Abstrak : Wawasan Guru Tata Tata boga tentang belajar dan pembelajaran .....
Pembelajaran Tata boga di SMK banyak menggunakan modul yang memiliki.
WAWASAN GURU TENTANG BELAJAR PEMBELAJARAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR ACUAN DALAM PELAKSANAAN PERAN DAN TUGASNYA Sunarsih Dosen Jurusan PKK FPTK UPI Abstrak : Wawasan Guru Tata Tata boga tentang belajar dan pembelajaran Tata boga merupakan acuan dalam pelaksanaan peran dan tugasnya.Peran dan tugas guru dalam Kegiatan belajar mengajar Tata Boga yang guru lakukan, tergantung pada wawasan guru Tata boga dalam memandang Tata boga sebagai pengetahuan , keterampilan, seni, keahlian dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang beragama, berbangsa, bernegara dan berbudaya akan makan dan makanannya . Pendahuluan : Kegiatan Belajar dan Pembelajaran merupakan dua dimensi kegiatan yang memerlukan pendekatan yang berbeda.Kegatan belajar pada peserta didik merupakan perubahan tingkah laku pada pesertadidik sebagai hasil pengalaman dalam berinter aksi dengan lingkungan.Kegiatan Belajar bersipat deskriptif (melukiskan apa adanya). Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah menyediakan kondisi yang dilakukan guru dalam merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.Kegiatan Pembelajaran bersipat preskriptif (menetapkan apa yang harus disediakan atau dikerjakan). Belajar dan Pembelajaran Tata Boga merupakan kegiatan belajar dan pembelajaran yang dimulai dari pemahaman makan dan makanan sebagai kebutuhan dasar manusia,dilanjutkan dengan pembahasan istilah-istilah yang digunakan berkenaan dengan makanan mulai dari istilah meal, food sampai zat makanan dengan istilah zat gizi atau nutrisi. Bahasan mengenai pengolahan bahan makanan mulai dari persiapan sampai menjadi hidangan dalam berbagai macam tehnik memasak.Belajar Makan yang baik tidak sekedar kenyang tetapi dapat menyehatkan, bugar, sopan,halal, toyib ,puas dan barokah.
Guru Tata Boga dalam Pelaksanaan Peran dan Tugasnya Guru Tata Boga sesuai dengan kedudukan dan tugas guru menurut Undangundang RI No.14 Tahun 2005 adalah pendidik pofesional dalam pendidikan tata boga yang mempunyai tugas utama sebagai pendidik, pembelajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan evaluator. Komptensi yang perlu dimiliki guru sesuai dengan PP No.19 Tahun 2005 termasuk guru Tata Boga yaitu kompetensi Pedagogik, kompetensi Kepribadian, kompetensi Profesional dan kompetensi Sosial. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didikdan berakhlak mulia.
Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran Tata boga secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan . Guru Tata boga sebabagai seorang professional perlu memiliki keahlian, kemahiran dan kecakapan dalam Tata boga yang memenuhi standar mutu. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunkasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,tenaga kependidikan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat. Belajar Tata Boga Belajar Tata Boga pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap berkenaan dengan Tata Boga. Pengetahuan Tata boga meliput pengetahuan tentang menu, resep masakan , resep kue,bahan makanan pokok, bahan makanan tambahan,bumbu masak, tehnik memasak, menyajikan hidangan dan mengemas makanan. Keterampilan Tata boga mulai dari membersihkan, menyiangi, memotong dan iris mengiris dengan berbagai macam alat pemotong atau pisau sesuai dengan pengolahan selanjutnya, melumatkan bumbu ; selanjutnya keterampilan menyiapkan alat memasak sesuai dengan fungsinya dalam mengolah makanan dengan memperhatikan jenis tehnik memasak, apakah untuk merebus, menggoreng,mengetim. Keterampilan menyajikan makanan atau hidangan, dilakukan dengan memperhatikan jumlah jenis dan kondisi hidangan untuk siap dikonsumsi Hidangan atau kue yang siap dibawa untuk hadiah atau oleh-oleh ataupun untuk dijual sebagai produk usaha. diperlukan keterampilan mengemas makanan.Perubahan perilaku dalam belajar Tata boga dapat terlihat dalam bentuk sikap seperti memperhatikan kebersihan, di samping ketelitian dalam memilih makanan, mengolah bahan makanan; cermat dan teliti dalam mempersiapkan alat dan bahan makanan, mengolah dan menyajikan makanan, kreatif dalam mengolah menyajikan hidangan yang menarik selera.Belajar tata boga untuk seni memasak dan tata hidang dapat memberikan nilai tambah baik dalam memberikan kepuasan dalam menikmatan suatu hidangan yang disajikan. Belajar Tata boga berkaitan dengan makan, yaitu makan yang sopan untuk diri sendiri dan orang lain dengan memperhatikan norma setempat sebagai makhluk sosial dan berbudaya, juga memperhatikan norma agama yaitu makanan yang halal, toyib dan barokah Belajar masak memasak sebagai suatu keterampilan yang lebih cepat dan efisien dilakukan dengan praktek untuk menghasilkan suatu keterampilan ,kejuruan ataupun sebagai kemahiran dalam membuat produk makanan.Produk makanan yang ditampilkan menarik dan menggugah selera makan sebagai media pembelajaran dapat menstimulasi dan memfasilitasi peserta didik dalam belajar makanan. Gagne dalam teorinya mengenai belajar, menggambarkan tahapan-tahapan belajar mulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Belajar Tata boga dengan memperhatikan delapan jenjang kegiatan belajar menurut Gagne, yaitu : 1.Belajar signal dalam Pendidikan Tata boga, diawali dari belajar tentang kegiatan makan atau produk makanan yang baik dengan memperhatikan contoh gerak gerik perilaku cara menyuap , memperhatikan ciri ciri sifat,merk atau label dari kemasan bahan atau produk makanan yang berkualitas . 2.Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan dalam Tata boga ,misalnya peserta didik diberi tugas menyajikan makanan dengan baik dan menarik,
setelah diberi pengarahan prinsip-prinsip cara menyajikan makanan 3.Belajar membentuk rangkaian yang melahirkan respon tertentu dalam jalinan inter aksi pada Tata boga, misalnya peserta didik dapat mencampur macammacam bumbu untuk menghasilkan rasa tertentu setelah mendapat penjelasan resep masakan. 4.Belajar asosiasi verbal dalam Tata boga , misalnya menyebutkan beberapa jenis sayuran yang dapat dijadikan lalab mentah.setelah memahami syarat sayuran yang dapat digunakan untuk lalab mentah 5.Belajar membedakan dalam Tata boga , misalnya membedakan tepung terigu dengan tepung tapioca, membedakan menggoreng dengan menumis 6.Belajar konsep sebagai kebulatan respon dari stimulus-stimulus pada tata boga. misalnya pengertian menu sehat seimbang yaitu menu yang terdiri dari hidangan nasi, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu dan banyaknya hidangan memenuhi zat yang diperlukan tubuh manusia. 7.Belajar prinsip dalam Tata boga, misalnya prinsip sanitasi hygiene dalam mengolah makanan dalam menghindari kerusakan atau keracunan akibat ketidak hati-hatian , ketidak telitian atau kesalahan dalam mengolah 8.Belajar memecah masalah dalam Tata boga misalnya mengolah makanan yang harganya dapat dijangkau masyarakat Belajar Tata boga bila dikaitkan dengan teori Sund bahwa belajar dapat terjadi karena discovery , maka dalam belajar mengolah makanan,guru perlu memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukannya sendiri dalam menyajikan hidangan untuk menghasilkan penampilan hidangan tertentu setelah memahami prinsip-prnsip menyajikan suatu hdangan. Belajar Tata boga yang dapat diterapkan peserta didik dalam kehidupan keluarganya sehari hari , walaupun penuh tantangan dan aktivitas serta kreativitas tiggi merupakan pembelajaran yang berharga. Belajar demikian sesuai dengan pendapat Ausubel bahwa belajar yang bermakna yaitu belajar yang penuh dorongan, kreativitas dan aktivitas tinggi. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Tata boga yaitu kemampuan yang dimiliki peserta didik baik berupa kemampuan dasar maupun kemampuan fungsional Kemampuan dasar meliputi daya pikir, daya qalbu dan daya raga. Kemampuan yang memerlukan daya pikir dalam belajar tata boga yaitu menyusun menu dari beberapa hidangan yang telah diketahui(berpikir induktif),mengenal resep hidangan dari bahan ,bumbu dan langkah langkah pembuatan (berpikir deduktif);mengenal kegagalan membuat hidangan makanan dari suatu resep (berpikir kritis dan ilmiah); mencipta resep hidangan atau kue yang rasanya telah ditentukan (eksploratif), menciptakan hidangan atau kue yang berbeda dengan yang sudah ada(discovery).Kemampuan yang memerlukan daya qalbu dalam belajar Tata boga yaitu belajar etika makan sebagai makhluk berbudaya dan beragama; menerapkan sanitasi dan hygiene dalam mengolah makanan untuk menghasilkan produk makanan yang menyehatkan lahir dan batin. Kemampuan yang memerlukan daya raga dalam belajar Tata boga yaitu dalam mengolah dan menyajikan berbagai jenis makanan untuk pesta besar, upacara tradisi atau keagamaan yang memerlukan stamina, ketahanan dan ketekunan di samping keterampilan.Keterampilan merupakan pola kegiatan yang bertujuan dan kompleks yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.Keterampilan memerlukan latihan dalam mengkoordinasikan gerakan motorik dan kegiatan mental yang kompleks dan umpan balik untuk memperbaiki prestasi.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam belajar Tata boga selain kemampuan dasar diperlukan pula Kemampuan fiungsional yaitu kemampuan memanfaatkan teknologi dalam melakukan pengawetan makanan, kemampuan mengelola bahan makanan yang melimpah , mendistribusikan bahan dan produk makanan untuk orang banyak seperti makanan pasen rumah sakit, makan karyawan buruh pabrik, kemampuan mengelola makanan agar tidak berlebih dan kekurangan memerlukan perhitungan yang tepat . Hasil belajar dipengaruhi pula oleh motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan, ketekunan, social ekonomi, fisik dan psikis yang dimiliki peserta didik.Belajar Tata boga akan efisien dan efektif , bila peserta didik dilibatkan , tidak hanya jadi penonton. Produk boga yang menarik dan dapat diminati serta dinikmati peserta didik sebagai hasil belajarnya dapat menstimulasi minat belajarlebih lanjut dan percepatan belajar. Materi tata boga dengan menggunakan metode problem solving akan lebih kondusif untuk minat belajar. Produk Tata boga yang teramati akan lebih lama untuk diingat. Belajar Tata boga dengan praktek akan lebih mudah di samping terus diingat.Peserta yang memiliki minat yangsama dalam Tata boga belajar kelompok akan leih cepat dibandingkan dengan sendirian.Faktor lainnya yaitu kualitas pembelajaran Tata boga.
Pembelajaran Tata Boga Pemenuhan kebutuhan makanan sebagai kebutuhan dasar diawali dari keluarga.Pemenuhan kebutuhan makan dalam keluarga yang sejahtera tidak asal kenyang, tetapi dapat membuat puas semua anggota keluarga.Guru Tata boga perlu memiliki wawasan bagaimana pembelajaran makan dalam keluarga sebagai awal pembelajaran dalam Pendidikan Tata boga. Pembelajaran makan diawali dari seorang ibu memberikan Asi pada bayi.Seorang ibu telah membelajarkan makan pada bayi dalam mengenalkan Asi sebagai makanan utama tidak sekedar memenuhi kebutuhan laparnya. Pemberian Asi yang baik pada bayi, seorang ibu perlu memperhatikan kebersihan,makanan yang dikonsumsinya serta cara memberikannya yang didasari kasih sayang agar bayi dapat tumbuh kembang dengan baik.Pemberian Asi dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan sesuai dengan usianya.Bimbingan makan dilakukan pada anak , diawali dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan dan cara makan yang baik.Anak belajar makan dan mengenal makanan diperoleh pula dari luar keluarga mulai dari tetangga sampai pada penjual makanan.di masyarakat . Bimbingan makan diperoleh pula di sekolah mulai dari TK dalam bentuk makan bersama di sekolah yang diasuh guru TK.Pemilihan makanan jajanan yang sehat bagi anak SD perlu pula diajarkan oleh orang tua dan guru. Pemenuhan kebutuhan makan untuk anak remaja dengan belajar mengolah bahan makanan sampai menghasilkan berbagai macam hidangan Pembelajaran Tata Boga pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik agar pada diri peserta didik yang terjadi perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan boga seperti pengetahuan tentang etika makan, pengetahuan menu,pengetahuan resep masakan ; maupun dalam bentuk keterampilan boga seperti keterampilan menyusun menu keluarga sehari-hari, keterampilan mengolah makanan, keterampilan menyajikan hidangan atau keterampilan mengemas makanan.Perubahan perilaku dapat pula terlihat dalam bentuk sikap, seperti sikap bersih dan sehat dalam mengkonsumsi , mengolah dan menyajikan makanan; cermat dan teliti dalam persiapan pengolahan, termasuk menyiangi, membersihkan, potong memotong dan iris mengiris.Pada kegiatan iris mengiris dan
potong memotong bahan makanan terjadi keuletan , ketekunan kreasi dan seni sehingga menghasilkan bentuk bentuk yang bervariasi untuk keindahan hidangan. Proses pengolahan makanan dalam menggunakan berbagai jenis alat masak dan tehnik masak yang digunakan dilakukan latihan keterampilan untuk menghasilkan hidangan yang memadai ditinjau dari jenis,jumlah hidangan,waktu dan jumlah porsi . Belajar Tata Boga dapat dilakukan peserta didik dengan baik , melalui pembelajaran Tata Boga yang dilakukan dengan baik pula. Pembelajaran Tata Boga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan.Pembelajaran Tata boga diawali guru dengan melakulan apersepsi pada peserta didik.Apersepsi adalah melakukan penafsiran buah pikiran atau kesan baru dengan bantuan pengalaman yang lampau.Bahan appersepsi diperluan untuk menafsirkan tanggapan-tanggapan baru. Seorang bayi yang baru lahir belum dapat menafsirkan dunia sekitarnya karena belum ada pengalaman; dengan kata lain belum ada bahan apersepsinya.Pembelajaran ditinjau dari teori belajar koneksionisme yaitu pembentukan asosiasi antara kesan pancaindera dengan kecenderungan bertindak, maka pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan, latihan dan efek. Pembelajaran akan efektif dan efisien apabila peserta didik telah memiliki kesiapan.Pembelajan yang mengkondidikan latihan yang dilakukan berulang-ulang akan memperkuat dan peningkatan penguasaan materi pembelajaran.Pembelajaran yang memberikan efek yang menyenangkan akan terus diingat dan dikembangkan peserta didik, karena apa yang dipelajari cenderung akan diulang dan ditingkatkan.Pembelajaran ditinjau dari teori belajar conditioning yaitu perlunya penguatan dalam belajar yang disesuaikan dengan kondisi , waktu dan kesempatan yang diperlukan.Dalam proses conditioning terjadi proses asosiasi antara unit-unit tingkah laku yang berurutan satu dengan yang lain.Pembelajaran ditinjau dari teori gestalt yaitu perlunya keterpaduan dan relevansi yang dipelajari dengan kondisi dan pengalaman individu . Pembelajaran ditinjau dari teori modeling atau identifikasi yaitu guru perlu menjadi figure yang dihormati dan disegani yang potensial dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ditinjau dari kegiatan guru yaitu : memberi penjelasan verbal, demonstrasi, pemeliharaan tata tertib, pengadaan dan pemeliharaan catatan-catatan, pemeliharaan kesehatan mental, perencanaan pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. Selain dari itu yaitu penyajian konsep dan masalah secara bertahap dalam bentuk yang mudah difahami, dengan menggunakan tehnik penyajian; mengidentifikasi apa yang telah dan perlu diketahui lebih lanjut oleh siswa sehingga apa yang dipelajari mudah difahami sebagai suatu kebulatan pengetahuan yang utuh.Penataan situasi belajar dan proses mengatur, mengorganisasi lingkungan sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar dan pembelajaran. Metode pembelajaran yang baik dapat menumbuhkan berbagai kegiatan belajar peserta didik karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran Ketepatan penggunaan metode pembelajaran sangat tergantung pada tujuan, materi dan
kegiatan belajar dan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang akan banyak dipergunakan guru Tata boga , yaitu : 1.Metode Ceramah Metode ceramah yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru dengan menyajikan bahan atau materi pembelajaran Tata boga melalui penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Langkah yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan metode ceramah,dalam pembelajaran Tata boga yaitu : a. Ceramah diawali dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi b.Hubungkan materi yang disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari c.Penjelasan yang diberikan mulai dari yang umum ke yang khusus, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks d.Selinglah penjelasan dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan lakukan humor yang menunjang pembelajaran e.Arahkan perhatian pada seluruh peserta didik , jangan melakukan gerakan yang meng ganggu kelancaran pembelajaran f.Gunakan alat peraga atau media yang sesuai dengan materi g.Lakukan kontrol pembicaraan agar tidak monoton dan lakukan penekanan-penekanan pada materi tertentu
2.Metode Tanya jawab Pertanyaan yang diajukan digunakan untuk menstimuli aktivitas dan kreativitas berpikir peserta didik sehingga terdorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Guru perlu menguasai bahan secara penuh dan tidak sekali-kali mengajukan pertanyaan yang tidak difahami peserta didik, disamping yang tidak diketahui jawabannnya. Pertanyaan yang disiapkan untuk diajukan, tidak menyimpang dari tujuan dan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik. 3.Metode Diskusi Dskusi diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin oleh pertanyaanpertanyaan problematis yang diarahkan untuk memperoleh pemecahannya. Pada diskusi selalu ada pokok permasalahan yang harus dipecahkan. Langkah yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode diskusi, ialah : a.Rumuskan tujuan dan masalah yang akan dijadikan topik diskusi b.Siapkan sarana dan prasarana untuk diskusi tersebut. c.Susunlah peranan peserta didik, sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilakukan d.Berilah pengarahan pada peserta didik, agar melibatkan diri secara aktif 4.Metode Penugasan Langkah yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan metode penugasan, dalam pembelajaran Tata boga untuk keperluan latihan peserta didik ialah: a.Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistimatis dengan mengkomunikasikan tujuan, agar peserta didik tahu arah dari tugas yang dikerjakannnya b.Tugas yang diberikan harus dapat difahami peserta didik, meliput waktu, cara pengerjaan dan jenis tugas
c.Pengerjaan tugas harus dikontrol dengan cara mengawasi pengerjaan , memonitor atau meminta laporan kemajuan tugas yang dikerjakannnya d.Penilaian diberikan setelah tugas selesai dikerjakan. 5,Metode Demonstrasi Langkah yang perlu diperhatikan guru, dalam melaksanakan metode demonstrasi, yang banyak diakukan dalam mengolah dan menghidangkan makanan yaitu : a.Perencanaan dilakukan dengan matang, terutama fasilitas yang akan digunakan b.Rumuskan tujuan untuk pemilihan materi yang tepat c.Langkah-langkah demonstrasi perlu dikuasai guru dan peserta didik d.Awal demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik dan ciptakan suasana yang tenang dan menyenangan e.Selama demonstrasi , upayakan semua peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran f.Evaluasi pada efektivitas demonstrasi maupun hasil belajar peserta didik Pendekatan Pembelajaran Kadar kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh pendekan pembelajaran yang digunakan guru.Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru Tata boga, dalam pembelajaran Tata boga yaitu : 1. Pendekatan Kompetensi Pembelajaran dengan pendekatan kompetensi, perlu memperhatikan kompetensi yang ingin dicapai , strategi dan evaluasi. Kompetensi yang ingin dicapai merupakan pernyataan tujuan yang akan diperoleh peserta didik, serta menggambarkan hasil belajar. Strategi pencapaian kompetensi dapat dibuat sejumlah kegiatan. 2. Pendekatan Keterampilan proses Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar,aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pendekatan Lingkungan Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendaya gunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Program pembelajaran memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi agar peserta didik memiliki pengertian , kesadaran , sikap dan perilaku rasional serta tanggung jawab social, politik, ekonomi, kesejahteraan baik bagi keluarga, masyarakat, Negara dan umat manusia. 4. Pendekatan Ekpositori Pada pendekatan ekspositori ini peserta didik diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi, serta dapat mengungkap kembali apa yang telah dimilikinya melalui respon atas pertanyaan yang diperolehnya 5. Pendekatan Inkuiri Pendekatan inkuiri ini menempatkan peserta didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Guru sebagai pembimbing dan sebagai fasilitator perlu memilih masalah yang dapat dilontarkan pada peserta didik, di samping menyediakan sumber belajar untuk pemecahan itu.
6. Pendekatan Berbasis Produksi Pendekatan Berbasis Produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang berdasar prosedur dan standar kerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan pasar atau konsumen. 7. Pendekatan Dunia Kerja Pendekatan dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta didik mengalami proses belajar melalui belajar langsung (learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya.Sekolah menyiapkan peserta didik dalam kompetensi, kesiapan fisik, mental, wawasan dan orientasi kerja sesuai dengan karakteristik atau tuntutan dunia kerja tempat berlatih. Model Pembelajaran Tata Boga Pembelajaran Tata boga yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat dilakukan dengan berbagai model, antara lain model Pembelajaran Kontekstual, Pembelajaran Bermain Peran, Pembelajaran Modul. Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun program pembelajaran. Setiap model pembelajaran menurut Joyce dan Weil(1980) memiliki unsur-unsur sebagai berikut : a. Sintaks : tahap-tahap kegiatan dari model b. Sistem sosial : menggambarkan peranan dan hubungan guru dengan peserta didik dan norma apa yang mengikat di kelas c. Prinsip reaksi : pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan peserta didik, termasuk memberikan respon terhadap mereka d. Sistem pendukung : segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model e. Dampak instruksional dan pengiring : hasil belajar yang dicapai dan langsung dengan cara mengarahkan peserta didik mencapai tujuan dan hasil belajar lainnya sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung peserta didik tanpa pengarahan langsung dari guru 1.Pembelajaran kontekstual Pembelajaran Kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar dilakukan secara alamiah, mempraktekan langsung apa yang telah dipelajarinya sehingga peserta didik memahami hakekat, makna dan manfaat belajar. Tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar, dengan menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai. 2.Pembelajaran Bermain Peran Pembelajaran Bermain Peran dalam materi pemberian pelayanan makanan dan minuman dalam Tata hidang yang menyangkut hubungan antar manusia, terutama yang menyangkut kehidupan social peserta didik. Peserta didik dengan bermain peran ini mencoba mengeksplorasi hubungan antar manusia, dengan cara meragakan dan mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama dapat megeksplorasi perasaan, sikap , nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah.
3.Pembelajaran dengan modul Pembelajaran Tata boga di SMK banyak menggunakan modul yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Modul bagi peserta didik berisi petunjuk apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukan dan sumber belajar apa yang dapat dipergunakan b. Pembelajaran dapat dilakukan secara individual c. Pengalaman belajar dapat diperoleh dengan mengikuti petunjuk dari modul d. Materi pembelajaran yang disajikan dalam modul, logis dan sistimatis e. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik dan memberikan umpan balik bagi ketuntasan belajar peserta didik. Daftar Pustaka Atienza,M.Fe.G. (1972). Effective Teaching of Home Economics. Quezon : R.P.Garcia Publishing Company Joice,B. dan Marsha Weil. (1980) Models of Teaching. New Jersey : Prentice/Hall International, Inc. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung : Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Raka Joni,T. (1977).“Teori Mengajar dan Psikologi Belajar” dalam Majalah Departe – men Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Biro Humas dan Hukum Dep.P &K Sudjana,N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Alge– sindo
KATA PENGANTAR Hand out ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Tata Boga . Semoga Hand out ini dapat dijadikan motivasi belajar dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Segala masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan hand out ini akan dapat meningkatkan kualitas perkuliahan ini. Terima kasih. Bandung, Maret 2008 Penyusun
DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………
i
Daftar Isi………………………………………………………………………….
ii
Belajar dan Pembelajaran Tata Boga…………………………………………….
1
Belajar Tata Boga……………………………………………………
1
Pembelajaran Tata Boga……………………………………………..
3
Guru Tata Boga………………………………………………………
5
Metode Pembelajaran Tata Boga……………………………………
5
Pendekatan Pembelajaran Tata Boga………………………………..
7
Keterampilan Dasar Pembelajaran………………………………………………
8
Model Pembelajaran Tata Boga ………………………………………………..
19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………………….
20
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..
22
8
i
11
12
13
19
20
22
ii
14
1
2
15
3
16
4
17
5
18
6
7
19
8
20
9
10
21
22
PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI Program Studi Nama Mata Kuliah Semester /Tahun Dosen / asisten
: Pendidikan Tata Boga : Penelitian Pendidikan Tata Boga / BG.504 : Genap /2007-2008 : Dra.Hj.Sunarsih, M.Pd. Dra.Elly Lasmanawati ,M.Si
Deskrpsi: Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan pada mata kuliah MKKP Program studi Pendidikan Tata Boga.Mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat menyusun out line proposal penelitian dalam pengajuan judul skripsi.Pada mata kuliah ini dibahas Pengertian penelitian Pendidikan TataBoga,Dasar-dasar metodologi penelitian, Komponen dan langkah-langkah penelitian, Masalah penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian, Penyusunan kajian teori dan kerangka pikir,Hipotesis dan atau pertanyaan penelitian, Populasi dan tehnik sampling,Menyusun instrument penelitian, Aplikasi statistik dalam penelitian, penelitian kuantitatif, penelitian tindakan kelas dan penelitian kuantitatif. Pert Hari dan tgl 1. Senin,4-2-
Topik bahasan Pembahasan Rencana Perkuliahan
Ket
08 2.
Pengertian Penelitian Pendidikan Tata Boga 11-2-08
3. 18-2-08
4. 25-2-08
5. 3-3-08
6. 10-3-08
7. 17-3-08
8.
Dasar-dasar Metodologi Penelitian a Pendekatan memperoleh kebenaran ilmiah b Makna dan kegunaan penelitian c Ruang lingkup penelitiaan d Pendekatan dalam penelitian e Jenis-jenis penelitian Komponen Penelitian Pendidikan a Latar belakang masalah b Identifikasi masalah termasuk pertanyaan penelitian c Variabel penelitian d Tujuan penelitian e Kegunaan penelitian f Definisi operasional g Asumsi dan hipotesis (bila ada hipotesis) h Ringkasan tinjauan teoritis (dari buku, jurnal,internet, dan laporan penelitian yang relevan) i Metodologi menckup metode, sampel,instrumen dan tehnik analisis j Sistimatika penulisan k. Agenda kegiatan Masalah Penelitian a.Permasalahan penelitian b.Kriteria masalah penelitian c.Ciri-ciri masalah penelitian d.Sumber masalah penelitian e.Mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian Variabel dan Paradigma Penelitian a. Pengertian dan jenis variabel b. Bentuk hubungan variabel c. Paradigma penelitian d. Pemilihan variabel dan penyusunan dalam model hubungan linier Penyusunan kajian teori dan kerangka pikir a. Pengertian dan fungsi teori b. Cara mengkaji teori c. Pemilihan sumber pustaka d. Penyusunan kerangka teori e. Pengertian dan kegunaan kerangka pikir f. Prinsip-prinsip dalam menyusun kerangka pikir g. Penyusunan kerangka pikir UTS
24-3-08 9. 31-3-08
10. 7-4-08
11.. 14-4-08
12. 21-4-08
.
Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian a. Pengertian , fungsi dan jenis hipotesis b. Syarat merumuskan hipotesis c. Merumuskan hipotesis d. Rumusan pertanyaan penelitian e. Langkah pengujian hipotesis f. Pengujian hipotesis korelasional g. Pengujian hipotesis komparatif Populasi, Sampel dan Tehnik sampling a. Pengertian populasi dan sampel b. Dasar dan cara menentukan ukuran sampel c. Cara memilih sampel d. Tenik non random sampling e. Prosedur sampling dan sampling bias Menyusun instrumen penelitian : observasi, wawancara, Kuestioner atau angket, sekala likert dan sekala nilai : a. Pengertian , jenis dan langkah b. Cara pencatatan dan penyusunan data penelitian c. Prinsip dalam menyusun item pertanyaan d. Bentuk konstruksi item pertanyaan e. Triangulasi data Aplikasi statistik dalam penelitian a. Pengertian sekala pengukuran b. Dimensi sekala c. Jenis sekala pengukuran d. Penyusunan sekala pengukuran Aplikasi statistik tentang validasi dan reliabilitas a. Pengertian dan jenis b. Langkah validasi c. Tehnik perhitungan reliabilitas d. Langkah perhitungan reliabilitas e. Penetapan instrumen sebagai alat ukur yang reliable
13. 28-4-08
14. 5-5-08
Penelitian kuantitatif a. Pengertian, tujuan dan fungsi analisis b. Langkah analisis c. Tehnik analisis d. Pengujian hipotesis e. Pengkajian dan Penafsiran data f. Pembuatan kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas a. Konsep dasar dan ciri PTK b. Beberapa prinsip dan prosedur dalam PTK
c. d. e. f. g. h. i. 15 12-5-08
16..
Tujuan PTK Langkah-langkah merencanakan PTK Unsur dan peran siklus dalam PTK Tatap-tahap pelaksanaan PTK Pengumpulan data PTK Pengolahan data PTK Kriteria keberhasilan PTK
Praktek Penyusunan Out line Proposal Penelitian a. Format b. Isi c. Langkah penyusunan UAS
19-5-08
Ketua Prodi Pend.Tata Boga
Dra.Hj.Sri Subekti,M.Pd NIP.131 475 575
Bandung, 25 Januari 2008 Dosen Penanggung jawab
Dra.Hj.Sunarsih,M.Pd NIP.130 605 183
PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA Penelitian Pendidikan Tata boga terkait dengan pengembangan Tata boga sebagai ilmu,penemuan teori atau aplikasi teori dalam praktek/pengalaman empirik bidang boga.Penelitian adalah metode kerja atau metode pemecahan masalah yang dilakukan secara tertencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan keadaan.Kegiatan penelitian dilakukan untuk menemukan kebenaran empiris, logis, etis dan metafisis. Penelitian memiliki karakteristik sebagai berikut : 1.Objektivitas : tidak bias, terbuka,tidak subjektif, merujuk pada prosedur pengumpulan ,analisis dan interpretasi data yang dapat mengontrol bias sehingga bersifat objektif. 2.Ketetapan : dengan menggunakan bahasa teknis untuk meberikan arti yang tepat. 3.Verifikasi : dikonfirmasi atau direvisi dengan penelitian lain 4.Penjelasan yang hemat/singkat: mereduksi penjelasan dengan menjadi pernyataan Sederhana. 5.Empirisme : dipedomani oleh pengalaman praktikal 6.Penalaran logis : Proses berpikir melalui siologisme deduktif dan atau induktif 7.Kesimpulan kondisional : melalui probabilitas tertentu
Jenis Penelitian ditinjau dari fungsinya terdiri atas penelitian dasar (murni),penelitian terapan, penelitian evaluasi,Penelitian untuk pengembangan dan Penelitian tindakan. Penelitian murni bertujuan untuk mengetes teori, hukum-hukum ilmiah, prinsip-prinsip dasar. Tingkat generalisasinya adalah abstrak dan umum.Kegunaannya adalah menambah pengetahuan ilmiah, hukum-hukum dan prinsip-prinsip dasar. Penelitian terapan, bertujuan menguji kegunaan teori ilmiah dalam lapangan yang sudah ditentukan; menentukan hubungan-hubungan empirik dan generalisasi analitik di dalam lapangan tertentu. Tingkat generalisasinya umum, tetapi berkaitan dengan lapangan tertentu. Kegunaannya menambah pengetahuan berbasis penelitian dalam lapangan tertentu; memajukan penelitian dan metodologi dalam lapangan tertentu. Penelitian evaluasi , bertujuan untuk mengakses kegunaan dari praktek spesifik, keuntungan dari praktek tertentu.Tingkat generalisasinya adalah konkrit,tertuju pada praktek tertentu. Kegunaannya adalah menambah pengetahuan berbasis penelitian mengenai praktek spesifik tertentu, memajukan penelitian dan metodologi mengenai praktek spesifik tertentu dan membantu mengambil keputusan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut tentang praktek spesifik tertentu itu.. Penelitian untuk pengembangan , bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan model-model inovatif, dalam bentuk perangkat lunak atau perangkat keras. Penelitian tindakan ditujukan untuk melakukan tindakan dan mendapatkan hasil yang positif dari perubahan yang dilakukan dalam lingkungan kerja.
Prodi Jasa Boga 1. Mengadakan bahan baku makanan dan minuman serta peralatan 2. Menyusun menu, mengolah dan mencipta dan mengembangkan resep makanan oriental dan kontinental 3. Mengolah , menghias dan mencipta serta mengembangkan atau meramu resep kue, roti dan minuman oriental dan continental 4. Menyusun dan mengolah menu diet untuk berbagai golongan , umur, jenis kelamin dan aktivitas 5. Menata meja dan melakukan pelayanan makanan dan minuman 6. Mengelola usaha di bidang boga Prodi Patiseri 1. 2. 3. 4. 5.
Mengolah kue dan roti oriental dan continental Mengolah coklat dan sugar confectionery Menghias kue Membuat show pieces dan menyelenggarakan display Mengelola usaha di bidang patiseri
Prodi Akomodasi Perhotelan 1. Melaksanakan tugas-tugas di Kantor Depan hotel : Penerima tamu, Petugas informasi,Pengantar tamu,Operator Telephone,Telex, Faxcimile;Petugas kasir
kantor depan hotel, Penyambut tamu datang dan pergi, Petugas pemsanan kamar dan fasilitas hotel, Operator lift atau elevator 2. Melaksanakan tugas-tugas di Tata graha : Pemelihara kamar tamu, Pemelihara ruang umum hotel, Pemelihara linen, Pengelola Pakaian tamu, Penata bnga,Petugas pembersih toilet, Pengelola Pakaian seragam karyawan hotel, Pemelihara lantai hotel, Pengelola taman 3. Melaksanakan tugas-tugas di Bagian Tata Hidangan : Petugas tata hidangan,Room service, Bar, Banquet, Pool, Catering, Order taker. Prodi Gizi : 1.Memahami dasar-dasar Ilmu Gizi dan menerapkannya dalam penanganan masalah gizi masyarakat 2 Melaksanakan pengelolaan usaha makanan dalam jumlah banyak 3.Memahami pengetahuan berbagai penyakit sebagai bahan dalam merencanakan penyusunan diet untuk penyembuhan 4.Menyusun dan mengolah menu pencegahan dan peningkatan kesehatan serta penyembuhan dan pemulihan penyakit 5.Melaksanakan penyuluhan gizi dalam peningkatan gizi masyarakat
PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI Program Studi Nama Mata Kuliah Semester /Tahun Dosen / asisten
Deskripsi:
: Pendidikan Tata Boga : Pengantar Bimbingan Perawatan Anak / BG.124 : Genap /2007-2008 : 1. Dra.Hj.Sunarsih,M,Pd. 2. Dra.Neni Rohaeni,M,Pd.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar pada MKBS Prodi Pendidikan Tata Boga.Mahasiswa yang telah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip Bimbingan Perawatan Anak dan dapat menerapkannya pada kehidupan keluarga,sekolah dan masyarakat.Pada perkuliahan ini dibahas pengertian,tujuan,ruang lingkup,teori perkembangan, hukum perkembangan,Tugas-tugas perkembangan dan penerapannya pada Bimbingan Perawatan Anak pada kehidupan keluarga,sekolah dan masyarakat. Pert Hari dan Tgl. 1. Selasa,5-208 2. 12-2-08
Topik Bahasan
3.
19-2-08
BPA Dalam Prodi Pendidikan Tata Boga a. Bimbingan makan pada bayi b. Bimbingan makan pada anak prasekolah c. Bimbingan makan pada remaja d. Bimbingan makan pada lansia
4.
26-2-08
Perkembangan Kognitif Dalam BPA a. Teori perkembangan kognitif b. Penerapan perkembangan kognitif dalam BPA
5.
4-3-08
Perkembangan afektif dalam BPA a. Teori perkembangan afektif b. Penerapan perkembangan afektif dalam BPA
6.
11-3-08
Perkembangan social dalam BPA a. Teori perkembangan social b. Penerapannya dalam BPA
7.
18-3-08
Perkembangan moral dalam BPA a. Teori perkembangan moral b. Penerapannya dala BPA
8 9.
25-3-08 1-4-08
UTS Hukum perkembangan dan Penerapannya dalam BPA
10.
8-4-08
Tugas perkembangan bayi dan penerapannya dalam BPA a. Perawatan sebelum bayi lahir b. Tugas perkembangan bayi c. Perawatan bayi
11.
15-4-08
Tugas perkembangan anak prasekolah dan penerapannya dalam BPA
Rencana Perkuliahan BPA Dalam Kehidupan Kelurga,Sekolah Dan Masyarakat a. Pengertian BPA b. Tujuan BPA c. Bimbingan, Perawatan dan Pengasuhan anak
Ket
a.Tugas perkembangan anak prasekolah b.Pengertian dan fungsi Bermain bagi anak prasekolah c.Bimbingan dan perawatan anak prasekolah 12.
22-4-08
Alat Permainan Edukatif a. Pengertian b. Jenis jenis dan fungsi alat permainan edukatif
13.
29-4-08
Tugas perkembangan anak masa sekolah dan penerapannya dalam BPA a. Tugas perkembangan anak masa sekolah b. Bimbingan perawatan anak masa sekolah
14.
6-5-08
Tugas perkembangan remaja dan penerapannya dalam BPA a. Tugas perkembangan remaja b. Bimbingan perawatan pada remaja
15.
13-5-08
Lembaga social dan lembaga pendidikan yang menangani pengasuhan anak
16.
20-5-08
UAS
Bandung, 25 Januari 2008 Ketua Prodi Pend.Tata Boga
Dosen Penanggung jawab
Dra.Hj.Sri Subekti, M.Pd. NIP. 131 475 575
Dra.Hj.Sunarsih, M.Pd NIP.130 605 183
PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI Program Studi Nama Mata Kuliah Semester /Tahun Dosen / asisten
Deskripsi:
: Pendidikan Tata Boga : Penyuluhan Gizi /BG.444 : Genap /2007-2008 : 1. Dra.Hj.Sunarsih,M,Pd. 2. Hj.Rita Patriasih,S.Pd, M.Pd.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan Dietetika pada Paket Dietetika Prodi Pend.Tata Boga. Mahasiswa yang telah selesai mengkuti perkuliahan ini diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip penyuluhan gizi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.Mata kuliah ini membahas pengertian, tujuan, ruang lingkup, pendekatan dan tehnik penyuluhan gizi serta penerapannya dalamkehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Per Hari dan tgl. Topik bahasa 1. Jumat,8-2-08 Rencana perkuliahan 2.
15-2-08
Pengertian, tujuan dan ruang lingkup penyuluhan gizi
3.
22-2-08
Masalah Penyuluhan Gizi
4.
29-2-08
Pendekatan dan tehnik Penyuluhan gizi
5.
7-3-08
Proses Penyuluhan gizi
6.
14-3-08
Tehnik Penyusunan Laporan Penyuluhan gizi
7.
21-3-08
Peran dan tugas penyuluh gizi
8.
28-3-08
UTS
9.
4-4-08
Penyuluhan gizi dalam keluarga
10. 11-4-08
Penyuluhan gizi di sekolah
11. 18-4-08
Penyuluhan gizi di masyarakat
12. 25-4-08
Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di dalam Keluarga
13. 2-5-08
Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di sekolah
14. 9-5-08
Presentasi Laporan praktek penyuluhan gizi di masyarakat
15. 16-5-08
Responsi
16
UAS
23-5-08
Ket
Libur
Libur
PROGRAM PERKULIAHAN JURUSAN PKK FPTK UPI Program Studi Nama Mata Kuliah Semester /Tahun Dosen / asisten
Deskrpsi:
: : : :