Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang ...
bunga anjak piutang dihentikan jika menurut manajemen terdapat indikasi ...
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk Laporan Keuangan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal-Tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Keuangan:
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2
Laporan Perubahan Ekuitas
3
Laporan Arus Kas
4
Catatan Atas Laporan Keuangan
5-20
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER TANGGAL 30 JUNI 2011 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2010 (Audit) Dalam Satuan Rupiah
Catatan ASET Kas dan setara kas Aset lancar lainnya Pajak dibayar dimuka Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.021.999.809 pada 30 Juni 2011 (sebesar Rp 1.012.427.463 pada 31 Desember 2010)
Aset lain-lain
2b, 3 4 5 2e, 2f, 6 7
JUMLAH ASET
30 Juni 2011
31 Desember 2010
6.501.284 1.210.000.000 227.608.615 -
1.297.797 88.537.500 9.572.346
-
79.256.890
1.444.109.899
178.664.533
28.821.661.145 63.835.000 -
28.812.121.621 379.371.660 138.022.580
28.885.496.145
29.329.515.861
LAIBILITAS DAN EKUITAS Hutang usaha Pihak-pihak berelasi Hutang pajak Laibilitas diestimasi atas imbalan kerja
8 12 2m,9
Jumlah Laibilitas EKUITAS Modal saham - Nilai nominal per saham Rp500, Modal
10
28.283.333.500
24.000.000.000
Agio saham-bersih Defisit
11
2.850.000.000 (58.574.719.746)
2.850.000.000 (56.000.851.327)
(27.441.386.246)
(29.150.851.327)
1.444.109.899
178.664.533
dasar 5.800.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 56.566.667 saham (30 Juni 2011). Nilai nominal per saham Rp500, Modal dasar 100.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh 48.000.000 saham (31 Desember 2010)
Jumlah Ekuitas JUMLAH LAIBILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE 6 (ENAM) BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2011 (Tidak Diaudit) DAN 30 JUNI 2010 (Diaudit) Dalam Satuan Rupiah
Catatan Pendapatan bersih Beban usaha Pendapatan lain-lain Beban lain-lain RUGI SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (satuan penuh)
14 15 15
30 Juni 2011
30 Juni 2010 -
-
(2.637.687.595) 143.863.729 (80.044.552)
(846.402.079) 7.848.365.964 -
(2.573.868.418)
7.001.963.885
-
-
(2.573.868.418)
7.001.963.885
(45.50)
145.87
Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE 6 (ENAM) BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2011 (Tidak Diaudit) DAN 30 JUNI 2010 (Diaudit) Dalam Satuan Rupiah
Modal saham
Agio saham
Saldo rugi
Jumlah Ekuitas
24.000.000.000
2.850.000.000
(60.316.285.455)
(33.466.285.455)
Rugi bersih periode 1 Jan–30 Jun 2010
-
-
7.001.963.885
7.001.963.885
Koreksi laba tahun berjalan
-
-
953.703.383
953.703.383
Saldo 30 Juni 2010
24.000.000.000
2.850.000.000
(52.360.618.187)
(25.510.618.187)
Saldo 1 Januari 2011
24.000.000.000
2.850.000.000
(56.000.851.328)
(29.150.851.328)
-
-
(2.573.868.418)
(2.573.868.418)
4.283.333.500
-
-
4.283.333.500
28.283.333.500
2.850.000.000
(58.574.719.746)
(27.441.386.246)
Saldo 1 Januari 2010
Rugi bersih periode 1 Jan–30 Jun 2011 Penambahan modal tahun 2011 Saldo 30 Juni 2011
Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS UNTUK PERIODE 6 (ENAM) BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2011 (Tidak Diaudit) DAN 30 JUNI 2010 (Diaudit) Dalam Satuan Rupiah
Catatan
30 Juni 2011
30 Juni 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pengeluaran kas untuk: Beban usaha diluar gaji dan tunjangan karyawan Gaji dan tunjangan karyawan
(1.447.066.486) (1.181.048.763)
(593.170.140) (219.771.769)
Kas digunakan untuk operasi Penerimaan pendapatan lain-lain Pengeluaran untuk beban lain-lain Pembayaran pajak Pembayaran biaya dibayar dimuka Penghapusan piutang lain-lain Pembayaran biaya yang masih harus dibayar Pembayaran jaminan sewa kantor dan telepon Koreksi laba tahun berjalan Pembayaran hutang pajak penghasilan
(2.628.115.249) 143.863.729 (80.044.552) (139.071.115) (315.536.660)
(812.948.909) 7.848.365.964 (14.848.591) (39.927.375) 102.442.933 (1.364.581.565) (2.146.950) 953.703.383 (4.964.600)
Arus kas bersih diperoleh dari (untuk) aktivitas operasi
(3.018.903.847)
6.665.094.290
-
-
4.292.873.024 (138.022.580) 79.256.890 (1.210.000.000) 3.024.107.334
(300.000.000) (6.313.149.603) (6.613.149.603)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
5.203.487
51.944.687
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.297.797
13.205.500
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
6.501.284
65.150.187
-
-
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi Penghapusan pinjaman dari pihak ketiga Penghapusan estimasi imbalan kerja karyawan Penghapusan jaminan sewa kantor dan telepon Penempatan deposito berjangka Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Amstelco Indonesia Tbk d/h PT Indocitra Finance Tbk (Perusahaan), didirikan pertama kali dengan nama PT Indo Alaya Leasing Corporation pada tanggal 23 Pebruari 1982 dengan akta notaris Frederik Alexander Tumbuan, S.H. No. 125. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-3535-HT.0101.TH 83 tanggal 3 Mei 1983 dan telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.40, tambahan No. 501 tanggal 18 Mei 1984. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.87 tanggal 22 Desember 2010, dibuat oleh Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta dalam rangka perubahan nama Perusahaan dari semula PT Indocitra Finance Tbk menjadi PT Amstelco Indonesia Tbk, dan perubahan kegiatan usaha. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat Keputusan No. AHU-59965.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Desember 2010, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan dibawah No. AHU-0093069.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 23 Desember 2010 (“Akta No. 87/2010”). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha anjak piutang, sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan usaha kartu kredit. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan memperoleh izin usaha pembiayaan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan Nomor KEP-165/KM.13/1988 tanggal 31 Agustus 1988 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1409/KMK.013/1989 tertanggal 23 Desember 1989 dan terakhir diubah kembali dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-152/KM.10/2007 tanggal 31 Juli 2007. Berdasarkan surat Direksi Perusahaan Nomor 188/INCF-DIR/X/10 tanggal 27 Desember 2010 tentang permohonan pencabutan ijin usaha pembiayaan, Menteri Keuangan melalui Keputusan Nomor KEP-719/KM.10/2010 tanggal 30 Desember 2010 telah mencabut ijin usaha pembiayaan tersebut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Selanjutnya, sesuai dengan pasal 3 Akta No. 87/2010, ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi dibidang usaha perdagangan, keagenan, perwakilan, kontraktor, jasa, angkutan, percetakan, pertanian, real estate dan industri. Hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak memiliki penyertaan di perusahaan lain. Perusahaan berdomisili di Gedung Energi Lantai 17, SCBD Lot 11A, Jl. Jendaral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 3 November 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan surat No. 068/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1.200.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp8.000 per saham. Pada tanggal 27 Juli 1990, seluruh saham Perusahaan sejumlah 48.000.000 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Jakarta). Setelah penawaran umum perdana hingga tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan tidak melakukan penawaran umum kepada mayarakat atas sahamnya (corporate action).
5
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan) Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 18 atas laporan keuangan, dengan menunjuk pada Pengumuman Bapepam dan LK No. Peng-02/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 terkait pencabutan izin usaha Perusahaan, maka PT Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Amstelco Indonesia Tbk (INCF) di seluruh pasar mulai sesi II perdagangan tanggal 20 Januari 2011. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2011
30 Juni 2010
Dewan Komisaris : Presiden Komisaris: Komisaris: Komisaris Independen: Komisaris Independen:
Noke Kiroyan Ir. Didit Hadiatno Letjen. (Pur) Agus Widjojo Marzuki Darusman SH
Rusman Mansyur Tarcicius Lamury -
Dewan Direksi: Presiden Direktur: Direktur Keuangan: Direktur Operasional:
Robert Johan Henri Bonnier Yayah Diasmono William P. Rathvon Hoemar Putranto Ir. Dody Nawangsidi Dedet Yandrinal
Komite Audit: Ketua Komite Audit: Anggota Komite Audit: Anggota Komite Audit:
Eka Pria Anas Habib Ansyori
Dra. Ella H. Lubis PSI, MM Herry Sudiarta Chairuddin Daulay
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang di terbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disajikan berdasarkan nilai historis (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
6
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) b. Setara Kas Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaaanya. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang memenuhi definisi setara kas. c. Akuntansi Anjak Piutang Tagihan anjak piutang dengan hak regres (recourse) diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar jumlah dana anjak piutang yang digunakan nasabah yaitu sebesar nilai sesuai perjanjian anjak piutang dikurangi dengan simpanan jaminan dan dikurangi penyisihan penghapusan tagihan anjak piutang. Perbedaan antara harga pengalihan dan jumlah bersih piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian, sesuai dengan PSAK No. 43 (Reformat 2007). Pendapatan bunga anjak piutang langsung diakui sesuai dengan periodenya. Pengakuan pendapatan bunga anjak piutang dihentikan jika menurut manajemen terdapat indikasi bahwa pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Keputusan untuk menghentikan pengakuan pendapatan bunga anjak piutang ditelaah secara khusus kasus demi kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang di catat berdasarkan dasar akrual. d. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method ). e. Aset Tetap Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Semua aset tetap disusutkan sejak bulan penggunaan aset tersebut dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan sebagai berikut: Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
4 tahun 5 tahun 4 tahun 2 tahun
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada periode terjadinya. Pengeluaran modal yang dapat meningkatkan daya guna aset dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
7
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) f. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, Perusahaan menelaah tentang kemungkinan terjadinya penurunan nilai aset. Penurunan nilai wajar dapat terjadi apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak akan dapat dipulihkan sepenuhnya. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat dipulihkan, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai yang dapat dipulihkan tersebut adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset. g. Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada neraca ketika Perusahaan menjadi pihak dalam suatu kontrak instrumen keuangan. Metode bunga efektif Metode bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait. Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (termasuk semua biaya yang dibayar atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan tingkat bunga efektif atas instrumen hutang. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal pertukaran dimana pembelian atau penjualan suatu investasi diatur dalam kontrak yang memerlukan persyaratan pelepasan investasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan dan diukur pertama kali menggunakan nilai wajar, termasuk biaya transaksi kecuali untuk aset-aset keuangan yang diklasifikasikan menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi yang diukur pertama kali menggunakan nilai wajar. Investasi dalam kelompok diperdagangkan Investasi yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar, dengan perusabahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual Investasi yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar atas aset moneter yang diakui langsung dalam laporan laba rugi. Pada saat investasi dihentikan atau ditetapkan mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dimasukkan dalam laporran laba rugi pada periode berjalan. Deviden atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi ketika hak Peusahaan untuk menerima pembayaran telah ditetapkan. Nilai wajar dari aset moneter yang diklasifikasikan dalam kelompok
8
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi ketika hak Perusahaan untuk menerima pembayaran telah ditetapkan. Nilai wajar dari aset moneter yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang didenominasi dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing tersebut dan dijabarkan sesuai dengan kurs yang belaku pada tanggal laporan keuangan. Keuntungan dan keurgian kurs mata uang asing yang diakui dalam laporan laba rugi ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi aset moneter tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing lainnya diakui dalam ekuitas. Apabila tidak terdapat nilai wajar yang dapat diandalkan untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset tersebut diklasifikasikan sebagai “aset keuangan dicatat pada biaya perolehan” dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada. Pinjaman dan piutang Tagihan anjak piutang dan piutang lainnya yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengkuan bunga tidak material. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari investasi. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai yang diakui adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset keuangan, keucali untuk piutang usaha dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun penyisihan. Bila piutang usaha tidak tertagih, piutang dihapuskan terhadap akun penyisihan. Pemulihan dikemudian hari dari jumlah yang dihapuskan sebelumnya, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan diakui dalam laporan laba rugi. Ketika aset keuangan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berjalan. Pengecualian untuk instrumen ekuitas yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya dipulihkan melaui laporan laba rugi. Pemulihan tersebut didak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Sehubungan dengan instrumen ekuitas yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, setiap kenaikan nilai wajar setelah pengakuan kerugian penurunan nilai diakui langsung pada ekuitas. 9
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Aset keuangan dihentikan pengakuannya hanya bila hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir, atau Perusahaan menyerahkan secara substansial aset keuangan dan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut kepada entitas lain. Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas Klasifikasi sebagai hutang atau ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dengan mengunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir. h. Transaksi Dengan Pihak Yang Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan relasi sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Relasi”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan relasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. i. Biaya Emisi Saham Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan termasuk saham yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada masyarakat disajikan sebagai pengurang dari Agio Saham, sesuai dengan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan atas anjak piutang seperti yang dijelaskan pada catatan 2c, sedangkan beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
10
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) k. Pajak Penghasilan Perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan mempergunakan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban tangguhan diakui atas konsekuensi pajak dimasa mendatang yang timbul dari adanya perbedaan antara jumlah tercatat aset dan kewajiban yang tercatat dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak, dan sedangkan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang hal tersebut besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. l. Laba/(Rugi) per Saham Laba/(rugi) per saham dihitung dengan membagi laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 31 Juni 2011 adalah adalah sejumlah 56.566.667 saham dan 31 Juni 2010 adalah sejumlah 48.000.000 saham. m. Laibilitas Diestimasi Imbalan Kerja Sesuai dengan PSAK No. 24 tentang "Imbalan Kerja" Perusahaan diwajibkan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Sehubungan dengan hal tersebut, perhitungan estimasi laibilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. n. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan estimasi dan asumsi-asumsi yang telah ditetapkan semula.
11
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3. KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2011 Kas Bank Jumlah
31 Desember 2010
6.501.284 6.501.284
1.297.797 1.297.797
4. ASET LANCAR LAINNYA Merupakan deposito berjangka pada CIMB Niaga dengan jangka waktu 12 Mei 2011 sampai dengan 11 Mei 2012. Tingkat suku bunga 7,125% per tahun 5. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Merupakan saldo bersih Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 6. ASET TETAP
30 Juni 2011
Saldo awal 1 Januari 2011
Penambahan
Saldo akhir 31 Juni 2011
Pengurangan
Harga perolehan: Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan kantor Sub-jumlah
268.678.145 266.621.853 163.551.405 323.148.406 1.021.999.809
-
-
268.678.145 266.621.853 163.551.405 323.148.406 1.021.999.809
Akumulasi penyusutan: Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan kantor Sub-jumlah Nilai buku bersih
265.492.661 266.621.853 157.164.543 323.148.406 1.012.427.463 9.572.346
3.185.484 6.386.862 9.572.346
-
268.678.145 266.621.853 163.551.405 323.148.406 1.021.999.809 -
12
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 6. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2010
Saldo awal 1 Januari 2010
Harga perolehan: Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan kantor Sub-jumlah Akumulasi penyusutan: Renovasi kantor Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan kantor Sub-jumlah Nilai tercatat
Penambahan
Saldo akhir 31 Des 2010
Pengurangan
268.678.145 266.621.853 163.551.405 323.148.406 1.021.999.809
-
-
268.678.145 266.621.853 163.551.405 323.148.406 1.021.999.809
219.659.328 266.621.853 107.190.502 322.821.826 916.293.509 105.706.300
45.833.333 49.974.041 326.580 96.133.954
-
265.492.661 266.621.853 157.164.543 323.148.406 1.012.427.463 9.572.346
Manajemen telah mengevaluasi dampak penurunan nilai aset tetap terhadap laporan keuangan dan berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap yang berdampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan. Seluruh aset tetap tersebut tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian. Aktiva renovasi & peralatan kantor telah sepenuhnya disusutkan per tanggal 31 Maret 2011 sehubungan kantor yang tidak dipergunakan lagi 7. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari uang jaminan sewa kantor dan telpon tempat kegiatan usaha kantor lama yang dapat dikembalikan (refundable deposits). Menurut perjanjian sewa dengan pengelola gedung kantor lama tersebut uang jaminan tersebut dapat dikembalikan pada akhir masa sewa. Manajemen memutuskan untuk menghapus bukukan uang jaminan sewa kantor ini karena manajemen terdahulu tidak dapat menunjukkan bukti jaminan atas sewa kantor dan telepon tersebut. 8. HUTANG USAHA – PIHAK YANG BERELASI
Bliss Century InvestmentsLtd PT. Amstelco Energy Resources PT Leogryph Indonesia Jumlah hutang pihak berelasi
30 Juni 2011
31 Desember 2010
21.416.666.500 237.161.115 7.167.833.530 28.821.661.145
25.700.000.000 3.112.121.621 28.812.121.621
13
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 8. HUTANG USAHA – PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Bliss Century Investments Ltd : Hutang kepada Bliss Century Investments Ltd. pada awalnya merupakan hutang Perusahaan kepada PT Graha Pustaka (pemegang saham Perusahaan saat itu) yang dapat dikonversikan menjadi saham baru, yang mana hak tagihnya telah dialihkan oleh PT Graha Pustaka kepada Bliss Century Investments Ltd. pada tanggal 1 Pebruari 2010 Melalui suratnya tertanggal 16 Februari 2011, Bliss Century Investments Ltd., telah mengkonversi sebagian hutangnya sebesar Rp4.283.333.500 dengan saham baru sejumlah 8.566.667 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham atau 15,14% dari total saham yang beredar. Setelah konversi tersebut, maka saldo hutang kepada Bliss Century Investments Ltd menjadi sebesar Rp21.416.666.500. PT Amstelco Energy Resources : Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Amstelco Energy Resources Indonesia sejak bulan Mei 2011, yang merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan jaminan. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk kegiatan operasional Perusahaan. PT Amstelco Energy Resources merupakan perusahaan dimana Robert JH Bonnier merupakan Direktur Utama. Yang bersangkutan juga merupakan Direktur Utama pada PT Amstelco Indonesia Tbk. saat ini. PT Leogryph Indonesia : Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Leogryph Indonesia sejak bulan Oktober 2010, yang merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan jaminan. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk kegiatan operasional Perusahaan. PT Leogryph Indonesia merupakan perusahaan dimana Robert JH Bonnier merupakan satu pemegang sahamnya. Yang bersangkutan merupakan Direktur Utama pada PT Amstelco Indonesia Tbk. saat ini. 9. LAIBILITAS DIESTIMASI IMBALAN KERJA Perusahaan melakukan perhitungan kewajiban diestimasi imbalan kerja dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
Umur pensiun normal Suku bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita
55 tahun 11% 10% TMI-2
Rekonsiliasi kewajiban diestimasi imbalan kerja yang diakui didalam neraca tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2011 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lampau yang tidak diakui Keuntungan (kerugian) aktuaria belum diakui Saldo akhir
31 Desember 2010 -
138.022.580 138.022.580
-
119.728.018 18.294.562 138.022.580
Mutasi kewajiban yang diakui dalam neraca adalah sebagai berikut : Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Saldo akhir
14
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 9. LAIBILITAS DIESTIMASI IMBALAN KERJA (lanjutan) Manajeman melakukan penghapus bukuan dan tidak melakukan penghitungan ulang atas laibilitas diestimasi imbalan kerja karena manajemen menganggap semua permasalahan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yang berkaitan dengan manajemen lama telah selesai (tidak ada sisa kewajiban terhadap karyawan terdahulu). 10. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan PT EDI Indonesia adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Inkapita Partners Presidio Capital Holdings Limited Bliss Century Investments Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
23.438.000 14.400.000 8.566.667 10.162.000 56.566.557
30 Juni 2011 % kepemilikan 41 26 15 18 100
(Rp) Jumlah modal 11.719.000.000 7.200.000.000 4.283.333.500 5.081.000.000 28.283.333.500
31 Desember 2010 Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Inkapita Partners Mador Investments Ltd. Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
23.438.000 14.400.000 10.162.000 48.000.000
% kepemilikan 49 30 21 100
(Rp) Jumlah modal 11.719.000.000 7.200.000.000 5.081.000.000 24.000.000.000
Berdasarkan akta notaris Firdhonal, SH No.01 tanggal 2 Pebruari 2010, Mador Investments Ltd telah mengambil alih saham Perusahaan sebanyak 14.400.000 atau 30% dari total saham yang beredar, yang sebelumnya dimiliki oleh PT Graha Pustaka. Pada tanggal 20 September 2010, PT Inkapita Partners telah membeli 23.438.000 saham Perusahaan yang mewakili 48.83% dari jumlah seluruh saham yang beredar dari PT Citra Sari Abadi. Pada tanggal 2 Februari 2011 Presidio Capital Holdings Ltd. telah membeli 14.400.000 saham atau 30% dari total saham perusahaan yang beredar pada saat itu, yang sebelumnya dimiliki Mador Investments Ltd. Melalui suratnya tertanggal 16 Februari 2011, Bliss Century Investments Ltd., telah melakukan konversi atas sebagian hutangnya sebesar Rp4.283.333.500 dengan saham baru sejumlah 8.566.667 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham
15
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 11. AGIO SAHAM Akun ini merupakan selisih antara dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat pada tanggal 7 Nopember 1989 dengan nilai nominal saham yang diterbitkan sesuai dengan anggaran dasar. Berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso, S.H., No.87 tanggal 16 Juni 1998, para pemegang saham menyetujui untuk mengkapitalisasi sebagian agio saham sebesar Rp 5.600.000.000 melalui pembagian saham bonus, sehingga saldo agio saham menjadi sebesar Rp 2.850.000.000. 12. PERPAJAKAN 30 Juni 2011
31 Desember 2010
a. Hutang pajak: PPh Badan PPh Pasal 21 Jumlah
63.835.000 63.835.000
309.679.660 69.692.000 379.371.660
-
379.371.660 379.371.660
b. Pajak penghasilan: Pajak kini Beban/ (manfaat) pajak tangguhan Jumlah Pajak Penghasilan
Rekonsiliasi antara laba rugi sebelum pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dengan laba rugi fiskal adalah sebagai berikut: Laba(rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Koreksi fiskal: Beda tetap: Perjamuan dan representasi Iuran keanggotaan Kerugian penghapusan aset tetap Beban lain-lain Penghasilan yang dikenakan pajak final Beda waktu: Taksiran laba/(rugi) fiskal periode berjalan Kompensasi rugi menurut SPT Laba kena pajak Beban pajak penghasilan kini
4.625.133.790)
-
5.536.677 266.768.405 4.897.438.872 (3.198.453.505) 1.698.985.367 309.679.660
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan menghitung dan melaporkan sendiri pajakpajaknya (self-assessment). Pihak fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 5 tahun sejak saat terhutangnya pajak. Hingga tanggal laporan keuangan ini, belum ada pemeriksaan (audit) yang dilakukan oleh kantor pajak atas pajak-pajak Perusahaan.
16
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13. INSTRUMEN KEUANGAN, RISIKO KEUANGAN, DAN MANAJEMEN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Perusahaan mengelola modalnya untuk memastikan Perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 8 atas laporan keuangan, Perusahaan memiliki hutang kepada Bliss Century Investments Ltd. yang dapat dikonversi menjadi modal saham Perusahaan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroprasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi. i.
Manajemen risiko tingkat suku bunga Perusahaan mempunyai hutang dalam jumlah besar kepada Bliss Century Investments Ltd, PT. Amstelco Energy Reources dan PT Leogryph Indonesia (Catatan 8) tanpa dikenakan bunga. Oleh karena itu, perubahan dalam tingkat suku bunga tidak memiliki dampak terhadap perusahaan.
ii.
Manajemen risiko kredit Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank dan tagihan anjak piutang. Perusahaan menempatkan rekening bank pada institusi keuangan yang layak serta terpecaya dimana manajemen percaya terhadap reputasi keuangan pihak tersebut. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
iii.
Manajemen Risiko Likuiditas Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko kredit yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerjanya, Perusahaan telah mendapat jaminan dukungan keuangan yang berkesinambungan dari PT Leogryph Indonsia (Catatan 8).
c. Nilai wajar instrumen keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan mendekati nilai wajarnya karena merupakan instrumen keuangan jangka pendek.
17
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 14. BEBAN USAHA 30 Juni 2011 Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban kantor Penyusutan Iklan Administrasi saham Lain-lain Jumlah
1.181.048.763 993.000.000 9.572.346 366.263.800 65.875.000 21.927.686 2.637.687.595
30 Juni 2010 219.771.769 498.839.885 33.453.170 40.044.825 11.906.250 42.386.180 846.402.079
Biaya iklan merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengumuman laporan keuangan Perusahaan di media cetak. 15. PENDAPATAN/ (BEBAN) LAIN-LAIN 30 Juni 2011 Laba atas penghapusan hutang Pendapatan bunga deposito berjangka Beban lain-lain Jumlah
138..022.580 5.841.149 (80.044.552) 63.819.177
30 Juni 2010 7.848.365.964 (35.695.546) (124.709.603)
16. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI a. Pemegang Saham: Bliss Century Investments adalah salah satu pemegang saham utama pada tanggal 30 Juni 2011. Melalui suratnya tertanggal 16 Februari 2011, Bliss CenturyInvestments Ltd., telah mengkonversi sebagian hutangnya sebesar Rp 4.283.333.500 menjadi saham baru sejumlah 8.566.667 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham atau 15,14% dari total saham yang beredar. b. Pihak berelasi yang memiliki manajemen kunci yang sama dengan perusahaan :
PT Leogryph Indonesia : Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Leogryph Indonesia sejak bulan Oktober 2010, yang merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan jaminan. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk kegiatan operasional Perusahaan. PT Leogryph Indonesia merupakan perusahaan dimana Robert JH Bonnier merupakan satu pemegang sahamnya. Yang bersangkutan merupakan Direktur Utama pada PT Amstelco Indonesia Tbk. saat ini.
18
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN) 16. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
PT Amstelco Energy Resources : Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Amstelco Energy Resources Indonesia sejak bulan Mei 2011, yang merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga dan jaminan. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk kegiatan operasional Perusahaan. PT Amstelco Energy Resources merupakan perusahaan dimana Robert JH Bonnier merupakan Direktur Utama. Yang bersangkutan juga merupakan Direktur Utama pada PT Amstelco Indonesia Tbk. saat ini.
Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi:
Hutang pihak berelasi (Catatan 8): Bliss Century Investments Ltd PT Leogryph Indonesia PT Amstelco Energy Resources Jumlah
30 Juni 2011
31 Desember 2010
21.416.666.500 237.161.115 7.167.833.530 28.821.661.145
25.700.000.000 3.112.121.621 28.812.121.621
74.14% 0.82% 24.81%
87,63% 10,61%
99.77%
98,24%
Persentase hutang pihak berelasi terhadap jumlah laibilitas: Bliss Century Investments Ltd PT Leogryph Indonesia PT Amstelco Energy Resources Jumlah
Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 transaksi dengan pihak berelasi menggunakan kebijakan harga dan syarat yang sama dengan pihak ketiga, dan tidak terdapat transaksi dengan benturan kepentingan. 17. KELANGSUNGAN USAHA DAN KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan telah terkena dampak kerangka peraturan yang semakin ketat sejak diperkenalkannya PMK No. 84/2006. Sebagai akibat dari permodalan, gearing ratio, persentase dan rasio aset yang harus dipenuhi, Perseroan perlu untuk meningkatkan modal disetornya hingga senilai Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah). Kegiatan usaha Perusahaan juga terkena imbas terjadinya peningkatan kompetisi di tahun-tahun belakangan. Keadaan tersebut mengakibatkan Perusahaan mengalami kerugian yang berulangkali dari usahanya dan mencatat saldo ekuitas negatif pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 29.150.851.327, serta kegagalan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban pinjaman yang telah jatuh tempo. Disamping itu, sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1 atas laporan keuangan, Menteri Keuangan, melalui surat keputusan No.: KEP-719/KM.10/2010 tanggal 30 Desember 2010 telah menetapkan pencabutan seluruh izin usaha Perusahaan dibidang pembiayaan sejak tanggal tersebut, yang dikuti dengan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No.Peng-SPT-00001/BEI.PPJ/01-2011 yang memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek Perusahaan di seluruh pasar mulai sesi II perdagangan tanggal 20 Januari 2011. 19
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN)
17. KELANGSUNGAN USAHA DAN KONDISI EKONOMI (lanjutan) Pada tanggal laporan keuangan, langkah-langkah Perusahaan yang telah diterapkan, atau akan diterapkan, untuk menghadapi keadaan tersebut adalah: 1. Melakukan perubahan bidang usaha dan strategi bisnis dari bidang usaha pembiyaan menjadi bergerak di bidang perdagangan, keagenan, perwakilan, kontraktor, jasa, angkutan, percetakan, pertanian, real estate dan industri. 2. Melakukan PUT I kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD . Bliss Century Investments Ltd dan PT Leogryph Indonesia, sebagai kreditor utama Perusahaan, setuju untuk memberikan dukungan keuangan yang berkesinambungan kepada Perusahaan dengan menunda pembayaran kembali hutang-hutang Perusahaan pada 31 Desember 2010 hingga keadaan posisi keuangan Perusahaan membaik, dan memberikan bantuan modal kerja yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan. Laporan keuangan disusun dengan anggapan entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, yang dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan kewajibannya dalam kegiatan usaha normal. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung dari penyelesaian yang memuaskan dari berbagai ketidakpastian, terutama dukungan keuangan yang berkesinambungan dari pada kreditor dan tercapainya kegiatan usaha yang memuaskan dan keberhasilan dalam program restrukturisasi secara keseluruhan. Hasil akhir dari masalah-masalah ini tidak dapat ditentukan sekarang. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin diakibatkan dari ketidakpastian ini. Dampak-dampak terkait akan dilaporkan di laporan keuangan sepanjang hal itu diketahui dan dapat ditentukan. 18. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada kejadian penting setelah tanggal neraca . 19. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2011. Rincian akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: Sebelum Setelah reklasifikasi reklasifikasi Hutang lain-lain pihak ketiga: Bliss Century Investments Ltd 25.700.000.000 PT Leogryph Indonesia 3.112.121.621 Jumlah 28.812.121.621 Hutang pihak berelasi Bliss Century Investments Ltd 25.700.000.000 PT Leogryph Indonesia 3.112.121.621 Jumlah 28.812.121.621 20
PT AMSTELCO INDONESIA TBK d/h PT Indocitra Finance Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2010 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN)
21