Pada penelitian ini dibuat sistem pakar (expert sistem) berbasis web yang dapat
menangani identifikasi ... Kata kunci : diagnosa penyakit ayam, sistem pakar.
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT AYAM Oleh : MEILANY NONSI TENTUA Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali jenis hewan yang dipelihara oleh masyarakat, seperti contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan unggas yang paling banyak dipelihara masyarakat baik secara tradisional yang sering disebut ayam kampung sampai peternakan besar yang berupa ayam pedaging atau petelur, karena populasinya yang cukup banyak bila dibanding hewan lain. Oleh karena itu penyakit yang menyertainya juga semakin kompleks, dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang bisa menular kepada manusia dan mengakibatkan kematian seperti penyakit flu burung (avian influenza). Representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kaidah Produksi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka) (If_Then). Pada penelitian ini dibuat sistem pakar (expert sistem) berbasis web yang dapat menangani identifikasi penyakit pada ayam berdasarkan gejalanya. Sistem pakar ini bisa memberikan informasi yang cepat tentang penyakit yang diderita oleh ayam dan cara penanggulangannya. Kata kunci : diagnosa penyakit ayam, sistem pakar
PENDAHULUAN Latar Belakang Kecerdasan buatan (artificial intelegence) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer, yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Sistem memperlihatkan sifat-sifat khas yang dihubungkan dengan kecerdasan dalam kelakuan tingkah tanduk yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia, dengan demikian diharapkan komputer dapat membantu manusia untuk mencari solusi yang tepat atas permasalahan yang memerlukan proses penalaran yang rumit, Seperti pengertian bahasa, pengetahuan, pemikiran dan pemecahan masalah yang dihadapi manusia (Frenzel, 1989). Demikian pula dengan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi, mengakibatkan beberapa pemecahan masalah secara analitis dan numeris semakin sulit diterapkan. Kesulitan ini tidak hanya terbatas pada metode penyelesaian, namun juga menyangkut beban komputasi dan akurasi. Dihadapkan pada kenyataan tersebut Artificial Intelegence mampu memberikan andil besar dalam menjawab tantangan ini dalam membantu meringankan aktifitas manusia. Salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati yaitu system pakar(expert system), karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan, bisnis maupun bidang kesehatan yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan. System pakar yaitu suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada bidang keahlian tertentu.
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali jenis hewan yang dipelihara oleh masyarakat, seperti contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan unggas yang paling banyak dipelihara masyarakat baik secara tradisional yang sering disebut ayam kampung sampai peternakan besar yang berupa ayam pedaging atau petelur, karena populasinya yang cukup banyak bila dibanding hewan lain. Oleh karena itu penyakit yang menyertainya juga semakin kompleks, dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang bisa menular kepada manusia dan mengakibatkan kematian seperti penyakit flu burung (avian influenza). Dengan melihat sumber daya dan permasalahan diatas, maka dikembangkan sebuah sistem pakar (expert sistem) berbasis web untuk menangani identifikasi penyakit pada ayam berdasarkan gejalanya, yang diharapkan bisa memberikan informasi yang cepat tentang penyakit yang diderita oleh ayam dan cara penanggulangannya, sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrograman berbasis web dan MySQL sebagai aplikasi databasenya.
LANDASAN TEORI Sistem Pakar Secara umum sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kedalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Arhami, 2005). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru cara kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar, orang awam pun diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang bisa diandalkan. Ada beberapa definisi sistem pakar (Kusumadewi, 2003), antara lain: 1. Menurut (Durkin, 1994) : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. 2. Menurut (Ignizo, 1991) : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan kehlian seorang pakar. 3. Menurut (Giarratano dan Reley, 1994) : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Komponen Utama Sistem Pakar 1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja didalam domain tertentu, diantaranya : a. Kalkulus Predikat Merupakan cara sederhana untuk mempresentasikan pengetahuan secara deklaratif. b. List Merupakan serangkaian jenis barang-barang tertulis yang saling berhubungan, list biasanya digunakan untuk mempresentasikan hierarki pengetahuan dimana objek dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan sesuai dengan urutannya atau hubungannya. c. Bingkai (Frame) Merupakan blok-blok atau potongan yang berisi pengetahuan mengenai objek-objek khusus, kejadian, lokasi, situasi ataupun elemen-elemen lainnya dengan ukuran yang relatif besar. Blok-blok ini menggambarkan objek-objek tersebut secara lebih rinci.
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
d. Jaringan Semantik Jaringan semantik merupakan cara mempresentasikan pengetahuan yang paling tua dan paling mudah. Cara ini merupakan penggambaran grafik dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dan objek-objek. e. Kaidah Produksi Biasanya dituliskan dalam bentuk jika_maka (if_then), kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. 2. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan polapola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik (Sri Kusumadewi, 2003), mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data, secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian, sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secar eksplisit didalam basis pengetahuan dan fakta-fakta yang ada dalam basisdata. Ada dua teknik inferensi yaitu : a. Metode Forward Chaining ( Pelacakan Kedepan) Penyesuaian fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri ( If ). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. b. Metode Backward Chaining (Pelacakan Kebelakang) Penyesuaian fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (Then). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harusdicari fakta yang ada dalam basis pengetahuan. 3. Antarmuka (User Interface) Sebuah program aplikasi memiliki bagian penting yaitu antarmuka. Bagian antarmuka berfungsi sebagai sarana dialog antara program dan pemkai, untuk membuat antarmuka yang efektif dan ramah (user friendly) perangkat lunak harus mempunyai antarmuka yang bagus, mudah dioperasikan dan mudah dipelajari.
Penyakit Ayam Budidaya ayam sudah sangat popular di masyarakat kita, baik ayam ras pedaging, petelur, maupun ayam buras. Namun jika diamati dengan seksama, kendala utama pengembangan usaha ternak ayam adalah adanya berbagai macam penyakit. Tidak jarang usaha peternakan hancur karena adanya serangan berbagai macam penyakit. Penyakit ayam merupakan kendala utama pada peternakan ayam intensif dilingkungan tropis seperti di Indonesia. Kerugian ekonomi akibat penyakit, khususnya penyakit menular, dapat digambarkan dalam bentuk kematian, meskipun yang lebih sering terjadi adalah bentuk penurunan produksi seperti pada kelompok penyakit pernafasan. Salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini adalah menentukan penyakit-penyakit yang ada pada peternakan ayam. Selain penyakit-penyakit menular yang mematikan, penyakit penyakit yang tidak mematikan pun perlu mendapatkan perhatian, mengingat penyakitpenyakit tersebut juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar (Murtidjo, 1992). Pengamanan terhadap penyakit harus mendapatkan prioritas dan perhatian khusus, dimana pengendalian tersebut terdiri dari usaha pencegahan dan pembasmian. Tujuan
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
pengendalian penyakit adalah mengurangi terjangkitnya suatu penyakit seminimal mungkin sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin. Sedangkan tujuan pembasmian penyakit adalah menghilangkan penyakit tertentu secara tuntas, sehingga sumber penyakit bisa dimusnahkan. Penyakit yang menyerang ternak ayam dapat ditimbulkan oleh 2 penyebab (Murtidjo, 1992), yaitu : 1. Penyebab hidup (Living agent) seperti : a. Jasad renik (mikroba) : bakteri, virus, kapang, riketsia, protozoa binatang bersel satu. b. Cacing : cacing bulat, pipih, dan cacing pita. c. Insekta : kutu, lalat dan lain-lain. 2. Penyebab tidak hidup (Nonliving agent), seperti cekaman temperatur tinggi atau rendah, keracunan zat kimia atau nabati, defisiensi makanan dan kelebihan unsur makanan. Kejadian–kejadian penyakit yang tidak dilaporkan dan memperoleh diagnosis, pada akhirnya menjadi kurang terkendali dengan baik, sehingga menyebabkan kasus produktifitas peternakan skala kecil dibawah potensi genetiknya. Produksi ayam buras sangatlah penting dilihat dari sudut sosial ekonomi masyarakat pedesaan . selain itu pada umumnya ayam buras merupakan sumber infeksi yang penting bagi peternakan komersial yang berskala besar. Oleh karena itu, peternakan skala kecil, termasuk didalamnya peternakan ayam buras, tidak dapat dilepaskan dari perencanaan pengendalian penyakit. Dewasa ini budidaya ayam sudah digolongkan usaha ekonomi ongkos tinggi, sehingga menuntut efisiensi tinggi pula dalam menghadapi berbagai macam kendala dan persaingan. Maka sudah sewajarnya pengendalian penyakit harus memperoleh prioritas utama dalam usaha peternakan ayam. PHP (Hypertext Prepocessor) Untuk membuat website yang dinamis dan mudah untuk diupdate setiap saat dari browser, dibutuhkan sebuah program yang mampu mengolah data dari komputer client atau dari komputer server itu sendiri sehingga mudah dan nyaman untuk disajikan di browser (Madcoms, 2006) PHP (dulu Personal Homepage, sekarang PHP: Hypertext Prepocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang dapat terintegrasikan kedalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis namun menjadi bersifat dinamis (Wahyono, 2005). Penemu bahasa pemrograman ini adalah Rasmus Lerdorf yang bermula dari keinginan sederhana, yaitu untuk mempunyai alat Bantu (tools) dalam memonitor pengunjung yang melihat situs web pribadinya. Inilah sebabnya pada awal pengembangannya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools, sebelum akhirnya menjadi PHP : Hypertext Prepocessor. PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sbuah web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server. Data yang dikirim pengunjung website komputer client akan diolah dan disimpan pada database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses untuk menjalankan kode-kode program PHP ini, file harus diupload kedalam server, upload adalah proses mentransfer data atau file dari komputer client kedalam web server. Script PHP dapat disisipkan langsung pada HTML, format dasar HTML adalah sebagai berikut :
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
Judul ...Script-script HTML… Beberapa keunggulan yang dimiliki program PHP (Madcoms, 2006) : 1. Tingkat akses PHP yang lebih cepat dan memiliki tingkat kemanan yang tinggi. 2. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat, sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet. 3. PHP mampu berjalan dibeberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, dan Xitami. 4. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, tetapi juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows dan yang lain. 5. PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat free/gratis ataupun komersial. Database itu antara lain MySQL, PosgreSQL, mSQL,Informix, MicrosoftSQL server. 6. PHP bersifat free atau gratis.
Pengertian MySQL MySQL adalah sebuah database Management Sistem (DBMS). Basisdata atau database adalah suatu koleksi data terstruktur (MySQL reference manual, 2000) untuk menambah, mengakses dan mengolah data yang tersimpan dalam sebuah basisdata komputer diperlukan DBMS seperti MySQL, disamping ketepatan pemilihan komputer, dalam penanganan jumlah data yang besar, manajemen basisdata memainkan sebuah peranan penting dalam dunia komputasi yaitu sebagai alat yang berdiri sendiri atau sebagai bagian dari aplikasi lain. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management sistem) (MySQL reference manual, 2000), basisdata ini menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah dan direlasikan. Secara umum akses database MySQL melalui 3 (tiga) tahap : 1. Koneksi ke database (persiapan) 2. Query atau permintaan data (operasi) 3. Pemutusan koneksi dari database.
PERANCANGAN SISTEM Data Penyakit Ayam Setelah dilakukan analisa data pada perancangan sistem ini telah diperoleh 14 data penyakit yang paling sering menyerang ayam, dan bila pada proses selanjutnya ditemukan penyakit ayam yang baru, maka admin bisa menginputkan data baru tersebut kedalam sistem. Pada perancangan ini daftar nama penyakit tersebut akan diberi nomor urut otomatis, disini digunakan kode “P001” untuk urutan pertama, “P002” untuk urutan kedua dan seterusnya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar penyakit ayam pada Tabel 1. :
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
Tabel 1. Daftar Nama Penyakit Ayam Kode P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009 P010 P011 P012 P013 P014
Nama Penyakit Berak Kapur Kolera Ayam Flu Burung Tetelo Tipus Ayam Berak Darah Gumboro Salesma Ayam Batuk Ayam Menahun Busung Ayam Batuk Darah Mareks Produksi Telur Produksi Awal
Nama Latin Pullorum Disease Fowl Cholera Avian Influenza Newcastle Disease Fowl Typhoid Coccidosis Gumboro Disease Infectious Coryza Infectious Bronchitis Lymphoid Leukosis Infectious Laryngotracheitis Mareks Disease Egg Drop Syndrome 76/EDS 76 Pullet Disease
Data Gejala Penyakit Dari data-data penyakit ayam diatas diperoleh gejala-gejala yang di mungkinkan menyebabkan penyakit-penyakit tersebut, disini gejala-gejala tersebut belum diklasifikasikan menurut jenis penyakit tetentu. Untuk identifikasi gejala tersebut dalam sistem digunakan kode “G001” untuk urutan pertama, “G002” untuk urutan kedua dan seterusnya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar gejala ayam dalam tabel sebagai berikut :
Kode G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020
Tabel 2. Data Gejala Penyakit Ayam Nama Gejala Diare Nafas Sesak/megap-megap Nafas ngorok Nafas cepat Bersin-bersin Batuk Badan kurus Bulu kusam dan berkerut Nafsu Makan Berkurang Produksi telur menurun Kualitas telur jelek Kelihatan ngantuk dan bulu berdiri Kedinginan Tampak lesu Mencret kehijau-hijauan Mencret keputih-putihan Mencret bercampur darah Banyak minum Muka pucat Nampak membiru
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030 G031 G032 G033 G034 G035 G036 G037 G038 G039 G040 G041
Sempoyongan Jengger membengkak merah Jengger pucat Kaki bengkak Kaki meradang/lumpuh Kaki pincang Kelopak mata kemerahan Keluar cairan berbusa dari mata Keluar cairan dari mata dan hidung Keluar nanah dari mata dan bau Kepala bengkak Kepala terputar Mata berair Pembengkakan dari sinus dan mata Perut membesar Sayap menggantung Terdapat kotoran putih menempel disekitar anus Terdapat lender bercampur darah pada rongga mulut Tidur paruhnya diletakkan dilantai Duduk dengan sikap membungkuk Mati secara mendadak
* Disarikan dari Buku “Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam” (Murtidjo, 1992) Kombinasi Gejala (evidence) Setiap penyakit yang menyerang ayam dapat diidentifikasi dengan melihat gejalagejala yang dialami oleh ayam tersebut, berikut adalah tabel kombinasi dari setiap gejala penyebab penyakit pada ayam : Tabel 3. Kombinasi Gejala dan Penyakit Penyakit (P00…) Kode G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016
1
2
3
4
x x
x x x
x x x
x x
x
x x
x x
5
6
7
x
8
9
10
11
x
x x x
x x
x x
x x
x
x x x
x x
x x
x
x x x x
x
x x
x x
x
x x x
x
x x
x x
x x
x x
13
x
x
x x x x
12
x x x
14 x
x
x x x x
x
x x x
x x
x
x
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030 G031 G032 G033 G034 G035 G036 G037 G038 G039 G040 G041
x x x
x
x
x x
x
x
x x
x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x
* Disarikan dari Buku “Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam” (Murtidjo, 1992) Represetasi Pengetahuan Representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kaidah Produksi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka) (If_Then). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Representasi pengetahuan ini berfungsi untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan akhir yang akan didapat. Berdasarkan data-data penyakit yang ada dan tergambar dari tabel-tabel yang ada, maka dapat disimpulkan terdapat 14 aturan atau Rule. Dalam pemahaman dasar dan dengan sistem yang sangat dasar, yaitu bagaimana mendiagnosa suatu penyakit berdasarkan gejalanya maka operator logika yang akan digunakan adalah opeator logika AND. Dari kombinasi data gejala yang menjadi penyebab penyakit, maka dapat disimpulkan ada 14 aturan atau rule yang bisa dijelaskan dengan Tabel 4 sebagai berikut :
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
NO r1
r2
r3
r4
Tabel 4. Daftar Aturan Diagnosa (Murtidjo, 1992) ATURAN IF Diare AND Nafas sesak/megap-megap AND Badan kurus AND Bulu kusam dan berkerut AND Nafsu makan berkurang AND Produksi telur menurun AND Mencret keputih-putihan AND Kedinginan AND Kaki bengkak AND Terdapat kotoran putih menempel disekitar anus THEN Berak Kapur / Pullorum Disease. IF Diare AND Nafas sesak/megap-megap AND Nafas ngorok AND Bulu kusam dan berkerut AND Nafsu makan berkurang AND Produksi telur menurun AND Mencret kehijau-hijauan AND Banyak minum AND Jengger membengkak merah AND Kaki meradang/lumpuh AND Keluar cairan dari mata dan hidung THEN Kolera Ayam / Fowl Cholera, IF Diare AND Nafas sesak/megap-megap AND Nafas ngorok AND Bersin-bersin AND Batuk AND Nafsu makan berkurang AND Produksi telur menurun AND Nampak membiru AND Keluar cairan berbusa dari mata AND Kepala bengkak AND Mati secara mendadak THEN Flu Burung / Avian Influenza, IF Nafsu makan berkurang AND Nafas sesak/megap-megap AND Nafas ngorok AND Bersin-bersin AND Batuk AND Produksi telur menurun AND Tampak lesu AND Mencret kehijau-hijauan AND Sempoyongan AND Kepala berputar THEN Tetelo / Newcastle Disease,
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
r5
IF Diare AND Badan kurus AND Bulu kusam dan berkerut AND Nafsu makan berkurang AND Kelihatan ngantuk dengan bulu berdiri AND Tampak lesu AND Mencret kehijau-hijauan AND Jengger pucat THEN Tipus Ayam / Fowl Typhoid,
r6
IF Nafsu makan berkurang AND Badan kurus AND Bulu kusam dan berkerut AND Produksi telur menurun AND Muka pucat AND Mencret bercampur darah THEN Berak Darah / Coccidosis,
r7
r8
r9
r10
IF Nafsu makan berkurang AND Bulu kusam dan berkerut AND Tampak lesu AND Mencret keputih-putihan AND Tidur paruhnya diletakkan dilantai AND Duduk dengan sikap membungkuk THEN Gumboro / Gumboro Disease, IF Diare AND Bersin-bersin AND Nafsu makan berkurang AND Produksi telur menurun AND Kelopak mata kemerahan AND Keluar nanah dari mata dan bau AND Pembengkakan dari sinus dan mata THEN Selesma Ayam / Infectious Coryza, IF Diare AND Nafas ngorok AND Bersin-bersin AND Batuk AND Nafsu makan berkurang AND Produksi telur menurun AND Kelihatan mengantuk dengan bulu berdiri AND Kedinginan AND Tampak Lesu AND Nampak membiru THEN Batuk Ayam Menahun / Infectious Bronchitis, IF Nafsu makan berkurang AND Nafas sesak/megap-megap AND Badan kurus AND Bulu kusam dan berkerut AND Jengger pucat AND Perut membesar THEN Busung Ayam / Lymphoid Leukosis,
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
r11
r12
r13
r14
IF Nafas sesak/megap-megap AND Nafas ngorok AND Bersin-bersin AND Batuk AND Mata berair AND Terdapat lendir bercampur darah pada rongga mulut THEN Batuk Darah / Infectious Laryngotracheitis, IF Nafsu makan berkurang AND Nafas cepat AND Badan kurus AND Muka pucat AND Sempoyongan AND Kaki pincang AND Sayap menggantung THEN Mareks / Mareks Disease, IF Nafas cepat AND Produksi telur menurun AND Kualitas telur jelek AND Mencret kehijau-hijauan THEN Produlksi telur / Egg Drop Syndrome’76’ / EDS ‘76’, IF Diare AND Produksi telur menurun AND Mencret keputih-putihan AND Jengger membengkak merah AND Mati secara mendadak THEN Produksi Awal / Pullet Disease,
Sistem mempunyai 14 aturan seperti yang terlihat dalam Tabel 4 dan dalam Daftar Aturan tersebut hanya satu gejala yang memiliki kuantifikasi pertanyaan yaitu gejala Diare. Dan penelusuran dalam sistem ini hanya dilakukan terhadap masing masing aturan secara terpisah karena dalam sistem ini tidak ada premis dalam satu aturan yang menjadi konklusi pada aturan yang lain begitu juga sebaliknya dan juga hanya menggunakan satu operator logika yaitu AND.
Jurnal Dinamika Informatika Volume 3, Nomor 2, September 2009 : 95 - 110
Flowchart Mulai
gejala
tidak
Gejala Ya 0 Ya Jawab tidak
Jawab = ya Ya
tidak
tidak
Jawab = tidak
Ya
Ya
Jawab = tidak tahu Ya
Input kuantitas Input waktu Hapus calon_gejala jika gejala=tmp_gejala 1. cari calon [i] 2. masukkan calon[i] ke tmp_penyakit 3. masukkan gejala terpilih ke tmp_gejala
Hitung CF calon [i] yang ada di tmp_penyakit i++ Masukkan calon[i] ke tmp_analisa
Tmp_analisa.calon[i].CF