Pertemuan - 6 Mengelola Eksperimen

18 downloads 198 Views 282KB Size Report
17 Okt 2013 ... Langkah 8. Mengadakan eksperimen konfirmasi. ○ Mengikuti dari hasil analisis eksperimen, perlu untuk meneruskan konfirmasi eksperimen.
Mengelola Eksperimen 17 Oktober 2013

8 langkah mengelola eksperimen Perencanaan eksperimen Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

: mendefinisikan masalah : menentukan tujuan : mendefinisikan karakteristik kualitas : mendesain eksperimen

Pembentukan eksperimen Langkah 5 : membentuk eksperimen

Menganalisa hasil eksperimen Langkah 6 : menganalisa dan menginterpretasi hasil eksperimen Langkah 7 : meramalkan rata-rata proses

Menguji hasil eksperimen Langkah 8 : mengadakan eksperimen konfirmasi

Langkah 1 Mendefinisikan masalah Memastikan bahwa masalahnya adalah benar. Dapatkan catatan dari proses yang sedang, berlangsung baik yang berhubungan dengan rata-rata maupun standar deviasi atau diagram proses kontrol.

Langkah 1 Mendefinisikan masalah Contoh : Bagaimana menentukan setting optimal pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior ditinjau dari kekuatan bahan (compressive strength), agar dapat meningkatkan kekuatan gypsum interior terhadap gaya desak.

Langkah 2 Menentukan tujuan Langkah yang paling penting dalam eksperimen. Tujuan seharusnya ditentukan dengan hati-hati dan dengan tepat untuk mengurangi berbagai kemungkinan kesalahpahaman.

Langkah 2 Menentukan tujuan Contoh : 1. Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior yang dihasilkan berdasarkan uji kuat desak. 2. Menentukan Analisis of variance (Anova) dan menghitung Signal to Noise Ratio (SN ratio). 3. Menentukan setting level terbaik dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan gypsum interior berdasarkan uji desak. 4. Menghitung quality loss function untuk mengetahui kerugian yang diakibatkan adanya produk yang cacat.

Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Jika mungkin, karakteristik kualitas didefinisikan baik yang berhubungan dengan unit terukur (karakteristik ukuran) sebagai lawan dari klasifikasi (karakteristik atribut). Pokok-pokok persoalan yang dikumpulkan untuk mendapatkan data karakteristik kualitas yang akurat dan handal meliputi unit ukuran, lingkungan yang terukur seperti suhu dan waktu, alat yang digunakan untuk mengukur, keakuratan alat, memerlukan keakuratan yang terbaca, siapa yang mengukur dan apakah data variabel atau data atribut.

Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Contoh : Karakteristik kualitas yang akan diteliti adalah larger the better untuk kuat desak (compressive strength). Dalam pembuatan produk gypsum interior ini, ditemukan produk-produk yang cacat. Yang dimaksud cacat disini adalah permukaan yang tidak rata, patah, retakretak, pinggiran yang tidak rata.

Langkah 3 Mendefinisikan karakteristik kualitas Contoh : Dari produk-produk cacat tersebut, patah merupakan kecacatan yang tidak bisa diperbaiki. Patah-patah disebabkan karena pada saat pengangkatan proses pemukulan pada cetakan terlalu keras. Patah dalam gypsum interior ini dapat dikurangi apabila memiliki campuran bahan yang tepat sehingga mempunyai kekuatan yang tinggi dan uji yang tepat untuk mengurangi kecacatan ini adalah uji desak (compressive strength).

Langkah 4 Mendesain eksperimen Mengidentifikasi faktor terkendali dan gangguan dan levelnya. Mengidentifikasi kondisi uji untuk mengevaluasi karakteristik kualitas. Faktor terkendali ditempatkan dalam faktor terkendali array (inner). Faktor gangguan ditempatkan dalam faktor gangguan array (outer). Langkah selanjutnya yaitu mendesain matriks untuk memilih orthogonal array yang tepat

Langkah 5 Membentuk eksperimen Meneruskan matriks eksperimen dan mengumpulkan data.

Langkah 6 Menganalisa dan menginterpretasi hasil eksperimen

Analisa data dengan menggunakan tabel respon, grafik respon dan analisis varian. Hasil analisis mengidentifikasi level optimal untuk faktor-faktor terkendali.

Langkah 7 Meramalkan rata-rata proses Setelah level optimal diidentifikasi, kemudian memperkirakan performansi dari karakteristik kualitas dibawah level optimal dan membangun interval kepercayaan. Merupakan langkah kritis untuk menguji apakah hasil eksperimen dapat diterima dengan memperhatikan faktor-faktor terkendali yang diteliti.

Langkah 8 Mengadakan eksperimen konfirmasi Mengikuti dari hasil analisis eksperimen, perlu untuk meneruskan konfirmasi eksperimen. Eksperimen konfirmasi perlu untuk membuktikan performansi yang diramalkan. Jika hasil eksperimen konfirmasi membuktikan performansi yang diramalkan, maka kondisi optimum dapat diterapkan dalam proses. Jika sebaliknya, maka desain eksperimen seharusnya dievaluasi lagi dan eksperimen tambahan yang diperlukan.

METODOLOGI PENELITIAN Latar belakang dan perumusan masalah

Tujuan dan manfaat penelitian

Studi pustaka

Studi lapangan

Identifikasi karakteristik kualitas

Penentuan faktor berpengaruh

Penentuan setting level faktor

Penentuan orthogonal array

METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan eksperimen tahap 1

Perbaiki spesifikasi

Tidak

Cp ≥ 1 Ya

Penentuan perbaikan orthogonal array

Pelaksanaan eksperimen tahap 2

Perhitungan Analisis variansi (Anova)

Perhitungan Signal to Noise Ratio

Setting level optimal

METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan eksperimen konfirmasi

Perhitungan confidence interval nilai estimasi

Perhitungan confidence interval eksperimen konfirmasi

Perhitungan total Quality Loss Function

Analisis dan interprestasi hasil

Kesimpulan dan saran

PENENTUAN KARAKTERISTIK KUALITAS Agar produk gypsum interior yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen, maka gypsum interior harus memiliki kekuatan maksimal. Untuk itu, tipe karakteristik kualitas yang akan diteliti adalah larger the better untuk kuat desak (compressive strength) produk gypsum interior.

PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH Faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil karakteristik kualitas produk gypsum interior, diidentifikasikan melalui pengamatan dan wawancara dengan pihak operator. Dalam penelitian ini hanya akan mengikutsertakan faktor-faktor yang berpengaruh, faktor-faktor yang telah diidentifikasikan, kemudian dipilih faktor yang memungkinkan untuk dilibatkan dalam eksperimen.

PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.

Faktor Terkendali

Ukuran

1.

Rowing

gr

2.

Air

cc

3.

Suhu ruangan

0C

4.

Waste

gr

5.

Kelembaban ruangan

6.

Minyak

7.

Lama pengeringan

8.

Komposisi gypsum plaster

Atm cc menit gr

PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.

Faktor Terkendali

Kondisi perlakuan

1.

Lama Pengeringan

15 menit

2.

Air

1500 ml

3.

Gypsum Plaster

2000 gr

4.

Rowing

10 gr

5.

Minyak

10 ml

PENENTUAN FAKTOR BERPENGARUH No.

Faktor Terkendali

Kondisi perlakuan

1.

Lama Pengeringan

7 menit

2.

Air

180 ml

3.

Gypsum Plaster

260 gr

4.

Rowing

0.5 gr

5.

Minyak

1.5 ml

PENENTUAN SETTING LEVEL FAKTOR Penentuan setting level didasarkan pada batasan operasional yang dilakukan saat ini oleh perusahaan dan perubahan yang masih mungkin agar hasil eksperimen sedekat mungkin dengan kenyataan.

PENENTUAN SETTING LEVEL FAKTOR Kode

Faktor dalam eksperimen

A

Lama Pengeringan

B

Air

Ax B

Lama Pengeringan x Air

Level 1

Level 2

Satuan

5

10

menit

160

200

cc

-

-

-

240

280

gram

C

Gypsum Plaster

D

Rowing

0

1

gram

Air x Gypsum Plaster

-

-

-

Minyak

1

2

cc

BxC E

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Menentukan derajat kebebasan dan orthogonal array. Eksperimen ini menggunakan 5 faktor terkendali (A, B, C, D dan E) dengan 2 level untuk tiap-tiap faktor dan interaksi A x B dan B x C.

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Faktor/interaksi

Derajat Kebebasan

Total

A, B, C, D, E

5 x (2 - 1)

5

A x B dan B x C

2 {(2 – 1) x (2 – 1)}

2

Total derajat kebebasan

7

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Memilih linear graph yang diperlukan A

AxB D

B

BxC

C

E

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Disesuaikan dengan tabel linear graph standar 1

7 3

2

5

6

4

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Menyesuaikan linear graph A D AxB

B

BxC

C

E

PENENTUAN ORTHOGONAL ARRAY Penugasan faktor dan interaksi dalam orthogonal array 1

2

3

4

5

6

7

A

B

Ax B

C

D

BxC

E

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

1

1

2

2

2

2

3

1

2

2

1

1

2

2

4

1

2

2

2

2

1

1

5

2

1

2

1

2

1

2

6

2

1

2

2

1

2

1

7

2

2

1

1

2

2

1

8

2

2

1

2

1

1

2

No.

EKSPERIMEN TAHAP 1 Eksperimen tahap 1 dilakukan untuk mengetahui apakah proses telah memenuhi spesifikasi. Jumlah sampel yang diambil untuk eksperimen tahap 1 ini adalah 30. Sampel diambil berdasarkan proses dan level faktor yang berjalan saat ini di perusahaan. Tahap ini terdiri dari eksperimen awal, pembuatan grafik proses dari eksperimen tahap 1, dan perhitungan indeks kemampuan proses.

EKSPERIMEN TAHAP 1 No.

Nilai (kg/cm2)

No.

Nilai (kg/cm2)

No.

Nilai (kg/cm2)

1

33,91

11

35,65

21

43,48

2

21,74

12

40,22

22

43,91

3

39,13

13

40,87

23

45,22

4

41,30

14

31,30

24

44,35

5

39.13

15

41,74

25

43,91

6

33,48

16

41,74

26

43,48

7

30,43

17

26,09

27

47,83

8

41,30

18

40,00

28

46,09

9

42,61

19

43,04

29

46,96

10

33,04

20

23,91

30

50,87

EKSPERIMEN TAHAP 1 Dari data diatas, dapat diketahui nilai rata-rata sebagai berikut: 30

µ=

∑x n =1

n

33.91 + 21.74 + 39.13 + .... + 46.09 + 46.96 + 50.87 µ= 30 = 39.3

EKSPERIMEN TAHAP 1 Sedangkan nilai standar deviasi untuk data diatas adalah σ= σ=

2 ( ) µ x − ∑ (n − 1)

(33.91 − 39.3)2 + (21.74 − 39.3)2 + .... + (46.96 − 39.3)2 + (50.87 − 39.3)2

= 7.0

29

EKSPERIMEN TAHAP 1 1 00

Kuat Tekan (Kgf/cm2)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1

3

5

7

9

11

13

15

17

19

21

23

25

27

Sample Kuat tekan produk gypsum

Batas Atas Spesifikasi

Batas Bawah Spesifikasi

29

PERHITUNGAN INDEKS KEMAMPUAN PROSES C P ( kuattekan )

USL − LSL 80 − 15 = = = 1.55 6σ 6 × 7. 0

Indeks kemampuan proses yang dihasilkan adalah 1.55, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan karena proses mempunyai potensi tinggi untuk memenuhi spesifikasi.

EKSPERIMEN TAHAP 2 A

B

AxB

C

D

BxC

E

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

1

1

2

2

2

2

3

1

2

2

1

1

2

2

4

1

2

2

2

2

1

1

5

2

1

2

1

2

1

2

6

2

1

2

2

1

2

1

7

2

2

1

1

2

2

1

8

2

2

1

2

1

1

2

EKSPERIMEN TAHAP 2 Rep 1 (kg/cm2)

Rep 2

(kg/cm2)

Rep 3 (kg/cm2)

Rep 4 (kg/cm2)

Rata-rata (kg/cm2)

45,22

43,48

47,83

43,91

45,11

28,70

23,48

26,09

24,35

25,65

47,83

49,57

50,43

46,96

48,70

41,30

39,13

39,13

39,13

39,67

53,91

52,17

56,52

51,30

53,48

33,48

34,78

32,61

30,87

32,93

45,65

44,35

47,83

46,96

46,20

54,35

55,22

52,17

51,30

53,26

PERHITUNGAN ANOVA Membuat tabel respon A

B

Ax B

C

D

BxC

E

Level 1

39,78

39,29

42,55

48,37

45,00

47,88

40,98

Level 2

46,47

46,96

43,70

37,88

41,25

38,37

45,27

Selisih

6,68

7,66

1,14

10,49

3,75

9,51

4,29

Ranking

4

3

7

1

6

2

5

PERHITUNGAN ANOVA Membuat tabel interaksi A1

A2

C1

C2

B1

35,380

43,207

49,293

29,293

B2

44,185

49,728

47,446

46,467

55

50

45

40

35

30

25 A1 A2 B1 B2

FAC TO RS / LE VE LS

C1 C2 D1 D2 B1xC1 B1xC2 E1 E2 A1 A2 C1 C2

RE SPO N SE GRAFI K

A1xB1 A1xB

Grafik respon

C O M P RES S IVE S T RE G HT

Anova sebelum dipooling Source

Sq

V

Mq

F-ratio

Sq'

rho %

F-tabel

A

357,49

1

357,49

108,06

354,18

12,74

4.26

B

469,78

1

469,78

142,01

466,47

16,77

4.26

Ax B

10,42

1

10,42

3,15

7,11

0,26

4.26

C

880,17

1

880,17

266,06

876,87

31,53

4.26

D

112,50

1

112,50

34,01

109,19

3,93

4.26

BxC

723,65

1

723,65

218,75

720,34

25,90

4.26

E

147,47

1

147,47

44,58

144,16

5,18

4.26

e

79,40

24

3,31

1,00

102,55

3,69

St

2780,88

31

89,7059

2780,88

100,00

Sm

59512,5

1

ST

62293,4

32

Anova setelah dipooling Source

Sq

v

Mq

F-ratio

Sq'

rho %

A

357,49

1

357,49

27,59

344,54

12,39

B

469,78

1

469,78

36,26

456,82

16,43

10,42

1

10,42

-

-

-

880,17

1

880,17

67,94

867,22

31,19

112,50

1

112,50

-

-

-

723,65

1

723,65

55,86

710,70

25,56

Ax B

Pool

Y

C D

Y

BxC E

Y

147,47

1

147,47

-

-

-

E

Y

79,40

24

3,31

-

-

-

Pooled e

349,79

27

12,96

1,00

401,61

14,44

St

2780,884

31

89,705927

2780,88

100,00

Sm

59512,5

1

ST

62293,38

32

PERHITUNGAN SIGNAL TO NOISE RATIO 1 1  SN 1 = −10 Log  × = 33.07 2 2 2 2   4 45.22 + 43.48 + 47.83 + 43.91  A

B

Ax B

C

D

BxC

E

SNR

1

1

1

1

1

1

1

1

33,07

2

1

1

1

2

2

2

2

28,11

3

1

2

2

1

1

2

2

33,74

4

1

2

2

2

2

1

1

31,96

5

2

1

2

1

2

1

2

34,55

6

2

1

2

2

1

2

1

30,33

7

2

2

1

1

2

2

1

33,28

8

2

2

1

2

1

1

2

34,52

Respon tabel untuk signal to noise ratio A

B

Ax B

C

D

BxC

E

Level 1

31,72

31,51

32,24

33,66

32,91

33,52

32,16

Level 2

33,17

33,38

32,64

31,23

31,97

31,36

32,73

Selisih

1,45

1,86

0,40

2,43

0,94

2,16

0,57

Ranking

4

3

7

1

5

2

6

Tabel interaksi untuk signal to noise ratio A1

A2

C1

C2

B1

30,587

32,437

33,807

29,218

B2

32,851

33,899

33,510

33,240

Grafik respon untuk signal to noise ratio RESPONSE GRAFIK SNR 34,00 33,00 32,00 31,00 30,00 29,00 28,00

FAKTORS/LEVELS

C1 C2

A1 A2

E1 E2

B1xC1 B1xC2

D1 D2

C1 C2

A1xB1 A1xB

B1 B2

27,00 A1 A2

COMPRESSIVE STREGHT

35,00

Anova untuk SNR sebelum dipooling Source

Sq

V

Mq

F-ratio

Sq'

Rho %

A

4,198

1

4,198

-

4,198

11,996

B

6,940

1

6,940

-

6,940

19,832

Ax B

0,322

1

0,322

-

0,322

0,919

C

11,806

1

11,806

-

11,806

33,737

D

1,762

1

1,762

-

1,762

5,035

BxC

9,324

1

9,324

-

9,324

26,642

E

0,644

1

0,644

-

0,644

1,839

e

0,000

0

St

34,995

7

34,995

100,000

Sm

8420,744

1

ST

8455,739

8

4,999

Anova untuk SNR setelah dipooling Source

Sq

v

Mq

F-ratio

Sq'

rho %

A

4,198

1

4,198

4,618

3,289

9,398

B

6,940

1

6,940

7,635

6,031

17,234

0,322

1

0,322

-

-

-

11,806

1

11,806

12,988

10,897

31,139

1,762

1

1,762

-

-

-

9,324

1

9,324

10,257

8,415

24,045

0,644

1

0,644

-

-

-

Pooled e

2,727

3

0,909

1,000

6,363

18,183

St

34,995

7

4,999

34,995

100,000

Sm

8420,744

1

ST

8455,739

8

Ax B

Pool

Y

C D

Y

BxC E

Y

PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL Perbandingan pengaruh faktor

y

σ

Affects

Use

A

√4

√4

Tidak berpengaruh

A2

B

√3

√3

Tidak berpengaruh

B2

C

√1

√1

Tidak perpengaruh

C1

D

X

X

Tidak berpengaruh

D1

E

X

X

Tidak berpengaruh

E2

PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL Level optimal dalam eksperimen Kode

Faktor dalam eksperimen

Level Optimal

Nilai

A

Lama Pengeringan

Level 2

140 %

B

Air

Level 2

110 %

A2B2

-

Ax B

Lama Pengeringan x Air

C

Gypsum Plaster

Level 1

90 %

D

Rowing

Level 1

0%

B1C1

-

Level 2

130 %

BxC E

Air x Gypsum Plaster Minyak

EKSPERIMEN KONFIRMASI No.

Nilai (kg/cm2)

No.

Nilai (kg/cm2)

1

53,48

6

54,35

2

45,65

7

50,43

3

56,52

8

44,35

4

47,83

9

53,91

5

54,78

10

58,26

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL

(

) (

) (

µ predicted = y + A2 − y + B 2 − y + C1 − Y

)

= A 2 + B 2 + C1 − 2 y = 46 .47 + 46 .96 + 48 .37 − (2 × 43 .1) = 55 .6

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL neff

32 = =8 1+1+1+1

CI = F0.05,1.27

 1  x Ve x   neff  

1  CI = 4.21 x 12.96 x   8 

= ±2.611

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL µ predicted − CI ≤ µ predicted ≤ µ predicted + CI 55.6 − 2.611 ≤ µ predicted ≤ 55.6 + 2.611

52.989 ≤ µ predicted ≤ 58.211

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL CI = F0.05,1.27

 1 1 x Ve x  +   neff r 

1 1  CI = 4.21 x 12.96 x  +   8 10 

= ±3.503

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL µ konfirmasi − CI ≤ µ konfirmasi ≤ µ konfirmasi + CI 51.96 − 3.503 ≤ µ konfirmasi ≤ 51.96 + 3.503

48.457 ≤ µ konfirmasi ≤ 55.463

PERHITUNGAN CONFIDENCE INTERVAL

PERHITUNGAN QUALITY LOSS FUNCTION

Sebelum Optimasi

Setelah Optimasi

Rata-rata

39,33

51,96

Standart Deviasi

7,01

4,44

1595,989

2719,5552

Mean Square Deviation

PERHITUNGAN QUALITY LOSS FUNCTION  1 L(Y ) = k  2  µ

2   3σ  × 1 + 2 µ  

Quality loss function untuk perusahaan Quality loss function untuk konsumen

  

Quality loss function untuk perusahaan Dalam perhitungan quality loss function, terdapat nilai koefisien untuk fungsi kerugian yang terdiri dari A0 dan ∆. Nilai A0 adalah nilai kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan jika produknya patah. Nilai A0 adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat satu buah gypsum interior.

Quality loss function untuk perusahaan Perhitungan nilai A0 untuk perusahaan No.

Nama bahan

Dibeli

Dipakai

Harga per kg

Harga total (Rp)

1.

Gypsum plaster

4000 gr

2000 gr

750

1500

2.

Rowing

1500 gr

10 gr

10

100

3.

Minyak

2000 ml

10 ml

1.5

15 Total

1615

Quality loss function untuk perusahaan Sedangkan nilai ∆ adalah batas spesifikasi minimal produk mampu menahan tekanan yaitu sebesar 15 kg/cm2. Sehingga diperoleh nilai koefisien untuk fungsi kerugian perusahaan sebagai berikut.

k = A0 × ∆ = 1615 × 15 = Rp363.375 2 0

 1 L(Y ) = 363375  2  µ

2

2   3σ  × 1 + 2 µ  

  

Quality loss function untuk perusahaan L(Y )kondisi ..aktual

 1 = 363375  2  µ

  3σ 2  × 1 + 2 µ  

 1 = 363375  2 39 . 33 

= Rp 257,301

  

2  7.01   × 1 + 2 39 . 33  

/produk.

  

Quality loss function untuk perusahaan L(Y )kondisi..optimal

 1 = 363375 2  µ  1 = 363375 2 51 . 96  

= Rp137,539

2   3σ  × 1 + 2 µ   2  4 . 44   × 1 + 2   51.96

/produk.

     

Quality loss function untuk perusahaan Costsaving = k ([MSD ]kondisi ..aktual − [MSD ]optimum )

= 363375 × (0,000708 − 0,000379) = Rp119,762

/produk.

Quality loss function untuk konsumen Nilai A0 diperoleh dari harga beli konsumen terhadap produk gypsum interior yaitu sebesar Rp. 7000,-. Sedangkan nilai ∆0 adalah nilai minimum untuk kuat desak yaitu sebesar 15 kgf/cm2. Sehingga koefisien biaya untuk fungsi kerugian konsumen adalah

k = A0 × ∆ = 7000 × 15 = Rp1.575.000 2 0

2

Quality loss function untuk konsumen  1 L(Y ) = 1575000  2  µ

L(Y )kondisi ..aktual

  3σ 2  × 1 + 2 µ  

 1 = 1575000  2  µ

  

  3σ 2  × 1 + 2 µ  

 1 = 1575000  2 39 . 33  

= Rp1.115,237 = Rp5,576

/cm

  

7.012    × 1 + 2   39.33 /produk.

  

Quality loss function untuk konsumen L(Y )kondisi..optimal

 1 = 1575000  2  µ

  3σ 2  × 1 + 2 µ  

  

 1   4.44 2 = 1575000  × 1 + 2   2 51 . 96 51 . 96    

= Rp 596,146 = Rp 2,981

/cm

/produk.

  

Quality loss function untuk konsumen Costsaving = k ([MSD ]kondisi ..aktual − [MSD ]optimum ) = 1575000 × (0,000708 − 0,000379)

= Rp 519,091

= Rp 2,596

/produk.

/cm

Perbandingan kondisi sebenarnya dengan kondisi optimal