Teknik Sampling Perumpamaan/contoh sampling

76 downloads 10050 Views 4MB Size Report
contoh : sample plot (s.p) 1 (1m2) : 11 species s.p. 2 (4m2) : 15 species s.p. 3 (8m2) : 17 species s.p. 4 (16m2) : 19 species s.p. 5 (32m2) : 20 species 1 2 3 4 5 m n
Onrizal The Mangrove Research Institute [email protected]

Bagaimana menjelaskan karakteristik flora dan fauna di kawasan tsb? 1

2

Teknik Sampling

Perumpamaan/contoh sampling Populasi

Sampel

Menduga

Prinsip: Menduga karakteristik populasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi tersebut

Seorang ibu memasak sepanci sayur sup, dan mengambil “satu sendok sup” untuk dicicipinya, untuk mengatakan bahwa “satu panci sup” tersebut sudah lezat

3

4

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING MENGAPA TEKNIK SAMPLING DIPERLUKAN?? Seringkali sensus tidak mungkin dilakukan Menghemat sumberdaya: biaya, waktu dan tenaga Kecepatan akses informasi Ruang lingkup populasi lebih luas Informasi yang diperoleh lebih teliti dan mendalam

Populasi (Population) : Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya Banyaknya anggota populasi untuk ukuran populasi (N) Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik populasi disebut parameter, misal: nilai tengah (µ) dan ragam (σ2) populasi Populasi dapat dibedakan menjadi: Populasi terbatas (finite population) Populasi tidak terbatas (infinite population)

5

6

1

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Sampel (Sample) : Bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya

PENGERTIAN DASAR DALAM SAMPLING Kerangka Penarikan Sampel (sampling frame) : Keseluruhan unit atau individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan yang hendak diduga karakteristiknya

Satuan Sampel : Individu-individu atau sekumpulan individu-individu (unit) dari populasi yang diambil/dipilih dengan cara-cara tertentu, dimana individu-individu atau unit-unit terpilih tsb akan diukur dan diamati karakteristiknya Banyaknya sampel dalam populasi disebut ukuran sampel (n) Suatu nilai yang menjelaskan karakteristik sampel disebut statistik, misal: nilai tengah/rata/rata (Y ) dan ragam (Sy2) sampel 7

Penentuan Jumlah Sampel

Penentuan Jumlah Sampel

Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) NZ 2S 2 n= Nd 2+ Z 2S 2

8

Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling) 1. Dengan Metode Alokasi Proporsional

d = besarnya toleransi penyimpangan

n=

Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) a. Populasi terbatas n=

α

n

Z 2σ 2+ e 2N α

 Z σ = α  e 

    

2

n=

Penentuan Jumlah Sampel



2

N S2 h h

N n = hn h N

NZ 2 (∑ N S ) 2 α h h 2

N 2E 2 +Z 2 α



2

N S2 h h

N S n = h h n h ∑N S h h 10

Keterangan

Pada Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random Sampling) .... Lanjutan

n = ukuran (total) sampel N = ukuran (total) populasi Nh = ukuran tiap strata populasi nh = ukuran tiap strata sampel E = kesalahan yang bisa ditolerir Zα = nilai distribusi normal baku (tabel-Z) pada α tertentu Sh = standar deviasi strata Ch = biaya setiap unit sampling per strata

3. Dengan Metode Alokasi Optimum

2

N S2 h h

N 2E 2 +Z 2 α

9

N S Z 2 ( ∑ N S C )( ∑ h h α h h h C 2 h n= 2 2 2 2 N E +Z ∑ N S α h h



2

2. Dengan Metode Alokasi Neyman

b. Populasi tak terbatas

Z 2σ 2N α

NZ 2 α

(N S )

h h

C n = h

N S h h ∑ C h

hn

11

12

2

KLASIFIKASI METODE SAMPLING

ILUSTRASI “Suatu penelitian ingin mengkaji pendapatan rata-rata per bulan dari pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan” Populasi

TEKNIK SAMPLING

: seluruh pengrajin ukiran kayu jati yang ada di Kota

Non Probability Sampling

Probability Sampling

Medan

Ukuran Populasi

: Banyaknya/total pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan, misalnya 500 pengrajin

Kerangka Sampling

: Daftar seluruh pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan, berupa daftar nama, nomor tlp, alamat, dsb.

Sampel

: Sejumlah/beberapa pengrajin ukiran kayu jati di Kota Medan

Ukuran Sampel

: Banyaknya/jumlah pengrajin ukiran kayu jati yang diambil dari populasinya. Misalnya hanya 50 pengrajin

Simple Random Sampling

Sistematic Random Sampling

Stratified Sampling

Convinience Sampling

Cluster Sampling

Purposive Sampling

Multi-Stage Sampling

Quota Sampling

Snowball Sampling

13

SIMPLE RANDOM SAMPLING

14

SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

Metode pengambilan sampel yang memungkinkan peluang terambilnya suatu unit sampel adalah sama besar.

Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel yang terpilih.

Tahapan Pemilihan Sampel :

Cara Pemilihan Sampel:

Cari sampling frame, beri nomor unit sampel dari 1 sampai N

•Undian Tentukan ukuran sampel (n) yang diinginkan

•Kalkulator, tekan tombol : Ran #, untuk mengeluarkan angka acak

Tentukan interval (k) : k = N / n

•Komputer, misal di Excel: fungsi = RAND( ) •Tabel angka acak, tersedia di buku-buku sampling atau statistics 15

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Pilih secara acak (gunakan cara undian, kalkulator atau tabel angka acak) bilangan bulat antara 1 sampai k sebagai sampel pertama

Ambil sampel berikutnya dengan interval k tersebut

16

CLUSTER SAMPLING

Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak.

Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kluster/kelompok dari beberapa kelompok dalam populasi dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil.

Tahapan Pengambilan Contoh : Tahapan Pengambilan sampel :

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok (kluster), biasanya menurut batas geografis wilayah/areal

Tentukan N, n, Nh (ukuran stratum ke-h), nh (ukuran contoh pada stratum ke-h) Ambillah sampel pada setiap stratum secara acak (boleh juga acak sistematis)

Pilih secara acak atau sistematis beberapa kelompok sebagai sampel

Jumlah contoh tiap stratum (nh) boleh sama atau tidak tergantung berapa sampel yang akan dialokasikan ke tiap stratum dari total sampel (n) yang diambil.

Ukur semua unit (elemen) dalam tiap sampel kelompok 17

18

3

MULTI-STAGE SAMPLING

CONVINIENCE SAMPLING

Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya dilakukan dalam dua tahap atau lebih.

Metode pengambilan sampel berdasarkan pada keterbatasan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya

Tahapan Pemilihan Sampel :

Sample diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat

Bagilah populasi ke dalam kelompok-kelompok sebagai unit kerangka sampelnya

Ambil dari kerangka sampel tersebut beberapa kelompok sebagai sampel; inilah pengambilan sampel tahap pertama

Penarikan sample dengan cara ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi murah cepat dan sering kali bermanfaat Teknik Sampling ini untuk awal penelitian exploratif untuk mencari petunjuk awal tentang suatu kondisi yang menarik perhatian

Pada tiap sampel kelompok, diambil lagi beberapa/sejumlah sampel; inilah pengambilan sampel tahap kedua Ukurlah anggota sampel dari pengambilan tahap kedua tersebut

19

JUDGEMENT SAMPLING

Teknik Sampling ini sering kali dapat menyediakan bukti-bukti yang cukup melimpah, sehingga terkadang pengambilan sampel yang lebih cangggih tidak diperlukan lagi

QUOTA SAMPLING

Metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti

Pada dasarnya , sama dengan Judgement Sampling. Quota Sampling dapat dikatakan sebagai Judgement Sampling dua tahap, yaitu:

Perumusan kriterianya, subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat berperan

Tahapan dimana merumuskan kategori kontrol Atau quota dari populasi yang akan diteliti:jenis kelamin, usia, ras

Umumnya diterapkan pada tahap awal suatu studi eksploratif Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti menurut pertimbangan dan intuisinya

Tahapan penelitian bagaimana sampel akan diambil, dapat secara Convinience atau Judgement tergantung pada situasi dan kondisi

Apabila intuisi dari peneliti tersebut benar, maka sampel yang dipilih oleh peneliti tersebut akan dapat mencerminkan karakteristik populasi

Biasanya digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan demografi (kependudukan) , seperti: Lokasi Geografis, Jenis Kelamin, Pendapatan, Usia dan Pendidikan

Ada dua Judgement Sampling : 1)

Expert Sampling = sampling atas dasar keahlian

2)

Purposive Sampling = sampling dengan maksud tertentu

20

21

22

SNOWBALL SAMPLING Teknik Sampling ini sangat tepat digunakan apabila populasinya sangat spesifik

Penekanan relatif elemen-elemen yang diperlukan dalam survey sumberdaya hutan (sumber: Husch,1971)

Luas

Topografi

Pemilikan

Transportasi

Taksiran volume

Taksiran riap

Etat

Sosial Ekonomi

Informasi/data tentang: Areal Hutan

Cara pengambilan sampel dilakukan secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama menjadi semakin besar seperti halnya apabila salju (snowball) yang menggelinding Menuruni lereng gunung/bukit

2 1

2 2

2 2

2 2

2 1

2 1

2 1

2 2

2 2

3 1

3 3

2/3 1

2/3 1

3 3

3 3

2 3

2

2

1

1

1

1

1

2

1

2

3

1

1

3

3

3

1

1

1

1

1

2

3

1

2 1

2 1

1 2

1 2

3 2

3 2

3 2

1 1

Tujuan Survey

Pertama-tama dilakukan interview terhadap suatu responden yang relevan, kemudian yang bersangkutan diminta untuk menyebutkan /menunjuk calon responden berikutnya yang memiliki spesifikasi/spesialisasi yang sama Hal tersebut ditempuh, karena biasanya responden yang merupakan anggota populasi yang spesifik tersebut saling mengenal karena spesialisasi (profesi) mereka. 23

Survey hutan nasional Untuk menyusun rencana karya Untuk survey pengenalan Untuk menyusun pembalakan Untuk rencana industri kehutanan Untuk menaksir nilai tegakan Untuk studi tata guna lahan Untuk rencana rekreasi Untuk studi watershed

24

4

ANALISIS VEGETASI • VEGETATION ANALYSIS IS THE

WAY TO STUDY SPECIES COMPOSITION AND STRUCTURE OF PLANT COMMUNITY

25

26

ANALISIS VEGETASI KOMPOSISI JENIS

Bentuk Unit Samping (US)

STRUKTUR VEGETASI

Pertimbangan Bentuk US

AREA

• Kemudahan layout • Keefisienan

SAMPLING

Bujursangkar Jalur (strip/rectangular) Lingkaran (circle)

TEKNIK ANALISIS VEGETASI

BENTUK UNIT SAMPLING

UKURAN UNIT SAMPLING

PELETAKKAN UNIT SAMPLING 28

27

Ukuran Unit Sampling (US) Pertimbangan Ukuran US

Cara Semi Objektif

Ukuran Unit Sampling (US)

Kehomogenan Vegetasi Ukuran Vegetasi Kerapatan Keanekaragaman Jenis Habitus

Kuadrat yang berukuran kecil sering lebih efisien dibandingkan kuadrat berukuran besar. Prinsip penentuan ukuran petak adalah bahwa petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian

Kurva Spesies-Area (Species Curve Area)

1. Ukuran Minimum US ? 2. Jumlah Minimum US ? 29

30

5

Contoh : SAMPLE PLOT (S.P) 1 S.P. 2 S.P. 3 S.P. 4 S.P. 5

Ukuran Unit Sampling (US)

TOTAL NUMBER OF SPECIES (CUMULATIVE)

Ukuran kuadrat harus memenuhi tiga syarat, yaitu: harus dapat mencakup sebanyak mungkin jenis flora dalam komunitas yang bersangkutan. habitat dalam kuadrat harus diusahakan sehomogen mungkin; dan penutupan vegetasi dalam kuadrat harus diusahakan sehomogen mungkin. Contoh: satuan contoh sebaiknya tidak mencakup daerah terbuka yang cukup luas atau sebaiknya tidak didominasi (50% dari luas contoh) oleh satu jenis dan 50% lagi oleh jenis yang kedua.

(1M2) (4M2) (8M2) (16M2) (32M2)

: : : : :

11 SPECIES 15 SPECIES 17 SPECIES 19 SPECIES 20 SPECIES

n

5

20

4 3 2 1 m

10

1

A

4

8

16

32

2 SAMPLE PLOT AREA

(m2)

31

32

Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

Cara yang umum dipakai:

Cara yang umum dipakai (lanjutan):

1. Secara acak (random sampling)

2. Secara sistematik (systematic sampling)

Lebih praktis Lebih menggambarkan karakteristik komunitas flora

Apabila lapangan dan vegetasi homogen

33

34

Kriteria tahapan pertumbuhan Bagaimana meletakkan US di Lapangan?

Contoh:

Cara yang umum dipakai (lanjutan): 3. Secara sengaja (expert sampling atau purposive sampling)

Semai

: kecambah sampai H