tambahan dalam pembuatan beton ringan oleh masyarakat. Penelitian ini
dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang material.
PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAMBAHAN BUIH DAN SERAT ALAM
OLEH : P E RT I W I M E G A H S A R I 3 11 0 1 0 5 0 3 5
DOSEN PEMBIMBING : P R O F. D R . I R . T R I W U L A N , D E A D R . E N G J A N U A R T I J AYA E K A P U T R I , S T. , M T.
Latar Belakang . . . Pertumbuhan
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di bidang konstruksi mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah pembangunan konstruksi dengan lebih berkualitas. Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweightconcrete). Dalam penelitian ini kami akan memanfaatkan lumpur Sidoarjo untuk campuran beton ringan, mengingat ketersediaan lumpur Sidoarjo yang sangat melimpah dengan volume semburan lumpur yang dihasilkan mencapai 126.000 m3 per hari.
Perumusan Masalah . . . Berapa perbandingan optimum campuran antara
lumpur bakar Sidoarjo, semen, dan buih dalam pasta ringan? Berapa perbandingan optimum campuran antara lumpur bakar Sidoarjo, semen, buih, dan serat alam (serat kenaf) dalam mortar ringan? Berapa air yang dibutuhkan untuk komposisi campuran yang telah ditentukan?
Tujuan Penelitian . . . Mengetahui kadar optimum campuran antara
lumpur bakar Sidoarjo, semen, dan buih dalam pasta ringan. Mengetahui kadar optimum campuran antara lumpur bakar Sidoarjo, semen, buih, dan serat alam (serat kenaf) dalam mortar ringan. Mendapatkan kebutuhan air untuk komposisi campuran yang ditentukan.
Manfaat Penelitian . . . Lumpur Sidoarjo dapat digunakan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan beton ringan oleh masyarakat. Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang material yang dapat ditambahkan sebagai campuran beton ringan. Mendapatkan komposisi campuran material yang tepat untuk beton ringan dengan menggunakan lumpur Sidoarjo.
Batasan Masalah. . . Bahan Utama
- Lumpur Sidoarjo - Semen - Air Bahan Tambahan - Serat Kenaf - foam (Buih) Komposisi Menggunakan metode konvensional Sistem curing dilakukan dengan menggunakan autoclave dengan tekanan 13.8 bar selama 2 jam Tidak membahas reaksi kimiawi antara zat. Penelitian hanya terbatas skala laboratorium.
Material Penyusun. . .
Serat Kenaf
Lumpur Bakar Buih Semen Portland Tipe I
Klasifikasi Beton Ringan. . . Menurut Tjokrodimuljo, 1996 Klasifikasi Beton Ringan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Klasifikasi
Berat Jenis (kg/m3)
Kuat Tekan (MPa)
Non-struktural
240 – 800
0.35 – 7
Struktur ringan
800 – 1400
7 – 17
Struktural
1400 – 1800
> 17
Metode Pembuatan Beton Ringan. . . Membuat gelembung-gelembung gas/udara dalam
adukan semen sehingga terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya (beton ringan teraerasi). Menggunakan agregat ringan Membuat beton tanpa menggunakan butir-butir agregat halus atau pasir (Tjokrodimuljo, 1996 )
Diagram Alir . . . START
Studi Literatur
Persiapan material
Tes Konsistensi Normal
( A ) Membuat Pasta Normal dengan komposisi perbandingan Semen (PC) : Lumpur Bakar (LB)
Diagram Alir . . .( Lanjutan) OPC : LB 5% : 95%
OPC : LB 10% : 90%
OPC : LB 15% : 85%
OPC : LB 20% : 80%
OPC : LB 25% : 75%
OPC : LB 30% : 70%
OPC : LB 35% : 65%
OPC : LB 40% : 60%
OPC : LB 45% : 55%
OPC : LB 50% : 50%
Mendapatkan komposisi Pasta Normal Optimum (PNO)
A
Diagram Alir . . .( Lanjutan) A ( B ) Membuat Pasta Ringan dengan 5 komposisi teroptimum dari Pasta Normal (PN) dan ditambah buih dengan 3 variasi, PNO + Buih
PNO1 + 1/55 buih
PNO1 + 1/65 buih
PNO1 + 1/75 buih
PNO2 + 1/55 buih
PNO2 + 1/65 buih
PNO2 + 1/75 buih
PNO3 + 1/55 buih
PNO3 + 1/65 buih
PNO3 + 1/75 buih
PNO4 + 1/55 buih
PNO4 + 1/65 buih
PNO4 + 1/75 buih
PNO5 + 1/55 buih
PNO5 + 1/65 buih
PNO5 + 1/75 buih
Diagram Alir . . .( Lanjutan) Tiap variasi terdiri dari 3 benda uji kubus untuk tes tekan 5cm x 5cm x 5cm
Autoclave Selama 2jam Tes Tekan umur 7 hari
Mendapatkan komposisi optimum Pasta Ringan (PRO)
B
Diagram Alir . . .( Lanjutan) B
( C ) Membuat Mortar Ringan dengan 5 komposisi teroptimum dari Pasta Ringan (PR) dan ditambah serat dengan 3 variasi, PRO + Serat alam (se buih rat kenaf)
PRO1/75 + 0.1% serat
PRO1/75 + 0.2% serat
PRO1/75 + 0.3% serat
PRO1/75 + 0.1% serat
PRO1/75 + 0.2% serat
PRO1/75 + 0.3% serat
PRO1/75 + 0.1% serat
PRO1/75 + 0.2% serat
PRO1/75 + 0.3% serat
PRO1/75 + 0.1% serat
PRO1/75 + 0.2% serat
PRO1/75 + 0.3% serat
PRO1/75 + 0.1% serat
PRO1/75 + 0.2% serat
PRO1/75 + 0.3% serat
Diagram Alir . . .( Lanjutan) Autoclave Selama 3jam Tes Tekan umur 7 hari
Mendapatkan komposisi optimum Pasta Ringan Berserat (MR)
Syarat klasifikasi Beton Ringan OK
Diagram Alir . . .( Lanjutan)
Analisa Harga Kesimpulan FINISH
Hasil dan Analisa . . . Analisa Material Pasta Normal Pasta Ringan Pasta Ringan Berserat Analisa Harga
Analisa Material . . . Lumpur Bakar Sidoarjo
- Berat Jenis = 2.67 gr/cm3 - Material optimum yang terkandung yaitu SiO2 , Fe2O3, CaO, dan Al2O3 Semen Portland Tipe I - Berat Jenis = 3.07 gr/cm3 - Material optimum yang terkandung yaitu CaO, Fe2O3, SiO2 , dan Al2O3
Pasta Normal (PN) . . . Komposisi Semen Lb Air Benda Uji (%) total (%) total (%) total Keterangan berat binder berat binder berat binder PN-5
5
95
38
7,14, 28 hari
PN-10
10
90
38
7,14, 28 hari
PN-15
15
85
36
7,14, 28 hari
PN-20
20
80
36
7,14, 28 hari
PN-25
25
75
35
7,14, 28 hari
PN-30
30
70
35
7,14, 28 hari
PN-35
35
65
35
7,14, 28 hari
PN-40
40
60
34
7,14, 28 hari
PN-45
45
55
34
7,14, 28 hari
PN-50
50
50
34
7,14, 28 hari
Kuat Tekan Hubungan Antara Pasta dan Kuat Tekan
80 Kuat Tekan (MPa)
70 60 50 40 30 20 10 0 50
55
60
65
70 75 80 % Lumpur Bakar 7 hari 14 hari
85
90
95
100
28 hari
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya lumpur bakar pada binder maka kuat tekan semakin tinggi. Kuat tekan optimum berada pada komposisi PN-50 (50% semen dan 50% LB) yaitu sebesar 62 Mpa pada umur 28 hari.
Berat Volume Hubungan Antara Pasta dan Berat Volume Berat Volume (gr/cm3)
2.00 1.90 1.80 1.70 1.60 1.50 50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Lumpur Bakar (%)
Hubungan antara berat volume dan penambahan lumpur berbanding terbalik, semakin banyak lumpur maka berat volume pada benda uji pasta normal semakin ringan. Berat volume optimum sebesar 1.94 gr/cm3 dengan komposisi 50% semen : 50% LB.
Pasta Ringan (PR) . . . Semen Benda Uji (%) total berat binder
PR-101/55 PR-101/65 PR-101/75 PR-201/55 PR-201/65 PR-201/75 PR-301/55 PR-301/65 PR-301/75 PR-401/55 PR-401/65 PR-401/75 PR-501/55 PR-501/65 PR-501/75
Lb
AIR
Buih
(%) total berat binder
(%) berat semen
(ml) total berat binder
10
90
55
20
80
55
30
70
55
40
60
55
50
50
55
1/55 1/65 1/75 1/55 1/65 1/75 1/55 1/65 1/75 1/55 1/65 1/75 1/55 1/65 1/75
Keterangan
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
Kuat Tekan Grafik Foam terhadap Kuat Tekan 6.00
Kuat Tekan (MPa)
5.00 4.00
PR-50 PR-40
3.00
PR-30 PR-20
2.00
PR-10
1.00 0.00 1.33
1.53
1.73
Foam
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya buih pada binder maka kuat tekan akan semakin rendah. Kuat tekan optimum berada pada komposisi PR-40 (40% semen dan 60% LB) yaitu sebesar 5.2 Mpa pada umur 7 hari.
Berat Volume Grafik Foam terhadap Berat Volume 1.00
Berat Volume (gr/cm3)
0.95 0.90 PR-50
0.85
PR-40
0.80
PR-30
0.75
PR-20
0.70
PR-10
0.65 0.60 1.33
1.53
1.73
Foam
Hubungan antara berat volume dan penambahan buih dapat dilihat pada grafik, semakin banyak penambahan buih maka berat volume pada benda uji pasta normal semakin ringan. Berat volume optimum sebesar 0.98 gr/cm3 dengan komposisi 50% semen : 50% LB dengan penambahan 1/75 buih dari berat binder.
Pasta Ringan Berserat (MR) . . . Semen Benda Uji MR-100.1 MR-200.1 MR-300.1 MR-400.1 MR-500.1
Lb
(%) total (%) total berat berat binder binder
(%) berat semen
10 20 30 40 50
90 80 70 60 50
55 55 55 55 55
Semen
Lb
AIR
(%) total (%) total Benda Uji berat berat binder binder
MR-100.2 MR-200.2 MR-300.2 MR-400.2 MR-500.2 MR-100.3 MR-200.3 MR-300.3 MR-400.3 MR-500.3
AIR
10 20 30 40 50 10 20 30 40 50
90 80 70 60 50 90 80 70 60 50
(%) berat semen
55 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Buih
Kenaf
(ml) total (%) total Keterangan berat berat binder binder
1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 Buih
0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
7 hari
Kenaf
(ml) total (%) total Keterangan berat berat binder binder
1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 1/75 1/75
0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
7 hari
7 hari
Kuat Tekan Kuat Tekan Pasta Ringan Berserat
6.00
Kuat Tekan (Mpa)
5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 0
0.1
0.2
0.3
0.4
Fiber (%) MR-10
MR-20
MR-30
MR-40
MR-50
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa penambahan fiber (serat kenaf) pada pasta ringan berserat yang optimum yaitu sebanyak 0.2% dari total berat binder dengan hasil kuat tekan 5.25 MPa pada komposisi MR40, pada umur 7 hari.
Berat Volume Berat Volume Pasta Ringan Berserat
Berat Volume (gr/cm3)
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60 0
0.1
0.2
0.3
0.4
Fiber (%) MR-10
MR-20
MR-30
MR-40
MR-50
Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara penambahan fiber (serat kenaf) dengan berat volume pada pasta ringan berserat yaitu semakin banyak serat yang ditambahkan maka benda uji akan semakin ringan.
Kesimpulan . . . 1.
Hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata kandungan mineral dari lumpur bakar Sidoarjo sama dengan kandungan mineral semen, hal ini berarti lumpur bakar sidoarjodapat direaksikan dengan semen. 2. Pada pembuatan pasta normal didapatkan hasil kuat tekan optimum pada pasta PN-50 umur 28 hari dengan komposisi pasta normal 50% semen dan 50% lumpur bakar yaitu sebesar 62 MPa. 3. Pada pembuatan pasta ringan didapatkan hasil kuat tekan optimum umur 7 hari pada pasta PR-401/75 dengan komposisi pasta ringan 40% semen dan 60% lumpur bakar ditambah dengan buih sebagai pengembang dengan prosentase 1/75 dari berat binder yaitu sebesar 5.20 MPa. Hasil ini berbeda sangat jauh dengan kuat tekan pasta normal (PN) pada umur 7 hari dikarenakan penambahan buih, sehingga muncul rongga-rongga udara di dalam pasta yang membuat kuat tekan menjadi rendah, tetapi dengan adanya penambahan buih dapat mengurangi berat jenisnya.
4. Pada pembuatan pasta ringan berserat didapatkan hasil kuat tekan optimum pada umur 7 hari pada mortar MR-400.2 dengan komposisi pasta ringan berserat 40% semen dan 60% lumpur bakar dengan penambahan buih 1/75 dan fiber (serat kenaf) 0.2% dari berat binder yaitu sebesar 5.25 MPa. Hasil ini didapatkan lebih besar dari pasta ringan meskipun tidak ada peningkatan lebih banyak. 5. Untuk seluruh sampel pada pasta normal (PN), pasta ringan (PR), dan pasta ringan berserat (MR) telah memenuhi syarat sebagai beton ringan, yaitu memiliki berat jenis yang telah masuk dalam rentang 800 - 1400 kg/m3.