studi tentang keadaan substrat dasar dan komunitas makrozoobenthos pada tambak udang windu intensif di jepara disusun oleh : tomy alexandros
STUDI TENTANG KEADAAN SUBSTRAT DASAR DAN KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS PADA TAMBAK UDANG WINDU INTENSIF DI JEPARA Disusun oleh : Tomy Alexandros 91 08 00154 Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Pembimbing I Dr. Jusup Subagja, MSc
Pembimbing II Drs. A. Wibowo Nugroho Jati, MS INTISARI
Tambak udang windu intensif di Jepara mempunyai variasi letak yang beragam dari garis pantai. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pada tipe substrat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat makrozoobenthos yang ada pada tambak udang windu intensif, serta kondisi substrat dasar tambak udang windu intensif di Jepara. Pengambilan sampel makrozoobenthos, parameter air, dan substrat dilakukan dengna 3 titik pengambilan pada tambak, yaitu tepi, tengah, dan tepi dari 3 lokasi tambak. Pengambilan sampel dilakukan secara komposit, analisa kualitas air meliputi : pH, DO, BOD, suhu, kedalaman, kecerahan, dan salinitas. Sedangkan analisa substrat meliputi : NH3, bahan organik, sebaran fraksi pasir, lumpr, dan liat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Random Complete Block Design penggunaan blok dimaksudkan untuk membedakan cara pengambilan dari 3 lokasi. Hasil anava yang signifikan diuji DMRT dengan taraf kepercayaan 5%. Untuk menilai komunitas makrozoobenthos dilakukan analisis kemelimpahan relatif tiap jenis (Kr), indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), dan indeks keseragaman Simpsons (e). Kondisi perairan pada hasil penelitian memungkinkan untuk hidup bagi makrozoobenthos, kondisi substrat dari 3 lokasi, berbeda dalam sebaran fraksi pasir, lumpur dan liat. Lokasi A memiliki tekstur lumpur berpasir, lokasi B memiliki tekstur liat berlumpur, demikian pula pada lokasi C memiliki tipe tekstur liat berlumpur. Jenis makrozoobenthos yang ditemukan pada 3 lokasi ada 20 jenis yang termasuk dalam kelas yaitu Gastropoda (13 jenis), Crustaceae (3 jenis), dan Polychaeta (4 jenis). Pada lokasi A memiliki tingkat keanekaragaman yag tinggi (H’=2,341), sedang lokasi B memiliki nilai keanekaragaman (H’=1,520), dan lokasi C (H’=1,664). Kemelimpahan relatif tiap jenis pada lokasi A yaitu Gastropoda (79,36%), Crustaceae (52,28%), dan Polychaeta (46,29%). Lokasi C Gastropoda (2,7%), Crustaceae (47,3) dan Polychaeta (50%). Dominansi terjadi pada lokasi B dan lokasi C dari golongan Polychaeta dan Crustaceae.