pengaruh pengakuan pendapatan dan beban perusahaan terhadap ...

20 downloads 106 Views 62KB Size Report
pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi yang ... Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009. 43 kalender terhitung  ...
PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI (The Influence of Revenue and Cost Recognition to Income Statement) Oleh/By:

Muhammad Danial dan Triandi Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRAK

ABSTRACT

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi yang melakukan kontrak kerja konstruksi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor Dinas Cipta Karya selaku pihak pemberi kerja, dalam kaitannya terhadap penyajian laporan laba rugi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan cukup baik. Keakuratan nilai pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba rugi telah sesuai dengan nilai kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan perusahaan jasa konstruksi berupa pendapatan proyek. Pendapatan tersebut diakui oleh perusahaan dengan menggunakan metode akrual basis dan metode persentase penyelesaian. Begitu pula dengan pengakuan beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan terhadap laporan laba rugi oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan.

This research done to evaluate the revenueand cost recognition at construction service firm which conducting contract work with Bogor Governmentally. The Result of research indicate that the PT. Tunas Mekar Eka Harpedi finished the revenue and cost recognition in good enoughly. Accuracy the revenue and cost recognition presented in income statement have as according to value of job contract which have been executed by company. Evaluation result concluded that earnings of construction service firm is project revenues. The revenues confessed by company by using bases accrual method and percentage solution method. So also with the cost recognition. Accountancy policy in income statement of PT Tunas Mekar Eka Harpedi have as according to PSAK No. 1 (Financial Statement Presentation).

Keywords: Revenue and Cost Recognition And Burden, Income Statement.

Kata Kunci: Pengakuan Pendapatan dan Beban, laporan Laba Rugi

PENDAHULUAN Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.untuk memberikan informasi mengenai daftar aktiva, kewajiban, dan modal serta memberikan informasi mengenai pendapatan yang komperhensif. Mengingat pendapatan dan beban dapat mempengaruhi laporan keuangan, maka perlu untuk menelaah secara keseluruhan mengenai gambaran pengakuan pendapatan dan beban yang berhubungan dengan laporan laba rugi. Untuk itu diperlukan suatu metode guna mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban jasa konstruksi agar dapat menentukan kapan suatu pendapatan dari suatu kontrak konstruksi harus diakui sebagai pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi perusahaan.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif eksploratif, yaitu melakukan penelitian terhadap subjek yang berupa individu maupun divisi yang ada dalam perusahaan, untuk menjelaskan hubungan yang relevan terhadap aspek-aspek yang ada di lingkungan

perusahaan, sekaligus mengkaji masalah yang muncul dari apa yang diamati oleh penulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode studi kasus, untuk memahami karakteristik fenomena atau kejadian yang diteliti, dengan menggunakan teknik penelitian statistik kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengakuan Pendapatan Kontrak Pendapatan kontrak PT. Tunas Mekar Eka Harpedi, diperoleh dari perjanjian kontrak kerja konstruksi antara pemberi kerja dan kontraktor. Pendapatan kontrak PT. Tunas Mekar Eka Harpedi mengalami penurunan dari tahun 2006 ke tahun 2007, hal ini disebabkan karena adanya penurunan nilai kontrak yang diberikan dan cakupan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan. Pada tahun 2006 PT. Tunas Mekar Eka Harpedi melakukan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan penyediaan prasarana air dengan Pemerintah Kabupaten Bogor Dinas Cipta Karya, dimana nilai kontrak tersebut sebesar Rp. 220.215.000 yang sudah termasuk PPn 10% yakni sebesar Rp. 20.019.550’-. Masa kerja 60 hari

DANIAL DAN TRIANDI, Pengaruh Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan terhadap Laporan Laba Rugi

kalender terhitung dari tanggal 31 Mei 2006. Selain itu, biaya yang dikeluarkan Rp. 180.000.000 dan kesepakatan uang muka yang akan dibayarkan sebesar 30%. Maka PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan mengakui pendapatan dengan jurnal sebagai berikut :

Biaya kontrak (Material Proyek) Rp. 196.191.900 Kas Rp. 196.191.900

Pada Saat Pembayaran Uang Muka (30%), Jurnalnya : 1 Juni) Kas / Bank Rp. 58.857.600 **** PPN Keluaran yang dipungut Rp. 6.005.800 PPh Psl 23 (Final) Rp. 1.201.000 *** PPN Keluaran Rp. 6.005.800 ** Pendapatan Rp. 60.058.700 *

Perhitungan Jurnal diatas : # Rp. 220.215.000 x Uang Muka (30%) = Rp. 66.064.500’* Rp. 66.064.500 x 100/110 = Rp. 60.058.700, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 66.064.500 – Rp. 60.058.700 = Rp. 6.005.800’*** Rp. 60.058.700 x 2% = Rp. 1.201.000’**** Rp. 66.064.500 - Rp. 6.005.800 - Rp.1.201.000 = Rp. 58.857.600’-

Pada saat pembayaran pajak bulan berikutnya tanggal 15 Juli, PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan menjurnal sebagai berikut dan pada laporan di Neraca nilai hutang pajaknya akan tidak ada. 15 Juli)

PPN Keluaran PPN Keluaran yang dipungut Hutang Pajak

Rp.6.005.800 Rp.6.005.800 Rp.

0

Pada saat pembayaran Termin I pekerjaan konstruksi yang telah diselesaikan perusahaan sudah mencapai 80%, Jurnalnya : 20 Juli)

Kas/Bank PPN Keluaran yang dipungut PPh Psl 23 (Final) PPN Keluaran Pendapatan

Jurnal tanggal 15 pembayaran pajak : 15 Agst)

bulan

Rp. 100.057.900 **** Rp. 10.209.900 Rp. 2.041.900 *** Rp. 10.209.900** Rp. 102.099.800*

berikutnya,

pada

12.400.000; (b) Pengadaan bahan sebesar Rp. 34.830.000; (c) Pemasangan sebesar Rp. 38.191.900; dan (d) Pelaksanaan dan penyelesaian konstruksi sebesar Rp. 110.770.000-‘, dengan jurnal sebagai berikut :

saat

PPN Keluaran Rp.10.209.900 PPN Keluaran yang dipungut Rp.10.209.000 Hutang Pajak Rp. 0

Perhitungan Jurnal diatas : # #

Rp. 220.215.000 x (51%) = Rp. 112.309.700’51% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 80% dikalikan dengan Uang Muka yang telah dibayarkan 30%, maka termin yang diberikan pemberi kerja sebesar 75% yang kemudian dipotong 24% (80%x30%) sehingga uang termin yang dibayarkan sebesar 51% dari nilai kontrak. * Rp. 112.309.700 x 100/110 = Rp. 102.099.800, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 112.309.700 – Rp. 10.209.900 = Rp. 10.209.900’*** Rp. 10.209.900 x 2% = Rp. 2.041.900’**** Rp. 112.309.700 - Rp. 10.209.900 - Rp. 2.041.900 = Rp. 100.057.900’-

Keterangn Pembayaran Uang Muka Juni (Termin I) Juli (Termin II) Total

Taksiran By Penylesaian

Pengajuan Faktur

59.500.000

136.691.900

60.058.650

58.857.600

100.250.300

36.441.600

102.099.750

100.057.900

36.441.600

-

38.037.050

37.276.400

196.191.900

-

200.195.450

196.191.900

Penerimaan Kas

Biaya Yang Dikeluarkan Taksiran Biaya Penyelesaian

Awal Uang Muka 59.500.000

Termin I Juni 159.750.300

Termin II Juli 196.191.900

136.691.900

36.441.600

-

Jumlah

196.191.900

196.191.900

196.191.900

30%

81%

100%

Keterangan

Persentase Penyelesaian a/c x 100% Perhitungan Laba Kotor

A

B Diakui pada Bulan sebelumnya

C Diakui pada Bulan berjalan

60.058.650

-

60.058.650

59.500.000 558.650

-

59.500.000 558.650

162.158.400

60.058.650

102.099.750

159.750.300 2.408.100

59.500.000 558.650

100.250.300 1.849.450

200.195.450 196.191.900 4.003.550

162.158.400 159.750.300 2.408.100

38.037.050 36.441.600 1.595.450

Awal Bulan Awal Uang Muka (30%) Pendapatan = 200.195.450 x 30% Biaya = 196.191.900 x 30% Laba Kotor Termin I (Bulan Juni) Pendapatan = 200.195.450 x 81% Biaya = 196.191.900 x 81% Laba Kotor Termin II (Bulan Juli) Pendapatan = 200.195.450 Biaya = 196.191.900 Laba Kotor

Pada saat pembayaran Termin II Pekerjaan telah selesai 100% Jurnalnya :

Pada Saat jurnalnya :

30 Juli)

1 Juni)

Kas/Bank Rp. 37.276.400 **** PPN dipungut Rp. 3.803.700 PPh Psl 23 (Final) Rp. 760.700 *** PPN Keluaran Rp. 3.803.700 ** Pendapatan Rp. 38.037.100 *

Biaya Yang Dikeluarkan

Pembayaran

Uang

Kas / Bank PPN Keluaran yang dipungut PPh Psl 23 (Final) PPN Keluaran Uang Muka

Muka

(30%),

maka

Rp. 58.857.600 **** Rp. 6.005.800 Rp. 1.201.000 *** Rp. 6.005.800 ** Rp. 60.058.700 *

Jurnal tanggal 15, pada saat pembayaran pajak :

Perhitungan Jurnal diatas :

15 Agst) PPN Keluaran Rp.3.803.700 PPN Keluaran yang dipungut Hutang Pajak

# Rp. 220.215.000 x Uang Muka (30%) = Rp. 66.064.500’* Rp. 66.064.500 x 100/110 = Rp. 60.058.700, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 66.064.500 – Rp. 60.058.700 = Rp. 6.005.800’*** Rp. 60.058.700 x 2% = Rp. 1.201.000’**** Rp. 66.064.500 - Rp. 6.005.800 - Rp.1.201.000 = Rp. 58.857.600’-

Rp.3.803.700 Rp. 0

Perhitungan Jurnal diatas : # #

Rp. 220.215.000 x (19%) = Rp. 41.840.800’19% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 100% dikurangi dengan Uang Muka 30% dan termin yang telah dibayarkan sebesar 51%, maka sisanya yakni 19% ((100%-(30%+51%)) * Rp. 41.840.800 x 100/110 = Rp. 38.037.100, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 41.840.800 – Rp. 38.037.100 = Rp. 3.803.700’*** Rp. 38.037.100 x 2% = Rp. 760.700’**** Rp. 41.840.800 - Rp. 3.803.700 - Rp. 760.700 = Rp. 37.276.400’-

Sehingga jumlah pendapatan bersih yang diterima dari kontrak konstruksi tersebut sebesar Rp. 200.195.600. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan terdiri dari : (a) Pekerjaan persiapan sebesar Rp.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009

Karena PPN dipungut langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, maka pada saat pembayaran pajak bulan berikutnya tanggal 15 Juli, PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan menjurnal sebagai berikut dan pada laporan Neraca nilai hutang pajaknya akan nihil. 15 Juli)

PPN Keluaran Rp.6.005.800 PPN Keluaran yang dipungut Hutang Pajak

Rp.6.005.800 Rp. 0

Sedangkan jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan setelah uang muka dibayarkan untuk kegiatan pelaksanaan persiapan konstruksi adalah sebagai berikut:

43

DANIAL DAN TRIANDI, Pengaruh Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan terhadap Laporan Laba Rugi

Bangunan Dalam Pelaksanaan Bahan, Kas, Dll.

Rp. 59.500.000 Rp. 59.500.000

Jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor setelah pembayaran uang muka untuk penyelesaian kontrak adalah sebagai berikut : Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 59.500.000 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 558.650 Pendapatan Kontrak Pembangunan

Rp. 60.058.650

Pada saat pembayaran Termin I sebesar 75% dari pemberi kerja maka kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan mencapai tahap 80%, dengan jurnal sebagai berikut : Untuk mencatat Biaya yang dikeluarkan : Bangunan Dalam Pelaksanaan Bahan, Kas, dll.

Rp. 100.250.300 Rp. 100.250.300

Untuk mencatat pengajuan faktur atau termin pertama : Piutang Dagang Rp. 102.099.750 Kemajuan Pengajuan Faktur Kontrak Pembangunan Rp.102.099.750

Untuk mencatat penerimaan kas bagi perusahaan : 20 Juli)

Kas/Bank PPN Keluaran yang dipungut PPh Psl 23 (Final) PPN Keluaran Piutang Dagang

Jurnal tanggal 15 pembayaran pajak : 15 Agst)

bulan

Rp. 100.057.900 **** Rp. 10.209.900 Rp. 2.041.900 *** Rp. 10.209.900** Rp. 102.099.800*

berikutnya,

pada

saat

PPN Keluaran Rp.10.209.900 PPN Keluaran yang dipungut Rp.10.209.000 Hutang Pajak Rp. 0

Perhitungan Jurnal diatas : # #

Rp. 220.215.000 x (51%) = Rp. 112.309.700’51% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 80% dikalikan dengan Uang Muka yang telah dibayarkan 30%, maka termin yang diberikan pemberi kerja sebesar 75% yang kemudian dipotong 24% (80%x30%), sehingga uang termin yang dibayarkan sebesar 51% dari nilai kontrak. * Rp. 112.309.700 x 100/110 = Rp. 102.099.800, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 112.309.700 – Rp. 10.209.900 = Rp. 10.209.900’*** Rp. 10.209.900 x 2% = Rp. 2.041.900’**** Rp. 112.309.700 - Rp. 10.209.900 - Rp. 2.041.900 = Rp. 100.057.900’-

Untuk mencatat penutupan pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor selama bulan Juni, maka dijurnal sebagai berikut : Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 100.250.300 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 1.849.450 Pendapatan Kontrak Pembangunan Rp. 102.099.750

Pada saat pembayaran Termin II sebesar 100% dari pemberi kerja maka kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan mencapai tahap 100%, maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut : Untuk mencatat Biaya yang dikeluarkan : Bangunan Dalam Pelaksanaan Bahan, Kas, Dll.

Rp. 36.441.600 Rp. 36.441.600

Untuk mencatat pengajuan faktur atau termin pertama : Piutang dagang Rp. 38.037.050 Kemajuan Pengajuan Faktur Kontrak Pembangunan Rp. 38.037.050

Untuk mencatat penerimaan kas bagi perusahaan : 30 Juli)

Kas/Bank Rp. 37.276.400 **** PPN dipungut Rp. 3.803.700 PPh Psl 23 (Final) Rp. 760.700 *** PPN Keluaran Rp. 3.803.700 ** Piutang Dagang Rp. 38.037.100 *

Jurnal tanggal 15, pada saat pembayaran pajak : 15 Agst) PPN Keluaran Rp.3.803.700 PPN Keluaran yang dipungut Rp. 3.803.700 Hutang Pajak Rp. 0

Perhitungan Jurnal diatas : # #

Rp. 220.215.000 x (19%) = Rp. 41.840.800’19% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 100% dikurangi dengan Uang Muka 30% dan termin yang telah dibayarkan sebesar 51%, maka sisanya yakni 19% ((100%-(30%+51%))

44

* ** *** ****

Rp. 41.840.800 x 100/110 = Rp. 38.037.100, maka PPN Keluarannya : Rp. 41.840.800 – Rp. 38.037.100 = Rp. 3.803.700’Rp. 38.037.100 x 2% = Rp. 760.700’Rp. 41.840.800 - Rp. 3.803.700 - Rp. 760.700 = Rp. 37.276.400’-

Untuk mencatat penutupan pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor selama bulan Juni, maka dijurnal sebagai berikut : Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 36.441.600 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 1.595.450 Pendapatan Kontrak Pembangunan Rp. 38.037.050

Jadi, jurnal untuk pengakuan pendapatan kontrak atas penyelesaian proyek diatas adalah sebagai berikut : Kemajuan Pengajuan Faktur Kontrak Pembangunan Rp. 200.195.000 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 200.195.000

Sehingga jumlah pendapatan yang diterima oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dari kontrak konstruksi tersebut adalah sebesar Rp. 200.195.600. dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kontrak tersebut adalah sebesar Rp. 196.191.900. sedangkan untuk jumlah laba kotor yang dapat diperoleh oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi adalah sebesar Rp. 4.003.550. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan hasil evaluasi atas pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi umumnya mengakui pendapatan dan beban perusahaan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Hubungan Antara Pendapatan Kontrak Dengan Pengukuran Pendapatan Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh bermacam-macam ketidakpastian yang tergantung pada hasil dari peristiwa di masa yang akan datang. Estimasinya seringkali harus direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari suatu periode ke periode berikutnya. Pendapatan Lain-Lain Pendapatan lain-lain adalah Pendapatan yang relatif kecil atau pendapatan selain pendapatan yang telah dikemukakan diatas yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan. Pendapatan lain-lain dalam suatu kontrak kerja konstruksi berasal dari suatu penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif dengan ketentuan sebagai berikut : (a) Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan (b) Dapat diukur secara andal. Yang dimaksud dengan suatu penyimpangan dalam pekerjaan kontrak dalam PSAK 34 adalah “suatu instruksi yang diberikan pemberi kerja mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak.” Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (2007,34.4) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standarstandar pelaksanaan yang telah dispesifikasikan telah terpenuhi atau dilampaui. Pengakuan Beban Kontrak Pada umumnya beban kontrak diakui oleh perusahaan jasa konstruksi berdasarkan jumlah biayabiaya yang terkait langsung dengan pekerjaan dan pelaksanaan kontrak konstruksi, seperti: 1. Beban yang berhubungan langsung dengan kontrak. 2. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009

DANIAL DAN TRIANDI, Pengaruh Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan terhadap Laporan Laba Rugi

3.

Beban lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak. Dari keseluruhan biaya tersebut PT. Tunas Mekar Eka Harpedi menggunakan metode akrual basis untuk mengakuinya sebagai beban. Hubungan Antara Pendapatan Kontrak Dengan Pengukuran Beban Beban kontrak yang diperoleh dari setiap perjanjian kontrak konstruksi yang dilakukan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan dalam menilai kinerja perusahaan yaitu dengan meningkatkan jumlah pendapatan dengan tingkat pengorbanan yang tetap maka secara otomatis akan meningkatkan laba dari perusahaan. Ukuran yang digunakan sebagai standar oleh kedua belah pihak yaitu penggunaan mata uang rupiah. Beban Usaha Beban usaha pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi sama seperti pada perusahaan komersial lainnya yaitu berupa beban operasional seperti : (1) Biaya Pemasaran; (2) Biaya Administrasi; (3) Biaya Umum Lainnya. Jurnal yang dibuat untuk perhitungan beban adalah sebagai berikut : Beban Administrasi dan Umum xxx Kas/Bank xxx Beban Kualifikasi Tender Pengeluaran beban kualifikasi tender menimbulkan penurunan pada assets perusahan karena mengakibatkan keluarnya kas perusahaan dan hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan jumlah ekuitas perusahaan karena adanya pengurangan aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan assets lainnya atau penurunan kewajiban perusahaan, dengan jurnal sebagai berikut : Biaya Kualifikasi Tender xxx Kas xxx Penyajian Laporan Laba Rugi Pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi Kebijakan akuntansi terhadap laba yang ditetapkan oleh perusahaan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan No.1 tentang Laporan Keuangan yang menjelaskan urutan penyusunan laporan keuangan baik dimulai dari Neraca, Laporan Laba Rugi maupun Catatan Atas Laporan Keuangan. Karena dalam perusahaan jasa konstruksi lebih mengutamakan pendapatan yang diperoleh dari pendapatan proyek. Untuk itu, Laporan laba rugi yang disajikan terdiri dari pengurangan atas pendapatan kontrak yang diperoleh selama satu periode akuntansi dengan beban-beban yang secara terperinci diterapkan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dan dengan penyajian laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi yang jelas bagi pihak luar perusahaan (investor, kreditor, dan pihakpihak lainnya) agar dapat menilai likuiditas perusahaan, yakni kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya, dan solvensi, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang lancar dan kewajiban jangka panjang pada saat jatuh tempo serta memberikan hasil analisis mengenai kondisi keuangan perusahaan, bukan hanya dilihat dari seberapa besar laba (pendapatan) yang diperoleh oleh perusahaan.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009

Evaluasi Kaitan Antara Pengakuan Pendapatan dan Beban terhadap Laporan Laba Rugi Pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi Beban usaha operasional secara total merupakan beban yang harus ditanggung oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi pada periode tahun 2007 sebesar Rp. 127.819.125,- dan beban tersebut diakui oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi karena timbul adanya kontrak kerja konstruksi yang dibuat diawal perjanjian antara pemberi kerja dan kontraktor. Dengan adanya kontrak kerja konstruksi tersebut, maka memungkinkan perusahaan mendapatkan pendapatan proyek sebesar Rp. 282.035.000,- pada periode yang sama dan dapat disimpulkan bahwa beban usaha operasional dapat dihubungkan dengan pendapatan proyek atau dapat ditandingkan, sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana biaya diakui dalam laporan laba rugi dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh, yang biasanya disebut dengan pengaitan antara biaya dan pendapatan (Matching Of Cost With Revenue). Pada tahun 2007 PT. Tunas Mekar Eka Harpedi memperoleh pendapatan proyek jasa konstruksi sebesar Rp. 160.073.125,-, sedangkan beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan perusahaan itu berlangsung sebesar Rp. 127.819.125,dengan rincian sebagai berikut : Gaji Karyawan Biaya Pemasaran Biaya Kualifikasi Tender Biaya Penyusutan Biaya Perjalanan Dinas Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik dan Telepon Pembelian Peralatan Kantor Biaya Serba Serbi

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

162.500.000,00 15.950.000,00 8.540.000,00 30.287.700,00 9.750.000,00 11.450.000,00 6.875.400,00 1.950.000,00 8.650.000,00

Dari data-data diatas, maka laba yang diperoleh pada tahun 2007 yaitu : Jumlah Pendapatan Operasional Jumlah Beban Operasional Laba Operasional

Rp. 160.073.125,(Rp. 127.819.125,-) Rp. 32.254.000,’

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ketentuan yang ditetapkan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dalam menyajikan laporan keuangan dapat dikatakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pengungkapan yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan. 2. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak konsisten dalam menggunakan metode persentase penyelesaian karena perusahaan tidak memperhatikan pengakuan pendapatan dan beban yang seharusnya terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian suatu kontrak. 3. Bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi secara langsung mengakui uang muka yang berasal dari suatu kontrak yang diberikan pemberi kerja sebagai pendapatan perusahaan. Begitu pula dengan uang pembayaran termin penyelesaian tahap konstruksi langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut langsung oleh pemberi kerja. Padahal penerimaan uang muka tidak boleh secara langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan.

45

DANIAL DAN TRIANDI, Pengaruh Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan terhadap Laporan Laba Rugi

4. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak dapat mengestimasi hasil kontrak konstruksi secara andal karena pendapatan tidak diakui sebesar biaya yang telah terjadi dan biaya kontrak tidak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya. Oleh karena itu, jika berdasarkan perhitungan dan pencatatan yang dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi maka laba kotor untuk suatu proyek kontrak konstruksi tersebut tidak ada laba yang diakui, sehingga besar kemungkinan total biaya kontrak melebihi total pendapatan kontrak. 5. Dalam hal pengungkapan dan pelaporan keuangan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak mengungkapkan jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan, metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak, jumlah akumulasi biaya yang terjadi, laba yang diakui, dan jumlah uang muka yang diterima. Karena PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak membuat estimasi mengenai pendapatan dan biaya kontrak untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja konstruksi dan tidak mencatat pengakuannya sesuai dengan prinsip akuntansi pada umumnya. Rekomendasi Dari hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Perusahaan perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai dengan kemajuan kontrak. 2. Perusahaan hendaknya secara konsisten menggunakan metode persentase penyelesaian dalam melakukan pengakuan pendapatan dan beban kontrak karena masih terdapat beberapa pencatatan pengakuan pendapatan dan beban yang tidak jelas.

DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., David F. Hawkins and Kenneth A. Merchant. 2004. Accounting Text and Cases. By The McGraw-Hill Companies, Inc, New York, Americas. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006, Accounting. Lembaga Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes and Charles J. Davis. 2004. Intermediate Accounting. The Mc Grow-Hill Companies, Inc, New York.

46

Earl K Stice, James D. Stice and K Fred Skousen. 2004, Akuntansi Intermediate. Dikutip dari Statement Of Financial Accounting Concept No.6 yang dikeluarkan oleh FASB. Penerbit Erlangga, Jakarta. Firdaus A. Dunia. 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Horngren, Charles T., Walter T Harrison Jr., Linda Smith Bamber. 2005. Accounting Principle. By Pearson Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.01, No.23, dan No.34 Per 1 September 2007. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Keiso, Donald E., Jerry J Weygandt and Paul D. Kimmel. 2005. Pengantar Prinsip-Prinsip Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Keiso, Donald E., Jerry J Weygandt and Terry D. Warfield. 2005. Intermediate Accounting. By John Wiley & Sons, Inc, River Street Hoboken III, New Jersey. Michell Suharli. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Penerbit PT. Graha Ilmu, Yogyakarta. Muqodim. 2006. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Ridwan Tobink, dkk. 2005.Team Penyusun Kamus Istilah Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia. Simangunsong, A.O. 2004. Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Soemarso SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Salemba Empat Patria, Jakarta. Sophar Lumbantoruan. 2005. Akuntansi Pajak. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Sutrisno. 2006. Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Warren, Carl S., James M Reeve and Phillip E. Fees. 2005. Accounting. By Thomson South-Westren, Ohio, USA. Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. By BPFE, Yogyakarta.

Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009