STALKER: Menata Masa Depan Impian. Dikirim oleh humas3 pada 01 October
2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 1118. Ustad Salim A Fillah. Unit Aktifitas ...
STALKER: Menata Masa Depan Impian Dikirim oleh humas3 pada 01 October 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 5575
Ustad Salim A Fillah Unit Aktifitas Kerohanian Islam (UAKI) Universitas Brawijaya (UB) pada Minggu (29/9) menyelenggarakan kegiatan STALKER (Semarak Tabligh Akbar Lembaga Kerohanian Edukatif dan Revolusioner) bertemakan “Menata Masa Depan Impian” di Gazebo UB. Muhammad Zahid selaku Ketua Pelaksana menyampikan kepada PRASETYA Online acara ini merupakan agenda tahunan UAKI UB. "STALKER bertujuan untuk memperkenalkan UAKI kepada masyarakat khususnya mahasiswa baru dengan diisi beberapa agenda seperti Tabligh Akbar, Bazar , Donor Darah, Periksa Kesehatan Gratis dan Stand Open Recruitment,” ungkap mahasiswa peternakan itu. Pada STALKER ini menghadirkan pemateri nasional seperti Ustad M. Subki Al Bughury, Ustad Salim A Fillah dan Nasyid Awan X Factor. Pada materi pertama diisi oleh Mahasiswa Berprestasi (MAPRES) UB Ganendra Awang K. membahas tentang konsep Golden Circle sebagai panduan dalam meraih impian yang sudah dituliskan, “Pertama kita harus bisa mendefinisikan apa impian yang kita inginkan. Kedua bagaimana cara kita meraihnya. Ketiga mengapa kita harus mendapatkan impian itu. Pertanyaan ketiga sangat penting dalam memotivasi diri,” ungkapnya. Alasan meraih prestasi tidak hanya untuk sebuah penghargaan, tetapi harus dilandasi oleh keinginan untuk bisa betmanfaat, berkembang dan berkontribusi untuk orang lain. Pada materi kedua disampaikan Ustad Salim A Fillah yang membedah bukunya sendiri Jalan Cinta Para Pejuang. Menurutnya dalam hal meraih sebuah mimpi terlebih dahulu harus memiliki visi. “Visi seorang muslim sudah jelas yaitu berorienatsi kepada Allah. Apapun yang kita inginkan harus bermakna bagi dunia akhirat,” ungkapnya.
Ustad Salim memaparkan fenomena saat ini yang terjadi pada laki-laki adalah galau tentang rezeki. Sedangkan perempuan galau pada jodoh. Padahal seharusnya hal itu tidak perlu dirisaukan karena semuanya sudah Allah tentukan, tinggal bagaimana ikhtiar untuk mendapatkannya, “Setiap ikhtiar yang kita lakukan hanya untuk Allah. Persiapkan diri dengan terus memperbaiki dir agar saatnya tiba nanti Allah pilihkan yang terbaik,” pungkasnya. [rian]
Artikel terkait Adri: Bekerjalah Sesuai Passion Tere Liye:Kasih Ibu Sepanjang Masa ORB ROHIS Universitas Brawijaya Ramadhan Ceria Brawijaya:Sehangat Semangat, Senikmat Berbagi Bakti Sosial Al Kaaf