DAMPAK LIMBAH CAIR

80 downloads 674 Views 488KB Size Report
Dampak Limbah Cair Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Mojokerto Jawa Timur Terhadap Kualitas Perairan Kali Mangetan. Diba- wah bimbingan lr. Endes N. Dachlan ...
DAMPAK LIMBAH CAIR PABRIK KEBTAS TJIWI KIMIA MOJOKERTO JAWA TIMUR TERHADAP KUALITAS PERAIRAN KALI MANGETAN

Oleh : Tanti Yuristiari E

25.0949

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

't

994

RINGKASAN

25.0949). Dampak Limbah Cair Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Mojokerto Jawa Timur Terhadap Kualitas Perairan Kali Mangetan. Dibawah bimbingan lr. Endes N. Dachlan, MS dan lr. Agus Priyono, MS. Tanti Yuristiari (E

Saat ini di lndonesia, khususnya di kota-kota besar masalah pencemaran sungai akibat buangan limbah cair industri telah menjadi pembicaraan yang cukup hangat. Meningkat dan semakin beragamnya industri, maka jumlah air buangan limbah semakin bertambah dan beragam pula, sehingga sungai sebagai penampung limbah akan menerima beban semakin besar yang mengakibatkan kemampuan untuk

mengasimilasikannya secara alamiah terlampaui. Salah satu jenis jndustri yang menimbulkan pencemaran air adalah industri pulp dan kertas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh limbah cair yang dikeluarkan oleh PT Pabrik Tjiwi Kimia, Mojokerto - Jawa Timur, terhadap kualitas air di Kali Mangetan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kali Mangetan di sekita. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Mojokerto - Jawa Timur, pada bulan Oktober 1992. Pengambilan contoh dilakukan 6 kalipada 5 stasiun pengamatan, dengan masing-masing stasiun terdiri dari 3 sub stasiun secara melintang. Selang waktu pengamatan 3 hari. Sta' siun lterletak sebelum tempat pembuangan limbah pabrik, stasiun ll pada saluran pembuangan limbah pabrik, dan stasiun lll, lV, dan V terletak setelah saluran pembuangan limbah pabrik. Ja.ak antar stasiun 2O0meter. Parameter fisika - kimia air yang diukur adalah suhu air, total solid, kekeruhan, COD, BOD5, oksigen terla-

rut, pH, nitrat, nit.it, amonia, orthofosfat, dan totalfosfat. Disamping itu dilakukan pengamatan te.hadap parameter biologi yaitu plankton dan bentos makro.

Hasil pengukuran suhu air selama pengamatan berkisar antara 28.50 29.50'C, total solid berkisar antara 666.45 - 915.55 mg/|, kekeruhan berkisar antara 80.17 - 93.50 NTU, COD berikisar antara '19.85 - 2A4.22.ngll, BOO. berkisar antara 9.55 - 101.22 mg/l, oksigen terlarut berkisar antara 3.01 - 7.18 mg/|, pH berkisar antara 7.65 - 7.90, nitrat berkisar antara 1.13 - 2.46 mgll,

nitrit berkisar antara 0.008 - 0.030 mg/|, amonia berkisar antara 0.078 - 0.373, orthofosfat berkisar antara O.276 - O.447 mg/1, dan total fosfat berkisar antara 0.813- 1.778 ms/|.

Dilihat dari status kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990, maka suhu, pH, dan nitrat Kali Mangetan termasuk kriteria air golongan B (peruntukan rumah tangga). Kandungan oksigen terlarut dan nitrit termasuk golongan C (peruntirkan perikanan dan peternakan). Sedangkan COD dan BoDs melebihi golongan B (peruntukan rumah tangga). Amonia sudah melebihi golongan C (peruntukan perikanan dan peternakan). Hasil perhitungan indeks kualitas Iingkungan, maka perai.an Kali Mangetan

pada stasiun lsebesar 19.'1, stasiun ll sebesar 16.2, stasiun stasiun lV sebesa. 15.8, dan stasiun V sebesar

14.6.

lll sebesar 17.6,

Kelima stasiun termasuk

dalam kategori kualitas lingkungan sangat buruk. Pengamatan terhadap parameter biologi menghasilkan 39 jenis plankton dan

16 jenis bentos makro. Plankton tordiri dari 5 klas, yailt! Bacillariophyceae 113 )enis), Cyanophyceae (8 jenis), Chlotophyceae 116 )enis), Chrysophyceae 11 jenis), dan Euglenophyceae (1

jenis). Bentosterdiri dari 7 klas, yait\r I Gastrcpoda

jenisl, Crustacea \2 )e^i', Hemipteru \2 )e^isl, Nematoda 12 jenis), Coleaptera jenis), Pelecypoda (1 jenis), dan /rsekta (1 jenis).

17 (1

lndeks keanekaragaman (H') plankton selama pengamatan berkisar antara 3.000 - 3.359. Indeks kemerataan plankton (E) antara 0.568 - 0.636. Sedangkan indeks keanekaragaman bentos makro berkisar antara 2.863 - 3.142 dan indeks kemeratan bentos makro 0.716 - 0.785. lnde ks morisita bentos

m

akro se besar

0.000

- 0.398 dengan pola distribusi seragam. Kondisi perairan dilihat dari spesies indikator pencemar, maka Kali Mangetan belum tercemaL dimana untuk jenis-jenis bentos makro sebesar 22.13o/o da^ plankton sebesar 10.00%. Selain itu dapat dilihat besarnya jenis-jenis alga hiiau dan diatom (77.1 3 70) dan Gastrcpoda l'62.30 70), yang mencirikan perairan relatif masih bersih.