BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam ...

26 downloads 3721 Views 141KB Size Report
Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. ... Mengadakan identifikasi variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin dengan interpretasi yang tepat dan bertujuan untuk mencari gambaran yang sistematis, serta fakta yang akurat. Penulis menggunakan data primer. Instrumen yang digunakan ialah menggunakan kuesioner dan wawancara. Dalam tabel di bawah merupakan desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing penelitian. Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian Tujuan

Desain Penelitian

Time Horizon

Penelitian

Jenis penelitian

Metode yang digunakan

T-1

Asosiatif

Deskriptif - Survey

Cross Sectional

T-2

Asosiatif

Deskriptif - Survey

Cross Sectional

T-3

Asosiatif

Deskriptif - Survey

Cross Sectional

Keterangan : T1 : Mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel. T2 : Mengetahui pengaruh manajemen hubungan pelanggan / CRM terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel.

T3 : Mengetahui secara simultan pengaruh antara bauran pemasaran dan manajemen hubungan pelanggan / CRM terhadap loyalitas pelanggan PT. Serafim Tours and Travel.

3.2 Langkah – Langkah Penyusunan Instrumen Penelitian. Menurut Arikunto (2004, p178) Penyusunan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : -

Mengadakan identifikasi variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian atau yang tertera dalam masalah penelitian.

-

Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

-

Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

-

Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

-

Merumuskan setiap deskriptor menjadi butiran-butiran instrumen.

-

Melengkapi instrumen (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Tabel.3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dimensi

Variabel

Indikator

Instrumen

Skala

Skala

Pengukuran

Pengukuran

Ukur

Kuesioner

Likert

Interval

> Pengakuan pelanggan Produk

atas produk yang dikonsumsi

(Product)

> Penyajian dan kesesuaian Produk

Bauran

Tempat

> Pentingnya lokasi

Pemasaran

(Place)

> Kenyamanan tempat lokasi

Harga

> Kesesuaian harga

(Price)

> Perbedaan harga dengan

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

Kuesioner

Likert

Interval

pesaing

Promosi

> Relevansi promosi dengan

(Promotion)

penyajian produk > Ketertarikan

Technologybased CRM

Brand-based

Human-based Loyalitas

> Kenyamanan dalam hal aksesibilitas

> Mempercayai perusahaan sebagai agen pilihan > Human touch

Pembelian

> Membeli kembali

ulang

produk yang ditawarkan

Penolakan

> Tidak mencari informasi

pesaing

tentang agent travel lain

Tidak terpengaruh

> Tidak terpengaruh oleh iklan atau daya tarik dari agent travel lain

Rekomendasi

> Merekomendasikan produk

PT. Serafim Tours and Travel kepada orang lain > Menginformasikan hal-hal positif

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan adalah data data primer (data lapangan). Data primer diperoleh dengan wawancara dan pertanyaan (kuesioner) yang diberikan kepada responden yang mengambil bagian.

Tabel.3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Sumber Tujuan

Data

Jenis Data

Data

Kualitatif

Kuesioner

Kualitatif

Kuesioner

Kualitatif

Kuesioner

Pengaruh bauran pemasaran T-1

terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel Pengaruh manajemen

T-2

hubungan pelanggan / CRM terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel Pengaruh bauran pemasaran dan

T-3

CRM terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel

3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini oleh penulis adalah: 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, mencatat, serta mempelajari buku-buku literatur, serta sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. 2. Studi Lapangan. Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah : a) Kuesioner. Merupakan teknik riset dimana data dikumpulkan langsung secara sistematis dari orang-orang yang sedang diteliti. b) Wawancara. Melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan.

3.6 Teknik Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

Probability sampling. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p41), Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penilitian ini, yang dipakai adalah

random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan

menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini adalah konsumen atau pelanggan yang melakukan transaksi dengan PT. Serafim Tours and Travel.

3.7 Penentuan Jumlah Sampel Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p44):

n =

N N.d² + 1

Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n =

N N.d² + 1

=

450 (450).(0,1²) + 1

=

450

= 81,8181 = 90 responden

5,5

Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 82 responden, dibulatkan menjadi 90 responden.

3.8 Pengukuran Variabel Analisis kuesioner dilakukan dengan mememberikan nilai atau skor untuk pertanyaan-pertanyaan kuesioner berdasarkan metode Likert dengan bobot sebagai berikut (Sugiono, 2006, p86) :

Tabel.3.4. Pengukuran Variabel Keterangan

Penilaian

Sangat Tidak Setuju

1

Tidak Setuju

2

Netral

3

Setuju

4

Sangat Setuju

5

Sumber : Sugiyono, 2006, p86 Menurut Sugiono (2006, p86), Likert -> Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

3.9 Metode Analisis Data Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for

Social Science) versi 17 untuk windows.

3.9.1 Uji Normalitas Uji asumsi normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data

variabel terikat berdistribusi mendekati normal. Uji asumsi normalitas dapat diketahui dengan cara melihat hasil normal probability plot, suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis (titik-titik) data riil mengikuti garis diagonal.

3.9.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran, 2006, p39). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:

rxy =

. ΣY ) n ( Σ XY ) − (Σ X )(

n.∑ X 2 − (∑ X )

2

n.∑ Y 2 − (∑ Y )

2

Keterangan: r = Koefisien korelasi X = Skor item X Y = Skor item Y n = banyaknya sampel dalam penelitian

2. Uji Reliabilitas Keandalan (reliabilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi

mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran 2006, p40). Dalam Umar (2005, p195) dipaparkan enam macam pengukuran reliabilitas, yaitu Tes-Retest, Spearman-Brown, Kuder dan Richardson (dengan rumus K-R 20 dan K-R 21), Cronbach’s Alpha (α), dan observasi. Dalam penelitian ini, teknik uji realibilitas yang digunakan adalah Cronbach’s

Alpha (α). Rumus Cronbach’s Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya: Rumusnya adalah sebagai berikut :

r11 =

k

1- ∑σb2

k-1

σt2

dimana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan σt2 = varians total ∑σb2 = jumlah varians butir

3.9.3 Analisis Korelasi Menurut Kuncoro (2007, p61) analisis korelasi Pearson Product Moment berguna untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis ini termasuk teknik statistik parametrik yang

mengunakan data interval ratio dengan persyaratan tertentu. Misal : data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linear. Analisis korelasi Pearson Product Moment :

rxy =

. ΣY ) n ( Σ XY ) − (Σ X )(

n.∑ X 2 − (∑ X )

2

n.∑ Y 2 − (∑ Y )

2

Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan artinya harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

sangat kuat

0,60 - 0,799

kuat

0,40 - 0,599

cukup kuat

0,20 - 0,399

rendah

0,00 - 0,199

sangat rendah

3.9.4 Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi Untuk menghitung seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinan (R²). Koefisien ini menunjukkan proporsi variabelitas total pada variabel yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R² berada pada interval 0