Skripsi dengan judul ... Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
SKRIPSI GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW 13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan ( S.Kep )
Oleh Rohmatika NIM : 105104003482
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi dengan judul GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW 13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009 Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, 26 Oktober 2009 Pembimbing I
Pembimbing II
Jamaludin, S.Kep, M.Kep
Bambang P. Cadrana, SKM, M.KM
NIP. 150409469
NIP. 19690205199403 1 003 PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jakarta,
Nopember 2009 Penguji I NIP. Penguji II NIP. Penguji III
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rohmatika
Tempat / tanggal lahir
: Serang, 5 februari 1987
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.raya Serang-Pandeglang, kp. Warung, Ds. Panyirapan Kecamatan Baros, Serang-Banten 42173
Telp
: (0254) 250 125
Riwayat pendidikan
: MI Nurul Huda Baros (1993-1999) MTS Nurul Huda Baros (2000-2002) MAN 2 Model Serang (2003-2005) Program S1 Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2005-2009)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama
: Rohmatika
NIM
: 105104003482
Mahasiswa program
: Ilmu keperawatan
Tahun akademik
: 2005
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul : GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW 13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009. Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sangsi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jakarta,
Nopember 2009
(Rohmatika)
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, 28 Oktober 2009 Rohmatika GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009. xxi + 136 halaman, 4 tabel, 6 gambar, 12 lampiran
ABSTRAK Kusta di Indonesia merupakan suatu penyakit yang belum dapat diatasi secara tuntas, salahsatu kendalanya adalah adanya anggapan yang keliru dari masyarkat yang menganggap penyakit kusta adalah penyakit kutukan, keturunan dan menimbulkan kecacatan yang menetap. Akibat anggapan yang salah ini penderita kusta merasa putus asa dan tidak tekun berobat. Pasien kusta akan mengalami beberapa masalah baik secara fisik, psikologi, sosial dan ekonomi sehingga masalah tersebut beralih dari masalah kesehatan ke masalah sosial. Laporan WHO (1997) menunjukan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-3 dunia sebagai Negara yang memiliki penderita kusta terbanyak setelah India dan Brazilia. Berdasarkan data tahun 20062007 menurut Kepala Bagian Perencanaan Rekam Medik Rumah Sakit Kusta Sintanala, Tangerang, tercatat 279 penderita pada tahun 2006 meningkat menjadi 296 orang sampai pada tahun 2007. Penyakit infeksi ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka prevalensi kusta selama periode 20002007. Konsep diri klien kusta terbentuk dari penerimaan masyarakat terhadap penderita kusta. Namun sampai saat ini sangat sedikit penelitian yang menggali masalah konsep diri panderita cacat kusta. Dampak sosial terhadap penyakit kusta ini sedemikian besarnya, sehingga menimbulkan keresahan yang mendalam. Tidak hanya pada penderita sendiri, tetapi pada keluarga, masyarakat dan negara. Hal ini yang mendasari konsep perilaku penerimaan penderita terhadap penyakitnya, dimana untuk kondisi ini penderita masih banyak menganggap bahwa penyakit kusta merupakan penyakit menular, dan tidak dapat diobati. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri pada klien dengan cacat kusta di kelurahan Karangsari RW13, kecamatan Neglasari, Tangerang. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang pengetahuan, persepsi konsep diri, sikap masyarakat terhadap penderita kusta yang berhubungan dengan terjadinya Leprofobia. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karangsari RW13, Kodya Tangerang dengan menggunakan metode kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan kunci adalah klien cacat kusta tingkat II
sebanyak 5 orang dan informan terdiri dari petugas puskesmas Neglasari dan kelurahan Karangsari. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep diri klien cacat kusta terjadi karena persepsi masyarakat tentang kusta dan sikap masyarakat yang takut tertular ketika melihat kecacatan yang ditimbulkan oleh penyakit kusta. Ditemukan juga bahwa sikap negatif terhadap kehadiran penderita kusta adalah pernikahan dengan keluarga penderita kusta, namun dalam kegiatan sosial seperti syukuran dan kegiatan agama umumnya menunjukan sikap positif dari masyarakat. Umumnya informan memiliki konsep diri positif, mereka menerima kecacatannya dan mampu mengungkapkan kepribadiannya melalui wawancara. Dengan demikian disarankan untuk Melakukan promosi kesehatan dan upaya preventif secara terpadu melalui program pelatihan khusus perawatan cacat kusta bagi petugas puskesmas dengan pemeriksaan kecacatan tingkat II atau POD (Prevention Of dissability). Meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan serta melibatkan penderita cacat kusta sebagai role model dalam pendidikan kesehatan. Sebaiknya dibuat data surveilance untuk memudahkan puskesmas dalam menemukan kasus secara dini bagi pasien terdaftar dan baru segera ditulis dalam sensus data pasien terdaftar dan baru karena dapat mempermudah telaah dokumen. Serta penyuluhan imunisasi BCG. Lebih lanjut, pencegahan dan perawatan cacat kusta secara dini oleh petugas kesehatan dan peran serta masyarakat merupakan hal yang terpenting.
Daftar bacaan: 26 (1974-2008)
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES NURSING PROGRAM STUDY STATE ISLAMIC JAKARTA
UNIVERSITY
(UIN)
OF
SYARIF
HIDAYATULLAH
Undergraduate Thesis, October 28th 2009 Rohmatika SELF-IMAGE CONCEPTS TO CLIENTS WITH DISABILITIES OF LEPROSY IN THE VILLAGE DISTRICT KARANGSARI, NEGLASARI RW 13, TANGERANG 2009 xxi+136 pages, 4 tables, 6 picture, 12 appendixes
ABSTRACT In Indonesia leprosy is a disease that can not completely resolve yet, one of the main problems is the mistaken assumption that the community thinks of leprosy is a disease of heredity and permanent disability. As a result of this erroneous assumption lepers feel desperate and do not diligently seek treatment. Leprosy patients will experience some physical problems, psychological, social and economic change so that the issue of health issues to social issues. WHO report (1997) showed that Indonesia was on the order of the 3rd world as a country that had the most leprosy patients after India and Brazil. Based on data from 2006-2007 according to the Planning Section Chief Medical Record Sintanala Leprosy Hospital, Tangerang, 279 patients were recording in 2006 increased to 296 people until the year 2007. This infectious disease is still a public health problem which means, as evidenced by the trend of increased prevalence rate of leprosy during the period 2000-2007. Self-concept is formed from leprosy client community acceptance of people with leprosy. However, there is very little research that explores the concept of sufferer self problem leprosy disability. Social impact of leprosy is so great, causing deep anxiety. Not only the patient themselves, but on families, communities and countries. This is the underlying concept of patient acceptance behavior of the disease, which for this condition is still a lot of people think that leprosy is a contagious disease, and can not be treated. The general objective of this research is to determine the concept of self-image of clients with disabilities in leprosy in Karangsari RW13, Neglasari district, Tangerang. Specific objectives of this research is to obtain in-depth information about the knowledge, perception of self concept, attitudes toward leprosy patients associated with the occurrence Leprofobia. This research was conducted in Karangsari RW13, Tangerang municipality using qualitative methods, where data collection is done by in-depth interviews and observation. Key informants are disabled leprosy client level II were 5 people and informants consisted of health workers and Karangsari Neglasari village.
The results showed that the concept of self-leprosy disabled clients because the public perception of leprosy and attitudes are afraid of contracting when he saw the disability caused by leprosy. Also found that negative attitudes toward the presence of leprosy patients is the family wedding with lepers, but in social activities such as Thanksgiving and religious activity generally showed a positive attitude from the community. Generally informants have a positive selfconcept, they receive a disability and able to express her personality through interviews. Thus advisable to conduct health promotion and preventive efforts in an integrated manner through a special training program for the treatment of leprosy disability health officers with inspection level II disability or POD (Prevention Of disability). Increased knowledge through counseling and involve people with disabilities of leprosy as a role model in health education. Surveillance data should be made to facilitate the clinic in early case finding for patients newly registered and immediately recorded in the census data and newly registered patient as it can facilitate the study of documents. BCG immunization and counseling. Furthermore, the prevention and treatment of leprosy disabilities at an early stage by health workers and community participation is the most important thing.
Reference : 26 (1974-2008)
SKRIPSI GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW 13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan ( S.Kep )
Oleh Rohmatika NIM : 105104003482
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi dengan judul GAMBARAN KONSEP DIRI PADA KLIEN DENGAN CACAT KUSTA DI KELURAHAN KARANGSARI RW 13, KECAMATAN NEGLASARI, TANGERANG TAHUN 2009
Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, 26 Oktober 2009
Pembimbing I
Jamaludin, S.Kep, M.Kep NIP. 150409469
Pembimbing II
Bambang P. Cadrana, SKM, M.KM NIP. 19690205199403 1 003
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jakarta,
Nopember 2009
Penguji I
NIP. Penguji II
NIP. Penguji III
NIP.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rohmatika
Tempat / tanggal lahir
: Serang, 5 februari 1987
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.raya Serang-Pandeglang, kp. Warung, Ds. Panyirapan Kecamatan Baros, Serang-Banten 42173
Telp
: (0254) 250 125
Riwayat pendidikan
: MI Nurul Huda Baros (1993-1999) MTS Nurul Huda Baros (2000-2002) MAN 2 Model Serang (2003-2005) Program S1 Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2005-2009)
PERSEMBAHAN Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga. Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK. Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinarbersinar, tetapi tidak melihat apa-apa Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman. Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan. Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan. Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Inayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Gambaran Konsep Diri Pada Klien Dengan Cacat Kusta di Kelurahan Karangsari RW 13, Kecamatan Neglasari, Tangerang Tahun 2009”. Shalawat dan salam senantiasa kita junjungkan kehadirat Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Adapun skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak dan ibu saya yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam setiap waktunya. 2. Terimakasih untuk bapak dekan FKIK Prof.DR.Dr.MK Tadjudin, Sp. And 3. Pak Bambang, yang dengan sabar membimbing, memotivasi dan memberi masukan untuk proses pengerjaan skripsi ini. 4. Pak jamaludin, terimakasih telah bersedia membimbing dan memberikan masukan untuk skripsi ini. 5. Terimakasihku yang tak terhingga untuk ibu Tien Gartinah dan seluruh dosen program studi ilmu keperawatan yang telah mentransfer ilmunya dan membimbing kami dalam segala hal. 6. Terimakasih buat ibu Sri Dian (Kasi kemasyarakatan kelurahan Karangsari), ibu Alin (Surveilance TB, kusta Puskesmas Neglasari), ibu Sri dan pak RW 13 sebagai pembimbing lapangan, yang telah bersedia memberikan data-data untuk kelancaran penelitian.
7. Terimakasihku buat pak W, D, M, S, Su, yang telah memberikan waktunya untuk wawancara demi kelancaran penelitian ini. 8. Adek saya satu-satunya Mubdi Hasan yang selalu memotivasi saya, semangat ya dek lanjutkan sampai kuliah. 9. Terimakasih juga buat Edi yang telah meminjamkan buku dan memberikan semangat dalam menyusun skripsi. 10. Teman-teman sekelasku PSIK angkatan 2005 yang kompak yang memberikan warna warni kehidupan dan banyak memberi inspirasi. 11. Teman sekosanku yang baik dan care Neneng, Herna, Fauziah, Intan, Nisa, Ipa, Pipit, Solehah, ka Hasni, Lita terimakasih sudah memberikan tumpangan ngprintnya, jaga kebersamaan kita, I Love You Full….. Demikian yang dapat penulis sampaikan, insya Allah skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis yang sedang menempuh skripsi dan dapat dijadikan pelajaran bagi adikadik kami selanjutnya. “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka bila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyirah:6-7).”
Tim Penyusun
Rohmatika
DAFTAR ISI
ABSTRAK DAFTAR RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………...viii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….................ix DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………………………x DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………………xii BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang…………………………………………………………….1
1.2
Identifikasi masalah……………………………………………………….8
1.3
Perumusan masalah………………………………………………………..8
1.4
Tujuan dan manfaat penelitian…………………………………………….9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pengertian konsep diri atau citra diri……………………………………..11 a. Dimensi-dimensi citra diri………………………………………..12 b. Peranan citra diri………………………………………………….13
2.2
Pembentukan konsep diri…………………………………………………14
2.3
Komponen konsep diri……………………………………………………20
1. Citra tubuh (Body image)…………………………………………20 2. Ideal diri (Self ideal)………………………………………………23 3. Harga diri (Self esteem)……………………………………….......24 4. Peran diri (Self role)………………………………………………27 5. Identitas diri (Self identity)……………………………………….30 2.4
Teori faktor yang mempengaruhi konsep diri…………………………...31
2.5
Tindakan pada gangguan konsep diri……………………………………33
2.6
Pengaruh self concept terhadap perilaku kesehatan……………………..34
2.7
Pengertian cacat tubuh…………………………………………………..38 a. Jenis-jenis cacat tubuh…………………………………………..39 b. Derajat kelainan fisik……………………………………………40 c. Cacat tubuh pada penderita kusta……………………………….41 d. Konsep diri pada penderita cacat tubuh akibat kusta…………....43
2.8
Pengertian penyakit kusta……………………………………………….43 a. Jenis-jenis penyakit kusta……………………………………….44 b. Penyebab penyakit kusta………………………………………..45 c. Tanda dan gejala penyakit kusta………………………………..47 d. Pengobatan……………………………………………………..51 e. Pencegahan cacat kusta dan perawatannya……………………..59 f. Pelayanan rehabilitasi…………………………………………...61
2.9
Aspek sosial pada penyakit kusta………………………………………63
BAB III KERANGKA KONSEP 3.1
Kerangka konsep………………………………………………………..64
3.2
Pertanyaan penelitian……………………………………………………65
3.3
Definisi istilah…………………………………………………………..66
BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 4.1
Desain penelitian………………………………………………………68
4.2
Lokasi penelitian………………………………………………………68
4.3
Populasi……………………………………………………………….68
4.4
Sampel………………………………………………………………...69
4.5
Prosedur pengumpul data……………………………………………...71
4.6
Instrumen data………………………………………………………....72
4.7
Pengolahan dan analisis data…………………………………………..74
4.8
Validasi data……………………………………………………………74
4.9
Sarana penelitian……………………………………………………….75
4.10
Etika penelitian…………………………………………………………75
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran umum wilayah penelitian……………………………..76 5.2 Gambaran penederita penyakit kusta…………………………….76 5.3 Karakteristik sosio demografi informan………………………….77 5.4 Pengetahuan tentang penyakit kusta……………………………..78 5.5 Persepsi klien kusta tentang konsep diri…………………………89 5.6 Persepsi tentang bahaya kusta………………………………….119 5.7 Sikap masyarakat terhadap klien kusta…………………………119 5.8 Penyuluhan tentang kusta………………………………………123 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Keterbatasan penelitian……………………………………………………. 126 6.2 Pengetahuan tentang penyakit kusta………………………………………..126 6.3 Persepsi konsep diri klien kusta…………………………………………….127 6.4 Persepsi tentang bahaya kusta………………………………………………128 6.5 Sikap masyarakat terhadap kusta……………………………………………129 6.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada klien kusta……………129 6.7 Hasil observasi terhadap informan selama wawancara……………………...131
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan………………………………………………………………….134 7.2 Saran-saran…………………………………………………………………..136 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel 1.1
Halaman Jumlah penderita cacat kusta menurut tipe dan angka penemuan penderita (NCDR) per 100.000 penduduk tahun 2000-2007 di kota Tangerang ……….3
2.1
Efek samping yang disebabkan obat dan penanganannya……………………58
4.1
Sumber informasi, metode, jumlah informan, kriteria, dan tempat…………70
5.1
Frekuensi penderita cacat kusta di RW 13 kelurahan karangsari tahun 2009...77
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar 1.1
Halaman
Grafik 1 : Prevalensi dan angka penemuan penderita baru di Indonesia tahun 2007……………………………………………………………………..2
1.2
Angka penemuan penderita baru (NCDR) di Idonesia tahun 2007……..2
1.3
Grafik 2 : Proporsi cacat tingkat II dan proporsi anak diantara kasus baru di Indonesia tahun 2007……………………………………………………...3
2.1
Diagram 1 : Hirarki Maslow tentang kebutuhan…………………………32
2.2
Diagram 2 : Variabel dalam Health Belief Model (HBM)………………..62
3.1
Diagram 3 : Kerangka konsep…………………………………………….65
DAFTAR SINGKATAN
3M
: Melindungi mata, Melindungi tangan, Melindungi kaki
BB
: Borderline-Borderline
BL
: Borderline Lepromatous
BT
: Borderline Tuberkuloid
BTA
: Bakteri Tahan Asam
COT
: Completion Of Treatment
DADDS
: Diasetil-Diamino-Difenil-Sulfon
DDS
: Diamino Difenil Sulfon
DNA
: Deoxyribonucleic acid
Depkes RI
: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinkes
: Dinas Kesehatan
Ditjen
: Direktur Jendral
FK UI
: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
I
: Indeterminate
LL
: Lepromatous-Lepromatous
LI
: Lepromatosa Indefinite
M.Leprae
: Myobacterium Leprae
MB
: Multi Basiler
MDT
: Multi Drug Therapy
NCDR
: New Case Detection Rate
p
: Proporsi
PB
: Pauci Bacillary
PABA
: Para Amino Benzoic Acid
PPM & PL
: Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengendalian Lingkungan
Puskesmas
: Pusat Kesehatan Masyarakat
r
: Rasio
RFT
: Release From Treatment
RFC
: Release From Control
RNA
: Ribonucleic acid
RW
: Rukun Warga
TEN
: Toksik Epidermal Nekrolisis
TI
: Tuberkuloid Indefinitif
TT
: Tuberkuloid-Tuberkuloid
SD
: Sekolah Dasar
SLTP
: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
SLTA
: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
WHO
: World Health Organization
WM
: Wawancara Mendalam
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor lampiran 1. Lembar chek list 2. Pedoman wawancara mendalam informan petugas puskesmas 3. Pedoman wawancara mendalam informan petugas kelurahan Karangsari 4. Pedoman wawancara mendalam informan klien cacat kusta 5. Lembar persetujuan responden 6. Lampiran 6 7. Matriks pengetahuan informan tentang penyakit kusta 8. Matriks persepsi informan tentang penyakit kusta 9. Matriks persepsi konsep diri klien kusta, petugas puskesmas dan kelurahan 10. Matriks sikap masyarakat terhadap penderita kusta 11. Matriks penyuluhan penyakit kusta 12. Kesimpulan matriks
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Penyakit infeksi banyak terjadi di Negara berkembang yang mempunyai kondisi sosial ekonomi rendah. Salah satu penyakit infeksi tersebut adalah penyakit kusta. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga, termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan, pengertian, dan kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya. Laporan WHO (1997) menunjukan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-3 dunia sebagai Negara yang memiliki penderita kusta terbanyak setelah India dan Brazilia, namun pada tahun 2001 kondisi Indonesia dalam penanggulangan kusta sudah lebih baik, hal ini ditunjukan dengan Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia setelah India, Brazilia, dan Nepal. Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (sampai bulan desember 2001) telah berhasil menunjukan angka kesakitan kusta sekitar 85 % yaitu dari 107,271 orang menjadi 17,137 orang (Kompas, 2003 dan Swaranet, 2003).
Berdasarkan data tahun 2006-2007 menurut Kepala Bagian Perencanaan Rekam Medik Rumah Sakit Kusta Sintanala, Tangerang, tercatat 279 penderita pada tahun 2006 meningkat menjadi 296 orang sampai pada tahun 2007(Koran Tempo, 26 Juni 2008). Indonesia telah
mencapai eliminasi penyakit kusta sejak bulan juni tahun 2000. Namun penyakit infeksi ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka prevalensi kusta selama periode 2000-2007. Bahkan pada tatanan global, Indonesia menjadi Negara penyumbang kusta terbesar setelah India dan Brasil. Strategi global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indicator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate