kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Hasil t ... iklim
organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persaratan meraih gelar S1, Sarjana Ekonomi
Oleh NOFILIA FITRIANTI NIM : 105082002628
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1431 H/2010 M
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakutas Ekonomi dan Bisnis untuk memenuhi syarat-syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: NOFILIA FITRIANTI NIM : 105082002628
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. NIP: 195706171985031002
Rahmawati, SE. MM. NIP: 197708142006042003
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1431 H/2010 M
i
Hari ini Kamis Tanggal Tiga Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Nofilia Fitrianti dengan NIM: 105082002628 dengan judul skripsi ”PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI
SEBAGAI
VARIABEL
MODERATING”.
Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Juni 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Yessi Fitri, SE., MSi, Ak.
Fitri Damayanti, SE., MSi
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Azzam Jassin, Ak. MBA Penguji Ahli
ii
Hari ini Jum’at Tanggal Tiga Puluh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Nofilia Fitrianti dengan NIM: 105082002628 dengan judul skripsi ”PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI
SEBAGAI
VARIABEL
MODERATING”.
Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 30 Juli 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. Dosen Pembimbing I
Rahmawati, SE. MM. Dosen Pembimbing II
Dr. Amilin SE., MSi., Ak.
Rini, SE., MSi.
Dosen Penguji Ahli I
Dosen Penguji Ahli II
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP NOFILIA FITRIANTI, SE. Jenis Kelamin : Perempuan Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Februari 1987 Umur : 23 Tahun Status : Belum menikah Agama : Islam Alamat : Jl. HOS Cokroaminoto Gg. Langgar Kp. Poncol Kel. Cipadu RT 009/01 No. 36 Kec. Larangan Ciledug - Tangerang Banten 15155 Telepon : (021) 7323019, Mobile : 085691516659 E-mail :
[email protected] Pendidikan Terakhir : S1 Akuntansi Manajemen/Akuntansi IPK : 3,39
PENDIDIKAN FORMAL
2002 - 2005
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Raya, tamat 30 Juli 2010 SMK Negeri 43, Jakarta (Konsentrasi Akuntansi)
1999 - 2002
SLTP Negeri 110, Jakarta
1993 - 1999
SD Negeri Kreo IV, Tangerang
1991 - 1993
Taman Kanak-kanak Islam Alfiah Kreo, Tangerang
2005 - 2010
PENGALAMAN ORGANISASI 2009 - sekarang
Ketua Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009
2007 - 2008
Sekretaris Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009 Anggota Kepengurusan Organisasi
2006 - 2007
Anggota divisi pengembangan ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2005 - 2006
Anggota bidang Pendidikan dan Kerohanian Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009
2004 - 2005
OSIS SMK Negeri 43 Jakarta
2003 - 2005
ROHIS SMK Negeri 43 Jakarta
iv
THE INFLUENCE TO BUDGET PARTICIPATION TO PERFORMANCE MANAGERIAL WITH THE STYLE OF LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL CLIMATE AS A MODERATING VARIABLE (Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
By : Nofilia Fitrianti ABSTRACT
The purposes this research are to get evidences influence budgetary participation to managerial performance with of leadership style and organizational climate as a moderating variable. Primary data used in this research was obtained from distribution questionnaires to instititution Department of National Education RI (Depdiknas RI) DKI Jakarta and Tangerang City. The questionnaires send to 100 respondent. Data was collected processed by using multiple regression with interaction test. The result from this research obtained t value equal to 5.492 in 0.000 with the level of significance smaller than 0.05 which mean, in test the influence of budget participation and managerial performance has the effect of a significant. At the time,of budget participation interact with leadership style and organizational climate as a moderating variable to obtained the results t value each - 2.263 and - 2.104 on the level significance respectively for 0.027 and 0.039, which means less than 0.05. In the other words that interact budget participation with leadership style and organizational climate provide a significant impact on managerial performance.
Key Words: Budget Participation, Managerial Performance, Leadership Style and Climate Organizational
v
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Study in the instititution Department of National Education RI and Department of Education Tangerang City)
Oleh : Nofilia Fitrianti ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner ke instansi Departemen Pendidikan Nasional RI (Depdiknas RI) DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Kuesioner yang dikirim sebanyak 100 buah. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi berganda dengan uji interaksi. Hasil dari penelitian ini memperoleh hasil t hitung sebesar 5.492 pada tinhgkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 yang menujukkan bahwa dalam pengujian pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial memiliki pengaruh yang signifikan. Pada saat partisipasi anggaran berinteraksi dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Hasil t hitung untuk masing-masing -2.263 dan -2.104 pada tingkat signifikansi masing-masing 0.027 dan 0.039, yang berarti lebih kecil dari 0.05. Dengan kata lain partisipasi anggaran yang berinteraksi dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kata Kunci:
Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial, Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi
vi
KATA PENGANTAR Alhamdulillah.... Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., Tuhan penguasa segala ilmu karena atas berkat rahman dan rahimNya penulis dapat menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW. beserta para keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah membawa umatnya dari zaman yang penuh dengan kegelapan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Pada saat kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada kedua orang tuaku yang tersayang Bapak Muhasan S.Pd dan Mamah Maliyah S. untuk semua pengorbanan, jerih payah, keikhlasan, cinta dan kasih sayang, perhatian, semangat juga kalimat do’a yang selalu terucap. Berapapun banyaknya ucapan terima kasih yang ananda ucapkan, tak akan dapat membayar apa yang sudah kalian lakukan, hanya do’a yang dapat ananda panjatkan. Adik-adikku tersayang, Istiani Maulida Hidayati (Ici) dan Rukyati Khairun Nisa (Anyies) terima kasih doa dan motivasinya, terus berjuang dan semangat, perjalanan masih panjang. Terus motivasi diri agar menjadi yang terbaik untuk diri sendiri. Terima kasih sudah menjadi adik-adik manis yang selalu mengisi warna-warni dalam keluarga kita. Selanjutnya, dengan tulus penulis haturkan ucapan terima kasih : 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya demi memberikan ilmu dan masukan yang berguna bagi penulis. 2. Ibu Rahmawati, SE. MM. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan sabar memberikan masukan-masukan dan pembelajaran yang berharga selama masa proses penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. selaku dekan beserta staf pembantu dekan (Pudek) 1 dan 2 fakultas ekonomi dan bisnis. 4. Bapak Afif Sulfa SE. Ak, MSi. selaku ketua jurusan akuntansi dan Ibu Yessi Fitri SE.Ak. MSi. selaku sekretaris jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis. 5. Bapak Dr. Amilin, SE., Msi., Ak. dan Ibu Rini, SE., Msi. selaku dosen penguji dalam ujian skripsi yang telah memberikan pembelajaran yang berharga demi terselesaikannya proses penyusunan skripsi ini. vii
6.
Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA, Ibu Yessi Fitri SE., Ak, MSi dan Ibu Fitri Damayanti, SE., Msi. selaku dosen penguji dalam ujian komprehensif yang telah memberikan masukan-masukan dan nasehat kepada penulis.
7.
Bapak dan Ibu para staf administrasi akademik, jurusan dan staf perpustakaan yang selama ini telah banyak membantu demi terselesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar Bapak (alm) H. Pungut dan (alm) Moh. Soleh atas doa dan semangat yang tiada hentinya kalian berikan kepada penulis. 9.
Teman-teman kelas Akuntansi A angkatan 2005 dan kelas Akuntansi Manajemen terima kasih banyak untuk pengalaman dan bagi-bagi ilmunya, jalan di depan masih panjang, mari sama-sama semangat berjuang. Spesial untuk Oma (partner yang tak terpisahkan), Ade, Teteh, Nenek, 0m&Tante, Budhe, dan Nyonya makasih atas motivasi, transferan ilmunya yang berharga, tentang belajar kehidupan, kematangan berpikir dan keteguhan hati...
10. Kepompong yang selalu setia menemani hari-hari penulis dengan doa, support, motivasi dan tausiyah kehidupan. Semoga cepat menyejajarkan langkah... Amin. 11. Teman-teman seperjuangan Ujian Skripsi: Dian, Mega serta Sukma juga Ujian Komprehensif: Fanny, Ida, Ela, Fahri, Rokhli dengan sedetik kebersamaan yang kita lalui, menuju gerbang keberhasilan kita bersama. 12. Semua pihak yang telah membantu membantu penulis demi tereselesaikannya skripsi ini, baik lewat do’a, semangat, motivasi, dukungannya. Semoga Allah SWT. yang akan memberikan buah kebajikan dari apa yang telah diberikan. Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, baik dalam pemahaman teori dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Namun demikian, penulis meyakini kiranya masih tersisa manfaat bagi pembacanya. Upaya perbaikan ke arah yang lebih baik menjadi tekad penulis, kritik dan sumbang saran sangat dihargai demi tercapainya karya ilmiah yang sempurna, penuh manfaat serta menjunjung tinggi kebenaran. Tangerang, 26 Juli 2010 Penulis
Nofilia Fitrianti viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ......................................................................................... i Lemabar Ujian Koprehnsif .............................................................................. ii Lembat Ujian Skripsi ....................................................................................... iii Daftar Riwayat Hidup...................................................................................... iv Abstract............................................................................................................. v Abstrak ............................................................................................................. vi Kata Pengantar................................................................................................. vii Daftar Isi ........................................................................................................... ix Daftar Tabel...................................................................................................... xii Daftar Gambar ................................................................................................ xiv Daftar Lampiran .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B.
Perumusan Masalah..................................................................... 7
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8 1. Tujuan Penelitian .............................................................. 8 2. Manfaat Penelitian ............................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Kajian Literatur ........................................................................... 10 1. Anggaran ......................................................................... 10 2. Partisipasi Anggaran ........................................................ 12 3. Kinerja Manajerial ........................................................... 15 4. Gaya Kepemimpinan........................................................ 18 5. Iklim Organisasi............................................................... 22
ix
B.
Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................... 26
C.
Keterkaitan Antar Variabel .......................................................... 30
D.
Kerangka Pemikiran .................................................................... 35
E.
Perumusan Hipotesis Penelitian ................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 38
B.
Metode Penentuan Sampel........................................................... 38
C.
Metode Pengumpulan Data.......................................................... 39 1. Pengumpulan Data Primer................................................ 39 2. Pengumpulan Data Sekunder ........................................... 40
D.
Metode Analisis Data .................................................................. 40 1. Uji Kualitas Data ............................................................. 41 a. Uji Validitas ................................................................ 41 b. Uji Reliabilitas ............................................................ 43 2. Uji Asumsi Klasik............................................................. 43 a. Uji Normalitas............................................................. 43 b. Uji Multikolinearitas ................................................... 44 c. Uji Heterokodasitas ..................................................... 45 4. Uji Hipotesis...................................................................... 46
E.
Operasional Variabel Penelitian................................................... 48
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 53
B.
Hasil Analisis .............................................................................. 55 1. Statistik Deskriptif ............................................................ 55 a. Deskriptif Demografi Responden ................................. 55 b. Statistik Deskriptif Variabel ......................................... 59 2. Uji Kualitas Data .............................................................. 61 a. Uji Validitas ................................................................. 61 b. Uji Reliabilitas ............................................................. 65 x
3. Uji Asumsi Klasik............................................................. 67 a. Uji Normalitas.............................................................. 67 b. Uji Multikolinearitas .................................................... 69 c. Uji Heterokodasitas ...................................................... 71 4. Pengujian Hipotesis .......................................................... 72 a. Hasil Uji Hipotesis 1 ................................................... 72 b. Hasil Uji Hipotesis 2 ................................................... 78 c. Hasil Uji Hipotesis 3 ................................................... 85 C.
Pembahasan................................................................................. 92
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan ................................................................................. 95
B.
Impilikasi .................................................................................... 96
C.
Keterbatasan................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 98 LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................. 101
xi
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu.....................................
3.1
Rincian Proses Penyebaran dan
26
Pengembalian Kuesioner ........................................................
33
3.2
Operasional Variabel Penelitian...............................................
40
4.1
Data Distribusi Kuesioner........................................................
54
4.2
Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner...................................................
55
4.3
Lama Bekerja Responden ........................................................
56
4.4
Jabatan Responden ..................................................................
57
4.5
Jenis Kelamin Responden........................................................
57
4.6
Usia Responden.......................................................................
58
4.7
Tingkat Pendidikan Terakhir ...................................................
59
4.8
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif .........................................
60
4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial.......................
58
4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran....................
62
4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap I)....
63
4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap II) ..
64
4.13
Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi ..........................
65
4.14
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas ..............................................
66
4.15
Hasil Pengujian Uji Normalitas ...............................................
68
xii
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
4.16
Hasil Pengujian Uji Multiokolinearitas ....................................
70
4.17
Hasil Uji Hipotesis 1 ............................................................
72
4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1..........................
73
4.19
Hasil Uji Statistik T Hipotesis 1............................................
75
4.20
Hasil Uji Statistik F Hipotesis 1............................................
76
4.21
Hasil Uji Hipotesis 2 ............................................................
78
4.22
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 2...........................
80
4.23
Hasil Uji Statistik T Hipotesis 2............................................
81
4.24
Hasil Uji Statistik F Hipotesis 2............................................
84
4.25
Hasil Uji Hipotesis 3 ............................................................
86
4.26
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 3..........................
87
4.27
Hasil Uji Statistik T Hipotesis 3............................................
89
4.28
Hasil Uji Statistik F Hipotesis 3............................................
90
4.28
Hasil Penelitian .......................................................................
92
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor 2.1
Keterangan
Halaman
Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial.....................................................
2.2
36
Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan gaya kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating....................................................
2.2
36
Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan iklim organisasi Sebagai Variabel Moderating....................................................
4.1
Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik P-Plot ......................................................
4.2
4.2
37
68
Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik histogram.................................................
69
Hasil Pengujian Uji Heterokadisitas .........................................
70
xiv
DAFTAR L AMPIRAN
Nomor Keterangan
Halaman
1
Lembar Kuesioner....................................................................
101
2
Data Hasil Penelitian Penyebaran Kuesioner .............................
105
3
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .....................................
108
4
Hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ....................................
116
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan sangat diperlukan pembiayaan. Agar tugas umum pemerintahan dan tugas umum pembangunan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara bermanfaat dibutuhkan dana yang memadai. Untuk itu, faktor penyusunan anggaran sangat mempengaruhi besar kecilnya penyediaan anggaran. Perolehan anggaran didasarkan pada usulan anggaran yang disusun berdasarkan kebutuhan rutin dan pembangunan. Proses penyusunan anggaran ini memerlukan adanya akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan keterbukaan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh uang publik. Pemerintah memiliki beberapa instansi pemerintahan yang bergerak dalam berbagai bidang. Departemen Pendidikan Nasional merupakan salah satu instansi yang mendapat tugas untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan, mengajukan usulan anggaran setiap tahun berdasarkan kebutuhan rutin dan pembangunan. Untuk menjaga agar pelayanan tersebut dapat tetap berlangsung diperlukan adanya penyusunan anggaran sebagai suatu prosese pengalokasian dana kegiatan publik agar tetap sesuai dengan fungsinya. Secara garis besar anggaran dana publik dapat berupa informasi kondisi keuangan yang isinya meliputi, pendapatan, belanja dan aktivitas yang dilakukan oleh instansi tersebut. 1
Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan dengan pengalokasian dana dari masyarakat. Pada sektor publik pendanaan organisasi berasal dari pajak dan retribusi, laba perusahaan milik daerah atau negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan (Sardjito dan Muthaher, 2007:2). Dalam proses pembuatan anggaran terdapat dua sistem yaitu, top down dan bottom up. Sebelum adanya perubahan sistem pembuatan anggaran yang mengharuskan
adanya
akuntabilitas
dalam
proses
pembuatan
dan
pelaporannya. Instansi pemerintah mengguankan sistem top down, dimana rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan/pemegang kuasa anggaran sehingga bawahan/pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang
telah
disusun.
Penerapan
sistem
ini
mengakibatkan
kinerja
bawahan/pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena atasan terlalu menuntut namun sumber daya pelaksana anggaran tidak mencukupi. Seringkali kuasa pembuat anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang diniliki oleh bawahan/pelaksana anggaran, sehingga memberikan target anggaran yang melebihi kemempuan pelaksana anggaran.
2
Berbeda dengan sisem Bottom Up yaitu dalam proses pembuatan anggaran dilakukan secara bersama-sama antara pemegang kuasa dan pelaksana anggaran. Hal ini dapat dilakukan sebagai sarana yang efektif dan efisien dalam pencapai tujuan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi manajemen maka sektor publik menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas, yaitu dengan menerapkan partisipasi anggaran (participatory budgeting). Melalui sistem ini, pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sub. bagiannya sehingga tercapai kesepakatan antara pemegang kuasa anggaran dengan pelaksana anggaran. Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan melibatkan, mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan peranan dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran, dimana anggaran senantiasa digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer (Leslie, 1992 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:2). Dalam proses penyusunan
anggaran,
sebaiknya
semua
tingkatan
manajemen
ikut
berpartisipasi (terlibat). Partisipasi dalam penyusunan anggaran melibatkan sumber daya manusia yang ada di dalam instansi atau organisasi tersebut. Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian pada masalah partisipasi anggaran, hal ini karena anggaran partsipatif dinilai 3
mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (murray, 1990 dalam Yuniarti dkk, 2007). Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam pendidikan akuntansi manajemen. Brownell (1982b) dalam Yuniarti dkk (2007) menyebutkan dua alasan, yaitu (a) partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja dan (b) berbagai penelitian yang menguji antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial hasilnya saling bertentangan. Sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial (Gul dkk, 1995 dalam Yuniarti dkk, 2007). Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Budi Susetyo (2001); Hermawan (2003); Vivi Ani (2004); J. Sumarno (2005); Sugiyanto dan Subagiyo (2005); Yusfaningrum dan Ghozali (2005); Wahyudin Nor (2007); Yamin (2008). Sementara beberapa peneliti lainnya menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. (Bryan Locke, 1967 dalam Riyadi, 2000);
Tjahjaning Poerwarti (2002); Muslimin (2002); Abriyani
(2003); Yuniarti dkk (2007). Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas menunjukkan bahwa hasil temuan mereka tidak konsisten antara satu dengan lainnya. Pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial ada kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang bertindak sebagai 4
variabel intervening atau moderating. Dengan kata lain untuk menyelesaikan perbedaan dari hasil penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontijensi yang secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial (Govindrajan, 1986 dalam Tjahjaning Poerwarti, 2002). Sejalan dengan pernyataan tersebut, penelitian ini akan menguji apakah variabel gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan dan iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya yang berfungsi sebagai variabel moderating dapat memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan mempunyai dampak positif terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran. Nafi’ (2001) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran. Berbeda dengan penelitian Muslimah (1998); Sumarno (2005); Yuniarti (2007); Wahyudin Nor (2007) menemukan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial adalah tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian ini akan menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. Iklim organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran.
Hermawan (2003)
5
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap penyusunan anggaran. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan.
Bahkan
kiranya
dapat
dikatakan
bahwa
mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat
dominan
dalam
keberhasilan
organisasi
tersebut
dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja bawahan yang dipimpinnya. Untuk itu, selain faktor kepemimpinan yang mempunyai peranan yang penting untuk memberi semangat, mengarahkan, membangkitkan motivasi kerja bawahan, berlaku adil dan cermat, berwibawa serta tindakannya dapat memberi manfaat dan dapat dijadikan panutan. Maka faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan diharapkan dapat mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal. Demikian
pentingnya,
maka
dalam
hal
ini
perlu
dipelihara
kepemimpinan dan iklim organisasi yang baik agar seluruh karyawan tetap bergairah dan memberikan prestasi kerja terbaiknya. Lingkungan kerja atau 6
iklim organisasi merupakan suasana psikologis yang sangat berpengaruh terhadap prilaku karyawan. Persepsi yang baik atau positif terhadap iklim organisasi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil kerjanya. Produktivitas kerja yang dihasilkan ini merupakan kinerja seorang manajer yang berhasil mengerahkan bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang yang ada di dalam daerah wewenangnya. Mengingat
bahwa
terdapat
pengaruh
yang
kuat
antara
gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap partisipasi dalam partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, maka penulis ingin membahas topik mengenai ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi sebagai Variabel Moderating”.
B. Perumusan Masalah Dalam menilai pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran tehadap kinerja manajerial, maka permasalahan yang akan penulis teliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a.
Apakah partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial berpengaruh secara signifikan?
b.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating?
7
c.
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan iklim organisasi sebagai variabel moderating?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hal-hal berikut: a.
Pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
b.
Pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating.
c.
Pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan iklim organisasi sebagai variabel moderating.
2. Manfaat Penelitian Apabila tujuan penelitian tersebut dapat terpenuhi, maka manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
8
b.
Untuk memperkuat penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dalam hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
c.
Untuk memperjelas faktor kontijensi yang dibahas dalam penelitian ini, sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pengetahuan tentang gaya kepemimpinan
dan
iklim organisasi. d.
Memberikan peluang untuk perkembangan penelitian berikutnya dan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya akuntansi manajemen.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Literatur 1. Anggaran Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen (Carter dan Usry, 2004:13). Anggaran merupakan suatu pernyataan formal yang di buat oleh manajemen tentang rencana-rencana yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam suatu periode tertentu, dimana rencana tersebut sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut. Menurut Hansen dan Mowen (2004:355): ”Anggaran juga berperan sebagai keuangan perusahaan dalam periode yang akan datang yaitu rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya” Anggaran
tidak
hanya
sebagai
rencana
keuangan
yang
menggambarkan cost dan revenue sebagai bentuk pertanggungjawaban tetapi juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, penilaian kinerja (performance) dan motivasi. Menurut Nina Yusnita (2008: 601): ”Anggaran juga merupakan alat komunikasi antara lower management dengan upper management sehingga lower management akan bisa memahami ekspektasi upper management dan sebaliknya, upper management juga akan belajar bagaimana memahami keinginan dan masalah-masalah yang terjadi pada tingkat lower management” Anggaran
memainkan peranan penting dalam mempengaruhi
perilaku individu-individu dan kelompok di setiap tingkatan proses 10
manajemen (Carter dan Usry, 2004:13).
Secara formal, anggaran
mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan. Selanjutnya informasi anggaran akan membantu manajer
tingkat atas untuk
mengevaluasi kinerja manajer tingkat bawah dengan memberikan reward and punishments. Anggaran memaksa manajemen untuk merencanakan masa depan. Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan arah umum bagi organisasi, mengantisipasi masalah dan mengembangkan kebijakan masa depan, anggaran memperbaiki pembuatan keputusan. Anggaran bermanafaat membantu perusahan untuk melancarkan jalannya operasi dan mencapai hasil yang lebih baik. Dalam organisasi pemerintahan atau organisasi nirlaba, fungsi pengesahan juga merupakan sesuatu yang penting, karena jumlah yang dianggarkan seringkali berlaku sebagai pengesahan aktivitas dan sebagai platform pengeluaran. Marconi dan Siegel (1989) dalam Nina Yusnita (2008:598) memaparkan, manfaat anggaran adalah sebagai berikut: a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan yang melibatkan partisipasi anggota organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang. b. Anggaran merupakan gambaran prioritas dari alokasi sumber daya yang dimiliki sebagi blue print perusahaan. c. Anggaran sebagai alat komunikasi antar divisi (departemen) untuk melakukan komunikasi internal antar divisi maupun top management. 11
d. Anggaran dapat digunakan untuk mengarahkan manajemen dalam menentukan tindakan yang perlu dilakukan. e. Anggaran dapat memotivasi dan mempengaruhi bawahan dan atasan untuk bekerja lebih efisien, konsisten dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, anggaran merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh manajemen yang nantinya dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yang di dalamnya memuat rencana dan pedoman yang akan dilakukan manajemen pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.
2.
Partisipasi Anggaran Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem top-down dan bottom-up.
Dalam proses pendekatan top-down atau sering disebut
dengan penganggaran otorisasi, dimana rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran sehingga bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah disusun.
Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan atau
pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi, sedangkan dalam pendekatan bottom-up, anggaran disusun dengan melibatkan manajer bawah. Dalam hal ini, anggaran merupakan bagian penting dari sistem organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan sikap dan kinerja manajer. 12
Untuk mencegah dampak disfungsional anggaran, maka manajemen pada level yang lebih rendah perlu dilibatkan dalam proses penyusunannya, agar mereka memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja sesuai yang ditargetkan dalam anggaran. Partisipasi anggaran adalah saat proses pengambilan keputusan oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak dari masa yang akan datang bagi pembuat keputusan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh
pengaruh dalam keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses penyusunan anggaran, yang secara tidak langsung dalam proses penyusunan anggaran secara partisipatif. Dengan
partisipasi,
diharapkan
para
manajer
akan
lebih
memahami masalah-masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan anggaran juga mengembangkan strategi yang lebih baik sehingga kinerja para manajer akan meningkat. Partisipasi juga merupakan suatu proses mengevaluasi kinerja para individu atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai. Partisipasi anggaran memiliki tiga potensi masalah yaitu adalah sebagai berikut (Hansen dan Mowen, 2006:377): a. Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah b. Membuat kelonggaran dalam anggaran (budgetary slack) c. Partisipasi semu, yaitu organisasi menggunakan partisipasi penganggaran, tetapi pada kenyataannya hanya menerapkan partisipasi palsu. Meskipun partisipasi dalam penganggaran memiliki keunggulan, namun juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang tentunya menjadi tantangan bagi para karyawan dalam organisasi untuk secara sungguh13
sungguh menjalankan anggaran yang telah ditetapkan agar anggaran yang telah disusun sebelumnya tidak hanya menjadi perencanaan belaka. Karyawan
dari
organisasi
semacam
yang
semacam
ini
mengidentifikasikan bahwa anggaran adalah milik mereka, sehingga memotivasi mereka untuk mencapai tujuan anggaran (Nina Yusnita, 2008:601). Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka karyawan akan melaksanakan tujuan atau standar yang ditetapkan dan karyawan juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunan anggaran. Menurut Welsch dkk. (2000:82): ”Partisipasi manajer tingkat menengah dan tingkat bawah dalam proses pembuatan anggaran mempunyai dampak yang bermanfaat paling tidak dalam dua cara. Pertama, proses partisipasi mengurangi asimetris informasi dalam organisasi, dengan demikian memungkinkan manajemen tingkat atas mendapatkan pengertian mengenai masalah lingkungan dan teknologi, mengenai manajer tingkat bawah yang mempunyai pengetahuan yang khusus. Kedua, proses partisipasi dapat menghasilkan komitmen yang lebih besar dari manajemen tingkat bawah untuk melaksanakan rencana anggaran dan ”memenuhi anggaran” Jadi, penyusunan anggaran secara partisipatif adalah melibatkan sebagian besar individu atau karyawan organisasi dalam merumuskan semua atau sebagian dari anggaran. Dengan menyusun anggaran secara partisipasi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap individu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang direncanakan secara partisipatif disetujui, maka setiap individu akan melaksanakan standar 14
yang ditetapakan dan manajer juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya, karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunan.
3. Kinerja Manajerial Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:67) dalam Trisnaningsih (2007:8) bahwa: ”Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
actual dicapai dicapai dengan
Menurut Mahoney et al. (1963) dalam Yuniarti dkk (2007:6) menyatakan kinerja (performance) adalah sebagai berikut: ”Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi” Kinerja merupakan salah satu faktor penting yag digunakan dalam mengukur efektivitas dan efisiensi suatu organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi manajerial antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan (supervisi), pengaturan staf, negosiasi, perwakilan atau representatif (Mahoney et al., 1963 dalam Murtanto dan Winda, 2006:7).
15
a. Perencanaan Perencanaan kebijakan
meliputi dan
kemampuan untuk menentukan tujuan,
tindakan/pelaksanaan,
penganggaran, merancang prosedur
dan
penjadwalan
kerja,
pemrograman. Dalam
kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran merupakan tujuan yang ditetapkan organisasi untuk dicapai dalam periode tertentu. b. Investigasi Kemampuan dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan dan analisis pekerjaan. c. Pengkoordinasian Kemampuan melakukan tukar menukar informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain dan hubungan dengan manajer lain. d. Evaluasi Kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk. e. Pengawasan (Supervisi) Kemampuan untuk mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan.
16
f. Pengaturan Staf (Staffing) Kemempuan untuk mempertahankan angkatan kerja untuk merekrut, mewawancarai
dan
meilih
pegawai
baru,
menempatkannya,
mempromosikan dan mutasi pegawai. g.
Negoisasi Kemampuan
dalam
melaksanakan
pembelian,
penjualan
atau
melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar-menawar
dengan
wakil
penjual,
tawar-menawar
secara
kelompok. h. Perwakilan (Representatif) Kemampuan
dalam
menghadiri
pertemuan-pertemuan
dengan
organisasi lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acaraacara kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung pada manajer. Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik, maka organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki. Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dan merupakan tema yang menarik dalam penelitian beberapa tahun belakangan ini. Kinerja
manajerial
sebagai
kecakapan
manajer
dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial. Sistem pengukuran kinerja 17
diharapkan akan mempengaruhi hasil kerja dari manajer yang dalam hal ini adalah kinerja manajerial. Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial yang tinggi. Berbeda dengan kinerja karyawan umumnya yang bersifat konkrit, kinerja
manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks
(Mulyadi dan Johny, 1999 dalam Yuniarti dkk, 2007:6). Manajer menghasilkan kinerja dengan mengarahkan bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang lain yang berada di dalam daerah wewenangnya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu. Kinerja atau prestasi kerja dapat diukur melalui pengukuran tertentu sesuai standar, dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan.
4. Gaya Kepemimpinan (leadership styles) Dalam
setiap
perusahaan
pemimpin
mempunyai
gaya
kepemimpinan berbeda-beda dalam memimpin karyawannya. Faktor kepemimpinan semakin menjadi perhatian publik karena semua pihak semakin menyadari bahwa tercapainya suatu tujuan atau suksesnya suatu organisasi baik dalam skala nasional maupun internasional tidak 18
terlepas dari peran penting seorang pemimpin. Menurut Luthans (2002:575) dalam Trisnaningsih (2007:12): ”Gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi” Menurut Sopiah (2008:112) para peneliti telah mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan, yaitu a. Gaya yang berorientasi pada tugas b. Gaya yang berorientasi pada karyawan. Manajer yang berorientasi pada tugas mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan secara memuaskan. Seorang manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan seperti ini lebih baik mementingkan terlaksananya tugas daripada perkembangan dan pertumbuhan bawahan. Manajer yang berorientasi pada karyawan berusaha untuk memotivasi daripada menyupervisi bawahan. Mereka mandorong anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh kepada mereka dan membina hubungan yang akrab, penuh kepercayaan, dan penuh penghargaan dengan anggota kelompoknya. Teori kepemimpinan perilaku (behavioral) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan seorang manajer akan berpengaruh langsung terhadap efektivitas kelompok kerja (Kreitner dan Kinicki, 2005:302 dalam Trisnaningsih 2007:12). Kepemimpinan dalam organisasi merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya organisasi. Pemimpin melalui kepemimpinannya dapat memberikan motivasi kepada karyawan dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan karyawannya. Semua manajer adalah pemimpin, karena mempengaruhi perilaku orang lain (dalam berbagai tingkatan) organisasi. Maka kepemimpinan 19
itu melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan yang telah ditetapkan. Agar tujuan dapat dilaksanakan dengan baik, maka komunikasi antara atasan dengan bawahan pun dengan terjalin dengan baik. Keberhasilan mengelola suatu organisasi tidak lepas dar faktor kepemimpinan dan sikap bawahan dalam melaksanakan tugas mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan dari seorang atasan sering menjadi sorotan publik dalam hal partisipasi penyusunan anggaran. Atasan yang cenderung kurang concern dalam berpartisipasi pada penyusunan anggaran akan memberikan kepercayaan lebih kepada bawahannya dalam hal membuat anggaran, hal ini sangat merugikan perusahaan jika bawahannya ternyata orang yang lebih suka memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi. Ada berbagai macam jenis kepemimpinan, antara lain sebagai berikut, yaitu: kepemimpinan
transaksional,
kepemimpinan
kharismatik,
kepemimpinan visioner dan kepemimpinan tim (Sopiah, 2008:121). Gaya kepemimpinan dikelompokkan dalam tiga kategori menurut Robin (1996) dalam Miftahuddin (2002:131), yaitu: a. Pendekatan Ciri Dalam pendekatan ciri analisa kepemimpinan berdasrkan ciri atau atribut tertentu dari seorang pemimpin yang efektif dan kurang efektif, seperti: kemampuan dalam melaksanakan pengawasan, berprestasi 20
dalam kerja, cerdas, membutuhkan aktualisasi diri, membutuhkan keamanan, tegas, inisiatif, percaya diri, pintar dalam menganalisa masalah dan konsisten terhadap keputusan yang diambil.
b. Pendekatan Perilaku Pendekatan perilaku adalah menganalisa kepemimpinan berdasarkan fungsi dan gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi. Fleishman et al. (2000) dalam Yuniarti dkk (2007:8)
telah meneliti gaya
kepemimpinan di Ohio State University tentang perilaku pemimpin melalui dua dimensi, yaitu: consideration and initiating structure. 1. Consideration (konsiderasi) adalah gaya kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan, adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Pemimpin yang memiliki konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial. 2. Initiating
structure
kepemimpinan mengorganisasikan
(struktur
yang dan
inisiatif)
menunjukkan mendefinisikan
merupakan bahwa
gaya
pemimpin
hubungan
dalam
kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar. Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur yang tinggi, akan memfokuskan pada tujuan dan hasil.
21
c. Pendekatan Situasi Suatu pendekatan situasi (situasional) merupakan gaya kepemimpinan yang paling sesuai tergantung pada situasi dimana pemimpin itu bekerja.
Jadi, gaya kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan karakter yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dimiliki, ada pemimpin yang secara tegas mengawasi bawahannya dalam hal pemberian tugas untuk menuntut hasil yang memuaskan demi kesuksesan perusahaan. Selain itu, ada juga pemimpin yang membina hubungan baik, memenuhi kebutuhan, memotivasi serta memberikan ruang kepada karyawannya untuk meningkatkan dedikasi kepada perusahaan. Dengan begitu keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya diharapkan dapat tercapai.
5.
Iklim Organisasi Iklim organisasi merupakan keadaan di
dalam organisasi dimana
setiap anggotanya saling berinteraksi, membatasi dan mengenali satu sama lain serta menentukan kualitas kerja sama, pengembangan anggota organisasi dan efisiensi yang akan mengubah tujuan menjadi hasil Gilmer, 1984 dalam Satria, 2005:122). Selain itu, iklim organisasi merupakan pernyataan atas suasana kerja yang dialami oleh karyawan yang 22
dicerminkan dengan rasa aman dan nyaman dalam bekerja.
Suasana
aman dan nyaman tersebut dapat meliputi kenyamanan terhadap sarana dan prasarana, seperti: penerangan yang memadai, fasilitas kantor, contohnya: meja dan kursi serta peralatan pendukung lainnya yang membantu jalannya proses dalam bekerja. Konsep iklim organisasi menurut Gibson (1973:137) dalam Hermawan (2007:24) adalah: ”Climate is a set of properties of the work environment perceived directly or indirectly bt the employees who work in this environment and is assumed to be a mayor force influencing their behavior on the job”. Iklim organisasi adalah merupakan suatu perangkat kerja yang dimiliki oleh suatu lingkungan kerja yang dipergunakan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di dalam lingkungan kerja tersebut dan dianggap sangat mempengaruhi tingkah laku mereka dalam bekerja. Kolb et al. (1984) dalam Satria (2005:123) mendefinisikan iklim organisasi diperankan oleh tujuh aspek yaitu komformitas, tanggungjawab, standart, penghargaan, kejelasan organisasi, kehangatan dan dukungan dan kepemimpinan.
Gibson
et
al.
(1994)
dalam
Satria
(2005:123)
menggunakan istilah iklim organisasi untuk menggambarkan lingkungan atau situasi dari organisasi. Istilah Iklim organisasi dapat kerja juga dipergunakan untuk menggambarkan iklim psikologis atau kepribadian organisasi.
23
Iklim organisasi juga dapat dipengaruhi oleh sifat lingkungan tempat pekerja (karyawan) tersebut berkerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi dimana karyawan tersebut bekerja yang bisa dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi
sikap
dan
perilaku
pekerja
tersebut
terhadap
pekerjaaannya.
Menurut Sopiah (2008:130) iklim organisasi adalah
keseluruhan ”perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota
berinteraksi
dan
bagaimana
para
anggota
organisasi
mengendalikan diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi. Menurut Richard (1985:129) dalam Miftahuddin (2002:28) iklim organisasi yang dapat menumbuhkan komunikasi terbuka, sikap saling mendukung diantara pekerja dan pengambilan keputusan yang tidak terpusat (Desentralisasi) pada umumnya akan meningkatkan prestasi pekerja, mengurangi tingkat keluarnya karyawan, menurunkan biaya produksi, dan dapat mempersingkat waktu pelatihan. Wingfield dan Berry (2002) dalam Hermawan (2003:24) mengatakan: “Bahwa suasana kerja atau tempat kerja yang aman dan nyaman merupakan suatu bentuk penghargaan (recognition) pihak manajemen atau pimpinan kepada karyawan karena pihak manajemen atau pimpinan meyakini dengan fasilitas yang bersih, rapi dengan segala perlengkapannya akan memberikan semangat dan memperlancar pelaksanaan kerja” Menurut Miftahuddin (2002:127) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan iklim organisasi, diantaranya adalah:
24
1. Karakteristik Individu Karakteristik individu akan mempengaruhi terhadap iklim organisasi, seperti sifat, persepsi, dan kemampuan. Sedangkan pengalaman maa lalu, harapan dan nilai nilai yang akan dianut oleh setiap individu akan berpengaruh terhadap proses interaksi diantara anggota organisasi. Dengan adanya perbedaan karakteristik individu akan memberikan warna tersendiri terhadap iklim organisasi yang terbentuk. Karakteristik individu harus diketahui, karena akan menentukan perilaku yang akan ditampilkan dalam mencapai tujuan suatu organisasi. 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah merupakan keadaan didalam organisasi yang dirancang dan dibentuk oleh manajemen dalam rangka usaha mencapai tujuan suatu organisasi, seperti spesialisasi, formalisasi, sentralisasi, dan lain sebagainya.
Iklim organisasi adalah suatu keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja orang-orang yang ada dalam suatu perusahaan. Iklim organisasi sangat perlu diperhatikan, karena iklim organisasi sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan dalam beraktifitas, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja karyawan.
25
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan untuk pengetahuan bagi para pemakai informasi khususnya pendidikan akuntansi manajemen. Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Tabel 2.1 Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun) Evi Yuniarti dkk, Laporan Penelitian Politeknik Negeri Lampung 2007
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Gaya Kepemimpinan - Komitmen Organisasi
Metodologi Penelitian Metode Analisis: Multipple Regression Regresi Berganda
Hasil Penelitian (Kesimpulan) Hasil: H1 : Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial -
H2 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
-
H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
26
Kinerja Manajerial Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher, Simposium Nasional Akuntansi X (2007)
Wahyudin Nor, Simposium Nasional Akuntansi X (2007)
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Aparat - Budaya Organisasi - Komitmen Organisasi
Sampel: Penyebaran 150 buah kuesioner di 18 kantor dinas Pemerintah kota dan kabupaten semarang
Hasil: H1 : Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Aparat -
H2 : Signifikan Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
-
H3 : Signifikan Terdapat pengaruh signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat
Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Desentralisasi Gaya Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran 100 buah kuesioner di Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang berlokasi di wilayah kota Jakarta
Hasil: H1 : Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial -
Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
H2 : Tidak Signifikan Desentralisasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
-
H3 : Signifikan
27
Gaya Kepemimpinan mempengaruhi partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
Murtanto dan Winda Arum Hapsari, Jurnal Bisnis dan Akuntansi (2006)
J. Sumarno, Simposium Nasional Akuntansi VIII (2005)
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Moderating
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Desentralisasi - Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Komitmen Organisasi - Gaya Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran 101 buah kuesioner pada rumah sakit dan perguruan tinggi Di Propinsi Yogyakarta
Hasil: H1 : Tidak Diterima Desentralisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial -
Metode Analisis: Regresi Sederhana dan Analisis regresi dengan pendekatan residual
Sampel: Penyebaran 170 buah kuesioner pada perusahaan perbankan yang berada di Jakarta Metode Analisis: Moderated Regression Analysis (Regresi Berganda dengan Uji Interaksi)
H2 : Tidak Diterima Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
Hasil: H1 : Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial -
H2 : Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
-
H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan tidak
28
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Vivi Ani Susanti, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi (2004)
Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderator
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Komitmen Organisasi
Sampel: Penyebaran 32 buah kuesioner pada 32 perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEJ yang berkantor pusat di Jawa Timur Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
Hermawan, Tesis UI Jakarta (2003)
Abriyani Puspaningsih, Jurnal
Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja dan Penyusunan Anggaran
Pengaruh Partisipasi dalam
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Gaya Kepemimpinan - Iklim Organisasi
- Partisipasi Anggaran - Kinerja
Sampel: kuesioner pada Biro Keuangan& Perlengkapan Deperindag Metode Analisis: Korelasi Sederhana
Sampel: kuesioner pada
Hasil: H1 : Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial -
H2 : Signifikan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
-
H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Hasil: H1 : Signifikan Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Partisipasi Anggaran -
H2 : Signifikan Iklim Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Partisipasi Anggaran
Hasil: H1 : Tidak Signifikan
29
Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) 2003
Muslimin, Tesis UGM Yogyakarta 2002
Tjahjaning Poerwati, Simposium Nasional Akuntansi V 2002
Penyusunan Anggaran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer
Manajerial - Kepuasan Manajer
perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta
Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Metode Analisis: Path Analysis (Uji Jalur)
-
Hasil: H1 : Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Pengaruh Locus of Control terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Locus of Control
Sampel: kuesioner pada BUMN dan BUMS
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating
- Partisipasi Anggaran - Kinerja Manajerial - Budaya Organisasi - Motivasi
Sampel: Penyebaran 700 buah kuesioner pada 700 manajer perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan dimuat dalam Indonesian Capital Market Dirctory 2000
Metode Analisis: Regresi Sederhana
Metode Analisis: Regresi Berganda dan Analisis Regresi Berganda dengan pendekatan residual
H2 : Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Manajer
Hasil: H1 : Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja Manajerial -
H2 : Signifikan Kombinasi Partisipasi Anggaran dan Budaya Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
-
H3 : Tidak Signifikan Kombinasi Partisipasi Anggaran dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
30
C. Keterkaitan Antar Variabel 1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial. Anggaran
yang
telah disusun memiliki
peranan
sebagai
perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial (Schiff dan Lewin, 1970 dalam Sardjito dan Muthaher, 2007). Kinerja manajerial yang diperoleh merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengelolaan organisasi secara efektif. Dimana kinerja manajerial tersebut merupakan kinerja para anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff (staffing), negoisasi dan representasi (mahoney, et. al., 1963 dalam murtanto dan winda, 2007). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitiannya menunujukkan perbedaan antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lainnya. Yusfaningrum dan Ghozali (2005) menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya, Vivi Ani Susanti (2004) menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Sementara itu, Sugiyanto dan Subagiyo (2005) dan Nina
31
Yusnita (2008) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Muslimin (2002), Tjahjaning (2002), Yuniarti dkk (2007) menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, J. Sumarno (2005), Wahyudin Nor
(2007) mengindikasikan hubungan yang
signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih mengacu pada sejauh mana atasan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan mempengaruhi sasaran untuk mencapai kinerja manajerial. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji kembali pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut: H1: Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
2. Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. Di Setiap perusahaan terdapat unit kerja yang masing-masing bertanggungjawab berdasarkan aktivitasnya dan masing-masing unit kerja itu dipimpin oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerja yang akan berpengaruh pada peningkatan kinerja pada tiap-tiap unit tersebut, 32
sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Wahyudin Nor (2007) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. hasil positif signifikan ini mengindikasikan bahwa partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan merupakan kesesuaian terbaik yang dipersepsikan. Nafi’ (2001) menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran adalah positif dan signifikan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2007) menguji pengaruh gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating terhadap
partisipasi
penganggaran
dan
kinerja
manajerial.
Menemukan hasil bahwa bahwa gaya kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Sementara itu, Sumarno (2005)
menemukan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Amrul dan Nasir (2002) menemukan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah tidak signifikan. Gaya kepemimpinan yang cenderung mendikte dan tidak memberi kesempatan bawahan untuk berpartisipasi akan menyebabkan tekanan, kegelisahan dan pelemahan motivasi (Siegel 33
dan
Marconi
(1989:133-134)
dalam
Wahyudin
Nor
(2007).
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji kembali pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut: H2: Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.
3. Iklim Organisasi berpengaruh terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. Iklim organisasi merupakan suasana, perasaan yang muncul dalam suatu lingkungan organisasi dan dapat mempengaruhi perilaku anggota atau individu yang ada dalam organisasi tersebut. Hermawan (2003) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap kinerja dan penyusunan anggaran. Setia (2004) peningkatan iklim organisasi akan mempengaruhi peningkatan kinerja. Maka faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal dengan begitu kinerja manajerial juga akan meningkat.
34
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji kembali pengaruh iklim organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut: H3: Iklim Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. D.
Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam usaha untuk mencapai tujuannya,
setiap perusahaan
berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun
efisiensi kerjanya.
Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan perencanaan. Setelah perencanaan dibuat dan kemudian dilaksanakan, maka diperlukan pengendalian. Pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan manajemen untuk meyakinkan dan menilai apakah tujuan, rencana dan standar yang telah ditetapkan dapat dicapai. Penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak atasan/pemegang kuasa dengan bawahan/pelaksana anggaran merupakan salah satu alat yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian serta dapat digunakan sebagai tolak ukur dan meningkatkan kinerja manajerial. Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan 35
kegiatan yang penting dan melibatkan, mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan peranan dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran, dimana anggaran senantiasa digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer. Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian serta didukung beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, maka kerangka pemikiran dalam penelitian dibawah ini mengacu pada kerangka konseptual diatas. Gambar 2. 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial PARTISIPASI ANGGARAN
KINERJA MANAJERIAL
Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektivitas manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan.
Bahkan
kiranya
dapat
dikatakan
bahwa
mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam mengerahkan bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang yang ada di dalam daerah wewenangnya. Gambar 2. 2 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating
36
GAYA KEPEMIMPINAN
PARTISIPASI ANGGARAN
KINERJA MANAJERIAL
Faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal. Gambar 2. 3 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating IKLIM ORGANISASI
PARTISIPASI ANGGARAN
KINERJA MANAJERIAL
E. Perumusan Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran dan landasan teori serta berpedoman pada keterkaitan antar variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: Ha1 : Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial Ha2 : Gaya
Kepemimpinan
Berpengaruh
secara
Signifikan
terhadap
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
37
Ha3 : Iklim Organisasi Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan objek penelitian yang dikumpulkan dari daftar pertanyaan yang dikirim kepada sampel penelitian yaitu kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf yang terkait dan telah bekerja minimal satu tahun sebagai unit analisis. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen, variabel independen dan variabel moderating. Penelitian ini dilakukan pada tingkat individual dengan sampel penelitian kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf yang terkait dalam suatu instansi pemerintah yaitu Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas RI) yang berada di wilayah DKI Jakarta dan kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang. Penelitian hanya dibatasi pada masalah pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating.
B. Metode Penentuan Sampel Sampel penelitian dilakukan dengan
menggunakan
Convenience
Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Sesuai dengan namanya, metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau 38
kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sample adalah tidak terbatas, sehingga memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang lebih mudah dan cepat (Indriantoro dan Supomo, 2002:130). Kelebihan pelaksanaan
umumnya metode ini adalah waktu
yang relatif cepat dengan biaya
yang relatif
murah.
Kelemahannya hasil analisis data sampel mempunyai tingkat generalisasi yang rendah.
Sampel ini dipilih karena para kepala biro, kepala seksi/bidang,
kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf yang terkait merupakan orangorang yang diharapkan mempunyai tanggung jawab penyusunan anggaran sebagai penilaian terhadap kinerja manajerial.
C. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data yang diambil adalah dengan menggunakan data primer, yaitu berupa hasil jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar dan pernyataan yang disebarkan secara langsung dari sumber dengan tidak melalui media perantara. Daftar dan pernyataan yang disebarkan dikirim kepada responden dengan menggunakan metode distribusi langsung (direct distribution methode), yaitu mendatangi instansi para responden secara langsung untuk menyerahkan ataupun mengumpulkan kembali. Kuesioner dirancang dengan format yang menarik, pertanyaan diajukan dengan singkat dan jelas disertakan dengan surat permohonan untuk menjadi responden serta 39
penjelasan mengenai tujuan penelitian dan keterangan dari masing-masing variabel yang ada dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Uraian Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang diterima (dikembalikan) Tingkat Pengembalian Kuesioner yang tidak layak Total kuesioner yang layak digunakan Tingkat Pengembalian yang digunakan
Jumlah 100 83 83 % 12 71 71 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
2. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung tentang obyek penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari berbagai buku, jurnal, majalah, literatur atau tulisan lain yang dianggap memiliki hubungan dengan hal yang diteliti.
D. Metode Analisis Data Instrumen
yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan
menggunakan penyebaran kuesioner. Maka ketersediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yag sangat penting dalam penelitian. Data primer berupa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang sudah dikembangkan dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti-peneliti terdahulu, beberapa dimodifikasi, ditambah atau dikurangi.
Namun demikian, uji
reliabilitas tetap dilakukan mengingat adanya perbedaan sampel, waktu, kondisi dan lingkungan dengan peneliti terdahulu. 40
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2005: 45).
Dalam pengujian instrumen pengumplan data,
validitas bisa dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Suatu
kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diuji oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing construct (Ghozali, 2005:46 dalam Rachmawati, 2008:35) kriteria yang digunakan untuk menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor 41
masing-masing indikator dengan total skor construct
mempunyai
tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi skor masing-masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka butir peryataan tersebut dinyatakan tidak valid (Santoso, 2004: 168 dalam Rachmawati, 2008:35). Koefisien korelasi item total dengan uji Pearson Correlation dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini (Priyatno, 2008:18) :
rix
=
keterangan : rix
=
Koefisien korelasi item total
i
=
Skor item
x
=
Skor total
n
=
Banyaknya subjek
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
42
- Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid)
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan andal (reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8).
Menurut, Priyatno
(2008:25) rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:
r11
=
keterangan : rn
=
Reliabilitas Instrumen
k
=
Banyaknya butir pertanyaan
=
Jumlah varian butir
=
Varian total
2. Uji Asumsi Klasik 43
a. Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini dilakukan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat plot Q-Q (Plot Kenormalan). Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan sebaliknya, jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
b.
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Juga 44
mengetahui ada tidaknya kemiripan variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel
independen
dengan
variabel
independen
yang
lain.
Pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance inflation factor (VIF) pada model
regresi.
Pada
umumnya, jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya (Santoso, 2001 dalam Priyatno, 2008:39). Regresi yang bebas dari Multikolinearitas apabila VIF 0.10, maka data tersebut tidak ada Multikolinearitas.
c.
Uji Heterokodasitas Uji heterokadisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heterokadisitas adalah dengan menggunakan plot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005:105) 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heterokadisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heterokadisitas. 45
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan metode statistik regresi sederhana dan regresi berganda dengan uji interaksi. Pendekatan ini diadopsi dari persamaan yang digunakan Govindrajan dan Gupta (1985) dalam Sumarno J. (2005).
Model analisis data ditunjukkan dengan
persamaan sebagai berikut:
Persamaan
1: Y= a + b1XPA + e 2: Y= a + b1XPA + b2XGK + b4 XPA XGK + e 3: Y= a + b1XPA + b3XIO + b5 XPA XIO + e
Dimana: a
=
Konstanta
Y
=
Kinerja Manajerial
XPA
=
Partisipasi Penyusunan Anggaran
XGK
=
Gaya Kepemimpinan
XIO
=
Iklim Organisasi
XPA XGK
=
Interaksi antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Gaya Kepemimpinan
XPA XIO
=
Interaksi antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Iklim Organisasi
b1, b2, b3,b4 dan b5 =
Koefisien regresi
e
Error
=
Penggunaan pendekatan interaksi bertujuan untuk menjelaskan bahwa kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara partisipasi penyusunan 46
anggaran dengan variabel moderating gaya kepemimpinan dan interaksi antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan variabel moderating iklim
organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus untuk model regresi berganda linear, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen). Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi. Uji statistik ini, meliputi: a. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalm menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:83). menurut Santoso (2001) dalam Priyatno (2008) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
47
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005:84).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:84).
E. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, kinerja manajerial, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi.
1. Variabel Moderating Pendekatan kerangka kontijensi memungkinkan adanya variabelvariabel lain yang dapat bertindak sebagai faktor
moderating atau
intervening yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial (Brownell, 1982a; Murray, 1990; Shield dan Young, 1993). menjelaskan
bahwa
Murray (1990 dalam Sumarno (2007))
variabel
moderating
adalah
variabel
yang
mempengaruhi hubungan antara dua variabel.
48
a. Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan modal kerja bagi seseorang dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin atau manager dalam suatu perusahaan. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok
kearah pencapaian tujuan. Dalam setiap perusahaan
pemimpin mempunyai gaya kepempinan yang berbeda-beda dalam memimpin karyawannya. Bagian III pada tabel 3.4 mengenai gaya kepemimpinan, sesuai dengan hubungan antara pimpinan dengan bawahan (karyawan). Berisikan 15 item pertanyaan yang termasuk dalam 5 indikator untuk mendeskripsikan sifat dari pimpinan anda dengan menggunakan skala 5 poin, dimana: (1) Selalu (2) Sering (3) Kadang-Kadang (4) Jarang (5) Tidak Pernah b. Iklim Organisasi Iklim organisasi merupakan pernyataan atas suasana kerja yang dialami oleh pekerja (karyawan) yang dicerminkan dengan rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Iklim organisasi juga dapat dipengaruhi oleh sifat lingkungan tempat pekerja (karyawan) tersebut berkerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi dimana karyawan tersebut bekerja yang bisa dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi 49
yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja tersebut terhadap pekerjaaannya. Bagian IV pada tabel
3.5
mengenai iklim organisasi yang
diberikan oleh perusahaan, berisikan 12 item pertanyaaan yang termasuk dalam 5 indikator untuk mendeskripsikan iklim organisasi berupa sarana dan prasarana lainnya yang anda rasakan dengan menggunakan skala 5 poin, dimana : (1) Sangat Baik (2) Agak Baik (3) Baik (4) Kurang Baik (5) Sangat Tidak Baik
2. Variabel Independen Pada penelitian ini, menggunakan satu variabel Independen yaitu partisipasi anggaran. Yang dimaksud partisipasi anggaran dalam penelitian ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Variabel partisipasi anggaran disini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) dalam Sumarno (2005:603). Instrumen ini mengukur keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran. Bagian II pada tabel 3.3 berisikan 6 item pertanyaan mengenai tingkat partisipasi partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dengan menggunakan skala lima poin. Dimana, skala rendah (1) menunjukkan partisipasi yang tinggi, sampai dengan skala tinggi (5) menunjukkan partisipasi yang rendah. 50
3. Variabel Dependen Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja manajerial. Menurut Mahoney et al. (1963) dalam Murtanto dan Hapsari (2006:7), yang dimaksud dengan Kinerja manajerial adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi
manajerial antara lain: perencanaan, investigasi,
koordinasi, evaluasi, pengawasan (supervisi), pemilihan staf, negosiasi, perwakilan atau
representatif.
Variabel kinerja manajerial disini
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963) dalam Sumarno (2005:604). Instrumen ini mengukur kinerja manajerial, salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Bagian I pada tabel 3.2 mengenai kinerja manajerial sesuai dengan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan berisikan 9 item pertanyaan yang menggambarkan kinerja yang anda lakukan dengan menggunakan skala 5 poin, dimana : (1) skala 1-2 menunjukkan tingkat kinerja di bawah rata-rata (2) skala 3 menunjukkan tingkat kinerja rata-rata (3) skala 4-5 menunjukkan tingkat kinerja di atas rata-rata
51
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Kinerja Manajerial Sumber: Mahoney et al. (1963) dalam Sumarn (2005)
Partisipasi Anggaran
Sumber: Milani (1975) dalam Sumarno (2005)
Gaya Kepemimpinan
Sumber: Hermawan (2003)
Iklim Organisasi Sumber: Hermawan (2003)
Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Perencanaan Investigasi Pengkoordinasian Evaluasi Pengawasan Pemilihan Staf Negoisasi Perwakilan Kinerja secara keseluruhan
1. Pengaruh yang besar dalam partisipasi penyusunan anggaran 2. Pengaruh dalam penyusunan revisi anggaran 3. Pengaruh mengenai pendapat/ usulan dalam penetapan anggaran 4. Keyakinan dalam memutuskan suatu anggaran 5. Pentingnya kontribusi usulan atau pemikiran dalam penyusunan anggaran 6. Keikutsertaan dalam kegiatan penyusunan anggaran 1. Gaya Kepemimpinan 2. Pemberian kesempatan kepada bawahan dalam berpendapat 3. Supervisi/Pengawasan 4. Kecerdasan 5. Kemempuan dalam pengambilan keputusan 1. Sarana dan Prasarana kerja 2. Otonomi dan fleksibilitas 3. Menaruh kepercayaan dan keterbukaan 4. Simpati dan pemberian dukungan 5. Imbalan/Reward
No. Pertanyaan No. No. No. No. No. No. No. No. No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala
Skala Interval (1 - 5)
No. 1
No. 2 No. 3
Skala Interval (1 - 5)
No. 4 No. 5
No. 6 No. 1 , 6, 14, 15 No. 2, 4, 10 No. 7, 9 No. 5, 8
Skala Interval (1 - 5)
No. 3, 12 No. 1 , 5, 7 No. 3, 8 No. 2, 9, 10 No. 4, 12
Skala Interval (1 - 5)
No. 6, 11
52
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang dengan kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan stafstaf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam manajemen sebagai sampel (respoden) penelitian. Hal ini dilakukan karena kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf
mempunyai
peran yang penting dalam hal hubungan antara penilaian kinerja manajerial terhadap penyusunan anggaran. Sampel yang dipilih adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Penulis melakukan penyebaran kuesioner pada instansi pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas RI) yang berada di wilayah DKI Jakarta dan kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang. Penyebaran kuesioner dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Agustus 2009, sedangkan waktu pengembalian dan pengumpulan data kuesioner dari responden dilakukan sampai dengan pertengahan bulan November 2009. Dalam menyebarkan kuesioner, penulis datang langsung
kepada
instansi pemerintah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dengan maksud agar mendapat response yang baik sehingga akan mengurangi rendahnya response rate. Dalam penyebaran kuesioner penulis mengalami 53
kesulitan untuk menemui satu persatu secara langsung. Selain itu, kepentingan
lain
dan juga keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para
responden. Tabel 4.1 Data Distribusi Kuesioner
Uraian
Jumlah
Depdiknas RI Kota Jakarta
50
Kantor Diknas Kota Tangerang
50
Total kuesioner yang didisribusikan
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Kuesioner
yang dikirimkan kepada responden sebanyak 100 buah
kuesioner, yang terbagi menjadi dua yaitu 50 buah kuesioner dikirim kepada kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas RI) kota Jakarta dan 50 buah.
Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kota Tangerang dan dari jumlah yang dikirim tersebut kembali sebanyak 83 buah kuesioner atau sebesar 83% dari total kuesioner yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 17 buah kuesioner atau sebesar 17% dikarenakan ada beberapa kuesioner yang hilang dan tidak direspon.
Dari jumlah kuesioner yang diterima oleh penulis pada
pertengahan bulan november 2009,
didapati ada sekitar 12 buah atau
sebesar 12% kuesioner yang tidak memenuhi kriteria atau tidak layak untuk dipakai dan dinilai tidak memenuhi kriteria sebagai responden pada penelitian ini. Jadi, disimpulkan kuesioner yang dianggap memenuhi syarat
54
sebanyak 71 kuesioner dengan tingkat persentase 71% dari total kuesioner yang kembali. Tabel 4.2 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner Uraian
Jumlah
Kuesioner yang dibagikan Depdiknas DKI Jakarta Diknas Kota Tangerang
100 = 50 Buah = 50 Buah
Kuesioner yang diterima (dikembalikan) Depdiknas DKI Jakarta Diknas Kota Tangerang
83
= 35 Buah = 48 Buah
Tingkat Pengembalian
83 %
Kuesioner yang tidak kembali
17
Kuesioner yang tidak layak
12
Total kuesioner yang layak digunakan
71
Tingkat Pengembalian yang digunakan
71 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
B. Hasil Analisis 1. Statistik Deskriptif a. Deskriptif Demografi Responden Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai data karakteristik dari para responen yang diukur menggunakan skala nominal dengan menunjukkan besarnya nilai frekuensi absolut dan persentase mengenai lamanya bekerja, jabatan, jenis kelamin, umur dan jenjang pendidikan.
55
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden apabila dilihat dari lamanya bekerja terbanyak adalah diatas 5 tahun yaitu sebanyak 44 orang atau sebesar 62% dan sisanya sebanyak 27 orang atau sebesar 38% telah bekerja pada instansi tersebut kurang dari sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja
Jumlah
Persentase
> 5 Tahun
44
62%
≤ 5 Tahun
27
38%
Total
71
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.4 dapat dilihat jabatan yang dimiliki oleh responden dari data yang telah diperoleh. Responden yang menjabat sebagai kepala biro sebanyak 7 orang atau sebesar 10% dari 71 responden yang ada. Jabatan sebagai kepala seksi/bidang
sebanyak 11 orang atau sebesar 15%,
sebanyak 10 orang atau 14% mempunyai jabatan sebagai kepala bagian dan 27% dari jumlah responden yang ada atau sebanyak 19 orang menjabat sebagai kepala sub bagian. 24 orang menjabat sebagai staf
mempunyai
persentase sebesar 34% dari jumlah 71 responden yang ada.
56
Tabel 4.4 Jabatan Responden Jabatan
Jumlah
Persentase
Kepala biro
7
10 %
Kepala seksi/bidang
11
15 %
Kepala bagian
10
Kepala sub bagian
19
14 % 27 %
Staf-staf
24
34 %
Total
71
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden jika berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 462 orang dari seluruh jumlah responden yang ada atau sebesar 59%, sedangkan responden lainnya yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 41% data ini dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Responden yang baik datang dari jenis kelamin laki-laki, sehingga persentase responden pada jenis kelamin laki-laki adalah terbanyak. Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki - Laki
42
59%
Perempuan
29
41%
Total
71
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan kategori usia tersebar menjadi 4 kelompok. Responden pada kategori usia 57
20 - 30 tahun menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 15% dari jumlah seluruhnya, diikuti oleh responden pada kategori usia 30 - 40 tahun sebanyak 32 orang atau sebesar 45%. Responden yang berusia 40 - 50 tahun menjawab sebanyak 19 orang atau sebesar 27% sedangkan responden yang memiliki usia rata-rata diatas 50 tahun menjawab sebanyak 9% dari total keseluruhan yang ada.
Tabel 4.6 Usia Responden Jabatan
Jumlah
Persentase
20 – 30 Tahun 30 – 40 Tahun
11
15%
32
45%
40 – 50 Tahun
19
27%
9
13%
71
100%
50
Total
Tahun
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.7 dapat dilihat kategori responden yang menjawab berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pada kategori jenjang Strata Dua (S2) sebanyak 15 orang atau sebesar 21% diikuti oleh responden yang memiliki jumlah paling banyak berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yaitu jenjang Strata Satu (S1) adalah sebanyak 38 orang atau sebesar 54%. Responden kategori Akademi (D3) menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 16% dan pada tingkat pendidikan SMU/SLTA ada 5 orang atau sebesar 7% dari total keseluruhan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa
58
Responden sebagian besar berpendidikan terakhir dengan kategori Strata Satu (S1).
Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan terakhir Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
Jenjang Strata 2 (S2)
15
21%
Jenjang Strata 1 (S1)
38
54%
Akademi (D3)
13
18%
SMU/SLTA Lain - Lain
5
7%
0
0%
Total
71
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
b. Statistik Deskriptif Variabel Statistik deskriptif variabel menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti jumlah sampel data yang diujikan, nilai akumulasi paling tinggi dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel (nilai maksimum), nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel (nilai minimum), nilai rata-rata (mean) menunujukkan nilai rata-rata dari keseluruhan jawaban responden pada setiap variabel, standar deviasi (standar deviation) untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban responden dan varians. Pada pengukuran kali ini akan dilakukan pengukuran stastistik deskriptif variabel secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata, standar deviasi dan varians dari masing-masing variabel 59
yang akan diuji yaitu kinerja manajerial, partisipasi anggaran,
gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
Variabel Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran Gaya Kepemipinan Iklim Organisasi Valid N (listwise)
N
Range Minimum Maximum
Mean
Standar Deviasi
Varians
71
23
9
32
24.79
6.727
45.255
71
20
6
26
18.21
5.495
30.198
71
11
29
40
32.90
2.884
8.319
71
23
16
39
30.76
6.163
37.985
71
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Hasil pengolahan statstik deskriptif dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 16,0 menunjukkan jumlah respoden sebanyak 71 orang. Jumlah indikator pertanyaan untuk masingmasing variabel, yaitu untuk variabel kinerja manajerial sebanyak 6 buah pertanyaan, sedangkan variabel kinerja manajerial sebanyak 9 buah pertanyaan. Untuk variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing 15 dan 12 buah pertanyaan. Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel kinerja manajerial diatas menunjukkan jumlah sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 24.79 dengan nilai minimum 9 dan maksimum 32. Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.727 dan varians sebesar 45.255.
60
Variabel partisipasi anggaran dengan jumlah data (n) sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 18.21
dengan nilai
minimum 6 dan maksimum 26. Sedangkan standar deviasinya sebesar 5.495 dan varians sebesar 30.198. Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan dengan jumlah data sebanyak 71 orang responden, mempunyai nilai rata-rata 32.90 dengan nilai minimum 29 dan maksimum 40 Sedangkan standar deviasinya sebesar 2.884 dan varians sebesar 8.319. Variabel iklim organisasi menunjukkan jumlah data sebanyak 71 orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 30.76 dengan nilai minimum 16 dan maksimum 39 Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.163 dan varians sebesar 37.985.
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika valid berarti, instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2002: 136-137 dalam Murtanto, Hapsari, 2006:8). Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing.
Kriteria yang digunakan untuk 61
menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masingmasing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi skor masing-masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka butir peryataan tersebut dinyatakan tidak valid (Santoso, 2004: 168 dalam Rachmawati, 2008:35).
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Corelations
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
(KM) (KM) (KM) (KM) (KM) (KM) (KM) (KM) (KM)
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
0.433 0.732 0.773 0.872 0.912 0.921 0.814 0.400 0.603
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel dependen kinerja manajerial adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05).
62
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran Corelations
Indikator Pertanyaan
No. 1 2 3 4 5 6
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
(PA) (PA) (PA) (PA) (PA) (PA)
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
0.869 0.816 0.854 0.905 0.895 0.964
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.10 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen partisipasi anggaran adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05). Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap I) Corelations
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Indikator Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15
(GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK)
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
0.000 0.095 0.011 0.000 0.000 0.008 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.095 0.000 0.000 0.000
Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
0.686 0.200 0.299 0.634 - 0.531 0.312 0.382 0.435 0.339 0.752 0.558 0.200 0.576 0.729 - 0.498
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
63
Hasil pengujian tingkat validitas pada masing-masing item dari masing-masing variabel yang diatas dari 42 pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini terdapat 4 buah pertanyaan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki tingkat signifikan lebih dari 0.05, yaitu pertanyaan ke-2, ke-3, ke-6 dan ke - 12 dari variabel gaya kepemimpinan. Selain dari kedua pertanyaan yang diatas, seluruh pertanyaan yang ada dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikan kurang dari 0.05 yang berarti item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap II) Corelations
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Indikator Pertanyaan Item 1 Item 4 Item 5 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 13 Item 14 Item 15
(GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK) (GK)
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
0.712 0.707 0.723 0.492 0.465 0.510 0.811 0.819 0.478 0.734 0.467
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
-
-
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas setelah item-item ke-2, 3, 6 dan 12 digugurkan menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen gaya kepemimpinan adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05). 64
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi Corelations
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Indikator Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12
(IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO) (IO)
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
0.807 0.677 0.912 0.755 0.812 0.849 0.923 0.884 0.485 0.841 0.529 0.723
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
-
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel independen iklim organisasi adalah valid, seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05).
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas pengukuran.
artinya
Pengukuran
adalah
tingkat
kepercayaan
hasil suatu
yang memiliki reliabilitas tinggi,
yaitu
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau reliabel (Rochaety, Ety., dkk, 2009:49). Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji sejauh mana konsistensi hasil jawaban dari para responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas 65
digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan untuk berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan andal (reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8). Tabel 4.14 Hasil Pengujian Reliabilitas
Cases
Valid Excluded Total
a
N
%
71
100.0
0
.0
71
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .947
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .940
N of Items 38
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Perhitungan nilai cronbach’s alpha dari 38 item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai 0,947 untuk nilai cronbach’s alpha. Berdasarkan hasil ini, jadi dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini adalah reliabel karna memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. 66
Pengolahan data dengan menggunakan metode pengujian regresi berganda terlebih dahulu harus dilakukan beberapa tahapan pengujian untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Data yang akan di uji terlebih dahulu harus memenuhi syarat uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal.
Pengujian uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2005). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1
67
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Uji Normalitas
Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi
Valid N Percent
Cases Missing N Percent
Total N Percent
71 71 71 71
0 0 0 0
71 71 71 71
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
.0% .0% .0% .0%
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Tabel diatas menjelaskan bahwa, jumlah data nilai statistik yang diproses semuanya adalah valid (100 % data bisa diproses).
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik P-Plot
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.1 (hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot) terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengukuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 68
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik Histogram
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.2 (hasil uji normalitas menggunakan grafik P-Plot)
menunjukkan bahwa tabulasi yang tercipta
mengikuti garis diagonal. Selain itu, garis lengkung menjulur dengan sisi yang sama pada bagian kiri maupun kanan histogram. Hal ini berarti distribusi data yang terjadi adalah normal. Sehingga dari hasil uji normalitas ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berarti hasil uji mormalitas menggunakan grafik P-Plot maupun grafik histogram menunjukkan terjadinya distribusi data secara normal. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
a). Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 69
Pengujian Multikolinearitas ini dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolinearitas apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.10, maka data tersebut dikatakan tidak ada Multikolinearitas. Tabel 4.16 Hasil Pengujian Uji Multikolinearitas Pengaruh Gaya Kepemimpinan &Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Coefficientsa Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1 (Constant) Partisipasi Anggaran
.318
3.146
Gaya Kepemimpinan
.556
1.798
Iklim Organisasi
.259
3.858
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance > 0.10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Dimana, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 3.146, 1.798 dan 3.858 sedangkan hasil tolerance untuk variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar 0.318, 0.556 dan 0.259. Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi problem multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
70
b). Uji Heterokodasitas Uji heterokodasitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokodasitas. Untuk menguji terjadi atau tidaknya heterokodasitas dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik pada saat scatterplot hasil uji heterokodasitas yang disajikan pada gambar berikut Gambar 4.3 Hasil Pengujian Uji Heterokadasitas Pengaruh Gaya Kepemimpinan &Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tetentu, serta tersebar dengan baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokodasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan masukan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi. 71
4. Pengujian Hipotesis a. Hasil Uji Hipotesis 1 Hipotesis pertama menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear sedehana. Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis 1 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
Std. Error
B
1 (Constant) 12.493 Partisipasi Anggaran
.675
t
Beta
2.337 .123
Collinearity Statistics Sig. Tolerance
VIF
5.346 .000 .552
5.492 .000
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi sederhana
untuk melihat besarnya
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu: Persamaan: Y = a + b1XPA + e Y = 12.493 + 0.675x Hasil analisis regresi pada hipotesis pertama yang dapat dilihat pada tabel 4.15, menunjukkan bahwa variabel partisipasi anggaran secara positif dan signifikan mempengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien regresi sebesar 0.675 pada tingkat signifikansi sebesar 0.000 lebih besar dari 0.05. Koefisien bernilai positif, berarti
terdapat hubungan yang positif
(hubungan searah) antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, semakin tinggi partisipasi anggaran maka semakin meningkatkan kinerja 72
manajerial. Dengan demikian hipotesis alternatif pertama diterima. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial.
1) Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu variabel kinerja manajerial. Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1 Model Summaryb Change Statistics R Adjusted Square R Square
Model
R
1
.552a
.304
Std. Error of F Sig. F DurbinR Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
.294
5.65207
.304
30.162
1
69
.000
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel 4.16 di atas diperoleh angka korelasi 0.552, artinya hubungan variabel dependen dan independen adalah sedang. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan yang searah. Artinya semakin meningkat partisipasi anggaran, maka kinerja manajerial akan meningkat.
73
2.165
Besarnya nilai R Square adalah 0.304 artinya kemampuan variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial hanya sebesar 30.4%
sedangkan sisanya 69.6% (100% - 30.4%) dijelaskan
oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 5.65207. Makin kecil nilai SEE
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen. (Ghozali, 2005:86). Pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada penelitian ini konsisten dengan penelitian t erdahulu yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) bahwa hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dijelaskan sebesar 40,5% sedangkan sisanya 59.5% (100% - 40.5%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tersebut.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial. dasarnya
menunjukkan
seberapa
jauh
pengaruh
Uji t pada variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
74
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 1 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
B
1 (Constant) 12.493 Partisipasi Anggaran
.675
Std. Error
Beta
2.337 .123
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance
VIF
5.346 .000 .552
5.492 .000
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk melakukan uji t digunakan nilai t hitung dengan kriteria, apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak berpengaruh secara signifikan dapat ditolak, bila nilat t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Berdasarkan tabel 4.17 diatas, diperoleh hasil t hitung sebesar 5.492 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Sehingga dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara individual partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajer. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor, Wahyudin (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan nilai t sebesar 4,401 dengan tingkat signifikasi p=0.000 lebih besar dari 0.05. Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran adalah negatif dan signifikan 75
terhadap kinerja manajerial, dengan nilai t sebesar -6.921 dengan tingkat signifikasi p=0.000 lebih besar dari 0.05.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen/terikat (Y).
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 1 ANOVAb Model 1
Sum of Squares df Mean Square
Regression
963.564
3
963.564
Residual
2204.267
67
31.946
Total
3167.831
70
F
Sig.
30.162
.000a
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan kriteria pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan bahwa variabel independen secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 76
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18 menunjukkan nilai F hitung sebesar 30.162
dengan tingkat signifikansi
0.000.
Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti, variabel partisipasi anggaran secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi kinerja manajerial. Melihat hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa bahwa terhadap pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu tingkat partisipasi anggaran yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial dan sebaliknya tingkat partisipasi yang rendah maka akan dapat menurunkan tingkat kinerja manajerial.
Partisipasi penyusunan anggaran merupakan keterlibatan
seluruh manajer dan staf-stafnya dalam suatu instansi untuk melakukan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran. Dengan adanya keterlibatan tersebut akan mendorong masing-masing divisi untuk bertanggung jawab terhadap masing-masing tugas yang diembannya sehingga akan meningkatkan kinerjanya agar mereka dapat mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan dalam anggaran. Hasil penelitian yang berbeda menurut peneliti dikarenakan obyek penelitian yang digunakan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005). Pada penelitian ini obyek digunakan adalah instansi pemerintah sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan terhadap perusahaan perbankan. Dengan demikian penelitian ini menjawab 77
pertanyaan penelitian, bahwa dengan jenis perusahaan/instansi yang berbeda memberikan indikasi kemungkinan hasil penelitian yang berbeda dilihat dari faktor kompleksitas perusahaan dalam penyusunan anggaran dari manajer perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
b. Hasil Uji Hipotesis 2 Hipotesis kedua menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regresion Analysis (MRA) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F dan uji statistik t Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis 2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model
B
1 (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-57.383
16.492
-3.479 .001
Partisipasi Anggaran
1.857
.753
1.517 2.465
.016
Gaya Kepemimpinan
3.597
.791
1.418 4.548
.000
Moderat1
-.080
.036
1.858 -2.263 .027
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi berganda untuk melihat besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu: Persamaan:
Y = a + b1XPA + b2XGK + b4 XPA XGK + e Y = -57.383 + 1.857 XPA + 3.597XGK - 0.080 XPA XGK + e 78
Hasil analisis regresi pada hipotesis kedua yang dapat dilihat pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien regresi sebesar - 0.080 pada tingkat signifikansi sebesar 0.027 lebih besar dari 0.05. Koefisien bernilai negatif, berarti terdapat hubungan yang negatif (hubungan berlawanan) antara interaksi partisipasi anggaran dengan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian hipotesis alternatif kedua diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran.
1) Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan (moderat1) dalam menjelaskan variabel dependen (Y)
yaitu variabel kinerja manajerial.
Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini
79
Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 2 Model Summaryb Change Statistics R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
Model
R
1
.835a
.698
.684
3.78074
.698
51.540
3
67
.000
2.489
a. Predictors: (Constant), Moderat1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b Dependent Variable:Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel 4.20 di atas diperoleh angka korelasi 0.835, artinya hubungan kedua variabel sangat
kuat.
Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat kuat dan searah.
Artinya semakin meningkat
pengaruh variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi antara kedua variabel (moderat1),
maka kinerja manajerial akan
meningkat. Besarnya nilai adjusted R2 Square adalah 0.684 artinya kemampuan variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial hanya sebesar 68.4% sedangkan sisanya 31.6% (100% 68.4%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Standar Error of The Estimate (SEE) adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y. Hasil regesi menunjukkan angka sebesar 3.78074. Sebagai pedoman, jika nilai Standar Error of The Estimate (SEE) kurang dari standar deviasi Y, maka membuat model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y (Priyatno, 2008:81). 80
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sumarno (2005) bahwa gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang kuat terhadap hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran
dan kinerja manajerial dijelaskan
sebesar 34.8% sedangkan sisanya 65.2% (100% - 34.8%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial. dasarnya
menunjukkan
seberapa
jauh
Uji
pengaruh
t pada variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant)
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-57.383
16.492
-3.479 .001
Partisipasi Anggaran
1.857
.753
1.517 2.465
.016
Gaya Kepemimpinan
3.597
.791
1.418 4.548
.000
Moderat1
-.080
.036
1.858 -2.263 .027
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
81
Untuk melakukan uji t digunakan uji nilai t hitung dengan kriteria, apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak berpengaruh secara signifikan dapat ditolak, bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dilihat dari hasil pengolahan data pada tabel 4.21
di atas, diperoleh nilai t hitung atas variabel partisipasi anggaran sebesar 2.465 pada tingkat signifikansi 0.016 yang berarti signifikan karena lebih kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara individual adanya partisipasi anggaran mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Nilai t hitung atas variabel
gaya
kepemimpinan sebesar 4.548 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti signifikan karena lebih kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara individual gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Nilai t hitung atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan variabel gaya kepemimpinan sebesar -2.263 pada tingkat signifikansi 0.027 yang berarti signifikan karena
berada di bawah nilai
a=0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berfungsi sebagai variabel moderatingnya. mendukung kepemimpinan
Dengan demikian,
hasil penelitian ini
Hipotesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa gaya berpengaruh
secara
signifikan terhadap
partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini berarti kombinasi kesesuaian
82
antara gaya kepemiminan dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu kesesuaian yang terbaik. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007)
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh secara signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran.
Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Yuniarti
dkk. (2007)
yang menyatakan bahwa
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan anggaran tidak signifikan terhadap kinerja manajerial dengan nilai t sebesar -0.290 dengan tingkat signifikasi p=0.775 lebih besar dari 0.05. Tingkat signifikasi yang lebih besar (p=0,775)
disebabkan oleh
adanya faktor lain yang lebih dominan, faktor tersebut seperti budaya bangsa sehingga memungkinkan partisipasi yang diperankan sebenarnya merupakan pseudopatisipation,
kelihatannya berpartisipasi, tetapi pada
kenyataannya tidak berpartisipasi Nor, 2007).
(Muslimah, 1998 dalam Wahyudin
Partisipasi semu ini bisa terjadi apabila manajemen tingkat
atas memegang kendali total atas proses penyusunan anggaran dan mencari dukungan bawahannya. Dukungan ini hanya merupakan penerimaan formal dari bawahannya atas anggaran yang disusun dan bukan mencari masukan dalam menyusun anggaran.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel 83
kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen/terikat (Y). Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 2 ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
2210.134
3
736.711 51.540
Residual
957.697
67
14.294
Total
3167.831
70
Model 1 Regression
F
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Moderat1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan kriteria pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain penelitian ini menerima hipotesis alternatif,
yang menyatakan bahwa
semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempunyai variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.22 menunjukkan nilai F hitung sebesar 51.540 dengan tingkat signifikansi 0.000.
Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti, variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi variabel
84
partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan (moderat1) secara bersamasama atau simultan mempengaruhi kinerja manajerial. Hasil penelitian yang berbeda menurut peneliti dikarenakan obyek penelitian dan model regresi yang digunakan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muslimah (1998),
J. Sumarno (2005).
Pada
penelitian ini objek yang digunakan adalah instansi pemerintah sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan terhadap perusahaan perbankan, maupu perusahaan manufaktur.
Dengan demikian, hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa kombinasi kesesuaian antara partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial bukanlah merupakan kesesuaian terbaik. Sekaligus juga menjawab menjawab pertanyaan penelitian, bahwa dengan jenis perusahaan/instansi yang berbeda memberikan indikasi kemungkinan hasil penelitian yang berbeda dilihat dari faktor kompleksitas perusahaan dalam penyusunan anggaran dari manajer perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
c. Hasil Uji Hipotesis 3 Hipotesis ketiga menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regresion Analysis (MRA) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F dan uji statistik t. 85
Tabel 4.25 Hasil Uji Hipotesis 3 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1 (Constant)
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-2.729
.008
-14.576
5.342
.244
360
199
677
.500
Iklim Organisasi
1.578
.212
1.446
7.443
.000
Moderat2
-.023
.011
-.872
-2.104
.039
Partisipasi Anggaran
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi berganda
untuk melihat besarnya pengaruh
iklim organisasi terhadap partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu :
Persamaan:
Y = a + b1XPA + b3XIO + b5 XPA XIO + e Y = -14.576 + 0.244 XPA + 1.578 XIO - 0.023 XPA XGK + e
Hasil analisis regresi pada hipotesis ketiga, dapat dilihat pada tabel 4.23, menunjukkan bahwa interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi secara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien regresi sebesar - 0.023 pada tingkat signifikansi sebesar 0.39 lebih besar dari 0.05. Koefisien bernilai negatif, berarti terdapat hubungan yang negatif (hubungan berlawanan) antara interaksi partisipasi anggaran dengan iklim organisasi terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian hipotesis alternatif ketiga diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) yang
86
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran.
1) Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu variabel partisipasi anggaran, iklim organisasi dan interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi (moderat2) dalam menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu variabel kinerja manajerial. Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 3 Model Summaryb
Model 1
R .848a
Change Statistics Std. Error R Adjusted of the Sig. F R Square F Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change .719
.707
3.64415
.719
57.181
3
67
.000
a. Predictors: (Constant), Moderat2, Iklim Organisasi, Partisipasi Anggaran b.Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel tabel 4.24 di atas diperoleh angka korelasi 0.848, artinya hubungan kedua variabel kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dan variabel terikat kuat dan searah. Artinya semakin meningkat pengaruh variabel partisipasi anggaran, iklim organisasi dan interaksi antara kedua variabel (moderat2), maka kinerja manajerial akan meningkat.
87
Besarnya nilai adjusted R2 Square adalah 0.707 artinya kemampuan variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial hanya sebesar 70.7% sedangkan sisanya 29.3% (100% - 70.7%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Standar Error of The Estimate (SEE) adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y.
Hasil regesi
menunjukkan angka sebesar 3.64415. Sebagai pedoman, jika nilai Standar Error of The Estimate (SEE) kurang dari standar deviasi Y, maka membuat model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y (Priyatno, 2008:81).
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial.
Uji
t
pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
88
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 3 Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1 (Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
Sig.
-2.729
.008
-14.576
5.342
.244
360
199
677
.500
Iklim Organisasi
1.578
.212
1.446
7.443
.000
Moderat2
-.023
.011
-.872
-2.104
.039
Partisipasi Anggaran
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk melakukan uji t digunakan uji statistik t hitung dengan kriteria, apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan dapat ditolak, bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dilihat dari hasil pengolahan data pada tabel 4.25 di atas, diperoleh nilai t hitung atas variabel partisipasi anggaran sebesar -.677 pada tingkat signifikansi 0.500 yang berarti tidak signifikan karena lebih besar dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara individual adanya partisipasi anggaran tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Nilai t hitung atas variabel iklim organisasi sebesar 7.443 pada tingkat signifikansi 0.00 yang berarti signifikan karena lebih kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara individual iklim organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
89
Nilai t hitung atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi sebesar -2.104 pada tingkat signifikansi 0.039 yang berarti signifikan karena berada di bawah nilai
a=0,05.
Hal ini menunjukkan
bahwa variabel iklim organisasi berfungsi sebagai variabel moderatingnya. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga (Ha3) yang menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Hal ini berarti
kombinasi kesesuaian antara iklim organisasi dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu kesesuaian yang terbaik.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen/terikat (Y). Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 3 ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2278.082
3
759.361
57.181
.000a
Residual
889.749
67
13.280
Total
3167.831
70
Model 1
a. Predictors: (Constant), Moderat2, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
90
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan kriteria pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain penelitian ini menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempunyai variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.26 menunjukkan nilai F hitung sebesar 57.181 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti, variabel partisipasi anggaran, iklim organisasi dan interaksi variabel partisipasi anggaran dan iklim
organisasi
(moderat2)
secara
bersama-sama
atau
simultan
mempengaruhi kinerja manajerial. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2003) yang menyatakan bahwa pengaruh iklim organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Terdapat hubungan linier antara variabel partisipasi anggaran, iklim organisasi dan interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi dengan kinerja manajerial, jika frekuensi variabel independen ditingkatkan, maka kinerja manajerial perusahaan akan meningkat.
91
5. Pembahasan Penelitian ini merupakan studi mengenai pengaruh partisipasi peyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan suatu keterlibatan antara atasan dan bawahan dalam meyusun atau membuat anggaran. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan kerjasama antara atasan dan bawahan untuk menghasilkan susunan anggaran yang baik. Penelitian ini menggunakan 71 sampel yang terpilih dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ringkasan hasil pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.26 dibawah ini:
Tabel 4.29 Hasil Penelitian
No.
Hipotesis
Nilai Uji T
Sig.
Nilai Uji F
Sig.
1
Ha1: Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial
5.492
0.000
30.162
0.000
2
3
Ha2: Gaya Kepemimpinan Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Ha3: Iklim Organisasi Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Hasil
Signifikan Ha1 Diterima
Signifikan - 2.263
0.027
51.540
0.000 Ha2 Diterima
Signifikan - 2.104
0.039
57.181
0.000 Ha3 Diterima
92
Hasil penelitian pada hipotesis I ini diperoleh hasil t hitung sebesar 5.492 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan nilai t sebesar 4,401 dengan tingkat signifikasi p=0.000 lebih besar dari 0.05. Penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak atasan/pemegang kuasa dengan bawahan/pelaksana anggaran merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dan meningkatkan kinerja manajerial. Maka, hipotesis I yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian pada hipotesis yang ke-2 ini diperoleh nilai t hitung atas atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan variabel gaya kepemimpinan sebesar -2.263 pada tingkat signifikansi 0.027 yang berarti signifikan karena berada di bawah nilai a=0,05. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial
dengan tingkat signifikasi
p=0.029 lebih besar dari 0.05. Maka, hipotesis ke-2 yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Kepemimpinan dalam suatu organisasi
adalah faktor penting.
Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan 93
gaya kepemimpinan yang benar, atasan dapat mengerahkan para bawahnnya untuk ikut serta terlibat berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga nantinya akan meningkatkan kinerja manajerial. Hasil penelitian pada hipotesis yang ke-3 ini diperoleh nilai t hitung atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi sebesar -2.104 pada tingkat signifikansi 0.039 bawah
nilai
yang berarti signifikan karena berada di
a=0,05. Faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan
kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal. Maka, hipotesis ke-2 dan 3 yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda dengan uji interaksi (Moderated Regression Analysis) menggunakan bantuan pemrograman SPSS version 16.00. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini menerima hipotesis pertama (Ha1) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Budi Susetyo (2001), Vivi Ani Susanti (2004), J. Sumarno (2005), Yusfaningrum dan Ghozali (2005), Wahyudin Nor (2007), Yamin (2008). 2. Penelitian ini menerima hipotesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunujukkan bahwa gaya kepemimpinan berfungsi sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wahyudin Nor (2007). 3. Penelitian ini menerima hipotesis kedua (Ha3) yang menyatakan bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi 95
anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunujukkan bahwa iklim organisasi berfungsi sebagai variabel moderating.
Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Hermawan (2003).
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan dan iklim organisasi juga berpengaruh secara signifikan dan juga dapat berfungsi sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wahyudin Noor (2007) bahwa dengan adanya keterlibatan seluruh manajer dan staf-stafnya
dalam suatu instansi untuk melakukan
kegiatan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam penyusunan anggaran. Dengan begitu, masing-masing divisi bertanggung jawab terhadap masing-masing tugas yang diembannya sehingga kinerja akan meningkat dan sasaran/target yang telah ditetapkan dalam anggaran dapat tercapai. Gaya kepemimpinan merupakan faktor yang dominan dan menentukan dalam
pembentukan
karakter
dalam
sebuah
organisasi
yang dapat
meningkatkan kinerja manajerial. Sementara itu, iklim organisasi yang ada dalam suatu organisasi juga berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan dalam beraktifitas, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kinerja. Iklim organisasi yang baik ini, bisa dirasakan oleh 96
para pekerja dan anggota yang ada dalam organisasi tersebut sehingga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja.
Hasil penelitian ini, minimal
dapat memotivasi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan penerapan interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada organisasi sektor publik dengan menambahkan faktor kontijensi yang berbeda untuk lebih memperkuat hasil yang telah dilakukan.
C. Keterbatasan 1. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner dan tidak melakukan wawancara, sehingga informasi yang diperoleh hanya terbatas dari kuesioner yang diisi oleh para responden. 2. Terdapat keterbatasan dalam pemilihan sampel penelitian dan variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini, terkait dengan faktor faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
97
DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. Usry, Milton F, “Cost Accounting”, Salemba Empat, Jakarta, 2004. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005 Hamid, Abdul. ”Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Hansen, Don. R. Mowen, Maryanne M. ”Management Accounting”, Salemba Empat, Yogyakarta, 2006. Hermawan. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Penyusunan Anggaran di Biro Keuangan dan Perlengkapan Dep. Perindustrian”, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2003. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. ”Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 1999. Kreitner dan Kinichi. ”Organization Behavior. Irwin”, McGraw-Hill, Boston, 1998. Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, Cetakan Pertama PT. Refika Aditama, Bandung, 2005. Miftahuddin. ”Gaya Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Kinerja Karyawan”, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 4 No. 2 Mei 2002, Aceh, 2002. Milani, K. “The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study”, The Accounting Review, April 274-284, 1975. Murtanto. Hapsari, Winda Arum. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntnasi Manajemen sebagai Variabel Moderating”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Trisakti Vol. 8 No. 1 April 2006, Jakarta, 2006. Muslimah, Susilowati. ”Dampak Gaya Kepemimpinan, Ketidakpastian Lingkungan dan Informasi Job Relevant terhadap Perceived usefulness Sistem Penganggaran”, JRAI Vol. 1 No. 2 Juli Tahun 1998, Aceh, 1998.
98
Nafi’, Moch. ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran”, Tesis, Pasca UGM Yogyakarta, 2001. Nor, Wahyudin. ”Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007. Poerwati, Tjahjaning. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi V, Semarang, 5-6 September tahun 2002. Priyatno, Duwi. ”Mandiri Belajar SPSS”, Cetakan kedua. Mediakom, Yogyakarta, 2008. Puspaningsih, Abriyani. ”Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kepuaan Kerja dan Kinerja Manajer”, Jurnal Akuntansi dan Auditing, FE. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2003. Rahman, Syaiful. Handayani, Hj. Rr Sri. Nasir, H. Muhammad. ”Pengaruh Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Manajerial (Pendekatan Partial Least Square)”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007. Riyadi, Slamet. ”Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagi Variabel Moderating dalam hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, JRAI, Vol. 3 No. 2 Juli 2000. Rochaety, Ety, dkk. ”Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi Bisnis”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2009. Sardjito, Bambang. Muthaher, Osmad. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli 2007. Satria, R. Yudhi. ”Hubungan antara Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta”, Benefit, Vol. 9 No. 2 Desember, 2005 Page 120–128, Surakarta, 2005. Setia, Benny. ”Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 2003. 99
Sopiah, MM. ”Perilaku Organisasional”, Andi, Yogyakarta, 2008. Sumarno, J. ”Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September tahun 2005. Susetyo, Budi. Hendri, Sapto. ”Pengaruh Komitmen Organisasi, Keterlibatan Pekerjaan dan Locus of Control terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, Tesis, Pasca Sarjana UGM Yogyakarta, 2001. Trisnaningsih, Sri. ”Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007. Susanti, Vivi Ani. ”Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderator”. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi Vol. 4 No. 3 Desember 2004 Hal. 264-285, Surabaya, 2004 Welsch, Glenn A. Hilton, Ronald W. Gordon, Paul N. “Budgetting: Planning and Profit Control”. Salemba Empat, Jakarta, 2000. Yamin, Nina Yusnita. “Penyusunan Anggaran Partisipasi untuk mendukung Kinerja Manajerial”, Jurnal Transaksi, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu, Edisi 5 Tahun III Januari-Juli 2008, 2008. Yuniarti, Evi. Saty, Fadila Marga. Dewi, Dian Nirmala. ”Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan dalam Hubungan antara antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Laporan penelitian, Politeknik Negeri Lampung, 2007.
100
Lampiran 1 Format Kuesioner
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN Kepada Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Di Tempat Dengan Hormat,
Sehubungan dengan skripsi yang sedang penulis susun mengenai ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Iklim organisasi sebagai variabel moderating”. Maka, dimohon bantuan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner berikut ini. Kami berharap bahwa hasil penelitian ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis demi penyusunan skripsi dan kemajuan dunia pendidikan, khususnya mengenai peningkatan kinerja manajerial dan peningkatan partisipasi penyusunan anggaran suatu instansi yang terkait dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi yang ada pada instansi tersebut. Untuk itu, maka hendaknya diharapkan pengisian kuesioner ini benar - benar merupakan gambaran dari keadaan yang sesungguhnya. Demikian, atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i penulis ucapkan terima kasih. Tangerang, 13 Juli 2009 Penulis
NOFILIA FITRIANTI
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Perusahaan :......................................................................... Bekerja di Perusahaan sejak Tahun :......................................................................... Jabatan di Perusahaan sebagai.............. :......................................................................... Menduduki jabatan yang sekarang sejak tahun........................... Bulan.......................... Jenis Kelamin : Pria Wanita
6. Umur ................................................... :......................................................................... 7. Pendidikan Terakhir
:
Strata 2 (S2)
Strata 1 (S1)
D3/Akademi
SLTA
Lain - lain.......................
LANJUTAN (Lampiran 1)
Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk mengukur kinerja Bapak/Ibu/Sdr/i sendiri sebagai seorang karyawan sesuai pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan skor dengan skala 1 s/d 5 yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/i paling tepat menggambarkan kinerja yang anda lakukan. Skala 1 s/d 5 tersebut dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut: 1 2 3 4 5 Kinerja dibawah rata – rata
Kinerja rata – rata
Kinerja diatas rata – rata
Berikut, daftar pernyataan yang menggambarkan tugas Bapak/ Ibu/Sdr/i yang perlu diberikan skor:
Skor 1 s/d 5
No.
Bidang Tugas
1.
Perencanaan Menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan/ pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, Pemrograman..... Investigasi Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan& rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisis pekerjaan.... Pengkoordinasian Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain,… Evaluasi Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk,… Pengawasan Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan,membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan,… Pemilihan Staf Mempertahankan angkatan kerja, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan memutasi pegawai, … Negosiasi Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok, … Perwakilan Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat, mempromosikan tujuan umum perusahaan,… Kinerja secara keseluruhan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Diadopsi dari Mahoney et al, 1963
LANJUTAN (Lampiran 1)
Pertanyaan berikut dapat digunakan untuk mendeskripsikan peranan anda sebagai seorang manajer dalam merancang anggaran dalam perusahaan anda. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 sampai dengan 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan berikut : a.
Kategori manakah di bawah ini yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya tentang kegiatan anda ketika anggaran sedang disusun. Saya ikut serta dalam penyusunan anggaran?
1 Semua Anggaran
2
3
4 5 Tidak Satupun Anggaran
b. Kategori manakah di bawah ini yang menjelaskan paling baik alasan yang diberikan oeh atasan anda ketika revisi anggaran dibuat. Alasannya adalah?
1 2 Sangat Masuk Akal atau Logis
3
4 5 Sangat Sembarangan atau Tidak Logis
c. Seberapa sering anda menyatakan permintaan pendapat dan/atau usulan tentang anggaran kepada atasan anda tanpa diminta?
1 Sangat Sering
2
3
4
5 Tidak Pernah
d. Menurut perasaan anda. Seberapa banyak pengaruh yang anda miliki yang tercermin dalam anggaran akhir (final)?
1 2 Sangat Banyak Jumlahnya
3
4
5 Tidak Pernah
e. Menurut anda, seberapa pentingkah kontribusi usulan/pemikiran anda terhadap anggaran?
1 Sangat Penting f.
2
3
4 5 Sangat Tidak Penting
Seberapa sering atasan anda meminta pendapat dan/atau usulan ketika anggaran sedang disusun?
1 Sangat Sering
2
3
4
5 Tidak Pernah
Diadopsi dari Milani, 1975
LANJUTAN (Lampiran 1)
Pertanyaan berikut digunakan untuk menggambarkan sifat seorang pimpinan pada perusahaan anda, yang anda rasakan sebagai seorang karyawan. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 s/d 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan di bawah ini. Keterangan: 1 2 3 4 5 Selalu Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak Pernah 1. Apakah Pemimpin anda menunjukkan sifat yang bersahabat? 2. Apakah pemimpin memberikan kesempatan untuk mendiskusikan masalah-masalah? 3. Apakah pemimpin menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol pegawai? 4. Apakah pemimpin anda memberikan kesempatan untuk menyampaikan kritik/saran, Ide dan pendapat? 5. Apakah pemimpin anda pernah memberikan tanggung jawab yang lebih besar dari pekerjaaan anda yang sebelumnya? 6. Apakah pemimpin anda menjelaskan cara-cara mengerjakan pekerjaan dengan jelas? 7. Apakah pemimpin anda menetapkan hubungan yang jelas tentang garis komando? 8. Apakah pemimpin anda menetapkan target waktu dalam memberikan pekerjaan yang harus anda lakukan? 9. Apakah pemimpin anda sering memonitor perkembangan pekerjaan yang diberikan? 10. Apakah pemimpin anda pernah mengajak anda untuk ikut merumuskan suatu keputusan? 11. Apakah pemimpin anda selalu mengarahkan anda dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? 12. Apakah pemimpin anda pernah meminta masukan mengenai keputusan untuk memberi hadiah? 13. Apakah setiap keputusan yang dibuat pimpinan selalu dipatuhi? 14. Apakah keputusan yang dibuat pemimpin selalu bersifat adil? 15. Apakah pemimpin anda menjadi tempat bertanya dalam menyelesaikan pekerjaan diluar kemampuan anda?
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1
2
3
4
5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
Pertanyaan berikut digunakan untuk menggambarkan iklim (suasana) organisasi yang diberikan oleh perusahaan tempat anda bekerja, yang anda rasakan sebagai seorang karyawan. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 s/d 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan: Keterangan : 1 2 3 4 5 Sangat Baik Agak Baik Baik Kurang Baik Sangat Tidak Baik 1. 2.
Menurut anda apakah penataan meja kerja dilingkungan anda bekerja sudah baik? Bagaimanan menurut anda pola hubungan komunikasi antara pimpinan dan pimpinan di lingkungan kerja anda? 3. Bagaimana kebebasan yang anda peroleh dalam melakasanakan pekerjaan? 4. Bagaimana dukungan pimpinan anda terhadap pelaksanaan tugas? 5. Bagaimana pencahayaan/listrik dilingkungan anda bekerja sesuai dengan kebutuhan? 6. Apakah pimpinan memberikan pujian secara terbuka atas pekerjaan yang anda kerjakan dengan baik? 7. Menurut anda, apakah sarana komputer yang ada sekarang sudah cukup memadai? 8. Bagaimana perhatian yang diberikan pimpinan anda atas keluhan dan kesulitan anda dalam melaksanakan tugas? 9. Bagaimana menurut anda, pola hubungan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan di lingkungan kerja anda? 10. Bagaimana pelimpahan kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada anda? 11. Apakah pimpinan anda memberikan hadiah secara khusus atas pekerjaan yang Anda kerjakan dengan baik? 12. Bagaimana jaminan tentang karier dan masa depan anda di lingkungan anda bekerja?
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
Saya mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu yang telah anda sediakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner diatas.
Lampiran 2 Hasil Data Hasil Penelitian (Kuesioner)
Indikator Variabel No.
Partisipasi Anggaran
Kinerja Manajerial Total 1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
3
4
4
2
3
2
2
2
3
3
4
4
4
2
2
2
1
1
2
5
3
3
3
3
4
6
3
3
3
3
7
4
4
1
8
3
2
9
2
10
Gaya Kepemimpinan
Iklim Organisasi
Total
1
2
3
4
5
6
9
1
1
1
1
1
1
2
21
1
2
2
2
2
3
3
26
2
3
3
2
1
3
3
17
1
2
3
4
4
3
3
30
2
3
4
5
5
3
3
32
4
2
3
4
1
3
2
24
2
2
1
2
1
3
3
4
4
3
4
5
5
2
3
3
3
3
4
4
4
11
3
3
3
3
4
5
12
3
2
2
2
1
13
3
3
3
3
14
3
2
2
15
1
2
16
1
17 18 19
Total 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
6
1
2
2
3
3
3
3
2
1
1
1
4
2
2
1
2
11
2
1
2
2
2
3
4
1
2
2
2
3
1
1
2
2
14
3
2
3
2
1
2
4
1
1
2
2
4
2
4
3
3
16
2
1
2
2
1
2
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
18
2
1
2
3
1
3
4
1
2
4
3
3
3
4
3
3
20
3
1
2
3
1
3
4
1
2
5
5
3
3
4
5
4
24
2
2
3
2
2
2
3
1
2
19
4
3
3
4
5
4
23
2
2
3
2
2
2
3
2
3
32
4
5
4
5
4
4
26
3
2
3
3
1
3
4
3
3
30
2
3
3
4
3
3
18
2
1
2
3
1
3
5
3
3
32
4
3
3
4
3
3
20
3
1
2
3
1
2
1
3
3
19
4
3
3
4
5
4
23
2
2
3
2
4
5
5
3
3
32
4
3
3
4
3
3
20
3
1
2
2
1
2
1
3
3
19
4
3
3
4
5
4
23
2
2
2
1
3
4
4
2
2
21
1
2
2
2
2
2
11
2
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
6
1
2
2
1
3
4
4
2
2
21
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
3
3
26
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
2
1
3
3
17
1
2
3
4
20
3
3
3
3
4
4
4
3
3
30
2
3
3
21
3
3
3
3
4
5
5
3
3
32
4
3
3
Total 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
31
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
16
2
30
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
24
2
2
33
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
34
2
2
2
32
3
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
3
24
3
1
2
1
33
2
3
3
2
3
4
2
3
1
2
2
2
29
3
3
2
2
1
36
3
3
3
2
3
4
3
4
1
3
2
4
35
5
2
4
1
1
2
34
3
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
37
2
3
2
4
1
1
1
32
3
3
2
2
2
3
2
3
1
2
3
4
30
1
1
5
3
4
2
3
1
39
4
3
4
3
3
4
3
4
1
3
3
4
39
4
1
2
4
3
3
1
2
1
33
2
3
3
2
3
4
2
3
1
2
2
2
29
3
4
1
2
5
3
3
2
2
1
36
3
3
3
2
3
4
3
4
1
3
2
4
35
2
2
3
2
1
3
2
4
1
1
1
31
3
3
2
2
2
3
2
3
1
2
3
4
30
3
1
3
4
1
2
5
3
3
1
2
1
35
3
3
3
2
3
4
3
4
1
3
2
4
35
3
2
2
2
3
2
1
3
2
4
1
1
1
31
3
3
2
2
2
3
2
3
1
2
3
4
30
1
2
2
2
3
4
1
1
2
2
3
1
1
2
29
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
25
1
2
2
3
3
3
3
2
1
1
1
4
2
2
1
31
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
16
11
2
1
2
2
2
3
4
1
1
2
2
3
1
1
2
29
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
24
2
14
3
2
3
2
1
2
4
1
1
2
2
4
2
2
2
33
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
34
3
3
16
2
1
2
2
1
2
3
2
2
3
3
3
1
2
2
31
3
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
3
24
4
3
3
18
2
1
2
3
1
3
4
1
2
4
3
3
1
2
1
33
2
3
3
2
3
4
2
3
1
2
2
2
29
4
3
3
20
3
1
2
3
1
3
4
1
2
5
3
3
1
2
1
35
3
3
3
2
3
4
3
4
1
3
2
4
35
22
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
23
3 2 2 2 1 2 1 3 3
19
4 3 3 4 5 4
23
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3
2
4
1
1
1
31
3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
3
4
30
24
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 2 5
3
4
2
3
1
40
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
25
2 2 2 1 1 2 1 3 3
17
1 2 3 4 3 3
16
2 1 2 2 1 2 3 2 2 3
3
3
1
2
2
31
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2
3
24
26
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
1
1
2
29
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
3
25
27
2 2 2 3 3 4 4 3 3
26
2 3 3 2 2 2
14
3 2 3 2 1 2 4 1 1 2
2
4
1
2
2
32
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3
2
32
28
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 2 5
3
3
2
2
1
36
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
29
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
30
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 2 5
3
4
2
3
1
40
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
31
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 2 5
3
3
1
2
1
35
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
32
3 2 2 2 1 2 1 3 3
19
4 3 3 4 5 4
23
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3
2
4
1
1
1
31
3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
3
4
30
33
2 2 2 1 1 2 1 3 3
17
1 2 3 4 3 3
16
2 1 2 2 1 2 3 2 1 3
3
3
1
2
2
30
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2
3
24
34
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 1 5
3
4
2
3
1
39
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
35
3 3 3 3 4 4 4 3 3
30
2 3 3 4 3 3
18
2 1 2 3 1 3 4 1 1 4
3
3
1
2
1
32
2 3 3 2 3 4 2 3 1 2
2
2
29
36
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
37
1 1 1 1 1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1 1
6
1 2 2 3 3 3 3 2 1 1
1
4
1
2
1
30
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
2
1
16
38
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
2
1
2
30
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
2
24
39
2 2 2 3 3 4 4 3 3
26
2 3 3 2 2 2
14
3 2 3 2 1 2 4 1 1 2
2
4
1
2
2
32
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3
4
34
40
2 2 2 1 1 2 1 3 3
17
1 2 3 4 3 3
16
2 1 2 2 1 2 3 2 2 3
3
3
1
2
2
31
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2
3
24
41
3 3 3 3 4 4 4 3 3
30
2 3 3 4 3 3
18
2 1 2 3 1 3 4 1 2 4
3
3
1
2
1
33
2 3 3 2 3 4 2 3 1 2
2
2
29
42
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
1
2
1
34
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
43
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
44
3 2 2 2 1 2 1 3 3
19
4 3 3 4 5 4
23
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3
2
4
1
1
1
31
3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
3
4
30
45
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 2 5
3
4
2
3
1
40
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
46
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
1
1
2
29
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
3
25
47
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
1
1
2
29
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
2
24
48
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
1
2
1
34
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
49
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
2
2
1
35
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
50
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 2 5
3
3
1
2
1
35
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
51
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
52
3 2 2 2 1 2 1 3 3
19
4 3 3 4 5 4
23
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3
2
4
1
1
1
31
3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
3
4
30
53
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
1
2
1
34
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
54
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 2 5
3
3
1
2
1
35
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
55
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
1
2
1
34
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
56
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 1 5
3
4
2
3
1
39
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
57
3 3 3 3 4 4 4 3 3
30
2 3 3 4 3 3
18
2 1 2 3 1 3 4 1 1 4
3
3
1
2
1
32
2 3 3 2 3 4 2 3 1 2
2
2
29
58
1 1 1 1 1 1 1 1 1
9
1 1 1 1 1 1
6
1 2 2 3 3 3 3 2 1 1
1
4
1
2
1
30
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
2
1
16
59
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
1
1
2
29
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
2
24
60
2 2 2 3 3 4 4 3 3
26
2 3 3 2 2 2
14
3 2 3 2 1 2 4 1 1 2
2
4
1
2
2
32
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3
4
34
61
2 2 2 1 1 2 1 3 3
17
1 2 3 4 3 3
16
2 1 2 2 1 2 3 2 1 3
3
3
1
2
2
30
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2
3
24
62
3 3 3 3 4 4 4 3 3
30
2 3 3 4 3 3
18
2 1 2 3 1 3 4 1 2 4
3
3
1
2
1
33
2 3 3 2 3 4 2 3 1 2
2
2
29
63
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
1
2
1
34
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
64
4 4 1 2 3 4 1 3 2
24
5 3 3 4 5 4
24
2 2 3 2 2 2 3 1 1 5
2
4
1
1
2
33
3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3
3
37
65
3 2 2 2 1 2 1 3 3
19
4 3 3 4 5 4
23
2 2 3 2 2 2 3 2 1 3
2
4
1
1
1
31
3 3 2 2 2 3 2 3 1 2
3
4
30
66
2 4 4 3 4 5 5 2 3
32
4 5 4 5 4 4
26
3 2 3 3 1 3 4 1 1 5
3
4
2
3
1
39
4 3 4 3 3 4 3 4 1 3
3
4
39
67
2 2 2 3 3 4 4 3 3
26
2 3 3 2 2 2
14
3 2 3 2 1 2 4 1 1 2
2
4
1
2
2
32
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3
3
33
68
2 2 2 1 1 2 1 3 3
17
1 2 3 4 3 3
16
2 1 2 2 1 2 3 2 1 3
3
3
1
2
2
30
3 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2
3
24
69
3 3 3 3 4 5 5 3 3
32
4 3 3 4 3 3
20
3 1 2 3 1 3 4 1 1 5
3
3
2
2
1
35
3 3 3 2 3 4 3 4 1 3
2
4
35
70
2 2 2 3 3 4 4 3 3
26
2 3 3 2 2 2
14
3 2 3 2 1 2 4 1 1 2
2
4
2
2
2
33
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3
2
32
71
1 2 2 1 3 4 4 2 2
21
1 2 2 2 2 2
11
2 1 2 2 2 3 4 1 1 2
2
3
1
1
2
29
2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
2
2
24
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
UJI VALIDITAS (PARTISIPASI ANGGARAN)
Correlations Item1 Item1
Pearson Correlation
Item2 1
Sig. (2-tailed) Item2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Skor Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
71 .645**
Item3 **
.645
Item4 **
.583
Item5 **
.659
Item6 **
.778
Skor Total **
.869**
.774
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71 1
71 .888**
71 .708**
71 .543**
71 .689**
71 .816**
.000
.000
.000
.000
.000
.000 71
71
71
71
71
71
71
.583**
.888**
1
.845**
.622**
.781**
.854**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.659**
.708**
.845**
1
.758**
.901**
.905**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.778**
.543**
.622**
.758**
1
.961**
.895**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.774**
.689**
.781**
.901**
.961**
1
.964**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.869**
.816**
.854**
.905**
.895**
.964**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
71
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (KINERJA MANAJERIAL)
Correlations Item1 Item1
Item2
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Item2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item3
Item6
.000
.051
.039
.273
.000
.002
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
*
*
.732**
.619
.000
.456
.023
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
.069
**
.773**
.657
.000
.000
.565
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
.872**
1 .719
71
71
.232
**
**
**
Sig. (2-tailed)
.051
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
71
71
71
.246*
.705**
.627**
.039
.000
.000
71
71
71
-.132
.336**
.777**
.273
.004
.000
.664
.000
71
.000
.777
.000
71
.641
.627
.000
.657
.000
.641
.000
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.270
.023
**
Pearson Correlation
.270
.004
71
Pearson Correlation
.336
.000
**
.000
.705
.000
71
.677
.677
.000
.456
.567
.567
.000
**
N
Skor Total KM
.870
71
Sig. (2-tailed)
Item9
.000
.000
N
Item8
.433**
.870
Sig. (2-tailed)
Item7
.364**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Skor Total
.742**
.020
N
Item9
-.132
**
N
Item8
.246*
**
.511
Item7
.232
71
Pearson Correlation
Item5 Item6
.511**
71
Sig. (2-tailed)
Item5
Item4
.020
Pearson Correlation
N
Item4
71
Item3
.619**
.719
.642
.436
.633
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
**
**
.120
*
.912**
.000
.320
.028
.000
1 .958
.000 71
.684
.000
.869
.260
71
71
71
71
71
71
.684** .958**
1
.857**
.198
.333**
.921**
.000
.099
.005
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.642** .869** .857**
1
-.027
.366**
.814**
.822
.002
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.742**
.270*
.069
.436**
.120
.198
-.027
1
.707**
.400**
.000
.023
.565
.000
.320
.099
.822
.000
.001
71
71
71
71
71
71
.260* .333**
.366**
.707**
1
.603**
.002
.000
71
71
71
71
.364**
.270*
.664**
.633**
.002
.023
.000
.000
.028
.005
71
71
71
71
71
71
71
.872** .912** .921**
.814**
.400**
.603**
1
.000
71
71
71
.433**
.732**
.773**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
71
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (GAYA KEPEMIMPINAN) Correlations GK1 GK 1 Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
71
Gk 2 Pearson Correlation
-.078
Sig. (2-tailed)
.516
N
GK2
.186
.516
.120
71
71
1 .892** 71
GK 3 Pearson Correlation
.186
.892**
Sig. (2-tailed)
.120
.000
71
71
GK 4 Pearson Correlation
.309**
Sig. (2-tailed)
.009
N
.039
71
71 .382**
N GK 6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N GK 7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.309** -.774**
GK6
GK7
.150
.000
.213
71
71
.000
.189
.000
71
71
71
71
-.246* .382** -.490** -.405**
-.078 .344** .003
.509**
-.174
.686**
.000
.147
.000
.000
.000
.516
71
71
71
71
71
71
-.126 -.559** 1.000**
.202
-.005
.003
.200 .095
71
.039
.001
.000
.000
.091
.003
.296
.000
.000
.091
.970
.979
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.892**
.145
-.049
.101
.299* .011
1 -.372** 71
.092 -.592** -.261*
.015 -.269*
.090 -.290*
.001
.445
.000
.028
.898
.023
.457
.014
.000
.228
.684
.401
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1 -.323**
.001 71
.006 71
71
.092 -.323**
1
.001
.445
.006
71
71
71
71
71
.158 -.490** -.592**
.774**
-.092
.774** .474** -.308** .320** .000
.000
71
71
-.092 -.550**
-.246* .330**
.009
.006
.000
.000
.039
71
71
71
71
71
.394** -.369** -.509** -.877**
.382**
.683** -.797** .000
71
71
71
-.189 -.623**
.118
-.531** .000
.001
.002
.000
.000
.001
.115
.000
.328
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1 .677** -.469**
.208
.205
.290* -.490**
.243*
.000
.000
.445
71
71
71
71
71
.474** -.550**
71 .634**
.000
.000
.000
71
.005
71
71
.659** -.405** -.261*
.497** .476**
.445
.189
.000
.202 -.343**
.542** .592**
Skor Total
.000
.000
.000
GK8 GK9 GK10 GK11 GK12 GK13 GK14 GK15
.158 .659** -.583**
.009
-.246* -.372**
GK 5 Pearson Correlation -.774** Sig. (2-tailed)
GK4 GK5
-.078
71
N
GK3
.375** -.507**
.000 71
71 .312**
.000
.000
.082
.086
.014
.000
.041
.001
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.677**
1 -.795**
.151
.194 .425** -.405**
.261*
.417**
-.178
.382**
.000
.208
.105
.000
.028
.000
.137
.001
71
71
71
71
71
71
71
-.079 -.444** -.295*
.202
-.150
-.178
-.066
-.435** .000
.028
.000
.000
.000
71
71
71
71
.000
.008 71
71
71
71
71
GK 8 Pearson Correlation -.583**
.202
.015 -.308** .394** -.469** -.795**
1
.000
.091
.898
.009
.001
.000
.000
.515
.000
.013
.091
.212
.137
.583
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.320** -.369**
.208
.151
-.079
1
.326** .483** -.343**
.057
.269*
-.227
.339** .004
Sig. (2-tailed) N GK 9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N GK 10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
GK 11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
GK 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
GK 13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
GK 14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
GK 15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Skor Pearson Correlation Total Sig. (2-tailed) N
.150 -.343** -.269* .213
.003
.023
.006
.002
.082
.208
.515
71
71
71
71
71
71
71
71
.542**
-.126
.090
.497** -.509**
.205
.194 -.444** .326**
.000
.296
.457
.000
.000
.086
.105
.000
.006
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
*
**
**
*
**
*
**
**
.592
-.559
-.290
.476
-.877
.290
.425
-.295
71
.483
.006
.000
.003
.634
.023
.057
71
71
71
71
71
71
1 .699**
-.126
.118
.000
.296
.329
.007
.000
71
71
71
71
71
**
.129
**
**
.699
.000
.000
.014
.000
.000
.014
.000
.013
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
-.078 1.000** .892**
-.246* .382** -.490** -.405**
.202 -.343**
1 -.559
.316** -.405**
.559
-.310
71
71
71 .752** .000 71 .558**
.000
.283
.000
.009
71
71
71
71
71
.000
-.126 -.559**
1
.202
-.005
.003
.200 .095
71
.516
.000
.000
.039
.001
.000
.000
.091
.003
.296
.000
.091
.970
.979
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.344**
.202
.145
.330**
-.189
.243*
.261*
-.150
.057
.118
.129
.202
1
.545**
-.195
.576**
.003
.091
.228
.005
.115
.041
.028
.212
.634
.329
.283
.091
.000
.103
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.509**
-.005
-.049
.375** .417**
-.178
.269*
.000
.970
.684
.000
.000
.001
.000
.137
.023
.007
.000
.970
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
-.174
.003
.101 -.797**
.118 -.507**
-.178
-.066
-.227 -.405** -.310**
.003
.147
.979
.401
.000
.328
.000
.137
.583
.057
.000
.009
.979
.103
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.686**
.200
.299*
.000
.095
.011
.000
.000
.008
.001
.000
.004
.000
.000
.095
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.683** -.623**
.634** -.531**
.312** .382** -.435** .339**
.316** .559**
.752** .558**
71
-.005 .545**
1 -.408** .000
71
71 .729** .000
71
71
71
-.195 -.408**
1
-.498**
.200 .576**
.000 71
71
.729** -.498**
1 71
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (IKLIM ORGANISASI) Correlations IO1
IO 1
IO2 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Skor Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
IO3 *
.298
.705
IO6 **
.524
IO7 **
.487
IO8 **
.640
IO9
IO10
**
-.074
.588
IO11 **
.627
Skortot
IO12
**
.570
**
.807**
.822
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.540
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
-.185
**
**
**
.677**
*
.298
1 .570
.012 71
71
**
**
.000
.666
IO5 **
.012 71
.666
IO4 **
.476
.581
.611
.588
.786
.434
.356
.400
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.122
.000
.002
.001
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
-.048
**
**
**
.912**
.000
.693
.000
.000
.570
.000
.818
.000
.847
.000
.826
.000
.828
.000
.723
.781
.000
.458
.000
.425
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.705**
.476**
.818**
1
.447**
.428**
.501**
.436**
.358**
.642**
.742**
.395**
.755**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.000
.001
.000
71
71
71
71
71
71
.784** -.310**
.600**
.044 .448**
.812**
71
71
71
71
71
71
71
.524**
.581**
.847**
.447**
1
.896**
.827**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.009
.000
.713
.000
.000
71
71
71
71
71
71
.885** -.523**
.685**
.249*
.461**
.849** .000
71
71
71
71
71
71
71
.487**
.611**
.826**
.428**
.896**
1
.938**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.036
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.640**
.588**
.828**
.501**
.827**
.938**
1
.911** -.445**
.838**
.360**
.629**
.923**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
.588**
.786**
.723**
.436**
.784**
.885**
.911**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
-.074
-.185
-.048
.540
.122
.693
.002
.009
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
-.069
.627
.434
.781
.000
.000
.000
.002
.000
71
71
71
71
71
71
1 -.537**
.734**
.300*
.664**
.884** .000
.000
.000
.011
.000
71
71
71
71
71
71
.358** -.310** -.523** -.445** -.537**
1
-.069
.101 -.261*
-.204
.642
.600
.685
.838
.734
71
.567
.401
.028
.088
71
71
71
71
1
**
**
.841**
.002
.000
.000
71
71
71
**
.529**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.567
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
.044
*
**
*
.101
**
.570
.356
.458
.742
.249
.360
.300
.361
.361
.550
1 .380
.000
.002
.000
.000
.713
.036
.002
.011
.401
.002
.001
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
*
**
**
1
.723**
.822
.000
.400
.001
.425
.000
.395
.001
.448
.000
.461
.000
.629
.000
.664
.000
-.261
.028
.550
.000
.380
.001
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
.807**
.677**
.912**
.755**
.812**
.849**
.923**
.884**
-.204
.841**
.529**
.723**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.088
.000
.000
.000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
71
LANJUTAN (Lampiran 3) Case Processing Summary Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
71
100.0
0
.0
71
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.947
.940
38
Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038
94.2958 94.0845 94.3803 94.5070 93.8592 93.0141 93.5211 94.0704 94.0704 93.8732 93.8732 93.8732 93.2535 93.5493 93.7606 94.3803 94.2676 95.2817 93.0986 95.4648 95.4085 93.1549 94.2817 95.4648 94.9718 95.3099 93.9718 93.8873 93.9859 94.4930 94.2817 93.5070 94.6056 93.8592 95.3099 94.2254 94.3239 93.5775
Scale Variance if Item Deleted 331.097 324.078 330.325 325.596 320.323 315.957 319.167 341.695 338.238 310.798 322.169 330.712 320.249 329.194 329.613 334.582 343.856 366.662 344.147 361.509 347.188 307.419 336.805 347.567 342.256 358.731 331.571 343.016 324.443 339.368 331.320 323.111 323.842 317.608 358.731 337.691 345.651 327.762
Corrected Item- Squared Multiple Total Correlation Correlation .596 .860 .653 .808 .683 .755 .473 .441 .605 .747 .870 .849 .750 .492 .665 .774 .401 -.668 .399 -.598 .237 .880 .649 .229 .389 -.393 .758 .624 .873 .591 .904 .891 .909 .899 -.393 .736 .308 .665
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .945 .943 .944 .943 .944 .943 .949 .946 .945 .944 .943 .944 .943 .946 .944 .944 .946 .952 .946 .950 .947 .942 .945 .947 .946 .950 .944 .946 .943 .945 .944 .943 .943 .942 .950 .945 .947 .944
Lampiran 4 Hasil Uji Analisis Regresi dan Uji Hipotesis
1. Uji Normalitas dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a). Uji Normalitas
b). Uji Multikolinearitas dan Uji Heterokasditas Model Summaryb
Change Statistics Model
R
R Square
1
.917a
.840
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.833
2.74711
a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
R Square F Change Change df1 df2 .840
117.590 3
67
Sig. F Change
Durbin Watson
.000
2.490
LANJUTAN (Lampiran 4) ANOVAb 1
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2662.209
3
887.403
117.590
.000a
Residual
505.622
67
7.547
Total
3167.831
70
a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinea Manajerial
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients t
Sig. Tolerance
B
Std. Error
(Constant)
-22.571
2.935
Partisipasi Anggaran
-.479
.106
-.391
-4.521 .000
.318
3.146
Gaya Kepemimpinan
1.272
.166
.501
7.661 .000
.556
1.798
Iklim Organisasi
.873
.105
.800
8.343 .000
.259
3.858
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Beta
Collinearity Statistics VIF
-7.689 .000
LANJUTAN (Lampiran 4)
2.
Uji Hipotesis a.) Persamaan 1: Y= a + b1XPA + e (Metode Regresi Sederhana) Regression Variables Entered/Removedb
Model
Variables Removed
Variables Entered
Method
a
1
Partisipasi Anggaran
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajeria
Model Summaryb Change Statistics Model
R
.552a
1
R
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
Square
the Estimate
Change
.304
.294
5.65207
F
Durbin-
Sig. F
Change df1 df2 Change Watson
.304 30.162
1
69
.000
2.165
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
963.564
1
963.564
Residual
2204.267
69
31.946
Total
3167.831
70
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
F 30.162
Sig. .000a
LANJUTAN (Lampiran 4) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
1
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
(Constant)
12.493
2.337
5.346
.000
Partisipasi Anggaran
.675
.123
.552 5.492
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Charts
Standardized Coefficients
Tolerance
1.000
VIF
1.000
LANJUTAN (Lampiran 4) b.)
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji interaksi atau Moderated Regresion Analysis (MRA). Persamaaan 2:
Y= a + b1XPA + b2XGK +
b4 XPA XGK + e
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
1
Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran, Moderat1 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Model Summaryb
Method . Enter
Change Statistics Model
R
R Square a
1
Adjusted R Square
.835
.698
Std. Error of the Estimate
.684
R Square F Change Change df1
3.78074
.698 51.540
3
df2
Sig. F Change
DurbinWatson
67
.000
2.489
a. Predictors: (Constant), Moderta1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
2210.134
3
736.711
51.540
.000a
Residual
957.697
67
14.294
Total
3167.831
70
Regression
a. Predictors: (Constant), Moderta1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
Sig.
-3.479
.001
Std. Error
(Constant)
-57.383
16.492
Partisipasi Anggaran
1.857
.753
1.517
2.465
3.597
.791
1.418
Moderat1 -.080 .036 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
-1.858
Gaya Kepemimpinan
Beta
Collinearity Statistics t
B
1
Charts
Standardized Coefficients
Tolerance
VIF
.016
.012
83.947
4.548
. 000
.046
21.535
-2.263
.027
.007
149.390
LANJUTAN (Lampiran 4)
c.)
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji interaksi atau Moderated Regresion Analysis (MRA). Persamaaan 2: Y= a + b1X PA + b2XIO + b4 XPA XIO + e Variables Entered/Removedb Model
Variables Removed
Variables Entered
1
Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggarana, Moderat2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Method . Enter
Model Summaryb Change Statistics R Adjusted Square R Square
Model
R
1
.848a
.719
.707
Std. Error of the Estimate
R Square Change
3.64415
.719
F Change df1 57.181
3
df2
Sig. F Change
Durbin Watson
67
.000
2.006
a. Predictors: (Constant), Moderta2, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
2278.082
3
759.361
57.181
.000a
Residual
889.749
67
13.280
Total
3167.831
70
Regression
LANJUTAN (Lampiran 4) Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
-14.576
5.342
Partisipasi Anggaran
.244
.360
1.578 -.023
Model 1
Gaya Kepemimp inan Moderat2
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics t
Sig.
-2.729
.008
.199
.677
.212
1.446
.011
-.872
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Beta
Tolerance
VIF
.500
.049
20.608
7.443
. 000
.111
9.002
-2..104
.039
.024
41.029