Tahun 2012

52 downloads 11344 Views 831KB Size Report
Sebagai salah satu instansi pemerintah Sekretariat Badan Penelitian dan ... kesehatan dan iptekdok; koordinasi kegiatan desentralisasi dan kajian daerah bermasalah kesehatan ..... secara kuantitatif dan kualitatif sebagai penentuan tercapainya tujuan organisasi. Sekretariat ..... 7) Penyusunan Laporan Komisi Ilmiah 2012.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat-Nya Sekretariat

Badan

Litbangkes

dapat

menerbitkan

Laporan

Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012.

Sebagai salah satu instansi pemerintah Sekretariat Badan Penelitian dan

Pengembangan

Kesehatan

berkewajiban

untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dijabarkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Kerja keras seluruh pegawai Sekretariat Badan Litbangkes dalam memberikan pelayanan baik teknis maupun administratif kepada seluruh unsur di lingkungan Badan Litbangkes merupakan kontribusi penting dalam rangka mendukung peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan kesehatan. Berbekal pengalaman tahun 2012 diharapkan dapat terus memacu kinerja Sekretariat Badan Litbangkes menjadi lebih baik. Kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan aktif dalam penyusunan laporan ini. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 2012 ini dapat memberikan manfaat sebesarbesarnya. Jakarta,

Maret 2013

Sekretaris,

Ria Soekarno, SKM, MCN NIP 195711281980122001

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perkembangan

ilmu,

teknologi

dan

informasi

merupakan

salah

satu

pemicu

berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Penelitian dan pegembangan kesehatan yang dilaksanakan oleh Badan Litbangkes merupakan salah satu pilar pendukung ilmu kesehatan yang dituntut untuk semakin berkembang dalam menghasilkan hasil penelitian yang bermanfaat

untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Sekretariat Badan Litbangkes sebagai salah satu Eselon II Badan Litbangkes melaksanakan dukungan manajemen teknis dan administrasi terhadap seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan agar dapat menghasilkan hasil-hasil penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sesuai dokumen Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 – 2014 terdapat tiga kegiatan pokok Sekretariat Badan Litbangkes yaitu, 1) Riset Operasional Kesehatan dan Iptekdok; 2) Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan; 3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut Sekretariat Badan Litbangkes bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan riset operasional kesehatan dan iptekdok; koordinasi kegiatan desentralisasi dan kajian daerah bermasalah kesehatan; penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan; penyiapan

urusan

hukum,

penataan

organisasi,

pengelolaan

kepegawaian

dan

pengembangan pegawai; pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi, diseminasi, utilisasi, kerja sama, dan penunjang pembinaan profesi; dan pelaksanaan urusan keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

Laporan Akutabilitas Kinerja (LAK) Sekretariat Badan Litbangkes memberikan informasi pencapaian kinerja Sekretariat Badan Litbangkes, termasuk keberhasilan dan kegagalan yang dialami selama pelaksanaan kegiatan tahun 2012. LAK merupakan sarana dalam mempertanggungjawabkan kinerja Sekretariat Badan Litbangkes yang tertuang pada tiga fungsi LAK, yaitu sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran tahun 2012, sebagai evaluasi kegiatan yang dibiayai oleh DIPA tahun 2012 serta sebagai bahan masukan penyusunan perencanaan kegiatan tahun mendatang.

Berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja tahun 2012, indikator Riset Operasional Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran meliputi Riset Skala Nasional, Riset Ancaman Potensial (KLB) dan Riset Pembinaan.

Kegiatan Riset Operasional dan Iptekdok bertujuan untuk

mengembangkan dan

meningkatkan jumlah riset operasional kesehatan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Iptekdok). Riset Skala Nasional yang dilaksanakan adalah Riset Khusus (Rikhus) yang terdiri dari Rikhus Pencemaran Lingkungan, Rikhus Tanaman Obat dan Jamu serta Rikhus Budaya. Riset Khusus Pencemaran Lingkungan merupakan riset yang bertujuan untuk mendapatkan data dasar mengenai kualitas kesehatan lingkungan penduduk yang bermukim pada kawasan pertanian, industri dan pertambangan serta potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Riset Tanaman Obat dan jamu bertujuan untuk mendokumentasikan data tumbuhan obat, pengetahuan pengobatan dan ramuan tradisional secara paripurna; melestarikan kekayaan sumberdaya dan melindungi data tumbuhan obat; mendukung integrasi Jamu dalam sistem pelayanan kesehatan melalui Saintifikasi Jamu dalam penelitian berbasis pelayanan; dan mendukung green pharmacy. Riset Khusus Budaya terdiri dari 2 (dua) kegiatan penelitian yaitu 1) Riset Etnografi KIA dan 2) Riset Operasional Intervensi KIA berbasis budaya lokal. Riset Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak adalah riset yang bertujuan untuk mendapat gambaran secara holistik aspek sejarah, geografi dan sosial budaya terkait Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada 12 etnis di Indonesia. Sementara Riset Operasional Intervensi KIA berbasis budaya lokal bertujuan memberikan intervensi kesehatan ibu dan anak dengan berbasis budaya lokal dengan memodifikasi potensi budaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan ibu dan anak yang lokal spesifik.

Pada tahun 2012 Badan Litbangkes telah berhasil melaksanakan Riset Konfirmasi Medis dan Sosial Litbangkes Dalam Kejadian Luar Biasa bidang Kesehatan tahun 2012. Selain menghasilkan output berupa terlaksananya riset, juga dihasilkan data dasar penyakit yang menimbulkan terjadinya KLB dan Pedoman Penatalaksanaan Spesimen Kejadian Luar Biasa.

Desentralisasi dan Kajian Daerah Bermasalah Kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan yang bertujuan mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) secara nasional serta mengurangi kesenjangan status kesehatan antar daerah. Pada tahun 2012 telah berhasil dicapai output kinerja sebanyak empat Kajian DBK dari empat yang ditargetkan. Adapun empat kajian DBK tersebut adalah Kajian perubahan intervensi program pada 29 Kabupaten, Kajian

pembelajaran organisasi dan integrasi program, Pola Penelitian Operasional PDBK di 39 Kabupaten, serta Kajian model pembelajaran lapangan sebagai bentuk best practice di 2 Kabupaten DBK.

Pada tahun 2012, pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dukungan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program penelitian dan pengembangan kesehatan dukungan manajemen fungsi generik dan tugas teknis lainnya telah memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu penelitian dan pengembangan kesehatan. Pada tahun 2012 telah dihasilkan 15 Regulasi Litbangkes dari 14 Regulasi Litbangkes yang ditargetkan. Regulasi Litbangkes yang dihasilkan terdiri dari Dokumen Kerja Sama, Keputusan Kepala Badan Litbangkes dan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan. Kegiatan Manajemen Ilmiah dan Etik telah berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen bidang ilmiah bertujuan agar proses penelitian berjalan sesuai kaidah ilmiah dan hasil Litbangkes dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014. Manajemen Etik tingkat Badan Litbangkes dilaksanakan oleh Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbangkes (KEPK Badan Litbangkes). Manajemen Fungsi Generik Litbang direpresentasikan secara struktur pada empat Bagian di lingkungan Sekretariat Badan Litbangkes, yaitu Bagian Perencanaan dan Anggaran (PA), Bagian Keuangan dan Umum (KU), Bagian Hukum, Organisasi dan Kepegawaian (Hukorpeg), serta Bagian Informasi, Publikasi dan Diseminasi (IPD).

Sekretariat Badan Litbangkes telah berhasil mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan. Keberhasilan tersebut merupakan hasil kinerja dari seluruh sumber daya di Sekretariat Badan Litbangkes. Keberhasilan di tahun 2012 tidaklah luput dari kendala dan permasalahan. Secara umum, permasalahan yang terjadi yaitu: 1.

Hambatan Terkait Peningkatan mutu litbangkes Masih tejadi keterlambatan pelaksanaan anggaran yang diakibatkan adanya blokir DIPA dan lambatnya proses SKPA. Hal ini juga menunjukan kapasitas SDM yang masih kurang berkompeten.

2.

Hambatan Terkait Pengembangan Hasil Litbangkes Tidak ada hambatan yang signifikan dalam pengembangan hasil litbangkes meskipun masih ditemui kelemahan dalam hal koordinasi pengembangan hasil penelitian lintas satker agar menjadi hasil penelitian yang utuh.

3.

Hambatan Terkait Diseminasi hasil litbangkes Belum meningkatnya budaya masyarakat ilmiah terhadap hasil litbangkes baik yang didiseminasikan dalam jurnal maupun simposium.

DAFTAR ISI Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif

i ii

BAB I A. B. C. D.

1 2 2 6

Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas dan Fungsi Sistematika

BAB II A. Perencanaan Kinerja B. Perjanjian Kinerja

9 9

BAB III A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja B. Sumber Daya C. Perbandingan dengan Tahun-Tahun Sebelumnya

10 49 58

BAB IV

60

Lampiran

DAFTAR TABEL Tabel

II.

1

Tabel

III. 1

Tabel

III. 2

Tabel

III. 3

Tabel

III. 4

Tabel Tabel

III. 5 III. 6

Tabel

III. 7

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 2012 Target dan Capaian Indikator Riset Operasional dan Iptekdok Tahun 2012 Rangkuman Hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu Tahun 2012 Target dan Capaian Indikator Kajian Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan Tahun 2012 Indikator Keberhasilan Sasaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2012 Regulasi Badan Litbangkes Tahun 2012 Partisipasi Badan Litbangkes dalam Penyelenggaraan Pameran

Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012 III. 8 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Eselonisasi Tahun 2012 III. 9 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2012 III. 10 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Golongan Tahun 2012 III. 11 Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 III. 12 Distribusi Alokasi dan Realisasi Sekretariat Badan Litbangkes Berdasarkan Program Kegiatan Tahun 2012 III. 13 Neraca Sarana dan Prasarana di Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 2012 III. 14 Gabungan Intrakomp dan Ekstrakomp per Kelompok Barang Tahun 2012 III. 15 Target dan Capaian Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 20102012 III. 16 Pagu dan Realisasi Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 20102012

9 11 13 19 21 22 47 49 50 51 52 54 55 57 57 58 59

DAFTAR GRAFIK Grafik III. 1 Target dan Capaian Indikator Riset Operasional dan Ilmu Pengetahuan Kedokteran Tahun 2012 Grafik III. 2 Target dan Capaian Indikator Kajian Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan Tahun 2012 Grafik III. 3 Target dan Capaian Indikator Kinerja Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2012 Grafik III. 4 Persentase Jumlah Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 Grafik III. 5 Presentase Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Eselonisasi Tahun 2012 Grafik III. 6 Persentase Pegawai Sekretariat Badan litbangkes Menurut Jabatan Fungsional Tahun 2012 Grafik III. 7 Persentase Pegawai Sekretariat Badan litbangkes Menurut Golongan Tahun 2012 Grafik III. 8 Persentase Pegawai Sekretariat Badan Litbangkes Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 Grafik III. 9 Pagu dan Realisasi Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 20102012

11 19 21 50 51 52 53 54 59

DAFTAR GAMBAR Gambar I.

1

Gambar III. 1

Susunan Organisasi Sekretariat Badan Litbangkes Proses Identifikasi tumbuhan obat di Kalimantan Selatan (kiri) dan Ramuan Suku Mboja, Dompu, NTB (kanan)

3 11

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Penetapan Kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2012

Lampiran 2

Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Satuan Kerja Kementerian/Lembaga

Lampiran 3

Formulir Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementerian/Lembaga

Lampiran 4

Riset Pembinaan Kesehatan Tahun 2012

Lampiran 5

Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kedokteran Tahun 2012

Lampiran 6

Daftar Kontributor

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sekretariat

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes)

merupakan salah satu unit Eselon II di lingkungan Badan Litbangkes yang ikut berperan dalam mendukung pencapaian program meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan. Amanah yang diemban oleh Sekretariat Badan Litbangkes adalah memberikan dukungan manajemen teknis dan administrasi terhadap seluruh kegiatan di lingkungan Badan Litbangkes dalam pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi dan produk teknologi kesehatan yang dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya. Sekretariat Badan Litbangkes melaksanakan tiga kegiatan pokok berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 yaitu 1) Riset Operasional Kesehatan dan Iptekdok; 2) Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan dan 3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Sebuah instansi pemerintah harus dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya serta mengelola sumber daya, melaksanakan kebijakan dan program/kegiatan yang telah diamanahkan. Dalam hal ini, pelaksanaan seluruh kegiatan Sekretariat Badan Litbangkes sebagai salah satu unit Kementerian Kesehatan tidak hanya berorientasi kepada peningkatan kualitas kerja terhadap target Renstra Kemekes semata. Merupakan hal yang penting bagi Sekretariat Badan Litbangkes untuk menjunjung tinggi penerapan reformasi birokrasi yang diwujudkan melalui pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan secara transparan serta memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas yang dituangkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).

Penyusunan LAK Sekretariat badan Litbangkes merupakan agenda tahunan yang mengacu kepada Permenpan RB Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja, serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pealopran Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan ini memuat informasi pencapaian target Sekretariat Badan Litbangkes berdasarkan Renstra Kemkes 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Sekretariat Badan Litbangkes tahun 2012. Selain itu juga dilaporkan keberhasilan dan kegagalan dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2012.

B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan laporan akuntabilitas kinerja adalah sebagai gambaran pencapaian kinerja Sekretariat Badan Litbangkes, termasuk keberhasilan dan kegagalan yang dialami selama pelaksanaan kegiatan tahun 2012. Adapun tujuan disusunnya laporan akuntabilitas kinerja adalah sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran tahun 2012, evaluasi kegiatan yang dibiayai DIPA tahun 2012 dan sebagai bahan masukan terhadap penyusunan rencana program dan kegiatan tahun yang akan datang. C. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Badan Litbangkes berdasarkan Permenkes Nomor 1144 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan mengemban tugas memberikan pelayanan, teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan Litbangkes. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan Litbangkes menyelenggarakan fungsi : 1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan; 2. Penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, pengelolaan kepegawaian dan pengembangan pegawai; 3. Pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi, diseminasi, utilisasi, kerja sama, dan penunjang pembinaan profesi; dan 4. Pelaksanaan urusan keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan, termasuk pengelolaan laboratorium nasional dan internasional penelitian dan pengembangan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, susunan organisasi Sekretariat Badan Litbangkes meliputi : 1. Bagian Perencanaan dan Anggaran; 2. Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian; 3. Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi; 4. Bagian Keuangan dan Umum; 5. Unit Fungsional Non Struktural; dan 6. Unit Layanan Pengadaan Uraian tentang susunan organisasi Sekretariat Badan Litbangkes selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.

SEKRETARIAT BADAN UNIT FUNGSIONAL NON STRUKTURAL 1. KOMISI ILMIAH 2. KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN (KEPK) 3. KOMISI ANSIONAL ETIK PENELITIAN KESEHATAN (KNEPK) 4. KOMNAS SAINTIFIKASI JAMU 5. TIM MATERIAL TRANSFER AGREEMENT (MTA) 6. SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) 7. KOMNAS PENGKAJIAN DAN PENELITIAN PENYAKIT INFEKSI 8. TIM PENILAI PENELITI INSTANSI (TP2I) 9. TIM PENILAI TEKNISI LITKAYASA

BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN

SUBBAG PROGRAM

BAGIAN HUKUM, ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAG HUKUM DAN ORGANISASI

SUBBAG ANGGARAN SUBBAG EVALUASI DAN PELAPORAN

SUBBAG PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI SUBBAG PENGEMBANGAN PEGAWAI

UNIT LAYANAN PENGADAAN

BAGIAN INFORMASI, PUBLIKASI DAN DISEMINASI SUBBAG JARINGAN INFORMASI, IPTEK, KERJA SAMA

SUBBAG DOKUMENTASI, PUBLIKASI & PERPUSTAKAAN

SUBBAG DISEMINASI DAN HUMAS

Gambar I. 1 Susunan Organisasi Sekretariat Badan Litbangkes

BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM

SUBBAG KEUANGAN SUBBAG TATA USAHA SUBBAG RUMAH TANGGA & PERLENGKAPAN

Bagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan Anggaran menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana dan program; 2. Penyusunan anggaran; dan 3. Pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.

Bagian Perencanaan dan Anggaran terdiri atas : 1. Subbagian Program dengan tugas melakukan penyusunan rencana dan program; 2. Subbagian Anggaran dengan tugas melakukan penyusunan anggaran; 3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan dengan tugas melakukan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan.

Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan hukum, penataan organisasi, pengelolaan kepegawaian, dan pengembangan pegawai. Dalam

melaksanakan

tugasnya

Bagian

Hukum,

Organisasi,

dan

Kepegawaian

menyelenggarakan fungsi: 1. Pelaksanaan urusan hukum dan organisasi; 2. Pelaksanaan pengadaan dan mutasi pegawai; dan 3. Pelaksanaan pengembangan pegawai.

Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian terdiri atas : 1. Subbagian Hukum dan Organisasi dengan tugas melakukan urusan hukum, etika, disiplin, penataan organisasi, dan pelayanan hak atas kekayaan intelektual; 2. Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai dengan tugas melakukan urusan perencanaan

kebutuhan

pegawai,

pengangkatan

pegawai,

kenaikan

pangkat,

pemindahan, pemberhentian, pensiun pegawai, jabatan fungsional non peneliti, kesejahteraan pegawai, dan ketatausahaan pegawai; dan 3. Subbagian Pengembangan Pegawai dengan tugas melakukan urusan peningkatan kualitas sumber daya manusia, tugas dan izin belajar, pengembangan karir, jabatan fungsional peneliti, pengelolaan lintas kontinum keahlian dan metodologi penelitian, serta pembinaan profesi peneliti.

Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan, promosi, diseminasi, utilisasi, kerja sama, dan penunjang pembinaan profesi. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi menyelenggarakan fungsi : 1.

Pengelolaan

jaringan

komunikasi

dan

informasi,

penyediaan

informasi

ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan kerja sama; 2.

Pelaksanaan dokumentasi, penyiapan bahan publikasi hasil penelitian, pengelolaan museum penelitian dan pengembangan, dan perpustakaan; dan

3.

Pelaksanaan diseminasi, utilisasi, promosi hasil penelitian dan pengembangan, dan hubungan masyarakat.

Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi terdiri atas : 1. Subbagian Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kerja Sama dengan tugas melakukan penyiapan bahan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, layanan konsultasi penggunaan piranti keras dan lunak, pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, pengelolaan kegiatan forum lintas lembaga, dan kerja sama; 2. Subbagian Dokumentasi, Publikasi, dan Perpustakaan dengan tugas melakukan dokumentasi, penyiapan bahan publikasi hasil penelitian, pengelolaan museum penelitian dan pengembangan, dan pelayanan perpustakaan 3. Subbagian Diseminasi dan Hubungan Masyarakat dengan tugas melakukan diseminasi, utilisasi, promosi hasil penelitian dan pengembangan, dan hubungan masyarakat

Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi: 1. Pengelolaan urusan keuangan ; 2. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 3. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Bagian Keuangan dan Umum terdiri atas : 1.

Subbagian Keuangan dengan tugas melakukan penatausahaan keuangan, pembinaan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, gaji, dan evaluasi keuangan;

2.

Subbagian Tata Usaha dengan tugas urusan tata persuratan, kearsipan, protokol, dan pelayanan pimpinan;

3.

Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan dengan tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

D. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbangkes adalah sebagai berikut:

Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi serta sistematika penulisan laporan.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menjelaskan tentang tujuan, sasaran dan beberapa hal penting terkait dengan perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) Sekretariat Badan Litbangkes

BAB III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sitematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi, serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Di samping itu dalam bab ini menguraikan tentang berbagai sumber daya yang mendukung dalam pencapaian kinerja

BAB IV Kesimpulan Mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Sekretariat Badan Litbangkes serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

Lampiran-Lampiran: 

Pernyataan Penetapan Kinerja



Formulir Penetapan Kinerja



Formulir Rencana Kinerja Tahunan



Formulir Pengukuran Kinerja



Data Pendukung Lainnya

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja Sekeretariat Badan Litbangkes sebagai salah satu Eselon II di Badan Litbangkes melaksanakan perencanaan kinerja sebagai upaya mendukung Visi Badan Litbangkes “Lokomotif, Legitimator dan Pengawal Pembangunan Kesehatan” yang merupakan perwujudan visi Kementerian Kesehatan. Perencanaan kinerja Sekretariat Badan Litbangkes utamanya adalah melaksanakan tugas untuk memberikan pelayanan, teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan Litbangkes. Pelaksanaan tugas Sekretariat Badan Litbangkes direpresentasikan dengan tiga kegiatan pokok, yaitu: a.

Riset Operasional Kesehatan dan Iptekdok;

b.

Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan dan

c.

Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

B. Perjanjian Kinerja Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Sekretariat Badan Litbangkes menetapkan perjanjian kinerja dalam bentuk dokumen Penetapan Kinerja (Tapja). Dokumen ini merupakan kesepakatan antara Sekretariat Badan Litbangkes sebagai pihak penerima amanah dengan Kepala Badan Litbangkes sebagai pihak pemberi amanah. Tapja disusun dengan mempertimbangkan Renstra Kemenkes RI 2010-2014, RKT 2012 dan RKA-KL 2012. Sebagai penjabaran atas sasaran kegiatan yang ingin dicapai, maka ditetapkan indikator dan target kinerja Sekretariat Badan Litbangkes seperti di bawah ini.

Tabel II.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Sekretariat Badan Litbangkes Tahun 2012 No 1

2

3

Sasaran

Indikator

Meningkatnya jumlah Jumlah riset operasional yang dihasilkan: riset operasional 1. Riset Skala Nasional kesehatan dan Ilmu 2. Riset Ancaman Potensial (KLB) Pengetahuan dan 3. Riset Pembinaan Teknologi Kedokteran (Iptekdok) Meningkatnya kajian Jumlah kajian daerah bermasalah daerah bermasalah kesehatan (DBK) kesehatan (DBK) Meningkatnya Hasil Kegiatan: dukungan manajemen 1. Regulasi Litbangkes dan pelaksanaan tugas 2. Manajemen bidang ilmiah dan etik generik dan tugas teknis 3. Manajemen fungsi generik litbang lainnya pada program (perencanaan; umum dan keuangan; penelitian dan hukum, organisasi dan kepegawaian; pengembangan informasi, publikasi; dan diseminasi) kesehatan

Target 2012 1 1 70

4

14 2 4

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Pengukuran dan analisis terhadap pencapaian kinerja Sekretariat Badan Litbangkes dilaksanakan setiap akhir tahun pelaksanaan kegiatan. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa indikator yang ditetapkan dalam penetapan kinerja yang dapat mengukur keberhasilan serta kegagalan sasaran dan tujuan organisasi. Pengukuran keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Sekretariat Badan Litbangkes dilakukan dengan membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja yang tercantum pada indikator. Selain itu pengukuran dilakukan dengan membandingkan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan tahun lalu.

Penetapan indikator kinerja memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang akan diukur secara kuantitatif dan kualitatif sebagai penentuan tercapainya tujuan organisasi. Sekretariat Badan Litbangkes melaksanakan proses penetapan kinerja sebagai salah satu bentuk penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pengukuran target-target penetapan kinerja untuk mengetahui tingkat capaian kinerja dituangkan pada dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Sekretariat Badan Litbangkes.

Diperlukan

analisis

untuk

mengidentifikasi

faktor

penghambat

dan

pendukung dalam tercapainya kinerja setiap indikator. Faktor penghambat dan pendukung yang telah teridentifikasi kemudian dicarikan usulan pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan agar tidak terulang kembali di tahun mendatang.

RISET OPERASIONAL KESEHATAN DAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan dan meningkatkan jumlah riset operasional kesehatan dan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (Iptekdok). Indikator riset operasional kesehatan dan Iptekdok berdasarkan dokumen penetapan kinerja tahun 2012 adalah Riset Skala Nasional, Riset Ancaman Potensial (KLB) dan Riset Pembinaan.

Tabel III.1 Target dan Capaian Indikator Riset Operasional dan IptekdokTahun 2012 Indikator

Target Capaian

Jumlah Riset Operasional yang dihasilkan: Riset Skala Nasional Riset Ancaman Potensial (KLB) Riset Pembinaan

1 1 70

1 1 75

%

100 100 107

Grafik III.1 Target dan Capaian Indikator Riset Operasional dan IptekdokTahun 2012

Pada tahun 2012 telah dilaksanakan satu Riset Skala Nasional, satu Riset Ancaman Potensial (KLB) dan 75 riset pembinaan. Riset Operasional dan Iptekdok dikelola oleh Sekretariat Badan Litbangkes. Penjabaran indikator Riset Operasional dan Iptekdok dijabarkan lebih lanjut di bawah ini.

1.

Riset Skala Nasional Riset Skala Nasional yang dilaksanakan pada tahun 2012 adalah Riset Khusus (Rikhus) yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu budaya dan lingkungan. Rikhus pendekatan budaya dilaksanakan melalui Riset Tumbuhan Obat dan Jamu dan Rikhus Budaya. Sedangkan Rikhus dengan pendekatan lingkungan dilaksanakan melalui Rikhus Pencemaran Lingkungan. Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) dilaksanakan dengan mempertimbangkan melimpahnya

kekayaan

alam

di

Indonesia.

Sebagai

salah

satu

negara

megabiodiversitas, selain kaya akan sumber daya alam Indonesia juga memiliki budaya

yang melimpah, karena penduduk Indonesia terdiri dari berbagi etnis. Interaksi antara manusia dengan lingkungannya menciptakan kearifan lokal dan budaya, demikian juga pemanfaatan tumbuhan obat (Jamu) di Indonesia. Hal tersebut tercermin dalam beragamnya kultur pengobatan tradisional baik dalam bentuk pelayanan, peralatan maupun cara yang digunakan.

Walaupun telah banyak penelitian mengenai tumbuhan obat di Indonesia, namun database tumbuhan obat dan pemanfaatannya belum terintegrasi. Isu Genetic Resources Traditional Knowledge and Folklore Bio & Culture piracy meningkat. Derasnya arus informasi dan modernisasi semakin menggerus kearifan lokal sejalan dengan semakin berkurangnya keragaman tanaman obat khususnya endangered medicinal plants karena alih fungsi hutan, kerusakan hutan (deforestry) dan

illegal

logging. Oleh karena itu kearifan lokal, budaya dan hal yang berkembang di berbagai etnis (masyarakat) mengenai Jamu ini perlu dilestarikan dan dilindungi.

Tahun 2012 dilakukan Penelitian Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat di Indonesia Berbasis Komunitas (selanjutnya disebut Ristoja/Riset Tumbuhan Obat dan Jamu). Ristoja dilakukan pada 221 etnis di 26 propinsi di Indonesia oleh Badan Litbangkes (khususnya B2P2TO-OT) bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia. Maksud pelaksanaan Ristoja adalah mendokumentasikan data tumbuhan obat, pengetahuan pengobatan dan ramuan tradisional secara paripurna; melestarikan kekayaan sumberdaya dan melindungi data tumbuhan obat; mendukung integrasi Jamu dalam sistem pelayanan kesehatan melalui Saintifikasi Jamu dalam penelitian berbasis pelayanan; dan mendukung green pharmacy. Ristoja 2012 memiliki tujuan untuk menyediakan database pengetahuan etnomedisin, ramuan obat tradisional (OT) dan tumbuhan obat (TO) di Indonesia.

Gambar III.1 Proses Identifikasi tumbuhan obat di Kalimantan Selatan (kiri) dan Ramuan Suku Mboja, Dompu, NTB (kanan)

Ristoja yang dilaksanakan tahun 2012 menghasilkan data tumbuhan obat dan ramuan, database pengetahuan lokal etnomedisin, ramuan OT, dan keragaman TO di Indonesia, data

inventaris

ramuan

potensial

dapat

yang

dapat

digunakan

untuk

pengembangan/penemuan obat baru (Tabel III.3). Data-data tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan terhadap perlindungan kekayaan TO Indonesia.

Tabel III.2 Rangkuman Hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu Tahun 2012 No Tujuan Khusus Variabel 1 Menginventarisakan  Etnis data pemanfaatan  Spesies TO tumbuhan obat (TO)  Nama lokal  Nama ilmiah

2

Menginventarisakan  Ramuan per data tumbuhan obat kelompok dan bagian yang penyakit digunakan

 Bagian yang digunakan

3

4

Mengoleksi  Diambil spesimen untuk sebagai herbarium spesimen Mengidentifikasi  Lokasi asal kearifan lokal dalam TO pengelolaan dan pemanfaatan tumbuhan obat

Hasil  254  25.538  24.927  6.347  Nama ilmiah s.d spesies ada 783  Nama ilmiah s.d famili ada 324  Dominan (>4%): demam/panas, sakit perut & sakit kulit  Merata (40%: daun 