BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...

14 downloads 519 Views 131KB Size Report
keterampilan proses matematika siswa. Untuk mengukur peningkatan motivasi dengan melakukan pengisian angket sedangkan untuk keterampilan proses ...
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 di SMP Negeri 2 kalimanah. B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika di kelas. Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan setiap akhir pertemuan pertama dan kedua diberi kuis individu. Alokasi waktu untuk pertemuan pertama adalah 2 x 40 menit dan pada pertemuan kedua adalah 3 x 40 menit dengan menggunakan pembelajaran STAD sedangkan untuk waktu 1 x 40 menit digunakan untuk melakukan evaluasi akhir siklus dan pengisian angket. D. Prosedur penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada akhir siklus akan diadakan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran STAD. Adapun langkah – langkah yang ditempuh pada penelitian ini adalah : 1. Perencanaan Tindakan Kegiatan dalam tahap perencanaan ini meliputi :

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b) Menyusun alat evaluasi berupa LKS dan kuis pada setiap pertemuan dan soal evaluasi untuk setiap siklusnya. c) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar angket dan lembar penskoran keterampilan proses siswa. d) Menyiapkan dokumentasi pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan Guru melakukan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan model pembelajaran STAD. Sesuai dengan kesepakatan guru dan peneliti, pada setiap siklus pembelajaran akan dilaksanakan melalui model pembelajaran STAD.

No. 1.

2.

Tabel 7 Sintak Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan awal : a) Guru melakukan pendahuluan • Menjawab salam guru dan dengan menyampaikan salam, memperhatikan berdoa, dan melakukan presensi b) Guru menyampaikan apersepsi dan • Siswa mendengarkan penjelasan memberikan motivasi. guru c) Guru menyampaikan tujuan • Siswa mendengarkan informasi pembelajaran dari guru Langkah 1: Review a) Menanyakan kepada siswa materi • Beberapa siswa menjawab pelajaran yang lalu dengan Tanya pertanyaan dari guru jawab, mencongak, maupun membuat prakiraan • Bertanya jika ada soal yang sulit b) Menanyakan apakah ada PR yang dan membahas soal sulit, jika ada maka secara bersamasama soal dibahas Kegiatan Inti Langkah 2: Pengembangan a) Menyajikan ide baru dan perluasan • Siswa mendengarkan konsep matematika terdahulu penjelaskan guru b) Guru menjelaskan materi

selanjutnya dan memberikan contoh tentang materi yang bersangkutan c) Guru meminta siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan yang telah ditentukan Langkah 3: Latihan Terkontrol a) Siswa diberi soal latihan tentang materi yang telah diberikan untuk dikerjakan secara kelompok b) Guru memebimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas / soal Langkah 4: Seat Work a) Memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa secara individu dan hasilnya akan dikoreksi untuk mengetahui poin kenaikannya b) Guru memberikan penghargaan pada siswa maupun kelompok yang mendapat nilai terbaik 3.

Penutup Guru meminta siswa untuk bersama-sama merangkum materi yang telah dipelajari Langkah 5: Penugasan / PR Guru menugaskan siswa dengan member PR dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya di rumah

• Siswa mencermati dan memahami penjelasan guru • Siswa duduk secara berkelompok • Siswa mengerjakan soal secara berkelompok • Siswa merespon soal

• Siswa mengerjakan soal secara mandiri atau individu untuk mengetahui kemampuan individu siswa • Siswa mengikuti instkuksi dari guru • Siswa bersama guru membuat resume tentang materi yang dipelajari dan mencatat hal-hal yang penting • Siswa memperhatikan dan mencatat tugas dari guru

3. Observasi Observasi ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dan dilakukan oleh guru dengan bantuan observer. Kegiatan yang diobservasi adalah kegiatan guru dan siswa. Dalam hal ini, peneliti yang bertindak sebagai observer I dan bertugas untuk mengamati kegiatan guru dalam menggunakan model pembelajaran STAD pada proses pembelajaran dan akan dibantu oleh observer lain yang bertindak sebagai observer II, III dan observer IV yang bertugas untuk mengamati siswa.

4. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan motivasi dan keterampilan proses matematika siswa. Untuk mengukur peningkatan motivasi dengan melakukan pengisian angket sedangkan untuk keterampilan proses menggunakan soal tes uraian yang setiap siklusnya berbeda sesuai dengan sub pokok bahasan yang diajarkan. 5. Refleksi Pada tahap ini, semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan keterampilan proses pada pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dan guru akan merencanakan tindakan untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya sampai siklus yang terakhir. A. Teknik pengumpulan Data 1. Observasi a. Aktifitas Guru Digunakan untuk mengetahui sejauh mana guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika apakah sudah sesuai dengan model pembelajaran STAD atau belum. b. Aktifitas Siswa Adapun aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran STAD. c.

Keterampilan Proses Adapun observasi keterampilan proses yang dilakukan adalah untuk mengetahui keterampilan proses matematika siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung yang tidak dapat dinilai melalui tes. Jenis keterampilan proses yang dinilai dengan lembar observasi yaitu : mengamati, berkomunikasi, dan perencanaan.

d. Tes keterampilan proses Tes keterampilan proses dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Untuk mengukur keterampilan proses matematika siswa yaitu dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus sesuai jenis keterampilan proses yang akan dinilai yang meliputi : a. Menggolongkan. b. Menafsirkan/menginterpretasikan. c. Meramalkan. d. Menerapkan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes essay atau uraian karena bentuk soal uraian mempunyai daya kreatif yang tinggi sehingga dapat mengukur keterampilan proses matematika siswa.

B. Teknik Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis data untuk menghitung hasil pengamatan selama proses pembelajaran, kriteria penilaian menggunakan lima kategori yaitu : “sangat baik”, “baik”, “cukup”, “kurang”, “sangat kurang”. Adapun aturan untuk menghitung adalah sebagai berikut: 1. Observasi aktivitas guru Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan dalam lembar observasi terhadap aktifitas guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajan STAD adalah sebagai berikut: Penilaian :

2 Keterangan: P1 : skor aktivitas guru pada pertemuan pertama P2 : skor aktivitas guru pada pertemuan kedua Kriteria penilaian: 1

≤ rata-rata ≤1,6 : aktivitas sangat kurang

1,6 < rata-rata ≤ 2,2 : aktivitas kurang 2,2 < rata-rata ≤ 2,8 : aktivitas cukup 2,8 < rata-rata ≤ 3,4 : aktivitas baik 3,4 < rata-rata ≤ 4 : aktivitas sangat baik 2. Observasi aktivitas siswa Kegiatan siswa yang akan diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD). Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan dengan lembar observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Penskoran yang digunakan dalam observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Skor 1 : jika siswa melakukan kegiatan sesuai indikator Skor 0 : jika siswa tidak melakukan kegiatan sesuai indikator.

Untuk menghitung nilai rata-rata aktivitas siswa setiap siklus digunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata (x) =



, dimana

Keterangan : Z : rata-rata tiap item aktivitas siswa pada setiap siklus P1 : skor aktivitas siswa pada pertemuan pertama P2 : skor aktivitas siswa pada pertemuan kedua Kriteria : 0

rata-rata 7 : aktivitas siswa sangat kurang

7

rata-rata 14 : aktivitas siswa kurang

14

rata-rata 21: aktivitas siswa cukup

21 rata-rata 28: aktivitas siswa baik 28< rata-rata

35: aktivitas siswa sangat baik

3. Observasi keterampilan proses Kegiatan siswa yang akan diamati dalam penilaian keterampilan proses adalah mengamati, berkomunikasi dan merencanakan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan dengan lembar observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Penskoran yang digunakan dalam observasi siswa adalah sebagai berikut: Skor 1 : jika siswa melakukan kegiatan tersebut. Skor 0 : jika siswa tidak melakukan kegiatan tersebut. Data observasi keterampilan proses dianalisis menggunakan rumus : ∑

Presentasi keterampilan proses siswa = ∑ Dimana : ∑

100 %

: jumlah skor yang diperoleh tiap jenis



: jumlah seluruh siswa

Kriteria: 0% persentase keterampilan proses 20% :keterampilan proses sangat kurang 20% persentase keterampilan proses 40%:keterampilan proses kurang 40% persentase keterampilan proses 60% :keterampilan proses cukup 60% persentase keterampilan proses 80% : keterampilan proses baik 80% persentase keterampilan proses 100%:keterampilan proses sangat baik Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata keterampilan proses siswa setiap siklus digunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata (x) =



, dimana

Keterangan : Z : rata-rata keterampilan proses pada setiap siklus P1: skor keterampilan proses pada pertemuan pertama P2: skor keterampilan proses pada pertemuan kedua Kriteria : 0

rata-rata

7 : keterampilan proses sangat kurang

7

rata-rata 14 : keterampilan proses kurang

14 < rata-rata 21 : keterampilan proses cukup 21 < rata-rata 28 : keterampilan proses baik 28

rata-rata 35 : keterampilan proses sangat baik

4. Lembar angket motivasi siswa Penilaian angket motivasi siswa menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Adapun penskoran untuk angket motivasi adalah sebagai berikut: angket terdiri dari 20 butir soal

dengan 4 alternatif jawaban yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak pernah, sehingga skor maksimumnya adalah 80. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata tiap indikator adalah sebagai berikut: X=



Keterangan : X

:Rata-rata tiap indikator



: Jumlah skor tiap indicator

m : Banyaknya siswa

Dengan rentang skala penskoran adalah sebagai berikut: 1

≤ X

1,6 : sangat kurang

1,6 < X

2,2 : Kurang

2,2 < X

2,8 : Cukup

2,8 < X

3,4 : baik

3,4 < X ≤ 4

: Sangat baik

Rumus yang digunakan untuk menghitung hasil angket adalah sebagai berikut: Jumlah skor = Skor Motivasi Belajar Siswa Dengan rentang skala penskoran adalah sebagai berikut: 20 ≤ Jumlah skor

32 : Motivasi belajar siswa sangat kurang

32 < Jumlah skor

44 : Motivasi belajar siswa kurang

44 < Jumlah skor

56 : Motivasi belajar siswa cukup

56 < Jumlah skor

68

: Motivasi belajar siswa baik

68 < Jumlah skor ≤ 80 : Motivasi belajar siswa sangat baik

Rumus untuk mendapatkan rata-rata motivasi balajar siswa, sebagai berikut: Skor rata-rata : Kriteria penilaian : 20 ≤ Jumlah skor

32 : Motivasi belajar siswa sangat kurang

32 < Jumlah skor

44 : Motivasi belajar siswa kurang

44 < Jumlah skor

56 : Motivasi belajar siswa cukup

56 < Jumlah skor

68 : Motivasi belajar siswa baik

68 < Jumlah skor ≤ 80 : Motivasi belajar siswa sangat baik

5. Tes keterampilan proses Tes diadakan setiap akhir siklus, pedoman penskoran dan kriteria penilaian untuk menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Skor 5 : Jawaban benar, lengkap dan jelas. Skor 4 : Jawaban dengan langkah-langkah benar tetapi hasilnya salah. Skor 3 : Jawaban benar, tetapi tidak lengkap. Skor 2 : Jawaban sebagian benar. Skor 1 : Jawaban salah. Skor 0 : Siswa tidak menjawab. (Arikunto,2006:236) Untuk menghitung rata-rata skor tiap jenis keterampilan proses menggunakan rumus : Rata-rata =

∑ ∑

Kriteria skor rata-rata tiap jenis : 0 ≤ rata-rata ≤ 1 : kemampuan pemahaman konsep sangat kurang

1 < rata-rata ≤ 2 : kemampuan pemahaman konsep kurang 2 < rata-rata ≤ 3 : kemampuan pemahaman konsep cukup 3 < rata-rata ≤ 4 : kemampuan pemahaman konsep baik 4 < rata-rata ≤ 5 : kemampuan pemahaman konsep sangat baik Untuk menghitung nilai tes yang diperoleh siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

100

Nilai =

(Arikunto, 2006: 236) Kriteria : 0

nilai

20

: sangat kurang

20

nilai

40 : kurang

40

nilai 60

60

nilai 80 : baik

80

niali

: cukup

100: sangat baik

Sedangkan untuk menghitung presentasi keberhasilan tes keterampilan proses siswa menggunakan rumus: presentase (%) =

∑ ∑

100

keterangan: ∑

: Jumlah siswa yang mendapatkan nilai > 60

∑ : Jumlah siswa seluruhnya Sedangkan untuk menghitung rata-rata keterampilan proses siswa menggunakan rumus: Skor rata-rata = kriteria:

∑ ∑

0

skor

20

: sangat kurang

20

skor

40 : kurang

40

skor

60

60

skor

80 : baik

80

skor

100 : sangat baik

: cukup

C. Indikator Keberhasilan Penelitian ini berhasil apabila terjadi peningkatan motivasi dan keterampilan proses belajar matematika siswa yang ditandai dengan rata-rata skor motivasi mencapai ≥ 56 dengan kriteria motivasi baik dan apabila kemampuan keterampilan proses belajar matematika siswa dari hasil observasi dan tes mencapai > 60 kriteria baik.