TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP ALAM Oleh : Agus ...

43 downloads 88 Views 16KB Size Report
akhirnya hancur, di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup ... Berdzikir kepada Allah, berarti selalu ingat kepadaNya, ciptaanNya, dan tujuan.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP ALAM Oleh : Agus Nugroho Setiawan Jurusan Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, [email protected], [email protected], agusns.staff.umy.ac.id

Bumi dan segala isinya merupakan bagian dari alam semesta, yang semuanya diciptakan oleh Allah SWT. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya hancur, di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dapat “menguasai” dan memanfaatkan potensi alam untuk kepentingan kehidupannya. Alam diciptakan dalam sistem yang padu, utuh dan integratif. Kehidupan di bumi merupakan bagian dari keteraturan alam dengan hukumnya yang konsisten. Namun faktanya manusia justru sering kurang bersahabat dengan alam dan lingkungannya, kerusakan alam sebagian besar terjadi akibat ulah manusia, dan akibatnya ditanggung oleh manusia juga. Manusia adalah makhluk Allah yang mulia, diciptakan dalam bentuk yang sebaikbaiknya karena dianugerahi akal. Dengan akal, manusia berfikir, memilih, mengembangkan kehidupannya. “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (QS Al Israa’ 17 : 70). Manusia mengemban amanat dari Allah sebagai khalifah untuk mengelola bumi secara bertanggungjawab. Peran penting yang diamanahkan kepada manusia adalah memakmurkan bumi (al ‘imarah) dan memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan (ar ri’ayah). Manusia mempunyai kewajiban kolektif untuk mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia. Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu. Melihara bumi termasuk memelihara aqidah dan akhlak manusianya, memelihara dari kebiasaan jahiliyah (merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat) karena sumber daya manusia yang rusak akan sangat potensial merusak alam. Penciptaan manusia mempunyai tujuan menjadikannya sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi, memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya, yaitu agama (Islam). Sebagai khalifatullah, manusia berkewajiban menyikapi lingkungan dengan berdzikir dan bersyukur, merenungkan dan mentafakuri kejadian alam semesta dan alam lingkungan, mempelajari kehidupan umat terdahulu, meneliti dan mengkaji rahasia alam, serta memelihara kelestarian alam. Berdzikir kepada Allah, berarti selalu ingat kepadaNya, ciptaanNya, dan tujuan penciptaanNya itu. Bersyukur kepada Allah, selain berterima kasih atas nikmat dan karuniaNya, juga memanfaatkan nikmat dan karunia itu untuk kemaslahatan sesuai dengan tujuan penciptaan dan tuntunanNya. Merenungkan dan mentafakuri ciptaan Allah akan lebih memperkuat keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan penciptaNya. Dengan mengenal perbuatan umat terdahulu dan akibat yang diterimanya dapat dijadikan pelajaran dalam menata kehidupan masa kini dan masa mendatang. Mengungkap rahasia alam, meneliti dan mengkaji rahasia kejadian alam, asal usul kejadiannya, tujuan kejadiannya, dan akhir kejadiannya, selain mempertebal keyakinan akan kebesaran Allah sebagai pencipta, juga menambah khasanah pengetahuan tentang alam untuk dimanfaatkan guna kemaslahatan umat manusia. Manusia berkewajiban memanfaatkan alam bagi kepentingan umat dan memakmurkannya. Allah melarang manusia berbuat kerusakan, karena kerusakan alam akan mengakibatkan kerusakan pula bagi manusia.

Agus Nugroho Setiawan Fakultas Pertanian UMY [email protected], [email protected]