PERBEDAAN NILAI GULA DARAH PUASA SEBELUM DAN ...

25 downloads 164 Views 259KB Size Report
kali/minggu selama dua minggu mampu menurunkan nilai gula darah puasa. ... pengaruh latihan fisik senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah ...
PERBEDAAN NILAI GULA DARAH PUASA SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SRIWIDARI SUKABUMI Rivka Bezlona Dahlia Silaban Universitas Advent Indonesia ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh observasi dan wawancara penulis kepada 15 ibu, 12 ibu mengatakan jarang melakukan olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai gula darah puasa sebelum dan sesudah senam aerobik pada ibu-ibu di Kelurahan Sriwidari RT.002/RW.013 Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan design one group prepost. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 ibu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 ibu yang memiliki gula darah puasa lebih besar dari 126 mg/dl dengan genogram orangtua (ayah/ibu) yang mengalami diabetes dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 8 sampai dengan 18 April 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah glukotest merek Easy Touch: Alat glukotest terdiri dari gluko-strip, alcohol swab, dan lancet, VCD, speaker serta instruktur senam aerobik. Instrumen dilengkapi dengan lembar catatan data nilai gula darah puasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata gula darah puasa ibu-ibu sebelum senam aerobik adalah 267.8 mg/dl. Kemudian nilai rata-rata GDP sesudah senam aerobik selama enam kali adalah 197.06 mg/dl. Ada perbedaan nilai rata-rata gula darah puasa pada ibu-ibu sebelum dan sesudah senam aerobik yaitu 70.74 mg/dl dengan taraf nilai kesalahan 0,05. Dengan senam aerobik 60 menit setiap tiga kali/minggu selama dua minggu mampu menurunkan nilai gula darah puasa. Saran untuk RW.013 untuk membuat program senam aerobik bersama setiap seminggu sekali yang dapat berguna dalam menurunkan nilai gula darah dan saran untuk bidang penelitian, agar dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian lebih lanjut yaitu mengenai perbedaan nilai urid acid sebelum dan sesudah senam aerobik. Katakunci : Gula Darah Puasa dan Senam Aerobik ABSTRACT The research is motivated by the observation and interviews authors for the 15 mothers, 12 mothers said rarely do sports. The purpose of this study was to determine differences in fasting blood glucose values before and after aerobic exercise on women in Sub Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi. The research method used was a pre-experimental design with one group pre-post.

The population in this study were 45 mothers. The sample used in this study were 15 mothers who had a fasting blood sugar greater than 126 mg / dl with genogram parent (father / mother) who had diabetes selected by purposive sampling. The data was collected on April 8 to 18 2013. Instrument in this study is glukotest Easy Touch brand: glukotest tool consists of gluko-strips, alcohol swabs, and lancets, VCD, speakers, and aerobics instructors. Instrument equipped with a data record sheet fasting blood sugar value. The results showed that the average value of fasting blood sugar mothers before aerobics was 267.8 mg / dl. Then the average value of FBS after aerobics for six times was 197.06 mg / dl. There are differences in the average value of fasting blood sugar in the mothers before and after aerobic exercise is 70.74 mg / dl with a standard error value of 0.05. With aerobic exercise 60 minutes every three times / week for two weeks can lower fasting blood sugar value. Suggestions for RW.13 to make aerobics program with every week that can be useful in lowering blood sugar values and suggestions for areas of research, to be developed as a further study on the difference value is urid acid before and after aerobic exercise. Keywords : Fasting Blood Sugar and Aerobic Exercise. Latar Belakang Masalah Indriani dkk melakukan penelitian pada bulan September – Oktober 2004 di wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga. Responden dalam penelitian ini adalah 22 orang yang menderita diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh latihan fisik senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dengan penurunan rata-rata sebesar 30,14 mg%. Latihan fisik berperan sebagai pengontrol glikemia yaitu mengatur dan mengendalikan kadar gula darah. Latihan fisik yang dianjurkan salah satunya adalah senam aerobik (Indriyani, dkk 2010). Tujuan Tujuan pada penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan nilai GDP sebelum dan sesudah senam aerobik pada ibu-ibu di kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi. Manfaat Ketua RW membuat program senam aerobik bersama setiap seminggu sekali, yang dapat berguna dalam menurunkan nilai gula darah. Bidang Penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar yang akan dikembangkan oleh peneliti berikutnya. Tinjauan Pustaka Suyono (2002) mengatakan bahwa senam aerobik adalah latihan fisik berupa gerakan yang dapat menurunkan kadar gula darah, membuat tubuh tetap sehat, bugar dan terhindar dari penyakit. Dalam menguasai gerakan yang seimbang diperlukan

adanya berbagai keterampilan yang mendukung seperti kepekaan terhadap musik, kreatifitas gerak, kemampuan menggabungkan gerakan secara dinamis, dan harmonis. Jenis Senam Aerobik Muhajir (2007:97) menyatakan bahwa cara dalam melakukan senam aerobik dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1. Senam Aerobik Gerakan Keras (high impact aerobic). Gerakan ini di tandai dengan benturan yang lebih keras ke lantai dari low impact, hal ini ditandai dengan tingginya angkatan kaki dalam bergerak meninggalkan lantai. Sehingga dalam penggunaan energi lebih banyak untuk melakukan gerakan tersebut. 2. Senam Aerobik Gerakan Ringan (low impact aerobic). Gerakan ini sangat ringan karena dalam bergerak hentakan kaki tidak terlalu jauh meninggalkan lantai, sehingga energi yang digunakan tidak terlalu banyak, namun jika tetap bergerak pada intensitas ini dengan durasi waktu yang panjang energi yang banyak di pakai dalam bergerak adalah lemak. 3. Kombinasi antara Gerakan Aerobik Ringan dan Keras (mix impact). Modifikasi dengan mengubah pola gerakan meloncat yang tinggi (high impact) atau gerakan yang tidak meloncat (low impact) menjadi mix impact, yaitu gerakan di tandani dengan menjinjit. Hanya mengangkat sedikit dan salah satu kaki tetap di lantai. Hal yang perlu diperhatikan setiap kali melakukan olahraga menurut Ilyas (2009:76) adalah : 1. Pemanasan (warming up). Dilakukan latihan inti dengan tujuan untuk mempersiapkan sistem tubuh. Pemanasan sangat diperlukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera akibat olahraga, lama pemanasan 5-10 menit. 2. Latihan inti (conditioning). Tahap ini diusahakan denyut nadi mencapai THR (target heart rate) agar latihan benar-benar bermanfaat. 3. Pendinginan (stretching). Untuk mencegah terjadinya penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot sesudah senam atau pusing karena darah masih tertumpuk pada otot yang aktif. Lama pendinginan kurang lebih 1015menit. Menurut Dorland (2002) gula darah adalah produk akhir dan merupakan sumber energi utama organisme hidup yang dikontrol langsung oleh insulin. Umumnya tingkat kadar gula darah dapat bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmo1/1 (70-150mg/dl). Tingkat ini akan meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan. Tabel 2.1 Nilai Glukosa Darah (mg/dl) Nilai glukosa darah Puasa :  Plasma vena  Darah kapiler

Kadar Glukosa Darah Puasa (Perkeni 2006). Bukan DM

Belum pasti DM

DM

110

Penyebab-penyebab tertentu yang berhubungan dengan proses peningkatnya kadar gula darah menurut Guyton dan Hall (2004), yaitu: 1. Faktor Keturunan. Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%. 2. Banyak Mengkonsumsi Karbohidrat. Makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh. 3. Kurangnya Aktivitas Fisik. Kurangnya aktivitas fisik membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih. Sebagai pencegahan, memperbanyak aktivitas fisik. Latihan Jasmani dianjurkan secara teratur (3-4 kali dalam semingu) selama kurang lebih 30 menit. Dapat dilakukan dengan olahraga ringan yaitu dengan berjalan kaki biasa selama 30 menit, olahraga sedang yaitu berjalan cepat selama 20 menit dan olahraga berat misalnya jogging. Seiring berjalannya waktu, ketiga cara tersebut sering kali kurang memadai lagi. Kadar gula darah mungkin tidak terkontrol dengan baik. Pada keadaan yang seperti inilah baru diperlukan obat untuk menurunkan kadar gula darah. Jadi, pada dasarnya obat baru diperlukan jika diet dan olahraga belum terkontrol dengan baik (IIyas 2009:78). Powers (2007:41) menyatakan bahwa latihan jasmani pada nilai gula darah yang tinggi akan menimbulkan perubahan metabolik, yang dipengaruhi oleh senam aerobik yang lama, berat latihan, tingkat kebugaran, kadar insulin plasma, kadar glukosa darah, kadar benda keton, dan cairan tubuh. Pada saat olahraga tubuh memerlukan energi, sehingga otot yang tadinya tidak aktif menjadi aktif, karena terjadi peningkatan kebutuhan glukosa. Kepekaan ini akan berlangsung lama, bahkan hingga latihan telah berakhir. Pada saat olahraga akan terjadi peningkatan aliran darah, yang akan menyebabkan lebih banyak tersedia reseptor insulin dan membuat reseptor menjadi lebih aktif sehingga terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga terjadi penurunan nilai gula darah sehingga akan terjadi perubahan pada nilai gula darah. Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimental. Nursalam (2008:85) menyebutkan bahwa metode pra- eksperimental (one group prepost design) adalah suatu metode yang menggunakan sebab-akibat yang melibatkan

satu kelompok subyek. Pada penelitian ini kelompok subyek diuji sebelum dilakukan intervensi, kemudian diuji kembali setelah dilakukan intervensi. Hasil dan Analisa Untuk menjawab identifikasi masalah kedua yakni: “Berapakah nilai gula darah puasa (GDP) sesudah senam aerobik ibu-ibu di kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi?”. Tabel 4.1 Nilai Gula Darah Puasa Sebelum Senam Aerobik (n=15) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

Nilai Gula Darah Puasa mg/dl 326 150 300 177 326 238 354 210 186 353 367 217 192 296 325 4017

Nilai rata-rata gula darah puasa sebelum senam aerobik untuk ke 15 responden adalah: 𝑥1 =

𝑥1 𝑛

=

4017 15

= 267.8

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata GDP sebelum senam aerobik yaitu 267,8. Menurut skala nilai gula darah puasa yang diuraikan pada tabel 3.1 nilai tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Untuk identifikasi masalah ketiga, yakni: “Adakah perbedaan nilai gula darah puasa sebelum dan sesudah senam aerobik pada ibu-ibu di kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi?”. Tabel 4.2 Nilai Gula Darah Puasa Sesudah Senam Aerobik (n=15) Responden 1 2 3 4

Nilai Gula Darah Puasa mg/dl 245 177 242 150

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

230 184 240 160 139 187 200 174 150 228 250 2956

Maka nilai rata-rata gula darah puasa sesudah senam aerobik untuk ke 15 responden adalah: 𝑥1 =

𝑥1 𝑛

=

2956 15

= 197.06

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pemeriksaan nilai GDP sesudah senam aerobik yaitu 197,06 mg/dl menurut skala nilai gula darah puasa yang diuraikan pada tabel 3.1 nilai tersebut masuk kategori tinggi. Untuk identifikasi masalah ketiga, yakni: “Adakah perbedaan nilai gula darah puasa (GDP) sebelum dan sesudah senam aerobik pada ibu-ibu di kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi?”. 4.3 Tabel Hasil Pengolahan Data (n=15)

R

X1

X2

X12

X 22

X1 X2

X1 - X1

(X

1

326

245

106276

60025

79870

58.2

3387.24

47.933

2297.604

2

150

177

22500

31329

26550

-117.8

13876.84

-20.067

402.6711

3

300

242

90000

58564

72600

32.2

1036.84

44.933

2019.004

4

177

150

31329

22500

26550

-90.8

8244.64

-47.067

2215.271

5

326

230

106276

52900

74980

58.2

3387.24

32.933

1084.604

6

238

184

56644

33856

43792

-29.8

888.04

-13.067

170.7378

7

354

240

125316

57600

84960

86.2

7430.44

42.933

1843.271

8

210

160

44100

25600

33600

-57.8

3340.84

-37.067

1373.938

1

- X1 ) X 2 - X 2 (X - X )2 2 2 2

9

186

139

34596

19321

25854

-81.8

6691.24

-58.067

3371.738

10

353

187

124609

34969

66011

85.2

7259.04

-10.067

101.3378

11

367

200

134689

40000

73400

99.2

9840.64

2.9333

8.604444

12

217

174

47089

30276

37758

-50.8

2580.64

-23.067

532.0711

13

192

150

36864

22500

28800

-75.8

5745.64

-47.067

2215.271

14

296

228

87616

51984

67488

28.2

795.24

30.933

956.8711

15

325

250

105625

62500

81250

57.2

3271.84

52.933

2801.938

4017 2956

115359

6039244

823463

1009.2

77776.4

511.313

21395.57

T

Nilai rata-rata gula darah puasa sebelum dan sesudah senam aerobik untuk ke 15 responden diperoleh dengan cara sebagai berikut:

x1 

x2 

∑x

1

n

∑x n

2



4017  267.8 15



2956  197.067 15

Nilai korelasi antara X (sebelum) dan Y (sesudah) dapat diperoleh dengan cara berikut:

r

n x1 x2  ( x1 )( x2 )

n x

2 1

r r



  x1  n x22   x2  2

2



15(823463) - (4017)(2956) 2

15(1153529) - (4017) 15(603924) - (2956) 2 12351945- 11874252

17302935 16136289 9058860  8737936 477693 r 1166646 320924 r

477693 1080 ,1139 x566 ,50154

r

477693  0,781 611886 ,17 Untuk mencari varians sampel sebelum (s 12) dan sesudah (s22) adalah:

2 1

S =

∑(x

- x)

2

1

n -1 77776,4 77776,4 s12    5555,457 15 - 1 14

s 22

 x 

2

x



2

n 1 21394 93333 s 22    1528,209 15 - 1 14 Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians. Maka, untuk mencari standar deviasi sebelum (s1) dan sesudah (s2) adalah: s1 =

5555,457  74,535

s2 =

1528,209  39,092

Dari perhitungan di atas berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan harga uji t adalah: t=

x1 - x 2 S12 S 22 + - 2r n1 n2

t

S1

S2

n1

n2

267,8- 197,06

t

t

[ ][ ]   

5555,45 1528,20 , 53  - 2 x0,781 7415 15 15 70,74

39,09 15

472,24  303,69 70,74

 5,442

168,55

dk = 15 + 15 – 2 = 28 Berdasarkan hasil olahan data di atas, diketahui bahwa hasil thitung= 5.442 dan ttabel = 2.048. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila thitung ≤ ttabel maka Ho ditolak. Harga thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya. Oleh

sebab itu maka 5.442 >2.048 maka thitung> ttabel. Berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan taraf kepercayaan 95%, nilai  = 0.05, dan dk = 28.

Gambar 4.1 Distribusi Normal (Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho) Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0

-5.442

-2,048

5.422

2,048

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Nilai rata-rata Gula Darah Puasa (GDP) ibu-ibu di Kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi sebelum senam aerobik adalah 267.8 mg/dl. Nilai rata-rata Gula Darah Puasa (GDP) ibu-ibu di Kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi sesudah senam aerobik adalah 197.06 mg/dl. Ada perbedaan rata-rata nilai GDP pada ibu-ibu di Kelurahan Sriwidari RT.2/RW.13 Sukabumi sebelum dan sesudah senam aerobik yaitu 70.74 mg/dl dengan taraf nilai kesalahan 0,05. Saran Ketua RW.13. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna menjadi bahan masukan untuk membuat program senam aerobik bersama setiap tiga kali dalam seminggu yang dapat berguna dalam menurunkan nilai gula darah. Bidang Penelitian. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk dikembangkan sebagai bahan penelitian lebih lanjut yaitu mengenai perbedaan nilai urid acid sebelum dan sesudah senam aerobik.

DAFTAR PUSTAKA Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta: EGC,1765. Guyton, A.C. & Hall, J.E. 2004. Text Book of Medical Psysiology. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Yudhi Tira. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Ocbrivianita, M.U., Mahalus, & Dina, N.R. 2008. Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes. [online] Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/uph.com [16 januari 2012] Pekik, D. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta : Ando Offsey. Powers, S.K. 2007. Exercise physiology: theory and application to fitness and performance, sixth edition. USA: Mc. Graw Hill Company. Pradana, S., Boedisantoso, R,. Soegondo., & Iiyas. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Slamet, S.Pd., Masmur, & Heri. 2008. Tingkat Pemahaman dan Pengalaman Peserta Putri Senam Aerobik di Fitnes Center kota Medan Tahun 2008. Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negri Medan, Skripsi Slamet, Suyono. 2002. Modifikasi Gaya Hidup Sehat Cegah Timbulnya Penyakit. [online] Available: http://www.swaranet.com [14 april 2007] Tandra, H. (2009). Kiss Diabetes Goodbye: 7 Langkah Mencegah Diabetes. Surabaya: Jaring Pena (Lini Penerbitan JP Book).

Yusuf, M, dkk. 2003. Metode Praktis Belajar Senam Aerobik. Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negri Medan.