Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra

57 downloads 107 Views 1023KB Size Report
Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar. Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan ...
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN MEMILIH KARTU PRA BAYAR ( Study Korelasi tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar TELKOMSEL di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru kota Medan )

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Oleh JERRY VICTER SORITUA SINAGA 070922069

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI (EKSTENSION) FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FALKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama

: Jerry Victer Soritua Sinaga

Nim

: 070922069

Departemen

: Ilmu Komunikasi Extension

Judul

: Strategi Komunikasi Pemasaran dan Keputusan Memilih Kartu Pra

Bayar

( Studi Korelasi tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar TELKOMSEL di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan )

Medan,

Juli 2009

Dosen Pembimbing

Ketua Departemen

Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 131654103

Drs. Amir Purba, M.A NIP. 131654104

Dekan FISIP USU

Prof.Dr.M.Arif Nasution, M.A NIP. 131757010 Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana besar Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan. Dengan demikian perumusan masalah adalah sejauhmana Pengaruh Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang mencari hubungan diantara kedua variabel. Dimana variabel ( x ) adalah Strategi Komunikasi Pemasaran dan Variabel ( y ) adalah Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori komunikasi, proses komunikasi, komunikasi pemasaran, marketing mix, teori AIDCA dan teori keputusan memilih. Populasi dalam penelitian berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di 12 lingkungan berjumlah 9241 orang. Penarikan sampel sebanyak 99 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% presisi 10% dan teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data adalah dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, sedangkan untuk menguji korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation melalui software SPSS 14.0 for windows, dimana Harga r yang diperoleh adalah sebesar 0,227. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi diantara kedua variabel, digunakan skala Guilford yang nilai korelasi 0,227 berada pada tingkat 0,20 – 1,399. Hal ini menunjukkan adanya hubungan rendah tapi pasti Untuk mengetahui tingkat uji signifikansi hasil hipotesa, dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas < 0,05. Uji signifikansi 0,023 < 0,05. H0 ditolak, dan Ha diterima yaitu terdapat Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan. Berdasarkan rumus korelasi Spearman ( rs ) Kekuatan Pengaruh (KP) yaitu hubungan Pengaruh Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan adalah sebesar 5,15%.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas Anugerah dan KasihNya yang begitu besar dan yang tak pernah berkesudahan , sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini hanya melalui KuasaNya. Peneliti juga mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua dengan rasa hormat dan kasih buat Papa B.Sinaga dan Mama R.Nainggolan yang selalu setia menemani, mendukung, memberikan perhatian dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Amir Purba, M.Si. selaku Ketua Departemen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang setia membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini dari setiap bab yang ada, waktu yang diberikan dan juga respon yang sangat baik kepada peneliti. 4. Seluruh Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

5. Kak Icut, Kak Ros, dan Maya yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi. 6. Keempat adik peneliti Nita, Lusi, Eti dan Evi yang telah banyak ii mendukung dan membantu peneliti.

7. Kekasih saya Carinta Barus, terimakasih buat cinta dan kasihnya yang sungguh luar biasa, perhatian, pengertian, motivasi, kritikan serta canda tawanya yang semuanya sangat membangun peneliti untuk terus bangkit dan berjuang memberikan yang terbaik dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Buat Abang Suwandi dan Kakak Helmi yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih buat dukungan, motivasi, semangat dan respon yang sangat baik kepada peneliti. 9. Teman-teman satu pelayanan di PA P3KS dan P3KS, juga buat adik-adik yang terkasih di KK Faithful Ardi, Cathy, Devi, Oce, dan teman-teman di KTB Fidele a’lamort B’abed, Minar, Corry, Aswindo, dan Ria serta kakak Indrawaty Sitepu dan k’Esni Naibaho. Terimakasih buat saransarannya,motivasi,dukungan dan terlebih buat Doa-doanya. 10. Teman-teman peneliti di Ekstensi Ilkom’07, terima kasih atas perhatian, bantuan dan dukungannya. Buat Hotlas, Lely, Eci, Maya, Ria, dan Riri. Peneliti menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu, peneliti juga mengharapkan adanya saran dan kritik.

Semoga peneulisan skripsi ini bermanfaat bagi setiap pembaca.

Medan, Juli 2009

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Peneliti

DAFTAR ISI iii

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAKSI ................................................................................ KATA PENGANTAR .................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................ DAFTAR TABEL ........................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ DAFTAR GAMBAR ....................................................................

BAB I

PENDAHULUAN I.1. I.2. I.3. I.4. I.5.

Latar Belakang Masalah ....................................... Perumusan Masalah .............................................. Pembatasan Masalah............................................. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................. Kerangka Teori ..................................................... I.5.1. Komunikasi............................................. I.5.2. Komunikasi Pemasaran ........................... I.5.3. Marketing Mix ........................................ I.5.4. Teori AIDCA .......................................... I.6. Kerangka Konsep ................................................. I.7. Model Teoritis ...................................................... I.8. Variabel Operasional ............................................ I.9. Definisi Variabel Operasional ............................... I.10. Hipotesa ...............................................................

BAB II

i ii iv vii ix x

1 6 6 6 7 8 11 12 15 17 18 18 19 21

URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi ........................................................ a. Pengertian Komunikasi ......................... b. Unsur-unsur Komunikasi ....................... c. Proses-proses Komunikasi ..................... d. Metode Komunikasi .............................. e. Teknik Komunikasi ............................... II.2. Komunikasi Pemasaran .......................................

22 22 25 30 34 37 37

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BAB III

a. Pengertian Komunikasi Pemasaran ........ b. Strategi Komunikasi Pemasaran............. c. Model Strategi Komunikasi Pemasaran..

37 40 44

II.3. Marketing Mix .................................................... a. Produk ................................................... b. Harga .................................................... iv c. Distribusi ............................................... d. Promosi ................................................. II.4. Teori AIDCA ...................................................... a. Attention ............................................... b. Interests ................................................. c. Desire .................................................... d. Conviction ............................................. e. Action ................................................... II.5. Keputusan Memilih ............................................. a. Perilaku Konsumen ............................... b. Motivasi ................................................

49 49 50 51 51 52 53 53 53 54 54 55 55 61

METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................. III 2. Waktu Penelitian .................................................. III.3. Metode Penelitian ................................................ III.4. Populasi dan Sampel ............................................ III.5. Teknik Penarikan Sampel..................................... III.6. Teknik Pengumpulan Data ................................... III.7. Teknik Analisis Data............................................

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian ............. a. Pengumpulan Data ................................ b. Pengolahan Data .................................... c. Tabulasi Data ........................................ IV.2. Analisis Tabel Tunggal ........................................ a. Karakteristik .......................................... b. Strategi Komunikasi Pemasaran............. c. Tindakan Memilih ................................. IV.3. Analisis Tabel Silang ........................................... IV.4. Uji Hipotesa ......................................................... IV.5. Pembahasan .........................................................

BAB V

63 65 65 65 70 71 72

75 75 76 77 78 78 82 90 99 105 107

PENUTUP V.1. Kesimpulan.......................................................... V.2. Saran ...................................................................

108 109

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................

110

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Nomor Tabel

v

Halaman

1. Variabel Operasional ................................................................

19

2. Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran ................................

41

3. Jumlah Penduduk 17 Tahun ke atas di Setiap Lingkungan ........

66

4. Distribusi Sampel .....................................................................

70

5. Jenis Kelamin...........................................................................

78

6. Usia .........................................................................................

79

7. Pekerjaan .................................................................................

80

8. Kartu Pra bayar yang dipakai ...................................................

80

9. Lama menggunakan kartu ........................................................

81

10. Media Mengenal Kartu Pra bayar .............................................

82

11. Iklan kartu Pra bayar melalui Radio .........................................

83

12. Iklan kartu Pra bayar melalui Tv ..............................................

83

13. Iklan kartu Pra bayar melalui Spanduk atau Billboard ..............

84

14. Iklan kartu Pra bayar melalui Brosur ........................................

84

15. Iklan kartu Pra bayar melalui Majalah atau Koran ....................

85

16. Iklan kartu Pra bayar melalui Internet .......................................

85

17. Media tersebut tepat berpromosi...............................................

86

18. Mengikuti Perang Tarif ............................................................

86

19. Harga Penjualan Simpati ..........................................................

87

20. Harga Penjualan As ..................................................................

87

21. Mengenal Simpati zone ............................................................

88

22. Mengenal Genk asik .................................................................

88

23. Mengetahui event komunitas tersebut .......................................

89

24. Pameran merupakan media Pemasaran Langsung .....................

89

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

25. Personal merupakan media Pemasaran Langsung .....................

90

26. Perhatian terhadap Iklan Kartu Pra bayar. .................................

90

27. Isi iklan dapat dipercaya ...........................................................

91

28. Iklan Simpati dapat dimengerti.................................................

91

29. Iklan As dapat dimengerti ........................................................

92

30. Motivasi menggunakan Produk Telkomsel ...............................

92

vi 31. Kualitas Jaringan Telkomsel ....................................................

93

32. Bentuk Desain Kartu Simpati ...................................................

93

33. Bentuk Desain Kartu As ...........................................................

94

34. Tertarik terhadap produk Simpati .............................................

94

35. Tertarik terhadap produk As .....................................................

95

36. Kebutuhan Komunikasi terpenuhi ............................................

95

37. Perang Tarif mempengaruhi pindah kartu .................................

96

38. Kepuasan Pelayanan Simpati....................................................

96

39. Kepuasan Pelayanan As ...........................................................

97

40. Pertimbangan memutuskan membeli Kartu Pra bayar ...............

97

41. Kesetiaan menggunakan Produk Telkomsel..............................

98

42. Status Terdaftar ........................................................................

98

43. Langsung memutuskan Membeli ..............................................

99

44. Correlations .............................................................................

100

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

DAFTAR LAMPIRAN vii

1.

Daftar pertanyaan (kuesioner).

2.

Tabel Silang Hasil SPSS 14.0 For Windows

3.

Tabel Foltron Cobol

4.

Surat Pra Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Sumatera Utara yang ditujukan kepada

5.

Surat izin Pra Penelitian dari Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Medan

6.

Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

9.

Biodata Penulis

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

DAFTAR GAMBAR Halaman viii

1.

Unsur-unsur Dalam Proses Komunikasi ................................

11

2.

Model Teoritis.......................................................................

18

3.

Model Proses Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen ..

58

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

ix

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antara kompetitor dibidang telekomunikasi semakin ketat. Setiap perusahaan diharapkan memiliki strategi yang tepat dalam menjual produknya. Pemasaran yang modern tidak hanya berorientasi dengan cara mengembangkan produk yang baik, memberi tarif ataupun harga yang menarik, dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan tetapi sebuah perusahaan harus juga menjalin komunikasi dengan pelanggannya yang potensial sehingga dapat menampung aspirasi dan keinginan pelanggan yang ditujukan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menetapkan strategi komunikasi pemasaran yang tepat sehingga perusahaan dapat menghantarkan nilai kepada pelanggan, menciptakan kepuasan pelanggan, membentuk loyalitas pelanggan, dan kemudian perusahaan dapat menerima nilai dari pelanggannya yang sebanding dengan nilai yang telah diberikan kepada para pelanggannya dalam hal ini adalah image yang baik terhadap perusahaan , dimana hal tersebut akan dapat membangun reputasi perusahaan. Pelanggan merupakan aset perusahaan yang sangat penting, artinya kesuksesan suatu perusahaan adalah bagaimana menghargai dan memuaskan pelanggan yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan.

1

Pemasaran modern membutuhkan lebih dari sekadar pengembangan produk yang baik, pemberian harga yang menarik, dan membuatnya tersedia bagi pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan lama dan calon pelanggan yang potensial, dan apa yang mereka komunikasikan harus ditindaklanjuti. Maka dari itu, setiap perusahaan harus memiliki strategi komunikasi pemasaran yang merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Periklanan meliputi segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Sebaliknya, hubungan masyarakat berfokus pada pembangunan hubungan baik dengan berbagai publik terkait dengan berusaha memperoleh publisitas yang baik tanpa harus

membayar.

Perusahaan

menggunakan

promosi

penjualan

untuk

menyediakan insentif jangka pendek yang bertujuan mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Penjualan personal adalah segala bentuk presentasi pribadi oleh armada penjualan perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Akhirnya, perusahaan yang berusaha memperoleh respon langsung dari sejumlah pelanggan tertentu yang diincar akan menggunakan alat-alat pemasaran langsung nonpribadi untuk berkomunikasi dengan pelanggan.. Sebuah produk atau jasa perusahaan terdiri dari sejumlah elemen individual,

yang

secara

terpisah

dan

secara

bersama-sama

langsung

mempengaruhi pelanggan. Salah satu dari aspek ini antara lain adalah aspek ” image” atau ” citra ” yang mempunyai arti cara bagaimana pihak lain memandang Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

sebuah perusahaan. ada beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk image dan reputasi perusahaan antara lain, kemampuan finansial, mutu produk dan pelayanan, fokus pada pelanggan, keunggulan dan kepekaan SDM, realibility, inovasi, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial. Image harus sesuai dengan kenyataan dimana sepenuhnya menggambarkan gaya hidup dan aspirasi pelanggan yang menjadi target. Maksudnya dalam hal ini sebuah perusahaan sangat dituntut untuk memenuhi apa yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan apa yang dia dapatkan. Persaingan bisnis telekomunikasi yang sangat ketat yang dapat dilihat dari operator yang berlomba-lomba untuk menambah jumlah customer basenya. Selain itu banyak juga

ditemui operator-operator baru (pro XL, Axis, im3,

operator 3, esia, smart, telkom flexi dan lain-lain ) yang banyak bermunculan seiring dengan dibukanya kebebasan dan mereka menawarkan produk-produk maupun jasa yang menggiurkan pelanggan,sebagai buktinya bahwa dapat dilihat perang penjualan Kartu Perdana Murah yang dilakukan para operator cukup marak. Kondisi ini mendorong peningkatan churn rate (kartu hangus), akibatnya kartu perdana kini hanya digunakan ketika pulsa masih ada dan bila sudah tidak ada pulsanya, kartu akan dibuang kemudian beralih ke kartu lain. Dalam kondisi demikian, sebuah perusahaan akan sukses dan tetap mampu bertahan apabila perusahaan dapat mengendalikan semua bentuk ketidakpastian dengan menyusun strategi-strategi yang akan digunakan untuk mengantisipasi para kompetitor yang agresif.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Dalam hal ini penulis memilih pelayanan PT Telkomsel sebagai objek penelitian, karena PT Telkomsel merupakan salah satu perusahaan provider Global System for Mobile Communication ( GSM ) terbesar di Indonesia dan juga memiliki jumlah pelanggan yang lebih banyak dibandingkan dari provider GSM lain. Telkomsel merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki tenaga kerja lapangan yang dinamakan dengan Telkomsel Personal Representative ( TPR ). Dengan tujuan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu melakukan edukasi pelanggan, menangani keluhan pelanggan, dan melakukan penjualan dengan memakai tujuan – tujuan promosi : menginformasikan kepada pelanggan atau calon pelanggan dengan membagikan brosur, membujuk pelanggan, mengingatkan pelanggan, dan meyakinkan pelanggan bahwa pilihan untuk menggunakan produk ? produk Telkomsel adalah pilihan yang tepat dan menguntungkan. Telkomsel juga merupakan salah satu perusahaan

yang

mendapatkan predikat

sebagai

Excepcional Total Service Quality Satisfaction, dari ajang Service Quality Award 2008. Service Quality Award merupakan merupakan ajang bergengsi yang memberikan penghargaan bagi pelaku industri dengan tingkat kepuasan pelanggan terbaik, dimana tahun ini terdapat 130 merk pelayanan dari 26 kategori yang disurvey oleh lembaga survei independen Carre-CCSL ( Center for Customer Satisfaction and Loyalty ) dan Majalah Marketing. Pengakuan ini mengukuhkan perusahaan tersebut sebagai service leader, dengan tingkat kepuasan pelayanan tertinggi. http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7 49&catid=44:ragamberita&Itemid=56

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan telekomunikasi PT Telkomsel adalah dengan melakukan komunikasi pemasaran. Bentuk nyata komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan ini adalah dengan

terjun

langsung menjangkau sampai ke pelosok-pelosok kota maupun sampai ke desa desa terpencil dengan cara mensosialisasikan produk Telkomsel dengan cara melayani masyarakat baik itu dibidang pendidikan , sosial, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya, Menyelenggarkan event-event, stand-stand maupun seminarseminar yang betemakan pendidikan maupun hiburan, sumbangan amal dan juga menjadi sponsor dalam suatu kegiatan. Dengan strategi komunikasi pemasaran tersebut, Telkomsel berharap dapat menghadapi persaingan dengan perusahaan telekomunikasi lainnya yang dewasa ini semakin menjamur dan berharap juga para pelanggan akan menjadi loyal dalam menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Diantara produknya yaitu Kartu Halo yang dikenal dengan kartu pasca-bayar (post-paid) dan kartu SimPATI dan As yang dikenal dengan kartu pra-bayar (pre-paid), artinya pembiayaan pulsa

dilakukan sebelum pemakaiannya, jika pulsa habis dapat

ditambahkan dengan mengisi ulang melalui beberapa metode pengisian pulsa, salah satunya dengan voucher ( http://wartahalo.telkomsel.co.id/ ) Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melihat “ Bagaimana Pengaruh Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT Telkomsel dalam mempengaruhi calon pemilihnya. Peneliti memilih Kelurahan Padang Bulan sebagai lokasi penelitian, karena penduduk yang berdomisili di daerah tersebut cukup heterogen – dalam arti terdapat keragaman karakter masyarakat yang dapat diklafikasikan berdasarkan perbedaan agama, tingkat Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

pendidikan, suku/etnis, jenis pekerjaan, dan usia, dan yang tidak kalah penting adalah hampir setiap rumah tangga telah memiliki fasilitas telepon seluler. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Sejauh mana Pengaruh Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu Pra bayar Telkomsel di Kelurahan Padang Bulan ? “ 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Orientasi penelitian ini fokus pada strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT.Telkomsel 2. Khalayak sasaran dalam penelitian adalah anggota masyarakat yang berdomisili di kelurahan Padang Bulan yang sesuai dengan karakteristik penelitian. 3. Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2009 sampai selesai. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1

Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT.Telkomsel.

2

Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Strategi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu Pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang Bulan.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

3

Untuk Mengetahui bagaimana tanggapan pelanggan Telkomsel terhadap komunikasi pemasaran yang dilakukan PT.Telkomsel.

1.4.2. Manfaat penelitian 1

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis tentang Strategi Komunikasi Pemasaran.

2

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dalam Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Pemasaran.

3

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pihak Telkomsel dalam melayani

pelanggan dan dalam

meningkatkan penjualan produk Telkomsel. 1.5 Kerangka Teori Menurut Nawawi ( 2001: 39 ) suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berpikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot. Menurut Kerlinger, teori adalah sekumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan sistematis tentang gejala dengan menetapkan hubungan diantara beberapa variabel, dengan maksud dan meramalkan gejala tersebut. ( Black and Champion, 2001:48 ) Pada penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah tentang komunikasi, proses komunikasi, komunikasi pemasaran, marketing mix, teori AIDCA.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

1.5.1) Komunikasi Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang berarti “ sama “ ( dalam bahasa Inggris: common ). Komunikasi kemudian dapat dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan ( commonnes ) atau suatu kesatuan pemikiran antar pengirim dengan penerima. Kunci utama dari definisi ini adalah diperlukan kesamaan pemikiran yang dikembangkan antara pengirim dan penerima jika diharapkan terjadi komunikasi. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya saling berbagi ( sharing ) antara pengirim ( pengiklan, misalnya ) dengan penerima ( konsumen ). Kedua pihak, pengirim dana penerima, harus menjadi partisipan yang aktif dalam hubungan komunikatif yang sama, agar pemikiran dapat saling dibagi. Komunikasi adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dengan orang lain, bukan sesuatu yang dilakukan seseorang kepada orang lain. ( Shimp, 2003 : 162 ) 1.5.2) Proses Komunikasi Saat ini, para pemasar mulai memandang komunikasi sebagai manajemen proses pembelian pelanggan sepanjang waktu ( management of the customer buying process over time ), selama tahap prapenjualan, penjualan, pemakaian, dan sesudah pemakaian. Karena pelanggan berbeda-beda, program komunikasi harus dibuat sesuai dengan segmen, tempat, dan bahkan individu yang berbeda-beda pula. Dengan adanya teknologi komunikasi interaktif, perusahaan bukan saja harus bertanya, “ Bagaimana kita menemukan cara agar para pelanggan dapat menjangkau kita ? “. Jadi, proses komunikasi harus dimulai dengan memeriksa semua potensi yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

perusahaan. Pemasar harus mengetahui pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pengalaman-pengalaman komunikasi ini pada setiap tahap pembelian. Untuk berkomunikasi secara efektif , pemasar harus memahami bagaimana komunikasi berjalan, ( Kotler : 2001 ). Semua aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen berikut ini : a. Sumber ( source ) Sumber atau pengirim adalah orang atau kelompok orang ( misalnya sebuah perusahaan ) yang memiliki pemikiran ( ide, rencana penjualan, dan lain-lain ) untuk disampaikan kepada orang yang lain. Sumber tersebut menerjemahkan ( encoding ) sebuah pesan untuk mencapai empat tujuan komunikasi yang telah dibahas sebelumnya. b. Penerjemahan ( Encoding ) Adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran ke dalam bentuk-bentuk simbolis. Sumber tersebut memilih tanda-tanda spesifik dari berbagai kata,

sturuktur

kalimat, simbol, dan unsur nonverbal yang amat luas pilihannya- untuk menerjemahkan sebuah pesan sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif kepada khalayak sasaran. c. Pesan ( message ) Adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Dalam komunikasi pemasaran pesan dapat berbentuk sebuah iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di tempat-tempat pembelian ( point-of-purchase ) dan sebagainya.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

d. Penyampaian Pesan ( message channel ) Adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak penerima. Perusahaan menggunakan media elektronik dan media cetak sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan secara langsung melalui wiraniaga, melalui telepon, brosur-brosur surat langsung, display ditempat pembelian, dan secara tidak langsung melalui berita dari mulut ke mulut. e. Penerima ( receiver ) Adalah orang atau kelompok orang yang dengan mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam komunikasi pemasaran, penerima adalah pelanggan dan calon pelanggan suatu produk atau jasa perusahaan. f. Interpretasi ( Decoding ) Adalah

melibatkan

aktivitas

yang

dilakukan

pihak

penerima

dalam

menginterpretasi-atau- mengartikan-pesan pemasaran. g. Gangguan atau Distorsi ( noise ) Adalah sebuah pesan yang melintas dalam suatu saluran dipengaruhi oleh stimulus-stimulus

eksternal

yang

menggangu.

Stimulus

ini

menggangu

penerimaan pesan dalam bentuk yang murni dan orisinil. h. Umpan Balik ( Feedback ) Memungkinkan sumber

pesan

memonitor seberapa akurat

pesan yang

disampaikan dapat diterima. Umpan balik memungkinkan sumber untuk menentukan apakah pesan sampai pada target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima. ( Shimp, 2003 : 163-165 ) Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Gambar 1 Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi

Sumber (Menerjemahkan pesan )

Pesan

Saluran ( penyampaian pesan

Penerima ( Mengartikan pesan )

Gangguan

Umpan Balik

( Shimp, 2003 : 164 ) 1.5.3) Komunikasi Pemasaran Yang dimaksudkan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Strategi komunikasi pemasaran tersebut membutuhkan lima kiat utama, yakni : a. Periklanan Adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian dan juga merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya, kemudian Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

b.Promosi Penjualan Adalah bentuk persuasi yang langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan, c.Hubungan Masyarakat Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi,opini,keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut, d.Pemasaran langsung Adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan suatu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau interaksi di sembarang lokasi. serta e.Penjualan Personal Adalah komunikasi langsung ( tatap muka ) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya ( Tjiptono, 2008: 224-230 ). 4. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) Proses pemasaran adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkannya dan akhirnya konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu membeli produk perusahaan itu. Bagaimana caranya pengusaha itu agar dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

tindakan-tindakan kongkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam yaitu tindakan mengenai : 1. Produk ( Product ) 2. Harga ( Price ) 3. Promosi ( Promotion ) 4. Distribusi ( Placement ) Perpaduan antara 4 macam hal itu merupakan senjata bagi pengusaha dalam memasarkan produknya atau melayani konsumennya. Senjata tersebut biasanya disebut sebagai “ Bauran Pemasaran “ atau “ Marketing Mix “ dan karena senjata itu merupakan gabungan antara 4 masalah yang mengandung katakata yang didahului huruf P maka lalu disebut juga “ empat P dalam Pemasaran “ yaitu Product, Price, Promotion, dan Placement. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix tersebut merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkannya kepada konsumen itu. Dalam hal ini dengan membuat produk tersebut sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya saja dengan membuat produk dengan warna-warni yang menarik atau bahkan mungkin dengan warna yang mencolok, bungkus yang bagus lagi exclusif dan sebagainya. Disamping itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta pemberian discount/potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut. Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat diterapkan agar dapat menarik para konsumen untuk membeli produk yang ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusiny dibuat sedekat mungkin dengan konsumen agar kebutuhan sehari-harinya yang biasanya memiliki sifat frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah kebutuhan yang kecil-kecil itu dapat segera terpenuhi. Cara lainnya lagi adalah dengan melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk tersebut sehingga konsumen menjadi kenal dan tahu, ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi lebih menyenangi produk itu, bahkan bagi yang sudah agak lupa diharapkan agar dapat menjadi ingat kembali akan produk tersebut. Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen

agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian

menyenangi dan kemudian lalu melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas. ( Gitosudarmo,1994 : 110-111 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

5. Teori AIDCA Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memperhatikan struktur iklan, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari : 1) Attention. Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran ( size untuk media cetak, atau air time untuk media penyiaran ), penggunaan warna ( spot atau full color ), tata letak ( lay out ), jenis-jenis huruf ( tipograf ) yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus untuk iklan pada radio dan televisi. Hal yang pokok dan perlu diperhatikan adalah bahwa perhatian calon pembeli harus diklaim. Sebab sedikit sekali, kalau tidak mau dikatakan tidak ada, orang yang membeli suatu publikasi baik di surat kabar, majalah, televisi, radio atau bioskop semata-mata hanya untuk membeli atau melihat iklannya saja, kecuali jika mempunyai kebutuhan mendesak atas produk-produk tertentu, seperti ingin membeli atau menjual kendaraan bekas atau rumah. Oleh karena itu, hanya iklan yang mampu menarik perhatian sajalah yang akan dibaca oleh calon pembeli. Dengan demikian iklan yang tidak menarik pada prinsipnya merupakan pemborosan. 2) Interest Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. 3). Desire Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan . 4). Conviction Sampai pada tahap ini, telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Pada tahap ini, produk yang ditawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu, maka harus meyakinkan calon pembeli agar tidak goyah lagi, mantap. 5) Action Akhirnya sampai pada tahap untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Bujukan yang diajukan berupa agar calon pembeli segera membeli. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon pembeli bergerak. Contoh : lihatlah, cobalah, dapatkan, pergilah, dan lain sebagainya.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

1.6 Kerangka Konsep Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada perumusan hipotesa. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis ( Nawawi, 1995: 40 ). Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi vaiabel. Variabel yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas ( Independent Variabel ) ( X ) Variabel bebas atau independent variabel adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel yang disebut dengan variabel terikat ( Nawawi, 1995: 57 ). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran. 2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) ( Y ) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul yang ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

variabel lain ( Nawawi, 1995: 57 ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel. 3. Karakteristik Responden Karakteristik responden adalah karakteristiknya usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan status. 1.7 Model Teoritis Berdasarkan

keseluruhan

variabel

yang

telah

disusun

dan

dikelompokkan maka dapat dibentuk suatu model teroritis sebagai berikut : Gambar 2 Model Teoritis

Variabel bebas ( X ) Strategi komunikasi Pemasaran

Variabel Terikat ( Y ) keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel

Karakteristik responden

1.8 Variabel Operasional Variabel operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam penelitian. Maka berdasarkan kerangka konsep dibuatlah operasionalisasi variabel-variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 1 Variabel Operasional

Variabel teoritis 1. Variabel Bebas ( X ) Strategi Komunikasi Pemasaran

Variabel Operasional a. Periklanan b. Promosi Penjualan c. Hubungan Masyarakat d. Pemasaran langsung e. Penjualan Personal

2. Variabel Terikat ( Y ) a. Perhatian ( Attention ) Keputusan Memilih kartu Pra bayar b. Ketertarikan ( Interest ) Telkomsel c. Keinginan ( Desire ) d. Keyakinan ( Conviction ) e. Tindakan ( Action ) 3. Karakteristik Responden a. Umur b. Jenis kelamin c. Pekerjaan d. Status e. Jenis kartu yang digunakan f. Lamanya menggunakan tersebut.

kartu

1.9 Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas ( Strategi Komunikasi Pemasaran ) a. . Periklanan

:

Iklan cetak dan penyiaran, advertorial, brosur, poster dan selebaran, cetak ulang iklan, billboard, simbol dan logo. b. Promosi Penjualan

:

Kontes, permainan, undian, tarif yang wajar, bonus, pameran, hiburan, c. Hubungan Masyarakat : Seminar, sumbangan amal, menjadi sponsor, publikasi, hubungan masyarakat, newsletter , kegiatan-kegiatan

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

d. Pemasaran langsung : Electronic shopping, kios shopping, Radio, newsletter,

pemasaran lewat

telepon. E-mail, Fax mail, Voice mail. e. Penjualan Personal : Persentasi penjualan, pertemuan penjualan 2. Variabel Terikat ( Keputusan Memilih kartu Pra bayar Telkomsel ) a. Attention

:

Menarik perhatian masyarakat, ditunjukkan dengan memilih posisi yang tepat, warna, headline, ilustrasi bersama dengan layout keseluruhan,dan pilihan jenis huruf. b. Interest

:

Meningkatkan minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci didalam diri calon pembeli.dengan memilih pewarnaan, gambar, atau copy iklan yang menarik. c. Desire : Menggerakkan keinginan pelanggan memiliki atau menikmati produk Telkomsel.misalnya : keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk, apa yang

mereka peroles dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk

suatu produk. d. Conviction

:

Menimbulkan rasa percaya diri dari calon pembeli dengan memberi kepuasan dalam hal tarif, harga.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

e. Action : Membujuk calon pembeli agar segera mungkin dilakukan suatu tindakan pembelian dengan membuat undangan untuk mencoba sampel, dorongan untuk mengunjungi ‘dealer’ atau daftar penyimpan produk yang mempermudah untuk mencari penyuplai. 3. Karakteristik Responden a. Umur

: Usia responden

b. Jenis kelamin : Jenis kelamin responden c. Pekerjaan

: Pekerjaan responden

d. Status

: Memilih / tidak memililh

e. Jenis kartu yang digunakan f. Lamanya menggunakan kartu pra bayar Telkomsel 1.10 Hipotesa Hipotesa adalah pernyataan yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usah untuk memahaminya yang mungkin benar, mungkin juga salah. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian yang kebenarannya akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan.

Hipotesa

yang

diajukan

dalam

penelitian

ini

adalah

sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat Pengaruh Strategi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu Para bayar Telkomsel Ha : Terdapat

Pengaruh Strategi pemasaran terhadap

keputusan

memilih kartu Para bayar Telkomsel Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Pada awalnya komunikasi memang sekadar alat antar manusia, agar manusia dapat saling berhubungan. Pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani, berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia. Namanya retorika. Kata ini berasal dari bahasa Yunan retorike yang berarti seni berdebat, dari akar kata retor ( orang yang berpidato ). Retorika berarti seni berpidato dan beragumentasi yang bersifat menggugah atau seni yang menggunakan bahasa secara lancar untuk mempengaruhi dan mengajak. Semenjak abad itu urusan memperbincangkan gagasan, keinginan kepada orang lain mendapatkan perhatian khusus, tidak dianggap sebagai kegiatan biasa-biasa saja. ( Ardianto, 2007 : 20 ) Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicate yang berarti pemberitahuan, memberi bagian dalam sesuatu, pertukaran dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari si pendengar atau ikut mengambil bagian. Sedangkan kata sifatnya communi yang artinya bersifat umum atau bersama-sama. Demikian pula kata kerjanya communicate yang artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah. Dan sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu turut memberikan sumbangan yang besar terhadap keberadaan dan definisi ilmu Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

komunikasi, seperti Sarah Trenholm dan Arthur Jensen ( 1996: 4) mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Raymond S. Ross ( 1983 : 8 ) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbo-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator. Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid ( 1981 : 18 ) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.( Wiryanto, 2004 : 6-7 ) Menurut Carl I. Hovland, Ilmu komunikasi adalah : upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan

pendapat dan sikap. Bahkan dalam definisinya secara khusus

mengenai pengertian komunikasi,adalah proses mengubah perilaku orang lain ( communication is the process to modify the behavior of other individuals ). Bahkan untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secaa efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ? ( Effendy, 1990 :10 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Definisi-definisi sebagaimana dikemukakan diatas tentunya belum mewakili semua definisi yang telah dibuat dari para ahli namun kita telah mengetahui berbagai pandangan dari para ahli tentang definisi komunikasi. Pada hakikatnya komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, berupa pikiran atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang atau kelompok lain dengan menggunakan lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak (Effendy,1993:9)l Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya mengerti dan selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat untuk melakukan kontak hubungan antar individu, namun komunikasi juga merupakan alat bagi manusia bertahan hidup. Sejumlah kendala dalam komunikasi akan mempengaruhi keberhasilan sebuah proses komunikasi. Luasnya ruang lingkup pengalaman dan lingkup pengetahuan pelaku komunikasi dapat mempengaruhi proses pengoperan lambang. Dapat saja sebuah pesan yang disampaikan diartikan secara berbeda sehingga menimbulkan efek tindakan yang berbeda pula. ( Soemanagara, 2006 : 45 ). Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Dengan kata lain komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Ini dikarenakan kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain. b. Unsur-Unsur Komunikasi Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan diatas , jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber , pesan, media , penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut elemen atau komponen komunikasi. Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup didukung tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah disebutkan. Aristoteles, ahli filsafat Yunani kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Pandangan Aristoteles ini oleh sebagian besar pakar komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau retorika. Hal ini bisa dimengerti, karena pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi masyarakat Yunani. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Claude E. Shannon dan Warren Weaver ( 1949 ), dua orang insinyur listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan. Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman pesan melalui radio dan telepon. Meski pandangan Shannon dan Weaver pada dasarnya berasal dari pemikiran proses komunikasi elektronika,

tetapi sarjana

yang

muncul

dibelakangnya mencoba menerapkannya dalam proses komunikasi antarmanusia seperti yang dilakukan oelh Miller dan Cherry ( Schramm : 1971 ) Awal tahun 1960-an David K.berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “ SMCR “ yakni : Source ( pengirim ), Message ( pesan ), Channel ( Saluran-media ), dan Receiver ( penerima ). Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik ( Feedback ) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur ini nantinya lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi ( personal ) dan komunikasi massa. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung proses komunikasi. ( Cangara, 2007: 22-23 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Dari beberapa hasil definisi diatas maka suatu rancangan komunikasi agar dapat efektif, komunikator perlu lebih dahulu memahami unsur-unsur utama yang mendasari komunikasi, yaitu : 1). Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmansuia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator. 2). Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 3). Media Media yang dimaksud disini adalah ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi. 4) Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirm oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran. 5). Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oelh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang ( De Fleur, 1982). Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. 6). Tanggapan Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. 7). Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. Untuk definisinya lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu

proses

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komonikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalyak. Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai. Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi ( Cangara, 2007 : 24-28 ). Namun menurut Fajar Laksana unsur-unsur yang terlibat dalam proes komunikasi meliputi : 1) Pengirim : kelompok yang mengirimkan pesan ke kelompok lainnya, disebut juga sumber atau komunikator. 2). Penulisan dalam bentuk sandi ( encoding ) : Suatu proses penyeberan dalam bentuk simbol ( sandi ). 3). Message : Serangkaian daripada simbol-simbol yang disampaikan yang disiarkan oleh pengirim ( sender ). Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

4) Media : Suatu saluran di mana pesan dikirim atau mengalir dari pengirim ke penerima.. media ada dua : fisik dan non fisik. 5). Recoding : Suatu proses di mana penerima mengartikan atau menerjemahkan simbol-simbol yang disampaikan oleh pengirim. 6). Receiver : Suatu kelompok yang menerima pesan yang dikirimkan oleh kelompok lain. 7). Response : Serangkaian dari pada reaksi-reaksi dimana si penerima telah mengeksposnya ke dalam pesan-pesan. 8). Noise : Gangguan tidak terduga selama proses komunikasi, sehingga mengakibatkan pesan yang diterima berbeda dengan yang dikirim. ( Laksana, 2008 : 135-136) c. Proses Komunikasi Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang ( komunikator ) kepada orang lain ( komunikan ). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.

Perasaan

bisa

berupa

keyakinan,

kepastian,

keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan kegairahan. Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaanya kepada orang lain tanpa pemikiran. Dan tidak jarang juga seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. 1) Proses Komunikasi secara primer. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

( simbol

) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, yang secara langsung mampu ‘ menerjemahkan ‘ pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahasa adalah yang paling banyak digunakan dalam berkomunikasi dan jelas bahasa mampu ‘ menerjemahkan ‘ pikiran seseorang kepada orang lain.Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Berlangsungnya proses komunikasi apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima komunikan. Dimana pertama kali komunikator menyandi ( encode ) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan dengan memformulasikan pikiran atau perasaannya kedalam

lambang

( bahasa ) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian komunikan mengawa-sandi ( decode ) pesan dari komunikator dengan menafsirkan

lambang

yang

mengandung

pikiran

atau

perasaan

komunikator . Wilbur Schramm, dalam karyanya menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan , yakni paduan pengalaman dan pengertian yang pernah Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

diperoleh komunikan. Menurut Schramm, bidang pengalaman merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi sebab menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Bisa bersifat positif maupun negatif. Tanggapan atau response atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar disebut umpan balik positif

namun kalau

tanggapan komunikan

tidak

menyenangkan

komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan komunikasinya maka disebut umpan balik bersifat negatif. Umpan balik secara verbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan dengan kata-kata , baik secara singkat maupun secara panjang lebar. Umpan balik secara nonverbal adalah tanggapan komunikan yang dinyatakan bukan dengan kata-kata. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga dapat segera mengubah gaya komunikasinya disaat mengetahui umpan balik dari komunikan bersifat negatif. 2) Proses komunikasi secara sekunder. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

majalah , radio, televisi, film, dan banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Efisien karena dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalayak banyak. Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasanya dinamakan umpan balik tertunda ( delayed feedback ), karena sampainya

tanggapan

atau

reaksi khalayak

kepada

komunikator

memerlukan tenggang waktu. Proses komunikasi media misalnya dengan surat , poster, spanduk, radio, televisi, atau film, umpan balik akan terjadi apabila

komunikator

mengetahui

tanggapan

komunikan

jika

komunikasinya sendiri selesai secara tuntas. Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan lanjutan dari proses komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan. Setiap media memiliki ciri-ciri atau sifat tertentu yang hanya efektif dan efisien untu dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa ( massmedia ) dan media nirmassa atau media nonmassa ( non- mass media ). ( Effendy, 2006 : 11-18 ) d. Metode Komunikasi Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara ( metode ) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Ada tiga Metode atau cara komunikasi tersebut antara lain : Komunikasi sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. 1) Komunikasi sebagai tindakan satu arah Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatap-muka, namun mungkin tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik ( pidato ) yang tidak melibatkan tanya jawab dan komunikasi massa ( cetak dan elektronik ). Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut sebagai ‘ definisi berorientasi-sumber ‘. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Komunikasi ini dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Dengan kesimpulan komunikasi satu Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mngisyaratkan bahwa semua kegiatan bersifat persuasif. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah: Gerald R. Miller : ’ Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima ’. Everett M. Rogers : ’Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Harold Lasswell : ( Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ) Who Says In Which Channel To Whom Whith What Effect ? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana ? Pemahaman komunikasi berorientasi pada variabel-variabel tertentu seperti isi pesan ( pembicaraan ), cara pesan yang disampaikan, dan daya bujuknya dengan kata lain menyoroti efek ( pesan ) komunikasi. 2). Komunikasi sebagai interaksi Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebabakibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam metodi ini adalah umpan balik ( feed back ), yaitu apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang disampaikan sebelumnya, apakah dapat dimengerti atau dapat diterima sehingga berdasarkan umpan balik, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai dengan tujuannya. Suatu pesan disebut umpan balik bila hal itu merupakan respons terhadap pesan pengirim dan bila mempengaruhi perilaku selanjutnya pengirim. Konsep umpan balik dari penerima sebenarnya merupakan pesan penerima yang disampaikan kepada pengirim pertama, jawaban pengirim pertama merupakan umpan balik bagi penerima pertama. 3). Komunikasi sebagi Transaksi Metode komunikasi ini adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Metode ini bersifat dinamis dan juga lebih sesuai untuk komunikasi tatap-muka yang memungkinkan pesan atau respons verbal dan nonverbal bisa diketahui secara langsung. Kelebihan metode ini adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi pada komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Dalam

komunikasi

transaksional,

komunikasi

dianggap

telah

berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku nonverbalnya. Istilah transaksional mengisyaratkan bahwa pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interpendensi atau timbal balik, eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak lainnya.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Pendekatan transaksi menyarankan bahwa semua unsur dalam proses komunikasi saling berhubungan. ( Mulayana, 2005 : 61-68 ) e. Teknik Komunikasi Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, dan agar komunikasi dapat mencapai sasarannya dan dapat berjalan dengan efektif , maka diperlukan teknikteknik dalam berkomunikasi yaitu dengan memunculkan ide yang jelas sebelum berkomunikasi, kemudian membuat tujuan komunikasi, setelah itu sebelum berkomunikasi dengan komunikan terlebih dahulu periksa lingkungan fisik atau keberadaan

pribadi

komunikator.

Selanjutnya

didalam

berkomunikasi

komunikator senantiasa mengimbangi isi dan nada suara supaya pesan yang disamapikan dapat dengan jelas diterima komunikan. Dalam merencanakan komunikasi , berkonsultasi kepada pihak lain agar memperoleh dukungan. Setelah itu, didalam berkomunikasi isi pesan yang disampaikan diutamakan hal-hal yang penting atau berharga.

mengkomunikasikan pesan-pesan secara singkat,

komunikasi yang efektif diperlukan ada tindak lanjut dan tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dkomunikasikan. Dan yang terakhir jadilah pendengar yang baik. ( http://bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf ) II.2 Komunikasi Pemasaran a. Pengertian Komunikasi Pemasaran Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok dan kelompok pada masa. Komunikasi dalam Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

kegiatan pemasaran bersifat kompleks, artinya tidak sesederhana seperti ketika berbincang-bincang dengan rekan sekantor, atau dengan keluarga di rumah. Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang. Penggabungan dari pemasaran dan komunikasi menghasilkan pengertian yang baru yaitu komunikasi pemasaran, yang merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas berarti semakin baik komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli, dan masyarakat pada umumnya secara baik. Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu : yang pertama perubahan pengetahuan, dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk. Tahap kedua adalah perubahan sikap yang ditentukan oleh tiga komponen yaitu pengetahuan, perasaan, dan Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

perilaku.perubahan yang diharapkan adalah mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk, yaitu pembelian atau setidaknya konsumen melakukan sebuah pengujian terhadap ketepatan produk. Dan pada tahap terakhir yaitu perubahan perilaku, dengan tujuan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan terbiasa menggunakannya. Definisi lain yang dapat diberikan untuk komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan ( laba ) sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang luas dan juga sebagai jumlah upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan. Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan komunikasi

pemasaran

yang

efektif.

Komunikasi

pemasaran

dapat

diidentifikasikan sebagai hal berikut : 1). Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen 2). Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan target gruop, 3). Mengevaluasi sejauhmana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan, Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

4). Mempertanyaakan apakah ada penghalang ( gap ) antara harapan ideal dengan tampilan produk ( performance ) (Soemanagara, 2006 : 9 ) b. Strategi Komunikasi Pemasaran Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak hanya melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar melalui penetapan standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga mereka berusaha mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi komunikasi. Persaingan produk juga telah menyebabkan peningkatan biaya belanja iklan dan sejumlah kegiatan promosi lainnya sebagai upaya untuk merebut perhatian konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran. Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen pada pihak-pihak yang terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut elemen, fungsi atau alat ( tool ) yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung. Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tatacara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

memadukan

keseluruhan

bauran

pemasaran

agar

dapat

efektif

mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada konsumen. Tabel 2 Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran Promosi Penjualn Iklan cetak dan Kontes, siaran game Premi Kemasan- luar hadiah

Humas Penjualan

Penjualan Personal

Pemasaran Langsung

Seminar

Presentasi

Mailing

– Sumbangan amal

Rapat penjualan

Telemarketing

Iklan

Kemasan- dalam

Tarif Hemat

Brosur Poster Baliho/Billboard Simbol – Logo

Sponsorship

Fax mail

Publikasi

E-mail

Hubungan masyarakat Majalah intern

Voice mail

Even

( Sumber : Kotler,1997 : 77 ) 1) Periklanan Adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk, mempercepat penjualan. 2) Promosi Penjualan Alat promosi penjualan : kupon, kontes, premium, dan sejenisnya – sangat beraga, memberikan tiga manfaat yang berbeda :

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

a) Komunikasi : promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. b) Insentif : Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau konstribusi yang memberi nilai bagi konsumen. c) Ajakan : Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Perusahaan menggunkan alat promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Namun, pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang. 3) Hubungan Masyakat dan Publisitas. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus : kredibilitas tinggi : a) berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. b) Kemampuan menagkap pembeli yang tidak menduga : Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

c) Dramatisasi : Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. 4) Penjualan Personal Adalah alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika dibandingkan dengan periklanan, memiliki tiga manfaat tersendiri : a) konfrontasi personal : penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. b) Mempererat. Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. c) Tanggapan Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi, walau tanggapan tersebut hanya berupa suatu ucapan ‘ terima kasih ‘ secara sopan. 5) Pemasaran Langsung Bentuk pemasaran langsung, surat langsung, pemasaran lewat telepon, pemasaran, elektronik. Semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat : a) Non publik : Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

b) Disesuaikan : Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju c) Terbaru : Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang. d) Interaktif : Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. ( Kotler, 1997 : 78-88 ) Dari kelima strategi komunikasi pemasaran yang dikemukan oleh Kotler, ternyata kelima-lima strategi komunikasi pemasaran tersebut juga dilakukan oleh PT. Telkomsel dalam melakukan pemasaran produk kepada masyarakat khalayak dalam memperkenalkan produknya diantaranya kartu pasca bayar yakni kartu Halo dan kartu pra bayar Telkomsel yakni kartu Simpati dan kartu As. Srategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Telkomsel mencakup Periklanan : melaui Tv, Radio, kemasan, Brosur, Poster, Baliho/Billboard maupun spanduk. Promosi Penjualan : Tarif Hemat, Kualitas jaringan, Festival. Humas Penjualan : mengadakan seminar misalnya dibidang pendidikan ataupun usaha , Sumbangan amal kepada korban-korban bencana/ yang mengalami musibah, menjadi Sponsor pada penyelenggaran event-event. Penjualan personal : Presentasi produk langsung kepada konsumen misalnya melalui pameran. Dan yang terakhir dengan Pemasaran langsung : melalui Telemarketing, Voicemail. c. Model Komunikasi Pemasaran Hampir semua di antara kita pernah mengunjungi pameran atau museum. di sana diperlihatkan berbagai macam miniatur, seperti gedung, candi, pesawat Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

terbang, perahu, dan sebagainya. Miniatur-miniatur itulah yang disebut model. Model

adalah

suatu

gambaran

yang

sistematis

dan

abstrak,

dimana

menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari sebuah proses ( Book,1980 ). Model dibangun agar kita bisa mengidentifikasi, menggambarkan atau mengategorisasikan komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna, jika mampu memperlihatkan semua aspekaspek yang mendukung terjadinya sebuah proses. Secara garis besar model dapat dibedakan atas dua macam yakni model operasional yakni menggambarkan proses dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan operasional, baik terhadap faktor luar maupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi

jalannya

suatu

proses

dan

model

fungsional

berusaha

menspesifikasi hubungan-hubungan tertentu diantara berbagai unsur dari suatu proses serta menggenaralisasinya menjadi hubungan-hubungan yang baru. Komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam berkomunikasi, juga dapat digambarkan dalam berbagai macam model. model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi, dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antarmanusia. ( Cangara, 2007 : 39-40 ) Didalam komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan dalam menentukan tujuan pemasarannya terlebih dahulu. Apakah untuk mengarahkan konsumen untuk memakai jasa, mengarahkan penjualan atau langsung menjualnya kepada konsumen dan juga mempelajari siapa yang menjadi sasaran pemasaran, apakah merupakan seorang konsumen baru, konsumen yang sudah lama ada atau Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

konsumen yang sering berganti merek . konsumen yang masih ragu, konsumen yang belum mengetahui namun tertarik . Apakah media mampu untuk menjangkau lapisan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran atau tidak . karena beberapa lapisan masyarakat memerlukan cara khusus untuk melakukan pemasaran pada mereka.Kemudian dilakukan penyusunan informasi yang akan disampaikan dan menyusunnya berdasarkan urutan prioritas setelah itu, dengan mencari segi penjualan yang paling efektif dalam menarik minat konsumen. Ini harus dijadikan pembuka dan semenarik mungkin agar konsumen tidak menghindar, dengan kata – kata yang membuat konsumen merasa dirinya penting. Selalulah menggunakan kata – kata “anda” atau“kita” agar terkesan sopan dan konsumen

merasa akrab . Kemudian menciptakan kepuasan yang diinginkan

konsumen, pertimbangkanlah apa yang sebenarnya di inginkan oleh konsumen. Dalam melakukan komunikasi pemasaran, hal yang harus dilakukan adalah Pertama– tama anda harus merebut perhatian konsumen. Ini bisa dilakukan dengan berbincang – bincang, tersenyum, gambar atau tulisan yang menarik. jika melakukan komunikasi dengan media juga harus dapat menarik minat konsumen dan harus memberitahukan kepada hal–hal yang menarik bagi kepentingan pribadi konsumen.Kemudian timbulkan keinginan konsumen

untuk membeli. Seperti

dengan memunculkan hasrat konsumen untuk membeli, mencoba atau mencermati produk yang akan dijual, meminta brosur atau minta di hubungi oleh bagian penjualan. Kemudian desak konsumen untuk bertindak sesuai dengan apa yang dinginkan. Semua itu memerlukan motivasi yang berbeda untuk membeli sebuah produk .selanjutnya adalah memutuskan metode apa yang akan di gunakan. Untuk lebih jelasnya , ada dua jenis model komunikasi pemasaran yaitu: Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

1) Komunikasi Personal Adalah komunikasi dengan kontak langsung antara pihak penjual dengan pembeli atau pihak pengusaha dengan konsumennya. Dalam hal ini komunikator dapat berhubungan baik langsung maupun tidak langsung. Hubungan tersebut dapat langsung antar pribadi dan kelompok, atau bisa juga melalui telepon, surat dan faximile. Saluran komunikasi personal ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk: a). Advocate Channels adalah penganjur atau pemberi motivasi pembelian kepada konsumen, contohnya : salesmen. b). Expert Channels adalah pribadi bebas yang dengan keahliannya memberikan pernyataan maupun komentar kepada konsumen. Dengan tujuan konsumen lebih mudah dalam mengambil keputusan pembelian. c).Social Channels adalah anggota masyarakat pada umumnya, bisa tetangga, saudara, sahabat atau perkumpulan pengajian yang berbicara atau membuat pernyataan kepada konsumen. d).Word-of-mouth influence adalah komentar atau pembicaraan masyarakat secara tidak langsung, seringkali berbentuk gosip. 2) Komunikasi Nonpersonal Adalah komunikasi yang membawa pesan tanpa melalui kontak pribadi. Saluran komunikasi nonpersonal ini meliputi : a). Media Massa ( Mass Media ) Terdiri dari media cetak, elektronik dan display. Ditujukan kepada sejumlah besar audiens atau pembaca kepada audiens tertentu saja. Media massa

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pribadi melalui proses komunikasi dua tahap. Proses komunikasi dua tahap tersebut adalah : •

Menyajikan pendapat pemimpin atau opinion leader dalam media massa. Pemimpin opini ( opinion leader ) akan menyatakan pendapatnya dan pendapatnya ini akan didengar atau dibaca oleh audiens atau konsumen atau masyarakat pada umumnya. Pemimpin opinion juga akan ditiru oleh audiens atau konsumen pernyataan atau perilakunya yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dia komentari.



Mengadakan kontak langsung dengan pemimpin opini Lebih meyakinkan konsumen akan pernyataan dan komentarnya. Kemudian pemimpin opinion akan dapat mempengaruhi konsumen. Misalnya perusahaan yang memasarkan sepeda santai, pertama kalinya berupaya mempromosikan sepeda santainya itu kepada para pejabat pemerintah sebagai pemimpin opini.

b). Suasana Adalah lingkungan yang diciptakan untuk meningkatkan hasrat pembeli atau mengkonsumsi suatu produk. Terutama untuk produk baru. c). Kejadian ( peristiwa khas ) Merupakan suatu peristiwa atau suatu kesempatan yang sengaja dirancang untuk berkomunikasi dengan target audiens atau target konsumen. (Gitosudarmo ,1994 : 250-251 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

II.3 Marketing Mix Kalau perusahaan telah memutuskan dan menetapkan strategi penentuan posisinya, hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci mengenai marketing mix. Hal itu disebabkan karena marketing mix merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Definisi dari marketing mix

itu adalah perangkat variabel-variabel

pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran ( target market ). Konsep marketing mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk memepengaruhi permintaan akan produknya. Perencanaan marketing Mix yang efektif pada dasarnya harus berawal dari perumusan suatu konsep produk yang efektif da efisien yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dituju. Komponen-komponen pokok marketing mix terdiri dari empat variabel yang dikenal 4P, yaitu : a. Produk Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran dan ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar tentang produk yaitu : 1) Menurut Philip Kotler Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Meliputi benda fisik, jasa , orang, tempat, organisasi dan gagasan. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

2) Menurut William J. Stanton Mendefinisikan produk dalam dua pengertian dasar , yaitu : •

Pengertian Sempit Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata ( tangible ) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.



Pengertian Luas Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata ( tangible ) dan tidak nyata ( intangible ) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive pabrik, prestive pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Gagasan pokok dari kedua definisi di atas ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu yang memuaskan keinginan. b. Harga ( Price ) Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Dan ada juga para ahli dalam mendefinisikan harga antara lain : 1) Menurut William J. Stanton Harga adalah jumlah uang ( kemungkinan ditambah beberapa barang ) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.. 2) Menurut Jerome Mc Carthy Adalah apa yang dibebankan untuk sesuatu. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

c. Tempat ( Place ) Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan demikian produsen harus mengatur seluruh distribusi yang tepat ( melalui grosir, pengecer ). Disamping itu mengecek persediaan dan mengatur pengangkutan dan penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur. Fungsi dan peranan saluran distribusi sebagai salah satu aspek kegiatan pemasaran perusahaan di dalam usaha mendistribusikan barang atau jasa dari titik produsen ke konsumen akhir merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Kegiatankegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk, penetapan harga dan promosi, yang dilakukan belum dapat dikatakan sebagai usaha terpadu kalau tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi. d. Promosi ( Promotion ) Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan sasaran agar membelinya. ( Angipora, 1999:26 ) Sedangkan Menurut Laksana ( 2008:133 ), Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

II.4 Teori AIDCA Para Ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi melalui iklan lebih baik menggunakan A-A Procedure atau from Attention to Action procedure. A-A Procedure sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang sebelum kita kenal dengan AIDDA yaitu Action, Interest, Desire, Decision dan diakhiri dengan tahapan Action. Namun dalam perkembangannya formula tersebut mengalami perubahan menjadi AIDCA yaitu Action, Interest, Desire, Conviction dan juga diakhiri dengan tahapan yang sama yaitu Action. Kedua formula ini mempunyai

perbedaan dari formula

sebelumnya yaitu dalam penyebutan tahapan yang keempat yaitu antara Decision dengan Conviction meskipun kedua-duanya mempunyai kesamaan makna yaitu tahapan dalam mengambil keputusan. Penggunaan visual dan pesan yang tepat merupakan syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa ( awareness ), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk ( interest ), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan ( loyalty ). Dalam pengertian komunikasi tahapan tersebut disebut Formula AIDCA, yang merupakan formula yang sering digunakan untuk membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh, dan formula ini dapat diterapkan pada suatu iklan hard-selling. Formula ini tidak hanya dapat diterapkan pada naskah iklan atau copy iklan, layout, dan tipografi saja, tetapi juga dapat diterapkan pada pemilihan media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

suatu media publikasi. Suatu pembahasan atas lima unsur formula ini akan menjelaskan hal ini secara lebih jelas. a. Perhatian ( Attention ) . Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi ( apakah itu berupa iklan satu halaman penuh atau iklan sebagian halaman ), atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri. Umumnya, posisi di atas sebelah kanan pada halaman sebelah kanan akan meraih perhatian paling besar apabila iklan tidak menempati seluruh atau setengah halaman. Selain itu, perangkat kreatif juga dapat digunakan untuk menarik perhatian, misalnya warna, headline, ilustrasi bersama dengan layout keseluruhan, dan pilihan jenis huruf. b.

Ketertarikan ( Interest ) Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini

guna membuat orang tertarik pada iklan kita kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Hal itu mungkin berlaku secara selektif dan pembaca tertentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu, misalnya, iklan kosmetik, makanan, pakaian, perumahan, kendaraan bermotor, atau komputer. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan perwarnaan, gambar, atau copy iklan yang menarik, dan hal ini pada gilirannya akan semakin diperkuat oleh keorisinilan penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy iklan. c. Keinginan (Desire ) Pembaca harus dibuat lebih dari sekadar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. Bagaimanakah, secara kreatif, suatu iklan dapat dibuat sehingga menimbulkan Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

keinginan konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan? Keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk melalui iklan tersebut? Ada suatu situasi pertukaran: apa yang akan pembaca peroleh dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk produk yang diiklankan? Mengapa mereka harus mengorbankan uang yang mereka punyai untuk mendapatkan barang atau jasa yang diiklankan itu ? d. Keyakinan ( Conviction ) Adalah sudah sangat bagus bila kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun, juga perlu menciptakan iklan yang mampu menciptakan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan. untuk mewujudkan hal ini, kita mungkin memerlukan fakta-fakta yang meyakinkan, bukti-bukti dari penampilanpenampilan, kesaksian-kesaksian dan fakta-fakta lain yang berkaitan dengan produk yang diiklankan. e. Tindakan ( Action ) Bagaimanakah iklan mampu menimbulkan respon? Iklan cetak bersifat statis, dan tidak mudah untuk membuat pembaca melakukan tindakan sesuai yang diinginkan. Tentu saja, mungkin ada suatu pendekatan yang langsung memunculkan aksi pada headline, atau mungkin implisit di keseluruhan iklan. Namun demikian, perangkat-perangkat tertentu mungkin dapat digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan mencantumkan kupon, undangan untuk mencoba sampel, dorongan untuk mengunjungi ‘ dealer ‘ atau ‘ showroom ‘ atau daftar penyimpan produk ( stockist ) yang mempermudah untuk mencari penyuplai. Beberapa iklan tertentu hanya bersifat mengingatkan, yang Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

lainnya membangun interest dan keinginan untuk masa yang akan datang ketika pembelian mungkin dilakukan, tetapi lainnya mungkin mengharapkan aksi segera. ( Jefkins, 1997 : 241-243 ) II.5 Keputusan Memilih a. Perilaku Konsumen Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Dalam lingkungan kehidupan yang relatif konsumtif seperti saat ini dan bombardir iklan serta jenis promosi lainnya sangat gencar untuk mempengaruhi masyarakat agar membeli suatu produk, maka tuntutan lebih dapat memahimi secara baik akan perilaku konsumen menjadi penting, karena dengan tahu akan dirinya sendiri bagaimana motif, sikap maupun lingkungan eskternal lain yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap perilakunya, individu sebagai konsumen akan lebih sadar dan bijaksana dalam mengambil keputusan pembelian. Individu dapat mengambil keputusan lebih cermat atas dasar pertimbangan yang matang. ( Suryani, 2008: 8 ) Menurut Engel, Blackwell dan Miniard ( 1995 :4 ) pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Menurut Hawkins, Best dan Coney ( 2007 : 6 ) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen itu mencakup bidang yang lebih luas, karena termasuk didalamnya juga mempelajari dampak dari proses dan aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lain maupun masyarakat. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk ( 2007 ) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki ( waktu, uang dan usaha ) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. ( Suryani, 2008 : 5-6 ) Proses paling penting dari perilaku konsumen bagi para pemasar adalah memahami bagaimana konsumen membuat keputusan. Konsumen membuat keputusan tentang berbagai jenis perilaku : 1) Produk atau merk apa yang harus saya beli ? 2) Dimana saya harus berbelanja ? 3) Acara Tv mana yang akan saya tonton malam ini ? 4) Apakah saya harus membayar tunai atau menggunakan kartu kredit ? 5) Berapa banyak uang yang harus saya pinjam ? 6) Apakah saya harus membaca iklan ini dengan teliti ? 7) Kepada siapa saya harus bertukar pikiran ? 8) Kepada salesman yang mana saya harus membeli ? Konsumen menggunakan informasi untuk membuat keputusan seperti diatas. Dari sudut pandang konsumen, sebagian besar aspek lingkungan adalah informasi yang potensial. Disamping itu, tindakan internal konsumen dan perilaku Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

mereka juga merupakan informasi yang dapat diterjemahkan oleh sistem kognitif mereka. Jika ditujukan untuk mempengaruhi keputusan konsumen, informasi tersebut harus diproses ( ditangkap, diterjemahkan dan digunakan ) oleh sistem kognitif mereka. Pengambilan keputusan melibatkan tiga proses kognitif yang penting, yaitu : •

konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di lingkungan sekitar

untuk menciptakan arti atau pengetahuan

personal. •

konsumen

harus

mengkombinasikan

atau

mengintegrasikan

pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan yang mungkin, dan untuk menetapkan perilaku diantara alternatif yang ada. •

konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari ingatannya

untuk

digunakan

dalam

proses

integrasi

dan

interpretasi.Ketiga proses kognitif tersebut dilibatkan dalam berbagai situasi pengambilan keputusan.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Gambar 3 Model Proses Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen Lingkungan

Proses Interpretasi

Perhatian Pemahaman Ingatan

Pengetahuan, Arti,

Pengetahuan, Arti,

Dan Kepercayaan

dan Kepercayaan

Proses Integrasi

Sikap dan Keinginan Pengambilan Keputusan

Perilaku ( Peter, Paul J and Olson, Jerry C, 1999 : 48 ) Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Gambar tersebut menyajikan suatu model pengambilan keputusan konsumen yang menonjolkan ketiga ciri interpretasi, integrasi, dan pengetahuan produk dalam ingatan. Konsumen harus menerjemahkan atau memberi arti bagi setiap informasi dilingkungan sekitarnya. Dalam proses, ketiga hal tersebut menciptakan pengetahuan, arti dan kepercayaan baru tentang lingkungan serta posisi

ketiga

hal

tersebut

didalamnya.

Proses

interpretasi

( interpretation processes ) mensyaratkan eksposur pada informasi dan melibatkan dua proses kognitif terkait, perhatian dan pemahaman. Perhatian mengatur bagimana konsumen memilih informasi mana yang harus diterjemahkan dan informasi mana yang harus diabaikan. Pemahaman mengacu pada bagaimana konsumen menetapkan arti subjektif dari informasi dan oleh karena itu menciptakan pengetahuan serta kepercayaan personal. Pengetahuan, arti dan kepercayaan dapat disimpan dalam ingatan yang kemudian dapat dipanggil kembali dari ingatan ( diaktifkan ) dan digunakan dalam proses integrasi. Proses integrasi ( integration proceses ) menyangkut bagaimana konsumen mengkombinasikan berbagai jenis pengetahuan, Konsumen juga terlibat dalam pengintegrasian proses ketika mereka mengkombinasikan pengetahuan dan tanggapan afektif untuk memilih suatu perilaku. Ketika konsumen memilih diantara beberapa perilaku pembelian, mereka membentuk suatu keinginan atau rencana membeli. Proses integrasi juga digunakan untuk menetapkan pilihan diantara perilaku lainnya disamping pembelian,misalnya ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan dalam menetapkan kapan pergi berbelanja, apakah membayar dengan check atau kartu kredit. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Kesimpulan gambar tersebut

menunjukkan bahwa pengambilan

keputusan konsumen melibatkan kedua proses kognitif, interpretasi dan integrasi, yang dipengaruhi oleh pengetahuan produk, arti dan kepercayaan yang tersimpan dalam ingatan. Beberapa aspek kognitif sistem kognitif mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengaktifan ( activation ), misalnya adalah proses dimana pengetahuan produk diambil dari ingatan untuk digunakan dalam menterjemahkan dan mengintegrasikan informasi. Pengaktifan pengetahuan dalam ingatan sering terjadi secara otomatis dengan hanya sedikit atau bahkan tidak ada upaya sadar yang dibutuhkan. Konsumen biasanya mengalami pengaktifan pengetahuan sebagai suatu pemikiran. Penting menerjemahkan

bagi strategi

pemasar

untuk

pemasaran

memahami

mereka.

bagaimana

Misalnya,

konsumen

pemasar

dapat

memprogamkan potongan harga untuk barang yang tersedianya menumpuk, namun konsumen dapat memandang pemotongan harga sebagai tanda bahwa kualitas produk tersebut menurun. Pemasar juga sanga tertarik pada pengetahuan, arti dan kepercayaan yang dimiliki konsumen atas produk, merk, toko dan sebagainya. Proses integrasi yang dilibatkan dalam membentuk sikap merk ( apakah saya suka merk ini ? ) dan kecenderungan pembelian ( apakah saya harus membeli merk ini ? ) adalah penting dalam pengenalan akan perilaku konsumen. Pemasar perlu mengetahui jenis pengetahuan produk mana yang dibutuhkan dalam proses integrasi, dan pengetahuan apa yang diabaikan. Karena keterbatasan sistem kognitif, pemasar harus berharap agar konsumen hanya mengintegrasikan

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

sebagaian kecil pengetahuan ketika memilih merk yang dibeli atau toko yang dituju. Pengaktifan pengetahuan produk memiliki beberapa implikasi dalam pemasaran misalnya, pemilihan nama merk dapat menjadi sangat penting bagi keberhasilan suatu produk karena kemampuannya mengaktifkan berbagai macam arti dari ingatan konsumen. Implikasi lain adalah bahwa pemasar perlu memperhatikan perbedaan diantara konsumen karena rangsangan yang sama dapat mengaktifkan pengetahuan yang berbeda dari konsumen yang berbeda. Jadi inti dari pengambilan keputusan konsumen ( consumer decision making ) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan ( choise ) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. ( Peter, Paul J and Olson, Jerry C: 1999 : 48-50 ) b. Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli suatu produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi. Menurut Jeffrey, et al ( 1996 ), proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasratnya tersebut. Di dalam melakukan Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

perilaku inilah sangat dimungkinkan terjadi perbedaan antara konsumen yang satu dengan konsumen lain, meskipun sebenarnya memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama. Setelah sebagian atau seluruh kebutuhan terpenuhi, maka akan terjadilah penurunan ketegangan. Menurunnya ketegangan ini bukan berarti sudah tidak ada kebutuhan dan keinginan lagi. Kebutuhan dan keinginan lain yang berbeda akan muncul dan menuntuk untuk dipenuhi. Inilah dinamika motivasi yang tidak pernah berhenti selama manusia hidup. Unsur-unsur yang terlibat dalam proses motivasi meliputi : 1) Kebutuhan Setiap konsumen sebagai individu memiliki kebutuhan yang berbedabeda. Kebutuhan ini ada yang bersifat fisiologik dan tidak dipelajari, tetapi ada juga yang bersifat dipelajari. Kebutuhan yang sifatnya fisiologik antara lain kebutuhan akan makanan, udara, air dan pakaian, perlindungan serta kebutuhan seksual. Sedangkan kebutuhan yang dipelajari antara lain penghargaan diri, prestise, kekuasaan dan lain-lain. 2) Perilaku Merupakan aktivitas yang dilakukan individu dalam usaha memenuhi kebutuhan. Perilaku ini dapat diamati dalam bentuk pengambilan keputusan, pemilihan merk dan penolakan terhadap suatu produk. 3) Tujuan Merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh konsumen sebagai hasil atas perilaku yang dilakukan. Tujuan yang dipilih oleh konsumen tergantung pengalaman pribadinya, kapasitas fisik, norma-norma dan nilai-nilai budaya yang ada dan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan secara teoritis teknik operacional yang dipakai sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah penyelesaian dalam penelitian. III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Kelurahan Padang Bulan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul, adat-istiadat

yang diakui dalam sistem

pemerintahan nasional dan berada di daerah kotamadya. Untuk berdirinya atau terbentuknya Kelurahan Padang Bulan harus memperhatikan syarat-syarat luas wilayah, jumlah penduduk, dan syarat-syarat lain yang diatur dan ditentukan oleh peraturan menteri dalam negeri. Kelurahan Padang Bulan adalah salah satu wilayah dari tujuh kelurahan di wilayah kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan. Menurut data yang diperoleh dari pihak kelurahan, Kelurahan Padang Bulan adalah kelurahan terluas yang terdapat di Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 168 Ha. Kelurahan Padang Bulan berbatasan dengan wilayah administrasi sebagai berikut:

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Di sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Merdeka Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Titi Rante Di sebelah Barat berbatasan dengan Selayang Di sebelah Timar berbatasan dengan Polonia Kelurahan Padang Bulan jaraknya hanya 0.5 km dari pusat pemerintahan Kecamatan dan sekitar 4 km dari Ibu Kotamadya Tingkat II Medan. Kelurahan ini terdiri dari 12 ( dua belas ) lingkungan yang dikepalai oleh Kepling ( kepala lingkungan ) di setiap lingkungannya. Jumlah penduduk di Kelurahan Padang Bulan berdasarkan data dari kantor Kelurahan tahun 2009 sebanyak 11967 jiwa Lingkungan I

: Dipanegara

Lingkungan II

: Dr. Mansyur

Lingkungan III

: Pajak Sore

Lingkungan IV

: Gg. Sarmin dan Gg Sarman

Lingkungan V

: Gg. Sahabat

Lingkungan VI

: Gg. Arihta

Lingkungan VII

: Gg. Kamboja dan Komplek Pamen

Lingkungan VIII

: Sumber

Lingkungan IX

: Gg. Tarigan dan Gg. Selamat

Lingkungan X

: Gg. Ganefo dan Kantor Kelurahan

Lingkungan XI

: Jl. Pembangunan

Lingkungan XII

: Berdikari

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

III.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan berlangsung dari bulan Juni 2009 sampai selesai. III.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti, atau dengan kata lain ingin meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain. Dalam hal ini sejauh mana variabel (x) yakni strategi komunikasi pemasaran berpengaruh pada variabel (y) yaitu keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel. III.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah ditentukan ( peringkat universal ) yang berhubungan dengan pertanyaan atau hipotesis penelitian. ( Bulaeng, 2004: 136 ). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh penduduk kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru yang berusia 17 tahun keatas Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih populasi

karena

berdasarkan pengamatan peneliti masyarakat di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru adalah masyarakat yang heterogen baik itu berdasarkan tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, agama, dan suku. Sedangkan batasan usia dilakukan terhadap anggota masyarakat yang

berusia 17 tahun ke atas

merupakan kelompok usia yang produktif dianggap telah dapat dan mampu mengetahui dan memahami maksud dan tujuan dari si peneliti. Berdasarkan data Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

yang diperoleh dari hasil pra penelitan dari kantor Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru jumlah masyarakat yang berusia 17 tahun ke atas adalah 9241 jiwa yang tersebar di 12 lingkungan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 3 Jumlah Penduduk 17 Tahun Ke Atas di Setiap Lingkungan

NO

Lingkungan

Jumlah

1

I

784

2

II

621

3

III

717

4

IV

667

5

V

648

6

VI

678

7

VII

831

8

VIII

718

9

IX

791

10

X

766

11

XI

729

12

XII

1291

Jumlah

9241

Sumber : Data Kelurahan Padang Bulan tahun 2009 2. Sampel Sampel

adalah

sebagian

atau

wakil

populasi

yang

diteliti.

Pengambilan sampel ( contoh ) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya dengan kata lain sampel harus representatif ( Arikunto : 2006 ). Berdasarkan data populasi yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dan tingkat kepercayaan 90%, sebagai berikut : N n= N(d)2 + 1 Keterangan : N

:

Populasi

n

:

Sampel

d

:

Presisi ( digunakan 10 % atau 0,1 )

Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini diperlukan sampel sebanyak : 9241 n= 9241 ( 0.1 )2 + 1 9241 n= 92,41+ 1 9241 n= 93,41 n = 98,93 n = 99 orang Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Setelah jumlah sampel ditentukan, kemudian disebarkan dengan cara random sampel proposional untuk memperoleh jumlah sampel dari setiap lingkungan dengan menggunakan humus : nlxni n = N

Keterangan : n = jumlah sampel tiap lingkungan n1= jumlah penduduk tiap lingkungan ni = jumlah sampel keseluruhan N = jumlah populasi ( Arikunto, 2006 ).

784X99 Lingkungan I

=

= 8.3 9241

621X99 Lingkungan II

=

= 6.65 9241 717X99

Lingkungan III

=

= 7.68 9241

667X99 Lingkungan IV

=

= 7.1 9241

648X99 Lingkungan V

=

= 6.9 9241

678X99 Lingkungan VI

=

= 7.2 9241

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

831X99 Lingkungan VII

=

= 8.9 9241

718X99 Lingkungan VIII

=

= 7.6 9241

791X99 Lingkungan IX

=

= 8.4 9241

766X99 Lingkungan X

=

= 8.2 9241

729X99 Lingkungan XI

=

= 7.8 9241

1291X99 Lingkungan XII

=

= 13.8 9241

Tidak

mustahil

kelebihan

atau

kekurangan

sampel

dalam

pendistribusiannya. Demikian halnya pada penjumlahan di atas. Karena jumlahnya belum mencapai total sampel, maka pada beberapa lingkungan diberikan pembulatan ke satu angka di atasnya. Dengan demikian untuk lebih jelasnya distribusi sampel dapat dilihat pada tabel berikut :

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 4 Distribusi Sampel

NO

Lingkungan

Populasi

Sampel

1

I

784

8

2

II

621

7

3

III

717

8

4

IV

667

7

5

V

648

7

6

VI

678

7

7

VII

831

9

8

VIII

718

8

9

IX

791

8

10

X

766

8

11

XI

729

8

12

XII

1291

14

Jumlah

9241

99

Sumber : Hasil Penelitian 2009 III.5 Teknik Penarikan Sampel Teknik sampel berstrata proporsional digunakan dalam penelitian ini karena populasi yang akan dijadikan sampel terbagi kepada beberapa lingkungan. Melalui teknik ini setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besarnya strata ( Nawawi : 1995 ). Dalam penelitian ini sampel dibagi menjadi 12 strata yaitu lingkungan 1-12. Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang kecil untuk terpilih menjadi sampel. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian ( Nawawi, 1995: 157 ). Kriteria sampelnya adalah : a. Penduduk yang berusia 17 tahun keatas b. Tinggal di Kelurahan Padang Bulan c. Pengguna kartu pra bayar Telkomsel III.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan dua cara sebagai sumber data yaitu : a. Penelitian Kepustakaan ( Library research ) Yaitu suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, Koran, internet dan sebagainya. b. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data dari lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian melalui : Kuesioner, yaitu alat pengumpul data yang terbentuk sejumlah pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden ( Nawawi, 1995: 117 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

1.10.7 Teknik Analis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan ( Singarimbun:1995 ). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian sebagai berikut : a. Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu variabel analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan kolom persentase untuk setiap kategori. b. Analisa Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. c.

Uji Hipotesa Uji hipotesa adalah salah satu fungsi statistic untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga dipakai untuk menguji hipotesa. Dalam penelitian ini,variabel-variabel yang diukur terdapat dalam

skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistic yang berlaku, pengujian hipotesis yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistic ” korelasi Rank Spearman ”.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

6∑d2 rs= N ( n-1)

Keterangan rs = Koefisien korelasi rank order 1 = Angka satu, yaitu bilangan konstan 6 = Angka enam, yaitu bilangan konstan N = Jumlah individu dalam sample ∑ = Sigma atau jumlah

Untuk menguji signifikan antara gejala yang diamati dengan gejala yang terlepas dari pengamatan, digunakan t test, yaitu :

r √ n-2 t= 1− r2

Keterangan : 1 = hasil test signifikan r = hasil korelasi X dan Y n = jumlah sampel t = test Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Untuk meneliti kuat lemahnya hubungan, digunakan rumus Guilford ( Rakhmat, 2004: 27 ) : 0,00-0,199

=

hubungan sangat rendah

0,20-1,399

=

hubungan rendah

0,40-0,599

=

sedang

0,60-0,799

=

kuat

0,80-1,00

=

sangat kuat

Berdasarkan nilai Rho hitung, maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang disebut uji Determinan korelasi, yakni dengan rumus. Kp = ( Rs )2 x 100 %

( Rakhmat,2004: 30 )

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Adapun yang menjadi tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi : pengumpulan data, pengolahan data dan tabulasi data. a. Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti memperhatikan perkembangan. perusahaan kartu seluler yang bermunculan, bahkan jenis kartu yang sangat banyak mulai dari Telkomsel ( kartu simpati, kartu As, dan kartu Halo ), Indosat

( Mentari

sakti, IM3, Axis, Esia, XL dan Fren. Semuanya berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat lewat iklan. Strateginyapun bermacam-macam, mulai dari pemberian bonus pulsa, poin dari pulsa, sampai kepada perang tarif kartu seluler, harga sms sampai kepada biaya telepon dengan tarif 0,00000001 rupaiah perdetik ke sesama operator, sms gratis, bahkan biaya telepon ke semua operator. Akhirnya peneliti memutuskan memilih Telkomsel kartu pra bayar sebagai objek peneliti karena PT Telkomsel merupakan salah satu perusahaan provider Global System for Mobile Communication ( GSM ) terbesar di Indonesia. Dengan kemudian, proses tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari kegiatan : 1) Penyebaran kuesioner kepada 99 orang yang tersebar di 12 lingkungan yang ada di kelurahan Padang bulan dengan usia 17 tahun ke atas yang merupakan kelompok usia yang produktif, dan dianggap telah mampu

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

memahami maksud dan tujuan dari si peneliti dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan. 2) Dalam penyebaran kuesioner, peneliti memberi keterangan seperlunya dengan pertanyaan dan alternatif jawaban yang disediakan berdasarkan ketentuan dan cara menjawab yang sudah disediakan dalam kuesioner. b. Pengolahan Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data terhadap jawaban yang telah diberikan oleh responden dalam kuesioner penelitian. Adappun pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Penomoran Kuesioner Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut responden, dengan memberikan nomor 01- 99 dalam kotak nomor responden yang tersedia di atas kanan kuesioner. 2) Editing Pada tahap ini peneliti melakukan proses perbaikan atau pembenahan untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari adanya kesalahan pengisisan data dalam kotak kode yang disediakan. 3) Coding Proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak kode angka yang telah disediakan dikuesioner dalam bentuk angka atau skore.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

4) Inventarisasi Variabel Yaitu data yang diperoleh dari responden yang dimasukkan ke dalam tabel FC ( Foltron Cobol ) yang memuat seluruh data dalam satu kesatuan. 5) Pengujian Hipotesa Merupakan pengujian statistik untuk mengetahui apakah data yang diperlukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini, digunakan rumus tata uji korelasi tata jenjang “ Rank Spearman “ ( rho/rs ). Untuk mengukur tinggi atau rendah hubungan antara variabel menggunakan skala Guilford yaitu : 0,00-0,199

=

hubungan sangat rendah

0,20-1,399

=

hubungan rendah

0,40-0,599

=

sedang

0,60-0,799

=

kuat

0,80-1,00 =

sangat kuat

c. Tabulasi Data Pada tahap ini data kuesioner penelitian dimasukkan kedalam tabel frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa dimana kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

IV.2 Analisa Tabel Tunggal a. Karakteristik Responden Tabel 5 sampai tabel 9 akan memaparkan tentang data karakteristik responden yang menggunakan kartu pra bayar Telkomsel. Tabel ini meliputi Jenis kelamin, Usia, Pekerjaan, Kartu pra bayar yang dipakai dan Lama penggunaan kartu tersebut.

Tabel 5 Jenis Kelamin

Valid

Pria Wanita Total

Frequency 47 52

Percent 47,5 52,5

Valid Percent 47,5 52,5

99

100,0

100,0

Cumulative Percent 47,5 100,0

Sumber : Foltron Cobol

Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat diketahui jumlah responden berjenis kelamin pria sebesar 47 orang ( 47.5% ). Jumlah responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 52 orang ( 52.5% ). Ini berarti responden wanita lebih besar jumlahnya daripada pria dalam penilitian ini. Hal ini disebabkan karena menurut data statistik kependudukan kelurahan Padang Bulan jumlah wanita lebih banyak daripada jumlah pria.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 6 Usia

Valid

17-27 tahun 28-39 tahun 40-50 tahun 51-60 tahun Total

Frequency 27

Percent 27,3

Valid Percent 27,3

Cumulative Percent 27,3

41 20

41,4 20,2

41,4 20,2

68,7 88,9

11 99

11,1 100,0

11,1 100,0

100,0

Tabel 6 menyatakan bahwa responden yang berusia 28-39 menempati jumlah terbanyak yakni 41 orang ( 41.4% ) . Hal ini disebabkan karena pada usia 28-39 tahun adalah usia yang sangat produktif, dimana pekerjaan masyarakat kelurahan Padang Bulan pada umumnya bergerak dibidang wiraswasta yaitu membuka usaha sendiri di rumah mereka masing-masing. Oleh karena itu responden memutuskan memilih kartu pra bayar Telkomsel karena fasilitas yang diberikan oleh kartu pra bayar Telkomsel seperti kualitas dan jaringan yang terjangkau yang sangat diperlukan responden dalam melakukan komunikasi, khususnya komunikasi dalam meningkatkan ataupun memperluas usaha mereka.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 7 Pekerjaan

Valid

Mahasiswa/ Pelajar Pegawai Negri Sipil Pegawai Swasta Wiraswasta lain-lain Total

Frequency 11 3

Percent 11,1 3,0

Valid Percent 11,1 3,0

Cumulative Percent 11,1 14,1

10

10,1

10,1

24,2

61 14 99

61,6 14,1 100,0

61,6 14,1 100,0

85,9 100,0

Tabel 7 menyatakan bahwa responden

yang memiliki pekerjaan

wiraswasta menempati jumlah terbesar yakni 61 orang ( 61.6 % ). Hal ini sesuai dengan data statistik kependudukan kelurahan Padang Bulan dimana masyarakat pada umumnya memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta.

Tabel 8 Kartu Pra bayar yang dipakai

Valid

Simpati As Total

Frequency 87 12

Percent 87,9 12,1

Valid Percent 87,9 12,1

99

100,0

100,0

Cumulative Percent 87,9 100,0

Tabel 8 menyatakan Tentang kartu pra bayar yang dipakai dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang menggunakan kartu simpati yakni 87 orang ( 87.9% ) sementara yang menggunakan kartu As terdiri ada 12 orang ( 12.1% ). Dari data diatas dapat dianalisis bahwa responden lebih banyak memilih kartu simpati karena harga perdannya lebih murah, Tarif telepon lebih hemat dan kualitas jaringannya yang lebih baik, hal ini dikaitkan dengan pekerjaan masyarakat kelurahan Padang Bulan yang pada umumnya adalah Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

wiraswasta dimana mereka lebih sering menggunakan telepon daripda melakukan sms, Sedangkan responden yang memilih kartu As karena hanya memiliki keunggulan pada tarif sms yang murah.

Tabel 9 Lama Menggunakan Kartu

Valid

1-5 bulan 5 bulan - 1 tahun 2 - 3 tahun 3 tahun atau lebih Total

Frequency 2

Percent 2,0

Valid Percent 2,0

Cumulative Percent 2,0

8 17

8,1 17,2

8,1 17,2

10,1 27,3 100,0

72

72,7

72,7

99

100,0

100,0

Tabel 9 menyatakan, tentang lama menggunakan kartu pra bayar Telkomsel dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak yaitu menggunakan kartu pra bayar selama 3 tahun atau lebih sebanyak 72 orang ( 72.7% ) . Dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menggunakan kartu pra bayar lebih dari 3 tahun lebih banyak ini dikarenakan karena kartu pra bayar Telkomsel ( kartu simpati dan kartu As ) sudah lebih dahulu ada dari kartu pra bayar operator seluler lain dan juga karena nomor dari kartu pra bayar yang digunakan sudah lama diketahui oleh orang lain terkhususnya rekan usaha, keluarga besarta kerabat mereka sehingga tidak mau beralih ke operator lain.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

b. Strategi Komunikasi Pemasaran Tabel 10 sampai tabel 25 akan memaparkan tentang Strategi Komunikasi Pemasaran. Tabel 10 Media mengenal Kartu Pra bayar

Valid

Televisi surat kabar

Frequency 43

Percent 43,4

Valid Percent 43,4

Cumulative Percent 43,4 45,5 47,5

Radio teman/orang lain

2 2

2,0 2,0

2,0 2,0

50

50,5

50,5

98,0

lain-lain Total

2 99

2,0 100,0

2,0 100,0

100,0

Berdasarkan tabel 10 diatas terlihat bahwa responden yang mengenal kartu pra bayar Telkomsel dari teman atau orang lain. Ini menempati jumlah terbesar yakni 50 orang ( 50.5% ). Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi sangat efektif dalam memperkenalkan kartu pra bayar, dan sifat komunikasinya yang timbal balik sehingga mudah mempengaruhi orang lain untuk memutuskan membeli kartu pra bayar tersebut. Sedangkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Telkomsel seperti melalui media televisi khususnya cukup efektif didalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 11 Iklan kartu pra bayar melalui Radio

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Total

Frequency 52 43

Percent 52,5 43,4

Valid Percent 52,5 43,4

Cumulative Percent 52,5 96,0 100,0

4

4,0

4,0

99

100,0

100,0

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat kelurahan Padang Bulan tidak pernah mengetahui ataupun mendengar tentang iklan kartu pra bayar melalui radio yakni 52 orang ( 52.5% ). Hal ini disebabkan karena pada umumnya pekerjaan masyarakat Padang Bulan adalah wiraswasta yang mana menuntut mereka

untuk beraktivitas sehingga

tidak mempunyai

kesempatan untuk mendengarkan radio dan juga didukung hampir seluruh masyarakat Padang Bulan sudah memiliki televisi.

Tabel 12 Iklan kartu pra bayar melalui Tv

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Sangat sering Total

Frequency 1

Percent 1,0

Valid Percent 1,0

Cumulative Percent 1,0

10 82 6

10,1 82,8 6,1

10,1 82,8 6,1

11,1 93,9 100,0

99

100,0

100,0

Berdasarkan tabel 12 tentang iklan kartu pra bayar melalui televisi, dapat diketahui bahwa responden sering mengetahui ataupun mendengarkan iklan kartu pra bayar melalui televisi yakni 82 orang ( 82,2% ). Hal ini disebabkan karena televisi merupakan media yang bersifat audiovisual ( dilihat dan didengar ) yang dapat memikat perhatian dan mempengaruhi masyarakat dengan kata-kata Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

yang mudah dimengerti dan disampaikan oleh artis yang sangat menarik perhatian masyarakat Tabel 13 Iklan kartu pra bayar melalui Spanduk atau Billboard

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Sangat sering Total

Frequency 4

Percent 4,0

Valid Percent 4,0

Cumulative Percent 4,0

44

44,4

44,4

48,5

49 2

49,5 2,0

49,5 2,0

98,0 100,0

99

100,0

100,0

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat kelurahan Padang Bulan sering mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui spanduk/billboard yakni 49 orang ( 49.5% ). Hal ini disebabkan karena di lingkungan Padang Bulan,terutama di sepanjang trotoar di jalan raya, banyak ditemukan spanduk-spanduk dan billboarad yang digunakan untuk berpromosi, termasuk juga telkomsel. Spanduk dan billboard ini dibuat semenarik mungkin sehingga mengundang perhatian masyarkat untuk melihat iklan tersebut.

Tabel 14 Iklan kartu pra bayar melalui Brosur

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Sangat sering Total

Frequency 22

Percent 22,2

Valid Percent 22,2

Cumulative Percent 22,2

60 16 1

60,6 16,2 1,0

60,6 16,2 1,0

82,8 99,0 100,0

99

100,0

100,0

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat kelurahan Padang Bulan pernah mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui brosur yakni 60 orang ( 60.6% ). Pada umumnya mereka mengetahui brosur ini Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

dari pusat-pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi seperti mal, plaza yang memberikan brosur mengenai kartu pra bayar telkomsel, sehingga rata-rata responden mengetahui iklan kartu pra bayar melalui media tersebut.. Tabel 15 Iklan kartu pra bayar melalui Koran atau Majalah

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Sangat sering Total

Cumulative Percent 17,2 83,8

Frequency 17 66

Percent 17,2 66,7

Valid Percent 17,2 66,7

15

15,2

15,2

99,0

1 99

1,0 100,0

1,0 100,0

100,0

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat kelurahan Padang Bulan pernah mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui Koran atau majalah yakni 66 orang ( 66.7% ). Pada umumnya responden suka membaca koran dan majalah, sehingga mereka juga sering melihat dan memperhatikan iklan kartu pra bayar telkomsel dari media tersebut.

Tabel 16 Iklan kartu pra bayar melalui Internet

Valid

Tidak pernah Pernah Sering Sangat sering Total

Frequency 69

Percent 69,7

Valid Percent 69,7

Cumulative Percent 69,7

24 4

24,2 4,0

24,2 4,0

93,9 98,0

2 99

2,0 100,0

2,0 100,0

100,0

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa responen tidak pernah mengetahui tentang iklan kartu pra bayar melalui intrnet yakni 69 orang

(

69.7% ). Hal ini disebabkan karena responden pada umumnya tidak mengetahui cara dan tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan fasilitas internet hal ini Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

disebabkan karena aktivitas mereka yang padat dan tidak ada kemauan untuk menggunakan internet, sehingga iklan kartu pra bayar telkomsel melalui internet tidak pernah diketahui.

Tabel 17 Media tersebut tepat berpromosi

Valid

Tepat Sangat tepat

Frequency 94

Percent 94,9

Valid Percent 94,9

5 99

5,1 100,0

5,1 100,0

Total

Cumulative Percent 94,9 100,0

Berdasarkan tabel 17 tentang media yang tepat berpromosi, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan media seperti: televise, radio, spanduk/billboard, koran/majalah dan internet tepat untuk berpromosi yakni 94 orang ( 94,9% ). Hal ini disebabkan karena media-media tersebut sudah mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarkat. Tabel 18 Mengikuti perang tarif

Valid

Tidak mengikuti Kurang mengikuti Mengikuti Sangat mengikuti Total

Frequency 29 20 49

Percent 29,3 20,2 49,5

Valid Percent 29,3 20,2 49,5

1 99

1,0 100,0

1,0 100,0

Dari tabel 18 tentang hal mengikuti perang tarif,

Cumulative Percent 29,3 49,5 99,0 100,0

diketahui bahwa

responden yang mengikuti perang tarif dengan kartu seluler lain lebih banyak yakni 49 orang ( 49,5% ). Hal ini disebabkan karena pada umumnya responden melihat dan memperhatikan setiap iklan kartu pra bayar kartu seluler melalui

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

media yang ada. Sehingga mereka mengikuti perkembangan tarif dari kartu seluler tersebut Tabel 19 Harga penjualan Simpati

Valid

Mahal Murah

Frequency 8

Percent 8,1

Valid Percent 8,1

Cumulative Percent 8,1

90

90,9

90,9

99,0

1 99

1,0 100,0

1,0 100,0

100,0

Murah sekali Total

Berdasarkan tabel 19 tentang harga penjualan kartu perdana simpati, dapat

diketahui bahwa mayoritas responden

mengatakan bahwa harga

penjualannya masih dikatakan murah yakni 90 orang ( 90,9% ). Ini bila dibandingkan dengan harga perdana kartu operator lain yang mana harga kartu perdananya masih terjangkau.

Tabel 20 Harga penjualan As

Valid

Mahal sekali Mahal Murah Total

Frequency 2 5 92

Percent 2,0 5,1 92,9

Valid Percent 2,0 5,1 92,9

99

100,0

100,0

Cumulative Percent 2,0 7,1 100,0

Berdasarkan tabel 20 tentang harga penjualan kartu perdana As, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan harga penjualannya masih dikatakan murah yakni 90 orang ( 90,9% ). Ini jika dibandingkan dengan harga perdana kartu operator lain yang mana harga kartu perdananya masih terjangkau.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 21 Mengenal Simpati zone

Valid

Tidak tahu Kurang tahu Tahu

Frequency 15 7

Percent 15,2 7,1

Valid Percent 15,2 7,1

Cumulative Percent 15,2 22,2

76 1

76,8 1,0

76,8 1,0

99,0 100,0

99

100,0

100,0

Sangat tahu Total

Dari tabel 21 Dapat dilihat bahwa mayoritas responden sudah mengetahui atau mengenal tentang simpati zone yakni 76 orang ( 76,8% ). Hal ini didukung karena informasi mengenai simpati zone pada saat itu cukup mudah untuk diperoleh baik itu melalui media elektronik maupun berupa layanan langsung dari Telkomsel yaitu misalnya melalui sms maupun layanan call center.

Tabel 22 Mengenal Genk Asik

Valid

Tidak tahu Kurang tahu Tahu

Frequency 56 17

Percent 56,6 17,2

Valid Percent 56,6 17,2

26 99

26,3 100,0

26,3 100,0

Total

Cumulative Percent 56,6 73,7 100,0

Dari Tabel 22 fapat diketahui bahwa mayoritas responden lebih banyak tidak mengetahui atau mengenal tentang genk asik yakni 56 orang ( 56,6% ). Ini dikarenakan karena data dari responden banyak menggunakan kartu simpati sehingga tidak begitu mengetahui layanan dari kartu As khususnya mengenai komunitas Genk Asik.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 23 Mengetahui event komunitas tersebut

Valid

Tidak tahu Kurang tahu Tahu

Frequency 68 8

Percent 68,7 8,1

Valid Percent 68,7 8,1

Cumulative Percent 68,7 76,8

23

23,2

23,2

100,0

99

100,0

100,0

Total

Berdasarkan tabel 23 tentang mengetahui event komunitas, Dapat dilihat bahwa mayoritas responden, banyak tidak mengetahui event komunitas simpati zone yakni 68 orang ( 68,7% ). Ini dikarenakan banyak responden yang tidak begitu respon untuk melakukan registrasi , sehingga hasilnya mereka tidak mengetahui event-event yang diselenggarakan komunitas tersebut baik itu dari simpatizone maupun Genk asik.

Tabel 24 Pameran merupakan media pemasaran langsung

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak Mengetahui

57

57,6

57,6

57,6

Kurang Mengetahui

5 37 99

5,1 37,4 100,0

5,1 37,4 100,0

62,6 100,0

Mengetahui Total

Dari Tabel 24 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang

(

57,6% ). Ini dikarenakan karena masyarakat kelurahan Padang Bulan tidak mempunyai kesempatan untuk berpergian keluar dari rumah selain berhubungan dengan usaha ataupun pekerjaan mereka. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 25 Personal merupakan media pemasaran langsung

Valid

Tidak Mengetahui Kurang Mengetahui Mengetahui Sangat mengetahui Total

Frequency 66 9

Percent 66,7 9,1

Valid Percent 66,7 9,1

Cumulative Percent 66,7 75,8

23 1

23,2 1,0

23,2 1,0

99,0 100,0

99

100,0

100,0

Dari tabel 25 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak mengetahui personal sebagai media pemasaran langsung yakni 66 orang ( 66,7% ). Ini dikarenakan karena responden tidak pernah menerima ataupun melihat personal Telkomsel yang memasarkan produknya secara langsung. c. Keputusan Memilih Kartu Pra bayar Telkomsel Tabel 26 sampai tabel 43 akan memaparkan tentang Keputusan Memilih Kartu Pra bayar Telkomsel.

Tabel 26 Perhatian terhadap iklan kartu pra bayar

Valid

Tidak memperhatikan Kurang memperhatikan Memperhatikan Sangat memperhatikan Total

Frequency 1

Percent 1,0

Valid Percent 1,0

Cumulative Percent 1,0

18 79 1

18,2 79,8 1,0

18,2 79,8 1,0

19,2 99,0 100,0

99

100,0

100,0

Dari Tabel 26 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memperhatikan iklan kartu pra bayar telkomsel yakni 79 orang ( 79,8% ). Hal ini didukung karena respon masyarakat di kelurahan Padang Bulan yang cukup tinggi Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

terhadap perkembangan produk Telkomsel khususnya kartu prabayar. Seperti perkembangan tarif, bonus, hadiah-hadiah yang diberikan, game yang disediakan, dan lain-lain.

Tabel 27 Isi iklan dapat dipercaya

$Valid

Tidak percaya Kurang percaya Percaya Sangat Percaya Total

Frequency 2

Percent 2,0

Valid Percent 2,0

Cumulative Percent 2,0

19 77

19,2 77,8

19,2 77,8

21,2 99,0 100,0

1

1,0

1,0

99

100,0

100,0

Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, percaya terhadap isi iklan yang disampaikan yakni 77 orang ( 77,8% ). Hal ini disebabkan karena responden sudah membuktikan sendiri dalam penggunaan kartu pra bayar bahwa isi iklan tersebut sesuai dengan kenyataan sehingga responden percaya terhadap isi iklan dan tetap menggunakan kartu pra bayar tersebut.

Tabel 28 Iklan simpati dapat dimengerti

Valid

Tidak mengerti Kurang mengerti Mengerti Total

Frequency 1

Percent 1,0

Valid Percent 1,0

Cumulative Percent 1,0

3 95

3,0 96,0

3,0 96,0

4,0 100,0

99

100,0

100,0

Dari Tabel 28 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, sudah mengerti terhadap isi iklan dari kartu simpati yakni 95 orang ( 96,0% ). Hal ini disebabkan karena bahasa iklan yang disampaikan sudah cukup sederhan dan mudah dimengerti oleh khalayak masyarakat. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 29 Iklan As dapat dimengerti

Frequency Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid Percent

Tidak mengerti

11

11,1

11,1

11,1

Kurang mengerti

18 70

18,2 70,7

18,2 70,7

29,3 100,0

99

100,0

100,0

Mengerti Total

Dari Tabel 29 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, sudah mengerti terhadap isi iklan dari kartu As yakni 70 orang ( 70,7% ). Hal ini disebabkan karena bahasa iklan yang disampaikan juga sudah cukup sederhana sama seperti isi iklan dari kartu simpati dan mudah dimengerti oleh khalayak masyarakat.

Tabel 30 Motivasi menggunakan produk Telkomsel

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Karena kredibilitas Telkomsel

8

8,1

8,1

8,1

Isi/conten dalam iklan tersebut

1

1,0

1,0

9,1

Tarif yang Murah

41

41,4

41,4

50,5

Lain-lain

49 99

49,5 100,0

49,5 100,0

100,0

Total

Dari Tabel 30 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih kategori lain-lain yaitu kualitas dan jangkauan jaringan yang luas dalam motivasi menggunakan produk Telkomsel yakni 49 orang ( 49,5% ). Ini dikarenakan masyarakat menginginkan kualitas berkomunikasi yang baik dan lancar, tanpa ada gangguan serta terjangkau sampai ke seluruh daerah.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 31 Kualitas jaringan Telkomsel

Frequency Valid

Lemah sekali Lemah Kuat Sangat kuat Total

1 10 81

Percent

Valid Percent

1,0 10,1 81,8

Cumulative Percent

1,0 10,1 81,8

1,0 11,1 92,9 100,0

7

7,1

7,1

99

100,0

100,0

Dari Tabel 31 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya,mengatakan kualitas jaringan Telkomsel kuat yakni 81 orang ( 81,8% ). Ini karena sudah dirasakan bahkan dialami masyarakat kelurahan Padang Bulan didalam melakukan komunikasi dengan baik tanpa ada gangguan.

Tabel 32 Bentuk desain kartu Simpati

Valid

Kurang baik Baik Sangat baik Total

Frequency 4 92 3 99

Percent 4,0 92,9 3,0 100,0

Valid Percent 4,0 92,9 3,0 100,0

Cumulative Percent 4,0 97,0 100,0

Dari Tabel 32 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang ( 57,6% ). Dari data ini, dapat diketahui bahwa pada umumnya responden

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 33 Bentuk Desain kartu As

Valid

Tidak baik Kurang baik Baik Total

Frequency 3 15

Percent 3,0 15,2

Valid Percent 3,0 15,2

Cumulative Percent 3,0 18,2

81

81,8

81,8

100,0

99

100,0

100,0

Dari Tabel 33 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tidak mengetahui pameran sebagai media pemasaran langsung yakni 57 orang ( 57,6% ). Dari data ini, dapat diketahui bahwa pada umumnya responden .

Tabel 34 Tertarik terhadap produk Simpati

Valid

Tidak tertarik Kurang tertarik Tertarik Sangat tertarik Total

Frequency 1 10 84 4 99

Percent 1,0 10,1 84,8 4,0 100,0

Valid Percent 1,0 10,1 84,8 4,0 100,0

Cumulative Percent 1,0 11,1 96,0 100,0

Dari Tabel 34 Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, tertarik terhadap kartu simpati yakni 84 orang ( 84,8% ). Ini dikarenakan fasilitas dari kartu simpati yang diberikan sudah cukup baik. Seperti kualitas jaringan, Tarif hemat, bonus-bonus yang diberikan.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 35 Tertarik terhadap produk As

Valid

Tidak tertarik Kurang tertarik Tertarik Sangat tertarik Total

Frequency 4 77

Percent 4,0 77,8

Valid Percent 4,0 77,8

Cumulative Percent 4,0 81,8

17

17,2

17,2

99,0

1 99

1,0 100,0

1,0 100,0

100,0

Dari Tabel 35 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, kurang tertarik terhadap produk kartu As yakni 77 orang ( 77,8% ). Ini dikarenakan fasilitas yang diberikan dari produk kartu As belum begitu baik dan masih banyak kekurangan, seperti dalam hal jaringan yang masih terputus-putus kalau berada di pelosok daerah dan juga Tarif panggilan yang masih relatif mahal.

Tabel 36 Kebutuhan komunikasi terpenuhi

Valid

Kurang terpenuhi Terpenuhi Sangat terpenuhi Total

Frequency 4 92 3

Percent 4,0 92,9 3,0

Valid Percent 4,0 92,9 3,0

99

100,0

100,0

Cumulative Percent 4,0 97,0 100,0

Dari Tabel 36 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, mengatakan kebutuhan komunikasi terpenuhi yakni 92 orang ( 92,9% ). Ini didukung karena secara umum kualitas bahkan fasilitas yang disediakan Telkomsel sudah terpenuhi baik mengenai kualitas jaringan maupun Tarif yang diberikan.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 37 Perang tarif mempengaruhi pindah kartu

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Mencoba karena biaya sms yang murah

7

7,1

7,1

7,1

Mencoba hanya untuk menelepon pada jamjam tertentu

8

8,1

8,1

15,2

Tidak, karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan

84

84,8

84,8

100,0

Total

99

100,0

100,0

Dari Tabel 37 tentang perang tarif mempengaruhi pindah kartu,Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, mengatakan tidak, karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan. Ini dikarenakan penggunaan kartu pra bayar yang digunakan sudah memuaskan responden khususnya dalam melakukan komunikasi

Tabel 38 Kepuasan pelayanan Simpati

Valid

Tidak puas Kurang puas Puas Sangat puas Total

Frequency 1 12 80

Percent 1,0 12,1 80,8

Valid Percent 1,0 12,1 80,8

Cumulative Percent 1,0 13,1 93,9

6

6,1

6,1

100,0

99

100,0

100,0

Dari Tabel 38 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih kepuasan pelayanan simpati pada tingkat puas yakni 80 orang ( 80,8% ). Ini didukung karena responden telah menikmati fasilitas ataupun pelayanan yang memuaskan selama menggunakan kartu simpati yang telah diberikan oleh Telkomsel terkhususnya dalam hal kualitas jaringan. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 39 Kepuasan pelayanan As

Valid

Tidak puas Kurang puas Puas

Frequency 4 81

Percent 4,0 81,8

Valid Percent 4,0 81,8

Cumulative Percent 4,0 85,9

14

14,1

14,1

100,0

99

100,0

100,0

Total

Dari Tabel 39 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya, memilih kepuasan pelayanan As pada tingkat kurang puas yakni 81 orang ( 81,8% ). Ini dikarenakan karena responden sebelumnya telah memilih kartu simpati sebagai kartu yang digunakan dan responden juga menilai bahwa pemakain produk kartu As khususnya dalam jangkauan jaringan yang kurang memuaskan.

Tabel 40 Pertimbangan memutuskan membeli kartu pra bayar

Valid

Dorongan teman Dorongan keluarga Pengaruh iklan

Frequency 4 8 1

Percent 4,0 8,1 1,0

Valid Percent 4,0 8,1 1,0

Cumulative Percent 4,0 12,1 13,1

Atas pertimbangan sendiri

11

11,1

11,1

24,2

Kualitas dan jangkauan jaringan

46

46,5

46,5

70,7 100,0

Tarif murah Total

29

29,3

29,3

99

100,0

100,0

Dari Tabel 40 Tentang pertimbangan memutuskan membeli kartu pra bayar.Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya memilih karena kualitas dan jangkauan jaringan yakni 46 orang ( 46,5% ). Hal ini disebabkan karena penggunaan kartu pra bayar sebagai alat komunikasi yang cukup tinggi dan jangkauannya sudah mencapai hampir seluruh daerah di Indonesia. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 41 Kesetiaan menggunakan produk Telkomsel

Valid

Kurang setia Setia Sangat setia

Frequency 1 89

Total

Percent 1,0 89,9

Valid Percent 1,0 89,9

Cumulative Percent 1,0 90,9 100,0

9

9,1

9,1

99

100,0

100,0

Dari Tabel 41 dapat dilihat bahwa responden pada umumnya memilih setia pada penggunaan produk kartu pra bayar Telkomsel yakni 89 orang ( 89,9% ). Ini dikarenakan karena pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh Telkomsel sudah baik bila dibandingkan dengan operator seluler lain, sehingga responden tidak berniat untuk mencoba menggunakan operator seluler lain. Tabel 42 Status terdaftar

Valid

Tidak terdaftar Masih pikir-pikir Terdaftar Terdaftar sejak awal Total

Frequency 65 1 26 7

Percent 65,7 1,0 26,3 7,1

Valid Percent 65,7 1,0 26,3 7,1

99

100,0

100,0

Cumulative Percent 65,7 66,7 92,9 100,0

Dari Tabel 42 tentang status terdaftar komunitas.Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya memilih tidak ikut mendaftar

yakni 26 orang

( 26,3% ). Ini dikarenakan karena responden tidak cukup tertarik dengan informasi-informasi yang diberikan Telkomsel melalui layanan komunitas tersebut dan responden juga mengatakan cara registrasi komunitas tersebut cukup rumit.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 43 Langsung memutuskan membeli

Frequency Valid

Berpikir-pikir dulu

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

3

3,0

3,0

3,0

Langsung membeli setelah dipertimbangkan

29

29,3

29,3

32,3

Segera membeli tanpa mempertimbangkan

67

67,7

67,7

100,0

Total

99

100,0

100,0

Dari Tabel 43 tentang keputusan membeli.Dapat dilihat bahwa responden pada umumnya mengatakan segera membeli tanpa pertimbangan yakni 67 orang ( 67% ). Ini dikarenakan karena responden memutuskan untu membeli ada pengaruh ataupun ajakan dari kelurga, teman ataupu orang lain yang sudah merasakan atau menggunakan produk kartu pra bayar tersebut. Selain juga karena melihat kualitas jaringan yang baik dan tarif yang hemat. IV.3 Analisis Tabel Silang Pada bagian ini analisis statistic deskriptif table silang akan memuat tentang penilian dan data dalam satu tabel. Analisis statistic deskriptif tabel silang merupakan salah satu tehnik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bersifat negative atau positif. Namun analisa ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat bagaimana hubunga penilaian data yang satu dengan yang lain.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 44 Media mengenal Kartu Pra bayar * Langsung memutuskan membeli Crosstabulation

Langsung memutuskan membeli Segera Langsung membeli membeli tanpa setelah mempert Berpikirdipertimba imbangk pikir dulu ngkan an Media menge nal Kartu Pra bayar

Televisi

surat kabar

Radio

Teman/orang lain

lain-lain

Total

Total

Count

% within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar

0

16

27

43

,0%

37,2%

62,8%

100,0 %

1

0

1

2

50,0%

,0%

50,0%

100,0 %

0

0

2

2

,0%

,0%

100,0%

100,0 %

2

11

37

50

4,0%

22,0%

74,0%

100,0 %

0

2

0

2

,0%

100,0%

,0%

100,0 %

3

29

67

99

3,0%

29,3%

67,7%

100,0 %

Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan tentang hubungan media mengenal kartu pra bayar dengan keputusan memilih kartu pra bayar. Dari 99 responden yang mengatakan bepikir-pikir dulu 3 orang, yang mengatakan langsung membeli setelah dipertimbangan 29 orang, sedangkan yang segera membeli tanpa pertimbangan ada sebanyak 67 orang.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tentang sumber mengetahui atau mengenal kartu pra bayar, yaitu sebanyak 50 orang responden yang mengetahui dari teman atau orang lain,43 orang mengatakan dari televisi, ada 2 orang mengatakan dari surat kabar, 2 orang dari radio, dan lain-lain yaitu dari inisiatif sendiri ada 2 orang. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara media mengenal kartu pra bayar dengan keputusan memilih kartu pra bayar . dari 99 responden ada 50 orang mengatakan bahwa media yang sangat berperan adalah melalui teman atau orang lain, sehingga data yang dibahas seperti dibawah ini: 43 Televisi

:

X 100% = 43.4% 99

Surat kabar

:

2 X 100% = 20.2 % 99

Radio

:

2 X 100% = 20.2% 99

Teman / orang lain :

50 X 100% = 50.5% 99

Lain-lain

:

2 X 100% = 20.2% 99

Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 50.5% yang mengatakan segera membeli tanpa pertimbangan melalui media teman atau orang lain. Jadi berdasarkan data tersebut dapat hubungan media teman atau orang lain dengan keputusan segera membeli kartu pra bayar.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel 45 Media tersebut tepat berpromosi * Isi iklan dapat dipercaya Crosstabulation Isi iklan dapat dipercaya Tidak Kurang Sangat percaya percaya Percaya Percaya Media tersebut tepat berpromosi

Tepat

Sangat tepat

Count

% within Media tersebut tepat berpromosi Count % within Media tersebut tepat berpromosi Count % within Media tersebut tepat berpromosi

Total

Total

2

18

74

0

94

2,1%

19,1%

78,7%

,0%

100,0%

0

1

3

1

5

,0%

20,0%

60,0%

20,0%

100,0%

2

19

77

1

99

2,0%

19,2%

77,8%

1,0%

100,0%

Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan dan dapat dilihat bahwa hubungan media yang tepat berpromosi dengan kepercayaan terhadap isi iklan. Dari 99 responden, tidak percaya 2 orang yang kurang percaya 19 orang , yang percaya ada sebanyak 77 orang responden dan yang sangat percaya 1 orang. Sebaran data tentang media yang tepat berpromosi yaitu ada sebanyak 94 orang responden yang mengatakan tepat, dan 5 orang mengatakan sangat tepat. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara media yang tepat berpromosi dengan kepercayaan terhadap isi iklan . Dari 99 responden ada 77 orang yang percaya terhadap isi iklan tersebut, sehingga data yang dibahas seperti dibawah ini:

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tepat

:

74 X 100% = 74.7% 99

Sangat tepat

:

3 X 100% = 30.3 % 99

Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 74.7% yang mengatakan bahwa media tersebut tepat berpromosi karena responden percaya terhadap isi iklan tersebut. Jadi berdasarkan data tersebut terdapat hubungan antara media dengan kepercayaan responden terhadap isi iklan. Tabel 46 Mengikuti perang tarif * Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Crosstabulation

Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Mencoba Mencoba hanya untuk Tidak, karena karena biaya menelepon kartu seluler sms yang pada jamyang ada tetap murah jam tertentu memuaskan Mengiku ti perang tariff

Tidak mengikuti

Kurang mengikuti

Mengikuti

Sangat mengikuti

Total

Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif

1

0

28

29

3,4%

,0%

96,6%

100,0%

0

2

18

20

,0%

10,0%

90,0%

100,0%

6

6

37

49

12,2%

12,2%

75,5%

100,0%

0

0

1

1

,0%

,0%

100,0%

100,0%

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Total

Count % within Mengikuti perang tarif

7

8

84

99

7,1%

8,1%

84,8%

100,0%

Berdasarkan output data SPSS viewer diatas dapat dijelaskan dan dapat dilihat bahwa hubungan pengaruh responden yang mengikuti perang tarif dengan mencoba kartu seluler lain . Dari 99 responden, ada 84 orang yang mengatakan tidak mencoba karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan, 8 orang yang mengatakan mencoba hanya untuk menelepon pada jam-jam tertentu, ada sebanyak 7 orang responden yang mengatakan mencoba karena biaya sms yang murah. Sebaran data tentang pengaruh responden yang tidak mengikuti perang tarif ada sebanyak 29 orang responden,yang kurang mengikuti 20 orang responden,yang mengikuti 49 orang dan yang sangat mengikuti perang tarif ada 1 orang. Dari data tersebut,dapat dilihat hubungan pengaruh responden yang mengikuti perang tarif dengan mencoba kartu seluler lain. dari 99 responden ada 84 orang mengatakan bahwa perang tarif tidak membuat responden mencoba kartu seluler lain karena kartu yang ada tetap memuaskan, sehingga data yang dibahas seperti dibawah ini : Tidak mengikuti

:

28 X 100% = 28.3% 99

Kurang mengikuti

:

18 X 100% = 18.2 % 99

Mengikuti

:

37 X 100% = 3 7.3%

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

99 Sangat mengikuti

:

1

X 100% = 1.0% 99 Berdasarkan data diatas dapat dilihat persentase responden ada 37.% yang mengatakan mengikuti perkembangan perang tarif tetapi tidak mencoba untuk menggunakan kartu seluler lain. Jadi berdasarkan data tersebut terdapat hubungan bahwa responden yang mengikuti perang tarif tidak mencoba menggunakan kartu seluler lain karena kartu yang ada tetap memuaskan. IV.4 Uji hipotesa

Tabel 47 Correlations

Spearman's rho

Var_X

Var_Y

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N

Var_X 1,000 . 99 ,227(*) ,024 99

Var_Y ,227(*) ,024 99 1,000 . 99

Interpretasi : a. Tampak pada hasil perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman angka 0.227 ditampilkan dengan penulisan dengan .227 adalah angka koefisien korelasi Rank Spearman atau nilai r

xy

= 0.227 diambil dua angka dibelakang

menjadi 0.23. Angka tersebut menunjukkan korelasi yang rendah karena terletak pada interval 0,20-1,399 pada skala yang dituliskan diawal. Dengan demikian dapat diinterpretasikan atau diuraikan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara Srategi komunikasi pemasaran terhaadap keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

b. Signifikasi atau nilai penerimaan hasil korelasi Rank Spearman dapat diuji dengan menyusun hipotesiS sebagai berikut : H0 = Hubungan antara varibel bebas ( x ) dan variabel terikat 0( y ) tidak signifikan Ha = Hubungan antara varibel bebas ( x ) dan variabel terikat ( y ) signifikan. c. Dasar pengambilan keputusan : Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas atau signifikansi < 0.05 hubungan kedua varibel signifikan Jika probabilitas atau signifikansi > 0.05 hubungan kedua varibel tidak signifikan Keputusan pada baris baik pada sel kanan atas maupun sel kiri bawah

(

kedua sel isinya sama atau lurus dengan baris sig. (2-tailed ), angka probabilitas adalah 0,024.Oleh karena itu nilai probabilitasny < 0.05, maka dapat diambil keputusan bahwa Ha diterima. d. Menentukan hipotesis H0: Tidak terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar. Ha: Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar ” e. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : Jika probabilitas atau signifikansi < 0.05 H0 ditolak dan Ha diterima Jika probabilitas atau signifikansi > 0.05 H0 ditetima dan Ha ditolak Angka probabilitas dari hasil perhitungan sebesar 0.023 < 0.05 , maka H0 ditolak Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar signifikan. IV.5 Pembahasan Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner maka dilanjutkan dengan menguji hipotesa yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara variabel yang linear dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman’s ( Spearman’s (

rs

rs

). Koefisien relasi

) menjelaskan hubungan antara variabel x dan y yang tidak

diketahui sebaran data. Dari hasil uji hipotesa yang diperoleh dari SPSS 14.0, maka diperoleh koefisien korelasi Spearman ( rs ) sebesar 0.23 berdasarkan pernyataan rs > 0 maka hipotesa alternatif ( Ha ) diterima dan benar terhadap hubungan yang rendah antara Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya ” Strategi komunikasi pemasaran terhadap keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel ”, adalah : Kp

= ( rs )2 x 100%

Kp

= ( 0.227 )2x 100%

Kp

= 0.051.x 100%

Kp

= 5,15%

Dengan demikian, ” Strategi komunikasi pemasaran dan keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padan Bulan ” sebesar 5.15% sisanya 94.85% dipengaruhi oleh faktor lain di luar Strategi .komunikasi pemasaran . sederhananya dapat disebutkan bahwa keputusan memilih kartu pra Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

bayar Telkomsel di kelurahan Padang Bulan dipengaruhi 5.15% dari Strategi komunikasi pemasaran. BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan mulai dari BAB I sampai BAB IV berupa temuan data di lapangan yang kemudian dianalisis, akhirnya peneliti mengajukan kesimpulan sebagai berikut : V.1 Kesimpulan a. Strategi

Komunikasi Pemasaran ternyata tidak

mempengaruhi

keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang Bulan. Responden memutuskan memilih kartu pra bayar lebih diutamakan karena ajakan atau pengaruh keluarga, teman ataupun orang lain. b. Ada beragam motivasi responden dalam memutuskan memilih kartu pra bayar Telkomsel, motivasi yang paling utama adalah kualitas dan jangkauan jaringan Telkomsel. c. Responden tidak terlalu dipengaruhi oleh strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Telkomsel dalam memutuskan memilih kartu pra bayar tetapi banyak dipengaruhi melalui komunikasi antar pribadi. d. Berdasarkan hasil data dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa nilai rs = 0,23 dan dengan demikian, ” Strategi komunikasi pemasaran dan keputusan memilih kartu pra bayar Telkomsel di kelurahan Padang Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Bulan ” sebesar 5.15% sisanya 94.85% dipengaruhi oleh faktor lain di luar Strategi .komunikasi pemasaran . V.2 Saran-saran a.

Menurut responden pihak Telkomsel sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan informasi khalayak melalui strategi komunikasi pemasaran yang ada ( Periklanan, Promosi penjualan, Pemasaran langsung, Humas dan penjualan perseorangan ) mengenai falisilitas atau layanan produk kartu pra bayar. Hal ini bertujuan agar khalayak merasa kebutuhan informasinya terpenuhi mengenai kartu pra bayar tersebut melalui media iklan yang ada.

b.

Menurut responden pihak Telkomsel diharapkan dalam memberikan kebijakan-kebijakan programnya lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat khususnya mengenai tarif yang hemat dan kualitas jaringan yang baik serta terjangkau sampai ke pelosok-pelosok daerah.

c.

Menurut responden dalam menyajikan iklan di televisi sebaiknya pihak Telkomsel melakukan seleksi ketat khususnya kata-kata ataupun contoh yang dimaksudkan dalam penyampaiannya. Artinya apa yang disampaikan sesuai dengan kenyataan dalam penggunaan kartu pra bayar tersebut.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro,M. Linggar. 2000. Teori dan profesi kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara Angipora, Marius P. 1999. Dasar- Dasar Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.3 Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q. Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media. Black A, James, And Champion J, dean. 2001. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama Book, Cassandra L. 1980. Human Communication : Principles, Contexs and Skills. New York : St. Martin’s Press. Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: ANDI Cangara, Hafield. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Carthy, Jerome and Andrew A. Brogowicz, Dasar- Dasar Pemasaran. Erlangga Efendi, Onong Uchana. 2006.Ilmu Teori Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya . Efendi, Onong Uchana.1993.Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Engel, J.F.,R.D.Blackwell, dan P.W.Miniard. 1995. Consumer Behavior. USA: The Dryden Press. Gitosudarmo, Indriyo. 1994. BPFE-YOGYAKARTA.

Manajemen

Pemasaran.

Yokyakarta:

Hawkins, Best, Coney. 2005. Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. USA, Boston : Mc Graw-Hill. Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip and Armstrong Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip. 1997. Manajemen pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip and Andreasen Alan. 1995. Strategi Pemasaran Untuk Orgainisasi Nirlaba. Yogyakarta: Gadjah Mada Unviversity Press. Laksana, Fajar 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Peter, Paul J and Olson, Jerry C. 1999. Consumer Behavior: Perilaku Consumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga Rakhmat, Jalaludin 2004. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Raymond. S. Ross, 1983. Speech Communication: Fundamentals and Practice. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall. Rogers, Everett M and D. Lawrence Kincaid. 1981. Communication Network : Towards a New Paradigm for Research. New York : Free Press. Schiffman, L.G. dan L.L.Kanuk. 2007. Consumer Behavior. USA,New Jersey: Prentice Hall. Schramm, Wilbur, dan Donald F., Roberts. 1971 The Process and Effects of Mass Communication, Resived edition, , Urbana Chicago-London: University of Illinois Press Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Jakarta: Erlangga. Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta Stanton, J William. 1984. Prinsip Pemasaran. Terbitan Erlangga edisi ketujuh. Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Suryani, Tatik 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogkyakarta: Graha Ilmu. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 6 Trenholm, Sarah and Arthur Jensen. 1996. Interpersonal Communication. Belmont, California : Wadsworth Publishing Company Inc. Wiryanto, Dr. MA. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7 49&catid=44:ragamberita&Itemid=56. http://armanmulia.blog.friendster.com/. http://74.125.155.132/search?q=cache:LNHZtaDgNgIJ:digilib.petra.ac.id/jiunkpe/ s1/hotl/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-33497127-3779-rosarichapter2.pdf+motivasi+keputusan+memilih&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id. http://www.lusa.web.id/komunikasi-dan-konseling/unsur-unsur-komunikasi/. http://bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

KUISIONER PENELITIAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN MEMILIH KARTU PRA BAYAR

Petunjuk Pengisian Kuisioner : 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti sebelum anda menjawabnya 2. Isilah jawaban Anda dengan jujur, benar dan jelas. 3. Beri tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda di tempat yang disediakan. 4. Sebaiknya kolom kotak di sebelah kanan jangan Anda isi. 5. Checklist ( v ) untuk setiap pertanyaan yang berada dalam tabel yang sesuai menurut Anda. 6. Terima kasih atas kerjasamanya.

Peneliti Jerry Sinaga

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

No.Responden : 1

2

Karakteristik Responden 1. Nama

:

2. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita 3. Usia 1.17-27 tahun 2. 28-39 tahun 3. 40-50 tahun 4. 51-60 tahun 4. Pekerjaan 1. Mahasiswa / Pelajar 2. Pegawai Negeri Sipil 3. Pegawai Swasta 4. Wiraswasta 5. Lain-lain...( sebutkan ) ................................. 5. Kartu pra bayar Telkomsel apa yang Anda gunakan saat ini? 1. Simpati 2. As 6. Sudah berapa lamakah Anda menggunakan kartu tersebut? 1. 1-5 bulan 2. 5 bulan – 1 tahun 3. 2 – 3 tahun 4. 3 tahun atau lebih

3

4

5

6

7

Strategi Komunikasi Pemasaran Periklanan 7. Dari mana pertama kali Anda mengetahui kartu pra bayar Telkomsel seperti Simpati / Kartu As ? 1. TV 2. Surat Kabar 3.Majalah 4. Radio 8 5. Brosur 6. Teman/orang lain 7. Lain-lain...(sebutkan)..................................... Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

9. Melalui media apakah Anda mengetahui tentang kartu pra bayar Telkomsel ? Media

Tidak Pernah

Pernah

Sering

Sangat Sering

1. Radio

9

2. Televisi

10

3. Spanduk / Billboard 5. Brosur

11

6. Koran / Majalah 7. Internet

13

12

14

8. Menurut Anda, apakah media tersebut tepat untuk berpromosi ? 1. Tidak tepat 2. Kurang tepat 3. Tepat 15 4. Sangat tepat 9. Apakah Anda mengikuti iklan mengenai perang tarif kartu seluler sekarang ini? 1. Tidak mengikuti 2. Kurang mengikuti 3. Mengikuti 16 4. Sangat mengikuti Promosi Penjualan 10. Bagaimana harga penjualan kartu perdana Simpati ? 1. Mahal sekali 2. Mahal 3. Murah 4. Murah sekali 11. Bagaimana harga penjualan kartu perdana As ? 1. Mahal sekali 2. Mahal 3. Murah 4. Murah sekali

17

18

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Hubungan Masyarakat 12. Apakah Anda mengetahui komunitas Simpati zone dari kartu Simpati dan GenAsik dari kartu As ? Produk

Tidak Tahu

Kurang Tahu

Tahu

Sangat mengetahui 19

1.Simpati 2. As

20

13. Sebagai anggota komunitas Simpati zone dari kartu Simpati dan GenAsik dari kartu As, apakah Anda mengetahui event atau kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan ? 1. Tidak tahu 2. Kurang tahu 3. Tahu 21 4. Sangat mengetahui Pemasaran Langsung 14. Apakah Anda mengetahui bentuk pemasaran langsung yang dilakukan Telkomsel dalam memberikan informasi produk kartu Simpati / kartu As? Pemasaran Tidak Kurang Mengetahui Sangat langsung mengetahui mengetahui mengetahui 1.Pameran

22

2.Personal

23

Keputusan Memilih kartu Pra bayar Telkomsel Attention 15. Bagaimanakah perhatian Anda saat melihat/ mendengar iklan kartu pra bayar Telkomsel ? 1. Tidak memperhatikan 2. Kurang memperhatikan 3. Memperhatikan 24 4. Sangat memperhatikan 16. Apakah Anda percaya terhadap isi pesan dalam iklan tersebut ? 1. Tidak percaya 2. Kurang percaya 3. Percaya 4. Sangat Percaya

25

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

17. Apakah Anda mengerti dengan isi pesan yang Anda dengar/lihat tentang iklan kartu Simpati ? 1. Tidak mengerti 2. Kurang mengerti 3. Mengerti 26 4. Sangat mengerti 18. Apakah Anda mengerti dengan isi pesan yang Anda dengar/lihat tentang iklan kartu As ? 1. Tidak mengerti 2. Kurang mengerti 3. Mengerti 27 4. Sangat mengerti Interest 19. Apa motivasi Anda menggunakan produk Telkomsel ? 1. Karena kredibilitas Telkomsel 2. Isi/content dalam iklan tersebut 3. Aktor / Tokoh / Model dalam iklan tersebut 4. Tarif yang murah 5. lain-lain … ( sebutkan ) …………………… 20. Menurut Anda, Bagaimana kualitas jaringan Telkomsel ? 1. Lemah sekali 2. Lemah 3. Kuat 4. Sangat kuat 21. Bagaimana menurut Anda bentuk (desain)dari kartu Simpati ? 1. Tidak baik 2. Kurang baik 3. Baik 4. Sangat baik 22. Bagaimana menurut Anda bentuk (desain)dari kartu As ? 1. Tidak baik 2. Kurang baik 3. Baik 4. Sangat baik

28

29

30

31

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

23. Apakah Anda merasa tertarik dengan produk Telkomsel ( Simpati dan As ) tersebut ? Produk

Tidak Kurang Menarik Sangat menarik menarik perhatian menarik perhatian perhatian perhatian

1.Simpati

32

2. As

33

Desire 24. Apakah kebutuhan komunikasi Anda dengan sudah Telkomsel ? 1. Tidak tahu 2. Tidak terpenuhi 3. Terpenuhi 4. Sangat terpenuhi

terpenuhi melalui

34

25. Apakah promosi perang tarif antar kartu seluler sekarang ini mempengaruhi Anda untuk mencoba kartu seluler yang lain ? 1. Mencoba karena biaya sms yang murah 2. Mencoba hanya untuk menelepon pada jam-jam tertentu 3. Tidak, karena kartu seluler yang ada tetap memuaskan 35 4. Mencoba, hanya sebagai life style ( gaya hidup ) 26. Apakah Anda puas dengan fasilitas dari pelayanan yang diberikan Telkomsel? Produk Tidak Kurang Puas Sangat puas puas puas 36 1.Simpati 2. As

37

Conviction 27. Apa yang menjadi pertimbangan ketika Anda memutuskan membeli kartu pra bayar Telkomsel? 1. Dorongan teman 2. Dorongan keluarga 3. Pengaruh iklan 4. Atas pertimbangan sendiri 38 5. Kualitas jaringan 6. lain lain… ( sebutkan ) ……………………. 28. Apakah sampai saat ini Anda tetap setia menggunakan produk Telkomsel ? 1. Tidak setia 2. Kurang setia Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

3. Setia 4. Sangat setia Action

39

29. Apakah Anda terdaftar sebagai komunitas Simpati zone dari kartu Simpati atau GenAsik dari kartu As ? 1. Tidak terdaftar 2. Masih pikir-pikir 40 3.Terdaftar 4. Terdaftar sejak awal 30. Setelah mengetahui produk Telkomsel, apakah Anda langsung memutuskan untuk membelinya ? 1. Tidak langsung membeli 2. Berpikir-pikir dulu 3. Langsung membeli setelah dipertimbangkan 41 4.Segera membeli tanpa mempertimbangkan

31. Apa saran Anda untuk Telkomsel ? …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Tabel Silang Hasil SPSS 14.0 For Windows Media mengenal Kartu Pra bayar * Langsung memutuskan membeli Crosstabulation

Langsung memutuskan membeli Segera Langsung membeli membeli tanpa setelah mempert Berpikirdipertimba imbangk pikir dulu ngkan an Media menge nal Kartu Pra bayar

Televisi

surat kabar

Radio

Teman/orang lain

lain-lain

Total

Total

Count

% within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar Count % within Media mengenal Kartu Pra bayar

0

16

27

43

,0%

37,2%

62,8%

100,0 %

1

0

1

2

50,0%

,0%

50,0%

100,0 %

0

0

2

2

,0%

,0%

100,0%

100,0 %

2

11

37

50

4,0%

22,0%

74,0%

100,0 %

0

2

0

2

,0%

100,0%

,0%

100,0 %

3

29

67

99

3,0%

29,3%

67,7%

100,0 %

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Media tersebut tepat berpromosi * Isi iklan dapat dipercaya Crosstabulation

Isi iklan dapat dipercaya Tidak Kurang Sangat percaya percaya Percaya Percaya Media tersebut tepat berpromosi

Tepat

Sangat tepat

Count

% within Media tersebut tepat berpromosi Count % within Media tersebut tepat berpromosi Count % within Media tersebut tepat berpromosi

Total

Total

2

18

74

0

94

2,1%

19,1%

78,7%

,0%

100,0%

0

1

3

1

5

,0%

20,0%

60,0%

20,0%

100,0%

2

19

77

1

99

2,0%

19,2%

77,8%

1,0%

100,0%

Mengikuti perang tarif * Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Crosstabulation

Perang tarif mempengaruhi pindah kartu Mencoba Mencoba hanya untuk Tidak, karena karena biaya menelepon kartu seluler sms yang pada jamyang ada tetap murah jam tertentu memuaskan Mengiku ti perang tariff

Tidak mengikuti

Kurang mengikuti

Mengikuti

Sangat mengikuti

Total

Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif Count % within Mengikuti perang tarif

1

0

28

29

3,4%

,0%

96,6%

100,0%

0

2

18

20

,0%

10,0%

90,0%

100,0%

6

6

37

49

12,2%

12,2%

75,5%

100,0%

0

0

1

1

,0%

,0%

100,0%

100,0%

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Total

Tabel Foltron Cobol No. K.Responden

Count % within Mengikuti perang tarif

Strategi Komunikasi Pemasaran

7 7,1%

8

84

99

8,1%

84,8%

100,0%

Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 0 1 2 2 4 1 3 62 3 2 2 2 1 3 1 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1 3 0 2 1 1 3 1 4 12 2 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 5 4 4 3 0 3 1 3 3 1 4 61 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 5 3 3 3 4 2 3 3 3 2 1 2 1 4 0 4 2 1 1 2 4 61 4 3 1 1 1 4 1 3 3 1 1 1 3 4 2 2 3 3 1 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 1 3 0 5 1 4 3 1 4 62 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 2 2 5 4 1 3 0 6 2 1 4 1 4 62 3 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 5 4 3 3 0 7 1 4 4 1 4 61 3 2 2 1 1 3 2 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 5 4 1 2 0 8 1 2 4 1 4 61 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 0 9 1 2 4 1 2 13 3 3 1 2 1 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 1 0 1 2 4 1 4 61 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 1 1 1 2 3 1 4 11 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 1 2 1 3 4 1 4 11 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 1 5 3 1 4 1 3 2 2 4 1 4 61 3 3 1 1 1 3 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 3 1 5 3 3 1 3 2 3 3 3 1 5 3 1 4 1 4 1 4 5 1 3 61 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 1 2 1 3 3 3 1 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 1 5 2 2 3 1 4 61 2 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 6 3 1 4 1 6 1 2 5 1 4 21 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 5 3 1 2 1 7 2 1 3 1 4 12 3 4 4 4 4 4 4 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 1 8 2 3 4 1 4 62 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 1 2 1 9 2 3 5 1 4 63 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 1 3 1 4 2 0 1 1 4 1 3 61 3 1 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2 1 2 4 4 2 4 61 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 5 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 1 4 2 2 2 2 4 1 4 62 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4 2 3 1 1 3 1 2 61 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 2 4 1 3 4 1 4 61 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 3 4 2 4 4 3 4 2 5 2 2 4 1 4 12 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 2 6 2 3 5 1 4 61 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 1 3 1 4 2 7 2 2 5 2 3 61 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 6 3 1 4 2 8 2 2 2 1 4 12 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 2 9 1 2 4 1 2 12 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 3 0 1 2 3 2 4 11 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4 3 1 2 3 5 1 3 12 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 3 3 2 1 1 1 1 3 62 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 3 3 2 1 1 1 2 61 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 3 4 2 2 4 1 4 11 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 5 2 1 4 1 2 61 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4 3 6 2 1 4 1 4 11 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 4 4 3 7 2 2 4 1 4 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 3 8 2 2 5 1 4 12 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 1 3 3 9 2 1 4 1 4 61 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

4 0 1 2 4 1 1 11 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 5 3 1 4 4 1 2 1 1 1 4 12 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 3 4 4 2 1 2 5 1 4 62 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 4 3 1 3 4 1 4 12 3 2 1 2 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1 5 2 2 1 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 4 4 2 1 1 1 4 12 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 1 4 4 5 1 2 4 1 4 61 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 1 4 4 6 2 4 4 1 4 61 3 2 1 2 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 4 7 2 1 4 1 4 13 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 4 8 2 2 4 1 4 62 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4 4 9 1 1 4 1 4 72 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 5 0 1 1 1 1 4 62 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 5 2 3 3 3 2 3 1 3 2 5 3 4 4 5 1 1 2 4 1 4 61 3 3 1 2 1 3 2 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 5 2 2 2 4 1 4 62 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 5 3 2 1 1 2 4 12 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 3 4 5 4 1 2 4 2 3 11 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 5 3 1 3 5 5 1 1 4 2 3 12 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 6 3 1 4 5 6 1 2 5 1 3 62 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 5 7 1 3 4 2 4 11 3 3 2 3 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 6 3 1 4 5 8 1 2 4 1 4 61 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 5 9 1 2 4 1 4 11 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 3 3 3 3 2 2 2 3 5 3 4 3 6 0 2 4 4 1 4 72 3 3 2 2 1 3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 6 1 2 1 1 1 4 11 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 6 2 1 3 4 1 4 62 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 6 3 2 3 5 1 4 12 3 3 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 1 4 6 4 1 1 1 1 3 11 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 1 3 2 5 3 3 4 6 5 1 2 4 2 1 62 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 1 2 3 6 3 1 3 6 6 2 2 4 1 3 41 3 3 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 1 6 3 1 4 6 7 2 2 4 1 2 11 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 4 6 8 2 1 5 1 4 12 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 3 4 6 9 2 1 1 1 4 61 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 5 2 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4 7 0 1 3 4 1 4 12 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 2 5 1 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 7 1 1 4 5 2 2 62 3 2 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4 7 2 1 3 4 1 4 61 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 5 3 1 4 7 3 2 2 4 1 3 61 3 2 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 6 3 1 3 7 4 2 2 4 1 4 61 3 3 2 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 7 5 1 3 3 1 4 41 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 7 6 2 1 4 1 4 12 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 3 4 3 7 7 1 2 4 1 2 11 3 2 2 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 2 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 7 8 1 4 4 1 4 61 3 3 2 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 7 9 2 2 4 1 4 12 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 1 1 2 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 8 0 2 2 4 1 4 12 4 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 1 4 8 1 2 1 4 1 4 11 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 8 2 2 1 4 2 3 11 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4 8 3 1 2 4 1 4 12 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 8 4 2 2 4 1 4 11 3 3 2 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 8 5 2 3 2 2 4 61 2 2 1 2 1 3 1 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 6 3 1 4 8 6 2 3 4 1 3 11 4 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 2 2 3 3 2 5 3 4 3 8 7 1 3 4 1 4 62 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 1 3 3 2 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 8 8 1 3 4 1 4 61 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 3 3 3 3 5 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

8 9 2 2 3 1 4 22 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 9 0 2 4 5 1 3 62 3 1 1 1 1 3 1 2 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 2 6 3 1 4 9 1 1 3 2 1 3 62 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 6 3 1 4 9 2 2 2 4 1 4 11 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 5 2 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 4 9 3 2 2 4 1 4 11 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 3 9 4 2 2 4 1 4 11 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 3 3 9 5 2 1 4 1 3 62 3 2 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 9 6 1 3 4 1 4 63 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 5 3 3 1 3 2 3 3 3 2 5 3 1 4 9 7 1 4 5 1 4 62 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 9 8 1 4 4 1 4 62 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 4 9 9 1 1 1 1 4 11 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

BIODATA PENULIS

Data Penulis

Nama

:

Jerry Victer Soritua Sinaga

Tempat/Tanggal Lahir

:

Lahat, 06 Oktober 1982

Usia

:

26 Tahun

Anak ke

:

1 dari 5 bersaudara

Jenis Kelamin

:

Laki-Laki

Agama

:

Kristen Protestan

Alamat

:

Jalan Pembangunan Gg. Cita No.6b P.Bulan Medan 20156

Pendidikan SD Santo Yoseph Lahat

1988 - 1994

SLTP Santo Yoseph Lahat

1994 - 1997

SMU Santo Yoseh Lahat

1997 - 2000

Diploma-3 Jurusan B.Jepang USU

2001 - 2004

Pada Tahun 2007 sampai dengan sekarang kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Program Ekstensi FISIP USU.

Orang Tua

a.

b.

Ayah Nama

:

B.SinagaS

Usia

:

55 Tahun

Pekerjaan

:

Pegawai Negeri

Ibu

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.

Nama

:

R.Nainggolan

Usia

:

49 Tahun

Pekerjaan

:

Pegawai Negeri

Jerry Victor Soritua Sinaga : Strategi Komunikasi Pemasaran Dan Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar (Study Korelasi Tentang Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Memilih Kartu Pra Bayar Telkomsel Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan), 2009.