PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP ... - UNSIL

4 downloads 86 Views 240KB Size Report
Tujuan penentuan sampel ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual. Adapun variabel-variabel yang ...
PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada PD. Dua Monas) THE INFLUENCE OF COST OF PRODUCTION PRICE TO SELLING PRICE (Case Study of PD. Dua Monas) Oleh : Asep Muhamad Nabawi *) NPM. 083403076 Pembimbing : H. Maman Suherman, SE.MM, Ak. H. Usman Muljakusumah, SE., Ak. ABSTRACT The research was conducted to determine how much influence the Cost of Production towards Selling Price In PD. Dua Monas. The method used in this research is descriptive method of analysis with a case study approach, data collection techniques through observation, interviews, documentation and literature containing data on the cost of production and selling price as well as other support during the period 2005 - 2011 which is based on the company. The sampling technique used was non probability sampling with purposive sampling approach. Purpose of this sampling is to determine how much influence the cost of production to the selling price. The variables were tested for the cost of production as the independent variable (X) and the selling price as the dependent variable (Y). The data will be analyzed through the normality test to determine whether the sample data is normally distributed or not. Meanwhile, to test the hypothesis used Pearson Product Moment Correlation, to know how big the variable X can provide support for a variable Y used the coefficient of determination, and t test is used to determine the level of significance between the independent variable (X) is the cost of production on the dependent variable (Y) the selling price. The conclusion of this research that Ho is reject an Ha is accepted, it’s mean cost of production price positive influential to selling price.

Keywords: Cost of Production, Selling Price

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada PD. Dua Monas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan yang memuat data mengenai harga pokok produksi dan harga jual serta pendukung lainnya selama periode 2005 – 2011 yang bersumber pada perusahaan. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Tujuan penentuan sampel ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual. Adapun variabel-variabel yang diuji adalah harga pokok produksi sebagai variabel independen (X) dan harga jual sebagai variabel dependen (Y). Data tersebut akan dianalisis melalui uji normalitas untuk menentukan apakah sampel data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan korelasi Pearson Product Moment, untuk mengetahui seberapa besar variabel X dapat memberikan dukungan terhadap variabel Y digunakan koefisien determinasi, dan uji t digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi antara variabel independen (X) yaitu harga pokok produksi terhadap variabel dependen (Y) yaitu harga jual. Kesimpulan dari penelitian ini, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya harga pokok produksi berpengaruh positif terhadap harga jual.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Harga Jual

pokok produksinya dengan menggunakan

Latar Belakang Penelitian Pada perusahaan manufaktur, informasi

metode harga pokok proses (process cost

biaya dapat terlihat pada perhitungan harga

method).

pokok produksi yang mencerminkan total

berarti sebuah perusahaan hanya akan

biaya yang digunakan untuk memproduksi

menggunakan satu metode saja.

satuan produk yang dihasilkan. Biaya

Mulyadi (2005:39) menyatakan bahwa

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

informasi harga pokok pesanan bermanfaat

serta biaya overhead pabrik merupakan

bagi manajemen untuk:

unsur-unsur yang harus dipertimbangkan

“(1) Menentukan harga jual produk yang

dalam menetapkan harga pokok produksi

akan dibebankan kepada pemesan; (2)

yang nantinya akan dijadikan dasar untuk

Mempertimbangkan

menetapkan harga pokok penjualan dan

penolakan pesanan;(3) Memantau realisasi

kemudian harga jual itu sendiri. Penetapan

biaya produksi;(4) Menghitung laba atau

harga pokok produksi adalah proses

rugi pesanan;(5) Menentukan harga pokok

pembebanan

persediaan produk jadi dan produk dalam

biaya

produksi

kepada

Meskipun

demikian,

bukan

penerimaan

atau

produk yang dibuat. Adapun tujuan dari

proses

penetapan harga pokok produksi itu sendiri

Satu-satunya

adalah memberikan informasi biaya yang

kepastian relatif tinggi yang mampu

membantu

dikendalikan

manajemen

merencanakan,

untuk

yang disajikan pada neraca.” faktor

yang

memiliki

manajemen

dalam

mengendalikan,

menentukan harga jual yaitu biaya. Biaya

mengarahkan perusahaan, dan membuat

memberikan gambaran batas bawah suatu

keputusan terutama dalam hal keputusan

harga

kebijakan

biaya menjadi dasar yang lebih pasti bagi

penetapan

harga

jual.

ditentukan.

Sehingga

informasi

Perusahaan yang berproduksi berdasar

manajemen dalam membuat

pesanan, mengumpulkan harga pokok

mengenai

produksinya dengan menggunakan metode

memperhitungkan laba yang diharapkan

harga pokok pesanan (job order cost

perusahaan serta faktor-faktor lainnya

method),

yang

sedangkan

perusahaan

yang

berproduksi massa, mengumpulkan harga

harga

tidak

bisa

jual

kebijakan

dengan

diramalkan

tetap

dan

dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan.

Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang yang

pada penelitian pada hal-hal sebagai

telah penulis kemukakan, maka penulis

berikut:

mengidentifikasi permasalahan yang ada

1. Bagaimana harga pokok produksi pada PD. Dua Monas?

2. Bagaimana harga jual pada PD. Dua Monas?

3. Seberapa besar pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual pada PD. Dua

berdasar pesanan, proses pengumpulan

Kerangka Pemikiran Pada informasi biaya terdapat informasi yang

berupa

Monas?

akuntansi

biaya,

yang

biaya produksinya dapat dilakukan dengan menggunakan

metode

harga

pokok

objeknya hanya terbatas pada transaksi

pesanan. Dengan sistem ini, pada setiap

keuangan

biaya.

akhir periode, total biaya produksi yang

Menurut Mulyadi (2005:7), ”akuntansi

terjadi dibagi dengan unit produk yang

biaya

dihasilkan,

yang

menyangkut

adalah

proses

pencatatan,

sehingga

diketahui

biaya

penggolongan, peringkasan, dan penyajian

produksi per unit yang terdiri dari biaya

biaya pembuatan dan penjualan produk

bahan baku per unit, biaya tenaga kerja

atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta

langsung per unit, dan biaya overhead

penafsiran terhadapnya”.

pabrik per unit. Sementara harga pokok

Biaya yang dikeluarkan harus dicatat

produksi menurut Hansen dan Mowen

dan digolongkan sedemikian rupa sehingga

(1999:49) mengemukakan bahwa, ”harga

memungkinkan penentuan harga pokok

pokok produksi mencerminkan total biaya

secara teliti. Menurut Krismiaji (2002:41)

barang yang diselesaikan selama periode

menjelaskan bahwa ”penentuan harga

berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke

pokok produk adalah proses pembebanan

barang yang diselesaikan adalah biaya

biaya

manufaktur bahan langsung, tenaga kerja

produksi

kepada

produk

yang

dibuat”.

langsung, dan overhead”.

Biaya produksi merupakan biaya-biaya

Sedangkan harga pokok pesanan itu

yang dikeluarkan untuk mengolah bahan

sendiri menurut Blocher, Chen, dan Lin

baku menjadi sebuah produk, sedangkan

yang

biaya non produksi merupakan biaya-biaya

(2001:552) merupakan sistem penentuan

yang

biaya produk yang mengakumulasikan dan

dikeluarkan

di

luar

kegiatan

produksi, seperti biaya pemasaran dan administrasi umum. Metode pengumpulan biaya produksi

diterjemahkan

oleh

Ambarriani

membebankan biaya ke pesanan tertentu. Dimana

dalam

produksinya

perusahaan

berdasarkan

yang

pesanan,

harus sesuai dengan sifat dan karateristik

Mulyadi (2005 : 39) mengemukakan

produksi perusahaan, untuk perusahaan

bahwa

yang memproduksi barang atau jasanya

bermanfaat bagi manajemen untuk :

harga

pokok

per

pesanan

1. Menentukan harga jual produk yang akan dibebankan kepada konsumen. 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

4. Kepemimpinan

kualitas

produk

(product quality leadership) b. Strategi bauran pemasaran c. Biaya

3. Memantau realisasi biaya produksi.

d. Pertimbangan-pertimbangan

4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.

organisasional

5. Menentukan harga pokok persediaan

Sedangkan faktor-faktor eksternal yang

produk jadi dan produk dalam proses

mempengaruhi keputusan penetapan harga

yang disajikan dalam neraca.

adalah :

Harga jual menurut Supriyono (2001 :

a. Pasar dan permintaan

314) adalah, ”Harga jual merupakan

b. Persaingan

jumlah moneter yang dibebankan oleh

c. Persepsi konsumen terhadap harga dan

suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. Harga

jual

nilai d. Menganalisis

hubungan

harga

permintaan yang

ditetapkan

oleh

e. Elastisitas permintaan terhadap harga

manajemen harus dapat menutup seluruh

f. Biaya, harga, dan tawaran pesaing

biaya

g. Faktor-faktor eksternal lain.”

yang

telah

dikeluarkan

dalam

menghasilkan suatu produk atau jasa yang

Satu-satunya faktor yang mempunyai

dijual di pasar ditambah dengan laba yang

kepastian relatif tinggi yang berpengaruh

diinginkan perusahaan. Menurut Kotler

dalam penentuan harga jual adalah biaya,

dan Armstrong (2003:430) faktor-faktor

diamana biaya merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penetapan harga jual

internal

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan

sepenuhnya

faktor-faktor eksternal.

memberikan batas bawah suatu harga jual

”Faktor-faktor

internal

yang oleh

dapat

dikendalikan

manajemen.

Baiaya

yang

harus ditentukan. Harga jual merupakan

mempengaruhi keputusan penetapan harga.

salah satu faktor yang mempengaruhi

a. Tujuan Pemasaran

keputusan konsumen untuk membeli suatu

1. Kelangsungan hidup (survival)

produk, dengan dasar ada keseimbangan

2. Maksimilisasi laba sekarang (current

antara alasan dalam menetapkan harga jual

profit maximization) 3. Kepemimpinan pangsa pasar (market share leadership)

dengan kualitas produksinya. Perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan

dengan

benar,

dapat

memberikan gambaran bagi manajemen

dalam

membuat

mengenai

keputusan

penetapan

terutama

harga

jual.

Kecenderungan tingginya harga pokok

meningkat. Harga jual yang ditetapkan diharapkan

mampu

mendatangkan

keuntungan bagi perusahaan.

produksi maka harga jual pun akan

Harga Jual

Harga Pokok Produksi 1. Biaya Bahan Baku per unit 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung per unit 3. Biaya Overhead Pabrik per unit

Gambar Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan

Metode Penelitian Metode Penelitian Yang Digunakan Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif

penelitian

ini

assosiatif,

dimana

“Penelitian

yang

penelitian

mencatat,

untuk

melukiskan,

menganalisa

dan

eksplanasinya,

merupakan

penelitian

menurut

Sugiyono

(2007:11) mengemukakan bahwa:

analisis, dengan pendekatan studi kasus bertujuan

tingkat

mengetahui

asosiatif yang

merupakan

bertujuan

hubungan

antara

untuk dua

menginterprestasikan kondisi-kondisi yang

variabel atau lebih. Dengan penelitian

saat ini terjadi pada suatu objek penelitian.

ini maka akan dapat dibangun suatu

Deskriptif analisis adalah suatu metode

teori

dalam meneliti status kelompok manusia,

menjelaskan,

suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

mengontrol suatu gejala”.

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa

Metode studi kasus yaitu penelitian

pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

tentang status subjek penelitian yang

deskriptif ini adalah untuk membuat

berkenaan dengan suatu fase spesifik atau

deskripsi, gambaran atau lukisan secara

khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan

sistematis, faktual, dan akurat mengenai

dari studi kasus adalah untuk memberikan

fakta-fakta,

hubungan

gambaran secara mendetail tentang latar

diselidiki.

belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter

sifat-sifat

antarfenomena

serta

yang

(Mohammad Nazir, 2003 : 54).

yang

dapat

berfungsi

untuk

meramalkan,

dan

yang khas dari kasus, ataupun status dari

individu, yang kemudian dari sifat-sifat

Paradigma penelitian yang digunakan

khas di atas akan jadikan suatu hal yang

dalam penelitian ini adalah paradigma

bersifat umum. (Mohammad Nazir, 2003 :

sederhana karena dalam penelitian ini

57).

terdiri atas satu variabel independen dan

Untuk

mengetahui

pengaruh

harga

pokok produksi terhadap harga jual, maka

satu

variable

dependen,

yang

dapat

digambarkan sebagai berikut :

diperlukan sejumlah data yang mendukung

Y

X

penelitian tersebut. Data tersebut akan dianalisis melalui uji normalitas untuk menentukan

apakah

sampel

ε Gambar 3.3

data

Paradigma Penelitian

berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini penulis menggunakan salah

Keterangan :

satu metode uji normalitas Kolmogorov-

X

= Harga Pokok Produksi (Variabel Independen)

Smirnov. Sementara

untuk

memastikan

ada

tidaknya pengaruh harga pokok produksi

Y

= Harga Jual (Variabel Dependen)

ε

= Faktor lain yang tidak diteliti

Selanjutnya penulis melakukan analisis

terhadap harga jual maka akan dilakukan

data

dengan menggunakan Korelasi Pearson

deskriptif kualitatif dalam hal ini penulis

Product

menganalisis data yang diperoleh dari

Moment

dan

Koefisien

dengan

menggunakan

analisis

determinasi. Sedangkan untuk pengujian

perusahaan

tingkat signifikan digunakan uji t.

produksi per unit dan harga jual per unit

mengenai

harga

pokok

dari produk langseng dan dandang. Data Teknik Analisis Data

tersebut

Menurut Mohammad Nazir (2003 :

normalitas

akan

dianalisis

untuk

melalui

menentukan

uji

apakah

358), mengemukakan bahwa analisis data

sampel data tersebut berdistribusi normal

adalah mengelompokkan, membuat suatu

atau tidak, dalam penelitian ini penulis

urutan,

menggunakan

memanipulasi,

menyingkatkan

data

sehingga

serta mudah

untuk dibaca. Data yang telah terkumpul kemudian

dianalisis

normalitas

salah

dengan

satu uji

metode

uji

Kolomogorov-

Smirnov.

dengan

Sedangkan dari data yang telah

memperhatikan kriteria-kriteria yang telah

dikumpulkan akan diperoleh dan dianalisis

ditentukan menurut teori dan fakta yang

untuk pengujian hipotesis dengan :

ada di lapangan.

1. Analisis Korelasi

Teknik

analisis

yang

variabel X turun maka variabel Y akan

digunakan dalam penelitian ini adalah

turun. Sedangkan apabila koefisien

analisis

korelasi bertanda negatif, maka korelasi

korelasi

korelasi

product

moment.

Teknik korelasi ini digunakan untuk

antara

mencari hubungan dan membuktikan

terbalik, artinya apabila variabel X naik

hipotesis hubungan dua variabel bila

maka varaibel Y turun dan apabila

data kedua variabel berbentuk interval

variabel X turun maka variabel Y akan

atau rasio dan data dari dua variabel

naik.

atau lebih adalah sama (Sugiyono,

Untuk dapat memberikan penafsiran

2006: 212). Analisis ini digunakan

terhadap

untuk

diperoleh

mengetahui

besaran

derajat

kedua

variabel

koefisien

korelasi

yang

hasil

perhitungan

korelasi antara variabel X dalam hal ini

tersebut, maka dapat

dilihat pada

harga pokok produksi dan variabel Y

ketentuan sebagai berikut :

dalam hal ini harga jual. Derajat hubungan ini dinyatakan dalam angka koefisien korelasi yang diberi lambing r, atau dapat juga dihitung dengan rumus sebagai berikut:

dari

berbanding

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00

Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

2. Koefisien (Sugiyono, Determinasi 2010 : 276) Keterangan : n

= Waktu Periode

r

=

Koefisien

Merupakan nilai Korelasi

antara

korelasi

pengkuadratan (

.

Analisis

dan ini

digunakan untuk mengetahui besarnya

variabel X dan variabel Y

pengaruh antara variabel X (harga

X

= Harga Pokok Produksi

pokok produksi) dan variabel Y (harga

Y

= Harga Jual

jual), dimana dalam penggunaannya

Koefisien

korelasi

r

menunjukkan

koefisien determinasi ini dinyatakan

derajat antara X dan Y, nilai dari

dalam prosentase, atau dapat juga

koefisien korelasi yang diterima harus

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

berkisar antara negatif dan positif. Apabila koefisien korelasi positif, maka

Keterangan :

korelasi antara kedua variabel searah,

Kd = Koefisien Determinasi

artinya apabila variabel X naik maka variabel Y akan naik, dan apabila

=

Koefisien

Korelasi

Langkah-langkah pengujian hipotesis : a. Hipotesis Operasional

dikuadratkan

Harga pokok produksi tidak

3. Pengujian Hipotesis Untuk

menguji

hipotesis

yang

berpengaruh positif terhadap harga jual Harga

penulis telah rumuskan, data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji t. Uji t ini dilakukan untuk mengukur

pokok

produksi

berpengaruh positif terhadap harga jual b. Penetapan tingkat signifikan

koefisien

Tingkat keyakinan yang digunakan

variabel dependen terhadap variabel

dalam penelitian ini adalah 95% dengan

independen.

taraf nyata 5% (α = 0,05). Hal ini sering

Dengan menggunakan rumus sebagai

digunakan dalam ilmu sosial yang

berikut :

menunjukkan

tingkat

signifikan

dari

kedua

variabel

mempunyai korelasi yang cukup nyata. (Sugiyono, 2010: 250) c. Kaidah Keputusan

t= Keterangan :

1) Terima Ho jika –t α < thitumg < t α

t

= hasil hitung dari

2) Tolak Ha jika thitung < -t α atau thitung >

r

= koefisien korelasi



n-2 = Derajat kebebasan = Koefisien determinasi n

= Waktu/ jumlah sampel

Hasil Penelitian Deskripsi Harga Pokok Produksi Pada PD. Dua Monas

Tahun BBB/Unit 2005 Rp. 11.000 2006 Rp. 11.650 2007 Rp. 12.100 2008 Rp. 12.250 2009 Rp. 12.450 2010 Rp. 12.800 2011 Rp. 13.000 Sumber : PD. Dua Monas

PD. Dua Monas Harga Pokok Produksi Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Langseng BTKL/Unit BOP/Unit Rp. 6.300 Rp. 1.626 Rp. 7.146 Rp. 1.719 Rp. 7.665 Rp. 1.827 Rp. 8.068 Rp. 1.783 Rp. 8.022 Rp. 1.827 Rp. 8.012 Rp. 1.866 Rp. 8.400 Rp. 1.966

HP Produksi/Unit Rp. 18.926 Rp. 20.515 Rp. 21.592 Rp. 22.102 Rp. 22.299 Rp. 22.678 Rp. 23.366

PD. Dua Monas Harga Pokok Produksi Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Langseng Tahun HP Produksi/Unit Peningkatan/Penurunan 2005 Rp. 18.926 2006 Rp. 20.515 Rp. 1.589 2007 Rp. 21.592 Rp. 1.077 2008 Rp. 22.102 Rp. 510 2009 Rp. 22.299 Rp. 197 2010 Rp. 22.678 Rp. 379 2011 Rp. 23.366 Rp. 688 Sumber : PD. Dua Monas

Berdasarkan data pada tabel dapat

tahun 2008, harga pokok produksi per unit

diketahui bahwa harga pokok produksi per

mengalami peningkatan sebesar Rp. 576

unit untuk produk langseng adalah sebesar

menjadi Rp. 22.156 atau 2,67% dari tahun

Rp. 18.950 untuk tahun 2005 dan selalu

sebelumnya. Hal ini disebabkan kembali

meningkat pada tiap tahunnya.

oleh naiknya harga bahan baku yang

Pada tahun 2006 harga pokok produksi

digunakan untuk proses produksi dan upah

per unit naik sebesar Rp. 1.593 atau 8,41%

karyawan, namun kenaikan tersebut tidak

menjadi

tahun

diikuti dengan jumlah permintaan produk

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh

langseng yang diharapkan, karena pada

adanya kenaikan harga bahan baku yang

periode ini jumlah permintaan produk

digunakan untuk proses produksi dan

tersebut kembali mengalami penurunan.

kenaikan

upah

overhead

pabrik

Rp.

20.543

dari

pegawai

serta

biaya

Pada tahun 2009, harga pokok produksi

yang

diikuti

oleh

per unit mengalami peningkatan sebesar

meningkatnya jumlah permintaan terhadap

Rp. 184 atau 0,83% menjadi Rp. 22.340

produk langseng pada periode tersebut.

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

Pada tahun 2007, harga pokok produksi

oleh adanya kenaikan harga bahan baku

per unit meningkat sebesar Rp. 1.037

yang digunakan untuk proses produksi

menjadi Rp. 21.580 atau 5,05% dari tahun

serta kenaikan upah pegawai, dimana pada

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh

periode ini kenaikan-kenaikan tersebut

naiknya harga bahan baku yang digunakan

diikuti juga oleh kembali meningkatnya

untuk proses produksi serta upah pegawai.

jumlah

Akan tetapi volume produksi untuk produk

langseng.Kemudian pada tahun 2010,

langseng

ini

harga pokok produksi per unit naik sebesar

mengalami penurunan, yang disebabkan

Rp. 392 atau 1,76% menjadi Rp. 22.732

oleh

permintaan

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

konsumen terhadap produk langseng. Pada

kembali oleh naiknya harga bahan baku

tersebut

menurunnya

pada

jumlah

periode

permintaan

terhadap

produk

yang digunakan yang diikuti dengan

oleh adanya kenaikan harga bahan baku

kenaikan upah pegawai. Kenaikan tersebut

yang digunakan dalam proses produksi

memiliki dampak yang positif terhadap

serta kenaikan upah karyawan, akan tetapi

kualitas produk yang dihasilkan, dimana

kenaikan harga pokok produksi per unit

jumlah permintaan produk langseng pada

untuk produk langseng pada periode ini

periode ini mengalami peningkatan.Pada

tidak diikuti dengan kenaikan jumlah

tahun tahun 2011, harga pokok produksi

permintaan

per unit mengalami peningkatan sebesar

karena jumlah permintaan yang terjadi

Rp. 618 atau 2,72% menjadi Rp. 23.350

pada periode ini kembali mengalami

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

penurunan.

PD. Dua Monas Harga Pokok Produksi Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Dandang BTKL/Unit BOP/Unit Rp. 5.548 Rp. 1.552 Rp. 5.600 Rp. 1.587 Rp. 5.740 Rp. 1.610 Rp. 5.950 Rp. 1.621 Rp. 5.983 Rp. 1.685 Rp. 6.475 Rp. 1.776 Rp. 6.738 Rp. 1.853

Tahun BBB/Unit 2005 Rp. 13.450 2006 Rp. 13.750 2007 Rp. 13.810 2008 Rp. 14.010 2009 Rp. 14.173 2010 Rp. 14.700 2011 Rp. 15.000 Sumber : PD. Dua Monas

terhadap

produk

tersebut,

HP Produksi/Unit Rp. 20.549 Rp. 20.937 Rp. 21.160 Rp. 21.581 Rp. 21.841 Rp. 22.951 Rp. 23.590

PD. Dua Monas Harga Pokok Produksi Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Dandang Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

HP Produksi/Unit Rp. 20.549 Rp. 20.937 Rp. 21.160 Rp. 21.581 Rp. 21.841 Rp. 22.951 Rp. 23.590

Peningkatan/Penurunan Rp. 388 Rp. 223 Rp. 421 Rp. 260 Rp. 1.110 Rp. 639

Sumber : PD. Dua Monas

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat

diketahui

bahwa

harga

Pada tahun 2006 harga pokok produksi

pokok

naik sebesar Rp. 388 atau 1,89% menjadi

produksi per unit untuk produk dandang

Rp. 20.937 dari tahun sebelumnya. Hal ini

adalah sebesar Rp. 20.549 untuk tahun

disebabkan oleh naiknya harga bahan baku

2005 dan selalu meningkat pada tiap

yang digunakan dalam proses produksi dan

tahunnya.

kenaikan upah pegawai.

Pada tahun 2007, harga pokok produksi

pada tahun 2009, harga pokok produksi

per unit meningkat sebesar Rp. 223

per unit mengalami peningkatan sebesar

menjadi Rp. 21.160 atau 1,07% dari tahun

Rp. 260 atau 1,20% menjadi Rp. 22.299

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

adanya kenaikan harga bahan baku yang

oleh naiknya harga bahan baku serta

digunakan dan kenaikan upah pegawai

adanya kenaikan upah pegawai guna

dalam melakukan proses produksi. Namun

mempertahankan kualitas produk yang

kenaikan tersebut tidak diikuti dengan

dihasilkan. Kemudian pada tahun 2010,

naiknya jumlah permintaan konsumen

harga pokok produksi per unit naik sebesar

terhadap produk dandang, karena pada

Rp. 1.110 atau 4,84% menjadi Rp. 22.951

periode ini jumlah permintaan terhadap

dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

produk dandang mengalami penurunan.

oleh kembali naiknya harga bahan baku

Pada tahun 2008, harga pokok produksi

yang digunakan dalam proses produksi,

per unit mengalami peningkatan sebesar

serta kembali naiknya upah pegawai,

Rp. 421 menjadi Rp. 21.581 atau 1,99%

dimana

dari

dimaksudkan

tahun

sebelumnya.

Hal

ini

kenaikan untuk

upah

pegawai

menjaga

kualitas

dikarenakan adanya kenaikan harga bahan

produk yang dihasilkan. Sedangkan pada

baku yang terjadi yang digunakan dalam

tahun berikutnya yaitu tahun 2011, harga

proses produksi serta adanya kenaikan

pokok

upah pegawai. Kenaikan-kenaikan yang

peningkatan sebesar Rp. 639 atau 2,78%

terjadi

menjadi

terhadap

pada

periode

jumlah

ini

Rp.

per

unit

23.590

mengalami

dari

tahun

terhadap

sebelumnya. Hal ini disebabkan juga oleh

produk dandang, dimana kualitas dari

naiknya harga bahan baku yang digunakan,

produk

dihasilkan

serta kenaikan upah pegawai. Dimana

permintaan

kenaikan upah pegawai ini bertujuan untuk

terhadap produk dandang tersebut. Hal ini

mempertahankan kualitas produk yang

dapat diketahui dari jumlah permintaan

dihasilkan,

terhadap produk dandang yang pada

meningkatkan jumlah permintaan terhadap

periode ini mengalami peningkatan Lalu

produk dandang tersebut.

dandang

mempengaruhi

permintaan

berdampak

produksi

yang jumlah

sehingga

mampu

Deskripsi Harga Jual PD. Dua Monas

Tahun Harga Per Unit 2005 Rp. 23.000 2006 Rp. 23.900 2007 Rp. 26.200 2008 Rp. 26.700 2009 Rp. 27.300 2010 Rp. 28.200 2011 Rp. 30.000 Sumber : PD. Dua Monas

PD. Dua Monas Harga Jual Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Langseng Peningkatan/Penurunan Rp. 900 Rp. 2.300 Rp. 500 Rp. 600 Rp. 900 Rp. 1.800

Dari data tabel di atas dapat diketahui

500 menjadi Rp. 26.700 atau 1,91% dari

bahwa harga jual untuk produk langseng

tahun sebelumnya. Lalu pada tahun 2009,

mengalami kenaikan pada tiap tahunnya.

harga jual per unit meningkat sebesar Rp.

Untuk tahun 2005, harga jual produk per

600 menjadi Rp. 27.300 atau 2,25% dari

unit sebesar Rp. 23.000. Pada tahun 2006,

tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun

harga jual mengalami peningkatan sebesar

2010, harga jual mengalami peningkatan

Rp. 900 menjadi Rp. 23.900 atau 3,91%

sebesar Rp. 900 menjadi Rp. 28.200 atau

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007,

3,31% dari tahun sebelumnya. Sedangkan

harga jual per unit mengalami peningkatan

pada tahun berikutnya yaitu tahun 2011,

sebesar Rp. 2.300 menjadi Rp. 26.200 atau

harga jual per unit mengalami peningkatan

9,62% dari tahun sebelumnya. Pada tahun

sebesar Rp. 1.800 menjadi Rp. 30.000 atau

2008, harga jual per unit naik sebesar Rp.

6,38 % dari tahun sebelumnya.

Tahun Harga Per Unit 2005 Rp. 24.250 2006 Rp. 24.750 2007 Rp. 25.800 2008 Rp. 27.000 2009 Rp. 27.500 2010 Rp. 28.500 2011 Rp. 30.500 Sumber : PD. Dua Monas

PD. Dua Monas Harga Jual Per Unit 2005 s.d 2011 Produk Dandang Peningkatan/Penurunan Rp. 500 Rp. 1.050 Rp. 1.200 Rp. 500 Rp. 1.000 Rp. 2.000

Dari data tabel tersebut dapat diketahui

harga jual mengalami peningkatan sebesar

bahwa harga jual untuk produk dandang

Rp. 500 menjadi Rp. 24.750 atau 2,06%

mengalami kenaikan pada tiap tahunnya.

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007,

Untuk tahun 2005, harga jual produk per

harga jual per unit mengalami peningkatan

unit sebesar Rp. 24.250. Pada tahun 2006,

sebesar Rp. 1.050 menjadi Rp. 25.800 atau

4,24% dari tahun sebelumnya. Pada tahun

2.000 menjadi Rp. 30.500 atau 7,02% dari

2008, harga jual per unit meningkat

tahun sebelumnya.

sebesar Rp. 1.200 menjadi Rp. 27.000 atau

Berdasarkan tabel 4.5 dan tabel 4.6,

4,65% dari tahun sebelumnya. Lalu pada

bahwa harga jual dari produk langseng dan

tahun 2009, harga jual per unit meningkat

produk

sebesar Rp. 500 menjadi Rp. 27.500 atau

mengalami kenaikan, hal ini bertujuan

1,85% dari tahun sebelumnya. Kemudian

untuk menutup seluruh biaya yang telah

pada tahun 2010, harga jual mengalami

dikeluarkan dalam proses produksi kedua

peningkatan sebesar Rp. 1.000 menjadi

produk tersebut, dimana kenaikan tersebut

Rp.

28.500

3,64%

tiap

tahunnya

dari

tahun

dilihat berdasarkan terus naiknya harga

pada

tahun

pokok produksi per unit kedua produk

berikutnya yaitu tahun 2011, harga jual per

yang disebabkan oleh naiknya harga bahan

unit mengalami peningkatan sebesar Rp.

baku serta upah pegawai pada setiap

sebelumnya.

atau

dandang pada

Sedangkan

periodenya. Pengaruh Harga Pokok Produksi

untuk kedua produk yaitu produk langseng

Terhadap Harga Jual

dan produk dandang dengan SPSS Versi

Berikut ini merupakan hasil uji normalitas

16.0 dari data pada tabel :

menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N

HPP

HJ

14

14

Normal Parametersa

Mean

9.9850

10.1886

Std. Deviation Absolute

.05906

.08448

Most Extreme Differences

.109

.082

Positive Negative

.075 -.109.408 .996

.077 -.082.306 1.000

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS V.16 Hasil uji normalitas menggunakan uji

variabel, yaitu harga pokok produksi

Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS versi

sebesar 0.996 dan harga jual sebesar 1.000.

16.0

Asymptotic

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua

Significance (2-tailed) dari masing-masing

variabel tersebut berdistribusi normal. dan

diperoleh

nilai

selanjutnya dapat dilakukan pengujian

korelasi Pearson Product Moment.

hipotesis dengan menggunakan analisis Pengaruh Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual SPSS Versi 16.0. Berikut hasil perhitungan

Analisis Korelasi Analisis

korelasi

yang

digunakan

koefisien korelasi :

adalah analisis korelasi Product Moment. Dalam penelitian ini, koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan aplikasi Korelasi Pearson Product Moment Correlations HPP

Pearson Correlation

HPP

HJ

1

.965**

Sig. (1-tailed) HJ

.000

N

14

14

Pearson Correlation

.965**

1

Sig. (1-tailed)

.000

N

14

14

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Sumber : Hasil Pengolahan SPSS V.16 Besar hubungan antara variabel harga Analisis Koefisien Determinasi pokok produksi dengan harga jual yang

Koefisien

determinasi

dipergunakan

dihitung dengan koefisien korelasi adalah

untuk mengetahui berapa persen besarnya

0.965, hal ini menunjukkan hubungan

pengaruh variabel bebas (X) terhadap

yang sangat kuat antara harga pokok

variabel

produksi dengan harga jual. Tingkat

dilakukan dengan mengkuadratkan nilai

signifikansi koefisien korelasi satu sisi

koefisien korelasi product moment (r) dan

diukur dari probabilitas menghasilkan

dikalikan dengan 100%.

terikat

(Y).

Perhitungannya

0.000, karena probabilitas jauh di bawah 0,05 maka korelasi antara harga pokok produksi dengan harga jual sangat nyata. Koefisien Determinasi Model Summary Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.965a

.931

.926

.02302

a. Predictors: (Constant), HPP

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS V.16

Angka

R

Square

atau

Koefisien

lain yang terlepas dari pengamatan penulis

Determinasi sebesar 0.931, angka ini

adalah sebesar 100% - 93,1% = 6,9%

didapat

Pengujian Hipotesis

dari

pengkuadratan

koefisien

korelasi, atau 0.965 x 0.965 = 0.931,

Uji t dilakukan untuk mengukur tingkat

karena nilai koefisien penentu (Kd) berada

signifikansi

dari

koefisien

variabel

diantara 0 dan 1 (0 ttabel. Dengan demikian,

hipotesis dalam penelitian ini yaitu harga

hipotesi nol (Ho) ditolak atau hipotesis

pokok produksi memiliki pengaruh positif

alternatif (Ha) diterima. Pada tingkat

terhadap harga jual pada PD. Dua Monas

keyakinan 95% maka dapat diketahui

tahun 2005 sampai dengan 2011 diterima.

bahwa harga pokok produksi berpengaruh Simpulan Dan Saran

ditambah mark-up yang diinginkan. Hal

Simpulan

ini terbukti dengan dipenuhinya semua

Berdasarkan hasil penelitian serta

unsur-unsur

dari

kriteria

yang

pembahasan mengenai pengaruh harga

ditetapkan, yaitu biaya bahan baku,

pokok produksi terhadap harga jual pada

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

PD. Dua Monas, maka dapat disimpulkan

overhead pabrik yang telah memadai

sebagai berikut :

dan

1. Harga pokok produksi pada PD. Dua

Harga jual produk langseng dan produk

Monas pada periode tahun 2005 sampai

dandang pada PD. Dua Monas tahun

dengan 2011 yang diukur dengan harga

2005 sampai dengan 2011 mengalami

pokok produksi per unit yang terdiri

kenaikan pada tiap tahunnya. Harga jual

dari biaya bahan baku per unit, biaya

per unit untuk kedua produk tersebut

tenaga kerja langsung per unit, dan

mengalami

biaya

overhead

mengalami

pabrik

kenaikan

diterapkan

dalam

kenaikan

perusahaan.

pada

kisaran

per

unit

1,82% sampai dengan 8,78%. Hal ini

pada

tiap

menggambarkan

bahwa

perusahaan

tahunnya. Dimana untuk harga pokok

cenderung mampu untuk menentukan

produksi per unit untuk kedua produk

harga

tersebut

kebutuhan

cenderung

mengalami

jual

yang

sesuai

perusahaan

dengan

untuk

tetap

peningkatan tiap tahunnya yaitu pada

menghasilkan laba, walaupun faktor

kisaran 0,82% sampai dengan 7,76%.

penentu harga jual selain biaya masih

Hal ini menggambarkan bahwa PD.

sangat perlu untuk diperhatikan.

Dua Monas membutuhkan informasi

3. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya

yang akurat mengenai biaya-biaya yang

koefisien determinasi yang menyatakan

akan dikeluarkan pada proses produksi.

bahwa

2. Harga jual pada PD. Dua Monas, didasarkan pada harga pokok produksi

harga

pokok

produksi

berpengaruh positif terhadap harga jual.

peningkatan

Saran Setelah

melakukan

penelitian

kualitas,

karena

dan

peningkatan upah pegawai setiap

membahas mengenai hasil penelitian pada

tahunnya tidak selalu diikuti dengan

PD. Dua Monas, maka diperoleh saran

naiknya jumlah permintaan kedua

sebagai berikut :

produk tersebut, bahkan pada tahun-

1. Bagi perusahaan

tahun tertentu jumlah permintaan

- Jika dilihat dari infomasi mengenai harga pokok produksi yang ada pada perusahaan,

dimana

terjadinya

kedua

produk

tersebut

sempat

mengalami penurunan. 2. Bagi Peneliti Lain

kenaikan harga pokok produksi per

Untuk peneliti lain yang tertarik untuk

unit pada tiap tahunnya untuk kedua

meneliti maupun mengkaji lebih dalam

produk tersebut yang disebabkan

mengenai masalah harga jual, dapat

oleh kenaikan harga bahan baku,

diteliti dan dikaji tidak hanya didasrkan

maka perusahaan harus membuat

pada harga pokok produksi dengan

anggaran yang lebih besar untuk

metode harga pokok pesanan saja, dan

pembelian bahan baku dalam jumlah

dapat menggunakan objek yang lebih

yang besar, hal ini dilakukan untuk

luas, tidak hanya

mengurangi resiko kenaikan harga

perusahaan manufaktur.

bahan

baku

pada

pada kelompok

tahun-tahun

berikutnya. - Perusahaan perlu meninjau ulang kembali mengenai kenaikan upah pegawai yang dimaksudkan untuk DAFTAR PUSTAKA Aria Adhipranata. 2009. Pengaruh Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual PT. Dynaplast Tbk. http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=1768 Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2001. Manajemen Biaya, Buku Dua. A. Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat. Fitriyana Agustian. 2009. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Jual. Studi kasus pada perusahaan Minyak Gosok Walikukun, Tasikmalaya. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Grifin W. Ricky dan Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis. Benyamin Molan. Jakarta : Prenhallindo. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 1999. Akuntansi Manajemen, Jilid Satu, Edisi Keempat. Ancella A. Hermawan. Jakarta : Erlangga Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan George Foster. 2005. Akuntansi Biaya (Penekanan Manajerial), Edisi Kesebelas, Jilid Satu. Desi Adhariani. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Yogyakarta : BPFE Irman Firmansyah. 2008. Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap Harga Pokok Produksi dan Dampaknya Terhadap Harga Jual. Studi Kasus pada UD. Harapan Makaroni Dua Saudara Top Ciamis. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Krismiaji. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Amd YKPN. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jilid Satu. Alexander Sendoro. Jakarta : Indeks Gramedia Group. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP Akademi Manajemen Perusahaan. . 2001. Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat, dan Rekayasa). Edisi III. Jakarta : Salemba Empat. Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya (Conventional Costing, Just In Time, dan Activity Based Costing). Bandung. PT. Refka Aditama. Mohammad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nani Suryani. 2005. Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Jual. Studi kasus pada perusahaan Mebeul Budi Family, Ciamis. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Shopy Rahmawati. 2009. Pengaruh Metode Harga Pokok Pesanan Terhadap Harga Jual. Studi kasus pada Mebeul Nineung Cikoneng, Ciamis. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelimabelas. Bandung : CV. Alfbeta. Supriyono. 2002. Manajemen Biaya (Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis). Yogyakarta : BPFE. . 2001. Akuntansi Manajemen (Proses Pengendalian Manajemen), Edisis Pertama. Yogyakarta. BPFE http://pemahamanhargapokok.blogspot.com/ diakses pada tanggal 15/10/2012 http://bugiargo.blogspot.com/2012/06/pengaruh-penentuan-harga-jual-dengan.html diakses pada tanggal 15/10/2012