TEKNIK INFORMATIKA PERTANIAN - Kudang Boro Seminar

151 downloads 153 Views 246KB Size Report
Berdasarkan terapannya, sistem informasi diklasifikasikan seperti pada Gambar 4. ... informasi untuk manajemen pendidikan tinggi, sistem manajemen untuk ...
TEKNIK INFORMATIKA PERTANIAN

Topik Pembahasan:

Kategori Aplikasi Sistem Informasi

oleh: Prof. DR. Ir. Kudang B. Seminar, MSc. Ir. M. Solahudin, MS

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

1

Kategori Sistem Informasi Berdasarkan terapannya, sistem informasi diklasifikasikan seperti pada Gambar 4. Sistem informasi operasional dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional (teknis) yang bersifat rutin (day-to-day activities) dari suatu enterprise atau organisasi. Sedangkan sistem informasi manajemen dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajerial, pengambilan keputusan dan kebijakan yang umumnya digunakan para pimpinan atau eksekutif.

Gambar 7. Klasifikasi penerapan Sistem Informasi (O’Brian, 2007).

TPS (Transaction Processing System): adalah SI untuk mendukung pengolahan transaksi bisnis yang rutin seperti pengolahan transaksi perbankan, reservasi dan penjualan tiket, pendaftaran mahasiswa, transaksi perpustakaan, pelayanan register penjualan (electronic cash register) untuk mendukung kasir di pertokoan. PCS (Process Control System): adalah SI untuk mendukung pengendalian suatu proses operasional secara otomatis, misalkan pengaturan suhu ruangan, penyortiran mutu produk, manufaktur peralatan dan mesin, pengendalian proses pengolahan gula, ATM (Automated Teller Machine) pada perbankan. Enterprise Collaboration System (ECS) atau ECS (Office Automation System) adalah SI untuk medukung aktivitas rutin perkantoran secara semi-otomatik ataupun otomatik penuh, seperti sistem absensi karyawan, pembuatan laporan rutin, penjadwalan aktivitas pertemuan, pengiriman fax dan e-mail, e-memo, pemantauan kemanan dan sistem isyarat dini (early warning system/alarm).

2

MIS (Management Information System): adalah SI untuk mendukung aktivitas manajemen suatu perusahaan yang meliputi pemantauan, pengendalian, dan pengorganisasian. Sistem menyediakan berbagai laporan, display, dan respon secara periodik, eksepsi, atau berdasarkan permintaan (adhoc), push reporting. Keluaran dari sistem ini lebih ditujukan untuk konsumsi para manajer atu pimpinan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan strategis dan taktis organisasi. Misalkan sistem informasi manajemen untuk pengembangan usaha baru, sistem informasi untuk manajemen pendidikan tinggi, sistem manajemen untuk pemantauan ekspor komoditi. DSS (Decision Support System) adalah SI yang ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan atau kebijakan dalam suatu organisasi. Sistem informasi ini menyediakan model-model baik matematik, statistik, dan bidang ilmu lain yang relevan dalam memberikan informasi yang dapan mendukung pengambilan keputusan. Contohnya adalah DSS untuk penentuan kesesuaian jenis lahan untuk komoditas pertanian dengan informasi spasial dan geografis, pemilihan bibit (ternak, tanaman pangan) potensial/unggulan, pemilihan metoda irigrasi untuk suatau kawasan industri tanaman/perkebunan tertentu, pemilihan alat penyiangan, penentuan jumlah dan tipe produk yang harus dihasilkan dalam suatu perioda tertentu, rekruitmen pegawai, kenaikan pangkat, persetjuan kelayakan usaha. Jika dalam keputusannya diperlukan adanya lebih dari satu orang pengambil keputusan yang lintas disiplin, lintas sektoral, lintas grup maka diperlukan adanya GDSS (Group Decision Support System). EIS (Executive Information System): adalah SI untuk mendukung aktivitas para eksekutif puncak yang lebih berkonsentrasi pada pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan dan kebijakan sehingga perlu disediakan fasilitas sistem informasi yang membebaskan eksektuif dari kesulitan penggunaan sistem secara teknis, pelaporan teknis. EIS menyediakan fasiltas multimedia yang memungkinkan eksplorasi informasi secara visual dalam bentuk teks, citra, audio dan video. EIS juga menyediakan fasiltas komunikasi yang memungkinkan eksekutif berinteraksi dengan pihak luar yang diperlukan dengan mudah dan cepat. Sistem tersebut mengumpulkan, menganalisa dan merangkum informasi internal dan eksternal utama yang digunakan dalam bisnis. EIS biasanya melibatkan banyak analisis data dan modelling tools seperti analisa "what-if" untuk membantu pengambilan keputusan strategis. Baik pada operasional maupun manajerial ada aplikasi SI yang sama dan sangat kuat terkait seperti Sistem Pakar (Expert System), Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System/KMS), Sistem Informasi Strategis (Strategic Information System) dan Sistem Fungsional Bisnis (Business Functional System). Sistem pakar adalah sistem informasi untuk aplikasi yang dapat digunakan untuk konsultasi dan pemecahan masalah (problem solving) berbasis kepakaran/keahlian. Sistem pakar menyimpan fakta-fakta, pengetahuan dan kaedah-kaedah penalaran yang diperoleh dari satu atau lebih pakar untuk konsultasi dan pemecahan masalah. Contoh sistem pakar yang telah dikembangkan adalah sistem pakar untuk diagnosis dan penanggulangan penyakit cabe merah, penyakit ternak sapai dan ayam. Knowledge Management System (KMS) digunakan untuk menangkap (akuisisi), mengolah, menyimpan dan membagi guna (sharing) dan menyebarkan pengetahuan dalam suatu organisasi atau institusi atau komunitas sehingga salaing memberi dan memanfaatkan pengetahuan baik yang eksplist (pengetahuan yang telah terdokumentasikan) maupun pengetahuan yang tasit (yang masih ada dalam otak manusia yang biasanya diperoleh dari pengalaman dan pengamatan namun belum didokumentasikan). Ini biasanya digunakan di

3

perusahaan di mana karyawan menciptakan pengetahuan dan keahlian baru - yang kemudian dapat digunakan bersama oleh orang lain dalam organisasi untuk mendapatkan keuntungan kolektif maupun individual. Pengetahuan itu sendiri mungkin terkandung dalam dokumen cetak maupun elektronik dalam beragam format ataupun dalam bentuk program aplikasi berbasis pengetahuan yang dapat diakses melalui intranet, ekstranet atau internet. Sistem Informasi Strategis adalah sistem informasi yang dikembangkan atau digunakan suatu organisasi atau perusahaan untuk kebutuhan kompetisi dalam persaingan bisnis sehingga perusahaan mampu bertahan (survive) didalam kancah kompetisi bisnis baik dalam skala domestik maupun global. Sistem informasi strategis diarahkan untuk bidang-bidang marketing dan komersial, inovasi unggulan dan diferensiasi layanan dan produk, penggalangan kemitraan dan kolaborasi dengan berbgai pihak yang menguntungkan, serta strategi pengembangan skala dan jangkauan usaha perusahaan. Sistem informasi fungsional bisnis adalah aplikasi SI yang spesifik untuk mendukung fungsi-fungsi operasional, taktikal dan strategikal dari suatu organisasi. Misalnya sistem informasi untuk fungsi perawatan tanaman, sistem irigasi, sistem perencanaan produksi bunga potong dan produksi ayam. Dari luasnya spektrum sistem informasi seperti dijelaskan di atas, maka teknologi informasi menjadi komponen yang vital untuk didayagunakan seoptimal mungkin sesuai dengan jenis sistem infirmasi yang didukung. Teknologi Informasi bisa memainkan peranan penting di berbagai bidang pertanian. Semua aktor (pemain) utama di bidang pertanian dapat memainkan peranan sekaligus memanfaatkan TI:  Petani atau kelompok tani  Berbagai industri input (pupuk, peralatan tani, bibit)  Berbagai industri yang memanfaatkan output (makanan, komestik, obat-oban, kerajinan)  Toko pertanian dan agrowisata  Industri alsintan  Konsultan pertanian  Pemerintah Pusat dan Daerah  Institusi/organisasi yang membantu petani : Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, NGO Petani membutuhkan informasi tentang:  ramalan cuaca,  waktu tepat untuk menebar bibit,  rekomendasi dan ketersediaan input,  info kredit  nasihat para ahli untuk menjaga agar tanaman tetap sehat  informasi pasar Sedangkan aplikasi SI yang diperlukan petani antara lain:  Aplikasi remote sensing berbasis satelit dan GIS : o Memberikan informasi yang berhubungan dengan tanah, cuaca dan kondisi kesehatan tanaman.  Database yang berisi berisi informasi yang berguna bagi petani : o bibit, pupuk & peralatan o dimana bisa diperoleh o ketersediaan o harga

4

 

   

o kredit Jejaring ke Tenaga Ahli terdekat untuk konsultasi o misalnya bila tanaman kena penyakit Forum untuk berbagi pengalaman o antar petani o dengan periset o dengan penyedia bibit, pupuk dan peralatan Info pasar agar petani bisa menjual kepasar terdekat dengan harga bagus. Pendidikan jarak jauh Fasilitas akses bersama Tantangan : o konektivitas o access points o ketersediaan aplikasi dan teknologi yang terjangkau o peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani menggunakan TI

Aplikasi TI untuk industri pertanian mencakup:  Sangat penting untuk meningkatkan daya saing.  Umumnya industri sudah memanfaatkan TI  Fokus nya pada peningkatan efisiensi, produktivitas, menurunkan biaya dan mendukung akses pasar  Perencanaan, Monitoring dan Kontrol o Manajemen Pelaporan o Sistem Pendukung Keputusan  Aplikasi Bisnis o Logistik o Manajemen Gudang o Manajemen Dealer & Koperasi o Aplikasi keuangan dll  Aplikasi untuk meningkatkan produktivitas pegawai : o Aplikasi perkantoran o e-mail dan kolaborasi  Aplikasi “Empowering” bagi tenaga lapangan o Market Intelligence o Sales Policy & Guidelines o Online Tutorial  Aplikasi Layanan Pelanggan o Tutorial untuk pelanggan (petani) o Layanan Tenaga Ahli bagi petani o Layanan Informasi bagi dealer/koperasi  e-commerce o Supply Chain Management o B to B (dengan dealer, koperasi) o B to C ( masih jauh langkah menuju ini) Aplikasi untuk lembaga pemerintah:  Laporan Elektronik untuk pemain di bidang industri pertanian, permodalan usaha tani  e-procurement untuk bibit, alsintan, pupuk  e-governance untuk pengendalian harga, distribusi bahan pertanian, standarisasi dan sertifikasi

5

  

Layanan Informasi bagi masyarakat, terutama petani Sistem pengendalian stok pangan nasional (beras, daging, ternak dll) Sistem isyarat dini (early warning system) untuk kerawanan pangan

Melihat potensi TI bagi pertanian seperti tersebut di atas seyogyanya wajah pertanian Indonesia dapat ditransformasikan dengan memanfaatkan TI. Untuk itu langkah-langkah penting perlu segera dilakukan untuk merealisasikannya. Dalam hal ini para pemain utama seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset dan Dunia Industri perlu berkontribusi agar hal ini bisa terjadi. Referensi: O’Brien, James (1999) Management Information System : Managing Information Technology in the Internnetworked Enterprise 4th edition, McGraw-Hill. 2. Betti Alisjahbana (2009). Kebijakan dan Aplikasi Teknologi Informasi untuk Peningkatan Daya Saing Agribisnis Indonesia. Disampaikan pada Seminar Nasional HIPI 2009ISBN 978979-95366-0-7. Bogor Agustus 2009. 3. HIPI 2009. Prosiding Seminar Nasional HIPI 2009. ISBN 978-979-95366-0-7. 1.

TUGAS 2. Diserahkan pada perkuliahan berikutnya (tugas kelompok 4-5) orang. Diserahkan pada perkuliahan berikutnya sebelum kuliah dimulai!!! 1. Jelaskan apa perlunya mengetahui berbagai aplikasi untuk SI di bidang pertanian? 2. Jelaskan apakah semua problema pertanian dapat diselesaikan dengan TI? Jelaskan alasan saudara? Jadi bagaimana saudara memandang TI bagi pertanian? 3. Apa perbedaan mendasar antara aplikasi SI pendukung operasinal dengan aplikasi SI untuk pendukung manajerial dalam suatu entiti bisnis pertanian? 4. Mungkinkan suatu aplikasi SI masuk ke lebih satu kategori, misalnya masuk ke TPS dan PCS sekaligus atau yang lain misalnya OAS (ECS)? Jelaskan alasan saudara? 5. Dengan 6 kategori aplikasi SI berikan masing-masing kategori 2 contoh untuk aplikasi pada industri kerajinan bambu yang merupakan suatu kumpulan pengusaha bambu seluruh Indonesia yang terpusat/terintegrasi dengan kantor pemasran pusat kerajinan bambu di Jakarta. Tiap-tiap contoh harus jelas dan cukup rinci sehingga terbedakan kategorisasinya, apakah masuk TPS, PCS, OAS, MIS, DSS, atau MIS?