Pengaruh Ion Natrium Terhadap Kinerja Bakteri. Desulfovibrio desulfuricans
untuk Mereduksi Sulfat pada. Air Limbah Eksplorasi Industri Minyak Bumi.
Disusun ...
Pengaruh Ion Natrium Terhadap Kinerja Bakteri Desulfovibrio desulfuricans untuk Mereduksi Sulfat pada Air Limbah Eksplorasi Industri Minyak Bumi Disusun Oleh : Endang Purwanti Siti Yayak Mardyati
2307 100 602 2307 100 605
Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Sri Rachmania J., M.Eng Ir. Dyah Winarni R., MT LABORATORIUM PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Latar Belakang Industri minyak bumi
Produced water dengan konsentrasi sulfat yang tinggi
meminimalisasi potensi economic losses meminimalisasi dampak terhadap lingkungan
Kerak dan pencemaran lingkungan
reduksi kadar sulfat
Tujuan
Mengetahui pengaruh adanya ion Natrium terhadap
kinerja
bakteri
Desulfovibrio
desulfuricans dalam mereduksi kadar sulfat
Tinjauan Pustaka
Produced Water
Produced Water merupakan air yang berasal dari limbah yang dihasilkan industri minyak bumi yaitu dari proses eksplorasi setelah dipisahkan dari minyaknya Kandungan Produced Water Dissolved and dispersed oil compounds Dissolved formation minerals Dissolved gases Production solids Production chemical compounds
Kandungan Logam Rata-rata dalam Produced Water di Dunia (Ahmadun et al, 2009)
Komposisi Rata-rata Produced Water di Dunia (Ahmadun et al, 2009)
Metode-metode Pengurangan Kandungan Senyawa Sulfat Reduksi Sulfat Secara Biologis Electro Coagulation Nanofiltrasi dan Reverse Osmosis Sistem Membran Modifikasi
Sulfate Reduction Bacteria (SRB)
Dapat menggunakan sulfat sebagai terminal penerima electron dalam metabolismenya Biasa ditemukan pada habitat yang kaya sulfat Mampu mengkonversi ion sulfat, SO4-2 menjadi S-2 dan HS-, dengan mengoksidasi sumber karbon (C)
Desulfovibrio desulfuricans
Merupakan genus gram negatif, tidak berspora dan selnya berdiameter 0,7 μm Dikenal sebagai bakteri pereduksi sulfat yang menempati urutan teratas dalam penelitian biologis Meskipun sel bakteri ini secara khas berkembang secara anaerobik, tapi pada spesies tertentu yaitu Desulfovibrio desulfuricans, dapat tetap tumbuh meskipun ada oksigen
Parameter Operasi
Temperatur pH Sumber Karbon
METODOLOGI
Variabel Penelitian
•Kondisi Operasi : a)Jenis bakteri : Desulfovibrio desulfuricans b)Kondisi : Suhu 29 ± 3oC, pH 7-8 c)Suspensi bakteri : 0,1ml/1500ml media (Lab. Mikrobiologi UNAIR) d)Volume air limbah: 1500 ml •Variabel Penelitian: a)Sumber Karbon : Asam Laktat, Asam Format, Etanol b)Kadar Na+ awal : 300; 1200 (mg/L)
Analisa yang dilakukan pH Jumlah Sel Bakteri
COD Kandungan Sulfat Kadar Na+
Skema Peralatan C
B A
Keterangan : a) A : N2 spray inlet b) B : liquid inlet c) C : sample outlet
Diagram Alir Penelitian
Analisa jumlah sel bakteri
Suspensi Sel Bakteri sebanyak 0,1 ml/1500ml media
Sample air limbah sebanyak 1500 ml
11 Mencampur suspensi sel bakteri sebanyak 0,1
Penambahan sumber karbon Analisa keadaan awal pH, COD, kadar Na+, kandungan sulfat
ml dan sample air limbah 1500ml
Bakteri dibiarkan berkembang biak selama 14 hari dan dilakukan pengamatan setiap 2 hari dan kelipatannya Analisa kandungan sulfat, kadar Na+, jumlah sel bakteri
Analisa pH, COD, jmlh sel bakteri
s
Hasil dan Pembahasan
Persentase Metal Removal
Persentase metal removal (%)
100 90
83.62
87.42
80
80.78 75.55
84.72 79.61
79.31 71.14
70 60 50
Na+ = 300 mg/L
40
Na+ = 1200 mg/L
30 20 10 0 Fe
Zn
Cu
Cd
Jenis Logam
Grafik 4.7 Hasil Analisa metal removal dengan menggunakan sumber karbon ethanol
Kesimpulan
1. Sumber karbon yang paling bagus adalah ethanol. 2. Adanya ion Na+ memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja bakteri Desulfovibrio desulfuricans dalam mereduksi sulfat dan pengendapan logam berat dimana besarnya reduksi sulfat dengan konsentrasi Na+ 300 mg/L dengan ethanol sebesar 71,12%; asam format sebesar 47,06% dan asam laktat sebesar 56,41% serta pada konsentrasi Na+ 1200 mg/L sebesar 76,41% dengan menggunakan sumber karbon ethanol.
3. Dari sumber karbon Etanol, Asam Laktat, Asam Format terjadi penurunan COD sebesar 80,67%; 72,33%; 62,30% pada konsentrasi Na+ 300 mg/L. Sedangkan pada konsentrasi Na+ 1200 mg/L sebesar 85,33% dengan menggunakan sumber karbon ethanol.