17 Okt 2013 ... Langkah 8. Mengadakan eksperimen konfirmasi. ○ Mengikuti dari hasil analisis
eksperimen, perlu untuk meneruskan konfirmasi eksperimen.
Mengelola Eksperimen 17 Oktober 2013
8 langkah mengelola eksperimen Perencanaan eksperimen Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
: mendefinisikan masalah : menentukan tujuan : mendefinisikan karakteristik kualitas : mendesain eksperimen
Pembentukan eksperimen Langkah 5 : membentuk eksperimen
Menganalisa hasil eksperimen Langkah 6 : menganalisa dan menginterpretasi hasil eksperimen Langkah 7 : meramalkan rata-rata proses
Menguji hasil eksperimen Langkah 8 : mengadakan eksperimen konfirmasi
Langkah 1 Mendefinisikan masalah Memastikan bahwa masalahnya adalah benar. Dapatkan catatan dari proses yang sedang, berlangsung baik yang berhubungan dengan rata-rata maupun standar deviasi atau diagram proses kontrol.
Langkah 1 Mendefinisikan masalah Contoh : Bagaimana menentukan setting optimal pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior ditinjau dari kekuatan bahan (compressive strength), agar dapat meningkatkan kekuatan gypsum interior terhadap gaya desak.
Langkah 2 Menentukan tujuan Langkah yang paling penting dalam eksperimen. Tujuan seharusnya ditentukan dengan hati-hati dan dengan tepat untuk mengurangi berbagai kemungkinan kesalahpahaman.
Langkah 2 Menentukan tujuan Contoh : 1. Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior yang dihasilkan berdasarkan uji kuat desak. 2. Menentukan Analisis of variance (Anova) dan menghitung Signal to Noise Ratio (SN ratio). 3. Menentukan setting level terbaik dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior berdasarkan uji desak. 4. Menghitung quality loss function untuk mengetahui kerugian yang diakibatkan adanya produk yang cacat.
Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Jika mungkin, karakteristik kualitas didefinisikan baik yang berhubungan dengan unit terukur (karakteristik ukuran) sebagai lawan dari klasifikasi (karakteristik atribut). Pokok-pokok persoalan yang dikumpulkan untuk mendapatkan data karakteristik kualitas yang akurat dan handal meliputi unit ukuran, lingkungan yang terukur seperti suhu dan waktu, alat yang digunakan untuk mengukur, keakuratan alat, memerlukan keakuratan yang terbaca, siapa yang mengukur dan apakah data variabel atau data atribut.
Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Contoh : Karakteristik kualitas yang akan diteliti adalah larger the better untuk kuat desak (compressive strength). Dalam pembuatan produk gypsum interior ini, ditemukan produk-produk yang cacat. Yang dimaksud cacat disini adalah permukaan yang tidak rata, patah, retakretak, pinggiran yang tidak rata.
Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Contoh : Dari produk-produk cacat tersebut, patah merupakan kecacatan yang tidak bisa diperbaiki. Patah-patah disebabkan karena pada saat pengangkatan proses pemukulan pada cetakan terlalu keras. Patah dalam gypsum interior ini dapat dikurangi apabila memiliki campuran bahan yang tepat sehingga mempunyai kekuatan yang tinggi dan uji yang tepat untuk mengurangi kecacatan ini adalah uji desak (compressive strength).
Langkah 4 Mendesain eksperimen Mengidentifikasi faktor terkendali dan gangguan dan levelnya. Mengidentifikasi kondisi uji untuk mengevaluasi karakteristik kualitas. Faktor terkendali ditempatkan dalam faktor terkendali array (inner). Faktor gangguan ditempatkan dalam faktor gangguan array (outer). Langkah selanjutnya yaitu mendesain matriks untuk memilih orthogonal array yang tepat
Langkah 5 Membentuk eksperimen Meneruskan matriks eksperimen dan mengumpulkan data.
Langkah 6 Menganalisa dan menginterpretasi hasil eksperimen
Analisa data dengan menggunakan tabel respon, grafik respon dan analisis varian. Hasil analisis mengidentifikasi level optimal untuk faktor-faktor terkendali.
Langkah 7 Meramalkan rata-rata proses Setelah level optimal diidentifikasi, kemudian memperkirakan performansi dari karakteristik kualitas dibawah level optimal dan membangun interval kepercayaan. Merupakan langkah kritis untuk menguji apakah hasil eksperimen dapat diterima dengan memperhatikan faktor-faktor terkendali yang diteliti.
Langkah 8 Mengadakan eksperimen konfirmasi Mengikuti dari hasil analisis eksperimen, perlu untuk meneruskan konfirmasi eksperimen. Eksperimen konfirmasi perlu untuk membuktikan performansi yang diramalkan. Jika hasil eksperimen konfirmasi membuktikan performansi yang diramalkan, maka kondisi optimum dapat diterapkan dalam proses. Jika sebaliknya, maka desain eksperimen seharusnya dievaluasi lagi dan eksperimen tambahan yang diperlukan.
METODOLOGI PENELITIAN Latar belakang dan perumusan masalah
Tujuan dan manfaat penelitian
Studi pustaka
Studi lapangan
Identifikasi karakteristik kualitas
Penentuan faktor berpengaruh
Penentuan setting level faktor
Penentuan orthogonal array
METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan eksperimen tahap 1
Perbaiki spesifikasi
Tidak
Cp ≥ 1 Ya
Penentuan perbaikan orthogonal array
Pelaksanaan eksperimen tahap 2
Perhitungan Analisis variansi (Anova)
Perhitungan Signal to Noise Ratio
Setting level optimal
METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan eksperimen konfirmasi
Perhitungan confidence interval nilai estimasi
Perhitungan confidence interval eksperimen konfirmasi
Perhitungan total Quality Loss Function
Analisis dan interprestasi hasil
Kesimpulan dan saran
PENENTUAN KARAKTERISTIK KUALITAS Agar produk gypsum interior yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen, maka gypsum interior harus memiliki kekuatan maksimal. Untuk itu, tipe karakteristik kualitas yang akan diteliti adalah larger the better untuk kuat desak (compressive strength) produk gypsum interior.
PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH Faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil karakteristik kualitas produk gypsum interior, diidentifikasikan melalui pengamatan dan wawancara dengan pihak operator. Dalam penelitian ini hanya akan mengikutsertakan faktor-faktor yang berpengaruh, faktor-faktor yang telah diidentifikasikan, kemudian dipilih faktor yang memungkinkan untuk dilibatkan dalam eksperimen.
PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.
Faktor Terkendali
Ukuran
1.
Rowing
gr
2.
Air
cc
3.
Suhu ruangan
0C
4.
Waste
gr
5.
Kelembaban ruangan
6.
Minyak
7.
Lama pengeringan
8.
Komposisi gypsum plaster
Atm cc menit gr
PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.
Faktor Terkendali
Kondisi perlakuan
1.
Lama Pengeringan
15 menit
2.
Air
1500 ml
3.
Gypsum Plaster
2000 gr
4.
Rowing
10 gr
5.
Minyak
10 ml
PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.
Faktor Terkendali
Kondisi perlakuan
1.
Lama Pengeringan
7 menit
2.
Air
180 ml
3.
Gypsum Plaster
260 gr
4.
Rowing
0.5 gr
5.
Minyak
1.5 ml
PENENTUAN SETTING LEVEL FAKTOR Penentuan setting level didasarkan pada batasan operasional yang dilakukan saat ini oleh perusahaan dan perubahan yang masih mungkin agar hasil eksperimen sedekat mungkin dengan kenyataan.
PENENTUAN SETTING LEVEL FAKTOR Kode
Faktor dalam eksperimen
A
Lama Pengeringan
B
Air
Ax B
Lama Pengeringan x Air
Level 1
Level 2
Satuan
5
10
menit
160
200
cc
-
-
-
240
280
gram
C
Gypsum Plaster
D
Rowing
0
1
gram
Air x Gypsum Plaster
-
-
-
Minyak
1
2
cc
BxC E
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Menentukan derajat kebebasan dan orthogonal array. Eksperimen ini menggunakan 5 faktor terkendali (A, B, C, D dan E) dengan 2 level untuk tiap-tiap faktor dan interaksi A x B dan B x C.
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Faktor/interaksi
Derajat Kebebasan
Total
A, B, C, D, E
5 x (2 - 1)
5
A x B dan B x C
2 {(2 – 1) x (2 – 1)}
2
Total derajat kebebasan
7
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Memilih linear graph yang diperlukan A
AxB D
B
BxC
C
E
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Disesuaikan dengan tabel linear graph standar 1
7 3
2
5
6
4
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Menyesuaikan linear graph A D AxB
B
BxC
C
E
PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Penugasan faktor dan interaksi dalam orthogonal array 1
2
3
4
5
6
7
A
B
Ax B
C
D
BxC
E
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
3
1
2
2
1
1
2
2
4
1
2
2
2
2
1
1
5
2
1
2
1
2
1
2
6
2
1
2
2
1
2
1
7
2
2
1
1
2
2
1
8
2
2
1
2
1
1
2
No.
EKSPERIMEN TAHAP 1 Eksperimen tahap 1 dilakukan untuk mengetahui apakah proses telah memenuhi spesifikasi. Jumlah sampel yang diambil untuk eksperimen tahap 1 ini adalah 30. Sampel diambil berdasarkan proses dan level faktor yang berjalan saat ini di perusahaan. Tahap ini terdiri dari eksperimen awal, pembuatan grafik proses dari eksperimen tahap 1, dan perhitungan indeks kemampuan proses.
EKSPERIMEN TAHAP 1 No.
Nilai (kg/cm2)
No.
Nilai (kg/cm2)
No.
Nilai (kg/cm2)
1
33,91
11
35,65
21
43,48
2
21,74
12
40,22
22
43,91
3
39,13
13
40,87
23
45,22
4
41,30
14
31,30
24
44,35
5
39.13
15
41,74
25
43,91
6
33,48
16
41,74
26
43,48
7
30,43
17
26,09
27
47,83
8
41,30
18
40,00
28
46,09
9
42,61
19
43,04
29
46,96
10
33,04
20
23,91
30
50,87
EKSPERIMEN TAHAP 1 Dari data diatas, dapat diketahui nilai rata-rata sebagai berikut: 30
µ=
∑x n =1
n
33.91 + 21.74 + 39.13 + .... + 46.09 + 46.96 + 50.87 µ= 30 = 39.3
EKSPERIMEN TAHAP 1 Sedangkan nilai standar deviasi untuk data diatas adalah σ= σ=
2 ( ) µ x − ∑ (n − 1)
(33.91 − 39.3)2 + (21.74 − 39.3)2 + .... + (46.96 − 39.3)2 + (50.87 − 39.3)2
= 7.0
29
EKSPERIMEN TAHAP 1 1 00
Kuat Tekan (Kgf/cm2)
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
Sample Kuat tekan produk gypsum
Batas Atas Spesifikasi
Batas Bawah Spesifikasi
29
PERHITUNGAN INDEKS KEMAMPUAN PROSES C P ( kuattekan )
USL − LSL 80 − 15 = = = 1.55 6σ 6 × 7. 0
Indeks kemampuan proses yang dihasilkan adalah 1.55, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan karena proses mempunyai potensi tinggi untuk memenuhi spesifikasi.
EKSPERIMEN TAHAP 2 A
B
AxB
C
D
BxC
E
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
3
1
2
2
1
1
2
2
4
1
2
2
2
2
1
1
5
2
1
2
1
2
1
2
6
2
1
2
2
1
2
1
7
2
2
1
1
2
2
1
8
2
2
1
2
1
1
2
EKSPERIMEN TAHAP 2 Rep 1 (kg/cm2)
Rep 2
(kg/cm2)
Rep 3 (kg/cm2)
Rep 4 (kg/cm2)
Rata-rata (kg/cm2)
45,22
43,48
47,83
43,91
45,11
28,70
23,48
26,09
24,35
25,65
47,83
49,57
50,43
46,96
48,70
41,30
39,13
39,13
39,13
39,67
53,91
52,17
56,52
51,30
53,48
33,48
34,78
32,61
30,87
32,93
45,65
44,35
47,83
46,96
46,20
54,35
55,22
52,17
51,30
53,26
PERHITUNGAN ANOVA Membuat tabel respon A
B
Ax B
C
D
BxC
E
Level 1
39,78
39,29
42,55
48,37
45,00
47,88
40,98
Level 2
46,47
46,96
43,70
37,88
41,25
38,37
45,27
Selisih
6,68
7,66
1,14
10,49
3,75
9,51
4,29
Ranking
4
3
7
1
6
2
5
PERHITUNGAN ANOVA Membuat tabel interaksi A1
A2
C1
C2
B1
35,380
43,207
49,293
29,293
B2
44,185
49,728
47,446
46,467
55
50
45
40
35
30
25 A1 A2 B1 B2
FAC TO RS / LE VE LS
C1 C2 D1 D2 B1xC1 B1xC2 E1 E2 A1 A2 C1 C2
RE SPO N SE GRAFI K
A1xB1 A1xB
Grafik respon
C O M P RES S IVE S T RE G HT
Anova sebelum dipooling Source
Sq
V
Mq
F-ratio
Sq'
rho %
F-tabel
A
357,49
1
357,49
108,06
354,18
12,74
4.26
B
469,78
1
469,78
142,01
466,47
16,77
4.26
Ax B
10,42
1
10,42
3,15
7,11
0,26
4.26
C
880,17
1
880,17
266,06
876,87
31,53
4.26
D
112,50
1
112,50
34,01
109,19
3,93
4.26
BxC
723,65
1
723,65
218,75
720,34
25,90
4.26
E
147,47
1
147,47
44,58
144,16
5,18
4.26
e
79,40
24
3,31
1,00
102,55
3,69
St
2780,88
31
89,7059
2780,88
100,00
Sm
59512,5
1
ST
62293,4
32
Anova setelah dipooling Source
Sq
v
Mq
F-ratio
Sq'
rho %
A
357,49
1
357,49
27,59
344,54
12,39
B
469,78
1
469,78
36,26
456,82
16,43
10,42
1
10,42
-
-
-
880,17
1
880,17
67,94
867,22
31,19
112,50
1
112,50
-
-
-
723,65
1
723,65
55,86
710,70
25,56
Ax B
Pool
Y
C D
Y
BxC E
Y
147,47
1
147,47
-
-
-
E
Y
79,40
24
3,31
-
-
-
Pooled e
349,79
27
12,96
1,00
401,61
14,44
St
2780,884
31
89,705927
2780,88
100,00
Sm
59512,5
1
ST
62293,38
32
PERHITUNGAN SIGNAL TO NOISE RATIO 1 1 SN 1 = −10 Log × = 33.07 2 2 2 2 4 45.22 + 43.48 + 47.83 + 43.91 A
B
Ax B
C
D
BxC
E
SNR
1
1
1
1
1
1
1
1
33,07
2
1
1
1
2
2
2
2
28,11
3
1
2
2
1
1
2
2
33,74
4
1
2
2
2
2
1
1
31,96
5
2
1
2
1
2
1
2
34,55
6
2
1
2
2
1
2
1
30,33
7
2
2
1
1
2
2
1
33,28
8
2
2
1
2
1
1
2
34,52
Respon tabel untuk signal to noise ratio A
B
Ax B
C
D
BxC
E
Level 1
31,72
31,51
32,24
33,66
32,91
33,52
32,16
Level 2
33,17
33,38
32,64
31,23
31,97
31,36
32,73
Selisih
1,45
1,86
0,40
2,43
0,94
2,16
0,57
Ranking
4
3
7
1
5
2
6
Tabel interaksi untuk signal to noise ratio A1
A2
C1
C2
B1
30,587
32,437
33,807
29,218
B2
32,851
33,899
33,510
33,240
Grafik respon untuk signal to noise ratio RESPONSE GRAFIK SNR 34,00 33,00 32,00 31,00 30,00 29,00 28,00
FAKTORS/LEVELS
C1 C2
A1 A2
E1 E2
B1xC1 B1xC2
D1 D2
C1 C2
A1xB1 A1xB
B1 B2
27,00 A1 A2
COMPRESSIVE STREGHT
35,00
Anova untuk SNR sebelum dipooling Source
Sq
V
Mq
F-ratio
Sq'
Rho %
A
4,198
1
4,198
-
4,198
11,996
B
6,940
1
6,940
-
6,940
19,832
Ax B
0,322
1
0,322
-
0,322
0,919
C
11,806
1
11,806
-
11,806
33,737
D
1,762
1
1,762
-
1,762
5,035
BxC
9,324
1
9,324
-
9,324
26,642
E
0,644
1
0,644
-
0,644
1,839
e
0,000
0
St
34,995
7
34,995
100,000
Sm
8420,744
1
ST
8455,739
8
4,999
Anova untuk SNR setelah dipooling Source
Sq
v
Mq
F-ratio
Sq'
rho %
A
4,198
1
4,198
4,618
3,289
9,398
B
6,940
1
6,940
7,635
6,031
17,234
0,322
1
0,322
-
-
-
11,806
1
11,806
12,988
10,897
31,139
1,762
1
1,762
-
-
-
9,324
1
9,324
10,257
8,415
24,045
0,644
1
0,644
-
-
-
Pooled e
2,727
3
0,909
1,000
6,363
18,183
St
34,995
7
4,999
34,995
100,000
Sm
8420,744
1
ST
8455,739
8
Ax B
Pool
Y
C D
Y
BxC E
Y
PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL Perbandingan pengaruh faktor
y
σ
Affects
Use
A
√4
√4
Tidak berpengaruh
A2
B
√3
√3
Tidak berpengaruh
B2
C
√1
√1
Tidak perpengaruh
C1
D
X
X
Tidak berpengaruh
D1
E
X
X
Tidak berpengaruh
E2
PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL Level optimal dalam eksperimen Kode
Faktor dalam eksperimen
Level Optimal
Nilai
A
Lama Pengeringan
Level 2
140 %
B
Air
Level 2
110 %
A2B2
-
Ax B
Lama Pengeringan x Air
C
Gypsum Plaster
Level 1
90 %
D
Rowing
Level 1
0%
B1C1
-
Level 2
130 %
BxC E
Air x Gypsum Plaster Minyak
EKSPERIMEN KONFIRMASI No.
Nilai (kg/cm2)
No.
Nilai (kg/cm2)
1
53,48
6
54,35
2
45,65
7
50,43
3
56,52
8
44,35
4
47,83
9
53,91
5
54,78
10
58,26
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL
(
) (
) (
µ predicted = y + A2 − y + B 2 − y + C1 − Y
)
= A 2 + B 2 + C1 − 2 y = 46 .47 + 46 .96 + 48 .37 − (2 × 43 .1) = 55 .6
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL neff
32 = =8 1+1+1+1
CI = F0.05,1.27
1 x Ve x neff
1 CI = 4.21 x 12.96 x 8
= ±2.611
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL µ predicted − CI ≤ µ predicted ≤ µ predicted + CI 55.6 − 2.611 ≤ µ predicted ≤ 55.6 + 2.611
52.989 ≤ µ predicted ≤ 58.211
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL CI = F0.05,1.27
1 1 x Ve x + neff r
1 1 CI = 4.21 x 12.96 x + 8 10
= ±3.503
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL µ konfirmasi − CI ≤ µ konfirmasi ≤ µ konfirmasi + CI 51.96 − 3.503 ≤ µ konfirmasi ≤ 51.96 + 3.503
48.457 ≤ µ konfirmasi ≤ 55.463
PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL
PERHITUNGAN QUALITY LOSS FUNCTION
Sebelum Optimasi
Setelah Optimasi
Rata-rata
39,33
51,96
Standart Deviasi
7,01
4,44
1595,989
2719,5552
Mean Square Deviation
PERHITUNGAN QUALITY LOSS FUNCTION 1 L(Y ) = k 2 µ
2 3σ × 1 + 2 µ
Quality loss function untuk perusahaan Quality loss function untuk konsumen
Quality loss function untuk perusahaan Dalam perhitungan quality loss function, terdapat nilai koefisien untuk fungsi kerugian yang terdiri dari A0 dan ∆. Nilai A0 adalah nilai kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan jika produknya patah. Nilai A0 adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat satu buah gypsum interior.
Quality loss function untuk perusahaan Perhitungan nilai A0 untuk perusahaan No.
Nama bahan
Dibeli
Dipakai
Harga per kg
Harga total (Rp)
1.
Gypsum plaster
4000 gr
2000 gr
750
1500
2.
Rowing
1500 gr
10 gr
10
100
3.
Minyak
2000 ml
10 ml
1.5
15 Total
1615
Quality loss function untuk perusahaan Sedangkan nilai ∆ adalah batas spesifikasi minimal produk mampu menahan tekanan yaitu sebesar 15 kg/cm2. Sehingga diperoleh nilai koefisien untuk fungsi kerugian perusahaan sebagai berikut.
k = A0 × ∆ = 1615 × 15 = Rp363.375 2 0
1 L(Y ) = 363375 2 µ
2
2 3σ × 1 + 2 µ
Quality loss function untuk perusahaan L(Y )kondisi ..aktual
1 = 363375 2 µ
3σ 2 × 1 + 2 µ
1 = 363375 2 39 . 33
= Rp 257,301
2 7.01 × 1 + 2 39 . 33
/produk.
Quality loss function untuk perusahaan L(Y )kondisi..optimal
1 = 363375 2 µ 1 = 363375 2 51 . 96
= Rp137,539
2 3σ × 1 + 2 µ 2 4 . 44 × 1 + 2 51.96
/produk.
Quality loss function untuk perusahaan Costsaving = k ([MSD ]kondisi ..aktual − [MSD ]optimum )
= 363375 × (0,000708 − 0,000379) = Rp119,762
/produk.
Quality loss function untuk konsumen Nilai A0 diperoleh dari harga beli konsumen terhadap produk gypsum interior yaitu sebesar Rp. 7000,-. Sedangkan nilai ∆0 adalah nilai minimum untuk kuat desak yaitu sebesar 15 kgf/cm2. Sehingga koefisien biaya untuk fungsi kerugian konsumen adalah
k = A0 × ∆ = 7000 × 15 = Rp1.575.000 2 0
2
Quality loss function untuk konsumen 1 L(Y ) = 1575000 2 µ
L(Y )kondisi ..aktual
3σ 2 × 1 + 2 µ
1 = 1575000 2 µ
3σ 2 × 1 + 2 µ
1 = 1575000 2 39 . 33
= Rp1.115,237 = Rp5,576
/cm
7.012 × 1 + 2 39.33 /produk.
Quality loss function untuk konsumen L(Y )kondisi..optimal
1 = 1575000 2 µ
3σ 2 × 1 + 2 µ
1 4.44 2 = 1575000 × 1 + 2 2 51 . 96 51 . 96
= Rp 596,146 = Rp 2,981
/cm
/produk.
Quality loss function untuk konsumen Costsaving = k ([MSD ]kondisi ..aktual − [MSD ]optimum ) = 1575000 × (0,000708 − 0,000379)
= Rp 519,091
= Rp 2,596
/produk.
/cm
Perbandingan kondisi sebenarnya dengan kondisi optimal