usulan perbaikan fasilitas kerja untuk untuk mengurangi keluhan

6 downloads 99 Views 303KB Size Report
Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Pusaka Bakti. 2.3.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja. Tenaga kerja yang dimiliki oleh UD Pusaka Bakti berjumlah 10 orang.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan Unit kegiatan masyarakat (UKM) UD Pusaka Bakti adalah sebuah usaha

yang tergolong pada usaha kecil. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1971 dengan pemilik dan sekaligus pendiri perusahaan adalah Bapak Yatno. Perusahaan ini beralamat Desa Telaga Sari No. 36 Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha Usaha UD. Pusaka Bakti meliputi pembuatan keset kaki, cocopress dan

cocopeat. Dalam sehari, UD Pusaka Bakti mengolah 3 ton sabut kelapa. Sekitar 20-25% akan menjadi cocopress dan keset kaki, dan 75-80% berupa cocopeat, yang bisa digunakan untuk makanan ternak dan pupuk. Keset kaki yang diproduksi terbagi atas tiga jenis berdasarkan ukuran dan berat yaitu ½ kg, 1 kg, dan 11/2 kg. Keset kaki yang dihasilkan merupakan hasil dari pemintalan cocofiber. Ukuran pemintalan dibagi menjadi tiga yaitu, ukuran pemintalan yang kecil dinamakan lusi, untuk ukuran yang sedang dinamakan anyam, sedangkan untuk ukuran besar dinamakan babat.

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orangorang atau unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu. Struktur organisasi UD. Pusaka Bakti adalah struktur organisasi lini. Dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuansatuan organisasi dibawahnya menurut garis vertikal (lini). Struktur organisai pada UD . Pusaka Bakti dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Pusaka Bakti

2.3.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga kerja yang dimiliki oleh UD Pusaka Bakti berjumlah 10 orang dengan pembagian pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 2.1. .

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Jenis Pekerjaan

Jumlah

Pimpinan

1 orang

Penguraian

4 orang

Pemintalan

3orang

Penjalinan

2orang

Pengayakan

1 orang

Sumber : hasil wawancara

Pekerja bekerja dari hari Senin hingga Sabtu dengan jam kerja mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pekerja istirahat pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

2.3.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Pada UD. Pusaka Bakti, upah karyawan dibayar harian. Besar upah karyawan ditentukan oleh banyaknya produk yang diselesaikan oleh pekerja pada satu hari. Operator tidak diberikan fasilitas lain karena semua pekerja bertempat tinggal di sekitar perusahaan.

2.4.

Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan

Universitas Sumatera Utara

mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

2.4.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama (memiliki komposisi terbesar dari semua bahan) dalam proses produksi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan adalah sabut kelapa.

2.4.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan pemakaiannya relatif sedikit.. Bahan tambahan yang digunakan adalah tali plastik pada proses packing.

2.4.3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalan dalam produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan antara lain air yang berfungsi untuk membantu proses penguraian cocofiber dan membantu agar cocopeat mudah dikumpulkan sehingga lingkungan kerja dapat lebih bersih.

Universitas Sumatera Utara

2.4.4. Uraian Proses Produksi Sabut kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan keset kaki melewati berbagai tahapan pengolahan (proses produksi) hingga menjadi produk keset kaki yang siap dipasarkan. A. Proses Pembuatan Keset Kaki Uraian proses produksi dari pembuatan keset kaki adalah sebagai berikut : 1. Penguraian Pada proses ini digunakan mesin pengurai. Sebelum sabut kelapa dimasukkan ke mesin pengurai disemprotkan air terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar sabut tidak telalu kering untuk memudahkan proses penguraian pada mesin pengurai. Proses penguraian ini dilakukan tiga kali agar dihasilkan cocofiber yang lebih baik. 2. Pemintalan Proses ini berlangsung semi otomatis, mesin dibantu tenaga manusia sebagai pengendalinya. Sabut yang telah diurai di pintal menjadi tali dalam tiga ukuran, yaitu ukuran kecil (lusi), ukuran sedang (anyam) dan ukuran besar (babat). 3. Penjalinan Proses ini merupakan penggabungan lusi dengan babat yang telah dipotong menjadi bagian yang lebih kecil sehingga membentuk keset kaki.

Universitas Sumatera Utara

4. Pembingkaian Proses ini dilakukan pada setiap sisi keset hasil panjalinan dengan menggunakan anyam yang telah dijalin sebagai pembingkainya. Proses ini dilakukan dengan menggunakan jarum rajutan dan diikuti proses perataan. 5. Packing Proses ini merupakan akhir dari pembuatan keset kaki, dilakukan setelah keset kaki dibingkai. Proses ini dibedakan berdasarkan ukuran dari keset kaki yang dihasilkan. Ukuran 0,35 cm X 0,50 cm akan di packing bila sudah menyelesaikan dua puluh buah, dan untuk ukuran 0,35 cm X 0,70 cm akan di packing bila memenuhi sepuluh buah keset kaki. B. Proses Pembuatan Cocopress Uraian proses produksi dari pembuatan cocopress adalah sebagai berikut : 1. Penguraian Sama seperti proses penguraian pada pembuatan keset kaki. Sabut disemprotkan air agar sabut tidak kering pada saat diurai. Proses penguraian dilakukan sebanyak tiga kali. 2. Penjemuran Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam sabut hasil dari proses penguraian. 3. Pengayakan Proses pengayakan ini dilakukan untuk mempermudah pengepresan cocofiber.

Universitas Sumatera Utara

4. Pengepresan Cocofiber hasil dari proses pengayakan akan dipress yang kemudian akan menghasilkan cocopress dan selanjutnya akan dipacking. Assembly Process Chart proses pembuatan keset kaki dan cocopress dapat dilihat pada Gambar 2.2.

2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi Mesin dan peralatan yang digunakan di UD. Pusaka Bakti untuk berproduksi dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Mesin dan Peralatan Produksi Nama Mesin Pengurai Alat Pemintal Mesin Pengayak Mesin Press Timbangan Duduk Pisau Potong Alat Penjalinan Jarum Bingkai

Fungsi

Spesifikasi

Mengubah sabut kelapa

Kapasitas 1 ton CF/7 jam

menjadi cocofiber

kerja, dengan tenaga solar

Memintal serabut menjadi lusi, anyam dan babat Memisahkan cocopeat dari cocofiber Mengepress cocofiber menjadi bal Menimbang berat hasil pintalan dan pengepresan Memotong babat Menjalin babat, anyam dan lusi menjadi sebuah keset kaki Mengkaitkan bingkai pada setiap sisi hasil penjalinan

Jumlah 1 unit

-

1 unit

Kapasitas 200 kg CF/jam

1 unit

Kapasitas 1 bal/ 20 menit

1 unit

Kapasitas 1000 kg

1 unit

-

3 unit

-

1 unit

-

1 unit

Sumber : Hasil observasi

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2. Assembly Process Chart Pembuatan, Cocopress dan Cocopeat

Universitas Sumatera Utara