Euphorbia milii di Beberapa Florist Anggota Perkumpulan Pencinta (PPT) ...
Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut pada Industri Kecil, Muhamad Iksan.
SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Berbagai kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, dan sejak tahun 2001 diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa. Program ini di perguruan tinggi telah memperlihatkan adanya peningkatan, hasilnya dapat dilihat dalam dua direktori yang telah diterbitkan sebelumnya, disusul dengan direktori tahun 2006 ini.
Keberhasilan program kreativitas
mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai
bahan inspirasi untuk lebih menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dibidang penelitian, penerapan teknologi, kewirausahaan dan pengabdian kepada masyarakat, guna mencapai keseimbangan antara hard skill dan soft skill dengan meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap ilmiah, sikap profesional, sikap peduli serta peka pada masyarakat dan lingkungan, sehingga lulusan memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi profesi. Saya berharap pada waktunya kelak para lulusan perguruan tinggi yang melaksanakan kegiatan program kreativitas mahasiswa dan berupaya menindaklanjuti hasil karyanya kedalam kehidupan bermasyarakat.
Atas diterbitkannya Direktori Program Kreativitas Mahasiswa ini, saya menyampaikan
penghargaan
Direktorat
Penelitian
dan
Pengabdian
kepada
Masyarakat beserta para pakar dan staf yang mendukung penerbitan direktori ini. Semoga berbagai kegiatan kreativitas yang inovatif bermanfaat dan dapat meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat.
Jakarta, Desember 2006 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Satryo Soemantri Brodjonegoro
PRAKATA Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktori Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2006 ini merupakan direktori yang terbit untuk ketiga kalinya sejak tahun 2004. Program Kreativitas Mahasiswa ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti, menerapkan teknologi, kewirausahaan dan pengabdian kepada masyarakat dikalangan mahasiswa dapat mendorong semangat dalam menggali ide kreatif dan inovatif dari mahasiswa dalam mewujudkan kedalam dunia nyata, dari ilmu serta teori yang telah diperoleh dalam pendidikan pengajaran, mewujudkan sinergi potensi mahasiswa dalam menjalin kerjasama satu tim dalam pelaksanaan program, serta menciptakan peluang keberhasilan berwirausaha kelak pada waktunya telah lulus sehingga dapat menciptakan lapangan kerja mandiri. Program Kreativitas Mahasiswa meliputi lima jenis kegiatan yaitu PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM), dan PKM Penulisan Ilmiah (PKMI). Kegiatan PKM ini telah berjalan lima tahun dan menunjukkan adanya peningkatan dalam penemuan ide cemerlang, dalam penelitian, berkarya dalam penerapan teknologi serta mempunyai naluri dan jiwa kewirausahaan serta pengabdian kepada masyarakat sehingga kelak mereka termotivasi untuk mengembangkan karya sesuai dengan bidang yang ditekuni dan berkreasi mengisi peluang ekonomi yang ada dihadapannya. Direktori ini memuat karya program kreativitas mahasiswa tahun 2006 yang dirangkum dalam bentuk abstrak dari empat bidang PKM kecuali PKMI dan diterbitkan selain untuk dokumentasi juga dapat menyebarluaskan informasi kegiatan kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi kepada masyarakat luas. Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua tim pelaksana program kreativitas mahasiswa, para pakar dan staf Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta semua pihak yang telah mendukung penerbitan direktori ini. Semoga Direktori Program Kreatifitas Mahasiswa ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Desember 2006 Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Mochammad Munir
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
1
"Cost Effectiveness" dan Faktor Pengahambat Realisasi Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) (Studi Kasus di Pasar Anyar Bogor dan Pasar Senen Jakarta), Tunjung Pawestri K.W. dkk., Inst. Pertanian Bogor
61
2
"Tablet Cendana" Sebagai Nutrisi Perantara pada Periode Transisi dari Tanaman Inang Primer ke Inang Sekunder dalam Proses Adaptasi Perakaran Cendana (Santalum album Linn.), Rahastu Setyawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
62
3
Absorbsi Timbal (Pb) Dalam Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Karbon aktif, Murhadi dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
63
4
Aktivitas Anthelmintika Sari Daun Miana (Coleus blumei) terhadap Cacing Pita Pada Ayam, Yasmine Qurrota Ayunina dkk., Inst. Pertanian Bogor
64
5
Aktivitas Antibakterial Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn) Terhadap Bakteri Patogen pada Ikan dan Udang, Muhammad Sidik dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
65
6
Aktivitas Repelensi Enstrak Batang Bricea javanica L. (Merr) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti, Surya Nengsih dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
66
7
Aktivitas Sitotoksik dan Induksi Apoptosis Ekstrak Etanolik Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) Terhadap Sel Kanker Payudara (T47D), M. Rifqi Rokhman dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
67
8
Amobilisasi E.Coli DH5a Rekombian (pTP510) Untuk Menghidrilisis Xilan Menjadi Xiloolgosakarida, Rohmawati dkk., Univ. Airlangga Surabaya
68
9
Amplikasi Gen B7Dex Dalam Rangka Produksi enzim Dekstranese Secara Besar-Besaran Untuk Penggunaan Dalam Industri Gula, Achmad Afifudin dkk., Univ. Airlangga Surabaya
69
10
Analisa Sekuen Genome dengan Pendekatan Pengolahan Sinyal Digital, Bayu Ganjar Prawira dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
70
11
Analisis dan Identifikasi Kebutuhan Nelayan di Wilayah Pesisir Kecamatan Syah Kuala banda Aceh Pasca Gempa dan Tsunami Seiring dengan Kenaikan Harga BBM, Denifaelani dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
71
12
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesanggupan Mesyarakat Surakarta dalam Menerima Asuransi Syariah, Denta Mukaromi dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
72
13
Analisis Model Pertanaman Pohon Sebagai Peredam "Polusi Suara", Janatun Naim dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
73
14
Analisis Mutu Daya Awet pepes Ikan Teri (Stelophorus sp) Asap dengan Menggunakan Kemasan Batang Bambu, Hadrayani dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
74
15
Analisis Mutu Snack Sukun (Artocarpus communi) dengan Fortifikasi Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus stratus), Zahratul Ainum S. Uran dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
75
16
Analisis Parameter Fisis pada Intonasi Suara Emosi Manusia, Hasan Adi Susanto dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
76
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
1
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
17
Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Menuju Terwujudnya Kemandirian Dalam Era Otonomi Daerah, Dian Novitasari dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
77
18
Analisis Rancangan Alat Penjernihan Air dengan Pemanfaatan Keramik Gerabah Gergaji, Siti Zulfamia Indrasari dkk., Univ. Negeri Makassar
78
19
Analisis Resiko Geologi pada Konstruksi Jalan dan Terowongan: Studi Kasus di Jalur Selatan DIY, Dimas Hardita dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
79
20
Analisis Strategi Kamuflase Mie Instan Merek Supermi Sedaaap Terhadap Keputusan Konsumen (Studi Kasus: Pada Masyarakat Kota Bogor), Inne Wulandari dkk., Inst. Pertanian Bogor
80
21
Analisis Struktural Klausa Verbal dan Nonverbal Bahasa Muna, Hadiman dkk., Univ. Haluoleo Kendari
81
22
Aplikasi Enzim Lipase dalam Bekatul dan Lateks Pepaya untuk Produksi Biodisel dari Minyak Kelapa, Dewi Wahyunigsih dkk., Univ. Diponegoro Semarang
82
23
Aplikasi Kitosan sebagai Edible Coating pada Bakso Ikan Nila Merah, Zia Perdana dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
83
24
Aplikasi Pemodelan Linear Programming Dalam Desain Terapi Radiasi Untuk Meningkatkan Keefektifan Waktu Sembuh Pasien, Sri Rahayu dkk., Univ. Negeri Semarang
84
25
Bahaya Pencemaran Sulfur Dioksida (SO2) Bagi Kelangsungan Hidup Masyarakat Banjarbaru dan Sekitarnya, Ahmad Apriyadi dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
85
26
Bawang Merah dan Jeruk Nipis Sebagai Antioksidan Alami Minyak Goreng Curah, Anisa Rahma Lathifa dkk., Inst. Pertanian Bogor
86
27
Be A. Part of History (Efektivitas Penggunaan Ketoprak Sebagai Media Pembelajaran Sejaran di SMP), Umi Gita Nugraheni dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
87
28
Beneficial Plant, Trend Masa Depan (Studi Potensi Tanaman Cassia cobanensis), Erma Normayanti, A.Md. dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
88
29
Beton Polimer Termoplastik Yang Ringan Dengan Kuat Tekan Tinggi, Irfan Krisna Saputra dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
89
30
Biodiesel dari Sumber Terbarukan "Etanolisis Minyak Biji Bunga Matahari dengan Katalisator KOH", Barkah Ramadhani dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
90
31
Bioenkaspsulasi Levamisol Ke Dalam Artemia salina Untuk Menanggulangi Vibriosis pada Larva Udang Windu, Penaeus monodon Fabr, Syamsu Alam dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
91
32
Biosensor Urca Untuk Mendeteksi Urea dalam Urine, Prima Kharisma Indra Yahya dkk., Univ. Brawijaya Malang
92
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
2
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
33
Budidaya Spons Laut (Farm: Demospongia) sebagai Usaha Alternatif Pemberdayaan Secara In Vitro, Handasari Mokodompit dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
93
34
Cerita Pendek Pilihan Biologi (Cerpillo) untuk Mempermudah Pemahaman Konsep Biologi, Chairul Amri dkk., Univ. Negeri Padang
94
35
Clothing Distro Yang Sesuai Kota Budaya, Maulidyati Aisiah dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
95
36
Cracker Berprotein Tinggi dari Tepung Bekicot (Achanita SPP) Untuk Mengatasi Masalah Gizi Buruk, Nanik Hendrawati dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
96
37
Cribos Untuk Mendeteksi dan Mengelola Reaksi-Reaksi Asmatis pada Penderita Asma, Andri Kurniawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
97
38
Degumming Minyak Kasar Kacang Tanah dengan Asam Phospat, Damayanti Nur M. dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
98
39
Desain Kemudi Ber-tail Flap Untuk Meningkatkan Maneuverability Kapal, Heru Hermansyah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
99
40
Desain Pengelolaan Bekas Tebas Jalur Di Areal HPH Pada Sistem Tebang Pilih Tanaman Jalur (TPTJ), Eko Yuwono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
100
41
Deteksi Pola Sebaran Air Tanah Tercemar di Daerah Rancaekek dengan Menggunakan Metode Geolistrik, Endah dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
101
42
Deterpenisasi Melalui Proses Ekstraksi Distilasi Menggunakan Pelarut Etanol sebagai Upaya Peningkatan Mutu Minyak Nilam, Cucuk Trihono dkk., Univ. Diponegoro Semarang
102
43
Di Indonesia, Lambok Maria Hutabarat dkk., Inst. Pertanian Bogor
103
44
Disiplin Pengemudi Angkutan Umum Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas, Krisman Hadi Permana dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya
104
45
Distribusi Al dan Sekresis Asam Organik pada Akar Padi Gogo sebagai Parameter Fisiologis Toleransi Alumunium, Ina Fajarwati dkk., Inst. Pertanian Bogor
105
46
Edible Film Berbasis Protein Ikan, Yogi Waldingga Jasnedi dkk., Inst. Pertanian Bogor
106
47
Efek Anti Proliferatif Ekstrak Etanol Biji Tanaman Jinten Putih (Cuminum cyminum Linn.) Terhadap Sel Kanker Payudara, Irwan Desyanto Raharjo Indartono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
107
48
Efek Antiangiogenesis Minyak Buah Merah (Pandarus conoideus Lam) pada Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam Terinduksi bFGF, Nur Ismiyati dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
108
49
Efek Ekstrak Etanol Biji Jintan Putih (Cuminum cyminum Lin.) Terhadap Induksi Enzim Glutation-S-Transferase dan Penghambatan Mutasi gen p53 pada Hepar Tikus Galur Sprague Dawley yang Diberi 7,12Dimentilben[a]Antrasena, Marlyn Dian Laksitorini dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
109
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
3
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
50
Efek Ekstrak Etanolik Kacang Panjang Terhadap Tingkat Proliferasi dengan AgNOR dan Ekspresi Reseptor Estrogen Pada Sel Payudara, Ika Puspita Dewi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
110
51
Efek Imuostilator Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Ayam Potong (Gallus sp.) yang Diinduksi Vaksin Avian influenza, Yose V.P. Sagala dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
111
52
Efek Kekeringan Terhadap Kandungan Prolin dan Gula Total Pada Tanaman Sorghum (Sorghum sp) Kultivar Lokal Timor Barat, Aprianus Radja dkk., Univ. Nusa Cendana Kupang
112
53
Efek Penghambatan Ekstrak Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Inducer Mediator Inflamasi, Lia Destiarti dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
113
54
Efek Penjenuhan karbondioksida (CO2) Terhadap laju Pertumbuhan Populasi Mikroalga Spirulina maxima, Lutfi Anggadhania dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
114
55
Efek Proliferatif Ekstrak Etanolik Kacang Panjang Pada Sel Payudara, Aditya Fitriasari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
115
56
Efektivitas Beberapa Fitohormon dan Tingkat Kematangan benih Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Mahkota Dewa, Bambang Anggono Irawan dkk., Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara
116
57
Efektivitas Beberapa Isolat VAM Sebagai Pupuk Hayati dengan Penambahan Pupuk Organik pada Sistem Pertanian Organik Apel Batu, Maryadi dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
117
58
Efektivitas Berbagai Macam Serbuk Gergaji kayu dan Penambahan Nutrisi pada Pertumbuhan dan Hasil Jamur Shiitake (Lentinus edodes L.), Imam Efendi dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
118
59
Efektivitas Dekok daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Sebagai Alternatif Penghambat Pertumbuhan Jamur Candida albicans Penyebab Candidiasis Secara In Vitro, Ma'rifatul Ula dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
119
60
Efektivitas Ekstrak Akar Tagetes erecta (Dicotyledoneae : Asteraceae) 120 Sebagai Biopestisida Hama Spodoptera exigua Hubn (Lepidpotera : Noctuidae), Usep Usman Nasrulloh dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
61
Efektivitas Ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus L.) Terhadap Penghambatan Perkecambahan dan Pertumbuhan Gulma Krokot (Portulaca oleracea), Gut Windarsih dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
121
62
Efektivitas Konsentrasi Daun Srikaya (Annona squamosa) Terhadap Mortalitas Kutu Kepala (Pediculus Humanus Capitis), Basirun dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
122
63
Efektivitas Pemanfaatan Transformasi Tokoh Kartun Televisi Dalam Komik Berbahasa Jawa Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa Siswa Sekolah dasar Kelas IV, Sri Lestari Hindri Astuti dkk., Univ. Negeri Semarang
123
64
Efektivitas perlindungan Korban Kekerasan Dalam rumah Tangga (Studi di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Malang), Linda Kusuma N dkk., Univ. Widya Gama Malang
124
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
4
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
65
Efektivitas Supernatan Kulit Pisang Ambon dalam Menurunkan Deformitas Struktur Sel Otak Setelah Perlakuan Injeksi Nikotin Dosis Tinggi Pada Vena Marmut, Lina Haryati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
125
66
Efikasi daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) untuk Mengobati Penyakit Skabiosis pada Ternak Kambing, Zulhelmi dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
126
67
Eksistensi Ragam Bahasa Kaum Transeksual Sebagai Resistensi Terhadap Masrginalisasi Mereka Oleh Masyarakat di Kota Malang, Niken Pusposari dkk., Univ. Brawijaya Malang
127
68
Eksperimen Penggunaan Serat Rami Lamina pada Komposit Matrik Polimer Dengan Resin Polyester, Mochammad Dahlan dkk., Inst. Teknologi Nasional Malang
128
69
Eksplorasi Keanekaragaman dan Kelimpahan Burung Pemangsa (Raptor) di Gunung Unggaran Jawa Tengah sebagai Upaya Konservasi, Arif Rahman Hakim dkk., Univ. Negeri Semarang
129
70
Evaluasi Kebijakan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Ditinjau Dari Aspek Pendanaan Kampanye (Studi Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kabupaten Malang), Wiwit Kurniawati dkk., Univ. Brawijaya Malang
130
71
Evaluasi Program Pemberantasan Sarang Nymuk Demam Berdarah Dengue Pada Masyarakat di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Menggunakan Metode Rapid Survey, Hermawan Istiadi dkk., Univ. Diponegoro Semarang
131
72
Fabrikasi Nanopartikel Y2O3:Gd dengan Metode simple Heating, Aunuddin Syabba Vioktalamo dkk., Inst. Teknologi Bandung
132
73
Fabrikasi Sensor Kimia Optik Berbasis Polianilin Untuk Penentuan Antioksidan dalam Sampel Makanan dan Farmasi, Dhina Ayu Susanti dkk., Univ. Jember
133
74
Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Kawin Kontrak, Krisman Hadi Permana dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya
134
75
Fermentasi Molase untuk Produksi Mikroprotein sebagai Pakan Unggas, Yuniati dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
135
76
Flash Card Klasifikasi dengan sistem Permainan Bridge Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMU, Dewi Wulandari dkk., Univ. Negeri Malang
136
77
Formula Pupuk Biologi Pelarut Fosfat dengan Menggunakan Media tanah Gambut Sebagai Agen Pembawa Mikroba, Normasari dkk., Univ. Diponegoro Semarang
137
78
Formulasi Biskuit Berkalsium Tinggi sebagai Alternatif Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp.) untuk Memenuhi Kebutuhan Harian AnakAnak, M. Azwar Haris dkk., Inst. Pertanian Bogor
138
79
Formulasi dari Gel Ekstrak Nerium Oleander untukPengobatan Jerawat, Marcia Dewi hartanto dkk., Univ. Indonesia
139
80
Formulasi Lotion Antinyamuk Minyak Atsiri Kayu Manis, Sri Widiastuti dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
140
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
5
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
81
Formulasi Pupuk Majemuk lepas Kendali (Controlled release) yang Efisien Untuk Tanaman Tomat, Kentang, dan Cabai Merah Berdasarkan Studi Distribusi Unsur-Unsurnya dalam Tanaman, Tanah dan Air Pada berbagai Kondisi Penanaman, Andina Septiarini dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
141
82
Formulasi Sediaan Tablet Ekstrak Gossypium Herbaceum Sebagai alternatif Kontrasepsi Pria, Ika Sherly Rudiawati dkk., Univ. Jember
142
83
Frekuensi Siulan Lumba-Lumba Hidung Botol (tursios sp.) Saat Berenang Bersama anak-anak di gelanggang Samudera Jaya Ancol. Taman Impian Jaya Ancol, Alfrido Marlianno dkk., Univ. Indonesia
143
84
Hubungan Kelimpahan Ikan Indikator (Famili Chaetodontidae) dengan Kondisi Terumbu Karang Tepi di Perairan Bunati Kabupaten Tanah Bumbu, Ferdy Aditya Amrillah dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
144
85
Hutan Kota Sebagai Pengendali Polusi Udara (CO2), Didid Sulastiyo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
145
86
Identifikasi Ragam Penyakit dan Keluhan Kesehatan Pada Balita Yang Bertempat Tinggal dalam Lingkungan Kumuh Perkotaan (Studi Kasus Di Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Kenjeran Surabaya), Aning Putri Illahika dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
146
87
Implementasi Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dalam Pembelajaran Konsep Ikatan Kovalen Siswa Kelas X SMAN 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2005/2006, Tri Anaceria dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
147
88
Implementasi Pelaksanaan Self Assesment System Menurut Persepsi Wajib Pajak (Studi Wajib Pajak Badan di Kota Surakarta), Bayu Tri Cahya dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
148
89
Implikatur Konvensional Dalam Parikan dan Ungkapan pada Tuturan Lisan Ekabahasawan Jawa Timur di Masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan, Fafi Inayatillah dkk., Univ. Negeri Surabaya
149
90
Indikasi Kejahatan Perdagangan Manusia sebagai Lex Specialis Crime (Dalam Bentuk Tenaga Kerja Maupun Non Tenaga Kerja di Propinsi Jawa Tengah), Agung Sulityo dkk., Univ. Negeri Semarang
150
91
Interpretasi Foto Udara untuk Menentukan Daur Financial Hutan Jati Rakyat Menggunakan Pendekatan Nilai Harapan Lahan (Stusi Kasus di Kecamatan Pajangan, kabupaten Bantul, Yogyakarta), Bambang Andriyanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
151
92
Inventariasi Hukum Adat masyarakat Kulawi Atas pengelolaan Hutan di Kab. Donggala Sulteng, Amrinif dkk., Univ. Tadulako Palu
152
93
Investasi Penyebaran Intrusi Air Laut di Kota bengkulu Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis, Bayu Suhartanto dkk., Univ. Bengkulu
153
94
Isolasi dan Identifikasi Metabolit Sekunder dari Daun Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa), Dini Wulandari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
154
95
Isolasi dan Karakterisasi Pufa Dari Minyak Limbah Ikan, Sinta R. Rahman dkk., Univ. Sam Ratulangi Manado
155
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
6
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
96
Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Oligomer Resveratrol dari Biji Bagore (Caesalpinia crista Linn) yang Berpotensi Sebagai Antimalaria, Budi Wijayanti dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
156
97
Isolasi dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Dari Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara, Irnawati dkk., Univ. Haluoleo Kendari
157
98
Isolasi Eugenol dalam Minyak Cengkeh dengan Distilasi Fraksionasi Tekanan Rendah, Ria Amiriani dkk., Univ. Diponegoro Semarang
158
99
Isolasi Senyawa Golongan Oligostilbenoid dari Tumbuhan Endemik Indoensia (Meranti) dan Usaha Pemanfaatannya sebagai Obat Anti Kanker, Sandra Dwi anggraini dkk., Univ. Airlangga Surabaya
159
100 Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Penyusun Fraksi Polar dari Ekstrak Bunga Tanaman Spathodea campanulata Beauv, Saiful Apirin dkk., Univ. Brawijaya Malang
160
101 Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Lokal Penghasil Zat Warna Asal Papua, Dewi Nur Harjani dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari
161
102 Kajian Bungkil Biji Jarak sebagai Alternatif Pengganti Bungkil Kedelai dalam Ransum Puyuh, Herlan Noor Rafis dkk., Inst. Pertanian Bogor
162
103 Kajian Drainase Permukaan Kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta, Beni Setiyanto dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
163
104 Kajian Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Senyawa Kalanon dan turunannya sebagai Anti Leukemia dengan Pendekatan PCR (Principle Component Regression), Harjono dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
164
105 kajian Metode Penyambungan "There In One" pada Tanaman Hias Kamboja Jepang, andria Dwi Nugrahini dkk., Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur
165
106 kajian Optimasi Pengaruh Orientasi Serat dan Tebal Core Terhadap Peningkatan Kekuatan Bending & Impak Komposit Sandwich GFRP dengan Core PVC, Istanto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
166
107 Kajian Pemanfaatan Urea sebagai Katalis Alternatif Pada Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit, Anggono Wijaya dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
167
108 Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Menggunakan Metode Daur Belajar (Learning Cycle) dengan Alternatif Model Evaluasi Ular Tangga untuk Pembelajaran Sains Kimia di SMP Berdasarkan Kurikulum 2004, Rafini dkk., Univ. Negeri Malang
168
109 kajian Penyebaran Limbah Cair Bawah Permukaan Berdasarkan Sifat Kelistrikan Batuan di Lokasi Pembuangan Akhir (LPA) Benowo Surabaya, Suparmanto dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
169
110 Kajian Perpustakaan di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Se-Kota Malang Kaitannya dengan Peningkatan Minat Baca Siswa, Fathur Rofiq dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
170
111 Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Antidiabetes, Tyas Kurniasih dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
171
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
7
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
112 Kajian Yuridis Trafficking dalam Kaitannya dengan Transnational Organized Crime dan Hak Asasi Manusia (Ditinjau dari Aspek Hukum Internasional dan Hukum Nasional Indonesia), Muhammad Deni dkk., Univ. Andalas Padang
172
113 Karakterisasi Edible Film Dari Pati Singkong (Manihot utilissima Pohl), Khusnul Khotimah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
173
114 Karakteristik Habitat Gelatik Jawa (Padda oryzyvora L) di Daerah Istimewa Yogyakarta, Felix Christoforus Rumlus dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
174
115 Karakteristik Pemakaian Register Polisi Dalam Komunikasi "Handy Talky" di Polwiltabes Surabaya, Siti Alfiyatul MH dkk., Univ. Negeri Surabaya
175
116 Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Ekowisata Aeknaukli, Parapat Berdasarkan Analis Vegetasi, Ahyani Ridhayani Lubis dkk., Univ. Negeri Medan
176
117 Keberartian Pemberian Subsidi Tunai BBM Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Yang Tidak Mampu Oleh Pemerintah Republik Indonesia Dikaitkan dengan Naiknya BBM di Kota Bandung, Daniel Agustinus Nababan dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
177
118 Kebijakan Penggunaan Lahan di Kota Depok : antara Konsepsi dan Implementasi. Studi Kasus : Kec. beji, Harry Bawono dkk., Univ. Indonesia
178
119 Kecenderungan Minat Pembeli Tekstil Cetak Dalam Kurun Waktu Tertentu, Nurul Sri Rahayu dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
179
120 Keefektifan Bakteri Rhizosfer Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Dalam Pembuatan Kompos dan Pengendalian Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae) pada Tanaman Cruciferae, Irfanni dkk., Inst. Pertanian Bogor
180
121 Keefektifan Batu Kapur Asal Desa Maruni Kabupaten Manokwari sebagai Bahan Baku Kapur Pertanian, Selfianus Naa dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari
181
122 Keefektifan Media Komputer Sebagai Sarana Pembelajaran Ikatan Kimia pada Siswa SMA Kelas I, Siti Ni'matul Fitriyah dkk., Univ. Negeri Malang
182
123 Kemampuan Berwirausaha Wanita Pengusaha "Home Industry" Makanan Di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Rezha Rahman Wijaya dkk., Akademi Pariwisata Indraprasta Yogyakarta
183
124 Kemampuan Potong End Mill Cutter Two Lips Dengan Tangkai Bahan VCL 140 Terhadap Bahan Mild Steel dan Aluminium, Simson Purnomo dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
184
125 Kendala Implementasi KBK Dalam Bidang Studi bahasa Inggris tingkat SLTP di Yogyakarta, Rosanti Handayani dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
185
126 Kepadatan dan Pola Distribusi Kerang Bakau (Polymesoda bengalenesis Lammarek) di Kawasan Pesisir Hutan Mangrove Muara Pawan Kalimantan Barat, Ratna Sumiati dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
186
127 Kinerja Dari Pemakaian Pasir Alam Hasil Tambang Masyarakat Desa Koto Baru Sebagai Agregat Halus Campuran Lataston, Ali Afdal dkk., Poltek Negeri Unand Padang
187
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
8
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
128 Kinetika Degradasi Zat Warna Rhodamin B Dengan Fotokatalis TiO2, Muhammad Arfandi dkk., Univ. Haluoleo Kendari
188
129 Kloning dan Ekspresi Gen Yang Diperlukan dalam Biosintesis Partikel Magnetit pada Magnetospirillum magneticum AMB-1, Tika Widayanti dkk., Inst. Pertanian Bogor
189
130 Konstruksi Pustaka Genom arthrobacter B7 dan Deteksi Transforman yang Mengandung Gen Sisipan B7Dex, Ika Yuni Setyowati dkk., Univ. Airlangga Surabaya
190
131 Kontroversi Peristiwa AOI (Angkatan Oemat Islam) di Kebumen Tahun 19491951, Banu Setiawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
191
132 Korelasi Antara Kualitas Air Tanah Dengan Kejadian Penyakit Kulit Penduduk Daerah Pemukiman Sekitar TPA Gunung Tugel Desa Kedungrandu Purwokerto Kabupaten Banyumas, Mangesthi Puspitaningdyah dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
192
133 Kreasi Telor Asin Pedas, Tedy Takwadi dkk., Univ. Pancasakti Tegal
193
134 Kualitas Sel Nata De Algae Monospesies Versus Multispesies Akibat Lama Penyimpanan Pada Suhu Rendah, Siti Rokhimah dkk., Inst. Pertanian Bogor
194
135 Liquid Organo Geo Fertilizer Sebagai Pendukung Pertanian Berkelanjutan, Asri dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
195
136 Math At Home" Sebauah Program Peningkatan Minat dan Prestasi anak Dalam Bermatematika, Siti Rohayah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
196
137 Memanfaatkan Beda Temperatur Sehingga Menjadi Listrik Ditinjau Dari Karakteristik Beda Potensial Pada Sel Termogalvanik, Anissa Listiana Maharani dkk., Inst. Pertanian Bogor
197
138 Membran Polysulfon untuk Pemisahan Zat Warna Dispersi Dari Limbah Indutri Tekstil Melalui Proses Ultrafiltrasi, Rosyadi dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
198
139 Mempercepat Munculnya Berahi Setelah Pada Kambing Kacang Melalui Urea Multinutrient Molasses Block (UMMB) dan Tepung Darah, Sofyan dkk., Univ. 45 Makassar
199
140 Mengatasi Intoksisitasa Alkohol : Efek Umbi Teki (Cyperus rotundus) terhadap Hepatitis Akibat Alkohol Pada Tikus (Rattus novergicus), Lamria Besty S. dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
200
141 Menurunkan Kadar Limbah Organik di Sungai Kaligarang Semarang Menggunakan Fotokatalis ZnO/Zeolit Alam Yang Dipaparkan pada Sinar matahari, Siti Muawanah dkk., Univ. Negeri Semarang
201
142 Meriklon Anggrek Spesies Sebagai Alternatif Perbanyakan Tanaman Untuk Melestarikan Plasma Nutfah, Rulita Puspitasari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
202
143 Metode Cepat Untuk Kuantifikasi Kadar Kurkumin Pada Temu Lawak, Kunyit dan Sediaan Herbal Komersial Secara Spektofotometri Derivatif Vis, Gerilda Ridwina dkk., Inst. Pertanian Bogor
203
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
9
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
144 Model Diseminasi Inovasi Budidaya Tanaman Padi Sistem Jajar Legowo Melalui Pengembangan Teknologi Partisipatoris Di Malang Raya, Muliatin dkk., Univ. Brawijaya Malang
204
145 Model Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Kemampuan entrepreneurship Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan, Tarma dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
205
146 Modifikasi Bentonit dan Uji Kinerja Bentonit Hasil Modifikasi pada Poses Pemucatan Minyak Sawit Mentah, Irwan Nugraha dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
206
147 Modifikasi Membran Selulosa Asetat Sebagai Membran Ultrafiltrasi : Studi Pengaruh Komposisi Terhadap Kinerja Membran, Ali Muhammad Yusuf Mustafa dkk., Univ. Jember
207
148 Motivasi Non-Ekonomi Pengemis di Kota Yogyakarta, Arie Kusuma Paksi dkk., Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
208
149 Nilai Gizi Buah Bakau (Bruguiera Gimnorrhiza Lamk) sebagai Makanan Pokok Masyarakat Sowek Kabupaten Distrik Supriori Selatan Kabupaten Supriori, Gloria Kristisni Mori Muzendi dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari
209
150 Nilai-Nilai Moral Dalam Cerita Berbingkai Hikayat Kalila dan Damina Sebuah Kajian Filologis, Dian Choirul Hadi dkk., Univ. Negeri Semarang
210
151 Obat Nyamuk Duku Bakar, Desi Nur Wijayanti dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
211
152 Optimalisasi Alat Detektor Sintilasi untuk Analisis Sumber Radiasi dari Limbah Cair, R. Giartono Arif N dkk., Univ. Negeri Semarang
212
153 Optimalisasi Karakteristik Nutraceutical Buah Murbei (Morus alba L.) Menjadi Cuka Buah sebagai Alternatif Pangan Fungsional, Irma Sarita Rahmawati dkk., Univ. Brawijaya Malang
213
154 Optimalisasi Siklisasi Sitronelal Menjadi Isopulegol dari Hasil Isolasi Minyak Sereh Wangi, Marfuatun dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
214
155 Optimasi Komposisi 2,4 Diklorofenoksi Asetat dan Furfuryl Amino Purine dalam Penghasilan Glikosida Jantung Secara In Vitro dari Kalus Kamboja Jepang (Adenium obesum), Melissa Wijaya dkk., Univ. Sanata Dharma Yogyakarta
215
156 Optimasi Proses Pembuatan Edible Film dari Tepung Jagung, Dicky Pranantyo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
216
157 Pelarut Fosfat Anorganik Oleh Kultur Campur Jamur Pelarut Fosfat Secara In Vitro, Agustina Dwi K. dkk., Univ. Diponegoro Semarang
217
158 Pelastarian Tanaman Jati (Tectona grandis Lf.) Muna dengan Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Lokal, Irfan Mide dkk., Univ. Haluoleo Kendari
218
159 Pelet Ampas Teh Produk Biofermentasi sebagai Pakan Sehat Tikus, Esty Setia Lestari dkk., Inst. Pertanian Bogor
219
160 Peluang Terjangkitnya Demam Berdarah Ditinjau dari faktor Sosioekonomi di Kota Bandung, Hadi Pranoto dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
220
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
10
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
161 Pemahaman Serta Dampak Pelaksanaan Tradisi Upacara Bersih Desa Di Desa Susukan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Anita Nugraheni dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
221
162 Pemanfaatan 3 Spesies Populasi Dominan Ikan Laut Dalam Dari Laut Barat Sematera Sebagai Sumber Pangan, Wayan Nirmala Asty dkk., Inst. Pertanian Bogor
222
163 Pemanfaatan Adsorben Serbuk Gergaji Kayu Sengon pada knalpot Sepeda Motor 4 Tak Yang Dimodifikasi Sebagai Alternatif Pengurangan Emisi Pb di Surakarta, Aan Yunianto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
223
164 Pemanfaatan Asam Humat dan Kitosan dari Limbah Kulit Udang dalam Pengolahan Air Gambut, Alfian Noor dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
224
165 Pemanfaatan ban Bekas untuk Mengurangi Tekanan dan Potensi Pengembangan Tanah Ekspansif, Yayan Rahmadi Utomo dkk., Poltek Negeri Malang
225
166 Pemanfaatan Bentonit Sebagai Katalis Padat Dalam Optimalisasi dan Efisiensi a- Tokoferol (Vitamin E), nanik Fauziah dkk., Univ. Airlangga Surabaya
226
167 Pemanfaatan Betos sebagai Indikator Biologis Kualitas Air di Sungai Brantas Malang, Ika Agrista dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
227
168 Pemanfaatan Biomassa Azolla microphylla Sebagai Absorben Pb(II) di Perairan, Puspitaningrum dkk., Univ. Brawijaya Malang
228
169 Pemanfaatan Buah Mahkota Dewa Sebagai Bahan Aktif Pasta Gigi, Dynawati Sutejo dkk., Univ. Surabaya
229
170 Pemanfaatan Bubuk Bawang Putih Sebagai Obat Cacing pada Ayam Kampung, Kadarwati dkk., Inst. Pertanian Bogor
230
171 Pemanfaatan Bunga Mawar Kuning Sortiran (Rosa sp) Sebagai Zat Pewarna Alami Alternatif untuk Produk Minuman (kajian Tingkat Kesegaran Bunga, Konsentrasi Pigmen dan Jenis Produk), Baetinnisa dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
231
172 Pemanfaatan Daun Kirinyuh Sebagai Pupuk Organik Untuk Alternatif Pupuk Area Pada Tanaman Kacang Jogo, Fitri Anita Rais dkk., Univ. Djuanda Bogor
232
173 Pemanfaatan Dedak Sorghum Lokal Varietas Coklat Sebagi Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami, Juwita Ratna Dewi dkk., Univ. Brawijaya Malang
233
174 Pemanfaatan Ekstrak Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Sebagai Model Antipenuaan in-vitro, M. Riyad Filza dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
234
175 Pemanfaatan Ekstrak Babandotan (Ageratium conyzoides) Sebagai Pencegahan dan Pengobatan Pada Ikan Lele Akibat Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila, Bambang Kusmayadi Gunawan dkk., Inst. Pertanian Bogor
235
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
11
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
176 Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah Sebagai Pengganti Rooton F Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Akar pada Stek Pucuk Jati (tectona grandis L.), Rifki Masana Aulia El Hakim dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
236
177 Pemanfaatan Ekstrak Enzim Papain Dalam Buah Pepaya Sebagai Inhibitor Virus Dengue, Yustina dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
237
178 Pemanfaatan Ekstrak Kulit Kayu Bakau Avicennia sp. Sebagai Anti Rayap, Makruf Ibadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
238
179 Pemanfaatan Fitosterol . Bekatul sebagai bahan tambahan Margarin yang berkhasiat Menurunkan kadar kolesterol dalam darah, Umi Widiastuti dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
239
180 Pemanfaatan Gelatin Hasil Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cylea barbata) Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Campuran gel Untuk Elektroforesis, Hasbiyan Rosyadi dkk., Univ. Negeri Malang
240
181 Pemanfaatan Hidrolisis Beberapa Jenis Xilan Dengan Enzim Xilanase Sebagai Bahan Baku Industri Xilitol, One Asmarani dkk., Univ. Airlangga Surabaya
241
182 Pemanfaatan Jeruk Nipis (citrus aurantifolia) Untuk Mengawetkan Ikan Pindang Bandeng (Chanos chanos), Ramses Nita Hariawanty dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
242
183 Pemanfaatan Kitin dari Limbah Udang Windu (Penaeus monodon) untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas (Cyprinus carpio), Khaidhar Ma'ruf dkk., Univ. Haluoleo Kendari
243
184 Pemanfaatan Lidah Buaya untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada 244 Penderita Diabetes Millitus, Ilmiah Jayanti dkk., Univ. Muhammadiyah Malang 185 Pemanfaatan Limbah Abu Hasil Pembakaran Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Katalisator Sintesis Biodiesel dari Minyak Sawit, Rizmahardian A.K. dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
245
186 Pemanfaatan Limbah Abu Layang (Fly Ash) Menjadi Material Terembani MnO2 dan Penggunannya Pada Desinfektasi Fotokatalitik Bakteri Escherichia coli, Khoirul Himmi Setiawan dkk., Univ. Islam Indonesia Yogyakarta
246
187 Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Minuman Fermentasi Fungsional serta Uji AKtivitas Antimikrobanya, Fransiska Ariyanti dkk., Univ. Diponegoro Semarang
247
188 Pemanfaatan Limbah Gas Kolektor Hasil Pengolahan Logam PT. Krakatau Steel Sebagai Bahan Campuran Conblock, Kiki Marina Murdiani dkk., Poltek Negeri Jakarta
248
189 Pemanfaatan Limbah Karet Sebagai Bantalan Perlintasan Rel Kereta Api, Samsul Bahroni, MS dkk., Univ. Lampung
249
190 Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Coklat (Theobroma cacao) Sebagai Material Adhesif, Susanti dkk., Univ. Jember
250
191 Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogea) Sebagai Asap Cair (Liquid Smoke) Antioksidan dan Aplikasinya dalam Pengasapan Ikan Bandeng (Chanos chanos F.), Titisari Dian Pertiwi dkk., Univ. Diponegoro Semarang
251
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
12
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
192 Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Teh yang Difermentasikan Dengan Inokulan Mikroba Untuk Meningkatkan Produksi tanaman Cabai di Kab. Kepahiang Bengkulu, Darus Salam dkk., Univ. Bengkulu
252
193 Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Bahan Utama Nata de Banana Skin dengan Kualitas Ekspor, Aris Afandi dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember
253
194 Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang dan Jerami Padi sebagai Bahan Pengisi Pembuatan List Profile, Dotik Wahyuni Fitrianti dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
254
195 Pemanfaatan Limbah Plastik (Polisterina) dan Kertas Bekas Sebagai Bahan Pembuatan Fiber Board, Rita Afriyani dkk., Poltek Negeri Lhokseumawe Banda Aceh
255
196 Pemanfaatan Limbah Plastik Air Kemasan Sebagai Aditif Bahan Bakar Mesin Diesel, Andi Hidayat dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
256
197 Pemanfaatan Limbah Plastik dan Serbuk Gergaji sebagai Bahan Baku Papan Komposit, Maksimilianus Sile Dede dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
257
198 Pemanfaatan Mainan Tradisional Untuk Media Pembelajaran Dalam Rangka Pengembangan Pembelajaran Fisika Berbasis Budaya di SMP, Pardiyono dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
258
199 Pemanfaatan Mikroalga Chorella dan Diatom Untuk Meningkatkan Nutrisi Tepung Tapioka, Arif Gunawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
259
200 Pemanfaatan Mikroorganisme Non Simbiotik Penambat N Sebagai Biofertilizer Tanaman jati (Tectona gradis L.), Bagus Pramudityo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
260
201 Pemanfaatan Pektin dari Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Bahan baku Pengemas Biodegradable, Sutarno dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
261
202 Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifiksi Permukiman Kumuh di Kota Surakarta, Baharudin Syaiful Anwar dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
262
203 Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Sebagai Bahan dasar C-aktif untuk Adsorpsi Logam Perak dalam Larutan, Winda Rahmalia dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
263
204 Pemanfaatan Program Animasi Komputer Terhadap Peningkatan Kemampuan Memahmai Kata-Kata Bahasa Inggris Siswa Kelas I SD Samiroso, Arum Sekar Isworo K dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
264
205 Pemanfaatan Propolis Sebagai Upaya Meningkatkan Sistem Kekebalan Seluler Tikus Putih (Rattus novergicus) Strain Wistar Terhadap Infeksi Luka Pada Kulit, Muhammad Faisol Rusdi dkk., Univ. Brawijaya Malang
265
206 Pemanfaatan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Obat Alternatif Diabetes Mellitus, Fikri Sugiono dkk., Inst. Pertanian Bogor
266
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
13
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
207 Pemanfaatan Sampah Sebagai Alternatif Bahan Bakar Hemat Exchanger Pada Proses Pengeringan Ikan, Faizal Rizki dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
267
208 Pemanfaatan Seni Karawitan untuk Menumbuhkan dan Meningkatkan Nilai Kedisiplinan dan Kebersamaan Anak, Muhammad Arifin dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
268
209 Pemanfaatan Senyawa antrakuinton pada Esktrak Aseton dari Kulit Batang Cassia multijuga Rich. Sebagai Mosquito Larvasida dan Pengendalian Hama yang Ramah Lingkungan, Yus Samsudin dkk., Univ. Airlangga Surabaya
269
210 Pemanfaatan Senyawa Difeniltimah Disalisilat untuk Mengatasi Penyakit Panu atau PEMANFAATAN SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) KARBOKSILAT SEBAGAI SENYAWA ANTI JAMUR, Sri Ayu Dewi dkk., Univ. Lampung
270
211 Pemanfaatan Tepung Daun Cengkeh dan Trichoderma sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Buah Kakao (phythophthora palmivora) di Lapang, Hardianto AK. Muhaji dkk., Univ. Tadulako Palu
271
212 Pemanfaatan Zeloit Teraktivasi Sebagai Adsorben Ion Sianida, Nurutol Madiehah dkk., Univ. Airlangga Surabaya
272
213 Pemanfatan Tepung Achatina Fulica (Bekicot) Sebagai Biskuit Pendamping Air Susu Ibu, Retno Wahyuningrun dkk., Univ. Negeri Semarang
273
214 Pemanffaatan Biji Picung sebagai Alternatif Pengganti Formalin pada Industri Pengolahan Ikan Asin, Mira Lestary dkk., Inst. Pertanian Bogor
274
215 Pembautan Cuka Ubi Ungu Jepang (Ipomoea batatas L. Var. Ayamurasaki) Kajian Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Ragi Terhadap Optimalisasi tahap Fermentasi Alkohol, Moch. Isjunianto W.T. dkk., Univ. Brawijaya Malang
275
216 Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N I Depok Dengan Model Pembelajaran Koperatif Metode Jigsaw Dalam Melakukan Manipulasi aljabar Dalam Perhitungan Teknis Yang Berkaitan Dengan Persamaan dan Fungsi Kuadrat, Nurmiati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
276
217 Pembentukan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben untuk Menurunkan Konsentrasi Ion Fe3+ Pada Air Sumur Gali Di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng Tahun 2005, I Made Adi Sukariawan dkk., IKIP Negeri Singaraja
277
218 Pemberian Lumpur Minyak Sawit (LMS) yang Difermentasi Dengan Kapang Trichorderma sp pada ransum Terhadap Kemampuan Produksi dan Feed Efisiensi Babi Bali, Yeheskiel Ginting dkk., Univ. Bengkulu
278
219 Pembuatan Abon Ampas Tahu Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Industri Pangan, Ai Patmawati dkk., Univ. Djuanda Bogor
279
220 Pembuatan Asam Sitrat Dari Ampas Tapioka dengan Fermentasi Fase Cair Dalam Biorektor Bergelembung, Aliq Fuadah dkk., Univ. Diponegoro Semarang
280
221 Pembuatan Batako dengan Permukaan Kasar dan Bertekstur untuk menghilangkan Proses Pengamprotan, Heru Kurnia Putra dkk., Poltek Negeri Jakarta
281
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
14
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
222 Pembuatan dan Pengujian Prototipe Catur Daya Teregulasi dengan Beberapa Keluaran Tegangan (Tunggal, Ganda, dan Dapat Diatur) Sebagai Pelengkap Sarana Praktikum Fisika dan Elektronika Dasar, Leo Rumlus dkk., Univ. Negeri Manado
282
223 Pembuatan Egg Instan Dring dari Putih Telur dengan Penambahan Efek Effervescent dan Citra Rasa Jeruk Lemon, Dwi Yogo Wardoyo dkk., Inst. Pertanian Bogor
283
224 Pembuatan Katalis Zeolite - X dari Waterglass, NaOH dan Tawas dengan Proses Hidrogel, A. Sadikky D.P. dkk., Univ. Diponegoro Semarang
284
225 Pembuatan Keju dengan Bantuan Pepsin dari Sekum Kelinci Sebagai Pengganti Rennet, Pobi Tarosman dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
285
226 Pembuatan Minuman Probiotik Tersuplemen Bekatul (Kajian Pengarah Penambahan Bekatul Terhadap Viabilitas BAL dan Aktivitas Bakteriosin), Elmi Dewi dkk., Univ. Brawijaya Malang
286
227 Pembuatan Model Pembelajaran Pendidikan Seks Yang Terintegrasi Pada Beberapa Materi Perkuliahan S1 Pendidikan Biologi, Ahmad Bashri dkk., Univ. Negeri Malang
287
228 Pembuatan Serta Studi adsorpsi Senyawa Amino-Bentonit Terhadap Pestisida dan Senyawa Organik Dalam Air Minum, Fitri Wulansari dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
288
229 Pembuatan Tablit Kunyah (Suplemen) Dadih dengan Penambahan Madu, dan Rasa Jeruk, Rony Hamdy dkk., Univ. Andalas Padang
289
230 Pembuatan Virgin Coconut Oil secara Bioenzimatis (Kajian Penambahan Ragi Tempe dan Lama Fermentasi) terhadap Kualitas Fisiko-Kimia dan Rendemen Minyak Kepala Murni, Nuraini Chumaya dkk., Univ. Brawijaya Malang
290
231 Pembuatan Wafer "Biokatuk Plus" dan Pemanfaatannya dalam Meningkatkan Produksi Susu Kambing Perah, Heri Irawan dkk., Inst. Pertanian Bogor
291
232 Pembuatan Water Ransum Komplit Berbahan Baku Jerami Padi Produk Fermentasi Trichoderma viride, Panji Setyadi dkk., Inst. Pertanian Bogor
292
233 Pemetaan Penggunaan Lahan di Wilayah Kota Batu Melalui Intepretasi Citra Landsat Skala 1:10000, Ratna Rahmawati dkk., Univ. Negeri Malang
293
234 Pemisahan Minyak Nabati Secara Sederhana oleh Saccharomyces sp. untuk Penyediaan Bahan Baku Industri, Tita Rohayani dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
294
235 Pemrosesan Plastik Foam Mikroseluler Untuk Memperoleh Foam Ramah Lingkungan, Siti Mardiyah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
295
236 Penapisan Mikroba Penghasil Enzim Lignosellulosa Dari Lumpur Selokan Untuk Starter dalam Pembuatan Kompos di Kota Padang, Masteria Yunovilsa Putra dkk., Univ. Andalas Padang
296
237 Pencegahan Gejala Diare pada Ayam Broiler dengan Pemberian Suplementasi Kunyit pada Ransum sebagai Bahan Antimikroba Alami, Yusuf Zainal dkk., Inst. Pertanian Bogor
297
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
15
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
238 Pencelupan Pada Kain Sutera menggunakan zat Warna alam Urang-Aring Dengan Fiksator Tawas, Tunjungan dan Kapur Tohor, Kharomi Trismawati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
298
239 Pendayagunaan bahasa Inggris Dalam Pengajaran Fisika Untuk Sekolah Menengah Pokok Bahasan Mekanika, Martelia Fitra Tedjakusuma dkk., Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya
299
240 Pendugaan Heritabilitas dan Variabilitas Genetika Galur Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.), Trisna Ramadhan dkk., Univ. Sumatera Utara
300
241 Penelitian dan Perancangan Program Entrepreneurship Sebagai Kegiatan Mahasiswa Berdasarkan Budaya dan Ilmu Dalam Program Studi Teknik Industri UK Petra, Herman Mallian dkk., Univ. Kristen Petra Surabaya
301
242 Penelitian Proses Penerjemahan Suara Manusia ke Dalam Teks Digital, Julius Pitangso D. dkk., Poltek. Negeri Bandung
302
243 Penelitian Tentang Akitivitas Kesukarelaan di Pulau Jawa, Hesty Novitasari dkk., Univ. Diponegoro Semarang
303
244 Penelusuran Senyawa Aktif dari Tanaman Kemaduh (Laportea stimulans Miq.) yang Berpotensi Sebagai Anti Kanker., Irfan Budi Santoso dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
304
245 Penemuan Aktivitas Antioksidan Fraksi Aktif Hasil Pemisahan Kromatografi Kolom Fraksi Etil Asetat Ekstrak Metanolik Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.), Dian Utari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
305
246 Penentuan Aktivitas Enzim-enzim Xilanolitik Rekombinan Dari E.Coli DH-5a (pTP510) pada Berbagai Lokasi Enzim, Ani Tri Kumalawati dkk., Univ. Airlangga Surabaya
306
247 Penentuan Kadar Nikotin pada Berbagai Rokok serta Analisis Pemakaiannya di Kota Padang, Dion Ortega dkk., Univ. Andalas Padang
307
248 Penentuan Ketebalan Lapisan Penutup dan Jumlah Cadangan Batuan Andesit di Daerah Grujugan Kabupaten Bondowoso Berdasarkan Karakteristik Kelistrikan Bawah Permukaan, Sri Rahayu Ar dkk., Univ. Jember
308
249 Penentuan Sumber Pencemaran Air Tanah di Daerah Kota Yogyakarta dan Sekitarnya dalam Kaitannya dengan Contaminant Loading dan Local Groundwater Vulnerability, R. Okky Mahendra dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
309
250 Penerapan Asas Mempersulit Perceraian Dalam Proses Penyelesaian Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Yogyakarta dan Wonosari, Nina Yudiarina dkk., Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
310
251 Penerapan Genius Learning Strategy Dalam Peningkatan Prestasi Belajar IPA Kelas 4B Sekolah Dasar Negeri Pelita 02 Bandung, Deewi Yuliani dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
311
252 Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba_laba (Webbed Model) Untuk Meningkatkan Minat Belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas II D, Ririn Lestari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
312
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
16
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
253 Penerapan TQM (Total Quality Management) di Dalam Kelas Dalam Upaya Peningkatan Motivasi Kinerja dan Prestasi Siswa Kelas X SMA, Nur Saudah dkk., Univ. Negeri Malang
313
254 Pengambilan Oleoresin dari Limbah Rimpang Jahe Hasil Penyulingan Minyak Jahe Melaluui Proses Ekstraksi, Baroroh Barid P. dkk., Univ. Diponegoro Semarang
314
255 Pengaruh Bantuan Dana dari Pemerintah Terhadap Kinerja Keuangan Usaha Kecil, Nursuciani dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
315
256 Pengaruh Berbagai Macam Konsentrasi Asam Sorbat Terhadap Kualitas dan Daya Tahan Tahu, Ernita Rismawati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
316
257 Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn) Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Aeromonas hydrophila, Henny Kusdilianti dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
317
258 Pengaruh Ekstrak Etanolik Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Secara In Vivo Terhadap Aktivitas Glutation S-Transferase pada Bagian Organ Tikus Galur Wistar, Purwanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
318
259 Pengaruh Ekstrak Metanolik Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) Terhadap Pemacuan Apoptosis Sel Kanker Payudara, Esti Widayanti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
319
260 Pengaruh ekstrak Tymus vulgaris Sebagai Anti Fungal Dengan Amfoterisin B dan kalium Iodida Terhadap Aspergillus sp. Secara In Vitro, Nina Tri Kusumawati dkk., Univ. Airlangga Surabaya
320
261 Pengaruh Implementasi Metode Optimasasi Efisiensi Energi terhadap Kinerja Daya Motor Induksi Suhu Phasa Pada Aplikasi Pompa Air, Fakhri Jamil dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
321
262 Pengaruh Jenis Produk Vaksin Avian Influenzaa terhadap titer Antibodi pada Ayam Pedaging, Nurul Laili dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
322
263 Pengaruh Juice lalapan Terhadap Perubahan Morfologi dan Fungsi Hati Mencit Jantan Galur Swiss Derived Yang Dicekok Minyak Goreng Bekas, Yohanes Sudarmanto dkk., Univ. Jember
323
264 Pengaruh Komposisi Media yang Dipadatkan (Nutricake Plant Media) Terhadap Pertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis Linn.F), Sarwono dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
324
265 Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) asap, Desri manuhuttu dkk., Univ. Pattimura Ambon
325
266 Pengaruh Konsentrasi Meat Tenderiser dan Konsentrasi Susu pada Proses Pembuatan Keju Susu Kedelai, Dhian Kartikasari dkk., Univ. 17 Agustus 1945 Semarang
326
267 Pengaruh Kualitas Gizi Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SLB Mampu Latih PRSBG Kartini di Temanggung, Rosiana Sari Fatmayanti dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
327
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
17
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
268 Pengaruh Lama Perendaman Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Larutan Asap Cair Terhadap Mutu Udang Asap, Sri Tutik Rahayu dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
328
269 Pengaruh Leachate Sampah Perkotaan dan Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Rembesan (Hydraulic Conductivity) Dari clay Liner, Aan Suyuti dkk., Univ. Widya Gama Malang
329
270 Pengaruh Limbah Industri Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih, Upaya Menekan Ongkos Usaha Tani disaat Krisis Ekonomi (Perbaikan tahun Lalu), Mariono dkk., Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
330
271 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja Pada PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT. RICRY) Provinsi Riau, Irfan Hendry S dkk., Univ. Riau
331
272 Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Ekspresi Gen P53 Pada Kejadian Kanker Colorectal di Tikus (Rattus novergicus) yang Terpapar 7,12-Dimethyl Benzanthracene (Benzo(A)pyrene)., I Gede Andre Arda Pratama dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
332
273 Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus) Terhadap Tikus (Rattus novergicus) Diabetik yang Diinduksi Aloksan, Rahmi Febriyanti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
333
274 Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Ganyong (Cana dulis, Keer) Terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) tikus Putih (Rattus novergicus L.) Bunting, M. Abdulatif dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
334
275 Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax quardicarinatus), Ganjar Adhy Wirawan dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
335
276 Pengaruh Pemberian Konsentrasi Pupuk Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Fase Sleeding anggrek Phalaenopsis, Mus Mulyadi dkk., Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten
336
277 Pengaruh Pemberian Macam Ekstrak Alamidan Konsentrasi untuk Penghambatan Penyakit Xanthomonas spp Pada Stek Vanili (vanilla planifolia Andrews) secara Hidroponik, Andy Sulistiyono dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
337
278 Pengaruh Pemberian Tepung daun Pepaya dan Kunyit untuk Meningkatkan Nafsu Makan dan Ketahanan Tubuh Pada Kondisi Stress Ayam Broiler, Susy Luvianti dkk., Inst. Pertanian Bogor
338
279 Pengaruh Penambahan Blotong Dalam Pembuatan Genteng Beton Terhadap Berat, Ketahanan Rembesan Air dan Kuat Lentur Genteng Beton, Windarti Puji Lestari dkk., Univ. Negeri Malang
339
280 Pengaruh Penambahan Dedak Gandum (Triticum aestivum L.) Terhadap Kualitas Minuman Probiotik, Bernadetha B. Sibarani dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
340
281 Pengaruh Penambahan Serat Serabut Kelapa Terhadap Kekuatan Daya Tarik Beton, Agus Setiadi dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
341
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
18
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
282 Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Kelarutan Limbah Plastik Jenis Polipropilen Dalam High Speed Diesel, Ernia Novika Dewi dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
342
283 Pengaruh Pendekatan Kontekstual dan Pengetahuan Awal Terhadap Hasil Belajar Fifika Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja, Ni Ketut Artani dkk., IKIP Negeri Singaraja
343
284 Pengaruh Penggunaan gas Oksi Asitelin Untuk Peningkatan Kualitas Hasil Baja Tempa, Muh. Nurkhozim dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
344
285 Pengaruh Penggunaan Multitimemetode Dibandingkan Dengan Menggunakan Metode Tunggal Terhadap KLemampuan Konseptualisasi Pembelajaran bahasa pada Siswa kelas I SMP Negeri II Galur, Kulon Progo Yogyakarta TA 2005/2006, Nasiyah dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
345
286 Pengaruh Penggunaan Pasta gigi Yang Mengandung Triklosan, Baking Soda dan enzim Terhadap aktivitas Laktoperoksidase Saliva, Tri Rahayu Oktaviani dkk., Univ. Indonesia
346
287 Pengaruh Suhu dan Media Pendingin terhadap Perubahan Sifat Mekanik Besi Cor, Muhammad Baihaki dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
347
288 Pengaruh Suhu Fermentasi dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Panili (Vanillla planifolia Andrews), Rahma dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
348
289 Pengaruh Temperatur Terhadap Korosi Besi Beton Yang Terlindung Secara Katodik dengan Menggunakan Elektrode Korban Magnesium, I Wayan Karta dkk., IKIP Negeri Singaraja
349
290 Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Kecemasan Menjelang Masa Pensiun, Nofrans Eka Saputra dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
350
291 Pengaruh Toksisitas Decis Terhadap Viabilitas Telur Ikan Bawal (Colossoma macropomum Cuvier), Rahmawati dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
351
292 Pengelolaan Biji Karet Menjadi Biodiesel, Agus Jayadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
352
293 Pengembangan Media Pra Lobaratorium Kimia Berbasis Teknologi Komputasi Multimedia Untuk Meningkatkan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Affan Asy'ari dkk., Univ. Negeri Malang
353
294 Pengembangan Model Adopsi Teknologi Student Self Acces Terminal (SSAT) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Budi Setiadi dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
354
295 Pengembangan Model Deteksi Dini Kecerdasan Emosi Pada Anak, Nur Chasanah dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
355
296 Pengembangan Multiple Intelligence Melalui Program Pemeliharaan Hewan, Regina Anindya Tantri dkk., Univ. Indonesia
356
297 Pengembangan Pemanfaatan Batu Kapur Sebagai Sumber Bahan Baku Kalsium Laktat, Ade Aria Sari dkk., Univ. Andalas Padang
357
298 Pengembangan Produk Hidrolisat Protein Dari Jeroan Bandeng (Chanos chanos Forks.), Dyan Ika Nur Sasmita Sari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
358
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
19
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
299 Pengembangan Produk Soygurt Bubuk Menggunakan Metode Foam - Mat Drying Untuk Memperpanjang Masa Simpan Soygurt dengan Menggunakan Penambahan Prebiotik, Pendhina AS. dkk., Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
359
300 Pengembangan roti Dengan Substitusi Tepung Tempe sebagai Makanan alaternatif Dalam Penganggulangan Gizi Buruk, Kurnia Wijaya Handayani dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
360
301 Pengembangan Senyawa Kimia dari Cassia spectabilis DC Untuk Bahan Antioksidan dan Terapi Asam Urat, Yeni Indriyani dkk., Univ. Airlangga Surabaya
361
302 Pengembangan Suasana Keagamaan di Madrasah Studi Kasus pada Madrasah Terpadu (MIN 1, MTsN 1 dan MAN 3) di Kota Malang, Hikmatullah dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
362
303 Pengembangan Ubi Jalar Sebagai Produk Konfeksioneri Permen Jelly Prebiotik, Helmi Nashirudin dkk., Inst. Pertanian Bogor
363
304 Pengering Jagung Titi Yang Higienis, Amros Alfonsius Tuati dkk., Poltek Negeri Kupang
364
305 Penggunaan Isi Rumen sebagai Pengganti Bekatul untuk Meningkatkan Produktivitas Itik Mojosari, Bayu Sesarahadian dkk., Univ. Brawijaya Malang
365
306 Penggunaan Tepung Kencur (kaemferia galanga Linn.) Sebagai Growth Promoter Alami pada Pemeliharaan Ayam Broiler dengan Menggunakan Ransum Rendah Protein dan Energi, Gunadi Setiawan dkk., Inst. Pertanian Bogor
366
307 Penghambatan Produksi Enzim Eksoprotease Aeromonas hydrophila Oleh Ekstrak Curcuma xanthorrhiza (Roxb), Ferra Seira dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
367
308 Pengolahan Bokashi Limbah Pasar dengan Aktivator EM4 untuk Pupuk Organik Tanaman Hortikultura, Zulkifli Qodri Harahab dkk., Univ. Negeri Medan
368
309 Pengolahan Limbah Cair Industri Tapioka dengan Teknologi Photakatalitik Menggunakan Energi Surya, Ulfa Alqofiyah dkk., Univ. Diponegoro Semarang
369
310 Pengujian Jenis-Jenis Pupuk Daun Dalam Meningkatkan Kadar Gula Jagung Manis (Zea mays saccharata), M. Algusamsur dkk., Univ. Lancang Kuning Pekanbaru Riau
370
311 Pengujian Tegangan Ketahanan Isolator Saluran Distribusi Udara Tegangan Menengah, Rudi Hartono dkk., Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur
371
312 Pengurangan Kadar Ca2+ Dalam Air Sadah Menggunakan Zeolit alam Banyumas Sebagai Penukar Kation, Teguh Purwanto dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
372
313 Peningkatan kadar Iodium pada Garam dengan Metode Imobilisasi KI, Nurul Nufita dkk., Univ. Diponegoro Semarang
373
314 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Daging Ayam Buras dengan Pemanfaatan Campuran Limmbah Industri Terfermentasi Rhizopus Oligosporus dalam Ransum, Fitra Arifin dkk., Univ. Islam Malang
374
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
20
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
315 Peningkatan Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Melalui Pemanfaatan Kaliandra (Calinandra sp.) untuk Mempertahanakan Kuantitas dan Kualitas Pakan Sepanjang Tahun, Shinta Kania Ariani dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
375
316 Peningkatan Produksi Euheuma cottonii Melalui Perendaman Pra Penanaman Menggunakan air Kelapa (Cocos nucifera), Mursal Ghasali dkk., Univ. Mataram
376
317 Peningkatan Strategi Coping sebagai Mekanisme Pertahanan Diri Terhadap Dampak Negatif Tayangan Mistik Melalui Metode FGD (Focused Group Discusion) Pada Remaja SMU Negeri Malang, Titin Chomariah dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
377
318 Penyetaraan Reaksi Kimia dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan, Dody Purnama dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
378
319 Peran Hormon Giberelin Terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Jati (Tectona gransdis, Linn.f), Yuyun Puji Astutik dkk., Univ. Airlangga Surabaya
379
320 Peranan Azotobacter spp. dalam Pengelolaan Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan, Judhi Mustawan dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
380
321 Perancangan dan Pengembangan Sarasa Relaksasi bagi Ibu Hamil Sebagai aternatif Solusi Hypnoterapi Melalui Media Keramik di Industri Studio 181, Wesdiarman dkk., Inst. Teknologi Bandung
381
322 Perancangan Generator Musik Dengan Memanfaatkan Pembobotan Simbol dari Shannon, Ivan Sugiarto Widodo dkk., Inst. Teknologi Bandung
382
323 Perancangan Instrumen Pengontrol Biaya Listrik Rumah Tangga dengan Sistem Pengambilan Data Metode Digital, Ahmad Yuliyanto dkk., Poltek Pratama Mulia Surakarta
383
324 Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Sistem Informasi Geagrafis Untuk Penentuan Wilayah Pemasangan Iklan Luar Ruang di Kota Madya Surakarta, Herdianto Marbowo dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
384
325 Perancangan Ulang Tata Letak dan Fasilitas Produksi di Pabrik Sangkar Burung Soudan, Bernadet Rosita dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
385
326 Perbaikan Teknis Produksi Jagung Titi dan Perbaikan Aneka Produknya, Sumarno dkk., Poltek Negeri Kupang
386
327 Perbandingan Efektivitas Larva Lucillia sp. dan Musca sp. dalam Mangot Debridement Therapy, Uji Ekstrak In Vivo, dan Uji Ekstrak In Vitro pada Luka Terkontaminasi Methicillin Resistanst Staphylococcus aureus (MRSA), Albert Cendikiawan dkk., Univ. Brawijaya Malang
387
328 Perbanyakan Beberapa Species Anggrek Hutan Langka Sumatera Utara Melalui Kultur In-Vitro, Yusnidar Tanjung dkk., Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara
388
329 Perbedaan Kadar Timbal (Pb) Pada Tanaman Kangkung Berdasarkan Lokasi Penanaman, Edy Setyorini dkk., Univ. Muhammadiyah Semarang
389
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
21
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
330 Perbedaan Pengaruh Penambahan Gula Merah Kelapa terhadap Kadar Karbohidrat Nata De Soya, Swastati Setyarini dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
390
331 Perencanaan dan Pembuatan Alat Baca KWH Meter dengan Menggunakan Infra Merah, Niniek Dyah Astriani Amin dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
391
332 Perencanaan dan Pembuatan Alat Bantu Gerak Lengan Tangan Bagi Penderita Kelumpuhan, Mohamad Yunus dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
392
333 Perilaku Seks Bebas dan Frekuensi Aborsi Mahasiswa di Malang, Hutri Agustino dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
393
334 Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum Cuvier) Pada Perairan Gambut di Wilayah Pontianak Kalimantan Barat, Kurnia Maryanti Ningsih dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
394
335 Pirolisis Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Mendapatkan Asap Cair Serta Uji Kemampuannya sebagai Bahan Pembeku Leteks Alternatif, Mira Setiawati dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
395
336 Pola Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus Tentang Pola Interaksi Antar Umat Beragama di Wonosalam Jmbang Jawa Timur), Fuad Amrullah dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya
396
337 Potensi Aprosidiak (Obar Kuat) Bajacalifornia erimoensis dari Perairan Laut Dalam Barat Laut Sumatera, Erick Primada Akhmad Ikhsan dkk., Inst. Pertanian Bogor
397
338 Preparasi elektroda Karbon padas dengan Modifier Mineral Montmorillonite dan Aplikasinya sebagai Snesor amperometrik Ion Merkuri, Asep Zainussalam dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
398
339 Preservasi Hijauan Makanan Ternak dengan Bakteri Asam Laktat, Farida Suratin dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
399
340 Privatisasi dan Spin Off PT Semen Padang Serta Dampaknya Terhadap Perekonomian Masyarakat Sumatera Barat, Elfa Yuni Rahmi dkk., Univ. Andalas Padang
400
341 Produksi Minyak Kelapa Murni Secara Fermentasi dan Uji Pemanfaatannya Sebagai penurun Kolesterol Darah dan Antimikroba, Hefiyah Dwiena Adhatya dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
401
342 Produksi Sabun Cair dengan Bahan Baku Minyak Goreng Bekas dan Soda Q sebagai Upaya Meningkatkan Pangsa Pasar Soda Q dan Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas, Istiqomah dkk., Univ. Diponegoro Semarang
402
343 Produksi Saponin Secara In Vitro dengan Variasi Penambahan Elsitor Zn 2+Pada Som (Talinum Paniculatum gaertn), Supatmi dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
403
344 Produksi Xilanase dengan Teknik Imobilisasi Sel Bacillus pumilus PU4-2, Theresia Imelda Octavia dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
404
345 Prospek Steinernema sp. dan Heterorhabditis sp. sebagai Agens Pengendali Populasi Meloidogyne incognita Chitwood di Laboratorium, Ridwan Fatamorgana dkk., Inst. Pertanian Bogor
405
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
22
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
346 Pukan Celup Metode Infus Xilem Batang: Cara Memupuk Ramah Lingkungan pada Tanah Ter-Conblock, Mata Lintang Hinanjalu dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
406
347 Rancang Bangun Prototipe Alat Pengukur Tinggi Muka Air dan Debit Banjir dengan Menggunakan Hand Phone, Azhar Adi Darmawan dkk., Univ. Brawijaya Malang
407
348 Rancang Bangun Sistem Scada Proses Kontrol Industri Menggunakan Kendali Logika Fuzzy (Desain Software dan Hardware), Bima Harimurti dkk., Poltek Negeri Jakarta
408
349 Regenerasi Rumput Laut JenisEucheuma cattonii Menggunakan Teknik Kultur Jaringan, Farhan Nur Karim dkk., Univ. Mataram
409
350 Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik Rushi dalam Mengantisipasi Penyusutan Lahan Partanian (Studi Kasus di Komplek Perumahan Griya Shanta), Fanny Widadie dkk., Univ. Brawijaya Malang
410
351 Resistensi Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicun annum L.) Terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici), Harydian Negara Nst dkk., Univ. Sumatera Utara
411
352 Respon Ayam Pedaging Terhadap Pemakaian Limbah Kertas pada Ransum Grower untuk Pertumbuhan Kopensasi, Gilang Kiswara dkk., Inst. Pertanian Bogor
412
353 Respon Regenerasi Eksplan Kalus Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Terhadap Pemberian NAA dan BAP secara In Vitro, Eva Azriati dkk., Univ. Negeri Padang
413
354 Sekolah Alternatif Masyarakat Desa (Studi Elaborasi CSR Perusahaan Internet Indo.net pada SLTP Alternative Qaryah Tayyibah Salatiga Jawa Tengah, Dalam Penciptaan Sekolah Bagi Masyarakat Desa Kalibening), Tri Agus Nugroho dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
414
355 Seleksi Berbagai Varietas Sansiviera sebagai Alternatif Bahan Lotion Pengusir Nyamuk, Nurur Isnaeni dkk., Inst. Pertanian Bogor
415
356 Semen Alternatif Berbasis Teknologi Pengolahan Bahan, Mudiatmoko dkk., Univ. Negeri Malang
416
357 Senyawa Aktif dari Tanaman Pesisir Sebagai Pengganti Insektisida pada Penjemuran IkanAsin, Ernawati dkk., Inst. Pertanian Bogor
417
358 Sikap Remaja Terhadap Penyalahgunaan Kondom, Dian Handayani dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya
418
359 Sinetron Remaja dan Perilaku Imitasi Anak-Anak (Studi tentang Pengaruh Sinetron Percintaan Remaja Terhadap Perilaku Imitasi Anak-Anak Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta), Aulia Hadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
419
360 Sintesis dan Uji Adsorpsi amino-bentonit Terhadap Pestisida dan Polutan Organik Lainnya pada Pengolahan Air Minum, Rani Rohayani dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
420
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
23
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
361 Sintesis Propil-4-Hidroksi-3-Metoksi Benzoat sebagai Bahan antioksidan sebagai Bahan Antioksidan dengan Menggunakan Bahan Dasar Isoeugenol Asetat turunan Komponen Utama Daun Cengkeh, Diyana Rasasti dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
421
362 Sintesis Senyawa Analog Kurkumin bis (4'-hidroksi,3'-metoksi fenil etenil) Sulfoksida Serta Uji Daya Tangkapnya Terhadap Radikal Hidroksil Dengan Metode Deoksiribosa, Isep Supriatna dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
422
363 Sistem Detektor Kebocoran Gas pada Tabung LPG dengan Mennunakan Sensor AF56, Adi Prasetyawan dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
423
364 Sistesis Bahan Pewarna Keramik Tahap Awal Penyediaan Bahan Pewarna Keramik Pengganti Import, Dina Sugiyanti dkk., Univ. Negeri Malang
424
365 Strategi Adaptif Tukang Bawak di Sekitar Makam Kristen Kembang Kuning Surabaya, Ali Imron dkk., Univ. Negeri Surabaya
425
366 Strategi Membangun Keunggulan Merek (Studi Kasus PT. Wings Food dan Merek Produk "Mie Sedap"), Meira Anggi Pratiwi N. dkk., Inst. Pertanian Bogor
426
367 Struktur Komunitas Arthropoda Tanah di Bukit Plawangan Sleman, Yogyakarta, Acressendo Taman dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
427
368 Struktur Modal dan Prediksi Kebangkrutan di Bursa Efek Jakarta Tahun 2004, Lukman Hakim dkk., Univ. Muhammadiyah Magelang
428
369 STUDI AWAL PEMBUATAN DAN UJI MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER) TIPE INDUCED COUNTER FLOW , Ilham dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember
429
370 Studi Dampak Pengeboran Geotermal pada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) terhadap Lingkungan dan Masyarakat Bedugul dan Sekitarnya, Kadek Agus Apriawan Putra dkk., IKIP Negeri Singaraja
430
371 Studi Efektivitas Buku-Buku Psikologi Populer Terhadap Peningkatan Self Esteem Pada Remaja Putri, Galuh Setia Winahyu dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
431
372 Studi Ergonomi untuk Menentukan Faktor Penyebab dan Solusi Gangguan Kesehatan Akibat Kerja Pada Pekerja Wanita (Studi Kasus di Pabrik Rokok Kota Malang), Lilik Hanifa dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
432
373 Studi Evaluasi Batasan Wilayah Kota Serang Sebagai Ibu Kota Propinsi Banten, Wulan Pujiastuti dkk., Univ. Pasundan Bandung
433
374 Studi Geologi dan Sifat Keteknikan Bantuan untuk Kelayakan Embung Ngalang Kecamatan Gendangsari Kabupaten Gunung Kidul, DIY., Mukhammad Nur Handoyo Putro dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
434
375 Studi Ilmiah Khaisat Virgin Coconut Oil dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Tikus, Dibandingkan dengan Minyak Sawit, Minyak Jagung, dan Minyak Kedelai Komersial, Intan Diani Dadinatri dkk., Inst. Pertanian Bogor
435
376 Studi Kandungan Organophospat Pada Chiromomidae di Hulu Sungai Brantas Wilayah Kota Batu, Norma Fitria Rahmawati dkk., Univ. Brawijaya Malang
436
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
24
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
377 Studi Kelayakan Sarana Transportasi Umum di Kota Surabaya, Kodirin dkk., Univ. Negeri Surabaya
437
378 Studi Kelayakan Usaha Budidaya Teripang Skala Rumah Tangga di Kelurahan Toronipa Kecamatan Soropia Kota Kendari, Yusran dkk., Univ. Haluoleo Kendari
438
379 Studi Kemampuan Hutan Kota Dalam Penyerapan Karbon (Carbon Sequestration) (Stufi Kasus di Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Jany Tri Raharjo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
439
380 Studi Keragaman Jenis Anggrek Alam di Kawasan Hutan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat, Iwan Kurniawan dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
440
381 Studi Kinetika Reaksi Esterifikasi dan Transesterifikasi pada Proses Pembuatan Biodiesel dari CPO, Catherine Desaratu dkk., Univ. Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar
441
382 Studi Pembuatan Surfactant dari Kulit Kacang Tanah dengan Variasi Suhu dan Reaksi, Ni Putu Sriyuni dkk., Inst. Teknologi Nasional Malang
442
383 Studi Pembuatan Tablet Minuman Umbi Bit (Beta vulgaris L) Berkarbonasi (Effervescent), Retno Kurniasih dkk., Univ. Sahid Jakarta
443
384 Studi Perbandingan Kualitas Gelatin dari Limbah Kulit Ikan Tuna (Thunnus spp.) Kulit Ikan Pari (Dasiatis sp.) dan Tulang Ikan Hiu (Carcarias sp.) Sebagai Penyedia Alternatif Gelatin Halal, Doni Muhammad Irawan dkk., Univ. Brawijaya Malang
444
385 Studi Perikanan Lampara Dasar dan Permasalahannya di Desa Takisung Kabupaten Tanah Laut, Bayu Permana dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
445
386 Studi Potensi Keragaman Makrofauna Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah di Papua, Dwi Cahyani dkk., Univ. Negeri Papua Manokwari
446
387 Studi Seismik anisotropi di Laboratorium pada Sample batuan yang Mengandung Fluida, Ade Shita E. Nst dkk., Inst. Teknologi Bandung
447
388 Studi Sifat Mekanik Rotan Laminasi Jenis Rotan Batang (Calamus zollingeri Beccari), Serta Variasinya Pada Berbagai Penyusunan Lapisan Berdasarkan Posisi Ketinggian Dalam Batang, Yusfian Lomo dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
448
389 Studi Tentang Keamanan Pangan Melalui Deteksi kandungan Unsur Babi dengan Metode Imunodifusi dalam Produk Bakso Sapi Di Wilayah Kodya Malang, Khoirun Anam dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
449
390 Studi Tentang Kemampuan Penglihatan Ikan Kembung Perempuan (Rastrelliger neglectus) dalam Membedakan Diameter Line Pada Alat tangkap Hand Line, Dolfry Y. Batmomolin dkk., Univ. Pattimura Ambon
450
391 Studi Tentang Pengaruh Medan Magnet dalamProses Deposisi Lapisan Film tipis pada Reaktor Opposed Target Magnetron Sputtering (OTMS), Wulan Anggraeni dkk., Inst. Teknologi Bandung
451
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
25
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
392 Studi Undang-Undang RI No.23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga Ditinjau Dari Efektivitas Pelaksanannya Didalam Masyarakat (Studi Kasus DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor), L. Grace Orem Mastiana dkk., Univ. Sahid Jakarta
452
393 Study Kesetimbangan Biosorpsi Ion Tembaga Oleh Aspergillus Niger, Andro Ambaroso dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto
453
394 Substitusi Ubi Jalar Kuning (ipomoea batatas) Pada pembuatan Mie Basah Sebagai sumber Vitamin A, Dwi Aji Sujatmiko dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
454
395 Teknologi Biodegradasi dan Biofiltrasi untuk Treatment Air Terproduksi (Produce Water Pengeboran Minyak Lepas Pantai), Aditya Ari Yudhanto dkk., Inst. Pertanian Bogor
455
396 Teknologi Penyisihan Logam Timbal dengan Metode Elektro Koagulasi pada Limbah Cair Industri Kecil Pewarnaan Logam, Mahendra dkk., Poltek Negeri Semarang
456
397 Teleoperasi Robot Via Internet, Ahmad Mursid dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
457
398 Terapi Kelompok Sebagai Upaya Mengatasi Kecemasan Berbicara Disepan Publik pada Mahasiswa dengan Konsep Terapi Kognitif Tingkah Laku (CBT), Luluk Farida dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
458
399 Terobosan Baru Dalam Pemanfaatan Bixa orellana (Kesumba Keling) Sebagai Pewarna Alam Lipstik, Afifah dkk., Univ. Negeri Semarang
459
400 Toksisitas Rifampin Terhadap Fetus Mencit (Mus musculus) Swiss Webster Intrauterus, Adhi Pranoto dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
460
401 Tumirah - Yayuk - Santi - Alda (Studi Tentang Perkembangan Onosmatika Masyarakat Kota Surabaya), Hendy Nurrokhmansyah dkk., Univ. Airlangga Surabaya
461
402 Uji Aktivitas Anti Bakteri dan Anti Fungi Ekstrak Metanol, Etanol Bawang Merah (Allium cepa Linn) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Staphylococcus aureus, Eschericia coli Resisten dan Candida albicans., Muchamad Alfi S. dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
462
403 Uji Aktivitas Anti-Ketombe Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap Trichphyton mentagrophytes dengan Metode Gores Silang, Bawon Triatmoko dkk., Univ. Jember
463
404 Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Kloroform dan Fraksi Air Ekstrak Metanolik Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dengan Metode LinoleatTiosianat dan DPPH (alpha, alpha-diphenyl pisrylhidrazil), Lucia Dhiantika Witasari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
464
405 Uji Aktivitas Antiradikal Ekstrak Herba Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron), Herba Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL), Daun Dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) Sebagai Sumber Alternatif Pencegahan Penyakit Degeneratif, Setyo Nurwaini dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
465
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
26
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
406 Uji Aktivitas Antiviral Ekstrak Kloroform Rimpang Remu Mangga (Curcuma mangga Val.) Terhadap Infeksi Virus Newcastle Disease Pada Telur Ayam Berembrio, Ari Parmawati dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
466
407 Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Kloroform dan Metanol Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instrar III., Bagus Giarto dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
467
408 Uji Aktivitas Mukolitik Bawang Merah (Allium cepa L.) Secara In Vitro, Hidayati dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
468
409 Uji Efektivitas Ekstrak Serai (Andropogon margus) Sebagai Insektisida Nabati Dalam Upaya Memberantas Nyamuk Aedes Aegypti, Rani Indra Puspita dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
469
410 Uji Efektivitas Penggunaan Bentuk Pigmen Bunga Mawar Kuning (Rossa sp) dalam Produk Minuman (Kajian Jenis Pelarut dan Jenis Filler), Sayyidah Imamatul Ummah dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
470
411 Uji In-Vivo Penurunan Kadar Kalsium Dalam Darah dengan pemberian Asam Sitrat pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) sebagai Alternatif Pencegahan Nephrolithiasis pada Penderita Hypercalcemia, Mario Sentosa dkk., Univ. Airlangga Surabaya
471
412 Uji Peningkatan Libido (Uji Aphrodisiac) Infusa Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) terhadap Mencit Putih (Mus muscullus) Jantan, Muhammad Alfi Sukron dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
472
413 Uji Pertumbuhan Cendana (Satalum album) dengan Inang Cemara Udang (Casuarina equisetifolia) Di Lahan Kritis (Lahan Pasir Pantai dan Kapur), Sony Hartono dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
473
414 Uji Sifat Fisik Pakan untuk Mengatasi Pemalsuan bahan Protein Hewani, Fauzan Latief dkk., Inst. Pertanian Bogor
474
415 Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Beberapa Spesies Piper yang Tumbuh di Indonesia Terhadap Sel Myeloma, Prihantini Kurnia Sari dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
475
416 Uji Sumber Kalium Organik Terhadap Kandugan Bioaktif Tanaman Obat (Ginseng, Kunci Pepet dan Kunir Putih), Apriyanto dkk., Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
476
417 Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia Fraksi Metanol, Etil Asetat dan NHeksana Umbi Tanaman Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme), Rahmat Rasmawan dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
477
418 Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMALB Negeri Gedangan Jurusan Tuna Grahita Pada Materi Kimia dengan Pokok Bahasan Larutan Asan dan Basa, Yuniarto Suwardi dkk., Univ. Negeri Surabaya
478
419 Upaya Mengatasi Kinerja Produksi dan Kualitas Susu dengan Penambahan High Quality Feed Suplement Pada Pakan Sapi Perah Peternakan Friesian Holstein, Muhlisin dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
479
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
27
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
420 Upaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Benih Lele Dumbo (Clarias gariepinus L.) Terhadap Bakteri Patogen Micrococcus sp., Serratia sp. dan Enterobacter sp. Melalaui Vaksinasi, Etika Purna Wanita dkk., Univ. Negeri Padang
480
421 Upaya Meningkatkan Kualitas Tanah Gohong untuk Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah, Jainudin dkk., Univ. Muhammadiyah Palangkaraya
481
422 Upaya Pemanfaatan Ball Clay Cap Kala Untuk Penjernihan air Gambut, Aderya Monika dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
482
423 Upaya Pematahan Dormansi dan Uji Berbagai Media Alternatif Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata (WURMB MERR), Aenur Rofik dkk., Inst. Pertanian Bogor
483
424 Upaya Pengendalian Tali Putri (Cuscuta spp.) dengan Pemberian Beberapa Ekstrak Herbisida Nabati, Ikwan dkk., Univ. Brawijaya Malang
484
425 Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Varietas Camar Melalui Pengaplikasian jenis dan Ketebalan Mulsa Kertas Bekas, Harno Purwanto dkk., Univ. Brawijaya Malang
485
426 Urgensi Pemanfaatan Biodiesel dan Gasohol Sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) Alternatif di Indonesia, Hendrawan Abdillah dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
486
427 Variasi Makna dan Pengaruh yang Menimbulkan: Kasus Ungkapan Di Dinding Kamar Mandi Kampus Yang Berkonotasi Negatif, Ika Martanti Mulyawati dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
487
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
28
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
1
Alat Pencetak Bata sistem Hammer Gravitasi Untuk Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Produksi Bata Merah di dusun Kebun Taluh Desa Jatisela Kec. Gunung Sari, M. Zuhran Wajdi dkk., Univ. Mataram
488
2
Alat Pengering Kerupuk, Ady Prasetyo dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
489
3
Alat Penghemat Listrik dengan Pengkoresian Faktor daya Otomatis, Ari Wibowo dkk., Univ. Muhammadiyah Ponorogo Jawa Timur
490
4
Alat Penyimpan Energi Matahari Logam Hidrida sebagai Pengering Komoditas Pertanian, Asep Suharyono dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
491
5
Algoritma Genetik Dengan "Multichromosomes" Untuk Persoalan Penjadwalan Crew Penerbangan, Henry Satria P dkk., Univ. Airlangga Surabaya
492
6
Aplikasi Desktop untuk Pendataan Pasien pada Klinik Homeopathy, Harisman Indra dkk., Univ. Trisakti Jakarta
493
7
Aplikasi Mesin Gravitasi Sebagai Sumber Energi Tak Terbatas untuk Kebutuhan Listrik Rumah Tangga, Muhammad Adek Mursyawal dkk., Univ. Andalas Padang
494
8
Aplikasi Mikrokontroler AT89C51 sebagai Alat Pemancing Walet, Ariyanto dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
495
9
Aplikasi Perangkat Lunak Hull Inspection Module Untuk Mempermudah Inspeksi Lambung Kapal Oleh Galangan, Gupron Istian dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
496
10
Aplikasi Sistem Mekanik Pada Dinamo Sepeda Untuk Changer Handphone, Muchamad Syukron dkk., Poltek Negeri Semarang
497
11
Aplikasi Smart Card Sebagai Media Penyimpanan Data Rekam Medis Pasien Puskesmas untuk Efisiensi dan Efektivitas Administrasi Pengobatan Masyarakat, Muhamad Faiz Arief dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
498
12
Aplikasi Speech Recognition untuk Memudahkan Kontrol Kursi Roda Secara Nirkabel, Atmojo Broto Kusuma dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
499
13
Audit Energi pada Bangunan Lembaga Perguruan Tinggi di Yogyakarta sebagai Perintisan Aktivitas Kewirausahaan Berbasis Teknologi, Budi Nugroho Susanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
500
14
Baliho Iklan dengan Layar Bergerak, Adi Asmariadi Budi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
501
15
Ball Skimmer Tipe Magnetik untuk Membersihkan Pencemaran Minyak di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sunarso Winarno dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
502
16
Cara Pembuatan Alat Pengering Benih Cabe (Capsicum spp) dalam Upaya Pengurangan Kadar Air Sebelum Penyimpanan, Eko Khot Priyantono L. dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember
503
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
28
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
17
Deferensial Dinamometer Chasis Alternatif " Sebuah Alat Pengkur Daya Kendaraan Bermotor Yang Murah dan Cocok Untuk Industri, Bengkel dan Dunia Pendidikan., Mulyono dkk., Univ. Negeri Semarang
504
18
Desain dan Aplikasi Alat Pasteurisasi Susu Skala Rumah Tangga Sebagai Salah Satu Upaya Peningkatan Pendapatan Peternak, Ali Misbahul Munir dkk., Univ. Diponegoro Semarang
505
19
Desain dan Realisasi Alat elektrokardiograf Berbasis Mikroprosessor 8-Bit Beserta Sistem Database dan Monitoringnya yang berbasis Online untuk Membantu Pasien Jantung, Ahmad Sutanto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
506
20
Desain Sistem Pasteurisasi Susu Menggunakan Sistem Refigerasi dan Heat Exchanger Jenis Shell and Tube, Moko Nugroho dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
507
21
Desain Spoiler Truk untuk Pengurangan Seretan Udara (Drag) Berdasarkan Uji Terowongan Angin dan Uji Jalan untuk Penghematan Bahan Bakar Minyak, Marzuqi dkk., Univ. Andalas Padang
508
22
Disain Alat Pengesut Daun Nenas dengan Sistem Mekanis Untuk Menghasilkan Serat, Alfatah dkk., Univ. Sriwijaya
509
23
Disain Model Penyambung Serat dengan Sistem Panas dan Perekat Polivunil Alkohol Untuk Pengolahan Serat Nenas, Oktha Alfaryanto dkk., Univ. Sriwijaya
510
24
Eksoskeleton Udang sebagai Bahan Pengawet Kayu, Santi Keumalasari dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
511
25
Hardware dan Software Standar nada Gamelan Sebagai alat bantu Peningkatan Produktivitas Pembuatan Gamelan Logam jawa Berkualitas di Yogyakarta, Agus Suhendar dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
512
26
Hidden Suspension Arm "Penerapan Torsi Sebagai Pengganti Sistem Pada Sepeda Motor", Ruli Silo Prabowo dkk., Univ. Negeri Semarang
513
27
I Calendar dengan Informasi Hari Libur Spesifik di Indonesia untuk Perangkat Komunikasi Bergerak, Rizki Dania Putri dkk., Poltek. Negeri Bandung
514
28
Identifikasi Daerah Potensial Kekurangan Gizi dengan Analisis Penginderaan Jauh Secara Multi Tingkat (Multistage) dan Sistem Informasi Geografi Studi Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Netty Yustitusya Wardani dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
515
29
Implemantasi Pengendali Mikro AT89C51 Pada Penyulingan Air, Charles H. Siahaan dkk., Univ. Lampung
516
30
Implementasi Jaringan tanpa Hardisk dengan Menggunakan Citrix Meta Frame XP Berbasis Windows 2000 Server pada Laboratorium Komputer II STMIK Hanadayani, Muh. Risal dkk., Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
517
31
Implementasi Mikrokontroller ATMEGA8535 untuk Mengatur Suhu dan Kelembapan pada Kandang Bekicot, Hermawan Rahman Sholeh dkk., Univ. Brawijaya Malang
518
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
30
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
32
Instrumentasi Pendeteksi Kadar STPP Berbasis MK AT89C51 Dalam Limbah Industri Pengepakan Udang, Uli Johar Miasih S dkk., Univ. Negeri Malang
519
33
kendali Penumbuhan Jamur Merang Berbasis Mikrokontroler AT89C51, Bambang Setiawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
520
34
Kendaraan ampibi Untuk Penyelematan Banjir, Novi Dzikriyah dkk., Univ. Indonesia
521
35
Keran Air Hemat dan Higienis, Eko Arianto dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
522
36
Low Temperatur Pressure Cooker (LTPC) Alat Pengolah Bandeng Presto Yang Murah Tanpa Merusak Rasa Asli dan Kandungan Protein, M. Anshori dkk., Univ. Negeri Semarang
523
37
Meja Kursi Ergonomis Untuk Memelihara Kesehatan dan Meningkatkan Produktivitas Pelajar Kelas III SD, Feby Erawantini dkk., Univ. Jember
524
38
Menggagas Media pembelajaran Kimia Interaktif Mandiri Berbasis Komputer Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Kimia, Ulin Nihayaty dkk., Univ. Negeri Semarang
525
39
Menginformasikan Pencurian Kendaraan Bermotor Secara Cepat dan Akurat Melalui Pemanfaatan Modulasi Sinyal FM, Medika Risnasari dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
526
40
Mesin Pendingin Ikan Hibrida (Tenaga Angin & Minyak Tanah) pada Kapal Nelayan, Taufiq Adi Leksono dkk., Univ. Negeri Semarang
527
41
Mesin Penyerut Ubi Jalar Jepang, Fajar Ariyanto dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember
528
42
Micro Car "Mobil Mini 100cc serba guna, hemat energi, murah dan lincah", Muhammad Rhuli dkk., Univ. Negeri Semarang
529
43
Mobil Hemat Energi dan Bebas Polusi dengan Menggunakan Tenaga Surya, Mawan Hendrawan dkk., Univ. Kristen Petra Surabaya
530
44
Mobil Mainan Dengan Kendali Suara Mikrokontroler AT89C51, Luqman amin Hanafi dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
531
45
Model Aerasi Air Mancur (Fointain) Dengan Energi Gravitasi Guna Meningkatkan Daya Dukung Kolam Ikan, Suranto dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
532
46
Model Pondasi dengan Metode Paku Bumi Ulir Untuk Pekerjaan Bangunan Satu Lantai, Agung Handaka K. dkk., Univ. Negeri Semarang
533
47
Modifikasi Konstruksi Becak Untuk Mendapatkan Sistem Kendali Yang Lebih Aman dan Nyaman, Faizal Ramdhani dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
534
48
Navigasi Kemiringan Mobil Niaga Sebagai Sistem Pemberitahuan pada Mobil untuk Menikung dengan Aman, Henry Setyawan dkk., Univ. Negeri Semarang
535
49
Optimalisasi Media Pembelajaran Kimia Organik SMU Melalui Rekayasa algoritma dan Pedagogis Modern yang Diterpakan Dalam Software Multimedia Komputasi Kimia, Rian Arief Rafianto dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
536
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
31
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
50
Pas Sepatu Elektronik, Khoirun dkk., Univ. Negeri Semarang
537
51
PC Cloning Sebagai Upaya Penghematan Biaya Penambahan Komputer pada Usaha Kecil Rental Komputer, Asrul Ramadhan dkk., Univ. Negeri Medan
538
52
Pemanfaatan Citra Satelit Peginderaan Jauh (Terra Modis) Untuk Memprediksi Daerah Tangkapan Ikan (Fishing Ground) Di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY, Wijayanti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
539
53
Pemanfaatan Ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Suplemen Vitamin C pada Sediaan Agar-Agar Gracilaria sp.), Laurentius Dian Ardiyanto dkk., Univ. Sanata Dharma Yogyakarta
540
54
Pemanfaatan Kubah Putar Masjid Sebagai Energi Alternatif Pengahsil Energi Listrik, Azhar Ismail dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
541
55
Pemanfaatan Limbah Cair Industri Pengolahan Tahu Untuk Memproduksi Spora bacillus Thuringiensis serovar Israeliensis dan Aplikasinya Sebagai Biokontrol Larva Nyamuk, Deny Silvina Purnama dkk., Univ. Udayana Denpasar
542
56
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Elekroplating Sebagai Bahan Pembantu Industri Keramik, Agung Widodo dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
543
57
Pemanfaatan Limbah Plastik (poli Propilena) sebagai Matriks dalam Pembuatan papan Komposit, Akhmad Fajar dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
544
58
Pemanfaatan Science Game Equipment dalam Upaya Pengembangan Pembelajaran Sains(FISIKA) Berbasis Teknologi di Sekolah Dasar, Nuji Lestari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
545
59
Pemanfaatan Silase Rumput Lapangan dan Gliricidia Maculata dalam Ransum Kambing Lokal untuk Mangatasi Kekurangan Hijauan di Musim Kemarau., Sriyono dkk., Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta
546
60
Pemanfaatan Sinar Biru dengan Metode Light Trap untuk Membasmi Hama Triporyza Innotata pada Tanaman Padi sebagai Alternatif Penggunaan Pestisida, Ruktin Handayani dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
547
61
Pemanfaatan Teknologi Perkolasi dalam Produksi Sirup Pinang sebagai Minuman Stimulansia, Fauziah Aliwarman dkk., Univ. Andalas Padang
548
62
Pemanfatan Grafit Pensil Sebagai Elektroda Selektif Ion Bermembran AgCl/ag2S untuk Analisa Ion Korida, Rachmat Badawi dkk., Univ. Airlangga Surabaya
549
63
Pembangunan Media Compact Dish dalam Pengajaran Bina Diri bagi Anak Tunagrahita, Handayana dkk., Univ. Negeri Padang
550
64
Pembangunan Pengontrol Perangkat elektronik dengan Bluetooth Menggunakan J2ME Melalui LC, Puji Subakti dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
551
65
Pembangunan Sistem Informasi Rekam Medis Dokter Gigi Berbasis Web, Dwi Hartanto M.W.M. dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
552
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
32
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
66
Pembautan Alat Electrical Shoes Sebagai Terapi Dismenorrhea (Nyeri Haid), Yanti Raihana dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
553
67
Pembuatan Alat Komunikasi Praktis Antar Pengendara Sepeda Motor Dengan Memanfaatkan Gelombang Radio, I Komang Agus Sugiarthawan dkk., IKIP Negeri Singaraja
554
68
Pembuatan Alat Panen dan Perontok Padi Dengan Menggunakan Tenaga Traktor Tangan, Nanang Utami dkk., Univ. Bengkulu
555
69
Pembuatan Alat Sterilisasi Air dari Fibre-Glass untuk Panti Pembenihan Udang Windu (Penaeus Fabricius), Sri Suryandari Syam dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
556
70
Pembuatan Aplikasi Pemasaran Produk Usaha Kecil Menegah Berbasis WEB Portal, Uji Sektiawan dkk., Univ. Islam Indonesia Yogyakarta
557
71
Pembuatan Formulasi Cair Inokulum Beauveria bassiana dan Efikasinya Sebagai Bioinsektisida pada Hama Penting Kubis, Crocidolomia pavonana dan plutella xylostella, Citra Dewi dkk., Univ. Sriwijaya
558
72
Pembuatan Kompor Sehat dan Hemat Energi untuk Pedagang Makanan Kaki Lima, Hamim Masruri dkk., Univ. Lampung
559
73
Pembuatan Kursi Roda Otomatis Berbasis Logika Fuzzy Sebagai Alat Bantu di YPAC, Yusuf Effendi dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
560
74
Pembuatan Mesin Pemipih Melinjo Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Keluhan Pengrajin Emping Melinjo Tradisional, Asrori ahmad dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
561
75
Pembuatan Mesin Penepung Beras, Syahrul Sinulingga dkk., Poltek Negeri Medan
562
76
Pembuatan Mesin Penyayat Bambu, Ari Munandar dkk., Poltek Manufaktur Bandung
563
77
Pembuatan Mesin Rajang Tembakau Otomatis Berbasis Pneumatik, Bayu Satriya Wardhana dkk., Univ. Brawijaya Malang
564
78
Pembuatan Prototipe Alat Pengering Rumput Laut Berbasis Tenaga Surya Hybrid Sistem Portable, Muhammad Iqbal Hanafri dkk., Inst. Pertanian Bogor
565
79
Pembuatan Pupuk Organik dari Kulit Pisang di KSM Ngudi Raharjo, Boyolali, Rudy Nogroho dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
566
80
Pembuatan Sepeda Listrik Bertenaga Surya Sebagai Alat Transportasi Alternatif Masyarakat, Denish Zuli Anugra dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
567
81
Pembuatan Serbuk Gel Lidah Buaya (Aloe Vera) Terstandar Dengan Metode Pengeringan Aliran Udara Kering, Lesly Septikasari R dkk., Inst. Teknologi Bandung
568
82
Pembuatan Sistem Penjejak Matahari dengan Sel Surya Berbasis Logika Fuzzy Sebagai Penghasil Sumber Energi Listrik Alternatif, Maria Orbita IR dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
569
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
33
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
83
Pembuatan Tungku Briket Arang Sebagai Sumber Energi Alternatif Untuk Korban Paca Tsunami di Aceh, Sisri Ningsih Ayu dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
570
84
Pembudidayaan Mawar (Rosa sp) Pada Media Sekam dan Tanah Liat di Batu Malang, Ach. Suhedi M dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
571
85
Pembufatan Manekin Penis Sebagai Simulator Latihan Sirkumisisi, Windy Ari Wijaya dkk., Univ. Airlangga Surabaya
572
86
Penanggulangan Pencemaran Minyak di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta dengan Bioremediasi, Ahmad Sudarsono dkk., Inst. Pertanian Bogor
573
87
Penerapan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi Menggunakan Microsoft Excel Dalam Pembelajaran Matematika Sekolah SUb Pokok Persamanaan Kuadrat Untuk tingkat SMU, Syalendra Putra dkk., Univ. Bengkulu
574
88
Penerapan Peta Zona Potensi Penangkapan Ikan Hasil Olahan Data Satelit Penginderaan Jarak Jauh Bagi Nelayan Selat Makassar, Maisar dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
575
89
Penerapan Rancangan Peralatan Penghalus Kedele Untuk Pembuatan tahu pada Pengungsian Di Aceh, Milda Syah Putri dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
576
90
Penerapan SLD dalam Pembuatan Tablet Effervescent Ekstrak Biji Jinten Hitam untuk Memodifikasi Pengobatan Nabi, Heri Kurniawan dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
577
91
Penerapan Technology Seluler Sebagai Pengaman Gedung, Adhadi Susilo dkk., Univ. Bhayangkara Surabaya
578
92
Penerapan Teknologi Cetakan Logam pada Proses Pengecoran Paduan Alumunium pada Industri Kecil Pengecoran di Palembang, Eko Noviarman R. dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
579
93
Penerapan Teknologi Pengemasan Sistem Kering dalam Transportasi Hidup Lobster Kipas (Thenus orientalis) sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Harga Jual di Pasaran, Muna Fasriah dkk., Univ. Haluoleo Kendari
580
94
Penerapan Teknologi Penyambungan " Three in One" pada Tanaman Hias Euphorbia milii di Beberapa Florist Anggota Perkumpulan Pencinta (PPT) Cabang Surabaya, Prakarsa Herananta dkk., Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur
581
95
Penerapan Teknologi Sodis (Solar Water Desinfection) Untuk Penyediaan Air Minum pada Masyarakat Pedesaan), Suwarno dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
582
96
Pengaruh Penambahan Dekstrin dalam Proses Pembuatan Yoghurt Bubuk, Sartika Wahyuni dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
583
97
Pengembalian Kualitas Air Melalui Pemanfaatan Bonggol Pisang (Musa sp.) dan Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) di Saluran-Saluran Air yang Tercemar Amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S), Achmad Noerkhaerien Putra dkk., Inst. Pertanian Bogor
584
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
34
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
98
Pengembangan Fungisida Ramah Lingkungan Melalui Metode Pengawetan Agensia Hayati (Trichoderma spp) Dalam Media Tepung, Adhi Purwanto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
585
99
Pengembangan Media Pembelajaran Alat Peraga Pergeseran Kesetimbangan Kimia, Ima Budi Setyowati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
586
100 Pengembangan Media Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Inggris Berdasarkan Thema (Theme-based Vocabulary) dalam Bentuk VCD untuk Tingkat Taman Kanak-Kanak, Maya Winata dkk., Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya
587
101 Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer, Yohana Putra Surya Rahmad Hidayat dkk., Univ. Jember
588
102 Pengembangan Prototipe Kit Diagnotik Waktu Ovulasi Sapi Untuk Menjamin Ketetapan Waktu Inseminasi Buatan, Penny Humaidah Hamid dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
589
103 Penggunaan Sistem Fotokimia Sebagai Upaya Alternatif Pemecahan Madalah Pengolahan Limbah Cair di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, Sri Herlina dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
590
104 Penghematan energi Listrik pada Penerangan Umum Melalui aplikasi Sensor suara & Cahaya, Nadif Adroni dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
591
105 Penginderaan Kebocoran Arus Bolak-Balik (AC) pada Instalasi Listrik Rumah Tinggal, Anggoro Danu Subroto dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
592
106 Peningkatan Produktivitas dan Keseragaman Ukuran Chips Tortilla dari Bahan Jagung Lokal Menggunakan Mesin Press Roller Feeding Otomatis, Hatmiyarni Tri Handayani dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
593
107 Penyiram Tanaman Otomatik Sebagai Pengatur Kelembaban Tanah Pada Rumah Kaca, Mohammad Syahirul Alam dkk., Univ. Negeri Semarang
594
108 Penyusunan Basis data Spasial Dalam Rangka Pengembangan Sistem Informasi Biodiversitas di Taman Nasional Meru Betiri, Khanty Widayanti dkk., Univ. Jember
595
109 Penyusunan Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System) Di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Kurnia Pramadhani dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
596
110 Perancangan Alat Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut pada Industri Kecil, Muhamad Iksan dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
597
111 Perancangan Alat Permeabilitas Meter Sederhana Untuk Uji Permeabilitas Tanah di Lapangan, Koko Priyo Utomo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
598
112 Perancangan dan Pembuatan Alat Deteksi Detak Jantung Digital, Aisyana Sari Hajaryanti dkk., Univ. Brawijaya Malang
599
113 Perancangan dan Pembuatan Alternatif Stimulator Akupunktur di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur (LPPPA) Depkes RI, Muhammad Nurul Puji dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
600
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
35
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
114 Perancangan dan Pembuatan Dust Collector dengan Menggunakan Metode Bluff Body Sebagai Pembangkit Turbulenci, Dedi Khaerunas dkk., Univ. Andalas Padang
601
115 Perancangan dan Pembuatan Kendaraan Listrik Tenaga Surya dan Bateri dengan Pengecasan Sendiri (Altenator) untuk Menigkatkan Efisiensi Menggunakan Efek Giroskop, Zulbasrizal dkk., Univ. Andalas Padang
602
116 Perancangan dan Pengembangan Produk Lampu Bergaya Klasik Sebagai alat Pembangun Suasana rileks Bagi Usia Setengah Baya, Mufti alem dkk., Inst. Teknologi Bandung
603
117 Perancangan Osiloskop Berbasis PC, Yadi dkk., Univ. Lampung
604
118 Perancangan Otomatisasi Mesin Pemeras Kelapa dan Pendeteksi Kekentalan Santan, Nurul Diyah K dkk., Univ. Negeri Malang
605
119 Perbaikan Teknik Pengemasan Pada Produk Minyak Klentik di Kelompok Wanita Tani " Melati" Kecamatan Betara kabupaten Tanjung Barat, Khusni Abdillah dkk., Univ. Jambi
606
120 Produksi Karboksimetil Selulosa (CMC) Melalui Reaksi Eterifikasi Bioselulosa Acetobacter xylinum, Silva Pefilin Semuel dkk., Poltek Negeri Uj. Pandang Makassar
607
121 Propagasi Klonal Tumbuhan Mullaca (Pysalis angulata L.) sebagai Tanaman Obat dengan Teknik Kultur Jaringan Tanaman, Berry Rachmattika dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
608
122 Prototipe Pompa Lumpur, Amirullah dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
609
123 Prototype Sistem Pengaman Kendaraan Dengan Menggunakan ID Card dan system TBC (Traper and Breach-Block Combination) Berbasis Mikrokontrolle AT89C52, Towip dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
610
124 Racang Bangun Gedung Bertingkat Terhadap Kekuatan Gelombang Mikro, Aan Hunaifi dkk., Univ. Airlangga Surabaya
611
125 Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ayam Broiler Otomatis Memanfaatkan Mikrokontroler AT89S51 dan Penerapannya di Peternakan Ayam Desa Kesamben Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang, Muhammad Luthfi dkk., Univ. Negeri Malang
612
126 Rancang Bangun Alat Pengering Kerupuk Tenaga Surya Model Rak tersusun dengan Alumunium Sebagai Pelat Kolektor, Ahyar Mirfani dkk., Poltek Surakarta
613
127 Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar air Dalam Gabah Melalui Metode Kapasitansi dengan aplikasi Mikrokontroler AT89S51, Ihda Shofia Rahmatunnisa dkk., Univ. Negeri Malang
614
128 Rancang Bangun Alat Proteksi Peralatan Komputer Terhadap Kasus Pencurian Pada Gedung-Gedung Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Kudus, Amaludin dkk., Univ. Muria Kudus
615
129 Rancang Bangun alat uji sifat bahan Magnet, Sani Rusdiansah dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
616
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
36
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
130 Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Ion Kadmium Dalam Air dengan Spektrofotometri Serat Optis Secara Digital, Masruhin Afif dkk., Univ. Airlangga Surabaya
617
131 Rancang Bangun Alternator Berpenggerak Tekanan Gas Buang pada Sepeda Motor, Andri Purwantono dkk., Univ. Negeri Malang
618
132 Rancang Bangun Freezer Ikan, Yonatan Adi Gunawan dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
619
133 Rancang Bangun Instrumen Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan Dalam Operasi Penangkapan Ikan, Akbar Novianto Hadaning Putra dkk., Inst. Pertanian Bogor
620
134 Rancang Bangun Kontrol Palang Pintu Kereta Api Secara Otomatis Menggunakan Gelombang Radio, Kusnan Hadinata dkk., Poltek Negeri Semarang
621
135 Rancang Bangun Mesin Mixer Serbaguna Tanpa Pengaduk, M. Eko Hardiviyono dkk., Poltek Negeri Semarang
622
136 Rancang Bangun Mesin Parut Kelapa Yang Praktis dan Efisien, Muh. Iqbal dkk., Univ. Negeri Makassar
623
137 Rancang Bangun Mesin Pembuat Engsel Yang Efisien dan Efektif Menggunakan Progressive Tool dengan Penggerak Hidraulik untuk Industri Kecil, Achmad As'ad dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
624
138 Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Luar Kacang Bogor (Kacang Kapri) Guna Peningkatan Hasil Produksi Pasca Panen, Andy Rahman dkk., Univ. Negeri Malang
625
139 Rancang Bangun Mesin Penyuling Minyak Atsiri dengan Sistem Uap Langsung dan Pendingin Bertingkat Dikendalikan dengan Mikrokontroler dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk, Bramantio dkk., Poltek Negeri Semarang
626
140 Rancang Bangun Model Pengering Gabah Sistem Radiasi Infra Merah Menggunakan Mekanisme Konveyor, Aris Kristanto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
627
141 Rancang Bangun Otomatisasi Proses Gynogenesis Pada Pembibitan Ikan Mas Punten, Akhmad Zainuri dkk., Poltek Negeri Malang
628
142 Rancang Bangun Piranti Pengukuran Kadar Alkohol Pada Minuman dengan Menggunakan Sensor SB 32, Yusron Sugiarto dkk., Univ. Brawijaya Malang
629
143 Rancang Bangun Prototipe Umpan Buatan Elektronik Berbasis Digital, Ganjar Saefurahman dkk., Inst. Pertanian Bogor
630
144 Rancang Bangun Radio FM Berbasis Komputer, Cahyo Prianto dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
631
145 Rancang Bangun Robot Kartesian 3 DOF untuk Peraga Kulian Mekatronika, Eko Wahyudi dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
632
146 Rancang Bangun Robot Pemadam Api, Mahmud abdul KA dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
633
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
37
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
147 Rancang Bangun Telepon Wireless Dengan Menggunakan Handy Talky, Sadaruddin Sas Latief dkk., Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur
634
148 Rancangan Rangkaian Elektronik Pengusir hama tikus dan Serangga pada Tanaman Kelapa Sawit, Febi Rahmita dkk., Univ. Bengkulu
635
149 Rem Pintar Mobil Smooth Anti Lock Braking System", Andi Susanto dkk., Univ. Negeri Semarang
636
150 Reverse Engineering Hamilton Standard (Rotor 21-51-48) Spare Part Pesawat CN-235 dan Pesawat Tempur, Saiful Muna dkk., Poltek Manufaktur Bandung
637
151 Rotating Heater untuk Ternak ayam Broiler, Rico Samuel dkk., Univ. Indonesia
638
152 Roti Kaya Serat dan Protein sebagai Panganan Fungsional Berbahan Baku Tepung Ampas Tahu, Syahnada Jaya Sy. dkk., Inst. Pertanian Bogor
639
153 Simulasi Sistem Lalu Lintas Kereta Api Menggunakan Metode Formal, Alnola Marselena dkk., Poltek. Negeri Bandung
640
154 Sistem Anti Pencurian Mobil: Alat Pelacak Posisi dan Penonaktifan Mesin dengan Kendali Hand Phone dan GPS, Eka Prasetyono dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
641
155 Sistem Keamanan Parkir Mobil Dengan Mikrokontroller Barcode dan Kamera, M. Syarifudin dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
642
156 Sistem Kendali Alarm Mobil Berbasis SMS- Mikrokontroller, Radietya alvarabie dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
643
157 Sistem Parkir Menggunakan Barcode pada Kartu sim Berbasis Delphi, Bayu Indrianto dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
644
158 Sistem Pemantau Kemacetan Lalu-Lintas Kota Melalui Handphone Berbasis Layanan WAP, Fajar Prasanti dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
645
159 Sistem Pemantau Posisi Kendaraan Bermotor Menggunakan Teknologi GPS dan Server GIS, Mohammad Shodikin dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
646
160 Sistem Penyiraman Tanaman Berbasis PC Menggunakan Media SMS Umpan Balik, Kiagus Firdaus dkk., Univ. Brawijaya Malang
647
161 Sistem Penyulingan Double Effect Untuk Meningkatkan Produksi Minyak Nilam, Ahmad Roni Sonhaji dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
648
162 Situs Web Terobosan Baru dalam Pemasaran UKM Terasi Berbasis Teknologi Informasi (Studi Kasus Terasi Kecamatan Sepulu Madura), Yuli Kumalasari dkk., Univ. Trunojoyo Madura
649
163 Smart Muffler (Knalpot Multi Suara) Sebuah Knalpot Inovatif Yang Mampu Menaikkan Performa Kendaraan Bermotor, Ikta Wahyu Widodo dkk., Univ. Negeri Semarang
650
164 Solder Pen, Rangga Tresna Heryudi dkk., Poltek Manufaktur Bandung
651
165 Sosis Usus (Antestine sausage), Alb. Eko Sukarno dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
652
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
38
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
166 Studi Pendahuluan Perancangan sistem Kenyaman ruangan untuk Aplikasi Smart Building, Marsandhy Hariyanto dkk., Inst. Teknologi Bandung
653
167 Teknologi Microhydroelectric dengan Memanfaatkan DAS, Riska Dedy Sutomo dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
654
168 Teknologi Pemanfaatan Limbah Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Sebagai Agensia Yang Meningkatkan Kualitas Tempe pad Home Industry Tempe Sanan di Kota Malang, Fery Dwiyanti dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
655
169 Teknologi Pembuatan susu Dari Biji Munggur (Enterolobium saman prain), Erfin Budi Sulistyanto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
656
170 Teknologi Pengomposan Sampah Kota dengan Bakteri Fermentasi, Upaya Daur Ulang Sampah Organik Menjadi Produk Yang Bermanfaat, Pandu Perdana dkk., Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
657
171 Tongkat Elektronik Bagi Penyandang Cacat Tuna Netra, Edy Noviyanto dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
658
172 Tongkat Pintar Elektronik untuk Pemandu Jalan dan Pengenal Lokasi bagi Tuna Netra, Dian Agus Maryanto dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
659
173 Transformation software (Trans-soft) of Mathematics untuk Sekolah Menengah Pertama, Priyo Uji sukmawan dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
660
174 Upaya Memperpanjang Masa Simpan Dodol Rumput Laut Menggunakan Kemasan Edible Coating Berbahan Baku Khitosan, Fery Kurniawan dkk., Univ. Trunojoyo Madura
661
175 Upaya Mengenalkan Model Rumah Lanting yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi laju Abrasi Sungai Mertapura dalam Wilayah Kota Banjarmasin, Akhmad Riandie dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
662
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006
39
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
1
"Bravo Snack" Kerupuk Nenas Bergizi, Enak, dan Renyah, Syarifah Hasanah dkk., Univ. Andalas Padang
663
2
Abon Jantung Pisang dengan Penambahan Udang, Shinta Monica Permana dkk., Inst. Pertanian Bogor
664
3
Agar-Agar Sari Daun Katuk, Rena Nurista dkk., Inst. Pertanian Bogor
665
4
Agriculture For Youth Trainee Sebagai Kelanjutan Program Agriculture For Kids, Ray Tiran dkk., Inst. Pertanian Bogor
666
5
Agrobisnis Jamur Tiram Sebagai Upaya Memenuhan Protein Alternatif Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kab. Banyumas, Ayu Wulan Firyani dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
667
6
Aneka Kerajinan angan Khas Bengkulu dari Kulit Lantung (Arthocarpus elasticus) Sebagai alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa dalam Mencermati Peluang Usaha di Kota Bengkulu, Dina Panca Putri dkk., Univ. Bengkulu
668
7
Aneka Tanaman Hias Buatan dan Souvenir Dari Sabun, Oktanima Mulasari dkk., Poltek Negeri Semarang
669
8
Balsam Adas Sebagai Produk Perawatan Bayi Pengganti Minyakl Telon, Ferlina Demas dkk., Univ. Airlangga Surabaya
670
9
Berwirausaha Nugget Tempe Ayam Kampung, Iwan Setiyono dkk., Univ. Diponegoro Semarang
671
10
Biomembran Asetilasi Berpori Berbahan Dasar Hasil Fermentasi Limbah Cair Tahu Menggunakan Acetobacter xylinum, Jaka Rachmadetin dkk., Inst. Pertanian Bogor
672
11
Biro Jasa Analisis Data Di Wilayah Purwokerto, Imam Tahyudin dkk., Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
673
12
Bisnis " kentang Mustofa" Berbasis Syariah, Dwi endang Rosilawati dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
674
13
Boneka Lilin Aroma Terapi, Yusuf Rizali dkk., Inst. Pertanian Bogor
675
14
Book With Natural Book, Hariatun Kusyunarti Saptasari dkk., Inst. Pertanian Bogor
676
15
Breakfast Cereal Shiitake Sebagai Makanan Kesehatan (Health Food) Anti Kanker Untuk Membuka Peluang Usaha Baru, Nira Pusta Hanurwati dkk., Univ. Brawijaya Malang
677
16
Buku Kliping Artikel Sebagai Wahana Wirausaha Baru, Siti Mubarokah dkk., Univ. Negeri Malang
678
17
Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberose L.) Sebagai Pendeteksi (Biodetektor) Awal Pewarna Makanan, Dhiani Dyahjatmayanti dkk., Inst. Pertanian Bogor
679
18
Cake Rumput Laut (Euchema catonii) Sebagai Peningkatan Kebutuhan Serat Masyarakat Serat Masyarakat dengan Harga Terjangkau, Muchamad Hamdani dkk., Inst. Pertanian Bogor
680
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
40
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
19
Caramel Coconut Ginger, Elisabet Yoseka dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
681
20
Cincau Jelly Rasa Aneka Buah (Strawberry, Coklat, Jeruk, Anggur), Yossy Renggo Wardhani dkk., Inst. Pertanian Bogor
682
21
Coffealeria (Wirausahawan Baru Minuman Stamina Alamiyah dari Kopi dan Mahkota Dewa), M. Sazali Aziz dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
683
22
Conveyor Toaster Multifungsi, Ery Puspitartono dkk., Univ. Indonesia
684
23
Daya Antioksidan dan Ekstrak Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri Linn), Daun Sendok (Plantago major Linn) dan Som Jawa (Talinum paniculatum(jack) Gaertn) dengan Metode Tiosinat dan DPPH, Yudi Prayudi Herdiana dkk., Inst. Pertanian Bogor
685
24
Desain dan Pemasaran Bu Pedas (Buku Pedoman Area Surabaya) Untuk Mahasiswa Pendatang Dari Luar Suerabaya, Dhyka Bagus Permana dkk., Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
686
25
Desin ruang Pengering pada alat Spray Drying, Idam Bariyanto dkk., Univ. Indonesia
687
26
Digital Imaging and Video Centre (DIV-C), Nunus Subadiono dkk., Inst. Pertanian Bogor
688
27
Diverfikasi Jam Pisang Raja Sebagai Upaya Mempertahankan ekssistensi Buah Lokal, Nurrokhmi Puspandari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
689
28
Es Degan Dalam Kemasan Sebagai Peluang Usaha Baru Melalui Diversifikasi Pengolahan Kelapa, Auditya Bisma dkk., Univ. Brawijaya Malang
690
29
Gadung Sebagai Obat Pembasmi Hama Pada Tanaman Padi, Yuli Surya Fajar dkk., Inst. Pertanian Bogor
691
30
Industri Makanan dan Minuman Berbasis Bengkuang, Widia Alina dkk., Univ. Andalas Padang
692
31
Kerajinan Tapis Lampung dalam Kreasi lampu Hias untuk Melestarikan Budaya Lampung, Mediya Destalia dkk., Univ. Lampung
693
32
Keripik Kulit Biji Kedelai Berserat Tinggi Sebagai Alternatif Diversifikasi Produk Pangan dalam Upaya Menciptakan Prospek Wirausaha Baru, Teguh Prakoso dkk., Univ. Negeri Semarang
694
33
Kolding (Kotak Dingin) sebagai Makanan Khas Sumatera Utara, Agresta Priatama dkk., Inst. Pertanian Bogor
695
34
Komersialisasi Sirup Wortel Sebagai Usaha Diversifikasi Pangan Sumber Provitamin A, Yulian Eva R dkk., Inst. Pertanian Bogor
696
35
Kornet Udang, Leni Andriani dkk., Inst. Pertanian Bogor
697
36
Kreasi Tanaman Merambat (Ficus repens) dan Tanaman Semak (Bromeliads sp) dalam rangkaian Bentuk Espalier, Ario Adi Susanto dkk., Inst. Pertanian Bogor
698
37
Layanan Electric Reload dalam Kampus Sebagai Salah Satu Solusi Untuk Memenuhi Kebutuhan Pulsa Pra Bayar Bagi Mahasiswa Universitas Brawijaya, Pradana Wahyu Illahi dkk., Univ. Brawijaya Malang
699
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
41
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
38
Membuka Peluang Pemasaran batik gedog Tuban di Kota Bandung, Duwi Ismawati dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
700
39
Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Gerabah Kasongan Melalui Internet, I Putu Aji Segarayana dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
701
40
Menumbuh Kembangkan Jiwa Kemandirian dan Profesionalisme Mahasiswa Melalui Kegiatan Berbasis Agribisnis, Parmita Sandri dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
702
41
Meraih Peluang Pasar Produk Rendang Telur Alternatif Makanan Khas Sumatera Barat, Rizka Ridhayanti dkk., Univ. Andalas Padang
703
42
Nata de Passion, Tini Sabrina P dkk., Inst. Pertanian Bogor
704
43
Pelatihan Kewirausahaan "Kentucky Fried Chicken (KFC) Kaki Lima Bagi Mahasiswa Tamatan Politeknik Negeri Padang, Dian Fatmi Sari dkk., Poltek Negeri Unand Padang
705
44
Peluang Usaha Sirup Secang (Caesalpinia sappan) sebagai Alternatif Obat Diare dan Disentri, Syafa'ati dkk., Univ. Negeri Semarang
706
45
Pemanfaatan Bungkus Deterjen Sebagai Bahan Dasar Kerajinan Tangan Dalam Upaya Menumbuhkan Peluang Wirausaha, Anik Widyastuti dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
707
46
Pemanfaatan Ceker Ayam dan Bekatul Dalam Pembuatan Nugget McB Sebagai Alternatif Pangan Fungsional, Mutia Melina Damayanti dkk., Inst. Pertanian Bogor
708
47
Pemanfaatan Daun Katuk dalam Bentuk Crackers Berkalsium Tinggi, Dewi W. Ariestawati dkk., Inst. Pertanian Bogor
709
48
Pemanfaatan Ekstrak Mawar Sebagai Flavour dan Essence Dalam Pembuatan Es Krim, Rian Diana dkk., Inst. Pertanian Bogor
710
49
Pemanfaatan Hama Keong Mas (Pomacea Canaluculata) Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias sp), Sari Noviana dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
711
50
Pemanfaatan Jakos (Limbah Bonggol Kelapa Sawit) sebagai Medium Tumbuh Jamur Volvariella volvaceae yang Dibudidayakan secara Intensive, Subhakti dkk., Univ. Bengkulu
712
51
Pemanfaatan Kalsium pada Ikan Teri Sebagai Bahan Baku Pembuatan Siomay, Rizky Ellyana P dkk., Inst. Pertanian Bogor
713
52
Pemanfaatan Kulit dan Bonggol Nanas untuk Mempercepat Proses Pembuatan Tempe Guna Meningkatkan Laba Pengusaha Tempe (Studi Kasus di Desa Beji, Karang Jambe Kecamatan Jum Rejo, Batu), Syahrul Munir dkk., Univ. Negeri Malang
714
53
Pemanfaatan Limbah Kertas Kardus untuk Kerajinan Seni Ukir Sebagai Komponen Penghias rumah Guna Membantu Mahasiswa dalam Berwirausaha, Nur Andriani dkk., Univ. Negeri Malang
715
54
Pemanfaatan Limbah Produksi Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Cream, Fahmi dkk., Univ. Bengkulu
716
55
Pemanfaatan Teh Hitam pada Proses Pembuatan Minuman Teh Jamsi dan nata Jamsi, Hariskal dkk., Univ. Bengkulu
717
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
42
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
56
Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Dalam Wirausaha Tanaman Hias Bernilai Ekonomi Tinggi, Ruli Bahrul Ulum dkk., Univ. Lampung
718
57
Pemanfaatan Tepung Talas Dalam Pembuatan Mie Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan, Ahmad Wahyudin dkk., Inst. Pertanian Bogor
719
58
Pemantauan Periodik Potensi Longsor di Atas Tebing Terjal Dengan Menggunakan Metode Resistivitas Tahanan Jenis, Rio Imanuel Sebayang dkk., Inst. Teknologi Bandung
720
59
Pemasyarakatan Teknologi Multimedia dan Informasi untuk Masyarakat, Tubagus Saepul Anwar dkk., Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Serpong
721
60
Pembautan Yoghurt dari Susu Kedelai dan Pamasarannya dalam Upaya Menumbuhkembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, Eni Lestari dkk., Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
722
61
Pembuatan Abon Ikan Tongkol sebagai Alternatif Pemanfaatan Ikan Tongkol Daya Guna Rendah di Kabupaten Bangkalan, Uswatun Hasanah dkk., Univ. Trunojoyo Madura
723
62
Pembuatan dan Pemasaran Keripik Kulit Pisang, Ajid Sujana dkk., Inst. Pertanian Bogor
724
63
Pembuatan Minuman Yogurt dari Sari Tempe, watumesa Agustina dkk., Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
725
64
Pembuatan Nugget dari Singkong sebagai Bahan Pangan Komersiil, Erfan Andriyanto dkk., Inst. Pertanian Bogor
726
65
Pembuatan Nugget Ikan (fishnugget) sebagai Salah Satu Usaha Diferensiasi Pengolahan Ikan di banda Aceh, Suhendra Jumaidi chaniago dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
727
66
Pembuatan Pupuk Fosfat Alam Dengan Proses Acidulasi : Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pupuk Nasional, Anton Sri Widodo dkk., Univ. Diponegoro Semarang
728
67
Pembuatan Sabun Susu dengan teknologi Tepat Guna : Upaya Pemanfaatan kelebihan Produk Industri Susu Sapi, Bagus Adiputra Utama dkk., Univ. Diponegoro Semarang
729
68
Pembuatan Saos Jamur Tiram Putih, Fifit Yuniardi dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
730
69
Pembuatan Susu Kacang Hijau Sebagai Alternatif Minuman Kesehatan, Shohib Qomad Dillah dkk., Inst. Pertanian Bogor
731
70
Pemurnian Brahmic Acid pada Pegagan, Ruth Wina dkk., Inst. Teknologi Indonesia Serpong
732
71
Pencetakan Rangkaian Elektronika Pada Papan PCB Menggunakan Kertas Poster, Deni dkk., Inst. Pertanian Bogor
733
72
Pendirian Usaha Grosir Kertas foto copy Sebagai Upaya Menangkap Peluang Pasar dari Banyaknya Usaha Foto Copy di Sekitar Kampus UNY, Romli Nur Hidayat dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
734
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
43
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
73
Pendirian Usaha Ice Cream di Kelurahan Rejosari, Fajar Riadi Dwi Sasongko dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
735
74
Pendirian Usaha Kembang gula Berbahan Baku Tanaman Obat, Imelda dkk., Univ. Putra Bangsa Surabaya
736
75
Pendirian Usaha Pewarnaan Logam Alumunium dengan Metode Anodisasi Pada Lingkungan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang, Feri Wicaksono dkk., Poltek Negeri Semarang
737
76
Penerapan Strategi Pemasaran Font-line Retailer Pada Produk Yoghurt Simbiotik, Ahmad Ja'far Ali dkk., Inst. Pertanian Bogor
738
77
Penerapan Teknik Sablon dalam menciptakan Lapangan Kerja dan Meningkatkan Perekonomian Mahasiswa, TEdy Martin dkk., Univ. Bengkulu
739
78
Pengembangan Bumbu Bawang Instant Berbentuk Pasta, Agung Nugroho dkk., Inst. Pertanian Bogor
740
79
Pengembangan dan Sosialisasi Cookies Berbahan dasar Tepung Ubi Jalar Sebagai salah Satu Alternatif Untuk Menanggulangi Ketergantungan Akan Tepung Beras dan Tepung Terigu, Devi Yuliawati dkk., Inst. Pertanian Bogor
741
80
Pengembangan Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan dari Bantak Berbasis Community Development dalam Rangka Program Konservasi Merapi, Zulaikha Budi Astuti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
742
81
Pengembangan Industri Madu Buah Pisang, Setyo Puji H dkk., Inst. Pertanian Bogor
743
82
Pengembangan Industri Roti Tawar Singkong (Manihot Bread), Anica Perdana dkk., Inst. Pertanian Bogor
744
83
Pengembangan Keripik Tempe Kacang Hijau Sebagai Produk Olahan Yang Kaya Akan Isoflavon untuk Mengurangi Resiko Kanker dan Monopause, Johana Pritha dkk., Inst. Pertanian Bogor
745
84
Pengembangan Motif dengan Gabungan Teknologi Tradisional dan Modern Guna Meningkatkan Pendapatan Mahasiswa dalam Bidang Usaha Hand Print, Warseno dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
746
85
Pengembangan Produk Asinan Lele Multi Rasa, Indro Prastowo dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
747
86
Pengembangan Tahu Telur Sebagai Alternatif Pilihan Pangan Bagi Masyarakat, Anne Suci Rezeki dkk., Inst. Pertanian Bogor
748
87
Pengembangan Usaha Alternatif Produk kulit dari Limbah Kulit Ikan Pari (Dasyatis sp.), Dian Prima Ayufita dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
749
88
Pengembangan Usaha Software Sebagai Alat Bantu Belajar Berupa KID (Kamus Integral dan Diferensial), Fanny Fransiscus dkk., Inst. Pertanian Bogor
750
89
Pengembangan Wirausaha Kerupuk Gendar Variasi Flavour Hasil Laut, Matius Addi Setyanto dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
751
90
Pengempuk Daging Instan dan Kripik usus Imitasi Aneka Rasa di Desa Sukoreno, Rintik Sunariati dkk., Univ. Negeri Malang
752
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
44
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
91
Penggunaan Tepung Komposit (Terigu, Ubi Jalar, Kacang Tunggak) dalam Pembuatan Roti Tawar yang Berdaya Saing, Isni Rahmatia dkk., Univ. Brawijaya Malang
753
92
Pengkayaan Kalsium dari Tulang Ayam Pada Tahu Panas Uap, Annasikhah dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
754
93
Pengolahan dan Produksi Krupuk Susu, Irwansyah dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
755
94
Pengolahan Limbah air Tahu Menjadi Nata de Soya, Sidik Purnomo dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
756
95
Peningkatan araf Ekonomi masyarakat Pesisir Melalaui Pengembangan Industri Tepung Tapioka bernutrisi Tinggi, Dyah Yuni Zaenartin dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
757
96
Peningkatan Konsumsi Protein Nabati Kaya Asam Amino Lysin Melalui Brownies Tempe, Tri Fajarwaty dkk., Inst. Pertanian Bogor
758
97
Peningkatan Mutu Makanan Khas Jawa Tengah Getuk Dengan Memanfaatkan Ikan Dalam Upaya Memaksimalkan Peluang Untuk Berwirausaha, Wisnu Pryasto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
759
98
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Lingkar Kampus Darmaga Institut Pertanian Bogor Melalui Produksi Dodol Lidah Buaya (ALoe vera) Skala Rumah Tangga, Amalina Ratih Puspa dkk., Inst. Pertanian Bogor
760
99
Peningkatan Produktivitas ayam Buras melalui Penerapan Teknologi Sapta Usaha di Tengah Wabah Flu Burung., Kiswandi dkk., Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta
761
100 Produksi Hiasan Runagan Inovatif 'Akuariumponik' (Perpaduan dan Simbiosis Mutualisme antara Aquaculture Ikan Hias dan Hidroponik atau Budidaya Tanaman Tanpa Tanah di Akuarium), Heni Dayati dkk., Univ. Andalas Padang
762
101 Produksi Kompos Bioaktif dengan Memanfaatkan Trichoderma sp, Gliocladium sp. dan Pseudomonas fluorescent untuk Aplikasi Pencegahan Penyakit Layu Fusarium dan Layu Bakteri Pada Tanaman Pisang, Dian Susanti dkk., Univ. Brawijaya Malang
763
102 Produksi Minuman Ekstrak Bunga Mawar Sebagai Varian Baru Dari Minuman Kesehatan Alami, Suharjo dkk., Inst. Pertanian Bogor
764
103 Produksi Stovit Manekin Mandibular Sebagai Simulator Latihan Mandibular Block anesthesia, Danny K. Aerosta dkk., Univ. Airlangga Surabaya
765
104 Produksi Wortel Instan, Dyah Ariyanti dkk., Inst. Pertanian Bogor
766
105 Prospek Usaha Telur Asin Sangrai Sebagai Usaha Rumah Tangga di Kabupaten Brebes, Eli Subandiyah dkk., Univ. Diponegoro Semarang
767
106 Rekayasa Vulkanisir Ban Sebagai Upaya Meraih Peluang Bisnis di Sektor Transportasi Sepeda Motor, Prasetia Adi dkk., Univ. Negeri Semarang
768
107 Roti Kering Plus: Produk Olahan Biji Mangga Berprospek Bisnis Tinggi, Rissa Anggraini Agustina dkk., Univ. Negeri Semarang
769
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
45
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
108 Sale Nanas Sebagai Produk Pangan Alternatif, Rahmat Saleh dkk., Inst. Pertanian Bogor
770
109 Sosialisasi dan Pemasaran Carrot Chip Sebagai Alternatif Pangan Fungsional, Dina Febriana A dkk., Inst. Pertanian Bogor
771
110 Spektrofotometri Derivatif Ultraviolet Untuk Penentuan Kadar Kafein Dalam Minuman Berenergi, Miranti Safitri dkk., Inst. Pertanian Bogor
772
111 Stevia (Stevia Reboudiana)-Teh Instan, Minuman Kesehatan Manis NonKalori, Ardianingmunir Sholikhah dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
773
112 Strategi Pemasaran Front Line Retailer Pada Produk Permen Jelly Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan Vitamin, Sri Ahdyanti dkk., Inst. Pertanian Bogor
774
113 Student Birdtour, Surya Purnama dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
775
114 Teh Celup dengan Pemanis Alami Daun Stevia bagi Penderita Diabetes, Syarief Hidayatullah dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
776
115 Usaha Baru Minuman Kesehatan Dari Virgin Coconut Oil, Dewi Sundari dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
777
116 Usaha Baru Nata De Soya, Maya Puspa Fitriani dkk., Poltek Negeri Pertanian Lampung
778
117 Usaha Budidaya Jamur Kuping (Auricularia auricula, Judae) Sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Limbah Penggergajian Kayu, Rifai Iskak dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
779
118 Usaha Budidaya Jangkrik Kalung dengan Teknologi Eggs Tray Sebagai Usaha 780 Mandiri Yang Prospektif, Bobit Rismawan dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta 119 Usaha Kerupuk Tahu Sebagai Salah Satu Alternatif Peningkatan Pendapatan Penduduk Di Ampel Boyolali, Kamelia Benita dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
781
120 Usaha Mempercantik Tanaman Euphobia dan Pengembangan Paket Ikutan untuk Meningkatkan Nilai Jual Tanaman Hias, Sujud Rianggono Widodo dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
782
121 Usaha Modifikasi Tampilan Tanaman Hias dengan Teknik Mix Planting Untuk Meningkatkan Nilai Jual Tanaman, Arini Sarasmiyarti dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
783
122 Usaha Pembuatan Bioarang Dari Kotoran Sapi, Sony Sandy dkk., Univ. Negeri Medan
784
123 Usaha Pembuatan Tahu Campur Instan Siap Seduh dan Tahan lama Sebagai Alternatif Oleh-Oleh Khas Surabaya, Erma Zuanita dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
785
124 Usaha Pembungaan dan Pengembangan Produk Perawatan Tanaman Anggrek Dendrobium, Bambang Asmoro Santo dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
786
125 Usaha Pengembangan makanan Khas Lampung Dodol Pisang Kepok, Umayyah Sopha Syari dkk., Univ. Lampung
787
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
46
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
126 Usaha Pengembangan Pupuk Kompos Plus Melalui Modifikasi Teknologi dan Pengkayaan Bahan Dasar Kompos, Duwianta dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
788
127 Usaha Pengolahan Bandeng Presto dengan Kemasan Vacuum Guna Memperpanjang Jalur Distribusi kepada Konsumen, Arlies Meta Nugraha dkk., Univ. Diponegoro Semarang
789
128 Usaha Pengolahan Limbah Pangan Warung Kaki Lima Sebagai Pakan Unggas Berbentuk Pelet, Yulianto dkk., Univ. Diponegoro Semarang
790
129 Usaha Peternakan Babi, Kronika dkk., Univ. Palangkaraya
791
130 Usaha Tempe Biji Trembesi Inovatif, Tri Setyo Nugroho dkk., Univ. Negeri Semarang
792
131 Usahatani Kubis Bunga (Brassica oleracea L. Botrytis) dengan Metode Pertanian Organik di Desa Landom dalam Rangka Ikut Serta Program Krativitas Mahasiswa Kewirausahaan, Khairi Narossa dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
793
132 Wira Usaha Baru Pengolahan dan Pengemasan Terasi Instant Bangkalan dalam Upaya Menembus Pasar Modern, Atina Maskurotin dkk., Univ. Trunojoyo Madura
794
133 Wirausaha di Bidang Produksi Pakaian Jadi Dari Bahan Kain Lurik, Antonia Muji Lestari dkk., Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita Yogyakarta
795
134 Wirausaha Penetasan Telur Ayam Kampung Sebagai Home Industri Menggunakan Mesin Tetas Pemanas Lampu Pijar dengan Thermostat Elektronika, Alimudin Barus dkk., Univ. Negeri Medan
796
135 Wirausaha Tanaman Anggrek Secara Kultur Jaringan, Dessy Hendriyanti dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
797
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006
47
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
1
"Palopi" (Program Penyaluran Hobi dan Potensi) sebagai Alternatif Kegiatan Kreatif dan Produktif Pada Usia Lanjut Penghuni Panti Wredha Harapan Ibu Kelurahan Wonosari Kota Semarang, Diah Qur'inawati dkk., Univ. Negeri Semarang
798
2
"Positive Self Concept" Unutk Menurunkan Ide Bunuh Diri Pada Anak-Anak Gunung Kidul, Yogyakarta, Eka Widya Sari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
799
3
10 Minggu Mencari Cinta : program intervensi bagi penghuni panti werdha dan panti asuhan, Erawati Dian A dkk., Univ. Indonesia
800
4
Alternatif Penanggulangan Kekeringan pada Lahan Sawah Tadah Hujan Dengan Menggunakan Pompa Sistem Photovoltaic, Tri Aulia Rahman dkk., Univ. Bengkulu
801
5
Aplikasi Metode Fermentasi untuk Mereduksi Sampah di Kota Surabaya, Permadi Setiawan dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
802
6
Bahan Bakar Bioarang Hemat Energi Dari Kotoran Kuda, Suhardian dkk., Univ. Mataram
803
7
Bentuk Rancang Karya Tari Mangsa Garap Sawah Sebagai Koreografi Lingkungan, Tita Saraswati dkk., Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
804
8
bioarang Energi alternatif Bagi Masyarakat Di Desa Arso Kota jayapura, Lina Febriani Tehuajo dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
805
9
Budidaya Cacing Tanah Lumbricus rubellus di Cibungbulang dengan Media Feses Sapi Perah, Opan Sopandi dkk., Inst. Pertanian Bogor
806
10
Budidaya Semut Rangrang sebagai Usaha Sampingan Kebun Tanaman Komersial, Aji Winarso dkk., Inst. Pertanian Bogor
807
11
Budidaya Tanaman Akar Wangi Sebagai Upaya Konservasi Tanah Longsor di Gendangsari Kab. Gunungkidul, Surastri dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
808
12
Design of Manual Sponge Press Equipment (Pemeras Pengering Lapangan Tenis), M. Agus Farhan dkk., Univ. Indonesia
809
13
Diversifikasi Desain Kerajinan Kayu Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Guna Kayu Limbah pada Masyarakat Desa Ardirejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan, Zani Rachmawati dkk., Univ. Negeri Malang
810
14
Eksploitasi Air Guwa Plawan dengan Energi Terbarukan: Sebuah upaya Penaggulangan Bencana Kekeringan di Desa Giricahyo Kecamatan Purwosari kabupaten Gunung Kidul, Andityo Nurwanto dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
811
15
Event Organizer Penyiaran Kefarmasian, Ilham Arief dkk., Inst. Teknologi Bandung
812
16
Gerakan Penanaman Tanaman Kelor Untuk Mengurangi Kelangkaan Air Bersih di DEsa Selopuro, Wonogiri, Fadjar Sutrisna dkk., Univ. Brawijaya Malang
813
17
Jagung Rebus Instant (Canning Corn), Hesti Atikoh dkk., Univ. Negeri Semarang
814
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
48
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
18
Kekerasan Seksual pada Anak Jalanan, Studi Kasus di Depok dan Jakarta Selatan, Frass Minggi Kamasa dkk., Univ. Indonesia
815
19
Limbah Pertanian: Fermentasi Jerami Menggunakan Probion Sebagai Pakan Alternatif Ternak Sapi dengan Sistem Integrasi Ternak dan Padi Di Desa Cot Madhi Aceh Besar, Rahmat Kurnia dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
816
20
Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) untuk Kesehatan Masyarakat dan Memparpanjang Daya Simpan Daging pada Suhu Kamar, Merina Juita dkk., Univ. Andalas Padang
817
21
Memasyarakatkan Budidaya Tanaman Obat Secara Organik Untuk Meningkatkan Mutu Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat, Sumiati Sulaeman dkk., Univ. Tadulako Palu
818
22
Memasyarakatkan Penggunaan Suplemen Vitamin A Dosis Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Kesembuhan Tuberkolusis Paru Pada Anak Balita di Kelurahan Karang pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Rosa Kumala dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto
819
23
Mencukupi Kebutuhan Air Bersih dengan Memanfaatkan Air Buangan dari Pompa Hidran, Aminudin dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
820
24
Merancang Media Foto Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa SMU Kelas 1, Aris Widodo dkk., Univ. Negeri Malang
821
25
Model Reklamasi Lahan Pada Daerah Bekas Pambuatan Batu Bata, Rahmad Hidayat dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
822
26
Modifikasi Alat Pemotong Ranting Menjadi Galah Ajaib sebagai alat Bantu memetik Buah (Sebagai upaya untuk meningkatkan Efektivitas dalam Memanen Buah dan Sebagai Upaya penerapan Teknologi Tepat guna yang Murah), Muhamad cholil dkk., Univ. Negeri Semarang
823
27
Modifikasi alat Pengemasan Hasil Pemindangan Bagi Kelompok Ikan Pindang Mina Lasmi di Desa Perancak Kab. Jembrana-Bali, I gusti Made Separiyana dkk., Univ. Mahasaraswati Denpasar
824
28
Optimalisasi Lahan Kritis Di Sekitar Waduk Sermo, Kulon Progo dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Suweg (Amorphophallus campanulatus) Siap Ekspor, Eka Heryadi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
825
29
Optimalisasi Penggunaan teknologi Informasi di Pemerintah Desa, Thopik Nugroho dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
826
30
Pelatiahan Membuat Cenderamata Bingkai Foto Berbagai Bentuk Dari Daur Ulang Limbah Plastik Tutup Galon Air Mineral Bekas pada Anak Pemulung, Munawir Halim dkk., Univ. Negeri Makassar
827
31
Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Pemandu Wisata Lokal di Daerah Tujuan Wisata Kabupaten Bantul Yogyakarta, Yuni Susanto dkk., Akademi Bahasa Asing "YIPK" Yogyakarta
828
32
Pelatihan Emotional Spritual Quotient Untuk Membentengi Anak Jalanan dari Pengaruh Negatif Jalanan (Studi pada Rumah Singgah YAPIM), Taqwa Paraulina SM dkk., Univ. Lampung
829
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
49
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
33
Pelatihan EnterPreneurship Pada Remaja Putus Sekolah dan Siswa SMA di Kecamatan Padang Ganting Guna Melejitkan Potensi Diri Generasi Muda, Mahyona Sari dkk., Univ. Andalas Padang
830
34
Pelatihan Gynogenesis Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Koi (Cyprinus carpio) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Genetik Ikan Koi di Kelompok Pembudidaya Ikan Koi "Sumber Harapan" Kabupaten Blitar Propinsi Jawa Timur, Sri Pratiwi Saraswati dkk., Univ. Brawijaya Malang
831
35
Pelatihan Kaderisasi Mahasiswa dalam Rangka Sosialisasi KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga), R. Guruh Sukmana S.G. dkk., Univ. Negeri Malang
832
36
Pelatihan Keterampilan Membuat Kursi Gandeng Meja Belajar Anak-Anak Sistim Lipat Dari Serpihan Kayu Bagi Anak Panti Asuhan Mario, Sahabuddin dkk., Univ. Negeri Makassar
833
37
Pelatihan Keterampilan Membuat Pot dan Vas Kembang Dari Limbah Serpihan Kayu Gergajian Pada Anak Panti Asuhan At-Taufiq, Rinto Nasrun dkk., Univ. Negeri Makassar
834
38
Pelatihan Keterampilan Menjahit bagi Masyarakat Penerima Bantuan Mesin Jahit di Kelurahan Arjosari, Sofanita Sari Dewi dkk., Univ. Negeri Malang
835
39
Pelatihan Keterampilan Pengelasan Plastik sebagai Bekal Berwirausaha Mandiri Bagi Pemula Pengangguran di Kelurahan Manggung Kec. Ngemplak Kab. Boyolali, Rahman Saleh dkk., Poltek Surakarta
836
40
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil/Industri Rumah Tangga Bagi Pengusaha Kecil/Rumah Tangga di Kecamatan Padang Selatan Padang, Suci Puspa Reno dkk., Poltek Negeri Unand Padang
837
41
Pelatihan Membuat Aksesoris Rumah Tangga dengan Memanfaatkan Limbah Pipet Plastik Air Mineral pada Anggota Kelompok PKK di kabupaten Barru, Ita Sri Fatmawati dkk., Univ. Negeri Makassar
838
42
Pelatihan Membuat Alat Ukir Batu dan Teknik Mengukir Hiasan Batu Allakuang Model Kembang pada Pengrajin Batu di DEsa Allakuang Kabupaten Sidrap, Muhyddin dkk., Univ. Negeri Makassar
839
43
Pelatihan Membuat Asesoris Rumah tangga dari Kerajinan Anyaman Daun Lontar pada Remaja Putri Putus Sekolah di Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Yuyun Setiawan B dkk., Univ. Negeri Makassar
840
44
Pelatihan Membuat Cenderamata Dari Kulit Kayu pada Pemuda Pengangguran di DEsa Ajanggale Kecamatan Pompanua Kabupaten Wajo, Muhammad Faisal dkk., Univ. Negeri Makassar
841
45
Pelatihan Membuat Cenderamata Miniatur Rumah Makassar Model Panggung Pada Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Galesong Kabupaten Gowa, Ali Ahmad Alhamidi dkk., Univ. Negeri Makassar
842
46
Pelatihan Membuat Hiasan dengan Memanfaatkan Kulit Jagung Pada Remaja Putri di DEsa Kulo Kabupaten Sidrap, Itje Novita dkk., Univ. Negeri Makassar
843
47
Pelatihan Membuat Kompor Memasak Alternatif dari Abu Sekam Padi Bahan Bakar Arang Pada Ibu-Ibu Istri Petani di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru, Afdhal Hamka dkk., Univ. Negeri Makassar
844
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
50
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
48
Pelatihan Membuat Kursi dan Meja Antik dari Limbah Serpihan Kayu Gergajian pada Masyarakat di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Amran dkk., Univ. Negeri Makassar
845
49
Pelatihan Membuat Perahu Nelayan (Lopi Pallanra) Sambungan Papan pada kelompok Masyarakat Nelayan Di Danau Tempe, Laode Aliya dkk., Univ. Negeri Makassar
846
50
Pelatihan Metode Pengajaran Aquatik Dengan Modifikasi Media Pembelajaran Yang Menyenangkan Bagi Anak Usia TK pada Guru TK se-DIY, Ketut Tantri dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
847
51
Pelatihan Mitigasi dan Warning System dalam Menyikapi Bencana Tsunami pada Masyarakat di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, Fitria Hanim Rifais dkk., Univ. Negeri Malang
848
52
Pelatihan Olah Qalbu (hati) Untuk Meningkatkan Komitmen Terhadap Organisasi pada Pegawai Badan Kepegawaian negara (BKN) Pusat), Ferdinan Eka Lasmana dkk., Univ. Wangsa Manggala Yogyakarta
849
53
Pelatihan Pemanfaatan Batang Pisang ( Musa paradisiacal) manjadi Produk Shampo dan Bahan Pembuatan Kertas Daur Ulang di Desa Bandar Setia, Tri Sundari dkk., Univ. Negeri Medan
850
54
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Udang sebagai Produk Makanan Pencegah Kolesterol di Pangkalan Susus Kabupaten Langkat, Didi Afwandi dkk., Univ. Negeri Medan
851
55
Pelatihan Pemanfaatan Sampah Anorganik Guna Membuka Lapangan Usaha Baru di Sekitar Lokasi TPA Leuwi Gajah, Meria Octavianti dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
852
56
Pelatihan Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran Dengan Cara Mengajar Melalaui Keterampilan Proses Bagi Guru-guru SLTA di Daerah Banjarnegera, MOch. Fuadi Aziz dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
853
57
Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Bagi Guru Matematika di SMAN 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru, Maswan dkk., Univ. Negeri Makassar
854
58
Pelatihan Pembuatan Berbagai Ekstrak Empon-Empon Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Desa Pijiharjo, Makruf Hidhayanto dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
855
59
Pelatihan Pembuatan Bioinsektisida Berbahan aktif Jamur Beauveria bassiana Vuill pada Kelompok Usaha Tani " Mekar Sari" Untuk memenuhi Ketersediaan Bahan Pengendalian Hama yang Ramah Lingkungan, Suparjan dkk., Univ. Tadulako Palu
856
60
Pelatihan Pembuatan Nata De Banana Skin Dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Pisang Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat di Sentra Industri Kecil Pengrajin Sale Pisang di Desa Gandrung Manis Kecamatan Gandrungmangu Kab. Cilacap, Mahdalena dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto
857
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
51
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
61
Pelatihan Penggunaan Campuran Semen Keramik dan Cat Tembok untuk Melindungi Bangunan Gapura hasil Kerajinan Masyarakat Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Bandung Bali., I Wayan Tastra dkk., IKIP Negeri Singaraja
858
62
Pelatihan Penggunaan Perangkat Lunak Trax Maker Bagi Guru SMK Bidang Studi Praktek Elektronika Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Desain Jalur Track PCB di SMK Kota Medan, Desy Wahyuni Chairunniza dkk., Univ. Negeri Medan
859
63
Pelatihan Pengolahan Sampah Biomassa Skala Rumah Tangga Sebagi Briket Arang dalam Upaya Menghasilkan Sumber Energi Alternatif Yang Ramah Lingkungan, Yuli Dwi Gunarso dkk., Poltek Negeri Semarang
860
64
Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomis Buah Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil dan Nata De Coco di Dukuh Ngaseman, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Ahmad Fauzi dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
861
65
Pelatihan Teknik Editing gambar Dengan Menggunakan Photoshop Bagi Fotografer Pemula di Yogyakarta, Ana Eka Suryati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
862
66
Pelatihan Teknik Penghematan Pemakaian Bahan Bakar (Bensin) Sepeda Motor Sebagai Upaya Menanggulangi Kenaikan Harga BBM dan Mengurangi Tingkat Polusi Akibat Emisi Bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang, Felix Ayanda dkk., Univ. Nusa Cendana Kupang
863
67
Pelatihan Transplantasi Karang Bagi Masyarakat Pantai Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar Naggroe Aceh Darussalam, Munandar dkk., Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
864
68
PelatihanPEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA Penggunaan Internet E-Commerce Bagi Pengusaha Kerajinan tangan Berbasis Ekspoer di Kab. Sleman DIY, Dian Martha Yauana dkk., Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
865
69
Peluang Pemanfaatan Limbah Abu Bata Bara dan Kantong Plastik (HDPE/LDPE) Menjadi Agregat Ringan sisntentik di Kota Cilegon, Basuki Hadi dkk., Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten
866
70
pemanfaatan alat Penjernih air Untuk Air PDAM yang dikonsumsi Warga Kompleks Perumahan Politani, Reni Luzi dkk., Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang
867
71
Pemanfaatan Aliran Sungai Bah Bolon Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dan Daerah Sekitar dalam Era Otonomi Daerah, Syahfitra Harahab dkk., Univ. Negeri Medan
868
72
Pemanfaatan Hidroponik Dengan Desain NutrienFilm Technique (NFT) pada the, Desy Firtanti dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
869
73
Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Bahan Baku dalam Pembuatan Biogas Di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Adnan dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
870
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
52
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
74
Pemanfaatan Kompos Dalam Upaya Meningkatan Produksi dan Kualitas Tanaman Nilam pada tanah Berpasir di Desa Petuk Bukit, Kec. Rakumpit Kota Palangkaraya, Carolina Septiani dkk., Univ. Palangkaraya
871
75
Pemanfaatan Kulit Buah Petai Cina Sebagai Pelapis Cenderamata Yang Bernilai Seni dan ekonomi, Amir Ali dkk., Univ. Negeri Makassar
872
76
Pemanfaatan Limbah Industri Roti (Kulit Telur) untuk Kegiatan Prosuksi Estetik Guna Menambah Penghasilan Panti Asuhan, Sari Ayu dkk., Univ. Negeri Malang
873
77
Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula (Blotong) sebagai Bahan Bakar Alternatif Rumah Tangga (Biogas), Larusi dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
874
78
Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Untuk Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Di DEsa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, Neni Isnawati dkk., Univ. Muhammadiyah Purwokerto
875
79
Pemanfaatan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa Pokok Bahasan Bangunan Datar di SD Negeri 347 Banjar Jawa Singaraja, Putu Agus Eka Mastika Yasa dkk., IKIP Negeri Singaraja
876
80
Pemanfaatan Modul Antarmuka Serbaguna Sebagai Media Peningkatan Mutu Pembelajaran dan Praktikum Fisika di SMA Negeri I Binuang Kalimantan Selatan, Siti Nila Murgana dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
877
81
Pemanfaatan Rumah Asap Kopra dan Drum Pengasap Sederhana Untuk Pengasapan Ikan Pari pada Masyarakat Nelayan Berkebun Kelapa di Teluk Sampit Kotawaringin Timur, Elyas dkk., Univ. Palangkaraya
878
82
Pemanfaatan Seni Visual Mural Untuk Mengenalkan Dunia Binatang pada Peserta Didik di Taman Kanak-Kanak, Ismariyati dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
879
83
Pemanfaatan Serat Tanaman Sanseviera Sebagai Alat Alternatif Bahan Baku Benang Tenun, Siti Khalimah Sa'diyah dkk., Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
880
84
Pemanfaatan Waktu Tunggu Jasa Angkutan Umum dengan Membaca Sebagai Salah Satu Upaya Menumbuhkan Minat Baca dan Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat, Sigit Setiawan dkk., Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
881
85
Pemanfatan bambu Untuk Pembuatan Pompa Air Sederhana, Dwi Diana Sulistyaningsih dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
882
86
Pemanfatan Makanan Tradisional Sala Lauak Yang Diperkaya Dengan Ikan dan Red Palm Oil (RPO) Sebagai alternatif Sumber Protein dan Vitamin A Untuk Masyarakat Rawan Gizi Buruk, Andwini Prasetya dkk., Univ. Bengkulu
883
87
Pemantauan Gizi buruk di Puskesmas Rancabungur Desa Sukarindik Indhiang Tasikmalaya tahun 2005, Heni Wahyuni dkk., Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati Tasik Malaya
884
88
Pemasayrakatan Penggunaan Nematoda Untuk Pengendalian Ramah Lingkungan Terhadap Rayap, Sulthon Taqdir Alfirdaus dkk., Univ. Muhammadiyah Jember
885
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
53
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
89
Pembangunan Jaringan Lokal Akses Radio Dengan Cordless Phone Sebagai Sarana akses Komunikasi Bagi Petani di Gunung Puntang, Tririan Arianto dkk., Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
886
90
Pemberdayaan Ekonomi Produktif Masyarakat Al Fithrah dengan Produksi Makanan Sehat Paket Hemat, Retno Winanti dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
887
91
Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga di Desa Gonoharjo, Kabupaten Kendal dalam Pengolahan Limbah Onggok Menjadi Nata de Onggok, Wahyu Hidayani dkk., Univ. Negeri Semarang
888
92
Pemberdayaan Kaum Buruh Wanita Melalui Program Ketrampilan Hidup Teknik Pembuatan Susu Kedelai, Tempe, dan Kerupuk Kedelai di Desa Kebun Glantangan, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Melda Imanuela dkk., Univ. Jember
889
93
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meminimalisasi Sampah Rumah Tangga, Yusni Ramdhani dkk., Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
890
94
Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata "Tenganan " Bali Melalui Pembelajaran Bahasa Inggris, Syaiful Afif dkk., Univ. Brawijaya Malang
891
95
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dalam Rehabilitasi Terumbu Karang dengan Substrat Balok Beton di Pantai Pasir Putih Situbondo, Minahur Rohman dkk., Univ. Jember
892
96
Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Perekonomian dengan Mengolah Sampah Rumah Tangga, Poppy Nelly dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
893
97
Pemberdayaan Potensi Ekonomi Sampah Kota Surabaya: Penyuluhan Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Lingkungan Keputih Sukolilo Surabaya, Aryo Sasmita dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
894
98
Pemberdayaan Potensi Tuna Daksa pada Panti Sosial Melalui Program Kurikulum Pembinaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Thina Ardliana dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
895
99
Pemberdayaan Potensi Wirausaha Masyaraakt Melalui Pelatihan Konservasi Anggrek di Kawasan Danau Dendam Tak Sudah, Ali Wardana dkk., Univ. Bengkulu
896
100 Pemberdayaan siswa Pemantau Jentik (Wamantik) sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam berdarah Dengue, Achmad Fachrizal dkk., Univ. Airlangga Surabaya
897
101 Pemberdayaan Wanita Nelayan Indramayu Eks Muara Angke Berbasis Produk Perikanan, Rika Kartika dkk., Inst. Pertanian Bogor
898
102 Pembinaan Pengolahan Jambu Biji (Psidium Guajava) Bagi Anggota Koperasi "Ram" Bantul Yogyakarta, Surini dkk., Akademi Pariwisata Buana Wisata Yogyakarta
899
103 Pembinaan Peranan Wanita sebagai Pendidik dan Pendampingan Suami dalam Membantu Menambah Pandapatan Keluarganya di Daerah Tanjung Merawa Padang, Zahratul Azizah dkk., Univ. Negeri Padang
900
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
54
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
104 Pembinaan Petani Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) dalam Pembuatan Endomikorhiza dan Penerapannya pada Tanaman Pangan Ubi Kayu sebagai Upaya Penigkatan Produksi dan Perbaikan Struktur Tanah, Ahmad Zaamhari dkk., Inst. Pertanian Bogor
901
105 Pembuatan Kaset dan CD Panduan Lengkap Senam Irama Sebagai Media Terapi Untuk Anak Autis, Indah PP Sari dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
902
106 Pembuatan Tungku Briket Biorang dari Bahan Lingkungan Bagi Masyarakat Kelompok Tani, Imran dkk., Univ. Negeri Makassar
903
107 Penanggulangan Problematika Pendidikan Masyarakat Miskin Sekitar Kampus dengan Pembantukan ITS Education Care Center, Bachtiar Rachman dkk., Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
904
108 Pendampingan dan Restocking Sumber Daya Perikanan di Perairan Karang Jeruk Tegal, Karnodo dkk., Univ. Pancasakti Tegal
905
109 Pendampingan Masyarakat dalam Pembuatan Bubuk Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Sebagai Makanan Obat Antikolesterol, Renua Lanyta dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
906
110 Pendampingan Masyarakat Dalam Pembuatan Pewarna Alami Bunga Kana (Canna coccinea Mill) Pada Petani di Kota Batu, Evia Indrawati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
907
111 Pendidikan dan Pendampingan Politik Pada Perempuan Pedesaan Di Gunung Kidul, Asniah Miranti Oktviani dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
908
112 Penerangan, Pelatihan, dan Lomba Cerdas Cermat Dokter Kecil Sebagai Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Surakarta, Ganda Anang SA dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
909
113 Penerapan Diversifikasi Pengolahan Ikan Gabus (Ophiocephalus streatus) Di Danau Towoti Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Agustinawati dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
910
114 Penerapan Inseminasi Buatan pada Kambing Guna Meningkatkan Mutu Genetik Ternak Lokal di Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, Agoes Arie Wibowo dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
911
115 Penerapan Konseling Efektif Untuk Menigkatkan Pengetahuan dan Keteraturan Pengobatan tuberkulois guna Menurunkan Angka Drop Out Penderita Tb Paru di Poli Dots RSU Dr. Soetomo, Dewi Ratna Sari dkk., Univ. Airlangga Surabaya
912
116 Penerapan Konsep Zero Waste Dalam Pengelolan Sampah di Keluarahan Ngamiplan, Yogyakarta, Alfiah Milatun dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
913
117 Penerapan Pendekatan Positive Deviance sebagai Upaya Alternatif untuk Mengatasi Malnutrisi pada Balita (Pemecahan Masalah Kesehatan Berbasis Masyarakat Di Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru), Yulia Azizah dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
914
118 Penerapan Sistem Akuntansi pada Yayasan, Sofyan Rahman dkk., IKIP Negeri Singaraja
915
119 Penerapan Sistem Hidroponik Dalam Skala rumah Tangga, Widjang Suseno dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
916
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
55
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
120 Penganekaragaman Desain Produk dari Serat Daun Nenas, Erika Aprilia Hermawatie dkk., Univ. Negeri Malang
917
121 Pengangkatan Budaya Lokal Melalui Desain Peralatan Makan Khas sunda, Eugenio Hendro Oktapriyanto dkk., Inst. Teknologi Bandung
918
122 Pengaruh Sistem Jaringan Listrik dan Pola Perilaku Masyarakat Jawa Tengah DIY Terhadap Pencurian Tenaga Listrik di Sektor Rumah Tangga, Sri Irdayati dkk., Univ. Diponegoro Semarang
919
123 Pengelolaan Limbah Padat Rumah Tangga Dusun Ngandong, Desa Plososari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, Dyah Budi Riyatri dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
920
124 Pengelolaan Sampah Berbasis rumah Tangga di Kampung Lio, Kel. Depok, Kecamatan Pancoran Mas - Kota Depok, Ignasia Kijm dkk., Univ. Indonesia
921
125 Pengembangan dan Optimalisasi Pemanfaatan Asosiasi Untuk Peningkatan Kinerja Usaha Produsen Terasi di Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Yosia Andrian K dkk., Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
922
126 Pengembangan Industri Dodol Mangga Indramayu Sebagai Makanan Bergizi, Defid dkk., Inst. Pertanian Bogor
923
127 Pengembangan Kegiatan Voli di Dusun Kalices, Tommy Kesuma Wahyu dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
924
128 Pengembangan model Pembelajaran IPBA Melalui Layanan Laboratorium Bagi Siswa SMA, Cahyo Puji Asmoro dkk., Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
925
129 Pengembangan Plasmanutfah Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) sebagai Pangan Potensial Berbasis Tepung di Kawasan Punelut kabupaten Bandung, Fiky Yulianto Wicaksono dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
926
130 Pengembangan Usaha Masyarakat Nelayan di Desa Sebubus Kecamatan Paloh, Robi Sagara dkk., Univ. Tanjungpura Pontianak
927
131 Pengembangan Usaha Pembuatan Paving Guna Peningkatan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Dusun Sambi dan Blimbing Desa Klari, Anang Widodo dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
928
132 Penggunaan Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan Perikanan Berbasis Model Co-Management di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Kastana Sapanli dkk., Inst. Pertanian Bogor
929
133 Penggunaan Puzzle Matematika sebagai Media Alternatif Penyaji Soal Bermuatan Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Maya Harsasi dkk., Univ. Negeri Semarang
930
134 Pengujian Kualitas Air Tanah Nagari Tanjung Pati Kec. Harai Kab. Lima Puluh Kota, Ikhsan Harahap dkk., Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang
931
135 Peningkatan Hasil Pertanian Melalui Sarana Perbaikan Saluran Irigasi dengan Sistem Senderan, Ronald Setio Hudaja dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
932
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
56
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
136 Peningkatan Kemampuan Aparatur Pemerintahan Nagari Dalam Membuat Kebijakan Publik (Public Policy) di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Azizul Mendra dkk., Univ. Andalas Padang
933
137 Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menangani Anak Berkesulitan Belajar di SD Se Kab. Sleman Yogyakarta Melalui Tranining bagi Guru SD, Umu Afifah Isriyati dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
934
138 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Melalui Usaha Pembuatan Pupuk Kompos Secara Home Industri, Eka Rastiyanto Amrullah dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
935
139 Peningkatan Nilai Ekonomi Peternak Melalui Penjualan Susu Segar Pasteurisasi Secara Eceran di Kota Semarang, Ready Vetrianto dkk., Univ. Diponegoro Semarang
936
140 Peningkatan Product Appereance Kue Semprong Ibu Ndari di Ungaran, Resa Priambodo dkk., Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
937
141 Peningkatan Teknik Pengolahan Hasil Biji Kopi Robusta Diperkebunan Kopi Rakyat Kecamatan Silo-Jember, Muhamad Supriadi dkk., Poltek Negeri Pertanian Jember
938
142 Penyaringan air Minum Secara Sederhana di Desa Yamua Arso Yi, Endah Nuraeni dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
939
143 Penyelesaian Konflik dengan Pelatihan Kewirausahaan (Upaya Penyelesaian Konflik Di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah), Rini Setia Ningsih dkk., Univ. Negeri Semarang
940
144 Penyuluhan dan Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Mengenai Pengaruh Teh Terhadap Anemia pada Ibu Hamil di Desa Mireng Klaten, Prima Merdekawati dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
941
145 Penyuluhan dan Praktek Hugelkultur Kepada Petani di Daerah Putri Cempo Mojosongo Surakarta, Redha Arnita dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
942
146 Perancangan dan Pembuatan Antena Telepon Seluler Jenis Array Dua Element dengan Menggunakan Teknologi Mikrostrip, Azis Imam Sa'roni dkk., Univ. Widya Gama Malang
943
147 Perancangan dan Simulasi Sistem Sirkulasi Udara Bersih di Puskesmas untuk Meminimalisasi Penularan Penyakit Malalui Udara, Cucu Marlina dkk., Poltek. Negeri Bandung
944
148 Perbaikan Manajemen Produksi dan Keuangan Unit Usaha Keripik Ubi Evie, Riyandhi Praza dkk., Univ. Andalas Padang
945
149 Perilaku Seks Dini pada anak Jalanan : Studi Kasus Depok, Reynaldo De Archellie dkk., Univ. Indonesia
946
150 Perintisan dan Pengembangan Sanggar Belajar Bagi Anak-Anak Sekolah Dasar di Desa Tertinggal Desa Banyuanyar Kabupaten Boyolali, Luhung Achmad Perguna dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
947
151 Permodelan "Rumah Serentak" Bagi Masyarakat Golongan Ekonomi Lemah (Studi Kasus Kampung Balong, Sudiroprajan, Surakarta), Sri Purwanti dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
948
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
57
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
152 Personality Training Sebagai Upaya Membangkitkan Pola Pikir Dewasa Santri Taman Pendidikan Al-quran (TPA) Ahmad Yani Malang, Baihaqi dkk., Univ. Brawijaya Malang
949
153 Pilot Project Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan di Kota Padang, David Darwin dkk., Univ. Andalas Padang
950
154 Planning For Damage and Disaster System Berbasis Community Development dalam Bentuk CD Panduan Interaktif, Yuyun Elita dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
951
155 Posyandu Remaja Sebagai Upaya Penigkatan Kesehatan Remaja di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Murtina Sri Priharti dkk., Univ. Negeri Semarang
952
156 Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Pelestarian Mangrove Berbasis Masyarakat di Pesisir Pantai Lasama Kec. Tiworo Kepulauan Kab. Muna Propinsi Silaewsi Tenggara, Abdi Samuel Palili dkk., Univ. Haluoleo Kendari
953
157 Prospek Selai Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Produk Olahan Berkhasiat Obat Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pedesaan di Lang Selatan, Dwi Farida Ari Kurniawati dkk., Univ. Muhammadiyah Malang
954
158 Prospek Usaha dan Strategi Promotional Mix Usaha Emping Mlinjo di Desa Soditan Kartasura, Siti Hatmini dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
955
159 Proyek Peningkatan IQ, EQ dan SQ Pada Anak-Anak Keluarga Kurang 956 Mampu di Kabupaten Jember (Studi Kasus Program Children Day Care (CDC) Dusun Karang Tengah Desa Sumbersari), Siswanto dkk., Univ. Jember 160 Rancang Bangun Alat Mixer Roti Bandung dengan Variasi Percepatan, Nurul I dkk., Poltek Surakarta
957
161 Rancang Bangun Mesin Bubut Kayu Semi Otomatis Untuk Industri Manfaktur Perlengkapan rumah tangga di Klaten, Kus Raharjo dkk., Univ. Surakarta
958
162 Reverse Gear yang Digunakan Untuk Bajaj yang Telah diganti Dengan Mesin Motor 4 Tak, Fahad Mumtaz dkk., Univ. Indonesia
959
163 Sosialisai dan Pelatihan Pembuatan Khitosan Limbah Cangkang Udan dan Aplikasinya sebagai Pengganti Formalin dalam Pembuatan Ikan Asin Pada Nelayan Muara Angke Jakarta, Rijal Nasirun Hudaya dkk., Inst. Pertanian Bogor
960
164 Sosialisasi dan Praktek Pertanian Organik di Desa Cimanggu I, Kecamtan Cibungbulang Kabupaten Bogor, Sri Ekawati dkk., Inst. Pertanian Bogor
961
165 Sosialisasi Limbah Kotoran Ternak Sebagai Alternatif Energi Pengganti Energi Gas (Elpiji), Basuki Rachmad dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
962
166 Sosialisasi Penyelesaian Sengketa Keperdataan Melalui Jalur Non Litigasi sebagai Solusi Alternatif Di kota Pare-Pare, Rahmatullah dkk., Univ. Hasanuddin Makassar
963
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
58
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
167 Sosialisasi teknologi Pembuatan Tortilla Chips di Sentra Penghasil Jagung Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul Propinsi DIY, Indah Puspita Sari dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
964
168 Sosialisasi Teknologi Septic Tank Bio Filter Sebagai Sarana Kebersihan Lingkungan, Dwi Novianti dkk., Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
965
169 Studi Kasus Trigger Factor (Bootom Line) Pada Penderita Ketergantungan NAPZA yang Pulih, Erwan Nizwarudin dkk., Univ. Padjadjaran Bandung
966
170 Tamanisasi Selokan Mataram Melalui Pemberdayaan Masyarakat Setempat, Akhmad Viko Zakhary dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
967
171 Tape Laos Sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Lengkuas (Alpinia galanga) untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat, Lidia Nur Utami dkk., Univ. Negeri Malang
968
172 Tehnik Memproduksi Bandeng Tanpa Duri (Tandu) Segar, Dian Agastya dkk., Akademi Perikanan Sidoarjo
969
173 Teknik Pembuatan alat Pengupas Biji Mete di Arso VI Keerom Jayapura, Yonas Tangdiesak dkk., Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
970
174 Training Pembuatan Pupuk Kompos dengan Memanfaatkan Sampah Organik Kota di TPS Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta, Aliful Adhim dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
971
175 Transplantasi Terumbu Karang di Kepulauan Taka Bone Rate Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan, Ridwan Usman dkk., Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
972
176 Tungku Dengan Bahan Bakar Utama Sekam Padi, Nuryake Fy dkk., Univ. Negeri Yogyakarta
973
177 Tungku Pembakaran Briket Campuran Batubara dan Serbuk Gergaji Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak Untuk Keperluan rumah tangga, Mohammad Sudiyono dkk., Univ. Jember
974
178 Upaya Mengajak Masyarakat dalam Gerakan Reboisasi Menggunakan Tumbuhan Rambai Padi (Sonneritia sp.) untuk Mengurangi Laju Abrasi Sungai Martapura dalam Wilayah Kota Banjarmasin, Khairunnisa dkk., Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
975
179 Upaya Mengoptimalkan Tingkat Kelulusan Siswa SMU Sulawesi Tenggara dengan Metode ICE (Information, Consulting, Enrichment), Yusuf Jaya Saputra dkk., Univ. Haluoleo Kendari
976
180 Upaya Menurunkan Produksi Sampah Rumah Tangga dengan Model Recycling Menggunakan Metode Partisipatif Di Keluarga Gilingan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, Novita dkk., Univ. Muhammadiyah Surakarta
977
181 Upaya Pelestarian Salak Guna Pasir Melalui Pelatihan dan Pembinaan Petani dengan Teknik Pencangkokan Di Desa Sibetan, Ni Nyoman Sarmiati dkk., IKIP Negeri Singaraja
978
182 Upaya Pemberantasan Buta Aksara Melalui Metode Keaksaraan Fungsional dalam Rangka Membantu Masyarakat Belajar di Dusun Karang Tengah Desa Sumbersari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Ahmad Nur Hasan dkk., Univ. Jember
979
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
59
DAFTAR ISI No
Judul
Hal
183 Upaya Pencegahan Kanker Leher Rahim Oleh Karena Virus dengan Deteksi Dini dan Penyuluhan Sebagai Upaya Pencegahan di Kecamatan Tawangmangu, Emy Kusumaningsih dkk., Univ. Sebelas Maret Surakarta
980
184 Upaya Penciptaan Lahan Produktif di Lahan Kritis Kawasan Pesisir Pantai Jeneponto, Sulawei Selatan, dengan Pemanfaatan Spesies Lokal Pemecah Angin (Wind Breaker), Prasetyo Nugroho dkk., Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
981
185 Upaya Peningkatan Kepribadian Keterampilan dan Kemandirian Anak Peserta Program "Ayo Sekolah" UKM Pramuka IPB dengan Metod Kepanduan Berbasis Pertanian, Tyas Kumala Puteri dkk., Inst. Pertanian Bogor
982
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006
60
"COST EFFECTIVENESS" DAN FAKTOR PENGAHAMBAT REALISASI KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) (STUDI KASUS DI PASAR ANYAR BOGOR DAN PASAR SENEN JAKARTA) TUNJUNG PAWESTRI, IWAN KURNIAWAN, WAHYUDI ROMDHANI, RAHMI SARI DEWI Pertanian / Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Implementasi kebijakan relokasi pedagang kaki lima (PKL) selama ini tidak efektif karena banyak pedagang yang menolak untuk direlokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi keengganan para PKL untuk direlokasi dan menganalisis cost effectiveness kebijakan relokasi, baik dari sisi pemerintah maupun pedagang. Penelitian survei ini dilakukan terhadap 67 pedagang di Pasar Anyar Bogor dan 60 pedagang di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Data diolah dengan Minitab 14, Microsoft Excell 2003 dan SPSS 13, selanjutnya dianalisis dengan regresi logit dan cost efectiveness analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan faktor internal berpengaruh signifikan terhadap tingkat keengganan PKL untuk direlokasi. Faktor eksternal juga berpengaruh, yaitu keberadaan pihak-pihak ketiga yang tidak menghendaki kebijakan relokasi tersebut dilaksanakan. Kebijakan relokasi cukup efektif jika dilihat dari sisi pemerintah, dengan indikasi membaiknya tata ruang kota, berkurangnya kemacetan dan polusi sampah pasar diruas-ruas jalan utama. Pada kasus Pasar Anyar, kondisi fisik beberapa tempat penampungan kurang memadai karena terlalu kecil, sehingga menghambat perkembangan skala usaha dari para pedagang. Di Pasar Minggu, kurang serempaknya pelaksanaan relokasi menyebabkan banyak pedagang yang direlokasi kehilangan pendapatan. Kata kunci : Relokasi, Pedagang Kaki Lima (PKL), Cost Effectiveness.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
61
"TABLET CENDANA" SEBAGAI NUTRISI PERANTARA PADA PERIODE TRANSISI DARI TANAMAN INANG PRIMER KE INANG SEKUNDER DALAM PROSES ADAPTASI PERAKARAN CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN.) Rahastu Setiawan,Bagus PramudityO,Ihwan Yusuf HabibI,Rifki Masawa,Aulia El Halim,Mohammad Taufik Daryono Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Cendana ( Santalum album ) merupakan suatu spesies tanaman yang sudah sangat terkenal sejak dahulu, karena tanaman ini mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kebutuhan masyarakat terhadap kayu cendana setiap tahunnya semakin meningkat. Cendana merupakan tanaman yang memerlukan inang dalam pertumbuhannya, baik pada saat disemaikan dipersemaian (inang primer) maupun saat ditanam dilapangan (inang sekunder). Pada proses penanaman cendana tingkat kematian paling tinggi terjadi paa saat pemindahan dari inang primer ke inang sekunder. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah masalah asupan nutrisi pada fase awal pertumbuhan cendana. Mengingat sebagian besar kegagalan penanaman cendana terjadi pada fase-fase awal tersebut yang disebabkan adanya perbedaan asupan nutrisi yang didapat oleh cendana pada lingkungan yang baru. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diupayakan suatu solusi di dalam mengurangi kegagalan penanaman cendana, terutama pada saat fase-fase awal, dengan pembuatan tablet cendana. Dari hasil hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh penggunaan pupuk yang paling efektif untuk menghadapi lingkungan baru cendana adalah Ca 10 gram dibandingkan dengan tablet yang lain.. Kata kunci : Cendana, inang, primer, skunder, tablet
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
62
ABSORBSI TIMBAL (PB) DALAM GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KARBON AKTIF Murhadi dkk Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
63
AKTIVITAS ANTHELMINTIKA SARI DAUN MIANA (COLEUS BLUMEI) TERHADAP CACING PITA PADA AYAM Abstrak
Yasmine Qurrota Ayunina, Dewilis Purwa I, Ahmad Nur Inst. Pertanian Bogor
Infeksi cacing pita terutama pada ayam kampung merupakan salah satu masalah serius karena dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Peternak terbiasa menggunakan athelmintika sintetis. Sayangnya, anthelmintika sintetis disamping harganya tidak terjangkau dan susah didapatkan dipasaran daerah pedesaan.,serta mempunyai efek samping yaitu timbulnya residu pada ternak dan menimbulkan resistensi. Tanaman Miana (Coleus blumei) merupakan tanaman obat dibuktikan memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing pita Hymenolepis nana pada hewan model mencit (He et al,1992). Namun belum dibuktikan untuk melawan cacing pita pada ayam, begitu pula dengan dosis efektif untuk mengobati cacing pita pada ayam. Pengumpulan dalam jumlah besar dan penyimpanannya menjadi masalah, maka perlu diteliti pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas anthelmintika sari daun miana. Penentuan dosis efektif didapatkan dari 35 ekor ayam buras yang dibagi menjadi 5 kelompok konsentrasi sari daun miana (100%,50%,25%,12,5%,6,25%) dan 2 kelompok kontrol. Selama 1 minggu seluruh ayam dicekoki dengan sari daun miana dan dipotong pada akhir minggu ke 2 untuk dilihat jumlah cacingnya. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh berbagai perlakuan digunakan uji one way annova dan metoda Duncan. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan dilihat dengan menyimpan sari daun miana dalam freezer, kulkas dan suhu ruang.pada minggu ke 1,2,3,4 dan 8 dilakukan uji invitro sari daun tersebut dengan cacing pita dari usus ayam. Pemberian sari daun miana pada ayam secara statistik tidak berbeda nyata dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan karena adanya variasi biologi dari ayam. Penyimpanan yang semakin lama dan pada suhu ruang dan kulkas dapat merusak sifat anthelmintik dari sari daun miana. Penyimpanan pada suhu freezer setelah 8 minggu penyimpanan aktivitas anthelmintikanya tetap baik namun masih dibawah rataan waktu kematian cacing kontrol. Kata kunci : sari daun Miana,ayam buras,invitro,invivo
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
64
AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL RIMPANG KUNYIT (CURCUMA LONGA LINN) TERHADAP BAKTERI PATOGEN PADA IKAN DAN UDANG Muhammad Sidik dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
65
AKTIVITAS REPELENSI ENSTRAK BATANG BRICEA JAVANICA L. (MERR) TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Abstrak
Surya Nengsih,Puji Wahyuningsih ,Gunawan,Nurlina ,Evy Dwi Kurniasih Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak
Telah dilaksanakan penelitian aktivitas repelensi ekstrak batang Brucea javanica L Merr terhadap nyamuk Aedes aegypti. Tanaman Buah Makasar (Brucea javanica L. Merr) diperoleh dari hutan Taman Nasional Betung Kerihun Kapuas Hulu dan Taman Nasional Gunung Palung Ketapang, Kalimantan Barat. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang ilmiah mengenai aktivitas repelensi ekstrak batang Brucea javanica L Merr terhadap nyamuk Aedes aegypti. Isolasi dilakukan secara ekstraksi maserasi menggunakan metanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut mulai dari n-heksan, metilen klorida dan etil asetat, yang dilanjutkan dengan uji fitokimia dan aktivitas repelensi terhadap nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi metilen klorida pada jam ke-4 menunjukkan aktivitas repelensi tertinggi terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu 95 %, sedangkan ekstrak metanol dan fraksi metanol menunjukkan aktivitas repelensi terendah 85%. Fraksi metilen klorida pada jam ke-8 menunjukkan aktivitas repelensi tertinggi terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu 85 %, sedangkan ekstrak metanol menunjukkan aktivitas repelensi terendah 60%. Aktivitas repelensi yang tinggi pada fraksi metilen klorida dipengaruhi adanya golongan senyawa terpenoid yang secara uji fitokimia menunjukkan kuantitas yang banyak. Konsentrasi paling optimum berdasarkan observasi untuk fraksi metilen klorida yang berupa gel adalah 0,1 mg. Kata kunci : Aktivitas Repelensi , Enstrak Batang Bricea javanica L., Nyamuk Aedes aegypti
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
66
AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN INDUKSI APOPTOSIS EKSTRAK ETANOLIK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA LINN.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (T47D) Abstrak
M. Rifqi Rokhman,Ariyadi Yunianto,Agustina Setiawati Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Kanker payudara termasuk jenis kanker yang paling sering diderita kaum wanita. Dari semua kasus kanker pada wanita di Amerika Serikat, kanker payudara menduduki peringkat pertama, sedangkan di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat kedua. Sampai saat ini, pengobatan kanker yang efektif dan efisien belum ditemukan. Pengobatan kanker menggunakan obat-obat sitostatika yang lazim digunakan, cenderung menimbulkan efek samping berupa resistensi dan toleransi obat. Fenomena ini menyebabkan masyarakat beralih ke bahan alam yang relatif lebih aman. Salah satu bahan alam yang potensial adalah kelopak bunga Hibiscus sabdariffa Linn. yang lazim disebut sebagai tanaman Rosella. Penelitian diawali dengan maserasi kelopak bunga Rosella dengan pelarut etanol. Sari ini dipekatkan dengan bantuan Rotary Evaporator dan diuji sitotoksisitasnya terhadap sel T47D dengan metode MTT. Ekstrak etanolik bunga Rosella ini juga ditelusuri aktivitasnya dalam pemacuan apoptosis sel T47D. Dari uji sitotoksik didapat harga IC50 untuk Ekstrak etanolik kelopak bunga Rosella sebesar 399 µg/ml, sedangkan berdasar uji apoptosis dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanolik kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) mampu memacu kematian sel T47D melalui mekanisme apoptosis pada kadar 400 µg/ml, 300 µg/ml dan 200 µg/ml dengan sifat dose dependent. Dengan demikian, perlu dilakukan penelusuran senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak etanolik kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) dan kajian mekanisme aksinya secara molekuler perlu dilakukan untuk pengembangan tanaman ini sebagai antikanker yang selektif. Kata kunci : Rosella, antikanker, kanker payudara, sel T47D
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
67
AMOBILISASI E.COLI DH5A REKOMBIAN (PTP510) UNTUK MENGHIDRILISIS XILAN MENJADI XILOOLGOSAKARIDA Rohmawati dkk Univ. Airlangga Surabaya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
68
AMPLIKASI GEN B7DEX DALAM RANGKA PRODUKSI ENZIM DEKSTRANESE SECARA BESAR-BESARAN UNTUK PENGGUNAAN DALAM INDUSTRI GULA Abstrak
Indira Pramita, Achmad Afifudin, Nurwachid Sukodiantoro, Ika Yuni Setyowati Kimia Univ. Airlangga Surabaya
Tujuan dari program ini adalah : 1. Memperoleh amplikon sekitar 2000 pb dengan metode PCR menggunakan primer FDEX-3 dan RDEX-3. 2. Mengetahui homologi hasil sequencing menggunakan forward primer terhadap urutan-urutan dekstranase yang ada di database. Pengurutan DNA merupakan teknik untuk menentukan urutan nukleotida secara akurat. Untuk tujuan tersebut telah dikembangkan teknik pengurutan DNA yakni cara pengakhiran rantai atau yang dikenal dengan metode Sanger dan cara degradasi kimiawi oleh A. Maxam dan W.Gilbert. Kedua teknik tersebut memungkinkan penentuan urutan DNA yang panjangnya beberapa kb dalam waktu yang relatif pendek (Brown, 1991). 1. Amplifikasi gen penyandi enzim dekstranase dengan metode PCR yang menggunakan primer FDEX-3 dan RDEX-3 dari Arthrobacter sp B7 menghasilkan amplikon sepanjang 2000 pb. 2. Urutan fragmen B7DEX (700pb) yang didapat memiliki homologi dengan urutan nukleotida gen dekstranase dari Brevibacterium fuscum var. dextranlyticum 0407 (AB025195), Arthrobacter sp (D00834), dan Arthrobacter globiformis T-3044 (D88361), masing-masing sebesar 87%, 80%, 81%, Kata kunci : Gen B7Dex, Produksi enzim, Industri Gula
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
69
ANALISA SEKUEN GENOME DENGAN PENDEKATAN PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL Abstrak
Ela Sri Mulyasari,Harry Nurulfuad,Muhammad Asri FISIKA Univ. Padjadjaran Bandung
Proyek pemetaan genetika manusia telah selesai dilakukan, namun informasi yang dikandungnya belum terungkap semuanya. Untuk itulah salah satu cabang ilmu bioinformatika diperlukan karena kemampuannya dalam pengolahan data yang sangatlah cepat, murah, dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan ada tidaknya daerah pengkodean protein dalam suatu sekuen DNA dan mengidentifikasi posisi relatif basa yang mengandung informasi dengan menggunakan pendekatan metoda pengolahan sinyal digital. Agar pendekatan metode pengolahan sinyal dapat digunakan untuk mengolah sekuen DNA yang elemennya berbentuk karakter, maka sekuen tersebut akan ditransformasi terlebih dahulu ke bentuk numerik dengan memberikan nilai biner 1 atau 0 untuk menandakan masing-masing keberadaan dan ketidakhadiran suatu basa dalam suatu sekuen. Dari hasil tranformasi tersebut untuk masing-masing sekuen indikator biner basa, kemudian ditrasformasi ke dalam domain frekuensi dengan metode FFT. Superposisi dari masing-masing basa yang diungkapkan dalam Power Spectrum Density (PSD) akan mengindikasikan keberadaan suatu daerah pengkodean yang ditunjukkan dengan kemunculan puncak pada frekuensi k = 2π/3. Untuk memperjelas posisi puncak tersebut, menghilangkan noise, digunakan filter digital IIR tapis lolos penolak yang sempit (antinotch). Untuk menentukan posisi relatif basa pada daerah pengkodean tersebut digunakan teknik Filter digital IIR antinotch dengan variasi satu tahap dan dua tahap. Data sekuen yang digunakan untuk validasi pada proses pengujian unjuk kerja metode pendekatan pengolahan sinyal ini adalah sekuen DNA dari jenis plasmodium falciparum dan Caenorhabditis elegans yang diperoleh dari hasil akses situs internet pada GenBank dunia. Data dari GenBank ini sudah memberikan informasi ada tidaknya daerah pengkodean dan juga posisi basa dari sekuen yang mengandung daerah pengkodean. Kata kunci : Sekuen Genome ,Sinyal Digital
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
70
ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN NELAYAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN SYAH KUALA BANDA ACEH PASCA GEMPA DAN TSUNAMI SEIRING DENGAN KENAIKAN HARGA BBM Abstrak
DENIFAELANI, ANJAR SUNANDAR , MUHAMMAD ARRAFI Ilmu Kelautan Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
Musibah tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2006 telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Aceh umumnya dan kaum nelayan khususnya. Mereka tidak hanya kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta benda, tetapi mereka juga kehilangan mata pencaharian mereka. Pasca tsunami merupakan masa yang sulit bagi mereka untuk bekerja seperti sebelumnya, banyak hambatan yang menghalangi meraka seperti dukungan alat tangkap yang kurang memadai dan dana operasional yang minim. Kesulitan hidup nelayan kembali teruji ketika Pemerintah mengumumkan kenaikkan harga BBM. Kenaikan Harga BBM ternyata menjadi kesulitan baru bagi para nelayan. Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu kita ketahui bersama tentang keinginan dan kebutuhan para nelayan pasca gempa dan tsunami seiring kenaikan harga BBM dan dampak kenaikan BBM serta alternatif solusi terhadap pemenuhan kebutuhan nelayan tersebut. Kebutuhan yang paling prioritas bagi nelayan pasca gempa dan tsunami seiring dengan kenaikan harga BBM yaitu perumahan, modal usaha, alat tangkap dan boat-boat yang layak. Para nelayan mengharapkan agar segala jenis bantuan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka dan disalurkan melalui kepala desa terkait agar bantuan tersebut tepat sasaran, efektif dan efisien. Kata kunci : kebutuhan, nelayan, pantai
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
71
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESANGGUPAN MESYARAKAT SURAKARTA DALAM MENERIMA ASURANSI SYARIAH Abstrak
Kusman Ariyanto ,Eta Yulianti ,Anugrah M Akuntansi Univ. Muhammadiyah Surakarta
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui apakah variabel religiusitas mempengaruhi kesanggupan masyarakat dalam menerima asuransi syariah (2) Untuk mengetahui apakah variabel pendapatan mempengaruhi kesanggupan masyarakat dalam menerima asuransi syariah (3) Untuk mengetahui apakah variabel pendidikan mempengaruhi kesanggupan masyarakat dalam menerima asuransi syariah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesanggupan masyarakat, yang dinotasikan Y. sedangkan variabel variabel independen terdiri dari kondisi religiuisitas (X1), pendapatan (X2) dan pendidikan (X3). Sampel dalam kajian ini diambil dari masyarakat kota Surakarta. Hasil olah data dengan menggunakan program SPSS 10.00 for windows menunjukkan persamaan regresi Y = 3,045 + 0,275X1 + 0,710X2 + 0,324X3. Hasil analisis uji t variabel kondisi religiusitas menunjukkan thitung sebesar 3,437 lebih besar dari ttabel (±1,990). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kondisi religiusitas berpengaruh terhadap kesanggupan masyarakat untuk menerima produk-produk asuransi syariah di Surakarta. Hasil analisis uji t variabel pendapatan menunjukkan thitung sebesar 7,879 lebih besar dari ttabel (±1,990). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh terhadap kesanggupan masyarakat untuk menerima produk-produk asuransi syariah di Surakarta. Hasil analisis uji t variabel pendidikan menunjukkan thitung sebesar 4,728 lebih besar dari ttabel (±1,990). Hal ini menunjukkan variabel pendidikan berpengaruh terhadap kesanggupan masyarakat untuk menerima produk-produk asuransi syariah di Surakarta. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama, variable kondisi religiusitas, pendapatan, dan pendidikan mempengaruhi kesanggupan masyarakat secara signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung (43,708) yang lebih besar dari nilai Ftabel (2,70). Kata kunci : Kesanggupan masyarakat, kondisi religiusitas, pendapatan, pendidikan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
72
ANALISIS MODEL PERTANAMAN POHON SEBAGAI PEREDAM "POLUSI SUARA" Janatun Naim dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
73
ANALISIS MUTU DAYA AWET PEPES IKAN TERI (STELOPHORUS SP) ASAP DENGAN MENGGUNAKAN KEMASAN BATANG BAMBU Hadrayani dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
74
ANALISIS MUTU SNACK SUKUN (ARTOCARPUS COMMUNI) DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG IKAN GABUS (OPHIOCEPHALUS STRATUS) Zahratul Ainum S. Uran dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
75
ANALISIS PARAMETER FISIS PADA INTONASI SUARA EMOSI MANUSIA Abstrak
Hasan Adi Susanto,Kustiwa,Rini Handayani,Mila Triasuda KD,Verydias Aditya Fisika Univ. Padjadjaran Bandung
Faktor manusia seperti informasi emosional lambat laun menjadi pusat perhatian yang menarik karena untuk perkembangan teknologi yang cenderung mengarah pada komunikasi manusia dengan mesin yang semakin dikenal dan akrab dengan manusia, maka akan sangat dibutuhkan sebuah mesin yang mempunyai kemampuan untuk dapat menerima dan mengerti keadaan emosional manusia dan meniru mereka. Dengan harapan dapat memberikan sistem percakapan antara manusia dengan mesin secara natural. Dalam hal ini bukan hanya informasi linguistik saja yang berperan penting dalam komunikasi tetapi informasi para-linguistik juga mempunyai peran yang sangat penting untuk mengetahui keadaan emosional pembicara saat itu. Untuk mengetahui informasi para-linguistik tersebut dengan melakukan pengolahan dan penerjemahan sinyal suara manusia ke dalam informasi parameter fisis kemudian informasi tersebut diekstrak dan dianalisis menggunakan metode statistika yaitu Principal Component Analysis. Penelitian ini berhasil membuktikan kekhasan distribusi emosional sedih dengan menggunakan metode Principal Component Analysis melalui distribusi Principal Component Anlysis 1 terhadap Principal Component Analysis 2. Sedangkan distribusi emosional dan marah kurang menunjukkan kekhasannya. Hal ini mungkin dikarenakan kekeliruan dalam menentukan kategori sampel kalimat keadaan emosional tersebut. Kata kunci : Fisis,Intonasi Suara,Emosi Manusia
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
76
ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MENUJU TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN DALAM ERA OTONOMI DAERAH Hamdani Kurniawati,Nugroho Edi Purno A,Sari Ningdyah K,Didik Wahyu N,Endang Widyowati Akuntansi Univ. Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Daerah dan Kota menjadi hal yang menarik untuk dimengerti dan dipahami. Aparatur Pemerintah Daerah dituntut untuk menjalankan otonomi daerah ini dengan benar dan tepat, yakni penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat economic, efisience, effectiveness, dan mampu mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan pemerataan dan keadilan dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh masing - masing daerah. Salah satu indikator keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah adalah kemampuan mengelola otonomi daerah dengan baik. Untuk mengetahui apakah suatu pemerintah daerah telah siap menjalankan otonomi daerah dapat dilakukan dengan suatu analisis terhadap kinerja keuangan pemerinatah daerah yang bersangkutan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati kinerja keuangan Pemerintah Daerah di Eks - Karisidenan Surakarta sesuai dengan (UU No. 22 Thn. 1999) tentang otonomi daerah. Penelitian ini mengambil lokasi di 6 (enam) Pemerintah Daerah dan 1 (satu) Kota yang ada di Wilayah Eks - Karesidenan Surakarta. Diantaranya adalah Kabupaten Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, dan Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis rasio - rasio keuangan, yang terdiri dari rasio kemandirian, rasio efisiensi dan efektifitas, rasio aktifitas, rasio pertumbuhan, rasio DSCR, serta penghitungan penyerapan dana per triwulan untuk masing - masing Pemda dan Pemkot. Melalui analisis rasio - rasio tersebut diketahui bahwa daerah yang mempunyai tingkat kemandirian paling baik adalah Pemerintah Kota Surakarta dengan stabilnya nilai rasio kemandirian yang ada. Hasil perhitungan rasio efektifitas dan efisiensi diketahui adalah rata - rata pemerintah kabupaten dan kota mempunyai kemampuan yang hampir sama dalam memaksimalkan potensi riil daerah baik dari pajak maupun retribusi. Hasil perhitungn rasio aktifitas bahwa kabupaten yang mempunyai rasio aktifitas paling baik adalah Kabupaten Sukoharjo, dengan perbandingan belanja rutin dan belanja pembangunan yang mempunyai selisih tidak terlalu besar. Hasil perhitungan rasio DSCR menyimpulkan daerah yang mempunyai rasio DSCR paling baik adalah Kabupaten Wonogiri dengan meempunyai angsuran pinjaman paling sedikit, hal ini berarti Kabupaten Wonogiri mampiu memaksimalkan PADnya. Penelitian ini menemukan bahaw masing - masing kabupatenmempunyai kelebihan dalam menyusun anggaran belanja untuk memenuhi masing - masing kebutuhan daerah. Antara kabupaten satu dengan yang lain kinerja keuangan rata - rata terdapat peningkatan, karena masing - masing kabupaten mempunyai cara sendiri untuk memaksimalkan daerahnya, namun kinerja Pemda dan Pemkot di wilayah Eks - Karesidenan Surakarta secara umum sudah dapat dikatakan baik. Kata kunci : Otonomi daerah, rasio keuangan, dan kinerja keuangan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
77
ANALISIS RANCANGAN ALAT PENJERNIHAN AIR DENGAN PEMANFAATAN KERAMIK GERABAH GERGAJI Siti Zulfamia Indrasari dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
78
ANALISIS RESIKO GEOLOGI PADA KONSTRUKSI JALAN DAN TEROWONGAN: STUDI KASUS DI JALUR SELATAN DIY Dimas Hardita dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
79
ANALISIS STRATEGI KAMUFLASE MIE INSTAN MEREK SUPERMI SEDAAAP TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS: PADA MASYARAKAT KOTA BOGOR) Abstrak
Inne Wulandari, Oktavia, Mia Amelia, Nur Hamidah, Rifkoh Maria Ulfa Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya kamuflase produk yang dilakukan oleh produk mie instan Supermi Sedaaap terhadap Mie Sedaap. Strategi kamuflase dilakukan dengan cara meniru produk baik dari segi kemasan, komposisi, penulisan merek dagang, cara distribisi dan promosi. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui reaksi konsumen terhadap produk yang yang menggunakan staregi kamuflase (2) mengetahui apakah strategi kamuflase berhasil dalam merebut pangsa pasar (3) mengetahui tingkat loyalitas dari konsumen yang keliru memilih produk imitasi dari strategi kamuflase. Penelitian dilakukan pada empat supermarket di Kota Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder (laporan penjualan dan studi literatur). Penelitian ini menggunakan uji Cochran dengan SPSS 11.5, Biplot untuk analisis citra merek, dan Brand Switching Pattren Matrix untuk perkiraan pangsa pasar dan Semantic Differencial untuk membandingkan respon konsumen terhadap kedua produk tersebut.Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi kamuflase yang dilakukan Supermi Sedaaap tehadap Mie Sedaap tidak dapat mengelabui konsumen. Hal ini dibuktikan sedikitnya responden yang salah membeli produk mie instan yaitu sebesar 18%, dan 82% lainnya tidak pernah mengalami kesalahan dalam membeli produk mie instan. Kekeliruan membeli banyak disebabkan oleh warma kemasan yang mirip dengan persentase sebesar 10% dan karena merek sebesar 8%. Kesalahan responden dalam membeli produk tidak membuat responden beralih merek. Mereka tetap loyal terhadap Mie Sedaap yaitu dengan dibuktikan dengan adanya 17% tetap memilih Mie Sedaap dan 1% beralih ke Supermie Sedaaap. Konsumen tetap loyal pada Mie Sedaap karena rasanya yang enak. Dari pengolahan data yang diperoleh dari pengolahan data diketahui bahwa Supermi Sedaaap mampu menarik pangsa pasar Mie Sedaap sebesar 2,04%, dan mampu mempertahankan pangsa pasarnnya sendiri sebesar 4%. Keseluruhan kemampuan Supermi Sedaaap mendapatkan pangsa pasar adalah 6.04%. Sedangkan Mie Sedaap mampu merebut konsumen Supermi Sedaaap sebesar 10.99% dan mampu mempertahankan pangsa yang sudah ada sebesar 82.96%. Kemamuan Mie Sedaap memperoleh pangsa pasar keseluruhan adalah 93.95%. Diperkirakan pangsa pasar Supermi Sedaaap akan turun dari 15% menjadi 6.04%. Sedangkan pangsa pasar Mie Sedaap akan meningkat dari 85%menjadi 93.95%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa strategi kamuflase yang dilakukan oleh Supermi Sedaaap tidak berhasil mengambil pangsa pasar Mie Sedaap. Saran dari penelitian ini adalah perusahaan lebih baik melakukan inovasi produk dalam merebut pangsa pasar. Kata kunci : Kamuflase,Mi Instan,Konsumen
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
80
ANALISIS STRUKTURAL KLAUSA VERBAL DAN NONVERBAL BAHASA MUNA Hadiman dkk Univ. Haluoleo Kendari
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
81
APLIKASI ENZIM LIPASE DALAM BEKATUL DAN LATEKS PEPAYA UNTUK PRODUKSI BIODISEL DARI MINYAK KELAPA Abstrak
Dewi Wahyuningsih Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan sumber energi utama dan sumber devisa negara. Namun demikian, cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas. Sementara itu, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Oleh karenanya berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bahan bakar alternatif yang memiliki sifat dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan. Potensi energi yang terbarukan antara lain tenaga matahari, panas bumi, angin, arus laut, tanaman penghasil minyak, dan lain-lain. Meskipun demikian, pemanfaatan energi yang bersumber dari tenaga matahari, angin dan arus laut mengalami kesulitan dalam hal penampungan (storage) khususnya untuk benda bergerak. Penelitian yang akan dilakukan ini mempunyai beberapa tujuan. Mengkaji proses ekstraksi dan membuat sediaan enzim dari lateks pepaya dan bekatul serta menggunakannya dalam pembuatan biodisel dari minyak kelapa. Menentukan kondisi optimum reaksi metanolisis minyak kelapa menjadi biodisel secara enzimatis. Riset yang akan dilakukan merupakan riset dengan rancangan eksperimen murni. Percobaan direncanakan dengan menggunakan faktorial design dengan ulangan 2 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian menggunakan normal probability plot atau menggunakan program Matlab ®, untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Untuk mencari kondisi optimumnya digunakan metode Respon Surface Metodology. Kajian dilakukan untuk berbagai variabel proses metanolisis. Semakin lama waktu, konversi minyak kelapa menjdi metil ester semakin besar pada berbagai perbandingan. Aktivitas lipase meningkat dengan kenaikan temperatur dan temperatur optimum lipase yang berasal dari ekstrak bekatul untuk reaksi transesterifikasi adalah 60 oC. Kata kunci : Enzim Lipase,Bekatul,Biodisel, Kelapa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
82
APLIKASI KITOSAN SEBAGAI EDIBLE COATING PADA BAKSO IKAN NILA MERAH Abstrak
Dinny Setiani,Hanik Mudawamah,M. Andi Resesio R. Perikanan Univ. Padjadjaran Bandung
Bakso ikan merupakan salah satu usaha diversifikasi di bidang perikanan dengan memanfaatkan daging ikan. Ikan yang dapat digunakan adalah nila merah (Oreochromis niloticus) karena dagingnya yang tebal, rasanya enak dan duri yang sedikit mempermudah dalam pengolahan. Salah satu bahan pengawet alternatif yang aman digunakan sebagai pengganti bahan pengawet makanan buatan, seperti formalin dan boraks adalah kitosan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase kitosan terbaik yang dapat digunakan sebagai edible coating pada bakso ikan nila merah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan empat kali perlakuan dan jumlah panelis sebanyak 20 orang. Perlakuan yang diberikan ialah Edible Coating pada bakso ikan nila merah dengan suspensi kitosan 0%, 1%, 1,5% dan 2%. Data dianalisis menggunakan metode Friedman dan Uji Chi Kuadrat. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tiap-tiap perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Berdasarkan uji organoleptik terhadap bakso ikan nila merah didapatkan hasil bahwa aplikasi kitosan sebagai edible coating pada bakso ikan nila merah tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kenampakan, citarasa dan tekstur bakso ikan nila merah. Penelitian yang telah dilaksanakan ternyata memberikan hasil yang berbeda dengan teori. Dimana pada penelitian ini, perlakuan edible coating yang diharapkan dapat meningkatkan daya simpan bakso ikan nila merah dan aman dikonsumsi menunjukan hasil yang sebaliknya. Hal ini diduga karena aplikasi edible coating tidak sesuai pada bakso Kata kunci : Kitosan, Edible Coating, Bakso, Nila Merah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
83
APLIKASI PEMODELAN LINEAR PROGRAMMING DALAM DESAIN TERAPI RADIASI UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN WAKTU SEMBUH PASIEN Sri Rahayu dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
84
BAHAYA PENCEMARAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) BAGI KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT BANJARBARU DAN SEKITARNYA Ahmad Apriyadi dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
85
BAWANG MERAH DAN JERUK NIPIS SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI MINYAK GORENG CURAH Anisa Rahma Lathifa dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
86
BE A. PART OF HISTORY (EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KETOPRAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAN DI SMP) Umi Gita Nugraheni dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
87
BENEFICIAL PLANT, TREND MASA DEPAN (STUDI POTENSI TANAMAN CASSIA COBANENSIS) Erma Normayanti, A.Md. dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
88
BETON POLIMER TERMOPLASTIK YANG RINGAN DENGAN KUAT TEKAN TINGGI
Abstrak
Irfan Krisna Saputra, Dwi Syukur Mulyadi, Septiant Dwi Cahyo H. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Univ. Negeri Yogyakarta
Pertumbuhan penduduk yang menglami peningkatan dari tahun ketahun mengakibatkan kebutuhan akan rumah tinggal yang semakin meningkat, terutama perumahan. Salah satu masalah yang timbul dilapangan adalah dampak lingkungan yang diakibatkan masyarakat banyak membuang sampah setiap hari. Pemanfaatan sampah terutama yang berupa bahan plastik yaitu dengan membuat campuran bahan air, pasir, semen, dan polimer termoplastik (bahan plastik) untuk dibuat beton polimer termoplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pembuatan dan sifat mekanika dari beton polimer termoplastik sebelum digunakan dilapangan sebagai bahan struktur bangunan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimen. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan cara pengujian mengacu pada SNI: 03-1974-1990. Semen yang digunakan yaitu Semen Portland tipe I. Kuat tekan rata-rata yang direncanakan 34 Mpa. Subtitusi volume kerikil dan polimer termoplastik dalam campuran beton adalah 1,0:0,0; 0,8:0,2; 0,6:0,4; 0,4:0,6; 0,2:0,8 dan 0,0:1,0. Setiap varian dalam penelitian ini akan diuji kuat tekan dan berat jenis beton pada umur 28 hari dengan 5 benda uji beton untuk 1 data pengujian. Perawatan benda uji dengan cara direndam dalam air. Hasil akhir penelitian menunjukkan beton yang dihasilkan dengan subtitusi volume kerikil dan polimer termoplastik dalam campuran beton berpengaruh terhadap kuat tekan dan berat jenis beton. Hubungan antara kuat tekan dan berat jenis beton dengan substitusi polimer termoplastik dalam campuran beton adalah berbanding lurus, dalam pengertian semakin tinggi kuat tekan beton diikuti dengan semakin tinggi berat jenis beton. Batas maksimum subtitusi polimer terhadap kerikil dalam campuran adukan beton untuk mendapatkan beton ringan dan masih memenuhi kuat tekan rata-rata yang direncanakan adalah 20% bahan polimer dan 80% kerikil. Kata kunci : Beton Polimer Termoplastik, Kuat Tekan, Berat Jenis.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
89
BIODIESEL DARI SUMBER TERBARUKAN "ETANOLISIS MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI DENGAN KATALISATOR KOH" Abstrak
Barkah Ramadhani , Imam Karfendi Putro, Suseno Aji Rahadiyanto Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Minyak nabati merupakan sumber energi yang cukup potensial karena sifatnya yang dapat diperbaharui, mudah didapatkan, harganya relatif stabil, dan produksi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kendala yang dihadapi pada pemakaian bahan bakar minyak nabati adalah tingginya nilai viskositas. Salah satu cara untuk menurunkan kekentalan minyak nabati adalah dengan cara alkoholisis minyak nabati dengan metanol atau etanol (Bailey, 1951). Biji bunga matahari dapat diambil minyaknya untuk diproses lebih lanjut guna menghasilkan biodiesel. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi trans-esterifikasi antara minyak biji bunga matahari dan etanol dengan menggunakan katalisator basa yaitu Kalium hidroksida (KOH). Reaksi trans-esterifikasi ini dilakukan dengan variasi suhu, perbandingan peraksi, dan berat katalis pada berbagai waktu yang telah ditentukan. Setelah dilakukan proses etanolisis dalam reactor batch, selanjutnya dilakukan proses pemurnian hasil. Hasil dari reaksi methanolisis masih merupakan campuran ester (biodiesel), sisa reaktan, sisa katalisator, dan gliserol yang terbentuk. Pemurnian hasil dilakukan dengan metode pencucian. Pencucian dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam campuran hasil reaksi. Fase gliserol, sisa katalisator, dan sisa reaktan akan larut ke dalam aquadest dan akan memisah sebagai hasil bawah karena perbedaan berat jenis, sedangkan fase ester berada pada bagian atas dan diambil sebagai produk. Proses pencucian dilakukan sampai pH ester normal Penelitian bertujuan untuk mencari kondisi optimum untuk menghasilkan biodiesel. Kondisi optimum yang dimaksud meliputi besarnya konversi dan juga sifat-sifat biodiesel yang diperoleh. Secara umum, semakin lama waktu reaksi, maka konversi yang diperoleh semakin besar. Untuk proses etanolisis, reaksi yang terjadi adalah reaksi kesetimbangan, sehingga ada waktu dimana konversi yang diperoleh relatif konstan. Kondisi tersebut dinamakan dengan kondisi kesetimbangan. Pada penelitian ini, diambil waktu reaksi 75 menit dengan asumsi pada waktu tersebut sudah mencapi kondisi kesetimbangan. Faktor lain yang mempengaruhi reaksi etanolisis adalah perbandingan pereaksi. Semakin besar perbandingan pereaksi (mgek methanol absolute/mgek minyak biji karet), konversi yang diperoleh semakin besar. Pada penelitian ini diambil variasi perbandingan pereaksi 3, 4.5, 6, 7.5, dan 9. Penambahan konsentrasi katalis pada reaksi akan semakin menurunkan energi aktivasi yang berarti semakin memperbesar konversi yang diperoleh. Dalam hal ini penambahan konsentrasi katalis dibatasi dengan adanya reaksi samping, yaitu berupa reaksi penyabunan antara katalis dengan asam lemak bebas, yang terjadi bila katalis yang ditambahkan terlalu besar. Besarnya konsentrasi katalis dihitung berdasarkan berat minyak biji bunga matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanolisis minyak biji bunga matahari dengan perbandingan pereaksi sebesar 6 mgrek etanol/mgrek minyak, dengan katalisator KOH sebesar 1% berat minyak, memberikan konversi maksimum sebesar 98.85816 % dalam waktu 30 menit pada suhu kamar (± 300 C). Kata kunci : Biodiesel, Minyak Biji Bunga Matahari, Katalisator KOH
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
90
BIOENKASPSULASI LEVAMISOL KE DALAM ARTEMIA SALINA UNTUK MENANGGULANGI VIBRIOSIS PADA LARVA UDANG WINDU, PENAEUS MONODON FABR Syamsu Alam dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
91
BIOSENSOR URCA UNTUK MENDETEKSI UREA DALAM URINE Prima Kharisma I. Y, Andra Dwi Julianto, Cintya Dewi Handari Kimia Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
92
BUDIDAYA SPONS LAUT (FARM: DEMOSPONGIA) SEBAGAI USAHA ALTERNATIF PEMBERDAYAAN SECARA IN VITRO Belly Rendra K , Handasari Mokodompit , Risanti Dhaniaputri , Nurulita Candra D , Agus Rustanto Biologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
93
CERITA PENDEK PILIHAN BIOLOGI (CERPILLO) UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI Chairul Amri dkk Univ. Negeri Padang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
94
CLOTHING DISTRO YANG SESUAI KOTA BUDAYA Abstrak
Maulidyati Aisyah,Yanu Artha Nugraha,Riskha Tri Budiarti Ekonomi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Usaha distribusi sebagai salah satu alternatif usaha yang relatif mudah, telah berkembang luas dalam jenis dan ragamnya. Salah satu bentuk yang terbaru dari usaha distribusi tersebut adalah distro (distribution store), dimana orang atau perusahaan menampung dan, kemudian, memasarkan produk-produk perusahaan lain secara eceran kepada konsumen untuk memperoleh keuntungan. Penelitian ini difokuskan pada bentuk usaha distro seperti apa yang sesuai dengan kondisi sosial kota Yogyakarta. Permasalahan awal yang akan diteliti adalah letak ketidaksesuaian bentuk distro dengan kondisi sosial Yogyakarta. Selanjutnya akan diteliti bentuk distro yang sesuai serta bagaimana cara mengembangkannya. Penelitian ini juga akan diarahkan untuk mengetahui apakah usaha distro cocok dijadikan usaha bagi mahasiswa. Mengingat ada ribuan mahasiswa di Yogyakarta yang dapat menyalurkan kreatifitas mereka melalui wirausaha clothing distro. Sementara itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk usaha clothing distro yang sesuai dengan kondisi sosial kota Yogya sebagai alternatif usaha yang menjanjikan. Penelitian Clothing Distro Yang Sesuai Untuk Kota Budaya dilaksanakan dari tanggal 13 Maret hingga 26 Juni 2006. Sesuai dengan letak obyek penelitiannya, semua tahapan penelitian dilaksanakan di kota Yogyakarta sebagai kota budaya.Program penelitian ini dilakukan dalam dua tahap utama, yaitu telaah literatur kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data. Maret sampai dengan 27 Maret 2006. Realisasi telaah literatur dilakukan dengan mencari dari sumber-sumber yang relevan dengan subyek penelitian tersebut. Selain itu juga dilakukan penelusuran buku yang diperoleh dari beberapa perpustakaan yang tersedia di lingkungan kampus UGM serta dengan pengadaan buku. Dari telaah literatur ini kami mendapatkan simpulan bahwa distro mempunyai segmen pasar tersendiri yaitu anak muda, produknya terkenal sebagai hasil karya kreatifitas yang tinggi dan mempunyai keunikan tersendiri. Setelah tahapan telaah literatur dilaksanakan, dilanjutkan dengan perumusan kuesioner dan perumusan struktur wawancara berdasarkan simpulan yang diperoleh tersebut. Perumusan kuesioner dan perumusan struktur wawancara dilaksanakan dari tanggal 28 Maret hingga 15 April 2006. Tahap yang selanjutnya kami laksanakan adalah pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer Penyebaran kuesioner untuk sampel konsumen dilakukan di beberapa sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi di Yogyakarta. Sedangkan kuesioner untuk pengusaha distro disebarkan di beberapa daerah penyebaran distro di Yogyakarta, Analisis data terhadap hasil penyebaran kuesioner dilaksanakan dari tanggal 20 Mei hingga 17 Juni 2006, dengan menggunakan software SPSS. Kesimpulan penelitian ini secara garis besar adalah bentuk distro yang saat ini telah ada di Yogyakarta telah sesuai untuk konsumen. Aspek budaya Jawa (Yogya) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen maupun pengusaha distro, bahkan tren yang terjadi distro tersebutlah yang membawa budaya baru bagi pelanggannya. Kata kunci : Clothing Distro, Kota Budaya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
95
CRACKER BERPROTEIN TINGGI DARI TEPUNG BEKICOT (ACHANITA SPP) UNTUK MENGATASI MASALAH GIZI BURUK Nanik Hendrawati, Muhammad Alfian, Ade Shilvi Verawati, Eva Oktavia Ningrum, Indra Basuki Jurusan Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Adanya krisis perekonomian yang berkepanjangan mengakibatkan pendapatan masyarakat turun sampai pada tingkat yang memprihatinkan. Sehingga tingkat kemiskinan meningkat dengan drastis dan daya beli masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya sangat terbatas, termasuk untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Bekicot (Achatina spp) merupakan hewan berprotein tinggi yang masih jarang pemanfaatannya. Hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai kandungan gizi bekicot. Pada kenyataannya protein yang dikandung bekicot lebih besar dibandingkan dengan daging ayam, daging sapi dan telur, karena mengandung asamasam amino esensial yang lengkap. Setiap 100 daging bekicot mentah mengandung protein 57,08 gram, 3,34 gram lemak, 2,05 gram serat besar, 13,8 gram abu, 1,58 gram kalsium dan 1, 48 gram phospor. Bertolak dari fakta tersebut perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada pada bekicot sebagai alternatif sumber protein. Salah satunya yaitu dengan cara mengolah daging bekicot menjadi bahan makanan (cracker) yang bernilai protein tinggi. Pengolahan daging bekicot ini bertujuan untuk memperoleh sumber makanan baru yang murah, mudah dalam budidaya dan pengolahannya. Pembuatan crackers ini melalui 2 tahap yaitu pembuatan tepung bekicot dan pengolahan tepung bekicot menjadi crackers. Pembuatan tepung bekicot ini melalui tiga tahap yaitu tahap awal, memisahkan bekicot dari cangkang dan melakukan proses penggaraman yang bertujuan mengeluarkan kotoran dan lendir dari daging bekicot. Pada tahap kedua mengoven daging bekicot pada suhu 150°C, sehingga didapatkan daging bekicot kering lalu menumbuknya menjadi tepung. Dari hasil analisa kandungan protein tepung bekicot sebesar 63,06 %. Langkah langkah pembuatan crackers yaitu mencampur adonan sampai kalis, difermentasikan selama 30 menit mencetaknya kemudian mengoven sehingga diperoleh crackers. Pada proses ini digunakan 3 variabel komposisi yaitu tipe A ( 50 % tepung bekicot, 50% tepung terigu ), tipe B ( 75% tepung bekicot, 25 % tepung terigu ) dan tipe C ( 100 % tepung bekicot, 0% tepung terigu ). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini secara fisik dan kimia tidak jauh berbeda dengan produk sejenis yang sudah beredar di pasaran. Ketiga produk crackers yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki kandungan zat gizi sebagai berikut: Crackers tipe A kadar protein 17,37 % berat, kadar lemak 12,15 % berat, kadar air 7,91 % berat dan kadar kalsium 1,5 % berat. Cracker tipe B kadar protein 23,93 % berat, kadar lemak 15,27 % berat, kadar air 6,97 % berat dan kadar kalsium 1,66 % berat. Cracker jenis C kadar protein 30,00 % berat, kadar lemak 15,68 % berat, kadar air 8,09 % berat dan kadar kalsium 1,86 % berat. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa sehingga dapat dijadikan alternatif sumber protein baru. Penggunaan tepung bekicot sebagai bahan tambahan dalam pembuatan crackers, dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menghasilkan produk baru dengan kandungan gizi yang lebih baik. Kata kunci : Cracker,Tinggi Tepung Bekicot,Gizi Buruk
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
96
CRIBOS UNTUK MENDETEKSI DAN MENGELOLA REAKSI-REAKSI ASMATIS PADA PENDERITA ASMA Andri Kurniawan, Muhammad Tanzil Furqon, Carissa Cerdasari Psikologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
97
DEGUMMING MINYAK KASAR KACANG TANAH DENGAN ASAM PHOSPAT Abstrak
Damayanti Nur M. dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman palawija yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Saat ini kacang tanah telah diolah menjadi minyak goreng yang bernilai gizi cukup tinggi. Minyak kacang tanah yang dijual di masyarakat biasanya masih dalam bentuk minyak kasar yang kualitasnya masih rendah bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Untuk meningkatkan mutu minyak kacang tanah yang banyak dihasilkan oleh industri kecil, perlu dilakukan pemurnian minyak kasar. Degumming adalah salah satu proses perlakuan awal pemurnian minyak. Metode yang digunakan adalah acid degumming, yaitu degumming dengan menggunakan larutan asam sebagai pelarut. Asam yang dipakai adalah asam phospat, dengan pertimbangan bahwa asam phospat tidak beracun, bersifat food grade, dan lebih murah dibanding asam-asam yang lain yang bisa digunakan dalam degumming. Hasil dari degumming minyak minyak kasar kacang tanah dengan asam phospat ini adalah minyak kacang tanah yang telah terpisah kotorannya, sehingga minyak menjadi lebih jernih dengan bau yang lebih enak, dan lebih awet selama penyimpanannya. Pada penelitian ini diperoleh kondisi optimum dalam proses degumming minyak kasar kacang tanah dengan asam phospat adalah temperatur 60°C, kecepatan pengadukan 350 rpm, konsentrasit asam phospat 7%, .dan berat asam phospat 9 gram. Kata kunci : minyak kacang tanah, degumming, asam phospat.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
98
DESAIN KEMUDI BER-TAIL FLAP UNTUK MENINGKATKAN MANEUVERABILITY KAPAL Abstrak
Heru Hermansyah, Satriyo Rahmadianto, Giyanta Teknik Perkapalan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Maneuvering adalah kemampuan kapal untuk membelok ataupun berputar. Kemampuan ini sangat menentukan keselamatan kapal, terutama untuk daerah pelayaran terbatas seperti sungai dan di daerah pelabuhan. Kecelakaan tabrakan kapal masih sering terjadi hingga kini, dan hal ini menunjukkan bahwa maneuverability kapal yang ada hingga saat ini masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini memperkenalkan suatu bentuk daun kemudi ber-tail flap untuk meningkatkan daya lifting dari daun kemudi biasa (konvensional), sehingga akan memperbaiki maneuverability kapal [Edward V Lewis, Principle Naval Architecture, Vol. 3, 1989]. Studi literatur menerangkan bahwa Kerwin (1972) telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan tail flap pada kemudi kapal melalui pengujian dengan menggunakan metode self test. Dalam pengujian dengan metode self test pengaruh badan kapal terhadap kinerja daun kemudi diabaikan, padahal dalam literatur yang lain [P. Comstock, Principle Naval Architecture, 1967] menerangkan bahwa badan kapal sangat berpengaruh terhadap kinerja daun kemudinya. Penelitian ini telah melakukan pengujian terhadap kinerja daun kemudi ber-tail flap dan daun kemudi konvensional dengan luasan permukaan yang sama. Berbagai variasi luasan flap yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari luasan total daun kemudi juga dilakukan pengujian untuk mendapatkan bentuk daun kemudi ber-tail flap yang optimal daya lifting-nya. Metode yang diusulkan dalam pengujian ini adalah metode free running test, yaitu pengujian dengan menggunakan model kapal yang dilengkapi dengan motor penggerak dijalankan di perairan terbuka, dimana model daun kemudi yang telah didesain ditempelkan pada model kapal tersebut dan diujikan. Metode pengujian ini diharapkan bisa mendekati keadaan yang sebenarnya karena pengaruh badan kapal terhadap kinerja daun kemudi tidak diabaikan. Pengujian dilakukan di kolam yang tenang (calm water), dimana lebar, kedalaman, maupun kondisi air dan angin kolam memenuhi syarat untuk pengujian ini. Adapun data yang dicari adalah besarnya diameter putar (turning diameter) oleh model kapal yang melakukan gerakan berputar. Kinerja daun kemudi berupa panjang diameter putaran terhadap daun kemudi ber-tail flap dan daun kemudi konvensional serta berbagai variasi luasan flap (10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari luasan total) akan dibandingkan. Berdasarkan hasil penelitian melalui free running test diperoleh bahwa luas flap yang optimal adalah 30% dari luas daun kemudi total sementara sudut flap yang optimum adalah 2 kali sudut daun kemudi utama. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui bahwa dengan pemasangan tail-flap pada daun kemudi akan mengurangi harga turning diameter yaitu rata-rata 30% dari harga turning diameter yang dihasilkan oleh daun kemudi konvensional. Kata kunci : Desain Kemudi , Maneuverability, Kapal
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006
99
DESAIN PENGELOLAAN BEKAS TEBAS JALUR DI AREAL HPH PADA SISTEM TEBANG PILIH TANAMAN JALUR (TPTJ) Abstrak
EKO YUWONO, 2. PRASETYO NUGROHO, BUSMAN, UNIK OKTA FITRIANI Manajemen Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Bekas tebas jalur merupakan bahan organik yang selama ini belum optimal pemanfaatannya. Padahal sebenarnya bekas tebas jalur ini merupakan bahan yang potensial untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Berangkat dari hal itu, maka penelitian dalam pemanfaatan bekas tebas jalur tersebut dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di areal HPH, yaitu di PT Inhutani II Kalimantan Selatan yang dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu orientasi lapangan dan percobaan awal yang dilaksanakan pada bulan Maret 2006, disusul dengan tahap ke-dua berupa kegiatan inti yang dilaksanakan pada bulan April 2006. Tujuan penelitian adalah untuk membuat suatu desain pengelolaan yang diatur sedemikian rupa sehingga pemanfaatan bekas tebas jalur tersebut menjadi lebih optimal. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk bokhasi. Dari hasil pembuatan pupuk bokhasi kemudian dilakukan suatu analisis terhadap biaya pembuatan pupuk bokhasi dibandingkan dengan biaya penyediaan pupuk anorganik. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa ternyata terdapat perbedaan pengeluaran/biaya yang signifikan antara pupuk bokhasi dengan pupuk anorganik. Biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan pupuk bokhasi jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh pupuk anorganik. Perbandingan dilanjutkan dengan pembuatan plot uji pemupukan. Berdasarkan hasil plot uji ternyata pertambahan tinggi Shorea leprosulla yang diberi perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk anorganik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ternyata penggunaan pupuk bokhasi lebih menguntungkan daripada pupuk anorganik karena selain biaya yang dikeluarkan lebih rendah, Pertumbuhan Shorea leprosulla dengan diberi pupuk bokhasi tidak berbeda jauh dengan pupuk anorganik dan juga pupuk bokhasi lebih bersifat ramah lingkungan. Kata kunci : Tebas Jalur, Sistem Tebang Pilih, Tanaman Jalur
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 100
DETEKSI POLA SEBARAN AIR TANAH TERCEMAR DI DAERAH RANCAEKEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK Abstrak
Endah dkk Univ. Padjadjaran Bandung
Pertumbuhan tingkat perekonomian, terutama di sektor industri. Selain memberikan kemakmuran bagi masyarakat setempat, ternyata memberikan kerugian. Kerugian tersebut disebabkan oleh pembuangan limbah industri tanpa pengolahan yang baik, sehingga terjadi pencemaran di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini dirasakan oleh penduduk Rancaekek salah satunya hasil produksi padi menurun. Sedangkan pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama penduduk tersebut. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan penelitian guna mendeteksi penyebaran polutan tersebut. Metoda gelistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner merupakan metoda alternatif dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh adalah pencitraan struktur bawah permukaan penelitian berdasarkan nilai resistivitas batuannya. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa polutan sudah mencapai kedalaman sekitar 8 m di bawah permukaan tanah. Kata kunci : industri, polutan, resistivitas, pertanian.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 101
DETERPENISASI MELALUI PROSES EKSTRAKSI DISTILASI MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU MINYAK NILAM Cucuk Trihono, Eko Pratomo Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 102
DI INDONESIA Abstrak
Lambok Maria Hutabarat dkk Inst. Pertanian Bogor
Bisnis periklanan adalah salah satu bisnis besar dan menguntungkan, banyak perusahaan yang mengalokasikan dana investasi untuk iklan. Di Indonesia sendiri, industri penyiaran seperti televisi dan radio semakin menjamur dan menarik. Dunia bisnis periklanan yang banyak ditemui di media massa merupakan bukti nyata bahwa era globalisasi dan informasi semakin memberikan kemudahan, serta kelancaran dalam sektor tersebut. Oleh karena itu kami menganggap penting untuk menyoroti bisnis periklanan saat ini. Adapun tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebesar apakah peluang bisnis periklanan dan apakah peluang bisnis tersebut menjadi suatu faktor yang mendukung terhadap pertumbuhan bisnis periklanan untuk masa yang akan datang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari simpulan hasil kuisioner yang telah dibagikan, dan data sekunder yang diperoleh dari : Artikel artikel mengenai bisnis periklanan yang ada di Indonesia, jurnal, majalah majalah bisnis, studi pustaka, data data dan informasi pendukung yang didapatkan dari internet. Perumusan strategi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap masukan dengan menggunakan matriks EFE dan IFE, tahap penyesuaian dengan menggunakan matriks IE dan SWOT, dan tahap keputusan dengan menggunakan QSPM. Keseluruhan proses perhitungan analisis di atas dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan alat bantu komputer, menggunakan program Microsoft Excel dan juga perhitungan manual menggunakan kalkulator. Dari hasil analisis terhadap lingkungan bisnis periklanan maka diperoleh faktor-faktor yang menjadi penentu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi bisnis periklanan. Faktor-faktor tersebut dinilai dengan menggunakan Matriks IFE, sehingga diperoleh posisi bisnis periklanan adalah pada sel IV (IFE = 3,37 dan EFE = 2,87). Posisi ini adalah posisi iklim bisnis yang sedang dalam kondisi Grow and Build. Dengan alternatif strategi, strategi intensif dan strategi terintegrasi. Namun, pada tahap keputusan diperoleh alternatif strategi yang paling tepat untuk digunakan adalah strategi intensif dengan nilai 16,93 pada matriks QSPM. Strategi intensif dapat dilakukan lewat penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Kata kunci : Bisnis,Periklanan,Indonesia
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 103
DISIPLIN PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS Abstrak
Wohedhi Pratomo , Ibnu Adi Saputra, Krisman Hadi Permana Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya
Banyak peristiwa kecelakaan yang menandakan keselamatan transportasi di republik ini telah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Ditambah dengan masih rendahnya pelayanan angkutan umum. Sehingga menjadi terabaikannya keselamatan dalam bertransportasi. Hal yang sangat memprihatinkan itu tak boleh dibiarkan berlarut-larut hingga memakan korban jiwa para pengguna jasa transportasi. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Tingginya angka kecelakaan sebagian besar dikarenakan faktor Human Error, dalam hal ini adalah pengemudi. Selama kedisiplinan pengemudi khususnya angkutan umum tidak ada, tentu resiko menjadi korban keganasan di jalan raya akan sulit dihindari. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kedisiplinan pengemudi angkutan umum untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, khususnya di wilayah Surabaya sebagai tempat penelitian. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Individual Differences Theory, dan teori–teori sikap. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan metode Deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah di kota Surabaya yang padat lalu lintasnya.. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada responden serta studi kepustakaan sebagai data pelengkap. Kata kunci : disiplin, kecelakaan,lalu lintas
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 104
DISTRIBUSI AL DAN SEKRESIS ASAM ORGANIK PADA AKAR PADI GOGO SEBAGAI PARAMETER FISIOLOGIS TOLERANSI ALUMUNIUM Abstrak
Ina Fajarwati, Nurlaela, Sri Aninda Wulansari Inst. Pertanian Bogor
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterbatasan produksi padi pada masa yang akan datang yakni melalui pengembangan padi gogo di luar pulau Jawa yang mayoritas lahannya merupakan lahan marginal dan memiliki kelarutan Alumunium (Al) yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari respon fisiologis padi gogo toleran dan sensitif Al terhadap cekaman Al; Mengetahui distribusi Al pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al; Mempelajari sekresi asam organik pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al pada kondisi cekaman Al; Mengetahui mekanisme peroksidasi lipid pada akar padi gogo toleran dan sensitif Al pada kondisi cekaman Al Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2006 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, Bogor. Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah 2 varietas tanaman padi gogo (varietas Krowal dan IR 64). Faktor kedua adalah konsentrasi alumunium (0, 15, 30, 45 dan 60 ppm) Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa padi gogo varietas Krowal (toleran Al) melepaskan asam organik sebagai respon fisiologis terhadap cekaman alumunium. Mekanisme pelepasan asam organik ini (eksternal) lebih dominan dibandingkan mekanisme akumulasi (internal). Sebagai akibatnya varietas Krowal lebih sedikit mengakumulasi Al dan lebih sedikit mengalami kerusakan membran dibanding varietas sensitif Al (IR 64) Kata kunci : Padi Gogo, Kelarutan aluminium, Mekanisme peroksida lipid
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 105
EDIBLE FILM BERBASIS PROTEIN IKAN Abstrak
Yogi Waldingga Jasnedi dkk Inst. Pertanian Bogor
Ikan rucah jumlahnya sangat besar namun kurang termanfaatkan. Salah satu cara pemanfaatannya adalah dibuat surimi, namun surimi yang dihasilkan tidak selalu memiliki mutu yang baik. Surimi dengan mutu rendah dapat ditingkatkan nilai tambahnya, yaitu sebagai bahan baku pembuatan edible fim. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan ikan rucah sehingga mempunyai nilai tambah, dan secara khusus adalah mempelajari proses pembuatan edible film berbahan dasar protein daging ikan serta karakteristik produk yang dihasilkannya. Proses pembuatan edible film dari protein daging ikan meliputi proses pembuatan surimi dari ikan rucah dengan proses pencucian sebanyak dua kali. Lalu surimi yang dihasilkan ditimbang sebanyak 4, 6, 8 dan 10 gram, kemudian ditambahkan aquades sampai 100 ml. Dilakukan proses pengadukan dan pemanasan pada suhu 55oC selama 30 menit, ketika suhu mencapai 55oC ditambahkan NaOH sampai pHnya mencapai 11. Larutan film yang dihasilkan disaring, dan dicetak dengan plat kaca kemudian dikeringkan sehingga terbentuk lembaran edible film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi surimi yang semakin tinggi akan meningkatkan ketebalan dari edible film. Dengan konsentrasi surimi 4%; 6%; 8% dan 10% didapatkan nilai ketebalan edible film berturut-turut 20-30µm, 30µm, 30-39µm dan 30-40µm. Terhadap kuat tarik, peningkatan konsentrasi surimi juga meningkatkan nilai kuat tarik edible film. Konsentrasi surimi juga meningkatkan nilai elongasi dari edible film. Konsentrasi yang terpilih adalah surimi 10% dengan nilai kuat tarik dan elongasi berturut-turut 63,09 KgF/cm2 dan 2,89%. Nilai permeabilitas uap air yaitu sebesar 69,3 gr/m2/24jam, sedangkan nilai transmisi oksigen belum dapat terukur karena edible film yang dihasilkan memiliki porositas yang sangat besar. Kata kunci : Ikan rucah, edible film, surimi, protein
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 106
EFEK ANTI PROLIFERATIF EKSTRAK ETANOL BIJI TANAMAN JINTEN PUTIH (CUMINUM CYMINUM LINN.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA Irwan Desyanto Raharjo Indartono Agus Setiyawan Andrea Thea Rhosita Bekti Meilani Nurcahya Irwan Desyanto Raharjo Indartono,Agus Setiyawan,Andrea Thea Rhosita,Bekti Meilani Nurcahya,Dwi Nurahmanto Dwi Nurahmanto Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah kanker paru-paru. Satu diantara delapan atau sembilan orang wanita di Amerika menderita penyakit ini. Begitu berbahayanya penyakit ini, maka perlu dilakukan berbagai macam upaya penyembuhannya. Biji jintan putih sering digunakan untuk memasak dan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Dari penelitian yang telah dilakukan, biji jintan putih dapat menginhibisi terjadinya tumor lambung pada tikus yang diinduksi oleh benzo(a)piren. Selain itu, pemberian biji jintan putih dapat menurunkan tingkat kejadian tumor pada cervix uterin tikus yang diinduksi oleh 3-methylcholantrene (MCA). Dapat dikatakan bahwa biji tanaman jintan putih (Cuminum cyminum Linn.) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak etanol biji jintan putih. Ekstraksi dilakukan dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kemudian ekstrak etanol yang diperoleh dipekatkan dengan Vacum Rotary evaporator, dan ekstrak pekat yang diperoleh diuji aktivitas antiproliferatifnya menggunakan sel kanker payudara (T47D). Uji sitotoksisitas dilakukan dengan metode MTT. Hasil uji menunjukan bahwa biji tanaman jintan putih memiliki potensi sitotoksik dengan nilai IC50 404,27 g/ml. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai fenomena ini, dilakukan pengamatan terhadap kinetika proliferasi sel serta pengamatan morfologi DNA dengan konsentrasi di sekitar harga IC50. Pada uji doubling time, ekstrak etanol biji jintan putih dengan konsentrasi 300, 200 dan 100 µg/ml dapat memperpanjang doubling time sel T47D dari 13,83 jam menjadi berturut-turut 128,80 jam, 28,67 jam dan 15,62 jam. Kosolven DMSO juga dapat memperpanjang waktu doubling time sel T47D menjadi 40,75 jam. Sedangkan pada pengamatan morfologi DNA menggunakan akridin oranye/etidium bromida, diketahui adanya pemacuan apoptosis oleh ekstrak etanol biji jintan putih. Dengan demikian, ekstrak etanol biji jintan putih tersebut memiliki efek antiproliferatif. Kata kunci : Cuminum cyminum Linn., ekstrak etanol, sel T47D, antiproliferatif
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 107
EFEK ANTIANGIOGENESIS MINYAK BUAH MERAH (PANDARUS CONOIDEUS LAM) PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS (CAM) EMBRIO AYAM TERINDUKSI BFGF Abstrak
Nur Ismiyati,Dyaningtyas Dewi PP,I G N Saskara Putra,Siska Andrina K Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Kanker merupakan penyakit seluler yang kompleks dan melibatkan proses mikroevolusioner sehingga usaha penyembuhannya sangat sulit. Angiogenesis diketahui merupakan kunci perkembangan kanker. Angiogenesis merupakan proses pertumbuhan pembuluh darah baru yang memungkinkan sel mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen,. Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) telah terbukti secara empiris dapat mengobati kanker namun belum didukung oleh data ilmiah. Penelitian ini merupakan suatu upaya pembuktian ilmiah (secara in situ) mengenai efek angiogenesis minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) pada CAM embrio ayam terinduksi recombinant human bFGF. Uji penghambatan dilakukan dengan membagi CAM telur berembrio umur 8-9 hari dalam delapan kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol paper disc, kelompok II sebagai kontrol bFGF, kelompok III sebagai kontrol pelarut (bFGF + campuran etanol 70% dan buffer phosphate saline), kelompok IV,V,VI,VII dan VIII sebagai kelompok dosis yang diberi bFGF 30ng dan minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) berturut-turut dengan dosis 0,2% v/v; 0,4% v/v; 0,6% v/v; 0,8% v/v; 1,0 % v/v. Setelah diinkubasi selama 3 hari (umur 12 hari), telur dibuka dan isi telur dikeluarkan. Kemudian membran korio alantois yang melekat pada cangkang diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil pengamatan makroskopis dikuantifikasi dan dianalisis efek penghambatannya sedangkan hasil pengamatan mikroskopik digunakan untuk mendukung data pengamatan makroskopik. Diperoleh hasil bahwa minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam) mampu menghambat angiogenesis membran korio alantois CAM terinduksi bFGF. Penghambatan angiogenesis terbesar terjadi pada dosis 0.6 %v/v dengan persentase daya hambat sebesar 55.49 / 12. Hasil ini berbeda bermakna dengan kelompok kontrol pelarut yang digunakan sebagai pembanding Kata kunci : inhibitor angiogenesis, minyak buah merah, bFGF, metode CAM
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 108
EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN PUTIH (CUMINUM CYMINUM LIN.) TERHADAP INDUKSI ENZIM GLUTATION-S-TRANSFERASE DAN PENGHAMBATAN MUTASI GEN P53 PADA HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERI 7,12-DIMENTILBEN[A]ANTRASENA
Abstrak
M. D. Laksitorini, A.F. Romadhon, Y.Afrianto, Wynanda, MY. Putro Utomo Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Terapi kanker banyak dialihkan pada pengobatan dengan menggunakan bahan alamiah. Salah satu bahan alam yang telah terbukti berkhasiat sebagai antikanker adalah tamanan jintan putih (C. cyminum Lin.).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol biji jintan putih (C. Cyminum Lin.) terhadap ekspresi enzim Glutation S-Transferase dan penghambatan mutasi gen p53 pada hepar tikus galur Sprague Dawley yang diberi 7,12-Dimetil Benz(a)ntrazena. Terdapat lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol pelarut (CMC-Na 0,05 % dan corn oil), kelompok kontrol DMBA, kelompok dosis I (250 mg/kg bb), kelompok dosis II (500 mg/kg bb), dan kelompok dosis III (750 mg/kg bb). Semua kelompok dosis (dosis I, dosis II dan dosis III) mendapat perlakuan setiap hari selama dua minggu. Kelompok kontrol pelarut diberi perlakuan dengan CMC Na 0,05%-corn oil sedangkan kelompok kontrol DMBA diberi perlakuan DMBA dosis 30 mg/KgBB. Setelah minggu ke-dua perlakuan, kelompok hewan uji yang akan diamati ekspresi enzim GST-nya dikorbankan sedangkan kelompok hewan uji yang akan diamati ekspresi mutasi gen p53, dibiarkan tanpa perlakuan selama satu bulan. Evaluasi hasil dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap ekspresi enzim GST dan hasil PCR SSCP untuk mengetahui kemungkinan mutasi yang terjadi pada gen p53.Penentuan ekspresi enzim GST pada percobaan dengan melakukan kuantifikasi pita hasil elektroforesis memberikan hasil kelompok kontrol pelarut CMC Na-corn oli, DMBA, dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB berturut-turut 2.720 + 0.326, 4.67 + 0.980, 5.550 + 0.546, 4.200 + 0.676, dan 3.347 + 1.068 dalam satuan cm2. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa ekstrak etanol biji jintan putih C. Cyminum L. dapat menekan ekspresi enzim GST. Kesimpulan tersebut masih bersifat sementara karena harus menunggu konfirmasi dari uji mutasi gen p53 yang masih berjalan, yang dapat memberikan infiormasi apakah terjadi mutasi atau tidak pada gen p53. Kata kunci : Cuminum cyminun Lin., glutation S-transferase, mutasi p53
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 109
EFEK EKSTRAK ETANOLIK KACANG PANJANG TERHADAP TINGKAT PROLIFERASI DENGAN AGNOR DAN EKSPRESI RESEPTOR ESTROGEN PADA SEL PAYUDARA Abstrak
Ika Puspita Dewi dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Alternatif lain yang dikembangkan saat ini adalah menggunakan ramuan bahan alami dari tumbuhan. Penggunaan ramuan bahan alami dari tumbuhan lebih dikembangkan, mengingat kecenderungan masyarakat kita untuk kembali ke alam” (back to nature). Penggunaan ramuan bahan alami dari tumbuhan untuk memperbesar payudara bukan merupakan hal baru. Jenis tumbuhan tertentu sudah lama digunakan masyarakat untuk memperbesar payudara walaupun belum ada penelitian secara ilmiah. Cara ini relatif aman dan sudah biasa digunakan selama ratusan tahun. Salah satu tanaman yang digunakan dan dipercaya oleh masyarakat dapat memperbesar payudara adalah kacang panjang. Kacang panjang mengandung bahan-bahan berkhasiat yang oleh masyarakat dipercaya secara turun temurun. Pemanfaatan tanaman kacang panjang oleh masyarakat untuk merawat payudara dengan menumbuk halus kulit dan biji kacang panjang sampai keluar sarinya kemudian mengoleskannya pada payudara. Atau dengan mengupas kacang panjang, menumbuk halus bijinya sampai keluar sarinya, kemudian membalurkan sari ini pada payudara dua kali seminggu. Khasiat kacang panjang dalam merawat dan memperbesar payudara belum pernah diteliti. Adapun esterogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada payudara. Lobulus dan alveoli payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh esterogen sendiri. Tetapi sebenarnya, progesteron dan prolaktin yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya strukturstruktur tersebut. Ringkasnya, esterogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Kata kunci : Ekstrak Etanolik Kacang Panjang, Reseptor Estrogen, Sel Payudara
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 110
EFEK IMUOSTILATOR EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) PADA AYAM POTONG (GALLUS SP.) YANG DIINDUKSI VAKSIN AVIAN INFLUENZA Yose V.P. Sagala dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 111
EFEK KEKERINGAN TERHADAP KANDUNGAN PROLIN DAN GULA TOTAL PADA TANAMAN SORGHUM (SORGHUM SP) KULTIVAR LOKAL TIMOR BARAT Abstrak
APRIANUS RADJA ,TRISNA YOLANDA TAMELAN,AMELIA AHAB Biologi Univ. Nusa Cendana Kupang
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ada tidaknya pengaruh kekeringan dan jenis kultivar terhadap kandungan gula total dan prolin sejumlah sorgum lokal Pulau Timor dalam kondisi rumah kaca. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap dengan dua faktorial perlakuan yaitu kultivar sorgum lokal berjumlah 8 macam (KPG1, KPG2, BELU1, BELU2, TTS1, TTS2, TTU1, dan TTU2), dan intensitas kekeringan dengan 2 tingkatan yaitu penyiraman setiap 24 jam dan 96 jam sekali. Setiap perlakuan diberi ulangan 3 kali, sehingga seluruhnya berjumlah 48 unit perlakuan. Pengukuran kandungan gula total dan prolin daun dilakukan pada saat umur tanaman 72 hari dengan menggunakan sampel daun kedua dari pucuk dengan penampakan yang sehat. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan jenis kultivar tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan prolin dan gula total. Sekalipun demikian, terdapat perbedaan kandungan prolin dan gula total yang ditunjukan oleh tiap kultivar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat sensivitas gen masing-masing kultivar adalah berbeda. Hasil analisa sidik ragam juga menunjukan tidak ada interaksi yang nyata perbedaan jenis kultivar dengan stres kekeringan terhadap kandungan prolin dan gula total. Berbeda dengan jenis kultivar, stres kekeringan yang diberikan menunjukan adanya pengaruh yang nyata terhadap peningkatan prolin dan gula total. Dengan demikian, kekeringan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan prolin dan gula total daun kultivar sorgum lokal Timor Barat. Tingginya peningkatan kandungan senyawa osmoregulator ini menunjukan bahwa sorgum kultivar lokal Timor Barat merupakan tanaman yang resisten terhadap kekeriingan, Kata kunci : sorgum; kekeringan; Timor Barat; Prolin; Gula.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 112
EFEK PENGHAMBATAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (EURYCOMA LONGIFOLIA JACK) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES INDUCER MEDIATOR INFLAMASI Lia Destiarti ,Dewi Kurniasari A ,Dewi Wulandari,Emy Awalliah ,Desi Novita Anggun S Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak
Abstrak
Telah dilaksanakan penelitian efek penghambatan ekstrak akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Propionibacterium acnes induser mediator inflamasi. Akar pasak bumi diperoleh dari hutan Taman Nasional Betung Kerihun Kapuas Hulu dan Taman Nasional Gunung Palung Ketapang, Kalimantan Barat. Melalui penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang ilmiah mengenai aktivitas ekstrak akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Propionibacterium acnes induser mediator inflamasi. Isolasi dilakukan secara ekstraksi maserasi menggunakan metanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut mulai dari n-heksan, metilen klorida dan etil asetat, yang dilanjutkan dengan uji fitokimia dan aktivitas penghambatan Propionibacterium acnes induser mediator inflamasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi metanol mempunyai kemampuan menghambat reduksi NBT sebesar 85% dengan uji fitokimia mengandung alkaloid dan quassinoid, aktivitas ini lebih tinggi dibandingkan ekstrak metanol, fraksi etil asetat, fraksi metilen klorida dan fraksi n-heksan. Fraksi n-heksan menunjukkan aktivitas penghambatan reduksi NBT yang paling rendah yaitu 60% dengan uji fitokimia mengandung steroid. Aktivitas penghambatan reduksi NBT ekstrak/fraksi akar pasak bumi masih lebih kecil dibandingkan kontrol positifnya yaitu β-karoten dan asam askorbat. Konsentrasi optimum yang diperoleh berdasarkan obervasi untuk memberikan efek penghambatan terhadap Propionibacterium acnes dengan parameter penghambatan reduksi NBT adalah 0,1 mg/mL ekstrak/fraksi akar pasak bumi. Kata kunci : pasak bumi,Bakteri
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 113
EFEK PENJENUHAN KARBONDIOKSIDA (CO2) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN POPULASI MIKROALGA SPIRULINA MAXIMA Lutfi Anggadhania dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 114
EFEK PROLIFERATIF EKSTRAK ETANOLIK KACANG PANJANG PADA SEL PAYUDARA Abstrak
Aditya Fitriasari, Natasya Kana Wijayanti, Nur Qumara Fitriyah Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Cara untuk memperbesar ukuran payudara, misalnya dengan menggunakan ramuan bahan alami. Salah satu tanaman dipercaya masyarakat dapat memperbesar payudara adalah kacang panjang (Vigna sinensis (L) Savi ex Hassk). Tanaman kacang-kacangan seperti kacang panjang mempunyai efek proliferatif sel payudara karena mengandung fitoestrogen, yaitu estrogen alamiah yang terdapat pada tanaman. Substrat ini dapat memacu proliferasi bila berikatan dengan reseptor estrogen. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik kacang panjang mampu memacu terjadinya proliferasi sel payudara. Kacang panjang yang telah dikeringkan, lalu diekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan penyari etanol. Hasil ekstraksi dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kental sebanyak 25,07 gram diuji aktivitas proliferasinya secara in vitro terhadap sel kanker payudara (T47D) dengan konsentrasi 400, 300, dan 200 µg/ml dengan waktu inkubasi 0, 24, 48, dan 72 jam. Kemudian dilakukan pengamatan terjadinya proliferasi sel dengan metode MTT. Senyawa MTT direduksi oleh sel hidup menjadi formazan yang intensitas warnyanya dapat diukur menggunakan ELISA pada panjang gelombang 550 nm. Pada pengamatan proliferasi sel dengan metode MTT, jumlah sel yang berproliferasi dengan pemberian konsentrasi kacang panjang 200, 300, dan 400 µg/ml meningkat seiring lamanya waktu inkubasi. Konsentrasi kacang panjang yang masih dapat memberikan efek proliferatif maksimum pada jam ke-72 adalah konsentrasi 200 µg/ml. Penggunaan konsentrasi kacang panjang diatas 200 µg/ml menurunkan proliferasi sel. Hasil pengamatan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa kacang panjang mengandung senyawa flavonoid dan steroid. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekstrak etanolik kacang panjang terbukti mampu memacu proliferasi sel payudara. Kata kunci : ekstrak etanolik kacang panjang, fitoestrogen, proliferasi sel, sel T47D
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 115
EFEKTIVITAS BEBERAPA FITOHORMON DAN TINGKAT KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH TANAMAN MAHKOTA DEWA
Abstrak
Bambang Anggono Iriawan, Yusnidar Tanjung, Rino PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara
Fitohormon dan kematangan benih merupakan diantara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah mahkota dewa. Objektif kajian untuk mengetahui efektivitas beberapa fitohormon dan tingkat kematangan benih terhadap pertumbuhan kecambah mahkota dewa dengan peubah yang diukur adalah daya tumbuh benih, jumlah kecambah, kecepatan berkecambah dan tinggi tunas. Penelitian dilakukan di Taman Gizi Afdeling III PTPN IV Kebun Marjandi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang dimulai dari bulan Maret sampai Mei 2006. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri atas tiga jenis fitohormon yaitu: auksin (IBA), sitokinin (BAP), giberelin (GA3) dan empat tingkat kematangan benih yaitu: benih muda, masak fisiologis, masak pokok, lewat masak (jatuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitohormon berpengaruh terhadap tinggi tunas, dengan rataan tertinggi pada pemberian giberelin (14,44 cm) dan tidak berpengaruh terhadap daya tumbuh benih, jumlah kecambah dan kecepatan berkecambah. Tingkat kematangan benih berpengaruh terhadap daya tumbuh benih, jumlah kecambah, kecepatan berkecambah dan tinggi tunas. Interaksi antara fitohormon dan tingkat kematangan benih berpengaruh terhadap semua kombinasi perlakuan. Persentase daya tumbuh benih dan jumlah kecambah tertinggi terdapat pada kombinasi auksin dengan benih masak pokok dan lewat masak, juga pada giberelin dengan benih lewat masak. Persentase kecepatan berkecambah (6 hst) terdapat pada kombinasi auksin dengan benih masak pokok dan giberelin dengan benih lewat masak (95,83%). Tunas tertinggi (39 hst) terdapat pada kombinasi giberelin dengan benih lewat masak (20,15 cm). Pemberian auksin pada dosis 2 mg/l air pada benih masak pokok dan lewat masak dapat mempercepat pertumbuhan kecambah mahkota dewa. Kata kunci : fitohormon, kematangan benih, mahkota dewa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 116
EFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT VAM SEBAGAI PUPUK HAYATI DENGAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK APEL BATU Abstrak
Maryadi dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Di Jawa Timur perkembangan tanaman apel terkonsentrasi di Kabupaten Malang (Poncokusumo dan Batu) (BPP Teknologi, 2006), dimana proporsi pohon apel mencapai 80 % dari apel yang ada di Propinsi yang bersangkutan (Ghozali, 2003). Pupuk organik mengandung hara makro N, P, K rendah, namun mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan oleh tanaman. Serta dekomposisi bahan organik akan menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat bekerja dengan baik setelah adanya mikroorgnisme yang menguntungkan aktif bekerja (Mahmud, 2002). Salah satu mikroba yang menguntungkan bagi tanaman adalah VAM (Vasikular Arbuskular Mikoriza) yang bersifat mutualistik, seperti Glomus spp. karena mampu menyerap unsur hara dan meningkatkan hasil tanaman ( Kabirun, 2002). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam Glomus spp. dan pupuk organik terhadap hasil apel organik varietas Rome Beauty. Metode penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri dari dua faktor pertama macam Glomus spp., faktor kedua macam pupuk organik dengan tiga kali ulangan.dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Glomus spp. dan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap munculnya kuncup daun dan kuncup bunga. Kata kunci : isolat VAM, pupuk organik, hasil
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 117
EFEKTIVITAS BERBAGAI MACAM SERBUK GERGAJI KAYU DAN PENAMBAHAN NUTRISI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR SHIITAKE (LENTINUS EDODES L.) Abstrak
Imam Efendi dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Jamur Shiitake (Lentinus edodes L.) merupakan jamur kayu yang kaya protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin serta memiliki kadar kolesterol rendah. Selain itu juga mengandung berbagai zat yang berkhasiat sebagai obat, yaitu lentinan, sejenis polisakarida yang larut dalam air. Zat ini memiliki kemampuan sebagai anti tumor, anti kanker, dan mampu menghambat virus penyebab AIDS (HIV). Budidaya jamur Shiitake dimulai sejak 21 tahun silam di daerah-daerah dataran tinggi yang sejuk dalam bentuk usaha kecil. Keberhasilan budidaya jamur shiitake sendiri ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain pemilihan substrat (media) tanam, bahan baku, komposisi substrat, dan faktor lingkungan. Di Indonesia, produksi jamur Shiitake kurang maksimal dengan hasil rata-rata seluruh kawasan tidak lebih dari 1000kg segar perhari. Hal ini disebabkan penggunaan media yang kurang efektif. Maka perlu adanya kajian tentang subtrat tanam dari serbuk gergaji untuk mendapatkan jenis serbuk gergaji yang mempunyai efektifitas tertinggi sebagai media tanam jamur Shiitake. Selain media, hal lain yang berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas hasil adalah komposisi substrat tanam. Dalam hal ini adalah penambahan nutrisi pada subtrat tanam akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil jamur Shiitake. Penelitian ini menggunakan 2 faktor pembanding yaitu 10 macam serbuk gergaji kayu antara lain mahoni, jati, sengon, meranti, bengkirai, kamfer, damar, kelapa, waru dan sono, serta 5 macam nutrisi yaitu millet, tepung sorghum, tepung jagung, tepung kedelai, dan tepung kacang hijau. Selain itu juga terdapat komposisi lain dari substrat tanam yaitu, bekatul, gips, kapur, dan SP-36. Dimana dalam setiap 1 subtrat tanam di pakai perbandingan komposisi media 70% serbuk gergaji kayu, 17% bekatul, 1% untuk masing-masing gibs, kapur, dan SP-36, dan 10 % nutrisi. Dari serangkaian proses penelitian diketahui bahwa kombinasi media serbuk gergaji kayu sengon dengan penambahan nutrisi millet memiliki kemampuan yang terbaik dalam hal pertumbuhan miselium jamur shiitake. Ada 3 macam jenis serbuk yang menunjukkan hasil positif dalam pertumbuhan jamur shiitake, yaitu sengon, kamfer dan kelapa. Sedangkan untuk jenis nutrisinya adalah tepung jagung, tepung sorghum dan millet. Kata kunci : Gergaji kayu dan Penambahan Nutrisi , Hasil Jamur Shiitake (Lentinus edodes L.)
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 118
EFEKTIVITAS DEKOK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A. JUSS) SEBAGAI ALTERNATIF PENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA ALBICANS PENYEBAB CANDIDIASIS SECARA IN VITRO Abstrak
Ma'rifatul Ula dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Mimba (Azadirachta indica A.Juss) merupakan tumbuhan tropik yang berasal dari India. Di Indonesia, mimba tersebar di berbagai dataran yang rendah seperti di Jawa Timur, Pulau Madura, dan Bali.Semua bagian dari tumbuhan ini memiliki kegunaan medis. Salah satunya adalah sebagai terapi infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Jamur ini merupakan flora yang normal pada kulit dan vagina, tapi bisa menyebabkan infeksi yang disebut candidiasis. Lokasi infeksi yang paling sering disebabkan oleh Candida albicans adalah kulit dan mukosa. Jamur ini mudah sekali menular sehingga wabah infeksi bisa berpindah dari satu penderita ke penderita lainnya. Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) terhadap Candida albicans. Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap pertama pembuatan dekok dan tahap kedua adalah uji kepekaan antifungal dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) terhadap jamur Candida albicans dengan metode tube dilution. Pada uji kepekaan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak dipapar oleh dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss). Sedangkan kelompok perlakuan dibagi menjadi 10 kelompok dengan dosis dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Pertumbuhan jamur Candida albicans yang telah dipapar dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) diamati berdasarkan jumlah koloni jamur Candida albicans yang tumbuh pada medium Sabouraud Dextrose Agar setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 C. Hasil penelitian menunjukkan Candida albicans yang telah dipapar oleh dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) menunjukkan adanya perbedaan jumlah koloni yang bermakna. Pada konsentrasi 90% tidak didapatkan lagi koloni Candida albicans. Semakin tinggi konsentrasi dekok daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) semakin sedikit jumlah koloni Candida albicans pada medium Sabouraud Dextrose Agar. Kata kunci : Dekok daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Sebagai Alternatif Penghambat Candidiasis, Vitro
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 119
EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TAGETES ERECTA (DICOTYLEDONEAE : ASTERACEAE) SEBAGAI BIOPESTISIDA HAMA SPODOPTERA EXIGUA HUBN (LEPIDPOTERA : NOCTUIDAE) Abstrak
Usep Usman Nasrulloh, Soni Muhsinin, Rustendy Pendidikan Biologi Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu suatu cara berfikir dalam pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab. Penggunaan ekstrak Tanaman Tagetes erecta merupakan salah satu penerapan PHT di bidang pertanian. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak akar Tagetes erecta dalam mengendalikan hama ulat Spodoptera exigua pada pertanaman bawang merah. Konsentrasi ekstrak tanaman Tagetes yang digunakan adalah 0.25%, 0.50%, 1.00%, 2.50%, 5.00% dan digunakan aquades sebagai kontrol serta Curacron (insektisida) sebagai pembanding. Ada dua parameter yang diamati, yaitu tingkat serangan (%) hama Spodoptera exigua dan berat basah (g) umbi bawang merah. Hasil pengamatan pada tingkat serangan menunjukkan bahwa pada konsentrasi 0.50% serangan hama S. exigua paling rendah dengan persentase 15.28% sedangkan konsentrasi yang lainnya di bawah 50%. Pada pengukuran berat basah bawang diketahui berat basah yang paling kecil dengan berat 18.197 g yang diberi perlakuan Curacron. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ektrak akar Tagetes erecta efektif digunakan untuk pencegahan serangan hama Spodoptera exigua. Kata kunci : Ekstrak akar, Tagetes erecta, tingkat serangan, berat basah, Spodoptera exigua
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 120
EFEKTIVITAS EKSTRAK TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN GULMA KROKOT (PORTULACA OLERACEA) Gut Windarsih dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 121
EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA) TERHADAP MORTALITAS KUTU KEPALA (PEDICULUS HUMANUS CAPITIS) Abstrak
Basirun dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Telah dilakukan uji pengaruh larutan daun srikaya (Annona squamosa) dalam mematikan kutu kepala (Pediculus humanus capitis)., rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap ( RAL),dengan teknik analisa data dalam penelitian menggunakan anova yang diuji lanjut dengan analisa data regresi dan korelasi.Berdasarkan pada hasil analisa di atas. Untuk analisa varian 1- factor, didapatkan F hitung = 174.450 lebih besar daripada F tabel = 5.205 Pada taraf signifikasi 0,01. uji lanjut dengan menggunakan metode LSD (Post Hock Test) menunjukan bahwa dari berbagai konsentrasi daun srikaya, sudah didapatkan kematian yang signifikan dibandingkan dengan kontrol (P: 0,001) sebesar 16,67% kutu. dan kematian kutu terbesar pada konsentrasi 25% yang mempunyai pengaruh paling baik dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya, yaitu 96,67% kutu. Dari hasil penelitian mengenai uji pengaruh konsentrasi daun srikaya (Annona squamosa) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) secara invitro dapat disimpulkan sebagai berikut Ada perbedaan pengaruh berbagai macam konsentrasi daun srikaya (Annona squamosa) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus humanus capitis) secara invitro, dan Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) sensitif terhadap berbagai macam konsentrasi daun srikaya terutama pada konsentrasi 25 %. Kata kunci : daun srikaya,mortalitas,kutu kepala
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 122
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN TRANSFORMASI TOKOH KARTUN TELEVISI DALAM KOMIK BERBAHASA JAWA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV Sri Lestari Hindri Astuti dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 123
EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI MALANG) Abstrak
Linda Kusuma N,Tria Astika P,Ratnasari H.D,Edy Wahyu Kurniawan Ilmu Hukum Univ. Widya Gama Malang
Penelitian ini dilatarbelakangi pada kasus yang terjadi di daerah Sukun, berdasar surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, disamping data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga itu, faktor-faktor yang menghambat dan mendukung, dan paya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan, dengan metode pendekatan yuridis sosiologis, purposive sampling, dengan analisisnya diskriptif kualitatif. Karena titik tolak penelitian ini tentang efektivitas maka kajian teori sebagai sandarannya pada substansi, struktur, dan kultur. Adapun upaya yang dilakukan adalah masyarakat telah melakukan upaya perlindungan korban, terbukti dari kasus yang masuk yang didampingi oleh LSM Dian Mutiara telah timbul kesadaran akan pentingnya perlindungan KDRT, melalui seminar-seminar dan upaya sosialisasi langsung sekaligus penegakan hukumnya. Undang-undang menurut represivitas telah aktif dalam upaya pencegahan umum (general deterreence) dimana menurut Unit RPK Mei Polresta Malang, data pengetahuan tentang kasus yang terlaporkan pada tahun 2006 ini kurang lebih 62 kasus. Penegak hukum, telah maksimal dengan upaya pelembagaan Unit RPK di Polresta Malang, namun hanya saja dari 62 kasus, yang diteruskan hanya 8kasus, sisanya pencabutan perkara. Dalam undang-undang masih belum diatur tentang jaminan kerahasiaan korban, Fasilitas sarana dan prasarana, secara kelembagaan dapat dilihat dari menjamurnya NGO-LSM, dengan tidak langsung peduli untuk menggiatkan dan penyediaan pelayanan pada korban KDRT, Faktor Penghambat dalam menangani KDRT adalah dari Masyarakat, khusus pada korban KDRT, belum pahamnya dengan aspek penegakan hukum untuk mewujudkan kepastian hukum terbukti dari 62 kasus yang masuk kekepolisian kota malang, hanya yang diproses 8 kasus, Pada penelitian ini dipandang dari aspek efektivitasnya dapat diketahui bahwa :dari masyarakat, kesadaran masyarakat sudah mulai nampak dibarengi dengan maraknya event-event sosialisasi UU PKDRT, dari Undang-undang, undang-undang telah mampu memberikan schok terapi kepada korban dan pelaku dengan secara filosofis mengancam hukuman tinggi, dari Penegak Hukum, telah melakukan aktivitas proses penyadaran hukum masyarakat dan mampu menjadi penyedia data sekaligus menindak pelaku dari menerima laporan dengan cepat, dari Fasilitas, sarana dan prasarana, telah ada antisipasi unit tersendiri yakni Unit Ruang Pelayanan Khusus, dari lingkungan, pengetahuan masyarakat telah nampak dengan banyaknya aktivitas Sosialisasi UU PKDRT, dan dukungan untuk menjadi tempat perlindungan secara sukarela, dan direncanakan adanya Unit Pelayanan Terpadu, yang terdiri dokter, pskiater, kepolisian, akademisi dan praktisi hukum/lawyer. Kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab terjadi KDRT terletak pada undang-undangnya, fasiltas-fasilitasnya, mentalitas aparat, budaya hukum masyarakatnya Kata kunci : perlindungan, kasus rumah tangga, polisi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 124
EFEKTIVITAS SUPERNATAN KULIT PISANG AMBON DALAM MENURUNKAN DEFORMITAS STRUKTUR SEL OTAK SETELAH PERLAKUAN INJEKSI NIKOTIN DOSIS TINGGI PADA VENA MARMUT Abstrak
Lina Haryati dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Nikotin mengancam kesehatan dan kesegaran otak dengan mengalir mengikuti aliran darah menuju otak. Nikotin menyebabkan sel-sel otak banyak reseptor nikotinik. Nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada sel otak dan menghambat pertumbuhan sel otak baru. Nikotin merupakan oksidan. Oksidan diketahui memperantarai kerusakan molekul-molekul yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel. Beberapa senyawa antioksidan bahan alam yang terbukti memiliki potensi tinggi sebagai antioksidan antara lain vitamin C yang sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan adalah kulit pisang ambon, yang dibuat supernatan kulit pisang ambon yang efektif untuk menurunkan deformitas struktur sel otak akibat paparan nikotin darah dosis tinggi. Dengan adanya ini didapatkan gambaran srtuktur sel otak setelah perlakuan injeksi supernatan kulit pisang pada marmut dengan nikotin darah dosis, volume supernatan, cara yang paling efektif dalammenggunakan volume efektif supernatan Kata kunci : nikotin, supernatan kulit pisang ambon, sel otak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 125
EFIKASI DAUN KETEPENG CINA (CASSIA ALATA L.) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT SKABIOSIS PADA TERNAK KAMBING Abstrak
Zulhelmi dkk Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
Musibah tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2006 telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Aceh umumnya dan kaum nelayan khususnya. Mereka tidak hanya kehilangan keluarga, tempat tinggal dan harta benda, tetapi mereka juga kehilangan mata pencaharian mereka. Pasca tsunami merupakan masa yang sulit bagi mereka untuk bekerja seperti sebelumnya, banyak hambatan yang menghalangi meraka seperti dukungan alat tangkap yang kurang memadai dan dana operasional yang minim. Kesulitan hidup nelayan kembali teruji ketika Pemerintah mengumumkan kenaikkan harga BBM. Kenaikan Harga BBM ternyata menjadi kesulitan baru bagi para nelayan. Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu kita ketahui bersama tentang keinginan dan kebutuhan para nelayan pasca gempa dan tsunami seiring kenaikan harga BBM dan dampak kenaikan BBM serta alternatif solusi terhadap pemenuhan kebutuhan nelayan tersebut. Kebutuhan yang paling prioritas bagi nelayan pasca gempa dan tsunami seiring dengan kenaikan harga BBM yaitu perumahan, modal usaha, alat tangkap dan boat-boat yang layak. Para nelayan mengharapkan agar segala jenis bantuan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka dan disalurkan melalui kepala desa terkait agar bantuan tersebut tepat sasaran, efektif dan efisien. Kata kunci : BBM, tsunami, efektif dan efisien
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 126
EKSISTENSI RAGAM BAHASA KAUM TRANSEKSUAL SEBAGAI RESISTENSI TERHADAP MASRGINALISASI MEREKA OLEH MASYARAKAT DI KOTA MALANG Niken Pusposari,Agustina Setyawati, Herlina Elisabet Bahasa Prancis Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 127
EKSPERIMEN PENGGUNAAN SERAT RAMI LAMINA PADA KOMPOSIT MATRIK POLIMER DENGAN RESIN POLYESTER Mochammad Dahlan dkk Inst. Teknologi Nasional Malang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 128
EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN BURUNG PEMANGSA (RAPTOR) DI GUNUNG UNGGARAN JAWA TENGAH SEBAGAI UPAYA KONSERVASI Arif Rahman Hakim dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 129
EVALUASI KEBIJAKAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DITINJAU DARI ASPEK PENDANAAN KAMPANYE (STUDI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG DI KABUPATEN MALANG) Abstrak
Wiwit Kurniawati, Tri Afriyani, Yuni Ratnaning Administrasi Publik Univ. Brawijaya Malang
Salah satu ciri negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum yang dilaksanakan secara periodik, termasuk pemilihan pejabat publik pada tingkat lokal (kepala daerah). UU 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa setiap daerah berhak mengatur rumah tangganya masing-masing. Dengan adanya kebebasan mengelola daerah secara penuh, maka setiap daerah ingin menyelenggarakan pemerintahan secara desentralisasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Malang dengan metode penelitian kualitatif. Dari penelitian ini diperoleh Mekanisme pendanaan kampanye pada pelaksanaan pilkada langsung di Kabupaten Malang, meliputi harta kekayaan calon, sumber dana kampanye, pemanfaatan dana dari donatur dan transparansi semua hal tersebut kepada publik; implikasi pendanaan kampanye beserta pengaruhnya terhadap kebijakan Kepala Daerah terpilih pada masa jabatannya serta alternatif model pengawasan kebijakan pemilihan kepala daerah untuk masalah dana kampanye Pelaksanaan otonomi daerah tidak lepas dari pemilihan kepala daerah secara langsung. Dalam pelaksanaan pilkada langsung, masing-masing calon kepala daerah menerima dana dari para donatur. Berangkat dari penerimaan sumbangan dari para donatur inilah kamungkinan terjadi kontrak politik antar donatur dengan calon kepala daerah sangat besar. Dengan adanya kontrak politik tersebut kemungkinan terjadi penyimpangan ketika telah terpilih menjadi kepala daerah sangat besar. Setiap calon kepala daerah waji melaporkan kepada KPUD tentang donatur serta besarnya sumbangan yang diterima. KPUD wajib melakukan audit mengenai kebenaran pelaporan tersebut. Perlu adanya pengawasan secara komprehensif antara KPUD, Panwaslu, DPRD, juga oleh elemen masyarakat, serta semua proses dan hasil dari PILKADA harus disampaikan kepada pers miniman koran lokal untuk disebarluaskan. Pelaksanaan pengawasan tersebut sekaligus mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pilkada. Kata kunci : Evaluasi Kebijakan, Pemilihan Kepala Daerah, Pendanaan Kampanye
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 130
EVALUASI PROGRAM PEMBERANTASAN SARANG NYMUK DEMAM BERDARAH DENGUE PADA MASYARAKAT DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID SURVEY Abstrak
Hermawan Istiadi dkk Univ. Diponegoro Semarang
Dua per lima dari populasi dunia berisiko terinfeksi dengue.1 Di Indonesia kasus demam berdarah dengue (DBD) perlama kali ditemukan di Surabaya tahun 1968 oleh Dr. Linda Partana. Tahun 1903, Graham menjadi sarjana pertama yang membuktikan peran nyamuk Aedes aegypti dalam transmisi dengue di Indonesia. Tahun 1994, DBD telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.2 Berdasarkan hasil survey di kota Semarang, evaluasi program pemberantasan DBD dapat dikategorikan dalam 3 tingkat resiko yaitu tingkat resiko rendah, sedang, dan tinggi. Dari hasil skoring total sampel didapatkan bahwa sampel dengan tingkat resiko rendah diperoleh pada skor total kuesioner antara 20-28, tingkat resiko sedang dengan skor antara 16-19 dan sampel dengan tingkat resiko tinggi diperoleh dengan skor total antara 0-15. Analisis pemetaan wilayah kota Semarang terbagi menjadi 5 wilayah yaitu Semarang bagian utara, tengah, barat, timur dan selatan. Dari hasil pemetaan dengan parameter yang diperoleh di atas, diketahui bahwa Semarang bagian utara termasuk dalam kategori tingkat resiko sedang, Semarang bagian tengah termasuk dalam kategori tingkat resiko tinggi. Sedangkan Semarang bagian barat, timur dan selatan termasuk dalam kategori tingkat resiko sedang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan metode survei cepat (rapid survey). Merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk mengukur kejadian yang sering terjadi di masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan bertahap dengan pembagian daerah sebagai kluster sebanyak 5 daerah di Semarang, dimana masing-masing kluster terdiri dari beberapa puskesmas yang terletak di wilayah daerah tersebut. Masing-masing kluster diambil sebanyak minimal 30 responden. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 21 pertanyaan. Sampel penelitian ini adalah ibu rumah tangga di sekitar wilayah puskesmas kota Semarang. Kata kunci : Pemberantasan, Nyamuk Demam Berdarah, Dengue, Masyarakat,Semarang, Rapid Survey
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 131
FABRIKASI NANOPARTIKEL Y2O3:GD DENGAN METODE SIMPLE HEATING Aunuddin Syabba Vioktalamo dkk Inst. Teknologi Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 132
FABRIKASI SENSOR KIMIA OPTIK BERBASIS POLIANILIN UNTUK PENENTUAN ANTIOKSIDAN DALAM SAMPEL MAKANAN DAN FARMASI Abstrak
Dhina Ayu Susanti,Eko Aang Prasetyawan,Priti Paramawidya,Puji Triastuti FARMASI Univ. Jember
Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang mempunyai satu elektron atau lebih yang tak berpasangan. Radikal bebas dianggap berbahaya karena sangat reaktif dalam mendapatkan pasangan elektronnya. Dalam gerakannya yang tidak beraturan, radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan di berbagai bagian sel.Saat ini banyak dijumpai produk-produk baik berupa kosmetik, makanan atau minuman suplemen yang diiklankan mengandung vitamin C sebagai antioksidan pembasmi radikal bebas. Melalui peran oksidannya asam askorbat membersihkan atau melumpuhkan radikal bebas. Oleh karena itu, kadar konsumsi asam askorbat perlu diperhatikan. Pada dasawarsa terakhir ini telah dikembangkan metode penentuan asam askorbat menggunakan teknologi sensor kimia optik. Teknik yang banyak dikembangkan dalam pembuatan sensor kimia optik adalah teknik immobilisasi menggunakan indikator tertentu. Indikator tersebut diimmobilisasi dalam matriks pendukung seperti membran (Kuswandi, 2001). Kelemahan dari indikator yang digunakan dalam sensor kimia optik adalah sukar mempertahankan sifat optik setelah proses immobilisasi dalam matriks pendukung karena dapat lepas ke larutan sehingga perlu dikembangkan sensor kimia yang berbasis polimer sehingga mereduksi kebutuhan adanya immobilisasi. Polimer yang digunakan adalah polianilin. Polianilin (PANI) adalah salah satu polimer konduktif yang saat ini banyak digunakan sebagai bahan aktif sensor. Polimer konduktif merupakan suatu material yang memiliki sifat elektrokromik (tampilan warna). Keuntungan utama dari penggunaan polimer konduktif tidak perlu menggunakan indikator warna. Hal ini disebabkan polimer tersebut dapat digunakan sebagai indikator warna sekaligus matriks pendukung (de Marcos et al ., 1997). Pada keberadaan asam askorbat, perubahan warna membran PANI terjadi dari biru menjadi hijau. Kurva kalibrasi penentuan asam askorbat linier pada range 10 sampai 100 ppm (R2 = 0,9549). Membran PANI menunjukkan limit deteksi yang rendah yaitu 0,273 ppm dan mempunyai reprodusibilitas yang tinggi (Koefisien variasi < 5%, n = 6). Membran polianilin (PANI) dapat diaplikasikan untuk penentuan asam askorbat dalam sampel makanan dan farmasi. Kata kunci : Sensor Kimia Optik, Antioksidan, Sampel Makanan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 133
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI TERJADINYA KAWIN KONTRAK KRISMAN HADI PERMANA,TAUFAN RAHMANU PUTRA,ACHMAD BADRUT TAMAM,HABIB ASSIDIK Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya
Abstrak
Perkawinan adalah sesuatu yang luhur dan sakral, bahkan perkawinan ini bermakna ibadah. pernikahan ini dapat dianggap juga sebagai sebuah proses suci dimana perkawinan ini yang akan mengantarkan dua insan manusia yang berlainan jenis untuk menuju kesebuah gerbang rumah tangga. Sekarang ini ada berbagai macam bentuk pernikahan, salah satunya adalah kawin kontrak yaitu suatu bentuk perkawinan yang dilakukan dengan jangka waktu tertentu, dan jangka waktu ini sudah merupakan kesepakatan kedua belah pihak. Perkawinan yang demikian bukanlah suatu perkawinan yang bertujuan untuk mewujudkan suatu keluarga harmonis yang penuh dengan cinta kasih. Perkawinan yang demikian ini ada karena, sekarang ini telah terjadi pergeseran dalam memaknai sebuah perkawinan. Dimana perkawinan tidak lagi memperhatikan sisi-sisi keihlasan dan tanggungjawab yang harus ada dalam sebuah pernikahan. Pernikahan yang demikian ini juga telah menghapus ataupun juga dapat disebut sebagai usaha untuk menghilangkan dimensi sosial dan spiritual yang terkandung dalam sebuah perkawinan. Kawin kontrak pada awalnya marak terjadi di daerah perkotaan, namun sekarang ini bukan hanya terjadi didaerah perkotaan saja, dimana memang daerah perkotaan tingkat kebutuhan hidup sangat tinggi, disamping juga daerah perkotaan mempunyai gaya hidup yang penuh dengan kemewahan tetapi hal ini telah menyebar ke pelosok desa. Dimana daerah pedesaan ini jauh dari gemerlap kemewahan perkotaan yang mana di daerah perkotaan semuanya serba glamour. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk menggali realitas yang sebenarnya terjadi, bahwasanya kawin kontrak ternyata juga ada di daerah yang jauh dari kemewahan. Penelitian ini jenis penelitian deskriptif studi kasus. Data-data dikumpulkan melalui indepth interview atau wawancara mendalam, wawancara terarah serta participant observation atau pengamatan terlibat. Sumber-sumber informasi informasi diambil dari pihak-pihak yang terkait dengan praktek kawin kontrak, baik itu pelaku kawin kontrak, masyarakat sekitar tempat praktek kawin kontrak, dan informan dalam penelitian serta tokoh agama masyarakat setempat. Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh peroleh data-data, pertama, adanya perbedaan pemahaman antara masyarakat umum dengan masyarakat setempat tentang pernikahan yang dikenal dengan nama kawin kontrak. kedua, diketahui bahwa kawin kontrak yang terjadi selama ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, faktor agama, faktor sosial budaya dan faktor pendidikan. ketiga, upaya penanggulangan kawin kontrak mengalami jalan buntu karena perkawinan yang terjadi selama ini telah sesuai dengan syariat agama yang dianut oleh masyarakat setempat. kata kunci : kawin kontrak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 134
FERMENTASI MOLASE UNTUK PRODUKSI MIKROPROTEIN SEBAGAI PAKAN UNGGAS Abstrak
Yuniati dkk Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
Komponen yang paling penting di dalam budi daya ternak unggas ialah pakan ternak. Pakan ternak tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi unggas, terutama kebutuhan akan protein. Mikoprotein dapt digunakan sebagai bahan pakan ternak yang kaya protein. Program ini bertujuan untuk menghasilkan mikoprotein melalui proses fermentasi dengan substrat molase, mengukur berat kering, menguji kadar protein, serta daya cerna in vitro dari mikoprotein. Proses fermentasi menggunakan 2 jenis kapang, Rhizopus oligosporus dan Aspergillus niger dengan perlakuan berbeda pada beberapa konsentrasi (2, 4, dan 6%) dan waktu inkubasi (3, 4, dan 5 hari). Hasil yang diperoleh sejauh ini terjadi peningkatan berat kering yang relatif nyata lebih besar dari waktu inkubasi 3 hingga 4 hari pada konsentrasi molase 4% dibandingkan konsentrasi 2 dan 6%. Pada protein total sampel (hasil kali berat kering dengan kadar protein) diperoleh hasil tertinggi pada konsentrasi molase 4%. Kadar protein mikoprotein pada molase 4% ialah 32%, yang mendekati kadar protein kedelai. Akan tetapi, hasil kadar protein tersebut lebih rendah dibandingkan kadar protein sel kapang pada umumnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang lebih optimum diperlukan penambahan rasio sumber N terhadap karbohidrat serta perpanjangan waktu inkubasi. Kata kunci : fermentasi, molase, mikoprotein, Rhizopus oligosporus, Aspergillus niger
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 135
FLASH CARD KLASIFIKASI DENGAN SISTEM PERMAINAN BRIDGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP PADA SISWA SMU
Abstrak
D Wulandari, K Trianisa, R F Abswari, D Wulandari, K Tranisa dan R Fendi.A PS Biologi Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Malang Biologi Univ. Negeri Malang
Materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi yang cukup sulit dikuasai oleh siswa SMA karena tingkat keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi dan siswa kesulitan menggunakan bahasa latin (nama ilmiah). Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dibuat suatu media pembelajaran yang inovatif, murah, mudah, serta menarik. Media pembelajaran tersebut berupa flash card klasifikasi yang diterapkan dengan sistem permainan bridge. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bentuk, isi, dan sistem permainan flash card klasifikasi; (2) pengaruh penggunaan flash card klasifikasi terhadap hasil belajar siswa; dan (3) pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan media flash card klasifikasi. Jenis penelitian adalah eksperimental semu dengan variabel bebas adalah penggunaan media flash card klasifikasi dan variabel terikat adalah hasil belajar. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Laboratorium UM dengan pemilihan sampel secara random. Instrumen yang digunakan ada dua jenis, yaitu tes dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan ujit. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung (3,63) > nilai t tabel (1,991) yang berarti penggunaan media flash card klasifikasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang ditunjukkan dari rerata nilai kelompok kontrol (63,97) lebih rendah dibandingkan dengan rerata nilai kelompok perlakuan (71,51). Hasil analisis deskriptif dari hasil angket menunjukkan secara umum siswa dan guru memberi tanggapan posistif terhadap penggunaan media flash card klasifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Media flash card klasifikasi berupa kartu kecil yang berisi tulisan/gambar tingkat-tingkat takson. Model permainan flash card yang bisa digunakan ada dua macam. (2) Penggunaan flash card klasifikasi dengan sistem permainan bridge dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (3) Secara umum, siswa dan guru memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan media flash card klasifikasi. Kata kunci : Flash card, Klasifikasi, Hasil Belajar.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 136
FORMULA PUPUK BIOLOGI PELARUT FOSFAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TANAH GAMBUT SEBAGAI AGEN PEMBAWA MIKROBA Normasari, Novprida Aulina P., Zaldy Chandra, Agustina Dwi K., Kristina Aloysia Ema Koten MIPA/ Biologi Univ. Diponegoro Semarang
Abstrak
Fosfat merupakan nutrient essensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Fosfat sebenarnya terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam tanah, namun sekitar 95-99% terdapat dalam bentuk fosfat tidak terlarut sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman (Vassileva et al., 1998). Upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan pembuatan pupuk biologi dengan mikroba pelarut fosfat sebagai agen biofertilizer. Penelitian terdahulu, diperoleh isolat jamur pelarut fosfat dari sampel tanah gambut yang sudah teruji kemampuannya dalam melarutkan fosfat (Normasari, 2005). Program ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan yang tepat antara isolat jamur pelarut fosfat yang dengan tanah gambut sebagai media pembawa, viabilitas jamur pelarut fosfat yang diimobilisasi pada tanah gambut sebagai bahan pembawa, dan menjadikan mahasiswa mampu mengaplikasikan mata kuliah yang didapatkan yaitu mikrobiologi tanah untuk menghasilkan pupuk biologi dengan mikroba sebagai agen biofertilizer, tanah gambut sebagai carier. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan perbandingan isolat jamur NSJ 1 dan tanah gambut (carier), dengan persentasi isolat jamur 2 % - 10 % sedangkan presentasi tanah gambut 90 % - 98 %. Kontrol perlakuan digunakan tanah gambut Sampit tanpa inokulasi jamur. Parameter yang diamati meliputi daya tumbuh (viabilitas), jumlah populasi jamur, dan tekstur serta warna tanah gambut. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisis data yang digunakan analisa sidik ragam (Ansira) dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Jika Fhitung> Ftabel dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian diperoleh tanah gambut Sampit yang berwarna coklat dan bertekstur halus. Dari proses preparasi diketahui bahwa dari 1 kg tanah gambut setelah preparasi diperoleh tanah gambut halus dan steril sebanyak 847 g. Hasil tersebut menunjukkan rendemen hasil preparasi tanah gambut Sampit sebesar 84,7%. Hasil uji viabilitas dan jumlah populasi isolat secara umum memperlihatkan kecenderungan profil yang sama yaitu terjadi penurunan jumlah populasi isolat jamur NSJ 1 yang disimpan pada media carier tanah gambut Sampit. Hal ini berarti terjadi penurunan viabilitas dari isolat jamur NSJ 1 dalam media carier tanah gambut Sampit selama penyimpanan. Penurunan viabilitas tersebut dapat disebabkan adanya kerusakan sel miselium akibat kondisi lingkungan yang semakin lama semakin minim. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa daya viabilitias antar perlakuan berbeda nyata (P>0,5), berarti perbandingan isolat jamur NSJ 1 dan tanah gambut Sampit sebagai carier mempengaruhi daya viabilitas jamur selama masa penyimpanan. Keseluruhan formulasi tidak dapat disimpan terlalu lama, ditandai dengan penurunan viabilitas isolat jamur NSJ 1. Kata kunci : Pelarut Fosfat, tanah Gambut, Mikroba
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 137
FORMULASI BISKUIT BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TUNA (THUNNUS SP.) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HARIAN ANAK-ANAK Abstrak
M. Azwar Haris,Rijan Zakaria,Ardyaning Estrida J Teknologi Hasil Perikanan Inst. Pertanian Bogor
Tuna merupakan komoditi terbesar kedua setelah udang. Meskipun akhir-akhir ini terdapat isu yang tidak benar hingga produksi ikan tuna sempat turun. Akan tetapi isu tersebut dapat ditolak sehingga produksi ikan tuna dipastikan meningkat kembali. Dengan meningkatnya produksi ikan tuna maka dapat dipastikan limbah ikan tuna akan semakin meningkat. Pemanfaatan limbah tulang ikan tuna sebagai sumber kalsium dalam biskuit merupakan alternatif pemanfaatan limbah yang tepat dalam rangka mencukupi kebutuhan kalsium masyarakat sekaligus mengurangi dampak buruk akibat pencemaran limbah pada industri pengolahan tuna. Tulang ikan tuna yang merupakan limbah dari produksi ikan tuna diolah sedemikian rupa sehingga didapat hasil yaitu tepung tulang ikan tuna yang mempunyai kandungan kalsium lebih tiggi dari tepung biasa. Tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini diantaranya adalah untuk memanfaatkan limbah tulang ikan tuna dalam pembuatan tepung tulang berkalsium tinggi, meningkatkan nilai tambah sekaligus mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh limbah tulang ikan tuna serta sebagai upaya mencegah kekurangan kalsium dan memenuhi kebutuhan kalsium harian, utamanya pada anak-anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah penelitian pendahuluan berupa pembuatan tepung tulang ikan tuna dengan metode hidrolisis protein. Tahap kedua dan ketiga merupakan penelitian utama, yaitu formulasi pembuatan biskuit dengan fortifikasi tepung tulang ikan tuna serta tahap pengujian organoleptik dan karakteristik fisiko kimia biskuit. Penelitian pendahuluan pertama-tama adalah pembersihan tulang ikan tuna kemudian direbus dengan suhu 80oC. Setelah itu dicuci lagi dan di autoklafing selama 2 jam dengan suhu 121 oC dan tekanan 1 atm. Ukuran tulang dikecilkan dan direbus kembali selama 3 kali dengan suhu 100oC lalu diekstraksi dengan NaOH setelah itu dicuci dan dikeringkan setelah itu dilakukan penepungan. Penelitian selanjutnya adalah pembuatan biskuit dengan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi A (0%), B (10%), C (20%), D (30%), E (40%) dan F (50%). Hasil yang didapat menurut uji organoleptik terhadap 30 panelis menyatakan bahwa panelis lebih menyukai biskuit dengan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi 20%. Kata kunci : Biskuit Berkalsium Tinggi, Pemanfaatan Limbah, Tulang Ikan Tuna
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 138
FORMULASI DARI GEL EKSTRAK NERIUM OLEANDER UNTUKPENGOBATAN JERAWAT Abstrak
Marcia Dewi Hartanto, Dessy N. P., Kartika, Marisa Sharon Hartanto FARMASI Univ. Indonesia
Daun Nerium oleander memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak kering diolah menjadi sediaan gel dengan basis karbomer, natrium CMC, dan natrium alginat. Pemeriksaan dilakukan terhadap stabilitas fisik dan kimia gel yang meliputi warna, bau, pH, dan viskositas dilakukan selama masa penyimpanan gel dalam suhu rendah (4° C), suhu kamar (28 ± 2° C) dan suhu tinggi (40 ± 2° C). Dilakukan juga uji cycling test dan uji mekanik terhadap gel. Hasil analisis menunjukkan bahwa gel berbasis karbomer memiliki stabilitas fisik yang lebih baik daripada gel dengan basis natrium CMC dan gel dengan basis natrium alginat. Kata kunci : Nerium oleander, karbomer, natrium CMC, natrium alginat, zat antibakteri
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 139
FORMULASI LOTION ANTINYAMUK MINYAK ATSIRI KAYU MANIS
Abstrak
Sri Widiastuti, Atika Prihantini, Siti Fatmawati, Rahmawati Ayu. A Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi lotion antinyamuk yang paling baik sekaligus untuk mengetahui aktifitas repelan lotion minyak atsiri kayu manis terhadap nyamuk Aedes aegypti. Kulit batang kayu manis didestilasi uap dan air untuk diambil minyak atsirinya. Dibuat variasi basis lotion yaitu basis larut air, basis emulsi, dan basis vanishing cream. Lotion dibuat dengan mencampurkan minyak atsiri kayu manis dalam masing-masing basis. Sediaan lotion minyak atsiri kayu manis diformulasikan kedalam tiga basis dengan variasi konsentrasi tiap-tiap basis sebagai berikut: 0,5% b/v; 1% b/v; 5% b/v; 10% b/v; 15% b/v. Aktivitas lotion diuji terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan cara mengoleskan lotion pada tangan peneliti. Tiga puluh ekor nyamuk Aedes aegypti betina yang sebelumnya dipuasakan dimasukkan ke dalam sangkar, kemudian tangan yang telah dioleskan lotion dimasukkan ke dalam sangkar tersebut. Dicari Kadar Tolak Minimum (KTM) dari lotion yang bertindak sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti, kemudian dicatat waktu efektif penolakan ditandai dengan gigitannyamuk pertama ditangan peneliti. Sediaan lotion diuji sifat fisiknya, meliputi ujidaya lekat, uji daya sebar, dan uji viskositas. Data sifat fisik dianalisis dengan statistik varian satu jalan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan Kadar Tolak Minimum (KTM) lotion minyak atsiri kayu manisi terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah 1% dengan waktu efektif masingmasing formula berturut-turut 16.3 menit, 3.22 menit, dan 4.22 menit. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa lotion minyak atsiri kayu manis mempunyai aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Uji sifat fisik menunjukkan secara umum bahwa basis larut air mempunyai sifat fisik yang paling baik, dengan daya lekat (2,623 ± 0,300) detik, daya sebar (19,76 ± 0,46) cm2 untuk beban 252,3079 gram dan viskositas (291,67 ± 14,433) poise. Hasil analisis uji sifat fisik dengan statistik menunjukkan bahwa untuk daya sebar lotion, formula I berbeda bermakna dengan formula II, formula I tidak berbeda bermakna dengan formula III dan formula II berbeda bermakna dengan formula III. Daya lekat antara ketiga formula menunjukan perbedaan yang bermakna. Viskositas antara ketiga formula Kata kunci : Kayu manis, minyak atsiri, lotion, repelan, nyamuk Aedes aegypti.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 140
FORMULASI PUPUK MAJEMUK LEPAS KENDALI (CONTROLLED RELEASE) YANG EFISIEN UNTUK TANAMAN TOMAT, KENTANG, DAN CABAI MERAH BERDASARKAN STUDI DISTRIBUSI UNSUR-UNSURNYA DALAM TANAMAN, TANAH DAN AIR PADA BERBAGAI KONDISI PENANAMAN Abstrak
Andina Septiarini dkk Univ. Padjadjaran Bandung
Penggunaan pupuk yang tidak efisien akan menimbulkan kerugian, baik pada petani maupun pada lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, perlu dicari efisiensi penggunaan pupuk bagi pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pupuk majemuk NPK lepas terkendali terlapisi oleh polimer berdasarkan migrasi dalam tanaman cabai merah, kentang, tomat beserta tanah dan lingkungannya. Adapun metode yang dilakukan adalah analisis pendahuluan meliputi analisis kadar nitrogen, fosfor dan kalium di dalam tanah dan bibit kentang, penanaman skala laboratorium yang dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan 7 variasi formulasi pupuk majemuk NPK yang telah terlapisi polisulfon dan analisis kadar nitrogen, fosfor dan kalium dari tanah dan tanaman kentang setelah masa vegetatif maksimum. Analisis nitrogen dilakukan dengan metode Nessler, analisis fosfor dilakukan dengan metode Olsen dan analisis kalium dilakukan menggunakan fotometer nyala, kemudian dari data yang diperoleh dilakukan uji statistik menggunakan rancangan acak lengkap dari tiap sampel terhadap kadar terserap, tersimpan dan terlolosnya. Dari penelitian ini diharapkan diperoleh formulasi pupuk majemuk NPK lepas terkendali terlapisi yang efisien untuk tanaman cabai merah, kentang dan toma Kata kunci : Pupuk Majemuk,Tomat, Cabai Merah, Kentang , Tanah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 141
FORMULASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK GOSSYPIUM HERBACEUM SEBAGAI ALTERNATIF KONTRASEPSI PRIA
Abstrak
Ika S Rudiawati, Rice Riskiyah, Irma Rachmawati, Rama Perkasa, Dwi F Shofiyanti Fakultas Farmasi, Universitas Jember, Jember Univ. Negeri Jember
Ekstrak Gossypium herbaceum telah diketahui berkhasiat sebagai antispermatogenik dan tidak menimbulkan efek toksik pada mencit, sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan memformulasi ekstrak Gossypium herbaceum yang beraktivitas antispermatogenik atau kontrasepsi pria dalam bentuk sediaan tablet. Dalam formulasi dibandingkan pengaruh pemakaian tiga bahan pengikat yang berbeda yaitu amilum tritici, gelatin, dan CMC terhadap sifat fisik tablet (kekerasan, kerapuhan, waktu hancur). Dari hasil penelitian bahan pengikat yang paling baik adalah gelatin 10%. Kata kunci : Formulasi tablet, Gossipium herbaceum, Gossypol, Kontrasepsi Pria
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 142
FREKUENSI SIULAN LUMBA-LUMBA HIDUNG BOTOL (TURSIOS SP.) SAAT BERENANG BERSAMA ANAK-ANAK DI GELANGGANG SAMUDERA JAYA ANCOL. TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL
Abstrak
Alfrido Marlianno, Ika Mustika A., Linda Retnawaty, Yudha Fariska PS Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Depok Univ. Indonesia
Penggunaan lumba-lumba hidung botol sebagai hewan penghibur dan media pembantu dalam terapi penyakit semakin meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan perilaku lumba-lumba hidung botol. Perubahan tersebut dapat diketahui dari perubahan frekuensi siulan dan klik lumba-lumba hidung botol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan frekuensi siulan dan klik lumba-lumba hidung botol saat berenang bersama anak-anak dengan kondisi normal (BDL), anak-anak dengan kondisi khusus (TDL), dan saat tidak berenang bersama anak-anak (tidak ada gangguan) di Gelanggang Samudera Jaya Ancol. Penelitian ini dilakukan dengan merekam suara lumba-lumba hidung botol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa lumba-lumba hidung botol istirahat dan tidur saat keadaan normal, berenang cepat di bawah permukaan air ketika BDL, dan mengambang dekat dengan para pasien saat TDL. Jumlah siulan dan klik saat keadaan normal sebanyak 10 siulan dan 22 klik. Jumlah siulan dan klik saat BDL sebanyak 9 siulan dan 13 klik. Jumlah siulan dan klik saat TDL sebanyak 45 siulan dan 32 klik. Rata-rata frekuensi siulan dan klik saat keadaan normal berturut-turut berkisar 2.543--4.949 Hz dan 36--2.911 Hz. Ratarata frekuensi siulan dan klik saat BDL berturut-turut berkisar 2.323--6.887 Hz dan 585--7.929 Hz. Rata-rata frekuensi siulan dan klik saat TDL berturut-turut berkisar 1.387--5.292 Hz dan 308--6.990 Hz. Kata kunci : berenang dengan lumba-lumba hidung botol; klik; siulan; terapi dengan lumba-lumba hidung botol; Tursiops sp.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 143
HUBUNGAN KELIMPAHAN IKAN INDIKATOR (FAMILI CHAETODONTIDAE) DENGAN KONDISI TERUMBU KARANG TEPI DI PERAIRAN BUNATI KABUPATEN TANAH BUMBU Ferdy Aditya Amrillah dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 144
HUTAN KOTA SEBAGAI PENGENDALI POLUSI UDARA (CO2) Abstrak
Didid Sulastiyo, Askar, Yovi Wedasmara, A. Ferdhana Kusuma Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Hutan kota merupakan sebidang lahan di kota atau sekitar kota yang ditandai atas asosiasi jenis tanaman pohon yang kehadirannya mampu menciptakan iklim mikro yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya (Fandeli 2003). Tujuan dari penelitian ini adalah mencari persamaan antara luas selimut tajuk dengan kemampuannya dalam menyerap CO2 dan juga menaksir kemampuan suatu jenis pohon yang ada di dalam hutan kota dengan luas selimut tajuk tertentu di dalam menyerap CO2 di udara untuk mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi. Perhitungan kemampuan suatu pohon dalam menyerap CO2 didekati dengan kemapuan suatu daun dengan luasan dan karakteristik tertentu dalam meyerap CO2 dalam proses fotosintesis sehingga dapat diestimasi penyerapan CO2 oleh pohon dengan luasan selimut tajuk dan karakteristik tertentu sehingga dapat mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi, khususnya di wilayah Kotamadya Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar kemampuan suatu pohon dengan parameter luasan selimut tajuk dan karakteristik tertentu di dalam menyerap CO2 dan species apa yang sesuai untuk ditanam pada wilayah Kotamadya Yogyakarta dalam kaitannya dalam mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi (CO2) sehingga tidak membahayakan bagi kehidupan maklhuk hidup terutama manusia dan juga terciptanya kesimbangan ekosistem sehingga dapat menemukan solusi yang tepat guna bagi kesejahteraan bersama. Kata kunci : Hutan Kota, Pengendali Polusi Udara
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 145
IDENTIFIKASI RAGAM PENYAKIT DAN KELUHAN KESEHATAN PADA BALITA YANG BERTEMPAT TINGGAL DALAM LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN SIMOKERTO DAN KECAMATAN KENJERAN SURABAYA) Abstrak
Aning Putri Illahika dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi ragam penyakit dan keluhan kesehatan pada balita yang bertempat tinggal dalam lingkungan kumuh. Permasalahan yang hendak diungkap meliputi: (1) Apa sajakah ragam penyakit balita di lingkungan kumuh (2) Apa sajakah ragam keluhan kesehatan balita di lingkungan kumuh (3) Bagaimanakah solusi yang ditempuh penduduk yang bertempat tinggal di wilayah tersebut. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang bertempat tinggal di Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Kenjeran yang aktif datang ke Posyandu setempat selama 1 tahun kebelakang, karena keterbatasan ditetapkan sampel sebanyak 256 balita. Sampel ditetapkan dengan teknik Simple Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara sebagai metode utama dan observasi, dokumentasi serta angket sebagai metode pelengkap. Teknik analisanya menggunakan teknik kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan data statistik deskriptif yaitu tabulasi frekuensi dan prosentase. Dari hasil analisa data dapat diketahui bahwa Analisis Kuantitatif berdasarkan Latar belakang demografis menunjukkan kebanyakan balita di dua Kecamatan adalah Laki-laki dengan usia berkisar antara 13 – 36 bulan, sehingga menentukan pola keluhan balita yaitu dengan menangis. Bertempat tinggal di daerah dekat sungai, mendukung diare sebagai penyakit tersering yang dialami oleh balita di dua kecamatan tersebut. Dari sisi Latar belakang Sosial Ekonomisnya, pada dua kecamatan tersebut sebagian besar ibu hanya menyelesaikan pendidikan dasar. Pekerjaan untuk kecamatan Simokerto dan Kenjeran masing-masing di dominasi oleh pekerja swasta dan wiraswasta, dan berpenghasilan yang tidak pasti. Analisisnya digunakan untuk melihat bagaimana solusi yang bisa diberikan oleh ibu dan penduduk pada umumnya, terhadap penyakit dan keluhan kesehatan yang dialami balita, yaitu segera memberikan memberikan obat atau membawa ke puskesmas terdekat. Kata kunci : penyakit, keluhan kesehatan, balita, lingkungan kumuh
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 146
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN KONSEP IKATAN KOVALEN SISWA KELAS X SMAN 4 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Tri Anaceria dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 147
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM MENURUT PERSEPSI WAJIB PAJAK (STUDI WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA SURAKARTA) BAYU TRI CAHYA,IKHSANUDIN,NURIN ROKHMAWATI,DIYAH NURHIDAYATI,SRI RETNO HANDAYANI Sosial Ekonomi Univ. Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Tahun 1984, pemerintah memberlakukan sistem pemungutan pajak Self Assessment System. Self Assessment System ini memberikan wewenang untuk menentukan jumlah pajak terutang sepenuhnya ada pada wajib pajak itu sendiri. dalam hal ini pemerintah berfungsi sebagai pengawas, perantara dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pada umumnya masyarakat menganggap pajak sebagai sesuatu yang memberatkan dan memaksa, maka mereka dalam melakukan kewajibannya sebagai Wajib Pajak telah disalah artikan (melalui Fiskus) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak Badan terhadap Self Assessment System di kota Surakarta dan juga untuk mengetahui kesadaran dan tanggung jawab Wajib Pajak Badan serta respon Wajib Pajak Badan Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi dan telah melalui pre-test kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan di kota surakarta yang telah memiliki NPWP serta aktif dalam melakukan kegiatan perpajakan. Teknik pengambilan sampel mengunakaan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 34 responden Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas untuk pengujian data , uji normalitas sebagai pengujian asumsi terhadap Wajib Pajak Badan, uji-t digunakan untuk pengujian hipotesis. Hasil pengujian dari survei ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa dalam penelitian ini dapat menunjukkan persepsi Wajib Pajak Badan di kota Surakarta terhadap Self Assessment System termasuk dalam kategori tinggi sebesar 67,65% .Disamping itu juga diketahui bahwa keasadaran dan tanggung jawab Wajib Pajak Badan serta respon Wajib pajak Badan adalah positif dengan persentase sebesar 98.53% dan 68.63% Kata kunci : Pajak, Wajib Pajak Badan, Self Assesment System, Persepsi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 148
IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM PARIKAN DAN UNGKAPAN PADA TUTURAN LISAN EKABAHASAWAN JAWA TIMUR DI MASYARAKAT KURIPAN, BABAT, LAMONGAN Abstrak
Fafi Inayatillah,Bety Yuni Hariarti,Sri Handayani Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Negeri Surabaya
Implikatur konvensional dalam parikan dan ungkapan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan Babat, Lamongan menarik untuk diteliti karena merupakan fenomena kebahasaan dan fenomena sosial yang khas. Sejalan dengan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana implikatur konvensional dalam parikan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan dan (2) bagaimana implikatur konvensional dalam ungkapan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implikatur konvensional dalam parikan dan ungkapan pada tuturan lisan ekabahasawan Jawa di masyarakat Kuripan, Babat, Lamongan. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data informan. Pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi dan teknik wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data menjadi dua jenis, yaitu data parikan dan data ungkapan. Prosedur penganalisisan data dibagi menjadi empat tahap, yaitu pengidentifikasian data, penyeleksian data, pengkodean data, dan penganalisisan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikatur konvensional dalam parikan mencerminkan sikap hidup masyarakat Jawa yang tidak suka berterus terang. Dalam data yang mencerminkan sindiran dapat ditemukan rumus implikatur konvensional Yule, yakni (p&q, +> p plus q), (p&q, +> q setelah p), dan contrary to axpectation (p&q +> p bertolak belakang dengan q). Dari data implikatur konvensional parikan yang mencerminkan kritikan ditemukan kata-kata khusus yang menghasilkan makna tambahan yaitu berupa kata-kata kontras dan situasi saat ini diharapkan berbeda dengan situasi kemudian, p&q (+> is in contrast/ bertolak belakang dengan q). Dan dari data implikatur konvensional dalam parikan yang mencerminkan nasihat ditemukan rumus ”tidak p adalah benar, +> p nanti diharapkan menjadi benar. Implikatur konvensional dalam ungkapan mencerminkan kerendahan hati dan sindiran. Ungkapan yang mencerminkan kerendahan hati pada umumnya memunculkan implikatur yang menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa yang tidak suka menyombongkan diri. Ungkapan yang mencerminkan sindiran mengandung implikatur bahwa penutur hendak menyindir orang yang dianggapnya berperilaku atau bersikap tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan berimplikatur konvensional dalam parikan merupakan representasi fakta kebahasaan dan fakta sosial dalam komunikasi ekabahasawan Jawa. Fakta kebahasaan tampak pada pilihan bentuk penyampaian tuturan dan fakta sosial tampak pada fungsi tuturan. Parikan Jawa mengandung implikatur konvensional yang mencerminkan sindiran, kritikan, dan nasihat. Implikatur konvensional dalam ungkapan mencerminkan kerendahan hati dan sindiran. Dari uraian tersebut tampak dalam implikatur konvensional apa yang dikomunikasikan dalam parikan lebih dari yang dikatakan penutur. Fenomena tersebut mencerminkan sikap hidup orang Jawa yang rendah hati dan tidak suka berterus terang untuk menghindari konflik terbuka. Hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi dunia pendidikan dan penelitian. Sehubungan dengan hal itu, kalangan pendidik atau penyusun buku pelajaran disarankan untuk melakukan seleksi dan adaptasi agar memperoleh materi yangt sesuai dengan kebutuhabn pembelajaran. Sementara itu, peneliti yang memanfaatkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan komparasi dengan hasil penelitian yang relevan agar diperoleh objek baru yang menarik untuk diteliti. Kata kunci : implikatur konvensional, parikan, ungkapan, tuturan lisan, ekabahasawan Jawa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 149
INDIKASI KEJAHATAN PERDAGANGAN MANUSIA SEBAGAI LEX SPECIALIS CRIME (DALAM BENTUK TENAGA KERJA MAUPUN NON TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TENGAH) Agung Sulityo dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 150
INTERPRETASI FOTO UDARA UNTUK MENENTUKAN DAUR FINANCIAL HUTAN JATI RAKYAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI HARAPAN LAHAN (STUSI KASUS DI KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA) Bambang Andriyanto dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 151
INVENTARIASI HUKUM ADAT MASYARAKAT KULAWI ATAS PENGELOLAAN HUTAN DI KAB. DONGGALA SULTENG Abstrak
Amrinif dkk Univ. Tadulako Palu
Masyarakat adat Kulawi memiliki keterikatan kultur yang sangat erat dengan pelestarian hutan. Akan tetapi, dewasa ini terjadi kerusakan hutan yang cukup memprihatikan di kawasan tersebut. Hal ini mendorong penulis untuk mengkaji lebih lanjut bagaimanakah adat istiadat masyaraka Kulawi dalam mengelola hutan di sekitarnya, dan faktor-faktor apakah yang melatar belakangi perubahan sikap masyarakat kulawi terhadap hutan. Melalui penelitian dengan metode deskriptif kualitatif permasalahan tersebut akan dikaji lebih jauh. Hukum adat merupakan norma yang masih dianut dan ditaati oleh masyarakat adat Kulawi, dimana dalam ketentuan adat Kulawi dikenal berbagai peraturan yang terkait dengan upaya konservasi hutan. ketentuan tersebut diantaranya larangan (palia) untuk menebang pohon tertentu dan membunuh binatang tertentu, larangan membuka areal pada kemiringan tertentu (taolo), ketentuan tersebut masih dipatuhi sampai sekarang. Akan tetapi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Kulawi dewasa ini mulai ditinggalkan karena adanya faktor beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti faktor hukum dan faktor ekonomi. Dengan diterapkannya berbagai aturan hukum negara dalam rangka penyelamatan hutan khususnya Taman Nasional Lore Lindu yang berada dalam wilayah Kulawi sehingga lahan kelola masyarakat setempat semakin sempit dan pengahasilan masyarakat juga semakin rendah sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin membengkak masyarakat setempat terpaksa merambah hutan. Pada akhirnya pemerintah diharapkan dapat mengeluarkan kebijakan dan aturan-aturan hukum yang mengedepankan kepentingan masyarakat adat sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan hutan. Kata kunci : Inventariasi, Hukum Adat, pengelolaan Hutan, asyarakat Kulawi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 152
INVESTASI PENYEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI KOTA BENGKULU DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS Abstrak
Bayu Suhartanto,Andy Pramana,Wardoyo,M. Firman,Sumarno Fisika FMIPA Univ. Bengkulu
Intrusi Air Laut merupakan suatu peristiwa menyusupnya air laut ke zona air tanah. Peristiwa ini menyebabkan air sumur pada daerah pesisir terasa asin atau payau, sehingga tidak dapat dikonsumsi. Salah satu penyebab intrusi air laut adalah eksploitasi air tanah secara berlebihan. Daerah Kampung Cina, Sumur Melele dan Berkas merupakan daerah padat penduduk dengan jumlah penduduk 4883 jiwa. Diduga diketiga daerah tersebut telah terjadi intrusi air lauti, sehingga perlu diteliti bagaimanakah keadaan air tanah dan Bagaimanakah kedalaman intrusi air laut pada daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode Geolistrik Tahanan Jenis. Metode ini dilakukan dengan menginjeksikan arus listrik kedalam bumi serta mencatat besarnya nilai beda potensial (∆V) dan arus (I) yang terukur. Berdasarkan nilai beda potensial dan arus tersebut, maka dapat dihitung besarnya nilai tahanan jenis. Nilai tahanan jenis ini menggambarkan keadaan lapisan batuan yang berada di bawah permukaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kedalaman batas antara air asin dan air tawar menurut prinsip Badon-Ghyben-Hertsberg adalah 27,95 m sampai 35,06 m. Sedangkan hasil pencitraan dengan metode geolistrik tahanan jenis pada masing-masing lintasan pengukuran, dapat disimpulkan bahwa pada ketiga daerah tersebut telah terjadi intrusi air laut, yaitu pada kedalaman 4 m sampai 15 m. Kata kunci : Intrusi Air Laut, Metode Geolistrik.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 153
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DARI DAUN MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA) Abstrak
Dini Wulandari dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Daun mahkota dewa sebanyak 7 kg ditumbuk hingga halus. Daun mahkota dewa yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam wadah jerigen kemudian dimaserasi dengan menggunakan pelarut methanol sebanyak 7 L selama 24 jam pada temperatur kamar. Setelah 24 jam dimaserasi, disaring dengan menggunakan kain hingga diperoleh ekstrak metanol dan residu yang berupa ampas. Ampas atau residu ini selanjutnya dimaserasi kembali selama 24 jam dengan menggunakan pelarut yang sama. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali. Ekstrak metanol yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan atau diuapkan pada tekanan rendah dengan menggunakan evaporator Buchi hingga diperoleh volume kurang lebih sepertiganya. Setelah ekstrak metanol ini dipekatkan selanjutnya dilakukan partisi atau fraksinasi dengan menggunakan pelarut kloroform. Ekstrak metanol hasil maserasi diperoleh ekstrak berwarna coklat kehijauan pekat dengan volume sebanyak 16 L. Ekstrak metanol yang akan dipartisi dicampur dengan kloroform dengan perbandingan 2:1 selanjutnya dikocok dan dipisahkan dengan menggunakan corong pisah. Hasil partisi ini berwarna hijau kehitaman. Hasil partisi ini selanjutnya dipekatkan agar dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Ekstrak kloroform pekat yang diperoleh sebanyak 36,21 g. Warna dari ekstrak kloroform daun mahkota dewa yang telah dipekatkan adalah hijau kehitaman Kata kunci : Isolasi, Metabolit Sekunder, Daun Mahkota Dewa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 154
ISOLASI DAN KARAKTERISASI PUFA DARI MINYAK LIMBAH IKAN Sinta R. Rahman dkk Univ. Sam Ratulangi Manado
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 155
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA OLIGOMER RESVERATROL DARI BIJI BAGORE (CAESALPINIA CRISTA LINN) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIMALARIA Abstrak
Budi Wijayanti, Inda Pebriani, Siti Nurbetty Kimia Univ. Tanjungpura Pontianak
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan flora dan fauna yang mempunyai nilainilai kimia dan efek farmakologi tinggi, salah satunya adalah tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn). Di Cina tumbuhan Sepang telah digunakan sebagai antiinflamasi dan analgesik yang dibuat dalam bentuk pasta atau salep untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Berdasarkan telaah berbagai publikasi penelitian menunjukkan bahwa senyawa kimia metabolit sekunder dalam tumbuhan Sepang mempunyai aktivitas biologis sebagai antioksidan, analgesik dan antiseptik.Selain itu, tumbuhan Sepang menunjukkan aktivitas antioksidan 100%. Tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) dan tumbuhan Bagore (Caesalpinia crista Linn) merupakan tumbuhan famili Caesalpiniaceae. Publikasi mengenai Caesalpinia crista Linn menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder golongan polifenol yaitu oligomer resveratrol. Oligomer resveratrol tersebut telah diuji memiliki aktivitas antimalaria. Berdasarkan teori Nakanishi mengenai distribusi dan keterkaitan struktur senyawa kimia metabolit sekunder dalam satu famili atau genus, maka tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) juga mengandung senyawa metabolit sekunder golongan polifenol yaitu oligomer resveratrol. Isolasi senyawa oligomer resveratrol dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu ekstraksi, fraksinasi dan kromatografi kolom yang dianalisis dengan Kromatografi Lapis Tipis. Sedangkan untuk uji aktivitasnya dilakukan uji imunomodulator. Dengan adanya kajian kandungan senyawa kimia metabolit sekunder tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) dan uji imunomodulator, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi tumbuhan Sepang (Caesalpinia sappan Linn) sebagai antimalaria. Kata kunci : Caesalpiniaceae, Sepang (Caesalpinia sappan Linn), Polifenol, Oligomer Resveratrol, imunomodulator, Malaria dan Antimalaria
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 156
ISOLASI DAN KARAKTERISTIK PEKTIN KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DARI KABUPATEN KOLAKA PROPINSI SULAWESI TENGGARA Abstrak
Irnawati dkk Univ. Haluoleo Kendari
Telah dilakukan penelitian tentang Isolasi dan Karakterisasi Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Asal Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar dan karakter isolat pektin kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian ini merupakan kombinasi kegiatan lapangan dan laboratorium. Buah kakao yang digunakan dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan umur yaitu kelompok umur 1, 2, 3, dan 4 bulan. Pektin dari semua kelompok ini diisolasi dengan merujuk pada model yang telah dikembangkan oleh Suprapti dkk. 1997 dan Hasbullah 2001 kemudian dikarakterisasi untuk menentukan kadar air, kadar abu, kadar metoksil dan viskositas intrinsik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar isolat pektin meningkat selama perkembangan buah kakao. Peningkatan kadar isolat pektin dari umur 1, 2, 3, dan 4 bulan buah kakao berturut-turut yaitu 1,64%, 2,56%, 3,91% dan 5,60%. Hasil karakterisasi isolat pektin menunjukkan bahwa selama perkembangan buah kakao terjadi depolimerisasi dan demetilasi yang menyebabkan kenaikan kadar air dari 20,50% menjadi 31,94%, penurunan kadar abu dari 6,5% menjadi 1,3%, penurunan kadar metoksil dari 11,47% menjadi 7,44% dan penurunan viskositas intrinsik dari 0,47 Pa.s menjadi 0,15 Pa.s. Kata kunci : Isolasi, Karakterisasi, Pektin, Kakao.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 157
ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH
Abstrak
Ria Amiriani, Ria Yunisa Primasari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia. Namun minyak cengkeh yang dihasilkan pada umumnya kualitasnya rendah, kandungan eugenolnya sekitar 60 70% saja.Peningkatan minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara mengisolasi eugenol dalam minyak cengkeh dengan proses distilasi fraksionasi tekanan rendah. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi optimum yang relatif lebih baik dalam proses isolasi eugenol dalam minyak cengkeh dengan distilasi tekanan rendah.Metode yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap pertama berupa analisa kadar eugenol pada umpan minyak daun cengkeh, tahap kedua berupa proses distilasi fraksionasi tekanan rendah, dan tahap terakhir berupa analisa distilat dan residu hasil distilasi fraksionasi tekanan rendah. Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan kondisi optimum dari proses isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh dimana kondisi optimum dicapai pada saat harga densitas dan indeks bias mendekati harga densitas dan indeks bias eugenol teoritis Kata kunci : minyak daun cengkeh, eugenol, distilasi, fraksionasi, tekanan rendah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 158
ISOLASI SENYAWA GOLONGAN OLIGOSTILBENOID DARI TUMBUHAN ENDEMIK INDOENSIA (MERANTI) DAN USAHA PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT ANTI KANKER Dyah Retno Wulandari,Sandra Dwi Anggraini,Widi Djanu S.P,Sulaikah Kurniawati,Merry Safinah Kimia Univ. Airlangga Surabaya
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa oligostilbenoid yang terkandung dalam kulit batang tanaman Shorea pinanga.serta melakukan uji antikanker. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit batang Shorea pinanga. Sampel diperoleh dari kebun percobaan Darmaga, Bogor, Jawa Barat., pelarut-pelarut organik yang meliputi N-Heksana, Etil Asetat, Kloroform, Metanol, Magnesium Sulfat anhidrat, CeSO4, Aseton, Silika Gel PF254, Silika gel GF60 ukuran 0,0632-0,200 mm dan 02-0,5 mm. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Suatu senyawa oligoresveratrol telah berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat kulit batang Shorea pinanga dan ditentukan strukturnya dengan nama-viniferin. 2. Hasil skrining awal antikanker menunjukkan bahwa senyawa -viniferin tidak bersifat toksik terhadap benur udang Artemia salina (LC50>1000 ppm) Kata kunci : Isolasi, Oligostilbenoid, Obat Anti Kanker, Tumbuhan Endemik
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 159
ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA PENYUSUN FRAKSI POLAR DARI EKSTRAK BUNGA TANAMAN SPATHODEA CAMPANULATA BEAUV Abstrak
Saiful Aripin,Heni Endrawati,Vidyah Kusnaeni Kimia Univ. Brawijaya Malang
Menurut World Health Organization (2003) diperkirakan laju jumlah penderita kanker akan meningkat 50% dengan 15 juta kasus baru pada tahun 2020. Tahun 2000, kanker menjadi penyebab kematian 12 persen dari 56 juta kematian di seluruh dunia. Di banyak negara lebih dari seperempat kematian disebabkan oleh kanker (WHO, 2003). Di Indonesia, diperkirakan terdapat 100/100.000 penduduk menderita kanker baru setiap tahunnya. Artinya setiap 1.000 penduduk satu diantaranya menderita kanker. Hal ini menjadikan kanker sebagai masalah besar di bidang kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang (Arjoso, 2001). Penyebab penyakit kanker yaitu bahan kimia dan agen toksik yang menginduksi kanker melalui radikal bebas. Tubuh manusia sangat rentan terhadap radikal bebas. Untuk meredam dampak negatif radikal bebas, tubuh memerlukan suatu substansi yang disebut sebagai antioksidan. Selain dapat meredam radikal bebas, antioksidan juga dapat menetralkan atau memperlambat proses radikal bebas dalam menginduksi kanker (Felten, 2003). Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia. Berbagai jenis organisme baik tanaman, hewan maupun mikroorganisme tersebar luas dengan jumlah yang melimpah. Salah satu sumber daya hayati yang belum optimal untuk dieksplorasi dan dimanfaatkan adalah Spathodea campanulata Beauv. Menurut healthnetuk.com ekstrak dari daun dan bunga tanaman Spathodea campanulata dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pengobatan, yaitu sebagai antibakteri dan antioksidan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi dan karakterisasi senyawa aktif dalam ekstrak bunga tanaman spathodea campanulata Beauv., serta uji aktivitasnya sebagai antioksidan. Tujuan dalam program ini, yaitu mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa-senyawa fraksi polar dari bunga tanaman Spathodea campanulata Beauv., serta menguji aktivitas senyawa fraksi polar hasil isolasi dari bunga tanama Spathodea campanulata Beauv. sebagai antioksidan. n Metode dari penelitian ini, yaitu 500 gram sampel bunga diiris kecilkecil, direndam dengan metanol, disaring dan dipekatkan. Ekstrak pekat diuji fenolik dan flavonoid. Ekstrak pekat dimurnikan dengan kromatografi kolom dengan larutan pengembang kloroform metanol secara bergradien dengan meningkatkan kepolarannya, yaitu 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; dan 5:5. Eluat yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan pektrofotometer UV-Vis dan IR. Setiap isolat diuji sebagai antioksidan. Uji antioksidan dilakukan dengan menentukan angka peroksida dari minyak kelapa yang dioksidasi pada suhu 65oC. Hasil dari penelitian ini, yaitu ekstrak pekat sebanyak 51,05 gram sehingga kadar ekstrak dalam sampel sebesar 10,21 % (b/b). Ekstrak pekat tersebut terdiri dari dua campuran, yaitu padatan dan cairan. Padatan yang terbentuk diduga sebagai kristal yang dapat dimurnikan dengan rekristalisasi. Uji pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak pekat positif mengandung senyawa golongan flavonoid dan fenolik. Pemisahan dengan kromatografi kolom menghasilkan 5 eluat yang berwarna dibawah sinar UV 366 nm. Warna masing-masing eluat yaitu Hijau kekuningan, hijau, biru, coklat, dan merah jingga. Berat masing-masing eluat yaitu 0,05; 0,19; 0,29; 0,71; dan 1,96 gram. Karakterisasi menggunakan UV-Vis dan IR menunjukkan bahwa kelima isolat tersebut merupakan senyawa flavonoid golongan auron, isoflavon dan flavonol. Uji antioksidan menunjukan bahwa kelima isolat dapat berperan sebagai antioksidan yang lebih baik dari BHT. Hal ini ditunjukkan penurunan angka peroksida dari sampel yang ditambah dengan isolat. Uji statistik menunjukkan setiap konsentrasi isolat memilki pengaruh yang nyata sebagai antioksidan. Kata kunci : Isolasi, Karakterisasi, Antioksidan, Fraksi Polar, Ekstrak Bunga Tanaman Spathodea campanulata Beauv.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 160
JENIS DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN LOKAL PENGHASIL ZAT WARNA ASAL PAPUA Dewi Nur Harjani dkk Univ. Negeri Papua Manokwari
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 161
KAJIAN BUNGKIL BIJI JARAK SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BUNGKIL KEDELAI DALAM RANSUM PUYUH Abstrak
Herlan Noor Rafis, Tanti Patriyasari, Seddwi Fardiani Inst. Pertanian Bogor
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisik dan kimia dari bungkil biji jarak yang mendapatkan perlakuan pemanasan dan suhu yang berbeda, dan mengetahui seberapa besar bungkil biji jarak dapat meningkatkan produksi dan kualitas telur puyuh. DOQ yang digunakan adalah sebanyak 112 ekor Coturnix-coturnix japonica yang didistribusikan menjadi 4 kelompok perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan dengan 7 ekor Coturnix-coturnix japonica . Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Ransum yang digunakan terdiri dari ransum periode pertumbuhan dan periode bertelur dengan kandungan protein 24% dan energi metabolis 2900 kkal. Perlakuan yang digunakan adalah ransum dengan bungkil kedelai 22,5% + bungkil biji jarak 0% (P0), ransum dengan bungkil kedelai 21% + bungkil biji jarak 1,5% (P1), ransum dengan bungkil kedelai 19,5% + bungkil biji jarak 3% (P2), ransum dengan bungkil kedelai 18% + bungkil biji jarak 4,5%. Hasil percobaan menunjukkan pemberian bungkil biji jarak sebagai pengganti bungkil kedelai tidak efisien. Dilihat dari konsumsi pakan, air minum, dan produksi telur yang rendah dan sangat berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan kontrol. Kata kunci : Coturnix-coturnix japonica, bungkil biji jarak, performa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 162
KAJIAN DRAINASE PERMUKAAN KAMPUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak
Beni Setiyanto dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Universitas Muhammadiyah Surakarta dibangun di atas tanah seluas 30 ha yang berlokasi di Jalan A. Yani Pabelan Kartasura, Surakarta, dalam beberapa tahun ini mengalami pertambahan gedung perkuliahan, kantor dan perpustakaan. Perkembangan pembangunan gedung perkuliahan dan sarana pendukungnya menyebabkan di daerah ini menjadi padat dan berpengaruh terhadap perilaku masyarakat sekitar kampus yang dulunya petani, sekarang terpacu membangun tempat kost, rumah makan dan pertokoan yang mengakibatkan perubahan tata guna lahan. Setiap pembangunan gedung harus diikuti dengan perbaikan sistem dan dimensi drainasi yang baik. Universitas Muhammadiyah Surakarta terletak pada kondisi topografi yang relatif datar dengan elevasi sekitar 1-3 m dari elevasi sungai, sehingga semua jaringan drainase yang ada mengalir perlahan dengan sistem gravitasi. Di bagian timur kampus I UMS terutama jalan raya sering terjadi genangan, yang menyebabkan permasalahan bagi pengguna jalan, hal ini disebabkan karena kurangnya perawatan pembersihan sampah baik dalam saluran maupun inlet akan masuknya air ke dalam saluran.Penggunaan tanah di Kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta digunakan untuk gedung perkuliahan, Rektorat, auditorium, Biro Administrasi Umum (BAU), Biro Administrasi Akademik (BAA), dan lain-lain. Bagian sebelah timur Kampus I UMS di sepanjang jalan dibangun sederetan pertokoan, dimana jalan tersebut merupakan jalur utama menghubungkan dari jalan utama menuju Kampus II dan juga penghubung ke berbagai kost mahasiswa, bagian barat perkampungan, bagian utara perkampungan, bagian timur Sedangkan bagian selatan adalah sungai. Sehingga sedikit sekali lahan terbuka yang berfungsi sebagai peresapan. Timbulnya genangan di Kampus I tepatnya di Griya Mahasiswa dengan ketinggian banjir 0-0.4 m menyebabkan air masuk ke dalam ruangan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga perlu diatasi dan ditanggulangi. Diadakannya suatu kajian sistem drainase (drainase permukaan) yang ada di kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan permasalahan tersebut. Kata kunci : Drainase, tata guna lahan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 163
KAJIAN HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR AKTIVITAS SENYAWA KALANON DAN TURUNANNYA SEBAGAI ANTI LEUKEMIA DENGAN PENDEKATAN PCR (PRINCIPLE COMPONENT REGRESSION)
Abstrak
Harjono, Dea Iftihani Fitrian, Agni Lili Ariyanti Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Kimia Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
Program ini bertujuan untuk : 1.Mengetahui ada tidaknya hubungan kuantitatif yang berarti antara struktur hasil perhitungan AM1 dengan aktivitas antileukemia senyawa kalanon dan turunannya. 2.Mendapatkan persamaan HKSA terbaik yang menghubungkan struktur molekul kalanon dan turunannya dengan aktivitas antileukemia. 3.Memprediksi senyawa baru turunan kalanon yang mempunyai aktivitas lebih tinggi. Penelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari April sampai Juni 2006 di laboratorium Kimia Komputasi Jurusan Kimia Program Sarjana MIPA Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Materi penelitian menggunakan data 6 senyawa antikanker turunan kalanon yang dapat dilihat pada Tabel 1, dengan data sekunder berupa data kadar penghambat rata-rata (IC50) eksperimen dari satu seri analog struktur (Gambar 3) dan aktivitas, yang diperoleh dari Dewi (2001), Sari (2001) dan Chasani (2003). A Perangkat Lunak : 1) Hyperchem Pro Versi 7, 2) Minitab Versi 14, 3) Microsoft Office Excel 2003. B Perangkat Keras : CPU Intel Pentium IV 3 GHz, RAM 256 MB, dan Harddisk Drive 30 GB. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Struktur geometri senyawa turunan kalanon hasil perhitungan metode AM1 mempunyai hubungan yang berarti dengan aktivitas antikanker melalui pendekatan PCR (Principal Component Regression). 2. Persamaan HKSA antikanker senyawa turunan kalanon yang terbaik adalah : log IC50 = 1,8727 - 0,0111 t1 + 0,0213 t2 dengan: n = 6r = 0,961r2 = 0,923 Fhitung/Ftabel = 1,878 PRESS = 0,0032. 3. Senyawa prediksi hasil modifikasi senyawa kalanon berdasarkan persamaan HKSA terbaik yang mempunyai aktivitas lebih baik dibandingkan senyawa turunan kalanon yang sudah ada, yaitu senyawa prediksi 24, 33, 37 dan 72 dengan aktivitas IC50 berturut-turut 59,216; 53,952; 58,994.dan 58,415 µg/ml.terhadap sel leukemia L1210. Kata kunci : Hyperchem Pro Versi 7, Minitab Versi 14
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 164
KAJIAN METODE PENYAMBUNGAN "THERE IN ONE" PADA TANAMAN HIAS KAMBOJA JEPANG Abstrak
Andria Dwi Nugrahini,Ramzul Islami,Diana Yanti,Ririn Ediningtyas,Ririn Yuliana Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengkaji dan menguji metode sambung yang baik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas tanaman adenium dari segi estetika dan penampilan sehingga dihasilkan tanaman kamboja jepang baru yang mempunyai nilai eksotik dan nilai jual tinggi. Perlakuan metode sambung dan jenis entres yang digunakan untuk penyambungan secara sendiri-sendiri berpengaruh nyata terhadap persentase sambungan jadi tanaman adenium. Metode sambung Takik dan varietas adenium Miss Universe menghasilkan persentase sambungan jadi tertinggi ( 81 %). Jumlah tunas dan jumlah daun tanaman adenium sambungan tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan metode sambung dan jenis entresnya. Kata kunci : Tanaman, kamboja, Jepang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 165
KAJIAN OPTIMASI PENGARUH ORIENTASI SERAT DAN TEBAL CORE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN BENDING & IMPAK KOMPOSIT SANDWICH GFRP DENGAN CORE PVC
Abstrak
Istanto, Arif Ismayanto, Ratna permatasari PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Univ. Sebelas Maret Surakarta
Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang cocok untuk digunakan sebagai struktur. Salah satu jenis serat dan core yang banyak diaplikasikan di industri adalah serat gelas dan core Divinycell PVC. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh orientasi serat dan tebal core terhadap kekuatan bending dan impak komposit sandwich GFRP dengan core Divinycell PVC. Bahan penelitian adalah serat E-glass woven roving dengan density 300 gr/m2, unsaturated polyester resin 157 BQTN-EX, dan core Divinycell PVC H 60 ( ρ = 60 kg/m3). Spesimen uji terdiri dari lamina komposit GFRP (skin) dan komposit sandwich. Komposit skin dibuat dengan 5 variasi orientasi serat (0/90, 45/90, 30/90, 45/-45,dan 30/60). Spesimen uji komposit sandwich terdiri dari komposit sandwich dengan variasi tebal skin (2, 4, 6, dan 8 layer, orientasi serat 0/90) dengan tebal core 10 mm dan komposit sandwich dengan variasi tebal core (5, 10, 15, dan 20 mm) dengan skin 4 layer. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode cetak tekan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian bending (ASTM D 790-93 dan ASTM C 393-94), dan pengujian impak (ASTM D 5941 dan ASTM D 5942). Hasil penelitian komposit skin GFRP dengan variasi orintasi serat menunjukkan bahwa orientasi serat [(0/90)4] mempunyai kekuatan bending tertinggi (226,62 Mpa) dan kekuatan impak tertinggi (0,057 J/mm2). Skin 4 layer dengan orientasi serat [(0/90)4] dipandang paling efektif sebagai penguat permukaan komposit sandwich. Semakin tebal core, semakin rendah kekuatan komposit sandwich. Namun semakin tebal core, kemampuan menahan momen dan energi patahnya tetap semakin meningkat. Penampang patahan komposit sandwich mengindikasikan kegagalan yang didominasi oleh core. Kekuatan komposit sandwich ini dapat ditingkatkan dengan mensubtitusikan core yang memiliki sifat mekanis lebih tinggi. Kata kunci : komposit sandwich, komposit skin, kekuatan bending, kekuatan impak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 166
KAJIAN PEMANFAATAN UREA SEBAGAI KATALIS ALTERNATIF PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KELAPA SAWIT Anggono Wijaya dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 167
KAJIAN PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DAUR BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN ALTERNATIF MODEL EVALUASI ULAR TANGGA UNTUK PEMBELAJARAN SAINS KIMIA DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2004 Abstrak
Rafini,Ken Ubit N.S,Yurisman Pendidikan Kimia Univ. Negeri Malang
Untuk menjadikan peserta didik lebih aktif dalam kegiatan belajar merupakan masalah yang telah lama diupayakan. Setelah dilakukan berbagai upaya dalam pendidikan akhirnya dilakukan perubahan yang mendasar pada konsep kurikulum yang dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum 2004). Dalam kurikulum 2004 diberlakukan sistem pendidikan yang menekankan pada keaktifan siswa sehingga terjadi perubahan paradigma pembelajaran dari Teacher Center menjadi Student Center. Kurikulum 2004 telah mempersiapkan beberapa program dalam melaksanakan pembaharuan diantaranya adalah memasukkan mata pelajaran kimia di SMP secara terintegrasi dalam pelajaran IPA. Untuk itu diperrlukan persiapan-persiapan seperti pengadaan perangkat pengajaran, buku penunjang, dan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2004 adalah modul, karena modul merupakan paket belajar mandiri yang menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu dikembangkan suatu bahan ajar yang berbentuk modul dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2004 yaitu Learning Cycle. Materi yang dipilih dalam pengembangan modul ini adalah materi kimia untuk satu tahun pelajaran Sains kimia di SMP kelas VII. Langkah-langkah pengembangan modul antara lain: mengkaji kurikulum dan mengkaji materi yang dikembangkan, mengkaji pendekatan pembelajaran, analisis sumber belajar, menyusun modul, melakukan validasi, analisis data, revisi, dan produksi modul. Validasi yang dilakukan adalah validasi isi. Modul hasil pengembangan terdiri dari dua bagian yaitu bagian pendahuluan yaitu terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, sedangkan bagian dari isi terdiri dari 4 bab materi pokok dalam Sains kimia SMP kelas VII. Setiap bab terdiri atas judul, kompetensi dasar, indikator hasil belajar, uraian faktual menuju konseptual, tahapan dalam Learning Cycle 3 fase(fase eksplorasi, fase pengenalan konsep, dan aplikasi konsep) yang di dalamnya terdapat lembar kerja siswa, uraian materi dan soal aplikasi. Selain itu setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan rangkuman, umpan balik, kriteria penilaian, dan kunci jawaban. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul yang disusun valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajardalam pelaksanaan kurikulum 2004. Kata kunci : pengembangan, modul, Learning Cycle, Sains kimia SMP, kurikulum 2004
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 168
KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN BATUAN DI LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) BENOWO SURABAYA
Abstrak
Suparmanto, Agus M.U., Rahmadana A. Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Fisika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Sebagai lokasi pembuangan akhir (LPA) sampah, LPA Benowo merupakan satusatunya depo akhir sampah kota Surabaya. Timbunan sampah merupakan sumber polutan, di antaranya polutan cair hasil pembusukan sampah yang biasa disebut lindi (leachate). Lindi dapat mencemari lingkungan sehingga dapat berdampak pada penurunan mutu pada lingkungan hidup sekitarnya. Sementara itu, Kecamatan Benowo dan sekitarnya pada khususnya dan daerah Surabaya Barat pada umumnya saat ini sedang mengalami perkembangan sosial ekonomi secara pesat. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian pola penyebaran lindi dari LPA ke daerah sekitarnya, khususnya potensi pencemaran lingkungan melalui bawah permukaan tanah yang bersifat laten dan sulit dipantau. Pada penelitian ini telah dilakukan pengamatan sifat kelistrikan di daerah LPA Benowo dan sekitarnya dengan menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas untuk mengetahui pola penyebaran polutan cair (lindi) pada daerah LPA Benowo. Hasil korelasi antara pengukuran resistivitas dan analisa data bor menunjukkan adanya pola penyebaran lindi pada daerah LPA Benowo dan sekitarnya. Pola penyebaran limbah cair di LPA Benowo adalah ke arah timur pada kedalaman 1 meter, 2 meter, serta pada kedalaman 6 meter. Kata kunci : lindi, resistivitas, LPA Benowo
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 169
KAJIAN PERPUSTAKAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH UNGGULAN SE-KOTA MALANG KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN MINAT BACA SISWA Abstrak
Fatkhur Rofik, Ulfa Riza Umami, Nor’aini Bahasa dan Sastra Indonesia Univ. Muhammadiyah Malang
Book and Development Study (dalam Sitepu, 1999: 28) menyatakan bahwa kebiasaan membaca belum tumbuh pada siswa SD dan SLTP. Melalui membaca orang memperoleh pengalaman baru menjelajahi batas ruang dan waktu. Segala peristiwa yang terjadi di tempat lain pada masa lampau dan sekarang, mungkin juga prediksi kejadian yang akan datang dapat diperoleh melalui membaca. Salah satu alternatif peningkatan minat dan kegemaran membaca adalah dengan pengolahan dan manajemen perpustakan yang baik. bertolak dari kondisi itulah penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang pengelolaan perpustakaan di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang kaitannya dengan peningkatan minat baca siswa dilihat dari segi (1) manajemen Perpustakaan, (2) sarana dan prasarana Perpustakaan, (3) Kendala apa yang dialami oleh Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang kaitannya dengan minat baca siswa, (4) Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka peningkatan minat baca siswa? Metodologi penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah segala informasi yang berasal dari pustakawan, kepala sekolah dan siswa, baik lisan, tertulis, dan kenyataan-kenyataan yang berkenaan dengan bantuan. Adapun sumber data penelitian ini adalah pustakawan, kepala sekolah dan siswa. Selain itu, sumber data dalam penelitian ini adalah catatan hasil wawancara dengan pustakawan dan kepala sekolah serta dokumen resmi dari perpustakaan. Oleh sebab itu, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi dengan bantuan instrumen berupa panduan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan se-Kota Malang sudah dilakukan dengan baik yaitu dengan memadukan pepustakaan konvensional dan perpustakaan otomasi yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Kendala yang dialami oleh perpustakaan selama ini lebih pada kurangnya tenaga-tenaga profesional dan masalah anggaran dana yang minim sedang cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara mengikut sertakan petugas perpustakaan dalam berbagai kegiatan yang membahas masalah perpustakaan dan mengajar para wali murid untuk ikut serta mengembangkan perpustakaan sekolah yaitu dengan meminta sumbangan yang dialokasikan untuk perpustakaan. Dari beberapa hal ini ternyata dapat membantu meningkatkan minat baca siswa. Kata kunci : perpustakaan, minat baca, peningkatan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 170
KAJIAN POTENSI UNDUR-UNDUR DARAT (MYRMELEON SP.) SEBAGAI ANTIDIABETES
Abstrak
Tyas Kurniasih, Mokhamad Isma’il, Febri Susilowati, Sinta Puji Lestari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Biologi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Penyakit diabetes mellitus menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Berdasarkan perhitungan WHO, penderita diabetes di seluruh dunia saat ini adalah 177 juta orang. Mahalnya terapi pengobatan diabetes mellitus adalah salah satu penyebab tinnginya tingkat kematian penderita. Masyarakat Kepulauan Karimun Jawa telah memanfaatkan undur-undur darat (Myrmeleon sp.) dengan pisang ambon (Musa paradisiaca L.) sebagai campurannya untuk obat penyakit diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan jus undur-undur, pisang dan campuran dari keduanya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan hiperglikemik. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap menggunakan 30 ekor tikus putih jantan galur wistar umur 2-2,5 bulan dengan berat 150-250 g , dibagi menjadi 6 kelompok yakni 1 kelompok normal dan 5 kelompok hiperglikemik dengan pemberian aloksan 125 mg/kg berat badan tikus. Perlakuan jus undur-undur dosis 0,01 ml/200 g bb tikus, jus pisang ambon dosis 1,26 ml/200 g bb tikus, campuran undur-undur+pisang ambon dengan dosis yang sama dengan perlakuan pertama dan kedua, serta larutan glibenklamida dosis 0,378 mg/200g bb tikus (sebagai kontrol positif) selama 35 hari secara oral. Kadar glukosa darah diukur setiap 7 hari sampai hari ke 35 dengan metode spektrofotometri. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji LSD pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus undur-undur mampu menurunkan secara nyata (p 0,05) sehingga Ho ditolak.Tidak ada hubungan antara kadar pH air tanah dengan kejadian penyakit kulit pada penduduk daerah sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas, ditunjukkan nilai asymp. sig 0,449 (> 0,05) sehingga Ho ditolak. Tidak ada hubungan antara total koliform air tanah dengan kejadian penyakit kulit pada penduduk daerah sekitar TPA Gunung Tugel Purwokerto Kabupaten Banyumas, ditunjukkan dengan dikeluarkannya nilai total koliform dari analisis. Kata kunci : air sumur,Ember, botol Aqua 600 ml, gelas ukur 100 ml, botol neril, botol winkler 250 ml, buret dan statif, erlenmeyer 250 ml, pipet karet, dan bekker glass.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 192
KREASI TELOR ASIN PEDAS Abstrak
TEDI TAKWADI,TETY KUMALASARI,MUYASAROH Pendidikan Ekonomi Univ. Pancasakti Tegal
Dalam percobaan ini bertujuan untuk membuktikan apakah rasa telur asin dapat dipadukan dengan rasa lain. Baik itu rasa pedas, manis, atau asam. Untuk itu dalam percobaan ini kami mencampurkan rasa pedas pada telur asin sehingga akan tercipta hasil baru yaitu telur asin pedas. Karena bila rasa telur asin masih berasa asin akan timbul kebosanan dari konsumen maka dengan adanya telur asin rasa pedas berharap dapat memuaskan konsumen. Penelitan ini dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain pemilihan Telor, pembuatan Adonan, pelumuran Telor dengan Adonan, penyimpanan, pebusan da pemasaran.Program Penelitian Kreasi Telor Asin Pedas setidaknya dapat memperluas pasar, sehingga dapat menambah hasil pendapatan para produsen kepada taraf hidup yang lebih baik.Melalui kegiatan ini masyarakat luas diharapkan mengetahui telor asin yang mempunyai beraneka rasa baru, yaitu rasa pedas. Hal ini dapat dilihat dari respon masyarakat pada saat mencoba rasa baru itu. Kata kunci : Telor, Pedas
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 193
KUALITAS SEL NATA DE ALGAE MONOSPESIES VERSUS MULTISPESIES AKIBAT LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH
Abstrak
iti Rokhmah, Respati Adi Katmoyo , Emi Susilowati, Bagas Maulana, Defid, Daniel Manajemen Sumberdaya Perairan Inst. Pertanian Bogor
Pada saat ini, peran mikroalgae dalam bidang perikanan sangat penting dan telah berkembang dengan pesat dan berkesinambungan. Beberapa algae laut yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan aquakultur adalah Nannocloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp. Algae ini merupakan spesies yang telah banyak digunakan sebagai pakan alami, baik bagi zooplankton (misalnya rotifera) maupun larva ikan. Namun salah satu kendala yaitu algae ini tidak terdapat di semua perairan yakni hanya ada di laut. Selain itu, dalam penyediaan mikroalgae sebagai pakan alami mengalami kesulitan dalam hal distribusinya, karena mikroalgae masih dalam bentuk cair dan diperlukan wadah yang cukup besar untuk membawanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk mendistribusikannya dari satu tempat ke tempat lain dengan kepadatan yang tinggi dan kemasan yang praktis. Kemudian, di butuhkan suatu metode praktis yang dapat menjadikan biomassa mikroalgae tersebut menjadi padatan tanpa mengurangi waktu hidup dan nilai keuntungannya (Kokarkin dan Kusnendar, 2000) serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, yaitu dengan cara pengendapan. Pengendapan dilakukan dengan penambahan NaOH ke dalam media kultur sehingga terjadi kenaikan nilai ph (Kokarkin dan kusnendar, 1999).PKM-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan sel mikroalgae. Kualitas yang dinyatakan dengan morfologi sel serta kandungan klorofil-a monospesies (Nannocloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp) versus multispesies selama penyimpanan (30 hari) pada suhu rendah. Nilai pH yang diukur pada media kultur selama pelaksanaan PKM-Penelitian berkisar antara 8.0-8.5; sedangkan nilai suhu media kultur berkisar antara 26-30 oC dan salinitas berkisar antara 2730 ppt. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa rata-rata kelimpahan maksimum dari kultur mikroalgae dicapai pada hari kelima. Rata-rata kelimpahan maksimum tertinggi dari keempat spesies mikroalgae tersebut ditemukan pada Nannochloriopsis sp. yaitu sebesar 84.25 x 105 ind/ml; kemudian diikuti oleh Isochrysis sp. sebesar 39.73 x 105 ind/ml, Dunalielia sp. sebesar 37.67 x 105 ind/ml dan Pavlova sp. sebesar 16.39 x 105 ind/ml. Kata kunci : Nata De Algae Monospesies,Multispesies,Suhu
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 194
LIQUID ORGANO GEO FERTILIZER SEBAGAI PENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN Asri, Sri Suhartini , Dwi Wijayanti , Faisal Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 195
MATH AT HOME" SEBAUAH PROGRAM PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI ANAK DALAM BERMATEMATIKA Abstrak
Siti Rohayah, Ermi Kurniawati , Atik Yuniatun Pendidikan Matematika Univ. Negeri Yogyakarta
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendekripsikan aktivitas sehari-hari dengan memanfaatkan barang/sarana yang ada di rumah untuk membantu anak belajar matematika (Math at Home). Selain itu, melalui penelitian ini akan diteliti apakah program Math at Home dapat meningkatkan minat dan prestasi anak dalam belajar matematika Subjek penelitian adalah siswa kelas I-A Sekolah Dasar Negeri Deresan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta sebanyak 26 siswa. SD tersebut merupakan sekolah dengan tingkat prestasi yang sedang dan latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan keluarga siswa menengah ke bawah. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan program Math at Home dengan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan di rumah misalnya bermain Ular Tangga , Monopoli dan bermain sambil belajar di kebun binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Melalui aktivitas tersebut anak akan diajak untuk mencari dan menemukan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas sehari-hari di rumah dapat dimanfaatkan untuk membantu anak belajar matematika. Program Math at Home juga dapat meningkatkan minat dan prestasi anak dalam bermatematika. Hal ini didasarkan oleh hasil kuisiner yang menunjukkan sebanyak 92.65 % orang tua menyatakan bahwa buku panduan Math at Home sangat bermanfaat untuk orang tua dalam membantu anak belajar matematiika di rumah. Selain itu, berdasarkan hasil pre-test dan post-test nilai rata-rata tes naik 1,15 yaitu dari 7,25 menjadi 8,40 dan persentase siswa yang memperoleh kenaikan nilai pada post-test sebanyak 92.31%. Anak-anak dengan semangat dan antusias mengikuti rangkaian aktivitas program Math at Home. Selain meningkatkan minat dan kemampuan matematika anak, terdapat hal-hal positif dalam pelaksanaan program Math at Home. Dengan adanya program ini, anak-anak dapat belajar bekerja sama, tidak memilih teman, menghormati orang lain, kepercayaan diri, kemampuan mengamati dan menganalisa, dan sebagainya. Kata kunci : Math At Home, Peningkatan Minat, Prestasi anak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 196
MEMANFAATKAN BEDA TEMPERATUR SEHINGGA MENJADI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK BEDA POTENSIAL PADA SEL TERMOGALVANIK Anissa Listiana M, Asih Kaniasih, Agita Cendrakasih W. Utami, Nurizati, Dicky Ardiyanto Wibowo Fisika Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Perubah yang dipelajari pada penelitian ini adalah arus elektrolisis dan temperatur. Arus elektrolisis divariasi pada 3A, 5A dan 10A dengan temperatur dan kecepatan pengadukan dibuat tetap, masing-masing 25°C dan 1000 rpm. Temperatur divariasi pada 10°C, 15°C dan 25°C, dengan arus elektrolisis dan kecepatan pengadukan dibuat tetap, pada kondisi optimum percobaan pertama. Lama elektrolisis masing-masing percobaan adalah 90 menit. Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa efisiensi arus elektrolisis akan semakin berkurang dengan kenaikan arus elektrolisis dan akan semakin bertambah dengan penurunan temperatur. Pada waktu 30 menit harga efisiensi arus elektrolisis adalah 74,4% pada 3A, 62,7% pada 5A dan 33,4% pada 10A, sedangkan pada variasi temperatur harga efisiensi arus elektrolisis adalah 33,4% pada 25°C, 37,0% pada 15°C dan 43,6% pada 10°C. Kata kunci : Beda Temperatur, Beda Potensial, Sel Termogalvanik
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 197
MEMBRAN POLYSULFON UNTUK PEMISAHAN ZAT WARNA DISPERSI DARI LIMBAH INDUTRI TEKSTIL MELALUI PROSES ULTRAFILTRASI Abstrak
Rosyadi, Synthia Epriyani S, Dwilia Apriyanti, Wellyn Krisna Teknik Kimia Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
Air limbah tekstil yang diolah dalam penelitian ini adalah air limbah tekstil yang bersifat keruh, berbau, berwarna dan mengandung senyawa-senyawa organik yang cukup tinggi dan dapat mencemari lingkungan. Salah satu alternatif yang dipilih dalam proses penurunan zat warna tekstil tersebut adalah dengan menggunakan teknologi membran sebagai media filtrasi. Proses pemurnian air dengan menggunakan membran memberikan penurunan zat warna produk yang cukup tinggi bila menggunakan metode konventional. Membran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah membran polysulfon dengan menggunakan formula Loeb and Saurirajan dengan metode inversi fasa. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pembuatan membran, karakterisasi, perancangan alat, percobaan serta analisa awal dan akhir produk. Pengumpulan data dilakukan dengan metoda pengamatan atau observasi serta analisa menggunakan metoda regresi secara grafis. Analisa awal sample meliputi pengukuran pH, warna, kekeruhan, dan kandungan senyawa organik (alkali). Percobaan meliputi koagulasi dengan menggunakan koagulan Aluminium Sulfat (tawas) dan bentonit yang dilanjutkan dengan sedimentasi, adsorpsi dan filtrasi dengan menggunakan membran, berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kinerja membran yang dihasilkan menghasilkan kinerja yang optimal ini ditunjukkan dengan tingginya harga fluks dan koefisien rejeksi air limbah tersebut. Fluks membran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 7,57 x 10-3 lt/m2.det sehingga memenuhi standar osmosa balik, sedangkan kemurnian rejeksi yang dihasilkan adalah 85,51 % pada konsentrasi koagulan 800 ppm, dimana pada konsentrasi koagulan 600 ppm rejeksi yang dihasilkan turun mencapai 82,71 % begitu juga seterusnya hal ini dikarenakan karena umpan kembali keruh dan ditandai dengan terbentuknya flok-flok pada saat sedimentasi. Penurunan parameter (pH, warna, kekeruhan, TDS, BOD, dan COD) pada kondisi 82,71 % ini menunjukkan kinerja alat yang dihasilkan mampu menurunkan parameter-parameter diatas berdasarkan tingginya fluks dan rejeksi membran yang dihasilkan. Kata kunci : Membran Polysulfon, Zat Warna Dispersi, Limbah Indutri Tekstil
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 198
MEMPERCEPAT MUNCULNYA BERAHI SETELAH PADA KAMBING KACANG MELALUI UREA MULTINUTRIENT MOLASSES BLOCK (UMMB) DAN TEPUNG DARAH Sofyan dkk Univ. 45 Makassar
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 199
MENGATASI INTOKSISITASA ALKOHOL : EFEK UMBI TEKI (CYPERUS ROTUNDUS) TERHADAP HEPATITIS AKIBAT ALKOHOL PADA TIKUS (RATTUS NOVERGICUS) Abstrak
Lamria Besty S.,Noviarina Kurniawati ,Dewi Prita Dharmastuti,Franky Z.Pasaribu Kesehatan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologik hepar tikus putih (Rattus norvegicus) setelah pemberian ethanol dan ekstrak umbi teki (Cyperus rotundus). Umbi teki mengandung flavonoid, terpenoids, glycosides, dan saccharides yang berkhasiat sebagai zat hepatoprotektif sehingga diharapkan mampu melindungi hepatosit dari kerusakan akibat ethanol (sebagai agen inflamasi). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok I yaitu kelompok kontrol. Kelompok II adalah kelompok yang diberi ethanol 10% 1 mL per hari selama 80 hari. Kelompok III adalah kelompok perlakuan yang diberi ethanol 10% 1 mL per hari dan ekstrak umbi teki 1,25 g/kg BB selama 80 hari. Kelompok IV adalah kelompok perlakuan yang diberi ethanol 10% 1 mL per hari dan ekstrak umbi teki 4 g/kg BB selama 80 hari. Pada awal dan akhir penelitian dilakukan pemeriksaan SGPT untuk mengetahui fungsi hati. Semua kelompok didekapitasi pada hari ke 81. semua kelompok diberi makanan dengan ransum basal yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi teki memiliki efek hepatoprotektif. Efek ini lebih terlihat pada kelompok perlakuan IV dengan dosis 4 g/kg BB. Untuk itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui toksisitas, potensi zat-zat aktif, dosis, dan lama perlakuan yang tepat dari umbi teki. Kata kunci : Intoksisitasa Alkohol, Umbi Teki, Hepatitis
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 200
MENURUNKAN KADAR LIMBAH ORGANIK DI SUNGAI KALIGARANG SEMARANG MENGGUNAKAN FOTOKATALIS ZNO/ZEOLIT ALAM YANG DIPAPARKAN PADA SINAR MATAHARI Siti Muawanah dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 201
MERIKLON ANGGREK SPESIES SEBAGAI ALTERNATIF PERBANYAKAN TANAMAN UNTUK MELESTARIKAN PLASMA NUTFAH Rulita Puspitasari, Endah Susiyanti, Jesicca Deviyanti, Rahayu Kusuma A, Erly Yuliani Budidaya Pertanian/Pemuliaan Tanaman Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Hutan sebagai tempat tumbuh alamiah anggrek sering terganggu oleh kegiatan manusia, misalnya karena perambahan hutan, pembukaan hutan untuk pemukiman baru, usaha pertambangan, perkebunan baru, dan penebangan pohon. Hal tersebut menyebabkan populasi anggrek spesies terancam punah. Hal lain yang mengakibatkan terkurasnya jenis-jenis anggrek di tempat tumbuhnya adalah semakin banyak orang yang berminat akan anggrek sehingga semakin banyak pula anggrek yang diburu manusia. Sehubungan dengan adanya kegiatan yang dapat menyebabkan kepunahan anggrek spesies, maka peranan konservasi menjadi semakin penting untuk menyelamatkan anggrek alam dari ancaman kepunahan. Salah satu cara pelestarian yang dapat dilakukan adalah dengan perbanyakan vegetatif secara in vitro yang biasa disebut sebagai meriklon. Meriklon merupakan suatu metode perbanyakan menggunakan jaringan meristem sebagai eksplan untuk menghasilkan klon-klon baru dengan tidak merubah sifat asli sumber eksplan. Dengan metode ini bibit anggrek spesies yang dihasilkan diharapkan akan memiliki sifat morfologi dan genetik yang sama sehingga program penyediaan plasma nutfah dapat tercapai. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Budidaya Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan tanaman yang digunakan sebagai sumber eksplan adalah anakan atau keiki dari anggrek spesies Dendrobium discolor. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu (1) pengaruh ZPT terhadap pembentukan tunas dan (2) pengaruh intensitas cahaya terhadap kerja ZPT endogen. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan sterilisasi alat, pembuatan dan sterilisasi media kultur, pengambilan eksplan, sterilisasi eksplan, dan penanaman. Pada penelitian ini didapatkan cara sterilisasi eksplan yang berasal dari keiki. Sterilisasi eksplan ini dilakukan dengan menggunakan clorox 10% yang ditambah tween 20 selama 15 menit. Kemudian daun bagian luar dibuang sampai terlihat daun bagian dalam yang masih kecil dan pendek. Keiki tersebut dipotong-potong berdasarkan ruasnya. Ruas-ruas tersebut kemudian disterilisasi dengan clorox 5% yang ditambah tween 20 selama 5 menit. Strerilisasi yang terakhir yaitu dengan membilas potongan ruas dengan air steril sebanyak 3 kali. Sterilisasi eksplan yang berasal dari anakan, media yang sesuai, dan perlakuan yang digunakan agar eksplan dapat tumbuh dengan baik belum ditemukan. Kata kunci : Meriklon Anggrek, Perbanyakan Tanaman, Plasma Nutfah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 202
METODE CEPAT UNTUK KUANTIFIKASI KADAR KURKUMIN PADA TEMU LAWAK, KUNYIT DAN SEDIAAN HERBAL KOMERSIAL SECARA SPEKTOFOTOMETRI DERIVATIF VIS Abstrak
Gerilda Ridwina, Nurhayani, Ismail Saleh, Fithri Amelia, Feby Ferdiansyah MIPA Inst. Pertanian Bogor
Hasil budidaya tanaman obat di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tanaman obat dapat diolah menjadi suatu sediaan herbal sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai suatu pengobatan alternatif. Kunyit, temulawak, dan sediaan herbal seperti Cursil ® mengandung suatu senyawaan aktif yang salah satunya adalah kurkuminoid. Kandungan minimal senyawa aktif yang harus terdapat pada sediaan tersebut agar mempunyai aktivitas dan aman digunakan menjadi fokus perhatian terutama untuk kalangan yang bergerak dalam industri farmasi atau jamu. Penelitian ini diawali dengan isolasi kurkuminoid menggunakan metode ekstraksi dengan metanol sebagai pengekstrak, kemudian konsentrasi kurkuminoid yang berada pada hasil ekstrak ditentukan melalui metode KCKT sebagai metode referensi. Selanjutnya, konsentrasi kurkuminoid ditentukan dangan teknik spektrofotometri derivatif vis. Larutan dibuat dengan melarutkan ekstrak kurkuminoid dalam metanol lalu dianalisis dengan spektrofotometer uv-vis . Kuantifikasi kurkuminoid secara spektrofotometri derivatif VIS (SDVIS) dilakukan berdasarkan pengukuran amplitudo puncak ke garis dasar pada panjang gelombang 470 nm. Hasil analisis kurkuminoid secara SDVIS pada kunyit, temulawak, dan Cursil ® menunjukkan kadar 3.4994 %b/b, 0.0422 %b/b, dan 2.5036 %b/b. Analisis secara statistik dengan menggunakan uji linearitas pada metode SDVIS menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0.9996, dan simpangan baku relatif adalah 5.12% untuk kunyit, 7.10% untuk temulawak dan 3.91% untuk tablet Cursil ®. Kata kunci : Temu Lawak, Kunyit, Herbal Komersial
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 203
MODEL DISEMINASI INOVASI BUDIDAYA TANAMAN PADI SISTEM JAJAR LEGOWO MELALUI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PARTISIPATORIS DI MALANG RAYA
Abstrak
Muliatin, Ratna Dewi M, Ermah Fachriyani PS Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi , Fakutas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Brawijaya Malang
Pembangunan perekonomian nasional dikembangkan dengan bertumpu sektor pertanian yang didukung oleh sumber daya domestik dan memiliki peluang usaha, yaitu sektor agribisnis, yang merupakan sinergi antara pertanian, agroindustri dan jasa-jasa yang menunjang pertanian. Disisi lain komoditas beras sampai saat ini masih tetap menjadi konsumsi makanan pokok masyarakat Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut telah diketahui bahwa budidaya tanaman padi sistem jajar legowo merupakan rekayasa teknik tanaman padi dengan mengatur jarak tanam antara rumpun dan antar barisan, sehingga terjadi pemadatan rumpun dan populasi tanaman menjadi bertambah.. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian tentang model diseminasi inovasi budidaya tanaman padi sistem jajar legowo melalui pengembangan teknologi partisipatoris. Penelitian dilakukan di Desa Bulu Tawing Kecamatan Brebek Kabupaten Nganjuk, pada bulan Februari sampai awal Juni, mulai tahap sosialisasi hingga aksi di lapang. Sampel berjumlah 30 reponden diambil dari Kelompok Tani "Subur Makmur" yang beranggotakan 64 petani. Bentuk data primer dan sekunder, diambil melalui kuisioner, deep interview, pengamatan, diskusi lapang dan dokumentasi. Untuk mengetahui efektifitas model diseminasi sistem tanam padi jajar legowo dengan teknologi patisipatoris yaitu dengan meneliti tingkat penerimaan atau adopsi terhadap inovasi tersebut. Dari segi adopsi inovasi menunjukkan bahwa tingkat adopsi masyarakat desa Bulu Tawing cukup bagus, hal ini dapat diketahui dari penerapan masyarakat lebih 90% telah menerapkan sistem tanam padi jajar legowo. Karena budidaya tanaman padi sistem jajar legowo secara analisa usaha tani lebih menguntungkan dengan selisih + 1,45 Ton per hektare dibandingkan dengan sistem tanam padi biasa (tapin), selain itu penggunaan pupuk juga lebih efektif. Kata kunci : diseminasi, jajar legowo, partisipatoris
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 204
MODEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN ENTREPRENEURSHIP UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Abstrak
Tarma, Nasir Sidik, Miftah Anugrah Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Penyusunan model pendidikan dan pelatihan pengembangan kemampuan entrepreneurship siswa SMK ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat penerimaan lulusan SMK dalam memasuki dunia kerja. Seyogianya, lulusan SMK dapat terserap dengan baik oleh dunia kerja. Namun, perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa angka pengangguran lulusan SMK semakin meningkat. Fenomena tersebut ditambah dengan situasi perekonomian yang masih belum pulih dari krisis. Kenyataan yang diametral seperti itu memunculkan kebutuhan agar lulusan SMK dapat secara mandiri mengembangkan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk mencapai kemandirian usaha tersebut adalah dengan adanya mata diklat kewirausahaan. Dengan demikian, lulusan SMK diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan kemandirian dalam berusaha. Akan tetapi, pembelajaran kewirausahaan yang terjadi lebih menekankan pada kemampuan kognitif sehingga siswa tetap belum dapat secara mandiri mengembangkan kemampuan kewirausahaan. Untuk itu, diperlukan pengembangan model pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kemampuan entrepreneurship siswa SMK yang lebih aplikatif. Tujuan penyusunan model ini adalah mengembangkan model diklat pengembangan kemampuan entrepreneurship berdasarkan pada analisis kebutuhan lapangan. Metode yang digunakan adalah studi komparatifkolaboratif model diklat kewirausahaan dan judgement expert. Hasil yang diperoleh adalah model diklat yang dikembangkan adalah model diklat yang lebih menekankan pada pengalaman siswa dalam mengelola usaha kecil menengah. Model ini dilakukan secara komplementer dengan mata diklat kewirausahaan yang telah dilakukan pada kelas satu dan kelas dua. Kesimpulan yang didapat adalah rendahnya kemampuan entrepreneurship siswa dapat diatasi dengan pendidikan dan pelatihan yang berbasis pengalaman yang diawali dengan pengembangan dan pemupukan motivasi dan dilanjutkan dengan pengalaman nyata siswa dalam berusaha. Kata kunci : pengalaman, mandiri, motivasi, kewirausahaan.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 205
MODIFIKASI BENTONIT DAN UJI KINERJA BENTONIT HASIL MODIFIKASI PADA POSES PEMUCATAN MINYAK SAWIT MENTAH
Abstrak
Irwan Nugraha, Ihsan Abdurrahman, Haris Suwandi Program Studi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Bentonit merupakan mineral berpori yang memiliki kemampuan menyerap zat-zat organik maupun anorganik. Bentonit alami memiliki kapasitas adsorpsi yang terbatas. Telah dilakukan kajian aktivasi asam terhadap bentonit alami dan modifikasi terhadap bentonit hasil aktivasi asam. Aktivasi asam terhadap bentonit alami dilakukan dengan variasi konsentrasi asam 17, 20, 23, 30 % dan variasi waktu pengadukan 3, 5, 7 jam. Terhadap bentonit teraktivasi asam dilakukan modifikasi dengan menggunakan garam yang berperan sebagai asam Lewis (AlCl3.6H2O) dengan variasi waktu 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28 jam dan variasi konsentrasi bentonit/garam 20:1; 20:2; 20:3; 20:4; 20:5; 20:6 b/b. Perubahan struktur bentonit setelah mengalami aktivasi asam dan modifikasi diuji melalui difraksi sinar-X, spektrometri infra merah, analisis komposisi kimia, serta analisis sifat fisik dan kimia. Aktivasi asam dan modifikasi menyebabkan adanya perubahan pada bentonit. Kinerja bentonit teraktivasi asam dan termodifikasi diuji pada proses pemucatan minyak sawit mentah. Hasil uji kinerja menunjukkan bentonit teraktivasi asam memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bentonit alami dan kinerja bentonit termodifikasi lebih baik dibandingkan dengan bentonit teraktivasi asam. Bentonit alami memiliki nilai bleaching power 20,52 %, bentonit teraktivasi asam memiliki nilai bleaching power sebesar 73,06% dan bentonit termodifikasi dengan waktu pengadukan 24 jam dan konsentrasi bentonit/garam 20:2 (BI-24h2) memiliki nilai bleaching power sebesar 85,96%. Kata kunci : Bentonit, aktivasi asam, modifikasi, bleaching power.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 206
MODIFIKASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT SEBAGAI MEMBRAN ULTRAFILTRASI : STUDI PENGARUH KOMPOSISI TERHADAP KINERJA MEMBRAN
Abstrak
Ali Muhammad Yusuf Shofa, Lutviatus Soliha, Ratna Tri Fauzia Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Jember Univ. Negeri Jember
Selulosa asetat (CA) dimodifikasi dengan menambahkan dimetil ftalat (DMP) sebagai plastisizer. Modifikasi membran selulosa asetat dilakukan dengan metode inversi fasa. Karakterisasi yang dilakukan adalah karakterisasi sifat fisik yaitu kerapatan dan derajat swelling, uji mekaniknya mengunakan uji kuat tarik, uji kinerja membran menggunakan fluks dan rejeksi serta analisis struktur membran dengan spektroskopi IR. Modifikasi membran selulosa asetat dilakukan melalui tiga tahap, meliputi: analisis kadar asetil dalam selulosa asetat, pembuatan membran selulosa asetat dan karakterisasi membran selulosa asetat. Parameter yang diamati adalah komposisi CA/DMP dan waktu penguapan pelarut. Membran hasil modifikasi dengan komposisi 3% DMP, 22% CA mempunyai pori yang lebih rapat. Hasil pengukuran kerapatan, derajat swelling, kuat tarik, fluks dan rejeksinya berturut-turut sebagai berikut: 0,3259 gr/cm3, 2,6823 %, 0,09848 N/mm2, 6,972 (L/m2.jam) dan 92.732 %. MWCO dapat terlampaui pada dekstran dengan berat molekul 100 kD, waktu penguapan pelarut 60 detik. Hasil uji IR menunjukkan adanya interaksi Ikatan Hidrogen antara DMP dan CA. Kata kunci : selulosa asetat; dimetil ftalat; plastisizer; inversi fasa.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 207
MOTIVASI NON-EKONOMI PENGEMIS DI KOTA YOGYAKARTA
Abstrak
Arie Kusuma Paksi, Nugroho Budi N., Nugroho Noto Susanto Jurusan Hubungan Intenasional, Univ Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi non-ekonomi pengemis di Kota Yogyakarta khususnya di Masjid Gede yang berada di Kauman dan Masjid Syuhada’ yang berada di Kotabaru sehingga dapat menjadi masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya mereka yang tertarik untuk meneliti permasalahan sosial seperti pengemis. Penelitian ini juga diharapkan menjadi salah satu masukan bagi aparatur terkait dalam upaya pengentasan permasalahan pengemis yang biasanya sangat mudah dijumpai di kota-kota besar. Artinya, kebijakan yang selama ini hanya bersandar pada permasalahan ekonomi saja tidaklah cukup untuk menjadi faktor penentu pengentasan permasalahan tersebut. Pada perkembangannya hingga saat ini, permasalahan pengemis juga muncul akibat motivasi non-ekonomi. Penelitian ini menggunakan analisa kebijakan sebagai cara atau prosedur untuk menghasilkan informasi mengenai masalah-masalah kemasyarakatan berikut pemecahannya. Sedangkan perolehan datanya menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primerdilakukan melalui observasi langsung (natural observation) dan wawancara mendalam (indepth review). Sedang data sekundernya diperoleh dengan caramengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa buku-buku,jurnal dan majalah yang berisi tentang pendapat, teori, dalil/hukum dan lain-lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, yaituanalisis yang bergerak dalam tiga komponen, yaitu (1) reduksi data (data reduction), (2) sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing). Dari hasil perolehan data dilapangan, peneliti berhasil membuat profil masing-masing pengemis (baik Masjid Gede maupun Syuhada’) beserta karakteristiknya dalam mengemis. Secara keseluruhan hampir dipastikan bahwa pengemis tersebut adalah orang-orang yang mampu secara ekonomi. Selain dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (misalnya makan tiga kali sehari), pengemis tersebut juga memiliki fasilitas-fasiltas tertentu yang terdapat dirumah mereka masing-masing seperti TV, Radio dan peralatan elektronik yang lain. Bahkan banyak diantara mereka juga memiliki tabungan di bank-bank swasta. Motivasi non-ekonomi yang berhasil ditemukan dibagi menjadi tiga faktor. Pertama, budaya, dimana pada diri pengemis tersebut sudah tertanam mental-mental pengemis. Artinya ada keengganan (malas) pada diri mereka untuk mencari pekerjaan yang lain. Apalagi pekerjaan mengemis mengiming-iming penghasilan yang besar dengan tenaga yang tidak begitu besar. Akhirnya mengemis dijadikan sebuah profesi. Kedua, agama, dimana dalam agama Islam diwajibkan bagi seorang yang mampu untuk memberikan sebagian harta miliknya kepada orang-orang yang kurang mampu (miskin). Hal tersebut menjadi faktor eksternal yang menyebabkan munculnya para pengemis. Sementara disisi yang lain, ada faktor internal dari pengemis itu sendiri yang terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka wajar bila banyak fenomena pengemis muncul ditempat peribadatan seperti yang terdapat di Masjid Gede Kauman dan Masjid Syuhada’. Ketiga, sosial, dalam kategori ini, penyebab munculnya pengemis dibagi lagi menjadi dua hal yaitu, lingkungan sosial dan keluarga. . Dari temuan-temuan dilapangan tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi non-ekonomi yang menjadi pendorong munculnya pengemis tersebut disebakan oleh tiga faktor yaitu, budaya, agama dan sosial. Kata kunci : Pengemis,Motivasi Non-Ekonomi, Kota Yogyakarta.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 208
NILAI GIZI BUAH BAKAU (BRUGUIERA GIMNORRHIZA LAMK) SEBAGAI MAKANAN POKOK MASYARAKAT SOWEK KABUPATEN DISTRIK SUPRIORI SELATAN KABUPATEN SUPRIORI Gloria Kristisni Mori Muzendi dkk Univ. Negeri Papua Manokwari
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 209
NILAI-NILAI MORAL DALAM CERITA BERBINGKAI HIKAYAT KALILA DAN DAMINA SEBUAH KAJIAN FILOLOGIS Dian Choirul Hadi dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 210
OBAT NYAMUK DUKU BAKAR Desi Nur Wijayanti dkk Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 211
OPTIMALISASI ALAT DETEKTOR SINTILASI UNTUK ANALISIS SUMBER RADIASI DARI LIMBAH CAIR R. Giartono Arif N dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 212
OPTIMALISASI KARAKTERISTIK NUTRACEUTICAL BUAH MURBEI (MORUS ALBA L.) MENJADI CUKA BUAH SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN FUNGSIONAL Abstrak
Irma Sarita ,Amelia Miranda B.E.,Fajar Hanani Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang
Murbei merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Cina. Tanaman ini dibudidayakan karena daunnya merupakan makanan utama ulat sutera. Permasalahan yang timbul di masyarakat adalah minimnya pemanfaatan lebih jauh dari tanaman murbei. Cuka murbei merupakan salah satu alternatif pemanfaatan tanaman murbei sebagai pangan fungsional. Murbei memiliki kandungan vitamin dan zat-zat kimia yang diperlukan bagi kesehatan, seperti karoten, vitamin B1, B2, C, asam stearat, asam oleat, dan lain-lain. Karoten merupakan prekursor vitamin A yang terdapat dalam tanaman. Sedangkan Thiamin B1 merupakan zat berupa kristal yang terdapat dalam serealia dan diperlukan dalam metabolisme karbohidat. Vitamin B2 riboflavin terdapat pada bagian tanaman muda, berperan dalam reaksi oksidasi dan reduksi dalam jaringan. Vitamin C bersifat mudah teroksidasi, tidak tahan panas, tetapi stabil dalam kondisi asam, misalnya dalam buah. Potensi cuka buah murbei sebagai produk olahan dibandingkan dengan pembuatan dalam bentuk sari buah adalah dimana pada produk cuka lebih terasa flavor-nya, kondisi asam buah mendukung proses pembuatan cuka buah. Sedangkan bila diolah menjadi produk wine adalah terbatasnya konsumen pada tingkat kalangan atas, dan mengandung tingkat alkohol yang tinggi. Pada produk yoghurt, buah murbei hanya digunakan sebagai penambah rasa (bukan sebagai bahan baku). Melalui pembuatan cuka murbei, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemanfaatan buah murbei . Proses pembuatan cuka murbei relatif sederhana, hampir sama dengan pembuatan cuka buah lain, yakni melalui proses fermentasi, diantaranya fermentasi alkohol dengan galur Saccharomyces cereviceae dan fermentasi asam cuka dengan mikroorganisme berasal dari genus Acetobacter, salah satunya adalah Acetobacter aceti. Karakteristik dan sifat fungsional cuka murbei bersumber pada fungsi antosianin, asam dan vitamin C terhadap kesehatan yang merupakan komposisi penting buah murbei sebagai bahan baku pembuatan cuka buah murbei. Pengolahan buah murbei menjadi cuka memiliki keuntungan dapat memperpanjang daya simpan dan memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan. Produk ini bebas dari bakteri patogen, dan dapat dikonsumsi seperti jus buah segar yang dapat menarik minat konsumen awam. Kata kunci : cuka buah, pangan fungsional, fermentasi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 213
OPTIMALISASI SIKLISASI SITRONELAL MENJADI ISOPULEGOL DARI HASIL ISOLASI MINYAK SEREH WANGI Marfuatun dkk Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 214
OPTIMASI KOMPOSISI 2,4 DIKLOROFENOKSI ASETAT DAN FURFURYL AMINO PURINE DALAM PENGHASILAN GLIKOSIDA JANTUNG SECARA IN VITRO DARI KALUS KAMBOJA JEPANG (ADENIUM OBESUM) Melissa Wijaya,Andreas Donny Prakasa,Vicky Ariestya Chandra,Lukas Eko Widyasmoro Farmasi Univ. Sanata Dharma Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya penggunaan kultur jaringan untuk menghasilkan metabolit aktif dari tanaman. Tujuannya yaitu membuktikan bahwa jaringan dapat menggantikan tanaman asal secara fungsional, termasuk menghasilkan metabolit aktif. Dalam penelitian ini, metabolit aktif yang diteliti yaitu glikosida jantung dari kalus daun kamboja jepang ( Adenium obesum.). Eksplan untuk menghasilkan kalus didapat dari jaringan daun kamboja jepang yang ditanam secara in vitro pada media MS ( Murashige-Skoog) dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-Diklorofenoksiasetat (analog auksin) dan FAP (analog sitokinin). Analisis dilakukan dengan membandingkan waktu inisiasi kalus, dan susut pengeringan kalus pada kalus yang dikembangkan dalam media. Analisis kualitatif kandungan glikosida jantung kalus dilakukan dengan cara KLT yaitu dengan membandingkan harga Rf bercak-bercak hasil pengembangan ekstrak kalus kamboja jepang dengan standar digitoxin dalam fase diam silika G 60 F254, fase gerak etil asetat : metanol : aquadest ( 81 :11 : 8 v/v ) dengan jarak pengembangan 10 cm. Deteksi yang digunakan yaitu dengan menggunakan pereaksi vanillin asam sulfat (VAS) berdasarkan acuan (Wagner,1984). Dari hasil penelitian, diketahui bahwa komposisi perbandingan ZPT yang baik untuk menumbuhkan kalus adalah media dengan tambahan konsentrasi ZPT 2,4D : FAP = 4 : 0. Harga Rf ekstrak kalus dari analisis profil KLT hampir sama dengan Rf bercak standar digitoxin sehingga dapat disimpulkan kalus pada penelitian ini mengandung glikosida jantung seperti tanaman asalnya. Kata kunci : Jantung, Asetat, AMINO
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 215
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI TEPUNG JAGUNG Abstrak
EFFENDI , RONNY PUJIWIYONO , DICKY PRANANTYO TEKNIK KIMIA Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Edible film and coating merupakan solusi pembungkus pangan inovatif yang dapat menyatu dengan bahan makanan yang dilindungi, dan dapat dimakan serta degradable. sebagian besar berupa jagung (tepung jagung). Edible film and coating diyakini mampu menjawab kebutuhan pasar akan bahan pembungkus makanan yang dapat menjamin aspek higienis dan kualitas makanan yang dilindungi, serta ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini dimaksudkan mempelajari dan mengembangkan proses produksi untuk mendapatkan karakteristik film dengan kualitas optimal selanjutnya disesuaikan dalam skala industri guna kepentingan komersial. Fokus dari penelitian ini adalah penentuan komposisi bahan yang dapat menghasilkan karakteristik film dengan kualitas yang optimal. Pembuatan edible film dilakukan dengan cara mencampurkan tepung jagung dengan air dan gliserol. Komposisi film yang akan dibentuk adalah 3 gram tepung/100 gram filmogenic solution. Konsentrasi sorbitol divariasikan pada 20, 40, dan 60 gram/100 gram tepung. Konsentrasi gliserol divariasikan pada 20, 40 gram/100 gram tepung. Lalu dibuat juga film dengan kombinasi gliserolsorbitol sebesar 20-20 dan 20-40 gram/100 gram tepung. Hasil yang diperoleh adalah larutan filmogenik yang kemudian dituangkan ke permukaan plat. Suspensi tepung kemudian dikeringkan pada suhu 40°C selama 40 jam dalam oven berventilasi sampai mencapai berat yang konstan untuk menguapkan solvennya. Hasil penelitian untuk perbandingan gliserol dan tepung jagung 20% diperoleh nilai kuat tarik sampel film sebesar 2,5641 x 106 N/m2. Nilai ini menunjukkan bahwa sampel film relatif tidak terlalu kuat. Hal ini terlihat untuk ketebalan sampel 0,09 mm, sampel agak mudah sobek dan diperoleh persamaan model Langmuir Isotherm . Perbandingan sorbitol dan gliserol terhadap tepung masingmasing 20% diperoleh persamaan model Langmuir Isotherm . Dari hasil analisis diperoleh bahwa penambahan sorbitol pada film relatif tidak mempengaruhi adsorptivitas uap air pada film. Hal ini ditunjukkan bahwa persamaan adsorptivitas uap air untuk film yang mengandung sorbitol tidak jauh Kata kunci : Edible Film, Tepung Jagung, Optimasi Proses
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 216
PELARUT FOSFAT ANORGANIK OLEH KULTUR CAMPUR JAMUR PELARUT FOSFAT SECARA IN VITRO Abstrak
Agustina Dwi K. dkk Univ. Diponegoro Semarang
Fosfat merupakan nutrient essensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Fosfat sebenarnya terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam tanah, namun sekitar 95-99% terdapat dalam bentuk fosfat tidak terlarut sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman (Vassileva et al., 1998). Upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan pembuatan pupuk biologi dengan mikroba pelarut fosfat sebagai agen biofertilizer. Penelitian terdahulu, diperoleh isolat jamur pelarut fosfat dari sampel tanah gambut yang sudah teruji kemampuannya dalam melarutkan fosfat (Normasari, 2005). Program ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yang tepat untuk digunakan sebagai formula kultur campur agar dapat melarutkan fosfat secara optimal, meningkatkan kemampuan jamur dalam melarutkan fosfat dengan adanya kerja yang sinergis dari jamur-jamur tersebut, dan menjadikan mahasiswa mampu mengaplikasikan mata kuliah yang didapatkan yaitu mikrobiologi tanah untuk menghasilkan pupuk biologi dengan mikroorganisme sebagai agen biofertilizer. Penelitian dilakukan dengan 7 perlakuan kultur jamur tunggal NSJ 1, NSJ 5, NSJ 6, kultur jamur campur NSJ 1-NSJ 5, NSJ 1-NSJ 6, NSJ 5-NSJ 6, NSJ 1-NSJ 5-NSJ 6 dan kontrol. Kontrol perlakuan digunakan medium uji Pikovskaya tanpa inokulasi jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum menunjukkan kemampuan kultur jamur baik tunggal maupun campur dalam melarutkan fosfat dibandingkan dengan kontrol (tanpa inokulasi jamur) dengan kecenderungan profil yang hampir sama. Kata kunci : fosfat, mikroba pelarut fosfat, biofertilizer
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 217
PELASTARIAN TANAMAN JATI (TECTONA GRANDIS LF.) MUNA DENGAN APLIKASI BIOTEKNOLOGI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) LOKAL Abstrak
Dodi Surya Hadi Agronomi Univ. Haluoleo Kendari
Sesuai dengan permasalahan di atas maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuktikan bahwa CMA lokal dapat meningkatkan daya hidup dan pertumbuhan tanaman jati Muna. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium unit Inokulan Jurusan Budidaya Pertanian dan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tanah dan akar dari bawah tegakan tanaman jati lokal Muna, KOH 10%, HCl 2%, Trypan Blue, Glukosa 50-60%, larutan PVLG, pewarna Melzer, bibit jati Muna, polibag, media tanah dan pasir, kertas label, pupuk kandang dan air. Alat-alat yang digunakan yaitu cangkul, plastik, saringan (berukuran 670 µm, 125 µm, dan 45 µm), mikroskop, cawan petri, pinset spora mikro, pengaduk, gembor, dan alat tulis menulis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan yaitu : M0 = Kotrol (tanpa CMA), M1 = 10 g CMA. Polibag-1, M2 = 20 g CMA. Polibag-1, M3 = 30 g CMA. Polibag-1 dan M4 = 40 g CMA. Polibag-1. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Inokulum CMA: 1. Eksplorasi CMA di Lapangan, 2. Isolasi Spora CMA; b. Persiapan Bibit Jati Muna; c. Inokulasi CMA Pada Bibit Jati Muna; d. Pemeliharaan; e. Pengamatan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tinggi tanaman, 2. Diameter Batang dan 3. Jumlah Daun; dan f. Analisis Data. Kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi masukan dalam usaha pengembangan dan pelestarian tanaman jati di Kabupaten Muna khususnya dan Sultra umumnya, disamping itu dapat pula digunakan sebagai bahan pembanding pada penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan penelitian ini. Kata kunci : tanaman jati
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 218
PELET AMPAS TEH PRODUK BIOFERMENTASI SEBAGAI PAKAN SEHAT TIKUS Abstrak
Esty Setia Lestari dkk Inst. Pertanian Bogor
Ampas teh merupakan limbah industri teh botol yang mempunyai potensi besar sebagai sumber serat. Penggunaan serat ampas teh dalam ransum dapat menurunkan kadar lemak darah dengan cara mengikat misel dan asam empedu untuk segera dikeluarkan melalui feses sehingga peranan serat ini dapat mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh kelainan metabolisme lemak, juga mempunyai daya ikat kation sehingga dapat mengganggu keseimbangan mineral di dalam tubuh. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji pengaruh modifikasi serat ampas teh melalui fermentasi terhadap performans, kadar kolesterol dan trigliserida darah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Teknologi Produksi Ternak, Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, dan Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan April sampai Juli 2006. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) lepas sapih strain Sprague Dawley berumur 21 hari dengan rataan bobot badan 31,98 g ± 4,46 gram per ekor. Ransum perlakuan terdiri dari 5 macam, yaitu : ransum basal (R1), ransum basal + 2,5% ampas teh tanpa difermentasi (R2), ransum basal + 2,5% ampas teh difermentasi dengan Aspergillus niger (R3), ransum basal + 2,5% ampas teh difermentasi dengan Rhizopus oryzae (R4), dan ransum basal + 2,5% campuran ampas teh difermentasi dengan Aspergillus niger dan Rhizopus oryzae dengan rasio 50% : 50% (R5). Peubah yang diamati terdiri dari konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, kadar kolesterol dan trigliserida darah. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data dianalisis dengan analisis Sidik Ragam (ANOVA), dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Kontras Orthogonal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian serat ampas teh baik yang difermentasi maupun yang tidak difermentasi tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap performans, kolesterol dan trigliserida darah. Akan tetapi tikus yang mendapat perlakuan ampas teh produk biofermentasi mempunyai pertambahan bobot badan dan konversi ransum yang relatif lebih baik dibandingkan ransum basal. Kata-kata kunci: ampas teh, fermentasi, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger kolesterol, trigliserida
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 219
PELUANG TERJANGKITNYA DEMAM BERDARAH DITINJAU DARI FAKTOR SOSIOEKONOMI DI KOTA BANDUNG Abstrak
Hadi Pranoto dkk Univ. Padjadjaran Bandung
Penelitian ini akan mengkaji peluang terjangkitnya demam berdarah ditinjau dari sosioekonomi penduduk. Dengan meneliti faktor-faktor dari sosioekonomi yang kemungkinan berkaitan dengan kasus DBD ini. Faktor - faktor diatas akan diuji dan dilihat korelasinya satu sama lain dengan menggunakan analisis regresi. Dari hasil inilah pada akhirnya akan dibuat formulasi model matematika yang cocok digunakan dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai peluang terjangkitnya demam berdarah dilihat dari sosioekonomi penduduk. Selanjutnya, dari hasil penelitian ini akan didapat referensi mengenai pencegahan dini yang tepat guna. Kata kunci : Demam Berdarah ,Sosioekonomi,Kota Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 220
PEMAHAMAN SERTA DAMPAK PELAKSANAAN TRADISI UPACARA BERSIH DESA DI DESA SUSUKAN, KECAMATAN SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI Abstrak
Anita Nugraheni dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Komunikasi merupakan hal yang penting bagi pergaulan hidup bermasyarakat, apalagi bila itu dapat berlangsung secara efektif, maka menjadi salah satu indikasi sehatnya seseorang secara psikologis. Tentunya komunikasi memerlukan media sebagai sarana untuk mengikatkan rasa antar orang-orang yang terlibat didalamnya. Ritual adat yang terjadi dimasyarakat pedesaan, ternyata selain sebagai pelestarian tradisi, juga menjadi media komunikasi yang efektif untuk proses sambung rasa bahkan menjadi media untuk mengekspresikan ide yang kemudian menjadi kemajuan hidup bermasyarakat. Begitu juga ritual bersih desa yang merupakan salah satu tradisi yang ada pada masyaraat Dusun Susukan Desa Pare Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri mengsekspreikan bentuk komunikasi masyarakat desa yang khas, unik dan syarat dengan proses psikologis didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendiskripsikan proses dan bentuk komunikasi pada ritual apeman yang dilakukan masyarakat Dusun Susukan Desa Pare Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Subjek penelitian ini diambil secara purposive sampling sebanyak enam orang warga masyarakat. Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel penelitian yaitu bentuk komunikasi. Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan yang status kehadirannya diketahui oleh subjek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan pedoman wawancara serta data yang berupa tindakan subjek dan lokasi sekitar subjek dikumpulkan dengan metode observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu berupa paparan, uraian, dan gambaran. Sedangkan untuk mengetahui validitas penelitian digunakan metode ecological validity. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa komunikasi saat ritual bersih desa terjadi secara langsung, yang meliputi komunikasi masalah keseharian dan pembahasan atas usulan yang disampaikan seorang peserta oleh seluruh peserta ritual. Dampak dari ritual bersih desa bagi masyarakat adalah munculnya rasa puas diantara mereka. Kata kunci : ritual adat, bentuk komunikasi, masyarakat desa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 221
PEMANFAATAN 3 SPESIES POPULASI DOMINAN IKAN LAUT DALAM DARI LAUT BARAT SEMATERA SEBAGAI SUMBER PANGAN Wayan Nirmala Asty, Mar’atun Rohmah Susanti, Tri Prabowo Swasono, Gilang Aditya Putra Kinasih, Taufiqurrahman Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Perkembangan pengetahuan kelautan pada umumnya berjalan seiring dengan berkembangnya teknologi pemanfaatan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini memudahkan manusia dalam mengeksploitasi sumber daya ikan di laut. Akibatnya terjadi overfishing pada beberapa daerah penangkapan ikan seperti di selat Malaka, laut Jawa dan laut Banda yang menyebabkan makin sedikitnya stok ikan tangkapan. Oleh karena itu perlu adanya daerah tangkapan baru sebagai alternatif pengganti daerah tangkapan di pesisir dan daerah pelagis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kandungan gizi 3 spesies populasi ikan laut yang dominan di perairan barat Sumatera yaitu Beryx splendens, Hoplosthetus crassipinus dan Bajacalifornia erimoensis. Kandungan gizi yang diteliti adalah protein, lemak, mineral, abu, asam-asam amino dan asam-asam lemak tak jenuhnya terutama Omega 3 (ω-3) serta toksisitasnya. Ikan laut dalam yang diteliti mempunyai tingkat kesegaran antara agak segar dan tidak segar. Hoplostethus crassipinus dan Beryx splendens memiliki kadar protein tinggi (15-20%) dan berkadar lemak rendah ( Pre tes) peningkatan yang terjadi hanya pada segi kognitif saja, siswa belum menampakkan kenaikan dalam segi afektif dan psikomotornya. Maka diadakan siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar dengan nilai rata-rata 7,33 atau berdasarkan uji-t angka yang didapat bernilai negative (-) 14,030 (Pos tes > Pre tes), kenaikan pretasi ini diikuti pula dengan kenaikan dari segi afektif yaitu peningakatan perasaan senang, minat, antusias terhadap pelajaran dan dari segi psikomotorik, siswa menjadi lebih aktif, dan perhatian dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan genius learning strategy dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan. Kata kunci : Genius Learning Strategy, Prestasi Belajar
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 311
PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL JARING LABA_LABA (WEBBED MODEL) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II D Abstrak
Ririn Lestari dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Program ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penerapan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba (Webbed Model) yang paling baik dan tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas II SD Negeri Puren, 2) apakah penerapan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba dapat meningkatkan minat siswa kelas II SDN Puren terhadap mata pelajaran Matematika. Subyek pada penelitian ini adalah 33 orang siswa kelas II SDN Puren Yogyakarta. Obyek pada penelitian ini adalah pembelajaran terpadu model jarring laba-laba (Webbed Model) dengan mengambil setting penelitian di SD Negeri Puren Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua kali tindakan dengan metode pembelajaran yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi/pengamatan, wawancara/interviu, dokumentasi dan tes buatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perpaduan antara pembelajaran dikelas dan pembelajaran di luar kelas paling efektif untuk menerapkan pembelajaran terpadu model jarring labalaba, penelitian ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan minat belajar siswa kelas II SDN PUREN pada mata pelajaran Matematika setelah dilakukan tindakan berupa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba. Peningkatan minat belajar pada mata pelajaran Matematika bagi siswa kelas II SDN Puren ini dapat dilihat dari hasil pengamatan dan pengakuan siswa dalam wawancara yang dilakukan pada siswa dan didukung data dari guru kelas II SDN Puren. Kata kunci : Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-Laba (Webbed Model),
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 312
PENERAPAN TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) DI DALAM KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KINERJA DAN PRESTASI SISWA KELAS X SMA Abstrak
Imroatus Sholihah ,Fery Sulistiyaningsih Biologi Univ. Negeri Malang
Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas X SMA “Jenderal Sudirman” Kalipare malang, diperoleh data antara lain prestasi belajar yang tergolong rendah. Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi kurang memberi layanan kepada siswa dengan baik. Indikator yang nampak antara lain adalah kelas sering kosong sedang kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi tidak bisa berbuat banyak, hal ini berakibat juga siswa berkeliaran di luar kelas sehingga menggangu kelas lain, siswa cenderung nakal, sering boros dan lain sebagainya. TQM (Total Quality Manajemet) adalah suatu pendekatan yang sistematik untuk mencapai tingkat kualitas yang tepat. Prinsip kami, dalam menerapkan TQM adalah mengoptimalkan sistem manajemet yang selama ini berlaku yang berakibat motivasi kinerja dari masing-masing komponen sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah sebih baik lagi, yang akan berdampak pada naiknya prestasi belajar siswa. Tujuan dari diterapkannya TQM dalam penelitian ini adalah: untuk meningkatkan motivasi kinerja dan prestasi belajar siswa, membelajarkan siswa menyelesaikan masalah yang timbul di dalam kelas, memaksimalkan fungsi pengurus kelas sebagai subjek layanan kelas kepada anggota kelas, dan untuk memaksimalkan tugas dan tanggung jawab guru dalam proses belajar mengajar lebih maksimal. Berdasarkan tujuan di atas penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena di akhir penelitian ini diadakan evaluasi untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Sehingga di ketahui kelebihan yang dapat dipertahankan dan kekurangan yang dapat diperbaiki dalam proses belajar mengajar selanjutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan TQM (Total Quality Manajemet) dalam upaya peningkatan kinerja dan hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen angket dan pemberian pretest dan postest menunjukkan ada peningkatan motivasi kinerja pada setiap komponen sekolah dan hasil belajar siswa meningkat. Kata kunci : TQM, Motivasi Kinerja, Prestasi Siswa
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 313
PENGAMBILAN OLEORESIN DARI LIMBAH RIMPANG JAHE HASIL PENYULINGAN MINYAK JAHE MELALUUI PROSES EKSTRAKSI Baroroh Barid P., Rosi Arum Saputri Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 314
PENGARUH BANTUAN DANA DARI PEMERINTAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN USAHA KECIL Abstrak
Nursuciani, Dian Rachmawati, Linda Yunitasari Akuntansi Univ. Muhammadiyah Malang
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Kantor Koperasi UKM dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Tulungagung dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan usaha kecil sebelum dan sesudah pemberian dana dari pemerintah. Dalam penelitian ini penulis berusaha mengetahui perubahan kinerja keuangan usaha kecil dan menengah pasca bantuan dana dari pemerintah dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Dari survey yang penulis lakukan jenis UKM yang diteliti terdiri dari konveksi, peternak, pengrajin marmer, pengrajin batik, budidaya tanaman hias, serta pengrajin kesetdan sapu. Dari hasil analisis diketahui bahwa bantuan dana dari pemerintah berpengaruh signifikan terhadap ROI, Asset Turn Over, dan Current Ratio. Sedangkan debt ratio tidak dipengaruhi oleh bantuan dana dari pemerintah. Kata kunci : pemerintah,bantuan,usaha kecil
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 315
PENGARUH BERBAGAI MACAM KONSENTRASI ASAM SORBAT TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN TAHU Abstrak
Ernita Rismawati, Ani Meilani, Ulfa Yahya Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang
Penambahan jenis bahan pengawet yang berbeda dalam produk tahu berpengaruh terhadap daya tahan tahu. Pertumbuhan mikroorganisme patogen pada tahu menyebabkan tahu tersebut cepat basi dan berbau busuk. Dalam proses ini mikroba menempel pada substrat dan mengoksidasi asam lemak, sehingga tahu tersebut menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk mencegah kerja enzim dehidrogenase terhadap oksidasi asam lemak pada sel mikroba digunakan asam sorbat (CH3CH=CHCH=CHCOOH) yang merupakan antimikroba kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Pengaruh perbedaan konsentrasi asam sorbat terhadap daya tahan tahu. 2). Konsentrasi terbaik (optimum) asam sorbat yang digunakan untuk mengawetkan tahu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-21 Mei 2006 di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian UMM. Jenis penelitian ini adalah true-experiment dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Populasinya adalah tahu putih yang berasal dari kedelai super 45 diperoleh di pasar Gondosari Punung Pacitan. Sampel yang digunakan adalah 6 kg kedelai super 45. Sampel diambil secara simple random sampling ( acak). Variabel bebasnya adalah jenis perlakuan asam sorbat (0%;0,1%;0,2% dan 0,3%). Variabel terikatnya adalah daya tahan tahu (tingkat kekerasan tahu,warna, bau dan rasa tahu). Variabel kendalinya adalah jenis tahu yaitu tahu putih. Data diolah dengan analisa varian (ANAVA) satu faktor dan uji duncan’s. Berdasarkan hasil penelitian penambahan asam sorbat dalam produk tahu berpengaruh terhadap daya tahan tahu. Didapat tingkat kekerasan tahu paling tinggi atau daya tahan tahu terlama pada penambahan asam sorbat 0,3%. Kata kunci : pengaruh asam sorbat, konsentarasi, kualitas tahu, daya tahan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 316
PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE LINN) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) YANG DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA Henny Kusdilianti dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 317
PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.) SECARA IN VIVO TERHADAP AKTIVITAS GLUTATION STRANSFERASE PADA BAGIAN ORGAN TIKUS GALUR WISTAR Purwanto dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 318
PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS KUNTH.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA Esti Widayanti, Titi Ratna Wijayanti, Nur Latifah Sri Wijayanti, Ratna Budhi Pebriana Ilmu Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat dunia karena sulit disembuhkan dan membawa resiko kematian bagi penderitanya. Berdasarkan sepuluh kanker primer pada wanita di Indonesia, kanker payudara menempati posisi kedua setelah kanker leher rahim. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat-obat baru yang berasal dari tanaman terutama yang berkhasiat sebagai antibakteri, antiviral, dan antikanker. Cosmos caudatus Kunth. atau yang lebih dikenal dengan nama berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan, penguat tulang, lemah lambung dan pengusir serangga. Ekstrak metanolik daun kenikir diketahui mengandung flavonoid dan glikosida kuersetin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah ekstrak metanolik daun kenikir mampu memacu apoptosis sel kanker payudara. Daun kenikir yang telah dikeringkan diekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan penyari metanol. Hasil ekstraksi dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kental sebanyak 28,41 gram diuji sitotoksisitasnya secara in vitro terhadap sel kanker payudara (T47D) dengan konsentrasi 500, 400, 300, 200, 100, 50, 25 dan 5 µg/ml dengan waktu inkubasi 24 dan 48 jam. Kemudian dilakukan pengamatan terjadinya pemacuan apoptosis dengan metode double staining dan DNA fragmentation assay. Nilai IC50 ekstrak metanolik daun kenikir sebesar 344,91 µg/ml (waktu inkubasi 24 jam) dan 378,43 µg/ml (waktu inkubasi 48 jam). Dengan demikian, aktivitas sitotoksisitas ekstrak bersifat time dependent. Pada pengamatan apoptosis dengan metode double staining, terlihat morfologi sel yang mengalami apoptosis. Hasil DNA fragmentation assay tidak menunjukkan adanya pola DNA ladder yang merupakan ciri terjadinya apoptosis. Kemungkinan hal ini disebabkan sel masih mengalami tahap early apoptosis dimana belum terjadi fragmentasi DNA. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekstrak metanolik daun kenikir terbukti bersifat sitotoksik dan dapat memacu apoptosis sel kanker payudara (T47D). Hal ini dapat dijadikan dasar pengembangan tanaman ini sebagai antikanker dengan target aksi spesifik. Kata kunci : daun kenikir, ekstrak metanolik, sel T47D, apoptosis
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 319
PENGARUH EKSTRAK TYMUS VULGARIS SEBAGAI ANTI FUNGAL DENGAN AMFOTERISIN B DAN KALIUM IODIDA TERHADAP ASPERGILLUS SP. SECARA IN VITRO Abstrak
Nina Tri Kusumawati, Marlia Hardi, Mudhita Z Ritonga Kedokteran Hewan Univ. Airlangga Surabaya
This research has done to understand the antifungal activity of Thymus vulgaris and to differentiate the antifungal activities of Thymus vulgaris, Amphotericin B, and Potassium Iodide. Thymus vulgaris is a herb that its phytochemistry is employed for therapeutic properties. The in vitro susceptibility of Aspergillus fumigatus to Thymus vulgaris, Amphotericin B, and Potassium Iodide were determined by a diffusion disk technique. The results showed growth inhibition areas of Thymus vulgaris extract and Amphoterisin B as antifungal agents against Aspergillus fumigatus and no antifungal activity of Potassium Iodide. Kata kunci : Thymus vulgaris, Aspergillus fumigatus, Antifungal, Susceptibility, Disk Diffusion
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 320
PENGARUH IMPLEMENTASI METODE OPTIMASASI EFISIENSI ENERGI TERHADAP KINERJA DAYA MOTOR INDUKSI SUHU PHASA PADA APLIKASI POMPA AIR Abstrak
Fakhri Jamil dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Penelitian mutakhir tentang Motor Induksi Satu Phasa selalu didedikasikan untuk mendapatkan efisiensi pemanfaatan energi dan perbaikan kinerja. Salah satu hal terakhir yang muncul adalah penelitian tentang optimisasi efisiensi energi dan kondisi kinerja Daya di bawah kendali optimal tersebut. Sedangkan yang diupayakan diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan kendali optimal (OEE) pada motor yang dibebani air dengan pompa dan tanpa yang berbeban air dengan pompa. Metode yang digunakan adalah Metode Optimisasi Efisiensi Energi (OEE) dimana metode ini adalah dengan mengatur sudut penyalaan Tegangan TRIAC. Melalui aplikasi langsung pada pompa air, dapat diperoleh data tentang efisiensi energi dan kinerja Dayanya. Sehingga dapat diperoleh nilai kinerja daya optimal pada Motor Induksi Satu Phasa kapasitor run dalam kondisi motor berbeban air diperoleh ketika sudut penyalaan 90˚ listrik dengan penghematan daya sekitar 13.3% dan memiliki kinerja motor yang tidak jauh beda dengan yang tanpa menggunakan Metode OEE dengan penurunan kinerja sekitar 0,798%. Dalam kondisi motor tanpa beban air diperoleh ketika sudut penyalaan sebesar 120˚ listrik dengan penghematan daya sekitar 36.3% dan memiliki kinerja motor yang tidak jauh beda dengan yang tanpa menggunakan Metode OEE dengan penurunan kinerja sekitar 0.29%. maka jelas bahwa pembayaran rekening listrik akan mengalami penghematan. Kata kunci : Metode Optimasasi, Efisiensi Energi, Pompa Air
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 321
PENGARUH JENIS PRODUK VAKSIN AVIAN INFLUENZAA TERHADAP TITER ANTIBODI PADA AYAM PEDAGING Abstrak
Nurul Laili dkk Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
Telah dilakukan pemeriksaan serologis titer antibodi ayam pedaging yang telah yang telah diberikan vaksin Avian Influenza inaktif strain H5N1 dari berbagai jenis produk dari beberapa produsen dengan metode Hemaglutination Inhibition (HI) dengan rancangan penelitian yaitu rancangan acak lengkap. 100 ekor ayam pedaging strain CP 707 yang dijadikan hewan coba yang disertai dengan pemberian vaksin Newcastle Disease (ND) tetes dibagi dalam 3 perlakuan yaitu perlakuan I, II dan III atau P0 yaitu perlakuan tanpa vaksin sebagai kontrol, P1 yaitu perlakuan dengan pemberian vaksin Avian Influenza produk dari PT. Vaksindo Satwa Nusantara, dan P2 yaitu perlakuan dengan pemberian vaksin Avian Influenza produk dari PT. Medion. Jumlah seluruhnya adalah 100% pada pemeriksaan serologis uji Hemaglutination Inhibition (HI) dengan masing-masing perlakuan diambil 10% dijadikan sampel pemeriksaan, dimana menunjukkan hasil pembentukan titer antibodiprotektif pada P1 dan P2 setelah 3 minggu pemberian vaksin Avian Influenza inaktif strain H5N1 dengan dosis sebesar 0,2 ml secara subkutan / dibawah kulit pangkal leher, sedangkan untuk P0 menunjukkan negatif Antibodi. Untuk hasil perbandingkan antara P1 dan P2 tidak menunjukkan perbedaan bermakna karena hasil uji Beda Nyata Terkecil = 0,01. Dari data ini maka perlu adanya program vaksinasi Avian Influenza pada ayam khususnya atau pada unggas pada umumnya dapat diperhatikan lebih serius. Dengan program vaksinasi tersebut diarahkan untuk menimbulkan kekebalan sehingga dapat menekan kepekaan ayam terhadap virus. Pemakaian vaksin Avian Influenza dapat diberikan dari produk vaksin produksi pabrik farmasi manapun dengan strain H5N1. Pada penelitian ini belum dapat ditarik kesimpulan tentang pemeriksaan vaksin Avian Influenza dengan strain selain H5N1. Kata kunci : Titer Antibodi ; Vaksin AI
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 322
PENGARUH JUICE LALAPAN TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI DAN FUNGSI HATI MENCIT JANTAN GALUR SWISS DERIVED YANG DICEKOK MINYAK GORENG BEKAS
Abstrak
Yohanes Sudarmanto, Rosita Dewi, Nurul Hapsari, Ika Rahmawati Sutejo. Program Studi Pendidikan Dokter Univ. Jember
Penggunaan minyak goreng berulang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Proses penggorengan dapat menyebabkan perubahan fisik dan kimia makanan yang digoreng maupun minyak yang digunakan. Makanan yang digoreng ini sering disajikan bersama lalapan. Lalapan mengandung komponen bioaktif, yang mempunyai kemampuan sebagai antioksidan. Pengaruh sayuran sebagai lalapan yang mengandung antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dalam tubuh yang berasal dari minyak goreng berulang kali pakai; terutama mencegah kerusakan hati masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pemberian juice lalapan terhadap perubahan morfologi dan fungsi hati mencit yang dicekok minyak goreng bekas pakai. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss Derived yang dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok K(-), K(+), P1, P2, P3, dan P4. Frekuensi pemakaian minyak goreng adalah 27 kali; diberikan sebanyak 1 ml setiap 100 gram berat badan mencit untuk kelompok K(+), P1, P2, P3, dan P4, setiap hari selama 14 hari masa percobaan. Aquadest diberikan sebanyak 1 ml setiap 100 gram berat badan mencit untuk kelompok K(-). Komposisi juice lalapan terdiri atas mentimun, sawi, kubis, kacang panjang (dengan perbandingan berat yang sama) yang dihaluskan dengan juicer kemudian diberikan pada mencit secara oral dengan konsentrasi 100% untuk kelompok P1, 50% untuk kelompok P2, 25% untuk kelompok P3, dan 12,5 % untuk kelompok P4; sebanyak 2 ml setiap 100 gram berat badan mencit; diberikan bersama dengan minyak goreng bekas 27 kali pakai setiap hari selama 14 hari masa percobaan. Berdasarkan data hasil pengamatan mikroskopik hati mencit dengan pembesaran 100 kali didapatkan adanya degenerasi ringan pada kelompok K(-) dan K(+); degenerasi ringan dan sedang pada kelompok P1 dan P2; degenerasi sedang dan berat pada kelompok P3 dan P4. Semakin tinggi konsentrasi juice lalapan, semakin ringan degenerasi yang terjadi. Perbandingan hasil pengukuran K(-), K(+), dan P menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada kadar SGPT, SGOT, bilirubin direk dan total (p 0.05, dan hasil untuk aktivitas LP setelah penggunaan pasta gigi standar dan perlakuan dengan pv > 0.05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan aktivitas enzim ini antara sebelum dan sesudah penggunaan pasta gigi perlakuan (dengan triklosan, baking soda,), kecuali pada pasta gigi enzim. Juga tidak ada perbedaan bermakna rata-rata aktivitas laktoperoksidase saliva antara penggunaan pasta gigi perlakuan dengan pasta standar. Kata kunci : Aktivitas Laktoperoksidase Saliva, Triclosan, Baking Soda, Enzim
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 346
PENGARUH SUHU DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BESI COR Abstrak
Muhammad Baihaki dkk Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
Sumatera Selatan salah satu propinsi terluas di Indonesia, dengan luas daerah 103.688 km2 atau 1/20 dari luas Indonesia. Daerah yang begitu luas merupakan penghasil industri pertanian seperti karety, sawit, padi dan lain-lain. Dengan hasil industri yang melimpah ini banyak berdiri industri pertanian (agroindustri). Industri pertanian ini banyak menggunakan material cor, produk pengecoran di palembang sebenarnya dapat bersaing dengan produk lain hal ini dibuktikan dengan pengujian dimana Dari hasil pengujian menggunakan alat poertaspec X-ray Spectiograph model 2501 Material Besi Cor yang dihasilkan oleh industri kecil memiliki komposisi Fe 91.347 % , Al 3.41, Mo 0,43 %, Mn 1,92 %, Ni 1,92 %, Cu 0.394 Cr 0.586 %. Angka kekerasan Vikers setelah mendapat proses perlakuan panas 266 kekuatan tarik 14,58 kg/mm2. Proses perlakuan panas dapat meningkatkan sifat mekanik bahan paduan hasil pengecoran industri kecil, perlakuan panas dgn suhu 850o C dengan waktu tunggu 1 jam dan variasi media pendinggin dapat meningkatkan kekerasan permukaan material. Kata kunci : Media Pendingin, Sifat Mekanik, Besi Cor
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 347
PENGARUH SUHU FERMENTASI DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU PANILI (VANILLLA PLANIFOLIA ANDREWS) Abstrak
R A H M A ,ISMALADEWI,SRI JUWITA KALSUM Kehutanan/Teknik Pertanian Univ. Hasanuddin Makassar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu fermentasi dan suhu pengeringan terhadap mutu panili serta karakteristik penurunan kadar air pengeringan panili. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Mei 2006 di Laboratorium Processing Teknik Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Panili, Air untuk proses pelayuan, Kertas label dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan prosedur sebagai berikut : 1. Persiapan bahan, 2. Proses pelayuan, 3. Proses fermentasi atau pemeraman dan 4. Proses pengeringan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Suhu Fermentasi (A), A1 = 40 °C, A2 = 45 °C, A3 = 50 °C He. 2. Suhu Pengeringan (B), B1 = 50 °C, B2 = 55 °C, B3 = 60 °C . Hasil penelitian ini diharapkan sebagai data dasar untuk melakukan fermentasi dan pengeringan panili secara mekanis. Kata kunci : Panili, Air untuk proses pelayuan, Kertas label dan alat tulis.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 348
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KOROSI BESI BETON YANG TERLINDUNG SECARA KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODE KORBAN MAGNESIUM I Wayan Karta dkk IKIP Negeri Singaraja
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 349
PENGARUH TERAPI PERILAKU KOGNITIF TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MASA PENSIUN
Abstrak
Nofrans Eka Saputra, Dwi Indo, Meriam Esterina Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
Penelitian tentang kecemasan telah banyak dilakukan. kecemasan menjelang masa pensiun biasanya dikaitkan dengan permasalahan Post Power Syndrome. Kecemasan ini dikaitkan dengan situasi keadaan individu yang sedang menghadapi masa pensiun dengan perasaan khawatir, tegang, malas bekerja, pada saat-saat akan menghadapi masa pensiun. Timbulnya kecemasan terhadap masa pensiun ini bukan semata-mata karena akan kehilangan pekerjaan dan nilai ekonomis, namun juga kehilangan yang bersifat psikologis seperti penghargaan dari orang lain, harga-diri, jabatan, dan kekuasaan. Terapi perilaku kognitif sebagai salah satu terapi aktif diharapkan dapat menurunkan tingkat kecemasan terhadap masa pensiun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kecemasan menjelang masa pensiun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 subjek. Penelitian eksperimen ini menggunakan metode quasi-eksperimen dengan satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan adalah teknik Friedman tes. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan sebelum terapi, dan sesudah seminggu setelah (follow-up) mengalami terapi pada kelompok eksperimen dengan p = 0.516. Skor mean pre-tes sebesar 51.7000, sedangkan skor mean post-tes sebesar 48.8000 dan skor mean follow-up sebesar 50.2500. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh terapi perilaku kognitif untuk menurunkan tingkat kecemasan menjelang masa pensiun pada pegawai Dinas Pendidikan DIY. Kata kunci : Kecemasan, Masa Pensiun, Terapi Perilaku Kognitif.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 350
PENGARUH TOKSISITAS DECIS TERHADAP VIABILITAS TELUR IKAN BAWAL (COLOSSOMA MACROPOMUM CUVIER) Abstrak
RAHMAWATI ,DEWI INDRAYANI ,RINDA SARI Biologi Univ. Tanjungpura Pontianak
Decis LC50 merupakan jenis insektisida yang paling banyak digunakan di Indonesia. Penggunaan Decis pada lahan pertanian akan tercuci dan mengalir ke badan-badan air sehingga dapat mengakibatkan pencemaran air. Pencemaran air ini tentu akan mengganggu ekosistem, termasuk ikan. Pencemaran air yang diakibatkan pemakaian pestisida yang berlebihan, akan mengubah perairan baik fisik maupun kimia. Perubahan ini akan meracuni ikan dan mengganggu siklus reproduksi ikan. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan populasi ikan semakin berkurang. Program ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida Decis terhadap persentase penetasan telur ikan bawal, mengetahui pengaruh pestisida Decis terhadap kecepatan penetasan telur ikan bawal dan untuk mengetahui pengaruh Decis terhadap kelulushidupan larva ikan bawal. Hasil dari program ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya penggunaan Decis pada konsentrasi tertentu terhadap perkembangan dan pertumbuhan ikan bawal. Program ini dilakukan dalam dua kali penelitian. Setiap kali perlakuan diujikan terhadap 198 telur ikan yang ditebar dalam 5 liter air. Pada penelitian pertama, digunakan konsentrasi sebesar 0,00025; 0,0005; 0,00075 dan 0,001 ppm serta kontrol (media tanpa Decis). Sedangkan pada penelitian kedua diberikan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 0,25; 0,5; 0,75 dan 1 ppm serta kontrol. Pada penelitian pertama didapatkan bahwa konsentrasi yang diberikan tidak mempengaruhi waktu penetasan. Larva masih memanfaatkan lapisan yolk sebagai cadangan makanan. Namun, setelah tiga hari pemeliharaan, semua larva pada media perlakuan (kecuali kontrol) mati. Ini disebabkan yolk habis dan larva mulai memanfaatkan media sebagai asupan yang sudah terkontaminasi oleh Decis. Pada penelitian kedua, semua telur mati setelah lima jam penebaran ke dalam media. Konsentrasi tersebut (0,25; 0,5; 0,75 dan 1 ppm) dapat merusak telur sehingga embrio tidak dapat berkembang dan menetas menjadi larva. Telur pada kontrol tetap menetas secara normal. Kata kunci : Toksisitas Decis, Telur Ikan Bawal, Viabilitas
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 351
PENGELOLAAN BIJI KARET MENJADI BIODIESEL
Abstrak
Agus Jayadi, Risal Rahman, Umul Khiyaroh, Mustanginah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Kebutuhan energi di dunia semakin meningkat, padahal cadangan energi fosil sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak yang diharapkan memiliki sifat-sifat terbarukan dan ramah lingkungan. Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif merupakan cara penanggulangan yang tepat. Penelitian ini bertujuan mencari kondisi optimum proses pembuatan biodisel dari minyak biji karet dengan mempelajari pengaruh perbandingan pereaksi dan konsentrasi katalis. Metanolisis minyak biji karet dilakukan di dalam reaktor yang berupa gelas beker 600 ml yang dilengkapi penutup dan magnetic stirer serta pipet tetes sebagai pengambil cuplikan pada tiap-tiap waktu. Cuplikan dianalisis gliserolnya dengan metode Iodometri-Asam Periodat. Sisa hasil reaksi diekstraksi dengan menggunakan aquadest pada corong pemisah dan diambil ester sebagai hasil atas. Ester yang diperoleh inilah yang diharapkan dapat dipakai sebagai bahan bakar motor diesel / biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metanolisis minyak biji karet, konversi maksimum diperoleh pada perbandingan pereaksi sebesar 6 mgek metanol/ mgek minyak, dengan katalisator KOH sebesar 0.75 % berat minyak dan dalam waktu 60 menit yaitu sebesar 69,0123 %. Dari hasil pengujian spesifikasi ester hasil reaksi yang meliputi flash point, pour point, carbon residue didapatkan bahwa ester hasil memiliki sifat-sifat fisik yang memenuhi kriteria sebagai minyak diesel dan solar kecuali untuk viskositasnya dan carbon residue. Mengenai viskositas dapat diatasi dengan membuat campuran (blending) antara ester dengan minyak diesel. Pencampuran dapat dilakukan sampai level 30 % ester dan 70 % minyak diesel yang memberikan viskositas sebesar 8,9031cSt. Kata kunci : energi, karet, biodiesel
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 352
PENGEMBANGAN MEDIA PRA LOBARATORIUM KIMIA BERBASIS TEKNOLOGI KOMPUTASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Abstrak
AFFAN ASY’ARI ,LAILYZA WINDYANINGTYAS ,LATIFAH,PUTUT WICAKSONO Kimia Univ. Negeri Malang
Implementasi Kurikulum SMA 2004 memerlukan pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains diantaranya adalah mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya menghitung, mengukur, dan merencanakan penelitian/ eksperimen. Oleh sebab itu keberadaan Laboratorium Kimia sebagai ruang praktik sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau teori. Di Laboratorium Kimia peserta didik akan menjumpai berbagai macam alat dan bahan kimia yang masing-masing memiliki fungsi dan tata cara penggunaan yang khusus. Media ini berfungsi memberikan materi pra laboratorium tentang pengenalan dan tata cara penggunaan alat kimia di laboratorium, agar penggunaan alat kimia sesuai konsep dan mengacu pada keselamatan kerja. Kata kunci : media pembelajaran, multimedia, pra laboratorium kimia.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 353
PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI STUDENT SELF ACCES TERMINAL (SSAT) PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Budi Setiadi dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 354
PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KECERDASAN EMOSI PADA ANAK Abstrak
Nur Chasanah dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Masyarakat lebih mengagungkan keberadaan Intelegence Quotions dan memandang sebelah mata arti penting Emosional Quotions sehingga terjadi dikotomi serta stereotype antara pemfungsian otak dengan perasaan. orang tua lebih bangga jika anaknya berprestasi dalam hal akademik walaupun dalam kehidupan sehari-hari anak tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungannya. Seorang pemimpin ber-EQ tinggi cenderung lebih sukses daripada yang ber-IQ tinggi. EQ bisa dideteksi sejak dini, namun ia bukanlah suatu karakter tetap (trait) yang tidak bisa dirubah Melihat pentingnya EQ dalam menentukan masa depan, maka perlu diketahui sejak dini tingkat EQ seseorang yang akan digunakan dalam melakukan pendidikan sehingga didapatkan generasi yang cerdas dalam akademik serta cerdas pula secara emosi. Kendalanya adalah belum adanya alat yang mampu mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada anak-anak, sehingga diperlukan pengembangan model deteksi dini kecerdasan emosi pada anak sebagai alat tes yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi sejak dini. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah mendeskripsikan faktor yang mampu mengungkap kecerdasan emosi pada anak dan mendeskripsikan cara kerja alat analisis faktor kecerdasan emosi pada anak sebagai alat ukur kecerdasan emosi. Manfaat penulisan karya tulis ini adalah terciptanya sebuah desain alat ukur kecerdasan emosi pada anak. Alat ukur kecerdasan emosi pada anak ini berupa kumpulan pernyataan yang digunakan untuk mengungkap aspek kecerdasan emosi pada anak. Aspek yang diungkap dengan alat tes ini ada lima yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan alat ukur kecerdasan emosi pada anak ini diharapkan dapat membantu upaya mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada anak sehingga bisa ditentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosi sehingga didapat generasi yang cerdas akademik dan cerdas emosinya. Kata kunci : Pengembangan alat ukur, kecerdasan emosi, mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, membina hubungan.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 355
PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE MELALUI PROGRAM PEMELIHARAAN HEWAN
Abstrak
Regina Anindya T., Murni, Natya Ayu Candrika R., Rini Adhi A. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok Psikologi Pendidikan Univ. Indonesia
Howard Gardner (dalam Gage & Berliner, 1992) menjelaskan bahwa setiap orang memiliki berbagai jenis kecerdasan, yang disebut dengan multiple intelligences (MI). Hoerr (1994) menjelaskan bahwa telah banyak pendidik yang menyadari pentingnya mengembangan MI, sehingga penting untuk mengadakan pendidikan MI di sekolah. Untuk itu, perlu dikembangkan program pendidikan berbasis MI yang sesuai diadakan di sekolah. Penelitian ini berusaha untuk membuat program pengembangan MI dengan memanfaatkan hewan sebagai media. Keputusan menggunakan hewan sebagai media banyaknya manfaat yang dapat diambil dari hewan peliharaan, seperti meningkatkan tanggung jawab, mengembangkan keterampilan sosial dan empati, dan lain-lain (Meadows & Flint, 2006). Selain itu, hewan sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kesempatan untuk belajar di berbagai bidang kurikulum (http://www.nationalpetweek.org.uk). Program yang dibentuk terdiri atas 2 program rutin dan 10 program khusus, meliputi berbagai aspek MI. Peserta program adalah 30 murid kelas 3 SD, dengan menggunakan kelinci sebagai media pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah discovery learning, dengan membiarkan anak bereksperimen dengan hewan peliharaan untuk mendapatkan pengetahuan baru. Untuk mengetahui perkembangan berbagaiaspek MI, digunakan beberapa lembar penilaian serta observasi. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek MI yang berkembang setelah program dilaksanakan. Aspek-aspek tersebut adalah kecerdasan antar-pribadi, intra-pribadi, naturalistik, dan verbal-linguistik. Sementara itu, tidak terlihat adanya peningkatan yang berarti dari aspek-aspek MI lainnya. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa program belum dapat mengembangkan MI secara optimal. Diperlukan beberapa perbaikan dalam program, untuk mendapatkan kegiatan-kegiatan yang paling efektif meningkatkan MI. Perlu juga ditinjau kembali durasi serta frekuensi pelaksanaan program yang paling efektif. Kata kunci : multiple intelligences, hewan peliharaan, anak-anak, sekolah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 356
PENGEMBANGAN PEMANFAATAN BATU KAPUR SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU KALSIUM LAKTAT Abstrak
Ade Aria Sari dkk Univ. Andalas Padang
Penelitian penggunaan kalsium laktat dari batu kapur dalam sediaan sirup telah dilakukan. Kalsium Laktat dibuat dengan reaksi netralisasi antara kalsium karbonat presipitat dengan asam laktat. Kalsium karbonat presipitat dibuat dengan metoda kaustisasi filtrat air dari batu kapur yang telah dikalsinansi pada suhu 1000ºC. Penentuan kadar kalsium karbonat dan kalsium laktat dilakukan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kadar kalsium karbonat presipitat dan kalsium laktat didapatkan masing-masing adalah 86,53% ± 12,38 dan 86,23 %. Kata kunci : Batu Kapur, Kalsium Laktat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 357
PENGEMBANGAN PRODUK HIDROLISAT PROTEIN DARI JEROAN BANDENG (CHANOS CHANOS FORKS.) Dyan Ika Nur Sasmita Sari dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 358
PENGEMBANGAN PRODUK SOYGURT BUBUK MENGGUNAKAN METODE FOAM - MAT DRYING UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN SOYGURT DENGAN MENGGUNAKAN PENAMBAHAN PREBIOTIK
Abstrak
Pendhina AS, Ika Febrian Suryanti, M Bahrun Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta Inst. Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengolah pememfaatan limbah nanas sebagai sumber prebiotik sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dan mempertahankan viabilitas bakteri asam laktat pada pembuatan soygurt bubuk dengan penambahan serat nanas.Metode yang digunakan Petak terbagi yang terdiri dari 2 faktor.Faktor pertama adalah Penambahan serat yang terdiri dari 0,2% dan 0,4%.Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 0 bulan,1 bulan,2 bulan,3 bulan..Analisa yang dilakukan adalah analisa serat nanas yaitu kadar serat kasar,kelarutan serat dalam air dan warna serat.Analisa kimia soygurt meliputi total asam dan pH.Analisa fisik meliputi higroskopitas,kelarutan.Analisa mikrobiologi meliputi daya hambat pathogen dan perhitungan total bakteri,dan uji organoleptik. Hasil yang diperoleh menunjukan soygurt yang paling disukai soygurt dengan penambahan serat 0% dan lama penyimpanan 0 bulan,dimana total asam 1,61%, pH penghambatan 5 mm, skor kesukaan warna 2,65, kesukaan aroma 2,40, kesukaan kenampakan 3,1 dan kesukaan rasa 3,2. Kata kunci : soygurt bubuk, serat nanas, lama simpan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 359
PENGEMBANGAN ROTI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE SEBAGAI MAKANAN ALATERNATIF DALAM PENGANGGULANGAN GIZI BURUK Abstrak
Kurnia Wijaya Handayani dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menemukan formula plaited bread dengan substitusi tepung tempe yang tepat. 2) Mengetahui kandungan kalori dan protein pada plaited bread substitusi tepung tempe, sehingga dapat digunakan untuk penanggulangan gizi buruk.Pembuatan plaited bread menggunakan substitusi tepung tempe 0 %, 15 %, 30 %, dan 45 % dengan tiga kali ulangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan uji kesukaan menggunakan metode hedonic test kepada 80 panelis tidak terlatih sehingga diperoleh plaited bread yang paling disukai oleh panelis. Setelah itu dilakukan analisis gizi plaited bread. Kata kunci : Pengembangan roti, Substitusi Tepung Tempe, Makanan alaternatif
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 360
PENGEMBANGAN SENYAWA KIMIA DARI CASSIA SPECTABILIS DC UNTUK BAHAN ANTIOKSIDAN DAN TERAPI ASAM URAT Ainur Septi Rachmawati,Yenny Indriani,Saenah Farida,Fandini Nuri,Dhimas Yudhistira Kimia Univ. Airlangga Surabaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan struktur kimia senyawa fenolik yang diproduksi oleh kulit batang Cassia spectabilis DC yang memiliki sifat antioksidan dan inhibitor pembentukan asam urat. 2) menentukan aktivitas anti radikal bebas pada senyawa fenolik 3) menentukan aktivitas inhibitor xantine oxidase pada senyawa fenolik Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk keperluan ekstraksi adalah yang berkualitas teknik dan telah didestilasi, sedangkan untuk keperluan analisis dan pemurnian menggunakan bahan kimia yang berkualitas pro analisis (p.a). Bahan kimia yang digunakan adalah metanol, n-heksana, etil asetat, aseton, kloroform, NaOH, AlCl3, HCl, NaOAc, H3BO3, MgSO4 anhidrat, pelat silika gel GF254, silika gel G60, silika gel GF254, pereaksi CeSO4, dan larutan DPPH 10-4 M dalam etanol digunakan sebagai bahan uji aktivitas anti radikal bebas serta santin, xanthine oxidase sebagai bahan uji inhibitor xanthine oxidase Berdasarkan hasil penelitian terhadap ekstrak etil asetat kulit batang tumbuhan Cassia spectabilis DC dapat disimpulkan dua senyawa hasil isolasi merupakan senyawa golongan flavonoid yang dikenal sebagai Apigenin atau 5,7,4’-trihidroksi flavon dan Apigenin-(3’-O-7’’)-kuersetin-3’’-metil eter. Kata kunci : Cassia spectabilis DC, Antioksidan, Terapi Asam Urat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 361
PENGEMBANGAN SUASANA KEAGAMAAN DI MADRASAH STUDI KASUS PADA MADRASAH TERPADU (MIN 1, MTSN 1 DAN MAN 3) DI KOTA MALANG Abstrak
Hikmatullah dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengungkap berbagai penyebab dibalik kesuksesan madarasah terpadu yaitu MIN Malang I, MTsN Malang I dan MAN 3 Malang dalam mengembangkan suasana keagamaan di lingkungannya. Adapun yang dimaskud berbagai penyebab tersebut dibatasi seputar strategi masing-masing madarasah yang meliputi komitmen kepala sekolah, sarana prasana serta aktivitas yang menunjang untuk pengembangan aktivitas keagamaan tersebut. Penelitian sangat penting dilakukan untuk mendapatkan desain lingkungan yang dikembangkan madrasah terpadu yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi akademik dan spiritual peserta didiknya sekaligus dapat mempertegas keberadaannya sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas agama Islam. Hasil penelitian dapat menjadi acuan madrasah-madrasah yang lain dalam rangka meningkatkan suasana keagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus adapun teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara tak terstruktur. Data yang dicari terutama yang berkenaan dengan desain penciptaan lingkungan belajar yang kemunkinkan pencapaian target pendidikan agama dan pengembangan potensi-potensi keagamaan anak didik. Data dikumpulkan dan dianalisis secara obyektif. Hasil penelitian di konfirmasikan kembali kepada pihak yang kompeten Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa terciptanya suasana lingkungan keagamaan di madrasah, tidak terlepas dari peran pimpinan madrasah yang berupa komitmen mereka dalam mendesain aktivitas keagamaan. Selain itu, juga ditunjang oleh sarana prasana yang mempu untuk menghidupakan suasana keagamaan. Walaupun demikian, cita-cita ini tidak akan tercapai seandainya tidak ada kemauan dan kesadaran seluruh warga sekolah untuk melaksanakan aktivitas keagamaan. Harapan kami, dengan adanya penelitian ini supaya pengembangan keagamaan di madrasah dapat terealisasi. Kata kunci : Madrasah, Suasana Keagamaan, SKB 3 Mentri
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 362
PENGEMBANGAN UBI JALAR SEBAGAI PRODUK KONFEKSIONERI PERMEN JELLY PREBIOTIK
Abstrak
Helmi Nashirudin, Lina Ivanti, Hanifah, M. Nanang Khoirudin, dan Eka Febrial. PS Ilmu Dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ilmu dan Teknologi Pangan Inst. Pertanian Bogor
Prevalensi terhadap berbagai penyakit saluran pencenaan semakin meningkat. Penyakitpenyakit ini tidak terlepas dari mikroorganisme yang tumbuh pada saluran pencernaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi teknologi kreatif yang dapat menjawab tantangan untuk mengolah bahan pangan fungsional menjadi produk pangan yang mudah dikonsumsi, praktis, namun bermanfaat. Tujuan dari pengembangan teknologi yang diterapkan pada ubi jalar ini adalah menghasilkan produk baru berupa permen jelly berbasis ubi jalar yang mengandung prebiotik. Tahap pertama adalah tahap formulasi berdasarkan perbandingan komposisi bahan baku dan bahan tambahan. Kemudian ditetapkan perbandingan ekstrak ubi dan air yaitu 1:1, 1:2, dan 1:3. Selanjutnya dilakukan analisis produk permen jelly dengan dua kali pengukuran (duplo). Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis sifat fisik, sifat kimia, organoleptik serta uji prebiotik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh formula terpilih yaitu Gelatin 10%, Gula pasir 20%, Asam sitrat 0.2%, sirup gula invert 40%, dan ekstrak ubi jalar 29.8%. Permen jelly dengan perbandingan 1:1 memiliki kadar air 35.02% (bb) dan 53.89% (bk), kadar abu 0.25% (bb) dan 0.38% (bk), kadar protein 12.25% (bb) dan 18.85% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung adalah 51.98% (bb) dan 80.00% (bk), sedangkan kadar lemak 12.25% (bb) dan 18.85% (bk). Persen ekenyalan permen jelly ini adalah 51.00% dengan tingkat kekerasan 9793.4 g force. Nilai aw sebesar 0.8575. Tingkat kesukaan adalah berada pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.91. Permen jelly dengan perbandingan 1:2 memiliki kadar air 38.94% (bb) dan 63.78% (bk), kadar abu 0.23 % (bb) dan 0.38% (bk), kadar protein 16.55% (bb) dan 27.11% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung adalah 44.06% (bb) dan 72.16% (bk), sedangkan kadar lemak 16.55% (bb) dan 27.11% (bk). Persen kekenyalan permen jelly ini adalah 56.59% dengan tingkat kekerasan 5944.7 g force. Nilai aw sebesar 0.8875. Tingkat kesukaan adalah berada pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.78. Permen jelly dengan perbandingan 1:3 memiliki kadar air 39.63% (bb) dan 65.69% (bk), kadar abu 0.16% (bb) dan 0.26% (bk), kadar protein 16.89% (bb) dan 27.98% (bk). Kadar karbohidrat yang terkandung adalah 42.50% (bb) dan 70.40% (bk), sedangkan kadar lemak 16.89% (bb) dan 27.98% (bk). Persen kekenyalan permen jelly ini adalah 68.17% dengan tingkat kekerasan 3892.5 g force. Nilai aw sebesar 0.8865. Tingkat kesukaan adalah berada pada selang netral sampai dengan suka yaitu sebesar 3.58. Pengembangan teknologi pada ubi jalar ini dapat menghasilkan produk baru berupa permen jelly berbasis ubi jalar yang mengandung prebiotik sebagai produk pangan konfeksioneri. Hasil pengujian prebiotik membuktikan bahwa permen jelly dengan bahan dasar ubi jalar berpotensi sebagai pangan fungsional prebiotik. Perlakuan perbandingan ekstrak ubi dan air 1:1 memiliki potensi tertinggi dibandingkan dengan perbandingan lainnya. Tingkat kesukaan dari ketiga sampel adalah tidak berbeda nyata, namun yang memiliki tingkat kesukaan paling tinggi adalah permen jelly dengan perbandingan ekstrak ubi dan air 1:1, yaitu sebesar 3.91 berada pada selang netral sampai dengan suka. Kata kunci : Ubi jalar – Prebiotik – Permen Jelly
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 363
PENGERING JAGUNG TITI YANG HIGIENIS Amros Alfonsius Tuati dkk Poltek Negeri Kupang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 364
PENGGUNAAN ISI RUMEN SEBAGAI PENGGANTI BEKATUL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ITIK MOJOSARI Abstrak
Bayu Sesarahardian,Diyah Astuti,Nining Haryuni Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Brawijaya Malang
Tujuan Khusus dari program ini adalah mempelajari dan mengetahui manfaat dari isi rumen sebagai pengganti bekatul untuk meningkatkan produktivitas itik Mojosari. Dan Tujuan Jangka Panjang yang diharapkan hasil penelitian ini berupa bahan pakan yang mempunyai kandungan protein yang tinggi dan digunakan sebagai pengganti bekatul dalam pakan unggas khususnya itik Mojosari dalam rangka meningkatkan usaha petemakan unggas terutama pada pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional serta mengurangi pencemaran oleh Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah petode percobaan lapang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang empat kali sehingga terdapat 20 unit percobaan dan setiap satu unit terdiri dari 5 ekor itik sehingga jumlah itik yang digunakan 100 ekor. Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: R0 : Pakan dengan kandungan bekatul 20% dan isi rumen 0%, R1 : Pakan dengan kandungan bekatul 15% dan isi rumen 5 %, R2 : Pakan dengan kandungan bekatul 10 % dan isi rumen 10%, R3 : Pakan dengan kandungan bekatul 5 % dan isi rumen 15%, dan R4 : Pakan dengan kandungan bekatul 0% dan isi rumen 20%. Setiap unit percobaan diulang 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik sehingga itik yang diperlukan sebanyak 100 ekor. Koleksi data selama penelitian meliputi data produksi telur, berat telur dan konsumsi diambil setiap hari, konversi pakan diambil setiap minggu sedangkan data uji kualitas telur yang meliputi kolesterol, HU dan tebal kulit telur diambil satu kali di akhir penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein untuk meningkatkan produktivitas itik Mojosari dan dapat diaplikasikan pada peternak itik sebagai bahan pakan sumber protein untuk mengurangi biaya produksi dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan oleh rumah pemotongan hewan (RPH). Kata kunci : itik
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 365
PENGGUNAAN TEPUNG KENCUR (KAEMFERIA GALANGA LINN.) SEBAGAI GROWTH PROMOTER ALAMI PADA PEMELIHARAAN AYAM BROILER DENGAN MENGGUNAKAN RANSUM RENDAH PROTEIN DAN ENERGI Abstrak
Gunadi Setiawan, Romy Djirdja Wirapati,Giant Norman Inst. Pertanian Bogor
Kencur merupakan salah satu jenis tanaman tradisional Indonesia yang bisa digunakan sebagai tanaman obat. Kencur dapat digunakan seluruh bagian tanamannya dalam bentuk segar atau dikeringkan. Tanaman ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu dan memperlancar aliran darah serta saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan pada kencur terdapat beberapa senyawa aktif saponin, flavonoid, polifenoid dan minyak atsiri yang mempunyai peranan yang spesifik. Senyawa aktif ini diharapkan dapat menstimulir pertumbuhan ayam broiler dan menghentikan penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas kencur menggantikan growth promoter sintetis (komersil) pada ayam broiler dengan menggunakan ransum yang rendah protein dan energi, sehingga akan dapat mengurangi biaya ransum. Ransum yang digunakan adalah ransum basal yang mengandung protein dan energi rendah (18% protein, 2800 kkal EM). Ransum ini terdiri atas satu macam yang dibagi kedalam dua periode pemberian yaitu periode starter (0-3 minggu) dan periode finisher (3-5 minggu). Ransum yang digunakan menggunakan bahan baku : jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, dedak padi, bungkil kelapa, DL-Methionin, L-Lysine, serta beberapa vitamin dan mineral. Konversi ransum melibatkan pertumbuhan ayam dan konsumsi ransum. Berdasarkan analisis ragam, diperoleh hasil bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konversi ransum. Hal ini berarti secara statistika antara ransum komersial dan ransum dengan energi dan protein rendah yang diberikan tepung kencur memberikan konversi ransum yang sama. Tepung kencur belum efektif untuk dijadikan sebagai pengganti feed aditif sintetis (antibiotik growth promoter) pada ransum yang rendah energi dan protein tetapi penggunaan tepung kencur sampai dengan taraf 0,6% terbukti dapat meningkatkan nafsu makan. Kata kunci : tepung kencur, growth promoter sintetis, ransum rendah protein dan energi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 366
PENGHAMBATAN PRODUKSI ENZIM EKSOPROTEASE AEROMONAS HYDROPHILA OLEH EKSTRAK CURCUMA XANTHORRHIZA (ROXB) Ferra Seira dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 367
PENGOLAHAN BOKASHI LIMBAH PASAR DENGAN AKTIVATOR EM4 UNTUK PUPUK ORGANIK TANAMAN HORTIKULTURA Abstrak
Zulkifli Qodri Hrp,Yunni Anggraini,Leni Marlina Siregar Biologi Univ. Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bokashi limbah pasar dengan aktivator EM4 untuk pupuk organik tanaman hortikultura dengan mengamati kandungan unsur hara N, P, K, produksi meliputi jumlah dan berat buah, jenis tanaman yang paling cocok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan perbandingan Em4 (Effective Microorganism4) dengan bahan baku limbah sayur dengan perbandingan A= 0,5 ml: B=1 ml, C=1,5 ml, D= 2,5 ml, E= control. Masing-masing perbandingan EM4 tersebut dicampur dengan bahan baku limbah sayur, dedak dan sekam. Masing-masing ditanami dengan tanaman hortikultura : Cabe dan Tomat. Setiap harinya tanaman ini disiram setiap pagi dan sore. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Bujur Sangkar 5 x 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur hara pada bokashi adalah N=1,85 %, P=0,076%, K=0,024%. Jumlah rata-rata buah cabe per pohon 28 buah dengan berat 62 gram, tomat jumlah per pohon 15 buah dengan berat buah 280 gram, dan terung per pohon 5 buah dengan berat 115 gram. Kata kunci : Pengolahan, Bokashi, Limbah pasar, Pupuk
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 368
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA DENGAN TEKNOLOGI PHOTAKATALITIK MENGGUNAKAN ENERGI SURYA Abstrak
Ulfa Alqofiyah, Rd. Rani Perwitasari, Suliyanti, Dhiama Akhiriyanto Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan teknologi oleh manusia guna mendapat kualitas hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk mengolah kekayaan alam yang ada. Penggunaan sumber daya selalu disertai oleh terjadinya pencemaran, yaitu naiknya entropi pada transformasi energi pada pengguna sumber daya. Sebagai contoh tepung tapioka, permintaan tepung tapioka yang tinggi akan meningkatkan kualitas hidup produsen, pekerja, dan petani, tetapi produksi tepung yang tinggi selalu diikuti dengan peningkatan jumlah limbah. Limbah cair tapioka merupakan limbah industri pangan yang dihasilkan dari proses pengendapan pada pengolahan singkong menjadi tepung tapioka. Limbah cair tapioka yang dihasilkan masih mengandung pati yang terlarut dan mengalami dekomposisi secara alami di badan–badan perairan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Menurut hasil analisis limbah cair tapioka mempunyai potensi besar menyebabkan pencemaran. Untuk itu perlu penanganan / pengolahan yang serius. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sinar matahari sehingga pengolahan dengan reaksi photokatalitik memungkinkan untuk dilakukan. Masalah yang dihadapi apabila malam hari tiba dan musim hujan, proses photokatalitik tentu tidak bisa berjalan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan lampu ultraviolet buatan yang talah banyak beredar dipasaran. Kata kunci : Pengolahan Limbah, Industri Tapioka, Teknologi Photakataliti, Energi Surya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 369
PENGUJIAN JENIS-JENIS PUPUK DAUN DALAM MENINGKATKAN KADAR GULA JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACCHARATA) Abstrak
M. Algusamsur dkk Univ. Lancang Kuning Pekanbaru Riau
Pasar sweet corn masih terbuka luas ditandai dengan permintaan yang terus meningkat seiring munculnya swalayan dan pasar tradisional yang senantiasa membutuhkan dalam jumlah cukup besar. Kebutuhan pasar yang terus meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang petani untuk diusahakan karena mempunyai nilai jual cukup tinggi sehingga akan memberikan keuntungan cukup tinggi pula. Jagung manis tidak akan memberikan hasil maksimal baik kualitas maupun kuantitasnya apabila unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia dengan baik Dewasa ini telah banyak dikenal dan populer penggunaan pupuk cair yang diberikan langsung ketubuh tanaman melalui penyemprotan langsung kebagian daun tanaman sehingga unsur-unsur yang dikandung oleh pupuk tersebut bisa langsung diserap oleh tanaman, diantaranya bayfolan, gandasil B, pupuk cair NR, SNN, pupuk organik super bionik dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk daun terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan kualitas jagung manis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : pemberian jenis-jenis pupuk daun pada tanaman jagung manis berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang daun, lebar daun dan kadar gula total tetapi berpengaruh nyata terhadap parameter bobot tongkol, pemberian jenis-jenis pupuk daun pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis yang terbaik adalah pemberian perlakuan pupuk daun SNN dan Gandasil B, pemberian jenis-jenis pupuk daun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar gula total jagung manis. Kata kunci : jagung manis, Kadar Gula, pupuk daun
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 370
PENGUJIAN TEGANGAN KETAHANAN ISOLATOR SALURAN DISTRIBUSI UDARA TEGANGAN MENENGAH RUDI HARTONO,SAMSUL HARYONO,MAMAN FIRMANSYAH,EKO ARISTANTO,NUR HAKIM Teknologi Dan Rekayasa Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur
Abstrak
Isolator yang digunakan dalam saluran distribusi udara tegangan menengah berfungsi mengisolir suatu konduktor bertegangan dengan kerangka penyanggah yang di bumikan sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir dari konduktor tersebut ketahanan. Ada dua kejadian yang dapat menyebabkan sistem isolasi ini gagal melaksanakan fungsinya yaitu, terjadinya tembus listrik pada udara disekitar permukaan isolator yang disebut peristiwa lewat-denyar (flashover), dan tembus listrik pada isolator yang menyebabkan isolator pecah. Dengan teknik pengujian tegangan ketahanan isolator kita dapat mengetahui layak tidaknya isolator tersebut dipakai dalam saluran distribusi udara tegangan menengah. Sehinga dengan menyimpulkan hasil dari pengujian, isolator yang paling cocok digunakan dalam saluran distribusi udara tegangan menengah adalah isolator porselin, selain mempunyai kekuatan dielektrik yang besar, isolator tersebut juga mempunyai kekuatan mekanik yang besar. Dalam pengujian ini digunakan tegangan AC untuk pengujian ketahanan isolator serta pengujian isolator dilakukan dalam dua kondisi yang berbeda yaitu dalam keadaan basah dan dalam keadaan kering. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa pada uji ketahanan isolator (bushing) dalam keadaan kering mempunyai ketahanan yang sama antara isolator besar dan kecil, akan tetapi dalam keadaan basah ternyata isolator kecil lebih cepat gagal dari waktu yang ditentukan (2 menit) dengan arus yang relatif sama dengan isolator besar. Kata kunci : isolator, saluran distribusi udara tegangan menengah, pengujian tegangan isolator.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 371
PENGURANGAN KADAR CA2+ DALAM AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM BANYUMAS SEBAGAI PENUKAR KATION Teguh Purwanto dkk Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 372
PENINGKATAN KADAR IODIUM PADA GARAM DENGAN METODE IMOBILISASI KI Abstrak
Nurul Nufita, Ulfah Khuzaimah, Ikasari Ratnawati, Ditto Pramuditya Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Iodium merupakan salah satu unsur kimia essensial untuk tubuh manusia yang diperlukan untuk biosintesa hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi mengatur metabolisme dan pertumbuhan . Kekurangan unsur ini akan mengakibatkan berbagai macam penyakit dan cacat tubuh dan mental antara lain terjadinya pembesaran kelenjar tiroid yang lebih dikenal dengan penyakit gondok, kretin dan sebagainya. Membuat garam beriodium dengan KI immobile. Mengamati pengaruh variabel agen pelepas lambat (bahan pembuat gel) terhadap kehilangan iodium dalam garam. Mengamati pengaruh variabel kadar KI dan pH pada saat perebusan terhadap kehilangan iodium dalam garam. Teknik Immobilisasi KI mampu mengurangi kehilangan iodium dalam garam. Semakin besar perbandingan bahan pembuat gel terhadap KI akan lebih menstabilkan iodium dalam garam. Perebusan garam konsumsi dalam larutan yang semakin asam akan menyebabkan kehilangan iodium lebih besar. Selama perebusan, semakin besar kadar KI dalam garam akan semakin besar pula kehilangan iodium dalam garam. Kata kunci : Iodium, Garam, Metode Imobilisasi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 373
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS DAGING AYAM BURAS DENGAN PEMANFAATAN CAMPURAN LIMMBAH INDUSTRI TERFERMENTASI RHIZOPUS OLIGOSPORUS DALAM RANSUM FITRA ARIFIN ,M. KHUSNI MUBAROK ,TRI LESTARI ,LILIK HUSNIA ,NURUL HIDAYATI Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Islam Malang
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di Teaching Farm Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang pada tanggal 12 Maret sampai dengan 13 April 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas ayam buras yang diberi pakan gamblong dan kotoran ulat hongkong terfermentasi oleh Rhizopus Oligosporus (GULAT) ditinjau dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, keempukan daging, water holding capacity (WHC) dan prosentase karkas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi obyektif tentang manajemen pemberian pakan berlandaskan limbah industri terfermentasi sehubungan dengan kualitas dan kuantitas daging ayam buras. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A= pakan dasar tanpa GULAT, B= 95% pakan dasar + 5% GULAT, C= 90% pakan dasar + 10% GULAT, dan D= 85% pakan dasar + GULAT 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, keempukan daging, water holding capacity (WHC) dan prosentase karkas. Penggunaan GULAT sampai 15% dalam pakan dapat dilakukan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas pakan yang ekonomis. Disarankan dalam usaha efisiensi pemberian pakan campuran GULAT sebagai campuran pakan sebanyak 15% dan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah GULAT sebagai campuran pakan lebih dari 15%. Kata kunci : daging ayam, limbah industri, fermentasi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 374
PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI PERAH RAKYAT MELALUI PEMANFAATAN KALIANDRA (CALINANDRA SP.) UNTUK MEMPERTAHANAKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PAKAN SEPANJANG TAHUN SHINTA KANIA ARIANI,AHMAD BESTARI,JEKI MUJEKI,NOVI ANGGRAENI,SYARIFAH SHEIKA Univ. Padjadjaran Bandung
Abstrak
Bidang peternakan yang mempunyai komoditas terutama sapi perah, mempunyai prospek atau masa depan yang sangat diandalkan; juga usaha ternak sapi perah mempunyai harapan yang cukup baik, terutama bila ditinjau dari aspek permintaan masyarakat akan kebutuhan air susu, pertambahan penduduk dan mutu pendidikan. Kunci sukses yang paling utama adalah terletak pada pakan. Secara umum bahwa pakan yang ada, harus mempunyai kuantitas yang baik, karena kebutuhan hijauan ternak sapi perah sangat besar mengingat sifat ternak ini adalah Ruminansia. Kaliandra sebagai tanaman leguminosa yang daya adaptasinya tinggi dan mempunyai kadar protein tinggi ditujukan sebagai pakan alternatif yang bermanfaat saat peternak mengalami kekurangan hijauan pada musim kemarau. Tujuan dari program PKMM ini diharapkan dapat mewujudkan kondisi baru dari kelompok sasaran (peternak sapi perah rakyat) yaitu terjadinya peningkatan pendapatan dari usaha ternak sapi perah rakyat. Metode yang dilakukan adalah berdasarkan objek sasaran yaitu Kelompok Peternak Sapi Perah Harapan Jaya , dan metode PKMM sendiri dilaksanakan dengan menggunakan metode partisipatif, dimana kelompok sasaran berpartisipasi penuh terhadap program, mulai dari perencanaan setiap kegiatan sampai terhadap hasil yang dapat dicapai. Hasil pengamatan yang dapat diperoleh yaitu sapi yang pakannya menggunakan kaliandra mengalami peningkatan produksi susu yang signifikan, rata – rata pertambahan yang didapat adalah 0,5 – 1 liter/hari. Apabila harga jual satu liter susu adalah Rp 1.600,00 maka dapat dipastikan dalam satu bulan peternak akan mendapatkan tambahan pendapatan Rp 48.000,00 ditambah dengan keuntungan penghematan dari penggunaan konsentrat. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, kaliandra sebagai pakan alternative dinilai sangat efektif didalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Adanya efisiensi penggunaan pakan menyebabkan peternak dapat menghemat biaya produksi yaitu sekitar 60% dari total biaya produksi. Kata kunci : pakan, sapi perah, kaliandra, peningkatan pendapatan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 375
PENINGKATAN PRODUKSI EUHEUMA COTTONII MELALUI PERENDAMAN PRA PENANAMAN MENGGUNAKAN AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA) Abstrak
Mursal Ghazali, Muhammad Fatani, Salikin Univ. Mataram
Produksi rumput laut sejak tahun 1993 sampai tahun 1995 terjadi peningkatan sebesar 9.33%. mengacu pada nilai tersebut, tentunya masih sangat jauh dari harapan, apalagi Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi yang sangat mendukung, baik menyangkut lahan maupun sumberdaya alam lainnya. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Perahu, Rakit, Tali Ris, Tali Rafia, Parang, Termometer, Refraktometer, pHmeter, Timbangan, Meteran dan Bak air. Sedangkan bahan penelitian adalah Kelapa dan E. cottonii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsentrasi (%) air kelapa (0,15,30,45,60) dengan lama perendaman (2,4,6 ) jam sebagai variabel bebas dan berat akhir sebagai variabel terikat. Untuk pelaksanaan penelitian alat dan bahan yang digunakan dipersiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan pengukuran kualitas perairan tempat pemeliharaan yang meliputi pH, suhu, salinitas dan kecerahan. Sebelum memberikan perlakuan terhadap objek penelitian, maka bibit yang akan digunakan dipilih terlebih dahulu berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria yang digunakan meliputi diameterthallus 4-6 mm, jumlah cabang lebih dari 0,5 /cm, warna tidak terlalu kuning dan terlalu coklat, serta tidak diserang penyakit. Hasil perlakuan menunjukkan laju pertumbuhan rata-rata yang paling tinggi adalah pada perlakuan konsentrasi 15% dengan lama perendaman 4 jam yaitu sebesar 13,69%, sedangkan laju pertumbuhan yang paling kecil terdapat pada perlakuan konsentrasi 30% dengan lama perendaman 2 jam yaitu sebesar -7,7% atau dengan kata lain terjadi penurunan. Berat akhir paling tinggi dan yang paling rendah juga terdapat pada perlakuan ini. Meskipun terdapat rentang laju pertumbuhan yang cukup besar tetapi hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap semua perlakuan pada taraf 5% untuk laju pertumbuhan atau perubahan berat. Kata kunci : Eucheuma cottonii, Cocos nucifera, konsentrasi, laju pertumbuhan, Analisis Anova
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 376
PENINGKATAN STRATEGI COPING SEBAGAI MEKANISME PERTAHANAN DIRI TERHADAP DAMPAK NEGATIF TAYANGAN MISTIK MELALUI METODE FGD (FOCUSED GROUP DISCUSION) PADA REMAJA SMU NEGERI MALANG Abstrak
Titin Chomariah dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana metode FGD dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan strategi coping pada remaja dalam memcounter dampak negatif tayangan mistis sehingga bisa membentuk mekanisme pertahanan diri. Ada empat empat aspek yang tercakup dalam variable strategi coping: Confrontatif (mengubah keadaan yang menggambarkan derajat kebencian dan pengambilan resiko), Planful (Merencanakan pemecahan masalah), Escape Avoidance (Reaksi berkhayal dan usaha untuk menghindar), Self control (Mampu mengatasi masalah dengan baik Mampu mengontrol tindakan dan emosi Program yang dilakukan team peneliti meliputi pembuatan skala, pelaksanaan try out, pemberian pre test, treatment dan pos test. Hipotesis yang diajukan apakah ada peningkatan strategi coping pada remaja setelah diberi perlakuan FGD. Penelitian ini melibatkan 38 orang siswa kelas 1 dari SMU N 1 Malang. Dari 38 subyek yang diteliti, 7 orang memiliki problem focus coping (planful) dan emosi focus coping (self control) dan 31 subyek lainnya memiliki problem focus coping dan emosi focus coping yang bervariasi. Subyek yang digunakan sebagai sampel penelitian, datanya sekaligus dianggap sebagai data pre test. Sedangkan subyek yang datanya tidak memiliki kriteria, datanya diabaikan. Alat ukur yang digunakan adalah skala strategi coping yang disusun berdasarkan dua indikator problemfocus coping dan dua indicator emosi focus coping. Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya perubahan yang diharapkan oleh team peneliti sebesar 67.74% (21 orang ) yaitu memiliki problem focus coping (planful) dan emosi focus coping (self control) sedangkan 32.26% (10 orang) lainnya memiliki problem focus coping dan emosi focus coping yang bervariasi Dapat disimpulkan bahwa metode FGD mampu meningkatkan streategi coping agar dapat mencounter dampak tayangan mistik pada remaja. Kata kunci : FGD, Strategi Coping, Remaja.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 377
PENYETARAAN REAKSI KIMIA DENGAN METODE ELIMINASI GAUSSJORDAN Dody Purnama dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 378
PERAN HORMON GIBERELIN TERHADAP KECEPATAN PERKECAMBAHAN BIJI DAN PERTUMBUHAN JATI (TECTONA GRANSDIS, LINN.F) Yuyun Puji Astutik, Erlix Rakhmad P, Hardiansyah Multatuli, Hendro Purwantoro FMIPA Univ. Airlangga Surabaya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 379
PERANAN AZOTOBACTER SPP. DALAM PENGELOLAAN LAHAN PASANG SURUT DI KALIMANTAN SELATAN Judhi Mustawan dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 380
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SARASA RELAKSASI BAGI IBU HAMIL SEBAGAI ATERNATIF SOLUSI HYPNOTERAPI MELALUI MEDIA KERAMIK DI INDUSTRI STUDIO 181 Abstrak
Wesdiarman, Radite Agung, Amelia Rachim, Bernadette Bianca Inst. Teknologi Bandung
Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan unsur yang terkandung dalam proyek kami ini yang berjudul “Perancangan dan Pengembangan Sarana Relaksasi Bagi Ibu Hamil sebagai Alternatif Solusi Hypnoterapi Melalui Media Keramik di Industri Studio 181”. Unsur penelitian terdapat dalam proses desain yang menggabungkan konsep relaksasi dan metode hypnoterapi dalam hubungannya dengan ibu hamil dan pemanfaatan keramik sebagai media perantaranya. Unsur pengabdian masyarakat terdapat dalam keterlibatan kita membantu industri menengah dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi yang sedang dihadapi. Dalam masa-masa kehamilan ibu hamil dalam periode kehamilan tertentu mengalami tekanan emosi yang agak sukar dimengerti, oleh karena itu melalui metode hypnoterapi dengan menggunakan konsep bermain didalamnya diharapkan dapat membantu ibu hamil dalam memfokuskan pusat pemikirannya sehingga menjadi lebih terkendali dan mampu memberikan efektivitas diri. Keramik sendiri memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam perjalanan hidup manusia, mulai dari alat memasak beranjak ke perlengkapan hias rumah tangga dan terus berlanjut hingga keperhiasan dan peralatan-peralatan penunjang kesehatan. Diharapkan sifat bahan yang memiliki keramik memberikan kontribusi yang tidak berhenti terbatas pada penciptaan produk-produk yang telah ada sebelumnya tetapi mampu memberikan kontribusi pada produk-produk yang sebelumnya tidak terpikirkan mampu dikerjakan oleh media keramik sehingga pada intinya mampu menghasilkan inovasi baru dan memberikan kontribusi pada masyarakat. Kata kunci : Relaksasi, Alternatif, Solusi, Hypnoterapi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 381
PERANCANGAN GENERATOR MUSIK DENGAN MEMANFAATKAN PEMBOBOTAN SIMBOL DARI SHANNON Ivan Sugiarto Widodo dkk Inst. Teknologi Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 382
PERANCANGAN INSTRUMEN PENGONTROL BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN SISTEM PENGAMBILAN DATA METODE DIGITAL
Abstrak
Ahmad Yuliyanto, Anton Budi Prasetyo, Risa Amalia Politeknik Pratama Mulia Surakarta, Surakarta MANAJEMEN INFORMATIKA Poltek Pratama Mulia Surakarta
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan dari pelanggan PLN, yang ketika membayar rekening listriknya banyak yang tidak sesuai dengan uang yang dibawanya dari rumah. Hal ini dikarenakan ketika mereka melihat apa yang tercatat di meter listrik, tidak sama dengan apa yang harus dibayarnya. Oleh karena itu ketika mereka membayar, sedangkan jumlah uang yang mereka bawa tidak sesuai, maka mereka biasanya marah-marah kepada petugas yang melayani pembayaran. Padahal ini bukanlah kesalahan dari petugas penerima pembayaran rekening listrik tersebut. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa tergerak untuk membuat suatu instrumen atau alat yang bertujuan untuk memudahkan bagi pelanggan PLN dan petugas pencatat meter listrik untuk mengetahui jumlah uang yang harus dibayarkan ketika akhir bulan. Metode yang kami kembangkan disini adalah menggunakan instrumen Mikrocontroller, yang mudah didapat dan murah harganya, sehingga sangat ekonomis jika dikembangkan dalam jumlah yang banyak. Dari hasil yang telah kami kembangkan, telah kami buat suatu alat yang bisa menampilkan jumlah uang sesuai dengan jumlah KWh yang dipakai oleh pelanggan tersebut serta ditambah dengan pajak yang diwajibkan oleh pemerintah dalam satu periode tertentu. Kesimpulan dari hasil penelitian kami adalah, bahwa alat ini akan sangat membantu bagi para pelanggan PLN dalam mengontrol penggunaan listrik mereka sendiri, juga membantu PLN dalam melakukan penghematan dan efisiensi biaya di segala bidang serta penerapan teknologi tepat guna. Peralatan ini kami katakan sebagai suatu alat yang MUDAH, MURAH DAN EKONOMIS. Kata kunci : Listrik murah, PLN, kWH meter
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 383
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEAGRAFIS UNTUK PENENTUAN WILAYAH PEMASANGAN IKLAN LUAR RUANG DI KOTA MADYA SURAKARTA Abstrak
Herdianto Marbowo, Anwar Effendi, Zainal Abidin, Supriyanto, Rendro Prasetyo Teknik Industri Univ. Sebelas Maret Surakarta
Kebutuhan manusia merupakan suatu hal yang harus dipenuhi dan tidak memiliki batas. Dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka semakin banyak pula produk-produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semakin kompleksnya kebutuhan manusia menyebabkan setiap jenis produk memiliki pangsa pasar yang khusus. Dalam mempromosikan produknya, digunakan berbagai media sebagai penyebar informasi. Salah satu media tersebut adalah media luar ruangan (outdoor advertising) yang terpasang di pinggir-pinggir jalan. Untuk periklanan luar ruang, adalah penting untuk memvisualisasikan demografi secara grafis dan spasial. Visualisasi demografis secara grafis/spasial akan memudahkan manajer pemasaran untuk menganalisa dan memilih wilayah yang merupakan pasar sasaran bagi produk yang dihasilkannya.Sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu model untuk menganalisa dan memvisualisasikan secara grafis terkait dengan beberapa aspek tersebut. Sistem informasi geografis (SIG) ini memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan memvisualisasikan data spasial secara terintegrasi dengan data attributnya . Dalam penelitian ini diusulkan sebuah alternatif penentuan wilayah penempatan iklan luar ruang yang sesuai dengan segmentasi pasar produk yang mereka (produsen) hasilkan dengan memanfaatkan data demografis kependudukan dan kajian periklanan luar ruang. Untuk menentukan alternatif wilayah yang terbaik bagi penempatan sebuah papan iklan produk tertentu, diperlukan sebuah metodologi model pengambilan keputusan yang dapat mengakomodasi pemecahan permasalahan yang melibatkan sejumlah banyak kriteria dengan begitu banyak alternatif. Dalam penelitian ini diguanakan metode fuzzy sebagai salah satu metode pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif terbaik. Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan sebuah alat bantu bagi para manajer pemasaran dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pemilihan wilayah pemasangan iklan luar ruang yang disesuaikan dengan pasar sasaran produk yang akan dipasarkannya Kata kunci : Sistem Informasi Geagrafis, Sistem Pendukung Keputusan Berbasis, Pemasangan Iklan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 384
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN FASILITAS PRODUKSI DI PABRIK SANGKAR BURUNG SOUDAN Bernadet Rosita dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 385
PERBAIKAN TEKNIS PRODUKSI JAGUNG TITI DAN PERBAIKAN ANEKA PRODUKNYA Sumarno dkk Poltek Negeri Kupang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 386
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LARVA LUCILLIA SP. DAN MUSCA SP. DALAM MANGOT DEBRIDEMENT THERAPY, UJI EKSTRAK IN VIVO, DAN UJI EKSTRAK IN VITRO PADA LUKA TERKONTAMINASI METHICILLIN RESISTANST STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) Abstrak
Albert Cendikiawan dkk Univ. Brawijaya Malang
Larva lalat memiliki manfaat medis yang cukup penting. Beberapa jenis larva lalat dapat digunakan untuk membuang jaringan mati pada luka. Metode terapi ini dikenal sebagai Terapi Larva atau Maggot Debridement Therapy. Selain dapat memakan jaringan mati, larva lalat terbukti dapat membunuh bakteri yang terdapat dalam luka. Dua di antara beberapa jenis larva yang dapat digunakan adalah larva Chrysomyia rufifacies dan Musca domestica. Penggunaan larva lalat memiliki kesulitan tersendiri dalam mengaplikasiannya. Maka, patut ditelitii apakah ekstrak dari larva lalat memiliki aktivitas anti bakteri juga. Penelitian dimulai dengan pengumpulan larva lalat yang sesuai dan pembuatan ekstrak larva lalat dengan metode perkolasi, setelah sampel larva terlebih dahulu dikeringkan dan dihaluskan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan post-test dan kelompok kontrol. Penelitian ini membagi kelompok sampel berupa bakteri MRSA ke dalam 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang menggunakan ekstrak larva, kelompok kontrol positif yang menggunakan mupirocin, dan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi apa-apa. Untuk mengetahui kadar hambat minimum digunakan metode tes dilusi tabung. Sedangkan untuk mengetahui kadar bunuh minimum, digunakan metode spektrofotometri dimana sampel dari hasil tes dilusi tabung diukur nilai absorbansinya. Hasil sementara dari penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa serbuk larva memiliki aktivitas bakterisidal terhadap MRSA secara in vitro. Hasil dari penelitian yang sesungguhnya masih dalam tahap penyelesaian. Kata kunci : larva, esktrak, MRSA
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 387
PERBANYAKAN BEBERAPA SPECIES ANGGREK HUTAN LANGKA SUMATERA UTARA MELALUI KULTUR IN-VITRO
Abstrak
Yusnidar Tanjung, Bambang Anggono Iriawan, Rino PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara
Satu penelitian tentang perbanyakan beberapa species anggrek hutan langka Sumatera Utara melalui kultur in-vitro. Objektif penelitian adalah untuk memperoleh formulasi media dan kaedah yang sesuai untuk menginduksi pertumbuhan dan perkembangan beberapa anggrek hutan langka Sumatera Utara yang berkualitas baik. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara non faktorial yaitu modifikasi media MS yang dikombinasikan dengan konsentrasi BAP (6-Benzylaminopurine) yang berbeda terhadap persentase eksplan anggrek hitam dan gerigi membentuk PLB, jumlah tunas dan tinggi tunas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Pematang Siantar- Sumatera Utara, yang dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2006. Modifikasi media kultur yang mengandung 2/3 konsentrasi NH4NO3 dan KNO3 yang dikombinasikan dengan 1 mg/l BAP (T6) menghasilkan persentase signifikan tertinggi eksplan membentuk protocorm like body (PLB) (83.3% dan 86.7%), rata-rata jumlah tunas (13.7 dan 12.7) dengan rata-rata tinggi tunas yang terhasil (1.2cm). Kata kunci : anggrek hutan langka, sumatera utara, in-vitro
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 388
PERBEDAAN KADAR TIMBAL (PB) PADA TANAMAN KANGKUNG BERDASARKAN LOKASI PENANAMAN
Abstrak
Edy Setyorini, Nur Fitria R, Masruchan Program Studi DIII Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang Univ. Muhammadiyah Semarang
Kangkung merupakan sayuran yang daunnya berwarna hijau dan sering dikonsumsi masyarakat, karena sayuran ini memiliki kandungan zat besi, sumber vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan tubuh. Sayuran kangkung juga dapat digunakan untuk menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai obat tidur, penyembuh penyakit sembelit dan anemi. Lokasi penanaman kangkung ada yang dilakukan di desa jauh dari jalan raya, tetapi ada pula yang ditanam dekat jalan raya. Dampak negatif kangkung yang ditanam dekat jalan raya adalah tingginya tingkat polusi udara lingkungan kota, sebagai hasil emisi gas pembuangan kendaraan bermotor. Tetra etil lead (C2H5)4Pb sering digunakan dalam kendaraan bermotor untuk mencegah suara ketukan, sehingga menghasilkan partikulat logam Pb yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Semakinbanyaknya kendaraan bermotor mengakibatkan tanaman sekitarnya terkontaminasi logam Pb. Tujuan Umum penelitian ini adalah membedakan kadar Timbal (Pb) pada kangkung yang ditanam dekat jalan raya dan jauh dari jalan raya. Sample diabukan dan dilarutkan dengan HCl sampai volume tertentu kemudian disaring, Filtrat yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian kadar rerata Pb pada kangkung air yang ditanam dekat jalan raya 1,7133 mg/kg, yang jauh dari jalan raya 1,233 mg/kg. Selanjutnya dilakukan uji kenormalan yaitu Uji Kolmogorov-Smirnov Z diperoleh data normal. dan uji parametrik yaitu Uji Beda atau Uji TIndependen dengan metode SPSS, diperoleh hasil p value = 0,000, dan α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada perbedaan kadar Pb antara kangkung yang ditanam dekat jalan raya dan jauh dari jalan raya.Tingginya kadar Pb pada kangkung air yang ditanam dekat jalan raya disebabkan karena tercemar oleh partikulat Pb yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor. Tetra etil lead (C2H5)4Pb digunakan pada kendaraan bermotor untuk mencegah suara ketukan, tetapi bila bereaksi dengan bahan bakar akan menghasilkan asap yang mengandung partikulat Pb yang selanjutnya dapat mencemari tanaman di sekitar jalan raya. Kata kunci : Kadar Timbal (Pb), Kangkung , dan Lokasi penanaman
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 389
PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN GULA MERAH KELAPA TERHADAP KADAR KARBOHIDRAT NATA DE SOYA Abstrak
Swastati Setyarini dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Hal yang melatar belakangi penelitian Perbedaan Pengaruh Penambahan Gula Merah Kelapa Dengan Gula Pasir Terhadap Kadar Karbohidrat Nata De Soya adalah banyaknya limbah cair tahu yang kurang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat atau industri kecil yang hanya menganggap limbah cair tahu hanya sebagai hasil samping yang harus dibuang, ternyata limbah ini dapat diolah menjadi makanan yaitu nata yang dapat menguntungkan diantaranya meningkatkan nilai gizi makanan dan menambah penghasilan masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Selain itu kita dapat mengetahui pengaruh kadar karbohidrat dari penambahan gula merah kelapa dan gula pasir pada nata. Cara kerja yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua langkah, yaitu pembuatan nata de soya dengan penambahan gula merah kelapa dan gula pasir dan uji kadar karbohidrat. 1.Pembuatan Nata De Soya, Dalam hal ini dibutuhkan limbah cair tahu, starter ( acetobacter ), asam asetat, NPK, urea, gula jawa dan gula pasir. Asam setat digunakan untuk menjaga kondisi agar dalam keadaan asam karena acetobacter sebagai bibit nata hanya dapat hidup pada kondisi asam. NPK dan Urea digunakan sebagai makanan bakteri yaitu sebagai sumber N (nitrogen). Proses fermentasi yang digunakan adalah 10 hari, setelah itu dilakukan pemanenan. Nata direndam dalam air selama tiga hari dengan penggantian air tiap harinya. Setelah itu dilakukan proses pemotongan dan perebusan. 2.Uji Kadar Karbohidrat, Uji Kadar Karbohidrat yang digunakan adalah dengan metode Luff Schroll. Proses dari pengujian kadar karbohidrat adalah penghalusan nata, penambahan aquades dan HCL lalu dipanaskan selama ± 30 menit. Setelah itu kita netralkan dan saring. Filtrat yang dihasilkan diambil 5 mL dan ditambah indikator , larutan Luff dan asam sulfat. Dan kita titrasi dengan natrium tiosulfat dengan menambahkan indikator amilum. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pembuatan nata dengan penambahan gula merah kelapa diperoleh kadar karbohidrat yang lebih tinggi dibanding dengan gula pasir. Tetapi dari segi warna, nata dengan penambahan gula pasir lebih putih daripada dengan gula jawa serta lebih kenyal. ternyata limbah ini dapat diolah menjadi makanan yaitu nata yang dapat menguntungkan diantaranya meningkatkan nilai gizi makanan dan menambah penghasilan masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Selain itu kita dapat mengetahui pengaruh kadar karbohidrat dari penambahan gula merah kelapa dan gula pasir pada nata. Kata kunci : Gula Merah Kelapa, Kadar Karbohidrat, Nata De Soya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 390
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BACA KWH METER DENGAN MENGGUNAKAN INFRA MERAH Abstrak
Niniek Dyah Astriani Amin, Milati Indah, Listiani, Qory Hidayati Teknik / Elektro Univ. Muhammadiyah Malang
Dalam penyusunan penelitian ini, judul yang diangkat adalah Perencanaan dan Pembuatan Alat Baca KWH Meter Dengan Menggunakan Infra Merah . Dimana pada proses pencatatan atau pembacaan KWH meter tersebut masih dilakukan secara manual dengan bantuan manusia, sehingga kemungkinan dapat terjadi kesalahan karena faktor human error itu sendiri. Oleh karena itulah, kami merencanakan dan membuat suatu alat yang dapat mencatat jumlah KWH meter terpakai serta nomor pelanggannya untuk mengganti tenaga manusia dalam proses pencatatan data tersebut, agar memperoleh ketelitian yang tinggi dan mengefisienkan pekerjaan dari proses pembacaan atau pencatatan KWH meter tersebut. Adapun perencanaan dan pembuatan alat baca KWH meter ini terdiri dari dua blok rangkaian utama yaitu blok rangkaian penerima data dan blok rangkaian pengirim data. Masing-masing blok rangkaian ini terdiri dari rangkaian optocoupler, MC AT89S51, EEPROM AT24C01A, LCD, Keypad, serta Rx dan Tx infra merah. MC AT89S51 ini digunakan sebagai media pengontrol. Rangkaian optocoupler sebagai piranti yang membaca putaran piringan KWH meter, EEPROM sebagai media penyimpan data, LCD sebagai tampilan data, serta Rx dan Tx sebagai sarana komunikasi datanya. Prinsip kerja dari alat yang direncanakan ini adalah pengambilan data dari KWH meter dilakukan oleh optocoupler. Selanjutnya data tersebut diolah oleh mikrokontroller dan ditampilkan di LCD. Data tersebut kemudian dikirim ke blok rangkaian penerima data ketika ada permintaan dari blok itu. Data tersebut kemudian disimpan pada EEPROM, selanjutnya ditampilkan juga pada LCD melalui keypad. Blok rangkaian penerima data tersebut berupa sebuah remote kontrol yang dapat dibawa-bawa oleh petugas PLN. Hasil dari jarak pengambilan data KWH meter tersebut pada alat yang direncanakan adalah maksimal 7,5 meter arah tegak lurus. Kata kunci : Optocoupler, MC AT89S51, EEPROM, Rx dan Tx infra merah
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 391
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU GERAK LENGAN TANGAN BAGI PENDERITA KELUMPUHAN Abstrak
Mohamad Yunus, Hendro Mashudi Putro, Rahmat Widianto Teknik Elektro Univ. Muhammadiyah Malang
Kemajuan teknologi dibidang elektronika sudah sangat pesat sekali. Hal ini berdampak dengan terciptanya peralatan elektronika yang dipergunakan untuk membantu dalam penyelesaian pekerjaan manusia. Semakin maju zaman, penyakit manusia pun menjadi bermacam-macam dan sulit penyembuhannya. Misalkan saja penyakit Stroke yang penderitanya terkadang mengalami kelumpuhan total maupun sebagian saja. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu alat yang dapat membantu bagian tubuh yang lumpuh bias bergerak. Alat bantu akan lebih efektif apabila menggunakan sistem kontrol elektronik. Pengontrolan alat bantu gerak lengan tangan ini menggunakan mikrokontroller AT89C51 yang mengontrol hidup matinya motor gearbox yang nantinya akan dikontrol penderita sendiri dengan menggunakan remote. Kata kunci : kelumbuhan, bantuan, tangan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 392
PERILAKU SEKS BEBAS DAN FREKUENSI ABORSI MAHASISWA DI MALANG Abstrak
Hutri Agustino dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Malang sebagai Kota Pendidikan Internasional dan sebagai tempat persinggahan serta wisata berpotensi besar terhadap munculnya permasalahan sosial. Disinilah tempat berbaurnya berbagai macam budaya dari masing-masing daerah yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi sehingga komunitas yang paling besarlah yang akan mendominasi pertarungan budaya tersebut. Beberapa dampak dari hal di atas adalah munculnya perilaku seks bebas dan aborsi di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian di kota-kota pendidikan tentang pergaulan bebas di kalangan mahasiswa seperti Bandung dan Jogjakarta menunjukkan angka yang mencengangkan. Hal inilah yang menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui secara pasti penyebab dan dampak mereka berperilaku seperti ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan corak deskriptif, serta memakai teknik wawancara secara mendalam (depth interview) dalam proses pengumpulan datanya. Berdasarkan hasil fact finding (Dengan jumlah informan 19 mahasiswa yang tersebar pada PTN/PTS terbesar di Malang) dapat dikonklusikan bahwa perilaku menyimpang di atas diakibatkan oleh faktor just for fun, trend dan faktor materi. Pergaulan bebas berupa free sex menjadi identitas pergaulan yang dianggap modern di kalangan mahasiswa. Sedangkan aborsi dianggap sebagai katup penyelamat perilaku mereka. Beberapa informan mengatakan bahwa free sex yang seringkali dilakukan bertujuan untuk bersenangsenang,mengakrabkan pergaulan, bukti kesetiaan dengan pasangannya dan berorientasi pada kepuasan materi. Temuan lainnya mengindikasikan bahwa bukan hanya antar mahasiswa yang melakukan hubungan tersebut. Beberapa informan ada yang mangatakan bahwa Polri juga ada yang terlibat langsung dengan perilaku ini. Kecenderungan di atas dipicu oleh lemahnya pengawasan dari orang tua dan masyarakat serta institusi terkait. Di lingkungan mahasiswa tinggal, masyarakat terkesan sangat permisif dengan kecendengan perilaku tersebut, sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama diprediksi frekuensi perilaku seks bebas dan aborsi mahasiswa di Malang akan terus meningkat secara signifikan. Kata kunci : Perilaku Seks, Just for fun, Aborsi.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 393
PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN BAWAL AIR TAWAR (COLOSSOMA MACROPOMUM CUVIER) PADA PERAIRAN GAMBUT DI WILAYAH PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Abstrak
Kurnia Maryanti Ningsih dkk Univ. Tanjungpura Pontianak
Penelitian yang berjudul Pertumbuhan dan Kelulusan hidup Ikan Bawal Air tawar (Colossoma macropomum Cuvier) pada perairan gambut di wilayah Pontianak Kalimatan Barat telah dilaksanakan di Laboratorium Biologi MIPA UNTAN pada tanggal 21 Mei sampai 21 Juni 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media air gambut di beberapa perairan Pontianak terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan bawal air tawar serta mengetahui kualitas air gambut tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap dengan taraf perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang yang dicobakan tersebut adalah : A (air gambut parit Pontianak Selatan), B (air gambut Pontianak Barat), C (air gambut Pontianak Utara) dan D (air gambut parit Pontianak Timur). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan berat mutlak dan kelulusan hidup ikan bawal air tawar. Data yang diperoleh diperoleh di analisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kepercayaan 95 dan 99 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media air gambut dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan bawal selama 30 hari. Air gambut Pontianak selatan memberikan pertumbuhan dan kelulusan hidup terbaik pada ikan bawal air tawar. Kata kunci : Ikan Bawal,Air Tawar,Gambut, Pontianak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 394
PIROLISIS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) UNTUK MENDAPATKAN ASAP CAIR SERTA UJI KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBEKU LETEKS ALTERNATIF
Abstrak
Mira Setiyawati, Resna Maulia, Elliza Ulfah, Hairun Nisa PS Kimia FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
Telah dilakukan penelitian mengenai pirolisis tandan kososng kelapa sawit (TKKS) untuk mendapatkan asap cair. Asap cair yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai bahan pembeku lateks. Pemanfaatan TKKS sebagai bahan baku pembuatan asap cair didasarkan pada kenyataan bahwa bahan tersebut merupakan limbah yang jumlahnya sangat melimpah. Pirolisis dilakukan dengan cara memanaskan TKKS yang telah dihaluskan dengan menggunakan reaktor pirolisis pada temperatur 500oC dalam sebuah reaktor pirolisis yang diletakkan dalam furnance. Hasil pirolisis berupa asap yang kemudian didinginkan sehingga berubah menjadi asap cair. Pada asap cair yang diperoleh selanjutnya diberikan perlakuan yang berbeda yaitu ekstraksi, destilasi dan pengendapan yang bertujuan untuk memisahkan asap cair dari ter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair yang dihasilkan mampu membekukan lateks dengan cukup baik, terutama asap cair bebas ter hasil destilasi. Kemampuan asap cair sebagai bahan pembeku lateks ini diduga karena sifatnya yang asam seoerti halnya asam format. Kata kunci : Pirolisis, TKKS, Lateks
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 395
POLA INTERAKSI SOSIAL ANTAR UMAT BERAGAMA (STUDI KASUS TENTANG POLA INTERAKSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI WONOSALAM JMBANG JAWA TIMUR)
Abstrak
Fuad Amrulloh, Fajar Agung Adiyanto, Eko Hari Hidayat Universitas Bhayangkara, Surabaya Ilmu Komunikasi Univ. Bhayangkara Surabaya
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, untuk itu segala bentuk kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan Tuhan, interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan lingkungannya, baik itu di sengaja maupun tidak disengaja. Interaksi akan selalu terkait dengan istilah komunikasi atau hubungan. Unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi adalah komunikator, komunikan, pesan dan saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, empat unsur untuk terjadinya proses komunikasi itu selalu ada (Sardiman, 1994:7).Kegiatan komunikasi bagi diri manusia, akan merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Dinamika kehidupan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pola interaksi sosial antar umat beragama di Wonosalam Jombang, mengetahui kiat-kiat masyarakat Wonosalam Jombang dalam bermasyarakat sehingga mencapai kebersamaan, keterbukaan dan ketoleransian, dan untuk mengetahui pandangan masyarakat Wonosalam Jombang tentang kerukunan antar umat beragama. Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat dipertanggung jawabkan ke publik, dapat berupa artikel yang akan di publikasikan, dan di publikasikan secara ilmiah berupa jurnal di universitas-Uniiversitas, dan hasil ini mampu menjadi pijakan untuk dapat dikembangkan pada program penelitian yang lebih tinggi. Semua hasil analisis itu disistematisasi, dibingkai dan diberi makna oleh peneliti, sehingga peneliti juga berperan aktif dalam proses penyajian dan analisis data, itulah makna penggunaan paradigma kritis. Dalam hal ini kekritisan peneliti dipertaruhkan untuk dapat mengungkap realitas secara valid, sesuai dengan historical situatedness, kondisi dan latar belakang historis pada saat penelitian ini dilakukan, sehingga pemberian makna pada data selalu berada pada koridor konteks situasi dan sejarah saat dilakukannya penelitian. Selanjutnya dilakukan pula apa yang disebut conscienttization, yaitu penyadaran tentang makna dari data yang diungkapkan. Kemudian peneliti juga menyatukan antara teori dan praksis (unity of theory and praxis) agar hasil penelitian tidak hanya menjadi informasi teoritik semata, tetapi mendorong pihak-pihak tertentu melakukan sesuatu. Kata kunci : sikap, uumat beragama,toleransi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 396
POTENSI APROSIDIAK (OBAR KUAT) BAJACALIFORNIA ERIMOENSIS DARI PERAIRAN LAUT DALAM BARAT LAUT SUMATERA Erick Primada A.I., Fajar Kurnia Budiman, Apsari Puspita Ayu, Dini Nurfianti, Riri Kumaila Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Ikan laut dalam merupakan sumberdaya alam yang belum tergali di Indonesia, sehingga penelitian tentang ikan laut dalam perlu dikembangkan antara lain sebagai sumber obat kuat denga adanya kandungan hormon steroid. Tujuan penelitian ini adalah menggali potensi ikan laut dalam sebagai sumber obat kuat (aprosidiak) dan memanfaatkan ikan laut dalam yang belum tergali. Sampel diperoleh melalui kerjasama peneliti Indonesia dan Jepang yang ditangkap di perairan barat Sumatera dengan kapal Baruna Jaya. Ikan laut dalam Spesies Bajacalifornia erimoensis diuji kandungan obat kuat dan analisis lainnya. Hasil asam amino tertinggi asam glutamat 2,089 % dari 17 asam amino dan analisis proksimat kadar air 83,49%, kadar abu 0,83%, kadar lemak 2,40%, kadar protein 11,75 %. Hasil uji asam lemak yang diperoleh kandungan tertinggi Oleat 49,029%, EPA 4,506% dan DHA 3,164%. Kandungan Steroid diduga dengan adanya warna hijau pada hasil uji Liebermann Burchad. Adanya wana hijau menunjukkan adanya hormon steroid komponen utama Aprosidiak Kata kunci : Ikan laut dalam, Bajacalifornia erimoensis, Aprosidiak
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 397
PREPARASI ELEKTRODA KARBON PADAS DENGAN MODIFIER MINERAL MONTMORILLONITE DAN APLIKASINYA SEBAGAI SNESOR AMPEROMETRIK ION MERKURI Asep Zainussalam dkk Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 398
PRESERVASI HIJAUAN MAKANAN TERNAK DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT Farida Suratin , Dian Ajeng Laksita Resmi , Isna Sulistami Hadiyati , Retno Sulistyawati , Dian Kusumawati Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mencari level penambahan aditif dan lama pemeraman yang baik untuk silase jerami pucuk daun tebu dan jerami kacang tanah,Lama peram dan penambahan aditif yang baik pada silase jerami kacang tanah dan pucuk tebu adalah pada lama peram 14 hari dengan penambahan aditif BAL dan molasses untuk analisis organoleptik, bahan organik, bahan kering dan analisis NDF (Neutral Detergent Fiber) serta ADF (Acid Detergent Fiber). Penelitian ini akan lebih baik jika dilakukan pengujian kandungan asam laktat dalam silase sehingga diketahui efek tinggi dan rendahnya asam laktat yang dihasilkan dalam proses fermentasi silase. Kata kunci : Makanan Ternak, Bakteri Asam Laktat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 399
PRIVATISASI DAN SPIN OFF PT SEMEN PADANG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT Abstrak
ELFA YUNI RAHMI,NARTILONA,DEWI SUSANTI. S Ilmu Hukum Univ. Andalas Padang
Polemik yang berkepanjangan dalam tubuh PT Semen Padang telah menyebabkan ketidstabilan baik di segi politik (Pemerintah Pusat dan Daerah) maupun ekonomi ( terkait dengan produksi dan pendapatan ). Ketika pemerintah melakukan privatisasi Gresik Group terhadap PT. Cemex mendapat reaksi negatif dari masyarakat. Hal ini disebabkan tingginya rasa memiliki masyarakat Sum-Bar terhadap PT. Semen Padang, 50serta masyarakat tidak ingin aset negara yang ada dialihkan kepemilikannya kepada pihak asing. Akibatnya, masyarakat menuntut dilakukannya spinoff atas PT Semen Padang yang hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Privatisasi dan spin-off tersebut berdampak terhadap perekonomian masyarakat Kota Padang. Dengan pendekatan secara yuridis sosiologis dapat diketahui dampak dilakukannya privatisasi PT Semen Padang menyebabkan terjadinya lonjakan harga semen akibat adanya kontrol dari PT Cemex yang berakibat tidak tertutupinya biaya produksi dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini tentu saja memaksa pihak perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja walaupun tidak terlalu signifikan. Sedangkan dampak dari spin-off yang hingga saat ini masih dalam proses dapat diperkirakan bahwa dapat mempertahankan status tanah ulayat, juga untuk mencegah kemungkinan meningkatnya harga semen. Hal ini terkait dengan semen sebagai salah satu industri strategis yang sangat berpengaruh dalam proses pembangunan. Dengan melakukan spin-off, baik perusahaan induk maupun baru bisa meningkatkan kinerja secara lebih baik karena mereka dapat beroperasi secara independen dan masing-masing bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Kata kunci : PT Semen Padang, Privatisasi, dan Spin-off
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 400
PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI SECARA FERMENTASI DAN UJI PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL DARAH DAN ANTIMIKROBA Hefiyah Dwiena Adhatya dkk Univ. Hasanuddin Makassar
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 401
PRODUKSI SABUN CAIR DENGAN BAHAN BAKU MINYAK GORENG BEKAS DAN SODA Q SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PANGSA PASAR SODA Q DAN PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS Abstrak
Istiqomah, Nadia Nofrima Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Kapuk Randu atau Ceiba pentandra (l) Gaertn var Indica (D.C). Berasal dari Afrika Tengah, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kapuk randu sebagai jenis tanaman tropis banyak dijumpai di Indonesia terutama di daerah Jawa. Di Jawa Tengah, perkebunan kapuk randu terbesar ada di daerah Pati, Kudus, dan Jepara. Di Kabupaten Pati kulit buah kapuk randu kering diproses menjadi produk Soda Q dengan cara pembakaran dan ekstraksi. Kulit kapuk randu banyak mengandung Kalium dan Natrium tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Di sisi lain penggunaan minyak goreng di Indonesia sangat tinggi dan cenderung naik terutama di industri sehingga menghasilkan limbah yang cukup tinggi, karena setelah dipakai beberapa kali kualitas minyak goreng akan turun dan tidak layak untuk digunakan lagi. Untuk mengatasi limbah minyak goreng bekas dan untuk mendongkrak pangsa pasar soda Q dilakukan usaha pembuatan sabun cair dengan bahan baku minyak goreng bekas dan soda Q. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data kondisi operasi proses saponifikasi Soda Q dengan minyak goreng bekas menjadi sabun cair, memperoleh sabun cair yang memenuhi Standar Nasional Indonesia, mendapatkan hasil samping gliserol yang juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, dan meningkatkan pangsa pasar soda Q. Metode yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap pertama berupa analisa kadar asam lemak bebas pada minyak goreng bekas, tahap kedua berupa proses saponifikasi dan tahap terakhir berupa analisa asam lemak bebas, alkali bebas, dan lemak tak tersabunkan pada hasil sabun cair.Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan kondisi optimum dari proses saponifikasi antara minyak goreng bekas dan soda Q, dimana kondisi optimum dicapai pada suhu 74 oC, rasio minyak goreng bekas:soda Q 1:3 dan waktu operasi 2,5 jam. Kata kunci : saponifikasi, soda Q, minyak goreng bekas
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 402
PRODUKSI SAPONIN SECARA IN VITRO DENGAN VARIASI PENAMBAHAN ELSITOR ZN 2+PADA SOM (TALINUM PANICULATUM GAERTN) Supatmi dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 403
PRODUKSI XILANASE DENGAN TEKNIK IMOBILISASI SEL BACILLUS PUMILUS PU4-2 Teheresia Imelda Octavia,Adi Anggun suciptan,Adela Fadinili,Aster theresia,Laksmi sandhow Teknobiologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
Abstrak
Teknik imobilisasi sel merupakan suatu terobosan baru dalam memproduksi enzim. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efektifitas dari teknik imobilisasi tersebut. Imobilisasi sel dapat dilakukan dengan menggunakan alginat yang berfungsi sebagai matriks yang dapat memerangkap sel. Matriks yang digunakan harus bersifat semipermeabel sehingga dapat membuat sel mengeluarkan enzim dan memungkinkan substrat berdifusi ke dalam matriks. Penelitian diawali dengan menguji pengaruh sterilisasi terhadap kemampuan alginat. Hal ini dilakukan karena sterilisasi merupakan proses awal yang mutlak dilakukan untuk melakukan imobilisasi sel sehingga dapat dipastikan bahwa sel yang terimobilisasi adalah B. pumillus PU4-2. Pengaruh yang diamati dari proses sterilisasi ini ialah adanya perubahan fisik dari larutan alginat sebelum dan setelah proses sterilisasi. Perubahan fisik yang diamati ialah perubahan viskositas serta perubahan warna yang timbul. Untuk mengetahui pengaruh sterilisasi, digunakan tiga perlakuan konsentrasi yaitu 1.5; 2; dan 3% alginat. Ketiga perlakuan konsentrasi kemudian disterilisasi menggunakan suhu 121oC dan tekanan 1.5 atm. Hasil yang didapat ialah tidak adanya perubahan fisik yang terjadi baik sebelum dan sesudah pemanasan. Hal ini menunjukkan bahwa proses sterilisasi tidak memberikan pengaruh terhadap alginat. Variasi konsentrasi yang digunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap tingkat kelarutan dari alginat yang digunakan. Variasi konsentrasi yang digunakan tetap dapat membuat alginat larut walaupun dengan bertambahnya konsentrasi bertambah pula kesulitan dalam pelarutan. Dengan bertambahnya konsentrasi dari alginat maka didapatkan larutan yang dibuat semakin tinggi viskositasnya. Setelah didapatkan alginat dalam berbagai konsentrasi maka proses pembuatan alginat pun perlu dilakukan. Butiran alginat dibuat dengan menggunakan jarum suntik dengan diameter 2mm sehingga akan dihasilkan Kata kunci : Xilanase, Teknik Imobilisasi, Sel Bacillus pumilus PU4-2
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 404
PROSPEK STEINERNEMA SP. DAN HETERORHABDITIS SP. SEBAGAI AGENS PENGENDALI POPULASI MELOIDOGYNE INCOGNITA CHITWOOD DI LABORATORIUM
Abstrak
Ridwan Fatamorgana, Salbiah, Rike Novianti, Intan W Ekawati, Prakarsa Sitepu PS Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor Inst. Pertanian Bogor
Meloidogyne incognita merupakan patogen yang bersifat polyfag di berbagai tipe tanah. Kehilangan hasil mencapai lebih dari 12-15% pada tanaman kedelai. Meloidogyne incognita berinteraksi dengan beberapa patogen karena nematoda ini mematahkan pertahanan pada tanaman. Berbagai metode pengendalian telah banyak dilakukan, namun hasil yang dicapai tidak memuaskan dan menimbulkan efek samping bagi lingkungan. Oleh karena itulah diperlukan suatu pengendalian yang ramah lingkungan, salah satunya menggunakan nematoda entomopatogen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi potensi nematoda Steinernema dan Heterorhabditis dalam menekan kepadatan populasi M. incognita. Bakteri simbion yang terdapat di dalam tubuh nematoda entomopatogen memiliki senyawa yang bersifat antifungal, antibiotik, dan nematisidal. Pengujian dilakukan secara in vitro untuk Xenorhabdus dalam cawan sirakus dan in vivo untuk Xenorhabdus serta Steinernema dalam media zeolit. Nematoda entomopatogen yang didapatkan di CIFOR adalah Steinernema dan bakteri simbion yang diisolasi dari bagian dalam tubuhnya adalah Xenorhabdus. Pengujian in vitro Xenorhabdus pada pengamatan 24 JSI menyebabkan mortalitas L2 M. incognita sebesar 55% pada konsentrasi 2.10-1hal ini menunjukan bahwa pada konsentrasi tersebut efektif mengendalikan L2 M. incognita. Pada pengujian in vivo Xenorhabdus menunjukan adanya sifat menginduksi ketahanan tanaman, sedangkan untuk Steinernema menimbulkan efek repelensi bagi pembentukan bintil akar pada tanaman tomat. Kata kunci : Meloidogyne incognita, Xenorhabdus, Steinernema
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 405
PUKAN CELUP METODE INFUS XILEM BATANG: CARA MEMUPUK RAMAH LINGKUNGAN PADA TANAH TER-CONBLOCK Abstrak
Mata Lintang Hinanjalu dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Mencoba mengembangkan penggunaan pukan celup pada metode infus xilem batang untuk mendapatkan peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman buah-buahan Memperkenalkan metode penggunaan pukan celup pada metode infus xilem batang sebagai sistem pertanian alternatif kepada masarakat perkotaan khususnya perkotaan Yogyakarta dalam rangka membuka peluang usaha dalam bidang agribisnis. Metode pendekatan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) ini bertitik berat pada pendekatan agronomik-agrikultural. Dalam hal ini pendekatan agronomik-agrikultural disumbang oleh sejumlah data sosial-ekonomi tentang pengunaan lahan untuk untuk pekarangan; tegal (dry land); lahan yang sementara tidak diusahakan; sawah (wet land). Perlakuan pukan celup metode infus xilem batang pada tanaman jeruk Kasturi menyebabkan nilai rerata diameter pentil yang lebih besar daripada kontrol; jumlah pentil, nilai klorofil menurut SPAD, nilai klorofil menurut BWD, diameter batang dan tinggi tanaman yang lebih besar daripada dua perlakuan lainnya. Hasil analisis variansi (anova) menunjukkan bahwa nilai rerata tersebut tidak berbeda nyata secara statistik (taraf signifikasi 95 %). Dengan kata lain perlakuan macam metode pemupukan berupa pukan (pupuk kandang) celup metode infus xilem batang, kontol (tanaman tidak dipupuk) dan pemupukan (pupuk kandang) lewat tanah tidak mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan hasil secara nyata. Unit-unit percobaan (tanaman jeruk dan belimbing) yang memperoleh pukan celup metode infus xilem batang yang sempat mengalami stagnasi pertumbuhan (perontokan daun) yang disebabkan pengeboran / pelubangan batang mampu mengejar pertumbuhan unit-unit percobaan lain. Hal ini tampak pada pertumbuhannya di minggu pengamatan ke-VIII yang tidak berbeda nyata dengan tanaman kontrol dan pemupukan lewat tanah. Kata kunci : Pukan, Xilem, Batang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 406
RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENGUKUR TINGGI MUKA AIR DAN DEBIT BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN HAND PHONE
Abstrak
Pradana Wahyu Illahi, Ahmad Wildan Nuruzzaman, Rika Arrohim Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang Pengairan Univ. Brawijaya Malang
Pengelolaan DAS mempunyai arti sangat penting dalam menunjang keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan wilayah DAS itu sendiri. Kerusakan pada daerah hulu sungai, mengakibatkan rusak pula ekosistem sungai bagian hilir dan akan membawa kerugian besar bagi masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) itu sendiri. Sejauh ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), namun semua tidak lepas dari kendala-kendala yang ada sehingga pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi kurang baik. Contoh kendala yang ada adalah adanya human error misalnya pada pemasangan kertas dan pengisian tinta pada Automatic Water Level Ratio (AWLR), pembacaan nilai tinggi muka air yang masih menggunakan papan duga, dan hilangnya sebagian data sewaktu dilakukan pemindahan data dari lapangan kepada kantor atau institusi yang berwenang dalam melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut. Sehingga fenomena yang sering terjadi adalah kurang cepatnya usahausaha pencegahan yang dilakukan pihak terkait untuk mengambil suatu tindakan, sehingga terjadi situasi yang tidak diinginkan pada daerah hilir. Hal ini disebabkan karena lamanya waktu untuk melihat keadaan fluktuasi air pada daerah hulu terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan suatu sarana untuk mengetahui keadaan fluktuasi pada daerah hulu agar informasi atau data yang diperlukan dapat lebih cepat diperoleh. Dari hasil analisa perbandingan atau hubungan tinggi muka air (h) dengan menggunakan alat penduga dan meteran taraf (Point Gauge) yang dilakukan di Laboratorium Hidrolika Dasar Fakultas Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya, didapatkan persamaan y = 1.2134x - 2.4436 dengan nilai R2 = 0.9858. Secara umum pada percobaan di laboratorium, alat dapat menunjukkan nilai yang cukup valid pada keadaan debit debit besar. Hasil pengujian lapangan yang dilakukan di Bendung Jagir Wonokromo Surabaya, didapatkan persamaan y = 0.5818x + 133.73 dengan nilai R2 = 0.9697. Dengan demikian didapatkan nilai R2 dari skala laboratorium dan pengujian lapangan mendekati 1 (sempurna). Sehingga secara teoritis alat tersebut dapat diterapkan di lapangan, dengan harapan kedepan dapat diambil langkah pencegahan yang lebih cepat agar hal-hal yang tidak diinginkan pada daerah hilir juga dapat lebih cepat tertanggulangi. Kata kunci : handphone
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 407
RANCANG BANGUN SISTEM SCADA PROSES KONTROL INDUSTRI MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY (DESAIN SOFTWARE DAN HARDWARE)
Abstrak
Bima Harimurti, Ari Sulistiono, Eko Sigit Prayogo PS Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Depok Poltek Negeri Jakarta
Fuzzy logic controller merupakan alternatif sistem kendali modern yang mudah karena tidak perlu dicari model matematis dari suatu sistem, tetapi tetap efektif karena memiliki respon yang stabil. Modul latih yang telah dirancang menggunakan motor DC servo dan heater yang dikontrol oleh mikrokontroler 89S52 dan metoda pengaturan yang digunakan adalah fuzzy logic dengan sistem pengawasan / supervisory dengan menggunakan software MMI. Sistem yang dibuat merupakan sistem minimal dari SCADA karena hanya terdapat satu buah PC yang menjadi data client. Fuzzy logic yang dirancang memiliki dua buah input (Err dan ∆Err) dan satu buah output (∆ton). Masing-masing membership function memiliki 5 label. Disini digunakan 25 fuzzy if-then rules yang terdiri dari atas 9 rule pokok / utama, 10 rule tambahan dan 6 rule pelengkap. Sedangkan proses fuzzy logic terdiri dari fuzzyfikasi, evaluasi rule, dan defuzzyfikasi. Penggerak motor (motor driver) menggunakan sistem PWM (pulse width modulation) dan heater driver menggunakan sistem proportional power control. Input setting point dilakukan melalui software SCADA yang dikirim ke mikrokontroler melalui port serial RS232 komputer. Pengujian respon sistem dilakukan terhadap beberapa variasi setting point dan variasi beban. Dari data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa respon sistem cukup cepat dalam mengejar nilai setting point baik dalam berbagai variasi yaitu beban dan setting point. Fuzzy logic merupakan salah satu sistem kontrol yang redundant atau fault tolerant yang artinya fuzzy logic controller masih dapat bekerja dengan adanya pengurangan beberapa rule, maupun jika terjadi kesalahan-kesalahan kecil dalam pemrogramannya, tanpa ada perubahan yang signifikan. Kata kunci : Fuzzy Logic, SCADA System, Microcontroller, Automation.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 408
REGENERASI RUMPUT LAUT JENISEUCHEUMA CATTONII MENGGUNAKAN TEKNIK KULTUR JARINGAN Farhan Nur Karim dkk Univ. Mataram
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 409
REKACIPTA USAHATANI SEMI HIDROPONIK RUSHI DALAM MENGANTISIPASI PENYUSUTAN LAHAN PARTANIAN (STUDI KASUS DI KOMPLEK PERUMAHAN GRIYA SHANTA) Abstrak
Fanny Widadie,Muliatin ,Nanang Harianto,Muhammad Yusuf,Rini Nurhayati Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Brawijaya Malang
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui aplikasi Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan. 2) Menganalisis usahatani Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan. Dan 3) Menganalisis tingkat adopsi inovasi masyarakat terhadap Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan. Metode pendekatan yang digunakan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang ada adalah Pendekatan Partisipasi, yaitu peneliti melakukan pengkajian terhadap suatu fenomena dengan ikut berpartisipasi di dalamnya secara berkesinambungan. Dengan metode ini diharapkan dapat mengkaji secara mendalam mengenai tingkat adopsi inovasi Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) dalam mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di perkotaan Rekacipta Usahatani Semi Hidroponik (RUSHI) merupakan teknologi usahatani yang memadukan dua sistem usahatani, yaitu sistem usahatani konvensional dan hidroponik. Keunggulan dari RUSHI ini antara lain teknik budidaya sama dengan usahatani konvensional maupun hidroponik tetapi tidak dibatasi pada masalah lahan. Jenis tanaman yang diterapkan dalam sistem budidaya RUSHI ini menggunakan jenis tanaman hortikultura semusim, salah satu contohnya yaitu strawberry. Dengan menggunakan media tanam Sekam: Kompos: Tanah (6:3:1). Dan perawatan tanaman melalui penyiangan, pemangkasan dan pemberian pupuk serta irigasi tanaman yang lebih praktis sesuai dengan karakteristik masyarakat perkotaan menggunakan irigasi tetes. Irigasi tetes menggunakan bahan infus dengan penambahan nutrisi di dalamnya. Dengan budidaya RUSHI ini dapat menjadi daya tarik masyarakat perkotaan untuk melakukan teknik budidaya di lahan yang terbatas. Kata kunci : Inovasi, Usahatani, Hidroponik, Pertanian, Perkotaan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 410
RESISTENSI BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH (CAPSICUN ANNUM L.) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (COLLETOTRICHUM CAPSICI) Abstrak
HARYDIAN NEGARA NST,AMINAH SALAHUDDIN,ZUNAIDI MUKSIN Budi Daya Pertanian Univ. Sumatera Utara
Melihat masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat, maka perlu diadakan pengujian resistensi pada beberapa varietas cabai merah terhadap penyakit antraknosa agar diketahui produktivitasnya, kualitas benihnya, resistensinya terhadap penyakit dan keunggulan varietas pada satu daerah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial, dengan menggunakan 6 perlakuan varietas yang diinokulasikan dengan jamur Colletotrichum capsici (Syd) Butl. et Bisby. Varietas berpengaruh nyata terhadap semua parameter penelitian, yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, umur berbuah, produksi, masa inkubasi penyakit dan intensitas serangan antraknosa. Resistensi setiap varietas cabai merah yang dicobakan terhadap penyakit antraknosa mengarah kepada reaksi sangat tahan hingga rentan. Kata kunci : Resistensi,Varietas Cabai Merah(Capsicum annuum l.), Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici)
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 411
RESPON AYAM PEDAGING TERHADAP PEMAKAIAN LIMBAH KERTAS PADA RANSUM GROWER UNTUK PERTUMBUHAN KOPENSASI Abstrak
Gilang Kiswara, Franky N. Gurning, Nur Widiwati, Irma Rotua Tambunan Inst. Pertanian Bogor
Banyaknya penelitian-penelitian tentang pembatasan nutrisi terhadap ayam broiler yang dipusatkan untuk alasan ekonomi, dengan penampakan pertumbuhan (misalnya bobot badan dan efisiensi pakan) dan lemak karkas dari ayam yang dibatasi pakannya dengan ayam yang tidak dibatasi. Hipotesa yang diduga pada penelitian ini adalah penerapan tehnik pertumbuhan kompensasi dengan menggunakan ransom yang ditambah dengan tepung kertas koran dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tehnik pertumbuhan kompensasi dengan menggunakan tepung kertas koran pada ayam broiler. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian tepung kertas koran pada ransum grower tidak berbeda nyata pada minggu ke 1,2,3, dan 5, sedangkan berbeda sangat nyata (P 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada perbedaan yang signifikan tingkat kelayakan sarana transportasi umum Bus Kota, Mikrolet, dan Kereta Api Komuter di Kota Surabaya pada taraf kepercayaan 95% . Kata kunci : Sarana Transportasi, Transportasi Umum, Kota Surabaya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 437
STUDI KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA TERIPANG SKALA RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TORONIPA KECAMATAN SOROPIA KOTA KENDARI Yusran dkk Univ. Haluoleo Kendari
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 438
STUDI KEMAMPUAN HUTAN KOTA DALAM PENYERAPAN KARBON (CARBON SEQUESTRATION) (STUFI KASUS DI KAMPUS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA)
Abstrak
Jany Tri Raharjo; Chollis Munajad; Pamungkas Aji; Dian Asih K Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Isu pemanasan global sekarang menjadi salah satu fenomena yang mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Emisi gas karbon dioksida dari waktu ke waktu semakin meningkat terutama di daerah perkotaan. Di lain pihak konversi lahan atau ruang terbuka hijau menjadi penggunaan lain di perkotaan semakin meningkat seiring pertambahan penduduk. Jumlah karbon yang semakin meningkat akan mempercepat pemanasan global. Dampak pemanasan global sangat besar terhadap perubahan iklim dunia dan kenaikan permukaan air laut. Hutan kota menjadi salah satu kawasan yang dapat berfungsi untuk mengendalikan pemanasan global dengan kemampuannya dalam menyerap karbon. Berkaitan dengan Kesepakatan Kyoto, hutan kota dapat dikembangkan sebagai kawasan yang dapat diikutsertakan dalam perdagangkan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah karbon yang mampu diserap oleh tegakan hutan kota. Penelitian dilakukan di hutan kota Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, yaitu Arboretum Fakultas Kehutanan, Arboretum Fakultas Biologi, tegakan pinus bunderan UGM dan Lembah UGM. Inventarisasi jenis penyusun hutan kota di lakukan dengan survey 100%. Metode perhitungan menggunakan metode alometrik biomasa Brown (1997). Parameter penelitian yang diperlukan adalah diameter pohon setinggi dada (1.3 m), tinggi total pohon, dan jenis tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan kota di kampus UGM mampu menyerap karbon sebesar 16.94668 ton dengan jumlah pohon sebanyak 1131 pohon. Ini membuktikan bahwa hutan kota di kampus UGM mempunyai peran yang besar dalam mengendalikan pemanasan global. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan hutan kota di kawasan perkotaan. Pengembangan hutan kota perlu memperhatikan pemilihan jenis yang akan di tanam Kata kunci : karbon, biomasa, pemanasan global, hutan kota.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 439
STUDI KERAGAMAN JENIS ANGGREK ALAM DI KAWASAN HUTAN SAJINGAN BESAR KABUPATEN SAMBAS PROPINSI KALIMANTAN BARAT Abstrak
Iwan Kurniawan,Maspi ,Andry Adiwinata Agronomi,Ilmu Tanah,Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Tanjungpura Pontianak
Mengetahui keanekaragaman jenis anggrek alam yang terdapat dikawasan hutan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Dapat memberikan informasi mengenai keberadaan jenis anggrek alam di kawasan perbatasan tersebut dan mengupayakan penyelamatan plasma nuftah yang sudah terancam punah. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey dan pengambilan secara acak spesies anggrek yang ada. Inventarisasi di lakukan secara eksploratif. Jenis-jenis anggrek yang dijumpai diinventarisasi dan diidentifikasi sampai tingkat genus dan spesies menggunakan buku identifikasi anggrek. Berdasarkan hasil penelitian di 6 blok pengamatan di kawasan Sungai Enau, ditemukan 48 jenis anggrek alam, dengan jenis yang mendominasi adalah Bulbophyllum purpurascens, Bulbophyllum vaginatum, Coelogyne sp, Cymbidium finlaysoniana, Dendrobium anosmum, Denrobium crumenatum dan Eria sp, yang ditunjukan dengan tersebarnya jenis tersebut di 6 blok pengamatan di sepanjang sungai. Kata kunci : Anggrek Alam, Hutan, Kalimantan Barat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 440
STUDI KINETIKA REAKSI ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI PADA PROSES PEMBUATAN BIODIESEL DARI CPO Catherine Desaratu dkk Univ. Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 441
STUDI PEMBUATAN SURFACTANT DARI KULIT KACANG TANAH DENGAN VARIASI SUHU DAN REAKSI Abstrak
Andrawira Angkasa W ,Iin Dwi Astutik Teknik Kimia Inst. Teknologi Nasional Malang
Industri saat ini berkembang sangat pesat dan ini merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Kendala yang dihadapi dalam pemakaian surfaktan di Indonesia adalah harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas, untuk itu perlu dikembangkan cara untuk membuat surfaktan dengan menggunakan bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan merupakan limbah yang tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Pada penelitian ini kami mendaya gunakan limbah agrikultur seperti kulit kacang tanah yang saat ini kurang begitu dapat dimanfaatkan secara maksimal, hanya terbatas sebagai kayu bakar. Kulit kacang tanah akan dapat bernilai jual lebih tinggi apabila digunakan sebagai bahan baku pembuatan surfactant dengan memanfaatkan penggunaan lignin di dalamnya (24,99%). Kata kunci : Pembuatan, Kacang, Suhu, Waktu
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 442
STUDI PEMBUATAN TABLET MINUMAN UMBI BIT (BETA VULGARIS L) BERKARBONASI (EFFERVESCENT) Abstrak
Retno Kurniasih dkk Univ. Sahid Jakarta
Perhatian masyarakat kini semakin meningkat terhadap pangan fungsional. Umbi bit dapat mendetoksifikasi darah, merangsang fungsi sel hati dan melindungi saluran empedu dan hati, menghambat penumpukan lemak pada hati, mencegah serangan jantung dan penyakit arteri serebral, serta mencegah tumor. Komponen yang berperan adalah betanin yang mampu disintesis menjadi kolin dalam tubuh. Umbi bit memiliki flavor tanah yang kurang menyenangkan, dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Diperlukan produk olahan yang dapat membawa efek positif bagi kesehatan secara maksimal dan disukai, yaitu serbuk minuman berkarbonasi (effervescent) umbi bit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Na-bikarbonat dan asam sitrat terhadap mutu serbuk effervescent umbi bit sehingga dapat diperoleh konsentrasi yang seimbang. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dengan dua faktor, yaitu konsentrasi Na-bikarbonat (39%, 49%, 59%) dan konsentrasi asam sitrat (15%, 25%, 35%) dengan dua kali pengulangan. Analisis data dilakukan dengan Analisis Varian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan mutu antar taraf dalam perlakuan. Bila ada perbedaan dilakukan uji Duncan Multiple Range Test. Pengujian mutu dilakukan melalui uji kimia (kadar air, pH, uji spektrofotometer), uji fisik (persentase volume buih, kelarutan), serta uji organoleptik melalui uji mutu hedonik dan uji penjenjangan (penampakan buih, warna, aroma umbi bit dan rasa). Berdasarkan pengamatan, serbuk effervescent umbi bit yang memiliki mutu terbaik dihasilkan dengan konsentrasi Na-bikarbonat 59% dan konsentrasi asam sitrat 35% karena memiliki pH 5.25 (komponen betanin tetap stabil), persentase volume buih yang paling maksimal (20.4%), tingkat kelarutannya sebesar 99.9596%, memiliki kadar air 0.25%, skor penampakan buih 3.9 (volume agak kecil), warna 4.3 (merah tua), aroma umbi bit 5.3 (kurang kuat), rasa 3.4 (asam manis kurang kuat), tingkat penjenjangan ratarata 0.2192. Kata kunci : umbi bit, betanin, effervescent, Na-bikarbonat, asam sitrat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 443
STUDI PERBANDINGAN KUALITAS GELATIN DARI LIMBAH KULIT IKAN TUNA (THUNNUS SPP.) KULIT IKAN PARI (DASIATIS SP.) DAN TULANG IKAN HIU (CARCARIAS SP.) SEBAGAI PENYEDIA ALTERNATIF GELATIN HALAL Abstrak
Doni Muhammad Irawan, Indra Kristiana, Mahrus Ali Samudra Aditia Univ. Brawijaya Malang
Gelatin mempunyai banyak kegunaan, dan amat luas penggunaannya di segala bidang khususnya untuk produk pangan. Selama ini dipasaran banyak gelatin yang berasal dari kulit dan tulang babi, bahkan sebesar 41,4% produk gelatin dunia diekstraksi dari kulit babi. Untuk mengatasi kelangkaan gelatin halal di pasaran, perlu dicari alternatif bahan baku dalam pembuatan gelatin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode ekstraksi gelatin halal dari limbah kulit ikan tuna, tulang ikan hiu dan kulit ikan pari dengan menggunakan HCl 4 %, memberikan informasi tentang alternatif pembuatan gelatin halal, memberikan nilai tambah terhadap limbah perikanan serta mendapatkan kualitas gelatin terbaik dari bahan baku limbah perikanan. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 3 faktor yaitu jenis bahan baku (kulit ikan tuna, kulit pari, tulang hiu), lama perendaman dalam asam (24 jam, 36 jam) dan suhu ekstraksi (60 0C, 80 0C). Analisis parameter uji yang dilakukan terdiri dari kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar garam, nilai pH, Viskositas, kekuatan gel dan titik jendal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan baku berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, kadar air, kadar garam, kekuatan gel dan viskositas gelatin yang dihasilkan. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kekuatan gel dan titik jendal gelatin yang dihasilkan. Suhu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap rendemen gelatin yang dihasilkan. Sedangkan interaksi ketiga faktor tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan. Dengan demikian Limbah kulit tuna, kulit pari dan tulang hiu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif gelatin halal, selain itu dapat meningkatkan nilai tambahnya. Kombinasi perlakuan yang terbaik dalam penelitian adalah pada gelatin yang terbuat dari tulang hiu dengan lama perendaman 36 jam dan suhu ekstraksi 80 0C yaitu dengan Viscositas 5,65 cps, kekuatan gel 72,75 mm/kg.s, TitikJendal 12,45 0C, Rendemen 19,9 %, Nilai pH 3,2, Kadar Protein 83,8 %, Kadar Lemak 1,425 %, Kadar Abu 4,87 %, Kadar Air 7,02 % dan Kadar Garam 3,63 %. Kata kunci : limbah perikanan, gelatin halal, ekstraksi.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 444
STUDI PERIKANAN LAMPARA DASAR DAN PERMASALAHANNYA DI DESA TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT Bayu Permana dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 445
STUDI POTENSI KERAGAMAN MAKROFAUNA TANAH SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS TANAH DI PAPUA Dwi Cahyani dkk Univ. Negeri Papua Manokwari
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 446
STUDI SEISMIK ANISOTROPI DI LABORATORIUM PADA SAMPLE BATUAN YANG MENGANDUNG FLUIDA Ade Shita E. Nst dkk Inst. Teknologi Bandung
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 447
STUDI SIFAT MEKANIK ROTAN LAMINASI JENIS ROTAN BATANG (CALAMUS ZOLLINGERI BECCARI), SERTA VARIASINYA PADA BERBAGAI PENYUSUNAN LAPISAN BERDASARKAN POSISI KETINGGIAN DALAM BATANG Abstrak
YUSFIAN LOMO ,MUSTAMIN,VERDYANTORO B. S. Kehutanan Univ. Hasanuddin Makassar
Rotan laminasi merupakan rotan yang dihasilkan dari penggabungan beberapa bagian tengah rotan dengan perekat menjadi berbentuk seperti rotan atau balok kayu, dengan harapan laminasi yang terbentuk akan memiliki sifat-sifat keunggulan yang lain dari rotan utuh. Program penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik rotan laminasi jenis Rotan Batang (Calamus zollingeri Beccari), serta variasinya pada berbagai penyusunan lapisan berdasarkan posisi ketinggian dalam batang. Hasil penelitian ini diharapkan akan mendorong terciptanya teknologi pemenfaatan limbah rotan yang lebih bernilai ekonomi Hasil analisis ragam yang telah dilakukan diketahui bahwa sifat mekanik antara perlakuan rotan hanya berpengaruh nyata pada sifat keteguhan lentur pada batas patah (MOR) dan batas proporsi (MOE). Perlakuan yang berpengaruh tidak nyata pada sifat mekanik yaitu keteguhan tekan, keteguhan geser, keteguhan tarik dan keteguhan pukul. Namun nilai sifat mekanik rotan laminasi tersebut tetap menunjukkan kecenderungan menurun seiring meningkatnya posisi ketinggian dalam batang. Sifat mekanik rotan laminasi ini dipengaruhi oleh sifat fisik rotan yaitu berat jenis dan tebal dinding sel serta panjang sel rotan. Sifat-sifat mekanik rotan atau kekuatan rotan sangat erat kaitannya dengan berat jenis. Semakin tinggi berat jenis, sifat-sifat kekuatan rotan juga semakin tinggi. Kata kunci : Rotan Batang, Rotan Laminasi, Sifat Mekanik
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 448
STUDI TENTANG KEAMANAN PANGAN MELALUI DETEKSI KANDUNGAN UNSUR BABI DENGAN METODE IMUNODIFUSI DALAM PRODUK BAKSO SAPI DI WILAYAH KODYA MALANG
Abstrak
Khoirul Anam, Hikmah Ali, Catur Budi Prayitno Jurusan Teknologi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Teknologi Industri Peternakan Univ. Muhammadiyah Malang
Pangan dikatakan aman apabila tidak terdapat unsur-unsur yang berbahaya bagi manusia, baik berasal dari mikroorganisme ataupun bahan-bahan berbahaya yang sengaja ataupun tidak sengaja terkonsumsi sehingga mempengaruhi perubahan fungsi fisiologi tubuh, akibatnya kondisi homeostatis tidak tercapai. Bahan-bahan makanan asal hewani walaupun mungkin tidak mengganggu fungsi fisiologis tubuh, ada beberapa yang tidak dihalalkan bagi umat muslim untuk dikonsumsi antara lain binatang bertaring, binatang amphibi dan babi. Keberadaan babi dan unsur-unsurnya menjadikan bahan makanan tidak aman untuk dikonsumsi. Bakso adalah olahan hasil ternak yang berasal dari Cina, yang semula dibuat dari daging babi. Di Indonesia dikembangkan dengan berbagai macam daging. Sebagian masyarakat Indonesia yang tidak menghiraukan masalah halal dan haram, bagi umat muslim masih banyak menggunakan daging babi baik seluruhnya ataupun sebagian untuk membuat olahan bakso. Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi adanya unsur babi pada produk bakso tanpa kemas (bakso keliling dan bakso depot) yang beredar di Kodya Malang. Adapun unsur babi yang berupa protein merupakan antigen dimana perlu antibodi untuk pendeteksiannya. Metode imunodifusi dianggap paling mudah diaplikasikan dan cukup murah. Metode imunologi dipergunakan dalam penelitian ini dimana dimulai dengan memberikan antigen babi dengan cara penyuntikan ekstrak daging babi pada kelinci yang specific pathogen free (SPF). Kata kunci : lahan; Daging Babi; Imunodifusi
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 449
STUDI TENTANG KEMAMPUAN PENGLIHATAN IKAN KEMBUNG PEREMPUAN (RASTRELLIGER NEGLECTUS) DALAM MEMBEDAKAN DIAMETER LINE PADA ALAT TANGKAP HAND LINE Dolfry Y. Batmomolin dkk Univ. Pattimura Ambon
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 450
STUDI TENTANG PENGARUH MEDAN MAGNET DALAMPROSES DEPOSISI LAPISAN FILM TIPIS PADA REAKTOR OPPOSED TARGET MAGNETRON SPUTTERING (OTMS) Abstrak
Wulan Anggraeni, Akfiny Hasdi Aimon, Habibullah Akbar Inst. Teknologi Bandung
Magneto spuutering merupakan proses sputtering yang menggunakan medan magnet. Medan magnet digunakan agar elektron yang terbentuk pada proses sputtering terperangkap di dekat medan magnet tersebut sehingga proses resputtering pada film dapat dihindari. Elektron yang terperangkap pada sebuah medan magnet dapat dijelaskan oleh hukum Lorentz yang menyatakan korelasi antara gaya listrik dengan gaya magnet. Medan magnet cincin merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sebuah medan magnet yang tidak seimbang (unbalance magnet) sehingga proses resputtering dapat dihindari. Penggunaan medan magnet cincin ini telah dicoba dan ternyata terbukti berhasil menumbuhkan sebuah material GMR dengan nilai magneto resistance-nya 15%. Kata Kunci: Magnet cincin, magneto sputtering, Gaya Lorentz.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 451
STUDI UNDANG-UNDANG RI NO.23 TAHUN 2004 TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DITINJAU DARI EFEKTIVITAS PELAKSANANNYA DIDALAM MASYARAKAT (STUDI KASUS DKI JAKARTA DAN KABUPATEN BOGOR) L. Grace Orem Mastiana dkk Ilmu Hukum Univ. Sahid Jakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 452
STUDY KESETIMBANGAN BIOSORPSI ION TEMBAGA OLEH ASPERGILLUS NIGER Abstrak
Andro Ambaroso, Anita Sugiarti, Puji Nurwidayat, Ilham faidzin Teknik/ Teknik Kimia Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Tujuan penelitian ini antara lian untuk megetahui pentingnya bakteri Asperglus niger dalam menguraika tembaga. Serta mengoptimalka manfaat Aspergilus niger. Pelaksananya dengan mencari sumber informasi mengenai bakeri Aspergilus sp. Juga menghipun anggota penelitian. Aspergillus niger dapat digunakan sebagai biosorben untuk biosorbsi logam berat tembaga. pH merupakan factor yang penting pada proses biosorbsi tembaga oleh aspergillus niger, hal inio terlihat dengan semakin banyaknya logam tembaga yang terserap oleh biomassa Aspergillus niger seiring dengan semakin bertambahnya pH larutan. pH optimum untuk biosorbsi logam tembaga oleh Aspergillus niger pada penelitian kali ini adalah pH 5 Model isoterm Langmuir dapat dipakai untuk mengevaluasi kesetimbangan biosorbsi oleh Aspergillus niger. model isoterm Langmuir ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah tembaga maksimal yang dapat terserap oleh biomassa Kata kunci : Kesetimbangan, Ion, Tembaga
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 453
SUBSTITUSI UBI JALAR KUNING (IPOMOEA BATATAS) PADA PEMBUATAN MIE BASAH SEBAGAI SUMBER VITAMIN A Dwi Aji Sujatmiko dkk Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 454
TEKNOLOGI BIODEGRADASI DAN BIOFILTRASI UNTUK TREATMENT AIR TERPRODUKSI (PRODUCE WATER PENGEBORAN MINYAK LEPAS PANTAI)
Abstrak
Aditya A Yudhanto, DH Maulana, MUM Adam, A Prameswarie, Dwi Sartika PS Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor Teknologi Hasil Perairan Inst. Pertanian Bogor
Mengandung komponen minyak dan logam berat yang bila dibuang ke lingkungan secara langsung dapat merusak lingkungan. Salah satu teknik untuk mengolah air terproduksi pengeboran minyak bumi adalah biodegradasi dan biofiltrasi. Biodegradasi akan menguraikan unsur minyak mentah menjadi senyawa H2O dan CO2 dengan cara penambahan bakteri. Biofiltrasi akan mengkelat unsur logam berat Hg dalam air terproduksi dengan penambahan khitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas pemanfaatan bakteri perairan sebagai pendegradasi minyak mentah dan pemanfaatan khitosan sebagai absorben logam berat (Hg) dalam air terproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran Pseudomonas sp., Mycobacterium sp. dan Arthobacter sp. Dapat menurunkan konsentrasi Hg dari 43.37 ppb menjadi 38.73 ppb. Penambahan kitosan dapat menurunkan Hg dari 38.73 ppb menjadi 26.89 ppb. Komponen hidrokarbon yang terkandung dalam air terproduksi dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih sederhana diakhir proses. Penurunan konsentrasi Hg dan terurainya komponen kompleks hidrokarbon pada air terproduksi mengindikasikan bahwa bakteri dan khitosan dapat digunakan untuk mengolah air terproduksi sebelum dibuang ke lingkungan. Kata kunci : Pseudomonas sp., Mycobacterium sp., Arthobacter sp., Air terproduksi, Khitosan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 455
TEKNOLOGI PENYISIHAN LOGAM TIMBAL DENGAN METODE ELEKTRO KOAGULASI PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KECIL PEWARNAAN LOGAM
Abstrak
Mahendra galih, Rachmat purnomo, Emi susanti Politeknik Negeri Semarang, Semarang Poltek Negeri Semarang
Seiring dengan kemajuan teknologi pemakaian logam berat pada kegiatan industri semakin diperlukan. Untuk peningkatan proses produksi. Salah satu sentra industri yaitu industri pewarnaan logam dengan metode anodisasi. Industri ini memanfaatkan logam aluminium sebagai bahan bakunya. Proses ini dilengkapi dengan pewarnaan aluminium yang mengandung zat yellow brown. Hasil uji terhadap limbah pembilasan proses pewarnaan aluminium di desa kalimati, Adiwerna, Tegal menunjukan bahwa kandungan timbalnya adalah 73,976 mg/l. Limbah cair yang mengandung timbal tersebut langsung dibuang ke selokan kemudian mengalir ke sungai kaligung sehingga berpengaruh pada pengairan yang berdampak buruk pada kesehatan manusia, pertumbuhan tanaman dan kehidupana biota air. Hal ini melampaui baku mutu air limbah berdasarkan Perda Jateng No.10 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa kandungan maksimum timbal bagi industri pelapisan logam adalah 0,1 mg/l. Untuk itu perlu adanya pengolahan limbah tersebut sehingga limbah yang dibuang memenuhi standart aturan pembuangan limbah industri. Kata kunci : Anodisasi, Timbal, Zat Yello Brown
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 456
TELEOPERASI ROBOT VIA INTERNET
Abstrak
Ahmad Mursid, Dadang Hardiputra, Muhtar Rosyid PS Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Elektro Univ. Muhammadiyah Malang
Diantara bidang pengetahuan yang berkembang paling pesat dewasa ini adalah teknologi informasi dan telekomunikasi. Khusus pada bidang teknologi informasi, perkembangan yang sangat luar biasa pesat terjadi pada bidang internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan internet dalam bidang komunikasi sangat berpengaruh pada kemajuan teknologi pada masa saat ini. Salah satunya adalah teknologi teleoperasi, dimana manusia dapat mengoperasikan peralatan dari tempat lain yang sangat jauh tanpa harus berada pada tempat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah sistem teleoperasi robot melalui internet dengan menggunakan visualisasi, dimana visualisasi ini dapat berupa grafik visualisasi, live video, grafik 3D. Teknologi teleoperasi atau teleotomasi, merupakan teknologi yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dengan sistem secara otomatis dari jarak yang jauh. Sistem telerobotik termasuk sistem dua arah, dengan pertukaran data antara pengontrol sisi local (local site) atau client dan bagian pengendali sisi jauh (Remote Site) atau server yang berlangsung dalam dua arah. Client mengirimkan data posisi robot yang diinginkan, sedangkan dari arah server dikembalikan hasil posisi robot yang telah dikerjakan bahkan dapat pula disertai dengan visualisasi (live video) gerakan robot. Robot yang digunakan adalah robot manipulator (Lynx5 Robot Arm). Penggunaan media internet sebagai penghubung antara peralatan yang dioperasikan dengan operator yang mengoperasikan peralatan jarak jauh. Protokol transfer utama yang digunakan oleh word wide web adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Ini adalah protokol aplikasi berbasis client server yang dibangun diatas TCP (Transmission Control Protocol). Transaksi yang khas dari HTTP ini client melakukan koneksi dengan server HTTP dan melakukan permintaan untuk sumber yang diinginkan dan menunggu respon dari server. Kata kunci : teleoperasi, telerobotic, visualisasi (WebCam), konsep jaringan TCP/IP, lynx5 robot arm.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 457
TERAPI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENGATASI KECEMASAN BERBICARA DISEPAN PUBLIK PADA MAHASISWA DENGAN KONSEP TERAPI KOGNITIF TINGKAH LAKU (CBT) Abstrak
Luluk Farida dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Banyaknya akstifitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-harai,baik itu dalam menghadapi situasi -situasi yang menyangkut penilaian atau menjadi fokus perhatian orang banyak tidak jarang membuat keadaan yang tertekan bagi mahasiswa tersebut dalam menghadapinya. Seperti presentasi, tampil diatas panggung, mengemukakan pendapat atau menjadi koordinator kelas, sehingga apabila hal ini dibiarakan berlarut-larut maka akan membuatnya cemas yang berlebihan dan dapat menghambat prestasinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas terapi kelompok dengan konsep terapi kognitif-tingkah laku pada mahasiswa dalam mengatasi kecemasan berbicara di depan publik dan mengetahui penilian subjek tehadap diri sendiri setelah mengikuti terapi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatis semi eksperimental, karena tidak melakukan pengendalian secara ketat terhadap variabel kontrol. Data yang diperoleh berasal dari observasi langsung dan interview tindak lanjut dari tiap sesi yang dilakukan selama proses terapi. Setelah dilakukan menindak lanjuti (evaluasi)setelah terapi ini selesai terapi masing -masing memperoleh hasil yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan motivasi dan keinginan subjek dalam mencapai hasil yang maksimal berbeda-beda pula, selain itu situasinya yang menyebabkan munculnya kecemasan antara subjek yang satu dengan yang lainya juga berbeda. Namun demikian adanya perubahan yang progrsif menunjukkan terapi kognitif-tingkah laku(cbt) ini efektif untuk diterapkan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan bebicara didepan publik.tidak hanya itu, subjek juga dapat melakukanya sendiri ketika mengalami kecemasan tanpa harus bergantung pada terapis. Dan penilainnya subjek selama megikuti sesi terapi sangat positif, hal ini dibuktikan ooleh subjek yang berharap terapi dapat menindak lanjuti(evaluasi Kata kunci : kecemasan, berbicara didepan publik.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 458
TEROBOSAN BARU DALAM PEMANFAATAN BIXA ORELLANA (KESUMBA KELING) SEBAGAI PEWARNA ALAM LIPSTIK Afifah dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 459
TOKSISITAS RIFAMPIN TERHADAP FETUS MENCIT (MUS MUSCULUS) SWISS WEBSTER INTRAUTERUS Adhi. Pranoto,Nyoman Surya Darma,Daniel Yavrein Tanggara Biologi Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 460
TUMIRAH - YAYUK - SANTI - ALDA (STUDI TENTANG PERKEMBANGAN ONOSMATIKA MASYARAKAT KOTA SURABAYA) Hendy Nurrokhmansyah dkk Univ. Airlangga Surabaya
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 461
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI DAN ANTI FUNGI EKSTRAK METANOL, ETANOL BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA LINN) DAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS, ESCHERICIA COLI RESISTEN DAN CANDIDA ALBICANS. Abstrak
Muchamad Alfi S. dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, antara lain bisa disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Upaya penemuan antimikrobia alami berguna untuk menghindari terjadinya resistensi mikrobia oleh antibiotik sintesis. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antimikrobia dari bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap bakteri S. aureus yang resisten ampicilin, E. coli yang resisten kloramfenikol, dan juga pada jamur C. albicans. Umbi bawang merah dan bawang putih dalam bentuk simplisia masing-masing disari secara terpisah dengan pelrut metanol dan etanol dengan cara maserasi, dipekatkan dengan penguapan di atas penangas air sampai didapat ekstrak kental metanol dan ekstrak kental etanol. Selanjutnya diujikan pada bakteri yang telah disesuaikan menurut standart Mc. Farland 108 CfU/ml. Dibuat konsentrasi untuk ekstrak etanol bawang merah 28,57% ; 14,289% ; 7,14% ; 3, 57% ; dan 1,78%. Sedangkan untuk ekstrak metanol bawang merah dibuat seri konsentrasi : 21,43% ; 10,71% ; 5,36% ; 2,68% ; 1,34%. Untuk ekstrak etanol dan metanol dibuat seri konsentrasi 11,43% ; 5,71% ; 2,86% ; 1,43% ; 0,71%, untuk antifungi dibuat seri konsentrasi 50%, 25%, dan 10%. Didapatkan hasil pada konsentrasi 5,36% ekstrak metanol bawang merah dapat menghambat pertumbuhan S. Aureus, pada konsentrasi 21,43% dapat menghambat pertumbuhan E. coli. Untuk ekstrak etanol pada konsentrasi 7,14% dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan konsentrasi 28,57% dapat menghambat pertumbuhan E coli. Untuk bawang putih, pada konsentrasi 2,86% ekstrak metanol dapat menghambat pertumbuhan S aureus. Pada konsentrasi 5,71% dapat menghambat pertumbuhan E coli. Untuk ekstrak etanolnya pada konsentrasi 2,86% dapat menghambat pertumbuhan S aureus dan E coli pada konsentrasi 11,43%. Aktivitas antifungi ditunjukkan dengan adanya hambatan pertumbuhan mikrobia dinyatakan dalam KHM. Kata kunci : mikrobia, bakteri E coli dan S aureus, jamur C. albicans, ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), bawang putih ( Allium sativum L.)
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 462
UJI AKTIVITAS ANTI-KETOMBE EKSTRAK BUAH MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L) TERHADAP TRICHPHYTON MENTAGROPHYTES DENGAN METODE GORES SILANG Bawon Triatmoko,Septi Dwi Wulandari,Arik Faiqo,Teguh Adi Prawira,Ni Luh Kadek Ika M Farmasi Univ. Jember
Abstrak
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang sering menimbulkan masalah kesehatan seperti ketombe (Tinea capitis), kandidiasis, panu, kutu air, dan lain sebagainya. Tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk obat antiketombe adalah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Penelitian Supriyanto (1989) menginformasikan bahwa buah dan akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung senyawa triterpenoid. Robinson (1995) dan Harbone (1987) menyatakan bahwa senyawa triterpenoid dapat beraktivitas sebagai antijamur. Sementara ini tidak diketahui jenis pelarut yang dapat menyari sebagian besar senyawaan antijamur dalam buah mengkudu (jenis polar, semipolar, nonpolar). Selain itu, tidak diketahui kekuatan senyawaan tersebut dibanding obat antijamur untuk infeksi jamur penyebab ketombe. Oleh karena itu identifikasi potensi antiketombe terhadap senyawa-senyawa antijamur yang dikandung buah mengkudu diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah aktivitas buah mengkudu sebagai obat antiketombe. Penelitian dilakukan terhadap buah mengkudu mentah dan matang. Ekstrak yang diujikan meliputi heksana, diklorometana, etanol, dan air. Pengujian menggunakan kontrol negatif pelarut ekstrak dan kontrol positif asam salisilat. Penentuan aktivitas antiketombe terhadap Trichophyton mentagrophytes memakai metode gores silang dimana data yang diperoleh berupa diameter hambat (milimeter). Hasil yang positif berhasil diperoleh dalam penelitian ini. Ekstrak yang memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan jamur uji yaitu ekstrak diklorometana buah mengkudu mentah dan matang , serta ekstrak heksana buah mengkudu matang dengan diameter hambat secara berturut-turut 4,5 ± 0,6 mm, 8,5 ± 0,6 mm, dan 28,1 ± 0,1 mm. Ketiga data tersebut berbeda secara signifikan pada = 0,05 dan = 0,01. Ekstrak heksana buah mengkudu matang menunjukkan daya hambat tertinggi dibanding lainnya. Ekstrak heksana buah matang selanjutnya diujikan dalam konsentrasi 5%, 15%, 25%, dan 35% (b/v). Ekstrak tersebut dibandingkan dengan asam salisilat dengan rancangan konsentrasi yang sama. Diameter hambat ekstrak heksana buah mengkudu matang dari konsentrasi terkecil sampai terbesar, secara berurutan yaitu 19,0 ± 0,3 mm, 22,1 ± 1,4 mm, 25,0 ± 1,3 mm, dan 29,5 ± 3,2 mm. Sedangkan diameter hambat asam salisilat dari konsentrasi terkecil sampai terbesar berturut-turut 4,5 ± 0,4 mm, 14,8 ± 1,5 mm, 17,5 ± 1,0 mm, dan 19,1 ± 2,0 mm. Hasil uji anova satu arah pada data diameter hambat dari ekstrak heksana buah mengkudu matang dan asam salisilat menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan analisa LSD (least significance difference) diperoleh kesebandingan daya hambat antara ekstrak heksana buah mengkudu matang berkonsentrasi 15% dengan asam salisilat berkonsentrasi 35%. Kata kunci : Anti-Ketombe, Ekstrak Buah Mengkudu, Metode Gores Silang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 463
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM DAN FRAKSI AIR EKSTRAK METANOLIK HERBA PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA (L.) URB.) DENGAN METODE LINOLEAT-TIOSIANAT DAN DPPH (ALPHA, ALPHADIPHENYL PISRYLHIDRAZIL) Abstrak
Lucia Dhiantika Witasari dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya autooksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid. Antioksidan sintetik seperti butil hidroksi anisol, propil galat, dan tert-butil hidrokuinon menyebabkan karsinogenesis (Amarowicz et al., 2000). Maka eksplorasi antioksidan yang berasal dari bahan alami seperti tanaman mengalami peningkatan, salah satunya pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.). Pegagan digunakan sebagai suplemen untuk fungsi otak. Khasiat ini kemungkinan berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang mencegah induksi peroksidasi lipid, sehingga menghambat oksidasi diotak karena serangan radikal bebas. Ekstraksi senyawa dalam herba pegagan dilakukan dengan maserasi menggunakan penyari metanol, kemudian difraksinasi dengan air dan kloroform. Rendemen fraksi air = 2,25 % dan fraksi kloroform = 0,73 %. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazin) dan metode linoleat-tiosianat DPPH merupakan radikal sintetik stabil yang terukur intensitasnya pada l 515 nm. Senyawa antioksid an mereduksi radikal DPPH sehingga menurunkan konsentrasi DPPH yang mengakibatkan penurunan absorbansi.. Pada metode linoleat-tiosianat, sebagai sumber radikal adalah asam linoleat yaitu asam lemak tidak jenuh dengan dua buah ikatan rangkap yang mudah mengalami oksidasi membentuk peroksida. Peroksida mengoksidasi ion fero menjadi ion feri. Ion feri bereaksi dengan amonium tiosianat membentuk kompleks feri-tiosianat (Fe (CNS)3) berwarna merah yang terukur pada l490 nm. Adanya senyawa antioksidan menurunkan absorbansi karena pembentukan peroksida terhambat. Dari penurunan absorbansi senyawa uji pada metode linoleat-tiosianat diketahui bahwa kedua fraksi memiliki aktivitas antioksidan. Dengan metode DPPH didapatkan harga IC50 vitamin E = 16,03 µg/ml, IC50 fraksi kloroform = 327,59 µg/ml, dan IC50 fraksi air = 188,9µg/ml. Aktivitas senyawa antioksidan fraksi air lebih besar daripada fraksi kloroform. Kata kunci : Pegagan, antioksidan, DPPH, linoleat-tiosianat.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 464
UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA CAKAR AYAM (SELAGINELLA DOEDERLEINII HIERON), HERBA KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME (LODD) BL), DAUN DEWANDARU (EUGENIA UNIFLORA LINN.) SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF
Abstrak
Setyo Nurwaini, Yuntari R. Sofiana, Ismah R. Noor, Viesa Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Univ. Muhammadiyah Surakarta
Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, diantaranya infark miokard, aterosklerosis, dan abnormalitas DNA yang berakibat pada timbulnya kanker. Radikal bebas dapat dinetralkan oleh senyawa yang bersifat antiradikal. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan antiradikal sehingga eksplorasi antiradikal alami untuk mendapatkan antiradikal dengan tingkat aktivitas dan keamanan yang tinggi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru. Aktivitas antiradikal ditetapkan dengan menggunakan pereaksi DPPH (2,2difenil-1-pikrilhidrazil) dengan pembanding vitamin E. Ekstrak sampel uji diperoleh melalui maserasi berkesinambungan. Berdasarkan penelitian aktivitas antiradikal dari ekstrak tumbuhan terutama disumbangkan oleh senyawa fenolik. Oleh karena itu ditetapkan kadar fenol total dalam ekstrak dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru memiliki aktivitas antiradikal. Nilai IC50 ekstrak herba cakar ayam dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 135,75 µg/ml, 51,24 µg/ml, 95,26 µg/ml. IC50 ekstrak daun dewandaru dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 53,3 µg/ml, 12,01 µg/ml, 8,87 µg/ml. Sedangkan IC50 ekstrak herba keladi tikus dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 382,19 µg/ml, 516,73 µg/ml, 364,53 µg/ml. Kadar fenol total (GAE) dalam ekstrak berkolerasi tinggi dengan aktivitas penangkapan radikal. Kata kunci : antiradikal, herba cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne), daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.), kadar fenol total.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 465
UJI AKTIVITAS ANTIVIRAL EKSTRAK KLOROFORM RIMPANG REMU MANGGA (CURCUMA MANGGA VAL.) TERHADAP INFEKSI VIRUS NEWCASTLE DISEASE PADA TELUR AYAM BEREMBRIO Abstrak
Ari Parmawati dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Indonesia mempunyai kekayaan alam hayati yang memberikan peluang besar untuk dilakukannya penelitian tentang tanaman obat, diantaranya adalah rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.). Potensi temu mangga sebagai anti kanker telah diuji oleh Prawoto (2004) menggunakan sel myeloma diperoleh LC50 17,12 µg/ml dan Nurkhasah (2002) menggunakan sel Raji dan HeLa-S3 diperoleh LC50 masing-masing 0,974 µl/ml dan 87,74 µl/ml. Penelitian sebelumnya oleh Muttaqin (2005) menyatakan bahwa rimpang temu mangga mempunyai aktivitas antiviral pada virus tanaman Tobacco Mosaic Virus (TMV), ekstrak kloroformnya mempunyai harga IC50 sebesar 41,18 g/ml. Senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak adalah flavonoid, kuinon dan saponin, sedangkan yang berfungsi sebagai agen antiviral adalah flavonoid dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiviral ekstrak kloroform rimpang temu mangga terhadap virus Newcastle Disease. Ekstrak didapat dengan menggunakan metode Soxhletasi. Metode penelitian menggunakan in ovo yaitu kultivasi virus yang dilakukan pada telur ayam berembrio umur 9 hari dibagian ruang allantois. Virus didapat dari vaksin ND La Sota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kloroform temu mangga mampu menghambat pertumbuhan virus dengan nilai hambatan tertinggi 77,41% untuk konsentrasi ekstrak 1,4% b/v dan nilai hambatan terendah 22,55% untuk konsentrasi ekstrak sebesar 0,056% b/v. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar hambatan pertumbuhan virus. Harga IC50 (Inhibitory Concentration) dari ekstrak sebesar 0,3559% atau 3559 g/ml. Kata kunci : antiviral, ekstrak kloroform rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.), virus Newcastle Disease.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 466
UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK KLOROFORM DAN METANOL DAUN TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM L.) TERHADAP LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI INSTRAR III. Abstrak
Bagus Giarto dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Determinasi perlu dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa tumbuhan yang akan digunakan benar-benar merupakan tumbuhan yang dimaksud (Nicotiana tabacum L.) dan menghindari terjadinya kesalahan pengambilan sampel. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan menggunakan buku Flora untuk Sekolah I di Indonesia (van Steenis, 2003), dan buku Taksonomi Tumbuhan Spermathopyta (Tjitrosoepomo, 2000) diketahui bahwa sampel tumbuhan yang diteliti adalah Nicotiana tabacum L. Hasil determinasinya adalah sebagai berikut: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-10b11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-129b-135b-136b- 139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b156b-162b-163b-167b-169b-171b-177b- 179b-187b-190b-191b-192b-193a-194a (Solanaceae Compositae) 1b-3a-4b Nicotiana (Nicotiana tabacum L.). Kata kunci : Ekstrak Kloroform, Metanol Daun Tembakau, Larva Nyamuk Aedes aegyptiin
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 467
UJI AKTIVITAS MUKOLITIK BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) SECARA IN VITRO Hidayati dkk Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 468
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK SERAI (ANDROPOGON MARGUS) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI DALAM UPAYA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI Abstrak
Ema Kurniawati, Rani Indra Puspita, Yanur Setyaningrum, Sholihah Biologi Univ. Muhammadiyah Malang
Di Indonesia jumlah penderita demam berdarah semakin meningkat setiap tahunnya. Hingga akhir tahun 2005 ini jumlah penderita di seluruh Indonesia tercatat 50.196 kasus, dengan 701 di antaranya meninggal. Selama ini masyarakat memberantas nyamuk dengan bahan kimia sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan hama menjadi resisten. Cara alternatif yang aman untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan bahan alami. Salah satunya tanaman serai yang mengandung senyawa alamiah seperti sitral, sitronela, geraniol, mirsera, nerol, farsenol, methyl heptenon, dan dipentema. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan filtrat tanaman serai sebagai insektisida Aedes aegypti pada semua stadium perkembangannya. Konsentrasi filtrat tanaman serai yang paling efektif sebagai insektisida nabati pada Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperiment dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan: 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Populasi penelitian adalah nyamuk Aedes aegypti yang diambil dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Reservoir dan Penyakit Salatiga. Alat yang digunakan dalam penelitian Parut, Kain saring, Gelas ukur, Mangkok plastik, Gelas kimia, Timbangan sartorius, Corong, Pipet, Kandang. Bahan yang digunakan yaitu telur Aedes aegypti, Serai dan Aquadest. Hasil penelitian ini yaitu pada stadium telur filtrat serai belum menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap mortalitas Aedes aegypti sedang pada stadium larva, pupa, dan dewasa filtrat serai sangat berpengaruh nyata terhadap mortalitas Aedes aegypti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa filtrat serai yang tersusun atas senyawa sitronela sangat berpengaruh pada stadium larva, pupa dan dewasa dibandingkan dengan stadium telur. Kata kunci : Filtrat Serai, Aedes aegypti, mortalitas nyamuk.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 469
UJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BENTUK PIGMEN BUNGA MAWAR KUNING (ROSSA SP) DALAM PRODUK MINUMAN (KAJIAN JENIS PELARUT DAN JENIS FILLER) Abstrak
SAYYIDAH IMAMATUL UMMAH, CHAMDA KOMARIA, ESA MAHARDIKA LESTARI TPHP Univ. Muhammadiyah Malang
Zat pewarna alami yang bersifat lebih aman, dapat digunakan dan dikembangkan antara lain dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosantin dan pigmen lainnya, dimana pigmen-pigmen tersebut dapat kita peroleh dari jaringan-jaringan tanaman yang ada disekitar kita. Antosantin termasuk kelompok pigmen flavonoid yang berwarna kuning dan larut dalam air. Pigmen ini umumnya bersifat memberikan warna putih dalam medium asam dan warna kuning pada medium alkali. Tujuan penelitian ini, adalah: mencari dan mengolah sumber baru untuk mengurangi ketergantungan terhadap fungsi pewarna sintetik. Selain itu sebagai usaha penganekaragaman bunga mawar kuning sebagai zat pewarna alami. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap ekstraksi dan identifikasi pigmen, dan uji respon pemberian bubuk pigmen terhadap kualitas warna produk minuman (sari buah). Penelitian tahap pertama meliputi tahapan ekstraksi, dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara sederhana dengan satu faktor yaitu jenis pelarut (aquades: asam sitrat dan aquades:HCl:etanol). Tahapan aplikasi dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua factor yang diulang sebanyak 3 kali yaitu: Faktor I : jenis filler dan Faktor II : konsentrasi pemberian pigmen bubuk (2%, 3%, 4%) Hasil penelitian menunjukan bahwa bunga mawar kuning mengandung antosantin berjenis kuersetin (flavonol) dan viteksin (flavon). Pigmen yang dihasilkan pelarut aquades:asam sitrat berwarna kuning tua, sedangkan aquades:HCl: etanol berwarna hijau tua. Sehingga tidak sesuai untuk ekstraksi mawar kuning. Maka untuk tahap penelitian selanjutnya digunakan pelarut aquades:asam sitrat (P1). Perlakuan jenis filler pada pigmen bubuk berpengaruh terhadap absorbansi, nilai pH, intensitas warna L, +a dan +b. Penambahan filler pada pigmen antosantin nilai L (lightness) pati yaitu sebesar 83,867 lebih tinggi dibanding nilai L dekstrin dan CMC, sedangkan nilai a+(merah) pada CMC paling tinggi yaitu 8,067 dan nilai b+(kuning) tertinggi pada dekstrin yaitu 24,667. Pada uji organoleptik tekstur panelis lebih menyukai bubuk pigmen warna kuning filler pati dengan skor 3,87. Sedangkan aplikasi pada produk minuman intensitas warna L, a+ dan b+ terjadi berbeda nyata, dikarenakan pemberian konsentrasi pigmen yang diberikan. Kata kunci : mawar kuning,pewarna, makanan
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 470
UJI IN-VIVO PENURUNAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH DENGAN PEMBERIAN ASAM SITRAT PADA KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS) SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN NEPHROLITHIASIS PADA PENDERITA HYPERCALCEMIA Abstrak
Mario Sentosa,Zamrotul Izzah,Rani Nur Badriyah Univ. Airlangga Surabaya
Mengetahui kemampuan asam sitrat terhadap penurunan resiko batu ginjal yang diujikan secara in-vivo pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Pemberian secara per oral. Cairan diberikan melalui catheter menggunakan mouth block. Pasang mouth block pada saat hewan dalam posisi duduk. Tekan rahang kelinci dengan ibu jari telunjuk pada saat memasang mouth block. Celupkan catheter kedalam minyak mineral, kemudian kenakan sampai ke lubang pada mouth block. Catheter harus dimasukkan 20-25 cm. Untuk membuktikan bahwa catheter sampai di oesophagus dan tidak di trachea, celupkan ujung catheter ke beakerglass yang berisi air. Adanya gelembung udara menunjukkan bahwa posisi salah. Injeksikan cairan melalui catheter, bilas dengan aqua bidestilata sehingga volume cairan yang dimasukkan sama untuk setiap kelompok perlakuan. Dari hasil penelitian diperoleh profil CaCO3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan terapi asam sitrat. .Asam sitrat dapat menurunkan absorpsi kalsium dengan mekanisme pembentukan kompleks kalsium sitrat yang mengendap di intestinal dan sukar diabsorpsi. Kondisi perlakuan belum mampu menyebabkan hypercalcemia pada kelinci. Asam sitrat dapat meningkatkan ekskresi kalsium dari tubuh yang terlihat dari meningkatnya kristal kalsium dalam urin. Berdasarkan data eliminasi, pemberian asam sitrat dalam 24 jam post-dose dapat meningkatkan jumlah kalsium yang terabsorpsi. Kata kunci : Kadar Kalsium, Asam Sitrat, Hypercalcemia, Nephrolithiasis
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 471
UJI PENINGKATAN LIBIDO (UJI APHRODISIAC) INFUSA BIJI LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA DUCH) TERHADAP MENCIT PUTIH (MUS MUSCULLUS) JANTAN Abstrak
Muhammad Alfi Sukron dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Telah dilakukan penelitian uji peningkatan libido (uji Aphrodisiac) infusa biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) terhadap Mencit putih (Mus muscullus) jantan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan libido (Aphrodisiac) dan mengetahui besarnya peningkatan libido (Aphrodisiac) dari infusa biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) terhadap hewan uji mencit putih (Mus muscullus) jantan. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan uji acak lengkap. Hewan uji yang digunakan dibagi dalam 5 kelompok dosis, masingmasing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit putih jantan yang diberi perlakuan uji peningkatan libido dan 5 ekor mencit putih betina tanpa perlakuan. Dosis infusa biji Labu Kuning yang digunakan adalah 1 gram/Kgbb, 2 gram/Kgbb, 4 gram/Kgbb. Sebagai kontrol positif digunakan Viagra 0.00007143 gram/Kgbb dan digunakan kontrol negatif CMC Na 0.5%. Data yang diperoleh dari penel itian ini berupa jumlah introduction, climbing, dan coitus dari hewan uji yang dianalisis dengan metode Kolmogorov-Smirnov dan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA), dengan taraf kepercayaan 95%. Dari hasil analis tersebut disimpulkan bahwa infusa biji Labu Kuning mempunyai efek untuk meningkatkan libido terhadap hewan uji mencit putih jantan. Besarnya frekuensi jumlah introduction dan coitus dari infusa biji Labu Kuning terbesar adalah pada dosis 4 gram/Kgbb yang menunjukkan efek introduction 47.43%, efek climbing 100%, dan efek coitus 100%. Kata kunci : Peningkatan Libido, Biji Labu Kuning, Mencit Putih
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 472
UJI PERTUMBUHAN CENDANA (SATALUM ALBUM) DENGAN INANG CEMARA UDANG (CASUARINA EQUISETIFOLIA) DI LAHAN KRITIS (LAHAN PASIR PANTAI DAN KAPUR) Sony Hartono, Dewi Indriasari, Agung Kurniawan, Meri Irianti A.L, Endah Betta N, Adi Gustomo Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Cendana yang habitatnya di tanah berkapur ternyata dapat ditumbuhkan di pasir pantai dengan inang cemara udang. Pertumbuhan cemara udang terbaik pada pasir pantai diperoleh pada perlakuan media pasir pantai yang diberi pupuk kandang 25 % dan diinokulasi dengan Frankia dan atau tanpa Mikorisa. Pertumbuhan cemara udang pada tanah berkapur (tanah Wanagama) kurang baik. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan tanah Wanagama yang diberi pupuk kandang 50% dan diinokulasi dengan Frankia dan Mikorisa. Pembuatan jam pisang raja bertujuan untuk menghasilkan jam pisang raja yang memiliki karakteristik yang disukai konsumen, serta mengembangkan teknologi tepat guna pembuatan jam pisang raja yang dapat dilaksanakan dalam skala industri rumah tangga.Jika teknologi pembuatan jam pisang raja diketahui, diharapkan kegiatan produksi tersebut mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jam pisang raja yang belum pernah ada di pasaran merupakan peluang untuk mengembangkan produk ini. Formulasi diperoleh dengan percobaan. Hasil formula yang didapat diujikan kepada konsumen dan data yang diperoleh diolah dengan uji T. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pad dua sampel yang diujikan. Tingkat penerimaan konsumen terhadap jam pisang raja cukup baik, yakni 87%. Hal ini berarti kesediaan konsumen untuk membeli jam pisang raja cukup tinggi. Kemasan yang digunakan pada jam pisang ini berupa kemasan sachet dengan panjang + 15 cm dan diameter + 1,2 cm. Kemasan sachet ini membuat jam lebih praktis dan efisien dalam hal penggunaannya. Konsumen tidak perlu repot-repot membawa satu botol jam dan spatula untuk mengoles pada waktu bepergian. Banyaknya jam dalam kemasan ini pas untuk sekali pemakaian sehingga sisa kemasan dapat langsung dibuang. Biaya produksi per bulan adalah 3.587.662,5 rupiah. Tiap bulannya diproduksi 3750 sachet @ 20 gram. Kemasan yang diedarkan ke pasaran adalah dalam bentuk pack. Tiap pack berisi 5 sachet. Pabrik akan mencapai titik BEP (Break Even Point) setelah menjual 4051 pack. Jika semua produk yang dibuat laku dijual semua, maka pabrik mencapai titik BEP selama 6 bulan. Kata kunci : Cendana, Cemara Udang, Lahan Kritis
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 473
UJI SIFAT FISIK PAKAN UNTUK MENGATASI PEMALSUAN BAHAN PROTEIN HEWANI Fauzan Latief dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 474
UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL 70% BEBERAPA SPESIES PIPER YANG TUMBUH DI INDONESIA TERHADAP SEL MYELOMA Abstrak
Prihantini Kurnia Sari dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi. Berbagai cara penyembuhan yang dilakukan masing-masing mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, penelitian untuk menemukan alternative obat kanker perlu terus dilakukan. Beberapa tumbuhan yang dapat dikembangkan sebagai antikanker adalah spesies Piper yaitu Piper nigrum L., Piper cubeba L., Piper retrofractum Vahl., dan Piper betle L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan LC50 dalam ekstrak etanol 70 % Piper nigrum L., Piper cubeba L., Piper retrofractum Vahl., dan Piper betle L. Uji sitotoksik dilakukan terhadap ekstrak etanol 70 % dari buah Piper nigrum , buah Piper cubeba , buah Piper retrofractum, dan daun Piper betle. Bagian tanaman yang digunakan dikeringkan dan diserbuk, selanjutnya diekstraksi dengan etanol 70 % menggunakan metode maserasi. Ekstrak etanol 70 % yang diperoleh diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel myeloma secara MTT assay. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa nilai LC50 ekstrak etanol 70 % Piper nigrum adalah 28,314 g/ml. Sedangkan ekstrak etanol Piper nigrum , Piper cubeba, Piper retrofractum , dan Piper betle mempunyai aktivitas sitotoksik yang lebih rendah dengan LC50 berturut-turut 76,033 g/ml, 141,579 g/ml, dan 346,74 g/ml. Kata kunci : uji sitotoksik, sel myeloma, spesies Piper, MTT assay.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 475
UJI SUMBER KALIUM ORGANIK TERHADAP KANDUGAN BIOAKTIF TANAMAN OBAT (GINSENG, KUNCI PEPET DAN KUNIR PUTIH) Abstrak
Apriyanto Budidaya Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
Obat-obatan kimiawi berdampak buruk bagi manusia karena adanya residu yang membahayakan disamping itu harga obat-obatan kimiawi sangat mahal. Disisi lain banyak tanaman obat-obatan yang bisa menggantikan obat kimiawi dan tidak berefek buruk bagi manusia. Tanaman obat-obatan sangat responsif terhadap pupuk kalium, pupuk kalium diduga dapat meningkatkan kandungan bioaktif tanaman obat-obatan Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian adalah untuk mengetahui apakah tanaman obat bisa menggantikan obat kimiawi dan apakah pupuk organik kalium bisa meningkatkan kandungan bioaktifnya Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) fakorial dengan 2 perlakuan (Faktor) dan 3 ulangan. Faktor-faktornya sebagai berikut : Faktor-faktornya sebagai berikut : Faktor pertama adalah Macam Tanaman Obat (M), yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : M1 = Tanaman Ginseng. M2= Tanaman Kunci pepet, M3 = Tanaman Kunir Putih. Faktor kedua adalah Dosis Pupuk Kalium Organik (K), yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : K0 = Tanapa pupuk Kalium organik (Kontrol), K1 = Dosis 15 ton/ha, K2 = Dosis 30 ton/ha, K3= Dosis 45 ton/ha. Analisis data menggunakan sidik ragam (Analisis variance), sedang perlakuan yang berbeda nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Duncan (Duncan Multiple Range Test) taraf nyata 5 %. Kesimpulan : 1. Macam tanaman obat berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati kecuali jumlah anakan. 2. Dosis kalium organik juga berpengaruh nyata terhadap semua parameter kecuali jumlah anakan. 3. Interaksi antara macam tanaman obat dan dosis kalium organik berpengaruh nyata terhadap berat kering brangkasan, berat rimpang segar dan berat rimpang kering. 4. Kandungan obat rimpang ginseng lebih lengkap apabila dibanding kunci pepet dan kunir putih. 5.Semakin meningkat pemupukan kalium semakin meningkat kandungan obat rimpangnya. Kata kunci : Kalium Organik, bioaktif, tanaman obat
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 476
UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA FRAKSI METANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA UMBI TANAMAN KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME) Abstrak
RAHMAT RASMAWAN ,RIA APRILLIA ,TUTI KURNIATI PENDIDIKAN MIPA-FKIP Univ. Tanjungpura Pontianak
scene and Telah dilakukan penelitian terhadap aktifitas biologik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test dan golongan senyawa dalam ekstrak fraksi methanol, etil-asetat, dan n-heksana umbi tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume ). Tujuan adalah untuk mengetahui aktifitas biologik serta memperoleh gambaran golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak fraksi methanol, etil-asetat, dan n-heksana umbi tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume ).Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu maserasi dengan pelarut methanol, lalu dipartisi dengan pelarut n-heksan, dan etil-asetat. Fraksi methanol, etil-asetat, dan n-heksana selanjutnya diuji aktivitas biologik dengan metode “Brine Shrimp Lethality Test” dan uji fitokimia.Hasil dari uji fitokimia menunjukkan bahwa dalam ekstrak fraksi methanol umbi tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume ) terdapat golongan senyawa alkaloid dan terpenoid, fraksi etil-asetat terdapat golongan senyawa alkaloid, dan terpenoid, fraksi n-heksana terdapat golongan senyawa alkaloid, saponin, dan terpenoid.Berdasarkan hasil perhitungan LC50 menggunakan program analisis Probit Finney diperoleh bahwa LC50 fraksi methanol umbi tanaman keladi tikus sebesar 476 ppm, fraksi atil-asetat 476 ppm, dan fraksi n-heksana 476 ppm dan dapat disimpulkan bahwa senyawa dalam ketiga fraksi tersebut bersifat anti insektisida. Kata kunci : Uji aktivitas biologik, skrining fitokimia, umbi tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme(Lodd.) Blume )
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 477
UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMALB NEGERI GEDANGAN JURUSAN TUNA GRAHITA PADA MATERI KIMIA DENGAN POKOK BAHASAN LARUTAN ASAN DAN BASA Abstrak
Yuniarto Suwardi,Ari Tri Nurani,Miftakhul Ilmi S.P,Ahmad shobirin Univ. Negeri Surabaya
Upaya dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan pada SLB sudah dilakukan dalam upaya mencapai tujuan negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan mendirikan Sekolah Luar Biasa pada daerah, membuat kurikulum untuk siswa SLB. Pada saat ini telah terjadi ketidak seimbangan terhadap berlakunya kurikulum di SLB. Sebagai misal, Pada SMALB Negeri Gedangan terjadi ketidak seimbangan pada kurikulum IPA tahun 2002. ketidak seimbangan tersebut terjadi pada pembagian alokasi waktu untuk belajar IPA tidak sesuai,. Hal ini mengakibatkan tujuan kurikulum IPAtidak tercapai. Selain faktor diatas ditambah faktor dari tenaga pengajar yang bukan dari pengajar lulusan IPA. Sehingga proses pembelajaran IPA khususnya Kimia tidak berjalan efektif. Dari permasalahan di atas, peneliti memberikan inovasi baru dalam memberikan solusi terhadap proses pembelajaran yang kurang efektif bagi siswa SMALB Negeri Gedangan jurusan tuna grahita dalam mempelajari materi Kimia. Peneliti mendapatkan beberapa hasil sebagai berikut: Pada putaran I test hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ketuntasan belajar 0 %, putaran II 66,7 %, putaran III 66,7 % dan putaran terakhir 83,33 %. Respon siswa SMALB Negeri Gedangan jurusan tuna grahita dalam mempelajari Kimia pokok bahasan larutan asam dan basa mendapat respon positif dari siswa. Siswa yang merespon jawaban sangat termotivasi 66,7 %, cukup termotivasi 16,7 %, kurang termotivasiu 16,7 %. . Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran langsung yang dimodifikasi dengan penerapan media pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang menarik, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kata kunci : Pendidikan SMALB, Kurikulum IPA, Tuna Grahita, Proses Pembelajaran, Tenaga pendidik
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 478
UPAYA MENGATASI KINERJA PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU DENGAN PENAMBAHAN HIGH QUALITY FEED SUPLEMENT PADA PAKAN SAPI PERAH PETERNAKAN FRIESIAN HOLSTEIN Muhlisin dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 479
UPAYA MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH BENIH LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN MICROCOCCUS SP., SERRATIA SP. DAN ENTEROBACTER SP. MELALAUI VAKSINASI Etika Purna Wanita dkk Univ. Negeri Padang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 480
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TANAH GOHONG UNTUK PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH
Abstrak
Jainudin, Arian, Arif Julianto Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Palangkaraya Univ. Muhammadiyah Palangkaraya
Material tanah untuk pekerjaan lapis pondasi bawah sebelum digunakan hendaknya memenuhi standard bahan baku mutu (batasan spesifikasi), namun material tanah ini dianggap belum mencapai kualitas, ini terlihat secara visual kadar air melewati kadar optimum, berplastis tinggi dan tidak mengandung buturan. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas tanah Gohong. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan dengan pemeriksaan di laboratorium antara lain memiliki CBR Laboratorium 10 % setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan 100 %, Batas Cair maksimum 10 % dan Indeks Plastisitas maksimum 10 % serta batu pecah bila di uji Abrasi maksimum 40 % Adapun metode pelaksanaan dilakukan melalui uji laboratorium, masing masing material tanah akan di uji. Dari hasil penelitian dengan komposisi tanah 40% dan pasir 60% pada uji atterberg dan CBR laboratorium memenuhi nilai spesifikasi yang telah ditentukan sebagai campuran lapis pondasi bawah (plasticity indeks 5,37% dengan batasan maksimal 10% dan CBR laboratorium 100% adalah 10,40% dengan batasan minimum 10%). Kata kunci : Analisa Saringan, Berat Jenis, Batas – batas Atterberg, Pemadatan, CBR Laboratorium
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 481
UPAYA PEMANFAATAN BALL CLAY CAP KALA UNTUK PENJERNIHAN AIR GAMBUT Abstrak
ADERYA MONIKA ,UMMI FAUZIAH ,TIKA APRIANTINI P.MIPA Univ. Tanjungpura Pontianak
Kalimantan Barat merupakan daerah dengan luas areal lahan gambut yang sangat luas. Kondisi ini menyebabkan masyarakat Kalimantan Barat, terutama di daerah pedesaan kesulitan mendapatkan air bersih. Air yang dikonsumsi oleh warga masyarakat umumnya adalah air gambut yang memiliki kualitas yang kurang baik, yaitu berwarna coklat sampai hitam dengan tingkat keasaman yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, perlu upaya pengolahan air gambut menjadi air bersih yang layak diminum. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan Ball Clay Cap Kala, yang merupakan salah satu sumber mineral Kalimantan Barat sebagai pengganti tawas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan Ball Clay Cap Kala sebagai salah satu bahan penjernih air gambut. Proses penjernihan air gambut dilakukan dengan cara pengendapan kotoran air gambut pada campuran Ball Clay Cap Kala dengan konsentrasi 10, 15, dan 20 baik Ball Clay putih maupun coklat, bubuk kapur 10 gram, dan kaporit 2,5 gram. Parameter air bersih yang diamati adalah keasaman, pH, tingkat kekeruhan, kesadahan (sebagai CaCO3), kandungan klorin, Fe, dan Sulfat. Hasil yang diperoleh untuk masing-masing Ball Clay pada konsentrasi10, 15, dan 20 berturu-turut adalah keasaman (karboksilat) 3;3;6;3;3;dan 9, kesadahan yaitu 70,063; 60,06; 60,054; 114,10; 300,27; dan 114,102 mg/L, kadar Fe 99,68; 149,52; 99,68; 99,68, 199,36 dan 797,44 mg/L, tidak ditemukan sulfat dan klor, pH berkisar dari 7,7-8 untuk Ball Clay putih dan 7,4-9 untuk Ball Clay coklat, dan kekeruhan O FTU dengan Ball Clay putih dan 1,22 dengan Ball Clay coklat. Kata kunci : Ball Clay Cap Kala, air gambut, air bersih
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 482
UPAYA PEMATAHAN DORMANSI DAN UJI BERBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERKECAMBAHAN BENIH AREN (ARENGA PINNATA (WURMB MERR) Abstrak
Aenur Rofik dkk Inst. Pertanian Bogor
Pohon aren merupakan tanaman serba guna karena hampir seluruh bagian tanaman bermanfaat, sehingga perlu dikembangkan program penanaman aren secara luas. Dalam menunjang program ini dibutuhkan benih aren dalam jumlah banyak. Kendala yang dihadapi adalah lamanya waktu yang dibutuhkan benih aren untuk berkecambah. Program ini bertujuan mendapatkan teknik atau metode untuk mempercepat perkecambahan benih aren dan untuk mengetahui media alternatif perkecambahan benih aren yang sesuai/cocok dan murah. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Ilmu dan Teknologi benih IPB Leuwikopo Darmaga dan Trufgras area IPB Darmaga dari bulan Februari sampai Juni 2006. Sumber benih aren diperoleh dari kebun aren di Desa Bojong Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama pematahan dormansi yaitu: Kontrol (P0), skarifikasi dengan amplas (P1), Skarifikasi dan pemanasan pada suhu 40oC selama 5 menit (P2), skarifikasi dan perendaman dalam KNO3 0.5% selama 36 jam (P3) dan skarifikasi, pemanasan pada suhu 40oC selama 5 menit dan perendaman dalam KNO3 0.5% selama 36 jam. Skarifikasi dilakukan dengan menggosok bagian kulit benih tepat dimana posisi embrio berada (deoperculation). Faktor kedua media perkecambahan yaitu: pasir (M1), tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1(b/b) (M2), serbuk gergaji (M3), kokopit (M4) dan arang sekam (M5). Terdapat 25 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 75 satuan percobaan. Benih yang digunakan 20 butir tiap satuan percobaan sehingga total 20x75=1500 benih. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua perlakuan pematahan dormansi dengan skarifikasi/deoperculation kulit benih aren tepat pada posisi embrio dan kombinasinya efektif untuk mematahkan dormansi benih aren. Media pasir, serbuk gergaji, kokopit dan arang sekam merupakan media alternatif yang dapat digunakan sebagai media persemaian benih aren. Kata kunci : Aren, Dormansi, Skarifikasi, Media, Deoperculation.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 483
UPAYA PENGENDALIAN TALI PUTRI (CUSCUTA SPP.) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA EKSTRAK HERBISIDA NABATI Ikwan dkk Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 484
UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) VARIETAS CAMAR MELALUI PENGAPLIKASIAN JENIS DAN KETEBALAN MULSA KERTAS BEKAS
Abstrak
Harno Purwanto*), Didi Setiawan*), Sri Harini**) *) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unibraw Malang, **) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw Malang Budidaya Pertanian Univ. Brawijaya Malang
Tanaman kacang hijau pada umumnya dibudidayakan setelah tanaman padi dipanen yang mana pada waktu tersebut tingkat intensitas dan jumlah hari hujan sudah mulai berkurang. Percobaan dengan tujuan untuk mencoba mencari solusi dalam kaitannya dengan upaya untuk menekan kehilangan air tanah dan menekan pertumbuhan gulma sehingga hasil tanaman kacang hijau dapat ditingkatkan tersebut akan dilakukan di Kebun Percobaan, + 500 m dpl, D-III FP Universitas Brawijaya sejak bulan Maret hingga Mei 2006. Rancangan yang digunakan pada penelitian tersebut adalah acak kelompok yang disusun secara faktorial. Faktor I adalah jenis mulsa (M) yang terdiri dari 3 jenis, yaitu mulsa kertas koran (M1), mulsa kertas minyak (M2), mulsa kertas karton (M3). Sedangkan faktor II adalah tingkat ketebalan mulsa (T) yang terdiri dari 3 lapis (T1), 5 lapis (T2), dan 7 lapis (T3). Kontrol (perlakuan tanpa mulsa) untuk pembanding. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 jenis mulsa kertas bekas (mulsa kertas koran, kertas minyak dan kertas karton) yang digunakan mampu meningkatkan hasil produksi tanaman kacang hijau var. walet sama baiknya yaitu sebesar 2,2 – 2,7 t ha-1 jika dibandingkan dengan tanaman tanpa mulsa yang hanya menghasilkan produksi 1,3 t ha-1. Sedangkan pengaturan ketebalan mulsa kertas bekas (ketebalan 1, 2 dan 3 cm) juga mampu meningkatkan hasil sama baiknya yaitu sebesar 2,4 – 2,6 t ha-1 jika dibandingkan dengan tanaman tanpa mulsa yang hanya menghasilkan produksi 1,3 t ha-1. Pemanfaatan kertas bekas sebagai mulsa juga mampu menekan dominasi pertumbuhan gulma pada lahan pertanian. Pertumbuhan gulma tanpa mulsa yang mencapai 62,05 % dapat ditekan sampai 9,45 % - 16,14 % dengan ketiga jenis mulsa kertas bekas, atau ditekan sampai 7,51 % - 16,13 % dengan pengaturan ketebalan mulsa kertas bekas. Kata kunci : Kacang hijau, mulsa, kertas bekas
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 485
URGENSI PEMANFAATAN BIODIESEL DAN GASOHOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) ALTERNATIF DI INDONESIA Hendrawan Abdillah dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 486
VARIASI MAKNA DAN PENGARUH YANG MENIMBULKAN: KASUS UNGKAPAN DI DINDING KAMAR MANDI KAMPUS YANG BERKONOTASI NEGATIF Abstrak
Ika Martanti Mulyawati dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Kurikulum di Perguruan Tinggi bersifat otonom atau mandiri. Pembelajaran yang diterapkan bergantung pada kebijakan dari masing-masing Perguruan Tinggi. Pengajaran bahasa Indonesia tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adanya ungkapan tabu diungkapkan oleh mahasiswa di dinding kamar mandi kampus tanpa ada pembinaan lebih lanjut mengenai pemakaian bahasa santun dari lembaga pendidikan. Hal tersebut memberikan gambaran mengenai materi matakuliah bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi kurang menyisipkan pelajaran mengenai bahasa tabu, dalam hal ini kesantunan berbahasa. Penelitian ini bertujuan mengkaji materi matakuliah bahasa Indonesia yang terpinggirkan dalam kurikulum di Perguruan Tinggi dan mendeskripsikan tabu bahasa di lingkungan kampus. Untuk dapat mengkaji materi matakuliah bahasa Indonesia dan ungkapan tabu itu, digunakan metode deskriptif kualitatif dengan mencari data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara. Adapun metode yang digunakan dalam analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung dan teknik lanjutan, yakni teknik ubah ujud dan teknik perluas. Materi bahasa Indonesia yang terdapat pada kurikulum Perguruan Tinggi ternyata tidak secara eksplisit mengajarkan mengenai kesantunan berbahasa, hanya mengupas teknik penulisan karya ilmiah. Adapun ungkapan tabu yang terdapat di dinding kamar mandi kampus lebih banyak mengungkapkan mengenai hal-hal yang tidak sopan, bahkan cenderung melanggar nilai-nilai sosial. Ungkapan tabu di dinding kamar mandi kampus merupakan bentuk ekspresi dari mahasiswa melalui media verba. Untuk itu perlu adanya perbaikan di bidang pendidikan terutama perbaikan kurikulum sehingga pelajaran mengenai kesantunan berbahasa dapat dilaksanakan secara nyata. Kata kunci : Tabu Bahasa dan Materi Bahasa Indonesia.
PROGRAM: PKMP
Direktori PKM 2006 487
ALAT PENCETAK BATA SISTEM HAMMER GRAVITASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI BATA MERAH DI DUSUN KEBUN TALUH DESA JATISELA KEC. GUNUNG SARI Abstrak
M.Zuhran Wajdi, Dewa Gede Pertama Putra, Diana Fitrijayanti, Arif Rahmansyah Univ. Mataram
Industri pembuatan batu bata mempunyai peran yang strategis dalam rangka mendukung pembangunan di propinsi Nusa Tenggara Barat. Konstruksi bangunan perumahan secara umum adalah pondasi dari batu kali dan tembok dari bata merah. Peluang untuk meningkatkan pendapatan dibidang usaha pembuatan bata masih sangat terbuka. Bata merah yang dihasilkan oleh industri pedesaan kapasitas rata-ratanya belum mencukupi kebutuhan. Kualitas masih rendah, banyak yang pecah dan belum sesuai dengan bata standar bangunan (SII NO.0447). Penyebab utamanya adalah proses pencetakkannya yang mempunyai banyak kendala ( masih manual, memerlukan waktu yang lama, penekanan tidak bisa rata). Maka perlu dibuat alat pencetak yang bisa. mencetak secara cepat, tekannanya merata, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Membuat Alat pencetak bata system hammer gravitasi yang bisa dibuat secara sederhana mungkin, dengan tujuan agar masyarakat pembuat bata bisa mencontoh dan mudah sosialisasinya. Alat pencetak baru ini mempunyai penekan (hammer) yang dirangkai sedemikian rupa sehingga bisa dijatuhkan dengan gaya gravitasi, kecetakkan yang telah diisi tanah adonan untuk bata. Untuk memecahkan masalah produksi bata, terutama dalam pencetakkan maka perlu dicarikan pemecahannya melalui kegiatan penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna, berupa pembuatan dan penggunaan alat pencetak bata sistem hammer gravitasi. Metode ini dipilih karena cukup praktis. Alat pencetak bata ini mempunyai bagian berupa : Hammer berdimensi (60 × 60 × 3) cm, bobot diam 25,92 kg. Jika dijatuhkan dari ketinggian 100 cm dengan gravitasi, tegangan yang bekerja sebesar 74,78 kg/cm2. Cetakan yang digunakan ialah cetakan kayu yang berangkai. Setiap proses menghasilkan 8 buah batu merah. Kelebihan dari alat ini adalaha bobot batu bata lebih tinggi, pori sangat kurang, dan susut volume sangat sedikit, jika dibandingkan dengan hasil dari cara tradisional. Dalam hal ini penerapan teknologi berupa alat cetak bata dapat membantu industri mitra. Terjadinya penekanan yang tidak rata, permukaan yang tidak rata/tidak siku, bata mudah pecah bisa diminimalisasi. Kata kunci : system hammer gravitasi, produksi bata, standar bangunan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 488
ALAT PENGERING KERUPUK Freddy Pujo Subroto,Septo Cerihastanto,Bonaventura Agung. P,Murie Kartika,Nanik Tri Wahyuni Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Abstrak
Usaha kerupuk membutuhkan tempat yang memadai untuk menjemur kerupuk dan faktor cuaca juga sangat penting, karena saat musim hujan tidak dapat menjemur kerupuk, sehingga kerupuk tidak kering dan produksi terhambat. Berdasarkan keadaan tersebut, maka membuat mesin pengering kerupuk merupakan salah satu solusinya Dengan membuat alat pengering kerupuk diharapkan produksi kerupuk tidak tergantung dengan alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat terus berjalan. Alat pengering kerupuk ini berbentuk persegi dengan ukuran 1m x 1,5m x 1,5m. Alat pengering ini bekerja berdasarkan panas yang dihasilkan oleh heater, kemudian panas tersebut ditransmisikan dengan bantuan blower ke seluruh bagian oven. Suhu referensi yang diinginkan yaitu berkisar antara 50-600C dan untuk mencapai suhu tersebut membutuhkan waktu sekitar ±30 menit. Untuk menghidupkan alat ini cukup dengan menancapkan 2 buah steker tadi ke dalam stop kontak maka blower akan menyala. Setelah itu diatur seberapa tinggi suhu yang diinginkan dengan memutar thermostat sehingga heater akan mulai bekerja. Saat suhu dalam alat sudah mencapai suhu referensi maka thermostat akan mematikan secara otomatis heater. Tetapi blower tetap berputar untuk terus mengatur sirkulasi udara panas di dalam oven. Jika suhu dibawah suhu referensi maka thermostat akan menyalakan kembali heater. Usaha kerupuk gandum ini merupakan usaha yang mempunyai potensial sangat tinggi untuk dapat lebih berkembang dengan luas untuk menjadi usaha yang menjanjikan. Sehingga dengan adanya pembuatan alat pengering kerupuk ini, produksi kerupuk tidak lagi terus bergantung pada alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat terus berjalan. Kata kunci : Musim hujan , Alat pengering, Faktor cuaca
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 489
ALAT PENGHEMAT LISTRIK DENGAN PENGKORESIAN FAKTOR DAYA OTOMATIS
Abstrak
Ari Wibowo 2. Mustofa Ari Wibowo,Mustofa,Wahyudi Teknik Elektro Univ. Muhammadiyah Ponorogo
Faktor daya (Cosfi) sangat dtentukan jenis beban yang terhubung pada jaringan listrik arus, pada beban resistif faktor daya mendekati atau sama dengan satu, sehingga arus yang mengalir,benar-benar dipakai oleh beban tersebut, tetapi semakin induktif beban yang terpasng maka semakin kecil faktor daya sehingga semakin banyak energi yang hilang. Sifat induktif beban bisa dikompensasi dengan memasang kapasitor, sebagai pengimbang karena bersifat capasitif, sehingga faktor daya bisa diperbaiki, efisiensi pemakaian listrik bisa meningkat. Hali inilah yang mengilhami untuk membuat alat penghemat listrik yang bisa mengkompensasi beban induktif yang terpasang secara otomatis da proporsional, mengingat jaringan yang overcapasitif juga nenurunkan faktor daya. Pembuatan alat penghemat listrik dengan pengkoresian faktor daya otomatis ini diawali dengan mempelajari bahan pustaka, perencanaan diagram blok dan dilanjutkan dengan realisasi rangkaian masing-masing blok. Metode pengujian dilakukan secara blok dan keseluruhan yang dilakukan untuk mengetahui kerja rangakaian dan program apakah dapat berfungsi sesuai yang direncanakan. Pengujian secara keseluhan diaplikasikan pada beberapa jenis beban dengan rata-rata efisiensi 42% untuk beban induktif dan 1,2% untuk beban resistif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rangkaian dan program dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Kata kunci : Alat Penghemat Listrik, Pengkoresian Faktor daya Otomatis
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 490
ALAT PENYIMPAN ENERGI MATAHARI LOGAM HIDRIDA SEBAGAI PENGERING KOMODITAS PERTANIAN Abstrak
Asep Suharyono dkk Univ. Padjadjaran Bandung
Some agriculture commodities need drying process after harvesting in order to keep Them from decomposing. Farmers usualo dry these commodities under the sun to lessen The water content. The major drawback from ibis natural sun?drying is that it depends strongo on the weather. Therefore, there is a need to construct a drying unit to anticipate for bad weather. Conventional drying units use fuels as energy sources as a back up for the solar energy. This inherits another drawback, which is the risk of air or other kind of pollution. As a compromise, The drying unit should be able to store the solar energy as its energy back-up. There are a number of ways in which the solar energy can be stored. To store it as sensible heat, water medium or crushed rock can be used. Other technology for solar energy storage is the metal-hydride system. This kind of technology is relativeo new, nevertheless, very promising. This paper will discuss the equipment design for solar beat storage system, with a case study of drying system to be used in cacao drying. Kata kunci : penyimpan panas, pengeringan, logam hidrida
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 491
ALGORITMA GENETIK DENGAN "MULTICHROMOSOMES" UNTUK PERSOALAN PENJADWALAN CREW PENERBANGAN Galih Brilliantara, Mochammad Yusuf S, Muhammad Aslam Matematika Univ. Airlangga Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 492
APLIKASI DESKTOP UNTUK PENDATAAN PASIEN PADA KLINIK HOMEOPATHY
Abstrak
Harisman Indra, Hezi Satria Hastasani, Ferdinandus PS Teknik Informatika, Universitas Trisakti, Jakarta Univ. Trisakti Jakarta
Dengan semakin dibutuhkannya kemudahan dalam memasukkan, mencari dan mengedit, dan mencetak puluhan atau bahkan ratusan data pasien dan data medical record pada sebuah klinik maka dibuatlah sebuah aplikasi pada klinik yang bersifat desktop aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan kebutuhan yang tersebut diatas. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi penunjang yang dapat menjamin bahwa kebutuhan akan informasi yang cepat dan memadai seperti yang tersebut diatas dapat terpenuhi. Aplikasi yang memiliki tampilan antarmuka yang baik dan mudah dalam pengoperasiannya akan memberi nilai tambah bagi pengguna aplikasi dalam menjalankan aplikasi. Hal ini disebkan pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, pengguna aplikasi akan dihadapkan terlebih dahulu kepada antarmuka aplikasi yang ia jalankan. Antarmuka yang memberikan kesan pertama yang baik adalah antarmuka yang diinginkan setiap pengguna aplikasi. Ditambah dengan tercipta suatu database yang terstruktur dengan baik sehingga kebutuhan informasi terpenuhi dengan baik dan memuaskan. Kata kunci : Data Pasien, Aplikasi, Klinik
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 493
APLIKASI MESIN GRAVITASI SEBAGAI SUMBER ENERGI TAK TERBATAS UNTUK KEBUTUHAN LISTRIK RUMAH TANGGA
Abstrak
M Adek Nursyawal, Rino Antoni, A Kasmir, A Topan, LS Karlina PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Univ. Andalas Padang
Kebutuhan manusia terhadap energi meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin terbatas. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pemanfaatan sumber energi alternatif. Gravitasi bumi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang jumlahnya tak terbatas. Pemanfaatan ini memerlukan rekayasa teknologi yang diwujudkan menjadi suatu mesin sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Dengan merancang bangun dan pengujian dapat diperoleh mesin gravitasi yang dapat mengkonversikan energi rotasi menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan memungkikan untuk disimpan sehigga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang cukup membantu memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Kata kunci : sumber energi, gaya gravitasi , energi gerak, energi listrik.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 494
APLIKASI MIKROKONTROLER AT89C51 SEBAGAI ALAT PEMANCING WALET Abstrak
Ariyanto dkk Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
The existence of den wallet today is believed by people for healing disease types. This matter makes the den wallet marketing sold at very high price. So that, many people interested in obtaining the den wallet which exists in caves, high bank caves, coastal area, forest and etc. However, obtaining of den wallet in those places are very dangerous for breeder safety or picker of den wallet and also for den wallet perfection. Therefore, it emerges idea to retire birds of wallet. This idea in the reality has a lot of obstacles, among other things are how to draw the nest wallet to drop by to have a nest at house of wallet and also how to build and maintain house of wallet as well as the condition of wallet house looks like natural cave condition whereas the location itself is far from settlement. Based on research, hence, it is created an innovation technology where the problem of breeder of den wallet can be solved. To draw the wallet stops by to have a nest at wallet house, This appliance will operate automatically to sound the voice of wallet bird on a Integrated Circuit chip. While for creating and taking care of wallet house condition, this appliance also will operate water pump automatically to keep temperature, humidity as well as desired of wallet and also clean water as in caves. This appliance is able to set for time in hours, when and how long this appliance can operate for every day. Thus the breeder doesn’t has necessity for coming to wallet house everyday to turn on radio tape and water pump only. Kata kunci : wallet, wallet house, wallet birds, voice of wallet bird, water pump
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 495
APLIKASI PERANGKAT LUNAK HULL INSPECTION MODULE UNTUK MEMPERMUDAH INSPEKSI LAMBUNG KAPAL OLEH GALANGAN Abstrak
Gupron Istian dkk Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Dalam sebuah Industri Galangan Kapal, mutlak di perlukan adanya sebuah Pemeliharaan dan pemeriksaan yang kontinyu pada lambung kapal. Hal ini di maksudkan untuk peningkatan performa dari kapal itu sendiri. Kebijaksanaan pemeliharaan itu sendiri biasanya selalu berorientasi pada biaya yang rendah, resiko yang kecil, waktu yang singkat, dan kerja yang efisien. Hal tersebut bisa di dapat jika perusahaan mempunyai arsip data yang baik dari tiap pemeriksaan atau inspeksi yang di lakukan terhadap lambung kapal. Melihat banyaknya data yang ada tiap inspeksi, kesalahan pemindahan data akibat faktor manusia sangat besar, apalagi data tersebut nantinya akan dijadikan sebuah objek dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya di perlukan adanya suatu dukungan teknologi informasi yang nantinya dapat membantu dalam proses analisa pengambilan keputusan. Berdasarkan situasi tersebut kami menawarkan sebuah perangkat lunak yang nantinya di harapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak galangan. Perangkat lunak yang kita kembangkan kita beri nama Hull Inspection Module, di dalamnya terdapat tiga bagian utama yaitu, Preventive maintenance, Colective maintenance, dan Emergency maintenance, perangkat lunak ini kita kembangkan dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan untuk mengembangkan Database Management System yang di gunakan untuk mengolah basis data, kita menggunakan Microsoft SQL Server 2000 yang kompatibel dengan Visual Basic 6.0 Kata kunci : Hull Inspection Module, Inspeksi Lambung Kapal, Aplikasi Perangkat Lunak an
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 496
APLIKASI SISTEM MEKANIK PADA DINAMO SEPEDA UNTUK CHANGER HANDPHONE Muchamad syukron, Bayu Murti Sulaiman, Della Nurlaila, Dona Risna Sari, Hendi Wicaksono Teknik Elektro/T.Telekomunikasi Poltek Negeri Semarang
Abstrak
Handphone adalah alat komunikasi yang penting untuk memperoleh informasi dengan mudah.Namun,handphone tidak dapat digunakan setiap saat,misal baterainya habis dan kita tidak bisa mendapatkan sumber listrik, seperti didaerah degunungan,daerah pedesaan yang belum terjangjau oleh aliran energi listrik.Maka,kita perlu alternatif sumber energi listrik yang baru untuk mengisi ulang baterai tersebut. Kita bisa menggunakan dinamo sepeda untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai tersebut. Charger merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan hand phone untuk mengisi ulang baterainya apabila habis. Maka dari itu dengan adanya alat ini yaitu Aplikasi Sistem Mekanik pada Dinamo Sepeda untuk Chargar Hand Phone, kita dapat memakai charger tersebut tanpa memerlukan sumber energi listrik dari PLN untuk memenfaatkanya karena alat tersebut sudah mempunyai sumber energi listrik sendiri yaitu dari dynamo sepeda. Kata kunci : Sistem Mekanik, Dinamo Sepeda, Changer Handphone
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 497
APLIKASI SMART CARD SEBAGAI MEDIA PENYIMPANAN DATA REKAM MEDIS PASIEN PUSKESMAS UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI PENGOBATAN MASYARAKAT Abstrak
Muhamad Faiz Arief Budianto, Prasetya Mardhani, Martania Angga Dewi Teknik Elektro ITS Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Administrasi data yang efektif serta metode pelayanan masyarakat yang cepat mutlak menjadi pedoman bagi setiap instansi umum yang melayani kebutuhan masyarakat, termasuk didalamnya puskesmas. Sebagai salah satu media pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan, puskesmas dituntut memiliki metode yang efektif dan efisien dalam setiap pelayanannya. Kerugian waktu yang disebabkan oleh lemahnya manajemen administrasi mutlak harus dihindari demi menjaga kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Smart card merupakan salah satu hasil kemajuan teknologi di bidang IT yang berfungsi dasar sebagai media penyimpanan data. Kelebihan utama kartu pintar ini ialah sistemnya yang mudah untuk dikembangkan atau diprogram, sehingga sangat mudah aplikasinya pada bermacam-macam sistem yang berbasis elektronika. Dari fungsi dasarnya, dapat dikembangkan aplikasi smart card yang mampu menyimpan data rekam medis pasien puskesmas. Dengan bantuan smart card, pengelolaan puskesmas utamanya dalam hal administrasi dapat dikelola secara digital. Fungsi pencatatan manual dengan kertas dapat dikurangi digantikan dengan pencatatan secara komputerisasi. Pada rancangan aplikasi ini, pasien membawa data rekam medisnya sendiri melalui media smart card yang dimilikinya. Untuk menekan biaya, setiap smart card dapat berisi hingga 2 (dua) profile pasien. Ketika akan berobat, petugas puskesmas dapat membaca data riwayat kesehatan pasien dengan cepat sehingga dari situ dapat diambil tindakan medis yang cepat dan tepat. Selesai berobat, pasien wajib meng-update datanya pada kartu, hal tersebut bertujuan untuk menjaga validitas data medisnya. Keunggulan lain ialah meski pasien berpindah-pindah domisili, asalkan puskesmas tujuannya memiliki perangkat card reader, data medisnya dapat dengan mudah diakses sebagai acuan penanganan medis. Tuntutan pelayanan yang cepat tidak dapat dihindari perkembangannya di masyarakat. Majunya teknologi dan segala macam hasil perkembangannya dapat menjadi media bantu menuju harapan tersebut, salah satu jalan ialah dengan menggunakan sistem komputerisasi meski di puskesmas sekalipun. Kata kunci : smart card, administrasi kesehatan, data rekam medis.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 498
APLIKASI SPEECH RECOGNITION UNTUK MEMUDAHKAN KONTROL KURSI RODA SECARA NIRKABEL Atmojo Broto Kusuma, Mohammad Yahya Kurniawan, Dhanar Kurnia Putra, Nuril Azca Minca, Chanifa Asmara Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Tujuan dari progam ini adalah membuat prototype kursi roda baik hardwere dan softwere (elektriknya), serta mekaniknya, merancang system control dengan menggunakan speech recognition untuk mengontrol gerakan kursi roda, menggunakan ciri individu (suaranya) untuk memberikan perintah gerakan pada kursi roda. Untuk melaksanakan Progam PKM Penerapan Teknologi ini dilakukan langkah-langkah yaitu, study literatur, survey, pembuatan system hardware, software dan mekaniknya Dengan melaksanakan kegiatan PKMT ini, diperoleh hasil yang dapat dinyatakan dalam beberapa hal yang antara lain : 1. Sebagai produk produksi yang nantinya dapat diprodoksi masal oleh badan usaha untuk masyarakat umum. 2. Sebagai produk jasa untuk sarana fasilitas pada instalansi instalansi seperti rumah sakit, perkantoran, panti jompo, panti asuhan, dan lain sebagainya. 3. Sebagai media untuk bersantai akibat lelah dalam bekerja bagi orang yang normal. 4. Menumbuhkan jiwa kreatif bagi mahasiswa dan mengembangkan kemandirian serta kerjasama tim. Kata kunci : Aplikasi, Kontrol, Nirkabel
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 499
AUDIT ENERGI PADA BANGUNAN LEMBAGA PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA SEBAGAI PERINTISAN AKTIVITAS KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI Budi Nugroho Susanto dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 500
BALIHO IKLAN DENGAN LAYAR BERGERAK Abstrak
Adi Asmariadi Budi ,Nuring Tyas Wicaksono ,Paul Augustin Tarigan Teknik Fisika Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Baliho iklan yang ada di sepanjang jalan saat ini dirasa masih belum begitu berkembang. Selama ini baliho iklan sebagian besar hanyalah berupa gambar diam atau statis, sehingga baliho tersebut tidak begitu menarik perhatian. Hal ini tentunya kurang efektif, karena jarang pejalan kaki ataupun pengendara kendaraan bermotor yang melihat iklan di baliho tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu inovasi, yaitu dengan merancang suatu baliho iklan dengan layar yang bergerak berputar. Dengan adanya putaran maka akan memberikan suatu efek pergerakan (seolah - olah gambar bergerak). Gambar iklan yang bergerak atau dinamis tersebut tentu lebih menarik dibandingkan gambar yang statis. Efek yang ditimbulkan adalah efek “eye catcher, yaitu efek untuk menarik perhatian mata pembaca yang melewatinya. Baliho iklan yang dirancang ini diharapkan dapat mewujudkan iklan yang efektif dan efisien. Dengan pembuatan baliho ini maka akan terbentuk suatu usaha yang menguntungkan. Usaha tersebut dapat dijalankan dengan membuat langsung tempat untuk beriklan sesuai rancangan ini dan menyewakannya pada para pengiklan, atau dengan menjual rancangan ini kepada penyedia jasa iklan dengan sistem royalti. Kata kunci : Baliho Iklan, Layar Bergerak
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 501
BALL SKIMMER TIPE MAGNETIK UNTUK MEMBERSIHKAN PENCEMARAN MINYAK DI PERAIRAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Abstrak
Sunarso Winarno, Kurniawan Yuniarto, Rusmanto, Nila Pungky Teknik Sistem Perkapalan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Setiap kapal yang berlabuh selalu berpotensi membuang limbah ke perairan pelabuhan. Project ini membahas penanggulangan limbah minyak yang dikeluarkan kapal, yang merupakan akumulasi dari bekas minyak bahan bakar, minyak pelumas, lumpur minyak (Sludge), air bilga berminyak (Oily bilge water), air ballast berminyak (dirty ballast water), dan bekas cuci tangan berminyak (oily tank washing). Tumpahan minyak di permukaan air laut mendapatkan treatment secara fisik dan kimiawi oleh kondisi cuaca dan air laut sehingga sulit dibersihkan dengan metode penanggulangan spill konvensional. Untuk itu sebuah metode alternatif berbasis magnetic akan dikembangkan dalam strategi pengendalian ceceran minyak di perairan pelabuhan. Ball-ball skimmer yang setelah disebar disekitar perairan tercemar akan diangkat dengan menggunakan magnetic konveyor belt untuk ditampung dalam tangki penampungan sebuah kapal kecil tipe barge. Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dijadikan sebagai ruang kajian dalam studi kasus. Berdasarkan hasil analisa didapatkan bahwa pekerjaan skimming dapat mengikat dan menyerap minyak dari permukaan air laut secara lebih baik tanpa air laut ikut terserap (Oleophilic Hydrophobic) terjadi pada penggunaan ball skimmer yang terbuat dari material gabus + serbuk besi (Fe) dengan diameter ball skimmer sebesar 13~14 cm. Kata kunci : Oil Spill, Skimmer, Marine Pollution
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 502
CARA PEMBUATAN ALAT PENGERING BENIH CABE (CAPSICUM SPP) DALAM UPAYA PENGURANGAN KADAR AIR SEBELUM PENYIMPANAN Eko Khot Priyantono Lantani, Fadlan Al Mabrur, Indro Santosa, Januar Bahrul Huda Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura, Politeknik Negeri Jember, Jember Pertanian Poltek Negeri Pertanian Jember
Abstrak
Benih cabe merupakan salah satu komoditi sektor pertanian di subsektor benih hortikultura yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia erutama di daerah dataran rendah. Bila benih yang ditanam petani benih yang unggul maka produksi cabe yang akan dihasilkan meningkat dibandingkan dengan benih yang biasa. Studi ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan benih cabe yang unggul agar produksi yang diperoleh meningkat dibandingkan dengan benih yang biasa yang ditanam, untuk menghindari petani mengalami kerugian yang besar akibat menanam benih yang biasa. Untuk mendapatkan benih cabe yang unggul terutama untuk pembuatan benih sendiridiperlukan adanya alat pengering benih cabe dalam upaya pengurangan kadar air sebelum penyimpanan, agar benih yang disimpan tidak busuk dan merupakan daya simpan yang lama. Berdasarkan uji coba diperoleh hasil yang menunjukkan bahwasanya adanya korelasi antara hasil pembuatan alat pengering terhadap hasil pengurangan kadar air. Selain itu respon dari alat untuk mengurangi kadar cabe mrnjadi 11%, adalah dengan pemanasan dan blower yang dihidupkan bersama-sama selama 3 jam dengan metode yang ditentukan dengan volume 1 - 3 kg benih. Untuk alat tersebut, dirangkai sedemikian rupa untuk menghasilkan suhu ruangan di dalam alat 40 - 50 0C. Da temperatur di dalam ruangan menggunakan pendeteksi yang nantinya suhu akan turun sendiri ketika mencapai 70 0C. Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa respon benih cabe yang diperlakukan dengan alat pengering tersebut memberikan penurunan hasil kada air yang significan. Untuk pengeringan dalam kapasitas besar dengan alat tersebut tidak dianjurkan. Kata kunci : pengeringan, kadar air, penyimpanan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 503
DEFERENSIAL DINAMOMETER CHASIS ALTERNATIF " SEBUAH ALAT PENGKUR DAYA KENDARAAN BERMOTOR YANG MURAH DAN COCOK UNTUK INDUSTRI, BENGKEL DAN DUNIA PENDIDIKAN. Abstrak
Mulyono dkk Univ. Negeri Semarang
Dynamometer chasis memiliki peranan yang sangat penting bagi industri otomotif dan pendidikan. Industri otomotif maupun usaha perbengkelan seharusnya mempunyai dinamometer chasis sebagai alat pengukur daya, namun kenyataan di lapangan pengujian daya sepeda motor hanya dilakukan dengan pengujian pada jalan (road test) dengan mengandalkan perkiraan. Hal ini tidak dapat dijadikan acuan karena perkiraan orang lain-lain dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Senada dengan hal tersebut diatas ternyata dalam dunia pendidikan juga mempunyai nasib yang sama baik di sekolah-sekolah kejuruan kelompok teknologi maupun universitas. Siswa maupun mahasiswa kebanyakan hanya mempelajari konsep daya secara teoritis karena tidak adanya dinamometer chasis di tempat praktik mereka. Fenomena-fenomena ini terjadi bukan karena tidak adanya dinamometer chasis namun lebih condong pada harganya yang begitu mahal dan tidak terjangkau. Ini semua karena alat-alat tersebuat harus didatangkan dari luar negeri dalam pengadaannya.Perlu adanya usaha untuk membuat satu rancangan baru alat pengukur daya sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan alat pengukur daya baik pada industri ataupun dunia pendidikan. Dengan studi yang dilakukan pada dynamometer yang sudah ada maka didapatkan suatu rancangan baru alat pengukur daya sepeda motor yang menggunakan prinsip kerja differential dengan pembebanan menggunakan pemampatan fluida. Sistem ini memiliki komponen utama differential, gear pump, roller, load cell dan proximity. Semua dikonfigurasikan menjadi suatu rangkaian alat pengukur daya sepeda motor.Dari program ini didapatkan sebuah alat pengukur daya sepeda motor yang murah dan benar-benar mampu menunjukkan besar daya dari suatu sepeda motor. Pembacaan daya didapatkan dengan pembacaan secara digital dari unit komputer, sehingga pembacaan ini dapat dilakukan dengan mudah. Kata kunci : Alat Pengukur Daya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 504
DESAIN DAN APLIKASI ALAT PASTEURISASI SUSU SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK
Abstrak
Ali Misbahul Munir, Andri Prastyowati, Lailatul Fitriyah Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang Produksi Ternak Univ. Diponegoro Semarang
Industri Pengolah Susu (IPS) dari tahun ke tahun terus meningkatkan standar kualitas terutama kandungan nutrisi pada susu segar yang akan dibeli dari para peternak. Untuk itu dilakukan upaya diversifikasi pengolahan susu segar menjadi produk olahan susu antara lain susu pasteurisasi dengan menggunakan alat pasteurisasi susu secara sederhana yang sesuai dan bisa diterapkan oleh para peternak didaerah setempat namun tetap memenuhi standar kualitas susu pasteurisasi. Tahapan pelaksanaan dari pembuatan alat pasteurisasi skala rumah tangga ini terdiri dari pemesanan alat, perakitan alat dan pelaksanaan uji coba meliputi uji kualitas susu pasteurisasi dan uji total mikroba pada hasil susu yang telah dipasteurisasi. Hasil yang diperoleh dari beberapa uji coba menunjukkan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan harapan, yaitu dapat menghasilkan panas yang cukup untuk melakukan pasteurisasi, termoregulator dapat berfungsi baik, kipas pengaduk dapat berfungsi dengan baik dan gelembung gas dapat menghasilkan gelembung yang dapat meratakan panas dan mengalir ke seluruh bagian. Uji kadar lemak susu pasteurisasi pada tahap I dihasilkan 2,6% dan tahap II 3%. Uji reduktase dihasilkan negatif baik pada tahap I maupun tahap II. Uji total mikroba yang dihasilkan pada tahap I adalah 2 x 102 CFU/ml dan 2,2 x 102 CFU/ml pada tahap II. Uji bakteri E. Coli yang dihasilkan pada susu pasteurisasi tahap I dan II adalah negatif. Sosialisasi hasil kegiatan dan penyerahan alat pasteurisasi susu secara sederhana dilakukan di KUDkecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pembuatan alat pasteurisasi susu secara sederhana dengan skala rumah tangga dapat diterapkan oleh peternak dan dapat membantu meningkatkan pendapatan peternak serta memudahkan para peternak untuk mengolah susu yang ditolak oleh IPS. Alat pasteurisasi susu secara sederhana dapat bekerja secara efektif dalam membunuh mikroba patogen dan dapat memperpanjang daya simpan sususehingga layak untuk dikonsumsi. Kata kunci : susu, alat pasteurisasi.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 505
DESAIN DAN REALISASI ALAT ELEKTROKARDIOGRAF BERBASIS MIKROPROSESSOR 8-BIT BESERTA SISTEM DATABASE DAN MONITORINGNYA YANG BERBASIS ONLINE UNTUK MEMBANTU PASIEN JANTUNG
Abstrak
Ahmad Sutanto1, R Saputra2, AN Jati3, Irfan P Nugroho4, Muhamad K Basya5 1,2,4,5 Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Perangkat ini bemacammacam bentuknya sesuai dengan kepentingan perekaman sinyal EKG yang dilakukan. Misalnya untuk standard clinical EKG, menggunakan 12 elektroda, dan peraga bisanya berupa kertas rekam ECG, sedangkan untuk monitoring EKG, digunakan 1 atau 2 elektroda dengan peraga berupa sinyal yang ditampilkan pada CRT. Perangkat ini relatif mahal karena produksi yang terbatas, penggunaan yang cukup spesifik dan hanya terdapat pada rumah sakit - rumah sakit besar. Untuk itu perlu direalisasikan sistem elektrokardiograf yang lebih murah berbasis online sebagai media penghubung antara pasien dan dokter. Yaitu dengan mendisain sistem ECG monitoring yang berbasis online, sistem ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kondisi kesehatan jantung pasien secara jarak jauh. Alat ini mempunyai kelebihan untuk memasukkan data medis tersebut kedalam suatu database secara online sehingga dokter ataupun pasien tidak perlu lagi bertemu langsung sehingga pemantauan kondisi jantung pasien bisa dilakukan dimanapun juga. Kata kunci : Elektrokardiograf, jantung, online
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 506
DESAIN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENGGUNAKAN SISTEM REFIGERASI DAN HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE Abstrak
MOKO NUGROHO, TITO KURNIAWAN, NANANG KURNIAWAN Teknik Fisika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Sistem Pasteurisasi susu merupakan proses pemanasan susu hingga suhu 630C selama 30 menit atau 720C selama 15 detik dan pendinginan hingga suhu 40C. Pemanasan dalam rangka membunuh bakteri patogen dalam susu, kemudian langsung didinginkan agar bakteri tidak tumbuh kembali. Panas dan dingin dalam proses pasteurisai susu dapat dipenuhi dengan pemanfaatan sistem refrigerasi dan heat exchanger. Panas yang dihasilkan dalam kondensor untuk memanaskan susu dan dinginnya dipenuhi oleh evaporator. Heat exchanger digunakan sebagai pemanas awal dari susu yang bersuhu 70C sehingga kerja kompressor tidak terlalu tinggi untuk menaikkan suhu susu. Dengan spesifikasi heat exchanger, kondensor, evaporator, kompressor dan refrigeran 134a (R-134a) yang telah ditentukan dan ditetapkan, kalor yang diperlukan untuk mencapai suhu secara berturut-turut Heat exchanger, Kondensor, Evaporator, masing-masing sebesar 12.773,97 J/s dengan luas area 2,53 m2 dan laju massa 0,098 Kg/s, 19.980,576 J/s dengan luas area 4,081 m2 dan laju massa 0,097 Kg/s, 11.126,16 J/s dengan luas area 2,02 m2 dan laju massa 0,078 Kg/s. Kata kunci : Pasteurisasi, Refrigerasi, Heat Exchanger, Kondensor, Evaporator
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 507
DESAIN SPOILER TRUK UNTUK PENGURANGAN SERETAN UDARA (DRAG) BERDASARKAN UJI TEROWONGAN ANGIN DAN UJI JALAN UNTUK PENGHEMATAN BAHAN BAKAR MINYAK
Abstrak
Marzuqi, Noviandy, Nanang.S, Yenita dan Nadya Komala Sari PS Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang TEKNIK MESIN Univ. Andalas Padang
Data statistik menunjukkan jumlah truk pada tahun 2003 mencapai angka yang cukup besar yakni 3.058.218 unit dengan pertumbuhan rata-rata 18.54 % per tahun (Dijen HUBDAT Dit LLAJ). Hal ini akan berimbas pada penggunaan bahan bakar yang besar. Apalagi didorong dengan minyak mentah mencapai harga US$ 68 per barel per 26 Agustus 2005. Untuk itu, segala upaya penghematan bahan bakar kendaraan perlu digalakkan untuk memungkinkan pengurangan biaya operasi atau meningkatkan jarak tempuh sehingga biaya per satuan jarak menjadi lebih murah. Besarnya kebutuhan penggunaan bahan bakar ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya keaerodinamisan truk. Hal ini dipengaruhi oleh geometri dan luas penampang truk dimana semakin aerodinamis truk tersebut, maka seretan (drag) yang dihasilkan semakin kecil dan penggunaan bahan bakar dapat diminimalisir. Pada truk, spoiler digunakan untuk mengurangi drag tersebut. Dimana untuk mendapatkan spoiler dengan fungsi optimal diperlukan pengujian terowongan angin untuk mengetahui jenis spoiler yang memiliki drag terendah. Desain spoiler yang dijadikan model yaitu tipe MCX 1 Sp dan MCX 2 Sp dengan penurunan nilai koefisien seret pada kecepatan tinggi (15.6 m/s) mencapai 52,3 % untuk model MCX 2 Sp dan 43,7 % untuk model MCX 1 Sp. Selanjutnya dilakukan pengujian jalan dengan membuat prototipe spoiler yang memiliki nilai drag terendah sebagai indikator penurunan penggunaan bahan bakar terbesar. Data-data seperti penggunaan minyak, waktu dan jarak tempuh uji jalan ini diolah untuk mendapatkan pengaruh kecepatan kendaraan terhadap besarnya pemakaian minyak baik tanpa maupun dengan menggunakan spoiler. Pemakaian bahan bakar pada umumnya bertambah seiring dengan pertambahan kecepatan kendaraan. Namun juga terjadi peningkatan efisiensi pemakaian bahan bakar akibat penggunaan spoiler MCX 2 Sp dari 9.7, 11.3 dan 27,31 % pada kecepatan berturut-turut yaitu 53.7, 57.6 dan 82.5 km/jam. Kata kunci : Drag, Spoiler dan Penghematan Bahan Bakar
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 508
DISAIN ALAT PENGESUT DAUN NENAS DENGAN SISTEM MEKANIS UNTUK MENGHASILKAN SERAT
Abstrak
Alfatah Dwi Putra, Sumarlin, dan Marissa PS Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralay Teknologi Pertanian Univ. Sriwijaya
Di Sumatera Selatan daun nenas selama ini masih merupakan limbah yang belum dimanfaatkan sama sekali. Walupun sudah yang memanfaatkan serat nenasnya menjadi benang jahit, untuk itu dibuat disain alat pengesut daun nenas dengan sistem mekanis untuk menghasilkan serta. Sehingga lebih meningkatkan produktivitas serta kualitas yang lebih baik dari pada secara manual. Hasil kegiatan luaran yang diharapkan. Akan dapat diciptakan alat pengesut serat nenas untuk meningkatkan produksi dan kualitas serat nenas. Dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai tugas akhir dalam penyelesaian studi. Sebagai bahan praktikum mata kuliah alat dan mesin, Instrumentasi, ergonomika, elektronika, elektrifikasi dan energi maupun mata kuliah yang berhubungan dengan teknologi pasca panen. Terciptanya peluang untuk dapat bekerjasama dengan industri pembuat alat dan mesin pertanian, eksportir, dan konsumen serat-seratan. Melatih mahasiswa untuk berwiraswasta, sehingga setelah selesai dari perguruan tinggi diharapkan akan termotivasi untuk mengembangkan kreativitasnya untuk mendesain model pengesut daun untuk menghasilkan serat nenas. Setelah dilakukan pengujian, alat ini mampu memproduksi 0,691 g/dt dengan berat daun nenas mula-mula 58,347 setelah pengujian selama 89,744 dt. Sehingga alat ini dapat menggantikan kegiatan yang secara manual menjadi mekanis. Kata kunci : Alat Pengesut, Daun Nenas, Serat
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 509
DISAIN MODEL PENYAMBUNG SERAT DENGAN SISTEM PANAS DAN PEREKAT POLIVUNIL ALKOHOL UNTUK PENGOLAHAN SERAT NENAS Abstrak
Okta Alfa Riyanto,Faisal Horison, Ismanita Teknologi Pertanian Univ. Sriwijaya
Tujuan dari program ini antara lain Mendapatkan cara penyambungan serat nenas dengan menerapkan teknologi tepat guna sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas serat nenas sesuai dengan standar mutu bahan tekstil dan mendapatkan cara penyambungan serat nenas dengan menggunakan pemanas dan perekat polivinil a supaya kapasitas penyambungan serat nenas meningkat dan menghasilkan serat yang tidak putus-putus serta mendapatkan prototipe alat penyambung serat nenas yang dapat dikembangkan skala industri. Metode yang digunkan adalah terbagi dalam beberapa tahap, dimulai dari tahap pendekatan rancangan dan analisis teknis, kemudian tahap pembuatan alat dan selanjutnya tahap pengujian alat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dirumuskan kesimpulan bahwa alat penyambung serat nenas dengan sistem pemanas yang dibuat mampu memberikan panas yang dibutuhkan untuk penyambungan dengan kapasitas kerja yang relatif besar, dan serat nenas yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai bahan baku tekstil karena memiliki nilai kekuatan tarik dan kekeritingan yang memenuhi standart Kata kunci : Serat, Nanas ,Sistem PANAS,PEREKAT POLIVINIL
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 510
EKSOSKELETON UDANG SEBAGAI BAHAN PENGAWET KAYU Abstrak
SANTI KEUMALASARI,SYIFA F. SYIHAB ,RAHMAT TEKNOLOGI PERTANIAN Univ. Padjadjaran Bandung
Kerugian yang ditimbulkan akibat serangan rayap terhadap kayu telah mencapai triliunan rupiah, sehingga diperlukan suatu metode pengawetan yang efektif. Selama ini, bahan pengawet sintetis yang digunakan bersifat toxic dan unbiodegradable (Neely and William ,1969). Oleh karena itu bahan pengawet yang bersifat alami dan ramah terhadap lingkungan menjadi solusi alternatif. Pengawet alami tersebut adalah kitosan, kitosan adalah bentuk deasetil dari khitin. Bahan ini terkandung di dalam kulit (eksoskeleton) makhluk hidup laut seperti kerang-kerangan, udang, kepiting, dan lobster. Khitosan mempunyai kemampuan bioaktif untuk menghambat pertumbuhan patogen seperti Fusarium oxysporum dan Rhizoctania solani serta germinasi spora dan pertumbuhan kapang Bothria cineren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan khitosan dalam mengurangi kerugian akibat gangguan rayap dalam proses pengawetan kayu sehingga menghasilkan kayu berkualitas tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan metode deskriptif, ternyata kayu yang diberi larutan khitosan lebih tahan terhadap serangan rayap dibandingkan dengan kayu yang tidak diberi larutan khitosan. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan larutan khitosan signifikan mengurangi serangan rayap, namun diperlukan formulasi yang lebih tepat dalam penggunaan khitosan untuk menghambat pertumbuhan rayap. Kata kunci : Eksoskeleton,Udang,Pengawet Kayu
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 511
HARDWARE DAN SOFTWARE STANDAR NADA GAMELAN SEBAGAI ALAT BANTU PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN GAMELAN LOGAM JAWA BERKUALITAS DI YOGYAKARTA Agus Suhendar, Anggi Eka Femiawan, Hadeta premiesyani, Lucia Ika susanti, Rais Abdilla Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Pada PKMT ini kami membuat sebuah perangkat standar nada gamelan yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang dalam hal ini kami menggunakan microphon. Sistem ini bekerja dengan terlebih dahulu merekam nada standar gamelan dengan menggunakan perangkat lunak dan microphon untuk merekam, yang mana rekaman ini kami gunakan sebagai database. Database ini kami gunakan dalam pembuatan perangkat lunak untuk menganalisa nada gamelan yang akan diuji kualitas nadanya apakah sama atau tidak dengan nada standar yang ada pada database tersebut. Dari sini pengrajin gamelan akan mengatahui apakah rincikan yang dibuat memenuhi kualitas nada standar yang dianjurkan atau tidak. Kata kunci : perangkat lunak, perangkat keras, microphon, gamelan dan rincikan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 512
HIDDEN SUSPENSION ARM "PENERAPAN TORSI SEBAGAI PENGGANTI SISTEM PADA SEPEDA MOTOR" Ruli Silo Prabowo dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 513
I CALENDAR DENGAN INFORMASI HARI LIBUR SPESIFIK DI INDONESIA UNTUK PERANGKAT KOMUNIKASI BERGERAK Abstrak
Rizki Dania Putri dkk Poltek. Negeri Bandung
Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat adalah terjadinya konflik aktivitas antara aktivitas hari kerja dengan aktivitas hari libur. Konflik ini banyak disebabkan oleh minimnya informasi tentang hari libur yang mereka peroleh. Selain terjadinya konflik aktivitas, banyak agenda kerja yang tidak dapat terlaksana karena ternyata agenda yang mereka rencanakan jatuh pada hari libur. Sampai saat ini, masyarakat hanya dapat melihat tanggal hari libur melalui kalendar biasa (nonelektronik), contohnya kalendar dinding dan kalendar duduk. Padahal, seiring dengan meningkatnya penggunaan telepon seluler (mobile device), seharusnya pemanfaatan e-calendar (electronic calendar) di telepon seluler menjadi lebih optimal. Sayangnya, pada saat ini, e-calendar yang beredar di telepon seluler hanya menampilkan hari Minggu saja sebagai hari libur. Sedangkan, kebutuhan untuk menampilkan informasi hari-hari libur spesifik di Indonesia belum tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu layanan informasi hari libur yang dapat di-download melalui telepon seluler bagi mereka yang ingin mengoptimalkan waktunya. Karena dengan tersedianya layanan download ini, masyarakat, baik dari golongan pekerja, pelajar, dan lain sebagainya, dapat dengan mudah dan cepat mengetahui informasi hari kerja dan hari libur di Indonesia tanpa harus mencari dan melihat kalender biasa terlebih dahulu dimanapun dan kapanpun mereka berada. Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha untuk membuat aplikasi I-Calendar dengan informasi hari libur spesifik di Indonesia untuk perangkat komunikasi bergerak dengan kemampuannya dalam menampilkan informasi hari-hari libur spesifik di Indonesia yang dapat di-download ke telepon seluler oleh pihak yang meminta. Kata kunci : e-calendar, I-Calendar, telepon seluler
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 514
IDENTIFIKASI DAERAH POTENSIAL KEKURANGAN GIZI DENGAN ANALISIS PENGINDERAAN JAUH SECARA MULTI TINGKAT (MULTISTAGE) DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI STUDI KASUS DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Netty Yustitusya Wardani dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 515
IMPLEMANTASI PENGENDALI MIKRO AT89C51 PADA PENYULINGAN AIR Abstrak
Luqman Amin Hanafi, Achmad Marzuki, Nur Fauzan Ahmad Teknik Elektronika Univ. Lampung
Penyulingan (Destilasi) berarti memisahkan komponen-komponen yang mudah menguap dari suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, yang diikuti kondensasi uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan. Terdapat dua besaran yang perlu dikendalikan (dikondisikan) sehingga proses penyulingan berjalan secara optimal, yaitu suhu penguapan dan tinggi permukaan cairan yang akan diuapkan pada media pemanas maupun pada media penampungan. Untuk itu diperlukan dua macam pendeteksi dalam perancangan sistem kendalinya, yaitu pendeteksi suhu (termokopel) dan pendeteksi tinggi permukaan cairan. Keluaran dari kedua macam pendeteksi ini harus dikondisikan sebelumnya agar dapat diterima oleh mikrokontroler AT89C51 sebagai masukan. Mikrokontroler AT89C51 akan memproses kedua masukan ini dan mengeluarkan sinyal keluaran untuk menggerakan katup-katup solenoid dan elemen pemanas sehingga kondisi yang diinginkan (setpoint) dapat tercapai. Selain itu, mikrokontroler juga mengeluarkan sinyal penampil ke penampil 7-segmen yang akan menampilkan kondisi dari suhu dan tinggi permukaan cairan. Aksi kendali on-off dengan celah differensial digunakan pada pengendalian katup-katup solenoid dan elemen pemanas untuk mencegah terjadinya mekanisme on-off yang terlalu sering, sehingga dapat memperpanjang umur elemen penggerak. Pada perancangan rangkaian pengkondisi sinyal termokopel bekerja dengan persentase kesalahan sebesar 0,76 %, ADC 0804 sebesar 0,34 % dan termometer sebesar 0,492 %, serta kemampuan produksi air suling sebesar ±1 liter/jam pada tingkat 1 tinggi air yang dipanaskan (±2 liter). Kata kunci : Destilasi, Mikrokontroler, celah diferensial.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 516
IMPLEMENTASI JARINGAN TANPA HARDISK DENGAN MENGGUNAKAN CITRIX META FRAME XP BERBASIS WINDOWS 2000 SERVER PADA LABORATORIUM KOMPUTER II STMIK HANADAYANI Abstrak
Muhammad Risal,Nur Ichsan,Syahreni,Agustini,Asyrullah Teknik Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan suatu jariangan komputer tanpa harddisk dengan metode diskless Citrix Meta Frame XP pada Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari sampai bulan Juni 2006 dengan lokasi penelitian Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar, dengan mengimplementasikan suatu jaringan komputer tanpa harddisk menggunakan metode diskless Citrix Meta Frame XP, maka laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar dalam pemakaiannya tidak hanya terbatas pada penggunaan program aplikasi under DOS tetapi dapat juga difungsikan untuk sistem operasi windows 2000 server. Sehingga dengan adanya sistem diskless Citrix Meta Frame XP ini maka komputer yang terdapat pada Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar yang pada umumnya memiliki spesifikasi Hardware yang rendah dapat beroperasi layaknya komputer yang mempunyai spesifikasi yang maksimum dan memungkinkan digunakan untuk mata kuliah praktikum komputer baik mode teks maupun grafik. Hasil menunjukkan bahwa sistem jaringan yang dibangun pada Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar dengan menggunakan metode diskless Citrix Meta Frame XP mampu memberikan solusi tertentu dimana mahasiswa yang semula mempunyai jadwal mata kuliah yang berbasis program aplikasi under windows yang pelaksanaanya hanya dilakukan pada Laboratorium Komputer I saja, sekarang sudah dapat dilakukan pada Laboratorium Komputer II STMIK Handayani Makassar. Kata kunci : jaringan, hardisk, server, laboratorium, komputer
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 517
IMPLEMENTASI MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 UNTUK MENGATUR SUHU DAN KELEMBAPAN PADA KANDANG BEKICOT Abstrak
Hermawan Rahman Sholeh, Hendy Eka Hardana, Rina Arisona Teknik Elektro Univ. Brawijaya Malang
Bekicot yang biasanya dikenal dengan sebutan keong racun di kalangan masyarakat, ternyata mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi. Daging bekicot mengandung protein hewani yang cukup tinggi, setara dengan kandungan protein dalam daging hewan lainnya. Disamping itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot, lendir, dan kulitnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sekarang bekicot sudah mulai dibudidayakan orang untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan permintaan yang semakin meningkat, maka jumlah hasil ternak bekicot juga perlu ditingkatkan. Jika jumlah kandang banyak, maka peternak akan mengalami kesulitan dalam menjaga suhu dan kelembaban kandang. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini akan dibuat alat pengontrol suhu dan kelembaban kandang secara otomatis menggunakan mikrokontroler ATMEGA8535 sebagai pengendalinya. Rangkaian kegiatan pembuatan alat pengatur suhu dan kelembaban pada kandang bekicot berlangsung mulai akhir bulan Februari 2006 sampai April 2006. Metode yang digunakan yaitu studi literatur, perencanaan blok diagram, perencanaan skema rangkaian, dan simulasi rangkaian. Sedangkan pembuatan alat terdiri dari mekanik, elektrik, dan software. Bagian mekanik yang sudah dilakukan yaitu pembuatan kandang, pemasangan selang, pemanas dan juga blower. Sedangkan bagian elekrik yaitu pembuatan rangkaian sensor suhu, sensor kelembaban, rangkaian minimum sistem ATMEGA 8535, rangkaian driver, rangkaian catu daya. Kata kunci : Bekicot, suhu, kelembapan, mikrokontroler
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 518
INSTRUMENTASI PENDETEKSI KADAR STPP BERBASIS MK AT89C51 DALAM LIMBAH INDUSTRI PENGEPAKAN UDANG
Abstrak
Uli Johar Miasih, Deny Siswohandoko, Rifki Septa Faridi PS Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang, Malang Teknik Elektro Univ. Negeri Malang
Limbah STPP (Sodium Tripolyphosphate) merupakan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang pembekuan dan pengepakan udang. Limbah STPP dalam dunia industri digunakan untuk pembekuan udang agar daging udang kenyal dan mengkilap. STPP dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian yang telah dilakukan pada limbah STPP menyebutkan bahwa STPP tidak berbahaya bagi manusia dan aquatic ecosistem jika masih dalam dosis yang wajar. Tetapi ada juga penelitian yang berhasil mengidentifikasi dampak negatif STPP pada mahluk hidup. Hasil penelitian menyebutkan bahwa STPP dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak normal. Tujuan dari perancangan ini adalah menemukan cara mendeteksi kadar STPP dalam limbah industri pengepakan udang, serta menghasilkan suatu alat pendeteksi yang terdiri dari sistem pendeteksi kadar STPP dan program yang mengolah data dari sistem pendeteksi dan display kadar STPP. Metode pendeteksi kadar STPP dalam limbah digunakan sistem fotometri yaitu dengan cara menembakkan sinar UV ke sampel pada kuvet. Sinar yang dilewatkan oleh STPP diterima oleh fotodioda dan diubah menjadi arus listrik. Arus listrik tersebut digunakan untuk input Op-Amp yang berfungsi untuk menaikkan tegangan tersebut. Output dari Op-Amp digunakan sebagai input ADC. ADC akan mengubah data input menjadi data digital sesuai dengan port MK AT89C51. Data yang sudah dimasukkan ke MK AT89C51 akan diolah dengan program MK AT89C51 yang menggunakan bahasa assembler. Hasil pengolahan data program MK ditampilkan ke display seven segment. Hasil pembuatan dan perancangan instrumen pendeteksi kadar STPP adalah instrumen yang dapat mendeteksi kadar STPP dalam limbah industri pengepakan udang dengan error alat rata-rata antara 0,054-0,18 pada eksperiment pengukuran kadar STPP. Kesimpulan dari perancangan ini adalah hasil perancangan instrumen pendeteksi kadar STPP masih perlu disempurnakan agar dapat digunakan dalam dunia industri. Karena alat ini masih tahap awal dalam pendeteksian kadar STPP. Kata kunci : Pendeteksi, Kadar STPP,MK AT89C51, Limbah Industri.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 519
KENDALI PENUMBUHAN JAMUR MERANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51
Abstrak
Bambang Setiawan, Mia Tri Utami Dewantari, Syaiful Rakhman PS D3 Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Univ. Negeri Yogyakarta
Jamur merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi serta nilai jual yang tinggi, namun masyarakat belum membudidayakannya secara maksimal. Selain itu proses pertumbuhan jamur hanya terjadi pada musim tertentu saja . Berdasarkan penelitian dan percobaan Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc yang merupakan dosen sekaligus peneliti di Fakulats Pertanian IPB disebutkan bahwa diperlukan perhatian ekstra dalam pengembangbiakan jamur merang. Hal ini dikarenakan kondisi media tempt penumbuhan jamur yang memerlukan pengontrolan secara berkesinambungan. Alat kendali penumbuhan jamur merang berbasis Mikrokontroller AT89C51 memadukan dua teknologi yang berbeda, yaitu teknologi elektronika dan pertanian yang merupakan alat Bantu guna mengontrol keadaan tempat penumbuhan jamur merang secara otomatis.Pembuatan alat ini menerapkan metodologi rancang bangun yang dilakukan di Laboratorium Elektronika Dasar, Jurusan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta guna maengembangkan alat kendali penumbuhan jamur merang yang bisa diterapkan di berbagai daerah dengan iklim yamg berbeda. Dua variabel yang sangat berpengaruh pada proses pengembangbiakan jamur merang adalah suhu dan kelembaban.untuk itu alat ini secara otomatis akan memantau dan megontrol suhu dan kelembaban kumbung (rumah jamur) pada nilai-nilai tertentu. Pengotrolan ini dilakukan sejak proses pasteurisasi, penanaman bibit sampai pada jamur siap untuk dipanen. Hari pertama saat pasteurisasi, diperlukan suhu sebesar 60°C-70°C dipertahankan selama 4 jam. Pada hari berikutnya kumbung dibuka secara manual dengan suhu yang dijaga sebesar 32°C-38°C. Kemudian baru diadakan penanaman bibit secara manual. Setelah itu air kaporit akan disemprotkan ke media dan kemudian. Selama 10 hari berikutnya suhu tetap dijaga sebesar 32°C-38°C pada kelembaban 80%-90%. Pada hari ke-10 atau ke-11 maka jamur siap untuk dipanen. Dengan direalisasikan alat ini maka pengontrolan kumbung (rumah jamur) yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh manusia, dapat dilakukan secara otomatis sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban yang diharapkan, guna menghasilkan jamur yang berkualitas. Kemudian bagi para petani yang membudidayakan jamur merang untuk kepentingn ekonomi, maka alat ini akan bisa membuat penghasilan mereka lebih dari sebelum mereka mengguakan alat ini. Hal ini disebabkan karena proses penumbuhan jamur tidak akan tergantung pada iklim di suatu wilayah tertentu lagi, namun pertumbuhan jamur akan dikontrol secara otomatis, sehingga pengembangbiakan jamur dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Kata kunci : Jamur, Mikrokontroller AT89C51, Pasteurisasi.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 520
KENDARAAN AMPIBI UNTUK PENYELEMATAN BANJIR Abstrak
Novi Dzikriyah, Ujang Wahid, Andika Jati, Arinta, Noverdo Teknik Perkapalan Univ. Indonesia
Dalam kurun waktu belakangan ini, permasalahan banjir adalah permasalahan yang dekat dengan keseharian kita dimusim hujan. Bahkan banjir terjadi tidak hanya di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi, namun disebabkan juga oleh rendahnya nilai kebersihan dan letak daerah yang lebih rendah dari ketinggian air sungai. Faktor keselamatan jiwa adalah faktor yang utama di setiap terjadinya bencana alam. Ada beberapa kendala yang pada umumnya kita hadapi tatkala evakuasi korban banjir terutama di pemukiman padat penduduk dan sempit. Diantaranya adalah lokasi pemukiman yang berdekatan, gang-gang sempit, pemukiman kumuh yang nilai kebersihan di daerah tersebut sangat rendah. Maka di perlukan sebuah alat transportasi yang dapat memfasilitasi kegiatan penyelamatan banjir dengan beberapa perlakuan yang berbeda. Keberadaan alat transportasi untuk penyelamatan banjir sangat diharapkan dapat mengurangi jatuhnya korban akibat bencana alam banjir. Untuk memfasilitasi kegiatan penyelamatan banjir untuk para manula, wanita hamil, orang sakit dan mereka yang memiliki keterbatasan untuk berpindah tempat, maka kami melakukan perancangan dan pembuatan kendaraan amphibi prototype I. Hasil analisa yang di peroleh nantinya akan dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi untuk pembuatan prototype kendaraan amphibi selanjutnya. Kata kunci : Kendaraan ampibi,Penyelematan Banjir
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 521
KERAN AIR HEMAT DAN HIGIENIS
Abstrak
Eko Arianto, M. Maulana Kadarusman, Ahmad Rifai PS Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Univ. Negeri Yogyakarta
Gerakan hemat di berbagai bidang sekarang ini menjadi program pemerintah, salah satunya adalah penghematan air. Sementara ini masyarakat menggunakan keran air yang tanpa kita sadari dapat menyebabkan pemborosan. Salah satu contohnya saat kita membasuh muka dengan cara menggunakan dua buah tangan untuk mewadahi air di bawah keran air yang terbuka kemudian membasuhkan air di tangan tersebut ke muka. Tanpa kita sadari keran tersebut terbuka meskipun kita tidak membutuhkannya dan telah melakukan. Keran air konvensional yang digunakan masyarakat berpotensi menyebarkan kuman karena saat membuka maupun menutup keran kita memegang gagang keran. Jika saat membuka keran tangan kita kotor, maka setelah mencucinya dengan air dari keran tangan menjadi bersih tetapi kita memegang gagang keran lagi untuk menutup keran tanpa kita sadari tangan kita telah kotor lagi karena kotoran masih tertinggal di gagang keran saat tangan kita kotor. Untuk itulah diperlukan pembuatan keran yang mampu secara otomatis membuka bila dibutuhkan air serta tidak memerlukan memegang bagian keran bila ingin mengalirkan air maupun menutupnya. Dengan latar belakang tersebut, maka dibuatlah Keran Air Hemat dan Higienis. Susunan Keran Air Hemat dan Higienis ini mempunyai beberapa bagian yaitu sensor jarak, rangkaian kontrol, rangkaian driver, pembuka dan penutup keran serta rangkaian catu daya. Pendeteksian ada dan tidaknya kebutuhan air dengan mengukur jarak benda dengan keran air menggunakan metode pantulan gelombang ultrasonik. Jika ada benda dengan jarak kurang dari atau sama dengan 10cm dengan keran maka akan mengalirkan air dengan kecil, dan jika benda berjarak lebih dari 10cm keran akan mengalirkan air dengan penuh. Hasil dari pembuatan alat ini didapatkan bahwa keran air hemat dan higienis ini mampu membedakan pengeluaran air dengan jarak antara keran sampai 10cm, lebih dari 10cm dan tanah sehingga dapat mengalirkan air sesuai yang diperlukan tanpa menyentuh apapun bagian keran. Keran air hemat dan higienis ini dapat menghemat pemborosan air sebesar 16% pada pengujiannya. Kata kunci : Keran air, Hemat, Higienis, Kontrol
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 522
LOW TEMPERATUR PRESSURE COOKER (LTPC) ALAT PENGOLAH BANDENG PRESTO YANG MURAH TANPA MERUSAK RASA ASLI DAN KANDUNGAN PROTEIN
Abstrak
M. anshori, Beny Ferryanto, Krisna K dan Ruli Silo P Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang Univ. Negeri Semarang
Indonesia merupakan wilayah perairan dan kaya akan sumber daya perikanan. Teknologi saat ini belum mampu mengolah hasil-hasil perikanan tersebut menjadi komoditas yang bernilai tinggi. Masyarakat indonesia telah mengenal berbagai macam pengolahan salah satunya yaitu Bandeng Presto. Bandeng Presto merupakan masakan ikan, dimana duri dari ikan tersebut telah lunak, karena diolah dengan tekanan tinggi. Bandeng presto yang ada di pasaran saat merupakan hasil pengolahan industri-industri Bandeng Presto, yang menggunakan sistem pengolahan dengan sumber tekanan dari pemanasan air dalam waktu lama. Menurut penelusuran (Lee. 1958) pengukusan dalam air panas dapat mengakibatkan susut zat gizi. Sehingga sistem pengolahan ini menyebabkan rusaknya tekstur bandeng, sehingga menurunkan nilai kandungan protein dan cita rasa yang ada pada hasilnya. Untuk memperbaiki sistem pengolahan tersebut diperlukan suatu alat yang mempunyai efisiensi waktu yang singkat dan mampu menghasilkan tekanan yang tinggi sehingga dapat melunakkan duri ikan Bandeng. Low Temperatur Pressure Cooker (LTPC) merupakan alat pemasak yang terdiri dari Panci bertekanan, Kompresor, Kompor pemanas, Filter udara, Selang penghubung dan Rangka penyangga. Alat ini memiliki teknologi tambahan, berdasar pada asas pengembangan dan tekanan gas akibat perlakuan panas, maka sistem kerja alat tersebut dengan mengasilkan tekanan dari uap panas air yang dipanaskan dan tekanan injeksi udara dari kompresor yang telah diseterilkan. Dengan adanya penambahan tekanan udara dari kompresor tersebut, pengolahan ikan bandeng menjadi lebih singkat. Hasil yang diperoleh memiliki citarasa yang enak dan kandungan protein yang tetap terjaga. Kata kunci : Presto injeksi hemat bahan BBM
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 523
MEJA KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMELIHARA KESEHATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PELAJAR KELAS III SD Abstrak
Feby Erawantini dkk Univ. Negeri Jember
Banyak pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang lama termasuk juga pelajar. Namun sikap duduk yang keliru akan menyebabkan masalah kesehatan sehingga perlu dibuat meja-kursi yang sesuai dengan antropometri pemakai. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan responden pelajar kelas III SD karena pertumbuhan tulangnya sangat cepat. Penelitian dilaksanakan mulai 1 Maret 2006 sampai dengan 12 Mei 2006. Hasil penelitian menyatakan bahwa tinggi sandaran, tinggi alas duduk, tinggi meja, ruang gerak dan kenyamanan telah memenuhi syarat keergonomisan untuk meja-kursi, sehingga dapat disimpulkan bahwa desain meja-kursi ergonomis yang telah dibuat benar-benar sesuai dengan bentuk antropometris tubuh siswa kelas III SD dan terbukti lebih nyaman dibandingkan meja-kursi yang biasa digunakan di sekolah. Kata kunci : Meja Kursi Ergonomis, Memelihara Kesehatan, Produktivitas Pelajar
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 524
MENGGAGAS MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA INTERAKTIF MANDIRI BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN KIMIA Ulin Nihayaty dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 525
MENGINFORMASIKAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR SECARA CEPAT DAN AKURAT MELALUI PEMANFAATAN MODULASI SINYAL FM MEDIKA RISNASARI, EKA IMENDRY PUTRA, YANUAR MUSTIKA, IKE AGUSTA WIJAYANTI, BAYU PAMUNGKAS Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Dewasa ini salah satu masalah yang dihadapi masyarakat adalah ketidaknyamanan dalam memiliki kendaraan bermotor terutama sepeda motor. Hal ini disebabkan makin maraknya terjadi pencurian kendaraan bermotor walaupun pada kendaraan bermotor telah memiliki pengaman/alarm sendiri. Pihak yang tidak berwenang terhadap kendaraan bermotor tersebut mempunyai cara tersendiri untuk melakukan pencurian kendaraan bermotor, maka dari itu kami mencoba untuk membuat alarm yang dapat meminimalisasi terjadinya pencurian kendaraan bermotor. Pada PKMT ini akan dirancang dan dibuat suatu alarm yang memanfaatkan modulasi sinyal FM sebagai feedback ke penerima sebagai pengamanannya. Alarm ini dibuat guna menyempurnakan kinerja alarm kendaraan bermotor yang ada dipasaran, terdiri dari beberapa blok yang memiliki fungsi masing-masing. Alarm akan bekerja saat kendaraan bermotor mengalami pengrusakan secara sengaja pada bagian kontak ataupun starter, dan alarm akan mengaktifkan oscillator frekuensi rendah untuk ditransmisikan ke penerima yaitu pada pemilik kendaraan dengan menggunakan modulasi FM. Dengan demikian pemilik kendaraan dapat mengantisipasi secara dini akan kehilangan kendaraan itu. Kata kunci : modulasi FM, feedback ,alarm
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 526
MESIN PENDINGIN IKAN HIBRIDA (TENAGA ANGIN & MINYAK TANAH) PADA KAPAL NELAYAN Abstrak
Taufiq Adi Leksono dkk Univ. Negeri Semarang
Indonesia selain negara agraris juga negara bahari. Ini terbukti dengan dipisahkannya pulaupulau yang ada di Indonesia dengan selat dan laut. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mendorong masyarakat untuk bermata pencaharian sebagai nelayan. Media pendingin pada dewasa ini semakin banyak dimanfaatkan seirama Penggunaan mesin pendingin akan lebih meluas karena negara kita beriklim tropis. Alat ini bertujuan agar masyarakat dapat menerapkan teknologi dari penelitian yang dilakukan mahasiswa, agar daerah tangkapan nelayan menjadi lebih luas, hasil yang didapat cukup banyak dan tahan lama. Alat ini bekerja double function, pertama untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, dan yang kedua agar hasil tangkapan lebih tahan lama. Motor bensin dan tenaga angin dimanfaatkan untuk sirkulasi sitem pendingin. System pendingin yang digunakan menggunakan prinsip AC mobil. Dimana terdapat kompresor sebagai pemompa refrigerant, kondensor sebagai kondensasi refrigerant dan evaporator sebagai alat evaporasi. Selain ketiga alat diatas, terdapat drier, sebagai penyaring refrigeran yang berbentuk cair tekanan tinggi yang berasal dari kondensor sebelum masuk ke dalam katub expansi dilanjutkan ke evaporator. Diharapkan dengan adanya penemuan alat ini, nelayan tidak susah lagi memikirkan mahalnya bahan bakar yang selama ini terjadi. Walaupun disini mesin bensin digunakan, namun kapasitanya hanya setengah samapai satu jam saja, mengingat pergantian angin darat dan angin laut memerlukan waktu tersebut, dan kondisi angin tidak begitu cepat, dikhawatirkan angin tidak dapat mengggerakakan kompresor. Oleh karena itu alternative yang digunakan alat dengan mesin bensin. Kata kunci : Angin, Hibrida, Air Conditioner
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 527
MESIN PENYERUT UBI JALAR JEPANG
Abstrak
FAJAR ARIYANTO MARTA SUSANTI FAJAR ARIYANTO, MARTA SUSANTI, NOVA DIANSARI Teknologi Pertanian Poltek Negeri Pertanian Jember
Ubi jalar Jepang adalah merupakan salah satu tanaman yang mulai banyak dikembangkan di Kabupaten Jember terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan tepung sebagai alternatif pengganti tepung terigu untuk pembuatan cake, cocies, dan lain-lain. Ubi jalar Jepang ini memiliki beberapa kelebihan antara lain umbi cukup besar, rasa manis dan seratnya halus. Ubi jalar Jepang dapat dibuat tepung dengan dua cara yaitu cara basah dan cara kering. Teknik penyerutan ubi jalar Jepang yang sekarang ada masih dilakukan secara tradisional atau manual dengan menggunakan penyerut dari pelat aluminium. Dengan cara tradisional tersebut dari segi produksi dan efisiensi waktu dan tenaga menjadi kurang. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PKMT ini adalah : 1) membantu memecahkan masalah yang ada di industri skala rumah tangga Ibu Ayati yang memproduksi tepung ubi jalar Jepang, 2) meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan usaha produksi tepung ubi jalar Jepang Ibu Ayati Metode pelaksanaan program PKMT ini meliputi studi pustaka, observasi lapang, perancangan dan pengujian serta monitoring dan evaluasi. Spesifikasi mesin penyerut hasil kegiatan PKMT ini adalah sebagai berikut : 1) Tenaga Penggerak : Motor listrik 0,5 HP/1Phase/1400 RPM, 2) RPM Pemutar Poros As : 700 RPM, 3) Kapasitas : 22 Kg/jam, 4) Konstruksi : Kerangka besi siku 4 x 4, 5) Dimensi : Panjang : 40 cm, Lebar : 25 cm, Tinggi : 80 cm, 6) Berat\ : 25 Kg, 7) Biaya Penyerutan : 85,85 Rp/Kg Kata kunci : Mesin, ubi jalar, jepang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 528
MICRO CAR "MOBIL MINI 100CC SERBA GUNA, HEMAT ENERGI, MURAH DAN LINCAH" Abstrak
Muhammad Rhuli dkk Univ. Negeri Semarang
Perkembangan dunia industri dibidang science and technology dapat dirasakan sekarang ini. Perkembangan yang terlihat adalah dibidang otomotif. Mobil-mobil sekarang ini dengan desain yang relatif besar, sehingga sering menyebabkan kemacetan dikota-kota besar. Ukuran cc yang relatif besar maka akan menggunakan bahan bakar yang relatif besar juga. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) RI No. 10 Tahun 2005 tentang penghematan energi maka dibutuhkan desain mobil baru yang mampu mengatasi masalah penghematan energi dan tentunya kemacetan lalu lintas. Micro car mobil mini masa depan dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagi para pengguna alat transportasi khususnya mobil hemat bahan bakar, penuh kenyamanan dan keamanan. Micro car diciptakan untuk mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar, untuk menghemat bahan bakar dan harganya dapat dijangkau oleh masyarakat. Karena konstruksi dari micro car yang sangat sederhana. Pembuatan micro car dimulai dengan melakukan observasi, penelitian awal dan pengumpulan data dengan menggunakan metode interview, documenter, literature. Dilanjutkan dengan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode perencanaan dan pembuatan alat serta pengujian hasil eksperimen. Micro car diharapkan dapat menggantikan mobil-mobil yang telah berkembang, dan dengan inovasi yang lebih baik lagi diharapkan micro car dapat bersaing dengan produk-produk lain. Ke depannya nanti diharapkan micro car mampu memberikan kemudahan dalam mengendarainya, disamping harganya yang relatif lebih murah, dan dengan efisiensi mesin yang tinggi mesin ini menjadi lebih irit bahan bakar, sehingga penghematan bahan bakar dapat terwujud. Micro car dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh desain mobil yang lama yaitu desain mobil yang besar dengan cc yang besar sehingga mengakibatkan kemacetan dikota-kota besar dan boros bahan bakar. Kata kunci : Mobil mini hemat bahan bakar
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 529
MOBIL HEMAT ENERGI DAN BEBAS POLUSI DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SURYA
Abstrak
Mawan Hendrawan, Lifiester Hosana, Stefanus Rocky Fabrianto Universitas Kristen Petra, Surabaya Teknik Elektro Univ. Kristen Petra Surabaya
Kegiatan ini diajukan untuk merancang sebuah mobil yang menggunakan tenaga surya dengan tujuan untuk dapat mengurangi polusi udara akibat penggunaan bahan bakar dari kendaraan bermotor. Mobil tenaga surya ini menggunakan konfigurasi rangkaian H-bridge yang menggunakan komponen relay dan transistor sebagai driver motor. Pada desain rangkaian dan kerangka, mobil diharapkan dapat memiliki kecepatan ±65 km/jam tetapi dari hasil pengujian didapatkan kecepatan yang berkisar antara ±50 km/jam. Dari analisa hasil percobaan yang dilakukan pada motor didapatkan keterbatasan beban maksimum sebesar 120 kg. Akibat dari keterbatasan ini maka mobil yang kami rancang memiliki beban maksimum sebesar 120 kg. Kata kunci : mobil hemat energi,bebas polusi, tenaga surya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 530
MOBIL MAINAN DENGAN KENDALI SUARA MIKROKONTROLER AT89C51 Abstrak
Luqman amin Hanafi dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Kemajuan yang begitu pesat dalam bidang elektronika telah merambah pada mainan anakanak. Saat ini hampir semua mainan anak-anak telah dibuat dengan memanfaatkan komponenkomponen elektronika, atau dengan kata lain mainan tersebut telah berbasiskan elektronik. Contoh yang paling nyata adalah robot mainan dan mobil mainan. Khusus untuk mobil mainan, saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Dulu pada awal mulanya mobil mainan digerakkan dengan remote kabel, tapi sekarang telah berkembang menjadi remote wireless / tanpa kabel. Mobil mainan yang banyak dijual dipasaran adalah yang menggunakan remote wireless, belum menggunakan alat kontrol lain seperti suara. Dengan kontrol suara, mobil mainan akan lebih terasa mudah untuk dikendalikan tanpa harus memencet tombol remote. Oleh karena itu muncul ide untuk mengembangkan mobil mainan yang dikendalikan dengan suara. Sebelum bisa menggunakan mobil mainan ini, kita harus menyimpan data suara terlebih dahulu kedalam IC ISD 1420. Data suara tersebut adalah maju, mundur, kanan, kiri, dan berhenti. Selanjutnya kita memasukkan perintah suara untuk proses pengendalian mobil mainan. Jika suara tersebut cocok dengan suatu perintah, maka mobil mainan akan bergerak sesuai dengan data program. Komponen yang berfungsi untuk membandingkan data input suara dengan suara yang telah tersimpan adalah IC mikrokontroller AT89C51. Selain itu IC mikrokontroller AT89C51 juga berfungsi untuk mengatur pergerakan mobil sesuai dengan program. Dengan dibuatnya Mobil Mainan dengan Kendali Suara Berbasis Mikrokontroller AT89C51 ini, diharapkan akan menambah rasa keingintahuan dan ketertarikan anak-anak untuk mempelajari elektronika. Selain itu dengan dibuatnya mobil mainan dengan kendali suara ini, akan semakin menambah alternatif mainan yang bagus dan bermutu bagi anak-anak, sehingga anak-anak tidak bosan dengan mainan yang ada. Kata kunci : IC ISD 1420, IC mikrokontroller AT89C51, mobil mainan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 531
MODEL AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DENGAN ENERGI GRAVITASI GUNA MENINGKATKAN DAYA DUKUNG KOLAM IKAN Suranto dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 532
MODEL PONDASI DENGAN METODE PAKU BUMI ULIR UNTUK PEKERJAAN BANGUNAN SATU LANTAI Agung Handaka K. dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 533
MODIFIKASI KONSTRUKSI BECAK UNTUK MENDAPATKAN SISTEM KENDALI YANG LEBIH AMAN DAN NYAMAN Faizal Ramdhani, Angga Surya Anggana, Adisukma Wijaya Teknik Mesin Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 534
NAVIGASI KEMIRINGAN MOBIL NIAGA SEBAGAI SISTEM PEMBERITAHUAN PADA MOBIL UNTUK MENIKUNG DENGAN AMAN Henry Setyawan dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 535
OPTIMALISASI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA ORGANIK SMU MELALUI REKAYASA ALGORITMA DAN PEDAGOGIS MODERN YANG DITERPAKAN DALAM SOFTWARE MULTIMEDIA KOMPUTASI KIMIA
Abstrak
Rian Arief Grafianto, Indra Lesmana, Rifki Rachmansyah, Cucu Suhendar PS Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Di Indonesia, kegiatan instruksional yang melibatkan komputer tampaknya belum berkembang sama sekali. Hal ini terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, baik dari segi psikologi, pendidikan, sosial, ekonomi, dan hukum, maupun dari segi sarana dan prasarananya. Belum tersedianya paket aplikasi yang sesuai, baik dari segi sistem komputer yang digunakan, maupun dari segi strategi insrtruksional yang diterapkan, merupakan kendala yang perlu ditangani. Walaupun berbagai program aplikasi pengajaran telah banyak diperdagangkan terutama yang diproduksi di negara maju namun dalam beberapa hal, program tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi dan tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan mengenai strategi rekayasa algoritmis dan rekayasa pedagogis baru dalam penyusunan software supaya diperoleh software yang lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metoda yang digunakan untuk merancang aplikasi ini menggunakan pendekatan rekayasa algoritmis dan pedagogis. Berdasarkan analisis dan metoda tersebut akan dibuat suatu media pembelajaran kimia organik yang sesuai dengan kemampuan siswa dan kurikulum SMU di Indonesia. Analisis hasil questioner sementara dari 30 koresponden menunjukkan bahwa 83% software yang dibuat telah memenuhi syarat. Kata kunci : kegiatan instruksional, rekayasa algoritmis dan pedagogis, Analisis hasil questioner,
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 536
PAS SEPATU ELEKTRONIK Khoirun dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 537
PC CLONING SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BIAYA PENAMBAHAN KOMPUTER PADA USAHA KECIL RENTAL KOMPUTER
Abstrak
Asrul Ramadhan, Sry Rahayu, Wanda Prandani Pendidikan Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan Univ. Negeri Medan
Program Kreativitas Mahasiswa bidang penerapan teknologi (PKMT) yang kami ajukan dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi oleh pengusaha rental komputer untuk melakukan penambahan perangkat komputer dalam upaya menambah hasil pendapatan dari usaha tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga perangkat komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Secara khusus program ini bertujuan untuk: 1). Mengatasi permasalahan tingginya harga perangkat keras dan perangkat lunak komputer dalam upaya penambahan jumlah komputer bagi para pengusaha kecil rental komputer. 2). Mendorong masyarakat pemilik usaha rental komputer untuk lebih bergairah dengan adanya dukungan fasilitas yang baik. 3). Meningkatkan efektivitas, efesiensi dari segi produksi, waktu dan energi yang digunakan. 4). Merangsang masyarakat yang lain untuk menerapkan teknologi tepat guna dengan menerapkan teknologi yang up to date dalam memenuhi kebutuhan penambahan komputer. Metoda pendekatan yang dilakukan adalah dalam pemilihan mitra pemilik usaha rental dengan pendekatan secara langsung yang sebelumnya mensurvei ke lokasi tersebut. Kemudian mengajak para pemilik usaha rental untuk berdialog dan meyakinkan bahwa masalah yang dialami dapat dipecahkan dan dapat dibuat konfigurasi yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang timbul tersebut dengan menggunakan metode yang bersifat problem solving, yaitu mendapatkan langsung pemecahan masalah dari beberapa solusi yang timbul. Selanjutnya Pembuatan dan perakitan PC Cloning dilakukan di tempat usaha rental. Pada perusahaan mitra Rental Komputer Yamakasi penerapan PC Cloning dilakukan pada satu unit komputer (PC) Pentium 4. Setelah dirakit, ditest dan diuji coba CPU Pentium 4 tersebut dapat dipakai untuk melayani 3 user secara bersamaan dan dapat diterapkan untuk usaha rental komputer. Kata kunci : PC Cloning, Rental Komputer, Penghematan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 538
PEMANFAATAN CITRA SATELIT PEGINDERAAN JAUH (TERRA MODIS) UNTUK MEMPREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) DI LAUT SELATAN JAWA TENGAH DAN DIY Abstrak
wijayanti,Sulistyawati,Ratna Fahmi P Kartografi dan Penginderaan Jauh Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2 perairan territorial; dan 2,8 juta km2 perairan nusantara) atau 62 % dari luas teritorialnya. Indonesia diberi hak kewenangan memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan sumber daya hayati dan non hayati, penelitian, dan yurisdiksi mendirikan instalasi atau pulau buatan (UNCLOS, United Nation Convention on the Law of the Sea, 1982). Penelitian ini berusaha menentukan zonasi penangkapan ikan di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY dengan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan pengolahan citra digital. Tatacara yang digunakan adalah dengan menentukan distribusi suhu permukaan laut dan melihat distribusi kandungan klorofil dengan menggunakan data citra satelit AQUA MODIS guna menentukan fenomena adanya upwelling. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan algoritma dari (Minnet,2001) untuk suhu permukaan laut dan (Relly, 1998) untuk konsentrasi klorofil. Dengan melakukan konversi nilai radiansi (band 31 dan band 32) untuk memperoleh ke nilai suhu perairan laut dan konversi dari ratio dua kanal daerah visible (band 9 dab 12) ke nilai kandungan klorofil. Dengan demikian diharapkan hasil dari penelitian ini bisa menunjukkan agihan spasial daerah tangkapan ikan (fishing ground) di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY. Selain itu dapat diketahui pola pergerakan atau perpindahan daerah tangkapan ikan (fishing ground) di Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY karena pada penelitian ini digunakan dua data dengan tanggal perekaman yang berbeda pada musim kemarau dan dua tanggal perekaman yang berbeda pula pada musim penghujan (data multitemporal). Dari hasil pengolahan data citra AQUA MODIS diperoleh pola pergerakan ikan adalah sebagai berikut pola pergerakan atau perpindahan daerah tangkapan ikan (Fishing Ground) di Laut Selatan Jawa TengahadanaDIY pada bulan Januari daerah tangkapan banyak berada di bagian selatan Pulau Jawa dan banyak yang terletak di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Perekaman bulan Maret potensi ikan berpindah ke arah timur yaitu di daerah Jawa Timur sampai Selat Bali. April hanya sedikit sekali yaitu di sekitar TPI-TPI Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo. Lokasi potensi ikan didominasi oleh pantai utara Jawa. Di selatan Pulau Jawa hanya terdapat di sekitar Cilacap dan Kebumen yang cukup dekat dengan pantai. Kegunaan dari penelitian ini diperuntukkan bagi nelayan di daerah Laut Selatan Jawa Tengah dan DIY supaya mereka dapat mengetahui daerah yang potensial sebagai daerah tangkapan ikan (fishing ground) dan pola pergerakan atau perpindahannya. Sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di Laut Selatan Jawa Tengah Dan DIY lebih optimal. Kata kunci : Citra Satelit , Tangkapan Ikan, Peginderaan Jauh
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 539
PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L.) SEBAGAI SUPLEMEN VITAMIN C PADA SEDIAAN AGAR-AGAR GRACILARIA SP.) Laurentius Dian Ardiyanto , Octaviana Manuhutu , Blasius Budi Cahyono, Yovita Endah Lestari Kimia Univ. Sanata Dharma Yogyakarta
Abstrak
Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Vitamin C dikonsumsi dari sayuran dan buah-buahan segar atau dalam bentuk jus buah. Tetapi ketersediaan sayuran dan buah-buahan segar di masyarakat, khususnya di kota, sangat terbatas sehingga mulai diperkenalkan cara konsumsi vitamin C yang baru yaitu melalui sediaan minuman instan bersuplemen vitamin C dan tablet hisap vitamin C. Vitamin C yang terkandung dalam buah jambu biji secara kuantitas sangatlah tinggi (135mg/100g), jauh lebih tinggi daripada yang terdapat dalam buah jeruk (46 mg/100g), sehingga buah jambu biji memiliki potensi yang besar sebagai sumber Vitamin C di masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengaplikasikan teknologi pembuatan sediaan agar-agar dengan penambahan sari buah jambu biji yang diproses menggunakan metode foam mat drying sehingga sediaan agar - agar dengan sari buah jambu biji dapat digunakan sebagai suplemen Vitamin C. Dari penelitian ini dihasilkan produk sediaan agar-agar sari jambu biji yang mengandung vitamin C sebanyak 2,118 mg/1 gram serbuk akan tetapi belum dapat diperoleh agar-agar siap konsumsi yang jernih karena ada komponen serbuk yang tidak larut, pengukuran kadar Vitamin C tersebut menggunakan metode spektrofotometri UV dengan alkaline background correction. Kata kunci : jambu biji, agar - agar dan vitamin C
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 540
PEMANFAATAN KUBAH PUTAR MASJID SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PENGAHSIL ENERGI LISTRIK Abstrak
Azhar Ismail dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Batubara masih menduduki peringkat tertinggi, yaitu 45 persen. Gas alam menduduki tingkat kedua, yakni 27 persen. Sisanya dipasok dari energi minyak sebesar 13 persen dan energi terbarukan 15 persen. Padahal seperti kita tahu bahwa sumber energi fosil sangatlah terbatas jumlahnya. Sumber angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, bebas polusi dan merupakan sumber energi yang terbarukan (renewable energy). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan energi mekanik kubah putar masjid pengganti turbin angin sebagai energi alternatif penghasil energi listrik, sehingga dapat menjadi sebuah solusi yang dapat mengurangi pemakaian listrik dari PLN. Metode penelitian yang digunakan adalah studi hasil analisis penerapan teknologi terhadap kecepatan kubah putar masjid sebagai pengganti turbin angin, kemudian dilakukan analisis pada kubah putar tersebut untuk diterapkan pada teknologi yang telah ada yaitu dengan memanfaatkan dinamo penghasil energi listrik. Prinsip kubah putar masjid pada umumnya sama dengan kincir angin yaitu dengan memanfaatkan energi mekanik untuk didistriubusikan ke dinamo. Komponen utama untuk mengkonversi enargi listrik ada dua, komponen inti dan komponen penunjang. Komponen inti terdiri dari kubah putar, poros, dan dinamo. Komponen penunjang terdiri dari regulator dan baterai. Energi angin akan mengerakan kubah putar, putaran yang dihasilkan diteruskan oleh poros untuk menggerakan dinamo sehingga menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan akan tersimpan dalam baterai, apabila telah terisi penuh secara otomatis arus listrik yang masuk akan dilepaskan oleh regulator. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masjid, misalnya untuk amplifeyer, kipas angin dan sebagian lampu yang ada dimasjid. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan dan lebih menghemat dari pemakaian listrik PLN Kata kunci : Kubah putar masjid, Energi alternatif, Energi listrik
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 541
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK MEMPRODUKSI SPORA BACILLUS THURINGIENSIS SEROVAR ISRAELIENSIS DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOKONTROL LARVA NYAMUK
Abstrak
Deny Silvina Pandy, Sang Gede Purnama, I Gede Sudiana PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar Kesehatan Masyarakat Univ. Udayana Denpasar
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum dapat ditangani dengan baik sampai saat ini. Hal tersebut tebukti dengan selalu ditemukannya kasus DBD dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahun dan tidak jarang menyebabkan kematian. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan bakteri Bacillus thuringiensis serovar israeliensis (B.t.i) sebagai bioinsektisida yang terbukti lebih aman, efektif dan selektif dalam membunuh jentik nyamuk Ae. aegypti. Kendala dari penggunaan bioinsektisida ini adalah harganya yang mahal, sebab diproduksi dengan media sintesis. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk dapat meproduksi B.t.i dengan media limbah cair tahu yang selama ini sering menyebabkan pencemaran air. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan B.t.i dengan harga yang relatif lebih murah dengan hasil yang mendekati B.t.i yang diproduksi dengan media sintesis. Untuk dapat membuktikan limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media pertumbuhan B.t.i maka peneliti melakukan uji coba dengan menginokulasi B.t.i 4Q1 dalam limbah cair tahu dan Nutrient Broth (media sintesis), lalu membandingkan jumlah spora yang dihasilkan dari kedua media tersebut. Penelitan ini dilakukan di laboratorium Biosains dan Bioteknologi Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, selama 2 bulan dari Bulan April-Mei tahun 2006. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa limbah cair tahu terbukti dapat memproduksi spora dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan NB. Selain itu dari uji patogenitas yang dilakukan diperoleh hasil bahwa B.t.i yang diproduksi dengan limbah cair tahu memiliki daya bunuh yang lebih tinggi dibandingkan NB. Adapun keuntungan dari penelitian ini antara lain:bahan media yang murah, mengurangi pencemaran perairan, dan mudah untuk mendapatkannya. Kata kunci : Limbah Cair Tahu, B.t.i, Larva Ae. Aegypti
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 542
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI ELEKROPLATING SEBAGAI BAHAN PEMBANTU INDUSTRI KERAMIK Abstrak
Agung Widodo dkk Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
Hasil samping pengolahan limbah cair pada industri elektroplating adalah limbah padat (sludge) dimana limbah padat ini merupakan kumpulan bahan-bahan pencemar yang cukup berbahaya sehingga direkomendasikan sebagai limbah B-3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan proses daur ulang (recycling) dengan memanfaatkan limbah padat tersebut sebagai bahan tambahan (admixture) pada pembuatan keramik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan yang optimal antara bahan keramik (lempung dan zeolit) dengan limbah padat (sludge) sehingga didapatkan hasil keramik dengan kualitas yang baik dengan parameter uji tingkat kekerasan keramik, kuat tekan keramik, kuat lentur keramik, prosentase penyusutan keramik, prosentase penyerapan air serta uji lindi untuk mengetahui tingkat dekontaminasi unsur logam pencemar. Baku mutu atau syarat keramik yang dipergunakan adalah SNI 03-4098-1996 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk bahan stimulan dicapai pada perbandingan lempung 80% dan zeolit 20% dengan tingkat kekerasan mencapai 1,17 Mohs, kuat tekan 2.538,8 MPa, penyerapan air 12,57% dan tingkat penyusutan 1,4737%. Kondisi optimum untuk keramik hasil dicapai pada perbandingan bahan stimulan 92,5% dan limbah padat 7,5% dengan tingkat kekerasan mencapai 5,06 Mohs, kuat tekan 8.568 MPa, kuat lentur 22,03 MPa, penyerapan air 2,67% dan tingkat penyusutan 0,2716%. Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Industri Elekroplating, Industri Keramik
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 543
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK (POLI PROPILENA) SEBAGAI MATRIKS DALAM PEMBUATAN PAPAN KOMPOSIT
Abstrak
Akhmad Fajar, Yan Sofyan Budiman, Dessy Mellysa, Ade Ridwan Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung Univ. Padjadjaran Bandung
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah terutama plastik dan limbah hasil industri merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena adanya kemajuan teknologi. Pencemaran oleh bahan yang tidak dapat terdegradasi oleh alam dapat dicegah dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan mengurangi bahan tersebut. Plastik contohnya merupakan bahan elastomer yang secara komersial digunakan oleh masyarakat dan industri untuk membuat barangbarang, bungkus atau packing dari suatu komoditas, dan lain-lain. Selain plastik limbah hasil industri dan proses pengolahan kayu begitu melimpah, karena dari pohon utuh atau kayu gelondongan hanya 40%-nya saja yang dapat digunakan selain itu limbah dari proses pemotongan kayu pun begitu melimpah. Hal ini tentu saja tak boleh dibiarkan begitu saja. Pengolahan limbah secara daur ulang merupakan cara yang sangat baik karena dapat menghasilkan output atau produk baru yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Limbah yang dihasilkan seperti plastik dan serbuk kayu yang didapat dari hasil proses pemotongan kayu atau yang didapat dari penghancuran hasil potongan dan sebetan dapat dikombinasikan menjadi produk baru dengan proses tertentu. Komposit kayu plastik merupakan hasil pengolahan daur ulang dari limbah plastik dan industri kayu. Komposit kayu plastik merupakan campuran dua bahan yang berlainan jenis dimana plastik merupakan bahan yang berfungsi sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai filler dari plastik tersebut. Penggabungan dari dua limbah tersebut diperlukan suatu proses dan penambahan zat lain yang dapat menambah sifat dari kayu komposit, dalam hal ini zat tersebut adalah aditif plastik. Aditif berguna sebagai coupling agent dari kayu yang hidrofilik dan plastik yang hidrofobik. Kata kunci : (limbah plastik, serbuk kayu, daur ulang, komposit)
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 544
PEMANFAATAN SCIENCE GAME EQUIPMENT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS(FISIKA) BERBASIS TEKNOLOGI DI SEKOLAH DASAR Abstrak
Muji Lestari , Muthoharoh , Nur Rochim Muntaha Fisika Univ. Negeri Yogyakarta
Program kreativitas ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan alternatif science game equipment sebagai media pembelajaran sains (fisika) yang berbasis teknologi dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Adapun dipilihnya science game equipment sebagai tema karena science game equipment dapat menampilkan peristiwa fisika secara konkret pada siswa dan bentuknya yang menarik serta mudah dibuat. Sedangkan anak usia Sekolah Dasar sebagai sasaran penggunaan media science game equipment disebabakan oleh sifat khas dari anak-anak pada masa ini adalah adanya perhatian kepada kehidupan praktis dalam kehidupan sehari-hari yang konkret. Metode pelaksanan progaram ini adalah dengan penerapan teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran sains (fisika) bagi Sekolah Dasar. Data yang diperoleh adalah masukan dari guru mengenai layak tidaknya alat tersebut digunakan dalam media pembelajaran sains (fisika). Hasil analisis menunukkan bahwa pembelajaran menggunakan science game equipment sebagai pembelajran sians (fisika) yang berbasis teknologi dapat memudahkan siswa untuk memahami konsep dasar sains karena media yang digunakan dapat ditemukan dan dijumpai disekitar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat memotivasi siswa untuk bepikir kritis dan aspek psikomotorik siswa dapat terlihat dalam proses pembelajaran. Kata kunci : Pemanfaatan Science Game Equipment, Pembelajaran Sains, media pembelajaran
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 545
PEMANFAATAN SILASE RUMPUT LAPANGAN DAN GLIRICIDIA MACULATA DALAM RANSUM KAMBING LOKAL UNTUK MANGATASI KEKURANGAN HIJAUAN DI MUSIM KEMARAU. Abstrak
Sriyono, Agus Triyanto dan Wahyu Puspo Wardoyo Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan silase rumput lapangan dan Gliricidia maculata sebagai suplemen pakan terhadap produksi kambing lokal jantan. Penelitian dilaksanakan di Unit Praktek Ternak (UPT) Akademi Peternakan Karanganyar dari tanggal 7 Februari sampai dengan 25 Mei 2006. Materi yang digunakan adalah kambing lokal jantan sebanyak 8 ekor dengan rata-rata berat badan awal 17,8 kg. Kambing dibagi secara acak menjadi 2 perlakuan. Perlakuan pertama (T1) adalah kambing diberi pakan konsentrat dan silase rumput lapangan dan perlakuan kedua (T2) kambing diberi pakan konsentrat, silase rumput lapangan dan Gliricidia maculata. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), konsumsi protein kasar (PK) dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pada perlakuan T1 lebih tinggi (637,43 g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (607,44 g/ekor/hari). Konsumsi protein kasar pada perlakuan T1 lebih rendah (85,65 g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (90,41 g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada perlakuan T1 lebih rendah (113,10 g/ekor/hari) dibandingkan dengan perlakuan T2 (122,01 g/ekor/hari). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa silase rumput lapangan dan Gliricidia maculata dapat dimanfaatkan sebagai pakan kambing lokal dengan produksi yang cukup tinggi, terutama untuk mengurangi kekurangan pakan di musim kemarau. Kata kunci : Silase, Rumput lapangan, Gliricidia maculata, Kambing lokal.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 546
PEMANFAATAN SINAR BIRU DENGAN METODE LIGHT TRAP UNTUK MEMBASMI HAMA TRIPORYZA INNOTATA PADA TANAMAN PADI SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN PESTISIDA Ruktin Handayani, Resti Afiadinie, Moh. Ating Kurnia Teknik Informatika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 547
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERKOLASI DALAM PRODUKSI SIRUP PINANG SEBAGAI MINUMAN STIMULANSIA Fauziah Aliwarman,Rahmat Hidayat,Yori Yuliandra,Bambang Ardianto,Rahmat Hidayat Farmasi Univ. Andalas Padang
Abstrak
Pelaksanaan kegiatan penerapan teknologi ini bertujuan untuk menerapkan metode baru dalam mengambil ekstrak cair pinang sirih, yang selama ini belum dilakukan oleh masyarakat. Meningkatkan nilai jual pinang, khususnya di Sumatera Barat yang selama ini hanya menjual pinang dalam bentuk mentah. Adanya produk minuman stimulansia alami yang mempunyai rasa khas pinang , sebagai minuman alternative pengganti minuman stimulansia sintesis yang bahan-bahannya merupakan senyawa kimia murni. Metoda perkolasi merupakan salah satu metoda ekstraksi simplisia. Selama ini masyarakat mengekstrak tumbuhan masih secara tradisional yaitu dengan jalan merebus, tetapi hasilnya tidak tahan lama dan cendrung penggunaan dosis tidak bisa diatur karena penggunaan hasil hanya berdasarkan takaran yang diinginkan. Oleh karena itu disini kita mencoba membandingkan metoda tradisional tersebut dengan sebuah metoda perkolasi yang diketahui mempunyai keuntungan lebih sempurna penyariannya dan proses pengerjaannya cepat. Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan senyawa-senyawa kimia dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain-lain menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metoda sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Teknik yang umum digunakan untuk ekstraksi adalah dengan cara maserasi, perkolasi, sokletasi dan perebusan. Perkolasi merupakan suatu teknik penyarian dengan pelarut organik menggunakan alat perkolator, dimana pelarut di alirkan melewati sampel sehingga penyariannya lebih sempurna. Sedangkan metoda perebusan merupakan teknik penyarian menggunakan pelarut air, dimana metoda ini paling kuno dan proses ekstraksi kurang sempurna. Kata Kunci : Teknologi Perkolasi, Sirup Pinang, Minuman Stimulansia
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 548
PEMANFATAN GRAFIT PENSIL SEBAGAI ELEKTRODA SELEKTIF ION BERMEMBRAN AGCL/AG2S UNTUK ANALISA ION KORIDA Abstrak
Rachmat Badawi,Ismulawardi,Agoes Noegraha,Subroto Univ. Airlangga Surabaya
Ion klorida merupakan salah satu ion penting dalam tubuh manusia. Ion Klorida banyak ditemukan dalam berbagai bahan, seperti pada garam dapur, roti, mentega, keju, susu, telur, daging sapi, ikan, tembakau, anggur, kacang-kacangan, sayuran, pakan ternak, pupuk, larutan pemutih, tanah, dan air. Ion Klorida juga banyak terdapat pada sediaan farmasi, misalkan infus NaCl 0,9 %, minuman isotonis pengganti ion, tablet effervescent, bedak pemutih, deodoran, larutan pencuci mulut, dan desinfektan. Ion klorida diukur dengan banyak metode salah satunya electrode selektif ionpotensiometri. Penelitian bertujuan membuat prototype electrode selektif ion klorida yang murah, dan sederhana. Dengan memanfaatkan grafit pensil dan membran AgCl/Ag2S dibuat Elektrode selektif ion klorida. Grafit pensil sebagai badan electrode direkatkan pada membrane elektroaktif. membran ini memiliki perbandingan antara AgCl dan Ag2S adalah 1: 1. selanjutnya dilakukan karakterisasi terhadap ESI klorida tersebut. ESI klorida bermembran AgCl/Ag2S memiliki karekteristik besarnya Faktor nernst, Trayek pengukuran, Sensitifitas Elektrode (LD), Waktu Respon Aman, Akurasi (% Recovery), dan presisi (RSD; %KV) berberturu-turut adalah sebagai berikut : - 55,56 mV/dekade; 10010-4 mol/L; 10-4 mol/L; 1 M 50 detik, 10-1 M 5 menit, 10-2 M 6 menit, 10-3 M 8 , 10-4 M 10 menit; 98,86 %; dan 15,28 ppt,1.53 %. Penggunaan Ion Strenght Adjuster (ISA) KNO3 1 M membantu menstabilkan potensial dan memperbaiki factor nernst. Kata kunci : ion klorida, Elektrode Selektif Ion, Grafit pensil, AgCl/Ag2S, Karakterisasi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 549
PEMBANGUNAN MEDIA COMPACT DISH DALAM PENGAJARAN BINA DIRI BAGI ANAK TUNAGRAHITA Handayana dkk Univ. Negeri Padang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 550
PEMBANGUNAN PENGONTROL PERANGKAT ELEKTRONIK DENGAN BLUETOOTH MENGGUNAKAN J2ME MELALUI LC
Abstrak
Puji Subakti 1, Eny Widaryanti 2, M Sagita 3, Gesit H Hutami 4, M Ghofur 5 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, 4 Jurusan Teknik Industri, 5 Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung Teknologi dan Rekayasa Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melakukan rutinitas yang sama seperti mematikan dan menyalakan lampu dan televisi. Kadang kala kita merasa malas untuk berpindah tempat karena lupa mematikan atau menyalakan lampu maupun televisi. Untuk itu, kami membangun suatu perangkat elektronik yang dapat mengontrol perangkat elektronik yang kita miliki. Perangkat elektronik ini dibangun dengan bluetooth yang mempunyai jangkauan kontrol lebih jauh dibanding infra red pada remote control biasa dan menggunakan J2ME sebagai tampilan interface yang user friendly dan dihubungkan melalui PLC. Melalui perangkat ini kita akan dapat mengontrol perangkat elektronik kita dengan menggunakan mobile phone atau handheld computer / pocket PC misalnya laptop. Pada handheld computer, kita membuat tampilan yang user friendly sehingga memudahkan masyarakat pengguna perangkat ini dalam mengontrol perangkat elektroniknya. Handheld computer memberikan instruksi secara wireless dengan bluetooth yang kemudian diterima oleh PLC. PLC mengkonvert instruksi tersebut dengan mengaplikasikannya pada perangkat elektronik sesuai perintah user. Dengan perangkat ini user hanya tinggal mengatur perangkat elektroniknya melalui handheld computer. Dengan demikian user akan merasa lebih nyaman dan mudah dalam mengontrol perangkat elektroniknya. Kata kunci : Bluetooth, PLC, kontrol, handheld computer.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 551
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DOKTER GIGI BERBASIS WEB Abstrak
Dwi Hartanto WMW,Denny Setiarika Pirhadi,Fajar Kurniawan Kedokteran Gigi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Untuk membangun suatu sistem informasi yang mudah digunakan dan diakses oleh pihak terkait. Membantu mempermudah pengelolaan data sehingga menghasilkan data yang akurat, aktual, efektif, dan efisien. Mencari dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan sistem informasi dan klinik dokter gigi. Baik yang terdapat di buku maupun internet. Observasi (pengamatan langsung) pada klinik Gigi untuk mengetahui fitur-fitur dan prosesproses yang ada di dalam klinik yang nantinya akan diterapkan pada sistem informasi klinik dokter gigi yang akan dibuat. Analisis data yang diperoleh dan aplikasinya di klinik Pembuatan sistem informasi klinik dokter gigi berbasis web. Pengujian sistem informasi yang sudah dibuat dengan mengambil beberapa kasus yang pernah dan sering terjadi di klinik. Sistem informasi rekam medis drg sangat membantu pihak rumah sakit dalam memenejemen rekam medis pasien. Sistem ini berjalan lebih efektif dan efisien. Php dan My SQL dapat diimplementasikan dalam pembuatan sistem rekam medis berbasis web. Kata kunci : Sistem Informasi, Medis,Dokter Gigi, Web
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 552
PEMBAUTAN ALAT ELECTRICAL SHOES SEBAGAI TERAPI DISMENORRHEA (NYERI HAID) Yanti Raihana dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 553
PEMBUATAN ALAT KOMUNIKASI PRAKTIS ANTAR PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN MEMANFAATKAN GELOMBANG RADIO I Komang Agus Sugiarthawan dkk IKIP Negeri Singaraja
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 554
PEMBUATAN ALAT PANEN DAN PERONTOK PADI DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA TRAKTOR TANGAN Abstrak
NANANG UTAMI,BARLIYAN,EKWAN PRAHASTA,SISKA APRIYANI,HOSWANDI A.D Teknologi Pertanian/TIP Univ. Bengkulu
System panen padi tradisional membutuhkan tenaga kerka dan biaya produksi yang mahal. Mahalnya biaya produksi padi ini akan menyebabkan naiknya harga beras dipasaran. Untuk itu diperlukan suatu alat panen dan perontok padi yangdiharapkan dapat membantu petani dalam proses pemanenan padi sehingga panen padimenjadi mudah dan menyenangkan sesuai dengan tujuan perancangan alat. Hand tractor merupakan salah satu mesin pertanian yang pemanfaatannya masih belum maksimal. Tracktor tanga yang mempunyai tenaga yang cukup besar selama ini hanya digunakan untuk membajak sawah saja. Pemanfaatan tenaga traktor tangan (hand tractor) sebagaia alat panen dan perontok padi diharapkan selain memaksimalkan pemanfaatan traktor tangan juga dapat membantu petani dalam pemanenan hasil pertanian khusunya padi. Kata kunci : hand tractor, pemanen dan perontok padi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 555
PEMBUATAN ALAT STERILISASI AIR DARI FIBRE-GLASS UNTUK PANTI PEMBENIHAN UDANG WINDU (PENAEUS FABRICIUS) SRI SURYANDARI SYAM, HASRIANI, RESVI ASVRIYANTI RAHMAN Budidaya Perikanan Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 556
PEMBUATAN APLIKASI PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL MENEGAH BERBASIS WEB PORTAL Uji Sektiawan dkk Univ. Islam Indonesia Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 557
PEMBUATAN FORMULASI CAIR INOKULUM BEAUVERIA BASSIANA DAN EFIKASINYA SEBAGAI BIOINSEKTISIDA PADA HAMA PENTING KUBIS, CROCIDOLOMIA PAVONANA DAN PLUTELLA XYLOSTELLA Abstrak
Citra Dewi, Chandra Hardinata , M. Andre Agus Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Sriwijaya
Kegiatan ini dilakukan di desa Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumatera Selatan selama lima bulan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan partisipatif melalui pendekatan individual dan kelompok. Bentuk kegiatan utama yang dilakukan, yaitu bimbingan dan penyuluhan serta percontohan (terapan). Aplikasi bioinsektisida berbahan aktif B. bassiana pada demplot mampu menurunkan intensitas serangan P. xylostella. Pada demplot intensitas serangan lebih rendah dari pada pada petak kontrol yang pengendaliannya secara konvensional. Populasi larva P. xylostella dan C. pavonana pada demplot lebih rendah dibandingkan petak kontrol. Dari kegiatan aplikasi bioinsektisida ini dapat memberikan pemahaman kepada petani bahwa larva P. xylostella dan C. pavonana lebih ampuh dikendalikan dengan kedua agens hayati tersebut. Selain itu, petak kontrol yang menggunakan insektisida sintetik memberi gambaran kepada mereka bahwa larva P. xylostella dan C. pavonana adalah hama yang kebal atau resisten terhadap insektisida sintetik. Pemanfaatan B. bassiana di tingkat petani sangat mudah untuk dilakukan. Petani dapat mengambil larva Lepidoptera yang terinfeksi B. bassiana yang dicirikan dengan larva kaku seperti mumi dengan warna putih. Larva tersebut lalu digerus, lalu dilarutkan dengan air (10-20 ekor larva terinfeksi per 100 ml air). Selanjutnya. larutan tersebut disemprotkan pada pertanaman kubis. Dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bioinsektisida formulasi cair berbahan aktif B. bassiana dapat mengendalikan hama penting kubis, yaitu C. pavonana dan P. xylostella. Para petani yang berada di sekitar lokasi studi memahami peran bioinsektisida dalam mengendalikan hama kubis. Petani mampu menyerap dan mengaplikasikan teknologi sederhana dalam pembuatan bioinsektisida ini. Kata kunci : Formulasi, Bioinsektisida , Hama, Kubis
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 558
PEMBUATAN KOMPOR SEHAT DAN HEMAT ENERGI UNTUK PEDAGANG MAKANAN KAKI LIMA Abstrak
Hamim Masruri dkk Univ. Lampung
Berdasarkan hasil survei terhadap 100 pedagang makanan (Pasar Tengah dan Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung) menunjukan bahwa selama kurun waktu 2002-2003 hampir tidak ada kampanye dan penyuluhan ataupun monitoring dari Dinas Kesehatan (YPC, 2004). Pedagang sendiri tidak mengetahui kriteria penjualan makanan sehat. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa quality assurance kesehatan dari pedagang makanan hanya sebatas kasat mata dan moral. Secara teknis, hampir semua (97%) pedagang tidak memiliki pengetahuan dalam menyajikan makanan sehat untuk para pembeli. Kriteria makanan sehat untuk konsumsi komersial sangat penting bagi konsumen, khususnya untuk menjaga kesehatan. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum adanya ketentuan baku (khususnya prosedur pelaksanaan bagi pedagang makanan kaki lima) yang menentukan kriteria makanan sehat. Kampanye temperature pengendali bakteri patogen di WAAustralia menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dihambat pertumbuhannya jika temperatur dipertahankan diatas 60oC atau dibawah 5oC (Anggraini D & Taufik A, 2005). Berdasarkan hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir seluruh pedagang makanan kaki lima yang berada di Bandar Lampung menggunakan kompor minyak sebagai alat pemanas dan memasak makanan yang akan disajikan kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut penelitian difokuskan pada pemanfaatan panas buang kompor minyak yang digunakan oleh pedagang makanan kaki lima untuk menghasilkan temperatur pengendali pertumbuhan bakteri patogen tersebut. Pemanfaatan panas buang kompor minyak ini dilakukan dengan menggunakan koil pengumpul kalor dengan menggunakan material pipa tembaga, karena pipa ini memiliki konduktivitas thermal yang tinggi. Variabel penelitian difokuskan untuk mengetahui perubahan diameter pipa (3 diameter), jumlah lilitan (2 lilitan) dan sudut inklinasi koil efektif yang dapat menghasilkan temperatur pengendali pertumbuhan bakteri tersebut, selanjutnya temperatur tersebut digunakan sebagai media pencuci piring yang digunakan untuk menyajikan makanan pedagang kaki lima. Hasil yang dicapai pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa diameter koil yang semakin kecil dan jumlah lilitan yang semakin banyak akan dapat menghasilkan temperatur akhir air yang semakin tinggi. Sedangkan pengaruh sudut inklinasi belum dapat diketahui karena keterbatasan waktu yang dijadualkan. Selain 2 parameter diatas yang perlu diperhatikan adalah laju aliran air yang dialirkan ke dalam koil absorber, yang mana semakin besar laju aliran maka temperatur akhir air yang bisa diperoleh akan semakin kecil. Dalam penelitian ini penulis menggunakan diameter pipa yang terkecil dengan ukuran 3/16 inchi (4,68 mm). Dan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Roland HS, yang menyatakan bahwa tinggi koil efektif sebagai pengumpul kalor pada kompor minyak adalah kurang lebih 3-3,5 cm, maka model ideal koil pengumpul kalor yang dapat digunakan adalah koil dengan diameter pipa terkecil dengan 5-7 jumlah lilitan. Kata kunci : Pedagang, Kompor minyak, Koil pengumpul kalor, sehat
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 559
PEMBUATAN KURSI RODA OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI ALAT BANTU DI YPAC YUSUF EFFENDI, BAMBANG HERMANTO K, MOCH. MACHMUD RIFADIL, ZAENAL ROSYID, HARI PRAMUJO Teknik Elektro Industri Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Saat ini perhatian terhadap saudara kita yang memiliki kekurangan seperti para penyandang cacat kaki kurang begitu diperhatikan. Hal ini mengakibatkan mereka susah berkomunikasi dan beraktivitas dengan baik di lingkungan sekitarnya. Padahal sebagian besar dari mereka memiliki kemampuan dan semangat untuk lebih produktif dalam kehidupan. Oleh karena itu melalui program kreatifitas ini kita mencoba untuk membuat sebuah kursi roda otomatis, dengan melakukan pengaturan motor dc sebagai penggerak. Penerapan teknologi ini menggunakan aplikasi mikrokontroller untuk diimplementasikan pada laju roda dan pengaturan kecepatan motor dc. Pengaturan kecepatan motor dilakukan dengan mengatur tegangan motor menggunakan PWM. Selain itu kemampuan adaptasi terhadap kondisi medan yang akan dilalui kursi roda otomatis ini diharapkan dapat dicapai dengan menerapkan metode logika fuzzy. Kata kunci : Mikrokontroller, Motor DC, PWM (Pulse Width Modulation).
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 560
PEMBUATAN MESIN PEMIPIH MELINJO SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGATASI KELUHAN PENGRAJIN EMPING MELINJO TRADISIONAL Abstrak
Asrori ahmad dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Di kabupaten Bantul banyak terdapat industri emping melinjo yang tersebar di setiap kalurahan. Para pengrajin emping melinjo merasa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. Untuk memipihkan melinjo selama ini masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia yaitu cara menumbuk melinjo dengan kemplongan dan batu gandik sehingga menjadi emping melinjo. Untuk mencapai produktifitas yang tinggi dibutuhkan tenaga yang kontinyu, sehingga para pengrajin akan merasa kelelahan setelah bekerja seharian. Produsen selama ini sulit untuk melayani pesanan dari luar daerah sehingga untuk memenuhi pesanan harus dilakukan penyimpanan terlabih dahulu sebelum disetorkan. Hal ini tentunya sangat menghambat produktifitas dan pasaran emping mlinjo. Dari sebabsebab yang dikemukakan di atas dan dengan disertai observasi langsung terhadap proses produksi dan pengumpulan data dari keterangan produsen dan konsumen. Masalah alat adalah masalah yang pertama dan utama sebelum aspek-aspek lain dalam pengembangan emping melinjo, sehingga kami sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan berusaha untuk membuat sebuah mesin untuk memipihkan melinjo. Mesin ini terdiri dari beberapa komponen antara lain system engkol, kerangka, landasan, system transmisi, system input, system rol, dan casing. Mesin ini mampu bekerja secara kontinyu sehingga dapat meningkatkan produktifitas dalam proses pemipihan emping melinjo. Masalah yang kami hadapi yaitu cara memasukkan melinjo kedalam ruang pemipihan dan cara menjaga teperatur panas pada biji melinjo yang akan dipipihkan. Proses pembuatan emping melinjo dimulai dengan membuat system engkol, kemudian dilanjutkan membuat landasan dan system rol. Setelah system engkol, landasan dan system rol, kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan kerangka. Setelah kerangka sudah jadi selanjutnya dilanjutkan dengan penyusunan dan pemasangan system transmisi. Langkah selanjutnya yaitu pembuatan system input dan pembuatan casing. Setelah semuanya selesai dibuat kemudian dilakukan pengecekan, perakitan dan pengecatan. Hasil yang sudah dicapai yaitu sebuah mesin pemipih emping melinjo dengan menggunakan sistim engkol sebagai pengubah gerak putar menjadi gerak lurus bolak-balik beraturan. Mesin ini mampu bekerja secara kontinyu dan memiliki kapasitas produksi 30 butir per menit 3 kg / jam. Jenis emping yang dapat dihasilkan dari mesin pemipih melinjo ini adalah jenis emping super dan jenis emping kluthuk Kata kunci : Mesin Pemipih Melinjo, Pengrajin Emping Melinjo
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 561
PEMBUATAN MESIN PENEPUNG BERAS
Abstrak
Syahrul Sinulingga,Suyanto, Sori Tua M L Tobing dan Syawaludin Ginting PS Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Medan TEKNIK MESIN Poltek Negeri Medan
Beras yang disimpan terlalu lama akan mengalami kerusakan, secara fisik terlihat hancur, secara kimia kehilangan protein dan vitamin. Untuk menghindari kerusakan diusahakan mempersingkat waktu penyimpanan dengan cara segera memanfaatkan beras dalam bentuk diversifikasi makanan dengan bahan dasar tepung beras. Untuk maksud ini dibangunlah mesin penepung yang mudah dibuat. Pembuatan mesin ini dilakukan di Politeknik Negeri Medan, khususnya di Jurusan Teknik Mesin. Mesin ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membuat tepung beras yang selanjutnya dipakai untuk membuat berbagai jenis makanan variatif lainnya. Metoda pengerjaan mesin ini adalah dengan perinsip gaya tekan dan gaya gesek antara stator dan rotor dimana pada rotor terdapat alur yang berguna untuk mengangkut kembali beras yang belum tergiling halus, pada putaran rotor yang kencang akan terjadi kemungkinan besar gaya sentripetal yang membawa beras dan membenturkannya pada dinding stator yang dapat mengakibatkan beras akan menjadi remuk. Mesin ini diuji dengan cara mengumpankan beras sebanyak 1 kg.Kapasitas mesin 11,9 kg/jam. Kata kunci : Mesin, Tepung, Beras
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 562
PEMBUATAN MESIN PENYAYAT BAMBU Ari Munandar dkk Poltek Manufaktur Bandung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 563
PEMBUATAN MESIN RAJANG TEMBAKAU OTOMATIS BERBASIS PNEUMATIK Bayu Satriya Wardhana, Adhen Bagussa Utomo, Nurdianto Maswardi Suwono Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 564
PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENGERING RUMPUT LAUT BERBASIS TENAGA SURYA HYBRID SISTEM PORTABLE Abstrak
Muhammad Iqbal Hanafri dkk Inst. Pertanian Bogor
Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut yang sangat besar. Selain ikan yang melimpah, ada satu biota potensial yang banyak ditemukan di seluruh perairan. Biota itu ialah rumput laut. Pembuatan sebuah alat yang dapat meningkatkan kualitas produksi rumput laut sekarang ini sangat diperlukan, terutama terkait dengan higiene, kadar air dan lama pengeringan, mengingat permintaan yang besar di dalam maupun luar negeri. Melalui perancangan knock-down (portable) solar dryer berbasis tenaga surya dan energi mekanik (kipas dan kompor) ini rumput laut dapat dikeringkan dengan baik. Uji coba yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara pengeringan alami/terbuka dengan pengeringan solar dryer. Nilai kadar air akhir rumput laut setelah dikeringkan dengan pengeringan solar dryer lebih rendah daripada pengeringan alami. Lalu suhu pengeringan dalam solar dryer lebih tinggi daripada suhu pengeringan alami. Juga kelembaban udara relatif lebih rendah pada pengeringan solar dryer daripada pengringan alami. Ini menunjukkan tngkat efektifitas yang cukup tinggi ketika menggunakan solar dryer daripada menggunakan pengering alami. Kata kunci : Dryer Berbasis Tenaga Surya Hybrid Sistem Portable
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 565
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI KULIT PISANG DI KSM NGUDI RAHARJO, BOYOLALI Abstrak
Rudy Nogroho dkk Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Sekarang ini masyarakat cenderung memilih pupuk organik atau pupuk kompos daripada pupuk buatan. Selain harga pupuk buatan yang relatif mahal, pupuk buatn ini juga banyak mengandung zat-zat kimia. Seringkali dalam penggunaan pupuk buatan tersebut para petani menggunakan dosis yang melebihi batas yang dianjurkan, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia ataupun binatang yang mengkonsumsi sayuran atau buah-buahan yang diberi pupuk tersebut. Selain itu juga pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Secara umum, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang didegradasikan secara organik. Sumber bahan baku organik ini dapat diperoleh dari bermacammacam sumber seperti : kotoran ternak, sampah rumah tangga non sintetis, dan limbah-limbah pabrik makanan atau minuman. Selain ramah lingkungan, pupuk hijau juga memperbaiki fisik tanah, seperti melengkapi nutrisi tanaman. Pemberian kompos pada tanah berpasir pun akan meningkatkan tersedianya air untuk tanaman. Pada tanah liat, kompos bisa meningkatkan permiabilitas terhadap air dan udara. Untuk itu dalam program ini, tim KAPKI tahun 2006 mencoba mengembangkan usaha pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik di Dusun Tompo Gunung. Tim KAPKI memutuskan untuk mengembangkan kotoran kambing menjadi pupuk organik didasari oleh mata pencaharian anggota Kelompok Usaha Tani (masyarakat Dusun Tompo Gunung) yang sebagian besar adalah penggembala ternak. Kata kunci : Pembuatan Pupuk Organik, Kulit Pisang, Boyolali
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 566
PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT
Abstrak
D.Z. Anugra, M.H. Yanuar, S. Widodo, S.R. Wibowo, R. Kusuma Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Bidang Kemahasiswaan dan Riset Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Permasalahan global yang saat ini dihadapi oleh dunia yakni kelangkaan bahan bakar fosil. Tidak mustahil bahwa suatu saat nanti ketersediaan dari bahan bakar fosil tersebut akan menipis seiring dengan perkembangan teknologi modern. Dengan kata lain bahan bakar fosil akan tergantikan dengan sendirinya oleh sumber daya alam lain yang lebih potensial seperti cahaya matahari, angin, air dan biomassa melalui penelitian-penelitian yang terus berkembang. Yang kesemuanya itu masih kurang tersentuh oleh kita karena ketergantungan yang lebih terhadap bahan bakar fosil. Seperti kita ketahui, di Indonesia bahan bakar minyak sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat, dengan tingginya harga minyak dunia yang saat ini mencapai US$ 67 per barel, sangat potensial mengakibatkan gejolak sosial dan ekonomi yang cukup signifikan. Adapun penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai eksistensi kendaraan yang kurang ramah lingkungan dan masih bergantung pada bahan bakar fosil. Kendaraan ini didesain dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar dengan kecepatan maksimal yang ditempuh sekitar 20 km/jam selama kurang lebih satu jam dengan sekali pengisian baterai. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui berbagai percobaan yang terstruktur untuk memperoleh data yang akurat. Data yang diperoleh digunakan untuk merancang desain yang sesuai permintaan pasar dengan efisiensi maksimal melalui perhitungan error yang terjadi. Error yang ada dibuat sekecil mungkin, sehingga tidak mengurangi efisiensi kerja motor listrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penggunaan tenaga surya sebagai tenaga penggerak motor pada sepeda, dapat ditempatkan pada urutan teratas tenaga alternatif dalam menggantikan bahan bakar fosil. Kata kunci : kelangkaan, ramah lingkungan, efisien, alternatif
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 567
PEMBUATAN SERBUK GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERSTANDAR DENGAN METODE PENGERINGAN ALIRAN UDARA KERING
Abstrak
Lesly Septikasari R, Dwi Setio P, Lella Rita Indriani, Ratika Rahmasari, Sjaikhurizal el M Inst. Teknologi Bandung
Lebih dari 95 % bahan baku industri farmasi diperoleh dari luar negeri alias impor. Ironisnya, Sebagian besar bahan bakunya berasal dari Indonesia sendiri yang kemudian diolah diluir negeri dan dijual kembali di Indonesia. Demikian halnya dengan Lidah buaya atau Aloe vera. Lidah buaya tumbuh melimpah di Indonesia, baik yang tumbuh liar maupun dibudidayakan, khususnya di Kalimantan. Namun sebagian besar diimpor dan dikembalikan dalam bentuk serbuk. Dengan adanya metode pengeringan lidah buaya dalam negeri yang sesuai diharapkan dapat memotong jalur ini serta lebih menguntungkan pihak petani lidah buaya, industri kosmetika nasional, dan konsumen dengan menghasilkan serbuk gel lidah buaya yang memiliki kualitas minimal sama dengan pasaran dalam negeri dan Menjadi referensi manufaktur / produksi yang lebih besar. Dari hasil Penetapan kadar air (6,5%) menunjukkan bahwa metode pengeringan sudah memenuhi syarat bahan (8%) namun masih jauh dari nilai kadar air serbuk pembanding (2,54%). Sementara dari penenentuan kadar asam malat secara HPLC yang merupakan parameter yang direkomendasikan International Aloe Science Council for Certification menunjukkan bahwa serbuk Aloe vera yang dibuat dengan metode pengeringan aliran udara kering memiliki kandungan asam malat yang lebih tinggi (33,83% b/b) daripada serbuk pembanding (17,68 % b/b sampel). Di samping itu, serbuk Aloe vera sampel juga memiliki kandungan natrium dan kalsium yang lebih tinggi daripada serbuk pembanding. Pada beberapa pengujian juga ditambahkan penentuan terhadap Aloe vera dari sumber lain yang diproses dengan metode pengeringan yang sama untuk melihat pengaruh perbedaan lokasi dan kondisi tanah tanah terhadap kualitas serbuk yang dibuat. Hasil penentuan-penentuan parameter ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan mendekati hasil yang diinginkan, penelitian lebih lanjut untuk optimasi penyiapan, metode pengeringan maupun penyimpanan perlu dilakukan. Kata kunci : Aloe vera, Pengeringan, standar
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 568
PEMBUATAN SISTEM PENJEJAK MATAHARI DENGAN SEL SURYA BERBASIS LOGIKA FUZZY SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF
Abstrak
Maria Orbita I R, Herman Prianto, Novi Muliawati, Evi Nurhayani Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Peningkatan konsumsi energi, yang umumnya memanfaatkan minyak bumi, dari tahun ke tahun semakin meningkat, untuk itu diperlukan adanya alternatif lain. Energi matahari merupakan energi yang sangat melimpah, apalagi pada posisi geografis Indonesia yang menyebabkan Indonesia banyak dikaruniai energi ini. Akan sangat menguntungkan apabila energi ini dimanfaatkan secara optimal sebagai alternatif pemenuhan energi. Pemanfaatan secara optimal energi matahari harus dilakukan dengan cara yang optimal pula. Penelitian ini menitikberatkan pada pembuatan (rancang bangun) sistem pencari posisi matahari untuk mendapatkan energi listrik terbesar yang mampu dihasilkan oleh sel surya yang kemudian ditampilkan pada keluaran 8 bit. Didalam sistem, sel surya bekerja bersama controller dan driver, yang dengan kesatuan sistem ini bisa didapatkan energi yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan hanya menggunakan sel surya saja. Untuk pengontrolan pergerakan motor stepper dilakukan secara otomatis, yaitu dengan melakukan algoritma perbandingan nilai pada kedua sensor LDR yang diletakkan pada kedua sisi sel surya, sehingga motor bergerak mengarah pada posisi sumber cahaya optimal. Software yang dibuat berfungsi untuk membandingkan tegangan output yang dihasilkan oleh kedua sensor LDR dan mengatur pergerakan driver sel surya. Setelah nilai tegangan output yang dibandingkan sama besar, maka driver akan secara otomatis berhenti bergerak dan mengunci posisi tersebut. Data analog (tegangan) dari solar sel diubah menjadi data digital dengan ADC 0804 dan diinputkan ke PC dengan Interface PPI 8255. Pemrograman yang digunakan adalah Visual basic. Dengan keseluruhan sistem itu, energi bisa diperoleh dengan sangat optimal. Kata kunci : Solar sel, motor stepper, ADC 0804, PPI 8255, Visual Basic.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 569
PEMBUATAN TUNGKU BRIKET ARANG SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF UNTUK KORBAN PACA TSUNAMI DI ACEH Sisri Ningsih Ayu dkk Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 570
PEMBUDIDAYAAN MAWAR (ROSA SP) PADA MEDIA SEKAM DAN TANAH LIAT DI BATU MALANG Abstrak
Ach. Suhedi M, Indarti Agustina, Mukholifatin Nisya’ Biologi Univ. Muhammadiyah Malang
Pengembangan komoditas pertanian sangat penting dilakukan, salah satunya adalah dengan pembudidayaan tanaman. Pengembangan gara dan teknik pembudidayaan perlu terus dilakukan agar nantinya bisa memperoleh hasil yang baik dan jumlah yang banyak baik secara kualitas dan kuantitas. Salah satu contoh tanaman yang memiliki nilai komoditi yaitu bunga mawar. Mawar banayak digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman hias, selain itu minyak mawar digunakan sebagai bahan pewangi ataupun campuran obat. Pembudidayaan mawar dapat dilakukan dengan cara stek batang okulasi. Dalam pengembangan pembudidayaan mawar media tumbuh yang digunakan dapat berfariasi slah satunya yaitu dengan menggunakan media sekam. Penggunaan sekam sebagai media lebih menguntungkan daripada menggunakan tanah karena pertumbuhannya dapat lebih cepat, selain itu akan dapat menghemat penggunaan pupuk karena sekam banyak mengandung unsurhara yang mudah diserap oleh akar. Penggunaan media sekam juga mendukung agar lebih mudah dalam pemindahan tanaman. Teknik dan cara pembudidayaan mawar dengan media sekam perlu terus dikembangkan untuk itu perlu dilakukan berbagai percobaan untuk mendukung perkembangan budidaya mawar tersebut sehinggga nantinya dapat ditemukan cara dan teknik yang lebih baik. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan mawar ini meliputi empat proses pokok yaitu Pembibitan, pemindahan dalam media tanam, pemeliharaan dan okulasi. Semua proses tersebut memiliki tahapan dan cara serta teknik khusus agar nantinya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Kata kunci : Pembudidayaan, unsur hara, okulasi, pembibitan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 571
PEMBUFATAN MANEKIN PENIS SEBAGAI SIMULATOR LATIHAN SIRKUMISISI Abstrak
Windy Ari Wijaya dkk Univ. Airlangga Surabaya
Penguasaan ketrampilan medis mahasiswa kedokteran sangat penting. Keterampilan medis dasar yang harus dikuasai di antaranya adalah teknik penyuntikan obat, pemasangan jarum infus, pengambilan darah vena dan arteri, penggunaan stetoskop, dan pemberian nafas buatan. Praktik langsung pada pasien yang dilakukan mahasiswa bersifat trial and error, dapat menimbulkan dampak negatif fisik maupun psikologis. Saat ini pelatihan keterampilan medis mahasiswa di berbagai institusi pendidikan kedokteran telah menggunakan manekin untuk menghindari praktik langsung kepada pasien. Salah satunya adalah ketrampilan medik untuk melakukan sirkumsisi atau sunat. Akan tetapi sampai saat ini belum ada manekin penis yang digunakan untuk sirkumsisi karena itu manekin ini diharapkan menunjang pembelajaran teknik operasi sirkumsisi. Cara pembuatan manekin penis, pertama-tama kita harus membuat cetakan dari silikon, kemudian menuangkan silikon cair ke dalam cetakan jadi yang juga terbuat dari silikon, mengingat bahan yang sama untuk menghindari perlekatan maka kita lapisi bagian dalam cetakan dengan lapisan vaselin. Kita harus mereduksi sesedikit mungkin gelembung udara agar tidak terjadi cacat pada pencetakan. Setelah kering, kita lepas cetakan dengan mengelupas kulit cetakan sedikit demi sedikit agar kulit cetakan dan manekin penis tidak rusak, kembali kita gunakan vaselin untuk mempermudah pengelupasan kulit cetakan ini. Langkah terakhir adalah merapikan rangkaian bahan di atas sehingga penampilan model anatomi (manekin) penis buatan lokal cukup menarik. Juga kita pasangkan handscoon dan balon yang masing- masing berfungsi sebagai mukosa dan kulit. Manekin dilengkapi dengan mikrokontroler yang berfungsi menempilkan informasi yang akan divisualisasikan pada layar lcd apabila injeksi anastesi yang dilakukan tepat dilakukan pada area yang benar. Hal ini jarang ditampilkan dalam manekin simulasi lain yang pernah ada. Kata kunci : manekin, keterampilan medis, sirkumsisi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 572
PENANGGULANGAN PENCEMARAN MINYAK DI TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU PROPINSI DKI JAKARTA DENGAN BIOREMEDIASI Abstrak
Ahmad Sudarsono dkk Inst. Pertanian Bogor
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu merupakan salah satu kawasan taman nasional yang dijadikan pusat rekreasi dan kunjungan wisata, serta sebagai pusat pemerintahan dan perumahan penduduk masyarakat. Ekosistem yang ada di Kepulauan Seribu adalah ekosistem yang khas dan unik, yaitu Ekosistem Pulau-Pulau Sangat Kecil dan Perairan Laut Dangkal. Ekosistem tersebut terdiri dari gugus pulau sangat kecil dan gosong, hamparan pasir dan karang, mangrove pulau kecil, terumbu karang pinggiran (fringing reef), padang lamun (seagrases), dan perairan laut dangkal di sekelilingnya. Tumpahan minyak di laut dapat terjadi akibat berbagai kegiatan di laut, baik pelayaran, eksplorasi, dan eksploitasi minyak bumi maupun kegiatan lainnya yang mengandung resiko terjadinya kecelakaan yang dapat mengakibatkan keadaan darurat tumpahan minyak. Salah satu alternatif yang saat ini banyak digunakan untuk penanganan pencemaran minyak yang aman (safety) yaitu secara bioteknologi atau proses bioremediasi. Bioremediasi termasuk teknologi ramah lingkungan, cukup efektif, efisien, ekonomis serta memiliki aplikasi yang sangat luas dalam menangani pencemaran minyak. Dalam hal ini bioremediasi merupakan proses detoksifikasi dan degradasi limbah minyak bumi. Kata kunci : Kepulauan Seribu, minyak, dan Bioremediasi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 573
PENERAPAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH SUB POKOK PERSAMANAAN KUADRAT UNTUK TINGKAT SMU
Abstrak
Syalendra Putra, Fardiani, Eka Agustina Jurusan PMIPA FKIP Universitas Bengkulu, Bengkulu P.MIPA/Pendidikan Matematika Univ. Bengkulu
Pada era Teknologi Informasi dan Komunikasi ( Information and Communication Technologi/ICT ), banyak hal yang dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran matematika sekolah. Saat ini banyak sekolah yang memiliki fasilitas komputer yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas namun belum mengoptimalkan penggunaan komputer tersebut. Padahal banyak sekali software yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika sekolah. Salah satunya Microsoft Excel yang memiliki fasilitas menggambar grafik, pengolahan data, aneka propertis hingga dapat dimanfaatkan sebagai program dalam aplikasi aljabar, seperti pada persamaan kuadrat dn fungsi kuadrat. Program yang dibuat oleh tim PKMT diberi nama Program Persamaan dan Fungsi Kuadrat. Pelaksanaan kegiatan PKMT ini terdiri dari penyesuaian program dengan kurikulum, perencanaan program dan LKS, pembuatan program dan LKS, sosialisasi program terhadap guru, persiapan lokasi uji coba serta pelaksanaannya. Dalam melaksanakan program tim PKMT bekerjasama dengan SMU N 8 Kota Bengkulu yang melibatkan siswa kelas XI, pembuatan program dan modul serta uji coba dilaksanakan di Lab ICT Jurusan PMIPA FKIP Unib. Program meliputi subprogram persamaan kuadrat, fungsi kuadrat dan latihan soal yang dibuata menggunakan Visual Basic for Application (VBA) Excel dengan tampilan program yang userfriendly sehingga memudahkan siswa mengikuti langkah demi langkah instruksi program. Program dirancang sesederhana mungkin agar siswa cukup melakukan aksi click dan memasukkan nilai sesuai petunjuk program. Hasil program ini membrikan alternatif media pembelajaran yang inovatif dan dinamis bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran matematika sekolah dan membantu siswa dalam pembelajaran yang menyenangkan. Kata kunci : ICT, Microsoft Excel, persamaan kuadrat, pembelajaran matematika, Visual Basic for Application
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 574
PENERAPAN PETA ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN HASIL OLAHAN DATA SATELIT PENGINDERAAN JARAK JAUH BAGI NELAYAN SELAT MAKASSAR Maisar dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 575
PENERAPAN RANCANGAN PERALATAN PENGHALUS KEDELE UNTUK PEMBUATAN TAHU PADA PENGUNGSIAN DI ACEH Milda Syah Putri , Julia, Arnida Teknik Kimia Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 576
PENERAPAN SLD DALAM PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM UNTUK MEMODIFIKASI PENGOBATAN NABI Abstrak
Heri Kurniawan,Lindya,Luh Komang Mela Dewi,Etik Romdiyah Farmasi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Ingin mengetahui berapa proporsi optimum antara sumber asam dan sumber karbonat yang dibutuhkan dalam pembuatan tablet effervescent ekstak biji jinten hitam (Nigella Sativa L) agar didapatkan tablet yang enak dan memenuhi standar. Karya tulis ini disusun menggunakan dua data, yaitu: a. Data primer, berupa hasil percobaan laboratorium, b. Data sekunder, berupa telaah pustaka, jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian. Cara Analisis data dari pengujian dibandingkan dengan parameter dari Farmakope Indonesia dan literatur lain.1.Tablet effervescent dari jinten hitam mampu memberikan nilai lebih sehingga layak dikembangkan. 2. Tablet effervescent dengan komposisi sumber asam = 57,65% dan sumber basa= 42,35%, merupakan formula optimum menurut metode SLD. 3. Tablet effervescent lebih disukai panelis dibandingkan seduhan serbuk jinten hitam. Dan 4. Sebanyak 70% panelis menyatakan bentuk sediaan ini sangat praktis. Kata kunci : Sld, Tablet Effervescent, Jinten Hitam, Pengobatan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 577
PENERAPAN TECHNOLOGY SELULER SEBAGAI PENGAMAN GEDUNG Abstrak
Adhadi Susilo, Aan Setiawan, Andhika Riyono Putra Elektronika Univ. Bhayangkara Surabaya
Dengan ditemukan tekhnologi telepon seluler (Handphone/Ponsel) masyarakat sekarang telah banyak terbantu dalam sarana komunikasi. Ponsel sudah dikenal dimasyarakat luas sampai di pelosok desa. Dalam jaringan pun sudah meluas. Ponsel tidak hanya digunakan komunikasi saja tetapi juga bisa mengirim pesan melalui SMS. Dalam biaya pengiriman pesan juga murah dan penyapaiannya cepat. Di dalam ponsel, masyarakat telah dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Dengan seiring berkembangannya Ponsel telah terjadinya suatu perubahan yang sangat luar biasa. Dimana Ponsel juga dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan rumah dengan mengirim pesan SMS. Dengan alat pengontrol ini, misal lampu rumah dapat dinyalakan/dimatikan sesuai perintah pengirim melalui SMS. Dengan adanya alat ini kita dapat mengendalikan peralatan rumah dengan jarak jauh. Kata kunci : Pengaman Gedung, HP, seluler
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 578
PENERAPAN TEKNOLOGI CETAKAN LOGAM PADA PROSES PENGECORAN PADUAN ALUMUNIUM PADA INDUSTRI KECIL PENGECORAN DI PALEMBANG Abstrak
Eko Noviarman R. dkk Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
Kondisi geografis Sumatera Selatan beragam antara lain daratan, pengunungan, rawa pasang surut dan sungai. Dengan kondisi geografis yang sebagian besar merupakan dataran rendah berupa rawa dan sungai baik sungai besar maupun sungai kecil untuk mempermudah hubungan antar daerah selain transfortasi darat, banyak juga dibutuhkan transfortasi air yaitu perahu, perahu bermotor, kapal dan speedboat. Ukuran dan kapasitas alat transfortasi yang digunakan tergantung pada jarak dan kondisi dari sungai yang akan dilalui.Alat transfortasi ini digerakan oleh motor pengerak yang dilengkapi dengan baling-baling atau propeller, baling-baling (propeller) yang digunakan ini diproduksi oleh industri kecil pengecoran yang ada di Palembang dan sekitarnya. Banyak Pengusaha kecil /industri rumah tangga di daerah yang menekuni usaha ini , bahan dasar yang dipergunakan pada pembuatan baling-baling (propeller) berasal dari daur ulang aluminium bekas. Bahan aluminium untuk baling-baling mempunyai keunggulan antara lain memiliki sifat tahan terhdap korosi, mudah didapat dan dilakukan proses permesinan serta ringan. Bahan yang dipergunakan merupakan bahan bekas dan proses pengecoran masih menggunakan cetakan pasir, karena cetakan yang digunakan merupakan cetakan pasir sulit menggejar target produksi karena untuk satu benda satu cetakan pasir. Cetakan logam (permanent moulding) yang didesain menggunakan material paduan Tembaga seng dengan perbandingan Cu 76.832 % dan Zn 11.755 %,, paduan ini memiliki titik didih yang lebih tinggi dari Alumunium. Cetakan dari paduan ini dapat dibuat sendiri oleh industri kecil. Kapasitas dari cetakan logam ini adalah 40 buah abalingbaling yang diproduksi dalam waktu 2 jam, cetakan ini dapat dioperasikan selama 10 jam perhari dan umur dari cetakan logam ini sekitar 2 tahun. Setelah 2 tahun cetakan dapat di daur ulang kembali. Kata kunci : Cetakan Logam, Alumunium dan Baling-baling.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 579
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMASAN SISTEM KERING DALAM TRANSPORTASI HIDUP LOBSTER KIPAS (THENUS ORIENTALIS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN HARGA JUAL DI PASARAN Abstrak
Muna Fasriah,La Ode Muh. Hermansat,Ahmad,Asrianti,Israsul Nur Perikanan Univ. Haluoleo Kendari
Program penerapan teknologi pengemasan sistem kering dalam transportasi hidup lobster kipas (Thenus orientalis) kepada masyarakat nelayan kepulauan (P. Tiga) bertujuan mengadopsikan teknologi yang dihasilkan di perguruan tinggi secara cepat. Menghasilkan luaran yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat nelayan kepulauan serta sebagai wahana pembentukan jiwa kreativitas untuk mengembangkan penalaran dan keilmuan dengan mempraktekkan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, dan kerja secara tim dalam menemukan dan menyelesaikan permasalahan masyarakat khususnya di bidang perikanan. Program kretivitas yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa responsif dari khalayak sasaran sangat tinggi, Teknologi yang diadopsikan bersifat Well Proven dan mudah diadopsi oleh masyarakat sasaran beserta keluarganya serta dapat memberikan sintasan yang sangat tinggi terhadap organisme lobster kipas yang ditransportasikan. Hasil analisis ekonomi usaha distribusi hidup lobster kipas pada level nelayan sangat layak dilaksanakan. Usaha ini diyakini dapat memberikan peluang kerja bagi anggota keluarga nelayan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya. Kata kunci : Teknologi Pengemasan, Transportasi Hidup, Lobster Kipas
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 580
PENERAPAN TEKNOLOGI PENYAMBUNGAN " THREE IN ONE" PADA TANAMAN HIAS EUPHORBIA MILII DI BEBERAPA FLORIST ANGGOTA PERKUMPULAN PENCINTA (PPT) CABANG SURABAYA Prakarsa Herananta dkk Univ. Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 581
PENERAPAN TEKNOLOGI SODIS (SOLAR WATER DESINFECTION) UNTUK PENYEDIAAN AIR MINUM PADA MASYARAKAT PEDESAAN) Abstrak
SUWARNO, SITI NUR SA’ADAH, NIHA AINITA Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang
Penyediaan air minum adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Budiyanto (2002) air dalam tubuh manusia mempunyai fungsi yang sangat penting, diantaranya adalah sebagai pelarut polar yang sangat berperan dalam metabolisme (anabolisme atau katabolisme), air berperan dalam mekanisme termostabil, air juga berperan dalam menjaga tekanan darah tubuh, dan masih banyak lagi fungsi dari air dalam tubuh. Dikarenakan fungsi vital tersebutlah, maka setiap hari harus dilakukan regulasi air, yang berarti kita harus mengkonsumsi air setiap hari. Regulasi air harus mampu menjamin kuantitas dan kualitas air tubuh sebanyak kurang lebih 47 liter pada orang dewasa. Untuk itu setiap hari seseorang dewasa harus mengganti air tubuhnya dengan cara mengkonsumsi air sebanyak 5 liter (2 liter atau 8 gelas dari air putih, 1,5 dari air komplek seperti air kopi atau air teh, dan 1,5 liter dari makanan), sehingga jika dalam satu rumah tangga mempunyai anggota 5 orang, maka dibutuhkan 10 liter air minum (air putih) setiap harinya. Jika masyarakat menggunakan teknologi SODIS untuk memproduksi air minum, maka akan dihemat uang sebanyak Rp. 450.000,- per bulan. Hal ini akan sangat membantu masyarakat dalam kondisi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus naik dan kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, maka penggunaan teknologi SODIS merupakan jalan keluar yang mudah, murah, dan aman untuk penyediaan air minum. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKMT pada teknologi SODIS ini adalah Dapat menerapkan teknologi tepat guna yang efisien, praktis dan ekonomis terutama dalam penyediaan minum dengan menggunakan teknologi SODIS. Untuk mengefisiensikan pengeluaran dalam rumah tangga terkait dengan penyediaan air minum dan Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat dengan senttuhan Teknologi Tepat Guna dalam penekanan penggunaan kayu sebagai bahan bakar dalam mengolah air minum (meminimalkan pengambilan kayu dari hutan sebagai bahan bakar dalam memasak). Untuk memperoleh air bersih, masyarakat di kedua Kecamatan ini menggunakan sistim swadaya yaitu dengan mengalirkan air bersih dengan pipa-pipa ke setiap RT yang airnya di ambil dari sumber mata air yang tergantung dari musim. Pada musim penghujan air relatif mudah untuk di dapatkan tetapi jika pada musim kemarau air bersih sangat sulit untuk di dapatkan hal ini di sebabkan hutan di kawasan ini tidak lagi memiliki pepohonan sebagai serapan air. Dari observasi awal antusiasme dan tanggapan warga cukup baik dan dengan antusiasme warga cukup baik ini di barengi dengan ketrampilan warga dalam membuat alat-alat yang di perlukan cukup baik. Dari segi efisiensi, masyarakat metode ini cukup efisien dan mudah di lakukan sebab bahan yang di gunakan cukup murah dan mudah untuk di dapatkan dan untuk proses pengolahanya pun cukup murah sebab energi panas yang di gunakan dalam proses pengolahan cukup mudah di dapatkan dan gratis yaitu sinar matahari. Penerapan teknologi tepat guna yang efisien, praktis dan ekonomis dalam menyediakan air minum dapat di terapkan di Kecamatan Donomulyo dan Kecamatan Pagak sebagai alternatif pengolahan dan penyediaan air minum yang tanpa menggunakan kayu bakar dan minyak tanah sehingga dapat mengurangi pengeluaran. Teknologi SODIS dapat mengefisienkan pengeluaran dalam rumah tangga terkait dengan penyediaan air minum karena teknologi ini menggunakan energi yang di peroleh dari sinar matahari. Kata kunci : SODIS, Air minum, Teknologi tepat guna, Kenaikan BBM
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 582
PENGARUH PENAMBAHAN DEKSTRIN DALAM PROSES PEMBUATAN YOGHURT BUBUK
Abstrak
Sartika Wahyuni, Selvi Utami, Dylia Ratih Pramesti, Ricky Ramdani Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung Univ. Padjadjaran Bandung
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengolahan yoghurt bubuk yang mengandung bakteri asam laktat dan berserat dilakukan melalui dua tahapan. Tahap pertama merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui pembuatan yoghurt serta proses pengeringan vacuum yoghurt cair menjadi yoghurt bubuk yang berpengaruh terhadap viabilitas bakteri asam laktat dalam yoghurt bubuk. Penelitian tahap kedua merupakan penelitian utama yang terdiri dari dua percobaan dengan 3 kali ulangan. Percobaan 1 bertujuan untuk memperoleh kombinasi perlakuan pembuatan yoghurt cair dari susu segar dan starter yoghurt dengan suhu inkubasi 42 oC selama 6 jam. Percobaan tahap 2 bertujuan untuk mendapatkan kombinasi perlakuan antara kultur starter (yoghurt komersial dan kultur murni) dengan konsentrasi dekstrin (5, 10 dan 15%) terhadap sifat fisik, kimia, mikrobiologi dan organoleptik yoghurt segar dan bubuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan dekstrin 15 % dapat memperthankan viabilitas bakteri asam laktat yoghurt bubuk. Yoghurt bubuk yang berkualitas bagus, bakteri asam laktat 9.2 (log cfu/g), pH 3.57-4.15, kadar protein 13.1- 19.7%, lemak 3.31%, kadar air 7.5-9.6%, warna/tingkat kecerahan dan mutu organoleptik yang lebih baik. Kata kunci : Yoghurt, Dekstrin, Pengeringan Vacum
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 583
PENGEMBALIAN KUALITAS AIR MELALUI PEMANFAATAN BONGGOL PISANG (MUSA SP.) DAN DAUN KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) DI SALURAN-SALURAN AIR YANG TERCEMAR AMONIA (NH3) DAN HIDROGEN SULFIDA (H2S) Achmad Noerkhaerien Putra, Wira Hadi Saputra, Lelyana Majaw Rachmiwati, Deti Roslani, Yuanita Ardyanti Budidaya Perairan Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Pencemaran lingkungan, terutama air semakin lama semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman, pertambahan penduduk dan meluasnya kawasan-kawasan industri terutama di daerah perkotaan, mengakibatkan daerah tersebut semakin tercemar lingkungannya. Pencemaran tersebut terjadi oleh limbah organik (amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S)), baik yang berasal dari kegiatan industri ataupun dari rumah tangga. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif penanggulangan pencemaran yang murah dan mudah didapatkan yaitu dengan memanfaatkan bonggol pisang dan daun ketapang. Dalam hal ini dibutuhkan pengembangan dan menerapkan kegunaan bahan tersebut dalam mengatasi, dan mengembalikan kualitas air yang telah tercemar. Sampel yang didapat dilakukan analisis melalui dua metode, yaitu secara organoleptik dan kualitatif. Bonggol pisang dicacah dan dimasukkan ke dalam sampel sampai pH turun, kemudian pH dinaikkan lagi dengan daun ketapang. Hasil pemberian bongol pisang pada air sampel dapat mengubah pH perairan dari 7,35 menjadi 5,36 dan nilai NH3 sebesar 2,636 menjadi tidak terdeteksi. Sedangkan pemberian daun ketapang pada air sampel dapat mengubah pH perairan dari 7,35 menjadi 8,20 dan nilai H2Ssebesar 3,45 menjadi 2,90. Kata kunci : Pencemaran, Organoleptip Bonggol Pisang, Daun Ketapang.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 584
PENGEMBANGAN FUNGISIDA RAMAH LINGKUNGAN MELALUI METODE PENGAWETAN AGENSIA HAYATI (TRICHODERMA SPP) DALAM MEDIA TEPUNG Adhi Purwanto dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 585
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA
Abstrak
Yohana PSR Hidayat, M Makhsuli, AJ Purwanto, YW Paskalis, Erfan Yudianto PS Pendidikan Matematika FKIP, Universitas Jember, Jember Univ. Negeri Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.Merancang alat peraga pembelajaran konsep kesetimbangan kimia. 2.Menguji kebenaran dari konsep menggunakan alat peraga tersebut. Ketiga alat yang dibuat, telah diuji kesesuaiannya dengan konsep di laboratorium menggunakan zat yang dapat digunakan sebagai contoh reaksi kesetimbangan kimia. Prosedur pembuatan alat pun telah sesuai dengan prosedur pengembangan yang ditentukan. Ketiga produk, baik alat peraga pergeseran kesetimbangan kimia, LKS, maupun buku panduan penggunaan alat telah tersusun, sehingga dapat diasumsikan bahwa dapat dirancang media pembelajaran untuk Konsep Kesetimbangan Kimia meski berbeda dari desain diawal. Alat yang telah disusun pun dapat digunakan sebagai media pembelajaran pergeseran kesetimbangan kimia meski belum sempurna. Dapat dirancang media pembelajaran untuk Konsep Kesetimbangan Kimia dengan desain di depan.Desain yang telah dirancang dapat diwujudkan secara konkrit dan diuji kebenarannya di Lab. Kata kunci : Media Pembelajaran, Alat Peraga, Pergeseran Kesetimbangan Kimia
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 586
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS BERDASARKAN THEMA (THEME-BASED VOCABULARY) DALAM BENTUK VCD UNTUK TINGKAT TAMAN KANAK-KANAK Maya Winata dkk Univ. Katholik Widya Mandala Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 587
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN KOMPUTER Abstrak
Yohana Putra Surya Rahmad Hidayat dkk Univ. Negeri Jember
Geometri adalah salah satu cabang matematika yang memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Penguasaan siswa dalam materi ini masih rendah. Penyebabnya antara lain kesulitan siswa memahami materi terutama dimensi tiga. Pembelajaran geometri menggunakan komputer dapat mempermudah siswa, karena dapat menyajikan visualisasi dimensi tiga dengan animasi grafis yang mudah dipahami dan menarik. Pembelajaran dengan bantuan komputer dikenal dengan Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK). Untuk itu diperlukan alat peraga (media) untuk melakukan PBK. Kata kunci : pengembangan, media, PBK, dimensi tiga
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 588
PENGEMBANGAN PROTOTIPE KIT DIAGNOTIK WAKTU OVULASI SAPI UNTUK MENJAMIN KETETAPAN WAKTU INSEMINASI BUATAN Abstrak
Penny Humaidah Hamid dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototype kit diagnostic untuk mendeteksi adanya waktu ovulasi sapi dengan cara yang mudah dan tepat dengan menggunakan antibody poliklonal. Stimulasi estrus sapi dengan menggunakan sinkronisasi estrus menggunakan hormone PGF2 alfa, isolasi protein urin, darah dan lendir estrus menggunakan larutan ammonium sulfat jenuh. Identifikasi protein dilakukan dengan menggunakan elektroforesis gel SDS-PAGE. Protein spesifik diimunisasikan dengan menggunakan mencit galur Balb/c, dan antibody yang terbentuk dianalisis dengan menggunakan ELISA. Antibodi yang terbentuk dikembangkan menjadi prototype diagnostic dengan menggunakan uji aglutinasi dan immunoblotting dengan metode dot blot. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi protein spesifik dalam urin, darah dan lendir sapi yang estrus yaitu protein dengan BM sekitar 65.000 Da. Kata kunci : protein spesifik ovulasi, antibody poliklonal, prototype kit diagnostic
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 589
PENGGUNAAN SISTEM FOTOKIMIA SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF PEMECAHAN MADALAH PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT RATU ZALECHA MARTAPURA
Abstrak
Sri Herlina, Laily Khairiyati, Norfitrianie, Listiani Rafika Hikmah Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
Limbah cair rumah sakit merupakan semua bahan buangan yang berbentuk cair yang mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun dan radioaktif, sehingga dapat membahayaan kesehatan manusia dan menggangu lingkungan. Untuk mengurangi dampak negatif dari bahan pencemar pada limbah tersebut diperlukan penerapan sistem fotokimia sebagai alternatif pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) sebagai sumber energi foton dalam reaksi fotokimia. Proses berlangsungnya reaksi diperlukan suatu senyawa semikonduktor TiO2 sebagai fotokatalis sekaligus fotosensitiser yang bertindak sebagai pentransfer energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan kadar BOD, COD dan pH akibat reaksi fotokimia. Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan analisis data menggunakan Uji-t beda rata-rata (α = 5%). Hasil penelitian mengunakan sistem fotokimia dengan TiO2.H2O dan tanpa TiO2.H2O menunjukkan bahwa penurunan BOD tanpa penambahan TiO2.H2O sebesar 93,51 %, dan setelah penambahan TiO2.H2O sebesar 59,34 % Sedangkan penurunan COD tanpa penambahan TiO2.H2O sebesar 61,52 % dan setelah penambahan TiO2.H2O sebesar 14,19 %. Hasil pengukuran pH tanpa TiO2.H2O terjadi penurunan sebesar 3,98 % dan setelah penambahan TiO2.H2O terjadi penurunan sebesar 30,32 %. Hal ini menunjukan terjadi perubahan yang signifikan (p< 0,05) pada kadar BOD, COD dan pH pada limbah cair rumah sakit yang diolah secara fotokimia. Kata kunci : Fotokimia, limbah cair rumah sakit, TiO2.H2O
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 590
PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA PENERANGAN UMUM MELALUI APLIKASI SENSOR SUARA & CAHAYA
Abstrak
Nadif Adroni, Rizky Satria , Bella V Irawan, Redi Fathuroji, Ilham Nugraha PS Teknik Elektro ,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Menghemat energi listrik pada penerangan umum menggunakan suatu autocontrol dengan integrasi sensor cahaya, sensor suara dan infra red. Tema penghematan ini dilatarbelakangi oleh naiknya kebutuhan energi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Indonesia yang menyebabkan naiknya biaya operasional pada pihak provider(PLN).Hal inilah yang memicu kemungkinan naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL). Untuk mengurangi kemungkinan naiknya TDL tersebut, cara yang paling efektif dengan menghemat energi listrik di segala bidang, salah satunya pada penerangan umum. Untuk menghemat energi pada penerangan umum tersebut diperlukan suatu autocontrol sebagai pengganti kerja manusia untuk mematikan lampu penerangan umum ketika traffic rendah dan menghidupkan kembali ketika traffic tinggi secara otomatis pada malam hari, sehingga ada suatu penghematan energi pada system ini. Pada pembutan autocontrol ini didasarka pada integrasi tiga buah sensor yaitu sensor cahaya,sensorsuara,dan infra red. Sensor cahaya untuk memastikan autocontrol bekerja ketika malam hari,hal ini untuk menghindari lampu penerangan akan hidup pada siang hari.Sensor suara digunakan untuk mendeteksi apakah trafik tinggi atau rendah.Infra red digunakan sebagai sensor gerak untuk mendeteksi mobil atau pengguna jalan lainnya.Dari ketiga integrasi ini didapatkan keadaan lampu akan hidup jika dan hanya jika malam hari,traffic tinggi,dan ada mobil atau penguna jalan yang sedang melintasi jalan tersebut.Untuk mengetahui kerja autocontrol ini,autocontrol disimulasikan dengan model yang mewakili keadaan yang ada di jalan umum yaitu model mobil,model jalan,model lampu penerangan,dan model keadaan traffic Hasil dari simulasi ini didapatkan sutu pengontrol otomatis yang memaitkan lampu ketika traffic rendah dan menghidupkan kembali ketika traffic tinggi.Sehingga ketika ada selang traffic rendah lampu dimatikan dan terjadi penghematan energi listrik selama selang waktu ini. Kata kunci : Penghematan energi listrik, system autocontrol, lampu penerangan umum,traffic kendaraan.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 591
PENGINDERAAN KEBOCORAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL Anggoro Danu Subroto dkk Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 592
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KESERAGAMAN UKURAN CHIPS TORTILLA DARI BAHAN JAGUNG LOKAL MENGGUNAKAN MESIN PRESS ROLLER FEEDING OTOMATIS Hatmiyarni Tri Handayani dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 593
PENYIRAM TANAMAN OTOMATIK SEBAGAI PENGATUR KELEMBABAN TANAH PADA RUMAH KACA
Abstrak
Mohammad Syahirul Alam, Setyardi, Sulistyawan, Setiyo Prajoko PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang Univ. Negeri Semarang
Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan luas wilayah 5.193.250 km2 dan 2/3 daripadanya terdiri atas perairan. Dengan keragaman sumber daya alam yang berlimpah ditambah lagi dengan budaya bertani yang telah mengakar di masyarakat, membuat sektor pertanian pernah menjadi andalan dalam perekonomian nasional di era tahun 80-an. Dalam situasi krisis ekonomi sektor pertanian masih sanggup bertahan dan mampu untuk dikembangkan, Turunnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika membuat produk sektor pertanian mempunyai daya saing sebagai komoditas eksport. Di balik keunggulan sektor pertanian tersebut, juga diperlukan cara untuk menanggulangi segala permasalahan yang berkaitan dengan menurunnya tingkat produktifitas hasil pertanian. Salah satu penyebab menurunnya produktifitas adalah faktor alam seperti iklim, cuaca, dan kekeringan. Rumah kaca adalah salah satu jalan pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Pertanian rumah kaca didesain untuk meningkatkan produksi dengan mengendalikan cuaca, salah satu pengendalian yang bisa dilakukan adalah pada kelembaban tanah dan pengaturan suhu ruang. Dengan pengkombinasian rumah kaca sebagai media tanam dan alat penyiram otomatis sebagai pengatur kelembaban tanah, diharapkan mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian secara optimal Media penanaman rumah kaca ini biasa digunakan dalam pembibitan tanaman. Perancangan plant sistem pengendalian menggunakan kontrol otomatik mikrokontrollel ATMEL AT89S51. Sistem pengindraan dilengkapi dengan detektor kelembaban dan detektor pengatur suhu ruangan. Sebagai sensor pendeteksi kelembaban digunakan elektroda yang ditancapkan di tanah, keluaran dari detektor kelembaban diolah oleh pengendali mikro dan selanjutnya digunakan untuk mengontrol kerja pompa penyiram tanaman. Sedangkan untuk mengendalikan suhu ruangan digunakan rangkaian detektor suhu dengan output yang dihubungkan pada kipas sirkulasi udara. Kata kunci : Rumah Kaca, Penyiram Tanaman Otomatik, Kelembaban Tanah
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 594
PENYUSUNAN BASIS DATA SPASIAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BIODIVERSITAS DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Abstrak
KHANTY WIDAYANTI,EIYLA HANIMASARI,LELY JULIANTI Univ. Negeri ember
Basis data spatial merupakan beberapa kumpulan data yang berisi data spatial (geografi), dan data atribut yang berdasarkan ruang dan waktu. Penyusunan basis data spatial berguna untuk mengembangkan model manajemen informasi biodiversitas, yang up to date, relational database, akurat, shareable dan dapat ditampilkan secara online. Model yang berbasis data spasial merupakan pemodelan yang berdasarkan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG merupakan sistem yang dapat menyimpan, mthe engintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data secara spasial (keruangan) tentang kondisi bumi. Dengan SIG dapat memetakan obyek secara cepat dan tepat, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi. Software yang digunakan yaitu software SIG yaitu ArcView atau ArcGIS. Dengan software itu dapat terlihat penyebaran vegetasi di taman nasional meru betiri yaitu mangrove (Sonneratia caseolaris) dan Stelechocarpus burahol menyebar mengelompok. Sedangkan Tetrastigma sp terlihat menyebar secara acak Untuk mempublikasikan data spatial maka pada server yang berisi basis data, diperlukan suatu aplikasi middleware yaitu ArcViewIMS yang akan mengolah dan menyediakan data spatial pada user. Dengan aplikasi itu maka pengelola taman nasional meru betiri dapat dengan mudah mengatur, merencanakan pengelolaan vegetasi yang ada disana. Kata kunci : Basis data, SIG, ArcViewIMS.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 595
PENYUSUNAN PETA PARIWISATA PANTAI BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Abstrak
Kurnia Pramadhani,Sulistyo,Nina Marlena Geografi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Penelitian berbasis teknologi ini mengambil tema tentang cara upload peta pariwisata ke perangkat GPS. Penelitian ini mengambil judul Penyusunan Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Peta Pariwisata Pantai di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, membuat Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dan membuat Software Aplikasi Peta Pariwisata Pantai Berbasis GPS (Global Positioning System) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dalam file .exe. Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan software freeware untuk pembuatan peta pada GPS yang banyak beredar di internet, software yang digunakan antara lain GPS Trackmaker, Map Decode dan Map Source® sebagai program encoding dan program perantara untuk menghubungkan perangkat GPS dan komputer, untuk program editing menggunakan software Arc View 3.3 dan untuk program compiler menggunakan Installer2go. Proses penelitian ini melewati 3 (tiga) tahap yaitu : 1. tahap persiapan dan pra lapangan, 2. tahap kerja lapangan, dan 3. tahap pasca lapangan Dari penelitian ini memberikan hasil berupa peta pariwisata di Kabupaten Bantul, dan Propinsi DIY secara umum yang telah di upload pada GPS dan program executable yang dapat diinstall dan dimanfaatkan secara mudah tanpa harus mengcopy hasil peta ke registry Windows®, yaitu dengan adanya program aplikasi yang diberi nama Yogya Tourism Map Ver 2.0. Kata kunci : Pariwisata, Pantai
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 596
PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DAN RODA GIGI PAYUNG GUNA MENINGKATKAN FUNGSI MESIN BUBUT PADA INDUSTRI KECIL Abstrak
MUHAMAD IKSAN,SUBONO,ANDI SUSILO Teknik Industri Univ. Sebelas Maret Surakarta
Proses pembuatan roda gigi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin freis, terutama pada industri permesinan atau perusahaan besar yang memiliki fasilitas mesin lengkap. Untuk bengkel industri kecil hal itu tidak memungkinkan, karena keterbatasan dana dalam pengadaan mesin. Berdasarkan hal ini maka penulis berupaya untuk memberikan pemecahan masalah, yaitu dengan membuat alat bantu untuk pembuatan roda gigi lurus maupun roda gigi payung pada mesin bubut maximat V13. Dengan memodifikasi dan menambah alat bantu pada mesin bubut, maka mesin bubut akan dapat berfungsi untuk membuat roda gigi seperti mesin freis. Pada prinsipnya alat bantu tersebut dipasang pada eretan bagian atas mesin bubut maximat V13, sedangkan posisi pemegang pisau potong roda gigi didukung oleh pencekam dan kepaqla lepas. Cara kerja pisau potong (cutter) diputar dengan spindle utama mesin bubut maximat V13, sedangkan gerak pemakanan dilakukan oleh alat bantu yang ada pada eretan mesin bubut maximat V13. Kata kunci : Roda Gigi, Mesin Bubut Maximat V13, Alat Bantu, Eretan Mesin Bubut Maximat V13
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 597
PERANCANGAN ALAT PERMEABILITAS METER SEDERHANA UNTUK UJI PERMEABILITAS TANAH DI LAPANGAN Abstrak
Koko Priyo Utomo,Primananda Raina Wardani,Ahmad Mahmud Sidky,Nurani Citra Geografi Fisik dan Lingkungan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Uji permeabilitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat fisik tanah. Permeabilitas yaitu cepat / lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori-pori makro maupun pori-pori mikro, baik kearah horisontal maupun vertikal. Untuk survei dan checking lapangan yang memakan waktu yang lama, dapat menjadi hambatan dalam melakukan uji sifat fisik tanah di laboratorium karena contoh tanah yang diperoleh dapat mengalami kerusakan. Untuk uji permeabilitas tanah, sampai saat ini dilakukan di laboratorium, oleh karena itu penulis mencoba untuk dapat membuat alat uji permeabilitas tanah sederhana sebagai alternatif untuk uji permeabilitas tanah di lapangan yang praktis dan bersifat portable / dapat dibawa secara mobile oleh pemakai. Bahkan diharapkan mahasiswa dan masyarakat dapat membuat alat ini sendiri dengan biaya yang terjangkau. Tujuan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ini yaitu dapat membuat alat permeabilitas meter sederhana yang dapat dibawa secara mobile / berpindah di lapangan dan bersifat portable, selain itu agar mahasiswa dapat membuat alat alternatif yang praktis dan dapat diterapkan di lapangan serta membantu mahasiswa dan dinas yang terkait saat melakukan uji permeabilitas tanah di lapangan. Kata kunci : Alat,Permeabilitas Meter,Permeabilitas,Tanah
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 598
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT DETEKSI DETAK JANTUNG DIGITAL Abstrak
Aisyana Sari Hajaryanti, Rama Triadhi Legowo, Hendra Kusdarwanto Fisika Univ. Brawijaya Malang
Penyakit cardiovaskuler telah menempati urutan pertama dalam hal penyakit yang paling mematikan di Indonesia. Hal ini diakibatkan keterlambatan dalam penanganan dan ketidaktahuan masyarakat, sehingga masyarakat baru berobat pada saat kondisi penyakit sudah parah. Kecepatan dan ketepatan dalam menangani penyakit cardiovaskuler berperan penting untuk mengurangi resiko kematian, selain pemeriksaan kondisi jantung secara teratur. Salah satu metode untuk pemeriksaan kondisi jantung adalah dengan auskultasi. Metode auskultasi (periksa dengar) merupakan metode untuk mengetahui kondisi jantung melalui detak jantung yang terdengar. Metode ini biasanya menggunakan alat berupa stetoskop. Alat ini sulit untuk mendeteksi detak jantung yang lemah. Oleh karena itu perlu dibuat alat deteksi yang lebih sensitif, dengan data akurat dan mudah dalam pembacaan. Alat deteksi detak jantung digital menggunakan metode auskultasi untuk mengetahui kondisi jantung. Parameter yang dapat ditampilkan antara lain, jumlah detak jantung, keteraturan detak jantung dan volume detak jantung yang dapat diatur intensitasnya. Sensor yang digunakan adalah stetoskop. Mikrokontroler AT89S51 digunakan sebagai pengolah data dan LCD berukuran 16x2 tipe TM 162ABC sebagai penampil data. Prinsip kerjanya adlah sebagai berikut, stetoskop menangkap suara detak jantung, suara ini diubah menjadi sinyal listrik oleh mikropon. Sinyal dari mikropon dikuatkan oleh rangkaian penguat kemudian menjadi masukan comparator yang akan merubah sinyal dari mikropon berupa gelombang sinus menjadi gelombang persegi. Sinyal berupa gelombang persegi ini terbagi menjadi dua, bagian pertama dikeluarkan oleh speaker berupa suara detak jantung, bagaian kedua menjadi masukan mikrokontroler, mikrokontroler mengolah sinyal yang masuk berdasarkan program yang telah dibuat dan menampilkan dalam bentuk LCD. Kata kunci : Alat Deteksi, Detak Jantung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 599
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALTERNATIF STIMULATOR AKUPUNKTUR DI LABORATORIUM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN AKUPUNKTUR (LPPPA) DEPKES RI Sudarsono, Muhammad Nurul Puji, Yugo Triawanto Fisika MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 600
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DUST COLLECTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLUFF BODY SEBAGAI PEMBANGKIT TURBULENCI Abstrak
Dedi Khaerunas dkk Univ. Andalas Padang
Pada kegiatan ini dilakukan perancangan, pembuatan sebuah alat yang bernama Dust Collector yang Menggunakan Metoda Bluff Body Sebagai Pembangkit Turbulensi. Dust Collector ini memanfaatkan 1) daerah bertekanan rendah pada turbulence dihasilkan Bluff Body yang berpotensi sebagai pengumpulan partikel padat, selain menghasilkan turbulensi, (2) Menerapkan teori Bluff Body sehingga didapatkan sebuah Dust Collector yang lebih efisien, (3) Menghasilkan produk baru yang lebih efektif, lebih hemat, biaya pembuatan, dan pengoperasian, serta multi fungsi yang dapat difungsi sebagai alat bantu penumpulan partikel padat (debu) yang telah ada, (4) Membuat alat baru yang berkemungkinan dapat dipatenkan. Pengujian terhadap kemampuan alat ini dilakukan dua cara: 1) menguji kemampuan alat ini mendistribusi udara (aliran) kesetiap tempat dan posisi di dalam dust collector. 2) Menguji efektifitas atau kemampuan alat ini dalam mengumpulkan/ mengendap debu di dalam salurannya. Hasil pengujian diperoleh : 1) Alat ini mampu/dapat mendistribusikan udara kesetiap tempat (dengan kata lain setiap posisi ada aliran udara), 2) Alat ini mampu mengendapkan/mengumpulkan debu pada saluran, dan tempay tempat yang di ingini sebagai tempat pengumpul debu. Kata kunci : Dust Collector, Metode Bluff Body, Pembangkit Turbulenci
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 601
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KENDARAAN LISTRIK TENAGA SURYA DAN BATERI DENGAN PENGECASAN SENDIRI (ALTENATOR) UNTUK MENIGKATKAN EFISIENSI MENGGUNAKAN EFEK GIROSKOP
Abstrak
Zulbasrizal, Taufiq Sabirin, Hotto Juriko Ks, Dwi Hasfi F, Ahmad Lutfi PS Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Univ. Andalas Padang
Energi surya hanya dapat digunakan pada siang hari dan pada keadaan radiasi yang cukup. Selain itu, pada malam hari, sumber energi ini tidak ada sehingga kurang dapat diandalkan sebagai sumber utama pada kendaraan listrik. Untuk mengatasi masalah ini, perancang menggunakan baterai sebagai sumber cadangan energi. Akan tetapi, penggunaan baterai juga terbatas karena energi baterai dapat habis bila terus digunakan tanpa pengisian ulang. Penelitian ini menawarkan suatu metode baru yang dapat digunakan pada kendaraan listrik untuk pengecasan sendiri: (1) menggunakan alternator saat jalan normal (memanfaatkan efek giroskop); (2) memanfaatkan energi kinetik motor saat jalan menurun dan energi kinetik saat pengereman oleh alternator menjadi energi listrik (regenerasi). Efisiensi energi pada kendaraan listrik dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dengan metode yang diusulkan. Hasil penelitian (melalui pengukuran durasi baterai menyuplai motor) menunjukkan bahwa pemasangan alternator yang memanfaatkan efek giroskop dan regenerasi terbukti memberikan perbaikan pada efisiensi kendaraan listrik dan meningkatkan kapasitas (daya tempuh) kendaraan listrik. Kata kunci : alternator, baterai, efisiensi, giroskop, regenerasi.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 602
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK LAMPU BERGAYA KLASIK SEBAGAI ALAT PEMBANGUN SUASANA RILEKS BAGI USIA SETENGAH BAYA
Abstrak
ArieMufti Alem, Raka Gemma Maulid, Felicia Irene Simon Institut Teknologi Bandung, Bandung Inst. Teknologi Bandung
Penelitian ini dilakukan dengan upaya untuk menanamkan kesadaran industri kecil menengah akan pentingnya desain dalam mengangkat nilai dari suatu produk, dalam prosesnya desain lampu ini diterapkan beberapa teknologi rekayasa sederhana sebagai penunjang konsep produk dengan tujuan mengarah kepada inovasi fungsi, bentuk dan diferensiasi pasar dari sebuah industri sebagai studi kasus permasalahan. Hasil dari penelitian ini adalah suatu produk lampu berbasiskan citra industri dengan konsep yaitu suatu lampu berdiri yang memiliki fungsi primer sebagai alat pembangun suasana, dan fungsi sekunder sebagai alat penerangan. Dalam mendukung konsep tersebut di terapkan metafor bentuk dan fungsi aromaterapi serta penggunaan reflektor sebagai pencitraan relaksasi bagi pengguna. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat lebih bagi kalangan industri kecil menengah dalam memahami pentingnya suatu proses desain yang baik dan bagaimana kreatifitas dapat mengawali lahirnya inovasi baru dalam berbagai macam hal. kata-kata kunci:Desain, Rileks, Aromaterapi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 603
PERANCANGAN OSILOSKOP BERBASIS PC Yadi
Abstrak
,Dwi Puspita Anggraeni, Aila Gema Safitri,Hermansyah,Dody Trisna Ruhmanjaya Teknik Elektro Univ. Lampung
Alat instrumentasi besaran listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital bagi dunia rekayasa elektro. Alat instrumentasi tersebut digunakan untuk mengetahui karakteristik dari suatu sinyal listrik sehingga dapat ditentukan suatu sistem pengolah sinyal yang sesuai. Alat instrumentasi yang sangat penting dalam mengukur ataupun untuk keperluan analisis sinyal listrik antara lain multimeter, osiloskop, transient record, dan spectrum analyzer. Osiloskop sangat diperlukan untuk mengetahui bentuk/pola sinyal listrik sekaligus untuk mengetahui frekuensi dan amplitudonya. Alat instrumentasi tersebut umumnya dalam bentuk stand alone yaitu berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain sehingga harganya sangat mahal dan saat ini untuk memenuhi kebutuhan terhadap peralatan-peralatan tersebut harus mengimpor dari luar negeri. Selain itu perangkat instrumentasi yang bersifat stand alone tidak dilengkapi dengan sistem dokumentasi yang baik. Sebagai contoh seseorang yang mengamati pola sinyal pada layar osiloskop harus menggambar pola sinyal tersebut secara manual apabila ingin mendokumentasikannya. Selain memakan waktu yang lama, keakuratan serta ketelitian hasil dokumentasi sangat kurang. Mahalnya harga instrumen dan osiloskop konvensional baik yang bersifat analog maupun digital (8-10 juta), membatasi kepopuleran dan kuantitas kepemilikan alat-alat tersebut. Jarang dijumpai kepemilikan osiloskop secara pribadi, mayoritas dimiliki oleh instansi seperti Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Penelitian. Dari segi fisik, osiloskop konvensional sangat tidak efektif dan portable karena size yang besar dan bobot yang cukup berat. Program ini bertujuan untuk merancang osiloskop berbasis PC yang memiliki kemampuan dalam perhitungan dan pengolahan data, penampilan nilai hasil pengukuran, serta sistem dokumentasi (penyimpanan) data. Osiloskop berbasis PC yang dirancang ini merupakan integrasi dari multimeter, osiloskop, dan transient record yang memanfaatkan PC sebagai pengolah data dan tampilan. Dengan menggunakan PC sebagai pengolah data, kebutuhan terhadap alat instrumentasi tersebut dapat digantikan dengan tiga komponen utama yaitu PC, program aplikasi pengolah data dan tampilan, serta hardware untuk pengkondisi sinyal sebelum masuk ke komputer. Data yang diperoleh kemudian akan diolah secara grafis oleh komputer sehingga bentuk serta karakteristik dari sinyal dapat diketahui. Selain harga yang jauh lebih terjangkau, kelebihan lainnya adalah data hasil pengukuran dapat disimpan untuk dianalisis lebih lanjut. Osiloskop PC ini dapat diterapkan/disosialisasikan untuk membantu kegiatan penelitian di laboratorium atau pun sekolahsekolah yang memerlukan osiloskop. Kata kunci : Perancangan Osiloskop, Osiloskop PC
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 604
PERANCANGAN OTOMATISASI MESIN PEMERAS KELAPA DAN PENDETEKSI KEKENTALAN SANTAN Abstrak
Nurul Diyah Kristiyani,Abdul Aziz Hanggara ,Yunior Lanang Satrio Teknik Elektro Univ. Negeri Malang
Proses pemerasan kelapa di industri pembuatan minyak kelapa tidak maksimal karena dalam proses pemerasan masih menggunakan tenaga manusia akibatnya jumlah kelapa yang dapat diperas terbatas. Selain itu kekentalan santan yang dihasilkan selalu berubah-ubah. Untuk itu diperlukan sebuah mesin pemeras kelapa yang dapat bekerja secara otomatis menghentikan proses pemerasan saat santan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.Dalam proses pemerasan ini, santan yang dihasilkan akan dideteksi kekentalannya dengan menggunakan sensor kekentalan santan. Output dari sensor kekentalan santan tersebut berupa tegangan, tegangan yang digunakan sebagai batas minimum untuk menghentikan kerja mesin pemeras adalah 1,81 volt. Tegangan tersebut adalah output dari sensor kekentalan santan saat santan dalam kondisi encer. Tegangan tersebut dikonversi menggunakan IC ADC0804 menjadi sinyal digital 0101 1100. Sinyal inilah yang digunakan sebagai input MK AT89C51 sebagai pengendali kerja mesin. Apabila sinyal digital yang diterima oleh mikrokontroler AT89C51 kurang dari atau sama dengan 0101 1100 maka kerja mesin akan berhenti tetapi bila sinyal yang diterima oleh mikrokontroler AT89C51 lebih dari 0100 1100 maka mesin akan tetap bekerja. Dalam pengoperasian mesin pemeras kelapa ini memerlukan 10 sampai 20 kg kelapa parut. Untuk pemerasan kelapa parut 20 kg menghasilkan 38,56 L santan kelapa yang siap dioleh menjadi minyak kelapa. Waktu yang diperlukan untuk memeras 20 kg kelapa parut adalah 15 menit. Dalam pengoperasian mesin pemeras kelapa ini sebaiknya setiap selesai melakukan pemerasan, permukaan elektroda tembaga dibersihkan sehingga tidak mempengaruhi proses pendeteksian santan pada proses pemerasan berikutnya. Kata kunci : pemeras, efisien, otomatisasi.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 605
PERBAIKAN TEKNIK PENGEMASAN PADA PRODUK MINYAK KLENTIK DI KELOMPOK WANITA TANI " MELATI" KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG BARAT Khusni Abdillah dkk Univ. Jambi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 606
PRODUKSI KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) MELALUI REAKSI ETERIFIKASI BIOSELULOSA ACETOBACTER XYLINUM Abstrak
SILVA PEFILIN SEMUEL,RISMA G,ALBERTHIN RANDA BELO Poltek Negeri Uj. Pandang Makassar
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan bioselulosa sebagai bahan alternatif untuk sintesis karboksimetilselulosa. Bioselulosa yang digunakan diperoleh dari hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum galur lokal. Bioselulosa dapat dijadikan bahan dasar untuk memproduksi karboksimetilselulosa melalui reaksi eterifikasi menggunakan asam kloro asetat dalam suasana basa. CMC merupakan polimer yang sangat penting dan banyak digunakan dalam industri pangan, farmasi, kosmetik, detergen, keramik, kertas dan tekstil karena viskositasnya dapat dikontrol sehingga memungkinkan penggunaannya sebagai pengental, stabilizer fasa dan emulsi (misalnya kasein susu) dan bahan-bahan pensuspensi serta kemampuannya mengikat air yang tinggi meskipun pada viskositas rendah terutama apabila dipakai sebagai garam kalsium atau bentuk garam kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioselulosa dapat digunakan sebagai pengganti selulosa tanaman untuk sintesis karboksimetilselulosa dimana 15 gram bioselulosa dapat menghasilkan 20,1687 gram dengan derajat subtitusi 0,4058 dan viskositas 783,89. kata kunci: Acetobacter xylinum, bioselulosa, karboksimetilselulosa
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 607
PROPAGASI KLONAL TUMBUHAN MULLACA (PYSALIS ANGULATA L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN Abstrak
Berry Rahmatika,Dinda Kusuma,Rahmi Diafitri,Hafid Arsyad,meryani T.Sinuraya Teknologi dan Rekayasa Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Telah dilakukan penelitian mengenai propagasi klonal tumbuhan Physalis angulata L. dengan teknik kultur jaringan tanaman. Bahan eksplan yang akan dikultur adalah ketiak tangkai daun. Sterilisasi bahan eksplan dilakukan dengan cara merendam batang yang mengandung tunas tersebut dalam larutan Natrium Hipoklorit 1 % selama 10-15 menit. Media yang digunakan untuk kultur adalah media Murashige-Skoog yang mengandung zat pengatur tumbuh 6-Benzilaminopurin (BA) dengan variasi kadar 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm. Sterilisasi alat-alat dan media kultur dilakukan dengan autoclave selama 20 menit dengan suhu sterilisasi 121° C. Penanaman dilakukan dalam kondisi steril. Hasil pengamatan menunjukkan sebagian besar dari kultur yang mengalami kontaminasi dikarenakan kemungkinan berasal dari cemaran dalam eksplan atau proses sterilisasi pada saat penyiapan eksplan yang belum optimal, kontaminasi juga kemungkinan berasal dari kondisi pengerjaan kultur yang kurang steril, ada beberapa kultur yang tidak terkontaminasi namun tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan tunas. Kultur yang dapat tumbuh dengan subur, yaitu kultur dengan kadar hormon pertumbuhan 2 ppm dan 3 ppm, namun kemudian kultur media 2 ppm pertumbuhannya terhenti dikarenakan nutrisi dalam media yang telah habis. Analisis daya regenerasi tanaman bibit bagi kultur eksplan yang tumbuh subur belum dapat dilakukan dikarenakan umur eksplan yang belum dewasa Kata kunci : propagasi klonal, kultur jaringan tanaman, kultur tunas, tumbuhan Mullaca, sterilisasi.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 608
PROTOTIPE POMPA LUMPUR Amirullah dkk Univ. Hasanuddin Makassar
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 609
PROTOTYPE SISTEM PENGAMAN KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN ID CARD DAN SYSTEM TBC (TRAPER AND BREACH-BLOCK COMBINATION) BERBASIS MIKROKONTROLLE AT89C52
Abstrak
Towip, Ade Anwar Mutakin, Erik Radiana Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Sistem pengamanan yang baik sangat dibutuhkan pada kendaraan bermotor. Semakin baik sistem pengamanan yang digunakan, maka semakin nyaman dan tenang pemilik kendaraan terhadap kendaraan pribadinya. Penomena yang terjadi sekarang, yaitu banyaknya terjadi pencurian pada kendaraan bermotor, merupakan bukti bahwa sistem pengaman yang telah ada tingkat keamanannya masih kurang. Oleh karena itu, pada Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini Penulis memberi judul : Prototype Sistem pengaman kendaraan dengan menggunakan ID Card dan sistem TBC (Trapper and Breach-block Combination) berbasis Mikrokontroller AT89C52. Cara kerja dari sistem pengaman kendaraan dengan menggunakan ID Card dan sistem TBC (Trapper and Breach-block Combination) berbasis Mikrokontroller AT89C52 yaitu ketika input (ID Card dan Password) yang digunakan benar, maka tegangan dari baterai akan terhubung ke sistem pengapian, sehingga kendaraan siap digunakan. Akan tetapi, apabila input yang digunakan salah, maka tegangan juga akan terhubung ke sistem pengapian, tetapi ini bersifat sementara dengan tujuan untuk menjebak (Trapper System ), dalam tempo waktu yang telah ditentukan, maka suplai tegangan ke sistem pengapian terputus (engine cutting) dan secara otomatis tegangan terhubung ke alarm, central lock, lampu, horn dan Hand Phone (HP) pemilik kendaraan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menunjukkan adanya kesesuaian antara seluruh rangkaian sistem pengaman dengan Car Electrical System. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pengaman yang Kami buat secara keseluruhan berjalan dengan baik dan diharapkan dapat menjadi alternatif terhadap kebutuhan akan sistem pengaman yang lebih baik. Sistem pengaman berfungsi dengan baik. Kata kunci : Prototype, sistem, kendaraan, ID card, TBC
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 610
RACANG BANGUN GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP KEKUATAN GELOMBANG MIKRO Abstrak
AAN HUNAIFI,DHANI WIJAYANTO,ARYA SN FISIKA Univ. Airlangga Surabaya
Permasalahan penggunaan alat komunikasi yang sering ditemui ketika berada di bangunan adalah ketiaadaan dan melemahnya sinyal. Sehingga proses komuniksai terganggu penelitian ini mempunyai dua tujuan pertama, mengetahui pengaruh bentuk bangunan terhadap kekuatan gelombang mikro, .kedua, mengetehui bentuk bangunan yang efektif terhadap kekuatan gelombang mikro.. Pada penelitian ini menggunakan tiga macam bentuk maket bangunan yaitu bentuk heksagonal, persegi, dan segitiga. Dari hasil peneltian didapatkan kesimpulan bahwa bentuk bangunan mempunyai pengaruh terhadap kekuatan gelombang mikro. Sedangkan bentuk desain heksagonal mempunyai kekuatan yang paling besar disbanding bentuk persegi dan segitiga, dengan nilai perubahan tegangan untuk bentuk heksagonal sebesar 9.89 volt, persegi 9.62 volt dan segitiga 9.59 volt. Kata kunci : Gelombang Mikro,Kekuatan, Heksagonal, Persegi, dan Segitiga
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 611
RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN AYAM BROILER OTOMATIS MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN PENERAPANNYA DI PETERNAKAN AYAM DESA KESAMBEN KECAMATAN NGAJUM KABUPATEN MALANG Abstrak
Muhammad Luthfi,Aziz Khoirul A,Nomiyasari Teknik Elektro Univ. Negeri Malang
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cara beternak ayam secara modern dengan hasil yang memuaskan. Inovasi ini dilakukan dengan pemberian pakan secara rutin dan tepat waktu, karena pembuatan peralatan memanfaatkan metode ini paling mudah dan murah dibuat. Pemberian pakan ayam biasanya menggunakan tenaga manusia Namun pada kenyataannya pemberian pakan kurang efektif Karena tidak teraturnya pemberian pakan maka pemberian pakan ayam dengan menggunakan tenaga manusia akan mengakibatkan keterlambatan makan ayam yang nantinya mudah terserang penyakit. Hal tersebut menyebabkan peternak, akan merasa dirugikan.. Keadaan ini berdampak pada hasil ternak yang kurang memuaskan. Peternakan secara tradisional dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia merupakan hal yang terlalau umum untuk sekarang ini. Alat ini menggunakan aplikasi dari dasar elektronika yaitu gerbang dasar (gerbang AND, NOT, OR, Nand), Sensor (sensor optocoupler, fototransistor, LED infra merah),Rangkaian Flip-flop (SRFF,JK flip-flop), Pencacah, Dekoder dll. . alat ini bekerja dengan mengunakan timer (waktu) yang telah ditentukan sesuai dengan waktu makan ayam Penelitian dilakukan di 2 kandang yang berbeda dimana kandang yang satu menggunakan alat ini dan yang satu dengan tenaga manusia dan hasilnya sangatlah berbeda ini dikarenakan efisiensi waktu yang lebih singkat dan tidak khawatir akan keterlambatan pemberian pakan. Kata kunci : gerbang dasar, sensor, fototransistor, LED infra merah, flip-flop
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 612
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KERUPUK TENAGA SURYA MODEL RAK TERSUSUN DENGAN ALUMUNIUM SEBAGAI PELAT KOLEKTOR Freddy Pujo Subroto,Septo Cerihastanto,Bonaventura Agung. P,Murie Kartika,Nanik Tri Wahyuni Nanik Tri Wahyuni Poltek Surakarta
Abstrak
Usaha kerupuk gandum PAK NO berdiri sejak tiga bulan yang lalu. Usaha ini adalah usaha sampingan yang memfokuskan pada penggorengan, pengemasan dan penjualan kerupuk gandum. Sebelumnya, untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari berasal dari gaji bulanan bapak Kasno, yang sudah 12 tahun bekerja di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, tepatnya saat ini sebagai staff di bagian Rumah Tangga Jurusan Sastra di Fakultas Sastra. Sedangkan istrinya, yang mempunyai seorang anak berusia 3 tahun, juga ikut berusaha membantu perekonomian keluarga. Pasar atau konsumen yang tetap adalah di kantin Fakultas Sastra, Universitas katolik Soegijapranata. Sedangkan untuk warung warung yang berada di daerah sekitar UNIKA Soegijapranata, konsumennya masih belum tetap sehingga masih perlu dipasarkan lebih baik lagi. Akan tetapi beberapa kendala yang dihadapi dalam usaha produksi kerupuk gandum tersebut terutama berkaitan dengan masalah pengeringan kerupuk, yakni faktor cuaca pada musim hujan yang tidak memungkinkan untuk menjemur. Satu-satunya tempat yang dapat digunakan untuk menjemur kerupuk adalah di atap rumah, tetapi pada saat musim hujan kondisinya tidak memungkinkan untuk menjemur kerupuk. Akibatnya kerupuk tidak kering dan produksi terhambat. Oleh karena itu dibutuhkan alat pengering kerupuk yang efektif karena keadaan rumah Pak Kasno yang relatif kecil dan tidak memiliki halaman rumah. Dengan membuat alat pengering kerupuk diharapkan produksi kerupuk tidak tergantung dengan alam sehingga pada saat musim hujan produksi kerupuk dapat terus berjalan. Selain itu dengan adanya pembuatan Alat Pengering Kerupuk ini dapat memberikan terobosan baru kepada masyarakat tentang alternative proses pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat, yang diharapkan memiliki hasil sebanding dengan pengering alami namun lebih efisien baik dalam hal waktu dan tenaga. Kata kunci : Alat Pengering Kerupuk, Tenaga Surya, Pelat Kolektor
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 613
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KADAR AIR DALAM GABAH MELALUI METODE KAPASITANSI DENGAN APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51
Abstrak
Ihda S Rahmatunnisa, Misbahollah, Riduwan, Toyib M Pranoto, Putri Sukmasari PS Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Malang Fisika Univ. Negeri Malang
Kadar air dan suhu gabah merupakan faktor yang paling mempengaruhi kualitas gabah. Selain itu faktor tersebut juga sangat berpengaruh terhadap masa simpan gabah. Namun demikian alat yang digunakan untuk mengukur kadar air dan suhu gabah masih sangat terbatas. Kegiatan PKMT ini bertujuan untuk mendapatkan rancang bangun alat pengukur kadar air dan suhu gabah yang mampu menampilkan perkiraan masa simpan gabah. Diharapkan hasil kegiatan PKMT ini dapat memberikan solusi terhadap terbatasnya teknologi yang menunjang pengolahan gabah pascapanen yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas gabah Kegiatan PKMT ini dilakukan di Laboraturium Elektroninika dan Istrumentasi (ELIN’s) Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2006. Rancang bangun alat ini menggunakan metode kapasitansi sebagai pengukur kadar air, sensor suhu IC LM35, rangkaian penguat instrumentasi dan penguat tak membalik, rangkaian penyearah, ADC 0809, serta mikrokontroler AT89C51. Sampel yang diuji adalah satu jenis gabah. Rentang pengukuran kadar air yaitu 0-30 % dan rentang pengukuran suhu yaitu 0-40 0C. Perkiraan masa simpan gabah didasarkan pada kajian teori tentang masa simpan gabah. Pengujian dilakukan pada tiap rancangan rangkaian dan kalibrasi alat. Dari analisis data kalibrasi alat hasil perancangan dengan menggunakan tester Grainer II, didapatkan data pengukuran dengan nilai penyimpangan pengukuran terjauh ± 2% untuk kadar air dan ± 10C untuk suhu yang masih berada dalam batas diperbolehkan. Berdasarkan hasil kegiatan PKMT ini, dapat disarankan agar rancang bangun alat ini dikembangkan secara luas agar dapat membantu peningkatan mutu kualitas pertanian khususnya padi. Selain itu, disarankan agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk pembuatan dan pengembangan alat yang serupa. Kata kunci : Kadar air, suhu, gabah, metode kapasitansi, mikrokontroler.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 614
RANCANG BANGUN ALAT PROTEKSI PERALATAN KOMPUTER TERHADAP KASUS PENCURIAN PADA GEDUNG-GEDUNG SEKOLAH MENENGAH UMUM DI KABUPATEN KUDUS Amaludin dkk Univ. Muria Kudus
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 615
RANCANG BANGUN ALAT UJI SIFAT BAHAN MAGNET Sani Rusdiansah dkk Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 616
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR ION KADMIUM DALAM AIR DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAT OPTIS SECARA DIGITAL
Abstrak
Masruhin Afif, Albert Purwanto, Driyakara Shindunata Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga Surabaya Fisika Univ. Airlangga Surabaya
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bahwa instrumen spektrofotometri serat optuk secara digital dapat dibuat dan digunakan untuk mengukur kadar kadmium dalam air, untuk menunjukkan linieritas hasil pengukuran kadar kadmium dalam air terhadap konsentrasi kadmium dalam air, dan mengungkapkan sensitivitas alat ukur kadar kadmium dalam air yang telah dikembangkan. Prinsip dari spektrofotometri adalah bila ada suatu radiasi mengenai suatu benda, maka radiasi tersebut akan ditransmisikan, dihamburkan, dipantulkan, dan mengeksitasi fluoresensi. Spektrofotometri ini mwnggunakan sumber radiasi LED hijau dengan panjang gelombang 530 nm (λ max dari kadmium + reagen Dithizon). Hasil dari penelitian ini adalah alat ukur kadar kadmium dapat dibuat, linieritas antara tegangan keluaran alat ukur kadar kadmium terhadap konsentrasi kadmium adalah 0.9926 2 = R , dan sensitivitas dari alat ukur kadar kadmium dalam air adalah 0,648 Volt untuk setiap perubahan konsentrasi kadmium sebesar 1x M 5 10− . Kata kunci : Ion kadmium, spektrofotometri serat optik, LED hijau.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 617
RANCANG BANGUN ALTERNATOR BERPENGGERAK TEKANAN GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR Abstrak
Andri Purwantono,Febry Anggoro,Fuad Mansur Teknik Mesin Univ. Negeri Malang
Alternator adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik, energi listrik yang dihasilkan arus searah (AC). Bagian utama alternator rotor dan stator,selain arus yang dihasilhan yang membedakan alternator dengan generator, jika generator dapat beroperasi tanpa pembangkit medan mula sedangkan alternator butuh pembangkit medan mula untuk dapat beroperasi. Hal ini disebabkan pada generator di bagian rotor terdapat magnet permanen sedangkan pada alternator hanya terdapat lilitan atau kumparan kawat tembaga. Sehingga untuk dapat menimbulkan medan magnet pata kumparan rotor alternator dibutuhkan arus listrik, arus ini disebut arus pembangkit medan mula. Alternator berpenggerak tekanan gas buang menggunakan pembangkit sumber tenaga turbin udara yang sama dengan pembangkit sumber tenaga turbo charge, kemudian tenaga yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan alternator. Cara kerja turbo charge merubah energi potensial udara (tekanan gas buang) menjadi energi mekanik melalui turbin. Energi mekanik dari turbin disalurkan melalui poros dan digunakan untuk menggerakkan kompresor. Kompresor memberikan udara bertekanan yang kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar. Alternator menghasilkan energi listrik dan disimpan di dalam baterai, kemudian energi di dalam baterai digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi listrik sistem pengapian dan sistem kelistrikan bodi. Secara garis besar alat ini merubah energi potensial udara (tekanan gas buang) menjadi energi listrik Kata kunci : Alternator, Tekanan Gas, Sepeda Motor
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 618
RANCANG BANGUN FREEZER IKAN
Abstrak
Yonatan A Gunawan, L Suastiti, AU Prabowo, YK Aditya, Yudi H Santoso Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang Teknik Elektro Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Usaha bandeng presto yang telah dijalankan Bu Jais selama 3 tahun pada awalnya dimulai dari jumlah pelanggan yang sedikit hingga sampai sekarang sudah memiliki banyak pelanggan. Untuk membeli dalam jumlah banyak, konsumen harus memesan 1 minngu sebelumnya, dikarenakan karena Bu Jais harus berbelanja 1 minggu terlebih dahulu. Oleh sebab itu untuk menjaga dan menyimpan bahan ikan bandeng dalam jumlah besar dan masih dalam keadaan segar maka perlu dibuat alat penyimpanan berupa freezer. Freezer ini sangat diperlukan karena banyaknya para pembeli yang sering kecewa karena harus menunggu lama dalam pembelian ikan bandeng pada Bu Jais dan kadang kadang tidak terlayani karena terbatasnya bahan baku. Pembeli yang ikan bandeng tersebut beraneka ragam dan dari berbagai kalangan, sehingga untuk mendapatkan image positif seluruh pesanan dapat terlayani sehingga berpengaruh positif pada omset penjualan. Dengan adanya PKM Pengabdian Masyarakat yang berjudul Rancang Bangun Freezer Ikan ini diharapkan agtar usaha bandeng Bu Jais lebih berkembang dan lebih maju dari usahanya sekarang ini. Kata kunci : Freezer Ikan, bandeng presto
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 619
RANCANG BANGUN INSTRUMEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DALAM OPERASI PENANGKAPAN IKAN
Abstrak
Akbar NH Putra, A Triwahyuni, Alimuddin, M Desistiano, Yudhi D Prasetyo PS Ilmu dan Teknolologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor Inst. Pertanian Bogor
Disaat harga bahan bakar minyak dunia melambung serta diimbangi dengan kelangkaan, pemerintah menyarankan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menghemat penggunaannya. Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah pencarian sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta terbarukan. Berdasarkan tempatnya, adadua sumber energi alternatif, yakni sumber energi alternatif yang berasal dari daratan dan sumber energi yang berasal dari laut. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dilakukan di darat maupun di laut adalah tenaga angin. Rumusan masalah dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut. : semakin melonjaknya harga bahan bakar minyak, sehingga juga berpengaruh di segala bidang termasuk usaha penangkapan ikan di perairan, tersedianya sumber energi alternatif yang dapat dioptimalkan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, pembangkit listrik selama ini masih menggunakan bahan bakar minyak, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif yang lain untuk mendukung operasi penangkapan ikan yang efektif dan efisien. Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut, mengoptimalkan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif untuk pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, membuat rancang bangun pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif dalam operasi penangkapan ikan di perairan, membuat desain rangkaian pembangkit listrik yang efektif dan efisien sebagai pengganti bahan bakar minyak dalam operasi penangkapan ikan tanpa merusak lingkungan, dan mengaplikasikan desain rangkaian pembangkit listrik yang telah dibuat untuk menghidupkan lampu untuk menangkap ikan yang peka terhadap cahaya Sedangkan luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut, prototipe sistem pembangkit listrik tenaga angin yang bersifat portable untuk mendukung operasi penangkapan ikan dan menghemat penggunaan bahan bakar minyak, dapat mengoptimalkan tenaga angin sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan dalam operasi penangkapan ikan, dan rancang bangun instrumen yang dibuat dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak untuk melancarkan kegiatan operasionalnya. Kata kunci : Instrument Pembangkit Listrik Tenaga Angin
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 620
RANCANG BANGUN KONTROL PALANG PINTU KERETA API SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO Kusnan Hadinata, Dadang Tarihoran, Endang Puji Astuti, Anang Juli Arianto, M.Sholeh Teknik Elektro Poltek Negeri Semarang
Abstrak
Salah satu musibah yang sering terjadi adalah kecelakaan kereta api, terutama di daerah pintu perlintasan kereta api. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya penutupan palang pintu pengaman (portal), ketidak patuhan pemakai jalan perlintasan, atau juga disebabkan panel pengaturan yang ada masih menggunakan sistem manual yang dijalankan oleh tenaga manusia sehingga faktor keteledoran (human error) masih sering dijumpai. Di indonesia terdapat dua jenis persimpanan kereta api, formal dan non formal. Dari kedua jenis persimpangan tersebut persimpangan non formal merupakan persimpangan yang sering mengalami kecelakaan kereta api. Jika persimpangan – persimpangan non formal tersebut diberi sistem kontrol palang pintu yang ada selama ini (yaitu manual oleh petugas) maka akan membutuhkan biaya yang besar. Sistem alat ini cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan transmisi gelombang radio. Dengan sistem modulasi FSK maka alat ini memberikan jaminan keamanan yang cukup tinggi karena sistem ini akan mengkonversikan sinyal analog menjadi sinyal digital dengan bit – bit yang dapat diatur. Sehingga saat kereta api yang diberi transmitter datang maka alat ini akan menerima sinyal radio dari kereta tersebut. Selanjutnya sinyal FSKnya akan diidentifikasi. Jika informasinya bernilai satu maka alat ini akan menggerakan motor penutup palang pintu. Hal tersebut akan bekerja secara otomatis Kata kunci : Otomatisasi Palang Pintu Kereta Api
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 621
RANCANG BANGUN MESIN MIXER SERBAGUNA TANPA PENGADUK Abstrak
M. Ekohardiviyono, Sarwo Edy Agung M, Rizki Azhari Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin Poltek Negeri Semarang
Mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk berguna untuk mencampur bahan adonan menjadi satu dengan mempergunakan pengaruh gaya sentrifugal akibat putran silinder mixer. Tujuan pembuatan mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk adalah meminimalisir endapan bahan adonan yang menempel pada silinder mesin mixer dan meningkatkan kapasitas produksi. Pembuatan mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk melalui beberapa tahap, antara lain : mendesain mesin hingga menjadi gambar kerja mesin. Setelah desain terselesaikan, tahap selanjutnya adalah pemilihan bahan dan pembuatan mesin sesuai hasil desain yang telah dibuat. Mesin yang telah dibuat diuji kinerjanya guna memperoleh data – data untuk dianalisa. Hasil analisa dipergunakan untuk menyempurnakan mesin, sehingga mesin berfungsi sesuai yang diinginkan. Mesin mixer serbaguna tanpa pengaduk dapat meminimalisir endapan yang menempel pada silinder mixer dan layak bagi industri kecil maupun industri rumah tangga. Kata kunci : mixer, serbaguna, tanpa pengaduk, sentrifugal
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 622
RANCANG BANGUN MESIN PARUT KELAPA YANG PRAKTIS DAN EFISIEN
Abstrak
Muh. Iqbal, Harri Sandi, Rahmat Rizal, Rahmansah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar Univ. Negeri Makassar
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini adalah: (1) Terciptanya petani kelapa mempunyai pengetahuan membuat konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien, (2) Terciptanya petani kelapa mempunyai keterampilan membuat konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien Khalayak sasaran dalam program ini adalah masyarakat petani kelapa di Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Petani kelapa memiliki pengetahuan membuat konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien, (2) Petani kelapa memiliki keterampilan membuat konstruksi mesin parut kelapa yang praktis dan efisien Kata kunci : mesin, arut kelapa, praktis, efisien.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 623
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ENGSEL YANG EFISIEN DAN EFEKTIF MENGGUNAKAN PROGRESSIVE TOOL DENGAN PENGGERAK HIDRAULIK UNTUK INDUSTRI KECIL Abstrak
Achmad As’ad, Puguh Prastiyo, Sawab Abdullah Diploma III Teknik Mesin Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Di CV JASA LOGAM yang berada di Jln. Brigjen katamso Gg.III / 75 Ngingas Sidoarjo, telah mampu membuat engsel. Dalam engsel tersebut terdapat beberapa komponen, untuk membuat salah satu komponen tersebut dibutuhkan 5 proses dan untuk setiap prosesnya dibutuhkan 1 mesin punch yang mempunyai die sendiri-sendiri. Sehingga mengakibatkan biaya produksi besar, Proses produksi juga lama, selain itu pada produk yang dihasilkan juga masih terdapat cacat dan retak karena besar gaya pembentukan yang digunakan adalah melalui coba - coba. Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka dianalisa gaya pembentukan, desain dies dan penggerak. Langkah awal adalah uji tarik bahan untuk mengetahui besarnya tegangan tarik maksimum. Setelah melakukan pengujian tarik kita bisa mencari besarnya gaya pembentukan yang digunakan agar material dapat terbentuk tanpa terjadi cacat. Dari perhitungan gaya pembentukan untuk pembuatan komponen engsel menggunakan progressive dies memerlukan gaya sebesar 34953,31 N dengan clearence untuk proses pemotongan sebesar 0,02 mm/sisi. Tebal die block adalah 27 mm, tebal die holder ( bottom plate ) 45 mm, tebal punch holder 42 mm, tebal stripper 9,5 mm, dan panjang punch maksimal adalah 91,5 mm. Dengan besarnya gaya pembentukan maka diperoleh ukuran silinder sebagai berikut : Dpiston = 0,063 m, Drod = 0.0355 m, Stroke = 0,1 m. setelah itu didapatkan tekanan silinder sebesar 12,91 MPa serta kapasitas pompa sebesar 1,78.10-4 m3/s. Disamping itu daya motor juga didapatkan sebesar 3.72 Hp. Kata kunci : Pembuat Engsel, Progressive Tool, Industri Kecil
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 624
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR KACANG BOGOR (KACANG KAPRI) GUNA PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PASCA PANEN
Abstrak
Aan Kurniawan, A Minarto, A Rahman, Chandra Mahardhika, P Rokhani PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Malang Pendidikan Teknik Mesin Univ. Negeri Malang
Kacang Bogor (kacang kapri) merupakan salah satu komoditi utama petani di daerah kabupaten Gresik Jawa Timur. Permasalahan yang melatarbelakangi pembuatan mesin pengupas kacang bogor ini adalah melimpahnya hasil panen kacang bogor di beberapa daerah seperti Kabupaten Gresik, tetapi proses pengolahannya masih menggunakan proses manual pada proses pengupasannya. Sulitnya proses pengupasan ini menyebabkan banyak petani yang kurang diuntungkan karena harga jual kacang bogor mentah yang sangat murah. Kacang bogor siap konsumsi dalam bentuk kemasan sudah menjadi produk komersial yang dijual di tokotoko makanan. Berdasarkan hasil observasi, pada umumnya petani kacang bogor langsung menjual hasil panennya dalam bentuk mentah ke para tengkulak, karena proses pengupasannya yang cukup sulit dan memerlukan waktu yang cukup lama (manual). Tujuan utama pembuatan mesin pengupas kacang bogor (kacang kapri) ini adalah untuk memberikan solusi tentang permasalahan yang timbul dalam proses penanganan kacang bogor selama ini dan untuk meningkatkan hasil produksi pasca panen. Pengupasan manual yang biasa dilakukan oleh petani kacang bogor adalah 0,5 kg/jam tiap orang dengan biaya pegupasan sebesar Rp. 750,00/kg. Sebelum membuat alat yang pertama dilakukan adalah mengadakan observasi lapangan selanjutnya yaitu studi literatur agar pembuatan mesin pengupas kacang benarbenar tepat guna. Langkah selanjutnnya adalah desain konstruksi, persiapan bahan dan pembuatan alat. Setelah perakitan selesai maka diadakan uji coba alat analisa dan penyempurnaan. Adanya mesin pengupas ini maka dapat diperoleh kapasitas pengupasan sebesar 7 kg/jam. Mesin pengupas ini dapat meningkatkan hasil produksi hingga lebih dari 5 kali lipat. Mesin pengupas kulit luar kacang bogor ini merupakan alat pertama yang dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mesin pengupas ini dapat meningkatkan hasil produksi pasca penen kacang bogor, meningkatkan kesejahteraan petani dan dapat menghidupkan home industry yang berkaitan dengan kacang bogor serta membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dengan adanya usahausaha tersebut Kata kunci : mesin pengupas, kacang bogor, kacang kapri
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 625
RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP LANGSUNG DAN PENDINGIN BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK
Abstrak
Bramantio, K Hadinata, M Ekohardiviyono, Tri P Handayani, Furqon Hidayat Politeknik Negeri Semarang, Semarang Teknik Mesin / T Konversi Energi Poltek Negeri Semarang
Indonesia termasuk negara pengekspor minyak nilam terbesar di dunia. Bukan hanya dalam jumlah, tetapi mutu minyak nilam Indonesia termasuk yang terbaik di dunia dan sampai saat ini belum bisa dibuat tiruannya (sintetis). Minyak nilam banyak digunakan sebagai bahan pengikat (fiksatif) dalam industri parfum, sehingga wangi parfum tidak cepat menguap. Selain itu, aroma minyak wangi parfum sendiri sangat khas, sehingga banyak dimnati konsumen di berbagai belahan dunia. Selain sebagai parfum, minyak nilam juga banyak digunakan dalam industri sabun, hair tonic, dan aroma terapi. Minyak atsiri adalah senyawa yang mudah menguap dan tidak larut didalam air yang berasal dari tanaman, dan dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses destilasi / penyulingan. Metode penyulingan dikelompokkan berdasarkan system kerja uap dan system kondensasi. Pada sistem kerja uap terbagi menjadi tiga cara yaitu sistem uap langsung, sistem rebus dan sistem kukus. Sedangkan dilihat dari proses pengkondensaian terbagi menjadi dua cara yaitu sistem kondensasi total dan sistem bertingkat. Pada sistem pengkondensasian bertingkat terdapat ruang yang berfungsi untuk memisahkan antara minyak atsiri dengan uap air yang disebut sebagai ruang pemisah yang bekerja berdasarkan prinsip kerja perbedaan temperatur titik didih. Kata kunci : Penyulingan Uap langsung dan Bertingkat
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 626
RANCANG BANGUN MODEL PENGERING GABAH SISTEM RADIASI INFRA MERAH MENGGUNAKAN MEKANISME KONVEYOR Aris Kristanto dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 627
RANCANG BANGUN OTOMATISASI PROSES GYNOGENESIS PADA PEMBIBITAN IKAN MAS PUNTEN Akhmad Zainuri dkk Poltek Negeri Malang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 628
RANCANG BANGUN PIRANTI PENGUKURAN KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SB 32 Yusron Sugiarto dkk Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 629
RANCANG BANGUN PROTOTIPE UMPAN BUATAN ELEKTRONIK BERBASIS DIGITAL Abstrak
Ganjar Saefurahman dkk Inst. Pertanian Bogor
Melihat berlimpahnya sumberdaya tuna di Indonesia dan kesulitan nelayan dalam memenuhi kebutuhan umpan alami yang jarang didapatkan pada musim-musim tertentu dan mudah rusak, maka kelompok kami mencoba memberikan solusi dengan melihat permasalahan tersebut. Kami melihat umpan buatan lebih efektif dan eisien untuk digunakan dalam operasi penangkapan tuna tersebut. Tujuan dari program ini adalah memberikan informasi pada masyarakat mengenai suatu umpan baru yang dapat digunakan untuk penangkapan tuna, membuat suatu desain umpan yang efektif dalam penggunaan dan produktif dalam menghasilkan tangkapan, membuat desain umpan yang tidak mudah rusak tanpa membutuhkan tempat penyimpanan yang khusus dan rumit, membuat desain umpan yang dapat dilakukan dengan waktu yang lama dan berulang-ulang. Metodologi yang dilakukan adalah penelitian pendahuluan, perancangan alat atau umpan, uji coba skala laboratorium, dan uji coba lapang. Hasil program PKMT ini berupa prototipe umpan buatan elektronik yang dapat membantu nelayan untuk memecahkan masalah-masalah perikanan tangkap terutama kelangkaan umpan alami dalam operasi penangkapan tuna di Indonesia. Dari pelaksanaan program baru didapat desain umpan, rancangan sirkuit dan cetakan untuk casing umpan. Belum diperoleh prototipe desain umpan yang akan diuji coba pada skala lapang. Untuk uji coba skala lapang belum dilakukan karena kualitas umpan yang diperoleh belum optimal dan belum dttemukan waktu yang tepat. Kata kunci : Prototipe, Elektronik BERBASIS DIGITAL
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 630
RANCANG BANGUN RADIO FM BERBASIS KOMPUTER Cahyo Prianto dkk Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 631
RANCANG BANGUN ROBOT KARTESIAN 3 DOF UNTUK PERAGA KULIAN MEKATRONIKA Abstrak
Arie Zakaria ,Eko Wahyudi,Mansur Misbah Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Malang
Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) ini merencanakan robot kartesian 3 DOF untuk peraga kuliah mekatronika, robot berjalan sepanjang rel horizontal dengan mendeteksi posisi menggunakan optocoupler. Seperti yang kita ketahui sampai saat ini alat peraga untuk mata kuliah mekatronika masih belum ada.Pergerakan dari robot berdasarkan pada koordinat sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z, dimana robot akan berjalan menuju koordinat yang ditentukan apabila telah menerima inputan dari port A, port C dan port D, dan akan berjalan sesuai dengan perintah yang telah di instruksikan (perinta telah terprogram), untuk mengetahui posisi yang diinginkan, robot dilengkapi dengan sensor optocoupler sebagai sensor pemberi inputan yang akan dihitung yang diletakkan pada sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Dalam perencanaan robot ini menggunakan mikrokontroler ATMEGA 8535L sebagai pengendali utama, H-Bridge sebagai driver motor, dan PWM sebagai pengatur kecepatan putar motor DC Kata kunci : Robot Kartesian, 3 DOF, Mekatronika
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 632
RANCANG BANGUN ROBOT PEMADAM API Mahmud Abdul KA Teknik Elektro Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 633
RANCANG BANGUN TELEPON WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN HANDY TALKY Sadaruddin Sas Latief ,Samsul Hariyono,Shendy Wiansyah,Viktor Haryanto,Sapariansyah Samsuri Teknologi dan Rekayasa Univ. Borneo Tarakan Kalimantan Timur
Abstrak
Walaupun teknologi telah memungkinkan sistem telepon untuk jarak yang relatif cukup jauh yang lazim disebut telepon seluler, namun terdapat daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan telekomunikasi seperti daerah pertambakan atau nelayan dikarenakan tidak terjangkau stasiun RBS. Sehingga kami merancang sebuah alat yang mampu menghubungkan perangkat Handy Talky Transceiver dengan saluran telepon. Alat ini dihubungkan ke terminal kabel sambungan telepon, menghubungkan input audio ke jack speaker dan output audio ke mic HT. Tiga buah HT Transceiver diset transmit menggunakan frekuensi 144.00 MHz, pesawat HT II diset receive menggunakan frekuensi 145.00 MHz dan pesawat HT III sebagai remote menggunakan frekuensi 144.00 MHz offset pada frekuensi 145.00 MHz. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa Handy Talky selain berfungsi sebagai alat komunikasi radio amatir, dapat juga digunakan untuk komunikasi dengan Public Service Telephone Network . Pada penggunaannya alat dapat dipasang paralel dengan pesawat telepon. Pewaktu difungsikan untuk memutuskan hubungan setelah diset pada waktu yang ditentukan. Kata kunci : Telepon, wireless, handy talky.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 634
RANCANGAN RANGKAIAN ELEKTRONIK PENGUSIR HAMA TIKUS DAN SERANGGA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT
Abstrak
Febi Rahmita, Haryanto Amanu, Dwi Arie Sandi, Awan Sastra PS Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu, Bengkulu Fisika FMIPA Univ. Bengkulu
Salah satu hama terbesar yang menyerang tanaman sawit adalah tikus dan serangga yang menyebabkan kerugian yang tidak sedikit pada perkebunan kelapa sawit. Dalam rangka pencegahan hama tikus dan serangga pada tanaman kelapa sawit telah dilakukan beberapa pencegahan melalui beberapa cara yaitu dengan pengendalian kultur teknis, pengendalian dengan sanitasi, pengendalian fisik dan mekanis, pengendalian biologis, serta pengendalian kimia. Cara pemberantasan hama di atas relatif cepat dan praktis, tetapi sering kali menimbulkan efek samping sebab jika penggunaannya tidak hati-hati dapat membahayakan kesehatan manusia atau organisme lain, juga dapat mengganggu keseimbangan alam. Untuk itu dirancang teknologi baru dengan menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat menghasilkan suara ultrasonik. Bedasarkan hasil uji coba alat, rangkaian ini dapat digunakan untuk mengusir hama tikus sawit pada frekuensi 40 KHz, namun dalam penelitian ini belum didapatkan secara pasti mengenai tingkat frekuensi yang dapat digunakan untuk mengusir hama serangga. Kata kunci : Hama, Gelombang Elektromagnetik, Suara Ultrasonik.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 635
REM PINTAR MOBIL SMOOTH ANTI LOCK BRAKING SYSTEM" Andi Susanto dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 636
REVERSE ENGINEERING HAMILTON STANDARD (ROTOR 21-51-48) SPARE PART PESAWAT CN-235 DAN PESAWAT TEMPUR Saiful Muna dkk Poltek Manufaktur Bandung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 637
ROTATING HEATER UNTUK TERNAK AYAM BROILER Abstrak
Rico Samuel, Ridho Ridwan, Rivalda Essam, Rudy Rustyady, Imamum Zaenal Univ. Indonesia
Pada pemanas ayam konvensional, terdapat beberapa kekurangan antara lain resiko kebakaran dan, boros bahan bakar. Penerapan teknologi baru telah dilakukan pada alat pemanas ayam konvensional dengan tujuan untuk membuat pemanas ayam yang lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi dilakukan dengan mengganti material reflektor, elemen pemanas dan mekanisme penggerak sehingga perpindahan kalor (konveksi maupun radiasi) yang terjadi lebih baik. Material reflektor diganti dengan material yang mempunyai nilai emisivitas lebih tinggi, elemen pemanas tidak menggunakan api dari pembakaran minyak tanah tapi menggunakan elemen pemanas listrik. Juga diaplikasikan sistem mekanisme penggerak heater yang berputar, sehingga dapat mengahsilkan sebaran panas yang lebih luas. Pada pemanas ini dilakukan pengambilan data untuk mengetahui temperatur yang diperoleh dan sebaran panas. Temperatur yang diperoleh dapat mencapai kebutuhan panas ideal untuk ayam. Jangkauan sebaran panas yang diperoleh tidak mencapai hasil maksimal. Kata kunci : nilai emisivitas material, perpindahan kalor koveksi dan radiasi, elemen pemanas
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 638
ROTI KAYA SERAT DAN PROTEIN SEBAGAI PANGANAN FUNGSIONAL BERBAHAN BAKU TEPUNG AMPAS TAHU
Abstrak
Syahnada Jaya Sy, Setyo Budi, M T Assyaukani, FR Kautsar, Galih Nugroho PS Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor Inst. Pertanian Bogor
Proses industri tahu mengahasilkan limbah yang berpotensi menjadi sumber pencemaran lingkungan. Limbah padat tahu atau ampas tahu masih memiliki nilai gizi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tepung ampas tahu yang dapat diolah menjadi roti kaya serat dan protein. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ekologis dengan mengaplikasikan teknologi yang sudah dikenal. Drum dryer silinder ganda digunakan untuk mengelolah ampas tahu menjadi lembaranlembaran tipis. Lembaran ini selanjutnya dapat diolah menjadi tepung dengan ukuran 60 mesh. Tepung tersebut dapat digunakan untuk mensubtitusi tepung terigu sebesar 10%. Persentasi subtitusi penggunaan tepung ampas tahu tersebut memberikan hasil yang dapat diterima selayaknya roti 100% tepung terigu yang umumnya ada di pasaran. Selain itu dengan analisis finansial sederhana diketahui bahwa keputusan mensubtitusi tepung terigu tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 54,38/kg produk roti. Jumlah ini akan cukup signifikan pada skala industri yang memproduksi roti dalam jumlah besar. Kegiatan pemanfaatan teknologi merupakan salah satu usaha transfer teknologi dari dunia research kampus untuk menginisiasi diversifikasi pemanfaatan alat teknologi yang pada dasarnya telah dimiliki oleh dunia industri. Kata kunci : Drum dryer, limbah, tepung ampas tahu, roti kaya serat dan protein
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 639
SIMULASI SISTEM LALU LINTAS KERETA API MENGGUNAKAN METODE FORMAL Abstrak
ALNOLA MARSELENA, RIZAL RAMADHANY,MUHAMMAD HAMDAN Teknik Komputer dan Informatika Poltek. Negeri Bandung
Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang mempunyai resiko kecelakaan kereta api lebih besar daripada kecelakaan transportasi darat lainnya. Resiko yang diakibatkan akibat kecelakaan kereta api jauh jauh lebih besar baik itu dari segi materil maupun korban jiwa. Sistem lalu lintas kereta api merupakan suatu sistem yang mengutamakan keselamatan nyawa manusia atau dapat disebut juga safety critical system. Metode formal biasa digunakan untuk pengembangan sistem perangkat lunak yang berhubungan dengan keselamatan hidup manusia dengan adanya pengujian yang dilakukan berulang-ulang di setiap tahap pengembangan. Simulasi ini mensimulasikan pengoperasian lalu lintas kereta api dalam bentuk program komputer yang diharapkan nantinya simulasi ini dapat diterapkan di dunia nyata dengan kemungkinan kecelakaan dapat dikurangi atau dihindari. Kata kunci : simulasi, kereta api, metode formal, keselamatan, lalu lintas
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 640
SISTEM ANTI PENCURIAN MOBIL: ALAT PELACAK POSISI DAN PENONAKTIFAN MESIN DENGAN KENDALI HAND PHONE DAN GPS
Abstrak
Eka Prasetyono, M Nur Cholis, SH Wathoni, TKH Putro, M Muflih Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Teknik Elektro Industri Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Pada saat mobil dicuri, proses pencarian mobil tersebut pada umumnya memakan waktu yang lama karena saat mencarinya polisi belum mengetahui posisi mobil tersebut dengan tepat. Dengan menggunakan perangkat ini, pemilik bisa mengetahui posisi mobil dan mengambil tindakan pengamanan (mematikan mesin dan membunyikan alarm) dari jarak jauh melalui internet selama mobil tersebut berada dalam jangkauan provider GSM (Global System for Mobile Communications). Sehingga mobil bisa ditemukan secepatnya. Perangkat ini dibuat menjadi dua bagian yaitu bagian mobil dan bagian server. Bagian mobil terdiri dari GPS (Global Positioning System), GSM, dan mikrokontroller. Sedangkan bagian server terdiri dari GSM, PC (Personal Computer), dan beberapa program aplikasi sebagai software pelacak posisi dan penonaktifan mesin mobil. Ada beberapa tipe instruksi yang terdapat pada sistem ini, misalnya instruksi meminta posisi (posisi terakhir dan rute mobil), instruksi mematikan mesin, instruksi membunyikan alarm dan instruksi menghentikan pengiriman data dari alat. Jika user memberikan instruksi berupa meminta posisi mobil melalui web browser, instruksi ini akan dikirim ke server melalui internet. Kemudian server memproses dan mengirim instruksi tersebut ke mobil melalui SMS (Short Message Service). SMS ini diterima GSM pada bagian mobil. Kemudian mikrokontroller membaca instruksi pada SMS dan mengambil data koordinat dari GPS. Data tersebut dikirimkan ke GSM pada bagian server dan ditampilkan pada peta digital di browser. Sehingga user bisa mengetahui posisi mobil, mematikan mesin dan membunyikan alarm dari web browser. Dengan demikian terbukti bahwa perangkat ini secara adaptif bisa membantu pelacakan mobil yang akurat dan penonaktifan mesin mobil yang praktis. Kata kunci : Pencurian, GPS, GSM, Mikrokontroller, Server
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 641
SISTEM KEAMANAN PARKIR MOBIL DENGAN MIKROKONTROLLER BARCODE DAN KAMERA Mohammad Nur Hasan, Marlindia Ike Sari, Nopy Wulandari, Reza Irawan, M.Syarifudin Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Pada PKMT ini kami membuat sebuah sistem keamanan parkir yang terintegrasi secara kompak, yang melibatkan sistem database yang terhubung dengan sebuah barcode dan kamera. Semuanya itu terintegasi dalam sebuah program aplikasi yang berbasis komputer. Program aplikasi yang kita buat sangat simple, dengan pengoperasiannya yang mudah dan sistem database yang terkoordinir dengan baik. Kelebihannya dari sistem keamanan parkir ini yaitu terletak pada databasenya. Sebagai contoh ada pemilik kendaraan kehilangan kartu parkir dan ditemukan oleh seorang yang ingin berbuat jahat, maka orang tersebut tidak akan tahu kartu parkir yang dia temukan itu untuk kendaraan yang mana, karena kartu parkir yang kita buat tidak mencantumkan identitas mobil tersebut tetapi hanya berupa barcode saja. Kamera disini digunakan untuk mengambil gambar mobil si pemiliknya dan mengetahui lokasi parkir yang kosong. Kata kunci : barcode, kamera, database, dan program aplikasi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 642
SISTEM KENDALI ALARM MOBIL BERBASIS SMS- MIKROKONTROLLER Aditya Alvarabie, Hanif Pryanto, Rasyidi Usman, Rasyidi Usman, Rasyidi Usman, Nur Khafidl, Sanosa Wingki Guntara S1 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 643
SISTEM PARKIR MENGGUNAKAN BARCODE PADA KARTU SIM BERBASIS DELPHI Abstrak
Bayu Indrianto dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Program Kreativitas Mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan sistem keamanan pada area parkir kendaraan, dengan memanfaatkan barcode (kode baris) yang ada pada kartu SIM yang dibaca dengan menggunakan scanner barcode. Metode yang digunakan dalam membuat alat ini menggunakan metode rancang bangun. Tahapan-tahapan dalam metode tersebut yaitu (1) Identifikasi kebutuhan, (2) Analisis kebutuhan, (3) Perancangan, (4) Pembuatan, (5) Pengujian. Bagian-bagian alat yang akan dibuat secara garis besar yaitu (1) Rangkaian sensor, (2) Rangkaian pengendali putaran motor, (3) Rangkaian catu daya. Untuk membuat rangkaian sensor digunakan komponen berupa laser pointer sebagai transmiter dan phototransistor sebagai receiver sinar laser. Output dari rangkaian sensor digunakan sebagai input pada komputer. Rangkaian pengendali putaran motor menggunakan transistor NPN dan relay untuk mengatur arah putaran motor DC. Sedangkan rangkaian catu daya sebagai sumber tegangan bagi seluruh rangkaian menggunakan transformator step down, penyearah, filter, dan IC 78xx sebagai regulator. Sebagai pengendali utama digunakan sebuah komputer dengan program Delphi 7.0 sebagai softwarenya, dan paralel port digunakan untuk mengendalikan peralatan luar. Secara umum alat ini dapat bekerja sesuai rancangan, software yang dibuat dengan program Delphi 7.0 mampu mengendalikan hardware dengan baik Kata kunci : Sistem Parkir, Barcode, phototransistor
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 644
SISTEM PEMANTAU KEMACETAN LALU-LINTAS KOTA MELALUI HANDPHONE BERBASIS LAYANAN WAP Fajar Prasanti, Maratus Solihah, Ahmad Zaki Wahyudi, Arifin Hadikusuma, Andi Hermansyah Teknik Telekomunikasi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 645
SISTEM PEMANTAU POSISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPS DAN SERVER GIS Mohamad Shodikin, Agung Budi Dharmawan, Moh. Syaiful Anam, Davied Fernando, Susanto Matematika F-MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Informasi keberadaan kendaraan bermotor secara cepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk mengontrol kendaraan yang mereka miliki. Hal ini diperlukan sebagai tindakan preventif terhadap penyimpangan atau penyalahgunaan fasilitas perusahaan khususnya kendaraan bermotor. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat memantau posisi kendaraan bermotor dari jarak jauh secara real time. Dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini akan dibuat sebuah sistem yang mampu memantau posisi kendaraan bermotor pada wilayah tertentu dengan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) dan Server GIS (Geographic Information System). GPS merupakan alat untuk mengetahui koordinat bumi pada wilayah tertentu, sedangkan GIS merupakan suatu sistem informasi yang menggunakan peta digital untuk menginformasikan geografis wilayah tertentu. Perpaduan antara Teknologi GPS dan GIS serta dengan bantuan gelombang radio sebagai media pengiriman data, dapat menghasilkan sebuah sistem yang dapat memantau posisi kendaraan dengan tampilan yang lebih menarik yang divisualisasikan pada peta digital yang ada pada server secara real time. Kata kunci : GPS (Global Positioning System ), GIS (Geographic Information System, Modem, Gelombang Radio
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 646
SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN BERBASIS PC MENGGUNAKAN MEDIA SMS UMPAN BALIK Abstrak
Kiagus Firdaus, Ferry Cahyono, Andra Dwi Julianto Teknik Komputer Univ. Brawijaya Malang
Kemajuan zaman menuntut manusia untuk dapat mengerjakan segala aktivitas sehari-hari yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kesibukan manusia menyebabkan sebagian aktivitas rutinnya menjadi terlupakan, misalnya dalam menyiram tanaman yang merupakan kegemaran sebagian besar masyarakat. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah sistem yang merupakan perpaduan teknologi dibidang komputer dan telekomunikasi dengan memanfaatkan fasilitas SMS sebagai pengendali jarak jauh dan keluaran port dari PC untuk mengendalikan alat penyiram tanaman. Dengan menggunakan prinsip komunikasi antar handphone maka komputer dapat mengenali informasi dari data yang diolah dengan bantuan software. Disamping itu, umpan balik sebagai fasilitas tambahan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang berhasil atau tidaknya tindakan pengguna, setelah memberikan perintah pengendalian alat dari jarak jauh melalui SMS yang dikirimkan melalui handphone. Kata kunci : Sistem Penyiram Tanaman, SMS, Handphone, Komputer
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 647
SISTEM PENYULINGAN DOUBLE EFFECT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MINYAK NILAM AHMAD RONI SONHAJI, ENDAH PUSPITASARI, GILANG PERDANA KUSUMA D3 Teknik Kimia Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 648
SITUS WEB TEROBOSAN BARU DALAM PEMASARAN UKM TERASI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (STUDI KASUS TERASI KECAMATAN SEPULU MADURA) Yuli Kumalasari dkk Univ. Trunojoyo Madura
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 649
SMART MUFFLER (KNALPOT MULTI SUARA) SEBUAH KNALPOT INOVATIF YANG MAMPU MENAIKKAN PERFORMA KENDARAAN BERMOTOR
Abstrak
Ikta Wahyu Widodo, Agung Nogroho, Tahan Prahara, dan Ali Mansur Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang Univ. Negeri Semarang
Perkembangan dunia otomotif saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali, dimana produk, desain atau ide-ide baru selalu muncul sebagai kecintaan para bikers (pecinta kendaraan bermotor). Hal baru selalu dicari dan dikembangkan baik dengan modifikasi barang yang sudah ada ataupun inovasi baru. Performa kendaran merupakan salah satu faktor pemicu pemunculan setiap inovasi yang ada di kalangan pecinta dunia otomotif, dengan ditunjang perkembangan teknologi yang telah ada maka semua itu akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sebagai contoh, adalah performa dari kendaraan bermotor. Berhubungan dengan knalpot semua orang pasti sudah banyak tahu, perkembangan knalpot di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat luar biasa sekali. Berbagai model dan knalpot dicipta, misal knalpot samping, kolong, udang, dan terakhir kala jengking. Semua knalpot ini diklaim mampu mendongkrak tenaga pada kendaran bermotor tersebut. Knalpot alias pipa gas buang itu bukan semata berfungsi sebagai penyalur sisa pembakaran, knalpot masih satu kesatuan dari proses langkah buang. Pada bagian knalpot inilah, efek turbulensi terus-menerus terjaga, dengan adanya knalpot maka aliran turbulensi gas buang diubah jadi gaya pendorong piston ke TMB. Berdasarkan kenyataan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Smart Muffler (Knalpot Multi Suara) , dimana kanalpot ini merupakan penggabungan dari dua jenis knalpot yaitu knalpot jenis chamber dan free flow yang menghasilkan satu knalpot dengan variasi suara yang banyak. Untuk mendapatkan variasi suara tersebut bisa kita dapatkan dengan jalan mengatur posisi tuas pengatur katub, bisa suara keras, sedang atau standar. Kelebihan dari knalpot inovatif ini adalah kemampuannya dalam menaikkan performa kendaraan bermotor itu sendiri dan sebagai penghemat bahan bakar. Modifikasi dan inovasi baru telah dikembangkan dengan munculnya jenis knalpot baru yang mampu meningkatkan performa kendaraan dan hemat bahan bakar, sehingga alternatif pilihan baru dalam kaitannya dengan kendaraan bermotor bisa dijadikan sebagai pilihan yang memiliki nilai efesiensi dan ekonomis yang tinggi dalam dunia otomotif. Kata kunci : knalpot, performa, otomotif
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 650
SOLDER PEN
Abstrak
Rangga Tresna Heryudi, Andri Agustria, Arief Aditya RanggaEdison Marulitua Politeknik Manufaktur Bandung, Bandung Poltek Manufaktur Bandung
Program Kegiatan Mahasiswa ini membahas tentang pembuatan sebuah prototype dari sebuah produk baru, Solder Pen. Solder Pen merupakan produk inovasi yang menggabungkan dua buah faktor utama dalam proses penyolderan, yaitu mata solder ( pemanas ) dan timah. Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan para pengguna solder untuk melakukan penyolderan karena cukup menggunakan satu tangan. Kata kunci : prototype,Solder Pen, inovasi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 651
SOSIS USUS (ANTESTINE SAUSAGE) Abstrak
ALB. EKO SUKARNO, MARJITO, JAYA RUSNADI, AGUS STYOKO, EDI SURYADI Peternakan Poltek Negeri Pertanian Lampung
Kemajuan teknologi dibidang pengolahan hasil limbah peternakan masih jarang dilakukan oleh perguruan tinggi. Disini diterapkan beberapa cara pengolahan usus untuk menjadi sosis usus yang mempunyai nilai gizi tinggi. Gizi tersebut dibutuhkan olah masyarakat. Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan konsumsi gizi yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam pengolahan sosis usus dengan menggunakan teknologi sederhana untuk meningkatkan kualitas gizi dalam sosis usus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sosis usus adalah emulsi produk dan kontrol pada saat pembuatan. Bahan yang digunakan antara lain usus ayam, susu skim, tapioka, terigu, gula, garam, bawang merah, bawang putih, agar-agar, ketumbar, garam dan lainlain. Alat yang digunakan adalah kompor, blender, mikser, pisau dan lain-lain Kata kunci : Sosis, usus
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 652
STUDI PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM KENYAMAN RUANGAN UNTUK APLIKASI SMART BUILDING Abstrak
Marsandhy Hariyanto, Aris Suparmato, Fathi Nashrullah, Johan Ardian Inst. Teknologi Bandung
Dalam penelitian ini kami mencoba membangun sebuah sistem yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi user ketika berada di dalam suatu ruangan. Selain itu, kami juga membangun sistem monitoring dan kontroling keadaan suatu ruangan dari jarak jauh agar user lebih mudah memantau dan mengendalikan perangkat-perangkat elektronik yang ada di suatu ruangan. Sistem yang akan kami bangun ini akan berbasis pada smart sistem, yang akan memberikan pengontrolan secara otomatis oleh sistem yang telah diterapkan. Sistem ini meliputi empat subsistem, yang keseluruhan prototipenya dipasang di ruangan lab. Elektronika Program Studi Fisika FMIPA-ITB. Subsistem pertama yaitu kontrol kenyamanan ruangan yang meliputi kontrol besaran fisis seperti temperatur, kelembaban, dan yang lainnya di dalam suatu ruangan. Subsistem kedua yaitu subsistem keamanan ruangan yang mampu mengatur akses keluar-masuk pengguna ruangan hingga mengetahui jumlah orang yang berada di ruangan. Subsistem ketiga yang dibangun adalah membuat sistem monitoring dan kontrolling jarak jauh yang memungkinkan user dapat memantau keadaan ruangan melalui media internet berbasis website. Subsistem ke empat yaitu tentang energi saving, dengan mengontrol penggunaan energi listrik pada lampu dan komputer atau penggunaan energi yang besar yang berada di suatu ruangan dengan tujuan pengefektifan penggunaan energi. kata kunci :subsistem, website, temperature, kelembaban, kontrol, monitoring
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 653
TEKNOLOGI MICROHYDROELECTRIC DENGAN MEMANFAATKAN DAS Abstrak
Riska Dedy Sutomo dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Pada program PKMT ini dimaksudkan untuk mengembangkan kretatifitas mahasiswa terutama dalam bidang teknologi. Dengan program PKMT ini diharapkan mahasiswa dapat menciptakan atau mengembangkan sebuah teknologi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, seperti keadaan sekarang ini energi listrik merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengemangkan sebuah teknologi pembangkit listrik yang bersekala kecil yang dapat diterapkan dalam masyarakat dengan mudah. Alat ini dirancang sebagai salah satu solusi permasalahan energi listrik yang sekarang dialami oleh masayarakat kita. Pembangkit yang kita rancang memanfaatkan sumber aliran air sungai, atau aliran air yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak alternator, aliran ini sekurang-kurangnya dapat dibangkitkan suatu energi listrik dengan daya kecil yang dapat memenuhi kebutuhan listrik beberapa rumah tangga. Secara garis besar prinsif Teknologi Microhydroelectric ini memanfaatkan aliran air sebagai penggerak turbin kemudian turbin dihubungkan ke alternator sebagai penggerak, maka alternator akan mengeluarkan teganagan DC, tegangan DC tersebut disalurkan ke ACCU dan kemudian disimpan dalam ACCU , dari accu tersebut disalurkan ke UPS (inverter) untuk merubah dari DC ke AC dan baru dapat digunakan ke konsumen. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa Prototype Teknologi Microhydroelectric ini dapat digunakan sebagai pembangkit listrik sekala kecil yang dapat digunakan oleh masyarakat, dalam mengatasi krisis energi listrik yang sedang terjadi sekarang ini. Dari hasil pengujian alat tersebut didapatkan data teganagn keluaran 220 V, Daya maksimum 300 Watt, dengan frekuensi 50 Hz. Kata kunci : Teknologi Microhydroelectric, embangkit listrik sekala kecil, krisis energi listrik
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 654
TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH NANAS (ANANAS COMOSUS L. MERR) SEBAGAI AGENSIA YANG MENINGKATKAN KUALITAS TEMPE PAD HOME INDUSTRY TEMPE SANAN DI KOTA MALANG
Abstrak
Fery Dwiyanti, Mujiati, Ainaul Madriyah Jurusan Pendidikan Biologi / Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Pendidikan Biologi Univ. Muhammadiyah Malang
Wilayah Malang, dikenal sebagai salah satu kota penghasil tempe di Jawa Timur. Salah satu hasil pengolahan yang banyak diproduksi dan banyak digemari adalah jenis penganan kripik tempe. Sentra produksi tempe di Malang yang terkenal adalah pengrajin tempe Sanan yang terletak di tengah pusat kota Malang. Kendala yang masih dihadapi para pengrajin tempe adalah lamanya proses pembuatan tempe yaitu berlangsung selama 72 jam. Kendala ini menyebabkan produktivitas tempe yang dihasilkan rendah. Secara ekonomis, lambannya produktivitas ini tentunya akan mengurangi penghasilan juga, sehingga untuk meningkatkan produktifitas tersebut dipakai alternatif dengan menggunakan limbah buah nanas. Selama ini pemanfaatan nanas terbatas pada daging buahnya saja, sementara limbah nanas berupa kulit dan bonggolnya dibuang. Padahal, kulit dan bonggol nanas tersebut masih memiliki manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah kemampuannya untuk mempercepat proses fermentasi tempe. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk penanganan limbah kulit dan bonggol nanas, pemanfaatan limbah nanas sebagai agensia yang mempercepat fermentasi tempe, menghasilkan tempe dengan kualitas yang lebih baik, dan meningkatkan produktifitas pengrajin tempe. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan masyarakat dan demonstrasi dengan praktek langsung. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan diketahui hasil perbandingan pembuatan tempe menggunakan perlakuan limbah nanas dengan pembuatan tempe tradisional pada perbandingan 1:1 lama fermentasi 34,1 jam ; perbandingan 1:2 lama fermentasi 36,77 jam ; perbandingan 1:3 lama fermentasi 40,18 jam dan tanpa penambahan limbah nanas (tempe tradisional) lama fermentasinya 47,72 jam. Dari hasil percobaan diketahui perbandingan pembuatan tempe dengan penambahan limbah nanas yang mempunyai waktu fermentasi terpendek adalah 1:1 (air:limbah nanas). Kata kunci : limbah nanas, fermentasi tempe, waktu fermentasi
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 655
TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI BIJI MUNGGUR (ENTEROLOBIUM SAMAN PRAIN) Erfin Budi Sulist yanto,Eka Setia Nugraha,Suryo Pranoto Utomo,Jarot Sigit Prakosa Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Teknologi pembuatan susu dari biji munggur (Enterolobium saman). Tema pembuatan susu biji munggur ini dilatarbelakangi oleh masih sedikitnya inovasi produk susu, terutama susu nabati, bahkan harga produk susu yang relatif mahal membuat konsumen kurang tertarik untuk membelinya. Selain itu juga tanaman munggur kurang optimal pemanfaatannya dalam masyarakat, karena selama ini hanya digunakan kayunya sebagai bahan bangunan dan buahnya sebagai makanan ternak (kambing). Melalui teknologi pembuatan susu ini diharapkan tercipta inovasi baru dalam hal pembuatan susu alternatif yang dapat digunakan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan gizi yang murah dan mudah dalam pembuatannya. Ada analogi yang terkait antara biji munggur sebagai bahan baku pembuatan biji mungggur dengan biji kedelai yang selama ini dimanfaatkan sebagai susu nabati. Dari segi fisik terdapat kemiripan antara keduanya dan dari segi manfaat, dalam dunia industri, biji dari biji munggur ini bisa digunakan untuk pembuatan tahu, tempe, dan kecap. Bahkan dari literatur / referensi didapatkan bahwa kandungan protein biji munggur cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari biji kedelai Dari sini didapatkan analogi antara biji munggur dengan biji kedelai. Untuk membuat susu biji munggur ada 2 hal yang dilakukan yaitu membuat ekstrak gula dari daging buah munggur yang akan digunakan sebagai pemanis dan mengambil sari biji munggur yang dijadikan sebagai bahan baku utama susu biji munggur tersebut. Kemudian pemanis dan sari kita campur dan jadilah susu biji munggur yang akan diolah selanjutnya. Pada pembuatan pemanis ini dilakukan untuk pemanfaatan buah dari biji munggur agar lebih optimal ,yaitu dengan membelah buah munggur setelah dipisahkan dari bijinya dan diambil daging buahnya kemudian giling bersama air dengan perbandingan 2 : 1. Sedang pada proses pembuatan susu munggur setelah melewati proses pelunakan kulit biji munggur, selanjutnya teknologi pembuatan susu yang akan diterapkan adalah metode pembuatan susu dengan modifikasi illionis , dimana melewati beberapa tahap yaitu : pembersihan dan pencucian, perendaman, perebusan, penyiapan air panas, penggilingan, penyaringan, penambahan ekstrak gula, homogenisasi, pemanasan susu munggur, penyiapan botol, pembotolan dan pasteurisasi, penyimpanan Kata kunci : Biji munggur, susu nabati, protein, kedelai.
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 656
TEKNOLOGI PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA DENGAN BAKTERI FERMENTASI, UPAYA DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK MENJADI PRODUK YANG BERMANFAAT Abstrak
Pandu Perdana dkk Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
Proses pengomposan secara konvensional memerlukan waktu yang cukup lama (40-60 hari). Sekarang ada suatu teknologi dibidang pengomposan yaitu dengan menggunakan suatu bakteri fermentasi. Dengan menggunakan bakteri fermentasi maka proses pengomposan akan berjalan sangat cepat yaitu berkisar 7-14 Hari, Tujuan PKM teknologi ini adalah memberikan informasi kepada para pemulung yang yang setiap hari di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Sampah untuk meningkatkan pendapatannya dengan memproses sampah organik menjadi kompos dengan teknologi bakteri fermentasi. Metode yang digunakan pada PKM Teknologi ini adalah sosialisasi dan praktek pembuatan kompos dari sampah kota dengan teknologi bakteri fermentasi. Hasil dari PKM teknologi ini adalah : 1) proses pengomposan dengan bakteri fermentasi berlangsung sangat cepat (14 hari) 2) Khalayak sasaran (Pemulung) antusias sekali untuk mengadopsi teknologi ini, 3) Teknologi ini sangat menguntungkan karena menghemat biaya, tenaga dan waktu. Kata kunci : Teknologi Pengomposan, Sampah Kota, Daur Ulang Sampah Organik
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 657
TONGKAT ELEKTRONIK BAGI PENYANDANG CACAT TUNA NETRA Abstrak
Edy Noviyanto, Misbahul Munir, Yuli Tri Santono Teknik Elektro Univ. Negeri Yogyakarta
Program ini bertujuan membuat dan menguji kinerja tongkat elektronik sebagai alat bantu penunjuk jalan bagi tuna netra. Tongkat elektronik ini merupakan alat yang dapat memberikan informasi ada tidaknya penghalang jalan bagi para tuna netra. Program ini dilatarbelakangi oleh adanya komunitas tuna netra yang perlu mendapat perhatian dan kepedulian, khususnya terkait dengan mobilitas mereka. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan mengadakan alat-alat bantu yang berguna bagi para tuna netra, seperti alat bantu penunjuk jalan yang berupa tongkat. Tongkat ini memungkinkan para tuna netra bisa mengetahui arah jalan mana yang tidak berpenghalang dan yang harus dilaluinya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Proses pembuat tongkat elektronik ini meliputi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, pengerjaan alat, pengujian kinerja alat dan penyempurnaan alat. Tahap persiapan bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan bahan yang digunakan. Tahap pengerjaan alat merupakan rangkaian proses pembuatan, mulai dari perancangan rangkaian, Printed Circuit Board (PCB), pelarutan, penyolderan komponen dan pembuatan tempat (casing). Tahap pengujian alat merupakan tahapan untuk mengetahui kinerja alat. Tahap penyempurnaan merupakan langkah perbaikan kinerja alat setelah dilakukan pengujian sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan tahap pengerjaan dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa secara prinsip alat bantu penunjuk jalan telah bekerja. Hasil pengujian terakhir menunjukkan bahwa tongkat ini mampu memberikan 2 macam pendeteksian, yaitu deteksi depan yang mengindera penghalang jalan, dan deteksi bawah yang mengindera adanya lubang. Kemampuan maksimal pendeteksian masing-masing 3 meter untuk deteksi depan dan 1 meter untuk deteksi bawah. Deteksi depan ditunjukkan dengan bergetarnya tongkat dan deteksi bawah ditunjukkan dengan berbunyinya alarm pada tongkat. Untuk tahap lebih lanjut perlu ada pembuatan casing yang lebih praktis dan ergonomis serta peningkatan unjuk kerja untuk daerah jangkauan deteksi yang lebih jauh dan tingkat sensitifitas. Kata kunci : Tongkat Elektronik, Tuna Netra, alat bantu penunjuk
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 658
TONGKAT PINTAR ELEKTRONIK UNTUK PEMANDU JALAN DAN PENGENAL LOKASI BAGI TUNA NETRA Dian Agus Maryanto dkk Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 659
TRANSFORMATION SOFTWARE (TRANS-SOFT) OF MATHEMATICS UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Abstrak
Priyo Uji Sukmawan , Erni Widayanti, Atang Supriadi , Henra Togi S.P Pendidikan Matematika Univ. Negeri Yogyakarta
CD interaktif pembelajaran matematika pokok bahasan Transformasi geometri merupakan software yang dibuat untuk menunjang kegiatan pembelajran siswa SMP dalam mempelajari matematika terutama pokok bahasan Transformasi geometri. Dipilihnya Transformasi geometri ini mengingat materi yang ada dalam Transformasi geometri membutuhkan kegiatan imajinasi siswa terutama dalam membayangkan perpindahan atau perubahan obyek akibat Transformasi, sehingga suatu animasi dan simulasi sangat diperlukan siswa. Animasi dan simulasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk CD pembelajaran interaktif dengan menggunakan program Macromedia Flash MX. Selain dalam bidang pembelajaran tujuan dibuatnya CD ini diantaranya merancang software matematika yang menarik, mudah, dan menyenangkan serta mengembangkan media pembelajaran matematika berbasis komputer. Tujuan ini selaras dengan perkembangan jaman yang menghendaki adanya kegiatan komputerisasi dalam bidang pembelajaran dari segala jenjang pendidikan yang ada. CD pembelajaran interaktif dibuat melalui serangkaian tahapan, yaitu tahap pencarian literatur, tahap perangcangan materi, tahap perancangan tampilan software, tahap pembuatan software, tahap uji coba dan evaluasi serta tahap perbaikan dan pengadaaan software. Dalam tahap pencarian literatur kegiatan difokuskan pada pencarian literatur yang sesuai melalui perpustakaan dan koleksi pribadi. Selanjutnya dari literatur tersebut dipilih sebagai acuan dalam perancangan materi dan perancangan tampilan software. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan/pembuatan program. Adapun hasilnya berupa CD pembelajaran interaktif . untuk proses perbaikan dan penyempurnaan karya maka diadakan uji coba dan evaluasi software pada pihak-pihak yang kompeten, yaitu mahasiswa pendidikan matematika, pakar pendidikan, pakar multimedia, siswa SMP/MTs dan pihak-pihak lain yang terkait. Hasil dari kegiatan ini digunakan sebagai acuan dalam perbaikan dan penggadaan program. Kata kunci : Transformation software, CD interaktif, pembelajaran matematika
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 660
UPAYA MEMPERPANJANG MASA SIMPAN DODOL RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN KEMASAN EDIBLE COATING BERBAHAN BAKU KHITOSAN Fery Kurniawan dkk Univ. Trunojoyo Madura
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 661
UPAYA MENGENALKAN MODEL RUMAH LANTING YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENGURANGI LAJU ABRASI SUNGAI MERTAPURA DALAM WILAYAH KOTA BANJARMASIN
Abstrak
Akhmad Riandie, Herry Helman, Hulwatul Munajah, Srikun B. Widiastuti Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
Kota Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai, akan tetapi julukan kota seribu sungai saat ini sulit dipertahankan, karena banyak sungai yang tidak berfungsi, dangkal, dan sempit; sebaliknya sungai-sungai besar justru bertambah lebar karena mengalami abrasi. Masyarakat yang tinggal di rumah lanting berpotensi terhadap menurunnya kondisi lingkungan perairan, Akan tetapi mereka juga sebagai penyelamat lingkungan, karema rumah mereka dapat menahan laju abrasi. Kehadiran rumah lanting masih dilematis bagi pengambil kebijakan di kota seribu sungai ini. Pada satu sisi ada pengakuan oleh pemerintah kota, sehingga kelak sepanjang Sungai Martapura akan dijadikan permukiman di atas air seperti Kota Banjarmasin pada tahun 50-an. Akan tetapi pada sisi lain penggusuran rumah lanting terus berlangsung. Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan, masalah penerapan teknologi dirumuskan sebagai berikut, bagaimana mengenalkan model rumah lanting yang ramah lingkungan untuk mengurangi laju abrasi sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, secara umum penerapan teknologi ini bertujuan untuk mengenalkan model rumah lanting yang mengutamakan aspek-aspek keindahan, keserasian, kebersihan lingkungan, dan kelancaran transportasi. Adapun kegunaan kegiatan ini yaitu 1) masyarakat di lingkungan perairan, kegiatan ini merupakan tawaran model rumah lanting agar dapat diikuti, karena mengutamakan prinsip-prinsip keindahan, keserasian, kebersihan lingkungan, dan kelancaran transportasi 2). Pemerintah Kota Banjarmasin dapat memanfaatkan inovasi ini sebagai bahan rekomendasi permukiman di lingkungan perairan, dan dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Kegiatan penerapan teknologi masyarakat dilaksanakan dalam bentuk bimbingan dan tindakan terprogram sesuai dengan rancangan tindakan yang dibuat. Metode kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu obesrvasi dan kolaborasi Tim dengan penghuni rumah lanting. Kegiatan berlangsung secara keseluruhan pada tanggal 8–10 Mei 2006 dengan tenaga kerja berjumlah 15 orang terdiri dari mahasiswa dan seorang tenaga ahli. Hasil kegiatan telah terselesaikannya renovasi 2 buah rumah lanting yang ramah lingkungan dengan mengutamakan aspek-aspek keindahan, keserasian, kebersihan lingkungan, dan tidak mengganggu kelancaran transportasi. Atas dasar hasil yang diperoleh, dan dengan mempertimbangkan respon masyarakat sebagai pemilik rumah lanting, maka rumah lanting perlu dipertahankan guna mengurangi laju abrasi sungai, karena rumah jenis ini merupakan bagian dari lingkungan pemukiman di perkotaan yang juga dapat diciptakan sesuai dengan kaidah-kaidah rumah sehat dan indah. Kata kunci : rumah lanting, ramah lingkungan
PROGRAM: PKMT
Direktori PKM 2006 662
"BRAVO SNACK" KERUPUK NENAS BERGIZI, ENAK, DAN RENYAH Abstrak
Syarifah Hasanah dkk Univ. Andalas Padang
Pada saat panen buah nenas banyak jumlahnya di pasaran sehingga harganya relatif murah dan terjadi penumpukan serta mudah membusuk. Buah nenas merupakan buah yang cepat penurunan mutunya terutama setelah dipetik karena kandungan airnya banyak. Kerupuk nenas sebagai alternatif pengolahan nenas sehingga petani tidak dirugikan saat panen, Kerupuk nenas sebagai alternatif snack bergizi, enak, an renyah. Kerupuk nenas memiliki rasa nenas yang tajam, tekstur yang bagus, dan memiliki peluang untuk dijual. Program kewirausahaan kerupuk nenas ini memilik tujuan mengembangkan kemandirian dan kreativitas mahasiswa dalam berwirausaha, mengatasi permasalahan yang dihadapi petani produsen nenas, dan mengetahui respon masyarakat terhadap keberadaan produk olahan baru dari buah nenas yaitu kerupuk nenas. Metode pelaksanaan program terdiri dari : persiapan, produksi dan pemasaran. Respon konsumen terhadap kerupuk nenas Bravo Snack adalah positif yang ditandai dengan naiknya permintaan tiap bulannya. Kerupuk nenas merupakan produk makanan yang bergizi, enak, dan renyah, yang bisa disejajarkan dengan poroduk lain. Kerupuk nenas sebagai makanan kecil yang dikonsumsi di segala usia maupun tingkat sosial masyarakat. Usaha kerupuk nenas sangat berprospek untuk dikembangkan. Selain itu, bahan-bahan yang dibutuhkan mudah untuk didapatkan, tidak terlalu mahal, dan sasaran pemasarannya pun begitu kompleks. Kata kunci : Bravo Snack, Kerupuk Nenas
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 663
ABON JANTUNG PISANG DENGAN PENAMBAHAN UDANG Shinta Monica Permana,Soraya Ningrum Putri Nauli,Nadhira,Kiki Rizki Amelia,Dewi Meitasari Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Latar belakang pengembangan usaha abon berbahan baku jantung pisang adalah bahwa krisis ekonomi yang sedang melanda masyarakat Indonesia saat ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pola konsumsi mereka. Tingginya harga bahan pangan menjadikan masyarakat lebih memilih bahan pangan yang kualitasnya jauh di bawah standar dengan harga yang relatif murah. Padahal, bahan pangan yang berkualitas baik tidak selalu harus mahal. Banyak sekali jenis-jenis bahan pangan yang murah harganya, namun dari segi pemanfaatannya belum optimal. Salah satu jenis bahan pangan yang jarang dilirik oleh masyarakat dan pemanfaatannya belum optimal adalah jantung pisang. Pengembangan usaha abon berbahan baku jantung pisang bertujuan untuk mengembangkan keanekaragaman pangan dari jantung pisang, memasyarakatkan produk abon jantung pisang dengan penambahan udang sebagai abon yang bergizi, serta membuka peluang bisnis kepada masyarakat. Produksi abon jantung pisang dengan penambahan udang bertempat di rumah salah satu anggota yang berlokasi di daerah Sukabumi. Proses produksi dilaksanakan selama enam kali dengan kapasitas produksi sebanyak 180 kemasan dengan berat bersih (netto) tiap kemasan sebanyak 100 gram. Alat dan bahan yang digunakan untuk proses produksi antara lain : penggiling, wajan besar, pisau, parutan, kompor gas, sodet, baskom, talenan, kain lap, saringan, tampah, plastik kemasan, jantung pisang, udang serta minyak goreng dan bumbu-bumbu. Proses produksi diawali dengan uji umur simpan dan uji organoleptik, sementara pemasaran dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan pertama adalah pemasaran pendahuluan, sedangkan tahapan berikutnya adalah pemasaran rutin/hasil produksi. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses produksi hanya dapat berjalan enam kali dengan kapasitas produksi 180 kemasan dengan berat bersih tiap kemasan sebanyak 100 gram. Dari 180 kemasan yang diproduksi, hanya 150 kemasan yang dapat terjual sehingga secara umum usaha ini belum memberikan keuntungan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pengembangan produk ini adalah bahwa usaha ini dapat mengembangkan keanekaragaman pangan dari jantung pisang, memasyarakatkan produk abon jantung pisang dengan penambahan udang walaupun masih dalam lingkup yang terbatas (teman dan keluarga) serta dapat membuka peluang bisnis kepada masyarakat, walaupun dari hasil observasi diketahui bahwa usaha ini belum memberikan keuntungan. Kata kunci : abon; jantung pisang; udang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 664
AGAR-AGAR SARI DAUN KATUK Abstrak
Rena Nurista dkk Inst. Pertanian Bogor
Memperkenalkan kepada konsumen mengenai kandungan gizi dalam produk agar-agar sari daun katuk Meningkatkan konsumsi daun katuk sebagai sumber karotin (proVitamin A) dalam bentuk makanan dalam hal ini agar-agar Mengembangkan pengetahuan dalam hal teknologi pengolahan, pemanasan serta pendinginan Mengembangkan inovasi, yaitu produk agar-agar sari daun katuk menjadi suatu industri dalam bentuk usaha yang dapat menghasilkan keuntungan baik bagi pengusaha ataupun bagi petani daun katuk Meningkatkan nilai tambah dari daun katuk Metodologi yang digunakan dalam program ini adalah metode praktek langsung. Daun katuk merupakan sayuran yang kaya kandungan gizi, yang bermanfaat untuk memperlancar ASI, meningkatkan absorbsi saluran pencernaan, menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh darah karena efek antioksidan yang mampu menghambat tumbuhnya gumpalan-gumpalan pada saluran pembuluh darah. Serta mampu mengurangi kelelahan karena zat besi yang banyak terkandung didalam daun katuk dapat menurunkan level Hb. Dimana bila level Hb meningkat maka akan mengakibatkan kelelahan, kurang stamina, sesak nafas, pusing, insomnia, anemia gizi besi & penurunan mental di usia muda (Gee,1988). Dengan pencampuran sari daun katuk dan agar-agar maka nilai gizi yang terkandung didalam produk akan bertambah salah satunya dapat memperlancar ekskresi. Kata kunci : Agar-agar, buah
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 665
AGRICULTURE FOR YOUTH TRAINEE SEBAGAI KELANJUTAN PROGRAM AGRICULTURE FOR KIDS
Abstrak
Ray Tiran, Nidya Ravenska, Heti Ferdianti, Dwi Retno Aryati, Devi E. N. H. PS Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor , Bogor Agronomi dan Hortikultura Inst. Pertanian Bogor
Penanaman kecintaan pertanian seyogyanya dilakukan sejak dini. Agriculture for Kids (AFK) yang merupakan program pembelajaran dan penumbuhan motivasi yang ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar yang telah selesai kami lakukan membuat kami terpacu untuk melanjutkan program ini dengan pengenalan pertanian kepada jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP dan SMA yang kami namakan program Agriculture For Youth (AFY). Program AFY ini mempunyai lebih banyak kegiatan dari AFK. AFY dirancang dengan suasana yang lebih bersifat mahasiswa (peserta dalam program ini menjadi madyasiswa). Program inipun lengkap dengan kelengkapan seperti KRS, kartu madyasiswa dan peraturan dalam AFY sehingga peserta dapat merasakan suasana perkuliahan serta pelatihan seperti layaknya mahasiswa. Program ini berlandaskan pada empat pilar metode pembelajaran yang saling melengkapi yaitu pembelajaran dan pelatihan dengan berbasis multimedia, praktek budidaya di lapang dan laboratorium, kegiatan observasi langsung dan presentasi dalam bentuk seminar. Dan kegiatan ini bertemakan AFY sebagai The Right Place For Youth To Learn Agriculture. Sebagai program yang berbasis pada pengajaran dan pelatihan untuk tujuan penanaman kecintaan terhadap pertanian sejak dini, idealnya program ini dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan. Sebagai program kewirausahaan yang bergerak di bidang jasa, kegiatan ini cukup potensial untuk diadakan dengan lebih professional lagi dalam hal promosi dan penyusunan kurikulum. Untuk memajukan pertanian Indonesia diperlukan dukungan seluruh elemen masyarakat Indonesia termasuk civitas akademika untuk turut serta aktif terlibat di dalamnya. Melalui program ini kami harapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi generasi muda Indonesia khususnya di Bogor ini. Minat madyasiswa untuk menekuni dunia pertanian cukup tinggi, lebih dari separuh yaitu sebanyak 67,74% menjawab ya, ingin menekuni dunia pertanian, 9,68 % mengatakan tidak dan 22,58 % tidak menjawab/ mengisinya. Pendidikan pertanian untuk generasi muda penting untuk memupuk kecintaan terhadap pertanian. Kewirausahaan yang bergerak di bidang jasa pendidikan harus memiliki promosi marketing yang kuat dan menarik. Sedangkan dalam pelaksanaan harus memiliki strategi dan penyusunan kurikulum serta pendekatan yang kreatif sesuai dengan lingkup usia Kata kunci : Agriculture, Youth, Madyasiswa,Trainee
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 666
AGROBISNIS JAMUR TIRAM SEBAGAI UPAYA MEMENUHAN PROTEIN ALTERNATIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI KAB. BANYUMAS Ayu Wulan Firyani dkk Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 667
ANEKA KERAJINAN ANGAN KHAS BENGKULU DARI KULIT LANTUNG (ARTHOCARPUS ELASTICUS) SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENCERMATI PELUANG USAHA DI KOTA BENGKULU Abstrak
Dina Panca Putri dkk Univ. Bengkulu
Telah dilakukan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan dengan tujuan untuk membuat aneka kerajinan tangan khas Bengkulu dari kulit kayu trap (lantung), menciptakan modelmodel baru dan memasarkan produk untuk souvenir pesta pernikahan, dititipkan pada toko-toko penjual cenderamata serta dipasarkan pada kalangan remaja dengan harga yang terjangkau sehingga mendatangkan profit. Selama kegiatan ini berlangsung telah berhasil dibuat banyak model baru kerajinan tangan khas dari lantung antara lain gantungan kunci berbagai model, figura foto, pajangan bufet, map, tempat handphone, figura foto gantung. Produk telah berhasil dipasarkan dengan keuntungan 50% dari modal pembuatan. Kegiatan ini akan terus berlanjut dan dikembangkan dengan target pemasaran diluar kota Bengkulu. Kata kunci : Kerajinan tangan khas Bengkulu, kayu trap (lantung), profit
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 668
ANEKA TANAMAN HIAS BUATAN DAN SOUVENIR DARI SABUN Oktanima Mulasari, Fitri yuliyanti, Primasari Yuniarsih, Nunung Kusuma Handayani, Rina Yeni Artha Akuntansi / Prodi Akuntansi Poltek Negeri Semarang
Abstrak
Sekarang ini sudah begitu banyak kerajinan tanaman hias yang diperjual belikan dipasaran. Mulai yang terbuat dari kertas,kain sampai yang terbuat dari kayu. Tanaman hias tersebut banyak yang di pertokoan, mal dengan harga yang bervariasi.biasanya konsumen produk tersebut adalah para wanita kami tertarik dengan pasaran tanaman hias tersebut yang banyak peminatnya. Tetapi dengan banyaknya pesaing lain, setelah melakukan pengamatan akhirnya kami memutuskan membuat tanaman hias yang berbeda dengan yang lain. Yaitu tanaman hias dari bahan sabun mandi, kami memilih dari bahan dasar sabun karena mempunyai keunikan dan ditempat kami belum ada yang membuatnya. Sabun yang lebih banyak kebutuhan mandi bagi manusia memang mempunyai manfaat lebih ekonomis. Namun bila kita melihat dari nilai seni sabun lebih mempunyai nilai seni apabila kita membuatnya sebagai aneka tanaman hias. Aneka tanaman hias berbahan dasar sabun, merupakan kerya seni yang dapat berfungsi sebagai penghias ruangan serta membawa kita pada suasana yang nyaman karena aroma dari sabun itu sendiri. Selama ini dari hasil pengamatan kami bahwa tanaman hias dari bahan dasar sabun hanya berbentuk cetakan tetapi dalam produk kami dengan cara mengukir sabun tersebut sesuai dengan desain. Oleh karena itu kami melihat peluang pasar di bidang tersebut. Aneka tanaman hias berbahan dasar sabun, merupakan kerya seni yang dapat berfungsi sebagai penghias ruangan serta membawa kita pada suasana yang nyaman karena aroma dari sabun itu sendiri. Keanekaragaman variasi bentuk sabun yang dapat mermenuhi kebutuhan konsumen merupakan prospek pasar kami oleh karena itu kami membidik untuk semua kalangan konsumen. Kata kunci : Tanaman Hias, Souvenir, Sabun
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 669
BALSAM ADAS SEBAGAI PRODUK PERAWATAN BAYI PENGGANTI MINYAKL TELON
Abstrak
Wiwit Ekawati, Ferlina Demas, Esti Dwi Kusuma, Adya Yuni Prativi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya Univ. Airlangga Surabaya
Dalam rangka menciptakan suatu produk inovasi perawatan bayi yang lebih efisien dalam hal efektifitas dan penggunaan, diproduksi suatu balsam yang mengandung minyak adas sebagai produk perawatan bayi pengganti minyak telon melalui program kretivitas mahasiswa. Bila dibandingkan dengan produk perawatan bayi yang sudah ada yaitu minyak telon, penggunaan balsam adas ini akan memberikan kehangatan yang lebih lama pada tubuh bayi, sebab balsam merupakan sediaan semisolida yang memiliki kemampuan melekat pada kulit dalam waktu yang cukup lama sebelum akhirnya tercuci atau hilang. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong mahasiswa untuk terus menciptakan produk inovatif lainnya, serta melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu kefarmasian yang telah diperoleh dengan memproduksi sediaan yang berkualitas dalam skala besar. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari optimasi formula, scale up, evaluasi sediaan yang meliputi keamanan, efektifitas, aseptabilitas (daya keterimaan konsumen terhadap sediaan), serta stabilitas sediaan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan usaha yang nantinya digunakan untuk memasarkan sediaan agar sampai ke tangan konsumen. Dari serangkaian percobaan diperoleh formula balsam adas yang optimal yang kemudian dievaluasi salah satunya pada anak-anak. Dari subyek anak-anak tersebut, pemakaian balsam selama beberapa hari tidak mengalami iritasi (gatal, kemerahan, terasa sangat panas) pada kulitnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKMK ini telah menghasilkan suatu produk perawatan bayi yang efektif, efisien, aman, dan aseptabel serta dapat memberikan profit bagi pelaksana kegiatan. Kata kunci : balsam, adas, telon, bayi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 670
BERWIRAUSAHA NUGGET TEMPE AYAM KAMPUNG Iwan Setiyono dkk Univ. Diponegoro Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 671
BIOMEMBRAN ASETILASI BERPORI BERBAHAN DASAR HASIL FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN ACETOBACTER XYLINUM Abstrak
Jaka Rachmadetin, Sari Rachmawati, Fajar Kurniawan, Rio Andritudha Kimia Inst. Pertanian Bogor
Limbah yang dihasilkan dari produksi tahu sangat melimpah. Setiap 100kg kedelai akan menghasilkan 1500-2000L air limbah. Limbah tersebut dapat membahayakan kesehatan. Salah satu cara pemanfaatan limbah cair tahu adalah dengan mengolahnya menjadi nata de soya yang lebih lanjut dapat diolah menjadi membran. Penelitian ini diawali dengan pembuatan nata de soya, kemudian dimurnikan dan diperoleh serbuk nata de soya Serbuk ini diasetilasi dengan asam asetat anhidrida (1:5) selama 2 jam untuk memperoleh serpihan selulosa asetat. Membran dibuat dengan melarutkan selulosa asetat dalam larutan diklorometana, lalu dianalisis dengan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR), mikroskop elektron susuran (SEM), dan fluks air. Selulosa yang dihasilkan mempunyai kadar air 5.04% dan kadar α-selulosa 88.72%. Selulosa asetat yang diperoleh mempunyai kadar asetil 43.0% (setara dengan kisaran derajat substitusi 2.8-3.0) dengan kadar air 34.06% dan rendemen 148.33%. Spektrum FTIR menghasilkan karakteristik pita serapan gugus C=O ester pada bilangan gelombang 1733 cm-1. Hasil SEM menunjukkan bahwa membran ini tergolong mikrofiltrasi dengan kisaran ukuran pori 0.7-6.0 µm dan tergolong asimetrik dari pembuatannya secara pembalikan fasa. Membran CA memiliki fluks air dengan nilai rerata fluks sebesar 7320.106 L/atm jam m2. Membran ini memiliki fungsi mikrofiltrasi bila dilihat dari hasil pencirian. Kata kunci : membran, selulosa asetat, selulosa bakteri
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 672
BIRO JASA ANALISIS DATA DI WILAYAH PURWOKERTO Imam Tahyudin, Desi Nuryanto, Ade Nurhopipah, Hanna Nurrahmi A, Ramona Mandhana Matematika Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
Abstrak
Berdasarkan hasil survei tim penyusun pada tahun 2005, jumlah biro yang melayani jasa analisis data di wilayah Purwokerto hanya ada lima. Sedangkan jumlah konsumen yang membutuhkan jasa tersebut banyak, baik berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun kalangan umum. Persentase mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengolah data-data penelitiannya sebanyak 61,1%, mereka yang menyerahkan proses analisis data tersebut kepada biro jasa analisis data 79,7% dan mereka yang mengalami kesulitan menemukan biro jasa analisis data sebanyak 67,3%. Bila dibandingkan antara jumlah biro jasa dengan jumlah konsumen di kalangan mahasiswa, mahasiswa Unsoed misalnya sebanyak 23.763 pada tahun 2005 (Kasubag Registrasi dan Stat. Unsoed: 2005). Untuk tiap tahun mahasiswa yang melakukan penelitian dari jumlah tersebut sebanyak 10 %. Jadi rasio antara biro jasa analisis data dengan jumlah konsumen mahasiswa adalah 5 : 2.376. Rasio ini menunjukan keterbatasan jumlah biro analisis data yang mengakomodir kebutuhan konsumen. Dengan demikian, perlu didirikan biro jasa analisis baru. Starcom Biro Jasa Analisis data adalah salah satu biro jasa yang baru didirikan pada bulan Februari dan mulai beroperasi pada bulan april 2006. Jenis pelayanan yang ditawarkan adalah konsultasi analisis data dan jasa analisis data. Sampai saat ini tercatat 10 (sepuluh) pesanan jasa analisis data telah dilayani dan 17 jasa konsultasi. Harga yang ditetapkan berdasarkan hasil survey dengan mempertimbangkan harga yang umum di Semarang, Yogyakarta dan khususnya di Purwokerto. Sebagai daya tarik selama soft opening terhitung dari bulan April sampai juni 2006 ditetapkan harga promosi untuk jasa analisis data sebesar Rp. 35.000,00 dan untuk jasa konsultasi gratis. Kemudian untuk bulan berikutnya harga pesanan analisis data ditetapkan Rp 50.000,00 dan harga jasa konsultasi disesuaikan dengan kondisi. Kata kunci : Analisis Data, Jasa Analisis
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 673
BISNIS " KENTANG MUSTOFA" BERBASIS SYARIAH Dwi Endang Rosilawati, Rolly Maulana, Yunita Rahmawati, Kuny Fatihatul Jauriyah, Tisa Selma Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Urgensi bisnis tidak dapat dipandang sebelah mata . Bisnis selalu memegang peranan vital dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Hal ini pun masih berlaku di era kehidupan kita. Bahkan saat ini dirasakan menjadi sangat penting ketika angka penganguran semakin melejit. Seiring dengan berkembangnya syiar Islam, tumbuh keinginan dari kaum muslimin untuk melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan khitab syar’I, termasuk dalam berbisnis. Al-Qur’an telah meletakkan pondasi nilai-nilai normatif yang sangat komprehensif yang memberikan petunjuk bagi seorang muslim dalam perilaku bisnis. Sistem yang baik tidaklah cukup untuk memenuhi kriteria bisnis yang baik, perlu juga didukung oleh produk yang tepat, dan manajemen yang baik. Oleh karena itu, kami mencoba untuk menganalisa bisnis berbasis syariah tersebut pada skala mikro melalui bisnis Kentang Mustofa Evaluasi Bisnis Kentang Musthofa Berbasis Syariah menggunakan model konseptual yang menitik beratkan evaluasi pada 3 aspek bisnis, yaitu evaluasi aspek pasar, aspek syariah, dan aspek keuangan. Evaluasi aspek pasar menunjukan bahwa Kentang Mustofa memiliki pasar tingkat ekonomi menengah atas. Selain itu, harga yang dipatok pada bisnis ini dapat menyaingi kompetitor sejenis lainnya. Adapun perolehan data dan angka pada evaluasi ini, diperoleh dari penyebaran kuosioner di kampus STT Telkom. Hasil evaluasi keuangan bisnis Kentang Mustofa, dalam jangka waktu empat bulan, belum mencapai BEP. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh aktivitas penjualan dua bulan terakhir yang tidak produktif. Direncanakan Kentang Mustofa akan beredar di pasaran kembali setelah proses sertifikasi selesai. Dalam perspektif syariah, bisnis ini tidak menyimpang dari hukum-hukum islam. Namun, perlu ditanamkan konsistensi syariah dalam perkembangannya dikemudianhari. Kata kunci : kentang Mustofa, Bisnis, Berbasis Syariah
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 674
BONEKA LILIN AROMA TERAPI Yusuf Rizali,Hendri Tri Sopian,Fadhila ReinamorA,Sulikah,Dewi Nurna Wahyuniningsih Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Lilin adalah benda yang fungsinya untuk penerangan, dengan cara dibakar. Fungsi lilin tidak hanya sebagai alat penerangan, namun dapat berkembang menjadi suatu hiasan. Salah satunya dengan cara lilin dibentuk dan diukir sehingga menjadi boneka lilin yang cantik dan sebagai nilai tambah, diberikan aroma terapi yang akan tercium saat lilin tersebut dibakar. Kehidupan masyarakat yang semakin berkembang, sering menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh mereka. Salah satu dampak tersebut adalah banyak mengalami kelelahan baik pada tubuh maupun pikiran (stres). Dengan adanya lilin aroma terapi, masyarakat dapat menenangkan pikiran dan menghilangkan kepenatan tanpa harus pergi ke tempat-tempat relaksasi yang tentunya membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa dapat mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirusahaan dan juga meningkatkan nilai guna atau kualitas lilin dari segi estetika dan kesehatan. Produk lilin aroma terapi ini berupa produk lilin yang telah dicampur dengan sari bunga dan buah dalam bentuk pewangi khusus lilin sehingga menimbulkan aroma apabila dibakar. Lilin kemudian dibentuk menjadi sebuah boneka. Alat dan bahan yang dibutuhkan diperoleh dari toko bahan kimia dan toko peralatan terdekat yang ada di kota Bogor. Produk boneka lilin aroma terapi ini ditujukan untuk semua kalangan masyarakat agar mereka mendapatkan manfaat dari adanya lilin aroma terapi ini. Pada tahap awal, produk akan dipasarkan secara khusus di daerah Bogor dan area kampus dengan menggunakan bantuan mitra usaha dan pameran - pameran. Untuk selanjutnya produk ini akan dipasarkan di luar kawasan Bogor sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin besar dan juga pengenalan terhadap produk ini akan semakin luas. Kata kunci : Boneka, Lilin, Aroma Terapi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 675
BOOK WITH NATURAL BOOK Abstrak
Hariatun Kusyunarti Saptasari dkk Inst. Pertanian Bogor
Dengan kemajuan teknologi pada saat ini, kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang serba praktis telah terpenuhi. Akan tetapi suatu saat manusia akan mencapai titik jenuh terhadap produk-produk yang hanya bersifat praktis tanpa mengandung nilai seni tersebut. Akibatnya lambat laun mereka akan kembali memanfaatkan produk-produk dari alam karena berkesan alami, tradisional, unik, dan bernilai seni tinggi. Book with natural cover adalah suatu produk baru yang memanfaatkan daun-daun kering, bunga kering, kertas bekas, serta bendabenda lain yang berasal dari alam ataupun benda sisa yang sudah tidak digunakan lagi dan mempunyai sesuatu yang unik, artistik. Produk ini tidak hanya mudah dibuat, tapi juga dapat meningkatkan pendapatan karena dengan bahan yang diperoleh dari alam dan memanfaatkan barang bekas yang mudah didapat maka keuntungan yang diperoleh dari hasil berwirausaha ini sangatlah bagus dan menjanjikan. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan nilai ekonomi dari bahan-bahan alami dan limbah atau sampah yang sudah tidak terpakai lagi, seperti : bijian kering, daun kering, kertas bekas. Bahan baku Book With Natural Cover ini terdiri dari bahan-bahan alami maupun nonalami yaitu biji-bijian kering, sampul plastik, penjilid buku (spiral), dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dengan cara membeli maupun mencari/mengumpulkan dari lingkungan sekitar. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini berupa buku dengan sampul dihiasi biji-bijian, bunga kering, daun kering dan bahan alami lain. Buku ini dapat digunakan sebagai diary, agenda, maupun catatan kuliah. Selain itu buku ini dapat digunakan sebagai souvenir. Oleh karena itu kegiatan ini baik untuk dilaksanakan karena dapat memanfaatkan sampah organik maupun anorganik yang sudah tidak terpakai dan dapat meningkatkan nilai benda tersebut sehingga produk ini banyak diminati konsumen. Selain itu kegiatan ini dapat juga dikatakan kegiatan pemanfaatan limbah padat. Kata kunci : cover, natural, buku
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 676
BREAKFAST CEREAL SHIITAKE SEBAGAI MAKANAN KESEHATAN (HEALTH FOOD) ANTI KANKER UNTUK MEMBUKA PELUANG USAHA BARU Nira Pusta H,Aris Priyanto,Vita Nindya H Teknologi Industri Pertanian Univ. Brawijaya Malang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 677
BUKU KLIPING ARTIKEL SEBAGAI WAHANA WIRAUSAHA BARU Abstrak
Siti Mubarokah,Murtyas Galuh Danawati,Hanik Tri Wilujeng,Fa’iq Ahmadin Sosial Ekonomi Univ. Negeri Malang
Perdagangan artikel ini merupakan penjualan berbagai macam artikel yang disusun sesuai dengan tema dan judul masing-masing artikel. Artikel ini dapat berasal dari majalah, koran, internet dan media masa lainnya, sehingga program ini memiliki peluang bisnis yang tinggi. Di kota Malang yang memiliki predikat sebagai kota pendidikan, Malang memiliki lebih dari 40 perguruan tinggi, selain itu terdapat beberapa lembaga pendidikan yang memungkinkan membutuhkan kliping yaitu tingkat SLTP dan SMU dengan jumlah 230 lembaga. Tujuan utama program ini adalah untuk memanfaatkan media cetak bekas menjadi suatu bahan yang bermanfaat bagi pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus dari program ini adalah menambah nilai pada barang bekas untuk dijadikan barang bisnis, menambah kreatifitas pengusaha artikel dan sebagai peluang usaha atau berbisnis. Metode pelaksanaan Program Kreativitas ini melalui beberapa prosedural yaitu: konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal, membuat rancangan sistem dari program, mendesain tempat penyusunan artikel untuk menghindari kerusakan dan untuk kerapian pada masing-masing artikel, menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan, melakukan pembendelan, evaluasi program membuat laporan dan menyusun rencana tindak lanjut. Proses pemasaran melalui beberapa tindakan yaitu; membuat produk yang berupa buku kliping yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian konsumen, mematok harga artikel dari internet sebesar Rp 700,-per lembar artikel dan Rp 300,-per artikel dari media cetak, membuka outlet penjualan ditempat konsumen beraktifitas yaitu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, melakukan promosi dengan cara penyebaran pamflet dan membuat situs di internet Selama kurang lebih dua bulan ini team kami berhasil mengemas sebanyak 100 judul artikel dari internet dan sebanyak 150 judul dari media cetak bekas. Berdasarkan tindakan yang kami lakukan jumlah artikel yang telah laku untuk artikel dari internet sebanyak 70 lembar dan artikel dari media cetak bekas sebanyak 30 judul Kata kunci : Kliping, Artikel, Wirausaha
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 678
BUNGA SEDAP MALAM (POLIANTHES TUBEROSE L.) SEBAGAI PENDETEKSI (BIODETEKTOR) AWAL PEWARNA MAKANAN
Abstrak
Dhiani Dyahjatmayanti, Purwati, dan Umi Hartatik PS Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Teknologi Industri Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Pewarna merupakan bahan yang sangat berpengaruh terhadap penampakan produk dan daya tarik konsumen. Pewarna makanan yang digunakan oleh suatu perusahaan sulit untuk dideteksi secara langsung. Umumnya untuk mendeteksi pewarna digunakan analisis skala laboratorium, sehingga sulit dilakukan. Untuk itu, sangat diperlukan alat atau bahan yang dapat mendeteksi pewarna makanan yang mudah dilakukan dan murah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji peluang penggunaan bunga sedap malam (Polianthes tuberose L.) sebagai pendeteksi (biodetektor) awal pewarna makanan, serta mengkaji karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan pewarna oleh bunga. Metode penelitian yang dilakukan adalah karakterisasi bunga dan pewarna, serta pengkajian mekanisme dan penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan pewarna oleh bunga sedap malam. Faktor-faktor tersebut diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap waktu naiknya larutan pewarna, laju penyerapan larutan pewarna, perubahan konsentrasi setelah pencelupan, intensitas warna yang terbentuk, kandungan logam, kelarutan, dan pengaruh bobot molekul Bunga sedap malam berpeluang untuk menjadi biodetektor pewarna makanan. Mekanisme naiknya pewarna pada bunga disebabkan oleh transpirasi, absorbsi, respirasi, dan potensial air. Pewarna dapat naik pada bunga karena beberapa proses yang terjadi pada jaringan pengangkut, yaitu kapilaritas, kohesi, difusi, dan osmosis. Larutan pewarna dengan konsentrasi 0.8 gram/liter mempunyai waktu naik tercepat. Konsentrasi larutan sisa menjadi lebih rendah dibandingkan konsentrasi larutan awal. Konsentrasi dan lama waktu pencelupan tidak mempengaruhi nilai intensitas warna yang terbentuk pada mahkota bunga. Kandungan logam mercury dan arsenic dari pewarna nonmakanan (Rhodamin B) lebih besar daripada pewarna makanan (Sunset Yellow). Kelarutan pewarna makanan dalam air lebih tinggi daripada pewarnanonmakanan. Penyerapan pewarna oleh bunga tidak dipengaruhi oleh bobot molekul pewarna. Kata kunci : pewarna makanan, biodetektor, bunga sedap malam
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 679
CAKE RUMPUT LAUT (EUCHEMA CATONII) SEBAGAI PENINGKATAN KEBUTUHAN SERAT MASYARAKAT SERAT MASYARAKAT DENGAN HARGA TERJANGKAU Muchamad Hamdani ,Marya Ulfah,Afid Ihsanul Khotami,Nurul Fadly, Faisal Jamaludin Tabali Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Cake rumput laut merupakan salah satu contoh diversifikasi produk perairan di mana produk ini belum dikenal di kalangan masyarakat luas. Produk ini merupakan modifikasi dari produk sebelumnya yaitu cake dengan berbagai bahan dasar, tetapi cake rumput laut ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan cake lain, diantaranya dari segi penampakan cake rumput laut memiliki bentuk yang lebih padat sehingga akan lebih cepat membuat kenyang. Selama ini, bahan baku untuk pembuatan cake rumput laut di pasaran menggunakan bahan dasar dari produk terestrial seperti nenas dan ubi, namun cake rumput laut hadir sebagai cake dengan bahan dasar dari rumput laut yang mempunyai kandungan serat yang sangat tinggi. Rumput laut Euchema cottonii sebagai substitusi dari bahan dasar cake yang lain, selain dapat meningkatkan nilai ekonomis dari rumput laut tersebut juga dapat menjadi makanan alternatif bagi masyarakat dalam mengkonsumsi makanan kaya serat.. Oleh karenanya perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai formulasi, pengemasan dan strategi pemasaran yang lebih baik. Sehingga nilai fungsi kewirausahaan produk ini, dapat dilakukan baik skala rumah tangga maupun skala industri besar. Dari hasil penjualan selama satu periode produksi diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 324.000,00 Laporan Laba Rugi Usaha Cake Rumput Laut (terlampir). Pemasaran secara umum yang dilakukan terhitung cukup baik untuk memasarkan produk. Penjualan secara langsung atau direct selling dirasakan cukup berjalan efektif. Dan penjualan secara kemitraan di warung-warung dengan sistim konsinyasi berjalan cukup optimal untuk diterapkan. Kata kunci : Rumput Laut(Eucheuma cottonii), Serat, Cake, Pemasaran, Laba-rugi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 680
CARAMEL COCONUT GINGER Abstrak
Elisabet Yoseka dkk Poltek Negeri Pertanian Lampung
Masyarakat Indonesia terdiri atas banyak suku (etnik), umumnya telah mengenal dan memanfaatkan jahe seperti bahan campuran bahan makanan,minuman, kosmetik, parfum, dan lainlain. Kebutuhan komoditas jahe untuk bahan baku industri meningkat terus. Dari jahe dapat dibuat berbagai produk yang sangat bermanfaat, ragam bentuk hasil olahannya antara lain berupa simplisia, oleoresin, minyak atsiri dan serbuk. Oleoresin merupakan campuran resin dan minyak atsiri yang diperoleh dari ekstraksi dengan pelarut organik. Jahe mengandung resin yang cukup tinggi sehingga bisa dibuat sebagai oleoresin. Jahe ( Zingiber officinale rose) ditinjau dari segi umur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu jahe segar tua dan jahe segar muda. Salah satu pengolahan jahe yang dapat dikembangkan adalah Caramel Coconut Zinger (makanan ringan dengan rasa jahe) dengan kombinasi kelapa dan gula. Kegiatan program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, mengembangkan kemandirian dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan pemanfaatan jahe sebagai produk makanan. Dalam pelaksanaan program ini,produk yang dihasilkan memiliki warna coklat tua, tekstur menyatu, kristal yang terbentuk agak keras, rasa manis dan sedikit pedas serta aroma khas jahe. Adapun Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan caramel coconut zinger adalah saat penyangraian kelapa dan jahe. Apabila saat penyangraian kelapa dan jahe tidak kering akan menghasilkan produk yang tidak renyah dan tidak membentuk kristal. Usaha yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan perbaikan proses dengan penggunaan api kecil dan harus diaduk terus-menerus, sehingga tidak terjadi penggumpalan / tidak lengket di wajan. Kata kunci : Jahe, Oleoresin, Atsiri
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 681
CINCAU JELLY RASA ANEKA BUAH (STRAWBERRY, COKLAT, JERUK, ANGGUR) Yossy Renggo Wardhani, Fauzan Wuryanto, Irwan Darmawan, Triatma, Shinta Widyaning C Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Daun cincau memilki banyak faedah diantaranya adalah berfungsi sebagai minuman kesehatan dan dapat dijadikan bahan komersil yang menghasilkan keuntungan. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa kandungan kalori cincau cukup besar sekitar 1200 cal. Atas dasar pertimbangan nilai komersil, cincau dapat dijadikan sebagai variatif makanan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia dari segi harga dan rasa. Poppy Jelly hadir dalam bentuk pangan komersil dengan tidak meninggalkan aspek kesehatan dan keamanan pangan. Dengan rasa buah, poppy jelly muncul dalam wajah baru produk cincau mulai dari proses pembuatan hingga produk kemasan yang dipasarkan. Tujuan pembuatan Poppy Jelly adalah menambah variasi makanan yang baik untuk dikonumsi anak-anak, dengan tujuan segmentasi awal pemasaran adalah anak sekolah dan dapat menjalankan kegiatan PKM dengan baik dan lancar. Produksi PKM yang dilakukan selama lima bulan memilki harapan/output yaitu memaksimalkan kemampuan berwirausaha dengan kapasitas ilmu yang dimiliki dan masyarakat mulai mengenal produk cincau yang dapat dijual dalam bentuk cup sehingga dapat dengan mudah dibawa dan ditaruh kembali bila tidak sedang diminum, selain itu aspek terpenting adalah kehigienesan produk, karena mengingat tujuan awal pembuatan awal produk adalah menimalisasi adanya bakteri yang dapat merusak produk, sehingga pada kenyataan di lapangan produk dapat bertahan hingga 3-4 minggu pada suhu yang relatif sejuk. Proses produksi yang berlangsung selama lima bulan dengan dua periode produksi, telah selesai dilaksanakan dan memiliki banyak kekurangan dan kelebihan. Adapan kelebihan yang ada adalah terjualnya produk dengan baik. Kekurangan yang dimilki adalah belum tercapainya pemasaran pada target segmentasi awal pasar yaitu anak sekolah karena belum ditemukan formulasi khusus yang baik dan aman untuk dikonsumsi anak-anak, selain terhambat faktor teknis, birokrasi yang melilit dan memperlambat proses audit kepada Badan Pangan yang terkait. Produk yang terjual hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa kebanyakan sehingga nilai penjualan yang didapatkan belum berasal dari konsumen awal. Atas dasar hal ini maka belum dapat dilakukan tes organoleptik lebih lanjut dikarenakan belum mampu mengukur resiko yang diakibatkan dari produk cincau yang belum mendapatkan audit dan monitoring. Poppy Jelly merupakan produk potensial namun perlu diperhatikan aspek lain yang mendukung dan mempertimbangkan kelemahan dalam melihat keamanan pangan yang dikonsumsi. Kata kunci : Cincau, Jelly, Aneka Buah
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 682
COFFEALERIA (WIRAUSAHAWAN BARU MINUMAN STAMINA ALAMIYAH DARI KOPI DAN MAHKOTA DEWA) M. Sazali Aziz dkk Poltek Negeri Pertanian Lampung
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 683
CONVEYOR TOASTER MULTIFUNGSI
Abstrak
Ery Puspiartono, Hidayat Dwi Amri, Pebrian Zezi, Soesanto PS Teknik Mesin, Fakultas Teknik , Universitas Indonesia, Kota Depok Teknik Mesin Univ. Indonesia
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini mendorong bidang ilmu teknik untuk terus melakukan penyempurnaan dari segi produktivitas, kreativitas, dan efektivitas.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merencanakan, menghitung, mendesain dan membuat conveyor toaster multifungsi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh kalangan restoran / rumah makan yang membutuhkan kapasitas tinggi dalam waktu yang cepat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada kalangan restoran / rumah makan agar mendapat penyediaan toaster multifungsi yang aman, murah dan hemat listrik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah model desain conveyor toaster multifungsi dengan kapasitas tinggi, kebutuhan daya listrik yang tidak terlalu besar (sesuai peralatan listrik standar di Indonesia) dengan harga yang kompetitif, dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 700 x 350 x 350 mm. Kata kunci : merencanakan, mendesain, efektif, efisien dan kontribusi.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 684
DAYA ANTIOKSIDAN DAN EKSTRAK TUMBUHAN MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI LINN), DAUN SENDOK (PLANTAGO MAJOR LINN) DAN SOM JAWA (TALINUM PANICULATUM(JACK) GAERTN) DENGAN METODE TIOSINAT DAN DPPH Yudi Prayudi Herdiana, Rita Febrianti, Rahma Juwita Zamri, Maxima Heronimus Siman, Gurif Pangudiharto Kimia Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Ketersediaan sumber daya hayati Indonesia sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini memungkinkan dilakukannya pencarian antioksidan alami. Senyawa yang terkandung dalam Meniran, Daun Sendok dan Som Jawa adalah senyawa polifenol (Depkes, 2001) sehingga diperkirakan tanaman tersebut juga mempunyai aktivitas antioksidan yang juga berkaitan erat dengan khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan. Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi (Schuler, 1990). Metode penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tahap ekstraksi, dan tahap analisa kimia (uji fitokimia, penetapan kadar air, penetapan kadar abu, penetapan rendemen ekstrak, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan tiosianat). Som jawa mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Meniran positif mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Daun sendok mengandung alkaloid, saponin, dan tanin. Rerata kadar air dari meniran adalah 6.76%, kadar air daun sendok 6.86%, dan som jawa sebesar 6.56%. Rerata kadar abu dari meniran sebesar 6.90%, som jawa sebesar 13.52%, dan kadar abu dari daun sendok adalah 10.55%. Uji aktivitas antioksidan rata-rata terhadap ekstrak meniran, daun sendok, dan som jawa menunjukkan IC50 tertinggi pada ekstrak meniran. Semakin besar nilai IC50 suatu sampel maka konsentrasi sampel yang diperlukan untuk menghambat 50% aktivitas radikal bebas akan semakin besar pula. Kata kunci : antioksidan; DPPH; tiosianat
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 685
DESAIN DAN PEMASARAN BU PEDAS (BUKU PEDOMAN AREA SURABAYA) UNTUK MAHASISWA PENDATANG DARI LUAR SUERABAYA Abstrak
Dhyka Bagus Permana dkk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Mewujudkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh Mahasiswa Pendatang dari Luar Surabaya dalam bentuk buku yang diberi nama Bu Pedas (Buku Pedoman Area Surabaya).Menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan bermanfaat dengan harga yang terjangkau. Target market Bu Pedas adalah Mahasiswa Pendatang dari Luar Surabaya pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Surabaya, terutama mahasiswa baru yang baru lulus SMA. Perguruan Tinggi tersebut antara lain STIE Perbanas Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Surabaya, dan Universitas 17 Agustus 1945. Secara umum Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan ( PKMK ) Desain dan Pemasaran Bu Pedas ( Buku Pedoman Area Surabaya ) untuk Mahasiswa Pendatang dari Luar Surabaya dapat terlaksana dengan baik. Saat ini kami tinggal menunggu bagaimana pasar merespon produk Bu Pedas yang akan kami luncurkan Bulan Agustus 2006. Kami optimis produk ini akan laku di pasaran melihat kebutuhan akan produk ini yang cukup tinggi. Nantinya program kewirausahaan ini akan terus berkelanjutan dengan menggunakan dana yang ada dari perolehan profit atas penjualan buku. Kata kunci : buku pedoman, area surabaya.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 686
DESIN RUANG PENGERING PADA ALAT SPRAY DRYING Abstrak
Idam Bariyanto, Handoko Utama, Harry Juanda, Hendra Surya K, I Made Arya J Teknik Mesin Univ. Indonesia
Kebutuhan masyarakat akan konsumsi susu semakin hari semakin meningkat. Susu yang dikonsumsi oleh masyarakat pada awalnya adalah susu cair murni dan kemudian terus dikembangkan menjadi bentuk bubuk. Untuk menghasilkan susu bubuk, biasanya produsen susu bubuk mendapatkan susu murni dari para peternak sapi perah. Jadi para peternak sapi perah sangat bergantung pada para produsen susu bubuk untuk menjual susu yang yang dihasilkan. Apabila produsen susu akan mengurangi produksi susu bubuk yang maka otomatis produsen susu bubuk akan mengurangi pembelian susu murni dari para peternak sapi. Apabila hal ini terjadi maka para peternak sapi tidak dapat menjual semua susu murninya. Karena disebabkan oleh hal inilah maka kelompok kami membuat alat Spray Drying untuk mengeringkan susu cair menjadi susu bubuk sehingga para peternak sapi dapat memproduksi susu bubuk sendiri. Komponen yang di desain pada penelitian ini adalah ruang pengering dengan tambahan rotary atomizer, blower, dan heater. Secara keseluruhan alat ini mesih memerlukan alat tambahan : cyclone dan instalasi pipa – pipa. Kata kunci : spray drying, ruang pengering, susu bubuk, rotary atomizer
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 687
DIGITAL IMAGING AND VIDEO CENTRE (DIV-C) Nunus Subardiyono, Yuniarty Randiniaty, Ratna Sari, Irawan Adi Putranto, Radita Novan Dipayana Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Membuat suatu usaha yang melayani jasa digitalisasi gambar dan video atau Sebaliknya dan dapat menjadikan usaha jasa ini sebagai alternatif ekonomis untuk para konsumen, khususnya mahasiswa ataupun masyarakat pada umumnya yang ingin menggunakan jasa digitalisasi gambar dan video. Sasaran utama Digital Imaging and Studio Center ini adalah para mahasiswa di lingkungan kampus IPB Dramaga, masyarakat umum, lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan di daerah Bogor dan sekitarnya. Media yang akan digunakan untuk promosi melalui pamflet, spanduk, iklan di media cetak kampus dan internet (seperti iklan pop up). Sebelum dilepaskan ke pasar, produk dan jasa yang ditawarkan akan dilakukan uji coba dengan melakukan promosi dengan diskon tarif untuk 10 hari pertama. Jika hal ini sukses berarti produk dan jasa yang ditawarkan usaha ini diterima konsumen. Pada saat masa promosi ini akan dilakukan survey mengenai hal hal yang penting, seperti: tarif, mutu produk dan jasa, dll yang menyangkut kesukseskan usaha komersial ini. Dengan adanya usaha ini, menjadikan salah satu alternative ekonomis bagi para konsumen dan khususnya bagi mahasiswa yang menjalankan usaha ini. Dan dikemudian hari diharapkan usaha ini dapat bermanfaat. Kata kunci : imaging, video
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 688
DIVERFIKASI JAM PISANG RAJA SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN EKSSISTENSI BUAH LOKAL Nurrokhmi Puspandari,Dwi Larasatie Nurfibri,Fadhilla Sophiana Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 689
ES DEGAN DALAM KEMASAN SEBAGAI PELUANG USAHA BARU MELALUI DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN KELAPA Abstrak
Auditya Bisma dkk Univ. Brawijaya Malang
Indonesia adalah salah satu negara agraris yang memiliki banyak sekali potensi tumbuhan tropis. Salah satunya adalah kelapa yang melimpah jumlahnya. Sebagai salah satu komoditas sumber daya alam, kelapa sudah banyak dikembangkan menjadi produk-produk olahan yang sangat variatif. Akan tetapi, variatif saja tidak cukup dalam melakukan perancangan dan pengembangan produk. Masih dibutuhkan lagi aspek inovatif agar suatu produk dapat dikatakan memiliki terobosan baru dan semakin berdaya saing dalam pemasarannya. Dari segi inovatifnya tadi, diharapkan pula pengolahan kelapa juga dapat memberikan alternatif baru bagi tumbuhnya suatu unit usaha baru. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini diharapkan diperoleh suatu alternatif baru yang aplikatif dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis buah kelapa.Salah satu alternatif pengolahan kelapa (kelapa muda) yang memiliki nilai inovasi yaitu dengan membuatnya menjadi es degan dalam kemasan. Dikatakan memiliki nilai inovasi karena dari segi kemasan sudah jauh berbeda dengan konsep es degan selama ini. Selain itu, konsep es degan dalam kemasan ini juga memiliki banyak keunggulan yaitu praktis, awet, dan lebih higienis. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang bersifat deskriptif yang kemudian dilanjutkan dengan praktek secara mandiri di Laboratorium Rekayasa dan Proses Produksi, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang selama kurun waktu antara Bulan Februari 2006-Juni 2006. Proses produksi dalam program Kreativitas Mahasiswa ini terdiri dari instrumen alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan adalah ember plastik, kain flanel, botol, kain, timbangan, gelas ukur, kompor, panci, pengaduk, baki, kain, pH meter,dan juga alat pengeruk buah kelapa. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah kelapa muda, gula pasir, Natrium benzoat dan asam sitrat. Untuk kemasan, yang digunakan adalah gelas plastik transparan ukuran 220 ml serta plastik penutup gelas berlabel. Dari bahan-bahan yang ada tersebut dibuat suatu formulasi komposisi yang menghasilkan produk dengan kualitas yang dapat diterima oleh konsumen secara baik. Segi kewirausahaan menuntut produk ini harus dipasarkan dan diterima oleh masyarakat. Oleh sebab itu dilakukan upaya-upaya pemasaran di antaranya di lingkungan kampus dan juga di luar kampus melalui toko-toko dan kenalan dari pihak produsen. Dari penjualan tersebut telah didapatkan nilai keuntungan yang layak. Sebelum pemasaran, produk telah mengalami proses analisis biaya produksi dengan penghitungan biaya tetap, biaya variabel, dan Harga Pokok Penjualan (HPP). Selain itu, produk juga dilakukan analisi kelayakan dengan penghitungan Break Event Point (BEP), keuntungan, dan Pay Back Period (PBP). Dilakukan pula penghitungan aliran Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI). Dari analisis keuangan di atas dapat dikatakan produk ini layak produksi dan mampu memberi keutungan yang layak. Mengingat prospek yang cukup baik dari produk ini terhadap pasar yang ada dan pengembangan sentra usaha kecil menegah di kota Malang yang cukup potensial, tindak lanjut yang direkomendasikan adalah dengan membuat sistem manajemen yang lebih baik dan pengembangan kerjasama dengan pemilik modal. Kata kunci : kelapa, es degan dalam kemasan, inovatif, usaha kecil menengah
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 690
GADUNG SEBAGAI OBAT PEMBASMI HAMA PADA TANAMAN PADI
Abstrak
Yuli S Fajar, Sandy Olivia, Dede Rostamah, Hani SZ Susani, Indra Retnowati PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Melihat sangat pentingnya kebutuhan pestisida oleh petani dan dengan permintaan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan akan pestisida yang berkualitas dan mudah dijangkau maka kelompok kami melakukan terobosan dengan melihat fenomena tersebut. Dan kita mengambil gadung sebagai bahan utamanya karena dari gadung dapat dibuat pestisida organik yang aman bagi manusia. Tanaman Gadung (Discorea hispidadennst) merupakan perdu memanjat yang tingginya antara 5 - 10 meter. Batangnya bulat, berbulu serta berduri yang tersebar pada batang dan daun. Daunnya adalah daun majemuk yang terdiri dari tiga helai atau lebih, berbentuk jantung dan berurat seperti jala. Bunga tumbuhan ini terletak pada ketiak daun, tersusun dalam bulir dan berbulu. Pada pangkal batang tumbuhan Gadung terdapat umbi yang besar dan kaku yang terletak didalam tanah . Kulit umbi berwarna gading atau cokelat muda dan daging umbinya berwarna kuning atau putih gading. Perbanyakan tumbuhan ini dengan menggunakan umbinya. Kandungan kimia pada tumbuhan gadung ini yaitu dioscorine (racun), saponin, amilim, CaC2O4, antidotum, besi, kalsium, lemak, garam, fosfat, protein dan vitamin B1. Dan bagian yang dimanfaatkan sebagai pestisida alami adalah bagian umbinya. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan jiwa kreatifitas dan kewirausahaan mahasiswa, meningkatkan minat masyarakat terhadap produk alami organik, memperkenalkan produk baru dan mungkin akan mengurangi pengangguran.Metodologi yang dilakukan adalahmenganalisa pasar, melihat aspek usaha, menganalisa aspek teknologis produk, serta menganalisis strategi pemasaran produk dan manajemen organisasi.Hasil program PKMK ini adalah pestisida organik yang terbuat dari ekstraksi gadung dan dapat diterima oleh masyarakat serta mampu bersaing dengan pestisida lainnya. Dari hasil yang didapatkan kesimpulan bahwa masyarakat dapat menerima pestisida alami ekstraksi gadung dan itu telah ada di berbagai daerah seperti terkutip dalam Lampung pos 2 Maret 2005 disamping itu dari pihak dinas pertanian dan kehutanan juga sudah merekomendasikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya survei pada masyarakat di daerah Purwakarta Jawa Barat kebanyakan petani disana telah menggunakan gadung sebagai pestisida alami. Kata kunci : gadung, Discorea hispidadenns, pestisida organik,
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 691
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS BENGKUANG
Abstrak
Widia Alina,Chytra Bertdiana Ersa, Desi Fitrianti, Apriyanti, Rini Lestari PS Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang Univ. Andalas Padang
Bengkuang merupakan sumber daya alam yang potensial di kota Padang. Akan tetapi pemanfaatan bingkuang selama ini hanya sebatas sebagai buah segar. Padahal bengkuang memiliki prospek pengembangan yang sangat luas, baik dalam bentuk makanan, minuman, kosmetika maupun souvenir. Oleh karena itu dilakukan pengolahan bengkuang yang bertujuan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia menjadi produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Kegiatan ini diawali dengan pencarian literatur dan informasi mengenai pengolahan makanan dan minuman serta hasil pertanian bengkuang di kota Padang. Kemudian dilakukan persiapan, tahap produksi dan tahap pemasaran. Selama kegiatan juga telah diperoleh izin Depkes untuk produk dodol, kerupuk dan nata bengkuang dengan nomor izin kemasan plastik P IRT No. 214137101315 dan kemasan kertas : P IRT No. 314137102315. Juga telah diadakan pertemuan untuk membahas mengenai kerjasama pemasaran dengan DEKRANAS, kerjasama dengan Dinas Perindustrian kota Padang dalam hal penyuluhan kepada petani bengkuang untuk dapat memproduksi aneka olahan bengkuang dan PKMK Bengkuang sebagai pemasaran serta pertukaran informasi mengenai teknologi perbaikan produk dari Badan Riset dan Standarisasi Industri dan Perdagangan (BARISTAND INDAG). Dari pelaksanaan program ini selama 3 bulan diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.1.050.900, dengan keuntungan sebesar 51,06% dari modal bergerak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bengkuang memiliki prospek yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut Kata kunci : bengkuang, kerupuk, dodol, nata de pachy.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 692
KERAJINAN TAPIS LAMPUNG DALAM KREASI LAMPU HIAS UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA LAMPUNG Abstrak
Mediya Destalia dkk Univ. Lampung
Salah satu produk unggulan industri pengolahan adalah industri kerajinan tapis, yang merupakan salah satu produk budaya yang awal penggunaannya terbatas pada acara-acara adat dan hanya dipakai souvenir semakin meluas saat ini, tidak hanya terbatas pada kain sarung saja, tetapi jiga dapat dijadikan kerajianan lampu hias. Kerajinan ini juga dapat digunakan sebagai sarana pelestarisn budaya lampung. Tujuan dari program ini adalah untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian tapis yang merupakan budaya khas lampung, juga mengenalkannya ke dunia luar. Melihat banyaknya peluang bisnis yang tersedia, maka kreasi tapis dalam bentuk lampu hias ini dapat menjadi sebuah alternative bisnis, di mana dapat membangkitkan kembali pasar tapis di mata umum (Indonesia). Selain itu, usaha ini mampu membuka lapangan usaha bagi para pengrajin sendiri serta merangsang mereka untuk terus berkembang. Hingga saat ini, produk yang kami tawarkan dapat diterima oleh pasar dan memiliki peluang yang besar untuk bisa terus berkembang. Kata kunci : Tapis, Lampu Hias, Budaya Lampung
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 693
KERIPIK KULIT BIJI KEDELAI BERSERAT TINGGI SEBAGAI ALTERNATIF DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN DALAM UPAYA MENCIPTAKAN PROSPEK WIRAUSAHA BARU Teguh Prakoso dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 694
KOLDING (KOTAK DINGIN) SEBAGAI MAKANAN KHAS SUMATERA UTARA Agresta Priatama dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 695
KOMERSIALISASI SIRUP WORTEL SEBAGAI USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN SUMBER PROVITAMIN A Yulina Eva Riany, Sinta Susanto Putri, Indria Lenny Syafitri, Novika Tri Afianti, Lia Riawanti, Suciaty Anggrani Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Wortel hanya dikenal oleh masyarakat sebagai sayuran untuk membuat sayur sop, bahan isian pastel, risoles, dan jenis makanan lainnya. Bentuk olahan wortel yang beredar di masyarakat hanya dalam jumlah yang terbatas walaupun penelitian dalam rangka menciptakan produk dengan memanfaatkan wortel dilakukan dan menghasilkan beragam produk namun tidak dijadikan usaha dan dipasarkan. Sirup wortel yang kaya provitamin A adalah salah satu produk olahan wortel yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan dipasarkan dengan harga yang ekonomis di pasaran. Karena selain sirup wortel kaya akan provitamin A, Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan wortel sebagai sumber provitamin A serta mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga. Pengolahan wortel menjadi sirup juga hanya memerlukan sedikit keterampilan dan pengalaman. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan produksi oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan ini secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian khusus selama pelaksanaan. Kata kunci : sirup, wortel, provitamin A, beta karoten.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 696
KORNET UDANG Leni Andriani, Ratna Nuryati, Dicky M. Rahmat, Hanif Triawan Kusuma,Anne Noor Inayah Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Kornet merupakan salah satu jenis daging udang olahan yang berupa daging giling kasar dengan tambahan bahan pengisi dan bahan pengikat serta bumbu-bumbu. Kornet umumnya dibuat dari udang segar, dalam pembuatan kornet daging udang yang digunakan merupakan potongan daging udang segar atau beku (yang telah memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku), boleh dicampur dengan bagian kepala. Kornet merupakan produk yang unik, yang pada mulanya merupakan hasil proses produk dari perusahaan ekstraksi daging udang, dimasak untuk memperoleh larutan yang berwarna coklat dan mempunyai cita rasa yang khas. Residu pemasakan diiris-iris, diberi garam dan nitrat, dicampur dan dimasukkan ke dalam untuk memperoleh proses sterilisasi. Program ini bertujuan untuk menawarkan dan memasarkan produk baru (makanan siap saji) yang berprotein tinggi dan rendah kolestrol. Selain itu juga untuk meningkatkan nilai ekonomi dari udang. Kornet yang sudah jadi dijual ke rumah-rumah (door to door). Selain itu dijual di kelas, juga di PKM Expo. Usaha ini mengalami beberapa kendala diantaranya harga tinggi, produk tidak tahan lama, promosi kurang, pemasaran kurang, dan konsumen terbatas. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diantaranya dengan menjual kornet udang yang sudah digoreng dan kerupuk aroma udang. Pada awal produksi usaha ini tidak mengalami keuntungan tetapi pada produksi selanjutnya cukup menguntungkan walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Program ini tidak sesuai dengan perencanaan awal sehingga bisa dikatakan tidak berhasil. Kata kunci : Kornet, udang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 697
KREASI TANAMAN MERAMBAT (FICUS REPENS) DAN TANAMAN SEMAK (BROMELIADS SP) DALAM RANGKAIAN BENTUK ESPALIER
Abstrak
Ario A Susanto, Raden Muhajir, Peni Lestari Heru Supriyanto, Wage Rohaeni PS Arsitektur Lanskap,Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Arsitektur Lanskap Inst. Pertanian Bogor
Kehijauan dan kesegaran suasana tidak hanya menimbulkan kesan asri, tetapi lebih jauh lagi dapat meredam ketegangan terutama bagi masyarakat perkotaan Kegiatan ini mencoba memadukan trend tanaman hias daun tahun 80-an (Bromeliads sp) dengan bentukan espalier dari tanaman merambat Ficus repens yang merupakan primadona tanaman 90-an. Tanaman dolar-dolaran yang merupakan tanaman merambat dapat dijadikan kreasi FiBro Art. Penampilan espalier ini lebih ditekankan pada tampilan estetik, sederhana, dan mudah perawatan Kegiatan ini dapat mengembangkan jiwa wirausaha bagi mahasiswa. Selain itu juga memberikan nilai tambah bagi kenyamanan ruang dan memberikan alternatif bagi disain tanaman dalam ruang terbatas. Pada tahap persiapan dilakukan koordinasi dengan Studio Pro Lanskap untuk mengetahui lebih lanjut disain tanaman, tempat produksi dan kemungkinan penyediaan alat. Kegiatan produksi yang dilakukan meliputi dua tahap, yaitu pembuatan disain FiBro Art dan implementasi disain. Pembuatan disain mengalami tiga kali perubahan sesuai keadaan di lapangan yaitu espalier nanas, cocopot (menggunakan batok kelapa), dan yang terakhir adalah tipe FiBro Art yang merupakan produk sederhana, menarik, dan mudah perawatan..Untuk keperluan promosi produk bentukan FiBro Art ini diadakan kerjasama dengan pihak Studio Pro Arsitektur Lanskap, melakukan Bazar, penjualan di tempat produksi, Green Co (Kopma IPB), Agroteko, menitipkan ke Ibuibu Arisan dan melalui internet. Kegiatan ini sudah menunjukkan signal positif dilihat dari omset penjualan dan antusiasme dalam pelatihan serta demo yang pernah dilakukan. Kegiatan ini berhasil mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa yang terlibat didalam proses PKMK maupun yang membantu selama kegiatan ini berlangsung serta berhasil memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani kecil tanaman hias secara tidak langsung. Kata kunci : Bromeliads sp, Espalier, FiBro Art, Ficus repens.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 698
LAYANAN ELECTRIC RELOAD DALAM KAMPUS SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PULSA PRA BAYAR BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Abstrak
Pradana Wahyu Illahi,Ahmad Wildan Nuruzzaman,Rika Arrohim Univ. Brawijaya Malang
Seiring dengan kemajuan zaman, handphone tidak lagi sebatas gengsi,tapi lebih pada fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi. Termasuk bagi mahasiswa, handphone menjadi sarana untuk menjalin komunikasi dengan teman-teman sekampus. Di sisi lain, proses mendapatkan isi ulang pulsa dalam kampus sangat susah. Kalaupun ada kantin atau wartel dalam kampus yang menyediakan layanan Electric Reload, dapat dipastikan harganya diatas harga normal dan seringkali pulsa yang dibeli tidak langsung masuk dalam handphone pembeli. Untuk mengatasi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pulsa pra bayar bagi Mahasiswa Universitas Brawijaya maka dirumuskan suatu layanan yaitu Brawijaya Electric Reload. Program ini bertujuan untuk mempermudah Mahasiswa UNIBRAW dalam memperoleh pulsa prabayar sehingga dapat menghemat waktu dan biaya, menjadi solusi sekaligus fasilitator dalam pemenuhan kebutuhan mahasiswa akan pulsa prabayar, mengembangkan jiwa kemandirian dan entrepreneurship bagi pelaksana kegiatan serta menjadi sarana iklan dan promosi bagi mahasiswa yang memiliki usaha mandiri. Keunggulan dari program ini adalah pertama, murah, karena harganya sama dengan counter yang ada di luar kampus. Kedua, efisiensi waktu, karena mahasiswa tidak perlu keluar kampus hanya untuk membeli pulsa. Ketiga, kemudahan, karena apabila sudah terdaftar sebagai member, cukup melakukan permintaan Electric Reload melalui SMS (Short Message Service). Empat, kecepatan transaksi, karena proses transaksi berjalan dalam rentang waktu yang singkat. Untuk mengatasi permasalahan terkait dengan pulsa, beberapa operator telekomunikasi turut membantu program ini antara lain Telkomsel, XL kita, Mtronic, dan sejumlah grosir pulsa elektrik. Kata kunci : Pulsa, Brawijaya Electric Reload, Murah, Cepat, Menguntungkan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 699
MEMBUKA PELUANG PEMASARAN BATIK GEDOG TUBAN DI KOTA BANDUNG Duwi Ismawati, Hasan Muda Afgani, Intan Vanani, Putri Rachma Permata, Wawan Tripiawan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan sebagai kebudayaan nasional. Perkembangan zaman yang mengarah pada era global menjadikan budaya bangsa semakin memudar karena masyarakat berpikir bahawa budaya barat lebih baik dibandingkan budaya bangsa sendiri. Melihat kenyataan seperti ini, maka perlu tindakaan real yang mampu mempertahankan budaya bangsa untuk diwariskan pada generasi berukutnya. Oleh sebab itu, kami berusaha untuk mengenalkan batik sebagai salah satu alternatif budaya daerah yang perlu untuk tetap dikembangkan. Batik disini yang kami maksud adalah Batik Tulis Gedog Tuban. Tema ini kami ambil sebab batik tersebut merupakan batik yang masih kental unsur budayanya dari cara pembuatan bahan hingga menjadi produk batik dilakukan benar-benar secara tradisional. Dari kondisi-kondisi tersebut timbul ide untuk membuka peluang usaha dengan melakukan pemasaran di sejumlah kota. Tetapi untuk kondisi ini, kami melakukan pemasaran batik Gedog Tuban di kota Bandung sebab keterbatasan dari kami yang saat ini berdomisili di Bandung. Dengan pemberdayaan pemakaian batik berupa pakaian maupun aksesoris yang lain diharapkan mampu memperlihatkankan bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam budaya sebagai kebanggaan bangsa. Kata kunci : Pemasaran batik, batik gedog
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 700
MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGRAJIN GERABAH KASONGAN MELALUI INTERNET I Putu Aji Segarayana dkk Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 701
MENUMBUH KEMBANGKAN JIWA KEMANDIRIAN DAN PROFESIONALISME MAHASISWA MELALUI KEGIATAN BERBASIS AGRIBISNIS Parmita Sandri dkk Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 702
MERAIH PELUANG PASAR PRODUK RENDANG TELUR ALTERNATIF MAKANAN KHAS SUMATERA BARAT Abstrak
Rizka Ridhayanti dkk Univ. Andalas Padang
Rendang Telur merupakan makanan khas Alternatif Sumatera Barat. Rendang telur merupakan makanan inovasi baru yang telah berhasil dibuat oleh masyarakat Minangkabau. Rendang Telur berbahan baku telur dan kelapa. Program Kreativitas Mahasiswa berjudul Meraih Peluang Pasar Rendang Telur Alternatif Makanan Khas Sumatera Barat” bertujuan untuk mengetahui peluang pasar dan kelayakan finansial rendang telur. Pelaksanaan program ini meliputi beberapa tahapan yaitu : melakukan survey awal, pengadaan alat dan bahan, proses produksi, penetapan harga, promosi, pendistribusian. Program ini dilaksanakan di Kota Padang, dari bulan Februari hingga Mei 2006. Metode yang digunakan adalah survey dengan melakukan studi dokumentasi dan wawancara, yang berguna untuk memperoleh informasi mengenai teknis produksi dan keuangan. Dari pelaksanaan Program didapatkan hasil bahwasanya produk rendang telur memiliki peluang pasar yang cukup luas di kota Padang, hal ini dapat dilihat dari produksi yang mencapai 55 kg, melebihi target produksi yang telah ditetapkan. Dari hasil perhitungan keuangan didapatkan laba sebesar Rp. 123.600,- . harga Produk relatif besar disebabkan masih kecilnya skala produksi sehingga belum efisien. Kata kunci : Inovasi baru, Peluang pasar, Produksi, Finansial.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 703
NATA DE PASSION Tini Sabrina Pratamaningtyas, Anfamedhiarifda, Genta Sari Luwina, Aini Aqsa Arafah, Gustia Nur Aria M PS S1Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
PKM ini bertujuan untuk menambah variasi produk olahan markisa, menciptakan produk kaya provitamin A, vitamin B, dan vitamin C, memasyarakatkan produk nata de passion, mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga bagi mahasiswa dan membuka peluang bisnis pada masyarakat umum melalui pengembangan produk nata de passion. PKM dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, GMSK, dan Laboratorium AP4 IPB. Bahan baku pembuatan Nata de Passion adalah markisa, bakteri Acetobacter xylinum, gula, asam asetat, air mineral dan diamonium fosfat, sedangkan alat yang digunakan adalah juicer, kain saring, pisau, sendok, kompor gas dan baskom. Pada proses produksi yang direncanakan sebanyak tiga kali tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Nata tidak berhasil terbentuk dikarenakan kultur tidak dapat tumbuh dengan baik. Kultur Acetobacter xylinum membutuhkan kondisi optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang membentuk lapisan nata. Pada kedua produksi sebelumnya, kultur yang didapatkan sudah dalam kondisi yang tidak optimum sehingga kultur sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dikondisikan pada saat proses inokulasi. Namun produksi Nata de Passion ke-3 sedang dilaksanakan dan berada dalam tahap inokulasi bakteri. Hasil sementara belum dapat diketahui karena proses inokulasi tidak dapat diganggu secara teknis. Produk akan segera dipasarkan setelah proses produksi selesai dilaksanakan. Sampai saat ini biaya yang telah dikeluarkan sebesar Rp 2.863.100,00. Kata kunci : nata, markisa, nata de passion
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 704
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN "KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) KAKI LIMA BAGI MAHASISWA TAMATAN POLITEKNIK NEGERI PADANG Abstrak
Ali Afdal Poltek Negeri Unand Padang
Program ini bermanfaat untuk melatih mahasiswa agar mau berwirausaha dengan baik, bukan mencari lapangan kerja tapi bagaimana bisa membuka lapangan usaha sendiri salah satunya dengan membuat usaha ayam goreng ala Kentucky. Manfaat lain bagi masyarakat yang mempunyai tingkat perekonomian menengah ke bawah yang semula tidak bisa menikmati Kentucky berupa ayam goreng siap saji (KFC, CFC dll), dengan munculnya Kentucky kaki lima yang rasanya tidak jauh berbeda, masyarakat tersebut bisa menikmatinya. Metode kegiatan adalah dengan cara memberikan ceramah dan pelatihan serta demonstrasi pembuatan ayam goreng ala Kentucky. Pada ceramah dan pelatihan ini mahasiswa diberikan pengetahuan akan pentingnya berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru serta memberikan kiat-kiat sukses bagi seorang pengusaha. Mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan termotivasi untuk membuat usaha baru, bisa berupa kentucky atau usaha lainnya. Untuk respon dari peserta dapat dilihat bagaimana semangat para peserta untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh bagaimana proses pembuatan ayam goreng ala Kentucky, sekaligus mempraktekkan sendiri pembuatan ayam tersebut. Kata kunci : Wirausaha, Kentucky, Lapangan kerja
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 705
PELUANG USAHA SIRUP SECANG (CAESALPINIA SAPPAN) SEBAGAI ALTERNATIF OBAT DIARE DAN DISENTRI Syafa'ati dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 706
PEMANFAATAN BUNGKUS DETERJEN SEBAGAI BAHAN DASAR KERAJINAN TANGAN DALAM UPAYA MENUMBUHKAN PELUANG WIRAUSAHA
Abstrak
Anik Widyastuti , Herlinda HS, Suparniningsih, N Hazmi, D Ristiaratna Jurusan Pendidikan Ekonomi FISE, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pendidikan Ekonomi Univ. Negeri Yogyakarta
Terkadang kita sering menganggap sepele masalah sampah, apalagi yang berhubungan dengan plastik khususnya bungkus deterjen. Bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi bungkus deterjen ini akan mempunyai nilai jika diolah, bahkan dapat menjadi komoditas perdagangan. Di samping membantu pengolahan limbah, tentunya akan sangat berguna dalam rangka peningkatan pendapatan dengan cara menumbuhkan semangat berwirausaha di dalam masyarakat kita. Mengingat dalam masyarakat kita sekarang, budaya berwirausaha masih sangat lemah. Hasil produksi ini dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat, karena selain dapat mengurangi sampah yang dapat menyebabkan polusi, diharapkan juga kegiatan ini dapat membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitarnya. Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode survey untuk mengetahui opini masyarakat serta analisis SWOT untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program ini untuk dapat dilakukan. Program ini menghasilkan jenis produk baru berupa beraneka macam kerajinan tangan yang dapat menambah khasanah produk di Indonesia. Dari hasil program ini dapat disimpulkan bahwa bungkus deterjen yang dianggap sampah oleh masyarakat mempunyai nilai ekonomi setelah diolah lebih lanjut melalui proses produksi yang kemudian dijadikan bentuk produk baru seperti tas, dompet, tempat pensil, disgrip dan lain-lain. Kata kunci : Bungkus deterjen, kerajinan tangan, wirausaha
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 707
PEMANFAATAN CEKER AYAM DAN BEKATUL DALAM PEMBUATAN NUGGET MCB SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN FUNGSIONAL Abstrak
Amalia Khairati, Inna Kurnia H, Intan Diani P, Mutia Melina D Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Bekatul memilik potensi yang besar untuk dijadikan sebagai bahan pangan, selain karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, ketersediaan bekatul juga cukup melimpah. Ceker ayam juga dipercaya dapat membantu pertumbuhan anak karena kandungan kalsiumnya cukup tinggi. Kedua bahan makanan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Selain karena kurangnya informasi kepada masyarakat mengenai modifikasi yang dapat dilakukan menggunakan ceker dan bekatul, kedua bahan tersebut masih dianggap sebagai limbah atau sisa. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan ceker ayam dan bekatul sebagai bahan dasar pangan fungsional dengan nama Nugget Mcb yang dapat berfungsi sebagai lauk ataupun makanan selingan bagi seluruh kalangan, mengembangkan sistem pemasaran produk olahan ceker ayam dan bekatul, serta mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan produksi oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan ini secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian khusus selama pelaksanaan. Kata kunci : ceker, bekatul, Nugget, ayam, makanan fungsional, makanan alternatif
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 708
PEMANFAATAN DAUN KATUK DALAM BENTUK CRACKERS BERKALSIUM TINGGI Abstrak
Dewi W Ariestawati S, Fauzul Muna Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Kalsium merupakan komponen utama pembentuk tulang dan gigi, diperlukan dalam proses pembekuan darah, kontraksi dan relaksasi otot, mengirimkan isyarat saraf ke jaringan-jaringan tubuh, serta menjaga keseimbangan hormon. Beberapa pangan sumber kalsium antara lain sayuran hijau, lobak hijau, kubis, kerang, salmon dan sardine. Daun katuk merupakan salah satu contoh dari sayuran hijau. Crackers daun katuk merupakan suatu alternatif bahan pangan yang murah, praktis, enak dan yang terpenting adalah mengandung mineral kalsium cukup tinggi. Selain itu daun katuk terbilang cukup melimpah jumlahnya disekitar kita sehingga kami akan memperoleh bahan dasar bahan pangan ini dengan mudah. Kegiatan ini bertujuan menciptakan produk makanan (crackers) berbahan dasar prouk alam yang membosankan dan tidak banyak diminati (daun katuk) menjadi produk makanan yang digemari. Masalah yang dihadapi karena produksi daun katuk di Bogor cukup tinggi. Namun, kebanyakan masyarakat mengkonsumsi daun katuk dengan cara disayur atau biasanya dijadikan lalapan Kata kunci : Kalsium, Daun katuk, Crakers
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 709
PEMANFAATAN EKSTRAK MAWAR SEBAGAI FLAVOUR DAN ESSENCE DALAM PEMBUATAN ES KRIM
Abstrak
Rian Diana, Hilda Agustina, M. Marzuki, Darmaning B. N Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Program ini bertujuan untuk mendirikan usaha pembuatan es krim rasa mawar dalam upaya untuk 1) menambah variasi produk essence mawar, 2) memasyarakatkan produk es krim rasa mawar, 3) mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga bagi mahasiswa, 4) membuka peluang bisnis pada masyarakat umum melalui pengembangan produk es krim rasa mawar. Proses produksi es krim rasa mawar dilakukan selama dua bulan dilakukan dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan Laboratorium Biokimia Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Proses pembuatan Es krim mawar terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap destilasi mawar dan pembuatan adonan es krim. Bahan baku es krim mawar adalah susu skim, gula pasir, minyak goreng, CMC, air, dan destilat mawar. Strategi pemasaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemasaran pendahuluan dan pemasaran hasil produksi mingguan dengan kapasitas 100 cup es krim per hari. Sasaran pasar adalah mahasiswa. Lokasi pemasaran adalah koridor Fakultas Pertanian yang merupakan lokasi strategis yang banyak dilalui mahasiswa. Kegiatan ini dikatakan berhasil setelah dilakukan uji organoleptik dan menghasilkan formula es krim rasa mawar yang enak, dapat diterima konsumen dan tahan lama. Uji umur simpan memiliki batas kadarluasa produk minimal 2 minggu hingga 1 bulan setelah pembuatan. Proses produksi dikatakan belum berhasil karena metode yang dilakukan menggunakan destilasi sehingga kurang efisien dan belum mampu menghasilkan produk sesuai dengan target kapasitas dan waktu yang ditetapkan yaitu 4 kali perminggu dengan kapasitas satu kali produksi sebanyak 100 cup es krim. Kata kunci : Es krim, Pemasaran, Produksi, Destilat Mawar.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 710
PEMANFAATAN HAMA KEONG MAS (POMACEA CANALUCULATA) SEBAGAI PAKAN IKAN LELE (CLARIAS SP) Abstrak
Sari Noviana ,Basuki,Rumtini P. Matematika Univ. Negeri Yogyakarta
Keong mas adalah salah satu hama padi yang sangat mengkhawatirkan para petani karena moluska ini menyerang padi yang berusia muda yaitu sekitar 15 hari pasca tabur benih, sehingga belum mencapai masa tua, proses tanam padi langsung gagal total. Biasanya hama keong mas tersebut diambil dengan cara mekanis atau dengan teknologi penyemprotan, namun kebanyakan petani melakukannya dengan cara mekanis yaitu diambil dengan tangan. Sayangnya, pengolahan keong mas yang diambil tersebut dirasa kurang optimal, yaitu hanya dicincang kasar kemudian diberikan ke ternak unggas. Keong mas adalah salah satu jenis moluska yang banyak mengandung protein yaitu sekitar 60-65% atau lebih tinggi 3% dibanding tepung ikan (protein tepung ikan sekitar 50-60%). Namun, menurut pengakuan ketua tim penelitian dari UPI yang mencoba mengolah keong mas menjadi tepung keong mas, tepung keong mas hanya dikemas “seadanya”, sehingga pemasarannya kurang optimal. Dengan kandungan protein tersebut (sekitar 60-65%) keong mas sangat berpotensi untuk diolah menjadi pakan ikan karena pada umumnya protein yang dibutuhkan ikan diatas 35%. Tingginya konsumsi ikan lele di Yogyakarta memotivasi produsen ikan lele (pengusaha ikan lele) untuk lebih meningkatkan produksi ikan lele baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pakan ikan karena akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ikan. Namun, sebagian besar peternak ikan lele di Yogyakarta mengeluhkan semakin tingginya harga pakan ikan di pasaran saat ini. Hal ini menyebabkan biaya operasional meningkat sedangkan harga panen ikan lele tidak sebanding dengan pengeluaran sehingga sangat sedikit keuntungan yang diperoleh peternak lele. Kata kunci : Keong mas, hama, pemberdayaan.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 711
PEMANFAATAN JAKOS (LIMBAH BONGGOL KELAPA SAWIT) SEBAGAI MEDIUM TUMBUH JAMUR VOLVARIELLA VOLVACEAE YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA INTENSIVE Subhakti dkk Univ. Bengkulu
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 712
PEMANFAATAN KALSIUM PADA IKAN TERI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIOMAY Rizky Ellyana P dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 713
PEMANFAATAN KULIT DAN BONGGOL NANAS UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PEMBUATAN TEMPE GUNA MENINGKATKAN LABA PENGUSAHA TEMPE (STUDI KASUS DI DESA BEJI, KARANG JAMBE KECAMATAN JUM REJO, BATU)
Abstrak
Syahrul Munir1, Sri Handayani1, Agus Fanani1, Adi Yudha Pranna 1Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi, 2Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang Univ. Negeri Malang
Hasil pengamatan di lapangan, menunjukkan bahwa nanas awalnya hanya sebagai tanaman pekarangan saja. Masyarakat memanfaatkan nanas hanya sebatas tanaman konsumsi saja, tidak pernah mencoba mengolahnya lebih lanjut. Hal ini bisa dimaklumi karena pengetahuan mereka masih rendah dan masih belum mengetahui manfaat yang dapat diambil dari tanaman nanas. Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK, masyarakatpun sudah mulai banyak yang mengetahui manfaat dari tanaman nanas. Di desa Karang Jambe, kecamatan Jun Rejo merupakan pusat (central) produksi tempe terbesar se-kota Batu. Sekitar 70% penduduknya bahkan lebih menggeluti usaha produksi tempe. Melihat realita yang ada itulah kemudian timbul keinginan untuk melakukan program kewirausahaan ini. Berdasarkan uraian di atas tujuan program ini adalah mendeskripsikan cara memanfaatkan kulit dan bonggol nanas untuk mempercepat proses pembuatan tempe, dan mendeskripsikan bahwa pemanfaatan kulit dan bonggol nanas dapat meningkatkan laba pengusaha tempe. Metode pelaksanaan progrm ini adalah tidak jauh berbeda dengan pembuatan tempe pada umumnya, namun untuk mempercepat proses pembuatan tempe digunakan kulit dan bonggol nanas. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: (1) Siapkan kedelai, kemudian bersihkan. Setelah itu rebus hingga setengah matang (kurang lebih setengah jam); (2) Setelah kedelai direbus, lalu giling kedelai, agar kedelai terpisah dengan kulit arinya. Setelah itu, remas-remas kedelai hingga ”keset” dan kemudian bersihkan kedelai dengan air bersih; (3) Selanjutnya rendam kedelai dengan air yang sudah dicampurkan kulit dan bonggol nanas yang telah diblender; (4) Setelah kedelai direndam kemudian rebus sampai matang (kurang lebih selama 1 jam). Lalu dinginkan kedelai sebelum diragikan; (5) Setelah kedelai benar-benar dingin, selanjutnya taburi kedelai dengan ragi, aduk hingga rata; (6) Masukkan kedelai yang telah diragi kedalam plastik yang terdapat ditempat cetakan. Tutup plastik tersebut, beri lubang-lubang kecil pada plastik untuk sirkulasi udara. Diamkan hingga 48 jam. (7) Tempe siap dipasarkan. Hasil pelaksanaan program menunjukkan bahwa dengan penggunaan kulit dan bonggol nanas, ternyata proses pembuatan tempe menjadi lebih cepat 1 hari, yang semula membutuhkan waktu 3 hari menjadi 2 hari. Cepatnya proses pembuatan tempe tersebut akan semakin mempercepat proses panen tempe, sehingga hasilnya dapat segera dipasarkan. Dengan demikian maka modal pengusaha tempe cepat kembali. Dan lebih dari itu, untuk hari-hari berikutnya setelah produksi pertama keuntungan yang diperoleh pengusaha tempe menjadi berlipat-lipat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kulit dan bonggol nanas dapat mempercepat proses pembuatan tempe dan akhirnya dapat meningkatkan laba dari pengusaha tempe. Kata kunci : Kulit dan Bonggol Nanas, Tempe, Laba
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 714
PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS KARDUS UNTUK KERAJINAN SENI UKIR SEBAGAI KOMPONEN PENGHIAS RUMAH GUNA MEMBANTU MAHASISWA DALAM BERWIRAUSAHA Abstrak
Nur Andriani dkk Univ. Negeri Malang
Salah satu seni yang dikenal di Indonesia adalah seni ukir dan bahan yang umum digunakan dalam kerajinan seni ukir ini adalah kayu, untuk itu persediaan kayu semakin lama semakin berkurang. Dengan melambungnya harga kayu, setidaknya mendorong untuk ditemukannya bahan pengganti kayu yang mudah didapat dan harganya murah meskipun tidak seutuhnya. Dengan adanya bahan pengganti kayu tersebut, dapat membantu pengrajin ukir untuk mengekspresikan kembali bakat seninya. Limbah kertas kardus dinegara ini sangat berlimpah, tapi jarang ada yang memanfaatkannya. Padahal, limbah kertas ini sangat bermanfaat dan bisa mempunyai nilai jual tinggi bila diolah. Dalam hal ini, dipilih limbah kertas kardus sebagai bahan pengganti kayu untuk kerajinan ukir. Alasan yang mendasari dipilihnya kertas kardus ini yaitu serat yang dihasilkan lebih besar dari kertas lainnya, sehingga apabila diproses akan dihasilkan suatu bahan ukir yang tingkat kekerasannya memenuhi standar selayaknya bahan kayu. Tujuan yang diharapkan dari PKMK ini antara lain membuka lapangan kerja, mengurangi dan memanfaatkan limbah kertas kardus sebagai bahan kerajinan seni ukir yang mempunyai nilai jual tinggi, serta supaya dapat bersaing dalam pasar lokal, nasional bahkan internasional. Secara umum metode pelaksanaan program kewirausahaan ini antara lain membuat desain produk, merancang motif ukiran, menyiapkan peralatan dan bahan, membuat campuran komposisi bahan, membuat produk kerajinan seni ukir serta memasarkan hasil kerajinan. Dari hasil produk kerajinan seni ukir yang dibuat, ternyata banyak diminati oleh masyarakat. Untuk menambah nilai jual maka dilakukan berbagai macam proses finishing dan pengemasan produk dengan sebaik-baiknya. Kata kunci : Limbah, Kardus, Kerajinan, Ukir
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 715
PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SABUN CREAM Abstrak
FAHMI,SUHARIDI,PASMAI DENTA ,HERMAN. F, EKA RISKI. WP Teknologi Pertanian Univ. Bengkulu
Di Propinsi Bengkulu perkebunan kelapa sawit merupakan sektor komoditas yang memegang peranan penting dalam penerimaan devisa Negara. Dengan bertambahnya luas areal perkebunan kelapa sawit ini maka produksi CPO akan terus berkembang dengan pesat dan akan menyebabkan semangkin banyaknya limbah yang akan dihasilkan. Hal ini sangat mempengaruhi lingkungan karena mencemari dan mengganggu kehidupan organisme yang hidup di sekitar tempat pembuangan limbah CPO. Pabrik-pabrik pengolah kelapa sawit biasanya hanya menggunakan kolam-kolam untuk menampung limbah CPO dan bakteri akan menguraikan limbah tersebut. Sangat disadari oleh masyarakat dan pihak pabrik untuk pengendalian limbah tersebut hanya saja sampai saat ini belum ada teknologi yang berhasil mengatasi permasalahan limbah CPO tetapi hanya mengurangi dampak buruk dari limbah CPO. Maka dengan itu produksi sabun cream ini dapat memanfaatkan sisa minyak yang ikut terbawa bersama limbah yang merupakan hasil samping dari CPO yang ada di pabrik pengolahan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Dimana hasil pemanfaatan sisa minyak itu berupa sabun cream yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang komersil. Selain itu juga potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan dasar teknologi yang dimiliki serta membuka peluang usaha yang komersil dan membentuk tim kerja yang dapat berkerja sama dengan baik. Disamping itu juga progam kreativitas mahasiswa (PKM) ini dapat meningkatkan nilai tambah dari limbah CPO menjadi produk yang bermutu dan menambah pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan limbah CPO menjadi sabun cream. Dalam progam kreativitas mahasiswa ini kegiatan yang telah dilakukan adalah ; a. Pengenalan bahan baku, b. Teknologi Proses dan Operasi, c. Teknologi Produk dan Pengemasan, d. Promosi dan Pemasaran Pada kegiatan ini juga hasil yang diperoleh berupa sabun cream yang telah dilakukan dengan menggunakan teknolgi sederhana skala laboratorium dimana hasil yang diperoleh sudah mendekati standar sabun cream pada umumnya. Dalam produksi ini pelaksana telah memproduksi sabun cream sebanyak 20 Kg . Produksi ini belum maksimal dan masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki demi terciptanya produksi sabun cream sehingga menjadi peluang usaha yang komersil. Dalam pelaksanaan (PKM) ini terdapat beberapa kendala yang menghambat proses produksi seperti : 1. Terbatasnya bahan baku penyusun di kota Bengkulu. 2. Kurangnya pemahaman pelaksana terhadap komposisi kimia bahan baku limbah cair CPO dan kurangnya literatur yang dapat menunjang pelaksanaan kegiataan ini. 3. Sulit didapatnya bahan plastik yang sesuai dengan standar untuk kemasan sabun di Kota Bengkulu sehingga menghambat proses produksi. 4. Terlalu padatnya jadwal kuliah pelaksana sehingga pelaksanaan kegiatan tidak maksimal. Kata kunci : Pemanfaatan Limbah, Sabun Cream, limbah CPO
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 716
PEMANFAATAN TEH HITAM PADA PROSES PEMBUATAN MINUMAN TEH JAMSI DAN NATA JAMSI Hariskal dkk Univ. Bengkulu
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 717
PEMANFAATAN TEKNIK KULTUR JARINGAN DALAM WIRAUSAHA TANAMAN HIAS BERNILAI EKONOMI TINGGI Ruli Bahrul Ulum dkk Univ. Lampung
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 718
PEMANFAATAN TEPUNG TALAS DALAM PEMBUATAN MIE SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN Ahmad Wahyudin, Dwi Ratna Wulandari, Desty Pujianti, Indy Fitria Adicita, Ratih Dewi Setyowati Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Tujuan umum dari program ini adalah untuk menciptakan suatu usaha baru dalam pembuatan mie dengan menggunakan tepung talas. Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk sehingga diharapkan dapat mendukung program diversifikasi pangan berbasis pangan lokal di Indonesia, menambah variasi produk olahan talas, menciptakan produk makanan baru yang kaya nutrisi, memasyarakatkan talas dan produk-produk olahannya, mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga bagi mahasiswa. Program ini dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2006. Karena belum ada perusahaan besar yang memproduksi tepung talas, maka tepung talas diperoleh dengan mengunakan cara tradisional. Setelah seluruh bahan siap dan lengkap, selanjutnya adalah membuat mie. Pembuatan mie dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Departemen Gizi, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Hasil mie yang telah belum pernah dipasarkan. Hal ini dikarenakan produk mie yang tercipta masih jauh dari harapan dan masih banyak kekurangan, diantaranya warna yang kurang menarik (terlalu pucat) dan daya simpan yang hanya sebentar (1-2 hari). Sehingga produk masih dalam tahap pengembangan. Kata kunci : Tepung Talas,Mie, Pangan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 719
PEMANTAUAN PERIODIK POTENSI LONGSOR DI ATAS TEBING TERJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS TAHANAN JENIS Rio Imanuel Sebayang dkk Inst. Teknologi Bandung
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 720
PEMASYARAKATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DAN INFORMASI UNTUK MASYARAKAT Tubagus Saepul Anwar , Syaifullah Hamdi , Akhmad Kautsar , Aditya Ramon, Banu Arya Dirgantara Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Serpong
Abstrak
Teknologi informasi dan multimedia telah menjadi bagian dari kehidupan manusia pada saat ini. Banyak sekali bidang kegiatan manusia yang berkonvergensi dengan teknologi ini. Indonesia sebagai sebuah Negara yang memiliki berbagai macam permasalahan di segala bidang tidak terlepas dari adanya teknologi ini. Berdasarkan data statistic yang ada hanya sekitar 7 - 9 % rakyat Indonesia yang memahami tentang teknologi ini. Bagaimana pun juga pesatnya kemajuan suatu teknologi akan berpengaruh pada kemajuan suatu Negara, tetapi teknologi tidak akan dapat berkembang tanpa adanya faktor manusia. Oleh karena itu, sebagai tanggung jawab insan akademisi yang juga termuat dalam semangat Tri Dharma perguruan tinggi, yang salah satunya adalah tentang pengabdian kepada masyarakat, maka kami mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama tergerak untuk ikut berperan serta memajukan bangsa Indonesia. Sebagai upaya yang kami lakukan adalah dengan kegiatan Pelatihan Pemasyarakatan Teknologi Informasi dan Multimedia untuk Masyarakat yang telah kami langsungkan tanggal 25 -26 Maret 2006, dengan peserta pelajar SMU/SMK dan dari unsur organisasi kemasyarakatan. Karena keterbatasan waktu, tempat, dana, dan tenaga maka kami membatasi jumlah peserta pelatihan Pemasyarakatan Teknologi Informasi dan Multimedia untuk Masyarakat sebanyak 36 orang dan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama, BSD, Tangerang. Harapan kami dengan terselenggaranya pelatihan ini maka ilmu yang bermanfaat yang kami tularkan dapat tersebar kepada masyarakat. Kata kunci : Multi media, Teknologi informasi, pelatihan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 721
PEMBAUTAN YOGHURT DARI SUSU KEDELAI DAN PAMASARANNYA DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Eni Lestari dkk Poltek Negeri Sriwijaya Palembang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 722
PEMBUATAN ABON IKAN TONGKOL SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN IKAN TONGKOL DAYA GUNA RENDAH DI KABUPATEN BANGKALAN Uswatun Hasanah dkk Univ. Trunojoyo Madura
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 723
PEMBUATAN DAN PEMASARAN KERIPIK KULIT PISANG
Abstrak
Ajid Sujana, R Agustina, Y Dwijayanti, GD Suastama Manu, Raning Masada PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Kebersihan Adalah Sebagian dari Iman, itu adalah sebuah Hadits yang benar-benar menekankan bahwa kebersihan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Banyak sekali kerugian yang dapat ditimbulkan akibat melalaikan kebersihan. Penyakit yang ditimbulkan virus maupun bakteri seperti diare, typus, dan bahkan flu burung merupakan implikasi dari tidak memperhatikan kebersihan. Bukan hanya untuk kesehatan, akan tetapi bahaya seperti banjir dan longsor sering terjadi akibat tumpukan sampah yang tidak tertangani. Sebagai contoh, kasus longsor di TPA Bandung adalah hal yang seharusnya masyarakat sadar akan arti dari kebersihan dan keterbiasaan hidup sehat. Melihat masalah yang timbul dalam masyarakat khususnya dalam penganggulangan sampah, maka perlu adanya upaya untuk mengatasi sampah yang kian hari kian meningkat jumlahnya. Penanggulangannya bisa berupa pengurangan pemakaian benda yang menghasilkan limbah, penggunaan kembali barang bekas maupun dengan pendaurulangan limbah. Sampah oraganik adalah sampah yang perlu juga untuk dimanfaatkan. Banyak cara untuk memanfaatkannya seperti dibuat pupuk kompos maupun untuk pakan ternak. Akan tetapi dalam makalah ini, penanggulangannya berupa pembuatan pembuatan keripik dari kulit pisang. Kata kunci : Pembuatan, Kripik, Pisang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 724
PEMBUATAN MINUMAN YOGURT DARI SARI TEMPE
Abstrak
Watumesa Agustina, A Romulo, V Sugiharto, Ivana Francisca, dan C Febrero Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta Univ. Katholik Indonesia Atmajaya Jakarta
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kedelai yang difermentasi oleh kapang Rhizopus oligosporus. Makanan ini telah dikenal dan dikonsumsi selama berabad-abad karena rasanya yang enak, harganya yang murah, dan gizinya yang tinggi. Keunikan tempe terletak pada kandungan isoflavon faktor-2 yang tidak ditemukan pada bahan pangan lain. Walaupun demikian, tingkat konsumsi tempe mengalami penurunan akibat adanya asosiasi tempe dengan makanan kelas rendah. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif pengolahan tempe yang dapat menambah nilai jualnya serta menarik masyarakat untuk mengonsumsi tempe, salah satunya dengan pengolahan sari tempe menjadi yogurt. Yogurt berbahan dasar tempe menggabungkan manfaat tempe dengan yogurt yang mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan. Produk ini dibuat dengan menfermentasi tempe untuk yang kedua kalinya dengan bantuan empat spesies bakteri, yaitu Lactobacillus bulgaricus, L. acidophilus, Streptococcus thermophilus, dan Bidifobacterium longum. Yogurt tempe yang diperoleh dicampur dengan aroma strawberry sehingga berwarna merah muda, terasa asam manis, dan teksturnya kental agak kasar. Berdasarkan hasil uji organoleptik, secara keseluruhan yogurt tempe dapat diterima dengan baik oleh konsumen, kecuali teksturnya yang dianggap mengganggu. Walaupun menurut rencana kegiatan program ini belum mencapai tahap penjualan, produk ini sudah berhasil dijual. Dengan demikian, yogurt berbahan dasar sari tempe merupakan produk yang mempunyai nilai jual, baik dari segi manfaat, rasa dan penampilan, maupun keunikannya. Kata kunci : tempe, yogurt, isoflavon faktor-2, probiotik, pangan fermentasi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 725
PEMBUATAN NUGGET DARI SINGKONG SEBAGAI BAHAN PANGAN KOMERSIIL Erfan Andriyanto dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 726
PEMBUATAN NUGGET IKAN (FISHNUGGET) SEBAGAI SALAH SATU USAHA DIFERENSIASI PENGOLAHAN IKAN DI BANDA ACEH
Abstrak
Suhendra, Meri syafrianur, Marhaway, Maria Ulfah, Silly Offina B Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikomsumsi masyarakat, mudah didapat dengan harga yang mura. Ikan mempunyai nilai protein tinggi dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan tambahan kesehatan bagi tubuh manusia. Nugget ikan (fishnugget) merupakan jenis makanan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu dan diolah secara modern. Pembuatan fishnugget bertujuan untuk mengolah ikan tanpa mengurangi dan dapat memaksimalkan nilai protein ikan. Kegiatan ini berbentuk industri kecil rumah tangga. Direncanakan penjualannya sesuai permintaan pasar perbulan. Bahan pokok yang digunakan adalah daging ikan tanpa tulang dengan beberapa peralatan lainnya. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk persegi, bau yang khas, awet dan mengandung protein yang tinggi. Pengolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak. Kata kunci : Ikan, Protein, Fishnugget, Pasar dan Konsumen
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 727
PEMBUATAN PUPUK FOSFAT ALAM DENGAN PROSES ACIDULASI : SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN PUPUK NASIONAL Abstrak
Anton Sri Widodo, Didiet Tri Hardoyo Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Tujuan dari PKMK ini adalah untuk menghasilkan produk teknologi teknologi tepat guna yaitu pambuatan pupuk fosfat alam dari batuan fosfat dengan proses acidulasi yang berfungsi untuk Mengolah tepung batuan fosfat sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk fosfat alam, Meningkatkan nilai ekonomi batuan fosfat dengan mengolah menjadi pupuk fosfat alam, Meningkatkan kadar P2O5 dalam batuan fosfat dengan cara acidulasi, Meningkatkan kadar P2O5 dalam batuan fosfat dengan cara acidulasi, Memberikan pengetahuan teknologi tepat guna pada pembuatan pupuk fosfat alam. Proses spray cairan pada granulasi tepung phosphat dengan variabel laju alir cairan sebagai media perekat partikal tepung phosphat, dilakukan dengan menggunakan spray dengan lubang sprayer berdiameter 0,1 - 0,3mm. Posisi penyemprotan cairan diarahkan pada pan granulator dengan sudut kemiringan 300 . Kata kunci : pupuk fosfat ,Acidulasi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 728
PEMBUATAN SABUN SUSU DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA : UPAYA PEMANFAATAN KELEBIHAN PRODUK INDUSTRI SUSU SAPI Abstrak
Bagus Adiputra Utama, Dinovia Megalani I Teknik Kimia Univ. Diponegoro Semarang
Selama ini susu telah dikenal sebagai makanan yang sangat diperlukan tubuh. Susu adalah salah satu makanan utama untuk diet karena memiliki banyak komponen yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan.Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya. Pada umumnya, setiap tahun produksi susu di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Hal ini memungkinkan adanya kelebihan produk susu yang tidak sempat terolah. Oleh karena itulah, perlu diadakannya suatu usaha mengolah kelebihan produk susu tersebut, salah satunya digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan sabun susu dengan teknologi tepat guna. Pelaksanaan program kegiatan meliputi beberapa tahap, yaitu penyiapan bahan dan alat, proses produksi sabun susu, serta pembuatan merk dagang, harga jual dan analisis ekonomi. Pada bulan Mei 2006, telah telah dibuat reaktor pembuatan sabun susu dengan volume 7 liter yang terbuat dari bahan stainless steel, dilengkapi dengan pendingin, motor penggerak, pengaduk daun 4, berikut cetakan sabun. Dengan terlebih dahulu melakukan beberapa analisa awal, uji coba proses pembuatan sabun dilakukan. Dari hasil pembuatan sabun dengan bahan baku susu sapi diperoleh sabun padat yang berwarna agak kekuningan. Hal ini disebabkan warna minyak CPO yang digunakan sebagai bahan penambah gugus asam lemak. Dari hasil analisa harga yang dilakukan setelah uji coba pembuatan sabun diperoleh harga penjualan minimum sabun susu yaitu Rp 1.562,38. Untuk selanjutnya dilakukan analisa ekonomi untuk memperoleh harga penjualan dan profit yang optimal. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa harga penjualan per sabun adalah sebesar Rp. 1.800,00 dengan memberikan Pay Out Time selama 3,5 bulan. Kata kunci : susu sapi, sabun, analisis ekonomi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 729
PEMBUATAN SAOS JAMUR TIRAM PUTIH
Abstrak
Fifit Yuniardi, Fredy A Noer, Tri Widyawati, Erma Susanti, Erna S Ningsih Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung Poltek Negeri Pertanian Lampung
Jamur tiram yang pemasarannya mulai marak dimasyarakat merupakan komoditi yang mulai digemari. Kendala yang ada adalah daya simpan jamur yang rendah, sedangkan permasalahan cabe sendiri adalah fluktuasi harga yang lumayan tinggi sehingga terkadang petani mengalami kerugian akibat harga jual dan pengeluaran yang tidak sebading. Oleh karena itu untuk mengantifikasi hal tersebut maka dilakukanlah suatu terobosan yaitu pembuatan saos jamur tiram, dengan begitu diharapkan dapat membuka mata para petani bahwasanya semua komoditi tidak hanya dapat dijual dalam bentuk segar saja namun dapat dijadikan suatu olahan yang dapat menaikan omset pendapatan. Dalam praktek yang telah dilakukan bahan cabe digunakan untuk mendapatkan sedikit rasa pedas sehingga terasa lebih enak dikonsumsi, tidak seperti saos yang menggunakan fermentasi pepaya. Kendala yang dirasakan adalah pembuatan komposisi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga kami melakukan beberapa kali percobaan. Dari beberapa percobaan tersebut diperoleh komposisi yaitu 5 kg jamur dan 2,5 kg cabe dan dapat menghasilkan 35 botol, untuk memperpanjang masa simpan kami menambahkan natrium benzoat sebagai pengganti formalin mengingat bahaya yang terkandung. Kata kunci : Jamur tiram, saos, pembuatan saos
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 730
PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN KESEHATAN
Abstrak
Shohib Qomad Dillah, Ismail, Abdul Malik Hosyiyar Rahman Yudha Pradipta Putra, Marisa Seravina Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Padahal bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi. Oleh karena itu, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau Mung bean Milk ini dilaksanakan pada bulan Januari Juni 2006. Hasil yang telah didapatkan yaitu produk susu kacang hijau dalam kemasan cup plastik transparan dengan volume 200 ml dengan merk dagang Mung Bean Milk. Selain itu produk ini telah dipasarkan di rumah-rumah makan di lingkar kampus IPB, Posyandu di Bojong Gede dan Balumbang, dan dalam kampus IPB sendiri. Keuntungan bersih yang telah didapatkan sebesar Rp 352.500. Kami juga telah mendapatkan investor untuk mengembangkan usaha ini ke skala yang lebih besar. Dari hasil peramalan dapat diprediksikan bahwa penjualan produk susu kacang hijau ini memiliki prospek penjualan yang baik dan juga terdapat kemungkinan dan peluang yang terbuka lebar untuk peningkatan penjualan susu kacang hijau. Kata kunci : Susu Kacang Hijau, Alternatif Minuman Kesehatan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 731
PEMURNIAN BRAHMIC ACID PADA PEGAGAN Abstrak
Mahasiswa Teknik Kimia 2003, Institut Teknologi Indonesia Inst. Teknologi Indonesia Serpong
Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman liar multi manfaat yang mengandung berbagai senyawa fitokimia, antara lain Brahmic acid dan Asiaticoside. Pemurnian Brahmic acid pada pegagan dengan menggunakan metode Ekstraksi, Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Kolom dan KCKT sangat baik dilakukan untuk mendapatkan senyawa murni tersebut. Senyawa murni ini dapat menghasilkan produk yang berbasis ginko biloba. Kata kunci : Pemurnian, Brahmic Acid, Pegagan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 732
PENCETAKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA PADA PAPAN PCB MENGGUNAKAN KERTAS POSTER Abstrak
Deni, Ari Soeseno, Bekti Wiji Utari, Salman Widodo, Mochammad Hasyim Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Perkembangan peradaban manusia sangat terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan sangat cepat. Salah satu hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini dapat dilihat munculnya alat-alat elektronika yang semakin canggih dan kompak Dalam era teknologi seperti yang tengah kita alami ini, elektronika memegang peranan yang amat penting. Jenis produk yang akan diusahakan pada program kreativitas mahasiswa ini adalah pencetakan rangkaian elektronika pada papan PCB. Rangkaian elektronika yang akan dibuat dapat merupakan hasil rancangan dari pelanggan sendiri maupun dari sumber-sumber yang telah tersedia. Papan PCB yang akan dicetak dapat dibentuk dalam berbagai ukuran dan bentuk, sesuai dengan pesanan dari pelanggan. Tujuan dari program PKM kewirausahaan ini diantaranya adalah; mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, meningkatkan pengetahuan mahasiswa baik dalam bidang IPTEK maupun dalam mengelola suatu usaha dan memberi kemudahan bagi masyarakat yang akan merakit peralatan dan menggunakan rangkaian elektronika tertentu. Proses-proses yang dilakukan selama proses produksi antara lain: pengujian skema rangkaian, pemasukan data rangkaian dan komponen pada komputer, pencetakan rangkaian pada kertas poster, pemindahana cetakan pada papan PCB, pelarutan papan PCB tercetak, pelubangan papan PCB, pengetesan jalur rangkaian pada papan PCB dan pengepakan papan PCB jadi. Program kewirausahaan telah dilaksanakan selama 5 bulan dan telah menghasilkan berbagai macam produk sesuai yang telah dipesan. Persentase kemajuan usaha yang telah dicapai sebesar 2.02%. Kendala yang sangat mempengaruhi kemajuan usaha ialah kendala waktu untuk melakukan kegiatan usaha. Kata kunci : Rangkaian, Elektronika, PCB, Poster
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 733
PENDIRIAN USAHA GROSIR KERTAS FOTO COPY SEBAGAI UPAYA MENANGKAP PELUANG PASAR DARI BANYAKNYA USAHA FOTO COPY DI SEKITAR KAMPUS UNY Romli Nur Hidayat dkk Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 734
PENDIRIAN USAHA ICE CREAM DI KELURAHAN REJOSARI Abstrak
Triwahyuni Wardhany, Adi Gitawati, Erika Dian Sari Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Ice cream merupakan salah satu produk hasil pengolahan susu. Ice cream banyak disukai oleh masyarakat terutama anak-anak kecil. Pendirian usaha ice cream di Kelurahan Rejosari karena IbuIbu Kelurahan Rejosari sangat berantusias untuk mendirikan usaha bersama yaitu usaha ice cream. Mereka berharap dengan didirikannya usaha ice cream tersebut dapat menjadi wadah untuk belajar dan menyalurkan kreativitas Ibu-Ibu PKK. Awalnya kami mengajarkan kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Rejosari tentang proses pembuatan ice cream. Kemudian kami membantu proses pemasaran ice cream. Proses pemasaran tersebut dilakukan dengan cara didistribusikan keliling Desa Rejosari, dititipkan ke warung-warung dan menerima pesanan untuk arisan atau pesta pernikahan. Selama usaha ini berjalan, Ibu-Ibu PKK mengalami beberapa kesulitan dalam hal pembukuan dan kurang mampu dalam memanajemen keuangan sehingga pendapatan yang diperoleh berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut tim PKMK mengajarkan cara pembukuan dan manajemen yang baik, mengajarkan bagaimana membuat ice cream yang baik dengan rasa yang lebih bervariasi dan memberikan motivasi kepada Ibu-Ibu PKK untuk terus menjalankan usaha ice cream tersebut. Kata kunci : Usaha Ice Cream, hasil pengolahan susu
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 735
PENDIRIAN USAHA KEMBANG GULA BERBAHAN BAKU TANAMAN OBAT Imelda dkk Univ. Putra Bangsa Surabaya
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 736
PENDIRIAN USAHA PEWARNAAN LOGAM ALUMUNIUM DENGAN METODE ANODISASI PADA LINGKUNGAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Abstrak
Feri Wicaksana, Atut Adhiyanto, Nuryanto, Rachmat Purnomo, Mahendra Galih Politeknik Negeri Semarang, Semarang TEKNIK MESIN Poltek Negeri Semarang
Jumlah angkatan kerja yang terdidik dan terlatih, menunjukkan lebih besar daripada kesempatan dan peluang atau formasi kerja. Hal ini menimbulkan banyak pengangguran di kalangan tenaga kerja terdidik dan terlatih dan juga dapat menimbulkan masalah sosial. Untuk itu perlu dicarikan pemecahannya, salah satunya dengan wirausaha baru dalam bidang pewarnaan logam alumunium yang menerapkan ilmu akademik antara lain proses anodisasi. Sehingga diharapkan mahasiswa mampu menganalisis strategi memulai usahausaha pewarnaan logam alumunium dengan teknik-teknik berwirausaha sesuai dengan bussines plan yang layak dan dapat mengisi peluang pasar. Kata kunci : peluang pasar, bussines plan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 737
PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN FONT-LINE RETAILER PADA PRODUK YOGHURT SIMBIOTIK Abstrak
Ahmad Ja'far Ali dkk Inst. Pertanian Bogor
Rumput laut merupakan ganggang laut yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, ganggang ini bernilai ekonomis penting karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang penggunaannya sangat luas dalam bidang industri. Sayangnya rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah sedangkan hasil olahannya masih diimpor dengan nilai yang cukup besar. Salah satu diversifikasi produk rumput laut adalah permen jelly rumput laut dan digunakan sebagai pengganti jelly gelatin impor guna memenuhi kebutuhan serat masyarakat. Namun produk yang ada selama ini masih terbatas dalam hal variasi flavor dan bentuk. Diperlukan upaya modifikasi organoleptik dari segi flavor, bentuk dan kemasan guna memperluas segmen pasar dan menciptakan variasi produk serta penerapan teknologi baru dalam dunia usaha sebagai bentuk aplikasi nyata keilmuan ke dalam dunia usaha yang dikombinasikan dengan teknik pemasaran dan promosi yang tepat sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing baik di pasaran. Program Strategi Pemasaran front-line retailer dari Produk Permen Jelly Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan Vitamin meliputi kegiatan pra produksi, produksi, pengujian, pengemasan, pemasaran dan promosi. Program ini bertujuan menghasilkan produk makanan sehat, kaya vitamin dan mineral yang berkualitas dengan harga terjangkau yaitu permen jelly rumput laut serta wahana melatih dan mempraktekkan kemampuan manajemen wirausaha, sikap tanggung jawab dan kerjasama tim. Program ini layak untuk dikembangkan karena menghasilkan keuntungan materil dan meningkatkan kemampuan berwirausaha. Dengan strategi pemasaran front-line retailer*, frontliner (pengecer) diuntungkan karena tidak akan menanggung resiko barang yang tak terjual karena digunakan sistem konsinyasi, yaitu sistem kerja sama titip jual kepada front-liner. Secara umum program ini memiliki keunggulan tersendiri karena di dalamnya memadukan kombinasi unsur pendidikan, kesehatan, inovasi, kewirausahaan, dan pengabdian masyarakat. Kata kunci : front-line retailer : pemasaran produk dengan sistem konsinyasi melalui para pengecer
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 738
PENERAPAN TEKNIK SABLON DALAM MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA DAN MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MAHASISWA Abstrak
Tedy Martin,Amir Hamzah R,Yasih Kurniati Kehutanan Univ. Bengkulu
Mahasiswa mempunyai unit usaha mandiri yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan menerapkan tehnik sablon sehingga menghasilkan produk-produk usaha (baju kaos, stiker, kalender, kartu nama, spanduk kegiatan, dan souvenir lainnya) yang terjangkau harganya dan berkualitas baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan usaha sablon ini adalah teknik observasi pendekatan konsumen. Yaitu mengadakan pengamatan langsung dan melakukan pendekatan pada konsumen yang membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan. Lingkungan kampus memiliki diperkirakan membutuhkan jasa penyabonan grafika. Sehingga pemasaran produk diperkirakan tidak memiliki kendala yang besar. Dari hasil kegiatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah mahasiswa mampu mempunyai unit usaha mandiri yang sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Usaha penyablonan merupakan salah satu bentuk usaha mandiri mahasiswa yang dapat meningkatkan perekonomian mahasiswa dengan menghasilkan produk-produk usaha (baju kaos, stiker, kalender, kartu nama, spanduk kegiatan, dan souvenir lainnya) yang terjangkau harganya dan berkualitas baik Kata kunci : Teknik Sablon, Lapangan Kerja, Perekonomian,Mahasiswa
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 739
PENGEMBANGAN BUMBU BAWANG INSTANT BERBENTUK PASTA Abstrak
Irawan, Galuh Purnomo, M.Chaerul Umam, Muhammad Iqro, Neisya Solaita Teknologi Industri Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Bawang merah dapat diolah menjadi bawang goreng, tepung bawang, dan bawang giling. Pengolahan tersebut bertujuan untuk mengawetkan dan mempertahankan mutu bawang. Pemanfaatan bawang merah melalui diversifikasi produk olahan seperti tersebut diatas sudah tersedia di pasaran. Salah satu alternatif produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan adalah pasta bawang merah. Mengingat bahwa intensitas penggunaan bawang merah yang cukup besar maka salah satu solusi alternatif penanganan pasca panen adalah pembuatan pasta bawang merah. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, meningkatkan nilai tambah bawang merah dengan upaya diversifikasi olahan, dan memanfaatkan peluang usaha bumbu bawang berbentuk pasta. Mengembangkan usaha kecil dan menengah pembuatan bumbu bawang pastaPasta Bawang Merah merupakan suatu kreasi dan inovasi baru dari olahan bawang merah yang mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap dibandingkan produk olahan bawang lainnya. Pasta Bawang merah mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin C. Tingkat keawetan dan kepraktisan serta harga yang terjangkau menjadikan produk ini sangat kompetitif dengan produk olahan bawang merah lainnya. Pangsa pasar pasta bawang merah ini pun cukup luas, diantaranya adalah para ibu rumah tangga, para juru masak, dan para pedagang masakan termasuk rumah makan dan hotel. Pendirian industri pasta bawang merah memberikan nilai kelayakan berupa IRR sebesar 73 % atau 58% lebih besar dari bunga bank yang hanya 15%. Kenaikan produksi sebesar 100 gram mengakibatkan kenaikan biaya produksi sebasar Rp 144,50 dengan asumsi kenaikan harga bahan baku sebesar Rp. 1000,-. Kata kunci : Diversifikasi produk, komposisi gizi, pendirian industri
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 740
PENGEMBANGAN DAN SOSIALISASI COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MENANGGULANGI KETERGANTUNGAN AKAN TEPUNG BERAS DAN TEPUNG TERIGU Abstrak
Devi Yuliawati, Enni Nuraeni, Wirna Zulianti, Andhika Safaat Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Semenjak dahulu, masyarakat Indonesia telah terbiasa mengkonsumsi nasi. Bahan baku pembuat nasi adalah beras. Saat ini, Indonesia tidak mampu lagi memproduksi beras secara swasembada untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, sehingga, impor beras menjadi hal yang tidak terelakkan lagi. Ketahanan pangan yang bergantung hanya pada beras saja, bersifat rapuh. Oleh karena itu, diperlukkan diversifikasi pangan. Jenis pangan yang dapat dijadikan alternatif pengganti beras sebagai sumber energi adalah umbi-umbian. Ubi jalar merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang belum terkelola secara maksimal. Pemanfaatan ubi jalar untuk dijadikan sebagai tepung telah dikembangkan oleh salah satu produsen tepung-tepungan di Indonesia. Namun, pemanfaatannya juga belum maksimal. Penggunaan tepung ubi jalar untuk mensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan produk cookies ubi jalar dapat membantu untuk meningkatkan palatabilitas dan prestige produk umbi-umbian. Salah satu kelemahan tepung-tepungan selain tepung terigu adalah kandungan glutennya. Oleh sebab itu, penggunaan tepung ubi jalar untuk mensubstitusi tepung terigu hanya mencapai batas 30% saja. Kata kunci : Ubi Jalar, Tepung beras, terigu
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 741
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN DAN BAHAN BANGUNAN DARI BANTAK BERBASIS COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM RANGKA PROGRAM KONSERVASI MERAPI Zulaikha Budi Astuti dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 742
PENGEMBANGAN INDUSTRI MADU BUAH PISANG Abstrak
Siswanti, Arina Rizkiana, Retno Nurbaiti, Ima Maryana Ulfah Inst. Pertanian Bogor
Tujuan mengembangkan keanekaragaman pangan dari buah pisang. Membuka peluang bisnis kepada masyarakat umum melalui pengembangan usaha pembuatan madu dari buah pisang. Melihat kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala kecil bagi mahasiswa. Metode pembuatan Madu Buah Pisang in sangatlah sederhana : Gula Bahan : Pisang ambon 262.5 kg, pasir 131.25 kg, Air 787.5 kg Cara pembuatannya : 1) Bersihkan pisang dan pisahkan dari kulitnya, 2) Pisang diblender dan didiamkan, 3) Panaskan pisang hingga mendidih, 4) Diamkan / endapkan hingga dingin, 5) Saring pisang dengan kain blacu dan 6) Pisang ditambah gula secukupnya dan dipanaskan hingga bentuknya menyerupai madu. Hasil Produksi madu yang akan dipasarkan belum terealisasikan, dikarenakan berdasarkan formula awal dengan bahan baku yang sama, kami belum mendapatkan produk yang menyerupai madu. Percobaan tersebut telah kami lakukan sebanyak 6 kali dan hasil yang terbaik (menyerupai madu) adalah dengan formula yang ke-4 (formula dapat dilihat pada tabel 6). Aspek yang dapat dijadikan sebagai analisis tingkat keberhasilan percobaan ini adalah : warna, rasa, aroma, tesktur dan kepekatan. Dari kelima aspek tersebut, aspek rasa dan aroma pada setiap formula sudah dapat dikatakan berhasil. Sedangkan aspek warna, tekstur dan kepekatan masih belum sesuai dengan harapan. Oleh karena belum ditemukan formulasi yang tepat kami belum pernah melakukan uji organoleptik. Upaya pencarian formulasi yang tepat kami lakukan hingga akhir mei dan hasilnya belum sesuai dengan harapan. Hal ini diduga terjadi karena proses penyaringan yang tepat belum ditemukan, sehingga masih ada padatan yang tidak diinginkan pada rendemen. Proses pemanasan yang kurang tepat juga diduga menjadi penyebab kekurang berhasilan proses ini. Kata kunci : Industri, Madu, Pisang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 743
PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI TAWAR SINGKONG (MANIHOT BREAD) Anica Perdana dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 744
PENGEMBANGAN KERIPIK TEMPE KACANG HIJAU SEBAGAI PRODUK OLAHAN YANG KAYA AKAN ISOFLAVON UNTUK MENGURANGI RESIKO KANKER DAN MONOPAUSE Johana Pritha dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 745
PENGEMBANGAN MOTIF DENGAN GABUNGAN TEKNOLOGI TRADISIONAL DAN MODERN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MAHASISWA DALAM BIDANG USAHA HAND PRINT
Abstrak
Warseno, Candra Nur Indriyo, Agung Widodo Pendidikan Ekonomi BKK PTN, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta Univ. Sebelas Maret Surakarta
Pengembangan motif dengan gabungan teknologi tradisional dan modern guna meningkatkan pendapatan mahasiswa dalam bidang usaha hand print. Latar belakang dari kegiatan ini adalah adanya motif sablon tradisional yang cenderung mahal dan membutuhkan waktu sangat lama dalam pengerjannya serta lebih monoton bila dibandingkn dengan motif sablon modern. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan motif sablon baru dengan perpaduan antara tradisional dan modern. Metode pelaksanaan dimulai dari tahap produksi yang meliputi tahap menggambar motif, pengeditan, mengafdruk, mencetak, pembersihan.kemudian tahap selanjutnya adalah mengemas, pemasaran dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah kaos yang diberi nama SOLONE. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah mahasiswa memiliki ketrampilan hand print yang dapat mendukung kegiatan akademis serta peningkatan pendapatan mahasiswa.selain itu juga sebagai upaya pelestarian kebudayaan daerah. Kata kunci : Motif, Tradisional, Modern, Handprint, Solone’.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 746
PENGEMBANGAN PRODUK ASINAN LELE MULTI RASA Indro Prastowo dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 747
PENGEMBANGAN TAHU TELUR SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN PANGAN BAGI MASYARAKAT Abstrak
Anne Suci Rezeki, Medina Rachmawati, Nina Meylina Ebtariani, Deni Alamsyah Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Manusia membutuhkan berbagai nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang dapat diperoleh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Protein yang merupakan salah satu zat gizi sebagai sumber pengatur dapat diperoleh dari berbagai makanan yaitu salah satunya adalah tahu. Di Indonesia, tahu menjadi salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang cukup digemari. Tahu merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki bahan dasar kacang kedele, sehingga makanan ini kaya akan protein dengan mutu dan daya cerna yang cukup tinggi. Selain tahu sebagai sumber makanan nabati, ada juga telur yang kaya akan protein hewani. Telur merupakan salah satu bahan pangan hewani yang mempunyai susunan nilai gizi cukup tinggi. Dengan keadaan ekonomi Indonesia seperti sekarang ini, tahu merupakan salah satu pangan yang paling diminati oleh masyarakat. Namun mengkonsumsi tahu secara terus-menerus dapat menimbulkan rasa bosan, padahal tahu merupakan sumber protein yang harganya relatif murah. Untuk mengatasi kejenuhan masyarakat terhadap daya konsumsi tahu, maka kami telah mengembangkan suatu ide yang dituangkan dalam suatu kegiatan wirausaha berupa pengembangan produksi tahu yaitu “Tahu Telur”. Tahu telur merupakan pengembangan dari tahu yang biasa dikonsumsi masyarakat pada umumnya, yaitu dengan menambahkan telur pada proses pembuatannya sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan pangan.. Tahu telur ini berbeda dengan tahu biasa, karena dengan diberikan tambahan telur maka kandungan gizi yang terdapat di dalamnya akan lebih tinggi, sehingga kebutuhan tubuh akan zat gizi protein baik nabati maupun hewani dapat diperoleh salah satunya dari tahu telur ini. Kata kunci : Tahu telor,wirausaha, pengembangan tahu.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 748
PENGEMBANGAN USAHA ALTERNATIF PRODUK KULIT DARI LIMBAH KULIT IKAN PARI (DASYATIS SP.)
Abstrak
D.P. Ayufita, M.G.S.M.P. Putra, E. Subastian, H.N. Setiawan, A. Dityanawarman Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Produk kulit ikan pari memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat menambah pendapatan di sektor industr apabila memiliki kualitas yang baik. Kulit pari dimanfaatkan dengan cara disamak terlebih dahulu agar butiran-butiran mutiaranya tetap utuh dan tampak lebih indah sehingga jika diolah menjadi barang jadi akan didapatkan suatu barang yang indah dengan penampilan yang khas dan menarik. Salah satu cara untuk memperoleh produk kulit ikan pari yang berkualitas adalah dengan cara melakukan perendaman kulit ikan pari, pada saat proses pengawetan, dengan menggunakan larutan garam jenuh. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan usaha alternatif dibidang produk kulit, memanfaatkan limbah kulit ikan Pari sebagai produk kulit yang berkualitas sesuai dengan standar SNI, memberikan peluang bisnis baru dibidang usaha produk kulit. Diharapkan diperoleh produk berupa dompet, tempat HP, gantungan kunci dan lain sebagainya. Dari aspek pemasaran, usaha ini layak untuk dilaksanakan. Hal ini dilihat dari berhasilnya pemasaran yang melebihi target. Dari aspek organisasi, usaha ini juga layak karena manajemen yang dituntut tidak terlalu rumit dan terstruktur, organisasi juga jelas, sehingga tidak menimbulkan masalah atau hambatan dalam menjalankan roda organisasi. Dari aspek keuangan, usaha ini juga layak, karena diperoleh keuntungan 51,17%. Kata kunci : kulit pari, samak, perendaman garam jenuh, produk samak
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 749
PENGEMBANGAN USAHA SOFTWARE SEBAGAI ALAT BANTU BELAJAR BERUPA KID (KAMUS INTEGRAL DAN DIFERENSIAL) Fanny Fransiscus, Ria Maria, Ratna Widyaningsih, Rosida Aritonang, Setya Kurniawan Ilmu Komputer Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Dewasa ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang dengan cepat, salah satunya adalah di bidang software. Saat ini sudah banyak software yang beredar di masyarakat, contohnya software pembelajaran. Software tersebut dibuat untuk memudahkan user dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang utama. Pelajaran matematika sering kali dipandang para pelajar sebagai pelajaran yang sulit. Salah satu sub-pelajaran matematika yang kelihatannya sulit dipahami adalah integral dan diferensial. Pelajaran integral dan diferensial ini mungkin dirasa membosankan untuk beberapa orang. Adapula masyarakat yang tertarik dalam mempelajari integral dan diferensial atau sama sekali belum mengenal integral dan diferensial. Manusia memiliki cara belajar yang bervariasi dipengaruhi oleh gaya berpikir mereka. Ada dua kemungkinan dominasi otak yaitu persepsi konkret dan abstrak, dan kemampuan pengaturan secara sekuensial (linear) dan acak (nonlinear). Ini dapat dipadukan menjadi empat kombinasi kelompok perilaku yaitu Sekuensial Konkret, Sekuensial Abstrak, Acak Konkret dan Acak Abstrak. Orang yang termasuk dalam dua kategori sekuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri, sedang orang-orang yang berpikir secara acak biasanya termasuk dalam dominasi otak kanan. Berdasarkan hal di atas, diperlukanlah suatu metode belajar yang menarik dan sesuai dengan tipe belajar masing-masing individu, yaitu dengan menggunakan software dalam belajar. Penggunaan software ini mencakup keempat tipe cara belajar manusia. Software untuk mempelajari integral dan diferensial masih sulit didapatkan di Indonesia. Karena itu, kami mencoba membuat software tersebut dengan disertai animasi dan metode belajar yang mudah dipahami. Software KID dirancang dengan memperhatikan kepuasan pengguna dalam menggunakan software tersebut. Pengujian dilakukan melalui kuisioner yang dibagikan kepada 30 siswa SMU dan Mahasiswa TPB-IPB untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna dalam penggunaan software. Berdasarkan hasil survey melalui kuesioner, 73,33 % responden menilai tampilan KID menarik dan 20 % menilai kurang menarik dengan alasan mereka tidak dapat menginput soal, sedangkan sisanya sebanyak 6,67 % menganggap tampilan KID tidak menarik. Dengan dibuatnya software ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pelajar sebagai sarana untuk lebih mengenal dan lebih tertarik lagi mempelajari integral dan diferensial. Usaha software memiliki prospek yang cerah karena penggunaan software sebagai alat bantu belajar dapat mempermudah kegiatan belajar mandiri. Program Kewirausahaan pengembangan software KID dibuat sebagai alternatif usaha mahasiswa untuk mendapatkan tambahan uang saku dan mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Pemasaran software KID dilakukan melalui pemasaran langsung dan tidak langsung dengan sasaran pasar adalah siswa SMU dan mahasiswa. Proses pemasaran langsung dilakukan melalui simulasi singkat untuk mengenalkan software ini kepada konsumen sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya. Penawaran software KID secara langsung juga dilakukan di SMU dan kampus, misalnya pada saat bazar. Sedangkan pemasaran tidak langsung dilakukan dengan menyebarkan brosur produk KID ini kepada konsumen dan menyalurkan software ini pada agen dan toko. Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara tidak langsung melalui web site, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Kata kunci : Software, Belajar
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 750
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KERUPUK GENDAR VARIASI FLAVOUR HASIL LAUT
Abstrak
Matius A Setyanto, D Alexander L, V.F. Kris David, I Veronika W, N Rosiana Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Kerupuk gendar merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat karena harganya yang relatif murah. Kerupuk gendar ini belum memiliki nama / label yang tepat karena usaha ini baru berdiri kurang lebih 3 tahun. Usaha kerupuk gendar ini dimulai ketika penghasilan keluarga dirasa kurang mencukupi kebutuhan hidup keluarga Bp.Yoekidi. Adapun tujuan dengan diadakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk kerupuk gendar melalui diversifikasi rasa dan dapat meningkatkan perekonomian / kesejahteraan masyarakat sasaran dalam hal ini keluarga Bp.Yoekidi. Sehingga konsumen dapat memilih berbagai variasi rasa sesuai dengan selera masing-masing. Kami sebagai Tim KKU menyinggung sedikit tentang manajemen khususnya pemasaran yang berguna untuk memajukan usaha tersebut. Dimana manajemen sangat penting karena membuka jalan untuk memasarkan dan mengenalkan produknya setelah proses produksi. Dengan adanya diversifikasi rasa kerupuk gendar dari hasil laut, yang dulunya mengandalkan penghasilan hanya dari satu jenis rasa kerupuk gendar saja, sekarang masyarakat sasaran dapat menambah penghasilan dari empat jenis rasa kerupuk gendar Inovasi yang dilakukan adalah dengan melaksanakan diversifikasi rasa kerupuk gendar dengan flavour hasil laut. Pada umumnya kerupuk gendar rasanya cenderung asin, dengan sedikit inovasi maka kerupuk gendar yang dibuat oleh keluarga Bp Yoekidi mempunyai berbagai macam rasa selain rasa gurih yang dibuat. Variasi rasa tersebut meliputi rasa udang, tengiri, dan kakap disamping itu juga harus didukung dengan kemasan yang rapi dan baik. Kemasan tersebut berisi label, nama merek Tiga Putr”, logo merek, dan alamat produsen produk tersebut. Ada beberapa macam warna label. warna label ini digunakan untuk membedakan rasa yang satu dengan yang lain. Kata kunci : Kerupuk gendar, diversifikasi rasa, kemasan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 751
PENGEMPUK DAGING INSTAN DAN KRIPIK USUS IMITASI ANEKA RASA DI DESA SUKORENO
Abstrak
Rintik Sunariati, Vice A Firnaherera, Andrianto, Julia astutik Rintik Sunariati1, Vice Admira Firnaherera1, Andrianto2, dan Julia Astutik3 1PS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2PS Seni dan Desain, 3PS Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang, Malan Kewirausahaan Univ. Negeri Malang
Semua bagian dari tanaman pepaya mulai dari akar, batang daun, bunga, buah biji, dan getahnya dapat dimanfaatkan. Para petani di desa Sukoreno menanam pepaya hanya sebagai tanaman sampingan. Hasil panen pepaya juga belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan pepaya menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih. Tujuan program ini adalah menemukan cara pengolahan pepaya menjadi beberapa produk sekaligus yang bernilai jual lebih tinggi. Getah pepaya dapat diolah menjadi papain instan yang dapat digunakan sebagai bahan pengempuk daging atau beberapa keperluan industri. Buah pepaya dapat diolah menjadi kripik usus imitasi aneka rasa. Kelebihan kripik usus imitasi dibandingkan kripik usus asli adalah non kolesterol, mengandung fosfor, kalsium, dan berserat tinggi. Dengan semakin pesatnya persaingan industri perlu diciptakan dan dihasilkan produk baru yang dapat diterima oleh masyarakat umum serta dapat membuka lapangan kerja baru. Pengolahan getah pepaya menjadi pengempuk daging instan melalui beberapa tahap, meliputi persiapan, penyadapan, recovery getah, pengeringan, pemurnian, penghalusan, dan pengemasan. Getah pepaya dapat diolah menjadi papain kasar dan papain murni yang berbeda aktifitas proteolitiknya. Sedangkan pengolahan pepaya menjadi kripik usus imitasi aneka rasa melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, pengolahan, dan pengemasan. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah pemasaran produk. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah krecek pepaya, kripik usus imitasi aneka rasa, papain kasar, dan papain murni. Produk kripik usus imitasi disambut baik karena memiliki beberapa kelebihan. Adapun produk papain dapat dipasarkan lebih luas tidak hanya sebagai pengempuk daging instan. Saat ini papain masih diimpor oleh produsen tanpa pengolahan pepaya sebagai produk. Dari kegiatan ini menjanjikan keuntungan besar karena dapat dihasilkan beberapa produk sekaligus. Kata kunci : kripik usus, pepaya, papain, daging, instan.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 752
PENGGUNAAN TEPUNG KOMPOSIT (TERIGU, UBI JALAR, KACANG TUNGGAK) DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR YANG BERDAYA SAING Abstrak
Isni Rahmatia, Fanny Widadie, Mayang Adelia Puspita, Nur Azizah Teknologi Hasil Pertanian Univ. Brawijaya Malang
Roti tawar yang selama ini beredar di pasaran adalah roti tawar yang berbahan uatam tepung terigu. Padahal terigu atau tepung gandum (Tricium sp)selama Indonesia ini masih tergantung pada import. Sehingga diperlukan suatu terobosan atau inovasi produk roti tawar yang lebih berbahan baku lokal. Maka dari itu dibuatlah roti tawar berbahan tepung komposit yaitu kombinasi antara tepung terigu, ubi jalar dan kacang tunggak. Sehingga menghasilkan inovasi produk roti tawar yang memiliki daya saing baik itu dalam hal nilai gizinya maupun keberlanjutan usahanya yang bersifat memasyarakat atau resource based economic selain itu juga meningkatkan ketahanan pangan dengan adanya diversifikasi pangan. Dalam pelaksanaan usaha roti tawar komposit ini telah dilakukan berbagai tahapan pelaksanaan meliputi proses produksi roti dan tahapan pemasaran. Tahap awal adalah melakukan pembuatan tepung ubi jalar dan kacang tunggak. Kemudian dihasilkannya roti tawar berbahan tepung komposit yang dirasa enak dengan perbandingan 8:1:1 (tepung terigu: ubi jalar: kacang tunggak) melalui uji panelis. Dengan semakin meningkatnya permintaan dan keterbatasan alat dalam proses produksi maka dilakukannya kemitraan dengan UKM roti tawar. Dan sampai saat ini, telah dihasilkannya nama merek roti tawar ini dengan nama spoonutz dan memiliki nama diversifikasi produk sesuai dengan jenis isinya. Namanya mereknya antara lain chocofreaky, chezychoco, sweetystrawberry dan magicpurple. Dan sampai saat ini laba bersih penjualan yang diterima yaitu sebesar Rp 665.000-,. Segmentasi pasarnya Mahasiswa, selain dilakukan penjualan langsung ke kantin-kantin juga menyediakan pesanan saat ada acara kegiatan kemahasiswaan. Dapat disimpulkan bahwa usaha roti tawar spoonutz ini merupakan usaha agroindustri yang cukup berprospek dan mampu meningkatkan nilai tambah ubi jalar dan peningkatan ketahanan pangan. Kata kunci : Roti tawar, tepung komposit, spoonutz, agroindustri, ketahanan pangan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 753
PENGKAYAAN KALSIUM DARI TULANG AYAM PADA TAHU PANAS UAP Abstrak
Annasikhah, Ulfa Nisrina , Sita Fatichatu PS , Asti Kartika W Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Kadar kalsium yang cukup rendah pada tahu yang digumpalkan dengan kecutan memungkinkan untuk dilakukan penambahan dari luar. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi tahu dan ekstrak tepung tulang yang menghasilkan tahu kaya kalsium yang sekaligus disukai oleh konsumen. Penambahan ekstrak tepung tulang bervariasi yaitu 10%,20% dan 25%. Analisa kimiawi dilakukan untuk uji kadar abu, kalsium dan protein. Dilakukan pula pengujian sensoris dengan dua macam tahu yaitu mentah dan goreng. Untuk tahu mentah parameter yang diuji adalah nilai warna, nitai aroma, nilai keseluruhan, dan keinginan membeli. Sedangkan untuk tahu goreng, parameter yang diuji adalah nilai tekstur, nilai aroma, nilai keseluruhan, dan keinginan membeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penambahan ekstrak tepung tulang maka semakin tinggi kadar abunya. Kadar kalsium dan protein pada tahu mula-mula akan naik sebanding dengan kenaikan konsentrasi penambahan ekstrak tepung tulang. Namun, pada konsentrasi tertentu kadarnya akan turun. Pada penambahan 10% dan 20%, tahu mengalami persentase kenaikan kadar kalsium sebesar 292,0780% dan 1067,5403% dari tahu kontrol. Pada penambahan ekstrak tepung tulang sebesar 25%, persentase turun menjadi 998,1170%. Pada pengujian sensoris,didapatkan hasil bahwa konsumen paling suka terhadap tahu dengan penambahan ekstrak tulang sapi sebesar 10%. Kata kunci : Pengkayaan Kalsium , Tulang Ayam, Tahu Panas Uap
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 754
PENGOLAHAN DAN PRODUKSI KRUPUK SUSU Irwansyah, Nyimas Anna Aledja, Intan Sari Dewi, Pratista Angelia Saputri, M. Arief Ibrahim Peternakan Poltek Negeri Pertanian Lampung
Abstrak
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa adalah menghasilkan produk makanan berupa “krupuk susu” baik dalam bentuk kering maupun dalam bentuk yang sudah siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum, selain itu juga krupuk susu tersebut mudah dipasarkan dan mengandung nilai nutrisi gizi yang tinggi sehingga sangat baik untuk tubuh dan kesehatan. Dalam pelaksanaan kegiatan wirausaha seluruh kegiatan dilaksanakan dilaksanakan secara bersama-sama oleh tim kelompok PKM dimana kegiatan ini dipimpin oleh seorang ketua pelaksana dibawah koordinator dan tanggung jawab masing-masing bidang yang telah ditentukan. Dosen pembimbing memberikan arahan pada awal kegiatan wirausaha hingga ahir kegiatan wirausaha tersebut. Setiap tim harus bekerja secara optimal demi kelancaran kegiatan PKM kewirausahaan dari awal perencanaan hingga akhir kegiatan. Kata kunci : pengolahan, Produksi, Susu
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 755
PENGOLAHAN LIMBAH AIR TAHU MENJADI NATA DE SOYA Abstrak
Sidik Purnomo dkk Univ. Negeri Yogyakarta
Air limbah kedelai yang berasal dari industri pembuatan tahu merupakan permasalahan yang serius dalam pencemaran lingkungan karena menimbulkan bau busuk maupun pencemaran sumber air. Maka diperlukan suatu usaha yang dapat meminimalkan pencemaran tersebut. Kami akan membuat limbah menjadi produktif, lebih bermakna dan menghasilkan uang.Nata de Soya merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Nata de Soya atau nata sari kedelai adalah sejenis makanan dalam bentuk Nata, padat, putih dan transparan merupakan makanan penyegar pencuci mulut yang dapat dicampur dengan cocktail, es krim atau cukup ditambah sirup. Tujuan dari program ini yaitu untuk membuat dan mengolah makanan yang disebut nata de soya yang berbahan dasar limbah cair yang di hasilkan dari salah satu proses pengolahan tahu, sehingga dapat menambah penghasilan dan bernilai ekonomis serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Nata de Soya dibentuk dengan cara fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan bakteri asam asetat yang bersifat aerob. Pada media cair dapat membentuk suatu lapisan yang dapat mencapai beberapa centimeter, kenyal, putih, dan lebih lembut dibandingkan dengan Nata de Coco. Nata de Soya telah berhasil kami produksi dan telah kami pasarkan.Ternyata tanggapan pasar cukup menggembirakan dan sebagian besar konsumen berkomentar bahwa Nata de Soya bentuk dan rasanya sangat mirip dengan Nata de Coco namun terasa lebih lembut. Selain itu, produk Nata de Soya yang kami hasilkan mampu bersaing dengan produk-produk nata yang telah ada baik dalam hal harga maupun kualitas. Sehingga dengan adanya usaha pembuatan nata de Soya ini diharapkan dapat meminimalkan pencemaran lingkungan di daerah sentra industri tahu yang disebabkan oleh limbah cair tahu dan merupakan salah satu usaha yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kata kunci : Limbah, Nata de Soya, Produktif
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 756
PENINGKATAN ARAF EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MELALAUI PENGEMBANGAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA BERNUTRISI TINGGI Dyah Yuni Zaenartin dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 757
PENINGKATAN KONSUMSI PROTEIN NABATI KAYA ASAM AMINO LYSIN MELALUI BROWNIES TEMPE
Abstrak
Tri Fajarwaty, Yuditha Ichsani, Vika Restikowati, Sri Widiyanti PS Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Mayoritas penduduk Indonesia senang mengkonsumsi tempe karena makanan ini tergolong murah dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Pembuatan tepung tempe dilakukan sebagai upaya pengawetan sebab diketahui tempe akan mengalami kerusakan atau pembusukan setelah dua hari disimpan dalam kondisi suhu ruang dengan menunjukkan pengurangan sifat mutunya. Penggunaan tepung tempe dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan brownies sebab tepung tempe akan membuat struktur brownies yang bantat. Brownies yang dihasilkan pun akan memiliki kandungan gizi yang relatif lebih tinggi dibandingkan brownies yang dibuat dari tepung terigu. Program ini bertujuan untuk mendirikan usaha pembuatan brownies tempe dalam upaya untuk : (1) Menambah variasi makanan olahan dari tempe; (2) Menambah daya tarik tempe untuk dikonsumsi semua orang; (3) Masyarakat dapat mendapat informasi bahwa bahwa tempe juga dapat diolah menjadi makanan yang rasanya manis; (4) Memasyarakatkan produk brownies tempe; (5) Membuka peluang bisnis bagi masyarakat umum dengan pengembangan produk brownies tempe. Tahap-tahap kegiatan yang akan dilaksanakan terdiri atas tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap evaluasi dan tahap pelaporan. Kelompok PKM brownies tempe telah melaksanakan kegiatan produksi sebanyak empat kali. Dari keempat kegiatanproses produksi tersebut, salah satunya menghasilkan produk brownies tempe yang tidak layak jual. Jumlah brownies per unit yang telah dihasilkan dan dijual setiap kali produksi rata-rata sebesar 50 unit sehingga sampai pada produksi terakhir, uang yang dapat dihasilkan adalah sebesar Rp.145.800,00. Pelaksanaankegiatan Program Kegiatan Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKMK) dengan judul “Peningkatan Konsumsi Protein Nabati Kaya Asam Amino Lysin Melalui Brownies Tempe” ini telah mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sekitar IPB. Meskipun demikian, pelaksanaan kegiatan PKMK ini belum mencapai target yang direncanakan mengingat keseluruhan tahap kegiatan membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih. Kata kunci : Tempe, Brownies, Lysin
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 758
PENINGKATAN MUTU MAKANAN KHAS JAWA TENGAH GETUK DENGAN MEMANFAATKAN IKAN DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN PELUANG UNTUK BERWIRAUSAHA Abstrak
Wisnu Pryasto, Didik Nurjayadi, San Aji Hermawan, Agustina, R. Lucky Esa P.S Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Keadaan perekonomian negara kita ini, terutama perekonomian dalam negeri yang masih kalah jauh dari luar negeri. Keterpurukan ini sangat dipengaruhi oleh serangan produk luar yang mematikan perkembangan produk dalam negeri. Ide tersebut dikombinasikan dengan usaha peningkatan gizi masyarkat yang sekarang ini cenderung menurun juga. Pelaksanaan penelitian diawali dengan serangkaian eksperimen untuk memadukan dua bahan dasar produk, Getuk (makanan khas Jawa Tengah) dan Singkong (salah satu bahan makanan kaya akan karbohidrat, protein, serat dan kadar gizi lainnya). Tahap ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu satu setengah bulan. Setelah melewati tahap eksperimen beranjak ke uji hedonikyang menghasilkan masukan, ide dan saran yang mendukung untuk penyempurnaan produk. Uji hedonik selesai, dilanjutkan dengan survey keminatan masyarakat terhadap produk. Produk yang ditawarkan tentunya telah mengalamibeberapa kali perbaikan dan inovasi. Dengan kuisioner yang juga disertakan, maka survey juga dapat digunakan sebagai data untuk diolah dan dianalisis sehingga didapatkan keteranganketerangan yang sangat mendukung Pelaksanaan survey adalah diberbagai tempat sekitar Bandung. Analisis data yang diperoleh menyimpulkan beberapa hal. Diantaranya : keminatan masyarakat akan produk, kemampuan konsumen, ide, tanggapan produk dan yang lainnya. Dari data dan analisis yang ada dan digabungkan dengan uji hedonik maka saatnya peneliti menyempurnakan produk kembali. Langkah berikutnya adalah produksi. Produksi disini masih dikatakan dalam taraf yang sederhana. Dikarenakan target jangkauan pasar pun masih sempit. Faktor promosi juga diiperhitungkan, namun peneliti belum mampu untuk melaksanakan produksi secara besarbesaran. Promosi yang dilaksanakan berupa penyebaran leaflet, penempelan poster, mouth to mouth, pemberian produk Cuma-Cuma dan penawaran harga promosi, kemdian dilanjutkan dengan tahap pemasaran. Baik itu pemasaran titipan dan pemasaran terjun langsung langsung ke lapangan. Untuk pemasaran titipan dilaksanakan di beberapa tempat penjualan makanan lingkungan sekitar yang sekiranya profitabel. Pemasaran titipan dilaksanakan dengan pemberian sedikit keuntungan kepada pihak penjual. Untuk pemasaran dengan terjun langsung ke lapangan dilaksanakan pada hari-hari tertentu, yaitu hari minggu. Karena hari tersebut merupakan waktu potensial dengan jumlah konsumen yang banyak. Dari beberapa pemasaran terjun langsung ke lapangan, peneliti mengalami peningkatan penjualan. Dapat disimpulkan, diantara kedua metode pemasaran yang ada, pemasaran terjun langsung ke lapangan adalah metode yang paling efektif. Tahap akhir dari penelitian adalah penelitian finansial. Disini akan diketengahkan semua keterangan mengenai keuangan. Baik itu yang telah dipakai, maupun yang telah didapatkan. Sebagai penutup, evaluasi akhir adalah langkah penilaian, pembahasan akhir dan pengkajian ulang dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Harapan Peneliti, agar apa yang telah dilakukan ini dapat mendukung untuk tercapainya tujuan seperti yang telah dijabarkan diawal. Setidaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai pelopor masyarakat dalam meningkatkankegiatan berwirausaha dalam negeri dan peningkatkan mutu gizi masyarakat. Kata kunci : Mutu Makanan, Makanan Khas Jawa Tengah, Getuk, Ikan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 759
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKAR KAMPUS DARMAGA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PRODUKSI DODOL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SKALA RUMAH TANGGA
Abstrak
Amalina Ratih Puspa, Anna Vipta Resti M., Irfa Susilawati, Ratu Nursyah Oktari Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Inst. Pertanian Bogor
Tanaman lidah buaya memiliki keunggulan komparatif berupa pemeliharaannya yang relatif mudah dan lebih tahan lama daripada produk hortikultura lainnya (tidak mudah busuk) serta gangguan hama atau penyakit pada tanaman ini relatif kecil. Lidah buaya juga memiliki kandungan nutrisi berupa vitamin, mineral, enzim dan asam amino yang cukup lengkap. Produk lidah buaya selama ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam berbagai produk kosmetik,dan obatobatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan lidah buaya sebagai produk makanan jajanan yang bergizi, meningkatkan keterampilan masyatakat dalam mengolah lidah buaya menjadi dodol, mengembangkan sistem pemasaran produk olahan lidah buaya dan mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala rumah tangga. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari produksi (pra produksi, produksi, pelatihan dan produksi oleh masyarakat), pemasaran, organisasi dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan kegiatan ini secara umum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dengan beberapa penyesuaian khusus selama pelaksanaan. Produksi dodol lidah buaya yang melibatkan masyarakat, memberikan modal keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi mereka Kata kunci : lidah buaya, dodol, pemberdayaan masyarakat, skala rumah tangga
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 760
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BURAS MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI SAPTA USAHA DI TENGAH WABAH FLU BURUNG.
Abstrak
Kiswandi, Wibowo Purwo Kusumo, Slamet Riyadi, Agus Trianto, Sriyono Jurusan Produksi Ternak Akademi Peternakan Aranganyar, Karanganyar Akademi Peternakan Karang Anyar (APEKA) Surakarta
Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa bertujuan untuk: (1) Mewujudkan keinginan usaha bagi mahasiswa, (2) Meningkatkan daya juang dan motivasi berwirausaha (3) Memperbaiki tata laksana Usaha pemeliharaan ayam buras. Manfaat dari kegiatan ini adalah : (1) Mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya ayam buras, (2) Teladan bagi mahasiswa lain maupun masyarakat bahwa intensifikasi ayam buras merupakan peluang usaha yang prospektif dan bernilai ekonomi tinggi (3) Peningkatan keterampilan praktek dari implikasi kegiatan akademik, dan (4) Upaya menciptakan lapangan kerja menjadi wirausaha di bidang peternakan. Metode penerapan sapta usaha adalah melaksanakan 7 komponen usaha yang meliputi : pemilihan bibit melalui penetasan, perkandangan, pakan yang memenuhi kualitas dan kuantitas, tata laksana pemeliharaan dengan sistem intensif, pengendalian penyakit dengan program vaksinasi, pengolahan hasil dan pemasaran. Target usaha adalah memelihara 350 ekor, dengan omset penjualan Rp 3.484.000, 00 BEP harga = Rp 8.989,00 BEP produksi 186 ekor. Modal usaha sebesar Rp 2.606.950. usaha ini mendapatkan laba Rp 877.050,00. Pelaksanaan usaha diawali dengan pelatihan Kewirausahaan dan pelatihan teknis penerapan teknologi sapta usaha. Kegiatan produksi diawali persiapan DOC, pemeliharaan selama 3 bulan, membuat jaringan pemasaran selanjutnya menjual ayam. Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah (1) Usaha beternak ayam buras terbukti merupakan usaha yang prospektif dengan keuntungan sebesar Rp 877.050,00 selama satu periode (3 bulan) dengan volume produksi 350 ekor, (2) Diperoleh ayam yang sehat dengan bobot relatif seragam yaitu 0,8 - 1,2 kg. Kata kunci : Sapta Usaha, Ayam Buras
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 761
PRODUKSI HIASAN RUNAGAN INOVATIF 'AKUARIUMPONIK' (PERPADUAN DAN SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA AQUACULTURE IKAN HIAS DAN HIDROPONIK ATAU BUDIDAYA TANAMAN TANPA TANAH DI AKUARIUM) Abstrak
Heni Dayati dkk Univ. Andalas Padang
Akuariumponik adalah produk inovasi dan akan sesuai dengan trend dan kecenderungan masyarakat terutama masyarakat perkotaan. Akuariumponik adalah kombinasi antara memelihara ikan hias di akuarium dan menanam tanaman tanpa tanah (hidroponik) khususnya tanaman hias di atas akuarium. Keunggulan produk ini adalah mempunyai nilai estetika di ruangan, merupakan pilihan yang tepat bagi yang sibuk namun ingin bercocok tanam dan adanya daur ulang unsur hara sehingga memperbaiki kualitas air akuarium. Target pasar utama akuariumponik adalah wilayah perkotaan yaitu perkantoran, hotel, restoran, dan perumahan kalangan menengah ke atas. Metode pendekatan yang dipakai dalam usaha ini adalah pendekatan kemitraan usaha namun tetap mencirikan kemandirian. Ada dua mitra bagi usaha akuariumponik ini, yaitu toko akuarium dan toko kaca. Metode kemitraan usaha ini dipakai untuk menekan biaya investasi dan mengurangi resiko kegagalan usaha. Selain itu juga agar mempermudah operasional usaha dan mengatasi keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Namun dalam jangka panjang usaha ini harus mempunyai show room sendiri dan langsung sebagai toko akuarium yang menjual ikan hias, pakan ikan dan accesoris akuarium. Omset penjualan mulai bulan Maret hingga Mei 2006 adalah sebesar Rp. 1.210.000, dengan jumlah penjualan sebanyak 10 unit.Usaha ini prosfek untuk dikembangkan. Kata kunci : akuariumponik,hiasan ruangan,ikan hias, tanaman hias,akuarium
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 762
PRODUKSI KOMPOS BIOAKTIF DENGAN MEMANFAATKAN TRICHODERMA SP, GLIOCLADIUM SP. DAN PSEUDOMONAS FLUORESCENT UNTUK APLIKASI PENCEGAHAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN LAYU BAKTERI PADA TANAMAN PISANG
Abstrak
Dian Susanti, D Premita H, Shinta Marina P, Abdul Khaqim, Mohammad Shofie Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Biologi Univ. Brawijaya Malang
Kendala utama yang sering terjadi dalam usaha budidaya pisang adalah adanya serangan penyakit layu Fusarium dan layu bakteri. Pada umumnya usaha untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan eradikasi dan penggunaan fungisida kimiayang justru dapat menyebabkan terjadinya resistensi patogen, pencemaran tanah, dan menurunya daya dukung lingkungan. Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini bertujuan untuk memproduksi kompos bioaktif yang diperkaya dengan Trichoderma sp, Gliocladium sp dan Pseudomonas fluorescens, serta sosialisasi dan pemasaran kompos bioaktif kepada petani pisang di kota Malang dan sekitarnya. Luaran dari PKMK ini berupa produk kompos bioaktif siap pakai untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium dan layu bakteri pada tanaman pisang dan beberapa tanaman budidaya lainnya. Pelaksanaan PKMK ini dibagi menjadi tiga tahap utama : (1) tahap persiapan meliputi pengadaan bahan-bahan dan peralatan pendukung, menjalin kerjasama dengan Laboratorium dan KUD Dau Malang; (2) tahap pembuatan kompos bioaktif yang meliputi pengomposan, inokulasi isolat mikroba, dan pengemasan; dan (3) tahap promosi dan pemasaran (penjualan). Berdasarkan hasil kerja dapat diproduksi tiga jenis kompos bioaktif yang meliputi kompos Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. (Kompos TG); Trichoderma sp. dan Pseudomonas fluorescens (Kompos TP); serta Gliocladium sp.dan Pseudomonas fluorescens (Kompos GP). Kapasitas sekali produksi pada tahap I sebesar 100 bungkus kompos bioaktif (perbungkus tiga kilogram) dengan hasil bersih penjualan sebesar Rp. 2.000,00/bungkus. Sosialisasi dan pemasaran kompos bioaktif dilakukan kepada para petani secara tidak langsung melalui KUD Dau dan Kebun Raya Purwodadi (KRP) serta beberapa orang tua dan kerabat mahasiswa. Perhitungan Payback period untuk produksi tahap I (mandiri) diperkirakan omset sebesar Rp.4.800.000 (perkiraan satu tahun dengan dua kali produksi/bulan), maka pengembalian investasi akan berjalan selama 0.55 tahun. Sedangkan untuk rencana produksi kompos bioaktif tahap II (bermitra dengan UPT Kompos UNIBRAW), diperkirakan akan mendapat omset sebesar Rp. 16.800.000,00. Omset tersebut akan mempengaruhi pengembalian investasi lebih cepat dari tahap I yaitu 0.13 tahun dengan kemampuan produksi 600 kg pertahun (dua kali produksi perbulan). Kata kunci : kompos bioaktif, Trichoderma sp, Gliocladium sp, Pseudomonas fluorescens, layu Fusarium, layu bakteri
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 763
PRODUKSI MINUMAN EKSTRAK BUNGA MAWAR SEBAGAI VARIAN BARU DARI MINUMAN KESEHATAN ALAMI Abstrak
Suharjo, Feri, Narendra Widyanto, Murniwaty, Thalha Farizi Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Meningkatnya taraf hidup dan modernisasi menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan. Bergesernya pola konsumsi pangan dari produk-produk tradisional ke produk-produk modern menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif yang diawali dengan gangguan metabolisme. Mahkota bunga mawar mengandung flavonoid, terutama antosianin yang dapat memperkuat system vascular, mempunyai aktivitas antibakteri, antiinflamasi, dan juga antioksidan yang kuat (www.florahealth.com). Dalam 100 gram mahkota mawar mengandung mineral antara lain; kalsium (0.151-0.226 gram), magnesium (0.133-0.151 gram), pospor (0.194-0.253 gram), kalium (1.2771.369 gram), sulfur (0.080-0.110 gram) (Altman, 1972 di dalam Shienny Invanio, 2005). Minuman ekstrak bunga mawar merupakan minuman 100% alami yang didapat dari ekstraksi mahkota bunga mawar. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa, meningkatkan minat masyarakat terhadap produk kesehatan alami, memperkenalkan produk baru dan mungkin akan mengurangi pengangguran. Metodologi yang dilakukan adalah menganalisa pasar, melihat aspek usaha, menganalisa aspek teknologis produk, serta menganalisis strategi pemasaran produk dan manajemen organisasi. Hasil program PKMK ini adalah Minuman kesehatan alami yang terbuat dari ekstrak bunga mawar dan dapat diterima oleh masyarakat serta mampu bersaing dengan minuman kesehatan lainnya. Dari hasil yang didapatkan kesimpulan bahwa masyarakat menerima keberadaan minuman kesehatan alami ekstrak bunga mawar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya produk kami yang terjual pada konsumen namun keberadaannya masih belum bisa bersaing dengan minuman lain dipasaran karena kekurangtahuan konsumen tentang manfaat bunga mawar sehingga banyak yang ragu untuk mengkonsumsinya. Kata kunci : Minuman, Mawar, Kesehatan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 764
PRODUKSI STOVIT MANEKIN MANDIBULAR SEBAGAI SIMULATOR LATIHAN MANDIBULAR BLOCK ANESTHESIA Danny K. Aerosta, Kurnia Ayu Lestari, Bertha Aulia, Agustantyono, Uswatun Hasanah Pendidikan Dokter Gigi Univ. Airlangga Surabaya
Abstrak
Tujuan diadakannya program ini antara lain : 1.Membuat desain Stovit Manekin Mandibular© sebagai alat simulasi Mandibular Block Anesthesia, dan anestesi lokal lain pada os mandibula. 2.Membuat Stovit Manekin Mandibular© dengan fungsi simulasi yang optimal. 3. Merancang suatu cara sosialisasi dan pemasaran yang efektif untuk Stovit Manekin Mandibular©. Program dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pada bagian produksi diuraikan mengenai pengolahan bahan, rancangan produksi, dan pengemasan. Pasca produksi prototipe akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui kekuatan produk dan mendisain pelayanan pasca penjualan. Selain itu evaluasi dipergunakan sebagai fungsi kontrol kualitas. Tahapan yang telah dilaksanakan hingga saat ini fase pengemasan belum terlaksana, dikarenakan belum selesainya proses desain kemasan.Proses pemasaran akan melalui tahap segmentation, targetting, dan posititioning. Diawali dengan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan dibeberapa FKG yang ada, untuk mengetahui keberadaan produk serupa dan menentukan kekuatan pasar. Di Indonesia sendiri ternyata tidak terdapat produk lokal sejenis. Kemudian yang menjadi sasaran penjualan adalah mahasiswa FKG, sebagai target penjualan 2 bulan pertama produksi adalah 200 mahasiswa dari total 1300 pasar potensial per tahun. Kata kunci : produksi, simulator, mandibular, anesthesia
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 765
PRODUKSI WORTEL INSTAN Dyah Ariyanti, Kaltika Setyautami Sumariana, Nugraha Widya Anggara, Juan Maragia Teknik Pertanian Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Umbi akar wortel berwarna khas oranye. Wortel mengandung unsur yang berupa protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Dengan kandungan gizi dan khasiat tertentu dari wortel tersebut, maka tanaman ini akan mempunyai prospek yang bagus sebagai sumber minuman penyegar alternatif. Dengan manfaat, kandungan gizi dan nilai ekonomis, diperlukan pengolahan wortel lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah dan daya simpan yang lebih lama. Salah satu proses pengolahan praktis adalah dengan pembuatan wortel instan. Program pembuatan wortel instan ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa, meningkatkan nilai tambah dari produk wortel dan pengaplikasian teknologi. Metode yang digunakan untuk produksi wortel instant ini adalah dengan cara konvensional yaitu sari wortel ditambah gula disangrai hingga membentuk kristal yang dilakukan di tempat kontrakan mahasiswa dan menggunakan alat spray dryer yang dilakukan di Pusat Antar Universitas (PAU), Fateta, IPB. Dari cara konvensional, hasil yang didapatkan lebih enak dan warna yang didapatkan lebih tua (kuning tua), namun produk juga tergantung dari suhu yang digunakan untuk memasaknya. Sedangkan dengan menggunakan spray dryer, hasil yang didapatkan tidak kalah enak tetapi warnanya lebih muda (kuning pucat). Kata kunci : Produksi, Wortel, Instan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 766
PROSPEK USAHA TELUR ASIN SANGRAI SEBAGAI USAHA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BREBES
Abstrak
Eli Subandiyah, Novita Rahmawati, Nichia P. Alies Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang Produksi Ternak Univ. Diponegoro Semarang
Telur adalah sumber protein hewani dengan kelengkapan kandungan gizi yang tinggi. Adanya pola konsumsi menjadikan telur kurang digemari karena bau amis yang berlebihan, khususnya pada telur itik. Kelemahan yang terdapat pada telur adalah tidak tahan lama dan mudah rusak. Telaah ini bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa dan petani peternak rakyat untuk mengembangkan usaha tersebut sehingga meningkatkan added value daripada telur itik. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan survei dan observasi lapang serta wawancara. Data yang diambil berasal dari data primer dan sekunder sebagai pendukung. Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang mempunyai banyak potensi baik dari segi sosial ekonomi, demografi maupun geografi. Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa produk telur asin yang beredar di pasaran saat ini adalah telur asin kukus/ rebus dan telur asin oven. Produk telur asin sangrai yang merupakan diversifikasi produk telur asin mempunyai keistimewaan lebih tahan lama tanpa adanya bahan pengawet, lebih mempunyai cita rasa khas, tekstur kuning telur dan putih telur lebih halus, bau amis kurang terasa dan lainnya. Hasil uji organoleptik produk menunjukkan bahwa telur asin sangrai mempunyai tingkat bau amis 36,62%, tingkat kemasiran 55,35%, tekstur kuning telur 55,4%, tingkat keasinan 50%, tingkat tekstur cangkang 56,4%, tingkat warna putih telur 59,98%, tingkat warna cangkang 47,13%, tingkat warna kuning telur 52,8% dan tekstur putih telur 56,4%. Adanya produk telur asin ini secara tidak langsung menambah added value telur itik dan nilai jual dari telur asin itu sendiri. Harga telur itik yang tadinya hanya sekitar Rp. 650/ butir, naik menjadi Rp. 1.500,-/ butir setelah menjadi telur asin sangrai. Jadi, ketersediaan sumber daya produksi, peluang pasar dan potensi daerah Kabupaten Brebes yang cukup besar menjadikan usaha ini sangat potensial untuk dikembangkan. Kata kunci : Telur Asin Sangrai, Konsumen, Kabupaten Brebes,
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 767
REKAYASA VULKANISIR BAN SEBAGAI UPAYA MERAIH PELUANG BISNIS DI SEKTOR TRANSPORTASI SEPEDA MOTOR Prasetia Adi dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 768
ROTI KERING PLUS: PRODUK OLAHAN BIJI MANGGA BERPROSPEK BISNIS TINGGI Rissa Anggraini Agustina dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 769
SALE NANAS SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF Abstrak
Rahmat Saleh,Khafid Sudrajat,Budi Setiawan,Iwa Kusuma,Wilis Juhaerini Inst. Pertanian Bogor
Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan produk-produk pertanian baik itu buah maupun sayuran. Dengan kekayaan tersebut tentunga kita harus mampu mendayagunakan dan menghasilgunakan apa yang telah ada. Hal itu akan membuat kita menjadi negara yang kaya akan inovatif dan kreatifitas dan tentunya bernilai mahal. Dari kekayaan produk-produk pertanian tersebut salah satunya adalah nenas. Nenas (Ananas comosus) ialah sejenis tumbuhan tropikal dan buahnya adalah tumbuhan asli dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Nenas jika dikembangkan secara maksimal, tentunya hasilnya dapat bervariasi. Contohnya adalah sale nenas yang memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan nenas sebelum diolah. Itu membuktikan kualitas dari produk baru yang dicapai meningkatkan nilai jual dan nilai pasar. Dan dengan memanfaatkan nenas tersebut kami berencana membuat sale nenas yang nantinya akan memiliki nilai jual, nilai pasar dan nilai produk yang tentunya memiliki kelebihan tersendiri. Kata kunci : Nenas, Alternatif
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 770
SOSIALISASI DAN PEMASARAN CARROT CHIP SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN FUNGSIONAL Dina Febriana A dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 771
SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF ULTRAVIOLET UNTUK PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN BERENERGI Abstrak
Miranti Safitri, Yuyu Yundhana, Nuryono, Siti Nurjanah Kimia Inst. Pertanian Bogor
Kafein merupakan senyawa organik yang banyak terdapat pada berbagai macam formulasi obat maupun minuman seperti minuman berenergi. Kafein mempunyai aktivitas stimulan pada sistem syaraf pusat. Selain itu kafein juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran gastrointestinal, mereduksi koordinasi syaraf motorik, gelisah, mengubah pola tidur, dan timbulnya rasa pusing. Metode yang baik dan dapat dipercaya untuk penetapan kadar kafein sangat diperlukan sehingga dapat diketahui dosis pemakaian yang aman agar efek negatifnya dapat diminimalkan. Metode spektofotometri derivatif UV (SDUV) dikembangkan untuk penentuan kadar kafein dalam minuman berenergi tanpa adanya pemisahan awal dan reagen warna. Metode ini didasarkan pada pengukuran amplitudo puncak ke garis dasar spektra derivatif 2 pada panjang gelombang (λ) 291.5 nm untuk contoh 1 dan spektra derivatif 3 pada λ 289.1 nm untuk contoh 2. kurva kalibrasi diperoleh linear pada kisaran konsentrasi 2-10 mg/ml-1. kesensitifan metode ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi, yaitu 0.9997 dan 0.9910. %SBR yang diperoleh berada pada nilai >2%. Metode referensi yang digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi. Contoh dianalisis menggunakan metode SDUV dan metode referensi. Nilai hasil analisis dibandingkan secara analisis dibandingkan secara statistik menggunakan uji-t dan F. Keyword Kata kunci : Kafein, second-derivative spectrophotometri, minuman berenergi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 772
STEVIA (STEVIA REBOUDIANA)-TEH INSTAN, MINUMAN KESEHATAN MANIS NON-KALORI
Abstrak
Ardianingmunir Sholikhah, W Tomopamilih, AC Atmaja, A Bagus, R Diastuti PS Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Stevia (Stevia reboudiana) merupakan pemanis alami non-kalori yang cocok bagi penderita diabetes namun kurang dikenal masyarakat. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat inovasi dan pemasaran produk minuman dari stevia yang dicampur dengan teh hijau serta disajikan dalam bentuk instan/ bubuk. Dilakukan pembuatan stevia instan dan teh hijau instan kemudian dilanjutkan uji kesukaan. Formulasi dilakukan dengan variasi perbandingan stevia instan dan teh hijau instan 1:3, 1:2, 1:1, 2:1 dan 3:1. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa perbandingan stevia dan teh hijau instan yang paling disukai adalah 3 : 1. Dari hasil analisis kimia diketahui bahwa produk STI ternyata mengandung kalori sebesar 0,88 kcal/gram sehingga produk ini dikatakan low calorie. Produk ini akan dicoba dikenalkan dan dipasarkan dalam kemasan sachet. Kata kunci : Stevia (Stevia reboudiana); Teh hijau Instan; low calori
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 773
STRATEGI PEMASARAN FRONT LINE RETAILER PADA PRODUK PERMEN JELLY RUMPUT LAUT (KAPPAPHYCUS ALVAREZII) KAYA SERAT DAN VITAMIN Abstrak
Sri Ahdyanti, Luh Putu Ari W, An’im Falahuddin Teknologi Hasil Perairan Inst. Pertanian Bogor
Rumput laut merupakan ganggang laut yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, ganggang ini bernilai ekonomis penting karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang penggunaannya sangat luas dalam bidang industri. Sayangnya rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah sedangkan hasil olahannya masih diimpor dengan nilai yang cukup besar. Salah satu diversifikasi produk rumput laut adalah permen jelly rumput laut dan digunakan sebagai pengganti jelly gelatin impor guna memenuhi kebutuhan serat masyarakat. Namun produk yang ada selama ini masih terbatas dalam hal variasi flavor dan bentuk. Diperlukan upaya modifikasi organoleptik dari segi flavor, bentuk dan kemasan guna memperluas segmen pasar dan menciptakan variasi produk serta penerapan teknologi baru dalam dunia usaha sebagai bentuk aplikasi nyata keilmuan ke dalam dunia usaha yang dikombinasikan dengan teknik pemasaran dan promosi yang tepat sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing baik di pasaran. Program Strategi Pemasaran front-line retailer dari Produk Permen Jelly Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Kaya Serat dan Vitamin meliputi kegiatan pra produksi, produksi, pengujian, pengemasan, pemasaran dan promosi. Program ini bertujuan menghasilkan produk makanan sehat, kaya vitamin dan mineral yang berkualitas dengan harga terjangkau yaitu permen jelly rumput laut serta wahana melatih dan mempraktekkan kemampuan manajemen wirausaha, sikap tanggung jawab dan kerjasama tim. Program ini layak untuk dikembangkan karena menghasilkan keuntungan materil dan meningkatkan kemampuan berwirausaha. Dengan strategi pemasaran front-line retailer*, front-liner (pengecer) diuntungkan karena tidak akan menanggung resiko barang yang tak terjual karena digunakan sistem konsinyasi, yaitu sistem kerja sama titip jual kepada front-liner. Kata kunci : Pemasaran, produk, permen, rumput laut
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 774
STUDENT BIRDTOUR Abstrak
SURYA PURNAMA,DWI AJI SUJATMIKO,IMAM TAUFIQURRAHMAN Pend. Biologi Univ. Negeri Yogyakarta
Judul Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) adalah Student Birdtour. Pemilihan judul ini didasarkan dari minimnya kegiatan wisata ilmiah yang berbasis lingkungan, khususnya burung, padahal potensi pendukungnya sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari potensi alam Indonesia yang sangat melimpah, didukung dengan banyaknya jumlah sekolah yang ada. Manfaat program ini secara keseluruhan antara lain adalah terciptanya insan-insan berpendidikan dan sadar lingkungan, serta mampu menjadi alternatif usaha atau bisnis, khususnya di bidang jasa pariwisata eksploratif. Hal ini dikarenakan selain mengandung aspek edukatif, birdtour juga mengandung aspek eksploratif, rekreatif dan sportif. Pelaksanaan program ini meliputi tahapan pematangan konsep, kelengkapan administrasi, kelengkapan instrumen, publikasi dan promosi, pelayanan serta evaluasi. Kelengkapan administrasi meliputi pembukuan keuangan, inventaris peralatan dan agenda pelayanan serta catatan penting lainnya. Kelengkapan instrumen dipenuhi dengan pembelian peralatan atau sewa alat kepada instansiinstansi yang menjalin kerjasama. Publikasi dan promosi jasa dilakukan dengan penyebaran brosur dan proposal kepada instansi-instansi pendidikan yang ada di Jogjakarta. Pelayanan ditujukan kepada siswa TK, SD, SLTP dan SMU atau yang sederajat, dengan materi dan porsi yang disesuaikan. Evaluasi kegiatan dilakukan beberapa kali selama proses persiapan dan setelah pelayanan guna perbaikan program selanjutnya. Usaha yang dilakukan telah mencapai 100 % dari keseluruhan rencana program. Faktor pendukung usaha ini antara lain adalah keterbukaan pembimbing, saling pengertian, keterbukaan dan sifat kritis antar anggota tim serta terpenuhinya sarana penunjang. Faktor penghambat usaha ini antara lain jadwal anggota tim yang padat, komunikasi antar anggota yang sempat terganggu, terhambatnya dana yang dialokasikan, beberapa institusi masih menganggap skeptis kegiatan ini dan gempa bumi yang terjadi 27 Mei 2006. Birdtour dapat dijadikan lahan usaha berbasis lingkungan yang cukup prospektif. Birdtour harus dipromosikan oleh orang yang cukup komunikatif dan berpenampilan menarik, sehingga diperlukan adanya pelatihan singkat, berupa mekanisme lobi dan penawaran jasa. Solusi adanya hambatan terkait gempa bumi adalah dengan publikasi dan promosi ke luar kota Jogjakarta. Kata kunci : Student Birdtour, wisata ilmiah, berbasis lingkungan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 775
TEH CELUP DENGAN PEMANIS ALAMI DAUN STEVIA BAGI PENDERITA DIABETES Abstrak
Syarif Hidayatullah, Widhi Hartanto, Dimas Firmanda Al Riza Biologi Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Saat ini Diabetes merupakan salah satu ancaman serius yang dihadapi masyarakat dunia. Perubahan pola hidup, kebiasaan olahraga dan makan membuat Diabetes berkembang subur di masyarakat yang modern ini. Salah satu cara untuk menghindari atau mengurangi resiko penyakit diabetes adalah dengan mengkonsumsi makanan yang rendah kalori. Merupakan suatu pantangan bagi penderita Diabetes untuk memakan makanan dan minuman yang manis dan berkalori tinggi.Untuk itulah perlu dicari pemanis yang bebas kalori untuk penderita Diabetes. Daun Stevia adalah salah satu pemanis alami yang dapat menjadi solusi akan kebutuhan ini. Selain dapat menggantikan gula sebagai pemanis alami yang bebas kalori ternyata daun Stevia juga memiliki khasiat menurunkan gula darah yang cocok bagi penderita Diabetes. Dengan melihat dua hal yang saling berkaitan ini, yaitu banyaknya penderita diabetes dan kebutuhan akan pemanis bebas kalori maka dapat dilihat bahwa terdapat peluang untuk membuka usaha dengan bahan baku daun Stevia. Salah satu usaha yang dapat dibuka adalah usaha teh celup atau teh herbal dengan pemanis alami daun Stevia.. Dari hasil pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini ternyata bahan baku daun Stevia cukup mudah didapatkan, hal yang paling penting adalah formulasi komposisi dari produk yang akan dibuat. Jika formulasi yang dibuat tepat maka, produk akan mudah disukai oleh konsumen. Kata kunci : Diabetes, Stevia, teh celup, teh herbal
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 776
USAHA BARU MINUMAN KESEHATAN DARI VIRGIN COCONUT OIL Abstrak
Dewi Sundari, Aquino Saputra, Ludi Santiko, Rahma Sinta, Trias Juandasyah Teknologi Pertanian Poltek Negeri Pertanian Lampung
Setelah PKMK ini selesai, diharapkan terjadi peningkatan nilai ekonomis dari virgin coconut oil. Sedangkan secara IPTEK penelitian terhadap produk virgin coconut oil semakin meningkat. Dapat menciptakan usaha produksi dan pemasaran produk virgin coconut oil yang dapat menjadi bekal dan pengalaman bagi mahasiswa. Beberapa tahap dan metode yang telah dilakukan agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Penerapan ilmu dan keterampilan yang dimiliki dalam rangka menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi telah dilakukan dengan melakukan pengkajian dana dan mengikuti materi pengendalian mutu dan pengemasan peoduk di Politeknik agar keamanan dan mutu produk dapat terjamin. Melakukan pengembangan kemandirian dan keterampilan dalam mengelola usaha dengan cara mengikuti pelatihan kewirausahaan dan wacana memperoleh peluang didalam dunia bisnis Adapun kesimpulan yang telah diperoleh selama proses pembuatan minuman kesehatan dari virgin coconut oil (VCO) dan pemasaran adalah sebagai berikut : 1) Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan produk akhir yang dihasilkan.2) Analisis pengolahan dan produksi produk sangat menjamin dan menentukan keyakinan pasar dan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. 3) Dari produk yang dihasilkan dikemas dalam botol memiliki umur masa simpan yang relatif lama, memiliki rasa yang khas dan lebih nikmat. Dan 4) Studi kelayakan pasar terhadap produk yang dibuat merupakan faktor utama untuk menentukan targer pasar terhadap kebutuhan konsumen terhadap minuman kesehatan dari VCO. Kata kunci : Kesehatan, miniman
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 777
USAHA BARU NATA DE SOYA Abstrak
Maida Rudin, Maya Puspa Fitriani, Regustin Sisca Rewa, Yunda Marlina TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN Poltek Negeri Pertanian Lampung
Setelah PKMK ini selesai, diharapakan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah cairan tersebut. Sehingga usaha ini dapat menunjang program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan membuka usaha baru serta menjadi bekal pengalaman bagi semua mahasiswa. Ada Beberapa Tahapan yang telah kami lakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian kami ini, yaitu : Konsolidasi Tim, Persiapan alat dan Bahan, Produksi dan pengemasan, Istrument Pelaksanaan, Pengadaan sarana dan Prasarana. Dari pelaksanaan progran PKM-K ini dapat diperoleh kesimpulan diantaranya sebagai berikut : - Sanitasi akan berpengaruh penting pada proses fermentasi Nata de Soya. - Keberhasilan pembuatan produk ini memberikan harapan bagi masyarakat dan kalangan wirausaha. Usaha ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan menjanjikan Kata kunci : usaha, pengolahan, nata de soya
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 778
USAHA BUDIDAYA JAMUR KUPING (AURICULARIA AURICULA, JUDAE) SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI MENGATASI LIMBAH PENGGERGAJIAN KAYU
Abstrak
Samuel Dwi M, Parizal, Budi Feryantoni, Octo Mahaga, Sibit W, Apri H PS Biologi, Universitas Bengkulu, Bengkulu Univ. Sebelas Maret Surakarta
Budidaya jamur kuping sebagai usaha alternatif mahasiswa yang aktif dan mandiri merupakan bagian dari program kreativitas mahasiswa yang dilaksanakan mulai Agustus sampai dengan November 2005, berlokasi di samping gedung Basic Science UNIB. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan atau memotivasi semangat kewirausahaan, dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji sebagai media tanam jamur kuping dengan pertimbangan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses produksi (budidaya) yaitu dengan suhu 25 - 28 0C dan kelembaban yang berkisar antara 80 - 90%. Budidaya jamur kuping dilakukan dengan metode pemeliharaan, diawali dengan pemilihan dan inokulasi bibit, penanaman inokulan dalam media tanam, pemeliharaan dan pemanenan serta pemasaran, dengan perolehan hasil panen pertama jamur kuping sebesar 62.71 kg, dengan rata-rata perolehan hasil panen per polibag adalah 0.156 kg. Sehingga budidaya jamur kuping dengan media tanam serbuk gergaji dapat dijadikan sebagai usaha alternatif. Kata kunci: budidaya, jamur kuping, serbuk gergaji, usaha alternatif, mandiri
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 779
USAHA BUDIDAYA JANGKRIK KALUNG DENGAN TEKNOLOGI EGGS TRAY SEBAGAI USAHA MANDIRI YANG PROSPEKTIF Bobit Rismawan dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 780
USAHA KERUPUK TAHU SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENINGKATAN PENDAPATAN PENDUDUK DI AMPEL BOYOLALI Abstrak
Ricky Adrianto,Francisca Ayu C,Dedy Kuswanto,Dhany Andrian Teknologi Pangan Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Berdasarkan pelaksanaan program kerja yang kami lakukan secara bertahap, kami menyimpulkan bahwa : 1. Program utama kami yaitu berupa pengadaan mesin pengering berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dari produksi yang sudah tidak tergantung dengan cuaca dan juga pengeringan dengan menggunkan alat pengering memakan waktu lebih sedikit yaitu 12 jam dari yang tadinya 3 hari ketika menggunakan tenaga sinar matahari. 2.Program pendukung yaitu : a.Perbaikan kemasan, Setelah kami memberikan masukan mengenai kemasan dan labelisasi kelompok Karya mulya segera melakukan perubahan pada kemasannya yaitu dengan mencantumkan label pada bagian atas kemasan sehingga produk tidak kontak langsung dengan label yang terbuat dariu kertas dan tinta. b.Inovasi rasa , Penambahan variasi rasa ini ternyata mampu menarik niat konsumen untuk membeli keripik tahu. Karena jarang dipasaran ada keripik tahu dengan variasi rasa seperti rasa barbekyu, keju, pedas dll. Dan c.Pembukuan, Setelah anggota tim kami memberikan penyuluhan bagaimana cara pembukuan yang baik, kelompok Karya Mulya sebagai pelaku usaha melakukan pembukuan secara berkala. Kata kunci : Kerupuk Tahu, Pendapatan Penduduk, Ampel Boyolali
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 781
USAHA MEMPERCANTIK TANAMAN EUPHOBIA DAN PENGEMBANGAN PAKET IKUTAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL TANAMAN HIAS Sujud Rianggono W, Erma Darmono, Febriana Daniaristyawati, Nur Laili Rahmawati Agronomi Univ. Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Usaha mempercantik tanaman Euphorbia ini dilakukan dengan cara membuat sambungan antara batang bawah dengan batang atas sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu macam warna bunga dalam satu tanaman Euphorbia. Sedangkan paket ikutan merupakan produk yang berisi bahanbahan dan alat-alat yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman euphorbia. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budidaya, kreativitas, ketrampilan, keuntungan finansial, mewujudkan bidang usaha, serta mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak. Program int dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Oktober 2006 dan dilaksanakan di Dukuh Sapen Rt 01, Rw IX, Mojolaban, Sukoharjo. Penyambungan tanaman dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dengan batang alas dengan teknik grafting. Penggunaan batang bawah dipilih yang jenis lokal, perkembangan akarnya balk dan tahan penyakit akar. Sedangkan untuk batang alas dipilih dari berbagai macam jenis tanaman euphorbia yang berbeda warna bunganya. Dalam pembuatan paket ikutan, dimulai dari pembuatan berbagai media yang digunakan dalam penanaman seperti kompos dan arang sekam. media tanam ini ditambahkan dengan pasir malang kemudian disatukan dalam satu wadah dengan perbandingan antara arang sekam : pasir malang : kompos = 3:2:1. Dalam paket ikutan ini juga disertakan pestisida, pupuk, sprayer, dan booklet yang berisikan cara perawatan tanaman euphorbia. Kata kunci : Tanaman Euphobia, Paket Ikutan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 782
USAHA MODIFIKASI TAMPILAN TANAMAN HIAS DENGAN TEKNIK MIX PLANTING UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL TANAMAN Abstrak
Arini Sarasmiyarti, Dwi Hastuti , Estik Cahyani, Nugraheni Agronomi Univ. Sebelas Maret Surakarta
Mix planting merupakan suatu teknik modifikasi tanaman yang teknik penanamannya dilakukan secara berkelompok dengan kombinasi serta modifikasi, sehingga akan tercipta suatu kreasi dari kesatuan kelompok tanaman. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budidaya, kreativitas, ketrampilan, keuntungan finansial, mewujudkan bidang usaha, serta mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak. Program ini dilaksanakan mulai bulan mMaret sampai Juni 2006 dan dilaksanakan di desa Waru RT 01 RW VIII, Waru, Kebakkramat, Karanganyar. Tanaman dikelompokkan berdasarkan persamaan karakteristik dan sifat tanaman. Tanaman yang memiliki karakteristik dan sifat sama digabungkan, metode penggabungannya ada dua, yaitu dengan system tanam langsung yang merupakan penggabungan dari beberapa tanaman yang dimasukan dalam satu wadah besar, sedang metode yang satunya adalah metode bongkar pasang yang merupakan penggabungan beberapa tanaman yang setiap tanaman dipot satu per satu kemudian dimasukkan dalam satu pot besar. Dalam penggabungan tanaman harus memperhatikan tampilan fisiknya seperti ukuran, bentuk, tekstur, warna dan persyaratan tumbuh serta disesuaikan dengan ukuran pot sehingga tampak keserasian antara tanaman dengan pot. Tanaman dirawat serta dipelihara, setelah 3-4 minggu kemudian baru siap dijual. Berdasarkan hasil observasi dipameran yang dilakukan di Fakultas Pertanian UNS, masyarakat mulai tertarik untuk mengkoleksi mix planting sebagai tanaman penghias rumah. Kata kunci : Tanaman Hias, Mix Planting
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 783
USAHA PEMBUATAN BIOARANG DARI KOTORAN SAPI Abstrak
Sony Sandy,Dedi darmadi ,Herman Setiadi Pendidikan Teknik Elektro Univ. Negeri Medan
Program Kreativitas mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK)yang kami ajukan bertujuan: a)sebagai produsen sumber energi alternatife pengganti batubara, minyak tanah dan kayu bakar, b) Untuk Melestarikan lingkungan dengan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan mengurangi pencemaran akibat kotoran sapi, c) Memanfaatkan ilmu teknologi tepat guna untuk menanggulangi krisis bahan bakar, d) Membentuk lapangan kerja baru atau penghasilan tambahan. Dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini bertujuan membuka lapangan keja baru sehingga mengurang angka pengangguran dan menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu dari usaha ini diharapkan mampu menanggulangi krisis bahan bakar dengan pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam: 1.Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2.Penerapan Teknologi tepat guna, sehingga tersosialisasi. 3.Pembuatan lapangan kerja baru, walaupun sifatnya kecil. Jadi membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan angka pencari kerja. 4.Memproduksi sumber energi alternative sehingga dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini sepenuhnya di laksanakan di sumatera utara tepatnya di kabupaten langkat kecamatan Padang Tualang Selamat. Program Kreativitas Mahasiswa ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung dilaksanakan mulai tanggal 21 april hingga oktober 2006. Kegiatan ini dibagi beberapa tahap yaitu persiapan awal, persiapan akhir, dan pelaksanaan pada tahap pelaksanan di bagi pada tahapan produksi pembuatan bioarang, sosialisasi produk, dan manajement uasaha. Kata kunci : Pembuatan, Bioarang, Kotoran Sapi
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 784
USAHA PEMBUATAN TAHU CAMPUR INSTAN SIAP SEDUH DAN TAHAN LAMA SEBAGAI ALTERNATIF OLEH-OLEH KHAS SURABAYA
Abstrak
Erma Zuanita, Indri Stayani, Andriana A Sari, Anisa, Iiv Febriana PS Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Matematika F-MIPA Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Kesadaran akan keterbatasan membuat individu menginginkan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang keterbatasannya. Seorang pebisnis yang baik akan mengambil keuntungan dari sifat tersebut. Sehinggga ia akan menbciptakan hal baru, karena hal baru merupakan komponen penting dalam bisnis yang dapat menciptakan seorang pelanggan, karena tujuan bisnis sendiri menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Untuk melaksanakannya anda harus mengajukan barang dan jasa yang diinginkan masyarakat dan memberi harga yang pantas serta dalam kondisi yang cukup menarik dibandingkan yang ditawarkan pihak lain. Salah satu contohnya adalah membuka usaha makanan khas Surabaya dengan menciptakan makanan khas instant yang siap seduh dan tahan lama sebagai alternatif oleh-oleh khas Surabaya. Untuk mengembangkan usaha tersebut dibutuhkan tempat, strategi, serta perencanaan yang mengenai sasaran dengan kata lain sasaran dari usaha ini adalah wisatawan dalam dan luar negeri serta masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Kata kunci : Inovasi baru, Tujuan Bisnis, Pelanggan, Wisatawan
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 785
USAHA PEMBUNGAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PERAWATAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM Abstrak
Bambang Asmoro Santo, Ahmad Syuhada, dan Rita Muji Astuti Univ. Sebelas Maret Surakarta
Setiap fase pertumbuhan anggrek Dendrobium mempunyai pangsa pasar sendiri dan juga bernilai jual tinggi. Usaha pembungaan anggrek Dendrobium dari fase tanaman dewasa hingga tanaman berbunga membutuhkan waktu 3-4 bulan. Konsumen lebih menyukai tanaman yang sudah berbunga, karena mereka tidak ingin salah dalam membeli anggrek yang disukai. Kebutuhan tanaman agar tetap berbunga memerlukan perawatan yang tepat. Usaha Pembungaan dan pengembangan produk perawatan tanaman anggrek Dendrobium ini bertujuan agar terwujudnya usaha baru dalam bidang pembungaan dan pengembangan produk perawatan tanaman anggrek dan mampu menjual kepada konsumen yang lebih luas sehingga dapat memberikan keuntungan baik aspek finansial, pengetahuan dan ketrampilan, terwujudnya mitra usaha dalam pengembangan budidaya tanaman anggrek, serta terwujudnya jaringan pemasaran berbagai produk perawatan anggrek yang lebih luas. Hasil kegiatan dilakukan analisis kelayakan usaha. Dari analisis usaha diperoleh hasil bahwa dari total biaya sebesar Rp.5.528.500,- dalam waktu 3 bulan telah diperoleh total penerimaan Rp.5.938.000,dengan perolehan keuntungan sebesar Rp.409.500,-. Analisis kelayakan usaha dilihat dari berbagai sisi yaitu dengan BEP harga sebesar Rp.21.938,-, Payback periode 2 bulan 8 hari, B/C ratio sebesar 0,074 dan R/C ratio 1,074. Dari analisis kelayakan usaha diketahui bahwa usaha ini layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan. Kesimpulan yang diperoleh dari usaha ini antara lain; adanya usaha baru dan telah mampu menjual kepada konsumen baik konsumen akhir maupun pedangan tanaman hias, serta telah memberikan keuntungan finansial, bertambahnya pengetahuan dan keterampilan; terbentuknya suatu mitra usaha baru, yaitu dengan adanya kerjasama dengan pekebun senior dan skala usaha yang lebih besar, pengadaan sarana produksi, serta dengan pedagang. Kata kunci : Produk, Mitra usaha, BEP, R/C ratio
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 786
USAHA PENGEMBANGAN MAKANAN KHAS LAMPUNG DODOL PISANG KEPOK
Abstrak
Umayyah Sopha Syari, Febriana Muchsin W, Fatha Perdana P Ilmu Administrasi Niaga FISIP Universitas Lampung Bandar Lampung Univ. Lampung
Dodol merupakan salah satu makanan khas derah provinsi Lampung. Dodol yang berkembang di masyarakat saat ini sebagian besar terbuat dari bahan baku tradisional yaitu tepung ketan dan gula pasir saja dan atau dibuat dari bahan baku buah durian. Dan ternyata dimasyarakat Lampung sendiri tidak hanya membuat dodol dengan bahan tradisional tersebut kerna seirang dengan perkembangan waktu keberadaan dodol tidak hanya menjadi produk bernilai khas saja tapi mampu menjadi produk bernilai jual cukup tinggi. Dengan sedikit kreativitas dan inovasi ternyata dodol mampu dibuat dengan bahan dasar buah pisang kepok. Dan belum berkambagnnya usaha ini membuat kami tertarik untuk melakukan usaha pengembangan makanan khas Lampung Dodol Pisang Kepok. Kata kunci : dodol, pisang, kepok.
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 787
USAHA PENGEMBANGAN PUPUK KOMPOS PLUS MELALUI MODIFIKASI TEKNOLOGI DAN PENGKAYAAN BAHAN DASAR KOMPOS Duwianta dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 788
USAHA PENGOLAHAN BANDENG PRESTO DENGAN KEMASAN VACUUM GUNA MEMPERPANJANG JALUR DISTRIBUSI KEPADA KONSUMEN
Abstrak
Arlies M Nugraha, Yuni Fitrianingsih, Olga F Purnama, Putut Lukman , M..Zawawi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang Perikanan Univ. Diponegoro Semarang
Ikan Bandeng merupakan jenis ikan air payau yang mempunyai daging berwarna putih, yang banyak disukai oleh masyarakat. Tetapi ikan bandeng mempunyai duri halus yang menyulitkan konsumen dalam mengkonsumsinya. Teknologi yang tepat untuk meningkatkan nilai tambah, cita rasa serta melunakkan duri ikan bandeng yaitu dengan suhu dan tekanan tinggi atau disebut presto. Pengolahan dengan cara ini menyebabkan tulang, duri dan sisik ikan lunak. Dengan produk bandeng duri lunak diharapkan daya beli masyarakat menjadi lebih tinggi. Serta meningkatkan nilai ekonomis dari ikan bandeng yang dikenal dengan ikan yang memiliki banyak duri. Ikan bandeng presto saat ini merupakan icon Kota Semarang, sehingga jumlah permintaan pasar terhadap produk bandeng presto relatif tinggi. Sebelum produksi dilakukan perlu diadakan survey terhadap kondisi pasar dan pesaing sejenis guna memperoleh data permintaan serta saran dari konsumen dan juga untuk mengetahui mutu dari produk sejenis lainnya.Setelah diketahui kondisi pasar, peluang, permintaan konsumen serta spesifikasi dari produk sejenis maka dilakukan proses produksi bandeng presto KAMPOES sebagai terobosan produk yang menjawab ermintaan konsumen, serta memperbaiki mutu dari produk sejenis yang telah ada. Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Bandeng Presto KAMPOES maka dilakukan proses sertifikasi keamanan pangan di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Dari hasil pemasaran didapatkan fakta bahwa produk bandeng presto KAMPOES dapat diterima pasar hal ini diketahui dari resume penjualan bahwa produk diterima di segala aspek masyarakat.Produk bandeng presto KAMPOES merupakan terobosan produk olahan bandeng yang memiliki tingkat keamanan pangan yang tinggi, sesuai dengan permintaan konsumen, daya awet tanpa penambahan bahan pengawet serta tingkat kelayakan usaha yang tinggi. Kata kunci : Presto, Aman, Awet, Kelayakan Usaha
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 789
USAHA PENGOLAHAN LIMBAH PANGAN WARUNG KAKI LIMA SEBAGAI PAKAN UNGGAS BERBENTUK PELET Abstrak
Yulianto, Eko Setyawan, Nur Aini Muchlis Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Diponegoro Semarang
Limbah pangan merupakan masalah yang terus dicari solusinya akibat penanganan yang tidak tepat. Limbah pangan selalu bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Limbah sering menimbulkan masalah lingkungan yang mambahayakan kesehatan mahluk hidup disekitarnya. Di sisi lain, kondisi peternakan unggas saat ini masih memerlukan pengembangan terutama masalah penyediaan pakan. Pakan pabrikan yang saat ini menjadi andalan bagi peternak lambat laun dirasakan kurang ekonomis lantaran harga pakan yang membumbung tinggi. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah pakan adalah dengan memanfaatkan limbah pangan. Limbah pangan dari segi nutrisi cukup layak diberikan kepada ternak. Jumlah maupun kontinyuitas dari limbah pangan tidak diragukan lagi. Pengolahan limbah pangan bisa bermacammacam. Salah satu metode yang dapat ditawarkan adalah dengan mengolah limbah menjadi pakan unggas berbentuk pelet. Pakan unggas bentuk pelet cocok diberikan pada unggas mengingat naluri unggas menyukai pakan bentuk butiran. Tembalang merupakan kawasan dengan jumlah pedagang yang sangat banyak. Lokasi yang dekat dengan kampus memungkinkan munculnya berbagai macam usaha khususnya makanan dan minuman. Banyaknya pedagang yang berjualan memungkinkan banyaknya limbah pangan yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak akan mengurangi pencemaran dan akan mengurangi biaya produksi dalam usaha peternakan unggas. Pakan unggas yang dihasilkan berbentuk pelet. Hal ini karena sesuai dengan selera unggas yang menyukai pakan butiran. Berdasarkan hasil analisis proksimat pelet limbah warung kaki lima mengandung air 7,74 %; protein kasar 14,03%; serat kasar 23,16%; lemak kasar 10,16% dan abu 18,08%. Pelet yang dihasilkan memiliki ukuran panjang ± 1 cm dengan diameter ± 0,3 mm. Pelet dipasarkan ke daerah Semarang dan sekitarnya. Sasaran pemasaran masih melibatkan para pedagang makanan ternak yang masih dalam skala keci yaitu di Pasar Jati Kecamatan Banyumanik Kabupaten Semarang. Kata kunci : limbah pangan, pakan pelet, unggas
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 790
USAHA PETERNAKAN BABI Kronika dkk Univ. Palangkaraya
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 791
USAHA TEMPE BIJI TREMBESI INOVATIF Tri Setyo Nugroho dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 792
USAHATANI KUBIS BUNGA (BRASSICA OLERACEA L. BOTRYTIS) DENGAN METODE PERTANIAN ORGANIK DI DESA LANDOM DALAM RANGKA IKUT SERTA PROGRAM KRATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Khairi Narossa dkk Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 793
WIRA USAHA BARU PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN TERASI INSTANT BANGKALAN DALAM UPAYA MENEMBUS PASAR MODERN Atina Maskurotin dkk Univ. Trunojoyo Madura
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 794
WIRAUSAHA DI BIDANG PRODUKSI PAKAIAN JADI DARI BAHAN KAIN LURIK
Abstrak
AM Lestari, WPUtami, FB Ruron, Beatrix Paulina MTP Novianti Lende PS Teknologi Busana, Akademi Kesejahteraan SosialTarakanita, Yogyakarta Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita Yogyakarta
Kain Lurik merupakan salah satu kerajinan tradisional di daerah Bantul Yogyakarta. Bahan lurik jarang sekali dimanfaatkan untuk busana kerja, biasanya hanya untuk surjan pria dan kebaya wanita. Dengan perkembangan jaman kain lurik mulai digemari khalayak umum, yang mana kain ini bisa dibuat dengan berbagai desain yang menarik dan eksklusif. Proses pemanfaatan kain lurik diwujudkan dalam bentuk usaha sanggar busana BEAUTY. Adapun visi dan misi usaha ini, visinya adalah memberi kepuasan bagi konsumen dalam pelayanan dan lebih percaya diri dalam penampilan serta melatih mahasiswa dalam mengelola suatu usaha. Sedangkan misinya adalah memproduk busana kerja pria dan wanita serta meningkatkan kualitas produk pakaian jadi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat menjalankan wirausaha di bidang produksi pakaian jadi berbahan dasar lurik. Metode pelaksanaan kegiatan program usaha pakaian jidi meliputi, Perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan (memproduksi pakaian jadi) dan memasarkan hasil produk (kemeja pria dan stelan busana wanita). Peralatan yang menunjang pelaksanaan kegiatan program ini yaitu mesin jahit serta oerlengkapan alat jahit yang mendukung Usaha ini dengan modal awal sebesar Rp. 4.500.000,00. Hasil usaha yang telah dicapai sampai saat ini yaitu membuat produk sebanyak 36 potong kemeja pria dan 21 stel busana wanita (42 potong). Telah terjual sebesar 75 % dengan mendapat laba 5 % dari seluruh hasil penjualan. Dari apa yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa usaha ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga dapat membantu membuka lapangan pekerjaan. Kata kunci : Wirausaha, Pakaian jadi, Lurik
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 795
WIRAUSAHA PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG SEBAGAI HOME INDUSTRI MENGGUNAKAN MESIN TETAS PEMANAS LAMPU PIJAR DENGAN THERMOSTAT ELEKTRONIKA Abstrak
Alimudin Barus,Sumarwan,Sudirman Sitorus Pendidikan Teknik Elektro Univ. Negeri Medan
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang kewirausahaan dilakukan dengan alasan-alasan antara lain: 1)sulitnya pengadaan bibit ayam kampung khususnya untuk jenis tertentu misalnya ayam bangkok, ayam hutan yang hanya dapat ditemui di pedagang kebutuhan ternak dan ternak di kota besar seperti Medan, 2) Presentase telur yang menetas lebih besar dengan mesin tetas dibanding dengan cara alami, 3) masyarakat indonesia yang masih berjiwa bertani dan berternak,4) Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam bidang peternakan. Dari Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)ini bertujuan membuka lapangan kerja baru sehingga menguarangi angka pengangguran dan menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu dari usaha ini diharapkan usaha pengadaan bibit ayam kampung khususnya jenis tertentu dapat di tanggulangi dengan pemanfaatan teknologi tepat guna. Dengan teknologi tersebut diharapkan jumlah produksi meningkat dan kualitas yang diinginkan sesuai, sehingga pada peternak ayam dapat memenuhi pasaran terutama daerah perkotaan. Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas mahasiswa Kewirausahaan ini adalah : 1) produk yang berupa bibit ayam kampung, 2) home industri yang meningkatkan tingkat penghasilan dan mengurangi pengangguran, 3) penerapan teknolgi tepat guna pada bidang peternakan, 4)persentase telur yang menetas lebih besar dibandingkan secara penetasan alami, 5)secara tidak langsung cara pemenuhan kebutuhan akan ayam kampung dewasa terutama wilayah perkotaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam: 1) meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya, 2)penerapan teknologi tepat guna, sehingga tersosialisasikan, 3) pembukaan lapangan kerja baru, walaupun sifatnya rumahan, 4) meningkatkan gizi masyarakat tidak langsung dengan pemenuhan kebutuhan akan bibit ayam kampung. Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan selama 6 Bulan mulai april hingga oktober 2006. dimana pada kegiatan ini dibagi 3 tahap yaitu persiapan awal, persiapan akhir, pelaksanaan. Pada tahap persiapan awal meliputi pembelihan bahan-bahan dan pembuatan mesin tetas. Pada persiapan akhir meliputi pembelian telur dan seleksi telur. Sedangkan pada tahap pelaksanaan meliputi proses penetasan dan manajement usaaha yang meliputi penjualan dan administrasi sistem keuangan. Kata kunci : Wirausaha, Penetasan, Telur, Mesin
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 796
WIRAUSAHA TANAMAN ANGGREK SECARA KULTUR JARINGAN
Abstrak
Dessy Hendriyanti, Antrasita Esti U., Harkingto, Lusia Anggraita W. B., Winesty Dewi N. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Hasil survey tim pada pengusaha anggrek di Yogyakarta menunjukkan bahwa para pengusaha anggrek masih mengalami kesulitan untuk memproduksi bibit anggrek botolan. Pengusaha anggrek di Yogyakarta yang mampu memproduksi bibit anggrek botolan jumlahnya hanya sedikit (6%), sedangkan sebagian besar pengusaha anggrek memerlukan bibit anggrek botolan ini untuk dijadikan bibit maupun untuk dijual kembali. Oleh karena itu, prospek usaha untuk memproduksi bibit anggrek botolan sangat cerah. Program ini bertujuan untuk menampung minat mahasiswa yang tertarik pada tanaman anggrek, meningkatkan proses pendidikan, serta memberi pengalaman kepada mahasiswa dalam mengorganisir diri, mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi di lapangan. Metode yang digunakan dalam menyediakan bibit anggrek ini adalah dengan kultur jaringan, yaitu melalui kultur embrio anggrek. Media kultur yang digunakan berbahan dasar alami yang mudah didapat, murah, dengan kualitas bibit yang dihasilkan tidak kalah dengan bibit asal media buatan. Hasil yang diperoleh berupa bibit anggrek dalam bentuk compot, seedling, botolan, serta jasa penaburan buah anggrek. Kata kunci : kultur jaringan, anggrek, media alami, wirausaha
PROGRAM: PKMK
Direktori PKM 2006 797
"PALOPI" (PROGRAM PENYALURAN HOBI DAN POTENSI) SEBAGAI ALTERNATIF KEGIATAN KREATIF DAN PRODUKTIF PADA USIA LANJUT PENGHUNI PANTI WREDHA HARAPAN IBU KELURAHAN WONOSARI KOTA SEMARANG Diah Qur'inawati dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 798
"POSITIVE SELF CONCEPT" UNUTK MENURUNKAN IDE BUNUH DIRI PADA ANAK-ANAK GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Eka Widya Sari dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 799
10 MINGGU MENCARI CINTA : PROGRAM INTERVENSI BAGI PENGHUNI PANTI WERDHA DAN PANTI ASUHAN
Abstrak
Erawati Dian A., Dina Dwiartanti, Sari Chairani, Sarwendah I, Titis Kus Mawati Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok Univ. Indonesia
Program '10 Minggu Mencari Cinta' merupakan program intervensi yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi timbulnya rasa kesepian pada lansia yang tinggal di panti werdha. Selain itu, program ini juga memiliki sasaran lain yaitu mengatasi kekurangan kasih sayang yang dialami oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Program intervensi ini dirancang dengan tujuan untuk membentuk attachment pada lansia yang tinggal di panti werdha dengan anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Dengan terbentuknya attachment antara kedua kelompok subyek, maka diharapkan masalah kesepian pada lansia dan kekurangan kasih sayang yang dialami oleh anak yang tinggal di panti asuhan akan teratasi. Program ini dilaksanakan dalam rentang waktu 7 minggu, mulai tanggal 19 Maret 2006 sampai 7 Mei 2006, dengan total jumlah pertemuan adalah 7 kali. Peserta lansia berasal dari Panti Werdha Budi Mulya 4, sedangkan peserta anak berasal dari Panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubra. Peserta dari masing-masing panti adalah 12 orang. Dari rangkaian pertemuan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa program ini berhasil dan cukup memberikan manfaat bagi kedua kelompok peserta (kakek-nenek dan anak-anak). Berdasarkan observasi yang kami lakukan selama pelaksanaan program, program tersebut telah berhasil membangun kedekatan (attachment) antara pasangan kakek/Nenek dan anak. Selain itu seluruh indikator keberhasilan yang kami tetapkan di awal kegiatan juga berhasil dicapai. Manfaatmanfaat yang diperoleh dari program ini adalah dapat membantu mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan lansia akan penghargaan, tanggung jawab, tetap berperan, kasih sayang, dan sense of belonging, serta masalah kurangnya kasih sayang dan perhatian individual pada anak yang tinggal di panti asuhan. Kata kunci : lansia panti jompo, anak panti asuhan, kesepian, kasih sayang, attachment
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 800
ALTERNATIF PENANGGULANGAN KEKERINGAN PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN POMPA SISTEM PHOTOVOLTAIC Abstrak
Tri Aulia Rahman,Haryanto Amanu,Dirhantoro,Feri Antoni,Heni Johan Fisika / MIPA Univ. Bengkulu
Air merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penggarapan sebuah lahan persawahan. Tanpa pengairan yang teratur akan mengakibatkan produksi hasil tanaman menurun. Pertanian merupakan sektor unggulan bagi Desa Pekik Nyaring sebagai penghasil padi. Namun semenjak kemarau berkepanjangan tahun 1997 hingga kini ketidak teraturan hujan membuat sawah tersebut kurang produktif. Kurangnya air dapat membuat lahan menjadi kering sehingga hampir tiap musim setelah tahun 1997 mengalami kemerosotan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka perlu di buat suatu alternative untuk menanggulangi hal tersebut. Di sinilah peranan mahasiswa untuk memecahkan permasalahan tersebut, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan / mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi. Untuk itu melalui Program Kretivitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini mahasiswa mencoba untuk turut serta memecahkan persolan tersebut, khusunya untuk menanggulangi masalah kekeringan tersebut telah dibuat suatu alternative yang dapat ditiru oleh masyarakat yaitu berupa alternative penanggulangan kekeringan dengan menggunakan pompa air dimana pompa air tersebut menggunakan sel fotovoltaic sebagai pembangkit energi listrik. Pada PKMM ini untuk memcari lokasi yang terdapat konsentrasi air terbanyak pada lokasi tersebut menggunakan salah satu metode dalam eksplorasi Geofisika yaitu menggunakan metode geolistrik Tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Dari hasil lokasi yang diperoleh dari metode geolistrik tersebut yang telaqh diolah menggunakan software Res2dinv dapat ditentukan lokasi yang akan digali . setelah dilakukan penggalian maka air yang diperoleh segera diangkat ke permukaan dengan menggunakan pompa air system fotovoltaic. Kata kunci : Sawah Tadah Hujan, Pompa Sistem Photovoltai, Kekeringan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 801
APLIKASI METODE FERMENTASI UNTUK MEREDUKSI SAMPAH DI KOTA SURABAYA Permadi Setiawan, Renny Dwi Hapsari, Rahmah Ivana, Harsi Sri Febriantie, Siti Choni Andriati Teknik Lingkungan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Abstrak
Aplikasi Metode Fermentasi Untuk Mereduksi Sampah Di Kota Surabaya merupakan salah satu alternatif pelatihan dan penyuluhan yang diusulkan sebagai solusi bagi permasalahan pengelolaan sampah organik (basah) yang ada di kota Surabaya. Banyaknya timbulan sampah di sudut kota Surabaya yang terus menumpuk dan masih kurang kesadaran terhadap pemilahan sampah, khususnya pemilahan sampah basah dan kering yang dilakukan dari skala rumah tangga. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini. Dengan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan sampah organik (sampah basah) sebagai bahan komposisi kompos secara produktif, diharapkan permasalahan volume sampah yang akan dibuang ke TPA dapat tereduksi sehingga kota Surabaya menjadi kota bersih, hijau dan bebas penyakit. Pelatihan dan penyuluhan mengenai aplikasi metode fermentasi ini diselenggarakan di Balai RW 1 - RW 4, kelurahan Kompleks Kenjeran TNI AL, Kecamatan Bulak Surabaya dengan peserta merupakan warga RW 1 - RW 4 Kompleks Kenjeran TNI AL. Peserta pelatihan dan penyuluhan sebanyak 30 peserta. Antusiasme peserta ini sangat menggembirakan dan memberikan sambutan yang positif dari masyarakat terhadap program ini. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan ini diadakan selama 1 hari, yaitu tanggal 11 Maret 2006. Kegiatannya berjalan lancar dan mendapatkan respon dari kalangan masyarakat. Sesuai dengan susunan acara pelatihan dan penyuluhan ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu : teori (motivasi), dan praktek. Instruktur penyuluhan berasal dari Dinas Kebersihan Pemerintahan Kota Surabaya oleh Agus Hebi Dj, ST., MT, LSM Sahabat Lingkungan oleh Yunta Gestyaningdyah, ST dan materi praktek mengenai aplikasi metode fermentasi untuk mereduksi sampah oleh Permadi Setiawan selaku tim ketua pelaksana PKMM - ITS. Hasil dari pelatihan dan penyuluhan ini, peserta dapat mengaplikasikan metode fermentasi dengan baik dan cepat sehingga menghasilkan produk akhir kompos yang berkualitas yang dilakukan di skala rumah tangga maupun skala komunal di TPS untuk mengelola sampah organik (basah). Peserta pelatihan dan penyuluhan ini berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan dan skill yang telah didapatkan dan mengoptimalkannya sebagai salah satu alternatif untuk penghasilan seharihari. Dengan komitmen ini, diharapkan metode fermentasi untuk mereduksi sampah di kota Surabaya dapat diterapkan secara mudah, cepat, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis. Kata kunci : Metode fermentasi, sampah organik (basah), skala rumah tangga maupun skala komunal di TPS.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 802
BAHAN BAKAR BIOARANG HEMAT ENERGI DARI KOTORAN KUDA Abstrak
Suhardian dkk Univ. Mataram
Tingkat pemakaian bahan bakar minyak (BBM) di rumah tangga yang tinggi diiringi meningginya harga BBM sementara tingkat pendapatan masyarakat yang rendah menuntut setiap elemen masyarakat untuk mencari bahan bakar alternatif baru. Bahan bakar alternatif yang ideal dimanfaatkan adalah yang ramah lingkungan dan terjangkau. Salah satunya kotoran (feses) kuda yang dibuat dalam bentuk bioarang. Menurut Johannes (1991) nilai bakar bioarang mampu menghasilkan 5.000 kkal/kg dibanding biomassa yang cuma 3.300 kkal/kg. sedang. Senyawaan kimia pada feses kuda tersebut sangat potensial untuk sumber karbon yang merupakan penyusun utama dari briket bioarang (Widarto dan Suryanta, 2000). Cara mendapatkan sumber karbon ini adalah dengan membakar bahan organik tersebut yang disebut pirolisis. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai energi serta memperbaiki sifat pembakarannya. Bioarang dapat digunakan sebagai bahan bakar setelah terlebih dahulu dicetak jadi briket berbentuk bola atau silinder. Keuntungan briket bioarang feses kuda ini selain dari tingkat energi yang tinggi juga relatif lebih aman (biomassa memiliki potensi eksplosif), tidak menghasilkan CO2 seperti minyak tanah dan kayu bakar (Widarto dan Suryanta, 2000) jadi tanpa asap dan lebih murah pengadaannya. Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu survey lapangan, persiapan bahan dan alat, dan pembuatan alat. Alat yang dibuat yaitu alat pencetak briket, alat pirolisis briket, dan tungku. Sedangkan tahap-tahap pembuatannya yaitu pencampuran, pencetakan, pengarangan (pirolisis), penyiraman, dan pengeringan. Hasil yang diperoleh yaitu jumlah briket bioarang kotoran kuda yang dibuat pada tahap pengenalan atau tahap awal ini adalah sejumlah 70 biji dengan bentuk tabung, 30 biji berbentuk per segi dan 30 berbentuk bola. Dibandingkan dengan briket lain yaitu bioarang dari arang tempurung, kayu dan briket batu bara, briket bioarang kotoran kuda memiliki kemampuan masa penggunaan yang lama dengan hasil baker yang cukup tinggi. Warna api kekuningan dan tak berasap. Minat masyarakat cukup menggembirakan. Penampilan briket tidak lagi menjijikkan. Kata kunci : bioarang, kotoran kuda
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 803
BENTUK RANCANG KARYA TARI MANGSA GARAP SAWAH SEBAGAI KOREOGRAFI LINGKUNGAN Tita Saraswati dkk Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 804
BIOARANG ENERGI ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT DI DESA ARSO KOTA JAYAPURA Abstrak
Lina Febriani Tehuajo dkk Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa. Adapun program yang dibuat adalah pembuatan dan pemanfaatan bioarang. Pengabdian ini dilaksanakan sebagai contoh dan pegangan bagi masyarakat untuk mengolah sampah biomassa. Tujuan kegiatan adalah membantu masyarakat pedesaan untuk meningkatkan taraf kehidupan dalam memperoleh bahan bakar energi dengan tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Selain itu, bertujuan juga untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan, sehingga lingkungan dapat terjaga dengan baik. Kata kunci : bioarang, Energi alternatif
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 805
BUDIDAYA CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS DI CIBUNGBULANG DENGAN MEDIA FESES SAPI PERAH Abstrak
Opan Sopandi, Neneng Waryani, Winda Purnamasari Peternakan / INTP Inst. Pertanian Bogor
Produksi dari beternak sapi perah adalah susu, daging, kulit, tulang. Hasil samping dari ternak adalah limbah feses. Feses merupakan limbah ternak yang selama ini masih terbatas pemanfaatannya, yaitu hanya sebagai pupuk organic sehingga feses menjadi limbah terbuang dan mencemari lingkungan. Dilihat dari kandungan bahan organik yang mencapai 30% dan protein 4.28% serta tidak mengandung racun yang berbahaya, feses sapi perah dapat digunakan sebagai media sekaligus pakan untuk ternak cacing tanah. Memang tidak semua cacing tanah potensial untuk diternakkan. Salah satu jenis cacing tanah yang potensial dikembangkan sebagai sumber protein hewani adalah jenis Lumbricus rubellus. Pemilihan jenis cacing ini dikarenakan perkembangbiakannya lebih cepat dan produktivitasnya lebih baik dibanding jenis cacing lokal. Selain sebagai sumber protein cacing tanah pun sangat bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan hayati dan sebagai binatang pengurai limbah organik. Tujuan dari PKM ini adalah untuk mengajak peternak untuk memanfatkan kotoran ternak untuk digunakan media budidaya cacing L. rubellus, menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi para peternak kecil, menyediakan ketersediaan bahan pakan sumber protein hewani. Pemeliharaan cacing ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan gentong plastik dan guludan. Bahan yang digunakan antara lain feses sapiperah,cairan rumen dan ampas tahu. Hambatan utama yang dialami peternak adalah rasa ketakutan peternak apabila terjadi produksi yang melimpah namun pemasaran tidak ada. Permasalahan ini pernah dialami oleh salah seorang peternak. Sehingga penyuluhan terus-menerus perlu dilakukan untuk untuk menghilangkan rasa ketakutan para peternak Kata kunci : Cacing Tanah, Feses, Sapi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 806
BUDIDAYA SEMUT RANGRANG SEBAGAI USAHA SAMPINGAN KEBUN TANAMAN KOMERSIAL Abstrak
Aji Winarso, Agung Sulistyo, Agusriady, Vian Arif Permana, Faiq El Himmah Fakultas Kedokteran Hewan Inst. Pertanian Bogor
Semut rangrang (Oecophyla smaragdina) yang termasuk kelompok semut api (fire ants), dapat dijumpai di seluruh belahan dunia termasuk penjuru Indonesia. Semut ini termasuk dalam Ordo Hymenoptera, Famili Formicidae, dan genus Oecophyla dan kroto merupakan telur yang dihasilkan oleh semut rangrang. Bagi pemelihara atau penggemar burung, kroto sangat diperlukan sebagai pakan burung sumber protein hewani. Selama ini kroto dicari dari alam untuk memenuhi kebutuhan pasar dan ini kurang memenuhi permintaan. Budidaya semut rangrang yang menghasilkan kroto tentunya dapat dijadikan sebagai peluang usaha bagi petani atau masyarakat untuk menambah penghasilan karena usaha perdagangan kroto memang menjanjikan keuntungan karena harganya relatif tinggi. Pada awal tahun 2000, harga kroto basah sudah mencapai Rp. 25.000,- sampai Rp. 30.000,-/kg Salah satu dari kegunaan hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi petani maupun masyarakat dalam meningkatkan penghasilan dan menciptakan lapangan usaha baru, khususnya di Kabupaten Kebumen. Selain itu, masyarakat diharapkan semakin kreatif dan tanggap dalam memanfaatkan sumberdaya yang tersedia di sekitar lingkungannya. Sedangkan bagi pelaksana, kegiatan ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan wawasan terutama tentang budidaya semut rangrang dan kondisi pertanian rakyat. Dari hasil kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi petani, masyarakat luas, dan bagi pelaksana sendiri. Kata kunci : kroto; budidaya; kelompok petani ternak; lapangan usaha baru
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 807
BUDIDAYA TANAMAN AKAR WANGI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TANAH LONGSOR DI GENDANGSARI KAB. GUNUNGKIDUL
Abstrak
Surastri, Siti Murtinah, Sri Asih, Suyitno, Iskandar PS Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Univ. Negeri Yogyakarta
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sering terjadinya bencana alam tanah longsor (landslide) di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Sedangkan upaya konservasi alam untuk mencegah tanah longsor melalui pembudidayaan tanaman akar wangi belum ada. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Mewujudkan perbaikan untuk menjamin keseimbangan lingkungan dalam upaya penanggulangan bencana tanah longsor serta memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Gedangsari, dan 2). Menerapkan pembudidayaan tanaman akar wangi di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan program dilaksanakan dari bulan Maret 2006 sampai bulan Mei 2006. Tempat pelaksanaan di Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul DIY. Pelaksanaan program secara umum terdiri dari 3 tahap yaitu: 1). Persiapan program, 2). Pelaksanaan Program 3). Tahap Program lanjutan. Tahap persiapan program terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi serta kerjasama dinas pertanian Gunungkidul. Tahap pelaksanaan program terdiri dari 3 tindakan yakni; 1). Pembibitan, 2). Sosialisasi atau penyuluhan dan 3).Tindakan evaluasi. Instrumen pelaksanaan program terdiri dari: pedoman wawancara, pedoman observasi dan alat dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kecamatan Gedangsari yang sebagian besar berpenduduk mayoritas petani, memiliki kondisi lahan di daerah perbukitan terutama Desa Mertelu memiliki kemiringan yang cukup signifikan dengan ratarata kemiringan mencapai 45o. Kemiringan lereng perbukitan yang cukup tinggi memiliki potensi erosi dan tanah longsor. Desa Mertelu sebagai salah satu dari 10 desa yang ada di kecamatan Gedangsari terdiri dari 10 dusun diantaranya Dusun Krinjing, Baturturu, Guyangan Lor, Guyangan kidul, Suko, Piji, Gandu, Mertelu Wetan, Mertelu Kulon, dan dusun Mertelu, di daerah tersebut memang sering terjadi bencana tanah longsor hampir setiap tahun. Terdapat 2 dusun yang baru-baru ini telah terjadi tanah longsor yakni Dusun Krinjing dan Dusun Baturturu. Pemerintah pernah mengadakan pembinaan kepada masyarakat agar berupaya menanggulangi tanah longsor dengan cara menanami lahan dengan penanaman pohon Jati. Namun, hal ini belum dapat mengatasi terjadinya tanah longsor karena pertumbuhan pohon Jati memerlukan waktu yang cukup lama sehingga, sebelum akar pohon Jati itu berfungsi sudah terjadi tanah longsor susulan. Tanaman akar wangi memiliki beberapa kelebihan diantaranya; pertumbuhan cepat, memiliki akar serabut dengan panjang akar ± 3 m, dapat hidup pada tanah berlereng curam, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, dapat mengendalikan erosi tanah sehingga menjaga kestabilan tanah. Serta tanaman akar wangi mudah dalam perawatan. Selain itu tanaman akar wangi yang sudah produktif dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan dan bahan kosmetika salah satunya adalah khasiat minyak atsiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budidaya tanaman akar wangi adalah salah satu langkah yang tepat sebagai upaya konservasi tanah longsor di kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Kata kunci : Tanaman Akar Wangi, Konservasi Tanah longsor, Gedangsari
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 808
DESIGN OF MANUAL SPONGE PRESS EQUIPMENT (PEMERAS PENGERING LAPANGAN TENIS) Abstrak
M. Agus Farhan, Mirza Aulia, M. Andi Fardiansyah, M. Adi Yasir TEKNIK MESIN Univ. Indonesia
Setiap lapangan tenis yang tidak tertutup, pasti akan membutuhkan suatu alat yang digunakan untuk membersihkan lapangan dari basahnya air yang ada di lapangan. Di Indonesia, alat yang biasa digunakan adalah sebuah pel lapangan, dengan menggunakan sponge sebegai media penyerapan mesin. Namun, alat ini kurang begitu efektif, karena tidak ada alat bantu yang digunakan untuk mengeringkan sponge tersebut. Untuk itulah perlu dirancang sebuah komponen tambahan yang berfungsi sebagai pemeras sponge pada pel lapangan tenis tersebut. Dengan menambahkan komponen pada alat tersebut, diharapkan pekerjaan operator menjadi lebih efektif dan lebih cepat daripada dengan menggunakan pel sebelumnya. Selain itu, diharapkan waktu untuk pembersihan lapangan tenis menjadi lebih cepat. Metode yang digunakan dalam proses perancangan ini adalah dengan mensurvey ke lapangan dengan melakukan wawancara dengan penggunanya, kemudian mendesain alat yang sesuai dengan keinginan pengguna beserta pula bahan yang akan digunakan, lalu melakukan perhitungan perhitungan untuk menguji kelayakan dari material yang digunakan. Setelah semua material dinyatakan layak digunakan, barulah melakukan fabrikasi untuk membentuk alat yang telah dirancang sebelumnya. Dari survey lapangan didapatkan bahwa berat maksimum pada sponge ketika basah adalah sebesar 3 kg, sehingga untuk dapat memeras sponge tersebut digunakanlah suatu material logam khusus yang berjenis low carbon steel. Kata kunci : Sponge Press Equipment, Pengering Lapangan Tenis
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 809
DIVERSIFIKASI DESAIN KERAJINAN KAYU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI GUNA KAYU LIMBAH PADA MASYARAKAT DESA ARDIREJO KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN Abstrak
Zani Rachmawati dkk Univ. Negeri Malang
Di Desa Ardirejo yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari areal persawahan dan hutan ini dapat kita temukan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembakaran batu kapur (gamping) yang biasa disebut dengan Jubung. Untuk keperluan pembakaran batu kapur tersebut, selain rumput-rumput kering juga serbuk kayu dan beberapa diantaranya adalah kayu batangan sisa penggergajian mebeler. Keberadaan kayu-kayu limbah yang terdapat di lokasi pembakaran batu kapur ini oleh masyarakat sekitar telah diberdayakan menjadi benda-benda berguna seperti perabot rumah tangga juga kerajinan/ hiasan rumah. Beberapa bentuk benda-benda kerajinan dari bahan kayu yang telah dihasilkan oleh masyarakat setempat diantaranya seperti : kursi/ bangku, tempat sampah, kandang ayam, sangkar burung, dingklik, dan bentuk-bentuk lainnya. Keberhasilan masyarakat akan upaya pemberdayaan kayu limbah ini nampaknya kurang memasyarakat akibat masih minimnya pengetahuan masyarakat akan langkah pemberdayaan kayu limbah serta berbagai alternative desain kerajinan kayu yang bisa dibuat. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa dib bidang Pengabdian masyarakat ini kami sebagai pelaksana kegiatan mencoba memaparkan tentang langkah pemberdayaan kayu limbah menjadi berbagi produk alternatif baik sebagai perabot rumah tangga maupun sebagai hiasan rumah, dengan tujuan memberi wacana kepada masyarakat akan langkah kreatif memberdayakan kayu-kayu limbah sebagai benda yang lebih berguna. Langkah ke depan yang kami harapkan adalah penganekaragaman desain kayu yang bisa diciptakan yang selanjutnya bisa dikembangkan untuk tujuan ekonomis. Kata kunci : Kerajinan Kayu, Limbah Kayu, Diversifikasi Desain
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 810
EKSPLOITASI AIR GUWA PLAWAN DENGAN ENERGI TERBARUKAN: SEBUAH UPAYA PENAGGULANGAN BENCANA KEKERINGAN DI DESA GIRICAHYO KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL ANDITYO NURWANTO, CASSLIRAIS SURAWAN, DYAH KUSUMA WARDHANY , NIRMALA HAILINA WATI, WAKHIDATIK NURFAIDA , ZULAIKHA BUDI ASTUTI Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Di Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, masalah kekeringan sudah dirasakan di beberapa desa. Pemenuhan keperluan air untuk masak-minum dilakukan hingga mencari ke telaga sekitar 5 kilometer dengan berjalan kaki. Gunung kidul merupakan daerah karst, dengan potensi air gua yang sangat melimpah. Namun konsentrasi pemerintah untuk mengangkat air gua barulah pada daerah timur, padahal masyarakat barat pun membutuhkan air sama besarnya. Di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari terdapat luweng Plawan dengan potensi air yang besar (sekitar 40 m3/s saat musim kering). Oleh karena itu, dilaksanakanlah sebuah program pengangkatan air gua/luweng Plawan. Untuk mewujudkannya telah dilakukan pengumpulan data dari beberapa instansi terkait, seperti Pusat Studi Energi UGM, Yayasan Asintyacunyata, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan yang lainnya. Di samping itu telah pula dilakukan survey ke lapangan berupa pengukuran gua dan permukaan untuk mendapatkan data teknis sebagai dasar perancangan. Data hasil survey diolah dan didapatkan perancangan pengangkatan air Gua Plawan dan distribusi perpipaan. Adapun instalasi pengangkatan air ini dirancang dengan debit rencana 4,085 m3/s, selama 10 jam operasi per hari selama musim kering. Daya yang dibutuhkan sebesar 18,5 kWH, disuplai oleh generator. Perancangan ini telah disetujui Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul untuk didanai konstruksinya saat Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Semester Pendek 2006. Sebagai grand design, pengangkatan air gua ini menggunakan tenaga kincir angin yang dihibrid dengan tenaga generator. Pemanfaatan hibrid tenaga ini akan saling mendukung karena generator set yang handal dalam penyediaan energi akan lebih hemat jika dihibrid dengan kincir angin. Grand design ini akan dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata UGM yang merupakan blue print program selama 2 tahun. Perkembangan program selanjutnya adalah jangkauan distribusi, peningkatan penggunaan energi terbarukan, kualitas air, konservasi daerah tangkapan hujan. Sedangkan untuk pengoperasian instalasi berikutnya, akan dibangun sebuah sistem sosial dari masyarakat desa Giricahyo. Kata kunci : air, Gua Plawan, Gunung Kidul, kekeringan, energi terbarukan.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 811
EVENT ORGANIZER PENYIARAN KEFARMASIAN Abstrak
Ilham Arief, Tiara Anissa, Baut Yuda Aryanto, Gina Triana, Nenden Puspitasari Inst. Teknologi Bandung
Pengetahuan masyarakat Indonesia akan obat-obatan dan kesehatan hingga saat ini masih kurang. Pemanfaatan media informasi dan pendekatan kebiasaan/ kultural adalah titik penting yang dapat dilakukan segera oleh mahasiswa. Media radio merupakan media informasi yang objektif, cepat dan mudah diakses, relatif murah, dan interaktif langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, Pharmacy on Air hadir sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi mengenai selek beluk obat dan cara penggunannya secara baik dan benar melalui media radio tersebut. Pharmacy on Air (POA) memiliki dua tujuan, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang POA ikut serta menciptakan masyarakat yang sehat dan sadar arti penting kesehatan. Tujuan jangka pendek, yaitu dengan menyediakan sumber informasi kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan sebagai tempat bagi mahasiswa Farmasi ITB untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung. Pengabdian Pharmacy on Air terhadap masyarakat ini diwujudkan dalam program on air dan program off air. Program on air berupa siaran rutin di radio K-lite 107,1 FM dan radio 8Eh 108 FM. Siaran ini dilakukan setiap satu minggu sekali dengan mengundang narasumber yang berkompeten di bidangnya mulai dari dosen farmasi hingga dokter, apoteker, ahli gizi, bahkan psikiater. Tema yang dihadirkan umumnya merupakan masalah-masalah aktual di tengah masyarakat. Program off air tahun ini berupa talkshow interaktif mengenai kesehatan jantung dalam rangka memperingati hari jantung sedunia pada tanggal 25 September 2006. Disamping talkshow, kegiatan ini juga mencakup senam sehat jantung, demo masak makanan sehat, dan pameran produk makanan dan minuman untuk kesehatan jantung. Direncanakan kegiatan ini akan diselenggarakan di lapang Gasibu Bandung dimana sasarannya adalah masyarakat berusia 30 (tiga puluh) tahun ke atas yang sering berolahraga di sana. Program off air lainnya adalah workshop bertema “Menggali Kelemahan Menjadi Potensi Diri”. Workshop ini ditujukan untuk mahasiswa khususnya dan masyarakat umum. Dengan harapan, mahasiswa dan masyarakat dapat mengembangkan kemampuan intra dan interpersonal mereka termasuk di dalamnya communication skill. Communication skill merupakan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa dalam menyampaikan ide dan kreativitas yang mereka miliki kepada orang lain. Melalui program on air POA kemampuan berkomunikasi ini juga dipelajari secara tidak langsung oleh para pengurus. Selama bulan Januari 2006-Mei 2006 telah terlaksana siaran on air sebanyak 9 (sembilan) kali di radio K-Lite 107,1 FM dan sebanyak 12 (dua belas) kali di radio 8Eh 108 FM. Sementara itu, program off air POA sudah mencapai tahap organizing. Kedua program ini diharapkan berguna baik bagi mahasiswa (pengurus POA khususnya) dan bagi masyarakat. Sesuai dengan tuntutan zaman, aktivitas mahasiswa tidak hanya sebatas akademik (hard skill) melainkan juga memperkaya diri dengan kemampuan lainnya (soft skill) terutama dalam menyampaikan ilmu dengan berkomunikasi langsung -interaksi- dengan masyarakat. Pharmacy on Air (POA) yang beraktivitas dalam penyiaran kefarmasian ke masyarakat mewabahi pengembangan soft skill dan menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah kefarmasian di masyarakat sehingga melalui metode riset saat di kampus, dapat menjawab permasalahan tersebut. Sementara itu, dengan adanya Pharmacy on Air (POA), masyarakat dapat dengan cepat, mudah, dan tepat dalam memperoleh sumber informasi kefarmasian tanpa mengeluarkan biaya sehingga timbul kesadaran hidup sehat dan akhirnya diharapkan mampu melakukan pengobatan mandiri. kata-kta kunci :pengabdian masyarakat, program on air, program off air.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 812
GERAKAN PENANAMAN TANAMAN KELOR UNTUK MENGURANGI KELANGKAAN AIR BERSIH DI DESA SELOPURO, WONOGIRI Fadjar Sutrisna,Ardian Nogroho Putro,Nurul Komariyah,Ifa Maulidah Hasanah,Dio Dandy Untara Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Brawijaya Malang
Abstrak
Program ini bertujuan untuk 1) Membuktikan efektivitas biji kelor untuk penjernihan air dan penerapan teknologi sederhana dan tepatguna dengan pemanfaatan biji kelor tersebut. 2) Menyediakan kebutuhan biji kelor dalam jangka waktu yang lama melalui kegiatan penanaman tanaman kelor. Dan 3) Memberikan pengetahuan kepada warga desa tentang cara penjernihan menggunakan biji kelor. Metode pendekatan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengaplikasikan suatu tehnologi kepada masyarakat agar mampu dipahami seluruh lapisan masyarakat luas. Dalam usaha memperkenalkan teknologi biji kelor ini, ada beberapa tahap metode pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat desa watugeni kabupetn wonogiri. Berdasarkan program yang telah dilaksanakan, dapat diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan evaluasi program. Adapun evaluasi program yang dimaksud adalah hasil yang dicapai dalam tiap tahapan kegiatan. Dimana kegiatan yang telah dicapai sudah mencapai 80 % dari keseluruhan kegiatan yang direncanakan, antara lain: persiapan alat dan bahan, pengujian, sosialisasi (tahap awal), penanaman, dan pemantauan. Sedangkan kegiatan atau program yang belum dilaksanakan adalah sosialisasi tahap kedua. Kata kunci : Tanaman Kelor,Air Bersih
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 813
JAGUNG REBUS INSTANT (CANNING CORN) Hesti Atikoh dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 814
KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK JALANAN, STUDI KASUS DI DEPOK DAN JAKARTA SELATAN Frass Minggi Kamasa, Dwi Ambar Sari, Endah Suryowati, Kartika Diana Dewi, Parjono Univ. Indonesia
Abstrak
Meningkatnya jumlah anak jalanan pada akhir-kahir ini memberi dampak langsung terhadap pembangunan di masyarakat. Pada tahun 1998, Menteri Sosial pada periode Presiden abdurahman Wahid kementrian ini telah dihapus menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak jalanan sekitar 400 persen. Dampak dari meningkatnya jumlah anak jalanan akhir-akhir ini, menimbulkan masalah-masalah baru yang merupakan efek domino dari permasalahan sebelumnya (meningkatnya anak jalanan). Masalah-masalah seperti meningkatnya tindak kekerasan di wilayah ibukota, premanisme, dan kekerasan seksual di lingkungan anak jalanan. Kekerasan seksual yang terjadi pada anak jalanan, memang tidak dapat dihindarkan lagi. Kehidupan yang serba bebas, tanpa pengawasan yang ketat dari orang tua, serta merasa sudah dewasa membuat mereka dapat dengan mudah mengintimidasi lawan jenisnya. Korban-korbannya tentu saja mereka yang dibawah umur, karena belum mengerti apa itu kekerasan seksual yang sebenarnya mungkin telah mereka alami sejak dini, dengan sadar atau tidak sadar mereka telah menjadi korban. Oleh karena itulah maka kami selaku mahasiswa Universitas Indonesia, merasa tergugah untuk melakukan sebuah kegiatan yang dimana diharapkan mampu menggugah masayarakat untuk sadar akan masalah kekerasan seksual terjadi pada anak jalanan. Dan juga dapat memberikan pengertian terhadap anak jalanan itu sendiri akan bahaya kekerasan seksual yang langsung ataupun tidak langsung mengancam masa depan mereka sebagai salah satu generasi muda bangsa yang saat ini terasa tersisihkan dalam pembangunan Indonesia. Kata kunci : Kekerasan Seksual, Anak Jalanan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 815
LIMBAH PERTANIAN: FERMENTASI JERAMI MENGGUNAKAN PROBION SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK SAPI DENGAN SISTEM INTEGRASI TERNAK DAN PADI DI DESA COT MADHI ACEH BESAR Rahmat Kurnia dkk Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 816
MANFAAT VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DAN MEMPARPANJANG DAYA SIMPAN DAGING PADA SUHU KAMAR Abstrak
Merina Juita dkk Teknologi Hasil Pertanian Univ. Andalas Padang
Virgin Coconut Oil (VCO) telah dikenal keunggulannya sebagai anti mikroba patogen seperti Salmonella sp, Eschericia coli dan listeria monocytogenes. Dan VCO ini telah dibuat di laboratorium biokimia Universitas Andalas dengan kandungan asam laurat, vitamin A,D,E,K, Mineral, phytohormon dan omega. Salah satu manfaat VCO adalah sebagai bahan pengawet alami pada bahan makanan terutama daging. Daging mempunyai kandungan protein tinggi, yang merupakan media pertumbuhan yang baik untuk milroba patogen. Kandungan gizi dalam VCO ini dapat mempertahankan kualitas daging lebih kurang 16 jam setelah peredaman 4 jam. Teknologi pembuatan VCO yang digunakan adalah metode pancingan dan fermentasi yang kemudian diaplikasikan sebagai pengawetan daging. Untuk menguji ketahanan daging, maka diperiksa dengan enggunakan uji ember yang ditandai dengan adanya gelembung gas H2S jika daging telah busuk. Masyarakat pedesaan khususnya Koto Panjang Lampasai memberikan tanggapan positif terhadap PKMM ini dalam bentuk antusias menghadiri penyuluhan, diskusi dan praktek dirumah sehingga mereka telah membuat danmengkonsumsi sendiri suplemen kesehatan ini. Disamping itu mereka juga sangat berpotensi untuk mengembangkannya menjadi usaha industri kecil dan menengah sehingga dapat meningkatkan penghasilan petani kelapa. Kata Kunci : VCO, Pengawetan Daging, Mikroba patogen
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 817
MEMASYARAKATKAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT SECARA ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN MUTU KESEHATAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT Abstrak
Sumiati Suleman , I Wayan Mudiarta ,Rahmiaty , Anshar Amir Budidaya Pertanian Univ. Tadulako Palu
Pemanfatan jamu atau obat tradisional bagi masyarakat di daerah Sigi Biromaru umumnya didasarkan atas faktor sosial budaya masyarakat yang sudah terbiasa memanfaatkan tanaman obat sebagai jamu atau obat tradisional dan ekonomi masyarakat, serta adanya kenyataan bahwa beberapa penyakit yang sulit disembuhkan oleh obat industri ternyata lebih cocok ditanggulangi dengan obat tradisional. Dalam pemanfaatan tumbuhan obat tradisional umumnya diambil langsung dari alam dan hanya sebagian kecil yang diusahakan dalam skala terbatas, sehingga bahan baku obat tradisional kian dirasakan semakin terbatas. Budidaya tumbuhan obat dimaksudkan selain untuk tujuan konservasi juga untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari tanaman obat tersebut. Untuk mencapai peningkatan kuantitas dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian berupa pemberian pupuk secara intensif dan penggunaan pestisida. Akan tetapi dengan penggunaan pestisida kimia termasuk pengaplikasian pupuk N (urea) seringkali meninggalkan residu pada komoditas tanaman, yang dewasa ini diklaim mencemari lingkungan. Dengan melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan budidaya tanaman obat secara organik. Dengan budidaya secara organik maka kualitas produksi dapat terpenuhi yaitu tanaman tidak mengandung bahan kimia beracun dan dapat dianggap ‘Bersahabat’ dengan lingkungan, dan dengan penambahan bahan organik akan mampu meningkatkan kuantitas hasil. Tujuan program PKMM ini adalah memasyaratkan budidaya tumbuhan obat secara organik sebagai upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman obat dalam rangka meningkatkan mutu kesehatan dan pendapatan petani Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan dan pelatihan serta demplot percobaan yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif/PRA (Participatory Rural Approach) yakni kelompok sasaran dilibatkan secara aktif dari awal sampai akhir program termasuk evaluasi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sedang pelatihan dan demplot dilakukan dalam upaya mempercepat proses alih teknologi kepada masyarakat. Hasil yang dicapai adalah masyarakat sasaran telah mengetahui manfaat budidaya tanaman obat secara organik dan sudah dapat membuat pupuk organik plus serta pestisida nabati dari bahan tumbuhan yang tersedia disekitarnya dan bioinsektisida sebagai bahan utama dalam usaha pertanian organik. Selain itu kelompok masyarakat sasaran sudah memulai membudidayakan tanaman obat secara organik dengan intensif sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarganya. Kata kunci : Tanaman Obat, Mutu Kesehatan, Pendapatan Masyarakat
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 818
MEMASYARAKATKAN PENGGUNAAN SUPLEMEN VITAMIN A DOSIS TINGGI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEMBUHAN TUBERKOLUSIS PARU PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN KARANG PUCUNG, KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN, KABUPATEN BANYUMAS Rosa Kumala,Barlian Mustikaningrum,Rendra Yan Basuki,Rani Prabandari ,Heri Susanto Farmasi/Farmasi Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat di Kecamatan Purwokerto Selatan akan pentingnya penggunaan Vitamin A dosis tinggi untuk meningkatkan kesembuhan Tuberkulosis Paru pada anak balita. Selain itu, ini juga bertujuan sebagai sosialisasi bagi orang tua balita penderita Tb paru mengenai penggunaan Vitamin A dosis tinggi pada terapi tuberculosis dengan cara yang benar dan rasional, sehingga dapat membantu penyambuhan TB Paru. Penelitian ini didasarkan pada konservasi terhadap masyarakat kemudian dialog dengan masyarakat , juga penyuluhan terhadap mereka. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Adanya perbedaan yang signifikan pada peserta antara sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. 2.) Adanya perubahan pola pikir menuju kesadaran mengenai pentingnya kesehatan keluarga, terutama pada anak-anak balita yang rentan terhadap penyakit TB Paru. 3.) Selain itu Ibu-Ibu kader peserta penyuluhan bersedia untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat di lingkungannya mengenai Tuberkulosis, baik cara penularan, cara pencegahan maupun pentingnya minum obat secara teratur bagi penderita TB Paru, sekaligus mengetahui kegunaan Vitamin A. 4.) Perlunya dukungan dari bernagai pihak untuk benar-benar memperbesar angka kesembuhan Tuberklosis Paru pada anak balita. Kata kunci : Vitamin A,Paru,Balita
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 819
MENCUKUPI KEBUTUHAN AIR BERSIH DENGAN MEMANFAATKAN AIR BUANGAN DARI POMPA HIDRAN Abstrak
Aminudin,Angela Devi,Vinna Lianawati,Ardityo Tri ,Irfan Teknik Arsitektur Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Salah satu kebutuhan pokok hidup mahluk hidup adalah makan – minum. Air merupakan kebutuhan pokok hidup yang sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Dengan air kita dapat mensuplai cairan dalam tubuh, dengan demikian kita dapat terus hidup. Dengan air tanaman dapat tumbuh yang pada akhirnya menjadi bahan makanan bagi mahluk hidup. Dengan air kita dapat menjaga kesehatan dari kotoran atau kuman yang ada di tubuh sehingga kita terjaga kebersihan dan terhindar dari penyakit. Begitulah dan seterusnya peran penting air untuk kelangsungan hidup mahluk hidup.Air bersih ternya masih dirasa sulit bagi sebagian penduduk Indonesia unutk mendapatkannya. Seperti halnya yang terjadi dan dialami oleh wara penduduk Dusun Kalimargosari, Desa Sidodadi, Kecamatan patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Penduduk masih berbodong-bondong untuk mendapatkan air bersih yang ada di dusun tersebut. Umumnya kebutuhan air yang didapat hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan minum dan memasak. Sedangkan untuk kebutuhan lain mereka harus turun bukit dengan melalui lahan daratan yang terjal karena lokasi dusun berada di atas perbukitan. Sedangkan sumber air berada jauh dibawah bukit.Warga dusun Kalimargosari sampai sekarang hanya mengandalkan dua buah alat (pompa) yang mendistribusikan air dari bawah bukit menuju area permukiman penduduk. Meski demikian, air yang dihasilkan sangatlah kecil bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada.Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang tepat agar permasalahan air yang dialami warga dusun Kalimargosari sedikit terpecahkan. Salah satunya adalah dengan penambahan pompa air tenaga air (Hidram) seperti pada program PKM ini. Kata kunci : air bersih, air buangan dari pompa hidram
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 820
MERANCANG MEDIA FOTO PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA SMU KELAS 1 Abstrak
Aris Widodo dkk Univ. Negeri Malang
Kegiatan pembelajaran yang baik adalah yang dapat membuat siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Salah satu cara yang harus dilakukan guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran baik adalah menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut ciri utamanya secara umum ada tiga macam, yaitu media audio, media visual dan media audio visual. Media foto adalah media pembelajaran visual. Yang menjadi masalah adalah apakah sekarang ini adalah apakah para guru mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I dapat membuat media foto pembelajaran ?, Apakah mereka para guru tidak membuat dan menggunakan media foto sebagai media pembelajaran ?, Bagaimana cara membuat media foto pembelajaran ?, dan bagaimana bentuk media fotonya ? Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan ketrampilan kepada para guru mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I dalam membuat media foto pembelajaran, melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah SMU tentang pentingnya pengadaan media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi untuk siswa SMU kelas I, serta memproduksi atau membuat media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I. Program PKM ini memiliki kegunaan atau manfaat yang banyak sekali diantaranya manfaat bagi mahasiswa adalah dapat menerapkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan, manfaat bagi guru biologi adalag mereka mendapatkan kemudahan dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena adanya bantuan media belajar serta memberikan manfaat kepada sekolah akan pentingnya pengadaan media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I karena hal ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan membuat media foto pembelajaran Mata Pelajaran Biologi siswa SMU kelas 1 adalah pelatihan. Kegiatan pelatihan ini hanya ditujukan kepada para guru Biologi SMU kelas I saja. Sedangkan kegiatan menyeluruh dari kegiatan PKM ini dipisahkan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap laporan. Tahap persiapan meliputi mengurus persuratan kerjasama dengan sekolah, koordinasi sesama tim PKM, mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Tahap pelaksanaan diantaranya koordinasi dengan guru biologi, persiapan pembuatan media foto, penentuan obyek foto, pengambilan obyek gambar. Dan tahap terakhir yaitu menyusun laporan kegiatan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah beberapa media foto pembelajaran mata pelajaran Biologi siswa SMU kelas I. Beberapa media foto yang dibuat memang tidak mencakup semua materi kelas I yang ada, karena hal ini disebabkan tidak semua materi memerlukan media foto. Kebutuhan akan media foto sangat tergantung pada guru Biologi, apakah mereka perlu media foto untuk menjelaskan suatu materi tertentu, jika tidak diperlukan maka materi tersebut tidak perlu dibuatkan media foto. Sebaliknya jika seorang guru merasa perlu media gambar atau foto untuk menjelaskan materi tertentu, maka guru harus membuat media foto. Intinya kebutuhan guru akan media pembelajarn berbeda-beda untuk itu mereka lebih tahu akan apa yang mereka butuhkan dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Kata kunci : Media, Foto, Biologi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 821
MODEL REKLAMASI LAHAN PADA DAERAH BEKAS PAMBUATAN BATU BATA
Abstrak
Rahmat Hidayat, M Indriastuti, F Syafrina, SD Arismawati, Babo Sembodo Jurusan Pengelolaan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta. Pengelola Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Ketergantungan manusia terhadap sumberdaya tanah terus meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan penduduk terhadap lingkungan meningkat tanpa memperhatikan kemampuan tanah itu sendiri. Yang terjadi di Dusun Ngampon, Desa Sitimulyo Kabupaten Bantul DIY, adalah eksploitasi tanah secara terusmenerus dalam jumlah yang sangat besar. Proses penggalian yang dalam guna pembuatan batubata mendorong kemerosotan sumberdaya tanah baik mutu maupun kualitasnya. Gejala fisik yang tampak jelas di tempat kejadian adalah semakin tipisnya lapisan tanah, sehingga kemampuan tanah tidak stabil. Oleh karena itu, kami berusaha melakukan upaya nyata selain ingin menyadarkan masyarakat setempat akan pentingnya pengelolaan lahan secara lestari namun juga mencarikan alternatif solusi. Berdasarkan pada hal tersebut tim mencoba tiga metode sebagai alternatif solusi, yaitu sistem karung, sistem pPot, dan sistem pembelukaran. Dari ketiga metode tersebut, sistem pembelukaranlah yang cocok diterapkan, karena relatif mudah dan murah dibanding dengan metode pot yang cukup menghabiskan banyak tenaga dan juga sistem karung yang cukup mahal. Walaupun begitu, sistem pembelukaran cukup memakan banyak waktu. Kata kunci : model reklamasi, lahan kritis, batubata.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 822
MODIFIKASI ALAT PEMOTONG RANTING MENJADI GALAH AJAIB SEBAGAI ALAT BANTU MEMETIK BUAH (SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DALAM MEMANEN BUAH DAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG MURAH) Muhamad cholil dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 823
MODIFIKASI ALAT PENGEMASAN HASIL PEMINDANGAN BAGI KELOMPOK IKAN PINDANG MINA LASMI DI DESA PERANCAK KAB. JEMBRANA-BALI
Abstrak
I Gusti Made Separiyana, Made Mahendra, Pipik Sumaryani PS Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Mahasaraswati, Denpasar Univ. Mahasaraswati Denpasar
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang setengah lebih wilayahnya merupakan perairan (laut), sehingga memungkinkan penduduk untuk bermata pencaharian sebagai nelayan. Salah satu daerah di Bali yaitu Desa Perancak, kabupaten Jembrana 90% penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.Hasil tangkapan ikan dijual kepada industri-industri pengolahan ikan didaerah tersebut. Serta dapat dijual langsung kepada konsumen atau masyrakat sekitar, ketika tangkapan ikan berlimpah dilakukan pemindangan sebagai langkah antisipasi. Dalam usaha pemindangan tersebut akhirnya muncul inisiatif untuk membentuk kelompok pindang, yang selanjutnya bernama Kelompok Ikan Pindang Mina Lasmi. Distribusi hasil pemindangan hanya mampu menembus pasar tradisional kabupaten maupun yang ada di desa. Hal ini disebabkan oleh teknik pengemasan yang belum memenuhi standar dan menarik minat konsumen. Beranjak dari permasalahan tersebut maka dikenalkan suatu alat pengemasan hasil pemindangan yang sederhana, agar dapat membantu masyrakat di daerah Desa Perancak dalam upaya menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Metode yang digunakan meliputi observasi, ceramah, dan demonstrasi: sehingga masayarakat mengenal serta akan memanfaatkan desain modifikasi alat pengemasan hasil pemindangan yang belum pernah dilakukan, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata kunci : pengemasan, pemindangan, ikan.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 824
OPTIMALISASI LAHAN KRITIS DI SEKITAR WADUK SERMO, KULON PROGO DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SUWEG (AMORPHOPHALLUS CAMPANULATUS) SIAP EKSPOR Eka Heryadi, AHMAD NUR F , HENY RIANAWATI , ALDILA PARAMITA , WILLIA NOLA Kehutanan/Budidaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang tumbuh pada lahan kritis di dusun Gamplong dengan usaha pemberdayaan masyarakat melalui penanaman suweg. Tanaman suweg dipilih karena tanaman ini mempunyai prospek yang cerah di beberapa sektor, diantaranya adalah tanaman suweg dapat digunakan sebagai pengganti bahan makanan, sebagai bahan baku dalam industri pembuatan tepung, mie, tahu. Penanaman suweg di Gamplong dilakukan dengan sistem agroforestry, yaitu sistem penanaman dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman semusim. Hal tersebut untuk mengoptimalkan lahan dan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang pada akhirnya diharapkan dapat menigkatkan pendapatan masyarakat setempat. Masyarakat Gamplong sangat tertarik dengan program yang kami sosilisasikan. Bagi masyarakat Gamplong tanaman suweg tidak asing lagi karena di Gamplong sudah banyak terdapat suweg, hanya saja masyarakat disana belum mengetahui cara penanganan suweg untuk meningkatkan nilai ekonomi dari suweg tersebut. Maka dari itu dari program ini kami mencoba memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan mereka dan sekaligus mengoptimalkan lahan denga budi daya suweg. Kata kunci : Lahan Kritis,Pemberdayaan Masyarakat, Suweg, Amorphophallus campanulatus
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 825
OPTIMALISASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PEMERINTAH DESA Thofik Nugroho, Prasetyo Hery U, Betha Rakhmat Yulianto, Riza Dwi Arifiyanto, Ahmad Khoirudin Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Abstrak
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat terutama dibidang IT(Information Technology). Perkembangan teknologi ini tidak akan berkembang jika tidak di dukung oleh sumber daya manusia yang terampil, terdidik, produktif dan profesional. Pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat desa harus bisa menjadi sebuah institusi yang bagus dalam bidang teknologi. PKMM ini akan mengadakan pelatihan dengan tujuan meningkatkan SDM dari Pejabat pemerintahan desa. Dengan adanya pelatihan ini dengan tujuan dapat membantu para pejabat desa untuk mengoptimalkan instrumen teknologi yaitu komputer untuk membatu dalam melayani masayakat. Dengan bertambahnya penguasaan komputer, maka layanan terhadap masayrakat akan lebih baik. Kata kunci : Optimalisasi, Teknologi Informasi, Pemerintah Desa
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 826
PELATIAHAN MEMBUAT CENDERAMATA BINGKAI FOTO BERBAGAI BENTUK DARI DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK TUTUP GALON AIR MINERAL BEKAS PADA ANAK PEMULUNG Munawir Halim dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 827
PELATIHAN BAHASA JEPANG BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DI DAERAH TUJUAN WISATA KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Abstrak
Yuni Susanto, Macra E. J.U, Cahya Ning M, Titis Kunthi M.S, Eka Y.S. Jurusan Bahasa Jepang Akademi Bahasa Asing YIPK Yogyakarta Akademi Bahasa Asing "YIPK" Yogyakarta
Daerah tujuan wisata Krebet, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta merupakan desa yang terkenal dengan kerajinan Batik Kayu. Mata pencaharian penduduknya mayoritas adalah pengrajin Batik Kayu. Dengan demikian mereka bisa berprofesi ganda sebagai pemandu wisata lokal apabila ada wisatawan yang datang. Upaya untuk meningkatkan daya tarik bagi wisatawan asing adalah meningkatkan kualitas pelayanan terhadap mereka. Kenyataan yang terjadi selama ini, meningkatnya wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Bantul tersebut belum ditunjang oleh adanya pemandu wisata lokal yang mampu berbahasa asing, sehingga pelayanan terhadap wisatawan asing kurang memuaskan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pemandu wisata lokal dengan bahasa Jepang sederhana agar mereka dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka terhadap wisatawan Jepang. Sasaran utama kegiatan ini adalah para pengrajin Batik Kayu yang berprofesi ganda sebagai pemandu wisata lokal. Metode yang digunakan adalah metode Tata Bahasa/Terjemahan, yaitu dengan menggunakan modul pelatihan dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang kepada para pemandu wisata lokal. Pelatihan ini dilaksanakan mulai 6 Maret s.d. 15 Mei 2006, setiap hari Senin dan Jumat pukul 18.30 WIB - 20.00 WIB. Waktu tersebut dipilih mengingat pada siang hari mereka tetap bekerja sebagai pengrajin Batik Kayu. Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan dan tes akhir menunjukkan bahwa 75% peserta pelatihan menguasai materi pelatihan bahasa Jepang dengan baik dan dapat bercakap-cakap dalam bahasa Jepang sederhana, serta dapat mempromosikan Kerajinan Batik Kayu dalam bahasa Jepang secara sederhana pula. Kata kunci : Bahasa Jepang, Pemandu Wisata Lokal, Batik Kayu
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 828
PELATIHAN EMOTIONAL SPRITUAL QUOTIENT UNTUK MEMBENTENGI ANAK JALANAN DARI PENGARUH NEGATIF JALANAN (STUDI PADA RUMAH SINGGAH YAPIM) Taqwa Paraulina SM dkk Univ. Lampung
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 829
PELATIHAN ENTERPRENEURSHIP PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DAN SISWA SMA DI KECAMATAN PADANG GANTING GUNA MELEJITKAN POTENSI DIRI GENERASI MUDA Abstrak
Mahyona Sari dkk Univ. Andalas Padang
Pelatihan dengan judul Pelatihan Enterpreneurship pada remaja putus sekolah dan siswa SMA di kecamatan Padang ganting guna melejitkan potensi diri siswa, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat telah dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Mei 2006. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja putus sekolah tentang kewirausahaan sehingga menciptakan kesadaran akan potensi diri dan lingkungan mereka sehingga mereka bisa menjadi seorang wirausaha yang kreatif dan inovatif sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adlah metode Acceleratedteaching dan memperhatikan aspek kenyamanan, kegembiraan dan partisipasi aktif para peserta dalam melakukan kegiatan pelatihan. Hasil yang didapatkan dari pelatihan ini berdasarkan tes kecerdasan emosi yang diuji kepada remaja sasaran dapat diambil suatu pengertian bahwa pada dasarnya para remaja sudah memiliki itikad baik untuk berusaha menjadikan diri mereka lebih baik. Namun secara emosional, dapat terlihat bahwa mereka belum memiliki kemampuan emosional yang baik untuk dapat merealisasikan modal dasar yang mereka miliki dari dalam diri mereka. Untuk menggali potensi diri mereka agar bisa lebih bagus lagi, maka perlu dilakukan semacam pelatihan yang tidak hanya berisikan materi materi yang telah terstruktur, akan tetapi memberikan semacam motivasi dan pencerahan diri, yang kemudian diarahkan bagaimana jiwa kewirausahaan itu dapat berkembang pada diri remaja yang masih tergolong muda tersebut. Kata kunci : Remaja Putus Sekolah, Potensi Diri
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 830
PELATIHAN GYNOGENESIS PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KOI (CYPRINUS CARPIO) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GENETIK IKAN KOI DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN KOI "SUMBER HARAPAN" KABUPATEN BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR
Abstrak
Sri Pratiwi Saraswati Dewi, Febrika Kusuma Lestari, Hendra Nurcahyo, Heru Wiyoto, Dyah Muji Rahayu Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang Univ. Brawijaya Malang
Salah satu daerah potensial penghasil ikan Koi di Kabupaten Blitar adalah Kecamatan Nglegok, dimana ikan Koi yang dihasilkan mencapai ± 45 % dari total produksi Kabupaten Blitar, yang tersebar di beberapa desa diantaranya Desa Kemloko. Koi Blitar, memiliki variasi warna dan kecemerlangan yang lebih unggul daripada koi dari daerah lain di Indonesia. Pada perkembangannya, kebanyakan petani mencoba menyilangkan generasi berikutnya dengan karper/ikan mas, sehingga terjadi pergeseran atau mutasi gen yang menyebabkan penurunan kualitas koi (Dayat dan Sitanggang, 2004). Sehingga perlu sebuah upaya untuk mendapatkan kembali ikan koi yang berkualitas unggul, salah satunya adalah dengan teknik gynogenesis. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk : 1. Memperkenalkan metode gynogenesis kepada pembudidaya ikan Koi sehingga mampu menghasilkan benih ikan Koi yang memiliki pola warna dan karakter fenotif yang terbaik dan mengetahui sifat-sifat daya tetas telur, kelulushidupan ikan dan variasi genetik. 2. Memberikan pelatihan dan percontohan langsung mengenai teknik gynogenesis kepada pembudidaya ikan Koi. Metode yang digunakan dalam program PKM Pengabdian Kepada Masyarakat adalah dengan metode Informal Group Discussions, metode Demonstrasi Cara dan metode Demonstrasi Hasil. Hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut dapat diketahui dari parameter utama dan penunjang. Parameter utama tersebut sebagai berikut : 57% dari anggota kelompok pembudidaya ikan koi Sumber Harapan ikut dalam pelatihan, 66% peserta merespon baik dengan adanya pelatihan ini, 58% peserta pelatihan paham terhadap materi gynogenesis yang disampaikan dan 83% peserta pelatihan paham terhadap praktek yang telah dikenalkan. Parameter Penunjang : dalam praktek didapatkan Hatching rate (laju penetasan telur) sebesar 11,25% untuk perlakuan gynogenesis meiosis dan 14,25% untuk perlakuan mitosis. SR (Survival rate/kelulushidupan) sebesar 0% untuk perlakuan meiosis dan 7,01% untuk perlakuan mitosis. PF (Prosentase Fenotif) warna sebesar 62,5% untuk jenis Koromo dan 37,5% untuk ghosiki. Sedangkan pola sisik, didentifikasikan bahwa ikan bersisik penuh (scaled). Kata kunci : Gynogenesis, Ikan Koi (Cyprinus carpio), Kelompok Pembudidaya
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 831
PELATIHAN KADERISASI MAHASISWA DALAM RANGKA SOSIALISASI KDRT (KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA) Abstrak
R. Guruh Sukmana S.G. dkk Univ. Negeri Malang
Menurut Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik Jakarta, Estu Fanani dilihat dari perjalanan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sudah dimulai sejak tahun 1997. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat. Tindak kekerasan dapat terjadi dimana saja di tempat umum ataupun lingkungan tertentu. Disamping itu, dalam kondisi masyarakat kita saat ini kurang sekali memperoleh informasi mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Baik itu berupa Undang-Undangnya, dampak fisik maupun dampak psikologinya. Oleh karenanya Pelatihan Kaderisasi Mahasiswa Dalam Rangka Sosialisasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di laksanakan. Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa UM, karena mereka adalah calon pendidik di masyarakat. Sehingga perlu adanya bekal-bekal khusus, tentang bagaimana metode dan teknik bersosialisasi pada masyarakat akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga. Agar suatu saat akan terwujud suatu masyarakat/ rumah tangga yang harmonis. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab serta akan ditampilkan contoh kasus-kasus KDRT dengan menayangkannya melalui video. Oleh karenanya Pelatihan Kaderisasi Mahasiswa Dalam Rangka Sosialisasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) ini diupayakan untuk memberikan pemahaman, pembekalan metode dan teknik penyuluhan, dan sosialisasi KDRT sehingga mahasiswa di harapkan mempunyai pemahaman dan kemampuan untuk melakukan penyuluhan sosialisasi tentang KDRT supaya dapat membantu masyarakat untuk memperoleh informasi yang terkait dengan KDRT. Kata kunci : Pelatihan, Sosialisasi, Kaderisasi, Kekerasan, Rumah Tangga
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 832
PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT KURSI GANDENG MEJA BELAJAR ANAK-ANAK SISTIM LIPAT DARI SERPIHAN KAYU BAGI ANAK PANTI ASUHAN MARIO
Abstrak
Sahabuddin, Muhyddin, Laode Aliyah Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar Univ. Negeri Makassar
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1) Terciptanya anak panti Asuhan Mario mempunyai pengetahuan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi, (2) Terciptanya anak panti Asuhan Mario mempunyai keterampilan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi. Khalayak sasaran dalam program ini adalah anak panti Asuhan Mario Kabupaten Soppeng. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Anak panti Asuhan Mario memiliki pengetahuan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi, (2) Anak panti Asuhan Mario memiliki keterampilan tentang pembuatan kursi dan meja untuk anak-anak sistim lipat dengan memanfaatkan serpihan kayu yang dapat bernilai ekonomi. Kata kunci : kursi dan meja anak-anak, sistim lipat, serpihan kayu.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 833
PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT POT DAN VAS KEMBANG DARI LIMBAH SERPIHAN KAYU GERGAJIAN PADA ANAK PANTI ASUHAN ATTAUFIQ Rinto Nasrun dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 834
PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT BAGI MASYARAKAT PENERIMA BANTUAN MESIN JAHIT DI KELURAHAN ARJOSARI Abstrak
NUR CHOLIP,FITRIASIH,SOFANITA,EMMA R,MUFIDAH Univ. Negeri Malang
Kelurahan Arjosari berada di wilayah kecamatan Blimbing kota Malang yang berada 6 km dari ibukota. Batas wilayah sebelah utara Kelurahan Bale Arjosari, selatan Kelurahan Polowijen, barat Kelurahan Polowijen, dan timur Desa Tirtamoyo. Jumlah penduduk kurang lebih 7.382 orang, yang menempuh pendidikan TK 124 orang, SD 723 orang, SLTP 696 orang SMU 342 orang, Akademi 49 orang, Sarjana 119 orang. Penduduk yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil 1.343 orang, ABRI 17 orang, Swasta 1.363 orang, Pedagang Wiraswasta 396 orang, Tani 3 orang, Pertukangan 57 orang, Buruh tani 5 orang, Pensiunan 401 orang, Jasa 23 orang. Di daerah tersebut juga banyak usaha kecil skala rumah tangga yaitu menjahit, sehingga menghasilkan limbah perca yang tidak dimanfaatkan .Pada Desember 2004 Kelurahan Arjosari ini mendapat bantuan mesin jahit 10 buah yang dibagikan pada warga. Namun kenyataannya Belum dimanfaatkanya bantuan mesin jahit di Kelurahan Arjosari dengan maksimal. Selain hal itu tidak adanya daya dukung untuk memanfaatkan mesin jahit seperti: kursus atau praktek yang terkait dengan pemanfaatannya, sehingga tujuan memberikan bantuan belum tercapai secara maksimal. Dari latar belakang tersebut maka kami selaku mahasiswa jurusan Teknologi Industri Prodi Tata busana tergerak untuk membantu masyarakat penerima bantuan mesin jahit dengan memberikan Pelatihan Keterampilan Menjahit Lenan Rumah Tangga Dengan Teknik Patchwork . Pelatihan ini memanfaatkan limbah yang selama ini belum disentuh. Metode penyampaian materi yang digunakan ada 4 macam, yaitu: metode ce ramah, metode demonstrasi, metode latihan kerja, dan metode tanya jawab. Metode ceramah untuk menyampaikan materi teori, sedangkan metode demonstrasi untuk menjelaskan materi praktek dan metode latihan kerja untuk memberikan kesempatan peserta membuat lenan rumah tangga dengan teknik patchwork. Adapun metode tanya jawab digunakan untuk memberi kesempatan peserta pelatihan untuk menyampaikan hal-hal yang belum jelas terkait dengan materi yang disampaikan. Program dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 14, 15, dan 16 April 2006 mulai jam 09.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Tempat pelaksa naan di Aula kantor lurah Arjosari dan praktek di rumah warga yaitu rumah ketua ke lompok tim penerima bantuan mesin jahit. Tahapan pelaksanaan program kegiatan penyuluhan di Kelurahan Arjosari ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:Tahap pra pelaksanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan pelaksanaan , Tahap Pelaksanaan adalah pelatihannya dan Tahap pasca pelaksanaan untuk evaluasi dan pelnulisan laporan. Hasil kegiatan berupa lima macam produk patchwork , yaitu: sarung bantal kursi, alas dan tutup gelas berkaki, alas telephon, tudung saji dan bed cover. Peserta berjumlah 10 orang yang datang lengkap dari awal sampai selesai. Antusias peserta sangat tinggi terlihat pada kesan pesan peserta yang 100 % masih mengharapkan tindak lanjut. Kata kunci : pelatihan, ketrampilan, rumah tangga, teknik
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 835
PELATIHAN KETERAMPILAN PENGELASAN PLASTIK SEBAGAI BEKAL BERWIRAUSAHA MANDIRI BAGI PEMULA PENGANGGURAN DI KELURAHAN MANGGUNG KEC. NGEMPLAK KAB. BOYOLALI Abstrak
Rahman Saleh dkk Poltek Surakarta
Pengangguran yang dipandang oleh masyarakat sangat meresahkan dalam upaya membantu program pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran, untuk itu dengan pelatihan ketrampilan mendidik pemuda menjadi trampil, mengetahui sejauh mana para pengangguran merasakan akan sulitnya menghadapai pekerjaan dan mampu memecahkan masalah pekerjaan yang ada. Metode yang digunakan adalah pengambilan data dari Kabupaten hingga tingkat Desa/Kelurahan serta perekrutan peserta program yang memiliki motifasi usaha tinggi dan dapat mengembangkan ketrampilan yang dimiliki, pelaksanaan tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Politeknik Surakarta yang juga menerapkan kemampuannya yang diperoleh di bangku kuliah dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya tentang Pengabdian Kepada Masyarakat. Pelatihan pengelasan plastik yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil kesimpulan tentang adaya ketrampilan baru yang dimiliki oleh pemuda pengangguran di desa Manggung sehingga mendorong untuk mendirikan usaha baru dan mebuka lapangan pekerjaan. Kata kunci : Pengangguran, trampil, Wirausaha baru
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 836
PELATIHAN MANAJEMEN USAHA KECIL/INDUSTRI RUMAH TANGGA BAGI PENGUSAHA KECIL/RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PADANG SELATAN PADANG Suci Puspa Reno dkk Poltek Negeri Unand Padang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 837
PELATIHAN MEMBUAT AKSESORIS RUMAH TANGGA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PIPET PLASTIK AIR MINERAL PADA ANGGOTA KELOMPOK PKK DI KABUPATEN BARRU Ita Sri Fatmawati dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 838
PELATIHAN MEMBUAT ALAT UKIR BATU DAN TEKNIK MENGUKIR HIASAN BATU ALLAKUANG MODEL KEMBANG PADA PENGRAJIN BATU DI DESA ALLAKUANG KABUPATEN SIDRAP Muhyddin dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 839
PELATIHAN MEMBUAT ASESORIS RUMAH TANGGA DARI KERAJINAN ANYAMAN DAUN LONTAR PADA REMAJA PUTRI PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG
Abstrak
Yuyun Setiawan, Muh. Faisal, Andi Marenda, Gunawan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar Univ. Negeri Makassar
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1) Terciptanya remaja putri putus sekolah mempunyai pengetahuan yang kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terbuang percuma yaitu daun lontar menjadi rangka asesoris rumah tangga yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Terciptanya remaja putri putus sekolah yang terampil membuat rangka rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontar yang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi Khalayak sasaran dalam program ini adalah kelompok remaja putri putus sekolah di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Remaja putri putus sekolah memiliki pengetahuan dalam hal pemanfaatan daun lontar untuk pembuatan rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) yang artistic danbernilai seni serta bernilai ekonomi, (2) Remaja putri putus sekolah memilikiketerampilan membuat rangka asesoris rumah tangga (tempat tissue, vas kembang, dan tutup bosara atau tutup kue) dari kerajinan anyaman daun lontaryang artistic dan bernilai seni serta bernilai ekonomi. Kata kunci : kerajinan, asesoris rumah tangga, anyaman, daun lontar.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 840
PELATIHAN MEMBUAT CENDERAMATA DARI KULIT KAYU PADA PEMUDA PENGANGGURAN DI DESA AJANGGALE KECAMATAN POMPANUA KABUPATEN WAJO Muhammad Faisal dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 841
PELATIHAN MEMBUAT CENDERAMATA MINIATUR RUMAH MAKASSAR MODEL PANGGUNG PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN GOWA Ali Ahmad Alhamidi dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 842
PELATIHAN MEMBUAT HIASAN DENGAN MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG PADA REMAJA PUTRI DI DESA KULO KABUPATEN SIDRAP
Abstrak
Itje Novita, Ita Sri Fatmawati, Khairil Anwar, Misbahuddin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar Univ. Negeri Makassar
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1) Terciptanya remaja putri mempunyai pengetahuan pembuatan rangka hiasan vas kembang berbagai model dan bentuk dari kulit jagung, (2) Terciptanya remaja putrid yang terampil membuat rangka hiasan vas kembang berbagaimodel dan bentuk dari kulit jagung Khalayak sasaran dalam program ini adalahremaja putri di Desa Kulo Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan dalampenyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Remaja putri memiliki pengetahuan tentang pembuatan rangka hiasan vas kembang berbagai model dan bentuk dari kulit jagung, (2) Remaja putri memiliki keterampilan membuat rangka hiasan vas kembang berbagai model dan bentuk dari kulit jagung Kata kunci : hiasan, vas kembang, kulit jagung.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 843
PELATIHAN MEMBUAT KOMPOR MEMASAK ALTERNATIF DARI ABU SEKAM PADI BAHAN BAKAR ARANG PADA IBU-IBU ISTRI PETANI DI KECAMATAN TANETE RILAU KABUPATEN BARRU
Abstrak
Afdal Hamka, Amir Ali, Taufik, Ridwan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Makassar Univ. Negeri Makassar
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah: (1) Terciptanya Ibu-ibu istri petani memiliki pengetahuan pembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang,.(2) Terciptanya Ibu-ibu istri petani memiliki keterampilan pembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang. Khalayak sasaran dalam program ini adalah Ibu-ibu istri petani di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi penyuluhan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, untuk pelatihan digunakan metode demonstrasi. Hasil yang dicapai adalah: (1) Ibu-ibu istri petani memiliki pengetahuan pembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang,. (2) Ibu-ibu istri petani memiliki keterampilanpembuatan kompor memasak alternatif dari abu sekam padi bahan bakar arang. Kata kunci : kompor memasak alternative, abu sekam padi, bahan bakar, arang.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 844
PELATIHAN MEMBUAT KURSI DAN MEJA ANTIK DARI LIMBAH SERPIHAN KAYU GERGAJIAN PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO Amran dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 845
PELATIHAN MEMBUAT PERAHU NELAYAN (LOPI PALLANRA) SAMBUNGAN PAPAN PADA KELOMPOK MASYARAKAT NELAYAN DI DANAU TEMPE Laode Aliya dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 846
PELATIHAN METODE PENGAJARAN AQUATIK DENGAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN BAGI ANAK USIA TK PADA GURU TK SE-DIY Abstrak
Ketut Tantri Ilmu Keolahragaan Univ. Negeri Yogyakarta
Program pengabdian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman guru taman kanak-kanak terhadap konsep pembelajaran aquatik dalam pendidikan jasmani bagi anak-anak usia dini (TK). Selain itu program ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan berbagai bentuk aktivitas aquatik yang cocok dan dapat digunakan bagi proses pembelajaran anak-anak TK di Kota Yogyakarta serta sebagai referensi bagi guru-guru TK di dalam memilih aktivitas aquatik untuk pembelajaran anak didiknya. Populasi yang digunakan dalam pengabdian ini adalah guru-guru taman kanak-kanak yang berada di wilayah Kota Yogyakarta. Dalam pengabdian ini peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 105 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan digunakan metode seminar dengan ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang teori dan konsep pembelajaran aktivitas aquatik sangant dibutuhkan dan bermanfaat bagi guru-guru TK di Jogyakarta untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam memodifikasi media pembelajaran pada aktivitas aquatik dengan memberikan metode permainan yang menyenangkan bagi peserta didik. Terbukti antusiasme peserta saat memunculkan ide-ide kreatif mereka dalam menciptakan dan atau memodifikasi media dan bentuk permainan yang menyenangkan. Kata kunci : Metode Pengajaran Aquatik, Modifikasi Media Pembelajaran
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 847
PELATIHAN MITIGASI DAN WARNING SYSTEM DALAM MENYIKAPI BENCANA TSUNAMI PADA MASYARAKAT DI PANTAI TAMBAN, DESA TAMBAKREJO, SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG Abstrak
Fitria Hanim Rifais Univ. Negeri Malang
Pada akhir kegiatan pelatihan diharapkan masyarakat memiliki bekal pengetahuan, wawasan terhadap penanggulangan bencana disaster management, meliputi : tahap sebelum terjadi bencana (upaya pencegahan, mengurangi resiko dan siap siaga), tahap saat terjadi bencana (peringatan dini,emergensi) dan tahap setelah terjadi bencana (rehabilatasi dan rekontruksi). Adapun cara-cara yang ditempuh dalam pengusahaan alternatife keselamatan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami adalah sebagai berikut : 1. Pra Kondisi, dan 2. Penyuluhan Kegiatan Pelatihan Mitigasi dan Warning System dalam menyikapi bencana Tsunmai pada masyarakat desa Tambakrejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan kemasyarakatan, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan membawa masyarakat lebih waspada dengan bekal pengetahuan, wawasan terhadap penanggulangan bencana disaster management, meliputi : tahap sebelum terjadi bencana (upaya pencegahan, mengurangi resiko dan siap siaga), tahap saat terjadi bencana (peringatan dini,emergensi) Kata kunci : pelatihan, imitigasi, warning
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 848
PELATIHAN OLAH QALBU (HATI) UNTUK MENINGKATKAN KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN) PUSAT)
Abstrak
Ferdinan Eka Lasmana, Danang Argo Sujiwo, Sa’diyaturrohmah Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta Univ. Wangsa Manggala Yogyakarta
Komitmen anggota-anggota di dalam organisasi dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup organisasi. Salah satu upaya dalam mewujudkan komitmen yang kuat terhadap organisasi adalah melalui Pelatihan Olah Qalbu (hati). Rendahnya komitmen memberikan kerugian tidak hanya kepada organisasi, tetapi juga kerugian kepada diri individu. Pegawai dapat memperoleh imbalan berdasarkan pada sejauhmana ia mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar. Pengukuran tingkat komitmen terhadap organisasi dilakukan kepada 10 orang pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat komitmen pegawai terhadap organisasi pada sebelum dengan sesudah Pelatihan Olah Qalbu (hati) (p=0,009, t=-2,601). Kata kunci : Pelatihan Olah Qalbu, Komitmen Organisasi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 849
PELATIHAN PEMANFAATAN BATANG PISANG ( MUSA PARADISIACAL) MANJADI PRODUK SHAMPO DAN BAHAN PEMBUATAN KERTAS DAUR ULANG DI DESA BANDAR SETIA Tri Sundari dkk Univ. Negeri Medan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 850
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH UDANG SEBAGAI PRODUK MAKANAN PENCEGAH KOLESTEROL DI PANGKALAN SUSUS KABUPATEN LANGKAT Didi Afwandi dkk Univ. Negeri Medan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 851
PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK GUNA MEMBUKA LAPANGAN USAHA BARU DI SEKITAR LOKASI TPA LEUWI GAJAH Abstrak
Meria Octavianti ,Rr. Astuti Siwi Utami ,Bagus W. Isattama Manajemen Komunikasi Univ. Padjadjaran Bandung
This Proggrame was held considering the disaster that happen in Leuwi Gajah 18 months ago. Since the disaster, a lot of citizen of RT 01 RW 09 Kampung Cilimus Desa Batujajar Timur Kecamatan Batujajar, lose their job. Their previous job is farmer or collecting material that could be re-use, such as plastic, nails, or material to use as compos. Now after the disaster, they lose their job, half of them is jobless, half of them try to be a farmer, or blue collar. This proggrame, we hope could give them new ability, that can help them to survive in this world by recycle material to be an economic product that could be sold in higher price. In achieving our mission, We think the best form to held this program is a one day training, that why we invite Konus (Konservasi Alam Nusantara), as a community that have a same mission with us. We invite Konus as a key speaker to give the citizen knowledge about the danger of garbage and trash in our everyday life. We also invite KKS (Klub Konservasi Sekolah) to be the facilitators in program. Trainee of this program is all age start from 5 years old boy until early fifty man. In this program married women learn how to make a cover table, hair accessories, their children learns how to make a home savings from milk can, and men learn how to make a purse from plastic wrapper. Three keywords that we think fit in this program is Reduce, Reuse, and Recycle. We hope this program could be held in other place, because trash is one of Indonesian Biggest problem. Kata kunci : sampah, anorganik,usaha baru, TPA, Leuwi Gajah
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 852
PELATIHAN PEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA PENGGUNAAN INTERNET E-COMMERCE BAGI PENGUSAHA KERAJINAN TANGAN BERBASIS EKSPOER DI KAB. SLEMAN DIY Dian Martha Yauana dkk Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 865
PELATIHAN PEMBAHARUAN DALAM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DENGAN CARA MENGAJAR MELALAUI KETERAMPILAN PROSES BAGI GURU-GURU SLTA DI DAERAH BANJARNEGERA
Abstrak
Moch Fuadi Aziz, dkk PGSD PENJAS, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Univ. Negeri Yogyakarta
Bentuk pelatihan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran dengan cara mengajar melalui keterampilan proses bagi guru-guru Penjas Sekolah Dasar di daerah Banjarnegara merupakan perwujudan dari kegiatan PKM PKMM - FIK UNY Tahun 2006. Tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek lapangan. Sasarannya adalah guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di daerah Banjarnegara. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu menerapkan kedalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi, hasil dan pengabdian ini cukup memuaskan. Hal ini dapat dibuktikan dengan semangat dan jumlah peserta. Kata kunci : Guru Penjas, Pembaharuan pendidikan dan pengajaran.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 853
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA BAGI GURU MATEMATIKA DI SMAN 1 SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU Maswan dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 854
PELATIHAN PEMBUATAN BERBAGAI EKSTRAK EMPON-EMPON UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PIJIHARJO Makruf Hidhayanto dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 855
PELATIHAN PEMBUATAN BIOINSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF JAMUR BEAUVERIA BASSIANA VUILL PADA KELOMPOK USAHA TANI " MEKAR SARI" UNTUK MEMENUHI KETERSEDIAAN BAHAN PENGENDALIAN HAMA YANG RAMAH LINGKUNGAN Abstrak
S u p a r j a n , Agus Maiwa , Muhammad Taufik Hama dan Penyakit Tumbuhan Univ. Tadulako Palu
Kelompok usahatani MEKAR SARI merupakan salah satu kelompok tani yang anggotanya sebagai warga eks transmigran yang berasal dari P. Jawa dan Nusa Tenggara, dalam pengelolaan usahataninya masih dilaksanakan secara konvensional. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi rendahnya produksi yang dihasilkan adalah serangan hama. Pengendalian hama yang dilakukan oleh petani sampai saat ini masih menitikberatkan pada penggunaaan insektisida dengan frekuensi dan dosis melebihi yang direkomendasikan. Penggunaan insektisida seperti tersebut selain mahal juga dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain munculnya hama sekunder, pencemaran lingkungan, dan menimbulkan residu insektisida pada komoditi hasil pertanian. Untuk menekan biaya pengendalian dan mengurangi dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan teknik pengendalian yang ramah lingkungan seperti pengendalian hayati dengan memanfaatkan patogen serangga. Salah satu patogen serangga yang telah dilaporkan banyak digunakan dalam pengendalian hama adalah jamur Beauveria bassiana Vuill. Jamur tersebut dilaporkan cukup efektif dalam mengendalikan berbagai jenis serangga hama. Serangga yang terinfeksi akan mati dengan tubuh mengeras, kemudian mengalami mummifikasi dan tertutup spora berwarna putih. Inokulum jamur B. bassiana dapat diperbanyak dengan cara sederhana antara lain pada media jagung giling atau dedak dan dalam waktu 21 hari hifa yang dihasilkan sudah dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida (insektisida hayati). Tujuan Program PKMM ini adalah meningkatkan ketrampilan petani dalam membuat bioinsektisida berbahan aktif jamur B. bassiana secara sederhana sehingga bioinsektisida tersebut dapat tersedia bagi petani sebagai bahan pengendali hama yang murah dan aman baik bagi pengguna maupun bagi lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan dan pelatihan serta demplot aplikasi. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan dilakukan dalam bentuk kelompok, dan masing-masing kelompok yang telah dilatih diharapkan dapat menyebarluaskan kepada anggota masyarakat lainnya. Hasil yang dicapai selama pelaksanaan program PKMM ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilann petani kelompok sasaran yang ditandai dengan kemampuan petani membuat bioinsektisida berbahan aktif B.bassiana secara sederhana sehingga petani tersebut tidak perlu menggunakan insektisida kimia untuk pengendalian hama komoditi usahataninya. Kata kunci : Bioinsektisida, Jamur Beauveria bassiana Vuill, Pengendalian Hama, Ramah Lingkungan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 856
PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE BANANA SKIN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG UNTUK MENINGKATKAN PENGHASILAN MASYARAKAT DI SENTRA INDUSTRI KECIL PENGRAJIN SALE PISANG DI DESA GANDRUNG MANIS KECAMATAN GANDRUNGMANGU KAB. CILACAP
Abstrak
Mahdalena, Uki Nurani Hapsari, Maryati Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto Farmasi S1 Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Nata de Banana Skin ini adalah guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara membuat Nata de Banana Skin dari limbah kulit pisang. Selain itu masyarakat dihimbau menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan dari limbah kulit pisang melalui pelatihan pembuatan Nata de Banana Skin, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Serta dapat menjadi alternatif usaha untuk meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar industri kecil pengrajin sale pisang. Penelitian ini dilakukan denga beberapaa tahap antarai laia pegenalan tentang Nata de Coco serta cara pembutaannya. Terakhirkalinya adalah denga mensosialisasika kepada masayarakat. Pemanfaaatan kulit pisang jauh dari pemikiran masyarakat. Alagah lebihbaiya bila kulit pisang yang diaggap sebagai sampah dapat dimanfaaka oleh masyarakat untuk meningkatkan penghasilan, di sentra industri pengrajin sale pisang di Desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Kata kunci : PELATIHAN, pisang, MASYARAKAT
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 857
PELATIHAN PENGGUNAAN CAMPURAN SEMEN KERAMIK DAN CAT TEMBOK UNTUK MELINDUNGI BANGUNAN GAPURA HASIL KERAJINAN MASYARAKAT DESA KAPAL, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BANDUNG BALI.
Abstrak
I Wayan Tastra, I Ketut Putra Yasa, I Wayan Japa Gunawan, I Ketut Wijaya Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Mipa, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, Singaraja IKIP Negeri Singaraja
PKM bidang Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami masyarakat pengerajin bangunan gapura di desa Kapal, yaitu gapura yang diproduksi mudah ditumbuhi lumut atau jamur (faktor biologis), terkikis oleh angin serta cepat berubah warna (faktor non biologis) apabila tidak dilindungi dengan pelapis tertentu. Selain itu, konsumen banyak yang memerlukan bangunan gapura yang awet dan menarik. Alternatif yang ditempuh adalah melapisi permukaan bangunan gapura dengan menggunakan campuran semen keramik, cat tembok, dan air. Namun cara dan sarana tersebut, belum banyak diketahui oleh masyarakat pengerajin bengunan gapura di desa Kapal, sehingga perlu dilaksanakan pelatihan penggunaan campuran tersebut untuk melindungi permukaan bangunan gapura sekaligus menambah nilai artistik bangunan dengan menggunakan variasi warna tertentu. PKMM ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan kepada masyarakat/pengerajin bangunan gapura tentang perbandingan dosis antara semen keramik, cat tembok, dan air yang tepat agar efektif untuk melindungi permukaan bangunan gapura dari kerusakan akibat faktor biologis dan non biologis, (2) melatih masyarakat/pengerajin tentang cara menggunakan campuran semen keramik, cat tembok, dan air untuk melindungi permukaan bangunan gapura dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor biologis dan non biologis. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi/tanya jawab, demonstrasi, dan praktik. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang pengerajin yang ada di lingkungan desa Kapal. Dari pelatihan, masyarakat mengetahui dan terampil dalam hal: (1) menentukan perbandingan dosis antara campuran semen keramik, cat tembok, dan air dengan perbandingan 1 : 1 : 3 (1 kg semen keramik, 1 kg cat tembok, dan 3 liter air), (2) melapisi bagian bangunan gapura dengan menggunakan campuran tersebut. Kata kunci : Pelatihan, Campuran, Semen keramik, Cat tembok, Gapura.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 858
PELATIHAN PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK TRAX MAKER BAGI GURU SMK BIDANG STUDI PRAKTEK ELEKTRONIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DESAIN JALUR TRACK PCB DI SMK KOTA MEDAN
Abstrak
Sudirman Sitorus Anggota :- Dedi Darmadi Sudirman Sitorus,Dedi Darmadi,Desy wahyuni Chairuniza Univ. Negeri Medan
Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian pada Masyarakat(PKMM) yang kami ajukan bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam menganalisa dan merakit rangkaian elektronika pada Guru SMK jurusan teknik elektronika. Agar mutu lulusan SMK di kota Stabat meningkat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dari pelatihan ini diharapkan kemampuan analisa dan merakit rangkaian elektronika lulusan SMK di kota Stabat meningkat, setelah para guru rangkaian elektronika mendapat pelatihan akan software Circuit maker. Dari pelatihan tersebut guru dapat mengoptimalkan Laboratorium Komputer dan memotifasi para siswa. Selain itu biaya operasional untuk praktek rangkaian elektronika dapat ditekan seminimal mungkin. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam: 1)Meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di Kota Stabat Kabupaten Langkat sehingga mampu membangun daerahnya sendiri dan bangsa ini. 2)Membuka wawasan masyarakat khususnya guru rangkaian elektronika dan meningkatkan keterampilan komputer dengan bantuan pelatihan komputer dengan program aplikasi circuit maker. 3)Mampu mengoperasikan komputer sebagai salah satu keterampilan yang dituntut dalam dunia kerja dan era globalisasi. 4) Memajukan masyarakat agar tidak gagap akan teknologi komputer. 5) Mengoptimalkan penggunaan laboratorium komputer dan mengurangi biaya operasional pengajaran, serta menambah teknik pengajaran. Kegunaan PKM pengabdian masyarakat ini bagi perguruan tinggi adalah: 1)Turut menyumbangkan pikiran yang positif yang diperlukan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber daya manusia di kota Stabat Kabupaten Langkat, sehingga mampu bersaing di pembangunan daerah dan dunia kerja di era globalisasi. 2) Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengabdian pada masyarakat bidang elektronika khusunya mengenai teknik digital. 3) memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan krektivitas dibidang program aplikasi komputer. Manfaat kegiatan PKM pengabdian masyarakat ini bagi bangsa dan negara adalah: 1) Membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Stabat Kabupaten Langkat, sehingga mampu membangun daerahnya sendiri dan indonesia secara umumnya. 2) Membantu pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dibidang teknologi komputer. 3) Membantu pemerintah dibidang pendidikan khususnya dalam belajar dan pengajaran. Merujuk pada tujuan yang ingin dicapai, maka kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dikembangkan model pengajaran pelatihan ini terdiri dari sepuluh langkah yaitu: 1) menentukan tujuan, 2) mengadakan analisis pengajaran, 3) penentuan kemampuan awal, 4) menulis tujuan instruksi onal, 5) mengembangkan alat ukur hasil belajar, 6) mengembangkan strategi instruksional, 7) pengembangan dan pemilihan bahan pengajaran, 8) perencanaan dan pelaksanaan evaluasi formatif, 9) revisi pengajaran, 10) perancangan dan pelaksanaan evaluasi sumatif. Program Kreativitas Mahasiswa ini berlangsung selama 6 Bulan yaitu bulan april sampai dengan September. Lokasi kegiatan penelitin ini dilakukan di laboratorium komputer SMK Negeri 1 Stabat. Dipilihnya sebagai tempat pelaksananan karena tersedia laboratorium komputer dan letaknya di kota Stabat. Kegiatan Program Kreativitas mahasiswa, ini pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahapan Pekerjaan, yaitu: Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyusunan laporan. Kata kunci : Penggunaan, Perangkat lunak, SMK, Elektro
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 859
PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH BIOMASSA SKALA RUMAH TANGGA SEBAGI BRIKET ARANG DALAM UPAYA MENGHASILKAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN Abstrak
Yuli Dwi Gunarso, Sri Nanik Sugiyarmi, Emi Susanti Teknik Mesin Poltek Negeri Semarang
Timbulan sampah yang semakin meningkat di Desa Ngepungrojo dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah organik, serbuk gergaji, sekam padi dan kanji merupakan bahan yang digunakan sebagai briket arang. Sampah bio masa yang jumlahnya berlebihan belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan program PKMM adalah mengurangi dan memanfaatkan timbunan sampah yang semakin meningkat dengan memanfaatkan menjadi bio arang sebagai energi alterantif untuk substitusi bahan bakar yang jumlahnya semakin menipis. Pembuatan briket bio arang ini dengan metode pirolisis. Hasil yang diperoleh adalah briket bioelaku dosenarang dengan komposisi 80% sampah organik, 10% sekam padi dan 10% kanji dengan nilai kalor 4470 kalori/gr. Kata kunci: briket bioarang, pirolisis, nilai kalor Kata kunci : Pengolahan Sampah, Biomassa, Briket Arang, Sumber Energi Alternatif
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 860
PELATIHAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMIS BUAH KELAPA MENJADI VIRGIN COCONUT OIL DAN NATA DE COCO DI DUKUH NGASEMAN, DESA HARGOREJO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO Abstrak
AHMAD FAUZI, YUDHI WIJAYA, KRISNA ANDHI NUGRAHA, SUNARTO Teknik Kimia Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Tanaman kelapa adalah salah satu tanaman yang memberikan banyak manfaat dari berbagai jenis bagiannya. Salah satunya yaitu buah kelapa yang bisa diolah menjadi berbagai jenis produk yang bermutu diantaranya adalah produk Virgin Coconut Oil (Minyak Kelapa Murni) dan Nata de Coco yang mempunyai nilai ekonomis tinggi jika dikembangkan menjadi suatu usaha. Melihat potensi pedesaan di Hargorejo khususnya Dukuh Ngaseman sebagai penghasil kelapa yang kurang dimanfaatkan secara baik, maka perlu dilakukan suatu upaya pemanfaatan potensi pedesaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan teknologi sederhana yang mudah diterapkan oleh masyarakat pedesaan menjadi suatu usaha kecil menengah. Virgin Coconut Oil dan Nata de Coco merupakan hasil produk hasil olahan buah kelapa yang akhir-akhir ini memberikan prospek yang cerah dalam pengembangannya. Virgin Coconut Oil dihasilkan dari daging buah kelapa yang menggunakan metode pancingan dalam mendapatkan minyak tersebut. Sedangkan Nata de Coco dihasilkan dari fermentasi air kelapa dengan perantara bakteri Acetobacter xylinium pada kondisi tertentu. Melihat peluang di atas maka perlu suatu langkah terpadu dalam mengenalkan Virgin Coconut Oil dan Nata De Coco kepada masyarakat pedesaan secara mandiri. Metode yang dilakukan adalah “sosialisasi melalui pelatihan terpadu” yang secara sinergis melibatkan transfer teknologi (oleh kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia), dukungan pemerintah (melalui Kepala Dukuh, Kepala Desa, dan Camat), dukungan instansi terkait (Dinas Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan Kabupaten Kulon Progo, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo). Setelah pelatihan, langkah berikutnya adalah pemasaran produk melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar produk VCO dan Nata de Coco dukuh Ngaseman dapat dipasarkan secara lebih meluas. Kata kunci : Virgin Coconut Oil, Nata De Coco, Kabupaten Kulon Progo
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 861
PELATIHAN TEKNIK EDITING GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN PHOTOSHOP BAGI FOTOGRAFER PEMULA DI YOGYAKARTA Abstrak
Ana Eka Suryati, Maria Qibthia, Tri Esti Puji Utami Pendidikan Akuntansi Univ. Negeri Yogyakarta
Pelatihan Teknik Editing Gambar dengan Menggunakan Photoshop bagi Fotografer Pemula di Yogyakarta adalah suatu program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk: (1) mengenalkan pada fotografer pemula di Yogyakarta tentang teknik editing gambar dengan menggunakan photoshop, (2) membantu fotografer pemula di Yogyakarta untuk menguasai program tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun, (3) diharapkan dengan mengetahui atau menguasai program photoshop, fotografer pemula di Yogyakarta bisa menerapkannya di dunia kerja. Pelatihan photoshop ini diperuntukkan bagi fotografer pemula di Yogyakarta yang belum mengenal ataupun menguasai program photoshop. Untuk mendapatkan peserta (fotografer pemula) dilakukan observasi terhadap fotografer freelance yang sedang melakukan aktivitas pemotretan pada acara wisuda di UNY. Melalui observasi tersebut didapatkan informasi mengenai Paguyuban Fotografer Yogyakarta (PFY) yang kemudian terjalin kerjasama dengan mereka. Disamping itu, perekrutan peserta dilakukan melalui pendaftaran yang dilaksanakan dari tanggal 8 Mei sampai dengan 11 Mei 2006. Pelatihan tersebut dibimbing oleh 3 orang pelatih dengan metode ceramah dan demonstrasi. Untuk mengetahui dan menilai kemampuan peserta mengenai program photoshop serta keberhasilan program pelatihan, dilakukan beberapa kali pengisian quesioner. Quesioner pertama yakni quesioner dari pelatih yang berupa soal. Soal ini merupakan pretest yang diberikan kepada peserta untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan peserta mengenai photosop sebelum dilakukan pelatihan. Setelah dilakukan Pretest, pemateri memberikan latihan photoshop kepada peserta dengan fasilitas 1 buah komputer untuk 1 orang peserta. Dalam pelatihan ini diberikan berbagai materi mengenai photoshop. Selain dari test tertulis yang dilakukan oleh pelatih hasil penguasaan materi juga dapat diketahui dari hasil editing gambar yang dilakukan oleh peserta. Untuk mengetahui kemanfaatan program, panitia memberikan quesioner kepada tiap peserta mengenai manfaat dan hasil yang diperoleh dari pelatihan teknik editing gambar dengan menggunakan photoshop. Secara garis besar program ini dapat dikatakan berhasil karena peserta merasakan manfaat dari adanya pelatihan ini. Pelatihan photoshop ini ternyata dapat memberikan motivasi bagi peserta untuk berkarya, memperdalam fotografi hingga mendirikan usaha dengan berbekal keterampilan photoshop yang telah dimiliki. Oleh karena itu, sebagian besar dari peserta ingin lebih memperdalam program photoshop karena program ini disadari oleh peserta (fotografer pemula) dapat menunjang profesi mereka. Kata kunci : editing gambar, fotografi pemula.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 862
PELATIHAN TEKNIK PENGHEMATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR (BENSIN) SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA MENANGGULANGI KENAIKAN HARGA BBM DAN MENGURANGI TINGKAT POLUSI AKIBAT EMISI BAGI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG FELIX AYANDA ,IGNASIUS KUNDA ,WILHELMUS CHARLES WU ,SOLEMAN BANUNAEK Teknik Mesin Univ. Nusa Cendana Kupang
Abstrak
Latar belakang dari pelatihan ini adalah mengatasi naiknya harga BBM (bensin) yang semakin dan terus melonjak serta mengurangi tingkat polusi akibat emisi gas buang. Tujuan dari pelatihan ini dimaksudkan agar peserta dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus dalam pengiritan bahan bakar yang tepat sehingga tidak berdampak buruk bagi kondisi kendaraan serta dapat mengurangi emisi gas buang yang merusak lingkungan. Metode yang digunakan dengan metode ceramah dalam hal memberikan materi serta metode demonstrasi di mana langsung mengadakan praktek. Hasil pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa melalui cara berkendaraan yang benar, bahan bakar yang sesuai, setingan karburator yang benar, serta pemakaian magnet dapat menghemat pemakaian bahan bakar (bensin). Kata kunci : Bahan Bakar, Teknik Penghematan, Polusi, Kenaikan Harga BBM
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 863
PELATIHAN TRANSPLANTASI KARANG BAGI MASYARAKAT PANTAI LAMPUUK, KABUPATEN ACEH BESAR NAGGROE ACEH DARUSSALAM Abstrak
Munandar, Yulizar, Rahkmat Dirgantara , Satria Putra Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
Kondisi terumbu karang di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya di Aceh Besar sangat memprihatinkan pasca tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Hal ini menyebabkan kerugian baik secara ekoligis maupun ekonomis. Oleh karena itu upaya untuk melestarikan serta rehabitasi fungsi ekosistem terumbu karang di Pantai Lampuuk harus sedapat mungkin melibatkan masyarakat, melalui peningkatan kesadaran dan transfer teknologi untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan sumberdaya terumbu karang di Pantai Lampuuk Kabupaten Aceh Besar NAD, serta memberikan ketrampilan kepada masyarakat setempat dalam hal transplantasi terumbu karang. Transplantasi karang adalah suatu metode penanaman dan penumbuhan suatu koloni karang baru dengan metode frakmentasi. Koloni baru tersebut berasal dari potongan suatu induk koloni tertentu. Karang dapat dipindahkan dari sebuah terumbu karang dan ditransplantasikan pada substrat alam pada terumbu yang telah rusak. Dalam kegiatan ini diberikan pengetahuan singkat dan praktek lapangan secara langsung mengenai transplantasi terumbu karang kepada 10 orang warga Lampuuk. Hasil pelatihan berupa 10 buah substrat transplantasi terumbu karang yang langsung dipasangkan pada 2 buah rak transplantsi didalam perairan Lampuuk pada kedalaman 1-2 m. Karang yang ditransplantasikan adalah dari genus Acropora sp. Hasil pengukuran terakhir terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup diperoleh hasil bahwa tingkat ketahanan hidup karang mencapai 90% dengan pertambahan panjang karang berkisar 1-5 mm. Kondisi perairan Lampuuk masih berada dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan terumbu karang. Kata kunci : pelatihan, karang, masyarakat, pantai
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 864
PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATA BARA DAN KANTONG PLASTIK (HDPE/LDPE) MENJADI AGREGAT RINGAN SISNTENTIK DI KOTA CILEGON Basuki Hadi dkk Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Serang - Banten
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 866
PEMANFAATAN ALAT PENJERNIH AIR UNTUK AIR PDAM YANG DIKONSUMSI WARGA KOMPLEKS PERUMAHAN POLITANI
Abstrak
Reni Luzi, Ihsan Harahap, Sriwahyuni, Alefka PS Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Universitas Andalas, Payakumbuh Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kehidupan, baik untuk manusia, hewan maupun tumbuhan. Komponen utama yang menyusun tubuh makluk hidup adalah air. Zat- zat organik, hasil fotosintesis, gas dan hormon, semuanya diangkut dalam larutan dengan pelarut air. Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Sebagian besar keperluan sehari - hari manusia memerlukan air, antara lain sebagai mencuci, pengairan sawah, kolam ikan, tempat pembuangan, alat transportasi dan rekreasi. Agar didapatkan kehidupan yang sehat dibutuhkan banyak air bersih sehingga tidak menganggu kesehatan manusia. Air yang umum dikonsumsi oleh masyarakat adalah air yang dikelolah oleh PDAM. Air produksi PDAM Harau yang sampai ke konsumen tampak sedikit berwarna, keruh dan tidak enak di konsumsi, sehingga mengurangi nilai estetikanya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka kami mencoba mempraktekkan membuat alat penjernih air yang tidak mahal biayanya dan mudah membuatnya. Alat ini kami buat bertujuan untuk menjernihkan air PDAM Harau yang di konsumsi oleh masyarakat warga Komplek Perumahan Politani. Kata kunci : Air , alat penjernih, bersih.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 867
PEMANFAATAN ALIRAN SUNGAI BAH BOLON SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA DI KECAMATAN DOLOK MERAWAN, SERDANG BEDAGAI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN DAERAH SEKITAR DALAM ERA OTONOMI DAERAH
Abstrak
Syahfitra Harahap, Yatman Sukri, Mhd Herwin, Mhd Tazli Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Medan, Medan Univ. Negeri Medan
Sungai bahbolon adalah sebuah sungai yang mengalir di sepanjang Kabupaten Serdang Bedagai. Sungai ini juga urat nadi kehidupan bagi yang berada di sekitarnya. Airnya yang jernih dan bebatuan yang besar-besar merupakan daya tarik yang dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan daerah dan warga sekitar yang masih kurang dikelola untuk pariwisata. Selain itu aksessibilitas Sungai Bah Bolon dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Program yang mengembangkan aliran sungai Bah Bolon sebagai daerah tujuan wisata diharapkan dapat membantu warga sekitar aliran sungai ini mempunyai penghasilan dari bidang pariwisata. Sekaligus menjaga kelestarian lingkungan aliran sungai Bah Bolon tersebut. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah metode dengan pendekatan kepada masyarakat di sekitar aliran sungai Bah Bolon dengan bersama-sama mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang timbul. Sehingga didapatlah sebuah keputusan untuk mengembangkan camping ground yang bernama Ancol Camping Ground. Areal ini merupakan areal yang diperuntukan untuk rekreasi perkemahan di aliran sungai Bah Bolon. Dimana sangat mendukung kegiatan kemah/ camping karena banyak persyaratan untuk areal camping yang telah terpenuhi seprti air, letak tenda/ cam dan hutan. Untuk mengembangkan camping ground ini dibutuhkan promosi yang gencar baik promosi menggunakan media elektronik maupun media cetak. Dan promosi yang baik adalah promosi yang dapat menarik minat orang untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kata kunci : Aksessibilitas, camping ground, promosi, iklan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 868
PEMANFAATAN HIDROPONIK DENGAN DESAIN NUTRIENFILM TECHNIQUE (NFT) PADA THE Abstrak
Desy Firtanti dkk Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura
Pengabdian ini dilakukan dalam rangka kegiatan program kreativitas mahasiswa. Ada pun kegiatan yang di laksanakan adalah pemanfaatan hidroponik dengan system NFT ( nutrient film technique ) pada lahan kritis. Kegiatan ini merupakan suatu percontohan bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang tanah mereka kurang subur terutama pada lahan yang kritis. Pengabdian ini dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat guna meningkatkan hasil pertanian dan penghasilan yaitu dengan menggunakan desain system NFT. Selain itu bertujuan juga untuk meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat dengan cara menerapkan system NFT dari menjual hasil pertanian mereka dalam waktu singkat. Kata kunci : Hidroponik, NutrienFilm Technique, NutrienFilm Technique
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 869
PEMANFAATAN JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN BIOGAS DI KECAMATAN GAMBUT, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Adnan dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 870
PEMANFAATAN KOMPOS DALAM UPAYA MENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS TANAMAN NILAM PADA TANAH BERPASIR DI DESA PETUK BUKIT, KEC. RAKUMPIT KOTA PALANGKARAYA Carolina Septiani dkk Univ. Palangkaraya
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 871
PEMANFAATAN KULIT BUAH PETAI CINA SEBAGAI PELAPIS CENDERAMATA YANG BERNILAI SENI DAN EKONOMI Amir Ali dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 872
PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI ROTI (KULIT TELUR) UNTUK KEGIATAN PROSUKSI ESTETIK GUNA MENAMBAH PENGHASILAN PANTI ASUHAN Otiex Kusuma Prahasti,Sari Ayu Wibawani,Dewi Maisaroh,Puguh Dian Palupi,Retno Winih Sari Teknologi Industri Univ. Negeri Malang
Abstrak
Industri roti Cinta Sari dalam satu hari menghasilkan 2500 buah roti manis. Pembuatan sejumlah roti tersebut menghabiskan 31,25 kg telur. Dampak dari produksi roti, terbuang limbah kulit telur sebanyak 3 kg per hari. Selama ini limbah kulit telur terbuang sia-sia sebagai sampah dan belum dimanfaatkan. Disisi lain, terdapat Panti Asuhan Nurul Abyadh yang letaknya berdekatan dengan pabrik roti Cinta Sari. Panti Asuhan tersebut dihuni oleh 35 anak asuh, yang masih bersekolah di SD, SLTP, dan SMK Jurusan Administrasi. Selama ini Panti Asuhan menggantungkan dana dari donator dan pemerintah yang hanya berjumlah Rp 5.000.000,00 per bulan. Sedangkan anak Panti Asuhan tersebut masih memiliki waktu luang yang dapat diisi dengan kegiatan positif. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu diadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dapat memanfaatkan waktu luang anak Panti Asuhan, dengan memanfaatkan limbah kulit telur. Dengan adanya kegiatan ini makalimbah kulit telur dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat produk estetik berupa kaligrafi, bunga dan aksesoris. Hasil kegiatan diharapkan dapat dijadikan sumber penambah penghasilan bagi Panti Asuhan, dan anak Panti Asuhan dapat hidup mandiri setelah keluar dari Panti. Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada anak Panti Asuhan Nurul Abyadh adalah metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, dan praktek. Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan ini dapat dikatakan berhasil, karena jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini melebihi target. Jumlah produk yang dibuat oleh peserta lebih banyak dari jumlah produk yang ditugaskan, dan peserta masih mengharapkan adanya kegiatan lanjutan. Kata kunci : limbah, roti, industri, produksi, panti asuhan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 873
PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA (BIOGAS) Abstrak
L a r u s i,Sulfadly,Fajaruddin Natsir,Fachruddin,Manadir Mesin Univ. Hasanuddin Makassar
Blotong merupakan limbah pabrik dengan nilai kalori yang tinggi yaitu 1350 kal/gr, sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai suatu bahan bakar alternatif. Blotong yang dihasilkan oleh pabrik gula Arasoe yang bertempat di Desa Arasoe Kecamatan Cina Kabupaten Bone dengan jarak ±350 km dari Kota Makassar menjadi suatu masalah lingkungan bagi penduduk di daerah tersebut. Pemanfaatan blotong sebagai bahan bakar rumah tangga (biogas) menjadi salah satu solusi dari masalah tersebut. Tanggal 13-14 Mei 2006 di desa Arasoe telah dilaksanakan penyuluhan dan pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan limbah pabrik gula (blotong) menjadi sesuatu yang lebih berguna dengan menjadikan bahan bakar untuk rumah tangga (biogas). Masyarakat dilatih dan dibimbing dalam pembuatan biogas sehingga masyarakat tersebut mengetahui dan dapat membuat biogas dari blotong dengan mandiri. Kata kunci : Biogas dan Limbah Blotong
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 874
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU UNTUK MEDIA TANAM JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG
Abstrak
Neni Isnawati, Sutrisno, Pei Misterino, Ekawati Budi Utaminingsih, Lukman Afandy. Pertanian/Hortikultura Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Tujuan dari penelitian ini memperkenalkan teknik baru mengolah limabag seuk gergaj menjadi benda ya bermanfaat. Beberapa tahap yang kami lakuakn antara laian permohonan ijin kepapa masyarakat, kemudian sosialisasi terhadap masyarakat. Dan melakukan teknik pembuatan media pembenkan benih jamur. Diharapkan dena penelitia ini asayarakat lebih taggap terhadap lingkungannya, bahwa banyak limbah yang potensial sekali dimanfaatan. Kata kunci : Pemanfaatan, Limbah, Jamur
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 875
PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA POKOK BAHASAN BANGUNAN DATAR DI SD NEGERI 347 BANJAR JAWA SINGARAJA Putu Agus Eka Mastika Yasa dkk IKIP Negeri Singaraja
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 876
PEMANFAATAN MODUL ANTARMUKA SERBAGUNA SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM FISIKA DI SMA NEGERI I BINUANG KALIMANTAN SELATAN
Abstrak
Siti Nila M., Khairatin Nisa, Hartanti, Risna Uswatun H., Maula Ariefianti Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
Modul antarmuka serbaguna adalah sebuah kit elektronis yang dirancang sendiri dengan menggunakan Integrated Circuit (IC) Analog to Digital Converter, ADC0809. Dengan penambahan komponen rangkaian PPI8255, modul antarmuka ini dapat diantarmuka (interfacing) ke Personal Komputer. Modul antarmuka ADC0809 dikatakan sebagai modul serbaguna karena dapat mengantarmuka banyak rangkaian-rangkaian elektronika sederhana. Modul antarmuka serbaguna dapat digunakan sebagai media peningkatan mutu pembelajaran dan praktikum fisika, yang telah diterapkan di SMA Negeri 1 Binuang Kalimantan Selatan. Metode dan tahapan pelaksanaan yang diterapkan sebagai pemanfaatan modul antarmuka dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini melalui tahapan : tahap persiapan, tahapan pembuatan modul antarmuka serbaguna di laboratorium, pendampingan dan tutorial ke SMA Negeri I Binuang yang meliputi kuliah umum dan penjelasan teori dan aplikasi, peragaan dan penggunaan Modul, publikasi dan pelaporan, keberlanjutan dan tanggapan dari pihak SMA Negeri I Binuang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu : pembuatan program pengendali dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal ver 6.0, pengaturan akhir perangkat keras yang meliputi konfigurasi ADC0809 dengan PPI8255, hasil pengukuran dan kalibrasi yang merupakan data proses oleh rangkaian antarmuka serbaguna. hasil pengamatan dan visualisasi serta tanggapan dari peserta tutorial dan pendampingan SMA Negeri 1 Binuang. Dari hasil survey (questioner) membuktikan bahwa pelaksanaan program ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelajar mengenai konsepkonsep fisika sehingga menambah minat para siswa dalam mempelajari ilmu-ilmu Fisika. Kata kunci : Antarmuka, ADC0809, PPI8255
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 877
PEMANFAATAN RUMAH ASAP KOPRA DAN DRUM PENGASAP SEDERHANA UNTUK PENGASAPAN IKAN PARI PADA MASYARAKAT NELAYAN BERKEBUN KELAPA DI TELUK SAMPIT KOTAWARINGIN TIMUR Elyas dkk Univ. Palangkaraya
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 878
PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK-KANAK
Abstrak
Ismariyati, Mulyono, Asroful Anam HP Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta Univ. Sebelas Maret Surakarta
Tujuan Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini menciptakan suasana yang menyenangkan di TK sebagai taman bermain sambil belajar dengan gambargambar yang ditorehkan pada dinding tembok luar ruang kelas di TK Pertiwi III mdan TK Pertiwi IV Ngringo Jaten Karanganyar. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk karya visualisasi mural yaitu gambar-gambar binatang msesuai dengan tema kegiatan yang ada pada kurikulum di TK dengan menggunakan metode koordinasi tim, survey lapangan, persiapan media, persiapan bahan dan alat, pengecatan dan finishing. Sasaran dari visualisasi mural ini adalah tembok luar ruang TK Pertiwi III dan TK Pertiwi IV Ngringo, Jaten, Karanganyar. Kegiatan ini terlaksana mulai bulan maret sampai dengan Mei 2006. Simpulan dari kegiatan ini adalah (i) terlaksananya pengabdian masyarakat dalam bentuk visualisasi mural. (ii) memperkenalkan dunia binatang kepada peserta didik. (iii) menjadikan taman bermain di TK lebih menyenangkan. Dan (iv) diketahuinya model pengerjaan visualisasi mural. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PKMM ini adalah cuaca yang kurang mendukung yaitu sering hujan dan kendala naiknya harga bahan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Solusi dari permasalahan diatas untuk kendala cuaca dapat diatasi dengan memasang deklit ketika mengerjakan visualisasi mural, sedangkan untuk kenaikan harga bahan dapat diatasi dengan penggunaan bahan dan alat yang lain yang sama kualitasnya namun dengan harga yang lebih rendah, selain itu dengan tidak membeli bahan jadi melainkan dengan mencampur warna sendiri. Kata kunci : seni visual, mural, dunia binatang, peserta didik
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 879
PEMANFAATAN SERAT TANAMAN SANSEVIERA SEBAGAI ALAT ALTERNATIF BAHAN BAKU BENANG TENUN Siti Khalimah Sa'diyah dkk Inst. Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 880
PEMANFAATAN WAKTU TUNGGU JASA ANGKUTAN UMUM DENGAN MEMBACA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN MENINGKATKAN KECERDASAN MASYARAKAT Sigit Setiawan dkk Inst. Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 881
PEMANFATAN BAMBU UNTUK PEMBUATAN POMPA AIR SEDERHANA Abstrak
Ruslandi,Dwi Diana Sulistyaningsih,Dwi Yuli Anggoro Setyaningsih Mipa Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura
Pemenuhan kebutuhan air di daerah pedesaan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan air di daerah pedesaan serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya hayati yang banyak terdapat di Papua. Pengabdian ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat pedesaan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan metode percontohan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa air naik dari tabung penghisap disalurkan melalui tabung penyalur menuju dalam bak penampungan air. Pompa air sederhana ini memiliki daya kemampuan hisap air dari sumur sebesar satu atmosfer per sepuluh meter. Pompa air sederhana dari bambu ini mampu menyerap air sedalam enam sampai tujuh meter. Kata kunci : pompa, torak, tabung.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 882
PEMANFATAN MAKANAN TRADISIONAL SALA LAUAK YANG DIPERKAYA DENGAN IKAN DAN RED PALM OIL (RPO) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN DAN VITAMIN A UNTUK MASYARAKAT RAWAN GIZI BURUK Andwini Prasetya ,Suharidi,Miarti,Septy Efriani,Hanifah Hastri Univ. Bengkulu
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 883
PEMANTAUAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS RANCABUNGUR DESA SUKARINDIK INDHIANG TASIKMALAYA TAHUN 2005
Abstrak
Heni Wahyuni, Hevi Husnul Khotimah, Inan Nuraeni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati, Tasikmalaya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati Tasik Malaya
Kegiatan ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa dengan kreasi Pengabdian pada Masyarakat yang berjudul “ Pemantauan Gizi Buruk Di Puskesmas Pembantu Sukarindik Desa Sukarindik Indihiang Tasikmalaya Tahun 2006. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sukarindik ini dilatarbelakangi dengan angka kejadian gizi buruk yang terjadi I desa ini dari tahun ke tahun semakin meningkat dan salahsatunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Program kreativitas Mahasiswa Masyarakat (PKMM) ini bertujuan untuk memberikan makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi buruk dan melaksanakan KIE Komunikasi Informasi Edukasi). Metode yang digunakan dalam kegiatan PKMM ini yaitu metode True Experimental dengan desain pretest dan posttest. Adapun sample PKMM ini sebanyak 10 orang yang merupakan populasi dari penderita gizi buruk di Desa Sukarindik. Hasil pemantauan ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi rendah sebesar 80% dari seluruh jumlah penderita gizi buruk dan berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 80 % berpendidikan SD. Berdasarkan hasil pemantauan ini, untuk Puskesmas Pembantu Sukarindik disarankan agar menjadi bahan masukan dalam program berikutnya serta dapat memantau dan menangani masalah kesehatan khususnya mengenai gizi buruk di wilayah kerjanya. Kata kunci : Gizi, puskesmas, desa
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 884
PEMASAYRAKATAN PENGGUNAAN NEMATODA UNTUK PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP RAYAP Abstrak
Sulthon Taqdir Alifirdaus, Ahmad Fatoni Faqih, Arifur Rahman, M. Zaenuri FKIP/Biologi Univ. Muhammadiyah Jember
Memperkenalkan pengendalian rayap dengan menggunakan nematoda. Mengajarkan teknik pengendalian rayap dengan nematoda. Menjalin kerjasama dengan kepala desa Wonorejo. Dengan ini diharapkan mahasiswa mendapatkan izin tempat untuk kegiatan tersebut. Melakukan sosialisasi kemasyarakat berupa ceramah sekaligus demonstrasi cara penggunaan nematoda. Praktek di lapangan pembasmian rayap menggunakan nematoda. Mahasiswa FKIP Biologi UNMUH Jember berhasil mensosialisasikan program Pemasyarakatan Penggunaan Nematoda Untuk Pengendalian Ramah Lingkungan Terhadap Rayap. Meskipun masyarakat merasa kesulitan mendapatkan nematoda, tetapi kami masih bisa membantu untuk mendapatkan nematoda tersebut ( tanpa mendapatkan laba / keuntungan dari masyarakat ). Masyarakat masih harus terus diyakinkan bahwa dengan menggunakan nematoda sebagai pengendali rayap, banyak manfaat yang akan diperoleh sebab selain murah, efektif, aman, nematoda merupakan pengendali rayap alami yang ramah lingkungan. Kata kunci : nematoda, ramah lingkungan,rayap
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 885
PEMBANGUNAN JARINGAN LOKAL AKSES RADIO DENGAN CORDLESS PHONE SEBAGAI SARANA AKSES KOMUNIKASI BAGI PETANI DI GUNUNG PUNTANG
Abstrak
Tririan Arianto, Mohamad Syahrul M., Agus J Shodiq, E Kurniawan, F Dewanta PS Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Pemanfaatan jarigan telepon sangat diperlukan oleh para petani di daerah yang memiliki wilayah geografis yang berbukit-bukit. Wilayah geografis yang berbukit-bukit sangat sulit dijangkau oleh jaringan PSTN biasa. Sulitnya mendapatkan sarana komunikasi telepon pada saerah tersebut sangat mempengaruhi petani dalam memasarkan produk pertanian meraka. Diperlukan jaringan telepon dengan media lain yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Jaringan telepon dengan cordless phone diharapkan mampu mengatasi permasalahan tesebut. Tema pembangunan jaringan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemakaian sarana telepon dalam membantu para petani didaerah yang berbukit-bukit untuk memasarkan produk pertanian mereka dengan mudah dan effisien. Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, cara yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan jaringan lokal akses radio. Salah satu aplikasi jaringan lokal akses radio adalah dengan teknologi cordless phone. Pembuatan jaringan telepon lokal dengan cordless phone ini memiliki dua komponen yaitu base dan subbase. Base digunakan sebagai modem penghubung antara jaringan internal STT Telkom dengan jeringan lokal Bandung. Sedangkan subbase digunakan sebagai modem pengirim yang diletakkan di kelompok tani gunung Puntang. Kedua perangkat ini digunakan untuk menganalisis aliran komunkasi antara petani gunung Puntang dengan rekanan mereka dalam pemasaran produk pertanian mereka. Selain mampu berkomunikasi dengan telepon rumah wilayah lokal Bandung, para petani juga dapat berkomunikasi dengan para pengguna yang memiliki handphone dengan nomor flexi dan esia wilayah lokal Bandung Hasil dari pembangunan jaringan telepon dengan cordless phone ini diharapkan mampu membantu petani dalam menyediakan sarana komunikasi telepon wilayah lokal Bandung yang mudah dan effisien. Kata kunci : Cordless phone, jaringan lokal, base ,subbase
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 886
PEMBERDAYAAN EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT AL FITHRAH DENGAN PRODUKSI MAKANAN SEHAT PAKET HEMAT Retno Winanti dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 887
PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI DESA GONOHARJO, KABUPATEN KENDAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ONGGOK MENJADI NATA DE ONGGOK Wahyu Hidayani dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 888
PEMBERDAYAAN KAUM BURUH WANITA MELALUI PROGRAM KETRAMPILAN HIDUP TEKNIK PEMBUATAN SUSU KEDELAI, TEMPE, DAN KERUPUK KEDELAI DI DESA KEBUN GLANTANGAN, KECAMATAN TEMPUREJO, KABUPATEN JEMBER Melda Imanuela dkk Univ. Negeri Jember
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 889
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMINIMALISASI SAMPAH RUMAH TANGGA Yusni Ramdhani dkk Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 890
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WISATA "TENGANAN " BALI MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Abstrak
Syaiful Afif ,Nur Faizah,Retno Sofyaniek Sastra Inggris Univ. Brawijaya Malang
Salah satu arah pembangunan pariwisata Indonesia adalah pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat. Namun harapan masih jauh dari kenyataan. Kebanyakan masyarakat di daerah wisata hanya sebagai obyek saja sehingga pembangunan pariwisata tersebut belum bisa eningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu skill yang dibutuhkan di dunia kepariwisataan adalah kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Ketidakmampuan berbahasa Inggris inilah yang meyebabkan masyarakat tidak bisa memanfaatkan potensi daerah wisatanya sendiri. Salah satu tempat wisata yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan masyarakatnya adalah Dusun Tenganan Dauh Tukad yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat Dusun Tenganan Dauh Tukad dapat menguasai Bahasa Inggris. Dalam kegiatan yang berupa pembelajaran Bahasa Inggris yang oleh pelaksana diberi nama Short English Conversation Course (SECC) ini, pelaksana mengombinasikan beberapa metode pembelajaran bahasa antara lain strukturalis, audiovisual, games, dan interaksi dengan penutur asing. Hasil kegiatan yang telah dicapai pelaksana adalah masyarakat Dusun Tenganan Dauh Tukad bisa menguasai Bahasa Inggris dan mampu berkomunikasi dengan wisatawan asing serta menemukan model yang tepat dan efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris terhadap masyarakat di daerah wisata. Selain itu pelaksana telah menyusun buku panduan yang tepat dan efektif untuk digunakan di daerah wisata. Pelaksana juga menemukan bahwa permainan dan interaksi dengan penutur asing merupakan sarana belajar Bahasa Inggris yang mudah dan menarik. Salah satu arah pembangunan pariwisata Indonesia adalah pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat. Namun harapan masih jauh dari kenyataan. Hasil kegiatan yang telah dicapai pelaksana adalah masyarakat Dusun Tenganan Dauh Tukad bisa menguasai Bahasa Inggris dan mampu berkomunikasi dengan wisatawan asing serta menemukan model yang tepat dan efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris terhadap masyarakat di daerah wisata. Selain itu pelaksana telah menyusun buku panduan yang tepat dan efektif untuk digunakan di daerah wisata. Pelaksana juga menemukan bahwa permainan dan interaksi dengan penutur asing Kata kunci : model, pembelajaran, Bahasa Inggris, skill, pariwisata.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 891
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM REHABILITASI TERUMBU KARANG DENGAN SUBSTRAT BALOK BETON DI PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO Abstrak
Minahur Rohman P.MIPA Univ. Jember
Pantai wisata Pasir Putih terhampar sepanjang kurang lebih 4 KM dan berjarak 21 KM dari Kota Situbondo. Mayoritas pencaharian penduduk Situbondo adalah nelayan. Tingkat kerusakan terumbu karang di Pantai Pasir Putih Situbondo sudah lebih dari 80 %. Setelah diambil, kebanyakan karang itu dijual ke pedagang untuk dipasarkan sebagai souvenir. Pemerintah Kabupaten Situbondo sudah tegas melarang pengambilan itu. Terumbu karang (coral reef) mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi. Selain potensi produktivitas organik yang tinggi, juga sebagai pemandangan alam laut yang sangat indah. Untuk itulah perlu adanya kesadaran dan partisipasi dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang tersebut. Permasalah dalam program ini adalah Sejauh manakah masyarakat nelayan di Pantai Pasir Putih Situbondo dapat memahami dan mengaplikasikan teknik rehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Untuk memecahkan permasalahan diatas dilakukan kegiatan untuk merehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Pelaksanan program dilaksanakan di Desa Kilensari kecamatan Panarukan Kabupatern Situbondo. Program dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama berupa pelatihan dan tahap kedua berupa pendampingan. Dari kegiatan tersebut peserta mendapat hasil berupa cara pembuatan balok beton, manfaat dari terumbu karang terhadap populasi ikan dan pariwisata, teknik dan efektivitas rehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa secara umum masyarakat nelayan di daerah pesisir Pantai Pasir Putih Situbondo telah mendapatkan pemahaman baru tentang pentingnya rehabilitasi terumbu karang dan mereka telah memahami teknik rehabilitasi terumbu karang dengan substrat balok beton. Agar terumbu karang dapat berkembang dengan baik, maka kami menyarankan kepada semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah untuk selalu menjaga kelesarian terumbu karang Kata kunci : Pemberdayaan Masyarakat Nelayan, Terumbu Karang, Substrat Balok Beton
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 892
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN PEREKONOMIAN DENGAN MENGOLAH SAMPAH RUMAH TANGGA Poppy Nelly,Zulia Nitasari,Surayah Rhya, Nurwasya Fakultas Geografi /Kartografi&Penginderaan Jauh Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 893
PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI SAMPAH KOTA SURABAYA: PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH TERINTEGRASI DI LINGKUNGAN KEPUTIH SUKOLILO SURABAYA
Abstrak
Fanti Nur Laili, Silvia Rachmawati, Ainun V Ningrum PS Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Teknik Lingkungan Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Persoalan sampah seolah-olah merupakan masalah abadi. Sepanjang manusia dan makhluk hidup lainnya ada, maka problematika sampah pun akan terus ada.Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari. Oleh sebab itu perlunya suatu penyuluhan pengelolaan sampah terintegrasi yang berbasis pada pemberberdayaan ekonomi sampah kota, hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa sampah kota memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dikelola secara terintegrasi dan menggunakan konsep pengolahan yang sederhana. Penyuluhan dilakukan dengan kerjasama tokoh masyarakat, agar ikut berperan aktif dalam mengajak warga mengikuti kegiatan penyuluhan. Dibantu juga oleh wakil dari kelompok pemberdayan masyarakat yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat ini masayarakat masih berpendapat bahwa hanya sampah plastik dan organik kering yang memiliki nilai ekonomis sedangkan sampah basah belum memberikan nilai ekonomis. Padahal sampah organik basah jika diolah menjadi kompos akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pengetahuan tentang pengelolaan sampah adalah pengetahuan yang sangat penting guna menyelesaikan masalah sampah dan kegiatan yang terusmenerus. Kata kunci : Sampah, TPA, Pengelolaan, Terintegrasi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 894
PEMBERDAYAAN POTENSI TUNA DAKSA PADA PANTI SOSIAL MELALUI PROGRAM KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)
Abstrak
Thina Ardliana, Feri Dian Astiani, Suko Bagus Trisnanto Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matematika Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
Sebagai bagian dari masyarakat, komunitas tuna daksa layak untuk mendapatkan kesempatan kerja. Namun, dengan kekurangan yang dimiliki dan tanpa keahlian tertentu, membuat mereka sulit untuk diterima di dunia usaha. Oleh sebab itu, suatu program pemberdayaan potensi sangat diperlukan untuk menggali bakat, minat, dan keahlian tertentu. Salah satunya, dalam bidang ketrampilan penjahitan. Bidang penjahitan merupakan ketrampilan yang sesuai dengan kondisi fisik tuna daksa. Program ini dilaksanakan sesuai dengan kurikulum persiapan pembentukan kelompok usaha bersama yang tersusun atas tahap motivasi, tahap pengenalan lahan, tahap berproduksi, tahap kelayakan kerja, dan tahap kemandirian. Melalui program ini, diharapkan tuna daksa mampu mengaktualisasikan potensi diri terutama dalam bidang penjahitan secara kolektif dalam bentuk kelompok usaha bersama (KUBE). Saat laporan ini dibuat, program telah terlaksana sekitar 85 %, dan sekarang masih dalam awal tahap kemandirian. Kesimpulan sementara yang didapat berdasarkan hasil monitoring, yaitu peserta program mampu memahami pentingnya motivasi diri, mengenali potensi diri dalam bidang penjahitan, dapat menghasilkan produk, serta dapat memahami aspek kewirausahaan dan hakikat KUBE. Kata kunci : kurikulum, kelompok usaha bersama, potensi, tuna daksa.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 895
PEMBERDAYAAN POTENSI WIRAUSAHA MASYARAAKT MELALUI PELATIHAN KONSERVASI ANGGREK DI KAWASAN DANAU DENDAM TAK SUDAH Abstrak
Indah Maharini,Alfayanti, Hilman Syahrani Rahman,Santoso Pamuji ,Sunarni Budi Daya Pertanian Univ. Bengkulu
Manusia hidup dari sumber daya alam yang ada disekitarnya, untuk itu manusia dilahirkan dapat menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secukupnya, oleh karena itu juga manusia diberi akal sehingga ia dapat menjadi manusia yang kreatif dan inovatif. Kawasan cagar alam danau dusun besar atau danau dendam tak sudah merupakan salah satu sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia, namun sayangnya manusia kurang peduli terhadap keadaan lingkungan hidup di sekitar kawasan danau dendam tak sudah itu sendiri. Dan mengakibatkan flora–fauna di sekitarnya menjadi punah. Kondisi masyarakat kawasan danau dendam tak sudah hidup pada kawasan cagar alam tersebut, sebagian dari mereka bermata pencaharian sebagai petani sawah dan sebagiannya lagi sebagai nelayan danau tradisional, selain itu kondisi masyarakat di sekitar kawasan ini memiliki jiwa kewirausahaan, hal ini terbukti masyarakat dapat memanfaatkan lokasi danau tersebut sebagai tempat berdagang dan mereka pun menjadikan cagar alam danau dendam tak sudah sebagai objek wisata yang dapat dinikmati semua orang. Mencermati hal tersebut usaha yang dapat dilakukan adalah konservasi terhadap kawasan cagar alam. Salah satu alternatif yang akan di konservasikan adalah tanaman anggrek endemik (Vanda hookeriana) yang ada dikawasan tersebut untuk dijaga dan dilestarikan serta anggrek biasa yang dapat di komersilkan, maka dari itu keberhasilan konservasi lingkungan tak bisa dilepaskan dari masyarakat lokal. Karena selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tentunya melibatkan masyarakat lokal akan menjamin upaya perlindungan sumber daya alam sekitarnya. Wirausaha melalui konservasi yang dilakukan dapat di manfaatkan secara baik sebagai upaya pemanfaatan dari potensi sumber daya alam yang ada, dengan melakukan metode pelatihan konservasi anggrek di kawasan danau dendam tak sudah maka akan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat pentingnya dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan berbasis ramah lingkungan. Kata kunci : Wirausaha berbasis ramah lingkungan, konservasi Anggrek
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 896
PEMBERDAYAAN SISWA PEMANTAU JENTIK (WAMANTIK) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DEMAM BERDARAH DENGUE
Abstrak
Achmad Fachrizal, Windi Wijaya, Ferry Efendi, Iffa Ahsanur R, K Hasanah Jurusan Pendidikan Dokter, Universitas Airlangga, Surabaya Pendidikan Dokter Univ. Airlangga Surabaya
Wamantik merupakan siswa pemantau jentik yang memiliki peran melakukan kegiatan surveilans, preventif serta promotif. Peran surveilans yang dilakukan meliputi identifikasi tempat sarang nyamuk, menghitung jumlah jentik dan jumlah kontainer. Peran preventif yang dilakukan adalah siswa dilatih untuk memahami pentingnya gerakan 3M dan mampu mengaplikasikan di lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya. Peran selanjutnya adalah peran promotif yang sesuai dengan tujuan pendidikan kesehatan dimana diharapkan siswa mampu melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah akan bahaya serta pencegahan DBD. Fokus dari kegiatan ini adalah menanamkan sejak dini kepada para siswa mengenai bahaya DBD. Oleh karena itu pendidikan kesehatan mengenai DBD diberikan sebagai upaya awal meningkatkan pengetahuan mereka akan penyakit berbahaya ini. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan pencarian jentik dan identifikasi kontainer sehingga dapat dihitung angka kontainer indeks untuk menentukan angka bebas jentik (ABJ). Siswa juga dilatih untuk melakukan gerakan 3M yang baik dan benar sebagai upaya efektif mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Pada penelitian ini diukur tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p=0,000 sehingga didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Angka bebas jentik yang semula 7% dapat ditingkatkan menjadi 96% pada akhir pelatihan. ABJ yang meningkat dapat memutus siklus hidup nyamuk sehingga kepadatan populasi serta regenerasi nyamuk akan berkurang. Dalam jangka panjang hal ini diharapkan mampu mencegah KLB DBD. Penerapan wamantik berbasis sekolahperlu diterapkan di Indonesia sebagai upaya mengurangi morbiditas dan mortalitas DBD. Kata kunci : wamantik, DBD, KLB
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 897
PEMBERDAYAAN WANITA NELAYAN INDRAMAYU EKS MUARA ANGKE BERBASIS PRODUK PERIKANAN Rika Kartika dkk Inst. Pertanian Bogor
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 898
PEMBINAAN PENGOLAHAN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) BAGI ANGGOTA KOPERASI "RAM" BANTUL YOGYAKARTA Surini dkk Akademi Pariwisata Buana Wisata Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 899
PEMBINAAN PERANAN WANITA SEBAGAI PENDIDIK DAN PENDAMPINGAN SUAMI DALAM MEMBANTU MENAMBAH PANDAPATAN KELUARGANYA DI DAERAH TANJUNG MERAWA PADANG
Abstrak
Zahratul Azizah, Susi Andriani, Hidayati Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, Padang Univ. Negeri Padang
Kegiatan PKMM ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya wanita (ibu-ibu rumah tangga) di daerah Tanjung Merawa Padang yang belum mampu memainkan peranannya dengan baik yakni sebagai pendidik bagi anak-anaknya dan sebagai pendamping suami dalam membantu menambah pendapatan keluarganya. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada wanita tentang peranannya sebagai pendidik maupun sebagai pendamping suami dalam keluarga, serta memberikan suatu keterampilan tambahan yang bersifat fungsional yakni pengolahan air kelapa menjadi minuman segar nata de coco yang dapat membantu menambah pendapatan keluarganya. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kegiatan ini adalah metode survey yakni melalui observasi atau pengamatan dan wawancara. Untuk observasi alat yang digunakan adalah pedoman umum observasi, dan untuk wawancara, alat yang digunakan adalah pedoman umum wawancara. Dalam pelaksanaan pemberian materi pembinaan digunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Hasil kegiatan dan kesimpulan: pembinaan yang diberikan kepada sasaran program yakni wanita dapat memberikan manfaat yang berguna bagi mereka khususnya dalam hal peranan mereka sebagai pendidik anak dan pendamping suami dalam membantu menambah pendapatan keluarga khususnya di Daerah Tanjung Merawa Padang. Kata kunci : Pembinaan peran wanita, Pendidik, dan Pendamping suami
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 900
PEMBINAAN PETANI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT (HPGW) DALAM PEMBUATAN ENDOMIKORHIZA DAN PENERAPANNYA PADA TANAMAN PANGAN UBI KAYU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PERBAIKAN STRUKTUR TANAH
Abstrak
Ahmad Zamhari, Ibrahim Sumardi, Sri Purwaningsih, Nur Asiah, Hadi Broto Institut Pertanian Bogor, Bogor Manajemen Hutan Inst. Pertanian Bogor
Hutan Pendidikan Gunung Walad (HPGW) merupakan hutan dengan lahan marginal yang di dominasi tegakan pinus, akasia, dan agathis. Selama ini, lahan tersebut juga ditanami ubikayu oleh petani pesanggem dengan system agroforestry. Tetapi produksi yang dihasilkan tidak memenuhi hasil yang optimal yaitu hanya menghasilkan rata-rata 1-2 kg ubi/batang. Mikoriza merupakan pupuk hayati alternatif yang dapat digunakan menggantikan atau digunakan bersama dengan pupuk organik. Sifat mikoriza yang dapat meningkatkan penyerapan struktur tanah dan penyerapan unsur hara diharapkan dapat meningkatkan hasil ubi kayu dengan tanpa peningkatan biaya produksi. PKM pengabdian masyarakat ini meliputi tahap persiapan, sosialisasi, penanaman dan inokulasi, monitoring dan evaluasi, serta pemanenan. Persiapan meliputi kerjasama dengan pihak HPGW dalam hal penyediaan lahan, sosialisasi kegiatan, dan akomodasi kegiatan serta kerjasama dengan petani pesangggem dalam penyediaan lahan percontohan dan kesediaan menjadi peserta suluh. Tahap sosialisasi meliputi sosialisasi endomikoriza melalui penyuluhan kepada petani dan pelatihan pembuatan inokulasi endomikoriza. Penanaman dan inokulasi dilakukan pada lahan percontohan oleh petani. Berdasarkan monitoring dan pemantauan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perkembangan ubi kayu dari parameter tinggi dan berat ubi hasil yang diperoleh dengan menggunakan endomikhoriza lebih baik hasilnya bila dibandingkan dengan tanaman tanpa menggunakan endomikoriza.Penyuluhan kepada petani telah menghasilkan minat dan keinginan yang kuat dalam menggunakan endomikoriza. Hal tersebut dapat dilihat dengan diterapkannya Endomikoriza yang dibuat kelahan pertanian milik petani dan kemauan untuk membuat endomikoriza sendiri. Monitoring dan pemantauan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2006. Kata kunci : HPGW, lahan marginal, endomikoriza, produktifitas ubi kayu
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 901
PEMBUATAN KASET DAN CD PANDUAN LENGKAP SENAM IRAMA SEBAGAI MEDIA TERAPI UNTUK ANAK AUTIS Indah PP Sari dkk Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 902
PEMBUATAN TUNGKU BRIKET BIORANG DARI BAHAN LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT KELOMPOK TANI Imran dkk Univ. Negeri Makassar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 903
PENANGGULANGAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MASYARAKAT MISKIN SEKITAR KAMPUS DENGAN PEMBANTUKAN ITS EDUCATION CARE CENTER Bachtiar Rachman dkk Inst. Teknologi 10 Nopember Surabaya
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 904
PENDAMPINGAN DAN RESTOCKING SUMBER DAYA PERIKANAN DI PERAIRAN KARANG JERUK TEGAL KARNODO, MOHAMMAD ZA, TEDDY SUPRIANSYAH, URIP SURYA W, KARSO RAHARJO Univ. Pancasakti Tegal
Abstrak
Degradasi sumber daya perikanan di wilayah perairan utara Jawa merupakan masalah yang kompleks. Adapun faktor penyebabnya seperti pencemaran lingkungan, tangkap lebih (overfishing), kepunahan jenis, kerusakan terumbu karang, degradasi hutan mangrove, minimnya kualitas sumber daya manusia yang berjiwa kebaharian dan masalah lainnya diberbagai kawasan pesisir dan laut telah mencapai suatu tingkat yang mengancam sumber daya ikan yang berkelanjutan dari ekosistem pesisir dan laut. Sosialisasi akan potensi sumberdaya perikanan diperairan utara Jawa Tengah harus dapat diketahui oleh masyarakat nelayan khususnya kaitannya dengan menipisnya berapa jenis species sumberdaya perikanan, hal ini menjadi permasalahan kehidupan sosial dan ekonomi serta kelestarian lingkungan. Namun demikian potensi sumber daya perikanan yang makin menurun dan tingkat pengetahuan masyarakat nelayan akan kelangsungan hidup ekosistem perairan perlu mendapatkan pembinaan, pengawasan, penyuluhan maupun pendampingan untuk dapat mempertahankan dan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat nelayan di masa mendatang. Pendampingan dan Restocking sumberdaya perikanan di perairan Karang Jeruk Tegal Jawa Tengah ini salah satu upaya program pengabdian mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Pancasakti Tegal untuk ikut memperhatikan dan kepedulian akan kehidupan masyarakat pesisir dan ekosistem perairan guna kelestarian lingkungan dengan harapan adanya pemulihan stok sumber daya perikanan. Tujuan dari kegiatan pendampingan dan restocking sumber daya perikanan di perairan Karang Jeruk Tegal adalah : meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya konservasi sumber daya perikanan dan kelestarian lingkungan, serta melakukan perbaikan stock udang dan membantu pemulihan sumber daya perikanan berkelanjutan di kawasan Karang Jeruk. Secara geografis letak Karang Jeruk berada di dalam wilayah Kabupaten Tegal. Dengan letak geografisnya 1090 . 11,85’ BT 1090 12,15’ BT dan 060 48,75’ 060 48,80 LS atau ditarik garis lurus Karang Jeruk sejajar dengan perkampungan nelayan larangan Desa Munjung Agung Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal dan Karang Jeruk mempunyai jarak tempuh 3,5 mil laut dari garis pantai. Kerangka pendekatan dan Metode yang digunakan menganut konsep community based atau disebut Participatory Rural Appraisal (PRA). Tujuannya melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap kegiatan dari perencanaan, implementasi serta tahap penebaran. Diharapkan pula masyarakat merasa peduli dan sadar akan kelestarian lingkungan sumber daya perikanan akan restocking di perairan Karang Jeruk Tegal dan secara kesinambungan sehingga tercipta sebuah kesadaran kolektif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu primer (Pengamatan kualitas air) dan sekunder (literature dan data dinas perikanan). Point-point yang dihasilkan pada Sosialisasi terhadap kelompok nelayan tanggal 8 April 2006 antara lain : para nelayan siap dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan Karang Jeruk dan siap melakukan pengawasan bersama mahasiswa dalam kegiatan pendampingan dan restocking sumberdaya perikanan di perairan Karang Jaruk Tegal ; kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan bukan semata disebabkan oleh alat tangkap, tetapi penggunaan jalur kapal yang perlu adanya penertiban ulang. Restocking/ penebaran benur dilakukan pada tanggal 6 Mei 2006 pukul 08.00 WIB dengan mengikutsertakan langsung mahasiswa dan pelajar dengan menggunakan kapal latih Fakultas Perikanan UPS Tegal dan kapal milik nelayan di area Karang Jeruk Tegal. Benur yang ditebar sebanyak 250.000 ekor dengan ukuran post larva (PL) 9-12 yang berasal dari anggaran kegiatan Tim PKM dan bantuan dari paguyuban hacthery skala rumah tangga. Kata kunci : Ekosistem, Pendampingan, Community based, Kepunahan jenis, Restocking
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 905
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BUBUK JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS) SEBAGAI MAKANAN OBAT ANTIKOLESTEROL Abstrak
Renua Lanyta dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Jamur Tiram merupakan jamur yang digemari masyarakat. Selain mempunyai prospek ekonomi cerah, Jamur Tiram merupakan obat antikolesterol efektif, dikarenakan keberadaan statin yang dapat menghambat metabolisme kolesterol. Sedangkan olahan bubuk akan lebih efektif sebagai obat antikolesterol. Desa Persiapan Sumber Brantas Merupakan desa di Kotatif Batu-Malang yang baru berdiri. Di daerah ini merupakan salah satu sentra pengembangan budidaya jamur tiram tetapi warganya belum mengetahui manfaat Jamur Tiram sebagai obat antikolesterol. Tujuan dari pelaksanaan PKMM ini adalah: Dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat Desa Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur dalam mengolah Jamur Tiram menjadi bubuk sebagai makanan obat antikolesterol, Masyarakat Desa Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur dapat menerapkan pengolahan Jamur Tiram menjadi bentuk bubuk. Masyarakat Desa Persiapan Sumber Brantas Kota Batu-Malang Jawa Timur dapat menggunakan bubuk Jamur Tiram sebagai makanan obat antikolesterol. Dari 67 orang peserta pelatihan menyatakan pembuatan Bubuk Jamur mudah sebanyak 98,51% sedangkan yang menyatakan sulit hanya sekitar 1, 49%. Sekitar 95,52% mengetahui dan mampu menjangkau seluruh alat yang dipakai dan hanya 4,48% mengatakan ada beberapa alat yang tidak diketahui. Sebanyak 97,01% peserta menyatakan bahwa tahapan pembuatan bubuk Jamur Tiram adalah mudah, sedangkan yang merasa kesulitan sekitar 2,98%, sekitar 98,51% peserta secara keseluruhan memahami proses pembuatan bubuk Jamur Tiram, sedangkan yang merasa kesulitan memahami sekitar 1,49%. Para peserta memilih 3 item yang dirasa kurang dipahami dari tahapan pembuatan bubuk Jamur Tiram. Tiga item tersebut meliputi: penimbangan, pembersihan dan pengemasan. Dari tiga item tersebut sekitar 27 orang menyatakan kurang memahami cara penimbangan, 8 orang kurang memahami cara pembersihan barang dan 22 orang kurang memahami cara pengemasan. Sekitar 92,54% menyatakan kemampuannya membuat bubuk Jamur Tiram sendiri sedangkan 7,46% lainnya tidak mampu. Kata kunci : Jamur Tiram, Bubuk, Statin, Antikolesterol
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 906
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN PEWARNA ALAMI BUNGA KANA (CANNA COCCINEA MILL) PADA PETANI DI KOTA BATU Abstrak
Evia Indrawati dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Setelah diadakannya pendampingan masyarakat dalam pembuatan ekstrak bunga kana maka : Dapat menambah pengetahuan bagi Masyarakat Kota Batu dalam pembuatan ekstraks bunga kana sebagai pewarna alami. Dapat menambah keterampilan Masyarakat Kota Batu dalam pembuatan ekstrak bunga kana sebagai pewarna alami, yang nantinya bisa berguna sebagai penambah pendapatan. Masyarakat menanggapi secara positif karena mereka menjadi lebih tahu dan mengerti cara pembuatan ekstraks bunga kana sebagai pewarna alami. Mendapat dukungan penuh dari Kelurahan Tlekung dan dari pihak Perhutani dalam pembuatan ekstraks bunga kana yang dijadikan pewarna alami. Kata kunci : bunga kana, alami, pewarna
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 907
PENDIDIKAN DAN PENDAMPINGAN POLITIK PADA PEREMPUAN PEDESAAN DI GUNUNG KIDUL Asniah Miranti Oktviani dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 908
PENERANGAN, PELATIHAN, DAN LOMBA CERDAS CERMAT DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA Ganda Anang SA dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 909
PENERAPAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN GABUS (OPHIOCEPHALUS STREATUS) DI DANAU TOWOTI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN Agustinawati dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 910
PENERAPAN INSEMINASI BUATAN PADA KAMBING GUNA MENINGKATKAN MUTU GENETIK TERNAK LOKAL DI DESA BADES KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG Abstrak
Agoes Arie Wibowo dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Peningkatan produk lokal bukan suatu hal yang mustahil dilakukan, karena devisa Negara yang telah di peroleh akan lebih bijak bila dipertahankan seoptimal mungkin berada dalam negeri, selain itu juga biasa didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Untuk mengoptimalkan potensi peternakan dalam negeri diperlukan kapabilitas SDM yang mendukung, sumberdaya yang berpikir aktual, adaptif terhadap teknologi serta berwawasan global yang menggeser pandangan farming system menjadi agribisnis system. Untuk menghasilkan SDM yang kompetitif perlu diasah secara berkelanjutan menjadi produk SDM yang tangguh secara mendasar, salah satu media pembentukan SDM peternakan yang berdaya saing adalah pendidikan tinggi. Mahasiswa peternakan sebagai agent of change dan agen of control hendaknya menjadi lokomotif pendorong peternakan usaha peternakan dalam negeri. Di pundak mahasiswa terdapat sebuah beban tangung jawab untuk berperan secara aktif dalam membangun potensi sebagai salah satu bentuk konstribusi mahasiswa terhadap salah satu bentuk konstribusi mahasiswa terhadap pembangunan nasional. Inseminasi buatan (IB) potensial diterapkan dan dikembangkan untuk daerah peternak kambing/domba seperti di kota Lumajang, karena merupakan daerah yang strategis atau potensial untuk mengembangkan ternak kambing. Pelaksanaan IB di Indonesia, khususnya pada kambing barangkali saja masih merupakan taraf percobaan atau penelitian. Di masa mendatang bukan tidak mungkin akan di lakukan IB pada domba/kambing secara besar-besaran. Untuk itu di pandang perlu hadirnya agent of change didalam masyarakat. Kata kunci : inseminasi buatan, peningkatan mutu, genetik ternak
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 911
PENERAPAN KONSELING EFEKTIF UNTUK MENIGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERATURAN PENGOBATAN TUBERKULOIS GUNA MENURUNKAN ANGKA DROP OUT PENDERITA TB PARU DI POLI DOTS RSU DR. SOETOMO Dewi Ratna Sari, Vita Kusuma Rahmawati, Bayu Satria Wiratama, Juwita Dianitasari, Nanang Nurofik Kedokteran Univ. Airlangga Surabaya
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keteraturan pengobatan penderita Tuberkulosis guna menurunkan angka drop out di Poli DOTS RSU Dr. Soetomo melalui penerapan konseling efektif. Program ini dilaksanakan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling efektif terhadap pengetahuan dan keteraturan pengobatan guna menurunkan angka drop out penderita TB Paru Kategori I yang menjalani pengobatan DOTS di RSUD Dr. Soetomo. Sasaran kegiatan ini adalah penderita TB Paru kategori 1 yang pada minggu ke-3 Maret 2006 telah menjalani pengobatan selama satu bulan (minggu kelima) di Poli DOTS RSU Dr.Soetomo dan dipilih secara acak. Penderita dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok I adalah penderita yang mendapatkan konseling efektif dan mengisi kuesioner, sedangkan kelompok II hanya mengisi kuesioner. Semua penderita TB di Poli DOTS RSUD Dr.Soetomo diharuskan kontrol setiap dua minggu sekali pada bulan pertama dan selanjutnya satu bulan sekali sampai bulan keenam pengobatan. Kegiatan penerapan konseling efektif ini terlaksana sebagai salah satu metode pendidikan kesehatan yang dapat diterapkan di RSU Dr. Soetomo. Kata kunci : Konseling,Pengobatan, Paru
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 912
PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE DALAM PENGELOLAN SAMPAH DI KELUARAHAN NGAMIPLAN, YOGYAKARTA Abstrak
Alfiah Milatun Marfuah, Agustina Wulandari, Agustin Pramadewi Ilmu Sosial Univ. Negeri Yogyakarta
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan penerapan konsep zero waste. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah dengan penyuluhan, diklat dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program ini diupayakan untuk mencapai hasil abstrak dan hasil konkret berupa peningkatan kesadaran masyarakat untuk turut mengelola sampah dengan konsep zero waste, dimana hasil dari pengelolaan sampah tersebut kebermanfaatannya akan kembali kepada masyarakat, selain itu manfaat yang coba kita realisasikan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA, yang secara tidak langsung juga dapat meringankan tugas PEMDA. Hasil konkret yang kami upayakan adalah aplikasi dari penyuluhan yang telah kami berikan oleh masyarakat, baik berupa pembuatan kompos dan pendayagunaan sampah plastik dan kertas untuk kerajinan tangan. Kata kunci : Konsep Zero Waste, Pengelolan Sampah
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 913
PENERAPAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF UNTUK MENGATASI MALNUTRISI PADA BALITA (PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SEI TIUNG KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU) Yulia Azizah dkk Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 914
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA YAYASAN Sofyan Rahman dkk IKIP Negeri Singaraja
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 915
PENERAPAN SISTEM HIDROPONIK DALAM SKALA RUMAH TANGGA Widjang Suseno dkk Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 916
PENGANEKARAGAMAN DESAIN PRODUK DARI SERAT DAUN NENAS Abstrak
Erika Aprilia Hermawatie dkk Univ. Negeri Malang
Desa Maliran Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, merupakan daerah penghasil buah nanas. Ketika musim buah nanas tiba, limbah daun nanas menumpuk dimana-mana, limbah daun tersebut tidak bisa dimanfaatkan atau dipakai sebagai makanan ternak, sehingga masyarakat setempat biasanya membiarkan menumpuk begitu saja sehingga mengering dan kemudian membakarnya. Pada tahun 2005, mahasiswa Universitas Negeri Malang pernah mengadakan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah daun nanas tersebut menjadi kertas serat daun nanas. Kertas nanas tersebut kemudian dipakai sebagai bahan pembuat pelengkap busana, yaitu tas dan asesoris. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga, pemanfaatan limbah daun nanas menjadi aneka produk kerajinan memerlukan penganekaragaman disain produk, agar dapat tampil lebih menarik dan digemari konsumen, mengingat di Blitar merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara Kata kunci : Desain Produk,Serat,Daun Nanas
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 917
PENGANGKATAN BUDAYA LOKAL MELALUI DESAIN PERALATAN MAKAN KHAS SUNDA Eugenio Hendro Oktapriyanto, Albert Yohathan Setiawan, Winta Tridathu Satwikasanti, Dinamysa Inst. Teknologi Bandung
Abstrak
Kebudayaan nasional yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai bangsa sudah seharusnya mendapat perhatian dari kita semua, terutama generasi muda penerus bangsa. Fenomena berkurangnya minat masyarakat akan penggunaan produk-produk berbau tradisional menggugah kami untuk bertindak agar jangan sampai kebudayaan kita yang lama terbina, hilang ataupun terlupakan oleh masyarakatnya sendiri. Minat kami untuk membantu masyarakat menghargai kebudayaannya, kami tuangkan dalam suatu produk peralatan makanan khas sunda, yang kami beri nama patrakomala. Patrakomala berdasarkan penelitian yang kami lakukan pada masyarakat Bandung, adalah nama bunga tradisional khas Jawa Barat, yang kini sudah tidak terdengar lagi keberadaannya dimasyarakat ini. Sebenarnya banyak sekali nilai-nilai yang diwakili oleh bentuk patrakomala. Sekarang ini sebagaian besar masyarakat Bandung tidak mengetahui bentuk bunga patrakomala. Oleh karena itu bentuk ini kami angkat dan satukan dengan desain peralatan makan yang disesuaikan dengan cara makan orang Sunda. Patrakomala sendiri adalah jenis hibiscus yang lebih dikenal dengan kembang sepatu.Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan peralatan makan ini, kami harapkan semakin banyak pula orang yang mulai mau mengingat dan mengenali kebudayaannya sendiri. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan peralatan makan ini, kami harapkan semakin banyak pula orang yang mulai mau mengingat dan mengenali kebudayaannya sendiri. Kata kunci : Desain, Peralatan, Makanan Khas Sunda
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 918
PENGARUH SISTEM JARINGAN LISTRIK DAN POLA PERILAKU MASYARAKAT JAWA TENGAH DIY TERHADAP PENCURIAN TENAGA LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA Abstrak
Sri Irdayati, Bening Puspita, Sri Utami, Siti Robingah, Umi Wahidah Manajemen Univ. Diponegoro Semarang
Tidak semua lapisan masyarakat mampu mengimbangi harga listrik yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam kondisi demikian, masyarakat seringkali kehilangan kendali. Banyak diantara masyarakat, khususnya pada lapisan menengah ke bawah, ikut terlibat dalam kasus pencurian tenaga listrik. Di wilayah JawaTengah-DIY, kasus serupa juga sering terjadi. Maraknya pencurian tenaga listrik di kalangan pelanggan dan masyarakat di wilayah Jawa Tengah-DIY turut disinyalir karena adanya pergeseran nilai moral dan sosial di masyarakat. Masyarakat Jawa yang cukup kental dengan kulturnya yang halus dan perilaku yang sopan, tidak pula mejauhkannya dari kegiatan pencurian tenaga listrik. Fenomena ini setidaknya menunjukkan bahwa ketika masyarakat berada dalam kondisi terhimpit, nilai moral dan sosial seringkali bergeser dan cenderung diabaikan. Sistem jaringan listrik yang lemah turut memberi peluang atas tindak kejahatan tersebut. Terjadinya kasus pencurian tenaga listrik di Jawa Tengah- DIY sangat dimungkinkan karena PT.PLN masih menggunakan sistem jaringan di udara yang notabene sangat rentan dengan kebocoran. Penelitian ini secara khusus akan menelaah lebih dalam mengenai pengaruh lemahnya sistem jaringan dan pola perilaku masyarakat Jawa Tengah- DIY terhadap pencurian tenaga listrik di sektor rumah tangga. Metoda yang digunakan adalah analisis kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.Berdasarkan penelitian diketahui bahwa berdasarkan golongan tarip, tindak pelanggaran tenaga listrik didominasi oleh Tarip Rumah Tangga R1/TR dengan besar daya KVA 250VA-2200VA. Pola perilaku masyarakat Jawa Tengah DIY ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap kasus pencurian tenaga listrik sector rumah tangga Kata kunci : Listrik, Tarif Dasar Listrik, Perilaku, Sistem Jaringan Listrik
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 919
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT RUMAH TANGGA DUSUN NGANDONG, DESA PLOSOSARI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL Dyah Budi Riyatri, Winardi Iebawa, Ervina Yuliastanti, Christiana Desi S, Andre Florens D. Teknologi Pangan Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Abstrak
Pola pemukiman di Dusun Ngandong berbentuk mengikuti sepanjang jalan utama dan sebagian besar rumah tidak memiliki tempat pembuangan sendiri. Limbah yang dihasilkan di Dusun Ngandong berupa limbah cair dan padat. Untuk limbah padat sebagian besar penduduk membuang langsung ke badan tanah, untuk limbah padat berupa kotoran hewan diolah menjadi kompos.. Sebagian warga Dusun Ngandong masih ada yang membuang limbah padat ke selokan ataupun sungai kecil, sehingga mengganggu aliran air terutama ketika musim penghujan. Hal ini menjadi salah satu masalah yang terjadi di Dusun Ngandong dan perlu untuk segera dilakukan tindakkan penanggulangannya. Lingkungan yang bersih dan nyaman dapat diciptakan dengan berbagai cara dan salah satunya yaitu melakukan pengelolaan limbah. Selama ini di Dusun Ngandong belum ada pengelolaan sampah yang terkoordinir dengan baik. Sehingga menimbulkan beberapa akibat antara lain mengganggu aliran air karena limbah padat tersebut menyumbat aliran air, membuat lingkungan menjadi tidak bersih dan dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sampah dan adanya kesadaran dari masyarakat akan kebersihan lingkungan. Untuk dapat memberikan hasil yang efektif dan mempermudah pelaksanaan dalam pengelolaan sampah di Dusun Ngandong sebaiknya dilakukan di tiap-tiap RT. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa Dusun Ngandong terdiri dari 4 RT (Rukun Tetangga) dengan rata-rata 50 KK (Kepala Keluarga)/RT. Dengan rata-rata setiap KK beranggotakan 5 orang. Jadi jumlah orang tiap RT adalah 205 orang. Asumsi setiap orang menghasilkan sampah 2 liter maka volume sampah yang timbul selama 1 hari dalam 1 RT adalah 500 liter. Sampah-sampah ini merupakan sampah RT yang ditimbulkan dari sisa konsumsi penduduk seperti sisa makanan, bekas bungkus makanan. Selain itu masih ada sampah dari fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah. Kondisi Dusun Ngandong yang terus berkembang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang akan terus meningkat. Hal tersebut juga akan mempengaruhi jumlah sampah yang akan dihasilkan. Dengan adanya program ini masyarakat menjadi lebih menyadari pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah. Sehingga masyarakat tidak perlu kuatir akan bahaya dari timbulan sampah. Warga sangat antusias untuk melaksanakan program ini karena masyarakat menyadari manfaat dari program ini. Bak sampah yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga Dusun Ngandong terutama RT II. Kata kunci : Limbah, kebersihan lingkungan, bak sampah
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 920
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG LIO, KEL. DEPOK, KECAMATAN PANCORAN MAS - KOTA DEPOK Ignasia Kijm, Anny Veradiani, Dian Istikomah, Dyah Kusuma Wardani, Nilam Permata Univ. Indonesia
Abstrak
Kebersihan merupakan bagian iman. Itulah slogan yang sering kita sanjung-sanjungkan. Apakah slogan itu sebatas perkataan? Hendaknya slogan tersebut perlu dipraktikkan. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan dengan jelas betapa masyarakat dengan bebasnya membuang sampah di sembarang tempat. Sehingga sampah, entah sampah kertas, sampah plastik, dan sisa makanan bertebaran di sepanjang jalan. Kerugian dari tindakan tersebut tak hanya dirasakan oleh pihak yang membuang sampah, masyarakat lain pun merasakannya, sehingga dampak negatif yang dirasakan pun bermunculan, mulai dari lingkungan yang kotor, bau kurang sedap, hingga banjir. Pihak manakah yang peduli terhadap masalah sampah? Di sinilah letak peran penting pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kampung Lio yang terletak di Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas merupakan salah satu wilayah yang bermasalah dengan sampah. Sepanjang jalan jarang dijumpai tong sampah. Hal itulah yang dipandang perlu dikritisi. Selain pengadaan tong sampah guna tetap terjaganya kebersihan, masyarakat perlu diberi pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan. Masyarakat Kampung Lio perlu diberi wawasan baru bahwa sampah kini tidak dapat dipandang sebagai musuh, melainkan sebagai kawan. Sampah kini dapat dimanfaatkan sebagai barang bermanfaat bila dikelola dengan baik. Sampah organik dalam hal ini sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, sehingga selain lingkungan akan terlihat bersih dan indah dipandang, lingkungan pun menjadi hijau. Manfaat tersebut dapat dirasakan masyarakat dalam waktu lama, tak hanya dirasakan saat ini. Sampah kertas dapat diolah menjadi kertas daur ulang. Sampah botol dapat diserahkan kepada pemulung. Pemulung yang dahulu dipandang sebagai pengganggu, kini dapat dijadikan mitra guna terciptanya lingkungan bersih dan hijau. Sedangkan sampah plastik dapat digunakan kembali dengan mengubah bentuk dan kegunaannya, misalnya diubah menjadi tas. Hal-hal itulah yang kiranya tengah dilakukan masyarakat Kampung Lio Depok. Dukungan berbagai pihak dalam program ini tentunya amat diharapkan. Hingga diperolehlah lingkungan Kampung Lio yang bersih dan hijau Kata kunci : Lingkungan, Sampah, Pengolahan, Rumah Tangga
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 921
PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASOSIASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA USAHA PRODUSEN TERASI DI DESA SIRNOBOYO KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Atta Beby Artgarani, Ratih Krisnawati Rahayu, Haris Setyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Abstrak
Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) dengan judul Pengembangan dan Optimalisasi pemanfaatan Asosiasi Uuntuk Peningkatan Kinerja Usaha Produsen Terasi di Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur merupakan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada para produsen terasi di sentra usaha terasi Kabupaten Pacitan. Tujuan umum program ini adalah untuk membantu terwujudnya asosiasi usaha yang nantinya dapat dijadikan sebagai proyek percontohan bagi usaha sejenis. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya membentuk asosiasi yang nantinya dapat dijadikan sebagai perwakilan distribusi terasi sehingga mempermudah perolehan bahan baku dan sumber dana. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 maret 2006, bertempat di Balai desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur dan dihadiri oleh 45 peserta (produsen terasi yang ada di desa sirnoboyo). Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepala Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, dan PPPM STIE Perbanas Surabaya Sebagai Pemateri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM yang menjelaskan tentang Peranan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Sentra Industri Kecil, Dr. Dra. Psi. Tatik Suryani, MM dengan materi Pentingnya Pemasaran, dan Drs.EcAbdul Mongid, MA mengenai Pengembangan Asosiasi. Selain pelatihan juga dilakukan tinjauan lapangan dan konsultasi. Evaluasi yang dilakukan melalui kuisioner memperlihatkan pentingnya kelanjutan program ini. Peserta sangat puas, dan dari sisi peserta memenuhi target yang ditentukan (90%) Dari aspek waktu, dana kegiatan dan seluruh acara dapat dijalankan dengan maksimal. Optimalisasi Pemanfaatan Asosiasi Produsen Terasi. Kata kunci : asosiasi, optimalisasi, Produsen terasi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 922
PENGEMBANGAN INDUSTRI DODOL MANGGA INDRAMAYU SEBAGAI MAKANAN BERGIZI Abstrak
Defid, Dewi Permatasari, Respati Adi, Ike Royani Manajemen Sumberdaya Perairan Inst. Pertanian Bogor
Mangga merupakan salah satu dari buah-buahan daerah tropis yang digemari di dalam negeri maupun di luar negeri karena rasanya yang khas dan lezat. Sebagian besar wilayah Indonesia banyak terdapat pohon mangga ini yang secara umum sudah familiar, bahkan di pekarangan rumahpun terdapat pohon mangga. Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentral produksi pertanian mangga terbesar di Indonesia yang berbasis masyarakat. Dodol merupakan salah satu jenis makanan nasional yang termasuk kelompok pangan semi basah. Sebagai salah satu pangan semi basah, dodol bersifat dapat mengawetkan sendiri tanpa proses pendinginan dan sterilisasi. Dodol mangga merupakakan salah satu produk olahan buah mangga yang telah dikembangkan dan diproduksi oleh rumah tangga khususnya yang ada di daerah Indramayu, tetapi belum dikomersilkan dan hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja. Tetapi apabila produk dodol mangga ini dikomersilkan dan dikembangkan maka dapat menyerap tenaga kerja serat meningkatkan penghasilan warga. Buah mangga mengandung komposisi kimia dan nilai makanan sehingga sangat berguna bagi tubuh manusia . Hal ini buah mangga mengandung air, karbohidrat, bermacam-macam asam, protein, lemak, mineral, zat warna, tanin, vitamin-vitamin dan zat yang mudah menguap sehingga memberikan bau yang harum. Tujuan dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah membantu memenuhi masyarakat terhadap produk diversifikasi buah mangga, sebagai media latih dalam berwirausaha di bidang pertanian, dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai potensi buah mangga melalui produk diversivikasi, salah satunya dodol. Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2006 di Desa Sliyeg Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini meliputi tahapan persiapan, sosialisasi, serta monitoring. Hasil nyata yang dapat dicapai dari PKM pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat lebih mengetahui mengenai potensi buah mangga melalui produk diversifikasi, salah satunya dodol mangga serta pengembangan dan penerapan teknologi dalam model usaha berbasisi masyarakat yakni skala rumah tangga. Kata kunci : Pengembangan Industri, Dodol Mangga Indramayu, Makanan Bergizi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 923
PENGEMBANGAN KEGIATAN VOLI DI DUSUN KALICES Abstrak
Tommy Kesuma Wahyu,Ferry Dwi S,Dewi Setyo Murti,Natalia Kurnia Ch. Psikologi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Di Indonesia bola voli merupakan salah satu olah raga yang digemari oleh setiap lapisan masyarakat, sehingga tidak mengherankan di setiap pelosok terdapat klub-klub bola voli. Pada saat ini regenerasi di bidang ini sedang mengalami degradasi, sulit mencari pemain yang mempunyai mental juara yang mampu berprestasi. Umumnya proses penyaringan hanya mengambil bibit-bibit unggul dari kota dan belum merambah ke daerah, padahal potensi di daerah cukup memungkinkan untuk digali. Dusun Kalices memiliki banyak kegiatan seni, olah raga, dan kepemudaan yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Salah satu kegiatan kepemudaan yang cukup berkembang adalah olah raga voli, tetapi kurang didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Seperti tidak adanya lapangan voli yang memenuhi standar, padahal banyak terdapat warga yang cukup berpotensi. PKM penabdian masyarakat yang berjudul Pengembangan Kegiatan Voli di Dusun Kalices bertujuan agar potensi-potensi yang ada khususnya dibidang olahraga bola voli di disun Kalices dapat ditingkatkan serta berprestasi ditingkat yang lebih tinggi. Kata kunci : Kegiatan Voli, Dusun Kalices
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 924
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPBA MELALUI LAYANAN LABORATORIUM BAGI SISWA SMA
Abstrak
Cahyo Puji Asmoro, Deni Karsa Sondana, Teten Sutendi Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan MIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Univ. Pendidikan Indonesia Bandung
Pada kurikulum fisika tahun 2004 materi IPBA dibagi menjadi dua bagian yaitu, (i) pengetahuan kebumian dan (ii) pengetahuan keantariksaan. Proses pembelajaran IPBA disekolah selama ini cenderung disampaikan dalam bentuk ceramah. Informasi yang disampaikan tidak melibatkan partisipasi dan peran aktif siswa secara langsung. Akibatnya IPBA kehilangan warna sainsnya dan pada gilirannya akan mengurangi minat siswa terhadap materi IPBA. Melalui kegiatan PKM Pengabdian Pada Masyarakat yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran IPBA Melalui Kegiatan Layanan Laboratorium Bagi Siswa SMA”, Kami merancang suatu model pembelajaran IPBA yang menekankan pada pembelajaran siswa aktif dengan dukungan fasilitas laboratorium dan alat peraga yang lengkap. Maksud dari model pembelajaran ini ialah berupaya untuk meningkatkan minat siswa terhadap materi IPBA dan memberikan salah satu alternatif pembelajaran IPBA di sekolah, khususnya jenjang SMA. Tujuan lain yang ingin Kami capai adalah membina hubungan kerjasama antara Jurusan Pendidikan Fisika dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran Fisika khususnya materi IPBA dengan metode ‘Hands on’ dan ‘Mind on’. Hasil pengabdian menunjukan bahwa pembelajaran IPBA melalui kegiatan layanan laboratorium dapat meningkatkan minat siswa terhadap materi IPBA. Hal ini ditunjukan dengan antusiasme dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran. Dengan demikian model pembelajaran IPBA melalui kegiatan layanan laboratorium dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPBA disekolah terutama jenjang SMA. Kata kunci : pembelajaran IPBA, Layanan laboratorium, minat.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 925
PENGEMBANGAN PLASMANUTFAH HANJELI (COIX LACRYMA-JOBI L.) SEBAGAI PANGAN POTENSIAL BERBASIS TEPUNG DI KAWASAN PUNELUT KABUPATEN BANDUNG
Abstrak
Fiky Yulianto Wicaksono. Yustiana. Apit Supriatna PS Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung Budidaya Pertanian Univ. Padjadjaran Bandung
Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan tanaman serealia dari famili Gramineae yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan. Hanjeli yang memiliki kandungan protein, lemak, dan vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan tanaman serealia lainnya. Tujuan program ini adalah membentuk kelompok-kelompok tani, petani mengetahui teknik budidaya hanjeli yang benar, teknologi pengolahan hasil/pasca panen yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (dalam bentuk tepung), serta tempat pemasaran produk. Pelaksanaan program dilaksanakan di desa Pager Wangi kawasan Punclut, Kec. Lembang, Kab. Bandung. Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 11 April 2006 sampai tanggal 13 Juni 2006. Penanaman serentak di lahan petani seluas 140 m2 sedangkan demplot seluas 300 m2. Penyuluhan mengenai teknik budidaya serta pengolahan pasca panennya dilakukan oleh dosen Jurusan Budidaya Pertanian Unpad. Industri tepung yang telah dihubungi adalah Bogasari dan industri tepung Bapak Yayat di Pasar Cicadas. Industri makanan yang siap bekerjasama adalah home industry milik Kang Dian, bernama Nagre yang telah mencoba membuat roti, sugar dough dan kue brownies. Kini, Nagre dapat menampung sekitar 5 kg tepung hanjeli per minggunya. Promosi Brownies Hanjeli dilakukan kepada pejabat Direktorat Serealia, Direktorat Perbenihan, Balai Produksi dan Sertifikasi Benih (BPSB), Dinas Provinsi Jawa Barat, PT Bogasari dan para. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Program kegiatan yang terpenting adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya hanjeli ini sehingga dapat menjamin kontinuitas produk hanjeli. Hambatan terjadi karena tidak sesuainya waktu pencairan dana program dengan pola tanam yang direncanakan sehingga menyebabkan pertanaman dimulai menjelang musim kemarau. Kata kunci : pengembangan, hanjeli, tepung, Punclut
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 926
PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA SEBUBUS KECAMATAN PALOH Abstrak
Hamdi,Robi Sagara,Erik Darmansyah Univ. Tanjungpura Pontianak
Program pembinaan dan pendampingan ini bertujuan untuk, Memberikan pembinaan dan pelatihan dalam mengelola produk nelayan sebagai sumber usaha yang telah ditangani oleh kelompok usaha yang ada dan dapat membantu kelompok usaha tersebut dalam memperluas jaringan usaha dan pemasaran produk dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan mengadakan pertemuan bersama kelompok usaha untuk memberikan penjelasan dan memotivasi guna meningkatkan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan kemampuan sendiri. Pembinaan ini dilakukan secara intensif dan berkesinambungan sampai masyarakat bisa mandiri. Pembinaan dilakukan guna meningkatkan saling percaya dan siap bekerjasama dalam satu tim atau sesama anggota kelompok. Masyarakat begitu berterima kasih dan merasa terbantu sekali atas kegiatan yang telah dilakukan. Mereka berharap hal ini bisa ditindaklanjuti demi kemajuan daerah tersebut. Masyarakat merasa mendapatkan ilmu dan pencerahan atas berbagai pertemuan yang telah dilakukan dengan melibatkan berbagai orang, pihak luar dan internal masyarakat setempat, termasuk pemda Sambas. Dengan melihat respon dan semangat dari masyarakat, maka tim PKMM merasa perlu untuk menindaklanjuti kegiatan dimaksud. Kata kunci : Masyarakat, Nelayan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 927
PENGEMBANGAN USAHA PEMBUATAN PAVING GUNA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA STUDI KASUS DUSUN SAMBI DAN BLIMBING DESA KLARI
Abstrak
Anang Widodo, Hendro Pujoprasetyo, Pudjo Handayani,Jhon Anderson Lumban Tobing Teknik Sipil Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Tingginya tingkat pengangguran di Dusun Sambi dan Blimbing Desa Klari, khususnya di kalangan anak muda menjadi perhatian yang serius. Selain karena kurangnya lahan pekerjaan, juga dikarenakan minat kerja dari para remaja/ pemuda di Dusun Sambi dan Blimbing sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah remaja yang menganggur dan kemapanan mereka untuk hanya tinggal di rumah saja. Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami tim PKMM berniat untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan yang baru yang nantinya mampu mengurangi tingginya tingkat pengangguran dan juga menambah pendapatan di desa tersebut. Selain itu juga memberdayakan para pemuda yang sampai saat ini masih menganggur. Program yang kami usulkan adalah pembuatan paving secara manual, yaitu dengan menggunakan tenaga manusia. Pemilihan ini berdasarkan kondisi jalan maupun perkampungan di Desa Klari sebagian besar masih berupa tanah biasa. Selain itu juga, jika kita menggunakan paving maka tidak mengganggu proses penyerapan air oleh tanah Kata kunci : Pembuatan Paving, Peningkatan Sumber Daya Manusia
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 928
PENGGUNAAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN BERBASIS MODEL CO-MANAGEMENT DI KECAMATAN PANIMBANG, KABUPATEN PANDEGLANG Abstrak
Kastana Sapanli, Aprianty, Gustav M. Irsyad, M. Firdaus, Bambang Budiansyah Inst. Pertanian Bogor
Sumber daya hayati perikanan dan kelautan di Indonesia sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. Ekosistem terumbu karang yang merupakan ekosistem penting sebagai nursery ground, spawning ground dan feeding ground hanya tinggal 6,48% kondisinya dalam keadaan baik. Kerusakan ini disebabkan maraknya penangkapan ikan yang dilakukan nelayan yang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bom dan racun potasium.Kondisi inilah yang melatarbelakangi perlunya usaha pengelolaan sumber daya yang berbasis lingkungan dan mencapai kelestarian. Semua stakeholders yang terkait baik pemerintah dan masyarakat harus melakukan kerja sama (Co-Management) dalam melakukan usaha konservasi ini agar kegiatan konservasi terumbu karang dapat berhasil dengan baik.Lembaga Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM) adalah suatu lembaga yang dikelola oleh masyarakat sekitar dan didukung oleh pemerintah. Lembaga inilah yang diharapkan mampu mengatasi kerusakan terumbu karang yang terjadi diperairan Indonesia. Akan tetapi, lembaga DPL-BM di Desa Tanjung Jaya ini masih menghadapi banyak kendala dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya keprofesionalisme dalam pengelolaan organisasi, kurangnya insentif pengurus lembaga dan masih lemahnya landasan hukum adalah faktor utama yang menyebabkan kinerja lembaga ini masih belum optimal. Melalui metode PRA (Participatory Rural Appraisal) ditemukan permasalahan dan solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi lembaga tersebut. Permasalahan kurangnya keprofesionalismean pengurus dapat diatasi dengan pelatihan tentang manajemen organisasi dan pembimbingan tentang dasar-dasar kepemimpinan. Insentif bagi pengelola dapat diatasi dengan bantuan dari pemerintah daerah berupa alat tangkap dan perahu serta dana operasional bagi pengelola agar mereka memiliki sumber penghasilan dengan menangkap ikan sekaligus melakukan pengawasan terhadap kawasan konservasi. Landasan hukum yang ada berupa PERDES hanya berlaku bagi penduduk Desa Tanjung Jaya sedangkan nelayan dari desa lain masih melakukan penangkapan di kawasan konservasi, sehingga aturan yang ada tidak bersifat menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan suatu PERDA yang dikeluarkan oleh Pemprov. Naskah akademik PERDA ini sedang disusun oleh tim pelaksana PKM yang akan serahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Banten dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA). Kata kunci : Terumbu Karang, Co-Management, DPL-BM, PRA,RAPERDA.
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 929
PENGGUNAAN PUZZLE MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PENYAJI SOAL BERMUATAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG Maya Harsasi dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 930
PENGUJIAN KUALITAS AIR TANAH NAGARI TANJUNG PATI KEC. HARAI KAB. LIMA PULUH KOTA Ikhsan Harahap dkk Poltek Negeri Pertanian Payakumbuh Padang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 931
PENINGKATAN HASIL PERTANIAN MELALUI SARANA PERBAIKAN SALURAN IRIGASI DENGAN SISTEM SENDERAN Ronald Setio Hudaja dkk Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 932
PENINGKATAN KEMAMPUAN APARATUR PEMERINTAHAN NAGARI DALAM MEMBUAT KEBIJAKAN PUBLIK (PUBLIC POLICY) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Abstrak
Azizul Mendra, Yulhendra, Erita Ilmi Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang Univ. Andalas Padang
Dunia kampus tidak akan jauh dari kegiatan keilmiahan. Kegiatan-kegiatan itu senantiasa di dukung oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta yang loyal terhadap pendidikan. Dasar kegiatan keilmiahan itu didukung oleh Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dasar pelaksanaan kegiatan ini juga salah satu dari bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi itu, yaitu pada poin Pengadian Masyarakat. Kami pikir Memang sebuah kewajiban dan tanggung jawab moral bagi kami kepada lingkungan sosial atas pengabdian ini. Kegiatan ini tentu saja telah mengalami pertimbangan yang matang dan dengan luaran yang dihasilkan bukan mubazir untuk khalayak sasaran. Nagari Sikucur Kp. Dalam kami lihat sangat tepat untuk kami jadikan lokasi pengabdian karena begitu kompleksnya permasalahan yang ada. Mulai dari rendahnya etos kerja, sikap profesionalitas perangkat nagari, dan rendahnya tingkat pendidikan politik masyarakatnya karena mengutamakan kesejahteraan hidup daripada berbuat yang lainnya. Maka tugas kamilah sebagai insan intelektual dalam kegiatan ini untuk memberikana Pencerdasan, pemahaman, dan pendidikan yang mampu mereka implementasikan dalam kehidupan selanjutnya dengan mandiri. Dengan cara pentransferan materi menggunakan metode dengan sistem Androgogi pembelajaran orang dewasa untuk harapan luaran yang lebih baik. Lalu, apakah pemerintah tidak memeprhatikan mereka? Ya, pemerintah tetap memperhatikan mereka tetapi pemerintah tidak mengerti kebutuhan mereka. Pemerintah hanya mampu menjalankan amanah Undang-Undang sementara mereka tidak siap dalam melaksanakannnya. Sangat penting memberdayakan kekayaan lokal. Sistem pemerintahan nagari adalah milik kebudayaan asli masyarakat minagkabau (sumatera barat) yang egaliter. Sistem pemerintahan yang lebih baik telah dijalankan jauh sebelum peradaban Pemerintah Republik Indoensia ada, atau bahkan jauh sebelum kolonial Belanda datang ke Indoensia. Tapi, karena kelemahan sumber daya yang ada di Nagari Sikucur Kp. Dalam maka sistem pemerintahan ini tidak efektif. Oleh karena itulah kegiatan ini kami lakukan karena memang sangat dibutuhkan dalam konteks pemerintahan kekinian dan yang akan datang. Semuanya ini semata-mata Untuk Kedjajan Bangsa. Kata kunci : Peran strategis kebijakan publik dalam pemerintahan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 933
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SD SE KAB. SLEMAN YOGYAKARTA MELALUI TRANINING BAGI GURU SD Umu Afifah Isriyati dkk Univ. Negeri Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 934
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA MONGGOT KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN MELALUI USAHA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS SECARA HOME INDUSTRI EKA RASTIYANTO AMRULLAH,DWI HARYADI,HANNA NUSANTI,ANANSI DESIANANTI,NUR DIAN AKROMA W PKP Univ. Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Tujuan dari kegiatan program kreativitas mahasiswa ini adalah: (i) Meningkatkan pemanfaatan jerami yang merupakan limbah pertanian (ii) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di Desa Monggot, dengan sarana pemasaran Pupuk Kompos hasil dari home industri. Sejalan dengan tujuan tersebut pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk penyuluhan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Sasaran dari penyuluhan ini adalah para petani warga Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2006 hingga bulan Mei 2006. Pelaksanaan kegiatan ini di rumah Bapak Sucipto, Desa Monggot Rt 05/Rw 04 Kecamatan Ge yer Kabupaten Grobogan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berupa penyampaian materi penyuluhan dan demonstrasi cara pembuatan kompos, pemantauan saat perkembangan prosesing komposting jerami, serta cara pengemasan dan penunjukan hasil pupuk yang sudah jadi yang disertai dengan membuka forum tanya jawab dan evaluasi akhir kegiatan. Gambaran peningkatan nilai jerami adalah dari bahan dasar jermai yang tidak berharga yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos dengan kemasan 4 kg dapat dijual dengan harga Rp 1.500,00 dengan harga jual pupuk yang murah disamping dapat terjangkau oleh masyarakat juga dapat menambah penghasilan masyarakat yang dapat dijadikan sebagai parameter untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kata kunci : Home Industri, Pembuatan Pupuk Kompos, Kesejahteraan Masyarakat
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 935
PENINGKATAN NILAI EKONOMI PETERNAK MELALUI PENJUALAN SUSU SEGAR PASTEURISASI SECARA ECERAN DI KOTA SEMARANG Abstrak
Ready Vetrianto, Edi Prayitno, Raditya Jati Nugroho Nutrisi dan Makanan Ternak Univ. Diponegoro Semarang
Susu adalah hasil pemerahan sapi/hewan menyusui lain yang dapat dimakan/dapat digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak dikurangi/ditambah bahan lain. Susu merupakan sumber protein hewani dengan kelengkapan kandungan gizi yang tinggi dan makanan yang hampir sempurna serta menjadi makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu menjadi sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Kelemahan susu yaitu menjadi media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikrobia dan susu sangat mudah rusak terutama karena susu merupakan bahan biologik. Komponen terpenting susu yaitu protein dan lemak. Standart kadar protein susu 3-5%, dan kadar lemak 3-8%. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian partisipatif (Participatory Action Research) dimana para wanita dan ibu rumah tangga sebagai obyek sekaligus subjek kegiatan. Data yang diambil berasal dari data primer dan sekunder sebagai pendukung. Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Semarang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang mempunyai banyak potensi baik dari segi sosial ekonomi, demografi maupun geografi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa produk susu yang beredar di pasaran sebagian besar berupa susu segar, sedangkan produk berupa susu pasteurisasi masih jarang ditemukan. Optimalisasi potensi sektor peternakan yang tinggi di Gedawang memotivasi para mahasiswa sebagai pengusul program dan petani peternak rakyat selaku subjek dan objek kegiatan untuk memulai usaha pembuatan dan penjualan susu pasteurisasi serta mengembangkan usaha tersebut sehingga meningkatkan added value susu sapi. Susu pasteurisasi mempunyai keistimewaan yaitu memperpanjang daya simpan tanpa pemberian pengawet, cita rasa lebih menarik, membunuh bakteri pathogen, mengurangi jumlah total bakteri, menginaktifkan fosfatase dan katalase. Adanya produk susu pasteurisasi menambah added value susu sapi dan nilai jual dari susu pasteurisasi. Harga susu segar Rp. 2000,-/liter, setelah mengalami proses pasteurisasi naik menjadi Rp. 6.000,-/liter. Optimalisasi sumber daya manusia (SDM), ketersediaan sumber daya produksi, peluang pasar dan potensi daerah Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Semarang menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat guna peningkatan nilai ekonomi peternak melalui usaha penjualan susu segar pasteurisasi sangat potensial untuk dikembangkan. Kata kunci : Susu Pasteurisasi, Petani Ternak, Kelurahan Gedawang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 936
PENINGKATAN PRODUCT APPEREANCE KUE SEMPRONG IBU NDARI DI UNGARAN
Abstrak
Galuh Asri P, Donny AL, V.F. Kris David, Imelda VW, Nova Rosiana Universitas Katholik Soegijapranata, Semarang Sosial Ekonomi Univ. Katholik Soegijapranata Semarang
Kue Semprong merupakan makanan ringan yang biasa dijumpai dipasar-pasar tradisonal. Di desa Dliwang kota Ungaran Kabupaten Semarang terdapat usaha kecil pembuatan Kue Semprong ‘Bu Ndari’ yang dirintis secara turun temurun oleh keluarga Ibu Ndari. Awalnya proses pemasaran hanya dimulai dengan tetangga-tetangga terdekat saja dan berkembang hingga kewarung-warung dan pasar-pasar di kota Ungaran. Proses pemasaran tersebut dilakukan dengan menggunakan sistem kontan yaitu barang / kue semprong yang diterima oleh penjual dibayar secara langsung, sehingga proses pemasaran terhambat karena banyak penjual makanan yang menginginkan sistem penjualan Kue Semprong Bu Ndari dilakukan dengan sistem menitipkan. Sistem penitipan ini dilakukan dengan cara pebayaran terakhir setelah Produk yang ada pada penjual telah habis terjual. Selain itu variasi rasa yang kurang variatif dan bentuk kemasan yang tidak menarik menyebabkan pemasaran Kue Semprong Bu Ndari kurang berhasil. Berkaitan dengan hal tersebut tim PKMM melakukan pemberian motivasi agar Kue Semprong Bu Ndari mengalami peningkatan 1product appereance sehingga bisa menarik pasaran yang lebih luas. Kata kunci : Kue Semprong, Product Appereance
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 937
PENINGKATAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL BIJI KOPI ROBUSTA DIPERKEBUNAN KOPI RAKYAT KECAMATAN SILO-JEMBER Muhamad Supriadi dkk Poltek Negeri Pertanian Jember
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 938
PENYARINGAN AIR MINUM SECARA SEDERHANA DI DESA YAMUA ARSO YI Endah Nuraeni,. Nur Tanty Setiawaty,Sri Handayani Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura Irian Jaya
Abstrak
Sumber air minum masyarakat pedesaan pada umumnya masih banyak yang tidak memenuhi syarat standar. Pemerintah telah melakukan usaha untuk menangani masalah tersebut. Namun karena beberapa faktor usaha tersebut masih menemui kendala. Penyaringan air minum secara sederhana merupakan suatu metode atau teknologi tepat guna yang dalam aplikasinya tidak menemui hambatan . Bahan yang digunakan sebagai filter dalam alat ini berupa pasir, krikil, potongan arang dan ijuk. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah diadakan bimbingan dan pelatihan pada masyarakat tentang penyaringan air minum secara sederhana. Kata kunci : Penyaringan air, air Minum, Yamua Arso Yi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 939
PENYELESAIAN KONFLIK DENGAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN (UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DI DESA KAYEN KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI JAWA TENGAH) Rini Setia Ningsih dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 940
PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MENGENAI PENGARUH TEH TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA MIRENG KLATEN Abstrak
Prima Merdekawati ,Tri Wahyuni,Raatna Handayani Keperawatan Univ. Muhammadiyah Surakarta
Tujuan dari penyuluhan dan pendidikan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil mengenai pengaruh teh terhadap anemia. Kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan dan mencegah angka kejadian anemia akibat mengkonsumsi teh seusai makan dan meghentikan kebiasaan minum teh seusai makan dan menggantinya dengan air putih atau air jeruk. Pelaksanaan program berupa penyampaian materi dengan menggunakan alat bantu lihat (visual aid) berupa poster dan alat peraga. Sebelum penyampaian materi ibu diberi pretest berupa pertanyaan terbuka untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu mengenai pengaruh teh terhadap anemia dan konsep anemia secara sederhana dan juga pertanyaan berupa sikap dan kebiasaan minum teh seusai makan. Pada akhir penyampaian dilakukan evaluasi hasil dengan metode diskusi dan tanya jawab dan kembali memberikan postest untuk mengetahui apakah ibu sudah memahami materi yang diberikan. Hasil akhir yang diperoleh adalah ibu hamil dapat menyebutkan dengan benar konsep anemia dan pengaruh teh terhadap anemia apabila diminum seusai makan.dan menyebutkan minuman penggant the yang sebaiknya diminum seusai makan. Dari evaluasi sikap yang dilakukan secara individu dari rumah ke rumah juga menunjukkan adanya perubahan dan terbentuknya perilaku baru peserta penyuluhaan yaitu mengganti minum teh seusai makan dengan air putih. Kata kunci : Energi biogas, Kotoran ternak, Drum bekas
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 941
PENYULUHAN DAN PRAKTEK HUGELKULTUR KEPADA PETANI DI DAERAH PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA Redha Arnita dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 942
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA TELEPON SELULER JENIS ARRAY DUA ELEMENT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MIKROSTRIP Abstrak
Azis Imam Sa’roni, Galih Prayogi, Ulfatunazaroh Jurusan Telkomunikasi Univ. Widya Gama Malang
Dalam komunikasi selular sering ditemui daerah-daerah yang penerimaan sinyal dari BTS terlalu kecil sehingga dapat mengganggu komunikasi. Hal ini bisa terjadi karena jarak pesawat pelanggan yang terlalu jauh dari BTS sehingga sinyal yang diterima lemah bahkan tidak ada sama sekali. Kajian dalam penelitian ini adalah merencanakan antena dengan teknologi mikrostrip yang dapat digunakan untuk mengatasi adanya daerah-daerah dengan level sinyal kecil, dimana bentuk antena yang dibuat adalah 2 elemen peradiasi. Dalam perencanaan yang dilakukan frekuensi acuan yang digunakan adalah 920 MHz dengan impedansi masukan 50 dan penguatan 5 dB. Bahan yang digunakan adalah Printed Circuit Board (PCB) berbahan dielektrik epoxy fiberglass dengan konstanta dielektrik 4,8 dan dengan bahan strip tembaga dilapisi perak dengan ketebalan 0,003 mm. Setelah diuji antena yang dirancang mempunyai impedansi masukan pada frekuensi acuan adalah 54,62 dengan VSWR 1.092, penguatan terbesar yang diperoleh dibandingkan dipole 1/2 adalah 4,15 dBd. Adapun pola radiasi antena rancangan adalah directional, polarisasi antena adalah polarisasi ellips dan bandwidthnya adalah 54 MHz yaitu dari frekuensi 894 MHz sampai dengan 948 MHz. Sedangkan dalam pengujian di lapangan didapatkan antena dapat memberikan tambahan sinyal dalam tampilan di pesawat telepon selular hingga 2 strip. Kata kunci : Telepon Seluler, Array Dua Element ,Teknologi Mikrostrip
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 943
PERANCANGAN DAN SIMULASI SISTEM SIRKULASI UDARA BERSIH DI PUSKESMAS UNTUK MEMINIMALISASI PENULARAN PENYAKIT MALALUI UDARA
Abstrak
Cucu Marlia, Irmayanti, Tanti Resminawati, Riki Rinaldi Idham Teknik Refrigerasi dan Tata Udara / Teknik Pendingin dan Tata Udara Politeknik Negeri Bandung, Bandung Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Poltek. Negeri Bandung
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pendukung pemerintah yang memerlukan pengendalian kualitas udara. Kondisi dari sistem sirkulasi udara dalam suatu ruangan, khususnya ruang tunggu dan ruang periksa Puskesmas memegang peranan sangat penting dalam proses pemeriksaan. Untuk itu diperlukan suatu ruang yang memiliki sistem sirkulasi udara yang baik. Penataan sistem sirkulasi udara sangat berperan penting untuk meminimalisasi penularan penyakit melalui udara. Selain itu, pengaturan udara (pola dan kecepatan aliran), pergantian udara, serta kehigienisan udara di dalam ruangan harus dapat terpenuhi khususnya untuk balai-balai pengobatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan tempat-tempat praktek dokter lainnya. Filter udara berfungsi menyaring udara yang akan disirkulasikan terhadap ruangan. Pada perancangan ini digunakan dua jenis filter yaitu pre filter yang diletakkan pada masukan udara luar yaitu inlet fan suplai dengan efisiensi 30 % dan medium filter yang diletakkan pada masukan udara ruangan dengan efisiensi 85 %. Sedangkan untuk menarik udara dari luar ruangan digunakan fan supply jenis sentrifugal, dan untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam ruangan digunakan fan exhaust jenis fan axial. Konstruksi ceiling plenum air supply dirancang miring dan terdapat lubang-lubang agar aliran udaranya laminar vertical ke bawah. Konstruksi lantai terbuat dari dua bahan yang berbeda yaitu plat yang dilubangi dan keramik secara selang seling. Rongga atau saluran udara bawah tanah dibuat dengan cara menggali bagian bawah lantai untuk mengalirkan udara kotor ke ducting exhaust. Ducting exhaust dibuat berdiri melebihi tinggi bangunan karena dikhawatirkan udara dari dalam ruangan mengandung banyak kuman penyakit. Mengingat kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, perlu dicarikan solusi alternative untuk memecahkan permasalahan tersebut, salah satunya dengan penataan sistem sirkulasi udaranya. Sistem ini dilengkapi dengan fan supply sebagai inlet dan fan axial sebagai outlet, serta filter udara. Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha untuk membuat simulator untuk memberikan gambaran tentang cara kerja dari sistem sirkulasi udara khususnya pola aliran udara di dalam ruang tunggu Puskesmas. Dalam simulator ini, ada beberapa komponen yang diganti dengan komponen lain yang memiliki fungsi yang sama. Kata kunci : puskesmas, penyakit menular, udara bersih, laminar vertical
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 944
PERBAIKAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN KEUANGAN UNIT USAHA KERIPIK UBI EVIE Abstrak
Riyandhi Praza,Arikona,Adiyat Rusdi Sosial Ekonomi Pertanian Univ. Andalas Padang
Program ini berjudul Perbaikan Manajemen Produksi dan keuangan unit usaha keripik ubi Evie”. Tujuannya untuk 1) Mengaplikasikan teknik pemanfaatn Ebi sebagai penambah citarasa keripik ubi 2) Membina unit usaha dalam pebgelolaan keuangan. Kegunaan dari program ini adalah 1) Diversifikasi citarasa produk keripik ubi 2) Input teknologi yaitu pembinaan pengelolaan keuangan agar dicapai tujuan untuk meningkatkan pendapatan usaha kecil, sedangkan keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah 1) Usaha kecil mau memproduksi keripik ubi dengan citrasa ebi dengan ketahanan yang lebih lama 2) pemilik usaha dapat menentukan harga jual produk yang menguntungkan dan bersaing 3) Pemilik mampu melakukan pengelolaan keuangan usaha dengan perhitungan ekonomis. Metoda yang digunakan adalah dengan melakukan demo pembuatan keripik ubi rasa ebi dan juga dengan melakukan pelatihan tentang bagaimana mengelola keuangan suatu usaha rumah tangga kepada pemilik dan anggota. Program ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan sebuah usaha runah tangga yang bernama usaha keripik ubi Evie yang berlokasi di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang. Program yang dilaksanakan oleh tim PKMM ini mempunyai hasil yakni terciptanya keripik ubi rasa ebi sebagai diversifikasi dari produk yang telah ada kemudian pemilik mampu melakukan pengelolaan keuangan dalam menjalankan usaha. Masalah yang menjadi kenadala dalam kegiatan program ini adalah amasalah pemasaran sehingga diperlukan juga waktu untuk melakukan promosi agar produk yang baru dibuat/ dihasilkan adapat diketahui oleh khalayak ramai Kata kunci : Manajemen, produksi, keuangan, unit usaha
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 945
PERILAKU SEKS DINI PADA ANAK JALANAN : STUDI KASUS DEPOK Abstrak
R. de Archellie, Ahmad Fais Akbar, Andi Ruli L.B, Donny Hermaswangi Univ. Indonesia
Perilaku Seks Dini pada Anak Jalanan: Studi Kasus Depok. Kemiskinan telah menjadi penyebab utama muncul dan semakin meningkatnya jumlah anak jalanan. Pergaulan di jalanan yang kurang kontrol sosial membuat anak jalanan bebas melakukan apa saja selain mencari uang untuk makan sehari-hari. Perilaku seksual bebas menjadi salah satu permasalahan tersendiri meskipun sering kali mereka menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum preman. Perilaku seks dini pada anak jalanan, khususnya di kota Depok, tidak disertai pengetahuan akan dampak yang akan timbul di kemudian hari. Mereka melakukan hubungan seksual hanya karena penasaran setelah diceritakan oleh teman yang telah dulu melakukannya, atau karena pengaruh media. Untuk itu,demi mencegah dampak buruk perilaku seksual dini pada anak jalanan Depok, perlu adanya semacam pendidikan seks untuk anak jalanan. Pendidikan seksual untuk anak jalanan bukanlah usaha untuk melegalkan kegiatan seksual pada kalangan anak jalanan. Arahan untuk mencari keiatan yang produktif tetap dikedepankan. Pendidikan seks hanyanya sebagai pengetahuan dasar yang harus dimiliki anak jalanan untuk membentengi diri mereka dari pengaruh buruk kegiatan seksual yang bebas. Pendidikan Seks untuk Anak Jalanan! Kata kunci : Perilaku Seks Dini, anak Jalanan, Pendidikan Seks
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 946
PERINTISAN DAN PENGEMBANGAN SANGGAR BELAJAR BAGI ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TERTINGGAL DESA BANYUANYAR KABUPATEN BOYOLALI
Abstrak
Luhung Achmad P, M. Maksum, Monika Ari Susanti, Nur Laili, Wahyuningsih PS Sosiologi, Faultas ISIPOL, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Univ. Sebelas Maret Surakarta
Luhung Achmad Perguna, Muhammad Maksum, Monika Ari Susanti, Nur Laili, Wahyuningsih, Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Perintisan dan Pengembangan Sanggar Belajar bagi Anak-Anak Sekolah Dasar di Daerah Tertinggal Desa Banyuanyar Kabupaten Boyolali, Laporan Akhir Hasil, Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni, 2006. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan ini dilaksanakan di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Wujud kegiatan ini adalah terbentuknya sanggar belajar sebagai media untuk membantu proses belajar anak usia Sekolah Dasar. Keberadaan sanggar ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi belajar anak dan sebagai media penyadaran bahwa pendidikan bukan sematamata tanggungjawab dari sekolah. Akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Latar belakang pemilihan lokasi adalah kondisi masyarakat desa Banyuanyar yang penduduknya sebagian besar bekerja di sektor agraris dan menggantungkan kehidupannya pada alam lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi di banding bidang pendidikan. Akibatnya fungsi pendidikan dalam keluarga terabaikan sehingga dapat merusak motivasi dan semangat belajar anak. Lemahnya kontrol lembaga keluarga menjadikan anak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang dapat merusak kepribadian anak. Pendekatan yang digunakan meliputi pendekatan kewilayahan, dan pendekatan partisipatoris. Metode yang digunakan meliputi metode kaderisasi dan metode pendampingan. Sementara untuk model belajar yang digunakan mengunakan model tutorial dimana salah satu dari kader berperan sebagai tutor dan metode pendampingan dimana anak didik dibagi dalam beberapa kelompok dan dalam kelompok tersebut terdapat pendamping. Dalam pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi empat tahapan. Pertama perencanaan, tahap ini meliputi persiapan fasilitator yang terdiri dari persiapan sosialisasi, persiapan training for trainer, penyusunan materi ajar dan model pembelajaran. Kedua tahap pelaksanaan, meliputi pengurusan ijin, sosialisasi, rekruitmen kader, Training For Trainer, Launching kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. ketiga tahap evaluasi dan monitoring dan terakhir tahap pemeliharaan dan tindak lanjut. Pada tahap terakhir ini fasilitator membantu membentuk kepengurusan sanggar dan selanjutnya sanggar diserahkan kepada Desa Banyuanyar untuk dikelola oleh desa Banyuanyar melalui kader yang terbentuk. Adapun hasil dari program ini adalah meningkatnya semangat dan motivasi anak didik untuk belajar. Adanya peningkatan perkembangan psikologis anak didik sanggar dan tumbuhnya kesadaran akan tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan. Pendidikan Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat Kata kunci : Pengembangan, sanggar belajar, anak-anak, desa
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 947
PERMODELAN "RUMAH SERENTAK" BAGI MASYARAKAT GOLONGAN EKONOMI LEMAH (STUDI KASUS KAMPUNG BALONG, SUDIROPRAJAN, SURAKARTA) Sri Purwanti dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 948
PERSONALITY TRAINING SEBAGAI UPAYA MEMBANGKITKAN POLA PIKIR DEWASA SANTRI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (TPA) AHMAD YANI MALANG Abstrak
Baihaqi ,Abas Hidayat ,Afif Hendro Wijatmoko Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Univ. Brawijaya Malang
Manusia memiliki dua macam kedewasaan yaitu kedewasaan biologis dan kedewasaan ilmu atau mental (rohani). Kedewasaan biologis merupakan kedewasaan yang berhubungan dengan fisik atau morfologi manusia sehingga dapat kita rasakan dengan panca indra kita. Perubahan kedewasaan biologis hanya berpengaruh pada perubahan morfologi tubuh baik tubuh bagian luar (seperti kulit dan rambut) maupun bagian dalam seperti otak dan organ saraf. Sedangkan kedewasaan mental berhubungan dengan tingkat kematangan berfikir manusia. Kedewasaan ini tidak dapat dibuktikan dengan kondisi fisik namun dibuktikan dari cara berfikirnya yang terintepretasi dari ucapan dan perbuatannya. Secara umum, kedewasaan biologis dan kedewasaan rohani berjalan secara linear, artinya semakin bertambah umurnya maka pola berfikirnya makin tinggi. Kedewasaan keilmuan cenderung lebih banyak dikuasai oleh para orang tua (dewasa). Namun pada faktanya, kedua jenis kedewasaan tersebut tidak selalu berjalan seiring, seirama dan tegak lurus. Banyak kasus yang memperlihatkan orang yang telah mencapai usia dewasa maupun tua, namun daya fikirnya masih seperti anak-anak dan tidak sedikit pula kasus yang memperlihatkan orang yang masih usia anak-anak namun daya fikir dan produktivitasnya melebihi orang dewasa. Dalam hidup manusia, kedewasaan biologis atau banyaknya usia bukanlah yang terpenting, melainkan seberapa tinggi keilmuan atau kerohanian yang kita miliki. Kedewasaan yang ada pada diri anak masih bersifat sederhana, namun jika digali melalui suatu pelatihan, kedewasaan santri akan mengalami percepatan yang cukup signifikan. Salah satu upaya untuk menggali kedewasaan anak adalah melalui Personality Training yang merupakan sebuah program pelatihan kepribadian yang bersifat positif bagi anak usia dini untuk membangkitkan pola pikir dewasa dengan rasa tanggung jawab dalam diri pribadi. Sedangkan kepribadian adalah kondisi dinamis yang merupakan keterpaduan antara pola pikir, pola hidup dan pola tindak individu. Salah satu penerapan konsep Personality Training dilakukan pada santri TPA Ahmad Yani Malang. Melalui pelatihan ini, diharapkan pada diri santri akan muncul rasa tanggung jawab pada agama, diri pribadi, teman, guru/ ustadz dan orang tua, mampu membedakan benar dan salah. Mampu menganalisa setiap permasalahan dari sudut pandang kebenaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan, tumbuhnya rasa empati dan sikap peduli pada problematika masyarakat yang terjadi di sekitarnya, tumbuhnya keberanian untuk menghadapi setiap masalah yang dihadapinya dengan mengandalkan potensi yang ada pada dirinya dan berserah diri kepada Allah, baik dalam keadaan sendirin maupun ketika berkelompok dan mampu mengendalikan diri dari berbuat yang merugikan orang lain dan mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Kata kunci : Personality Training, Pola Pikir Dewasa, Santri Taman Pendidikan Al-quran
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 949
PILOT PROJECT PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN CARA PEMILAHAN DI KOTA PADANG
Abstrak
David Darwin, Syafrinaldi, Aci Lesta Triadi Munir, Ferdian Nada Putra Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang Univ. Andalas Padang
Peningkatan mutu kebersihan dilakukan pemerintah kota Padang untuk menjadikan kota Padang mejadi salah satu kota terbersih di kawasan ASEAN. Langkah ini berkaitan dengan usaha peningkatan kesadaran masyarakat kota Padang dalam mengelola sampah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya ditingkat rumah tangga. Telah dilakukan kegiatan Pilot Project Peningkatan Kesadaran Masyarakat kota Padang dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan. Kegiatan dilakukan di komplek Pelangi Indah RT 01/RW XIII Kel. Korang Gadang Kec Kuranji Padang. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan penyuluhan pada warga setempat mengenai arti penting pemilahan sampah. Kemudian dilanjtukan dengan menerapkan metoda pemilahan sampah di komplek tersebut selama satu bulan. Kegiatan ini ditunjang dengan penyediaan fasilitas berupa empat buah kantong sampah per rumah, buku wacana, panduan pemilahan sampah, poster serta pelayanan pengambilan sampah dua kali seminggu. Dari kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang cukup baik, dimana tingkat kecenderungan warga dalam memilah sampah mencapai 83,1 %. Nilai ini diperoleh dari persentase jumlah warga yang melakukan pemilahan sampah. Kata kunci : Warga kota Padang, Sampah rumah tangga, Pemilahan Sampah
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 950
PLANNING FOR DAMAGE AND DISASTER SYSTEM BERBASIS COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM BENTUK CD PANDUAN INTERAKTIF Yuyun Elita dkk Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 951
POSYANDU REMAJA SEBAGAI UPAYA PENIGKATAN KESEHATAN REMAJA DI KELURAHAN NGIJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Murtina Sri Priharti dkk Univ. Negeri Semarang
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 952
PROGRAM PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PELESTARIAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT DI PESISIR PANTAI LASAMA KEC. TIWORO KEPULAUAN KAB. MUNA PROPINSI SILAEWSI TENGGARA
Abstrak
Ashri Salam, Ld. Murfain, Ld. Ali Rahmat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Haluoleo,Kendari PERIKANAN Univ. Haluoleo Kendari
Mangrove adalah salah satu organisme yang hidup pada daerah pantai (pesisir) dengan jenis sampai 12 jenis. Habitat Mangrove sebahagian besar adalah daerah berlumpur, berpasir dan bebatuan. Fungsi mangrove merupakan penyanggah bagi ekosisitem lain, tempat memijah organisme perairan dan mencegah terjadinya abrasi pantai yang diakibatkan terkikisnya sedimen-sedimen pada daratan. Terjadinya pendangkalan pantai adalah salah satu bentuk apabila mangrove tidaka ada. Pasang tertinggi sering terjadi dan mengakibatkan pemukiman sekitar pantai tenggelam diakibatkan oleh punahnya ekosisitem Mangrove. Beberapa hal tersebut diatas mayoritas diakibatkan oleh ulah manusia dalam memanfaatkan mangrove tanpa melestariakannya. Dalam program kami ada beberapa tahapan dalam melihat ulah manusia yaitu melakukan Identifikasi Mangrove, Penyuluhan, Penanaman dan Pemeliharaan. Kata kunci : Mangrove, Masyarakat, Pesisir Pantai Sambuli
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 953
PROSPEK SELAI MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) SEBAGAI PRODUK OLAHAN BERKHASIAT OBAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PEDESAAN DI LANG SELATAN Abstrak
Dwi Farida Ari Kurniawati dkk Univ. Muhammadiyah Malang
Masyarakat pedesaan di daerah Tlekung, Kecamatan Junrejo pada umumnya mengandalkan sumber pendapatan keluarga dari bertani atau buruh tani. Desa Tlekung memiliki potensi sumber daya alam (SDA) berupa buah mengkudu yang terdapat hampir di sebagian besar pekarangan rumah penduduk, kebun dan juga pinggir jalan. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan juga mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun karena buah mengkudu mempunyai sifat yang cepat busuk sehingga harus segera dikonsumsi atau diolah menjadi sebuah produk agar dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama sehingga memungkinkan masyarakat untuk tetap dapat mengkonsumsi hasil olahan buah mengkudu dalam bentuk yang beraneka ragam misalnya produk berupa sari buah, kapsul, bubuk mengkudu instan dan dodol mengkudu. Sedangkan produk dalam bentuk selai mengkudu belum ditemukan dipasaran, oleh karena itu diperlukan kajian dalam pembuatan selai mengkudu lebih lanjut. Pelaksanaan PKMM dilakukan pada bulan Maret hingga Agustus tahun 2006 bertempat di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur. Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan uji validitas di laboratorium kimia UMM untuk menentukan formula selai mengkudu yang berkualitas. Pelatihan pembuatan selai mengkudu disambut positif oleh masyarakat desa Tlekung, hal ini ditunjukkan dengan antusiasme masyarakat menjadikan selai mengkudu sebagai produk unggulan desa tersebut. Untuk menindaklanjuti hasil pelatihan dilakukan pendampingan masyarakat dalam pembuatan selai mengkudu serta pelatihan pengemasan selai mengkudu. Setelah dilakukan program PKMM ini, diharapkan masyarakat dapat menjadikan selai mengkudu sebagai komoditas ekonomi masyarakat desa Tlekung serta sebagai upaya menggali potensi sumber daya alam sekitar untuk dapat dijadikan sebagai produk unggolan Desa Tlekung Kota Batu. Kata kunci : selai mengkudu, prospek selai mengkudu, nilai ekonomis mengkudu
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 954
PROSPEK USAHA DAN STRATEGI PROMOTIONAL MIX USAHA EMPING MLINJO DI DESA SODITAN KARTASURA Siti Hatmini dkk Univ. Muhammadiyah Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 955
PROYEK PENINGKATAN IQ, EQ DAN SQ PADA ANAK-ANAK KELUARGA KURANG MAMPU DI KABUPATEN JEMBER (STUDI KASUS PROGRAM CHILDREN DAY CARE (CDC) DUSUN KARANG TENGAH DESA SUMBERSARI) Abstrak
SISWANTO,GAYUH SETIASMOKO ,NUNIK NURYANASARI,NOVITA ARMI PERTIWI Ilmu Ekonomi Univ. Jember
Pendidikan memiliki nilai strategis untuk memecahkan masalah di negeri ini. Kalau dirunut kebelakang, masalah rendahnya moral, akhlak, perilaku, dan etos kerja masyarakat, tak lain dan tak bukan karena mutu pendidikan yang memang rendah. Sehingga dibutuhkan pendidikan yang bisa mengarahkan siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang seimbang dan terpadu. Pada kenyataannya tidak semua daerah mampu menangani konsep ini dengan baik dan bijak, karena disatu sisi peningkatan kualitas memang dapat tercapai akan tetapi disisi yang lain ada sebagian masyarakat yang belum mampu beradaptasi dikarenakan biaya untuk itu masih belum terjangkau. Proyek pendampingan belajar bagi anak-anak kurang mampu di Dusun Karangtengah Desa Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, sebuah proyek yang kami coba untuk membantu menyelesaikan permasalahan diatas. Proyek ini tujuannya untuk meningkatkan Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ). Adik asuh yang berhasil dijaring melalui proyek ini berjumlah 73 orang berusia antara 3 tahun sampai 13 tahun dengan tingkat pendidikan mulai pra sekolah sampai kelas VI SD. Metode pelaksanaan dalam program ini akan mengacu pada langkah¬-langkah dalam Model IDI (Instructional Development Institute). Dalam proses penyampaian materi, tim tentor berusaha menggunakan metode yang menumbuhkan semangat belajar mandiri pada adik asuh. Terkait dengan itu maka metode pembelajaran yang diterapkan adalah Kerangka Pengajaran Quantum Teaching yang terangkum dalam akronim TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Dengan model IDI dan metode TANDUR, berhasil membuat program CDC berlangsung lebih sempurna, diiringi dengan antusiasme belajar yang terpelihara pada adik asuh dan konformitas tujuan serta kerjasama yang baik oleh orang tua adik asuh dan masyarakat Dusun Karangtengah secara keseluruhan. Kata kunci : Peningkatan IQ, EQ, SQ
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 956
RANCANG BANGUN ALAT MIXER ROTI BANDUNG DENGAN VARIASI PERCEPATAN
Abstrak
Nurul Ichwanudin, M. Arifin, Wardoyo Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Surakarta, Surakarta Poltek Surakarta
Salah satu macam/jenis yang mudah dijumpai pada para pedagang kaki lima di pinggir jalan adalah keberadaan penjual roti bakar. Pada kenyataannya jenis roti bakar ini ada dua yaitu dengan mengusung merk roti bandung dan non roti bandung. Hal yang membedakan antara roti bandung dengan yang bukan roti bandung adalah lebih dititik beratkan pada bentuk bahan dasarnya yaitu bentuk roti dan rasa khas rotinya. Didasarkan pada kondisi dilapangan/UKM dan perihal yang disampaikan bapak Rohmad, yaitu keinginan untuk menaikan kapasitas produksi dan kualitas hasil akhir dimana kunci keberhasilan kualitas produk yang baik ditentukan oleh kaulitas pencampuran maka tim PKMM dapat menggaris bawahi bahwa permasalahan utama adalah pada proses produksi yaitu: pada item proses pencampuran (mixer). Kesimpulan dari hasil pelaksanaan program PKMM yaitu pembuatan alat mixer dengan variasi percepatan adalah terjalinnya hubungan yang baik antara pihak UKM dengan POLSA, dan dimungkinkan untuk keberlanjutan kegiatan yang lain. Dari sisi alat hasil rancang bangun tim tanggapan dari pihak UKM sangat baik sekali, hal ini dibuktikan dengan pengoptimalan pemakaian alat. Pihak UKM juga sangat merespon dengan kritikan, masukan terhadap alat hasil rancang bangun tim. Kata kunci : mixer, proses produksi, roti bandung
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 957
RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU SEMI OTOMATIS UNTUK INDUSTRI MANFAKTUR PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA DI KLATEN Kus Raharjo dkk Univ. Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 958
REVERSE GEAR YANG DIGUNAKAN UNTUK BAJAJ YANG TELAH DIGANTI DENGAN MESIN MOTOR 4 TAK Abstrak
Fahad Mumtaz, Gusti Anggara, Dimas Ariestyanto, Teknik Mesin Univ. Indonesia
Desain reverse gear adalah mekanisme jalan mundur dengan menggunakan gear pembalik pada gear box kendaraan mini beroda 4 (selain mobil) yang menggunakan mesin motor yang terdapat di Departemen Teknik Mesin. Mekanisme jalan mundur ini didasarkan pada peningkatan kemudahan dan kenyamanan bagi pengendara dalam berkendaraan, serta suatu hal yang inovatif untuk kendaraan mini dengan mesin motor ini. Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT) yang mengambil tema tentang Reverse Gear ini Mendesain dan mewujudkan suatu sistem transmisi (gear box) yang dapat digunakan untuk pilihan gerakan maju atau mundur. Melengkapi kendaraan roda tiga atau empat yang belum memiliki mekanisme gerak mundur pada sistem transmisi.Untuk permasalahan perakitan dan fabrikasi alat permasalahan hanya ada pada modifikasi desain awal akibat ketersediaan komponen pada pasar komponen desain reverse gear. Jadi dimensi desain dan bentuk dapat berubah-ubah sesuai ketersediaan komponen akan tetapi tetap pada konsep desain reverse gear. Kata kunci : Reverse Gear
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 959
SOSIALISAI DAN PELATIHAN PEMBUATAN KHITOSAN LIMBAH CANGKANG UDAN DAN APLIKASINYA SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN DALAM PEMBUATAN IKAN ASIN PADA NELAYAN MUARA ANGKE JAKARTA Abstrak
Rijal Nasirul Hudaya, Sereli Pia, Ika Pranata Wahyu D, Ferry Harvey Devis Teknologi Hasil Perikanan Inst. Pertanian Bogor
Ikan asin merupakan salah satu hasil pengolahan Sub Dinas PHPT (Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional) Muara Angke, Jakarta Utara sebagai tempat pengolahan ikan asin terbesar di Asia Tenggara. Namun pada saat ini, para pengolah ikan asin di Sub Dinas PHPT Muara Angke banyak yang menggunakan larutan formalin sebagai bahan tambahan dalam proses pengawetan. Hal ini dikarenakan menggunakan formalin lebih mudah dan menguntungkan. Permasalahan ini mendorong petugas Sub Dinas PHPT untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan Muara Angke tentang bahaya penyalahgunaan formalin. Para nelayan cukup memahami penjelasan petugas Sub Dinas PHPT Muara Angke yang dibuktikan dengan adanya permintaan dari pihak nelayan untuk dicarikan alternatif pengawet lain yang lebih aman. Salah satu alternatifnya adalah khitosan. Pemanfaatan khitosan telah diterapkan di berbagai bidang, antara lain sebagai bahan pelapis dan anti kapang. Permasalahan tersebut mendorong diadakannya suatu program yaitu sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan formalin dan manfaat khitosan beserta cara pembuatannya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sosialisasi berupa penyebaran pamflet, pembagian kaos yang bertuliskan khitosan, stadium general tentang bahaya penyalahgunaan formalin, dan cara pembuatan khitosan beserta aplikasinya sebagai pengawet dalam pembuatan ikan asin. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat nelayan Muara Angke tentang bahaya penyalahgunaan formalin, memberikan ketrampilan kepada masyarakat berupa pelatihan cara pembuatan khitosan dan aplikasinya sebagai pengawet dalam pembuatan ikan asin, mengolah limbah cangkang udang agar lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi, serta sebagai pendukung kebijakan pemerintah tentang bahaya penyalahgunaan formalin. Kata kunci : Sosialisasi, Khitosan, Limbah, Cangkang Udang,Ikan Asin, Nelayan,Jakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 960
SOSIALISASI DAN PRAKTEK PERTANIAN ORGANIK DI DESA CIMANGGU I, KECAMTAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR Abstrak
Sri Ekawati, Boy Hanafi, Yayan Cahyanto, Nelly Sapta Yanti, Awaludin Mukhlis Proteksi Tanaman Inst. Pertanian Bogor
Sistem pertanian konvensional ternyata banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Belajar dari pengalaman, baik ilmiah maupun secara indigenous, sistem pertanian oganik diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan-permasalahan yang ada. Penerapan pertanian organik dapat memberikan keuntungan bagi keseimbangan lingkungan tanah, penekanan biaya operasional lapangan, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Lebih dari 70% penduduk desa Cimanggu I bekerja di sektor pertanian. Lahan pertanian di desa Cimanggu I berupa sawah tadah hujan dan sawah perairan setengah teknis. Di desa tersebut, terdapat dua kelompok petani, yaitu kelompok tani Sugimukti dan Sugimakmur. Anggota kelompok tani tersebut terbilang cukup maju dan mempunyai pengalaman serta pengetahuan yang baik dalam bidang budidaya.pertanian. Untuk itulah, program kreatifitas mahasiswa ini diusulkan. Metode kerja yang dilakukan meliputi: pengelolaan demplot pertanian organik, penyuluhan pertanian organik, pendirian klinik pertanian, dan penerbitan booklet pertanian. Demplot pertanian organik dilaksanakan pada musim tanam dari bulan Februari hingga Juni 2006. Praktik di demplot tersebut sekaligus mensosialisasikan pemilihan bibit lokal yang bermutu, pemakaian pestisida nabati dengan memanfaatkan bahan nabati lokal, aplikasi pupuk bokashi, dan praktik pengendalian hama terpadu. Kata kunci : pertanian organik, pestisida nabati, bokashi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 961
SOSIALISASI LIMBAH KOTORAN TERNAK SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI PENGGANTI ENERGI GAS (ELPIJI) Abstrak
AGUS JOKO RIYANTO,1.BTIDAUL KHOIRIYAH,ANITA WURININGRUM Teknik Industri Univ. Muhammadiyah Surakarta
Energi sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dengan semakin menipisnya persediaan sumber energi maka diciptakan energi alternatif berupa biogas. Bahan baku yang digunakan untuk membuat biogas adalah kotoran ternak. Setelah diproses unuk diambil biogasnya kotoran ternak dapat langsung digunakan untuk sebagai pupuk tanpa proses pemasakan lagi. Alat dan bahan yang yang dibutuhkan untuk membuat unit alat biogas adalah drum bekas tampungan minyak. Karena selain harganya yang relatif murah, drum bekas juga sangat mudah didapat. Alat pembuat biogas ini disosialisasikan kepada masyarakat desa Kemasan Kelurahan Ngadirejo Kabupaten Sukoharjo. Sehingga mereka dapat memanfaatkan dan membuat alat ini. Kata kunci : Limbah Kotoran Ternak, Energi Pengganti, Energi Gas (Elpiji)
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 962
SOSIALISASI PENYELESAIAN SENGKETA KEPERDATAAN MELALUI JALUR NON LITIGASI SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF DI KOTA PARE-PARE
Abstrak
Rahmatullah, Holid Alamsyah, Muh. Sabil Bakti, Amaliyah, Muh.Syukri Hasyim PS Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Hasanudin, Makassar Ilmu Hukum Univ. Hasanuddin Makassar
Sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur Non Litigasi sangat penting dilakukan dalam upaya mencari solusi atas berbagai permasalahan hukum demi penegakan hukum yang efisien dan efektif di Indonesia. Arti penting sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur non litigasi dititik beratkan pada pemikiran upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa masih ada alternatif penyelesaian sengketa keperdataan yang lain selain melalui jalur pengadilan. Kota Pare-Pare sebagai kota Niaga memiliki mobilitas yang tinggi khususnya bidang bisnis dan perdagangan .hal ini dibuktukan dari pendapatan asli daerah (PAD) kota pare-pare yang berasal dari perniagaan dan jasa. Disatu sisi memberikan dampak posisitf bagi perkembangan daerah namun disisi lain menimbulkan kekhawatiran terjadinya konflik / pertentangan ataupun sengketa dibidang keperdataan sebagai akibat dari dampak hubungan bisnis yang tidak sehat. Atas pertimbangan tersebut, maka sosialisasi penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur Non Litigasi sebagai solusi alternatif dirasa perlu dilakukan yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya jalur penyelesaian sengketa Non Litigasi. Pada akhirnya diharapakan dapat memberikan solusi atas keluhan masyarakat yang menginginkan proses penyelesaian sengketa dengan murah, cepat, kedua belah pihak tidak saling bermusuhan dan menempatkan kedua belah pihak sebagai pemenang yang selama ini tidak didapatkan pada proses penyelesaian sengketa keperdataan melalui jalur Litigasi. Kata kunci : Penyelesaian Sengketa Perdata Jalur Non Litigasi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 963
SOSIALISASI TEKNOLOGI PEMBUATAN TORTILLA CHIPS DI SENTRA PENGHASIL JAGUNG KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL PROPINSI DIY Indah Puspita Sari,Suprobowatie,Dyah Ayu Pramesthi,Ardhea Mustika Sari,Fattiyah Rahmawati Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Jagung merupakan hasil panen lokal yang cukup banyak dihasilkan di daerah Yogyakarta terutama Bantul. Selama ini biasanya di daerah sentra penghasil jagung, jagung tersebut hanya dijual dalam bentuk mentahnya atau dalam bentuk jagung pipilan yang harga jualnya rendah. Melihat permasalahan tersebut, maka direncanakan adanya pengadaan pelatihan diversifikasi produk jagung sehingga dapat meningkatkan nilai jual jagung tersebut. Diversifikasi produk tersebut berupa pelatihan pembuatan Tortilla chips, dimana proses pembuatannya cukup mudah, produknya memiliki rasa yang enak serta umur simpannya cukup lama. Pelaksanaan pelatihan ini direncanakan dilakukan pada salah satu daerah sentra penghasil jagung di bantul yaitu tepatnya di Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Bantul. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, pemanfaatan jagung di daerah tersebut menjadi lebih optimal, masyarakat menjadi mengenal tortilla chips dan dapat memproduksinya. Harga jualnya yang lebih tinggi selanjutnya akan dapat membantu menambah pemasukan penduduk. Rangkaian program pelatihan ini diawali dengan tahap persiapan berupa orientasi pembuatan tortilla chips antar tim pelaksana pelatihan, koordinasi awal dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, survey waktu dan tempat pelaksanaan, persiapan alat dan bahan pelatihan, publikasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat, pendataan nama dan jumlah peserta penyuluhan, serta pemesanan modul dan pelatihan kit. Setelah semua persiapannya selesai, selanjutnya dilakukan pelaksanaan pelatihan pembuatan tortilla chips tersebut. Setelah pelatihan berakhir, dilakukan pemantauan program oleh tim pelaksana pelatihan untuk melihat tingkat kefektifan dari pelatihan tersebut. Tapi berhubung karena adanya gempa yang melanda kota Yogyakarta pada bulan Mei 2006, maka terjadi perubahan pada tahap persiapan dan pelaksanaan program pelatihannya. Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Bantul tersebut ternyata termasuk dalam satu satu daerah korban bencana sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pelatihan pembuatan tortilla chips. Tapi sebelumnya tim pelaksana pelatihan telah sempat melakukan survey dan koordinasi dengan perangkat desa disana yaitu pada tanggal 11 Maret 2006 (survei I), 29 April 2006 (survei II), dan 2 Mei 2006 (survei III). Untuk orientasi awal antar tim pelaksana dilakukan pada tanggal 4 Maret 2006 (orientasi I), 12 Maret 2006 (orientasi II), dan 7 April 2006 (orientasi III). Sedangkan pembuatan modulnya mengalami kemunduran menjadi tanggal 20 Juni 2006. Waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan juga mengalami perubahan yaitu menjadi di desa Lumbung Rejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman pada tanggal 26 Juni 2006, dengan pertimbangan bahwa daerah ini tidak termasuk dalam salah satu daerah korban bencana. Pelatihan pembuatan tortilla chips diikuti oleh 30 orang ibu-ibu PKK desa Lumbung Rejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Pada pelatihan ini diberikan penjelasan mengenai cara pembuatan tortilla chips dari mulai perebusan, penghancuran, pencampuran, pelembaran, pemotongan, hingga penggorengan. Setelah itu juga dilakukan penjelasan mengenai teknik pengemasan yang baik dan cara sealing kemasan yang baik. Selain itu juga dijelaskan secara singkat mengenai teknik penyablonan kemasan sehingga kemasan menjadi lebih menarik. Untuk pelaksanaan praktek penyablonan tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu yang disediakan. Setelah mengikuti pelatihan ini, beberapa peserta menyatakan kesanggupannya untuk memproduksi tortilla chips lebih lanjut. Untuk mendukung keberlanjutan produksi tortilla chips ini maka kami tim pelaksana pelatihan telah menyumbangkan peralatan berupa gilingan daging, noodle press, dan sealer. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini sudah memberikan manfaat dan perubahan bagi ibu-ibu PKK desa Lumbung Rejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Kata kunci : Tortilla Chips, Sentra Penghasil Jagung, Kabupaten Bantul
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 964
SOSIALISASI TEKNOLOGI SEPTIC TANK BIO FILTER SEBAGAI SARANA KEBERSIHAN LINGKUNGAN Abstrak
Dwi Noviati ,Retno Endah T ,Yunita Herviyanti ,Peni Saraswati BUDIDAYA PERTANIAN Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
Perkembangan teknologi dewasa ini memang sangat pesat, khususnya dalam pembangunan rumah di desa maupun di kota besar. Perkembangan ini harusnya diimbangi dengan adanya penyesuaian di dalam cara pembangunan dan penampungan kotoran (tinja) manusia. Di negara maju, suatu system pembuangan tinja dan air kotor telah dikembangkan di dalam pembangunan kota. Dengan demikian semua produk kotoran manusia dapat dialirkan ke suatu instalasi pembuangan kotoran dan air kotor melalui parit-parit yang dikenal dengan sebutan sewerage system. Seterusnya produk kotoran ini dikumpulkan pada tempat pengolahan kotoran manusia secara buatan. Menurut laporan lima tahunan WHO, di beberapa negara di Eropa seperti Perancis dan Belanda, di atas 60% penduduk perkotaannya menggunakan system tersebut. Sedangkan di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya, sampai saat ini system ini boleh dikatakan masih belum dipakai. Sebenarnya dulu di bagian selatan kota Bandung pernah dibangun system pembuangan kotoran, namun sayangnya pengalirannya tetap dibuat secara terbuka. Konon kabarnya, saat ini system tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Bahwa kegiatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan demi terciptanya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Kata kunci : Teknologi, Septic Tank Bio Filter, Lingkungan
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 965
STUDI KASUS TRIGGER FACTOR (BOOTOM LINE) PADA PENDERITA KETERGANTUNGAN NAPZA YANG PULIH Abstrak
Erwan Nizwarudin dkk Univ. Padjadjaran Bandung
Masalah narkotika dan penyalah gunaan obat adalah masalah yang sangat rumit dan pelik, yang memerlukan adanya pemecahan atau jalan keluar segera. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa jumlah pemakai NAPZA semakin tahun semakin meningkat dan terjadi penumpukan pasien di rumah sakit atau keluar masuk rumah sakit. Jumlah orang-orang yang ketergantungan NAPZA meningkat dapat disebabkan karena adanya ketersediaan dari NAPZA tersebut di lingkungan yang membuat seseorang menjadi sulit untuk lepas, faktor lain yang juga berpengaruh adalah keluarga, teman dan masyarakat sekitar. Penderita ketergantungan NAPZA pada umumnya untuk menjadi sembuh membutuhkan waktu yang relatif panjang dan disertai dengan pergulatan dan perjuangan yang besar. Dalam pergulatan tersebut dibutuhkan suatu lompatan dari kondisi ketergantungan menjadi pulih. Para penderita yang mengalami lompatan tersebut menyebutnya sebagai trigger factor (‘bottomline’), suatu kondisi yang membuat penderita ketergantungan NAPZA merasa cukup dan beralih untuk pulih walaupun hasrat untuk pulih sama halnya dengan keinginan untuk mengkonsumsi kembali NAPZA Kata kunci : T rigger Factor ,Penderita Ketergantungan NAPZA
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 966
TAMANISASI SELOKAN MATARAM MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT Abstrak
Akhmad Viko Zakhary, Dian Dwiyanti Hartati, Hesti Maharini, Yulius Ari Wikarta Teknologi hasil Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Program ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan lahan di kiri-kanan selokan mataram melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan survey lapangan, dilakukan dengan menyusuri Selokan Mataram. Rencana awal akan memberdayakan seluruh masyarakat yang berada di pinggir Selokan Mataram se - Kabupaten Sleman, tetapi melihat kondisi masyarakat yang semakin jarang di bagian sub urban maka akhirnya ditetapkan lahan Selokan Mataram yang berada di kota yang akan menjadi lokasi kegiatan. Program Tamanisasi Selokan Mataram yang diselenggarakan oleh tim Program Kreatifitas mahasiswa mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari antusiasme masyarakt saat menghadiri program sosialisasi yang kami selenggarakan, harapkannya dapat terjadinya proses transfer ilmu pengetahuan. Dengan demikian tujuan dari program yaitu optimalisasi lahan di pinggiran selokan Mataram melalui pemberdayaan masyarakat akan dapat terlaksana. Kata kunci : Tamanisasi, Selokan, Masyarakat
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 967
TAPE LAOS SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PEMANFAATAN LENGKUAS (ALPINIA GALANGA) UNTUK MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT Abstrak
Lidia Nur Utami ,Nurul Yuliani Setyaningrum ,Lya Bhektia Agustina Sastra Inggris Univ. Negeri Malang
Lengkuas merupakan tumbuhan terna yang banyak tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah dataran rendah hingga di daerah dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini berasal dari Asia tropika. Di Indonesia mula-mula ditemukan di daerah Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah dibudidayakan di berbagai daerah. Pada umumnya, masyarakat Indonesia masih memanfaatkan lengkuas secara terbatas. Bagian yang sering digunakan oleh masyarakat adalah rimpangnya. Rimpang lengkuas sering digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan lambung, misalnya kolik dan untuk mengeluarkan angin dalam perut (Stomachikum), menambah nafsu makan, menetralkan keracunan makanan, menghilangkan rasa sakit (Analetikum), melancarkan buang air kecil (Diuretikum), mengatasi gangguan ginjal, dan mengobati penyakit Herpes. Kata kunci : tape, laos, lengkuas, masyarakat
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 968
TEHNIK MEMPRODUKSI BANDENG TANPA DURI (TANDU) SEGAR
Abstrak
Dian Agastya, Nova Firdaus, Dedy Sukanto, Clara Wanalita, Arlina Mayasari Akademi Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Akademi Perikanan Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo 40 % luas wilayahnya berupa tambak. Hasil tambak yang dominan adalah udang dan bandeng. Usaha pengolahan bandeng dan ekspor bandeng segar belum dapat mendongkrak nilai jual dari bandeng, Hal ini dikarenakan adanya banyak duri pada bandeng. Teknologi menghilangkan duri, namun perlu keterampilan tersendiri, Kelompok Ibu-Ibu Kreatif Desa Kalanganyar sangat menginginkan mempunyai keterampilan yang dapat untuk usaha mandiri, oleh sebab itu tepat apabila dua kepentingan ini dipertemukan. Tim Taruna APS menjembatani dua kepentingan ini dengan cara melatih ibu-ibu mencabuti duri bandeng agar hasilnya sebagian dapat dijual ke unit usaha APS atau terbentuknya home industry usaha bandeng tandu segar dari Kelompok Ibu-Ibu Kreatif Desa Kalanganyar. Metode pendekatan yang digunakan pada PKM Taruna ini adalah metode : INPUT, PROCESS dan OUTPUT. Dari sisi pelatihan, dengan input 30 orang ibu-ibu, Tim Taruna APS (5 orang) dan dana untuk proses pelatihan, maka akan dihasilkan output 30 orang ibu-ibu kreatif yang terampil mencabuti duri bandeng. Dari sisi kegiatan mencabuti duri bandeng dengan input : bandeng segar (ada duri), ibu-ibu pencabut duri, peralatan dan bahan penunjang dengan proses mencabuti duri bandeng yang benar serta penerapan sanitasi dan higiene maka akan menghasilkan output berupa produk bandeng tandu segar dengan jaminan mutu. Tempat pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan milik APS berdasarkan pertimbangan : lokasinya dekat, tersedia sarana dan prasarana pendukung, serta kedepan APS sebagai mitra dalam hal pemasaran. Pelaksanaan kegiatan PKM dimulai dengan pendataan/persiapan mulai tanggal 13-14 April 2006. Kegiatan pelatihan mencabut duri bandeng dimulai dengan teori dan demo oleh pelatih, kemudian peserta mengikuti langkah demi langkah dalam bimbingan pelatih. Dengan cara demikian akan menghasilkan pencabut duri bandeng dengan teknik yang benar atau tanpa kesalahan dan dapat mengontrol sendiri hasil kerjanya. Dari pelatihan ini akan dihasilkan mutu produk yang baik (tanpa duri) dan bila digabungkan dengan teknik memilih bahan baku yang baik dan cara-cara proses yang menerapkan sanitasi dan higiene maka akan menghasilkan produk dengan jaminan mutu. Dari segi kecepatan mencabut duri bandeng, begitu selesai pelatihan sudah mempunyai kecepatan rata-rata 15 menit/ekor atau sudah mendekati tingkat mahir (7-11 menit/ekor).Apabila 1 hari ada 7 jam kerja dengan penggunaan waktu persiapan 1 jam dan untuk mencabut duri 6 jam, maka untuk kecepatan 15 menit/ekor akan dihasilkan (6 x 4) = 24 ekor/orang/hari. Untuk 30 peserta akan dihasilkan 720 ekor bandeng tandu segar tiap hari. Apabila bandeng tandu segar yang dihasilkan ukuran 4 ekor / kg, maka 720 ekor sama dengan 180 kg/hari. Tantangan baru bagi tenaga pemasaran bagaimana dapat memasarkan 180 kg/hari bandeng tandu segar. Hasil monitoring dan evaluasi selama 1 bulan pasca pelatihan diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 6 orang ibu - ibu peserta pelatihan melaksanakan proses produksi di APS dengan rata - rata omzet produksi bandeng tandu 43,8 kg/hari atau 963,6 kg/bulan dengan keuntungan/pendapatan sebesar Rp 38.700;/orang/hari. dan sebanyak 24 orang peserta menjual jasa pencabutan duri di pengepul dengan upah Rp 1000/ekor. Kata kunci : Bandeng, tambak, tanpa duri
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 969
TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS BIJI METE DI ARSO VI KEEROM JAYAPURA Abstrak
Yonas Tangdiesak,Yuvensius Pambut,Kehasi Nekwek P. MIPA Univ. Cenderawasih Abepura Jayapura
Pengabdian ini dilakukan dalam rangka kegiatan program kreativitas mahasiswa. Ada pun penelitian yang dilakukan adalah teknik pembuatan alat pengupas biji mete. Kegiatan ini merupakan suatau proyek percontohan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan yang mana aktivitas masyarakat difokuskan pada kegiatan bertani dan berkebun. Pengabdian ini dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas biji mete yaitu dengan menggunakan alat mengupas biji mete ini. Selain itu bertujuan juga untuk menigkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat pedesaan dengan cara menjual biji mete yang kualitasnya baik. Kata kunci : alat Pengupas, Biji Mete
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 970
TRAINING PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DENGAN MEMANFAATKAN SAMPAH ORGANIK KOTA DI TPS PUTRI CEMPO, MOJOSONGO, SURAKARTA Aliful Adhim dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 971
TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TAKA BONE RATE KABUPATEN SELAYAR SULAWESI SELATAN Ridwan Usman dkk Poltek Negeri Pertanian Pangkep Sulawesi
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 972
TUNGKU DENGAN BAHAN BAKAR UTAMA SEKAM PADI Abstrak
Nuryake Fy, Febi Arief Sunandar, Marissa Andriani Teknik Elektronika Univ. Negeri Yogyakarta
Pelatihan internet E-Commerce merupakan salah satu model pelatihan pemberdayaan ekonomi yang bertujuan untuk sosialisasi penggunaan internet sebagai salah satu media pemasaran bagi semua pihak terkait. Menggunakan internet, berarti telah menandakan bahwa bisnis yang dijalankan merupakan model bisnis modern yang dituntut untuk meng-efektif-kan biaya-biaya yang mungkin akan menjadi mahal dan perluasan jaringan bisnis hingga ke mancanegara diseluruh dunia. Pelatihan yang kami adakan mengambil segmen pengusaha kerajinan tangan di wilayah Kota Yogyakarta, Bantul dan Sleman. Sedianya akan dilaksanakan hanya untuk wilayah Sleman, namun karena bencana gempa bumi yang melanda hamper seluruh wilayah Yogyakarta, dan mengakibatkan rusaknya sector kerajinan tangan dan tidak dapat beroperasinya fungsi kerajinan tangan dalam beberapa hari, memaksa panitia memperluas target wilayah yang semula diperuntukkan oleh pengrajin dari Sleman menjadi wilayah Yogyakarta Kota dan Bantul. Ketiga wilayah ini mengambil daerah yang mempunyai budaya pembuatan kerajinan tangan sejak puluhan tahun. Sentra industri yang kami ambil adalah wilyah desa Gemplong (Sleman), Kasongan (Bantul), Desa Krebet (Bantul) dan kawasan Ngasem (Kota Yogyakarta). Produksi kerajinan tangan antar daerah pada dasarnya sama. Sebagai misal, untuk daerah Desa Krebet terkenal dengan hasil produksi batik tulis dari kayu, Kasongan terkenal dengan Gerabah, dan Gemplong dengan kerajinan tenun. Pelatihan ini diadakan pada hari sabtu, 10 Juni 2006 yang dihadiri oleh 18 pengrajin dan calon pengrajin yang sangat antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan dibagi pada dua sesi yang digabung sekaligus dengan peng-operasian kompuer dengan system paket two in one. Materi yang diajarkan merupakan materi dasar pengoperasian computer internet, pembuatan format surat penawaran, tampilan barang hasil produksi, pencarian informasi pembeli dan penjual asing dan lain sebagainya. Dengan dibantu empat mahasiswa yang mendampingi (empat orang, satu pengrajin), keefektif-an pelatihan mampu diberikan. Pelatihan ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Kata kunci : Sekam Padi, Tungku, Bahan Bakar
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 973
TUNGKU PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SERBUK GERGAJI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA Abstrak
Mohammmad Sudiyono,Faizal Amir,Galih Yudhistira Teknik Mesin Univ. Jember
Salah satu peran spesifik wanita di daerah perkotaan Kab. Jember adalah sebagai ibu rumah tangga. Dengan pendapatan perkapita daerah Kab. Jember sekitar Rp. 450 ribuaan perbulan, maka jika harga bahan bakar minyak meningkat, akan semakin memberatkan masyarakat. Selain itu, cadangan minyak bumi semakin lama akan habis, maka perlu dipikirkan energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi tersebut. Diversifikasi sumber-sumber energi merupakan salah satu jawaban untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Briket batu bara merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan bahan bakar minyak, khususnya untuk keperluan ru bahan bakar campuran briket batu bara dengan serbuk gergaji merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan bahan bakar minyak yang semakin mahal. Tentunya bahan bakar itu harus memenuhi persyaratan tertentu sehingga tidak membahayakan pemakai. Persyaratan keamanan tersebut adalah emisi gas-gas yang dihasilkan oleh briket batu bara harus rendah. Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas itu adalah dengan cara membuat briket campuran antara batu bara dengan serbuk gergaji. Namun sedemikian kerena tidak adanya promosi yang gencar dari pemerintah atau suplayer dan pembuat briket campuran batu bara dan serbuk gergaji, maka kebanyakan para ibu rumah tangga di Kab. Jember belum mengetahui atau belum menggunakan bahan bakar briket campuran batu bara dengan serbuk gergaji. Meskipun demikian potensi penggunaan bahan bakar ini untuk keperluan rumah tangga masih besar. Hal ini dikarenakan di daerah Kab. Jember memiliki potensi penghasil dan pengguna kayu yang cukup besar. Menggunakan tunggu briket batubara sangat efektif karana dapat mengurangii pengeluaran pendapatan rumah tangga sekaligus menghemat bahan bakar minyak. Tungku campuran briket batubara dan serbuk gergaji ini mampu menyala ± 4 jam, sehingga dapat disempulkan bahwa briket campuran batubara dan serbuk gergaji sengat efektif dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Kata kunci : Tungku Pembakaran, Briket, Batubara, Serbuk Gergaji
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 974
UPAYA MENGAJAK MASYARAKAT DALAM GERAKAN REBOISASI MENGGUNAKAN TUMBUHAN RAMBAI PADI (SONNERITIA SP.) UNTUK MENGURANGI LAJU ABRASI SUNGAI MARTAPURA DALAM WILAYAH KOTA BANJARMASIN
Abstrak
Khairunnisa, Eddy Mufian Noor, Risna Hani, Nasdianur Irawan Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Univ. Lambung Mangkurat Banjarmasin
Jumlah penduduk yang makin meningkat mengakibatkan meningkat pula kebutuhan lahan untuk mendukung kegiatan seperti perumahan, perdagangan, industri dan sebagainya. Luas Kota Banjarmasin sangat terbatas, maka salah satu alternatif adalah memanfaatkan sebagian badan sungai sebagai tempat permukiman, namun tetap mempertahankan lebar sungai agar fungsi sebagai alur transportasi air tidak terganggu (Pemko Dati II Banjarmasin, 1999). Kebijakan ini menimbulkan masalah baru, di mana pengembangan perumahan tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan perairan, karena vegetasi di tepi sungai menjadi berkurang. Padahal vegetasi ini berperan dalam menahan abrasi dari gelombang air sungai. Indikator kerusakan lingkungan perairan dapat dilihat dari menurunnya kualitas air, sungai bertambah lebar tetapi makin dangkal. Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sungai Lulut pada umumnya bergerak di bidang pertanian, jasa, dan lain-lain. Wilayah Kelurahan Sungai Lulut yang dijadikan kawasan perumahan sangat sempit, sehingga terkonsentrasi di tepi sungai, hal ini juga mengakibatkan berkurangnya vegetasi di tepi sungai. Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan, masalah pengabdian masyarakat dirumuskan sebagai beriku: bagaimana upaya mengajak masyarakat dalam gerakan reboisasi dengan menggunakan tumbuhan rambai padi (Sonneratia sp.) untuk mengurangi laju abrasi Sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin. Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, secara umum pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam gerakan reboisasi dengan menggunakan tumbuhan rambai padi (Sonneratia sp.) untuk mengurangi laju abrasi Sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 25 dan 26 April 2006 di Rt. 14 Kelurahan Sungai Lulut serta pada hari minggu tanggal 7 Mei 2006 untuk penanaman rambai padi (Sonneratia sp.) bersama dengan masyarakat. Hasil pengabdian ini telah dapat menyelesaikan penanaman kembali sebanyak 600 pohon rambai padi di lingkungan perairan Sungai Martapura, yang berlokasi di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Kegiatan ini pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi laju abrasi Sungai Martapura dalam wilayah Kota Banjarmasin, serta timbulnya kesadaran akan pentingnya memelihara tumbuhan yang terdapat di pinggiran sungai Kata kunci : reboisasi tepi sungai, rambai padi (Sonneratia sp.)
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 975
UPAYA MENGOPTIMALKAN TINGKAT KELULUSAN SISWA SMU SULAWESI TENGGARA DENGAN METODE ICE (INFORMATION, CONSULTING, ENRICHMENT) Yusuf Jaya Saputra dkk Univ. Haluoleo Kendari
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 976
UPAYA MENURUNKAN PRODUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN MODEL RECYCLING MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF DI KELUARGA GILINGAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Abstrak
Novita.Muh. Aji Bayu N,Imanda Amalia, Puji Anitasari Keehatan Lingkungan Univ. Muhammadiyah Surakarta
Tujuan utama program pengabdian masyarakat ini yaitu menurunkan produksi sampah rumah tangga dengan model pengomposan. Metode dengan menggunakan pendekatan pada pengurus PKK, Kder Kesehatan, dan Ibu Rumah Tangga di RW XV. Sampel adalah sampah rumah tangga di RW XV. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa produksi sampah rumah tangga di RW XV berkurang hingga 65%. Simpulan yang dapat diambil bahwa pembuatan kompos dapat menurunkan produki sampah rumah tangga di RW XV berkurng 65%. Kata kunci : Kompos, sampah rumah tangga
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 977
UPAYA PELESTARIAN SALAK GUNA PASIR MELALUI PELATIHAN DAN PEMBINAAN PETANI DENGAN TEKNIK PENCANGKOKAN DI DESA SIBETAN
Abstrak
Ni Nyoman Sarmiati, Ni Wayan Suparmi, Ni Made Ari Trisnawati Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Mipa Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, Singaraja IKIP Negeri Singaraja
Desa Sibetan merupakan sentra pertanian salak yang terkenal di Bali. Salak Bali terkenal karena rasanya yang enak dan khas. Diantara salak Bali terdapat jenis lain yaitu salak Gula Pasir (Zalacca Var. Amboinensis) yang jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan salak Bali lainnya, sehingga Salak Gula Pasir memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Salak Gula Pasir merupakan varietas yang spesifik yang mempunyai keunggulan dengan daging buah yang tebal, berwarna putih dengan rasa manis yang segar tanpa rasa sepet walaupun buah dalam keadaan masih muda. Terbatasnya populasi Salak Gula Pasir disebabkan karena lamanya waktu untuk mengembangbiakkan tanaman tersebut. Pengembangbiakkan melalui biji memerlukan waktu kurang lebih lima sampai enam tahun dari penyemaian sampai menghasilkan. Untuk itu dikembangkan suatu teknik pencangkokan yang hanya memerlukan waktu kurang lebih dua setengah sampai tigat tahun dari mulai pencangkokan sampai menghasilkan. Sosialisasi teknik pencangkokan ini dapat dilakukan dengan memberikan suatu pembinaan dan pelatihan tentang cara pencangkokan kepada petani Salak Gula Pasir. Pelatihan dan pembinaan ini dilaksanakan di Dusun Karanganyar Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Bali. Kelebihan teknik pencangkokan ini adalah dapat menghasilkan individu baru yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan pohon induknya. Jadi sebelum melakukan pencangkokan hendaknya memilih pohon induk yang memiliki kualitas buah yang baik. Kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi kepada petani dalam mengembangbiakkan Salak Gula Pasir. Dengan demikian teknik pencangkokan merupakan salah satu alternative sebagai upaya pelestarian Salak Gula Pasir baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kata kunci : salak, varietas, pencangkokan, kuantitas, kualitas
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 978
UPAYA PEMBERANTASAN BUTA AKSARA MELALUI METODE KEAKSARAAN FUNGSIONAL DALAM RANGKA MEMBANTU MASYARAKAT BELAJAR DI DUSUN KARANG TENGAH DESA SUMBERSARI KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO Abstrak
Ahmad Nur Hasan, Imam Syahroni, Nurhayati, Tifa Wisanti P. IPS/ Pendidikan Sejarah Univ. Jember
Penelitian ini dirancang guna 1) Mengembangkan potensi masyarakat yang buta aksara agar mereka mampu membaca, menulis dan berhitung hal-hal yang sederhana sesuai dengan fungsi atau profesi mereka dalam masyarakat. 2) Meningkatkan efektifitas aplikasi metode keaksaraan fungsional dalam memotivasi kelompok belajar masyarakat agar hasil belajar dapat diaplikasikan oleh warga belajar untuk kehidupan sehari-hari. Penilitan ini dikemukakan atas dasar Survei ke lokasi kegiatan dengan melaksanakan wawancara kepada masyarkat dan perangkat desa, tentang kondisi masyarakat bila ditinjau dari aspek sosial ekonomi dan pendidikan. Hasil dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah selanjutnya yang akan digunakan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya. Dan juga Koordinasi dengan anggota kelompok, yaitu dalam rangka pembagian tugas atau agenda kerja serta penyusunan instrumen pengambilan data. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemeritah menerapkan metode Keaksaran Fungsional (KF) guna meningkatkan kemampuan masyarakat yang buta aksara agar mampu membaca, menulis dan berhitung hal-hal yang sederhana sesuai dengan fungsi atau profesi mereka dalam masyarakat. Program ini diasa baik untuk memotivasi kelompok belajar masyarakat untuk dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Buta Aksara, Masyarakat, Bondowoso
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 979
UPAYA PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM OLEH KARENA VIRUS DENGAN DETEKSI DINI DAN PENYULUHAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DI KECAMATAN TAWANGMANGU Emy Kusumaningsih dkk Univ. Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 980
UPAYA PENCIPTAAN LAHAN PRODUKTIF DI LAHAN KRITIS KAWASAN PESISIR PANTAI JENEPONTO, SULAWEI SELATAN, DENGAN PEMANFAATAN SPESIES LOKAL PEMECAH ANGIN (WIND BREAKER) Abstrak
PRASETYO NUGROHO, EKO YUWONO, BUSMAN, UNIK OKTA FITRIANI Konservasi Sumberdaya Hutan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
Pemecah angin (wind breaker) merupakan bentuk upaya pencegahan bahaya angin yang bertiup kencang dari laut ke darat maupun dari darat ke laut. Tujuan dari program ini adalah membuat desain penataan kawasan di sekitar pantai sebagai pemecah angin melalui penanaman pohon jenis lokal. Program ini dilaksanakan di Dusun Bontobaru, Desa Balangbaru, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Program ini diharapkan akan mampu memberdayakan masyarakat dalam bentuk kelompok tani serta memberikan alternatif desain penataan kawasan di sekitar pantai yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar melalui penanaman tanaman kehutanan dan pertanian. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan studi pustaka. Studi pustaka yang dilakukan dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi wilayah, sosial ekonomi dan permasalahan lainnya. Sedangkan pemberdayaan masyarakat meliputi kegiatan penyuluhan/ sosialisasi kepada masyarakat dan kegiatan praktek secara langsung di lapangan. Hasil pelaksanaan program adalah desain pengelolaan dan penataan kawasan di sekitar pantai sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan serta timbulnya kesadaran kelompok tani rehabilitasi/ masyarakat setempat akan pentingnya menjaga lingkungan. Kata kunci : Lahan Kritis, Pemecah Angin , Kawasan Pesisir
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 981
UPAYA PENINGKATAN KEPRIBADIAN KETERAMPILAN DAN KEMANDIRIAN ANAK PESERTA PROGRAM "AYO SEKOLAH" UKM PRAMUKA IPB DENGAN METOD KEPANDUAN BERBASIS PERTANIAN Tyas Kumala Puteri, Henry Kasmanhadi, Andari Risliawati, Siti Adeliani, Nurfajrianti Ekonomi dan Manajemen Inst. Pertanian Bogor
Abstrak
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, diperlukan generasi muda yang handal untuk dapat menjawab segala tantangan dan permasalahan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karenanya, pendidikan formal saja tidak cukup. Pendidikan informal yang lebih mengarah kepada pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik, hendaknya dikembangkan karena turut mempunyai andil dalam mensukseskan tujuan pendidikan bangsa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akademik, ketrampilan dan life skill anak-anak didik melalui metode pembinaan kepanduan berbasis pertanian, sebagai model alternatif pemberdayaan tunas muda. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara simultan, dengan program pembekalan pengetahuan umum secara berkala serta pengembangan kepribadian, ketrampilan, dan kemandirian anak-anak. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pembinaan pelatihan budidaya tanaman herbal, pembinaan pelatihan budidaya ikan hias, penyuluhan kesadaran kesehatan lingkungan, pembinaan pelatihan budidaya ayam buras, dan pembinaan pengenalan media tanam hydrogel serta cara perawatannya. Di akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi program pembinaan yang dibagi dalam dua dimensi, yaitu dimensi kepribadian dan kemandirian serta dimensi ketrampilan. Pelaksanaan program pembinaan secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan dapat mencapai target pembinaan. Kegiatan yang sudah berlangsung ini akan terus dilaksanakan di luar waktu yang sudah ditetapkan, sebagai pembelajaran yang berkelanjutan untuk anak-anak binaan di UKM Pramuka IPB, khususnya kegiatan budidaya tanaman herbal. Kata kunci : pendidikan, pembinaan, pramuka, anak-anak binaan, pertanian
PROGRAM: PKMM
Direktori PKM 2006 982
Kualitas Sel Nata De Algae Monospesies Versus Multispesies Akibat Lama Penyimpanan Pada Suhu Rendah (INSTITUT PERTANIAN BOGOR)
Penerapan Teknik Sablon Dalam Menciptakan Lapangan Kerja Dan Meningkatkan Perekonomian Mahasiswa (UNIV.BENGKULU)
Direktori PKM 2006
1
Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata "Tenganan " Bali Melalui Pembelajaran Bahasa Inggris (UNIV.BRAWIJAYA)
Perancangan dan Simulasi Sistem Sirkulasi Udara Bersih di Puskesmas (POLTEK NEGERI BANDUNG )
Direktori PKM 2006
2
Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Lobster Air Tawar Red Claw (Cherax quardicarinatus) (UNIV.MUHAMMADIYAH MALANG)
Aplikasi Sistem Mekanik Pada Dinamo Sepeda Untuk Charger Handphone (UNIV.NEGERI SEMARANG)
Direktori PKM 2006
3
Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Sebagai Bahan Dasar C-aktif untuk Adsorpsi Logam Perak dalam Larutan (UNIV.TANJUNGPURA PONTIANAK)
Sistem Keamanan Parkir Mobil dengan Microcontroller, Barcode, Dan Kamera (SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG)
Direktori PKM 2006
4
Pengaruh Konsentrasi Meat Tenderiser dan Konsentrasi Susu pada Proses Pembuatan Keju Susu Kedelai (UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SEMARANG)
Pengaruh Juice Lalapan Terhadap Perubahan Morfologi Dan Fungsi Hati Mencit Jantan Galur Swiss Derived Yang Dicekok Minyak Goreng Bekas (UNIVERSITAS JEMBER)
Direktori PKM 2006
5
Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga Di Kampung Lio, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas – Kota Depok (UNIVERSITAS INDONESIA)
Memasyarakatkan Penggunaan Suplemen Vitamin A Dosis Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Kesembuhan Tuberculosis Paru Pada Anak Balita di Kelurahan Karang pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas (UNIV. MUHAMMADIYAH PURWOKERTO)
Direktori PKM 2006
6
Toksisitas Rifampin Terhadap Fetus Mencit (Mus musculus) Swiss Webster Intrauterus (UNIV. KATHOLIK INDONESIA ATMAJAYA YOGYAKARTA)
Peningkatan Product Appearance Kue Semprong Ibu Ndari di Ungaran (UNIV. KATHOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG)
Direktori PKM 2006
7
Perancangan Instrumen Pengontrol Biaya Listrik Rumah Tangga Dengan Sistem Pengambilan Data Metode Digital (POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA)
Studi Awal Pembuatan dan Uji Menara Pendingin (cooling tower) Tipe Induced Counter Flow (POLTEK NEGERI PERTANIAN JEMBER)
Direktori PKM 2006
8
Formula Pupuk Biologi Pelarut Fosfat Dengan Menggunakan Media Tanah Gambut Sebagai Agen Pembawa Mikroba (UNIV.DIPONEGORO SEMARANG)
Pengaruh Penambahan Blotong Dalam Pembuatan Genteng Beton Terhadap Berat, Ketahanan Rembesan Air Dan Kuat Lentur Genteng Beton. (UNIVERSITAS NEGERI MALANG)
Direktori PKM 2006
9
Pengaruh Ekstrak Thymus vulgaris Sebagai Antifungal Dengan Amfoterisin B Dan Kalium Iodida Terhadap Aspergillus Sp. Secara Invitro (UNIVERSITAS AIRLANGGA)
Bioarang Energi Alternatif Bagi Masyarakat Pedesaan Di Desa Arso Kota Jayapura (UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA)
Direktori PKM 2006
10
Pelatihan Teknik Penghematan Pemakaian Bahan Bakar (Bensin) Sepeda Motor Sebagai Upaya Menanggulangi Kenaikan Harga BBM Dan Mengurangi Tingkat Polusi Akibat Emisi Gas Buang Bagi Mahasiswa (UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG)
Pemasyarakatan Teknologi Multimedia Dan Informasi Untuk Masyarakat (SEKOLAH TINGGI TEKNIK MULTIMEDIA CENDEKIA ABDITAMA SERPONG)
Direktori PKM 2006
11
Pemanfaatan Limbah Plastik (Poli Propilena) Sebagai Matriks dalam Pembuatan Papan Komposit (UNIV.PADJAJARAN BANDUNG)
Rancang Bangun Telepon Wireless Dengan Menggunakan Handy Talky (UNIV. BORNEO TARAKAN KALIMANTAN TIMUR)
Direktori PKM 2006
12
Penerapan Genius Learning Strategy (GLS) Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Sains Kelas IV Di SDN Ngringin Yogyakarta. ( UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA )
Pemanfaatan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Untuk Mengawetkan Ikan Pindang Bandeng (Chanos chanos) (UNIV.PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG)
Direktori PKM 2006
13
Perekam Deteksi Detak Jantung Berbasis MCUAT 89 C51 (POLITEKNIK NEGERI MALANG)
Pembuatan Batako Dengan Permukaan Kasar Dan Bertekstur Untuk Menghilangkan Proses Pengamprotan (POLITEKNIK NEGERI JAKARTA)
Direktori PKM 2006
14
Pendampingan dan Restocking Sumber Daya Perikanan Di Perairan Karang Jeruk Tegal (UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL)
Usaha Modifikasi Tampilan Tanaman Hias dengan Teknik Mix Planting Untuk Meningkatkan Nilai Jual Tanaman (UNIV. SEBELAS MARET SURAKARTA )
Direktori PKM 2006
15
Biro Jasa Analisis Data di Wilayah Purwokerto (UNIV. JENDRAL SOEDIRMAN – PURWOKERTO)
Rancang Bangun Kontrol Palang Pintu Kereta Api Secara Otomatis Menggunakan Gelombang Radio (POLTEK NEGERI SEMARANG)
Direktori PKM 2006
16
Pemanfaatan Kubah Putar Masjid Sebagai Energi Alternatif Penghasil Energi Listrik (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)
Sosialisasi Teknologi Septic Tank Bio Filter Sebagai Sarana Kebersihan Lingkungan (UNIV. WIJAYA KUSUMA SURABAYA )
Direktori PKM 2006
17
Menklon Anggrek Spesies Sebagai Alternatif Perbanyakan Tanaman Untuk Melestarikan Plasma Nutfah (UNIV.GAJAH MADA)
Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomis Buah Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil dan Nata De Coco di Dukuh Ngaseman, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo (UNIVERSITAS GAJAHMADA YOGYAKARTA)
Direktori PKM 2006
18
Peran Hormon Giberelin terhadap Kecepatan Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Jati (Tectona grandis, Linn. f) (UNIV. AIRLANGGA SURABAYA)
Pemanfaatan Sinar Biru Dengan Metode Light Trap untuk Membasmi Hama Triporyza Innotata pada Tanaman Padi sebagai Alternatif Penggunaan Pestisida (INSTITUT TEKNOLOGI 10 NOPEMBER SURABAYA)
Direktori PKM 2006
19
Proses Pengujian Pengaruh Leachate Sampah Perkotaan dan Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Rembesan (Hydraulic conductivity) Dari Clay Liner (UNIVERSITAS WIDYA GAMA MALANG)
Optimasi Komposisi 2,4 Diklorofenoksi Asetat dan Furfuryl Amino Purine Dalam Penghasilan Glikosida Jantung Secara In Vitro (UNIV SANATA DHARMA YOGYAKARTA)
Direktori PKM 2006
20