PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM ... - Digilib ITS

143 downloads 95 Views 2MB Size Report
dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia ... Bagaimana pengaruh penambahan brown's gas terhadap unjuk ..... Daya Efektif (Hp).
TUGAS AKHIR - TM 091486 (KE)

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

ANDRIAN DWI PURNAMA 2105 100 003

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc

ABSTRAK Pada umumnya proses pembakaran pada kendaraan bermotor yang kurang sempurna menghasilkan beberapa unsur yang berbahaya bagi lingkungan. Generator HHO merupakan alat yang menggunakan prinsip elektrolisis air untuk memisahkan unsur kandungan air murni (H2O) menjadi H2 dan O2 (Brown’s Gas). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan mengaplikasikan generator HHO pada mesin Supra X PGMFi yang berkapasitas 125 cc. Pada generator HHO tersebut menggunakan larutan elektrolit KOH yang divariasikan yaitu 0.50 gram, 0.55 gram, 0.60 gram, 0.65 gram, 0.70 gram dan 0.75 gram dalam setiap 1 liter aquades. Untuk pengujian, perubahan kecepatan dilakukan secara full open throttle dan menggunakan chasis water brake dynamometer. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Teknik Mesin ITS. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa generator HHO dengan konfigurasi KOH 0.60 gram, 0.65 gram dan 0.70 gram merupakan penghasil gas HHO yang dapat digunakan pada mesin bensin, dan mampu meningkatkan unjuk mesin bensin. Generator HHO dengan konsentrasi larutan KOH 0,70 gram merupakan yang terbaik karena bisa meningkatkan unjuk kerja mesin bensin yang paling besar. Untuk hasilnya, pada torsi dan daya terjadi kenaikan sebesar 9,93% dan 10,75%; pada sfc terjadi penurunan sebesar 18,16%. Sedangkan untuk kadar gas buang CO dan HC terjadi penurunan sebesar 18,87% dan 14,16%.

LATAR BELAKANG Ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan Harus dicari bahan bakar alternatif yang renewable dan ramah terhadap lingkungan HHO gas diyakini dapat menghemat bahan bakar pada kendaraan bermotor Penambahan KOH pada larutan elektrolit mempengaruhi laju produksi gas HHO

PERUMUSAN MASALAH  Bagaimana pengaruh penambahan brown’s gas terhadap unjuk kerja mesin motor bensin.  Bagaimana menemukan optimasi penggunaan generator HHO yang tepat pada mesin motor bensin jika jumlah katalis KOH didalam elektrolitnya divariasikan.  Bagaimana pengaruh dari penggunaan generator HHO tersebut terhadap emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin motor bensin.

BATASAN MASALAH  Mesin yang digunakan adalah motor Supra X PGM-Fi 125 cc tahun 2010.  Kondisi mesin yang digunakan untuk penelitian dalam kondisi standar dan tidak melakukan perubahan pada sistem injeksi dan timing pengapian.  Bahan bakar yang digunakan adalah jenis pertamax yang ada di pasaran Indonesia dan dikeluarkan oleh Pertamina.  Variasi elektrolit KOH yang digunakan pada generator HHO adalah 0,5gr, 0,55gr, 0,6gr, 0,65gr, 0,7gr dan 0,75gr pada setiap 1 liter aquades.  Elektroda yang digunakan adalah jenis pipa stainless steel 316, dengan spesifikasi: Pipa Dalam : Ukuran Ø = 1,5in, tebal = 3mm, panjang = 5,5cm Pipa Luar : Ukuran Ø = 2in, tebal = 3mm, panjang = 5,5cm  Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Teknik Mesin ITS.  Analisa dilakukan pada unjuk kerja Generator HHO dengan indikasi : Arus listrik yang dibutuhkan, Laju produksi gas HHO dan Effisiensi generator.  Analisa dilakukan pada unjuk kerja engine dengan indikasi : Daya yang dihasilkan, Tekanan Efektif rata-rata, dan Konsumsi bahan bakar spesifik.  Analisa gas buang yang dicermati hanya berupa : kandungan karbon monoksida (CO) dan hydrocarbon (HC).

TUJUAN PENELITIAN  Mengetahui pengaruh penambahan Brown’s gas terhadap perubahan unjuk kerja dan emisi gas buang mesin motor bensin.  Mengetahui pengaruh dari adanya variasi jumlah katalis KOH dalam larutan elektrolit yang mampu menghasilkan unjuk kerja paling baik pada mesin motor bensin.  Mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar fosil yang digunakan oleh mesin mesin motor bensin.

MANFAAT PENELITIAN  Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam kehidupan masyarakat sebagai salah satu teknologi otomotif yang ramah terhadap lingkungan dan mendukung program pemerintah.  Untuk memberikan informasi tentang penggunaan generator HHO pada mesin bensin agar bisa menjadi salah satu ide awal yang masih memiliki potensial untuk bisa dikembangkan lagi oleh masyarakat Indonesia.

ELEKTROLISA Menurut Electrochemistry Dictionary: Elektrolisa adalah suatu proses untuk memisahkan senyawa kimia menjadi unsur-unsurnya atau memproduksi suatu molekul baru dengan memberi arus listrik.

BROWN’S GAS  Brown’s Gas merupakan gas hasil dari proses pemecahan air murni (H2O) dengan proses elektrolisis. Brown’s gas yang juga lebih dikenal dengan nama gas HHO telah ditemukan sejak tahun 1800, namun baru dipatenkan pada tahun 1974 oleh Prof Yull Brown. selain itu gas HHO juga dikenal dengan oxy-hydrogen.  Gas yang dihasilkan oleh generator HHO dari hasil elktrolisa air murni digunakan sebagai suplemen pada Engine.

GENERATOR HHO Komponen penyusun generator HHO: •

Tabung generator Dibuat dari kaca dan tahan panas hingga suhu 110o C



Elektroda Berupa pipa stainless steel tipe 316 : Din = 1,5 in Tebal = 3 mm Panjang = 5,5 cm Tebal = 3 mm Panjang = 5,5 cm Dout = 2 in



Larutan elektrolit Dibuat dari KOH yang dilarutkan dalam aquades

TABUNG & ELEKTRODA GENERATOR HHO

PENELITIAN TERDAHULU Poempida Hidayatullah dan Futung Mustari, 2008 Penelitian dilakukan dengan 30 kendaraan bermotor roda empat dari berbagai jenis baik yang berbahan bakar bensin maupun solar, pada kendaraan tersebut dipasang alat elektrolisa dan hasilnya dimasukkan ke ruang pembakaran. Dengan bentuk generator dengan mika plastik ditengah sebagai penahan lilitan.  Hasil peneltian : Salah satu uji coba yang dilakukan dengan menggunakan Toyota Avanza pada bulan Mei 2008, menunjukkan hasil efisiensi bahan bakar sampai 40 persen atau 1 liter untuk 18 km. Pada Mitsubishi L300 penghematan sampai 94 persen atau 1liter dapat mencapai 23,3 km.

Handoro Dewa S, Teknik Mesin, 2009 Penelitian dilakukan menggunakan genset bensin Yasuka di Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Teknik Mesin ITS. Pada kedua elektroda generator HHO-nya menggunakan pipa stainless steel yang divariasikan diameter pipanya.  Hasil peneltian : hasil maksimal dari percobaan yang telah dilakukan ditunjukkan pada variasi pipa 1,5 in - 0,5 in yaitu, kenaikan torsi, bmep, efisiensi thermal dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik masing-masing sebesar 31,44%, 31,44%, 34,03%dan 29,02%. Sedangkan untuk emisi gas buang terjadi penurunan nilai HC dan CO masing-masing sebesar 14,62% dan 36,06%. Tutup tabung Kawat SS

Pipa SS luar Selang pernafasan

Pipa SS dalam

FLOWCHART PENELITIAN

FLOWCHART PENELITIAN

GENERATOR HHO

 PROSEDUR PENGUJIAN GENERATOR HHO  PARAMETER GENERATOR HHO : o DAYA YANG DIBUTUHKAN o LAJU PRODUKSI GAS HHO o EFISIENSI GENERATOR HHO o VISUALISASI LARUTAN

- Grafik - Grafik

ENGINE

 PROSEDUR PENGUJIAN ENGINE  PARAMETER ENGINE : o TORSI o DAYA o BMEP o SFC o EMISI GAS BUANG

- Grafik - Grafik - Grafik - Grafik - Grafik

Grafik Gabungan Unjuk Kerja Engine Mesin Standar VS Mesin yang telah ditambahkan Gas HHO (0,70 gr)

KESIMPULAN  Dari pengujian performa generator HHO untuk masing-masing konsentrasi larutan elektrolit KOH 0.5 gram, 0.55 gram, 0.6 gram, 0.65 gram, 0.7 gram dan 0.75 gram didapatkan : Jumlah KOH (gram)

Daya (watt)

Laju Produksi (m3/s)

Effisiensi (%)

0,50

55,5

3,1x10-7

6,8

0,55

60,3

5,2x10-7

10,7

0,60

69,3

7,5x10-7

14,6

0,65

74,4

8,8x10-7

15,7

0,70

75,6

9,2x10-7

16,1

0,75

94,2

9,7x10-7

13,5

 Dari pengujian unjuk kerja mesin Supra X 125 PGMFi yang telah ditambahkan gas HHO jika dibandingkan dengan mesin standar didapatkan : Prosentase kenaikan unjuk kerja engine Jumlah KOH (gram)

Torsi (%)

Daya (%)

Bmep (%)

Sfc (%)

CO (%)

HC (%)

0,60

4,72

4,57

3,91

-8,55

-7,38

-5,64

0,65

8,09

8,32

7,61

-15,57

-14,3

-10,55

0,70

9,93

10,75

9,76

-18,16

-18,87

-14,16

SEKIAN

Performa Generator HHO Laju Produksi Gas HHO

thinking

Performa Generator HHO Arus Listrik Yang Dibutuhkan Oleh Generator HHO

thinking

Performa Generator HHO Temperatur Dalam Generator HHO

thinking

Performa Generator HHO Efisiensi Generator HHO

thinking

Visualisasi Warna Larutan Dalam Generator HHO - KOH 0,50 gram 30 menit

- KOH 0,55 gram 1 jam

Hasil

- KOH 0,60 gram 30 menit

1 jam

Hasil

1 jam

Hasil

1 jam

Hasil

- KOH 0,65 gram 1 jam

Hasil

- KOH 0,70 gram 30 menit

30 menit

30 menit

- KOH 0,75 gram 1 jam

Hasil

30 menit

UNJUK KERJA ENGINE Torsi

thinking

UNJUK KERJA ENGINE Daya

thinking

UNJUK KERJA ENGINE Daya Efektif Rata-Rata

thinking

UNJUK KERJA ENGINE Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

thinking

KADAR GAS BUANG Karbon Monoksida

thinking

KADAR GAS BUANG Hydro Carbon

thinking

CARA PENGUJIAN GENERATOR HHO 1)

Persiapkan rangkaian peralatan seperti pada gambar skema pengujian generator.

2)

Periksa setiap sambungan selang flowmeter ke generator HHO dan pastikan tidak terdapat kebocoran.

3)

Hubungkan manometer dengan flowmeter.

4)

Catat temperatur awal larutan elektrolit.

5)

Catat ketinggian cairan di dalam manometer sebelum generator dinyalakan.

6)

Kemudian tekan saklar ke posisi ON, kemudian catat perbedaan ketinggian cairan dalam manometer dan temperatur larutan dalam generator HHO ± setiap 15 menit selama 1 jam pengujian.

7)

Matikan saklar kemudian tunggu hingga temperatur larutan elektrolit turun hingga ± 30 ºC.

8)

Ulangi langkah 1-7 dengan mengganti larutan generator HHO dengan variasi yang sama, ulangi pengujian 2 kali.

9)

Ulangi langkah 1-8 dengan mengganti larutan generator HHO dengan variasi massa elektrolit KOH yang lainnya.

SKEMA PENGUJIAN GENERATOR HHO

Water trap

Lubang pernafasan

SEKRING

(+) (-)

CARA PENGUJIAN ENGINE  Persiapan pengujian. 1) Dilakukan pengecekan kondisi mesin sehingga siap untuk digunakan dalam percobaan. 2) Pengecekan yang dilakukan antara lain pengecekan kondisi pompa bahan bakar, oli pelumas, busi dan bahan bakar. 3) Pengecekan alat-alat ukur yang akan digunakan untuk pengukuran. 4) Mencatat kondisi awal, antara lain suhu, kelembaban udara saat pengujian.  Pengujian 1) Mesin dihidupkan pada putaran idle (sekitar 1500 rpm) 2) Blower pendingin dihidupkan 3) Melakukan pemanasan mesin tersebut selama ± 10 menit. 4) Mengatur bukaan throttle sampai kondisi bukaan throttle yang tercapai diinginkan yaitu bukaan penuh dan pengamatan dilakukan setelah mesin stabil. 5) Beban dari dynamometer diatur dengan membuka katub air masuk sampai engine menunjukkan putaran yang diinginkan yaitu antara 3500, 4000, 4500, 5000, 5500, 6000, 6500, 7000, 7500, 8000, 8500 rpm (pengamatan dilakukan setelah tercapai keseimbangan). 6) Pada setiap perubahan putaran engine dilakukan pencatatan data sebagai berikut: Putaran poros water brake dynamometer, Torsi, Waktu konsumsi bahan bakar setiap 25 cc, ketinggian fluida pada manometer, dan Emisi gas buang (CO dan HC). Nb : untuk pengujian engine dengan generator, atur rangkaian peralatan seperti gambar skema pengujian engine, lalu setelah langkah (1) dilakukan, generator HHO dinyalakan dengan menekan saklar pada posisi ON.

SKEMA PENGUJIAN ENGINE

SKEMA PENGUJIAN ENGINE Keterangan :

1. Tangki Bahan Bakar 2. Pompa Bahan Bakar 3. Tabung Ukur 4. Engine 5. Induksi Udara 6. Kabel Busi 7. Ignition Coil 8. ECM / CDI 9. Fleksibel Coupling 10.Knalpot

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Water Brake Dynamometer Katup Air Pompa Tangki Air Tachometer Sensor Unit Blower Generator HHO Orifice Manometer

CARA PENGUJIAN ENGINE  Akhir Pengujian 1) 2) 3) 4) 5)

Katup air pembebanan ditutup secara perlahan-lahan Putaran engine diturunkan perlahan sampai putaran idlenya. Untuk sesaat engine dibiarkan pada putaran idle tersebut. Mesin dimatikan Blower dimatikan bila mesin sudah dingin.

SPESIFIKASI ENGINE

 Mesin Supra X 125 PGM Fi • • • • • • • • • • • •

Merk Tipe mesin Diameter x langkah Volume langkah Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Kapasitas pelumas mesin Kopling Gigi Transmisi Pola pengoperan gigi Aki Busi Sistem Pengapian

: Supra X125 PGM-Fi. : 4 langkah, SOHC, pendinginan udara : 52,4 x 57,9 mm : 124,9 cc : 0,7 liter pada penggantian periodic : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah : 4 kecepatan, rotary : N–1–2–3–4–N : MF, 12 V-3,5 Ah : NGK CPR6EA-9 : Full transistorized

PEMBUATAN GENERATOR HHO

PARAMETER UNJUK KERJA GENERATOR HHO • Daya yang dibutuhkan

P =V ⋅I Dimana: P = Daya yang dibutuhkan generator HHO (watt) V = Beda potensial/voltase (volt) I = Arus listrik (Ampere)

PARAMETER UNJUK KERJA GENERATOR HHO • Laju Produksi Gas HHO

.

m gasHHO  VgasHHO =

ρ HHO

Dimana:

VgasHHO = Laju produksi gas HHO [m3/s] . m gasHHO = Laju aliran massa gas HHO [kg/s] ρHHO

= massa jenis gas HHO [kg/m3]

PARAMETER UNJUK KERJA GENERATOR HHO • Laju Aliran Gas HHO Pengukuran yang menggunakan Orrifice meter, didapatkan : .

m gasHHO = K × A2 × Y ×

(

2 g c × ρ HHO × ∆P

.

Dimana:

m gasHHO = Laju aliran massa gas HHO [kg/s] K A2 gc Y ρHHO ∆P

= koefisien aliran = luas permukaan lubang d pada orrifice [m2] = Dimensional constant [kg.m/N.s2] = faktor ekspansi = Massa jenis gas HHO [kg/m3] = selisih tekanan P1 - P2 [N.m]

)

PARAMETER UNJUK KERJA GENERATOR HHO • Efisiensi Generator HHO

η HHO

m HHO × NKB HHO = × 100% PHHO

Dimana : ηHHO

= Effisiensi generator HHO [%]

NKBHHO

= Nilai kalor bawah gas HHO [J/kg]

PHHO

= Konsumsi Daya generator HHO [Watt]

PARAMETER UNJUK KERJA ENGINE • Daya Efektif (Hp)

bhp = Ne = 2π ⋅ n ⋅ T Dimana:

n T

= Putaran poros [rpm] = Torsi [N.m]

PARAMETER UNJUK KERJA ENGINE • BMEP (Kpa) Tekanan efektif (bmep) rata-rata didefinisikan sebagai tekanan tetap rata-rata teoritis yang bekerja sepanjang volume langkah piston sehingga menghasilkan daya yang besarnya sama dengan daya efektif.

Ne ⋅ z bmep = A⋅ L ⋅ n ⋅i z = 2 (4 langkah) dan 1 (2 langkah) A= luas penampang torak [m²] L= panjang langkah torak [m] n= putaran motor [rpm] i = jumlah silinder

PARAMETER UNJUK KERJA ENGINE • Sfc (kg/Hp.jam) Spesific fuel consumption adalah massa bahan bakar yang dikonsumsi mesin untuk menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp selama 1 jam.

mbb Sfc = bhp ⋅ s mbb = massa bahan bakar [kg] Ne = daya motor [hp] s = waktu untuk menghabiskan sejumlah mbb [s]

PARAMETER UNJUK KERJA ENGINE • Emisi Gas Buang  Carbon Monoksida (CO) Karbon monoksida hanya terdapat pada gas buang produk pembakaran yang tidak sempurna karena jumlah udara tidak cukup atau tidak cukupnya waktu untuk siklus yang sempurna dari proses pembakaran.  Hidrocarbon (HC) Emisi hidrokarbon adalah hasil langsung dari pembakaran yang tak sempurna. Hidrokarbon (HC) naik dengan cepat ketika campuran menjadi kaya.

PARAMETER UNJUK KERJA ENGINE

Emisi Gas Buang (CO) fungsi Kecepatan