1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kegiatan ...

11 downloads 153 Views 27KB Size Report
Menengah Atas (SMA) terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu ... Sesuai dengan silabus SMA kelas XI, terdapat standar kompetensi (SK) menulis  ...
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pada kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat aspek itu, keterampilan menulis yang paling membutuhkan perhatian karena merupakan kegiatan yang paling susah dan paling akhir untuk dikuasai. Pada prinsipnya, kegiatan menulis berfungsi sebagai alat komunikasi antara seseorang dengan orang lain yang dilakukan secara tidak langsung. Selain itu, menulis merupakan sarana penyimpan ide dari seseorang agar ide yang sedang muncul bisa tersimpan dan dicari lagi dengan mudah dan cepat tanpa harus berpikir lama. Menulis bukan hanya dibutuhkan dalam bidang kebahasaan seperti menulis surat, melainkan dalam bidang sastra misalnya menulis naskah drama dan puisi. Kegiatan menulis puisi lebih sering dijumpai, bahkan banyak orang yang suka menulis puisi. Akan tetapi, kegiatan menulis naskah drama kurang disukai banyak orang. Drama adalah jenis sastra yang dipentaskan. Dalam pementasan, unsur yang paling pokok yang harus ada adalah naskah. Naskah drama sejenis dengan cerpen, namun naskah drama berbentuk dialog percakapan antar tokoh. Dalam kegiatan pembelajaran, menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Kesulitan ini dikarenakan belum adanya kesadaran dari siswa akan pentingnya kegiatan menulis naskah drama. Selain itu, pemberian motivasi dari guru untuk menarik siswa agar terampil menulis naskah drama itu kurang. Guru sering kali hanya memberikan teori tentang apresiasi 1

2

drama. Hal itu disebabkan, buku tentang penulisan naskah drama jarang sekali ditemukan. Peneliti merupakan salah satu alumnus dari SMA Negeri 1 Bobotsari. SMA Negeri 1 Bobotsari adalah satu-satunya sekolah menengah atas berbasis negeri yang ada di kecamatan Bobotsari. Sekolah tersebut termasuk sekolah di pinggiran tetapi sangat berkualitas. Siswanya heterogen berasal dari berbagai daerah di Purbalingga. Saat ini, peneliti termasuk salah satu mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Sesuai dengan jurusannya, di dalam perkuliahan terdapat mata kuliah tentang drama. Mata kuliah drama mengharuskan mahasiswa untuk mementaskan sebuah pertunjukan drama. Sebelum diadakannya pementasan, terlebih dahulu mahasiswa ditugaskan untuk menulis naskah drama. Naskah drama ditulis untuk disajikan dalam sebuah pementasan. Dari kegiatan perkuliahan tersebut, peneliti menjadi tertarik dengan karya sastra yang berbentuk naskah drama. Naskah drama adalah cerita yang berbentuk dialog antar tokoh. Dalam dialognya, naskah drama lebih menekankan pada konflik yang terjadi antara tokoh antagonis dan protagonis. Sesuai dengan silabus SMA kelas XI, terdapat standar kompetensi (SK) menulis naskah drama. Materi menulis naskah drama juga diajarkan di SMA Negeri 1 Bobotsari. Akan tetapi, materi menulis naskah drama tidak selalu diajarkan oleh guru. Menulis naskah drama dianggap susah dan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, referensi buku tentang penulisan naskah drama sangat kurang sehingga informasi yang didapat guru dan siswa tentang materi menulis naskah drama manjadi terbatas. Hal itu menyebabkan, siswa SMA Negeri 1 Bobotsari kurang berminat dalam penulisan naskah drama. Masalah tersebut pernah dialami oleh peneliti pada saat mengikuti proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1

3

Bobotsari. Peneliti berkesempatan untuk bersilaturahmi ke SMA Negeri 1 Bobotsari. Saat bersilaturahmi, peneliti menjumpai guru bahasa dan sastra Indonesia. Hal itu dikarenakan, peneliti ingin bertukar informasi dan mengetahui perkembangan dari proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia saat ini. Dari hasil bertukar informasi, peneliti mendapatkan informasi bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah. Kemampuan siswa kelas XI IPS dengan kelas XI IPA itu berbeda. Kelas XI IPS jauh lebih rendah karena siswa malas dan kurang menyukai kegiatan menulis. Informasi tersebut membuat peneliti berkeinginan untuk membuktikan kebenarannya. Sesuai dengan jurusan dan kecintaan terhadap naskah drama, peneliti akan mengadakan studi pendahuluan dengan menguji kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPS. Terlebih dahulu peneliti melihat nilai rata-rata kelas XI IPS khususnya dalam bidang kemampuan menulis. Nilai rata-rata kemampuan menulis yang paling rendah adalah kelas XI IPS 3. Oleh karena itu, peneliti mengambil subjek penelitian pada siswa kelas XI IPS 3. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Bobotsari, peneliti mengidentifikasi kemampuan menulis naskah drama masih kurang yaitu hanya mencapai nilai rata-rata kelas adalah 72. Itu dirasa kurang karena batas tuntas untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah 76. Selain itu, yang mendapatkan nilai tuntas belajar hanya 13 siswa dari 40 jumlah siswa. Hal itu disebabkan, kurangnya perhatian siswa pada materi yang disampaikan pada saat pembelajaran dan susahnya menemukan ide untuk ditulis dalam bentuk dialog antar tokoh. Selain itu, kurangnya media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah seperti LCD juga menyulitkan guru untuk membuat proses belajar mengajar menjadi bervariasi.

4

Berdasarkan alasan tersebut, peneliti ingin meningkatkan kemampuan menulis naskah drama dengan memanfaatkan media agar kemampuan menulis menjadi maksimal. Salah satu media yang bisa digunakan untuk memaksimalkan nilai dan menarik perhatian siswa adalah media video lagu. Video lagu bisa dimanfaatkan untuk memudahkan siswa dalam menulis naskah drama. Ada beberapa kemiripan antara video lagu dengan naskah drama. Pada media video lagu terdapat gambar dan lirik. Gambar itu berisi setting, tokoh dan konflik. Lirik memperlihatkan tema. Jadi, dalam video lagu itu ada tema, setting, tokoh dan konflik. Dalam naskah drama juga terdapat tema, setting, tokoh dan konflik. Perbedaannya dengan video lagu hanya dari segi dialog. Video lagu tidak berisi dialog, hanya berisi lirik. Karena itu, video lagu dapat dimanfaatkan untuk menginspirasi siswa dalam menentukan naskah drama. Media video lagu dapat juga menghibur siswa saat jenuh dalam proses belajar yang monoton. Media video lagu yang akan digunakan diharapkan memberikan pendidikan karakter bagi peserta didik. Media video lagu yang digunakan adalah video lagu dari group band Bondan feat Fade 2 Black yang berjudul Ya Sudahlah dan Kita Selamanya. Dari uraian tersebut diharapkan pemanfaatan media video lagu dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Bobotsari.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pemanfaatan media video lagu dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Bobotsari tahun ajaran 2010-2011?

5

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pemanfaatan media video lagu dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPS 3

SMA Negeri 1

Bobotsari tahun ajaran 2010-2011.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Sekolah dapat mengetahui upaya meningkatkan kemampuan menulis naskah drama dengan memanfaatkan media video lagu. Karena itu, sekolah dapat menentukan

kebijakan

untuk

meningkatkan

penggunaan

media

dalam

pembelajaran. 2. Bagi Guru Hasil penelitian memberikan pengalaman dan motivasi kepada guru dalam mengajar khususnya mengajar keterampilan menulis naskah drama melalui media video lagu. 3. Bagi Peserta Didik Peserta didik akan terbantu dalam pembelajarannya, khususnya pada pokok bahasan menulis naskah drama. Hal ini disebabkan media yang digunakan berfungsi untuk mempermudah penerimaan materi pembelajaran serta mampu mengorganisir daya imajinasi serta kreatifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4. Bagi Peneliti Mendapatkan gambaran efektivitas tentang pengajaran menulis naskah drama

6

dengan memanfaatkan media video lagu di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Bobotsari. Hal tersebut akan menjadi motivasi untuk peneliti melakukan penelitian berikutnya.