BMM UIF $PNQBOZT

perilaku yang diwajibkan bagi seluruh organ perusahaan

organs by the formulation of code of conduct. The code of

melalui perumusan pedoman perilaku (code of conduct).

conduct is in line with the Company values that guide all the

Pedoman perilaku sejalan dengan nilai-nilai perusahaan

employees to realize the vision to be a world-class airport

yang menjadi panduan bagi seluruh karyawan dalam

management company that provides benefits and added

mewujudkan visi menjadi perusahaan pengelola bandar

values for the stakeholders.

Mengingat

pentingnya

penerapan

GCG

udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.

2011 Annual Report

167

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Sejarah GCG dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports

1. History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports

Pelaksanaan penerapan GCG Angkasa Pura Airports

Angkasa Pura Airports GCG has been implemented from

dilaksanakan sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini,

2006 until now by referring to:

pelaksanaan Assesment GCG Angkasa Pura Airports

a. Article 5 paragraph 3 of Law Number 19 Year 2003

Mengacu kepada :

concerning State-Owned Enterprises that mandates the

a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

management of state-owned enterprises to based on

BUMN Pasal 5 ayat 3 yang mewajibkan pengelolaan

the principles of professionalism, efficiency, transparency,

BUMN berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,

transparansi,

kemandirian,

akuntabilitas,

Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 concerning

pertanggungjawaban, dan kewajaran. b. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha

Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises. c. Memorandum of Understanding between the State Minister for State-Owned Enterprises and Head of BPKP

Milik Negara. c. Nota Kesepahaman antara Menteri Negara BUMN

Number MoU-03/ MBU/2006 and Number MoU-199/K/

dengan Kepala BPKP Nomor : MoU-03/MBU/2006 dan

D5/2006 dated February 14, 2006 concerning Cooperation

nomor : MoU-199/K/D5/2006 tanggal 14 Februari 2006

for Accelerating the Eradication of Corruption and

tentang kerjasama Percepatan Pemberantasan Korupsi

Implementation of Good Corporate Governance within

dan Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik di

the purview of State-Owned Enterprises. d. Follow-up of dissemination of Regulation of the

Lingkungan BUMN. d. Tindak lanjut sosialisasi Peraturan Menteri Negara BUMN

State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-

No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan Tata Kelola

01/MBU/2011 (concerning the Application of Good

Perusahaan Yang Baik Pada BUMN),

Corporate Governance in State-Owned Enterprises),

Maksud dan tujuan dari penerapan GCG di Angkasa Pura

The purposes and objectives of Angkasa Pura Airports GCG

Airports yaitu untuk melihat dan mereview hasil kegiatan

are to study and review whether the output of activities of the

yang telah dilakukan oleh perusahaan apakah sudah sesuai

Company has been in accordance with the GCG principles

dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,

namely

Resposibility, Indepedensi, dan Fairness, (TARIF) dari

Independence, and Fairness, (TARIF) of the Corporate

Corporate Governance yang digunakan oleh BUMN untuk

Governance applied by the state owned enterprises to

meningkatkan

akuntabilitas

improve business success and corporate accountability in

perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham

order to create long-term shareholder value by taking into

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan

account the interests of other stakeholders, based on laws

kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan

and ethical values. The fundamental benefit for companies

perundang undangan dan nilai nilai etika. Kemudian manfaat

that implement GCG is the guarantee the ability of the

mendasar bagi perusahaan yang menerapkan GCG yaitu

company to survive. In other words, the benefits of applying

akan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dengan

GCG can only be seen after a long run, namely in the form

kata lain manfaat dari penerapan GCG ini sebenarnya

PG FYDFMMFOU DPNQBOZT QFSGPSNBODF BOE HPPE DPSQPSBUF

akan tampak dalam jangka panjang, yaitu trend kinerja

image.

keberhasilan

usaha

dan

perusahaan yang tinggi serta citra perusahaan yang baik.

168

independence, accountability, responsibility, and fairness. b. Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No.

Laporan Tahunan 2011

Transparency,

Accountability,

Responsibility,

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports

2. Development of Angkasa Pura Airports GCG Implementation

Secara umum Angkasa Pura Airports telah mengikuti semua ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan maupun pedoman GCG. Pedoman kebijakan perusahaan yang diatur dalam Board Manual merupakan mekanisme corporate governance yang digunakan sebagai pedoman kegiatan perusahaan, pembuatan Board Manual yang telah dibuat oleh Perusahaan bekerjasama dengan konsultan independent telah menjadi pedoman yang disepakati bersama.

In general, Angkasa Pura Airports has complied with all regulations required by GCG regulations and guidelines. The company policy guidelines regulated in the Board Manual constitute the mechanism of corporate governance used as the company activities guidelines. The Board Manual prepared by the Company in cooperation with independent consultants has been guidelines based on a mutual agreement.

Perusahaan juga telah membentuk piagam Komisaris dan Direksi yang mengatur hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi Angkasa Pura Airports telah menerapkan GCG dengan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi dan Fairnes. Serta penandatanganan tidak memeiliki benturan kepentingan antara Komisaris dan Direksi serta mengagendakan rapat rutin minimal setu bulan sekali untuk mengkoordinasikan segala kegiatan operasional Perusahaan.

5IF$PNQBOZIBTBMTPQSPEVDFE#PBSEPG$PNNJTTJPOFST BOE #PBSE PG %JSFDUPST $IBSUFS XIJDI SFHVMBUFT UIF QSPGFTTJPOBM relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors of Angkasa Pura Airports which has applied GCG with the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The signing has no conflict of interest between the Board of Commissioners and the Board of Directors and sets the agenda of regular meeting at least once a month to coordinate all operational activities of the Company.

3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011

3. Achievement of Angkasa Pura Airport GCG Implementation in 2006 – 2011

Sejalan dengan perkembangannya, Perusahaan sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 melakukan penilaian penerapan GCG yang dilakukan oleh Tim Independent dan selalu mengalami peningkatan dan perbaikan dalam tata kelolanya. Hal ini dapat dilihat dalam hasil assessment GCG yang dilakukan oleh penilai independent dengan hasil sebagai berikut:

In line with its development, from 2006 until 2010 the Company has evaluated the implementation of good corporate governance which is carried out by an Independent team and which always shows perfection and improvement in its governance as indicated by the GCG assessment conducted by the independent evaluator as follows:

CAPAIAN SKOR GCG HASIL ASESMEN 2011 | 2011 GCG Assessment Score JML IND NO

Aspek Penerapan TOTAL

1

Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

2

Kebijakan GCG

3

Penerapan GCG

JML PRM TOTAL

BOBOT SCORE

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

CAPAIAN

ACHIEVEMENT

ACHIEVEMENT

ACHIEVEMENT

ACHIEVEMENT

ACHIEVEMENT

2011

2010

2009

2008

2007

10

30

9.00

6.86

6.37

5,96

6,19

5.64

2

13

8.00

7.07

7.07

6,95

6,85

4.23

Implementation Aspects 4IBSFIPMEFST3JHIUTBOE Responsibility GCG Policies GCG Implementation

a. Dewan Komisaris

10

31

27.00

21.57

20.43

21,18

18.5

17.81

Board of Commissioners

b. Komite Komisaris

7

11

6,00

5.11

4.98

5,14

4,78

4.71

Commissioner Committee

c. Direksi

8

35

27.00

22.05

21.05

20.64

18,2

15.83

Board of Directors

d. Satuan Pengawas Intern

3

9

3.00

2.33

2.70

2.26

2.21

1.58

Internal Supervisory Unit

e. Sekretaris Perusahaan

2

6

3.00

2.52

2.63

2.34

2.10

1.98

Corporate Secretary

Sub Jumlah Penerapan GCG

30

92

66.00

53.58

51.78

52.07

45.79

41.91

GCG Implementation Sub total

4

Pengungkapan Informasi

3

5

7.00

5.53

6.86

5.87

4.38

4.90

Information Disclosure

5

Komitmen

3

9

10.00

8.12

8.43

7.00

6.3

5.67

Commitment

JUMLAH

48

149

100.00

81.16

80.51

77.86

69.51

62.36

TOTAL

2011 Annual Report

169

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

4. Pedoman Penerapan GCG

4. GCG Application Guidelines

Sebagai pedoman penerapan GCG, perusahaan telah

As GCG application guidelines, the company has formulated

memiliki

guidelines and policies to implement GCG, among other

pedoman-pedoman

dan

kebijakan

untuk

melaksanakan GCG, antara lain:

things:

a. Pernyataaan Tata Kelola Perusahaan

a. Company Management Statement

b. Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

b. Code of Conduct

c. Pedoman Kebijakan Perusahaan (Code of Corporate

c. Code of Corporate Governance

Governance)

d. Board Manual

d. Board Manual

e. Audit Committee Certificate

e. Piagam Komite Audit

f. Internal Supervision Unit Certificate

f. Piagam Satuan Pengawasan Intern

g. Risk Management Policies

g. Kebijakan Pengelolaan Risiko

h. Cooperation Agreement (PKB) between the management

h. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan

BOE 8PSLFST 6OJPO BHSFFJOH VQPO UIF SVMFT SFMBUFE UP

Serikat Pekerja yang menyepakati aturan-aturan terkait

manpower industrial relationship and disciplinary aspects

dengan hubungan industrial ketenagakerjaan dan aspek

i. Other policies related to the stakeholders regulating the

kedisiplinan

rights and obligations of the employees, customers and

i. Kebijakan lainnya yang berhubungan dengan pemangku

suppliers.

kepentingan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan, pelanggan, dan pemasok Sejak tahun 2009, seluruh anggotaDewan Komisaris

In 2009, all members of the Board of Commissioners and

dan Direksi telah menandatangani Pedoman Kebijakan

Board of Directors signed the Company Policy Guidelines

Perusahaan dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang

and Code of Conduct which was continued by the

dilanjutkan dengan sosialisasi dan internalisasi pedoman

dissemination and internalization of the code of conduct in

perilaku di seluruh bandara bersama dengan Tim BPKP.

all airports together with the BPKP team. The dissemination

Sosialisasi dilanjutkan dengan penandatanganan lembar

was continued by the signing of the commitment statement

komitmen oleh seluruh karyawan Angkasa Pura I sebagai

by all employees of Angkasa Pura I as the statement that

pernyataan memahami dan siap melaksanaan pedoman

they have understood and are ready to implement the code

perilaku.

of conduct.

Di samping itu, semua kebijakan dan manual yang terkait

In addition, all policies and manuals related to the

dengan implementasi tata kelola perusahaan dimutakhirkan

implementation of corporate governance have been

sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan

updated in line with the laws and regulations and business

dan perkembangan usaha Angkasa Pura Airports, yang

development of Angkasa Pura Airports – which aim at

semuanya

karyawan

assisting all employees to implement GCG in daily operational

melaksanakan GCG dalam aktivitas operasional sehari-hari.

bertujuan

membantu

seluruh

activities. GCG implementation is expected to prevent the

Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik

practices of corruption, collusion and nepotism and improve

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan

the supervisory function in the company management.

fungsi pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG,

Statement of the Board of Commissioners on Non-

Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan

Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive

mengenai tidak adanya benturan kepentingan baik berupa

Officers / Directors / Commissioners in Companies Having

kepemilikan saham maupun menjadi pengurus pada

Professional Relationship with Angkasa Pura I

peerusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan Angkasa Pura Airports.

170

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Surat Pernyataan Dewan Komisaris Tentang

Statement of the Board of Commissioners on Non-

Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /

Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive

Dewan Komisaris

Officers / Directors / Commissioners in Companies Having

Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja

Professional Relationship with Angkasa Pura I

Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama | Name

:

We the undersigned:

Drs. Suratto Siswodihardjo

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Komisaris Utama | President Commissioner

Nama | Name

:

Suyitno Affandi, SE. M.Si

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Komisaris | Commissioner

Nama | Name

:

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Komisaris | Commissioner

Nama | Name

:

D.Sonny Priyarsono, Ph.D

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Komisaris | Commissioner

Nama | Name

:

Drs. Isnoor Haryanto, Ak.

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Komisaris | Commissioner

Nama | Name

:

Ir. Tundjung Inderawan, M.Si

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

Komisaris | Commissioner

:

Menyatakan bahwa :

States that:

1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan

1. We do not have shares in companies / legal entities

hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan

having professional relationship with Angkasa Pura

Angkasa Pura Airports

Airports.

2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi

2. We are not serving the positions of President Directors or

dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai

members of the Board of Directors of companies / legal entities

hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris

having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 3. We are not serving the positions of President

dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai

Commissioners

hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports

Commissioners of companies / legal entities having

or

members

of

the

Board

of

professional relationship with Angkasa Pura Airports.

2011 Annual Report

171

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

4. Kami

kekeluargaan/

4. We do not have family relationship / special relationship

hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/

tidak

mempunyai

hubungan

with the executive officers / management / Board of

Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang

Directors / Board of Commissioners of companies / legal

mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura

entities having professional relationship with Angkasa

Airports.

Pura Airports.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar–benarnya

Hence, this statement is issued responsibly to be used

dan penuh rasa tanggung jawab.

accordingly. Jakarta, 31 Desember 2011

Jakarta, December 31, 2011

Drs Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal. M.Si M.S

D.Sonny Priyarsono, Ph.D

Komisaris | Commissioner

Komisaris | Commissioner

Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner

172

Laporan Tahunan 2011

Ir. Tundjung Inderawan, M.Si Komisaris | Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Surat Pernyataan Direksi Tentang

Statement of the Board of Directors on Non-Ownership

Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /

of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Officers

Dewan Komisaris

/ Directors / Directors in Companies Having Professional

Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja

Relationship with Angkasa Pura I

Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama | Name

:

We the undersigned:

Tommy Soetomo

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Direktur Utama | President Director

Nama | Name

:

Gunawan Agus Subrata

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Direktur Keuangan | Finance Director

Nama | Name

:

Harjoso Tjatur Prijanto

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

:

Direktur Operasi & Teknik | Operations & Technical Director

Nama | Name

:

Alamat Kantor | Office address : Jabatan | Position

:

Robert Daniel Waloni Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Nama | Name

:

Yushan Sayuti

Alamat Kantor | Office address :

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610

Jabatan | Position

Direktur Personalia & Umum

:

Personnel & General Affairs Director Menyatakan bahwa:

States that:

1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan

1. We do not have shares in companies / legal entities

hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan

having professional relationship with Angkasa Pura

Angkasa Pura Airports

Airports.

2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi

2. We are not serving the positions of President Directors or

dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai

members of the Board of Directors of companies / legal entities

hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports

having professional relationship with Angkasa Pura Airports.

3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris

3. We are not serving the positions of President

dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai

Commissioners

hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports

Commissioners of companies / legal entities having

4. Kami

tidak

mempunyai

hubungan

kekeluargaan/

or

members

of

the

Board

of

professional relationship with Angkasa Pura Airports.

hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/

4. We do not have family relationship / special relationship with

Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang

the executive officers / management / Board of Directors /

mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura

Board of Commissioners of companies / legal entities having

Airports

professional relationship with Angkasa Pura Airports.

5. Kami membuat pakta integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan pemborongan

5. We have made an integrity pact in goods and services procurement and particularly strategic contract work.

terutama yang strategis.

2011 Annual Report

173

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya

Hence this statement is issued responsibly to be used

dan penuh rasa tanggung jawab.

accordingly. Jakarta, 31 Desember 2011

Jakarta, December 31, 2011

Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director

Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director

Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director

174

Laporan Tahunan 2011

Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Affairs Director

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

5. Asesmen Penerapan GCG

5.GCG Application Assessment

Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Angkasa

The application of Good Corporate Governance is the

Pura Airports terhadap keputusan Menteri BUMN Nomor:

manifestation of Angkasa Pura Airports compliance with

Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG

Decree of the State-Owned Enterprise Minister Number Kep-

pada BUMN, sekaligus

117/M-MBU/2002 concerning Application of GCG Practice

merupakan cara terbaik untuk

mewujudkan tujuan perusahaan.

in State-Owned Enterprises which is also the best way to BDUVBMJ[FUIFDPNQBOZTPCKFDUJWFT

Dalam mengembangkan tata kelola perusahaan, Angkasa

In developing corporate governance, Angkasa Pura Airports

Pura Airports juga memperhatikan ketentuan dalam

has also observed the provisions of the Indonesian Good

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia

Corporate Governance General Guidelines issued by the

yang

Kebijakan

Governance Policies National Committee, best business

Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis

dikeluarkan

oleh

Komite

Nasional

practices, audit result parameter of public accountant offices

terbaik, parameter hasil audit dari kantor akuntan publik,

and GCG application assessment carried out by BPKP in 2011

dan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP

for the implementation of GCG in 2010.

yang dilaksanakan pada tahun 2011 atas pelaksanaan GCG tahun 2010. Untuk memperoleh gambaran yang faktual mengenai

In order to obtain a factual overview on GCG application

kondisi penerapan GCG di Angkasa Pura Airports sekaligus

condition in Angkasa Pura Airports while seeking sustainable

mengupayakan

yang

improvement of GCG implementation, in 2011, Special

berkelanjutan, pada tahun 2011 dilaksanakan asesmen GCG

Capital City Region of Jakarta I Representative of BPKP has

oleh Tim BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta I dengan hasil

assessed the GCG of Angkasa Pura with the overall score of

secara keseluruhan mencapai skor 81,16 atau dalam kategori

81.6 which belongs to “Good” category. This achievement

“Baik”. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan

will be continually improved by making improvements

melakukan perbaikan-perbaikan hingga mencapai praktik

until the best practices have been achieved in line with

terbaik (best practice) sejalan dengan komitmen Angkasa

the commitment of Angkasa Pura Airports to apply best

Pura Airports untuk menerapkan standar tata kelola yang

standards of corporate governance.

perbaikan

implementasi

GCG

terbaik.

2011 Annual Report

175

Struktur Tata Kelola | Governance Structure

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.

Under Law of the Republic of Indonesia No. 40 Year 2007

40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama

concerning Limited Liability Companies, the main organs

perusahaan terdiri dari pemegang saham melalui Rapat

of a limited liability company shall consist of shareholders

Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, serta

through the General meeting of Shareholders (RUPS), Board

Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab

of Commissioners and Board of Directors having clear

yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana

respective authorities and responsibilities as regulated in the

diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-

Articles of Associations and Laws and Regulations.

undangan. Setiap organ mempunyai peran kunci dalam pelaksanaan

Each of the organs plays a significant role in the effective

GCG secara efektif. Hal terpenting dalam kebijakan tata

GCG application. The most important feature in Angkasa

kelola perusahaan di Angkasa Pura Airports adalah adanya

1VSB "JSQPSUT DPSQPSBUF HPWFSOBODF JT DMFBS TFQBSBUJPO PG

pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara

EVUJFTBOESFTQPOTJCJMJUJFTBNPOHUIFDPNQBOZTPSHBOT

organ perusahaan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris

In performing supervisory functions, the Board of

telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas

Commissioners has formed special committees to assist the

membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai

Board of Commissioners and provide recommendations in

ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite-

accordance with the scope of duties of the aforementioned

komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit,

DPNNJUUFFT5IF DPNNJUUFFT VOEFS UIF #PBSE PG %JSFDUPST

Komite Risiko Usaha dan GCG, serta Komite Nominasi dan

authority are Audit Committee, Business Risk and GCG

Remunerasi.

Committee and Nomination and Remuneration Committee.

Selain itu, Angkasa Pura Airports telah membentuk organ-

In addition, Angkasa Pura Airports has also formed

organ pendukung yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan

supporting organs, namely the Internal Supervisory Unit

Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung

and Corporate Secretary that are directly responsible to the

kepada Direktur Utama.

President Director.

1. Rapat Umum Pemegang Saham

1. General meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ

5IFHFOFSBMNFFUJOHPGTIBSFIPMEFSTJTUIFDPNQBOZTPSHBO

perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak

having the authorities not granted to the Board of Directors

diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam

or Board of Commissioners under the limitation set in laws or

batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau

articles of association. In the general meeting of shareholders,

Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham

the shareholders are entitled to obtain information related

berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan

to the company from the Board of Commissioners and / or

perusahaan dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi

Board of Directors so long as relevant to the meeting agenda

sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan tidak

BOEOPUDPOøJDUJOHXJUIUIFDPNQBOZTJOUFSFTUT

bertentangan dengan kepentingan perusahaan.

176

Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah

The authorities of the General Meeting of Shareholders include

Anggaran Dasar perusahaan, mengangkat Dewan Komisaris

UIFBVUIPSJUZUPBNFOEUIFDPNQBOZT"SUJDMFTPG"TTPDJBUJPO 

dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang

appoint members of the Boards of Commissioners and

di antara anggota Direksi, menyetujui resolusi penting

Directors, distribute duties and authorities among members

perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,

PGUIF#PBSEPG%JSFDUPST BQQSPWFUIFDPNQBOZTJNQPSUBOU

atau pemisahan Perusahaan. Melalui RUPS, pemegang

resolution, merge, amalgamate and acquire or separate the

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

saham mengambil keputusan untuk menerima atau

company. Through the General Meeting of Shareholders,

menolak laporan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui

the shareholders shall adopt resolution whether to accept

penunjukan auditor eksternal serta menyetujui besaran

or reject the reports of the Boards of Commissioners and

remunerasi dan dividen.

Directors, approve the appointment of external auditors and approve the amount of remuneration and dividends.

RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 bulan

The annual General Meeting of Shareholders is held no

setelah tahun buku perusahaan ditutup. Dalam RUPS

MBUFS UIBO  NPOUIT BGUFS UIF DPNQBOZT CPPL IBT CFFO

Tahunan, Direksi mengajukan laporan keuangan dari

closed. In the annual General Meeting of Shareholders, the

tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas

Board of Directors shall submit the financial report of the

dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan rapat.

relevant accounting year and elucidation to that document

Direksi juga memberikan laporan tahunan mengenai

to be approved by the meeting. The board of directors also

keadaan dan jalannya perusahaan selama tahun buku

provides annual reports on the condition and business

serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku

of the company during that accounting year and details

yang

of problems during the accounting year which affect the

mempengaruhi

kegiatan

perusahaan

untuk

mendapatkan persetujuan rapat. RUPS Tahunan juga

activities of the company to be approved by the meeting.

memutuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan

The annual General Meeting of Shareholders will also

tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran.

resolved other matters proposed without prejudice to the provisions of the Articles of association.

Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2011 diadakan

Four GMSs were held in 2011, namely:

sebanyak 4 kali yang terdiri dari:

a. The meeting to Approve the Annual Report and Ratify

a. Menyetujui

Mengesahkan

the Annual Calculation of Angkasa Pura Airports for

Perhitungan Tahunan Angkasa Pura Airports Tahun Buku

Laporan

Tahunan

dan

Accounting Year 2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 dated 24

2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni 2011 yang

June 2011 which has been audited by Soejatna, Mulyana

telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.

& Partners Public Accountant Office.

1. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et

1. To grant full release and discharge to the Board of

decharge) kepada Direksi dan Komisaris Angkasa

Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura

Pura Airports atas pengurusan dan pengawasan

Airports for the management and supervision of the

Perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan

Company in accordance with their responsibilities and

tindakan dalam bidang tugas masing-masing pada

actions in their respective duties in accounting year 2010.  5PEJTUSJCVUFUIFDPNQBOZTOFUQSPöUXJUIUIFEFUBJM

tahun buku 2010. 2. Pembagian laba bersih perusahaan tahun 2010

as follows:

dengan perincian sebagai berikut:

No.

KETERANGAN

1

Laba Bersih

2

Laba Dibagi a. Dividen

%

JUMLAH TOTAL

100.00

443,714,120,000

35.00

155,299,940,000

DESCRIPTION Net Profit Profit distribution a. Dividends

b. Program Kemitraan

1.00

4,437,140,000

b. Partnership Program

c. Program Bina Lingkungan

3.00

13,311,420,000

c. Environemental Supervision

61.00

270,665,620,000

d. Reserve

100.00

443,714,120,000

TOTAL

d. Cadangan JUMLAH

2011 Annual Report

177

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

C 5PBQQSPWFUIF$PNQBOZT8PSLJOH1MBOBOE#VEHFUGPS

(RKAP) tahun 2012 No.208/DK.API/2011 tanggal 28

year 2012 No. 208/DKAPI/2011 dated 28 December 2011.

Desember 2011.

c. To approve ratify the Annual Report and Financial

c. Menyetujui dan Mengesahkan Laporan Tahunan dan

Report for the Implementation of PKBL of Angkasa Pura

Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL Angkasa

Airports for 2010 Accounting Year No. RIS-62/D5.MBU/

Pura Airports Tahun Buku 2010 No. RIS-62/D5.MBU/

PKBL/A/2011 dated 20 May 2011 which has been audited

PKBL/A/2011 tanggal 20 Mei 2011 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.

by Soejatna, Mulyana & Partners Public Accountant Office. d. To approve the Work Plan and PKBL Budget for Year 2012

d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2012

No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 dated 23 November 2011.

No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 tanggal 23 November 2011

2. Dewan Komisaris

2. Board Of Commissioners

Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas

"TPOFPGUIFDPNQBOZTPSHBOT UIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST

dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan

has the duty and be responsible to supervise and give

dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan

recommendations to the company management policies

Perusahaan

Komisaris

made by the Board of Directors. The Board of Commissioners

berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi

is authorized to supervise and make sure that the Board of

selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan

Directors always prioritizes the interests of the shareholders

kebutuhan perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip-

BOEUIFDPNQBOZTOFFEBOEFOTVSFUIFJNQMFNFOUBUJPOPG

prinsip tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan efisien.

good, effective, and efficient corporate governance principles.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan

In implementing their duties, every member of the Board

Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan

of Commissioners must comply with the Articles of

perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,

Association, laws and legislations, and the principles of

efisiensi,

yang

dilakukan

transparansi,

Direksi.

Dewan

akuntabilitas,

professionalism, efficiency, transparency, independence,

pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dewan Komisaris

kemandirian,

accountability, responsibility, and reasonability. The Board of

juga harus bekerja dengan itikad baik, penuh kehati-

Commissioners must also work with good faith, be careful

hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas

and be responsible in carrying out the duties of supervision

pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk

and providing recommendations for the Board of Directors

kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan

for the interest of the Company in accordance with the

tujuan Perseroan.

purposes and objectives of the Company.

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada Tata

The implementation of the duties of the Board of

Kerja (Board Manual) yang telah disepakati oleh Dewan

Commissioners refers to the Board Manual which has been

Komisaris dan Direksi. Tata kerja tersebut merupakan

agreed by the Board of Commissioners and the Board of

kodifikasi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar

Directors. The board manual constitutes the codification of

serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang telah disepakati

laws and regulations, Articles of Association, and formalization

sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.

of work mechanism which has been agreed in accordance

Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan

with the principles of corporate governance. The Board of

kepada Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi,

Commissioners is responsible to give recommendations to

misi, rencana jangka panjang serta rencana kerja dan

the Board of Directors in the formulation and achievement

anggaran Perusahaan. Di samping itu Dewan Komisaris

of the vision, mission, long-term work plan and budget of

juga bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan

the Company. In addition, the Board of Commissioners is

terhadap pengelolaan Perusahaan.

also responsible for the implementation of the supervisory function for the Company management.

178

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris dalam

In order to guarantee the independence of the Board of

melaksanakan

ketentuan

Commissioners in performing its functions and fulfilling the

komposisi minimal 20%, Rapat Umum Pemegang Saham

20% minimum composition provision, the General Meeting of

telah menetapkan satu orang anggota Dewan Komisaris

Shareholders has appointed an Independent Commissioner to

sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan

be a member of the Board of Commissioners pursuant to the

ketentuan Komite Nasional Kebijakan Governance dan

stipulation of the Governance Policy National Committee and

Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002

Decree of State Minister of State-Owned Enterprises Number

tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada

Kep-117/M-MBU/2002 concerning Application of Good

BUMN.

Corporate Governance practices in State-Owned Enterprises.

a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

a. Description Of Duties Of The Board Of Commissioners

Sesuai Dengan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan

In accordance with Articles of Association of Limited Liability

(Persero) PT Angkasa Pura I Nomor KEP-102/S.MBU/2008

Company PT Angkasa Pura I Number KEP 102/S.MBU/2008

KEP-24/D3.MBU/2008 yang terakhir dirubah dengan Akta

KEP-24/D3.MBU/2008 which are lastly amended by Deed

Nomor 02 tanggal 16 Agustus 2010:

Number 02 dated August 16, 2010,

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap

the Board of Commissioners has he duties to supervise the

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya

management policies, performance in general with regard

baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang

to both the Company and its business carried out by the

dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada

Board of Directors including giving recommendations for

Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana

the Board of Directors and supervising the implementation

Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran

PGUIF$PNQBOZT-POHUFSN1MBOT JUT8PSL1MBOBOE#VEHFU

Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan

as well as the provisions of the Articles of Association and

Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-

resolutions of the General Meeting of Shareholders and

undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan

the prevailing laws and regulations for the interest of the

sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan :

Company in accordance with its purposes and objectives:

fungsinya

dan

memenuhi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

In performing the duties as referred in paragraph 1 of this

ayat 1 Pasal ini, maka :

Article,

1. Dewan Komisaris berwenang untuk :

1. The Board of Commissioners is authorized:

a)

Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-

a)

dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan

to inspect cash for the purpose of verification

verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa

and other commercial papers and to inspect the $PNQBOZTBTTFUT

kekayaan Perseroan; b) Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang

b)

dipergunakan oleh Perseroan; c)

To verify the books, letters and other documents,

Meminta

penjelasan

dari

To enter the yards, buildings and offices used by the Company;

Direksi

dan/atau

c)

To request clarification of the Board of Directors and

pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang

/ or other officials with regard to all issues related to

menyangkut pengelolaan Perseroan;

Company management;

d) Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

d)

To be informed of all policies and actions which have been and will be carried out by the Board of Directors;

2011 Annual Report

179

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

e)

f)

Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah

e)

officials under the Board of Directors upon the

menghadiri rapat Dewan komisaris;

knowledge of the Board of Directors to attend

Mengangkat

dan

memberhentikan

meetings of the Board of Commissioners;

sekretaris f)

Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;

g)

dengan ketentuan anggaran dasar ini;

Association;

Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan h)

Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan

Committee, when necessary, by taking into account the capability of the Company; i) j)

Menghadiri

rapat

Direksi

dan

provisions of these Articles of Association;

memberikan k)

Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya

l)

they do not conflict with laws and regulations, the

perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau

Articles of Association, and/or resolutions of the

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;

General Meeting of Shareholders. 2. The Board of Commissioners is obligated:

a)

Memberikan

dalam

a)

b)

Meneliti dan menelaah serta menandatangani

b)

nasihat

kepada

Direksi

To examine, study and sign the Long-term Plan and

Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana

Work Plan and Budget of the Company prepared

Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan

by the Board of Directors in accordance with the provisions of these Articles of Association;

Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;

e)

To provide advice for the Board of Directors for managing the Company ;

melaksanakan pengurusan Perseroan;

d)

To perform other supervisory authorities insofar as

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

2. Dewan Komisaris berkewajiban untuk :

c)

To attend meetings of the Board of Directors and give opinions on the matters discussed;

dibicarakan; l)

To manage the Company under certain circumstances for a certain period of time in accordance with the

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang

To hire experts for certain matters in a certain period of time at the expenses of the Company, when necessary;

Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu

k)

To form other committees in addition to the Audit

dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; j)

To temporarily suspend members of the Board of Directors under the provisions of these Articles of

h) Membentuk Komite-komite lain selain Komite kemampuan perusahaan;

To appoint and dismiss secretary of the Board of Commissioners, when necessary;

g) Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai

i)

To ask members of the Board of Directors or other

Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk

Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat

c)

To give opinions and suggestions to the General

Umum Pemegang Saham mengenai Rencana

Meeting of Shareholders with regard to the

Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan

Long-term Plan and Work Plan and Budget of the

Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan

Company with regard to the reasons for the Board

Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;

of Commissioners to sign the Long-term Plan and

Mengikuti

perkembangan

kegiatan

Work Plan and Budget of the Company;

Perseroan,

memberikan pendapat dan saran kepada Rapat

E  5PBOBMZ[FUIFQSPHSFTTPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFT 

Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah

provide opinions and suggestions to the General

yang

Meeting of Shareholders with regard to any issues

dianggap

penting

bagi

kepengurusan

Perseroan;

considered necessary for the management of the

Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum

Company;

Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;

e)

To report immediately to the General Meeting of Shareholders in the event of symptom of declining performance of the Company;

180

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

f)

Meneliti dan menelaah laporan berkala dan

f)

laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta

annual reports prepared by the Board of Directors

menandatangani laporan tahunan; g)

h)

To examine and study the periodic reports and and to sign annual reports;

Memberikan penjelasan, pendapat dan saran

g)

To give explanations, opinions and suggestions to

kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai

the General Meeting of Shareholders with regard to

Laporan Tahunan, apabila diminta;

the Annual Report, when requested;

Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan

h)

dalam RKAP;

To formulate the annual work program to be included into the RKAP;

i)

Membentuk Komite Audit;

i)

To form Audit Committee;

j)

Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum

j)

To nominate Public Accountant Offices to the

k)

Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan

l)

Melaporkan

Pemegang Saham;

General Meeting of Shareholders; k)

To Prepare minutes of meetings of the Board of

l)

To report to the Company the ownership of shares

menyimpan salinannya;

m)

kepada

Commissioners and retain the copies thereof; Perseroan

mengenai

kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada

of them and/or their families in the Company and in

Perseroan tersebut dan Perseroan lain;

other companies;

Memberikan laporan tentang tugas pengawasan

m) To give reports on the supervisory duties performed

yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru

during the previous accounting year to the General

lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham; n)

Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas

pengawasan

dan

pemberian

Meeting of Shareholders; n)

To perform other obligations in the framework

nasihat,

of supervision and provision of recommendation

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

insofar as not conflicting with the laws and

perundangan-undangan, anggaran dasar, dan/atau

regulations, the Articles of Association, and/or

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;

resolution of the General Meeting of Shareholders.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus : t Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran; t Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

In performing their duties, any members of the Board of Commissioners: t Must comply with the Articles of Association, laws and regulations and the principles of professionalism, efficiency, transparency, accountability, responsibility, and reasonability; t Must have good faith, be careful and responsible in performing its supervisory duties and providing recommendations to the Board of Directors for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini.

Every member of the Board of Commissioners is personally responsible for the losses of the Company if the relevant member makes errors or be negligent in performing his duties as referred to in paragraph 1 of this article.

Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2(dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.

In the event that the Board of Commissioners consists of 2 (two) or more members, the responsibilities as referred to in paragraph 4 (four) will apply mutatis mutandis to the members of the Board of Commissioners.

2011 Annual Report

181

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung-

Members of the Board of Commissioners cannot be held

jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4

accountable for the losses as referred to in paragraph 4 of

Pasal ini apabila dapat membuktikan:

this article if they can prove that:

t

t

t

Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai

carefulness for the interest of the Company and in

dengan maksud dan tujuan Perseroan;

BDDPSEBODFXJUIUIF$PNQBOZTQVSQPTFTBOEPCKFDUJWFT

Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung

t

maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

182

They have no direct or indirect personal interest in the managerial actions taken by the Board of Directors that

Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan t

They have performed supervision with good faith and

result in such losses; and t

They have given advice for the Board of Directors to prevent the occurrence and continuity of such losses.

b. Komposisi BOC

b. Composition of the BOC

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 255/

In accordance with Decree of the State Minister for State

MBU/2007 tanggal 09 Nopember 2007 dan Nomor Kep-24/M-

Enterprises Number 255/ MBU/2007, dated 09 November 2007,

MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009 tentang pemberhentian

and Number Kep-24/MMBU/2009, dated 2 February 2009,

dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan

on removal from office and appointment of the Members of

Perseroan Angkasa Pura Airports, maka susunan Dewan

the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports, the

Komisaris Angkasa Pura Airports untuk periode tahun 2007

composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura

– 2012 adalah sebagai berikut:

Airports for the period from 2007 to 2012 is as follows:

Nama | Name

JABATAN | POSITION

Ir. Effendi Batubara, M.Si

Komisaris Utama | President Commissioner

Drs. Isnoor Haryanto, Ak

Komisaris | Commissioner

D. Sonny Priyarsono, Ph.D

Komisaris | Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.Si

Komisaris | Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si

Komisaris | Commissioner

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:

Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned Enterprises

KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010, memberhentikan

No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010, Effendi Batubara

dengan hormat Effendi Batubara sebagai Komisaris

was honorably dismissed as a Commissioner of Angkasa

Utama Angkasa Pura Airports dan mengangkat Suratto

Pura Airports and Suratto Siswodihardjo was then appointed

Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura

as a Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the

Airports. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris

then composition of the Board of Commissioners of Angkasa

Angkasa Pura Airports sebagai berikut:

Pura Airports would be as follows:

Nama | Name

JABATAN | POSITION

Drs. Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama | President Commissioner

Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA

Komisaris | Commissioner

D. Sonny Priyarsono, Ph.D

Komisaris | Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.Si

Komisaris | Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si

Komisaris | Commissioner

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:

Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned

KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 November 2011, mengangkat

Enterprises No. KEP-240/MBU/2011 dated November 24,

Sdr. Ir. Tundjung Inderawan M.Si sebagai anggota Dewan

2011, Ir. Tundjung Inderawan, M.Si. was appointed as a

Komisaris Angkasa Pura Airports. Dengan demikian susunan

Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the

Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports adalah sebagai

composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura

berikut :

Airports is as follows:

Nama | Name

JABATAN | POSITION

Drs. Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama | President Commissioner

Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA

Komisaris | Commissioner

D. Sonny Priyarsono, Ph.D

Komisaris | Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.Si

Komisaris | Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si

Komisaris | Commissioner

Ir. Tundjung Inderawan M.Si

Komisaris | Commissioner

c. Tugas Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Anggota

c. Duties and Responsibilities of Each Members of

Dewan Komisaris

the Board of Commissioners

1. Pembagian Bidang Tugas Dewan Komisaris dan

1. Distribution of Duties of Members of the Board of

Pembagian Komite

Commissioners and Distribution of Committees

a) Suratto Siswodihardjo, sebagai Komisaris Utama

a) Suratto Siswodihardjo, as the President Commissioner,

yang bertugas melakukan fungsi koordinasi atas

has the duty to perform the function of coordination

semua bidang yang ada di Dewan Komisaris. b) Hakamuddin Djamal membidangi SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi Dan Nominasi. c) Isnoor Haryanto membidangi

Pengembangan

Usaha dan Komersial, merangkap Ketua Komite Risiko Usaha Dan GCG. d) Suyitno Affandi membidangi Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi.

of all divisions in the Board of Commissioners. b) Hakamuddin Djamal has the duty to manage Human Resources, Legal Affairs, Organization, Remuneration and Nomination matters. c) Isnoor Haryanto has the duty to manage Business and

Commercial

Development

concurrently

serving as the Chairperson of the Business Risk and GCG Committee.

e) D. S. Priyarsono membidangi Program Kerja,

d) Suyitno Affandi has the duty to deal with

Keuangan & Akuntansi serta Pengadaan Barang &

Operational, Technical Affairs and Information

Jasa, merangkap Ketua Komite Audit. f ) Tundjung Inderawan membidangi perencanaan dan pengembangan.

Technology affairs. e) D. S. Priyarsono has the duty to deal with Work Program, Financial and Accounting Affairs and Procurement of Goods and Services concurrently serving as the Chairperson of the Audit Committee. f ) Tundjung Inderawan has the duty to deal with planning and development.

2011 Annual Report

183

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. Uraian Tugas Setiap Bidang

2. Description of Duties of Each Division

a) Bidang SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi dan Nominasi.

and Nomination Division

t #FSUBOHHVOHKBXBC UFSIBEBQ TFHBMB BTQFL ZBOH

t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT JO

berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan

connection with the system and procedures

SDM, dari mulai sistem rekrutment, penegakan

of Human Resources preparation, from the

disiplin, sistem penggajian dan pemberian insentif,

recruitment, disciplinary actions, remuneration and

diklat pegawai, organisasi perusahaan dan aspek

incentive system, employee education and training, company organization and other legal aspects.

hukum serta legalitas lainnya. b) Bidang Pengembangan Usaha dan Komersial & GCG.

b) Business and Commercial Development and GCG.

t #FSUBOHHVOHKBXBCUFSIBEBQBTQFLZBOHCFSLBJUBO

t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BTQFDUT SFMBUFE UP

dengan sistem dan prosedur pengembangan

business and commercial development system

usaha dan komersial, perencanaan strategis

and procedures, company strategic planning,

perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta

marketing, business cooperation and monitoring

pemantauan maupun evaluasi atas penerapan

and evaluation of GCG application. c) Work Program, Financial and Accounting, and

GCG. c) Bidang Program Kerja, Keuangan & Akuntansi, dan

Procurement of Goods and Services Division t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT SFMBUFE

Pengadaan Barang & Jasa. t #FSUBOHHVOHKBXBC UFSIBEBQ TFHBMB BTQFL ZBOH

to work plan and budget preparation procedure

berkaitan dengan sistem prosedur pembuatan

system,

rencana kerja dan anggaran termasuk anggaran

procurement of goods and services budgets, their

eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa,

accountability and financial reporting.

pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan.

including

exploitation,

investment,

d) Operational, Technical and Information Technology Division.

d) Bidang Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi. BTQFL

t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM PQFSBUJPOBM

teknis operasi termasuk master plan dan sistem

technical aspects, including the master plan

operasional kebandarudaraan, monitoring dan

and

evaluasi

and evaluation of aviation service and safety,

t #FSUBOHHVOHKBXBC

mutu

UFSIBEBQ

pelayanan

TFHBMB

dan

keselamatan

airport

operation

application

preparation of facilities of maintenance system

and

e) Planning and Development

UFSIBEBQ

TFHBMB

BTQFL

perencanaan pembangunan dan pengembangan

Laporan Tahunan 2011

technology

and other technical aspects.

aspek teknik lainnya.

bandara.

information

monitoring

dan penyiapan fasilitas sistem pemeliharaan serta

t #FSUBOHHVOHKBXBC

of

system,

penerbangan, penerapan teknologi informasi

e) Bidang Perencanaan dan Pengembangan

184

a) Human Resources, Legal, Organization, Remuneration

t 5IJT EJWJTJPO JT SFTQPOTJCMF GPS BMM BTQFDUT PG UIF airport construction and development planning.

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

d. Rapat Dewan Komisaris

d. Board of Commissioners’ Meeting

Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala

The Board of Commissioners will at least meet periodically

sekurang-kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu

least every month or any time when considered necessary

bila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang

by the President Commissioner or one or more members of

atau lebih anggota Dewan Komisaris serta permintaan

the Board of Commissioners and upon written request of the

tertulis Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2011, Dewan

Shareholders. In 2011, the Board of Commissioners held 23

Komisaris telah melakukan rapat internal sebanyak 23 kali

internal meetings and 25 meetings with Board of Directors

dan rapat bersama Direksi pihak luar sebanyak 25 kali.

of other companies.

FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

NO

BULAN

JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING

KEHADIRAN | PRESENCE SURATTO SISWODIHARDJO

HAKAMUDDIN DJAMAL

ISNOOR HARYANTO

SUYITNO AFFANDI

SONNY PRIYARSONO

TUNDJUNG INDERAWAN

MONTH

1

Januari

January

2

Februari

February

3

Maret

2

2

1

2

2

2

4

April

1

1

1

1

1

-

5

Mei

3

3

3

3

3

3

6

Juni

2

2

2

2

-

-

7

Juli

6

6

3

6

6

6

July

8

Agustus

3

3

3

3

3

3

August

9

September

1

-

-

-

1

1

September

10

Oktober

2

1

1

2

2

2

October

11

November

1

1

1

1

-

1

November

12

Desember

2

1

2

2

2

2

-

December

TOTAL

23

20

20

22

20

20

0

TOTAL

March April Per 24 November 2011

May June

RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETINGS WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER COMPANIES

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BULAN

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL

JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING

KEHADIRAN | PRESENCE SURATTO SISWODIHARDJO

HAKAMUDDIN DJAMAL

ISNOOR HARYANTO

SUYITNO AFFANDI

SONNY PRIYARSONO

3 1 3 4 2 1

3 1 3 2 2 1

3 1 2 4 0 -

2 1 3 4 2 1

2 1 3 4 2 1

1 1 1 4 1 -

3 1

3 1

2 1

3 1

3 1

3 0

7 25

6 22

7 20

5 21

7 24

6 18

TUNDJUNG INDERAWAN

Per 24 November 2011

0

MONTH

January February March April May June July August September October November December TOTAL

2011 Annual Report

185

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

186

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Direksi

3. Board of Directors

Direksi memegang tanggung jawab utama dalam mengelola

The Board of Directors holds the main responsibility to

perusahaan secara hati-hati, sesuai dengan peraturan yang

manage the Company carefully in accordance with the

berlaku dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Direksi, baik

prevailing regulations and in line with the objectives of the

secara perorangan maupun kolektif, harus bertindak secara

Company. The Board of Directors, individually and collectively,

efektif, tepat dan cepat serta mempertimbangkan seluruh

must act effectively, correctly and quickly by taking into

aspek dalam menjalankan tugas mereka serta menghindari

account all aspects in performing their duties and avoiding

keadaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

any circumstances that can create conflicts of interest.

Direksi wajib beritikad baik dalam menjalankan tugas

The Board of Directors must have good faith when performing

pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan

their company management duties by taking into account

keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang terkait

the balance of interest of all parties relevant to the activities

dengan aktivitas perusahaan. Peran dan tanggung jawab

of the Company. The roles and responsibilities of the Board of

Direksi Angkasa Pura Airports dijabarkan dalam Anggaran

Directors of Angkasa Pura Airports are set out in the Articles

Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Board Manual. Direksi

of Association, and detailed further in the Board Manual.

wajib tunduk kepada ketentuan peraturan perundang-

The Board of Directors must comply with the prevailing

undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan

legislations, the Articles of Association, and resolutions of the

RUPS.

General Meeting of Shareholders (RUPS).

Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan

In general, the Board of Directors is responsible for making

bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan telah

sure that all operational activities of the Company are carried

dilakukan secara efisien dan efektif serta sesuai prinsip-

out efficiently and effectively and have complied with GCG

prinsip GCG. Direksi melaksanakan pengelolaan usaha

principles. The Board of Directors is obliged to perform the

sekaligus mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan,

business management and at the same time manage and

menetapkan tujuan perusahaan, strategi dan rencana

QSPUFDUUIF$PNQBOZTBTTFUT TFUUIF$PNQBOZTPCKFDUJWFT 

anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari

strategy and budget plan regularly and represent the

perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Secara

Company internally and externally. In particular, the Board

khusus, Direksi melaksanakan strategi yang telah ditetapkan

of Directors must carry out strategies which have been

dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta

FTUBCMJTIFEUPBDIJFWFUIF$PNQBOZTWJTJPOBOENJTTJPOBOE

memastikan agar seluruh komponen perusahaan senantiasa

ensure that all components of the Company always comply

bekerja dalam koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten.

XJUIUIF$PNQBOZTWBMVFTDPSSJEPSTDPOTJTUFOUMZ

a. Komposisi Direksi

I (Persero), maka Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) efektif

a. Composition of Board of Directors The composition and number of members of the Board of Directors are determined by the General Meeting of Shareholders by taking into consideration the vision, mission, and strategic plan of the Company which are later stated in the Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia as the Shareholders of PT Angkasa Pura I (Persero). Under Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises Number: KEP-134/ MBU/2010 dated July 21, 2010 concerning Dismissal and Appointment of Members of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero), as of July 27, 2010 the composition of members of the Board of Directors

sejak tanggal 27 Juli 2010 adalah sebagai berikut:

of PT Angkasa Pura I (Persero) will be as follows:

Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan, yang kemudian dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia selaku Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero). Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/ MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi PT Angkasa Pura

2011 Annual Report

187

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Nama | Name

JABATAN | POSITION

Tommy Soetomo

Direktur Utama | President Director

Gunawan Agus Subrata

Direktur Keuangan | Finance Director Direktur Operasi & Teknik |

Harjoso Tjatur Prijanto Operations & Technical Director Direktur Komersial & Pengembangan Usaha | Commercial & Business DeRobert Daniel Waloni velopment Director Direktur Personalian & Umum | Yushan Sayuti

Human Resources and General Affairs Director

b. Pembagian Tugas Direksi

b. Distribution of Duties of the Board of Directors

Masing-masing anggota Direksi mempunyai tugas dan

Every member of the Board of Directors has the duties and

wewenang sesuai dengan bidang dan kompetensinya.

responsibilities according to his expertise and competence.

Setiap Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil

Every member of the Board of Directors can carry out his

keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung

duties and make decisions but the decisions of the Board

jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk

of Directors are their joint responsibility. Members of the

Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai

Board of Directors, including the President Director, have

primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan

equal position. The duty of the President Director as the

Direksi. Pembagian tugas Direksi Angkasa Pura Airports

primus inter pares is to coordinate the activities of the Board

adalah sebagai berikut:

of Directors. The distribution of the duties of the Board of Directors of Angkasa Pura I is as follows: 1. President Director

1. Direktur Utama untuk

The President Director is responsible to coordinate the

mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas

activities and implementation of the duties of all Directors

seluruh Direktur dalam merencanakan, mengembangkan

in planning, developing and setting the general policies

dan

Direktur

Utama

bertanggung

jawab

perusahaan

of the Company based on the principles of efficiency,

berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan sejalan

effectiveness in line with the vision, mission and objective

dengan visi, misi dan tujuan perusahaan.

of the Company.

Direktur Utama mengarahkan, mengembangkan dan

The President Director directs, develops, and sets the

menetapkan strategi pengelolaan perusahaan secara

Company management strategy in a comprehensive

menyeluruh, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh

manner, controls and evaluates all activities of the

kegiatan perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan

Company, prepares and conveys the long-term plans to

rencana jangka panjang yang telah ditanda tangani

be signed jointly with the Board of Commissioners to the

bersama dengan dewan komisaris kepada RUPS untuk

General Meeting of Shareholders for approval, prepares

mendapat pengesahan, menyiapkan rencana kerja dan

the work plan and budget of the Company which will

anggaran perusahaan yang merupakan penjabaran

be the annual realization of the long-term plan of the

tahunan dari rencana jangka panjang perusahaan serta

Company and conveys the annual report to the General

menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS untuk

Meeting of Shareholders for approval within 6 months

memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan setelah

BGUFSUIFDMPTJOHPGUIF$PNQBOZTCPPLT

menetapkan

kebijakan

umum

tahun buku perusahaan ditutup.

188

Direktur Utama berkewajiban menyiapkan kebijakan

The President Director must formulate the general

umum satuan pengendalian internal, memperhatikan

policy of the internal control unit, consider and take the

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas

necessary steps with regard to all matters set out in any

segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan

inspection report carried out by the Internal Control Unit,

hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan

lead strategic activities in developing the Company and

Intern, memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam

perform other duties assigned by the General Meeting of

pengembangan perusahaan serta melaksanakan tugas-

Shareholders.

tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS. 2. Direktur Keuangan

2. Finance Director

Direktur Keuangan bertanggung jawab merumuskan

The Finance Director is responsible for the formulation

kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian

of policies, guidance, implementation and control of the

kegiatan

akuntansi,

$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBDDPVOUJOH USFBTVSZ 

perbendaharaan, anggaran dan program kemitraan dan

budgeting and partnership program and environmental

bina lingkungan, perpajakan, pengelolaan dana sesuai

development, tax and fund management in accordance

dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan.

XJUIUIF$PNQBOZTSFHVMBUJPOTBOEQPMJDJFT

Direktur Keuangan juga bertugas merencanakan, mencari

The Finance Director is also responsible for planning,

dan memastikan penyediaan dana pengembangan

seeking and guaranteeing the provision of funds for

perusahaan sesuai dengan rencana strategis perusahaan,

the Company development in accordance with the

menyusun rencana jangka panjang perusahaan dan

$PNQBOZT TUSBUFHJD QMBOT  GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT

memastikan ketersediaan informasi yang terkait dengan

long-term plan, and ascertaining the availability of

keuangan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.

JOGPSNBUJPO SFMBUFE UP UIF $PNQBOZT öOBODF UP CF

perusahaan

dibidang

informed to the Board of Commissioners. 3. Direktur Operasi dan Teknik

3. Operational and Technical Director

Direktur Operasi dan Teknik bertanggung jawab

The Operational and Technical Director is responsible

merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan

for formulating policies, guidance, implementation and

pengendalian kegiatan perusahaan di bidang operasi

DPOUSPMPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBWJBUJPO

pelayanan lalu lintas penerbangan, pelayanan operasi

traffic services, airport operational services, facilities and

kebandarudaraan, teknik perencanaan sarana dan

infrastructure planning techniques, supervision and quality

prasarana, teknik pengawasan dan jaminan kualitas serta

assurance techniques, and other facilities and infrastructure

sarana dan prasarana lainnya pada perusahaan sesuai

JO UIF $PNQBOZ JO BDDPSEBODF XJUI UIF $PNQBOZT

dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun

regulations and policies. The Operational and Technical

rencana jangka panjang dan jangka pendek yang

%JSFDUPS JT BMTP SFTQPOTJCMF GPS GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT

berkaitan dengan ketersediaan dan kehandalan fasilitas

long and short-term plans in connection with the availability

dan peningkatan pelayanan

and reliability of facilities and improvement of services.

4. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Direktur

Komersial

The Commercial and Business Development Director is

bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan,

responsible for formulating policies, guidance, implementation

pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan

BOEDPOUSPMPGUIF$PNQBOZTBDUJWJUJFTJOUIFöFMETPGBWJBUJPO

di bidang bisnis aviasi dan tarif, pemasaran, kegiatan

business and tariffs, marketing, commercial and business

komersial dan pengembangan usaha sesuai dengan

EFWFMPQNFOU BDUJWJUJFT JO BDDPSEBODF XJUI UIF $PNQBOZT

ketentuan

kebijakan

Pengembangan

4. Commercial and Business Development Director Usaha

dan

dan

Menyusun

regulations and policies. The Commercial and Business

perencanaan jangka panjang dan jangka pendek yang

perusahaan.

Development Director is also responsible for formulating the

berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan.

long and short-term plans of the Company in connection XJUIUIF$PNQBOZTCVTJOFTTEFWFMPQNFOU

2011 Annual Report

189

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

5. Direktur Personalia dan Umum

5. Human Resources and General Affairs Director

Direktur Personalia dan Umum bertanggung jawab

The Human Resources and General Affairs Director

merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan

is

pengendalian kegiatan perusahaan dibidang administrasi

JNQMFNFOUBUJPO BOE DPOUSPM PG UIF $PNQBOZT BDUJWJUJFT

personalia, perencanaan dan pengembangan sumber

in the fields of human resources administration, human

daya manusia dan organisasi, tata kerja dan umum sesuai

resources and organizational planning and development,

dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun

work procedures and general affairs in accordance with

rencana jangka panjang dan jangka pendek yang

UIF $PNQBOZT SFHVMBUJPOT BOE QPMJDJFT 5IF )VNBO

berkaitan dengan SDM dan Umum.

Resources and General Affairs Director is also responsible

responsible

for

formulating

policies,

guidance,

GPS GPSNVMBUJOH UIF $PNQBOZT MPOH BOE TIPSUUFSN QMBOT in connection with the human resources and general affairs. c. Rapat Direksi

c. Meeting of Board of Directors

Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-

The Board of Directors shall meet periodically at least every

kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila

month or any time when considered necessary by the

dipandang perlu oleh Direktur Utama, seorang atau

President Director, one or more members of the Board of

lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari

Directors, or upon written request from one or more members

seorang atau lebih anggota Komisaris serta permintaan

of the Board of Commissioners and upon written request

tertulis Pemegang Saham. Selama tahun 2011 Direksi

of the Shareholders. In 2011, the Board of Directors held 23

telah mengadakan rapat Direksi sebanyak 23 kali dan rapat

meetings of the Board of Directors and 25 meetings with the

bersama Dewan Komisaris dan/atau pihak lainnya sebanyak

Board of Commissioners and/or other companies with the

25 kali dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:

presence detail as follows: with the Board of Commissioners and/or other companies with the presence detail as follows:

FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN RAPAT INTERNAL FREQUENCY OF MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN INTERNAL MEETINGS BULAN MONTH

NO

190

JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING

KEHADIRAN | PRESENCE TOMMY SOETOMO

GUNAWAN AGUS S.

HARJOSO TJATUR P.

ROBERT D. WALONI

YUSHAN SAYUTI

2

1

Januari

2

Februari

3

Maret

2

2

1

2

2

4

April

1

1

1

1

1

-

5

Mei

3

3

3

3

3

3

6

Juni

2

2

2

2

-

-

7

Juli

6

6

3

6

6

6

8

Agustus

3

1

3

3

3

3

9

September

1

-

-

-

1

1

10

Oktober

2

1

-

2

2

2

11

Nopember

1

-

-

1

-

1

12

Desember

2

1

2

2

2

2

TOTAL

23

17

15

22

20

20

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETING WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER PARTIES BULAN MONTH

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

KEHADIRAN | PRESENCE

JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING

TOMMY SOETOMO

GUNAWAN AGUS S.

HARJOSO TJATUR P.

ROBERT D. WALONI

YUSHAN SAYUTI

3 1 3 4 2 1 3 1 7 25

3 1 3 2 2 1 3 1 6 22

3 1 2 4 0 1 1 1 7 20

2 1 3 4 2 1 2 1 5 21

2 1 3 4 2 1 3 1 7 24

1 1 1 4 1 1 3 0 6 18

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL

4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

.4. Remuneration Policy of the Board of

Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan

The procedures for determining the remuneration of the Board of

Direksi mengacu pada ketentuan yang diatur dalam

Commissioners and the Board of Directors refer to the provisions

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor

of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises

07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.Sedangkan

Number 07/MBU/2010, dated December 27, 2010 while the

mekanisme

penetapan

besarnya

remunerasi

Commissioners and the Board of Directors

Dewan

mechanism for establishing the amounts of the remuneration of

Komisaris dan Direksi berdasarkan Keputusan RUPS. Prosedur

the Board of Commissioners and the Board of Directors is based

penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merujuk

on the Resolution of the General Meeting of Shareholders (RUPS).

pada ketentuan yang berlaku, antara lain:

The procedures for determining the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors refer to the prevailing regulations, among other things :

a. Gaji/Honorarium 1) Gaji/Honorarium Komisaris Utama = 40% dari Direktur Utama 2) Gaji/Honorarium Anggota Komisaris = 36% dari Direktur Utama. b. Tunjangan 1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan

a. Salary / Honorarium 1) Salary/Honorarium -Salary/Honorarium of the President Commissioner = 40% of the President Director r 2) Salary/Honorarium of the members of the Board of Commissioners = 36% of the President Director. b. Allowances 1) Religious Holiday Allowance

t

1 (satu) kali gaji/honorarium

t  POF NPOUITBMBSZIPOPSBSJVN

t

Dalam hal terdapat alasan yang khusus dan

t *OUIFFWFOUUIBUUIFSFBSFTQFDJBMSFBTPOTBOEUIF

mendapat persetujuan RUPS dapat diberikan

approval of the General Meeting of Shareholders

sebesar-besarnya 2 (dua) kali gaji/honorarium

(RUPS) has been obtained, a maximum of 2 (two) month salary / honorarium may be given.

2011 Annual Report

191

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2) Tunjangan Komunikasi t

2) Communication Allowance

Paling banyak 5% (lima persen) dari gaji/

t .BYJNVN  öWF QFSDFOU  PG UIF TBMBSZ

honorarium

honorarium

3) Santunan Purna Jabatan t

3) Post Service Compensation

Premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh

t *OTVSBODFQSFNJVNXJUIUIFNBYJNVNBNPVOUPG

lima persen) dari gaji/honorarium

25% (twenty-five percent) of the salary/honorarium.

4) Tunjangan Pakaian t

4) Clothing Allowances

Kebijakan internal perusahaan, ditetapkan oleh

t 5IFDMPUIJOHBMMPXBODFTXJMMCFHJWFOJOBDDPSEBODF

Direksi setelah anggaran tercantum dalam RKAP.

XJUIUIFDPNQBOZTJOUFSOBMQPMJDZTFUCZUIF#PBSE of Directors after the publishing of the budget in UIF$PNQBOZT8PSL1MBOBOE#VEHFU 5) Transportation allowances

5) Tunjangan transportasi t

Paling banyak 20% (dua puluh persen) dari gaji/

t .BYJNVN  UXFOUZ QFSDFOU  PG UIF TBMBSZ 

honorarium. Tunjangan transportasi diberikan apabila

honorarium. Transportation allowances will only

tidak diberikan kendaraan dinas oleh perusahaan

be given if the company does not provide vehicles. c. Facilities

c. Fasilitas

1) Official vehicle

1) Kendaraan Dinas t

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan

t

2) Health

2) Kesehatan t

Dalam

bentuk

asuransi

kesehatan

atau

t

insurance or medical expenses reimbursement

Dewan Komisaris beserta seorang istri/suami

to members of the Board of Commissioners and

dan maksimal 3 (tiga ) orang anak yang belum

their spouse and maximum 3 (three) children

mencapai usia 25 tahun yang belum pernah

who have not been 25 years old, single and have not worked.

Medical check up diberikan 1 (satu) kali setiap

t

3) Professional associations

Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa

t

4) Legal aid

4) Bantuan hukum Dalam

bentuk

pembiayaan

jasa

kantor

t

Sesuai dengan kebutuhan.

d. Tantiem/Insentif Kerja Sesuai dengan Keputusan RUPS.

Legal aid will be given in the form of payment of services of attorney / legal consultant.

pengacara/konsultan hukum. t

Maximum 2 (two) associations, only registration fee and annual fee will be covered.

uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan t

Medical check-up will be given 1 (one) time each year.

tahun. 3) Perkumpulan Profesi t

Health facilities will be given in the form of health

penggantian biaya pengobatan kepada anggota

menikah dan belum pernah bekerja. t

1 (one) unit of official vehicle and its maintenance and operational costs

operasional

t

And it will be given in accordance with the need.

d. Tantiem / Work Incentives Incentives will be given in accordance with the resolution of the General Meeting of Shareholders.

192

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Berita Acara

Official Report of Renumeration of

Tentang remunerasi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)

the Board of Directors of PT Angkasa Pura 1 (Persero)

Berdasarkan Per-07/MBU/2010

Pursuant to RegulationNo. Per-07/MBU/2010

Tanggal 27 Desember 2010

Dated December 27, 2010

Perihal Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan

Concerning Guidelines for the Determination of

Komisaris dan Dewan Pengawas

Renumeration of the Board of Directors and Board

Badan Usaha Milik Negara

of Commissioners of State owned Enterprises

Dengan ini kami menyatakan bahwa Penghasilan yang

We hereby declare that the incomes received by the Board of

diterima Direksi telah sesuai dengan PER-07/MBU/2010

Directors have been in compliance with Regulation No. PER-

Tanggal 27 Desember 2010, dengan besaran sebagai berikut :

07/MBU/2010 dated December 27, 2010 as follows:

1)

t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors

(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-

t Tunjangan Hari Raya Keagamaan Religious Allowances

t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors

(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-

t Tunjangan Komunikasi Communication Allowances

Sebesar pemakaian (at cost). | At cost

t Santunan Purna Jabatan Post Service Allowances

Premi asuransi 25% (dua puluh lima persen) dari gaji /honorarium. | Insurance premium at 25% (twenty five percent) of the salary / honorarium

t Tunjangan Pakaian Clothing Allowances

Kebijakan internal perusahaan | *OBDDPSEBODFXJUIUIF$PNQBOZTJOUFSOBMQPMJDJFT

t Tunjangan Cuti Tahunan Annual Leave Allowances

t%JSVU]President Director t%JSFLTJ]Directors

t Tunjangan Perumahan Housing Allowance

t%JSVU]President Director t%JSFLUVS,PNFSTJBM16]Commercial & Business Dev. Director t%JSFLUVS,FVBOHBO]Financial Director t%JSFLUVS0QFSBTJ5FLOJL]Operational & Technical Operation t%JSFLUVS1FSTPOBMJB6NVN]Human Resources & GA Director

t Tunjangan Cuti Besar Special Leave Allowances

a. Paling banyak 2 (dua) kali gaji /honorarium dan tidak diberikan Tunjangan Cuti Tahunan pada tahun yang bersangkutan | Maximum 2 (two) month salary / honorarium and Annual Leave Allowances of the relevant year will not be given b. Cuti besar dapat diambil setelah bekerja 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam satu periode jabatan | Special Leave Allowances may be taken upon servicing continuously for 3 (three) years in one period in that position.

t Tunjangan Biaya Utilitas Utility Cost Allowances

Sebesar pemakaian, paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Tunjangan Perumahan | according to the actual expenses, maximum 30% (thirty percent) of the Housing Allowances.

Honorarium Honorarium Tunjangan Allowances

(1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,(4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,: : : : :

Rp. 16.000.000,Rp. 16.000.000,Rp. 18.954.000,Rp. 18.954.000,Rp. 18.954.000,-

2011 Annual Report

193

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2)

3)

Fasilitas | Facility t

Fasilitas Kendaraan Dinas Official Vehicle Facility

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional. | 1 (one) unit along with the maintenance and operational expenses.

t

Fasilitas Kesehatan | Health Facilities

Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan | in the form of health insurance or medical expenses reimbursement.

t

Fasilitas Perkumpulan Profesi Professional associations

Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) associations, only the registration fee and annual fee will be covered.

t

Fasilitas Bantuan Hukum Legal Aid Facility

Sebesar kebutuhan | will be given in accordance with the need.

t

Fasilitas Rumah Jabatan Official House Facility

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas | 1 (one) unit including the maintenance and utility fee.

t

Fasiltas Club Membership Membership Club Fee

Paling banyak 2 (dua) keanggotaan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) memberships, only the registration fee and annual fee will be covered.

t

Fasilitas Biaya Representasi Representation Expenses

Sebesar pemakaian (at cost).| At cost

Tantiem/Insentif Kinerja | Incentives

Sesuai Keputusan RUPS | according to the Resolution of General Meeting of Shareholders

Jakarta, 06 Juli 2012

Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director

194

Harjoso Tjatur Prijanto

Robert Daniel Waloni

Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director

Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director

Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Affairs Director

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

5. Komite-Komite Yang Ada Dibawah Komisaris

5. Committees under the Board of Commissioners

t Komite Audit Ketua dijabat oleh Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD, sedangkan Anggota Drs. Ilham Budiono, Ak., MM dan Ir. Basuki Rahardjo, CES

t "VEJU$PNNJUUFF This committee is chaired by Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD. Its members are Drs. Ilham Budiono, Ak., MM, and Ir. Basuki Rahardjo, CES.

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP - 09/DK.API/2011 tanggal 1 Nopember 2011 telah diangkat kembali Drs Ilham Budiono Ak., MM sebagai Komite Audit dan KEP- 10/DK.API/2011 tanggal 1 November 2011telah diangkat kembali Ir. Basuki Rahardjo, CES sebagai Komite Audit, masing-masing untuk periode 1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012.

Pursuant to Decision of the Board of Commissioners Number: KEP -09/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Drs Ilham Budiono Ak., MM has been appointed again as a member of the Audit Committee and pursuant to Decision Number 10/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Ir. Basuki Rahardjo, CES has been appointed again as a member of the Audit Committee, respectively for the period of November 1, 2011 to October 31, 2012.

t Komite Risiko Usaha dan GCG Ketua dijabat oleh Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA, sedangkan Anggota dijabat oleh Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, dan Drs. H. Srijono, Ak., MM

t #VTJOFTT3JTLBOE$PSQPSBUF(PWFSOBODF$PNNJUUFF 5IJTDPNNJUUFFTDIBJSQFSTPOJT%ST*TOPPS)BSZBOUP "L ."  and its members comprise of Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, and Drs. H. Srijono, Ak., MM

Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP01/DK.API/2011 tanggal 31 Januari 2011 telah diangkat kembali Drs. Muhammad Hadijono, MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP03.I/DK.API/2011 tanggal 6 Mei 2011 telah diberhentikan dengan hormat Drs. Sigit Setiawan, MBA sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP07/DK.API/2011 tanggal 26 Agustus 2011 telah diangkat kembali Drs. H. Srijono, Ak., MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports.

Pursuant to Decision of Board of Commissioners No. KEP01/DK.API/2011 dated January 31, 2011 Drs. Muhammad Hadijono, MM is once again appointed as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-03.I/DK.API/2011 dated May 6, 2011 Drs. Sigit Setiawan, MBA has been honorably discharged as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-07/DK.API/2011 dated August 26, 2011, Drs. H. Srijono, Ak., MM as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports.

t Komite Remunerasi & Nominasi Ketua dijabat oleh Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, Anggota dijabat oleh Drs. Ubaedi, Ak.

t Remuneration & Nomination Committee The chairperson of this Committee is Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, with the member Drs. Ubaedi, Ak.

Sesuai surat Keputusan Dewan Komisari Nomor : KEP– 02/ DK.API/2011 tanggal 1 Februari 2011 telah diberhentikan dengan hormat Jenri MP. Panjaitan sebagai Komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports dan pengangkatan Drs. Ubaedi, Ak sebagai anggota komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports.

Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-02/DK.API/2011 dated February 1, 2011, Jenri MP. Panjaitan has been honorably discharged from the position of member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports while Drs. Ubaedi, Ak was appointed as the member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports

2011 Annual Report

195

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

a. Profile Anggota Komite Audit

a. Profiles of Members of the Audit Committee

Drs. Ilham Budiono, Ak., MM.

Drs. Ilham Budiono, Ak, MM.

Lahir di Kendal Jawa Tengah, 6 Maret

He was born in Klaten on March 22 1949. He

1952.Diangkat sebagai Komite Audit

was appointed as a member of the Audit

sejak tanggal 9 November 2010, dan

Committee on November 9, 2010, and was

diangkat kembali sebagai Komite Audit

re-appointed as a member of the Audit

sejak tanggal 1 Nopember 2011.

Committee on November 1, 2011.

Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan

He earned a degree in Civil Engineering from

Jurusan Akuntansi pada Universitas

Gajah Mada University Yogyakarta in 1980

Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1980,

BOEB.BTUFST%FHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN

Magister Manajemen pada STIE IPWI

STIE IPWI Jakarta in 2001. He started his career

Jakarta tahun 2001. Mengawali karir di BPKP pada tahun

in BPKP in 1980 as an Auditor with the latest position as a

1980 sebagai Auditor dengan jabatan terakhir sebagai

Quality Control Audit Officer.

Pengendali Mutu Audit. Ir. Basuki Rahardjo, CES.

Ir. Basuki Rahardjo, CES

Lahir di Klaten, 22 Maret 1949. Diangkat sebagai Komite

He was born in Kendal in Central Java on March 6 1952.

Audit sejak tanggal 9 Nopember 2010

He was appointed as a member of the Audit

dan diangkat kembali sebagai Komite

Committee on November 9, 2010, and was

Audit sejak tanggal 1 November 2011.

re-appointed as a member of the Audit Committee on November 1, 2011.

Pendidikan Sarjana Teknik Sipil pada

He earned a degree in Financial Studies from

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Accounting Department of Gajah Mada

tahun 1975, Specialist Airport Engineer

University Yogyakarta in 1975. He also holds

(Perancis) tahun 1985. Mengawali karir

Airport Engineer Certificate from France in

di Departemen Perhubungan pada

1985. He started his career in the Ministry

th. 1980 sebagai Pimpinan Proyek

of Transportation in 1980 as the Head of

Pengembangan Bandar Udara Ngurah

Airport Bali. His latest position was the Head of Airport

Teknik Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan

Engineering Directorate of the Directorate General of Air

Udara.

Transportation.

1) Tugas Komite Audit a) Membantu Dewan

196

the Project of Development of Ngurah Rai

Rai, Bali dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dirktorat

1) Duties of Audit Committee Komisaris untuk memastikan

a) To assist the Board of Commissioners to make sure

bahwa ; (i) Laporan Keuangan Perseroan disajikan

UIBU J  UIF $PNQBOZT 'JOBODJBM 4UBUFNFOUT BSF

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi

presented reasonably in accordance with the generally

yang berlaku umum, (ii) struktur dan mekanisme

BDDFQUFE BDDPVOUJOH QSJODJQMFT  JJ  UIF $PNQBOZT

pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan

structure and internal control mechanisms have been

dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal oleh

implemented well, (iii) internal audit by the Internal

Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun Audit

Supervisory Unit (SPI) and External Audit has been

Eksternal telah dilaksanakan sesuai standar yang

conducted according to the applicable standards and

berlaku dan (iv) tindak lanjut temuan hasil audit

(iv) the follow-up of findings from the audit has been

dilaksanakan oleh manajemen;

conducted by management;

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan memberikan

give recommendations on the remuneration policy of

remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai Angkasa

all executive officers and employees of Angkasa Pura

Pura Airports secara keseluruhan menyangkut sistem

Airports with regard to remuneration and allowance

penggajian dan pemberian tunjangan, sistem pensiun,

system, pension system, compensation system and

sistem konpensasi serta manfaat lainnya dan pembagian

other benefits and distribution of production services

jasa produksi atau bonus untuk disampaikan kepada

or bonuses to be submitted to the Shareholders by

Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris;

the Board of Commissioners;

Dewan

Komisaris

rekomendasi mengenai pengendalian

tentang

b) To assist the Board of Commissioners to evaluate and

kebijakan

c) Membantu

rekomendasi

memberikan

c) To assist the Board of Commissioners to give

penyempurnaan sistem

recommendations on the improvements of the

manajemen

perusahaan

serta

pelaksanaannya;

DPNQBOZT NBOBHFNFOU DPOUSPM TZTUFN BOE JUT implementation;

d) Membantu Dewan Komisaris

memastikan bahwa

d) To assist the Board of Commissioners to ensure that

telah terdapat prosedur review yang memuaskan

there has been proper review procedure with regard

terhadap

dikeluarkan

to all information issued by the company, including

perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan

segala

brochures, regular financial statements, projections

berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan

and other financial information submitted to the

yang disampaikan kepada Pemegang Saham;

Shareholders;

e) Membantu

informasi

Dewan

yang

dalam

e) To assist the Board of Commissioners to identify

memerlukan

matters that need the attention of the Board of

f ) Melaksanakan tugas lain dari Ketua Komite Audit

f ) Another task of the Audit Committee and Chairman

maupun dari Komisaris, sepanjang masih dalam

of the Board of Commissioners, all still within the

lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan

scope of duties and obligations of the Commissioner,

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

pursuant to the provisions of legislation in force;

mengidentifikasikan

Komisaris

hal-hal

yang

perhatian Komisaris;

Commissioners;

berlaku; 2) Kewajiban Komite Audit

2) Obligations Of Audit Committee

a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya.

a) Each Committee member shall have committed in performing their duties.

b) Komite Audit wajib melaporkan kepada Dewan

b) The Audit Committee shall report to the Board of

Komisaris, berupa :

Commissioners, in the form:

(1)

(1)

Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite Audit, segera disampaikan kepada Komisaris.

(2)

The results of the evaluation was done of the Audit Committee, be submitted to the

Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Audit, disampaikan sekurang-

Commissioner. (2)

kurangnya 1 (satu) bulan sekali.

Newsletter, which contains the key points of the work of the Audit Committee, delivered at least 1 (one) month.

(3)

Laporan khusus, yang berisi temuan yang

(3)

Special report, which contains findings that

kegiatan

BMMFHFEMZ XJMM EJTSVQU UIF DPNQBOZT BDUJWJUJFT

perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x

must be reported no later than 2 x 24 hours (two

24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah

times twenty-four hours), after the issuance of

instruksi pembuatan laporan, atau setelah

instruction to submit a report, or after it has been

diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara

known that a matter that need to be reported

khusus.

specifically has occurred.

diperkirakan

dapat

mengganggu

2011 Annual Report

197

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(4)

Anggota Komite Audit minimal tiga hari dalam

(4)

satu minggu wajib hadir di Kantor Angkasa Pura

days a week be present at the office of Angkasa

Airports. (5)

Audit Committee members must at least three Pura Airports.

Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan segala

(5)

The Audit Committee shall maintain the

informasi, baik yang diperoleh dari dalam

confidentiality of all information derived from

maupun dari luar Angkasa Pura Airports.

inside or outside of Angkasa Pura Airports.

3) Kegiatan Komite Audit

3) Activities of the Audit Committee

Kegiatan Komite Audit merupakan bagian integral dari

Activities of the Audit Committee constitute integral parts

upaya Perseroan menerapkan Good Corporate Governance

PG UIF FòPSUT UP BQQMZ UIF $PNQBOZT (PPE $PSQPSBUF

(GCG). Komite Audit membantu Dewan Komisaris

Governance (GCG). The Audit Committee assists the

dalam meningkatkan GCG melalui fungsi pengawasan

Board of Commissioners to improve the GCG through

(supervisory) dan pemberian nasehat (advisory) atas

supervisory and advisory functions for the management

jalannya Perseroan kepada Dewan Direksi.

of the Company to the Board of Directors.

Fungsi Komite Audit diatur dalam Peraturan Menteri

Functions of the Audit Committee are provided for in

Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 tanggal 20

Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No.

Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN.

PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006 concerning Audit Committee for SOEs.

Kegiatan Komite Audit Tahun 2011 meliputi :

The activities of the Audit Committee in 2011 include:

t

Penelaahan (review) informasi yang dikeluarkan

t

oleh Perseroan

t

t

Penelaahan (review) Sistem Pengendalian Intern dan Pelaksanaannya

3FWJFXPGJOGPSNBUJPOJTTVFECZUIF$PNQBOZ 3FWJFX PG  UIF *OUFSOBM $POUSPM 4ZTUFN BOE JUT Implementation

t

3FWJFXPGBDUJWJUJFTPGUIF*OUFSOBM4VQFSWJTPSZ6OJU

t

Penelaahan kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI)

t

Penelaahan kegiatan Auditor Eksternal

t

3FWJFXPGBDUJWJUJFTPGUIF&YUFSOBM"VEJUPS

t

Evaluasi teknis operasional bandar udara.

t

"JSQPSUPQFSBUJPOBMUFDIOJDBMFWBMVBUJPO

t

Evaluasi terhadap Upaya ManajemenMeningkatkan

t

&WBMVBUJPO PG /PO"FSPOBVUJDBM 3FWFOVF *ODSFBTF

(SPI)

Pendapatan Non Aeronautika t

Evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pengembangan

Effort t

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. t

Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan

&WBMVBUJPO PG UIF JNQMFNFOUBUJPO PG /HVSBI 3BJ International Airport Bali development projects.

t

Komisaris.

0UIFS EVUJFT BT BTTJHOFE CZ UIF #PBSE PG Commissioners.

t Frekuensi Pertemuan Komite Audit Tahun 2011

Frequency of Audit Committee Meetings in 2011

t

t

Pertemuan internal Komite Audit dilaksanakan sebulan sekali

t

Pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI)

a month. t

dilaksanakan sebulan sekali. t

198

Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan

5IF*OUFSOBM"VEJU$PNNJUUFFNFFUJOHJTIFMEPODF .FFUJOHXJUIUIF*OUFSOBM4VQFSWJTPSZ6OJU *46 JT held once a month.

t

.FFUJOH XJUI &YUFSOBM "VEJUPST JT DBSSJFE PVU JO

sesuai dengan kerangka acuan kerja Audit ( minimal

accordance with Audit terms of reference (at least 3

3 kali).

times).

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit Tahun 2011

Audit Committee Member Attendance Rate in 2011

t

t

Kehadiran Komite Audit minimal 3 kali seminggu

.FNCFSTPGUIF"VEJU$PNNJUUFFBSFSFRVJSFEUPCF present at the office at least 3 times a week.

Independensi Komite Audit

Independence of the Audit Committee

t

t

Komite Audit berasal dari luar Perusahaan yang

5IF"VEJU$PNNJUUFFJTGSPNPVUTJEFUIFDPNQBOZ

tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of

that has no conflict of interest with PT.Angkasa Pura

interest) dengan PT Angkasa Pura I (Persero).

I (Persero).

b. Profile Anggota Komite Risiko Usaha Dan GCG

b. Profiles of Member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee

Drs. Muhammad Hadijono

Drs. Muhammad Hadijono

Lahir di Solo tanggal 19 Februari 1941.Diangkat

He was born in Solo on February 19, 1941. He was

menjadi Anggota Komite Risiko Usaha dan

appointed as a Member of the Business Risk and

GCG sejak tanggal 30 Januari 2009, dan

Good Corporate Governance on January 30, 2009,

diangkat kembali pada tanggal 31 Januari

and reappointed on 31 January 2011. He earned a

2011. Pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas

degree in Economics from Gadjah Mada University

Gajahmada tahun 1966, Magister Manajemen

JOBOEB.BTUFST%FHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN

Universitas Pajajaran tahun 2002. Mengawali

Padjadjaran University in 2002. He started his career in

karir di BPKP sebagai Penata Muda tahun 1970, dan terakhir

BPKP as a Junior Staff in 1970, and lastly serving as the Customs

mnjabat sebagai Direktur Pengawasan Bea Cukai BPKP Pusat.

Supervision Director of BPKP of the Republic of Indonesia. Drs. Sigit Setiawan, MBA

Drs. Sigit Setiawan, MBA Lahir di Semarang tanggal 5 Juli 1956.

He was born in Semarang on July 5, 1956 and

Diangkat menjadi Anggota

Komite Risiko

appointed as a Member of the Business Risk and

Usaha dan GCG sejak tanggal 1 Mei 2009

Good Corporate Governance Committee on May

dan diberhentikan dengan hormat per

1, 2009 and was honorably discharged on May 6,

tanggal 6 Mei 2011. Pendidikan Sarjana

2011.

Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro

He earned a degree in Managerial Economics

Semarang, Corporate Finance dari University

from Diponegoro University Semarang and

of Miami. Mengawali karir di Departemen

Corporate Finance from the University of Miami.

Keuangan RI sebagai Pegatur Muda pada tahun 1980, dan

He started his career at the Ministry of Finance as a Junior

terakhir menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat BMN

Staff in 1980, and he is now serving as the Head of State

II B Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen

Assets II B Sub Directorate State Assets Directorate of the

Keuangan RI.

Ministry of Finance.

Drs. H. Srijono, Ak, MM.

Drs. H. Srijono, Ak, MM.

Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946.

Born in Klaten on July 15, 1946 and was appointed as

Diangkat sebagai Komite Risiko Usaha dan

a member of the Business Risk and Good Corporate

GCG sejak 1 September 2010 dan diangkat

Governance Committee on September 1, 2010 and

kembali menjadi anggota Komite Risiko

was reappointed as a member of the Business Risk

Usaha dan GCG sejak tanggal 26 Agustus

and Good Corporate Governance Committee since

2011. Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan

August 26, 2011. He earned a degree in Financial

Jurusan Akuntasi pada Institut Ilmu Keuangan

Studies from Accounting Department of the

2011 Annual Report

199

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(IIK) Jakarta tahun 1975, Magister Manajemen pada

Institute of Financial Studies (IIK) Jakarta in 1975 and a

Universitas Persada Indonesia tahun 1995. Mengawali

.BTUFSTEFHSFFJO.BOBHFNFOUGSPN1FSTBEB*OEPOFTJB

karir di BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir

University in 1995. He started his career as an auditor in

sebagai Kepala Bagian pada Badan Akuntasi Keuangan

BPKP and lastly serving as a Division Head in the State

Negara.

Financial Accounting Agency.

1) Tugas Komite Risiko Usaha Dan GCG (Good Corporate

1) Duties of the Business Risk and GCG Committee

Governance) a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan

a) To assist the Board of Commissioners to make

bahwa : (i) struktur pengendalian internal

sure that: (i) the internal control structure related

yang terkait dengan risiko usaha perusahaan

UP UIF DPNQBOZT CVTJOFTT SJTLT BOE BQQMJDBUJPO

dan penerapan Good Corporate Governance

of Good Corporate Governance have been

telah dilaksanakan dengan baik dan wajar, (ii)

implemented in a good and reasonable manner,

pelaksanaan audit internal maupun eksternal

(ii) the implementation of internal and external

yang terkait dengan manajemen risiko dan

audits relating to risk management and application

penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah

of Good Corporate Governance (GCG ) has been

dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dan (iii)

implemented according to the applicable standards

membantu Komite Audit dalam melakukan tindak

and (iii) to assist the audit Committee to follow up

lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan

the findings in the audit conducted against the

terhadap manajemen;

management;

b) Membantu Dewan Komisaris dalam pemberian

b) To assist the Board of Commissioners to give

rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

SFDPNNFOEBUJPOT PO JNQSPWJOH UIF DPNQBOZT

pengendalian manajemen risiko perusahaan serta

risk

pelaksanaannya sehingga sesuai dengan ketentuan

implementation so that it will comply with the

mengenai kebijakan risiko dan penerapan Good

provisions on risk policies and the implementation

Corporate Governance (GCG);

of Good Corporate Governance (GCG);

c) Membantu Dewan Komisaris

control

system

and

its

bersama Komite

c) To assist the Board of Commissioners together

Audit ikut memastikan bahwa telah terdapat

with the Audit Committee to ensure that there

prosedur review yang memuaskan terhadap segala

has been proper review procedure with regard to

informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk

all information issued by the company, including

brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan

brochures, regular financial statements, projections

lain-lain informasi keuangan sesuai ketentuan

and other financial information in accordance

mengenai kebijakan risiko dan pelaksanaan

with the risk policies and implementation of Good

prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk

Corporate Governance (GCG) to be submitted to

disampaikan pada Pemegang Saham; d) Membantu

Dewan

mengidentifikasi

Komisaris

hal-hal

yang

the Shareholders; untuk

ikut

d) To assist the Board of Commissioners to take part

memerlukan

in identifying matters that require the attention of

perhatian Komisaris dalam masalah pelaksanaan

the Commissioner on the issues of implementation

kebijakan risiko dan penerapan prinsip Good

of risk policies and application of Good Corporate

Corporate Governance (GCG);

Governance (GCG) principles;

e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris,

e) To perform other duties given by the Commissioner,

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan

as long as still within the scope of duties and

kewajiban

obligations of the Commissioner, based on the

Komisaris,

berdasarkan

ketentuan

peraturan perundang- undangan yang berlaku.

200

management

Laporan Tahunan 2011

provisions of applicable law and regulations.

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2) Obligations of Business Risks and GCG Committee

2) Kewajiban Komite Risiko Usaha dan GCG a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen

a) Each Committee member shall have commitment to perform his/her duties.

dalam melaksanakan tugasnya. b) Komite Resiko Usaha dan GCG wajib melaporkan

b) Business Risk and GCG Committee shall make report

kepada Dewan Komisaris, berupa:

to the Board of Commissioners, in the form of:

(1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada

(1) Results of the evaluations having been

Komisaris melalui Ketua Komite Risiko Usaha

carried out by the Commissioner through the

dan Good Corporate Governance (GCG);

Chairman of Business Risk and Good Corporate

(2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Risiko Usaha dan Good Corporate Governance

(GCG),

yang

disampaikan

sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali; (3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang

Governance (GCG) Committee; (2) Periodic report, containing the essential of the work results of Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee, which delivered at least once a month;

diperkirakan dapat mengganggu kegiatan

(3) Special Report, containing findings that are

perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya

estimated may disturb the company activities,

2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam),

reported no later than 2 x 24 hours (two times

setelah instruksi pembuatan laporan, atau

twenty-four hours), after the instruction to

setelah diketahui terjadi hal yang perlu

prepare report, or after it is identified that there are something that need to be reported in particular;

dilaporkan secara khusus; (4) Anggota Komite Risiko Usaha dan Good

(4) Members of the Business Risk and Good

wajib hadir

Corporate Governance (GCG) Committee shall

minimal 3 (tiga) hari dalam satu minggu di

present at least 3 (three) days a week at the

Corporate Governance (GCG)

office of Angkasa Pura Airports.

Kantor Angkasa Pura Airports. (5) Menjaga kerahasiaan segala informasi, baik

(5) Maintaining

the

confidentiality

of

all

yang diperoleh dari dalam maupun dari luar

information, whether it is obtained from inside

Angkasa Pura Airports.

or from outside of Angkasa Pura Airports.

3) Kegiatan Komite Risiko Usaha Dan GCG Tahun 2011

3) Activity of the Business Risk and GCG Committee 2011

Pelaksanaan kegiatan Komite Risiko usaha dan Good

Implementation the activity of the Business Risk

Corporate Governance (GCG) sebagaimana tercantum

and Good Corporate Governance (GCG) Committee

dalam Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2011.

as specified in the Work and Budget Plan 2011. The

Lingkup kerjanya selaku perangkat Dewan Komisaris

Scope of work as the Board of Commissioners set is

selain membantu melakukan evaluasi atas risiko usaha

in addition to help evaluating business risks and to

dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada Angkasa

apply the principles of GCG in Angkasa Pura Airports

Pura Airports juga membantu tugas Komite Audit

also to help the Audit Committee to follow-up on the

melaksanakan tindak lanjut atas temuan-temuannya.

findings. Important activities in 2011 include:

Kegiatan penting dalam tahun 2011 meliputi:

t Giving input to the preparation of the Risk

t Memberi masukan dalam penyusunan Pedoman

t Evaluating the readiness of the operational

Umum Manajemen Risiko. t Evaluasi kesiapan alat operasional atas fasilitas

penyalahgunaan pelunasan tagihan pada PT penyelesaian

misuse of bill repayment at PT Gapura Angkasa and Primkopad. t Following up the completion of Lombok

Gapura Angkasa dan Primkopad. lanjut

equipment on PKP-PK operational vehicles facility t Proposing in order to conduct a civil suit on the

kendaraan operasional PKP-PK t Usulan dilakukan tuntutan secara perdata atas

t Tindak

Management General Guidelines.

proyek

Bandara

Internasional Lombok.

International Airport project. t Improving runway at the Juanda Airport, Surabaya.

t Perbaikan runway di Bandara Juanda Surabaya. 2011 Annual Report

201

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Rapat koordinasi secara berkala dengan Biro Manajemen

Regular coordination meetings with the Bureau of Risk

Risiko dan Keselamatan (ROM) sebanyak 5 (lima) kali.

and Safety Management (ROM) of 5 (five) times. The main

Pokok bahasan yang utama adalah laporan kegiatan

subjects are reports of the Bureau of Risk Management &

Biro Manajemen Risiko & Keselamatan selama tahun

Safety during the year which has made important 2011.

2011. Hal penting yang telah dilakukan ROM adalah

Hal ROM is the perfect manual Safety Management

menyempurnakan manual Safety Management System

System (SMS) and compliance guidelines. Business Risk

(SMS) dan panduan kepatuhan. Ketua Komite Risiko

Committee Chairman and the GCG remind the frequent

Usaha dan GCG mengingatkan terjadinya incident

occurrence of incident or accident that occurs among

ataupun accident yang terjadi antara lain di Bandara

others in Hasanuddin Airport - Makassar occurred influx

Hasanuddin – Makassar terjadi masuknya orang yang tidak

of people who are not interested in runway causing death

berkepentingan di runway menyebabkan meninggal

due to hit the propeller plane or not the operation so that

karena terkena baling-baling pesawat atau tidak dapat

the implementation of RADAR in MATSC aircraft services

beroperasinya RADAR di MATSC sehingga pelaksanaan

performed manual.

pelayanan pesawat dilakukan secara manual. General guidelines set out a new Risk Management Pedoman umum Manajemen Risiko baru ditetapkan

Board of Directors by the Decree No. KEP-114/PG.01/2011

Direksi dengan Keputusan Direksi Nomor KEP-114/

November 7, 2011. It thus means that derivatives can not

PG.01/2011 tanggal 7 November 2011. Hal demikian

be implemented, including an inventory of risk profile and

berarti turunannya belum dapat dilaksanakan, antara lain

mitigation.

inventarisasi profil risiko dan mitigasi. c. Profile Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi

c. Profile of Nomination and Remuneration Committee Member Drs. Ubaedi, AK.

Drs. Ubaedi, AK. Lahir di Brebes pada tanggal 17 Juli 1945.

Born in Brebes on July 17, 1945. Appointed

Diangkat sebagai Komite Nominasi dan

as

Remunerasi sejak tanggal 1 Pebruari

Remuneration Committee since February

2011. Pendidikan Sarjana Institut Ilmu

1, 2011. Graduated as a Bachelor at Finance

Keuangan/Akuntasi

member

of

Nomination

and

Departemen

Department of Institut Ilmu Keuangan/

Keuangan tahun 1974. Mengawali karir

Akuntansi in 1974. Starting his career at

di BPKP sebagai auditor dengan jabatan

BPKP as an auditor with his last position as

terakhir sebagai Sekretaris Utama.

Principal Secretary.

Pengalaman:

Experience:

1) Pensiun sebagai PNS dari BPKP per 1 Agustus 2005

1) Retired as a civil servant of BPKP per August 1, 2005

dengan jabatan dan pangkat terakhir sebagai Deputi

with last position and rank as a Administrative Deputy/

Administrasi/Sekretaris

Utama/Eselon

I

dengan

pangkat IV E. 2) Agustus 2005 – Desember 2008 : konsultan keuangan/

Principal Secretary/Echelon I with IV E rank. 2) August 2005 - December 2008: financial/accounting consultant at PT Mitra Pandu Utama Bogor and trainer

akuntansi pada PT Mitra Pandu Utama Bogor dan

on various financial, audit, and accounting training.

pengajar pada berbagai Diklat keuangan, audit, dan

3) January 2009 up to recent: Chairman of the

akuntansi. 3) Januari 2009 s.d sekarang : Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Forensik yaitu Lembaga yang didirikan oleh BPKP, Kejaksaan Agung serta Kepolisian RI dan Ketua Yayasan Keluarga BPKP.

202

a

Laporan Tahunan 2011

Professional Certification Institute of Forensic Auditors established by BPKP, the Attorney General and the 1PMJDFBOE$IBJSNBOPG#1,1T'BNJMJFT'PVOEBUJPO

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

4) Januari 2008 – Januari 2011 : Anggota Komite Audit

4) January 2008 - January 2011: Member of Audit

PT Angkasa Pura I (Persero) Februari 2011 – Januari

Committee of PT Angkasa Pura I (Persero), February

2012 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

2011 - January 2012: Member of Nomination and

PT Angkasa Pura I (Persero) Pebruari 2012 – sekarang

Remuneration Committee of PT Angkasa Pura I

: Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG PT Angkasa

(Persero), February 2012 - present: Member of Business

Pura I (Persero)

Risk and GCG Committee of PT Angkasa Pura I (Persero)

1) Fungsi Dan Tugas Pokok

Komite Nominasi Dan

Remunerasi a) Komite

1) Functions and Duties of Nomination and Remuneration Committee

Nominasi

dan

Remunerasi

berfungsi

a) Nomination and Remuneration Committee has

membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya

functions to help the Board of Commissioner in

dalam bidang yang terkait kepada Nominasi dan

performing their duties in the areas related to

Remunerasi yang bekerja secara kolektif dan bersifat

Nomination and Remuneration that works collectively

mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun

and independently both in performing its duties and

pelaporan, serta bertanggung jawab langsung

reporting, as well as responsible directly to the Board

kepada Dewan Komisaris.

of Commissioners.

b) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas: (1) Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengkajian

dan

pemberian

b) Member

of

Nomination

and

Remuneration

Committee has duties to:

rekomendasi

(1) Help the Board of Commissioners to review and

mengenai kebijakan nominasi pengangkatan

to give recommendations on appointment

pejabat eksekutif dan rekrutmen pegawai dengan

nomination of executive officers and staff

menyusun kriteria, jumlah, susunan dan calon

recruitment policy by making the criteria, number,

pejabat eksekutif di lingkungan Angkasa Pura

arrangement and prospective of the executive

Airports.

officers in Angkasa Pura Airports.

(2) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan

(2) Help the Board of Commissioner to evaluate

memberikan rekomendasi tentang kebijakan

and to give recommendations on remuneration

remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai

policy of executive officers and employees of

Angkasa

keseluruhan

Angkasa Pura Airports in general in respect of

menyangkut sistem penggajian dan pemberian

payroll and allowance system, pension system,

tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi

compensation system and other benefits as well

serta manfaat lainnya dan pembagian jasa

as distribution of production services or bonuses

produksi atau bonus untuk disampaiakan kepada

to be given to Shareholders through the Board of

Pura

Airports

secara

Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. (3) Melaksanakan

tugas

lain

yang

Commissioners.

diberikan

(3) Another task given the Commissioner, all still

Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas

within the scope of duties and obligations of the

dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan

Commissioner, under the provisions of existing

peraturan perundangan yang berlaku.

regulations.

2) Kewajiban Komite Nominasi Dan Remunerasi a) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya.

2) Obligations of Nomination and Remuneration Committee a) Member of the Nomination and Remuneration Committee shall commitment in performing his/her duties.

2011 Annual Report

203

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b) Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memberikan

b) Nomination and Remuneration Committee shall

laporan kepada Komisaris, berupa:

report to the Board of Commissioners, in the form of:

a Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite

a.

Results of the evaluation that was done by

Nominasi dan Remunerasi, segera disampaikan

Nomination and Remuneration Committee,

kepada Komisaris

to be submitted immediately to the Board of Commissioners

b. Laporan

pokok-pokok

b. Periodic report, which contains the essential

hasil kerja Komite Nominasi dan Remunerasi,

berkala,

yang

berisi

of the work results of Nomination and

disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan

Remuneration Committee, which delivered at

sekali.

least once a month.

c. Laporan khusus, yang berisi temuan yang diperkirakan

dapat

mengganggu

c.

Special Report, which contains findings that

kegiatan

are estimated can disturb the activities of

perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x

the company, reported no later than 2 x 24

24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah

hours (two times twenty-four hours), after the

instruksi

setelah

instruction of the making of a report, or after it

diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara

is known there are something that need to be

pembuatan

laporan,

atau

khusus.

reported in particular happened.

d. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

d. Member of the Nomination and Remuneration

minimal tiga hari dalam satu minggu wajib hadir

Committee shall present at least 3 (three) days a

di Kantor Angkasa Pura Airports.

week at the office of Angkasa Pura Airports.

e. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib menjaga

e.

Nomination and Remuneration Committee shall

kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh

maintain the confidentiality of all information,

dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura

whether it is obtained from inside or from outside

Airports.

of Angkasa Pura Airports.

3) Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi a) Melakukan

evaluasi

bahan

a) To evaluate and prepare recommendation materials

Dewan Komisaris kepada Direksi

of the Board of Commissioners to the Board of

mengenai Kontrak Manajemen tahun 2011 bidang

Directors concerning Management Contract in 2011

Sumber Daya Manusia (SDM).

in Human Resources (HR) field

rekomendasi

b) Melakukan

evaluasi

dan

dan

menyiapkan

3) Activities of Nomination and Remuneration Committee

bahan

b) To evaluate and prepare recommendation materials of

rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi

menyiapkan

the Board of Commissioners to the Board of Directors

mengenai organisasi dan tata kerja pengembangan

concerning organization and administration of

Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Lombok.

+VBOEB4VSBCBZBBOE-PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU

c) Mengikuti rapat-rapat dengan Direktorat Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero). d) Membuat dan menyampaikan laporan berkala/ bulanan kepada Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengenai hasil kerja komite. e) Sebagai anggota Komite telah hadir di Kantor PT Angkasa Pura I (Persero) selama 3 hari dalam 1 minggu, kecuali jika dinas keluar kota.

development. c) Attend the meetings with Personnel and General Directorate of PT Angkasa Pura I (Persero). d) Create and submit periodic/monthly reports to the Chairman of Nomination and Remuneration Committee concerning the work results of the committee. e) As a member of the Committee shall present at the Office of PT Angkasa Pura I (Persero) 3 days a week, unless was out of town.

204

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

6. Sekretaris Perusahaan

6. Corporate Secretary

a. Peranan Umum

a. General Role

Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan

Corporate Secretary is appointed by the Company by

mempertimbangkan kemampuan profesional serta

considering the professional capacity and integrity

integritasnya di masyarakat dan dunia usaha.Sekretaris

in public and business world. Corporate Secretary

Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama.

is responsible to President Director. Because he/she

Karena mewakili Perseroan dalam hal-hal tertentu,

represents the Company in certain matters, Corporate

Sekretaris Perusahaan wajib menjaga integritas dan

Secretary shall maintain his/her integrity and behavior,

perilaku, dan menyadari peranannya yang strategis.

and recognize his/her strategic role.

Sekretaris Perusahaan mempunyai 4 (empat) fungsi

Corporate Secretary has 4 (four) main functions

utama dalam membantu Direksi yaitu sebagai pelaksana

in assisting the Board of Directors namely as the

fungsi kehumasan (Liaison Officer), Compliance Officer,

implementing officer of public relations function (Liaison

Performance Management serta Administrasi Dokumen

Officer), Compliance Officer, Performance Management

dan Notulensi Rapat untuk memenuhi ketentuan Tata

as well as Administration of Documents and Minutes of

Kelola Perusahaan yang baik. Dalam menjalankan fungsi

Meetings to comply with Good Corporate Governance. In

dan tugasnya, Sektretaris Perusahaan wajib membangun

performing its functions and duties, Corporate Secretary

jejaring komunikasi yang seluas-luasnya serta membina

must develop builds communications networks as

hubungan yang baik dan terbuka dengan semua pihak.

wide as possible as well as maintain good and open

Sebagai Liaison Officer yang menjalankan fungsi

relationships with all parties.

kehumasan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab

As a Liaison Officer that carry out the functions of public

untuk membina komunikasi dua arah dengan pihak

relations, Corporate Secretary is responsible for developing

internal dan eksternal, memfasilitasi pertukaran informasi

two-way communication with internal and external

antara perusahaan dengan pemangku kepentingan

parties, facilitating the exchange of information between

(Stakeholders), menginformasikan strategi dan kebijakan

companies and stakeholders, informing management

manajemen yang terkait dengan kepentingan karyawan,

strategies and policies related to the interests of

serta menjaga citra Perusahaan di mata para pemangku

FNQMPZFFT  BT XFMM BT LFFQJOH UIF DPNQBOZT JNBHF JO

kepentingan dan pengguna jasa bandar udara, termasuk

the eyes of the stakeholders and users of airport services,

juga membangun hubungan industrial yang harmonis.

including developing a harmonious industrial relations

b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan

b. Functions and Duties of Company Secretary

Penyelenggaraan fungsi Sekretaris Perusahaan awalnya

Implementation of the Corporate Secretary function

diatur di dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor

is initially set in the Decree of the Minister of SOEs

Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang

No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on

Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada

the Implementation of Good Corporate Governance

Badan Usaha Milik Negara yang kemudian diperbaharui

Practices in State-Owned Enterprises are then updated

dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/

by Regulation No Minister of State Enterprises. PER-

MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate

Yang Baik Pada BUMN, yang menguraikan fungsi

Governance in SOEs, which outlines the functions of the

Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:

Secretary of the Company as follows:

a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan

a. Ensure that the state comply with the rules on

tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan

disclosure requirements in line with the application of

penerapan prinsip-prinsip GCG

the principles of Good Corporate Governance

b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi

b. Provide information needed by the Board of Directors

dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara

and the Board of Commissioners / Board of Trustees

berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta

on a regular basis and / or at any time if requested

2011 Annual Report

205

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

c. Sebagai penghubung (liaison officer) d. Menatausahakan

serta

menyimpan

c. As a liaison (liaison officer) dokumen

d. Administer and store company documents, including

perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada

but not limited to the Shareholders Register, Special

Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah

Register and minutes of meetings of Directors, Board

Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS

Meeting and AGM

Secara internal fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan PT

Internally, the functions and duties of Corporate

Angkasa Pura I (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi

Secretary of PT Angkasa Pura I (Persero) are set forth in

PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor Kep.56/OM.00/2004

the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa

tanggal 2 Juli 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pura I (Persero) Number Kep.56/OM.00/2004 dated July

PT Angkasa Pura I (Persero). Dalam menjalankan

2, 2004 concerning the Organization and Administration

perannya, Sekretaris Perusahaan selain melaksanakan

of PT Angkasa Pura I (Persero). In carrying out his role,

amanah utamanya dalam bidang Kehumasan dan

the Corporate Secretary in addition to carry out his

Hubungan Antar Lembaga, Kesekretariatan Direksi.

main mandate in the field of Public Relations and Inter-

Sekretaris Perusahaan turut mengawal korporasi dalam

Agency Relations, Secretariat of the Board of Directors.

mencapai kontribusi dan prestasi penting khususnya

The Corporate Secretary also oversee the corporation in

dalam beberapa tahun terakhir antara lain beberapa

achieving important contributions and achievements,

penghargaan

Annual

especially in recent years include several prestigious

Report, Business Review (Best Corporate Communication),

awards in Annual Report competitions, Business Review

BUMN Award, Malcolm Baldridge, Bandara Award serta

(Best Corporate Communication), SOE Award, Malcolm

yang tidak kalah penting di lingkungan internal yaitu

Baldridge, Airport Award and there is not less important

keberhasilan dalam mewujudkan proses Harmonisasi

in the internal environment namely the success in

Hubungan Industrial. Fungsi Sekretaris Perusahaan yang

realizing the Harmonization process of Industrial

lain dan salah satu yang utama adalah memastikan

Relations. The other function of Corporate Secretary and

penggunaan

prestisius

dalam

kompetisi

dengan

one of the principal is to ensure the use of authority and

pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan

relationships with stakeholders run well for corporate

baik untuk kepentingan perusahaan atau secara singkat

interests or in short which is better known as Good

yang lebih dikenal dengan tata kelola yang baik (Good

Corporate Governance (hereinafter abbreviating as GCG).

Corporate Governance selanjutnya disingkat GCG). Dalam

In keeping the GCG process run well in accordance to its

menjaga proses GCG untuk tetap berjalan baik sesuai

corridor, the Corporate Secretary plays a strategic role as

koridornya, Sekretaris Perusahaan memainkan peranan

a facilitator of proper decision-making and as a trusted

strategis sebagai fasilitator pengambilan keputusan

communication channels by performing the function of

secara proper dan saluran komunikasi yang terpercaya

ensuring compliance and decision-making administrative

dengan menjalankan fungsi memastikan kepatuhan

in the company. Related to compliance, corporate

(compliance) dan administrasi pengambilan keputusan di

secretary must always update the information about

dalam perusahaan. Terkait dengan compliance, Sekretaris

the rules or regulations relating to the company or the

Perusahaan harus selalu memutakhirkan informasi

industry as a basic reference in performing compliance

tentang peraturan-peraturan atau regulasi yang terkait

function as well as responsible for conveying information

dengan perusahaan atau industrinya sebagai dasar acuan

of the corporate action transparently to the concerned

menjalankan fungsi kepatuhan serta bertanggung jawab

stakeholders.

wewenang

dan

hubungan

menyampaikan informasi tindakan perusahaan secara transparan kepada stakeholders yang berkepentingan.

206

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Peran Sekretaris Perusahaan yang tidak kalah penting

The Role of Corporate Secretary that not less important is

adalah menjalankan strategi komunikasi perusahaan

UPSVOUIFDPNQBOZTDPNNVOJDBUJPOTTUSBUFHZ FTQFDJBMMZ

khususnya hal-hal yang terkait dengan interaksi dengan

the matters related to the interaction with stakeholders

stakeholders dalam hal menjaga konsistensi pesan dan

in terms of maintaining consistency of the message and

citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam

image that are wanted to be conveyed to the public in

rangka membangun pencitraan (corporate image)

order to build the corporate image.

perusahaan. c. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan

c. Organizational Structure of Corporate Secretary

SEKRETARIS PERUSAHAAN | CORPORATE SECRETARY

ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE SECRETARIAT OF THE COMPANY’S BOARD OF DIRECTORS FIELDS

ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE COMPANY’S FIELD OF INTER-AGENCY RELATIONS & PUBLIC RELATIONS

d. Activities of the Corporate Secretary

d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Sekretaris

In carrying out the functions and roles, Corporate Secretary

Perusahaan dibantu oleh dua orang asisten yang masing-

is assisted by two assistants who are in charge of:

masing membidangi: 1) Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan

1) Inter-Agency Relations and Public Affairs Field t

Masyarakat

Inter-Agency Relations Field In inter-agency relations function, Corporate

t #JEBOH)VCVOHBO"OUBS-FNCBHB Fungsi hubungan antar lembaga, Sekretaris

Secretary

Perusahaan membina hubungan dan komunikasi

communication

yang baik dengan instansi Pemerintah terkait,

agencies, legislators, business partners, subsidiaries,

legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan,

media and all the organizations related to the

media maupun segenap organisasi yang berkaitan

business environment of Angkasa Pura Airports

dengan lingkungan bisnis Angkasa Pura Airports

and maintains industrial relations as well as

dan

serta

facilitate the implementation of General Meeting

pembinaan

hubungan

industrial

maintains with

good

relationship

relevant

and

government

Umum

of Shareholder, facilitate and manage internal

Pemegang Saham, memfasilitasi dan mengatur

and external communication protocols, in order

protokol komunikasi eksternal maupun internal,

to monitor public opinion on all things related to

dengan tujuan agar dapat memantau pendapat

the image, activities, reputation or interests of the

umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan

Company.

memfasilitasi

dengan

terselenggaranya

citra,

kegiatan,

Rapat

reputasi

maupun

kepentingan-kepentingan Perusahaan.

2011 Annual Report

207

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

t 'VOHTJ)VCVOHBO.BTZBSBLBU

t 1VCMJD3FMBUJPOT'VODUJPO

Fungsi Hubungan Masyarakat dilaksanakan melalui

Public Relations Function is carried out through

berbagai kegiatan dan instrumen, seperti public expose,

various activities and instruments, such as public

penyebaran berita pers dan konferensi pers. Dalam

expose, spreading news releases and press

penyebarluasan informasi, Sekretaris Perusahaan

conferences. In spreading information, Corporate

juga memanfaatkan situs resmi Perusahaan

4FDSFUBSZBMTPVUJMJ[FUIF$PNQBOZTPóDJBMXFCTJUF

www.angkasapura1.co.id,

XXXBOHLBTBQVSBDPJE 

penerbitan

majalah

QVCMJTI

DPNQBOZT

perusahaan ”Suara Angkasa”, media cetak dan

”Suara Angkasa” magazine, print and electronic

elektronik, mengikuti pameran pembangunan

media, participate in the development exhibition

maupun pameran transportasi serta pembuatan

and in the transportation exhibition as well as

laporan secara periodik. Sekretaris Perusahaan

make periodic reports. Corporate Secretary opens

membuka akses komunikasi seluas-luasnya bagi

communication access as wide as possible for

pemangku kepentingan dan masyarakat melalui

stakeholders and public via electronic mail (e-mail)

surat elektronik (e-mail) dengan alamat: humas@

with the address: [email protected]

angkasapura1.co.id 2) Bidang Sekertariat Direksi : GCG, KPI, Malcolm, Radir & Dalam

2) Secretariat of the Board of Directors Field: GCG, KPI, Malcolm, Board of Directors Meeting & Schedules

Jadwal Direksi melaksanakan

fungsi

Compliance

Board of Directors

Officer, Sekretaris Perusahaan memastikan telah

In carrying out the Compliance Officer functions,

dilaksanakannya

Perusahaan,

Corporate Secretary has to ensure the implementation

membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi

of Articles of Association of the Company, to make a

dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan

clear interpretation on the application and rules relating

perusahaan, memfasilitasi penilaian GCG termasuk

to corporate activities, to facilitate GCG assessment

sosialisasi dan implementasinya, serta memperhatikan,

including its socialization and implementation, as well

mengikuti, dan memastikan bahwa perusahaan

as to pay attention to, to follow, and to ensure that the

telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-

company has complied with the provisions of law and

undangan. Secara khusus, penjabaran fungsi dari

legislation. In particular, the outlines of Secretariat of

Sekretariat Direksi adalah:

Board of Directors function are:

a) Kesekretariatan Direksi

a) Secretariat of Board of Directors

Anggaran

Dasar

kesekretariatan

In running the secretarial functions of Board of Directors,

Direksi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab

Corporate Secretary is responsible for the availability of

terhadap ketersediaan informasi yang memadai

adequate information on meeting agenda, conducting

mengenai agenda rapat, melakukan penataan

secretarial arrangement of Board of Directors which

kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan

includes activities arrangement, meetings preparation,

kegiatan, penyiapan rapat-rapat, meeting analysis,

meeting analysis, documentation of minutes of

Dalam

menjalankan

fungsi

meetings of Board of Directors.

pendokumentasian risalah rapat Direksi. b) Implementasi dan Monitoring Good Corporate

b) Implementation and Monitoring of Good Corporate Governance

Governance GCG,

In the implementation and monitoring of GCG,

Sekretaris Perusahaan melaksanakan beberapa

Corporate Secretary carries out several activities,

kegiatan antara lain:

among others:

(1) Memastikan aktivitas perusahaan telah berjalan

 &OTVSJOHUIFDPNQBOZTBDUJWJUJFTIBWFSVO

sesuai prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,

in accordance with GCG principles namely,

Responsibility, Independensi, dan Fairness.

Transparency, Accountability, Responsibility,

Dalam

implementasi

dan

monitoring

Independence, and Fairness.

208

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(2) Melakukan fungsi pendampingan (counterpart) Tim Penilai Independen dalam pelaksanaan assesment GCG (3) Memperbaharui

(2) Performing

the

counterpart

function

to

Independent Assessment Team in the GCG assessment implementation

kembali

dokumen

GCG,

(3) Updating GCG documents, among others:

antara lain : Board Manual, Manajemen Resiko

Board Manual, Risk Management Manual,

Manual, Sistem Pengendalian Intern, Sistem

Internal Control Systems, Internal Monitoring

Pengawasan Intern, Mekanisme Pelaporan

Systems, Reporting Mechanism on alleged

atas dugaan penyimpangan pada BUMN

irregularities in the related SOE, information

yang bersangkutan, tata kelola informasi dan pedoman perilaku (Code of Conduct) (4) Melaksanakan

Sosialisasi

administration and Code of Conduct) (4) Implementing internal socialization related

terkait

to the implementation of GCG under the

penerapan GCG berdasarkan Peraturan Menteri

Internal

Regulation of the State Owned Enterprises

Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang

Minister No. PER-01/MBU/2011 concerning

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

the

Pada BUMN kepada seluruh Insan Perusahaan

Governance in SOEs to all Company Personnel

c) Corporate Performance Monitoring Sekretaris

Perusahaan

of

Good

Corporate

c) Corporate Performance Monitoring bertanggung

Corporate Secretary is also responsible to carry

jawab untuk manjalankan fungsi Performance

out Performance Management function that is

Management yaitu mengkoordinir penyusunan

to coordinate the preparation of Management

Kontrak

Manajemen

juga

Implementation

dalamnya

Contract in which listed the main key performance

mencantumkan indikator kinerja kunci utama

yang

di

indicators as measurement tool, both at the

sebagai alat ukur, baik di level korporat maupun

corporate level and the branches of the airport,

cabang-cabang bandara, serta mengkoordinasikan

as well as to coordinate the establishment of the

terwujudnya

manajemen

$PNQBOZT NBOBHFNFOU BTTFTTNFOU TZTUFN

Perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm

through the Balance Scorecard and Malcolm

Baldridge

Baldridge Criteria for Performance Excellence

(MBCfPE).

sistem

Criteria

for

penilaian Performance

Excellence

(MBCfPE).

2011 Annual Report

209

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

e. Profil Sekretaris Perusahaan

e. Profile of Corporate Secretary

Sampai dengan akhir tahun 2011 Sekretaris Perusahaan

Until the end of 2011 Company Secretary this position is held

dijabat oleh Miduk Situmorang. Lahir di

by Miduk Situmorang. Born in Porsea,

Porsea, 8 Oktober 1959, mengawali karir

October 8, 1959, began his career as

sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pelabuhan

a civil servant at Polonia Airport in

Udara

dan

1981 and throughout his career has

sepanjang perjalanan karirnya telah menjalani

had various assignments including as

berbagai penugasan diantaranya sebagai

a Kespen member of Polonia Airport

anggota Kespen Pelabuhan Udara Polonia

(1982), Operation Duty Supervisor

(1982), Pengawas Tugas Operasi Apron

of Apron Movement Control (PTO

Movement Control (PTO AMC) Bandara

AMC) Polonia Airport (1990), Head of

Polonia (1990), Kepala Dinas

Akuntansi

Accounting Service of Sam Ratulangi

Bandara Sam Ratulangi - Manado (1993),

Airport - Manado (1993), Head of

Kepala Seksi Akuntansi Kantor Pusat (1996),

Accounting Section of Head Office

Kepala Divisi Keuangan dan Perlengkapan

(1996), Head of Finance and Supplies

Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali (2003),

Division

Deputi Direktur Akuntansi Kantor Pusat (2004).

Ngurah Rai - Bali (2003), Accounting

Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak

Director Deputy of Head Office (2004).

Polonia

pada

tahun 2009.

No. Tanggal | Date 1 21 Januari 2011 January 21, 2011

tahun

1981

of

International

Airport

Appointed as Corporate Secretary in 2009.

Kegiatan | Activity Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan dan tanggung jawab Keuangan Negara | Signing of MoU between Angkasa Pura Airports and the Audit Board concerning the Development and

2

25 Januari 2011

Management of Information Systems as a mean in order to Audit and to Account for the State Finance Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan GVK – India tentang Pembangunan bandara baru |

3

January 25, 2011 31 Januari 2011

Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and GVK - India concerning the Development of new airport MoU Angkasa Pura Airports dengan Direktorat Jendral Transportasi Udara, TNI AU dan PT. Angkasa Pura II (Persero) |

January 31, 2011

MoU between Angkasa Pura Airports and the Directorate General of Air Transportation, Air Force and PT. Angkasa

4

14 Februari 2011

Pura II (Persero) Angkasa Pura Airports dan Lion Air garap Bersama hangar Di bandara Sam Ratulangi Manado |

5

February 14, 2011 16 Februari 2011

Angkasa Pura Airports and Lion Air working together on a hangar at Sam Ratulangi airport Manado Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan |

6

February 16, 2011 20 Februari 2011

Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and the Finance Supervisory Agency HUT ke-47 Angkasa Pura Airports | 47th Anniversary of Angkasa Pura Airports

7

February 20, 2011 25 Februari 2011

Memorandum of Understanding and Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon

February 25, 2011

International Airport Corporation (IIAC) | Memorandum of Understanding and Airport Agreement between

8

26 April 2011

Angkasa Pura Airports and Incheon International Airport Corporation (IIAC) Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia |

9

April 26, 2011 27 April 2011

Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Merukh Ama Coal tentang

April 27, 2011

pemanfaatan bandara International Selaparang | Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports and PT. Merukh Ama International Coal concerning utilization of Selaparang International airport

210

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

10

10 Mei 2011

Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Komersial Service

May 10, 2011

manajemen | Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial

11

11 Mei 2011

Service Management Kesepakatan Bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan bandara baru di Wilayah Prov.

12

May 11, 2011 16 Mei 2011

DIY | Joint Agreement on the Study Arrangement of Development Planning of new airport in the Territory of DIY Province Angkasa Pura Airports menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian

May 16, 2011

Keuangan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tentang Penyediaan Rumah Dinas Pengganti sehubungan Dengan Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. | Angkasa Pura Airports signed Memorandum of Understanding with the Ministry of Health, Ministry of Finance, Ministry of Agriculture, Meteorological, Climatology and Geophysics Agency, and Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia concerning the

13

27 Mei 2011

1SPWJTJPOPG4VCTUJUVUF0óDJBM)PVTFTJO$POOFDUJPOXJUIUIF%FWFMPQNFOUPG#BMJT/HVSBI3BJ*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Ground Breaking Project Bali | Ground Breaking Project Bali

14

May 27, 2011 21 Juni 2011

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan groundbreaking pengembangan Bandara

June 21, 2011

Internasional Sepinggan Balikpapan | President of the Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono

22 Juni 2011

JOBVHVSBUFEUIFHSPVOECSFBLJOHPGUIFEFWFMPQNFOUPG#BMJLQBQBOT4FQJOHHBO*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Bank Mandiri (Persero) tbk tentang Peningkatan

June 22, 2011

Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan | Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports

16

23 Juni 2011

and PT. Bank Mandiri (Persero) tbk concerning the Service and Ease Improvement of Banking Transaction MOU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT. AAPC Indonesia | MOU for

17

June 23, 2011 28 Juni 2011

Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airports and PT. AAPC Indonesia Upacara Pengerukan Karang Tanda Dimulainya Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali | Reef

18

June 28, 2011 4 Juli 2011

%SFEHJOH$FSFNPOZBTB4JHOUP4UBSUUIF%FWFMPQNFOU1SPKFDUPG#BMJT/HVSBI3BJ*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU Direktur Utama Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo raih Penghargaan “The Best CEO For Commitment” pada

July 4, 2011

Indonesian Human Capital Study 2011 | President Director of Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo won “The

11 Juli 2011

Best CEO For Commitment” award on the Indonesian Human Capital Study 2011 Direktur Utama PT. Angkasa Pura I ( Persero ) Bapak Tommy Soetomo melepas keberangkatan 25 Orang peserta

July 11, 2011

Airport Management Course Batch I, ke World-Class HR Academy di Incheon, Korea. | President Director of PT.

15

19

Angkasa Pura I (Persero) Mr. Tommy Soetomo deployed 25 Airport Management Course Batch I participants, to World-Class HR Academy in Incheon, Korea. Acara Transformasi Direksi dan Sekolah Alam di Cikeas Bogor | Directors Transformation Event and School of Nature

20

23 Juli 2011

21

July 23, 2011 in Cikeas Bogor 16 September 2011 MoU Angkasa Pura Airports dengan PB PTMSI | MoU between Angkasa Pura Airports and PB PTMSI

22

September 16, 2011 28 September 2011 Angkasa Pura Airports Beri bantuan kepada Korban Kebakaran Benhil, di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan September 28, 2011 Tanah Abang, Jakarta Pusat. | Angkasa Pura Airports Give aid to the Fire Victims in Benhil, at Bendungan Hilir Sub District, Tanah Abang District, Central Jakarta. Angkasa Pura Airports berikan Pelayanan Optimal bagi Pengguna jasa bandara untuk Angkutan Lebaran |

23

24 Agustus 2011

24

August 24, 2011 Angkasa Pura Airports provide Optimal Service to the airport service User for Lebaran Transportation 26 September 2011 Penyelenggaraan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara tahun 2011 | Organization of Sapta

25

September 26, 2011 1FTPOBBXBSEGPS"JSQPSUT1VCMJD5PJMFUT$MFBOMJOFTT 28 September 2011 Dirut Angkasa Pura Airport Bapak Tommy Soetomo meresmikan Pusat Pelatihan Kebandarudaraan yang diberi September 28, 2011 nama Excellent Centre. | President Director of Angkasa Pura Airport Mr. Tommy Soetomo inaugurated Airport Training Center that is named Excellent Centre.

2011 Annual Report

211

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

26

27

28

29

1 Oktober 2011

Bandara Internasional Lombok (BIL) akan beroperasi secara penuh menggantikan Bandara Selaparang Mataram

October 1, 2011

mulai tanggal 1 Oktober 2011. | -PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU #*- XPVMECFGVMMZPQFSBUFEUPSFQMBDF.BUBSBNT

20 Oktober 2011

Selaparang Airport starting from October 1, 2011. Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang

October 20, 2011

Yudhoyono | *OBVHVSBUJPOPGUIF-PNCPLT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSUCZUIF1SFTJEFOUPGUIF3FQVCMJDPG*OEPOFTJB .S

27 Oktober 2011

Susilo Bambang Yudhoyono Angkasa Pura Airports menggelar Seminar Sehari tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di dalam Pengelola

October 27, 2011

Jasa Kebandarudaraan. | Angkasa Pura Airports held A Day Seminar on Public-Private Partnership in the Airport

23 November 2011

Services Management. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Angkasa Pura Airports dengan Incheon Internatioanal Airport Corperation

November 23, 2011 (IIAC) di Hotel Borobudur Jakarta | Signing of Cooperation Agreement between Angkasa Pura Airports and Incheon 30

1 Desember 2011

International Airport Corporation (IIAC) at Hotel Borobudur Jakarta Groundbreaking Terminal 2 bandar Udara Juanda – Surabaya | (SPVOECSFBLJOHPG+VBOEB"JSQPSUT5FSNJOBMo

31

December 1, 2011 16 Desember 2011

Surabaya Penyerahan Sertifikat Bandar Udara Di Lingkungan Angkasa Pura Airports | Assignment of the Airport Certificate

32

December 16, 2011 in the Circles of Angkasa Pura Airports 21 Desember 2011 Pencanangan pembangunan jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa dan Underpass Simpang Dewa Ruci oleh December 21, 2011 Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan | Launching of the construction of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa Toll road and Simpang Dewa Ruci Underpass by the Minister of Transportation, E.E. Mangindaan

212

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

7. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

7. Internal Audit Unit (SPI)

Struktur organisasi Angkasa Pura Airports telah memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai pelaksana fungsi internal audit untuk mendukung efektivitas pengendalian intern, dan merupakan bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). SPI melakukan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian intern guna memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian dan tata kelola dengan menggunakan pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh.

The organizational structure of Angkasa Pura Airports has had Internal Audit Unit (SPI) as the implementation of internal audit function to support the effectiveness of internal control, and constitute a part of Good Corporate Governance implementation. SPI evaluate the implementation of internal control to contribute to improve the management processes of risk, control and governance, by using a systematic, regular and comprehensive approach.

SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SPI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala SPI dibantu oleh 5 (lima) orang Pengawas Intern yaitu: t 1FOHBXBT *OUFSO CJEBOH ,FVBOHBO EBO 1SPHSBN Kemitraan dan Bina Lingkungan. t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH0QFSBTJ t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH,PNFSTJBMEBO1FOHFNCBOHBO6TBIB t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH5FLOJL 1FSFODBOBBOEBO4JTUFN Informasi Manajemen. t 1FOHBXBT*OUFSOCJEBOH1FSTPOBMJBEBO6NVN

SPI is led by a Head of Internal Audit Unit who is appointed and dismissed by the President Director upon approval of the

Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki Piagam Satuan Pengawasan Intern sebagai acuan atau pedoman bagi Pengawas Intern (Auditor Internal) SPI untuk melaksanakan kegiatan pengawasan internal secara independen dan obyektif sehingga SPI dapat berperan optimal dengan hasil yang bermutu, konsisten, bermanfaat bagi perbaikan efisiensi dan efektivitas operasional serta peningkatan kinerja Angkasa Pura Airports. Piagam SPI juga merupakan komitmen dan dukungan dari Direktur Utama agar keberadaan SPI diterima oleh seluruh unit di Angkasa Pura Airports. Sebagai pedoman kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian assurance dan consulting, pelaporan dan pelaksanaan tindak lanjut agar efektif, efisien dan berkualitas, maka Manajemen menyusun Pedoman Umum Satuan Pengawasan Intern Angkasa Pura Airports. Pedoman Umum SPI ini selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja SPI dalam menyusun pedoman audit, pedoman evaluasi, pedoman consulting, dan pedoman SPI lainnya yang lebih rinci untuk

In performing its duties, SPI has an Internal Audit Unit Charter

digunakan sebagai pedoman teknis kerja SPI.

Board of Commissioner. Head of SPI is directly responsible to the President Director. Head of SPI is assisted by 5 (five) Internal Supervisor namely: t*OUFSOBM"VEJUPSGPS'JOBODF 1BSUOFSTIJQBOE&OWJSPONFOUBM Development Program. t*OUFSOBM"VEJUPSGPS0QFSBUJPO'JFME t*OUFSOBM"VEJUPSGPS$PNNFSDJBMBOE#VTJOFTT%FWFMPQNFOU t*OUFSOBM"VEJUPSGPS&OHJOFFSJOH 1MBOOJOHBOE.BOBHFNFOU of Information Systems. t*OUFSOBM"VEJUPSGPS1FSTPOOFMBOE(FOFSBM'JFME

as a reference or guideline for the Internal Auditor of SPI to implement internal control activities independently and objectively so that the SPI can play optimum with quality, consistent, useful results for the improvement of operations efficiency and effectiveness as well as the improvement of Angkasa Pura Airports performance. SPI charter is also a commitment and support from the President Director so that the existence of SPI is accepted by all units of Angkasa Pura Airports. As a working guide in planning, implementation, assurance control, consulting, reporting and follow-up in order to be effective, efficient and qualified, then Management developed General Guidelines of Internal Audit Unit of Angkasa Pura Airports. Then, this SPI General Guidelines became a reference to SPI working unit in preparing audit guidelines, evaluation guidelines, consulting guidelines, and other SPI guidelines that are more detail to be use as technical guidance of SPI work.

2011 Annual Report

213

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sebagai acuan standar profesi dan kode etik, SPI mengacu pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of Ethics dari The Institut of Internal Auditors.

As a professional standards and code of conduct reference, IAU refers to the Professional Standards of Internal Audit (Standar Profesi Audit Internal/SPAI) of the Consortium of Professional Organizations of Internal Audit and Code of Ethics of The Institute of Internal Auditors.

a. Tugas dan Tanggung Jawab SPI

a. Duties and Responsibilities of SPI

Tugas dan tanggung jawab SPI adalah:

Duties and responsibilities of SPI are:

t .FNCBOUV %JSFLUVS 6UBNB EBMBN NFMBLTBOBLBO

t

pengawasan terhadap seluruh unit kerja dan memberikan

units and provide suggestions for improvement

saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana, program

according to plan, program and company policies and

dan kebijakan perusahaan serta ketentuan lainnya.

other provisions.

t .FOZJBQLBOSFODBOBLFSKBEBO1SPHSBN,FSKB1FNFSJLTBBO

t 1SFQBSF BDUJPO QMBOT BOE "OOVBM 8PSL 1SPHSBNNF

Tahunan (PKPT), melaksanakan pengawasan dan evaluasi

Examination (PKPT), carry out monitoring and evaluation

program kerja bidang pengawasan intern meliputi

work program covering the field of internal controls

bidang keuangan, komersial dan pengembangan

in finance, commercial and business development,

usaha, operasi dan teknik, personalia dan umum,

operations and engineering, personnel and the public,

Sekretaris Perusahaan, Perencanaan dan Sistem Informasi

Company

Manajemen, manajemen risiko, dan keselamatan, hukum

Information Systems, risk management and safety,

serta pengadaan untuk mewujudkan penerapan praktik-

legal and procurement to realize the application of the

praktik tata kelola yang baik. t .FMBLTBOBLBO QFOHBXBTBO EBO QFOJMBJBO MBQPSBO kegiatan kepatuhan. t .FMBLVLBO LPPSEJOBTJ EBO LFSKBTBNB EFOHBO ,PNJUF Audit dan komite lainnya.

Secretary,

Planning

and

Management

practices of good governance. t *NQMFNFOU NPOJUPSJOH BOE FWBMVBUJPO SFQPSU PG compliance activities. t $PPSEJOBUJPOBOEDPPQFSBUJPOXJUIUIF"VEJU$PNNJUUFF and other committees.

t #FSUJOEBL TFCBHBJ counterpart dengan pihak auditor

t 5P BDU BT B DPVOUFSQBSU UP UIF FYUFSOBM BVEJUPS BOE UIF

eksternal dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan

"VEJU $PNNJUUFF JO UIF FYBNJOBUJPO BU UIF $PNQBOZT

di Perusahaan. Auditor eksternal dalam hal ini adalah

activities. The external auditor is the auditor in this

auditor yang berada di luar perusahaan seperti BPK, BPKP,

matter that is outside companies such as CPC, BPKP, the

KPK dan Kantor Akuntan Publik.

Commission and the Office of Public Accountants.

t .FMBLVLBO QFNFSJLTBBO LIVTVT EJ MVBS 1,15 UFSIBEBQ

t $BSSZ PVU B TQFDJBM FYBNJOBUJPO PG UIF öOEJOHT TFFO

temuan yang dipandang ada dugaan yang dapat

PKPT there are allegations that can harm and hinder the

merugikan dan menghambat operasional Perusahaan.

$PNQBOZTPQFSBUJPOT

t .FNCVBU MBQPSBO IBTJM BVEJU EBO MBQPSBO CFSLBMB

t $SFBUFBVEJUSFQPSUTBOEQFSJPEJDSFQPSUT41*VOJUBDUJWJUJFT

kegiatan unit SPI serta menyampaikannya ke Direktur

and submit it to the Director with a copy to the Board of

Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

Commissioners.

t .FNBOUBV  NFOHBOBMJTJT EBO NFMBQPSLBO QFMBLTBOBBO

t .POJUPS  BOBMZ[F BOE SFQPSU PO UIF JNQMFNFOUBUJPO

tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan

of follow-up by the unit of work on suggestions for

yang telah diberikan.

214

Assist Director in carrying out supervision of all work

improvement that have been granted.

t .FOZVTVO QSPHSBN VOUVL NFOKBNJO NVUV LFHJBUBO

t %FWFMPQ QSPHSBNT UP FOTVSF UIF RVBMJUZ PG 41*

SPI serta meningkatkan pengetahuan, keahlian dan

activities and to improve the knowledge, expertise and

kemampuan profesionalisme auditor internal dalam SPI.

professionalism of internal auditors in the SPI.

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b. Kualifikasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI

b. Qualifications and Competencies of SPI’s Internal Auditor

Auditor Internal SPI mendapat pembinaan profesi dan karir

41*T*OUFSOBM"VEJUPSHPUQSPGFTTJPOBMBOEDBSFFSHVJEBODF

untuk mencapai kualifikasi Auditor Internal SPI sebagaimana

UP BDIJFWF *"6T *OUFSOBM "VEJUPS RVBMJöDBUJPO BT SFRVJSFE

dipersyaratkan dalam Standar Profesi Auditor Internal

in the Professional Standards for Internal Auditor of the

Perusahaan. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk Auditor

$PNQBOZ$PNQFUFODJFTSFRVJSFEGPS*"6T*OUFSOBM"VEJUPS

Internal SPI diantaranya adalah:

among other things are:

t ,PNQFUFOTJBLBEFNJL ZBJUVQFOEJEJLBOGPSNBMNJOJNBM

t "DBEFNJD DPNQFUFODF  XIJDI JT GPSNBM FEVDBUJPO PG BU

sarjana (S1).

least bachelor (S1).

t ,PNQFUFOTJ BVEJU BVEJU TLJMM  NFMJQVUJ QFOEJEJLBO EBO

t "VEJUDPNQFUFODZ BVEJUTLJMMT JODMVEFTBVEJUFEVDBUJPO

pelatihan audit seperti Audit Operasional, Psikologi Audit,

and training, such as Operational Auditing, Psychology of

Fraud Audit dan Sertifikasi Auditor (QIA, CIA, CISA, CFE

Auditing, Auditing Fraud and Auditor Certification (QIA,

dan lain-lain) serta pengetahuan mengenai proses bisnis

$*"  $*4"  $'&  FUD  BT XFMM BT LOPXMFEHF PG DPNQBOZT

perusahaan.

business processes.

t ,PNQFUFOTJ VNVN ZBOH NFMJQVUJ NPOJUPSJOH EBO

t (FOFSBM DPNQFUFODZ XIJDI JODMVEFT NPOJUPSJOH BOE

evaluasi, kepemimpinan, negosiasi, komunikasi dan

evaluation, leadership, negotiation, communication and

sebagainya.

so on.

t 6OUVL NFOKBEJ 1FOHBXBT *OUFSO #JEBOH  IBSVT QFSOBI

t 5P CFDPNF B 'JFME *OUFSOBM "VEJUPS  TIPVME FWFS IBWF

menjadi Auditor Internal SPI atau jabatan struktural di luar

position as SPIT *OUFSOBM "VEJUPS PS TUSVDUVSBM QPTJUJPO

SPI.

outside the SPI.

t 6OUVL NFOKBEJ ,FQBMB 41*  IBSVT QFSOBI NFOKBEJ Pengawas Intern dan/atau jabatan struktural di luar SPI.

t 5PCFDPNFUIFIFBEPG41*TIPVMEFWFSQPTJUJPOBTSPIT Internal Auditor and/or structural position outside the SPI.

(Qualifikasi SDM SPI, lengkap dengan sertifikasi )

41*T)3RVBMJöDBUJPO DPNQMFUFXJUIJUTDFSUJöDBUJPO 

Visi dan Misi Satuan Pengawasan Intern sebagaimana

Vision and Mission of the Internal Audit Unit as stated in the

tersebut dalam Piagam Satuan Pengawas Intern yang

Charter of the Internal Audit Unit as set out in the Decision of

telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. KEP.14/

the Board of Directors Number. KEP.14/PG.01/2010, namely:

PG.01/2010, yaitu: Visi SPI

SPI’s Vision

Menjadikan Satuan Pengawasan Intern sebagai unit yang

To make the Internal Audit Unit as an independent and

independen dan objektif yang secara profesional membantu

objective unit in a professional way helping the Board of

Direksi dan Manajemen dalam mencapai tujuan Angkasa

Directors and Management in achieving the goal of Angkasa

Pura Airports.

Pura Airports.

Misi SPI Memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang

SPI’s Mission

independen dan objektif kepada manajemen dalam upaya

To give independent and objective assurance and

meningkatkan dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas

consultation to the management in an effort to enhance

operasional Angkasa Pura Airports, melalui pelaksanaan

and improve efficiency and effectiveness of Angkasa Pura

evaluasi, audit dan penilaian yang sistematis atas

Airports operation, through systematic evaluation, audit and

pengendalian intern, manajemen risiko dan proses Good

assessment on internal control, risk management and Good

Corporate Governance.

Corporate Governance process.

2011 Annual Report

215

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Maka dalam tahun 2011, SPI telah menyusun rencana kerja

Then in 2011, SPI has developed a work plan and implements

dan melaksanakannya, dengan hasil sebagaimana dijabarkan

it, with results as described in the SPI Activity Report of SPI

dalam Laporan Kegiatan SPI tahun 2011, berikut ini.

2011, as follows.

c. Rencana Kerja & Anggaran 2011

c. Work Plan & Budget in 2011

1) Rencana Kerja SPI tahun 2011 meliputi:

1) SPI Work Plan in 2011 includes:

a) Pelaksanaan PKPT di 13 Kantor Cabang, 2 SBU Warehousing, MATSC dan Kantor Pusat b) Pelaksanaan Non PKPT sesuai penugasan c) Monitoring Tindak Lanjut Temuan Intern d) Pendampingan KAP untuk penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, yang terdiri atas :

a) Implementation of PKPT in 13 branch offices, 3 SBU Warehousing, MATSC and Head Office b) Implementation of Non PKPT in accordance with assignment c) Monitoring Follow-up on the Internal Findings d) KAP assistance for the preparation of Company

t Laporan Keuangan Tahun 2010

Financial Statements in 2010, which is consisting of:

t Laporan PKBL Tahun 2010

t'JOBODJBM3FQPSU

t Laporan Kinerja Perusahaan

t1,#-3FQPSU

t Laporan Kepatuhan

t$PSQPSBUF1FSGPSNBODF3FQPSU

e) Konsultasi masalah teknis dan masukan bagi penyempurnaan sistem dan prosedur f ) Penyusunan Pedoman Risk Based Audit

t$PNQMJBODF3FQPSU e) Technical issues consultation and inputs to improve systems and procedures f ) Preparation of Risk Based Auditing Guidelines

2) Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan

2) Budget available to carry out these activities comes

tersebut bersumber dari Biaya Operasional SPI sebesar

from the Operating Costs of IAU in the amount of Rp.

Rp. 2.500.000.000,-

2,500,000,000,-

d. Komposisi Dan Kondisi SDM SPI

d. HR Composition and Conditions of SPI

Dalam tahun 2011, terjadi beberapa pengantian dan promosi

In 2011, there were some substitution and promotion in SPI,

dilingkungan SPI, yaitu :

namely:

1) Penggantian Kepala SPI dari Heny Dewanto kepada Dwi

1) Head of SPI replacement of Heny Dewanto to Dwi

Tedjowati 2) Promosi : a) Imam Pramono menjadi General Manager Bandara El Tari. b) Hari Budi Waluyo menjadi Asman Humas Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali (PPBIB). c) Eny Ernizah menjadi Manager Keuangan & PUM – SBU Terminal Kargo Sepinggan. d) Widodo menjadi Manajer Teknik Umum & Peralatan Bandara Juanda. e) R. Sujiastono menjadi Asdep Tekwas. & Jamkual. Bidang Teknik Umum Kantor Pusat f ) Delyuzar menjadi Manajer Keuangan & PUM Bandara Frans Kaisiepo.

Tedjowati 2) Promotion: a) Imam Pramono became General Manager of El Tari Airport. b) Hari Budi Waluyo became Assistant Manager of Public 3FMBUJPOPO%FWFMPQNFOU1SPKFDUPG#BMJT*OUFSOBUJPOBM"JSQPSU (Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali/PPBIB). c) Eny Ernizah became Finance & PUM Manager – 4FQJOHHBOT$BSHP5FSNJOBM4#6 d) Widodo became General Engineering & Equipment Manager of Juanda Bandara. e) R. Sujiastono became Deputy Asistant of Engineering Supervision and Quality Assurance of General Engineering of Head Office f ) Delyuzar became Finance & PUM Manager of Frans Kaisiepo airport.

216

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3) Posisi Pengawas Bidang :

3) In position of Field Supervisor:

a) Joko Subagyo, Bidang PUM

a) Joko Subagyo, PUM Field

b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim

b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field

c) Siti Chadijah O, Bidang Komersial & Pengembangan

c) Siti Chadijah O, Commercial & Business Development

Usaha

Field

d) Ukemri, Bidang Keuangan & PKBL

d) Ukemri, Finance & PKBL Field

e) Tavip Wibowo, Bidang Operasi

e) Tavip Wibowo, Operation Field

4) Asisten Pengawas Intern, Pemeriksa dan staf :

4) Asistant to Intern Supervisor, Auditor and staff:

a) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL

a) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL

b) Osim, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL

b) Osim, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL

c) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM

c) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM Field

d) Maman Triharman, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM

d) Maman Triharman, Internal Auditor Assistant for PUM Field

e) Fernandez Darius, Ass. Pengawas Intern Bidang

e) Fernandez Darius, Internal Auditor Assistant for

Operasi

Operation Field

f ) Harry Cahyono, Ass. Pengawas Intern Bidang Operasi

f ) Harry Cahyono, Internal Auditor Assistant for Operation Field

g) Nila Darmawati, Ass. Pengawas Intern Bidang Teknik &

g) Nila Darmawati, Internal Auditor Assistant for

Rensim

Engineering & Rensim Field

h) Padma Pramudya, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU

Commercial & Public Works

i) Iwan Sanusi, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU j) Haryono Hendro K, Pemeriksa Bidang PKBL ,serta monitoring tindaklanjut temuan. bidang

PUM,

i) Iwan Sanusi, Internal Auditor Assistant for Commercial & Public Works j) Haryono Hendro K, Auditor for PKBL, and monitoring

k) Heru Setiawan, Staf Utama, membantu kegiatan pemeriksaan

h) Padma Pramudya, Internal Auditor Assistant for

dan

follow-up on findings.

selanjutnya

k) Heru Setiawan, Main Staff, help auditing activities of

diperbantukan pada bidang Operasi, serta monitoring

PUM field, and then conjunct to operation field, as well

tindaklanjut temuan.

as monitoring follow-up on findings.

l) Wiewit Juwariah, Pemeriksa Pratama, melaksanakan pemeriksaan bidang PUM, serta dokumentasi LHP – PKPT. m) Novita Milanda, Staf Utama, melaksanakan kegiatan pemeriksaan

bidang

PUM,

serta

l) Wiewit Juwariah, Primary Auditor, conduct auditing of PUM field, as well as documentation of LHP - PKPT. m) Novita Milanda, Main Staff, conduct auditing

monitoring

activities of PUM field, and monitoring follow-up on

5) Administrasi dan Agendaris dilaksanakan oleh Sdri.

5) Administration and Agendaris conducted by Ms.

Indriasari Novanti, Staf DD Umum yang ditempatkan

Indriasari Novanti, DD General Staff placed to carry out

untuk melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

administrative activities.

tindaklanjut temuan.

6) Pada tahun 2012/2013, 4 (empat) orang SDM SPI akan

findings.

6) In 2012/2013, 4 (four) SPIT)3XJMMCF3FUJSF OBNFMZ

memasuki Masa Pensiun, yaitu :

a) Joko Subagyo, PUM Field, TMT January 1, 2013.

a) Joko Subagyo, Bidang PUM, TMT 1 Januari 2013.

b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field, TMT

b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim, TMT 1 Desember 2012. c) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL, TMT 1 Agustus 2012. d) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM,

December 1, 2012. c) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL Field, TMT August 1, 2012. d) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM field, TMT 1 April 2012.

TMT 1 April 2012.

2011 Annual Report

217

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

e. Activities Realization in 2011 1) Carry out the Annual Inspection Program (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan/PKPT) as set forth in the internal audit charter, with the implementation schedule changes and adjustments due to various unit activities.

e. Realisasi Kegiatan 2011 1) Melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) sebagaimana diatur dalam internal audit charter, dengan perubahan dan penyesuaian jadwal pelaksanaan dikarenakan berbagai kesibukan unit.

2) In 2011, the number of findings reached 336 findings, with

2) Dalam tahun 2011, jumlah temuan mencapai 336

the details: a. Operations Field Findings b. Engineering & Rensim Field Findings c. Commercial & Public Works Field Findings d. PUM & Procurement Field Findings 82 e. Finance & PKBL Field Findings

temuan, dengan perincian : a. Temuan Bidang Operasi

41

b. Temuan Bidang Teknik & Rensim

65

c. Temuan Bidang Komersial & PU

71

d. Temuan Bidang PUM & Pengadaan

82

e. Temuan Bidang Keuangan & PKBL

77

conducted by asking follow-up progress reports from

dilaksanakan dengan meminta laporan kemajuan tindak

each airport every the 5th of the following month, and

lanjut dari tiap bandara setiap tanggal 5 bulan berikutnya,

on December 31, 2011, it is stated in the Minutes of

dan pada 31 Desember 2011 dinyatakan dalam Berita

Reconciliation of follow-up on findings. The position of

Acara Rekonsiliasi tindak lanjut temuan. Posisi tindak

follow-up on SPI findings in 2010 and 2011 is stated in the

lanjut temuan SPI tahun 2010 dan 2011, sebagaimana

following table:

tersebut dalam tabel berikut ini:

Temuan 2011 | findings 2011 Bandara

Jumlah | Total

Pantau | Monitor

Tuntas | Complete

Jumlah | Total

Pantau | Monitor

Tuntas | Complete

21 22 18

1 0 3

20 22 14

22 21 21

0 0 0

22 21 21

0

39

3 4

Syamsuddin Noor Banjarmasin

31

5

26

39

5

34

15

19

16

Frans Kaiseipo Biak Proyek BIL A. Yani Semarang Hasanuddin Makassar Sam Ratulangi Manado Selaparang Mataram Adisumarmo Solo Sepinggan Balikpapan SBU Balikpapan Juanda Surabaya MATSC SBU Makassar

24 25 22 23 19 23 3 25 12 7

0 12 5 3 3 14 3 3 1 0

24 13 17 20 16 9 0 22 11 7

25 39 21 48 36 23 19 34 12 30 11 8

17

Ngurah Rai Bali

22

1

21

27

18

Kantor Pusat

27

27

0

2

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

218

Temuan 2010 | findings 2010

Adi Sutjipto Jogjakarta Pattimura Ambon El Tari Kupang

1

Laporan Tahunan 2011

77

3) Implementation of monitoring follow-up on SPI findings

3) Pelaksanaan monitoring tindak lanjut temuan SPI

No.

41 65 71

1 24 0 39 0 21 7 41 0 36 3 20 1 18 0 34 0 12 0 30 0 11 0 8 Surat Arahan Dirut per 31 Desember 2011 Dalam Pelaksanaan

Airports Adi Sutjipto Jogjakarta Pattimura Ambon El Tari Kupang Syamsuddin Noor Banjarmasin Frans Kaiseipo Biak BIL Project A. Yani Semarang Hasanuddin Makassar Sam Ratulangi Manado Selaparang Mataram Adisumarmo Solo Sepinggan Balikpapan SBU Balikpapan Juanda Surabaya MATSC SBU Makassar Ngurah Rai Bali Kantor Pusat

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

4) Temuan audit ekternal pada tahun 2011 telah ditindaklanjuti

dengan

mengingatkan

kepada

manajemen Kantor Cabang Bandara dan Kantor Pusat

4) External auditing findings in 2011 have been followed up by reminding the related findings to the management of Airport Branch Offices and Head Office.

akan temuan-temuan terkait. 5) Dalam pelaksanaan PKPT, SPI sekaligus melihat kesesuaian

5) In the implementation of PKPT, SPI also sees procedures

prosedur dengan kondisi dalam pelaksanaannya. Untuk

compliance with the conditions in the implementation.

itu telah disampaikan masukan tentang:

For it has been submitted input on:

a. Penyempurnaan prosedur Pengadaan Barang dan atau

a. Improvement of Goods and Services Procurement

Jasa, terutama tentang keberadaan peraturan Jasa

Procedure, mainly on the existence of Construction

Konstruksi yang mengacu kepada Undang-undang

Services regulations which refer to the Construction

Jasa Konstruksi, Pengawasan Pekerjaan Kategori

Services Law, Category II Works Supervisory, Supervisory

II, Pengawasan Pekerjaan Unit Rensim, ERP, Biro

Work of Rensim Unit, ERP, Legal Bureau, Risk Management

Hukum, Biro Manajemen Risiko dan pekerjaan lainnya

Bureau and other work planned by various Technical

direncanakan oleh berbagai Unit Spesifikasi Teknis

Specification Unit (Unit Spesifikasi Teknis/UST) outside

(UST) diluar Deputy Direktur Teknik Perencanaan yang

the Deputy Director of Planning Engineering that have

sudah ditetapkan untuk diawasi oleh Deputy Direktur

been defined to be supervised by Deputy Director of

Teknik Pengawasan dan Jaminan Kualitas.

Supervision Engineering and Quality Assurance.

b. Penyempurnaan sistem dan prosedur Pengembangan Usaha bersama Mitra Usaha. c. Petunjuk teknis tentang kriteria evaluasi keuangan mitra binaan yang dapat diberikan pinjaman. d. Ketentuan tentang tugas dan tanggung jawab pengelola asset perusahaan.

b. Improvement of Business Development with Business Partners systems and procedures. c. Technical guidance on the financial evaluation criteria of development partners that loan can be given to. d. Provisions on the duties and responsibilities of DPNQBOZTBTTFUNBOBHFNFOU

6) Pembahasan rutin dengan Komite Audit secara periodik

6) Regular discussions with Audit Committee periodically

dan beberapa kali Komisaris memberikan arahan melalui

and several times the Commissioner give direction

Komite Audit tentang Pengawasan Perusahaan. Selama

through the Audit Committee on the Supervision of the

tahun 2011 rapat atau pertemuan yang dilakukan dengan

Company. During 2011 meeting were conducted by the

komite audit sebanyak 4 kali.

audit committee 4 times.

7) Dibidang pengembangan profesi auditor, setelah para

7) In the field of auditor professional development, after

Asisten Pengawas Intern yang baru ditempatkan di

the new Internal Auditor Assistant are placed in SPI, they

SPI mendapatkan pelatihan Dasar Auditor pada akhir

got Auditor Basic training in late 2010, then in 2011 some

2010, maka dalam tahun 2011 beberapa personil juga

personnel also got technical training.

mengikuti pelatihan teknis. 8) Mengevaluasi pelaksanaan dan temuan-temuan yang

8) Evaluating the implementation and findings generated

dihasilkan dalam PKPT 2011, serta memperhatikan proses

in PKPT 2011, with regard to business processes on each

bisnis pada setiap unit teknis

technical unit

9) Khusus untuk penyusunan Pedoman Risk Based Audit,

9) Especially for the preparation of the Risk Based Audit

pelaksanaannya ditunda ke tahun 2012, menyesuaikan

Guidelines, the implementation was postponed to 2012,

kesiapan tersedianya Profil Risiko Perusahaan.

adjusting the readiness of the availability of Corporate Risk Profile.

2011 Annual Report

219

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

f. Realisasi Anggaran

f. Realization Of The Budget

Sesuai dengan catatan yang ada pada SPI, jumlah anggaran

In accordance with existing records in the SPI, the amount

yang dipergunakan untuk kegiatan operasional SPI

used for IAU operational activities up to December 2011 is in

sampai dengan bulan Desember 2011 adalah sebesar Rp.

the amount of Rp. 1,653,229,599,- primarily for official travel

1.653.229.599,- utamanya untuk biaya perjalanan dinas dan

expenses and hotel accommodation expenses during in

biaya akomodasi hotel selama di lokasi dalam mendukung

the location in supporting the implementation of PKPT and

pelaksanaan PKPT dan pendampingan KAP tahun buku 2010.

facilitation of KAP in the accounting year of 2010.

g. Profil Kepala Satuan Pengawas Intern

g. Profile of the Head of Internal Audit Unit

Sampai dengan akhir tahun 2011 Kepala

Until the end of 2011 the Head of Internal

Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh

Audit Unit was headed by Dwi Tedjowati. Born

Dwi Tedjowati. Lahir di Yogyakarta, Dwi

in Yogyakarta began her career as a staff of

mengawali

Bagian

Planning and Foreign Cooperation Division at

Luar

the Head Office in 1990. Ever been assigned

negeri Kantor Pusat pada tahun 1990.

as Head of Planning and Foreign Cooperation

Pernah ditugaskan sebagai Kepala Seksi

Section at the Head Office in Jakarta (1993),

Perencanaan dan Kerjasama Luar Negri

Secretary of the Good and Service Procurement

di Kantor Pusat Jakarta (1993), Sekretaris

Tender Committee (2002), Chief Assistant of

Panitia Pelelangan Pengadaan Barang dan

Research Bureau and Data reporting of Planning

Jasa (2002), Asisten Kepala Biro Bidang

and SIM Bureau ((2004), Internal Auditor Region

Riset dan Tapor Biro Perencanaan dan SIM

IV (2008), Internal Auditor of Risk Management

((2004), Pengawas Intern wilayah IV (2008),

(2008), Chairman of Yayasan Kesejahteraan

Perencanaan

karir

sebagai

dan

staf

Kerjasama

Pengawas Intern Bidang Manajemen Resiko (2008), Ketua

Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) in (2009), and began to

Pengurus Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I

occupy as the Head of Internal Audit Unit since 2011.

(YAKKAP) tahun (2009), dan mulai menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak 2011.

220

Laporan Tahunan 2011

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2011 Annual Report

221

Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen 5IF$PNQBOZT$PNNJUNFOUUP$POTVNFS1SPUFDUJPO

1.

Pelayanan

Services

Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is

k k pelayanan l kkebandarudaraan b d d terus menerus meningkatkan

ll improving airport services and dA ffi SServices continually Air TTraffic

dan Air Traffic Services ( ATS.). Kebijakan manajemen Angkasa

(ATS.). Management policy of Angkasa Pura Airports in

Pura Airports dalam meningkatkan pelayanan merupakan

improving the service is a follow-up of orientation changes

tindak lanjut dari perubahan orientasi profit oriented

from profit-oriented to customer satisfaction oriented. Thus

menjadi customer satisfaction oriented. Dengan demikian

the Angkasa Pura Airports recognizes the importance of

Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya pengukuran

measuring service quality by always monitoring customer

kualitas pelayanan dengan selalu memonitor perkembangan

satisfaction

kepuasan pelanggan melalui pengukuran Indeks Kepuasan

Satisfaction Index (Customer Satisfaction Index, abbreviated

Pelanggan (Customer Satisfaction Index, disingkat CSI)

CSI) on a regular basis since 2008 in cooperation with

secara regular sejak tahun 2008 bekerjasama dengan institusi

independent institutions of Indonesia National Air Carriers

independen Indonesia National Air Carriers Association

Association (INACA) to get objective measurement results.

(INACA) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang obyektif.

In addition to be one of the key indicators of the success

Selain sebagai salah satu indikator kunci keberhasilan

in managing, CSI provides a perceptive description of the

pengelola, CSI memberikan gambaran perseptif pelanggan

customers on the quality of service so that can be used as

tentang kualitas pelayanan sehingga dapat dijadikan dasar

the basic consideration for management in making rational

pertimbangan bagi pengelola dalam mengambil keputusan

decisions and actions to improve airport services, to achieve

dan tindakan rasional untuk meningkatkan pelayanan

customer satisfaction, and to increase the business value of

jasa bandar udara, mencapai kepuasan pelanggan, dan

the company.

meningkatkan nilai bisnis perusahaan.

222

1.

Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara

Laporan Tahunan 2011

progress

through

measuring

Customer

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Kualitas pelayanan yang menciptakan kepuasan pelanggan

Quality of service that creates customer satisfaction is

diyakini pada gilirannya akan memicu peningkatan

CFMJFWFE JO UVSO XJMM MFBE UP BO JODSFBTF JO DPNQBOZT

pendapatan perusahaan terutama dari jenis pendapatan Non

revenue primarily from Non-Aeronautical type of revenues

Aeronautika yang semakin mendapatkan perhatian dalam

that are increasingly gaining attention in the management

pengelolaan bandar udara modern. Beberapa bandar udara

of a modern airport. Several world-class airports rely on

kelas dunia mengandalkan lebih dari 50% nilai bisnisnya

more than 50% of its business value from Non-Aeronautical

dari pendapatan Non Aeronautika. Oleh karena itu, kualitas

revenue. Therefore, the quality of service become the focus

pelayanan (service quality) menjadi fokus setiap pengelola

of each management as a success indicator of the airport

sebagai indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan jasa

services operation.

kebandarudaraan .

2.

Profil dan Keluhan Pelanggan

2. Customer Profile and Complaints

Pelanggan bandara terdiri dari 5 kelompok yaitu penumpang

Airport customers consist of five groups, namely: aircraft

pesawat udara, air crew, station manager, operator kargo, dan konsesioner. Total responden pengukuran tahun 2011 terdiri

passenger, air crew, station manager, cargo operators, and

dari 6.729 penumpang, 93 station manager, 157 air crew, 139

consisted of 6,729 passengers, 93 station manager, 157

operator kargo, dan 318 konsesioner dari 13 bandar udara.

aircrews, 139 cargo operator, and 318 concessionary from 13

Sedangkan variabale pengukuran kepuasan pelayanan kepada

airports. While measurement variable on services satisfaction

pengguna jasa meliputi : fasilitas, pelayanan, dan petugas.

to service users includes: facilities, services, and personnel.

CSI merupakan gabungan CSI setiap jenis pelanggan bandar

CSI is a joint CSI of any type of airport customer with weight

udara dengan bobot penumpang pesawat udara 40%, Station

of aircraft passenger 40%, Station Manager 10%, Air Crew

Manager 10%, Air Crew 25%, Operator Kargo/ekspedisi 10%,

25%, Cargo/expedition Operator 10%, and concessionary

dan konsesioner 15%. CSI setiap jenis pelanggan berdasarkan

15%. CSI of every type of customer based on the perception

persepsi atau penilaian pelanggan dari yang tertinggi adalah

or judgment of the highest customer is concessionary,

konsesioner, penumpang, air crew, kargo, dan terendah

passengers, air crew, cargo, and the lowest is the Station

adalah Station Manager. Analisis perbedaan CSI dari setiap

Manager. CSI analysis of the differences of each customer is

pelanggan diperlukan untuk memudahkan manajemen

required to facilitate the management in determining the

dalam menentukan prioritas segmen atau jenis pelanggan

priority segments or types of customers that service have to

yang harus ditingkatkan pelayanannya.

be improved.

NO.

PELANGGAN | COSTUMER

concessionary. Total respondents of 2011 measurement

BANDAR UDARA | AIRPORTS DPS

SUB

UPG

BPN

BIK

MDC

JOG

SOC

BDJ

SRG

AMI

AMQ

KOE

JUMLAH | RATA-RATA TOTAL | AVERAGE

1

Passenger

763

501

499

454

474

419

528

611

497

466

499

525

493

6,729

2

Station Manager

11

11

6

6

2

9

5

7

6

9

5

9

7

93

7

3

Air Crew

17

16

8

5

15

9

14

15

7

15

17

5

14

157

12

4

Cargo

26

23

28

6

8

4

2

10

8

6

3

8

7

139

11

5

Concessionaire

20

20

38

19

6

11

49

29

49

25

19

15

18

318

24

837

571

579

490

505

452

598

672

567

521

543

562

539

7,436

572

Total

Tabel Responden 2011

518

Table of Respondents 2011

Informasi profil penumpang pesawat udara sebagai

Aircraft passenger profile information as the primary

pengguna utama jasa 13 bandar udara di lingkungan

services user of 13 airports of Angkasa Pura Airports

Angkasa Pura Airports meliputi jenis kelamin, usia, tingkat

include gender, age, education level, occupation/

pendidikan, pekerjaan/profesi, tingkat penghasilan,

profession, income level, destinations and flight

2011 Annual Report

223

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

tujuan penerbangan, dan frekwensi penerbangan. Profil

frequencies. profile tend to be consistent in the 2008-

penumpang pesawat cenderung konsisten dalam kurun

2011 survey. Approximately 6,500 respondents from 13

waktu survey 2008-2011. Sekitar 6.500 responden dari 13

airports involved in the 2011 survey. Approximately 95%

bandara terlibat dalam survey tahun 2011. Sekitar 95%

of respondents had visited or use 2 (two) different airport

responden pernah mengunjungi atau menggunakan

that shows validity of customer preference in judgment.

2 (dua) bandara berbeda yang menunjukkan vailiditas

Respondents consisted of 55% of aircraft passengers of

preferensi pelanggan dalam menilai. Responden terdiri

Lion and Garuda, and the rest is Merpati, Sriwijaya, Batavia,

dari 55% penumpang pesawat Lion dan Garuda, dan

AirAsia, Citylink, Wings, and many more. Survey shows

sisanya adalah Merpati, Sriwijaya, Batavia, AirAsia,

passenger profile is 60% male, 70% aged 20-40 years, 5%

Citylink, Wings, dan lainnya. Survey menunjukkan profil

below high school education, private sector employees

penumpang pesawat adalah 60% laki-laki, 70% berusia

(40%) and civil servants (25%), 15% have income below

20-40 tahun, 5% berpendidikan dibawah SMA, pegawai

2.5 million, and most flight destinations are on business

swasta (40%) dan PNS (25%), 15% berpenghasilan di

trip.

bawah 2,5 juta, dan tujuan penerbangan paling banyak adalah dalam rangka dinas. (15 - 20) 4% (10 - 15) 13%

(LAINNYA) 7% (WINGS) 4%

(>20) 4%

(>50) 6%

(CITYLINK) 1%

(1) 5%

(40-50) 19%

(AIR ASIA) 5%

(LION) 29%

JENIS KELAMIN

(5 - 10) 26%

KUNJUNGAN

AIRLINE

(MERPATI) 10%

(20) 5%

(S1) 41%

(WISATA) 12%

(DIPLOMA) 17% (MAHASISWA) 9%

(BISNIS) 16%

PEKERJAAN

PENDIDIKAN

PENGHASILAN (JUTA)

(SWASTA) 39%

(SMP) 3%

(S2 - S3) 10%

( BUMN Peduli > BUMN Pembina Subtotal b. Beban Operasional

848

418

103,00

  > BUMN Peduli

12.850

8.854

45,14

  > BUMN Pembina

13.698

9.271

47,75

308

426

(27,83)

c. Biaya Dibayar di Muka, Biaya YMH Dibayar

(2.034)

(32)

6.196,74

Jumlah B

11.972

9.665

23,87

7.424

5.702

SALDO AKHIR

270 27 2 70

a. Environment Development Channeling

Laporan Lap LLa ap a porra an T Tahunan ahu ah hu h un na nan an 20 an 2 2011 01 11 1

Subtotal b. Operating Expenses   c. Prepaid Expenses, Accrued Expenses TOTAL B FINAL BALANCE

Aspek Lingkungan | Environmental Aspects

terhadap

5IF GPSN PG "OHLBTB 1VSB "JSQPSUT DPNNJUNFOU UP DBSF

adalah

about conserving the environment is the development of

pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan

a green airport concept. The green airport development is

atau green airports. Pengembangan bandar udara ramah

POFPGUIFWBMVFMFWFSTJOBDIJFWJOHUIF$PNQBOZTWJTJPOT

lingkungan merupakan salah satu pengungkit nilai (value

and missions.

Bentuk

komitmen

kepedulian

untuk

Angkasa

Pura

melestarikan

Airports lingkungan

level) dalam pencapaian visi misi Perusahaan. Secara bertahap dan berkelanjutan, Perusahaan terus

Gradually and continuously, the Company continuous

berusaha agar bandar udara

to make efforts for the airports managed to fulfill the

yang dikelola memenuhi

standar bangunan dan pengelolaan ramah lingkungan.

environment-friendly

construction

and

management

Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah menyusun

standards. The current effort made is to prepare Eco Airports

Dokumen Konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco

Concept Document of Angkasa Pura I, with target that the

Airports) Angkasa Pura I, dengan target penerapan konsep

green airports concept can be evenly applied in all the

green airports dapat merata di seluruh bandara yang

managed airports, adjusted to their respective specifications

dikelola, disesuaikan dengan spesifikasi (tipologi) masing-

(typology).

masing. Selain itu dalam pembuatan Rencana

In preparing a Master Plan, the

Induk (Master Plan) Bandar Udara

Airport has also given attention on

juga telah memperhatikan aspek-

the environmental Aspects. Similarly,

aspek lingkungan. Demikian pula

UIF$PNQBOZTQPMJDJFTBOETUSBUFHJFT

halnya dengan Kebijakan dan strategi

in carrying out airport operational

Perusahaan

menjalankan

activities, have always been based

kegiatan operasional bandar udara,

upon the environment global visions

selalu didasarkan pada visi global

which include:

dalam

lingkungan hidup yang meliputi : a. Kelestarian (sustainable) lingkungan fisik, biologis

a. Sustainable physical, biological and socio-cultural

dan sosial budaya yang mengakomodasikan

environments,

berbagai kepentingan (multi fungsi);

interests (multi-functions);

which

accommodate

various

b. Efisien dalam menggunakan sumber daya dan energi;

b. Efficient in using resources and energies;

c. Mengurangi dampak lingkungan sekecil mungkin

c. Minimizing environmental impacts by measuring a

dengan melakukan pengukuran yang terukur

number of components that are potential of giving

terhadap beberapa komponen yang berpotensi

impacts to the environment;

menimbulkan dampak terhadap lingkungan ; d. Meningkatkan kepuasan pelanggan pengguna jasa

E *ODSFBTJOH UIF "JSQPSU TFSWJDF VTFST DVTUPNFST  satisfaction.

Bandara. Khusus untuk pembangunan bandar udara baru, sejak tahap

Particularly for the construction of a new airport, as from

perencanaan desain diharuskan sudah memenuhi kriteria

the planning stage, the design must have fulfilled the

ramah lingkungan. Di antaranya dengan pemilihan material

environment-friendly criteria, among others by selecting

ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya dengan prinsip

environment-friendly materials, managing resources using

reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dan

the reuse, recycle and reduce principles or known as the 3R

reduce (mengurangi) atau dikenal sebagai prinsip 3R. Selain

principles. Moreover, a new airport shall also be equipped

itu bandar udara yang baru juga akan dilengkapi fasilitas

with an integrated waste management facility.

pengolahan limbah terpadu.

2011 Annual Report

271

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Sebagai bentuk kesungguhan Perusahaan menerapkan

"T B GPSN PG UIF $PNQBOZT TFSJPVTOFTT JO BQQMZJOH BOE

dan mewujudkan konsep bandar udara ramah lingkungan,

actualizing a green airport concept is the application

adalah pengajuan sertifikasi Bangunan Hijau (Greenship)

for Green Building certification (Greenship) to the Green

ke Green Building Certification Institute (GBCI). Sertifikasi

Building Certification Institute (GBCI). Certification had

diajukan untuk pembangunan Bandar Udara Ahmad Yani, di

been applied for the construction of Ahmad Yani Airport in

Semarang, Jawa Tengah.

Semarang, East Java.

Selain itu juga ada beberapa hal yang bisa menjadi bukti

In addition thereto, there are several things that can be used

bahwa keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan

as evidences that the airports managed by the Company

telah ramah terhadap lingkungan, di antaranya yaitu :

have been environment-friendly, namely as follows:

1.

1.

Angkasa Pura Airports berkomitment untuk memenuhi kewajiban

pembuatan

dokumen

Angkasa Pura Airports is committed to fulfill the

lingkungan:

obligation to prepare environmental documents:

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal);

Environmental Impact Analysis (Amdal); Software

Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL);

Design Description (DPPL); Environment Evaluation

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH); sesuai

Document (DELH); in accordance with Law No. 32

dengan Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang

year 2009 regarding Environment Protection and

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Management as mentioned below:

seperti disebutkan dibawah ini :

a. The environmental documents Owned

a. Dokumen Lingkungan Yang Dimiliki :

b. Airport Development Environmental Documents

b. Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara

Dokumen Lingkungan yang dimiliki Bandara

Environmental documents held Dokumen Lingkungan Environmental Document

Airports

KM No. 15/1995, dan Sultan Hasanuddin - Makassar

Sultan Hasanuddin - Makassar KM No. 16/LT.504/1998 KM No. 94/1994, dan

Frans Kaisiepo – Biak

Frans Kaisiepo – Biak KM No. SK.17/LT.504/PHB-98 KM No. 92/1994, dan

Sam Ratulangi - Manado

Sam Ratulangi - Manado KM No. 42/1995

Adisumarmo – Solo

Dok DPPL : KepMen LH No.241 Tahun 2009

Adisumarmo – Solo

KA-ANDAL : KepMen LH No.288 Tahun 2008, dan Bandara Internasional Lombok - Lombok

Bandara Internasional Lombok - Lombok AMDAL, RKL, RPL : KepMen LH No.196 Tahun 2009

El Tari – Kupang

Dok DPPL : KepMen LH No.115 Tahun 2010

El Tari – Kupang

KM No. SK.1/LT.504/PHB-95, dan Pattimura – Ambon

Pattimura – Ambon KM No. SK.32/LT.504/PHB-97

272

Laporan Tahunan 2011

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara

The Environmental Documents owned

Dokumen Lingkungan Environmental Document

Bandara

Airports

Pengembangan Bandara KA-ANDAL : Ngurah Rai – Denpasar

SK Gub Bali No.634/04-B/HK/2010

Ngurah Rai – Denpasar

Kelayakan Lingkungan : SK GubBali No. 499/04-B/HK/2011 Termina Utara

Juanda – Surabaya

KM No. SK.2/LT.504 PHB-93 KM No. SK.2/LT.504 PHB-99

Juanda – Surabaya

Terminal Selatan Terminal Eksisting

Sepinggan – Balikpapan

KM No.A.378/UM/501/SKJ/1990 KM No. 95 / 1994

Sepinggan – Balikpapan

AMDAL Pengembangan (Tahap KA ANDAL) Dok DPPL :

Adisutjipto -Yogyakarta

No.239 tahun 2009 AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Adi Sutjipto-

Adisutjipto -Yogyakarta

Yogyakarta AMDAL Perpanjangan Landas Pacu dan Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang

Ahmad Yani - Semarang

SK Gub Jateng No. 660.1/3/2004

Ahmad Yani - Semarang

SK Gub Jateng No. 660.1/19/2005 Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani AMDAL Pembangunan APRON dan Perpanjangan Runway

Syamsuddin Noor - Banjarmasin

SK Pemda Kalsel No. 0232/2003

Syamsuddin Noor - Banjarmasin

AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor

2011 Annual Report

273

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2.

Seluruh bandar udara yang dikelola Perusahaan telah

2.

All the airports managed by the Company have

membuat Laporan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan

prepared

Laporan Pemantauan Lingkungan (RPL), dimana secara

Environment Monitoring Plan, which shall be reported

Environment

periodik setiap enam bulan sekali dilaporkan kepada

periodically once in every six month to the related

instansi terkait, seperti: Kementerian Lingkungan Hidup

institution, such as: the Ministry for the Environment,

(KLH), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan

the Regional Environment Agency and the Ministry of

Kementerian Perhubungan.

Transportation.

Adapun komponen lingkungan yang dikelola dan

The

environmental

Management

components

Plan

managed

and

and

dipantau meliputi:

monitored comprise:

a. Kualitas udara dan tingkat kebisingan

a. Air quality and noise level

b. Hidrologi

b. Hydrology

c. Kualitas air bersih dan air permukaan

c. Clean water and surface water quality

d. Limbah padat/sampah

d. Solid waste

e. Pengelolaan Perubahan Tata Ruang & Tata

e. Management of Change in the Spatial Layout & Use

Guna Lahan Kawasan Keselamatan Operasi f.

of the Aviation Operation Safety Area

Penerbangan (KKOP)

G $PNNVOJUZT)FBMUI.BOBHFNFOU

Pengelolaan Kesehatan Masyarakat

H $PNNVOJUZT4PDJBM&DPOPNZ.BOBHFNFOU

g. Pengelolaan Sosial Ekonomi Masyarakat

h. The

h. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

implementation

of

Corporate

Social

Responsibility.

(CSR) 3.

Berbagai aktifitas penghijauan dan penanaman pohon

3.

4.

274

Various reforestation and tree planting activities in airport environments.

di lingkungan bandar udara. Membuat Environmental Airports Council (Dewan

4.

Establishing the Environmental Airports Council in

Pengelola Lingkungan Hidup) di Bandara Ngurah Rai,

Ngurah Rai Airport, Denpasar, and Juanda Airport,

Denpasar dan Bandara Juanda, Surabaya, sesuai SKEP

Surabaya, in accordance with the Decision No. 124/

124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar

7* DPODFSOJOH &DP "JSQPSUT *NQMFNFOUJOH

Udara Ramah Lingkungan (Eco Airports).

Guidelines.

a. Penghematan Energi

a. Energy Savings

Kian terbatasnya sumber energi yang tersedia di alam, disikapi

Due to the increasingly limited energy sources available

Perusahaan dengan melakukan program penghematan

in nature, the Company has implemented an energy

energi. Dengan demikian Perusahaan secara aktif juga

saving program. Thereby, the Company has been actively

mendukung program yang telah dicanangkan Pemerintah,

supporting the program announced by the Government,

tanpa mengganggu operasional bandar udara.

without disrupting airport operations.

Dalam pelaksanaannya, beberapa bandara yang dikelola

In the implementation, a number of airports managed by

Angkasa

konsep

Angkasa Pura Airports have applied energy and natural

penghematan energi dan sumber daya alam dengan

Pura

Airports,

telah

menerapkan

resources saving concept by applying the 3R principles. The

menerapkan prinsip 3R. Adapun upaya yang sudah

efforts that have been made during the reporting period

dilaksanakan selama kurun waktu periode pelaporan adalah:

were as follows:

1.

1.

Pengelolaan air limbah untuk dapat digunakan kembali

The management of liquid waste so that it can be

sebagai air penyiram tanaman dan flushing toilet, di

used for watering plantation and flushing toilet, in the

Bandara Juanda;

Juanda Airport;

Laporan Tahunan 2011

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2.

Penggunaan peralatan hemat energi dengan teknologi

2.

sendor seperti travelator, ekskalator dan peralatan WC

technologies such as travelator, escalator and urinary

(urinoir) dan keran air; 3.

equipment and water tap;

Pembangunan bandar udara menggunakan konsep

3.

Airport construction using full-glass concept so as able

kaca penuh sehingga dapat menghemat lampu di siang

to save the use of lamps in daylight, as applied in the

hari, seperti yang diterapkan di Bandara Adisumarmo,

Adisumarmo Airport, Solo, and the Sultan Hasanuddin

Solo, dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. 4.

The use of energy-saving equipment with sensor

Airport, Makassar.

Pada tahun 2012 akan dilakukan pemasangan kaca film

4.

In 2012, window film shall be used in the Sultan

di Bandara Sultan Hasanuddin, sehingga diharapkan

Hasannudin Airport, therefore the need for AC is likely

kebutuhan AC menurun dan berdampak signifikan

to decrease and this shall have significant impact on

terhadap penghematan listik.

electricity saving.

b. Emisi Gas Rumah Kaca dan Pengurangan Emisi Karbon

b. Green House Gas Emission and Carbon Emission Reduction

Salah satu hal penting dalam upaya melestarikan lingkungan,

One of the important things in the efforts of conserving

terkait

adalah

the environment, in relation to airport management, is

pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK). Perusahaan

green house gas (GHG) emission control. The Company

memahami benar hal ini dan secara periodik dilakukan

understands this well and has conducted GHG emission

pengukuran emisi GRK di seluruh bandara yang dikelola

measurement periodically in all the airports managed by

Angkasa Pura Airports.

Angkasa Pura Airports.

Pengukuran dilakukan oleh laboratorium independen yang

Measurement has been conducted by an independent

telah terakreditasi. Pengukuran dilakukan di sejumlah lokasi

accredited laboratory. Measurement has been conducted

contoh di daerah sekitar bandar udara yang telah ditentukan,

in a number of sample locations determined around an

dengan mengacu pada nilai batas ambang baku mutu sesuai

airport, by referring to the quality standards in accordance

dengan peraturan yang berlaku di masing-masing daerah.

with the regulations applicable in each region. From such

Dari pengukuran diketahui emisi GRK yang dihasilkan dari

measurement, it is known that the GHG emission produced

kegiatan di bandar udara secara umum masih memenuhi

from activities in the airports in general still meets the

batas ambang baku mutu yang ditetapkan.

determined quality standards.

dengan

pengelolaan

bandar

udara

2011 Annual Report

275

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Hasil pengukuran emisi GRK juga dijadikan dasar untuk

The GHG emission measurement result has also been used

mengintensifkan pengurangan kegiatan yang berpotensi

as basis to intensify activity reduction, which is potential of

meminimalkan emisi gas karbon, penyebab timbulnya efek

minimizing carbon gas emission, the cause of green house

rumah kaca. Dengan demikian diharapkan, kualitas udara

effect. Thereby, the ambient air quality and the quality of

ambien dan kualitas lingkungan di sekitar bandar udara juga

the environments around the airports are also expected to

menjadi lebih baik.

become better.

Untuk mengurangi emisi gas karbon sebagai bentuk

In order to reduce carbon gas emission as a form of support

dukungan pada upaya Pemerintah untuk menurunkan emisi

UPUIF(PWFSONFOUTFòPSUTGPSSFEVDJOHDBSCPOHBTFNJTTJPO

gas karbon sebesar 26 (dua puluh enam) persen pada tahun

as much as 26 (twenty-six) percent by the year 2020, the

2020, Perusahaan telah melakukan

Company has undertaken various

berbagai upaya, yakni:

efforts, namely:

1.

Perawatan secara berkala

1.

Periodic maintenance of the

mesin-mesin yang dioperasikan

machines operated in the

di bandara, seperti mesin

airports, such as generator

generator, insinerator atau

machine, incinerator or pump

mesin pompa sehingga emisi

machine in order to minimize

gas buang maupun debu/

exhaust gas emission and

partikulat dapat diminimasi; 2.

3.

c.

2.

Controlling traffic from and

menuju bandara agar tidak terjadi penumpukan polusi

towards the airports so as to prevent accumulated

kendaraan;

pollution from vehicles;

Membuat barier penahan dan penyerap bahan

3.

Preparing

barrier

and

absorbent

to

pollutants

pencemar (debu/ partikulat dan emisi gas buang)

(dust/particles and exhaust gas emission) through

melalui penghijauan dengan tetap mempertimbangkan

reforestation by consistently considering aviation

kawasan keselamatan operasi penerbangan. Tanaman

operation safety area. Certain types of plants for

untuk penghijauan dipilih jenis tertentu yang tidak

reforestation that shall not disrupt airport operations

mengganggu operasional bandar udara.

have been selected.

Pengelolaan Limbah

c. Waste Management

Meski kegiatan utama Angkasa

Even though Angkasa Pura

Pura Airports (Persero) adalah

"JSQPSUT NBJO BDUJWJUJFT BSF

jasa pengelolaan bandar udara

airport management services

dan operasional penerbangan,

and aviation operations, still

namun

there are wastes produced by

tetap

ada

limbah

yang dihasilkan. Limbah yang

the Company, which include:

dihasilkan Perusahaan, meliputi:

1.

1.

Limbah domestik, terdiri

comprising:

dari:

a. Liquid waste in the form of

a. Limbah cair berupa air buangan dari berbagai kegiatan di bandar udara. b. Limbah padat berupa sampah kantor organik maupun anorganik.

276

dust/particles;

Mengatur lalu lintas dari dan

Laporan Tahunan 2011

Domestic

wastes,

disposed water from various activities in the airports. b. Solid wastes in the form or organic and non-

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2.

Limbah yang mengandung barang berbahaya dan beracun (B3).

organic office trash. 2.

Wastes containing hazardous and toxic substances.

Pengelolaan limbah cair yang dilakukan dapat

The liquid waste management done can be categorized

dikelompokkan menjadi dua bentuk kegiatan :

into two forms of activities:

a. Untuk bandar udara yang telah memiliki fasilitas

a. For an airport already having a liquid waste

pengolahan air limbah berupa Sewage, Treatment,

processing facility in the form of Sewage Treatment

Plan (STP), maka limbah diolah dalam kolam STP

Plant (STP), waste shall be processed in an SPT pool

hingga memenuhi ambang batas baku mutu

so as to meet the quality standards determined

yang ditetapkan ketentuan Pemerintah sebelum

by the Government before being used for plant

digunakan kembali untuk kegiatna penyiraman

watering activity or disposed into water body.

tanaman atau dibuang ke badan air. b. For the airports and head offices not yet having STP

b. Untuk bandar udara dan kantor pusat yang belum disimpan di

facilities, liquid waste shall be stored in septic tank.

septic tank setelah melalui proses penghancuran

Following its natural decomposing process, it shall

secara alami dialirkan ke kolam peresapan. Namun

be channeled to the infiltration basin. However,

sejalan dengan hal itu, secara bertahap diusulkan

in line with the foregoing, the construction of STP

pembuatan STP guna pengelolaan limbah terpadu.

for an integrated waste management has been

memiliki fasilitas STP, air limbah

gradually proposed.

Sedangkan untuk pengelolaan limbah padat, dilakukan

For solid waste management, the following activities have

kegiatan sebagai berikut : a.

been carried out:

Limbah padatan bukan B3 Untuk

sampah

dikumpulkan

di

tempat

a.

Trashes shall be collected in a temporary disposal

udara, dan selanjutnya diambil pihak ketiga yang

area around an airport and shall be subsequently

terlah ditunjuk yakni petugas Dinas Kebersihan

taken by a third party appointed, that is the local government Sanitation Service Office officer.

pemerintah daerah setempat. b.

Non-hazardous and toxic solid wastes

pembuangan sementara (TPS) di sekitar bandar

Limbah B3

b.

Hazardous and toxic wastes

Limbah B3 dikumpulkan di TPS yang didisain

Hazardous and toxic wastes shall be collected

khusus sesuai standar penampungan limbah B3.

in a temporary disposal area specially designed

Selanjutnya limbah tersebut diambil dan dikelola

pursuant to the hazardous and toxic waste

oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikat dari

collection standards. They shall be subsequently

Kementerian Lingkungan Hidup.

taken and managed by the company already having

2011 Annual Report

277

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

d. Pemulihan dan Perlindungan Habitat

certificate from the Ministry for the Environment.

Dalam upaya mewujudkan bandar udara yang ramah

d. Habitat Recovery and Protection

lingkungan, Angkasa Pura Airports juga melaksanakan

In the efforts of actualizing green airports, Angkasa Pura

kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan

Airports have also been carrying out tree planting activities,

kritis dan tandus. Baik yang ada di dalam kawasan bandar

particularly on critical and dry lands, both existing inside the

udara maupun di sekitarnya.

BJSQPSUTBSFBTBOEUIFJSTVSSPVOEJOHT

Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan dalam rangka mendukung Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon yang

Tree planting activities have also been carried out in the

dicanangkan Pemerintah. Selama tahun 2011 Perusahaan

context of supporting the 1 Billion Tree Planting Movement

telah melakukan penanaman 118.000 batang pohon, dengan

announced by the Government. During 2011, the Company

alokasi biaya mencapai Rp 1,48 miliar. Lokasi penanaman

had planted 119,000 tree stands, with cost allocation reaching

pohon meliputi wilayah Praya Lombok Tengah, Karanganyar,

Rp. 1.48 billion. The tree planting locations includes Praya

Boyolali, Gunung Merapi, Taman Hutan Raya Sultan Adam,

Lombok Tengah, Karanganyar, Boyolali, Merapi Mountain,

Banjarmasin, Sumbawa, dan di Desa Tawiri, Kota Ambon.

Sultan Adam Botanical Forest Park, Banjarmasin, Sumbawa, and Tawiri Village, Ambon City.

Dengan demikian kontribusi Perusahaan dalam program penanaman pohon di wilayah-wilayah kerja kantor cabang

)FODF  UIF $PNQBOZT DPOUSJCVUJPO JO UIF USFF QMBOUJOH

bandar udara yang dilakukan sejak tahun 2008, sudah

QSPHSBN JO UIF BJSQPSUT CSBODI PóDF XPSL BSFBT IBWF

mencapai 328.500 batang pohon dengan nilai keseluruhan

reached 328,500 tree stands with a total value of Rp. 4

mencapai Rp 4 miliar.

Kegiatan penanaman pohon

billion. The tree planting activities have been carried out

diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan

in cooperation with the local Forestry Service Office as the

setempat sebagai pembina teknis dengan mengkaryakan

technical advisor by empowering farmer groups in the tree

kelompok-kelompok tani di lokasi penanaman pohon yang

planting locations carrying out the relevant tree planting

melaksanakan kegiatan penanaman dan pemeliharaan

and cultivation activities.

pohon tersebut. Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan

278

lingkungan di sekitar bandar udara menjadi lebih hijau.

Planting trees not only make the environment around

Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan

Airportss to be more green. The presence of planted trees

daya dukung lahan yang ada di sekitar bandar udara sebagai

can also provide the carrying capacity of land around the

ruang terbuka hijau, dan meningkatkan kemampuan lahan

Airports as a green open space, and improve the ability of

sebagai daerah resapan air.

the land as water reservoir areas.

Laporan LLap La ap a po ora or ran T ra Tahunan ahu ah a hu h una nan n an 2 an 20 2011 01 11 1

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) UNTUK TAHUN-TAHUN BUKU YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2011 */%&1&/%&/5"6%*50343&10350/ THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT ANGKASA PURA I (PERSERO) FOR THE ACCOUNTING YEARS ENDED ON DECEMBER 31, 2010 and 2011

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

I ndependent Auditors’ R eport and The Financial Statem ents For The Years Ended Decem ber 3 1, 2 01 1 and 2 01 0

PT ANGKASA PURA I (PERSERO)

TABLE OF CONTENTS FINANCIAL STATEMENT DECEMBER 31, 2011 AND 2010

DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Halaman/

Page

I.

I.

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

DIRECTORS STATEMENT LETTER

II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

II. INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

III. LAPORAN KEUANGAN

III. FINANCIAL STATEMENTS

- Laporan Posisi Keuangan

i

- Statements of Financial Position

- Laporan Laba Rugi Komprehensif

ii

- Statements of Comprehensive Income

- Laporan Perubahan Ekuitas

iii

- Statements of Changes In Equity

- Laporan Arus Kas

iv

- Statements of Cash Flows

- Catatan Atas Laporan Keuangan

1 – 103

- Notes to Financial Statements

2011 Annual Report

285

286

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

287

288

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

289

290

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

291

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM

a. Pendirian dan Lingkup Usaha

GEN ERAL

a. The Establishm ent and Line of Business

PT Angkasa Pura I (Persero), selanjutnya disebut “Perusahaan”, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I menjadi Perusahaan (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993.

PT Angkasa Pura I (Persero), herein after referred to as the Company, was incorporated under the Government Regulation Number 5 of the year 1992 concerning the change in legal status of Perusahaan Umum (PERUM) into Perusahaan (Persero). The incorporation was documented in the notary deed on January 3, 1993 by the notary Muhani Salim, SH, and was authorized by the Minister of Justice with his letter No. C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated April 24, 1993. Publication there of was made in the state gazette No. 52 dated June 29, 1993 and the supplement thereto No.2914/1993.

Pada tahun 1998, anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

In the year 1988, an amendment to the Company's articles of association was made on January 14, 1998 on the basis of the decision made in a general meeting of the shareholders. The amendment was documented in the notary deed No. 30 dated September 18, 1998 of the notary Imas Fatimah, SH. Authorization was granted by the Minister of Justice with his letter No.C2-25829.HT.01.04 of 1998 dated and was published in the state gazette No. 50 dated June 22, 1999 and the supplement there to No. 3740/1999.

Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) yang terakhir diubah berdasarkan akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor W7-08937 HT.01.04-TH-2007 tanggal 14 Agustus 2007. Pada pasal 4 (empat) dari akta tersebut menyebutkan sebagai berikut:

The latest amendment to the Company's articles of association was made on August 9, 2007 with the notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by the Minister of Justice and Human Rights with his letter No. W7-08937 HT.01.04-TH-2007 dated August 14, 2007. Article 4 of the notary deed said:

(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000 yang terbagi atas 7.000 saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.

(1) The Company's authorized capital is Rp 7,000,000,000 divided into 7,000 shares, of par value of Rp 1,000 each.

(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800 saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000 ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut:

(2) Of the authorized capital, 1,800 shares equivalent par value of Rp 1,800,000,000 were subscribed and paid in by the Government of the Republic of Indonesia by way of:

1

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)

(i)

(ii) (iii) (iv) (v)

y

GEN ERAL (Continued) a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued)

Sebesar Rp 925.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal lama; Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264.109.539; Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336; Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98.295.982; dan Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.

(i)

Initial paid-in 925,000,000;

capital

of

Rp

(ii) Additional state investment of Rp 264,109,539; (iii) Donated capital of Rp 2,796,336; (iv) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982; and (v) Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142.

Tujuan dan lapangan usaha dari Perusahaan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk memupuk keuntungan bagi perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut.

The objective and line of business of the Company is to implement the Government's economic and development programs and to earn profit for the benefit of the Company by carrying out business in airport services and other airport related business activities.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perusahaan menjalankan usaha-usaha:

Toward those aims the Company undertakes the following business activities:

a.

Jasa Pelayanan Penerbangan (Air Traffic Services), penyediaan, pengusahaan fasilitas navigasi.

a.

Flight Services (Air Traffic Services), the provision of facilities and concession facilities navigation.

b.

Jasa Pelayanan Kebandarudaraan 1) Aeronautika Non ATS a) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara.

b.

Airport Services 1) Non aeronautics ATS a) Providing, maintaining, and developing facilities for aircraft landing, takeoff, parking, and stationing.

b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. 2)

b) Providing, maintaining, and developing terminal facilities for passengers, cargoes, and postal services.

Non Aeronautika a) P e n y e d i a a n lahan untuk pembangunan, lapangan dan kawasan industri serta gedunggedung/ bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

2)

2

Non aeronautics a) Provision of land for development, field and industrial areas as well as buildings associated with the smooth air freight.

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)

GEN ERAL (Continued) a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued)

b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan.

b)

Provision, utilization and development of electronic facilities, navigation, electricity, water and waste disposal installations.

c) Penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan.

c)

Providing of consulting services, education and training related to airport.

d) Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

d)

Other efforts that can support the achievement of company’s goals.

Perusahaan dapat pula mendirikan/ menjalankan perusahaan lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut di atas baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.

The Company may also establish other entities or undertake other ventures related to those business activities either individually or in partnership with other parties provided that those are permissible under the prevailing laws and regulations and the Company's articles of association.

Sampai dengan akhir tahun 2011, Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara yang terletak di kota-kota besar wilayah timur, yaitu: Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Pattimura Maluku dan Bandara El Tari Kupang. Perusahaan juga mengelola Terminal Kargo sebagai Strategic Business Unit (SBU) di Bandara Hasanuddin Makassar dan Sepinggan Balikpapan.

Until end of the year 2011, there are 13 airports through out the country which are managed by the Company: Ngurah Rai-Denpasar, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Sepinggan -Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta, Adisumarmo-Surakarta, Syamsudin Noor-Banjarmasin, Achmad Yani-Semarang, Selaparang-Lombok, Pattimura-Maluku and El Tari-Kupang. The Company also runs cargo warehousing as a Strategic Business Unit (SBU) at the Hasanuddin Airport, Makassar and Sepinggan Balikpapan.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) PT Angkasa Pura I (Persero) tanggal 1 Juli 2008 telah dipisahkan aset dan pengelolaan operasi Lalu Lintas Penerbangan (ATS) dari Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi Kantor Cabang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar.

Based on the delivery and acceptance note, one of the Company segment - the Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) effective July 1, 2008 was separated from the management of Sultan Hasanuddin Makassar airport to become a branch office of Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar Makassar Air Traffic Control Center.

3

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan)

a. Th e Es t ab l i sh m e n t a n d L i n e of B u s i n e ss (Continued) In accordance with the decision of the Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.79/OM.01/2008 dated August 1, 2008 have formed the Organization and Administration of Construction Lombok International Airport and In accordance with the Decision of Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) number KEP.21/OM.01/2009 dated February 26, 2009 has been established Organization and Administration of Project Development International Airport Ngurah Rai Bali. In addition the company already have the investment development program for International Airport Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanudin Makassar and Juanda Surabaya. b. Vision, M ission, and Business Strategy

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.79/OM.01/2008 tanggal 1 Agustus 2008 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek pembangunan Bandar Udara Internasional Lombok dan Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.21/OM.01/2009 tanggal 26 Februari 2009 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Selain itu telah dilaksanakan program investasi pengembangan beberapa bandara antara lain Bandara Sepinggan Balikpapan, Banadara Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara Juanda Surabaya. b. Visi, Misi, dan Strategi Usaha

c.

GEN ERAL (Continued)

Visi:

Vision:

Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.

To become a world class airport administrator providing benefits and added value to the stakeholders.

Misi:

M ission:

Melalui penerapan prinsip-prinsip perusahaan: 1) M e n y e d i a k a n pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan;

By implementing the Company's principles: 1) To provide secure, safe and comfortable airport services;

2) M em be r ik a n pengalaman su as a n a kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa; 3) Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai; 4) Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

2) To give impressive experience to the airport services users; 3) To increase the Company's values and the employees welfare; 4) To support the economic growth in the interest of public welfare.

Manajemen Perusahaan

c.

The Com pany's M anagem ent

Komisaris dan Direksi

Com m issioners and Directors

Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

4

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan) c.

Manajemen Perusahaan (Lanjutan)

GEN ERAL (Continued) c.

31 D esem ber 2011/ D ecem ber 31, 2011

The Com pany’s m anagem ent (Continued)

31 D esem ber 2010/ D ecem ber 31, 2010

D ew a n K o m isa ris Kom isaris U tam a Ko m isaris

D rs Suratto Sisw odihardjo Drs. Isnoor Haryanto, Ak.

D rs Suratto Sisw odihardjo Drs. Isnoor Haryanto, Ak.

Kom isaris Ko m isaris Kom isaris Kom isaris

D rs. H akam uddin Djam al, M .Si. Ir. D . So nny Priyarso no , Ph.D. Suyitno Affandi, S.E. M .Si. Ir. Tunjung Inderaw an M .si.

D rs. H akam uddin Djam al, M .Si. Ir. D . So nny Priyarso no , Ph.D . Suyitno Affandi, S.E. M .Si. --

Tom m y Soetom o G unaw an Agus Subrata H arjoso Tjatur Prijanto

Tom m y Soetom o G unaw an Agus Subrata H arjoso Tjatur Prijanto

Robe rt Daniel W aloni Yushan Sayuti

Robe rt Daniel W aloni Yushan Sayuti

D ew an D ireksi D irektur U tam a D ire ktur Keuangan D ire ktur O perasi dan Teknik D irektur Ko m ersial dan Pengem bangan D ire ktur Personalian dan U m um

B oard of Com m ission ers P resid ent C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r C o m m issione r B oard of D irectors P resid ent D ire ctor Finance D ire ctor Te chnic and O peratio n D ire ctor Com m ercial and Developm ent D ire ctor P erso nnel and G eneral D ire ctor

Susunan Komisaris Persero berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-255/MBU/2007 tanggal 8 Nopember 2007 dan KEP-24/MBU/2009 tanggal 02 Februari 2009, telah dilakukan pemberhentian anggota Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura I atas nama Arie Soelendro dan pengangkatan anggota Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) atas nama Isnoor Haryanto.

The members of the Company's Commissioners, as specified in the letter No. KEP-255/MBU/2007 dated November 8, 2007 KEP-24/MBU/2009 dated February 2, 2009 on appointment and discharge of the Company's commissioners, Mr. Arie Soelendro was discharged from his office and is succeeded by Mr. Isnoor Haryanto.

Selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) memberhentikan Effendi Batubara dan mengangkat Drs. Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama.

F ur th er mo r e, by the le t te r No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010 on appointment and discharge of the Company's president commissioner, Mr. Effendi Batubara was discharged from his office and was succeeded by Drs. Suratto Siswodihardjo as the president commissioner.

Sesuai KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 Nopember 2011 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) mengangkat saudara Ir. Tunjung Inderawan M.si. sebagai Komisaris.

In accordance KEP-240/MBU/2011 dated November 24, 2011 on the Appointment of Members of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) raised Ir. Tunjung Inderawan M.si. as Commissioner.

Susunan Direksi per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No: KEP-134/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Angkasa Pura I (Persero).

Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 decided upon based on the decree of the Minister of SOE No: KEP-134/MBU/2010 dated July 21, 2010 on discharge and appointment of members of Board of Directors.

5

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

The composition of Audit Committe of December 31, 2011 and 2010 based on the Decision of the Board of Commisisoners No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP-07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP-09/DK.AP.I/2011, of the appoitment of members audit committee of PT Angkasa Pura I (Persero):

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP09/DK.AP.I/2011, tentang Pengangkatan anggota komite audit PT Angkasa Pura I (Persero) dengan susunan sebagai berikut:

Ketua Anggota Anggota Anggota

31 Desember 2011 December 31,2011 D. Sonny Priyarsono Ubaedi Ilham Budiono Basuki Rahardjo

31 Desember 2010 December 31, 2010 D. Sonny Priyarsono Ubaedi Ilham Budiono Basuki Rahardjo

Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha dan GCG adalah sebagai berikut:

31 Desember 2010 December 31, 2010

Isnoor Haryanto Muhammad Hadijono Sigit Setiawan Srijono

Isnoor Haryanto Muhammad Hadijono Sigit Setiawan Srijono

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

31 Desember 2010 December 31, 2010

Hakamuddin Djamal Jenri MP. Panjaitan

Hakamuddin Djamal Jenri MP. Panjaitan

d. Sumber Daya Manusia

The number of the Company's employees as at December 31, 2011 and 2010 are 3,681 and 3,771 respectively (unaudited), exclusive of the directors and commissioners, in the following positions:

2011

Jumlah

Chairman Member

d. Hum an R esource

Sumber daya manusia PT Angkasa Pura I (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah 3.681 dan 3.771 orang (tidak diaudit), di luar Direksi dan Komisaris dengan perincian sebagai berikut:

Pegawai Perusahaan PNS Diperbantukan PNS Ditugaskan ABRI Ditugaskan Honorer

Chairman Member Member Member

The composition of Nomination and Remuneration Committee members is as follows:

31 Desember 2011 December 31,2011 Ketua Anggota

Chairman Member Member Member

The composition of Business Risk and GCG Policy Committee members is as follows:

31 Desember 2011 December 31,2011 Ketua Anggota Anggota Anggota

GEN ERAL (Continued)

2010 3.191 404 2 63 21

3.225 441 2 81 22

Permanent employees Seconded civil servants Assigned civil servants Assigned military personnel Part timers

3.681

3.771

Total

6

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

2.

2.

KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN

Pengusahaan bandara di Indonesia pada umumnya dan yang dikelola oleh Perusahaan pada khususnya tunduk pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Beberapa ketentuan penting yang berkaitan dengan Perusahaan adalah ketentuan mengenai tarif jasa kebandarudaraan khususnya jasa aeronautika dan non-aeronautika tertentu adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2009 tentang jenis dan tarif jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada departemen perhubungan. c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan. d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.29 Tahun 1997 tentang Struktur Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum. e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.28 Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang Diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan. f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/47/III/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar Udara. h.

AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS

The airports throughout the country in general and the airports managed by the Company in particular are subject to regulations promulgated by the Minister of Transportation. The following are significant regulations specifying airport service tariffs, particularly those related to certain aeronautical and non-aeronautical services: a.

Law No.15 year 1992 on Aviation; as was amended by the Law No.1 of 2009 on Aviation.

b.

Government Regulation No. 6 year 2009 about type and tariff of type of state income outside the tax that applies to transportation department. Government Regulation No. 70 of 2001 on Airports. The Minister of Transportation's Decree No.KM.29 year 1997 on Airport Service Tariffs Arrangement for public airports. The Minister of Transportation's Decree No.28 year 1999 on Tariff Setting Mechanism and Airport Service Tariff Formulation for Airports managed by Airport Companies.

c. d.

e.

f.

g.

SK Dirjen Hubud Nomor SKEP.284/X/1999, tentang Standart Kinerja Operasional Bandara terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service).

h.

The Minister of Transportation's Decree No. KM.48 of 2002 on Administration of Public Airports. The Director General of Air Transport's Decree No.Skep/138/VI/1999 on Guidelines for Airport-Supporting Business Operations.

The Decree of the Director General of Civil Aviation No. SKEP.284/X/1999, on operational standard of airports with respect of their level of service.

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah serta Surat Keputusan Menteri Perhubungan di atas, Direksi Perusahaan menjabarkan dan menetapkan tarif jasa kebandarudaraan yang berlaku untuk bandara yang diusahakan. Tarif dimaksud diantaranya tertuang dalam Keputusan Direksi dengan nomor:

Under those law, regulation, decrees, and guidelines the Company's Management elaborate and set up airport tariffs applicable to all airports under its jurisdiction. The tariffs are set up in the following directives of the Company's Management:

a.

a.

KEP.101/KU.10.1.1/2006 tanggal 31 Oktober 2006 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Dalam Negeri.

7

KEP.101/KU.10.1.1/2006 dated October 31, 2006 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for Domestic Flights.

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

2.

2.

KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)

y

AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued)

b.

KEP.32KU.60.01./1999 tanggal 1 April 2009 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). Disempurnakan dengan KEP.72/KU.06.01./2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri Pada Bandar Udara Yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).

b.

KEP.32KU.60.01./1999 dated April 1, 2009 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for International Flights at the Company's airports. Amended with the decree No.KEP.72/KU.06.01./2009 dated Augusts 12, 2009 on tariff of landing, positioning, and storing of aircrafts services (PJP4U) for international flights provided by the Company.

c.

KEP.49/KU.10.3.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).

c.

KEP.49/KU.10.3.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport services for domestic flights provided by the Company.

d.

KEP.50/KU.10.2.1/2005 tanggal 29 Juli 2005 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Dalam Negeri untuk Angkutan Udara Dalam Negeri telah diubah dan diganti dengan KEP.90/KU.06.02/2010 tanggal 9 Nopember 2010.

d.

KEP.50/KU.10.2.1/2005 dated July 29, 2005 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for domestic flights as amended with the decree No. KEP.90/KU.06.02/2010 dated November 9, 2010.

e.

KEP.97/KU.10.2.2/2006 tanggal 17 Oktober 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Luar Negeri, telah diubah dan diganti dengan KEP.83/KU.10.2.2/2007 tanggal 26 Oktober 2007.

e.

KEP.97/KU.10.2.2/2006 dated October 17, 2006 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for international flights as amended with the decree No. KEP.83/KU.10.2.2/2007 dated October 26, 2007.

f.

KEP.144/KB.09/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) khusus untuk Penerbangan Haji di Bandar Udara di usahakan PT Angkasa Pura I (Persero).

f.

KEP.144/KB.09/2008 dated December 30, 2008 about tariff of flight passengers services (PJP2U) for hajj flight in effort of PT Angkas Pura I (Persero) airports.

g.

KEP.913/KU.20.1.8/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).

g.

KEP.913/KU.20.1.8/1998 dated August 14, 1998 on tariff of avio bridge service at the Company's airports.

h.

KEP.65/KU.20.1.8/1998 tanggal 31 Juli 2003 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) dan Tarif Pelayanan Jasa Tambahan Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara Ngurah Rai Bali.

h.

KEP.65/KU.20.1.8/1998 dated July 31, 2003 on tariff of avio-bridge service and tariff of additional avio-bridge service for domestic flights at the Ngurah Rai airport, Bali.

8

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

2.

2.

KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)

AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued)

i.

KEP.111/KU.20/2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar.

i.

KEP.111/KU.20/2006 dated December 21, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar.

j.

KEP.73/KU.30/2006 tanggal 7 Agustus 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara Sepinggan-Balikpapan.

j.

KEP.73/KU.30/2006 dated August 7, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sepinggan airport, Balikpapan.

k.

KEP.50/KU.20.1.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Counter untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).

k.

KEP.50/KU.20.1.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport counter service for domestic flights provided by the Company.

l.

KEP.31/KU.07/2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara (PJKP2U) untuk Bandar Udara Ngurah Rai-Bali.

l.

KEP.31/KU.07/2010 dated May 25, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Ngurah Rai airport, Bali.

m. KEP.33/KU.07/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara ( P J K P2U) untuk B a n da r U d ar a S a m Ratulangi-Manado.

m. KEP.33/KU.07/2010 dated June 1, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Sam Ratulangi airport, Manado.

n.

KEP.16/KU.06.03/2010 tanggal 03 Maret 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Bandar Udara Adisumarno-Solo.

n.

KEP.16/KU.06.03/2010 dated March 3, 2010 on tariff of avio-bridge service at the Adisumarno airport, Solo.

o.

KEP.45/KU.07.06/2010 tanggal 21 Juni 2010 tentang Tarif Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar.

o.

KEP.45/KU.07.06/2010 dated June 21, 2010 on vehicles parking service at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar.

p.

KEP 14/KU.07/2011 tanggal 16 Pebruari 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Ngurah Rai Bali.

p.

KEP 14/KU.07/2011 dated February 16, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Ngurah Rai Bali.

q.

KEP 20/KU.06.02/2011 tanggal 1 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan.

q.

KEP 20/KU.06.02/2011 dated March 1, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan.

r.

KEP.29/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar.

r.

KEP.29/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar.

9

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

2.

2.

KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan) s.

t.

u.

v.

w.

x.

y.

z.

aa.

bb.

cc.

KEP.30/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. KEP.66/KU.06.01/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). KEP.23/KU.07.06/2011 tanggal 7 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. KEP.28/KU.07.06/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Selaparang Lombok. KEP.48/KU.07.06/2011 tanggal 24 Mei 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Parkir Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Juanda Surabaya. KEP.70/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanudin Makassar. KEP.71/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Adisumarmo Solo. KEP.72/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Pemakaian Commercial Important Person (CIP) dan Executive Lounge di Bandar Udara Juanda Surabaya. Surat AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B tanggal 7 Oktober 2011 tentang Penetapan Tarif Sewa Ruang di Bandar Udara Internasional Lombok (BIL). KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Pattimura Ambon. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang.

AI RP ORT REGULATI ON AN D SERVI CE TARI FFS (Continued) s.

KEP.30/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Frans Kasiepo Biak.

t.

KEP.66/KU.06.01/2011 dated July 8, 2011 on the tariffs of the Landing Services, Placement and Storage Aircraft (PJP4U) for the domestic flight at the airport that managed by PT Angkasa Pura I (Persero). KEP.23/KU.07.06/2011 dated March 7, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Frans Kasiepo Airport Biak.

u.

v.

KEP.28/KU.07.06/2011 dated March 21, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Selaparang Airport Lombok.

w. KEP.48/KU.07.06/2011 dated May 24, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Juanda Airport Surabaya. x.

KEP.70/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Sultan Hasanuddin Airport Makassar.

y.

KEP.71/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Adisumarmo Airport Solo.

z.

KEP.72/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on tariff of Commercial Important Person (CIP) and the Executive Lounge at Juanda Airport Surabaya. aa. Letter no AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B dated October 7, 2011 on Tariff Rent Space in Lombok International Airport (BIL). bb. KEP.108/KU.07.06/2011 dated October 25, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Pattimura Airport Ambon. cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal November 30, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Ahmad Yani Airport Semarang.

10

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

3.

3.

KEGIATAN PERUSAHAAN

COM P ANY ACTI VI TI ES

Kegiatan utama perusahaan dalam pengelolaan jasa kebandarudaraan selama tahun 2011 dan 2010 (sebagai perbandingan) dapat diuraikan sebagai berikut:

The company's priority activities in airport management during 2011 and 2010 (for comparison) can be described as follows:

a. Pergerakan Pesawat

a. Aircraft m ovem ents Movement of aircraft traffic in 2011 as many as 559,029 aircraft showed increasing 15% compared to the year 2010 amounted to 487,808 aircraft. It can be seen comparisons for each of the following airports:

Pergerakan trafik pesawat udara pada tahun 2011 sebanyak 559.029 pesawat yang menunjukkan kenaikan 15% bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 487.808 pesawat. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:

Bandara / Airport Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari

Satuan / Unit Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat / Pesawat /

Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane Plane

Total

2011

2010

% Perbandingan Terhadap Kenaikan (Penurunan) / 2010 / Com pare to I ncrease 2 01 0 (Decrease)

103.846 115.772 73.099 63.389 13.143 16.450 51.216 16.872 25.154 25.858 24.091 11.315 18.824

84.959 99.928 64.908 57.109 11.138 16.955 46.457 17.291 22.346 22.287 19.226 10.390 14.814

18.887 15.844 8.191 6.280 2.005 (505) 4.759 (419) 2.808 3.571 4.865 925 4.010

22 16 13 11 18 (3) 10 (2) 13 16 25 9 27

559.029

487.808

71.221

15

b. Pergerakan Penumpang

b. P assenger M ovem ents

Pergerakan penumpang pada tahun 2011 terealisasi sebanyak 56.485.881 penumpang, yang menunjukkan terjadi kenaikan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 49.237.437 penumpang. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:

Passenger movements in 2011, realized as much as 56,485,881 passengers, which showed an increase of 15% compared to the year 2010 amounted to 49,237,437 passengers. It can be seen comparisons for each of the following airports:

11

DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

3.

3.

KEGIATAN PERUSAHAAN (Lanjutan) b. Pergerakan Penumpang (Lanjutan)

Bandara / Airport Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari

c.

b. P assenger M ovem ents (Continued)

2011

2010

Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person Orang / Person

12.780.563 13.778.287 7.456.381 5.680.961 366.385 1.820.629 4.291.646 1.195.812 3.013.191 2.432.511 1.676.921 817.666 1.174.928

11.123.224 12.078.872 6.546.831 5.106.944 329.012 1.665.673 3.690.592 968.271 2.619.867 2.018.818 1.418.538 737.970 932.825

56.485.881

49.237.437

Satuan / Unit Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton

1.657.339 1.699.415 909.550 574.017 37.373 154.956 601.054 227.541 393.324 413.693 258.383 79.696 242.103

15 14 14 11 11 9 16 23 15 20 18 11 26

7.248.444

15

c. M ovem ent of Cargo Transport

Angkutan cargo selama tahun 2011 terealisasi sebanyak 311.598 ton, yang menunjukkan terjadi peningkatan sebanyak 8% dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 289.678 ton. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut:

Ngurah Rai Juanda Sultan Hasanuddin Sepinggan Frans Kasiepo Sam Ratulangi Adisutjipto Adisumarmo Syamsudin Noor Ahmad Yani Selaparang Pattimura El Tari

% Perbandingan Kenaikan Terhadap (Penurunan) / 2010 / I ncrease Com pare to 2 010 (Decrease)

Satuan / Unit

Pergerakan Angkutan Cargo

Bandara / Airport

COM P AN Y ACTI VI TI ES (Continued)

Cargo freight realized during the year 2011 as many as 311,598 tonnes, showing increase of 8% compared to 2010 as many as 289,678 tonnes. It can be seen comparisons for each of the following airports:

2011

2010

62.150 95.146 43.339 45.125 1.299 11.614 12.850 3.154 13.732 9.380 6.557 3.104 4.148

67.714 76.774 40.141 37.973 1.304 11.520 12.307 2.600 17.050 9.711 6.619 3.061 2.904

311.598

289.678

12

Kenaikan % (Penurunan) / Perbandingan I ncrease Terhadap 2010 / (Decrease) Com pare to 2010 (5.564) 18.372 3.198 7.152 (5) 94 543 554 (3.318) (331) (62) 43 1.244 21.920

(8) 24 8 19 0 1 4 21 (19) (3) (1) 1 43 8

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

4.

4.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

RI SK M AN AGEM EN T POLI CY

PT Angkasa Pura I (Persero) telah mempunyai kebijakan dan pedoman manajemen risiko yang telah diputuskan melalui Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 tanggal 7 Nopember 2011 yang mengatur kebijakan manajemen risiko sebagai berikut:

PT Angkasa Pura I (Persero) has risk management policy and guidelines that have been decided by the Board of Directors decision No. KEP.114/PG.01/2011 dated November 7, 2011 which set the following risk management policies as follows:

a. Prinsip Manajemen Risiko

a. P rinciple of Risk M anagem ent

b.

Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:

The principles used by management companies in developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follows:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

1. 2.

Adanya komitmen pimpinan Keterlibatan seluruh pegawai perusahaan Transparansi Integrasi Perbaikan kesinambungan Menciptakan nilai Memberikan nilai tambah Bagian terpadu dari proses organisasi Bagian dari proses pengambilan keputusan Secara khusus menangani aspek ketidakpastian Khas untuk penggunaannya Harus transparan dan inklusif Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Komitmen Manajemen Risiko Perusahaan

Leadership commitment The involvement of all employees of the company Transparancy Integration Sustainability improvements Create the value Provide value added Integral part of the organization process Part of the decision making process Specifically handle the issue of uncertainty Typical for use its Should be transparent and inclusive Should facilitate the improvement and enhancement of the organization as a continuing.

b. Corporate Risk M anagem ent Com m itm ent

Direksi dan seluruh pegawai berkomitmen untuk: 1. Menerapkan manajemen risiko secara komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Mempertimbangkan risiko pada setiap perencanaan bisnis dan pada setiap pengambilan keputusan manajemen dengan menentukan tingkat toleransi. 3. Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen risiko, termasuk untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Directors and all of employees are committed to: 1. Applying risk management in a comprehensive and integrated to achieve corporate objectives. 2. Consider the risks involved in every business planning and decision-making at every level of management to determine the tolerance. 3. Provide and allocate sufficient human resources to achieve risk management objectives, including to increase the competence of human resources.

13

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

4.

4.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) c.

Strategi Manajemen Risiko 1.

2.

3. 4. 5. 6.

7.

1.

c.

Risk M anagem ent Strategy 1.

Membentuk unit kerja yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja. M e n g i n t egr a s i k a n w ew en a n g dan tanggungjawab setiap pihak yang terlibat kedalam job description perusahaan. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. Mengintegrasikan manajemen risiko kedalam proses bisnis perusahaan. Menjadikan manajemen risiko sebagai budaya perusahaan yang melekat pada setiap pegawai. Membangun kesadaran dan kepedulian risiko dari seluruh pegawai sebagai pondasi penerapan manajemen risiko. Menumbuhkan pemahaman konsep manajemen risiko dan pentingnya pengelolaan risiko dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

d. I de ntifikasi dan pengelolaan risiko

RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued)

2.

3. 4. 5. 6.

7.

la ng ka h- la ng ka h

Provide working unit is professionally responsible for coordinating the implementation of integrated risk management for the entire unit of work. Integrating the authority and responsibilities of each party involved into the company's job description. Improve the competence of human resources in risk management Integrate risk management into corporate business processes. Making risk management as a corporate culture to each employee. Build awareness and concern of all employees at risk as applied of risk management. Increase understanding of the concept of risk management and importance of managing risk in improving company performance.

d. I d e n t i f i c a t i o n m anagem ent

Risiko Operasional

1.

and

step

of

risk

Operating Risk

Risiko kemungkinan terjadinya incident atau accident penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat melalui tolak ukur jumlah kejadian Breakdown of Separation (BOS) dan/atau Breakdown of Coordination (BOC).

The risk of possible incidents or accidents on the air or on land may be perceived through the parameter of the number of incidents in Breakdown of Separation (BOS) and/or the Breakdown of Coordination).

Upaya pencegahan dan memperkecil risiko terjadinya incident dan accident dilakukan dengan memperbaiki prosedur, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi SDM, ketersediaan dan kehandalan fasilitas operasional navigasi dan komunikasi, fasilitas pendaratan dan penunjang lainnya, serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan internasional. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi terhadap masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandara mengenai pentingnya mematuhi ketentuan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

The effort of prevent or mitigate the risk of incidents and accidents is made by maintaining and improving the competence of the human resources, availability and reliability of the navigation operating facilities, the landing facilities and other supporting facilities, and by complying with the national and international regulations. The Company also cooperates with the local governments and socializes to the surrounding communities the importance of complying with the regulations concerning the Flight Operations Safety Area (KKOP).

14

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

4.

4.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) d. I dentifikasi dan l a n gk ah -l a ng ka h pengelolaan risiko (Lanjutan) 2.

3.

RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued) d. I d e n t i f i c a t i o n and step m anagem ent (Continued)

Risiko Keuangan

2.

of

risk

Financial Risk

Risiko keuangan meliputi risiko pasar, likuiditas, pajak, kredit, dan lain-lain. Risiko keuangan yang teridentifikasi adalah risiko fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi, piutang usaha, kelebihan/kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan fiskal dengan hasil audit, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan, serta penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda, sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.

The financial risk include the risk of the market, liquidity, tax, credit and others. The identified financial risks are fluctuating risk of exchange value of US Dollar against Rupiah, inflation, accounts receivables, tax over/underpayment due to the differences in the fiscal calculation and audit results, investment in bonds, investment in banks, and the decision regarding the undetermined status of the government assistance (BPYBDS). Each has different risks and impacts, such financial risks should be professionally managed so as not to undermine the company’s financial performance.

Manajemen tetap senantiasa menjaga agar kondisi tingkat kesehatan perusahaan selalu dalam kategori SEHAT dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan melalui evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning system. Selain itu menjaga rasio-rasio keuangan dengan memfokuskan kepada aspek-aspek penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Negara BUMN melalui keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN.

Management has always carefully calculated the risk and its mitigating action in order to prevent losses incurred by Angkasa Pura I. The efforts included closely maintaining the company’s realization of the annual financial risks by evaluating the reports on a monthly basic as an early warning system. In additional included maintaining financial ratios complains with by the minister of BUMN letter No: KEP-100/MBU/2002 about company evaluation.

Risiko Usaha Dalam Bidang Produksi dan Pendapatan -

3.

Aeronautika

Business Risks in Productions and Revenue

-

Wacana pemisahan Air Traffic Services (ATS) dari pengelolaan manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Undangundang Penerbangan berpotensi menurunkan kinerja keuangan Perusahaan. Manajemen ber upaya melakukan pengembangan usaha di bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya.

Aeronautic The separation of the Air Traffic Services (ATS) from the management of PT Angkasa Pura I (Persero) in accordance with the Aviation Law is potentially reducing the company’s financial performance. Management has made attempts to develop businesses in the airport services and supporting businesses.

15

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

4.

4.

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) d. I dentifikasi dan l a n gk ah -l a ng ka h pengelolaan risiko (Lanjutan) -

RI SK M AN AGEM EN T POLI CY (Continued) d. I d e n t i f i c a t i o n and step m anagem ent (Continued)

Non Aeronautika

-

risk

Non Aeronautic The issues of security disruption, epidemics and natural disasters such as the eruption of Merapi volcano in Central Java could reduce the number of air transportation passengers which resulted in the company’s production and income. Management has endeavored to improve the quality of the airport security system, optimize the functions of public relations, and coordinate with the regional governments and security officers.

Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana alam seperti meletusya Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gempa Bumi dan lainnya dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi udara sehingga berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan Perusahaan. Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar udara, mengoptimalkan fungsi public relation, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan. 4.

of

Risiko Hukum dan Kepatuhan

4.

Legal and Compliance Risk

Perusahaan dapat menghadapi risiko hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pihak lain terhadap aset maupun aktivitas PT Angkasa Pura I (Persero). Manajemen telah melakukan upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko (mitigasi) tersebut dengan memastikan semua aktivitas Perusahaan telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal.

Regarding the risks of possible legal claims by other parties against the assets and activities of PT Angkasa Pura I (Persero), management has attempted to take mitigating actions towards the business process and policies made to minimize such risks by ensuring that all company’s activities are based on prevailing rules and regulations, both internally and externally.

Disamping itu, Perusahaan juga telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja sebagai pedoman hak dan kewajiban karyawan serta komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan.

In addition, the company already signed Collective Labor Agreement with Labor Union as a guideline for employees rights and liabilities and as a joint commitment in settling the labor disputes.

16

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5.

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a.

5.

Pernyataan Ketaatan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan

a. Statem ent of Com pliance W ith Financial Accounting Standards

Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia (SAK).

Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for the years ended December 31, 2011 and 2010 has present accordance with Indonesian Accounting Standard.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

c.

SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES

b. Basis for Financial Statem ents Preparation

1) Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan harga perolehan.

1) The financial statements are prepared on the basis of generally accepted accounting principles in Indonesia. The valuations are on the basis of historical cost.

2) Laporan arus kas Perusahaan disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan dana dari kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan.

2) The statements of cash flows are prepared on the basis of direct method which classifies the cash flows into operating, investing, and funding activities.

3) Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.

3) For the purposes of statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, in banks, and deposits of maturities of three months or less.

4) Periode akuntansi meliputi 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan.

4) The accounting period is from January 1 through December 31 of the related year.

5) Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan dinyatakan dalam ribuan Rupiah.

5) The financial statements are stated in rupiah and rounded to thousand of rupiah.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

c.

Changes in Accounting Policies

Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan mempunyai pengaruh terhadap Perusahaan:

The following standards, amandments and interpretations, which became effective starting January 1, 2011, are relevant to the Company:

-

-

-

PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas"

-

PSAK No. 5 (Revisi 2010), "Segmen Operasi"

-

-

PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi"

-

-

PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Periode Pelaporan" PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud"

-

-

-

-

17

SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" SFAS No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows" SFAS No. 5 (Revised 2010), "Operating Segments" SFAS No. 7 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" SFAS No. 8 (Revised 2010), "Events After the Reporting Period" SFAS No. 19 (Revised 2010), "Intangible Assets"

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5.

5.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c.

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued) c.

Changes in Accounting Policies (Continued)

-

PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis"

-

-

PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan"

-

-

PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"

-

SFAS No. 25 (Revised 2009), "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates dan Errors"

-

PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset"

-

SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets"

-

PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi"

-

-

PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan"

-

SFAS No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets" SFAS No. 58 (Revised 2009), "Non-Current Assets Held for Sale and Discontinue Operation"

-

ISAK No. 9, "Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa" ISAK No. 10, "Program Loyalitas Pelanggan"

-

-

-

Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan penerapan standar akuntansi baru di atas:

SFAS No. 22 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue"

IFAS No. 9, "Changes in Existing Decommisioning , Restorating and Similiar Liabilities" IFAS No. 10, "Customer Loyalty Programmes"

The following are the areas impacted from the changes in th Company's accounting policies in response to the above new accounting standards implementation:

i). Penyajian Laporan Keuangan

i).

Presentation of Financial Statements

Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Perubahan signifikan ini atas standar akuntansi ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company applies revised SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statments", which became effective as of January 1, 2011. The significant changes of this accounting standard to the Company are as follows:

1) Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas , Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan serta tambahan Laporan Posisi Keuanganan yang menunjukan saldo awal (karena adanya reklasifikasi). Sebelum 1 Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari atas Laporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan .

1)

18

The financial statements comprise Statement of Financial Position, statement of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statement of Cash Flows, notes to Financial Statements and additional Statement of Financial Position showing beginning balance (because of reclassification). Before January 1, 2011, the Company's financial statements comprise Balance Sheet, Statement of Income, Statement of Changes in Stockholder's Equity, Statement of Cash Flows and Notes to Financial Statements.

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

c.

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

ii.

c.

Changes in Accounting Policies (Continued)

2) Tambahan pengungkapan diwajibkan, antara lain manajemen risiko.

2)

Sesuai dengan yang disyaratkan dalam revisi standar akuntansi, informasi pembanding telah disajikan kembali. Oleh karena dampak perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian , maka perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadal laba per saham.

Comparative information has been re-presented so that is also in conformity with the revise standard. Since the change in accounting policy only impacts presentation aspects, there is no impact on earning per share.

Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi

ii.

Additional disclosures required among others, risk management.

D et erm i n at i o n an d p re se n t at ion o f operating segments

Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal disajikan untuk Direksi, yang merupakan p en g a m bi l keputusan opera s io n a l Perusahaan. Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Sebelum 1 Januari 2011 segmen operasi ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Segmen Operasi". Berdasarkan kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi disajikan sebagai berikut:

Starting January 1, 2011, the Company determines and present operating segments based on the information that internally is provided to the Company's Board of Directors, which is the Company's chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), "Segments Reporting". The new accounting policies in respect of operating segment disclosures is presented as follows:

Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component that engages in business activites from which it may earn revenues and incure expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of other components, whose operating results are reviewed regularly by the management to make decisions about resources allocated to the segment and evaluated its performance, and for which discrete financial information is available.

Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada tanggal 1 Januari 2012:

The accounting standards which will be revoked effective on January 1, 2012 as follows:

19

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

c.

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

c.

-

PSAK No. 27 " Akuntansi Koperasi"

-

-

PSAK No. 39 "Akuntansi Kerjasama Operasi"

-

-

PSAK No. 44 "Akuntansi Pengembangan Real Estate" PSAK No. 51, "Akuntansi Reorganisasi"

-

-

Aktivitas Kuasi

-

-

Perusahaan sedang dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini. d.

Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Penggunaan Estimasi

e.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah instrumen keuangan dan pengungkapan instrumen keuangan kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Use of Estim ate In preparing the financial statements in compliance with the generally accepted accounting principles in Indonesia, the management is required to use estimates and assumptions affecting assets and liabilities amounts and to disclose contingent assets and liabilities on the date of the financial statements as well as the income and expenses for the current period. The actual results may differ from the estimated amounts.

Penjabaran Mata Uang Asing

1)

Transactions w ith Related Parties In these financial statements, the term related parties is used in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding "Related Party Disclosures". All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with not-related parties, are disclosed in the notes to financial statements.

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

f.

SFAS No. 27 “Accounting For Cooperatives” SFAS No. 39 "Accounting for Operational Cooperation" SFAS No. 44 "Accounting for Real Estate Development Activities" SFAS No. 51, "Accounting for Quasi Reorganization"

The Company are in the process of analyzing the impact from adopting these standards.

d . Transaksi dengan Pihak Berelasi

e.

Changes in Accounting Policies (Continued)

f.

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tetap yang ditetapkan pada awal tahun.

F o r e i g n C u r r e n c y Tr a n s a c t i o n s a n d Balances 1).

20

The accounting of the Company is maintained in rupiah denomination. Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing at the transactions date.

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

c.

Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

2)

3)

c.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, instrumen keuangan moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang didasarkan pada kurs tengah mata uang kertas asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba (rugi) periode berjalan. Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Changes in Accounting Policies (Continued) 2).

At the balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at that date, on the basis of middle rate of exchange issued by Bank Indonesia. Gains or losses resulting from the translation is charged to income of the related period.

3).

The following exchange rate are used on December 31, 2011 and 2010:

(dalam Rupiah penuh/in full Rupiah) 2011 2010

US$ 1,00 g.

9.068,00

8.991,00

Kas dan Setara Kas

g.

Kas adalah kas dan atau rekening bank yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau tujuan lain. Setara kas yang dimaksud adalah deposito dan investasi jangka pendek yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan yang signifikan. h.

USD 1,00

Cash and Cash Equivalent Cash on hand or in banks are those funds kept for fulfillment of short term commitments and not intended for investments. Cash equivalent includes cash on hand, in banks and deposits which due within three months or less effective of their inceptions and which may be converted into cash at defined amount without any significant risk of fluctuation.

Instrumen Keuangan

h.

Efektif per tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai". PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut berlaku secara prospektif.

Financial I nstrum ents Effective January 1, 2010, the Company has fully adopted the accounting standard PSAK No.50 (Revised 2006) on Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and PSAK No.55 (Revised 2006) on Financial Instruments: Recognition and Measurement, in replacement of PSAK No.50 on Accounting for Investment in Specific Securities and PSAK No.55 (Revised 1999) Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. The PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) are effective prospectively.

21

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan

h.

Financial I nstrum ents

PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan harus saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

The PSAK 50 (Revised 2006) include requirements for presentation of financial instruments and identifies information to be disclosed. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The PSAK requires disclosure of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

The PSAK 50 (Revised 2006) specifies basic principles for recognition and measurement of financial instruments, financial liabilities, and some buy or sell contract of non-financial instrument. The SFAS provides some definition and characteristic of derivatives, financial instrument categories, recognition and measurement.

Aset Keuangan

Financial Assets

Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

I nitial Recognition Within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, investments held for maturity, or financial assets available for sale, whichever is appropriate. An entity determines the classification of the financial assets at initial recognition, and when permitted and necessary, re-evaluate the classification at end of periods.

Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka panjang.

Financial assets of the Company include cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, and long term investments.

22

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

h.

Financial I nstrum ents (Continued)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

M easurem ent subsequent to initial recognition

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Measurement of financial assets subsequent to initial recognition depending on their classification:

J

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

M

Financial assets m easured through profit and loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif term asuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

The financial assets measured at fair value through profit and loss include financial assets held for trading and financial assets designated at initial recognition to be measured at fair value through statements of comprehensive income.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga di kl as i f i kas i ka n se b a g a i k e l o m po k diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Financial assets are classified as held for trading when they are acquired for sale and buy back in near future. Derivative assets are also classified as held for trading except for derivatives which are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are presented in the balance sheet at fair value and gain or loss arising from changes in fair value are recognized through.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.

Derivatives embedded in a main contract are recognized as stand-alone derivatives when their economic risks and characteristics of the embedded derivative are not closely related to those of the host contract. The embedded derivatives are measured at fair value with the profit or loss resulting from changes in the fair value are recognized in the income statement. Revaluation can only happen when there is a change in the contract which significantly change the cash flow as required in the contract.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any financial asset which are measured at fair value through statements of comprehensive income.

23

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan) J

J

h.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Financial I nstrum ents (Continued) M

Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets, their settlements are at fixed amounts or designated at fixed amounts, and not quoted in active market. The financial assets are recognized at cost and amortized using effective interest rates. Profit or loss is recognized in statements of comprehensive income at the loan or receivable is derecognized or at the time of their impairment or through amortization.

Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang jangka panjang termasuk dalam kategori ini.

Trade receivables, other receivables and long term loans are within this category.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

M

I nvestm ent held to m aturity

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that the Company intends and is able to hold to maturity. Subsequent to their initial recognition, they are measured at amortised cost using effective interest rates.

Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

The method uses effective interest rates to discount the future estimated cash receivable over the lives of the financial assets to their net carrying amount. Profit or loss in statements of comprehensive income is recognized in the income statement at the time they are derecognized or at their impairment or through amortization.

Pada tahun 2011 dan 2010 perusahaan memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

In 2011 and 2010 the company has held to maturity investments.

24

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan) J

h.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Financial I nstrum ents (Continued) M

Financial assets available for sale

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasikan ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Available-for-sale financial assets are any non-derivative financial assets designated on initial recognition as available for sale or any other instruments that are not classified in the three previous categories. Subsequent to initial recognition, they are recognized at fair value and the resulting unrealized profit or loss recognized through equity until they are derecognized. The cumulative gain or loss that was recognised in equity have to reclassified to statement of comprehensive income as reclassification adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

The investments that are classified as available for sale of financial assets are as follows:

-

Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

-

Investments in equity instrument for which no fair values are available with ownership of less than 20% and other long term investments recognized at cost.

-

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.

-

Investments in equity instrument for which fair values are available with ownership of less than 20% and classified as available for sale are recognized at fair value.

Perusahaan mempunyai reksadana tersedia untuk dijual yang termasuk dalam kategori ini.

The Company does not have any investment in mutual fund of this category.

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Pengakuan Awal

I nitial Recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) items which may fall into financial measured at fair value through statements of comprehensive income, loans and payables or derivatives designated as effective hedging instruments, whoever is more appropriate. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition.

25

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

h.

Financial I nstrum ents (Continued)

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

At initial recognition, financial liabilities are recognized at fair value; with respect of loans and payables, cost of transactions directly attributable are included.

Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap atas persediaan, utang lancar lain-lain, utang jaminan dan utang jangka panjang lainnya.

The Company's financial liabilities include accrued expenses, assets procurement payables, other current liabilities, warranties payable, and other long term loans.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

M easurem ent subsequent to initial recognition

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Depending on their classifications financial liabilities are measured at:

J

J

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

M

Fair value through profit and loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Trading financial instruments and financial liabilities designated at initial recognition to be measured at fair value through profit and loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

A financial instruments are classified as held for trading when they are acquired for sale or buy back in near future.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Profit or loss of these financial instruments is recognized in income statement.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any of these type of financial liability.

Pinjaman dan utang

M

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and payables Subsequent to initial recognition, interest bearing loans and payables are measured at amortized cost using effective interest rates.

26

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

J

h.

Financial I nstrum ents (Continued)

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Profit or loss is recognized in income statement at derecognition and through amortization.

Beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap dan persediaan, utang lancar lain-lain, dan utang jangka panjang lainnya termasuk dalam kategori ini.

Accrued expenses, fixed assets and inventory procurement payables, and other long term liabilities are within this category.

Saling hapus dari instrumen keuangan

M

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih (netto), atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. J

Offsetting financial instrum ents Financial assets and financial liabilities shall be offset only to the extent that they legally qualify for offset and that there is an intention for net settlement or to settle the assets and liabilities at the same time.

Nilai wajar instrumen keuangan

M

Fair value of financial instrum ents Fair value of financial instruments traded in organized active market are measured at price quotation at closing of business at end of reporting period. If a market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique that makes maximum use of market inputs and includes recent arm's length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing models.

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

27

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan) J

h.

Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan

dari

Financial I nstrum ents (Continued) M

Penurunan nilai dari aset keuangan

M

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. J

Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi

pada

cost

of

financial

Amortization is estimated using effective interest rate less allowance for impairment and repayment or deduction to principal. Premium or discount at acquisition is taken into account in the estimate and included therein transaction expenses which are integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. J

Am ortized instrum ents

I m pairm ent of financial assets An entity is required to assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence of impairment.

biaya

M

Financial instrum ent recognized at am ortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.

For loans amortized assesses evidence individual based on evidence.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows. The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset's original effective interest rate. For variable interest bearing loans and receivables, the discount used for measuring loss of impairment is the most current effective interest rate.

28

and receivables recognized at cost, the Company initially whether there is objective of significant impairment in financial asset. Impairment is available individual objective

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

h.

Financial I nstrum ents (Continued) The carrying amount of the asset is decreased by providing allowance and the resulting loss is recognized in income statement. Subsequently, interest is calculated on the basis of decreased amount, at the financial asset's original effective interest rate. Loans and payable together with the related allowance, are derecognized when there is no realistic probability of future recovery and all benefits and risks have been transferred to the Company. When in subsequent period the estimate loss of impairment increase or decrease due to an event occurring after the an impairment has been recognized, the previously recognised impairment loss is added or deducted by adjusting the allowance. When in future the write off is recovered, the recovered amount is recognized in the income statement.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui laporan laba rugi komprehensif. J

pada

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

M

Financial Asset Available for Sale

Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

For financial assets classified as available for sale the objective evidence for impairment include significant decrease in value or long term decrease in fair value below their costs.

Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan labarugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

If there is evidence in impairment, the accumulated loss, measured at the difference between cost and current fair value, less previously recognised loss of impairment in the income statement, is reclassified from equity to income statement. Loss of impairment of equity investment may not be recovered through income statement, increase in fair value is recognised in equity.

29

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

h.

Financial I nstrum ents (Continued) When liability instruments are classified as financial assets available for sale, their decrease in value are assessed by the same criteria applicable to financial assets recognised at amortised cost. The future interest income is based on the decreased value and recognised at interest rate used to discount future cash flows for measuring loss of impairment. The accrual is recognised in interest income account in the income statement. When in subsequent period the fair value of the instrument increase and the increase is objectively attributable to an event occurring subsequent to recognition of impairment loss in the income statement, the impairment loss is to be recovered through income statement.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. J

Penghentian pengakuan keuangan keuangan

y

instrumen

M

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Aset keuangan

Financial Assets

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Financial assets (whichever is more appropriate, a part of a financial asset or a part of group of similar financial assets) are derecognised when: (1) the contractual rights of cash flow arising from the contract has expired; or (2) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flow arising from the financial asset or is liable to wholly pay, without any significant postponement, the cash flow received to a third party in a pass through agreement; and either (a) the Company has substantially transferred all risks and benefits of the assets, or (b) the Company substantially does not transfer or does not own all risks and benefits of an asset, but has transferred control over the asset.

30

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

h.

i.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

h.

Liabilitas keuangan

Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa.

Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When an existing financial liability is replaced by another financial liability of the same lender but with substantially different provision, or when a substantially modification has been made to the existing agreement, the change or modification is recognised as termination to the initial liability and recognition of new liability, and the difference in carrying amount between the two is recognised in the income statement.

Instrumen keuangan derivatif

Derivative Financial I nstrum ents

Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif.

Derivatives are recognised as financial assets when they have positive fair value and as financial liabilities when they have negative fair value. Profit or loss arising from changes in derivative fair value during the current period which do not meet the criteria of hedging derivative is recognised directly in the income statement.

Instrumen keuangan derivatif disajikan masing-masing sebagai instrumen keuangan lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.

Derivative assets and liabilities are presented as current assets and current liabilities. Embedded derivatives arte presented together with their main contracts to reflect a proper presentation of all future cash flows arising from the instruments as a whole.

Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi Efek-efek terdiri dari Obligasi pemerintah Reksadana BUMN dan perusahaan.

i.

I nvestm ent Securities

dan

Investment securities consist of Goverment bonds and BUMN/corporate Mutual funds.

Efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi dicatat sesuai dengan klasifikasinya masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.

Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification as either held-to-maturity or available-for-sale.

31 322

Financial I nstrum ents (Continued)

Laporan Tahunan 2011

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

i.

Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi (Lanjutan) 1)

i.

Dimiliki hingga jatuh tempo

I nvestm ent Securities (Continued) 1)

Held to m aturity Held-to-maturity investment securities is carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held to maturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-tomaturity investment securities as availablefor-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.

Investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efekefek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Ban k tidak diperkenan kan un tu k mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

2)

Tersedia untuk dijual

2)

Available for sale

Investasi pada efek-efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.

Available-for-sale investment securities is carried at their fair value.

Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek hutang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Interest income is recognized in the comprehensive statements of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available for sale debt securities investments are recognized in the consolidated statements of income.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to the consolidated statements of incomebased on a weighted average method.

32 2011 Annual Report

323

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

j.

Piutang Usaha 1)

2)

j.

Pencatatan Piutang Usaha a. Penyajian piutang usaha sebesar Jumlah Bruto Tagihan dikurangi dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. Jumlah Bruto Piutang tetap disajikan pada laporan posisi keuangan diikuti dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. b. Pengakuan Piutang Usaha pada saat faktur tagihan diterbitkan. c. Pengelompokan Piutan g Usaha berdasarkan jenis debitur:

y

Trade Receivables 1)

Recognition of Trade Receivables a. Trade receivables are presented at gross less impairment in fair value. The trade receivables are presented at gross in the balance sheet followed by their impairment in fair value. b. Trade receivable is recognised when invoice is issued. c. Trade receivables are classified on the basis of their debtors:

J

Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak yang dianggap berelasi bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Antara lain: PT Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), BUMN lain dan lain-lain.

M

Related Parties Parties are related when one of the parties has the ability to control or has significant influence over the other in making financial or operational decision. The related parties are PT. Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT. Garuda Indonesia (Persero), other SOEs, and others.

J

Piutang pihak ketiga Debitur yang tidak dapat dikelompokkan sebagai pihak berelasi, dikategorikan pada piutang pihak ketiga. Antara lain: Airline Dalam Negeri, Airline Luar Negeri, Perusahaan Swasta dan lain-lain.

M

Third Parties Debtors which do not qualify as related parties are classified as third parties. They are domestic airlines, international airlines, private entities and such others.

Pencatatan Penurunan Nilai Wajar Piutang

2)

a. Kolektif Bila jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember) tidak material, maka piutang masuk dalam kategori kolektif. Dibentuk kerugian penurunan nilai sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang. Kerugian penurunan nilai piutang didasarkan pada umur piutang , yaitu:

Recognition of Fair Value of Receivables a. Collective: If the amount of debtor’s receivable at the end of accounting period (December 31) are not material, then the category of receivables into the collective. The allowance of impairment is formed as big as amount of receivables that it is estimated be uncollectable according the age of receivables. The allowance of impairment based on age of receivable, are:

33

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

j.

Piutang Usaha (Lanjutan)

j.

Trade Receivables (Continued)

Umur Piutang/ Aging of Receivables

Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Impairment in Fair Value

Akumulasi Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Accumulated Impairment in Fair Value

> 1 s.d 2 Tahun/years

50%

50%

> 2 Tahun/years

100%

100% b. Individual The receivables are categorized as individual if: i. The amounts of Debitor’s receivable on the end of accounting period (December 31) are material. ii. The receivables are recognized or in condition: - In bankruptcy (declared by the authorized institute) - Bankruptcy; or - the other conditions that are legally declared by the authorized institute so that be uncollectible. In this condition, the allowance of impairment are calculated by estimating discounted future cash flow.

b. Individual Piutang dikategorikan sebagai piutang individual jika: i. Jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember)material. ii. Piutang yang dinyatakan atau dalam kondisi: M en galami kebangkrutan (dinyatakan oleh pihak yang berwenang) - Pailit; atau - Kondisi lainnya yang dinyatakan secara legalitas oleh pihak-pihak yang berwenang sehingga tidak tertagihnya piutang tersebut. Dalam kondisi ini, kerugian penurunan nilai piutan g dihit ung dengan memperkirakan diskonto dari arus kas masa depan.

k.

Persediaan 1)

k.

Persediaan merupakan barang-barang yang mempunyai masa manfaat paling lama 1 (satu) tahun yang antara lain berupa suku cadang (peralatan, telekomunikasi, navigasi dan listrik), alat-alat kantor dan lain-lain.

I nventories 1)

34

Inventories comprised of goods having useful lives of more than one year, which include: spare parts of telecommunication, navigational equipment, and electrical apparatus, and office supplies.

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k.

l.

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

Persediaan (Lanjutan) 2)

k.

l.

Pencatatan dan penyajian penyertaan pada tanggal laporan posisi keuangan dilakukan sebagai berikut: 1) Penyertaan kurang dari 20% dengan metode biaya (cost method). 2) Penyertaan 20% sampai dengan 50% disajikan dengan metode ekuitas (equity method). 3) Penyertaan lebih dari 50% dilakukan konsolidasi laporan keuangan.

3)

4)

Inventories are recognized at cost. At the balance sheet date, inventories are presented at cost or realizable value, whichever is lower. The inventory costing method is weighted average first-in-first-out.

I nvestm ents Recording and presentation of investment at the balance sheet date are made as follows: 1) Investment of less than 20% is presented in cost method. 2) Investment of 20% or more but less than 50% is presented on equity method. 3)

m. Aset Tetap

2)

I nventories (Continued) 2)

Persediaan dicatat sebesar harga perolehannya. Pada tanggal laporan posisi keuangan persediaan disajikan sebesar harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi mana yang lebih rendah. Pembebanan biaya pemakaiannya dilakukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO) pada saat penggunaannya.

Penyertaan

1)

y

Investment of more than 50% is consolidated in the financial statements.

m . Fix ed Assets

Aset tetap Perusahaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Aset tetap yang berasal dari bantuan Pemerintah, kompensasi dari penyewa atau pihak lain dinyatakan sebesar nilai bantuan atau kompensasi ditambah semua pengeluaran yang dapat diidentifikasikan langsung dengan Aset tetap tersebut sehingga siap untuk digunakan. Pada tanggal laporan posisi keuangan aset tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

1)

Fixed assets are recognized at costs.

2)

Fixed assets originating from the Government aid or compensation from tenant are recognized at their value added with all identifiable expenses required to get those assets ready for their intended use.

3)

At the balance sheet date the fixed assets are presented at their net book value, that is cost less accumulated depreciation.

Kecuali tanah, aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis sejak tanggal aset tersebut siap digunakan sebagai berikut:

4)

Excepting for lands, which are not depreciated, fixed assets are depreciated on straight-line method on their respective useful lives with no residual value, effective of their readiness for intended use:

35

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

m. Aset Tetap (Lanjutan) Golongan Bangunan lapangan: Bangunan landasan, dam landasan, Tetrapode landasan, taxiway, entrance-way dan apron Overlay Khusus untuk selokan air, taman, pagar, dan lain-lain bangunan lapangan Bangunan gedung Khusus gedung-gedung lain Alat perhubungan udara Khusus rambu-rambu udara Alat pengangkutan Peralatan kantor Instalasi listrik Instalasi air Instalasi AC Instalasi telepon Sistem informasi publik Peralatan perbengkelan Peralatan mekanik Detektor Lain-lain aset tetap

m . Fix ed Assets (Continued) Umur Ekonomis/ Useful Life

Group of Assets Field structures: Runways, runway dams, runway tetrapode, taxiways, entrance ways, and aprons Overlay

40 tahun/years 5 s/d 7 tahun/years

Specifically for ditches, gardens, fences, and other field structures

20 tahun/years 40 tahun/years 20 tahun/years 10 tahun/years 15 tahun/years 5 dan/and 10 tahun/years 5 tahun/years 10, 15, & 20 tahun/years 5 dan/and 10 tahun/years 5 dan/and 15 tahun/years 5 dan/and 20 tahun/years 10 dan/and 15 tahun/years 5 tahun/years 10 dan/and 15 tahun/years 5 dan/and 15 tahun/years 5 tahun/years

Buildings Others buildings Navigation equipment Specifically for flight navigational signs Vehicles Equipments Electrical system Water system Air-conditioning system Telephone system Public information system Repair shop equipment Mechanical equipment Detectors Other fixed assets

5)

Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya. Pemugaran yang menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas atau mutu produksi, serta menghemat biaya operasi, suatu aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan.

5)

Routine maintenance and repair are charge to income as incurred. Repair which adds to useful life, increases capacity or production quality, and increase operating economy of the related asset is capitalized and depreciated on the rate of depreciation of the related asset.

6)

Untuk tahun 2011 Perusahaan menetapkan batas minimal pengeluaran untuk pengadaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi masing-masing Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) untuk semua bandara. Untuk tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) hanya untuk unit kantor pusat, bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin, Sepinggan, Adisutjipto dan Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan(PPLLP) Makassar,serta Rp 5.000.000 (Rupiah penuh)untuk bandarabandara lainnya (termasuk SBU terminal kargo).

6)

In year 2011 The Company has determined the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount). For the year 2010 and previously the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount) for only the head office , Ngurah Rai, Juanda , Sultan Hasanuddin, Adisutjipto and (PPLLP) Makassar , and Rp 5,000,000 for those at other airports including the SSC warehousing.

36

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

m. Aset Tetap (Lanjutan)

m . Fix ed Assets (Continued)

7)

Penyusutan aset tetap dibebankan setiap bulan sampai berakhirnya umur ekonomis dengan pengakuan awal perolehan aset tetap sebelum atau sama dengan tanggal 15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya dihitung dan diakui sebulan penuh, apabila tanggal perolehannya setelah tanggal 15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya mulai dihitung dan diakui pada bulan berikutnya.

7)

The depreciation of fixed assets is calculated each month over their useful lives effective of the date of their recognition; when the asset is recognized before or on the fifteenth of a month the depreciation is calculated effective of the next month.

8)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepas atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam periode laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengaduannya.

8)

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economics benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the assets (calculated as the defference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statement of comprehensive income in the period the asset is derecognized.

9)

Pada saat akhir periode buku, nilai residu, umur manfaat dan periode penyusutan aset tetapdi review dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan penyesuaian sesuai keadaan.

9)

The residual value, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted propectively, if appropriate, at each financial period end.

10) Akumulasi biaya konstruksi bangunan/gedung dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. n.

10) The accumulated costs of the construction of buildings are capitalized as construction in the progress. These costs are reclassified to fixed assets account when the construction is completed.

Aset Tidak Produktif

n.

N on-P roductive Fix ed Assets

1)

Aset tidak produktif merupakan nilai buku aset tetap dan persediaan peralatan (suku cadang) yang tidak dimanfaatkan dalam menunjang operasional Perusahaan.

1)

Non-productive fixed assets are those assets and inventories of tools and spare parts not used in the Company's operations; they are presented at their net book value.

2)

Untuk aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan sedang diusulkan kepada Dewan Komisaris atau pemegang saham untuk dihapuskan dibentuk cadangan penurunan nilai dan dibebankan sebagai beban non operasional tahun berjalan.

2)

For un-useable assets, pending the shareholders' or Commissioners' approval for write off, allowance for impairment is made and is charged to current non-operating income.

37

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o.

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

Aset Tetap Dalam Proses Penyelesaian Pengembalian Kepada Pemerintah

o.

Fixed asset in settlement process to be transferred back to the Government are fixed assets which had been temporarily handed-over by PT Angkasa Pura I (Persero) to the government institutions until a government regulation is issued for their final status.

Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah adalah aset tetap yang telah diserahterimakan sementara oleh PT Angkasa Pura I (Persero) ke instansi pemerintah sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah atas status aset tetap tersebut. p.

Beban Ditangguhkan

p.

Beban yang ditangguhkan adalah beban yang telah dikeluarkan pada tahun buku/ periode yang bersangkutan, akan tetapi tidak dilaporkan seluruhnya sebagai beban pada periode tahun berjalan karena memberi manfaat bagi periode-periode selanjutnya. Nilai akun adalah netto, setelah dikurangi amortisasi. q.

Deferred Charges Deferred charges are charges incurred during the current year which are made to increase an asset's capacity or to bring them back to initial capacity. The value in the account is net of amortization.

Beban penelitian dan studi pengembangan

q.

Research and Developm ent Cost Cost of research and development having benefit for subsequent research and development activities is recognized at cost less amortization on straight line method over 5 years, and classified as amortization of research and development cost.

Beban penelitian dan studi pengembangan yang mempunyai manfaat untuk kegiatan penelitian dan pengembangan periode berikutnya dicatat dengan harga perolehan dan dikurangi dengan amortisasi yang dihitung berdasarkan persentase tetap (metode garis lurus) selama 5 tahun dan disajikan dalam kelompok beban amortisasi studi pengembangan. r.

Fix ed Assets in Settlem ent P rocess to be Transferred Back to the Governm ent

Liabilitas Manfaat Pasca Kerja

r.

P ost Em ploym ent Benefits

Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan diwajibkan memberikan manfaat pasca kerja kepada seluruh karyawan tetapnya. Manfaat yang meliputi uang pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja, serta kompensasi tersebut diberikan apabila karyawan mengakhiri masa kerjanya baik karena pensiun maupun meninggal dunia.

In accordance with the Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003, the Company is required to provide post retirement benefits for the entire permanent employees. The benefits include compensation for job termination and past service pay benefits; those benefits are given on an employee job termination, either because of retirement or death.

Perusahaan mempunyai dua program untuk memenuhi liabilitas di atas, yaitu: (1) Progam Dana Pensiun Manfaat Pasti, dan (2) Program Tunjangan Hari Tua (THT). Selain itu juga perusahaan memberikan Tunjangan kepada pegawai perusahaan yang telah memenuhi persyaratan ketentuan perusahaan yaitu TunjanganPerumahan, Penghargaan Pengabdian dan Tunjangan Kesehatan kepada pensiunan perusahaan.

The Company provides two programs to meet the provisions of the Law: (1) defined benefit pension plan; and (2) old age lumpsum benefit (THT program). In addition company provides program other long term benefits, service pay benefits, housing benefits and helth benefits for pension.

38

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r.

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)

r.

P ost Em ploym ent Benefits (Continued)

Perusahaan wajib menanggung dan membukukan kekurangan biaya apabila manfaat yang diberikan kedua program tersebut tidak mencukupi melalui pembentukan penyisihan. Penyisihan tersebut telah dibebankan pada periode berjalan.

The Company is responsible for any shortage in the event the benefits provided by the two programs are not met. In such case the Company is to make an allowance and to be charged to current income.

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti

Defined Benefits P ension P lan

Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari penghasilan dasar pensiun dan yang ditanggung Perusahaan 21,20%. Iuran untuk program pensiun dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program pensiun diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang.

The contribution to the plan payable by employee participants is 5.00% of their basic pension income, whereas that payable by the Company is 21.20%. The contribution to the plan is accrued and paid during the employee service period. The contribution payable by the Company is recognized as expense when it is paid or becomes payable.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sebagai beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan tersebut sesuai dengan saran dari aktuaris independen.

Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized over their remaining average service lives on the basis of recommendations of an independent actuary.

Program pensiun menyediakan manfaat pensiun untuk karyawan dan keluarganya pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober 1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000.

The pension plan provides pension benefits to employees and their dependants upon their ages of retirement in form of periodic payments as specified in the Management's directive No. KEP.1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 as amended by the directive No. KEP.19/KU.60/2000 dated 11 May 2000.

Progam pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung tanggal 1 Januari 2000 sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP.39/KM.17/1999 tanggal 15 November 1999.

The pension plan is managed by Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) effective January 1, 2000 in accordance with the decision of the Minister of Finance in his letter No. KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999.

39

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r.

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)

r.

P ost Em ploym ent Benefits (Continued)

Program THT

Ol d A g e L u m p su m (P rogram THT)

Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dan perusahaan, dan yang ditanggung Perusahaan 37,74%. Iuran untuk program THT dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program THT diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang.

The contribution to the program payable by the employees is 5.00% of their basic salary plus family allowance; whereas that payable by the Company is 37.74%. The Company's contribution to the program is recognized as expense when it is paid or becomes payable.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sekaligus.

Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized wholly in the current year.

Program THT menyediakan manfaat pembayaran sekaligus yang diatur dalam Keputusan Bersama Direksi Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1998 dan KEP.165A/PAP.I/X/1998 tanggal 1 Oktober 1998 jo Perjanjian Kerja Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I priode 2010 - 2012 dengan pernjajian No.SP.91/ HK.06/2010-DU, No. 099/DPP-AKA/X/2010, No SP.AP.I.01/PKB/X/2010 tanggal 15 Oktober 2010.

The old age lumpsum benefits program provides a one-time-whole payment as specified in the common decisions of the Managements of the Company (Perum Angkasa Pura I) and Perum Angkasa Pura II in their respective letters No. KEP.305/KP.30.7.1/1998 and KEP.165A/PAP.I/X/1998 dated October 1, 1998 and in reference to the Mutual Agreement for the period 2010 - 2012 between the Company and the Labor Union No.SP.91/HK.06/2010 - DU; No.099/DPP/AKA/X/2010 and SP.AP.I.01/PKB/2003 dated October 15, 2010.

Progam THT tersebut dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) terhitung tanggal 6 Mei 2003 sesuai dengan Akta Pendirian nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan nomor 2 tahun 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Milly Karmila Sereal, S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM dalam keputusannya No. C 116.HT.01.02.TH.2003 tanggal 19 September 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 89, tanggal 14 Oktober 2003, Tambahan Berita Negara Nomor 112 kemudian diubah dengan akta Notaris H. Yunardi, S.H., Nomor 17 tanggal 14 Februari 2006 sebagaimana telah diperbaiki dengan akta notaris yang sama nomor 7 tanggal 9 Maret 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2006.

The old age lumpsum benefit program is managed by Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) effective May 6, 2003, in accordance with the article of association No.2 of 2003 and amendment No. 2 of 2003 made in the presence of the notary Milly Karmila Sereal, SH as was authorized by the Minister of Justice and Human Rights in his letter No.C 116.HT.01.02.TH.2003 dated September 19, 2003 and published in the state gazette 89, dated October 14, 2003, supplement thereto No. 112/AD. It was subsequently amended by the notary deed No. 17 dated February 14, 2006 of the notary H. Yunardi, SH. Subsequent amendment was made by the same notary with his deed No. 7 dated March 9, 2006, published in the state gazette No 68 dated August 25, 2006.

40

B e n e fi t s P r o gr a m

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

r.

5. SUM M AR Y OF SI GN I FI CAN T ACCOUN TI N G P OLI CI ES (Continued)

Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan)

r.

Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)

s.

Penyertaan Modal Pemerintah (PMP)

t.

Penyertaan Modal Pemerintah merupakan tambahan modal dari pemerintah yang berasal dari proyek-proyek pemerintah yang statusnya telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

u.

2) 3) 4)

The Governm ent Capital I nvestm ent The PMP constitutes an additional capital investment from the Government originating from the Government's projects, the status of which has been determined through a government regulation.

Pendapatan dan Beban 1)

Governm ent Aid P ending Determ ination in Status The BPYDBS originated from Government assisted projects which were handed over to the Company but the status of which were not yet defined by the Government. Once the status the projects are clarified through a government regulation, the BPYDBS will be reclassified accordingly.

BPYDBS merupakan eks proyek bantuan pemerintah yang telah diserahterimakan kepada Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui Peraturan Pemerintah, maka bantuan pemerintah tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai dengan keputusan tersebut. t.

P ost Em ploym ent Benefits (Continued) Before at the year 2011, company have not present in financial position post employment benefit the old age lumpsum benefit (THT). Starting in the year 2011, the company have present in financial position old age lumpsum benefits, Housing Benefits, and other service pay benefits (see notes 24).

Untuk tahun-tahun sebelum 2011 Perusahaan tidak menyajikan kewajiban THT,. Mulai tahun buku 2011 Perusahaan menyajikan liabilitas pasca kerja THT, Tunjangan Perumahan dan Tunjangan Masa Pengabdian (lihat Catatan 24).

s.

y

u.

I ncom e and Ex penses

Pendapatan dari penjualan jasa kebandarudaraan diakui sesuai dengan penyelesaian penyerahan jasa dan dibuatkan nota tagihannya. Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui dengan akrual. Beban diakui dengan menggunakan akrual.

1)

Income from sales of airport services is recognized upon completion of the services and their billings.

2)

Income from rents, interest and other sources is recognized on accrual method. Expenses are recognized on accrual method.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakukan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan

4)

3)

41

Effective Januari 1, 2011, the company adopted PSAK 23 (revised 2010) Revenue. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

u.

5. S U M M A R Y O F S I G N I F I C A N T A C C O U N T I N G P OLI CI ES (Continued)

Pendapatan dan Beban

u.

I ncom e and Ex penses impact on the financial statement. Revenue is recognized to the extend that it is probable that the economic benefits will flow the company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received.

keuangan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima.

v.

Perpajakan 1)

2)

3)

4)

v.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat instrumen keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya telah diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba kena pajak yaitu laba komersial yang disesuaikan dengan perbedaan temporer dan permanen. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Tax ation 1)

All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their basis for tax are recognized as deferred tax on liability method. The deferred tax is calculated on the basis of current tax rates.

2)

Income tax calculated on the basis of taxable profit, that is profit for financial accounting purposes adjusted with temporary and permanent differences. Fiscal loss allowable for compensation is recognized as deferred tax asset provided future fiscal profit is sufficient for compensation.

3)

4)

42

Tax adjustments are recognized when the amount of tax payable has been determined by the tax authority; or in the event of submission of a tax appeal, at the time the appeal is resolved.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS

6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS

2011 Kas Rupiah Dolar Amerik Serikat Sub jumlah Bank Dalam Rupiah Pihak berelasi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk Citibank N.A. PT Bank Bukopin Tbk Sub Jumlah pihak ketiga Jumlah dalam Rupiah

2010

140.346 77.438 217.784

146.463 22.670 169.133

Bank I n Rupiah Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

24.810.320

13.632.484

17.490.445

23.965.178

3.547.136

4.271.453

508.924

48.379

90.446

1.401.138

741

63.297

450.732 46.898.744

14.859 43.396.788

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub total related parties

126.758 -9.358 1.441.966 33.884 2.338.398 3.950.364 47.347.152

Third Parties: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk Citibank N.A. PT Bank Bukopin Tbk Sub total Third parties Total I n Rupiah

441.973 2.548 561.895 4.885.153 34.041 287.961 6.213.571 53.112.315

Dalam mata uang asing Pihak berelasi : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370.723,23 2010: USD 618.587,12)

I n foreign Currencies Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370,723.23 2010: USD 618,587.12) 3.361.718

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681.150,64 2010: USD 376.209,48) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305.305,36 2010: USD 1.095.492,20) Sub Jumlah pihak berelasi

Cash Rupiah US Dollar Sub total

5.561.717

6.176.674

3.382.499

2.768.509 12.306.901

9.849.570 18.793.786 43

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681,150.64 2010: USD 376,209.48) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305,305.36 2010: USD 1,095,492.20) Sub total related parties

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS (Continued) 2011

Pihak ketiga : PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30.478,83 2010: USD 30.614,91) PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16.496,47 (2010: USD 16.532,29 ) Citibank N.A. (2011: USD 35.678,65 2010: USD 3.069.575,13) PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47.224,52 2010: USD 190,78 ) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16.174,90 2010: USD 1.000,00 ) Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam mata uang asing Jumlah bank Deposito Dalam Rupiah Pihak berelasi : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam Rupiah

2010 Third P arties: PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30,478.83 2010: USD 30,614.91) PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16,496.47 2010: USD 16,532.29) Citibank N.A. (2011: USD 35,678.65 2010: USD 3,069,575.13) PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47,224.52 2010: USD 190.78) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16,174.90 2010: USD 1,000.00 )

276.382

275.259

149.590

148.642

323.534

27.598.550

428.232

1.715

146.674 1.324.412 13.631.313

8.991 28.033.157 46.826.943

Sub total Third parties Total I n Foreign Currencies

66.743.628

94.174.097

Total bank Deposito I n Rupiah Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

442.000.000

178.000.000

399.740.000

184.500.000

997.850.000

651.500.000

10.000.000

460.000

50.850.000

50.630.000

56.640.000

55.500.000

51.310.000 2.008.390.000

56.800.000 1.177.390.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub total related parties

10.000.000 53.500.000 126.800.000 --190.300.000 1.367.690.000

Third P arties: PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Permata Sub total Third parties Total in Rupiah

10.000.000 38.500.000 187.010.000 191.415.000 35.300.000 462.225.000 2.470.615.000

44

p

y

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

6. CASH AN D CASH EQUI VALEN TS (Continued) 2011

Dalam mata uang asing Pihak berelasi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 22.000.000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4.500.000 2010: USD 9.000.000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6.000.000 2010: USD 42.000.000) Sub Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga : PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 10.000.000) PT Bank Bukopin. (2011 : USD 1.000.000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 6.000.000) Sub jumlah pihak ketiga Jumlah dalam mata uang asing Jumlah deposito Jumlah

2010 Dalam m ata uang asing Related Parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 22,000,000) 197.802.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4,500,000 2010: USD 9,000,000) 80.919.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6,000,000 2010: USD 42.000.000) 377.622.000 656.343.000 Sub total related parties

18.136.000

40.806.000

54.408.000 113.350.000

Third P arties: PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 89.910.000 10,000,000) PT Bank Bukopin -(2011 : USD 1,000,000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 6,000,000) 53.946.000 143.856.000 Sub total Third parties 800.199.000 Total I n Foreign Currencies

18.136.000 9.068.000

18.136.000 45.340.000 158.690.000 2.629.305.000

2.167.889.000

Total deposito

2.696.266.413

2.262.232.228

Total

Rata-rata suku bunga deposito di atas adalah :

The average interest rate of deposits is:

2011 Deposito Berjangka Rupiah Deposito Berjangka Dollar

2010

6,5% - 9,25% 2% - 3,25%

7% - 10% 1,75% - 4,00%

45

Rupiah time deposits US Dollar time deposits

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK

7. SHORT TERM IN VESTM EN TS

2011 Pihak berelasi: Obligasi - dimiliki hingga jatuh tempo Unit Penyertaan Reksadana Jumlah

2010 Related parties:

18.225.201 208.862.139

19.981.964 33.220.810

Bonds held to maturity Unit of investment in mutual fund

227.087.340

53.202.774

Total

31 D esem ber 2011/ D ecem ber 31, 2011 N ilai N o m ina l/ N ilai T erca ta t / N om inal Value C arrying Va lue

31 D esem ber 2010/ D ecem ber 31, 2010 N ilai N o m ina l / N ila i Terc a tat / N o m in a l Va lu e C a rryin g Va lu e

Piha k b erelasi: Dim im iliki Hingga Jatuh Tem po (setelah dikurangi dengan prem i/diskonto yang belum diam ortisir) O b lig a si : SUN Seri FR 0023 T ahun 2003

R elated p arties: Held to M aturity (ne t of unam ortize d prem ium /discount) : 18.225.201

18.225.201

19.575.000

Bonds 19.981.964 SU N S eri FR 0023 Tahun 2 0 03

R ek sa d a n a (R u p iah ): T ersed ia U n tu k D iju al P iha k b erelasi: RD PT Danareksa

M u tu al Fu n d s (I D R ): A v a i la b le F o r S a l es R e la t e d p a rty : 50.000.000

50.022.219

--

--

RD PT Danareksa

20.000.000 10.000.000 19.975.062 10.000.000 10.000.000 16.000.000 135.975.062

21.631.002 11.752.617 20.554.549 9.687.806 9.386.052 16.538.072 139.572.317

10.025.000 10.025.000 10.000.000 ---30.050.000

11.850.669 10.985.725 10.384.416 ---33.220.810

Trim Kapital Plus

P ih ak ketig a : Trim Kapital Plus P anin D ana P rim a P anin D ana M aksim a Panin Dana U nggulan Syailendra E quity D anam as Stabil

R ek sa d a na (D o lar A m erika ): Piha k b erelasi: RD M elati Prem ium Pihak ketiga : Panin Dana U S Dollar

Ju m la h

Th ird p arties: Panin Dana Prim a Panin Dana M aksim a Panin D ana Ung gulan Syailendra Equity D anam as Stabil

M u tu al Fu n d s (U S D ): R elated p arties : RD M elati Prem ium

31.738.000

32.313.967

--

--

36.217.701 67.955.701

36.975.855 69.289.822

---

---

Panin D ana US D ollar

5 3 .2 0 2.7 7 4

To ta l

2 2 7.0 8 7.3 40

Obligasi SUN FR 0023 Tahun 2003 diperoleh oleh perusahaan pada tahun 2004 dan akan jatuh tempo pada Desember 2012 dengan nilai kupon sebesar 11% yang dibayar setiap 6 bulan sekali.

Bonds SUN FR 0023 year 2003 acquired by the company in 2004 and will mature in December 2012 with a coupon rate of 11% is paid every six months.

Penempatan pada reksadana pada tahun 2011 perusahaan mendapat yield return berkisar 7,72 % hingga 8,00 % setahun untuk reksadana rupiah dan berkisar 1,44% hingga 3,11% untuk reksadana US Dollar. Penempatan reksadana seluruhnya jatuh tempo pada tahun 2012.

Placement in mutual funds in 2011 the company had yield return range between 7.72% up to 8.00% per annum for mutual funds in IDR and range between 1.44% up to 3.11% for mutual funds in US. Dollar. All Placement in mutual funds maturing in 2012.

46

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK (Lanjutan)

7. SHORT TERM IN VESTM EN TS I N M ARK ETABLE SECURI TI ES (Continued)

Manajemen berdasarkan penelaahan berkeyakinan bahwa investasi dalam efek-efek tidak terdapat adanya indikasi penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Based on the review of the status of the short term investment in Marketable Securities Management belived not indication for impairment is sufficient in marketable securities.

8. PIUTANG USAHA

8. TRADE RECEI VABLES

Piutang usaha merupakan piutang dari jasa pelayanan yang telah diberikan perusahaan yang pelunasannya diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan rincian sebagai berikut:

Accounts receivable is a receivable from services that have given by company that is received in a specified period as follows:

a.

a.

Penyajian menurut debitur: 2011 Pihak Berelasi: PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines Kokapura Periskapura I Jasa Angkasa Semesta BUMN Lain Instansi Pemerintah Koperasi Angkatan Bersenjata

As per debtors:

2010

1.026.293

695.344

16.753.887

28.297.450

Related parties : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)

7.122.469 2.117.329 104.992 565.094 5.059.070 2.716.161

-2.098.468 146.557 753.003 4.073.529 3.807.562

PT Merpati Nusantara Airlines Kopkapura Periskapura Jasa Angkasa Semesta Others BUMN Instansi Pemerintah

45.538 35.510.833

39.924 39.911.837

Koperasi Angkatan Bersenjata

(174.692)

(236.157)

Less : Allowance for impairment losses

35.336.141

39.675.680

Total related parties

22.663.132 23.047.722

36.025.967 14.581.098

Third parties: Domestic Airlines Foreign Airlines

53.224.204

56.019.842

Airlines Luar Negeri - Overflying

39.607.509 138.542.565

52.460.146 159.087.053

Perusahaan Swasta

Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai

(46.551.951)

(42.014.343)

Less : Allowance for impairment losses

Jumlah Pihak Ketiga

91.990.614

117.072.710

Total third parties

127.326.757

156.748.390

N et

Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah Pihak Berelasi Pihak Ketiga: Airlines Dalam Negeri Airlines Luar Negeri Airlines Luar Negeri Overflying Perusahaan Swasta

Bersih

47

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

8. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

8. TRADE RECEI VABLES (Continued)

b.

Penyajian menurut jenis pendapatan:

Piutang Usaha Bruto Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Piutang Bersih Piutang Aeronautika Piutang Non Aeronautika Jumlah Bersih c.

b.

2011

2010

122.811.414 51.241.986

93.486.886 105.512.004

Trade receivables - gross Aeronautical Non Aeronautical

174.053.400

198.998.890

Total

(18.496.434) (28.230.209)

(16.821.807) (25.428.693)

Allow ance for im pairm ent losses Aeronautical Non Aeronautical

(46.726.643)

(42.250.500)

Total

104.314.980 23.011.777

76.665.079 80.083.311

Trade receivables - net Aeronautical Non Aeronautical

127.326.757

156.748.390

N et Total

Penyajian berdasarkan umur:

Piutang Usaha 0 s.d. 1 tahun lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun lebih dari 2 tahun

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 0 s.d. 1 tahun lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun lebih dari 2 tahun Jumlah

As per classification of incom e:

c.

As per aging:

2011

2010

119.793.623

136.232.814

33.120.624 21.139.154 174.053.401

41.165.726 21.600.350 198.998.890

--

--

(8.140.500) (38.586.144) (46.726.644)

(20.582.863) (21.667.637) (42.250.500)

more than 1 year to 2 years more than 2 years

127.326.757

156.748.390

Total

Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing masing pelanggan pada akhir periode/ tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Trade receivables 0 to 1 year more than 1 year to 2 years more than 2 years

Allow ance for im pairm ent losses 0 to 1 year

Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period/ year, management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover losses from the non collection of the accounts.

48

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

9. PIUTANG LAIN-LAIN

9. OTHER RECEI VABLES

2011 Pihak Berelasi : Piutang Pegawai Uang Muka Pembayaran THT Pihak Ketiga : Tagihan Listrik Tagihan Air Tagihan Telepon Lain-lain Rupiah Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jumlah

2010

607.148 4.898.269

299.163 4.662.936

Related Party : Receivable from Employee THT prepayment

607.159 45.438 524.475 189.460 627.100

785.558 59.605 572.827 3.881.898 165.003

Third P arties : Electricity bill Water bill Telephone bill Rupiah - others US Dollar - others

7.499.049

10.426.991

Total

Piutang pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 607.148 dan Rp 299.163 merupakan pinjaman karyawan kepada perusahaan yang akan dilunasi oleh pegawai melalui pemotongan gaji.

Receivables from employees per December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 604,794 and Rp 299,163 is the loan to the company to be paid by employees through payroll deduction.

Uang muka pembayaran THT untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 4.898.269 dan Rp 4.662.936. Untuk tahun 2011 uang muka THT merupakan kelebihan pembayaran THT karyawan oleh perusahaan kepada YAKKAP I yang akan diperhitungkan pada tahun berikutnya, sedangkan uang muka THT pada tahun 2010 merupakan dana talangan berupa pembayaran THT dan Pensiun dari Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan menjadi pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) yang masuk terhitung mulai tanggal 20 April 1992. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.

The old age benefits (THT) prepayment amounted to Rp 4,898,269 and Rp 4,662,936 for the years 2011 and 2010. For the year 2011 advances employee’s THT is overpaid by the company to YAKKAP I will be taken into account in the next year, while in 2010 is in the form of bailout funds and pension payments to employees PT Angkasa Pura I (Persero) entered into as of starting on April 20, 1992. the amount was paid in the year 2011.

10. PERSEDIAAN

10. IN VEN TORI ES

2011 Suku Cadang untuk Pemeliharaan Supplies dan Perlengkapan Jumlah

2010

3.938.475 5.041.215

3.310.790 4.794.921

Maintenance spare part Supplies and equipment

8.979.690

8.105.711

Total

49

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

11. PREP AI D EXP EN SES

2011 Uang Muka Dividen Uang Muka Kontrak Asuransi Lain-lain Jumlah

2010

-3.433.818 136.243 7.191.185

32.500.000 9.667.636 147.924 941.601

Prepaid dividend Contract advances Insurance Miscellaneous

10.761.246

43.257.161

Total

Uang Muka dividen tahun 2010 berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor S-779/MBU/2010 Tanggal 17 Desember 2010 akan diperhitungkan sebagai dividen interim tahun buku 2010. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal 24 Juni 2011 uang muka dividen ini telah diperhitungkan dengan pembagian dividen tahun buku 2010.

The prepaid dividend in 2010 was paid on the basis of the Minister of SOE's letter of order No: S-779/MBU/2010 dated December 17, 2010 which will be treated as interim dividend for the fiscal years 2010. Based on the results of the Shareholders meeting at June 24, 2011 prepayment of this dividend has been calculated by dividend year 2010.

Uang muka kontrak merupakan sisa uang muka untuk Proyek Pembangunan Bandara Internasional Lombok per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 3.433.818 dan Rp 9.667.636.

advance payment contract is represent in advance to PT Slipi Raya Utama and PT Hutama work for Lombok International Airport Development Project amounting to Rp 3,433,818 and Rp 9,667,636.

Asuransi dibayar di muka merupakan penutupan polis-polis asuransi kendaraan dan kerugian (gedung, gempa bumi-Tsunami dan teroris) yang jatuh tempo polisnya melewati tahun 2011.

The insurance is prepayment of insurance premium for vehicle and natural disaster insurance which due sometime after the balance sheet date (2011).

12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

12. ACCRUED IN COM E

2011 Pendapatan Aeronautika Pendapatan Non Aeronautika Bunga Deposito Bunga Obligasi Lainnya Jumlah

2010

85.152.689 37.179.630 16.173 14.085.537 685.640

73.128.507 40.340.823 3.501.146 2.170.669 715.936

Aeronautical Non Aeronautical Deposit interest Bond interest Others

137.119.669

119.857.081

Total

Income accrued consists of Aeronautical revenues on Air Services, Passenger Services, JP4U, Avio Bridge Services and Extended fee Services.

Pendapatan yang masih harus diterima untuk Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Pelayanan Penerbangan, Jasa Layanan Penumpang, JP4U, Jasa Avio Bridge dan Jasa Extended fee.

50

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

12. ACCRUED IN COM E

Pendapatan yang masih harus diterima untuk Non Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Sewa ruang, Pemakaian jasa gudang, sewa tanah, konsesi, parkir, pemakaian listrik/telepon/air, pemakaian counter, pemakaian premium lounge dan jasa lainnya.

Income accrued for Non-Aeronautical revenues include revenues for room rental services, use of warehouse, ground rent, concessions, parking, electricity/ telephone/ water, the use of counters, the use of premium lounges and other services.

13. PERPAJAKAN a.

13. TAXATI ON

Pajak Dibayar di Muka

a. 2011

Uang Muka Pajak PPN yang dapat Dikreditkan Jumlah

2010

245.423.842 6.700.578

245.423.842 6.556.390

Miscellaneous prepaid tax Creditable VAT

252.124.420

251.980.232

Total

Uang Muka Pajak terdiri dari :

Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2005 PLB Banding PPN Desember 2003 Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2006

P repaid tax

Miscellaneous tax prepaid consist of: 2011

2010

50.000.000

50.000.000

Prepaid VAT for the fiscal year 2005 Compensation for corporate income tax 55.979.365 overpayment year 2003

55.979.365 2.325.000

2.325.000

Imbalan Bunga PPN 2003

8.786.678

8.786.678

Imbalan Bunga PPN 2005

25.590.072

25.590.072

SKPLB PPh Badan 2006

62.863.592

62.863.592

SKPLB PPh Badan 2007

37.526.209

37.526.209

2.330.227

2.330.227

22.699

22.699 --

Prepaid VAT for the fiscal year 2006 Compensation for interest on VAT 2003 tax appeal Compensation for interest on VAT 2005 tax appeal Compensation for 2006 Corporate income tax overpayment Compensation for 2007 Corporate income tax overpayment VAT overpayment note for December 2006 Income tax Article 21 overpayment - for PPBIL Others Tax

245.423.842

245.423.842

Total

PLB Banding PPN Des 2006 Kelebihan pembayaran PPh 21 PPBIL 2010 Pajak Lainnya Jumlah

Pembayaran uang muka PPN 2005 dan 2006 dan PLB banding PPN 2003 dan 2006 merupakan pembayaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan banding ke majelis pengadilan pajak (Lihat catatan 47).

Prepaid VAT for the fiscal year 2005 and 2006 and compensation for corporate income tax overpayment year 2003 and 2006 that are the payment to complies the requirement to filed with appeal tax court (See notes 47).

51

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

13. TAXATI ON (Continued)

b.

Utang Pajak

b. 2011

Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Jumlah c.

5.755.539 1.385.086 406.445 2.825.384

5.054.836 1.316.053 132.788 3.184.214

Income tax Article 25 Income tax Article 23 Income tax Article 4 paragraph 2 Income tax Article 21

13.748.144 49.631.947

14.076.178 19.802.671

VAT - Out Income tax Article 29

73.752.545

43.566.740

Total

c.

2011

Jumlah d.

(164.191.145) 52.065.590

(117.115.315) 23.053.799

Current Deferred

(112.125.555)

(94.061.516)

Total

d.

Pajak Kini

Beda waktu: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Rugi (Laba) Penghapusan Aset Tetap

Reconciliation of before tax and taxable incom e:

Current tax 2011

Koreksi Positif Beda Tetap: Kenikmatan Karyawan Olah Raga dan Rekreasi PPh Final Beban Reklame Beban Sumbangan Beban Majalah Beban Keamanan Penghapusan Persediaan Beban Lain-lain

Income Tax Expense (Benefit)

2010

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak:

Laba sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi komprehensif

Tax payable

2010

Beban (Penghasilan) Pajak Penghasilan

Kini Tangguhan

y

2010

471.994.442

Profit before tax as per Comprehensive Income Statements

3.785.934 1.903.446 100.420.989 7.373.631 339.503 450.382 2.283.967

3.445.948 1.391.631 86.480.968 3.151.649 281.876 456.976 1.895.675

P ositive Adjustm ents Permanent difference: Employees welfare Sports and recreation Conclusive income tax Advertising Donation Magazine Security

70.247 15.969.613 132.597.712

-105.338.705 202.443.428

656.352.737

Inventory write off Others Temporary difference:

60.026.824

32.992.421

8.336.461

Allowance for impairment losses

4.429.384 Gains/(Losses) on sale of fixed assets 52

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

13. TAXATI ON (Continued)

d.

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan)

d.

2011 Penyisihan Persediaan Usang Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Jumlah Koreksi Positif

R econciliation of before tax and tax able incom e: (Continued)

2010

60.392 209.104.387 45.839.279 323.367.343 455.965.055

789 Depreciation of obsolete inventories 87.708.257 Post retirement benefits -- Depreciation of non-productive assets 125.130.864 Total positive adjustments 327.574.292

Beban (Penghasilan) Yang Tidak Dapat dikurangkan: Koreksi Negatif: Beda Tetap: Penghasilan Bunga Deposito Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah Pendapatan Bunga Obligasi Laba Perusahaan Asosiasi Penghapusan Persediaan Pendapatan atas banding pajak

Beda Waktu: Penyusutan (Selisih Fiskal dan Komersial) Imbalan pasca kerja

Non-Deductible Expenses: N egative adjustm ents: Permanent difference: 144.207.119

104.764.752

Deposits interest income

168.985.438 14.957.129 12.298.540 --

153.168.173 16.346.776 12.980.038 --

Spaces and lands rent income Bond interest income Profit of associated companies

-340.448.226

10.932.069 298.191.808

Tax refund

Temporary Difference: Depreciation (differences between fiscal and commercial) Post retirement benefits

-115.104.984 115.104.984 455.553.210

32.915.653 -32.915.653 331.107.461

656.764.582

468.461.273

Tax able incom e (for fiscal purposes)

25% x Laba (rugi) kena pajak Jumlah Beban Pajak Kini

164.191.145 164.191.145

117.115.318 117.115.318

25% x Taxable income Total Current Tax

Dikurangi dengan Pajak Dibayar di Muka: PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah Pajak Dibayar di

45.492.726 69.066.473 114.559.199

36.654.609 60.658.035 97.312.644

Deducted with prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 Total prepaid taxes

49.631.947

19.802.674

Tax Payable (P repaid Tax )

Jumlah Koreksi Negatif Laba (rugi) kena pajak (laba rugi fiskal)

Muka

Utang Pajak (Pajak Dibayar di Muka)

53

Total negative adjustments

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

13. TAXATI ON (Continued)

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

1 Januari/ January 1, 2011 Aset Pajak Tangguhan: Penyisihan Piutang Liabilitas Pasca Kerja Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan: Penurunan Aset Tidak Produktif Laba Penjualan Aset Tetap Pemulihan Piutang Penyusutan Aset Tetap Penyesuaian Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

64.124.083 105.875.503

15.006.707 23.499.851

7.526.964

15.098

177.526.550

38.521.656

Liabilitas Pajak Tangguhan: Penurunan Aset Tidak Produktif Laba Penjualan Aset Tetap Pemulihan Piutang Penyusutan Aset Tetap Penyesuaian Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

31 Desember/ Decem ber 3 1, 2011 Deferred Tax Assets: Allowance for impairment losses Post retirement benefits Accumulated depretioation of non 7.542.062 productive assets

79.130.790 129.375.354

216.048.206

Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liability:

790.516 (1.800.897) (40.199.899) (213.116.991)

-2.084.114 -11.459.820

(357.320)

--

(357.320)

Adjustment in deferred tax

(254.684.591)

13.543.934

(241.140.657)

(77.158.041)

52.065.590

(25.092.451)

Total Deferred Tax Liability Deferred Tax Asset / (Liability)

1 Januari/ J anuary 1 , 2010 Aset Pajak Tangguhan: Penyisihan Piutang Liabilitas Pasca Kerja Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif Jumlah Aset Pajak Tangguhan

Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged ) to P rofit and Loss

Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged) to P rofit and Loss

790.516 Decrease in non productive assets 283.217 Gains on sale of fixed assets (40.199.899) Receivables recovery (201.657.171) Depreciation of fixed assets

31 Desember/ Decem ber 3 1, 2 0 10 (Disajikan Kembali/ R estated)

55.875.977 83.948.439

8.248.105 21.927.064

64.124.082 105.875.503

7.526.767

197

7.526.964

Deferred Tax Assets: Allowance for impairment losses Post retirement benefits Accumulated depreciation of non productive assets

147.351.183

30.175.366

177.526.549

Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liability:

790.516

--

(2.908.243) (40.199.899) (204.888.078)

1.107.346 -(8.228.913)

(1.800.897) (40.199.899) (213.116.991)

Gains on sale of fixed assets Receivables recovery Depreciation of fixed assets

(357.320)

--

(357.320)

Adjustment in deferred tax

(247.563.024)

(7.121.567)

(254.684.591)

(100.211.841)

23.053.799

(77.158.041)

Total Deferred Tax Liability Deferred Tax Asset / (Liability)

54

790.516 Decrease in non productive assets

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

13. TAXATI ON (Continued)

d.

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan)

d.

R econciliation of before tax and tax able incom e: (Continued)

Rekonsiliasi antara Beban (Penghasilan) Pajak dengan Perkalian Laba Akuntansi:

Reconciliation of tax expense / (income) and financial accounting profit:

2011

2010

Laba Sebelum Pajak

656.352.737

471.994.442

Profit before tax

Tarif Pajak Progresif Beban Yang Tidak Dapat Dikurangkan Penghasilan Yang Tidak Kena Pajak

164.088.184

117.998.610

Progressive tax rate

33.149.428

50.610.857

Non-deductible expenses

(85.112.057)

(74.547.952)

Non-taxable income

112.125.555

94.061.515

I ncom e Tax Ex pense

Beban Pajak Penghasilan

14. PIUTANG JANGKA PANJANG

14. LON G TERM RECEI VABLE

2011 Pihak berelasi: PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines

2010

79.916.474 28.058.285 107.974.759

86.845.648 31.905.763 118.751.411

Related parties: PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines

Pihak ketiga: Airlines luar negeri (Piutang PPN) Airlines dalam negeri Perusahaan swasta Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai

53.309.712 9.816.593 2.297.516 65.423.821

53.309.712 9.816.593 2.297.516 65.423.821

Related Parties: Foreign Airlines (VAT Receivable) Domestic Airlines private company Total Less:

(80.030.382)

(31.905.763)

Allowance for impairment losses

Jumlah bersih

93.368.198

152.269.469

N et total

55

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)

14. LON G TERM RECEI VABLE (Continued)

y

PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Piutang Pihak-pihak berelasi - PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) adalah merupakan konversi piutang macet PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada awalnya sebesar USD 8.872.465,91 dan dikonversikan menjadi Rp 92.388.988 dengan kurs USD 1 = Rp 10.413 yang didapatkan dari rata-rata kurs tengah transaksi Bank Indonesia dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum tanggal perjanjian, menjadi pinjaman dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pemegang saham kepada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero).

PT Garuda I ndonesia Airlines (P ersero) The long term receivable of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) originated from conversion of long outstanding receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) at the first of USD 8,872,465.91; the amount was converted into Rp 92.388.988 - at the rate of USD 1 = Rp 10,413. The exchange rate was derived from averaging exchange rates of Bank Indonesia for the last 12 month prior to signing of the loan agreement between the Company, as the shareholder, and PT Garuda Indonesia (Persero).

Konversi tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian konversi piutang menjadi pinjaman pemegang saham dengan nomor SP.51/KU.19/2009/DU dan DS/PERJ/DZ-3119/2009 antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tanggal 27 Mei 2009.

The conversion based on the conversion of receivable into shareholders loans agreement No.SP.51/KU.19/2009/DU and DS/PERJ/DZ-3119/2009 dated May 27, 2009 between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero).

Piutang tersebut akan diangsur selama selama 7 tahun, dengan perincian sebagai berikut: a. Tahun 2009 sebesar 1% b. Tahun 2010 sebesar 5% c. Tahun 2011 sebesar 7,5% d. Tahun 2012 sebesar 10% e. Tahun 2013 sebesar 12,5% f. Tahun 2014 sebesar 15% g. Tahun 2015 sebesar 49%

The loan is to be paid back in 7 years in the following percentage: a. In 2009: 1% b. In 2010: 5% c. In 2011: 7.5% d. In 2012: 10% e. In 2013: 12.5% f. In 2014: 15% g. In 2015: 49%

Piutang tersebut juga dikenakan bunga dengan tarif Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka 3 bulan ditambah 0,9%. Pada tahun 2011 dan 2010, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melunasi pinjaman pokok masing-masing sebesar Rp 6.929.174 dan Rp 4.619.449, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) juga telah melakukan pembayaran bunga ke-1 sampai dengan ke-6.

On the receivables interest is levied at the rate equals with Bank Indonesia Certificate of three months added with 0.9%. In the year 2011 and 2010, PT Garuda Indonesia (Persero) has repaid the loan principal at the amounts of USD 6,929,174 and Rp 4,619,449, PT Garuda Indonesia (Persero) has also paid interest for the terms 1 to 6.

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Berdasarkan surat PT Angkasa Pura I (Persero) nomor AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B tanggal 29 Nopember 2011 kepada Menteri Negara BUMN tentang Restrukturisasi piutang PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dijelaskan usulan skema restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang pola restrukturisasi sebagai berikut:

P T M erpati N usantara Airlines (Persero) Based on the letters PT Angkasa Pura I (Persero) number AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B dated November 29, 2011 to the Minister of BUMN about receivable restructuring of PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) explained the proposed restructuring scheme PT Merpati Nusantara Airlines (Corporation) with following the pattern of restructuring is:

Jangka Waktu

:

Period

Tingkat Bunga

:

7 Tahun (Maret 2012 s/d Des 2018) 7,4 % p.a (dibayar setiap 3 bulan)

:

Interest Rate :

56

7 Years (March 2012 until Dec 2018) 7.4% p.a (paid every 3 month)

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)

14. LON G TERM RECEI VABLE (Continued)

Dalam surat tersebut jumlah tagihan yang direstruktur mencakup tagihan pokok sebesar Rp 28.058.284. Surat keputusan tersebut belum disetujui oleh menteri negara BUMN.

In the letter number of restructured include principles as amount Rp 28,058,284. The letter have not been approved by the minister of BUMN.

Piutang PPN Airlines Luar Negeri Dalam jumlah piutang jangka panjang termasuk PPN jasa penerbangan internasional yang tidak dibayar oleh maskapai penerbangan internasional karena prinsip perlakuan yang sama di negara yang bersangkutan. Jumlah PPN yang tidak dibayar tersebut adalah sebesar USD 5.875.460,64 atau setara dengan Rp 53.278.677. Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan PP No. 28 tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas penyerahan jasa kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri, yang menetapkan bahwa mulai tahun 2009 PPN jasa penerbangan internasional tidak dikenakan kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Dengan dikeluarkannya PP No. 28 tersebut diatas perusahaan berupaya untuk menyelesaian PPN Internasional tersebut, yang sebelumnya dimintakan terlebih dahulu pendapat hukum dari Biro Hukum perusahaan dan dari Manajemen Risiko. Dari nota dinas masing-masing unit kerja tersebut No. ROH.662/KU.10/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan No. No. ROM.272/PG.01/2011-B bulan November 2011 telah memberikan pendapat bahwa tagihan PPN Maskapai Penerbangan Internasional tersebut sudah tidak mungkin tertagih lagi. PT Angkasa Pura I (Persero) telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100% atau sebesar USD 5.875.460,84 atau setara dengan Rp 53.278.677. Atas dasar saran dari biro hukum dan manajemen resiko tersebut perusahaan akan mengusulkan ke Dewan Komisaris untuk menghapuskan piutang PPN internasional tahun 2008 dari masa Januari 2009 sampai dengan 31 Maret 2009 tersebut.

VAT Receivables From Foreign Airlines In a number of long term receivables including the international air services VAT is not paid by the airline fot not recognizing the existence of VAT for international airline with the principle of equal treatment in the country concerned. the amount of unpaid VAT amounted to USD 5,875,460.64 or equivalent with Rp 53,278,677. In 2009 the government of the republic of Indonesia has issued government regulation No. 28 of 2009 on the treatment of VAT on the transfer of certain airport services to companies for the operation of the commercial air transport aircraft to fly overseas, starting in 2009 the international air services VAT does not apply to PT angkasa Pura I (Persero). International VAT settlement efforts by the company has requested a legal opinion from the bureau of legal and risk management firm that has provided the opinion that the VAT bills international airlines is no longger possible uncollectible each based on the office memorandum No. ROH.622/KU.10/2011 dated October 14,2011 and office memorandum No. ROM.272/PG.01/2011-B month of November 2011 submitted to the management company. Issued by PP No. 28 in 2009 and did not pay VAT on international airline, PT Angkasa Pura I (Persero) has established a reserve impairment (CKPN) of 100% or USD 5,875,460.84 or equivalent with Rp 53,278,677. on the basis of advice from the legal department and risk management of the company will propose to the AGM/ board of commissioners to abolish the 2008 international VAT receivable from the January 2009 through March 31, 2009.

Piutang airlines dalam negeri dan perusahaan swasta. Sampai dengan tahun 2011 piutang macet yang pengurusannya telah diserahkan ke KPK NL/PUPN di beberapa bandara sebesar Rp 12.145.143 terdiri dari Rp 9.847.627 piutang debitur airlines dan Rp 2.297.516 piutang konsesioner.

Domestic airlines and private company receivables. Until the end of 2011 that the management is bad receivables have been submitted to the commission NL/PUPN at some airports amuonting to Rp 12,145,143 consist of Rp 9,847,627 debtor accounts receivable airlines and Rp 2,297,516 concessionary.

57

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

15. INVESTASI JANGKA PANJANG

15. LON G TER M I N VESTM EN T

2 0 11 N ilai N o m ina l/ N ilai T erca ta t / N o m in al V alu e C a rryin g V a lu e

2 0 10 N ilai N o m ina l / N ila i Terc a tat / N o m in al V alu e C a rry in g V a lu e

Efek-efek Ja ng ka Pa nja ng : Piha k b erelasi: D im iliki H ing g a Ja tuh T em p o O bligasi setelah dikurangi dengan prem i/diskonto yang belum diam ortisir: SU N seri FR0 0 27 Tahun 2005 SU N se ri FR 00233 Tahun 2006 T ersed ia U ntu k D ijua l: PLN (U SD ) RD PT Danare ksa BU M N Fund

Lo n g Term I n vestm en t S e c u r it ie s : R elated P artis: H eld To M a tu rity

86.625.618 9.826.030 96.451.648

88.770.961 9.972.043 98.743.004

116.702.554 -116.702.554

116.702.554 -116.702.554

8.982.217 30.600.000 39.582.217

9.256.723 30.600.000 39.856.723

----

----

Penyerta a n: PT G ap ura A ng kasa P T G arud a Ind o nesia PT Jasa M arg a B ali Tol

282.660.650 124.248.000 18.000.000 424.908.650

112.479.528 124.248.000 18.000.000 254.727.528

282.660.650 124.248.000 -406.908.650

3 9 3.3 2 7.2 55

31 Desember 2011/ Decem ber 31, 2011

Penyertaan pada PT (Perusahaan Asosiasi)

A v a i la b le fo r S a l e: PLN (USD ) RD PT Danareksa BUM N Fund

Investm ent:

Ju m la h

Persentase Pemilikan Saham : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol

B o nd s net o f unam ortize d prem ium /disco unt: SU N s eri FR 00 27 20 0 5 SU N s eri FR 0023 3 20 0 6

PT G apura Angkasa PT G aruda Indonesia P T Jasa M arga B ali T ol

3 4 6.3 2 1.5 8 0

To ta l

31 Desember 2010/ Decem ber 31, 2010

31,25% 1,10% 10%

Gapura

105.371.026 124.248.000 -229.619.026

31,25% 1,36% –

P ercentage of Ow nership : PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol

Angkasa

Investment in Associated Company (PT Gapura Angkasa):

Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor S-546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai perolehan Rp 67.200.000. Modal dasar PT Gapura Angkasa adalah Rp 860.160.000.000 terbagi atas 8.601.600 lembar saham nominal Rp 100.000 per lembar. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 2.150.400 lembar atau senilai Rp 215.040.000.000 merupakan modal ditempatkan dan disetor. Dari jumlah Modal

The investment in PT Gapura Angkasa was made on the authorization of the Minister of Finance with his letter No. S-546/MK.016/1997 dated November 5, 1997 in the amount of Rp 67,200,000. The authorized capital of PT Gapura Angkasa is Rp 860,160,000,000 divided into 8,601,600 shares of par value of Rp 100,000 each. Of the authorized capital 2,150,400 shares equal Rp 215,040,000,000 were subscribed and paid in. The other shareholders are PT Angkasa Pura II (Persero) which subscribed 672,000 shares

58

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)

15. LON G TERM IN VESTM EN T (Continued)

Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga) Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%), PT Angkasa Pura II (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) sebanyak 806.400 lembar (37,50%).

(31.25%) and PT Garuda Indonesia 806,400 shares (37.50%). PT Gapura Angkasa line of business is ground handling services.

Perhitungan penyertaan pada perusahaan asosiasi:

The following is the calculation of the investment in PT Gapura Angkasa:

Saldo Ekuitas PT Gapura Angkasa 2005 Pembagian dividen tahun 2005 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2005 Laba Tahun 2006

2011

2010

282.660.650 (16.000.000)

282.660.650 (16.000.000)

(4.887.635) 9.777.728

Koreksi Laba Tahun 2006 Pembagian dividen tahun 2006 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2006 Laba Tahun 2007

1.357.428 (3.000.000)

Koreksi Laba Tahun 2007 Pembagian dividen tahun 2007 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2007 Laba Tahun 2008 Kekurangan bayar PPh Badan tahun fiskal 2002 Pembagian Dividen tahun 2008 Laba Tahun 2009 Pembagian Dividen tahun 2009 Cadangan kerugian tahun 2010 Laba Tahun 2010 Pembagian Dividen tahun 2010 Laba Tahun 2011

(495.312) (2.050.000)

Bagian PT AP I dari Total Ekuitas tersebut adalah 31,25%

Balance of equity in PT Gapura Angkasa in 2005 Distribution of dividends in 2005

(4.887.635) Bonus and reward payment in 2005 9.777.728 Profit for the year 2006 Adjustment in profit for the year 2006 1.357.428 (3.000.000) Distribution of dividends in 2006

(400.000) 8.056.255

(400.000) Bonus and reward payment in 2006 8.056.255 Profit for the year 2007 Adjustment in profit for the year 2007 (495.312) (2.050.000) Distribution of dividends in 2007

(378.000) 23.176.777

(378.000) Bonus and reward payment in 2007 23.176.777 Profit for the year 2008 Underpaid: corporate income tax for (4.448.230) the year 2002 (10.718.500) Distribution of dividends in 2008 31.342.580 Profit for the year 2009 (18.342.580) Distribution of dividends in 2009 (5.922.932) Reverse of loss in 2010 47.459.054 Profit for the year 2010 -Distribution of dividends in 2010 -Profit for the year 2011 337.187.283 The Com pany's share of the total 105.371.026 equity is 31 .25%

(4.448.230) (10.718.500) 31.342.580 (18.342.580) (5.922.932) 47.459.054 (16.582.464) 39.329.671 359.934.490 112.479.528

59

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan)

15. LON G TERM IN VESTM EN T (Continued)

Penyertaan pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)

Shar e investm ent in PT Garuda I ndonesia Airlines (Persero)

Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan persetujuan meratifikasi atau mengesahkan konversi obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah 124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp 1.000.000 (rupiah penuh) atau sebesar Rp 124.248.000.000 (rupiah penuh). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda Indonesia Airlines. (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para pihak sebesar Rp 4.050.484.800 (empat miliar lima puluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu delapan ratus rupiah) sebelum dipotong pajak yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan Akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia (Persero) No.24 tanggal 16 November 2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH., notaris di Jakarta perihal penerbitan saham serie A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp 1000.000 (rupiah penuh) per lembar saham menjadi Rp 500 (rupiah penuh) per lembar saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) menjadi 248.496.000 lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 475/ lembar, dengan demikian total harga pasar kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 118.035.600.000 (Rupiah penuh).

Based on the minute of shareholders extraordinary meeting No.RIS-01/MBU/2008 dated June 27, 2008, it is agreed to ratify the conversion of MCB in shareholding of 124,248 shares of par value of Rp 1,000,000 each, totally equal to Rp 124,248,000,000. The shareholders extraordinary meeting also agreed to appoint the Board of Directors of the Company to hold a negotiation with the Management of PT Garuda Indonesia (Persero) on compensation of conversion settlement effective November 2, 2006 to April 13, 2007, which according to the parties mutual agreement to be Rp 4,050,484,800 before tax. The amount is recorded as extraordinary income. Based on the company’s article of PT Garuda Indonesia (Persero) No. 24 dated November 16, 2010 from Notary Fatimah Helmi SH in Jakarta about publishing share Series A and B and the changing of nominal share from Rp 1,000,000 (fully Rupiah amount) per share become Rp 500 (fully Rupiah amount) per share. the changing of amounting of share of PT Angkasa Pura I (Persero) become 248,496,000 share. The market value of share of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 475/share, thus the total market value of the ownership PT Angkasa Pura I (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 118,035,600,000 (full amount).

Investasi saham pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method.

The share investment is recognized by the Company under cost method.

Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol

I nvestm ent in P T Jasa M arga Bali Tol

Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam surat nomor S - 549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18 Milyar atau kepemilikan saham sebesar 10%.

Investments in shares in PT Jasa Marga is a consortium of investment Bali toll highway construction Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa in Bali area by several state-owned companies. This investment has been approved by the Minister of BUMN in letter number S - 549/MBU/2011 dated October 25, 2011. Investment on PT Jasa Marga for Bali toll highway amounting to Rp 18 billion or 10% ownership.

Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method.

The share investment is recognized by the Company under cost method.

60

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET TETAP

16. FI XED ASSETS

Saldo/B alance

2011 Mutasi/M ovem ent

1 Januari 2011 / J anuary 1 , Penambahan/ Pengurangan/ 2 0 11 Addition Deduction Harga Perolehan Tanah Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lainnya

Akumulasi Penyusutan Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap Nilai Buku

246.684.084 2.064.310.192 1.602.864.774 956.481.234

36.476.123 1.071.687.349 262.831.113 88.370.793

25.236.918 51.496.943 47.905.814 33.910.413

219.800.643 885.842.395 98.695.232 291.990.128 51.254.960 442.465.534 231.686.982 136.108.097 260.478.407 73.997.573 1.758.818 38.287.376 33.307.194 7.636.013.623

41.604.366 195.449.058 27.776.497 30.777.433 1.423.058 46.241.456 25.934.414 4.290.762 -8.776.429 971.083 908.672 6.029.563 1.849.548.169

8.502.446 36.197.364 1.020.334 4.952.892 539.915 2.573.254 21.814.376 6.024.469 260.478.407 651.520 -6.975 147.733 501.459.773

478.162.805 295.524.120 539.475.239

27.310.883 19.616.600 32.614.847

110.681.280 91.652.423 96.555.274

157.115.304 457.194.769 62.340.269 144.582.561 25.206.268 184.919.389 146.316.572 74.239.148 85.845.583 65.998.747 796.361 35.394.271 26.494.421 2.779.605.827

10.110.580 23.712.844 3.811.916 7.692.362 549.478 9.070.381 23.543.417 8.728.453 99.580.876 11.042.701 16.329 108.398 939.331 278.449.396

22.806.357 69.919.637 11.897.875 23.569.124 3.684.494 38.815.767 14.034.135 14.392.477 13.735.293 17.911.855 173.595 1.797.828 4.933.349 536.560.763

4.856.407.796

Saldo/B alance 31 Desember 2011/ Decem ber 3 1, 2 0 11

257.923.289 3.084.500.598 1.817.790.073 1.010.941.614

252.902.563 Vehicles 1.045.094.089 Electrical system 125.451.395 Water system 317.814.669 Air conditioning 52.138.103 Telephone system 486.133.736 Mechanical system 235.807.020 Public information system 134.374.390 Detectors -Fuel supply system 82.122.482 Office equipment 2.729.901 Workshop equipment 39.189.073 Computers 39.189.024 Others 8.984.102.017

561.533.202 367.559.943 603.415.666

Accumulated depreciation: Structure/fields Buildings Aviation equipment

169.811.081 Vehicles 503.401.562 Electrical system 70.426.228 Water system 160.459.323 Air conditioning 28.341.284 Telephone system 214.664.775 Mechanical system 136.807.290 Public information system 79.903.172 Detectors -Fuel supply system 72.867.901 Office equipment 953.627 Workshop equipment 37.083.701 Computers 30.488.439 Others 3.037.717.194 5.946.384.823

61

Cost acquisition: Lands Structure/fields Buildings Aviation equipment

Book Value

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET TETAP (Lanjutan)

16. FI XED ASSETS (Continued)

Saldo/B alance

2010 Mutasi/M ovem ent

1 Januari 2010/ Penambahan/ J anuary 1 , 2 01 0 Addition Harga Perolehan Tanah Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap

Akumulasi Penyusutan Bangunan/Lapangan Gedung-gedung Alat Perhubungan Udara Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll Instalasi Listrik Instalasi Air Instalasi AC Instalasi Telepon Peralatan Mekanik Public Information System Detector Fuel Supply System Peralatan Kantor Peralatan Perbengkelan Komputer Lain Aset tetap Nilai Buku

Pengurangan/ Deduction

Saldo/B alance 31 Desember 2010/ Decem ber 3 1, 2 0 10 Cost acquisition: Lands Structure/fields Buildings Aviation equipment

246.723.729 1.875.139.025 1.546.357.646 936.260.737

30.604 190.338.109 71.991.332 20.912.183

70.249 1.166.942 15.484.204 691.685

246.684.084 2.064.310.192 1.602.864.774 956.481.235

189.420.064 827.427.096 92.192.444 273.140.618 47.614.723 429.865.236 215.576.502 140.153.497 260.478.407 72.066.572 1.561.518 38.038.670 31.756.674 7.223.773.158

33.483.846 58.503.913 6.966.872 20.272.919 4.927.373 12.836.600 16.110.570 3.514.390 -2.066.652 197.300 335.801 3.586.788 446.075.252

3.103.266 88.614 464.083 1.423.409 1.287.136 236.301 90 7.559.790 -135.651 -87.096 2.036.269 33.834.785

219.800.644 Vehicles 885.842.395 Electrical system 98.695.233 Water system 291.990.128 Air conditioning 51.254.960 Telephone system 442.465.535 Mechanical system 231.686.982 Public information system 136.108.097 Detectors 260.478.407 Fuel supply system 73.997.573 Office equipment 1.758.818 Workshop equipment 38.287.375 Computers 33.307.193 Others 7.636.013.625

395.616.075 246.718.981 466.371.904

83.231.529 53.472.339 73.920.909

684.798 4.667.200 817.574

145.391.702 393.766.892 52.596.000 121.708.200 21.804.994 152.390.283 124.175.486 69.587.193 65.242.643 60.898.158 661.181 33.768.273 24.244.394 2.374.942.359

15.654.755 63.615.861 9.836.676 25.687.837 4.755.696 32.787.755 22.155.766 12.810.187 20.602.940 5.243.042 149.136 1.725.017 3.652.888 429.302.333

3.931.153 187.985 92.406 2.813.476 1.354.421 258.648 14.681 8.158.232 -142.453 13.956 99.018 1.402.860 24.638.861

4.848.830.799

478.162.806 295.524.120 539.475.239

157.115.304 Vehicles 457.194.768 Electrical system 62.340.270 Water system 144.582.561 Air conditioning 25.206.269 Telephone system 184.919.390 Mechanical system 146.316.571 Public information system 74.239.148 Detectors 85.845.583 Fuel supply system 65.998.747 Office equipment 796.361 Workshop equipment 35.394.272 Computers 26.494.422 Others 2.779.605.831 4.856.407.796

62

Accumulated depreciation: Structure/fields Buildings Aviation equipment

Book Value

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

16. ASET TETAP (Lanjutan)

16. FI XED ASSETS (Continued)

Penambahan aset tetap selama tahun 2011 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS (Bantuan Pemerintah yang belum distatuskan) di Bandara Sultan Hasanuddin Makasar sebesar Rp 535.428.739, Bandara Sepinggan Balikpapan sebesar Rp 659.590 sedangkan pengurangan karena adanya serah terima Fuel Supply System di Bandara Juanda Surabaya senilai Rp 260.478.407 (harga perolehan) kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk diserahkan ke PT Pertamina (Persero) dan penyerahan beberapa unit kendaraan ambulance di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar senilai Rp 2.251.845.

Addition of fixed assets during 2011 of which comes from the addition of BPYBDS at Sultan Hasanuddin Makasar as amount Rp 535,428,739 Makasar, Airport Sepinggan Balikpapan as amount Rp 659,590 while the reduction due to the handover of Fuel Supply System at Juanda Airport Surabaya valued at Rp 260,478,407 (cost) to the Director General of Civil Aviation to be submitted to PT Pertamina and hand over ambulance cars in Bandara Intertional Hasanuddin Makassr valued at Rp 2.251.845,-

Mutasi aset tetap selama tahun 2010 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS di Semarang sebesar Rp 47.285.234.430, Bandara Sam Ratulangi Manado sebesar Rp 43.298.067.918 dan Bandara Patimura Ambon sebesar Rp 722.185.420,30 sedangkan pengurangan karena adanya reklasifikasi ke dalam aset tidak produktif berdasarkan Surat Direksi AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B tanggal 19 Mei 2009 perihal reklasifikasi aset tidak produktif.

Movement in fix assets in 2010 includes addition originating from the Government investment - BPYBDS at the Semarang airport of Rp 47,285,234,430, Sam Ratulangi airport, Manado of Rp 43,298,067,918 and Patimura airport, Ambon of Rp 722,185,420.30 and deduction resulting from reclassification to non-productive assets on the basis of the m a n a g e m e n t d e c i s i o n N o . AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B dated19 Mei 2009.

17. ASET DALAM PENYELESAIAN

17. ASSETS UN DER CONSTRUCTI ON

2011 Landasan, apron Lapangan, jalan, pagar Gedung-gedung Alat perhubungan udara Alat pengangkutan, kendaraan, PKP-PK Public Information System Instalasi listrik & Telpon Peralatan Mekanik Komputer & Flight Data Processing System Peralatan Kantor Lain-lain aset tetap Jumlah

2010

28.648.458 57.438.557 40.397.849 2.019.552

365.523.101 13.998.180 258.819.517 24.581.372

Runways, aprons Fields, roads, fences Buildings Aviation equipment

2.826.930 30.070.124 4.666.219 1.618.155

1.238.606 30.812.412 61.512.964 554.371

633.901 37.368 14.914.993

768.476 5.551.917 79.552.005

Vehicles Public information system Electrical & telephone system Mechanical equipment Computers & flight data processing system Office equipment Others fixed assets

183.272.106

842.912.922

Total

Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan perolehan aset tetap yang masih dalam proses penyelesaian dikapitalisasi dan dicatat sebagai Aset Tetap Dalam Penyelesaian.

All costs of construction of the assets are capitalized and presented as "assets under construction".

63

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

17. ASET DALAM PENYELESAIAN (Lanjutan)

17. ASSETS UNDER CON STRUCTI ON (Continued) In other fixed assets per December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 11,940,581 and Rp 66,433,137 including to Lombok International Airport Development Project (PPBIL) and Project Development Intenasional Airport Ngurah Rai Bali. Contract value of Lombok International Airport development project (PP-BIL) is Rp 53.46 billion consisting of Construction Management Consultancy Services , passenger terminal and supporting facilities and supporting facilities development project. For the construction project Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) contract value of USD 1,729.21 billion package that includes the work Package I, Package II and Package III (see note 47).

Dalam lain-lain aset tetap per 31 Desember 2011 dan 2010 senilai Rp 11.940.581 dan Rp 66.433.137 diantaranya untuk Proyek Pengembangan Bandara Internasional Lombok (PPBIL) dan Proyek Pembangunan Bandara Intenasional Ngurah Rai Bali. Nilai kontrak proyek pembangunan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) adalah sebesar Rp 53,46 Milyar yang terdiri atas pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi, pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya serta pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembangunan. Sedangkan untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai (PPBIB) nilai kontraknya sebesar Rp 1.729,21 Milyar yang mencakup pekerjaan Paket I, Paket II dan Paket III (lihat catatan 47).

18. BEBAN YANG DITANGGUHKAN

18. DEFER RED CHARGES 2011

2010

Nilai Perolehan Akumulasi Amortisasi

3.216.299 (1.541.991)

7.909.509 (4.714.297)

Accuisition cost Accumulated amortization

Nilai Buku

1.674.308

3.195.212

Book value

Beban ditangguhkan meliputi biaya studi pengembangan, yang mempunyai manfaat ekonomi untuk periode yang akan datang.

The deferred charges include development study cost which has future economic benefit.

19. ASET TIDAK PRODUKTIF

19. NON PRODUCTI VE ASSETS 2011

Nilai perolehan aset tidak produktif Penurunan nilai aset tidak produktif

2010

20.269.840

40.565.629

Non productive cost

(20.175.625) 94.215

(40.493.253) 72.376

Adjustment for decline in value

Persediaan yang tidak digunakan lagi Sub Jumlah Aset tetap dalam proses penyelesaian - pengembalian kepada pemerintah: Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

5 94.220

5 72.381

86.743.963 (35.900.498) 50.843.465

126.296.720 (35.900.498) 90.396.222

Obsolete inventory sub total Fix ed assets in process of transfer back to the Governm ent: Cost Accumulated depreciation Book value

Jumlah Aset Tidak Produktif

50.937.686

90.468.603

Total non productive assets

64

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

19. ASET TIDAK PRODUKTIF

19. NON PRODUCTI VE ASSETS

Aset tidak produktif dengan nilai buku per 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 94.220 dan Rp 72.381 merupakan aset tetap yang telah dihapusbukukan sesuai dengan SKEP.63/PL.07/2010 tanggal 22 Juli 2010 dan akan dijual melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Non-productive assets as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 94,220 and Rp 72,381 are assets written off on the basis of the letter No. SKEP.63/PL.07/2010 dated July 22, 2010 and are for sale through the office of state assets services and auction (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang - KPKNL).

Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada Pemerintah ini merupakan aset tetap yang berada di sebelah selatan landasan pacu Bandar Udara Juanda – Surabaya yang sudah dipakai oleh pihak TNI Angkatan Laut, sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Perhubungan Udara dengan TNI Angkatan Laut. Berita Acara Serah Terima Sementara dari PT Angkasa Pura I (Persero) kepada TNI Angkatan Laut dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2008. Serah terima aset ini sesuai dengan hasil inventarisasi tim terpadu (PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Laut, Departemen Perhubungan, Departemen Keuangan dan Kementerian Negara BUMN) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP.204/X/2007 tanggal 2 Oktober 2007 yang ditindak lanjuti dengan surat keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) No. SKEP.29/PL.50/2008 tanggal 14 April 2008.

The fixed asset in settlement process to be handed back to the Government is located at the south of Juanda Airport – Surabaya runway which has been used by the Navy (TNI AL) as the follow up of the Cooperation Agreement between the Directorate General of Air Transport with the Navy (TNI AL). The Provisional Official Certificate of Transfer and Acceptance from the Company to the Navy (TNI AL) is signed on January 16,2008. The transferred fixed asset is in accordance with the result of physical checking made by a joint team (representing the Company, TNI AL, Ministry of Transportation, Ministry of Finance and State Ministry of SOE) which is presented in the Official Report dated December 5, 2007. The joint team is established on the basis of the letter of decision of the Director General of Air Transport No.SKEP.204/X/2007 dated October 2, 2007 and followed up by the Company with the letter of decision No. SKEP.29/PL.50/2008 dated April 14, 2008.

Pada tahun 2010 aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah senilai Rp 126.296.720 telah diusulkan kepada pemegang saham untuk diserahkan kembali kepada Pemerintah sebagai pengurang modal perusahaan dengan surat nomor API.323/PL.60.I/2009/DU-B tanggal 29 Januari 2009, perihal permohonan persetujuan pengurangan modal untuk PT Angkasa Pura I (Persero) atas pengalihan aset disebelah selatan landasan pacu Bandara Juanda kepada TNI Angkatan Laut. Aset tetap tersebut termasuk bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada saat penyerahan pengelolaan Bandara Juanda - Surabaya dari Pemerintah kepada PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada waktu itu masih berbentuk Perusahaan Umum (Perum) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 tanggal 19 September 1984 dan Berita Acara No. DKU/2955/KAP.199/1987. Sampai 31 Desember 2011 belum ada keputusannya dari pemegang saham.

At 2010 the fixed asset in process transfer to government, at the value of Rp 126,296,720, have been proposing to the shareholders to be transferred back to the Government by letter No.API.323/ PL.60.I/2009/DU-B dated January 29, 2009 .The value of the fixed asset is included as part of the State Capital Investment when the Government handed the operations of the Juanda - Surabaya Airport to the Company. At that time the Company was still in form of Perusahaan Umum (Perum). Refer to the certificate of transfer and acceptance No. DKU/2955/KAP.199/1987. There is not yet approval from shareholders until the end of year 2011.

65

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

20. ACCRUED EXP EN SES

2011 Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban

Pegawai Pemeliharaan Sediaan Utility Operasional MUCS Umum Pendidikan Umum Lain-lain Lain-Lain di Luar Usaha

Jumlah

2010

11.477.986 30.784.894 1.846.791 20.721.971 16.769.609 137.632.431 1.704.013 16.582.490 7.458.039

11.643.496 33.080.564 1.390.795 17.414.770 6.236.737 42.455.923 2.106.334 1.907.482 66.264.047

Employee expenses Maintenance expenses Inventory expenses Utilities expenses MUSC operational expenses General expenses Training expenses Other general expenses Other non-operating expenses

244.978.224

182.500.148

Total

Beban umum yang masih harus dibayar per 31 Desember 2011 dan 2010 diantaranya merupakan beban bonus dan outsourcing yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 104.185.668 dan Rp 21.938.880.

Some of the accrued general expenses as at Desember 31, 2010 is for bonus and outsourcing of Rp 104,185,668 and Rp 21,938,880 respectively.

Beban lain-lain diluar usaha yang masih harus dibayar per 31 Desember 2010 diantaranya sebesar Rp 57.852.705 merupakan beban lain-lain umum yang masih harus dibayar atas kekurangan pembayaran kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 yang akan dibayarkan selambat-lambatnya sebelum pertanggung jawaban RKAP Tahun Buku 2011 dan 2010. Pada tahun 2011 telah dilakukan pembayaran.

An amount of Rp 57,852,705 of the accrued non operating expenses as at December 31, 2010 is payable to YAKKAP I for the Company's contribution to the employees pension program for those retired between January 1, 2006 to December 31, 2011 and 2010, payable not later than the reporting date of the Company's work plan and budget for the year 2011 and 2010. In the year 2011 the payable was paid by company.

Beban pemeliharaan yang masih harus dibayar mencakup biaya pemeliharaan landasan, entranceway, apron, saluran air, taman, parkir kendaaraan, gedung terminal, kantor dan gedung lainnya, alat-alat telekomunikasi, rambu-rambu udara, kendaraan operasional, alat-alat angkut, alat pembangkit dan instalasi listrik dan air, Alat pendingin udara dan lain sebagainya.

The maintenance accrued expenses include maintenance of the taxiway, entranceway, apron, drainage, parks,car parking , terminal buildings, offices and other buildings, telecommunications equipment, air signs, vehicle operation, transportation equipment, tools power and electricity and water installations, air conditioning equipment and others.

Beban utilitas yang masih harus dibayar mencakup beban sewa listrik, air, telepon, saluran telekomunikasi, sewa peralatan operasional dan trolleyman.

Utulity accrued expenses include rent expense electric utility, water, telephone, telecommunications lines, equipment rental operations and trolleyman.

66

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

21. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP DAN PERSEDIAAN

21 . DEBT OF PURCHASE OF FI XED ASSET AN D I N VEN TORY

Merupakan utang kepada pihak ketiga untuk pekerjaan pembuatan atau pengadaan aset tetap dan pengadaan persediaan, meliputi:

Aset tetap Persediaan Jumlah

Constitute payables to third parties arising from contracts for construction or procurement of fixed assets or inventories, consist of:

2011

2010

172.476.366 7.585.314

180.508.183 6.646.128

Fixed assets Inventories

180.061.680

187.154.311

Total

22. PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA

22. UNEARN ED REVEN UE

2011 Pendapatan Sewa - sewa (ruang dan tanah) Pendapatan Konsesi Parkir kendaraan, peron, pas Bandara Pemakaian Listrik, air, telepon Pendapatan Pemakaian Reklame Lain-lain Jumlah

2010

17.668.715 1.997.877

13.162.642 4.351.025

Rental Concession

544.677 51.886 12.568.540 263.427

1.316.658 21.248 7.870.671 248.357

Parking, waving gallery, entry pass Electricity, telephone, and water Advertising spaces Other

33.095.122

26.970.601

Total

23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN

23. OTHER CURREN T LI ABI LI TI ES 2011

Pihak-pihak berelasi: BMKG dan Dephub: PJP Domestik PJP International PT Angkasa Pura II (Persero) Pihak ketiga: Jaminan sewa Jaminan listrik & Air Jaminan pemasangan reklame Jaminan pelelangan Uang muka debitur Potongan-potongan Utang Tantiem Titipan/utang lain-lain Jumlah

2010 Related parties: BMKG and Ministry of Transportation 10.834.040 PJP Domestic 43.527.853 PJP International 14.113.592 PT Angkasa Pura II (Persero) 68.475.485 Third parties: 5.708.928 Rent warranty 112.453 Electrical warranty 232.932 Advertising warranty 6.737.322 Auction warranty 18.120.440 Debtor advances 15.024.239 Discounts 5.992.785 Bonus/ rewards payable 22.064.495 Others 73.993.594

11.250.572 39.941.652 31.661.011 82.853.235 9.381.373 138.510 959.246 12.546.092 19.969.724 9.474.824 8.098.182 28.948.732 89.516.683 172.369.918

142.469.079 67

Total

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN

23. OTHER CURREN T LI ABI LI TI ES

Saldo utang kepada BMKG setelah dikompensasi dengan pembayaran honorarium bulanan yang dibayarkan di setiap Kantor Cabang per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 51.192.224 dan Rp 54.361.892 dengan perincian sebagai berikut:

The payable to the BMKG - national agency of meteorology and geophysics is net of remuneration paid to the agency by branch offices of the Company of Rp 51,192,224 and Rp 54,361,892 as at 31 December 2011 and 2010, in the following breakdown:

2011

Utang Kepada BMKG dan Dephub Utang kepada BMKG (PJP Domestik) Utang kepada Dephub (PJP Domestik)

Utang kepada BMKG (PJP Internasional) Utang kepada Dephub (PJP Internasional)

Piutang Kepada BMKG Jumlah Utang (Piutang) sebelum dikurangi dengan piutang tidak tertagih dari selisih tarif

2010 Payable to BMKG and Ministry of Transportation

7.410.902

6.366.034

3.839.670 11.250.572

4.468.006 10.834.040

15.783.339

12.896.282 Payable to BMKG (PJP Internasional) Payable to Min. of Transportation (PJP 30.631.571 Internasional) 43.527.853

24.158.313 39.941.652 -

-

51.192.224

54.361.893

BMKG: PJP Domestic Ministry of Transportation: PJP Domestic

Receivable from BMKG Balance prior to deduction for un-collectibles due to difference in tariff

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Perhubungan, maka pencatatan atas sharing pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) dengan Departemen Perhubungan dan BMKG dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

Based on the Government Regulation No. 6 of 2006 on tariff of non-tax revenue (PNBP) applicable within the jurisdiction of Ministry of Transportation, the treatment of sharing of aviation services revenue (PJP) between the Ministry and BMKG is done on the following methods:

a.

Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 15% dari tarif PJP Dalam Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG.

a.

For domestic PJP: 15% of domestic PJP tariff is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG.

b.

Pelayanan Jasa Penerbangan Luar Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 10% dari tarif PJP Luar Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG.

b.

For international PJP: 10% of international PJP is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG.

Pencatatan PNBP sesuai PP No. 6 atas jasa PJP tersebut mulai dilakukan pada masa jasa tanggal 16 Pebruari 2009.

The recognition of PNBP in compliance with the Government Regulation PP No. 6 in relation to the PJP is effective February 16, 2009.

68

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan)

23. OTHER CURREN T LIABI LI TI ES (Continued)

Tarif PJP untuk penerbangan Dalam Negeri sesuai Surat Keputusan Direksi adalah masing-masing Rp 1.000 TMT 1 Agustus 2007 dan Penerbangan Luar Negeri (termasuk Penerbangan Lintas) sebesar USD 0,65 per RU (Route Unit) belum ada perubahan. Kedua tarif tersebut sudah termasuk tarif jasa informasi cuaca untuk penerbangan sebesar 4% yang dilaksanakan oleh BMKG. Namun karena tidak semua operator penerbangan bersedia membayar, Surat Edaran Direksi No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B tanggal 4 Juli 2007 telah memberikan potongan tarif sebesar USD 0,10 dari tarif sebesar USD 0,65 per RU yang berlaku mulai tanggal 15 September 2003 dan diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2008. Surat Edaran Direksi tersebut diperpanjang l a g i d e n g a n S u r a t E d a r a n No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B TMT 1 Januari 2010 s.d 30 Juni 2010.

The PJP tariff effective August 1, 2007 is Rp 1,000 for domestic flights and for international flights remains unchanged, i.e. USD 0.65, per RU (Route Unit). Both tariffs include 4% for light weather information provided by BMKG. Since not all flight operators are willing to pay, the Company through circular No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B dated 4 July 2007 has offered a discount of USD 0.10 of the USD 0.65 per RU tariff, effective 15 September 2003 and extended until 30 June 2008. It is further extended through the Company's management circular No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B effective January 1, 2010 up until June 30, 2010.

Saldo Utang kepada PT Angkasa Pura II (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 31.661.011 (USD 3.523.915,62) dan Rp 14.113.592 (USD 1.569.746,68) berasal dari rekonsiliasi utangpiutang atas tagihan PJP dan Overflying, terinci sebagai berikut (dalam USD):

The payable to PT Angkasa Pura II (Persero) of Rp 31,661,011 (USD 3,523,915.62) and Rp 14,113,592 (USD 1,569,746.68) as at December 31, 2011 and 2010 originated from the reconciliation of PJP and Over Flying in the following details (in USD):

2011 Utang Kepada PT AP II (2011: USD 4.591.700,01) (2010: USD 2.850.367,71) Piutang Kepada PT AP II (2011: USD 1.067.784,39) (2010: USD 1.280.621,03) Jumlah Utang (Piutang) Kepada PT AP II

2010

41.637.536

25.627.656

(9.976.525)

(11.514.064)

31.661.011

Payable to PT AP II (2011: USD 4,591,700.01) (2010: USD 2,850,367.71) Receivable from PT AP II (2011: USD 1,067,784.39) (2010: USD 1,975,532.19)

14.113.592 Balance of payable to PT AP I I

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON

The Company has restated the financial statements for the year ended December 31, 2010, management has recorded post-employment benefit obligation, according to SAK 24 (revised 2004) for the years before 2010 amounting to Rp 299,815,852 and for year 2010 amounting to Rp 87,708,257 which had not previously recorded at the end of the year (see also note 45 on the restated of financial statement at the year 2010).

Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, dengan mencatat liabilitas manfaat pasca kerja karyawan, berdasarkan SAK 24 (revisi 2004) untuk tahun tahun sebelum tahun 2010 sebesar Rp 299.815.852 dan tahun 2010 sebesar Rp 87.708.257 yang sebelumnya tidak tercatat untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lihat juga catatan 45 mengenai penyajian kembali laporan keuangan tahun 2010).

69

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued) 2011

2010 Disajikan Kembali/ Restated

Tunjangan hari tua (Yakkap) Tunjangan Perumahan Penghargaan Pengabdian Kesehatan Pensiun Total A.

409.472.448 28.046.210 9.163.204 34.841.651

387.524.110 ----

The old age lumpsum benefits Payable (Yakkap) Housing Allowance Employee Appreciation Retiree Health

481.523.513

387.524.110

Total

Utang THT (Yakkap I)

A.

The old age benefits payable (Yak k ap I )

Liabilitas manfaat pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) nomor 2110/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 ebruari 2012 untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis berdasarkan laporan nomor 0111006/PAS/2011 tanggal 24 Januari 2011.

Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) no 2110/KIS/LA/02/2012 dated February 1,2012 for the year ended December 31, 2011 and for the year ended December 31, 2010 was calculated by PT Pointera Aktuarial Strategis based on their respective reports no 0111006/PAS/2011 dated on January 24, 2011.

Asumsi utama yang ditgunakan oleh aktuaris untuk menghitung dana pensiun dan program manfaat jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut :

The assumptions used by actuaries to calculate the pension fund and other long term benefits are as follows:

2011 Tingkat diskonto Kenaikan PhDP Pengambilan pensiun normal Kenaikan manfaat pensiun Usia pensiun normal Tingkat mortalita

2010

7% 3% 99,9% 0% 56 tahun 1% TMI99

9,5% 8% 99,9% 5% 56 tahun 1% TMI99

(Aset) liabilitas diakui pada awat periode:

(Asset) liability are recognized at beginning period:

2011

(Aset) liabilitas yang diakui awal periode (Beban) pendapatan pada periode berjalan Iuran yang dibayarkan ke aset program/ pembayaran manfaat

Discount rate PhDP increase Normal retirement benefit Retirement age Increase in pension benefits Mortality rate

2010 (Disajikan kem bali / Restated) (Asset) liability that recognized at beginning period

387.524.109

299.815.853

137.053.323

87.708.257 (Expense) income at current period Contributions paid into program -assets/ benefits payment 387.524.110

(115.104.984) 409.472.448

70

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)

A.

Utang THT (Yakkap I) (Lanjutan)

A.

Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :

The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows :

2011

Nilai kini liabilitas yang didanai Nilai wajar aset program Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Keuntungan aktuaria yang belum diakui Nilai liabilitas Bersih

2010 (Disajikan kem bali / Restated)

518.355.140 175.185.079 343.170.061

433.501.531 Present value of funded obligation 153.383.549 Fair value of plan assets 280.117.982 unrecognized present value at 88.184.527 beginning of the year

-66.302.387 409.472.448

Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut :

195.590.654 387.524.109

rugi

Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan

B.

Unrecognized actuarial gain Funded Obligation - Net

The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:

2011

Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui

The old age benefits payable (Y a k k a p I ) (Continued)

2010 (Disajikan kembali) /Restated

32.685.019 41.182.645

32.542.952 39.196.848

88.184.527

12.131.841

(10.427.432) --

10.462.625 39.993.957

Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption The impact of benefit changes

-(14.571.437)

(16.160.362) (30.459.604)

Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets

137.053.322

87.708.257

Current year cost

Tunjangan Perumahan

B.

Sesuai ketentuan perusahaan pasal 48 PKB (perjanjian kerja bersama), bagi pegawai yang telah bekerja secara terus menerus di perusahaan selama 20 tahun diberikan tunjangan perumahan.

Housing Allow ance Company pursuant to section 48 PKB (collective bargaining), for employees who have worked continuously for 20 years at the company are given a housing allowance.

71

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)

B.

Tunjangan Perumahan (Lanjutan)

B.

Housing Allow ance (Continued)

Liabilitas manfaat pasca kerja untuk tunjangan perumahan dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2108/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan tahun 2010 perusahaan tidak melakukan perhitungan.

Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2108/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012., and for 2011 company do not calculated this obligation.

Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :

The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows : 2011

Beban Periode berjalan Iuran yang dibayar ke aktiva program Nilai liabilitas Bersih Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut :

30.417.243 (2.371.033) 28.046.210 rugi

Current cost Dues paid to the plan assets Funded Obligation - Net

The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011

Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan

C.

2.082.446 1.802.997 25.757.104 774.696 ----

Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption The impact of benefit changes Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets

30.417.243

Current year cost

Penghargaan Pengabdian

C.

Liabilitas manfaat pasca kerja untuk penghargaan pengabdian dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2109/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dan tahun tahun sebelumnya perusahaan tidak melakukan perhitungan. Program ini dikelola sendiri oleh perusahaan berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian kerja bersama dengan asosiasi dan serikat pekerja perusahaan.

Service pay benefits Service pay benefits obligation are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2109/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1, 2012 anf for the last year the company do not calculated this obligation. The program is self managed by the company based on the director’s decision and agreement company with associated employee.

72

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)

C.

Penghargaan Pengabdian (Lanjutan)

C.

Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :

Service pay benefits (Continued) The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows :

2011 Beban Periode berjalan Iuran yang dibayar ke aktiva program Nilai liabilitas Bersih Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut:

10.272.956 (1.109.752) 9.163.204 rugi

Current cost Dues paid to the plan assets Funded Obligation - Net The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:

2011 Biaya jasa kini Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested (Laba) rugi aktuaria diakui

-2.133.068

Liabilitas tidak diakui pada awal periode Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program

6.821.755 ---

Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Gain) loss recognized from actuarial assumption Liabilities are not recognized at the beginning of the period Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets

10.272.955

Current year cost

Beban Periode Berjalan

D.

670.065 648.067

Kesehatan Pensiun

D. Retiree Health

Liabilitas manfaat pasca kerja untuk kesehatan pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan nomor 2111/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012.

Post employment obligation for retiree health are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2111/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1,2012.

Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:

The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows:

2011 Nilai kini liabilitas yang didanai Nilai wajar aktiva program Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Keuntungan aktuaria yang belum - diakui Nilai liabilitas Bersih

106.818.973 19.345.481 87.473.492

Present value of funded obligation Fair value of plan assets

52.289.415

unrecognized present value at beginning of the year

(342.427) 34.841.650

Unrecognized actuarial gain Funded Obligation - Net

73

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)

D.

Kesehatan Pensiun (Lanjutan)

D. Retiree Health (Continued)

Jumlah yang diakui di laporan laba komprehensif ditentukan sebagai berikut:

rugi

The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows:

2011 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi Nilai kini liabilitas - non vested Nilai kini liabilitas awal periode -diakui sekaligus Dampak perubahan manfaat Iuran yang dibayar ke aktiva program Ekspektasi hasil aset program Beban Periode Berjalan

E.

3.573.055 6.934.910 3.643.862

Current service cost Interest cost Amortization of current liabilities - non vested

23.092.901 --(1.403.078)

Beginning Current liabilities The impact of benefit changes Dues paid to the plan assets Expected return on plan assets

35.841.650

Current year cost

Program Dana pensiun

E.

Informasi berikut ini adalah program dana pensiun karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) dimana sampai dengan 31 Desember 2011 pengelolaan dana program masih dalam kondisi funded (kelebihan pendanaan) sehingga perusahaan tidak mempunyai liabilitas kepada Dana Pensiun. Manfaat pasca kerja untuk program pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2107/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis dalam laporannya tanggal 24 Januari 2011.

The following information is a pension program for PT Angkasa Pura I (Persero) which up to December 31, 2011 management of funds is in funded program (excess funding) that the company did not record the excess as an liability company to pension program. Post-employment benefits to the pension plan is calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on report number 2107/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012 while for 2010 was calculated by the PT Pointera Actuarial Strategis in its report dated January 24, 2011.

(aset) liabilitas di laporan posisi keuangan:

(assets) liabilities in balance sheet:

2011

Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program pendanaan Status pendanaan Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode Akumulasi laba (rugi) aktuaria dalam periode berjalan (Aset) liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan

P ension fund Program

2010

790.025.033

233.128.132

(696.138.021) 93.887.012

(720.434.084) (497.305.952)

Present value of funded obligation

Fair value of plan assets Funding status Present value of funded obligation(45.873.556) beginning of the period Accumulated gain (loss) actuarial in 104.101.501 this year (Aset) Liablities recognotion in (347.330.895) financial position.

-(155.277.508) (61.390.496)

74

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

24. POST RETI REM EN T BEN EFI T OBLI GATI ON (Continued)

E.

Program Dana pensiun (Lanjutan)

E.

Pengakuan beban pada laporan laba (rugi):

Expense Recognition in profit and loss:

2011

Biaya jasa kini perusahaan Beban bunga Pengakuan beban masa kerja lalu

P ension fund Program (Continued)

2010

liabilitas (aset) tidak diakui pada laporan posisi keuangan Ekspektasi hasil aset program

(80.697.555) 68.441.237

Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past 6.310.978 service cost 5.459.200 Gain (loss) actuarial -Dues paid to the asset 20.189.859 program Liabilities (assets) are not recognized in -statement of financial position 115.440.827 Expected results of plan assets

Beban (pendapatan) periode berjalan

(37.013.540)

(97.467.814)

-(37.031.540)

(341.610.192) (97.467.814)

(24.358.957)

--

(61.390.497)

(439.078.006)

Pengakuan (laba) rugi aktuaris Dampak perubahan manfaat Iuran bersih yang dibayar ke aset program

13.186.141 55.243.315 45.873.556 (2.195.760) ---

16.920.909 20.390.184

Liabilitas (aset) pada awal periode Beban (pendapatan) periode berjalan Iuran perusahaan yang dibayarkan ke aset program Liabilitas (aset) diakui pada akhir periode

25. UTANG JAMINAN

Rent deposit paid by tenants for airport facilities rented from the Company. The deposit is reimbursable upon termination of the respective rental agreement. Rent deposits are consist of:

2011

Jumlah

sewa pemakaian listrik pemakaian air pemakaian reklame

Liability (asset) at beginning of period Expenses (income) for the period Dues paid to the company asset program Liability (asset) recognized end of period

25. REN T DEP OSI TS RECEI VED

Utang jaminan merupakan jaminan yang diterima Perusahaan dari para penyewa/ tenant atas fasilitas pendukung bandara. Utang jaminan tersebut akan dibayar kembali kepada penyewa/ tenant apabila hubungan sewa menyewa dan pemakaian fasilitas berakhir. Saldo jaminan tersebut terdiri dari:

Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan

Expenses (income) for the period

2010

14.055.658 745.498 18.137 99.104

10.279.767 1.085.574 26.560 1.469.561

14.918.397

12.861.462

75

Rent warranty deposit Electricity warranty deposit Water supply warranty deposit Advertising space warranty deposit Total

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

26. UTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN

26. OTHER LON G TERM PAYABLE

Utang jangka panjang lain-lain merupakan utang kepada mitra kerjasama Build Transfer Operate (BTO) yang pelunasannya akan dikompensasikan dengan pendapatan sewa. Utang jangka panjang lain-lain untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 105.906 dan Rp 251.701.

Other long term payable constitute payable to the parties engaged in the Build Transfer Operate (BTO) scheme, the settlement of which is to be made through compensation with the related rent income. The balance of which as at December 31, 2011 and 2010 is Rp 105,906 and Rp 251,701, respectively.

27. MODAL SAHAM

27. SHAR E CAP I TAL 2011

2010

Modal dasar Modal belum ditempatkan

7.000.000.000 (5.200.000.000)

7.000.000.000 (5.200.000.000)

Capital stock Sub-scribed

Modal ditempatkan dan disetor

1.800.000.000

1.800.000.000

Subscribed and paid in capital

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir diubah berdasarkan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 Pasal 4, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor 10708937 HT.01.04-TH.2007 tanggal 14 Agustus 2007 sebagai berikut:

The latest amendment to the Company’s articles of association was made on Augustus 9, 2007 with the Notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by by Minister of Justice and Human Rights with his letter Number: 107 - 08937 HT.01.04-TH2007 dated August 14, 2007 as follow:

(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000.000 yang terbagi atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.000.

(1) The Company authorized capital is Rp 7,000,000,000, divided into 7 million shares of Rp 1,000 each par value.

(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan/ diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.800.000.000.000 (100%) dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000.000 telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut:

(2) Of the authorized capital, 1,800,000 shares equal Rp 1,800,000,000 are subscribed and paid in by the Government Republic of Indonesia by way of:

(a)

Sebesar Rp 925.000.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal Lama.

(a)

(b)

Penambahan Penyertaan Modal sebesar Rp 264.109.538.326.

(b) Additional state investment 264,109,538,726.

(c)

Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336.642.

(d)

Laba yang belum 98.295.982.326.

(e)

Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306.

dibagi

Negara

sebesar

(c) Rp

Initial paid-in 925,000,000,000.

capital

of

of

Rp

Rp

Donated capital of Rp 2,796,336,642.

(d) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982,326. (e)

76

Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142,306.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

28. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

28. GOVER N M EN T CAP I TAL I N VESTM EN T

Government capital investment is the capital of the Government of the Republic of Indonesia at PT Angkasa Pura I (Persero) that the procurement from the state budget revenue and expenditure 1997 / 1998 and 1999/ 2000 that listed in the Government Regulation (PP) of the Republik of Indonesia No. 76 in 2011 dated December 29, 2011 amounting to Rp 1,388,244,029. See Note 29 to the financial statements.

Merupakan penambahan penyertaan modal dari pemerintah Republik Indonesia pada PT Angkasa Pura I (Persero) yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada kementerian perhubungan yang pengadaannya berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 1997/ 1998 dan 1999/ 2000 yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Rebublik Indonesia nomor 76 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 sebesar Rp 1.388.244.029. Lihat juga Catatan 29 atas laporan keuangan ini.

29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA

29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS

2011

2010

Saldo awal tahun Penerimaan selama tahun berjalan Pengurangan dalam tahun berjalan

4.538.814.878 536.095.978 (1.681.820.049)

4.308.829.763 229.985.115 --

Balance at beginning of year Addition during the year Deduction during the year

Jumlah

3.393.090.807

4.538.814.878

Total

Saldo akhir tahun terdiri dari proyek:

Balance at end of year, constitute projects at: 2011

Bandara Ngurah Rai Bali Bandara Juanda Surabaya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Bandara Sepinggan Balikpapan Bandara Adisutjipto Yogyakarta Bandara Frans Kaisiepo Biak Bandara Sam Ratulangi Manado Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Bandara Achmad Yani Semarang Bandara Selaparang Lombok Bandara Pattimura Ambon Bandara El Tari - Kupang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan - Makasar Jumlah

2010

6.464.340 1.951.030.153

686.353.931 2.241.283.655

Ngurah Rai Airport, Bali Juanda Airport, Surabaya

644.219.845 3.408.261 8.450.370 -46.766.728

108.791.106 Sultan Hasanuddin Airport, Makassar 2.748.671 Sepinggan Airport, Balikpapan 8.450.370 Adisutjipto Airport, Yogyakarta 483.489 Frans Kaisiepo Airport, Biak 410.168.001 Sam Ratulangi Airport, Manado

-96.803.305 ----

4.276.283 Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin 96.803.305 Achmad Yani Airport, Semarang 587.144 Selaparang Airport, Lombok 339.643.440 Pattimura Airport, Ambon 1.025.832 El Tari Airport, Kupang

635.947.805

638.199.650

Air Traffic Control Centre, Makasar

3.393.090.807

4.538.814.877

Total

77

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)

29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS (Continued)

Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor PER-10/PB/2007 tentang Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada pasal 3 butir 2: Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN berdasarkan dari pengelola barang dan prinsip substance over form sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan BUMN sebagai ekuitas pemerintah pada BUMN.

The regulation No.PER-10/PB/2007 on reporting of the government aid determination in status inpreparation of government’s financial statements article 3 point 2 requires that government assets used by assets management, based on the substance over form principle, be reported as equity on the SOE's balance sheet.

Saldo Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) untuk tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 3.393.090.807 dan Rp 4.538.814.878 merupakan aset Proyek Fasilitas Telnavudlis & Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura I (Persero).

The balance of BPYBDS of Rp 3,393,090,807 and Rp 4,538,814,878 as at December 31, 2011 and 2010 originated from the asset of Telnavudlis Facilites & Airport facilities and Aviation Safety Project handed over by the Directorate General of Air Transport to the Company.

Selama tahun 2011 terdapat mutasi penambahan terhadap BPYBDS untuk Bandara Sultan Hasanudin Makasar sebesar Rp 535.428.739 berdasarkan berita acara serah terima operasional hasil kegiatan satker pengembangan bandar udara Sultan Hasanuddin Makasar tahap 2 nomor 04/BA/MKS-HND/IX/2011, AU/9506/KEU/815/IX/2011 dan BA.345/TK.09.07/2011/DU tanggal 7 September 2011 dari Kementerian Perhubungan Rebublik Indonesia ke PT Angkasa Pura I (Persero).

During the year 2011 there were addition to BPYBDS to Sultan Hasanudin Airport Makasar as amount Rp 535,428,739 based on minutes of the operational handover of satker pengembangan bandar udara S u l t a n H a s a n u dd i n M ak a s a r P h a s e 2 04/BA/MKS-HND/IX/2011 stage 2 numbers, AU / 9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 a n d BA.345/TK.09.07/2011/DU on September 7, 2011 from the Ministry of Transportation Rebublik Indonesia to PT Angkasa Pura I (Persero).

Selain itu selama tahun 2011 terdapat pengurangan BPYBDS untuk beberapa bandar udara karena adanya pemindahan pencatatan menjadi Penyertaan Modal Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 76 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan. Besarnya jumlah BPYBDS yang dicatat sebagai Penyertaan Modal Pemerintan melalui Peraturan Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp 1.388.244.029. (Lihat catatan 28). Penyerahan aset bandara Juanda Surabaya kepada PT Pertamina (Persero) pada tanggal 23 Desember 2008 dengan nomor AU/6907/KU818/081 dan BA.006/F00000/2008-S.7 sebesar Rp 260.478.406.

In year 2011 there were reductions BPYBDS for some airports due to the transfer of records to government capital in Government Regulation of the Republic of Indonesia number 76 year 2011 dated December 29, 2011 on the addition of Capital Investment of the Republic of Indonesia to a company's capital. The amount recorded as the number BPYBDS government capital through its regulation amounted to Rp 1,388,244,029. (See Note 28). Take over of Juanda airport’s assets to PT Pertamina (Persero) at dated December 23, 2008 No.AU/6907/KU818/081 and BA.006/F00000/2008-S.7 amounting to RP 260,478,406.

78

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)

29. GOVER N M EN T AI D DETER M I N ATI ON I N STATUS (Continued) In 2010 there was an addition to the government investment on the basis of the letters number: U M.001/67/SATKER/S R / IX / 1 0, AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/201 0/DU-B dated September 23, 2010 of Rp 43,298,067,918 and the recognition of expansion of Achmad Yani Semarang project valued on the basis of certificate of transfer and acceptance (BASTO) No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 at Rp 47,285,234,430.

Selama tahun 2010 terdapat mutasi penambahan pada saldo BPYBDS antara lain karena U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 , AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/2010/ DU-B tanggal 23 September 2010 sebesar Rp 43.298.067.918 dan pembukuan hasil pengembangan bandara Achmad Yani Semarang sesuai BASTO No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 sebesar Rp 47.285.234.430.

30. LABA (RUGI) YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK

30. UN R EALI ZED GAI N OR LOSS I N SECURI TI ES

2011 Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang tersedia untuk dijual Laba yang belum direalisasi atas reksadana Jumlah

2010

1.536.193

270.528

Unrealized gain of available for sale bonds

3.482.317

3.170.810

Unrealized gain of mutual fund

5.018.510

3.441.338

Total

31. PENGUNAAN SALDO LABA

31. USE OF RETAI N ED EARN I N GS

Cadangan :

Reserve: 2011

Saldo awal per 1 Januari Penambahan cadangan Jumlah

2010 Disajikan Kembali /Restated

1.416.780.813 362.909.862

1.276.773.519 140.007.293

Balance as at January 1 Addition

1.779.690.675

1.416.780.813

Total

79

p

y

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan)

31. USE OF RETAIN ED EARN I N GS (Continued)

Laba tahun berjalan:

Current incom e: 2011

Saldo laba bersih tahun lalu Laba Besih Tahun Berjalan Pembagian Dividen Penyaluran Dana PKBL Cadangan Koreksi laba tahun lalu Jumlah

2010 Disajikan Kembali / Restated

377.932.924

323.336.688

Prior year income

544.227.182 (155.299.940) (17.748.560) (270.665.620)

377.932.924 (161.761.231) (21.568.164) (355.874.708)

Current year income Dividend payment PKBL Reserve

65.781.195

215.867.415

Correction of prior income

544.227.182

377.932.924

Total

Penjelasan terhadap koreksi cadangan tahun 2010 (laba yang telah ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut: Saldo awal 1 Januari 2010 Koreksi: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) Pencadangan dari laba tahun 2009 Jumlah Saldo akhir 31 Desember 2010 (Setelah disajikan kembali) Koreksi pada tahun buku 2011: Koreksi aset BPYBDS Makassar Koreksi aset BPYBDS Surabaya Koreksi aset BPYBDS Biak & Mataram Koreksi nilai BPYBDS Surabaya Koreksi atas pembayaran THT ke YAKKAP Koreksi atas penurunan laba tahun lalu Jumlah Pencadangan dari laba tahun tahun lalu Jumlah Saldo akhir 31 Desember 2011

Explanations of reserve correction 2010 (appropriated) are consist of :

1.276.733.519

(299.815.853) 83.948.439 (215.867.414) 355.874.708 140.007.293 1.416.740.813 2.251.845 85.845.584 1.070.673 11.057.335

Beginning balance of January 1, 20 10 Corrections: Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24) Adjustment of deferred tax (SFAS 46) reserve of income year 2009 Total Ending balance of Decem ber 31 , 20 10 (After restatem ent) Corrections in year 2011: Correction of Makassar BPYBDS assets Correction of Surabaya BPYBDS assets Correction of Biak & Mataram BPYBDS assets Correction of Surabaya BPYBDS value

57.800.000 Correction of THT Payment to YAKKAP (65.781.195) Correction of decreased income in prior income 92.244.242 Sub total 270.665.620 Reserve of income of prior income 362.909.862 Total 1.779.650.675

80

Ending balance of Decem ber 31 , 2011

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan)

31. USE OF RETAIN ED EARN I N GS (Continued)

y

Penjelasan terhadap koreksi laba tahun berjalan 2010 (laba yang belum ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut:

Explanations of current profit year correction 2010 (unappropriated) are consist of :

Laba tahun berjalan 2010 (Sebelum disajikan kembali) Koreksi: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) Jumlah Laba tahun berjalan 2010 (Setelah disajikan kembali)

Current incom e in 20 10 (Before restatem ent) Corrections: Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)

443.714.120

(87.708.258) 21.927.063 (65.781.195)

Adjustment of deferred tax (SFAS 46) Sub total

377.932.924 Current incom e in 20 10 (After restatem ent)

Pada tanggal 24 Juni 2011 telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) melalui keputusan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor RIS-32/D3.MBU/2011 tentang Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 diputuskan hal-hal diantaranya sebagai berikut:

On June 24, 2011 has made Shareholders meeting of PT Angkasa Pura I (Persero) by decision of the Ministry of BUMN RIS-32/D3.MBU/2011 numbers of Approval and Certification of Financial Statements for the year 2010 it was decided the following terms:

1.

Pembagian Dividen sebesar Rp 155.299.940 atau 35% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.

1.

Dividend payment of Rp 155,299,940 or 35% of net income 2010.

2.

Pembagian dana Program Kemitraan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 4.437.140 atau 1% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.

2.

Allocation payment for Partnership Program funds for year 2010 is set at Rp 4,437,140 or 1% of net income 2010.

3.

Pembagian dana Program Bina Lingkungan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 13.311.420 atau 3% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.

3.

Allocation payment for Community Development Program funds for year 2010 is set at Rp 13,311,420 or 3% of net income 2010.

4.

Cadangan perusahaan tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 270.665.620 aatu 61% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.

4.

The company reserves year 2010 is set at Rp 270,665,620 or 61% of net income 2010.

81

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

32. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING

32 . FI N ANCI AL I N STRUM EN TS DEN OM I N ATED I N FOREI GN CUR REN CY

Instrumen keuangan dalam mata Perusahaan adalah sebagai berikut:

uang

asing

Financial instruments denominated in foreign currency are as follows: 2011

Mata uang asing/ in foreign currency ASET Kas dan Bank Deposito Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan beban dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Beban study pengembangan

21.135.663 7.219.737 6.819.454 1.143.624 23 7.461.813 --

190.537.998 65.085.933 61.477.378 10.309.770 207 67.268.242 --

ASSETS Cash and cash equivalent Time deposits Trade receivables Other receivables Prepayment and prepaid expenses Accrued income Development study

43.780.314

394.679.528

Total Assets

AS$/USD

149.736

1.349.871

AS$/USD AS$/USD AS$/USD

10.968.133 7.962

98.877.718 71.779

11.125.831

100.299.368

AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD

Jumlah Aset LIABILITAS Beban yang masih harus dibayar Utang lancar lain-lain Utang pajak Utang jaminan

Setara dlm Ribuan Rupiah/ in R upiah ’(000)

Jumlah Liabilitas

LI AB I LI TI ES Accrued expenses Payable - procurement of assets and inventories Taxes payable Warranty payable Total Liabilities

2010 Mata uang asing/ in foreign currency ASET Kas dan Bank Deposito Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan beban dibayar di muka Pendapatan yang masih harus diterima Beban study pengembangan

521.072 890.000 1.487.470 129.424 220 683.601 5.065

46.849.613 800.199.000 133.738.473 11.636.514 19.815 61.462.599 455.354

ASSETS Cash and cash equivalent Time deposits Trade receivables Other receivables Prepayment and prepaid expenses Accrued income Development study

3.716.852

1.054.361.368

Total Assets

AS$/USD

19.750

1.775.756

AS$/USD AS$/USD AS$/USD

974.663 764 13.592

87.631.980 68.683 1.222.018

LI AB I LI TI ES Accrued expenses Payable - procurement of assets and inventories Taxes payable Warranty payable

1.008.769

90.698.437

Total Liabilities

AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD AS$/USD

Jumlah Aset LIABILITAS Beban yang masih harus dibayar Utang lancar lain-lain Utang pajak Utang jaminan Jumlah Liabilitas

Setara dlm Ribuan Rupiah/ in R upiah ’(000)

82

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

33. PENDAPATAN AERONAUTIKA

33. AERON AUTI CAL IN COM E

PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara): Domestik Internasional PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara): Domestik Internasional

2010

112.913.630 160.478.635 273.392.265

(Aircraft landing, placing and storing services) PJP4U 87.174.440 Domestic 145.721.576 International 232.896.016

697.267.950 529.879.809 1.227.147.759

475.425.455 481.562.861 956.988.316

37.364.170 90.622.093 310.438.484 438.424.747

32.934.337 79.572.774 301.503.960 414.011.071

18.465.210 31.665.498 50.130.708

15.960.532 30.641.855 46.602.387

1.989.095.480

1.650.497.790

PJP (Pelayanan Jasa Penerbangan Pesawat Udara): Domestik Internasional Penerbangan lintas Pendapatan Aviobridge: Domestik Internasional Jumlah

2011

34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA

Pemakaian telepon, listrik, air, parkir, anjungan serta pas pelabuhan: Listrik Telepon Air Pemakaian ruang tunggu Parkir kendaraan Anjungan Pas pelabuhan Sub Jumlah

(Air Navigational Services) PJP Domestic International Overflying Aviobridge: Domestic International Total

34. NON -AERON AUTI CAL IN COM E

2011 Pemakaian counter dan conveyor: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah

(Aircraft passengers handling services) PJP2U Domestic International

2010 Counter and conveyor services:

36.222.191 18.954.524 55.176.715

30.475.165 17.399.592 47.874.757

in Rupiah in US Dollar Sub Total Telephone, electricity, water, parking, gallery and airport pass:

39.220.351 10.941.717 3.895.224 17.114.268 49.676.708 1.003.757 5.896.985 127.749.010

37.645.073 11.547.381 4.118.671 15.952.640 36.610.027 1.032.458 5.498.308 112.404.558

83

Electricity Telephone Water Waiting room Parking lots Galleries Airport pass Sub Total

p

y

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA (Lanjutan)

34. NON -AERON AUTI CAL IN COM E (Continued)

2011 Sewa-sewa: Sewa ruang: Rupiah Dolar Amerika Serikat

2010 Rentals: Room rents: in Rupiah in US Dollar

136.826.258 105.450 136.931.708

127.827.134 89.270 127.916.404

24.097.538 -24.097.538

15.044.848 -15.044.848

7.956.192 -7.956.192 168.985.438

10.206.921 -10.206.921 153.168.173

Sub Ttotal Rents

32.286.722

36.846.851

Advertising space

Konsesi: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah

155.364.589 50.124.189 205.488.778

130.716.573 37.469.667 168.186.240

Concessions: in Rupiah in US Dollar Sub Total

Warehousing: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah

74.366.249 13.053.950 87.420.199

56.701.845 8.453.180 65.155.025

Warehousing: in Rupiah in US Dollar Sub Total

677.106.862

583.635.604

Total

Sewa tanah: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sewa tempat: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub jumlah sewa-sewa Sewa reklame

Jumlah

35. BEBAN PEGAWAI

Gaji/upah Tunjangan operasional Tunjangan pangan & beras Tunjangan PPh Pakaian dinas Pendidikan Bonus Mutasi pegawai Obat-obatan dan dokter Tunjangan transport Tunjangan hari raya Tunjangan cuti Tunjangan khusus Beban imbalan pasca kerja Lain-lain Jumlah

Land areas: in Rupiah in US Dollar Spaces: in Rupiah in US Dollar

35. EM P LOYEE EXP EN SES 2011

2010

103.097.730 135.064.671 6.359.870 55.367.169 12.240.620 21.116.488 125.237.346 6.388.933 42.271.605 73.298.171 26.151.334 27.257.437 27.001.900 213.585.172 29.972.210

104.842.771 113.218.017 5.858.077 53.934.611 9.676.419 24.859.127 70.169.578 5.136.416 41.337.089 69.857.408 9.704.532 22.470.250 22.518.158 87.708.257 33.008.463

Wages/salary Operational allowance Food allowance Income tax allowance Uniform clothing Education Bonus Employees movements Medical and doctor Transport allowance Holiday allowance Leave allowance Special allowance Post retirement benefits Others

904.410.656

674.299.173

Total

84

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

36. BEBAN PEMELIHARAAN

36. M AI N TEN AN CE EXP EN SES

2011 Landasan, Taxiway, Entranceway Lapangan, jalan, pagar Gedung-gedung Alat perhubungan udara Peralatan lain-lain Komputer dan administrasi Kebersihan Lain-lain aset tetap Jumlah

2010

10.861.647 13.286.754 20.749.898 15.206.936 48.431.438 1.223.338 49.735.455 464.255

10.201.127 Runways, Taxiways, Entrance Ways 10.691.132 Fields, roads, fences 13.717.331 Buildings 16.928.568 Aviation equipment 41.373.339 Other equipment 2.682.570 Computers and administrative 41.465.786 Hygiene 859.107 Others

159.959.721

137.918.960

37. ALAT TULIS DAN KEPERLUAN KANTOR

37. STATI ON ERY AN D OFFI CE SUP P LI ES

Alat tulis dan keperluan kantor pada laporan keuangan tahun 2010 dan sebelumnya disajikan dengan nama suplai dan perlengkapan, rinciannya adalah sebagai berikut:

Stationery and office supplies in financial statements in 2010 and previously are presented as supplies and equipment, the details are as follows:

2011 Operasional Kantor Obat-obatan Kebersihan BBM/pelumas Jumlah

2010

17.362.378 6.998.093 374.044 99.204 8.409.920

16.000.843 6.408.036 171.502 99.548 7.523.865

Operation Office Medical Cleaning Fuel/oil

33.243.639

30.203.794

Total

38. BEBAN UTILITAS

38. UTI LI TI ES EXP EN SES

2011 Rekening listrik Rekening air Rekening telepon Rekening saluran telekomunikasi Peralatan dan sewa e-auction Beban sewa tanah Beban operasional kasir terpadu Beban Operasional MUCS dan Collection Fee PJP2U Beban Trollyman Beban sewa gedung Jumlah

Total

2010

128.162.750 4.867.208 14.842.623 11.570.697 23.781.291 157.100 2.119.304

110.630.433 5.058.476 15.338.817 12.194.873 17.328.868 77.131 2.082.797

Electricity Water Telephone Telecommunication channel E-auction equipment and rent Land rentals Common cashier operational MUCS operational expenses & PJP2U 13.540.455 collection fee 935.062 Trolley man expenses 2.157.947 Building rents

19.792.278 1.738.458 2.361.647 209.393.356

179.344.860 85

Total

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

39. BEBAN UMUM

39. GENERAL EXPENSES 2011

Administrasi bank Jasa kustodian Reklame Pajak-pajak Pajak bumi dan bangunan Asuransi Perjalanan dinas Olahraga Beban direksi dan komisaris Sewa peralatan Kelebihan jam kerja Outsourcing tenaga kerja Makanan dan minuman Tunjangan lisensi dan rating Lain-lain beban umum Jumlah

2010

530.436 56.985 9.681.273 66.553.345 33.867.644 15.699.638 34.562.198 2.537.928 31.843.754 2.178.123 21.284.285 79.265.758 27.094.703 10.568.266 87.574.097

419.200 62.073 4.118.071 55.993.616 30.487.351 12.886.370 30.398.032 2.783.262 20.830.043 1.692.896 19.744.930 61.136.497 27.386.547 10.963.497 76.007.268

Equipment rents Overtime Staff outsourcing Food & beverage Licensing & rating allowance Others

423.298.431

354.909.653

Total

40.BEBAN PENYUSUTAN ASSET TETAP

Landasan, Taxiway, Entranceway, Apron Lapangan, Jalan, Pagar Gedung-Gedung Alat Perhubungan Udara Peralatan Lain-lain Komputer dan Administrasi Sistem Suplai Bahan Bakar Lain-lain aset tetap Jumlah

Banking expenses Custodian expenses Advertising Taxes Property tax Insurance

40 .DEP RECI ATI ON EXP EN SE 2011

2010

58.703.395 31.494.735 76.221.687 68.322.652 148.873.161 1.690.617 -15.242.255

51.341.460 23.329.666 44.036.653 68.490.123 149.020.853 1.686.477 20.602.940 14.762.235

Runways, Taxiways, Entrances, Aprons Fields, roads, fences Buildings Aviation equipment Other equipment Computers and administrative Fuel supply system Other fixed assets

400.548.502

373.270.407

Total

41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

41. ALLOW AN CE FOR IM P AI RM EN T LOSSES

2011 Piutang aeronautika: PJP4U Domestik PJP4U Internasional PJP Domestik PJP Internasional PJP Lintas Udara Aviobridge Domestik Aviobridge Internasional Jasa Pelayanan Ground Handling

y

2010

16.808.457 2.960.079 11.924.613 2.821.994 13.096.229 2.075.315 456.672

3.214.954 1.659.095 1.644.690 867.179 16.419.226 863.154 178.089

-50.143.359

825 24.847.212 86

Aeronautical services receivables: PJP4U - domestic flights PJP4U - international flights PJP - domestic flights PJP - international flights PJP - over-flights Aviobridge - domestic flights Aviobridge - international flights Ground handling services

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (Lanjutan)

41 . ALLOW ANCE FOR IM P AIRM EN T LOSSES (Continued)

2011 Piutang non aeronautika: Sewa Ruang Rupiah Sewa Ruang USD Sewa Tanah Rupiah Sewa Tempat Rupiah Konsesi Rupiah Konsesi USD Pemakaian Listrik Pemakaian Tempat Reklame Pemakaian Air Pemakaian PAS Pelabuhan Pemakaian Telepon Pemakaian Counter & Conveyor Rupiah/ USD Pendapatan Ruang Tunggu & Premium Lounge Pendapatan Insidentil Total penyisihan kerugian penurunan nilai

2010 Non-Aeronautical services receivables: Room rents - in Rupiah Room rents - USD Land rents - in Rupiah Space rents - Rupiah Concessions - in Rupiah Concessions - in USD Electricity Advertising spaces Water supply Airport pass Telephone Counter & conveyor services - in 646.665 Rupiah/ USD

3.125.036 -623.310 68.267 1.739.088 1.047.784 559.594 892.805 16.000 132 47.325

2.778.089 639 332.179 176.840 3.214.633 584.515 72.911 109.051 10.670 132 57.132

1.284.749 435.567 43.808 9.883.465

38.342 123.411 8.145.209

60.026.824

32.992.421

42. BEBAN AMORTISASI

Amortisasi Overlay Jumlah

Total allow ance for im pairm ent losses

42. AM ORTI ZATI ON

2011 Amortisasi Beban Studi Pengembangan

Waiting room & premium lounge Incidental income

2010

1.657.364

1.847.876

--

--

Amortization of deferred study expenses Amortization of deferred overlay expenses

1.657.364

1.847.876

Total

87

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL

43. NON OP ERATI N G IN COM E

Jasa giro Bunga deposito Denda Selisih kurs penjualan Selisih penyesuaian kurs Insidentil Lelang Rumah peristirahatan Laba investasi pada perusahaan asosiasi Bunga obligasi Pendapatan atas banding pajak Pendapatan lain-lain Jumlah

2011

2010

2.381.083 141.826.036 3.326.522 23.928.682 62.234.781 2.687.637 2.570.480 68.680

2.907.170 101.857.582 1.348.134 4.414.297 41.938.216 2.808.531 324.800 71.509

12.298.540 14.957.129 -38.380.761

12.980.038 16.346.776 10.932.069 43.772.439

Banking fee Deposit interest Penalty Exchange rate - Sales Exchange rate adjustments Incidental income Auction Resort houses revenue Profit in net income of associated company Bond interest Tax refund Others

304.660.331

239.701.561

Total

Laba investasi pada perusahaan asosiasi merupakan laba terhadap penyertaan 672.000 lembar saham atau 31,25% ke PT Gapura Angkasa.

The associate company's investment profit comes from the investment in 672,000 shares or equals 31.25% in PT Gapura Angkasa.

Pendapatan atas banding pajak tahun 2010 sebesar Rp 10.932.069 berasal dari:

Income which comes from tax appeal in 2010 amounting to Rp 10,932,069 with the following breakdown: Interest payment order (SPMIB) No.051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/I B-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 27, 2010 of Rp 6,579,278.

-

Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) N o .0 5 1- 9 0 0 2 3 -2 01 0 S KP IB K EP -000 23 / IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 27 September 2010 sebesar Rp 6.579.278.

-

Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) N o .051-900 1 8 - 2 0 1 0 S KP IB K EP -000 18 / IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 02 September 2010 sebesar Rp 1.484.706.

-

Interest payment order (SPMIB) No.051-90018-2010 SKPIB KEP-00018/ IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 2,2010 of Rp 1,484,706.

-

Pernyataan Lebih Bayar (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 tanggal 27 Agustus 2010 sebesar Rp 7.507.792 setelah diperhitungkan (dikurangi) dengan uang muka pajak PPN-DN Desember 2006 Ketetapan 00006/207/06/05/07 sebesar Rp 4.639.707. sama dengan Rp 2.868.085.

-

Note of tax excess payment (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 dated August 27, 2010 of Rp 7,507,792 net of compensation for prepaid VAT for December 2006, note No. 00006/207/06/05/07 of Rp 4,639,707 equivalent Rp 2,868,085.

Dalam pendapatan lain-lain 2011 terdapat diantaranya adalah pendapatan atas investasi dalam reksadana yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 18.308.712, klaim asuransi dari Jasindo Rp 2.346.300, pendapatan bunga pinjaman dari PT Garuda Indonesia (GIA) sebesar Rp 4.837.634 dan pendapatan profit sharing asuransi KDPPU PT Angkasa Pura 1 dengan Jasa Raharja sebesar Rp 1.034.998.

In other income 2011 which is revenue from investments in mutual funds owned by the company amounted to Rp 18,308,712, insurance claims from Jasindo USD 2,346,300, interest income on loans from PT Garuda Indonesia (GIA ) amounting to Rp 4,837,634 and profit sharing income insurance KDPPU PT Angkasa Pura 1 with Service Raharja Rp 1,034,998.

88

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL (Lanjutan)

43. NON OP ERATI N G IN COM E (Continued)

Pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melakukan pembayaran bunga atas konversi piutang jangka panjang sebesar Rp 7.426.372.

PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) has paid interest in 2010 for convertion of long term receivables amounted to Rp 7,426,372.

44. BEBAN NON OPERASIONAL

44. NON OP ERATI N G EXP EN SES

2011 Sumbangan badan sosial Ongkos angkut/bongkar Beban wisma Keamanan & dokter jaga Majalah & koran Selisih kurs Beban lelang Kerugian Penurunan Aset Tidak Produktif Penghargaan Pengabdian Akhir Tugas & Masa Kerja Bantuan Transport Pegawai Yang Pensiun Bantuan Pensiun Pegawai Ditugaskan Incentive Kahadiran pada Hari Raya Tunjangan Kematian, Bencana Alam, dsb Beban Operasional PKBL Lain-lain Jumlah

2010

339.503 573.702 283.159 2.283.966 450.382 86.223.070 1.582.462

281.876 194.825 321.064 1.895.675 456.976 89.917.592 891.292

--

Donation Loading / unloading Resort houses expense Security & doctors Newspaper & magazines Exchange rate Auction expense

789 Impairment of non-productive assets

1.123.851

782.659

117.080

93.300

--

Past service awards Transport allowance for retired employees

6.900 Pension aid for assigned employees

354.525

129.382

Incentive for on-holiday duties

544.367 1.407 28.093.967

562.306 10.344 121.508.390

Allowance for death, disaster, etc. PKBL operational expenses Others

121.971.442

217.053.370

Total

Dalam beban lain-lain tahun 2010 senilai Rp 121.508.390 diantaranya pembayaran kekurangan kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 senilai Rp 57.852.705, beban penyusutan tambahan aset tetap yang merupakan BPYBDS sebesar Rp 46.686.526 untuk bandara udara Samratulangi Manado dan sebesar Rp 346.924 untuk bandara udara Patimura Ambon.

The miscellaneous items of Rp 121,508,390 include the Company's contribution to YAKKAP I the old age for retirement benefits of those retired within the period between January 1, 2006 to December 31, 2010 of Rp 57,852,705, depreciation expense of assets originating from the Government investment for the years prior to 2010 of Rp 46,686,526 located at Samratulangi airport of Manado and Rp 346,924 for those located at Patimura airport of Ambon.

Dalam beban lain-lain tahun 2011 senilai Rp 28.093.967 diantaranya adalah kerugian penghapusan aset tetap sebesar Rp 8.034.371.

In other expenses 2011 amounting to Rp 28,093,967 of which are loss from write off of fixed assets amounting to Rp 8,034,371.

89

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN

45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE

1.

Pada tanggal 6 Januari 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) telah mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam perluasan usahanya. Ke empat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1.

On January 6, 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) have established 4 (four) subsidiaries which will assist companies in expanding their business. All four companies are as follows:

a)

PT. Angkasa Pura Logistik, didirikan dengan akte nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwarding) dengan Modal dasar Rp 80 Milyar (80.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 21 Milyar (21.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 20.580 lembar senilai Rp 20,580 Milyar atau 25,75%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012.

a)

PT. Angkasa Pura Logistik, established by deed number 01 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 194/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Transportation Services (freight forwarding) with authorized capital of Rp 80 billion (80,000 shares) and have been fully paid Rp 21 billion (21,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 20 580 shares with valued at USD 20,580 billion or 25.75%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 18, 2012.

b)

PT. Angkasa Pura Properti, didirikan dengan akte nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Pembangunan, Perdagangan dan Jasa dengan Modal dasar Rp 42 Milyar (42.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp10,5 Milyar (10.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 10.440 lembar senilai Rp 10,440 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

b)

PT. Angkasa Pura Properti, established by deed number 02 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 193/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Development, Trading and Services with authorized capital of Rp 42 billion (42,000 shares) and have been fully paid Rp 10.5 billion (10,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 10,440 shares with valued at Rp 10,440 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU03704.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.

90

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE (Continued)

y

c)

PT. Angkasa Pura Support, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 9 Pebruari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Bidang Jasa, Pembangunan, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, Percetakan dan Perdagangan dengan Modal dasar Rp 125 Milyar (125.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 32 Milyar (32.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 31.520 lembar senilai Rp 31,52 Milyar atau 98,5%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

c)

PT. Angkasa Pura Support, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 9, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 17/DK.API/2012 dated January 13, 2012. Line of business its subsidiary is General Services, Construction, Land Transportation, workshop, Printing and Trading with authorized capital of Rp 125 billion (125,000 shares) and have been fully paid Rp 32 billion (32,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 31,520 shares with valued at Rp 31.52 billion or 98.5%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU08735.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.

d)

PT. Angkasa Pura Hotel, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Penyediaan Akomodasi Pariwisata dengan Modal dasar Rp 120 Milyar (120.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 35,5 Milyar (35.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 35.460 lembar senilai Rp 35,460 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU03688.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

d)

PT. Angkasa Pura Hotel, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 192/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Accommodation Tourism with authorized capital of Rp 120 billion (120,000 shares) and have been fully paid Rp 35.5 billion (35,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 35,460 shares with valued at Rp 35.46 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU03688.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012.

91

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

45. SUBSEQUEN T EVEN TS BALAN CE SHEET DATE (Continued)

2.

Pada tanggal 15 Pebruari 2012 telah disepakati Perjanjian penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines dan PT Angkasa Pura I (Persero) dijelaskan bahwa pihak PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp 3.333.724 (kewajiban pokok). Penyelesaian utang akan dilaksanakan dengan pembayaran angsuran bulanan yang dimulai bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,033% per hari jika ada keterlambatan pembayaran pokok dan bunga.

2.

46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

On February 15, 2012 agreed to the debt settlement agreement between PT Mandala Airlines and PT Angkasa Pura I (Persero) explained that the PT Mandala Airlines will operate again and will complete its obligations to the PT Angkasa Pura I (Persero) amounting to Rp 3,333,724 (principal). Debt settlement will be pay of monthly installments starting in April 2012 for 30 months with interest rate of 12% per year and penalty of 0.033% per day if there is delay in payment of principal and interest.

46. RESTATEM EN TS OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan penyesuaian terhadap pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif yang dijelaskan sebagai berikut:

On December 31, 2010, Company restated the financial reports, where the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) requires that adjustment must be implemented retrospectively. The adjustments are as follows:

a.

Sesuai Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003 tentang ”Ketenagakerjaan” atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan Asosiasi karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) yang disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24.

a.

According to Law (UU) No. 13 of 2003 regarding "Employment" or the Joint Working Agreement (PKB) between the company and employees association of PT Angkasa Pura I (Persero) that are prepared based on the law, the company shall decided to revise the calculation of Net Employee Benefit Liabilities and Expense year of 2009, which have caused the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in 2010, therefore the calculation implication of employee benefit has appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.24.

b.

Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian kembali terhadap penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46.

b.

Corrections for Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) related to the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in the year of 2010, therefore the Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) balance and calculation related to point, has been appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.46.

92

p PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) c.

46. RESTATEM EN TS OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS (Continued)

Koreksi atas kesalahan mendasar dalam menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut menjadi akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 25 .

c.

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan tersebut diatas. Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Corrections for the fundamental accounting errors in calculating and estimating the Post retirement benefits which caused the restatement of those outstanding balance starting from the year of 2010, therefore the outstanding balance has been accurately calculated and estimated and appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.25.

For comparison purposes, several accounts from financial report for the year ended on December 31, 2010 have been restated to conform with the implementation of the Financial Accounting Standard above. Implication from that adjustment in the financial report as follows:

31 Desember 2010

Decem ber 31, 2010 Seperti Dilaporkan sebelumnya / As P reviously R eported

Akun-akun posisi laporan keuangan: Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo laba awal tahun (telah ditentukan penggunaannya) Saldo laba awal tahun (belum ditentukan penggunaannya) Jumlah Ekuitas Akun-akun Laporan laba rugi komprehensif: Beban pegawai Beban umum Beban Pajak Tangguhan Jumlah Pendapatan Komprehensif

y

Penyajian Kembali / R estatem ents

Setelah Disajikan Kembali / As restated

-183.033.544

387.524.110 (105.875.503)

387.524.110 77.158.041

Financial positions: Post Employee Obligation Deffered tax liabilities

1.632.608.227

(299.815.853)

1.332.792.374

Retained Earnings (Appropriate)

443.714.120 8.418.578.563

(65.781.194) (281.648.607)

377.932.926 8.136.929.956

486.425.795 455.074.773 (1.126.735)

187.873.378 (100.165.120) (21.927.064)

674.299.173 354.909.653 (23.053.799)

Statem ent of profit and loss: Employee Expenses General Expenses Deffered Income Tax Expense

443.714.120

(65.781.194)

377.932.926

Total com prehensive incom e

93

Retained Earnings (Unappropriate) Total Stockholders Equity

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA

47. OTHER IM P ORTAN T IN FORM ATI ON

1.

Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara a).

1.

Proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) dalam tahap penyelesaian yang mencakup pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : J

J

J

Agreem ents and other engagem ent in Airport Developm ent a).

Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan PT Isopan nilai kontrak Rp 1,43 Milyar Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya dengan PT Slipi Raya Utama nilai kontrak Rp 39,59 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 93%. Pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembanguan (pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal) dengan PT Pembangunan Perumahan Dirganeka nilai kontrak Rp 12,44 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 30%.

Lombok International Airport development project (PP-BIL) in the stage of completion that includes the following tasks :

M

M

M

Construction Management Consultancy Services with PT Isopan a contract value of Rp 1.43 Billion. Work of the passenger terminal and supporting facilities with PT Slipi Raya Utama a contract value of Rp 39.59 billion with physical completion of 93%. Work of Development of the project work of supporting facilities (civil works, mechanical and electrical) with PT Pembangunan Perumahan Dirganeka contract value of Rp 12.44 billion to the achievement of physical completion of 30%.

b)

Proyek pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP-BIB) saat ini telah terealisasi nilai kontrak sebagai berikut : J Paket I nilai kontrak Rp 214,91 Milyar dengan kerja sama operasi (KSO) antara PT Duta Graha dan PT Nindya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 32,34%. J Paket II nilai kontrak Rp 341,30 dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan prestasi penyelesaian fisik 11,40%. J Paket III nilai kontrak Rp 1,17 Trilyun dengan PT Adi Karya dan Wijaya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 3,29%.

b)

Project development of Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) has now realized the value of the contract as follows: M Package I contract value of Rp 214.91 billion in joint operation (KSO) between PT Duta Graha and PT Nindya Karya with physical completion of 32.34%. M Package II with a contract value of Rp 341.30 PT Pembangunan Perumahan (PP) with physical completion of 11.40%. M Package III contract value of Rp 1.17 trillion by PT Adi Karya and PT Wijaya Karya with physical completion of 3.29%.

c)

Proyek pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan dengan nilai kontrak dan pekerjaan sebagai berikut :

c)

Balikpapan Sepinggan International Airport development project with a contract value and work as follows:

J

J

Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi nilai kontrak sebesar Rp 14,24 Milyar dengan PT Ciriajasa CM dan PT Artefak Arkindo (KSO). Design dan Build pembangunan gedung nilai kontrak Rp 108,08 Milyar dengan PT Waskita Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 6,14%.

M

M

94

Construction management consulting services contract value of Rp 14.24 billion with PT Ciriajasa CM and PT Artifacts Arkindo (KSO). Design and Build construction contract value of Rp 108.08 billion with PT Waskita Karya with physical completion of 6.14%.

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

1.

Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara (Lanjutan) J

J

2.

1.

Pekerjaan gedung terminal dan fasilitas penunjang lainnya nilai kontrak Rp 1,12 trilyun dengan PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 2,45%. Pekerjaan infrastruktur dan fasilitas penunjang nilai kontrak Rp 252,94 Milyar dengan PT Jaya Konstruksi dan PT Istaka Karya (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 3,09%.

Agreem ents and other engagem ent in Airport Developm ent (Continued) M

M

Perkara Hukum Pajak

2.

Work of terminal building and other supporting facilities contract value of Rp 1.12 trillion by PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya and PT Pembangunan Perumahan (KSO) with phisical completion of 2.45%. Work of infrastructure and support facilities contract value of Rp 252.94 billion with PT Jaya and PT Istaka Works Construction (KSO) with physical completion of 3.09%.

Tax ation Law Cases

Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan Internasional sebagai berikut:

Another legal case in process is the tax court process pertaining to the Value Added Tax (VAT) on International Flight Service as follows:

a)

a)

PPN Internasional 2003 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 sebesar Rp 70.446.533,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan melaui Surat No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 12 September 2006 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B tanggal 25 September 2007. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 tanggal 25 September 2008 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 tersebut,-. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-385/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 26 Februari 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

2003 International VAT Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006 amounting to Rp 70,446,533, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection through No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B letter dated 12 September 2006 and the Letter of Appeal to the Tax Court No. Assembly. AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B dated 25 September 2007. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 on 25 September 2008 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006, the -. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-385/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B dated February 26, 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.

95

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

2.

Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) b)

2.

PPN Internasional 2005

Tax ation Law Cases (Continued) b)

2005 International VAT

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp 98.687.947,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 11 April 2007 dan keberatan II melaui Surat No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21

Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00044/207/03/051/07 dated March 22, 2007 amounting to Rp 98,687,947, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B via letter dated 11 April 2007 and through the second objection letter

Juni 2007 yang telah ditolak oleh Direktorat J endral Pajak dengan Su rat No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 tanggal 18 Januari 2008. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak No. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27 Januari 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13 November 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

No.AP.I.2176/KU.50.7 / 2007/DK-B dated June 21, 2007 which was rejected by the Directorate General of Tax in Letter No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 dated January 18, 2008. PT Angkasa Pura I (Limited) filed with the Appeal Letter To Appeal Tax Court No. Assembly. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B dated January 27, 2008. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 dated June 10, 2009 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-8434/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B dated 13 November 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.

96

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

2.

Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) c)

d)

2.

PPN Internasional Masa Bulan Desember 2006

Tax ation Law Cases (Continued) c)

nternational VAT Decem ber 2006

M onth

Period

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00006/207/03/051/07 tanggal 17 April 2007 sebesar Rp 4.369.707,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B tanggal 25 Juni 2007 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 26 Agustus 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 13 Maret 2010 yang mengabulkan seluruh

Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00006/207/03/051/07 on 17 April 2007 amounted to Rp 4,369,707, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B via letter dated June 25, 2007 and Letter of Appeal to t h e T a x C o u r t N o . As se m bl y . AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B dated August 26, 2008. Of the trial court has issued its D e c i s i o n N o T a x . Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 dated March 13, 2010 which granted the whole of

Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-9014/PJ.07/2010 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B tanggal 3 Desember 2010. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-9014/PJ.07/2010 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B dated December 3, 2010. To date judicial review is still in process at the Supreme Court.

PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006

d)

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00115/207/06/051/08 tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 100.667.387,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 2 Februaril 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari

The International VAT in January 2006 s / d Novem ber 2006 Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00115/207/06/051/08 dated December 1, 2008 amounting to Rp 100 667 387, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated 2 Februaril 2009 and the Letter of Appeal to Appeal Panel of the Tax Court.

97

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

2.

Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) d)

2.

PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006 (Lanjutan)

Tax ation Law Cases (Continued) d)

Sidang Pengadilan P a ja k t e l ah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak. e)

3.

The International VAT in January 2006 s / d Novem ber 20 06 (Continued) Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court.

PPN Internasional Masa tahun 2007

e)

I nternational VAT period in 2007

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00072/207/06/051/09 tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 131.533.450,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 29 Juni 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak.

Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00072/207/06/051/09 dated June 1, 2009 amounting to Rp 131 533 450, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated June 29, 2009 and Letter of Appeal with the Tax Court of Appeals to the Assembly. Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court.

Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas Penyerahan Jasa Kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak lagi dikenakan PPN Jasa Penerbangan Internasional.

In 2009, government issued Government Regulation No. 28/2009 of VAT Treatment on Delivery of Certain Airport Services to Commercial Air Transportation Company for the Operation of Aircraft Providing Foreign Flight Services, commencing in 2009 Angkasa Pura I was no longer subject to VAT of International Flight Service.

Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) i)

3.

Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh PT Angkasa Pura I (Persero) adalah masalah dugaan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi Pengawan Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian hak pengelolaan reklame di lokasi outdoor (gerbang tol) bandara Juanda Surabaya.

P roblem s w ith the Business Com petition Supervisory Com m ission (KP P U) i)

98

one of legal issues faced by PT Angkasa Pura I (Persero) is the case of alleged practice of monopoly and unhealthy business competition by Business Competition Supervisory Commission (KPPU) regarding the provision of advertisement management right in outdoor locations (toll gate) of Juanda Airport, Surabaya.

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

3.

4.

Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Lanjutan)

3.

P roblem s w ith the Business Com petition Supervisory Commission (KPPU) (Continued)

ii)

Telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI No. 157K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 juni 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak permohonan kasasi dari Permohonan Kasasi (PT AP I).

ii)

Notices have been issued Relaas Fill Supreme Court of Republic of. 157K/Pdt.Sus/2009 dated 17 June 2010, which essentially decided to reject the appeal of the Application of Cassation (PT AP I).

iii)

Menindaklanjuti Relaas Pemberitahuan Putusan tersebut telah dikeluakan Surat Direksi No. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B tanggal 9 Agustus 2010 perihal Pelaksanaan Putusan KPPU No.02/KPPU-L/2008

iii)

Following up Relaas Decision Notice has been secreted Letter No. Directors. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B dated August 9, 2010 concerning the implementation of the Commission's Decision No.02/KPPU-L/2008

iv)

Telah dilakukan negosiasi harga dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B

iv)

Price negotiations have been carried out by PT Sidomaju Industrial Estate pursuant to Juanda Surabaya Airport General Manager Number AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B

v)

Telah disampaikan surat AP I kepada KPPU No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B tanggal 29 April 2011 perihal Laporan Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Terkait Toll Gate di Bandara Juanda Surabaya.

v)

AP I have delivered a letter to the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B dated 2 9 A pril 2 01 1 con cern i n g the Implementation Report Related Supreme Court Toll Gate at Juanda Airport Surabaya.

Gugatan Arbitrase (Persero)

PT

Hutama

Karya

4.

Class Action Arbitration PT Hutam a K arya

i)

PT Hutama Karya (Persero) selaku pemohon mengajukan gugatan arbitrase kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara Internasional Lombok.

i)

PT Hutama Karya (Persero) as appelant filed an arbitration claim to PT Angkasa Pura I (Persero) as (appellee) in connection with the construction of runway and its supporting facilities at Lombok International Airport.

ii)

AP I telah mengajukan Gugatan Pembatalan Putusan BANI No.326/X/ARB.BANI/2009 terkait perkara antara AP I dengan PT Hutama Karya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010.

ii)

AP I have filed a lawsuit Revocation Decision No.326/X/ARB.BANI/2009 BANI-related matters between the PT AP I and Hutama Karya, to the South Jakarta District Court Case No. is registered with the Register. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL dated July 22, 2010.

99

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

47. OTHER I M P OR TAN T I N FOR M ATI ON (Continued)

4.

5.

Gugatan Arbitrase (Persero) (Lanjutan)

PT

Hutama

Karya

4.

Class Action Arbitration PT Hutam a K arya (Continued)

iii)

Terhadap pengajuan pembatalan putusan BANI tersebut, telah dibacakan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 22 November 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak Gugatan Penggugat (AP I) untuk seluruhnya.

iii)

To the filing of the cancellation decision of BANI, have read the South Jakarta District Court decision on 22 November 2010, which essentially decided to reject the Plaintiffs' lawsuit (AP I) in its entirety.

iv)

Sesuai persetujuan Direksi melalui disposisi Direktur Utama tanggal 3 Desember 2010, AP I akan mengajukan upaya hukum Banding terhadap Putusan oerkara a quo ke Mahkamah Agung.

iv)

As approved by the Board of Directors through the Director of disposition dated December 3, 2010, AP I will file a legal appeal against the verdict oerkara to the Supreme Court a quo.

v)

Telah dikeluarkan Putusan MA No. 231K/Pdt.Sus/2011 tanggal 11 April 2012 atas Banding yang dimohonkan oleh AP I, yang pada pokoknya memutuskan Menolak permohonan banding dari pemohon banding.

v)

No Supreme Court ruling has been issued. 231K/Pdt.Sus/2011 dated 11 April 2012 on the Appeal filed by AP I, which in principle decided to reject an appeal of the appellant.

Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan kawankawan.

5.

P TUN law suit by Sri Rejek i and others

i)

Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan 9 orang lainnya selaku penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku tergugat terkait surat keputusan direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 perihal mutasi pegawai.

i)

PTUN claim was asserted by Sri Rejeki and other (9 personnel) as plaintiff against PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant pertaining to decision letter of directors No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009 regarding the transfer of employees.

ii)

Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai tergugat/ terbanding telah menyampaikan kontra memori banding pada tanggal 10 Mei 2010 dan masih dalam proses beracara di PTUN.

ii)

PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant already submitted contra memory appeal on May 10, 2010 and is still in the legal process of PTUN.

100

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

48. TRAN SACTI ON S W I TH RELATED PARTI ES

i.

Sifat Hubungan Berelasi

i.

N ature of Relationship

Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham utama Perusahaan.

The Government of the Republic of Indonesia is the majority stockholder of the Company.

Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.

All entities that are owned and controlled by the Government of the Republic of Indonesia and also entities where the Republic of Indonesia have significant influence.

Komisaris dan direksi merupakan manajemen kunci.

Commissioners and directors are key management personnel.

ii. Transaksi dengan Pihak Berelasi

ii.

Transaction w ith Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi.

In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties.

Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi (pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain) adalah sebagai berikut :

Details of significant accounts with related parties (government - owned entities unless otherwise indicated) are as follows:

2011 ASET Kas dan setara kas (catatan 6) Investasi dalam efek-efek jangka pendek (catatan 7) Piutang usaha (catatan 8) Piutang lain-lain (catatan 9) Piutang jangka panjang (catatan 14) Investasi jangka panjang (catatan 15) LIABILITAS Utang lancar lain-lain EKUITAS Bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (catatan 29)

2010

2.180.945.645

1.895.923.574

ASSETS Cash and cash equivalents (notes 6)

100.561.387 35.336.141 5.505.417 107.974.759 393.327.255

19.981.964 39.675.680 4.962.099 118.751.411 346.321.580

Short term investments (notes 7) Trade receivables (notes 8) Other recivables (notes 9) Long term receivable (notes 14) Long term invesment (notes 15)

82.853.235

68.475.485

LI ABI LI TI ES Other current liabilities

EQUI TY 4.538.814.878 Goverment aid pending determination in status (notes 29)

3.393.090.807

101

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

49. INFORMASI SEGMEN OPERASI

49. OPERATI N G SEGM EN T IN FORM ATI ON

Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Information concerning the segment for the year ended at December 31, 2011 and 2010 is as follows: 2011

Kebandarudaraan / Airport Aset Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah aset Liabilitas dan equitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka pendek Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas Pendapatan operasional Aeronautika Non aeronautika Jumlah Pendapatan operasional Beban operasional Laba operasional Pendapatan dan (beban) operasional Laba sebelum taksiran pajak penghasilan Taksiran pajak pengasilan Laba tahun berjalan

Kargo / Cargo

Jumlah / Total

3.241.896.421 6.616.533.099 9.858.429.520

225.268.162 52.431.277 277.699.439

3.467.164.584 6.668.964.377 10.136.128.960

Assets Current assets Non current assets Total assets

697.565.329 521.546.169 8.888.033.626 10.107.145.124

6.692.162 94.099 22.197.576 28.983.837

704.257.491 521.640.267 8.910.231.202 10.136.128.960

Liabilities and equity Short term liabilities Long term liabilities Equity Total liabilities and equity

1.989.095.480 630.873.992 2.619.969.472

-46.232.870 46.232.870

1.989.095.480 677.106.862 2.666.202.342

Operating income Aeronautical Non aeronautical Operating incom e

2.167.133.559 452.835.913 180.992.263

25.404.936 20.827.934 1.696.626

2.192.538.494 473.663.848 182.688.889

Operating expenses Operating incom e (loss) Non operating income / (expenses)

633.828.176 112.125.555 521.702.621

22.524.560 -22.524.560

656.352.737 112.125.555 544.227.182

I ncom e before tax Income tax I ncom e for year ended

2010 Kebandarudaraan / Airport

Kargo / Cargo

Jumlah / Total

Aset Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah aset

2.969.172.751 6.205.266.000 9.174.438.751

2.061.636 20.885.760 22.947.396

2.971.234.387 6.226.151.760 9.197.386.148

Assets Current assets Non current assets Total assets

Liabilitas dan equitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka pendek Ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas

578.431.821 477.708.842 8.118.298.088 9.174.438.751

4.229.058 86.472 18.631.865 22.947.395

582.660.879 477.795.314 8.136.929.953 9.197.386.148

Liabilities and equity Short term liabilities Long term liabilities Equity Total liabilities and equity

Pendapatan operasional Aeronautika Non aeronautika Jumlah Pendapatan operasional

1.650.497.790 554.504.563 2.205.002.353

-29.131.041 29.131.041

1.650.497.790 583.635.604 2.234.133.394

Operating income Aeronautical Non aeronautical Operating incom e

1.767.661.196 437.341.157 22.398.524

17.125.949 12.005.092 249.667

1.784.787.145 449.346.249 22.648.191

Operating expenses Operating incom e (loss) Non operating income / (expenses)

459.739.681 94.061.516 365.678.165

12.254.759 -12.254.759

471.994.440 94.061.516 377.932.924

I ncom e before tax Income tax I ncom e for year ended

Beban operasional Laba operasional Pendapatan dan (beban) operasional Laba sebelum taksiran pajak penghasilan Taksiran pajak pengasilan Laba tahun berjalan

102

For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P T AN GKASA PUR A I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

50. REKLASIFIKASI AKUN

50. REK LASI FI CATI ON OF ACCOUN TS

Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 untuk tujuan perbandingan. Akun-akun per 31 Desember 2010 direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Several accounts in financial statements for the year ended December 31, 2010 have been reclassified in order to conform with the presentation of financial statements for the year ended December 31, 2011 for comparability purpose.

yang telah

Accounts as of December 31, 2010 that have been reclassified are as follows:

Seperti Dilaporkan sebelumnya / As P reviously Reported Piutang Usaha - Bersih: Pihak Berelasi (catatan 8.a) Pihak Ketiga (catatan 8.a) Piutang Jangka Panjang: Pihak Berelasi (catatan 14) Pihak Ketiga (catatan 14) Beban Umum (catatan 39): Pendidikan Bonus Mutasi Pegawai Iuran Dana Pensiun Lain-lain Beban Pegawai (catatan 35) Pendidikan Bonus Mutasi Pegawai Beban Imbalan Pasca Kerja Laba Bersih Komprehensif

3.497.141 218.675.069 86.845.648 -24.859.127 70.169.578 5.136.416 20.225.609 39.619.346 ----443.714.120

51. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Setelah Direklasifikasi / As reclassified Account Receivables - net: Related Party (note 8.a) Third Party (note 8.a) Long Term Receivables: 118.751.411 Related Party (note 14) 65.423.821 Third Party (note 14) General Expenses (note 39): -Education -Bonus -Employees Movements -- Post Retirement Benefits Contribution 76.007.268 Others Employees Expenses (note 35) 24.859.127 Education 70.169.578 Bonus 5.136.416 Employees Movements 87.708.257 Post Retirement Benefits 377.932.924 Comprehensive net income 39.675.680 117.072.710

51. COM P LETI ON OF THE FI N AN CI AL STATEM EN TS

The management is responsible for presentation and disclosure of the financial statements for the year 2011 which were completed on March 28, 2012.

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian dan penyusunan laporan keuangan Perusahaan sebagaimana diuraikan di muka yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2012.

103

2011 Annual Report

395

PT Angkasa Pura I (Persero) Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B12 Kav. No 2, Jakarta 10610 T (62-21) 654 1961 F (62-21) 654 1513/14 www. angkasapura1.co.id

396

Laporan Tahunan 2011