36 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS ...

79 downloads 379 Views 21KB Size Report
3.1 Kerangka Berpikir. Adanya pelaksanaan otonomi daerah yang tertuang dalam Undang-Undang. Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam ...
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir Adanya pelaksanaan otonomi daerah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam Pasal 13 ayat (1) huruf e undang-undang tersebut mengatur salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, baik provinsi maupun Kabupaten/Kota adalah kesehatan, dan juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sangat perlu kiranya adanya jaminan kesehatan kepada masyarakat yang ada di Provinsi Bali, disamping landasan yuridis formal diatas adapun situasi dan kondisi yang ada yakni sekitar 72, 12 persen dari masyarakat Bali belum memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang senantiasa akan bermasalah ketika mereka jatuh sakit. Usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat Bali dilaksanakan dengan pencetusan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang dimulai Tanggal 1 Januari 2010 yang diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara.

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program JKBM

dilakukan dengan meneliti Kinerja program JKBM dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Dimana kinerja program JKBM dapat dikaji dari segi peningkatan akses pelayanan

36

kesehatan dan dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Kerangka berpikir penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam Gambar 3.1.

Otonomi Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

72, 12 persen dari Masyarakat Bali belum Memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara yang diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Kinerja Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan

Peningkatan Derajat Kesehatan

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Kinerja Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara dalam kaitannya dengan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

37

3.2 Konsep Penelitian Untuk mengkaji kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, diteliti melalui variabel-variabel berikut ini. 1) Tersedia dan berkesinambungan 2) Dapat diterima dan wajar 3) Mudah dicapai 4) Mudah dijangkau 5) Bermutu Dengan menggunakan skala likert, masing-masing alternatif jawaban dari kuesioner akan diberi skor numeric misalnya sangat baik (SB) diberi skor =4, baik (B) diberi skor = 3, tidak baik (TB) diberi skor = 2, sangat tidak baik (STB) diberi skor = 1 kemudian dilakukan analisis diskriminan untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Untuk mengkaji kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, diteliti melalui variabel-variabel berikut. 1) Angka Kematian Ibu 2) Angka Kematian Bayi 3) Status Gisi

38

Dimana, dari variabel-variabel tersebut diatas dilihat dari data sekunder yang terdapat di Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas Abiansemal II, dan Puskesmas Abiansemal III dari tahun 2008 s/d September 2011, kemudian dilakukan analisis diskriminan untuk mengetahui dampak program Mandara (JKBM) terhadap derajat kesehatan

Jaminan Kesehatan Bali masyarakat di Kecamatan

Abiansemal Kabupaten Badung serta terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

39

Dari alur kerangka berpikir pada Gambar 3.1 dapat dibuat konsep penelitian seperti pada Gambar 3.2.

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA

Analisis Diskriminan KINERJA

PERBEDAAN KINERJA ANTARA KELOMPOK DESA MISKIN DAN DESA SANGAT MISKIN

Statistik Deskriptif dan Analisis Diskriminan

Analisis Diskriminan

PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN 1. Tersedia dan berkesinambungan 2. Dapat diterima dan wajar 3. Mudah dicapai 4. Mudah dijangkau 5. Bermutu

PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN 1.Angka Kematian Ibu 2. Angka Kematian Bayi 3. Status Gisi

1. Peningkatan akses Pelayanan Kesehatan 2. Peningkatan derajat kesehatan

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Analisis Kinerja Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara dalam meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

40

3.3 Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Diduga terdapat perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung 2) Diduga terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung setelah mendapatkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) 3) Diduga terdapat perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

41