Peran Indonesia di Dunia ... Semangat internasional kini ada pada titik nadir di
Indonesia. Refleksi dari ... mendefinisikan peran yang tepat dan dihargai dunia.
Peran Indonesia di Dunia Seusai pemilihan presiden, presiden terpilih diharapkan merangkul seluruh rakyat Indonesia dan bersama-sama menyusun langkah untuk melaksanakan janji kampanye. Bukan hanya janji kampanye pemenang, tetapi janji kampanye semua capres-cawapres, yang sebenarnya tidak banyak beda di antara ketiganya. Meski ada beda, tidak bersifat mutually exclusive, bisa digabung, disunting menjadi platform iktikad nasional atau national purpose. Namun, ada wilayah pemikiran yang tidak dijamah, pandangan tentang dunia. Sikap internasional Indonesia tidak pernah menjadi bahan diskusi nasional, kecuali dalam versi reaktif seperti sikap terhadap masalah asing, nasionalisme melawan intervensi negara tetangga, atau perlakuan TKI di luar negeri. Kebanyakan orang bersifat ”minder” dalam pergaulan internasional, hal yang tak perlu. Kepentingan luar negeri Indonesia jauh lebih luas daripada penyelamatan hari ini. Semangat internasional Semangat internasional kini ada pada titik nadir di Indonesia. Refleksi dari kecemburuan sosial mewujudkan diri dalam sikap negatif terhadap isu internasional yang tidak dimengerti. Kehidupan ekonomi yang pahit disalahkan pada momok neoliberal tanpa ada pengertian sama sekali tentang ilmu ekonomi. Simpati pada umat Islam yang tertindas menjadi sikap anti-AS. Ketertinggalan Indonesia dalam ekonomi disalahkan pada sistem ekonomi internasional. Sebaliknya seruan populis murah mencoba membangkitkan nasionalisme untuk mendapat solusi aneka masalah bangsa, dari kemiskinan, pendidikan, transportasi, dan strategi pembangunan. Kesempatan memutar balik national mood ada di depan kita setelah Presiden Indonesia 2009-2014 terpilih. Ada beberapa alasan. Perkembangan peta politik internasional ada di simpang jalan. Pemilihan umum di Iran mencetuskan keresahan publik terbesar sejak 1979 saat kekuatan Islam menggulingkan kekuasaan Shah Reza Pahlevi. Pada tahun 2009, Ahmedinejad secara formal adalah pemenang pemilu demokratis. Meski banyak dugaan pelanggaran pemilu, Presiden Obama tidak berkeinginan melibatkan AS dalam pertikaian Iran karena AS tidak ingin dijadikan bola politik. Namun, jika krisis Iran berkepanjangan, Indonesia mempunyai kapasitas untuk mengambil peran konstruktif. Cukup tersedia orang Indonesia yang mempunyai pengertian terhadap politik Iran. Tinggal kepemimpinan nasional Indonesia mendefinisikan peran yang tepat dan dihargai dunia.
Perkembangan di Iran akan menentukan nasib Timur Tengah. Pusat konflik ada di Palestina dan Israel. Namun, banyak kekuatan penentu ada di luar gelanggang geografis terbatas. Arti penting Iran dan kehebohan potensi tenaga nuklir destruktif menjadi besar karena Israel ada dalam jarak pukulan mematikan peluru kendali nuklir Iran. Iran dipimpin rezim yang secara terbuka bertekad membubarkan negara Israel. Dengan sendirinya Israel menggunakan ancaman ini sebagai alasan untuk mengambil sikap keras. Jika ancaman ini hilang, balans ketegangan antara Israel dan Palestina akan berubah. Israel akan lebih mudah dipaksa memberi ruang gerak lebih luas pada impian rakyat Palestina untuk memiliki negara sebagai hak sejarahnya. Posisi Indonesia Menghadapi krisis keamanan dunia, termasuk terorisme dan situasi Timur Tengah, Indonesia memiliki positioning tepat untuk menyumbang pada resolusi konflik. Perkembangan Islam secara internasional bukan satu-satunya wilayah potensi untuk pembaruan peran Indonesia dalam dunia internasional. Krisis ekonomi dunia tidak melukai Indonesia sekeras negara Asia lain. Respons dunia bisnis dan Pemerintah Indonesia cukup rasional dan membuktikan resistensi kita terhadap pasar modal dan utang internasional. Indonesia memiliki sistem dan ahli ekonomi yang lama berjuang dalam penyesuaian ilmu baku kepada realitas negara berkembang. Hubungan keuangan internasional secara bilateral dan internasional menunjukkan rekam jejak positif. Posisi Indonesia kokoh untuk membuka dialog baru antara negara berkembang dan penguasa sumber dana internasional. Sebagian besar postur defensif Indonesia terhadap dunia internasional merupakan akibat dari konsentrasi Indonesia pada friksi dalam negeri yang menyita konsentrasi dan energi. Akibatnya terjadi kelambanan pada mekanisme respons internasional kita. Apabila kita tidak terpancing untuk meninggalkan orientasi pada kestabilan jangka panjang, kestabilan Indonesia akan memberi wibawa yang layak dimiliki negara besar seperti Indonesia. Terutama di kawasan ASEAN, Indonesia diperlukan untuk mengimbangi goyahnya keadaan beberapa negara tetangga. Diharapkan presiden terpilih dapat lebih memercayakan soal dalam negeri pada kabinet yang kompak dan mengambil inisiatif luar negeri. Memanfaatkan potensi luar negeri untuk martabat Indonesia tidak berarti mengecilkan masalah dalam negeri. Dengan perangkat institusional di kantor kepresidenan, presiden baru dapat tercatat sebagai negarawan yang berhasil memperbarui peran Indonesia di dunia. Oleh : Wimar Witoelar Mantan Juru Bicara Kepresidenan Sumber : cetak.kompas.com