AISA_LK TW II.pdf - AkSes KSEI

50 downloads 151 Views 752KB Size Report
30 Jun 2012 ... Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir ... Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan ...
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 3 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, FOOD Tbk.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011

Daftar isi

Halaman

1.

Surat Pernyataan Direksi

2.

Posisi Keuangan /Neraca Konsolidasi

1 - 2

3.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi

3

4.

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

4

5.

Laporan Arus Kas Konsolidasi

5

6.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi

6 - 48

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (0) ASET

Catatan

ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai masing-masing Rp 701.139.443 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta Rp. 843.384.890 pada 01 Jan 2011) Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Jumlah Aset Lancar

0

31 Desember 2011

01 Januari 2011

Rp

Rp

Rp

299,005,190,352 160,000,000,000

634,672,876,385 170,000,000,000

15,427,089,579 --

-626,439,188,749

-473,757,880,683

1,157,632,728 159,842,650,186

10,956,388,289 551,699,524,092 5,200,580,763 31,286,474,881 105,125,365,957 1,789,712,713,083

790,661,356 331,898,256,013 3,071,793,711 4,762,068,517 107,626,771,670 1,726,580,308,335

2,024,215,896 424,331,967,810 1,084,772,871 1,545,100,278 60,595,561,320 666,008,990,669

43,364,435,281 33,144,999 4,355,960,505 929,960,468,002

43,364,315,281 31,069,000 4,271,711,164 933,668,188,870

43,257,390,000 29,439,000 6,581,178,521 620,042,870,163

79,837,805,237

82,194,106,284

38,780,675,677

331,170,464,163 162,667,977,324 54,500,522,484 9,216,155,903 285,146,620,521 8,510,887,596

291,421,848,936 153,478,332,555 54,105,688,233 9,216,155,903 285,030,050,657 6,945,333,014

285,233,886,458 143,696,625,271 45,171,944,910 9,216,155,903 77,102,992,339 1,827,292,228

Jumlah Aset Tidak Lancar

1,908,764,442,015

1,863,726,799,897

1,270,940,450,470

TOTAL ASET

3,698,477,155,098

3,590,307,108,232

1,936,949,441,139

ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 403.935.797.349 Rp 369.330.010.036, Rp 310.243.502.773 masing masing pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011) Tanaman Perkebunan Tanaman Menghasilkan (Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 14.414.236.660 Rp 12.057.935.613, Rp 7.179.733.269 masing masing pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011) Tanaman belum menghasilkan Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih Uang Muka Jangka Panjang Aset Tetap yang Tidak Digunakan Aset Tidak Berwujud Bersih Aset Lain-lain

2.d, 2.t, 3 4 5

0

30 Juni 2012

2.e, 7 2.r, 8.a 2.f 9

2.v, 6 2.r 2.g, 11

2.i, 12

2.k, 13 14 2.g, 11 2.o, 10

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

1

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pihak Berelasi Pihak ketiga Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Biaya yang Masih Harus Dibayar Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Hutang Lain-lain

2.t, 15 16

2.r, 8.b 17

18 19

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Bagian Liabilitas Jangka Panjang - setelah dikurangi bagian yang Jatuh Tempo Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Hutang Pihak Berelasi Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

18 19 2.v, 6 2.r 2.l, 20

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

31 Desember 2011

01 Januari 2011

Rp

Rp

Rp

602,237,231,926

553,355,117,625

305,622,256,759

10,545,191,890 41,233,669,705 70,626,590,962 5,351,114,017 27,630,376,530

8,601,206,921 21,515,257,172 47,460,078,901 5,212,236,175 27,575,708,119

-44,605,654,014 23,613,003,797 170,694,089 22,080,392,165

4,887,103,252 251,078,708,160 283,275,680

2,798,799,653 218,084,943,994 27,228,918,061

17,202,360,164 101,104,777,261 3,894,964,445

1,013,873,262,122

911,832,266,621

518,294,102,694

12,287,826,679 695,481,041,666 -74,390,000 284,121,414 16,419,092,996

2,267,555,210 825,006,109,530 -1,680,008,505 284,121,414 16,419,092,996

24,544,065,680 576,900,337,989 60,000,000,000 151,921,076,478 3,571,270,481 11,650,267,810

724,546,472,755

845,656,887,655

828,587,018,438

1,738,419,734,877

1,757,489,154,276

1,346,881,121,132

21 2.n

625,700,000,000 657,539,614,608 --

625,700,000,000 657,256,325,655 381,553,424,226

374,900,000,000 217,816,324,655 --

2.p

1,215,758,371 188,474,897,946 219,043,393,519 1,691,973,664,444

1,215,758,371 (60,496,985) 108,797,630,365 1,774,462,641,632

1,215,758,371 (60,496,985) (18,108,858,195) 575,762,727,846

TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk : Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A : Rp 500 Saham Seri B : Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135.000.000 Lembar Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar Modal ditempatkan dan di setor Penuh Saham Seri A : 135,000,000 Lembar Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2012 dan 1.537.000.000 Lembar pada 01 Januari 2011 Modal Saham Agio Saham Uang Muka Setoran Modal Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Saldo Laba (Defisit) Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik Entitas Induk

30 Juni 2012

268,083,755,778

58,355,312,324

14,305,592,161

JUMLAH EKUITAS

1,960,057,420,221

1,832,817,953,956

590,068,320,007

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

3,698,477,155,098

3,590,307,108,232

1,936,949,441,139

KEPENTINGAN NON PENGENDALI

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

2

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan

30 Juni 2012 Rp

30 Juni 2011 Rp

PENJUALAN - BERSIH

22

1,285,891,989,914

746,129,066,606

BEBAN POKOK PENJUALAN

23

1,018,553,090,756

569,773,573,185

267,338,899,158

176,355,493,421

(35,250,957,715) (23,303,526,176) 5,547,825,652 12,402,249,721 (72,535,451,959) (4,910,494,583) 4,406,752,154

(27,497,705,068) (25,807,520,488) 289,022,643 (419,046,939) (59,650,664,157) (1,236,287,600) (5,528,637,765)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

153,695,296,252

56,504,654,047

BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan

(26,738,557,750) --

(15,260,629,764) (595,885,492)

(26,738,557,750)

(15,856,515,256)

126,956,738,503

40,648,138,791

110,245,763,154 16,710,975,349

36,084,031,957 4,564,106,834

126,956,738,503

40,648,138,791

110,245,763,154 16,710,975,349

36,084,031,957 4,564,106,834

126,956,738,503

40,648,138,791

LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Pendapatan Bunga Selisih Kurs Mata Uang Asing Beban Bunga dan Keuangan Beban Administrasi Bank dan Provisi Lain-lain - Bersih

24 25 2.t

Beban Pajak Penghasilan JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali JUMLAH JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR Laba Bersih

2.s, 26 43.39

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

3

21.58

SALDO PER 30 JUNI 2012

Penambahan Modal di Setor dari Penawaran Umum Terbatas III - Bersih Laba Komprehensif Periode Berjalan Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Selisih transaksi Atas Penambahan Modal Entitas Anak Penambahan Kepentingan Non Pengendali Penambahan Setoran Modal dari Pihak Ketiga oleh Entitas Anak

SALDO PER 31 DESEMBER 2011

Penambahan Modal di Setor dari Penawaran Umum Terbatas III - Bersih Laba Komprehensif Tahun Berjalan Penerimaan Uang Muka Setoran Modal dari Pihak Ketiga oleh Entitas Anak Penambahan Kepentingan Non Pengendali

SALDO PER 31 DESEMBER 2010

---

---

1,215,758,371

---

--

----

1,215,758,371

---

---

1,215,758,371

Rp

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

188,474,897,946

-(381,553,424,226)

--

--188,535,394,931

381,492,927,241

381,553,424,226 --

---

(60,496,985)

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Rp

219,043,393,519

---

--

-110,245,763,154 --

108,797,630,365

---

-126,906,488,560

(18,108,858,195)

Rp

saldo Laba (Defisit)

1,691,973,664,443

---(381,553,424,226)

283,288,953 110,245,763,153 188,535,394,931

1,774,462,641,631

381,553,424,226 --

690,240,001,000 126,906,488,560

575,762,727,845

Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas I nduk Rp

4

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

657,539,614,608

--

--

625,700,000,000

283,288,953 ---

----

657,256,325,655

---

--625,700,000,000

439,440,001,000 --

250,800,000,000 --

217,816,324,655

Rp

Rp 374,900,000,000

Tambahan Modal Disetor

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Capital Stock

PT TIGA PI LAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Periode 30 Juni 2012 Serta 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

268,083,755,778

-193,017,468,104 ---

-16,710,975,349 --

58,355,312,324

-21,004,369,031

-23,045,351,132

14,305,592,161

Rp

Kepentingan Nonpengendali

0

1,960,057,420,221

-193,017,468,104 -(381,553,424,226)

283,288,953 126,956,738,502 188,535,394,931

1,832,817,953,956

381,553,424,226 21,004,369,031

690,240,001,000 149,951,839,692

590,068,320,007

Rp

Jumlah Ekuitas

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang dihasilkan dari Operasi Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga dan beban Keuangan Pembayaran Karyawan

30 Juni 2012

30 Juni 2011

Rp

Rp

1,258,647,321,388 (1,066,174,024,094) 192,473,297,294 5,547,284,875 (19,859,521,580) (31,027,715,731) (44,833,806,245)

750,969,550,016 (617,661,560,271) 133,307,989,745 289,022,643 (3,238,139,592) (28,208,099,501) (48,119,347,296)

102,299,538,613

54,031,425,999

(39,748,615,227) (10,720,675,911) (1,960,388,835) -(31,801,638,093) -(84,231,318,066)

-(4,468,000,000) (17,017,299,403) (1,768,457,119) (30,780,335,552) -(54,034,092,075)

Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang Pembayaran Bunga Sewa Pembiayaan Pembayaran Pihak-pihak Berelasi Pembayaran Bunga Hutang Jangka Panjang Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek

276,572,426,931 -(411,311,930) (1,605,738,505) (41,096,424,298) (2,920,644,201) (96,531,099,993) (500,145,364,304)

209,661,173,740 62,782,616,153 -(916,513,202) (25,766,395,235) (8,690,062,654) (47,189,825,328) (136,945,000,000)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

(366,138,156,301)

52,935,993,474

(348,069,935,754)

52,933,327,398

DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS

12,402,249,721

(53,115,140)

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE

634,672,876,385

15,427,089,577

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE

299,005,190,352

68,307,301,835

Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Terdiri dari : Kas Bank Deposito Berjangka

907,981,793 279,127,508,559 18,969,700,000

476,965,712 61,295,336,123 6,535,000,000

299,005,190,352

68,307,301,835

(0)

--

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan Tanaman Perkebunan Pengeluaran atas hak atas tanah Uang Muka Jangka Panjang Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Perolehan Aset tetap Keuntungan Pengalihan Lahan kepada Plasma Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

Jumlah Kas dan Setara Kas

(0.40)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

5

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C21827.HT.01.01.Th.91tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah. 1.b.

Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalan Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp 60 miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6 (enam) bulan.

6

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam – LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254.000.000 Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai Rp. 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp. 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011. Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926.000.000 saham pada 31 Desember 2011. 1.c.

Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan-Entitas Anak sebagai berikut: Entitas Anak

Domisili

Jenis Usaha

Tahun

Persentase Kepemilikan

Total Asset

Operasi Komersial

30-Jun-12 %

31-Dec-11 %

30-Jun-12 Rp

31-Dec-11 Rp 1,095,636,777,240

PT Tiga Pilar Sejahtera

Solo

Industri dan Perdagangan Mie

1990

99.90

99.90

1,071,686,539,205

PT Poly Meditra Indonesia

Solo

Industri Makanan Ringan

2000

99.90

99.90

328,767,182,437

375,522,456,016

PT Patra Power Nusantara*

Solo

Industri Pembangkit Tenaga Listrik

--

99.90

99.90

97,336,021,327

97,352,653,150

PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

1993

64.95

99.90

949,845,535,112

986,481,045,886 110,747,276,198

PT Charindo Palma Oetama

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2006

99.99

99.99

133,410,890,103

PT Muarobungo Plantation

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2007

99.99

99.99

57,451,320,836

41,845,551,264

PT Airlangga Sawit Jaya

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2006

99.99

99.99

87,437,491,771

74,114,758,827

PT Mitra Jaya Agro Palm

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2000

99.99

99.99

210,577,102,745

204,356,605,548

PT Tugu Palma Sumatera

Jakarta

Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2008

99.96

99.96

12,577,280,001

11,173,598,403

Sragen

Industri dan Perdagangan Beras

2008

70.00

70.00

859,138,323,316

733,839,162,300

Karawang Industri dan Perdagangan Beras

PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak PT Putra Taro Paloma

2003

99.99

99.99

362,773,457,647

259,456,427,711

Jakarta

Industri dan Perdagangan Beras

2008

70.00

70.00

315,618,764,096

314,700,887,041

Balaraja

Distribusi, Perdagangan dan Keagenan

2011

99.90

99.90

399,894,355,137

321,970,615,906

Jakarta

Industri Makanan Ringan

2011

99.96

99.96

366,065,694,143

289,319,315,742

*) dalam Tahap Pengembangan

PT. Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2001 yang di buat dihadapan Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian perusahaan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011. Pada bulan September 2011, PT. Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro Paloma senilai Rp 1.249.500.000 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham.

7

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pada Tanggal 20 Januari 2012, PT. Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur permodalan perusahaan dengan mengeluarkan saham baru perseroan sejumlah 66.662 lembar saham dalam bentuk seri saham baru yang disebut saham seri B dimana saham baru tersebut diambil dan disetor penuh oleh BUNGE AGRIBUSINESS SINGAPORE PTE LTD. Sehingga porsi kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan dari 99,9% di tahun 2011 menjadi 57,66% di Maret 2012, Akta perubahan saham ini dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M dengan No. 82 tanggal 20 Januari 2012 dan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M, notaris di Jakarta, pada tanggal 7 Juni 2012, PT Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur permodalan perusahaan dengan mengeluarkan saham baaru perseroan sejumlah 32.800 lembar saham seri A dimana saham baru tersebut diambil dan disetor baru oleh Perusahaan, dengan mengkonversi Marketable Convertible Bond (MCB). Porsi kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 64.95% yang semula sebesar 57,66% di Maret 2012. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32565.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Juni 2012. 1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 76 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012

31 Desember 2011

Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur tidak terafiliasi

Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Bondan Haryo Winarno Haryadi

Priyo Hadi Sutanto Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Bondan Haryo Winarno Haryadi

Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Achmad Subchan Jo Tjong Seng

Stefanus Joko Mogoginta Hengky Koestanto Edi Susanto --

Corporate Secretary Perusahaan pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat oleh Yulianni Liyuwardi. Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat sebagai berikut: 30 Juni 2012 Komite Audit Ketua Anggota

Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni

8

31 Desember 2011 Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi dan Komisaris adalah sebesar Rp 2.766.875.000 pada periode 30 Juni 2012 serta Rp 5.230.150.000 pada tanggal 31 Desember 2011. Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak adalah 2.059 orang. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material

9

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. 2.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. 2.f.

Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

2.g. Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20 Mesin 4 – 10 Peralatan Pabrik 8 Kendaraan 4–8 Perabot dan Peralatan Kantor 4–8 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam

10

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. 2.h. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa biasa. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. 2.i.

Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangidengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan kondolidasian. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat perkebunan plasma diserahkan kepada petani plasma.

2.j.

Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 20 tahun.

2.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan. 2.l.

tanah

ditangguhkan

Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan

11

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.m. Obligasi Diperoleh Kembali Perolehan kembali intrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam pelaporan keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrument hutang dengan nilai wajar yang dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan. 2.n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. 2.o. Aset Tidak Berwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Goodwil merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Goodwil diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwil tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwil terkait dengan entitas yang dijual. Goodwil dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan menguji penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwil timbul. Merek-merek dagang tertentu yang tidak mempunyai wujud fisik dan mempunyai manfaat ekonomis di masa depan, diamortisasi selama periode 20 tahun menggunakan metode garis lurus. 2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari

12

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. 2.r.

Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabiliatas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

2.s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula instrument keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutive bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjangn periode pelaporan. 2.t.

Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 USD 1 SGD 1 EUR 1

9,480.00 7,415.24 11,801.19

31 Desember 2011 9,068.00 6,974.33 11,738.99

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.

13

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2.u. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)

Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya. (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. b. c.

Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung

14

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrument ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrument ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrument ekuitas. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. • Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan mengunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. •

Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang, hutang usaha – piak ketiga, hutang lain-lain – pihak ketiga dan biaya yang masih harus dibayar.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa

15

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas

16

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan dipasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. 2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”) : • Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, b) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau c) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor. • Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : a) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). b) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). c) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. e) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu

17

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

f) g)

Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang di dentifikasi dalam butir (a). Orang yang di dentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

2.w. Pengunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitasnya yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan estimasi tersbut.

3. Kas dan Setara Kas

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) Sub Jumlah Bank - Rupiah

18

31 Desember 2011 (Audited) Rp

907,981,793

780,440,247

33,525,611,015 9,882,317,952 176,962,086 1,006,320,908 421,938,518 3,147,481,913 566,651,368 376,066,596 506,407,996 300,373,177

14,013,821,188 12,780,441,754 190,022,039 2,801,391,659 5,204,738,397 -17,240,234,738 1,084,430,624 1,739,841,485 434,458,795

49,910,131,529

55,489,380,679

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (30 Juni 2012: 89,029; 2011: 18.061) PT Bank Muamalat Indonesia (30 Juni 2012: 53,910; 2011: 54,967) PT ANZ Panin Bank (30 Juni 2012: 9,087; 2011: 9,158) PT Bank Central Asia Tbk (30 Juni 2012: 6,774; 2011: 4,180) PT Bank Bukopin Tbk (30 Juni 2012: 205; 2011 : 217) PT Bank DBS Indonesia Tbk (30 Juni 2012: 7,842; 2011: 41,638,041) PT Bank UOB Buana (30 Juni 2012 : 24,009,312) Lain-lain (masing-masing dibawah 500 juta) (30 Juni 2012: 2,890; 2011: 1,010) Sub Jumlah Bank - US Dollar Sub Jumlah Bank Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Of China PT Bank Central Asia Tbk PT DBS Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Bank

31 Desember 2011 (Audited) Rp

843,996,437

163,780,231

511,067,084 86,140,399

498,441,390 83,043,474

64,218,089

37,905,692

1,940,177

1,964,129

74,346,331

377,573,756,967

227,608,273,210

--

27,395,304

9,163,576

229,217,377,031 279,127,508,559

378,368,055,459 433,857,436,138

----4,607,500,000 --14,362,200,000

10,000,000,000 50,000,000,000 60,035,000,000 20,000,000,000 50,000,000,000 10,000,000,000 ---

18,969,700,000

200,035,000,000

299,005,190,352

634,672,876,385

Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Suku Bunga Jatuh Tempo

19

30 Juni 2012

31 Desember 2011

6,5% - 8,75% 1 - 3 bulan

6,5% - 8,75% 1 - 3 bulan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 4. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek merupakan penempatan deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank UOB Indonesia sebesar Rp 160.000.000.000,- dan memperoleh bunga 5% per tahun. Deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 15). 5. Piutang Usaha 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011

Pihak Ketiga PT Semar Kencana Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Kereta Kencana Mulia PT Kereta Kencana Murni PT Kereta Kencana Mandiri PT Prima Indo Meal Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5 Miliar) Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penurunan Nilai Piutang Pihak Ketiga - Bersih

141,866,022,794 90,586,038,309 49,760,447,733 29,478,167,760 30,897,512,489 -284,552,139,106 627,140,328,191 (701,139,443) 626,439,188,749

143,328,723,355 86,865,056,356 51,200,811,667 25,391,100,308 41,706,646,684 10,791,133,980 115,175,547,776 474,459,020,126 (701,139,443) 473,757,880,683

Jumlah Piutang Usaha - Bersih

626,439,188,749

473,757,880,683

Rp

Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011

Pihak Ketiga Sampai Dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan - 6 Bulan > 6 Bulan - 12 Bulan > 12 months Sub Jumlah Dikurangi : Penurunan Nilai Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bersih

99,074,018,013 219,406,710,974 238,984,687,661 69,475,097,149 199,814,395 627,140,328,192 (701,139,443) 626,439,188,749

190,571,829,715 239,820,173,445 35,103,662,915 8,771,580,213 191,773,837 474,459,020,125 (701,139,443) 473,757,880,683

Jumlah Piutang Usaha - Bersih

626,439,188,749

473,757,880,683

20

Rp

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011 Rp

Pihak Ketiga Saldo Awal Pemulihan

701,139,443 --

843,384,888 (142,245,446)

Saldo Akhir

701,139,443

701,139,443

Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang. 6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut : Jumlah 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas yang Bersangkutan 31 Desember 2011 Rp

30 Juni 2012 (Unaudited) (%)

31 Desember 2011 (%)

Piutang Pihak Berelasi PT Naga Mas Sakti Perkasa PT. Tugu Palma Sejahtera Jumlah Piutang Pihak Berelasi

43,257,390,000

43,257,390,000

1.17

1.17

107,045,281

106,925,280

0.00

0.00

43,364,435,281

43,364,315,280

2.10

2.10

Hutang Usaha PT Tiga Pilar Corpora

7,717,058,240

5,822,675,701

0.38

0.33

PT Dinamika Energitama Nusantara

2,828,133,650

2,778,531,220

0.14

0.14

10,545,191,890

8,601,206,921

0.53

0.47

--

1,605,618,505

--

0.08

Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar)

74,390,000

74,390,000

0.00

0.00

Jumlah Hutang Lain-lain

74,390,000

1,680,008,505.00

0.00

0.09

2,164,457,809

5,608,875,509

1.96

21.73

Jumlah Hutang Usaha Hutang Lain-lain PT Tiga Pilar Corpora

Beban Manajemen dan Royalty PT Tiga Pilar Corpora

21

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pihak ketiga, kecuali diungkapkan lain. Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh NMSP. Sebagai bagian dalam upaya akuisisi anak perusahaan, PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, menerbitkan obligasi wajib konversi kepada Perusahaan. Sumber dana yang diperoleh BI untuk mengakuisisi anak perusahaan diperoleh dari penerbitan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145 miliar dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BI pada saat jatuh tempo tanggal 15 Desember 2013. Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan BI dan kewajiban obligasi wajib konversi di pembukuan Perusahaan untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan prinsip-prinsip konsolidasian. Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi dengan pihak hubungan istimewa : Nama Perusahaan

Sifat Hubungan Istimewa

Sifat Transaksi

PT. Dinamika Energitama Nusantara PT. Tiga Pilar Corpora

Dibawah Pengendalian yang sama

Hutang Usaha

Pemegang Saham

Beban Royaly dan Manajemen Fee

PT. Naga Mas Sakti Perkasa

Dibawah Pengendalian yang sama

Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga

PT. Tugu Palma Sejahtera

Dibawah Pengendalian yang sama

Pinjaman Tanpa Bunga

7. Persediaan 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Suku Cadang dan Bahan Bakar Lain-lain Sub Jumlah Dikurangi : Penurunan Nilai Jumlah Persediaan - Bersih

31 Desember 2011 Rp

401,734,413,308 82,361,014,284 28,920,660,738 16,133,158,080 22,800,575,672 551,949,822,082

236,987,227,148 51,845,436,095 17,379,584,063 13,608,518,475 12,327,788,222 332,148,554,003

(250,297,990)

(250,297,990)

551,699,524,092

331,898,256,013

Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak,dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Dunia Pangan, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk. Persediaan PT Jatisari Srirejeki, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

22

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Persediaan PT Indo Beras Unggul, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 344,356 Miliar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan. 8. Perpajakan

a.

Pajak dibayar dimuka

30 Juni 2012 Rp

31 Desember 2011 Rp

Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Pasal 28.a Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah

390,252,891 629,833,583 188,552,068 1,208,638,542

-629,833,583 -629,833,583

Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai

307,970,920 698,179,191 2,978,637,235

--2,441,960,128

3,991,942,222

2,441,960,128

5,200,580,763

3,071,793,711

Sub Jumlah Jumlah Pajak Dibayar Dimuka

b.

Hutang Pajak

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pasal 23 Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah

134,095,471 -43,920,391 -178,015,862

23

31 Desember 2011 Rp

134,095,471 98,778,549 57,370,094 9,025,327 299,269,441

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Hutang Pajak Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Hutang Pajak

50,817,935,594 1,516,609,377 1,357,183,924 79,229,657 16,614,379,502 63,237,044 70,448,575,100 70,626,590,962

31 Desember 2011 Rp

43,184,724,380 2,518,033,488 1,302,980,809 155,070,783 --47,160,809,460 47,460,078,901

9. Uang Muka Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya Entitas Anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit Tanaman dan bahan pembantu lainnya. 10. Aset Tak berwujud

Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat

73,111,078,629 3,991,913,710 209,488,525,000

30 Juni 2012 Penambahan

Saldo Akhir

Rp

Rp

-1,447,132,081 13,950,000

73,111,078,629 5,439,045,791 209,502,475,000

286,591,517,339

1,461,082,081

288,052,599,420

997,978,428 563,488,254

498,989,214 845,523,003

1,496,967,642 1,409,011,257

1,561,466,682

1,344,512,217

2,905,978,899

285,030,050,657

24

285,146,620,521

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Desember 2011 Penambahan

Saldo Akhir

Rp

Rp

73,111,078,629 3,991,913,710 --

--209,488,525,000

73,111,078,629 3,991,913,710 209,488,525,000

77,102,992,339

209,488,525,000

286,591,517,339

---

997,978,428 563,488,254

997,978,428 563,488,254

1,561,466,682

1,561,466,682

Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi

-

Nilai Tercatat

77,102,992,339

285,030,050,657

Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul dan PT Putera Taro Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro dan Ayam Jago. Goodwill merupakan selisih antara biaya akusisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh. Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan Goodwill tersebut. 11. Aset Tetap

30 Juni 2012

Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan

Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

264,629,018,022 179,376,714,418 10,446,142,193 663,968,270,161 9,614,970,746 10,763,197,958 18,804,476,933 1,157,602,790,431

-303,624,000 -2,893,202,905 88,096,750 803,158,701 2,023,011,216 6,111,093,572

----101,087,500 --101,087,500

2,190,358,679 583,200,000

11,111,128,181 1,110,475,000

---

-714,557,362

13,301,486,860 2,408,232,362

98,914,197,001 43,707,652,716 1,302,998,198,827

2,006,065,249 11,462,876,090 31,801,638,093

43,038,000 -144,125,500

(1,592,069,875) (1,460,127,446) (759,446,068)

99,285,154,375 53,710,401,360 1,333,896,265,352

25

-264,629,018,022 190,500,000 179,870,838,418 -10,446,142,193 1,381,786,341 668,243,259,407 5,907,550 9,607,887,546 -11,566,356,660 -20,827,488,149 1,578,193,891 1,165,190,990,395

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 30 Juni 2012

Akumulasi Depresiasi Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Depresiasi Nilai Tercatat

Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan

Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp (73)

52,798,839,487 4,245,453,824 287,048,438,616 3,470,575,661 4,923,696,495 12,601,969,895 365,088,973,979

4,595,903,694 372,891,721 27,027,754,934 426,945,440 819,623,326 233,914,996 33,477,034,111

--------

--------

57,394,743,181 4,618,345,545 314,076,193,550 3,897,521,101 5,743,319,821 12,835,884,891 398,566,008,089

1,656,044,551 2,584,991,506 369,330,010,036

267,355,295 861,397,908 34,605,787,314

----

----

1,923,399,846 3,446,389,414 403,935,797,349

(74)

929,960,468,002

933,668,188,791

Saldo Awal

Penambahan

31 Desember 2011 Pengurangan

Rp

Rp

Rp

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

139,222,405,500 133,505,305,280 10,238,167,193 494,187,404,938 9,327,243,971 9,936,717,946 20,024,710,448 816,441,955,276

125,406,612,522 45,535,862,888 210,450,000 147,272,542,632 23,138,500 372,155,565 352,303,745 319,173,065,853

---------

-335,546,250 (2,475,000) 22,508,322,590 264,588,275 454,324,447 (1,572,537,260) 21,987,769,302

264,629,018,022 179,376,714,418 10,446,142,193 663,968,270,161 9,614,970,746 10,763,197,958 18,804,476,933 1,157,602,790,431

43,902,066,287 3,486,618,639

1,558,978,604 583,200,000

---

(43,270,686,133) (3,486,618,639)

2,190,358,758 583,200,000

31,632,643,891 34,823,088,917 930,286,373,010

27,924,667,467 23,471,913,973 372,711,825,896

----

39,356,885,644 (14,587,350,174) --

98,914,197,001 43,707,652,716 1,302,998,198,906

26

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Saldo Awal

Penambahan

31 Desember 2011 Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah

45,465,795,766 3,577,401,612 239,355,055,022 2,959,811,114 4,245,068,918 11,901,389,965 307,504,522,397

7,333,043,721 668,052,212 44,302,158,775 510,764,547 678,627,577 773,179,742 54,265,826,574

--------

--3,391,224,820 --(72,599,812) 3,318,625,008

52,798,839,487 4,245,453,824 287,048,438,616 3,470,575,661 4,923,696,495 12,601,969,895 365,088,973,979

Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Depresiasi

1,567,089,178 1,171,891,198 310,243,502,773

3,407,580,381 1,413,100,308 59,086,507,263

----

(3,318,625,008) -(3,318,625,008)

1,656,044,551 2,584,991,506 369,330,010,036

Nilai Tercatat

620,042,870,237

933,668,188,870

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 30 Juni 2012 Rp Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan

31 Desember 2011 Rp

31,819,749,207 2,341,587,837 444,450,270

50,836,404,172 6,198,320,133 2,051,782,958

34,605,787,314

59,086,507,263

Berdasarkan Perjanjian Memorandum antara PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan dan PT Alam Makmur Semesta (AMS) tanggal 3 Mei 2011, IBU telah mengakuisisi tanah, bangunan dan mesin penggilingan beras dengan nilai sejumlah Rp 137,2 miliar. Pada tahun 2011, penambahan aset tetap termasuk pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia. Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak. Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037. Saldo aktiva dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik minyak sawit yang dimiliki oleh BRI entitas anak. Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216.155.903 disajikan dalam akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar.

27

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 30 Juni 2012. 12. Tanaman Perkebunan

Saldo Awal

Penambahan

30 Juni 2012 Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

385,673,890,833

39,748,615,227

--

--

425,422,506,060 -

12,057,935,613 373,615,955,220

2,356,301,047

--

--

14,414,236,660 411,008,269,400 -

Biaya Perolehan Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat

Saldo Awal

Penambahan

31 Desember 2011 Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

331,194,295,404

54,479,595,429

--

--

385,673,890,833

7,179,733,269 324,014,562,135

4,878,202,344

--

--

12,057,935,613 373,615,955,220

Biaya Perolehan Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat

Berdasarkan perjanjian No.001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT. Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah pihak mengadakan kerjasama proyek pembagunan kebun plasma seluas 3.000 hektar. Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan-lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera). Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena seluruh piutang dapat ditagih. Rincian mutasi Tanaman perkebunan adalah sebagai berikut :

28

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 30 Juni 2012

31 Desember 2011

Rp

Rp

Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Awal Pengalihan untukProgram Plasma

94,252,041,897

93,342,196,091

--

--

--

909,845,806

94,252,041,897

94,252,041,897

(14,414,236,660)

(12,057,935,613)

79,837,805,237

82,194,106,284

291,421,848,938

237,852,099,315

39,748,615,225

54,479,595,429

--

--

--

(909,845,806)

331,170,464,163

291,421,848,938

411,008,269,400

373,615,955,222

Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Akululasi Penyusutan Saldo Akhir Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Saldo Awal Kapitalisasi Biaya Pengalihan untukProgram Plasma Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan

Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 (Unaudited) Hektar

31 Desember 2011 Hektar

Tanaman Perkebunan Menghasilkan

4,150

3,218

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan

5,830

5,581

Total Land Area

9,980

8,799

Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.000.000.

29

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 13. Biaya atas Hak Tanah Ditangguhkan – Bersih

Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Rp

Rp

166,552,635,968

156,207,605,368

(3,884,658,644)

(2,729,272,813)

162,667,977,324

153,478,332,555

PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70, seluruhnya terdaftar atas nama BI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), Entitas Anak, telah memperoleh SHGU No. 11- 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing- masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045. PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045. Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17 – 22 milik CPO dan SHGU No. 11 – 16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya. PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semua entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit. 14. Uang Muka Jangka Panjang 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011 Rp

Pembelian Mesin Pembangunan Pabrik Lain-lain

19,000,000,000 26,298,339,794 9,202,182,690

19,000,000,000 30,000,000,000 5,105,688,233

Jumlah Uang Muka Jangka Panjang

54,500,522,484

54,105,688,233

Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan, entitas anak.

30

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 15. Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

a.

31 Desember 2011 Rp

Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Rabobank International Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank UOB Indonesia

294,180,219,343 50,000,000,000 68,587,540,000 29,469,472,583 -160,000,000,000

310,430,717,625 50,000,000,000 22,924,400,000 -10,000,000,000 160,000,000,000

Jumlah Hutang Bank - Jangka Pendek

602,237,231,926

553,355,117,625

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. KP-CRO/CBCJPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KPCRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), Entitas Anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut:  Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving  Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan  Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari: - Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt - Bank Garansi  Fasilitas Treasury Line  Fasilitas Bills Purchasing Line Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit sebesar Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11,5% per tahun pada 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Revolving Loan masing-masing sebesar Rp 120 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terutang atas fasilitas Modal Lerja Fixed Loan masing-masing sebesar 80 miliar. Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 163 miliar dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga.

31

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi dan jaminan pelaksanaan digunakan TPS untuk mengikuti tender dengan pagu kredit sebesar Rp 7 miliar dengan periode pembayaran sesuai kontrak. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 74,2 miliar dan Rp 79,3 miliar. Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2012 melalui perjanjian addendum II tanggal 4 Nopember 2011. Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:  Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah,  Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut,  Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya.  Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi, Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja Revolving,  Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan  Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20 miliar dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2012. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar Rp 20 miliar dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2011. Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

32

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut:  Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di KaranganyarJawa Tengah,  Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut,  Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja b.

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari pemasok. Periode fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun mulai dari 25 Oktober 2010 untuk 25 Oktober 2011. Selain itu, berdasarkan Amandemen Perjanjian Kredit No 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011, pinjaman periode fasilitas diperpanjang mulai dari 25 Oktober 2011 untuk 25 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga masing-masing sebesar 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:  Piutang usaha dan persediaan,  Corporate Guarantee dari Perusahaan.

c.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari,H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50 miliar untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010. Pinjaman ini telah diperpanjang dan dilakukan amandemen dengan Perubahan Perjanjian Modal Kerja Berdasarkan Musyarakah No 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, yang memperpanjang periode dari 3 September 2011 sampai 3 September 2012 dengan tingkat bunga 10% per tahun. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha perusahaan anak, sebesar Rp 100 miliar. Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

d.

PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang sudah diperpanjang dengan surat perubahan perjanjian tanggal 24 Mei 2012 dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu Rp 160 miliar. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 Juli 2012 dan dikenakan bunga 5%+1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp 160 miliar.

e.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No.R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No.16 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja, tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

f.

PT Rabobank International Indonesia (Rabobank) Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1830/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas

33

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) anak, memperoleh fasilitas Warehouse Financing. Periode fasilitas ini adalah mulai dari 22 Agustus 2011 sampai dengan 30 September 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga sebesar 9,6% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut:  Persediaan,  Corporate Guarantee dari Perusahaan dan PT Dunia Pangan, entitas anak. 16. Hutang Usaha 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011 Rp

Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) Pihak Ketiga : PT Solindo Garpika UD Berkat Abadi Ridda Manna Sejati Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp. 2 M)

10,545,191,890

8,601,206,921

-1,247,181,120 -39,979,203,769

2,840,638,455 -4,237,711,149 14,436,907,568

Jumlah Hutang Usaha

51,778,861,595

30,116,464,093

Rincian Hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011 Rp

Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan

19,036,242,086 29,195,660,146 536,409,924 182,415,789 2,828,133,650

18,988,294,747 4,519,726,967 2,834,586,112 145,571,234 3,628,285,033

Jumlah Hutang Usaha

51,778,861,595

30,116,464,093

Rincian Hutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut : 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp 51,647,231,993 125,439,915 6,189,687 -51,778,861,595

Rupiah US Dollar Singapore Dollar Euro Jumlah Hutang Usaha

34

31 Desember 2011 Rp 27,704,226,471 2,412,237,622 --30,116,464,093

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

17. Beban Masih Harus dibayar

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp Bunga Pinjaman Bank Direstrukturisasi Bunga Pinjaman Bank Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) Jumlah Beban yang harus dibayar

31 Desember 2011 Rp

9,562,110,717 5,817,560,115 5,586,555,805 6,664,149,893

10,850,543,157 4,254,673,087 8,426,892,603 4,043,599,272

27,630,376,530

27,575,708,119

Bunga atas pinjaman bank direstrukturisasi merupakan bunga pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh PT Jatisari Srirejeki, Entitas Anak. 18. Hutang Sewa Pembiayaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Bumiraya Investindo, PT Putra Taro Paloma, seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: 30 Juni 2012 (Unaudited) Rp PT BCA Finance PT ORIX Indonesia Finance Lain-lain (Masing-masing dibawah 1,5 Miliar) Jumlah Hutang Sewa Pembiayaan

31 Desember 2011 Rp

1,021,568,727

1,742,605,335

13,803,860,948

--

2,349,500,256

3,323,749,528

17,174,929,931

5,066,354,863

30 Juni 2012 (Unaudited) Rp

31 Desember 2011 Rp

2012 2013 - 2015

4,503,793,017 13,200,668,942

2,501,544,248 1,375,088,570

Total

17,704,461,959

3,876,632,818

(529,532,028)

--

17,174,929,931

5,066,354,863

4,887,103,252

2,798,799,653

12,287,826,679

2,267,555,210

Dikurangi: Bagian Bunga Hutang Sewa Pembiayaan - Bersih Hutang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan - Setelah Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun

35

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

a. PT BCA Finance (BCA) TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2009 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. PT Putra Taro Paloma, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari BCA pada Maret 2012 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional. Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012 – 2015 dan dikenakan bunga efektif sebesar 9.85% – 17,20% per tahun. b. PT Orix Indonesia Finance (ORIX) PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Bumiraya Investindo, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari ORIX di tahun 2012 untuk pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung kegiatan perkebunan. Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012 – 2015 dan dikenakan bunga efektif sebesar 7% per tahun. 19. Hutang Bank Jangka Panjang

Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Buana c. PT Bank Muamalat Indonesia d. PT Rabobank International Indonesia e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Rp

Rp

366,441,409,966 189,473,684,211 106,657,281,575 165,526,315,790 84,984,414,221 33,476,644,063

384,888,903,007 200,000,000,000 134,495,950,740 185,000,000,000 93,000,000,000 45,705,996,072

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Buana c. PT Bank Muamalat Indonesia d. PT Rabobank International Indonesia e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

946,559,749,826

1,043,090,849,819

69,150,000,000 42,105,263,158 60,999,606,243 38,947,368,420 24,876,470,339 15,000,000,000

54,000,000,000 31,578,947,368 58,104,971,914 38,946,796,295 20,454,024,712 15,000,000,000

Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

251,078,708,160

218,084,740,289

Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

695,481,041,666

825,006,109,530

36

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280 miliar dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 218 miliar dan Rp 238 miliar dan dikenakan bunga sebesar masing-masing 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2012. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada neraca konsolidasian. Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam penyelesaian. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100 miliar, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 69.5 miliar dan Rp 76,5 miliar, dikenakan bunga sebesar masing-masing 10,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 11% per tahun pada 31 Desember 2012. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI. Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: • Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri; • Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset PMI, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari; • Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham; • Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset PMI kepada pihak lain; • Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.

37

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008 dan telah dilakukan addendum atas Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 20 Jnuari 2012, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: • Kredit Investasi – Kebun I • Kredit Investasi – Kebun II Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 53,677 miliar dan Rp 56,031 miliar, dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PKKI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta dan telah dibuatkan addendum atas Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBCJPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 20 Januari 2012, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit InvestasiPabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 49.876.409.632 dengan periode pembayaran (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas kredit Investasi – Pabrik Kelapa Sawit masing-masing sebesar Rp 21,041 miliar dan Rp 14,3 miliar, dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2012 dan 12% per tahun pada 31 Desember 2011. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun • Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI. • Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 12), yang terdiri dari: - Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, - Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, - Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan, - Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat, - Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, • Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, • Corporate Guarantee dari Perusahaan, • Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq,

38

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) •

Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 5).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: • Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, • Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, • Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, • Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, • Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, • Melunasi hutang kepada Perusahaan, • Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan hutang, • Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, • Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, • Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang, • Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi, • Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian hutang, dan • Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi. g.

PT Bank UOB Indonesia Tbk (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200 miliar yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan SBLC dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250 miliar. Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk.

h.

PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (CoF) ditambah 3% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan, piutang di masa datang yang akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras.

i.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) Berdasarkan Akta Wa’d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100 miliar dengan periode pembayaran 60 bulan.

39

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah, • Tanah seluas 15.750 hektar, bangunan kantor dan tanaman kelapa sawit seluas 4.533 hektar yang berlokasi di Desa Bambulung & Ketab, Kecamatan Pematang, Barito Timur – Kalimantan Tengah milik PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, • Saham PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, sebanyak 24.222 lembar, dan Corporate Guarantee dari Perusahaan. Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75.000.000.000 dengan periode pembayaran 60 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Tanah seluas 10.200 hektar, tanaman kelapa sawit seluas 4.533 Ha, Bangunan terletak di Desa Balumbung & Ketab, Kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas nama PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak; • Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah; • Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak; • Saham PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, atas nama PT Permata Handrawina Sakti sebanyak 24.222 lembar @ Rp 1.000.000, pemegang saham; • Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya; • Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan; • Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C. Sesuai dengan addendum Wa’d pembiayaan Murabahah no. 8 dan addendum Akad Line Facility Wakalah Bil Ujroh (Impor) Revolving No. 9 pada tanggal 3 Februari 2012 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh penggantian sebagian jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan BMI, adapun jaminan atas pinjaman tersebut menjadi sebagai berikut: • •





Tanah seluas 100.478 m2 di kelurahan Pulo Ampel dan Sumuranja, Kabupaten Serang, Jawa Barat, atas nama PT Arbe Styrindo, pihak-pihak berelasi; Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah; Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak; Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya;

40

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) • •

Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan; Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.

Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, entitas anak. Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23,5 miliar periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • ‘Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan • Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16,8 miliar. j.

Joko Joko Joko Joko Joko Joko Joko Joko Joko Joko

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak; • Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak; • Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.135 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Iie Dewi Koestanto, pihakpihak berelasi;

41

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) •









k.

Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.200 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.710 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Hengky Koestanto, pihakpihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.132 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Budi Istanto Suwito, pihakpihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 2.519 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 955 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Alor 13, Surakarta, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi yang sudah mendapat persetujuan dari Bank Penjamin untuk dinovasi pinjaman ke CPO dan ASJ.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68 miliar dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun. Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014. Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: • Tanah seluas 76.539 m2; • Bangunan pabrik dan prasarana; • Mesin-mesin pabrik; • Persediaan barang dagangan. Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: • Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan penjualan aset perusahaan; • Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain; • Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham publik; • Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank; • Melakukan penyertaan ke perusahaan lain; • Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam prospektus; • Melakukan pembayaran hutang pemegang saham sebelum hutang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan dinilai sehat oleh bank; • Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan • Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasi, dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

42

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 20. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 Juni 2012 belum di lakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan, pada 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 9 April 2012 dan 14 Maret 2011. Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Kerja karyawan yang dibebankan diperiode 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tarif Discount Tarif Mortality Tarif Resignation Metode

55 Tahun 8% 8% ( 31 Desember 2010; 8%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980 Umur 18-44 : 5% Pertahun Umur 45-54 : 0% Pertahun Projected Unit Credit

21. Modal Saham 30 Juni 2012 Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham

(Lembar)

Persentase

Ditempatkan dan

Kepemilikan

Disetor Penuh

(%)

(Rp)

Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% )

135,000,000

4.61

67,500,000,000

Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Pandawa Treasures Pte. Ltd. Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% )

815,100,000 307,168,050 296,189,000 169,677,011 1,202,865,939

27.86 10.50 10.12 5.80 41.11

163,020,000,000 61,433,610,000 59,237,800,000 33,935,402,200 240,573,187,800

2,791,000,000

95.39

558,200,000,000

2,926,000,000

100.00

625,700,000,000

Sub Jumlah Jumlah Modal Saham

31 Desember 2011 Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham

(Lembar)

Persentase

Ditempatkan dan

Kepemilikan

Disetor Penuh

(%)

(Rp)

Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Pandawa Treasures Pte. Ltd. PT Tiga Pilar Sekuritas Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) Sub Jumlah

135,000,000

4.61

67,500,000,000

815,100,000 307,168,050 296,189,000 167,412,011 152,107,000 1,053,023,939 2,791,000,000

27.86 10.50 10.12 5.72 5.20 35.99 95.39

163,020,000,000 61,433,610,000 59,237,800,000 33,482,402,200 30,421,400,000 210,604,787,800 558,200,000,000

Jumlah Modal Saham

2,926,000,000

100.00

625,700,000,000

43

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

22. Penjualan Bersih

30 Juni 2012

2011

Rp Penjualan

Rp

1,338,495,344,875

764,876,816,588

(52,603,354,961)

(18,747,749,982)

1,285,891,989,914

746,129,066,606

Dikurangi : Diskon Penjualan Penjualan - Bersih

Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut : 30 Juni

Manufaktur Makanan Makanan Pokok Mie Kering

2012

2011

Rp

Rp

199,837,768,024

98,387,963,704

112,525,173,963

56,774,838,908

Sub Jumlah Makan Pokok

312,362,941,987

155,162,802,612

Makanan Konsumsi Biskuit Mie Instan Wafer Stick dan Snack Ekstrusi Permen Lainnya

15,663,496,234 99,339,400,576 164,131,133,054 14,243,977,882 13,653,309,211

138,030,854,207 115,675,384,262 41,564,816,192 8,364,897,543 4,497,658,000

Sub Jumlah Makanan Konsumsi

307,031,316,957

308,133,610,204

Sub Jumlah Manufaktur Makanan

619,394,258,944

463,296,412,816

Produk Beras Beras

Bihun

698,295,109,898

250,172,445,995

Agribisnis Tandan Buah Segar Sub Jumlah Penjualan Dikurangi : Diskon Penjualan

20,805,976,034 1,338,495,344,875 (52,603,354,961)

51,407,957,777 764,876,816,588 (18,747,749,982)

Penjualan - Bersih

1,285,891,989,914

746,129,066,606

44

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

23. Beban Pokok Penjualan 30 Juni

Produk Konsumen Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung

2012

2011

Rp

Rp

158,084,455,521 352,429,588,268 (198,907,236,897)

224,597,604,448 208,858,000,000 (174,577,226,540)

311,606,806,893

258,878,377,908

11,158,512,788 51,876,899,991

15,196,531,738 42,729,053,564

Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal Tahun Pembelian Akhir Tahun

374,642,219,672

316,803,963,210

10,511,989,686 21,627,767,703 (10,092,892,986)

28,715,894,753 -(33,618,935,267)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Konsumen

396,689,084,075

311,900,922,696

78,902,771,627 724,638,411,157 (202,827,176,411)

28,305,894,753 213,305,000,000 (142,784,916,899)

600,714,006,373

98,825,977,854

-2,621,316,874

2,135,000,000 1,587,720,561

Biaya Pokok Produksi

603,335,323,247

102,548,698,415

Persediaan Barang Jadi Awal Tahun Pembelian Saldo Akhir

6,867,594,356 4,173,443,417 (18,827,767,751)

67,836,000,000 62,359,000,000 (11,413,997,196)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Beras

595,548,593,269

221,329,701,219

5,370,749,404 6,651,701,856 2,356,301,047 7,394,859,108 484,873,069

12,254,049,141 3,913,626,270 2,333,554,902 13,641,345,755 1,078,493,702

Sub Jumlah Beban Produksi Langsung Beban Produksi Tidak Langsung

22,258,484,484 4,056,928,928

33,221,069,770 3,321,879,500

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produk Perkebunan

26,315,413,412

36,542,949,270

1,018,553,090,756

569,773,573,185

Produk Beras Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung

Plantations Product Beban Produksi Langsung Upah Langsung Pemeliharaan dan Perbaikan Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan Pengangkutan dan Panen Insentif Petani Plasma

Jumlah Beban Pokok Penjualan

45

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

24. Beban Pemasaran dan penjualan 30 Juni

Beban Pemasaran dan Penjualan Pengangkutan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Promosi Transportasi dan Akomodasi Utilitas Penyusutan Sewa Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta)

2012

2011

Rp

Rp

15,749,051,028 4,814,567,639 11,424,226,074 651,457,355 252,404,166 444,450,270 512,562,455 1,402,238,728

Jumlah Pemasaran dan Penjualan

9,560,305,242 3,554,229,399 12,193,699,734 275,364,384 76,702,672 303,044,522 337,780,191 1,196,578,924

35,250,957,715

27,497,705,068

25. Beban Umum dan Administrasi 30 Juni 2012

2011

Rp

Rp

Beban Umum dan administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Transportasi dan Akomodasi Perijinan, Profesional dan Akuntan Penyusutan Pajak Perlengkapan Kantor Utilitas Biaya Administrasi Bank Sewa Representasi dan Jamuan Pemeliharaan Bangunan dan Kebersihan Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) Jumlah Beban Umum dan Administrasi

9,662,430,236 2,271,378,242 1,487,713,712 2,341,587,836 2,015,767,305 429,982,364 701,831,220 198,240,227 987,595,782 243,233,449 580,271,111 2,383,494,693

7,838,988,792 1,720,342,210 1,748,705,003 4,199,488,699 791,676,211 523,728,861 403,879,567 638,671,979 806,369,634 173,420,498 386,305,066 6,575,943,968

23,303,526,176

25,807,520,488

26. Laba Per Saham 6 Bulan 2012 (Unaudited) Rp Laba Bersih Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang Beredar (Lembar Saham) Laba per Saham Dasar

46

2011 Rp

126,956,738,503

36,084,031,957

2,926,000,000

1,672,000,000

43.39

21.58

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

27. Instrumen Keuangan dan Managemen Resiko Keuangan Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: • Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan. • Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. • Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan. Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: • Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; • Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan • Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan. • Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusatPerusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan. Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Risiko Nilai Tukar Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya US Dollar, karena sebagian kewajiban dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.

47

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuanganyang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama. 28. Perikatan dan Kontijensi yang Penting a.

b.

c.

d. e. f. g.

Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDO-TECH/VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.390.000. Berdasarkan “Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 tanggal 7 Juni 2011, PT Tiga Pilar Sejahatera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi Fortified Biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral). Berdasarkan perjanjian No. 25 tanggal 27 April 2012 oleh B. Andy Widyanto, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan, melakukan pengikatan untuk melaksanakan penjualan dan pembelian sebidang tanah seluas 13.370 m2 di Desa Curug Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat kepada PT Tiki Jalur – Nugraha Ekakurir. Berdasarkan kesepakatan jual beli saham pada tanggal 18 Mei 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, menandatangani kesepakatan pendahuluan atas jual beli seluruh saham PT Sukses Abadi Karya Inti. Berdasarkan “Strategic Contract” No. GM36120328S1200 tanggal 22 Mei 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, menandatangani pengikatan kontrak pembelian awal Paddy Storage Silos dengan Jiangsu Muyang Group Co., Ltd. Berdasarkan “Sales Contract” No. GM36120328S1201 tanggal 22 Mei 2012, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, menandatangani kontrak pembelian Paddy Storage Silos dengan Jiangsu Muyang Group Co., Ltd. Berdasarkan “Order Confirmation” quote number PS120036-06A tanggal 22 Mei 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, menandatangani kontrak pembelian silo dan peralatan lain dengan The GSI Group, LLC.

29. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 10 Agustus 2012 .

48