13. BAB III

45 downloads 274264 Views 264KB Size Report
(Moleong, 2007:4), mendeskripsikan bahwa “Penelitian kualitatif adalah tradisi ... sebagai instrumen penelitian, sangat deskriptif, mementingkan proses ...
BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini, maka pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Nasution (2003:5) mengemukakan bahwa “Penelitian kualitatif pada hakikatnya mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”. Pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan suatu gambaran tentang objek yang diteliti secara utuh sebagaimana diungkapkan Kirk dan Miller (Moleong, 2007:4), mendeskripsikan bahwa “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan

pada

peristilahannya”.

manusia

Selanjutnya

baik

dalam

Nasution

kawasannya

(2003:5)

maupun

mengemukakan

dalam ciri-ciri

penelitian kualitatif adalah: Sumber data ialah situasi yang wajar atau “natural setting”, peneliti sebagai instrumen penelitian, sangat deskriptif, mementingkan proses maupun produk, mencari makna dibelakang, mengutamakan data langsung. Adanya triangulasi, menonjolkan rincian konstektual, subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti, mengutamakan perspektif emic, Verifikasi, sampling yang proposif, mengutamakan audit trial, partisipasi tanpa mengganggu, mengadakan analisis sejak awal penelitian, disain penelitian tampil dalam proses penelitian.

35

36 Mulyana (2001: 201) mengemukakan bahwa ”Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau satu situasi sosial”. Dalam hal ini bukan

untuk

menguji

suatu

hipotesis

melainkan

berguna

untuk

memperkembangkan hipotesis. Keistimewaan studi kasus menurut Lincoln dan Guba (Mulyana, 2001: 201), yakni: 1. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteiti. 2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. 3. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trusts worthiness). 4. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden. 5. Studi kasus memberikan "uraian tebal“ yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas. 6. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

Dari hal tersebut tampak bahwa penelitian ini berkaitan dengan pengumpulan dan pemaparan data mengenai pelaksanaan metode karyawisata untuk menumbuhkan minat berwirausaha, tidak menguji suatu hipotesis tetapi memotret keadaan yang nyata, berusaha menemukan teori, variabel secara lepas, tidak menghubung-hubungkan variabel satu dengan variabel yang lain secara statistik.

37 B. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2002:30) adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam penelitian. Paradigm penelitian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam penelitian ini secara umum paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:

38

39 C. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 96), mengungkapkan bahwa “data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka”. Data juga merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Data merupakan fakta-fakta yang telah dipilih untuk dijadikan bukti dalam rangka pembuktian atau penguat alasan dalam pengambilan keputusan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data langsung yang diperoleh dari responden dengan cara observasi, wawancara dan angket. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan ikut terlibat dalam kegiatan karyawisata. Wawancara serta penyebaran angket/kuesioner bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan metode karyawisata untuk menumbuhkan minat berwirausaha. 2. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2008:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis memerlukan sumber data untuk subjek penelitian baik berupa tempat, benda, manusia dan sebagainya. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari 18 orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan karyawisata pada mata kuliah Pembuatan Perkakas tahun 2008/2009.

40 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan angket. 1. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden yang sedikit. Wawancara atau interview menurut Nasution (Sugiyono, 2006:319) adalah: “suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”. Wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) adalah petugas pengumpul informasi dalam hal ini peneliti yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat seluruh informasi yang dibutuhkan dengan benar, dan responden (interviewe) adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Pelaksanaan wawancara diperlukan kesediaan responden untuk menjawab pertanyaan yang selaras antara responden dan pewawancara.

41 2. Observasi Observasi pada penelitian ini

berupa observasi partisipasi (Participant

Observer), peneliti ikut terlibat dalam kegiatan pelaksanaan karyawisata yang dilakukan pada mata kuliah Pembuatan Perkakas. Observasi menurut Burhan Bungin

(2008:115)

adalah

kemampuan

seseorang

untuk

menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu dengan panca indera lainnya. Pelaksanaan observasi menggunakan alat bantu pedoman observasi dan alat dokumentasi berupa kamera. Burhan Bungin (2008:119) mengungkapkan “Kamera digunakan untuk membantu pengamat dalam merekam kejadian dalam bentuk gambar”. Hasil yang diperoleh selama observasi disimpan ke dalam bentuk foto-foto. Foto mempunyai keuntungan tersendiri, foto dapat menangkap, "membekukan" suatu situasi pada detik tertentu dan dengan demikian memberikan bahan deskriptif yang berlaku bagi saat itu. 3. Angket Menurut Suharsimi (2003:28), angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan angket ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain. Angket dalam penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui keterlaksanaan metode karyawisata dalam mata kuliah Pembuatan Perkakas.

42 Teknik angket digunakan sebagai alat pengumpul data diambil dengan alasan antara lain : a. Angket dapat disebar secara serentak b. Pengisian angket tidak terlalu menggangu aktivitas responden, karena pengisian angket ditentukan oleh responden sesuai dengan waktunya. c. Kehadiran peneliti di tengah responden tidak terlalu diperlukan sehingga responden dapat dengan leluasa mengemukakan sikap dan pendapatnya secara bebas.

E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Sugiyono (2006: 251) mengemukakan bahwa: Penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya. Peneliti membekali diri dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, angket dan kelengkapan penunjangnya. Peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah data/informasi yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan metode karyawisata untuk menumbuhkan minat berwirausaha. Datadata yang diambil tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti.

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data Keabsahan data menurut Moleong (2007: 320) menyatakan bahwa setiap keadaan harus memiliki:

43 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

Untuk menetapkan keabsahan data dalam penelitian ini maka dilakukan pengujian. Pengujian tersebut yakni dengan uji kredibilitas yang meliputi perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, member check, penggunaan referensi 1. Perpanjangan Pengamatan Peneliti sebagai instrumen penelitian menjadi hal yang paling menentukan dalam pengumpulan data. Pengamatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan pengamatan dengan keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan pengamatan yang dilakukan peneliti adalah dengan sering melakukan hubungan interaksi para mahasiswa JPTM UPI konsentrasi produksi dan perancangan angkatan 2004. 2. Peningkatan Ketekunan Peningkatan ketekunan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan. Peneliti akan membekali diri dengan membaca berbagai referensi, hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan metode karyawisata. 3. Triangulasi Triangulasi bertujuan bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang

44 telah ditemukan (Sugiyono, 2006: 271). Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. a. Triangulasi Sumber Menurut Patton (Moleong, 2007: 330) bahwa “Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif”. b. Triangulasi Teknik Triangulasi ini menguji kredibilitas dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Bila dengan beberapa teknik itu didapat data yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena dari sudut pandang yang berbeda-beda. c. Triangulasi Waktu Triangulasi ini menguji kredibilitas dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi, wawancara atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. 4. Member Check Member check merupakan pengecekan ulang data yang diperoleh peneliti kepada sumber data. Tujuan member chek menurut Sugiyono (2006: 309) adalah “untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data”. Data yang telah dianalisis dan telah menjadi kesimpulan sementara dikonfirmasikan kembali dengan sumber data sehingga

45 kemungkinan kesalahan persepsi lebih kecil dan data penelitian tersebut akan lebih dipercaya. 5. Penggunaan Bahan Referensi Penelitian akan didukung oleh referensi berbentuk rekaman, fhoto dan dokumentasi sehingga data akan semakin dipercaya. Rekaman dan photo diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, sedangkan referensi berupa dokumen antara lain Silabus mata kuliah Pembuatan Perkakas.

G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2006: 273) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakuan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, conclusion drawing/verification, dan triangulasi. 1. Data Reduction (Reduksi Data) Data-data yang telah terkumpul dari lapangan dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

46 2. Data Display (Penyajian Data) Data yang telah direduksi selanjutnya didisplaykan, dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, grafik, flowchart, dan sejenisnya sehingga data terorganisasikan, tersusun dalam bentuk pola hubungan untuk lebih mudah difahami. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2006: 280) menyatakan bahwa “Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Selanjutnya disarankan berupa grafik, matrik, network, dan chart. 3. Conclusion Drawing/Verification Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan kesimpulan awal yang dikemukakan. Dari data display kesimpulan ini akan berubah bila ditemukan bukti-bukti negatif. Hasil dari data display yang selanjutnya menjadi kesimpulan yang kredibel.