4 Mar 2012 ... membuktikan pengaruh status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal (
VO2maks). Kekurangan berat badan dapat terjadi pada siswa yang ...
HASIL PENELITIAN
Status Gizi Mempengaruhi Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2maks) Siswa Pondok Pesantren Darul Hijrah Huldani Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
ABSTRAK Konsumsi oksigen maksimal (VO2maks) adalah salah satu faktor yang dapat menentukan kapasitas seseorang untuk melakukan latihan dan dihubungkan dengan daya tahan tubuh. Konsumsi oksigen maksimal berhubungan dengan status gizi karena kebutuhan oksigen dan energi dipengaruhi oleh ukuran tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal pada siswa pondok pesantren Darul Hijrah. Penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 30 siswa dengan berat badan kurang (underweight) dan 30 siswa dengan berat badan normal. Pengukuran VO2maks menggunakan multistage fitness test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi oksigen maksimal pada siswa dengan berat badan kurang adalah 41,25, sedangkan siswa dengan berat badan normal adalah 45,59. Terdapat pengaruh bermakna status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal (VO2maks) pada siswa pondok pesantren Darul Hijrah (α=0,05). Kata kunci: VO2maks, status gizi, berat badan
PENDAHULUAN Pada saat ini diperkirakan terdapat 38,4 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan; 50% rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari; lebih dari 5 juta anak di bawah usia lima tahun menderita kurang gizi; dan sekitar 100 juta orang berisiko masalah gizi lainnya (kurang zat besi, kurang yodium, kurang vitamin A, kurang kalsium, kurang zinc, dan lain-lain).1 Salah satu kategori status gizi adalah berat badan kurang (underweight). Kekurangan berat badan pada umumnya diakibatkan oleh tidak seimbangnya masukan dengan kebutuhan nutrisi; terjadi defisit protein dan energi yang diatasi melalui proses glukoneogenesis yang mengarah pada turunnya berat badan. Kekurangan berat badan dapat merupakan salah satu ciri kurangnya nutrisi.2 Berat badan kurang berhubungan dengan penurunan kemampuan tubuh baik fisik maupun mental, penurunan kemampuan berpikir, peningkatan risiko masuk rumah sakit, dan perlam-
194 CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 194
batan proses penyembuhan penyakit. Salah satu bentuk penurunan kemampuan fisik adalah rendahnya stamina. Stamina seseorang ditentukan oleh konsumsi oksigen maksimal (VO2maks). Konsumsi oksigen maksimal (VO2maks) dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan seperti gaya hidup, diet, dan latihan. Konsumsi oksigen maksimal berhubungan dengan berat badan karena oksigen dan kebutuhan energi berbeda sesuai dengan ukuran badan.2,3 Diperlukan penelitian yang membuktikan pengaruh status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal (VO2maks). Kekurangan berat badan dapat terjadi pada siswa yang tinggal di pondok pesantren karena pola makan siswa pesantren umumnya tidak sesuai dengan kegiatan dan kebutuhan energi mereka sehari-hari. Dari survei pendahuluan, diketahui hampir separuh siswa pondok pesantren Darul Hijrah memiliki berat badan kurang sehingga sampel dapat berasal dari populasi yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi ter-
hadap konsumsi oksigen maksimal pada siswa pondok pesantren Darul Hijrah. METODOLOGI Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability purposive sampling. Besar sampel 30 orang individu dengan berat badan kurang, dan 30 orang dengan berat badan normal, dengan kriteria: jenis kelamin laki-laki, umur 14-18 tahun, kelas satu dan dua sekolah menengah atas, tidak merokok, olahraga minimal 1x seminggu, sehat jasmani (artinya, saat penelitian tidak sakit), serta tidak mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah permukaan datar tidak licin sekurangkurangnya sepanjang 22 meter, mesin pemutar kaset merk Toshiba, kaset audio, pita meteran untuk mengukur jalur sepanjang 20 meter, kerucut - kerucut penanda batas jarak, timbangan, pengukur tinggi badan.
CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012
4/3/2012 11:47:51 AM
HASIL PENELITIAN
R ata-rata VO2 Maks 45,59
41,25
50,00 40,00
VO2
maks
30,00 B erat B adan K urang
20,00
B erat B adan Normal
10,00 0,00 B erat B adan K urang
B erat B adan Normal
Grafik 1 Rata-rata konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) pada siswa beratbadan kurang dan normal
Cara kerja: pengukuran kapasitas maksimal O2 (VO2maks) menggunakan multistage fitness test, yaitu teknik pengukuran VO2maks secara langsung dengan cara berlari bolak-balik dengan jarak tertentu hingga batas maksimal kemampuan seseorang. Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m2). Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan; menggunakan program SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan pengaruh status gizi terhadap konsumsi oksigen maksimal (VO2maks) pada siswa pondok pesantren Darul Hijrah dapat dilihat pada grafik 1.
Rata-rata konsumsi oksigen maksimal pada siswa dengan berat badan kurang (41,25) lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata konsumsi oksigen maksimal siswa dengan berat badan normal (45,59). Sebaran data VO2maks pada kedua kelompok siswa normal (uji KS 0,20 pada kelompok dengan berat badan kurang, 0,165 pada kelompok berat badan normal, p >0,05). Uji t tidak berpasangan mendapatkan nilai 0,003 (