24 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas 1 ...

11 downloads 133 Views 116KB Size Report
memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara ... mengenai keterlaksanaan pembelajaran di kelas serta untuk mengetahui kreativitas ...
   

BAB III METODE PENELITIAN

A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkatkan (Maftuh, 2009:3). 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Penilitian Tindakan Kelas setidaknya memiliki karakteristik antara lain: 1) didasarankan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional, 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, 3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi, 4) bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional. dan 5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus (Aqib, 2009:16). 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Aqib (2009:18), tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini “melekat” pada diri guru dalam penunaian misi professional kependidikannya. Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas itu terkait dengan komponen pembelajaran, antara lain: 1) inovasi pembelajaran, 2)

24   

25   

pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan 3) peningkatan profesionalisme guru. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu pada semester genap dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2011. Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 2 Kembaran Tahun Pelajaran 2010/2011. C. Subyek Penelitian Subyek penelitian yaitu anak didik kelas VII D SMP Negeri 2 Kembaran, dengan jumlah 33 anak didik yang terdiri dari 19 laki-laki dan 14 perempuan. D. Prosedur Penelitian Dalam Penelitian Tidakan Kelas ini, peneliti menggunakan Model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tagget.

PLAN REFLECT ACT OBSERV

REFLECT

REVISED PLAN

ACT OBSERV

Gambar 2.1 Siklus Model Kemmis dan Taggat. (Wiriaatmadja, 2008:66)

26   

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masingmasing siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan satu pertemuan adalah 2 x 40 menit. Dalam satu siklus terdiri atas tahap antara lain: 1) Perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan (acting), 3) Pengamatan (observing), dan 4) Refleksi (reflecting). Tahapan dalam setiap siklus penelitian sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) Kegiatan ini meliputi peneliti dan guru menetapkan langkahlangkah

model

pembelajaran

yang

aktif,

kreatif,

efektif,

dan

menyenangkan dalam pembelajaran PKn. Peneliti

menyiapkan lembar

pengamatan, angket, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perangkat evaluasi dan koordinasi dengan guru mengenai tindakan yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan (acting) Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan dan disepakati dalam empat pertemuan dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW). 3. Pengamatan (observing) Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana aktivitas

27   

siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan dalam setiap

kegiatan

pembelajaran

selama

penelitian

tindakan

kelas

berlangsung. 4. Refleksi (Reflekting) Pada tahapan refleksi, hasil observasi dan evaluasi yang diperoleh digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dari hasil observasi dan evaluasi yang diperoleh, peneliti bersama observer berkolaborasi merencanakan

perbaikan

pelaksanaan

pembelajaran

yang

akan

dilaksanakan pada siklus selanjutnya. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapat data yang akurat, metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan megunakan metode observasi, angket dan dokumentasi. 1. Observasi Menurut Purwanto (2004:149), observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dilakukan pada hari kamis tanggal 14 Maret dan 5 Mei 2011 oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai keterlaksanaan pembelajaran di kelas serta untuk mengetahui kreativitas siswa dalam proses belajar PKn dengan menggunakan model

28   

Think Talk Write (TTW). Dalam hal ini menggunakan lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran

dan

lembar

aktivitas

siswa

dengan

menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). 2. Angket Menurut Sukardi (2007:150), angket atau kuesioner adalah beberapa macam pertanyaan yang hubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan keresponden untuk memperoleh informasi dilapangan. Angket kreativitas siswa terdiri dari 15 pernyataan yang diberikan kepada 33 siswa, dipilih pada setiap butir angket menggunakan skala likert dengan alternatif pilihan yang terdiri dari empat kategori yaitu: selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Tabel 1.1 Kisi-kisi Angket Kreativitas Siswa No 1 2 3 4

Aspek yang Diamati

No. Butir Soal

Sikap Kreatif Berpikir Kreatif Motivasi Minat dan Kebiasaan Prilaku Siswa

1, 2, 3, 4 5, 6, 7 8, 9, 10, 11 12, 13, 14, 15

3. Dokumentasi Menurut Arikunto (2002:206), dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Adapun dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen mengenai data siswa, guru dan keberadaan umum di SMP Negeri 2 Kembaran.

29   

F. Teknik Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis data hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui observasi (guru dan siswa) dan angket kreativitas siswa. Hasil analisis pada siklus I digunakan untuk kegiatan selanjutnya. 1. Observasi Guru Penskoran untuk sekala penilaian dan kinerja penilaian yang digunakan dengan lembar observasi terhadap aktivitas guru. Skala penilaian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk menganalisis data dengan menggunakan: Rumus:

Σ N

Ket: Σx

= Jumlah skor yang diperoleh

N

= Banyaknya item (Sudjana, 2001:109).

Kriteria penilaian: 1 ≤ rata-rata < 2 = cukup baik 2 ≤ rata-rata < 3 = baik. 3 ≤ rata-rata ≤ 4 = sangat baik 2. Observasi Siswa Penskoran untuk sekala penilaian dan kinerja penilaian yang digunakan dengan lembar observasi terhadap aktivitas siswa. Skala penilaian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

30   

Untuk menganalisis data dengan menggunakan: Rumus:

F N

100%

Ket: F

= Frekuensi siswa yang merespon

N

= Jumlah seluruh siswa (Djamarah, 2005:264).

Kriteria penilaian (Usman, 2008:146): 0% - 25% = kurang baik 26% - 50% = cukup baik 51% - 75% = baik 76% - 100% = sangat baik 3. Angket Untuk menganalisis data per indikator angket menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus:

Σ N

Ket: Σx = Jumlah skor yang diperoleh N

= Banyaknya siswa (Sudjana, 2001:109).

Kriteria penilaian: 1 ≤ rata-rata < 2 = cukup baik 2 ≤ rata-rata < 3 = baik. 3 ≤ rata-rata ≤ 4 = sangat baik

31   

G. Indikator Keberhasilan Tindakan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan kreativitas belajar siswa, dilihat dari skor angket dikatakan berhasil jika memperoleh rata-rata ≥ 2,5 dengan kriteria baik dan lembar observasi siswa dikatakan berhasil jika memperoleh persentase ≥ 50% dengan kriteria baik yang diperoleh pada setiap akhir siklus. Adanya peningkatan aktivitas guru, dilihat dari skor data hasil observasi aktivitas guru dengan rata-rata ≥ 2,5 dengan kriteria baik.