BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Infeksi Saluran ...
Recommend Documents
yang tepat adalah sulit, karena kesegaran jasmani merupakan masalah yang
komplek. Pengertian kesegaran jasmani yang disampaikan para ahli bermacam-
.
struktur deduktif aksiomatik dan temuan sifat-sifat dalam matematika diperoleh ....
semua bilangan asli digunakan bukti dengan induksi matematik. a.
Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya ....
melalui aktifitas mikroba dekomposer dan hewan-hewan pemakan detritus.
Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan sebagai akibat dari dianutnya
pendekatan ... 2) Fungsi Organisasi, meliputi pengelolaan ketenagaan, sarana.
Beberapa materi pembelajaran kimia harus dipelajari dengan urutan tertentu
kerena .... Materi kimia yang akan disusun dalam bentuk teaching material pada.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang ...
investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan.
1. Investasi. Konsumsi dan investasi merupakan dua aktivitas yang berhubungan
erat. ... Jogiyanto (2008) mengklasifikasikan aktivitas investasi ke dalam aktiva.
Banyak ahli yang berpendapat mengenai belajar. Menurut W.S. ... Belajar
menurut Sugihartono dkk (2007 : 74) merupakan suatu proses memperoleh ...
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang.
Pengertian pendidikan menurut beberapa ahli pendidikan seperti yang dikutip
Yanto ... Sekolah Menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah yang
mengembangkan dan ... yang sempurna dalam arti siap digunakan. Tingkat
kematangan ini.
A. Landasan Teori. 1. Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi a. Menulis.
Menulis dapat diidentifikasikan ... Dengan menulis dapat meningkatkan
kecerdasan,.
penjualan tunai , dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli guna ...
membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan.
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai
isi dan ... menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum muatan lokal pada.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Infeksi Saluran ...
16 b. Jenis-Jenis ISPA. Penyakit Infeksi akut menyerang salah satu bagian dan
atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
...
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) a.
Definisi ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dibedakan menjadi dua, ISPA atas dan bawah menurut Nelson (2002: 1456-1483), Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis, nasofaringitis kronis, sinusitis. Sedangkan, infeksi saluran pernapasan akut bawah merupakan infeksi yang telah didahului oleh infeksi saluran atas yang disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder, yang termasuk dalam penggolongan ini adalah bronkhitis akut, bronkhitis kronis, bronkiolitis dan pneumonia aspirasi.
Gambar 4. Anatomi Saluran Pernafasan Berdasarkan Lokasi Anatomi Sumber :repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20483/.../Chapter% 20II.pdf
15
b. Jenis-Jenis ISPA Penyakit Infeksi akut menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan aksesoris seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni antara lain : 1) Infeksi Infeksi merupakan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. 2) Saluran pernapasan Saluran pernapasan merupakan organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ aksesorinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. 3) Infeksi Akut Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari ditentukan untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Penyakit ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk paru-paru) dan organ aksesoris saluran pernafasan. Berdasarkan batasan tersebut jaringan paru termasuk dalam
16
saluran pernafasan (respiratory tract). Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA dalam 2 golongan yaitu : 1) ISPA Non-Pneumonia Merupakan penyakit yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah batuk dan pilek (common cold). 2) ISPA Pneumonia Pengertian pneumonia sendiri merupakan proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinik batuk, disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah. Berdasarkan
kelompok
umur
program-program
pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasikan ISPA sebagai berikut : 1) Kelompok umur kurang dari 2 bulan, diklasifikasikan atas : a) Pneumonia berat : apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya penarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam dan adanya nafas cepat, frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih. b) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) : bila tidak ditemukan tanda tarikan yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat, frekuensi kurang dari 60 menit.