SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA. KABUPATEN TEMANGGUNG
MENGGUNAKAN PHP MySQL. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN TEMANGGUNG MENGGUNAKAN PHP MySQL
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km. Kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23'-110o46'30" bujur Timur dan 7o14'-7o32'35" Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha) yang terdiri dari 20 kecamatan dan 289 kelurahan. Dari proyeksi tahun 2011, penduduknya 719.078 orang yang terdiri dari 361.108 laki-laki dan 357.970
perempuan
dengan
kepadatan
826
orang
per
km2.
(BPS
Kab.Temanggung, 2011). Kabupaten Temanggung memiliki sumberdaya alam dan produk wisata yang potensial seperti pikatan waterpark, hutan walitis, curug sewu, mata air jumprit dan lain-lain. Dengan banyaknya lokasi tempat pariwisata yang ada, sangat disayangkan jika keberadaanya tidak diketahui oleh masyarakat. Untuk mempermudah dalam menemukan lokasi pariwisata itu maka perlu dibangunlah sebuah sistem yang mampu memberikan informasi yang jelas dan detail dari lokasi wisata tersebut . Keberadaan sumberdaya alam dan produk wisata daerah ini dapat diketahui melalui sebuah sistem yang terdiri dari sebuah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknologi ini dirancang untuk membantu mengumpulkan data, menyimpan data serta menganalisis objek beserta data Geografiss yang bersifat penting untuk dianalisis. Sistem Informasi Geografis (SIG) telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertengahan tahun 1980-an dan selanjutnya dengan memanfaatkan teknologi tersebut akan dibuatkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan keterangan lengkap dan terperinci mengenai hal yang berkaitan dengan industri wisata yang dituju.
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan sistem berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat bidang hitung yang baku, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). SIG memiliki peran yang penting pada masa kini dan mendatang, salah satunya sebagai sumber informasi berupa peta yang beragam tergantung kebutuhan. Maka untuk menindaklanjuti hal ini penulis mengangkat judul “Sistem Informasi Geografis Pariwisata di
Kabupaten Temanggung
Menggunakan PHP MySQL’’
1.2 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini sebagai berikut: Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kabupaten Temanggung”
bertujuan
sebagai
media
pendukung
dalam
membantu
memberikan informasi mengenai daerah potensi industri wisata di Kabupaten Temanggung.
1.3 Bentuk unnormal Bentuk tidak normal adalah kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap, data dikumpulkan sesuai dengan kedatangannya.
id_wisata ket_galeri komentar id_kategori alamat_wisata id_galeri tgl
id_bukutamu id_wisata nama_tamu id_event judul username foto
nama_kategori x y akomodasi id_kategori profil nama_event
alamat_tamu nama_wisata id_wisata password email
1.4 Bentuk normal pertama (1NF) Bentuk normal pertama yaitu bentuk dimana setiap data berbentuk file, yakni setiap record dan nilai dari field-field berupa “atomic value” yaitu tidak set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang bernilai ganda. Dari bentuk tidak unnormal diatas, perlu adanya pembagian data kedalam beberapa tabel. Dari kumpulan data pada bentuk tidak normal diatas telah dipecah menjadi bentuk tidak normal pertama yang terdiri dari : wisata id_wisata id_kategori nama_wisata alamat_wisata profil akomodasi x y
bukutamu id_tamu nama_tamu tgl alamat_tamu email komentar
galeri id_galeri id_wisata judul ket_galeri foto id_event id_wisata nama_event id_kategori nama_kategori
admin username password
1.5 Bentuk normal kedua (2NF) Setelah data dijadikan bentuk normal pertama,selanjutnya langkah yang dilakukan adalah merubah data kedalam bentuk normal kedua. Bentuk normal kedua dibuat apabila telah memenuhi kriteria normal pertama, Setiap entitas field memiliki kunci primer, penempatan atribut-atribut ke tabel bergantung pada kunci primernya atau pada bentuk normalisasi kedua ini harus ditentukan kunci utama dari masing-masing tabel.
admin username* password
kategori id_kategori* nama_kategori
wisata id_wisata* id_kategori nama_wisata alamat_wisata profil akomodasi x y event id_event* id_wisata nama_event
bukutamu id_tamu* nama_tamu tgl alamat_tamu email komentar galeri id_galeri* id_wisata judul ket_galeri foto
Keterangan : * = Primary Key
1.6 Bentuk normal ketiga Setelah terbentuk bentuk normal kedua diatas, langkah selanjutnya yaitu membuat bentuk normal ketiga. Bentuk normal ketiga dibuat apabila sudah
memenuhi ciri-ciri dan syarat bentuk normal kedua seperti sudah ditentukan kunci primer dari masing-masing tabel diatas seperti tabel wisata dengan id_wisata, tabel galeri dengan id_galeri dan seterusnya.
admin username* password
kategori id_kategori* nama_kategori
wisata id_wisata* id_kategori** nama_wisata alamat_wisata profil akomodasi x y event id_event* id_wisata** nama_event
Keterangan : * = Primary Key ** = Foreign Key
bukutamu id_tamu* nama_tamu tgl alamat_tamu email komentar galeri id_galeri* id_wisata** judul ket_galeri foto
1.7 Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara field satu dengan field satunya yang berelasi melalui kunci-kunci field yang ada pada sistem tersebut.
wisata PK admin PK
id_wisata id_kategori nama_wisata alamat_wisata profil akomodasi x y
username password
bukutamu PK
id_tamu nama_tamu tgl alamat_tamu email komentar
kategori PK
id_kategori galeri nama_kategori event PK
id_event id_wisata nama_event
PK
id_galeri id_wisata judul ket_galeri foto
Keterangan :
1. Tabel admin dan bukutamu tidak berelasi karena tabel berdiri sendiri 2. Tabel wisata berelasi dengan tabel event. Field yang berelasi adalah id_wisata. 3. Selanjutnya tabel kategori berelasi dengan tabel wisata. Field yang berelasi adalah id_kategori 4. Tabel wisata berelasi dengan tabel galeri.
1.8 Diagram Konteks Model diagram konteks menjabarkan tentang aktor-aktor yang terlibat dalam suatu konteks sistem, serta dinamika informasi yang terjadi antar aktor-aktor tersebut. Pada model ini tergambar organisasi yang bersangkutan, dan dengan siapa saja organisasi ini berhubungan secara informasi. Admin menginputkan data-data ke sistem berupa data wisata, event, galeri dan kategori. Di sistem sendiri sudah tersimpan database yang nantinya bisa digunakan oleh tamu atau pengunjung sesuai dengan apa yg dicari.
Admin
Data wisata Data event Data galeri Data kategori
Wisata Event Galeri Kategori
0.0 Pencarian Sistem Informasi Geografi
Data wisata Data event Data galeri Data kategori
Wisata Event Galeri Kategori
Tamu
1.9 Diagram Berjenjang Di Sistem Informasi Geografis ini, ada 2 hal yang paling utama yaitu input dan output data. Input data berupa data wisata, data event, data galeri, data kategori dan data buku tamu. Seperti halnya input, output data adalah hasil keluaran dari input berupa wisata, event, galeri, kategori dan buku tamu.
0.0 Sistem Informasi Geografis Pariwisata
2.0
1.0
Output
Input
1.1
2.1 2.2
Data Wisata 1.2
Wisata Event
1.3
Data Event 2.3
Data Galeri Galeri 1.4 2.4 Data Kategori
Kategori
1.5 2.5 Data Buku tamu Buku tamu
1.10
Diagram Alir Data
DAD Level 0 Penjelasan dari DAD level 0 ini adalah admin menginputkan data wisata, kategori, event dan galeri yang kemudian data-data tersebut di proses. Dilain pihak ada tamu yang melakukan pencarian data ke dalam sistem dan menghasilkan output dari sistem berupa data wisata, data event, data kategori, data galeri dan data buku tamu.
Admin
Input data wisata Input data event Input data kategori Input data galeri
Data wisata
Data event
Data kategori
Proses data Data galeri
Data buku tamu
Pencarian data
Output
Tamu
DAD Level 1 Proses Input Data Admin menginputkan data wisata, data event, data galeri dan data kategori. Selanjutnya data-data tersebut diproses dan kemudian data-tersebut disimpan di database masing-masing data. Proses event dan galeri mengambil database dari wisata karena dalam event dan galeri membutuhkan data-data dari database wisata. Tamu menginputkan data sendiri karena di sistem ini, database tamu berdiri sendiri.
1.1 Admin
Data wista tervalidasi
Data wisata Wisata
wisata
1.2 Data event
Data event tervalidasi
Event
Data galeri tervalidasi
Galeri
Event
Data galeri 1.3 Galeri Data kategori
1.4 Kategori
Data kategori tervalidasi
Kategori
1.5 Tamu
Buku tamu
Buku tamu
DAD Level 1 Output Data Output dari sistem informasi geografis ini mengambil data dari inputan yang dimasukkan oleh admin. Dalam DAD level 1 output data ini, ada data database wisata, event, galeri dan kategori yang akan diproses sebelum menjadi outputan. Proses event dan galeri mengambil data dari database wisata karena kedua proses itu membutuhkan data dari database wisata.
1.1 wisata
Data wista tervalidasi Wisata
1.2 Event
Data event tervalidasi
Event
1.3 Galeri
Data galeri tervalidasi Galeri
1.4 Kategori
Data kategori tervalidasi Kategori
Flowchart Sistem Penjelasan dari flowchart sistem ini adalah, inputan berupa data wisata kemudian data tersebut di proses dan selanjutnya disimpan di database wisata. Setelah disimpan dalam database wisata, dilakukan proses cetak laporan wisata dan kemudian outputnya berupa laporan wisata. Langkah ini berlaku juga untuk inputan data event, galeri dan kategori, hanya saja event dan galeri mengambil data dari database wisata karena kedua proses ini membutuhkan data dari database wisata. Proses wisata juga mengambil data dari databse kategori karena dalam sistem ini ada beberap jenis kategori. Untuk buku tamu tidak berelasi dengan database manapun karena database buku tamu berdiri sendiri.
wisata
event
galeri
kategori
Buku_tamu
Proses wisata
Proses event
Proses galeri
Proses kategori
Proses buku tamu
wisata
event
galeri
kategori
Buku tamu
Cetak Laporan wisata
Cetak Laporan event
Cetak Laporan galeri
Cetak Laporan kategori
Cetak Laporan buku tamu
Laporan wisata
Laporan event
Laporan galeri
Laporan kategori
Laporan buku tamu
1.11
Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang “Sistem Informasi Geografis Pariwisata
Berbasis Web ” penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dengan dibangunnya sistem informasi Geografis ini, pengaksesan dan pencarian data pariwisata menjadi lebih cepat dan tepat. b. Layanan penyajian data dan informasi berbasis web, hal ini akan menambah populernya pariwisata Kabupaten Temanggung dimata masyarakat. c. Pemrosesan data pariwisata seperti event lebih cepat dan dapat menyajikan laporan saat itu juga setelah dientri. d. Data yang berhubungan dengan pariwisata dan event-event akan tersimpan secara terkomputerisasi pada database sehingga terdapat cadangan penyimpanan data.
1.12
Saran Aplikasi SIG Pariwisata yang telah dibangun pada penelitian ini masih
memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa diperbaiki atau dikembangkan lagi. Berdasarkan kekurangan tersebut, maka saran – saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini belum support dengan perangkat mobile, seiring dengan kemajuan teknologi, diharapkan suatu saat nanti SIG Pariwisata kabupaten Temanggung ini dikembangkan untuk perangkat mobile. 2. Sistem ini masih sederhana dan perlu beberapa tambahan baik dari segi keamanan atau yang lainnya